Final Project 121 Catalogue of ITS Architecture Department

Page 1



For the footprints we leave behind, for the path we will follow. Let this book be our portraits, showing our true colors.


Final Project 121 Catalogue Kompilasi Tugas Akhir 121

Copyright Š 2020 Arsitektur ITS

Editorial Isnaini Nur Jannah Lily Mayliani Putri Purnomo Miftah Adisunu Nugroho Alui Syarif Vikri Yazid Asseggaf

Author of Photographs Irfian Lesmana, S.Kom

Contributors Achmad Reza Herlambang Saputra Ahmad Rayhan Gaffari Anindya Dewi Laksitaningrum Auliya Azhari Clarrisa Ramadhania Dia Sebening Permata Efira Isniah Faishal Nur Farras Galuh Indah Purbolaras Isnaini Nur Jannah Lily Mayliani Putri Purnomo Luh Saraswati Pandyaningrum Miftah Adisunu Nugroho Alui Neza Cahyadi Nugraha Randa Indra Rahman Restu Putu Pratiwi Syarif Vikri Yazid Asseggaf

Departement of Architecture

Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya Postal Code: 60111

Website

www.its.ac.id/arsitektur


content Foreword: Head of Architecture Departement

06

Foreword: Final Project Coordinator

08

Foreword: Graduates Representative

10

Final Project Compilation

A

Urbanism and Community

18

B

Science and Ecology

32

C

Semiotic and Identity

40

D

Behavior and Cognition

50


Final Project 121 Catalogue 2020

FOREWORD

DESIGN AND PROCESS Desain dan Proses Dr. Dewi Septanti, S.Pd., ST., MT. Head of ITS Architecture Departement

Architecture is the science and art of planning and designing the built environment (artifacts), ranging a big scope - such as planning and design of cities, regions, environments, and landscape to the smaller one - such as planning and design of buildings, interiors, furniture, and products. According to Vitruvius, Architecture is a strength (virmitas), beauty (venustas), and function (utility). In addition, architecture is also a science that was born from other sciences and formed through the learning process. It starts from the pull of a line. It continues to form a plane, then create space. Furthermore, these spaces are communicated into objects, buildings and the built environment. This learning process makes the Final Project work becomes a master piece for architecture students. Final Project, for students, is a great work as it betokens their pride and introduce them to the world of wider architecture. The work will open up the horizons of knowledge and the initiation of the great works that will be produced in the future. The final project is created as part of the continuous design process and becomes the main foundation 6

Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Menurut Vitruvius, Arsitektur merupakan sebuah kekuatan (virmitas), keindahan (venustas), dan fungsi (utilitas). Di samping itu, arsitektur juga adalah ilmu yang lahir dari ilmu lainnya dan terbentuk melalui proses belajar. Berawal dari tarikan sebuah garis. Garis-garis yang terus menerus yang kemudian bisa membentuk sebuah bidang, kemudian menciptakan ruang. Selanjutnya ruang-ruang tersebut dikomunikasikan menjadi sebuah benda bahkan bangunan dan lingkungan binaan. Proses belajar inilah yang menjadikan karya Tugas Akhir merupakan master piece bagi seorang mahasiswa arsitektur. Tugas Akhir, bagi seorang mahasiswa adalah sebuah karya besar yang akan menjadi kebangaan dan pengantar pemiliknya ke dunia berarsitektur yang lebih besar. Karya yang akan membuka


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

in Architecture education throughout the world. Final Project is the result of a long learning process from an architecture student in college who is comprehensively able to show the whole process of thinking and communicating. This is where a student can convey ideas and thoughts of desire and concepts. The Collection of Student’s Final Project provides information about how students can present their ideas, thoughts, and dreams during the learning process in the Department of Architecture ITS. Lastly, we proudly present the 121st Graduates Collection of Department of Architecture Student’s Final Project, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya.

pengetahuan dan dasar dari karya – karya besar yang akan dihasilkan di kemudian hari. Tugas akhir tercipta merupakan bagian dari proses mendesain yang terus menerus dan menjadi pondasi utama pada pendidikan Arsitektur di seluruh dunia. Tugas Akhir adalah hasil dari sebuah proses pembelajaran panjang dari seorang mahasiswa arsitektur di bangku kuliah yang secara komprehensif mampu menunjukkan keseluruhan proses berpikir dan berkomunikasi. Disinilah seorang mahasiswa bisa menyampaikan ide-ide, gagasan , pikiran keinginan dan konsep yang kesemuanya tertuang di dalam karya Tugas Akhirnya. Bunga rampai atau kumpulan karya Tugas Akhir mahasiswa ini memberikan informasi tentang bagaimana seorang mahasiswa bisa menampilkan apa yang menjadi ide, gagasan, pikiran, anganangan dan yang dicita-citakan sepanjang proses pembelajarannya selama di Departemen Arsitektur. Berikut dengan bangga kami tampilkan karya tugas akhir mahasiswa Wisudawan ke 121 Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. 7


Final Project 121 Catalogue 2020

FOREWORD

SELFIE OF THE LAST OPPORTUNITY AT THE BEGINNING OF 2020 Swafoto Peluang Terakhir Di Momen Terawal 2020 FX. Teddy Badai Samodra, ST., MT., Ph.D. Final Project Course Coordinator

Labelling or self-branding of students of Final Project Odd Semester 2019/2020 tends to color the search for their identity as a complement to the classic argumentation: Preferred topics that are carried out (with all backgrounds). Another thing is the experience of semester studies passed as genes injected by architectural institutions and accompanying environmental aspects, and the contribution of context as a research-based manifestation that “forces” students “to have” be natural. In general, the reasons for choosing a final assignment topic or issue based on student self-branding idealism can be classified as follows: Interest in a design theory, interest in a class of subjects or courses, life experience, and early recognition of context (accessible location of objects and subjects are around student’s hometown). Imagination? This experimental need is integrated from one of the arguments above. Some of the works as a guideline for students will be understood as smart media, and this Final Project Compilation Book is social media for their self-portrait work at the last opportunity in the realm 8

Pemberian label atau branding diri mahasiswa Tugas Akhir Gasal 2019/2020 memiliki tendensi dengan warna pencarian identitas mereka sebagai komplemen dari argumetasi klasik: Preferensi topik yang diusung (dengan segenap latar belakang). Hal lain adalah pengalaman studi semester yang dilalui sebagai gen yang diinjeksi oleh lembaga arsitektur dan aspek lingkungan yang menyertai, dan kontribusi konteks sebagai manifestasi berbasis riset yang “memaksa” mahasiswa “harus” bersikap natural. Secara umum, alasan pemilihan topik atau isu Tugas Akhir berdasarkan idealisme branding diri mahasiswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Ketertarikan akan suatu teori merancang, minat rumpun mata kuliah atau mata kuliah, pengalaman hidup, dan pengenalan konteks secara dini (mudahnya lokasi objek dan subjek adalah sekitar kampung halaman mahasiswa sendiri). Imajinasi? Kebutuhan ber-ekperimental ini pada dasarnya terintegrasi dari salah satu argumentasi di atas. Beberapa karya sebagai pijakan mahasiswa akan dipahami sebagai media cerdas dan Buku Kompilasi Tugas Akhir ini adalah media sosial


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

implementing design knowledge (equivalent to Bachelor level). Quoting to Coates (2019 in Architectural Design 89: 6), to show that the last place we understand the work of architects is to look at their buildings. Furthermore, Final Project as objects that cannot be seen, we can imagine in the realm of contexts that we are familiar with. Seeing how they stand is how they instill branding. Why selfies, who are the Supervisor and the Examiner? Architectural work in miniature Final Project Work is the last recording of the students feature whom they try to optimize to be captured and shared to the supervisor as (should be) a follower who provides advice and examiners as a commentator on the posting of the work being shared or just pressing the “like� button or other emoticon expressions or even as a stalker. What does it want to update in early 2020? With the context as a guideline, the easy way is to differentiate theirs with a collection of previous literature portfolios and related precedents. Furthermore, is something different enough to show the current trends? It can be or maybe not. The passion of students as content creators is essential when their Final Project work is representative of their conscience rather than merely communicating their content (although it is still realized as important as a translator tool). The Final Project incoming the moment of 2020 is also emerging to be separated from the role of waving information technology that flew from the world of hardware and software that has been stamped as the theme of the Industrial Revolution 3.0 in its predecessor edition. Gaming quality and modelling and rendering programs more accessible and faster are adequate foundations for students to apply their makeup with information that is certainly accessible. More than fair helping to restructure architectural tools, methods, and practice pages, computer-aided design programs have become a

atas karya swafoto diri mereka di peluang terakhir dalam ranah mengimplementasikan pengetahuan merancang (setara jenjang Sarjana). Mengutip Coates (2019 dalam Architectural Design 89:6), untuk menunjukkan bahwa tempat terakhir kita akan benar-benar memahami karya arsitek adalah dengan melihat bangunan mereka. Mendalami hal ini, karya Tugas Akhir sebagai objek yang belum bisa dilihat langsung, kita bisa membayangkan di ranah konteks yang kita sudah kenali. Melihat bagaimana mereka berpijak adalah bagaimana mereka menanamkan branding. Mengapa harus swafoto, Siapakah Pembimbing dan Penguji itu? Karya arsitektural dalam miniatur Karya Tugas Akhir adalah rekaman terakhir wajah mahasiswa yang coba mereka optimalkan untuk di-capture dan dibagikan kepada pembimbing sebagai (seharusnya) follower yang memberikan supervisi dan penguji sebagai komentator terhadap postingan hasil karya yang dibagikan atau sekadar memencet tombol “like� atau ekspresi emoticon lain atau bahkan sebagai stalker. Apa yang mau dimutakhirkan di permulaan 2020 ini? Dengan konteks yang sudah menjadi pegangan, mudahnya adalah dengan membedakan diri dengan kumpulan portfolio literatur dan preseden terkait. Selanjutnya, apakah sesuatu yang berbeda itu cukup menujukkan tren kekinian? Bisa juga, bisa juga tidak. Kegemaran para mahasiswa sebagai pembuat konten adalah penting ketika karya Tugas Akhir mereka adalah wakil suara hati masingmasing bukan sekadar komunikasi konten mereka (meskipun tetap dipandang penting sebagai alat penerjemah). Tugas Akhir memasuki momen 2020 ini juga berkembang tidak lepas dari peran kepakan teknologi informasi yang terbang dari sarang dunia perangkat keras dan lunak yang sudah distempel sebagai tema Revolusi Industri 3.0 di 9


Final Project 121 Catalogue 2020

major shaper of architectural workers’ self-imagery through the digital environment and knowledge practices that these software programs demand their users (Tobey, 2019 in Journal of Architectural Education, 73: 2, 146-155). In the world of digital information that has fast and accurate orientation, the Final Project owner does not have a defect in the definition of knowledge they have proposed because it is so easy to get whatever source of understanding they want. Back to Tobey’s statement (2019), in the moment of the beginning of 2020, architects (students) are as users, as well as translators, while the results of translation or interpretation in the form of their Final Project work is an intellectual worker. The use of the software is quite perceived as a procedure of the value proposition (a new way of complying needs). The value proposition in another analogy is the reason why customers take us over others - because of low prices, timely delivery, flexible payments, quality of goods, quality of service, etc. If the follower and commentator or stalker as customers of an artist take a selfie, the quality of their Final Project should offer a novelty of design ideas that have comparability, competitiveness, and ranking. So, how many your additional followers after this Final Project post?

di edisi pendahulunya. Komputer kualitas gaming dan program modeling dan rendering yang semakin mudah dan cepat adalah foundation yang cukup dimiliki mahasiswa untuk merias wajah mereka dengan informasi yang jauh mudah diperoleh. Lebih dari sekadar membantu membentuk kembali alat, metode, dan praktek arsitektur, program perangkat lunak desain berbantuan komputer telah menjadi pembentuk utama imajinasi diri pekerja arsitektur melalui lingkungan digital dan praktek pengetahuan yang dituntut oleh program perangkat lunak ini kepada pengguna mereka (Tobey, 2019 dalam Journal of Architectural Education, 73:2, 146-155). Dalam dunia informasi digital yang beriorentasi cepat dan akurat, selayaknya pemilik karya Tugas Akhir sudah tidak memiliki kecacatan definisi pengetahuan yang mereka angkat karena begitu mudah untuk mendapatkan sumber pemahaman apapun yang mereka mau. Kembali ke pernyataan Tobey (2019), dalam momen awal 2020 ini, arsitek (mahasiswa) sebagai pengguna (user) sekaligus sebagai penerjemah, sementara hasil terjemahan atau tafsiran dalam bentuk karya Tugas Akhir mereka adalah seorang pekerja intelektual. Penggunaan perangkat lunak cukup dipandang sebagai wujud proposisi nilai (cara baru dalam memenuhi kebutuhan). Proposisi nilai dalam analogi lain adalah alasan mengapa pelanggan memilih kita dibandingkan yang lain karena harga yang murah, pengiriman tepat waktu, pembayaran yang fleksibel, kualitas barang, kualitas layanan dan lain sebagainya. Kalau follower dan komentator atau stalker sebagai pelanggan seorang artis ber-swafoto, kualitas karya postingan mereka seharusnya menawarkkan novelty ide rancangan yang memiliki daya banding, saing dan ranking. Jadi, berapa jumlah pertambahan followers anda (mahasiswa) setelah postingan karya Tugas Akhir ini?

10


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

11


Final Project 121 Catalogue 2020

FOREWORD

CROSSROADS Persimpangan Luh Saraswati Pandyaningrum, S.Ars. Graduates Representative

Graduating from Architecture Department at ITS would certainly be a confirmation of a saying that effort won’t betray you. College life once changed us and gave us memories that makes saying goodbye so hard. If every story has ending, then what we have done in those years finally paid back as a sweet epilogue.

Menyelesaikan tugas akhir Arsitektur ITS menjadi konfirmasi atas usaha yang tak pernah mengkhianati hasil. Menjalani dinamika perkampusan membuat kami sadar bahwa kata perpisahan bukanlah hal yang mudah. Jika setiap cerita memiliki akhir, maka apa yang telah kami lalui kemarin adalah sebuah epilog untuk memulai lembar baru.

Without undertaking other academic courses and with the limitations of non-academic activities, working with final project continuously caused boredom for the students. It is only a strong desire that can encourage students to keep working and finish it. In other words, finding self-motivation and keeping it on, is the biggest challenge that we must overcome.

Dengan sedikitnya pengambilan mata kuliah lain, ditambah dengan keterbatasan berkegiatan non-akademik, berkutat dengan tugas akhir terus-menerus dapat menimbulkan kejenuhan bagi kami. Keinginan kuat pun menjadi motivasi untuk tetap terus mengerjakan tugas akhir. Dengan kata lain, menemukan motivasi diri dan menjaganya tetap membara adalah tantangan terbesar yang harus dilalui.

In the process, we learned to be friends with problems and stress. The constant pressure forced us to adjust with the situation, and of course, with ourselves. Those challenges give us strength, but love makes us human. Say hello to every different side of us became normal as we constantly showed flaws, faults, and weaknesses. 12

Selama proses TA, kami belajar berkawan dengan kejenuhan dan tekanan. Tekanan terus datang memaksa kami untuk berdamai dengan situasi, dan tentu saja dengan diri sendiri. Hal-hal seperti inimemberi kami kekuatan, cinta, dan kewarasan selama menjalani TA.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

No human is an island. The existence of the Final Project Studio Room as an independent workspace doubled as a place for us to unwind, transmit laughter and share stories. It shed light that we also need to balance the hard work with relaxation. A myriad of appreciation and cheers blew hard in the room, tightening our bonds who were taking on the respective challenges. It is only when we don’t see any landings that we push our wings to keep flying. As we fly, we still may not know where we are going to. But the strong will in your heart is the miracle. You may not know where you’re going, but you know that so long as you spread your wings, the winds will carry you. The end of our studies marks the beginning the new journey. Let this book be our portraits, showing our true colors.

Saat itulah kami menemukan diri kami, berkenalan dengan sisi wajah yang selama ini tidak kami kenali. Tak ada manusia yang dapat berdiri sendiri. Keberadaan Laboratorium Tugas Akhir sebagai ruang kerja mandiri berfungsi ganda menjadi tempat kami melepas penat dan berbagi cerita. Segudang apresiasi dan semangat berhembus kencang dalam ruangan, mempererat ikatan mahasiswa yang sedang menempuh tantangannya masing-masing. Akan ada saatnya ketika sayap terus terbuka tanpa daratan yang terlihat, bahkan terasa seperti tanpa arah. Namun percayalah, kemauan yang terpatri di hati adalah sebuah keajaiban. Bisa saja kita terbang tanpa arah, namun jangan pernah berhenti mengepakkan sayap, karena angin akan membawa kita berlabuh. Kata ‘akhir’ dalam buku ini pada akhirnya hanya sebuah nama. Jejak baru akan kami buat, dengan bekal dari masa yang telah lewat. Selamat berkenalan dengan potret kami dalam kompilasi karya ini. 13




Final Project 121 Catalogue 2020

SITE DISTRIBUTION Distribusi Tapak JAKARTA

WEST JAVA

BALI

Jl. Taman Mini I, Makasar

EAST JAVA

Kampus UPN , Rungkut , Surabaya

Jl. Setiabudi Tengah, Setiabudi

Jl. Mayjen Yono Suwoyo, Surabaya

Jl Situ Babakan, Srengseng sawah, Jagakarsa

Jl. Embong Sawo, Kec. Genteng, Surabaya

Ds. Dayeuhkolot, Kec. Dayeuhkolot, Bandung

Terminal Joyoboyo, Jl. Joyoboyo, Surabaya

Jl. Sukaraja, Kabupaten Bogor

Kebun Binatang, Surabaya

Jl. Cibodas-Bukit Tunggul, Ds. Suntenjaya, Lembang

Perumahan Galaxy Bumi Permai, Surabaya

Jl. Tantular Barat, Renon, Denpasar

Jl. Taman Apsari, Surabaya Jl. H. Moh. Noer, Kec. Labang, Kab. Bangkalan, Madura Bukit Bekol, Taman Nasional Baluran, Kab. Situbondo Desa Olehsari, Banyuwangi

16


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

BUILDING-TYPE MAPPING Pemetaan Tipologi Bangunan

17




Final Project 121 Catalogue 2020

urbanism and community The number of apartments makes the apartment business competition to be tight, even though shoppers from various groups now have a variety of apartment choices. But for the upper middle class, it is not enough just an ordinary apartment, they will look for apartments that match their financial capabilities and are different from usual apartments. This has led to the apartments being built now appearing with concepts that try to satisfy the needs of residents. This is the main problem, namely how to design an apartment that is able to attract buyers with a different concept from apartments in general. One of the concepts made in this apartment is social needs, providing a variety of housing options, ease of meeting the needs of social interaction, comfort, recreation, and luxury room spatial adjustments, namely medium-rise dwelling that has a residential atmosphere such as in landed housing.

20

a Kota merupakan entitas yang selalu tumbuh. Upaya-upaya memanusiakan kota akhir-akhir ini menjadi semakin digalakkan akibat masalah overpopulasi yang menuntut penambahan ruangruang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan setiap individu di dalam kota. Praktik rancang-bangun dalam lingkup perkotaan semakin semrawut, tidak tentu, dan rupanya memiliki beberapa dampak negatif terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, maraknya pembangunan di daerah perkotaan berpotensi untuk melebar hingga ke arah pedesaan apabila tidak diawasi dengan teliti. Salah satu ciri khas daerah pedesaan - sebagai sumber persediaan pangan untuk masyarakat kota serta sarana wisata warga kota, lama kelamaan akan mengalami proses modernisasi dan bertransformasi hingga kita tidak tahu lahan mana lagi yang bisa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak ada habisnya.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

APARTEMEN BERTINGKAT TINGGI DENGAN KONSEP KEBUTUHAN SOSIAL Neza Cahyadi Nugraha 08111440000082 nezacahyadinugraha@gmail.com

MURAL ART GALLERY MURAL SEBAGAI KATALIS RUANG PUBLIK Faishal Nur Farras 08111440000075 faishalfarrasn10@yahoo.com

RUMAH SUSUN BEKELANJUTAN BAGI WARGA DAYEUHKOLOT BANDUNG Anindya Dewi Laksitaningrum 08111240000097 adlaksitaningrum@gmail.com

01 03

KETAHANAN PANGAN: PASAR TANI Ahmad Rayhan Gaffari 08111540000014 ahmad.gaffari@gmail.com

REST AREA SURAMADU Achmad Reza Herlambang S. 08110940000043 tereus.gary@gmail.com

02 04

05 21


Final Project 121 Catalogue 2020

LUXURIOUS MID-RISE APARTMENT WITH BEHAVIOURAL APPROACH

Surabaya, East Java FAR: 22.000 m2

Apartemen Bertingkat Tinggi dengan Konsep Kebutuhan Sosial

Student : Neza Cahyadi Nugraha Mentor : Irvansyah, ST. MT.

A01 22

The number of apartments makes the apartment business competition to be tight, even though shoppers from various groups now have a variety of apartment choices. But for the upper middle class, it is not enough just an ordinary apartment, they will look for apartments that match their financial capabilities and are different from usual apartments. This has led to the apartments being built now appearing with concepts that try to satisfy the needs of residents. This is the main problem, namely how to design an apartment that is able to attract buyers with a different concept from apartments in general. One of the concepts made in this apartment is social needs, providing a variety of housing options, ease of meeting the needs of social interaction, comfort, recreation, and luxury room spatial adjustments, namely medium-rise dwelling that has a residential atmosphere such as in landed housing.

Banyaknya apartemen membuat persaingan bisnis apartemen menjadi ketat, para pembelipun dari berbagai golongan kini memiliki beragam pilihan apartemen. Tetapi bagi kalangan menengah ke atas, tidak cukup hanya apartemen biasa saja, mereka akan mencari apartemen yang sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki dan berbeda dari apartemen biasanya. Hal inilah yang menjadi masalah utama, yaitu bagaimana mendesain apartemen yang mampu menarik pembeli dengan konsep yang berbeda dari apartemen pada umumnya. Salah satu konsep yang dibuat dalam apartemen ini ialah kebutuhan sosial, kemudahan pemenuhan kebutuhan interaksi sosial, kenyamanan, rekreasi, dan lainnya.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Neza Cahyadi N.

08111440000082

nezacahyadinugraha@gmail.com

23


Final Project 121 Catalogue 2020

Bogor, West Java FAR: 5.460 m2

FOOD SECURITY: FARM MARKET Ketahanan Pangan: Pasar Tani

Student : Ahmad Rayhan Gaffari Mentor : Nur Endah Nuffidah S.T., M.T.

A02 24

With an intention to eleminate a social stigma, build a good communuication could be the simplest solution that can be used. In an effort to do that, architecture can be one of the means or media in delivering certain mesages to the users. Create a comunal space that is able to unite people with the peasants, is the main idea of the object to be presented. For compatibility with the prescribed aproach, Pasar Tani was chosen as the design object which is expected to be the way to make people more understand about the peasants using rational thinking method.

Dalam upaya membangun komunikasi, arsitektur mungkin bisa menjadi salah satu sarana atau media dalam penyampaian pesan tertentu kepada penggunanya. Penerjemahan syarat - syarat komunikasi menjadi langkah pendekatan yang dilakukan untuk menentukan kriteria objek, program objek dan tujuan dari objek rancang. Ide mengenai ruang komunal yang mampu mempertemukan masyarakat dengan para penggiat pangan, merupakan gambaran besar objek yang ingin dihadirkan. Atas kesesuaiannya dengan pendekatan yang ditentukan, Pasar Tani terpilih menjadi objek rancang yang diharapkan bisa menjadi sarana komunikasi kepada para penggunanya menggunakan metode rational thinking.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Ahmad R. Gaffari

08111540000014

ahmad.gaffari@gmail.com

25


Final Project 121 Catalogue 2020

Surabaya, East Java FAR: 1.040 m2

MURAL GALLERY: MURAL AS PUBLIC CATALYST Mural Art Gallery Mural Sebagai Katalis Ruang Publik

Student : Faishal Nur Farras Mentor : Tjahja Tribinuka, S.T., M.T.

A03 26

Architecture as a part of city should has outdoor spaces that can be used for people other than the building user. But some object seems to has some boundary that make it looks hard to approach. Although there are some spaces which are used a green space, those spaces sometimes can not be used. To respond the issue, outdoor spaces that can be a trigger and can be a facilitator for activity is needed. In this project, architecture is integrated with mural that can be a trigger and catalyst for surrounding environment. This integration is a respond of the essence of mural which is considered as public art. The integration can be done through the usage of scale and mass positioning. The approach to the design is catalyst approach which has a strategy to make a connection between architectue and outdoor space. The method used in this project is the tanslation of the acquired datas.

Arsitektur yang ada, tampak terlalu membatasi diri sehingga terkesan eksklusif. Sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Maka diperlukan ruang luar yang mampu memancing dan menjadi wadah bagi aktivitas yang juga memiliki hubungan dengan objek arsitektur yang ada. Pada tulisan ini arsitektur diintegrasikan dengan mural yang dapat dikatakan sebagai pemancing atau katalis. Integrasi ini dilakukan karena mural merupakan seni yang bersifat publik. Pendekatan yang dilakukan pada tulisan ini adalah pendekatan katalis yang memiliki strategi untuk menghasilkan arsitektur yang juga memiliki hubungan dengan ruang luar. Metode yang dihadirkan merupakan translasi dari pendekatan dan data yang terkait.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Faishal Nur Farras

08111440000075

faishalfarrasn10@yahoo.com

27


Final Project 121 Catalogue 2020

Surabaya, East Java FAR: 11.900 m2

SURAMADU REST AREA Rest Area Suramadu

Student : Achmad Reza Herlambang Saputra Mentor : Endy Yudho Prasetyo, S.T., M. T.

A04 28

The need for resting for Suramadu Bridge’s users requires a standard and adequate rest area without disturbing other users behaviour. The time factor of stopping which is very limited for the rest are users needs some facilities of the access and clear orientation for them. The organize facilities in the rest area should consider the relation and distance among the facilities, the access and destination of the facility , activity and the number of the users who stop at the rest area.

Kebutuhan para pengguna Jembatan Suramadu akan adanya tempat beristirahat sejenak membutuhkan rest area yang sesuai standar dan layak memenuhi syarat dengan tidak mengesampingkan perilaku pengguna yang telah ada. Faktor waktu berhenti yang terbatas bagi pengguna rest area menuntut kemudahan akses dan kejelasan orientasi bagi para pengguna. Organisasi fasilitas - fasilitas yang terdapat pada tempat peristirahatan dengan memperhatikan hubungan dan kedekatan antar fasilitas, kemudahan akses dan pencapaian, aktifitas serta besaran kelompok pengunjung yang datang.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Achmad Reza H. S.

08110940000043

tereus.gary@gmail.com

29


Final Project 121 Catalogue 2020

SUSTAINABLE VERTICAL HOUSING FOR DAYEUHKOLOT RESIDENT, BANDUNG

Bandung, West Java FAR: 7.864 m2

Rumah Susun Berkelanjutan Bagi Warga Dayeuhkolot, Bandung

Student : Anindya Dewi Laksitaningrum Mentor : Dr. Ir. Asri Dinapradipta, M.B.Env

A05 30

Dayeuhkolot village is a flood-prone area in the city of Bandung which almost always flooded during the rainy season. Houses built independently by the residents are not designed to respond to flood water. Both in terms of structure and materials. It makes the quality of life of the people who live there low. Flats are one of the alternative design that can be provided to respond the needs of vertical housing that is flood-responsive. The concept of sustainable architecture is applied so that objects can meet the needs of its inhabitants, in the present time and the future.

Desa Dayeuhkolot yang terletak di lokasi rawan banjir di Kota Bandung hampir selalu dilanda banjir saat musim penghujan tiba. Rumah-rumah yang dibangun secara swadaya oleh penduduk tidak dirancang untuk merespon air banjir. Baik dari segi struktur maupun pemilihan bahan material. Hal ini membuat kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sana rendah. Rumah susun merupakan salah satu alternatif desain yang dapat diberikan untuk menjawab kebutuhan hunian vertikal yang tanggap banjir. Konsep arsitektur berkelanjutan diterapkan agar objek dapat memenuhi kebutuhan penghuninya di masa sekarang dan masa yang akan datang.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Anindya Dewi L.

08111240000097

adlaksitaningrum@gmail.com

31


Final Project 121 Catalogue 2020

32


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

33


Final Project 121 Catalogue 2020

science and ecology The earth’s ecosystem has faced massive changes since the advent of human civilization. In this case, architecture is one of human artifacts that cannot be separated from the growth and development of mankind and its groups. Although awareness of the impact of engineering activities on the environment began to be fiercely enlivened, it was not enough to make architects think critically enough to pay attention to architectural design that is more responsible both conceptually, and to its design methods and practices. None of the engineering activities do not have a negative impact on the environment, it is science and ecologicalbased architecture that has the potential to build understanding of design that can minimize these negative impacts.

34

B Ekosistem di bumi telah menghadapi perubahan yang sangat masif sejak hadirnya peradaban manusia. Dalam hal ini, arsitektur merupakan salah satu artefak peninggalan manusia yang tidak lepas dari tumbuh kembangnya umat manusia beserta kelompok-kelompoknya. Meski kesadaran akan dampak kegiatan rancang-bangun terhadap lingkungan mulai galak disemarakkan, namun hal itu belum cukup untuk membuat para arsitek berpikir keras untuk menaruh perhatian kepada perancangan arsitektur yang lebih bertanggung jawab baik secara konseptual, maupun hingga metode perancangan dan praktiknya. Tidak satu pun kegiatan rancang-bangun tidak memiliki dampak negatif kepada lingkungan, justru arsitektur yang berbasis sains dan ekologi lah yang berperan penting dalam membangun pemahaman merancang yang dapat meminimalisir dampakdampak negatif tersebut.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

ARSITEKTUR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN: AGROWISATA BERBASIS EKOLOGI Isnaini Nur Jannah 08111540000110 isnaininj@gmail.com

01

PENERAPAN KONSEP UNZOO PADA EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL BALURAN Dia Sebening Permata 08111540000068 sebeningpermata@gmail.com

02

35


Final Project 121 Catalogue 2020

Lembang, West Java FAR: 2.250 m2

ECOLOGICAL BASED AGRICULTURAL-TOURISM Arsitektur Sebagai Media Pembelajaran: Agrowisata Berbasis Ekologi Student : Isnaini Nur Jannah Mentor : Nur Endah Nuffida, S.T., M.T

B01 36

From architecture’s point of view, architecture can be interpreted as human’s third skin which must do its job. As we know, human skin does breathe, absorb, protect, regulate, and even evaporate, etc. Designer tries to see though this issue by an architectural design which has function to keep the relationship between human and environment balance and harmonic alongside with public place in a tourism village which has agriculture potential. This proposal uses force-based frame work, which the forces come from its context. The result is a design of agro tourism area which not only as media learning of a harmonization between human and nature but also raise up the tourism value of a village.

Penulis mencoba mengangkat isu ekologi dengan proposal desain yang memiliki fungsi ruang untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan lingkungannya serta berdampingan dengan fungsi ruang publik di sebuah desa wisata yang memiliki potensi agrikultur. Kerangka yang digunakan adalah force based framework dengan forces yang didapatkan dengan observasi langsung. Proposal desain ini menawarkan sebuah kawasan argowisata yang dapat menjadi media pembelajaran mengenai pentingnya keseimbangan manusia dan alam serta dapat meningkatkan nilai kepariwisataan sebuah desa.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Isnaini Nur Jannah

08111540000110

isnaininj@gmail.com

37


Final Project 121 Catalogue 2020

IMPLEMENTATION OF UNZOO CONCEPT TO THE ECO-TOURISM FACILITY IN TAMAN NASIONAL BALURAN

TN. Baluran, East Java FAR: 3.544 m2

Penerapan Konsep Unzoo Pada Ekowisata di Taman Nasional Baluran

Student : Dia Sebening Permata Mentor : Wahyu Setyatwan, S.T., M.T

B02 38

Ecotourism is an environmentally friendly tourism activity that prioritizes natrue conservation. Baluran National Park is one the national park in East Java that has a vital role as a place for education and recreation. The Unzoo paradigm tells how to set a place where people can learn about nature and wildlife through interaction and imersion in both artifical and real habitat. The aplication of unzoo concept can be seen in skywalk, cottage, viweing doeck and public facilities. The modular system is applied because of its dynamic shape.

Ekowisata adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam. Taman Nasional Baluran merupakan sebuah kawasan taman nasional di Jawa Timur yang berperan penting sebagai tempat edukasi dan rekreasi masyarakat sekitar. Paradigma unzoo membahas tentang bagaimana pengondisian interaksi antara manusia, alam dan satwa. Penerapan unzoo ini dapat terlihat di konsep skywalk, penginapan, menara observasi dan fasilitas penunjang. Metode rancang modular diterapkan karena bentuknya yang dinamis.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Dia Sebening P

08111540000068

sebeningpermata@gmail.com

39


Final Project 121 Catalogue 2020

40


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

41


Final Project 121 Catalogue 2020

semiotic and identity Learning architecture also means learning how to communicate. Similar to our either verbal or textual language, architecture also operates by using architectural signs as ‘vocabularies’ that convey specific information or meaning to be perceived. To put it on the extreme ends, the exploration of semantic properties of architecture may be addressed to enhance the presence of a specific context, or otherwise, to create a contradicting meaning to trigger new readings about that specific context.

42

c Belajar arsitektur berarti belajar berkomunikasi. Layaknya bahasa verbal maupun tekstual, arsitektur juga beroperasi menggunakan ‘kosakatakosakata’ dalam bentuk tanda-tanda arsitektural untuk menyampaikan informasi atau pemaknaan tertentu untuk dicerap. Secara ekstrim, eksplorasi properti semiotika dalam arsitektur dapat bertujuan untuk memperkuat identitas sebuah konteks, atau sebaliknya justru menghadirkan pemaknaan kontradiktif dari konteks tersebut untuk menimbulkan potensi pembacaan-pembacaan baru.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

OLEHSARI COMMUNITY CENTER: WHEN BODY MEETS SPACE Luh Saraswati Pandyaningrum 08111540000092 luh.saraswati@yahoo.co.id

YOUTH CULTURE CENTER DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME Clarissa Ramadhania 08111540000012 clarissaramadania@gmail.com

01

RUMAH SUSUN SEBAGAI WADAH BUDAYA BETAWI Randa Indra Rahman 08111440000012 ran.indra.rahman@gmail.com

02

03

43


Final Project 121 Catalogue 2020

Banyuwangi, East Java FAR: 2.483 m2

OLEHSARI COMMUNITY CENTER: WHEN BODY MEETS SPACE Olehsari Community Center: Ketika Tubuh Bertemu Ruang

Student : Luh Saraswati Pandyaningrum Mentor : Defry Agatha Ardianta, S.T., M.T.

C01 44

According to“Bodies and Space ‘in Contact’: A Study on the Dancing Body as means of Understanding Body-Space Relationship in an Architectural Context” by V. Seblang Ritual Dance from Olehsari Village was chosen as the context of this particular topic.This topic talks about what happens to the space when human body come into being with its activities, as well as the body when space rules. The design process will be started by analyzing relationship between body and space phenomenon in Olehsari Vilage which contains Seblang Ritual values. The result will be rearranged and layered in the chosen site inside the village. The aim is to design a space which offers BodySpace level of interaction inside.

Menurut “Bodies and Space ‘in Contact’: A Study on the Dancing Body as means of Understanding BodySpace Relationship in an Architectural Context” oleh V. Selanjutnya, Tari Ritual Seblang dari Desa Olehsari dipilih sebagai konteks. Topik ini berbicara tentang apa yang terjadi pada ruang ketika tubuh manusia muncul dengan aktivitasnya, serta tubuh ketika ruang mengatur. Proses desain dimulai dengan menganalisis hubungan antara tubuh dan fenomena ruang di Olehsari Vilage yang berisi nilai-nilai Seblang Ritual. Hasilnya akan diatur ulang dan berlapis di lokasi yang dipilih di dalam desa. Tujuannya adalah untuk merancang ruang yang menawarkan tingkat interaksi Body Space di dalamnya.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Luh Saraswati P.

08111540000092

luh.saraswati@yahoo.co.id

45


Final Project 121 Catalogue 2020

SUSTAINABLE VERTICAL HOUSING AS MEDIUM FOR BATAVIAN CULTURE

Setu Babakan, Jakarta FAR: 13.000 m2

Rumah Susun Sebagai Wadah Budaya Betawi

Student : Randa Indra Rahman Mentor : Ir. Andy Mappa Jaya, M.T.

C02 46

Behind the background of growth in the city of Jakarta, in the development and population growth, causing issues. The phenomenon of the Betawi archipelago architectural crisis in Jakarta which underlies the design of this final project. To respond to the issues and background, the design object in this final project is a flats as a response to population growth and will become a container for now for Betawi architecture. With the transformation method on elements in traditional Betawi houses into elements in flats, such as ornaments, roof forms, walls, doors, windows and floor plans. This apartment also accommodates the activities and activities of the Betawi community. With the aim as a new identity for Betawi architecture.

Fenomena akan krisis arsitektur nusantara Betawi pada kota Jakarta yang mendasari perancangan pada tugas akhir ini. Untuk merespon isu dan latar belakang maka objek perancangan pada tugas akhir ini adalah rumah susun sebagai respon pertumbuhan penduduk dan akan menjadi wadah yang meng-kini bagi arsitektur Betawi. Dengan metode transformasi pada elemen yang ada pada di rumah tradisional Betawi ke dalam elemen yang ada dalam rumah susun, seperti ornamen, bentuk atap, dinding, pintu, jdan jendela sampai bentuk denah. Rumah susun ini juga mewadahi aktifitas dan juga kegiatan masyarakat Betawi. Dengan tujuan sebagai identitas baru bagi arsitektur Betawi.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Randa Indra Rahman

08111440000012

ran.indra.rahman@gmail.com

47


Final Project 121 Catalogue 2020

YOUTH CULTURE CENTER IN SURABAYA WITH REGIONALISM ARCHITECTURE APPROACH

Surabaya, East Java 1.175 m2 FAR:

Youth Culture Center Di Surabaya Dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme Student : Clarissa Ramadhania Mentor : Dr. Ir. Murni Rachmawati, M.T.

C03 48

In the era of globalization, the present-day society that accepts external cultures without considering a culture that is in accordance with their area of origin, will have a negative impact on the development of culture in the area. Of course this is very influential on the knowledge of a region’s culture, especially among adolescents. It should be that teens can bring their culture to a more modern level. In other words, modernize traditional culture. Therefore the role of adolescents is considered very important in this case. Because teenagers must be able to maintain culture and also have to be able to spread the culture they have in their area. Therefore, it needs an architecture in the form of public facilities or public spaces which can accommodate activities in developing culture in the hands of teenagers.

Masyarakat masa kini yang menerima kebudayaan luar tanpa mempertimbangkan budaya yang sesuai dengan daerah asalnya akan menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Dari hal tersebut tentunya sangat berpengaruh kepada pengetahuan akan kebudayaan suatu daerah terutama pada kalangan remaja. Remaja dapat membawa kebudayaan mereka ke tingkat yang lebih modern. Remaja harus bisa memelihara kebudayaan dan juga harus dapat menyebarkan kebudayaan yang dimiliki daerahnya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah arsitektur berupa sarana umum atau ruang publik yang dapat mewadahi aktivitas dalam mengembangkan kebudayaan ditangan para remaja.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Clarissa Ramadhania

08111540000012

clarissaramadania@gmail.com

49


Final Project 121 Catalogue 2020

50


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

51


Final Project 121 Catalogue 2020

behaviour and cognition The relationship between humans and architecture can be seen from human understanding of the potential actions they can take provided by certain architectural elements or any physical environment. Behavior-based design in architecture requires the designer to have an awareness that the composition of the architectural elements compiled must be perceptible so that it can cause actions that are in accordance with the space presented. In this case, human beings are the subject and the main trigger in generating thoughts which will be the basis for designing through all aspects of humanity.

52

d Relasi antara manusia dengan arsitektur dapat dilihat dari pemahaman manusia terhadap potensipotensi tindakan yang dapat mereka lakukan yang disediakan oleh elemen-elemen arsitektur atau lingkungan fisik tertentu. Rancangan berbasis perilaku dalam arsitektur menuntut perancang untuk memiliki kesadaran bahwa komposisi elemenelemen arsitektur yang disusun harus dapat dicerap sehingga dapat menimbulkan tindakan yang sesuai dengan ruang yang dihadirkan. Dalam hal ini, manusia menjadi subyek serta pemicu utama dalam memunculkan pemikiran-pemikiran yang akan dijadikan dasar merancang melalui segala aspek kemanusiaannya.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

EXPERIENTIAL: SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PENDEKATAN PERILAKU Galuh Indah Purbolaras 08111540000013 hulpg158@gmail.com

PSYCHOLOGICAL HEALTHY DORMITORY Syarif Vikri Yazid Assegaf 08111540000087 virgil.chrome@gmail.com

TAMAN SI BOLANG: SARANA EKSPRESI ADHD Lily Mayliani Putri Purnomo 08111540000060 lilymayliani@gmail.com

SETIABUDI LIBRARY: ARCHITECTURE IN THE DIGITAL MEDIA CULTURE Miftah Adisunu Nugroho Alui 08111540000096 adisunualui@gmail.com

01 03 05

MUSEUM ZOOLOGI SEBAGAI PENERAPAN METODE KONTEKSTUAL DESAIN Restu Putu Pratiwi 08111440000092 widipratiwidi@gmail.com

RECREATIONAL THERAPY Efira Isniah 08111540000026 isniahefira@gmail.com

TERMINAL JOYOBOYO: VISIBILITAS RUANG DALAM MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL Auliya Azhari 08111540000005 auliyaazhr@gmail.com

02 04 06

07 53


Final Project 121 Catalogue 2020

Denpasar, Bali FAR: 3.535 m2

EXPERIENTIAL: BEHAVIOURBASED JUNIOR HIGH SCHOOL Experiental: Sekolah Menengah Pertama Dengan Pendektan Perilaku

Student : Galuh Indah Purbolaras Mentor : Nur Endah Nuffida, S. T., M. T.

D01 54

Full-day school is a good system to support the development of adolescents, but it requires a good psychological condition so as not to disrupt the productivity and development of adolescents. Thus, learning methods that are appropriate to the character of today’s youth are needed so that the full day-school system runs optimally. Experiential learning methods are considered in accordance with the current character of teenagers. These learning methods form active learning activities through discussion and exploration by students.

Full-day school merupakan sistem yang baik untuk mendukung perkembangan remaja apabila didukung dengan metode pembelajaran yang sesuai agar tidak menggangu produktifitas serta perkembangan remaja akibat tekanan psikis yang disebabkan durasi pembelajaran. Metode pembelajaran experiential yang membentuk pembelajaran aktif melalui pengalaman nyata dianggap sesuai dengan karakter remaja saat ini. Melalui pendekatan arsitektur dan perilaku, Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang suatu Sekolah Menengah Pertama yang sehat untuk remaja. Perancangan akan membentuk program sekolah berdasarkan experiential learning dengan pendekeatan perilaku belajar melalui metode programmatic writing.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Galuh Indah P.

08111540000013

hulpg158@gmail.com

55


Final Project 121 Catalogue 2020

Surabaya, East Java 1.494 m2 FAR:

ZOOLOGY MUSEUM AS PART OF SURABAYA ZOO Museum Zoologi Sebagai Penerapan Metode Kontekstual Desain

Student : Restu Putu Pratiwi Mentor : Dr. Ir. Murni Rachmawati, M.T

D02 56

The lack of society knowledge about fauna preservation is one of the main factor why this action put to halt. The good distribution of information is needed and can reach every part of this aspect. Zoology Museum is the most possible solution about this problem. This museum is placed on the artificial lake inside the Surabaya Zoo in purpose to enhance people’s knowledge about animal world and deepen their undersanding about the said subject. Amoeba shape is used as part of the contextual design method.

Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai dunia fauna telah menjadi salah satu faktor penghambat proses pelestarian tersebut sehingga demi kelancaran proses, perlu diadakannya distribusi informasi yang memadai dan mencakup semua. Museum Zoologi merupakan solusi paling memungkinkan akan hal tersebut. Museum diletakkan pada danau buatan di dalam Kebun Binatang Surabaya dengan salah satu tujuan peningkatan nilai kebun binatang sekaligus penunjang alasan utama pengetahuan fauna yang lebih mendalam. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kontekstual yaitu bangunan dibuat menyerupai amoeba.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Restu Putu Pratiwi

08111440000092

widipratiwidi@gmail.com

57


Final Project 121 Catalogue 2020

PSYCHOLOGICAL HEALTHY DORMITORY: DESIGNING PSYCHOLOGICALLY HEALTHY ENVIRONMENT

Surabaya, East Java FAR: 17000 m2

Psychological Healthy Dormitory: Mendesain Lingkungan Psikologi Asrama yang Sehat Student : Syarif Vikri Yazid Asseggaf Mentor : Wahyu Setyatwan, S.T., M.T

D03 58

Dormitory is a residential facility of an educational place that has a very big influence on the behavior and habits of its inhabitants (students). Space Experience is one of the media to change bad behavior and habits through user interaction with objects or interactions among users. By utilizing space experience, providing limits and direction in the form of design in directing and limiting activities can change the behavior of residents. The dormitory as an object to be designed can rearrange the activities and habits of students by providing space, programs, and restrictions aimed at providing uses according to time and needs.

Asrama memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku serta kebiasaan penghuninya. Space Experience merupakan salah satu media untuk merubah perilaku serta kebiasaan yang buruk melalui interaksi pengguna dengan objek atau interaksi sesama pengguna. Pemanfaatan space experience memberi batasan serta arahan dalam bentuk desain dalam mengarahkan dan membatasi aktivitas dapat merubah perilaku penghuni. Asrama sebagai objek yang akan didesain dapat mengatur ulang aktivitas serta kebiasaan mahasiswa dengan disediakan ruang, program, dan batasan yang di tujukan untuk memberikan kegunaan sesuai waktu dan kebutuhan.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Syarif Vikri Yazid As.

08111540000087

virgil.chrome@gmail.com

59


Final Project 121 Catalogue 2020

Surabaya, East Java FAR: 25.000 m2

RECREATIONAL THERAPY CENTER Terapi Rekreasi

Student : Efira Isniah Mentor : Angger Sukma Mahendra ST. MT.

D04 60

Psychological well-being needs to be considered as physical health. One of the mental disorders that many people experience in the whole world namely depression and anxiety disorders. Some therapies can reduce symptoms of depression, like Animal Assisted Therapy (AAT) and Horticulture Therapy (HT). Therapy (HT) is a therapy that involves farming activities as a therapeutic process. In architecture, the environment in which we live wherever is influencing our psychological well-being. Therefore in designing it needs to pay attention to several aspects to support the user well being. Through environmental psychology approach in the process of design, in hoped that it will be able to answer the main goal of design objects, providing an environment that can relieve stress and improve the well-being of users.

Kesejahteraan mental perlu diperhatikan layaknya kesehatan fisik. Salah satu gangguan mental yang banyak dialami oleh masyarakat di seluruh dunia yaitu depresi dan gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Beberapa terapi dapat mengurangi gejala depresi salah satunya yaitu Animal Assisted Therapy dan Horticulture Therapy. Dalam dunia arsitektur, lingkungan tempat kita tinggal dimanapun berada berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis. Melalui pendekatan environmental psychology, proses mendesain obyek rancangan nantinya diharapkan mampu menjawab tujuan utama obyek rancangan yaitu menyediakan lingkungan yang dapat meredakan stress dan meningkatkan kesejahteraan pengguna.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Efira Isniah

08111540000026

isniahefira@gmail.com

61


Final Project 121 Catalogue 2020

Taman Mini, Jakarta FAR: 8.700 m2

SI BOLANG PARK: A MEDIUM EXPRESSION FOR ADHD Taman Si Bolang: Sarana Ekspresi ADHD

Student : Lily Mayliani Putri Purnomo Mentor : Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, Ph.D

Attention Deficit Hyperactivity Disorder is a neurodevelopmental disorder in terms of concentration that is accompanied by hyperactivity experienced by 4 to 5% of people in the world. It is known that 4.2% of children in Jakarta have this disorder. This proposal will discuss about how ADHD become an idea of a tool for express and understanding about it using architecture as an medium. The architecture that be used in this proposal is a public space. Design process start with analyze the ADHD in psychology and behavior. It followed by integrating the psychologycal approach that is a behavioral approach to the quality of space. Certain formula of these formal aspect will creates certain behavioral motivation. The designs will create joint activities to explore a range of spaces and materials based on the perceptions generated by the user.

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf dalam

D05 62

hal pemusatan perhatian yang disertai hiperaktif yang dialami oleh 4-5% orang di dunia. Diketahui bahwa 4,2% anak di Jakarta memiliki gangguan ini. Proposal ini akan membahas bagaimana ADHD menjadi ide wadah ekspresi dan pemahaman dengan media arsitektur. Proses desain dimulai dengan menganalisis ADHD secara psikologis dan perilaku. Dilanjutkan dengan mengintegrasikan pendekatan psikologi. Formula tertentu dari aspek formal akan membentuk motivasi perilaku tertentu. Rancangan desain menciptakan aktivitas bersama untuk mengekplorasi rangkaian ruang dan material berdasarkan persepsi yang dihasilkan pengguna.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Lily Mayliani Putri P.

08111540000060

lilymayliani@gmail.com

63


Final Project 121 Catalogue 2020

JOYOBOYO BUS STATION: SPACE VISIBILITY IN PREVENTING SEXUAL ABUSE

Surabaya, East Java FAR: 5.770 m2

TERMINAL JOYOBOYO: Visibilitas Ruang Dalam Mencegah Pelecehan Seksual Student : Auliya Azhari Mentor : Sarah Cahyadini S.T., M.T., Ph.D.

D06 64

Blind spot as a problem of space in architecture is related to the visual limitations of a person to be able to access it surroundings. This has an effect on the poor navigation of a person in a space, thus inhibiting movement in the space itself. This problem can be answered by using the visibility approach, where the building spatial managements is the main key to assist user navigation. The inverse planning method is used to help the building spatial managements by creating scenarios of the way building users explore building designs.

Blind spot sebagai permasalahan ruang dalam arsitektur berkaitan dengan keterbatasan visual seseorang untuk dapat mengakses ruang yang ada disekitarnya. Hal ini berpengaruh terhadap buruknya navigasi seseorang dalam sebuah ruang, sehingga menghambat pergerakan dalam ruang itu sendiri. Permasalahan ini dapat dijawab dengan menggunakan pendekatan visibility, dimana pengelolaan tata ruang bangunan menjadi kunci utama untuk membantu navigasi pengguna. Metoda inverse planning digunakan untuk membantu pengelolaan tata ruang bangunan dengan membuat skenario atas cara pengguna bangunan mengeksplorasi desain bangunan.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Auliya Azhari

08111540000005

auliyaazhr@gmail.com

65


Final Project 121 Catalogue 2020

SETIABUDI LIBRARY ARCHITECTURE IN THE DIGITAL MEDIA CULTURE

Setiabudi, Jakarta FAR: 21.742 m2

Setiabudi Library: Arsitektur dalam Budaya Media Digital

Student : Miftah Adisunu Nugroho Alui Mentor : Defry Agatha Ardianta, S.T., M.T.

D07 66

Our societies are facing the chaotic digital media culture phenomenon where the ubiquitous productionconsumption of information occur perpetually since the internet exists and most of them are likely to degrade our cities’ social qualities. A library typology is considerably a suitable case study as it is the most relevant regarding to the educational and socio-cultural values that it promotes to the society. This project tries to focus on the experience of content-discovery in the new library by exploring the possibilities of solid-void definitions that forms a series of interruptions that is able to enhance social interaction in the process of knowledge gathering and transferring processes. This aims to emphasize not only the stored information, but the people accessing those pieces of information themselves.

Sejak kehadiran internet, masyarakat menghadapi fenomena budaya media digital di mana terjadinya produksi-konsumsi informasi secara simultan mempengaruhi kualitas sosial masyarakat kota. Tipologi perpustakan menjadi relevan karena berkaitan dengan aspek pendidikan serta sosial-budaya. Eksplorasi pengalaman content-discovery dilakukan melalui membaca kemungkinan-kemungkinan definisi solid-void yang dapat hadir sebagai ‘serangkaian interupsi’ untuk meningkatkan interaksi sosial dalam proses penemuan serta penyebarluasan pengetahuan. Sehingga perpustakaan tidak hanya sebagai penyimpan informasi, tetapi tentang proses orang yang mengakses informasi tertentu di dalamnya.


Kompilasi Tugas Akhir 121 2020

Miftah A. N. Alui

08111540000096

adisunualui@gmail.com

67


Final Project 121 Catalogue Kompilasi Tugas Akhir 121

lecturers DEPARTEMENT OF ARCHITECTURE FACULTY OF CIVIL, PLANNING, & GEO-ENGINEERING

Prof. Happy Ratna Sumartinah, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Ir. V. Totok Noerwasito, M.T. Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc., Ph.D. Ir. Erwin Sudarma, M.T. Dr. Eng. Dipl-Ing. Ir. Sri Nastiti N. Ekasiwi, M.T. Dr. Ir. Murni Rachmawati, M.T. Dr-Ing. Ir. Bambang Soemardiono Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, Ph.D. Ir. Andy Mappa Jaya, M.T. Dr. Ir. Asri Dinapradipta, M.B.Env. Drs. R. Bambang Gatot Subroto, M.T. Dr. Dewi Septanti, S.Pd., S.T.,M.T. Dr. Ima Defiana, S.T.,M.T. Irvansyah, S.T., M.T. Wawan Ardiyan Suryawan, S.T., M.T. Wahyu Setyawan, S.T., M.T. Nur Endah Nuffida, S.T, M.T. Tjahja Tribinuka, S.T., M.T. Johanes Krisdianto, S.T., M.T. Defry Agatha Ardianta, S.T., M.T. FX Teddy Badai Samodra, S.T., M.T., Ph.D. Angger Sukma Mahendra, S.T., M.T. Collinthia Erwindi, S.T., M.T. Dr. Arina Hayati, S.T.,M.T. Sarah Cahyadini, S.T., M.T., Ph.D. Rabbani Kharismawan, S.T., M.T.

Endy Yudho Prasetyo, S.T., M.T. Kirami Bararatin, S.T., M.T. Fardilla Rizqiyah, S.T., M.T. Iwan Adi Indrawan, S.T., M.Ars. Adinda Sih P.R. Utami, S.T., M.T. Nurfahmi Muchlis, S.T., M.Ars. Tanti S.R. Nasution, S.T., M.T. Fenty Ratna Indarti, S.T., M.Arch. Setyo Nugrono, S.T., M.T.


Final Project 121 Catalogue by Graduates of the Architecture Program Copyright © 2020 Arsitektur ITS


Final Project 121 Catalogue by Graduates of the Architecture Program Copyright © 2020 Arsitektur ITS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.