Tabloid Balee Jroh Edisi 1

Page 1

TABLOID RUMAH ASPIRASI NOVA IRIANSYAH

EDISI 1 // JAN - FEB 2014

www.novairiansyah.com

Versi digital: baleejroh.blogspot.com

Ir. Nova Iriansyah, MT.

@niriansyah

SATU HATI BERSAMA RAKYAT

Realisasi Aspirasi Rakyat

Mewujudkan Cita-Cita

Aspirasi rakyat untuk perbaikan insfrastruktur gampong di Aceh berhasil diperjuangkan Nova Iriansyah di Senayan.

Dia juga tau, “menebar pesona” bukan pilihan, karena berbuat untuk kepentingan orang adalah pesona tiada tara.

u CITA-CITA // Halaman 4

u PROFIL // Halaman 10

Kita harus meninggalkan keinginan kelompok demi kepentingan bersama untuk membangun Aceh.

MERAJUT PROGRAM

PRO RAKYAT

MAULIDAR HASIL DAN YUSUF CAPAIAN u INFOGRAFIS // Halaman 16

PAHLAWAN

PEMULUNG u PETANG // Halaman 15

PEMERINTAHAN

SBY


2

Balèe Jröh

Satu Hati Bersama Rakyat

SURAT PEMBACA

Masyarakat desa Lingom, Indrapuri, Aceh Besar sedang mengerjakan pembukaan jalan desa.

Masyarakat Apresiasi Jalan Perkampungan P ertama-tama kami mau menyampaikan terima kasih kepada Bapak Nova Iriansyah yang telah memberikan bantuan membuka jalan dasar di perkampungan Lingom, Indra Puri, Aceh Besar. Dan perlu kami beritahukan pula kepada Bapak, kalau sekarang anak-anak bersekolah yang biasa menggunakan jalan pematang sawah, sekarang tidak kuatir lagi dengan binatang lintah dan pacat, dan yang pa­ ling mengharukan, anak-anak ke sekolah tidak perlu

mengangkat sepatu lagi, dan itu berkat jalan yang sudah dibangun oleh Bapak. Sebagai informasi saja, jalan-jalan yang dibangun tersebut juga kami rasakan sangat memberi penga­ ruh pada produksi kami. Kalau sebelumnya hasil panen diangkut secara manual, sekarang kami sudah bisa merapatkan kendaraan di sawah, sehingga selain efektif juga cepat mengangkut hasil panen. Begitu sebaliknya, di musim tanam pun kian mudah, teru-

tama mudah mengangkut pupuk. Untuk itu, kami yakin apabila pembangunan dilanjutkan kampung kami akan dapat meningkat dan maju, ekonomi rakyat bisa bertambah, lantaran fasi­litas seperti pembangunan jalan-jalan di perumahan, persawahan, dan perkebunan rakyat semakin memudahkan aktivitas masyarakat. Apalagi pada musim hujan, kalau biasanya mengganggu aktifitas karena jalanan becek, sekarang tidak masalah lagi. Kepada Bapak, kami ucapkan terima kasih, dan kami harapkan ke depan bisa semakin erat hubungan dengan Bapak, karena posisi Bapak yang kami yakin terus berpihak kepada rakyat, terutama keberpihakan pada kesejahteraan rakyat dengan memudahkan kami melakukan aktifitas sehari-hari sebagai petani.[] Mahdi Geuchik Desa Lingom

Irigasi Berdayakan Ekonomi Petani

S

AYA warga masyarakat Desa Lawe Baringin, Aceh Tenggara mau menyampaikan rasa terima kasih kami kepada Bapak yang telah membantu fasilitas irigasi di kampung kami. Berkat bantuan tersebut, sekarang masyarakat di desa bisa menikmati air yang mengaliri persawahan kami, sekarang sangat terasa pengeluaran semakin kecil dan hasil panen semakin baik. Sebelumnya, kami selalu bergilir menampung air untuk persawahan, dan musim bertanam

menunggu hujan. Sekarang tidak lagi, sudah ada yang mengaliri air sampai ke semua persawahan. Bantuan pemba­ngunan irigasi, walau dalam ukuran kecil, tetapi sudah cukup memadai, dan kami sangat mengharapkan pada tahun 2014 ini bisa diberi bantuan lanjutan seperti jalan, karena jalan sekarang yang ada belum maksimal. Ke depan kami harapkan menjadi lebih baik, dengan efek meningkatnya produksi persawahan masyarakat, termasuk sebagian perkebunan.

Demikian surat saya ini, atas nama masyarakat petani di Lawe Baringin saya menngucapkan ba­ nyak terima kasih kepada Bapak, dan kami mengharapkan melalui surat ini Bapak dapat mempertimbangkan bantuan lanjutan, supaya semakin banyak fasilitas yang bisa dinikmati petani. Dan kami cukup yakin bahwa bapak mempunyai perhatian kepada hal-hal tersebut. Terimakasih.[] Asarul Mahmud Masyarakat Lawe Baringin


DARI REDAKSI

Satu Hati Bersama Rakyat

Kanda Jroh

Oleh IDRUS BIN HARUN

Silaturrahmi Balee Jroh S ilaturahmi!!! Begitulah gagasan awal menerbitkan Tabloid Rumah Aspirasi Ir. Nova Iriansyah, MT Balee Jroh. Gagasan itu sekaligus untuk memenuhi niat Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan 1 dari Partai Demokrat, Nova Iriansyah, untuk memaksimalkan silaturahmi. Sebagai manusia, dari sekian banyak silaturahmi yang sudah terbangun, tentu tidak luput dari khilaf dan kekurangan, sehingga melalui Tabloid Balee Jroh diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menjalin kebersamaan dengan semua kalangan. Tentu, pemahaman media menjadi penting dalam alam “keterbukaan” seperti sekarang ini. Tim “Balee Jroh”—yakni sekretariat yang kami namai rumah Aspirasi Nova Iriansyah –tidak ingin menutup informasi sekecil apapun, dan terus berupaya membuka pintu informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang aktifitas dan upaya yang telah lakukan Ir Nova Iriansyah, MT dalam keberpihakannya pada pembangunan di Aceh, termasuk “kegigihan” memperjuangkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk infrastruktur Aceh yang semata-mata bertujuan meningkatkan perekonomian rakyat Aceh. Tidak mudah memang untuk mengabarkan persoalan baik tersebut, karena menyangkut etika. Namun dalam pemahaman “Balee Jroh” menyebarkan kabar positif selalu baik, sejauh tidak menyudutkan rakyat, dan sebaliknya justru kami beranggapan etika ini positif untuk menyahuti keterbukaan yang dimaksud, agar pertanyaan

Balèe Jröh

seputar Nova Iriansyah bisa dijalin dengan komunikasi terbuka, sebagai langkah melumpuhkan sikap sinisme akibat satu dengan lainnya tidak ada “komunikasi” yang baik, sehingga muncul praduga salah. Sekali lagi, inilah Tabloid Balee Jroh yang siap menjadi jembatan untuk memperbaiki segala bentuk praduga salah, sekaligus dapat memperbaiki miskomunikasi masyarakat yang mungkin merasa kurang mendapat perhatian, padahal sesungguhan hanya sebuah kekhilafan biasa saja. Selain itu Tabloid Balee Jroh juga digiring menjadi media pendewasaan “politik”, yakni politik jujur yang pro-Rakyat. Konsep dan programnya harus punya sinergi dengan kebutuhan rakyat, sehingga cita-cita menjadikan rakyat sejahtera betul-betul terwujud. Untuk pencapaian itulah, media Balee Jroh diterbitkan dan menyebarkannya kepada masyarakat luas. Dengan penerbitan Balee Jroh tersebut, harapan kita semua “keterbukaan” bukan lagi tameng “janji” yang ujung-ujungnya dapat menipiskan kepercayaan rakyat, tetapi dia akan lahir sebagai “jembatan” indah untuk bersilaturahmi. Dan satu dengan lainnya bisa bertegursapa dengan bebas dan santun sesuai adat budaya kita yang memuliakan. Bila itu terwujud, maka kitapun mengikat kuat silaturahmi ini, karena itulah wujud Tabloid Balee Jroh yang selalu membuka komunikasi dari kealpaan kita bertegursapa. Insya Allah.[] Redaksi

SATU HATI BERSAMA RAKYAT PEMIMPIN UMUM YUSRIZAL IBRAHIM PEMIMPIN REDAKSI FADHLULLAH TM DAUD REDAKTUR PELAKSANA JOE SAMALANGA REDAKTUR MUJAHID ARRAZI KEUANGAN CUT LINDA SEKRETARIS REDAKSI/KORLIP BUSTAMI EL FASI LAY OUT ZULHAM YUSUF DISTRIBUSI DAN SIRKULASI NIZARLI IRWANTO NP PENERBIT RUMAH ASPIRASI BALEE JROH ALAMAT: BALEE JROH JALAN SRI RATU SAFIATUDDIN NO. 47A - BANDA ACEH T. 0852 600 95523 E. redaksi.baleejroh@gmail.com balee.jroh@gmail.com

3


4

Balèe Jröh

CITA-CITA RAKYAT

Satu Hati Bersama Rakyat

Realisasi Aspirasi Rakyat Melalui Infrastruktur Aspirasi rakyat untuk perbaikan insfrastruktur gampong di Aceh telah diperjuangkan Nova Iriansyah di Se­ nayan. Ia berharap pembangunannya diselesaikan sebaik mungkin dan tepat waktu.

G

ERIMIS masih rinai ketika rombongan Ir. Nova Iriansyah, MT tiba di Peulumat, ibu kota Kecamatan Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan. Jalanan kampung yang dilalui mobil rombongan masih becek bekas disiram hujan. Hari itu, Rabu 13 November 2013, Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh ini sedang memeriksa kondisi jalan perdesaan di Kota Naga tersebut. Jalan itu belum diaspal dan sulit dilalui kendaraan ketika musim hujan. Masih di Peulumat, Nova juga melihat sendiri sebagian rumah warga. Ang­gota Komisi V yang membidangi perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan daerah tertinggal, BMKG, BASARNAS, BPLS, BPKS, ini sadar betul bila kondisi rumah warga di Peulumat sebagian besar memprihatinkan dan tak memenuhi standar kesehatan. Tak mau menunggu lama, ia pun bergegas bertemu para keuchik dan tokoh masyarakat di Labuhan Haji Timur. Kepada mereka, Nova menjelaskan jalan dan rumah warga yang tak layak itu kini bisa dibuat menjadi lebih baik lewat program-program pro-rakyat. “Ada Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, P4-ISDA (Infrastruktur Sumber Daya Air), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang sangat bermanfaat bagi pengembangan gampong,” ujarnya. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau PPIP, kata Nova, merupakan program di Direktorat Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Kegiatan yang dimulai sejak 2007 ini fokus pada kemajuan infrastruktur perdesaan. PPIP program berbasis pemberdayaan di bawah payung PNPM Mandiri. Bantuannya meliputi fasilitasi dan mobilisasi masyarakat mengidentifikasi perma­ salahan kemiskinan, menyusun perencanaan serta melaksanakan pemba­ ngunan infrastruktur desa. Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, termasuk Aceh. Bentuk program, kata Nova, berupa pembangunan jalan desa, sanitasi air bersih, saluran jembatan desa, dan lain

Masyarakat bekerja sama menyelesaikan pembangunan infrastruktur desa. Terlihat masyarakat sedang mendorong truk pembawa tanah untuk penimbunan jalan di desa mereka.

sebagainya sesuai hasil kesepakatan desa. Sumber dananya, kata dia, dari APBN. “Sedangkan P4-ISDA khusus untuk pembangunan irigasi,” ungkapnya. Sistem pengerjaan proyek menurut Nova Iriansyah, dilakukan secara swakelola. “Dibentuk kelompok masyarakat di masing-masing gampong

Daerah Aceh Selatan, Irfanullah, seperti dikutip Pelita mengatakan, desa-desa miskin tersebar di 16 kecamatan. Pa­ ling banyak, kata dia, terdapat di Kecamatan Trumon, Kluet Tengah, Kluet Timur dan Kluet Selatan. Pada 2007, kata Irfanullah, Peme­ rintah Kabupaten Aceh Selatan telah

Ada Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan, P4-ISDA (Infrastruktur Sumber Daya Air), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang sangat bermanfaat bagi pengembangan gampong. dengan SK kelompok ditandatangani keucik. Pelaksanaan proyek juga di­ dampingi langsung konsultan dari Balai Pengairan Provinsi Aceh,” ujar Anggota DPR RI periode 2009-2014 ini. Di Aceh Selatan sendiri, 146 desa masih termasuk kategori miskin. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

menyiapkan strategi-strategi untuk membebaskan masyarakat dari kemis­ kinan, keterisolasian, dan desa tertinggal, terutama menyangkut infrastruktur transportasi. “Setiap tahun Pemkab menganggarkan sejumlah dana untuk meningkatkan infrastruktur dan berbagai fasilitas

publik guna mengentaskan kemiskinan terutama di desa-desa yang masuk dalam kategori desa miskin,” ujarnya. Senada dengan itu, kabar baik pun datang pada Oktober 2013. Seperti dikutip Medanbisnis, Kabupaten Aceh selatan mendapat kucuran dana PPIP dan P4-ISDA-IK yang bersumber dari APBN dan APBN-Perubahan 2013. Total dana mencapai Rp10 miliar. Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, Marsidiq, mengatakan, keberhasilan melobi dana jemputan dari APBN itu berkat kegigihan pengurus DPC Partai Demokrat Aceh Selatan, dibantu Ang­ gota Komisi V DPR dari Dapil Aceh 1, Nova Iriansyah. Itu adalah program kedua yang dijalankan di Aceh Selatan. Sebelumnya, kata Marsidiq, pada 2011 ada Proyek Penguatan Infrastruktur Perdesaan atau P2ID. Dananya bersumber dari APBN 2011 melalui Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak Rp250 juta per gampong. “Saat itu 10 gampong mendapat jatah anggaran,” ujarnya. Untuk PPIP 2013 di Aceh Selatan, kata Marsidiq, 30 gampong mendapat


CITA-CITA RAKYAT

Satu Hati Bersama Rakyat

Masyarakat foto bersama saat beristirahat setelah bekerja melakukan pengerasan dan pelebaran jalan desa.

pembangunan fisik, mengendalikan serta memanfaatkan dan mengelola sendiri tahapan pelaksanaan kegiatan. Kolega Nova Iriansyah di Komisi V, Umar Arsal, pada Juni lalu mengatakan, pemerintah memang akan mendorong program peningkatan infra­struktur di 2.450 desa di Indonesia. “Jadi selain masyarakat nanti mendapat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), juga ada banyak program infrastruktur yang diberikan di desa-desa. Ini diharapkan dapat memberi kail untuk peningkatan ekonomi rakyat,” kata Umar seperti dikutip Tribun News. PPIP, kata dia, juga bakal mendorong terciptanya lapangan kerja saat infrastuktur dibuat. “Jadi uang langsung diserahkan kepada organisasi masyarakat desa yang kemudian diwujudkan dalam program perbaikan infrastuktur desa. Pekerja semua dari desa itu,” imbuh Politisi Demokrat ini. ***

Salah satu jalan dari program Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di kawasan Aceh Besar.

jatah dana masing-masing Rp250 juta. Tahap pertama dianggarkan untuk enam gampong di dua kecamatan. Di Kluet Utara gampong yang mendapatkan PPIP adalah Kuala Ba’U, Simpang Tiga, dan Pulo Kambing. Sementara di Bakongan Timur ada Gampong Seubadeh, Sawah Tingkem dan Ladang Rimba. “Anggaran pembangunan di keenam gampong tersebut saat ini te­ lah direalisasikan,” papar mantan Ke­ tua Partai Demokrat Aceh Selatan ini. Adapun anggaran PPIP untuk 24 gampong lagi, kata Marsidiq, telah disahkan dalam APBN Perubahan 2013. Realisasi anggaran kini sedang dipro­ ses. Kedua puluh empat gampong itu, kata dia, terdapat di Kecamatan Trumon Timur, Trumon Tengah, Trumon, Kota Bahagia, Kluet Timur, Pasie Raja, Kluet Tengah, Samadua, Meukek, Labuhan Haji, dan Labuhan Haji Barat. Selain PPIP, kata Marsidiq, Aceh Selatan mendapat kucuran dana P4-ISDAIK senilai Rp178 juta per gampong. Untuk program itu, 13 gampong mendapat jatah. Gampong-gampong itu antara lain, Panton Luas (Tapaktuan), Alue Simirah, Payonan Gadang dan Air Sialang (Samadua), Blang Geu­ linggang, Sikulat dan Mutiara (Sawang), Rotteungoh, Alue Meutuah dan Blang Kuala (Meukek), Kuta Trieng dan Pelokan (Labuhan

Haji Barat), serta Kemumu Seberang di Kecamatan Labuhan Haji Timur. *** PPIP saban tahun diaudit. Pada 26 Maret 2013 misalnya, digelar sosialisasi pedoman audit kinerja PPIP Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2012. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Ir. Imam S. Ernawi didampingi Deputi PIP Bidang Perekonomian, Binsar H. Simanjuntak dan Direktur Pengawasan Industri dan Distribusi, Lismarwati. Sosialisasi itu kegiatan rutin setiap tahun dalam rangka pelaksanaan audit kinerja PPIP yang akan dilaksanakan oleh seluruh Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia, kecuali Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. PPIP 2012 melibatkan 32 provinsi, 344 kabupaten dan kota pada 2.000 desa dengan dana APBN dan 3.000 desa melalui dana APBN Perubahan. PPIP 2012 dilaksanakan dengan mekanisme yang sama seperti tahun anggaran sebelumnya. Titik beratnya pada pemberdayaan masyarakat miskin dan kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam penyusunan rencana program, menentukan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, pelaksanaan

SEBELUM ke Tapaktuan, Nova Iriansyah menghabiskan masa resesnya untuk melihat realisasi sesuai bidang kerja yang selama ini ia perjuangkan di Senayan. Pada Jumat 8 November 2013, Nova berkunjung ke Tangse, Pidie. Kaitan kunjungan itu masih terkait infrastruktur. Maksud Nova menjenguk Tangse untuk melihat secara dekat pembangunan jembatan Blang Malo II. Saat kunjungan itu, sebagai orang teknik, Nova juga mendalami perma­ salahan longsor yang kerap terjadi dari dua bukit di sekitar jembatan. “Ma­ salah longsor yang kerap terjadi dapat diselesaikan dengan perencanaan yang lebih matang,” ujarnya. Dari jembatan ia menuju Gampong Pulo Mesjid untuk beramah tamah de­ ngan tokoh-tokoh Kecamatan Tangse. Kepada masyarakat, Nova Iriansyah

Balèe Jröh

menyampaikan hal-hal penting terkait pembangunan infrastruktur gampong. Jufri, Keucik Pulo Mesjid, sumringah atas kedatangan Nova. Selama menjabat sebagai keucik, kata Jufri, baru sekali ini ia mendapat kesempatan berdialog dengan legislator DPR RI. Kepada Nova, Keucik Jufri mengu­ sulkan program-program pengembangan ekonomi masyarakat Tangse yang umumnya bekerja sebagai petani dan pekebun. Selain itu, kata Jufri, masyarakat juga membutuhkan perbaikan jalan dan irigasi. Usai mendengar aspirasi Jufri, Nova Iriansyah mengatakan, selaku Anggota DPR sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Hal serupa juga dikatakan Nova Iriansyah usai mendengar permoho­ nan dukungan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Simeulue dari Wakil Bupati Simeulue, Hasrul Edyar. Hari itu, Senin 11 November 2013, Nova Iriansyah berkunjung ke Simeulue untuk mensosialisasikan Program Pembangunan Infrastrukstur Perdesaan atau PPIP. Hasrul berharap tahun ini program-program pro-rakyat yang berasal dari mitra kerja komisi V DPR RI, seperti PPIP, P4-ISDA, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) lebih banyak lagi dialokasikan untuk Kabupaten Simeulue. Nova Iriansyah menyambut baik semua usulan wakil bupati dengan menyebutkan bahwa Simeulue termasuk kabupaten di pulau terdepan wilayah Indonesia yang harus mendapat perhatian serius dari Peme­ rintah. “Memperluas akses dari atau ke Aceh daratan dan wilayah Indonesia lainnya sangat penting dilakukan,” ujar Nova. Ia mengimbau para kepala desa dan tokoh masyarakat mengerjakan program PPIP tersebut sebaik mungkin dan menyelesaikannya tepat waktu.[]

DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN ACEH BESAR Mengucapkan Selamat & Sukses Atas Terbitnya Tabloid

Semoga menjadi media yang memberi pendidikan politik kepada masyarakat. Tertanda

HT. IBRAHIM, ST. MM KETUA

5

Drs. Maimunsyah Banta SEKRETARIS


6

Balèe Jröh

KATA RAKYAT

Satu Hati Bersama Rakyat

Program PPIP masyarakat Desa Paya Peulumat tahun 2012.

Masyarakat Neuheun Sambut Baik Program Infrastruktur Desa P elaksanaan pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 800 meter, pembuatan saluran pembuangan, dan box calvet (saluran aliran air untuk jembatan kecil) yang diperjuangkan anggota DPR-RI Ir. Nova Iriansyah, MT melalui Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) untuk Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, memberi manfaat luar biasa kepada ma­syarakat desa tersebut. “Pembangunan jalan yang paling fenomenal,” kata Keucik Neuheun Wahiddin ketika dikonfirmasi Tabloid Balee Jroh di Neuheun, minggu lalu. Keuchik Wahiddin juga menyebutkan, pembukaan dan pengerasan jalan tersebut sesuai dengan cita-cita ma­

Jalan yang sudah dibangun sekarang adalah satusatunya jalan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

syarakat, karena pilihan pada jalan adalah hasil musyawarah warga. Jalan tersebut merupakan satu-satunya sarana yang mengakses tiga perumahan hasil relokasi untuk korban tsunami, dan tentu akan menjadi sebuah “alasan” mengevaluasi daerah tersebut untuk pembangunan permukiman baru.

Bantuan Sesuai dengan Kebutuhan Desa

M

asuknya bantuan APBN untuk infrastruktur di kampung sangat membantu masyarakat Desa Cot Darat, Aceh Barat. Terutama program pembangunan jalan dan timbunan kerikil. Itu sesuai dengan kebutuhan kampung. Masyarakat juga paling merespon saluran pembuang air di perkampu­ng­ an dan persawahan, karena beberapa tahun ke belakang kawasan ini mulai banjir kalau diguyur hujan, jadi saluran pembuangan air itu sekaligus berfungsi untuk menghindari banjir. Melihat besarnya manfaat yang diterima masyarakat, ke depan harus dilakukan kelanjutan program tersebut. Masyarakat sendiri, mengakui program

“Tinggal untuk ke depan perlu ada penambahan 200 meter lagi, supaya ja­ lur ekonomi desa meningkat dan lengkap, karena ada objek wisata di sana,

persis seperti taman rusa. Jalan yang sudah dibangun sekarang juga satu-satunya jalan yang meningkatkan ekonomi masya­rakat, karena ada sentra pembuatan batu bata,” ujar Keucik Neuheun. Harapan warga pada Bapak Nova Iriansyah, kata Keucik, apa yang sudah diperjuangkan untuk daerahnya adalah sebuah langkah maju, tinggal perlu penambahan, termasuk melanjutkan program PNPM di persawahan masyarakat. Saat ini, melalui program PNPM, di persawahan ada dibangun pengaliran dan pusat pengumpulan air, namun belum memiliki irigasi permanen. “Persawahan masyarakat belum tersentuh sama sekali, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk pembangunan irigasi sepanjang 1 kilometer lagi,” pinta Keucik. Jadi, katanya, masyarakat Neuheun memiliki kepedulian pada pembangunan desa pasca bantuan pembangunan jalan desa, sehingga diperlukan kelanjutan untuk peyempurnaannya. Me­reka juga berharap 2014 menjadi tahun yang memiliki berkah kepada Neuheun. “Warga sangat berharap kekurangan pembangunan dilanjutkan pada tahun 2014 ini,” demikian ujar Keucik Wahidin.[]

MUFRIL Anggota DPRK Aceh Barat

infrastruktur desa sangat bagus dan prorakyat, apalagi sebelum dilaksanakan dilakukan sosialisasi dengan baik. Di samping itu, untuk perkampu­ ngan lain juga perlu dilakukan agar semakin ada sinergi antara satu kampung dengan kampung lainnya. Termasuk melakukan pengawasan agar fasilitas yang diberikan menjadi terjaga.[]

Nova Iriansyah saat melakukan kunjungan kerja di Blang Malo Kecamatan Tangse, Pidie.

Bantuan P4-ISDA-IK Sangat Membantu Masyarakat 16 Gampong di Tangse

P

rogram Percepatan Pembangunan dan Perluasan Infrastruktur Sumber Daya Air - Irigasi Kecil (P4-ISDAIK) yang dijalankan di beberapa desa di kecamatan Tangse, Pidie, untuk bidang pengaliran air dan pengerasan jalan sangat direspon masyarakat. Seluruh proyek hasil kesepatakan dengan ma­ syarakat untuk 16 gampong antara lain Keude Tangse, Pulo Seunong, Neubok Badek, Blang Jeurat, Pulo Baroe, Layan, Blang Dalam, Peunalom I, Peunalom II, Blang Dhot, Sarah Panyang, Blang Malo, Krueng Seukeuk, Beungga, Pulo Ie, dan Lhok Keutapang, pengerjaan­ nya sudah kelar semua. Hanya kami sangat berharap Pak Nova Iriansyah yang sudah memperjuangkan program melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013, bisa turun kembali ke

JAMALUDDIN Mukim Kemukiman Pulo Mesjod, Cematan Tangse, Pidie

desa kami untuk bertemu dengan ma­ syarakat, supaya masyarakat menjaga hasil pembangunan tersebut. Intinya masyarakat memberi respon positif pada pembangunan tersebut. Di samping itu, kami berharap program infrastruktur gampong lain­ nya bisa diteruskan pada tahun 2014, karena ada beberapa jalan yang menghubungkan antar gampong yang belum memiliki tutue (jembatan), sehingga soal kelancaran transportasi masih terkendala.[]


KATA RAKYAT

Satu Hati Bersama Rakyat

Balèe Jröh

DAFTAR REALISASI PPIP DAN P4-ISDA-IK APBN/APBN-P T.A 2010-2013 NO. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

KABUPATEN/KOTA Pidie Abdya Pidie Jaya Aceh Timur Aceh Barat Pidie Jaya Gayo Lues Aceh Timur Aceh Barat Pidie Jaya Aceh Tengah Simeulue Simeulue Simeulue Aceh Selatan Aceh Selatan Aceh Selatan Aceh Barat Aceh Barat Aceh Barat Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar Pidie Pidie Pidie Abdya Abdya Abdya Nagan Raya Nagan Raya Nagan Raya Aceh Jaya Aceh Jaya Aceh Jaya Pidie Jaya Pidie Jaya Pidie Jaya Gayo Lues Banda Aceh Sabang Aceh Tenggara Aceh Singkil Aceh Tengah Aceh Tengah Aceh Timur Aceh Timur AcehTimur Bireuen Bireuen Aceh Utara Aceh Utara Bener Meriah Bener Meriah Bener Meriah Aceh Tamiang

TAHUN ANGGARAN

JUMLAH DESA

2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

11 10 10 1 6 6 18 6 16 16 16 14 7 5 6 24 13 6 21 6 6 21 20 6 16 18 9 21 6 9 12 4 6 21 12 6 24 20 22 11 10 18 4 12 19 6 21 3 6 22 6 22 10 2 4 9

JUMLAH ANGGARAN (Rp)

TOTAL ANGGARAN

2.750.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 250.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 4.500.000.000 1.500.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 3.500.000.000 1.750.000.000 890.000.000 1.500.000.000 6.000.000.000 2.314.000.000 1.500.000.000 5.250.000.000 1.068.000.000 1.500.000.000 5.250.000.000 3.560.000.000 2.500.000.000 2.848.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 1.068.000.000 2.250.000.000 3.000.000.000 712.000.000 1.500.000.000 5.250.000.000 2.136.000.000 1.500.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 3.916.000.000 2.750.000.000 2,500.000.000 3.204.000.000 712.000.000 3.000.000.000 4.750.000.000 1.500.000.000 5.250.000.000 534.000.000 2,500.000.000 2,500.000.000 1.500.000.000 5.500.000.000 2.500.000.000 500.000 712.000.000 2.250.000.000

KETERANGAN PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4IP/ISDA PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN-P PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P PPIP/APBN PPIP/APBN-P P4-ISDA-IK/APBN-P PPIP/APBN-P

DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Mengucapkan Selamat & Sukses Atas Terbitnya Tabloid

Semoga menjadi media yang memberi pendidikan politik kepada masyarakat. Tertanda

ROMI SYAHPUTRA KETUA

RINALDI BAYUR SYAHPUTRA, ST SEKRETARIS

DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN ACEH JAYA Mengucapkan Selamat & Sukses Atas Terbitnya Tabloid

Semoga menjadi media yang memberi pendidikan politik kepada masyarakat. Tertanda

T. HASYIMI PUTEH, SH

HANASRI, ST

KETUA

SEKRETARIS

155.924.000.000

Ir. H. Nova Iriansyah, MT Beserta Seluruh Staf dan Relawan Rumah Aspirasi Balee Jroh

Menyampaikan Selamat Memperingati

MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW 12 Rabiul Awal 1435 H Semoga Suri Tauladan yang Diwariskan Beliau dapat meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Silaturrahmi diantara Kita

DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN ACEH BARAT Mengucapkan Selamat & Sukses Atas Terbitnya Tabloid

Semoga menjadi media yang memberi pendidikan politik kepada masyarakat. Tertanda

HERMAN ABDULLAH, SE KETUA

JALALUDDIN, SE SEKRETARIS

7


8

Satu Hati Bersama Rakyat

LENSA

DIPEUSIJUEK: Anggota DPR-RI Ir. H. Nova Iriansyah, MT. di-peusijuek oleh sesepuh masyarakat Simeulue saat melakukan kunjungan kerja ke daerah itu. Tampak Nova Iriansyah didampingi oleh Wakil Bupati Kabupaten Simeulue Hasrul Edyar.

CALON PRESIDEN KUNJUNGI BALEE JROH: Ketua DPR-RI dan calon presiden konvensi Partai Demokrat Dr. Marzuki Alie melakukan kunjungan khusus ke Sekretariat Balee Jroh di Jalan Sri Ratu Safiatuddin No. 47A Banda Aceh. Kunjungan mendadak itu untuk memberikan motivasi kepada relawan �Balee Jroh� agar bekerja lebih keras menghadapi pemilu 2014.

COFFEE MORNING DI ACEH BARAT: Anggota DPR-RI Nova Iriansyah menghadiri Coffee Morning bersama calon legislatif Partai Demokrat untuk DPRK Aceh Barat November 2013 lalu di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Acara tersebut merupakan rangkaian pertemuan Nova Iriansyah dengan Kader Partai Demokrat di Bumi Teuku Umar itu dalam acara pembekalan Caleg Demokrat Aceh Barat.

MENINJAU PELABUHAN MALAHAYATI: Anggota DPR-RI Nova Iriansyah ngopi bersama masyarakat Krueng Raya saat melakukan kunjungan kerja meninjau pelabuhan Malahayati.


LENSA

Satu Hati Bersama Rakyat

9

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR SIMEULUE: Wakil Bupati Simeulue, Hasrul Edyar, menyerahkan proposal kepada Anggota Komisi V DPR-RI Ir. Nova Iriansyah, MT untuk pembangunan infrastruktur di wilayah itu, termasuk pembangunan pelabuhan Sibigo di wilayah Barat Pulau Simeulue.

FOTO BERSAMA RELAWAN BALEE JROH: Ir. H. Nova iriansyah, MT berfoto bersama Tim Balee Jroh sesaat setelah memberikan arahan pada acara pertemuan Tim Balee Jroh, 21 Desember 2013 di Hotel Regina Kota Banda Aceh. Tim Balee Jroh adalah perkumpulan dari sahabat, kolega, keluarga, kerabat dan warga masyarakat yang dengan sukarela telah menyatakan kesiapannya bekerja untuk mendukung Ir. H. Nova Iriansyah, MT.

TEMU RAMAH DENGAN MASYARAKAT ACEH JAYA: Masyarakat Gampong Lamtui, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya melakukan temu ramah dengan Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat Ir Nova Iriansyah,MT di Meunasah Gampong Lamtui. Dalam pertemuan yang dihadiri tokoh masyarakat dan warga Gampong Lamtui, masyarakat mengaku merasa bangga karena baru kali ini kampung mereka dikunjungi oleh Anggota DPR RI. Hadir pada acara itu Ketua dan Sekretaris DPC Partai Demokrat Aceh Jaya T. Hasyimi Puteh dan Hanasri.

BERSILATURRAHMI DI NAGAN RAYA: Pengurus DPP Partai Demokrat dan Koordinator Wilayah I Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT. menghadiri acara silaturrahmi dengan Calon Legislatif DPRK dan Kader Partai Demokrat se-Kabupaten Nagan Raya di Hotel Grand Nagan, Nagan Raya, Oktober lalu. Nova Iriansyah ke Nagan Raya didampingi sejumlah kader partai dan tokoh senior Partai Demokrat Nagan Raya H. Jamhur, SPd.


10

Balèe Jröh

PROFIL

Satu Hati Bersama Rakyat

YUSRIZAL IBRAHIM,S.Sn

PRIA DI ANGKA 2 UNTUK ACEH 10 D ikalangan politisi dan seniman nama Yusrizal Ibrahim, S.Sn begitu melekat. Dialah pelukis yang terjun ke dunia politik. Partai Demokrat menggaetnya karena arah pikiran Yusrizal memang sesuai, hingga menempatkannya menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Periode 2004-2009. Waktu itu Yusrizal mewakili aspirasi rakyat daerah pemilihan 4 (Kabupa­ ten Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah). Sebagian sahabat menyebut pria kelahiran Banda Aceh, 14 Juli 1960 ini sebagai orang yang lurus dan apa adanya. Yusrizal Ibrahim adalah sosok yang kaya gagasan berilian, salah satu gagasannya tatkala dia menjadi anggota Pansus DPR Aceh, Dialah yang gigih mengusulkan Provinsi Aceh menjadi wilayah Special Economic Zone, yakni daerah ekonomi khusus yang mempunyai hak untuk mengelola ekonomi dengan tingkat suku bunga tersendiri seperti Labuan, Malaysia dan Ghuang Zou, di China. Pria ini menyadari akar permasalahan Aceh adalah ekonomi dan fiskal. Menurut­nya, Bila rakyat Aceh diberi keleluasaan mengelola ekonomi dengan suku bunga sendiri, maka migas yang menjadi sumber konflik di Aceh tidak diperlukan lagi. Namun gagasan itu ditentang. Bukan hanya soal ekonomi, ketika

duduk di DPRA, Yusrizal Ibrahim gigih mengusulkan pendirian Kopertis di Aceh, karena pada masa itu, pengelolaan perguruan tinggi swasta di Aceh masih berada di bawah kendali Kopertis Wilayah I yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara, ya mau tidak mau kampus swasta Aceh harus tunduk ke Medan. Itulah alasan Yusrizal “ngotot”mengapa perlu ada kopertis di Aceh. Baru sekitar dua bulan lalu, kopertis berdiri di Aceh. Usulan Yusrizal yang batal lainnya, antaranya penataan pesisir pantai di Aceh menjadi Kawasan Wisata Alam dan Budaya yang Aman dan Islami; Menjadikan Kota-kota di Aceh sebagai Kota Seribu Mushala, setiap jarak 500 m ada satu Mushalla, dan terakhir memperjuangkan pembangunan terowongan Gunong Geurute di perbatasan Aceh Jaya, namun terpental gara-gara Bina Marga mengalihkan proyek tersebut ke Aceh Besar. Kini ayah dua orang anak ini ingin meneruskan perjuangannya di Parlemen Aceh. Dia ingin menuangkan seluruh pikiran pro-kesejahteraan rakyat yang dia pendam sejak lima tahun lalu, dan tentu, wilayah yang siap diperjuangkan

adalah daerah “indatu” yang mencakup 4 kabupaten yang dikenal dengan Dae­ rah Pemilihan

Aceh 10 (Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue). Yusrizal sangat mengenal wilayah ini, apalagi Kabupaten Aceh Jaya. Dia adalah cucu Teungku Chik di Rumpet dari Mukim Kuala Daya, Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Teungku Chik di Rumpet adalah Wali Nanggroe Daya yang secara turun temurun memerintah atas nama Sultan Aceh di wilayah yang membentang dari Negeri Keuluang di kaki Geurute, sampai ke Negeri Rantau XII (Kecamatan Teunom) yang sekarang menjadi wilayah Aceh Jaya. Akhirnya, adalah Partai Demokrat yang mengusungnya kembali menuju Parlemen Aceh dari Daerah Pemilihan Aceh 10 (Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue), de­ ngan Nomor Urut 2 (dua), dan Partai Politik 7 (Tujuh), angka “keramat” yang menyimbolkan 7 lapisan langit dan 7 lapisan bumi, dan satu hal lagi, hitungan Aceh selalu kerap diakhiri di angka 7 ini, yaitu angka yang sesuai dengan cita-cita Yusrizal Ibrahim, S.Sn. dan dia sendiri berada diurutan No. 2, angka simbol kemenangan, yakni kemenangan menjadikan Aceh modern tanpa meninggalkan tata krama adat istiadat yang bersumber dari ajaran agama Islam.[] Joe

RUWAIDA

SIAP WUJUDKAN CITA-CITA PEREMPUAN ABDYA

R

UWAIDA atau biasa disapa KakWai tahu betul kebutuhan masyarakat di kampungnya. Terutama menyangkut kebutuhan perempuan. Dia juga tahu, “menebar pesona” bukan pilihan, karena berbuat untuk kepentingan orang banyak adalah pesona tiada tara. Begitulah kesan pertama Balee Jroh saat menghubungi Ruwaida melalui selulernya di Manggeng, Aceh Barat Daya, Minggu lalu. Dia yakin, keberhasilan sebuah usaha ketika rakyat menerima usaha itu dengan baik. “Ukuran sebuah pekerjaan baru dikatakan berhasil ketika rakyat tidak membantah,” ujarnya singkat.

Gara-gara prinsip itu pula Kak Wai berniat ingin mencurahkan tenaga­nya mengabdi untuk ma­

syarakat dan para perempuan melalui Parlemen. Sekarang—KakWai pun tercatat sebagai Calon Legislatif dari Partai Demokrat untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya Daerah Pemilihan (Dapil) 3 untuk Kecamatan Manggeng, Tangan-tangan, dan Lembah Sabil. “Alhamdulillah dapat No urut 7,” tegas Ruwaida, Ibu dari 3 orang anak, Cut Mardha Nadilla, T. R. Liwaul Hamdi, dan T. R. Wafid Muharram. Obsesi Perempuan penyuka olahraga Volly kelahiran Desa Padang, 22-61976 lampau, rupanya sangat sederhana. Ruwaida ingin meneruskan cita-cita perempuan di kampungnya terealisasi, apapun bentuk keinginan itu. Sekarang gagasan perempuan yang terealisasi

sangat sedikit, sehingga membutuhkan sosok pendorong yang kuat. “Tidak mudah, tapi harus dilakukan kalau ingin memperjuangkan kampung lebih baik ,” demikian ujar Ruwaida. Perempuan harus punya relasi di parlemen. Katanya, sekarang perempuan hanya bercita-cita saja, sementara kebijakan diambil oleh kaum pria, se­hingga sering tidak terakomodir dengan sempurna. “Insya Allah, kepentingan perempuan akan menjadi agenda utama saya di parlemen,” kata Ruwaida. Tentu, itu bukan sekedar cita-cita, tetapi harus menjadi tanggungjawab semua pihak, dan Ruwaida adalah “sosok” yang tepat berada di posisi itu, sebab dia perempuan yang memahami kebutuhan sesamanya.[] Joe


PROFIL

Satu Hati Bersama Rakyat

Balèe Jröh

11

Ir. Nova Iriansyah, MT

KOMIT MEMAJUKAN DESA DI ACEH Komitmen membangun infrastruktur desa terus digaungkannya di parlemen. Kepentingan bersama tanpa memandang warna partai selalu menjadi prinsipnya.

P

OSTUR tubuh yang jangkung membuat sosoknya cepat dikenal khalayak. Bila ia bertutur kata selalu penuh dengan gagasan yang pasti; khas orang teknis. Karena itu, kolega maupun konstituen mengenalnya sebagai orang enerjik, bersahaja, dan cepat akrab. Begitulah kesan yang bisa ditangkap dari Ir. Nova Iriansyah, MT. Ia anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) periode 2009-2014 dari daerah pemilihan I Aceh. Komisi V membidangi perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan perdesaan dan kawasan tertinggal. Bidang ini selaras dengan latar belakang disiplin ilmu yang dimiliki Nova Iriansyah. Ia arsitek lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Nova juga menamatkan Magister Teknik Arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ir. Nova Iriansyah, MT n TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Banda Aceh/22 Nopember 1963 n ALAMAT: Komplek Permata Mediterania, Rumah Jabatan Anggota DPR RI, Blok B, No. 13. Jl. Raya Pos Pengumben, Ulujami, Jakarta Selatan n NO. TELPON/HP: +62 811 68 0031 n JABATAN DI PARTAI: Ketua Departemen Perindustrian DPP Partai Demokrat n PEKERJAAN/PROFESI: Anggota DPR RI, Komisi V n RIWAYAT PENDIDIKAN: Magister Teknik Arsitektur/S-2 (MT) – ITB 1998, Sarjana Teknik Arsitektur/S-1 (Ir) – ITS – 1988, SMA Negeri 1 Banda Aceh – 1982, SMP Negeri 1 Banda Aceh – 1979, SD Negeri 3 Takengon, Aceh Tengah – 1976, TK Persit KCK Banda Aceh – 1970 n RIWAYAT PEKERJAAN: Anggota DPR RI Masa Bakti 2009 – 2014, Komisaris PT. Mega Desain Konsultan dan PT. Archie Forum Konsultan, (2006 s/d 2008), Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. (2004 s/d 2006), Dosen Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, (1989 s/d 2004)

Setelah lulus dari ITB, Nova Iriansyah lebih dikenal sebagai dosen dan pengusaha. Nova tercatat pernah menjadi ketua Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala pada 2002 hingga 2006. Karir sebagai pengusaha ia rintis selepas

Kita harus meninggalkan keinginan kelompok demi kepenti­ ngan bersama untuk membangun Aceh.

meninggalkan dunia pendidikan. Pada 2006, ia menjabat sebagai Komisaris PT. Mega Desain Konsultan dan PT. Archie Forum Konsultan. Sejak duduk di Senayan, pria kelahiran Banda Aceh, 22 November 1963, kerap turun menyambangi daerah-daerah untuk melihat perkembangan infrastruktur desa. Legislator Partai Demokrat ini memang fokus di bidang tersebut. Berkali-kali ia menuturkan komitmennya terhadap pembangunan desa. Di bidang politik, Nova Iriansyah dikenal sebagai ketua Partai Demokrat Aceh hasil musda I. Ia bersentuhan dengan Demokrat karena melihat partai itu sesuai harapannya. Satu sisi, ia juga pengagum sosok Presiden SBY. Tak sebatas mengagumi, hal itu

terlihat pada Pemilihan Presiden 2009. Nova Iriansyah kala itu menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono untuk Aceh. Hasilnya, pasangan SBY-Boediono mendapat 94 persen suara di Aceh. Jumlah ini yang tertinggi diraih pasangan tersebut di seluruh Indonesia. Dunia politik memang bukan hal baru bagi Nova Iriansyah. Sejak kecil, Nova sudah terbiasa dalam lingku­

ngan dan keluarga yang akrab politik. Ia putra HM Nurdin Sufie, mantan Bupati Aceh Tengah periode 1970 hingga 1975. Nurdin Sufie dikenal sebagai peletak pondasi pembangunan Kabupaten Aceh Tengah. Nurdin Sufie pula yang mengenalkan Nova dengan politik. Menjadi putra birokrat ulung, Nova Iriansyah memang terdidik sejak kecil. Di partai, hingga kini ia dikenal sebagai kader yang bersih. Ia jauh dari hal-hal berbau rasuah. Nova juga dikenal sebagai politisi yang selalu melihat kepentingan bersama di atas segalanya, tanpa memandang atribut partai. Suatu kali, pada pengujung September 2013 di Banda Aceh, Nova pernah mengajak masyarakat untuk bersikap seperti itu. “Kita harus meninggalkan keinginan kelompok demi kepentingan bersama untuk membangun Aceh,” ujar mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Aceh periode 2006-2011 tersebut. Berkiprah sebagai wakil rakyat bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Aceh, kata Nova, masih membutuhkan perhatian besar, terutama infrastruktur. Hal inilah yang terus diperjuangkan sang Arsitek ini di parlemen. [] Razi


12

Balèe Jröh

Satu Hati Bersama Rakyat

HT. Ibrahim, ST, MM.

Memulai dengan Konsep Kecil tapi Pasti

D

ia HT Ibrahim , putera kelahiran Aceh Rayeuk, 8 Agustus 1970 yang punya karir bagus. Sukses sebagai pengusaha dan cemerlang di karir politik. Terbukti, khusus politik—grafiknya terus meningkat, dan kader demokrat Aceh Besar pun memilihnya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) Kabupaten Aceh Besar periode 2012-2017 melalui Musyawarah Cabang II Senin, 8 Oktober 2012 secara aklamasi. “Sebagai kader partai, amanah yang diberikan akan saya jalankan dengan baik,” kata HT Ibrahim kepada Balee Jroh, beberapa waktu lalu. HT Ibrahim sekarang tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Aceh Besar, dan Partai Demokrat pula yang kemudian menempatkannya sebagai Wakil Ketua DPRK Aceh Besar. Sebagai anggota dewan, HT Ibrahim tentu sangat memahami fungsinya sebagai penerus aspirasi rakyat, selain tugas legislasi, badgeting dan pengawasan. “Pemahaman ini penting agar eksekutif tidak semena-mena mengambil kebijakan yang menyudutkan rakyat,” kata HT Ibrahim yang yakin langkah-langkahnya mengawal kebijakan sebagai kebijakan pro-rakyat. Namun belakangan Ibrahim sadar kalau dia harus bekerja lebih luas untuk masyarakat Aceh Besar, tanpa berbicara per-kecamatan lagi, namun harus menyatukan seluruh kecamatan di Aceh Besar untuk bersama-sama membangun Aceh Besar, yang ujung-ujungnya akan bermuara pada kesejahteraan seluruh masyarakat kabupaten tersebut. Sekarang, dari DPRK dia akan melanjutkan konsep itu ke DPRA. HT. Ibrahim mencalonkan diri kembali

menjadi Legislatif DPR Aceh Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1, dengan nomor urut 2 (Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabang). “Agar perjuangan untuk rakyat Aceh Besar me­ rata,” katanya singkat. Selain sebagai pengusaha, HT. Ibrahim dikenal sebagai organisatoris. Tentu, bukan hanya bergerak di organisasi-organisasi besar seperti anggota Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia(GAPENSI) Kabupaten Aceh Besar, Penasehat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Aceh Besar, dan Ketua Organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia untuk Kabupaten Aceh Besar. Ibrahim juga bergabung di komunitas-komunitas kecil se­ perti Forum Silaturrahmi Kupi Beurawe yang belakangan dikenal sebagai forum diskusi dan silaturahmi. “Sekarang saya menjabat sebagai Ke­tua Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri 6, komite yang berperan untuk pertimbang­ an penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di Aceh Besar,” jelasnya. Itu sebabnya apabila setiap orang akan merasa kesan pertama berkenalan dengan HT Ibrahim adalah pada keramahan dan kesederhanaan penampilannya. Itu pula yang membuat HT Ibrahim yakin pada kebersamaan, karena hidup harus saling mendukung, agar pekerjaan sejalan. Begitulah, konsep HT Ibrahim, yang selalu memulai dari konsep kecil tapi pasti.[] Bustami

PROFIL


ALBUM

Satu Hati Bersama Rakyat

Balèe Jröh

13

Nova Launching Antologi Puisi “Secangkir Kopi”

T Sebaiknya Penggunaan Dana Otsus Libatkan Perguruan Tinggi

A

NGGOTA komisi V DPR RI dari Partai Demokrat Nova Iriansyah mengatakan, peme­ rintah Aceh harus memikirkan kerangka pembangunan infrastruktur monumental dari penggunaan dana Otonomi khusus (otsus) Aceh. “Dana Otsus itu kan sifatnya sementara, karena itu perlu gagasan dan ide besar pembangunan infrastruktur monumental yang memberikan dampak luas kepada masyarakat dan menunjang perekonomian Aceh,” kata Nova Iriansyah kepada media di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Anggota tim pemantau otsus Aceh ini menerangkan, untuk itu perlu evaluasi dan telaah terkait dengan master plan atau rencana induk penggunaan dana otsus untuk sektor pembangunan infrastruktur. “Penting untuk melakukan review atau kajian terhadap infrastruktur Aceh,” ujar Nova yang juga seorang arsitek .

Untuk itu, saran Nova, perlu meli­ batkan perguruan tinggi sebagai reviewer penggunaan dana otsus untuk pembangunan infrastruktur Aceh. “Pemerintah Aceh harus libatkan perguruan tinggi, agar perencanaan pembangunan dana otsus untuk infrastruktur lebih tepat sasaran,” tukasnya. Nova mengkhawatirkan, jika tidak ada kajian dan telaah yang serius, dikhawatirkan nanti ketika dana otsus habis masanya, tidak ada infrastruktur monumental yang terbangun. “Dana otsus itu perlu juga digunakan untuk membuka jalan baru dan akses antar desa, antar desa dan kecamatan, antar kecamatan dan kabupaten, dan antar kabupaten dan provinsi,” jelasnya. Pembukaan jalan baru perlu dilakukan untuk membuka daerah yang masih terisolasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.[] bisnisaceh

Usulan Terowongan Geurutee Selamatkan Lingkungan

Jalan lintasan Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya.

U

NTUK memperlancar transportasi wilayah Barat Aceh, Anggota DPR RI asal Aceh

Ir Nova Iriansyah MT mewacanakan pembangunan terowongan (tunnel) di Gunung Geurutee--lintas Banda Aceh-

IDAK ada yang menduga kalau Anggota DPR-RI asal Aceh Nova Iriansyah juga menaruh perhatian pada budaya. Buku antologi puisi “Secangkir Kopi” yang diterbitkan Gayo Institute dan disusun penyair Nasional Fikar W Eda dan Salman Yoga itu didukung penuh oleh Nova Iriansyah. “Kopi adalah budaya kita, dan melalui Secangkir kopi mari kita rajut kebersamaan tanpa atribut apapun,” kata Nova Iriansyah pada acara Launching buku tersebut di Tower Coffee 2, Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu malam 21 September 2013 lalu. Nova juga berharap buku secang­ kir kopi dapat menjadi pemersatu dan mengembalikan budaya kebersamaan orang Aceh yang kian memudar. “Buku ini juga kiranya dapat menjadi sema­ ngat bagi seniman dan seluruh elemen

masyarakat di Aceh untuk bersama-sama berkarya dan mewujudkan kebersamaan,” kata Nova. Pada acara Launching tersebut ha­ dir Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani, sejumlah tokoh LSM dan mahasiswa. Sebagai simbol peluncuran Nova menyerahkan buku tersebut kepada Seniman Doel CP Allisah, Perwakilan Pusat Bahasa Idris Sembiring, Penerbit dari Gayo Institute Salman Yoga, dan Mahasiswa Unsyiah Sisca Anggraini Sari. Hadir pada malam Launching tersebut penyair Fikar W Eda, Salman Yoga, D Keumalawati, Doel CP Allisah, Cerpenis Nani HS, Penyair Moscow Dr Victor A Pogadaev, Penyanyi Rafly, Gitaris Dedi Kande, Adek Metazone, Zoel­kirbi, Pemain Cello Yasin Burhan, dan Pemusik Siemeulu Yopi Andri.[]

Anggota DPR-RI Nova Iriansyah bersama dengan seniman Aceh pada acara launching buku secangkir kopi.

Aceh Jaya--mengingat ruas jalan yang melintasi gunung tersebut tidak mung­ kin diperlebar lagi. “Harus dibuka kemungkinan untuk pembukaan trase baru bahkan kemung­ kinan untuk pembuatan terowongan di Geurutee. Komisi V DPR RI merespons hal itu,” kata Anggota Komisi V tersebut di Jakarta. Dikatakan Nova, ruas jalan yang melintasi Gunung Geurutee merupakan salah satu jalur transportasi darat yang padat dan menjadi urat nadi perekonomian ke kawasan Barat-Selatan Aceh. Sementara ruas jalan yang ada saat ini tidak bisa dilebarkan lagi karena akan berdampak kepada kerusakan lingkungan kawasan tersebut. Ruas Geurutee menghubungkan secara langsung Kabupaten Aceh Besar de­ ngan Aceh Jaya. “Harus dipikirkan alternatifnya, termasuk membangun terowongan,” kata Nova Iriansyah, politisi Partai

Demokrat yang juga seorang arsitek. Nova mempersilakan Pemerintah Aceh, DPRA, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, dan Aceh Jaya memformulasikan kemungkinan peningkatan ruas jalan sepanjang jalur Geurutee. “Komisi V merespon hal ini de­ngan dukungan perangkat pemerintahan di Aceh,” ujar Nova Iriansyah yang juga Wakil Ketua Tim Pemantau Otsus Aceh-Papua DPR RI. Sebelumnya dari Aceh Tenggara Nova mengusulkan pembangunan terowongan yang melintasi Gunung Bahorok sebagai jalur yang menghubungkan Aceh Tenggara dengan Sumatera Utara. Usulan pembangunan terowongan itu dimaksudkan untuk memperlancar arus barang dan jasa untuk mendukung laju perekonomian tenggara Aceh. Komisi V DPR merupakan komisi yang membidangi pemba­ ngunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pengairan. [] serambi


14

Balèe Jröh

OPINI

Satu Hati Bersama Rakyat

Partai Demokrat dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Oleh: Yusrizal Ibrahim

S

ebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Pasal 11, partai politik memiliki beberapa fungsi, yaitu : Pertama, pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat; Kedua, penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mensejahterakan masyarakat; Ketiga, penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; Keempat, partisipasi politik warga negara Indonesia; dan, Kelima adalah rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. Di dalam penyelenggaraan pemerintahan, pada setiap tingkatan, Partai Demokrat sebagai salah satu partai nasional di Indonesia sudah terbukti sangat komit terhadap pelaksanaan sistem politik yang bersih dengan penerapan hukum yang tidak tebang pilih. Hal itu sesuai dengan cita-cita Partai Demokrat untuk membangun masyarakat yang demokratis dan menjadikan hukum sebagai panglima, sehingga cita-cita mulia dambaan setiap warga negara Indonesia tersebut dapat segera diwujudkan. Oleh karena itu, di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada saat ini sudah tidak ada lagi seorang pun yang kebal terhadap hukum, baik rakyat biasa maupun penguasa, semuanya telah mendapat perlakuan yang sama didepan hukum. Partai Demokrat sebagai partai pemerintah di dalam setiap action-nya pada setiap level pemerintahan, senantiasa mendukung penuh program-program pemerintah dalam upa­ ya mewujudkan kesejahtraan rakyat, diantaranya program pemberdayaan ekonomi rakyat seperti PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri; KUR (Kredit Usaha Rakyat); BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat); Raskin (Bantuan Beras untuk Rakyat Miskin); BSM (Bantuan Siswa Miskin); BOS (Biaya Operasional Sekolah); Dana Sertifikasi Guru; PKH (Program Keluarga Harapan); PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan); P2KP

Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Aceh

Partai Demokrat sangat komit dalam menjaga dan mengawal perdamaian untuk melewati transisi demokrasi pasca penandatanganan perjanjian perdamaian di Helsinki. (Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan); PUAP (Program Usaha Agro Bisnis Perdesaan); JKN (Jaminan Kesehatan Nasional); dan lain-lain. Khusus dalam masalah stabilitas keamanan di Aceh telah menjadi perhatian utama Partai Demokrat, karena keamanan menjadi faktor yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu Partai Demokrat senantiasa sangat komit dalam menjaga dan mengawal perdamaian untuk melewati transisi demokrasi pasca penandatangan perjanjian perdamaian di Helsinki, dengan melaksanakan Pilkada tahun 2006 dan tahun 2012, dimana para eks kombatan GAM ikut berpartisipasi, sedemokratis mungkin. Dalam bidang keuangan, Pemerintah Pusat yang dipimpin oleh partai Demokrat telah meningkatkan alokasi Dana Otsus Aceh secara sangat signifikan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun ini. Lengkapnya adalah sebagai berikut: Tahun 2008 sebesar Rp 3,5 Triliun; Tahun 2009 sebesar 3,7 Trili-

un; Tahun 2010 sebesar Rp 3,8 Triliun; Tahun 2011 sebesar Rp 4,5 Triliun; Tahun 2012 sebesar Rp 5,4 Triliun; Tahun 2013 sebesar Rp 6,2 Triliun; dan Tahun 2014 sebesar Rp 8,1 Triliun; Total jumlah seluruhnya adalah sebesar Rp 35,2 Triliun. Dalam bidang kelistrikan, sampai dengan saat ini sudah 90% rakyat Aceh tersambung dengan aliran listrik (PLN). Dalam hal sambungan PLN ini, Provinsi Aceh menduduki ranking ke-3 terbaik se-Indonesia. Gambaran pertumbuhan Ratio Elektifikasi-nya adalah sebagai berikut: Tahun 2008 sebesar 73%; Tahun 2009 sebesar 80%; Tahun 2010 sebesar 82%; Tahun 2011 sebesar 86%; Tahun 2012 sebesar 88%; dan, Tahun 2013 sebesar 90%. Dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, selama 5 (lima) tahun (dari tahun 2008 sampai dengan 2013), telah dikucurkan dana PNPM Mandiri di 6.464 Gampong yang tersebar di 284 Kecamatan di Aceh, dengan total anggaran mencapai Rp 2,5 Triliun. Demikian pula dengan

Program-program Pro Rakyat lainnya seperti: KUR (Kredit Usaha Rakyat); BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat); Raskin (Bantuan Beras untuk Rakyat Miskin); BSM (Bantuan Siswa Miskin); BOS (Biaya Operasional Sekolah); Dana Sertifikasi Guru; PKH (Program Keluarga Harapan); PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan); P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan); PUAP (Program Usaha Agrobisnis Perdesaan); JKN (Jaminan Kesehatan Nasional); dan lain-lain, semuanya juga telah diberikan kepada rakyat Aceh. Kemudian, sebagai stimulan bagi pertumbuhan dan perkembangan bidang industri di Aceh, Pemerintah Pusat yang dipimpin oleh partai Demokrat telah membangun antara lain: Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 220 Mega Watt di Kabupaten Nagan Raya. Untuk mendistribusikan energi listrik tersebut, telah dibangun pula jaringan listrik dari Kawasan Pantai Barat dan Selatan Aceh, melewati Kawasan Dataran Tinggi Tengah dan Tenggara Aceh, sampai ke Kawasan Pantai Utara dan Timur Aceh. Di samping itu, telah juga dilakukan Revitalisasi terhadap PT Arun di Kabupaten Aceh Utara, dengan memperbaiki fasilitas dan pasokan gas untuk jangka waktu 15 tahun kedepan, sehingga dapat menjamin pasokan energi bagi dunia industri Aceh khususnya, dan bagi keseluruhan masyarakat Aceh pada umumnya. Selanjutnya, Partai Demokrat melalui kader-kadernya yang duduk di lembaga legislatif juga telah memfungsikan partai sebagai penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat Aceh secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara di Aceh. Dan akhirnya yang paling pen­ting, sesuai dengan visi dan misinya Partai Demokrat dengan dukungan seluruh komponen masyarakat Aceh selama ini telah berhasil memposisikan dirinya sebagai partai moderen yang mengayomi seluruh rakyat Aceh, yang sedang bekerja keras untuk mencapai kesejahteraannya lahir batin di tanah Aceh yang merupakan bagian dari dunia Allah yang maha luas ini. []


Edisi I - Januari 2014

15

Maulidar Yusuf

Pahlawan Pemulung EPINTAS Maulidar Yusuf terlihat seperti gadis biasa saja. Tidak ada yang mencolok darinya. Berjilbab putih, bercelana kulot yang dibungkus baju kurung bermotif bunga-bunga, semua serba biasa. Hanya, teman-teman kerap menyebut Maulidar, “perempuan” muda yang berusia tua. Julukan fantastis karena sahabat menilai cara berfikir Maulidar, melebihi dari usianya sendiri. Setidaknya begitulah kesan pertama bertemu Maulidar. Sederhana dan apa adanya. Julukan yang dia terima bukan sekedar ucapan semata, dialah perempuan Aceh yang mengukir seabreg prestasi, salah satunya meraih Aceh Award 2012 Forum Lingkar Pena (FLP). Bukan sekedar prestasi, bicara soal sosial, anak pasangan Muhammad Yusuf A Hamid dan Nazariah S juga punya cerita sendiri. Alumnus IAIN Ar-araniry (sekarang UIN) Jurusan Bahasa Inggris ini selain aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), kini dia menjabat sebagai Koordinator Volunteer Edukasi Anak-anak Pemulung Kota Banda Aceh. Tentu memilih Maulidar menjadi Koordinator Anak-anak Pemulung ada alasannya, terutama menyangkut gagasan cemerlang untuk sebuah gerakan sosial. Dan pada tahun 2013 lalu, Bersama organisasi HMI melakukan aksi bakti sosial di Gampong Jawa, tentunya untuk anak-anak pemulung di wilayah itu. “Pemulung itu pahlawan lingkungan, kita tidak bisa menghilangkan keberadaan mereka di kota ini,” kata Maulidar kepada Tabloid Balee Jroh di Banda Aceh, pekan lalu. Hebatnya, walau kondisi sibuk, Maulidar tetap bersemangat. Sekarang dia sedang menyelesaikan Strata 2 Program Master Tourism di Universitas Trisakti, Jakarta. Ala-

san mengambil jurusan Tourism lantaran dia salah seorang Penerima Anugerah Pemerintah Aceh di Bidang Pariwisata tahun 2012. Selain itu, dia gemar menulis dan meneliti. Sayangnya, tulisan yang dikumpulkannya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, tinggal kenangan, karena habis disapu tsunami tahun 2004 di Banda Aceh. Pantas saja, ketika peringatan 9 tahun tsunami Aceh, Maulidar terpilih mejadi salah satu inisiator “Deklarasi Banda Aceh The Next Creative City”, kegiatan yang melibatkan lintas komunitas di Aceh. Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota wisata kreatif, yakni kegiatan untuk mendorong perekonomian masyarakat Aceh dengan cara-cara kreatif. Cara itu sejalan dengan prinsip hidup Maulidar, yang suka berbagi, karena hidup cuma sekali. Dan untuk itu, Direktur Umum Lembaga Seni Mahasiswa Islam HMI ini berharap kepada semua perempuan agar terus memberi kontribusi sampai kapanpun, karena masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT adalah tanggung jawab kita semua. Begitu­ lah Maulidar berpesan. [] Zahrina Azhar

Pemulung itu pahlawan lingkungan, kita tidak bisa menghilangkan keberadaan mereka di kota ini.


16

Satu Hati Bersama Rakyat

INFOGRAFIS

HASIL DAN CAPAIAN

PEMERINTAHAN

SBY

n KONFLIK BERSENJATA ACEH SELAMA 32 TAHUN BISA DIAKHIRI SECARA DAMAI

n Kesejahteraan rakyat terus meningkat, Pendidikan dan Kesehatan makin terlayani. n Ekonomi tumbuh kuat, kemiskinan dan pe足ngangguran menurun. n Politik stabil, demokrasi hidup, dan HAM dihormati, termasuk kemerdekaan pers dilindungi. n Keamanan dalam negeri terjaga dan sisa konflik di Poso, Ambon, dan daerah lain dapat diselesaikan. n Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dilaksanakan sangat serius, agresif dan tanpa pandang bulu. n Kekuatan pertahanan dan modernisasi TNI dilakukan secara signifikan, untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI. n Anggaran pembangunan daerah terus ditingkatkan, infrastruktur terus dibangun di seluruh Indonesia. n Kesejahteraan petani, nelayan, buruh, PNS, guru, anggota TNI/POLRI dan profesi lain terus ditingkatkan secara signifikan. n Indonesia menjadi anggota G-20 dan

pe足ran internasional di tingkat kawasan dan dunia makin menonjol. n Terus melaksanakan, memperjuangkan keberlanjutan dan peningkatan program-program pro-rakyat (PPR) di era peme足 rintahan SBY. l BOS dan Bantuan Siswa Mis足kin (BSM) dan kesejahteraan guru dan dosen. l Jaminan sosial, jaminan kesehatan dan jaminan persalinan (BPJS, JAMKESMAS, JAMKESDA, JAMPERSAL) l PKH (Bantuan tunai bersyarat bagi keluarga sangat miskin) l Raskin (Beras untuk golongan tidak mampu) l PNPM Mandiri (Bantuan pemberdayaan masyarakat untuk kecamatan) l Bantuan anggaran untuk desa sesuai UU Desa (mulai tahun 2014 kedepan) l Bantuan untuk petani, nelayan dan masyarakat miskin perkotaan l Bantuan bencana, lanjut usia, penyandang cacat l PPIP dan P4-ISDA-IK, Dll

FOTO: WWW1.PU.GO.ID

n Warisan masalah masa lalu dapat diatasi dan diselesaikan: l Hutang IMF Rp69 Triliun dilunasi dan CGI yang mendikte Indonesia dibubarkan l Konflik bersenjata Aceh selama 32 tahun bisa diakhiri secara damai l Sisa konflik dengan Timor Leste dan isu pelanggaran HAM berat di Timor Leste dapat diselesaikan dengan baik l Sanksi dan embargo militer terhadap Indonesia setelah 12 tahun bisa dicabut dan diakhiri.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.