Jogjakarta
Skatepark
Latar Belakang Semangat serta minat generasi muda terhadap olahraga kian meningkat. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari sarana & prasarana olahraga yang ada. Skatebord sebagai salah satu cabang olah raga yang mulai diminati di Indonesia umumnya dan di Jogjakarta pada khususnya merupakan olahraga yang banyak memberikan nilai-nilai positif bagi generasi muda. Papan luncur atau yang biasa dikenal dengan nama skateboard, merupakan olah raga yang termasuk ke dalam jenis permainan. Olah raga ini sudah lama berkembang di dunia, dan Indonesia. Olah raga ini telah diperkenalkan pada Olimpiade games di Atlanta pada tahun 1996, bahkan setiap tahunnya kejuaraan X-Games dunia selalu rutin diselenggarakan . Begitu pula di Asia Tenggara, pertandingan juga diadakan 2 tahun sekali, dan Indonesia mengirimkan wakil-wakilnya ke kejuaraan tersebut. Di Indonesia perkembangan papan luncur banyak dilihat dengan telah berdirinya arena latihan di berbagai kota seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Pertandingan-pertandingan papan luncur sering juga diadakan di dalam negeri seperti di kota Jakarta dan Bandung, yang kebanyakan diikuti dan disukai oleh anak-anak sampai para remaja. Dikarenakan para remaja menyukai hal yang menantang dan sebagai pengisi waktu luang mereka diluar waktu belajar. Perkembangan skateboard di Jogjakarta bisa dilihat dari banyaknya komunitas skate yang saat ini sudah terdapat 10 komunitas, hal ini disebabkan dari berbagai event olaharaga skateboard. Berawal dari tahun 2000 dengan diadakannya event lomba skateboard pertama di Jogja yang diselenggarakan komunitas skate “South Park� tanpa sponsor. Dan di tahun 2001 booming olahraga skateboard bertambah besar dengan masuknya sponsor yang mendukung acara skate seperti : Kejuaraan Planet Surf Open, Kejurnas Indonesia Skateboarding Association (ISA) dan event skate yang lainnya. Seiring dengan perkembangan tersebut selain telah menghasilkan berbagai macam prestasi yang merupakan hasil positif yang di dapat, masih terdapat kendala berupa tempat latihan yang selama ini masih mengandalkan area menumpang dan illegal yang bisa dilihat di semua komunitas skate di Jogja dan sangat tidak memungkinkan dalam perkembangan kemajuan olahraga skateboard di Jogjakarta. Dengan ini diharapkani pemain papan luncur (skateboarder) Jogjakarta ingin meningkatkan kemampuan dan fasilitas dengan menggunakan tempat yang sekiranya merupakan lahan yang memungkinkan sebagai arena bermain (skatepark).
Jogjakarta
Skatepark
Pokok Permasalahan Perkembangan olahraga skateboard di kota jogjakarta sudah patut diperhitungkan secara nasional, tidak hanya perkembangan pemain skateboard itu sendiri baik kuantitas maupun kualitas, tapi juga dalam segi bisnis yang terlibat di dalamnya. Sudah banyaknya toko yang menjual produk-produk skateboard di jogjakarta sangat berpengaruh terhadap meningkatnya keinginan anak muda untuk bermain skateboard, sehingga jumlah skateboarder pun selalu bertambah dari tahun ke tahun. Skateboard saat ini sudah mulai popular dikalangan anak muda belia, mulai SD sampai yang sudah kerja pun menikmatinya. Bakat-bakat terpendam pun sudah mulai kelihatan dalam 3 tahun belakangan ini, ditandai dengan telah disponsorinya beberapa pemain skate berbakat oleh beberapa industri pakaian lokal maupun internasional. Pada tahun 2005 dukungan dari ISA pun akhirnya terwujud secara fisik dengan diserahterimakannya satu set obstacles (alat-alat berlatih) berstandar internasional berupa 2 buah quarter dan banks, sebuah pyramid dan fun box, yang sampai saat ini hanya tersimpan di gudang dan hanya dipakai kalau ada event2 tertentu. Hal ini patut disayangkan, karena dengan semua bakat berkualitas yang dimiliki pemain skateboard lokal jogja, fasilitas untuk bisa bermain dengan nyaman di alat skala internasional masih belum tersedia. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi nasional, karena selama ini pemain skateboard Jogja sulit untuk menembus dominasi pemain skateboard jakarta, bandung dan bali pada setiap kompetisi. Turunnya pemain skateboard ke jalan terkadang juga menimbulkan dilema dalam masyarakat, kehadiran komunitas skateboard yang bermain di tempat umum, bahkan di badan jalan sering dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat. Hal ini berdampak pada sulitnya pemain skateboard Jogja untuk berkembang. Jika skateboard dimainkan di jalanan, maka sifatnya akan menjadi sebuah permainan yang liar dan destruktif. Pola permainannya selalu mencari sudut-sudut bangunan yang berupa tangga, handrail, ledge maupun barier-barier yang dapat dilompati. Sifat permainannya jika sudah menemukan tempat seperti diatas(spot), maka ada tiga sifat utama yaitu melompati, membentur dan berjalan diatasnya. Dan bila dilakukan pada spot-spot bangunan publik maka spot tersebut akan mengalami kerusakan dan menurunkan derajat estetis lingkungan setempat. Hal-hal diatas juga sering terjadi di Jogjakarta, para skateboarder yang bermain tidak pada tempatnya sering diusir karena dianggap merusak. Namun, dalam sebuah skatepark pola permainan olahraga ini sedikit berubah. Bila di ruang yang menjadi publik properti mereka harus berhenti setela atau akan melakukan sebuah trick karena terbatasnya tempat dan kondisi, maka dalam sebuah skatepark baik indoor maupun outdoor polanya akan selalu mengalir. Saat skateboarder tersebut mulai melakukan sebuah trick maka akan dapat melakukan trick berikutnya dengan berurutan. Aliran tersebut didukung oleh alat yang variatif dan terposisikan dengan benar. Di dalam skatepark sebuah permainan skateboard akan menjadi sebuah permainan yang indah, gerakannya yang tak biasa , terbang , lompat, berputar, berjalan diatas besi, akan menjadi daya tarik tersendiri.
Jogjakarta
Skatepark
Dengan adanya skatepark, tidak hanya pemain skateboard yang dapat dengan nyaman bermain ditempat itu, tetapi masyarakat juga akan memiliki public-space bernuansa olahraga yang selama ini belum ada di Jogja. Tersedianya public-space berkonsep skatepark ini tentunya akan memberi angin segar kepada masyarakat, karena selain masyarakat bisa berekreasi, mereka juga bisa menikmati nuansa atraksi extreme sport yang menghibur. Positive side: o o o o o o
Pemain skate semakin bertambah Sudah tersedia tempat untuk membeli peralatan skateboard Banyak terdapat bakat2 terpendam Sudah memiliki alat standar internasional Sudah adanya dukungan dari ISA Skatepark juga sebagai public space bagi masyarakat umum
Negative side: o o o o
Lokasi yang tidak memadai dan tidak permanen Kualitas pemain sulit untuk berkembang Komunitas skateboard jalanan dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat Prestasi nasional yang sulit berkembang.
Chris cole- kickflip to tuck knee
Jogjakarta
Skatepark
Definisi Skatepark
S
katepark adalah tempat bermain yang dikhusukan untuk permainan skateboard, rollerskate, dan BMX. Skatepark pada awalnya hanya dirancang untuk permainan skateboard saja. Dalam skatepark terdiri dari banyak obstacle yang berupa half pipe, quarter pipe, rail, banks, ledges, bowl bahkan vert ramp. Di skatepark skateboarder bisa bebas bermain sesuka hati tanpa diusir atau dilarang bermain seperti halnya di jalanan, taman kota atau gedung-gedung. Ada dua jenis skatepark, yaitu : Private skatepark yang biasa dimiliki pribadi atau instansi swasta. Untuk bermain di private skatepark skateboarder diharuskan membayar, dan memang private skatepark juga digunakan sebagai tempat mencari keuntungan. Private skatepark biasanya dibangun di ruangan indoor. Public Skatepark biasanya dimiliki oleh pemerintah atau instansi yang memang menggratiskan skatepark tersebut untuk umum. public skatepark kebanyakan di bangun di outdoor. Saat ini banyak skatepark yang mengunakan landasan concrete beton, dengan alasan lebih awet, aman dan mudah. Serta ada beberapa skatepark yang multifungsi sebagai taman kota seperti beberapa skatepark di Surabaya.
Tujuan dan manfaat Skatepark : 1. Sarana bermain dan berlatih para skateboarder. 2. Tempat berkumpulnya para skateboarder. 3. Media promosi skateboard kepada masyarakat umum karena skateboard merupakan permainan yang bersifat menghibur/entertaining. 3. Menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk bermain skateboard. 4. Menumbuhkan industri kecil serta menengah (kantin,foodcourt,skateshop,penginapan) di seputaran skatepark. 5. Sarana memulai pendidikan skateboard sejak dini (sekolah skateboard) 6. Tempat rekreasi/ taman kota apabila skatepark juga di fungsikan sebagai taman kota (seperti di Surabaya)
Jogjakarta
Skatepark
Gambaran Umum Skatepark atau skateyard ialah sarana yang layak untuk olahraga papan luncur atau skateboard. Pada umumnya suatu skateyard atau skate park harus memenuhi minimal unsur-unsur sebagai berikut: 1.
Dasar atau Lantai dari skate park Dasar atau lantai minimal membutuhkan lahan sebesar 300-800 m _ terbuat dari semen permanen bukan dari aspal karena penggunaan aspal sangat beresiko, misalnya papan luncur menjadi cepat rusak akibat gesekan aspal, dan keselamatan pengguna papan luncur misalnya bila jatuh akan menimbulkan luka yang cukup serius, namun demikian bukan berarti lantai dari aspal tidak dapat dipakai namun merupakan solusi selain vpenggunaan lantai semen. Kemungkinan pengembangan diarahkan kepada pengolahan lahan tidur menjadi suatu arena (skateyard) bermain yang cukup memadai. Lahan yang sudah ada menggunakan bahan dari perkerasan semen sehingga dapat digunakan optimal. Unsur yang cukup permanen dengan perkerasan dengan semen ini konstruksinya sangat cocok dan kuat menahan hentakan, karena olahraga skateboard menimbulkan banyak hentakan. Dengan pengolahan lahan tersebut seperti diatas, maka diharapkan kondisinya dapat bertahan lama dan awet. 2.
Alat-alat Alat-alat di sini yang dimaksudkan adalah alat-alat yang berfungsi untuk menambah kemahiran dalam bermain. Alat - alat tersebut berupa: pyramid, mini ramps, kicker ramp, handrail, fun box, spine. Alat tersebut dibagi menjadi dua macam, yaitu alat-alat yang terpisah fari lantai atau dasar skatepark yang biasanya terbuat dari kayu berangka besi. Dan yang kedua alat-alat yang tergabung menjadi satu dengan lantai skatepark, alat-alat ini biasanya terdapat paca concrete skatepark yang keseluruhan terbuat dari beton. Namun ada pula Base skatepark di Bali uang menngunakan kayu sebagai keseluruhan floor dan alat-alatnya. Alat-alat tersebut antara lain 3.
Fasilitas-fasilitas penunjang Sebagai salah satu saran olahraga, sudah seharusnya sebuah skatepark mempunyai prasarana berupa fasilitas-fasilitas penunjang. Dalam hal ini fasilitas-fasilitas tersebut berguna dan berhubungan dengan permainan tersebut. Karena secara tidak langsung fasilitas-fasilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengguna fasilitas skatepark. Adapun fasilitas premier tersebut antara lain, toilet, kamarmandi, ruang ganti, kantor pengelola dan adapun fasilitas sekundernya mungkin berupa kantin/foodcourt, skateshop/ toko peralatan, tempat beribadah, tempat penginapan bagi tamu-tamu dari luar kota,klinik, area parkir, dll.
Jogjakarta
Skatepark
Includes Skatepark
7 6 1 5 2 3
4
1. Street park 2. Public park 3. Rest area (toilet, tempat ibadah, kantor pengelola, skateshop, penginapan) 4. Panggung pertunjukan 5. Parking area 6. Pool/bowl area 7. Food court area.
Jogjakarta
Skatepark
10
Includes standard Streetpark . 7
1
3
9
8
4
2 6 1. Launcher 2. Loading Dock 3. Stairs 4. Hand rails 5. Flat bar 6. Hubba/ down ledge 7. Funbox 8. Pyramid 9. Quarter/ banks 10. Floor.
5
Includes standard Bowlpark .
1
Jogjakarta
2
Skatepark
5
4 3
1. Launcher 2. Volcano 3. Vert 4. Half loop 5. Hip
Perkembangan Skatepark di Indonesia Sejak mulai masuknya skateboard di Indonesia, sekitar dekade 80-an. Beberapa skatepark pernah dibangun di beberapa kota besar di Indonesia. Namun hingga saat ini tidak banyak skatepark yang bertahan. Kebanyakan karena kendala manajemen dan sisitem operasional yang buruk, membuat skatepark-skatepark tersebut harus ditutup. Namun sekarang ini, berbekal komitmen demi memajukan bangsa disertai kemajuan SDM, sarana dan teknologi. Beberapa skatepark mulai dibangun kembali,dikelola dengan baik untuk menghasilkan prestasi-prestasi melalui skateboarding. Taman lalu lintas Skatepark (TLL skatepark) adalah skatepark pertama di Indonesia yang dibangun di Bandung, skatepark ini berlokasi bersamaan dengan taman lalu lintas yang ada di bandung. Namun setelah bertahan beberapa tahun, skatepark ini harus ditutup karena adanya renovasi dari taman lalu lintas itu sendiri. Hingga sekarang TLL berubah nama menjadi Taman Ade Ima Suryani.
Base skateparkRIP 2007
Kemang skatepark RIP 2001-2004
Lalu ada Kemang sport X arena yang berada di Jakarta. Skatepark ini berdiri tahun 2001, namun pada tahun 2004 harus ditutup dan berubah menjadi foodfest kemang. Pada dekade tersebut, perkembangan skateboard di tanah air sedang pada masa naik turun.itu dibuktikan dengan beberapa skatepark yang harus ditutup karena banyak hal. Hal tersebut juga berlaku saat skatepark terbesar pertama di bali, yaitu Base skatepark hanya berusia satu tahun karena ada masalah sengketa lahan. Ada pula 18th park di bandung yang harus ditutup karena
habis masa kontrak. Namun beberapa kendala tersebut tidak pernah menyurutkan perkembangan dan perjuangan para skateboarder indonesia. Walaupun pengadaan infrastuktur skatepark belum banyak diperhatikan oleh pemerintah, ini malah membuat para skateboarder terpacu untuk berlatih lebih giat. Dan akhirnya berbuah saat Yogi dan Pevi memenangi kejuaraan asian X games d macau. Dan ini membuat Ibu Rita ketua Koni mengahdiahi indonesia dengan skatepark di TMII, yaitu Green Park.
Green park, TMII
Setelahpembangunan di Jakarta, sampai sekarang terus menyusul beberapa pembangunan skatepark di kota-kota besar di Indonesia. Seperti di Surabaya, Balikpapan, Tenggarong, dan yang baru saja selesai kemarin adalah skatepark di Batam. Pembangunan tersebut juga dipengaruhi oleh kepengurusan skateboard yang tergabung di badab Porserosi di tiap daerahnya. Ini membuat dukungan pemerintah terhadap skateboard mulai banyak terlihat. Mandau skatepark, Balikpapan.
Jogjakarta
Skatepark
Multifungsi Pada perkembangannya, sebuah skatepark tidak hanya difungsikan hanya sebagai tempat untuk berlatih dan bermainskateboard. Skatepark memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, skatepark sendiri mempunyai pengertian sebagai taman, taman yang umumnya memang ditujukan bagi masyarakat awam untuk sekedar melepas penat (Paru-paru kota). Taman yang pada awalnya difokuskan untuk bermain skateboard ini membuat orang-orang awam berdatangan untuk menyaksikan permainan skateboard. Karena permainan skateboard juga mempunyai sifat yang menghibur. Melihat aktivitas para pemain skateboard yang lincah, meloncat dan terbang membuat masyarakat takjub. Oleh karena itu di beberapa skatepark di Amerika. Skatepark menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berjalan-jalan dan menghabiskan waktu pada sore hari. Sebuah skatepark juga memiliki bentuk yang unik. Obstacle-obstacle atau alat-alat di dalam skatepark mempunyai bentuk yang khas dan tidak biasa. Di Amerika, Love Park sudah menjadi ikon tersendiri bagi publicpark yang berbasis skatepark. Di Love park masyarakat bebas untuk datanghanya untuk sekedar jalan-jalan atau menghabiskan waktu mereka sembari menonton para skateboarder bermain. Untuk di Indonesia sendiri, pembangunan skatepark dengan konsep public park sudah direalisasikan di kota Surabaya. Dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong di tengah kota, Taman Bungkul skatepark dan Kalimas/Monkasel(monumen kapal selam) skatepark menjadi tempat baru untuk berkumpulnya para masyarakat baik dari yang tua, remaja bahkan anak-anak untuk menghabiskan waktu. Selain skatepark, di dalam public park ini juga terdapat banyak fasilitas yang pendukungnya, seperti adanya panggung pertunjukan, foodcourt, toilet, dan tempat ibadah.
Kalimas skatepark
Taman bungkul park
Menjadi Ikon Kota Takhanya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat awam, sebuah skatepark juga menjadi ikon sebuah kota. Liat saja Kalimas/Monkasel skatepark di Surabaya. Letaknya yang berada di tengah kota di pinggir sungai kalimas, dan tepat di belakang monumen kapal Selam Surabaya menjadi ikon baru bagi pendatang untuk mendatangi skatepark ini. Begitu pula di Love park amerika, rasanya tidak akan afdol bila belum berfoto di depan tulisan love park tersebut. Oleh karena itu, selain fungsi utama skatepark sebagai tempat bermain/latihan para skateboarder, skatepark juga mempunyai fungsi lain seperti; ! Menjadi ikon kota !Public park sebagai pusat berkumpulnya masyarakat !Tempat menggelar berbagai pertunjukan !Ikon wisata !Mendukung pengembangan usaha-usah a di lingkup skatepark (foodcourt,oleh-oleh,assecories,dll) !Lahan Hijau/ paru-paru kota.
Sistem manajemen Berkaca pada ditutupnya beberapa skatepark di Indonesia, kebanyakan disebabkan oleh sistem manajemen yang buruk. Dimana tidak ada penanganansecara profesional dalam mengelola skatepark tersebut. Sebuah skatepark apabila tiap hari dipakai pasti akan menimbulkan beberapa kerusakan di beberapa tempat, mungkin semen yang retak, rangka kayu yang usang dll yang dapat membahayakan para penggunanya, ini mengharuskan adanya program atau penganggaran dana untuk sistem maintenance yang rutin. Sebuah skatepark juga harus mempunyai program-program yang jelas, program-program tersebut ditujukan sebagai alat promosi untuk menunjang keberadaan skatepark tersebut. Di Amerika, contoh konkretnya yaitu di Skatepark of Tampa memiliki program khusu tiap tahunnya. Yaitu sebuah kompetisi skateboard yang diperuntukan bagi Profesional skateboarder juga bagi Amatir skateboarder. Secara tidak langsung kompetisi ini mengangkat Skatepark tersebut ke khlayak yang lebih luas. Tidak hanya kompetisi, masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa diselenggaakan di skatepark. Dalam dunia anak muda pasti banyak sekali faktor-faktor yang dapat dikolaborasikan contohnya pertunjukan musik, pameran seni, demo skateboard dll. Dan tentunya sistem manajemen tersebut harus dikelola oleh skateboarder-skateboarder itu sendiri, karena pada masalah yang lalu, sistem manajemen berasal dari luar skateboarder yang membuat progress skatepark menjadi nol karena mereka tidak tahu perkembangan skateboard dan keinginan para pelakunya. Pengadaan alat/penataan Alat Bukan hanya sistem manajemen yang buruk, pengadaan alat/ penataan alat yang buruk menjadi kendala yang kedua skatepark tersebut harus ditutup. Sebuah skatepark harus dirancang dan dikelola oleh skateboarder itu sendiri. Karena dari dalam mereka benar-benar mengerti bagaimana bentuk skatepark dan apa saja langkah-langkah yang harus dijalankan. Kasus yang terjadi di Surabaya, pemkot kota bertindak sendiri membangun skatepark tersebut. Tanpa adanya kerjasama dengan skateboarder setempat. Mereka membangun skatepark tanpa standar sebuah skatepark yang ada. Alatnya besar-besar dan membahayakan, ini membuat skatepark tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Jogjakarta Skatepark. Bloodbath Skatepark adalah skatepark Indoor pertama yang dibangun di Jogja, skatepark yang bersifat prifate park ini dimiliki oleh perseorangan. Terletak di daerah cebongan mlati Sleman. Pada awalnya kehadiran skatepark ini sangat disambut positif oleh para komunitas skateboard yogyakarta. Bahkan sampai skateboarder dari Semarang, Solo, Salatiga, magelang, bandung, surabaya dan jakarta berdatangan untuk bermain disini. Dengan tiket masuk 10.000 rupiah kita bisa bebas bermain sepuasnya pada hari tersebut. Di skatepark ini masih terdapat beberapa kekurangan, yang secara fatal membuat penurunan jumlah pengunjung. Skatepark ini hanya banyak dipake pada akhir minggu atau pada acara-acata tertentu. Selain lokasinya yang sangat jauh dari pusat kota, penataan alat dan sistem manajemennya juga dirasa masih kurang baik. Beberapa alat ada yang rusak tanpa ada keinginan untuk diperbaiki. Di skatepark ini juga belum ada agenda acara yang mengangkat skatepark ini agar bisa terus maju. Jogjakarta
Skatepark
Konsep Skatepark Melihat banyaknya potensi yang sangat mendukung kemajuan berbagai pihak, sebuah skatepark sudah seharusnya menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan potensi daerah. Tidak hanya ditujukan kepada skateboarder semata, sebuah skatepark yang bersifat public akan menyokong banyak aspek di lingkup sekitarnya. Mulai dari segi ekonomi, pariwisata, olahraga, kepemudaan, lifestyle, ikon kota dan masih banyak lagi hal-hal yang sangat mendukung skatepark sebagai tempat yang harus dimiliki di setiap kota besar di Indonesia. Bila ijin pembangunan skatepark ini akan terealisai, kami ingin menerapkan beberapa konsep pengarah perencanaan agar kondisinya (skate park) sesuai dengan lingkungan sekitar atau meningkatkan kondisi dan karakter lingkungan.selain konsep public park yang telah kami bahas sebelumnya, kami mempunyai konsep yang terbagi menjadi sebagai berikut: A.
KONSEP INTERNAL Bagaimana bentuk skatepark sudah sedikit dijelaskan pada bahasan gambaran umum diatas. Pengolahannya tetap dipertahankan dengan menjaga suasana existing dengan mempertahankan keadaan sebenarnya tersebut tanpa merubah secara ekstrem situasi lahan pembuatan skatepark. Dengan demikian kondisi taman bermain ( skate park) ini akan menjadi rapi dan tertata sehingga dapat menambah kualitas lingkungan sekitarnya. B. 1.
KONSEP EKSTERNAL VISI Selain untuk tempat latihan yang permanen sebagai tempat peningkatan kualitas bermain diharapkan di masa mendatang dengan terealisasinya perijinan ini skatepark akan menjadi sebuah tempat latihan yang cukup memadai sehingga dimungkinkan untuk dilaksanakan lomba (kompetisi skateboard) lokal maupun Kejurnas dalam skala yang cukup besar, bahkan mungkin dapat mencakup se-Jawa-Bali. Sebuah arena skateboard ini menjadi penambah sarana olah raga yang belum pernah ada di Jogjakarta. 2. SISTEM MANAJEMEN Penanganan arena ini secara keseluruhan ditangani oleh semua belah pihak yang mempunyai Tanggung Jawab terhadap keberadaan skatepark ini nantinya. Adapun penanganan yang dimaksudkan berupa perawatan, kepengurusan , agenda acara dan dana. 3. PERATURAN Untuk membuat arena papan luncur ini menjadi arena olahraga yang sportif dan disiplin maka kami sebagai pengawas skatepark ini juga telah menetapkan peraturan yang dimaksudkan sebagai jaminan ketertiban situasi daripada arena papan luncur ini. Adapun peraturan itu diadakan sebagai pengantisipasi hal-hal negatif yang sekiranya terjadi, seperti : o Larangan adanya grafiti (coretan gambar/tulisan) disekitar arena. o Larangan penggunaan obat-obatan/minuman keras. o Larangan penggunaan arena sebagai tempat berkumpul (hura-hura). Dll. Selain daripada itu pengurusan arena seperti kebersihan lingkungan serta keamanan juga sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pemakai skatepark ini. Jogjakarta
Skatepark
Pada akhirnya sebuah skatepark adalah sebuah prototipemengenai kemajuan public park di masa depan. Perkembangannya di luar negeri, sebuah skatepark public menjadi jantung kota bagi masyarakat. Menjadi sebuah pusat berkumpulnya masyarakat di sebuah kota. Jogjakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia, juga sebagai kota tempat pariwisata, budaya dan nama-nama besar yang menyandang kota jogjakarta sudah seharusnya mempunyai sebuah skatepark yang memiliki banyak kegunaan. Dengan bertambahnya pemain skate di Jogjakarta maka akan meningkatkan kualitas permainan skate dan juga prestasi skateboard di Jogja, serta didukung juga dengan fasilitas yang memadai yaitu skatepark yang secara khusus akan meningkatkan prestasi para skaters dan juga mengangkat Jogjakarta dalam olahraga skateboard. Demikian proposal ini kami ajukan. Semua hal yang sudah kami tuliskan adalah harapan kami untuk terlaksananya perijinan ini. Kesungguhan kami akan kami tunjukkan dengan menjaga dan merawat lokasi seperti yang telah kami tuliskan diatas. Keterbatasan tempat berlatih membuat kami sangat bersemangat untuk merealisasikan proposal ini. Segala konsekuensi dari diberikannya ijin atas pemanfaatan lokasi akan kami tanggung bersama demi perkembangan olahraga skateboard di Jogjakarta khususnya dan Indonesia umumnya. Kami berharap dapat menjadi pertimbangan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Jogjakarta, 29 Oktober 2010
Jogjakarta
Skatepark
Lampiran Contoh Public Skatepark
Deldrige Skatepark-USA
Lahaina Skatepark-USA
Annecy Skatepark-USA
Mona-valey skatepark-aus Kalimas skatepark