Penataan Kawasan Kemang

Page 1

PENATAAN

KAWASAN KEMANG KAMPUNG MODERN JAKARTA SELATAN

23 JULI 2005


LATAR BELAKANG HISTORIS

KAWASAN KEMANG

JAKARTA SELATAN DKI JAKARTA

1950-1970

Kebayoran Baru mulai berkembang

1970-1999

Kemang berkembang dengan menempel pada Kebayoran baru Peruntukan awal sebagai hunian dan daerah resapan

Tahun 1999sekarang

Instruksi Gubernur KDKI Jakarta N0.140 tahun 1999 tentang pedoman Pemberian Perijinan di Kampung Modern Kemang Adanya perubahan peruntukan dari hunian menjadi komersil

?

KEMANG YANG AKAN DATANG


KEDUDUKAN KAWASAN KEMANG DALAM KONSTILASI JAKARTA SELATAN INNER RING ROAD KEBAYORAN BARU

ARTERI ANTASARI

ARTERI W. MONGINSIDI

KAWASAN KEMANG ARTERI MAMPANG PRAPATAN

Kawasan KEMANG terletak di Kecamatan Mampang Prapatan

CILANDAK OUTER RING ROAD

Lokasi Strategis diantara pusat kegiatan bisnis Kebayoran Baru dan Permukiman Cilandak Berada diantara 4 koridor dengan potensi lalu lintas cukup padat yaitu, Jl. W. Monginsidi, Jl. Panglima Polim, Jl. T.B. Simatupang dan Jl. Mampang Prapatan.


PETA PERUNTUKAN LAHAN DAN KEBIJAKAN RUTR DKI tahun 1885-2005, Kemang yang berada di tepian kota direncakan sebagai daerah resapan air untuk kota Jakarta. UU Tata Ruang No.24/1992 dan PP 47/1997 tentang RTRW DKI Jakarta, termasuk didalamnya RRTRW-C Mampang Prapatan yang disahkan Dalam Perda 6/1999, tentang peningkatan intensitas KLB hingga 1,2 untuk lahan di Jl. Kemang Raya Lampiran II SK Gubernur No.678/1994, tentang nilai maksimum KLB 1,2-1,6; KDB 40% dan tinggi bangunan 2-4 lantai Instruksi Gubernur KDKI Jakarta N0.140 / 1999 tentang pedoman Pemberian Perijinan di Kampung Modern Kemang Misi RTRW Kemang, pengembangan hunian secara vertikal


PETA PERUBAHAN PERUNTUKAN LAHAN Kemang sebagai daerah hunian

Tuntutan Lahan Usaha

KOMERSIL (PERUNTUKAN HUNIAN)

Instruksi Gubernur KDKI Jakarta N0.140 tahun 1999 tentang pedoman Pemberian Perijinan di Kampung Modern Kemang

KANTOR (PERUNTUKAN HUNIAN)

KAFE (PERUNTUKAN HUNIAN)

DATA PERUBAHAN FUNGSI DAN PELANGGARAN . Dari 550 bangunan di koridor kemang, fungsi hunian sebanyak 186 bangunan dan 364 bangunan telah beralih fungsi menjadi komersil. Data Tim Kemang (tahun 2000). . Perbedaan jenis kegiatan komersial antara lokasi di Jalan Kemang Raya, Jl. Kemang Timur dan Kemang Utara yang dipicu oleh perbedaan karakter jalan. . Jumlah pelanggaran KDB sekitar 89% dari 388 kavling. Data pengukuran PSUD-ITB,tahun 1999

Perubahan Peruntukan, dari hunian menjadi komersil

DAMPAK POSITIF

DAMPAK NEGATIF

.Pelayanan jasa dan barang

.Rusaknya street scape

.Komersial dengan standar kalangan ekspatriat

. Kemacetan

.Peluang kerja .Pendapatan daerah

. Kurangnya lahan parkir . Pembongkaran trotoar, drainase, dan penebangan pohon


PETA RRTRW-C DAN USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN

Pola kegiatan komersial di Kawasan Kemang berbentuk Ribbon atau memanjang di sepanjang Koridor

KEMANG CITY

KEMANG CITY

Ukuran Kavling bervariasi antara 300m2 hingga lebih dari 2000 m2. Terdapat fasilitas hunian baru (high rise) yaitu Kemang City dan Lippo yang perlu diperhatikan konsekuensi keberadaannya terhadap lingkungan

LIPPO

KARYA BANGUNAN UMUM DAN FASILITASNYA WISMA DAN BANGUNAN UMUM DAN FASILITASNYA

KARYA PEMERINTAHAN DAN FASILITASNYA KARYA TAMAN DAN FASILITASNYA


AKSES DAN PETA KEMACETAN DI KAWASAN KEMANG

Kondisi Jejaring Jalan Jalan akses utama ke Kawasan Kemang adalah melalui Jl. Iskandarsyah-Prapanca, Jl. Kemang Utara, Jl. Bangka, Jl. Ampera. Gerbang pada Jl Iskandarsyah yang merupakan koridor utama yang menghubungkan Kemang dengan Blok M, memiliki tingkat volume kendaraan masuk-keluar yang lebih tinggi dari 3 gerbang lainnya. Pada hari sabtu malam, biasanya tingkat kemacetan bertambah dikarenakan adanya konser musik

ARAH KEMACETAN PAGI HARI ARAH KENDARAAN SIANG HARI SIMPUL KEMACETAN

Kemacetan Terjadi Karena 1. Lokasi Kemang tepat berada di tengah 4 jalan arteri 2. ROW jalan yang masih relatif kecil 3. Bangunan komersial menggunakan sistem parkir langsung (tanpa pintu) 4. Jumlah (panjang ruas jalan) yang dimiliki masih terlalu kecil dibandingkan daya tampungnya


RENCANA PERUBAHAN ROW JALAN

Panjang Ruas Jalan Jl. Kemang (panjang 680 m) Jl. Kemang Raya (panjang 2050m) Jl. Kemang Selatan (panjang 610 m) Pelebaran Jalan Oleh Suku Dinas PU Jalan Kodya Jakarta Selatan Rencana pelebaran jalan di kawasan Kemang meliputi : jalan Kemang Raya, Jalan Kemang Utara dan Jalan Kemang Timur. Pelebaran yang dilakukan dari ROW 6-12meter menjadi ROW 18 meter. Kendala : Pada Jalan Kemang Raya, pelebaran jalan akan mengakibatkan adanya pembongkaran bangunan Pada Jalan Kemang Timur, pelebaran jalan akan mengakibatkan penebangan pohon-pohon yang cukup rimbun


USULAN RUAS JALAN BARU DAN TRAFFIC MANAGEMENT

Studi Penambahan Ruas Jalan dan Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) : PEMBATAS JALAN

SISTEM SATU ARAH

Rata-rata semua gerbang simpang yang ada dapat dilalui arus lalu lintas dua arah, sedangkan arus lalu lintas searah (system satu arah/SSA) hanya diterpakan di sebagian ruas Jl kemang, Jl. Kemang Raya dan Jl. Kemang 1. Saat ini telah dicoba digunakan separator/pemisah untuk memecahkan permasalahan kemacetan. Studi Penambahan Ruas Jalan Menghubungkan antasari - Kemang, karena tingkat kepadatan lalu lintas di Kemang yang tinggi.

ARAH KENDARAAN SIMPUL KEMACETAN RUAS JALAN BARU

Perlu dipertimbangkan penggunaan sistem satu arah pada ruas jalan baru, yaitu dari Kemang ke Antasari. dikarenakan volume kendaraan di Jl. Antasari dan Kemang yang sudah tinggi.


TIPOLOGI ARSITEKTUR KAWASAN KEMANG

TIPOLOGI ARSITEKTUR Tipologi dibagian dalam kawasan adalah berupa rumah tinggal tunggal (detached house) berlantai satu dan dua.

BANGUNAN BERDERET

LANGGAM MEDITERANIA

BANGUNAN TUNGGAL LANGGAM MODERN

HUNIAN TUNGGAL

Tipologi disepanjang jalan utama sekeliling kawasan merupakan tipologi campuran bangunan berderet dan tunggal berlantai dua bahkan lebih. Beberpa langgam arsitektur yang terdapat di sepanjang koridor Jl. Kemang Raya dan Jl. Kemang Selatan adalah : 1. Langgam arsitektur Bangunan Mediteranean 2. Langgam arsitektur Bangunan Modern/Post modern 3. Langgam arsitektur Bangunan Tradisional/etnis 4. Langgam arsitektur Bangunan Art deco 5. Langgam arsitektur Bangunan Indische Landhuis


PEDESTRIANISASI DAN STREET FURNITURE DI KEMANG DATA LAPANGAN 1. Kondisi lantai pedestrian tidak terawat 2. Tanaman pinggir jalan yang tidak terawat menggangu sirukulasi pada peddestrian 3. Street furniture yang tidak memadai dan tidak terawat 4. Banyaknya halangan pada pedestrian akibat instalasi listrik dan telekomunikasi 5. Pedestrian dijadikan lahan usaha

KONDISI EKSISTING

Kajian Penerapan Usulan Penataan Jalur Pejalan Kaki Sudin Tata Kota Kodya Jakarta Selatan Street furniture yang tidak terawat

Pedestrian menjadi parkir kendaraan

Pedestrian dijadikan lahan usaha Halangan-halangan pada pedestrian

Tujuan pedestrianisasi : - Meningkatkan kenyamanan pejalan kaki - Mempengaruhi/mengubah citra dari kawasan - Mengurangi pergerakan/volume kendaraan - Pemisahan yang jelas dengan sirkulasi kendaraan - Rencana ini juga akan meningkatkan fungsi/kapasitas saluran drainase Kendala dalam implementasi : - Pembebasan lahan - Kondisi eksisting fisik pedestrian beragam, baik dari penggunaan bahan maupun ukuran teknis yang ideal - ROW eksisting jalan yang tidak sama


USULAN KONSEP PEDESTRIANISASI PEDESTRIAN Untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki : 1. Jarak yang harus ditempuh 2. Pemisahan yang jelas dengan sirkulasi kendaraan 3. Hubungan dengan angkutan umum/parkir 4. Lebar jalan yang cukup, sehingga terhindar dari kontak fisik dengan pejalan kaki 5. Perataan permukaan dan pelandaian kemiringan Âą5% 6. Penerangan lampu dengan jarak sesuai kebutuhan 6. Tekstur dan warna material yang tegas 7. Pengadaan tempat istirahat 8. Pengaturan lay-out fungsi penumpang dan street furniture 9. Terlindung dari cuaca dan polusi 10. Terus menerus dengan meniadakan rintangan

Oleh : PT. Skilladhi Catur Nusa, th. 2004


USULAN KONSEP PEDESTRIANISASI KONSEP USULAN PERANCANGAN PEDESTRIAN 1. Pembuatan lahan parkir bersama 2. Ruang terbuka sebagai ruang publik 3. Pedestrian yang aman bagi pejalan kaki 4. Terciptanya outdoor activities 5. Pelebaran pedestrian 6. Penambahan street furniture

Oleh : PT. Skilladhi Catur Nusa, th. 2004


RTH DAN TAMAN KOTA

Ruang terbuka hijau public telah menghilang dan menjadi ruang terbuka privat. PERAWATAN OLEH PEMILIK PERSIL

Perubahan fungsi dari hunian menjadi komersial menjadikan hilangnya tanaman peneduh di pinggir jalan

TANAMAN TIDAK TERAWAT

Tanaman pinggir jalan yang tidak terawat, menurunkan citra Kemang sebagai Kota Taman KAJIAN : Peningkatan RTH/Taman oleh Suku Dinas Pertamanan Kodya Jakarta Selatan TANAMAN TIDAK TERAWAT

TANPA TANAMAN PENEDUH

Peningkatan taman di sekitar Kemang direncanakan dengan membuat jalur hijau tepi jalan di Jalan Kemang Raya, mulai dari Persimpangan Jalan Kemang raya – Jalan Kemang Selatan sampai persimpangan Jalan Kemang Raya – Jalan Kemang Selatan 7. Kemang dapat dijadikan suatu contoh Kota Tropis Istimewa (Excellent Tropical City)


SALURAN AIR, PEIL BANJIR DAN NORMALISASI KALI

Pelebaran Saluran/Drainase oleh Suku Dinas PU Tata Air Kodya Jakarta Selatan Perlunya pelebaran/perbaikan saluran di sekitar persimpangan Jalan Kemang Raya – Jalan Kemang 1B, dikarenakan apabila hujan seringkali mengakibatkan genangan air pada ruas jalan sehingga menimbulkan kemacetan.

PETA SALURAN DAN PEIL BANJIR

PETA RENCANA NORMALISASI KALI


LAMPU JALAN Rencana Peningkatan Jumlah Lampu Jalan Oleh Suku Dinas Penerangan Jalan Umum (PJU) Jakarta Selatan Peningkatan tersebut berupa penambahan/ pemasangan lampu di Jalan Kemang Raya.

LAMPU JALAN TERIHAT LEBIH RAPI

Manfaat : 1. Meningkatkan keindahan (street furniture) 2. Keamanan bagi pengguna jalan (pejalan kaki dan pemakai kendaraan bermotor) Kendala : 1. Peletakan lampu masih menggunakan lahan di trotoar 2. Desain lampu yang sudah terpasang belum sesuai dengan konsep kawasan sebagai Kampung Modern

LAMPU JALAN TERIHAT TIDAK TERTATA


TERIMA KASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.