AW Indonesian - Juli 2016

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke tujuh

07 2 01 6

Melihat Anak Domba ­sebagai Pusat Kitab Wahyu

8 Tugas Besar di Hadapan Kita 22 Lulus Ujian Kompetensi 27 Hidup yang Diubahkan Mengubah Dunia


0 7 2016

The International Paper for Seventh-day Adventists

Ju ly 2016

Seeing the Lamb at the Center of Revelation

8 The Great Task Before Us 22 Passing the Bar 27 Changed Lives Change the World

C E R I TA

16

S A M P U L

Arnion

Oleh Gerald A. Klingbeil

Buku Wahyu fokus pendekatan jangkauan keluar yang unik.

8 Tugas Besar di Hadapan Kita P A N O R A M A

S E D U N I A

Oleh Ted N. C. Wilson

14

K E P E R C AYA A N

D A S A R

Gereja, Misi, Orang Muda

Oleh Pako Mokgwane

Usia tidak seharusnya menjadi penghalang ketika tiba waktunya untuk membangun kerajaan Kristus.

22

Lulus Ujian Kompetensi

Oleh Joice Manurung

K E H I D U P A N

A D V E N T

Tantangan umat Advent: Kesetiaan kepada Tuhan atau Karir

Yesus menghancurkan banyak penghalang untuk menjangkau orang sebanyak mungkin.

12

Dewasa: Hadiah yang ­ 24 Beranjak Tetap Diberikan R O H

R E N U N G A N

Terkunci?

N U B U A T

Oleh Lael Caesar

Kebebasan dalam Kristus lebih daripada sekadar konsep.

Oleh Dwain N. Esmond

Untuk menghargai Ellen White, Anda harus membaca tulisan-tulisan Ellen White.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

S E D U N I A

3 Berita Singkat 6 Fitur Berita 10 A One-Day Church

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Osteoporosis: Suatu Penyakit pada ­Perempuan Saja? 26 P

E R T A N Y A A N

J A W A B A N

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Hidup yang Diubahkan Mengubah Dunia 28

P E R T U K A R A N

I D E

D A N

A L K I T A B

Penciptaan dan Roh Allah

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 12 bahasa.

2

Adventist World | 07 2016

F OTO

S A M P U L

C O U R T E SY

O F

I N T E R - E U R O P E A N

M E D I A

C E N T E R


Air dari Batu Karang

S

LAPORAN SEDUNIA

Gereja Advent Mencapai

19 Juta Anggota

Pertumbuhan terjadi di tengah pemeriksaan ­keanggotaan yang komprehensif. McChesney

M E N E N D E Z

/

I A D

Oleh Andrew

G U S T A V O

ebagai pendeta muda di negara bagian Massachusetts, Amerika, kadang-kadang saya berhenti di sebuah bukit yang luas dan indah seperti dalam lukisan, yang terletak di pinggiran salah satu desa di New England, membentang sepanjang perjalanan di wilayah pelayanan saya. Ya, mata saya tertuju pada sebidang tanah dengan harapan bahwa suatu saat di sana akan didirikan bangunan yang menjadi tempat perkumpulan dua jemaat yang kemudian akan kami satukan. Tetapi yang lebih penting bagi saya adalah batu granit raksasa yang hampir lapuk di tepi bukit yang menjadi penanda sejarah: George Whitefield Penginjil Methodist pertama Berkhotbah dari batu karang ini 16 Oktober 1740 Dalam perjalanan pertamanya di Amerika Catatan kolonial menunjukkan bahwa hampir 500 orang berkumpul pada bukit yang lebih tinggi di desa Brookfield untuk mendengarkan penginjil yang dramatis dan menggetarkan jiwa ini—tidak kecewa meskipun menerima penghinaan banyak pendeta dari menara rumah-rumah pertemuan di desa-desa tetangga. Whitefield, sama seperti John dan Charles Wesley bersaudara, bersama dengan rekan sekerjanya bertahun-tahun, menggunakan metode-metode yang jelas atau praktis untuk membagikan Injil Yesus—berkhotbah di ladang-ladang; menyatakan kepada para petani; bahkan pernah berbicara kepada orang banyak yaitu lebih dari 30.000 orang di Majelis Perwakilan Boston—tanpa menggunakan pengeras suara—jumlah populasi keseluruhan Boston hanya setengahnya yaitu 15.000 orang. Pada abad ke 20, para penginjil pionir seperti Billy Graham beralih ke stadion ketika acaranya ditayangkan juga melalui TV kepada penonton nasional. Ribuan orang, termasuk saya, digerakkan untuk memberikan hati kepada Yesus. Demikian juga para penginjil Advent seperti Mark Finley dan Allejandro Bullon pernah berkhotbah kepada sepuluh ribu orang yang berkumpul di tempat yang tampaknya seperti gereja tradisional. Setiap kesuksesan pembaharu ini demi Injil pernah menghadapi kritikan dan penghinaan dari mereka yang menganggap bahwa metode mereka yang tidak biasa tersebut tidak cocok dengan pekabaran yang mereka beritakan. Namun demikian, Injil tetaplah menang, tetap berbicara kepada para pendengar yang baru dalam cara-cara yang baru dan dengan penuh kuasa. Ketika Anda membaca tema utama pada sampul majalah bulan ini, “Arnion: Melihat Anak Domba sebagai pusat dari kitab Wahyu,” berdoalah agar hati kita terbuka untuk mendukung metode-metode baru, pendekatan-pendekatan baru, dan para “penginjil” baru ketika mereka membagikan “cerita tua” dalam cara yang dramatis, segar dan menarik.

Orang percaya yang dibaptis pada baptisan massal 1.000 orang di Danau Atitlán Guatemala, Maret 2015.

K

eanggotaan resmi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah mencapai jumlah keanggotaan tertinggi untuk pertama kalinya yaitu 19 juta jiwa, dan jumlah gereja telah bertambah dua kali lipat di seluruh dunia menjadi lebih dari 80.000 hanya dalam dua dekade, menurut laporan yang baru dirilis. Gereja Advent memiliki 19.126.447 anggota sampai pada 31 Desember 2015, meningkat menjadi 19.647.144 anggota, atau 3,5 persen, dari tahun sebelumnya, demikianlah yang dilaporkan dari kantor arsip, statistik, dan riset gereja. Pada tonggak statistik lain, gereja memiliki 81.551 jemaat Advent ditambah 69.909 perkumpulan, katanya. “Ada 2.741 gereja baru yang diorganisasikan pada tahun 2015 dan merupakan yang paling banyak dari tahun-tahun sebelumnya dalam sejarah kita, melebihi pencapaian pada tahun 2014 yaitu 2.446 gereja baru, merupakan rekor sebelumnya untuk gereja-gereja lokal yang baru,” kata David Trim, Direktur Kantor Arsip, Statistik, dan Penelitian. “Kita hanya mencapai 40.000 gereja pada tahun 1995.” Pertumbuhan terjadi bahkan ketika gereja, yang didirikan pada tahun 1863 dengan hanya 3.500 anggota, melakukan audit keanggotaan yang komprehensif untuk memastikan bahwa laporan statistik mencerminkan kenyataan di lapangan. “Puji Tuhan untuk pertumbuhan yang sangat luar biasa,” kata Ted N.C. Wilson, Pemimpin Gereja Advent Sedunia. “Ini memberitahu saya bahwa bahkan dengan audit yang teliti dan hati-hati dari catatan keanggotaan di seluruh dunia yang telah dimulai oleh sekretariat pada beberapa tahun terakhir, Firman Tuhan maju dengan cara yang mengagumkan melalui kuasa Roh Suci, dan pekerjaan Tuhan berkembang luas.”

Bersambung ke halaman selanjutnya

07 2016 | Adventist World

3


A N N

LAPORAN SEDUNIA GT Ng, Sekretaris Eksekutif Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, di mana kantor sekretariatnya yang memulai audit, menggemakan sukacita Wilson tentang angka-angka yang menunjukkan pertumbuhan gereja. “Pertumbuhan gereja yang cepat merupakan bukti dari apa yang dijanjikan dalam 2 Tawarikh 20:20: 'Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil.'” Katanya. “Gereja mengalami kemakmuran karena kita telah setia mengikuti petunjuk Tuhan dalam Matius 24:14 untuk menginjili dunia.” Gereja Advent, yang diorganisasikan dalam 13 divisi di dunia dan dua ladang yang tergabung, pertumbuhannya yang tercepat pada tahun lalu yaitu Divisi Afrika Barat-Tengah, dengan peningkatan keanggotaan 7,6 persen atau 683.318 orang. Dua divisi dengan pertambahan yang paling banyak adalah Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia dan Divisi Amerika Selatan. Di Afrika, Zambia keanggotaan mereka mencapai 1 juta pada tahun 2015, sementara KKR di Zimbabwe membawa 30.000 orang dibaptis pada bulan Mei yang lalu. Sementara itu, pertumbuhan keanggotaan di Divisi Amerika Selatan, berasal dari peranan sebuah program untuk memperoleh kembali para mantan anggota. Adventist Review pada April lalu melaporkan bahwa 15 persen baptisan di Amerika Selatan adalah merupakan mantan anggota. Tetapi mesin—sumber kehidupan— dari pertumbuhan gereja adalah dibukanya gereja-gereja baru, kata Gary Krause, sebagai Direktur Misi Advent yang mengawasi penanaman gereja baru. Dia mengatakan bahwa dia berbesar hati melihat sebuah gereja baru didirikan setiap 3,2 jam pada tahun lalu, dan banyak lagi kelompok-kelompok dan perkumpulan baru. “Saya menyarankan setiap gereja tidak hanya fokus pada pertumbuhan gereja yang sudah ada, tetapi untuk berdoa dan berencana untuk mencari cara memulai kelompok orang percaya baru,” kata Krause. n

4

Adventist World | 07 2016

Homer Trecartin Rick McEdward, kanan, sementara berada dalam mobil kereta yang penuh sesak pada perjalanan ke India tahun 2016. P H OTO :

Rick McEdward

R I C K

M C E D W A R D

Oleh Andrew

McChesney

Terpilih sebagai Ketua GMAHK Uni Timur Tengah dan Afrika Utara

McEdward kembali ke rumah masa mudanya.

R

ick McEdward, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Timur Tengah dan Afrika Utara yang baru, teringat bahwa ketika remaja ia menyaksikan dengan terpesona kerumunan orang yang turun dari kapal di pelabuhan Saudi menuju ke Jeddah untuk ibadah haji tahunan. Baru-baru ini McEdward merasakan suatu kekaguman saat dia berjalan di keramaian jalan Istanbul, Turki, dan saat ia berdiri di atas bukit di Universitas Timur Tengah, menatap pemandangan Kota Metropolis Beirut, Lebanon yang terbentang di hadapannya. Sebuah dilema mengisi pikirannya: Bagaimanakah setiap orang dari mereka ini dapat dijangkau dengan kasih Yesus? “Kita memiliki beban untuk menjadi terang dan membagikan terang. Bagaimanakah kita dapat menjadi terang?” kata McEdward. "Kita semua perlu mengetahui kemuliaan dan kasih Allah di dalam kehidupan kita, dan saya akan sangat senang untuk melihat itu ditampilkan dengan cara yang indah di sini.” Pertanyaannya menjadi lebih pribadi untuk McEdward setelah pada bulan April dia terpilih sebagai Ketua Uni Timur Tengah dan Afrika Utara, suatu daerah yang berpenduduk setengah

mi­liar dan merupakan salah satu tempat yang paling sulit di dunia untuk membagikan Injil. Para pemimpin gereja dunia memilih McEdward untuk bertukar posisi dengan Homer Trecartin, yang diminta untuk kembali ke Amerika Serikat karena alasan kesehatan dan keluarga. Trecartin dan isterinya, Barbara, melayani di Kantor Uni yang berlokasi di samping Universitas Timur Tengah selama empat tahun. McEdward, yang sudah lama bekerja menjadi pendiri gereja, sebelum terpilih, melayani sebagai Direktur Pusat Misi Global Gereja Advent Sedunia untuk Agama-agama dunia dan Wakil Direktur Misi Advent (Adventist Mission). Beliau menikah dengan Marcia McEdward, seorang perawat yang bertugas di General Conference, dan mereka memiliki dua orang anak yang sudah dewasa. “Kami sangat berterima kasih kepada Homer dan Barbara untuk kontribusi rohani, administratif, dan misi mereka yang luar biasa terhadap pekerjaan di daerah Uni Timur Tengah dan Afrika Utara,” kata Ted N. C. Wilson, Ketua Gereja Advent Sedunia. “Kami memuji Tuhan untuk kemajuan pekerjaan yang sudah dilakukan dan yang akan terus


dilakukan,” kata Wilson. “Kami berterima kasih karena Rick dan Marcia telah menerima penugasan yang baru dan penting ini.” Bagi McEdward, pindah ke Timur Tengah adalah seperti kembali ke rumah masa mudanya, yaitu suatu tempat yang penuh dengan kenangan dari masyarakat yang baik dan menemukan hubungan yang baru dengan Yesus. McEdward, 50 tahun, dibesarkan di sebuah keluarga Advent di Seattle, Washington. Tetapi pada usia 12 tahun, ia pindah bersama keluarganya ke Jeddah, Arab Saudi, ketika ayahnya mendapat pekerjaan sebagai teknisi X-ray pada sebuah rumah sakit militer besar. Sejauh yang mereka ketahui, mereka adalah satu-satunya keluarga Advent di kota tersebut. Rumah yang McEdward akan sebut sebagai ‘rumah’ untuk lima tahun selanjutnya berdiri di Pantai Laut Merah, di mana ia dapat melihat kapal-kapal besar menurunkan penumpang Muslim pada ibadah haji ke Mekah. Di Pantai Laut Merah ini kemudian ia mengembangkan hubungan pribadi dengan Yesus. “Bagian dari hal itu adalah menyaksikan kemurahan hati dari tetangga kami yang bukan berasal dari latar belakang Kristen,” katanya. “Mereka begitu penuh kasih dan begitu baik kepada kami orang Amerika. Hal tersebut menunjukkan pada saya keegoisan saya sendiri dan menuntun saya untuk meminta Tuhan menyelesaikannya.” McEdward menerima gelar sarjana dariWalla Walla College pada tahun 1990 dan Master of Divinity dari Universitas Andrews tiga tahun kemudian. Dia menyelesaikan studi doktor misiologi dari Fuller Graduate School pada tahun 2012. Memandang ke depan, Trecartin, 60 tahun, mengatakan bahwa Marcia McEdward bisa memainkan peranan penting di kawasan itu dan mendesak Rick McEdward untuk membawanya bersama-sama dalam perjalanannya. "Biarkan dia mengerti apa yang Anda lakukan, dan dia akan melayani orang lain yang tidak dapat Anda layani,” katanya. n

Oleh Andrew

McChesney

Rumah Duka

Menuntun Orang Seoul kepada Yesus Sahmyook Medical Center membaptis lebih dari 140 orang per tahun.

S

eorang dokter berkebangsaan Korea Selatan, Sungsik Ha tidak percaya pada Tuhan, bahkan meskipun ia telah bekerja selama tiga dekade di rumah sakit Advent di Seoul. Kemudian salah satu mertuanya meninggal, dan Ha mendengarkan seorang pendeta rumah sakit memimpin upacara pemakaman di rumah duka dari marmer yang berkilauan di rumah sakit. Dia sangat terharu mendengar pendeta berbicara tentang janji kedatangan Yesus yang kedua kali dan harapan tentang kebangkitan. Beberapa waktu kemudian mertua Ha yang lain meninggal dunia, dan ia kembali menghadiri pemakaman yang dipimpin oleh pendeta. Hatinya disentuh lagi oleh pesan pengharapan. Ha mulai membaca Alkitab dan, beberapa bulan kemudian, dibaptis dalam gereja Advent. “Saya bekerja di sini sepanjang hidup saya sebagai dokter medis,” kata Ha, seorang pria kekar dengan senyum ramah, dalam sebuah wawancara di Sahmyook Medical Center—Rumah Sakit Advent Seoul, di mana ia kini menjabat sebagai kepala medis. “Rumah sakit memiliki semacam daya tarik yang sangat kuat bagi saya,” katanya. “Saya perlahan-lahan menjadi seorang Advent." Melayani sebagai tangan penyembuh Yesus—dan memperkenalkan orang kepada Juruselamat—telah menjadi misi dari Sahmyook Medical Center, atau SYMC, dengan asal-usulnya dari sebuah pondok klinik sederhana yang didirikan oleh misionaris medis Advent pertama yang pergi ke Korea, Dr. Riley Russell, pada tahun 1908.

Hari ini rumah sakit umum berkapasitas 426 ranjang ini memiliki staf lebih dari 800 orang yang merawat setengah juta pasien per tahun. Rumah sakit ini juga mengoperasikan 120 ranjang untuk panti jompo dan rumah duka, dengan fasilitas mewah bertingkat dua serta apartemen murah di mana keluarga dapat tinggal selama tiga hari pada suatu waktu selama mereka meratapi kehilangan orang yang dicintai. Banyak juga anggota keluarga yang mendengarkan pesan pengharapan dan dorongan dari pendeta rumah sakit. Untuk memahami bagaimana cara kerja rumah duka, membutuhkan pemahaman tentang sistem Asuransi Kesehatan Nasional Korea, yang dibuat pada tahun 1970-an. Orang Korea awalnya menyatakan keengganan mereka untuk berlangganan rencana asuransi, mendorong pemerintah agar menetapkan harga pada tingkat yang sangat rendah karena mereka didesak untuk bergabung. Sekarang hampir setiap orang Korea dilindungi oleh rencana asuransi. "Rencana asuransi dapat tetap murah, tetapi penggantian biaya pengobatan dari asuransi juga kecil," kata Ji Yoon Lee, Wakil Direktur Rumah Sakit Advent bagian perencanaan. Oleh karena itu pihak berwenang memberi izin kepada rumah sakit untuk mengoperasikan rumah duka. Orang Korea cenderung menghabiskan banyak uang untuk jasa pemakaman, yang menjadikan rumah duka sebagai bisnis yang sangat menguntungkan, kata Lee. Rumah sakit Advent tanpa kecuali. “Adalah dana dari rumah duka yang menjaga konsolidasi garis

Bersambung ke halaman selanjutnya

07 2016 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

SY M C

Brasil

Seorang pendeta berbicara selama ibadah pemakaman di rumah pemakaman Sahmyook Medical Center.

bawah tetap menguntungkan," kata Lee. Acara pemakaman yang dilaksanakan di rumah duka sebanyak 20 sampai 30 kali seminggu, orang Advent mendapatkan potongan 14 persen untuk layanan itu. Keluarga dapat mengundang pendeta mereka sendiri untuk membuat acara pemakaman, tetapi dua orang pendeta Advent yang sudah diurapi dan seorang pendeta muda juga tersedia untuk melayani. “Kebanyakan dari mereka tidak memiliki harapan setelah kematian orang yang dicintai, “ kata Yung Han Yoon, kepala pendeta rumah sakit. “Saya membagikan pesan pengharapan yang Alkitabiah tentang kehidupan setelah kematian. Ini adalah hal baru bagi mereka.” Setelah pemakaman, rumah sakit menghubungkan keluarga dengan gereja Advent terdekat. Di antara mereka yang telah dibaptis oleh karena pelayanan dari rumah duka adalah seorang aktor film Korea terkenal yang hatinya tersentuh oleh pemakaman saudaranya, kata Yoon. Pria tersebut juga dibaptis tak lama sebelum kematiannya. "Rumah sakit ini juga memiliki pelayanan kependetaan yang bersemangat, terdiri dari tiga pendeta dan diakones yang melayani penuh waktu. Keempatnya menuntun lebih dari 140 orang untuk dibaptis setiap tahun," kata Lee. Pada tahun 2014, ketika Dr. Ha dibaptis, rumah sakit membaptis 174 orang. n

6

Adventist World | 07 2016

Oleh Andrew

McChesney

Membaptiskan Puluhan Orang Melalui

Facebook Di bagian depan adalah seorang Polisi berusia 42 tahun.

P

ada siang hari Roberto Roberti adalah seorang polisi. Di malam hari—dan setiap ia mendapat kesempatan—ia menelusuri halaman facebook paling populer di gereja Advent, membalas komentar-komentar dan pertanyaan-pertanyaan. Pekerjaan sukarelanya pada halaman facebook berbahasa Portugis dari Divisi Amerika Selatan telah menghasilkan 45 baptisan sejak Juli lalu. Roberti, 42 tahun, adalah sosok yang mengesankan: Tinggi, berotot, tekun, suka menyapa. Anda tidak akan bermasalah dengan dia di jalan, bahkan ketika dia sedang tidak bertugas di pinggiran Kota São Paulo, Brasil. Tetapi Roberti juga memiliki senyum lembut dan suara bariton berat yang cepat mendapatkan kepercayaan masyarakat. Dan yang paling penting, dia juga tahu seluk-beluk memenangkan hati orang melalui online. Rahasianya? Segera membalas pertanyaan mereka, katanya. “Orang yang menggunakan internet ingin mendapat jawaban-jawaban secara cepat.” Kata Roberti. Mereka yang menanyakan pertanyaan lewat facebook semakin bertambah sejak saya memulaikan pekerjaan ini. Rahasianya adalah karena saya menjawab dengan sangat cepat.”

Orang Advent di Amerika Selatan dikenal oleh gereja sedunia karena mereka menggunakan teknologi secara inovatif untuk membagikan Injil. Tetapi Roberti berada di garis depan dengan apa yang ia anggap sebagai tambang emas besar yang belum dimanfaatkan: Hanya dengan merespons komentar-komentar pengguna facebook. Dia dan tiga rekan relawannya mendapati pekerjaan mereka cocok untuk mereka. Dengan hampir 1,1 juta yang menyukai, halaman facebook berbahasa Portugis dari Divisi Amerika Selatan menjadi halaman facebook gereja Advent yang paling banyak diikuti di seluruh dunia. Halaman ini fokus utamanya adalah Brazil, sementara divisi ini juga memiliki halaman berbahasa Spanyol untuk negara-ne­ gara lain di wilayahnya. Hampir 200 orang telah dibaptis melalui kerja gabungan Roberti dan tiga relawan lainnya sejak Januari 2015. Roberti, seorang perwira polisi selama 22 tahun, mengatakan ia terlibat dengan media sosial Advent tak lama setelah dibaptis pada tahun 2010 karena ia ingin menyisihkan ketakutan orang lain sebagaimana yang pernah ia alami ketika membaca Alkitab untuk pertama kalinya.


A R / M C C H E S N E Y A N D R E W

Roberto Roberti, polisi dan moderator facebook, di lobi kantor pusat Novo Tempo.

“Saya ingin membagikan harapan baru yang telah saya pelajari di gereja Advent kepada orang lain,” katanya, berbicara di sela-sela Konferensi Khusus Komunikasi Advent dari seluruh Amerika Selatan yang diselenggarakan baru-baru ini di São Paulo. Dia mengatakan bahwa ketika orang meninggalkan pesan di facebook, dan jika mereka menunjukkan minat lebih lanjut, ia menawarkan pelajaran Alkitab melalui email. Pekerjaan tersebut dapat memakan waktu. Dia menulis sekitar 100 pesan per hari, hampir setengahnya di facebook dan sisanya untuk menindaklanjuti pertanyaan dan belajar Alkitab melalui email. Banyak dari mereka yang menulis di facebook bertanya tentang milenium, mereka juga membahas tentang masalah depresi, bunuh diri, atau putus asa karena ingin melarikan diri dari keluarga yang hancur, katanya. Membalas dengan cepat adalah kunci di facebook, katanya. Roberti, telah menikah dan memiliki tiga anak, bangun pada pagi-pagi benar untuk memeriksa facebook dan akun gmail yang gereja gunakan untuk korespondensi media sosial. Suatu pagi ia menemukan bahwa seorang wanita muda, Elena, telah menulis di facebook bahwa dia ingin dibaptis. Kurang dari dua jam setelah

dia menulis, ia menjawab dengan undangan untuk memulai pelajaran Alkitab untuk persiapan baptisan melalui e-mail. Sekitar empat bulan kemudian Elena dibaptis. Sementara itu, dua wanita muda lainnya melihat catatan facebook Elena dan meninggalkan komentar yang mengungkapkan minat mereka juga untuk dibaptis. Roberti juga mengundang mereka untuk mempelajari Alkitab. Keduanya sekarang dibaptis menjadi anggota gereja Advent. Elena adalah salah satu di antara tiga moderator yang bekerja dengan Roberti di halaman facebook divisi. Roberti melatih 20 orang lagi untuk bekerja sebagai moderator, semuanya dibaptis setelah penjangkauan dari gereja Advent melalui facebook. Roberti menyaksikan pertobatan yang luar biasa tidak lama setelah ia mulai menginjil melalui facebook sambil menegaskan betapa penting pekerjaannya. Sebuah keluarga yang tinggal di Brasil Selatan negara bagian Santa Catarina di kota di mana tidak ada gereja Advent, menuliskan pertanyaan tentang Alkitab. Roberti segera mengundang mereka untuk belajar Alkitab melalui email. Ketika pelajarannya sampai pada pembahasan tentang Sabat hari ketujuh, pasangan ini mulai

menekan pendeta mereka untuk menjelaskan mengapa gereja mereka berbakti pada hari Minggu. Segera 28 anggota gereja lainnya bergabung dalam diskusi, mengepung pendeta dengan pertanyaan tentang Sabat. “Dia tidak bisa menjawab,” kata Roberti. "Dia akhirnya meninggalkan kota. Dia meninggalkan gerejanya.” Roberti kemudian menghubungi seorang pendeta Advent yang tinggal di dekat kota itu. Pendeta tersebut mengunjungi gereja dan berbicara dengan anggota-anggotanya. Tiga puluh anggota semuanya meminta untuk dibaptis. Roberti menangis ketika ia mendengar berita itu. “Itu sama seperti setiap kali saya mendengar bahwa salah satu pelajar Alkitab ingin dibaptis,” katanya. “Saya mulai menangis. Itu semua oleh karena kekuatan Allah saja sehingga ini terjadi.” n Ini adalah salah satu dari enam cerita yang diceritakan oleh Editor Andrew McChesney tentang bagaimana anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Amerika Selatan menggunakan teknologi untuk menyebarkan Injil. Baca cerita lainya, dan juga cerita Roberto Roberti tentang bagaimana ia dibaptis, kunjungilah alamat ini: bit.ly/ SouthAmericaGospel.

07 2016 | Adventist World

7


P A N O R A M A

S E D U N I A

Artikel ini disesuaikan dari sebuah khotbah yang dibawakan oleh Pendeta Wilson pada tanggal 30 Januari 2016, di Linthicum Heights, Maryland. Unsur gaya lisan tetap dipertahankan—Editor.

B

etapa suatu berkat yang luar biasa dan hak istimewa untuk menjadi bagian dari misi Allah, membagikan kabar baik tentang kasih Kristus dan kedatangan-Nya yang segera di hari-hari terakhir dari sejarah bumi ini! Tetapi jika kita tidak pergi keluar dari tempat kita dan datang mengunjungi mereka secara langsung, bagaimanakah mereka akan tahu? Dalam Lukas 15:1, 2 kita membaca, “Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersu­ ngut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: 'Ia menerima orang-orang berdosa dan makan ber­ sama-sama dengan mereka.'” Para rabi marah dan menyebarkan kejijikan mereka. “Orang ini bergaul dengan orang-orang berdosa dan bahkan makan dengan mereka.” Sepanjang sejarah, setiap kali kepentingan-kepentingan yang egois dan berpusat pada diri mengambil kendali atas pikiran, bermacam tingkatan mulai bermunculan: Mereka yang kaya dan mereka yang tidak punya apa-apa, mereka yang berpendidikan dan mereka yang tidak memiliki keuntungan tersebut; mereka yang eksklusif dan mereka yang tidak punya teman untuk bicara; orang kudus dan orang berdosa. Tentu saja kita semua adalah orang berdosa dan perlu datang ke kaki salib setiap hari, menerima jubah kebenaran Kristus dan kuasa-Nya yang mengubahkan. Kita harus merendahkan diri setiap hari di hadapan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang dapat berpikir bahwa diri mereka kebal terhadap keingingan untuk mencari keuntungan diri sendiri dan berpusat pada diri.

Memahami Lintas Budaya

Tugas Be

Sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang berfokus pada misi, mari kita belajar melalui bimbingan Roh Kudus bagaimana menggunakan pemahaman lintas budaya dalam memberitakan pekabaran tiga malaikat tentang kasih Allah dan kedatangan Kristus yang segera. Mari kita menjadi lebih sen-

8

Adventist World | 07 2016

di Hadapan Kita Menjadi gereja yang bersatu, peka

sitif terhadap perbedaan dan pengaturan budaya, menyadari bahwa pekabaran Advent adalah sama di berbagai tempat, tetapi metode membagikannya dapat sangat bervariasi. Mari kita juga peka terhadap kebiasaan lokal sehingga perilaku kita tidak menjadi penghalang bagi pekerjaan kita yang sangat penting ini. Saya ingat ketika tiba di Moskow untuk menyelesaikan pekerjaan saya di Divisi Eropa-Asia, saya bersiul sambil menuruni lorong kantor divisi. Seorang pegawai gereja diam-diam memperingatkan saya bahwa bersiul menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang tidak berpendidikan, dan beberapa orang percaya bahwa bersiul bisa memanggil rohroh jahat. Selama tiga tahun saya mengalami waktu yang paling sulit untuk tidak bersiul. Tetapi saya memenuhinya dengan hati-hati, karena perilaku tersebut dapat menghalangi kemampuan saya untuk memberi pengaruh bagi pekerjaan Tuhan secara positif. Pelajaran lain yang saya pelajari dalam menghindari kesalahpahaman adalah untuk berdoa dengan cara yang tepat. Suatu kali saya berdoa dengan tangan saya di belakang saya. Saya kemudian diminta oleh pemimpin yang sama untuk selalu berdoa dengan tangan terlipat di

depan Anda, jika tidak itu artinya Anda menunjukkan rasa tidak hormat kepada Allah. Saya cepat beradaptasi, karena itu bukan masalah moral. Sangat penting untuk merendahkan diri dan menghapus pemikiran etnosentris, meminta Tuhan untuk membantu kita mengubah perilaku yang mungkin menghambat upaya kita untuk meninggikan Kristus. Pemikiran yang menjadikan Kristus sebagai yang terutama haruslah mengambil tempat apapun yang dapat membawa gesekan dan kesalahpahaman. Mari mengisi kantor, rumah, gereja, dan interaksi kita dengan tema besar pekabaran Advent, dengan Kristus dan kebenaran-Nya sebagai pusatnya. Semua pertengkaran internal dan eksternal dan desakan untuk menonjol akan tenggelam jauh ketika Yesus dalam kepenuhan-Nya, serta semua doktrin-Nya yang berharga, ditinggikan. Doktrin dan Kepercayaan

Dalam semua budaya, ajaran dan doktrin Kristus adalah inti untuk apa yang kita yakini dan bagikan. Mengatakan bahwa semua yang perlu kita lakukan adalah berfokus saja pada Yesus dan bukan dengan doktrin-doktrin-Nya adalah menerima secara dangkal suatu keya-


sar Oleh Ted N. C. Wilson

terhadap budaya. kinan tanpa isi yang mendalam tentang pekabaran Kristus. Doktrin dan keyakinan berasal dari Kristus. Kepenuhan dan luas kasih-Nya menandakan besarnya bidang kebenaran yaitu Kristus. Ellen White melihatnya: "Kristus adalah pusat semua ajaran yang benar.”1 Yesus adalah perwujudan penuh dari doktrin dan kepercayaan yang berpusat pada Kristus. Jangan biarkan siapa pun menyarankan bahwa kita perlu untuk menghilangkan doktrin agar dapat melihat Kristus. Kristus dan doktrin-Nya berjalan bersama-sama untuk menghasilkan pekabaran Advent yang kita nyatakan hari ini sebagai gereja lintas budaya yang dipersatukan. Di berbagai tempat saya melihat efek merugikan dari gerakan gereja yang bermunculan untuk mendesak cara mereka bahkan di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Gerakan ini berfokus pada pemahaman berdasarkan pengalaman, dan lebih sedikit pada kepercayaankepercayaan kognitif yang berdasarkan Alkitab, yang kita pegang dengan sangat berharga dan yang sangat vital bagi hubungan kita dengan Kristus setiap hari. Waspadalah terhadap upaya-upaya yang halus ini untuk mengurangi keyakinan doktrin Alkitabiah sehingga

melumpuhkan pekabaran Advent dengan menetralkan pekabaran kita yang khusus. Mintalah tuntunan Roh Kudus untuk membantu kita dalam bekerja secara lintas budaya dalam mewartakan kekhususan pekabaran tiga malaikat dan menangkal munculnya pengaruh-pengaruh mistik dan munculnya gereja. Tugas Besar di Hadapan Kita

Tugas besar di hadapan kita sebagai gereja yang bersatu, peka terhadap budaya adalah untuk sepenuhnya merangkul tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita pada hari-hari terakhir ini. Kita tidak boleh menyimpang jauh dari kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus. Di mana-mana kita melihat, dunia tampaknya akan hancur. Sekarang adalah waktunya bersatu untuk panggilan Tuhan yang unik dalam cara yang peka terhadap budaya. Anda dan saya adalah bagian dari proklamasi pengharapan terakhir untuk dunia, puncak dari Wahyu pasal 14. Kita tidak boleh ragu-ragu dalam proklamasi terakhir kita tentang pekabaran Advent ini. Ellen White menantang kita: "Kita tidak boleh menarik diri dan memohon maaf kepada dunia karena kita memberitahukan kebenaran pada mereka: Kita harus menolak untuk bersembunyi. Membentangkan warna Anda untuk menghadapi perkara-perkara manusia dan malaikat. Biarlah dipahami bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tidak dapat berkompromi.”2 Fakta yang sangat disayangkan adalah bahwa anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di berbagai tempat mengalah kepada “kebenaran politik,” tekanan, dan penyesuaian terhadap perubahan moral dan sosial yang tidak Alkitabiah, sebagai tambahan untuk menetralkan kebenaran-kebenaran Alkitab yang berharga. Mari kita berdiri teguh pada semua kebenaran dan prinsip-prinsip Tuhan dalam kehidupan pribadi dan gereja ketika kita berinteraksi secara lintas budaya dengan masyarakat, mengarahkan mereka kepada Dia dalam segala perspektif. Kedatangan Tuhan adalah segera, dan kita semua harus mengikuti teladan Kristus, membuat koneksi lintas budaya dengan semua yang akan mendengarkan. Kita harus bersosialisasi dengan mereka untuk misi di bawah tuntunan Roh

Kudus. Kita tidak dapat bersaksi melalui perwakilan. Kita tidak dapat memberikan kesaksian pribadi dengan remote control. Kita tidak bisa bersosialisasi dengan hanya memerhatikan dari jauh. Untuk membuat pengaruh yang kuat, kita harus datang secara langsung kepada mereka. Penelitian penginjilan menunjukkan bahwa pertemuan pribadi, di bawah bimbingan Roh Kudus, adalah faktor utama terbesar dalam membawa orang kepada Kristus dan keyakinan-keyakinan kita yang berpusat di dalam Dia. Kita membutuhkan televisi, radio, internet, percetakan, layanan masyarakat, penjangkauan kesehatan, dan banyak cara lain untuk menarik perhatian kepada kebenaran, tetapi pada akhirnya itu membawa kita pada interaksi dan kesaksian pribadi. Mencari yang Hilang

Kristus memiliki keinginan membara untuk melihat semua orang diselamatkan. Dia tidak mengabaikan orang yang berdosa dan orang buangan. Tuhan meminta kita untuk mengikuti teladanNya dalam mencari yang hilang, menjangkau jiwa-jiwa dengan kepekaan lintas budaya dan kasih, dan menjadi peserta yang aktif dalam pekabaran terakhir untuk dunia ini. Ketika kita menjadi lebih dekat dengan Juruselamat kita, apakah kita mengenakan karakter-Nya yang penuh kasih untuk orang lain? Apakah kita bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencari orang yang mengembara jauh dari kebenaran? "Setiap jiwa yang telah diselamatkan Kristus dipanggil untuk bekerja dalam nama-Nya bagi penyelamatan yang hilang,” ditulis oleh Ellen G. White. “Ketika Anda berbalik dari mereka yang tampaknya tidak menjanjikan dan tidak menarik, apakah Anda menyadari bahwa Anda mengabaikan jiwa-jiwa yang Kristus berusaha cari?.... Malaikat-malaikat kasihan terhadap jiwa-jiwa yang hilang ini. Malaikat menangis, sementara mata manusia kering dan hatinya tertutup dari merasa kasihan.... Oh betapa perlunya akan Roh Kristus, dan kurangnya, lebih kurang, terhadap diri sendiri!”3 Pekerjaan kita adalah mengikuti teladan Kristus dalam interaksi kita sehari-hari dan secara proaktif mencari mereka yang perlu mendengar tentang kasih karunia dan kuasa Allah yang akan

07 2016 | Adventist World

9


P A N O R A M A

S E D U N I A

mengubah hidup mereka. Apakah melalui telepon, e-mail, surat, kontak pribadi, pertemuan publik, Tuhan ingin kita bersosialisasi dengan orang lain seperti Kristus, dengan hati-hati dan penuh doa menunjukkan kepada mereka kebenaran Alkitab yang lengkap dan pengetahuan tentang rencana penebusan Kristus bagi mereka, yang berpuncak pada kedatangan-Nya yang segera. Mari izinkan Roh Kudus membantu kita bersosialisasi dengan cara yang benar dengan pendekatan yang tepat, menyadari bahwa kita semua adalah orang berdosa yang membutuhkan kuasa Kristus yang menyelamatkan. Di Taman Getsemani Kristus menderita untuk Anda dan saya. Ellen White menggambarkannya demikian: "Dia menerima baptisan darah-Nya, agar melalui Dia jutaan orang dapat memper­ oleh kehidupan kekal. Dia... meninggalkan surga, yaitu semua kemurnian, kebahagiaan, dan kemuliaan-Nya, untuk menyelamatkan satu domba yang hilang, satu dunia yang telah jatuh oleh pelanggaran. Dan Dia tidak akan berpaling dari misi-Nya.” 4 Kristus menawarkan misi lintas budaya kepada kita hari ini—keterlibatan seluruh anggota dalam gereja Allah yang sisa, diberi kuasa untuk memberitakan pekabaran terakhir tentang kasih dan peringatan. Kristus yang tergantung di kayu salib, mati bagi kita, bangkit bagi kita, saat ini sedang menjadi perantara dalam Bait maha suci surgawi bagi kita, dan segera akan kembali untuk membawa kita pulang ke surga. Saya tidak sabar! Mari kita bersedia untuk menyambut kedatangan-Nya yang segera, dan mari kita mempersiapkan orang lain dengan bersosialisasi dengan mereka untuk misi. n 1 Ellen G. White, Counsels to Parents, Teachers, and Students (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1913), hlm. 453. 2 Ellen G. White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946), hlm. 179. 3 Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1900), hlm. 191, 192. 4 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 693.

Ted N. C. Wilson Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.

10

Adventist World | 07 2016

Sebuah

One-DayChurch Oleh Carrie Purkeypile

Mimpi Gesse: Bangunan di Oriximina, Brasil

Kiri: Gesse Viera Matios dan istrinya sangat gembira dengan gereja baru yang akan melonjakkan upaya penginjilan di komunitas yang bertumbuh ini di Brasil. Kanan: Kru Maranatha merakit One-DayChurch dalam satu hari kerja penuh. Kerangka gereja adalah solusi yang baik bagi banyak masyarakat yang ingin menyesuaikan dinding dan lantai sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Di sepanjang Sungai Amazon di Brazil terdapat ribuan masyarakat, cara terbaik untuk menjangkau mereka adalah dengan kapal. Beberapa adalah desa kecil; yang lain adalah kota-kota kecil atau kota besar. Tim Maranatha membangun di negara bagian Pará di Brazil utara, memanfaatkan jalur air yang luas ini untuk membawa gereja kepada jemaat yang membutuhkan. Salah satu kota di tepi sungai adalah Oriximina, sebuah kota berukuran sedang dengan taman yang bagus, toko-toko kecil, dan dua gereja Advent, segera menjadi tiga gereja! Gesse Viera Matios sangat ingin untuk menumbuhkan gereja baru di masyarakat yang sedang berkembang ini, yang terletak di pinggiran kota. Para anggota bekerja bersama-sama untuk mendapatkan tanah di lingkungan baru. Mereka membeli sebidang tanah yang letaknya tepat di batas kota. Meskipun Gesse bekerja di pusat kota, ia dan istrinya membeli sebidang tanah tepat di sebelah gereja baru. Mampu membantu pertumbuhan gereja adalah hal yang lebih penting dari perjalanan sepeda motor sehari-hari. Dia bercita-cita menjadi yang pertama dan yang terakhir keluar pada setiap kegiatan gereja sepanjang minggu. “Kami ingin memberikan sebuah gereja yang baik, sebuah gereja untuk mereka yang tinggal di sini,” katanya. Kru Maranatha membangun One-Day church ini pada hari Minggu, dan pada malam berikutnya gereja menjadi tuan rumah pertemuan penginjilan (KKR) pertama mereka! Jemaat Oriximina sudah memiliki rencana mendirikan batu bata untuk dinding dan meletakkan ubin lantai yang indah. Gereja ini nantinya akan segera menjadi yang terbaik dan paling indah di lingkungannya. Lebih penting lagi, gereja sudah menyambut semua orang dengan senang hati.

Maranatha Volunteers International, organisasi nonprofit, membangun gereja dan sekolah Advent di wilayah yang sangat membutuhkan. F OTO :

M A R A N AT H A

VO L U N T E E R S

I N T E R N AT I O N A L


K E S E H A T A N

S E D U N I A

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Osteoporosis

Suatu penyakit pada perempuan saja? Saya berusia 64 tahun dan dengan setia membawa istri saya untuk melakukan tes skrining kepadatan mineral tulang. Dia memberitahu saya bahwa pria juga berisiko osteoporosis. Apakah ini benar? Saya pikir penyakit ini hanya memengaruhi perempuan.

K

ita diciptakan dengan dahsyat dan ajaib. Meskipun tulang mungkin tampak statis dan tidak berubah, ada produksi tulang baru secara terus-menerus dan pemecahan jaringan tulang yang sudah tua. Proses dinamis ini sedang berlangsung dan membuat tulang kuat dan sehat. Osteoporosis terjadi saat tulang menjadi lebih berpori dan tipis. Kepadatan dan kualitas tulang berkurang, dan tulang menjadi lebih rapuh. Osteoporosis memengaruhi tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Individu dengan risiko tertinggi adalah perempuan yang berasal dari Asia dan Kaukasia setelah mereka menopause. Penekanan yang lebih besar telah ditempatkan pada skrining dan pengobatan terhadap perempuan, meskipun ada data yang menunjukkan bahwa laki-laki yang menderita patah tulang pinggul adalah dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk meninggal pada tahun yang sama daripada perempuan yang juga menderita patah tulang pinggul. Data ini telah mendorong pertimbangan untuk tes skrining bagi laki-laki yang memiliki peningkatan risiko untuk osteoporosis. Sangat penting untuk mengetahui risiko Anda terhadap kemungkinan mengalami osteoporosis. Ini khususnya bagi laki-laki, karena seringkali terlewatkan. Usia biasanya merupakan faktor risiko yang paling sering; yang lainnya adalah sejarah mengalami patah

tulang setelah usia 50 tahun. Gangguan endokrin tertentu dan kondisi menambah risiko osteoporosis, termasuk rendahnya tingkat testosteron, seperti halnya tiroid yang terlalu aktif dan kelenjar paratiroid. Inflamasi penyakit usus dan penyakit celiac (intoleransi terhadap gluten) dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menyebabkan penipisan tulang. Faktor risiko tambahan untuk laki-laki terjadi selama pengobatan untuk kanker prostat, yang sering menargetkan pengurangan hormon-hormon androgen (misalnya testosteron). Penggunaan alkohol secara teratur menambah risiko osteoporosis, sebagaimana penggunaan tembakau. Penanda lain dari peningkatan risiko termasuk menurunnya berat badan dan berkurangnya tinggi badan. Ini adalah sesuatu yang cenderung kita abaikan tetapi seharusnya tidak. Adalah juga penting untuk waspada terhadap sejarah keluarga seseorang karena hal ini sendiri mungkin menunjukkan peningkatan risiko. Dalam kolom ini kita sering berbicara tentang pentingnya olahraga dan menjaga agar tetap sehat. Ketidakaktifan adalah faktor risiko penting dalam berkembangnya osteoporosis. Apakah itu untuk kesehatan otak, jantung, atau bahkan tulang, olahraga memainkan peran penting dalam menjaga kita tetap sehat dan baik! Telah dinyatakan bahwa olahraga adalah fak-

tor yang paling penting yang meme­ ngaruhi umur panjang. Mungkin kita hanya harus melakukannya! Ya, osteoporosis memengaruhi baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dengan faktor risiko harus secara teratur melakukan pemeriksaan kepadatan mineral tulang dan dual X-ray absorptiometry (DXA). Pengujian ini membantu untuk menilai risiko, serta efektivitas pengobatan. Tambahan langkahlangkah pencegahan umum termasuk memasok 1.000 miligram kalsium setiap hari (sayuran hijau seperti kubis dan brokoli, produk susu rendah lemak); 1.000 IU vitamin D setiap hari; dan olahraga setiap hari, termasuk berjalan dan latihan angkat beban. Dokter Anda mungkin merekomendasikan obat seperti bifosfonat, yang memperlambat kerusakan dan penipisan tulang. Pastikan untuk mendiskusikan risiko Anda dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka akan dapat membimbing skrining dan pengobatan, jika diperlukan. n

Peter N. Landless, ahli kardiologi Nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. Allan R. Handysides, seorang ahli genekologi, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

07 2016 | Adventist World

11


R E N U N G A N

Y

eremia ada dalam masalah: Dia berada pada kejayaan kerajaan Yehuda, suatu tempat yang secara harafiah menjijikkan, keadaan di mana dia terbenam di dalam lumpur. Kontradiksi

Yeremia selalu tahu bahwa waktunya sudah tiba: Itu adalah janji Tuhan. Dari sejak dia dipanggil ketika dia masih kanak-kanak, Tuhan telah memberitahunya bahwa dia akan ada dalam masalah—bermasalah dengan raja-raja, imam-imam, orang yang tidak berpendidikan. Tetapi dia akan lolos karena Tuhan berjanji, “Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (Yer. 1:19). Masalah telah datang. Tetapi bagaimanakah dengan kelepasan? Yeremia tidak merasa sangat bebas di dalam lumpur dan dalam kegelapan. Kecuali untuk satu hal, satu kontradiksi ketika dia dalam keadaan terkunci: Orang yang menahan dia kelihatannya tidak mampu untuk menempatkan dia cukup jauh untuk dapat mengasingkan dia. “Datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Yeremia ketika ia masih terkurung di pelataran penjagaan itu” (Yeremia 33:1). Mungkin layak untuk bertanya: Bagaimanakah mungkin Yeremia sebagai tahanan dapat berbicara dengan orang di luar? Kita telah menahan Yeremia, membelenggu dia, membekukan dia, dan memenjarakan dia. Dia tidak punya telepon di dalam selnya, dan dia bahkan tidak memiliki telepon seluler yang dia sembunyikan, dan bahkan kami sudah menekan semua transmisi satelit, dan mematikan semua signal untuk memastikan bahwa orang yang ada di tempat dengan keamanan tingkat tinggi ini tidak membuat masalah lagi bagi kami atau diri mereka sendiri. Tetapi Yeremia masih berada dalam kontak yang tetap dengan Seseorang yang di luar. Ini adalah paradoks yang tidak dapat kita lewatkan: Yeremia lebih bebas daripada orang yang mengurungnya. Dia memiliki cara dan tingkat komunikasi yang mereka tidak dapat mengaksesnya, dan nampaknya tidak dapat mereka kendalikan. Tuhan yang berkomunikasi dengan Yeremia tidak berada dalam kendali siapa pun. Dia tidak bergantung pada komunikasi satelit yang terbuka. Dia tidak membutuhkan siapapun untuk menolong Dia menguraikan atau memecahkan kode enkripsi Apple. Dia adalah komunikasi itu sendiri, Firman,

12

Adventist World | 07 2016

Oleh Lael Caesar

Suatu Paradoks dalam Kebebasan dan bebas untuk bergerak dalam cara apa saja yang Dia pilih: Dia masuk ke dalam penjara Filipi dalam amukan badai menghancurkan semua borgol dan melepaskan semua rantai; atau Dia masuk diam-diam ke dalam tahanan bawah tanah Herodes sampai Petrus terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Dosa saja yang menghalangi komunikasi kita dengan Dia, dan menyembunyikan wajah-Nya dari kita (Yes. 59:1, 2). Masalah yang sebenarnya bukanlah pada kuasa Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita, tetapi ada pada kemampuan kita untuk mendengarkan. Dan kebebasan yang sesungguhnya membutuhkan lebih daripada keluar dari lubang lumpur pada masa Yehuda kuno. Sebaliknya, itu adalah tentang kelepasan dari perbudakan dosa (Rm. 6:17, 20). Mengapa Yeremia Terpenjara

Anda pasti bertanya-tanya, mengapa Yeremia ada dalam penjara. Dia di sana “sebab Zedekia, raja Yehuda, telah

menahan dia di sana dengan tuduhan: 'Mengapa engkau bernubuat: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya ia mendudukinya’” (Yer. 32:3). Yeremia ada di penjara karena memberitakan malapetaka dan kegelapan. Raja Zedekia, penasihatnya, dan masyarakat tidak akan percaya cerita tentang akhir dari Yerusalem, akhir dari kerajaan, dan akhir dari dunia mereka. Memberitakan tentang akhir dunia cukup sering kurang diterima oleh orang yang tinggal di sana. Solusi dalam kasus Yeremia, adalah memenjarakannya karena berbicara kebenaran daripada menegaskan kebohongan mereka seperti yang dilakukan nabi Hananya (Yer. 28). Yeremia dikenang sebagai seorang yang lembut secara emosional, tetapi ketika datang pada kebenaran dia tidak menyerah. Kebohongan yang mereka percaya adalah bahwa Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan Babel. Ini adalah kebo-

F OTO :

C O N N O R

TA R T E R


bebasan) menjadi Magor-missabib (kegentaran dari segala jurusan [lihat Yer. 20:3]). Lebih dari itu, Pasyhur akan melihat dengan tak berdaya ketika Tuhan menyerahkan sahabat-sahabatnya pada pedang. Dan Tuhan berjanji, “Dan seluruh Yehuda akan Kuserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan mengangkut mereka ke dalam pembuangan ke Babel" (ayat 4). Segala harta benda Yerusalem, segala hasil jerih payahnya, segala barangnya yang berharga akan dijarah dan dibawa ke Babel (ayat 5). Penggenapan Firman

dan Tahanan hongan yang paling mengherankan, seseorang yang menyangkal fakta yang ada di hadapan mata mereka. Fakta bahwa mereka bisa percaya sesuatu yang begitu keterlaluan, dan menolak sesuatu yang begitu jelas, seharusnya memberikan jeda serius bagi orang saat ini yang menghambat disampaikannya peringatan tentang akhir dari dunia mereka: “Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda,” (Yer. 25:3) sampai hari Yeremia ditemukan dalam lumpur, nabi telah menangis dan bergumul melawan raja, imam, dan orang pilihan mereka yang murtad terhadap kebangunan dan reformasi. Harga dari menolak Tuhan mereka adalah kematian, pedang, kelaparan, dan penawanan, nabi telah memperingatkan (Yer. 15:2). Ketika Pasyhur telah memukulinya dan memasung dia karena pernyataannya tentang kebenaran, dia mengumumkan bahwa Tuhan telah mengubah namanya dari Pasyhur (mungkin pem-

Tahun demi tahun telah membenarkan peringatan Yeremia. Nebukadnezar telah datang dan datang kembali, setiap kali untuk menjarah lebih banyak lagi, menghancurkan, dan memperbudak. Raksasa-raksasa rohani, Daniel dan teman-temannya, tidak diragukan lagi bersama dengan teman-teman yang tidak berkompromi yang namanya tidak pernah kita ketahui, berbaris pergi menuju penawanan hampir dua dekade sebelumnya. Raja Yoyakhin dan Nabi Yehezkiel telah tinggal di pengasingan pada waktu itu selama satu dekade penuh dan, mengikuti serangan-­­se­ra­ng­an Babel lainnya yang menghancur-luluhkan. Empat periode pemerintahan yang mendatangkan malapetaka telah mengikuti Yosia, dan yang keempat ini, akan menjadi bencana yang paling buruk dari semuanya. Dilumpuhkan oleh kebimbangan dan nasihat yang jahat, Zedekia duduk di atas tahkta Daud dan menghadapi kebenaran dengan matanya tertutup. Ini adalah tahun yang kesepuluh (Yer. 32:1), menuju ke sebelas dan sesudah itu tidak lagi. Terpenjara dalam perasaan pengecut, ketakutan terhadap rakyat dan penasihat-penasihatnya sendiri, dia akan memanggil tahanannya untuk berkonsultasi secara rahasia tentang tindakan apa yang harus dia perbuat (Yer. 38:14-18). Siapakah yang Kemudian Bebas?

Kapasitas kita sebagai manusia untuk percaya dan mengikuti dusta adalah suatu misteri yang tak dapat diduga, dan pertunjukkan lucu tentang kepribadian dan pemerintahan Zedekia yang bimbang berdiri menjadi saksi terhadap misteri tersebut. Sebab bukan karena kurangnya bukti sehingga dia dan pena-

Dan kamu akan mengetahui ­kebenaran, dan Kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yohanes 8:32). sihat-penasihatnya menolak Yeremia sebagai penjahat atau orang gila atau, dalam tuduhan lain, sebagai orang yang berbahaya. Pada akhirnya, ketika waktunya tiba, tembok kota terbelah, dan segala yang dikatakan nabi terbukti benar, namun Zedekia masih merasa tidak mungkin untuk memerhatikan nasihat nabi tersebut. Dia mungkin telah menjadi raja, tetapi dia selalu terikat—terikat dengan kelemahan karakternya, terikat dengan perasaan pengecut, terikat dengan ketidakmampuan untuk berdiri bagi kebenaran. Mungkin dia adalah raja, tetapi dia tidak pernah menemukan kebebasan. Mereka menyembelih anakanaknya di depan matanya, kemudian mencungkil matanya dan membawa dia ke Babel (Yer. 39:6, 7). Yeremia, sang tahanan, telah dibebaskan untuk pergi: Kepala pasukan pengawal memberitahu kepadanya, “Lihat, seluruh negeri ini terbuka untuk engkau: Engkau boleh pergi ke mana saja engkau pandang baik dan benar” (Yer. 40:4). Bagi Yeremia, sekarang, meskipun dia pernah dibelenggu dan ditahan, dia selalu bebas. Karena kebenaran selalu membuat dia bebas (Yohanes 8:32). n

Lael Caesar, Associate editor Adventist World, yang mencintai kebebasan dalam Yesus. 07 2016 | Adventist World

13


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

Gereja

PASAL 13

Misi Orang Muda

Oleh Pako Mokgwane

Memberitakan, mengumumkan, mengabarkan

D

ibesarkan di Desa Serowe, Boswana, mengajari keindahan dan pentingnya hubungan sosial. Manusia secara alami adalah makhluk sosial. Kita semua ada dalam masyarakat. Dalam konteks ini Allah memberikan kepada masing-masing kita perintah yaitu: Mengabarkan kasih-Nya dan kedatangan-Nya yang ke dua kali. Setiap orang percaya masing-masing memiliki tugas untuk dikerjakan. Pria dan wanita, tua dan muda serta pendeta dan kaum awam dipanggil untuk mengerjakan tugas pribadi mereka: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:19, 20). Jelas, “Allah tidak memanggil umat-Nya untuk menjadikan mereka penonton.”1 Selain itu, keterlibatan kita bukan hanya untuk mereka yang kita beritakan Injil. Ketika kita bekerja kita melindungi jiwa kita sendiri: “Kekuatan terbaik untuk melawan kejahatan diperoleh melalui giat dalam pelayanan."2 Hadiah

Setiap anggota diundang untuk berpartisipasi dalam pelayanan secara agresif sehingga mereka disanggupkan untuk melakukan tugas mereka melalui karunia rohani yang ada pada mereka. Merupakan hak istimewa yang mengagumkan! Allah dalam kasih karunia-Nya memberikan kepada orang berdosa hak istimewa untuk bekerja dalam rencana penebusan bagi orang lain dengan cara yang sangat luarbiasa dirancang secara khusus untuk setiap individu. Roh Kudus memberikan setiap orang percaya karunia rohani dan kemampuan untuk bersakasi (1 Kor 12: 4, 8-10; Ef 4:7-11). Setiap orang percaya setidaknya memiliki satu karunia rohani, meskipun beberapa memiliki lebih. Dan semuanya sangat penting untuk kekuatan dan keharmonisan dalam pekerjaan Injil. Tidak ada jabatan yang lebih penting dari yang lain. Pelbagai jabatan bekerja seperti tubuh, semuanya bekerja secara harmonis dan teratur. Mata tidak bisa berjalan; tulang

14

Adventist World | 07 2016

tidak bisa berbicara. Masing-masing bagian harus melakukan tugas mereka dengan tepat, karena semuanya saling membutuhkan. Dan metafora dari bagian-bagian tubuh yang berbeda (mata, tulang, dll.) dapat diterapkan pada kelompok yang berbeda-beda dalam gereja seperti anak-anak dan orang muda serta dewasa. Untuk menyelesaikan pekerjaan Allah dan supaya semua diselamatkan, semua bagian harus bekerja sama satu sama lain. Hubungan Sosial

Hubungan sosial memberikan kesempatan yang luar biasa untuk kegiatan penginjilan. Allah, yang telah mengundang kita semua untuk melayani, memperlengkapi kita semua dan memberikan kita tempat dan kesempatan yang kita butuhkan untuk mengikuti tuntunan-Nya. Hubungan adalah keadaan alamiah untuk kita melaksanakan penginjilan. Interaksi sosial dapat melaui teknologi atau secara fisik. Dan meskipun komunikasi elekronik mungkin tampak sesuatu yang baru dan sangat berbeda, Julia Roy telah mengamati bahwa “media sosial pada hari ini sama dengan hari kemarin. Hanya sekarang telah mencapai massa genting, itu terlalu sulit untuk diabaikan. Anda tidak ingin untuk menjadi ‘pria’ atau ‘kelompok’ yang menolak beradaptasi dengan perubahan dan kehilangan sentuhan dengan realitas.”3 Tidak semua orang akan setuju dengan pernyataan bahwa media sosial bukanlah hal baru. Beberapa orang mungkin ingin mengetahui usia Julia Roy. Namun demikian, kita tidak bisa mengabaikan realitas media sosial. Sebaliknya, kita harus memanfaatkan potensi itu untuk meningkatkan penginjilan. Itu berarti melibatkan pemuda yang memiliki kemampuan teknologi sekarang ini merupakan wariasan alamiah yang lahir di era ini yang ditandai dengan dinamisme media sosial. Dan telah dikatakan bahwa mayoritas anggota gereja pemuda berusia 16-30 tahun,


Kabar baik tentang kerajaan ini akan ­diberitakan oleh orang Advent yang KREATIF. gereja ini telah siap, dengan menggunakan bakat mereka, untuk mengkatalisasi pekerjaan penginjilan kita sebagaimana mereka yang telah melaksanakan penginjilan pada generasi sebelumnya. Departemen Pemuda dari General Conference telah membuat aplikasi khusus sebagai langkah awal untuk melibatkan seluruh anggota, dinamakan sebagai keterlibatan seluruh pemuda. Selama sesi General Conference di San Antonio Texas, Sekretaris General Conference melaporkan bahwa gereja kehilangan setengah jumlah orang percaya yang dibabtis. Sekretaris Gene­ral Conference, G.T.Ng juga berbicara tentang kekhawatiran karena penurunan jumlah orang muda di dalam jemaat. Salah satu cara untuk mengatasi kekhawatiran ini, katanya, adalah “memberi orang muda kunci untuk pergi ke gereja. “General Conference merespons tantangan akan berkurangnya keanggotaan di semua tingkatan, khususnya di kalangan generasi muda kita. Hal ini merupakan tantangan bagi gereja di semua tingkatan untuk memberdayakan kaum muda dengan memerca­ yakan mereka kunci kepemimpinan dan misi. Hal ini akan memampukan pemuda Advent untuk memahami lebih baik bahwa baik Bapa surgawi mereka dan keluarga gereja mereka di dunia menghargai pengabdian dan pelayanan mereka. Hal ini memampukan mereka untuk lebih mengenal dari sebelumnya bahwa mereka memiliki keluarga Allah dan memiliki misi. Dengan pemahaman seperti itu, tidak akan sulit meya-

Umat Sisa dan Misinya Gereja sedunia terdiri dari semua orang yang benar-benar percaya dalam Kristus, tetapi pada zaman akhir, zaman ketika terjadi kemurtadan yang besar, umat sisa telah dipanggil untuk setia pada perintah Allah dan iman kepada Yesus. Umat yang sisa ini mengabarkan tentang datangnya hari penghakiman, menyatakan keselamatan melalui Kristus, dan mengabarkan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali. Pekabaran ini adalah lambang dari tiga malaikat yang tertulis dalam Wahyu 14; bersamaan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan menghasilkan pertobatan dan reformasi di dunia. Setiap orang percaya dipanggil untuk ambil bagian dalam memberitakan Injil ke seluruh dunia. (Yes.1:9; 11:11; Yer. 23:3; Dan. 7:9-14; Mi. 2:12; 2 Kor. 5:10; 1 Ptr. 1:16-19; 4:17; 2 Petrus 3:10-14; Yud. 3, 14; Why. 12:17; 14:6-12; 18:1-4.)

kinkan mereka untuk mewujudkan tujuan yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sebuah Tugas untuk Semua

Menyelamatkan pemuda gereja kita dan memenuhi misi gereja kita bukanlah usaha yang berbeda dan terpisah. Ellen White telah mengatakan tentang kekuatan pemuda kita untuk menyelesaikan tugas yang Allah telah berikan kepada kita: “Dengan bala tentara para pekerja orang-orang muda kita demikian, yang terlatih dengan benar, tenaga yang dipersiapkan, betapa segeranya pekabaran tentang Juruselamat yang disalibkan, yang bangkit dan yang akan datang segera dapat disampaikan ke seluruh dunia!”4 Kita memanggil pemuda kita untuk menjadikan diri mereka berguna dalam pelayanan pasukan Injil. Selain itu, kita berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap pemimpin gereja, penatua, pendeta, dan anggota yang rajin berperan dalam menyiapkan pemuda setempat untuk kepemimpinan dan misi. Seperti hasil laporan pemuda Advent sedunia baru-baru ini: “Gereja harus menjadi target utama dari pelayanan pemuda sedunia. Tugas utama kami adalah nara sumber dan membangun pelayanan kaum muda di gereja. Departemen pemuda berhasil hanya apabila merespons kebutuhan gereja, memenangkan keyakinan di dalam gereja. Jawaban akan kebutuhan gereja disediakan oleh gereja itu sendiri menunjukan kepada masyarakat di seluruh dunia bahwa kabar baik tentang keselamatan di dalam Yesus adalah jawaban dari setiap pertanyaan pribadi mereka. Kita dapat memberitakan, mengumumkan, mengabarkan jawaban-jawaban itu pada kontak kita, dan berbagi dengan mereka melalui jutaan aplikasi di dunia media sosial. Atau kita dapat berbagi dengan cara yang jauh sebelum facebook atau whatsapp ada. Kabar baik tentang kerajaan ini akan diberitakan oleh orang Advent yang kreatif dan memiliki kemampuan teknologi; baik melalui ponsel, laptop, atau tablet, di beranda atau di seberang dunia elekronik; di ruang tamu atau ruang chatting; ruang terbuka dan ruang makan; di taman dan lapangan sepak bola, kolam renang dan pusat keramaian, untuk menyaksikan kepada semua orang yang kita kasihi, temanteman kita dan kepada tetangga-tetangga. Dan akhirnya sejarah dosa berakhir. n 1

K. Kenaope, Grassroots Mobilization (Berrien Springs, Mich.: Tribute Books, 2008), hlm. 21. 2 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 105. 3 Julia Roy, in P. R. Scott and J. M. Jacka, Auditing Social Media: A Governance Risk and Guide (New York: John Wiley and Sons, 2011), hlm. 85. 4 Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati (Indonesia Publishing House, Bandung 20015), hlm. 255.

Pako Mokgwane adalah Associate Direktur Departemen Pemuda Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference. 07 2016 | Adventist World

15


Oleh Gerald A. Klingbeil

Melihat Anak Domba sebagai Pusat dari Kitab Wahyu

UDARA DINGIN: Banyak dari adegan film Arnion yang diambil di Bolivia direkam di atas Gunung Altiplano pada ketinggian 3.400 meter di atas permukaan laut. P H OTO G R A P H E R :

16

B O R I S

C H A M B I

Adventist World | 07 2016


C E R I TA S A M P U L MENGAMBIL SASARAN: Direktur Fotografi, Manuel Wildeman, mempersiapkan kamera untuk sebuah adegan di "Cementerrio de Trenes" di Uyuni Bolivia.

segmen video yang menarik pada lokasilokasi internasional (termasuk di Bolivia, Afrika Selatan, dan Jerman), dan Anda akan terlibat dalam sebuah tontonan tayangan video yang memperkenalkan pusat dari nubuatan itu—yakni Yesus Kristus—dan pertentangan kosmis antara Kristus dan Setan. Pekabaran

P H OTO G R A P H E R :

B

ayangkanlah bahwa Anda sedang berjalan di hutan yang besar. Dikelilingi dengan pepohonan luas, Anda mencoba untuk menemukan jalan menyusuri hutan tersebut. Anda melihat pohon oak berdiri dengan megahnya; kemudian Anda menyadari sebuah pohon cemara raksasa yang berdiri di samping sebuah pohon beech yang ramping; sebuah pohon birch yang lebih kecil tepat berada di sampingnya berdiri berjejer memperlihatkan pohon mapel. Sembari Anda terus melihat sekeliling, Anda memperhatikan ada lebih banyak dan lebih banyak lagi pepohonan, dan mereka mulai terlihat mirip satu sama lain. Hingga Anda tidak lagi melihat hutan di antara pohonpohon itu. Anda tahu apakah maksud saya, bukan? Kita semua menghadapi saatsaat di mana kita rindu untuk melihat gambaran besar dari suatu keadaan dengan memperhatikan dengan seksama pada setiap detailnya. Pandangan kita dialihkan kepada hal-hal kecil dan kehilangan sudut pandang sesungguhnya yang luar biasa. Kecenderungan alamiah manusia inilah yang membawa tim Pusat Media Inter-Eropa (Stimme der Hoffnung) di Alsbach-Hahnlein, Jerman, untuk mengembangkan studi dari kitab Wahyu yang relevan dengan kehidupan manusia di dunia modern. Mereka menyebutnya ARNION, bahasa Yunani untuk “Anak Domba.” Dua wajah yang mengisi tayangan versi Jerman berlangsung selama 10 episode dari kitab Wahyu ini adalah Judith dan Sven Fockner, yaitu

P H OTO S

C O U R T E S Y

O F

I N T E R - E U R O P E A N

B O R I S

C H A M B I

percakapan mereka dibagi dalam kirakira 30 menit yang menggambarkan gambaran besar kitab Wahyu sebagaimana yang Anda belum pernah lihat sebelumnya. Para Pemirsa

Penginjilan dapat menjadi hal yang menantang di beberapa belahan dunia di mana sekularisme dan pascamodernisme telah menjadi cara yang mendominasi dalam menyikapi kehidupan. Baik di Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, atau banyak dari pusatpusat perkotaan di dunia yang dengan cepat berkembang, hanya sedikit ruang bagi Allah dan Alkitab di tempat-tempat umum. Konsep dari mempelajari Alkitab melalui televisi, dan lebih spesifik lagi, kitab Wahyu, yang sering menjadi kitab yang sulit dipelajari, tidaklah membawa antusiasme dari orang-orang yang tinggal di daerah-daerah tersebut. Pertanyaannya ialah Bagaimanakah kita dapat menjangkau kaum sekuler yang tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang isi Alkitab dan tidak memiliki gambaran apa pun tentang kitab nubuatan Wahyu? merupakan poin tertinggi pada agenda tim Inter-Eropa Media Center ketika mereka memikirkan cara-cara yang kreatif dalam mengomunikasikan Injil dan keunikan pekabaran nubutan dalam kitab Wahyu. ARNION terlahir dari kesadaran bahwa masyarakat post-modernisasi akan mendengar pada gambaran besar cerita, dan berminat pada hal-hal yang bersifat aplikatif dan relevan dalam kehidupan mereka. Putarkan beberapa

M E D I A

C E N T E R

Salah satu elemen kunci dari serial ini ialah untuk menyoroti dimensi pribadi dan keberadaan yang nyata dari ARNION. Dengan kata lain: Setiap episode menanyakan pertanyaan hakiki mengenai hubungan topik-topik tertentu dari kitab Wahyu yang ditayangkan dalam episode tersebut: Apakah hubungannya hal ini dengan kehidupan pribadi saya? Pada episode 6, sebagai contoh, fokusnya terdapat pada Anak Domba yang tertulis di dalam kitab Wahyu pasal 5. Kita dapat melihat melalui adegan pembuka yaitu seorang pria sedang bergumul melalui apa yang kelihatannya sebuah hamparan padang gurun yang mengerikan tiada ampun. Dengungan latar belakang musik mengomunikasikan sebuah kondisi pengasingan. Sven Fockner memulai narasinya dengan mengingat kembali momen-momen pada masa lalunya ketika beberapa dari komentarkomentar dengan “pandai”-nya menyakiti masyarakat di sekelilingnya. Kita semua tentu dapat mengingat saat-saat ketika kita telah menyakiti mereka yang ada di sekitar kita—sengaja maupun tidak. Jika Allah adalah Pencipta segala sesuatu, kita bersalah jika kita merusak atau menyakiti ciptaanNya, Sven memikirkan dan mengutarakan pernyataan itu sembari melihat ke kamera. Perasaan bersalah membutuhkan pertolongan dari luar diri kita, sesuatu yang kadangkala sulit kita terima. Ketika kita melemparkan komentarkomentar yang menyakitkan, kita menyadari bahwa rasa bersalah tidak dapat dengan mudah disembuhkan. Apa yang pernah dikatakan akan selalu membekas dalam ingatan. Apa yang pernah dilakukan akan selalu meninggalkan kesan dan memengaruhi hidup orang lain. Seperti layaknya domino yang jatuh; menimbulkan luka; rasa sakit bertambah-tambah. Sementara Judith dan Sven Fockner berbicara tentang pemandangan ruang takhta dari Wahyu 4, mereka melihat kilas balik tayangan pembuka yang

07 2016 | Adventist World

17


C E R I TA S A M P U L P H O T O G R A P H E R :

T O B I A S

P R A T Z

SISI GELAP DARI PROSES: Seorang kameramen ARNION sedang bersiap-siap untuk merekam episode lainnya pada sebuah bangunan bekas pabrik artileri di Hirschhagen, Jerman.

menampilkan seseorang yang berkelana di padang gurun. Kemudian, mereka kembali kepada Wahyu 5 dan fokusnya kepada sebuah gulungan yang tidak seorang pun dapat membukanya. Kekhu­ shyukan dan kemuliaan dari ruang takhta tergantikan oleh kekecewaan dan air mata: Siapakah yang akan membuka meterai yang menutup gulungan itu? Sebagaimana yang dikatakan Judith: Yohanes mencari Singa yang kuat itu, dan menemukan seekor Domba kecil. Domba itu merupakan cara Allah menangani pemberontakan yang sedang melanda planet ini.

Mereka yang menyukai keaslian dan keunikan dari serial ini, juga aspek aplikatifnya kepada kehidupan nyata. Sambutan beragam dari “super, tetapi terlalu pendek” sampai “videografi yang luar biasa dan ilustrasi yang hebat,” walaupun beberapa orang merasa bahwa perubahan dari narasi ke rangkaian video kadangkala cukup mengganggu. Kesan ini dinyatakan oleh sejumlah penonton berusia lebih tua, sementara penonton dari kalangan muda lebih merasa gembira dan merasa sangat menyatu dengan tayangan tersebut; ini menyatakan bahwa media harus dikemas sedemikian rupa untuk penonton tertentu jika kita ingin berkomunikasi dengan efektif. Sebuah perwakilan dari German Bible Society yang telah bekerjasama

Sambutan

Naskah yang akrab dibaca ini kini mendapatkan sentuhan baru melalui komentar, musik, dan rangkaian video yang berfungsi sebagai ilustrasi visual. Para penonton dari versi ARNION berbahasa Jerman memberi sambutan yang sangat positif terhadap serial ini. “Akhirnya, sesuatu yang membuat saya tertarik ditampilkan di Hope Channel,” seorang yang berusia 17 tahun berkata kepada tim Hope Channel.

Memahami Urutan Peristiwa

18

Ha kim Wa nita Sun dal Me mp ela i

ng

ng

Sa

Do

Bin

ak

ata

mb

a

Adventist World | 07 2016

An

ta

an pu

Tak h

rem

Pe

An

ak

ga Sa

ng

Na

ng Sa

Pe

rte

nta

ng

an

Proyek ARNION tidak dimulai dengan Wahyu 1, tapi memulai perjalanannya dengan menyingkapkan konflik antara naga dan wanita yang digambarkan di dalam Wahyu 12, tepat di tengah buku. Fokus pada tokoh utama dari Alkitab dan peran mereka dalam pertempuran kosmik antara Kristus dan Setan, pendekatan proyek itu menekankan pada cerita.

dengan Inter-Eropa Media Center dengan menyediakan Alkitab bahasa Jerman dengan desain yang baru melaporkan bahwa format dari setiap episode pada tayangan ini sangatlah luar biasa. Penonton yang lain menulis catatan pribadi kepada Sven Fockner: “Saya tergugah!... Kadangkala saya merasa putus asa ketika melihat banyak program yang ditawarkan oleh gereja-gereja kita; kadangkala saya merasa dihasut; kadangkala hanya biasa-biasa saja. Jika saja gereja saya setuju dengan tayangan seperti ini, dan jika ini menggambarkan tentang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, saya tidak ingin beralih kepada tayangan yang lain.” Simret Mahary, seorang pendeta di Jerman, menulis bahwa “pekerjaan kamera, proses produksi, musik, keheningan, para pembicara, dan keseimbangan antara dua narasi terasa sangat harmoni dan tepat.” Kolaborasi

Kita hidup dalam dunia yang saling terhubung satu sama lain. Media sosial, Hollywood, dan pembaharuan berita yang sangat cepat, semuanya menghubungkan kita secara global, apakah kita tinggal di Buenos Aires, Bangkok, Berlin, Kairo, ataupun di Cape Town. Meskipun budaya dan tutur bahasa kita beragam, kita masih merasakan kebutuhan dasar manusia yang sama yakni menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan hidup kita. Dari manakah saya berasal? Apakah tujuan hidup saya? Dan ke ma­nakah saya akan pergi? Berdengung di semua latar belakang budaya. ARNION merupakan sebuah usaha


untuk menying­gung pertanyaan-pertanyaan mengenai keberadaan manusia ini dan melihat pertanyaan tersebut dari kacamata Kitab Wahyu. Sejak dari awalnya, ARNION mencakup sudut pandang global. Kolaborasi menjadi tuntunan yang penting ketika naskah ditulis dan lokasi pengambilan video ditentukan. Bolivia, Afrika Selatan, dan Jerman, sangat mewakili wilayahwilayah berbeda; dan dengan merekam setiap tayangan film di belahan dunia yang berbeda, ARNION menjadi sebuah proyek global. Pembiayaan datang dari berbagai sumber dan kelompok, dan kontekstualisasi yang dapat diterima ke dalam budaya yang berbeda telah menjadi tujuan dari proyek ini. Hasilnya sangatlah mengesankan, sebagaimana ditunjukkan oleh bertambahnya penerjemahan berbagai bahasa untuk film tersebut. Meskipun demikian, film ini bukan hanya berfokus pada penonton internasional saja. Perpaduan yang unik dari musik latar dan videografi yang hebat dari setiap episo­ denya berperan sebagai sebuah ilustrasi dari topik inti yang telah menolong para penonton terhubung secara emosional dan estetika. Sven berkata, “tayangantayangan ini berperan sebagai metafora,” sambil menuturkan pekabaran yang mendasar dari setiap episode. Anak Domba adalah Masa Depan

ARNION mengingatkan kita bahwa Anak Domba haruslah menjadi pusat dari segala sesuatu yang kita lakukan, termasuk juga cara kita menafsirkan dan mengomunikasikan pekabaran dari kitab Wahyu. Dengan melihat gambaran besar dari pertentangan kosmis antara Kristus dan Setan, menggambarkan cara yang unik dalam menghubungkan pandangan Allah terhadap sejarah dan kebutuhan manusia akan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mengenai keberadaan kita. n

Gerald A. Klingbeil adalah Associate Editor dari majalah Adventist World

WATCH THE FULL INTERVIEW AT

www.adventistreview.org/artv

Wawancara dengan

Sven & Judith Fockner Rekan editor majalah Adventist World Gerald Klingbeil mewawancarai Judith (JF) dan Sven Fockner (SF), dua presen­ ter dari versi ARNION berbahasa Jerman untuk mendengarkan pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan selama produksi film tersebut. Dengan menonton berbagai episode yang berbeda dalam bahasa Jerman, saya dapat melihat semangat Anda ketika menghubungkan pertanyaanpertanyaan mengenai keberadaan manusia itu kepada gambaran besar dari kitab Wahyu. Mengapakah Anda sangat bersemangat tentang hal ini? JF: Saya sangat bersemangat karena ARNION memperlihatkan Kristus dengan kesan mendalam yang diinspirasikan di dalam tulisan Allah yang paling bersemangat. Pandangan umum umat Advent disebarkan dalam setiap episode-episode pendek ini. Ini juga terlihat profesional dan kontemporer dan menarik bagi generasi baru saat ini. Setiap orang yang memiliki pertanyaanpertanyaan mengenai hidup dan keberadaan dirinya dapat menggunakan ARNION untuk dapat menjawabnya. Apakah tanggapan yang Anda terima dari para penonton? SF: Banyak orang menyukai penampilan dua pembicara, seorang pria dan wanita, yang membawa sudut pandang yang berbeda; mungkin menjadi sesuatu yang lebih emosional dan lebih rasioanal. Tanggapan secara keseluruhan sangatlah positif, khususnya dari orang Kristen atau mereka yang baru menerima iman Kristen. Mereka memberi penghargaan kepada model pendekatan secara langsung yang dapat dimengerti JF: Mereka mengungkapkan rasa syukur

mereka tentang serial ini karena ini merupakan “serial pertama” yang “berani” mereka tonton bersama sahabat-sahabat mereka yang non-Advent atau pun anggota keluarga mereka yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan gereja. Tayangan ini memiliki kualitas visual dan keindahan artistik yang tidak “tercium” seperti materi misionaris. Ya, saya akan menontonnya bersama siapa saja yang ingin tahu mengenai kehidupan. Apakah ada perbedaan tanggapan dari generasi yang berbeda? SF: Saya pikir demikian. Pada saat kita berbicara secara pribadi dengan para penonton, kita akan memerhatikan hal ini. Generasi muda akan lebih mudah memahami bentuk tayangan tersebut daripada generasi yang lebih tua. Mengapakah Anda memilih untuk memfilmkan tayangan video pada lokasi yang berbeda? SF: Pertama, kami mulai dengan cerita pendek yang ditayangkan melalui gambar. Kemudian kami berpikir bahwa kami membutuhkan lokasi yang dapat memiliki pengaruh secara visual. Jadi, kami berbicara dengan rekan kami di jaringan global Hope Channel. Akhirnya kami pergi ke tempat-tempat di mana Hope Channel sangat dikenal, seperti di Amerika Selatan, dan kami mengadakan syuting di Bolivia, dan di Afrika Selatan. Kami juga mengadakan syuting dua episode di Jerman. Mengapakah Anda memasukkan sudut pandang internasional dalam ARNION? SF: Pada saat saya bergabung dalam proyek ini, itu sudah didesain demikian.

07 2016 | Adventist World

19


P H O T O G R A P H E R :

A D R I A N

D U R É

SIAP—DAN BERAKSI: Sven Fockner, salah satu presenter ARNION, sedang bersiap-siap untuk episode berikutnya.

Para produser ingin untuk membuat sebuah kolaborasi global, dengan mengaitkan masalah finansial dunia. Kita tidak dapat melakukannya sendiri. Kami juga ingin untuk dapat menjangkau penonton dari kalangan yang lebih luas. Kami mengaturnya sedemikian rupa sehingga bagian dari para presenter dapat dengan mudah diulangi. Kami memisahkan mereka dari klip video tanpa dialog. Apakah mungkin untuk memproduksi seri tayangan yang benar-benar bersifat global? SF: Sejak permulaan kami sangat terbuka dan berkata: “Jika Anda harus beradaptasi, beradaptasilah.� Dan terjadilah adaptasi dan penyesuaian. Sebagai contoh, tim Brazil mendesain permainan secara online. Di Inggris, mereka mengubah rupa dan suasananya. Namun, sejauh isi videonya tetap diperhatikan, saya benar-benar terkejut karea perbedaannya sangat kecil.

Di Manakah

Jadi, itu benar-benar terlihat bahwa tema mengenai keberadaan manusia ini menggema kepada semua orang dengan berbagai latar belakang budaya. Apakah yang Anda pelajari dari proses pembuatan video ini? SF: Ada sejumlah hal kecil yang harus diperhatikan di sana-sini dalam pembuatan serial ini. Tetapi dalam pendekatan secara keseluruhan, yang terjadi ialah pemikiran bersama. Anda bekerja bersama, dan menciptakan sesuatu bersama-sama. Ini merupakan model yang telah terbukti sangat efektif. Sesuatu yang tidak berjalan dengan begitu baik ialah bagian pemasaran yang membuat banyak orang mengetahui tentang proyek dan kualitasnya. JF: Ada tiga tantangan besar bagi saya: Pertama, bagaimanakakh Anda dapat meringkaskan satu dari begitu banyak ayat Alkitab yang kompleks dan memaparkan bagian yang paling inti

Adventist World | 07 2016

Apakah proyek menarik lainnya yang Anda lihat pada Media Center InterEropa? SF: Saya akan memilih satu yang paling dekat dengan hati saya. Itu adalah serial TV yang lain: Kali ini bukan tentang Alkitab, tetapi tentang kerohanian secara umum, dan itu cocok dengan anak-anak muda dewasa zaman ini. namanya Encounters, dan itu menampilkan para mahasiswa dalam kehidupan mereka setiap hari yang menemukan topik-topik yang sulit, keputusan-keputusan yang sulit, bergumul bersama mereka, dan bagaimana iman dapat berperan dalam situasi-situasi yang demikian. n

Arnion?

Proyek ARNION merupakan proyek global. Sejak awal, produser Wolfgang Schick dan Adrian Dure dari Inter-Eropa Media Center bekerjasama dengan beberapa media center dan gereja di seluruh dunia untuk menggalang dana. Seluruh rangkaian video didesain untuk dapat diterima di berbagai budaya yang berbeda. Naskah berbahasa Inggris, musik, berkas yang dapat disunting, tayangan ringkas, dan lain-lain, diberikan kepada mereka yang bekerjasama untuk mengalih bahasakan naskah dan merekam tayangan presenter dengan para pembicara asal dari negara-negara tersebut. Sejauh ini, ARNION telah tayang di beberapa negara berikut ini (tautan dengan angka, huruf kecil dan besar):

20

dari ayat tersebut? Kedua, bagaimanakah Anda dapat sukses bekerja sama dalam tim? Dalam kerja tim Anda tidak dapat mengendalikan semuanya. Saya harus belajar untuk memercayai orang lain. Dan hasilnya memuaskan. Akhirnya, kami harus belajar untuk berkomunikasi dengan tenang namun penuh otoritas. Kami mengambil kursus kilat dari para pembicara profesional. Kami belajar banyak hal-hal baru.

Jerman, Austria, Switzerland: bit.ly/1WBt8MN Norwegia: bit.ly/1Nvy0QZ Brazil: Ini adalah adaptasi yang berbeda dalam bentuk permainan. terradearnion.com.br/ bit.ly/1Thynz7 United Kingdom: bit.ly/1Nvyx5p Negara-negara berikut ini yang sedang bekerja dalam menerjemahkan versi bahasa dari negara tersebut dan akan segera tayang: Italia Romania Spanyol Divisi Amerika Utara Portugal Divisi Inter-Amerika


Membuat Subtitle untuk

Tim Advent

B

eberapa tahun terakhir, tayangan video merebak di dunia internet. YouTube memiliki milyaran penonton setiap harinya, dan 60 persen dari aktivitas internet saat ini terdiri dari video. Produser Advent di seluruh dunia sedang menciptakan video yang berisi pesan dengan kuasa yang dapat mengubah kehidupan. Tim digital di Adventist World dan Adventist Review baru-baru ini mulai memroduksi video pendek, dan berencana mengeluarkan 7 video setiap minggunya di bawah beragam program digital yang kini sedang dalam pengembangan. Kami rindu agar semua pembaca kami, komunitas daring sedunia, dapat menikmati video-video ini. Namun, dengan adanya ratusan tutur bahasa di dunia ini, bagaimanakah kita dapat berkomunikasi dengan semua orang dalam bahasa mereka? Kami memperkenalkan tim Advent, sebuah komunitas dari para sukarelawan yang bekerja selama waktu senggang mereka untuk mengalihbahasakan dan memperagakan bahasa isyarat dari video-video ini ke dalam bahasa mereka sendiri. Saat ini, terdapat kira-kira 200 sukarelawan yang bekerja untuk menerjemahkan 45 bahasa yang berbeda. Kami masih membutuhkan ribuan sukarelawan lainnya—puluhan ribu lainnya. Apakah Anda tertarik? Semua yang Anda butuhkan hanyalah koneksi internet. Saat Anda mendaftar, pilihlah sebuah video yang menjadi pilihan Anda dan mulailah mengerjakannya. Tim Advent terdaftar di program Amara, sebuah editor subtitle yang mendapat penghargaan sehingga membuat Anda mudah untuk menerjemahkan video. Videovideo ini diproduksi oleh berbagai departemen pelayanan Advent. Sebagai contoh, Anda dapat memilih sebuah video pendek untuk diterjemahkan dari Adventist World, atau Anda dapat mengerjakan video cerita mision yang diproduksi oleh misi Advent. Anda mungkin juga tertarik untuk menerjemahkan video Sekolah Sabat, atau memperagakan video bahasa isyarat untuk Hope Channel bagi kaum tunarungu. Amara sangatlah mudah dan menarik untuk dipelajari. Anda dapat memulai sebuah video, menyimpannya, dan melanjutkannya kemudian. Kami membutuhkan sukarelawan untuk bahasa isyarat, penerjemah, peninjau buku, pengelola alih bahasa. Bergabunglah dengan tim Advent sekarang! Jadikanlah ini sebagai pelayanan pribadi Anda. Untuk mendaftar, kunjungi situs amara. org/teams/adventist.. Hanya semudah itu!n

F E A T U R E

Amara membuat video dapat diakses secara mendunia. Terdapat 504,000 pengguna yang terdaftar di platform tersebut yang berasal dari 230 negara. Video-video telah dibuat dalam 311 bahasa yang berbeda. Sistem mendukung lebih dari 330 bahasa. Tim Advent memiliki lebih dari 200 relawan yang mewakili 45 bahasa.

Mengapa Saya Bergabung

Tim Advent

“Saya rindu agar Injil Yesus Kristus untuk menjangkau seluruh dunia secepat mungkin.”—Alexandra, Jerman. “Bahasa Tionghoa adalah bahasa ibu saya. Saya belajar Bahasa Inggris, dan menerjemahkan kesaksian Ellen G. White untuk tujuan misionaris.”—Liyan, Tiongkok. “Saya ingin untuk menyediakan subtitle, agar para kaum tunarungu dapat menikmati dari video-video kita, sama seperti kita menikmatinya.”—Donna, Amerika Serikat. “Sebagai pengguna bahasa Prancis, saya rindu untuk melihat orang sebangsa saya menikmati materi bahasa Inggris yang penuh berkat dalam tutur bahasa Prancis untuk menyebarkan pesan tiga malaikat dalam dimensi yang lain.”—Mihindou, Gabon. “Saya percaya bahwa Allah memberikan saya kemampuan untuk menguasai bahasa asing, jadi saya ingin menggunakan talenta ini untuk pelayanan bagi-Nya.” —Leandra, Prancis. “Seperti para alih bahasa, yang memiliki kesempatan untuk menerjemahkan khotbah dan pekabaran lainnya, saya akan dapat belajar dari Alkitab dan lebih menyadari akan hal-hal yang sedang terjadi di seluruh gereja di dunia sementara saya berdoa dan membuat terjemahan video.”—Amyra, Kanada.

07 2016 | Adventist World

21


K E H I D U P A N

A D V E N T

Oleh Joice Manurung

H

ari yang dinantikan itu pun tiba. Beberapa dari kami telah menunggu dan berdoa selama 2 tahun, 8 tahun, dan bahkan 12 tahun untuk mendapatkan kesempatan mengikuti ujian kompetensi profesi pada hari yang lain selain hari Sabat. Saat ini, saya bergabung dengan sebuah kelompok yang terdiri dari kirakira 20 orang Advent di sebuah ruangan di Kantor Pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Indonesia Kawasan Barat, Jakarta, untuk mengikuti ujian yang, apabila kami lulus, kami akan menjadi pengacara penuh. Puji Tuhan! Saya berkata kepada diri saya sendiri. Kami akan mengadakan pertemuan pada hari Minggu. Selama bertahun-tahun, kelihatannya mustahil bahwa umat Advent dapat mengikuti ujian kompetensi profesi di Indonesia. Saya gagal dalam ujian kompetensi tersebut pada kali pertama saya mengikutinya tahun 1999, saat itu masih diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi dan selalu diadakan pada satu hari dalam minggu bekerja. Namun, pada tahun 2003, hukum nasional Indonesia mengubah tugas penyelenggaraan ujian kompetensi tersebut dan diserahkan kepada Asosiasi Pengacara Indonesia (PERADI), dan PERADI pun menjadwalkan seluruh ujian kompetensi diadakan setiap hari Sabtu. Setelah gagal dalam ujian kompetensi pada tahun 1999, saya berhenti sejenak dari karier hukum saya untuk menikah dan memulai sebuah keluarga. Tetapi, pada tahun 2008, saya memutuskan untuk kembali berkarier dan saya mendapati bahwa saya tidak dapat mengambil ujian kompetensi karena terbentur masalah Sabat. Saya dengan yakin memutuskan untuk mengumpulkan nama-nama dari teman-teman sejawat Advent yang juga ingin menjadi pengacara agar kami dapat mengajukan petisi kepada PERADI untuk mengadakan ujian selain hari Sabat. Usaha awal saya tidak berjalan mulus. Saya mengirim banyak surat ­elektronik tetapi hanya satu orang yang membalas, Markus Setiawan. Ia berkata bahwa PERADI telah menolak permohonan tertulisnya untuk diadakan ujian pada hari selain Sabtu dan akhirnya keputusan itu mengurungkan tekadnya untuk menjadi pengacara dan beralih menjadi misionaris medis.

22

Adventist World | 07 2016

Lulus

Ujian

Kompetensi Perjuangan mengubah peraturan pemerintah Indonesia yang mengadakan ujian kompetensi profesi pada hari Sabat. Saya tidak begitu yakin apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Beberapa tahun pun berlalu. Perjuangan saya memakan waktu 9 tahun. Usaha Utama Saya Selanjutnya

Pada tahun 2011, seorang teman Advent bernama Apriani Sijabat, menghubungi saya dan barkata bahwa atasannya mengharuskan dia untuk mengikuti ujian kompetensi profesi sebagai bagian dari tuntutan pekerjaannya. Setelah beberapa pertemuan berlangsung, kami memutuskan untuk membawa permasalahan kami ini kepada seorang Direktur Departemen Kebebasan Beragama setempat, Samuel Simorangkir. Samuel sangat bersemangat dalam menolong kami, dan atas sarannya, kami membentuk sebuah organisasi yang disebut Institusi Bantuan Hukum untuk mewakili masalah-masalah dari kalangan umat Advent. Institusi Bantuan Hukum ini, dengan bantuan dari Uni Indonesia Kawasan Barat, di mana Samuel bekerja, memasukkan surat permohonan kepada PERADI untuk membuat alternatif hari ujian. Hari-hari pun berlalu tanpa jawaban. Saya menghubungi seorang anggota di komisi pengawasan PERADI untuk ber-

tanya apakah surat kami telah sampai. Ia mengonfirmasi bahwa surat kami telah sampai, tetapi permohonan kami tersebut datang pada saat yang sudah terlambat. Persiapan akhir untuk penyelenggaraan ujian kompetensi berikutnya telah dilakukan. Kami merasa kecewa, tetapi kami terus berdoa dan berharap. Kelompok dari umat Advent yang ingin mengikuti ujian bertambah hingga 25 anggota. Permohonan kami selanjutnya yang diajukan pada tahun 2013, juga ditolak oleh PERADI. Sebuah Terobosan

Kemudian, sebuah terobosan muncul pada bulan Desember 2014. Seorang sahabat Advent, Timbang Pangaribuan, berkata kepada saya bahwa ia telah mencoba berbicara dengan PERADI secara pribadi selama beberapa kali, dan mengetahui bahwa mereka telah siap untuk memberi tawaran dengan menyediakan waktu ujian bagi yang beragama Advent pada hari Sabtu malam. Namun, PERADI ingin agar kami harus tinggal di sebuah ruangan yang terisolasi pada sepanjang hari itu untuk memastikan bahwa tidak ada bocoran soal dari mereka yang telah mengikuti ujian pada


Pengacara dan Advokat kita yang sempurna. Bagaimanakah kita dapat menegakkan hukum dunia jika kita melanggar hukum Allah? Berita Mengejutkan

Atas: Kantor Uni Indonesia Kawasan Barat di Jakarta yang merupakan tempat pelaksaanaan ujian. Kanan: Penulis (baris depan, kedua dari kanan) berpose bersama anggota Advent lainnya setelah mengikuti ujian.

waktu sebelumnya. Kami mengadakan pertemuan beberapa kali dengan PERADI dan komite ujian kompetensi untuk mendiskusikan hal-hal detailnya. Kami diminta untuk menunggu langkah selanjutnya yakni persetujuan PERADI atas permohonan tersebut. Persetujuan itu tak kunjung datang. Pimpinan PERADI tiba-tiba menolak rencana untuk mengadakan ujian setelah Sabat lewat. Kami sangat kecewa. Kami telah lama berdoa, dan kelihatan begitu dekat dengan solusinya. Saya berpikir tentang sebuah percakapan terakhir saya dengan para pemimpin PERADI. Saya telah mengingatkan mereka bahwa kami tidak ingin menjadi pengacara asal-asalan tetapi kami ingin menuruti hukum Allah. Tetapi, para pemimpin PERADI kelihatannya tidak peduli dengan permohonan kami. Mereka tengah sibuk mempersiapkan kongres untuk memilih pimpinan yang baru. Satu bulan setelah kongres, PERADI tiba-tiba pecah menjadi 3 organisasi yang kesemuanya mengklaim sebagai PERADI yang sah. Hal ini meninggalkan kebingungan kepada kami. Kami tidak P H O T O S

C O U R T E S Y

O F

T H E

A U T H O R

tahu organisasi mana yang dapat kami ajukan permohonan perihal Sabat. Saya bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi. Mengapakah begitu sulit bagi kami untuk mengikuti ujian kompetensi? Apakah yang menjadi maksud Allah? Sementara saya menimbang-nimbang situasi yang sedang terjadi sambil berdoa, saya menemukan sebuah jawaban dari anak laki-laki saya yang masih muda. Ketika dia berjalan memasuki ruangan, saya melihatnya dan menyadari bahwa saya akan merasa sangat bersalah jika suatu hari nanti ia ingin untuk menjadi pengacara namun saya tidak melakukan yang terbaik untuk mengubah hari ujian kompetensi ini. Saya mengerti bahwa saya tidak hanya sedang berjuang untuk diri saya sendiri dan 25 orang Advent lainnya tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Pada saat yang sama, timbul di pikiran saya bahwa mungkin Tuhan sedang mengizinkan kesulitan mengenai ujian kompetensi ini karena Ia ingin kita menyadari bahwa kita tidak boleh menjadi pengacara dan advokat yang biasa-biasa saja karena kita harus mengikuti teladan Yesus Kristus,

Pada bulan September 2015, kami menerima kabar yang mengejutkan bahwa Pengadilan Tinggi mengeluarkan aturan bahwa semua organisasi kompetensi profesi—termasuk tiga pecahan dari PERADI—dapat menyelenggarakan ujian kompetensi. Dengan bantuan dari Uni Indonesia Kawasan Barat, kami bermohon kepada Kongres Pengacara Indonesia, yang telah memisahkan diri dari PERADI beberapa tahun yang lalu, dan menerima jawaban yang positif. Pada hari Minggu, tanggal 24 Januari 2016, Kongres Pengacara Indonesia mengadakan ujian kompetensi bagi kelompok Advent maupun non-Advent di Kantor Pusat Uni Indonesia Kawasan Barat. Organisasi tersebut bahkan memasang sebuah spanduk besar yang bertuliskan bahwa ujian kompetensi tersebut terselenggara oleh kerja sama dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Markus Setiawan dan Apriani Sijabat termasuk dalam 20 orang Advent yang mengikuti ujian pada saat itu. Kami tunduk kepala dan berdoa sebelum memulaikan ujian tersebut. Kami telah bekerja keras untuk mempersiapkan diri kami menghadapi momen ini. Kami telah belajar dan mempersiapkan diri. Kami telah menghabiskan bertahun-tahun berdoa dan memohon hak untuk menuruti hukum Sabat Tuhan. Kini, kami diisi dengan rasa syukur dan kerinduan untuk memuliakan nama Tuhan dengan hasil ujian kami. Dua minggu setelah ujian kompetensi itu, kami diberitahukan bahwa semua peserta Advent lulus dengan nilai yang memuaskan. Sebagaimana pemazmur berkata: “Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu� (Mazmur 37:4). Allah itu ada, dan kebebasan beragama nyata dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, walaupun kami harus memperjuangkannya. n

Joice Manurung adalah seorang pengacara di Jakarta, Indonesia.

07 2016 | Adventist World

23


R O H

N U B U A T

S

aat itu merupakan permulaan tahun ketiga saya di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di sebuah kota dengan semua penyakit sosial—kekerasan, pecandu obat-obatan, imoralitas seksual, dan lain sebagainya. Orang tua saya tahu bahwa mereka harus menemukan bagi saya, seorang remaja berusia 17 tahun dengan masalah pengendalian emosi, sebuah tempat yang lebih baik. Akademi Pine Forge—sebuah sekolah Advent berasrama di perbukitan Pine Forge, Pennsylvania, Amerika Serikat— merupakan penangkal yang sempurna dari pengaruh perkotaan. Saya senang karena saya menyelesaikan SMA saya di sana, karena saya lelah menghadapi “drama” dari sekolah saya sebelumnya. Tetapi tanpa saya sadari, sesuatu yang lain memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap hidup saya lebih dari pengaruh sekolah baru saya. Hadiah

Ketika ayah saya mempersiapkan mobil kami untuk perjalanan ke Pine Forge, ia memberikan kepada saya satu set buku Ellen G. White yang terdiri dari dua buku. Sayangnya, tulisantulisannya sering digunakan untuk menyinggung perilakuperilaku orang yang perlu diperbaiki; sehingga keindahan dari nasihat-nasihatnya telah hilang dari pikiran saya sejak awal usia remaja saya. Meskipun demikian, saya menerima pemberian ayah saya, dan kami pun berangkat. Ketika saya pada akhirnya membuka dua jilid dari buku Pikiran, Karakter, dan Kepribadian, sesuatu terjadi kepada saya. Saya melihat pengalaman akademik saya sebagai sebuah kesempatan untuk membuat perubahan positif di dalam hidup saya, untuk memulai hidup saya kembali. Dan tidak ada

Beranjak

satu pun yang membantu saya lebih daripada kedua buku ini. Sebagai seorang pria muda yang beranjak dewasa dan dibaptiskan dalam budaya perkotaan, Allah, melalui Ellen White, mulai menaruh jari-Nya pada hal-hal sulit yang merongrong jiwa saya. Saya bertumbuh dalam sebuah keluarga yang menghormati Allah, peribadatan kepada Allah selalu dilakukan, dan aktif dalam kegiatan gereja. Namun, saya mulai kehilangan arah hidup saya. Saya berusaha keras untuk menjadi murid yang pintar. Allah, melalui hambaNya, menyediakan sarana yang saya perlukan untuk menjadi seorang yang berprestasi. Saya membaca hal ini: “Sebagai kuasa pendidik, Alkitab tanpa saingan. Tidak ada yang begitu memberikan kekuatan kepada samua kemampuan sebagaimana murid-murid diperlukan untuk menangkap kebenaran wahyu yang mengagumkan. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada pokok masalah untuk dibolehkan tinggal.... Jika tidak pernah bergumul dengan masalah-maslaah sulit atau berusaha keras untuk mengerti kebenaran-kebenaran penting, maka sesudah beberapa lama akan kehilangan kemampuan untuk bertumbuh.” Tidak ada bab yang lain dari dua jilid kompilasi ini yang memberi pengaruh kepada saya selain bab 11 dari Jilid 1, “Belajar Alkitab dan Pikiran.” Setelah membacanya, saya mulai mempelajari Alkitab dengan penuh perhatian dan ketelitian. Tulisan-tulisan Ellen White berperan dalam masa muda sama seperti yang ia sendiri katakan: Sebuah terang kecil yang menuntun kepada terang yang besar yaitu Firman Allah. Saat ini, saya mencintai dan menghormati ke duanya, tetapi saya yakin, saya tidak akan menghargainya seperti saat ini jika ayah saya tidak memberikan buku-buku ini kepada saya.

Dewasa: Hadiah yang Tetap Diberikan Oleh Dwain N. Esmond

24

Adventist World | 07 2016


Tuhan, hamba-Nya yang diurapi, menyediakan perlengkapan yang saya butuhkan untuk menjadi orang yang berprestasi. Menghadapi Tantangan

Saat ini Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengahadapi realitas yang menyedihkan: Jumlah anggota gereja yang secara rutin membaca tulisan Roh Nubuat Ellen White menurun drastis. Ini menjadi fakta yang sangat mengganggu oleh karena itu berarti bahwa kebanyakan anggota gereja tidak sedang mengalami berkat dari harta karun yang luar biasa dari nasihat-nasihat suci ini. Tetapi ada juga alasan lain yang perlu diperhatikan. Dalam sebuah penelitian yang diadakan pada lebih dari 8.200 anggota GMAHK yang menjadi anggota di 193 gereja di seluruh Amerika Utara, para peneliti Roger L. Dudley dan Des Cummings, Jr., melaporkan bahwa “mereka yang secara rutin mempelajari tulisan-tulisan Ellen White menjadi orang Kristen yang lebih kuat dalam kehidupan kerohanian mereka dan dalam peran mereka sebagai saksi Kristus di tengah-tengah komunitas mereka dibandingkan dengan mereka yang tidak.”

Apa yang Kita Lakukan Sekarang?

Itu terjadi pada tahun 1982, tahun di mana beberapa dari hasil penelitian dipublikasikan pada bulan Oktober di majalah Ministry. Tahun tersebut telah melihat penurunan yang tajam dalam hal jumlah anggota GMAHK yang benar-benar membaca tulisan Ellen White, apalagi secara rutin. Kini, kita sedang menyaksikan datangnya era digital/visual yang membuat aktivitas membaca kita berbeda. Penelitian terbaru dari Pew Research Center menemukan bahwa generasi muda yang hidup di abad ke-21 di Amerika Utara, di mana penelitian ini dilakukan, membaca lebih banyak daripada mereka yang berusia 30 tahun. “Secara keseluruhan, 88 persen dari orang Amerika yang berusia dibawah 30 tahun membaca sebuah buku dalam satu tahun terakhir, dibandingkan dengan 79 persen dari mereka yang berusia 30 ke atas. Orang muda dewasa lebih banyak membaca secara elektronik dibandingkan mereka yang berusia 30 dan 40 tahunan, dengan 37 persen orang dewasa berusia 18-29 tahun yang melaporkan bahwa mereka telah membaca sebuah buku elektronik dalam satu tahun terakhir.” Jadi, bagaimanakah kita membakar semangat akan kecintaan terhadap tulisan-tulisan Ellen White pada orang muda dan orang muda dewasa di abad 21? Berikut beberapa saran untuk memulai.

1 Ingatlah bahwa kebenaran—kebenaran kekal—merupakan hal pertama dan terutama yang tidak pernah usang. Yesus berkata bahwa Ia adalah kebenaran (Yohanes 14:6). Kebenaran berarti, Seseorang yang harus dikenal. Orang muda saat ini mendapatkan informasi melalui jaringan terhubung yang kita sebut dengan media sosial. Mereka bergantung pada orang lain untuk menggali dan menyampaikan informasi yang berarti dalam hidup mereka. Untuk menjangkau orang muda dengan tulisan Ellen White saat ini, mereka harus digali dan disesuaikan dengan memenuhi kebutuhan spesifik dalam hidup mereka. Sebagai contoh, gantinya menyarankan seorang remaja yang tengah bergumul dengan kepercayaannya kepada Tuhan untuk membaca bab “Apa yang harus dilakukand dengan keraguraguan” di buku Kebahagiaan Sejati, seseorang dapat memilih sebuah paragraf tertentu dan merekam sebuah video pendek yang menjelaskan mengapa informasi ini masih relevan hingga saat ini. Video tersebut dapat dikirim melalui pesan, bersama dengan sebuah catatan kasih dan penerimaan. Proses mengungkapkan makna—secara kontekstual—sangatlah penting untuk membagikan kebenaran dengan para generasi muda saat ini. 2 Jangan pernah menyepelekan pengaruh orangtua, pembimbing, dan orang yang dikasihi dalam membagikan kebenaran.Tidak pernah hilang dari ingatan saya bahwa ayah saya memikirkan tentang pentingnya perkembangan rohani saya sehingga ia memberi saya sebuah hadiah yang mengubah hidup saya. Saya mengambil buku-buku itu karena itu berasal dari ayah saya, seorang pria yang saya kasihi, hormati, dan kagumi. Keluarga merupakan unit mendasar bagi penaburan bibit kebenaran. Allah bekerja melalui banyak hal—bahkan mereka yang tidak lagi memiliki orangtua—yang mau menyelidiki tentang keselamatan pada masa mudanya. Pada saat orangtua, pembimbing, atau orang yang kita kasihi menyoroti satu bagian dari tulisan Ellen White dan berkata kepada anak-anak muda, “Saya membaca sesuatu hari ini, dan itu sangat menolong saya. Maukah engkau membacanya dan memberitahu saya apa yang engkau pikirkan tentang bacaan itu?” Apakah si anak muda tersebut akan menolaknya? Saat ini saya memiliki rasa hormat yang berbeda karena bekerja di salah satu institusi yang luar biasa di Ellen White Estate Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Saya benar-benar tidak yakin bahwa saya mampu berada di sini jika orangtua saya tidak memperkenalkan saya kepada tulisan-tulisannya pada saat saya masih muda. Dengan mengingat bahwa gereja kita dapat menyokong keluarga Advent dalam misinya untuk memenuhi pendidikan yang sangat penting tertulis di dalam Ulangan 6, kita akan dapat melakukan pelayanan yang besar bagi umat Allah yang sisa dan generasi muda kita. n 1 Ellen G. White, Mind, Character, and Personality (Nashville: Southern Pub. Assn., 1977), vol. 1, hlm. 91. 2 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), book 3, hlm. 30. 3 Roger L. Dudley and Des Cummings, Jr., “Who Reads Ellen White?” Ministry 55, no. 1 (1982): 10-12. 4 Kathryn Zickhur and Lee Rainie, “Younger Americans and Public Libraries,” Pew Research Center, Sept. 10, 2014, http://www.pewinternet.org/2014/09/10/younger-americans-and-public-libraries/

Dwain N. Esmond, seorang pendeta, penulis, dan editor, adalah Wakil Direktur Ellen White Estate. Beliau dan istrinya, Kemba, telah menikah lebih dari 20 tahun. Anak mereka, Dwain, Jr., adalah seorang pembaca tulisan-tulisan Ellen White. 07 2016 | Adventist World

25


P E R T A N Y A A N

D A N

J A W A B A N

A L K I T A B

Penciptaan dan Apakah arti dari ayat yang berkata: “Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1:2)?”

Ini merupakan kali pertama Roh Allah disebutkan di dalam Alkitab, dan itu disebutkan dalam konteks penciptaan. Adalah sulit untuk memahami makna dari sebuah pernyataan yang dikutip tetapi tidak langsung dijelaskan maknanya. Untuk memahaminya, kita hanya memiliki unsur bahasa dan konteks. Kita akan menyelidiki kedua unsur ini. 1. Roh [Ibr. ruakh, “angin,” “napas”] Allah: Meskipun beberapa ahli telah menginterpretasikan frase “Roh Allah” disini sebagai “nafas atau hembusan angin dari Allah” atau sebagai “hembusan angin yang penuh kuasa,” tidak ada alasan yang sah untuk menolak terjemahan tradisional. Di dalam perjanjian lama, frase bahasa Ibrani selalu berarti “Roh Allah.” Dalam Mazmur 104:30, kehadiran Roh Kudus selama penciptaan digambarkan dengan kata ganti orang sebagai “Roh-Mu,” yang dikirim oleh Allah untuk bekerja di dunia ini. Alkitab tidak berkata banyak tentang peran Roh dalam aktivitas penciptaan. Mazmur 104:30 menggambarkan Roh sebagai instrumen Allah untuk ciptaan, dan untuk pembaharuan dan pemelihara ciptaan. Kita juga tahu bahwa “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas [ruakh, ”angin,” “roh,” “napas”] dari mulut-Nya (Mazmur 33:6; Ayub 26:13). Dalam konteks ini, Allah menciptakan melalui “firman” dan “napas/Roh.” Perjanjian Baru menggambarkan kata “firman” dengan Kristus sebagai inkarnasi dari Firman Allah (Yohanes 1:1-3). Oleh karena mereka semua terlibat dalam penciptaan, dan aktivitas penciptaan adalah hak prerogatif Allah, maka semua yang terlibat adalah oknum Keallahan. 2. Kata kerja “melayang-layang” (Ibr. Rakhaph): Kata kerja rakhaph diterjemahkan oleh beberapa orang sebagai “menahan,” mengartikan bahwa dunia ini seperti sebuah telur kosmis yang sedang dieram oleh Roh Kudus. Ini didasarkan oleh ide mitologi kuno. Tetapi tidak semua mengartikannya sebagai “menahan.” Itu juga dapat berarti “goyah” (Yeremia 23:9) atau “melayang-layang” (Ulangan 32:11). Dalam Ulangan 32:11, itu digunakan untuk menggambarkan pergerakan cepat dari rajawali yang terbang untuk menangkap anaknya yang sedang belajar terbang. Itu menyatakan suatu ide dari pergerakan bolak-balik yang cepat dan konstan. Di sini, itu mengindikasikan bahwa Roh

26

Adventist World | 07 2016

Roh Allah

secara aktif terlibat dalam penciptaan itu sendiri. Itu biasanya dinyatakan dalam Kejadian 1 bahwa Allah adalah Pencipta yang luar biasa, namun kehadiran yang aktif dari Roh dalam aktivitas penciptaan juga berbicara mengenai Allah yang selalu hadir.

3. Roh Kudus dan penciptaan: Saat kita melihat konteks yang lebih luas dari Alkitab mengenai perikop ini, kita dapat dengan aman menegaskan beberapa hal berikut ini. Yang pertama, karena Roh Allah dalam kitab Kejadian adalah Roh yang sama yang muncul di seluruh Alkitab, apa yang dikatakan tentang-Nya di bagian lain di dalam Alkitab dapat menjadi penolong dalam memahami peran-Nya dalam penciptaan. Kita mengetahui bahwa Roh Kudus menyanggupkan orang dengan mengembangkan potensi mereka untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Ia secara langsung terlibat dengan cara memelihara dan mengembangkan potensi mereka. Yang kedua, kita juga dapat menegaskan dengan terbuka bahwa: Roh Kudus telah hadir di planet ini sebelum dijadikan sebagai tempat tinggal manusia. Jadi, kita dengan yakin dapat menyatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus berhubungan dengan pekerjaan penciptaan yang dijelaskan dalam teks Alkitab selanjutnya. Dengan kata lain, Roh Allah diperkenalkan pada awal pekerjaan Allah di sepanjang minggu penciptaan. Yang ketiga, Allah menciptakan materi mentah dengan potensi yang hanya Dialah yang dapat memelihara dan membangun (Kejadian 1:11, 24). Potensi penciptaan tidaklah terjadi dengan sendirinya, sebagaimana yang diyakini oleh para evolusi kealahan. Firman itu yang menjadikan dan menciptakan dalam keselerasan dengan kehendak Ilahi. Berdasarkan hal-hal tersebut, izinkan saya menyatakan suatu pernyataan: Kehadiran Roh Kudus dalam penciptaan—perannya yang konstan yang digambarkan melalui kata kerja “melayang-layang”—merupakan alat bahwa potensi penciptaan yang tidak terbatas dipelihara dan secara aktif bersatu dengan Firman Allah. Firman Allah dan Roh Allah bekerja bersama-sama dalam cara yang misterius untuk membuat dunia kita dari tidak ada menjadi ada. n

Angel Manuel Rodríguez telah pensiun dan sudah melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan ahli teologi.


P E L A J A R A N

A L K I T A B

L E P I C I E

Oleh Mark A. Finley

N I C O L A S - B E R N A R D

Hidup yang Diubahkan

Mengubah Dunia A dalah sulit untuk menganggap remeh pengaruh dari orang yang benar-benar memberi diri mereka dalam komitmen kepada Yesus. Hidup yang diubahkan oleh kuasa Allah mengubah dunia disekitar mereka. Itulah yang terjadi kepada Rasul Paulus! Kuasa Kristus yang hidup mengubahnya dari seorang penganiaya, fanatik beragama, menjadi seorang rasul yang memikiul salib dan seorang evangelis pengkhotbah Injil. Saat ini, kita akan mempelajari kuasa yang luar biasa dari kasih karunia yang mengherankan itu.

1 Apakah yang menjadi maksud Saulus ketika ia mengadakan perjalanan ke Damaskus? Bacalah Kisah Para Rasul 9:1, 2. Jelaskanlah dengan hati-hati mengenai sikapnya terhadap orang Kristen. Saulus, yang namanya kemudian berganti menjadi Paulus, dulunya seorang penganiaya kejam orang Kristen. Ia merasa senang menangkap dan memenjarakan sebanyak mungkin pengikut Kristus. Pelajaran hari ini menunjukkan bahwa Allah tidak jemu-jemu mencari anak-anak-Nya yang hilang, dan bahwa kasih karunia-Nya dapat mengubah bahkan hati yang paling keras sekalipun.

2 Gambarkanlah pertobatan Paulus dalam Kisah Para Rasul 9:3-6. Apakah semua pertobatan terjadi secara dramatis seperti Rasul Paulus? Bandingkanlah pertobatan Paulus dengan percakapan Yesus bersama Nikodemus dalam Yohanes 3:3-8.

Beberapa pertobatan terjadi secara dramatis, seperti yang terjadi kepada Rasul Paulus. Roh Kudus membuat keajaiban Ilahi yang tak dapat dijelaskan dalam kehidupan mereka. Yang lain lebih mirip dengan pertobatan Nikodemus: Roh Kudus dengan lembut menyentuh hati mereka. Perlahan-lahan mereka menyerah kepada bisikan Roh Kudus dan menyerahkan hidup mereka bagi Kristus. Apakah perubahan itu terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, secara dramatis atau tidak terlihat, hasil akhirnya selalu sama: Hidup yang diubahkan oleh kuasa Allah.

3 Apakah pelajaran yang kita dapatkan dari perkataan Yesus kepada Saulus dalam Kisah Para Rasul 9:5: “Adalah sulit bagimu untuk melawan tongkat pemukul” (KJV)? Goad atau istilah bahasa inggris untuk sebuah tongkat besi tajam yang digunakan untuk mempercepat langkah lembu. Istilah “melawan tongkat pemukul” dikenal sebagai peribahasa Yunani yang menggambarkan ketidaknyamanan yang dialami oleh lembu karena dipukul secara terus-menerus. Roh Kudus benar-benar menyatakan kepada Saulus, “adalah sulit bagimu untuk terus-menerus bertarung melawan panggilan Roh Kudus yang menggema dalam hati nuranimu.”

4 Bacalah Kisah Para Rasul 9:6, 11, 12, 15-17. Kemanakah Yesus menyuruh Paulus untuk segera berangkat setelah pertobatannya itu? Menurut Anda, mengapakah Paulus menerima instruksi tersebut?

Ini merupakan contoh yang baik mengenai tuntunan Roh Kudus terhadap umat-umat yang baru bertobat dan percaya untuk membawa mereka berhubungan dengan gereja Kristus demi mendapatkan lebih banyak pengajaran setelah pertobatan mereka.

5 Apakah yang Paulus lakukan setelah pertobatannya? Bagaimanakah ini dapat diaplikasikan kepada hidup kita sebagai pengikut Yesus? Bacalah Kisah Para Rasul 9:20.

Ketika Yesus mengubah kehidupan Paulus, Paulus rindu untuk membagikan Kristus dengan orang lain. Ketika Kristus mengubah kita, kita akan menjadi saksi yang penuh kuasa, menyaksikan kasih karunia-Nya dan menjadi duta Allah dalam membagikan kasih Allah kepada dunia.

6 Jelaskanlah pengalaman Paulus dalam Kisah Para Rasul 16:9. Mengapakah hal ini sangat penting?

Sebuah hidup yang disucikan mengubah dunia. Paulus mendengarkan suara Roh Kudus dan mendirikan gereja-gereja Kristen pertama di Eropa. Pekabaran rasul itu tersebar di kota-kota sepanjang benua Asia dan Eropa.

7 Ketika Paulus diubahkan, ia memiliki alasan dan semangat yang baru untuk hidup. Bacalah Kisah Para Rasul 28:28-31 dan gambarkanlah semangat hidup Paulus. Pada saat kita diubahkan oleh kasih karunia Allah, kerinduan kita yang terbesar ialah untuk menjadi saksi bagi orang lain tentang kasih-Nya. Kita tidak dapat tinggal diam. Kita hidup untuk sebuah tujuan utama yaitu membagikan pekabaran Allah tentang hidup kekal dan menunjukkan kemurnian kebenaran-Nya dan keindahan karakter-Nya kepada orang lain. Rasul Paulus mengubah dunianya; dan kita pun dapat mengubah dunia di sekitar kita juga. Marilah kita membiarkan Kristus, melalui Roh Kudus-Nya, untuk menyanggupkan kita menjadi orang yang dapat mengubah dunia. n

07 2016 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE tist World. Majalah yang luar biasa karena terus-menerus menghibur saya. Saya hampir tidak pernah menerima majalah Adventist World ini sesuai jadwal, mungkin karena tempat tinggal saya yang sulit di jangkau. Tetapi saya tetap merasa sangat senang.

David Amos Banda Malawi Sesuatu untuk Anak-anak?

Saya suka membaca Adventist World, tetapi saya memiliki satu saran. Bagaimana jika Anda menambahkan halaman permainan untuk anak-anak atau berhubungan dengan pertanyaan Alkitab untuk anak-anak? Hanya sebagai saran.

Surat Sukacita

Edisi khusus Adventist World Januari telah memberikan saya sukacita dan kekuatan. Edisi yang sangat luar biasa! Tuhan memberkati Anda dan pelayanan Anda! Adalah berkat besar yaitu menjadikan Yesus di atas segala sesuatu. Dia Sang Pencipta!

Sylvia Renz Alsbach-Hähnlein, Jerman Ketaatan adalah Pelayanan

Terima kasih untuk artikel dari Angel Manuel Rodriguez "Sebuah Pertanyaan Tentang Ketaatan" (November 2013). Ini adalah topik yang menarik; Saya sangat setuju dengan penulis: "Ketaatan adalah pelayanan.... Ini adalah respons dari seorang yang dengan segenap hati melaksanakan perintah Tuhan. " Hal ini mengajarkan saya untuk selalu mempraktikkan Firman Tuhan. Saya berterima kasih kepada Adven-

DOA W

Sisa Nkomanzana Zimbabwe Kami telah menyediakan edisi khusus untuk anak-anak. Kunjungi KidsView di www.kidsviewmag.org.—Editor Pencerahan

Saya berterima kasih kepada organisasi yang telah memberikan pencerahan bagi kami melalui apa yang sedang terjadi pada gereja Advent di seluruh dunia.

Nicholas Koech Kenya Menjadi Setia Pada-Nya

Terima kasih banyak telah menerbitkan renungan dari Ty Gibson "Cerita untuk Diceritakan" (April 2016). Artikel yang Anda terbitkan telah mengarahkan kami untuk membabtis diri kami di dalam Yesus sehingga merasakan kemuliaan-Nya. Khususnya saya sangat tertarik pada kalimat yang mengatakan,

"Sebagai Allah, Yesus setia terhadap manusia. Sebagai manusia, Yesus setia kepada Allah.� Kepala negara kami di Ingris, Ratu Elizabeth, baru-baru ini mengatakan bahwa dia telah setia kepada Allah karena Dia sangat setia padanya. Jika kita hanya hidup dan membicarakan tentang kasih dan kesetiaan Tuhan yang sangat luar biasa, itu hanya sekadar untuk membujuk orang lain datang kepada-Nya. Kita harus tahu bahwa kasih dan setia itu adalah untuk diri kita sendiri.

Tina Bunker, Inggris

Kami Ingin Mendengar

Suara! Anda Kami akan sangat senang mendengar dari Anda, jadi tolong kirim surat Anda ke letters@adventistworld.org. Yang kami harapkan bahwa surat Anda tertulis dengan jelas dan 100 kata atau kurang dari itu. Mohon juga memasukkan nama artikel dan tanggal penerbitan surat Anda, dengan nama kota, dan negara Anda . Surat akan diedit untuk ruang dan kejelasan. Tidak semua surat yang disampaikan akan diterbitkan, tetapi kami akan tetap senang mendengar dari Anda!

Pujian

Doakan keluarga kami, kami benarbenar membutuhkan berkat.

Ludovic, Haiti Saya ingin mengaplikasikan pendidikan saya untuk menjadi kehormatan bagi Tuhan, tetapi saya bingung.

Reine, Mauritius

28

Adventist World | 07 2016

Saya seorang akuntan. Tolong doakan saya untuk menemukan istri yang baik dan bisnis saya supaya maju dan lebih baik lagi.

Shawky, Mesir Tolong doakan saya. Saya memerlukan biaya untuk menyelesaikan pendidikan saya.

Andrew, Uganda

Doakan saya supaya saya mendapatkan pekerjaan yang baik.

Sammy, Kenya Kolom Doa: Kirimkan permohonan doa dan rasa syukur (berterima kasih atas jawaban doa) ke prayer@adventistworld.org, tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan di cetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.


Sebuah

Doa

(Berdasarkan Mazmur 15)

TUHAN,

Siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, Yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, Yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, Yang tidak berbuat jahat terhadap temannya Yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; Yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; Yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; Yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. Doa saya hari ini adalah meminta Untuk hidup selamanya di dekat Tuhan Amin.

—Andrew Hanson, Chico, California, Amerika Serikat A L I

27Tahun yang Lalu Pusat hubungan Advent-Muslim Sedunia (gcamr.globalmissioncenters.org) dimulaikan dari Perguruan Tinggi Newbold di Bracknell, Inggris. Ini adalah salah satu dari enam pusat misi global yang berusaha untuk membangun jembatan pengertian dan persahabatan dengan mereka yang dari falalsafah dan agamaagama besar dunia lainnya. Pusat yang lain adalah pusat hubungan antara Advent dan orang Yahudi di seluruh dunia, pusat hubungan antar agama di Asia Timur, Pusat hubungan untuk mempelajari sekular dan postmodern, Pusat pembelajaran untuk Agama Asia Selatan, dan pusat pelatihan untuk misi global perkotaan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: gm.adventistmission.org/ globalmission-centers

A L I

Pada tanggal 1 Juli 1989, didirikan pusat pembelajaran Islam dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Itu adalah strategi yang dimunculkan oleh Neal C. Wilson, ketika menjadi Ketua General Conference, tahun 1986, pada rapat tahunan di Rio de Janeiro, dan kemudian dijadikan sebagai bagian dari pelayanan Global Misi pada tahun 1990 dalam rapat General Conference di Indianapolis (Amerika Serikat). Alasan untuk mendirikan sebuah pusat pembelajaran Islam adalah karena suatu kenyataan bahwa meskipun gereja membuat kemajuan yang cepat dalam kegiatan misionaris ke seluruh dunia, di banyak bagian dunia, Pertumbuhan jumlah penduduk Islam hampir 20 persen dari penduduk dunia—sangat sedikit.

Z A F E R

Z A F E R

07 2016 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

MERAMPOK Pilihan Meskipun perbudakan adalah ilegal di setiap bangsa di bumi, pada tahun 2014 perbudakan sedunia diperkirakan 35.800.000 orang di seluruh dunia yang terikat oleh rantai ketakutan yang tak terlihat, pengendalian psikologis, dan kekerasan. Keuntungan dari perdagangan manusia secara ilegal senilai 150 mili­ar dolar Amerika setiap tahun. Perawatan Anak Internasional Australia, sebuah pelayanan pendukung resmi Gereja Masehi Advet Hari Ketujuh, melayani anak-anak berisiko di Kamboja, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand (iccaustralia.org). Sumber: The Rotarian/International Children’s Care Australia

30 Detik

KHOTBAH

Nasihat Pintu terbuka,

g n a d Ten

Itu!

Dan aku tahu tanpa berusaha Bahwa saya tidak bisa menutupnya. Saya merasa ketakutan Dan pindah ke sudut ruangan yang jauh Saya berdoa meminta keberanian. Saya berdoa meminta pengampunan. Saya berdoa meminta kekuatan.

"Bermain adalah sangat penting bagi manusia untuk bertahan hidup. Bermain adalah salah satu terapi yang paling efektif untuk setiap jenis trauma atau kesulitan, apakah di kamp-kamp pengungsi atau kota yang terpengaruh dengan kekerasan geng—di mana saja anak-anak telah menderita pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau akibat dari kemiskinan atau bencana alam. Bermain adalah apa yang memungkinkan mereka untuk memulihkan dan terhubung dengan komunitas mereka."

—Tim Jahnigan, One World Play Project, dalam hampir 10 tahun, telah memberikan lebih dari 1,5 juta bola yang tahan lama untuk sepak bola di lebih dari 175 negara (oneworldplayproject.com)

30

Adventist World | 07 2016

Akhirnya saya berdoa meminta ­kedamaian. Lalu saya melihat cahaya Dan mengetahui bahwa itu sudah lama ada. —Donalda Thorn, Nine Mile Falls, Washington, Amerika Serikat


“Lihatlah Aku datang Segera...” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Camilan

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit

CERDAS

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, chair; Guillermo Biaggi, vice chair; Bill Knott, secretary; Lisa Beardsley-Hardy; Williams Costa; Dan Jackson; Peter Landless; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol-Puesán; Ella Simmons; Artur Stele; Ray Wahlen; Karnik Doukmetzian, legal advisor Komite Koordinasi Adventist World Jairyong Lee, chair; Yutaka Inada, German Lust, Pyung Duk Chun, Suk Hee Han, Gui Mo Sung Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland André Brink, Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Penasihat Senior E. Edward Zinke Manager Keuangan Kimberly Brown Assisten Editorial Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Management Jairyong Lee, chair; Bill Knott, secretary; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Yutaka Inada, German Lust, Ray Wahlen, Ex-officio: Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni and Disain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Mario Brito, Abner De Los Santos, Dan Jackson, Raafat A. Kamal, Michael F. Kaminskiy, Erton C. Köhler, Ezras Lakra, Jairyong Lee, Israel Leito, Thomas L. Lemon, Geoffrey G. Mbwana, Paul S. Ratsara, Blasious M. Ruguri, Ella Simmons, Artur A. Stele, Glenn Townend, Elie Weick-Dido

Makan sepotong buah sebelum berbelanja bisa mencegah membeli makanan cepat saji berkalori tinggi. Menurut penelitian dari Universitas Cornell (Amerika Serikat), orang yang makan apel sebelum berbelanja membeli 28 persen produk yang lebih baik daripada konsumen yang makan kue. Moral: Setelah Anda makan cemilan sehat, pikiran bawah sadar Anda terus mengarahkan Anda ke arah yang sama. Sumber: Men’s Health

Di Belahan

Dunia Manakah Ini?

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 Surel: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org

M E R L E

P O I R I E R

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 12, No. 4 Vol. 12, No. 7

07 2016 | Adventist World

31

JAWABAN: “Berkat Harapan,"sebuah lukisan yang menggambarkan kedatangan Kristus yang kedua kali, dipajang pada dinding gedung General Conference di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat. Dicetak secara digital dari lukisan asli oleh seniman Advent yaitu Nathan Green yang baru-baru ini di berikan kepada gereja sedunia di kantor General Conference. Salinan lukisan ini juga disediakan untuk setiap Sekolah Menengah Atas Advent di Amerika Utara.


dari INDONESIA Keterlibatan Seluruh Anggota Pelayanan Masyarakat Jemaat Pioneer Timika, Papua

P

ada 10 April 2016, sepuluh mobil memuat anggota jemaat dan bingkisan berupa sembako meluncur ke tempat tinggal masyarakat di RT 09, Kelurahan Inauga, Kecamatan Wania, Kabupaten Mimika, Papua pada pukul 14.30 WITA. Kegiatan dilaksanakan di salah satu rumah anggota Jemaat Pioneer Timika yaitu Kel. J. Sokoy Emakeparo. Walaupun matahari masih terasa panas, tetapi tidak me­nyurutkan semangat dari anak-anak Pathfinder yang dipimpin langsung oleh MG. Sutopo Mokodompit yang turut serta dalam kegiatan. Pada pukul 15.00 WITA kegiatan pun dimulai dengan puji-pujian oleh Pathfinder dan doa oleh Pdt. Michael Bawengan. Acara dituntun dan diarahkan oleh Departemen Pelayanan Perorangan Jemaat Pioneer Timika yaitu Ibu. M. Simboh Manueke dan Sdr. Steven Rawung. Masyarakat yang hadir dipimpin langsung oleh istri dari

Warga yang berkumpul untuk menerima bingkisan.

Ketua RT 09 yaitu Ibu. Kasimirus Kataipukaro. Warga yang hadir untuk mendapatkan bingkisan berupa sembako berjumlah 33 kepala keluarga. Warga sangat antusias dengan kegiatan ini bukan hanya karena sembako yang mereka terima tetapi karena pelayanan kasih dan puji-pujian yang dibawakan oleh para Pathfinder. Ketua-ketua jemaat yang hadir turut menambah semangat kegiatan ini yaitu Ibu. M. Lintuuran Pojoh dan Sdr. Maxy Manueke. Kami berharap agar pelayanan masyarakat ini dapat menjangkau orang yang belum terjangkau melalui keterlibatan semua anggota.

Ibu. J. Bawengan Rotty menyerahkan bingkisan ke salah satu warga.

Bakti Sosial GMAHK Banyuwangi

P

ada tanggal 6 Mei 2016 dilaksanakan bakti sosial GMAHK Bayuwangi yang bertempat di halaman gereja Advent Banyuwangi. Acara ini terselenggara berkat kerja sama dari GMAHK Banyuwangi dengan GMAHK Tidar 1 Surabaya terutama para Arek Tidar 1 Surabaya yang sangat bersemangat melayani masyarakat. Puji Tuhan karena warga sekitar merasa senang dan terbantu dengan adanya acara ini. Warga yang hadir sekitar 71 orang. Acara ini didukung oleh Apotik Al Hanif Sumberayu, Muncar. —Dilaporkan oleh Bapak Riyanto, Sekretaris dan Komunikasi Jemaat GMAHK Banyuwangi dan Pdtm. Panca Rury ­Karsum, Gembala Jemaat GMAHK Banyuwangi.

32

Adventist World | 07 2016

—Dilaporkan oleh Ibu. J. C. Bawengan Rotty, Shepherdess Jemaat Pioneer Timika.


"Menang Bersama Yesus" Kebaktian Kebangunan Rohani Jemaat Diponegoro Surabaya

P

uji Tuhan untuk 2 jiwa, Happy Angel Imanuelsa & Didik Arudi yang dibaptiskan pada hari Sabat 4 Juni 2016 di Villa Angvanik Sumberwekas oleh Pdt. John Medellu, Direktur Penatalayanan Konferens Jawa Kawasan Timur. Manuelsa dan Didik hasil dari Kebaktian Kebangunan Rohani Jemaat Diponegoro Surabaya "Menang Bersama Yesus" 1-3 Juni 2016 di Griya Jagir Jl. Jagir Sidomukti Lebar 6, Surabaya. Dengan pembawa seminar kesehatan Ev. Azarya Ibrahim, S.Ked., dan Pdt. Dale Sompotan sebagai pembicara KKR. Ketua panitia Yudi Morong telah bekerja keras demi terlaksananya KKR ini, Sementara itu menurut ketua jemaat Dony Kalitouw masih ada jiwa yang rutin hadir di KKR namun belum memberi diri dibaptis, "Pengalaman iman dan

pertobatan saya telah saya bagikan kepada mereka, semoga di KKR berikut mereka mengambil keputusan mengikuti Yesus." Dua jiwa yang dibaptiskan langsung ditentukan orangtua rohaninya untuk Happy Angel adalah Bapak Dony Kalitouw dan untuk Didik Arudi adalah Bapak Benny Tandjoyo). —Dilaporkan oleh Pdt. Dale Sompota Gembala Jemaat ­Diponegoro, Surabaya.

“Be the Sermon” Kegiatan PA se-Kota Medan

K 1. 2. 3. 4.

egiatan PA Senior dan Junior dalam acara "Global Youth Day 2016" dengan tema “Be The Sermon” yang diselenggarakan pada tanggal 3-10 April 2016. Ada pun kegiatan yang dilakukan adalah: Minggu Sembahyang Pemuda tanggal 3-7 April 2016 di gereja masing-masing. Vesper gabungan PA se Kota Medan tanggal 8 April 2016 di GMAHK Dokter Mansyur. Sabat pagi dilakukan kebaktian di gereja masing-masing yang dilayani oleh seluruh pemuda-pemudi. Sabat sore dilakukan kegiatan berbagi kasih di 4 titik: • Pemuda Advent Junior bersama anak-anak setempat mengadakan charity clinic dan pembagian bubur sehat mencakup wilayah Medan Baru; KOP Getsemany;

07 2016 | Adventist World

33


dari INDONESIA GMAHK Dokter Mansyur, GMAHK Tanjung Selamat bertempat di Jambur, Desa Suka Dame, Pancur Batu. • Seminar musik mencakup wilayah Medan Selatan, Medan Amplas dan Medan Tamora bertempat di GMAHK Teladan. • Pemuda Advent mengunjungi anak-anak panti dan membagikan sembako mencakup wilayah Medan Pusat, Medan Timur dan Medan Labuhan bertempat di Panti Asuhan Elshadai Medan. • Pembagian buah di RSA serta pembagian sembako kepada jemaat yang kurang mampu. Jemaat yang berpartisipasi adalah Medan Utara, Medan Baru dan KOP RSA Medan bertempat di RSA Medan dan rumah jemaat kurang mampu. 5. Minggu pagi dilakukan kegiatan olahraga bersama, pembagian traktat dan pembagian buah di beberapa rumah sakit di Kota Medan. • Pembagian buah di R.S.H. Adam Malik Medan Baru, KOP Getsemany dan GMAHK Dokter Mansyur. Kemudian GMAHK Tanjung Selamat membagikan traktat di Lapangan USU. • Berkunjung ke Panti Asuhan YAPI dan memberi sembako yaitu Jemaat Medan Selatan, Medan Amplas dan Medan Tamora bertempat di GMAHK Teladan. • Membagi traktat dan buah di lapangan merdeka dan

RS. Putri Hijau yaitu Jemaat Medan Pusat, Medan Timur dan Medan Labuhan. • Medan Utara, Medan Baru, KOP RSA Medan, melalukan charity clinic dan membagikan traktat di lapangan Kartika. —Dilaporkan oleh M. Tambunan M.Th., Direktur Komunikasi DSKU.

Pengorganisasian Jemaat Pinokalan Jemaat ke 109 Daerah Minahasa Utara dan Kota Bitung

S

ejak ibadah perdana pada tanggal 19 April, 2014 di rumah Kel. Sumlang Mandagi di Kelurahan Pinokalan; Kec. Ranowulu, Kota Bitung terus berkembang dengan pesatnya, akhirnya Perkumpulan Cabang Pinokalan resmi diorganisasikan menjadi Jemaat ke 109 di Daerah Minahasa Utara dan Kota Bitung pada tanggal 23 April 2016. Bermula dari misi pelayanan Injil dan perluasan pekerjaan Tuhan dari Jemaat Getsemani, Manembo-nembo Tengah, Bitung yang rindu untuk membuka cabang di kelurahan tetangga, Kelurahan Pinokalan; gayung bersambut dari Opa Eliezer Sumlang dan Oma Fietje Mandagi (Kel. Sumlang Mandagi) yang adalah penduduk asli Kelurahan Pinokalan yang berkunjung ke Jemaat Getsemani dan bermohon kepada Gembala Jemaat Pdtm. Robert Siby dan majelis jemaat untuk membuat cabang Sekolah Sabat di rumah kediaman mereka. Sejak cabang dibuka di rumah keluarga ini, di masa tua pun mereka rajin beribadah setiap hari Sabat maupun ibadah rabu malam. Setelah dilayani oleh kelompok Sekolah Sabat secara bergilir, Jemaat Getsemani mengutus lima keluarga yaitu: Kel. R. Aiba Ifa; Kel. Y. Wantalangi Lumi; Kel. J. Mewengkang Kindangen; Kel. S. Kolibu Manesu, Kel. Kansil Peyoh dan Sdr. Paulus Tandiali untuk melayani cabang ini

34

Adventist World | 07 2016

secara tetap. Pendeta dan ketua jemaat induk bahkan anggota jemaat induk secara sukarela datang mengunjungi cabang sekolah Sabat ini secara teratur. Pada Maret, 2015 Ev. Franky Watulingas dan Pdt. Ferry

Keluarga Sumlang Mandagi—rumahnya menjadi tempat kebaktian ­perdana Jemaat Pinokalan


Pdt. Happy Sibilang, Sekretaris Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur menyampaikan Firman Tuhan.

Rachman didukung oleh 13 jemaat sekitar wilayah Bitung Barat, melaksanakan KKR pertama setelah beberapa dekade pemukiman di wilayah Pinokalan belum pernah dibuat KKR. Eksistensi perkumpulan Advent dan pekabarannya mendapat sambutan positif dari penduduk setempat. Saudara Yoppy Wantalangi sebagai koordinator perkumpulan begitu semangat melayani. Bahkan saat jemaat induk menempatkan seorang misionaris, Yunita Gule, dari 1000 Missionary Movement,

selain menggalang semangat penginjilan perkumpulan yang sedang bertumbuh, juga giat dalam perlawatan. Hasilnya adalah 4 jiwa yang dibabtiskan dari Pinokalan pada saat KKR di jemaat induk, Jemaat Getsemani. Menjelang pengorganisasian, bekerja sama dengan 1000 Missionary Movement; pada 22-27 Februari 2016, telah dilaksanakan KKR dan menambah lagi 2 jiwa di cabang Sekolah Sabat Pinokalan. Perkumpulan ini diberkati dengan pertumbuhan kehadiran anggota yang baik, sehingga terdaftar 72 orang anggota baptis yang aktif. Setelah jumlah keanggotaan memadai untuk dapat diorganisasikan, pergumulan jemaat induk dan perkumpulan cabang adalah memiliki sebidang tanah untuk mendirikan tempat ibadah, Tuhan menjawab doa mereka melalui pengorbanan dari Kel. Sumlang Mandagi beserta seluruh anggota, dan juga kontribusi dari para donator. Setelah tepat 2 tahun berlalu, Pdt. Semuel Wullur, Ketua Distrik Minahasa Utara dan Kota Bitung, secara resmi mengorganisasikan Jemaat Pinokalan sebagai jemaat ke 109 di wilayah Konferens Minut-Bitung. Saat pengorganisasian Pdt. Happy Sibilang, Sekretaris Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur mengatakan bahwa Pinokalan artinya Pin = Pintu, O = Orang, Kalan = Menuju pada Kekekalan (Pintu bagi orang yang menuju pada kekekalan). Ia pun mengutip ayat khusus bagi jemaat yang baru untuk mudah diingat yaitu dari Yohanes 10:9. Pada saat yang sama telah dilaksanakan juga peletakkan batu pertama untuk pembangunan rumah Tuhan, yang dihadiri juga oleh Bpk. Drs. Malton Andalangi, Sekretaris Kota Bitung. —Dilaporkan oleh Pdt. Robert Siby. Gembala Jemaat ­Getsemani, Bitung.

Anggota Jemaat Pinnokalan

07 2016 | Adventist World

35


dari INDONESIA Nubuatan Kitab Wahyu Jemaat Pioneer Timika

P

ada 29 Januari 2016 Konferensi Jemaat Pioneer Timika memutuskan untuk membuat Seminar Wahyu dengan tema “Nubuatan Kitab Wahyu,” acara dimulai pada minggu 29 Mei-04 Juni 2016 dengan pembicara Pdt. Dr. Blasius Abin dari Universitas Klabat Airmadidi Manado. Seminar Wahyu ini merupakan kali pertama diadakan di wilayah Mimika. Acara ini berjalan dengan lancar walaupun ada kendalakendala kecil yang hampir membuat acara ini batal. Acara Seminar Wahyu ini akan membuka kedok Setan, itulah sebabnya Setan berusaha keras untuk menggagalkan acara ini, tetapi puji Tuhan karena acara ini boleh terlaksana. Yang hadir dalam acara Seminar Wahyu ini adalah GMAHK sewilayah satu dan dua. Dari malam ke malam pembicara menekankan pentingnya mempelajari pelajaran ini khususnya anggota Advent karena banyak orang bergabung dengan gereja Advent, tetapi belum dan tidak melalui pelajaran ini. Pembicara tiba di Timika pada 28 Mei 2016 dan pada 29 Mei 2016, pembicara dan rombongan panitia mengunjungi lokasi P.T. Freeport Indonesia di Port Side, kemudian pada akhir seminar panitia mengatur perjalanan pembicara ke Tembagapura untuk mengunjungi saudara-saudara seiman yang ada di Tembagapura dan pada 6 Juni 2016 turun dari Tembagapura dan pada hari Selasa 7 Juni 2016 pembicara meninggalkan Timika menuju Manado Airmadidi. Semoga apa yang jemaat sudah terima sepanjang 7 hari boleh menjadi kekuatan iman bagi kita sampai Yesus datang kembali. —Dilaporkan oleh Joddy Wenas.

“More Than a Winner” Pesta Sehari Kota Medan dan Sekitarnya

B

adan Koordinasi Klub Petualang dan Pathfinder Medan (BK2P2M) masih diberikan kesempatan melaksanakan acara Pesta Sehari (PESTARI) se kota Medan dan sekitarnya pada tanggal 1 Mei 2016 pukul 08.00-17.00 WIB di PTP IX–BUPER Sibolangit. Acara ini diikuti oleh 19 klub yang ada di kota Medan, Lubuk Pakam, dan Langkat Hulu. Jumlah yang hadir dalam acara ini berkisar 350 orang, baik peserta petualang, pembina serta panitia. Tema yang di pilih oleh panitia adalah “More Than a Winner” dengan tujuan semua adik-adik petualang bisa menjadi anak-anak pemenang

36

Adventist World | 07 2016


dalam pembentukan tabiat dan karakter. Ada pun acara yang dilakukan dalam PESTARI ini adalah upacara pembukaan, beberapa lompatan yaitu lompatan alkitab; kesehatan; ketangkasan, harta karun dan bakat), permainan, pelantikan klub petualang, pelantikan Master Guide, upacara penutupan dan pemberian sertifikat kepada setiap klub yang berpartisipasi. Besar harapan kami bahwa orangtua tetap mendukung kami sebagai orang muda dalam setiap kegiatan di dalam gereja untuk membentuk karakter dan tabiat kami sambil menanti kedatangan Tuhan kedua kali. —Dilaporkan oleh M. Tambunan.M.Th., Direktur Komunikasi DSKU.

Keterlibatan Seluruh Orang Muda PRANA Duapuluh Satu

K

elas Prana ini dibawahi oleh Badan Koordinasi Klub Petualang dan Pathfinder Medan (BK2P2M) serta Departemen PA Daerah Sumatera Kawasan Utara. Prana (Pra Pembina), tidak terasa sekarang sudah masuk angkatan ke dua puluh satu. Program Prana dibentuk untuk melatih mental, melatih fisik, melatih kepercayaan diri seorang Pathfinder untuk menjadi seorang pembina. Pada angkatan Prana duapuluh satu ini ada kurang lebih 40 orang Pathfinder yang dilatih dari beberapa gereja di kota Medan dan sekitarnya. Kegiatan Prana ini dilaksanakan setiap hari Sabat pukul 16.00 WIB di lapangan GMAHK Gatot Subroto Medan. Setiap Sabat diberikan materi-materi yang dibawakan oleh pembina-pembina senior. Ada beberapa kegiatan di dalam Prana ini, antara lain: “Praduga dan perkemahan Prana”. Praduga adalah acara sehari yang dilakukan dengan tujuan untuk mengenal pribadi sesama, membentuk mental yang kuat, dan belajar berbagi kasih kepada sesama. Sedangkan perkemahan adalah tuntutan kelas terakhir dalam pembelajaran dengan tujuan mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, melatih diri untuk hidup di alam terbuka dan mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan yang kedua kali. Pada bulan Maret lalu Prana duapuluh satu telah mengadakan kegiatan praduga di Kota Medan tepatnya di daerah Gatot Subroto, Pasar Sei Sikambing, Pasar Setia Budi, Pasar Petisah dan USU. Kegiatan yang dilaksanakan adalah berbagi kasih melalui menggantikan rokok dengan buah, menolong orang yang berbelanja, membantu orang yang menyeberang jalan, dll. Harapannya, semua orang muda yang ada di DSKU tepatnya Medan dan sekitarnya tetap menjadi Khotbah yang nyata “Be the Sermon.” —Dilaporkan oleh M. Tambunan.M.Th., Direktur Komunikasi DSKU.

07 2016 | Adventist World

37


dari INDONESIA Pembangunan GMAHK Jemaat Martubung Iman untuk Memiliki Bangunan Gereja Permanen

G

MAHK Martubung adalah jemaat yang baru berdiri dan telah diorganisasikan pada tanggal 20 Maret 2011 dan sebelumnya telah diresmikan menjadi Cabang Sekolah Sabat pada bulan Juli 2010. Jemaat Martubung mempunyai anggota Sekolah Sabat 60 orang dan anggota jemaat 45 orang. Sebelum jemaat ini dibentuk, umat Tuhan yang tinggal di Kecamatan Medan Labuhan dan Marelan, mereka beribadah di gereja-gereja yang ada di Medan dan seringkali mereka tidak ke gereja karena ekonomi yang terbatas dan juga oleh karena jarak yang cukup jauh. Pada saat ini kami beribadah di sebuah bangunan yang sangat memprihatinkan dan itu pun masih menumpang di tanah anggota. Sekarang dengan swadaya anggota jemaat kami telah membeli tanah gereja dengan ukuran 18x40 m. Dan izin untuk mendirikan bangunan sudah kami peroleh. Kami sangat mengharapkan dukungan doa dan materi dari umatumat Tuhan di mana pun berada sehingga kerinduan kami untuk memiliki bangunan gereja yang permanen akan dapat terpenuhi.

—Dilaporkan oleh Pdt. Baha Simbolon, Gembala Jemaat Martubung.

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TEKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, TANPA ADA GAMBAR/FOTO/IMAGE DI DALAM FILE DOKUMEN TERSEBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). GAMBAR/FOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TERPISAH DARI DALAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 07 2016

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

“Yesus Pengharapan Dunia” Pekan Doa dan Bakti Sosial

P

ada tanggal 19 Mei s/d 25 Mei 2016, telah diadakan pekan doa dan bakti sosial dengan tema “Yesus Pengharapan Dunia” bertempat di gedung Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Gilead Klasis Kenyam, Nduga-Papua. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak pemerintah daerah setempat diwakili oleh Sekretaris daerah Kab. Nduga, yang juga Penyerahan 30 buah Alkitab kepada Sekda dan dilanjutkan berkenan memberi sambutan. kepada Majelis Gereja GKII Gilead. Kegiatan yang dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut adalah ibadah penyegaran rohani yang dihadiri rata-rata 80-100 orang tamu setiap malam, seminar dan pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol). Memungut sampah-sampah di jalan dan lingkungan sekitar gereja. Pembagian sembako, Alkitab dan pakaian layak pakai, serta kunjungan tim doa dan pendalaman Alkitab ke rumah-rumah masyarakat sekitar pada pagi hari. Tujuan kegiatan ini adalah mengajak masyarakat Kota Kenyam untuk mengalami pemulihan total melalui belajar Alkitab dan berdoa, menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan serta berbagi Kasih bersama. Walaupun tim kegiatan ini hanya berjumlah 11 orang, yang dipimpin langsung oleh pendeta Jemaat GMAHK Sentrum Timika (Pdt. Soleman Djara dan Ev. Marvel Tujuwale) tidak mengendurkan semangat tim untuk bekerja mensukseskan kegiatan ini. Sekolah Sabat cabang Kenyam yang beranggotakan 15 orang sebagian besar berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, sangat berterima kasih kepada Jemaat Sentrum Timika sebagai jemaat induk yang telah mensponsori kegiatan ini. Kabupaten Nduga terletak di antara Kabupaten Jayawijaya di utara dan Asmat di selatan, serta Mimika di barat dan Yahukimo di utara. Transportasi ke Kenyam Ibukota Kabupaten Nduga bisa menggunakan pesawat jenis karavan dan speedboat menyusur sungai. —Dilaporkan oleh Joseph Paraisu, GMAHK Sentrum Timika.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah W. Mandolang Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemimpin Redaksi J. Pardede Redaksi Pelaksana Angky Tumbal Desain Isi Fernando Manurung Tim Redaksi F. Parhusip, F. Ngantung, A. Siahaan Komunikasi Uni D. Panjaitan, Uni Indonesia Kawasan Barat H. Waworoento, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah M. Tambunan, Sumatera Kawasan Utara P. Hutapea, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan S. Simorangkir, DKI Jakarta dan Sekitarnya A. Naibaho, Jawa Kawasan barat S. Simangunsong, Jawa Kawasan Tengah E. Sembiring, Jawa kawasan Timur D. Kana Djo, Nusa Tenggara W. Tulong, Kalimantan Kawasan Timur B. Simanungkalit, Kalimantan Barat J. Tendean, Minahasa H. Wambrauw, Papua N. Lumoindong, Sulawesi Selatan Ch. Muaya, Sulawesi Tengah R. Pelafu, Nusa Utara D. Supit, Manado I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja R. Frans, Minahasa Utara dan Kota Bitung T. Mayai, Papua Barat J. Frans, Bolaang Mongondow dan Gorontalo H. Ramba, Maluku Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842

Tamu-tamu yang hadir dari malam ke malam.

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

07 2016 | Adventist World

39


SEJAK TAHUN 1849, MAJALAH YANG MENGUTAMAKAN IMAN, INSPIRASI, BERITA, DAN NUBUATAN

32

$

.95

12 Bulan Berlangganan Majalah & Akses Digital 1. Kunjungi: AdventistReview.org/Subssciptions 2. Pilih 12 bulan Langganan Internasional Saat ini tersedia dalam bahasa Inggris


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.