War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h
0 7 - 2 01 2
Dua
Hati,
Misi
Satu
12
Penggelapan
dalam
Gereja
20
Berbahasa Roh
26
Siapakah Pemburu yang“Gagah Perkasa�itu?
0 7 - 2012 4HE )NTERNATIONAL 0APER FOR 3EVENTH DAY !DVENTISTS
*ULY
C E R I TA
14
(EARTS
-ISSION
/NE %MBEZZLEMENT
IN THE
#HURCH
Dua Hati, Satu Misi
Oleh Bill Knott
4WO
S A M P U L
3PEAKING IN4ONGUES
8
7HO )S 4HAT
h-IGHTY (UNTERv
Ketika Hein dan Melissa Myburgh hendak memulai satu pelayanan, ternyata mereka menetap di situ.
P A N O R A M A
12
K E H I D U P A N
Oleh Robert E. Lemon
Tentu, beberapa memang orang jahat, yang lain hanya dikalahkan oleh kesempatan.
20
K E P E R C AYA A N
Berbahasa Roh
S E D U N I A
A D V E N T
Penggelapan dalam Gereja
D A S A R
Oleh Lynn Burton
Rekreasi dan Kebangunan Rohani
Apakah Anda mempunyai waktu mengisi baterai Anda secara fisik, emosi, dan spiritual?
22 “Waktunya Telah Tiba”
Oleh Ted N.C. Wilson
Apakah ini suatu karunia yang benar, atau peninggalan zaman lalu? T A M P I L A N
K H U S U S
Oleh Joshua Nebblett
Lompatan Iman
GYC menggabungkan diri dengan pelayanan pemuda Eropa.
Karunia Tuntunan
10
R E N U N G A N
Oleh Chantal J. Klingbeil
Ia tidak memiliki banyak; kemudian seorang asing datang mengambilnya.
24
R O H
D E PA R T E M E N TA L 3
LAPORAN SEDUNIA
3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita
N U B U A T
Oleh Merlin D. Burt
Apa yang disampaikan oleh visi Ellen White kepada kita tentang dia dan pelayanannya.
19 K E S E H A T A N S E D U N I A Stroke Ringan
27 P E L A J A R A N A L K I T A B Membuat Pilihan Positif
26 P E R T A N Y A A N
28 P E R T U K A R A N
DAN
JAWA B A N A L K I TA B
Siapakah “Pemburu yang Gagah Perkasa” itu?
IDE
32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)
www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
Adventist World | 07 -2012
C o v e r p h o t o s a r e c o u r t e s y o f M e l i s s a a n d H e i n M y b u r g h
Tujuh Belas Juta Misionaris...
A
ngkanya begitu besar sehingga membuat mata terbelalak tak percaya. “Siapakah yang bisa menyangka jumlah yang sedemikian besar?” Kita bertanya penuh ragu. “Tak mungkin sebegitu banyak. Barangkali ini kesalahan tipografis.” Tetapi tidak, jumlah itu tidak salah— kecuali Juruselamat melakukan kesalahan. Itu jumlah yang lebih besar daripada populasi Belanda, atau gabungan bangsa Israel dan Swedia, atau Laos, El Savador dan Liberia. Lebih banyak dari warga perkotaan Buenos Aires, Moscow, Paris, atau Los Angeles. Dan meskipun jumlahnya mengejutkan, angka ini sungguh memperlihatkan cara surga memandang keanggotaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Setiap anggota itu misionaris. Setiap orang percaya itu seorang saksi. Begitulah Juruselamat menganggapnya. Dan pada akhirnya, hanya perhitungan Dia yang berlaku. Misi-Nya bukan hanya untuk para pegawai gereja yang diupah, atau mereka yang diberkati dengan kepandaian berbicara dan keberanian. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh. 20:21), Yesus terus-menerus mengingatkan kita. Bulan ini majalah kita menghadirkan cerita tentang dua orang hebat yang dengan senang hati menyertakan diri dalam 17 juta itu. Seperti banyak orang lainnya, mereka melayani di tempat yang menantang dengan keadaan yang sulit. Tetapi mereka telah menemukan—sebagaimana kelak Anda—bahwa kasih karunia Allah ada di tempat-tempat di mana Allah memanggil Anda. Setelah Anda membaca iman teguh Hein dan Melissa Myburgh, Anda pasti merasakan bahwa ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk kerajaan surga di dalam ruang lingkup kehidupan Anda sehari-hari. Saya berdoa agar Anda mendapati diri Anda sendiri sebagaimana Yesus telah memandang Anda—seorang misionaris bagi kerajaan-Nya. Dalam identitas istimewa itu Anda akan mengetahui sukacita yang berkesinambungan senantiasa berada di tengah-tengah kehendak-Nya.
LAPORAN SEDUNIA
Para Penerbang Advent
Landasandi Udara Papua Nugini Membuka
Landasan Terbang Baru: Foto memperlihatkan Pesawat Adventist Aviation Services di sebuah jalur penerbangan terpencil di Papua Nugini. Para penerbang Advent baru-baru ini membuka sebuah landasan terbang baru di desa terpencil Sisimin. ■■ Warga Sisimin di Oksapmin, provinsi Sandaun, Papua Nugini, menyambut baik pembukaan landasan terbang baru di desa mereka, dan mereka meminta orang-orang Advent yang mendapat penghargaan itu. Kapten Bennett Spencer, seorang pilot Adventist Aviation Services (AAS) asalnya dari Amerika Serikat, secara resmi menggunting pita untuk membuka landasan terbang itu. Bersama Kapten Spencer ada Max Zaccias, Ketua Misi Western Highlands Mission; Luke Tanop, direktur distrik Sandaun; juga pemimpin gereja lainnya dan warga dan desa-desa sekitar Oksapmin. Tanpa tersedianya infrastruktur jalan, penduduk Sisimin tidak mendapatkan semua pelayanan dasar seperti sekolah, dan rumah sakit selama 40 tahun terakhir. Satu-satunya jalan berhubungan dengan tempat lain di negara itu hanya dengan berjalan kaki selama 20 jam ke jalur penerbangan terdekat di Oksapmin. Penduduk Sisimin, baik anggota gereja maupun masyarakat, memutuskan untuk membangun satu landasan terbang pada tahun 2009 agar AAS bisa memperluas pelayanannya ke daerah yang sangat terpencil ini.
Bersambung ke halaman berikutnya
07 - 2012 | Adventist World
3
LAPORAN SEDUNIA Proyek itu memerlukan waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya baik dengan metode konstruksi tradisional maupun modern. Para tamu tiba di landasan terbang AAS dan mendarat di landasan terbang yang baru dibangun disambut gembira oleh warga setempat yang berkumpul di sana untuk merayakan pembukaan resmi. —Ronald Tanop dan Sam Mollen, melaporkan dari Sandaun, Papua Nugini.
Universitas Advent Online untuk Inter-Amerika Diluncurkan
4
Adventist World | 07 -2012
L i b n a
PEMBUKAAN UNIVERSITAS: Israel Leito, ketua gereja Advent di Inter-Amerika, menyampaikan tongkat kebesaran kepada Rektor Universitas Herbert Fletcher, David Siguelnitzky selama upacara pengukuhan pada tanggal 7 Mei 2012.
S t e v e n s / IAD
■■ Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Inter-Amerika meluncurkan lembaga pendidikan online-nya pada tanggal 7 Mei 2012 di Miami, Florida. Sua tu upacara penuh warna menghadirkan para pejabat teratas gereja dan para pendidik dari 12 universitas di wilayah tersebut, semua mengenakan jubah kebesaran akademis mereka. Herbert Fletcher University (HFU) yang baru dibuka ini akan memberikan
gelar pra sarjana dan sarjana penuh lewat internet. HFU mulai menawarkan kuliah itu tahun lalu, tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol, bekerja sama dengan Universitas Griggs dan Universitas Andrews. Kuliah itu termasuk gelar pasca sarjana dalam administrasi dan kepemimpinan gereja, dan rancangan instruksi online, dan sertifikasi dalam administrasi gereja dan kepemimpinan, desain administrasi online, teknologi pendidikan, dan pelajaran Advent. Selama upacara khusus Israel Leito, ketua gereja di Inter-Amerika, mengucapkan kata-kata menghormati almarhum Herbert L. Fletcher yang diabadikan untuk nama universitas tersebut (HFU). Fletcher amat berperan dalam memajukan pendidikan Advent di wilayah Divisi Inter-Amerika (IAD). “Herbert Fletcher adalah perwujudan dari apa pendidikan Advent itu,” kata Leito. “Pengaruhnya masih membuat wanita dan pria sekarang ini menghidupkan idealnya orang Kristen sejati.” Anggota-anggota keluarga Fletcher hadir, termasuk jandanya, Olive: dan putera, puteri, dan cucu-cucunya. “Dunia lebih baik bagi begitu banyak orang karena Herbert Fletcher hidup di dunia ini dengan takut akan Allah dan melakukan yang terbaik untuk membantu umat manusia,” tambah Leito. Herbert Fletcher melayani gereja selama lebih dari 44 tahun sebagai seorang guru, pendeta distrik, direktur pemuda, dan direktur pendidikan. Ia juga ketua dari apa yang waktu itu dikenal sebagai West Indies College di Jamaika, dan kemudian memegang jabatan direktur pendidikan untuk IAD selama lebih dari 14 tahun sebelum pensiun di tahun 1995. Fletcher meninggal dunia pada tahun 2009. Universitas Herbert Fletcher berlokasi di Mayaguez, Puerto Rico dan bergabung dengan 12 universitas Advent Inter-Amerika dan satu junior college di
seluruh wilayah tersebut. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Universitas Herbert Fletcher di Inter-Amerika, kunjungi www.hf.university.org/. —Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika
Adventist World Radio Membuka Stasiun Amerika
■■ Dua stasiun FM Adventist World Radio (AWR) baru di Armenia akan terhubung dengan para penduduk negara Kristen resmi tertua, kata para pemimpin media gereja. AWR baru-baru ini mulai menyiarkan program-program di Armenia, yang terbaru dalam daftar panjang lebih dari 100 bahasa yang ditawarkan oleh radio Advent tersebut. Sebuah stasiun radio di Ibukota Yerevan dan yang lain di Vanadzor akan membawakan program tentang kerohanian, kesehatan, dan keluarga. “Banyak orang muda pindah ke kota besar mencari pekerjaan dan pendidikan, dan negara tersebut sedang menghadapi masa-masa kesulitan ekonomi, terutama di desa-desa dan kotakota kecil,” kata Vigen Khachatryan, direktur media center untuk Uni Misi Trans-Caucasus, yang berbasis di Tbilisi, Georgia. “Program radio bisa membantu upaya jangkauan luar gereja di Armenia,” kata Khachatryan, sambil menambahkan bahwa dari segi sejarahnya negara Kristen lebih terbuka kepada permasalahan-permasalahan rohani daripada banyak negara Eropa. Knarik Petrosyan, seorang siswa di Yerevan State University, memimpin satu tim produksi dari sebuah studio yang dibangun oleh AWR. Tim itu termasuk seorang pengusaha Tigran Stepanyan, yang bekerja sebagai pembawa acara dan pembuat program, dan seluruh keluarga Mkhitaryan. Hovik adalah seorang jurnalis, dan istrinya, Gegecik, adalah seorang guru. Putra
Di Filipina, Banyak Orang Advent Menyambut 1.300 Anggota dalam Satu Hari
■■ The Seventh-day Adventist Church’s Negros Occidental Conference (NOC) di
yang melakukan baptisan terdapat Alberto Gulfan, Jr., ketua gereja di Southern Asia-Pacific Division (SSD). Sekitar 10.000 anggota gereja hadir juga. Wilayah gereja Negro’s Occidental terdiri dari 280 gereja, 116 kumpulan, dan lebih dari 33.000 anggota. —Teresa Costello/AND
p h o t o
A W R c o u r t e s y
Filipina Tengah baru-baru ini merayakan peringatan kelima puluh keberadaan Advent di wilayah tersebut. Sejak bulan Januari, para pengurus kantor pusat NOC mengadakan serial pertemuan satelit, yang membuahkan hasil lebih dari 800 baptisan. Gary Gibbs, direktur pengembangan pelayanan di Konferens Chesapeake Amerika Utara, adalah pembicara utama seminar penginjilan itu selama perayaan peringatan tanggal 30 April-7 Mei. Pada pembukaan perayaan, para pemimpin gereja berbicara. Di antara mereka ada Agapito Catane, Jr., ketua gereja di Filipina tengah (CPUC), dan Luisito Tomado, ketua NOC. Yang menyambut semua orang adalah Alfredo Amada, Ketua Central Philippine Adventist College (CPAC). Tamu-tamu kehormatan lain termasuk Orlando Aguirre, Sr., yang berusia 92 tahun, bendahara pertama dari yang dahulu bernama Negros Mission, dan para pensiunan lain. Hadir pula Chester Clarke III, pengurus Adventist Laymen’s Services and Industries’ Youth for Jesus dan perwakilan pemuda dari gereja itu ke General Conference Executive Committee, juga para pejabat pemerintah setempat dan anggota kongres wanita, Cynthia A. Villar dari Las Piñas City. Selama minggu penginjilan, terdapat sekitar 7.000 individu yang terdaftar untuk acara itu, di kampus CPAC. Asrama-asrama dan ruangan-ruangan kelas dipadati, tenda-tenda memenuhi lapangan kampus, dan semua jalanan tampaknya menuntun ke arah kampus itu. Pertemuan-pertemuan setiap malam diadakan di gereja sekolah sementara monitor sambungan dipasang di gedung olahraga untuk menampung lebih banyak penonton dan pendengar. Pada Sabat terakhir, lebih dari 1.300 orang menerima Kristus sebagai Juruselamat dan dibaptiskan. Baptisan itu diadakan di kolam renang sekolah dan berakhir dua jam. Di antara pendeta
AND
mereka, Joseph, berusia 10 tahun. Keluarga tersebut telah memiliki pengalaman siaran dari keterlibatan mereka dengan usaha radio terdahulu di Vanadzor. “Masalah yang paling menantang di Armenia adalah merokok, alkohol, kurangnya nilai-nilai keluarga, ateisme, dan kemiskinan,” kata Khachatryan. “Program-program kami akan menawarkan pengharapan, bantuan dalam menangani sekularisme, [membahas] prinsip-prinsip keluarga yang lebih lengkap, [dan menawarkan] bantuan berhenti merokok dan minuman keras, dan lebih banyak lagi.” Dalam waktu beberapa bulan, program Armenia juga akan tersedia online—sesuai permintaan di awr.org dan iTunes. Para pemimpin AWR berkata akses online sangat penting, karena ada lebih dari 4 juta orang Armenia yang tinggal di luar kampung halaman mereka. Armenia adalah rumah bagi satu populasi yang terdiri dari sekitar 2,5 juta penduduk, sekitar 800 di antaranya adalah anggota Advent. —Shelley Nolan Freesland, AWR.
p h o t o
SIARAN ARMENIA: Satu tim media Adventist World Radio sedang memimpin program bahasa Armenia baru di negara tersebut. Keluarga Mkhitaryan (kanan) sebelumnya telah memiliki pengalaman siaran dari keterlibatan mereka terdahulu dengan pekerjaan radio di Vanadzor.
SAMBUTAN KEPADA KELUARGA: Ratusan orang dibaptiskan dalam satu hari di kampus Central Phillipine Adventist College, dimana 1.300 orang bergabung dengan Gereja Advent.
Orang-orang Advent Estonia Merayakan 115 Tahun Pelayanan
■■ Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Estonia merayakan peringatan 115 tahun di ruangan konser
Bersambung ke halaman berikutnya
07 - 2012 | Adventist World
5
L AL AP OP RO AR AN NS ES DE UD NU NI AI A
6
Adventist World | 07 -2012
Sulit
Persoalan
Konferensi Kebebasan Beragama Sedunia
Menangani
Hindarilah arahan masyarakat sekular, kata pembicara. Mark A. Kellner, editor berita, dan Bettina Krause, Direktur Komunikasi IRLA,
melaporkan dari Punta Cana, Republik Dominika
B
ragama—Konflik atau Kerjasama?” bisa tampak jauh dari negeri di mana penganiayaan giat dilakukan, Lotz, memberikan pandangan berbeda. “Sebagian besar penduduk di seluruh dunia menderita karena kurangnya kebebasan beragama. Tujuh puluh persen dari penduduk dunia tinggal di tempat-tempat adanya penindasan keagamaan,” katanya. Berbicara kepada pendengar yang termasuk orang Advent, kaum Mennonites, Katolik Roma, Baptis, Mormon, dan Scientologist, di antara lainnya, Sekretaris Jenderal John Graz mengatakan bahwa kongres dunia ini merupakan satu peristiwa dengan banyak segi. “Kongres ini adalah tentang kebe-
O l i v e r / ANN
erpidato di hadapan hampir 900 delegasi dan tamu pada Kongres Dunia Ketujuh, International Religious Liberty Association (IRLA), Denton Lotz, seorang pendeta Baptis terkemuka dan ketua IRLA, merangkumkan maksud dari acara tiga hari ini: “Hari ini kita berada disini karena kita percaya bahwa kebebasan beragama itu sifatnya mendasar bagi hak asasi semua manusia.” Pandangan tersebut, sayangnya, tidak dibagi di banyak bagian dunia, sesuatu yang Lotz katakan membuat pertemuan itu menjadi lebih penting. “Kita wajib bekerja bersama-sama agar kita bisa hidup bersama selaras dan rukun,” kata Lotz kepada para pendengar yang adalah para pemimpin dari Kristen, Muslim, Yahudi, dan komunitas lain. “Kita tidak memerlukan perang keagamaan.” Kekerasan terhadap orang-orang percaya tetap menjadi masalah ini terlihat dari penyajian berupa video saat pembukaan yang memperlihatkan hukuman mati—namun belum dilaksanakan—bagi orang-orang Kristen di Pakistan dan Iran dengan tuduhan “penghujatan,” dan pembunuhan dari pejabat Pakistan, Salman Taseer, gubernur provinsi Punjab, dan Shahbaz Bhatti, menteri minoritas. Juga disebutkan tentang penindasan keagamaan yang ekstrim yang ditemukan di Korea Utara. Meskipun tema utama kongres tersebut, “Sekularisme dan Kebebasan Be-
A n s e l
terbesar Estonia selatan di akhir bulan April. Acara tersebut mengumpulkan orang Advent dan teman-teman dari berbagai daerah Estonia dan negara-negara lain. “Peringatan gereja Advent ke-115 di Estonia akan dikenang sebagai acara istimewa bersejarah,” kata David Nõmmik, Ketua Konferens Estonia. “Tema utama kami adalah ‘In the Light of the Beginning.’ Dan khotbah-khotbah serta aktivitas-aktivitas difokuskan pada pertumbuhan gereja dan misi di masa lalu, dan pada pengharapan yang kita miliki dalam Yesus Kristus demi masa depan,” jelas Nõmmik. “Kita memerlukan acara seperti itu untuk melihat ke belakang dan melihat kemajuan gereja Advent kita di Estonia dan mempertahankan fokus pada misi dan kesatuan gereja. Menyenangkan sekali menerima tamutamu dari Finlandia, Skotlandia, Inggris, Latvia, dan Lituania di tengah-te ngah kita, dan merasakan dukungan dan dorongan mereka,” kata Nõmmik. Selama 115 tahun terakhir Estonia telah mengalami banyak kesulitan. Setelah Perang Dunia I Estonia menjalani 20 tahun masa kebebasan, diikuti dengan Perang Dunia II dan 50 tahun masa penjajahan Soviet. Namun seperti dikatakan oleh Eduard Vari, seorang anggota lama Jemaat Tartu, era Soviet tidak bisa menghancurkan kesehatan rohani gereja. Gereja-gereja masih bertumbuh, dan kendati adanya batasanbatasan ketat terhadap pekerjaan misi, orang Advent aktif, menggunakan segala cara yang mungkin. “Estonia tidak lagi dijajah secara politik, namun penjajahan secara rohani—ketamakan, manipulasi, cinta diri, kesombongan, dll., mengancam kami semua,” kata Bertil Wiklander, Ketua Divisi Trans-Eropa, yang menjadi pembicara utama pada acara ini. Pada saat yang sama Wiklander mengimbau banyak orang untuk membagikan terang itu, tidak fokus pada mengutuki kegelapan itu. –Lauri Beekmann di Tartu, Estonia
HINDARI SEKULARISASI AGAMA: Denton Lotz, Ketua IRLA, memberikan suatu pidato penting tentang sekularisme dan kebebasan beragama. Ia berkata, “Agama akan mati bila tidak lagi fokus kepada Allah, tetapi hanya kepada aturan manusia. Agama akan berkembang baik bila fokus pada Allah.”
R e v i e w K e l l n e r / A d v e n t i s t A .
O l i v e r / ANN
PENEKANAN MARTABAT MANUSIA: “Kita berada di sini karena kita percaya pada martabat manusia, dan kebebasan beragama adalah bagian dari martabat manusia. Kebebasan beragama adalah bagian dari karunia kasih Allah bagi semua orang, dan di mana saja,” kata John Graz, Sekretaris Umum International Reli gious Liberty Association, yang disponsori oleh General Conference, dalam membuka Kongres Dunia Ketujuh itu.
M a r k O l i v e r / ANN A n s e l
basan beragama, tetapi bukan peristiwa keagamaan,” kata Graz. “Kita semua di sini bersama-sama. Kita mewakili keyakinan yang berbeda, agama yang berbeda, dan gereja yang berbeda-beda. Kita ini berbeda; tetapi kita saling menghormati.” Sementara para pembicara dan para delegasi kongres berusaha merundingkan tantangan dunia yang semakin bertentangan dengan berbagai ekspresi keagamaan di lingkungan publik. Sementara berdiri untuk memisahkan gereja dan negara, Lotz menyampaikan panggilan agar agama dapat menghindari arahan masyarakat sekular. “Saya percaya bahwa dengan mengizinkan sekularisme menentukan apa agama yang percayai adalah tantangan terbesar bagi kebebasan beragama,” kata Lotz kepada para delegasi. “Ketika kita mengizinkan sekularisasi pada iman kita untuk melampaui yang lebih tinggi, iman kehilangan makna,” tambahnya. Menurut Lotz, “agama akan mati ketika tidak lagi berfokus pada Tuhan, tapi hanya pada aturan manusia. Agama akan berkembang bila berfokus pada Tuhan. “ Dalam satu pernyataan yang dibaca-
A n s e l
DENGAN KEBEBASAN BAGI SEMUA ORANG; Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, memberikan seruan bersemangat untuk kebebasan beragama pada Kongres Dunia Ketujuh International Religious Liberty Association.
kan kepada para delegasi, presiden negara tersebut, Leonel Fernández Reyna, menawarkan “sambutan paling hangat kepada Republik Dominika, negeri kebebasan. Republik Dominika adalah tempat bebas bagi orang Kristen, Muslim, Yahudi dan umat dari keyakinan lain.” Dalam pidatonya tanggal 27 April 2012, Ted N. C. Wilson, ketua Gereja Advent, menantang orang percaya untuk meraih kesempatan bagi pidato terbuka yang dilindungi oleh negara sekular. Meskipun menyadari konflik tak terelakkan antara nilai-nilai orang percaya dan yang dari budaya sekular, ia berkata: “Kita harus menerima ketegangan ini sebagai bagian dari masyarakat yang bebas. Kita harus menerima tantangan-tantang an itu dan menemukan respons yang benar melalui tuntunan Allah.” Wilson menarik perbedaan antara sekularisme “radikal” atau “ekstrem” yang berusaha meniadakan agama dari pengaruh publik, dan “pemerintahan sekular,” yang tetap netral antara agama dan melindungi hak kebebasan beragama minoritas. “Jika sekularisme yang tidak bertoleransi dan ideologis menyerang nilai-nilai keagamaan kita, maka kita harus membela mereka dengan yakin,” katanya. Wilson mengutip contoh-contoh dimana sekularisme bertindak terlalu jauh, termasuk upaya melarang kaum Muslim mengenakan kerudung ke sekolah-sekolah umum, atau mengamanatkan ketentuan aborsi oleh lembaga-lembaga yang menolak praktik tersebut sebagai masalah hati nurani. Akan tetapi, Wilson juga berkata bahwa orang beriman harus menolak godaan untuk melihat “keadaan keagamaan” sebagai satu alternatif yang bisa diterima kepada kekuasaan sekular. Ia mengatakan hasratnya sepanjang hidup untuk mempromosikan kebebasan beragama berawal dari kenangannya terhadap ayahnya, Neal Wilson, seorang mantan pemimpin gereja sedunia yang sering menghabiskan waktu berjam-jam dengan para pejabat pemerintah menjelaskan nilai kebebasan hati nurani. n
DELEGASI JAMAIKA: Nigel Coke, seorang pemimpin IRLA di Jamaika, adalah salah satu dari hampir 900 delegasi pada Kongres Dunia Ketujuh IRLA di Punta Cana, Republik Dominika, tanggal 26 April 2012.
07 - 2012 | Adventist World
7
PA N O R A M A
SEDUNIA
K
ami sekarang berada di tengah musim panas yang menyengat di mana saya tinggal di sini, di Maryland. Ini ada waktu dimana pikiran kami secara alamiah berpaling kepada pemikiran-pemikiran tentang rekreasi, suasana di alam luar, dan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin sehari-hari. Tentu saja, terlepas dari musim apa pun, rekreasi merupakan bagian penting dalam hidup saya, dan saya harap menjadi bagian Anda. Ini membawa perasaan lepas dari beban, ketegangan, dan tekanan yang menyertai pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Seringkali saya melihat bahwa pengalihan yang sehat dari aktivitas rutin dapat menyediakan rangsangan yang diperlukan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh, dan memberikan energi baru untuk menangani situasi menantang dan sulit. Ini mengingatkan saya tentang “rebooting” komputer saya ketika sudah menjadi hang atau lambat.
Tantangan Waktu
Namun sebagaimana yang mungkin Anda alami, menemukan waktu melakukan sesuatu yang sifatnya rekreasi atau pengalihan yang menyehatkan itu merupakan satu tantangan. Ketika saya berada di kantor, hari-hari saya biasanya dipenuhi dengan konsultasi individual, rapat, dan berbagai komite yang terasa tak habis-habisnya. Di sela janji pertemuan sampai petang ada surat-surat dan email yang selalu mengisi hidup saya. Ketika saya bepergian, yang cukup sering terjadi, laju aktivitas bahkan bisa lebih menantang. Satu perjalanan khas dipenuhi dengan fungsi publik, seringkali termasuk menghadiri komitekomite, mengunjungi para pejabat publik atau masyarakat, dan bertemu dengan anggota-anggota gereja. Ditambah lagi dengan jetlag. Perjalanan yang seharusnya “menarik” ini dengan segera menghilang dalam beban berat terus-menerus siap sedia untuk aktivitas-aktivitas publik, penyajian, dan kebutuhan untuk menyemangati orang. Kadang-kadang saya kesulitan mendapatkan waktu istirahat yang baik, sinar matahari, dan olahraga
8
Adventist World | 07 -2012
Rdanekreasi Kebangunan Oleh Ted N. C. Wilson
Rohani
Ada mata rantai yang memadai selagi bepergian. Menemukan Waktu
Tantangan waktu yang kita semua hadapi dalam satu atau lain cara itu bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1867 Ellen White menulis, “Saya diperlihatkan bahwa para pemelihara Sabat sebagai satu umat bekerja terlalu keras tanpa membiarkan diri mereka sendiri berubah atau memiliki waktu beristirahat. Rekreasi itu diperlukan bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan fisik dan masih lebih diperlukan juga bagi mereka yang pekerjaannya secara prinsip melibatkan mental. Membuat pikiran terus bekerja berlebihan, bahkan meskipun itu untuk kepentingan keagamaan, tidaklah mendukung keselamatan kita, tidak juga untuk kemuliaan Allah” (Testimonies for the Church, jld. 1, hlm. 514). Jadi kendati dengan adanya tantang an-tantangan itu, saya suka menyisihkan waktu untuk rekreasi. Bagi saya, bebe-
rapa aktivitas yang paling membarui melibatkan sesuatu yang berguna dan menenangkan. Percaya atau tidak, saya suka menjalankan aktivitas-aktivitas normal memelihara sebuah rumah. Saya mendapati bahwa sekalipun mengganti bola lampu atau melakukan tipe pekerjaan memperbaiki rumah lain bisa menyenangkan! Bertukang kayu dan renovasi rumah adalah beberapa aktivitas kesukaan saya. Dalam proyek-proyek renovasi rumah saya seringkali banyak belajar. Saya mendapati bahwa kreativitas yang diperlukan untuk jenis proyek-proyek ini berguna dalam membantu saya juga menemukan pendekatan kreatif bagi aktivitas “kerja” biasa. Aktivitas-aktivitas Alam
Berada di alam luar merupakan sesuatu yang saya yakini menyegarkan. Saya suka bekerja di halaman rumah kami, melakukan pembersihan dan penataan.
p h o t o s
c o u r t e s y
o f
t h e
w i l s o n
f a m i ly
DI LUAR RUANGAN: Keluarga Wilson suka berjalan di alam bersama anakanak dan cucu mereka (dari kiri ke kanan): Catherine dan Robert Renck, Jr. dengan putri Charlotte Rose; Nancy dan Ted Wilson; David dan Elizabeth Wright bersama anak-anak mereka Matthew, Lauren, dan Maryanne; Emilie dan Kameron DeVasher dengan putra Henry. DI DALAM RUMAH: Ted Wilson suka menata ulang dapur keluarga.
Nancy dan saya biasanya memiliki kebun sayuran yang indah, yang amat kami nikmati, tetapi sudah lama kami tidak memiliki waktu untuk itu dalam tahuntahun terakhir ini. Tidak ada yang bisa disamakan asyiknya berkeliling kebun dengan keranjang kosong dan kembali ke dapur dengan setumpuk labu kuning, zucchini, bawang, tomat, dan banyak timun (salah satu makanan kesukaan saya). Suatu musim panas, kami menanam sekitar 800 timun, dan membagibagikan sebagian besar hasil panennya! Selama beberapa tahun keluarga dan saya suka berjalan kaki dan naik gunung. Senang sekali berjalan bersama, terutama anak-anak dan cucu-cucu kami. Kami suka merencanakan terlebih dahulu liburan keluarga bersama—yang biasanya fokus pada berjalan-jalan. Berada di alam luar bersama Allah itu benar-benar meremajakan, melihat kuasa ciptaan-Nya dan menikmati udara segar dan pemandangan pegunungan yang
menyegarkan sementara berada bersama keluarga. Bahkan cucu terkecil kami menyukai kegiatan keluar ini. Di rumah, Nancy dan saya suka berjalan-jalan. Bertahun-tahun yang lalu kami berdua biasa lari santai bersama, tetapi sekarang kami lebih suka berjalan cepat selama 30 sampai 45 menit kapan pun kami bisa. Bilamana kami bisa mendapat waktu, kami juga suka bersepeda di sepanjang jalur-jalur sepeda yang berbeda dan indah di daerah metropolitan Washington. Seringkali di kantor, saya mendapatkan semangat baru dengan berjalan di sekeliling kantor hanya untuk menyapa dan berbicara dengan sesama pegawai gereja sebelum kembali ke komite dan tugas-tugas lain. Banyak individu di General Conference menggunakan waktu jeda mereka selama 15 menit setiap hari untuk menikmati waktu berjalan keluar (atau di dalam ketika cuaca buruk).
dan emosional pribadi juga memuliakan Dia. Ia pasti akan menjawab doa itu! Saya mengetahui bahwa meskipun tidak semua aktivitas rekreasi yang sepenuhnya cocok dengan manfaat-manfaat itu, kerap kemungkinan bisa mencapai sebagian besarnya. Dan tentu saja sudah diketahui dengan baik bahwa banyak olahraga tontonan tidak memberikan jenis manfaat fisik dan emosional ini, dan oleh sebab itu biasanya tidak seberapa baik. Saya suka cara Ellen White mengimbau keluarga-keluarga untuk menikmati waktu bersama dalam suasana alam yang indah: “Para orangtua dan anak-anak harus merasa terbebas dari berbagai urusan, kerja, dan kebimbangan. Para orangtua harus menjadi anak-anak bersama anak-anak mereka, membuat segala sesuatu sebisa mungkin menyenangkan bagi mereka. Biarlah sepanjang hari diberikan untuk rekreasi” (Testimonies for the Church, jld. 1, hlm. 515).
Cita-cita Allah bagi Kita
Dibangunkan dan Berkreasi Kembali
Sungguh ajaib bagaimana Allah telah menciptakan kita sedemikian rupa sehingga kita menikmati keanekaragaman, dan melalui Firman-Nya Ia mengimbau kita untuk menjalani kehidupan yang menyehatkan, seimbang yang penuh dengan kebersahajaan. Ia ingin kita menjalani kehidupan yang berlimpah, dan mengindikasikan kesempurnaan kehendak-Nya dalam 3 Yohanes 2: “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” Jika kehidupan Anda jadi menegangkan, saya mengimbau Anda untuk mengambil waktu bagi aktivitas Kristen yang positif bagi diri Anda sendiri dan keluarga. Anda mungkin akan terkejut senang pada kesempatan-kesempatan yang Anda peroleh untuk lebih baik dalam melayani orang lain. Saya mendapati bahwa aktivitas rekreasi yang paling menyenangkan bagi saya itu sederhana, melibatkan sesuatu yang ada di alam, atau menyediakan satu manfaat bagi orang lain. Allah peduli dengan setiap aspek kehidupan kita, termasuk kebutuhan kita untuk rekreasi. Di mana pun kita berada, jika kita meminta Allah untuk menuntun kita, maka Ia akan memimpin kita kepada aktivitas rekreasi dan pelayanan yang akan membawa manfaat fisik
Aktivitas rekreasi praktis Kristen yang benar bisa menjadi bagian nyata kebangunan rohani dan reformasi setelah kita meminta Allah untuk menuntun kita dalam pekerjaan dan aktivitas rekreasi kita. Kita bisa memulai rekreasi kita, tiap hari kita secara proaktif dan dengan sengaja menyisihkan waktu untuk digunakan bersama Pencipta kita. Saya biasanya melakukan ini pada permulaan hari. Ini adalah waktu yang istimewa bagi doa pribadi, belajar Alkitab, dan belajar Roh Nubuat. Saya telah menemukan Firman Allah, juga buku alam-Nya yang kedua, meremajakan. Karena dimensi spiritual dalam hidup itu sifatnya mendasar bagi setiap pencapaian positif secara profesional dan pribadi, maka adalah amat penting agar Allah menjadi landasan dari semua aktivitas kita yang biasa. Allah yang sama yang cukup berkuasa untuk menciptakan kita (lihat Kej. 1:27) sanggup dan bersedia menciptakan kita kembali dalam gambar-Nya. n
Ted N. C. Wilson adalah Ketua General Confe rence Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Silver Spring, Maryland, A.S. 07 - 2012 | Adventist World
9
R E N U N G A N
E
ntah itu berlayar mengelilingi dunia sendirian, menyeberangi Antartika dengan kereta luncur, atau berenang menyeberangi lautan yang dihuni ikan hiu, manusia terus-menerus mencoba memecahkan rekor dan membuat berita utama. Sekitar 2.900 tahun silam seorang wanita dari sebuah kota kecil di sebuah negara bagian yang bahkan tidak lagi bergabung dengan sebuah kelompok khusus dengan melakukan lompatan tertinggi yang bisa dicapai seseorang—ia mengambil lompatan iman. Ini bukanlah lompatan yang mudah. Ia berhadapan dengan kematian. Ia telah menyaksikan suaminya mati. Dan sekarang ia menyaksikan tanpa berdaya saat segala sesuatu di sekitarnya mati. Rumput mengering, pohon menggugurkan daun-daunnya, sapi kurus tinggal tulang belulang, dan kam bing-kambing merintih secara menyedihkan. Setiap hari ia melihat-lihat langit yang tak berawan, berharap-harap melihat setitik awan—tanda akan datang hujan. Ia telah menjatah tepung dan minyak dalam usaha pengiritan sampai akhir kekeringan. Roti bundar datar sehari-hari dibagi tak rata. Putranya memerlukan nutrisi yang ia bisa berikan padanya. Pedih hatinya melihat anak laki-lakinya menjadi begitu kurus dan tidak bertenaga. Tetapi tak ada gunanya—ia mengetahui kebenarannya. Mereka berdua akan segera kelaparan sampai akhirnya mati. Hanya ada satu jatah makanan untuk satu orang. Janda itu meninggalkan kota Sarfat yang berdebu mencari kayu bakar untuk memasak makanan terakhir mereka. Dan di sinilah wanita tak bernama ini melangkah masuk ke dalam cerita Alkitab. Di sini ia berhadapan muka dengan salah seorang tokoh terbesar Alkitab—nabi Elia. Elia barangkali kelihatan kurang berkesan—ia berdebu dan kusam oleh perjalanan. Ia telah melewati perjalanan panjang. Tidak seperti janda kita ini, Elia tidak menghabiskan waktu melihat-lihat langit. Kekeringan ini tidak mengejutkannya. Justru dia yang telah mengumumkannya. Di bawah perintah Allah ia telah pergi menghadap raja Ahab dari Israel dan telah membuat pengumuman yang mengejutkan: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan” (1 Raj. 17:1). Di Balik Pemandangan Itu
Mari sejenak kita berbicara di balik adegan tersebut. Apakah yang memotivasi Allah untuk melakukan keputusan ini? Israel, umat Allah, telah memilih allah yang baru—Baal. Baal dibawa serta oleh istri baru Raja Ahab, Ratu Izebel yang terkenal kekejamannya dari negeri Sidon. Baal itu disebut sebagai dewa cuaca. Ia paling sering dikenal dengan gulungan halilintar di tangan. Biasanya Anda tidak akan macammacam dengan seorang dewa yang melemparkan gulungan halilintar, tetapi Allah yang benar tidak takut. Setelah penampilan dan pengumuman Elia yang mengejutkan kepada Raja Ahab,
10
Adventist World | 07 -2012
Oleh Chantal J. Klingbeil
Lompatan
Iman
Allah menyuruh Elia untuk melakukan perjalanan sendiri menuju daerah pegunungan terpencil. Di sana Elia tinggal di pinggir sungai. Makanannya secara ajaib didatangkan, pagi dan malam, oleh burung-burung hitam besar. Akhirnya kekeringan yang sudah diramalkan itu bahkan tiba di daerah terpencil itu, dan sungainya mengering. Saat itulah Allah mengirim Elia pada satu perjalanan yang bahkan lebih aneh lagi. Ia disuruh ke kota Sarfat—tepat di wilayah musuh. Di sinilah kampung halaman Ratu Izebel. Semua atau Tidak ada Sama Sekali
Di Sarfat, Elia bertemu dengan janda kita yang sedang mengumpulkan kayu bakar untuk memasak makanan terakhir. Elia meminta air minum. Sumurnya tentu belum mengering betul. Karena ia berpaling untuk mengambil air yang diminta Elia—hampir menjadi semacam perenungan, “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raj. 17:11). Roti! Ia meminta roti. Ia barangkali tidak memahami keadaanku, mungkin begitu pikir si janda. Aku akan menjelaskannya—maka ia tentu akan mengerti bahwa aku benar-benar tidak bisa membantu. “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati” (ayat 12).
don. Dapatkah Allah Israel berkuasa di sini? Kekeringan-Nya telah meluas ke negeri Baal. Allah sedang meminta pertukaran. Ia meminta segala sesuatu yang kupunya, dan Ia sedang memberikan aku kehidupan. Apa ruginya? Kami akan mati juga! Akankah aku mempercayai dia? Ia sedang memintaku untuk melompat menuju kegelapan. Janda Sarfat itu ragu—dan kemudian ia mengambil lompatan itu. Lompatan besar itu diukur dengan beberapa tetes minyak dan segenggam tepung. Ia membawa roti terakhirnya kepada Elia. Dan? Cerita Alkitab itu jelas—ada makanan setiap hari bagi Elia dan bagi wanita tersebut serta putranya. “Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia” (ayat 16).
Dari segala sesuatu—yang ingin diambilnya adalah makanan terakhir saya.
Apa Ruginya?
Mata Elia tidak memperlihatkan kekecewaan atau bahkan kesedihan. Justru kelihatan penuh harap. “Janganlah takut,” katanya. Bukankah itu biasanya yang dikatakan para malaikat ketika mereka bertemu dengan orang-orang? “Pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu” (ayat 13). Dari segala sesuatu—ia menginginkan makanan terakhirku. Secara harfiah mengambil makanan dari mulut putraku. “Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (ayat 14). Allah Israel—tunggu dulu, kami tidak berada di Israel, kami berada di negeri Baal, Si-
Melompat
Sebagian besar anak suka taman bermain. Taman bermain itu tidak apa-apa bagi saya ketika masih anakanak—kecuali tempat meluncur. Saya benar-benar benci seluncuran. Saya terlalu takut. Meskipun teman-teman bermain saya dengan senang hati meluncur ke tempat yang tak diketahui, memekik kegirangan, saya akan terhenti di ujung seluncuran, gemetar ketakutan. Semua teriakan dan dorongan dari belakang tidak akan memotivasi saya untuk melompat ke ujung seluncuran yang tak diketahui. Mengenang itu, saya rasa saya benci sekali perasaan berada di luar kendali dan takut mengenai tanah di akhir seluncuran itu. Hanya ada satu cara membawa saya turun dari seluncuran. Ayah harus ada di bawah seluncuran untuk menangkap saya. Cerita janda Sarfat itu membawa saya kembali kepada pengalaman bermain. Saya telah lulus untuk mengalami halhal yang lebih menantang daripada seluncuran taman bermain, tetapi kadang-kadang saya sama takutnya saat merasa hidup saya meluncur di luar kendali. Janda Sarfat itu telah menyemangati saya untuk mengambil lompatan menuju sesuatu yang tak diketahui dan menakutkan karena mengetahui bahwa sebagaimana ada tangan ayah saya menangkap, begitu pula Bapa surgawi ada di sini untuk menangkap saya sekarang. Apa pun tantangannya, kita bisa mengambil lompatan iman dengan mengetahui bahwa kita akan mendarat di tangan Allah. n
Chantal J. Klingbeil adalah penulis dan
pembawa acara program Hope Channel’s Sto ryLine live Bible, tersedia di storyline.hopetv. org. Ia menikah dengan Gerald Klingbeil dan mengajar ketiga putri mereka di rumah, Hannah, Sarah, dan Jemima.
07 - 2012 | Adventist World
11
K E H I D U P A N
A D V E N T
S
atu berita utama baru-baru ini mengumumkan: “Wanita Dihukum Atas Penggelapan 1 juta dolar dari Archdiocese [Roma Katolik] New York.” Selama masa tujuh tahun wanita berusia 67 tahun tersebut, yang bekerja sebagai pegawai keuangan, diam-diam mengalirkan uang dari dana yang dikhususkan untuk menyediakan pendidikan di sekolah-sekolah Katolik. Tiap kali si pegawai ini mengambil jumlah kurang dari 2.500 dolar, yang memerlukan tanda tangan seorang pengawas. Para auditor eksternal awalnya menemukan sejumlah 350.000 dolar yang hilang, polisi dipanggil un-
Pada kenyataannya usaha perlindungan ini membantu orangorang jujur juga. Mereka bisa menciptakan satu lingkungan yang memungkinkan orang jujur bekerja tanpa rasa takut terhadap tuduhan melakukan kesalahan. Membantu Perkara Tersebut
Maksud-maksud terbaik kadang-kadang bisa mengarah kepada bencana. Bayangkan kegembiraan seorang bendahara gereja setempat yang menerima sebuah email yang menjelaskan bahwa ia telah terpilih untuk membantu si pengirim de-
Penggelapan dalam
Oleh Robert E. Lemon
Gereja
Sekalipun bila maksud mereka baik, itu salah tuk menyelidik. Bagaimanakah ini terjadi tanpa terdeteksi selama tujuh tahun? Akses mudah kepada dana gereja dapat menciptakan kesempatan bagi seorang individu untuk menggelapkan uang organisasi itu. Contoh-contoh dalam gereja Advent termasuk pegawai atau relawan yang bertanggung jawab untuk catatan pembayaran, termasuk tagihan keperluan pribadi mereka bersama dengan keperluan organisasi, kemudian menuliskan satu pembayaran untuk jumlah totalnya. Jenis aktivitas ini bisa terjadi tanpa terdeteksi selama jangka waktu yang panjang. Apakah ini hanya merupakan insiden sial yang jarang terjadi? Sayangnya, tidak. Kecenderungan memperlihatkan penggelapan dan pencurian meningkat pada organisasi-organisasi non profit dan keagamaan. Ini menarik perhatian bahkan di dalam gereja Advent. Gereja kita dikelola atas hubungan percaya dengan para pegawai dan para relawan. Kita bersyukur kepada Tuhan karena sebagian besar mereka ini melakukan tepat seperti yang dimaksudkan: Dengan setia bekerja dan ikhlas memenuhi misi gereja. Sayangnya, ada beberapa orang yang, entah untuk alasan apa pun, merasa mereka bisa membantu diri sendiri terhadap karunia-karunia orang yang setia. Yang menambah rumit adalah perasaan beberapa orang bahwa menempatkan pengendalian internal akan mengirim pesan kepada para pekerja dan relawan kita bahwa kita tidak mempercayai mereka.
12
Adventist World | 07 -2012
ngan “membebaskan” jutaan dolar dari rekening di negara lain. Bisakah ini terjadi? Apakah Allah sedang menuntun dia untuk melakukan sesuatu yang istimewa? Tentu saja, jika ia memiliki uang yang dimaksudkan dalam email, ia akan sanggup membantu gereja yang sedang bergumul dalam banyak cara. Ia memikirkannya. Ia kemungkinan bahkan berdoa agar ini bisa menjadi nyata. Ia menjawab pesan tersebut dan mendapati dirinya sendiri dalam jalinan jerat yang mewajibkan dia menyediakan uang untuk membantu mendanai pelepasan kekayaan tersebut. Tiap langkah dalam transaksi tampaknya masuk akal. Untuk menghentikan proses tersebut berarti ia harus membuang uang yang sudah ‘diinvestasikan.’ Ia tidak perlu dana pribadi untuk menuntut tebusan raja yang telah dijanjikan itu. Tentu saja kebaikan yang bisa ia lakukan akan mengganti kerugian dari permasalahan atau kekhawatiran mana pun jika ia “meminjam” beberapa persembahan dari gereja setempat. Ia akan menggantikan dana gereja dari pembayaran gaji utama dan akan menyumbangkan jumlah tambahan. Apa pun maksudnya, ini adalah penggelapan. Bendahara yang bermaksud baik tersebut akan segera mendapati dirinya sendiri menghadapi hukuman penjara atas pencurian terhadap lebih dari 1 juta dolar AS. Gereja setempat berjuang untuk pulih dari kerugian keuangan. Hasilnya buruk untuk semua pihak, kecuali untuk mereka yang membuat rencana kotor itu yang akhirnya mendapatkan uang gereja.
Tidak mungkin terjadi kepada kita? Pikirkan kembali. Skenario ini terjadi di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Melindungi Gereja Tuhan
Apakah Anda mengenal bendahara gereja Anda? Apakah laporan keuangan setiap bulan disediakan kepada dewan yang mengawasi? Apakah pertanyaan-pertanyaan mengenai keuangan dapat dijawab dengan benar sesuai waktunya? Dalam satu contoh, kegagalan mengetahui tanda-tanda peringatan tertentu (lihat kotak di sebelah) menuntun kepada penemuan bahwa tidak ada bendahara sama sekali! Pendeta, tanpa pengetahuan gereja, yang menyimpan buku-buku, dan ratusan dolar telah digunakan dengan cara yang tak benar. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menghadapi semakin banyak kerugian besar, beberapa melebihi 1 juta dolar AS. Adventist Risk Management, lembaga General Conference yang menugaskan manajemen risiko dan program-program asuransi untuk gereja, menempatkan jaminan untuk kerugian atas masalah ini melalui para penjamin luar. Sayangnya, dalam industri asuransi semakin besar kerugian berarti semakin besar premi. Selain kerugian-kerugian dan tantangan bekerja melalui semua perkara asuransi, ada banyak biaya yang harus dibayar oleh organisasi gereja yang terlibat. Di beberapa bagian dunia, biaya itu cukup besar untuk membuat jaminan asuransi tidak pantas diambil. Di Amerika Serikat, biaya (deductible)nya adalah 2.500 dolar. Penting untuk diingat bahwa bukan hanya konsekuensi finansial saja tetapi juga dampak dari pencurian semacam itu bagi kehidupan gereja, rasa ketidakpercayaan yang menyertai aktivitas-aktivitas, dan pengalihan dari misi. Sebagai tambahan, sebagaimana dalam situasi kerugian Gereja Katolik tadi, jaminan media untuk kerugian semacam itu menodai reputasi kita dan mengalihkan dari misi yang kita miliki dalam komunitas. Penting sekali untuk mengambil langkah tepat menjaga sumber daya gereja dan menyediakan lingkungan bagi para pegawai dan relawan yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan mereka dalam satu budaya terlindungi (lihat kanan bawah). Ingat, kita telah dipercayakan dengan tanggung jawab besar sebagai para penatalayan aset Allah. Ketika mengurus gereja Tuhan, kita harus pastikan bahwa kita mengikuti standar tertinggi. Suatu hari kita akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan dengan sumber daya Raja yang telah diberikan ke dalam penanganan kita. “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana� (Amsal 19:21). n
Robert E. Lemon adalah Bendahara Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, General Confer ence. Ia melayani sebagai Ketua Dewan Adventist Risk Management, Inc.
Cara Anda Mencegah Penggelapan 1. Pekerjakan orang yang tepat. Lakukan penyelidikan latar belakang yang teliti pada masing-masing pegawai dan relawan yang akan memiliki akses kepada dana gereja. Biaya memeriksa latar belakang kriminal sangat sedikit tetapi bisa memperlihatkan hukuman kriminal sebelumnya. Lakukan pemeriksaan rujukan. 2. Jangan biarkan relawan menangani uang jika mereka itu baru atau tidak dikenal jemaat setempat. 3. Bagi tugas. Tidak boleh hanya satu orang yang memiliki akses kepada semua langkah penanganan uang atau akunting untuk dana-dana atau pengeluaran dana. 4. Miliki satu sistem pencatatan yang baik. Mintalah catatan akunting terkini. Jangan pernah lakukan pembayaran tanpa faktur tercatat. Mintalah pihak ketiga meninjau semua levelansir yang dibayar, untuk menentukan bahwa mereka itu perusahaan sah yang menyediakan barang-barang dan pelayanan yang baik untuk uang. 5. Miliki jenjang persetujuan yang jelas untuk pengeluaran dan menandatangani cek. 6. Minta pihak ketiga untuk melakukan audit. Pada tingkat gereja lokal staf bendahara konferens biasanya melakukan ini. 7. Jika Anda mencurigai satu masalah, jangan tunggu. Hubungi bendahara konferens setempat. Konferens memiliki akses kepada sumber daya, termasuk General Conference Auditing Services, untuk membantu.
Hati-hati!
Hal-hal yang harus diperhatikan pada para pegawai dan relawan Anda yang memiliki akses kepada uang dan sistem akunting: 1. Kebutuhan finansial. Ekonomi yang buruk atau kesulitan finansial pribadi dapat menyebabkan individu membuat keputusan-keputusan buruk. Pegawai yang sering meminta uang dimuka bisa jadi merupakan satu tanda adanya masalah besar. 2. Ketidakpuasan pegawai. Para pegawai merasa kurang dihargai atau bekerja berlebihan dapat merasa dibenarkan dalam perilaku finansial yang buruk. 3. Hubungan dekat dengan para vendor dan penyedia layanan. 4. Perilaku aneh. Para pegawai atau relawan yang enggan ditinjau pekerjaannya oleh orang lain, atau yang tidak bersedia berlibur atau membiarkan orang lain menangani aktivitas keuangan mereka bahkan selama ketidakhadiran yang singkat. 5. Para pegawai atau relawan yang sepertinya hidup di atas penghasilannya.
07 - 2012 | Adventist World
13
C E R I TA S A M P U L
P
royek-proyek misi dan cerita singkat terdapat banyak di dunia Advent. Fokus gereja terhadap pelayanan kepada Allah dan kepada orang lain yang membutuhkan telah memacu individu-individu tak terhitung banyaknya untuk berjuang jauh dari rumah membagikan kasih Allah. Akan tetapi Hein dan Melissa Myburgh yang menjalankan satu pelayanan mandiri yang disebut Mukuyu Outreach di sebuah wilayah terpencil Zambia selatan di pinggir Sungai Zambezi, menyebut tempat itu “rumah” dan berkata mereka ada di sana untuk menetap. Keluarga Myburgh pindah ke Mukuyu (yang berarti “pohon ara sycamore liar” dan diucapkan Mū-qūe-ū) di distrik Siavonga Zambia pada tahun 2006 setelah kematian saudara laki-laki Hein, Johann, yang pertama kali membentuk pelayanan itu empat tahun sebelumnya. Tragisnya, Johann, pada usia 32 tahun, diserang dan dibunuh oleh seekor gajah jantan selagi berada di luar sedang berjalan. Hein, yang seorang pencinta alam, merasa terpanggil oleh Allah untuk melanjutkan mimpi saudara laki-lakinya untuk membagikan pekabaran Injil dengan penduduk Zambia. Melissa telah menginginkan pekerjaan misi sejak kecil, dan ia juga percaya bahwa Allah sedang menuntun mereka ke Mukuyu. Pelayanan jangkauan luar ini di pusat pedusunan Afrika dikelilingi oleh satu populasi yang ditimpa kemiskinan yang buruk dan
Dua Hati, Satu
Misi
Pasangan muda Advent mempraktikkan Injil di pedusunan Zambia takhyul. Animisme dan ilmu sihir lazim terdapat di sana. Sebagian besar penduduk memiliki sedikit atau sama sekali tidak berpendidikan, dan tidak ada sistem layanan kesehatan yang bisa diandalkan. Dalam waktu enam tahun sejak Hein dan Melissa pertama kali bertekad bekerja di sana, mereka telah menyentuh hati dan kehidupan masyarakatnya. Mereka telah mengadakan—atau dalam proses pembentukan—jangkauan luar yang menyertakan panti asuhan; udara terbuka, klinik-klinik gigi dan medis jangka pendek; pengadakan pengobatan bagi kelompok-kelompok suku yang tinggal di sepanjang pinggir sungai Zambesi; sebuah pusat pelatihan wanita; program penginjilan pekerja Alkitab; sebuah pusat komunitas untuk membantu memberi makan warga senior; dan sebuah sekolah Advent bagi anak-anak kelas 1 sampai 4. Apa kira-kira yang menarik sepasang pengantin muda meninggalkan suatu gaya hidup nyaman di Afrika Selatan untuk tinggal di wilayah yang banyak ularnya tanpa saluran air di dalam rumah, tanpa listrik selain yang disediakan oleh sebuah generator, sumber daya medis yang terbatas—dan satu jam perjalanan jauhnya dari kota terdekat? Editor Adventist World Bill Knott beserta Asisten Editor Sandra Blackmer berbincang-bincang dengan Hein dan Melissa untuk mengetahuinya.
14
Adventist World | 07 -2012
A l l p h o t o s a r e c o u r t e s y o f M e l i s s a a n d H e i n M y b u r g h
BILL KNOTT: Anda berada jauh dari tempat yang pertama kali Anda sebut rumah, Hein dan Melissa. Ceritakan suasana tempat Anda tinggal. HEIN MYBURGH: Serambi depan kami
sekitar 10 sampai 15 kaki dari pinggir Sungai Zambezi. Anda hampir bisa melangkah langsung dari serambi ke sungai, jadi pemandangannya indah. BK: Dan seperti apakah kelihatannya rumah ini? HM: Sebenarnya ini bungalow dengan
atap jerami dengan dinding plaster coklat dan ditopang oleh kayu. Tidak ada air mengalir di dalam rumah— kamar mandi dan pancuran berada di luar—dan sebuah generator menyediakan listrik bagi kami.
BK: Apakah Anda menggunakan air sumur? HM: Air sumur di daerah ini tak dapat
diminum. Batu yang berada di bawahnya sangat keras, sehingga Anda hanya akan mendapatkan banyak sulfur dalam air. Air itu digunakan hanya untuk mencuci. Jadi air kami terutama berasal dari sungai. Kami membeli air botolan untuk minum.
PERTANIAN PELAYANAN: (Latar belakang atas): Keluarga Myburgh mengelola sebuah peternakan kecil dengna sekitar 700 domba untuk membantu membiayai Mukuyu Outreach. MEMPERBAIKI PERAHU (Kedua dari atas): Hein memperbaiki sebuah perahu tua untuk digunakan sebagai sarana pengobatan. SIAP BERANGKAT: (ketiga dari atas): Mencoba perahu medis yang baru diperbaiki. ANAK-ANAK YANG BERTERIMA KASIH (bawah): Keluarga Myburgh telah membangun sebuah rumah yang akan menampung sekitar 12 dari sekian banyak anak yatim piatu di wilayah itu.
BK: Diperlukan banyak usaha hanya untuk mempertahankan sebuah rumah dalam kondisi yang Anda jelaskan tadi, tetapi Anda juga mengadakan berbagai jangkauan luar dan pelayanan. Ceritakan kepada kami beberapa di antaranya. HM: Banyak anak di wilayah ini dibiar-
kan tanpa orang tua karena tingginya insiden HIV/AIDS, dan kemiskinan yang parah menuntun kepada penelantaran mereka. Jadi kami membangun sebuah rumah yang akan menampung sekitar 12 anak yatim piatu. Kami sendiri tidak memiliki penghasilan teratur atau cukup keuangan sekarang untuk menyediakan kebutuhan dasar anakanak, tetapi kami memiliki sebuah rumah yang siap menampung anak-anak itu seraya menunggu ketersediaan uang. Kami sudah membuat struktur atapnya—belum ada dinding—tepat di depan panti itu yang akan berguna sebagai pusat komunitas, di mana kami akan menyediakan program pemberian ma-
kan untuk warga manula. Sekarang Melissa mengajar kelas menjahit tiap mi nggu kepada wanita di luar panti, tetapi ia akan bisa menggunakan pusat komunitas itu setelah selesai. Semua ini berlokasi, bukan di daerah Mukuyu, tetapi di desa sekitar satu kilometer [0,62 mil] jauhnya. BK: Tinggal di pinggir sungat Zambezi membuat Anda berada pada satu-satunya jalur transportasi di daerah itu, dan saya paham Anda telah mengadakan sebuah pelayanan perahu. Ceritakan mengenai itu. HM: Ketika saudara laki-laki saya be-
rada di sini, ia memiliki sebuah lambung kapal tua yang berkarat yang ingin diperbaikinya dan digunakan sebagai perahu pengobatan di Zambezi, tetapi ia tidak memiliki dana untuk memperbaikinya. Melissa dan saya tentu ingin melanjutkan gagasan itu, tetapi kami juga tidak memiliki uang. Kemudian sekitar satu tahun yang lalu kami berada di Victoria Falls, Zimbabwe, membantu program One-Day Church, dan kami menceritakan tentang Mukuyu kepada para relawan di sana—dan membicarakan tentang mimpi kami terhadap perahu itu. Kemudian salah seorang dokter medis pada proyek itu mendekati saya dan menawarkan dana untuk memper baikinya. Ia berkata bahwa saudara laki-lakinya yang juga adalah dokter medis, telah meninggal dunia sekitar 18 bulan sebelumnya, maka pria ini berkata, “Mengapa kita tidak melakukan pengobatan dalam perahu untuk mengenang saudara laki-laki saya dan saudara laki-laki Anda?” Jadi kami memperbaiki perahu itu dan memberinya nama Bakwesu, dalam bahasa Tonga berarti “saudara laki-laki.”
SANDRA BLACKMER: Bagaimanakah rencana Anda untuk menggunakan perahu itu? HM: Saya serta Melissa tidak mendapat
pelatihan resmi layanan medis, jadi kami ingin mengatur perjalanan misi medis singkat dengan perahu sejauh 25 mil sepanjang Sungai Zambezi antara basis pelayanan dan kota perbatasan Chirundu, menyertakan para relawan medis—dokter, perawat, dan ahli gigi.
07 - 2012 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L Saya telah menetapkan sekitar lima bagian berbeda sepanjang sungai di mana ada desa-desa yang lumayan besar. Kami ingin berhenti di desa-desa ini dan menghabiskan waktu beberapa jam atau sepanjang hari di sana, memungkinkan para personil medis memberikan pelayanan mereka di sana. Sebagian besar desa-desa pinggir sungai berlokasi jauh dari jalan utama, jadi sulit bagi orang-orang itu untuk mencapai klinikklinik yang dijalankan pemerintah. BK: Kedengarannya seperti berpetualang. HM: Ya, memang akan begitu. Salah
satu tambahan pengalaman perjalanan medis singkat semacam ini adalah para partisipan pada proyek-proyek ini akan melihat segala jenis kehidupan liar selagi mengadakan perjalanan naik turun sungai. Pemandangannya indah di tengah semak Afrika ini.
BK: Anda menyebutkan rencana untuk sebuah sekolah. Itu tentunya merupakan satu proyek ambisius. Ceritakan kepada kami tentang sekolah yang Anda sedang bangun. HM: Sekolah yang harus didatangi
anak-anak di desa sekitar itu berlokasi lebih dari lima kilometer [3,1 mil] jauhnya. Lebih sering mereka tidak bisa pergi—terutama anak-anak kecil—karena di bulan kering ada gajah di mana-mana mencari makanan. Lalu saat hujan datang, ada lumpur di mana-mana. Komunitas memberikan kami sebidang tanah—satu hektare [2,5 acre]—berseberangan dengan panti asuhan, dan kami sudah memulai pembangunan sekolah untuk empat kelas pertama. Kami bekerja bersama dengan kantor konferens Advent untuk hal ini, dan ini akan menjadi sekolah dasar Advent standar. Akan ada empat ruangan kelas, satu kantor, dan rumah-rumah guru. Struktur atap ruangan kelas satu sudah dipasang, tetapi dinding dan lantai belum.
SB: Melissa, diperlukan seorang wanita luar biasa untuk membuat pilihan seperti yang Anda buat. Seperti apakah gerangan pengalaman ini bagi Anda? Seberapa baikkah Anda menangani kehidupan di Mukuyu?
16
Adventist World | 07 -2012
BELAJAR BERDAGANG (atas dan gambar kecil): Dengan menggunakan mesin jahit sumbangan, Melissa mengajarkan para wanita di daerah itu bagaimana menjahit. RUMAH MYBURGH (ketiga dari atas): Rumah Hein dan Melissa tidak memiliki air mengalir di rumah, dan listrik mereka disediakan oleh sebuah generator. MENCUCI BAJU: (bawah): Para wanita di daerah itu mencuci pakaian mereka di Sungai Zambezi.
MELISSA MYBURGH: Ketika pertama kali saya datang ke tempat ini, memang sulit. Saya banyak memikirkan tentang kehidupan liar dan gajah-gajah, dan terutama apa yang terjadi pada saudara laki-laki Hein. Saya sangat ketakutan, dan keluarga saya juga was-was mengenai hal itu. Tetapi kami semua percaya bahwa Tuhan sedang menuntun. Selama ini sejak kecil saya berdoa agar Tuhan mengirim saya ke ladang misi, dan dalam hati saya mengetahui bahwa inilah misi bagi saya. Jadi saya doakan saja ketakutan saya, dan setiap hari semakin baik. Sekarang saya merasa seperti berada di tempat terbaik, dan bahwa perlindungan Tuhan itu senantiasa bersama kami. SB: Saya mengerti bahwa Anda pernah hampir tak tertolong karena terkena serangan asma. MM: Ya, saya mendapat reaksi alergi
yang parah, dan sementara Hein sedang membawa saya ke rumah sakit, satu jam jauhnya, ia harus terus-menerus berhenti dan memberikan saya nafas bantuan dan kemudian mengemudi lagi. Sekitar 12 kilometer [7,2 mil] di tengah jalan ia melihat seorang tetangga mendekat dan meminta bantuan. Tetangga itu masuk dan membawa kami ke rumah sakit sementara Hein memberikan nafas bantuan dari mulut ke mulut. Mereka menyelamatkan nyawa saya. Allah benar-benar ada bersama kami.
SB: Apakah aspek lain yang paling menantang bagi Anda? MM: Barangkali ular, karena sebagian
besar ular di sini beracun—dan ular ada dimana-mana. Pernah ada beberapa ular di dalam rumah dan ada banyak ular di kamar mandi, karena letaknya berada di luar rumah. Tantangan lain adalah hawa panas. Di Zambia sini sangat panas.
SB: Ceritakan tentang satu hari yang khas MM: Di antara hal lainnya, saya seorang
ibu rumah tangga, jadi saya melakukan segala urusan rumah yang harus dikerjakan. Kemudian setiap hari Selasa saya berkendaraan ke panti asuhan dan ber-
temu dengan beberapa orang wanita untuk kelas menjahit. Kami memiliki dua mesin jahit yang disumbangkan kepada kami, jadi saya mengajarkan mereka bagaimana membuat selimut kapas, dan mereka juga mengait jarum dan merajut. Barang yang saya buat dijual di desa dan kota terdekat; setengah dari uang itu untuk para wanita tersebut, dan setengah lainnya untuk panti asuhan. Saya seorang penata rambut terlatih, jadi saya memotong dan menata rambut beberapa wanita setempat dan memberikan uang yang saya hasilkan untuk proyek-proyek kami. Itu adalah alat jangkauan luar yang bagus karena saya jadi sering mengunjungi orangorang yang sakit, dan ibu dari bayi-bayi, dan melakukan apa yang saya bisa untuk membantu mereka. SB: Darimanakah dana untuk semua proyek-proyek ini? HB: Dulu kami sangat tergantung pada
sumbangan-sumbangan. Kami membangun panti asuhan semata-mata dengan uang sumbangan. Tetapi kami berjuang terus untuk bisa mandiri. Sekarang kami memiliki peternakan kecil dan 700 ekor domba. Kami mengelola jerami dengan menggunakan traktor sumbangan dan pengepaknya untuk makanan ternak dan dijual ke petanipetani setempat. Kami juga memiliki alat penggiling untuk menggiling tepung jagung bagi warga desa—yang menghasilkan sedikit uang—dan kami mulai membangun kolam ikan. Jadi kami melakukan segala macam hal untuk menambah penghasilan kami. SB: Saya pernah mendengar cerita tentang suatu waktu dimana Anda salah menghitung jumlah uang yang Anda miliki di sebuah bank. Ceritakan pada kami tentang itu. HB: Waktu itu hari sebelum Natal seki-
tar tiga tahun yang lalu. Kami pergi ke Lusaka, sekitar tiga jam dari rumah, untuk membeli makanan, dan saya yakin mempunyai cukup uang di rekening untuk membeli semua makanan yang kami perlukan dan bahan bakar untuk kembali ke rumah. Melissa pergi ke supermarket, dan saya ke bank untuk mengambil uang—ternyata rekening
saya kosong. Saya masih tidak yakin apa yang terjadi dengan uang itu. Jangankan untuk membeli bahan makanan, untuk membeli bahan bakar pulang ke rumah saja tidak ada. Saya tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, dan saya sangat kecewa. Kami berjalan kaki 10 langkah keluar supermarket ketika telepon selular berdering, dan seorang pria yang belum pernah saya temui sebelumnya bertanya, “Apakah kalian berada di kota?” saya berkata, “Ya, kami berada di Lusaka.” Ia kemudian bertanya apakah kami bisa datang ke kantornya, karena ia memiliki sejumlah uang untuk kami. Kantornya sejauh lima menit perjalanan. Kami terkejut! Ketika kami tiba, ia menjelaskan bahwa seseorang telah menceritakan kepadanya tentang pelayanan kami, dan bahwa kami adalah salah satu dari 20 lebih badan amal yang ia bantu carikan dana. Kemudian ia berkata, “Kalian beruntung mendapatkan uang kalian sebelum hari libur.” Kelihatannya bahkan sebelum acara pengumpulan dana dilakukan, ia telah menyisihkan persentasi untuk masing-masing amal sesuai besar kecilnya. Ketika uang itu akhirnya tiba setelah acara, jumlah uang yang ditujukan untuk kami kebetulan jumlahnya tepat sama dengan yang ia miliki hari itu. Jumlahnya cocok, jadi ia menelepon kami dan berkata, “Datanglah dan ambil uang kalian.” Itu adalah satu pengalaman yang menakjubkan—dan satu penegasan bahwa Allah benar-benar hidup dan bahwa Ia setia kepada kami. BK: Pengalaman Anda sehari-hari tampaknya terbatas pada kesinambungan terhadap hadirat Allah dan kuasa doa yang terus-menerus. HM: Benar sekali! Hidup dengan cara
ini benar-benar memperbaiki kehidupan doa kita! Kami tidak pernah jauh sekali dari kebutuhan manusia, dan keterbatasan kami sendiri membuat kami begitu sadar dengan betapa kami harus bergantung pada kuasa dan sumber daya Allah. Kadang-kadang, saya harus akui, ini sulit, tetapi ini sungguh keistimewaan yang amat besar melakukan apa yang sedang kami lakukan.
BK: Ceritakan kepada kami hubungan dengan apa yang kadang disebut “ge-
07 - 2012 | Adventist World
17
C E R I TA S A M P U L reja terorganisasi,� maksudnya struktur konferens atau uni Advent setempat. HM: Kami ini berdiri sendiri tetapi se-
penuhnya merupakan pelayanan pendukung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Kami hidup menurut kepercayaan dan prinsip-prinsip gereja, juga Roh Nubuat. Jadi apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya selaras dan sejalan dengan gereja. Tetapi dari segi struktur, gereja Advent tidak diwakilkan dengan baik di sini. Kami memiliki satu orang pendeta untuk seluruh dis-
trik, yakni seluas 700 mil persegi. Dia memang memiliki kendaraan belakangan ini, tetapi sulit mendapatkan bahan bakar yang ia butuhkan untuk mengunjungi gerejanya yang banyak. Jadi mengenai organisasi gereja, di daerah kami tinggal, tidak ada banyak hal. Tetapi kapan pun kami membentuk satu struktur gereja, kami selalu lebih dahulu membicarakannya dengan pendeta setempat dan konferens untuk memastikan hal itu cocok dengan rencana mereka. BK: Saya paham bahwa Anda juga mempekerjakan pekerja Alkitab. Ceritakan kepada kami tentang hal itu. HM: Ketika pertama kali kami tiba di
sini, Melissa dan saya melakukan beberapa pertemuan penginjilan. Dia yang
18
Adventist World | 07 -2012
membicarakan tentang kesehatan, dan saya berkhotbah menggunakan sebuah generator kecil, sebuah sistem PA, sebuah proyektor, dan beberapa lampu. Tentu saja, di mana kami pergi tidak ada listrik, jadi kami harus membawa segala sesuatu bersama kami. Tetapi ketika kami melakukan pertemuan penginjilan, kami datang dari tempat dengan budaya yang sama sekali berbeda dengan budaya penduduk di sini, dan itu suatu kendala. Kami juga harus menggunakan seorang penafsir. Jadi sekarang kami menemukan warga setempat yang
BK: Apakah yang Anda ketahui sebagai kebutuhan terbesar Anda saat ini? HM: Kalau boleh menyebutkan bebe-
PARA PEKERJA ALKITAB: Dua dari pria setempat yang disponsori oleh Mukuyu Outreach untuk menerima pelatihan pekerja Alkitab di Riverside Farm Institute di Kafue.
BK: Bilamana Anda memikirkan tentang jutaan orang percaya Advent di seluruh dunia yang akan membaca kisah ini, apakah yang paling ingin Anda sampaikan kepada mereka? HM: Sebagian besar orang mengingin-
tertarik dengan penginjilan dan mengirim mereka ke Riverside Farm Institute di Kafue selama empat bulan pelatihan. Mereka kemudian kembali ke kampung halamannya, dimana mereka sudah mengenal warganya, memiliki pengaruh pada mereka, berbicara dengan bahasa serupa, dan mengetahui budaya setempat. Ketika waktunya tepat untuk serial penginjilan, Melissa dan saya pergi dan membantunya. Sekarang kami memiliki tiga pekerja Alkitab. BK: Apakah Anda telah melihat baptisan, hasil dari pertemuan-pertemuan ini? HM: Ya, puji Allah—ratusan! Benih
yang ditaburkan dengan iman selalu membawa hasil.
rapa, saya akan katakan dana untuk beberapa pegawai Alkitab, untuk menyelesaikan pusat komunitas, dan sebuah rumah gandeng (trailer) untuk konstruksi dan kegunaan pertanian. Kami juga sangat membutuhkan para relawan medis untuk perjalanan misi jangka waktu singkat menyediakan klinikklinik kesehatan bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil di pinggir-pinggir sungai—dan kami tentu saya sedang mencari dana dan para relawan untuk membantu menyelesaikan sekolah.
kan kedamaian, dan mereka mencoba mencapainya dalam banyak cara. Tetapi hanya ada satu cara untuk memiliki kedamaian dan kebahagiaan sejati dalam hidup ini, dan itu adalah dengan menyerahkan hidup Anda kepada Roh Kudus, dan tetap sibuk dengan apa yang Allah ingin Anda lakukan. Begitu Anda melangkah dalam jalur kehendak Allah, itulah akhir dari kegelisahan. Itu memang bukan akhir dari semua masalah, tetapi bilamana Anda berjalan bersama Allah maka Anda bekerja dengan Seseorang yang amat berkuasa dan mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Itulah hal paling penting yang kami pelajari di sini—dan itulah satu pelajaran yang diperbarui setiap hari selama kami melayani. n
Untuk mengetahui lebih banyak tentang Mukuyu Outreach, anggota Outposts Centers International, atau untuk menghubungi Hein dan Melissa, kunjungi
www.mukuyu.org
atau email hein@mukuyu.org.
K E S E H ATA N S E D U N I A
Stroke Ringan Setiap menit berarti bagi stroke
Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless
Istri saya yang berusia 73 tahun mengalami beberapa kali stroke ringan. Dokternya khawatir dengan kemungkinan yang parah. Ini membuat saya khawatir, dan saya ingin nasihatnya. Ia telah kehilangan 30 pon dan sekarang berbobot 152 pon.
A
nda memang benar kalau stroke ringan itu mengkhawatirkan. Mengalami lebih dari sekali berarti ada faktor-faktor yang sedang berlangsung yang memerlukan pengaturan. Stroke ringan atau ministroke kadang-kadang disebut Transient Ischemic Attack (TIA), yang berarti ada sumbatan pembuluh darah yang sifatnya sementara ke otak. Sumbatan ini dibersihkan oleh mekanisme perbaikan tubuh. Biasanya TIA akan meninggalkan sisa kerusakan yang sangat kecil, namun kejadian yang berkali-kali bisa mengakibatkan kerusakan serius. Sumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh bekuan darah kecil, tetapi sepotong (atau beberapa potongan) plak atheromatous yang terpecah dari dinding arteri bisa menjadi biang keladinya. Plak atheromatous berkaitan dengan peradangan dalam pembuluh darah. Ini cenderung tersebar luas di seluruh tubuh. Seseorang yang mengalami satu episode, atau TIA, harus menjalani ultrasound arteri karotid untuk melihat adanya plak. TIA bukan hanya bisa menjadi pendahulu stroke besar—tetapi ternyata berkaitan dengan laju ganda serangan jantung (Journal of the American Heart Association, Maret 2011). Adalah sangat penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda TIA maupun stroke.
Singkatan FAST menekankan ciri-ciri utama stroke dan perlunya mendapat perhatian yang segera. FAST berarti: Face—gangguan kemampuan untuk tersenyum. Arms—kelemahan atau kelumpuhan. Speech—gangguan bicara atau kurangnya pemahaman dan kebingungan. Time—adalah yang paling penting! Istri Anda barangkali telah diperiksa dan harus menjalani pengobatan untuk mencegah TIA lebih lanjut dan bahkan serangan jantung. Hal-hal pokoknya adalah: Olahraga. Ini harus dilakukan setiap hari sekitar 40 menit. Berjalan kaki merupakan olahraga yang baik, dilakukan antara tiga sampai empat mil per jam dan menyebabkan keringat ringan. Diet. Singkirkan daging—baik daging merah maupun putih—dan konsumsi diet kaya padi-padian utuh, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran. Kacang-kacangan harus dimakan setiap hari—sekitar segenggam tangan—dan dua cangkir produk susu rendah lemak atau semacamnya. Yang dimaksud adalah bahwa “susu” kedelai harus diperkaya dengan vitamin B12, kalsium, dan vitamin D untuk setara dengan produk susu. Jika yogurt atau keju lembut dipilih untuk menggantikan susu, sekali lagi kuantitasnya penting. Ingat, susu kedelai mungkin tinggi karbohidrat dan lemak. Jangan gunakan jumlah lemak yang tinggi, dan hindari mentega. Sejumlah minyak diperlukan, dan—jika tersedia bagi Anda—bukti mendukung penggunaan minyak zaitun, minyak canola, minyak biji matahari, dan minyak jagung, meskipun sebaiknya menggunakannya secara bergantian dan secukupnya. Minyak flax-
eed itu sangat kaya dengan asam lemak omega-3 dan baik untuk salad dengan jus lemon. Kolesterol istri Anda perlu diperhatikan. Saya akan menyarankan untuk menghindari kuning telur. Pengurangan garam itu berguna bagi semua. Obatobat untuk menurunkan kolesterol bisa memainkan peran yang sangat penting. Aspirin dosis rendah (81 miligram) setiap hari dapat membantu mencegah terjadinya bekuan lebih jauh. Andalkan penyedia layanan kesehatan Anda untuk memberi nasihat. Setiap menit berarti dalam stroke, jadi pelajari tanda-tanda peringatan, taruh daftar nomor telepon di samping telepon (seperti telepon dokter Anda dan rumah sakit terdekat atau fasilitas medis darurat lainnya), ketahui lokasi fasilitas medis darurat terdekat, dan buatlah daftar obat yang diminum oleh istri Anda dan jika ada alergi yang dialaminya lalu bawa daftar itu bersama Anda ke rumah sakit. Kemudian hidupnya secara positif. Berdoa setiap hari. Hindari konfrontasi yang menegangkan. Dan serahkan hidup Anda ke tangan Allah. Ia benar-benar peduli kepada kita semua. n
Allan R. Handysides, seorang ahli kandungan, Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. 07 - 2012 | Adventist World
19
K E P E R C A Y A A N
D A S A R
P
ada malam sebelum kematian-Nya, Yesus memberitahu para murid bahwa Ia akan meninggalkan mereka sendirian di dunia dan bahwa dalam ketidakhadiran-Nya, mereka harus melanjutkan pekerjaan yang telah dimulaiNya. Sungguh, mereka harus melakukan perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan-Nya, bahkan dengan efek yang lebih besar (Yoh. 14:12). Mereka kemudian akan membawa Injil ke ujung dunia, pelayanan-Nya sendiri terbatas pada daerah geografis di seputar Palestina. Tidak disangka-sangka bahwa para murid akan melakukan tugas ini dengan kekuatan mereka sendiri. Allah mengutus Roh Kudus bagi mereka, yang akan mengajarkan mereka segala hal; mengingatkan mereka tentang semua yang telah Yesus ajarkan kepada mereka (ayat 26); memberi kesaksian tentang Kristus (Yoh. 15:26); menuntun mereka ke dalam semua kebenaran (Yoh. 16:13); memperlihatkan kepada mereka hal-hal yang akan datang (ayat 13); dan memperdayakan mereka untuk bersaksi (Kisah. 1:8). Kegenapan janji Kristus awalnya terjadi selama Pentakosta, ketika 120 orang percaya (termasuk para rasul) di Yerusalem dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan setelah itu dipenuhi dengan Roh (lihat Kisah. 2:1-4). Sama seperti masing-masing bagian tubuh memiliki fungsi penting untuk dilakukan, maka akan tampak bahwa masing-masing orang dipenuhi dengan Roh Kudus menerima satu atau lebih karunia roh (1 Kor. 12) yang dimaksudkan untuk digunakan bagi “kebaikan bersama� atau kemajuan gereja (ayat 7). Yang termasuk dalam karunia-karunia yang diidentifikasi Paulus secara spesifik untuk maksud ini adalah karunia berkata-kata (lihat ayat 8-10). Dan karena Paulus menyatakan bahwa (1) tidak seorang pun selain Allah yang mengerti apa yang dikatakan oleh mereka yang berkata-kata (1 Kor. 14:2) dan bahwa (2) berkata-kata dalam bahasa Roh itu memajukan si pembicara bukan pendengarnya (ayat 4), banyak yang menyatakan bahwa istilah bahasa Roh merujuk kepada perkataan yang tidak bersifat manusia dan bahwa itu lebih berupa karunia untuk pribadi bukan untuk umum. Penafsiran ini didasarkan pada asumsi bahwa ke-
20
Adventist World | 07 -2012
dua pernyataan tersebut merujuk kepada fenomena lidah (tongue) semata. Akan tetapi, ini kemungkinannya merujuk kepada cara berkata-kata orang Korintus untuk kepuasan pribadi bukan kepada karakteristik esensial lidah (tongue) itu sendiri. Berkata-kata dalam Korintus
Kita padukan dari apa yang Paulus katakan tentang kesombongan rohani mereka yang berkarunia di gereja Korintus (1 Kor. 4:6-8) bahwa beberapa orang Korintus menyamakan karunia dengan spiritualitas dan karena bakat mereka sendiri, mengira bahwa mereka bukan hanya orang-orang yang sangat penting tetapi sudah cukup rohani dan
ang keladinya tidak diidentifikasi dalam ayat itu sendiri, dua hal mengarah pada identifikasi yang jelas. Pertama, penyempitan secara perlahan tentang karunia-karunia yang disebutkan dalam ayat 8-10 kepada karunia berkata-kata saja dalam pasal 14 dengan kuat memberi kesan bahwa kemampuan para pembicara merupakan sasaran khusus perhatian Paulus. Kedua, pernyataan Paulus bahwa “Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga jemaat dapat dibangun� (1 Kor. 14:5) menunjukkan bahwa yang berkarunia berbahasa Roh memiliki ego yang dibesar-besarkan.
PASAL 17 Oleh Lynn Burton
Berbahasa
Roh
Pandangan Alkitabiah pada permasalahan sulit tidak memerlukan makanan rohani lagi. Namun sepertinya bahwa pandangan keliru ini dibatasi kepada anggota-anggota yang lebih berkarunia di gereja. Inilah kesan yang kita dapatkan dari 1 Korintus 12:21-25, di mana Paulus memberi kesan bahwa kelompok orang percaya ini merasa bahwa mereka secara rohani lebih unggul daripada saudara-saudara lain yang kurang berkaru nia di gereja, dan bertingkah seolah gereja bisa berjalan tanpa mereka yang kurang berkarunia itu. Meskipun si bi-
Selain itu, kedudukan karunia berbahasa Roh terakhir atau kedua terakhir pada ketiga daftar karunia dalam 1 Korintus 12 (lihat ayat 8-10, 28-30) tampaknya mengindikasikan suatu upaya Paulus untuk memperbaiki cara orang-orang Korintus mengangkat karunia berbahasa Roh di atas segala karunia lain, saat ini menempatkan satu karunia ini dalam sudut pandang mereka. Sama halnya, juga dengan menempatkan karunia berbahasa Roh di atas daftar karunia dan perlengkapan
orang Kristen dianggap secara rohani tak berguna kecuali disertai dengan kasih (1 Kor. 13:1-3), Paulus tampaknya memberi kesan bahwa orang-orang Korintus baru-baru ini menggunakan karunia berbahasa Roh itu dengan cara yang tak disertai kasih, barangkali bahkan lebih dari karunia lain dan perlengkapan yang disebutkan dalam ayat-ayat ini. Di lain pihak, Paulus menyatakan bahwa “pencarian diri” yang ia gunakan bergantian dengan “kemajuan diri” dalam 1 Korintus 10:24, adalah lawan yang tepat dari kasih (1 Kor. 13:5). Ini memberi kesan bahwa menggunakan kemampuan berkata-kata untuk berdoa nyaring di gereja (1 Kor. 14:2) merujuk kepada kebiasaan orang-orang Korintus melatih karunia ini tanpa kasih, dan bukan kepada fenomena itu sendiri. Selain itu, menggunakan bahasa Roh untuk memajukan diri sendiri bertentangan dengan maksud karunia itu (1 Kor. 12:7); ini mengemuka dalam nasihat Paulus terdahulu untuk memajukan orang lain bukan diri sendiri (1 Kor. 10:23, 24); dan ini melanggar prinsip yang dituliskan dalam 1 Korintus 10:3133 melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah dan untuk keselamatan jiwa, bukan untuk keuntungan atau kepentingan seseorang saja. Bahasa Roh dan Misi
Kemampuan pemberian Allah untuk berbicara dalam bahasa manusia lain tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu bukan hanya cocok dengan tujuan memajukan gereja, tetapi ideal-
nya cocok untuk menginjili dunia kuno. Zaman Greco-Roman abad pertama dunia, bahasa Yunani dan Latin merupakan bahasa universal yang bisa saja digunakan untuk membawa pekabaran Injil ke seluruh dunia. Namun karena orang-orang asing biasanya tidak disukai oleh populasi pribumi, maka penting sekali agar para pengikut Kristus berhasil membagikan Injil dengan warga negara lain, mereka perlu berbincang dengan mereka dalam bahasa asli atau dialek mereka, bukan dengan bahasa yang umum, meskipun itu bahasa Yunani atau Latin. Pentakosta adalah satu contohnya. Fakta bahwa kaum rendahan Galilea tiba-tiba dan secara ajaib bisa berbincang dengan fasih dalam bahasa pribumi orang asing menarik perhatian mereka dan sebagai akibatnya banyak yang bertobat menjadi Kristen (lihat Kisah. 2:5-11). Jelas dari apa yang Paulus katakan tentang kebiasaannya menjadi satu dengan salah satu komunitas lokal tempatnya bekerja (1 Kor. 9:19-23) bahwa agar upaya penginjilannya berhasil, ia juga harus berbincang dengan mereka dalam bahasa dan dialek asli mereka. Ini membuat lebih masuk akal tentang pengakuannya “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua” (1 Kor. 14:18), jadi bukan karena ia bisa berbicara dengan bahasa yang tidak dapat dipahami lebih daripada orang lain. Oleh sebab itu, ini bukanlah omong kosong dari pihak Paulus, tetapi caranya mengucapkan syukur atas berkat yang diperolehnya karena
mampu menggunakan begitu banyak bahasa berbeda untuk membagikan kabar baik keselamatan kepada orang lain. Selain itu, bisa diperlihatkan bahwa ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan kalau karunia berbahasa Roh orang Korintus itu merujuk kepada kemampuan berbicara pemberian Allah dalam bahasa manusia lain tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu, dan bahwa itu dimaksudkan untuk digunakan bagi penginjilan. Namun tetap saja kebanyakan sarjana Alkitab modern percaya bahwa komentar Paulus dalam 1 Korintus 14 mendukung pandangan bahasa yang tidak berasal dari manusia. Akan tetapi, akan tampak bahwa yang terakhir disebutkan sebagian didasarkan pada salah pengertian bahwa karunia berbahasa Roh itu merupakan karunia pribadi yang dimaksudkan untuk mengangkat diri sendiri. Sebagaimana telah diulas, kemungkinan besar bahwa para pembicara bahasa Roh ini menggunakan karunia tersebut dalam cara yang tanpa kasih untuk memuliakan diri bukannya Allah, yang bertentangan dengan tujuan usaha penginjilan yang dimaksud. n
Lynn Burton adalah pendeta gereja Advent Armadale dan Bickley, di Perth, Australia Barat. Baru-baru ini ia menyelesaikan gelar master teologi Alkitab yang berfokus kepada karunia berbahasa Roh.
Karunia Roh
Allah menganugerahkan karunia-karunia roh kepada semua anggota gerejaNya di setiap zaman yang harus digunakan oleh masing-masing anggota dalam pelayanan penuh kasih bagi kebaikan bersama gereja dan umat manusia. Diberikan dengan perantaraan Roh Kudus, yang bertugas mengajar anggota sebagaimana Ia kehendaki, karunia itu menyediakan semua kemampuan dan pelayanan yang diperlukan oleh gereja untuk memenuhi fungsi yang telah diurapi secara Ilahi. Menurut Kitab Suci, karunia-karunia ini termasuk pelayanan iman, penyembuhan, nubuatan, pengabaran, pengajaran, administrasi, perdamaian, belas kasih, dan pelayanan pengorbanan diri dan kedermawanan untuk membantu dan memberi semangat orang-orang. Beberapa anggota dipanggil Allah dan diberkati Roh untuk tugas-tugas yang diakui gereja dalam kependetaan, penginjilan, kerasulan, dan layanan pengajaran terutama yang diperlukan untuk memperlengkapi anggota bagi pelayanan, untuk membangun gereja dalam kematangan rohani, dan menggerakkan persatuan iman dan pengetahuan tentang Allah. Ketika anggota-anggota menggunakan karunia roh ini sebagai para penatalayan setia dari berbagai kasih karunia Allah, gereja dilindungi dari pengaruh merusak dari doktrin palsu, bertumbuh dengan pertumbuhan yang datangnya dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih. (Rm. 12:4-8); 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16; Kis. 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).
dan
Pelayanan
07 - 2012 | Adventist World
21
TA M P I L A N K H U S U S
M
ulai dari hari Jumat tanggal 20 Juli sampai hari Selasa tanggal 24 Juli 2012, sekelompok orang muda yang bersemangat dari Eropa akan berkumpul untuk konvensi Generation of Youth for Christ (GYC)* di Austria dengan tema: “Waktunya Telah Tiba” (The Hour Has Come). Selama bertahun-tahun pemuda Eropa melakukan perjalanan melintasi Atlantik untuk menghadiri konvensi tahunan bulan Desember di Amerika Serikat. Dan tiap tahun orangorang muda ini menyisakan satu keinginan untuk melihat acara serupa diadakan di benua mereka sendiri, membuat inspirasi dan berkat yang mereka terima tersedia kepada lebih banyak orang. Orang-orang muda ini ingin, dalam kata-kata mereka sendiri, membantu “menginspirasi, memperlengkapi, dan
Waktunya
Telah
Oleh Joshua Nebblett
Tiba
GYC bersama Layanan Pemuda Advent Eropa membantu menggiatkan kembali reformasi. menggerakkan generasi ini di Eropa untuk sepenuhnya berkomitmen memenuhi misi gereja Advent dengan mengabarkan pekabaran tiga malaikat.” Mereka ingin pekabaran itu menyebar luas ke seluruh Eropa yang sekular seperti api yang membara, sebagaimana yang terjadi dulu saat Reformasi.
diakan jalan agar kelompok ini bersatu, GYC di Eropa akan menyediakan forum lain untuk orang muda dari berbagai negara Eropa untuk berbagai tentang bagaimana Allah bekerja dengan cara-cara yang luar biasa di masing-masing tempat dan mencari-cari adanya jalan untuk bekerja sama.
Tahun Ini di Austria
Pelatihan, Pelatihan, Pelatihan
Setelah berkonsultasi dengan para direktur pemuda TED dan EUD, keinginan ini akan menjadi kenyataan—GYC akan mengadakan acara sekali waktu tersebut di Eropa pada musim panas ini! GYC bekerja bersama departemen pemuda Uni Austria dalam merencanakan acara tersebut. Orang-orang muda akan berdatangan ke kota kecil Linz, Austria (200 kilometer [125 mil] sebelah barat Vienna)—dipilih sebagian karena lokasinya yang secara geografis berada di tengah sehingga memungkinkan lebih banyak orang bisa hadir. Kelompok pemuda yang senang menginjil tersebar luas di Eropa, sudah membagikan kabar baik di negara-negara mereka. Akan tetapi, karena keanekaragaman bahasa dan budaya di benua tersebut, ada keterbatasan kesempatan bagi kelompok ini untuk secara luas membuat jaringan kerja, membagikan ide-ide, dan bekerja bahu membahu. Dalam menye-
22
Adventist World | 07 -2012
Lebih banyak pelatihan penginjilan diperlukan di Eropa. GYC di Eropa akan fokus pada banyak aspek penginjilan, dan akan membantu memperlengkapi orang muda untuk bergandengan tangan dengan gereja-gereja setempat dalam membagikan Injil. Meskipun kongres tersebut akan diadakan dalam bahasa Inggris, bahasa yang lebih umum dipakai di negara-negara Eropa, pesan-pesannya akan diterjemahkan ke dalam 10 bahasa utama bagi mereka yang lebih suka mendengar kongres itu dalam bahasanya sendiri. Kongres yang dijadwalkan akan sama dengan konvensi GYC tahunan di Amerika Serikat. Para hadirin akan berkumpul di tempat pertemuan umum setiap petang dan pagi, kemudian memilih dari berbagai lokakarya dimana selama itu mereka bisa menerima pelatihan penginjilan yang berkaitan dengan bidang minat mereka sendiri.
GYC di Eropa akan menyanggupkan orang muda dari berbagai negara Eropa untuk
menceritakan
ENERGI KAUM MUDA: (Dari kiri ): Linz, Austria, akan menjadi tempat bagi perkumpulan GYC pertama di Eropa. Pertemuan yang diadakan di Baltimore, Maryland (AS) pada tahun 2010 menyediakan kesempatan untuk jaringan kerja dan bersaksi (tengah, kanan).
Para pembicara termasuk Mark Finley, Martin Ryszewski, David Asscherick, Alan Hush, Sebastien Braxton, dan yang lain dari latar belakang budaya dan geografi yang berbeda. Para pembicara ini akan menuntun para pendengar kepada satu pengertian yang lebih dalam tentang fondasi Alkitabiah gereja Advent, dan memberikan tuntunan dan pelatihan praktis tentang bagaimana sebaiknya membagikan kebenaran-kebenaran itu kepada orang lain. Salah satu sorotan kongres GYC di Amerika Serikat adalah jangkauan luar penginjilan, ketika ribuan orang muda melangkah keluar dari lokasi kongres ke area lokal untuk mengetuk pintu-pintu, berdoa bersama orang-orang, membagibagikan literatur dan kartu-kartu belajar Alkitab, dan membagikan kasih Yesus kepada mereka yang ditemui. Para hadirin ini kembali ke pusat kongres dalam keadaan berubah oleh pengalaman baik ini, dan banyak orang telah diperkenalkan kepada Yesus dan pekabaran khusus Advent melalui upaya jangkauan luar. Para peserta di Eropa akan mengadakan usaha jangkauan luar penginjilan serupa, mempraktikkan apa yang akan mereka pelajari di lokakarya di sepanjang kongres itu. GYC bekerja sama dengan para pimpinan GYC di Linz untuk menemukan cara-cara paling efektif menjangkau populasi lokal. P h o t o s
b y
J a s o n
S l i g e r
bagaimana Allah bekerja dengan cara yang hebat di masing-masing wilayah mereka.
GYC bekerja bersama-sama dengan pergerakan pemuda Advent di Eropa—orang muda Advent ingin sekali melihat pekerjaan Injil selesai, karena “waktunya telah tiba.� Anda diundang untuk bergabung dengan orang muda dewasa untuk masa pelatihan, jaringan kerja, penginjilan, dan datang lebih dekat kepada Juruselamat melalui Firman-Nya. n *Berdiri pada tahun 2002, GYC adalah sebuah akar pergerakan Advent yang diorganisasikan dan dipimpin oleh orang muda dewasa Amerika Utara.
Untuk informasi lebih lanjut tentang ceramah, program, tempat, dan pendaftaran, kunjungi
www.gyceurope.org.
Joshua Nebblett adalah anggota tim kepemimpinan GYC dan sedang mempelopori pekerjaan logistik mengatur kongres Eropa GYC di Linz, Austria. 07 - 2012 | Adventist World
23
R O H
N U B U A T
karunia
Tun
Mendirikan Layanan Percetakan, Keseha
P
“
ercayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” (2 Taw. 20:20).1 Alkitab mengajarkan bahwa Allah menuntun umat-Nya melalui karunia nubuatan, dan orang Advent percaya bahwa Allah, melalui penglihatan dan mimpi Ellen White, menuntun dalam mendirikan layananlayanan utama mereka. Mari kita simak sejenak bagaimana Allah menuntun melalui karunia bernubuat dalam pelayanan penerbitan, kesehatan, dan pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Pelayanan Penerbitan Tahun 1848 telah menjadi masa menyenangkan mempertemukan orang-orang Advent melalui kongres-kongres Sabat penginjilan. Untuk pertama kalinya, orang-orang Advent pemelihara Sabat berkumpul dalam suatu pemahaman tentang pentingnya Sabat di akhir zaman dalam kaitannya dengan pemeteraian umat Allah. Mereka berjuang keras untuk memahami pertalian ini pada satu kongres belajar di rumah Otis Nichols di Dorchester, Massachusetts, tanggal 17 dan 18 November 1848. Kongres ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bulan Oktober yang diadakan di Topsham, Maine, di mana mereka telah mempelajari pemeteraian Wahyu 7 dalam konteks tiga Percetakan Review and Herald, malaikat Wahyu 14. Mereka sesekitar1860. dang mencoba untuk memahami bagaimana Allah meminta mereka menyampaikan Sabat sebagai bagian dari Injil kekal. Pada pertemuan ini Ellen White mendapatkan satu penglihatan. Setelah keluar dari penglihatan itu, ia berpaling kepada suaminya, James, dan berkata: “Saya memiliki satu pesan untukmu. Engkau harus mulai mencetak lembaran kecil dan membagibagikannya kepada orang-orang. Biarlah kecil pada awalnya; tetapi setelah dibaca oleh orang-orang, mereka akan mengirimkan kepadamu dana untuk mencetak, dan itu akan menjadi suatu keberhasilan sejak awalnya.” Ia kemudian membuat satu ramalan yang mengejutkan: “Dari permulaan kecil ini diperlihatkan kepada saya seperti berkas cahaya kecil yang mengelilingi dunia.”2 Penglihatan tadi dan penglihatan setelah itu menuntun James White untuk memulai penerbitan sebuah majalah Present Truth pada bulan Juli 1849. Majalah ini berguna untuk meyakinkan orang-orang Advent tentang pentingnya Sabat dalam hal kedatangan Yesus yang segera. Beberapa tahun kemudian
24
Adventist World | 07 -2012
itu digantikan oleh Second Advent Review and Sabbath Herald yang berlanjut sampai hari ini sebagai Adventist Review. Pekerjaan penerbitan yang luas dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sangat berutang banyak pada penglihatan nubuatan dari Ellen White. Pelayanan Kesehatan Selama tahun 1850-an dan tahun 1860-an orang-orang Advent menghadapi tantangan khusus. Sebagaimana orangorang Amerika Utara pada umumnya, banyak yang menderita penyakit menular dan The Health Reform Institute, 1868 gangguan gaya hidup. Tuberkulosis, kolera, dipteria, dan pneumonia, di antara penyakit lainnya, terus merenggut nyawa manusia. Prinsip higiene dan kebersihan tidak terlalu dikenal. Diet terbatas pada daging, lemak, dan bumbu-bumbu yang keras menuntun kepada stroke, penyakit jantung, dan kekurangan gizi yang melumpuhkan orang-orang Amerika Utara secara umum, juga orang Adventnya. Ellen White mendapatkan empat penglihatan pembaruan kesehatan yang bisa diketahui antara tahun 1848 dan 1865. Pada tahun 1848 ia diperlihatkan efek merusak dari tembakau, teh, dan kopi.3 Pada tanggal 12 Februari 1854, ia mendapatkan satu penglihatan tentang pentingnya kebersihan, pertarakan, dan bahaya makanan yang terlalu banyak diolah. “Saya melihat beberapa orang yang sakit di tengah orang-orang kudus, membuat diri mereka sendiri menurutkan selera. Jika kita menginginkan kesehatan yang baik kita harus merawat dengan baik kesehatan yang Allah telah berikan kepada kita, sangkal selera yang tidak menyehatkan, makan lebih banyak makanan mentah [dalam keadaan alami] dengan sedikit lemak.”4 Penglihatan Ellen White pada tanggal 6 Juni 1863, di rumah Hilliard di Otsego, Michigan, memiliki dampak paling luas terhadap orang-orang Advent. Penglihatan ini merupakan perluasan dari yang telah diperlihatkan sebelumnya, dan ditingkatkan, di antara hal lainnya, vegetarisme, berpantang dari daging babi, dan kaitan antara kesehatan dan ketergantungan atas kua sa Ilahi. Pada tanggal 25 Desember 1865, ia menerima penglihatan keempat di Rochester, New York, dengan instruksi bahwa orang-orang Advent harus mendirikan lembaga kesehatan me-
ntunan
Oleh Merlin D. Burt
tan, dan Pendidikan
reka sendiri. Meskipun pada awalnya ditujukan untuk kebaikan orang Advent, ia melihatnya sebagai satu pelayanan penyembuhan kepada dunia. Ia menulis: “Lembaga seperti itu, bila dengan benar dilaksanakan, akan menjadi jalan membawa pandangan kita di hadapan banyak orang yang tidak mungkin kita jangkau melalui jalur biasa mengabarkan kebenaran... di bawah pengaruh kebenaran, beberapa orang tidak hanya akan memperoleh kesembuhan dari kelemahan jasmani, tetapi akan menemukan balsem kesembuhan bagi jiwa mereka yang sakit.”5 Menanggapi penglihatan-penglihatan ini, orang-orang Advent mulai beralih kepada cara hidup baru dan cara baru menyampaikan pekabaran tiga malaikat. Pekabaran kesehatan menjadi “tangan kanan” Injil. Tuntunan Allah melalui pengli hatan-penglihatan dan mimpi-mimpi yang diberikan kepada Ellen White itulah yang membawa kepada penekanan baru ini. Pelayanan Pendidikan Sebelum tahun 1870-an sebagian besar orang Advent menerima sedikit pendidikan formal. Namun mereka memang dengan penuh hasrat berorientasi kepada Alkitab dan sangat ingin memahami pesannya. Orientasi yang berdasarkan Alkitab ini memberikan fokus khusus Battle Creek College, kepada membaca dan pemikiran yang jernih. Pada tahun 1872, 1874. Ellen White menerbitkan Testimony for the Church, No. 22, yang sekarang menjadi bagian dari sembilan jilid Testimonies for the Church. Dalam penglihatan ia ditunjukkan tentang pentingnya pendidikan Kristen, dan terutama pendidikan Kristen Advent. Dalam artikel dengan hampir 50 halaman ia menyajikan berbagai prinsip pendidikan yang benar. Ini termasuk tematema seperti pentingnya mengajarkan anak-anak dan orang muda untuk memikirkan diri mereka sendiri dan membuat keputusan moral pribadi; penggunaan waktu yang benar dalam pendidikan; perlunya mengembangkan keseluruhan diri seseorang—mental, fisik, moral dan spiritual. Di situ juga mempertalikan prinsip-prinsip kesehatan dengan pendidikan. Ia menyimpulkan kesaksian tersebut dengan kata-kata ini: “Sasaran pendidikan yang utama adalah menyanggupkan kita membawa kuasa yang Allah berikan kepada kita menjadi berguna dengan cara sedemikian rupa sehingga menyampaikan agama Alkitab dan menjunjung kemuliaan Allah.... Kita memerlukan sekolah P h o t o s :
C o u r t e s y
o f
e l l e n
g .
W h i t e
E s tat e
di mana mereka yang baru masuk ke dalam pelayanan bisa diajarkan setidaknya cabang-cabang pendidikan yang umum, dan di mana mereka juga bisa mempelajari kebenaran-kebenaran firman Allah untuk zaman ini lebih sempurna lagi.”6 Pekabaran ini menuntun kepada pendirian Battle Creek College pada tahun 1874, yang pertama dari jaringan perguruan tinggi dan universitas sedunia. Selama tahun 1890-an pendidikan dasar dan menengah menjadi penekanan, dan kini orangorang Advent memiliki fokus utama pada pendidikan, mengelola sistem sekolah Protestan terbesar di dunia. Sebagaimana penerbitan dan kesehatan, pendidikan secara dramatis mempengaruhi cara orang Advent mengabarkan injil. Ini terjadi melalui tuntunan Allah dalam tulisan-tulisan Ellen White yang dituntun dari penglihatan-penglihatan. Tuntunan Allah yang Pasti Kadang kala orang-orang Advent dan mereka yang diberkati oleh pelayanan penerbitan, kesehatan, dan pendidikan gereja tidak menyadari bahwa Allahlah yang telah menuntun dalam pendiriannya dan terus mengembangkan pelayanan ini. Allah cukup peduli dengan manusia, dan tentang mengabarkan suatu pekabaran pengharapan secara efektif kepada dunia yang sekarat ini, sehingga Ia memberikan tuntunan langsung melalui penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi. Tidak heran orang Advent menghargai tulisan-tulisan Ellen White. Barangkali respons yang paling membantu adalah membaca buku-bukunya The Ministry of Healing dan Education, yang menyampaikan prinsip-prinsip kesehatan dan pendidikan yang diperlihatkan kepadanya dalam penglihatan. n Kutipan ayat dari Alkitab Terjemahan Baru. Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 125. 3 James White, “Western Tour,” Advent Review and Sabbath Herald, Nov. 8, 1870, hlm. 165; Ellen G. White to “Brother and Sister Howland,” Nov. 12, 1851 (surat 8, 1851). 4 Ellen G. White, “Reproof for Adultery and Neglect of Children,” Feb. 12, 1854 (manuscript 1, 1854). 5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 1, hlm. 492, 493. 6 Ellen G. White, Testimony for the Church, No. 22 (Battle Creek, Mich.: Seventh-day Adventist Pub. Assn., 1872), hlm. 48. 1 2
Merlin D. Burt adalah seorang associate professor sejarah gereja, direktur dari Center for Adventist Research, dan direktur kantor cabang White Estate di Universitas Andrews di Berrien Springs, Michigan. 07 - 2012 | Adventist World
25
P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B
Siapakah Pemburu “Gagah Perkasa”Itu ?
Apakah yang bisa Anda katakan kepada kami tentang Nimrod, yang disebutkan dalam Kejadian 10:8-12?
T
okoh Nimrod ini memang menggugah rasa ingin tahu, dan kita mendapatkan cukup banyak spekulasi tentang dia dalam tulisan-tulisan Yahudi, Kristen, dan Islam. Apa yang membuat dia menarik adalah fakta bahwa dalam silsilah bangsa (Kej. 10) dialah satu-satunya orang yang disertai pernyataan tentang pencapaian, meskipun apa yang dikatakan tentang dia kurang lengkap. Kita akan mengatakan sesuatu tentang kesejajaran sejarah yang mungkin terjadi, menelaah apa yang Alkitab katakan, dan dengan ringkas menyebutkan beberapa spekulasi pasca Alkitabiah tentang dia. 1. Nimrod dalam Sejarah: Ayat Alkitab menggambarkan Nimrod sebagai seorang yang hidup di daerah Mesopotamia. Para sarjana telah berusaha tanpa hasil menemukan Timur Dekat kuno yang cocok dengan gambaran Alkitab tentang dia. Ia dikaitkan dengan Gilgamesh,orang yang, menurut literatur Babilon, bertahan hidup dari Air Bah, tetapi teori tersebut telah ditolak. Yang lebih populer adalah menemukan jejak di dalam dirinya tentang dewa Ninurta, seorang dewa kesuburan Mesopotamia. Tetapi sekali lagi kesejajarannya tidak cukup kuat untuk membuktikan itu. Lagipula, ayat alkitab tidak memberikan petunjuk bahwa Nimrod itu ilahi. Apa yang kita ketahui tentang dia adalah apa yang Kitab Suci katakan. 2. Nimrod dalam Alkitab: Hal pertama yang disebutkan ayat itu tentang Nimrod adalah bahwa ia “orang yang berkuasa di bumi” (Kej. 10:8), barangkali berarti bahwa dialah orang pertama yang semacam itu (bandingkan dengan Kej. 9:20). Kata “berkuasa” berarti, sebagaimana disebut dalam ayat itu, bahwa ia secara politik dan militer itu berkuasa. Bersamanya mulailah satu keturunan pemimpin baru yang tujuannya adalah untuk lebih berkuasa. Kedua, ia dijelaskan sebagai “pemburu yang gagah perkasa” (ayat 9), yang berarti bukan hanya dia itu pemburu yang baik, tetapi juga bahwa ia adalah seorang penakluk militer yang kuat. Kalimat “di hadapan Tuhan” ternyata sulit ditafsirkan. Kesulitan utamanya adalah memutuskan apakah itu artinya Tuhan peduli kepada Nimrod, atau bahwa Nimrod bertindak menentang Tuhan—“pemberontak” (Mzm. 66:7, NIV). Fakta bahwa Nimrod secara langsung berkaitan dengan Babilon dan negeri Shinar memberi kesan satu pertalian negatif dengan Tuhan. Lagipula, jika kita lihat arti Nimrod dalam bahasa Ibrani (“kita akan memberontak”). Implikasinya adalah
26
Adventist World | 07 -2012
bahwa ia bertindak memberontak melawan Allah. Jika penafsiran ini benar, pepatah yang dikutip dalam ayat itu—“Sebab itu dikatakan orang, ‘Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN”—berarti merujuk kepada orang berkuasa yang bertindak melawan kehendak Allah. Ketiga, ia digambarkan sebagai orang pertama yang mendirikan sebuah kerajaan (“mula-mula kerajaannya” [Kej. 10:10]). Kerajaannya itu berbasis di kota-kota kuno Babel (Babilon), Erekh, Akad, dan Calneh, di wilayah yang disebut Sinear—Mesopotamia Bawah. Dari sana Nimrod pergi ke utara untuk merebut negeri Asyur (ayat 11)—Mesopotamia Atas (lihat Mikha 5:6). 3. Nimrod dan Spekulasi Postbiblical: Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Nimrod adalah pemburu pertama, dan oleh sebab itu, maka dialah orang yang pertama kali memperkenalkan daging pada makanan manusia. Tradisi berkata ia terlibat dalam pendirian Menara Babel (Kej. 11:1-4), dan setelah orang-orang itu bubar, dia tinggal di Sinear untuk membangun kerajaannya. Baik tradisi orang Yahudi maupun Islam mengindikasikan bahwa ada hubungan permusuhan antara Nimrod dan Abraham. Alasan utamanya adalah bahwa Nimrod itu seorang penyembah berhala, sementara Abraham dipanggil oleh Tuhan untuk menyembah Dia saja. Beberapa versi tradisi itu berkata bahwa Nimrod menempatkan Abraham di dapur perapian yang begitu panas sehingga apinya menghanguskan ribuan orang, tetapi Abraham keluar tanpa terluka. Dalam beberapa tradisi ia disamakan dengan Amrafel, salah seorang raja yang menyerang Sodom dan Gomora (Kej. 14:1) dan yang dikalahkan oleh Abraham. Tradisi dan spekulasi itu, menggambarkan Nimrod sebagai lambang Iblis. Saya telah meringkaskan beberapa pandangan yang mungkin tentang Nimrod untuk mengingatkan Anda tentang bahayanya melampaui apa yang tertulis. Tradisi-tradisi itu tidak boleh digunakan untuk menetapkan keyakinan pribadi, atau untuk berspekulasi tentang peran nubuatan Babilon. Kita hanya bisa menegaskan apa yang ayat Alkitab katakan tentang Nimrod. n
Angel Manuel Rodríguez melayani selama beberapa tahun sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference. Sekarang dia pensiun, tinggal di Texas, Amerika Serikat.
P E L A JA R A N A L K I TA B
Membuat
Oleh Mark A. Finley
Pilihan Positif
K
emampuan untuk memilih ditanamkan dengan kuat ke dalam otak kita oleh Pencipta yang penuh kasih. Kita bukanlah mesin yang diprogram agar berfungsi dengan cara tertentu. Kita bukanlah robot-robot yang dikendalikan oleh komputer kosmik dari surga. Kita adalah manusia yang diciptakan dalam gambar Allah dengan kemampuan berpikir, menimbang, dan memilih. Pelajaran ini akan fokus pada pentingnya pilihan-pilihan yang kita buat.
1
Baca Kejadian 2:8, 9, 16, 17. Dua pohon apakah yang Allah tempatkan di tengah-tengah Taman Eden? Apakah yang dinyatakan oleh pohon-pohon itu tentang kemampuan kita untuk memilih? Pohon kehidupan itu mewakili seluruh pilihan positif kita, yang memberikan kehidupan, dan menyehatkan. Pohon pengetahuan baik dan jahat mewakili semua pilihan negatif, menghancurkan hidup, dan tak menyehatkan. Kedua pohon itu mewakili dua jalan: kehidupan dan kematian.
2 Baca ayat dalam Kejadian 3:6-13, 16, 17. Ringkaskan empat akibat menghancurkan dari pilihan Adam dan Hawa untuk memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat. 3
Ketika Hawa mengandung Kain, ia berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” (Kej. 4:1). Meskipun Kain adalah karunia Allah kepada Hawa, dan ia dibesarkan oleh orang tua yang saleh, apakah fakta ini sendiri menjamin bahwa ia akan membuat pilihan-pilihan yang positif? Baca Kejadian 4:3-8. Sikap apakah yang menuntun Kain, untuk membuat satu kemungkinan pilihan terburuk?
4
Baca Kejadian 4:9-16. Apakah akibat pilihan buruk Kain?
Pilihan Kain mempengaruhi dia selama sisa hidupnya. Ini juga mempengaruhi calon isteri dan anak-anaknya. Generasi demi generasi akan terpengaruh baik oleh dosa Adam dan Hawa maupun oleh pemberontakan Kain. Meskipun kita “menuai apa yang kita tabur” dalam hal jenis, kita tidak menuai apa yang kita tabur dalam hal kuantitas. Memang, tidak ada petani yang mau menanam satu pohon jagung saja jika
mereka mengharapkan hanya untuk mendapatkan satu jagung saja. Kita menabur lebih banyak daripada yang kita tuai; ini berlaku bukan hanya atas pilihan buruk yang kita buat, tetapi juga pilihan baik dan positif yang kita buat.
5 Nabi Daniel dikenal baik telah membuat pilihanpilihan bijak. Baca Daniel 1:8, 20; 2:19-22, 48; 6:1-3. Apakah hasil dari pilihan-pilihan tersebut? Maksud Daniel yang setia dan penurutan yang tak tergoyahkan kepada Allah membuahkan pilihan-pilihan positif yang mempersiapkan dia untuk secara khusus digunakan oleh Allah dalam mempengaruhi seluruh kerajaan Babilon dan Medo-Persia.
6
Baca Keluaran 32:25,26 dan Yosua 24:15. Ketika Israel menghadapi krisis moral di zaman Musa dan kemudian di zaman Yosua, dua seruan kuat apakah yang dibuat oleh hamba-hamba Allah yang berani ini? Sekalipun ketika bangsa Israel diguncang dalam jerat penyembahan berhala, individu-individu masih bisa membuat pilihan positif untuk bebas dari perbudakan dosa. Tidak peduli seberapa banyak pilihan buruk yang telah kita buat, tidak pernah terlambat untuk mulai membuat pilihan-pilihan yang benar.
7 Baca janji-janji berikut: Yoh. 15:5; Roma 8:11; Galatia 5:16, 17; Filipi 4:13. Darimanakah kita mendapatkan kuasa untuk membuat pilihan yang benar dan pada akhirnya mempraktikkannya? Yang mana dari janji-janji ini yang paling berarti bagi Anda?
Roh Kudus yang sama yang meyakinkan kita tentang dosa dan menggerakkan kita untuk membuat pilihan-pilihan yang benar tidak meninggalkan kita sendirian ketika kita membuatnya. Meskipun kita mungkin ingin melakukan yang benar dan memilih untuk melakukan yang benar, tanpa pemberdayaan dari Roh Kudus kita tidak dapat melakukan keingin an-keinginan kita. Kabar baiknya adalah bahwa Roh Kudus akan memberdayakan pilihan-pilihan kita. Ketika kita memilih untuk melakukan yang benar, Roh Kudus mengalihkan pilihan kita kepada tindakan. n
07 - 2012 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE Saya berusia 22 tahun dan senang menjadi seorang Advent. Saya juga senang membaca majalah Adventist World agar saya bisa belajar dari pemuda Advent di seluruh dunia. Terima kasih! Marvin Otieno Enya
Surat
Belajar dan Menghidupkan Kehendak Allah
Saya menanggapi penekanan tentang orang muda yang saya lihat di artikel Adventist World. Sembari lebih banyak memberi dorongan kepada kaum muda untuk bergabung dengan komunitas Advent, adalah baik mengingatkan mereka untuk tidak “serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2). Kita orang muda harus menyesuaikan diri dengan cara Allah dan tidak boleh berusaha membengkokkan aturan Allah untuk disesuaikan dengan cara kita. Kevin Obell Via E-mail
da, tepat sasaran. Terima kasih banyak. Pada hari Sabat saya bertanya kepada sebagian besar anak apakah mereka mengenal siapa White itu. Ternyata mereka mengenal seperti apa rupanya, tetapi tidak lebih dari itu. Sebagaimana dikatakan dalam tulisannya, ini adalah tahap yang tepat untuk mulai mengajarkan mereka. Lorraine Ntsikane Urban, Afrika Selatan Kuasa Pengharapan
Bernyanyi dalam Kegelapan
Saya sangat suka artikel Gerald A. Klingbeil “Bernyanyi dalam Kegelapan” (April 2012). Terima kasih telah mencetaknya. Zefanya 3:17 adalah ayat kesukaan saya selama beberapa tahun. Heather Krick Resno, Kalifornia Impian Itu Hidup
Mengenai “The Vision Lives On,” oleh Humberto Rasi (Maret 2012): Pemikiran bahwa seseorang di luar sana sedang membantu kita mengajarkan anak-anak untuk memahami Ellen White itu amat baik. Saya mengajarkan anak-anak antara usia 6 dan 9 tahun, kelompok usia Adventurer. Tahun ini saya mulai memperkenalkan Ellen White kepada para siswa kami. Artikel ini, yang bisa diakses dari situs web An-
Pendeta Ely Magtanong dari Florida, Amerika Serikat, mengadakan satu kampanye penginjilan seminggu lamanya bulan Maret lalu. Itu benar-benar satu berkat bagi kami. Pada pertemuan itu saya diberikan satu salinan Adventist World. Itu adalah majalah bacaan kesukaan saya! Saya begitu berterima kasih untuk terbitan bulan Maret 2012. Saya membaca artikel “Kuasa Pengharapan,” oleh Mark A. Finley. Saya menangis setelah membacanya karena saya mengetahui Allah selalu ada untuk saya! Keluarga dan saya menerima begitu banyak inspirasi dari artikel-artikel yang kami baca setiap bulan di Adventist World. Grace Delorosa Pureza Ucena City, Filipina Majalah yang Baik, Pengiriman Terlambat
Adventist World memberikan informasi terkini yang baik dalam bagian be-
Doa
PUJI SYUKUR
Kami adalah gereja dengan empat anggota dan sangat setia. Saya diberitahu gereja mungkin akan tutup. Tolong doakan kami. Yesus ada di tengah-tengah kami; meskipun ada dua atau tiga yang berkumpul dalam nama-Nya. Mauritius, Chile Tolong doakan Hassan dan Kaizer, keduanya berada dalam penjara dengan
28
Adventist World | 07 -2012
penjagaan paling ketat di Zambia. Mereka telah menjadi anggota gereja, dan keduanya memiliki keluarga yang mereka khawatirkan. Seorang teman yang peduli, via email Tolong doakan ibu saya. Ia memiliki tumor yang akan diangkat lewat pembedahan. Gerson, Brazil
Tolong doakan agar saya bisa menyelesaikan kuliah saya dan membayar biaya sekolahnya. Samuel, Malawi Tolong doakan saya: Saya sudah memperbaiki bahasa Inggris saya dan mendapatkan pekerjaan. Saya juga menginginkan seorang teman wanita. Amandio Fiales, United Kingdom
rita. Satu-satunya yang tidak baik adalah bahwa majalah itu datangnya terlambat. Misalnya, di universitas, kami menerima terbitan bulan November 2011 pada bulan Januari 2012. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini? Nduwayo Rutebuka Enos Igali, Rwanda Adventist World tiba terlambat di beberapa bagian dunia. Ini dikirimkan lewat pengangkutan kapal untuk menghemat biaya keseluruhan, jadi sebanyak mungkin anggota kita bisa menerimanya setiap bulan. Jadwal produksi kami dirancang untuk mengakomodasi jalur pengiriman yang panjang. Kami senang Anda menerima dan menyukai Adventist World, meskipun sedikit terlambat. —Editor.
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.
Agama
di Seluruh
Dunia
Populasi dunia yang terdiri dari 7 triliun dibagi menjadi kategori keyakinan keagamaan ini: Kristen 2.2 miliar: 31% Islam 1.6 miliar: 23% Tidak beragama 1.1 miliar: 16% Hindu 1 miliar: 14% Budha 500 juta:
7%
Yang lain 500 juta:
7%
Yahudi 14 juta:
2%
Sumber: The World Fact Book
Temui
Sesamamu T
Saya memiliki seorang teman yang sedang menjalani banyak masalah dan menjauhkan semua orang yang ia kasihi. Tolong doakan agar ia bisa menemukan kekuatan di dalam Allah, bukan pada perkara duniawi. Mutinta, Flambia Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonÂan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
he Younger Generation Church (YG) di Arlington, Texas, Amerika Serikat, ingin memperdalam pengabdian mereka kepada Yesus dan mengilhami orangorang di sekitar mereka dengan pengharapan kasih karunia. YG telah bekerja sama dengan berbagai agen di seluruh daerah Dallas-Fort Worth, termasuk Unity Park. Berlokasi di kota Fort Worth, populasi tunawisma berkumpul di sini selama hari itu sementara penampungan setempat ditutup. YG telah menjalin hubungan dengan mereka yang memerlukan kasih karunia dengan mengadakan piknik, permainan bola basket dan voli, penyegaran, dan percakapan. Secara teratur relawan YG menyingsingkan lengan baju mereka untuk bekerja sukarela di North Texas Food Bank (NTFB). Bekerja sama dengan NTFB, mereka bekerja keras membuat ribuan makanan: memilah-milah, mengemas dalam kotak, dan menyiapkan alat makan—mengubah puluhan ribu pon makanan menjadi sajian bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan.
07 - 2012 | Adventist World
29
PI DE RE AT U EK XA CR HA AN N IGDEE Courtesy Siegfried
apa Bami
K
di...
Sekitar 1.OOO surat ditujukan kepada Allah, tiba di Yerusalem tiap tahun. Sumber: National Geographic, April 2012
Kesehatan Anda Untuk diet yang sehat dan seimbang, pikirkan pelangi dan sertakan makanan penuh warna ini dalam diet Anda:
Kol merah Vitamin A, serat, dan glucosinolates bisa mencegah kanker jenis tertentu. Kacang hitam Sarat dengan serat dan anthocyanin yang menggiatkan otak. Labu Butternut Banyak betakarotennya Bayam Sarat dengan folat, vitamin B-nya mendukung fungsi kognitif. Pisang Kaya potasium, dengan serat prebiotik untuk kesehatan usus yang baik. Sumber: Men’s Health, Januari/Februari 2012
P
ada bulan Juli 1968 satu tim arkeolog Advent, dibawah arahan Siegfried H. Horn mulai menggali tempat yang mereka percaya sebagai tempat kota Alkitabiah Heshbon di Yordan, satu wilayah yang pernah menjadi tempat tinggal kaum Amorit, Amon, dan orang Moab. Sejak saat itu penggalian telah meluas ke tiga tempat di sebelah timur Sungai Yordan yang memberi pemandangan Laut Mati: Hesban, Umayri, dan Jalul, yang dikenal secara kolektif sebagai Madaba Plains Project. Proyek itu masih aktif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://www.madabaplains.org/.
B U L A N
I N I
Ketika kita terkenal, jangan pernah lupakan asal usul kita: bahwa kita hanyalah debu semata.
—Akanbi Joseph, Global Mission Pioneer, Lagos, Nigeria
Dapatkah Anda Mendengar Saya
84
%
16%
Sekarang? Satu kesempatan pengumpulan suara barubaru ini dari 17 negaranegara sub-Sahara, ditemukan persentase terbesar pengguna telepon selular adalah di Afrika Selatan pada angka 84 persen. Persentase paling rendah adalah di Repu blik Afrika Tengah pada angka 16 persen. Sumber: The Rotarian, Maret 2012
30
Adventist World | 07 -2012
Museum
44TahunLalu
K U T I P A N
Untuk
of the H. Horn
“Lihatlah, Aku Datang Segera”
5O 5O
KATA ATAU KURANG
Janji Alkitab n Saya
Favoritku...
dulu diejek oleh banyak orang seiring pertumbuhan saya menjadi dewasa. Sebagai seorang albino, saya seorang yang terbuang; ini membuat saya marah. Yesaya memiliki banyak janji indah yang berperan pada penyembuhan emosi saya, termasuk Yesaya 49:15, 16; 54:17. Puji Allah! —Sonia, Toronto, Kanada
n Yesaya
40:31 memberikan saya pengharapan besar dan impian. Jika kita menunggu Allah, kita bisa diberikan kekuatan; kita bisa bangkit dari kelambanan dan kelemahan kita kepada kemungkinan-kemungkinan yang luas dan tinggi. Seperti elang, kita bisa membumbung pada ketinggian yang tak terbatas. —Lillian, Massachusetts, Amerika Serikat n “Janganlah
takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan” (Yes. 41:10). Ingat kasih Allah yang besar sekali. Ada janji-janji untuk saat dimana kehidupan paling sulit. Dia itu ajaib. —Diana, via e-mail n “Sesungguhnya
tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mzm. 121:4). Allah berjaga-jaga 24 jam dalam 7 hari, 365 hari setahun. —Bhekisisa, via e-mail Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang nyanyian himnal kesukaan Anda. Kirimkan ke letters@ AdventistWorld.org. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul. Pastikan untuk menuliskan nama kota dan negara dari mana Anda menulis.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 8, No. 7
07 - 2012 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
KKR BWA Sumbersari
Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)
S
umbersari adalah satu desa yang terdapat di antara perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh rakyat. Jarak tempuh dari Baganbatu sekitar kurang lebih satu jam jika kita naik mobil, atau sepeda motor. Jalan ke daerah itu belum semua beraspal. Jadi kita menggunakan jalan tanah yang sedang dalam proses pengerasan bercampur dengan batu-batu kecil. Jemaat Sumbersari adalah jemaat yang mandiri dan kompak, dan mau memikirkan penginjilan. Dulu, Jemaat Sumbersari agak jauh dari kompleks sekolah atau perumahan. Setelah kelapa sawit besar dan menghasilkan, bangunan ini agak tertutup oleh rimbunnya pepohonan kelapa sawit dan orang tua semakin tua dan lebih suka gereja dipindahkan ke adalah gerakan dari Tuhan, janganlah cuma mendirikan gekompleks sekolah di mana perumahan dekat . reja yang benar ini, tetapi ikutlah masuk dan ingatlah para tuAkhirnya terwujudlah. Sementara pembangunan gereja kang bahtera Nuh, tidak mau masuk akhirnya semuanya bidilaksanakan maka kebangunan rohani pun dilaksanakan, nasa.” jadi pembangunan ini sudah beberapa bulan dan tukangnya Puji Tuhan walaupun selama KKR tidak ada pendeta, pun diajar sama pendeta beberapa bulan. Hingga diadakankami tidak merasa takut karena ada juga yang hadir setiap lah KKR BWA di Sumbersari dan pada saat itu Pdt. L.F. Silitomalamnya anggota majelis jemaat. Pada Sabat baptisan Pdt. nga membuat KKR juga di Cabang Tanjung Medan. L.F. Silitonga hadir untuk melaksanakan upacara baptisan. KKR BWA dijalankan tanpa ada pendeta. Karena pendeta Yang berserah kepada Tuhan berjumlah 11 orang, di antarajuga membuat KKR di tempat lain. Kami pun mengarahkan BWA agar ikut melawat dan itu terlaksana. Dan pada hari Ra- nya 4 orang dari gereja bukan Advent, dan 2 orang dari antara tukang bangunan gereja yang sedang dibangun. Terpujibu, tanggal 2 Mei, BWA mengadakan demo makanan sehat lah Tuhan oleh sebab anggota BWA Sumbersari semangat dadan juga mengajarkan membuat donat ubi jalar dan susu kelam penginjilan. n delai untuk minuman seisi rumah tangga, di rumah salah satu keluarga tamu KKR. Ada sekitar sepuluh orang tamu —Dilaporkan oleh Ny. R. Limbong, Dir. BWA dan SI, Daerah yang hadir pada saat itu. Dan mereka senang ikut membuat Sumatera Kawasan Tengah. donat dari ubi manis dan juga melihat proses pembuatan susu kedelai. Setiap malam semua tamu KKR yang hadir diberi kue dan juga mi numan. Sebagai pembicara kesehatan, Ibu Sitanggang tamatan dari RSA Bandung, pembicara rumah tangga Ibu R. Simbolon dan pembicara Firman Tuhan adalah Ibu Lorti Silitonga, Ibu A. Pardosi dan juga Ibu R. Limbong dari kantor daerah. Pada malam panggilan pengkhotbah menekankan “Penakut tidak masuk surga” mungkin takut kepada famili atau takut kepada suami atau takut kepada orangtua atau kepada istri, takut dikucilkan dan takut dimarahi dan takut diejek dll. Bersama Tuhan ada jalan yang indah. Dalam perlawatan ke rumah tukang bangunan gereja, kami mengatakan: Pdt. L.F. Silitonga bersama para anggota jemaat yang baru dibaptis. “Tuhan sudah mengirimkan Anda ke sini untuk membuat gereja Advent, ini ATAS: Pdt. L.F. Silitonga mendoakan para anggota baptisan.
32
Adventist World | 07 -2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Jadilah Seperti Anak Kecil
SS Anak-anak Jemaat Perumnas Girian
H
ari Sabat itu adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh anak-anak Sekolah Sabat Jemaat Perumnas Girian, karena mereka diberikan kesempatan oleh jemaat untuk mengatur, mengambil acara pada sepanjang Sabat tanggal 1 April 2012. Sejak pagi mereka sudah berkumpul dan acara dimulai dari pukul 08.45 dengan “Acara Rumah Tangga” dengan pelajaran “Kasihilah kami anak-anak.” Anak-anak meminta kaum ibu untuk membawakan lagu pujian pada Acara Sekolah Sabat dan memilih empat bapak untuk memimpin diskusi pelajaran Sekolah Sabat. Selesai acara Rumah Tangga dan Sekolah Sabat, seluruh anak-anak menampilkan lagu-lagu dan sebuah drama kecil tentang “Kelahiran Yesus dan Orang Majus.” Karena jemaat masih dalam proses pembangunan rumah pastori, sehingga ada ruang khusus untuk “Promosi Pembangunan” yang sudah dipimpin oleh adik Vian Taguriri dan puji Tuhan persembahan pembangunan sangat banyak terkumpul.
Lagu Sion nomor 128, “Berdiam-berdiam” mengantar anak-anak memasuki mimbar untuk melayani jemaat. Setelah ayat inti Matius 18:3 dibacakan, khotbah disampaikan oleh adik Lovely Jesye Sabatini Topuh dengan judul “Menjadi Seperti Anak Kecil.” Khotbah yang sangat menggugah hati para orangtua, sekaligus menegur orang dewasa untuk bersifat seperti anak-anak dalam beberapa poin: pemaaf, polos, tidak pernah khawatir, jujur dan sangat percaya kepada orangtua. Tujuannya adalah kerinduan anak-anak untuk bisa masuk ke dalam kerajaan surga bersama orangtua. Kegiatan ini sangat berkesan bagi anak-anak, apalagi jika bisa ditampilkan pada majalah Adventist World Indonesia ini. Agar mereka selalu mengenang dan semakin giat dalam ke giatan-kegiatan gerejani. Terima kasih buat gembala jemaat Pdt. F. Siono dan para ketua jemaat yang sudah memberikan kesempatan pada Departemen Sekolah Sabat Anak-anak. Semuanya hanya untuk kepujian dan kemuliaan nama Tuhan. n —Dilaporkan oleh Masye T. Salindeho, GMAHK Jemaat Perumnas Girian, Bitung, Sulawesi Utara.
Lima Belas Jiwa Baru di View Tebing
Konferens Jawa Barat (KJB)
S
emakin sulitnya mencari tempat untuk membuat KKR di Jawa Barat, sehingga setiap ada KKR, panitia harus mencari tempat yang aman, agar berita keselamatan untuk saudara mayoritas yang ingin menjadi umat Tuhan, harus mencari tempat yang aman untuk belajar ataupun mengikuti KKR. Tanggal 10-12 Mei 2012 bertempat di View Tebing diada-
kan kebaktian penuaian dari Jemaat Buktos Kanya’ah dan pembicaranya adalah Pdt. M. Sitompul, Associate Director Penerbitan UIKB. Kebaktian ini dilaksanakan pada pukul 09:00 hingga pukul 12:30, dalam waktu 3 hari di mana semua calon baptisan diberikan materi yang sangat bagus, dan pada hari Sabat ada 15 jiwa yang menerima Yesus dalam baptisan yang kudus. Kami mohon agar saudara-saudari mendoakan mereka, agar di mana mereka tinggal, menjadi saksi bagi dunia, sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. n —Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konferens Jawa Barat.
07 - 2012 | Adventist World
33
DARI INDONESIA
V
esper malam, 27 Desember 2008 pada saat pulang kebaktian dari GMAHK Poros, saya bersama istri jatuh, kecelakaan, pada saat berkendara sepeda motor dan mengalami luka di kaki dan kerusakan sepeda motor. Kecelakaan ini bukan saja menyakitkan tetapi memalukan. Memang sedih rasanya sampai tanggal 1 Januari 2009, bertahunbaruan di kamar tidur. Rasanya tahun baru itu tidak sampai ke rumah kami. Hanya sebatas jalan raya. Orang-orang hilir mudik tapi kami tunggu sampai sore, tak ada seorang pun yang singgah di rumah kami. Benar, tahun baru itu tidak sampai di rumah kami. Untunglah ada telepon seluler yang membuat tahun baru sampai ke rumah kami. Ada dua tiga orang yang mengucapkan selamat tahun baru. Jatuh yang kami alami inilah yang memotivasi penulis untuk menulis artikel ini
Bahayanya “Jatuh ke Atas”
Ada banyak cara orang jatuh. Ada yang “jatuh ke atas,” tetapi yang biasa jatuh ke bawah. Kata orang jatuh ke atas itu enak. Tetapi walaupun enak itu sangat berbahaya. Contoh jatuh ke atas ialah “jatuhnya Si Takkal Tabu” Sesuai dengan pantun suku Batak. “Au sitakkal tabu naso hea madabu, sahali au madabu tu abingan ni namarbaju.” Artinya, “namaku Si Takkal Tabu, tidak pernah jatuh, sekali aku jatuh justru ke atas pelukan seorang gadis.”
Inilah jatuh yang paling berbahaya, jangan ada yang mau menjadi Si Takkal Tabunya orang Kristen. Seorang dosen yang jatuh kepelukan mahasiswinya atau seorang istri yang jatuh kepelukan suami orang lain adalah “jatuh yang paling mengerikan dan memalukan.” Seperti Raja Daud, Firman Tuhan menyatakan, “Lalu berkatalah Daud kepada Gad: ‘Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia’” (1 Tawarikh 21:13). Masing-masing kita mungkin pernah jatuh tetapi yang penting setiap kali kita jatuh kita harus dapat bangun lagi. Malu dilihat orang pada saat kita jatuh. Seperti Firman Tuhan oleh Mikha menyatakan, “janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku” (Mikha 7:8). Sekalipun kita setia, hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan, namun Tuhan tidak menjanjikan bahwa kita tidak akan pernah jatuh, tetapi Tuhan berjanji akan menopang umat-Nya yang jatuh. Firman-Nya menyatakan, “TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk” (Mazmur 145:14). Umat Tuhan harus memakai prinsip ”jatuh untuk bang un.” Jika Anda jatuh lagi bangun lagi. Sebab orang beriman walaupun berkali-kali jatuh ia akan bangun lagi. Nasihat Salomo menyatakan, “ Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana” (Amsal 24:16).
Orang Beriman: Jika Pasti Lagi
Jatuh
Bangun
Oleh Urbanus Sinambela
Tangan Yesus tidak terlalu pendek untuk menolong
34
Adventist World | 07 -2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA) Jika Anda jatuh dan mengalami kecelakaan ingatlah itu bukan rancangan Tuhan, sebab rancangan Tuhan ialah Damai sejahtera (Yeremia 29:11). Sekalipun Tuhan kadang mengizinkan kita jatuh, itu bukanlah rancangannya tetapi rancangan dia (Iblis) yang telah lebih dulu jatuh dari langit (Lukas 10:18). Kejatuhan Iblis ini, sakitnya tak seberapa tetapi malunya, sampai terusir dari surga. Inilah yang memotivasi Iblis untuk menjatuhkan semua manusia. Apakah yang Menyebabkan Orang Kristen bisa Jatuh?
Ada banyak hal yang menyebabkan orang Kristen jatuh. Penyebabnya bisa dari dalam diri sendiri dan dari luar atau mungkin keduanya menyatu. Di bawah ini ada beberapa hal yang menyebabkan manusia jatuh: 1. Mengantuk atau tidur. Salah satu cara yang paling gampang membuat mata tertidur membawa buku ke tempat tidur dan membacanya, mata akan cepat mengantuk lalu tidur. Demikian juga umat Advent yang sudah memulai membaca Alkitabnya dengan penuntun bacaan Alkitab tahunan (Follow The Bible) kalau dibaca di tempat tidur tanpa doa jarang selesai. Apakah Setan yang membuat mata kita tidak tahan membaca Firman Tuhan? Atau kita sendiri yang memperalat Setan? Padahal mungkin ia tidak datang. 2. Perbuatannya sendiri. Ada orang menggali lubang di jalan setapak, karena ia tidak suka orang lain lalu lalang dari jalan itu, maksudnya supaya setiap orang yang lewat dari sana jatuh. Memang ada orang yang susah melihat orang senang dan senang melihat orang yang susah. Ternyata sebelum orang lain melewati jalan itu ia sendiri sudah duluan terperosok ke dalam lubang yang digalinya sendiri. Inilah yang Daud katakan, “Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya” (Mazmur 7:16). 3. Tersandung. Seseorang bisa jatuh karena tersandung, bukan karena besarnya batu sandungan yang membuat orang jatuh, justru karena kecil, tidak kelihatan, dipikir jalan mulus eh… ternyata ada batu krikil kecil. Sama seperti Daud dalam mazmurnya menyatakan, “Sebab aku mulai jatuh karena tersandung, dan aku selalu dirundung kesakitan” (Mazmur 38:18). 4. Ketidaktaatan. Orang Advent yang memelihara hari Sabat tetapi tidak memasuki hari perhentian pada hari Sabat. Di manakah ketaatannya? Jika kita melihat teladan ketidakmenurutan atau ketidaktaatan dari saudara kita jangan kita jadi tersandung melihatnya, lihatlah jalanmu supaya engkau sendiri tidak jatuh. Seperti Firman Tuhan,“ Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga” (Ibrani 4:11). 5. Ingin kaya. Pada umumnya semua orang ingin kaya. Tetapi keinginan yang satu ini sangat berbahaya yakni ”ingin cepat kaya,” dan paling berbahaya menurut Firman Tuhan yang ditulis oleh Paulus, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan...” (1 Tim. 6:9).
6. Tinggi hati. Tinggi hati adalah awal kejatuhan Lusifer dari surga. Sifat itu pulalah yang ia saksikan kepada manusia supaya di antara jemaat Tuhan selalu ada orang yang tinggi hati, dan congkak. Kita perlu waspada akan hal ini. Firman Tuhan mengamarkan, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan,” Amsal 16:18. Sekalipun mereka yang sombong dan tinggi hati kelihatannya lebih dihormati, dipuji dan ditinggikan dalam kemanusiaan namun Tuhan belum tentu meninggikan mereka. Karena Firman Tuhan menyatakan, “Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka” (Mazmur 101:5). Selanjutnya hamba Tuhan Ellen G. White juga menulis, “Biarlah tidak ada sesuatu yang dikerjakan, dengan pertikaian dengan kesombongan. Setan berada di belakang semua pertikaian dan keangkuhan, biarlah kita keluar dari persahabatan Setan,“ Review and Herald, 15 Juni 1905. Nasihat Tuhan
Inilah nasihat Tuhan bagi kita umat yang suka jatuh ke dalam berbagai pencobaan yang mendatangkan kecelakaan, baik kecelakaan jasmani maupun rohani. Mereka yang belum pernah jatuh biarlah mereka tetap teguh berdiri di jalan kebenaran Tuhan. Tetapi jangan sombong rohani. “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!“ (1 Korintus 10:12) Sekalipun Anda pernah membuat orang tersandung lalu jatuh, apakah itu karena sengaja atau tidak, ataukah Anda sendiri yang jatuh ke dalam keterpurukan rohani dan sempat tenggelam dalam lumpur dosa, bagi yang sudah sempat mengalami “jatuh ke atas,” inilah imbauan dari Dia, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:5). Kesimpulan
Mengakhiri kejatuhan kita, marilah kita berdoa seperti Raja Daud, “Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan. Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.” Bersama Yesus kita berjalan mulus melewati berbagai godaan, tantangan, dan batu sandungan. Tangan Yesus Cukup memberikan perlindungan yang aman dan nyaman bagi kita. Bersandarlah kepada-Nya jangan kepada pengertianmu sendiri (Mazmur 141:9, 10). n
Urbanus Sinambela adalah seorang gembala
Jemaat Batam Mas, Batam, Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT).
07 - 2012 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
Kunjungan Kerja Sekretaris General Conference Pdt. G.T. Ng ke Konferens Jawa Barat (KJB)
M
erupakan kebanggaan tersendiri bagi KJB oleh karena salah seorang pemimpin organisasi kita yaitu Pdt. Dr. G.T. Ng, datang ke Jawa Barat secara khusus dalam kunjungannya untuk melihat, mendengar dan memberikan motivasi bagi penginjilan Sundanis. Pada saat tiba di Bandung pada pukul 16:30 dari Singapura rombongan langsung menuju kantor KJB dan seluruh para pemimpin lembaga, baik dari IPH maupun dari sekolah PACIM, PASET, PAB, UNAI, dan para pendeta serta kaum awam hadir di sana. Setelah selesai penyambutan dan makan bersama, beliau banyak berbincang-bincang dengan mereka yang secara langsung terjun melakukan penginjilan Sundanis sampai pukul 22.15 waktu setempat. Keesokan harinya rombongan berangkat ke Garut untuk menyaksikan dan berbincang-bincang mengenai pekerjaan Tuhan di tempat itu secara khusus mengunjungi pabrik plastik di mana pabrik tersebut dikelola oleh kaum awam yang baru dibaptis. Kemudian mereka juga bersama-sama meninjau pekerjaan Tuhan di gereja Tasikmalaya. Pada saat makan siang Pdt. G.T. Ng juga banyak berbincang dengan mereka yang secara langsung terjun dalam penginjilan di tempat itu. Beliau banyak bertanya dan ingin tahu bagaimana metode yang digunakan dalam menjangkau tempat tersebut. Sementara menerima jawaban dan disela-sela pertanyaan beliau juga memberikan motivasi dan semangat agar penginjilan ke mayoritas terus dijalankan sampai keda-
tangan Yesus yang kedua kali sekalipun mengalami aniaya, sebagaimana yang pernah dialami oleh anggota-anggota yang baru memelihara hari Sabat. Hari berikutnya, sebelum kembali ke Bandung Pdt. G.T. Ng, menyempatkan melihat bangunan Training Center Pangandaran yang sementara ini sudah 70 persen rampung. Beliau memberikan apresiasi dan diharapkan agar bangunan training center cepat diselesaikan. Akhir dari rangkaian kunjungannya dan sebelum berangkat beliau memberikan nasihat dari Firman Tuhan, yang memotivasi setiap hamba Tuhan dalam penginjilan dan di dalam menghadapi segala tantangan sementara kita menanti kedatangan Yesus yang kedua kali. Tepat pada pukul 8:30 rombongan berangkat ke Bandung, dan sampai dibandara Husein pada pukul 15:30 dan langsung check in, di mana pesawat berangkat 16:30 ke Singapura. n —Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konferens Jawa Barat.
Lembaran Baru bagi 19 Jiwa
KKR Cluster 3 di Aula Percetakan Advent Indonesia
H
idup baru atau dengan kata lain lembaran yang baru (rohani) menunjukkan kehidupan yang lama telah ditinggalkan sehingga menjadikan seseorang hidup baru dalam Yesus. Sukacita yang tak dapat dilupakan dengan begitu saja, oleh karena pada tanggal 25-28 April 2012 telah diadakan KKR penuaian di cluster 3 dan bertempat di Aula IPH. KKR yang dihadiri oleh sekitar 200 anggota jemaat dan para tamu datang dengan semangat yang bergelora sehingga pembicara dalam hal ini Pdt. D. Soewarso, selaku direktur Penatalayan UIKB memberikan materinya selama satu jam hingga satu setengah jam. Dari malam ke malam Firman Tuhan diuraikan dengan kuasa Allah sehingga pada saat malam terakhir ada 19 jiwa yang siap untuk menerima hidup baru melalui baptisan yang kudus. Pada hari Sabat itu, ada kurang lebih 400 anggota jemaat
36
Adventist World | 07 -2012
bergabung di jemaat IPH, mengikuti acara kebaktian dalam suasana yang sangat bahagia. Dengan penuh hikmat dan kesabaran semua anggota yang hadir mengikuti acara yang kudus dan tidak ada yang pulang. Mari kita doakan agar jiwa yang baru dapat bertahan dalam kebenaran sementara mereka hidup dengan lembaran yang baru pula. n —Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konferens Jawa Barat.
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Rumah Sakit Advent Medan Direnovasi Pembenahan bangunan agar lebih baik
B
ertepatan dengan Ulang Tahun Rumah Sakit Advent Medan (RSAM) yang ke-43. RSAM mengadakan pembenahan dan perubahan untuk lebih baik yaitu dengan tekad bulat melakukan renovasi bangunan rumah sakit. Di hari yang baik itu, Rabu, 6 Juni 2012 pukul 10.00 pagi dilakukanlah peletakan batu pertama renovasi dan pembangunan Rumah Sakit Advent Medan. Acara ini diawali dengan ibadah bersama yang disampaikan oleh Pdt. J. Rantung, Sekretaris Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Firman Tuhan yang disampaikan menekankan pentingnya melibatkan Tuhan dalam pembangunan ini oleh sebab tanpa pertolongan Tuhan maka belum tentu bangunan yang akan jadi akan menjadi berkat dan kemajuan di Kota Medan. Kemudian diikuti dengan kata-kata sambutan. Peletakan batu pertama dimulai dari Pdt. J. Rantung kemudian Drg. Glinawaty, Dr. Rudi Sitepu kemudian seluruh Pengurus Yayasan RSAM, diikuti selanjutnya officers Daerah Sumatera Kawasan Utara. Acara dilanjutkan dengan Rapat Pengurus Yayasan RSAM dengan jajaran direksi bersama pembinanya yaitu Pdt. J. Rantung dan Pdt. D. Nainggolan. Acara pun diakhiri dengan makan siang bersama dan ramah tamah dengan seluruh para pemimpin RSAM, Yayasan
RSAM, Pembina RSAM dan Staf RSAM. Mari kita doakan dan dukung renovasi dan pembangunÂan ini semoga kiranya Rumah Sakit Advent Medan akan maju dan berkembang dan menjadi mercusuar pekabaran Advent di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Sekretaris Umum Yayasan RSAM.
Pawai Hari Antirokok
Partisipasi dalam peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia
T
ahun ini Departemen Kesehatan DSKS memilih Kota Bandar Lampung sebagai titik pelaksanaan peringatan hari antirokok sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 31 Mei. Pada peringatan kali ini dilaksanakan tepat pada hari Minggu, 27 Mei yang lalu, melibatkan seluruh jemaat yang ada di sekitar kota, para murid dari SD-SMP Advent Pahoman, dan tidak lepas juga dukungan penuh dari pihak RSA Bandar Lampung yang sangat berperan sejak awal sampai kepada pelaksanaan. Para pemimpin dan staf kantor daerah juga menyempatkan hadir untuk mendukung acara besar ini. Sejak pagi
ratusan peserta dari berbagai jemaat telah berkumpul di depan gedung RSA dan panitia sengaja melibatkan semua kelompok umur untuk terlibat dalam acara ini, bahkan mulai dari anak-anak sampai dengan anggota yang sudah lansia tidak kalah semangat untuk mengikuti acara ini. Tidak ketinggalan juga dari Klub Pathfinder jemaat bersama pembinanya berada di barisan terdepan sambil membawa spanduk yang berisi ajakan untuk berhenti merokok dan menjauhkan rokok. Semarak pawai ini pun dilengkapi dengan sajian sebuah kelompok drum band remaja yang secara khusus diundang dalam acara ini. Dan bahkan beberapa perusahaan obat juga
07 - 2012 | Adventist World
37
DARI INDONESIA memberikan dukungan pada acara ini. Tidak ketinggalan juga pada kesempatan ini, telah disiapkan dan dibagikan 1000 lembar brosur berisi bahaya rokok dan ajakan hidup sehat tanpa rokok, dan masyarakat luas dapat membaca pekabaran yang baik ini. Semua rombongan peserta pawai ini mengakhiri perjalanan di kompleks Sekolah Advent Pahoman. Kiranya dengan acara-acara seperti ini masyarakat akan tertolong untuk mau hidup sehat tanpa rokok, dan kehadiran umat Advent akan membawa pengaruh yang baik bagi peningkatan mutu kesehatan masyarakat secara umum. Kiranya melalui brosur yang sudah dibagikan, membuka
jalan bagi orang banyak untuk belajar lebih banyak lagi melalui gereja Advent. Terima kasih kepada seluruh panitia RSABL serta semua anggota jemaat yang telah berperan serta dalam acara ini. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Komunikasi DSKS dan Pdt. Roiman Simbolon (Ketua Panitia).
Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar Pelayanan Sabat dilakukan oleh Jemaat Caruban
W
alaupun harus menempuh perjalanan yang cukup jauh tapi tidak menyurutkan semangat untuk melayani sesama, Jemaat Caruban pada Sabat, 2 Juni 2012 datang melayani Cabang Sekolah Sabat (CSS) Kedunggalar. Hadir dalam tim pelayanan adalah Kel. Difat Jati Kuncoro, Kel. Suwaji, Kel. Sunaryo, Kel. Suryantodan Kel. Suciptono. Disambut dengan baik oleh tuan rumah Kel. Djoko Waluyo, di mana rumah mereka digunakan sebagai tempat ibadah, hadir semua anggota CSS Kedunggalar, kecuali satu
orang anggota yang lagi berkunjung keluar kota. Pelayanan Sabat itu dipimpin oleh Ibu Lidya Sih Pujaningrum sebagai pembawa acara dan yang khotbah adalah Bpk. Sunaryo. Karena memang berada dipelosok, maka bahasa Indonesia pun jarang digunakan sehingga khotbah pun disampaikan dalam bahasa Jawa, sehingga lebih mengena dan mudah dipahami oleh pendengar. Dua keluarga yang hadir dan beberapa tamu di CSS Kedunggalar bersukacita dengan pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh Jemaat Caruban pada Sabat itu, menambah dan menumbuhkan iman dari mereka di tempat yang baru saja dibentuk menjadi Cabang Sekolah Sabat tersebut. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, gembala Jemaat Caruban, Saradan dan Ngawi, Jawa Timur.
38
Adventist World | 07 -2012
Medical Missionary di Dua Desa
Pelaksanaan penginjilan di bidang kesehatan masyarakat
P
ekerjaan Misionaris Medis perlu diperkenalkan kepada gereja kita. Dalam nubuatan Yesus tentang akhir zaman, Dia mengatakan “dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit,” Lukas 21:11. Sekarang, kita bisa melihat kegenapan dari nubuatan ini. Dunia saat ini dilanda sakit penyakit yang semakin lama semakin mengancam kehidupan. Dengan demikian, dunia saat ini membutuhkan solusi terhadap masalah ini. Sehubungan dengan hal ini, Ellen White menuliskan: “Selama pelayanan-Nya, Yesus menggunakan waktunya lebih banyak menyembuhkan orang sakit, dari pada berkhotbah” (Ministry of Healing, hlm. 20). Dengan demikian, jika kita mau melakukan pekerjaan Yesus, maka kita juga harus turut terlibat dalam pekerjaan misionaris kesehatan. Dan kita melihat kenyataan saat ini, dengan berkembangnya wabah penyakit, maka dunia saat ini membutuhkan misionaris medis. Dengan demikian, ini menjadi suatu tantangan bagi gereja kita untuk terlibat dalam pekerjaan ini. Di Desa Warukapas
Menyadari kenyataan ini, kami dari Eden Way Wellness Center (EWWC), rindu melakukan pelayanan ini serta melatih anggota gereja untuk terlibat dalam pelayanan ini. Setelah membicarakan bersama Ibu Ninfa Bindosano, selaku Direktur Kesehatan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), untuk program pelayanan masyarakat dan pelatihan anggota GMAHK untuk terjun dalam pelayanan misio-
naris medis, kami merancang program ini untuk dilaksanakan pada tanggal 28-30 Mei 2012 di Desa Warukapas, Kacamatan Dimembe. Kali ini, kami melibatkan Jemaat Warukapas. Pada tanggal 27 Mei 2012, anggota jemaat mendata masyarakat yang bermasalah kesehatannya dan membutuhkan bimbingan kesehatan. Data kemudian dikumpulkan dan didoakan bersama anggota Jemaat. Pada tanggal 28 Mei, tim EWWC didampingi oleh beberapa anggota jemaat melaksanakan pelayanan ini. Hari itu, kami melayani sekitar 75 orang. Tanggal 29 Mei kami melayani 50 orang. Pada tanggal 30 Mei, bersama sukarelawan dr. Milda, Jesika, Delly, Lanny, Christy Karundeng dan Jemaat Warukapas di bawah pimpinan Pdt. Jones Lerebulan, kami mengadakan Health Expo di Balai Desa Warukapas. Pada pelayanan ini, kami melayani berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat, dari mereka yang rindu untuk belajar kesehatan holistik alami, sampai mereka yang menderita kanker payudara. Pemerintah setempat menyambut baik kegiatan ini. Dan berencana untuk melanjutkan program ini dengan pembentukan komunitas desa yang mau belajar pengobatan alami dan pelatihan pola hidup sehat holistik alami. Hukum Tua/ Kepala Desa Warukapas, Bpk. Charlis Pepah menyatakan kerinduannya agar program pelatihan kesehatan holistik alami ini dibuat juga pada pertemuan aparat Desa Warukapas. Di Desa Poniki
Sabat, 02 Juni, Tim EWWC, melayani di Jemaat Poniki, Kecamatan Ratahan. Acara diawali dengan Seminar Wahyu oleh Glen Rumalag pada acara Vesper. Pada hari Sabat pagi, setelah anggota jemaat menginformasikan kepada masyarakat, pada pukul 07.00-09.00, tim EWWC melayani pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat Desa Poniki, berupa pemeriksaan darah, tekanan darah, kadar lemak normal tubuh, kadar normal lemak dalam organ tubuh, dan pendataan pola hidup, sekitar 39 orang masyarakat mengikuti kegiatan ini. Setelah pemeriksaan, dilanjutkan dengan acara kebaktian Sabat. Khotbah kali ini didasarkan pada Wahyu 2:1, yaitu pengalaman Jemaat Efesus, di mana para rasul pada waktu menerima kecurahan Roh Kudus, mereka melakukan pekerjaan yang dilakukan Yesus, yaitu di antaranya menyembuhkan. Setelah kebaktian Sabat, acara dilanjutkan dengan konsultasi dan seminar kesehatan untuk masyarakat, di rumah ketua jemaat, Bpk. Jemmy Tolandang. Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar kesehatan di Gereja Poniki. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, salah seorang dari Tim Eden Way Wellness Center (EWWC).
07 - 2012 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
3 Jiwa Dibaptis di Akhir Seminar Wahyu dan Daniel Kota Caruban, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
R
upanya kerinduan setiap orang di akhir zaman ini adalah untuk lebih dekat dengan Tuhan lewat mempelajari nubuatan akhir zaman yang tertulis dalam Kitab Daniel dan Wahyu, bukan hanya di kalangan Advent tetapi juga di kalangan bukan Advent, hal itu terbukti pada saat diadakan Seminar Daniel dan Wahyu di Kota Caruban, Jawa Timur pada hari Minggu, 20 Mei sampai Sabtu 26 Mei 2012. Manfaat tersebar dirasakan juga oleh umat Tuhan di Caruban, kebangunan rohani tercipta dalam pengalaman indah mengikuti seminar ini, Ibu Lidya Sih Pujaningrum, sebagai contoh berkata: �Selama hidup saya mengikuti kegiatan seminar, baru kali ini saya mengerti apa yang disampaikan, sungguh jelas maksud Tuhan seakan-akan bukan pembicara itu yang berbicara tetapi Tuhan sendiri yang berbicara.� Puji Tuhan banyak yang dibangunkan dari kerohanian yang suamsuam kuku setelah mengikuti Seminar Daniel dan Wahyu ini. Hadir juga dalam kegiatan seminar, jemaat-jemaat Kristen lainnya dari Kota Caruban, tercatat yang hadir dari Gereja
Kristen Jawi Wetan (GKJW), Gereja Bethany Indonesia (GBI Caruban), Gereja Utusan Pantekosta (GUP), Gereja Maranatha Betel Tabernakel (GBT) dan dari berbagai gereja Kristen lainnya. Juga turut hadir para pendeta dari berbagai gereja tersebut. Bahkan pada malam pertama untuk pembukaan hadir Pdt. Yohanes Kariyanto selaku Ketua Badan Musyawarah Antar Umat Beragama (BAMAG) Kabupaten Madiun yang duduk dari awal hingga akhir seminar malam pertama didampingi oleh ketua panitia seminar Bpk. Deddy Suwaji. Sementara itu pembicara yang berbicara setiap malam adalah Pdtm. Dale Sompotan sebagai gembala Jemaat GMAHK Caruban, Saradan, Ngawi dan dari kaum awam Ev. Difat Jati Kuncoro (Ketua Jemaat Caruban dan Anggota Executive Committee KJKT), Ev. Erick R. Tahalele (Anggota Executive Committee KJKT), Ev. Debby Fransisca Muntu dan Dr. Ngakan Made. Keterlibatan aktif anggota awam membuat Seminar yang juga sekaligus KKR Rumah Tangga Bahagia ini berjalan dengan dinamis. Pada perayaan Sabat, datang berbicara Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT sekaligus juga membaptiskan 3 jiwa yang menyerahkan diri pada Yesus Kristus di akhir seminar. Banyak tantangan yang didapat oleh para calon baptisan ini, bahkan ada yang sempat dijemput oleh orangtuanya dari pada hari Sabat itu, tetapi karena keteguhan iman, calon baptisan ini tetap pada keyakinannya walaupun bertentangan dengan orangtuanya. Puji Tuhan, kiranya jiwa-jiwa ini dapat terus setia sampai Tuhan datang dan dapat dipelihara dengan baik oleh Jemaat Caruban yang menjadi keanggotaan mereka nantinya. —Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, gembala Jemaat Caruban, Saradan dan Ngawi, Jawa Timur.
40
Adventist World | 07 -2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Semangat Bergelora di Subang KKR Cluster 6 dan 9 di Subang
K
ota Subang adalah salah satu kota yang ada di Jawa Barat, kota ini dapat ditempuh dalam waktu satu jam hingga satu setengah jam dari Bandung, jika dalam kondisi padat (macet). Telah disepakati di rapat cluster 6 dan 9 yaitu diadakan KKR penuaian pada tanggal 11-14 April 2012 di Jemaat Subang dengan pembicara Pdt. J.B. Banjarnahor selaku Direktur Penerbitan UIKB. KKR kali ini hanya dihadiri oleh Jemaat Buktos, Jemaat Gentra dan Jemaat Subang sebagai tuan rumah Di hari pertama yaitu Rabu malam, acara di mulai tepat pada waktunya yaitu pukul 19.00. Di hari kedua yaitu hari Kamis acara di mulai pada pukul 09:00 pagi hingga pukul 11:00, setelah itu istirahat makan siang. Pada pukul 14:00-
15:30 dilaksanakan sesi kedua, dan acara terakhir pada pukul 19:00-21:00. Di hari Jumat sesi pertama di mulai pukul 09:00 dan di sesi kedua diambil alih oleh Bpk. Ucok Panggabean di mana beliau membahas Yesus sebagai Isa Almasih yang datang ke dunia memberikan keselamatan. Pada hari Sabat kehadiran officer KJB memberikan motivasi bagi anggota Jemaat Subang untuk lebih giat dalam penarikan jiwa. Akhir dari semua rangkaian acara adalah panggilan baptisan. Sebelum acara panggilan ada peristiwa yang terjadi, yaitu para calon baptisan yang datang dari Garut, harus pulang kembali ke Garut oleh karena ada provokasi dan untuk menghindari keributan maka calon baptisan dipulangkan. Sementara calon dari Jemaat Buktos yang tadinya 20 jiwa menjadi hanya 3 jiwa saja. Namun puji Tuhan 22 jiwa dibaptis menyerahkan dirinya untuk Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konferens Jawa Barat.
Acara PA dan Kelas Kemajuan di Alam Jemaat Batammas, Daerah Sumatera Kawasan Tengah
A
cara PA dan Kelas Kemajuan GMAHK Batammas di alam berjalan dengan baik. Sabat, 2 Juni 2012, Tiur Pakpahan selaku ketua PA Batammas dan Direktur Kelas Kemajuan Bpk. A. Doloksaribu sepakat untuk bersama-sama me-
laksanakan kegiatan atau acara PA dan kelas kemajuan di alam bersama. Puji Tuhan orang muda Batammas dan juga anak-anak kelas kemajuan sangat senang dengan program ini, semua bergembira bersama-sama menikmati alam yang indah yang Tuhan sudah ciptakan untuk kita nikmati dan rasakan. Setelah selesai acara kelas kemajuan dilanjutkan dengan acara PA, tidak ketinggalan juga orangtua Jemaat Batammas yang mendukung kegiatan ini dimana para orangtua bersama-sama mengikuti acara ini dan terlihat kekompakan serta kebersamaan Jemaat Batammas dalam mengikuti acara ini. Biarlah melalui program umat Tuhan belajar semakin menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan dan menjaga keakraban jemaat. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. n —Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Departemen Komunikasi Jemaat Batammas, Batam, Kepulauan Riau.
07 - 2012 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
10 Jam Youth Ministry Training Course Konferens Minahasa Utara
D
alam menunjang penuh kegiatan kepemudaan di akhir zaman ini, Departemen Pelayanan Pemuda Advent Konferens Minahasa Utara, Maluku Utara, Kota Manado dan Kota Bitung mengadakan kegiatan Adventist Youth Ministry Training Course atau Kursus Pelatihan Pelayanan Pemuda Advent (KP3A) dengan mengambil tema “The Power of One� yang dilaksanakan di Para instruktur yang memberikan materi sepanjang kegiatan berlangsung. bumi perkemahan BAWAH: Suasana upacara pembukaan. Universitas Nusantara dari tanggal 17-20 Mei pemudi antara 16 sampai 30 tahun ini sangat antusias 2012 dengan jumlah mengikuti kegiatan ini. Tak ketinggalan juga para pemuda peserta sekitar 250 orang. Kegiatan ini dimulai dari Kamis pagi yang langsung dibuka oleh pemimpin Pemuda Advent Advent era 80-90an yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini tak mau kalah dengan semangat peserta pemuda (PA), Uni Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Stephen Salainti, sekaligus memberikan materi perdana dalam Advent generasi sekarang. Kegiatan pelatihan ini menerapkan penilaian merit system yang mana segala hal yang dipelatihan ini. buat para peserta akan dinilai sendiri oleh mereka dengan Para peserta yang mayoritas merupakan pemuda dan memberikan penghargaan dari panitia berupa sticker PA sebagai nilai mereka dari tiap rapor yang mereka pegang selama kegiatan berlangsung baik dalam hal kehadiran secara tepat waktu, aktif dalam pertanyaan yang disampaikan para instruktur maupun inisiatif dan keberanian mereka tampil ke depan selama kegiatan seminar berlangsung.
42
Adventist World | 07 -2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA) Departemen Pemuda Advent Sedunia saat ini, yakni The Power of One di mana beliau menantang kepada para pemudapemudi Advent untuk menjadi saluran berkat dan tulang punggung utama dari gereja kita di akhir zaman ini dengan satu tujuan dari satu Tuhan, yakni pekabaran Injil ke seluruh dunia dalam zaman Ini. Di akhir kegiatan pada hari Minggu tanggal 20 Mei, diadakan upacara penutupan yang dipimpin langsung oleh Direktur Pelayanan Pemuda Konferens Minahasa Utara dan Maluku Utara, Pdt. Ritus Keni yang sekaligus sebagai pemberi sertifikat kepada seluruh para peserta yang bertahan serta tiada kenal lelah mengikuti kegiatan dengan penuh semaKegiatan pelayanan masyarakat dari sebuah regu di sebuah rumah yang ngat. tak jauh dari lokasi perkemahan. Marilah kita mendoakan bersama orang-orang muda yang mengikuti kegiPdt. Ronald Rantung sebagai Sekretaris Eksekutif Daeatan ini supaya tetap dalam imannya kepada Yesus sampai rah Konferens Minahasa Utara dan Maluku Utara yang diMaranatha. n tunjuk untuk membentangkan Firman Tuhan pada kebaktian Sabat siang memberikan penekanan tentang tema dari
—Dilaporkan oleh Fendy Kalangi, Panitia Kegiatan Youth Ministry Training Course.
Panen Enam Jiwa
GMAHK Tanjung Anom, Surabaya
N
yata kuasa dan mukjizat Tuhan yang terjadi pada KKR Jemaat GMAHK Tanjung Anom, Surabaya yang dimulai pada hari Minggu, 27 Mei-2 Juni 2012 di Gereja MAHK Tanjung Anom dengan tema “Follow Jesus In His Grace, In His Word, In His Will, In His Purpose, In His Restday, In His Life, and In His Mension� dengan pembicara Pdt. Ranap Situmeang (Ass. Kependetaan dan Komunikasi KJKT) dan Pdt. 07 - 2012 | Adventist World
43
DARI INDONESIA Hendri Malau (gembala Jemaat Tanjung Anom). Luar biasa berkat Tuhan karena selain rohani anggota jemaat dibangunkan, ada 6 jiwa dibaptiskan pada hari Sabat, 2 Juni 2012. Puji Tuhan karena semuanya hanya karena anugrah-Nya. Kita doakan jiwa-jiwa yang baru dibaptiskan agar bertumbuh dan berbuah. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT).
Pengukuhan Klub Kepanduan Daerah Konferens Manado dan Maluku Utara (DKMMU)
B
ersyukur kepada Tuhan karena pada hari Jumat tanggal 1 Juni 2012 Daerah Konferens Manado dan Maluku Utara bertambah satu klub kepanduan lagi. Bertempat di GMAHK Jemaat Ranotana, Manado telah diadakan pengukuhan klub kepanduan SD-SMP Advent Ranotana. Sekitar 160 anak-anak mulai dari kelas Sinar Matahari sampai kelas Pemimpin diterima keanggotaan mereka oleh Direktur Pathfinder DKMMU, MG. Pdt. Ritus
Keni yang sekaligus sebagai pemberi amanat pengukuhan. Semoga dengan dikukuhkannya klub baru ini, bisa dapat memperkenalkan lebih dekat kasih Yesus
kepada anak-anak di sekolah ini untuk mempersiapkan mereka menjadi anggota kepanduan dalam sebuah klub besar “Heavenly Pathfinder Club” di Kerajaan Surga nanti. n —Dilaporkan oleh MG. Jotje Brandt, Koordinator Wilayah Pathfinder Manado Selatan.
44
Adventist World | 07 -2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Ibu dan Anak Gadisnya Turut Dibaptiskan
Jemaat Ratna, Palembang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)
P
uji Tuhan, pada hari Sabat, 26 Mei 2012 yang lalu, telah diadakan satu acara yang penuh haru dalam baptisan kudus bagi dua jiwa dari satu keluarga yaitu Ibu Sima mora dan putrinya bernama Fitri Simamora. Kisah ini berawal dari sejak pertengahan tahun 2011 yang lalu Fitri sudah mulai ikut kebaktian di Jemaat Ratna mendapat sambutan ramah dari beberapa orang muda yang ada di jemaat. Tapi satu peristiwa duka menimpa keluarga ini di mana ayah yang mereka cintai (Bpk. Simamora) meninggal dunia pada akhir Desember 2011 yang lalu. Kejadian ini merupakan pukulan berat bagi keluarga khususnya bagi Fitri yang tahun ini akan menyelesaikan pendidikan SMA. Sekalipun keluarga ini belum bergabung dengan gereja Advent tapi beberapa anggota jemaat (orang muda Jemaat
Ratna) dan dari Jemaat Pakjo dan Sekojo turut hadir memberi simpati dan mendampingi keluarga ini mulai dari rumah sakit dan di rumah duka, sampai pemakaman yang kebetulan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari yang bertepatan pera-
Keramahtamahan anggota berperan penting dalam menarik jiwa.
yaan tahun baru. Atas permintaan keluarga, acara pemakaman ini pun hampir saja diserahkan kepada gereja Advent untuk melayani, tapi karena mereka masih terdaftar di gereja lain maka gereja itu yang langsung mengambil alih acara, dan itulah yang terbaik. Sejak peristiwa itu, keluarga ini pun semakin sering dikunjungi dan mendapatkan pelayanan rohani dari gereja Advent. Ibu Simamora yang berlatar belakang suku asli dari Se kayu, Sumatera Selatan, sering mengajak anak-anaknya yang lain untuk berbakti di gereja Advent. Dan beberapa bulan terakhir ini gembala jemaat sudah mengadakan KPA di rumahnya agar semua anggota keluarga juga dapat dibimbing dan belajar Alkitab dengan baik. Maka sesuai dengan permintaan ibu dan putrinya, mereka berdua siap dan menerima baptisan kudus di Jemaat Ratna. Peristiwa yang mengharukan ini dilayani oleh Pdt. S. Sitorus yang secara khusus diminta untuk membaptiskan mereka berdua, karena Pdt. Sitorus juga turut berperan menuntun keluarga ini untuk mencari kebenaran dan sering melayani mereka di rumah. Kita doakan keluarga ini agar tetap setia mengikut Tuhan, karena masih ada empat orang lagi anak-anak dari ibu ini belum menerima baptisan, dengan harapan di waktu yang akan datang sekeluarga ini bersatu dalam iman menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Demikian sepenggal kisah haru dalam penarikan jiwa di Palembang, agar kita tetap ramah dan tulus memberikan perhatian kepada orang lain, karena itu akan lebih efektif dalam memenangkan jiwa bagi Kristus. n —Dikisahkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS).
07 - 2012 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Sukacita dari BWA Tanjung Sari Pelayanan Bakti Wanita Advent ke Rantau
S
ukacita dari BWA Jemaat Tanjung Sari untuk dapat melayani di Lembaga Pemasyarakatan Rantau sekaligus juga dapat melayani di Jemaat Rantau. Hal yang luar biasa dari pelayanan ini adalah bahwa gereja Rantau adalah gereja yang terletak di bagian wilayah Daerah Sumatera Kawasan Utara (DSKU) sedangkan BWA Jemaat Tanjung Sari terletak di bagian Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT). Pelayanan yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2012. Jarak yang jauh atau pun perbedaan daerah tidak menjadi ha-
langan bagi semangat para ibu Jemaat Tanjung Sari. Setelah melayani di Jemaat Rantau, para ibu langsung berangkat ke Lembaga Pemasyarakatan Rantau untuk melayani dengan menyampaikan lagu-lagu pujian dan Firman Tuhan. Para narapidana juga dengan antusias menyambut rombongan BWA yang dipimpin oleh Ny. R. Naibaho dengan mempersembahkan sebuah lagu melalui paduan suara yang sangat istimewa. Banyak pelajaran dan pengalaman yang diperoleh para ibu-ibu Jemaat Tanjung Sari setelah melayani ke Lembaga Pemasyarakatan Rantau ini. Semoga pelayanan yang diberikan memberikan persatuan lebih erat bagi Jemaat Rantau dan memberikan kekuatan dan semangat hidup bagi para narapidana. n —Dilaporkan oleh Pdtm. P. Barutu, Gembala Jemaat Tanjung Sari.
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses re-
daksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M Â icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imageÂdi dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bereÂsolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 07 -2012
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA GEREJA ADVENT
“Lihatlah, Aku Datang Segera…”
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184
Hari Tanpa Tembakau di Surabaya Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
P
ada hari Minggu, 27 Mei 2012 telah diadakan hari Tanpa Tembakau, Gowes (Go naik sepeda), Gojal (Go jalan kaki), dan pembagian 1000 buku Hope Impact (Satu Hari Pengharapan) yang dilakukan oleh lebih dari 1200 peserta tua muda anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh seSurabaya, start dari depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Pemuda Surabaya. Sungguh luar biasa acara ini, karena selain semangat mempromosikan tanpa tembakau, juga 1000 buku Hope Impact dibagikan kepada masyarakat banyak. Seorang Polisi sangat senang menerima buku Hope Impact karena dia belum pernah menerima dan membaca buku sebaik itu. Kita doakan agar melalui acara tersebut Kota Surabaya sangat diberkati atas kehadiran umat Tuhan khususnya melalui acara tersebut. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Asosiasi Kependetaan dan Departemen Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT).
Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
07 - 2012 | Adventist World
47
*Profesor Ongeri adalah Menteri Pendidikan Republik Kenya. Ia bekerja tanpa lelah untuk memperbaiki kesempatan pendidikan bagi orang muda Kenya.
Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada seorang guru ini
Seorang profesor yang dihormati, seorang duta, Sam K. Ongeri* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.
Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.