Penuntun Praktikum Biokimia Dasar (untuk Program Studi Pendidikan Kimia)

Page 1

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOKIMIA DASAR (Prodi Pendidikan Kimia)

OLEH:

TIM BIOKIMIA

LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


i PEDOMAN UMUM PRAKTIKUM

A. Peraturan dasar di laboratorium 1. Sebelum memasuki ruangan laboratorium, anda harus memakai jas praktikum / lab coat 2. Praktikan dilarang memakai sandal dan sejenisnya 3. Tidak diperbolehkan makan, minum dan meludah di laboratorium 4. Bagi yang tidak berkepentingan, dilarang masuk ke laboratorium 5. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan 6. Dilarang membuang sampah di saluran air 7. Pahami semua aturan penggunaan alat dan bahan sebelum digunakan 8. Bicara seperlunya 9. Setelah bekerja, ruangan dan alat harus dibersihkan 10. Hati-hati menggunakan zat 11. Selalu berhati-hati ketika membawa dan bekerja dengan zat 12. Tidak dibenarkan bekerja sendirian di laboratorium 13. Tidak masuk praktikum 3 kali berturut-turut, dianggap mengundurkan diri 14. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai

B. Kewajiban praktikan 1. Mempelajari penuntun praktikum dan bersiap untuk di tes 2. Tidak diperkenankan masuk laboratorium sebelum ada izin dari pembimbing praktikum atau asisten praktikum 3.

4.

Membuat jurnal setiap kali praktikum dengan urutan sebagai berikut: 

Judul praktikum

Tujuan praktikum

Teori dasar

Alat dan bahan yang diperlukan

Prosedur praktikum dalam bentuk skema atau diagram alir

Pengamatan dalam bentuk tabel

Jawaban pertanyaan (jika ada)

Daftar pustaka

Membawa lap atau tisu

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


ii 5.

Mengganti alat yang hilang atau rusak

6.

Melaporkan setiap terjadi kecelakaan di laboratorium pada asisten atau pembimbing praktikum

7.

Menyerahkan surat keterangan dari dokter jika sakit

8.

Menyerahkan laporan lengkap pada waktu praktikum berikutnya pada asisten atau pembimbing praktikum dengan isi laporan praktikum sebagai berikut: 

Judul praktikum

Tujuan praktikum

Teori dasar

Alat dan bahan

Prosedur kerja dalam bentuk diagram alir atau skema

Pengamatan

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar pustaka

Jawaban pertanyaan

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


iii

DAFTAR ISI

1. Pedoman Umum Praktikum Biokimia …………………………………

Hal i

2. Daftar Isi ………………………………………………………………

iii

3. Penentuan Kadar Protein Secara Lowry ….………………………….

1

4. Penentuan Kadar Vitamin C ………………………………………….

4

5. Penentuan Aktivitas Enzim Lipase……………………………………

7

6. Pengujian Sifat Fisika dan Kimia Lemak..……………………………

10

7. Ekstrakasi DNA dari Buah ………………………………….................

13

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


1 Percobaan 01

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA LOWRY A. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat menentukan kadar protein bahan makanan secara Lowry.

B. Kompetensi dasar 1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar tentang protein 2. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan penentuan kadar protein secara Lowry. 3. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat spektrofotometer. 4. Mahasiswa dapat melakukan percobaan penentuan kadar protein secara Lowry terhadap beberapa bahan (sampel). 5. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dan menganalisanya dengan benar. 6. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan. 7. Mahasiswa dapat menginformasikan hasil percobaan.

C. Dasar Teori Protein adalah senyawa biomolekul yang terdapat pada tumbuhan dan hewan. Komponen penyusun protein adalah asam-asam amino, yang berikatan satu sama lain dengan ikatan peptida. Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara Lowry dan Biuret. Dengan metode Lowry dapat ditentukan kadar protein yang lebih kecil (5 – 100 ď ­g protein). Prinsip penentuan kadar protein secara Lowry adalah berdasarkan pengukuran serapan cahaya oleh senyawa kompleks berwarna ungu. Warna ungu ini timbul akibat reaksi antara larutan protein dengan larutan Cu dalam suasana alkalis yang terdapat dalam reagen dan reduksi fosfomolibdat dan fosfotungstat oleh tirosin dan triptopan yang terdapat dalam protein. Intensitas warna menunjukkan konsentrasi protein dalam suatu larutan protein tersebut. Oleh sebab itu kadar protein dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. D. Bahan dan Alat 1. Alat Tabung reaksi besar

10 buah

Pipet takar 2 ml

1 buah

Pipet takat 10 ml

1 buah

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


2 Pipet tetes

2 buah

Labu ukur 10 ml

6 buah

Batang pengaduk

1 buah

Rak tabung reaksi

1 buah

Gelas kimia 250 ml

2 buah

Spektrofotometer spektronik 21

1 set

Kuvet

2 buah

Botol semprot 2. Bahan Reagen A; 2% Na2CO3 dalam 0,1N NaOH 100 mL Reagen B; 0,5% CuSO4.5H2O dalam 1% Na-K tartrat 100 mL Reagen C; Campuran larutan 50 mL reagen A dengan 1 mL reagen B, buang setelah 1 hari. Reagen E; Encerkan reagen Folin – Ciocalteu (dalam botol 2N) menjadi 1 N dengan air. Larutan serum albumin (larutan standar ) 1.000 ď ­g/mL Aquades E. Prosedur Kerja 1. Pembuatan larutan standar protein dan Macing kuvet. a. Buatlah larutan serum albumin dengan konsentarsi berturut-turut 50, 100, 150, 200, 250, dan 300. ď ­g/mL dalam labu takar 10 mL. b. Ambil beberapa kuvet dan pilihlah kuvet yang mempunyai sifat optik yang sama (macing kuvet). Gunakan aqudes untuk macing kuvet. Dalam pengukuran gunakan 2 buah kuvet yang macing (satu untuk larutan standar, satu untuk blanko).

2. Pembuatan kurva kalibrasi standar larutan protein a. Pipet masing-masing 2 mL larutan standar, tambahkan 10 mL reagen C dan biarkan pada suhu kamar selama paling kurang 10 menit. Tambahkan 1 mL Reagen E dan kocok dengan segera. Biarkan selama 30 menit atau lebih sampai terbentuk warna ungu. Simpan larutan tersebut untuk digunakan pada pembuatan kurva standar.

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


3 b. Tentukan λmaks dari larutan yang akan digunakan dengan menggunakan konsentrasi yang mewakili larutan standar. Atur panjang gelombang mulai dari 500 nm sampai 750 nm. c. Ukur absorbansi masing-masing larutan standar pada λmaks. Alurkan ke dalam grafik Absorbansi vs Konsentrasi.(sumbu X konsentrasi, sumbu Y absorbansi). d. Cari persamaan regresi linier,dan tentukan besar koeffisien regresi (r). e. Dengan cara yang sama pipet masing-masing 2 mL larutan sampel, tambahkan 10 mL reagen C dan

biarkan pada suhu kamar selama paling kurang 10 menit.

Tambahkan 1 mL Reagen E dan kocok dengan segera. Biarkan selama 30 menit atau lebih sampai terbentuk warna ungu. Ukur serapan pada panjang gelombang λmaks Catatan Untuk protein padat perlu dilarutkan misalnya dengan alkohol encer (etanol). Protein yang sukar larut seringkali dilarutkan dengan alkali 1N, bahkan dipanaskan selama 10 menit atau lebih pada suhu 100 0C.

F. Pertanyaan Larutan protein setelah ditambah dengan reagen C dan E terbentuk larutan berwarna ungu. Senyawa apakah yang berwarna tersebut dan tulis persamaan reaksinya! G. Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan pengertian larutan blanko 2. Jelaskan perbedaan penentuan kadar protein secara Lowry dan Biuret ! 3. Berapakah volume larutan albumin 1.000 g/mL yang dibutuhkan untuk masing-masing larutan standar ? Tuliskan perhitungannya.

H. Daftar Pustaka Plummer, David T (1977), An Introduction to Practical Biochemistry, second edition. New Delhi.: Tata Mc. Graw-Hill Publishing Company Ltd.pp.145. Soedigdo P, dkk. (1980). Penuntun Praktikum Biokimia Dasar. Bandung. Jurusan Kimia FMIPA ITB.

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


4 Percobaan 02

PENENTUAN KADAR VITAMIN C A. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin C dari berbagai jenis bahan makanan/buah-buahan.

B. Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang terkait dengan percobaan di atas. 2. Mahasiswa dapat mengunakan alat titrasi 3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan penentuan kadar vitamin C secara titrasi. 4. Mahasiswa dapat mengumpulkan dan menganalisa data 5. Mahasiswa dapat menuliskan kesimpulan. 6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan.

C. Dasar Teori Vitamin dapat digolongkan atas kelarutannya yaitu vitamin yang larut dalan air, dan vitamin yang larut dalam lemak/minyak. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam air bila dikonsumsi berlebihan akan dibuang keluar tubuh bersama urine dan keringat. Penentuan kadar vitamin C dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara titrasi dan spektrofotometri. Vitamin C sangat mudah teroksidasi sehingga vitamin ini mudah rusak.

D. Alat dan Bahan 1. Alat Erlenmeyer 100 ml

3 buah

Pipet takar 10 ml

1 buah

Labu ukur 100 ml

1 buah

Corong kaca

1 buah

Buret 50 ml

1 set

Botol semprot

1 buah

Timbangan analitik

1 set

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


5 Lumpang

1 set

Kertas saring

secukupnya

Kapas

secukupnya

2. Bahan Sampel ( buah pisang, jeruk, papaya, dll) disediakan sendiri. Larutan kanji 1% Larutan yodium 0,01 N Aquades

E. Prosedur Kerja. 1. Bahan dihancurkan sampai diperoleh slury. 2. Timbang 10 gram slury, masukkan ke dalam labu takar 100 mL, dan encerkan sampai tanda batas. 3. Saring dengan menggunakan kapas, filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 10 mL. 4. Tambahkan larutan kanji 1% titrasi dengan cepat dengan menggunakan larutan Yodium 0,01 N sampai timbul perubahan warna (warna biru kehitaman). Perhitungan: A = mL Iod 0,01 N x 0,88 x p gram sampel Keterangan : A = mg vitamin C per gram bahan p = jumlah pengenceran Catatan: Gunakan vitamin C IPI sebagai pembanding

F. Pertanyaan 1. Apa tujuan penambahan larutan kanji pada percobaan ini ? 2. Apa kegunaan larutan Yodium pada percobaan ini ? 3. Apakah larutan Yodium dapat diganti dengan zat lain?. Jelaskan jawaban anda ?. 4. Bagaimana tingkat ketelitian penentuan kadar vitamin C antara metoda titrasi dengan spektrofotometri ? Jelaskan jawaban anda !

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


6 G. Tugas Pendahuluan 1. Tuliskan rumus molekul dan struktur dari vitamin C ?. 2. Tuliskan reaksi oksidasi dari vitamin C? 3. Tuliskan sifat fisika dan sifat kimia dari vitamin C ? 4. Berapa kebutuhan vitamin C normal setiap hari bagi manusia dewasa ? H. Daftar Pustaka Less, R. 1975. Food Analysis: Analytical and Qualitative Control Methode for the Food Manufactore and Buyer. London: Leonard Hill Book.

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


7 Percobaan 03

PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE A. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat melakukan penentuan aktivitas enzim lipase

B. Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan di atas. 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan penentuan aktivitas enzim lipase 3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan berdasarkan prosedur 4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan 5. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan 6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan C. Dasar Teori Lipid sederhana merupakan ester antara asam lemak dengan gliserol yang disebut juga dengan trigliserida. Minyak dan lemak merupakan salah satu senyawa tri gliserida. Minyak dapat dihidrolisa secara kimiawi dan enzimatik. Secara kimiawi dapat digunakan asam atau basa, sedangkan secara enzimatik menggunakan enzim lipase. Aktivitas enzim sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti suhu, pH. Enzim akan bekerja maksimum pada suhu dan pH optimum. Hidrolisa minyak oleh enzim lipase akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Enzim lipase merupakan salah satu enzim yang sangat besar peranannya

dalam pencernaan dan juga salah satu penyebab

rusaknya minyak. Aktivitas lipase ini dihitung berdasarkan kemampuan enzim ini untuk menghidrolisa minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang setara dengan jumlah mmol KOH 0,5 N pada kondisi reaksi tertentu.

D. Alat dan Bahan 1. Alat Erlenmeyer 100 ml

2 buah

Buret 50 ml lengkap

1 set

Tabung reaksi

12 buah

Rak tabung reaksi

1 buah

Water batch

1 set

Blender

1 set

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


8 Batang pengaduk

1 buah

Lumpang

1 set

Gelas kimia 50 mL

1 buah

Gelas piala 250 mL

1 buah

Pipet takar 10 mL

1 buah

Pipet tetes

1 buah

Penjepit tabung reaksi

1 buah

Botol semprot

1 buah

Gelas ukur 25 mL

1 buah

2. Bahan Kacang tanah 50 % (B/V) Minyak Sampel jenuh gum arab Buffer fosfat pH 6,8 Larutan KOH 0,5 N Indikator phenol ptalein Aquades

E. Prosedur Kerja 1. Pembuatan emulsi minyak. Sebanyak 25 mL minyak ditambahkan 25 mL gum arab, ditambahkan aquades sebanyak 50 mL. Kemudian diblender sampai diperoleh emulsi yang stabil (kira-kira 15 menit). 2. Penyediaan ekstrak enzim lipase. Kacang tanah sebanyak 50 gram digerus di dalam lumping. Air ditambahkan ke dalam lumping yang berisi kacang tanah sebanyak 50 mL. Hasil penggerusan harus berupa pasta. Pasta halus dimasukkan ke dalam gelas kimia 200 mL dan dipaskan menggunakan air. Pasta encer dimasukkan ke dalam tabung sentrifuga dan disentrus pada 300 rpm, selamam 20 menit. Hasil sentrifus akan terbebtuk 3 lapis. Pipet lapisan teratas yang berupa cream dan simpan ke dalam labu tetrtutup dan beri label “ ekstrak kasar enzim�. Lapisan kedua (air) dapat dibuang , sehinggayang tertinggal hanya residu

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


9 (lapisan ketiga) saja. Uji residu ketiga ini dengsn reagen biuret , jika positif proses ekstraksi dilakukan kembali terhadap residu yang ada.

3. Penentuan aktivitas enzim lipase terhadap waktu. Sediakan 6 buah tabung reaksi besar (masing-masing diberi nomor 1 sampai 6) dimasukkan 1 mL enzim lipase, ditambahkan 1 mL buffer pH 6,8. Masing-masing tabung reaksi dimasukkan 10 mL emulsi minyak. Kemudian tabung 1 dipanaskan selama 15 menit sampai mendidih, tabung 2 sampai tabung 6 diinkubasi selama masing-masing 5, 10, 15, 20, dan 25 menit pada temperatur 370C. Tiap-tiap tabung ditambah 3 tetes indikator pp, titrasi dengan KOH 0,5 N. Hitung aktivitas lipase pada masing-masing waktu inkubasi. Buat grafik waktu vs aktivitas enzim.

F. Pertanyaan 1. Pada percobaan ini mana yang merupakan substrat enzim lipase ?. Jelaskan jawaban anda!. Berapakah konsentrasi substrat yang saudara gunakan? 2. Jelaskan kenapa substrat harus dibuat dalam bentuk emulsi ? 3. Jelaskan grafik yang diperoleh dari hasil percobaan ! 4. Apa guna penambahan buffer fosfat 6,8 pada percobaan ini ?. 5. Apa guna indikator pp ?. 6. Pada percobaan yang saudara lakukan factor apakah yang mempengaruhi aktivitas enzim lipase, jelaskan jawaban saudara

G. Tugas Pendahuluan 1. Enzim adalah protein. Jelaskan mengapa suatu enzim digolongkan ke dalam protein 2. Jelaskan perbedaan katalis enzim dengan katalis anorganik ? 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim ?. 4. Jelaskan klasifikasi enzim berdasarkan reaksi yang dikatalisnya, dan enzim lipase yang saudara gunakan termasuk golongan yang mana ? 5. Berapakah pH dan suhu optimum dari enzim lipase ?

H. Daftar pustaka Wakil, S.J. (1970). Lipid Metabolisme. New York; Academic Pree. pp. 281-282. Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


10 Percobaan 04

PENGUJIAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA LEMAK

A. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat menentukan sifat fisika dan kimia lemak

B. Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan pengujian sifat fisika dan kimia lemak 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan yang digunakan pada percobaan di atas dengan benar dan tepat. 3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan pengujian sifat fisika dan kimia lemak 4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan 5. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan 6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan

C. Dasar Teori Lemak dan minyak adalah suatu senyawa trigliserida yang merupakan hasil reaksi esterifikasi antara 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Lemak dan minyak tergolong ke dalam senyawa lipid sederhana yang banyak terdapat di alam. Perbedaan antara lemak dan minyak terletak pada susunan asam lemak penyusunnya, wujudnya pada suhu kamar dan sumbernya. Mutu lemak dan minyak dapat ditentukan dari sifat fisika dan kimianya. Sifat fisika lemak dan minyak antara lain adalah ; berat jenis, warna, kelarutan, bau dab rasa. Sedangkan sifat kimianya meliputi : bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunandan bilangan ester.

D. Alat dan Bahan Alat : Tabung reaksi

6 buah

Rak tabung reaksi

1 buah

Pipet tetes

2 buah

Gelas ukur 25 mL

1 buah

Erlenmeyer 100 mL

2 buah

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


11 Corong kaca

1 buah

Batang pengaduk

1 buah

Buret 50 mL

1 set

Alat refluks

1 set

Botol semprot

1 buah

Bahan: Etanol Etil Asetat p.a n-Heksana p.a HCl p.a KOH 0,1 N Kloroform p.a KI jenuh Na2 S2O3 0,2 N Amilum 1% Minyak goreng baru dan minyak goreng bekas Mentega Aquades

E. Prosedur Kerja 1. Uji Kelarutan Minyak Ke dalam 3 buah tabung reaksi dimasukkan minyak goreng (baru) sebanyak 1 mL atau 1 g. Kemudian tabung 1, 2 dan 3 masing-masing ditambahkan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksana sebanyak 3 mL. Kocok dan bandingkan kelarutannya. Hal yang sama juga dilakukan untuk mentega.

2. Penentuan Bilangan Asam Timbang 5 g minyak (baru), masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 25 mL Alkohol 95%, refluks selama 10 menit. Larutan dititrasi dengan KOH 0,1N dengan indikator pp, sampai timbul warna pink . Lakukan juga untuk minyak bekas (jelantah). Hitung bilangan asam Bilangan asam = ml KOH x N KOH x 56,1 Berat sampel

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


12 3. Bilangan Peroksida Timbang 5 g minyak (baru), masukkan ke dalam erlenmeyer bertutup, tambahkan 30 ml HCl dan 20 mL khloroform ( 3 : 2 ), kocok sampai bahan larut sempurna. Tambahkan 0,5 mL KI jenuh, diamkan selama 1 menit, kemudian digoyang. Tambahkan 30 mL air suling. Kelebihan Iod dititrasi dengan Na 2S2O3 sampai warna kuning hilang, tambahkan 3 tetes larutan amilum 1%. Larutan dititrasi sampai warna biru hilang. Hitung bilangan peroksida. Lakukan percobaan pada minyak jelantah Bilangan peroksida = mL Na2S2O3 x N Na2S2O3 x 1000 Berat sampel

F. Pertanyaan: 1. Jelaskan urutan kelarutan dari percobaan diatas. 2.

Apa yang dimaksud dengan bilangan asam, bilangan peroksida.

3. Berapakah nilai bilangan peroksida dan bilangan asam dalam minyak goreng yang memenuhi SNI G. Tugas Pendahuluan. 1. Tulis struktur kimia trigliserida. 2.

Jelaskan perbedaan lemak dan minyak

3.

Tuliskan komposisi kimia asam lemak penyusun minyak kelapa sawit dan minyak kelapa.

H. Daftar Pustaka. Harrow, Benyamin. Et.al., 1960, Laboratory Manual of Biochemistry, Firth edition, USA., Saunders Company. Ketaren. S., 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta UI. Press.

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


13 Percobaan 05

EKSTRAKSI DNA DARI BUAH A. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat mengektraksi DNA dan menentukan komposisi nukleotida pada asam nukleat.

B. Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat mendiskripsikan tentang DNA 2. Mahasiswa dapat membuat reagen yang terkait dengan percobaan di atas. 3. Mahasiswa dapat memakai alat dalam percobaan ini . 4. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dan menganalisanya. 5. Mahasiswa dapat merumuskan kesimpulan. 6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan.

C. Dasar Teori Asam nukleat adalah suatu polinukleotida yang berfungsi sebagai pembawa, penyimpan dan pentransfer informasi genetika pada makhluk hidup. Monomer asam nukleat adalah nukleotida. Komponen penyusun nukleotida adalah basa nitrogen, monosakarida dengan lima atom C dan gugus fosfat. Asam nukleat ada dua yaitu DNA dan RNA. Untuk memperoleh DNA dapat dilakukan dengan mengekstraknya dari suatu bahan dengan menggunakan beberapa reagen. Komponen DNA adalah basa nitrogen (Adenin, Timin, Guanin, dan Sitosin), deoksiribosa ( monosakarida dengan lima atom C), dan gugus fosfat. Sedangkan komponen RNA adalah basa nitrogen (Adenin, Urasil, Guanin , dan sitosin), ribosa (monosakarida dengan lima atom C), dan gugus fosfat.

D. Alat dan Bahan 1. Alat Gelas kimia 250 ml

2 buah

Tabung reaksi

5 buah

Erlenmeyer 250 ml

2 buah

Corong kaca

1 buah

Lumpang porselen

1 set

Pipet tetes panjang

2 buah

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


14 Batang pengaduk

1 buah

Waterbatch

1 set

Gelas ukur 10 ml

1 buah

Penjepit tabung

1 buah

Botol semprot

1 buah

Kain kasa/kapas

secukupnya

2. Bahan Buah kiwi (boleh diganti dengan buah lain) Garam NaCl Detergen (gunakan sabun cuci piring) secukupnya. Etanol 95% (dingin/disimpan dalam freezer) HNO3 pekat Larutan amonium molibdat 5% Larutan asam asetat 5% Larutan CuSO4 5% Larutan NaHSO4 jenuh Reagen Bennedict Batu es Aquades

E. Prosedur Kerja 1. Ekstraksi DNA dari buah Kiwi (boleh diganti dengan buah-buahan yang lunak). Kuliti buah kiwi dan potong empat, hancurkan buah kiwi tersebut di dalam gelas kimia 250 ml. Tambahkan 3 gram NaCl, aduk, kemudian tambahkan 10 mL detergen sambil diaduk dan tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL. Hancurkan kiwi kembali dengan lumpang. Saring dengan kain kasa dan filtratnya dikumpulkan. Apakah filtratnya terdapat DNA ?. Lakukan pengujian sebagai berikut. Biarkan filtratnya beberapa menit, kemudian pindahkan 6 mL sampel yang jernih ke tabung reaksi. Dinginkan filtrat pada tabung reaksi dengan cara membenamkan tabung reaksi tersebut ke dalam bongkahan es kira-kira 5 menit. Tambahkan 9 mL etanol 95% dingin dengan perlahan-lahan pada sisi tabung. Tunggu beberapa menit agar DNA memasuki lapisan etanol sebagai kabut atau benang halus yang putih. Ambil DNA dengan menggunakan

Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


15 batang pengaduk secara perlahan-lahan. Jika filtrat mengandung DNA lakukan uji komponen penyusun DNA untuk percobaan berikut ini.

2. Pengujian ekstrak Asam Nukleat (DNA). 1) Ambil ekstrak asam nukleat lakukan pengujian sebagai berikut. a. Ribosa. Ambil 5 mL ekstrak asam nukleat, tambahkan 4 mL reagen Bennedict, kocok dan panaskan pada penangas air. Amati apa yang terjadi! b. Fosfat Ambil 2 mL ekstrak asam nukleat, tambahkan 1 mL HNO3 (hati-hati), panaskan pada penangas air. Kemudian tambahkan 2 mL larutan amonium molibdat 5 %. Amati apa yang terjadi !. c. Basa Nitrogen 1. Ambil 2 mL ekstrak asam nukleat, tambahkan beberapa tetes asam asetat 5%, panaskan pada panangas air. Selanjutnya tambahkan 1 mL larutan CuSO 4 , dan 1 mL larutan NaHSO3. 2. Dengan cara yang sama uji lilitan DNA terhadap komponen yang dikandungnya.

F. Pertanyaan 1. Apa fungsi penambahan NaCl dan detergen pada percobaan di atas ? 2. Apa yang terjadi jika ke dalam filtrat yang mengandung DNA ditambahkan reagen Benedict. 3. Tulis reaksi jika posfat pada ekstrak asam nukleat direaksikan dengan HNO 3.

G. Tugas Pendahuluan 1. Gambarkan struktur primer dh-DNA dan tujukkan ikatan hidrogen yang terjadi. 2. Jelaskan perbedaan antara DNA dengan RNA ! 3. Tuliskan karakteristik DNA yang dikemukakan oleh Watson – Crick .

H. Daftar Pustaka Lehininger, A.L (1982). Principle of Biochemistry. New York: Worth Publisher. Pp. 793-837. Plummer, David T. (1977). An Introduction to Practical Biochemistry. Second edition. New Delhi: Tata Mc.Graw-Hill Publishing Company Ltd. pp. 231 Laboratorium Biokimia FMIPA UNP

Semester Juli-Desember


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.