PORTFOLIO - ZAKIYA R.

Page 1


o

PROFILE

I am a fresh graduate from the architecture major, at institute technology of sepuluh nopember. Being an architecture student made me learn many things. Not only to create a good architectural design but also about the process to create it. Starts from looking for issues, identifying the problems, and then looking for methods to find the solutions to these problems through architecture. Architecture also taught me how to critical thinking, be creative and make me even more interested in art, design and anything related to design.


Lamongan, 20 September 1996 081230532077 Lkim.zakibias@gmail.com Jl. Gebang Lor No. 91, Sukolilo, Surabaya

EDUCATION 2015 - 2019 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Departemen Arsitektur - Fakultas Arsitektur, Desain, dan Perencanaan IPK 3.59/4.00 2012 - 2015 SMA Negeri 2 Lamongan 2009 - 2012 SMP Negeri 1 Maduran

INTEREST Sketch & Painting

Crafting 3d Maquetee

PERSONAL SKILL Creative Team Work Hard Work

SOFTWARE SKILL Sketchup Autocad 2d Enscape 3d Photoshop Ms. Office Coreldraw V-ray Rendering

ORGANISATION EXPERIENCE 2016 - 2017 Staff Himasthapati Arsitektur ITS 2016 - 2017 Staff UKM TaeKwonDo ITS 2018 Staff Komisi D FSLDK JMMI ITS

TRAINING EXPERIENCE - Pelatihan Spiritual Mahasiswa Baru ITS - Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Arsitektur ITS - Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa Tingkat Pra-Dasar FTSP ITS - Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa Tingkat Dasar Arsitektur ITS - Pelatihan Software Arsitektur “ARCHITECHNO” - Pelatihan Sekolah Pengader 2017

COMMITEE EXPERIENCE 2016 - Volunteer ARCHPROJECT Arsitektur ITS - Volunteer PENGMAS IndonesiaMOTIV - Staff Upgrading UKM Taekwondo - Staff Kestari LKMM Pra- TD FTSP ITS 2017 - Staff Decor ARCHPROJECT Arsitektur ITS - Staff Pengader Arsitektur ITS 2018 - Staff Decor ARCHPROJECT Arsitektur ITS

SEMINAR & WORKSHOP 2016 - One Day Seminar & Workshop Bersama AJBS Home Centre dalam Rangkaian Kegiatan HUT IAI JATIM ke -37 2017 - Bedah Karya Co-Sharing Office & Twin House 2018 - International Symposium on Architecture Research and Design

COMPETITION - Rumah Sederhana Sehat PU 2016 - Honor 8x Global Poster Design Contest 2018


o CONTENT

PROFILE CONTENT COMPETITION

Rumah Pelana ACADEMIC

Mini Studio Education & Information Center Inclusive Pathway OTHERS

Skatch & Drawing 3d Maquetee


o C O M P E T I T I O N


RUMAH PELANA Type : Competition (RSLOK 2016)

Location : Maduran, Lamongan

Semester/Years : 2016


Courses

: -

Status

: Individu

Ide desain rumah sederhana sehat berbasis nilai lokal berasal dari konsep rumah joglo. Yaitu pada bagian denah yang menggunakan pembagian ruang. Yaitu ruang njobo (ruang luar), pringitan ( peralihan), njero (ruang dalam), dan bagian pawon (dapur). Konsep denah tersebut yang kemudian diusung pada desain rumah pelana ini. Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini terdiri ruang tamu sebagai ruang publik yang sengaja dibuat terbuka agar terkesan bahwa keluarga tersebut terbuka terhadap tamu yang datang. Karena keiasaan orang jawa adalah suka berkumpul. Dari ruang tamu kemudian masuk kedalam untuk menuju ke ruang keluarga melewati taman didalam rumah yang memiliki lebar 1 meter. Bagaian ini dibaratkan sebagai ruang peralihan yang difungsikan sebagai taman untuk memberi kesan alami di dalam rumah. Bagian sisi kanan dan kiri ruang keluarga yang sekaligus sebagi ruang makan terdapat kamar. Dan pada bagian belakang terdapat kamar mandi dan dapur.


TAMPAK DEPAN (TIMUR)

Rumah menghadap ke arah timur sehingga akan langsung mendapat cahaya matahari pagi. Terutama dibagian ruang tamu dan ruang kamar juga mendapat cahaya pagi sebagian. Cahaya pagi sangat bagus untuk kesehatan sehingga penempatan orientasi rumah ke arah timur akan sesuai dengan konsep rumah sehat.

Sirkulasi udara yang baik adalah dengan cross ventilation. Sehingga pada rumah ini terdapat banyak bukaan yang memungkinkan udara dapat bertukar dan keluar masuk dengan cepat. Dan udara panas didalam pun akan dengan cepat pula mengalir keluar. Pda bagian atas pun terdapat kisi kisi yang juga mempercepat pengeluaran panas di dalam rumah. Dengan banyaknya bukaan dan ventilasi membuat rumah tetap sejuk meski tanpa adanya AC.

Barat

Timur


TAMPAK SAMPING (SELATAN)

Hampir di semua sis rumah terdapat jendela. Baik sisi bagain barat, timur, selatan maupun utara terdapat jendela yang memungkinkan cahaya dapat masuk ke dalam rumah secara langsung. Pada bagian langit- langit rumah terdapat kisi – kisi yang juga berfungsi untuk berkas cahaya dapat masu melalui celah kisi- kisi tersebut.



Penutup atap genting tanah liat

Rangaka atap bambu

Kuda-kuda bambu Kusen, daun pintu kayu Meranti (bekas)

M A T I K

Dinding anyaman bambu

Dinding bata merah

Pondasi Batu Kali

D I A G R A M

S T R U K T U R


INTERIOR

• RUANG KELUARGA

• KAMAR TIDUR ANAK

• KAMAR TIDUR ANAK


• RUANG KELUARGA

• DAPUR

• KAMAR TIDUR ORANG TUA



o A C A D E M I C


MINI STUDIO Type : Academic

Location

: -

Semester/Years : 3rd Semester


Courses

: Desain Arsitektur 1

Status

: Individu


Hubungan antara perilaku manusia dan arsitektur yaitu sebuah desain arsitektur dapat mempengaruhi perilaku manusia begitupun sebaliknya manusia dapat mempengaruhi sebuah desain arsitektur. Variabel – variabel yang berpengaruh terhadap perilaku manusia (Setiawan, 1995), antara lain : Ruang, ukuran dan bentuk, perabot dan penataannya, warna, suara, temperatur dan pencahayaan. Untuk memperoleh kenyamanan juga sirkulasi yang baik bagi penghuni, maka variabel- variabel tersebut harus bener- benar diperhatikan. Sehingga pada desain mini studio ini penataan ruang, posisi ruang, penataan perabot, ukuran ruang dan perabot juga diperhatikan.



Dari pintu masuk langsung terlihat meja resepsionis, sehingga setiap tamu yang datang pasti langsung paham untuk menuju meja resepsionis terlebih dahulu. Di samping kanan dari meja resepsionis di berikan ruang tamu tanpa sekat sehingga ruangan tidak terlihat sempit dan tamu yang menunggu juga tidak akan merasa sumpek. Dari ruang tamu terlihat langsung tangga menuju lantai atas. Sehingga disaat sang arsitek turun menemui klien, baik klien dan arsitek langsung bisa saling bertatap muka. Di bawah tangga terdapat mini pantry yang sengaja ditempatkan untuk dengan mudah menjamu tamu. Pada lantai satu ini juga terdapat ruang diskusi dengan material kaca buram agar ruangan tidak terlihat masif dan masih terkesan luas. Di lantai dua yang terdapat ruang kerja, diskusi juga tidak diberi sekat. Hal tersebut juga dilakukan agar antara main arsitek dan arsitek lain dapat berkomunikasi dengan mudah. Selain itu untuk melakukan pekerjaan mendesain perlu tempat yang luas, karena tempat yang luas di ibaratkan agar ide- ide yang muncul juga semakin luas. Penggunaan material pada lantai dua juga banyak menggunakan kaca. Hal tersebut dilakukan agar para arsitek mampu dengan mudah melihat lingkungan sekitar. Karena sebuah desain juga sangat berkaitan dengan lingkunggannya



INTERIOR • INTERIOR LANTAI 1


INTERIOR INTERIOR LANTAI 2 ·


• INTERIOR LANTAI 1


HALAMAN BELAKANG ·


EDUCATION & INFORMATION CENTER For Prevebtion of Human Trafficking Type : Academic

Location

: Jl. Pantai Kenjeran, Kec. Bulak, Surabaya

Semester/Years : 8th Semester


Courses

: Tugas Akhir

Status

: Individu

Human trafficking merupakan salah satu kejahatan yang tidak ada selesainya. Di mana praktiknya terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Human tarfficking bukan hanya tindak kejahatan kriminalitas semata, namun juga menyangkut pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Ide yang dihadirkan dalam merespon permasalahan di atas, yaitu dengan membuat sebuah objek arsitektur yang dapat menkomunikasikan tentang pencegahan human trafficking. Dengan menggunakan pendekatan analogi linguistik dan metode narasi, diharapkan arsitektur dapat menjadi media untuk merepresentasikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Objek arsitektur ini berupa Pusat Edukasi dan Informasi yang ditujukan untuk memberi pemahaman tentang bahaya human trafficking kepada masyarakat. Melalui objek arsitektur ini, diharapkan dapat membuat seseorang lebih waspada agar tidak terjebak menjadi korban kejahatan human trafficking.


•

PERSPEKTIF

Membuat sikuen bangunan memiliki cerita atau narasi akan keadaan korban human trafficking

Narrative

design

digunakan penulis sebagai metode dalam merancang bertujuan untuk mengkomunikasikan sesuatu melalui media arsitektur, yaitu bangunan. Diharapkan bangunan tersebut dapat menyampaikan suatu cerita yang direpresentasikan melalui elemen – elemen dalam bangunan. Pada desain pusat eduksai dan informasi ini, alur cerita dibuat dengan kronologi, yaitu, seseorang yang terayu oleh pelaku human trafficking dan menjadi korban. Kemudian, berusaha untuk meloloskan diri hin gga orang tersebut mampu untuk meloloskan dirinya.


AREA BERMAIN ANAK ¡

Merepresentasikan bentuk - bentuk human trafficking dengan menghadirkan ruang yang merepresentasikan bentuk- bentuk dari human trafficking. 3 diantaranya yang digunkan yaitu eksploitasi seksual, perdagangan organ dan kerja paksa/perbudakan.

kejahatan human trafficking merupakan kejahatan yang memiliki jaringan sangat luas. Dari kelompok yang mencari korban hingga mereka yang mempergunakan korban. Sehingga fasad pada secondary skin yang didesain yaitu berupa jaringan yang saling terkait untuk merepresentasikan bagaimana human trafficking berjalan.






• JOGGING AREA

• ESCAPE ROOM

• ESCAPE ROOM

• MINI BIOSKOP


AREA BERMAIN ANAK ·

ESCAPE ROOM ·


INCLUSIVE PATHWAY Type : Academic

Location

: Kampus ITS, Sukolilo

Semester/Years : 7th Semester


Courses

: Inklusif

Status

: Team (Ning Miranti, Qurrotun A’yun, Attiya Arrum S., Hana Muthiara S.)


Proposal desain yang kami buat adalah Beliave in Different Experient merupakan sebuah konsep jalan yang di gunakan untuk pedestrian way pada jalan belakang ITS yang saat ini belum di fungsikan dengan maksimal. Kami mengutamakan desain dengan prinsip Universal Desain dan Inklusif Desain dalam merancang. Konsep utama kami adalah penguna difable dapat melakukan aktifitas berjalan atau berpindah dari titik terluar ITS menuju titik pusat ITS yaitu Perpustakaan. Kami mengutamakan kebutuhan para user dan mengkombinasikanya dengan semua titik yang mereka temui sebagai penanda alami dan menambahkan element-element yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan para user yang kami tententukan. User utama kami adalah Blind sebagai bagian kelanjutan dari hasil simulasi dan pemahaman mengenai apa itu disability. Dalam proposal desain ini kami membuat di mana mereka yang tadinya mungkin kesulitan akan mengalami kemudahan sehingga experience mereka untuk berpindahpun akan berbeda. Selain itu, kami mencoba menerjemahkan different experience sebagai bagian dari desain yang memperlihatkan pengalaman yang berbeda pada saat berjalan bukan hanya bagi disabilitas namun juga pada semua orang dengan mengubah atmosfer bedasarkan point yang kami tentukan. Yaitu dengan membagi jalan pedestrian tersebut menjadi 5 (1-2, 2-3, 3-4, 4-5, 5setelahnya) bagian yang akan memiliki desain berbeda, seperti pada point 1-2 akan lebih fokus pada pemanfaatan elemen alam, sedangkan point 2-3 lebih fokus untuk menghadirkan elemen suara (melalui bunyi bambu dan air) dan perabaan (pemberian braille pada railing jalan). Desain yang berbeda di setiap point bukan hanya untuk memberikan different experience pada pengguna. Tapi juga untuk memberikan penanda bagi difable (blind) bahwa mereka akan atau telah sampai pada tujuan yang ingin dituju.



CONCEPT DETAIL POINT 2-3 Pada zona 2-3 konsep yang digunakan lebih terfokus pada tactile dan sound. Di pilih tactile dan sound berdasarkan cerita dari user (Bu Dewi) bahwa mata bagi meraka yang buta adalah tangan mereka, selain itu indera pendengaran pun menjadi lebih peka. Di dalam desain ini konsep tactile dan sound diaplikasikan dalam sebuah railing dan berem juga suara air.

Railing Berem Jalan

Kolam air dan area duduk Jalan Railing Berem

Pada zona ini jalan dibuat didua sisi yaitu kiri kanan, untuk memudahkan orang- orang yang lewat dari arah bunderan atau mereka yang mau menuju ke bunderan ITS. Jalan memiliki ukuran 3 meter dan bertektur rata yang cukup dan aman bagi penggunan Wheelchair. Dengan material jalan berupa concrete bertujuan agar jalan tidak terlalu licin bagi pengguna kruk. Dan disetiap sisi jalan terdapat berem juga railing untuk memudahkan bagi meraka yang Blind.


Prinsip dan criteria yang digunakan dalam desain pada zona 2-3 ini yaitu Universal Design dan Inclusive Design, sebagai berikut :

Principle : - Equitable Use - Perceptible Information

Criteria : - Adaptable - Easy to use and understand, flexible, convenient, and enjoyable - Secure

ELEMENT ON PATH Railing and Berem Terdapat railing dan berem di setiap sisi jalan yang dibuat untuk blind juga sebagai pembatas jalan. Dibuat railing dan berem yaitu untuk mempermudah khusunya blind saat berjalan. Aliran Air / Kolam Panjang Dibuat sebuah aliran air yang dietakkan ditengah sebagai pemisah jalan sisi kiri dan kanan agar lebih tertata. Pada kolam air panjang ini dibuat ada yang agak tercoak sebagai perletakan bangku. Aliran ini sebagai guide bagi blind dalam berjalan dan penanda lokasi. Juga memberi desain yang attractive pada jalan.

Shelter Shelter dibuat untuk menaungi, karena jumlah pohon yang berada pada sisi-sisi jalan tidak sebanyak pada zona 1-2. Selain itu, juga sebagai guide. yaitu dengan permainan jarak setiap shelternya. Shishi Odoshi (Pancuran Bambu) Terdapat pancuran bambu untuk area kolam panjang juga sebagai pada break point. Pada zona ini penanda telah sampainya pejalan area kantin Teknik Lingkungan ITS.

mengis penanda sebagai kaki di

Seat Dibuat tempat duduk yang diletakkan di sepanjang jalan bertujuan untuk sebagai tempat beristirahat sejenak bagi pengguna jalan yang merasa lelah. Terutama bagi mereka yang difable sangat membutuhkan istirahat sejenak.


POINT 3

Point 3 merupakan titik pada area kantin Teknik Lngkungan. Di mana pada titik ini terdapat penanda berupa pancuran bambu yang apabila terpenuhi air akan ditumpahkan serta menghasilkan bunyi ketukan dari pancuran bambu tersebut. Sebelum menuju titik ini telah terdapat pancuran bambu dengan jarak antar pancuran agak jauh sebagai penanda bahwa penggunan hampir sampai pada kantin Teknik Lingkungan. Sedangan pada titik sampainya jumlah pancuran bambu lbih banyak dengan jarak yang berdekatan.

3 a b a

c

d

KETERANGAN : a. JALAN UTAMA b. KOLAM PANJANG c. PANCURAN BAMBU d. JALAN KE TEKNIK LINGKUNGAN

Tampak Samping


DETAIL 1 - TACTILE GUIDE Tactile guide diletakan pada pegangan railiing untuk mempermudah blind dalam menentukan jalan. Pada pegangan riling diberi tulisan braille agar dapat dibaca oleh pengguna. Terdapat juga berem bagi yang lebih terbiasa atau lebih nyaman dengan menggunakan tongkat. Material yang digunakan pada pada pegangan berupa material kayu agar tidak mudah berkarat karena berada di outdoor. Dan pada penyangga – penyangganya menggunkan besi agar cukup kuat.

1,00 m

- SOUND GUIDE

Sound guide berupa aliran air yang dibuat pada kolam panjang. Di mana terdapat beberapa undakan dari tinggi (titik 2) ke rendah (titik 3) agar aliran airnya dapat terdengar dan membantu sebagai guide bagi blind. Dan diberikan kursi – kursi yang disisipkan pada sisisisi kolam juga dengan diberi tambahan vegetasi pada kolam agar terlihat lebih menarik bagi penggunan yang lain.


DETAIL 2 - SIGNAGE OF BREAK POINT (SOUND) Menggunakan Shishi Odoshi sebuah pancuran air dari bambu yang apabila air yang ditampung telah tumpah, saat wadah bambu kembali ketempat semula dapat menimbulkan suara ketukan. Suara ketukan menjadi (kantin

tumpah nya air dan bambu tersebut yang signage pada titik 3 teknik lingkungan). https://i.pinimg.com/originals/47 /57/52/475752e496cd5e11f8 bf7bff54d63e60.gif

- SEAT Kursi dibuat dengan desain portabel. Di mana dudukannya dapat di naik turunkan sesuai kenyamanan masing masing pengguna. Diberi pegangan agar membatu pengguna wheelchair bisa lebih terbantu saat ingin duduk di tempat tersebut. Kursi teersebut juga dimasukkan kedalam coakan kolam bertujuan agar bagi yang blind saat akan duduk tidak perlu lagi mencari sandaran untuk mengetahui dimana arah kursi tersebut. Didesain dengan material kayu agar lebih menyatu dengan lingkungan alam disekitarnya.

0,50 m


VIEW POINT 1-2


VIEW POINT 2-3


VIEW POINT 3-4


VIEW POINT 4-5


VIEW POINT 5-...



o O T H E R S


SKETCH & DRAWING



3D MAQUETEE




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.