Sinaya #3

Page 1

SEPTEMBER 2013

SINERGI

MEMBERDAYAKAN INDONESIA EDISI III / 2013 | 1



MELANGKAH BERSAMA MENJADI SINAYA

M

JERRY NG

Direktur Utama BTPN

emasuki semester kedua 2013, kondisi perekonomian Indonesia lebih dinamis dan menantang. Selain tekanan pasar keuangan global yang terjadi pada hampir semua negara emerging markets, juga adanya faktor domestik terutama terkait tingginya defisit transaksi berjalan dan inflasi. Namun demikian, volatilitas market yang tinggi tidak mengurangi rasa optimisme kami terhadap pertumbuhan kinerja BTPN. Selama ini BTPN secara konsisten terus mengembangkan bisnis dan program pemberdayaan di segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro & kecil (segmen mass market). Kami mengintegrasikan misi sosial dengan misi bisnis, melalui program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur. Melalui Daya, kami berupaya meningkatkan kapasitas seluruh nasabah mass market dengan memberikan pelatihan pengembangan usaha, serta program kesehatan untuk mendorong pola hidup sehat. Konsistensi kami berlandaskan keyakinan bahwa keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah, sekaligus juga meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN. Buah dari konsistensi kami adalah kinerja BTPN yang prima, yang tercermin melalui beberapa penghargaan yang kami terima. Antara lain: BTPN kembali ditempatkan di peringkat tertinggi dalam “Rating 120 Bank versi Majalah InfoBank 2013� dengan nilai mendekati sempurna, 99.57; Majalah Investor menempatkan BTPN sebagai bank terbaik kategori Bank Umum dengan Aset Rp 25-100 triliun; The Banker Magazine menempatkan BTPN sebagai peringkat 2 dalam Top 10 Banks in Asia Pacific by Return on Assets (ROA), peringkat 6 dalam Top 10 Banks in Asia Pacific by Return on Capital (ROC), sekaligus peringkat 23 dalam Global Table of the Top 25 Banks by ROC in the World, merupakan kebanggaan bagi kami, karena hanya ada satu bank lain asal Indonesia yang masuk di dalam daftar Global Table of the Top 25 Banks by ROC in the World tersebut. Bagi kami, kinerja prima BTPN selama ini merupakan modal yang kuat dalam menghadapi situasi ekonomi yang menantang saat ini. Walaupun tentunya pengaruh perlambatan ekonomi akan tetap ada, namun karena fokus bisnis kami adalah melayani segmen mass market yang tidak membutuhkan layanan perbankan dengan valuta asing, maka kami percaya BTPN akan tetap kuat karena tidak akan secara langsung terkena imbas gejolak pasar. Ke depan, dengan dukungan Anda para nasabah setia, kami akan terus menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi lebih banyak lagi rakyat Indonesia. Selaras dengan upaya pencapaian aspirasi tersebut, kami melihat hadirnya Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebagai salah satu pemegang saham baru sebesar 24,3% sejak Mei 2013 lalu, sebagai bukti nyata tingginya rasa percaya investor dan pasar terhadap model bisnis yang dijalankan BTPN. SMBC adalah salah satu bank terbesar di dunia; per 31 Maret 2013, aset SMBC sebesar 1.416 miliar USD atau setara Rp13.782 triliun (sebagai pembanding, total aset sektor perbankan Indonesia pada periode yang sama adalah sebesar Rp4.314 triliun). Dengan usia lebih dari 130 tahun, SMBC tentunya memiliki pengalaman kuat di bidang perbankan. Dengan bergabungnya SMBC sebagai pemegang saham akan memberikan nilai tambah bagi bisnis BTPN dan mendorong BTPN untuk semakin maju dan terus bertumbuh. Tentu saja, kepercayaan dan dukungan Anda dalam membantu kami menumbuhkan unit bisnis pendanaan ini akan semakin memampukan kami dalam memberdayakan jutaan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, mewakili segenap keluarga besar BTPN, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Anda. Mari kita satukan ritme dan melangkah bersama, untuk menjadi sinar yang memberdayakan sesama. Untuk menjadi Sinaya. Salam hangat, Jerry Ng

EDISI III / 2013 | 3


DAFTAR ISI

24

CHRISTINA LINDAWATI

Totalitasnya bersama batik tulis Lasem telah menghidupinya dan anak-anak sejak berpisah dari sang suami. Tak hanya meneruskan usaha keluarga, usaha batiknya telah kenamaan atas kualitas dan keapikan motifnya.

EDITOR EKSEKUTIF PENASIHAT: Ongki Wanadjati Dana PENANGGUNG JAWAB: Helena

TIM EDITORIAL Arvida Djajanegara Nita Jayasaputra

E-MAIL PROMOSI & IKLAN nita.saputra@btpn.com

DITERBITKAN OLEH Retail Funding Business Division PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Menara Cyber 2, Lantai 23 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta Selatan 12950

BEKERJA SAMA DENGAN

06

PT LIVIMBI MEDIA Roemah Clara, Jl. Hang Lekir X, No. 7 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120, Telp. 021 7234478

MENGGARAP ASA LEWAT GARAM

Beginilah potret aktivitas para petani garam di kawasan Kanci, Jawa Barat setiap kali panen garam tiba.

KONTRIBUTOR

28 08

WASTRA BUMI SRIWIJAYA

Satu lagi kecanggihan teknologi wastra adati Indonesia yang tak terbilang. Kali ini datang dari wilayah Sumatera Selatan sebagai warisan dari kejayaan Sriwijaya. Kini, songket asal Palembang menjelma apik dalam padu-padan adibusana modern.

12

DAYAKAN INDONESIA

Lahir sebagai wadah inspirasi dan kolabora demi mengangkat derajat masyarakat kecil. Guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik, Dayakan Indonesia didukung sejumlah tokoh dan organisasi pemberdaya.

Prof. DR. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti Anton Diaz Hapis Sulaiman Ahmad Yunus S. Ananta Wordschef Amalia Septianingsing (editor bahasa) Adieth Nugraha (desain) Iman Nurjaman (produksi) Rezza Estily (fotografer) Sianny Widyasari (fotografer) Vicky Rachman Derry Afifudin (narasumber) Yanuar Rusdianto (narasumber)

SEPTEMBER 2013

SINERGI

RATIH IBRAHIM

MEMBERDAYAKAN INDONESIA EDISI III / 2013 | 1

Praktisi psikologi kenamaan ini memaparkan perjalanan hidupnya, bagaimana ia jatuh cinta pada psikologi, juga semangatnya memajukan Indonesia melalui pendidikan dan psikologi. 4 | EDISI III / 2013

38

DODOLA: SEGITIGA MUSEUM PERANG DUNIA II

Mari menyinggahi keajaiban panorama alam yang terhampar di kawasan timur Indonesia.

MODEL: William Wongso, Angkie Yudhistia, Dr. Michael Leksodimulyo, dan Ratih Ibrahim FOTOGRAFER: Sianny Widyasari PENGARAH GAYA&MAKE UP: Geraldine Temansja, Mila W. Ariyo BUSANA: Batik Danarhadi


EDISI III / 2013 | 5


POTRET

6 | EDISI III / 2013


MENGGARAP ASA LEWAT GARAM Teks & Foto Rezza Estily

S

eperti inilah aktivitas panen garam oleh para petani garam di kawasan Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Setelah kurang lebih 7 hari, butiran kristal air garam yang dipanasi di bawah terik matahari mulai muncul. Usai dikumpulkan, garam-garam yang dalam karung tersebut dibawa ke tempat lain untuk dibersihkan dan diproses lebih lanjut agar sempurna, sebelum dibeli oleh para tengkulak. Saat panen bisa jadi sebuah berkah luar biasa mengingat proses dalam menghasilkan garam dari air laut ini sepenuhnya bergantung pada alam. Waktu kurang lebih sepekan untuk menjemur air laut tersebut bisa jadi sia-sia bila hujan turun. Para petani ini hanya butuh terik matahari. Dimulai dengan menyiapkan petak tambak agar rata dan bersih. Selanjutnya air laut dialirkan ke pe­ tak-petak yang sudah disiapkan dan dibiarkan menguap dan mengendap terkena sinar matahari secara langsung. Setelah kurang lebih sepekan, tergantung panas cahaya matahari, jumlah air berkurang dan mengering. Bersamaan dengan itu pula kristal garam terbentuk. Di Desa Kanci ini ada ratusan petani garam yang menggantungkan penghidupan­ nya dari mengolah air laut. Meski dihadang beragam tantangan, termasuk harga garam yang tak pernah stabil akibat ulah tengkulak dan iklim yang kini sukar ditebak, para petani garam di Desa Kanci ini tak menyerah de­n gan mata pencariannya itu. Dengan asa dan semangat tak kenal lelah mereka meng­ adoni air laut demi butir-butir kristal garam yang menjelma penghidupan. Di antara pe­ t ak-petak tambak garam itulah mereka tumpahkan asa dan harapan. EDISI III / 2013 | 7


GAYA

WASTRA BUMI SRIWIJAYA SATU LAGI KECANGGIHAN TEKNOLOGI WASTRA ADATI INDONESIA YANG TAK TERBILANG TEKS Anton Diaz FOTO Dok. Chossy Latu dan Dok. CTI

M

egah, mewah, berkilau, dinamis, dengan tampilan­ aneka­ warna cerah. Kesan itulah yang tersirat dari selembar kain songket asal Palembang yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Pendapat serupa dikemukakan Sjamsidar Isa, “Songket Palembang memberi kesan grand, luxurious, opulent,” katanya. “Songket memiliki peran yang sa­n gat penting dalam kehidupan masyarakat Sumatera Selatan. Dalam setiap upacara penting songket pasti 8 | EDISI III / 2013

dilibatkan,” jelasnya lagi. Istilah songket sendiri berasal dari kata ‘sungkit’ yang memiliki makna mengait atau mencungkil sejumput serat benang dan kemudian menyelipkan benang metalik (emas, perak, tembaga). Berbeda dari keterampilan menenun lain yang ada di masyarakat Indonesia sejak jaman neolitik, keahlian membuat kain songket diperkirakan masuk ketika kekaisaran talasokratik (maritim) Sriwijaya memiliki hubungan dengan negara-negara luar, baik secara politis, budaya, maupun

ekonomi. Semisal dengan bangsa India, Cina, Arab, Thailand, Mataram Hindu (dinasti Sanjaya), dan Eropa. Menurut Ali Hanafiah, Kepala Museum Sutan Badaruddin II, Palembang, keterampil­ an menyongket diperkenalkan para pedagang Thailand yang datang ke Palembang pada abad IX. Ada pula pendapat yang me­ ngatakan bahwa keterampilan ini ditransfer­ langsung oleh bangsa India dan Cina, tanpa perantara pedagang Thailand. Hal ini dapat terlihat dari gaya ragam hias dan warna


EDISI EDISIIIIIII/ /2013 2013 || 9


GAYA

Istilah songket sendiri berasal dari kata ‘sungkit’ yang memiliki makna mengait atau mencungkil sejumput serat benang dan kemudian menyelipkan benang metalik (emas, perak, tembaga).

yang ditampilkan pada struktur benang lungsi yang mirip dengan ragam hias India dan Cina. Selain itu, sangatlah jelas bahwa benang emas dan perak berasal dari India, sementara aneka benang sutra yang menjadi dasar kain songket berasal dari Cina. Sama halnya dengan batik, songket Palembang lahir di istana dan ‘dikuasai’ kera­ bat istana dalam hal pembuatannya. Hegemoni songket oleh istana mengalami keter10 | EDISI III / 2013

purukan saat pemerintah Belanda—kala itu VOC sudah bangkrut—berhasil membubarkan Kesultanan Palembang. Sejak itulah keahlian membuat songket menembus tembok istana dan menular pada rakyat biasa. Sejak itu pula lahirlah industri songket (rakyat) yang berkembang hingga saat ini. Awalnya, kain jenis ini masih diproduksi sebatas untuk keperluan upacara adat. Namun, seiring kemajuan sosial dan budaya, songket

telah dilirik para perancang busana untuk dijadikan busana wanita. Awalnya para peran­ cang busana mengalami kendala dalam pengolahan songket. Selain tebal dan kaku, ketidakstabilan kualitas warna, teknik, tenun, dan kerapian selalu muncul kepermukaan sebagai masalah. Masalah-masalah tersebut ditangkap Cita Tenun Indonesia (CTI), perkumpulan para pemerhati, pakar, dan kolektor tenun Indonesia yang sejak didirikan pada 2009 hingga­ kini tak henti melaksanakan pelesta­ r ian, pem­ b inaan, pengembangan, dan pemasa­ r­a n­­ tenun Indonesia. Sejak 2010 CTI terjun ke Desa Muara Penimbung Indralaya, Ogan Ilir, tidak hanya bertujuan memperbaiki hasil tenun yang diproduksi, tetapi juga memperbaiki harkat kehidupan masyarakat di desa tersebut secara tidak langsung. Dalam setiap kegiatannya, CTI selalu menghadirkan para pakar di bidangnya, semisal pakar tekstil, pewarnaan, pemasaran, produksi, termasuk para perancang tekstil,


LIMAR, TAK KALAH CANTIK

Selain songket, masyarakat Sumatera Selatan memiliki wastra adati lain yang tak kalah cantik. Mereka menyebutnya ‘limar’. Kedua kain ini mirip dari penampilan karena memiliki ragam hias yang dibuat dengan teknik sungkit menggunakan benang metalik. Bedanya, pada bagian tertentu—terutama pada badan kain—terdapat corak yang dibuat dengan teknik ikat, yang kemudian disungkit dengan benang emas, perak, atau tembaga. Selain ragam hias khas Sumatera Selatan, sering juga ditemukan aneka corak dari budaya luar—terutama Jawa—dalam bentuk ragam hias ceplok, lar, atau flora.

VERTIKAL VS HORISONTAL

Kain songket merupakan salah satu kekayaan wastra adati Indonesia yang penyebarannya cukup luas. Ditemukan di seluruh Sumatera, sebagian Kalimantan, Bali, dan Lombok. Ulos dari Sumatera Utara merupakan salah satu wastra adati dari Batak dan Tapanuli yang juga menggunakan teknik songket. Perbedaannya terletak pada penempatan ragam hias dan penggunaan benang. Jika songket menempatkan ragam hias secara horisontal, Ulos menempatkannya secara vertikal. Selain itu, Ulos terkena lebih tribal karena jarang menggunakan benang metalik, sementara songket umumnya menggunakan benang metalik sehingga terlihat lebih mewah.

NAMA SESUAI RAGAM HIAS

busana, dan interior. Pada tahap pertama CTI bekerja sama dengan Chossy Latu yang berhasil menciptakan aneka busana yang memukau penikmat mode di tanah air, bahkan sempat diperagakan di Dubai dan Mumbai. “Awalnya kami—saya dan CTI—hanya melakukan perbaikan kualitas kain. Setelah melakukan pendekatan dengan para perajin­ baru mereka diajak untuk menggunakan benang yang berbeda dan mencelup benang­ sesuai warna yang dikehendaki,” kata pe­ rancang busana yang pernah berkola­b orasi dengan almarhum Iwan Tirta. Tentu saja didampingi oleh pakar tenun dan pakar celup. Selama ini, para perajin membeli benang yang sudah diwarnai di sentra benang di Palembang. Selama itu pula hanya terima jadi dan menggunakan benang yang ada. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan mereka tentang teknik pencelupan warna. Masalah ini ditangkap pula CTI sehingga bersama dengan Chossy Latu, para

perajin tersebut diberi pengetahuan mengenai cara mewarnai yang benar. Dengan penambahan pengetahuan dan keterampilan ini songket yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang lebih baik, tapi dengan harga yang masuk akal karena di­ kerjakan secara efisien. “Setelah itu diada­k an penyesuaian-penyesuaian, seperti meng­ gan­ti benang metalik dengan benang biasa, atau mengubah warna dasar menjadi warna yang saya kehendaki,” tambah Chossy. Terakhir, Chossy juga pernah mencoba menampilkan songket Palembang dengan warna hitam dan putih. Lewat tangan Chossy, yang bekerjasama dengan CTI, kain songket Palembang terlihat modern, kekinian, tanpa kehilangan kesan mewah, dan megah. Sambil tetap mengusung ‘kepalembangannya’. Songket menjelma menjadi aneka dress, blazer, cardigan, juga gaun panjang tampil cantik dan elegan.

Songket Palembang sering diberi nama sesuai ragam hias yang ditampilkan seperti: Songket Lepus Berakam, Songket Lepus Rakam Bungo Pacar, Songket Lepus Nago Bersarang, Songket Tawur Kembang Cempuk Cantik Manis, Songket Bungo Jatuh, Songket Tawur Tajung Rumpak, Songket Lepus Nampan Perak, Songket Tawur Bungo Cempuk Tampuk Manggis, Songket Tawur Limar Bintang, atau Songket Lepus Bungo Jatuh.

MAKIN BANYAK PESANAN

Setelah lebih dari tiga tahun mendapat binaan dari Cita Tenun Indonesia, para perajin tenun di Desa Muara Penimbung Indralaya, Ogan Ilir, mulai memetik buahnya. Galeri songket yang bebentuk rumah panggung seakan tak berhenti dikunjungi para penikmat songket. “Yang jelas mutu songket di desa ini bagus, dan harganya sangat reasonable,” ujar salah satu pembeli yang tidak mau disebut identitasnya. Ia sempat memborong 10 lembar kain songket. Menurut Meky Songket, pemilik galeri, saat ini peminat songket naik jumlahnya, karena songket tidak lagi kaku, tidak panas, sehingga dapat dikenakan sebagai pakaian keseharian untuk acara resmi. Demikian pula aku Rohiba, pemilik galeri Rohiba. “Untuk kain songket bermutu baik saya jual Rp1,5 juta sampai dengan Rp3 juta per potong,” ungkap Robiha. “Ini sudah untung karena sudah dipotong ongkos produksi dan ongkos kerja. Kalau dulu pasti jauh lebih mahal, karena banyak perajin yang memiliki kinerja yang tidak efisien. Alhasil ongkos produksi dan ongkos kerja pun jadi lebih besar,” katanya lagi.

EDISI III / 2013 | 11


DIRI

M

udah mendeskripsikan sosok perempuan psikolog ini. Petikan keterangan di profil akun twitter-nya, ia memperkenalkan diri: “… Enjoy meeting good people & ngobrol.” Dari situ saja Anda sudah bisa menyimpulkan pribadi pemilik nama lengkap Ratih Andjani Ibramin ini. Menemuinya menjadi pengalaman mengesankan. Coba sentil ibu yang doyan tampil berpotongan rambut ‘bondol’ ini dengan perta­ nya­a n, “kenapa psikologi?” maka tiba-tiba saja Anda akan tenggelam dalam dialog satu arah nan panjang.

RATIH IBRAHIM

TAK BERHENTI JATUH CINTA “SAYA ADALAH ORANG YANG CELEBRATE LIFE. SEMUA YANG DATANG PADA SAYA ADALAH BERKAT. IBU SAYA BERDOA SUPAYA HOBI SAYA MENJADI REZEKI SAYA, DAN ITU TERWUJUD. TUHAN BAIK SEKALI. SAYA TIDAK PERNAH BOSAN.” TEKS Hapis Sulaiman FOTO Sianny Widyasari

12 | EDISI III / 2013

Kenapa memilih psikologi? Semuanya dilandasi kegemarannya ‘ngoceh’. Ia tak sungkan meng­ akui itu. “Hobi saya adalah ngobrol, tentang macam-macam. Semasa di bangku kuliah tingkat 3, kesukaan saya bertambah: ngobrol dan baca. Baca bermacam-macam buku,” ungkapnya. Selesai kuliah Ratih pernah bekerja mengamalkan ilmunya menjadi konselor di sebuah sekolah menengah. “Selalu ada hal baru yang saya pelajari. Itu yang membuat saya mencintai ilmu dan pekerjaan ini. Bertemu banyak orang saya belajar banyak hal. Belajar tentang kehidupan. Ada banyak wisdom yang saya dapat,” jelasnya. Di lembaga konsultasi yang dibangunnya pada 2003 silam, Personal Growth, pemegang strata akademi MM Psychologist ini menjalankan sejumlah program pelayanan, semisal counseling center untuk layanan psikologi individu dan development center yang banyak bekerjasama dengan institusi pendidikan. Khusus mengenai deve­ lopment center, Ratih banyak membantu berbagai tingkatan sekolah mengembangkan program pengayaan bagi siswa, guru, termasuk orang tua siswa. Kerja program ini mencakup nasional dan memanfaatkan social media. Dengan kecintaan dan kiprah selama ini mengauli perannya sebagai praktisi psikologi membawa Ratih pada ‘popularitas’. Ia kerap tampil di publik. Tenaganya digunakan di berbagai instusi. Ini adalah karunia sekaligus call-nya. Sebagai konsekuensi atas ‘panggilan jiwa’ itu Ratih merasa harus meningkatkan kualitas dan kapasitas diri. Jadi, ia pun tak henti belajar. “Sampai setua ini saya masih suka ikut seminar dan pelatihan psikologi. Makanya banyak yang suka heran,” ung­ kapnya penuh ekspresi. “Makin lama saya makin jatuh cinta dengan ilmu saya. Inilah my life, my calling, sekaligus kendaraan saya untuk touch people,” tambahnya. Menjadi praktisi psikologi nyatanya memberikan banyak peng­ alam­a n bagi Ratih. Ia pernah takut dengan kliennya sendiri, utama­ nya pada klien dengan kasus kejiwaan dengan keinginan bunuh diri. “Ada klien yang menjengkelkan saya, yaitu klien dengan masalah drug abuse dan drug addict,” papar ibu berzodiak Aquarius ini. Social Media dan Musuh Nah, menyoal social media, Ratih melalui akunnya, kerap terlihat begitu lugas ‘berkicau’. Alhasil, banyak yang suka, banyak pula yang tidak menyukai statement-nya. “Sudah saya perhitungkan baik-buruknya untuk saya,” jelasnya. Menyoal orang suka-tidak suka, Ratih menganggap sebagai the true colour of me. “Niat saya baik, saya pilih kata-kata yang sederhana dan to the point. Saat saya yakin dengan apa yang saya lakukan, saya akan sangat tegas. Kalau ada orang yang tidak suka ya itu hak mereka,” tambahnya. Lagi pula menurut-


nya tujuannya ‘berkicau’ di social media bukan untuk meng-entertain atau supaya terlihat pintar. Kopi, masak, dan ngepel Banyak hal unik mengenal ibu dua anak ini yang penggemar kopi hitam. Soal memasak, misalnya. “Saya masak, lho! Pagi saya masak untuk sarapan anak-anak. Gampang, kok,” papar Ratih. Begitu juga pekerjaan rumah, Ratih masih menyempatkan diri untuk berberes rumah dan mencuci piring juga baju. Tapi, ada satu hal yang tidak ia suka, ngepel. “Satu-satunya yang tidak saya suka adalah ngepel. Makanya saya mengerahkan dua anak laki-laki saya untuk membantu pekerjaan rumah,” akunya jujur. Alasan Ratih adalah demi menyiapkan mereka untuk mandiri. Psikologi, BTPN, dan Indonesia “Saya mencintai Indonesia. Kapasitas saya sebagai independent woman and psychologist. Nah, yang saya lakukan adalah berkontribusi dalam membangun healthy and educated society melalui layan­ an psikologi dan edukasi,” ungkapnya. Itulah cita-cita terbesarnya bersama keilmuannya. Ratih mengakui bahwa dari kecintaan yang luar biasa terhadap negeri ini mendorongnya mempelajari banyak hal tentang negeri ini, sejarah, dan lain-lain. Baginya ini adalah negeri yang kaya ini memi-

KEGIATAN SABAHAT DAYA ADALAH APLIKASI DARI SEMUA OMONGAN BAGUS TADI. KITA MAU MEMBANGUN BANGSA, HARUS SEGERA BERBUAT. WADAHNYA BANYAK DAN SAHABAT DAYA ADALAH SALAH SATUNYA. JADI LET’S DO IT DAN JUST DO IT! liki banyak challenge. “Saya tidak bilang masalah! Tantangan terbesar ada pada manusianya. Kalau manusia ini bisa bersama-sama, punya impian dan passion yang sama untuk membangun kualitas diri dan bangsa, tentu akan indah sekali. Itu impian ideal saya,” tegasnya. “Saya percaya untuk membangun bangsa kita harus memulainya dengan pendidikan,” tambah ibu penggiat ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini ini. Berkolaborasi dengan BTPN baginya adalah sesuatu yang memungkinkan impiannya terwujud. “Sesuai dengan spirit Sinaya, apa yang saya lakukan adalah membantu masyarakat untuk berkembang dan percaya diri. Seperti melempat batu ke air, yang saya berikan meski sedikit bisa menjadi gaung yang bersambut, membikin riak dan akhirnya menjadi ombak besar yang akan membantu bangsa ini,” pungkasnya. Menyoal misinya berkolaborasi dengan BTPN, berlokasi di BTPN Mitra Usaha Rakyat Cabang Blok A, Kebayoran Baru, pada 12 Juli 2013 silam, Ratih Ibrahim meluangkan waktu untuk berbagi. Bukan layanan psikologi seperti biasanya. Hari itu, ia menjadi relawan Sahabat Daya dan berbagi tentang kewirausahaan kepada beberapa nasabah MUR yang hadir, yang umumnya adalah pelaku usaha kecil, semisal penjaja pulsa, soto, penyewaan game konsol, juga kelontong. Dalam suasana akrab, Ratih Ibrahim menyampaikan modul materi bertemakan “Inspirasi Sukses – Mengembangkan Usaha”. Selain kiat-kiat dan pengalaman kewirausahaan, Ratih mengayakan presentasinya dengan motivasi dari sudut pandang psikologi. Hadir menjadi relawan Sahabat Daya sore itu nyatanya menjadi pengalaman unik bagi orang sekaliber Ratih Ibrahim. “Saya sangat berterima kasih telah dilibatkan dalam program Sahabat Daya. Saya sempat ‘jiper’ dengan kapasitas kewiraan dan pengalaman saya di bidang ini,” paparnya usai diskusi. Dalam persiapannya Ratih bahkan melakukan latihan simulasi guna mempersiapkan diri. “Tantangan saya saat bertemu orang-orang seperti ini kita membutuhkan se­ suatu yang riil, praktis, dan mudah diaplikasikan,” jelasnya. Ratih mengungkapkan bahwa Sahabat Daya adalah aplikasi nyata. “Saat kita bicara keprihatinan pada bangsa ini, kerap kali kita bicara dan hasilnya berhenti di level wacana. Kegiatan Sabahat Daya adalah aplikasi dari semua omongan bagus tadi. Kita mau memba­ ngun bangsa, harus segera berbuat. Wadahnya banyak dan Sahabat Daya adalah salah satunya. Jadi let’s do it dan just do it!” tutupnya. EDISI III / 2013 | 13


DIRI

ANGKIE YUDISTIA

SI GADIS BERHATI MALAIKAT TEKS Vicky Rachman FOTO Sianny Widyasari

“SAYA PASTI SUDAH BERHENTI SEANDAINYA SAYA TIDAK MENGINGAT ORANG DISABILITAS YANG ADA DI BELAKANG. MAKANYA SAYA TIDAK MAU MENYERAH.”

A

ngkie Yudistia, pendiri dan CEO Thisable Enterprise, adalah malaikat bagi penyandang difabel (difable/different ability people) atau kata lainnya disabilitas. Gadis berparas menawan ini konsisten memperjuangkan kaum disabilitas untuk bisa bekerja di sektor formal, atau setidaknya diberi peluang untuk unjuk gigi di ruang publik. Padahal, kemampuan fisik Angkie juga terbatas. Dara tinggi semampai ini divonis dokter menjadi tunarungu sejak umur 10 tahun lantaran dipicu antiobiotik yang dikonsumsinya. Meski begitu, Angkie pantang menyerah memperjuangkan kaum disabilitas. Disable vs Thisable Bagi Angkie, populasi disabilitas di Indonesia yang kurang lebih ada 10 juta jiwa ibarat harta karun. Potensial sebagai sumber daya manusia yang andal. Menurutnya, kete­ rampilan penyandang disabilitas tak kalah dengan orang-orang non-disabilitas. 14 | EDISI III / 2013

Dara yang lihai membaca gerak bibir lawan bicaranya ini pun tergerak untuk memberdayakan para penyandang disabilitas di seantero negeri ini. Pada 2011, Angkie mendirikan Thisable Enterprise. Tujuannya agar kaum disabilitas tidak termajinalkan serta bisa memberdayakan diri di lingkup yang lebih luas, khususnya sektor formal. Sejak saat itu Angkie lebih giat menyisingkan lengan bajunya agar perusahaan tidak diskriminatif terhadap disabilitas. “Keba­ nyakan perusahaan sulit menerima disabilitas, dan para disabilitas itu tidak semuanya bisa bekerja,” ucap finalis Abang None perwakilan Jakarta Barat pada 2008. Dia wara-wiri melobi petinggi perusahaan atau institusi untuk mewujudkan impiannya. Tapi, ini bukan pekerjaan semudah membalikkan telapak tangan. Proposalnya kerap ditolak lantaran disabilitas masih dipandang sebelah mata. Dalam menggerakkan roda Thisable Enterprise ini juga bukan tanpa kendala. Meski tidak merincinya, ma-

MICRO ENTERPRISE DILAKUKAN DENGAN MENGEMBANGKAN UKM DISABILITAS DENGAN TUJUAN MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN. “MISALNYA, MENGAJARKAN PEMASARAN KERAJINAN TANGAN BUATAN DISABILITAS. MEREKA DIBERI PENDIDIKAN UNTUK MENGGARAP PASAR AGAR MANDIRI,”


sejak 6 bulan terakhir dan jadwalnya selama 2 kali dalam seminggu,” ungkapnya.

salah yang dirasakan Angkie ada kalanya membuat patah semangat. Air mata pun kerap meleleh di pipi perempuan kelahiran Medan, 5 Juni 1987 itu. “Saya sempat putus asa. Rasanya saya ingin berhenti untuk meneruskannya,” kenang peraih master komunikasi pemasaran dari London School Public of Relations, Jakarta. “Saya pasti sudah berhenti seandainya saya tidak mengingat orang disabilitas yang ada di belakang. Saya tidak mau menyerah. Modalnya adalah networking dan integritas,” demikian ia menyemangati diri. Angkie tak putus asa. Pelan tapi pasti, gagasannya dilirik sejumlah petinggi korporasi. Gayung pun bersambut. Angkie ­ingat pada 2012 ia mulai mendapatkan klien. Setidaknya, kini sejumlah BUMN dan perusahaan swasta sudah menjalin kemitraan stra­ tegis dengan Thisable Enterprise. Kini, publik mencatat kisah Angkie yang memperjuangkan serta memberdayakan kaum disabilitas. Dia pun acapkali diundang sebagai pembicara dalam acara bertema disabilitas. Jadwal Angkie pun menjelma padat. Meski tidak selalu di kantor, sedikitnya 12 jam sehari dilakoni penulis buku Perempuan Tunarungu Menembus Batas ini untuk bekerja, rapat dan melakukan pendekatan ke semua stakeholder untuk menjembatani penyandang disabilitas ke masyarakat, baik melalui media massa atau kampanye publik. Meski sibuk, Angkie masih sempat meluangkan waktu berlatih kebugaran yang juga hobinya. Dulu ia sempat menyukai fitness. Tapi, fitness dianggapnya kurang membuat berkeringat. “Akhirnya saya beralih menda­ lami Muay Thai. Saya menekuni olahraga ini

Bisnis dan CSR Mengenai Thisable Enterprise, Angkie menjelaskan bahwa institusi yang dibangun­ nya ini adalah social business for society profile. “Unsur bisnis tetap ada, tapi keuntung­ an yang didapatkan bisnis itu tetap untuk masyarakat. Kami adalah profesional, purely bisnis. Namun, kami juga ingin memadukan antara sosial dan ekonomi berjalan beriring­ an,” papar dara ini. Di dalam Thisable Enterprise dijalankan­ beragam program aktivitas, mulai dari integrated CSR, micro enterprise, hingga learning center. Angkie menjelaskan bahwa integrated corporate social responsibilities dilakukan dengan memasukkan kegiatan yang diajukan klien. “Kegiatan CSR yang sering kita kerjakan di antaranya bersama BUMN,” singkatnya. Sementara itu, micro enterprise dilakukan dengan mengembangkan UKM disabilitas dengan tujuan mengembangkan kewirausahaan. “Misalnya, mengajarkan pemasaran kerajinan tangan buatan disabilitas. Mereka diberi pendidikan untuk menggarap pasar agar mandiri,” jelasnya. Program lainnya yang diselenggarakan Thisable Enterprise adalah learning center yang dijalankan dengan berkolaborasi bersama salah satu universitas swasta di Jakarta. “Kami memberikan beasiswa untuk anakanak penyandang disabiltas di jurusan komunikasi. Saat ini kami mencari waktu untuk membuka kelas bagi gelombang pertama,” ungkapnya. Mengenai program beasiswa tersebut, Angkie menjelaskan bahwa sampai saat ini ia menargetkan dua orang saja untuk Jabodetabek. Dalam perekrutan calon penerima beasiswa tersebut, Angkie bersama Thisable Enterprise bekerja sama dengan sejumlah komunitas. “Komunitas itulah yang akan menyodorkan nama kandidatnya. Jadi kita tidak bekerja sendirian. Program ini didesain sebagai program jangka panjang,” paparnya. Angkie melalui Thisable Enterprise ingin mengedukasi para disabilitas agar mereka mampu bersaing. Setelah tahapan edukasi, selanjutnya memasuki tahap implementasi. Tahapan ini sesuai dengan UU Nomor 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, yang mewajibkan perusahaan menerima pegawai disibilitas minimal sebesar 1% dari total jumlah karyawannya. Undang-undang ini sejatinya sudah jelas sebagai acuan. Sayangnya, menurut Ang-

kie perusahaan-perusahaan masih bingung mengimplementasikannya. “Oleh karena itu, kita bersama-sama mengimplementasikannya selama 1 tahun. Jadi, kita tidak hanya merekrut calon karyawan, melainkan memberikan pelatihan untuk disabilitas dan per­ usahaannya. Kita harus mengubah pandang­ an bahwa semua karyawan itu sama, sesuai SOP-nya,” jelasnya. Dalam pelaksanaannya, Thisable Enterprise mengajukan kandidat­ untuk perusahaan yang membutuhkan karya­ w an disabilitas. Prosesnya tentu melalui tahapan assessment, sesuai kebutuhan perusahaan. Festival: One Together Selain tiga program tadi, Thisable Enterprise juga mengadakan Thisable Festival. Pertama kali Thisable Festival digelar di mal FX Jakarta pada 30 Juni 2013 silam yang meng­u sung tema “when we become one”, yakni people thisable dan non disable become one together. Angkie bangga bahwa kegiatan yang programkannya itu meraih banyak simpati dari masyarakat. “Pengunjung yang datang banyak sekali dan mengapresiasi acara kami itu. Kita mau menjadikan acara ini menjadi kegiatan tahunan,” jelasnya. Melalui festival ini, Angkie bersama Thisable Enterprise ­ingin mengajak teman-teman disabilitas keluar untuk menunjukkan kemampuannya serta bersosialisasi dengan rekan-rekan lainnya.

“KEBANYAKAN PERUSAHAAN SULIT MENERIMA DISABILITAS, DAN PARA DISABILITAS ITU TIDAK SEMUANYA BISA BEKERJA,”

EDISI III / 2013 | 15


KEUANGAN

EKONOMI INDONESIA EKONOMI DUNIA

TEKS Hapis Sulaiman FOTO Dok. Istimewa NARASUMBER Prof. DR. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

A SEBAGAI BAGIAN DARI DUNIA, DINAMIKA PEREKONOMIAN INDONESIA JUGA DIPENGARUHI OLEH DINAMIKA EKONOMI DUNIA.

16 | EDISI III / 2013

da baiknya untuk tidak menggampangkan analisis perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara terpisah dari Asia dan Dunia. Perekonomian Indonesia yang sudah sedemikian terbuka membuat kita tidak bisa menganalisis pertumbuhan ekonomi kita hanya dari sisi dari dalam, tapi juga harus dari sisi luar. Dari sisi luar, IMF dan Bank Dunia sudah menurunkan prediksi mengenai prakiraan mengenai hasil pertumbuhan ekonomi dunia dan ekonomi Asia. Ini pertama kali terjadi dengan sangat serius di Asia. Selama ini Asia selalu menjadi daerah yang terpisah dari dina­ mika perekonomian dunia, apalagi ketika terjadi krisis ekonomi global dan Amerika Serikat yang tidak pernah bangkit lagi. Melihat keadaan ini jelas berbeda sekali dengan optimisme di awal tahun. Sekarang kita mulai terbawa kecenderungan perekonomian dunia. China sebagai kekuat­an ekonomi nomor wahid di Asia dan nomor dua di dunia mulai terkena dampak krisis ekonomi di Amerika dan Ero­ pa. Jadi ketika IMF dan Bank Dunia mengatakan bahwa laju pertumbuhan dunia menurun, kita harus memahami dan waspada. Kondisi Amerika Serikat masih belum pulih pasca-krisis. Laju pertumbuhan ekonomi China juga menurun ditambah de­n gan konflik eksternal de­ngan Korea Selatan dan lain-lain. Karena itulah situasi dan dina­

mika ekonomi juga politik yang terjadi di dunia, sedikitbanyaknya juga memberi dampak pada Indonesia. Ke dua, dari sisi dalam negeri Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi kita relatif terkendali. Utamanya dari sektor ekspor non-migas. Sayangnya, kita agak kerepo­ t­an di bidang industri manufaktur. Jangankan di Indonesia, China­ dan Jepang telah mengeluhkan penurunan produksi. Bisnis ekspor komoditi juga mulai mengkhawa­ tirkan. Kan­dungan gas alam, minyak bumi, dan batu bara Indonesia kian menipis. Di sisi lain lain juga persaingan dengan negara lain, utamanya kehadiran Amerika Serikat sebagai pengekspor gas. Qatar dan Australia juga terkena dampaknya karena gas pasokan Amerika Serikat diminati lantaran lebih murah. Dengan ini semua, kita perlu sadar bahwa peroleh­ an kita dari komoditi migas tidak akan sebesar seperti


di awal tahun ini. Makanya akan sulit sepertinya bila kita mengharapkan ekspor jadi penggerak pertumbuh­ an ekonomi Indonesia. Sangat disayangkan, sebagai pengekspor terbesar cokelat, kopi, karet, dan lain-lainnya, Indonesia hanya bertindak sebagai price taker. Kita tidak bisa menentukan harga. Kini yang perlu dimaksimalkan adalah peningkat­ an di sektor industri konsumsi dan jasa dalam negeri. Sektor inilah yang memungkinkan bertumbuhnya laju pertumbuh­an ekonomi kita, bukan karena ekspor atau investasi. Sektor investasi sendiri belum mencapai hasil yang maksimal sebab investasi yang besar di Indonesia harus didukung oleh tiga faktor, yaitu properti, prasarana, dan sarana. Ketiga hal ini masih kerap menjadi kesulitan yang dihadapi investor swasta. Dengan gambaran situasi se­p erti semua tadi, nampaknya memang kita harus agak konservatif dalam memperhitungkan laju pertumbuh­a n ekonomi Indonesia dalam sisa kurun waktu 2013 ini. Tidak bisa lagi seperti awal tahun. Dampak kenaikan harga BBM dan fluktuasi dolar terhadap rupiah juga harus diperhitungkan. Situasi yang jauh berbeda justru ada pada ekonomi menengah ke bawah, peluang­n ya tetap aman. Tak heran bila banyak institusi perbankan yang mulai andil bermain di sektor ini, seperti yang BTPN lakukan selama ini. Meski kecil, aktivitas perekonomian mereka tertap berjalan. Kebutuhan dan operasional merekapun tidak banyak dan tidak rumit layak­n ya perusahaan besar. MENERAWANG 2014 Situasi perekonomian Indonesia pada 2014 mendatang bisa diramalkan prospektif. Kegairahan situasi politik pada 2014 sebagai dampak gelaran pesta demokrasi dan pemilihan pemimpin negeri ini juga akan mendorong perubahan perilaku ekonomi Indonesia. Masuknya investor-investor dari luar menjadi angin segar dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 nanti. Saya melihat pasca 2014 pengaruh dari generasi muda di dalam kegiatan ekonomi akan lebih hebat dan berarti serius, sebab semuanya akan dinamis. Investor pun masih tertarik ke Indonesia. Kita menempati pe­ ringkat ke-4 di dunia untuk diminati investor. Sayangnya, kendala bagi para investor untuk masuk ke Indonesia seringkali adalah sarana dan prasarana. Makanya perlu diperbaiki dan dilengkapi. BTPN DAN PELUANG MASS MARKET Menyoal BTPN dan peluang usaha di mass market pada 2014 kita tetap optimis de­n gan strategi bisnis yang sudah kita jalankan selama ini. Kunci suksesnya adalah memperluas cakupan bisnis dan pemberdayaan di kotakota kedua. Kapasitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan. Mengenai bentuk usahanya sendiri seha-

rusnya tidak dikhawa­tirkan sebab di Indonesia masih ba­ nyak sekali yang bisa dibuat dan dilakukan. Untuk mengayomi mass market (pelaku usaha mikro & kecil, Purna Bakti, dan komunitas pra-sejahtera produktif) kuncinya adalah kecepatan pelayanan. Misal­n ya, untuk peng­u rusan kredit modal usaha sebaiknya harus cepat. Apa yang dilakukan BTPN dengan kecepatan dan ketepatan layanannya di Mitra Usaha Rakyat, Tunas Usaha Rakyat, juga Purna Bakti sudah tepat. Dengan kecepatan, ketepatan, dan kepercayaan itulah performa kinerja BTPN akan terus meningkat. Dengan visi-misi bisnis dan sosialnya, BTPN sudah berada di jalur yang tepat. Mass market adalah pangsa yang sangat potensial. Peran dan aktivitas ekonomi dalam skala mikro, kecil, dan menengah telah memberi andil besar dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi nasio­n al kita. Di saat bisnis-bisnis besar ambruk terpapar dampak krisis ekonomi global di Amerika atau Eropa, usaha-usaha di level kecil dan mene­n gah ini tetap stabil. Saya juga memahami kenapa kita ber­ usaha supaya cabang-cabang BTPN lebih dekat ke pa­ sar, sebab di sanalah perputaran uang dari bisnis ritel mikro mengalir deras. Kelompok masyarakat golongan menengah di Indonesia pun terus bertambah terutama di kota-kota besar. De­n gan ini semua, yang perlu dilakukan oleh BTPN adalah tetap konsisten dengan strategi usaha yang dijalankan.

SANGAT DISAYANGKAN, SEBAGAI PENGEKSPOR TERBESAR COKELAT, KOPI, KARET, DAN LAIN-LAINNYA, INDONESIA HANYA BERTINDAK SEBAGAI PRICE TAKER. KITA TIDAK BISA MENENTUKAN HARGA.

PROF. DR. DORODJATUN KUNTJORO-JAKTI KOMISARIS UTAMA (INDEPENDEN) PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN), TBK. Bergabung sebagai Komisaris Utama (Independen) di BTPN sejak tahun 2006. Saat ini ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi. Sebelum berkarier di bank, Dorodjatun menduduki berbagai posisi senior di bidang ekonomi dan finansial, termasuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI (2001-2004), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (19982001), dan sebagai dosen sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam perjalanan kariernya, Dorodjatun seringkali bertugas menangani bidang-bidang yang membutuhkan keahlian khusus. Ia aktif berperan serta memerangi kemiskinan dengan fokus utama pada kaum miskin perkotaan sejak 1970-an. Dengan latar belakang akademis dan risetnya yang kuat, Dorodjatun juga aktif berkontribusi kepada masyarakat, khususnya memberikan inspirasi kepada para pegawai BTPN. Dorodjatun meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1964), Master of Arts bidang Financial Administration dan Ph.D. dengan spesialisasi Ekonomi-Politik dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat (1980). Dorodjatun juga dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ilmu Manajemen dari Universiti Teknologi Malaysia.

EDISI III / 2013 | 17


KINERJA

B

erkat konsistensi dan fokus dalam melayani dan memberdayakan segmen mass market, berupa purnabrakti, usaha mikro&kecil, serta masyarakat pra-sejahtera produktif, melalui Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2013 yang dipu­b likasi kan pada 23 Juli 2013, BTPN berhasil melanjutkan catatan kinerja positif. Ini menunjukkan kemampuan kita untuk bertransformasi dari ‘good bank’ menuju ‘great bank’.

KINERJA KEUANGAN BTPN SEMESTER PERTAMA 2013

I. SECARA KONSISTEN TUMBUH MELEBIHI RATA-RATA INDUSTRI

BERBEKAL INOVASI BERKELANJUTAN DALAM LAYANAN PERBANKAN UNTUK MASS MARKET MEMAMPUKAN BISNIS BTPN BERTUMBUH MELAMPAUI RATARATA INDUSTRI. Dalam kurun waktu 6 bulan dalam semester pertama tahun ini penyalu­r an kredit BTPN mencapai Rp43,6 triliun, meningkat 12% dari total tahun 2012 (Rp38,8 triliun). Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata industri yang hanya naik 9%, mencapai total Rp2,9 triliun dalam kurun 6 bulan. Dengan hasil ini berarti BTPN mampu meningkatkan jumlah penyaluran kredit, yang tumbuh 27% (yoy). Sepanjang semester pertama ini, pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 6% dari jumlah keseluruhan pada akhir tahun 2012 yang mencapai Rp45.1 triliun. Ini berarti pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 19% (yoy) menjadi Rp47,7 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih baik daripada DPK industri rata-rata yang hanya 5%.

INDUSTRI LOANS

DEPOSITS IDR tio

IDR tio

9%

CAGR 23%

1,438

1,766

2,200

2009

2010

2011

5%

CAGR 18%

2,708

2,959

2012

6M ‘13

1,973 2009

2,339

2,785

2010

2011

3,225

3,374

2012

6M ‘13

BTPN LOANS

DEPOSITS IDR bio

IDR bio

12% CAGR 35%

15,723

23,328

30,310

2010

2011

2009

6%

CAGR 35%

38,844

43,629

2012

6M ‘13

18,515 2009

25,526

35,618

2010

2011

45,073

47,748

2012

6M ‘13

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Bank Indonesia (Juni 2013)

2. BANK SKALA MENENGAH ASSETS IDR tio

#15*

SEBAGAI BANK SKALA MENENGAH, NILAI ASET BTPN BERADA DI PERINGKAT YANG CUKUP BAIK.

591

538

Mandiri

Dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang meningkat, aset BTPN juga tercatat tumbuh memuaskan dalam semester pertama tahun ini. Per 30 Juni 2013, total aset BTPN mencapai Rp64 triliun, yang berarti meningkat 23% (yoy). Hasil ini menjadikan BTPN menduduki peringkat ke-15 di antara 4 bank BUMN, 66 bank swasta nasional, dan 26 bank regional. Laba bersih setelah pajak (NPAT) BTPN tumbuh 28% (yoy) menjadi Rp1,2 triliun.

451

BRI

BCA

329

195

BNI

Niaga

145

144

130

112

116

64

Panin

Permata

Danamon

BTN

BII

BTPN

* Diantara 4 Bank BUMN, 66 Bank Swasta Nasional dan 26 Bank Regional Sumber: Laporan Publikasi Setiap Bank per Juni 2013 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2013), situs Bank Indonesia

LABA BERSIH DAN SKALA TOTAL ASET (PER 30 JUNI 2013) IDR tio

8.4x

9.3x

NPAT (Bank Only)

Assets (Bank Only)

7.1x 5.2x

10.0

BRI

7.9

Mandiri

3.1x

6.1

BCA

4.3

BNI

2.0

Niaga

2.0x

1.8 Danamon

1.0x

1.2 BTPN

2.3x

2.3x

1.1

0.8

Panin

Permata

1.1x

0.7 BJB

1.9x

1.8x

0.7

0.6

BTN

BII

1.0x

0.9x

0.5

0.2

UOBI

Mega

Sumber: Laporan Keuangan Publikaso Setiap Bank per Juni 2013

18 | EDISI III / 2013


KAPITALISASI PASAR (PER 30 JUN, 2013)

3. KAPITALISASI PASAR – PERINGKAT KE-7 DARI BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA

IDR tio 224 208

KINERJA UNGGUL BERKELANJUTAN BERHASIL MENEMPATKAN BTPN PADA PERINGKAT KE-7 DI ANTARA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA.

189

79

#7

56 29

BCA

Mandiri

BRI

BNI

Danamon

Niaga

24

19

BTPN

17

17

BII

Permata

Panin

Sumber: Laporan Publikasi Setiap Bank per Juni 2013 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2013), situs Bank Indonesia

HARGA SAHAM SEJAK JANUARI 2010

Meski dinamika kondisi makro-ekonomi yang berpengaruh pada industri finansial nasional, berkat konsistensi kinerja yang luar biasa menempatkan BTPN di peringkat 7 di antara bank yang terdaftar di bursa dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp24 triliun per 30 Juni 2013 silam. Hingga 28 Juni 2013, harga saham BTPN mencapai Rp4,175 sebagai harga tertinggi dengan volume penjualan mencapai 558.000 lembar saham.

June 28, 2013 Open 4, 125 High 4,175 Low 4,125 Close 4,150 Volume 558,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 Rights issue Stock Split 1:5

Oct

Jan 2011

Apr

Jul

Oct

Jan 2012

Apr

Jul

Oct

Jan 2013

Apr

Sumber: Laporan Publikasi Setiap Bank per Juni 2013 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2013), situs Bank Indonesia

4. KINERJA UNGGUL BERKELANJUTAN NPL - GROSS

%

4.6 industry avg: 1.9

BERBEKAL INOVASI DALAM PENGEMBANGAN BISNIS, PELUNCURAN BISNIS BARU, JUGA EFISIENSI OPERASIONAL USAHA, MENJADI KUNCI SUKSES BTPN MEMPERTAHANKAN KINERJA UNGGUL, DI SAMPING KEMAMPUAN MENGELOLA RISIKO KREDIT MACET. Kinerja BTPN sepanjang semester pertama 2013 ini mencatatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) neto berada di posisi 0,7%. Nilai ini menunjukkan kemampuan BTPN dalam mengelola risiko kredit macet. Rata-rata NPL industri sendiri berada di posisi 1,9%. Pada semester ini pula BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,7%. Pencapaian ini melebihi rata-rata industri yang berada di posisi 18,1%.

1.2 0.4 BCA

1.4

1.5

1.8

2.3

2.6

Niaga

BNI

2.6

1.8

0.7 BTPN

Permata

BII

Panin

Mandiri

BRI

Danamon

BTN

CAR

%

industry avg: 18.1

22.7 18.4

17.9

16.8

16.4

16.3

16.0

15.9

15.6

15.6 13.1

BTPN

Danamon

BRI

Panin

BTN

BNI

BCA

Niaga

Mandiri

Permata

BII

Sumber: Laporan Publikasi Setiap Bank per Juni 2013 dan Statistik Perbankan Indonesia (Juni 2013), situs Bank Indonesia

EDISI III / 2013 | 19


KINERJA DAYA

MEREKA TELAH MERASAKAN MANFAAT PROGRAM

J

umlah Penerima Manfaat Program Daya Sehat Sejahtera pada semester pertama 2013 ini meningkat menjadi 325.810 orang. Dibandingkan semester pertama 2012, sebanyak 265.179 penerima manfaat, jumlah kali ini mengalami kenaikan 22.9%. Peningkatan signifikan juga dicapai dalam jumlah Aktivitas Sehat Sejaktera yang pada semester pertama 2013 ini mencapai 8.448 aktivitas. Jumlah ini meningkat 57.5% dibanding semester pertama 2012 sebanyak 5.364 aktivitas. Khusus pelaksanaan program Daya Tumbuh Usaha, peningkatan luar biasa dicapai dalam jumlah Aktivitas Tumbuh Usaha. Pada semester ini, jumlah Aktivitas Tumbuh Usaha mencapai 32.008 aktivitas yang berarti meningkat 92.0% dibanding semester sama 2012 silam sebanyak 16.670 aktivitas.

PENERIMA MANFAAT PROGRAM DAYA MENINGKAT

31,7% (YEAR-ON-YEAR/YOY) MENJADI 679.885, DARI SEBELUMNYA 529.991 PENERIMA MANFAAT. JUMLAH AKTIVITAS PROGRAM DAYA YANG DIGELAR NAIK 83,6% (YOY) Daya Sehat Sejahtera Penerima manfaat Program Daya Sehat Sejahtera

325.810

Jumlah Aktivitas Sehat Sejahtera

8.448

Informasi Kesehatan

437.325

Aktivitas Konsultasi Kesehatan

4.935

Daya Tumbuh Usaha Penerima manfaat Program Daya Tumbuh Usaha

372.074

Jumlah Aktivitas Tumbuh Usaha

32.008

Jumlah Cabang Pelaksana Aktivitas

Distribusi Warta

805.488

Jumlah Dialog Interaktif

2.373

20 | EDISI III / 2013

1.787

Trainer Bersertifikat

178


S

ebagai apresiasi atas kerja keras dan konsistensi usaha, hingga pertengahan 2013 ini BTPN telah dianugerahkan tiga penghargaan membanggakan dari sejumlah institusi media perbankan. Raihan penghargaan, baik dari lembaga nasional maupun internasional ini, semata-mata berkat konsistensi BTPN untuk terus tumbuh dengan fokus bisnisnya yang unik.

BEST FOR INVESTOR RELATION IN INDONESIA Dalam Asia Money Corporate Gorvernance Poll 2012 menobatkan BTPN di urutan ke-2 sebagai Best For Investor Relation in Indonesia. Penghargaan ini diberikan Majalah Asia Money kepada perusahaan di Asia yang dianggap berhasil menampilkan performa terbaik.

BEST BANK 2013 Melalui ajang 2013 Majalah Investor Best Bank, Majalah Investor mendaulat BTPN sebagai Best Bank 2013 untuk kategori Bank Umum dengan Aset di Atas Rp25 – Rp100 triliun dan Kinerja Prima.

PREDIKAT ‘SANGAT BAGUS’ Biro Riset InfoBank menempatkan BTPN sebagai peringkat pertama dengan nilai mendekati sempurna, 99.57 dari 100 dalam liris Rating 120 Bank Terbaik 2013 berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada 2012. Terdapat lima kriteria penilaian, meliputi CAR, NPL dan Pemenuhan PPAP, Rentabilitas, Likuiditas, dan Efisiensi. Atas pencapaian ini BTPN mendapat predikat ‘Sangat Bagus’ dan mengungguli 10 bank lainnya semisal Bank CIMB Niaga, BTN, PermataBank, dan Bank OCBC NISP dalam kategori bank dengan modal inti Rp5 - Rp30 triliun.

EDISI III / 2013 | 21


TUMBUH

SITI ROCHANAH

HOBI KURSUS YANG MEMBAWANYA MANDIRI TEKS & FOTO Hapis Sulaiman

K

epergian mendiang suaminya akibat serangan jantung pada 2001 silam, membuat Siti Rochanah harus tegar, bangkit, dan mengambil peran sebagai ibu sekaligus kepala keluarga demi menghidupi anak-anaknya. Bersyukur berbekal hobinya mengikuti kursus, salah satunya kursus membuat kue kering, Rochana memulai usahanya menjalankan label produksi makanan kering ‘Ananda’. Begitu usaha kue keringnya berjalan, cobaan juga beberapa kali menghampiri. Sampai-sampai tak jarang membuat Rochana menangis. Syukurlah, single mother ini tak patah arang. Kegigihannya untuk terus melakoni usahanya berbuah kepercayaan dari peminat kue-kue kering buatannya hingga kini. BTPN juga punya andil dalam menyokong kiprah Rochana dan usahanya. Lebih-lebih, baginya BTPN adalah rumah sekaligus keluarganya. 22 | EDISI III / 2013

MUNGKIN ADA BENARNYA COBAAN DAN MUSIBAH YANG MENDERA JUSTRU MEMBUAT SESEORANG BANGKIT DAN MENJELMA SOSOK YANG TANGGUH. SEPERTI ITU KIRAKIRA GAMBARAN IBU SITI ROCHANAH, SANG PEMBUAT MAKANAN KERING DI KAWASAN SEMARANG, JAWA TENGAH.

serangan jantung dalam perjalanan pulang di kereta. Dengan keadaan itu tekad saya anak-anak dua-duanya harus selesai kuliah. Bagaimana inisiatif ini muncul selepas kepergian sang suami? Utamanya harus membiayai dua anak. Suami saya meninggal 2001 dan anakanak baru masuk kuliah. Kedua, sebagai janda dari suami yang menjadi karyawan PT KAI, setiap bulannya saya menerima gaji tidak lebih dari Rp600 ribu. Seorang teman menyarankan membuka usaha untuk mencari tambahan penghasilan. Semuanya peristiwa itu benar-benar mengejutkan saya. Suami pergi begitu tiba-tiba akibat

Jadi, uang gaji pensiunan dari suami memang dikelola melalui BTPN? Iya, itu nasehat teman. Dia bilang supaya kelak bisa tarik dana segar. Saya ‘manut’ saja dan belum mengerti maksudnya. Lantas, bagaimana usaha ini berjalan? Sampai akhirnya setelah kira-kira 4 tahun saya terlilit hutang lantaran banyaknya kebutuhan. Saat itu ada teman datang. Saya dikasih tahu bisa mendapatkan bantuan modal usaha. Tapi saya pikir apakah


memungkinkan dengan gaji kurang dari Rp600 ribu? Apa jaminannya. Ternyata memang sudah jalannya, pinjaman dari BTPN saya dapatkan untuk usaha kue. Dari mana memperoleh kebisaan memasak kue-kue ini? Saya itu hobinya kursus dan membaca. Kebetulan, saat suami saya berdinas, saya kursus. Salah satunya adalah membuat kue. Berbekal ilmu dari kursus itulah akhirnya saya memberanikan diri membuat kue. Mulanya hanya melayani pesanan teman dekat. Ternyata banyak yang suka. Setiap menjelang lebaran omset pesanan kue meningkat. Tapi, saya tetap belum punya nyali untuk menjalankan usaha. Berkat dukungan teman dekat juga modal usaha dan pelatihan kewirausahaan dari BTPN akhirnya usaha kue kering ini saya jalankan. Bagaimana ceritanya bisa mengikuti pelatihan wirausaha di BTPN? Kebetulan kalau ada pelatihan wirausaha dari BTPN saya selalu dikabari. Saya tidak diundang memang, tapi datang sendiri. Saya minta ikut. Saya nasabah Purna Bakti. Tapi, dari situlah saya mulai memanfaatkan pelatihan wirausaha dari BTPN. Jadi nasabah di BTPN dan diberi tambahan ilmu, bagi saya itu luar biasa. Apa pengalaman Anda menjadi kepala rumah tangga sekaligus ibu? Kadang orang-orang suka menyepelekan seorang janda. Saya akan membuktikan bahwa meski saya janda yang tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa, tapi saya bisa menjadikan anak saya berhasil. Apalagi dengan dukungan dari BTPN yang luarbiasa telah memberikan kepercayaan yang besar. Saya punya tekad untuk maju. Usaha ini memang karena terpaksa, tapi sesuatu yang terpaksa itu baik asal punya komitmen untuk maju. Kue-kue kering apa saja yang ibu sediakan? Umumnya kastengel, kue sagu keju, sagu kelapa, tiramisu, dan kacang. Sebenarnya ada kue pukis dan kue mentega, sayangnya kurang diminati. Ada juga dua lagi itu yang saya namai sendiri, yaitu Strawberry Nut Stick Cookies dan Mother Stick Cookies, tapi belum jalan karena harganya agak mahal.

dengan usaha ini. Saya model orang yang suka tantangan, kok. Setiap bulan bikin berapa kue dan berapa banyak omset produksinya ya? Kalau kue kering itu yang pasti 5-10kg utamanya kue sagu keju. Untuk ikan itu sebulan lebih-kurang 100kg . Berapa pendapatan ibu tiap bulannya? Kotornya tiap bulan saya dapat Rp20 juta terutama dari ikan dan kue-kue basah.

Saya ingin setiap tahun bisa mengeluarkan satu atau dua kue baru. Saya juga menyediakan wader dan udang. Apa yang Anda nikmati saat membuat kue? Saya senang di dapur. Melihat hasil akhir waktu pekerjaan itulah yang membuat saya puas. Saking menikmatinya saya sampai lupa waktu, sampai sempat masuk rumah sakit. Saya selalu menikmati apa yang saya kerjakan, jadi semua prosesnya saya nikmati. Bagaimana dengan persaingan dagang dengan pembuat kue kering lainnya? Setiap barang yang bagus pasti ada pesaing, tapi saya tidak takut, tidak pernah ragu menjajakan dagangan hasil karya sendiri. Saya punya pasar sendiri. Adakah kisah duka selama menjalankan usaha ini? Dulu penah titip di koperasi. Tidak tahu bagaimana ceritanya kue saya remuk dan tidak bisa dijual lagi. Akhirnya saya merugi. Pada 2004 lalu, saya juga penah berhutang banyak gara-gara pesanan yang sudah siap dikirim untuk sahur penumpang kereta api tiba-tiba dibatalkan. Saya menangis. Akhirnya pesanan itu saya berikan ke Masjid Kauman dan panti asuhan. Setidaknya saya bersyukur makanan itu bisa berguna. Dari kejadian-kejadian itu saya belajar dan berhati-hati menerima pesanan atau tawaran kerja sama bahkan dari orang yang saya kenal sekalipun. Saya tidak kapok

Mengenai BTPN, pelatihan apa saja yang Anda ikuti dan maanfaatnya yang sudah ibu terima? Ada beberapa latihan dan kebanyakan memang yang bertemakan masakmemasak, mulai dari membuat kue, budidaya ikan lele, ayam potong, dan lain-lain. Kami juga diajarkan tetang pembukuan, cara menghitung harga, dan lain-lain. Manfaat bagi saya, yang pasti ilmu saya bertambah. Kalau sudah tambah ilmu bisa tambah juga produk yang dijual. Saya juga senantiasa mengajak teman-teman untuk ikut pelatihan dan berwirausaha. Sebagai nasabah Purna Bakti saya juga menikmati layanan kesehatan, ya paling tidak ukur tensi dan minta vitamin. Layanannya sudah cukup atau ada yang harus dikembangkan? Mungkin dari segi pelatihannya. BTPN harus lebih bisa menyakinkan agar peserta yang datang itu bisa langsung mengaplikasikannya. Berapa nilai bantuan dana usaha ketika pertama mengajukan pinjaman ke BTPN? Pada 2004-2005 itu saya benar-benar manfaatkan pinjaman. Rp30 atau Rp35 juta kalau tidak salah. Bagaimana dengan usaha ibu ini nantinya? Saat ini rencana menambah pegawai. Saya juga bercita-cita membangun Rumah Oleholeh Produk UKM yang menampilkan kreasi kuliner juga mainan-mainan tradisional. Saya bercita-cita produk kita tidak hanya jadi tuan rumah tapi juga bisa keluar.

EDISI III / 2013 | 23


TUMBUH

CHRISTINA LINDAWATI

MEMELIHARA KEOTENTIKAN BATIK TULIS LASEM TEKS & FOTO Hapis Sulaiman

DI KEDIAMANNYA YANG BERALAMAT DI JALAN BABAGAN 33 RT 4 RW 2, LASEM, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH, IBU PEMILIK NAMA PANGGILAN CHRISTIN INI MENJALANKAN USAHA KERAJINAN BATIK TULIS. DI RUMAHNYA YANG MERANGKAP WORKSHOP DAN TOKO BATIK TULIS ‘TALENTA’,

K

erajinan batik telah menafkahi hidup keluarga dan anak-anaknya setelah berpisah dari sang suami. Keterampilan membatik pun sudah dimiliki sejak kecil. Tak hanya meneruskan usaha keluarga, kerajinan batik yang dikelolanya ini bermula dari keinginannya untuk mandiri. Alhasil, berkat kualitas yang ditawarkan, karyakarya batik tulis buatannya pun diminati banyak pelanggan, dari pejabat, pengusaha, designer, hingga clothing line lokal. Pun demikian, tak sekadar memproduksi batik dan mencari peruntungan, Ibu Christin terus berupaya menularkan keahliannya dalam batik tulis itu kepada masyarakat sekitar. . Bagaimana mulanya ibu menjalankan usaha batik tulis ini? Dari kecil saya sudah bikin batik untuk sampingan membantu keluarga. Suami saya dulu sopir, takutnya ketika ada suatu kebutuhan yang mendadak dan suami belum dapat uang, saya punya penghasilan sendiri untuk anak-anak. Ibu juga mengajari teman dan warga sekitar untuk membuat batik? Ya. Sampai ke pameran pun saya tuntun dan saya ajak, agar nantinya bisa menjalani 24 | EDISI III / 2013


itu saya menerapkan sistem ongkos kirim ditanggung pembeli untuk pesanan dan pembayaran uang muka sesuai perjanjian. Berapa orang yang bantu ibu dalam usaha ini? Berapa omset produksi? Ada sekitar 36 orang. Mereka itu perajin yang saya arahkan. Kalau omset sebulan bisa mencapai 400 potong.

LASEM ITU TERKENAL DENGAN BATIK TULISNYA, LEBIH ISTIMEWA DAN HARGA JUGA LEBIH MAHAL KETIMBANG BATIK CAP ATAU PRINT. usaha sendiri dan mempunyai pelanggan sendiri. Saya yang mengarahkan dan menggiring mereka. Saya pula yang menyarankan mereka untuk pinjam modal ke BTPN. Saya tidak takut bersaing karena saya percaya Tuhan membagi rezeki dengan adil. Saya tidak takut orang lain jual harga murah. Saya tidak mau jual murah. Saya mempunyai standar harga sendiri. Kenapa ibu pilih batik tulis? Lasem itu terkenal dengan batik tulisnya, lebih istimewa dan harga juga lebih mahal ketimbang batik cap atau print. Sekarang mungkin tak banyak yang mampu membatik cara ini. Saya tidak ingin batik ini hilang. Apa motif yang terkenal dari batik? Nama motifnya Pohon Kehidupan. Motifnya tidak ada yang menyamai. Saya mempertahankan motif-motif dasarnya. Pengembangan tentu ada. Kalau setiap keluar pameran saya tampilkan motif yang berbeda-beda agar orang tidak bosan. Artinya, motifnya berkembang, tapi dasarnya tetap sama. Apakah usaha ini menguntungkan? Menguntungkan. Makanya, meskipun ketika krisis moneter sempat membikin batik itu tidak laku, saya tetap jalan tetap bikin batik. Sejujurnya ini baru mulai dari tiga tahun

yang lalu usaha saya ini ramai kembali. Saya juga tidak takut merugi, dan maju terus sampai sekarang. Boleh dibilang, dari bikin batik inilah hidup saya menjadi lebih baik. Selain persaingan, apa tantangan usaha batik ini yang ibu hadapi? Jujur tantangannya itu kalau ada pesanan banyak dan bahan bakunya tidak ada. Persaingan harga juga, tapi saya tenang saja tidak takut. Ada kesulitan apa dengan bahan baku? Bahan bakunya itu saya ambil dari malang untuk kainnya. Kualitas kain dari malang itu beda dengan dari Solo. Dari pengalaman saya kain Solo kalau diwarnai hasilnya kurang tajam, tidak keluar warnanya. Beda dengan kain dari Malang. Serat kainnya lebih rapat dan halus. Saya juga tidak tahu kenapa bisa beda padahal dari merk dan harganya sama. Untuk tintanya saya ambil dari Pekalongan. Bahan-bahan baku itu saya cari sendiri bersama anak saya. Selama menjalani usaha pernah mengalami pasang-surut? Dulu memang pernah ada pengalaman pesanan yang tidak dibayar. Itu jadi pelajaran saya untuk lebih selektif dengan pembeli, bahkan fashion designer sekalipun. Sesuai masukan BTPN, sejak

Bagaimana cara promosi dan penjualan batik-batik ‘Talenta’ ini? Salah satunya di toko saya ini. Saya juga taruh barang di koperasi namanya Showroom Bersama. Di sana saya suruh satu orang untuk jaga satu gawangan. Saya juga terima pesanan. Selain mengikuti pameran, saya juga mempromosikan lewat online, email, Facebook, juga perangkat messenger di smartphone. Kiat-kiat promosi itu saya dapatkan melalui pelatihan wirausaha dari BTPN Mitra Usaha Rakyat. Saat ini berapa dukungan modal usaha dari BTPN? Digunakan untuk apa? Saat ini Rp15 juta, tanpa jaminan. Saya gunakan untuk kebutuhan produksi batik Selain modal usaha, program dukungan apa saja dari BTPN yang ibu dapatkan? Penyuluhan-penyuluhan, dialog interaktif, seminar-seminar tentang cara-cara menjalankan usaha, mengatur keuangan, mengembangkan usaha. Misalnya, melayani eceran atau grosir, melayani pemesanan batik dengan model sendiri, juga menetapkan waktu pengerjaan sesuai jumlah dan kesulitan batik. Ada peningkatan omset dengan menjalankan kiat-kiat dari BTPN? Tentu saja. Semuanya jadi teratur dan sistematis. Manajemen keuangannya tepat dan ongkos produksi juga efektif. Adakah komentar untuk BTPN? Apa harapan ibu untuk BTPN? Bagus. Orangnya baik-baik. Pelayanannya juga bagus. Saya mengharapkan BTPN bisa lebih mendukung para pengusaha seperti saya ini, misalnya dengan turut mempromosikan usaha-usaha kami agar lebih maju dan berkembang via internet. Apa rencana ibu selanjutnya? Rencana saya ada ingin buka toko di tempat lain, tapi saat ini menunggu sampai dananya terkumpul. EDISI III / 2013 | 25


TUMBUH

MARWATI

MEMAJUKAN HIDUP DENGAN KIAT BANG HANDAL TEKS Hapis Sulaiman FOTO Dok. Istimewa

KESEDERHANAAN MENJADI GAMBARAN DOMINAN YANG AKAN DITEMUI SAAT MENGUNJUNGI KEDIAMAN MARWATI DAN SUAMI DI KAWASAN KAONG, CIPOCOK JAYA, SERANG, BANTEN. DI MUKA RUMAH TERPAJANG KEDAI DENGAN GEROBAK BAKSO YANG MENJADI SATUSATUNYA MATA PENCARIAN MARWATI BERSAMA SANG SUAMI.

B

eruntung, perkenalannya dengan BTPN dan keinginannya untuk mampu menyekolahkan anakanaknya dan hidup lebih baik membawa Marwati dan sang suami mampu menyiasati keadaan. Bermodal pinjaman dari BTPN Syariah Marwati mendandani usaha jualan bakso suaminya. Dengan pelatihan dari BTPN ibu tiga anak ini juga membiasakan menyisihkan pendapatan meski sedikit. Hingga kini kebiasaan itu dijalankan. Dengan tutur dialek khas Serang, Marwati memaparkan perjalanan hidup bersama suaminya dengan berjualan bakso. 26 | EDISI III / 2013

Kenapa memilih berdagang bakso? Dulu suami saya berdagang rokok. Karena hasilnya tidak seberapa akhirnya dagang rokok dihentikan. Suami saya ingin membuka usaha yang lebih menghasilkan, tapi bingung mau usaha apa? Akhirnya ada temannya yang memberi solusi untuk mencoba membuka usaha bakso saja. Kurang lebih sudah 15 tahun. Alhamdulillah karena memang jalannya saya dan suami,sampai sekarang jualan baksonya masih berjalan.

Sejak pertama berjualan sudah membuka kedai di depan rumah ini? Belum, suami saya dulu berjualan dengan gerobak berkeliling. Suami memang sempat berpikir membesarkan usaha ini dengan membuka cabang, apalagi saat itu ada bantuan pinjaman modal untuk usaha kecil dari BTPN Syariah. Itu kira-kira 2011 silam. Tapi, rencana membuka cabang itu ditunda karena dirasa hasilnya jauh lebih banyak dengan berjualan berkeliling. Akhirnya modal pinjaman Rp1,5 itu digunakan untuk membuka kedai di rumah. Jadi saya bisa berjualan di rumah dan suami tetap berkeliling. Biasanya bagaimana aktivitas Anda dan suami, dari menyiapkan dagangan sampai selesai keliling setiap harinya? Biasanya pagi-pagi sekali, kira-kira pukul 4 pagi, suami berangkat ke pasar untuk membeli daging dan bahan-bahan lainnya. Sekitar pukul 7 suami saya kembali dari pasar dan langsung membikin bakso. Proses membikin bakso sampai benar-benar beres itu butuh waktu kira-kira 3 jam, pukul 7 10 pagi. Biasaya suami berangkat keliling selepas Dzuhur sampai jam 5 sore. Paling lambat selepas Maghrib sudah di rumah.


SETIAP ADA GOSIP TIDAK ENAK TENTANG BAKSO, IMBASNYA MEMANG ADA PADA PENJUALAN BAKSO KAMI. TAPI BERHUBUNG JUALAN BAKSO KAMI SUDAH DIKENAL PULUHAN TAHUN JADI PELANGGAN SUDAH SANGAT PERCAYA. KAMI JUGA MENJALANKAN USAHA INI DENGAN JUJUR DAN TIDAK INGIN MENGECEWAKAN PELANGGAN. Apa tantangan yang Anda dan suami rasakan dalam menjalankan usaha ini? Tantangannya paling persaingan. Namanya juga orang jualan, apalagi kalau ada penjual bakso yang baru buka jadi agak sepi pembeli. Tapi, saya tetap berusaha agar bapak tetap semangat berjualannya. Adakah suka duka berjualan bakso yang selama ini Anda rasakan? Dukanya itu, ya, kalau tidak laku, he-he-he. Senangnya, kalau ada pesanan, seringnya untuk hajatan, pesta pernikahan, atau ulang tahun. Keuntungannya jauh berbeda. Bagaimana dengan gosip-gosip penjual bakso yang menggunakan pengawet dan lain-lain? Apakah ada dampak bagi usaha Anda? Setiap ada gosip tidak enak tentang bakso, imbasnya memang ada. Tapi berhubung jualan bakso kami sudah dikenal puluhan tahun, jadi pelanggan sudah sangat percaya. Kami juga menjalankan usaha ini dengan jujur dan tidak ingin mengecewakan pelanggan. Alhamdulillah, banyak yang tetap suka bakso dagangan kami. Setiap harinya membutuhkan berapa porsi daging dibuat bakso dan dijual? Berapa biaya produksinya setiap hari dan berapa pendapatan? Untuk dagangan, paling 3 sampai 3,5kg dagingnya. Modalnya sendiri kami habiskan kira-kira Rp250 ribu setiap hari untuk beli bahan macam-macam. Kalau sedang ramai pembeli, Alhamdulillah, bisa dapat ratarata Rp450 ribu tiap hari. Kalau sedang sepi pembeli sekitar Rp300-350 ribu. Jadi, bakso apa saja yang Anda dan suami dijajakan di kedai ini dan secara keliling? Kami hanya menjual bakso, tidak ada mie ayam. Ada bakso jumbo yang isi daging, seporsinya Rp8 ribu. Ada bakso telor, per porsinya Rp9 ribu. Ada juga bakso yang kecil-kecil, per porsinya Rp5 ribu. Apakah anak-anak ikut membantu usaha Anda dan suami? Tidak. Anak-anak saya suruh konsentrasi sekolah saja. Jadi, saya dan suami saja yang menjalankan usaha bakso.

Sejak kapan Anda mengenal BTPN dan menjadi nasabah? Kira-kira sejak 2011. Waktu itu ada petugas dari BTPN Syariah yang datang menawari pinjaman untuk usaha. Selain pinjaman modal, manfaat apa yang Anda rasakan dari BTPN? Selain pinjaman untuk tambahan modal usaha, sedikit-sedikit saya jadi bisa membiasakan menabung. Alhamdulillah biarpun sedikit, kalau saya ada kebutuhan untuk biaya sekolah anak atau mendadak tidak perlu pusing sebab bisa mengambil dari tabungan itu. Kiat atau program apa dari BTPN yang Anda jalankan? Manfaat apa yang Anda rasakan? “Saya jalankan kiat Bang Handal dari BTPN Syariah. Dari situ saya jadi tahu bagaimana mengatur uang saya. Setiap hari saya simpan Rp1.000 di dalam amplop. Ada amplop untuk nabung, ada juga amplop untuk angsuran. Selang 14 hari, amplopamplop itu saya setorkan ke petugas BTPN Syariah pada saat Pertemuan Rutin Sentra (PRS). Kalau manfaatnya saya rasakan benar ketika saya butuh bayar uang pendaftaran ulang untuk anak saya yang di sekolah dasar. Alhamdulillah, tidak terasa sudah 15 kali PRS dan saya sudah mengumpulkan Rp210.000. Alhamdulillah, karena saya ada tabungan, saya tidak khawatir bila ada keperluan mendadak.

Dulu sebelum tahu kiat menabung dari Bang Handal, seperti apa cara ibu menyisihkan uang? Sebelum saya tidak pernah terpikirkan untuk menabung. Biasanya uang dari hasil berdagang kami pakai begitu saja untuk kebutuhan ini-itu. Jadi rasanya tidak ada hasil apa-apa dari berdagang. Sejak ikut kiat itu saya sudah membiasakan untuk membagi-bagi berapapun uang yang saya terima dari suami hasil berdagang biarpun sedikit, untuk tabungan, angsuran, kebutuhan sehari-hari, juga modal dagang setiap hari. Jadi kami bisa tenang, usaha juga bisa terus berjalan. Uang modal dagang tidak bisa diganggu-ganggu. Untuk keperluan mendadak, spp sekolah anakanak, atau kalau-kalau ada yang sakit, setidaknya ada persiapan. Apakah sulit menjalankan kiat menabung Bang Handal? Alhamdulillah nggak ya. Semoga lancar. Soal­n ya saya sudah tentukan dan rencana­ kan kalau untuk menabung itu tidak apaapa sedikit yang penting ada pemasukkan. Ada rencana untuk menguatkan usaha ini ke depannya? Saya inginnya kedai yang di rumah ini dibuat tempat yang permanen agar terlihat bersih dan bagus. Kalau sekarang memang sudah ada kedai, cuma masih sederhana. Apa komentar ibu tentang karyawan BTPN yang saya selama ini melayani ibu? Atau ada harapan untuk BTPN? Semuanya baik-baik, tidak menerima imbalan apapun dan juga sopan-sopan semua. Nanti kalau saya sudah selesai dengan pinjaman sebelumnya, inginnya bisa dibantu BTPN lagi untuk modal memajukan usaha, untuk memperbaiki kedai bakso ini, he-he-he. EDISI III / 2013 | 27


DAYA

DAYAKAN INDONESIA

MEMPERTEMUKAN KESEMPATAN UNTUK MEMAJUKAN INDONESIA TEKS Hapis Sulaiman NARASUMBER: Derr y Afifudin, Communication and Activation Head dan www.dayakanindonesia.com FOTO: Dok Istimewa

G MENGUSUNG MOTO “DAYAKAN INDONESIA, MEMPERTEMUKAN KESEMPATAN”, DAYAKAN INDONESIA MENJADI RUANG INSPIRASI DAN KOLABORASI PUBLIK DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DAN MEWUJUDKAN INDONESIA YANG LEBIH KUAT.

28 | EDISI III / 2013

olongan masyarakat ekonomi lemah hadir sebagai dampak tidak mera­ tanya pembangunan. Tidak hanya di negara-negara berkembang, potret kusam ini juga dihadapi negara-negara maju. Dalam penanganannya diperlukan upaya­ pemberdayaan yang tepat guna, menyeluruh, berkesinambungan, juga partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam menggalakkan aktivitas pemberdayaan ini juga dibutuhkan sinergi kompak dari para pemberdaya. Oleh karenanya, mereka harus menyatukan tekad, dan bekerja sama. Lahirnya Dayakan Indonesia Didorong simpati, rasa kemanusiaan, dan kepedulian sosial, bahkan keinginan mulia membangun Indonesia, sejatinya telah ba­ nyak muncul social movement pemberda­ yaan yang diinisiasi individu atau organi­ sasi di Indonesia. William Wongso bersama gerak­a n ACMI (Aku Cinta Masakan Indone-

sia), Dr Sophia Hage, dan Asgar Muda (Asal Garut Muda) menjadi beberapa contoh tokoh dan organisasi yang telah duluan meng­ ambil inisiatif pemberdayaan di negeri ini. Sebagai institusi perbankan yang mengintegrasikan misi sosial dan bisnis, BTPN juga memiliki sejumlah aktivitas pemberdayaan untuk nasabahnya bertajuk daya. Diluncurkan pada 19 Juni 2013 silam, Dayakan Indonesia diinisiasi dan didukung sejumlah tokoh dan organisasi pemberdaya di Indonesia, termasuk BTPN. Sebagai ­r uang inspirasi dan kolaborasi publik, Dayakan Indonesia mempertemukan berbagai kalangan de­ n gan beragam keahlian untuk berbagi, bersinergi, dan berkolaborasi menjalankan usaha pemberdayaan. Dalam aktivitasnya, Dayakan Indonesia dirancang sebagai program pemberdayaan yang multidimensi, mencakup segala aspek kehidupan, semisal peningkatan kesehatan, peningkatan usaha, pendidikan, hingga ca-


pacity building. Lewat gerakan ini, ber­b agai upaya pemberdayaan bisa diwujudkan guna membantu masyarakat miskin untuk mening­ katkan taraf hidupnya dan mendorong terwujudnya Indonesia yang lebih baik. Merangkul Para Pemberdaya Sebagai gerakan sosial berskala nasional dengan cakupan aktivitas yang luas dan beragam, Dayakan Indonesia adalah gerakan mandiri dan netral. Sebagai gerakan terbuka, Dayakan Indonesia merangkul para tokoh dan organi­s asi pemberdaya dan masyarakat umum untuk mendukung dan berkolaborasi. Dengan kesamaan visi dan misi, sejumlah tokoh dan organisasi pemberdaya menyambut positif kehadiran Dayakan ­ I ndonesia dan menyatakan komitmen mere­ k a, semisal William Wongso dan ACMI, Dr Michael L eksodimulyo, MBA, MKes, dan lain-lain. ­ BTPN melalui Program Daya juga ambil bagian dan berkolaborasi dalam ge­r akan ini. Bergabungnya para tokoh dan organi­s asi pemberdaya dalam Dayakan Indonesia dimaksudkan untuk berbagi pengalaman dan

DAYAKAN INDONESIA MEMPERTEMUKAN BERBAGAI KALANGAN DENGAN KEAHLIAN MASING-MASING UNTUK BERSINERGI.

menjalankan sebanyak-banyaknya usaha pem­b erdayaan. Di samping itu, untuk menularkan inspirasi dan menggugah semangat pemberdayaan kepada masyarakat umum. Menularkan Inspirasi Pemberdayaan Guna mewujudkan dampak manfaat yang lebih luas, Dayakan Indonesia membutuhkan dukungan dan peran aktif dari semua pihak, tidak terbatas pada tokoh dan organisasi pemberdaya yang telah bergabung. Inspirasi dan semangat ‘pemberdayaan’ ini harus disebarluaskan. Sebagai realisasinya, penyebarluasan pe­ m a­ h aman dan inspirasi pemberdayaan tersebut diwujudkan dalam website bertajuk www.dayakanindonesia.com. Di dalamnya disuguhkan sejumlah informasi, aktivitas, profil tokoh, juga cerita-cerita inspiratif. Sejumlah perangkat social media, semisal Twitter dan Facebook, juga dimanfaatkan untuk menyebarluaskan inspirasi pemberdayaan ini. Rencananya juga akan dihadirkan seri buku insipirasi yang berisi kisah dan peng­ alaman para pemberdaya. Beragam media informasi tersebut diharapkan bisa menjadi ‘alat’ Dayakan Indo­ nesia untuk menyentuh masyarakat luas. Sejatinya, dengan semakin banyak anggota masyarakat yang tersentuh dan terlibat, gerak­ a n ini akan menjadi ombak aktivitas yang besar dan berdampak luas. EDISI III / 2013 | 29


DAYA

WILLIAM WONGSO

MEMPOPULERKAN KULINER NASIONAL DI INTERNASIONAL TEKS Vicky Rahman FOTO Sianny Widyasari

“MEMPERKENALKAN JURU MASAK KULINER NUSANTARA. SEBAB, MEREKA PAHLAWAN BANGSA YANG TIDAK DIKENAL.”

P

aras pria berdarah oriental ini tampak mengeriput. Namun, aura yang terpancar dari pakar kuliner ini menyemburatkan energi tanpa batas layaknya remaja. Semangat pantang menyerah mengalir dari sukma pria bernama William Wongso ini. Dia menekuni kuliner sejak 30 tahun silam dengan meracik masakan Barat dan Asia. Hingga pada suatu waktu, pertanyaan yang menggugah imajinya terbersit di kepalanya. “Saya bertanya kepada saya sendiri mengapa saya tidak mempelajari dan menggeluti kuliner Indonesia dan menyebarkannya ke masyarakat luas,” kenang William. Dia ingat jaman Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Bulog, Ibrahim Hassan pada era Kabinet Pembangunan IV (1993-1998) yang menggalakkan gerakan cinta makanan Indonesia. Sayang, gerakan ini memudar hingga wafatnya Ibrahim pada 2007. Tapi William tidak. Sekali layar berkembang, pantang surut ketepian. Pria yang gemar bergaya kasual ini terus menggeluti gerakan tersebut. Hingga pada medio September 2012, William bersama koleganya yakni Santhi Serad, auditor food safety untuk industri hotel dan kate­r ing, mendeklarasaikan Aku Cinta Masakan Indonesia alias ACMI. “Tujuannya meningkatkan minat dan niat memasak di rumah, dengan tumpeng sebagai simbol kuliner Indonesia,” paparnya. Menurut William, tumpeng dijadikan sim30 | EDISI III / 2013

bol kuliner karena sebagian besar upacara tradisional Indonesia menggunakan nasi berwujud kerucut tersebut. Ini menjadi ikon kuliner yang dikenal di dunia internasional. Lebih lanjut, William memaparkan ACMI merupakkan gerakan untuk mensosialisasikan kuliner khas nasional serta juru masak berkualitas asal daerah. Niatnya, William ingin membawa para juru masak tersebut mengikuti lomba kuliner di mancanegara. “Kita juga ingin memberdayakan ahli-ahli masakan dari daerah untuk mengajar kuli­ ner,” ujar penulis buku-buku kuliner. Bagi William, ACMI bersinergi dengan gerakan Dayakan Indonesia. “Tujuan kami searah dengan Dayakan Indonesia, yaitu memberdayakan potensi anak bangsa, khususnya di bidang kuliner,” ujarnya. De­n gan visi dan misinya, Willian percaya bahwa Dayakan Indonesia akan menjelma program pemberdayaan masyarakat yang bisa dioptimalkan di masa mendatang. “Dayakan Indonesia adalah gerakan luar biasa,” singkatnya. Dalam kampanyenya ACMI ingin menggalakkan kembali minat memasak di rumah, sehingga tradisi kuliner Indonesia lestari di tengah gempuran kuliner asing. Kuliner rumahan, lanjut William, merupakan salah satu contoh potensi yang diproyeksikan bisa berkembang untuk membangun kewirausahaan berbasis kuliner seiring dengan potensi pasar yang besar di Tanah Air. Masakan rumahan jika diolah sedemikian

rupa, cita rasanya tidak kalah dengan masakan restoran atau hotel papan atas. Ade Suherman, contohnya, mampu mempopuler­ kan masakan rumah khas Tanah Air ke penikmat kuliner internasional. ACMI juga aktif menyebarkan informasi kuliner Nusantara melalui sosial media. “ACMI ingin menggalakkan para ahli kuliner untuk tampil di publik. Mereka adalah pahlawan bangsa yang tidak dikenal,” ujarnya. William ingin mengangkat derajat kuliner rumahan ke ranah komersial. Sebagai contoh adalah dengan mengadakan Festival Citarasa Nusantara di hotel berbintang. Dengan mendatangkan ahli kuliner daerah dalam acara itu, ACMI juga berupaya melestarikan, mengembangkan, mendokumentasikan serta menyebarluaskan kekayaan budaya kuliner tradisional Indonesia. Kegiatan ACMI lainnya yakni potluck, ber­ tujuan menumbuhkan minat para anggota­ nya meracik masakan tradisional. Kegiatan ini setali tiga uang dengan gerakan Dayakan Indonesia. “Luar biasa bisa ikut terlibat di Dayakan Indonesia,” singkatnya. Guna mendorong kuliner nasional, William tiada lelah menjalin dan memperluas jaringan kerjanya hingga menembus batas wilayah negara. Ini dilakukannya sematamata demi mempromosikan kuliner nasional beserta para juru masaknya. “Saya juga menjalin kemitraan dengan Kementerian Luar Negeri sebagai bagian


dari food diplomacy dengan bekerja sama dengan KBRI selama 4-5 tahun terakhir ini,” urai pria yang saban tahun menjadi Ketua Juri Lomba Pangan Nusantara ini. Dia menerangkan kuliner merupakan salah satu wahana pembentuk citra Indonesia di mata internasional. William kerapkali mengadakan lokakarya alias workshop meracik masakan Indonesia di luar negeri. Workshop di Belanda, misalnya, mengajarkan pemilik restoran setempat meracik bumbu sehingga mampu menyajikan makanan Indonesia yang baik, tepat, dan orisinil. William pun mengusulkan sistem pendi­ dikan dasar kuliner di Tanah Air didesain lebih optimal di masa mendatang. Cara­ nya, merancang kurikulum kuliner nusantara yang sistematis di SMK jurusan Tata Boga

dan Akademi Pariwisata. Hal ini dimaksudkan William agar perkembangan kuliner nasional bisa mengejar kuliner di regional Asia Tenggara dan kawasan lainnya. “Agar koki-koki ahli masakan Indonesia semakin banyak,” kata peraih penghargaan Chevalier Dans l’Ordre Du Merite Agricole 2001 dari Menteri Pertanian Perancis ini. Dia juga ingin memberdayakan juru masak dari daerah agar bisa unjuk gigi di hotel-hotel berbintang. Bersama Dayakan Indonesia ia ingin menampilkan juru masak asal daerah. Mereka dinilai William sebagai pahlawan bangsa yang tidak di kenal. Pemberdayaan ini nantinya akan meng­ ajak para juru masak asal daerah sebagai bagian dari pendidikan kuliner nusantara. Semoga saja terdayakan.

“SAYA JUGA MENJALIN KEMITRAAN DENGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI SEBAGAI BAGIAN DARI FOOD DIPLOMACY DENGAN BEKERJASAMA DENGAN KBRI SELAMA 4-5 TAHUN TERAKHIR INI.”

EDISI III / 2013 | 31


DAYA

DR. MICHAEL LEKSODIMULYO, MBA, M. KES.

HOBI SAYA ADALAH MENOLONG ORANG

I

“HOBI ORANG ITU BERMACAM-MACAM. HOBI SAYA, YA, BEGINI. KETIKA BERTEMU ORANG-ORANG YANG KURANG MAMPU, HATI SAYA TERGERAK. TERLINTAS DI BENAK SAYA, MUNGKIN HIDUP SAYA UNTUK MEREKA.” TEKS Hapis Sulaiman FOTO Sianny Widyasari

32 | EDISI III / 2013

nilah dokter yang mengabdikan jiwa, raga, waktu, dan pemikirannya untuk masyarakat kecil. Ini adalah panggilan sekaligus ‘hutang’ yang harus ia bayar atas segala yang telah diperolehnya. Bersama Yayasan Pondok Kasih, sang dokter memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga yang tinggal di kantung-kantung kemiskinan di kota Surabaya. Semuanya dimulai 2009 silam, ia bahkan merelakan meninggalkan semua kenyamanan yang telah dimilikinya demi ‘hobinya’ ini. Ya, Michael meninggalkan segala kenyamanan yang telah diraihnya. Ia ingat akan ‘hutangnya’. Bermula ketika Michael muda yang berkeinginan besar menjadi dokter. Beruntung, atas doa yang tekun dan kerja kerasnya, Michael diberi kesempatan mewujudkan segala impiannya di di bidang kedokteran. “Setelah mendapatkan yang saya citacitakan, saya ditunjukan jalan Tuhan bahwa apapun yang kita minta bisa didapatkan, asal kita yakin dan percaya. Tetapi saya merasa berhutang pada Tuhan. Bagaimana saya membayar rasa terima kasih ini sebelum ajal saya tiba?” ungkapnya lirih. Dalam perjalanannya Michael juga bertemu banyak sosok yang menginspirasi sekaligus mengingatkan untuk peduli dan konsekuen dengan tugasnya sebagai dokter.


MICHAEL TIDAK BANGGA DIANUGERAHI PENGHARGAAN DOKTER TELADAN ATAS KIPRAHNYA. “HARUSNYA DENGAN BANYAK DOKTER DI INDONESIA INI KITA DILOMBAKAN UNTUK MEMPRESENTASIKAN PROGRAM YANG HA­RUS DIKERJAKAN UNTUK ORANGORANG MISKIN.”

“Kalau Anda mau memberi untuk sesama yang berkekurangan harus total dan terbaik, seperti memberikan kepada diri sendiri. Kalau Anda mau melayani, layani orang lain seperti orang yang Anda cinta. Anda tidak boleh memberi pagar dalam mencintai orang miskin, tanpa batas suku, golongan, dan agama. Kita hidup untuk menghidupkan orang lain,” tegas Michael. Uniknya, ketika terjun memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat miskin ia menemukan ‘penyakit’ yang lebih urgent untuk diobati, yaitu penyakit kemiskinan. Ia berharap segala yang dilakukan memberikan inspirasi dan mengetuk hati dokterdokter yang lain. Michael tidak bangga dianugerahi penghargaan dokter teladan atas kiprahnya. Baginya justru menyedihkan! “Harusnya dengan banyak dokter di Indonesia, mereka dilombakan untuk mempresentasikan program yang harus dikerjakan untuk orang-orang miskin itu,” tandasnya. Tak selalu mulus, inisiatif mulia Michael pun kerap dihadang kendala. “Mohon maaf, kadang orang miskin bisa menjadi sombong. Anda juga tahu banyak orang yang miskin akan moral. Jujur, untuk menolong orang miskin di negeri sendiri begitu susah,” tambah bapak tiga anak ini. Michael juga mengungkapkan bahwa

kendala yang dihadapi adalah paradigma moral dokter di Indonesia. “Sebenarnya yang harus diubah itu bukan masyarakat miskin, tetapi orang-orang yang ingin melayani mereka. Dokter itu bukanlah sesuatu yang eksekutif. Kami sebagai dokter disumpah untuk menolong banyak orang. Itu harus disembuhkan,” tegasnya. Tak hanya kesehatan, dengan bekerja sama antar-divisi pada Tim Pelayanan Sosial­ Yayasan Pondok Kasih, Michael berjuang mengobati penyakit kemiskinan bangsa de­ ngan resep HIST (Holistik, Integrated, Sustainable and Transformation) yang menca­k up pengentasan kemiskinan, pengesahan status pernikahan keluarga, pengesahan akte kelahiran, pendidikan, perlindungan kesehatan,­ pemberdayaan kesejahteraan masyarakat dan kerukunan beragama. Melalui program Nikah Massal, Klinik Keliling, Mother Care, Nutritions for Child, Pos Kesehatan, Mobil Pintar berisi perpustakaan dan komputer untuk mencerdaskan anak bangsa, dan pemberdayaan lainnya, dilakoni Michael bersama rekan di Yayasan Pondok Kasih tanpa lelah. Keikutsertaan Michael dalam Dayakan Indonesia dilatarbelakangi kepeduliannya untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Setidaknya, ia berharap semua yang telah dilakukannya bisa menginspirasi

dan diterapkan di daerah lain yang memiliki permasalahan sosial yang sama. Ia menambahkan bahwa lingkup kerja dan dampak manfaat Dayakan Indonesia yang bersifat nasional ini membuka kesempatan untuk dapat bekerja sama dengan pemberdaya lain dan menjangkau penerima manfaat di wilayah-wilayah yang lebih luas. Dayakan Indonesia bagi Michael merupakan program yang satu atau dua step lebih bagus daripada program CSR. Menurutnya, bila CSR selalu dihubungkan dengan brand image, Dayakan Indonesia memiliki penetrasi yang lebih tajam, dari satu komunitas ke komunitas lain hingga timbul pemberdaya­ an secara meluas. Michael mengingatkan bahwa Dayakan Indonesia harus steril dari unsur-unsur bisnis. “Jangan sampai orangorang berpikir ini adalah bentuk promosi atau sekadar menarik simpati,” jelas dokter kelahiran 6 Januari 1968 ini. Tantangan lainnya menurut Michael adalah merangkul lebih banyak aktivis, relawan, atau simpatisan untuk terlibat dalam Dayakan Indonesia. ”Terpenting adalah me­ rangkul orang-orang yang mau bekerja de­ ngan hati. Jadi, visinya solid dengan visi yang sejalan. Intinya, temukan orang-orang de­ ngan visi yang kuat untuk memberdaya­k an Indonesia,” ungkapnya. EDISI III / 2013 | 33


DAYA

DAYA TUMBUH USAHA

MENINGKATKAN USAHA DEMI TARAF HIDUP YANG LEBIH BAIK TEKS Hapis Sulaiman NARASUMBER: Yanuar Rusdianto (Daya Tumbuh Usaha Head)

MEREALISASIKAN KEIKUTSERTAAN DAN DUKUNGANNYA DALAM DAYAKAN INDONESIA, BTPN HADIR DENGAN SEJUMLAH PROGRAM DAN AKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECIL YANG TERANGKUM DALAM DAYA. DENGAN HADIRNYA BTPN DAN DAYA DALAM DAYAKAN INDONESIA DIHARAPKAN AKAN MEMBERI INSPIRASI DAN IDE PEMBERDAYAAN UNTUK MASYARAKAT LUAS. 34 | EDISI III / 2013

R

esmi diluncurkan pada Juni 2011 silam, daya hadir dengan tiga pilar program aktivitas, yaitu Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha, dan Daya Tumbuh Komunitas. daya menjadi mediasi BTPN dalam memberikan kesempatan nasabah untuk mening­ katkan kapasitas mereka secara berkelanjut­ an dan terukur, dalam bidang kesehatan, pengembangan usaha, dan komunitas. Aktivitas pemberdayaan dalam daya, antara lain informasi dan layanan konsultasi kesehatan promotif dan preventif, manajemen usaha, informasi usaha, dan paket usaha. Menegaskan filosofi bisnis BTPN yang mengusung Do Good Do Well, BTPN tidak hanya memberikan pinjaman atau loan kepada nasabahnya. Program daya menjadi suntikan ‘pemberdayaan’ guna memastikan

para nasabah mass market, baik purnabakti, pelaku usaha mikro & kecil, maupun masyarakat pra-sejahtera produktif, untuk tumbuh dan berdaya dalam meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu dari tiga pilar tersebut adalah Daya Tumbuh Usaha (DTU). Dari namanya


saja harusnya sudah bisa dicirikan tujuan dan lingkup kerjanya. Lengkapnya, Yanuar Rusdianto selaku Daya Tumbuh Usaha Head untuk menjelaskan apa dan bagaimana DTU ini. Dalam pelaksanaannya, DTU meng­ usung misi meningkatkan kapasitas usaha dari para nasabah, yaitu dengan memberikan kiat, saran, tips praktis, dan pelatihan yang bertujuan mendorong usaha nasabah menjadi lebih baik. Harapannya de­ ngan penataan manajemen keuangan, dan penerap­ a n kiat-kiat kewirausahaan yang efektif akan membawa peningkatan pada pendapat­a n usaha. Pada akhirnya, manfaat dari praktek ini akan membawa kesanggup­

an para nasabah dalam memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjamannya, mengembangkan usahanya, sekaligus meningkatkan kesejah­t eraannya. Kiprah DTU sebagai program yang menaungi upaya pemberdayaan usaha nasabah mass market sejatinya dimulai sejak hadirnya program daya, pada 2011 silam. Meski demikian, jauh sebelum itu, tepatnya 2009, aktivitas yang bersifat pemberdayaan usaha sudah dilakukan BTPN dalam format yang berbeda-beda. Di Mitra Usaha Rakyat (MUR) disebut sebagai program Capacity to Grow dan di Purna Bakti dikenal sebagai program Pelatihan Wirausaha.

Mau Maju atau Tidak? Dunia usaha kecil & mikro di Indonesia memiliki potensi dan peluang pasar yang sangat besar. Andil dan geliat para penggiat usaha kecil & mikro telah memampukan perekonomian Indonesia kokoh meski diterjang badai krisis ekonomi global. Jadi selayaknya sektor usaha ini harus dikembangkan. Caranya? Tak sebatas memberikan modal, melainkan juga membantu para pengusaha kecil&mikro ini membangun kapasitas usaha­n ya. Sayangnya, sebagai program yang me­ nawarkan solusi, penerapan DTU tidak melulu mudah. Ada tantangan yang dihadapi, utamanya mengubah pola pikir pengusaha sekaligus pola pengelolaan usahanya. Kenapa usaha mereka tidak maju? Salah satunya disebabkan oleh pengelolaan usaha yang kurang tepat atau masih tradisional, dan para pengusaha kecil tersebut seringkali tidak menyadarinya. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa untuk memajukan usaha hanya perlu menambah modal dengan mengajukan pinjaman ke bank. Nah, membedakan diri dari bank kebanyakan, BTPN hadir dengan daya sebagai penyeimbang dari modal yang diberikan guna memastikan penggunaannya tepat guna. Untuk menarik minat para pengusaha kecil & mikro untuk terlibat, di dalam DTU dijalankan tiga program. Pertama, Informasi Usaha. Program ini menjangkau hampir seluruh nasabah. Bentuknya bisa berupa EDISI III / 2013 | 35


DAYA

promosi dan info jual-beli melalui perangkat bulletin, sms, atau media online, yang dikayakan dengan tips praktis menjalankan usaha. Kedua, Pelatihan. Kegiatan ini menjadi wahana perubahan pola pikir. DTU telah menyiapkan sejumlah modul hasil perumus­ an yang bekerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia. Rencananya ada 18 modul yang diselenggarakan dalam kelaskelas di setiap cabang dan diadakan dua kali dalam sebulan. Ketiga, Peluang Usaha Baru, yang dimaksudkan guna memberi informasi usaha baru atau masukan tentang usaha cocok dan potensial untuk dijalankan. Target akhir dari tiga aktivitas tersebut adalah memastikan para nasabah tersebut ‘naik kelas’ dalam usaha dan kesejahteraannya. Guna mengukur keberhasilan implementasi program-program tersebut, DTU

telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor untuk mengukur dampak penerapan program DTU. Hasilnya? Mayoritas sekitar 70% nasabah peserta telah mengimplementasikan kiat-kiat dan masukan yang didapatkan dari program Daya Tumbuh Usaha dan usaha mereka juga bertumbuh.

pakar dan praktisi usaha yang dinilai mampu memberi inspirasi bagi para pelaku usaha kecil dan mikro nasabah BTPN. Dalam ­d ialog tersebut, para pakar dan praktisi entrepreneurship ini melakukan presentasi, dialog, dan berbagi kiat usaha yang mudah diapli­ kasikan bagi para peserta.

Siapa Penerima Manfaat DTU? Dalam memberikan manfaatnya, DTU tidak menerapkan syarat khusus kepada nasabah atau penerima manfaat program. Pertimbang­ a nnya hanya pada keinginan, sema­n gat, dan kerja keras nasabah tersebut untuk memajukan usahanya. Semua nasabah memiliki hak yang sama untuk ikut dalam program ini. Penerapan semacam fit and proper test dimaksudkan untuk bisa melihat siapa saja nasabah atau pengusaha yang tepat untuk diberdayakan. Menyasar manfaat pada para individu penggiat usaha kecil & mikro, penerapan ­p rogram dan aktivitas dalam DTU pun tidak didasarkan pada tingkat pengetahuan peserta, melainkan pada level usahanya, semisal usaha dengan keuangan dasar, keuangan menengah, atau keuangan lanjut. Dengan demikian nasabahnya bisa mengukur situasi dan kondisi usaha mereka dan memilih jenis pelatihan dan tujuan pengembangan yang cocok untuk usahanya. Dalam setiap kegiatannya, semisal Dialog Interaktif, DTU kerap menghadirkan sosok

Program Terkini dan Dayakan Indonesia Sebagai program yang terukur dan berkelanjutan, DTU berupaya untuk terus berinovasi dengan tawaran pemberdayaan usaha dan ekonomi yang bervariasi dan up to date. Sejumlah program terbaru telah dicanang­ kan guna memberi manfaat lebih pada penerimanya. Salah satu yang sedang dalam pengembangan adalah membukakan pasar produk-produk dari para nasabah peserta program DTU utamanya melalui situs internet. Tujuannya adalah guna memberi peluang promosi dan wilayah pemasaran yang lebih luas. Implementasi program ini juga diniatkan sebagai bagian dari kolaborasi sinergis daya dengan Dayakan Indonesia. Penerapan uji-coba program ini direncanakan diluncurkan September ini. Bicara mengenai Dayakan Indonesia, daya bersama ketiga pilar programnya, termasuk DTU, menjadi wahana partisipasi BTPN dalam gerakan sosial tersebut. Didasarkan pada visi dan misi yang sejalan, kehadiran dan keterlibatan BTPN dan daya dalam Dayakan Indonesia ini juga diharapkan akan memberi inspirasi tokoh dan organisasi pemberdaya, atau masyarakat luas. Dengan mencontoh pemberdayaan yang dilakukan BTPN kepada nasabahnya melalui daya, diharapkan akan muncul ide dan aktivitas pemberdayaan yang lebih baru dan beragam, yang akan memberi manfaat kepada masyarakat dengan cakupan yang lebih luas.

DAYA TUMBUH USAHA MENGUSUNG MISI MENINGKATKAN KAPASITAS USAHA DARI PARA NASABAH, YAITU DENGAN MEMBERIKAN PROGRAM-PROGRAM YANG BERTUJUAN MENDORONG USAHA NASABAH MENJADI LEBIH BAIK. Yanuar Rusdianto, Daya Tumbuh Usaha Head

36 | EDISI III / 2013


“YOU GIVE ME, I GIVE YOU” Dr. Siska Gerfianti, MH. Kes. Nasabah BTPN-Sinaya & Praktisi kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bandung

W

anita yang menarik perhatian dan murah senyum. Pembawaan ramah dan dialek Pasundan yang kental menjadi karakter dominan ibu dokter ini. Suasana dialog interaktif di BTPN Purna Bakti cabang Burang­ r ang, Bandung, pun meriah dengan gelak. Para lansia nasabah BTPN Purna Bakti yang hadir pagi itu terlihat antusias dengan paparan Dokter Siska me­ ngenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat). “Keren. Siapapun yang punya minat di bidang kesehatan pasti saya akan sambut baik,” ungkap Dokter Siska Gervianti me­n yoal ke­ sannya menjadi relawan Sahabat Daya dalam Dialog Interaktif hari itu. Menurutnya, semua orang punya keinginan berpartisipasi dalam bidang kesehatan, tapi sayangnya hanya berputar sendiri-sendiri dalam lingkaran kecil. Sekarang bagaimana caranya lingkaran kecil tersebut dikumpulkan menjadi suatu kegiatan besar dan berdampak besar juga. Itulah yang menjadi upayanya kini. “Sayang kalau kesempatan ini tidak saya pakai untuk suatu tujuan besar. Jadi, ketika ditawarkan, saya bersedia,” papar dokter yang berdinas di Dinas Kesehatan Kota Bandung ini. Ia pun merasa bangga sekaligus haru menyaksikan antusias para lansia dan Purna Bakti dalam mengikuti presentasinya. Ketertarikan sang dokter dalam prog­r am Sahabat Daya ini diakuinya bermula saat bertemu petinggi BTPN di Bandung dalam kunjungan ke Talaga Bodas. Alih-alih ditawari menjadi nasabah, Dokter Siska tertarik dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BTPN. “Saya sangat support makanya saya bersedia menjadi nasabah BTPN-Sinaya. Ketika saya ditawarkan menjadi relawan program Sahabat Daya. Saya mau banget! You give me, I give you juga,” papar dokter yang sudah 4 bulan menjadi nasabah BTPN Sinaya ini. Dokter Siska berprinsip bahwa dalam hidup ini berlaku hukum take and give. “Memberi kepada orang lain berarti memberi diri sendiri juga,” terangnya. Baginya Sabahat Daya adalah pr­ o­ g­ ram yang smart, cool, briliant, touching people, dan dengan hati. “BTPN melaku-

kan ini semua dengan hati,” tambahnya. Ia pun tak segan merekomendasikan kegiatan ini kepada rekan-rekan seprofesi bahkan ­instansinya berdinas. “Saya merasakan betul manfaatnya, makanya saya sudah meng­a jak dokter-­ d okter lain untuk ikut. Harapannya akan semakin banyak orang yang peduli terhadap kesehatan,” ungkapnya. Menurutnya, ke­g iatan ini juga bermanfaat baginya juga para praktisi kesehatan lain dalam meng­ aplikasikan keilmuan untuk masyarakat. “Kami tidak merasa sendirian dalam menggalakkan kampanye hidup sehat. Kami butuh partner. Ajak pihak lain untuk saling bantu sehingga gaung dan manfaatnya lebih ‘cetar bahana’,” paparnya sambil bergelak. Mengikuti Dialog Interaktif ini Dokter Siska mengaku tidak memerlukan persiapan khusus dari segi materi. Dialog semacam ini sudah menjadi ‘menu’ aktivitas sehari-hari­ nya. “Kegiatan promosi kesehatan, edukasi, dan penyuluhan sudah biasa saya lak­u kan. Materi yang ditawarkan tim daya juga me­ narik. Namun, saya ingin ada pre-face tentang PHBS yang ada di Kemen­t erian Keseha­ tan dan hanya tersosialisasi di jajaran pekerja kesehatan dan lintas-sektor pemerintahan daerah, tapi tidak masyarakat umum,” papar dokter yang acap melakoni berbagai ke­ giatan sosial bersama komunitas trader-nya. Menjadi nasabah BTPN sekaligus berpartisipasi dalam Sahabat Sinaya adalah sesuatu yang membanggakan bagi Dokter Siska.

“Dengan program-program pemberdayaan yang dilakukan, sejatinya menjadikan BTPN akan lebih besar dengan manfaat yang mencapai masyarakat luas. Semoga BTPN tetap konsisten dengan brand imaging dan konsepnya sebagai bank memiliki kepedulian besar terhadap sesama,” ungkapnya.

Awalnya Dokter Siska tidak begitu aware dan menganggap BTPN se­b agai bank untuk pensiunan mengambil gaji. Sampai akhirnya dia merasakan ternyata BTPN ngenakkeun sekali banknya. Produk layanannya juga beragam. Utamanya, BTPN juga sekarang tengah berbenah, berkembang menjadi lebih baik. Kekagumannya bertambah begitu mengetahui program pemberdayaan yang dihadirkan BTPN. “Hebat. Menurut saya ada tiga kategori orang bekerja: orang yang hanya bekerja, orang yang bekerja sungguh-sungguh, dan ketiga orang yang bekerja dengan hati. “Menurut saya BTPN bekerja dengan hati. Selain menyediakan layanan perbankan, BTPN masih menyisipkan program bermanfaat untuk nasabahnya di luar kepentingan bisnis,” jelasnya.

EDISI III / 2013 | 37


WISATA

DODOLA

SEGITIGA MUSEUM PERANG DUNIA II DI BIBIR PASIFIK TEKS & FOTO Ahmad Yunus

P

asir putih nan halus dan lembut terasa pada telapak kaki. Deretan pohon cemara tumbuh memberikan kesejukan di Pulau Dodola, Halmahera Utara. Kilauan riak ombak tampak seperti kristal. Terik sinar matahari pun menyulap air laut menjadi warna biru tosca yang menggoda. Pulau Dodola adalah mutiara di bibir Pasifik. Air lautnya jernih dan segar. Pulau ini pun menjelma primadona untuk rehat dan berlibur dikala penat. Kecantikannya bisa membius siapapun yang berkunjung. 38 | EDISI III / 2013

Pulau Dodola juga memiliki keunikan. Tak hanya melakoni aktivitas wisata air, dari sekadar berenang atau mandi sinar matahari di tepi pantai, snorkeling, atau diving menikmati keindahan alam bawah laut, pengunjung bisa berjalan kaki dan membelah laut ketika surut datang. Hamparan pasir putih pun tersibak bak karpet merah. Jangan lupa, nikmati pula sajian kuliner ikan kerapu segar di sini yang terkenal. Pulau cantik ini me足 nyimpan pesona selain alamnya, yakni sejarah panjang yang melekat di kawasan Kepulauan Morotai.

Pulau Dodola menjadi bagian penting足 pada peristiwa Perang Dunia II yang berkecamuk di Pasifik. Douglas Mc Arthur, jende足r al besar dari Angkatan Darat Amerika Serikat memimpin peperangan melawan bala足t entara kekaisaran Jepang pada 1944-1945. Dan, kabarnya Mc Arthur sering menghabiskan waktu liburannya di Pulau Dodola. Di bibir Pasifik ini ia rehat sejenak dari kecamuk perang yang sengit. Pulau Dodola adalah salah satu dari segitiga museum Perang Dunia II di Kepulauan Morotai. Di sini terdapat Pulau Zumzum


PULAU BAU

tempat Mc Arthur tinggal. Menikmati pagi hari dengan berlari. Atau, membakar tembakau pada cangklong di bibir mulutnya. Mengunjungi dua pulau ini akan melengkapi perjalanan di Kepulauan Morotai, Halmahera Utara. Pulau yang sarat dengan nilai sejarah penting bagi dunia dan Indonesia. Melihat dua pulau ini hanya memerlu­k an waktu sekitar 15-30 menit dari Pelabuhan Daruba di Morotai. Saat ini hanya bakau yang tumbuh dan melindungi Pulau Zumzum dari abrasi. Tak jauh dari bibir pantai terdapat patung

Mc Arthur setinggi 20 meter di pulau tak berpenduduk itu. Patung Mc Arthur yang terkenal dengan ucapannya “I Shall Return” ini menjadi penanda penting akan sejarah yang melekat di pulau ini. Mc Arthur penikmat cangklong temba­ kau itu berhasil melumpuhkan balatentara kekaisaran Jepang yang ambisius. Pasukan Jepang sebelumnya berhasil menggempur dan meluluhlantakan armada Amerika Serikat di Pearl Harbor. Peristiwa penyerangan ini membakar bara dendam sang jenderal. Strategi lompat katak dari tangan dinginnya pun mampu menghadang pasukan Jepang. Satu persatu basis militer Jepang akhirnya jatuh ke ta­ ngan Sekutu. Mulai dari Kepulauan Morotai di Halmahera hingga Filipina. Sekitar enam puluh ribu tentara dari Amerika Serikat dan Australia bertempur sengit dengan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di perairan Pasifik. Saat ini jejak bau mesiu peperangan masih tercium di kaki langit Morotai. Selongsong peluru hingga senapan mesin yang berkarat menjadi saksi atas pertempuran itu. Di perut laut perairan Kepulauan Morotai juga tersimpan bangkai mesin perang. Dari artileri, jeep hingga berbagai jenis pesawat yang tersungkur terkena peluru tajam. Sejarah masa silam yang kental dengan kemenangan, kekalahan, penaklukkan dan air mata menjadi drama yang melekat pada kepulauan ini. Berbagai memori peristiwa kemanusiaan terekam dalam buku hingga film layar lebar garapan Hollywood. Berada di Kepulauan Morotai serasa ber­ ada di jantung pertempuran itu. Berbagai cerita sejarah ini menjadi magnet dan potensi bagi pengunjung yang menengok Morotai. Kisah 68 tahun silam itu menjadi warna yang melekat pada gugusan 53 pulau nan eksotik ini. Sebuah cerita heroisme antara kekuatan Superman versus Samurai.

PULAU MOROTAI

PULAU DODOLA BESAR

MENUJU DODOLA: MANADO – TOBELO

Memanfaatkan penerbangan dari Manado Anda akan tiba di Halmahera Utara. Perjalanan KaoTobelo dapat ditempuh melalui jalur darat selama 1.5 jam sedangkan Galela-Tobelo selama 45 menit. Alternative lain, dari Ternate menyeberanglah ke pulau Halmahera melalui pelabuhan penyeberangan speedboat Kotabaru (45 menit; Rp 50.000). Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan feri Bastiong (2 jam). Keduanya akan membawa anda sampai ke Sofifi. Dari pelabuhan speedboat Sofifi tersedia jasa transportasi darat menuju ke Tobelo (4 jam; Rp 100.000). Dari Pelabuhan Tobelo, pengunjung tinggal naik kapal penumpang menuju Pelabuhan MS Lastori di Daruba, Morotai. Tiket satu kali penyeberangan sebesar 50 ribu rupiah. Jika ingin lebih cepat bisa memilih speedboat dan mengeluarkan kocek 100 ribu rupiah. Tiba di Daruba bisa naik becak motor untuk menikmati suasana kota.

GALELA – TOBELO

Dari Bandara Sultan Babullah, Ternate, Anda bisa naik pesawat Express Air menuju Bandara Gamar Malamo, Galela. Pesawat berpenumpang 33 orang ini berkisar tarif antara 300 hingga 500 ribu rupiah. Waktu perjalan sektiar 30 menit dan terbang pada Senin, Rabu, dan Jumat. Dari Galela Anda bisa meneruskan perjalanan menuju Tobelo melalui jalur darat dengan menyewa mobil atau naik taksi.

TAHUKAH ANDA?

Kekuatan udara kekaisaran Jepang adalah raja di angkasa Samudera Pasifik. Pasukan ini disegani karena peralatan tempur, taktik serang dan semangat tentaranya. Mereka menggunakan pesawat tempur terhebat pada masanya. Dan Pearl Harbour adalah korban pertama dari kehebatan serangan Jepang.

EDISI III / 2013 | 39


WISATA

KADIDIRI

KEHANGATAN KELUARGA DI PULAU KADIDIRI

S

emburat rona senja menggantung di atas langit. Warna keemasan dan biru cerah bagai cat air yang tergores pada kanvas lukisan. Kecantikan senja di langit Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah adalah salah satu pesona terbaik kepulauan ini. Sampan-sampan nelayan mulai mengayuh ke laut lepas melempar jala. Siluetnya memberi keelokan untuk menikmati wisata Kepulauan Togean. Kepulauan Togean terdiri dari 66 pulau besar dan kecil. Hutan bakau masih terjaga dan tumbuh subur melindungi setiap pulaunya. Dan sesekali terdengar kicau burung 40 | EDISI III / 2013

yang nyaring dibalik semak belukar. Pulaupulau kecil di Togean memiliki pasir putih yang halus dan menggoda. Airnya jernih. Kondisi yang masih alami ini membuat terumbu karang tumbuh subur dan terjaga. Juga bagi rumah untuk ikan-ikan lucu dan menggemaskan seperti ikan napoleon hingga ikan badut atau clownfish. Salah satu wisata pulau di Kepulauan Togean adalah berkunjung ke Pulau Kadidiri. Pulau Kadidiri menyimpan pesona keindahan bawah laut. Tak sedikit wisatawan manca negara menikmati wisata penyelaman bawah laut atau sekedar snorkeling.

Tak usah bingung mencari penginapan. Di pulau ini tersedia beberapa penginapan sehingga pengunjung leluasa bisa menikmati suasana tinggal di pulau. Termasuk menyantap hidangan masakan lautnya. Beberapa penginapan di sini antara lain Kadidiri Paradise Resort, Black Marlin, dan Pondok Lestari Kadidiri. Pelancong bisa memilih resort bergaya bungalow bambu itu. Mulai dari harga 150 ribu rupiah hingga 175 ribu rupiah perhari. Termasuk untuk 3 kali makan. Wisata di Pulau Kadidiri terasa seperti liburan keluarga. Wisatawan bisa duduk bersama dan menikmati santapan makan dalam


PULAU KADIDIRI

PULAU TOGEAN

MENUJU KADIDIRI: PALU - KADIDIRI

meja panjang. Tak sedikit wisatawan mancanegara bisa menikmati dan menghabiskan masa liburannya di sini hingga dua bulan! Pulau Kadidiri adalah salah satu pulau yang sudah berkembang untuk melayani wisata bahari. Berbagai layanan memanjakan para wisatawan. Misalnya, menjemput tamu saat turun dari Kapal Motor Puspita di Wakai. Setiap tamu langsung menikmati laju perahu ketinting. Dan, melewati berbagai jalur pulau-足p ulau kecil menuju Pulau Kadidiri. Berada di Kadidiri dan pulau lainnya di Togean meninggalkan kesan yang mendalam. Saya tak pernah bosan untuk ber-

wisata ke pulau-pulau ini. Warga menyambut setiap tamu yang berkunjung ke pulau ini. Saya merasa bagian dari keluarga mereka. Setiap sore hari saya selalu menghabiskan waktu duduk di ujung dermaga. Menye足 ruput secangkir kopi, membaca buku dan menikmati semilir angin sore. Dan, sujud syukur ketika menyaksikan rona warna pada senja hari. Di ujung dermaga itu tak bosan rasanya untuk duduk dan rebahan. Di malam hari langit di Togean penuh dengan jutaan bintang yang berkelip. Tak terkadang saya sampai larut tertidur pulas hingga besok pagi.

Dari Palu, ibu kota Sulawesi Tengah menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 6 jam menuju Tojo Una-Una. Dari Ampana (ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una). Perjalanan berikutnya menuju Wakai menggunakan kapal laut dengan memakan waktu sekira 5 jam. Dari Wakai ke Pulau Kadidiri jarak tempuhnya hanya 5 kilometer atau sekira 30 menit dengan speedboat.

MANADO - GORONTALO

Terbang dari Manado ke Gorantalo. Selanjutnya, naik kapal ferry selama 13-15 jam ke Wakai, setidaknya ada satu ferry tiap minggunya. Dari Gorontalo, dapat juga naik mobil menuju ke Marisa (sekira 3 jam), dilanjutkan naik perahu sewaan menuju Wakai selama 5-7 jam.

TAHUKAH ANDA?

Lipan Laut atau Acanthaster planci memiliki dampak nyata pada terumbu karang di Togean. Mereka seperti monster yang mampu mengubah terumbu karang menjadi mati hanya dalam beberapa minggu. Lipan laut ini juga beracun bagi manusia.

EDISI III / 2013 | 41


WISATA

TELUK TOMINI

SEJUTA WISATA PENUH KESAN

S

ulawesi dinobatkan oleh komunitas dunia sebagai 25 kawasan konservasi biologi. Sulawesi menjadi pusat penelitian untuk kawas足 an ekosistem Wallacea. Sula足 w esi memiliki keunikan dari pembentukan geo足 loginya hingga ragam kehidupan makhluk hidupnya. Beberapa ekor lumba-lumba berenang bebas di perairan Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Sesekali meloncat ke udara dan menyemburkan percik ombak di laut lepas. Inilah bagian atraksi alami pesona Teluk Tomini. Lumba-lumba ini tak malu memperlihatkan atraksinya menyambut setiap kapal yang tiba di Teluk Tomini. 42 | EDISI III / 2013

Teluk Tomini adalah salah satu kawasan perairan yang terletak antara Sulawesi Te足 ngah dan Sulawesi Utara. Teluk Tomini menyimpan peranan penting bagi keberlangsungan ekosistem dan masyarakatnya. Di dalam kawasan terdapat taman nasional seluas 362 ribu hektar dan 66 pulau besar dan kecil. Mulai dari Pulau Unauna, Kadidiri, Batudaka, Togean hingga Waleabahi. Hasil survei dari Conservation International Indonesia (CII) pada 1998 memperlihatkan kawasan Tomini juga menyimpan berbagai jenis terumbu karang, ikan dan moluska yang penting bagi ekosistem laut. Termasuk berbagai jenis flora faunanya. Seperti keberadaan monyet togean atau

Macaca togeanus hingga biawak togean atau Caranus salvator togeanus. Berbagai jenis flora dan fauna ini hanya bisa ditemukan dan terdapat di Kepulauan Togean. Wisatawan juga bisa mencicipi dan berenang diantara ribuan ubur-ubur. Jangan takut, ubur-ubur ini tidak menyengat dan berbahaya. Ubur-ubur ini terjebak dalam sebuah kolam atol di dalam pulau. Dan terpisah dengan laut lepas. Berbagai keberkahan ini adalah surga alam yang terdapat di kawasan Teluk Tomini. Wisatawan tak hanya sekedar menikmati pesona wisata bahari saja. Namun juga bisa melihat secara dekat berbagai kehidupan flora dan faunanya yang unik ini.


Di dalam kawasan juga terdapat enam kelompok etnis seperti Togean, Bajo, Bo­ bongko, Bugis, Gorontalo, dan Jawa. Mereka tinggal di 37 desa yang ada di sekitar tujuh pulau utama Kepulauan Togean seperti Unauna, Batudaka, Togean hingga Waleabahi. Di masa silam, Suku Bajo tinggal dan hidup di atas perahu. Mereka terkenal se­ bagai penjelajah laut. Dan sangat andal menyelam hingga puluhan meter di dalam laut. Namun, saat ini tak banyak ditemukan Suku Bajo yang masih tinggal berpindah-pindah. Mereka sudah menetap dan membangun perkampungan sendiri. Salah satu perkampungan Bajo terdapat di Pulau Kabalutan, Kepulauan Togean.

Pulau Kabalutan adalah pulau karang. Waga suku Bajo membangun perkampung­ an di atas karang. Dan di sepanjang tepi pulaunya. Punggung ekonomi mereka pada perikanan seperti budidaya udang dan ikan kerapu. Pelancong bisa berkunjung dan berkenalan dengan warga di Kabalutan. Termasuk melihat secara dekat kehidupan dan keunik­ an perkampungan Bajo ini. Nah, salah satunya dengan cara mendaki ke sebuah bukit kecil di pulau ini. Dari atas tampak pemandangan pulau yang menyerupai cincin dan deretan rumah suku Bajo yang terbuat dari pelepah daun kelapa dan batang pohon. Saya berbaur dengan warga Bajo. Naik dengan sampan mereka ke tengah laut. Dan melihat secara dekat bagaimana mereka mencari ikan. Menyelam di bawah laut dan mendengar berbagai cerita kehidupan mereka. Saya kagum bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan laut. Sesuatu yang berbeda dengan kehidupan saya. Teluk Tomini memang menyimpan sejuta pesona yang tersembunyi. Sayangnya, tak banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung dan mengenal Kepulauan Togean. Padahal keindahan yang terdapat di dalam kawasan ini luar biasa. Mulai dari keindahan senja, deretan pulaunya yang terjaga hingga keindahan bawah lautnya. Bagi para penikmat olahraga selam melihat bangkai pesawat Perang Dunia II di Togean juga menjadi menu wajib. Di sini terdapat pesawat jenis B24 Liberator yang kondisinya masih terjaga dan belum terselimuti oleh karang. Berkunjung ke Togean menyimpan sejuta kesan. Tak salah jika Togean termasuk salah

satu tujuan favorit wisata di kawasan Asia Tenggara. Berbagai wisatawan mancanegara jatuh cinta dengan keindahan pesona yang terdapat di kawasan Teluk Tomini ini. Dan sepatutnya rasa cinta itu juga tumbuh dari negerinya sendiri.

TELUK TOMINI

PULAU KADIDIRI

PULAU TOGEAN

MENUJU TOMINI: GORONTALO - WAKAI

Dari Gorontalo, Anda bisa naik kapal feri KM Puspita. Feri ini cukup nyaman dan aman melewati perairan Teluk Tomini. Perjalanan ini akan menempuh waktu sekitar 10 hingga 12 jam. Kapal ini sandar di Kecamatan Wakai di Pulau Walea.

PALU – TOGEAN

Pelancong juga bisa berangkat dari Palu. Namun melewati perjalanan darat sekitar 10 jam hingga ke Ampana, Tojo Una-una. Biaya perjalanan ini sekitar 150 ribu rupiah. Travel ini berangkat malam dan tiba pada pagi hari. Dari Ampana ke Wakai ditempuh perjalanan laut sekitar 4 jam dengan KM Puspita.

EDISI III / 2013 | 43


CANTIK

TERAPI HERBAL BAGI KECANTIKAN KINI MAKIN BANYAK ORANG MENGHINDARI EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT-OBATAN BERBAHAN KIMIA DAN BERALIH KE PENGOBATAN ALAMI YANG BERASAL DARI TANAMAN HERBAL. TEKS Wordschef FOTO Dok. Spesial

D

i Indonesia, pengobatan herbal dikenal dengan jamu. Ramuan unik khas Indonesia yang telah digunakan selama berabad-abad dan masih menjadi andalah hingga kini. Tradisi meracik dan minum jamu di-

JAMU DOELOE DAN SEKARANG

44 | EDISI III / 2013

yakini telah berjalan sejak ribuan tahun lalu, walaupun asal muasal tentang jamu masih belum pasti. Tapi dapat dipastikan bahwa sejak dahulu leluhur kita telah menggunakan ba­ han-bahan alami dari tanah Indonesia yang

Kata jamu –atau djamoe dalam ejaan lama– merupakan singkatan dari kata djampi dan oesada. Djampi berarti ramuan, obat-obatan, doa-doa dan aji-ajian, sementara oesada berarti kesehatan. Makna kata djampi bisa ditemui dalan kitab Ghatotkacasraya karya Mpu Panuluh. Bukti sejarah lainnya tentang pemanfaatan ramuan tumbuhan dapat dilihat pada relief Karmawibhangga Candi Borobudur. Ada juga yang serupa di Candi Prambanan, Penataran, Sukuh, dan Tegal Wangi. Sebuah prasasti dari jaman Majapahit, Madhawapura, seakan membuktikan adanya profesi peracik jamu yang disebut Acaraki. Bahkan terdapat kitab, yakni buku berisi kumpulan catatan resep jamu, yang konon digunakan oleh para putri keraton untuk menjaga kesehatan dan kecantikan diri. Konon resep-resep jamu dari Kesultanan di Yogyakarta dan Kasunanan di Surakarta hanya dikenal di kalangan dalam keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan istana. Lalu di masa Mataram Islam, ramuan herbal tersebut mulai dikonsumsi kalangan rakyat. Alkisah, orang pintar atau dukun yang disebut Wiku akan membuat racikan dari tumbuh-tumbuhan. Racikan tersebut kemudian dijajakan dengan cara dipikul oleh laki-laki dan digendong oleh perempuan. Dari situlah muncul istilah jamu gendong. Karena begitu penting dan berkhasiatnya jamu bagi masyarakat Indonesia, Gregorius Rumphius, seorang ahli botani yang hidup pada masa kolonial Belanda di Indonesia, melakukan penelitian tentang jamu dan menerbitkan buku berjudul Herbaria Amboinesis atau Herbarium Amboinense pada 1775. Sebelumnya, Yacobus Bontius menyusun buku berjudul Historia Naturalist et Medica Indiae (1627). Bahkan terdapat dua buku tentang

terkenal subur. Bahan-bahan alami itulah yang diolah menjadi ramuan dan kemudian dikenal dengan nama jamu ataupun herbal, yang dipakai untuk kepentingan kesehatan maupun perawatan kecantikan.

resep pengobatan Jawa dan tumbuhan asli Indonesia dan kekuatan penyembuhannya yang ditulis oleh orang Belanda, yakni Het Javaansche Receptenboek karya Van Hien (1872) dan Indische Planten en Haar Geneeskracht yang disusun Kloppenburg-Versteegh (1907) Seiring dengan perkembangan jaman, pada awal abad 20 muncullah pabrik-pabrik jamu di Indonesia. Dimulai dari Jamu Iboe pada 1910 (Surabaya), Jamoe cap Djago pada 1918 (Semarang), serta Jamu cap Potret Nyonya Meneer pada 1919 (Semarang). Jamu cap Potret Nyonya Meneer inilah yang kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia sampai sekarang. Konon tercatat ada lebih dari 1.150 industri jamu tersebar di Indonesia. Namun kurang dari 10 persen saja yang tergolong sebagai industri besar. Sedangkan selebihnya masih berwujud industri kecil atau rumahan.


CANTIK LUAR-DALAM

TRADISIONAL DALAM KEMASAN

Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah dan Cara Racik yang diterbitkan oleh Trubus, dikatakan bahwa ramuan alami sudah digunakan oleh bangsa Indonesia untuk kesehatan dan kecantikan setidaknya ratusan tahun silam. Salah satunya yang tercatat adalah Serat Centhini (1814) yang berisi ramuan-ramuan jamu. Jamu pun menjadi cara untuk menjaga dan merawat kecantikan dari dalam tubuh. Karenanya, jamu tak hanya dikenal sebagai minum­ an yang berkhasiat untuk kesehatan. Ragam tanaman tradisional yang diolah menjadi jamu pun dapat digunakan untuk perawatan kecantikan. Meski banyak sekali jenis jamu dengan khasiat spesifik untuk wanita, tapi hanya beberapa saja yang digemari. Jamu-jamu tersebut antara lain adalah kunir asam (dapat menyuburkan

kandungan dan melancarkan haid), paitan (bermanfaat untuk menghilangkan bau badan dan jerawat), kunci suruh (mengatasi keluhan keputihan), serta galian singset (untuk merampingkan tubuh). Menariknya, selain diminum, banyak juga ramuan herbal atau jamu yang digunakan untuk perawatan kecantikan luar. Sebut saja lulur, bedak dingin, tapel, hingga minyak untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut. Lulur berguna untuk mengangkat sel kulit mati dan mengoptimalkan regenerasi kulit. Untuk mengembalikan kekencangan kulit perut pada ibu yang baru melahirkan, biasa digunakan tapel. Sementara bedak dingin berfungsi membuat kulit wajah terasa sejuk dan nyaman. Tapi lebih dari itu, bedak dingin sebenarnya bermanfaat melindungi kulit dari lingkungan luar. Sedangkan mi­ nyak rambut yang kerap disebut cem-ceman, berkhasiat untuk menghilangkan ketombe, merawat kekuatan akar rambut dan menyuburkan rambut. Konon dalam budaya Keraton Ngayogyakarta Hadi­ ningrat, perawatan tubuh seperti lulur, pijat, maupun minum jamu tak hanya ditujukan pada kecantikan lahiriah semata, tapi juga untuk merangsang kesempurnaan kerja lima indra manusia. Sebab jika lima indra manusia aktif, niscaya seluruh organ tubuh pun akan berjalan baik sesuai fungsinya. Sehingga tak hanya cantik secara fisik, tapi juga cantik “dalam” karena sehat dan bugar.

Sejalan dengan apresiasi dan animo masyarakat terhadap produk herbal atau jamu, belakangan hadir beragam produk berbasis jamu yang tak lagi tampil dengan gaya tradisional. Banyak dari produk keluaran industri besar itu hadir dengan kemasan yang modern. Sebut saja sebuah minuman instan yang mengandung kunyit dan asam, beragam jamu untuk membantu mengatasi masalah kesehatan dalam wujud capsul dan caplet, atau food supplement berwujud minuman sachet. Tentu saja hal itu dilakukan tak hanya bertujuan untuk mengha­ dirkan kesan “kini” dari ramuan jamu, tapi juga agar masyarakat di era ini bisa lebih mudah mengonsumsi atau menggunakannya.

Apalagi sekarang gaya hidup yang kembali ke alam kian marak. Karenanya ramuan herbal atau jamu menjadi salah satu yang paling dicari. Berdasarkan data survey Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, potensi jamu tampak meningkat pesat. Tercatat 60 persen masyarakat Indonesia sudah pernah mengonsumsi jamu dan 90 persen sudah pernah merasakan khasiatnya. Tak heran jika produk instan dari ramuan herbal bermunculan. Selain herbal atau jamu untuk dikonsumsi, ramuan tradisional ini juga hadir dalam wujud produk perawatan kecantikan yang diaplikasikan pada kulit wajah, tubuh, juga rambut sebagaimana dijelaskan pada bab sebe­ lumnya. Produk sejenis ini juga tampil compact dan mo­ dern. Misalnya hair mask dari akar wangi, face toner dari bunga mawar, sabun mandi dengan campuran ekstrak bengkoang, hingga tissue untuk daerah kewanitaan yang mengandung ekstrak daun sirih. Jamu yang sebelumnya merupakan pengobatan tradisional yang dikonsumsi oleh masyarakat lokal, telah berkembang begitu pesat. Selain kian dekat dengan kebutuhan hidup sehari-hari, banyak produk buatan dalam negeri berbasis ramuan herbal yang diekspor ke manca negara. Dan ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan atau animo masyarakat penggemar produk herbal, tapi juga turut memperkuat ekonomi rakyat, termasuk petani sebagai penyedia bahan dasar ramuan herbal tersebut. EDISI III / 2013 | 45


SEHAT BUGAR

AIR YANG MENYEMBUHKAN AIR MEMILIKI KHASIAT YANG LUAR BIASA. BUKAN SAJA UNTUK PENAWAR DAHAGA, TETAPI TERNYATA JUGA DAPAT MENYEMBUHKAN. TEKS S. Ananta. FOTO Dok. Spesial.

M

ungkin Anda hobi ke spa, memanjakan diri sambil berendam di air rempah, mandi susu, sauna, atau bermandi dalam jacuzzi. Bagaimana rasanya? Tentunya nyaman. Sebenarnya yang memberi efek nyaman bukan hanya ruangan spa atau lilin aromaterapinya, tetapi air rendam足 annya justru yang terpenting. Kesemua jenis perawatan tersebut sebenarnya termasuk dalam hidroterapi, sebuah terapi yang telah 46 | EDISI III / 2013

diterapkan berabad lalu untuk kesehatan juga perawatan kecantikan. MENGENAL HIDROTERAPI Sejak dulu, air telah dimanfaatkan sebagai bagian dari metode penyembuhan. Di jaman Yunani, air dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan. Bahkan di masa keemasan bangsa Romawi, mereka telah memanfaatkan kolam air sebagai bagian kehidupan sehari-hari untuk kesehatan. Orang Jepang

menggunakan mandi sebagai ritual, sementara masyarakat Turki mengombinasikan kegiatan mandi dengan pijat dan penggunaan air panas dan dingin bergantian sebagai terapi. Inilah spa detoksifikasi pertama dalam sejarah. Namun istilah hidroterapi sendiri baru diterapkan sekitar abad 19. Dalam buku Water Detox yang ditulis, dinyatakan bahwa hidroterapi adalah pe足 rawatan atau terapi yang menggunakan air dalam keadaan mengalir, dengan berbagai


suhu. Biasanya dalam hidroterapi digunakan air panas dan air dingin secara bergantian. Pada dasarnya berendam atau mandi de­ ngan air panas memberi efek relaks. Pada saat ini, terjadi pelebaran pembuluh darah yang akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Denyut nadi menjadi cepat dan jantung memompa darah lebih cepat. Metabolisme tubuh pun jadi meningkat dan proses pembuangan bahan sisa serta pembersihan organ-organ internal oleh darah berjalan optimal. Sementara penggunaan air dingin memberi efek sebaliknya. Air dingin dapat mengejutkan pada saraf yang membuat kita bersemangat. Sebab pada saat ini terjadi pengerutan atau penyempitan pembuluh darah. Tubuh pun akan mengeluarkan ba­h an pereda nyeri (analgesik) alami yang disebut prostaglandin ke dalam otot. Kondisi ini membantu mengurangi kekejangan otot dan meredakan nyeri serta peradangan. Karenanya, jika air panas dan dingin digunakan dalam suatu waktu yang sama dengan durasi yang tepat, akan memberikan efek terapi yang sangat baik bagi tubuh. BANYAK MANFAAT Banyak sekali jenis terapi air atau hidroterapi, dan masing-masing mempunyai manfaat yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa di antaranya: • Sauna dan uap. Dalam sebuah sauna, bebatuan dipanaskan sedemikian rupa sehingga ketika disiram air akan menghasilkan panas yang kering dan bersifat mengisap racun ke luar. Dengan berdiam di ruang uap air ini racun tubuh dapat keluar melalui keringat sekaligus pembersihan kulit. Pengeluaran racun dilakukan oleh panas kering, sementara pembersihan kulit dilakukan oleh panas basah. • Jacuzzi. Dalam mandi jacuzzi, gelembung air yang dipanaskan di dalam bak rendam akan disemburkan pada titik-titik khusus di tubuh sehingga terasa seperti pemijatan yang melancarkan peredaran darah. Mandi jacuzzi akan lebih maksi-

mal jika dikombinasikan dengan mandi air dingin untuk memberi kejutan pada saraf. • Irigasi kolon (Colon Hydrotherapy). Metode yang sudah ada sejak 1.500 SM ini adalah tindakan untuk membantu membersihkan usus besar dari timbunan racun, gas, tinja, dan lemak. Praktisi akan memompakan air ke dalam anus dengan tujuan untuk melunakkan dan membilas tumpukan racun dan bahan sisa di dalam usus besar, untuk kemudian dikeluarkan dengan optimal. Perlu diketahui bahwa di dalam air, anggota tubuh yang sulit digerakkan di darat –karena membutuhkan kekuatan otot dan persen­d i­ an– akan lebih mudah digerakkan dan dilatih kelenturannya. Ini karena ada beberapa efek fisika air, yakni gaya apung air (buoyancy), efek thermal (suhu air), efek hidrostatik (daya tekan), dan hidrodinamik (daya gerak) air yang akan berpengaruh pada saat proses terapi. Selain itu, karena air mengandung gelombang alfa, maka ketika menyentuh air atau sesuai mandi, tubuh terasa lebih relaks. Efek bonusnya, tidur pun jadi lebih lelap dan berkualitas. Karena itu, hidroterapi sangat efektif bagi mereka yang menderita penyakit rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia, kelelahan, stres, sirkulasi darah yang buruk, nyeri otot, kram, kaku, atau sebagai terapi pasca-stroke. Hidroterapi juga dapat digunakan sebagai salah satu terapi motorik untuk anak-anak autistik dan cerebral palsy. Namun meskipun efektif ada beberapa kondisi yang dilarang untuk melakukan hidroterapi. Kondisi tersebut antara lain adalah kelumpuhan atau gangguan yang menyebabkan pengurangan sensasi/rasa raba, wanita hamil, usila, orang yang sedang di bawah pengaruh alkohol atau obat, serta orang berpenyakit kulit dan luka terbuka. Karena itu, sebelum menjalan hidroterapi penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter ahli.

Terapi Air di Rumah

Jika Anda merasa stres, lelah, atau otot terasa kaku, sebenarnya Anda tak perlu membayar mahal atau jauh-jauh ke spa. Karena Anda pun bisa melakukannya di rumah. Caranya, isi bak rendam dengan air panas. Peras setengah jeruk lemon lalu campur dengan 3 tetes minyak esensial lemon, 2 tetes minyak esensial pepermin, dan 3 tetes minyak esensial pinus. Masukkan campuran tersebut ke dalam air dengan merata. Selanjutnya, taburkan setengah jeruk lemon yang telah diiris tipis dan masukkan 1 kantong teh pepermin. Diamkan selama dua menit kemudian peras dan keluarkan kantong teh. Setalah itu berendamlah sekitar 15-20 menit dan hirup napas dengan perlahan. Minyak esensial yang terkandung di dalam air tak hanya bersifat menenangkan, tetapi juga bisa meningkatkan getaran air sehingga efeknya akan lebih banyak. Setelah selesai, tepuk-tepuklah tubuh Anda dengan handuk supaya kering dan biarkan minyak yang tersisa menjadi pelembab alami bagi tubuh. Dijamin, Anda akan merasa lebih segar, relaks, dan tidur pun lebih nyenyak.

EDISI III / 2013 | 47


BUDAYA

KERAJINAN KARET NYATU

EKSOTISME HUTAN KALIMANTAN Teks: Vicky Rachman Foto: Arsip Bagian Humas & Protokol Setda Kabupaten Kapuas, Dok. Istimewa

48 | EDISI III / 2013


RIWAYAT POHON NYATU

S

eberapa banyak Anda mengenal produk-produk kerajinan khas masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah? Aneka jenis tas yang berasal dari daun genjer, kerajinan kayu berbentuk kepala burung rangkong, tameng dari kayu, Mandau sebagai senjata khas Dayak, sumpit, tombak, hingga batu-batu alam juga biasa dijaja sebagai suvenir khas wilayah sini. Tapi tahukah Anda dengan perahu naga? Inilah salah satu kerajinan tangan yang po­ puler menjadi cinderamata khas Kalimantan. Sekilas dari bentuknya, kebanyakan orang awam mengira bahan utama pembuatan perahu naga itu adalah kayu. Meski tak sepenuhnya salah, kayu hanya elemen pelengkap saja. Bahan utamanya ternyata adalah getah dari pohon nyatu, yakni sejenis pohon yang banyak hidup di hutan Kaliman-

tan Tengah. Para perajin mempelajari keahli­ an itu dari orangtuanya yang dilestarikan secara turun-temurun. Untuk menyiapkan bahan mentah berupa getah nyatu menjadi bahan baku diperlukan beberapa proses yang lumayan memakan waktu. Pertama-tama, karet alam ini harus direbus dalam air panas hingga lunak. Selanjutnya membersihkan hasil sadapan itu dari kotoran-kotoran yang menempel. Karet yang sudah bersih kemudian siap untuk digunakan langsung atau diberi pewarna terlebih dulu dengan pewarna tekstil atau kesumba. Setelah dihaluskan atau dipilin-pilin sesuai kebutuhan bahan utama pun siap untuk dibentuk sesuai dengan model yang ingin dibuat. Berbagai bentuk dapat dibuat dari getah yang elastis ini. Namun, yang pa­ling banyak dirangkai adalah miniatur perahu, rumah betang khas Kalimantan, dan patung

Pohon nyatu selama ini hanya ditemukan tumbuh di areal berawa di Kabupaten Pangkalan Bun dan di Kecamatan Bukit Tangkiling, Kalimantan Tengah. Tanaman yang memiliki pertumbuhan relatif cepat tersebut selama ini tidak ditemukan di wilayah lain di Indonesia. Dalam kurun waktu hanya enam bulan tanaman nyatu bisa tumbuh hingga mencapai 8 meter. Umur enam bulan tersebut biasanya menjadi patokan bagi para perajin getah kayu nyatu untuk memanen pohon dengan cara mengambil getahnya. Dalam proses untuk mendapatkan getah, para perajin getah nyatu biasanya menebang pohon nyatu. Kemudian batang pohon nyatu di kuliti untuk diambil bagian kulitnya. Selanjutnya, kulit kayu nyatu itu direbus di dalam air mendidih yang sebelumnya telah dicampur dengan minyak tanah. Proses perebusan tersebut dilakukan untuk memisahkan (mengekstrak) getah dari kulit kayu nyatu.

dayak dalam berbagai ukuran. Tak ketinggal­ an berbagai bentuk gantungan kunci. Di Kuala Kapuas, tepatnya di Desa Dahirang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Te­ ngah, sejatinya masih terdapat banyak para perajin getah nyatu yang masih setia dengan profesi ini. Profesi ini mulanya hanya sebagai selingan saat tak turun ke sungai, tapi belakangan banyak yang dijadikan pekerjaan utama. EDISI III / 2013 | 49


BUDAYA

TERHADANG KENDALA Di balik eksotismenya, kerajinan karet nyatu menghadapi krisis yang serius. Kelangkaan pohon nyatu dan mahalnya bahan baku getah nyatu menjadi penyebabnya. Getah nyatu dengan kualitas bagus sebagai bahan baku pembuatan kerajinan ini berasal dari hutanhutan lebat yang ada di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Namun seiring perkembangan, hutan di Kalimantan Selatan mengalami deforestasi yang begitu dahsyat. Hasilnya, pohon nyatu pun menjadi langka. Di wilayah Kalimantan Tengah, pohon nyatu hanya tersisa di beberapa tempat, di antaranya di Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat. Wilayah yang dulunya diperuntukan bagi kaum transmigan tersebut, ternyata memiliki kualitas getah yang amat baik. Mengatasi kelangkaan ini, banyak perajin karet nyatu sempat mencoba beberapa getah pohon yang dianggap bisa menggantikan getah nyatu, seperti; getah Nangka, getah Jelutung dan getah Karet. Namun hasilnya tetap tak sebaik getah nyatu. 50 | EDISI III / 2013

Ketersediaan pohon nyatu di habitat asli足 nya pun semakin berkurang, Untuk mendapat getah dari pohon nyatu adalah dengan menebang pohon tersebut. Berbeda dengan pohon lain yang getahnya akan keluar saat dilakukan penyadapan dengan menyayat. Sebatang pohon Nyatu berumur 10 tahun, umum足nya bisa menghasilkan 5 kg getah Nyatu. Dari setiap kilonya itu dapat menghasilkan kerajinan, berupa miniatur perahu berukuran 30 cm sebanyak 5 buah. Kelangkaan getah elastis berwarna putih ini pula yang menyebabkan harganya melambung. Tingginya harga bahan baku dan tidak menentunya stabilitas permintaan kerajinan getah nyatu di pasaran, memaksa banyak perajin getah nyatu di Kalimantan memutar otak, agar usaha ini tetap berjalan. Salah satu resep jitu yang digunakan adalah de足 ngan menjual barang-barang kerajinan ini keluar kota, seperti Samarinda, Pontianak, Balikpapan, Jakarta, hingga Bali. Biasanya souvenir ini cukup diminati wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

TAHUKAH ANDA?

Proses pembuatan kerajinan getah nyatu menjadi berbagai bentuk miniature khas suku dayak, dibuat secara tradisional dengan peralatan sederhana, seperti botol kaca untuk membuat lempengan karet, sendok membuat pola lengkung, pisau dan gunting. Kerajinan anyaman getah nyatu umumnya mengambil bentuk perahu tradisional Dayak yang dilengkapi dengan awak dan berbagai asesorisnya. Bentuk perahu tersebut menggambarkan cerita tersendiri yang diambil dari cerita asli masyarakat suku Dayak di Kal-Teng. Bentuk perahu yang biasanya dipergunakan dalam kerajinan anyaman getah nyatu umumnya dicirikan dengan bentuk kepala naga dan kepala burung antang (elang) yang terletak di bagian depan perahu.


KANTOR CABANG BTPN SINAYA BANDUNG KCP BUAH BATU Jl. Buah Batu No. 252 A Kav. 10, Cicagra, Lengkong, Bandung (022) 7304156 KC DAGO Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Bandung (022) 4206749, 4268100 KCP PASIR KALIKI Jln. Pasir Kaliki No. 161, Bandung (022) 6079251, 6079062 KCP SUKAJADI Jln. Sukajadi Atas No. 219, Bandung (022) 2044091/93 DENPASAR KCP TEUKU UMAR Jl. Teuku Umar No. 9 Denpasar (0361) 255238 JAKARTA KCP CENTRAL PARK Garden Shopping Arcade Blok Beaufort 8 ED-EE Jl. Tanjung Duren Kav. 5-9 Central Park, Jakarta Barat (021) 29206409/10/11/12 KCP GADING SERPONG Financial Center Summarecon Serpong Jl. Boulevard Raya Blok BA-02 No. 25-26 Gading Serpong, Tangerang (021) 54216133/35 KCP GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 112 – 112 A. Jakarta Barat (021) 6497545 KCP GLODOK Komplek Ruko Glodok Plaza Blok H No. 4-5 Jln. Pinangsia Raya, Jakarta Barat (021) 62309309-15 KCP IDX BUILDING IDX Building Tower 2 Ground Floor G – 05, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta Pusat (021) 5154501/ 03/ 04/ 07 KCP KEBON JERUK INTERCON Komplek Ruko Intercon Plaza Kebon Jeruk, Blok A No. 6 Kembangan, Jakarta Barat (021) 5851955 KCP KELAPA GADING Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 7 No. 8-9 Kelapa Gading, Jakarta Utara (021) 45846263,64,65 KCP MANGGA DUA Wisma Eka Jiwa unit RM No. 16 Jl. Mangga Dua, Jakarta Pusat (021) 6257600 KCP PONDOK INDAH Ruko Pondok Indah Plaza I, Blok UA No. 64 Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan (021) 75902893 KC PANGLIMA POLIM Jl. Panglima Polim Raya, No. 67 A – B Jakarta Selatan (021) 7234388 KCP PECENONGAN Jl.Pecenongan No. 82 B, Jakarta Pusat (021) 3800622 KCP PERMATA HIJAU Jl. Arteri Permata Hijau, Kompleks Grand ITC Permata Hijau, Blok Emerald No. 32 Jakarta Selatan (021) 53663924/26

KCP PIK Rukan Cordoba Blok D No. 8-9 Bukit Golf Mediterania, Jln. Marina Raya Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara (021) 56983649 KCP PLUIT Kompleks CBD Pluit, Blok S, No. 6 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara (021) 66677043-44 KCP PURI KENCANA Rukan Puri Niaga I, Kompleks Puri Kencana Blok K7/2L Kembangan, Jakarta Barat (021) 5823182 KC RASUNA SAID Cyber 2 Tower, Lt. GF, Jl. H. R. Rasuna Said Blok X5, No. 13, Jakarta Selatan (021) 30026399 KCP RAWAMANGUN Jl. Balai Pustaka No. 39, Blok B.18 Rawamangun Jakarta Timur (021) 47867704/05 KCP ROXY MAS Kompleks Ruko ITC Roxy Mas Blok E 1 No. 5, Jakarta Pusat (021) 63865241/42 KCP SUNTER Ruko Sunter Puri Mutiara Perumahan Puri Mutiara Blok A No. 72–73 Sunter, Jakarta Utara (021) 65310510/11 KCP TAMAN PALEM Taman Palem Lestari, Blok D1 No. 1 E–F Cengkareng, Jakarta Barat (021) 55956513, 5556157, 94

KC MEDAN BARU Jl. Ir. H. Juanda No. 20 F, Medan (061) 4539810 KCP ZAINUL ARIFIN Jl.KH.Zainul Arifin No. 25, Medan (061)4574022, 4573985, 4574034, 4574051, 4574093, 4513688 PALEMBANG KC CINDE Jl. Kolonel Atmo, No. 581/1119 – 1120 Palembang (0711)357676 PEKANBARU KCP RIAU PEKAN BARU Jl. Riau No. 21 A , Pekanbaru (0761)860392 SEMARANG KC PANDANARAN Jl. Pandanaran No. 23 Semarang (024) 86453203 SURABAYA KCP BUKIT DARMO GOLF Kawasan Office Park, Bukit Darmo Golf B2 No. 19, Surabaya (031) 7321843/53/56 KC DARMO Jl. Raya Darmo No. 29, Surabaya (031) 5621172, 5621205 KCP MANYAR KERTOARJO Jl. Manyar Kertoarjo No. 19, Surabaya (031) 5910308, 5910260

KCP TAMAN RATU Perumahan Taman Ratu Indah Blok D XI No. 24 A-B Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat, (021) 29414758

KCP PASAR ATUM Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall, Lt. 4, Stand No. C 152, Surabaya (031) 3536289/273/276

KCP TANAH ABANG Jl. KH Fahrudin 36 blok BB No. 1 Tanah Abang Bukit, Jakarta Pusat (021) 31920083/84/85

KCP RMI Komplek Ruko RMI Blok G 6 Jl. Ngagel Jaya Selatan Barata Jaya, Gubeng, Surabaya (031) 5057101/102

KCP TOMANG Jln. Tomang Raya No 32, Tomang Jakarta Barat (021) 29414731-37 KCP TEBET Jl. Tebet barat IX No. 31, Jakarta Selatan (021) 83783290/91 KCP WOLTER Jl. Wolter Monginsidi No. 61 A Kel. Rawa Barat, Kec. Kebayoran Baru Jakarta Selatan (021) 29427051/52 KCP WISMA 46 Wisma 46, lantai 2, unit 2.01, Kota BNI, Jl. Jendral Sudirman Kav. 1, Jakarta (021) 5746231/32

KCP MAYJEND SUNGKONO Komplek Pertokoan Darmo Park I Blok II-A No. 4 Jl. Mayjen Sungkono, Kel. Pakis Kec. Sawahan, Surabaya 031 5670443/87 TANGERANG KCP BSD Ruko Bidex Blok B No.1, CBD Lot VII Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang (021) 53164811, 53162811

BTPN SINAYA JUGA HADIR MELALUI SINAYA CENTER DI: AHMAD YANI, BANDUNG (022) 7278900-7278908 BALIKPAPAN (0542) 428100/737807 BANDA ACEH (0651) 26220 BANJARMASIN (0511) 3273416 BOGOR (0251) 8373148/9 CIREBON (0231) 208030/208224/ 205022 INDRAPURA - SURABAYA (031) 3533054-58 KEDIRI (0354) 685990/685991 KERTAJAYA - SURABAYA (031) 5017537 KUDUS (0291) 439286 KUPANG (0380) 8343510/821674 LENGKONG, BANDUNG (022) 4205397 MADIUN (0351) 462974 MAGELANG (0293) 362425 MALANG (0341) 362963 MANADO (0431) 854102/854104/856346 PADANG (0751) 443656 PALANGKARAYA (0536) 3242678/79/80/81/82 PALEMBANG (0711) 361911 PONTIANAK (0561) 748236 PURWOKERTO (0281) 632038 PUTRI HIJAU - MEDAN (061) 4151655 SAMARINDA (0541) 201030 SEMARANG - MT. HARYONO (024) 8454592 SERANG (0254) 203282/203283/203820

MAKASSAR

SUKABUMI (0266) 213436/218485

KCP WISMA KALLA Wisma Kalla, Lt. 1 unit # 102 Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 8 – 10, Makassar (0411) 872111

SURAKARTA (0271) 719203 TANGERANG (021) 5532082

MEDAN KCP MEDAN GATOT SUBROTO Jl. Jendral Gatot Subroto, No. 189 D–E Medan (061)4578311, 4579222

PUKUL 08.00 - 20.00

SENIN - JUMAT

TASIKMALAYA (0265) 336786

KCP MEDAN ASIA Jl. Asia No. 95 G, Medan (061) 7324493 – 6

SABTU/MINGGU/HARI LIBUR NASIONAL/KEAGAMAAN

TEGAL (0283) 352963

PUKUL 08.00 - 17.00

YOGYAKARTA (0274) 377228



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.