Women Crisis Center (Design Report)

Page 1

Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret 2018

PUSAT PELAYANAN PEREMPUAN TERPADU DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI D.I. YOGYAKARTA Yaya Anggraeni Arifin I0214094

Dosen Pembimbing: 1. Dr. Ir. Wiwik Setyaningsih, M.T. 2. Ir. Maya Andria Nirawati, M.Eng.


Latar Belakang

• Indonesia merupakan negara yang mempunyai angka kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi. Data dari komnas perempuan menunjukkan bahwa jumlah kasus cenderung meningkat dari tahun 20072017. • Menurut survei BPPM DIY bersama Rifka Annisa menunjukkan bahwa 1 dari 5 perempuan usia 18-49 tahun di D.I. Yogyakarta pernah mengalami KDRT.

-FENOMENA-

TINGGINYA KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

• Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, kekerasan terhadap perempuan bermacam-macam variasinya dan dapat terjadi dimana saja. Pelakunya bisa siapa saja, termasuk orang terdekat korban. • Peraturan Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan: kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah terus meningkat, sehingga diperlukan upaya perlindungan. • Healing environment dalam arsitektur dapat memberikan kriteria-kriteria perancangan guna menciptakan lingkungan fasilitas kesehatan yang dapat membantu proses pemulihan pasien. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

KURANGNYA RUANG AMAN UNTUK PEREMPUAN

2


PERMASALAHAN

KONSEP UMUM

Esensi Desain Bagaimana mendesain Pusat Pelayanan Perempuan dengan system pelayanan satu atap (one stop service) yang terpadu.

Bagaimana mendesain lingkungan pada Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu di D.I. Yogyakarta yang mampu membantu proses pemulihan korban kekerasan dengan Pendekatan Healing Environment

Menentukan desain Pusat Pelayanan Perempuan di D.I. Yogyakarta dengan sistem pelayanan terpadu dan mampu membantu proses pemulihan para perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Menciptakan fasilitas Pelayanan Perempuan di D.I. Yogyakarta dengan sistem pelayanan terpadu yang menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan psikologis, pendampingan hukum, serta pelatihan bagi korban kekerasan terhadap perempuan. Lingkungan pelayanan didesain dengan pendekatan healing environment sebagai upaya membantu pemulihan mental korban.

3


METODE PERENCANAAN & PERANCANGAN

1

Identifikasi Masalah dan Eksplorasi

2

Pengumpulan Data dan Pustaka

3

Perencanaan

4

Pemrograman Arsitektur

5

Konsep Perencanaan dan Perancangan

6

Transformasi Desain

7

Studio Tugas Akhir

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

4


Pendekatan Healing Environment (Murphy, 2008)

Strategi Desain Kriteria Healing Environment (Huisman dkk, 2012) • Mereduksi faktor human error

Aspek Psikologis

Aspek Indera

Sirkulasi

• Meningkatkan keamanan pasien

Zonasi

• Memberikan kontrol lingkungan pada pasien

Bukaan - Penghawaan Orientasi

• Memberikan privasi kepada pasien • Memberikan kenyamanan

Aspek Alam

Penerapan Elemen Arsitektur

• Memfasilitasi dukungan keluarga • Memasukkan unsur alam Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Bukaan - Akustik Positive Distraction: Akustik View Karya Seni Akomodasi Tata Lansekap Vegetasi 5


PENGOLAHAN ELEMEN ARSITEKTUR

MAKRO

ZONASI

SIRKULASI

GUBAHAN MASA MESO

TATA LANSEKAP MIKRO

PERUANGAN

DETAIL INTERIOR

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

6


User & Kegiatan

• PELAKU KEGIATAN • JENIS KEGIATAN Kegiatan Penerimaan Kegiatan Pengelola Kegiatan Pelayanan Medis Kegiatan Pelayanan Konsultasi

• Ketua Umum • Kepala Divisi • Pengelola Program • Tenaga ahli Medis • Konsultan Hukum • Konsultan Psikologi • Tenaga ahli rehabilitasi

Kegiatan Rehabilitasi

• Pendamping

Kegiatan Pelatihan

• Tenaga teknis

Kegiatan Penunjang

• Pasien • Pengunjung non pasien

7


User & Kegiatan

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

8


User & Kegiatan

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

9


Pelayanan Medis

R. Periksa

Pelayanan Hukum

R. Konsultasi R. Tindakan Medis Radiologi

R. Konsultasi

Sarana Edukasi

Visum et repertum Apotek

Pelayanan Rehabilitasi

R. Tidur R. Konsultasi

Support Group

Workshop/ Pelatihan R. Gathering Perpustakaan

Fasilitas Penunjang

Program Ruang

Auditorium

Cafetaria

R. Terapi R. Bersama

R. Administrasi

Fitness Center Khusus Perempuan

Area Yoga Kolam Renang

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

10


LOKASI • Lokasi berada di Jalan Kaliuarang No. 21, Pakem, Pakembinangun, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. • Luas tapak

: 22.440 m2

• KDB = 60% • KLB = 4 • RTH minimal 30% BATAS Utara

: Perkantoran

Barat

: Jalan Kaliurang,pertokoan

Timur

: Lahan kosong

Selatan

: Jalan lokal, pemukiman

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

11


POTENSI TAPAK

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Kawasan sejuk, penghijauan baik, mendukung aspek healing environment.

Dekat dengan kantor polisi dan rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan untuk korban.

12


PENCAPAIAN • Entrance dan Exit berada pada satu titik yaitu di sisi barat menghadap ke jalan raya sehingga memudahkan kontrol terhadap lingkungan. • Terdapat emergency exit di sisi selatan.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

13


LINTAS MATAHARI & ANGIN Untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang berlebih pada sore hari di sisi sebelah barat site, diberikan barrier dengan vegetasi dan secondary skin.

Zona rehabilotasi diletakkan pada sisi timur guna mendapatkan sinar matahari pagi.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Pada sisi utara dan selatan bangunan diberi dinding masif atau vegetasi, agar angin tidak berhembus langsung ke arah bangunan. Selain itu diaplikasikan ventilasi silang.

14


NOISE

Zona jauh dari kebisingan dapat dijadikan zona privat.

Zona dekat dengan kebisingan sehingga dapat dijadikan zona publik.

Memanfaatkan bangunan yang bersifat publik sebagai buffer bangunan yang bersifat privat

Zona yang dekat dengan sumber kebisingan diberikan barrier vegetasi.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

15


VIEW & ORIENTASI View sisi utara menhgadap ke RSJ Grhasia dan mengarah ke pemandangan Gunung Merapi.

View pada sisi timur mengarah ke lahan kosong, sehingga landscape perlu diolah agar tidak membosankan.

View pada sisi selatan adalah bangunan pemukiman dan perkantoran, sehingga perlu diberi barrier vegetasi agar tidak mengganggu.

View pada sisi barat mengarah ke jalan raya.

Orientasi pada bangunan yaitu orientasi keluar maupun kedalam. Keluar ke menghadap jalan raya dan view pemandangan alam. Ke dalam untuk mendapatkan view lansekap yang diolah pada tapak. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

16


ZONASI

4 2

3

1 PUBLIK • Parkir Pengunjung • Area Penerimaan 2 SEMI PUBLIK • FASILITAS PENUNJANG: Auditorium Healing Garden – Parkir Pengelola – Mushola – Cafetaria – Fitness Center – Kolam Renang

SEMI PRIVAT • SARANA EDUKASI: Pelatihan – Support Group - Perpustakaan

1

• • • •

U

3

4 PRIVAT Pelayanan Medis & Konseling Pelayanan Hukum Kantor Pengelola Fasilitas Rehabilitasi

Penzoningan dibagi menjadi zona publik, semi publik, semi privat, dan privat. Untuk menjamin keamanan dan privasi pasien rehabilitasi, zona rehabilitasi dijauhkan dari zona publik serta pengguna pada zona semi publik dan semi privat dibatasi. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

17


ZONASI VERTIKAL LT. 2

LT. 3

Zona Rehabilitasi

Zona Kantor Pengelola

LT. 1

Zona Rehabilitasi

LT. 2

Zona Pelayanan Konseling

LT. 2

Zona Fasilitas Penunjang

Zona Perpustakaan Zona Pelatihan LT. 1

Zona Administrasi & Pelayanan Medis

LT. 1

LT. 1

SEMI PUBLIK SEMI PRIVAT PRIVAT

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

18


SIRKULASI

Sirkulasi dapat diakses mengitari bangunan untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan akses. Kemudahan akses akan mereduksi kesalahan yang dapat terjadi akibat human error. Kemudahan akses juga diberikan untuk pejalan kaki. Akses untuk pejalan kaki saling terkoneksi antar bangunan.

U

Sirkulasi kendaraan Sirkulasi pejalan kaki

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

19


SIRKULASI Sirkulasi kendaraan pengunjung Sirkulasi kendaraan pengelola Sirkulasi pengunjung perpustakaan dan peserta workshop. Sirkulasi penjenguk pasien. Sirkulasi khusus pengelola

U

Sirkulasi yang dapat diakses pasien dan peneglola. Sirkulasi yang dapat diakses seluruh pengguna. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

20


GUBAHAN MASA & STRUKTUR

Komposisi masa terpusat dengan healing garden sebagai pusatnya, sehingga memudahkan akses dan menghadirkan view alam pada masing-masing bangunan.

Atap merupakan perpaduan antara atap miring, atap pelana, dan atap green roof yang sesuai dengan kondisi daerah tropis. Rangka atap menggunakan rangka baja ringan.

Penggunaan struktur rigid frame dengan material beton. Terdapat 7 masa bangunan yang masingmasing terdiri dari 1-3 lantai.

Penggunaan secondary skin berupa kisi-kisi kayu pada sisi barat sebagai penghalau cahaya matahari. 21


FASAD BANGUNAN Pengolahan fasad memasukkan unsur alam, diantaranya penggunaan material bahan alam dan pemberian vegetasi vertikal sebagai shading. Perpaduan material dan vegetasi pada fasad bangunan juga berperan sebagai positive distraction/visual comfort yang akan direspon oleh indera.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

22


Tampak Barat

Tampak Timur Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

23


Tampak Utara

Tampak Selatan Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

24


GEDUNG PENERIMAAN

Tampak Barat

Tampak Utara

Tampak Timur

Tampak Selatan

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

25


GEDUNG PELATIHAN

Tampak Barat

Tampak Utara

Tampak Timur

Tampak Selatan

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

26


GEDUNG REHABILITASI

Tampak Barat

Tampak Utara

Tampak Timur

Tampak Selatan

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

27


TATA LANSEKAP

Healing Garden berfungsi sebagai open space yang mengkoneksikan tiap bangunan. Pengolahan rooftop garden. • Untuk memenuhi kebutuhan akan unsur alam, lansekap diolah diseluruh site dengan healing garden sebagai centernya. • Vegetasi sebagai barrier dan peneduh. • Vegetasi berbunga sebagai elemen positive distraction. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

28


HEALING GARDEN Healing Garden dilengkapi dengan berbagai fitur taman yang memiliki pengaruh postif terhadap penggunanya.

Healing Garden sebagai gathering space juga dapat mengakomodasi kegiatan pasien bersama teman/keluarga.

Lansekap berperan sebagai visual comfort yang memiliki pengaruh postif untuk indera penglihatan.

Indera pendengaran responsif terhdap suara gemericik air.

Indera peraba responsive terhadap tekstur material Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

29


VEGETASI VERTIKAL Vegetasi vertikal berperan sebagai shading terhadap cahaya matahari sekaligus sebagai positive distraction.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

30


Area untuk yoga dilengkapi dengan unsur-unsur alam yang memiliki pengaruh positif terhadap emosi penggunanya.

Indera pendengaran responsif terhdap suara gemericik air.

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Indera peraba responsive terhadap tekstur material

31


Indera pendengaran responsif terhdap suara gemericik air.

Kebutuhan akan unsur alam dipenuhi dengan pemberian berbagai macam vegetasi dan elemen air pada area rehabilitasi. Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

Vegetasi yang berbungan berperan sebagai aroma terapi

Pengolahan lansekap pada area rehabilitasi memberikan kenyamanan terhadap pasien. 32


KAMAR VIP

Memfasilitasi dukungan keluarga

Memberikan privasi terhadap pasien

Bukaan sebagai kontrol pasien terhadap lungkungan sekitarnya.

Positive distraction berupa karya seni Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

33


RUANG KONSULTASI

Aplikasi soundproof wall sebagai upaya menjamin privasi pasien

Memberikan privasi terhadap pasien

Bukaan sebagai kontrol terhadap lungkungan sekitarnya

Positive distraction berupa dekorasi

Memasukkan unsur alam

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

34


RUANG WORKSHOP

Positive distraction berupa dekorasi

Bukaan sebagai kontrol terhadap lungkungan sekitarnya

Memasukkan unsur alam

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

35


PERPUSTAKAAN

Bukaan sebagai kontrol terhadap lungkungan sekitarnya Memasukkan unsur alam Visual comfort dengan penggunaan furnitur bermotif

Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu

36


SISTEM STRUKTUR Upper Structure Upper Structure Super Structure Sub Structure

SUB STRUCTURE

SUPER STRUCTURE

UPPER STRUCTURE

Mengingat masa yang dibangun adalah masa jamak, dengan ketinggian masing-masing masa 2 lantai dan 3 lantai, maka digunakan pondasi footplate.

Menerapkan struktur rangka dan balok karena sifatnya fleksibel terhadap pembagian ruang.

Struktur yang dipilih adalah struktur rangka baja ringan agar lebih kuat dan tahan lama. Struktur beton digunakan pada bagian atap greenroof.

Super Structure Sub Structure


UTILITAS

SISTEM AIR BERSIH

Kran KM/WC Upper Tank Sink&Wastafel Air Hujan

PDAM

Bak Penampungan

Pompa

Filter

Ground Tank

Shower Pompa

Wudhu


UTILITAS SISTEM AIR KOTOR

Air Hujan

Air Hujan Taman

Perkerasan

Sistem Air Kotor Jalan

Air Limbah WC (Black Water)

Atap Talang

Biopori Ke tanah

Saluran Tertutup

Selokan Bak penampungan Bak pengolahan

Septictanck

Distribusi

Grey Water Limbah kamar mandi

Bak Kontrol

Limbah Dapur

Penangkap Lemak

Bak Pengolahan

Distribusi

Padat

Cair

Gas

Pengadahan

Pengolahan

Tabung penyimpanan

Kompos

Pupuk

Biogas


UTILITAS

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH LIMBAH NON MEDIS

LIMBAH MEDIS ▪

Limbah basah bisa berupa sisa-sisa sayuran,

Limbah infeksius non cair biasanya langsung

makanan, sisa nasi, dan sebagainya. Limbah ini

dibakar. Misalnya jarum suntik, pisau bekas

kemudian bisa dimanfaatkan untuk makanan

operasi, bekas perban, infus dan sebagainya.

ternak.

Sementara yang cair akan masuk pada IPAL.

Limbah kering, jika masih bisa dimanfaatkan

Limbah non infeksius sendiri akan dipilah secara

atau dijual, maka akan dijual, seperti kardus-

selektif. Yang cair tentu saja masuk IPAL. Yang

kardus bekas dan sebagainya. Jika tidak dapat

non cair, jika bisa didaur ulang, maka akan di

dimanfaatkan,

daur ulang. Untuk yang tidak bisa di daur ulang

penampungan, sampah kemudian dipadatkan

akan langsung dibakar.

dengan

ditampung

compactor

volumenya.

untuk

pada

bak

memperkecil


UTILITAS

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH


LISTRIK & KEAMANAN BANGUNAN SISTEM KEBAKARAN

SISTEM JARINGAN LISTRIK

Jenis sistem pemadaman kebakaran yang digunakan adalah: ▪

Sprinkler Air

Fire extinguisher

Hydrant

SISTEM CCTV SISTEM PENANGKAL PETIR

Digunakan

sistem

CCTV

untuk

memantau keamanan pada Pusat

Jenis sistem penangkal petir yang

Pelayanan

dipakai adalah Tipe Franklin.

Peralatannya yaitu kamera, monitor

televisi,

Perempuan

kabel

coaxial,

Terpadu.

timelaps

video recorder, dan ruang kontrol yang dilengkap monitor.


TERIMAKASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.