AW Indonesian - Mei 2016

Page 1

War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h E D I S I K H U S U S P E R S A H A B ATA N

10 CELEBRATE Keutuhan dan Kesehatan 14 Sebuah Kehidupan yang Mengubah Dunia 24 Terhubung dengan Kristus

Menggapai

Harapan


EDISI

C E R I TA

16

KHUSUS

PERSAHABATAN

S A M P U L

Harapan bagi Sebuah ­Dunia yang Sukar

Oleh Cathy McDonald

12 R E N U N G A N Pahlawan Gandhi

Oleh Chawngdinpuii Chawngthu

14 K E P E R C A Y A A N Yesus

D A S A R

Oleh Oleg Kostyuk

22 O R A N G P E R T A M A Perubahan Hidup D E P A R T E M E N TA L

3

S E L A M A T

D A T A N G

4

L A P O R A N

S E D U N I A

10 K E S E H A T A N S E D U N I A Celebrate Keutuhan dan Kesehatan J A W A B A N 21

P E R T A N Y A A N

­A L K I T A B

Semuanya Dimulai di Sini

24 R O H N U B U A T A N Terhubung dengan Kristus 26 P E L A J A R A N A L K I T A B Ester: Terang yang Bersinar dalam Kegelapan 27

K I S A H

29

P E R T U K A R A N

2

Ketua Sedunia

Oleh Mark A. Finley

8 K E H I D U P A N A D V E N T Kesehatan dan Harapan

Selamat Datang

G L O W

Adventist World

Selamat Datang di edisi khusus Adventist World. Melalui halaman ini kami berusaha untuk berbagi dengan Anda harapan, dorongan, dan kebenaran yang kami temukan dalam Juruselamat kita, Yesus Kristus seraya kita mananti kedatangan-Nya yang segera! Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah gereja yang secara teguh berdasarkan Alkitab, penuh kasih, gerakan menyeluruh dengan lebih dari 19 juta anggota di seluruh dunia. Mungkin Anda telah bertemu kami di banyak rumah sakit atau klinik kami, mungkin Anda atau seseorang yang Anda kenal telah mengunjungi sekolah Advent. Mungkin Anda pernah mengunjungi gereja Advent, atau tetangga, teman, ataupun rekan kerja Anda adalah seorang Advent. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, satu dalam keyakinannya yang mendasar kepada Allah dan FirmanNya—Alkitab, terorganisasikan dalam 13 wilayah divisi administratif yang membentuk keluarga besar gereja Advent di seluruh dunia. Kami senang untuk berbagi dengan Anda sedikit tentang siapa kami, dan akan senang sekali bertemu dengan Anda. Dengan adanya orang Advent yang beribadah di lebih dari 200 negara, Anda pasti menemukan seseorang yang akan senang untuk berbicara dengan Anda dan mengundang Anda untuk mengunjungi kami. Diberkatilah engkau!

Ted N. C. Wilson

Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 10 bahasa

I D E

F O T O

S A M P U L :

I S T O C K

/

T H I N K S T O C K


S E L A M A T

D A T A N G

Kepada Sahabat,

Kami di sini ­adalah sebagai Sesama Anda untuk Memperluas ­Jangkauan.

Kami menyapa Anda dengan berkat yang luar biasa dari wilayah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Asia Pasifik Selatan. Kehadiran kami di 14 negara di kawasan ini membuat kami mendapat hak istimewa dan kehormatan untuk bertemu dengan orang yang berbeda dan mendengar cerita mereka. Mereka kami sebut saudara, saudari, dan teman-teman kami, dan itu termasuk Anda. Anda mungkin telah mendengar tentang kami, atau telah bertemu kami di beberapa tempat yang paling tidak biasa. Banyak bagian di wilayah kami memiliki area di mana hujan deras menyebabkan banjir yang merusak mata pencaharian dan memengaruhi kehidupan normal. Kami berada di sana sebagai sesama Anda untuk mengulurkan tangan melalui Adventist Community Services (ACS) dan Adventist Development and Relief Agency (ADRA). Kami tahu kemiskinan memengaruhi kehidupan sehari-hari, dan untuk bertahan hidup, wanita dan anak-anak sering memikul beban pekerjaan yang keras dan memaksa, kadang-kadang dengan mengorbankan perikemanusiaan dan kemurnian mereka. Kami berusaha untuk membawa pesan harapan dan mencari cara untuk meringankan penderitaan mereka. Anda mungkin telah bertemu kami di pintu rumah Anda karena kami menawarkan informasi tentang kesehatan dan cara memperoleh kedamaian gantinya ketidakpastian hidup. Mungkin kami meninggalkan Anda dengan berdoa dan beberapa materi tentang kabar baik keselamatan. Kami tidak melupakan Anda ketika kami pamit; kami terus berdoa untuk Anda. Anda mungkin telah melihat saat relawan Pemuda Advent kami membersihkan jalan, membawa keceriaan pada teman-teman mereka di panti asuhan dan fasilitasfasilitas perawatan lainnya, atau memberikan buah dan sebotol air minum untuk pejalan kaki di panas terik siang hari. Anda mungkin telah datang ke rumah sakit kami untuk pengobatan karena kami berusaha untuk menawarkan layanan kesehatan yang berkualitas. Para pekerja medis kami adalah orang yang sama yang Anda temukan berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat di kota-kota kecil maupun kotakota besar. Anda mungkin telah mengirim anak Anda ke sekolah-sekolah kami tatkala Anda mengizinkan kami untuk mengajar mereka tentang karakter, memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap orang lain, merawat lingkungan, dan menghargai waktu, tenaga, dan pelayanan. Kami berusaha untuk membantu mereka mengembangkan rasa haus pengetahuan akan kebenaran. Anda mungkin telah mendengar lagu-lagu harapan kami tatkala Anda datang ke sebuah program musik, menggenggam tangan kami dalam lingkaran doa, atau menyaksikan seberkas kebahagiaan di mata seseorang ketika kami membantu mereka. Anda mungkin telah membantu kami dalam penjangkauan masyarakat umum dan menyambut panggilan kami untuk menjadi bagian dari berbagai proyek promosi kesehatan. Anda mungkin tidak menyadari, juga, bahwa kami adalah bagian dari keluarga besar gereja Advent sedunia. Dalam majalah khusus ini, Anda dapat membaca lebih lanjut tentang keluarga kami. Anda akan belajar bagaimana cara untuk meningkatkan kesehatan Anda, cara untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan sulit dalam hidup, dan apa yang beberapa orang lakukan untuk membantu orang lain. Anda akan belajar banyak hal dari apa yang Anda baca. Yang paling penting adalah bahwa bersama dengan Anda kami benar-benar bagian dari komunitas yang sama. Kami ingin berkontribusi di dalamnya di mana pun dan kapan pun kita bisa. Damai dan harapan bagi Anda,

Saw Samuel

Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Asia Pasifik Selatan

Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA

4

Adventist World

A D R A

S L O V E N I A

D

ua setengah ton pakaian, makanan, dan bantuan kemanusiaan lainnya yang tiba di pulau Lesbos Yunani, mungkin tampak seperti sebuah keajaiban bagi migran yang sedang putus asa. Relawan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengemas pengiriman dengan mengatur bantuan dengan cepat ke Slovenia namun kilat dan badai mengakibatkan kemacetan lalu lintas sehingga militer dan para relawan harus mengawal muatan melalui jalan-jalan ramai ke bandara. “Orang Slovenia terkenal dengan kemurahan hati mereka. Ketika bantuan diperlukan, mereka menyediakannya,” kata Maja Ahac, Direktur Adventist Development and Relief Agency (ADRA) di Slovenia. “Sebagian besar sumbangan datang dari mereka yang pendapatannya rendah, namun hal ini tidak mengejutkan, karena mereka memahami bagaimana rasanya [kemiskinan].” Lesbos, sebuah pulau di lepas pantai Turki, adalah salah satu titik jalan masuk ke Eropa yang telah menjadi perhatian umum bagi para pendatang yang mengalami krisis. Kisah tentang bantuan Slovenia dimulai pada Senin malam ketika ADRA mendengar melalui organisasi kelompok lokal bukan pemerintah bahwa permintaan mendesak datang dari seorang dokter yaitu dokter hewan yang sedang berlibur di Lesbos. Pasangan tersebut melaporkan bahwa telah melihat banyak migran dalam kesusahan dan tidak ada yang membantu mereka. “Tidak ada banyak waktu untuk perencanaan, karena muatan harus berada di Bandara nasional Slovenia pada pukul 03.00 sore di hari kamis untuk penerbangan sewaan terakhir ke Lesbos keesokan harinya,” demikian yang dikatakan oleh gereja Advent dari Divisi Trans-Eropa dalam sebuah pernyataan. Divisi tersebut meliput Slovenia dan Yunani. Relawan ADRA beralih ke sosial media untuk mempromosikan kampanye tersebut. Sementara mereka mulai mencari sumbangan uang tunai, orang dari negara yang berpenduduk 2 juta di Eropa bagian tenggara turun dengan cepat. Segera 11 tempat pengumpulan resmi bermunculan,

Kiri: keluarga Slovenia meninggalkan sumbangan barang-barang untuk migran Lesbos melalui ADRA di Ljubljana, Slovenia. Kanan: Maja Ahac, Direktur ADRA Slovenia, diwawancarai oleh wartawan.

Oleh Andrew McChesney

Bantuan Migran

Melebihi Harapan

Relawan menyiapkan 12,5 ton

bersama-sama dengan lebih dari belasan pengumpulan yang tidak resmi di ibukota Slovenia, Ljubljana, dan tempat-tempat lainnya. Stasiun televisi nasional dan swasta menyadari bahwa itu adalah suatu berita yang sangat penting sehingga membuat kegiatan tersebut menjadi berita utama pada program berita mereka. Mereka mencatat bahwa ADRA adalah organisasi pertama di Slovenia yang mengumpulkan dan mengirim bantuan kemanusiaan kepada migran dalam krisis. “Pada rabu malam, hari pertama untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan di Ljubljana, semua bentuk sumbangan untuk Lesbos dikemas, ditimbang, didaftarkan, dan disiapkan untuk diangkut,” kata Ahac, menurut pernyataan dari divisi. “Kami harus menyewa gudang lain pada malam hari! Dan itu hanya untuk pengumpulan pada hari pertama di Ljubljana! “ Sumbangan terus mengalir pada hari Kamis, dan hari itu adalah batas waktu untuk membawa muatan ke bandara, menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan

utama Ljubljana. Tentara Slovenia masuk untuk membantu relawan ADRA mengangkut semua kotak ke bandara, dan muatan berhasil tiba dua jam sebelum batas waktu yaitu pukul 3.00. Para relawan berharap untuk mengumpulkan 2,5 ton barang, itu adalah jumlah maksimum sesuai ruangan yang dialokasikan untuk mereka di pesawat. Pada akhirnya semua bantuan yang dapat dikumpulkan adalah 12,5 ton bantuan. Relawan ADRA menghubungi cabang ADRA di Serbia untuk menerima migran lokal yang semakin banyak. Perusahaan Kereta Api Slovenia sepakat untuk menutupi biaya transportasi pengiriman 10 ton ke Ibu Kota Serbia, Belgrade. Sementara itu, maskapai penerbangan nasional Slovenia, Adria Airways, menyumbangkan biaya transportasi 2,5 ton muatan untuk Lesbos. Kedua bandara baik di Ljubljana dan di Lesbos—mengizinkan muatan untuk menyeberangi perbatasan tanpa pajak atau biaya lainnya. Bantuan sebanyak 12,5 ton semuanya langsung diterima oleh para migran yang bersyukur di Belgrade dan Kota Molyvos di Lesbos. n


Anak Jalanan

Oleh Paul Charles

Menjadi Pendeta

“Saya tidak pernah mengulang kelas di sekolah.”

B

FA C E B O O K

eberapa bulan yang lalu, oleh anugerah Tuhan, saya memiliki kesempatan untuk berhasil mene­ gosiasikan sebuah ketentuan khusus kepada otritas pendidikan Afrika Selatan untuk siswa yang tidak bisa mengikuti ujian yang dijadwalkan pada hari Sabtu, karena gereja Advent memelihara Sabat Alkitab. Setelah diskusi dan resolusi, kepala direktur ujian menanyakan kepada saya suatu pertanyaan dengan sopan sambil menjabat tangan: “Anda berasal dari mana?” Pertanyaan “Anda berasal dari mana?” biasanya adalah permintaan untuk

Pendeta Paul Charles

berbagi sedikit tentang diri Anda. Ketika ditanyakan tentang diri saya, saya ingin memulai dengan mengatakan kepada orang bahwa saya memasuki 13 sekolah yang berbeda dalam 12 tahun. Orang sering menebak bahwa orangtua saya pasti duta besar atau memiliki pekerjaan yang berpindah-pindah tempat dengan bayaran yang tinggi. Tetapi kemudian saya memberitahu mereka bahwa orangtua saya adalah pecandu alkohol, dan bahwa saya, saudara saya, dan saudari saya, telah diusir dari rumah kami oleh pekerja sosial karena

suatu kasus dan dalam kurun waktu lima menit, pengadilan memutuskan kami harus dikirim ke tempat yang aman dan penahanan. Rumah baru kami akhirnya menjadi lebih sesuai dengan tempat penahanan daripada untuk tempat yang aman. Terkejut dengan keterusterangan saya, orang menyelidiki lebih jauh dan mendengar bahwa saya mengambil makanan dari tong sampah untuk makan, tidur di tempat penampungan bus, bermain di stasiun kereta api, namun hampir tidak pernah melewatkan hari sekolah kecuali untuk suatu peristiwa yang di luar kendali saya. Saya telah memakan makanan yang dibuang oleh orang lain, memakai pakaian yang tua dan yang usang bagi orang lain, dan tidur di lantai, di ladang tebu, dan di tempat tidur orang lain. Saya telah mendengar ejekan seribu suara karena menjadi beban dan selalu kekurangan. Saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan yang melumpuhkan, dan benar-benar sebuah keajaiban bahwa saya tidak pernah mengulang kelas di sekolah. Pada usia 14 tahun, ketika saya sedang tinggal di sebuah penampungan orang muda dan mencoba untuk bermanuver di antara beberapa orang, di beberapa tempat, dan dalam berbagai hal, seorang wanita saleh berpikir bahwa saya membutuhkan sesuatu yang lebih daripada makanan untuk memuaskan permintaan saya yang tak terucapkan dan pertanyaan yang tak tersebutkan, dengan lembut meletakkan buku Kerinduan Segala Zaman ke tangan saya. Dia memiliki permintaa penuh kasih di matanya yang menatap anak lelaki yang berdiri di depannya. Setelah saya membaca buku kedua, Kebahagiaan Sejati, dan sementara masih di pertengahan buku ketiga, Para Nabi dan Bapa, dia mengundang saya ke gerejanya. Kami datang terlambat, tetapi saat mendengar pendeta berkata, “Pertanyaan yang lebih penting bukanlah siapa Anda, tetapi milik siapa Anda.” Sejak saat itu, gerejanya menjadi gereja saya, dan Tuhannya menjadi Tuhan saya.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA Rookmoney Munisami, wanita yang membawa saya kepada Kristus, menatap mata saya, dan sementara berada dalam rangkulannya, menunjuk jarinya ke arah saya dan berkata: “Allah memanggil kamu untuk menjadi pendeta, dan seorang pendeta. “Rookmoney meninggal dua tahun kemudian, pada saat yang sama saya dibebaskan dari perawatan negara. Saya tinggal di sembilan tempat yang berbeda sampai saya menyelesaikan sekolah menengah atas. Tetapi saya tidak akan pernah melupakan Rookmoney sejak pertemuan pertama saya dengan dia tatkala kami melangkah keluar dari bus yang sama dan mulai berjalan ke arah yang sama menuju tujuan yang sama. Hari pertama di mana dia bekerja di pusat penanganan pemuda. Hari itu adalah hari yang sama dimana saya dirawat di pusat penanganan orang muda. Selama dua tahun berikutnya Allah menggunakan wanita itu untuk mendorong saya belajar Alkitab dan berjalan lebih dekat dengan-Nya. Dia meyakinkan saya bahwa Tuhan memiliki rencana khusus bagi hidup saya. Dia adalah yang pertama menyambut saya setelah saya dibaptis. Dia duduk tepat di barisan depan gereja selama khotbah pertama saya di usia 15 tahun. Saya percaya Tuhan memperpanjang hidupnya selama dua tahun hanya untuk saya. Dan saya percaya bahwa Tuhan memperpanjang hidup saya juga untuk orang lain. Ada banyak hal yang saya rasa tidak pasti, tetapi satu hal yang saya tahu adalah bahwa Allah sedang sibuk di balik layar, menyusun peristiwa demi kebaikan kita. Kalau saja kita percaya dan hidup untuk-Nya. Jika Anda hidup sebagaimana saya juga masih hidup, itu karena Tuhan memiliki rencana untuk menjangkau seseorang melalui Anda dan saya. Paul Charles melayani Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai Direktur Komunikasi di Divisi Samudera AfrikaIndia Selatan. Dia telah menulis sejumlah buku, termasuk Revolutionary Preaching... in a Secular World dan The Wheelbarrow Kid. n

6

Adventist World

Oleh Kent Kingston

Orang Advent Pertama

Menjadi Presiden Fiji Jioji Konousi Konrote Mengatakan Dia Tahu Prioritasnya.

O

rang Advent pertama yang menjadi Presiden Fiji mengatakan ia mencintai negara kepulauan Pasifik Selatan tetapi akan mendahulukan Tuhan dalam segala yang dilakukannya. Presiden Jioji Konousi Konrote, 68 tahun, yang menjabat pada bulan November, adalah seorang prajurit yang kariernya naik melalui jajaran angkatan bersenjata Fiji dan kemudian menjadi diplomat dan politikus. Dia dibaptis menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh empat tahun yang lalu dan memegang peran kembar yaitu sebagai anggota parlemen dan departemen pemerintahan ketika parlemen memilih dia sebagai presiden. Konrote mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa bukanlah sebuah tantangan untuk menyeimbangkan iman Kristennya dengan politik seharihari. “Saya sangat percaya akan hati nurani saya, dan didasarkan pada apa yang benar di hadapan Tuhan,” katanya. “Sebelum saya membuat keputusan, saya bertelut dan berseru kepada Tuhan, ‘Apakah ini benar di hadapanMu ya, Tuhan?’ Dan jika, itu demikian, itulah yang akan dilakukan,” katanya.

“Kedengarannya sangat sederhana, bahwa imannya belum disenangi orang pada waktu itu. “Saya telah menjadi seorang prajurit selama ini,” katanya. “Orang mengatakan: ‘Anda telah masuk kedalam politik. Anda seorang politikus.’” Tetapi Saya berkata: “Tidak, saya mungkin dalam politik sebagai pelayan pemerintah, tetapi saya akan selalu menghidupkan kehidupan saya sebagai seorang tentara. Apa yang benar di hadapan Tuhan akan tetap benar. Tidak ada kompromi ketika tiba pada hal itu.’” Konrote adalah satu-satunya orang Fiji yang telah ditunjuk sebagai Komandan Pasukan PBB. Dia melayani sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Komandan Pasukan PBB, Pasukan Interim di Lebanon, yang memastikan penarikan diri Israel dari Lebanon pada tahun 1978. Peran presiden sebagian besar adalah seremonial, yang berdasarkan undang-undang Fiji tahun 2013 membuat dia menjadi komandan di angkatan bersenjata dan memberinya kuasa tertentu yang dapat dipakai dalam krisis nasional. Konrote berbicara terus terang ten-


Kiri: Prosesi Presiden Konrote oleh pengawal kehormatan. Kanan: Jioji Konousi Konrote diambil sumpah sebagai Presiden Fiji yang baru di Suva 12 November 2015.

F I J I

tang perannya, yang penting bukan hanya karena ia adalah seorang Advent tetapi juga karena ia adalah etnis Rotuman pertama yang menjadi kepala negara dan presiden pertama yang bukan dari keturunan bangsawan. Apakah hasil pemilu merupakan suatu kejutan bagi Anda? Itu pasti mengejutkan. Saya sungguh merendahkan diri dan sangat berterima kasih untuk kenyataan bahwa saya dianggap layak ditunjuk untuk menduduki posisi ini. Anda tidak hanya seorang Advent pertama dan etnis Rotuman pertama yang memegang posisi ini, Anda juga adalah yang pertama dari bukan keturunan bangsawan. Apakah signifikansinya dari hal itu? Sejak kami menjadi republik pada tahun 1987, presiden selalu berasal dari keturunan bangsawan. Tetapi saya tidak berpikir ini sebagai masalah sejauh pemerintah peduli. Undang-undang tahun 2013 adalah tentang kesetaraan warga, dan itu menyatakan bahwa siapa pun yang akan ditunjuk harus memiliki catatan pengabdian kepada negara.

G O V E R N M E N T

Apa visi Anda untuk Fiji? Kami ingin Fiji menjadi satu bangsa, satu masyarakat, yang makmur. Berapa lama Anda menjadi Anggota Gereja Advent? Saya anggota yang masih sangat baru di gereja Advent. Saya lahir sebagai anggota Gereja Metodis dan dibesarkan sebagai seorang Metodis. Tetapi saya meninggalkan Gereja Metodis empat tahun yang lalu, jadi saya adalah anggota baru di gereja Advent. Ceritanya panjang, tetapi banyak hal yang mendorong saya dan seluruh keluarga untuk membuat peralihan, dimulai dengan fakta bahwa saya tinggal di Timur Tengah dan di Israel, tanah di mana Juruselamat pernah berjalan. Membaca Alkitab dan memandang ke belakang dan membandingkannya dengan sejarah sekuler, itulah yang meyakinkan saya. Ini bukan berarti bahwa saya tidak menyukai denominasi lain, tetapi saya pikir, ini hanyalah masalah waktu. Allah memiliki waktu yang tepat dan tempat yang tepat untuk segala sesuatu. Ketika tiba waktunya untuk pergi, saya sangat dituntun oleh Firman Tuhan, Anda tahu, untuk

F I J I

G O V E R N M E N T

“keluar dari padanya, umat-Ku “— keluar dari Babel. Posisi seperti ini dilengkapi dengan tingkat pengawasan yang baru. Orang Advent khususnya akan bertanya, “Apakah pria ini akan mewakili kami dengan baik? “ Bukan saja saya akan mewakili kawanan kecil kami, tetapi saya juga akan mewakili semua orang Fiji, terlepas dari agama, ras, atau latar belakang etnis. Itu panduan saya. Tetapi kenyataannya tetap: Saya seorang Advent. Jadi Orang Advent tidak perlu khawatir? Saya berpikir bahwa mereka tidak perlu khawatir. Orang senang. Saya sudah mendapatkan dukungan dari masyarakat. Yang saya minta adalah bagi semua orang Kristen, termasuk orang Advent, untuk tetap berdoa dan hidup benar di hadapan Tuhan. n

Adventist World

7


K E H I D U P A N

A D V E N T

D

ia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan ia yang memiliki harapan memiliki segala sesuatu.”1 Ini adalah pernyataan yang mendalam, dan ketika saya membacanya beberapa tahun yang lalu, hal itu menarik perhatian saya. Saya tidak pernah berpikir tentang peluang yag signifikan ditinjau dari peribahasa ini dan apakah hadiah untuk kita sebagai sekelompok orang yang ingin berbagi kesehatan dan berharap akan kebaikan untuk masyarakat kita. Hal ini menantang saya dengan pertanyaan. Apakah yang menjadi jantung pekabaran kesehatan Advent? apakah yang menjadi jantung pekabaran harapan kita? Apakah dua pekabaran ini saling berhubungan? Bagaimanakah Yesus menyampaikan tentang kesehatan dan harapan kepada orang yang ada dalam komunitas-Nya? Yesus Teladan Kita

Selama pelayanan-Nya Yesus menyembuhkan orang sakit. Matius 4:23 mengatakan, “Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.” Misi Yesus adalah jelas jauh lebih luas dan lebih dalam dari sekedar menyembuhkan penyakit fisik saja. Tetapi juga penyembuhan secara emosi, mental, dan penyembuhan rohani; pengampunan dosa; dan pengalaman keutuhan di dalam Dia. Lukas 4:19 mengatakan, “dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Dan Markus 6:56 mengatakan, “Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.”2 Sejak membaca peribahasa itu, saya telah menemukan bahwa kata-kata “menyembuhkan” dan “utuh” berasal dari akar kata yang sama dalam bahasa Inggris ejaan lama, hal.3 Penyembuhan adalah proses menjadi utuh. Ada hubungan yang sangat indah antara kesehatan dan harapan. Saya pribadi setelah menemukannya sangat tertarik untuk merefleksikan hubungan antara kesehatan dan harapan itu,

8

Adventist World

Kesehatan danHarapan Oleh Cathy McDonald

Mengubah Paradigma ­tentang Kesehatan sambil memperhatikan untuk mengubah paradigma tentang kesehatan dari waktu ke waktu, sebagaimana masyarakat mengubah paradigma mereka dan berharap untuk tetap sehat. Pergeseran Paradigma

Selama sebagian besar abad keduapuluh, masyarakat mendefinisikan kesehatan sebagai tidak adanya penyakit, hanya berfokus pada fisik, dan terutama berusaha untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit. Sebagaimana penting perawatan kesehatan yang biasanya, cara berpikir tentang kesehatan seperti ini terlalu terbatas. Bukanlah suatu hal yang muda dimengerti bahwa Anda masih dapat menikmati kesejahteraan sementara Anda sendiri dalam keadaan sakit. Sebagai contoh, saya mengenal seorang yang telah berjuang dengan kanker tetapi masih mengalami rasa damai yang mendalam. Ini adalah ilustrasi yang sangat tepat dalam menggambarkan bahwa meskipun secara fisik kita hancur tetapi kita masih menikmati keutuhan dalam Kristus. Di sisi lain, paradigma kesehatan masyarakat pada umumnya tidak selalu mengakui kebenaran bahwa seseorang mungkin tidak di dapati memiliki penyakit tertentu, tetapi mungkin merasa tidak enak badan karena kelelahan, kesepian, hubungan yang tegang,

stres dalam pekerjaan, rasa bersalah, dan rasa tidak berarti. Mereka terkadang mengata­kan, “Saya tidak sakit; saya hanya merasa tidak baik.” Selama beberapa dekade terakhir ini, peneliti perawatan kesehatan profesional telah melakukan percobaan tentang paradigma yang berbeda terhadap kesehatan. Sejak tahun 1980 kita telah diperkenalkan dengan paradigma kesehatan “pencegahan” dan “alternatif,” dengan penekanan pada hubungan antara fisik dan kesehatan mental, sebagian besar didasarkan pada alasan bahwa kita dapat memilih pikiran yang positif dan bahwa hanya dengan cara ini saja dapat membawa kesembuhan dan membantu perkembangan kesehatan dengan baik. Kita juga pernah melihat suatu ungkapan yang mengatakan “mengejar kebahagiaan” dan menginginkan pendekatan kesehatan yang terpadu. Di dalam paradigma ini ada hubungan yang signifikan antara kesehatan fisik dan emosi. Dan ada pengakuan bahwa kesehatan sosial, melalui hubungan saling mendukung, dapat meningkatkan perasaan kita menjadi lebih damai. Kita “mengejar kebahagiaan,” namun, belum membuat kita senang atau sehat. Kita cenderung mencari kebahagiaan dalam prestasi kita, reputasi kita, dan bahkan harta kita, belum dapat merasakan miskin harga diri dan merasa


berguna. Cara berpikir ini tidak mengakui bahwa emosi lainnya, seperti kesedihan dan rasa sakit, adalah normal dan sah sebagai keadaan alamiah manusia. Pendekatan Secara Menyeluruh

Baru-baru ini telah muncul sinyal yang kuat tentang paradigma kesehatan secara menyeluruh, yang menegaskan seluruh bagian dari manusia (tubuh, pikiran, hati, dan roh) yaitu “keutuhan” atau “menjadi utuh” sedang diharapkan. Sisi rohani dari keberadaan kita tidak hanya diakui dalam paradigma ini, tetapi sering ditentukan sebagai sentralitas. Manusia ingin suatu pengalaman merasa berguna dan memiliki tujuan dalam hidup mereka. Menariknya, kata Yunani untuk kebahagiaan, eudaimonia, sebenarnya memiliki arti lebih tepat yaitu sebagai “hidup puas, hidup berbudi luhur, hidup dengan cara memberikan kontribusi untuk lebih baik, memiliki perasaan bahwa ia berguna dan memiliki tujuan dalam hidup. “Ini adalah aspirasi paradigma kesehatan secara menyeluruh yang baru.” Hugh Mackay, komentator sosial, dalam presentasi yang saya ikuti memprediksikan bahwa 2011-2020 akan menjadi dekade spiritualitas. Dia mengatakan orang akan mencari bentuk kerohanian yang sejati untuk memberi makna dan tujuan dalam kehi-

dupan mereka, dan bahwa mereka akan memiliki banyak pilihan di tempat-tempat rohani yang akan mereka pilih. Dalam lima tahun, diperkirakan hal ini akan benar terjadi. Pesan Harapan dan Kesehatan

Hal ini membawa kita kembali ke peluang yang sangat besar sebagai individu dan sebagai sebuah gereja. Kita memiliki pesan harapan yang dapat membawa kesehatan yang benar, keutuhan bahkan dalam kehancuran kita. Pesan kami yaitu harapan hanya berpusat pada Tuhan. Dalam berhubungan dengan-Nya, dimampuhkan oleh Roh dan oleh kasih karunia-Nya, kita bisa menikmati hidup yang bermakna, terlepas dari keadaan sekitar kita. Kita bisa mengalami kuasa-Nya yang tak terbatas itu dan kasih-Nya yang tanpa syarat bagi kita. Kita percaya bahwa Tuhan menempatkan nilai yang tak terbatas atas kita, dan ini meyakinkan kita bahwa diri kita ini sangat berharga bagi Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan telah memberikan kepada masing-masing kita bakat yang khusus dan karunia rohani dengan tujuan untuk melayani lebih baik lagi, dan ini diberikan untuk tujuan yang murni dalam kehidupan kita. Yesus, pada saat kedatangan-Nya kembali, berjanji untuk memberikan kepada kita kasih yang sejati; keindahan; kerukunan;

tubuh yang telah dipulihkan, pikiran, hati, dan jiwa yang baru; bahkan pemulihan kehidupan seperti yang telah direncanakan oleh Tuhan. Kehidupan rohani kita hanya berpusat pada Kristus dan dalam Alkitab Yesus menyampaikan: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Secara pribadi, saya ditantang untuk mengenal, mengalami, dan membagikan Firman-Nya tentang kesehatan dan harapan yang berharga. Ini adalah janji hidup yang penuh dan berkelimpahan, tidak peduli apapun masalahnya. Hal itu adalah segalanya. n 1 Thomas

Carlyle. yang merujuk kepada ASV diambil dari The Holy Bible, yang diedit oleh the American Revision Committee, Standard Edition, Thomas Nelson & Sons, 1901. 3 Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary, edisi kesebelas; www. merriam-webster.com/dictionary. 2 Ayat

Cathy McDonald adalah

executive general manager untuk pelayanan kesehatan dan kesejahteraan di sanatorium perusahaan kesehatan dan kesejahteraan di Berkeley Vale, New South Wales, Australia.

Adventist World

9


C

J

J

O

H N S

O

S E D U N I A

N

K E S E H A T A N

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

CELEBRATE

Keutuhan dan Kesehatan

E

D

G R E G O R Y

Langkah sederhana menuntun pada hasil yang luar biasa!

S

etiap orang memiliki tujuan dan keinginan. Beberapa orang ingin unggul dalam bidang olahraga yang dipilih; yang lain ingin bekerja di luar ruangan di tengah keindahan alam dan binatang liar, mungkin yang lain senang berburu di hutan atau sebagai pemandu safari. Lainnya mungkin ingin bercocok tanam; yang lain melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan mengejar profesi. Tidak peduli berapa usia kita, kita semua mendambahkan kebahagiaan dan menginginkan kekuatan dan vitalitas! Apakah Anda terbangun di pagi hari dengan perasaan seolaholah Anda menikmati istirahat yang berkualitas? Apakah Anda melompat keluar dari tempat tidur dan menyambut hari dengan energi baru yang dihasilkan dari tidur yang menyehatkan? Atau apakah Anda takut mendengar suara ayam jantan berkokok dan nyanyian burung yang menyambut hari baru? Anda dapat membuat perubahan yang dapat merevolusi cara berpikir Anda, serta meningkatkan kualitas kehidupan yang berharga yang telah dipercayakan Pencipta kepada Anda. Bagaimanakah kita dapat memiliki hidup yang berkelimpahan?

Kesehatan bukan hanya sekadar tidak adanya penyakit, tetapi keadaan sejahtera yang lengkap baik secara fisik, mental, spiritual, sosial, dan emosional. Untuk mencapai keadaan ini, kita perlu membuat pilihan. Pilihan memengaruhi umur panjang dan keutuhan. Sementara kita merayakan karunia hidup, di sini ada cara sederhana dan sehat untuk dijalani:

C HOICES atau Pilihan membuat perbedaan—undanglah Roh Allah untuk membimbing Anda. Untuk tingkatan yang lebih luas, bahkan kesehatan kita dapat ditentukan oleh pilihan yang kita buat tentang bagaimana kita hidup, risiko yang kita ambil, dan keseimbangan yang kita cari dalam hidup. Kita masing-ma-

10

Adventist World

sing lahir ke dunia dengan anugerah kesehatan yang mungkin berbeda dari orang lain. Tetapi bagaimana kita merawat karunia kesehatan kita memengaruhi ekspresi kapasitas genetik kita.

E XERCISE atau Olahraga memperkuat—buatlah hal ini sebagai rutinitas sehari-hari. Olahraga teratur bukan hanya dapat menjadi tindakan pencegahan; tetapi juga dapat berguna untuk menjaga kesehatan sampai pada taraf yang terbaik. Beberapa manfaat kesehatan yang dihasilkan yaitu lebih rendah risiko untuk penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kanker usus besar. Olahraga juga membantu untuk mencegah kenaikan berat badan. L IQUIDS atau Cairan—menyegarkan dan melumasi kehidupan kita. Air jernih adalah minuman pilihan. Mulailah minum air di pagi hari, karena tubuh relatif dehidrasi karena kekurangan air secara tidak sadar selama waktu tidur. kemudian lanjutkan minum air secara teratur sepanjang hari. E NVIRONMENT atau Lingkungan—Cegah polusi dan membuang sampah sembarangan, dan nikmati sinar matahari dengan baik. Polusi air dan udara, perusakan habitat alami, dan industrialisasi besar-besaran mengancam kelangsungan hidup seperti yang kita tahu; oleh karena itu, kesadaran lingkungan penting untuk pemeliharaan kesehatan.. B ELIEF and trust in God atau Percaya dan yakinlah pada Tuhan—tinggal di hadapan hadirat-Nya setiap hari. Kepercayaan pada Allah yang penuh kasih menghasilkan kesehatan yang sejati serta pikiran yang kuat. Tidak ada yang lebih meyakinkan daripada kedamaian dan kepuasan yang dialami oleh orang yang menempatkan kehidupan mereka di tangan Allah yang penuh kasih dan yang menyadari kasih-Nya bagi


Hidup sehat tidak dapat dibatasi hanya sekedar apa yang kita makan. mereka. Hal ini membawa kesehatan, kebahagiaan, dan tujuan hidup yang jelas.

R EST atau Istirahat setiap malam dari pekerjaan dan kerja keras Anda—menyegarkan baik tubuh dan pikiran. Tanpa istirahat dan relaksasi, semua manusia menderita gangguan kognitif. Orang lelah menjadi kurang efisien, lambat, kurang aman, dan lebih rentan terhadap kesalahan. Untuk tetap “berada secara optimal dalam pekerjaan kita,” kita perlu tidur yang cukup setiap malam.

A IR atau Udara menopang tubuh dengan oksigen—bernapaslah dalam-dalam pasti akan disegarkan. Ambillah waktu untuk berhenti sebentar selama waktu kerja untuk bernapas dalam-dalam di luar ruangan, jika memungkinkan. Hal ini membantu memperoleh respirasi, ventilasi, dan aliran darah yang optimal melalui paru-paru. T EMPERANCE atau Pertarakan termasuk hidup yang seimbang—menghindari segala yang berbahaya dan menggunakan dengan bijak segala yang menyehatkan. Zat berbahaya termasuk alkohol dan tembakau, pembunuh terkemuka di dunia saat ini. I NTEGRITY atau Integritas—Kunci untuk hati nurani yang bersih, hubungan yang kuat, dan bagai bantal lembut dari “tanpa rasa menyesal.” Ini adalah faktor penting dalam resep untuk perayaan kesehatan yang vital dan gembira.

O PTIMISM atau Optimisme—meningkatkan suasana hati, didasarkan pada harapan, dan secara positif memengaruhi kekebalan tubuh. Orang yang optimis bisa memiliki kedamaian dan bahkan sukacita ketika hal-hal tidak terjadi seperti yang mereka inginkan. Dengan melatih pilihan untuk optimis, kita dapat menikmati keutuhan bahkan dalam kerapuhan kita manusia. N UTRITION atau Nutrisi—yang terbaik disediakan oleh makanan vegetaris yang seimbang. Dalam setiap kali makan, seseorang dapat menikmati berbagai jenis makanan yang padat nutrisi, seperti roti gandum dan biji-bijian, bersama dengan buah-buahan dan sayuran berwarna-warni yang mengandung vitamin, mineral, serat pangan, dan fitokimia dalam jumlah yang melimpah. Makanan berenergi ini, yang merupakan pendiri utama tubuh, ketika dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang tepat dapat mengurangi risiko kanker, penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit usus, obesitas, dan osteoporosis. S OCIAL support and connectedness atau Dukungan Sosial dan Keterhubungan—memastikan ketahanan dan arti dalam pelayanan dan kepedulian. Itu adalah faktor penting bagi kese-

hatan individu dan masyarakat karena itu membantu memperkuat kemampuan kita mengatasi dan mengurangi ketegangan. Hidup sehat kadang-kadang dibatasi menjadi hanya apa yang kita makan. Sangat penting untuk makan makanan yang tepat. Bukti ilmiah kuat dan meyakinkan bahwa pola makan vegetaris yang seimbang (Menggunakan susu rendah lemak sebagai bumbu untuk memberikan vitamin B12) dikaitkan dengan umur panjang dan meningkatkan kualitas hidup. Jika pilihan Anda adalah untuk menikmati diet vegetaris total (Vegan), pastikan untuk melengkapi vitamin B12 dan vitamin D (vitamin B12 hanya ditemukan dalam sumber-sumber hewani atau suplemen farmakologis). Tetapi bahkan masih lebih banyak lagi untuk menjadi sehat! Alkohol adalah racun yang berhubungan dengan kecanduan, kecelakaan, kekerasan, kanker, dan cirrhosis. Keuntungan kesehatan yang disematkan pada alkohol sejak tahun 1970-an (“the French paradox”) telah dibantah. Terutama karena sebab-akibat dikaitkan dengan kanker payudara dan usus besar, dan juga kecenderungan kecanduan, menjadi semakin banyak dipahami bahwa tidak ada tingkat aman dalam asupan alkohol. Merokok mengambil nyawa lebih dari 5 juta orang per tahun dan merupakan racun yang harus benar-benar dihindari. Pilihan kita menginformasikan kesehatan dan kesejahteraan kita! Penting untuk menekankan kembali bahwa olahraga rutin setiap hari meningkatkan energi, membantu mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan suasana hati, dan membantu menangkal depresi. Pastikan untuk minum banyak air jernih setiap hari. Seberapa banyak? Cukup untuk memastikan bahwa air seni cukup jernih dan hampir tidak berwarna. Kita adalah makhluk spiritual, diciptakan oleh Pencipta kita untuk menikmati hubungan yang mendalam dan memuaskan dengan Allah, teman-teman dan keluarga. Kita kemudian bisa menghidupkan doa Yohanes bahwa kita “menikmati kesehatan yang baik. . . seperti jiwamu baik-baik saja” (3 Yohanes 2, BIS). Keutuhan—bahkan dalam kehancuran kita yang tak terelakkan, kemudian, hanya oleh kasih karunia-Nya! n

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, adalah mantan

Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Adventist World

11


R E N U N G A N

I

ndia menjadi negara merdeka pada 15 Agustus, 1947, setelah perjuangan panjang melawan kolonisasi asing. Mahatma Gandhi, yang memelopori gerakan kemerdekaan India, dengan setia menggunakan kebijakan tanpa kekerasan dalam perjuangan kemerdekaan untuk India yang dikasihinya. Teladannya telah menginspirasi banyak orang, termasuk Martin Luther King, Jr., Nelson Mandela, Aung San Suu Kyi, dan Dalai Lama dari Tibet, yaitu prinsip-prinsip antikekerasan mereka telah mengubah dunia. Inspirasi Gandhi

Pahlawan Oleh Chawngdinpuii Chawngthu

Gandhi

Pembawa pesan damai dan antikekerasan

Dikatakan bahwa ada seorang yang mengunjungi ashram Gandhi pada tahun 1942 menemukan potongan sebuah dekorasi dinding, sebuah gambar Yesus Kristus, dengan tulisan “Dia adalah kedamaian kami.”1 Gandhi sendiri mengatakan, “Saya sendiri pernah memikirkan dengan serius untuk memeluk iman Kristen.” “Sosok Kristus yang lembut, begitu sabar, begitu baik, begitu penuh kasih, begitu penuh pengampunan sehingga Dia mengajar pengikut-Nya untuk tidak membalas ketika disiksa atau dipukul, tetapi untuk memberikan pipi yang lain, saya pikir itu adalah contoh yang luar biasa dari seorang manusia sempurna.”2 Gandhi melihat pesan damai antikekerasan dalam khotbah Yesus di atas bukit sebagai “keseluruhan Kekristenan bagi orang yang ingin menghidupkan kehidupan Kristen.”3 Menurut Gandhi, “teladan penderitaan Yesus adalah sebuah unsur dalam susunan iman abadi saya tentang antikekerasan.”4 Para pengagum Gandhi sudah sepantasnya untuk bertanya siapa Yesus, Seorang yang disebut Gandhi sebagai “satu dari Guru terbesar yang pernah dimiliki umat manusia.”5

kan kasih. Bagi Yesus, perintah terbesar adalah untuk “mengasihi. . . Allah” dengan semua yang ada pada Anda, dan “sesamamu seperti dirimu sendiri” (Lukas 10:27). Bagi-Nya, mengasihi musuh kita (Mat. 5:44) adalah ujian sesungguhnya apakah kita adalah anak-anak Allah. Kasih-Nya menginspirasi ajaran-Nya yang radikal tentang tidak membalas dendam: “kamu telah mendengar firman, ‘Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (ayat 38, 39). Yesus mempraktikkan prinsip-prinsip antipembalasan dalam kehidupan-Nya: “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam (1 Petrus 2:23).”

Yesus, Guru Utama

Yesus Seorang Sahabat

Yesus tidak pernah menempuh pendidikan atau pelatihan formal, namun Dia meninggalkan satu pengaruh pada para pendengar, yang tidak mampu dibuat oleh guru lain manapun. Banyak orang kagum akan pengajaran-Nya karena Dia “mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli taurat mereka” (Mat.7:29). Dia mengajar di Bait Allah, di sinagog, di rumah, di puncak gunung, dan di tepi pantai, menggunakan cerita-cerita menarik yang disebut perumpamaan. Apa yang Dia ajarkan? Dia mengajar-

12

Adventist World

Yesus adalah sahabat bagi semua orang. Dia menyambut orang-orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, kelas sosial atau ekonomi, ras, atau agama. Dia mengulurkan tangan kepada mereka yang tertindas dan terbuang dari masyarakat: para wanita, anak-anak, orang Samaria, penderita kusta, pelacur, dan pemungut pajak. Dia menunjukkan rasa hormat yang mendalam, kasih, dan perhatian untuk para wanita dan anak-anak. Tempat pengasingan diri favorit-Nya adalah rumah dua wanita, Maria dan Marta, di Betany. Ketika para

pengikut-Nya menghalangi anak-anak yang dibawa ibu mereka kepada-Nya untuk diberkati, Dia berkata: “Biarkanlah anakanak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orangorang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat.19:14). Orang sebangsa-Nya membenci semua orang Samaria, namun Yesus menjadi sahabat dan memulihkan seorang wanita Samaria yang dijauhi masyarakatnya sendiri. Orang kusta tidak tersentuh, kecuali untuk Yesus, yang menyembuhkan mereka sebagai gantinya (Matius 8:1-3; Lukas 17:12-19). Seorang wanita berdosa mengurapi Dia dengan parfum mahal, dihina orang banyak, tetapi menarik pujian Yesus: “Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku” (Mat. 26:10). Para pemungut pajak seringkali dibenci. Tetapi Yesus membawa diri-Nya sendiri ke rumah salah seorang dari mereka yang bernama Zakheus, dan mengumumkan, “Hari ini telah terjadi keselamatan di rumah ini (Luk. 19:9).” Yesus, Pemimpin yang Melayani

Seperti Gandhi, Yesus adalah seorang pemimpin berhati hamba. Tidak ada pelayanan yang terlalu rendah untuk Dia lakukan demi kebaikan orang lain. Menyentuh dan mencuci kaki tamu yang datang ke rumah dianggap pekerjaan pembantu rendahan. Tapi Yesus tidak mengatur adanya seorang hamba untuk mencuci kaki pada malam ketika Dia bertemu dengan murid-


Kusta tak boleh di sentuh— kecuali bagi Yesus, yang menyembuhkan Mereka sebagai gantinya.

Nya untuk merayakan acara Paskah. Sebaliknya, Dia menuangkan air ke dalam baskom dan membungkuk serta mencuci kaki masing-masing muridNya. Gambaran yang luarbiasa: Guru membasuh kaki murid-Nya! Melalui tindakan ini Yesus memberikan teladan kepemimpinan yang melayani: Seorang pemimpin berhati hamba yang sejati membungkukkan diri bahkan sampai yang terendah untuk melayani orang lain. Dia mengatakan: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20:26-28). Yesus Pembuat Mukjizat

Yesus melakukan banyak mukjizat yang berbeda dalam berbagai keadaan dan bervariasi. Dia memulihkan indera dan kemampuan alami orang yang buta, bisu, tuli, dan lumpuh. Ia berkuasa atas penyakit. Ia menyembuhkan orang sakit: orang kusta, seorang wanita yang mengalami pendarahan, seorang pria dengan tangan lumpuh, seorang pria yang telinganya telah dipotong, seorang wanita yang demam. Yesus juga memiliki kuasa atas pasukan Setan dan kematian. Dia mengusir roh jahat dari orang yang dirasuki oleh kekuatan Setan. Dia menghidupkan kembali seorang gadis kecil, serta laki-laki dewasa. Yesus berkuasa atas alam: Dia mengubah air menjadi anggur di pesta pernikahan; menggandakan lima roti untuk memberi makan ribuan orang lapar; menenangkan angin dan gelombang pada malam badai; berjalan di atas air; dan memberi inspirasi dengan penangkapan ikan yang ajaib. Mukjizat-Nya tidak ditunjukkan dalam kemegahan; Dia menggunakan beberapa kata atau gerakan sederhana; dan mukjizat-Nya dilakukan karena belas kasihan kepada manusia. Mereka membuktikan bahwa Yesus itu bukan manusia biasa, tapi Seorang yang diutus Allah.

Yesus Juruselamat

Yesus bukan hanya guru, teman sejati, pemimpin yang melayani, dan pembuat mukjizat. Di atas segalanya Dia adalah Juruselamat. Nama “Yesus” sendiri berarti Juruselamat. Sebelum kelahiran-Nya, malaikat diperintahkan untuk menemui ayah duniawi-Nya untuk memberi Dia nama Yesus, karena “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka” (Mat.1:21). Tetapi mengapa kita membutuhkan Juruselamat? Kita, manusia memerlukan Juruselamat untuk menyelamatkan kita dari dosa. Semua dilahirkan dalam dosa; semua mewarisi kecenderungan berdosa dari orangtua kita yang pertama, Adam dan Hawa. Dosa mengatur kita; dengan kekuatan kita sendiri kita tidak berdaya untuk melepaskan diri dari dosa. Kita membutuhkan Juruselamat untuk membebaskan kita dari kekejamannya dan menyelamatkan kita dari hukuman dosa, yang adalah kematian. Solusi Allah untuk masalah dosa manusia adalah dengan mengutus AnakNya, Yesus Kristus, ke bumi ini. Yesus menghidupkan kehidupan yang sempurna dan tanpa dosa; Dia menyerahkan hidupNya di kayu salib sebagai korban untuk menyelamatkan kita dari dosa “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Ini hadiah gratis untuk semua orang. Dan itu tersedia sekarang untuk siapa saja yang memilih untuk percaya. n Dear, Gandhi’s Daily Scripture Readings for Peace, http://ncronline.org/blogs/road-peace/gandhis-daily-scripturereadings-peace. 2 Benny Aguiar, Gandhi vs. Christ, www.geocities.us/ prakashjm45/gandhi.html. 3 Mahatma Gandhi, The Jesus I Love, www.mkgandhi.org/ whatjesusmeanstome/07jesusilove.htm. 4 Craig Lock, Gandhi and Christ: What Did Jesus Mean to Gandhi? www.selfgrowth.com/articles/gandhi-and-christwhat-did-jesus-mean-to-gandhi/. 5 M. K. Gandhi, What Jesus Means to Me, http:// practicalspirituallife.com/jesus-means-mahatma-gandhi/. 1 John

Chawngdinpuii Chawngthu adalah do-

sen di Spicer Adventist University di Pune, India, serta direktur Ellen G. White Research Center...

Adventist World

13


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

Y

esus adalah salah seorang yang paling disalah mengerti dalam sejarah. Ateis melihat Yesus sebagai seorang yang bijak atau pakar etika, tetapi tidak lebih. Yahudi setuju bahwa Dia mungkin rabi, tetapi tentu saja bukan “Anak Allah,” atau Mesias. Bagi umat Islam Yesus adalah seorang nabi yang mungkin menyampaikan beberapa pesan Allah. Hindu menganggap Yesus sebagai sadhu, orang suci. Bagi mereka yang menyebut diri mereka Kristen, Yesus juga bisa menjadi banyak hal yang berbeda. Beberapa melihatNya sebagai manusia, orang lain melihat-Nya sebagai pembuat mukjizat, namun yang lainnya melihat sebagai “Anak Allah.” Pandangan yang berbeda-beda tentang Yesus ini seringkali didasarkan pada praduga dan tradisi. Pandangan tentang Yesus yang berbeda-beda ini sering membawa disonansi dan menimbulkan konflik dalam agama yang membawa nama-Nya. Akibatnya, saat ini semakin banyak orang Kristen mencari kerohanian yang sejati, agama yang otentik, dan Yesus yang “nyata.” Bukan maksudnya bahwa Yesus dari Kekristenan sekarang ini tidak nyata, tetapi gambar-Nya pasti terasa sedikit buram. Itulah sebabnya dua pertanyaan secara alami muncul dalam hubungannya terhadap Yesus. Pertama, di manakah kita dapat menemukan penjelasan mengenai Yesus yang murni ini? Kedua, siapakah Yesus, dan mengapa Dia penting bagi orang yang hidup di abad kedua puluh satu? Catatan Tentang Yesus

Sebuah pencarian Google cepat akan menghasilkan ribuan buku mengenai Yesus dan kehidupan-Nya. Semua itu, bagaimanapun, didasarkan hanya pada beberapa dokumen kuno. Dokumen-dokumen paling penting tentang kehidupan Yesus adalah empat Injil kanonik: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Sisa dari Perjanjian Baru merupakan interpretasi hidup dan ajaran-Nya. Hal ini juga membuktikan dedikasi orang Kristen kepada Yesus dan lebih menekankan pentingnya misi-Nya. Catatan tentang Yesus di luar Injil sangat langka. Penulis Romawi Tacitus dan Pliny dalam bukunya The Younger menulis beberapa baris tentang Yesus dari Nazaret dan pengikut-Nya. sejarawan Yahudi Josephus menyebutkan Yesus di masa lalu. Selain mereka, kita dapat menambahkan dua halaman lagi dari Talmud Yahudi Babilonia. Dan itu cukup banyak. Jadi jika kita ingin memahami siapa Yesus yang sesungguhnya, kita perlu untuk melihat dengan hati-hati ke dalam empat Injil. Mereka mengungkapkan berbagai gambaran dari Seorang yang digambarkan sebagai manusia dan Anak Allah.

14

Adventist World

PASAL 4

e us Y Oleh Oleg Kostyuk

Sebuah Kehidupan yang Mengubah Dunia


Kemanusiaan Yesus

Injil tidak menghalangi Yesus dari kemanusiaan-Nya. Sebaliknya, itu menjelaskan Dia sebagai, seorang manusia yang pertama dan yang terutama. Dia pernah menjadi bayi sama seperti kita semua dulu (Lukas 2:16); Ia tumbuh besar selayaknya kita (ayat 51, 52); dia memiliki pekerjaan biasa sebagai tukang kayu (Markus 6:3); Dia menghadapi kesulitan dalam hidup, seperti kita (Lukas 4:1-13). Yesus menangis (Yohanes 11:35); Dia tersenyum; Dia menikmati makanan dengan teman-teman-Nya (Mat. 9:10); dan mereka yang tidak suka dengan Dia (Lukas 7:36). Dia menghidupkan kehidupan seorang manusia biasa, tetapi dia tidak puas dengan hidup yang biasa. Itulah sebabnya Ia mengasihi semua orang sampai di titik kematian (Yohanes 13:1), berdiri bagi mereka yang membutuhkan perlindungan (Lukas 13:10, 12), membenci kesalehan agama palsu yang menilai rendah orang lain (ayat 15), dan mengkhotbahkan perlawanan tanpa kekerasan (Matius 5:39). Dia benar-benar mengubah dunia di sekitarNya. Hari ini budaya kita memuji orang yang mempromosikan pelayanan tanpa syarat untuk kemanusiaan dan melawan intoleransi dan ketidaksetaraan. Tetapi kita tampaknya lupa bahwa ini sesungguhnya adalah nilai-nilai yang diajarkan dan dihidupkan Yesus. Untuk alasan itu, pengikut Yesus yang sejati—orang yang menyebut diri mereka Kristen—harus meniru kehidupan dan misi manusia Yesus dan mencapai cita-cita-Nya.

Yesus dan Abad Kedua Puluh Satu

Kehidupan Yesus dan kepribadian-Nya terus memengaruhi dan mengubah dunia. Hari ini para pengikut-Nya mencoba mengupas lapisan tradisi dalam upaya mereka untuk memahami Yesus yang sebenarnya. Saya percaya itu dapat dilakukan dalam tiga langkah sederhana. Pertama, kembali ke sumber utama tentang Yesus: Injil, terdapat dalam Perjanjian Baru. Kedua, ketika membaca Injil, pelajari secara benar, potret murni Yesus. Anda pasti akan terpesona oleh kepribadian-Nya sebagai manusia dan Anak Allah. Ketiga, bertemu secara pribadi dengan-Nya sebagai manusia yang hidup di dunia seperti yang Anda dan saya alami dan sebagai Anak Allah, yang dengan kekuasaan dan otoritas yang akan mengembalikan dan menyembuhkan kemanusiaan kita yang rusak. n Annals 15.44. Letters 10.96, 97. Antiquities 18.63. 4 Babylonian Talmud, Sanhedrin 43a; 107b. 1 Tacitus 2 Pliny

Yesus, Anak Allah

3 Josephus

Yesus bukan hanya contoh sempurna untuk bagaimana menjalani kehidupan penuh kasih dan penerimaan yang radikal. Injil juga menggambarkan Dia sebagai yang diurapi Allah, dikirim untuk menebus dan menyelamatkan dunia dengan mendirikan kerajaan kekal-Nya. Mukjizat Yesus adalah tanda kerajaan surga yang tak tergoyahkan di bumi (Yohanes 20:31). Seseorang yang selalu siap, Yesus menyembuhkan orang sakit (Yohanes 5:8, 9), membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43, 44), dan mengubah hidup. Yesus Anak Allah, menjalankan misi mengembalikan manusia kembali kepada keadaan asli yang harmonis dan hidup yang menyenang-

Sang

kan yang direncanakan Tuhan untuk taman Eden. Kita menyebut misi ini pemulihan bumi. Injil Yohanes memberitahu kita bahwa Yesus, Anak Allah, dibangkitkan di taman (Yohanes 20:15), menggemakan Taman Eden dan menyajikan jaminan bahwa misi pemulihan Allah telah benar-benar berjalan. Bumi masih perlu penyembuhan, tetapi penebusan yang lengkap sedang berlangsung. Yesus, Anak Allah, berjanji bahwa Dia akan kembali lagi untuk pembebasan akhir dan memulihkan segala sesuatu.

Oleg Kostyuk, berasal dari Ukraina, adalah penulis dan tuan rumah Cross Connection, program acara mingguan yang berfokus pada Injil Perjanjian Baru yang mengudara di siaran Hope Channel. Dia tinggal bersama istrinya, Julia, di Berrien Springs, Michigan, Amerika Serikat, di mana ia sedang mengambil gelar Ph.D. dalam studi Alkitab. Anda dapat menontonnya di hopetv. org / crossconnection.

Anak

Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, tabiat Allah terungkap, keselamatan umat manusia dicapai, dan dunia dihakimi. Selamanya benar-benar Allah, Ia juga menjadi benar-benar manusia, Yesus Kristus. Dia dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. Dia tinggal dan mengalami pencobaan sebagai manusia, tetapi secara sempurna mencontohkan kebenaran dan kasih Allah. Dengan mukjizat-Nya Dia menyatakan kuasa Tuhan dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati secara sukarela di salib untuk dosa-dosa kita dan menggantikan tempat kita, dibangkitkan dari antara orang mati, dan naik ke surga untuk melayani di tempat kudus surgawi bagi kita. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk pembebasan akhir umat-Nya dan memulihkan segala sesuatu. (Yesaya 53:4-6; Daniel 9:25-27; Lukas 1:35; Yohanes 1:1-3, 14; 5:22; 10:30; 14:1-3, 9, 13; Roma 6:23; 1 Kor.15:3, 4; 2 Korintus 3:18; 5:17-19; Filipi 2:5-11; Kolose 1:15-19; Ibrani 2:9-18; 8:1, 2.)

P H O T O :

I N T E L L E C T UA L

R E S E R V E S

L D S

M E D I A

Adventist World

15


Harapan Oleh Mark A. Finley

bagi Sebuah Dunia yang Bermasalah


C E R I TA S A M P U L

T

idak pernah ada sebuah tantangan yang kita temui di dunia ini di mana tidak terdapat harapan di dalam Kristus. Kematian bukanlah kata terakhir; Yesuslah pengharapan! Satu hal yang mengangkat semangat manusia dan yang membuat kita tetap hidup, walaupun di tengah-tengah tantangan yang kita hadapi: Itulah harapan. Harapan merupakan sebuah kualitas yang melihat jauh melampaui tantangan hidup manusia kepada hari esok yang lebih baik. Itu menuntun kita untuk hidup dengan penuh arti karena kita tahu hari esok yang baru akan datang. Harapan menantikan hal yang terbaik dalam hidup ini walaupun kita sedang menghadapi keadaan yang paling buruk sekalipun. Itu melihat jauh ke depan kepada apa yang akan terjadi nanti. Harapan membuat kita tetap percaya, menantikan, dan mengharapkan sesuatu yang lebih baik diluar kesuraman hari ini, bahwa terang hari esok akan bersinar lebih cemerlang. Samuel Smiles menulisnya seperti ini: “Harapan itu bagaikan matahari, yaitu, sementara kita melakukan perjalanan meraihnya, bayang-bayang beban terbuang di belakang kita.� Seorang negarawan bangsa Roma bernama Pliny pernah berkata, “harapan adalah pilar yang menahan dunia.� Ia benar. Tanpa harapan, dunia ini berada dalam kekacauan yang menuntun pada kehancuran. Tanpa harapan, dasar dari masyarakat pun runtuh. Tanpa harapan kita hidup dalam keputusasaan yang bisu. Kelihatannya hanya tersisa sedikit harapan saat ini. Dunia sedang menghadapi bala kelaparan akan harapan, dan itu bertambah buruk setiap tahunnya. Berdasarkan data penelitian nasional di Amerika Serikat pada tahun 1995, terdapat 85 persen orang Amerika yang memiliki harapan akan masa depan. Sepuluh tahun kemudian, pada bulan Desember 2009, jumlah orang yang memiliki harapan akan masa depan hidup mereka sendiri turun menjadi 69 persen, dan hanya 51persen memiliki harapan akan masa depan dunia. Tahun 2013, terdapat hanya 40 persen dari peserta tersebut yang masih optimis akan masa depan planet kita. Walaupun survei ini dilakukan di Amerika Serikat, hasil-hasil yang mirip dapat ditemukan pada kebanyakan tempat di dunia kita.

F O T O :

K E L I

B L A C K

Adventist World

17


Tidak pernah ada sebuah tantangan yang kita temui di dunia ini di mana tidak terdapat Ketika Harapan Lenyap

Menemukan Kembali Harapan

Tidaklah sulit untuk memahami mengapa terjadi kehilangan harapan di tengah-tengah masyarakat kita. Di antara tahun 2003 dan 2012, terjadi rata-rata 338 bencana alam setiap tahunnya. Itu menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal mereka, dan puluhan ribu orang meninggal dunia. Tornado, angin topan, gempa bumi, badai, dan tsunami telah memengaruhi ekonomi dunia secara dramatis dan menyebabkan kerugian besar hingga 156,7 milyar dolar AS. Perang bergerilya di Irak, Afganistan, dan Siria, menyebabkan banyaknya nyawa melayang yang tak terhidung jumlahnya dan membuat jutaan pengungsi meninggalkan wilayah peperangan. Para pengungsi yang putus asa ini mencoba untuk mencapai daratan Eropa. Tragisnya, ada banyak pria, wanita, dan anak-anak yang meninggal sebelum berhasil mencapai tujuan yang mereka idam-idamkan. Para teroris yang tidak berprikemanusiaan menghujani ketakutan di dalam hati setiap orang di seluruh dunia. Serangan di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Serikat telah menciptakan perasaan gelisah dan tidak aman oleh karena menghadapi kebrutalan yang tidak pernah dibayangkan. Dan untuk membuat keadaan makin tidak pasti, keadaan ekonomi dunia sepertinya tergantung pada seutas benang tipis. Banyak pakar ekonomi memprediksikan kejatuhan ekonomi. Adalah benar perkataan seorang filsuf dan novelis Rusia, Fyodor Dostoyevsky, “hidup tanpa harapan adalah berhenti untuk hidup.” Apa yang dimaksudkan oleh Dostoyevsky sederhananya berarti demikian: Ketika seseorang kehilangan harapan, sukacita hidup hilang seperti terbenamnya matahari.

Dalam dunia yang kelihatannya diluar kendali, bagaimanakah kita dapat menemukan kembali harapan itu? Dalam dunia yang kelihatannya penuh ketidakpastian, bagaimana kita dapat menemukan kembali harapan itu? Adakah sesuatu yang penuh kepastian yaitu kita dapat mendasari harapan kita? Jutaan orang telah menemukan harapan, jaminan, dan damai oleh pengenalan dan hubungan secara pribadi dengan Allah melalui mempelajari firman-Nya. Mereka telah menemukan Allah yang mengasihi mereka lebih daripada yang mereka bayangkan, Allah yang memberi mereka kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup saat ini dan ujian hidup masa depan dengan keberanian yang luar biasa. Dialah Allah sumber pengharapan. Dalam masa keputusasaan, Daud berseru, “Sebab Engkaulah harapanku, Ya Tuhan” (Mazmur 71:5). Harapan diberikan bagi Daud sebagaimana diberikan juga kepada kita semua. Itu dimulai dengan kepercayaan bahwa ada Allah di Surga yang lebih besar dari semua masalah-masalah kita, lebih hebat dari semua kesulitan-kesulitan kita, dan lebih kuat dari setiap tantangan hidup yang mungkin kita sedang hadapi. Tanpa pengetahuan akan Allah yang memedulikan kita, yang memahami kepedihan dan menyembuhkan rasa sakit kita, dan yang suatu saat akan mengalahkan segala kekuatan jahat dan menyediakan sebuah dunia yang baru, maka kita akan menghadapi tantangan-tantangan hidup sendirian dan tanpa pengharapan. George Bernard Shaw adalah seorang yang skeptis terhadap seluruh jenis kepercayaan agama. Hampir seluruh hidupnya, ia berpikir bahwa Kekristenan hanyalah

18

Adventist World

sebuah penopang yang tidak berguna. Ia mungkin merupakan seorang pemikir dan filsuf liberal yang paling diingat. Pada salah satu pernyataannya yang terakhir, ia menulis, “Ilmu pengetahuan di mana saya letakkan keyakinan saya adalah bangkrut. Nasihat-nasihatnya, yang seharusnya mengukuhkan milenium, justru menuntun langsung pada kehancuran Eropa. Saya pernah memercayainya. Dalam nama sains yang menghancurkan iman dari jutaan penyembah Tuhan dari ribuan aliran agama. Dan sekarang mereka melihat kepada saya dan menyaksikan kejadian tragis oleh karena seorang ateis yang telah kehilangan imannya kepada sains. Tragisnya, George Bernard Shaw tidak hanya kehilangan imannya tetapi juga pengharapannya. Ia kehilangan kemampuan untuk merasakan bahwa Allah ada di sana, merasakan bahwa ia bukanlah sekadar butiran debu kosmis dari alam semesta, melainkan seorang manusia yang dicip­ takan dalam gambar Allah, dikasihi oleh Allah, dan dipelihara setiap waktu oleh Allah sendiri. Adalah oleh karena merasakan kehadiran Allah, kasih-Nya yang tidak bersyarat, dan pemeliharaan-Nya yang terus-menerus, mengisi hati kita dengan harapan. Alkitab: Buku Pengharapan

Alkitab merupakan sebuah buku yang berisikan harapan. Kisah-kisah yang tertulis di dalamnya menceritakan orang yang sama dengan Anda dan saya. Kadangkala mereka kuat dan mampu menjadi pemenang bagi Allah. Pada beberapa waktu yang lain mereka lemah dan gagal. Namun, dalam berbagai keadaan ini, Allah ada di sana untuk memberikan mereka harapan menghadapi hari esok.


Pengharapan di dalam Kristus. Kata “harapan” muncul 125 kali di dalam Alkitab. Rasul Paulus, yang menghadapi banyak situasi penuh tantangan, menggunakan kata itu lebih dari 40 kali. Ia dipukuli, dirajam, mengalami kapal yang karam, dan dipenjara, namun hidupnya dipenuhi dengan harapan. Ketika menulis surat kepada sahabatnya yang tinggal di Roma, ia berkata, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Roma 15:13). Ketika kita meletakkan pengharapan kita kepada Allah yang lebih besar dari masalah apapun yang pernah kita hadapi, hati kita akan terisi dengan “sukacita dan damai sejahtera dalam iman.” Kepercayaan bahwa ada Allah yang mengasihi kita lebih daripada apa yang dapat kita pahami akan mengisi hidup kita dengan pengharapan. Tidak pernah ada situasi apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini ketika Allah tidak bersedia untuk campur tangan. Eksperimen Menarik

Beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan mengadakan sebuah eksperimen yang menarik untuk melihat dampak dari harapan di tengah-tengah kesulitan. Dua set tikus laboratorium diletakkan pada bak air yang berbeda. Para ilmuwan itu meninggalkan bak air pertama kemudian kembali setelah 1 jam dan menemukan bahwa tikus-tikus di bak air tersebut tenggelam. Tikus-tikus yang lain ditempatkan juga di dalam bak air, tetapi dengan perlakukan yang berbeda. Tikus-tikus tersebut

sesekali diangkat keluar dari bak air dan diletakkan kembali. Mereka kemudian berenang terus menerus selama lebih dari 24 jam. Mengapa? Bukan karena mereka diberikan waktu istirahat pada saat mereka diangkat dan dimasukkan kembali, tetapi karena mereka memiliki harapan! Tikustikus itu berharap bahwa jika mereka dapat bertahan tetap berenang dan terapung sedikit lagi, maka seseorang akan datang mengangkat mereka dan menye­ lamatkan mereka lagi. Jika harapan memiliki kuasa yang sedemikian besarnya pada hewan-hewan yang tidak berlogika, bagaimanakah besar seharusnya efek positifnya bagi hidup kita? Kita tidak harus dengan penuh ketakutan mencoba tetap terapung di tengah-tengah samudera keputusasaan. Ketika kita akan tenggelam, Yesus ada di sana. Rasul Petrus sendiri merasakan pengalamannya ketika Yesus benar-benar menyelamatkannya ketika ia hampir tenggelam. Ketika para murid tengah mengemudikan perahu kecil mereka melintasi Laut Galilea pada malam badai itu, mereka terkejut melihat Yesus berjalan di atas air. Rasul Petrus bahkan lebih terkejut lagi ketika Yesus memintanya untuk keluar dari perahu itu dan berjalan ke arah-Nya. Untuk beberapa waktu yang singkat, segalanya berjalan dengan baik. Kemudian sebuah badai yang besar mengalihkan pandangan Petrus dari Yesus. Ia segera tenggelam di bawah amukan badai itu dan dengan ketakutan ia berseru, “Tuhan, tolonglah aku” (Matius 14:30). Tanpa menunda, Yesus mengulurkan tangan-Nya yang kuat dan mengangkat murid-Nya itu

keluar dari situasi yang nyaris tanpa harapan itu. Di dalam Kristus, selalu ada harapan. Tidak pernah ada satu pun tantangan hidup yang kita hadapi tanpa harapan di dalam Kristus. Lirik dari sebuah lagu lama berkata, “Bila ku perlu, Yesus dekat... Bila ku perlu Dia.” Milik-Nya untuk Kedua Kalinya

Kristus yang telah menciptakan kita dan memedulikan kita, adalah Kristus yang menebus kita. Untuk kedua kalinya, kita menjadi milik-Nya. Ketika manusia yang Ia ciptakan dengan sempurna memberontak melawan kehendak-Nya di taman Eden, kasih menyediakan jalan. Ada harapan bagi semua keturunan Adam. Yesus adalah “Anak Domba, yang telah disembelih dari awal dunia dijadikan” (Wahyu 13:8). Rencana keselamatan Ilahi berkumandang di seluruh alam semesta. Anak Allah sendiri, Yesus Kristus, meninggalkan surga dan datang ke dalam planet yang memberontak ini untuk menyatakan kasih Allah kepada seluruh jagad raya dan memenuhi tuntutan keadilan atas hukuman pelanggaran hukum Allah. Ketika Adam kalah, Yesus menang. Melalui kehidupan dan kematian-Nya, Ia menyatakan kasih Bapa. Ia memenuhi tuntutan hukum dan mengalahkan kejamnya pencobaan-pencobaan Setan. Ia menghidupkan kehidupan sempurna yang seharusnya kita hidupkan dan mati dengan cara yang seharusnya kita rasakan. Walaupun “upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma

Adventist World

19


M A R T I N J UA N F O T O :

Kematian bukanlah kata terakhir; Yesuslah pengharapan! 6:23). Kasih karunia-Nya, pengampunan, dan rahmat mengalir dari hati-Nya dengan kasih yang tak berkesudahan. Billy Graham mengungkapkan dengan tepat sebagai berikut, “Rahmat dan kasih Allah memberi saya harapan—bagi diri saya sendiri, dan bagi dunia kita ini.” Seperti sebuah lagu yang berkata: “Harapanku dibangun di atas dasar darah dan kebenaran Yesus.” Ada harapan di dalam Kristus: harapan bahwa dosa-dosa kita tidaklah sangat besar sehingga tidak dapat diampuni; harapan bahwa pencobaan-pencobaan hidup tidaklah terlalu besar untuk dikalahkan; harapan bahwa tantangan hidup kita tidaklah terlalu hebat untuk ditaklukkan; dan harapan bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini. Franklin D. Roosevelt, salah satu presiden terkenal di Amerika Serikat, merangkumkan filosofi hidupnya dalam kata-kata berikut ini: “Kita selalu berpegang pada pengharapan, kepercayaan, dan keyakinan, bahwa akan ada kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih baik, melampaui langit dan bumi ini.” Harapan Melebihi Hari Esok

Alkitab terus-menerus menunjukkan kepada kita hari esok yang lebih baik. Itu menyatakan sebuah janji bahwa suatu hari nanti Yesus Kristus akan datang. Kejahatan akan dibinasakan. Kebenaran akan bertakhta selama-lamanya. Dosa, sakit, dan penderitaan tidak akan ada lagi. Penyakit, bencana, dan kematian akan dilenyapkan. Kejahatan, perang, dan kekhawatiran akan berhenti lenyap. Rasul Paulus menyebut

20

Adventist World

peristiwa agung ini sebagai “penggenapan pengharapan” (Titus 2:13). Ia menggambarkannya demikian: “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selamalamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika 4:16-17). Betapa suatu pengharapan! Yesus Kristus akan datang kembali. Suatu hari kelak, orang yang kita kasihi yang telah mati dalam kepercayaan akan Kristus dan yang hidup akan dibangkitkan dari kubur mereka untuk bertemu dengan-Nya muka dengan muka. Suatu hari kelak, segera, harapan dari zaman ke zaman akan digenapi. Yesus Kristus akan datang kembali, dan kita semua yang masih hidup akan mengalami peristiwa agung yang spektakuler ini diangkat dan bertemu denganNya di awan-awan. Kita akan mengadakan perjalanan bersama-Nya ke tempattempat yang paling mengagumkan di ruang angkasa bahkan seluruh jagad raya dan hidup bersama Tuhan sepanjang kekekalan. Pengharapan ini bukanlah dongeng semata. Ini bukanlah sekadar mimpi belaka. Ini didasarkan pada Firman Allah yang tidak pernah akan berubah dan janji Kristus yang kekal. Yesus membagikan kebenaran kekal ini kepada murid-murid Nya yang gelisah. “Janganlah gelisah

hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal, jika tidak demikan, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat dimana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:1-3). Kita tidak perlu khawatir tentang masa depan kita. Kita tidak perlu membiarkan rasa takut merongrong hati kita dan melenyapkan sukacita kita. Kristus telah menciptakan kita. Kristus telah menebus kita. Kristus peduli kepada kita. Kristus yang memelihara kita, dan Kristus yang sama akan datang kembali untuk membawa kita pulang ke rumah. Ini benar-benar harapan yang patut dinantinantikan. n * Diambil dari Today in the Word, Mei 1990, hlm. 34.

Mark A. Finley pensiun

pada tahun 2010 sebagai Wakil Ketua General Conference Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, hampir 40 tahun pelayanan sebagai seorang pendeta, evangelis, dan pemimpin pelayanan media. Saat ini beliau melayani sebagai editor-at-large majalah Adventist Review dan Adventist World, dan sebagai asisten Ketua General Conference.


J A W A B A N

P E R T A N Y A A N

A L K I T A B

Semuanya

Apakah Alkitab itu?

Dimulai di Sini

Alkitab/Kitab suci adalah naskah suci umat Kristen yang mana di dalamnya mereka memperoleh pemahaman mereka tentang Tuhan, keyakinan mereka, dan cara mereka hidup. Mereka menganggap itu karunia Ilahi untuk umat manusia dan memandu semua perjalanan hidup mereka di bumi ini dan dalam persiapan mereka untuk kehidupan di masa depan bersama Tuhan. Saya akan meringkas beberapa alasan orang Kristen menganggap Alkitab sebagai naskah suci mereka.

tidak melalui nabi, tetapi dengan menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Ini terjadi melalui Yesus Kristus, yang adalah Allah sendiri di dalam sifat manusia. Rasul Yohanes menulis, “Firman menjadi manusia, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14). Dalam diri-Nya sendiri, tindakan, dan ajaran Allah dinyatakan melalui diri-Nya kepada kita yang tidak dapat dibayangkan oleh pikiran manusia yaitu Allah dalam kasih-Nya bersedia untuk memulihkan kita supaya bersekutu selamanya dengan Dia. Wahyu Allah melalui Yesus Kristus adalah tertinggi dan termulia; itu adalah segalanya karena di dalamnya Allah sendiri berbicara langsung kepada kita.

1. Asal Mula Alkitab: Asal mula Alkitab dan tujuan utamanya saling berhubungan. Alkitab berasal dari Tuhan, dalam berbicara kepada manusia, menyatakan diri-Nya kepada kita sebagai Allah yang peduli dan mengasihi kita meskipun kita tidak memperhatikan Dia sehingga kita mengalami kesusahan dan penderitaan. Justru karena kondisi kita yang menyedihkan itulah Dia memilih untuk berbicara kepada kita, untuk memberikan harapan dalam hidup kita di tengah-tengah keputusasaan kita. “Semua yang ada dalam Alkitab adalah Firman Allah [Berasal dari Allah],” Rasul Paulus menulis dalam (2 Tim. 3:16). Bagi orang Kristen, Alkitab berasal dari Ilahi yang diberikan dengan otoritas yang khusus.

4. Pesan dari Alkitab: Karakter utama dari Alkitab adalah Tuhan yang berbicara kepada kita sebagai Pencipta dan Penebus melalui Yesus Kristus. Sebagai Pencipta, Dia dibawa ke dalam keberadaan ciptaan yang sangat baik yang kemudian rusak oleh pemberontakan di surga melawan karakter Allah yang mulia itu. Manusia bergabung dengan pemberontakan, dan akibatnya kita semua terlibat dalam konflik alam semesta. Dalam Alkitab, Allah telah memelihara wahyu-Nya sendiri untuk memanggil kita bergabung dengan Dia melawan kekuatan Setan. Kekuatan Setan telah menyebabkan penderitaan dan kematian di planet ini karena mereka berusaha untuk menempati tempat Allah di bumi. Sebagai Penebus, Allah menjadi manusia, mengalami penderitaan kita dan mati bagi kita. Dia sekarang menawarkan untuk semua yang berpihak pada-Nya sementara pertentangan alam semesta ini berlansung, apa yang Ia telah sediakan sejak semula yaitu, sukacita dan hidup yang kekal. Di kayu salib Kristus mengalahkan kekuatan setan dan mengungkapkan kasih Allah yang tak terbatas itu melalui pengorbanan-Nya bagi umat manusia. Dia menunjukkan kepada alam semesta akan kehendak Allah bahwa selalu untuk kebaikan bagi semua ciptaan. Kemenangannya akan disempurnakan pada saat Kedatangan-Nya yang kedua kali ketika kekuatan Setan akan dihapus dari alam semesta dan akan ada langit yang baru dan bumi yang baru. Alkitab adalah buku harapan yang diberikan kepada kita dari Allah melalui Yesus Kristus. n

2. Nabi dan Alkitab: Allah mengambil inisiatif untuk berbicara kepada kita, tetapi Ia melakukannya melalui manusia yang dipilih-Nya sebagai perantara-Nya sendiri untuk umat manusia. Dia berbicara langsung kepada mereka dalam mimpi dan penglihatan dan melalui kata-kata yang diucapkan-Nya, dan mereka membagikan pesan yang diterima kepada orang lain secara lisan dan tulisan. Namun, apa yang mereka sampaikan adalah apa yang mereka terima dari Tuhan: “Firman Tuhan datang kepada saya,” kata Nabi Yeremia (Yer. 1:11). Manusia bisa belajar tentang Tuhan dan karak­ter-Nya hanya melalui Allah sendiri yang dapat mengungkapkannya, dan Dia telah melakukannya selama ribuan tahun yang lalu melalui para nabi-Nya. Para Nabi menyampaikan kepada kita perintah Ilahi melalui tulisan-tulisan yang ada di dalam Kitab Suci. 3. Kristus dan Alkitab: Alasan utama Allah memilih untuk menyampaikan kepada umat manusia melalui para nabi-Nya yaitu mengungkapkan sifat kasih dari tabiat-Nya, namun wahyu-Nya melalui para nabi itu tidak cukup. Hanya Tuhan yang dapat mengungkapkan kepada umat manusia mengenai karakter-Nya secara sempurna. Ia melakukannya,

Angel Manuel Rodríguez sudah pensiun setelah melayani gereja sebagai seorang pendeta, profesor, dan ahli teologi.

Adventist World

21


P E R T A M A L E W A L D

O R A N G

S

aya mempunyai banyak teman dari berbagai denominasi dan latar belakang agama yang berbeda. Kami terus menjaga hubungan persahabatan dan membagikan iman kami melalui surat elektronik. Saya menceritakan kepada mereka mengenai harapan dan kehidupan bahagia yang saya miliki yang datang dari pengenalan saya akan Allah dan keyakinan saya akan gereja Advent. Suatu kali pada tahun 2007 saya mengetahui bahwa salah satu dari teman-teman melayani para tahanan penjara. Didorong oleh rasa penasaran, saya meminta agar dapat bergabung. Yang kami lakukan merupakan hal sederhana: Kami memberi semangat kepada para tahanan, membagikan janji-janji Alkitab, dan memperlakukan mereka dengan hormat. Saya melihat kebutuhan yang besar akan bentuk pelayanan seperti ini, sehingga saya ingin untuk kembali melayani mereka. Selama beberapa waktu, saya melakukan pelayanan tersebut bersama teman saya. Namun, suatu kali ia berhenti, sehingga kunjungan itu pun terhenti. Saya mendekati koordinator Pelayanan Persekutuan Tahanan dan mendapatkan izin untuk melanjutkan program tersebut. Hidup sangatlah sibuk dengan hiruk pikuk kehidupan sehingga hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi tahanan. Beberapa orang yang lain mungkin merasa tidak nyaman untuk pergi mengunjungi narapidana. Namun, saya mendapati mereka sebagai orang yang baik. Benar, mereka telah memilih pilihan-pilihan yang menyakiti diri mereka sendiri atau menuntun mereka mengembangkan kebiasaan yang buruk pada masa lalu mereka. Namun banyak dari mereka yang menginginkan suatu kehidupan yang penuh perubahan. Setelah mereka belajar tentang Yesus dan menemukan kebahagiaan yang berasal dari hubungan mereka dengan Yesus, mereka ingin mengetahui lebih banyak lagi. Puji Tuhan, sebuah departemen di gereja Advent tempat saya tinggal, menyetujui untuk menyediakan kelas belajar Alkitab bagi para tahanan. Oleh karena kelas itu, mereka dapat bela-

22

Adventist World

P H O T O

C O U R T E SY

O F

LY D D I A

Keterlibatan jangka panjang Lyddia Lewald (di tengah) dalam pelayanan di penjara telah membuat banyak tahanan menganggap dia sebagai ibu rohani mereka.

Malaysia:

Bukan lagi

Tahanan jar tentang sebuah hidup yang lebih baik bagi kesehatan mereka, hubungan mereka, dan pilih­an-pilihan yang akan mereka buat. Ber­ sama-sama kami belajar berbagai topik yang penuh tantangan, seperti nubuatan Alkitab. Para tahanan berkata kepada saya bahwa belum pernah ada seorang pun yang membagikan kebenaran seperti itu kepada mereka. Saya memikirkan mereka seperti memikirkan anak-anak laki-laki saya, dan itu membuat saya sangat senang melihat kebahagiaan mereka. Apa yang telah mereka pelajari dapat menolong mereka menghidupkan sebuah kehidupan yang berbeda baik di dalam maupun di luar penjara. Mereka menghadapi banyak tantangan. Salah satu dari tantangan terbesar mereka datang ketika mereka akan dibebaskan. Mereka tidak mudah untuk mendapatkan kesempatan kembali kepada komunitas mereka, karena mereka adalah mantan tahanan. Ini adalah situasi yang dihadapi oleh Manson ketika ia dibebaskan pada bulan Juli 2015. Segera setelah pembebasannya, ia menelepon saya untuk menyampaikan bahwa saudara perempuan dan teman-temannya di desanya tidak lagi menerima dia. Masyarakat menggosipkan dirinya. Situasi ini membuatnya lemah, dan ia berkata kepada saya bahwa ia tidak akan lagi pergi ke gereja. Saya berdoa baginya dan meyakinkannya bahwa Allah sungguh mengasihinya. Saya mengundangnya untuk menghadiri gereja

Advent terdekat, dan ia berjanji kepada saya akan datang. Saya menceritakan kepada ketua jemaat tentang Manson, dan Manson pun menemukan sebuah rumah rohani baginya. Saat ini, Manson terus melanjutkan pelajaran Alkitabnya dan ia sedang mempersiapkan dirinya untuk sebuah perayaan akan hidup barunya melalui baptisan. Saya turut senang oleh karena ia telah mendapatkan hidup baru, namun saya tahu banyak kisah-kisah yang lain seperti Manson ini. Siapakah yang mau menolong mereka menemukan sebuah hidup baru ketika mereka akan kembali ke komunitas mereka? Bukankah kita semua adalah orang tahanan, tahanan kepada sebuah kebiasaan buruk, pikiran negatif, atau situasi negatif dalam hidup kita? Kita dapat mengingat bagaimana perasaan kita kala itu. Kita menemukan harapan akan kehidupan yang lebih baik di dalam Yesus. Saat kita menemukannya, kita dapat menolong orang lain menemukan harapan ini. Kita dapat menolong bukan hanya mengubah kehidupan orang lain, tetapi juga memperbaiki komunitas kita. Dengan membagikan pengharapan sukacita yang saya dapatkan di dalam Tuhan dan keyakinan Advent yang saya pegang, saya dapat menolong orang dalam komunitas saya. Bersamasama kita dapat berguna bagi orang lain. n Oleh Lyddia Lewald seperti yang diceritakan oleh Gay Deles


Bangladesh:

Menemukan Kedamaian K ehidupan tidak pernah mudah, khususnya jika Anda adalah seorang wanita yang hidup dalam kemiskinan di daerah bagian utara Bangladesh. Pada saat Premika berusia 12 tahun, ia belajar tentang Allah dan bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Tahun yang sama, ia harus berangkat menuju Ibu Kota Dhaka untuk mencari pekerjaan. Ia mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik pakaian. Sayangnya, ia harus menjalani empat tahun pekerjaannya dengan eksploitasi, dibayar dengan tidak semestinya, dan berbagai pekerjaan tambahan. Oleh karena tak mampu lagi menghadapi kondisi seperti itu, Premika kembali pulang ke

rumah. Ia merasa lebih damai daripada seluruh waktu hidupnya bertahun-tahun belakangan. Namun, hanya selang waktu setahun atau lebih, ia pun harus kembali meninggalkan rumahnya. Kali ini, ia pergi ke India dan bekerja di bagian arsip. Hidup sepertinya membaik, tetapi seorang pria tertarik kepadanya dan ingin menikahinya. Meskipun ia tidak mau menikahi pria yang bukan Kristen, ia dipaksa melakukan pernikahan tersebut. Segera ia melahirkan dua anak yang sangat dikasihinya. Tetapi, ia dan suaminya justru lebih banyak bertengkar. Keadaan menjadi lebih buruk sehingga Premika mengambil anak-anaknya yang masih kecil

Seperti yang ada pada gambar ini, seorang pegawai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sementara memberikan kata-kata yang menguatkan dan tulisan-tulisan suci untuk menolong Premika menemukan kedamaian. F O T O : B E N J A M I N

R A K S H A M

dan kembali ke kampung halamannya. Lagi dan lagi, ia merasakan sedikit kedamaian, namun perasaan gelisah masih mengganggunya. Kedamaian itu lenyap ketika, beberapa bulan kemudian, suaminya muncul di depan rumahnya. Ia tinggal di sana selama tiga bulan untuk meyakinkan Premika untuk kembali ke tempat kerjanya. Tetapi ia tidak dapat membujuknya, jadi ia meninggalkan Premika dan menikah dengan orang lain. Premika merasa lega dan putus asa pada saat yang sama. Bagaimanakah ia dan anakanaknya dapat bertahan hidup? Siapakah yang akan menolong mereka? Dan apakah ia benar-benar akan merasakan kedamaian yang sejati? Suatu kali, seorang pria Advent datang mengunjunginya. Melihatnya dalam keputusasaan, ia mengundang Premika untuk mengunjungi gerejanya demi mencari kekuatan. Ia bersikukuh untuk tidak pergi. Ia merasa bahwa Tuhan tidak ingin melihatnya di gereja karena semua hal-hal buruk yang telah terjadi di dalam hidupnya. Sang pegawai Advent itu kembali berulang-ulang untuk memberinya kekuatan. Setiap kali ia mengatakan kepada Premika bahwa Allah akan menerimanya kembali. Ia menunjukkan kepada Premika ayat-ayat Alkitab tentang bagaimana Yesus dapat menyembuhkan luka yang membebankan hidupnya. Ia mengingatkan Premika bahwa Allah mengasihinya dan menginginkannya untuk memiliki kedamaian yang kekal. Perlahan-perlahan Premika mulai percaya. Enam bulan kemudian ia siap untuk kembali ke gereja, dan memutuskan untuk dibaptiskan untuk kedua kalinya untuk menunjukkan komitmennya kepada Tuhan. Kehidupan masih saja sulit. Premika harus meninggalkan desanya untuk kembali mencari pekerjaan. Ia harus menemukan tempat tinggal bagi anak-anaknya ketika ia pergi. Ia harus menemukan sesama orang percaya di tempat yang baru. Di tengah-tengah pergumulan ini, ia perlu menemukan satu hal: Itulah damai yang ia idam-idamkan sejak lama dan telah ia temukan kembali di dalam Tuhan. Walaupun segala keadaan yang harus ia alami, ia dapat membawa damai itu ke mana pun ia pergi. n Oleh Teresa

Costello dan Benjamin Raksham Adventist World

23


R O H

N U B U A T

TERHUBUNG Oleh Ellen G. White

Buku Steps to Christ oleh Ellen G. White telah mengubah hidup jutaan orang. Diterjemahkan ke dalam lebih dari 160 bahasa, inspirasi klasik ini menawarkan penuntun langkah demi langkah kepada mengenal, mengasihi, dan mengikuti Yesus Kristus. Berikut merupakan kutipan dari tiap-tiap pasal pekerjaan yang mengubah hidup ini.

Kristus

Langkah 1: Kasih Allah kepada Manusia “Allah adalah kasih adanya” demikianlah yang tertulis di dalam tiap-tiap kuntum yang mekar, pada setiap pucuk rerumputan yang bertumbuh. Burung-burung yang cantik memenuhi udara dengan kicauannya yang penuh bahagia, serta kembang yang menebarkan bau harum semerbak di udara, pohon-pohon yang menjulang tinggi di hutan dengan daun-daunnya yang rimbun menghijau—semuanya menyaksikan akan kelemah-lembutan pemeliharaan Allah Bapa kita serta kerinduan-Nya membuat anak-anak-Nya berbahagia. “Allah telah mempertautkan hati kita pada-Nya dengan tanda-tanda yang tak terhitung jumlahnya di langit maupun di bumi....Namun semuanya ini belum mampu menunjukkan kasih-Nya. Meski semua bukti ini telah diberikan, Setan masih saja membutakan pikiran-pikiran manusia.... Adalah untuk menghapuskan bayang-bayang gelap ini, dengan menyatakan kepada dunia kasih Allah yang tak terbatas, Yesus datang dan hidup di antara manusia.”1

Langkah 2: Kebutuhan Manusia Berdosa

akan Kristus

“Tidak cukup hanya sekadar mengerti kelembutan kasih Allah, melihat sifat kemurahan-Nya dan kelembutan seorang bapa. Tidak cukup hanya dengan mengenal hikmat dan keadilan hukum-Nya, melihat bahwa hukum itu didasarkan atas prinsip kasih yang abadi. Rasul Paulus melihat semuanya ini ketika dia berseru: “Aku menyetujui bahwa hukuman itu baik.” “Jadi, hukum Taurat adalah kudus dan perintah itu juga kudus benar dan baik.” ...lalu berseru: ‘Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma 7:24). Jeritan demikianlah yang keluar dari bibir orang yang dibebani dosa di segenap penjuru dunia, pada sepanjan zaman. Untuk semua ini hanya ada satu jawaban yakni: ‘Lihtlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia’ Yohanes 1:29).”2

langkah 3: Pertobatan “Bagaimanakah agar seorang manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan? Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dengan kesucian. Tetapi bagaimanakah kita bisa datang kepada Kristus? Banyak orang yang menanyakan pertanyaan serupa itu, sebagaiamana juga ditanyakan oleh orang banyak pada Hari Pentakosta, ketika dosanya ditunjukkan dan mereka berseru: ‘Apakah yang harus kami perbuat?’ Jawab Petrus yang pertama ialah: ‘Hendaklah kamu bertobat’ (Kisah 2:37, 38).... “Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan

24

Adventist World

Sebuah pedoman langkah-langkah untuk mengenal, mengasihi, dan ­menjadi seorang pengikut Yesus. berpaling dari padanya. Kita tidak akan meninggalkan dosa kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubah­an yang sesungguhnya di dalam kehidupan.”3

Langkah 4: Pengakuan “Pengakuan dosa, apakah di hadapan orang banyak atau sendirian, haruslah dengan sepenuh hati dan dinyatakan dengan tulus. Bukan karena rasa terpaksa dari orang yang berdosa itu. Bukan pula dengan cara sembrono dan remeh, atau dipaksa oleh orang-orang yang tidak menyadari rasa jijiknya sifat dosa itu. Pengakuan yang mengalir dari segenap jiwa berjalan menuju Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya.”4

Langkah 5: Penyerahan Diri “Apakah Anda merasa penyerahan yang sepenuhnya kepada Kristus terlalu berat? Tanyalah kepada dirimu sendiri pertanyaan seperti berikut: ‘Apakah yang telah diberikan Kristus kepadaku?’ Anak Allah itu telah memasrahkan semuanya— kasih, hidup, serta penderitaan—untuk menebus kita....setiap saat dalam kehidupan kita, kita turut ambil bagian dalam karuF O T O :

I N T E L L E C T UA L

R E S E R V E S

L D S

M E D I A


Dengan nia berkat-berkat-Nya, dan karena itulah kita masih betul-betul menyadari dalamnya kebodohan dan kesengsaraan dari tempat mana kita telah diselamatkan. Dapatkah kita memandang Dia yang telah ditikam karena dosa-dosa kita, tapi menghinakan kasih dan pengorbanan-Nya yang begitu besar?”5

Langkah 6: Iman dan Penerimaan “Anda sudah mengakui dosa-dosa Anda dan membuangnya jauh-jauh dari dalam hati.... Sekarang datanglah pada-Nya dan mintalah Dia membasuh dosa-dosamu serta memberi hati yang baru bagimu. Yakinlah bahwa Dia melakukan ini karena Dia telah menjanjikannya. Inilah pelajaran yang telah diajarkan Yesus ketika masih berada di atas dunia ini, bahwa pemberian yang dijanjikan Allah kepada kita haruslah kita percayai dan kita terima, maka itu akan menjadi milik kita.”6

Langkah 7: Ujian Pemuridan “Apa yang disebut iman dalam Kristus dengan pengakuan yang membebaskan manusia dari tanggungjawab penurutan kepada Allah, bukanlah iman melainkan keangkuhan belaka. ‘Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah’ (Efesus 2:8). Tetapi ‘jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati’ (Yakobus 2:17).”7

Langkah 8: Bertumbuh dalam Kristus “Di dalam anugerah Anak-Nya yang tiada taranya itu, Allah telah membungkus seluruh dunia ini dengan satu suasana anugerah sama seperti udara yang berputar sekeliling dunia ini. Semua orang yang memilih menghirup udara yang memberikan kehidupan ini akan hidup bertumbuh menuju standar dalam Yesus Kristus, baik pria maupun wanita.”8

Langkah 9: Pekerjaan dan Kehidupan “Rasul Paulus berkata: ‘Saudara-saudara, hendaklah tiaptiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil’ (1 Korintus 7:24). Pedagang dapat melakukan pekerjaan dalam satu cara yang akan memuliakan Tuhannya oleh kejujurannya. Jika dia pengikut Kristus yang sejati dia akan melibatkan agamanya dalam segala sesuatu yang dibuatnya, serta menunjukkan roh Kristus kepada setiap orang....” “Anda tidak perlu menantikan peristiwa-peristiwa besar atau mengharapkan kemampuan yang luar biasa sebelum Anda bekerja untuk Tuhan.”9

Langkah 10:

Pengenalan akan Allah

“Tidak ada yang lebih menguatkan pikiran melebihi belajar Kitab Suci. Tiada buku lain melebihinya, yang begitu kuat meninggikan pikiran, memberikan kekuatan kepada kemampuan, meluaskan kebenaran-kebenaran yang meninggikan dalam Kitab Suci. Jika Firman Allah dipelajari dengan semestinya maka manusia yang mempelajarinya akan mem-

punyai pikiran yang luas, sebuah tabiat mulia, dan tekad teguh yang jarang kelihatan pada zaman ini.”10

Langkah 11:

Doa

Melalui alam dan wahyu, melalui pimpinan-Nya, dan dengan pengaruh Roh Kudus, Allah berbicara kepada kita. Tetapi tidak cukup hanya dengan ini saja, kita juga perlu membuka hati kita kepada-Nya. Untuk memperoleh kekuatan kehidupan rohani, kita harus mempunyai hubungan yang benar dengan Bapa kita di surga.... “Doa adalah membuka hati kepada Allah seperti kepada seorang sahabat. Doa itu perlu bukan supaya Allah mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, melainkan untuk menyanggupkan kita menerima Dia.”11

Langkah 12:

Apa yang Dilakukan dengan Keraguan

“Banyak orang, terutama yang masih muda dalam kehidupan Kristen, sering gelisah karena hasutan keragu-raguan.... “Allah tidak pernah meminta kita mempercayai tanpa memberikan bukti yang cukup atas mana iman kita didasarkan. Adanya Allah, tabiat-Nya, kebenaran firman-Nya, semuanya telah diteguhkan melalui kesaksian yang menarik pikiran kita, dan kesaksian semacam ini sangat banyak. Namun demikian Tuhan tidak pernah menjauhkan kemungkinan adanya rasa bimbang. Iman kita harus dialaskan atas bukti, bukan atas pertunjukkan.”12

Langkah 13:

Bersukacita dalam Tuhan

“Setan bergembira apabila dia dapat memimpin anak-anak Allah ke dalam sikap ingkar dan murung Dia gembira melihat kita tidak percaya kepada Tuhan, meragukan kesediaan kuasaNya menyelamatkan kita.... “Terima kasih kepada Tuhan karena telah diberikan-Nya kepada kita banyak kegembiraan. Marilah kita kumpulkan bersama berkat-berkat janji kasih-Nya, supaya kita dapat memandangnya terus-menerus.”13 n 1 Kebahagiaan

Sejati (Indonesia Publishing House, Bandung, 1956), hlm. 10, 11.

2 Ibid., hlm. 19. 3 Ibid., hlm. 25. 4 Ibid., hlm. 42. 5 Ibid., hlm. 50. 6 Ibid., hlm. 57. 7 Ibid., hlm. 70. 8 Ibid., hlm. 77. 9 Ibid., hlm. 91.

10 Ibid., hlm. 101. 11 Ibid., hlm. 104. 12 Ibid., hlm. 118. 13 Ibid., hlm. 131.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Percaya Ellen G. White (1827-1915) memiliki karunia nubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanannya sebagai penulis dan pengkhotbah. Buku Kebahagiaan Sejati telah dialih-bahasakan ke dalam lebih dari 160 bahasa.

Adventist World

25


Ester

Terang yang Bersinar dalam Oleh Mark A. Finley Kegelapan

D

i dalam Alkitab, Allah telah menggunakan wanitawanita yang setia untuk membuat pengaruh yang kuat akan kerajaan-Nya. Yokebed, Ibu Musa, memengaruhi seluruh kerajaan Mesir. Miriam, saudara perempuan Musa, memainkan peran yang penting dalam sejarah bangsa Israel. Deborah adalah hakim yang setia pada saat kepemimpinan pria mengalami kegagalan. Dalam kitab perjanjian baru, adakah seorang wanita yang lebih berpengaruh dalam sejarah umat manusia daripada Maria, Ibu Yesus? Kemudian, seorang wanita bernama Lydia, pengusaha wanita yang sukses, yang mendirikan gereja Kristen pertama di Eropa di dalam rumahnya sendiri setelah pertobatannya di Filipi. Saat ini kita akan berfokus pada satu dari pahlawan iman yang kuat di Alkitab. Ester dibawa ke dalam rangkaian sejarah dunia ini selama penawanan Israel di Persia dan Media. Ketika Raja Ahasyweros mencari ratu yang baru untuk menggantikan Ratu Wasti, komitmen setia Ester kepada Tuhan dan kerinduannya untuk menghormati Allah, mengubah masa depan bangsa Yahudi.

1

Siapakah Mordekhai, dan bagaimanakah hubungan Ester dengannya? Temukan jawabannya di dalam Ester 2:6-7

2 Ketika Raja Ahasyweros sedang mempersiapkan pemilihan ratu yang baru, bagaimanakah Alkitab menggambarkan tanggapannya kepada Ester? Bacalah Ester 2:16-18.

Alkitab menyatakan bahwa Ester beroleh “kasih sayang� dalam pemandangan raja. Komitmennya kepada Tuhan mengalir di sepanjang hidupnya. Kualitas kerendahan hati, tidak mementingkan diri, kebaikan, dan kemurahan, tercermin dalam setiap kehadirannya. Sang raja melihat iman wanita ini dengan perbedaan yang membuatnya tertarik. Seperti Musa, Yusuf, dan Daniel, Ester menyatakan kekuatan dalam dirinya yang datang dari hati yang didedikasikan untuk menyenangkan Tuhan.

3

Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai karakter Ester? Bacalah Ester 2:15, 20-22.

4 Haman, pangeran kepala kerajaan Media dan Persia, memulai sebuah konspirasi melawan 26

Adventist World

bangsa Yahudi. Apakah tujuan utamanya? Bacalah Ester 3:5, 6, 8-11, 13. Didorong oleh ketamakan dan keinginan untuk mendominasi para penduduk kerajaan, Haman memengaruhi raja untuk mengeluarkan sebuah dekret “supaya dipunahkan, dibunuh, dan dibinasakan semua orang Yahudi� (Ester 3:13). Haman melupakan suatu kebenaran penting yang kekal: Allah itu Mahakuasa. Beberapa kali Ia mengizinkan umat-Nya untuk melalui keadaan-keadaan sulit bahkan ujian yang ekstrem sekalipun, namun semuanya itu hanya untuk mempercepat kehendak dan tujuan-Nya dalam hidup kita.

5 Ketika Mordekhai mengetahui konspirasi Haman terhadap orang Yahudi, bagaimanakah ia menantang Ester dan menyatakan bagian istimewa dari menjadi seorang bangsawan? Temukan jawabannya dalam Ester 4:13, 14. 6 Apakah yang menjadi respons Ester kepada panggilan Mordekhai yang bersungguh-sungguh itu? Bacalah Ester 4:15, 16.

Ester merasa bahwa ia adalah wanita yang ditentukan. Saat itu ia menyadari bahwa Allah telah menempatkannya di dalam istana raja untuk suatu tujuan. Adalah hal yang luar biasa ketika seseorang dapat menyadari tujuan hidupnya, menyadari bahwa Allah telah menempatkan masing-masing kita di atas dunia ini pada saat-saat tertentu, pada tempat tertentu, untuk menggenapi kehendak-Nya dan menjadi bagian dalam sebuah rencana yang lebih besar daripada diri kita sendiri untuk mencapai tujuantujuan-Nya yang terbaik.

7

Bagaimanakah kesetiaan Ester kepada Allah memengaruhi rangkaian sejarah dan masa depan bangsa Israel? Bacalah Ester 8:8-11; Ester 10. Sebagai hasil dari kesetiaan seorang wanita yang setia, masa depan bangsa itu berubah. Kita juga telah dilahirkan untuk mengerjakan kehendak Allah di mana pun kita tinggal dan berada. Kehidupan kita bukanlah suatu kebetulan kosmik, atau produk dari berbagai peluang yang tidak diharapkan. Sukacita terbesar dalam hidup ini ialah mengenal Allah dan menemukan tujuan-Nya dalam hidup kita. Kehendak Allah selalu jauh lebih luar biasa daripada apapun yang dapat kita bayangkan. Mengapa tidak menyerahkan hidupmu kepada-Nya dan memohon Allah menunjukkan kehendak-Nya bagi hidupmu? n

S E M P L E R

A L K I T A B

O T T O

P E L A J A R A N


Melalui

Buku

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengoperasikan sebuah sistem pendidikan protestan terbesar di dunia. Berbagai institusinya menjangkau tingkat sekolah dasar hingga universitas. Banyak dari sekolah dan universitasnya diakui sebagai sekolah terbaik di negara masing-masing. Beberapa statistik (31 Desember 2014):

Sekolah

Guru

Pelajar

Sekolah Dasar

5.332

50.330

1.145.006

Sekolah Menengah

2.296

32.070

566.301

Pelatihan Pegawai

49

500

5.922

Sekolah Tinggi dan Universitas

115

12.839

147.123

7.792

95.739

1.864.352

TOTAL

Untuk informasi tentang pendidikan Advent di mana Anda tinggal, kunjungilah Education.GC.Adventist.org.

DoaW

PUJIAN

Sejak permulaan, majalah Adventist World muncul untuk

menghubungkan orang Advent di seluruh dunia dalam iman dan persekutuan. Cara yang paling ampuh untuk mencapai maksud ini ialah dengan doa. Setiap pekan, para staf editorial akan berkumpul dan berdoa bagi orang yang mengirimkan usulan doa mereka kepada kami. Kami juga mempublikasikan contoh usulan-usulan doa tersebut. Kirimkan usulan doa Anda ke prayers@adventistworld.org, dan telusurilah kolom ini mungkin Anda dapat berpartisipasi dalam memberi kekuatan kepada sesama umat percaya dengan doa-doa Anda.

Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Sejarah Singkat

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

1517 1822

Matius 28:19, 20: Perintah Yesus kepada para pengikut-Nya untuk mengabarkan injil “kepada seluruh bangsa.�

Martin Luther memasang 95 tesis, pertanyaan, dan dalil mengenai Injil dalam iman dan perbuatan.

William Miller

John Nevins Andrews

William Miller, seorang pengkhotbah awam Gereja Baptis, mengumumkan bahwa berdasarkan penyelidikan akan Alkitab, Yesus akan datang kembali dalam kurun waktu 21 tahun lagi.

1844 1845

Para pengikut Advent Miller mengalami kekecewaan besar, ketika Yesus tidak datang kembali pada tanggal 22 Oktober 1844 seperti yang mereka harapkan.

Penyelidikan Alkitab lanjutan menyatakan suatu pemahaman bahwa tanggal 22 Oktober 1844 sebenarnya merupakan awal dari pelayanan Kristus di bait suci surga.

1863 1866 1874 1874 1888 1903

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh secara resmi diorganisasikan di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat.

Institut Reformasi Kesehatan didirikan di Battle Creek untuk merawat orang sakit dan memberikan instruksi mengenai cara hidup sehat.

Misionaris resmi pertama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, John Nevins Andrews, memulai sebuah rumah percetakan di Basel, Switzerland.

Perguruan tinggi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama dibuka di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat untuk mahasiswa dan mahasiswi.

Abram La Rue tiba di Hong Kong dan mulai menjual literatur Advent.

Seorang berkebangsaan Inggris dan Jerman, Abraham C. Enns dan Johannes Ehlers tiba di Tanganyika (dulunya disebut Afrika Timur Jerman; sekarang Tanzania) sebagai misionaris Advent pertama di Afrika.

2011

28

Adventist World

Majalah USA Today menyebut Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai salah satu denominasi yang paling cepat berkembang di Amerika Utara.


“Lihatlah Aku datang Segera...”

167

Tahun

Adventist World—majalah yang sedang Anda pegang saat ini—masih berusia lebih dari 10 tahun. Majalah ini mulai dipublikasikan pada tahun 2005 sebagai cara untuk menghubungkan, menginspirasi, dan memberi informasi kepada keluarga-keluarga Advent di seluruh dunia. Namun, pelayanan percetakan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah dimulai pada tahun 1849, bahkan sebelum gereja Advent itu sendiri ada. Itu adalah saat di mana James dan Elle White, yang pada akhirnya menjadi pendiri gereja ini, memulai pelayanan percetakan atas sebuah majalah rutin berisi delapan halaman yang disebut dengan majalah Present Truth. Seiring berjalannya waktu, Present Truth berubah nama menjadi Adventist Review and Sabbath Herald, berubah lagi menjadi Review and Herald, kemudian menjadi Adventist Review. Majalah Adventist Review masih dipublikasikan sebagai majalah rutin langganan yang hadir sekali sebulan (AdventistReview.org). Itu merupakan satu dari majalah paling panjang dalam sejarah percetakan di Amerika Serikat. Adventist World memiliki kantor editorial di Kantor Pusat GMAHK Sedunia di Maryland, Amerika Serikat, tetapi itu telah dicetak dalam lebih dari belasan bahasa dan dibagikan pada berbagai negara di seluruh dunia. Majalah ini dapat diakses secara digital dan mudah diakses di beberapa negara. Percetakan Advent dalam berbagai bentuknya, ada untuk memenuhi tujuan ini: Mengagungkan Kristus dan kerajaan-Nya, dan untuk memuridkan gereja-Nya di seluruh dunia.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, chair; Guillermo Biaggi, vice chair; Bill Knott, secretary; Lisa Beardsley-Hardy; Williams Costa; Dan Jackson; Peter Landless; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol-Puesán; Ella Simmons; Artur Stele; Ray Wahlen; Karnik Doukmetzian, legal advisor Komite Koordinasi Adventist World Jairyong Lee, chair; Yutaka Inada, German Lust, Pyung Duk Chun, Suk Hee Han, Gui Mo Sung Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland André Brink, Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Penasihat Senior E. Edward Zinke Manager Keuangan Kimberly Brown Assisten Editorial Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Management Jairyong Lee, chair; Bill Knott, secretary; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Yutaka Inada, German Lust, Ray Wahlen, Ex-officio: Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni and Disain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Mario Brito, Abner De Los Santos, Dan Jackson, Raafat A. Kamal, Michael F. Kaminskiy, Erton C. Köhler, Ezras Lakra, Jairyong Lee, Israel Leito, Thomas L. Lemon, Geoffrey G. Mbwana, Paul S. Ratsara, Blasious M. Ruguri, Ella Simmons, Artur A. Stele, Glenn Townend, Elie Weick-Dido Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 Surel: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 12, No. 4 Vol. 12, No. 5

Adventist World

29


dari INDONESIA Hidup Sehat Untuk Mencapai Rencana Tuhan Seminar Kesehatan Jemaat Pasar Minggu

P

ada tanggal 12-13 Maret 2016, Jemaat Pasar Minggu mengadakan seminar kesehatan dengan narasumber Bapak Frederick S. Waworuntu yang diadakan di jemaat Pasar Minggu. Acara dimulai tepat setelah acara ibadah Sabat, dan dihadiri oleh seluruh anggota jemaat dari anak-anak sampai lansia. Acara seminar ini sangat baik dan menarik, melalui seminar ini mengingatkan kita umat Advent sebagai umat pilihan yang boleh menjadi saksi yang hidup dari segi kesehatan, karena kesehatan merupakan tangan kanan penginjilan. Satu pernyataan menarik yang beliau sampaikan: “Bagaimanakah kita menjadi saksi bagi Kristus kalau kita sakit-sakitan?” Seminar yang dikemas dengan baik ini sangat mendorong reformasi kesehatan di Jemaat Pasar Minggu. Tidak hanya teori, tepatnya pada tanggal 13 Maret 2016 Jemaat Pasar Minggu mengadakan demo masak sehat yang dipim-

pin oleh Bapak dan Ibu Frederick Waworuntu. Ibu-ibu, Pemudapemudi, Anak-anak dan Lansia datang untuk melatih keterampilan memasak sehat dan mengetahui bagaimana mengolah atau memasak makanan dengan sehat. Beberapa menu masakan yang dibuat ialah tahu woku, kombinasi jus buah dan sayur serta membuat es krim sehat untuk anak-anak. Banyak ilmu yang diperoleh dari seminar dan demo masak yang telah diajarkan. “Kami Jemaat Pasar Minggu merasa terberkati atas kunjungan dari Bapak dan Ibu Frederick S. Waworuntu yang mengajarkan tentang pentingnya kesehatan’” tutur seorang anggota. Kiranya dengan program seminar kesehatan ini, Jemaat Pasar Minggu boleh memiliki komitmen untuk menghidupkan pola hidup sehat dan menjadi saksi bagi Kristus. n —Dilaporkan oleh Amudi, Komunikasi Jemaat Pasar Minggu.

Kkr Sekolah Advent I Medan “God Is Love” Satu Jiwa Dimenangkan untuk Tuhan

P

erguruan Advent I Medan melaksanakan KKR pada tanggal 28 Maret—2 April 2016 (Senin-Sabat) di kompleks sekolah yang bertempat di Jl. Veteran 34 Medan. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan reguler yang dilaksanakan sekolah dalam rangka menyampaikan berita keselamatan kepada para siswanya. KKR dibuka oleh Evangelis Rika Tarigan sebagai pembicara

30

Adventist World


pada hari pertama dan kedua. Dilanjutkan oleh Dwi Adiputra Simbolon, S.Th., pada hari ketiga, dan pada hari keempat dan kelima dibawakan oleh Pdt. Maxi Nelson Neno. Selama KKR berlangsung, ceramah kesehatan juga diberikan secara bergantian oleh dua orang bersaudara yaitu: drg. Stella Bahri dan dr. Stanley Bahri serta Laura Tarigan. Sementara lagu-lagu pujian dibawakan oleh murid-murid Perguruan Advent I Medan menyempurnakan acara kebaktian. Rangkaian KKR yang bertema “God is Love” ini akhirnya ditutup pada kebaktian Sabat, 2 April 2016, di Jemaat Veteran dan yang berkhotbah adalah Pdt. Maxi Nelson Neno sekaligus mendoakan murid-murid kelas akhir yang akan menghadapi Ujian Nasional. Satu jiwa menyerahkan diri kepada Tuhan dan dibaptis oleh Pdt. M. Situmorang, S.Th., sebelum jam khotbah. ­—Dilaporkan oleh Bergman Siahaan, Komunikasi Jemaat Jerusalem Jl. Veteran Medan.

Menjangkau Dunia: Keterlibatan Seluruh Anggota Pemuda Advent Diponegoro Surabaya Melayani Panti Werdha

L

ewat tindakan nyata, Pemuda Advent Jemaat Diponegoro Surabaya mengadakan pelayanan sosial ke Panti Werdha Pondok Kasih Sidoarjo pada hari Minggu, 10 April 2016. Berkumpul di Griya Jagir Jl. Jagir Sidomukti Lebar 6, rombongan yang terdiri dari beberapa kendaraan bergerak menuju ke Sidoarjo dimana Panti Werdha tersebut berada, disambut oleh Ibu Selvy sebagai koordinator pengelolah Panti. Pemuda Advent Diponegoro di bawah pimpinan Ian Ibrahim didukung oleh pimpinan jemaat Doni Kalitouw dan I Wayan Pudjita berjumlah 24 Orang. Pelayanan diawali dengan perkenalan dan kebaktian singkat, renungan singkat dibawakan oleh gembala jemaat kemudian bermain bersama dengan semua anggota Panti Werdha Pondok Kasih yang berjumlah kurang lebih 15 orang dan para pengelola.

Dilanjutkan dengan makan siang bersama lalu perkenalan singkat sejarah Panti ini disampaikan oleh pengelola panti dan disam­paikan juga pembangunan gedung baru yang sementara dilakukan di bagian depan dari lokasi panti sekarang. Kami juga menyerahkan bantuan khusus untuk panti tersebut. Pelayanan kali ini adalah yang pertama di tahun 2016 oleh Departemen Pemuda Advent Jemaat Diponegoro Surabaya, menjadi awal yang baik bagi keterlibatan semua anggota terutama anak-anak muda untuk penginjilan menjangkau keluar (reach out), melayani lewat aksi nyata kepada saudarasaudara di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan. Video pelayanan ini dapat disaksikan di Youtube dengan link : youtu.be/l1VreiX3S24 Sesungguhnya kami mengamalkan apa yang telah tertulis dalam Yakobus 1:27 “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” —Dilaporkan oleh Pdt. Dale Sompotan, Gembala Jemaat Diponegoro Surabaya.

Adventist World

31


dari INDONESIA Perkemahan Jemaat Bawoleu Ibu Camat Tagulandang Utara Turut Berpartisipasi

S

emangat dan rasa kekeluargaan semakin bertumbuh saat diadakannya perkemahan jemaat pada 18-20 Maret 2016 di desa Bulangan, Kec.Tagulandang Utara, Kab. Sitaro, Sulawesi Utara. Lokasi yang cukup strategis dengan pemandangan padang dan pantai yang luas bahkan tersedianya air panas untuk memanjakan tubuh yang lelah melengkapi kegiatan perkemahan ini. Acara ini dihadiri oleh Pdt. Ronny Pelafu, selaku Direktur Pendidikan Misi Advent dan Komunikasi Daerah Misi Nusa Utara, Ibu Camat Tagulandang Utara yang selama ini merupakan simpatisan Advent menyempatkan diri untuk hadir pada kegiatan ini, bahkan membawakan sambutan pada Sabat siang, dan dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa sementara berusaha untuk meninggalkan “Babi Putar” yang merupakan makanan khas dalam acara-acara pesta. Setelah makan siang, acara seminar dibawakan oleh Pdt. Ronny Pelafu dan Ibu. Yohana Takasanakeng, dilanjutkan dengan pembagian kelompok Adventist pria (AP), Bakti Wanita Advent (BWA), pemuda serta remaja dan anak-anak untuk mengikuti pembahasan Firman Tuhan di masing-masing kelompok . Bahkan Sabat sore itu juga, diadakan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Ibu Jessyka Suoth dan Ibu Meike Soriton yang keduanya Merupakan shepherdess sekaligus perawat. dilanjutkan dengan acara pembagian beras bagi para Lansia yang dipimpin langsung oleh Ibu Olvie Malinti yang merupakan ketua jemaat Bawoleu. Para Lansia begitu semangat untuk mengikuti kegiatan

ini, hal itu terlihat dengan kerelaan mereka untuk menempuh perjalanan yang mendaki dan cukup jauh untuk dapat datang di tempat perkemahan. Minggu pagi yang cerah ditepi pantai, Adventist Pria (AP) tergerak hati untuk membantu seorang janda bernama Salaki Nangkoda yang berusia 75 Tahun yang hidup bersama cucu perempuannya sementara mengangkat pasir untuk perbaikan dapur. Melihat hal ini Adventist Pria tidak berdiam diri. Dibawah pimpinan Pdt. Ronny Pelafu menggerakan Adventist Pria lainnya untuk membantu janda ini. Tidak tanggung-tanggung “satu orang satu karung pasir”sesuai kemampuan, mereka membawa pasir itu ke rumah ibu itu, yang cukup jauh bahkan harus mendaki gunung sehing­ga membuat para Adventist Pria begitu lelah, apa lagi bagi ibu yang berusia 75 Tahun. Setibanya di rumah ibu itu, kami membacakan Firman Tuhan dan berdoa. Selepas itu ibu itu dengan mata yang berkaca-kaca memeluk dan mencium kami satu per satu dan mengatakan “saya tidak ada sesuatu yang dapat membalas kebaikan saudara-saudara sekalian.” Adventist Pria merasa bersukacita oleh karena dapat membantu ibu ini.

Pengalaman berkemah yang berkesan ini semoga dapat memotivasi setiap anggota GMAHK untuk bersatu padu dan semangat dalam pelayanan. —Dilaporkan oleh Pdt. Steven Tinangon, Pendeta Distrik Tagulandang Utara (DMNU).

Dare To Be Different Pekan Doa Sekolah Lanjutan Purwodadi

S

atu minggu yang penuh dengan sukacita dan berkat telah dinikmati oleh keluarga besar Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi (SLAPUR), mulai dari pimpinan, staf, bapak dan ibu guru serta siswa-siswi Sekolah Lanjutan Advent Purwo-

32

Adventist World

dadi dari tanggal 20 Maret 2015 s/d 26 Maret 2016. Pekan doa yang dipimpin oleh Ikatan Alumni Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi (IKASLAP) dan sponsor alumni SLAPUR angkatan 1993.


Jumat, 25 Maret 2016 Sabtu, 26 Maret 2016

Tiga pembicara alumnus SLAPUR: Kristiadi Sukartono, Ketua Pusat IKASLAP, alumnus 1989; Pdt. Budi Kelana, alumnus SLAPUR angkatan 1993; Pdt. Johanes Ngatino, alumnus SLAPUR angkatan 1995. Tiga pembicara yang melayani dengan luar biasa dan dahsyat, 12 kali pertemuan pagi dan malam dengan topik pembahasan diambil dari buku Ellen G. White Amanat Kepada Orang Muda:

Different in Dating Different in Managing Money Different in Managing Family Different in God’s Partnership

Jumat malam seluruh siswa bersama dengan bapak dan ibu guru, beserta para alumnus hadir mengikuti perjamuan suci yang dipimpin oleh Pdt. Suryanto Lukas, Pdt. Budi Kelana dan Kristiadi Sukartono sebagai Ketua Pusat IKASLAP. Sabat, 26 Maret 2016, surga dan warga SLAPUR bersukacita oleh karena tiga jiwa yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus dari seluruh keluarga besar SLAPUR untuk IKASLAP atas setiap pelayanan dan kenangan yang tidak bisa kami lupakan. —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek HUMAS Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

Minggu, 20 Maret 2016 You are Different! Young Man Special!! Senin, 21 Maret 2016 Different Way of Thinking Different in Selecting Food to Eat Selasa, 22 Maret 2016 Different in Worship Him Different in Selecting Book/Article Readings Rabu, 23 Maret 2016 Different in Selecting Music to Hear to Sing Different in Sytle/Mode Kamis, 24 Maret 2016 Different in Social Relationship

Informasi Penting

J

emaat Depok Lama mencari informasi keberadaan saudarasaudari saat ini yang masih tercatat di Buku Keanggotaan Jemaat Depok Lama. Apabila ada yang mengetahui keberadaan nama-nama di bawah ini harap segera menghubungi Sekretaris Jemaat Depok Lama, Maya Wuisan (0811-1881-538) atau Gembala Jemaat Depok Lama, Pdt. P.H. Sinaga (0813-1053-4725). Apabila kami tidak menerima respons hingga 3 bulan ke depan, maka kami akan menghapuskan nama-nama Saudarasaudari dari buku keanggotaan Jemaat Depok Lama. Terima kasih. Tuhan memberkati. 1. Darmanto 2. Darmanto Meni 3. Girsang Bigvai 4. Girsang Verawaty

5. Karamoy 6. Peranginangin Syamsudin 7. Peranginangin Helen 8. Rajagukguk Charlon 9. Rajagukguk Lusiana 10. Rotinusulu Margaretha 11. Seon Betty 12. Silitonga Maju 13. Sipayung Budi 14. Suryana Herry 15. Suryana Any 16. Takaseseh Meity 17. Tampubolon Dea Natalia 18. Titarsole Nino 19. Titarsole Roni

Adventist World

33


dari INDONESIA Car Free Day Jemaat Kota Legenda Traktat dan Buku-buku Kesehatan pun Habis Terbagi

P

ada tanggal 20 Maret 2016 adalah acara car free day di sepanjang Jalan Ahmad Yani, di jembatan layang Sumarecon Bekasi, bersamaan dengan acara pelayanan kesehatan dari Jemaat Kota Legenda di bawah pimpinan dr. Jhony Tambunan sebagai konsultan kesehatan pada waktu itu. Para peserta acara car free day adalah mereka yang pada pagi hari itu bersenam pagi bersama di sepanjang Jalan Ahmad Yani, setelah mereka bersenam pagi mereka mampir di counter kami untuk memeriksakan tensi darah dan gula darah mereka secara gratis. Mereka terlihat sangat antusias, dan setelah mereka menerima hasil pemeriksaan, mereka menanyakan kepada dr. Jhony Tambunan yang dengan senang hati memberikan keterangan. Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kota Legenda Antusias peserta yang akan memeriksa Gula Darahnya

lainnya membagikan traktat dan buku-buku kesehatan kepada peserta yang akan memeriksakan kesehatan gula darahnya. Acara dimulai sejak pukul 6 pagi hingga pukul 10 pagi dan kami melihat bahwa mereka sangat puas dengan pelayanan kami di acara tersebut. Hampir semua anggota ikut terlibat memberikan pelayanan kesehatan kepada banyak orang, mereka tidak merasa lelah dalam melayani terlebih dr. Jhony Tambunan yang memberikan nasihat kepada mereka yang bertanya. Pdt. E.A. Situmeang pun terlibat dalam memberikan arahan pada kami semua. Sungguh sangat senang sekali karena acara tersebut berlangsung dengan baik, semoga itu menjadi pelayanan yang disukai banyak orang dan mendatangkan berkat buat kami. Pdt.EA. Situmeang ikut Sibuk.

—Dilaporkan oleh T. Kumendong, Komunikasi GMAHK Kota Legenda.

“Menjangkau Dunia: Keteterlibatan Seluruh Anggota” Car Free Day dan Taman Jogging Menjadi Sasaran Penginjilan

S

eiring dengan tema Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia di tahun 2016 ini, “Menjangkau Dunia—Keterlibatan Seluruh Anggota” serta memadukannya dengan tema Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, “Persatuan adalah Harga Mati—Kerja dan Bekerjasama” maka program Departemen Kesehatan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya sepanjang tahun ini di fokuskan pada wilayah-wilayah yang banyak dikunjungi oleh masyarakat ramai yaitu Car Free Day (CFD) dan taman jogging. Ada beberapa alasan mengapa Departe-

34

Adventist World

men Kesehatan DKI memilih lokasi ini: • Di tempat itu kita mudah berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan berbaur dengan mereka. • Di tempat ini kita bisa berolahraga murah dan sehat seperti yang terulis dalam buku roh nubuat bahwa jalan kaki adalah jenis olahraga yang baik. • Di tempat seperti inilah sejumlah besar anggota jemaat bisa terlibat untuk melayani masyarakat dengan cara: Membuat program pemeriksaan kese-


hatan gratis, cek tekanan darah, timbang badan, tinggi badan, gula darah, asam urat, kolesterol dan lain-lain sesuai dana yang disiapkan oleh Departemen Kesehatan Jemaat. Lalu anggota jemaat juga bisa membagi-bagikan traktat dan buku-buku kesehatan, konsulatasi kesehatan tanpa obat namun memberikan nasihat tentang pola hidup serta mengundang guru senam bersama masyarakat yang ada. Jelasnya ada banyak hal yang bisa kita buat di sana.

Sekaranglah saatnya kita harus terlibat dalam menjangkau saudara-saudara kita yang belum mengenal Juruselamat dunia. Mari kita satukan derap langkah kaki kita dan rapatkan barisan. “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yesaya 60:1). —Dilaporkan oleh Pdt Samuel Simorangkir, Komunikasi Konferen DKI Jakarta dan sekitarnya.

Act of kindness PA GMAHK Ebenhaezer Bandung Global Youth Day 2016

P

emuda GMAHK Jemaat Ebenhaezer Bandung pada tahun ini kembali menjadi bahagian kecil dari kegitan Global Youth Day (GYD) yang beberapa tahun terakhir telah dilakukan secara rutin. Untuk tahun 2016 GYD secara serentak dilakukan pada, hari Sabat tanggal 19 Maret di masing-masing gereja. Dengan dukungan penuh dari majelis gereja dan semua anggota gereja. Pemuda GMAHK Jemaat Ebenhaezer Bandung memutuskan melakukan 3 kegiatan. Kegiatan pertama yang dilakukan pada hari itu adalah donor darah. Jemaat yang telah mendaftarkan diri untuk terlibat, berangkat bersama-sama menuju markas Palang Merah Indonesia (PMI) di Bandung yang bertempat di Jl. Aceh No. 79, Cihapit, Bandung Wetan. Lebih dari 40 pemuda dan anggota jemaat terlibat dalam kegiatan ini, namun setelah melewati pemeriksaan kesehatan hanya 23 di antaranya yang diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya. Sementara kegiatan donor darah berlangsung, anak-anak di tempat yang terpisah membagikan buku dan alat tulis kepada anak-anak yang membutuhkan. Dengan kegiatan ini diharapkan

agar mereka terlatih dan siap menjadi bagian dari GYD selanjutnya. Anak-anak melakukannya dengan antusias, dan berharap agar kegiatan ini akan dilaksanakan kembali. Setelah semua berkumpul di markas PMI, orang muda yang didampingi jemaat pergi untuk memberikan apresiasi kepada bapak-bapak Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kantor Dinas Kebakaran Kota Bandung Jl. Sukabumi, No.17 Kota Bandung. Apresiasi diberikan dengan membagikan 40 goodybag yang berisi buku kesehatan, air mineral, dan beberapa makanan sehat. Pemuda GMAHK Jemaat Ebenhaezer Bandung mendapatkan sambutan yang hangat, bahkan bapak-bapak Damkar memberikan tour ke dalam gedung, dan memberikan informasi seputar perlengkapan yang ada di dalam mobil Damkar. Di akhir kunjungan ada 2 pesan yg disampaikan oleh bapakbapak Damkar Kota Bandung yaitu: “Tolong berikan jalan kepada mobil pemadam kebakaran” dan “ jangan jadikan musibah kebakaran menjadi objek wisata.” —Dilaporkan oleh Franky Nadeak, Ketua PA GMAHK Ebenhaezer Bandung.

Adventist World

35


dari INDONESIA Be the Sermon Perayaan Global Youth Day oleh Pemuda Jemaat Ratna Palembang

“B

e The Sermon� menjadi semboyan yang selalu didengung-dengunkan oleh Departemen Pemuda Advent sedunia dalam berbagai program pelayanan menjangkau masyarakat di sekitarnya. Salah satunya melalui perayaan Global Youth Day yang secara serentak dilaksanakan di seluruh dunia setiap bulan Maret. Tempat yang dikunjugi adalah Panti Sosial Rehabilitasi (pengemis, gelandangan dan orang

terlantar) yang sebelumnya juga sudah pernah dilayani pada dua tahun yang lalu. Setelah gembala jemaat, Pdt. Z. Silalahi bersama Sdr. Garry Armando Malau sebagai Ketua PA mengurus izin kunjungan, maka data yang diperoleh saat itu ada sekitar 270-300 orang laki-laki dan perempuan penghuni panti dan kami mendapatkan izin kunjungan pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2016. Sedikit berbeda dari dua tahun lalu, saat para penghuni panti dikumpulkan di satu tempat, dr. Rudolf Frans Maulany dari Belanda didampingi dr. Liniyanti Oswari memberikan cera-

36

Adventist World

mah kesehatan tentang bahaya rokok dan penyakit HIV AIDS. Kemudian kami berbagi makanan kepada semua penghuni panti, dan merawat beberapa orang yang sedang sakit dan tidak terurus, hal berbeda yang dilakukan di sana yaitu dengan memandikan beberapa orang penghuni yang terlihat lemah dan tua, dan sebagian yang memiliki penyakit kulit diberikan perawatan khusus. Rombongan orang muda ini memberikan pela-

yanan dengan tulus hati. Mereka adalah para mahasiswa kedokteran dan juga dokter muda yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Palembang. Tentu tidaklah semua orang mampu melakukannya, karena keadaan orang yang dilayani sangat kotor dan sangat berbau. Kami menyaksikan sendiri betapa berharganya kasih dan pelayanan yang sudah diberikan saat itu. Ada beberapa orangtua dari jemaat yang juga turut mendampingi yaitu Pdt. B. Sitanggang dan Ibu; Bapak D. Saputra dan Ibu, dan bahkan secara kebetulan juga disaksikan oleh rombongan yang datang dari Jemaat Bintaro Jakarta yang mempersembahkan beberapa lagu untuk memberi semangat bagi semua yang hadir. Tak dapat disangkal, jika kekuatan orang muda di gereja dapat diarahkan dengan baik maka akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan gereja tersebut. Hal ini terbukti dari berbagai kegiatan jangkauan keluar yang sudah terlaksana dengan sangat baik dari waktu ke waktu di Kota Palembang. Terima kasih buat semua tim yang terlibat dalam kegiatan ini dan dukungan yang diberikan oleh majelis jemaat sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik untuk kemuliaan bagi Tuhan. ­â€”Dilaporkan Oleh Pdt. Victor J. Sinaga, Komunikasi Jemaat Ratna Palembang (DSKS).


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera�

Charity Clinic GMAHK IPH Kegiatan Charity Clinic Triwulan I 2016

C

`harity Clinic di RW 4, Saptamarga, 18 Maret 2016, dikoordinasi oleh Departemen BWA IPH, dan di dukung sepenuhnya oleh pemerintah setempat (Lurah dan RW), melayani 109 orang, dan menurut kesaksian Ketua RW, acara ini sudah menjadi laporan rutin beliau ke Kelurahan Campaka dan Kecamatan Andir, dan beliau sangat berharap acara ini akan dapat selalu berlangsung. Charity Clinic pada tanggal Charity Clinic di Masjid Annur 27 Maret 2016, dilaksanakan di Masjid Annur, Kampung Cibuntu, Cilame, Ngamprah yang dikoordinasikan oleh Care Group Daniel Jemaat IPH. Pada Charity Clinic ini ada 72 orang yang dilayani, dan masing-masing mereka telah membawa majalah Rumah Tangga dan Kesehatan, kita doakan supaya mereka akan selalu mendapatkan kesehatan dan sukacita. Charity Clinic khusus anggota Jemaat IPH, 19 Maret 2016, melayani 36 orang. Charity clinic ini dilayani oleh Care Group Noah, yang dipimpin oleh Bpk. Suwandi. Charity Clinic Bale Endah, 3 April 2016, yang dikoordinasikan oleh Care Group Noah Jemaat IPH melayani 197 orang dan acara ini didukung penuh oleh pemerintah setempat melalui kehadiran di sana. Disamping pengobatan gratis, dilakukan juga pembagian baju bekas layak pakai yang sangat Rw. 4 Saptamarga disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat, yang saat itu juga masih mengalami musibah banjir, sehingga masih banyak yang datang menggunakan perahu bahkan dalam keadaan basah. —Dilaporkan oleh Pdt. F. Parhusip, Komunikasi Jemaat IPH Bandung.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah W. Mandolang Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemasaran S.P. Rakmeni Pemimpin Redaksi J. Pardede (Plt.) Redaksi Pelaksana Angky Tumbal Desain Isi F. Manurung Tim Redaksi F. Parhusip, F. Ngantung, A. Siahaan Komunikasi Uni D. Panjaitan, Uni Indonesia Kawasan Barat H. Waworuntu, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah M. Tambunan, Sumatera Kawasan Utara P. Hutapea, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan S. Simorangkir, DKI Jakarta dan Sekitarnya A. Naibaho, Jawa Kawasan barat S. Simangunsong, Jawa Kawasan Tengah E. Sembiring, Jawa kawasan Timur D. Kana Djo, Nusa Tenggara W. Tulong, Kalimantan Kawasan Timur B. Simanungkalit, Kalimantan Barat J. Tendean, Minahasa H. Wambrauw, Papua N. Lumoindong, Sulawesi Selatan Ch. Muaya, Sulawesi Tengah R. Pelafu, Nusa Utara D. Supit, Manado I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja R. Frans, Minahasa Utara dan Kota Bitung T. Mayai, Papua Barat J. Frans, Bolaang Mongondow dan Gorontalo H. Ramba, Maluku Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Bale Endah

Adventist World

37



Sebuah panggilan telepon–panggilan telepon yang menjadi harapan bagi sebagian orang dan menjadi mimpi buruk bagi sebagian orang–berbunyi pada pukul 2 dini hari. “Kami memiliki jantung untuk Brody*,” suara itu berkata. Semua orang mengharapkan panggilan itu karena seorang anak berusia 12 tahun bernama Brody, sudah berada dalam daftar antrean transplantasi jantung selama berhari-hari lamanya, dan tidak lama kondisinya akan memburuk sehingga ia tidak lagi dapat menjalani transplantasi jantung. Jika itu terjadi, maka ia akan dihapus dari daftar antrean itu, dan hilanglah harapan terakhirnya. Tetapi pada hari itu, Brody dan keluarganya bersiap untuk menerima pemberian yang luar biasa–pemberian jantung yang baru, pemberian sebuah hidup yang baru. Alkitab berkata bahwa kita semua berada dalam sebuah situasi yang lebih buruk daripada situasi Brody, situasi yang menyangkut lebih daripada hidup saat ini. Kita telah ditentukan menerima upah kematian kekal, karena “upah dosa ialah maut,” (Roma 6:23) dan karena “kita semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Jika kita dapat mengerti ayat ini dalam bahasa aslinya, maka kita akan menyadari betapa menyedihkannya situasi kita saat ini. Kata asli bahasa Yunani diterjemahkan “gagal” mengindikasikan sebuah situasi yang berkelanjutan–artinya kita

Sebuah Hadiah untuk Anda telah terus dan terus-menerus jatuh dan gagal. Dosa bukan hanya tentang tindakan masa lalu, melainkan tentang berlangsungnya keberadaan kita yang terus-menerus hidup. Dalam masa-masa yang indah, adalah mudah untuk merasa yakin bahwa itu tidaklah sedemikian parah. Bahwa kita benar-benar adalah orang yang baik–memang tidak sempurna–namun tidak juga jahat. Kemudian tetangga kita mendapatkan promosi pekerjaan dan kenaikan gaji yang kita impiimpikan, atau mereka membeli sebuah mobil baru, dan akhirnya kita mendapati kecemburuan dalam hati kita. Atau kita melihat seorang model atau artis glamor dan berpikir... ya, marilah kita menyebut mereka perempuan murahan dan mempermalukan mereka. Mungkin, sebuah mobil menyerempet kita dalam saat-saat macet, dan kita mendapati diri kita dalam kemarahan yang mungkin diri kita sendiri pun tidak menduganya. Lebih jujur kita dalam memeriksa hidup kita, maka akan lebih jelas kita melihat bahwa hal-hal ini benar adanya. Sebagaimana seorang profesor muda ateis di Oxford menggambarkan pengalaman ini, “Untuk pertama kalinya saya memeriksa diri saya dengan sebuah tujuan yang serius. Dan di sana, saya menemukan sesuatu yang menakuti saya; sebuah kebun penuh dengan kejahatan, sebuah tempat tidur yang penuh dengan ambisi, sebuah kamar yang penuh dengan ketakutan, seorang selir dengan kebencian yang membuai. Nama saya

E AS T

V E N E Z U E L A

U N I O N

M I S S I O N

legion.” (C. S. Lewis, Surprised by Joy). Semua dosa ini, kita tahu bahwa muncul dari hati kita yang penuh dosa. “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat” (Lukas 6:45). Adalah benar, bahwa hati kita yang berdosa menyembunyikan keadaan kita yang berdosa, karena “betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu” (Yeremia 17:9). Dan demikianlah, kita mengetahui bahwa, sama seperti Brody, hati kita merupakan sumber masalah kita. Kita tidak akan menjadi lebih baik. Tidak ada obat atau perawatan yang dapat menolong kita— hati kita yang cacat harus diganti atau kita akan mati. Brody harus berada di daftar antrean dan menunggu. Betapapun banyaknya uang tidak dapat membeli apa yang ia butuhkan. Jika tidak ada orang yang mau memberikannya sebuah jantung, maka ia akan mati. Kita berada dalam keadaan yang sama dengan Brody, tetapi Alkitab memiliki kabar baik bagi kita semua dalam situasi yang mengerikan ini. Itu menyatakan kepada kita bahwa sebuah pemberian tersedia bagi kita: “Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yehezkiel 36:26). Bahkan kabar yang lebih baik lagi, bahwa tidak terdapat daftar antrean apapun, penggantian hati ini tersedia dengan cepat, dan saat hati kita

F L O R I DA

H O S P I TA L

diubahkan, kita tidak hanya akan hidup, tetapi kita akan menikmati hidup dengan kualitas yang berbeda. Semua orang takut akan panggilan itu oleh karena prosedur operasinya meliputi risiko serius. Sebelum jantung yang baru dapat ditanam, maka jantung Brody sendiri harus dikeluarkan. Pada saat pembedahan itu dilakukan, tidak ada lagi cara untuk menghentikannya. Dengan semua pemikiran ini, Bill dan Jill bangkit dalam gelapnya hari subuh, mempersiapkan diri mereka dan Brody untuk sebuah perjalanan menuju rumah sakit. Sesampainya di sana, mereka melihat anak mereka dibawa menggunakan kursi roda. Kita juga harus pertama-tama melalui situasi seperti kematian. Sama seperti Brody harus mengizinkan para dokter bedah untuk melepaskan jantungnya sendiri sebelum dilakukan transplantasi jantung yang baru, kita pun harus melepaskan hati kita. Kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan lebih dari perbaikan di sana-sini, lebih dari hanya penyesuaian atau perbaikan kecil– kita membutuhkan sebuah pembedahan radikal. Tidak ada lagi cara lain yang dapat dilakukan. Risiko yang mengerikan ini memberikan alasan bagi Brody dan orangtuanya untuk merasa takut pada panggilan telepon yang mengatakan bahwa sebuah jantung telah tersedia bagi Brody. Dan meskipun orangtua Brody merasa senang oleh karena anaknya telah mendapatkan sebuah

PERTUKARAN IDE

N I G E L

Pelayanan Penyembuhan

Kesehatan dan penyembuhan telah menjadi ciri khas Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk permulaan dari sebuah pergerakan. Gereja Advent mengoperasikan lebih dari 425 rumah sakit, klinik, pusat pengaruh, dan sanatorium di seluruh dunia: Semua klinik kecil di negara-negara berkembang (menyediakan satu-satunya perawatan medis) ke pusat-pusat medis terkenal di dunia yang melayani seluruh wilayah metropolitan dan memiliki pelanggan di seluruh dunia. Gereja Advent menyediakan pelayanan kesehatan karena itu adalah teladan Yesus, Ia menghabiskan banyak waktu mengajar dan menyembuhkan. Gereja Advent menekankan prinsip-prinsip kesehatan umum seperti pola makan sehat, istirahat yang cukup, olahraga, dan percaya kepada Tuhan, telah terlihat melalui kualitas hidup dan umur panjang serta mempromosikan kesehatan rohani dan mental.

Yesus C O K E


GLOW: Giving Light to Our World

ebuah

S Hadiah Anda

untuk

1

3

4

Giving Light to Our World

2

Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Jadi kita dapat mengetahui bahwa ayat Alkitab yang memperingatkan kita bahwa kita telah menerima upah dosa, adalah ayat yang sama yang memberikan penawar maut sebagai suatu pemberian—pemberian terbesar dan termahal sepanjang kekekalan. Kita tidak perlu mendaftar dalam antrean, kita tidak perlu menunggu. Kita bisa memilikinya di sini dan sekarang, hanya dengan meminta. Kita telah mengetahui langkah-langkahnya. Kita hanya perlu menyadari kebutuhan kita, akuilah bahwa engkau membutuhkan hati yang baru, dan mintalah Allah untuk memberikannya kepadamu. Tidak perlu formula sakti, hanya rangkaian kata-kata. Hanya meminta. Brody melalui operasi transplantasinya dengan penuh semangat. Ia tidak hanya akan mendapatkan jantung yang baru, ia juga mendapatkan hidup yang baru. Tetapi, ia harus belajar bagaimana caranya menghidupkan kehidupan yang baru itu. Ketika kita menerima hati yang baru, kita juga harus belajar bagaimana untuk dapat hidup baru. Allah telah menyediakan gereja, komunitas dengan orang yang juga telah menerima hati yang baru, untuk menolong kita menghidupkan kehidupan yang baru itu. Nikmatilah pemberianNya!

1953), hlm. 5.

*Semua nama telah diganti.

View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn.,

* Ellen G. White, Colporteur Ministry (Mountain

Gambat sampul: ©www.iStockphhoto.com

Anda siap berpetualang? Salah satu hal yang paling menarik yang kita orang Kristen dapat lakukan ialah membagikan pekabaran yang indah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dan satu dari berbagai cara sederhana dalam melakukannya ialah dengan membagikan satu buku literatur! Beberapa waktu yang lalu seorang pria memberi beberapa traktat. Salah satu dari traktat-traktat itu – membahas tentang apa yang akan terjadi sesudah kematian – berpetualang dan berakhir di negara yang lain. Di sana, traktat itu berpindah-pindah dari satu tangan ke tangan yang lain, hingga pada akhirnya itu berakhir di tangan seorang Pendeta Baptis yang menerjemahkannya ke bahasa Prancis dan membacakannya kepada 80 orang yang sedang berduka pada acara pemakaman. Seorang yang lain, wanita muda, hanya meletakkan satu traktat di atas meja. Seorang kepala penjara tidak sengaja mengambilnya dan membacanya. Ia memesan lebih dari 2.000 buku literatur untuk 900 tahanan di penjara itu. Wanita yang lain, dengan kaku menyerahkan sebuah traktat kepada seseorang yang duduk tepat bersebelahan dengannya di bus. Satu hal yang membuatnya kaget, pria itu berkata, “Saya sedang berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya tanda jika Ia tidak menghendaki saya untuk bunuh diri. Saya pikir mungkin inilah tandanya.” “Kita tidak pernah tahu apa hasilnya memberikan traktat yang berisi kebenaran zaman ini.” Jadi, sekali lagi, apakah Anda siap berpetualang? Pada edisi majalah bulan ini, kami menyertakan sebuah traktat GLOW yang dapat Anda sobek, lipat, dan bagikan. Saat Anda melakukannya, Anda akan bergabung bersama lebih dari 1,5 juta orang Advent di seluruh dunia yang sedang melakukan hal yang sama! Ambil waktu untuk berdoa agar Allah memimpin Anda kepada seseorang yang akan Anda temui atau membantu Anda membuat ide yang kreatif. Kemudian, berikan traktat itu kepada orang lain atau letakkan di suatu tempat yang dapat ditemukan orang. Majalah Adventist World akan mencetak lembaran traktat GLOW secara rutin sepanjang tahun. Setiap kali Anda membagikan traktat itu, kirimkanlah cerita mengenai pertemuan Anda dengan orang lain kepada kami, dan bagaimana Anda membagikannya kepada mereka. Kirimkanlah cerita anda ke nelson@puconline.org. Buatlah aktivitas itu dengan kreatif, dan cerita Anda dapat dimuat pada edisi majalah Adventist World selanjutnya.

kesempatan untuk hidup lebih baik, sebuah kenyataan lain yang suram pun mengganggu perasaan mereka. Peristiwa yang sama yang memberi mereka harapan baru telah melenyapkan harapan dari keluarga yang lainnya. Kesempatan Brody untuk hidup telah menyebabkan kematian orang lain. Kesempatan kita untuk sebuah transplantasi hati spiritual, keselamatan dari dosa, untuk sebuah kehidupan yang lebih baik di sini dan sekarang, dan hidup kekal di Surga nanti, juga datang dengan mengorbankan hidup Seseorang. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Perhatikan bahwa, Kristus mati bagi kita tidak “ketika kita pantas menerimanya,” atau “ketika kita menuruti hukum Allah dengan sempurna,” atau bahkan “ketika kita menjadi sadar akan kebutuhan kita,” tetapi “ketika kita masih berdosa.” Jantung Brody hanya akan menjadi lebih buruk jika ia tidak menjalani transplantasi. Kebutuhannya yang mendesak itu membuatnya memenuhi syarat untuk transplantasi. Dan ia harus bergantung pada seseorang, di suatu tempat, yang akan memberinya sebuah jantung yang sehat. Tidak ada jantung yang tersedia untuk diperjual-belikan, dan meskipun ada, ia dan keluarganya tidak memiliki uang untuk membelinya. Sekali lagi, hal yang sama berlaku untuk keselamatan: “Upah dosa ialah maut; tetapi karunia

Cerita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.