REPORT_Analisis Tata Cahaya_ Rumah TInggal dan Klinik Dokter

Page 1

ANALISA PENCAHAYAAN

SISTEM

DIBUAT OLEH Addson Theo 160116473 DOSEN : Frengky Benedictus Ola, S.T., M.T.


PENDAHULUAN...........................................................................................................................1 GRAND CONCEPT........................................................................................................................6 APLIKASI DESIGN........................................................................................................................10 DENAH LANTAI 1..........................................................................................................................11 DENAH LANTAI 2..........................................................................................................................12 SIMULASI MASA BANGUNAN......................................................................................................13 PEMBAYANGAN............................................................................................................................14 ANALISIS SOLAR RAY..................................................................................................................16 ANALISIS DAYLIGHTING LEVEL..................................................................................................22 GRAND CONCEPT TAAT CAHAYA BUATAN................................................................................34 KONSEP PENCAHAYAAN RUANG LANTAI 1..............................................................................37 KONCEP PENCAHAYAAN RUANG KELUARGA..........................................................................39 ANALISA LUX................................................................................................................................40 3D MODEL.....................................................................................................................................42 PENUTUP.......................................................................................................................................44


Pendahuluan

pencahayaan merupakan faktor penting dalam mendesain sebuah bangunan. pencahayaan dapat dilakukan melalui penerangan alami dan penerangan buatan.

pencahayaan alami

LATAR BELAKANG secara singkat, cahaya alami/daylighting bersumber dari matahari. cahaya matahari tersebut didistribusikan ke ruangan-ruangan melalui bukaan-bukaan.

site location gang Jurugsari 3, (Jalan Kaliurang) Yogyakarta

PERENCANAAN DAYLIGHTING PADA SIANG HARI PENTING UNTUK TURUT MEMBANTU ESETETIKA RUANGAN, JALANNYA AKTIVITAS, DAN PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA BANGUNAN

LEGENDA SITE BANGUNAN LAPANGAN KOSONG BURJO RUMAH WARGA

N


Pendahuluan

LATAR BELAKANG

respon

permasalahan daylighting pada bangunan : pemberian inner court untuk mengoptimalkan pencahayaan fasad timur

- muka bangunan yang cenderung menghadap baraT. MENURUT TEORI BUKAAN PADA ARAH BARAT DAN TIMUR SEBAIKNYA DIHINDARI UNTUK MEMASUKKAN CAHAYA MATAHARI LANGSUNG. - pagar pada bagian timur dan utara yang BERBATASAN LANGSUNG DENGAN BANGUNAN PROYEK menyulitkan daylighting. - tinggi bangunan sekitar yang kebanyakan berlantai 2 dengan tinggi 12 meter. SEHINGGA ADA BAGIAN BANGUNAN PROYEK YANG TERBAYANGI OLEH RUMAH TETANGGA. respon fasad yang menghadap barat (secondary skin sebagai shadding)

toplighting dan teknik memiringkan fasad bangunan untuk ruangan yang terbayang bangunan tetangga


Pendahuluan

LANDASAN TEORI CAHAYA MATAHARI TERDIRI DARI CAHAYA MATAHARI LANGSUNG DAN DIFUS. CAHAYA MATAHARI LANGSUNG SEBAIKNYA DIHINDARI DALAM DAYLIGHTING. HINDARI JUGA MEMASUKKAN CAHAYA LANGSUNG DARI SISI BARAT DAN TIMUR KARENA KUALITAS CAHAYANYA MENGANDUNG LEBIH BANYAK INFRA MERAH YANG KURANG BAIK.

komponen distribusi cahaya daylighting

komponen refleksi dalam

jenis-jenis cahaya langit :

clear sky. keadaan dimana matahari tidak tertutupi oleh awan sama sekali.

intermediate sky. langit terang, namun di beberapa bagian berawan. pada bagian matahari terdapat gradasi

komponen refleksi luar overcast sky. sumber cahaya berasal dari kubah langit. terjadi karena langit tertutup awan, sehingga matahari tidak nampak secara langsung. (paling baik digunakan untuk analisis)

komponen langit

uniform sky. keadaan dimana kondisi langit cenderung sama. karena instensitas awan yang sama, namun kejadian ini jarang terjadi.


Pendahuluan

sinar matahari siang-facade barat

menurut penelitian, sinar matahari siang tidak baik untuk kesehatan manusia. sinar matahari pada siang hari memaparkan radiasi UV lebih banyak.

UVA = menyebabkan kulit berkerut, gatal dan perubahan warna kulit UVB = dapat menyebabkan kanker kulit UVC = menyebabkan mutasi DNA

untuk bagian fasad yang menghadap arah barat sebaiknya dimaksimalkan penggunaan teknik-teknik shadding karena kualitas sinar matahari yang kurang baik, dan untuk menghindari glare.

selain itu, matahari pada sore hari juga lebih terik dari matahari pagi, sehingga berpotensi menimbulkan glare atau silau

Shading untuk anti-glare anti glare

glare atau silau adalah konsidi yang harus dihindari dalam memasukkan cahaya alami. glare bisa terjadi karena

memanfaatkan vegetasi

shadding louvre/krepyak

intensitas dalam ruang dan luar ruang perbandingannya sangat jauh

cahaya matahari langsung mengarah ke mata baik direct maupun pantulan adanya glare dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam ruangan

shadding topi-topi bukaan

shadding light shelf


Pendahuluan

mengoptimalkan cahaya matahari

untuk bangunan-bangunan atau area yang sulit mendapatkan cahaya matahari, ada beberapa cara yang dapat diterapkan agar tetap bisa mendapat sinar matahari.

memiringkan fasad bangunan dengan fasad bangunan yang miring, sinar matahari bisa mempenetrasi lebih optimal. fasad lurus

inner court/inner garden manfaat inner court pada rumah tinggal: 1. Memberi penghawaan dan pencahayaan alami 2. memberi kesan luas 3. sebagai meeting point

agar ruangan-ruangan yang berbatasan langsung dengan pagar pembatas tetangga dapat mendapat sinar matahari optimal inner court bisa menjadi jalan bagi sinar matahari untuk masuk ke ruangan-ruangan tersebut.

fasad yang dimiringkan matahari lebih optimal


Grand Concept ISU PERANCANGAN

SAFETY PENERANGAN HARUS MENCUKUPI STANDAR PENCAHAYAAN RUMAH TINGGAL DAN PRAKTEK DOKTER AGAR AKTIVITAS DAPAT DILAKUKAN DENGAN AMAN.

TROPIS cahaya matahari cenderung memiliki jalur orbit yang stabil, tidak terlalu berubah sepanjang tahun.

SNI

berkaitan dengan standar pencahayaan SNI. tingkatan lux disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan di ruangan yang bersangkutan, dan spot-spot mana saja yang harus mendapatkan lux yang tinggi

MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK MEMASUKKAN CAHAYA UNTUK IKLIM TROPIS. SECARA ESTETIKA MENEKANKAN DESIGN TROPIS KE BANGUNAN. CONTOH BUKAAN YANG MENCERMINKAN TROPIS SEPERTI JENDELA KREPYAK, ROSTER.

SOCIAL CONTACT MENCIPTAKAN PENCAHAYAAN YANG DAPAT MEMBANGUN SUASANA TERTENTU YANG DIINGINKAN DALAM RUANGAN-RUANGAN

PENCAHAYAAN DAPAT MEMBANTU MENCIPTAKAN SUASANA RUANG. PRINSIP YANG DIAMBIL ADALAH PSIKOLOGI WARNA, JENIS BUKAAN, JENIS MATERIAL BUKAAN (KACA BURAM ATAU CLEAR).


Grand Concept

memfilter cahaya langsung dari barat. diusahakan aktivitas yang berlangsung lama dihindari berada di sisi barat

SNI

mengusahakan agar ruangan-ruangan memenuhi standar pencahayaan

jendela kombinasi krepyak kaca mati

memainkan psikologi pasien dengan permainan warna


Grand Concept

SNI merupakan tingkat level pencahayaan yang direkomendasikan SNI untuk mencapai kenyamanan ruang. secara kesehatan agar tidak merusak mata dan tidak menimbulkan panas berlebih.


Grand Concept TEK NIK

middle lighting

DAY LIGHT ING

ada kemenerusan visual cahaya bisa masuk. ada potensi glare top lighting cahaya lebih merata sedikit kemungkinan glare. mudah membuat cahaya difuse tidak ada kemenerusan visual

adalah strategi untuk memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan. untuk mengangkat konsep tropis, bukaan-bukaan yang digunakan diambil dari bukaan-bukaan yang sering digunakan dan mencerminkan arsitektur tropis.

macam macam bukaan yang biasa digunakan pada bangunan dengan arsitektur tropis:

krepyak

roster

ventilasi


Aplikasi Desain

memiringkan fasad untuk mengoptimalkan penetrasi cahaya

secondary skin bambu sebagai shading dan respon isu tropis

kombinasi jendela krepyak dan kaca mati - rasa tropis - shadding sinar dari barat - udara

vegetasi sebagai peneduh dan shading - ketapang kencana

roster

aplikasi inner court pada lantai 1 di area yang berbatasan langsung dengan pagar tetangga

warna putih memberi efek psikologi bersih dan steril seperti klinik pada umumnya


denah lantai 1


denah lantai 2


Analisa Massa Bangunan

BANGUNAN DIBUAT MEMANJANG SESUAI DENGAN SITE YANG ADA

FASAD LANTAI 2 DIMAJUKAN DENGAN KANTILEVER SEBAGAI SHADDING BUKAAN DI LANTAI 1 YANG MENGHADAP BARAT

SUBTRAKTIF BAGIAN TIMUR GUNA MEMASUKKAN CAHAYA MELALUI TEKNIK INNER COURT

TRANSFORMASI BENTUK ATAP


Simulasi Pembayangan

JUNE DECEMBER

21

PEMBAYANGAN 21 DESEMBER RANGE WAKTU 06.00-17.00

JUNE

21

PEMBAYANGAN 21 JUNI RANGE WAKTU 06.00-17.00

BAGIAN BANGUNAN YANG TERTUTUP BANGUNAN TETANGGA PADA SEKITAR PUKUL 15.00-17.00

MEMIRINGKAN DINDING BANGUNAN DAN MENAMBAH TOP LIGHTING

JUNE MARET

21

PEMBAYANGAN 21 MARET RANGE WAKTU 06.00-17.00

SEPTEMBER

21

PEMBAYANGAN 21 SEPTEMBERI RANGE WAKTU 06.00-17.00


Simulasi Pembayangan

JUNE MARET

21

KESIMPULAN

TERHADAP BANGUNAN TETANGGA: PEMBAYANGAN BANGUNAN TERHADAP BANGUNAN TETANGGA MASIH DALAM BATAS NORMAL DAN TIDAK MENUTUPI BANGUNAN TETANGGA SECARA KESELURUHAN

EFEK BANGUNAN TETANGGA: PADA BEBERAPA BAGIAN BANGUNAN, DI JAM TERTENTU TERTUTUPI OLEH BANGUNAN TETANGGA. DIRESPON DENGAN TRANFORMASI MASSA DAN PENAMBAHAN BUKAAN UNTUK TETAP MENGOPTIMALKAN PENCAHAYAAN


ANALISIS SOLAR RAY


ANALISIS SOLAR RAY

21 DEC

fasad barat

15:00

pada fasad barat, diharuskan cahaya matahari seminim mungkin teknik secondary skin cukup berhasil memlter banyak cahaya matahari cahaya pada jendela krepyak juga terlihat dapat ditahan. namun pada jendela kaca masih banyak yang masuk.

cahaya tidak bisa masuk

dengan teknik secondary skin dan balkon, bisa mengurangi ruang dari paparan sinar matahari dilihat dari pantulan solar ray oleh secondary skin.

ada cahaya pantul dari shadding lantai 1 ke plafond lantai 2 yang. bagus karena tidak langusung ke lantai krepyak bisa menahan beberapa sinar, tapi jendela kaca masih terpapar banyak sinar.

cahaya yang masuk sedikit


ANALISIS SOLAR RAY

21 JUN

fasad barat

top light kamar jarang mendapat cahaya. praktek dokter krepyak dan secondary skin tetap berfungsi

pintu kaca di bagian selatan dapat memasukkan cahaya seperti yang diharapkan.

respon top light kamar, secondary skin di area tersebut diberi jarak lebih renggang sehingga cahaya lebih banyak masuk

ada sinar yang mengarah langsung ke lantai namun menuju ke ruang entrance/teras yang jarang digunakan sebagai ektivitas.

15:00


ANALISIS SOLAR RAY 21 SEPT

15:00 cahaya dapat masuk dari semua bukaan shading juga bisa menahan sinar matahari.

cahaya yang menuju ke kamar bila dirasa terlalu banyak, bisa diberi gordyn.

21 DEC

09:00 ruang baca tidak mendapat sinar matahari optimal.

shadding pada glassdoor sudah dapat menahan sinar. karena berada di ruang tamu. bisa dimeri gordyn untuk mendifuskan cahaya langsung


ANALISIS SOLAR RAY

fasad timur 21 DEC

09:00 ruang baca tidak mendapat sinar matahari optimal.

shadding pada glassdoor sudah dapat menahan sinar. karena berada di ruang tamu. bisa dimeri gordyn untuk mendifuskan cahaya langsung

21 JUN shading di 2 sisi jendela bisa menahan sinar agar tidak langsung menuju lantai

sebaliknya, pada bulan juni, cahaya pada kamar kurang optimal. solar ray yang masuk hanya sedikit

solar ray memantul ke dinding lebih dulu

09:00


ANALISIS SOLAR RAY pada bulan september, cahaya cenderung tegak lurus. bagian tengah inner court terpapar matahari banyak. bukaan yang menghadap utara dan selatan mendapat cahaya dengan kadar sedang,

fasad timur 21 SEP

09:00


ANALISA DAYLIGHTING LEVEL


RUANG tunggu

ruang tunggu 100 - 200 LUX

pada desain ini, ruang tunggu dibuat terbuka untuk membuat pasien tidak senuh dengan ruang tunggu yang biasanya membosankan.

RUANG laktasi 250 - 300 LUX

area administrasi 200 - 500 LUX


RUANG tunggu

pada desain ini, ruang tunggu dibuat terbuka untuk membuat pasien tidak senuh dengan ruang tunggu yang biasanya membosankan.

AVERAGE VALUE 6021 LUX. KARENA LEBIH SERING DIGUNAKAN PADA SORE MENJELANG MALAH HARI, KELEBIHAN LUX TIDAK MENJADI MASALAH

area task lighting ada pada tempat penggantian popok. area tersebut mendapatkan kisaran 200-300 lux. sudah sesuai standar.

task area meja belum mendapatkan lux yang cukup. akan dibenahi dalam pencahayaan buatan. atas dasar wawancara narasumber, ia meminta ruang praktek diberi bukaan sedikit saja, sisanya menggunakan articial lighting.


RUANG KELUARGA

pada desain ini, ruang keluarga terhubung dengan ruang-ruang lain dengan kegiatan yang berdekatan.

RUANG KELUARGA

DAPUR 250 LUX

120-150 LUX

RUANG MAKAN 120-150 LUX

PINTU LIPAT KACA KACA UNTUK MEMENUHI STANDAR LUX DAPUR

PINTU PUTAR POROS KACA

ROSTER, UNTUK PENGHAWAAN DAN CAHAYA

JENDELA KOMBINASI KACA DAN KREPYAK

RUANG TAMU 120-150 LUX


RUANG KELUARGA

pada desain ini, ruang keluarga terhubung dengan ruang-ruang lain dengan kegiatan yang berdekatan.

RUANG KELUARGA 120-150 LUX

memenuhi standar DAPUR 250 LUX RUANG TAMU

area task lighting dapur mendapat kisaran 300- 500 lux sudah memenuhi standar.

120-150 LUX

RUANG MAKAN 120-150 LUX

task lighting ruang makan mendapat 300-400 lux. sudah memenuhi standar.

memenuhi standar


RUANG baca

ruang baca menampung aktivitas membaca membutuhkan lux yang cukup di area baca

kamar nenek 120-150 LUX area kamar tidak terdapat task lighting. level daylighting rata rata pada kamar 100-300 lux, sudah memenuhi standar.

ruang baca

janitor

300 LUX

100 LUX

pada task area untuk membaca didapatkan kisaran 500 lux dengan level terendah 200 lux dan level tertinggi 1000 lux.

tidak ada lux karena tidak diberi bukaan. karena janitor ini dimaksudkan untuk menyimpan alat kebersihan. tidak perlu bukaan.

kamar mandi 100-200 LUX

hanya beberapa bagian yang mendapat 100 dan 200 lux. akan dibenahi dengan articial lighting


kamar tidur lt.2

kamar tidur lantai 2 dikhususkan untuk anak-anak.

rata-rata mendapat 200 lux task area mendapat 700 lux mencukupi standar.

rata-rata mendapat 400 lux task area mendapat 1000 lux mencukupi standar.

terlalu terang, secondary skin lebih dirapatkan. mencukupi standar.

kamar tidur

kamar mandi

120-150 LUX

100 - 200 LUX

task area mendapat 300 sampai 1000 lux. keseluruhan ruangan rata-rata mendapat 300 lux. memenuhi standar

terdapat beberapa spot yang mendapat 200 dan 100 lux. namun secara keseluruhan masih belum memenuhi standar. task lighting area bekerja


studio arsitek area kerja/ area gambar 700 LUX


studio arsitek

area kerja/ area gambar 500- 750 LUX

task area pada meja kerja

area task lighting mendapat 500-600 lux dan ada beberapa yang mendapat 400 lux. cukup memenuhi standar, bila kurang mendapat cahaya, bisa ditambahkan dengan task lighting pada meja sendiri.


area service KAMAR TIDUR

120-250 LUX

AREA SERVICE TERDAPAT DI BAGIAN BELAKANG LANTAI 2 TERDIRI DARI KAMAR ART, RUANG CUCI, SETRIKA, JEMUR, DAN KAMAR MANDI ART.

KAMAR MANDI

RUANG CUCI

100-200 LUX

RUANG2 SERVICE SEPERTI RUANG CUCI DAN RUANG SETRIKA MEMERLUKAN DAYLIGHTING LEVEL YANG TINGGI

RUANG JEMUR

RUANG SETRIKA


area service KAMAR TIDUR

120-250 LUX

AREA SERVICE TERDAPAT DI BAGIAN BELAKANG LANTAI 2 TERDIRI DARI KAMAR ART, RUANG CUCI, SETRIKA, JEMUR, DAN KAMAR MANDI ART.

KAMAR MANDI

RUANG CUCI

RUANG JEMUR

RUANG SETRIKA

100-200 LUX

KAMAR MANDI MEMENUHI STANDAR BEBERAPA SPOT ADA YANG MENDAPAT 200 DAN 300 LUX. SECARA KESELURUHAN MEMENUHI STANDAR

RUANG CUCI KURANG MENDAPAT CAHAYA AKAN DITAMBAHKAN JENDELA

RUANG JEMUR MENDAPAT 1000 LUX SECARA KESELURUHAN. MEMENUHI STANDAR

RUANG TIDUR RATA-RATA MENDAPATKAN 200-399 LUX. SUDAH MEMENUHI STANDAR

RUANG SETRIKA MENDAPAT 1000 LUX, KEBUTUHAN TASK AREA TERPENUHI.


ARTIFICIAL

LIGHTING


GRAND KONSEP DALAM TATA CAHAYA BUATAN, ADA 4 ASPEK YANG DIPERHATIKAN.

KESEHATAN MEMPERHATIKAN BAGIAN-BAGIAN YANG MEMERLUKAN TASK LIGHTING. BILA DIPERLUKAN, TAMBAHKAN CAHAYA SUPAYA CUKUP DAN TIDAK MERUSAK MATA.

ESTETIKA MENCIPTAKAN RUANGAN YANG INDAH DIPANDANG. BISA MENCIPTAKAN KENYAMANAN BAGI PENGGUNA RUANG. DAN MENCIPTAKAN RUANG DENGAN PENCAHAYAAN YANG TIDAK MONOTON.

KUANTITAS DARI SEGI KUANTITAS, DILAKUKAN PERANCANGAN DENGAN MENDESIGN AMBIEN/GENERAL LIGHT AGAR MENCUKUPI STANDAR SNI, DAN WATT SUPAYA TIDAK BERLEBIHAN.

PSIKOLOGIS MENGGUNAKAN DASAR-DASAR TEORI


GRAND KONSEP PSIKOLOGI WARNA WARNA DAPAT BERPENGARUH PADA PERSEPSI DAN MOOD SESEORANG SAAT MELIHATNYA. HAL ITU BERPENGARUH PADA BANGUNAN PULA. WARNA RUANGAN BISA MEMPENGARUHI SUASANA DAN RASA YANG DIBENTUK, SEHINGGA MOOD PENGGUNA BISA MENGIKUTI SUASANA RUANG YANG INGIN DICIPTAKAN.

membuat benda nampak lebih dekat meningkatkan agresivitas dan rasa hangat. (r.tamu dan keluarga) memberi rasa damai, dan dipercaya dapat meningkatkan konsenterasi (r.studio)

membawa rasa ceria dan senang. dapat meningkatkan kreativitas. (r.tunggu dan r.belajar)

membawa kesan alami, damai, dan tenang. namun banyak warna hijau di rumah juga dapat memberikan kebosanan. (r.baca) meningkatkan nafsu makan (r.makan)

steril, bersih, murni. menggunakan putih secara keseluruhan memberi kesan ruangan tersebut terlihat lebih tinggi (r.praktek dokter)


GRAND KONSEP PENATAAN LAMPU

konsep dasar penyusunan lampu pada bangunan ini dilakukan tidak monoton. menggunakan prinsip layering, dan tiap dilakukan layout lampu yang berbeda agar tidak menimbulkan kebosanan dan kemonotonan.

lampu kuning agar terkesan hangat

dalam rumah tinggal, diperlukan suasana yang bisa membangun kedekatan antar anggota keluarga. konsep tata cahaya buatan yang saya angkat adalah membuat suasana ruang yang ‘warm’. dan tetap memegang konsep tropis.

menggunakan material alami membantu memberi kesan hangat dan tropis

warna plafod dan dinding dengan warna cokelat nampak hangat dan elegan

vegetasi menambah rasa tropis peletakan lampu diletakkan secara tidak tersembunyi. sehingga objek lampu tersembunyi dari pandangan. (downlight, wall washer, furniture lighting) suasana warm

tropis


KONSEP PENCAHAYAAN RUANG-RUANG LANTAI 1

setiap ruang dibuat menimbulkan suasana masing-masing namun pencahayaan berkesinambungan, karena masih tergabung dalam 1 ruang.

task lighting

general lighting untuk penerangan ambient light secara keseluruhan diletakkan downlight di sekeliling ruang. (warna kuning)

di beberapa spot, diletakkan dome light. karena cahaya yang dihasilkan difuse.

untuk beberapa spot yang memerlukan pencahayaan lebih. penyebaran cahaya dipilih yang medium, agar tidak mengganggu general lighting.


KONSEP PENCAHAYAAN RUANG-RUANG LANTAI 1

task lighting dapur (cooking) lampu gantung

task lighting dapur (preparation) lampu gantung

general lighting downlight kuning

task lighting ruang baca standing lamp

general lighting drop ceiling

general lighting dome light putih

38 W

29 W

1800 lm, 35 W

focal light uplight pada lukisan connected load 15 W

task lighting ruang makan lampu gantung


KONSEP LAYERING RUANG KELUARGA


X

LU

A

IS

AL

AN


FALSE COLOR

R. KELUARGA I 120-250 LUX

DAPUR I 250 LUX general lighting rata-rata mendapat 200-300 LUX

task lighting cooking mendapat 500 lux

750 LUX mengarah ke TV task lighting preparation mendapat 1000-2000 lux

RUANG BACA I 200-500 LUX

RUANG TAMU I 120-250 LUX

RUANG MAKAN I 120-250 LUX

area baca 200 lux

secara keseluruhan mendapat 100-200 lux

ruang makan task lighting mendapat 1000-2000 lux


3D MODEL

RUANG KELUARGA VIEW 1

RUANG KELUARGA VIEW 2

DAPUR VIEW 1

DAPUR VIEW 2


3D MODEL


PENUTUP ruang-ruang secara pencahayaan alami dan buatan sudah memenuhi standar. ada beberapa ruang yang kelebihan lux, namun bisa diatasi dengan penambahan gordyn pada bukaan dan sebagainya. untuk pencahayaan, lux yang berlebihan akan disusun saklarnya agar dapat menyala sendiri-sendiri.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.