NOVEMBER 2012
NONI PURNOMO
MEMIMPIN DENGAN HATI
COVER Sinaya BTpN.indd 1
10/22/2012 12:25:15 PM
CABANG
KANTOR CABANG BTPN SINAYA A. BRANCHES A.1. Sinaya Branch (RFB) BANDUNG KCP BUAH BATU Jl.Buah Batu No.252 A Kav 10 Cicagra, Lengkong, Bandung (022) 7304156 KC DAGO Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Bandung (022) 4206749, 4268100 KCP SETIABUDI Jl. Setiabudi No. 142 Bandung (022) 2034241, 20336893, 2033751 KCP SETRASARI Jl. Surya Sumantri Kav. 10 A, Bandung (022) 2020958, 2000010 DENPASAR KCP TEUKU UMAR Jl. Teuku Umar no 9 Denpasar, (0361) 255238 JAKARTA KCP GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 112 - 112 A. Jakarta Barat (021) 6497545 KCP IDX BUILDING IDX Building Tower 2, Ground Floor G - 05. Jl. Jend.Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta Pusat (021) 5154501/ 03/ 04/ 07 KCP KEBON JERUK INTERCON Komplek Ruko Intercon Plaza Kebon Jeruk, Blok A No.6 Kembangan Jakarta Barat. (021) 5851955 KCP KELAPA GADING Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 7 No. 8-9 Kelapa Gading, Jakarta Utara (021) 45846263,64,65 KCP MANGGA DUA Wisma Eka Jiwa unit RM No. 16 Jl. Mangga Dua, Jakarta Pusat (021) 6257600 KCP PONDOK INDAH Ruko Pondok Indah Plaza I Blok UA No. 64 Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan (021) 75902893
KC PANGLIMA POLIM Jl. Panglima Polim Raya, No. 67 A - B Jakarta Selatan (021) 7234388
KC MEDAN BARU Jl. Ir. H. Juanda No. 20 F, Medan (061) 4539810
KCP PECENONGAN Jl.Pecenongan No.82 B Jakarta Pusat 3800622
KCP ZAINUL ARIFIN Jl.KH.Zainul Arifin No.25, Medan (061)4574022, 4573985, 4574034, 4574051, 4574093, 4513688
KCP PLUIT Kompleks CBD Pluit, Blok S, No. 6 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara (021) 66677043-44 KCP PURI KENCANA Rukan Puri Niaga I, Kompleks Puri Kencana Blok K7/2L Kembangan, Jakarta Barat (021) 5823182 KC RASUNA SAID Cyber 2 Tower, Lt. GF, Jl. H. R. Rasuna Said, Blok X5, No. 13, Jakarta Selatan (021) 30026399 KCP ROXY MAS Kompleks Ruko ITC Roxy Mas, Blok E 1 No. 5 Jakarta Pusat (021) 63865241/42 KCP SUNTER Ruko Sunter Puri Mutiara, Perumahan Puri Mutiara Blok A, No. 72-73 Sunter Jakarta Utara (021) 65310510/11 KCP TAMAN PALEM Taman Palem Lestari, Blok D1 No. 1 E-F Cengkareng, Jakarta Barat (021) 55956513, 5556157, 94 KCP TANAH ABANG Jl.KH Fahrudin 36 blok BB No.1, Tanah Abang Bukit, Jakarta Pusat (021) 31920083/84/85 MAKASSAR KCP WISMA KALLA Wisma Kalla, Lt. 1 unit # 102 Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 8 - 10 Makassar (0411) 872111 MEDAN KCP MEDAN GATOT SUBROTO Jl. Jendral Gatot Subroto, No. 189 D – E Medan (061)4578311, 4579222
PALEMBANG KC CINDE Jl. Kolonel Atmo, No. 581/1119 - 1120 Palembang (0711)357676 PEKANBARU KCP RIAU PEKAN BARU Jl. Riau No. 21 A , Pekanbaru (0761)860392 SEMARANG KC PANDANARAN Jl. Pandanaran No. 23 Semarang (024) 86453203 SURABAYA KCP BUKIT DARMO GOLF Kawasan Office Park Bukit Darmo Golf B2 No. 19, Surabaya (031) 7321843/53/56 KC DARMO Jl. Raya Darmo No. 29, Surabaya (031) 5621172, 5621205 KCP MANYAR KERTOARJO Jl. Manyar Kertoarjo No. 19, Surabaya (031) 5910308, 5910206 KCP PASAR ATUM Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall, Lt. 4, Stand No. C 152 Surabaya (031) 3536289/273/276 TANGERANG KCP BSD Ruko Bidex Blok B No.1, CBD Lot VII Jl.Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang (021) 53164811, 53162811
KCP MEDAN ASIA Jl. Asia No. 95 G, Medan (061) 7324493 - 6
BTPN SINAYA JUGA HADIR MELALUI BTPN SINAYA CENTER DI: AHMAD YANI, BANDUNG (022) 7278900-7278908 BALIKPAPAN (0542) 428100/737807 BANDA ACEH (0651) 26220 BANJARMASIN (0511) 3273416 BOGOR (0251) 8373148/9 CIREBON (0231) 208030/208224/ 205022 INDRAPURA - SURABAYA (031) 3533054-58 KEDIRI (0354) 685990/685991 KERTAJAYA - SURABAYA (031) 5017537 KUDUS (0291) 439286 KUPANG (0380) 8343510/821674
LENGKONG, BANDUNG (022) 4205397 MADIUN (0351) 462974 MAGELANG (0293) 362425 MALANG (0341) 362963 MANADO (0431) 854102/854104/856346 PADANG (0751) 443656 PALANGKARAYA (0536) 3242678/79/80/81/82 PALEMBANG (0711) 361911 PONTIANAK (0561) 748236 PURWOKERTO (0281) 632038 PUTRI HIJAU - MEDAN (061) 4151655
SAMARINDA (0541) 201030 SEMARANG - MT. HARYONO (024) 8454592 SERANG (0254) 203282/203283/203820 SUKABUMI (0266) 213436/218485 SURAKARTA (0271) 719203 TANGERANG (021) 5532082 TASIKMALAYA (0265) 336786 TEGAL (0283) 352963 YOGYAKARTA (0274) 377228
EDISI I / 2012 | 2
COVER Sinaya BTpN.indd 2
10/22/2012 12:25:17 PM
MENCIPTAKAN HIDUP YANG LEBIH BERARTI
S
JERRY NG
Direktur Utama BTPN
aya percaya, setiap orang tentu ingin menciptakan progress dan menghasilkan dampak positif bagi lingkungan yang ia akrabi. Saya pribadi sudah lebih dari 26 tahun bekerja di berbagai perusahaan, namun baru di BTPN-lah saya merasa bisa secara nyata membuat perubahan pada diri sendiri maupun para nasabah mass market yang kami layani. Selaras dengan filosofi bisnis BTPN, “Do Good Do Well” – yang kami terjemahkan sebagai “Peluang sekaligus Panggilan”– tahun ini telah diluncurkan inisiatif Sahabat Daya sebagai bagian dari program Daya, yaitu program pemberdayaan bagi para nasabah mass market yang berkelanjutan dan terukur. Melalui Sahabat Daya, saya pribadi mendapatkan kesempatan berharga untuk bertatap muka langsung dengan nasabah mass market, khususnya nasabah purnabakti (pensiunan pegawai negeri sipil, militer, dan BUMN). Dalam pertemuan tersebut, saya berbagi kiat sehat dan bercerita tentang kebiasaan saya jogging untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. Saya tidak menyangka, banyak dari mereka begitu terinspirasi mendengar cerita aktivitas jogging dan benefitnya yang saya rasakan. Interaksi positif yang terjalin antara saya dengan para nasabah mass market tersebut menjadi sebuah eye-opening experience. Saya mendengar dan melihat sendiri bagaimana mereka merasa sangat dihargai dan sangat terbantu dengan hadirnya sebuah bank yang tidak hanya memberikan layanan terbatas pada pembayaran manfaat pensiun ataupun pemberian kredit. Lebih daripada itu, pendampingan dan pelatihan yang diberikan melalui program Daya membuat para nasabah mass market kami merasakan peningkatan kualitas hidup menjadi lebih baik. Semua ini meyakinkan saya bahwa apa yang dilakukan BTPN sudah berada on the right track untuk mewujudkan cita-cita memberdayakan jutaan mass market di Indonesia. Sebagai nasabah Sinaya, kini Anda juga memiliki kesempatan lebih untuk menjadi “Sinar yang Memberdayakan sesama”. Kami hadirkan Sahabat Daya bagi Anda para nasabah Sinaya dan menawarkan Anda kesempatan untuk turut merasakan an exciting and unforgettable experience. Cukup dengan meluangkan sedikit waktu untuk berbagi kiat dan cerita kepada para nasabah mass market kami, Anda bisa menjadi inspirasi nyata bagi banyak orang lainnya. Anda bisa memperkaya wawasan orang lain, “menyentuh” hidup orang lain, dan membantu mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik. Saya yakin ketika melakukan itu semua, pada saat yang sama Anda sebenarnya juga sedang memperkaya jiwa dan pikiran Anda sendiri. Dengan berpartisipasi sebagai Sahabat Daya, Anda memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk terus bertumbuh, berkembang, dan berdaya. Dengan menjadi Sahabat Daya, Anda turut menciptakan lebih banyak lagi kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
Salam hangat,
Jerry Ng
EDISI I / 2012 | 3
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 3
10/22/2012 12:41:08 PM
DAFTAR ISI
EXECUTIVE EDITORS PENASIHAT: Ongki Wanadjati Dana PENANGGUNG JAWAB: Helena
EDITORIAL TEAM Arvida Djajanegara Elisa Hakim Bobby Alvianto
E-MAIL PROMOSI & IKLAN
06
bobby.alvianto@btpn.com
‘KREATIVITAS’ YANG SEDERHANA
Hari masih pagi. Matahari baru saja menampakkan sinarnya, tapi masyarakat Desa Candirejo, Way Pangubuan, Lampung Tengah, yang kebanyakan adalah transmigran dari Pulau Jawa, sudah sibuk bergelut dengan tanah liat dan air.
DITERBITKAN OLEH
22
BUAH MANIS KETEKUNAN
Berawal hanya dengan dua mesin jahit pinjaman. Tapi sekarang, usaha milik Nyoman Ngurah Sutarya ini berjalan dengan 25 mesin jahit dan omzet kotor hingga 250 juta perbulan.
30
METAMORFOSA SI KUPU-KUPU
Bila Anda berkunjung ke kantor pusat BTPN di H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, dengan mudah Anda akan melihat gambar kupu-kupu cantik berwarna-warni ‘beterbangan’ di manamana. Salah satunya, di pintu-pintu elevator.
08
Retail Funding Business Division PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Menara Cyber 2, Lantai 23 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 no 13 Jakarta Selatan 12950
BEKERJA SAMA DENGAN PT LIVIMBI MEDIA Roemah Clara, Jl. Hang Lekir X, No. 7 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120, Telp. 021 7234478
KONTRIBUTOR Prof. DR. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti Samuel Mulia Debbie S. Suryawan Eyi Puspita Anton Diaz S. Ananta Monique Soemardi Andreas Winfrey Gunawan Widjaja (Stylist) M. Rizki (Fotographer) Rahmad Gunawan (Fotographer) Arselan Ganin (Fotographer) I Nyoman Suwetha (Fotographer) Guntur Triyoga (Fotographer) Sono Adhianto Isworo (Fotographer) Bobo Firmansyah (Fotografer) Nelly Simbolon (Editor Bahasa) Adieth.Nugraha (Artistik) Iman Nurjaman (Produksi)
TENUN BALI THE MASTER PIECE
Kain tenun adalah hasil proses kreativitas manusia dalam menciptakan produk sandang yang sudah dikenal sejak 5000 SM. Di Nusantara, tenun diperkirakan sudah ada sejak peradaban Hindu awal –sekitar abad V– dan berkembang pesat sesuai dengan lingkungan masyarakat pemakainya.
38
SOLO, THE SPIRIT OF JAVA
Nyaman, bersahabat, unik! itu yang selalu saya rasakan jika berkunjung ke Solo. Dikenal sebagai salah satu kota pusat budaya Jawa, Solo seakan tumbuh dengan dua wajah berbeda karakter namun saling bersinergi.
PENGARAH GAYA: Debbie S. Suryawan FOTOGRAFER: M. Rizki MODEL: Noni Purnomo BUSANA & AKSESORIS: Koleksi Pribadi
4 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 4
10/22/2012 12:41:13 PM
ADVERTORIAL
WEEKEND BANKING
J
ika Anda adalah seorang nasabah yang memiliki jadwal yang sangat padat di hari kerja, kini Anda dapat menarik napas lega. Sebab BTPN Sinaya kembali menawarkan satu layanan yang siap memudahkan Anda dalam melakukan berbagai kegiatan perbankan yaitu BTPN Sinaya, Weekend Banking. BTPN Sinaya, Weekend Banking memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai transaksi perbankan pada hari Sabtu, sejak pukul 09.00 hingga 14.00. Transaksi perbankan yang bisa dilakukan di antaranya adalah pembukaan rekening, perubahan instruksi deposito, transfer atau pemindahbukuan, setoran tunai, hingga setoran kliring. Perlu diketahui bahwa transaksi-transaksi
tersebut di atas sebenarnya merupakan transaksi “titipan” yang baru bisa dijalankan pada hari kerja berikutnya. Namun tentu saja, kehadiran layanan istimewa dari BTPN Sinaya ini siap membantu “meringankan” berbagai transaksi perbankan Anda. Layanan ini pada awalnya hanya hadir di BTPN Sinaya cabang Puri Kencana dan Bumi Serpong Damai. Namun sejak akhir Oktober lalu, Weekend Banking telah hadir di sebelas cabang di lima kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Weekend Banking dari BTPN Sinaya membuat Sabtu Anda menjadi lebih berarti!
11 CABANG BTPN SINAYA YANG MELAYANI WEEKEND BANKING JAKARTA: PURI KENCANA KELAPA GADING ROXY PONDOK INDAH PANGLIMA POLIM BUMI SERPONG DAMAI MEDAN: MEDAN ASIA SURABAYA: PASAR ATOM BUKIT DARMO GOLF BANDUNG: DAGO SEMARANG: PANDARANAN
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 5
10/22/2012 12:41:13 PM
POTRET
‘KREATIVITAS’ YANG SEDERHANA Foto & Teks: Rahmad Gunawan
6 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 6
10/22/2012 12:41:14 PM
H
ari masih pagi. Matahari baru saja menampakkan sinarnya, tapi masyarakat Desa Candirejo, Way Pangubuan, Lampung Tengah, yang kebanyakan adalah transmigran dari Pulau Jawa, sudah sibuk bergelut dengan tanah liat dan air. Jemari Maryati (55) lincah mencetak adonan tanah liat menjadi batu bata. Bersama rekam-rekannya, tak letih mereka mencetak dan menjemur batu bata. Setelah tiga bulan, dengan proses pengerjaan berkelompok, jumlah batu bata yang sudah dicetak dan dikeringkan bisa mencapai 10.000 buah. Setelah disusun ke dalam tungku, batu bata tersebut menjalani proses pembakaran selama tiga sampai lima hari non stop guna mencapai hasil yang maksimal. “Biasanya nanti ada truk yang datang untuk beli. Seribu buah batu bata dibayar lima ratus ribu. Setelah semua laku, kita bayar utang untuk kayu bakar dan tanah liat dahulu. Sisanya kita bagi rata,� aku Maryati. Ketika musim hujan, para transmigran dan penduduk sekitar hidup dengan bercocok tanam. Mereka menanam padi dan singkong sebagai tanaman utama. Namun ketika musim kering berkepanjangan datang, mereka dengan segala kemampuan dan kreativitasnya yang sederhana, beralih profesi sebagai pengrajin batu bata agar tetap bisa bertahan hidup dengan cara yang bermartabat.
EDISI I / 2012 | 7
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 7
10/22/2012 12:41:16 PM
GAYA
8 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 8
10/22/2012 12:41:17 PM
TENUN BALI THE MASTER PIECE
KETIKA KECENDERUNGAN BERBUSANA DAN TRADISI BERJALAN SEIA DAN SEKATA. Text: Anton Diaz. Foto: Arselan Ganin, I Nyoman Suwetha.
K
ain tenun adalah hasil proses kreativitas manusia dalam menciptakan produk sandang yang sudah dikenal sejak 5000 SM. Di Nusantara, tenun diperkirakan sudah ada sejak peradaban Hindu awal –sekitar abad V– dan berkembang pesat sesuai dengan lingkungan dan kebiasaan masyarakat pemakainya. Dibandingkan batik, tenun rasanya memang lebih ‘meng-Indonesia’ karena proses menemun ternyata dilakukan masyarakat dari ujung barat Indonesia (Aceh) hingga Indonesia Timur (Papua Barat). Perlu diakui bahwa revolusi industri dan modernisasi mengakibatkan kebiasaan menenun ‘rumahan’ yang telah dilakukan secara turun temurun mulai ditinggalkan. Dari segi ekonomi kebiasaan ini dianggap tidak efisien. Sedangkan dari sudut pandang gaya hidup modern kebiasaan ini dianggap tidak praktis. Alhasil, tenun khas Indonesia semakin tenggelam,. Bahkan di beberapa daerah, tenun dianggap ‘punah’. Meski nyaris terlambat, kondisi ini disadari oleh para pencinta dan pemerhati tenun. Sehingga tenun Indonesia kembali bangkit, dilirik, disukai dan dihargai sebagai salah satu maha karya budaya Indonesia. Dan tenun endek (ikat) yang berasal dari Bali adalah salah satu yang populer.
“AWALNYA, PARA PENGRAJIN TIDAK LANGSUNG BISA DAN MAU MENERIMA KAMI. TAPI SETELAH DILAKUKAN PENDEKATAN SECARA PERSONAL DAN MENYAMPAIKAN TUJUAN YANG SEBENARNYA, AKHIRNYA MEREKA MAU BEKERJASAMA DAN IKUT DALAM PROYEK INI.
EDISI I / 2012 | 9
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 9
10/22/2012 12:41:18 PM
GAYA
Ekspresi Endek Pada akhir ‘80-an sebenarnya popularitas tenun endek sempat menggema ke seantero Nusantara berkat almarhum Prajudi Admodirdjo. Pada masa itu, tenun endek dijadikan tekstil ‘wajib’ para wanita kalangan atas. Bahkan tak lama setelah itu, seragam cabin crew Garuda Indonesia tampil dengan wajah baru melalui ‘sentuhan’ endek yang dihadirkan melalui corak tenun yang di-print karena pertimbangan produksi dan pemeliharaan. Tenun endek menjadi ‘identitas’ Indonesia. Tapi jauh di pelosok Bali, masyarakat di sini menganggap menenun bukan hanya keterampilan turun-temurun, melainkan bentuk identitas kultural dan artefak ritual. Di Bali, tenun endek dipakai sehari-
hari. Berbeda sekali dengan tenun songket yang hanya dikenakan pada ritual keagamaan. Seiring dengan perkembangan wisata, tenun khas pun dijadikan cindera mata yang berkembang menjadi komoditas berdasarkan kearifan lokal. Tenun endek dari Desa Sidemen memang memiliki keunikan tersendiri. Corak maupun warnanya yang berbeda menjadi sebuah ciri khas yang kuat dan membuat produknya lebih dikenal sebagai kain endek Sidemen. Menurut I Dewa Ketut Ali pemilik dan pendiri Pertenunan Pelangi – salah satu merek tenun Bali yang berasal dan paling awal berdiri di Desa Sidemen– pada awalnya usaha (tahun 1979) tenun endek hanya dikenal oleh warga Bali saja. Tapi sekarang, kain tenun produksi Perte-
nunan Pelangi sudah memiliki pasar yang lebih luas, yaitu Jakarta dan pasar internasional. Selain motif, pewarnaan yang selalu menggunakan bahan baku alami merupakan kekuatan dan plus point dari kain endek Sidemen. Di Desa Sidemen ada juga toko tenun endek dan songket swastika yang cukup menonjol miIik I Gusti Ayu Oka. Meski sejak belia sudah akrab dengan kain tenun, ia baru menggeluti usaha ini pada tahun 1990. Ayu Oka mengaku bahwa pada awal bisnisnya semua dikerjakan sendiri, dari memintal benang, membentangkan benang di alat perentang, mengikat sekumpulan helai benang dengan tali rafia untuk dijadikan ragam hias yang diinginkan, mewarnai benang, hingga menenun! Sekarang ia bisa menuai apa yang sudah ditanamnya, sebab kini ia mengupah sekitar 50 perajin yang mengerjakan tenun di rumah masing-masing.
Endek : Dicintai, Dilestarikan, Diberdayakan Adalah Cita Tenun Indonesia (CTI) –sebuah kelompok pencinta, pemerhati, dan pakar yang berniat melestarikan dan menjaga kekayaan Tenun Indonesia– serta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berinisiatif melakukan binaan pada sekelompok perajin di Desa Sidemen dan Desa Seraya, Karang Asem, Bali Timur, demi melestarikan tenun endek. “Awalnya, para pengrajin tidak langsung bisa dan mau menerima kami. Tapi
10 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 10
10/22/2012 12:41:21 PM
setelah dilakukan pendekatan secara personal dan menyampaikan tujuan yang sebenarnya, akhirnya mereka mau bekerjasama dan ikut dalam proyek ini. Sampai saat ini proyek ini sudah berhasil memperbaiki mutu produk tenun para perajin karena menyertakan ahli struktur dan pewarnaan, desainer tekstil, perancang interior/produk, dan desainer fashion,” papar Sjamsidar Isa yang mengetuai proyek ini ketika ditemui di ruang rapat CTI. Hasil dan kerja keras CTI akhirnya berbuah manis. Tenun endek yang pada awalnya bertekstur tebal dan kaku –sehingga tidak mudah untuk diolah atau didesain menjadi busana– hadir lebih ringan sehingga lebih nyaman dipakai sebagai busana sehari-hari. Di sinilah pembinaan CTI dan Garuda Indonesia berperan pen ting. Kalau dulu menenun harus dengan benang rangkap dua, sekarang diperkenalkan tenunan dengan satu benang, sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan lembut. Hal lain yang juga berubah adalah warnanya. Jika dulu selalu berwarna cerah, sekarang bisa dihasilkan
warna yang lebih natural, kalem (pastel) atau pupur yang dihasilkan dari pewarnaan alam. Hal serupa juga terjadi pada motif atau ragam hiasnya. Para perajin binaan CTI dan Garuda Indonesia di Sidemen –di antaranya Ni Nyoman Suryasih, I Wayan Suartana, serta Ayu Oka dan Ketut Ali– merasakan bahwa tenun endek kreasi ‘baru’ mereka memperluas pasar. ”Selama saya membuat kain tenun, baru dua tahun belakangan ini penjualannya melonjak,” aku Suryasih. Untuk menegaskan bahwa tenun endek bisa hidup selaras dengan gaya hidup masya r akat modern, CTI menggandeng Priyo Oktaviano, seorang perancang busana yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia mode Tanah Air. Karenanya, sejak dua tahun lalu Priyo terlibat dalam pembinaan perajin tenun di dua desa tersebut di atas. Dengan interpretasi tak terbatas, eksotisme Pulau Dewata yang unik, serta kreativitasnya, terwujudlah koleksi busana siap pakai dari tenun endek bergaya edgy, modern, namun anggun. Karya-karya Priyo tersebut diperagakan dalam dua pergelar-
an bertajuk Kawaii Bali dan Palais Royal. Melalui koleksi ready to wear dari tenun endek, lulusan terbaik Esmod Paris 2001 ini menunjukkan bahwa kain tenun dapat ditampilkan lebih modern dan kontemporer. Priyo bahkan ingin menegaskan sebuah pesan penting: bahwa tradisi dan trend mode dapat berjalan berdampingan melalui busana bergaya segar, praktis, menarik, dan sesuai dengan kecenderungan busana yang berlaku. Sementara pada show tunggal bertema Palais Royal, peragaan busana tiga babak yang mengedepankan gaya Roaring Twenties lewat kebiasaan berbusana masyarakat Shanghai dan bangsawan keraton Jawa pada masa itu. Menilik siluetnya, koleksi yang ditawarkan Priyo sangat mengedepankan sosok wanita modern, feminin, dan sensual yang terpancar melalui busana yang ketat membungkus tubuh. Sedangkan aura mewah dan megah –layaknya di sebuah istana kerajaan– terpancar melalui materi yang digunakan, termasuk tenun endek Bali yang belakangan menjadi ciri khas Priyo! EDISI I / 2012 | 11
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 11
10/22/2012 12:41:23 PM
DIRI
12 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 12
10/22/2012 12:41:26 PM
NONI PURNOMO
MEMIMPIN DENGAN HATI MENJAGA CITRA DAN KEPERCAYAAN ADALAH TANTANGAN TERBERAT YANG DIHADAPI VP BUSINESS DEVELOPMENT BLUE BIRD GROUP INI. NAMUN JUSTRU KEPEDULIANNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN SDM LAH YANG MEMBUAT PERUSAHAAN YANG DIPIMPINNYA KIAN BERKIBAR. Teks: S. Ananta. Foto: M. Rizki.
EDISI I / 2012 | 13
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 13
10/22/2012 12:41:26 PM
DIRI
P
“Awalnya dia sedih melihat ibunya bekerja sebagai pengemudi. Tapi akhirnya dia merasa bangga karena pekerjaan ibunya ternyata baik dan bisa mengantarkan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.”
agi itu sosok Noni yang ramah menyambut tim dari majalah BTPN SINAYA di ru mahn ya yang asri di daerah Kemang. Pulasan make-up yang ringan tercermin pada wajahnya yang segar dan sumringah. Ibu tiga anak yang tampak bugar ini terlihat begitu antusias meng ikuti arahan pengarah gaya dan fotografer. Dalam balutan sheath dress hitam dan blazer dari kain tenun rancangan Chossy Latu, Noni terlihat luwes. Di akhir sesi pemotretan yang berlangsung cepat, Noni pun menyempatkan diri berbagi cerita dan pengalaman. FOKUS PADA SDM Noni Aryati Purnomo memang berhasil membuat perusahaan jasa transportasi taksi terbesar di Indonesia ini makin berkibar. Namun sebagai generasi ketiga pemegang tongkat komando perusahaan, Noni mengemban misi yang berat. De ngan persaingan bisnis yang makin ketat, ia harus mempertahankan citra positif dan kepercayaan pelanggan. Selama 40 tahun Blue Bird (BB) selalu terdepan dalam hal kenyamanan, keamanan dan layanan. Inilah yang memotivasi Noni terus mene mukan terobosan-terobosan baru untuk mengembangkan bisnis yang sustainable di masa depan. Belajar dari ayah dan neneknya, putri sulung dari pasangan Purnomo Prawiro dan Endang Basuki yang juga cucu dari Mutiara Djokosutono (pendiri Blue Bird) ini sadar akan pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) bagi kemajuan bisnis. “Fokus utama kami adalah people management. Jadi kami memperlakukan pengemudi sebagai internal customer. Jika kami bisa memberikan kepuasan ke-
pada mereka, maka secara tidak langsung mereka juga akan melakukan hal yang sama kepada pelanggan,” jelas Noni. Karena itulah ia sangat peduli terhadap kesejahteraan para pengemudi. “Saat ini kami memiliki sekitar 28.000 pengemudi dengan jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Kami menerapkan konsep care beyond remuneration. Kewajiban kami bukan sekadar memberi komisi, tapi memahami long term needs mereka,” imbuh wanita berusia 43 tahun. Seperti umumnya pekerja, kebutuhan utama para pengemudi adalah tunjangan kesehatan. Untuk menjalankan tugas, tentu diperlukan stamina yang prima. Meskipun sebenarnya mereka hanyalah mitra BB dan tidak wajib hukumnya bagi perusahaan untuk memberi fasilitas kesehatan, tapi atas kebijakan manajemen kesehatan setiap pengemudi ditanggung perusahaan sepenuhnya. Termasuk keluarganya! Selain itu manajemen BB juga menciptakan jenjang karier bagi para pengemudi. “Mereka bisa diangkat sebagai staf de ngan syarat minimal S1. Banyak di antara mereka yang kerja sambil kuliah. Setelah lulus, mereka bisa mengikuti management training program sehingga kelak mampu menduduki posisi manajerial,” ungkap Noni. Sementara bagi pengemudi senior, dimungkinkan untuk naik pangkat menjadi ketua grup yang membawahi maksimal 20 pengemudi. Mereka akan dibekali keterampilan leadership agar bisa mengelola tim dan bersaing sehat dengan grup lain. Jika dianggap kompeten, mereka bisa ‘naik’ lagi menjadi Pembina yang menge lola 200 pengemudi. Fungsinya mirip sep erti coach. Opsi jenjang karier lainnya, para pengemudi senior bisa menjadi bagian dari tim HRD sebagai asisten
14 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 14
10/22/2012 12:41:27 PM
EDISI I / 2012 | 15
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 15
10/22/2012 12:41:28 PM
DIRI
16 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 16
10/22/2012 12:41:29 PM
recruiter dan trainer untuk melatih para pengemudi baru. PEDULI ANAK DAN WANITA Menurut Noni, faktor lain yang juga menjadi pemikiran pengemudi adalah pendidikan anak. Sebagai orangtua, tentu mer eka berharap anak-anaknya bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi dibanding mereka. Menanggapi hal tersebut, manajemen menawarkan program beasiswa kepada anak-anak pengemudi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. “Tidak ada ikatan kerja. Yang penting IPK mereka minimal 2.0,” kata Noni. “Dan agar memacu motivasi mereka, kami juga memberikan bonus berupa uang ekstra kalau nilai IPK mereka tinggi.” Tak hanya itu, BB juga mulai memberdayakan wanita, yakni membuka lapangan kerja sebagai pengemudi. “Saat ini kami punya sekitar 90 pengemudi wanita di seluruh Indonesia. Kebanyakan adalah single mom. Selain income lumayan, mereka juga tetap bisa mengurus anak dengan leluasa.” Tanggapan dari pelanggan –terutama wanita– juga sangat positif. Mereka me ngaku lebih nyaman jika menaiki taksi de ngan pengemudi wanita. Tak heran kalau para pengemudi wanita ini punya ban yak langganan. Bahkan ada yang diminta untuk mengantar jemput anaknya sekolah. “Sampai saat ini belum ada keluhan dari pelanggan kepada pengemudi kami yang wanita. Hanya sayangnya, jumlahnya masih sedikit karena pekerjaan sebagai pengemudi dianggap ‘kurang gaya’,” ungkap Noni. Ada hal yang membuat Noni terharu, yaitu ketika mendengar kesaksian salah seorang anak pengemudi wanita yang menerima beasiswa dari BB. “Awalnya dia sedih melihat ibunya bekerja sebagai pengemudi. Tapi akhirnya dia merasa bangga karena pekerjaan ibunya ternyata baik dan bisa mengantarkan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.” Program lain yang akan segera dijalankan adalah pemberdayaan bagi para istri pengemudi. Tujuannya agar mereka punya keterampilan tambahan untuk me nambah penghasilan keluarga sekaligus menumbuhkan social entrepreneurship. Salah satu keterampilan yang akan diberikan adalah menjahit. “Dengan begitu, mereka bisa langsung menerima
order menjahit seragam BB,” ujar Noni yang akan menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa untuk menjalankan program tersebut. Memainkan 3 Bola Kesibukan Noni mengelola perusahaan memang luar biasa. Tapi bukan berarti ia melupakan perannya sebagai ibu. Sepadat apa pun kegiatannya, Noni selalu menyemp atkan diri untuk mengantar ketiga putrinya ke sekolah. Malam hari, ia juga membacakan cerita sebelum tidur. Dan yang pasti, Minggu adalah hari keluarga; Ia bisa bebas bermain bersama anak-anak, memasak, atau pergi nonton ke bioskop. Istri dari Klaas Redmer Schukken ini berprinsip, “Sebagai entrepreneur, kita dituntut untuk memainkan ‘3 bola’: bisnis, keluarga dan diri sendiri. Yang penting adalah bagaimana kita bisa berkonsentrasi pada bola yang sedang di udara. Artinya, ketika bekerja, saya fokus pada pekerjaan. Sedangkan saat sedang bersama keluarga, perhatian saya juga harus terpusat pada mereka.” Meskipun saat ini kehidupan tiga putrinya sangat berbeda dengan masa kecilnya dulu, Noni tetap menanamkan kepedulian kepada orang lain serta ke sederhanaan sebagaimana yang ditanamkan orangtuanya dulu. “Saat kecil, bisa dikatakan saya hidup pas-pasan. Kami tinggal dan sekolah di daerah Menteng, di mana banyak orang kaya tinggal di sana. Saya sering dikucilkan dan diolok-olok. Oleh sebab itu, saya selalu mengajarkan anak-anak saya untuk menghormati orang lain tanpa memandang status ekonomi mereka,” ungkap Noni. “Saya juga melatih anak-anak untuk selalu berusaha sebaik mungkin dalam melakukan apapun dan tidak lupa berbagi kepada mereka yang kurang beruntung. Saya mengajarkan mereka untuk melihat bahwa hidup tidak mudah dan penuh tantangan. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapi tantangan itu; setiap kali terjatuh, kita harus bisa bangkit dan mengambil pelajaran berharga dari pe ngalaman itu. Tugas saya hanya memberikan bekal pendidikan moral dan akademis terbaik, selebihnya terserah mereka,” demikian Noni menutup percakapan de ngan senyum.
‘TERJEBUR’ SEJAK KECIL Kecintaan dan passion Noni pada bisnis transportasi taksi berakar sejak ia berusia 6 tahun. Saat itu Noni sangat menikmati perannya jika diminta bantuan untuk memasukkan komisi pengemudi ke dalam amplop. Saat liburan sekolah, ia bekerja part time di perusahaan ayahnya. Tugasnya macam-macam, di antaranya memasukkan data. “Gaji saya saat itu Rp75.000,” ujar wanita kelahiran 20 Juni 1969 ini sambil tertawa. Setamat SMU, Noni yang pernah bercita-cita menjadi arsitek justru mengambil jurusan teknik industri di University of Newcastle, Australia. Setelah lulus kuliah, Noni sempat bekerja di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai marketing research. Dari pengalaman tersebut, ia menilai BB perlu mengembangkan strategi pemasaran agar mampu menghadapi persaingan bisnis di masa mendatang. Baru beberapa bulan bergabung ke dalam BB, Noni harus berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi S2 di University of San Francisco, bidang marketing dan finance.”Kata ayah, saya perlu membekali diri dengan ilmu keuangan agar mampu mengendalikan keuangan perusahaan kami. Padahal sebenarnya saya tidak berminat pada finance,” aku Noni jujur. Setelah mengantongi gelar Master, ia memenuhi panggilan ayahnya untuk membantu mengembangkan Blue Bird Group –terdiri dari Blue Bird, Silver Bird, Gamya, Morante Jaya, Cendrawasih dan Pusaka Nuri. Langkah awalnya dimulai dengan menciptakan Divisi Business Development, Public Relations, dan Departemen Pengawas Kualitas, serta mengembangkan sistem pemasaran Blue Bird Group. Dari sang ayah pula Noni belajar banyak hal, termasuk filosofi bisnis. “Ada tiga hal yang penting: kejujuran, disiplin, dan kerja keras. Saya selalu bilang kepada pengemudi agar jujur. Misalnya kalau ada barang pelanggan yang tertinggal di taksi, mereka harus menyerahkan kepada pihak manajemen agar diteruskan kepada pelanggan yang bersangkutan.” Sebagai putri pewaris tahta yang membawahi banyak staf yang lebih senior, tak lantas membuat Noni bersikap semena-mena. “Nenek saya selalu mengajarkan respect kepada orang lain. Kami sadar perusahaan ini besar karena karyawan dan pengemudinya. Saya bersyukur memperoleh kepercayaan memimpin perusahaan ini, tapi saya pun harus selalu melihat ke bawah.”
EDISI I / 2012 | 17
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 17
10/22/2012 12:41:29 PM
KEUANGAN
BTPN DAN CERMIN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
DI TENGAH ANCAMAN KRISIS EKONOMI, KELOMPOK USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL INILAH YANG AKAN MEMBUKA PELUANG BAGI SEBAGIAN BESAR PASAR TENAGA KERJA DI INDONESIA. TEKS Prof. DR. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Komisaris Utama (Independen) BTPN
18 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 18
10/22/2012 12:41:29 PM
K
emajuan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Tbk. sejak tahun 2009 telah mencerminkan gambaran yang paling jelas dan akurat dari pertumbuhan perekonomian Indonesia. Terutama sejak 2006, ketika Reformasi di segala bidang mulai menunjukkan hasil signifikan di dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terwujud karena BTPN hanya memfokuskan pada kalangan masyarakat purnabakti atau pensiunan –baik dari pegawai negeri sipil maupun purnawirawan TNI, para pengusaha yang menggeluti bidang usaha berskala mikro, serta para perempuan dari keluarga prasejahtera yang melakukan usaha rumahan (bukan kalangan korporat dari skala kecil, menengah sampai besar). Dengan begitu kemajuan BTPN sungguh-sungguh menggambarkan apa yang secara nyata dialami mayoritas penduduk Indonesia. Dengan memberdayakan para pensiunan tersebut, BTPN dapat secara langsung membantu mendongkrak kesejahteraan keluarga masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan peningkatan jumlah aset BTPN yang selama ini tidak pernah berada di bawah tingkat laju pertumbuhan ekonomi (sekitar 30% per tahunnya) dan dibarengi dengan tingkat kredit macet (NPL) yang sangat rendah (di bawah 1%), maka ini membuktikan bahwa Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang bersifat “bottom-up”, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hal lain yang perlu dicatat adalah seluruh nasabah BTPN yang jumlahnya mencapai sekitar 1,3 juta pada bulan lalu –dari hanya sekitar 300.000 pada tahun 2008– berstatus individu, sehingga semua peminjam kredit BTPN dijamin oleh asu ransi jiwa. Tentu mudah dipahami bahwa mereka adalah wirausahawan (entrepreneur), yakni pribadi-pribadi yang berani mengambil risiko menggeluti bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Karena usaha yang dilakukan bersifat lokal, maka BTPN terus melakukan ekspansi, baik dalam jumlah cabang (mulai dari cabang BTPN Purnabakti, Mitra
Usaha Rakyat, dan wisma Tunas Usaha Rakyat) maupun dari sumber daya manusia (SDM). Selain itu, juga dengan terus memodernisasikan prasarana dan sarana, serta meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan yang berkesinambungan. Selaras dengan pertumbuhan ekonomi lokal tersebut maka BTPN telah hadir di seluruh provinsi di Indonesia dan di hampir semua kota dan kabupaten. Keberadaan kegiatan “mass retail banking” ini berlangsung di bawah payung status BTPN sebagai “perusahaan Tbk” dan sebagai “bukan bank devisa”. Dengan status yang unik ini BTPN boleh dikatakan terlindungi dari potensi gejolak eksternal yang sejak tahun 2008 terus menghantui perekonomian Indonesia, seperti intervensi dari kelompok “Emerging Markets” dan G-7. Selain itu, minat para investor portfolio di Bursa Efek Indonesia tetap tinggi. Hal ini bisa dilihat dari harga saham BTPN yang kuat dan hasil penjualan obligasi BTPN yang memuaskan. Semua kondisi tersebut turut memperkuat posisi likuiditas BTPN dan kemampuannya untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan perkreditannya. Pada akhirnya, posisi likuiditas yang tetap kuat ini juga memperlihatkan bahwa dana domestik di Indonesia makin besar jumlahnya. Sebagaimana yang berhasil diperoleh BTPN lewat kegiatan “funding” yang meliputi “wholesale, retail & institutional funding”. Di tengah ancaman resesi global dewasa ini, BTPN terus melanjutkan ekspansi kegiatan-kegiatannya, khususnya untuk memenuhi kebutuhan “masyarakat bawah” dan para “pebisnis lokal” yang terus meningkat. Bahkan mereka akan berusaha untuk terus maju dalam usahausaha pribadi yang menjanjikan. Di dalam kaitan ini perlu dikemukakan, walaupun Krisis Multidimensi (1998-2004) dan Krisis Keuangan Global pada 2008 hingga kini mengancam Indonesia, namun keberadaan usaha mikro dan usaha kecil tetap bertahan. Pada kondisi tersebut, justru kedua kelompok usaha inilah yang akan membuka peluang bagi sebagian besar pasar tenaga kerja di Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
PROF. DR. DORODJATUN KUNTJORO-JAKTI, KOMISARIS UTAMA (INDEPENDEN) BTPN
Bergabung sebagai Komisaris Utama (Independen) di BTPN sejak tahun 2006. Saat ini ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi. Sebelum berkarier di bank, Dorodjatun menduduki berbagai posisi senior di bidang ekonomi dan finansial, termasuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI (2001-2004), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (1998-2001), dan sebagai dosen sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
EDISI I / 2012 | 19
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 19
10/22/2012 12:41:30 PM
KINERJA
KINERJA KEUANGAN BTPN KWARTAL 2 TAHUN 2012 SEBAGAI BANK DENGAN MISI MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASS MARKET, BTPN MENUNJUKKAN KINERJA KEUANGAN YANG SANGAT BAIK SEPANJANG KWARTAL 2 TAHUN 2012. I. SECARA KONSISTEN TUMBUH MELEBIHI RATA-RATA INDUSTRI Visi & misi yang terdiferensiasi dengan jelas membuat BTPN mampu berkembang secara progresif dan konsisten melampaui pertumbuhan rata-rata industri. Pada semester pertama 2012 penya luran kredit BTPN tumbuh 13% atau mencapai Rp34,4 triliun. Ini berarti pertumbuhan kredit BTPN melebihi ratarata industri yang hanya tumbuh 11%. Dan mengimbangi pertumbuhan kredit, per 30 Juni 2012 dana pihak ketiga (DPK) BTPN tumbuh 12% atau mencapai Rp40 triliun. Pertumbuhan DPK BTPN tersebut jauh melampaui pertumbuhan industri yang hanya 6%.
INDUSTRY
BTPN
LOANS
LOANS 11%
IDR tio
13%
IDR bio
CAGR 19%
CAGR 43% 2,453
2,200 1,308
2008
2010
2011
6m’12
2008
DEPOSITS
23,328
15,723
10,426
2009
34,380
30,310
1,766
1,438
2009
2010
2011
6m’12
DEPOSITS 6%
IDR tio
CAGR 17%
CAGR 46%
2,956
2,785 2,339
1,973
1,753
12%
IDR bio
40,035
35,618 25,526 18,515 11,380
2008
2009
2010
2011
6m’12
2008
2009
2010
2011
6m’12
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Bank Indonesia (Juni 2012)
II. BANK SKALA MENENGAH Sebagai bank skala menengah, nilai aset yang dimiliki BTPN menduduki peringkat yang baik. Dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang pesat, aset BTPN tumbuh
30% dari Rp40 triliun (per 30 Juni 2011) menjadi Rp52 triliun (30 Juni 2012). Dengan nilai aset tersebut, BTPN menduduki peringkat ke 15 di antara 4 bank BUMN & 66 bank swasta nasional.
Assets NPAT & ASSETS SIZE (as of Jun 2012)
No: 15
IDR tio
9.7x 8.9x 7.7x
507
5.9x
461 3.4x
402
2.6x
307
2.5x
2.1x 1x
1.1x
0.9
0.9
1.9x
1.8x 1.1x
1.1x
0.6
0.6
8.6 6.5 5.6
176 133
128
111
98
3.2
96
1.9
52
Mandiri
BRI
BCA
BNI
Niaga
Danamon
Panin
Permata
BII
BTN
BTPN
1.9 1.0
BRI
Mandiri
BCA
BNI
Niaga
Danamon
Panin
NPAT (bank only)
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2012), situs Bank Indonesia
BTPN
Mega
0.7
Permata
0.7
BTN
UOBI
BJB
0.6
BII
Assets (bank only)
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 (unaudited)
20 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 20
10/22/2012 12:41:30 PM
III. KAPITALISASI PASAR - #8 DARI BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA Peningkatan kinerja yang luar biasa berhasil memposisikan BTPN sebagai peringkat 8 dari bank yang terdaftar di bursa. BTPN menduduki peringkat ke 8 dari bank yag terdaftar di bursa untuk Kapitalisasi Pasar dengan total Rp23,1 triliun. Harga saham perdana BTPN pada saat IPO (Initial Public Offering) tahun 2008 adalah Rp2.850,-
dan di bulan Desember 2010 mencapai Rp13.200,-. Kemudian Maret tahun 2011 dilakukan stock split 1:5, dari Rp11.650,Rp2.330,-. Dan harga saham per 29 Juni 2012 adalah Rp4.000,-. hat harga saham BTPN saat ini telah mengalami peningkatan 7 harga saham saat pertama kali BTPN go public.
di bulan menjadi Jika dilikali dari
Harga Saham Sejak jan 2010 June 29, 2012 | Open 3,875 | High 4,000 | Low 3,875 | Close 4,000 | Volume 200,000
KAPITALISASI PASAR (as of Jun 29, 2012) 4.000 IDR tio
3.500 3.000
178.2 166.3
No: 8
155.1
2.500 Right Issue 2.000
Stock Split 1:5
1.500 70.6
1.000 56.9
27.4
BCA
Mandiri
BRI
BNI
Danamon
Niaga
April 23.7
BII
23.1
18.8
BTPN
12.9
Panin
Permata
11.4
11.3
Mega
BTPN
July
October
January 2011
April
July
October
January 2012
April
8.8
20M 10M
BJB
Sumber: IDX & Situs Reuters
Sumber: IDX & Situs Reuters
IV. KINERJA UNGGUL BERKELANJUTAN Pertumbuhan yang diimbangi dengan asas kehati-hatian adalah kunci kesuksesan BTPN dalam mengelola risiko kredit macet yang berimbas pada kinerja yang selalu unggul. Pertumbuhan penyaluran kredit diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin pada rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 0,7%, turun dibandingkan semester pertama
tahun lalu yang tercatat 1%. Hal ini menunjukkan bahwa BTPN mampu mengelola risiko kredit macetnya dengan baik. Di mana Maksimal NPL yang ditentukan oleh Bank Indonesia adalah 5%. Ke depan, BTPN optimis dapat terus bertumbuh dengan rasio kecukupan modal (CAR) solid per 30 Juni 2012 sebesar 21,9%.
CAR
NPL - Gross
Rata-rata Industri: 17.5
% 21.9
Rata-rata Industri: 2.2
3.3
3.4
3.5 18.1
2.8
2.0
2.1
2.4
16.8
16.6
16.2 16.0
2.6
15.6
15.1
14.7 13.2
12.7
1.6
0.5
BCA
0.7
BTPN
Permata
Mandiri
BII
BRI
Niaga
Danamon
Panin
BNI
BTN BTPN
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2012), situs Bank Indonesia
Danamon
BNI
Panin
Mandiri
BRI
BTN
Niaga
BCA
Permata
BII
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2012), situs Bank Indonesia
NIM
% 12.9
Rata-rata Industri: 5.4 10.1
ROA % 4.9
Rata-rata Industri: 3.2
4.7
8.5
3.8 6.1
5.9
5.9
5.7
5.4
5.4
3.5
3.4
3.2
2.8
5.3
2.1
4.1
BTPN
Danamon
BRI
Niaga
BTN
BNI
Permata
Mandiri
BII
BCA
Panin
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2012), situs Bank Indonesia
BRI
BTPN
Danamon
BCA
Mandiri
Niaga
BNI
Panin
2.0
BTN
1.9
1.7
Permata
BII
Sumber: Laporan keuangan publikasi setiap bank per Juni 2012 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2012), situs Bank Indonesia
EDISI I / 2012 | 21
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 21
10/22/2012 12:41:30 PM
KINERJA
DAYA DAN PERTUMBUHAN KINERJA BTPN
S
BAGAIMANA SEBUAH PROGRAM YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT TAK HANYA MAMPU MENINGKATKAN TARAF HIDUP ORANG BANYAK TAPI JUGA KINERJA SEBUAH BANK YANG TERPERCAYA. Teks: Andreas Winfrey. Foto: Rachmad
esuai dengan misinya, yaitu menjadi bank mass market terbaik, BTPN tak berhenti untuk terus mengembangkan bisnis maupun program pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk pangsa pasar pensiunan serta usaha mikro dan kecil. Sejak didirikan pada tahun 1958, bank yang pernah meraih penghargaan ASEAN Business Awards ini bertujuan untuk mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia, baik dari segi ekonomi maupun sosial. “Bagi kami, misi sosial dan misi bisnis adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sehingga dalam mengukur kinerja, kami senantiasa melihatnya dari 2 sisi, yaitu kinerja sosial dan kinerja keuangan. Kami meyakini bahwa keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah akan berdampak secara langsung pada pertumbuhan usaha BTPN,” ungkap Jerry Ng, Direktur Utama BTPN Keberhasilan BTPN dalam menjalani misi tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan penerima manfaat dalam program pemberdayaan mass market BTPN, Daya. Jika tahun lalu tercatat ada 588.540 penerima manfaat, tahun ini penerima manfaat dari program Daya mengalami kenaikan sebesar 61%, yaitu menjadi 948.269 orang. Jumlah aktivitas dan kelas pelatihan yang digelar dalam periode 1 tahun (1 Juli 2011-30 Juni 2012) pun meningkat 102%, yakni dari 18.187 aktivitas kini menjadi 36.669 aktivitas. Menurut Jerry, program pemberdayaan BTPN mendapatkan tanggapan positif dari nasabah, di mana ratarata tingkat kepuasan nasabah mencapai hingga 90%! Yang perlu digaris-bawahi adalah program Daya juga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan kinerja BTPN. Pada semester pertama 2012, penyaluran kredit mencapai Rp 34,4 triliun, atau
tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama di tahun 2011 (tercatat Rp 26,8 triliun). Meski berkembang pesat, BTPN juga mengimbangi pertumbuhan penyaluran kredit tersebut dengan standar kehatihatian yang lebih tinggi. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) sebesar 0,7% –turun dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar 1%. Untuk mengimbanginya, pada 30 Juni 2012 dana pihak ketiga (DPK) BTPN mencapai Rp 40,0 triliun –atau tumbuh 36% dibanding periode yang sama 2011, yaitu senilai Rp 29,5 triliun. Untuk rencana ke depan, BTPN optimis dapat terus bertumbuh dengan rasio kecukupan modal (CAR) solid per 30 Juni 2012 sebesar 21,9%. Dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang pesat, aset BTPN pun tumbuh 30% dari Rp 40 triliun per 30 Juni 2011, menjadi Rp 52 triliun –pada 30 Juni 2012. Sementara laba bersih mencapai Rp 921 miliar. Tak hanya itu. Pertumbuhan nasabah BTPN juga mengalami pertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun melalui lebih dari 1.200 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime dan tersebar dari Aceh hingga Papua! Meski telah meraih sukses, hal ini justru membuat BTPN tidak akan berhenti untuk terus menjadi yang terbaik. “Ke depan, dengan dukungan para stakeholders, BTPN akan terus melakukan pemberdayaan mass market sekaligus menjaga pertumbuhan dan kualitas kinerja,” ungkap Jerry Ng. Atas konsistensi kinerja yang prima, BTPN baru-baru ini menerima namyak pengakuan dan penghargaan dari pihak-pihak independen yang kredibel. Yakni, predikat Bank Terbaik 2012 untuk kategori Bank Umum Aset Rp 25 triliun-Rp 100 triliun dan Penghargaan khusus Rising Star (berkat performa yang mengagumkan dalam beberapa tahun terakhir) dari Majalah Investor, serta penghargaan Infobank Award 2012 sebagai Bank berpredikat ‘Sangat Bagus’ atas kinerja keuangan tahun 2011 dan Platinum Throphy 2012 (atas kinerja keuangan sangat bagus selama 10 tahun berturut-turut) dari Majalah Infobank.
22 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 22
10/22/2012 12:41:31 PM
Terkini
PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN TERKINI
Penghargaan dan Pengakuan Terki Bank dengan predikat “Sangat Bagus” untuk kinerja Keuangan tahun 2012
Penghargaan dan Pengakuan Terkini Majalah Infobank Awards Juli 2012
gaan dan Pengakuan Terkini Penghargaan dan Pengakuan Terkini
Penghargaan Khusus “Rising Star” Majalah Investor Best Bank Awards Juni 2012
ghargaan dan Pengakuan Terkini Bank Terbaik 2012 untuk kategori “Bank Umum Aset Rp. 25 - Rp. 100 Triliun”
BTPN: Bank dengan predikat BTPN: ”Platinum Trophy “Platinum Trophy 2012” untuk ”Sangat Bagus” untuk kinerja untuk kinerja keuangan kinerja keuangan Sangat Bagus selama 10 tahun berturut-turut. keuangan tahun 2012 Bagus selama 10 tahun b Infobank Awards 2012 Majalah turut Majalah Infobank Awards Majalah Infobank Aw Juli 2012 Juli 2012
BTPN: Penghargaan Khusus ”Rising Star” BTPN: Bank dengan predikat ”Sangat Bagus” untuk kinerja keuangan tahun 2012 Majalah Investor Best Bank Awards Infobank Awards Juni 2012 Majalah Juli 2012 Penghargaan dan Pengakuan Terkini
Majalah Investor Best Bank Award Juni 2012
BTPN: Bank Terbaik 2012 untuk kategori ”Bank Umum Aset Rp. 25 – Rp. 100 Triliun Majalah Investor Best Bank Awards Juni 2012
BTPN: Penghargaan Khusus ”Rising Star” Majalah Investor Best Bank Awards Juni 2012
“Best Performance banking 2012” untuk kategori Bank BTPN: ”Best Performance Banking dengan aset Rp. 5 - 50 Triliun 2012” untuk kategori Bank dengan aset Rp. 5 – 50 Triliun Indonesia Banking Awards, Perbanas Juli 2012 Indonesia Banking Awards, Perbanas Juli 2012
gan predikat BTPN: ”Platinum Trophy 2012” BTPN: ”Best Performance Banking untuk kinerja 2012” untuk kinerja keuangan Sangat untuk kategori Bank dengan aset un 2012 Bagus selama tahun berturutRp. 5 –10 50 Triliun Sinaya BTpN - FINAL2.indd 23
BTPN: ”Platinum Trophy 201 untuk kinerja keuangan Sang Bagus selama 10 tahun bertu turut Majalah Infobank Awards Juli 2012 Skor tertinggi “Rating 120 Bank Versi Infobank 2012” Majalah Infobank Awards Juli 2012
BTPN: Skor tertinggi ”Rating EDISI I / 2012 | 23 120 Bank Versi Infobank 2012”
10/22/2012 12:41:32 PM
TUMBUH
BUAH MANIS T KETEKUNAN BERAWAL HANYA DENGAN DUA MESIN JAHIT PINJAMAN. TAPI SEKARANG, USAHA MILIK NYOMAN NGURAH SUTARYA INI BERJALAN DENGAN 25 MESIN JAHIT DAN OMZET KOTOR HINGGA 250 JUTA PERBULAN. Teks: Eyi Puspita. Foto: M. Rizki
ahun 1990, Nyoman Ngurah Sutarya yang berasal dari Singa raja, Bali, merantau ke Ciawi, Bogor, untuk bekerja di pabrik boneka milik pengusaha dari Korea. Sebelas tahun lamanya ia setia bekerja di sana. Ketika perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar pada 2001, Nyoman kelabakan. Tapi siapa menyangka, peristiwa pahit tersebut justru menjadi titik balik Nyoman untuk bangkit, menjadi mandiri, dan membuka mata pencarian bagi orang lain.
LANGKAH AWAL YANG GETIR Gagasan untuk berusaha di bidang boneka sebenarnya tidak datang dari Nyoman. Justru setelah pabrik tempat ia bekerja tutup, Nyoman malah membuka warung sembako untuk menutupi biaya hidup sehari-hari. Baru pada 2004, seorang kawan –Wardika– menyarankan Nyoman agar mem anf aatkan pengalamannya bekerja di pabrik boneka untuk membuka usaha sendiri. Wardika bahkan sampai sekarang menjadi salah satu buyer atau pembeli besar Nyoman sampai sekarang. Bermodalkan dua mesin jahit pinjaman
24 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 24
10/22/2012 12:41:39 PM
dari Wardika, Nyoman mulai memproduksi boneka. Seharusnya ada lima tahap dalam proses produksi boneka: pembuatan pola, pemotongan bahan, penjahitan, pengisian kapas, dan finishing. Namun saat itu, Nyoman baru sanggup memproduksi hingga tahap penjahitan. Ia bahkan masih mempertahankan warung sembako sebagai sumber pendapatan. “Setelah dijalani, saya merasa prospek usaha ini cukup bagus. Ketika mendapat sedikit keuntungan, saya membeli satu mesin jahit. Bulan depannya tambah satu lagi, walaupun ‘nombok’ dari saku sendiri. Ketika sudah punya delapan mesin jahit, saya putuskan menutup warung dan fokus ke produksi boneka,” papar Nyoman. Nyoman mengaku sempat menyesali keputusannya. Pada masa itu, ia mulai merasakan betapa sulitnya menjalankan usaha sendiri. “Saya dapat pemasukan tiga juta, tapi harus bayar ini-itu tiga setengah juta. Kan tekor,” kenang Nyoman. “Sempat terpikir, tidak usahlah usaha seperti ini lagi. Pusing! Lebih baik buka warung.” Untunglah Nyoman punya banyak teman yang terus memberi dukungan. Salah seorang temannya bahkan pernah memberikan pinjaman lima juta rupiah sebagai tambahan modal. Mendapat suntikan semangat, Nyoman pun kembali melangkah. Ketika mesin jahit miliknya genap berjumlah 12 buah, ia mengontrak tempat yang agak besar dan memutuskan untuk memproduksi boneka hingga tahap akhir. Tidak hanya sampai penjahitan! BERDAYA BERSAMA BTPN Dua tahun lalu, Nyoman resmi menjadi nasabah mass market BTPN. Ia mendapat pinjaman bebas agunan sebesar dua puluh juta rupiah. Pada mulanya, Nyoman sempat ragu saat ditawari pinjaman oleh
pihak BTPN. Sampai-sampai ia membutuhkan waktu tiga bulan untuk berpikir sebelum akhirnya mengajukan pinjaman. “Menurut kawan saya, Pak Wardika, usaha saya akan sulit maju bila tanpa bantuan bank. Beliau menyarankan saya men gambil tawaran pinjaman dari BTPN. Saya ngeri berutang pada bank. Tapi Pak Wardika meyakinkan. Asal saya disiplin mengelola keuangan, saya pasti bisa membayar cicilan tepat waktu,” papar Nyoman. Nyoman merasa keputusan mengambil cicilan di BTPN adalah hal yang tepat. Sebab usahanya berkembang kian pesat setelah itu. Sebagian besar pinjaman ia belikan bahan baku, karena sebelumnya Nyoman terbiasa mengambil bahan baku dari buyer, atau dengan kata lain “berhutang”. Sehingga di akhir bulan ia tinggal berhitung: jumlah hasil dikurangi jumlah hutangnya kepada buyer. “Beli bahan secara tunai di luar ternyata lebih murah dibandingkan bila saya berutang bahan pada buyer. Misalnya, bahan kain dari buyer dihargai Rp24.500,- per yard. Sedangkan di luar Rp21.500,-. Jadi selisihnya Rp3.000,- per yard. Lumayan sekali.” Dengan modal pinjaman BTPN dan keuntungan usaha, Nyoman mulai me ngurangi kebiasaan mengambil bahan baku atau berhutang pada buyer. Sedikit demi sedikit, ia menabung bahan baku. Sekarang ia hanya mengambil 50 persen bahan baku dari buyer. Sisanya, dibelinya sendiri secara tunai. Dilihat dari catatan pembayaran cicilan selama ini, Nyoman termasuk nasabah BTPN yang disiplin membayar cicilan. Karena itulah, langkahnya mengajukan Top Up cukup lancar. Tapi ada satu dua pe n galaman ketika ia nyaris kelabakan ketika jatuh tempo pembayaran. “Saya
“BAGI SAYA PERAN BTPN BUKAN ‘CUKUP BESAR’, TAPI SANGATSANGAT BERMANFAAT BAGI KAMI YANG MAU MENIMBA DAN MENGAPLIKASIKANNYA. EDISI I / 2012 | 25
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 25
10/22/2012 12:41:44 PM
TUMBUH
yang tak perlu,” kata Nyoman. “Apalagi soal cicilan bank. ADS BTPN sering mengingatkan bahwa kita berusaha tidak hanya satu dua bulan. Karena itu, nama baik harus dijaga. Jika saya terlambat membayar, bukan dendanya yang saya takutkan, tapi nama baik saya. Takutnya jika nanti mau mengajukan Top Up pinjaman akan sulit,” lanjutnya. Setahun belakangan ini, berkat ilmu dari pelatihan juga, Nyoman membuka satu ‘kaki’. Masih di daerah yang sama, ia mempercayakan sepuluh mesin jahit dan produksi boneka (hingga tahap penjahitan) pada orang lain. Terbukti, ia dapat meningkatkan produksi hingga 200 sampai 300 pieces per hari yang tentu saja akan menaikkan profitnya.
pernah agak kewalahan membayar cicilan Top Up kedua karena uang pinjaman saya jadikan tambahan untuk membeli tanah. Idealnya, uang itu kan untuk penambah modal hingga profit juga bertambah,” kisah Nyoman. “Dulu saya juga kurang disiplin,” ujar Nyoman. “Suatu waktu, saya harus membayar cicilan 1,8 juta rupiah. Sudah ada 2 juta rupiah di tangan dan saya sedang menunggu transferan yang akan masuk dari buyer. Karena jatuh tempo pembayaran masih seminggu lagi, uang itu malah saya belikan bahan. Rencananya, transferan dari buyer yang akan saya pak ai untuk bayar cicilan. Ternyata, transferan yang saya tunggu tak juga datang! Wah, pusing!” ujar Nyoman yang mengaku harus memutar otak untuk bisa tetap membayar cicilan tepat waktu dan bertekad untuk selalu ‘mengamankan’ uang yang untuk membayar cicilan. PELATIHAN = SARANA MENIMBA ILMU Nyoman memang mengambil banyak pelajaran seiring jatuh bangun usahanya. Namun satu sumber lagi baginya untuk menimba ilmu adalah pelatihan yang di adakan BTPN Mitra Usaha Rakyat. Dua kali sebulan, Nyoman bersama pengusaha
UMK lainnya selalu diundang BTPN untuk mengikuti pelatihan dari Area Daya Specialist (ADS) di kantor cabang BTPN. ADS adalah staff BTPN yang membantu menjadi pendamping atau mentor para nasabah Mitra Usaha Rakyat seperti Nyoman. “Bagi saya peran BTPN bukan ‘cukup besar’, tapi sangat-sangat bermanfaat bagi kami yang mau menimba ilmu dan mengaplikasikannya. Di pelatihan tersebut, kami diajari macam-macam. Salah satunya cara menghitung laba. Dulu, saya kira jika ingin untung 10 persen dari modal, misal n ya sepuluh ribu, harganya tinggal dit ambah 10 persen saja. Ternyata itu salah!” ujar Nyoman sambil tertawa berderai. “Salah satu yang paling saya ingat adalah disiplin pengaturan uang. Sebab kalau tidak disiplin, uang akan habis tak karuan. Dulu bila ada kelebihan uang, saya masukkan dompet saja dan tahutahu habis. Ujung-ujungnya, saya mengeluh karena merasa kerja sia-sia. Sekarang setelah ikut pelatihan, saya lebih disiplin mengelola keuangan. Tiap bulan, semua pos yang wajib dibayar harus didahulukan. Misalnya bayar cicilan, kontrakan, pekerja dan uang sekolah anak. Jangan sampai tergoda memakai uangnya untuk hal
TARGET DEMI TARGET Kini usaha Nyoman yang diawali oleh dua mesin jahit pinjaman telah berkembang menjadi 25 mesin –15 mesin dipegang oleh Nyoman sendiri dan 10 mesin di cabang. Dari dua buyer besar yang tiap bulan memberinya pesanan, omzet kotornya mencapai 200-250 juta per bulan. Walaupun telah cukup memakan asam garam dalam bidang ini, Nyoman menga ku selalu ada tantangan, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Nyoman memang membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar lingkungannya. Tapi menurutnya, agak sulit mencari SDM karena mereka terserap ke pabrik-pabrik besar di daerah Ciawi. “Saat ini target saya adalah mengembangkan usaha. Saya ingin sekali punya rumah dan tempat produksi sendiri. Tak lagi mengontrak. Kalau itu sudah tercapai, mungkin saya baru merasa sedikit berhasil dan akan mencari target yang baru,” ujarnya. Kepada pengusaha UMK yang sedang merintis, Nyoman berpesan. “Yang pen ting ulet, jujur, tekun, mau ‘merih’ dan terus belajar. Buat saya, belajar yang pa ling efektif adalah dengan bertanya. Untunglah BTPN punya ADS dan pelatihan, tempat saya bisa bertanya sepuasnya. Cara penyampaian mereka yang simpel, justru lebih mengena pada saya. Harapan saya pada BTPN, tetaplah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan kami, para nasabah. Jangan bosan-bosan memberikan wejangan. Karena dari sanalah, kami mendapat banyak ilmu dan manfaat.”
26 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 26
10/22/2012 12:41:47 PM
ADVERTORIAL
LAPORAN KONSOLIDASI REKENING
T
ingginya mobilitas di era modern ini tentu akan menuntut Anda untuk memprioritaskan hal-hal yang dianggap lebih penting dengan mengesampingkan beberapa hal. Salah satunya adalah mengontrol kondisi keuangan atau finansial Anda di bank. Seakan mengerti akan kebutuhan para nasabahnya, BTPN Sinaya mempersembahkan layanan perbankan yang akan membantu mempermudah Anda dalam mengontrol finansial sekaligus menumbuhkan rasa aman para nasabahnya, yakni Laporan Konsolidasi Rekening. Laporan Konsolidasi Rekening merupakan layanan yang memungkinkan para nasabah untuk mendapatkan laporan finansial yang secara otomatis dan personal dikirimkan setiap bulannya ke alamat e-mail para nasabah. Dengan menggunakan layanan ini, Anda tak perlu repot lagi mencetak data keuangan perbankan, seperti konsolidasi keterangan tabungan dan deposito, serta mutasi transaksi. Walaupun bersifat elektronik, keamanan
data keungan Anda tetap menjadi perhatian utama BTPN Sinaya. Karenanya, setelah melakukan verifikasi dan mendaftarkan email, Anda sebagai nasabah juga wajib memasukkan password untuk membuka setiap laporan. Semua nasabah dapat menikmati layanan ini tanpa dikenakan biaya. Hanya dengan mendatangi cabang BTPN Sinaya terdekat untuk mendaftarkan alamat e-mail dan verifikasi data, maka secara otomatis Anda akan dikirimkan laporan perbankan setiap bulannya. Tak hanya itu, informasi penting sekitar BTPN Sinaya lainnya juga akan dikirimkan melalui alamat e-mail Anda. Laporan Konsolidasi Rekening merupakan sebuah bukti nyata akan tingginya perhatian BTPN Sinaya terhadap para nasabahnya, karena BTPN Sinaya terus menawarkan fasilitas lebih yang dapat memudahkan kegiatan perbankan Anda. Kini, kapan saja dan di mana saja, Anda dapat dengan mudah mengontrol finansial perbankan. EDISI I / 2012 | 27
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 27
10/22/2012 12:41:48 PM
DAYA
STAIRWAY TO HEAVEN
“Mas, besok kita kumpul GIVE AND YOU WILL BE GIVEN sebelum jam tujuh pagi di Teks: Samuel Mulia – Pemerhati gaya hidup, Penulis kolom Parodi Kompas & Konsultan. Ilustrasi: adieth.nugraha
lobby ya. Kita berangkat ke Bekasi jam tujuh tepat.�
K
alimat pemberitahuan itu buat saya sungguh mengagetkan, seperti sebuah sengatan setrum listrik ditambah dengan sengatan tawon. Otak saya mulai berpikir; Kalau sebelum pukul tujuh sudah harus di lobby, maka paling tidak, saya harus membangunkan diri sekitar setengah enam pagi. Selamat, saya ini tinggal di tengah kota! Meski katanya selamat, saya tetap merasa bangun setengah enam pagi itu sungguh keterlaluan. Saya, seorang yang menghargai waktu dan segala rupa, tetapi saya juga ingin dihargai dalam soal pemenuhan kebutuhan tidur saya. Dan pukul setengah enam pagi itu sungguh tidak manusiawi, karena buat saya manusiawi itu adalah baru bangun jam delapan
pagi. Bukan berangkat jam delapan pagi. Tetapi apa boleh buat, saya sebagai nasabah BTPN Sinaya, terlanjur mengatakan bahwa saya bersedia berpartisipasi sebagai relawan. Dan pertemuan di lobby yang menurut saya masih sangat subuh itu, adalah langkah pertama sebagai seorang calon relawan yang terbiasa hidup enak dan seenaknya sendiri. Langkah dini seorang profesional yang mengartikan relawan itu adalah siap membantu dengan aktivitas mengubungi teman-teman untuk meluangkan waktunya menolong orang lain, tetapi dirinya sendiri tetap duduk di kursi empuknya. Seorang profesional yang siap memberi bantuan finansial hanya dengan duduk di depan laptopnya untuk mentransfer dana melalui e-banking. Sejujurnya saya tak mau susah sebagai
28 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 28
10/22/2012 12:41:50 PM
relawan. Menolong orang oke-oke saja, tapi bangun di subuh hari sungguh tidak oke. Saya menjadi lupa bahwa kata relawan atau tepatnya sukarelawan itu adalah orang yang rela. Manusia yang suka rela bukan suka tidak rela. Dalam bahasa Inggrisnya volunteer diartikan demikiaan: a person who freely enlists for service, a person who performs voluntary work, agree freely atau without payment. Apalagi bangun sesubuh itu untuk tidak dibayar? Anda dan saya pasti setuju untuk sebagian besar pekerjaan di dunia ini, apalagi bagi seorang profesional, bayaran tetap harus diperhitungkan. Namanya juga profesional, bukan? Tetapi saya sudah terlanjur ingin berpartisipasi, maka air liur yang sudah dikeluarkan alangkah najisnya untuk dijilat kembali. Maka, pukul tujuh lebih sedikit, saya berangkat ke Bekasi ditemani tim BTPN Sinaya untuk mengunjungi salah satu cabang yang mengurus Purna Bakti. Kunjungan saya itu bisa dijelaskan dengan ekspresi begini, “Pengen nyoba dulu ah… Pengen lihat situasi dulu. Siapa tahu nggak cocok”. Setelah kunjungan itu, saya mulai berpikir. Untuk membantu orang, saya selalu mau melihat dulu cocok atau tidak. Cocok buat saya adalah kalau ada yang menemani melakukan kegiatan relawan itu, kalau sendiri ogah. Cocok itu adalah kalau jarak antara TKP dan kantor atau rumah tidak terlalu jauh, kalau jalan menuju tempat itu tidak berliku dan bergoyang-goyang karena infrastruktur jalan yang tidak memadai. Cocok itu kalau tempatnya nggak kotor-kotor amat. Dan sejuta alasan lainnya. Setelah kejadian itu saya menceritakan kepada beberapa teman. Karena buat saya yang hidup enak dan seenaknya sendiri itu, perjalanan di atas adalah an eye opener. Membuka mata hati itu bukan saya artikan saya mengerti bahwa di dunia itu ada yang ditolong dan ada yang menolong. Membuka mata hati itu bahwa menolong itu tidak selalu berakhir dengan memberi bantuan dana yang dalam sekejap bisa diterima yang membutuhkan. Menolong itu juga membagikan pengetahuan yang bisa saya kecap sementara ada yang mimpi mengecap saja tidak bisa.
Kalau pun bisa bermimpi, maka untuk mewujudkan saja seperti pungguk merindukan bulan dan bintang. Sekarang saya mengerti bahwa egois itu adalah kalau Tuhan memberikan saya kemampuan dalam berbagai hal, tidak saya bagikan untuk orang yang membutuhkan. Sehingga saya saja yang naik kelas, orang lain tetap tinggal kelas. Setelah perjalanan itu saya bertemu dengan teman-teman dan saya menceritakan kejadian di atas. Salah satu teman saya berkomentar sinis. “Udah deh nggak usah emosional gitu.” Saya mengerti komentar itu. Karena buat teman saya nggak perlu susah-susah untuk jauh-jauh menolong orang, yang dekat saja masih perlu bantuan. Dalam hati saya berpikir, kalau soal menumpuk kekayaan, emosional tak jadi masalah. Mau ‘mengeruk’ untung di tempat jauh atau yang dekat-dekat saja, juga tak masalah. Begitu disuruh ‘suka rela’, mulai berkomentar sinis seperti itu. Saya tak menyalahkan teman saya itu, karena dulu, saya juga memiliki cara berpikir yang sama sekali tak berbeda dengannya. Di lain kesempatan saya bercerita dengan kelompok pertemanan lainnya. Seorang teman pria mengatakan ini. “Tahu nggak kenapa seseorang itu hidupnya bisa sejahtera? Perkawinan yang sehat, keadaan keuangan yang juga sehat, kesehatan yang prima, anak-anak yang tumbuh dalam jalan yang benar? Karena seseorang itu mau banyak memberi dengan rela. Ya waktunya, ya kepandaian yang dimilikinya, ya dana yang dipunyai.” Ia masih melanjutkan lagi, “ Mau jadi kaya dan sejahtera itu dengan memberi, bukan semata menabung dan menjadi hemat.” Mendengar itu saya seperti dipukul gadanya Bima. Saya tak pernah tahu bahwa kalau saya mau sejahtera lahir batin itu, saya harus dengan rela membantu orang yang membutuhkan. Saya harus rela melihat pukul setengah enam pagi sebagai sebuah jalan menuju surga. Karena setiap kali saya ditanya apakah keinginan akhir hidup saya, jawabannya selalu sama. Kalau game over, saya mau masuk surga. Inilah saatnya saya bukan hanya talk, tetapi walk the talk. Words is nothing, action is everything!
Samuel Mulia dilahirkan di Denpasar pada 13 Januari 1963. Meski mengenyam pendidikan S1 bidang kedokteran Universitas Udayana, Samuel tak bisa menampik ketertarikannya pada dunia mode. Karenanya, ia sempat bersekolah di ESMOD, Paris, dari tahun 1986-1988. Kembali dari Paris, ia bergabung dengan rumah mode Poppy Dharsono. Lalu pada 1992 ia bekerja di majalah Dewi sebagai penulis fashion & pengarah gaya. Sejak saat itulah passion pria penyuka traveling ini dalam menulis fashion dan gaya hidup berkembang pesat. Setelah membidani kelahiran majalah gaya hidup A+ dan Soap, Samuel memutuskan untuk menjadi freelance. Setelah menjalani operasi ginjal pada 2005, ia menjadi penulis kolom Parodi di harian Kompas yang masih bisa kita nikmati hingga sekarang.
EDISI I / 2012 | 29
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 29
10/22/2012 12:41:51 PM
DAYA
KETIKA BERBAGI MENJADI SANTAPAN JIWA BERBAGI TERNYATA TAK HANYA MEMBERDAYAKAN, TAPI JUGA MEMPERKAYA JIWA. Teks: Debbie S. Suryawan. Foto: Dokumen BTPN SINAYA
D
alam upaya memasyarakatkan Sahabat Daya yang merupakan bagian dari program Daya, BTPN Sinaya yang menerapkan filosofi Do Good Do Well untuk memberdayakan jutaan mass market BTPN memulainya dengan mengajak para BOD BTPN untuk berpartisipasi. Tak hanya itu, staf BTPN Sinaya pun diajak untuk ikut ambil bagian menjadi Sahabat Daya! Konsep pengenalan dan partisipasi ‘dari atas ke bawah’ ini sengaja dicanangkan agar Sahabat Daya tak hanya men-
jadi jargon yang diteriakkan kepada para nasabah. Melainkan menjadi bagian dari denyut nadi BTPN Sinaya. Sesuai dengan pilar yang ada pada Program Daya, partisipasi para BOD BTPN sebagai Sahabat Daya berlangsung di pilar Daya Tumbuh Usaha dan Daya Sehat Sejahtera. Masing-masing pilar tersebut terbagi atas tiga kategori –yakni Berbagi Inspirasi, Berbagi Kiat, dan Berbagi Cerita– yang tentunya sangat berguna bagi mass market BTPN. Berikut ini adalah testimonial dari para BOD BTPN yang telah berpartisipasi menjadi Sahabat Daya.
“Senang bisa berbagi dan belajar dari nasabah. Percaya deh, kami akan di hati jika sudah melakukan hal ini.” –Djemi Suhenda (Wakil Direktur Utama) pada BTPN Syariah Pamulang, 16 April 2012.
“Kalau kita hanya mendengar, kita hanya mengerti. Tapi dengan melakukan sendiri, kita dapat merasakan bahwa apa yang kita lakukan ini bermanfaat.”
“Saya rasa hanya dengan bepartisipasi, kita bisa merasakan spirit dari Sahabat Daya.”
–Ongki W. Dana (Wakil Direktur Utama) pada BTPN
–Jerry Ng (Direktur Utama) pada BTPN Purnabakti Bekasi, 5 April 2012
Purnabakti Depok, 2 Mei 2012
30 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 30
10/22/2012 12:41:54 PM
“Pertanyaan, celoteh, dan komentar nasabah, membuka mata saya atas hal nyata yang mereka hadapi. Istilahnya, kita jadi menginjak bumi. Luar biasa!” –Anika Faisal (Direktur Kepatuhan) pada BTPN MUR Tebet, 30 April 2012.
“Lihat dan rasakan langsung antusiasme nasabah. Mereka sangat menghargai apa yang diberikan BTPN.” –Arief Harris (Direktur) pada BTPN MUR Cengkareng, 13 April 2012.
“Dengan merasakan langsung kondisi nasabah, kita bisa lebih baik lagi dalam mengembangkan produk dan layanan.” –Hadi Wibowo (Direktur) pada BTPN MUR Blok A, 20 April 2012.
“Kegiatan ini bisa memberikan motivasi dan manfaat bagi orang lain dan diri sendiri.” –A. Nurdin (Direktur) pada BTPN Purnabakti Gunung Sahari, 2 Mei 2012.
“Suatu pengalaman yang luar biasa, datang dan alami… Nanti akan ketagihan.” –Mahdi Syahbuddin (Direktur) pada BTPN MUR Bogor, 18 April 2012.
“Melalui Sahabat Daya, kita bisa secara langsung memberikan kontribusi yang aktif dan positif untuk nasabah.” –Kharim Siregar (Direktur) pada BTPN Purnabakti Tangerang, 2 Mei 2012.
“Cara untuk merasakan langsung visi dan misi BTPN dalam memberdayakan mass market.” –Mulia Salim (Direktur) pada BTPN MUR Ciracas, 24 April 2012.
EDISI I / 2012 | 31
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 31
10/22/2012 12:41:58 PM
DAYA
METAMORFOSA SI KUPU-KUPU
Teks: Eyi Puspita. Foto: M. Rizki & Dokumen BTPN SINAYA
B
ila Anda berkunjung ke kantor pusat BTPN di H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, dengan mudah Anda akan melihat gambar kupu-kupu cantik berwarna-warni ‘beterbangan’ di mana-mana. Salah satunya, di pintu-pintu elevator. Kupu-kupu tersebut adalah lambang Sahabat daya, program yang baru digulirkan Mei lalu. Sahabat daya merupakan program relawan bagi seluruh stakeholder BTPN –karyawan maupun nasabah– untuk terjun langsung memberdayakan nasabah mass market melalui beberapa cara. Inti dari program ini sebenarnya sederhana saja, yakni berbagi. Siapa pun yang memiliki keinginan untuk memberdayakan orang lain serta sukarela meluangkan waktu untuk berbagi inspirasi, pengetahuan dan pengalaman, dapat berpartisipasi dalam program Sahabat daya. DO GOOD DO WELL Untuk memahami Sahabat daya, kita perlu mengenal program daya terlebih dahulu. “Daya merupakan program pemberdayaan bagi nasabah mass market yang dilakukan BTPN karena filosofi bisnis kami
adalah Do Good Do Well. Artinya, kami percaya bahwa kami harus mengintegrasikan misi sosial dalam setiap kegiatan bisnis. Karena itulah, kami tidak hanya memberikan pinjaman atau loan kepada nasabah, tapi juga memberikan pelatihan untuk meningk atkan capacity mereka,” tutur David Freddynanto, Daya Head yang selama ini memotori program daya. Ada tiga pilar dalam daya, yakni Daya Tumbuh Usaha yang fokus memberikan program – program mengembangkan usaha, Daya Sehat Sejahtera yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kese jahteraan, dan Daya Komunitas –program adopsi komunitas yang diharapkan akan tumbuh menjadi sentra industri– yang saat ini baru memasuki tahap piloting. Walaupun program daya baru berumur satu tahun, namun kegiatan pemberdaya annya sudah berlangsung lebih lama. Program pemeriksaan kesehatan (dulu disebut Pensiun Sehat Sejahtera) sudah berlangsung dari awal 2000. Di beberapa kantor cabang BTPN bahkan telah dilakukan sebelum itu. Sedangkan pelatihan bisnis (dulu Capacity to Grow) sudah dilakukan sejak 2009. “Dalam program daya, kami tak cuma menekankan pada berapa banyak pene rima manfaat, tapi kami juga ingin melihat seberapa besar dampak yang terjadi dalam kehidupan nasabah mass market,” urai David. BERDAYA BERSAMA Pada akhir 2011, program Sahabat daya mulai digodok untuk digulirkan pada Mei 2012. Lewat Sahabat daya, para stakeholder yang memiliki modal, pengetahuan, dan pengalaman diajak berpartisipasi dan mencicipi bagaimana rasanya terlibat langsung dalam program pemberdayaan. Mereka digandeng untuk berbagi penget ahuan dan pengalaman kepada nasabah mass market. Nasabah mass market adalah istilah yang digunakan oleh BTPN untuk menyebutkan segmen purnabakti atau pensiunan, pengusaha mikro dan kecil, serta masyarakat pra-sejahtera. Ada enam kegiatan sederhana yang bisa dipilih relawan Sahabat daya untuk berpartisipasi dalam program ini. Enam kegiatan tersebut berasal dari dua program yang sudah dirancang untuk para relawan Sahabat daya, yakni: Daya Sehat Sejahtera –yang merupakan bagian dari program kesehatan, dan Daya Tumbuh
32 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 32
10/22/2012 12:41:59 PM
S
ebagaimana telah diketahui, filosofi bisnis BTPN “Do Good Do Well” telah diwujudkan melalui program pemberdayaan mass market yang disebut daya. Sebagai program berkelanjutan dan terukur, daya telah dikembangkan sedemikian rupa agar Anda sebagai nasabah BTPN Sinaya bisa turut berpartisipasi dalam memberdayakan nasabah mass market BTPN yang terdiri dari purnabakti, pen-
gusaha mikro dan kecil, serta masyarakat –terutama wanita– pra sejahtera produktif. Karenanya, kami mengundang Anda untuk menjadi relawan dalam program Sahabat daya, di mana Anda bisa berbagai tip, kiat maupun cerita seputar kewirausahaan dan kesehatan di hadapan para nasabah mass market BTPN. Semoga Anda adalah satu dari sekian Sahabat daya yang kami cari, yang bersedia membantu memberdayakan mass market Indonesia.
FORMULIR CALON SAHABAT DAYA
Kontribusi yang dapat/ ingin Anda berikan dalam program daya: 1. daya saat ini menjalankan 2 program. Program mana yang menarik minat Anda? Daya Sehat Sejahtera : Program pemberian informasi, konsultasi serta pemeriksaan kesehatan untuk tujuan promotif dan preventif Daya Tumbuh Usaha : Program pemberian informasi tumbuh usaha, pelatihan praktis keterampilan wirausaha dan paket usaha baru 2. Manfaat Program daya saat ini dinikmati oleh 3 kelompok penerima manfaat. Kelompok penerima manfaat mana yang Anda harapkan dapat merasakan manfaat kontribusi Anda? Purnabakti/ pensiunan
Pengusaha mikro-kecil (pedagang)
Wanita prasejahtera produktif
3. Bentuk partisipasi yang ingin/ mungkin Anda lakukan dalam Program daya: (boleh pilih lebih dari 1 jawaban) Menjadi narasumber/ fasilitator Memberikan bantuan profesional (dokter, motivator, psikolog, pengusaha, knowledge expert) Pertukaran informasi (jejaring dan akses pasar) Memberikan pembinaan, menjadi mitra Memberikan sumbangan dalam bentuk barang dan jasa Memberikan akses fasilitas (kunjungan tempat usaha, akses terhadap peralatan) Lainnya, sebutkan ……..
EDISI I / 2012 | 33
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 33
10/22/2012 12:41:59 PM
DAYA
34 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 34
10/22/2012 12:42:00 PM
Usa h a –bagian dari program kewirausahaan. Baik Daya Sehat Sejahtera maupun Daya Tumbuh Usaha, masing-masing terbagi atas tiga kegiatan yang bagi ban yak orang mungkin sangatlah sederhana namun diyakini akan mampu berdampak maksimal, terutama kepada nasabah mass market BTPN. Kegiatan tersebut adalah: inspirasi sehat dan inspirasi sukses (ber bagi minat, inspirasi dan pengalaman seputar hidup sehat atau pengalaman bisnis), kiat sehat dan kiat sukses (berbagi pengetahuan kesehatan atau pengetahuan dan keterampilan usaha), serta cerita sehat dan cerita sukses (menulis artikel kesehatan atau artikel kewirausahaan). Program Sahabat daya telah diatur sedemikian rupa agar memudahkan karena BTPN Sinaya menyadari bahwa para stakeholder yang menjadi relawan memiliki kesibukan sendiri. Itulah sebabnya program ini diatur agar tidak membebani mereka. Karenanya, durasi kegiatan memakan waktu antara 30 menit hingga 3 jam. David menambahkan bahwa sebagian besar nasabah mass market BTPN adalah pelaku industri mikro. Permasalahan yang kerap dihadapi dan perlu diperbaiki adalah pengelolaan keuangan, karena mereka nyaris tak bisa membedakan antara uang modal dan profit. Banyak juga dari nasabah mass market BTPN yang ingin berbisnis kecil-kecilan namun tidak tahu bagaimana harus memulainya. Di sinilah relawan yang tergabung dalam program Sahabat daya bisa berperan-serta den gan berbagi inspirasi atau kiat berbisnis yang tentunya akan sangat berguna bagi nasabah mass market dalam memulai atau menjalankan bisnisnya. TURUN DARI MENARA GADING Seperti namanya, Sinaya atau sinar yang memberdayakan, BTPN Sinaya memiliki cita-cita untuk membuat perbedaan bagi jutaan mass market di Indonesia. Dan untuk itu, BTPN tak bisa hanya mengandalkan diri sendiri. Karena cita-cita itu pula, memiliki relawan bukan sesuatu yang tercetus tiba-tiba. Sebab sejak awal BTPN memang berencana memberikan kesempatan pada stakeholder untuk menjadi relawan dan bagian dari program pemberdayaan. Melalui ajakan itu, nasabah BTPN Sinaya bisa merasakan pengalaman berbeda ketika bertemu langsung dengan nasa-
MELALUI PROGRAM SAHABAT DAYA, TANGAN DI ATAS YANG MEMBERI MAUPUN TANGAN DI BAWAH YANG MENERIMA, SAMA-SAMA MERASAKAN MANFAAT. bah mass market. Harapannya kelak, akan muncul berbagai ide, inisiatif dan pemikiran baru yang lebih baik untuk memberdayakan mass market Indonesia. Program Sahabat daya juga menjadi jawaban atas kerinduan jiwa siapa pun yang ingin membuat perbedaan dalam hidup orang lain. “Kami tak ingin daya sekadar menjadi Unique Value Preposition (UVP, faktor unik yang membedakan dengan bank-bank lain –Red.). Kami tak mau daya han ya menjadi jargon, namun harus menjadi DNA semua karyawan dan stakeholder kami. Kami tak ingin mereka tinggal di menara gading dan puas dengan apa yang sudah ada. Melalui Sahabat daya, mereka bisa lihat betapa banyak yang bisa mereka lakukan. Selain itu, dari sisi karyawan, ini bisa jadi kebanggaan send iri karena mereka beker-
ja di perusahaan yang tidak melulu mementingkan bisnis, tapi juga memerhatikan sisi sosial,” tutur David panjang lebar. Satu hal menarik yang diwakilkan oleh kupu-kupu yang menjadi simbol Sahabat daya adalah proses metamorfosa. Dalam program ini ada dua pihak yang samasama diharapkan bermetamorfosa, yaitu pihak yang menerima dan yang memberi. Para nasabah mass market sebagai penerima manfaat diharapkan bisa menggunakan ilmu yang didapat dari pelatihan untuk mengembangkan bisnis, kehidupan dan kesejahteraan mereka. Di pihak lain, stakeholder BTPN Sinaya sebagai pihak yang memberi, berbagi ilmu dan inspirasi juga bermetamorfosa menjadi pribadi yang tak hanya fokus pada kehidupan sendiri, tapi juga orang lain. EDISI I / 2012 | 35
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 35
10/22/2012 12:42:02 PM
CANTIK
RISTRA DAN PEMBERDAYAAN DARI HULU KE HILIR BAGAIMANA PERUSAHAAN PRODUK KECANTIKAN YANG TELAH BERDIRI LAMA INI MELAKUKAN PEMBERDAYAAN DI SEMUA ELEMEN PENDUKUNGNYA. Teks: Eyi Puspita
R
istra mungkin adalah salah satu perusahaan produk kosmetik dan skin care yang telah lama dibangun di Indonesia. Berdiri pada 1983, PT Ristra Indolab, kini memiliki total 161 ragam produk –terdiri dari produk perawatan kulit, rambut, dan tubuh serta kosmetik– yang berkembang di bawah label RISTRA, Platinum by Ristra, Trustee by Ristra, dan Dermocare. Mengelola sebuah perusahaan selama tiga dekade tentu bukan hal yang mudah. Kebanyakan dari kita boleh menganggap-
nya sebagai hal dan pencapaian yang luar biasa. Pada umumnya, sebuah perusahaan yang telah berusia 30 tahun telah menjadi organisasi mapan dan profesional. Nah, pertanyaan yang kemudian menggelitik adalah sejauh mana perusahaan ini telah melakukan ‘sesuatu’ yang mungkin tidak berhubu ngan langsung dengan keuntungan namun mampu membantu dan mem berdayakan konsumen, karyawan, serta masyarakat yang mendukungnya. Untuk itu SINAYA berbincang dengan Krishna Tranggono, owner sekaligus direktur P T Ristra Indolab.
PRODUK AMAN DAN KONSUMEN YANG CERDAS “Sejak awal kami berusaha memberdaya kan konsumen, yaitu dengan menyediakan produk yang aman,” ujar Krishna Tranggono membuka perbincangan. “Bedak, misalnya, kami tak hanya ingin membuat bedak yang halus, rata di wajah, dan refleksinya bagus, tapi juga tanpa efek samping berbahaya. Jangan sampai kami menghasilkan produk yang kelihatan oke, tapi membuat kulit merah, gatal-gatal, atau bahkan tampak lebam,” lanjutnya.
36 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 36
10/22/2012 12:42:03 PM
Menurut Krishna, Ristra sangat memerhatikan faktor keamanan produk. Ter utama karena berbagai perubahan hidup yang terjadi sekarang. Baik perubahan iklim maupun gaya hidup serta tingkat stres yang semakin tinggi. “Segala perubahan ini membuat elemen yang bersifat negatif lebih mudah meresap dalam tubuh dan menggangu organ. Partikel-partikel dalam produk kosmetik kini semakin micron, makin kecil ukurannya. Bila kandungannya tidak aman, zat itu bisa menjadi karsinnogen yang akhirnya menjadi pencetus kanker,” urai Krishna tegas. Karena itulah, sesuai visi dua founder Ristra, pasangan dr. Retno I.S. Tranggono, SpKK dan dr. Suharto Tranggono, DSKP, SpKJ, Ristra menekankan dan menerapkan sains dalam menghasilkan setiap produknya. “Dulu, orang berpikir produk asing lebih baik. Tapi Ristra kemudian datang dengan produk yang diformulasikan untuk iklim tropis. Lah, iklim kita kan memang tropis. Iklim kita berbeda dengan negara-negara lain. Tak usah jauh-jauh, dengan iklim Korea saja sudah berbeda. Lalu mengapa wanita memakai produk untuk iklim yang berbeda?” papar Krishna. Contoh lainnya, Ristra tidak mau menjual produk pemutih yang ‘keras’. Padahal animo masyarakat, terutama wanita, pada produk semacam ini sangat tinggi. Bahkan banyak dari mereka ‘rela’ bila produk pemutih yang digunakan membuat kulit wajah mengelupas, merah atau kehitaman. Wawasan tentang produk aman inilah yang terus-menerus diedukasikan Ristra kepada konsumen sebagai bentuk pemberdayaan untuk mencerdaskan end user produk mereka. Karena itulah Ristra cukup rutin mengadakan berbagai seminar, ceramah, beauty class, dan kunjungan pabrik. Ristra juga memiliki 12 House of Ristra, unit servis yang tersebar di ber bagai kota sebagai sarana konsumen untuk melakukan konsultasi gratis. Bahkan suara konsumen pun sangat diperhatikan oleh Ristra, karena mencerminkan kondisi end user mereka. Itulah sebabnya, siapa saja bisa memberikan feedback atau bertanya melalui website www.ristra.co.id atau menelepon customer service. TARGET: HUMAN CAPITAL Menginjak usia ke-30 ini, Ristra sedang
“SEGALA PERUBAHAN INI MEMBUAT ELEMEN YANG BERSIFAT NEGATIF LEBIH MUDAH MERESAP DALAM TUBUH DAN MENGGANGU ORGAN. PARTIKEL-PARTIKEL DALAM PRODUK KOSMETIK KINI SEMAKIN MICRON, MAKIN KECIL UKURANNYA. BILA KANDUNGANNYA TIDAK AMAN, ZAT ITU BISA MENJADI KARSINNOGEN YANG AKHIRNYA MENJADI PENCETUS KANKER,”
memasuki masa transisi. Saat ini, founder Ristra sedang dalam proses mengestafetkan tongkat kepemimpinan mereka pada tim manajemen. Seiring itu, Ristra juga sedang berbenah, yakni melakukan ba nyak perubahan. Salah satunya adalah keinginan perusahaan untuk ‘mengangkat derajat’ seluruh karyawan Ristra, yakni tidak lagi sebagai human resources, melainkan human capital. Nah, di sinilah bentuk pemberdayaan Ristra terhadap para karyaw an diterapkan. “Bila karyawan dipandang sebagai human resources, maka mereka hanya dijadikan sumber daya, sekadar menjadi objek. Tapi kini kami ingin menjadikan mereka sebagai human capital. Seluruh karyawan adalah partner bagi Ristra. Mereka adalah subjek yang berpartisipasi. Mereka punya suara. Target kami dalam lima tahun ke depan adalah mewujudkan full partnership,” tutur Krishna. Proses ini dimulai dengan meningkatkan kualitas karyawan. “Kami evaluasi semua karyawan sampai di mana kemampuan mereka. Jika masih kurang, kami berikan pelatihan. Kami coba melihat kompetensi masing-masing orang. Di mana kekuatannya? Apa orang ini cocok untuk hal yang teknis atau manajemen? Apa dia cocok untuk planning, operation, atau strategi? Dari sana, kami bina mereka lebih lanjut. Kami berikan kepercayaan, task baru, posisi leadership, supaya me reka terbiasa memimpin. Tentu saja untuk memasukkan orang ke area dan task baru, kami terus dampingi dengan coaching,” tegas Krishna. Ristra juga berupaya memerhatikan keseimbangan hidup para karyawannya. Terutama keseimbangan antara kehidupan kantor dan pribadi, termasuk pertemanan sesama karyawan. Untuk itu Ristramendorong berbagai kegiatan yang memperkuat teamwork dan relasi antar karyawan. Selain
kegiatan formal seperti training dan coaching, ada pula kegiatan outbound, seminar untuk sharing dengan mendatangkan pembicara dari luar serta rencananya akan diadakan juga townhall meeting –pertemuan masing-masing departemen– sebulan sekali. “Saat ini kami dalam masa percepatan. Dulu, beberapa kegiatan ini sudah ada, tapi masih on/off. Sekarang lebih ditingkatk an.” EDUKASI UNTUK BURUH DAN MASYARAKAT Selain 200 karyawan di kantor, Ristra juga didukung oleh sekitar 150 orang buruh yang bekerja di pabrik yang berlokasi di daerah Citereup. Untuk mereka, Ristra memfasilitasi kegiatan olahraga rutin se perti sepakbola, voli dan senam pagi. Rencananya, para buruh bahkan akan dikenalkan pada aktivitas melukis. “Kami ingin hidup mereka juga seimbang dan selalu positive thinking. ‘Iklim’ saat ini begitu negatif. Tempo hari kita baru melewati Pilkada dengan segala isunya. Sekarang juga banyak tawuran dan perpecahan.” Untuk masyarakat di sekitar pabrik, Ristra tengah menggodok rencana untuk menyediakan fasilitas kesehatan gratis. Konsepnya, Ristra akan menghadirkan dokter umum, dokter ahli kulit, dan dokter gizi untuk memeriksa kondisi keseha tan masyarakat dan memberikan edukasi. Edukasi memang sesuatu yang pen ting bagi Ristra. Itu juga yang membuat merek a mendirikan Ristra Institute –institusi pendidikan yang memberikan pelatihan bagi para dokter dan masyarakat umum untuk menjadi praktisi kecantikan dan kosmetika andal. Kelak, mereka akan mampu mengedukasi masyarakat dengan ilmu yang telah memadai. Dengan begitu, pemberdayaan pun berlanjut dari hulu ke hilir! EDISI I / 2012 | 37
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 37
10/22/2012 12:42:03 PM
SEHAT & BUGAR
KEGEMBIRAAN TERPANCAR DARI WAJAH STELLA TRISNASARI, SEORANG NASABAH BTPN SINAYA YANG BERBAGI INSPIRASI SEHAT DALAM PROGRAM SAHABAT DAYA DI CABANG BTPN PURNA BAKTI.
S HELPING
OTHERS HELPING YOURSELF
“JALAN TERBAIK UNTUK MENEMUKAN DIRI ANDA SESUNGGUHNYA ADALAH DENGAN MEMBANTU SESAMA.” – MAHATMA GANDHI Teks: Monique Soemardi. Konsultan: Anna Surti Ariani, Psi. Foto: Getty Images.
ebagai makhluk sosial, manu sia memang membutuhkan ke terkaitan dengan orang lain. “Dan itu membuat kita sebagai manusia memiliki kebutuhan untuk berbagi,” ujar Anna Surti Ariani, Psi., psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia membuka percakapan di sebuah sore. SUKARELAWAN = SEHAT & SEIMBANG Beberapa pakar berpendapat bahwa menjadi sukarelawan adalah salah satu cara yang tepat untuk menemukan talen ta yang Anda miliki namun selama ini tenggelam dalam rutinitas. Melalui kegiatan sosial Anda juga bisa menemukan dan membangun kemampuan atau talenta baru sambil bertemu dengan banyak orang baru. Menurut sebuah penelitian yang di adakan di University of Toronto, Kanada, membuat kontak baru akan membawa Anda ke kehidupan yang lebih sehat dan sukses berkat ide-ide dan jaringan baru yang Anda temukan. Penelitian itu juga
menunjukkan bahwa membantu dan mengembangkan kasih sayang kepada orang lain ternyata bisa meringankan penderitaan diri sendiri. Ini bisa ber makna bahwa tindakan kesukarelawan bisa membantu Anda ‘keluar’ dari kepala Anda sendiri dalam upaya memper l uas perspektif. Bahkan menurut lapor studi di Psychosomatic Medicin, aksi tanpa pamr ih juga bisa melahirkan efek positif terha dap hidup Anda dan bahkan mengalihk an perhatian Anda dari obsesi-obsesi tidak sehat. Selain itu, di antara tuntutan pekerjaan yang menekan menjadi sukarelawan bisa meningkatkan sensasi waktu rehat Anda. Anda pun menjadi lebih rileks dan merasa tidak terlalu stres, demikian penjelasan studi di Psychological Science. Lagi pula dengan kian banyaknya program nirlaba atau aksi sosial yang mendorong Anda untuk bergerak maka metabolisme di dalam tubuh juga akan bekerja lebih baik. Sehingga kualitas kesehatan fisik bisa turut meningkat. Yang menarik, beberapa ahli saraf per-
38 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 38
10/22/2012 12:42:05 PM
nah melakukan sebuah penelitan yang memperlihatkan bahwa bagian yang sama dari otak akan memberi reaksi yang sama kuatnya baik ketika Anda menerima uang maupun saat Anda memberikan uang tersebut ke sebuah organisasi nirlaba! Tentu tak pernah terpikir di benak Anda bagaimana sebuah tindakan tanpa pamrih ini bisa menimbulkan reaksi kimia dalam tubuh yang kemudian berefek pada area di otak yang berkaitan dengan penghargaan, ikatan emosional, dan tujuan hidup Anda. Sebab apabila secara emosional Anda merasa dekat dengan orang lain atau sebuah lingkungan, serta merasa lebih berharga karena bisa melakukan sesuatu, tentu saja kondisi tersebut bisa memperkuat dan merangsang sema ngat Anda untuk melakukannya kembali. Dan saat Anda merasa lebih kuat, lebih berenerjik, dan lebih termotivasi setelah membantu orang lain –bahkan dalam cara yang paling sederhana– Anda secara tidak langsung akan mampu mengatasi stres dengan lebih baik. Tapi layaknya bejana, Anda tentu harus memiliki cukup air sebelum bisa berbagi ke gelas-gelas kecil. Ini artinya Anda harus sudah memiliki sesuatu yang bisa Anda bagikan sebelum melakukan kegiatan sosial. “Entah itu materi, ilmu pengetahuan, waktu, dan lain-lain,” imbuh Anna. Karena itu lah Anda harus mencari keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan diri sendiri dengan kebutuhan untuk berbagi. Jika kedua hal itu tidak seimbang, situasinya justru bisa berbalik. Selain itu, Anda juga harus selalu mensyukuri atas segala hal yang Anda lakukan. “Sebab salah satu nilai penting yang juga perlu Anda sadari adalah mensyukuri apa yang bisa Anda lakukan. Jika Anda hanya mampu mencapai titik tertentu dan belum mampu ke titik berikutnya, bersyukurlah,” tegas Anna. “Karena kenyataannya, memang ada situasi di mana kita berusaha melakukan kebaikan untuk orang lain tapi malah merugikan diri kita. Sampai akhirnya malah menghabiskan apa yang kita punya. Kalau sudah begitu, Anda bisa
seperti orang yang tidak menghargai diri sendiri,” lanjut Anna. TAK ADA UDANG DI BALIK BATU Saat Anda memutuskan untuk melakukan kegiatan sosial, ada satu hal penting lainnya yang harus diterapkan, yakni self-control agar tidak menjadikan kegiatan ini sebagai perilaku ‘memberi untuk mendapatkan sesuatu’. Karena jika itu tujuan menjadi relawan, Anda tidak lagi menjadi pihak yang memberi. “Memang ada individu yang terlibat dalam kegiatan sosial atau menjadi sukarelawan untuk tujuan tertentu. Tapi itu bukan konsep menolong. Menolong orang lain seharusnya tanpa pamrih,” kata Anna. Bahayanya dengan perilaku seperti itu adalah ketika Anda tidak mendapatkan apa yang diinginkan, karena Anda bisa merasa kecewa. Seseorang yang memberi tanpa syarat atau keinginan untuk memperoleh imbalan adalah cerminan individu yang tidak mementingkan diri sendiri. Jika seseorang sudah mampu mencapai level itu, maka dapat dikatakan bahwa dia sudah matang secara psikologis. Coba kaitkan lagi dengan logika bejana di atas. Kalau sudah penuh, bejana tentu tak bisa diisi lagi. Oleh sebab itulah kita harus berbagi agar bisa menerima atau menampung yang baru. Lagipula, seperti kata Anna, hidup bukan hanya melulu soal materi! Pernyataan ini selaras dengan sebuah studi yang dipublikasikan di American Psychological Association. Di sana dinyatakan bahwa orang yang melakukan kegiatan kesukarelaan sosial bisa hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya, asalkan mereka melakukannya untuk membantu orang lain bukan untuk diri sendiri. Lantas, kapan sebaiknya mulai melakukan kegiatan sosial? “Lebih baik jika sejak dini,” ujar Anna. Dan Anda bisa memulainya dari hal sederhana, seperti mengunjungi panti jompo atau panti asuhan, berbagi ilmu dan pengalaman, atau terlibat dalam kegiatan amal atau mengumpulan dana.
“SEBAB SALAH SATU NILAI PENTING YANG JUGA PERLU ANDA SADARI ADALAH MENSYUKURI APA YANG BISA ANDA LAKUKAN. JIKA ANDA HANYA MAMPU MENCAPAI TITIK TERTENTU DAN BELUM MAMPU KE TITIK BERIKUTNYA, BERSYUKURLAH,”
EDISI I / 2012 | 39
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 39
10/22/2012 12:42:05 PM
BUDAYA
40 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 40
10/22/2012 12:42:08 PM
SOLO N THE SPIRIT OF JAVA
MENELUSURI KEINDAHAN BUDAYA DAN KOTA YANG MENJADI INDONESIAN BEST DESTINATION .
Teks: Anton Diaz. Foto: Guntur Triyoga, Sono Adhianto Isworo.
yaman, bersahabat, unik! itu yang selalu saya rasakan jika berkunjung ke Solo. Dikenal sebagai salah satu kota pusat budaya Jawa, Solo seakan tumbuh dengan dua wajah berbeda karakter namun saling bersinergi: masa sekarang dan masa lampau. Sampai detik ini kedua karakter tersebut masih tumbuh selaras dan saling melengkapi. Tidak mengherankan jika saat ini Solo sudah memiliki Techno Park, Bus Batik – Solo Trans, Bus Tingkat Werkudara, Railbus Batara Kresna, hingga beragam mal dan apartemen modern. Semuanya itu bersanding selaras dengan Kampung Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman, Taman Sriwedari, Pasar Antik Windujenar, Pusat Grosir Batik Pasar Klewer, Pasar Gedhe Harjonagoro, Museum Batik Danar h adi, Museum Raditya Pustaka, hingga keber adaan Puro Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan. Dua yang terakhir, sampai sekarang masih dianggap sebagai bukti otentik pusat kekuasaan dan kebudayaan Jawa, karena dua keraton ini memiliki andil sangat besar dalam membentuk karakteristik masyarakat Solo. Kemajuan Solo yang modern tidak berlangsung dalam waktu singkat. Sejak sekitar 10 tahun lalu, Solo mulai bangkit dari keadaan “mati suri” setelah kerusuhan Mei 1998. Sebagai kota pusat budaya, Solo mulai menata kembali cara hidup masyarakatnya yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi, terutama dalam hal yang berhubungan dengan kesenian lokal. Bahkan beberapa tahun belakangan ini, festival tahunan yang berhubungan dengan perayaan tradisional kerakyatan, kesenian tradisional, hingga seni pertunjukan yang digelar di dua keraton Solo, diadakan secara rutin. Kerja keras peme rintah kota yang didukung oleh masyarakatnya akhirnya membuahkan hasil. Kota Solo pun mendapat penghargaan Indonesian Best Destination 2009 di acara Indonesian Tourism Award.
Sebagai pusat budaya Jawa, Solo menjadi salah satu sentra batik terbesar di Indonesia. Dua kampung batik –Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman– yang konon sudah ada sejak zaman Mataram, sampai saat ini kian kreatif dan produktif. Ini masih ditambah lagi dengan produsen batik besar, sep erti Batik Danarhadi, Batik Keris, dan Batik Semar. Perlu diketahui pula bahwa Batik Indonesia, jenis batik yang diciptakan atas permintaan presiden RI, Ir. Soekarno, lahir di kota ini lewat seniman batik besar KRT Hardjonagaro (Go Tik Swan). Rasanya tiada habis-habisnya jika membicarakan batik di kota ini. Sebab batik ibarat jiwa dan sudah semakin berkembang serta beranak pinak di Solo, mulai dari batik cap hingga batik tulis, batik berbahan katun hingga batik sutra, dari batik sodagaran hingga ke batik keraton! Selain batik, Solo juga dikenal sebagai kota yang memiliki banyak kawasan de ngan situs bangunan tua bersejarah. Tidak mengherankan mengingat bahwa kota ini sudah berusia lebih dari 250 tahun. Ten gok saja beragam bangunan ibadah, bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton Kasunanan dan Puro Mangkunagaran, di sini terdapat pula Benteng Vastenburg peninggalan Belanda dan Loji Gandrung yang saat ini digunak an sebagai kediaman Walikota Surakarta. Sebelumnya, bangunan peninggalan masa kolonial tersebut sering digunakan sebagai tempat pesta para pembesar dari Eropa dan bangsawan Jawa. Oleh karena itu, gedung ini dinamai “gandrung”. Selain bangunanbanguan tersebut di atas, masih ada bangunan lainnya. Kabarnya di Solo terdapat lebih dari 60 peninggalan sejarah yang dilindungi oleh pemerintah kota. Solo juga dikenal dengan aneka kuliner tradisional yang khas dan memanjakan lidah. Sebagai informasi, dengan anggaran sebesar apa pun saya dapat menikmati kuliner di kota ini dengan nyaman selama 24 jam. Sebut saja nasi liwet, EDISI I / 2012 | 41
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 41
10/22/2012 12:42:10 PM
BUDAYA
“SELAIN BATIK, SOLO JUGA DIKENAL SEBAGAI KOTA YANG MEMILIKI BANYAK KAWASAN DENGAN SITUS BANGUNAN TUA BERSEJARAH. TIDAK MENGHERANKAN MENGINGAT BAHWA KOTA INI SUDAH BERUSIA LEBIH DARI 250 TAHUN.”
QUEEN ENGLISH
nasi timlo, nasi gudeg, nasi gudeg cakar, pecel ndesa (pecel yang sausnya terbuat dari wijen), cabuk rambak, bestik Solo, selat Solo, bakso Solo, serabi Solo, teng kleng, aneka soto, tongseng, sate buntel, dan sate kere. Ini pun masih dilengkapi dengan aneka camilan, seperti bakpia Balong, roti Mandarijn, roti ganep, intip, aneka keringan dan aneka kerupuk. Yang menarik, hingga saat ini aneka keringan, kue kering, dan kerupuk masih digarap oleh pengrajin rumahan yang dijajakan di berbagai tempat di penjuru kota Solo. Bahkan tak sedikit penganan kering khas Solo bisa dibeli di Jakarta! Sebagai salah satu kota inti kebudayaan Jawa –karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa– Solo melahirkan berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Berbeda dengan daerah Jawa lainnya, Solo memiliki “kekhasan” budaya yang dikenal sebagai langgam Surakarta di berbagai bidang kesenian dan budaya. Di antaranya adalah busana tradisional, gerak dan tarian, pengolahan batik, seni
gamelan, sampai dengan seni tatah kulit (wayang kulit). Sedemikian berkembang dan kayanya kebudayaan Jawa Solo, pada jenis kesenian tertentu –yakni seni tari, seni berpakaian, batik, seni gamelan– dikenal pula dengan gaya Kasunanan dan Mangkunegaran. Salah satu yang saat ini sangat popular dan sedang diperbincangkan khalayak ramai adalah seni tari langendriyan, atau opera Jawa, yang diciptakan oleh Mangkunegara IV. Sekitar dua tahun lalu, seni tari langendriyan dipopulerkan kembali lewat Matah Ati yang disutradarai Atilah Surawijaya –cucu Mangkunegara VII– yang pergelaran perdananya mengalami sukses besar di Esplanade, Singapura. Setelah dua kali menggelar pertunjukan di Jakarta, akhirnya pada 8-10 September lalu, Matah Ati digelar di Solo dengan latar belakang gedung 1874 Kavallerie-Artillerie yang terletak di halaman luar Puro Mangkunegaran. Pergelaran Matah Ati kali ini menampilkan panggung yang ukurannya tiga kali lebih besar, dengan tata cahaya yang spektakular serta jumlah penari mencapai hingga 180 orang. Pertunjukan seni spektakular
Solo sebagai pusat Budaya Jawa, tidak hanya terbukti lewat keberadaan Puro Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan yang dikenal sebagai pusat kelahiran dan perkembangan budaya Jawa. Bahasa yang digunakan masyarakat Solo pun sedikit berbeda den gan bahasa Jawa yang digunakan di kota-kota lain di sekitarnya, seperti Yogya, Magelang, Semarang, Pati, Madiun, dan Kediri. Di kota ini bahasa Jawa yang dipergunakan berdialek Mataraman dengan varian Surakarta. Maksudnya, penggunaan kata-kata krama (bahasa halus –Red.) tidak hanya digunakan dalam bahasa inggil, tetapi meluas sehingga dipakai dalam bahasa sehari-hari. Oleh karena itu Bahasa Jawa “Solo” digunakan sebagai standar bahasa Jawa secara nasional maupun internasional (di Suriname). Jika dianalogikan dengan bahasa Inggris, mungkin Bahasa Jawa “Solo” setara dengan Queen English.
GUNUNGAN
Salah satu cinderamata yang sangat khas Surakarta adalah kerajinan tatah kulit dalam bentuk wayang, gunungan. Di Solo banyak sekali pengrajin yang menjual aneka tokoh wayang kulit dan gunungan yang sudah jadi. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan para artisan tersebut menerima pesanan gunungan yang bisa diselaraskan dengan keinginan pembeli. Gunungan sendiri mengandung filosofi Jawa yang cukup tinggi karena mewakili lima unsur alam, yakni tanah, air, api, angin dan ruang. Pasalnya, semua benda di alam ini merupakan kombinasi dari lima unsur tersebut. Pada saat pagelaran wayang, gunungan dimainkan di awal sebagai perlambang pembentukan alam.
ini merupakan acara penutup konperensi Federation for Asian Culture Promotion 2012 yang berlangsung di Solo. Tentu saja perhelatan ini secara tidak langsung “mendaulat” Solo atau Surakarta sebagai kota budaya yang tahun ini masuk nominasi sebagai New 7 Wonders Cities Area South East Asia & Oceania 2012.
42 | EDISI I / 2012
Sinaya BTpN - FINAL2.indd 42
10/22/2012 12:42:12 PM
CABANG
KANTOR CABANG BTPN SINAYA A. BRANCHES A.1. Sinaya Branch (RFB) BANDUNG KCP BUAH BATU Jl.Buah Batu No.252 A Kav 10 Cicagra, Lengkong, Bandung (022) 7304156 KC DAGO Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Bandung (022) 4206749, 4268100 KCP SETIABUDI Jl. Setiabudi No. 142 Bandung (022) 2034241, 20336893, 2033751 KCP SETRASARI Jl. Surya Sumantri Kav. 10 A, Bandung (022) 2020958, 2000010 DENPASAR KCP TEUKU UMAR Jl. Teuku Umar no 9 Denpasar, (0361) 255238 JAKARTA KCP GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 112 - 112 A. Jakarta Barat (021) 6497545 KCP IDX BUILDING IDX Building Tower 2, Ground Floor G - 05. Jl. Jend.Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta Pusat (021) 5154501/ 03/ 04/ 07 KCP KEBON JERUK INTERCON Komplek Ruko Intercon Plaza Kebon Jeruk, Blok A No.6 Kembangan Jakarta Barat. (021) 5851955 KCP KELAPA GADING Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 7 No. 8-9 Kelapa Gading, Jakarta Utara (021) 45846263,64,65 KCP MANGGA DUA Wisma Eka Jiwa unit RM No. 16 Jl. Mangga Dua, Jakarta Pusat (021) 6257600 KCP PONDOK INDAH Ruko Pondok Indah Plaza I Blok UA No. 64 Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan (021) 75902893
KC PANGLIMA POLIM Jl. Panglima Polim Raya, No. 67 A - B Jakarta Selatan (021) 7234388
KC MEDAN BARU Jl. Ir. H. Juanda No. 20 F, Medan (061) 4539810
KCP PECENONGAN Jl.Pecenongan No.82 B Jakarta Pusat 3800622
KCP ZAINUL ARIFIN Jl.KH.Zainul Arifin No.25, Medan (061)4574022, 4573985, 4574034, 4574051, 4574093, 4513688
KCP PLUIT Kompleks CBD Pluit, Blok S, No. 6 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara (021) 66677043-44 KCP PURI KENCANA Rukan Puri Niaga I, Kompleks Puri Kencana Blok K7/2L Kembangan, Jakarta Barat (021) 5823182 KC RASUNA SAID Cyber 2 Tower, Lt. GF, Jl. H. R. Rasuna Said, Blok X5, No. 13, Jakarta Selatan (021) 30026399 KCP ROXY MAS Kompleks Ruko ITC Roxy Mas, Blok E 1 No. 5 Jakarta Pusat (021) 63865241/42 KCP SUNTER Ruko Sunter Puri Mutiara, Perumahan Puri Mutiara Blok A, No. 72-73 Sunter Jakarta Utara (021) 65310510/11 KCP TAMAN PALEM Taman Palem Lestari, Blok D1 No. 1 E-F Cengkareng, Jakarta Barat (021) 55956513, 5556157, 94 KCP TANAH ABANG Jl.KH Fahrudin 36 blok BB No.1, Tanah Abang Bukit, Jakarta Pusat (021) 31920083/84/85 MAKASSAR KCP WISMA KALLA Wisma Kalla, Lt. 1 unit # 102 Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 8 - 10 Makassar (0411) 872111 MEDAN KCP MEDAN GATOT SUBROTO Jl. Jendral Gatot Subroto, No. 189 D – E Medan (061)4578311, 4579222
PALEMBANG KC CINDE Jl. Kolonel Atmo, No. 581/1119 - 1120 Palembang (0711)357676 PEKANBARU KCP RIAU PEKAN BARU Jl. Riau No. 21 A , Pekanbaru (0761)860392 SEMARANG KC PANDANARAN Jl. Pandanaran No. 23 Semarang (024) 86453203 SURABAYA KCP BUKIT DARMO GOLF Kawasan Office Park Bukit Darmo Golf B2 No. 19, Surabaya (031) 7321843/53/56 KC DARMO Jl. Raya Darmo No. 29, Surabaya (031) 5621172, 5621205 KCP MANYAR KERTOARJO Jl. Manyar Kertoarjo No. 19, Surabaya (031) 5910308, 5910206 KCP PASAR ATUM Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall, Lt. 4, Stand No. C 152 Surabaya (031) 3536289/273/276 TANGERANG KCP BSD Ruko Bidex Blok B No.1, CBD Lot VII Jl.Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang (021) 53164811, 53162811
KCP MEDAN ASIA Jl. Asia No. 95 G, Medan (061) 7324493 - 6
BTPN SINAYA JUGA HADIR MELALUI BTPN SINAYA CENTER DI: AHMAD YANI, BANDUNG (022) 7278900-7278908 BALIKPAPAN (0542) 428100/737807 BANDA ACEH (0651) 26220 BANJARMASIN (0511) 3273416 BOGOR (0251) 8373148/9 CIREBON (0231) 208030/208224/ 205022 INDRAPURA - SURABAYA (031) 3533054-58 KEDIRI (0354) 685990/685991 KERTAJAYA - SURABAYA (031) 5017537 KUDUS (0291) 439286 KUPANG (0380) 8343510/821674
LENGKONG, BANDUNG (022) 4205397 MADIUN (0351) 462974 MAGELANG (0293) 362425 MALANG (0341) 362963 MANADO (0431) 854102/854104/856346 PADANG (0751) 443656 PALANGKARAYA (0536) 3242678/79/80/81/82 PALEMBANG (0711) 361911 PONTIANAK (0561) 748236 PURWOKERTO (0281) 632038 PUTRI HIJAU - MEDAN (061) 4151655
SAMARINDA (0541) 201030 SEMARANG - MT. HARYONO (024) 8454592 SERANG (0254) 203282/203283/203820 SUKABUMI (0266) 213436/218485 SURAKARTA (0271) 719203 TANGERANG (021) 5532082 TASIKMALAYA (0265) 336786 TEGAL (0283) 352963 YOGYAKARTA (0274) 377228
EDISI I / 2012 | 2
COVER Sinaya BTpN.indd 2
10/22/2012 12:25:17 PM
NOVEMBER 2012
NONI PURNOMO
MEMIMPIN DENGAN HATI
COVER Sinaya BTpN.indd 1
10/22/2012 12:25:15 PM