AW Indonesian - Agustus 2016

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke tujuh

08-2016

Semua Terlibat! Bagaimana Keterlibatan Seluruh Anggota membuat perubahan di Rwanda

12 Kehidupan 14 Keadilan Telah Tiba 22 Mengampuni Pembunuh


08 2016

C E R I TA

16

S A M P U L

Semua Terlibat!

Oleh Andrew McChesney

Keterlibatan seluruh anggota di Rwanda.

K

14 Keadilan Telah Tiba E P E R C AYA A N

D A S A R

Oleh Ekkehardt Mueller

Allah akan menjawab semua pertanyaan kita, ­ bahkan membutuhkan waktu 1.000 tahun.

K

22 Mengampuni Pembunuh E H I D U P A N

U M A T

A D V E N T

8

P A N O R A M A

Duapuluh dua tahun yang lalu Rwanda merupakan salah satu tempat peristiwa genosida terburuk di dunia.

S E D U N I A

Nilai Satu Jiwa

Oleh Ted N. C. Wilson

Tidak ada harga yang terlalu tinggi.

R

I M A N

Alam 25 Katastrofe Ilmu Pengetahuan

DAN

ILMU

PENGETAHUAN

12 Kehidupan

Oleh Isaac Ndwaniye seperti yang diceritakan kepada Gina Wahlen

E N U N G A N

Oleh Ariel E. Noltze Pemberian Allah yang sangat berharga d­ an t­ ak tergantikan.

Oleh Roberto Biaggi

Mengapa beberapa ahli geologi menolak ide mengenai air bah?

D E PA R T M E N TA L 3 L A P O R A N

S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Cerita GLOW

R O H N U B U A T 24 Pengampunan P E R T A N Y A A N 26 J A W A B A N

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 12 bahasa

Adventist World | 08 2016

D A N

A L K I T A B

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Pengakuan dan Demam Kuning Pengorbanan

2

2 7 P E L A J A R A N A L K I T A B Doa Yesus, dan Doa Kita 28

P E R T U K A R A N

I D E


Pelajaran Ganda

LAPORAN SEDUNIA

A N D R E W

M C C H E S N E Y

/

A R

P

ara peserta perkemahan secara serentak bertepuk tangan ketika saya melaporkan bahwa hampir 100.000 orang telah dibaptis dalam rentang waktu tiga minggu di Rwanda. Saya berpikir bahwa ratusan orang yang berkumpul di bawah atap paviliun besar setidaknya senang karena mendengar berita tentang pencapaian yang terbesar yang pernah di capai oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), kebahagiaan peserta perkemahan melebihi dugaan saya. Berita itu benar-benar “baru” dan menggemparkan—terlalu banyak, seolah-olah mereka menyaksikan bagian awal dari janji kecurahan Roh Kudus hujan akhir. Sukacita mereka mengingatkan saya akan sukacita besar orang Advent yang bekerja menarik jiwa—saya berharap hahwa peristiwa ini, kebersamaan ini, penuaian jiwa ini mungkin merupakan salah satu permulaan dari sebuah Pantekosta baru. Semangat kita merupakan bukti bahwa Allah sementara bekerja melalui kita sebagai umat yang sisa melebihi dari sebelumnya. Dan menghasilkan 100 atau 100.000 jiwa (untuk kebangunan rohani selalu memiliki konteks lokal), Roh Kudus secara terus-menerus mengembalikan kepercayaan dan keberanian kita sementara Dia membawa lebih banyak teman dan tetangga untuk beribadah dan bersaksi dengan kita. Seperti kesaksian dalam majalah ini, Roh Kudus jelas menggerakkan puluhan ribu anggota gereja di Rwanda bergerak dengan semangat dalam misi—setiap individu dalam cara mereka sendiri, masing-masing menggunakan karunia khusus yang diberikan kepada mereka. Siapakah yang berani mengatakan bahwa khotbah adalah lebih penting daripada membagikan roti atau membangun rumah dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan? Setiap tindakan—setiap bukti kesetiaan kita kepada Yesus—merupakan hal besar bagi kerajaan Kristus. Fakta bahwa hasil yang luar biasa di Rwanda itu karena partisipasi aktif dari banyak anggota, banyaknya jumlah mereka yang dibaptis sama dengan jumlah anggota yang menginjil dan itu memberikan sukacita yang jauh lebih dalam dan lebih indah. Ketika Anda membaca edisi majalah bulan ini, berdoalah agar sukacita Anda sendiri akan memperdalam Anda dalam kebahagiaan karena membagikan kabar baik tentang Yesus sesuai dengan petunjuk Roh Kudus. n

Ted Wilson bersama Lissa Beardsley menuangkan semen di Universitas Kigali,Rwanda

Oleh Andrew McChesney

Pembangunan

Sekolah Medis

Gereja Advent Dimulai

Pembangunan Tahap pertama yang Bernilai 6.1 juta dolar AS akan dibuka di Rwanda

L

andasan batu pertama telah diletakkan untuk sekolah medis baru di Rwanda yang oleh para pemimpin gereja Advent dianggap dapat menjadi mahkota permata pendidikan medis Advent. Ketua gereja Advent Ted N. C. Wilson dan Direktur Pendidikan Lisa BeardsleyHardy, mengenakan topi putih dan rompi kuning sebagai seragam pekerja konstruksi, menyekop semen basah ke dalam lubang pada acara peletakan batu pertama di kampus Masoro Universitas Advent Afrika Tengah (UAAT) di Ibukota Kigali, Rwanda, yaitu proyeknya bernilai 6.1 juta dolar AS. Tahap pertama dari pembangunan sekolah medis, yang akan menjadi sekolah ketujuh yang dioperasikan oleh gereja Advent, akan mencakup asrama perempuan dan laki-laki, kafetaria, dan wisma tamu dijadwalkan untuk dibuka bagi siswa baru pada bulan September 2017. Kelas diadakan di pusat ilmu seni yang berada di kampus pada tahun lalu. “Siswa yang keluar dari tempat ini tidak hanya akan menerima ijazah

Bersambung ke halaman berikut

08 2016 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA yang memberi mereka gelar sehingga lebih professional dalam kehidupan pekerjaan,” kata Wilson dalam pidatonya di hadapan Menteri Pendidikan dan Kesehatan Rwanda dan para pejabat lain di lokasi pembangunan nantinya. “Mereka akan menerima ijazah untuk mengikuti langkah Yesus. Yesus adalah seorang Samaria yang baik. Yesus adalah Guru di atas segala guru. Yesus adalah Dokter di atas segala dokter. Dan Yesus adalah Juruselamat kita.” Para tamu dari seluruh Rwanda; anggota gereja di Divisi Afrika TengahTimur yang berbasis di Nairobi, Kenya; dan para pemimpin dari kantor pusat gereja Advent sedunia di Amerika Serikat berkumpul di bawah dua kanopi besar di Kampus Universitas Afrika Tengah untuk acara yang diadakan pada 12 Mei. Beardsley-Hardy mengatakan sekolah medis bisa unggul dengan bekerja sama dengan enam sekolah medis Advent lainnya. “Ini mungkin dapat menjadi mahkota permata di pendidikan kedokteran Advent, menarik pengalaman pendidikan medis lebih

dari 150 tahun dan memajukan pelayanan penyembuhan Yesus,” katanya. Gereja Advent juga mengoperasikan sekolah medis di Universitas Advent di Montemorelos, Nuevo León, Meksiko; Libertador San Martín, Entre Ríos, Argentina; Ñaña, Lima, Peru; Silang, Cavite, Filipina; Ilishan-Remo, Ogun, Nigeria, dan sekolah andalannya di Loma Linda, Amerika Serikat. Di Afrika timur dan tengah saat ini hanya memiliki satu dokter untuk setiap 17.000 orang, kata para pemimpin gereja. Baik Departemen Pelayanan Kesehatan dan Departemen Pendidikan keduanya menjanjikan bantuan dana untuk proyek tersebut. Beardsley-Hardy mengatakan dia dan suaminya, Frank Hardy, yang hadir pada acara tersebut, juga memberikan sumbangan pribadi. Dana bantuan juga datang dari berbagai tempat. Lebih dari 500 orang Advent pebisnis profesional menjanjikan bantuan sebesar 50.000 dolar untuk pembangunan sekolah medis ketika diadakan acara penggalangan dana di UAAT pada 15 Mei. Gereja Temple Kota

Detroit (Detroit City Temple Church) di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, menyumbangkan 10.000 dollar untuk sekolah tersebut, sebuah pengaturan yang oleh para pemimpin gereja digambarkan sebagai teladan bagi jemaat-jemaat lain untuk terlibat dalam misi Advent sedunia. Blasious M. Ruguri, Ketua Divisi Afrika Timur-Tengah dan Penasihat UAAT, mengatakan bahwa universitas sedang mengadakan persiapan untuk membanjirnya mahasiswa medis dari seluruh Afrika, dan mungkin dari Eropa dan Amerika Utara juga. Kelas pertama untuk 30 mahasiswa keperawatan akan dibuka pendaftaran, tetapi sekolah medis tersebut diharapkan dapat melatih sekitar 450 siswa setiap tahun ketika mencapai kapasitas penuh, demikkian kata Wakil Rektor Universitas, Ndahayo Claver. Pembangunan senilai 6,1 juta dolar tahap pertama akan diikuti oleh pembangunan tahap selanjutnya yang akan mencakup pembangunan laboratorium anatomi dan sebuah rumah sakit dengan biaya 20 sampai 30 juta dolar AS. n

Paul Ratsara

Mengundurkan Diri dari Ketua SID Oleh Adventist Review/ANN

D AV I D

S H E R W I N

/

A R

P Paul Ratsara

4

Adventist World | 08 2016

aul Ratsara telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Afrika SelatanSamudera Hindia dalam apa yang dia gambarkan sebagai upaya “untuk memfokuskan kembali gereja yang saya kasihi untuk kembali kepada misi yang Tuhan sudah berikan.” Komite Eksekutif General Con­ ference, ketika melakukan pemungutan suara pada tanggal 31 Mei, menerima permintaan dari Ratsara untuk ditu-

gaskan kembali sebagai pendeta distrik gereja lokal ditempat asalnya, Uni Samudera Hindia, yang melayani tujuh pulau atau kelompok pulau termasuk Komoro, Madagaskar, Mauritius, Mayotte, Reunion, Rodrigues, dan Seychelles. “Untuk memfokuskan kembali gereja yang saya kasihi sehingga kembali kepada misi yang diberikan Tuhan, dan untuk menjaga kelanjutannya agar tidak terganggu, saya dengan rendah hati memutuskan


S A D

untuk secara sukarela meminta penugasan kembali sebagai pendeta distrik gereja lokal di suatu tempat dalam wilayah Uni Samudra Hindia, Uni tempat saya berasal,” kata Ratsara dalam suratnya kepada Komite Eksekutif General Conference, badan tertinggi pengambilan keputusan dari gereja Advent sedunia. Ted N. C. Wilson, Ketua Gereja Advent Sedunia, mengucapkan terima kasih kepada Ratsara yang telah melayani sebagai ketua divisi sejak tahun 2005 dan, sebelum itu, sebagai Sekretaris Eksekutif Divisi. “Kami berterima kasih kepada Paul Ratsara dan istrinya, Joanne, atas dedikasi mereka untuk pekerjaan Tuhan dan pelayanan Pendeta Ratsara selama bertahun-tahun kepada gereja,” kata Wilson. “Banyak aspek positif dari pertumbuhan gereja di Divisi Afrika Selatan-samudera Hindia yang terjadi di bawah kepemimpinan beliau. Kami akan berdoa untuk perlindungan Tuhan dan berkat bagi pekerjaan mereka dalam bersaksi bagi Tuhan. Keputusan Ratsara muncul setelah pertanyaan-pertanyaan bermunculan di wilayah Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia tentang gelar akademiknya. Ratsara menerima gelar Doctor of Theology dalam teologi sistematik pada tahun 2014 dari Universitas Afrika Selatan, atau UNISA, universitas terbesar di negara tersebut. Adalah terserah konferens atau daerah untuk mengundang Ratsara bekerja sebagai pendeta distrik. Ratsara mengatakan bahwa dia ingin melayani Yesus dalam cara apa saja yang dapat dia lakukan. “Saya mencintai Firman Allah, memberitakan Firman, dan akan menikmati untuk fokus membantu anggota gereja menghargai keindahan kegiatan penginjilan dan bersaksi melalui keterlibatan seluruh anggota,” katanya dalam suratnya kepada Komite Eksekutif General Conference. Solomon Maphosa, Sekretaris Eksekutif Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia, akan menjadi pelaksana tugas Ketua Divisi, sampai pemilihan ketua baru. n

Anak-anak membagikan buku misionari tahun 2016 di Brasil pada bulan Mei.

Ellen White

adalah Penulis Terkenal di literatur Advent menghaBrazil Pembagian silkan buah Oleh Felipe Lemos dan Andrew McChesney

S

iapa pun yang meragukan efektivitas mendistribusikan literatur rohani mungkin ingin untuk mempertimbangkan apa yang terjadi pada anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Brazil. Orang Advent di Brazil, yang mungkin adalah orang yang paling banyak membagikan literatur daripada semua orang Advent di dunia, adalah yang berhak berhak menerima penghargaan karena menempatkan Ellen G.White masuk ke dalam jajaran penulis yang paling terkenal di Brazil dan membuat buku misionaris Advent yang dibagikan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di Negara tersebut. Ellen White, pendiri gereja Advent, berada di urutan kesebelas sebagai penulis yang tulisannya paling banyak dibaca oleh masyarakat Brazil, menurut sebuah survei lembaga penelitian bergengsi di Negara Amerika Selatan, IBOPE. Survey nasional tersebut juga menemukan bahwa buku The Only Hope, ditulis oleh penginjil Advent Alejandro Bullón, masuk pada

urutan ke delapanbelas dari buku yang paling banyak dibaca di Negara itu saat ini. Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Selatan, yang meliputi Brazil dan tujuh negara lainnya, mengatakan bahwa temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya inisiatif pendistribusian buku seperti Memberikan dampak Pengharapan, ketika anggota gereja mendistribusikan 20 juta salinan buku The Only Hope secara gratis di seluruh divisi pada tahun 2014. The Only Hope adalah buku misionaris di divisi tersebut pada tahun itu. “Ini adalah bukti bahwa benih itu sedang ditanam,” kata Köhler. “Injil sedang dikhotbahkan melalui proyekproyek seperti ini.” Buku yang paling banyak dibaca dalam survei adalah Alkitab, sedangkan penulis yang paling terkenal adalah Augusto Cury, seorang dokter dari Brazil dan juga seorang psikiater. Survey tersebut melibatkan 5012 orang di seluruh negara selama lebih dari tiga minggu. Tidak ada kemungkinan kesalahan yang diberikan.

Bersambung ke halaman ber ikutnya 08 2016 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA Orang Advent telah mendistribusikan 130 juta buku selama 10 tahun terakhir sebagai bagian dari proyek Buku Misionari tahunan dari Divisi Amerika Selatan. “Secara teknis, kami telah memberikan lebih dari satu buku untuk setiap rumah tangga di seluruh divisi,” kata Magdiel E. Pérez Schulz, asisten ketua gereja Advent sedunia, yang bekerja selama bertahun-tahun di Brazil. “Buku-buku Misionaris dibeli oleh para anggota gereja, dan ini telah menjadi pekerjaan misionaris terbesar dari umat percaya.” Pérez, yang menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Divisi Amerika Selatan sampai tahun lalu, mengingat bahwa suatu ketika para pemimpin divisi pernah mempertimbangkan untuk memberikan istirahat bagi para anggota selama setahun dari membagikan buku. Tapi, katanya, para pemimpin dari uni konferens memprotes, dan berkata, “Jika kita melakukannya, anggota kami akan putus asa.” Membagikan literatur sudah menjadi sifat dasar bagi banyak anggota gereja di Amerika Selatan. Mereka dikenal sebagai orang yang menyimpan buku-buku di tas mereka, mobil, dan setiap saat mereka bekerja sehingga mereka dapat memberikan satu setiap kali ada kesempatan. Anggota gereja memposting foto di media sosial, yang menunjukkan foto mereka yang sedang menyerahkan buku kepada para aktor, menteri, dan bahkan kepala negara. “Ini memotivasi mereka semua untuk bersaksi dan berbagi,” kata Perez. Pada bulan Mei 2,4 juta orang Advent di Divisi Amerika Selatan mengadakan ibadah singkat mereka di gereja, kemudian pergi keluar untuk membagikan buku misionari tahun ini, Esperanza Viva (Harapan Hidup). Mereka akhirnya mendistribusikan 18,5 juta buku, atau 7,7 buku per anggota, kata Pérez. Tahun depan buku Ellen White dan buku misionari akan disatukan. Buku misionaris tahun 2017 akan diadaptasi dari bukunya, The Story of Redemption. n

6

Adventist World | 08 2016

Oleh Andrew McChesney

Mengusir

Roh Jahat

Adalah Pelayanan Utama Gereja di Laos

S

eorang wanita tua bungkuk melihat seorang pria muda yang dirasuki Setan sebagai sebuah jawaban atas doanya. Boi dengan tertatih-tatih melewati pria tersebut, yang sedang dirantai di sebuah rumah, ketika ia memulai perjalanan yang biasanya ia tempuh, sekitar 15 kilometer dari kampungnya ke gereja Advent terdekat di Ibukota Laos, Vientiane pada suatu Sabat. Boi, yang tidak memiliki nama belakang, telah lama mengharapkan seorang teman dalam mengadakan perjalanan. Roh jahat telah merasuki seorang pria muda, bernama Seuth, pada hari pernikahannya, kemudian meninggalkan dia dalam keadaan mengganas dengan kekuatan yang luar biasa. Keluarganya percaya bahwa roh seorang wanita telah merasukinya karena kecemburuan romantika, dan mereka sudah berusaha merawat Seuth dengan membawanya ke rumah sakit, kuil-kuil, dan berbagai macam gereja. Keluarganya akhirnya menyerah dan merantai dia di sebuah rumah. “Tetapi wanita tua ini menyelamatkan dia melalui kuasa Yesus,” kata seorang pemimpin Advent di Laos. Saat ini Seuth adalah pendeta dari gereja rumah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Desa Boi ini. Hampir 50 anggota Advent yang menghadiri gereja dulunya pernah kerasukan Setan, atau memiliki ibu, saudara, atau kerabat lain yang pernah dirasuki Setan. Tingkat kehadiran telah tumbuh begitu tinggi sehingga orang percaya harus sampai duduk di halaman kecil di luar

pintu depan rumah selama kebaktian berlangsung. Cerita Seuth ini tidaklah unik di Laos, yaitu suatu negara di Asia Selatan yang mayoritas penduduknya penganut Buddha dan kegiatan penjangkauan ke luar di tempat ini sangat dibatasi. Meskipun gereja Advent adalah salah satu denominasi agama yang resmi, ada 1.300 anggota gereja setempat tidak dapat menginjil melalui metode tradisional dan sebaliknya membagikan iman mereka melalui aktivitas hidup seperti pernikahan, proses pemakaman, praktik kesehatan, dan pertemuan doa untuk mengusir roh jahat. “Kami tidak bisa melakukan penginjilan dengan cara biasa, jadi kami harus memikirkan cara lain yang tidak biasanya,” kata pemimpin lokal kepada Ketua GMAHK Ted N. C. Wilson di kantor daerah Vientiane, Laos pada awal Mei lalu. Adventist World tidak memberitahukan nama pemimpin ini karena kepekaan tertentu yang melibatkan pekerjaannya di Laos. Buonaparte Vannadee, Ketua GMAHK di Laos, mengatakan bahwa mengusir roh-roh jahat sudah menjadi kesibukan pelayanan gereja, dengan anggota gereja meminta untuk mendoakan delapan sampai sembilan orang pertahun. Pengalaman pertama Vannadee dengan kerasukan Setan terjadi di Laos bagian selatan pada tahun 2014. Setan akan merasuki seseorang dengan serangan selama sekitar 20 menit, menyebabkan lidah dari pria itu menggulung keluar dari mulutnya dan kelihatan menggantung ke bawah ke


Atas: Seuth sementara duduk di lantai dengan Nenek Boi di rumah gereja pada 11 Mei. Kanan: Seuth pada hari pernikahannya, saat dia dirasuki oleh roh jahat. A N D R E W

arah dada. “banyak orang yang berusaha menangkapnya dan mengendalikan dia, tetapi dia terlalu kuat,” kata Vannadee. Sekelompok anggota gereja berdoa dan bernyanyi di rumahnya sampai roh jahat meninggalkan dia. “Dia tidak tahu apa-apa ketika Iblis meninggalkannya,” kata Vannadee. “Dia bertanya, ‘Apakah yang terjadi? Apakah yang terjadi?’ Dan kami memberitahu padanya. Dia sangat takut. Dia menyadari bahwa ia harus percaya pada Yesus, yang lebih kuat dari Setan.” Saat ini dia adalah seorang Advent, seperti kebanyakan orang yang telah dibebaskan dari roh jahat melalui doa. “Kebanyakan orang yang dibebaskan menjadi Advent,” kata pemimpin gereja lokal. “Mereka tahu bahwa jika mereka tidak memberikan hidup mereka kepada Yesus, Iblis bisa datang kembali setiap saat.” Boi Menemukan Teman

Cerita lain tentang penyembuhan terjadi melalui doa-doa Boi, yang lebih akrab dikenal dengan sebutan “nenek” di desanya yang terletak di luar Vientiane. Boi belajar tentang Allah dari sahabatnya seorang Advent ketika dia mencari solusi untuk permasalahan putrinya. Boi, yang tidak pernah pergi ke sekolah, menerima Yesus ketika dia

M C C H E S N E Y

/

A R

menghadiri gereja dan mendengar pembacaan Alkitab yang dibacakan dengan nyaring oleh teman barunya seorang Advent. Dia setia menghadiri gereja setiap hari Sabat, meskipun ia harus berjalan selama empat jam dalam sekali jalan ketika dia tidak memiliki ongkos bus. Dia mulai berdoa bagi seseorang untuk bergabung dengannya. “Tuhan, saya hanya sendirian di sini. Saya perlu teman untuk pergi ke gereja bersama saya,” dia berdoa, serta meminta didoakan juga oleh para pemimpin gereja. Sepuluh tahun berlalu, kemudian pada suatu hari ia melihat Seuth dirantai di sebuah rumah. Dia melihatnya sebagai jawaban atas doanya, dan mulai berdoa: “Tuhan, bebaskan dia. Saya ingin mengajaknya sebagai teman saya untuk ke gereja.” Suatu ketika pada hari Jumat malam, Seuth, entah bagaimana kembali kepada kesadarannya dan berkata kepada istri mudanya, “Mari kita pergi melihat nenek.” Istrinya memprotes, dan berkata bahwa saat itu sudah pukul 10 malam dan Boi pasti sudah tertidur. Tapi Seuth merasakan dorongan kuat untuk pergi. Ketika ia mengetuk pintu rumah Boi, Boi menyapanya, dan berkata: “Saya telah berdoa untukmu. Masuklah.” Boi berdoa untuk Seuth dan berkata: “Jika

A D V E N T I S T

R E V I E W

Anda ingin sembuh, datanglah dengan saya ke gereja besok.” Jadi Seuth dan istrinya pergi ke gereja bersama Boi. Para pendeta berdoa untuk Seuth dan memotong jimat dan pernak-pernik lainnya yang berkaitan dengan pemujaan Setan yang dipakainya. Dia merasa lebih baik setelah doa pertama, dan meninggalkan gereja dalam keadaan pikiran yang waras, kata para pemimpin gereja. Dia terus menghadiri gereja bersama Boi sampai ia dibaptis. Seuth, sekarang berusia 29 tahun, adalah salah satu pendeta yang bertemu dengan Wilson di kantor daerah Laos. Wilson juga mengunjungi gereja rumah yang dipimpin Seuth di desa nenek Boi. Tidak ada tanda-tanda bekas pergumulannya yang tampak pada potongan wajahnya yang bersih dan rapi. Seuth memiliki wajah yang lembut, mudah senyum, dan tulus. Dia duduk dengan istrinya dan anak mereka di lantai dan bersama sekitar 50 anggota gereja, ketika Pendeta Wilson datang untuk memberi mereka semangat untuk tetap setia dalam membagikan kasih mereka kepada Yesus. “Sejak Seuth menjadi seorang pemimpin, ia telah membantu banyak orang yang kerasukan Setan,” kata seorang pemimpin gereja lokal. n

08 2016 | Adventist World

7


P A N O R A M A

S E D U N I A

A

pa yang terjadi di negara Rwanda pada bulan Mei lalu adalah hal yang fenomenal. Itu adalah peristiwa bersejarah. Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki penjangkauan seperti apa yang telah dilakukan di sana. Pria dan wanita yang berdedikasi, anak-anak dan orang muda membagikan kebenaran di dalam Yesus di 2.227 lokasi penginjilan yang tersebar di seluruh negara dengan pegunungan yang indah. Roh Kudus bekerja dalam cara yang dahsyat, sehingga hampir 100.000 jiwa yang berharga memberikan hidup mereka kepada Yesus dan bergabung dengan gereja-Nya yang sisa melalui baptisan. Kesaksian melalui acara ini sangat menakjubkan dan inspiratif—yaitu kesaksian tentang pengampunan, rekonsiliasi, beban sepanjang hidup yang diangkat, wawasan baru, keberanian, dedikasi kembali, dan masih banyak lagi.

Kembali

Salah satu dari cerita tersebut adalah tentang seorang pria yang kehilangan keluarganya pada tahun 1994 ketika peristiwa genosida. Ayahnya, seorang pendeta Advent, ibu dan adiknya sedang berdoa bersama-sama ketika banyak orang memasuki rumah mereka, membunuh mereka, dan kemudian membakar rumah mereka. Anak tersebut telah melihat keributan yang terjadi dari bukit terdekat, tapi pada saat ia tiba, semua sudah terlambat. Selama beberapa dekade ia membawa kesedihan dan kepahitan di dalam hatinya. Menariknya, pria itu tinggal di sebuah rumah yang terletak di seberang satu lokasi penginjilan yang diselenggarakan di Rwanda pada bulan Mei yang lalu. Yang sangat mengejutkan semua orang, ia datang ke pertemuan, duduk di barisan depan setiap malam. Pada akhirnya, melalui keadaan yang dituntun Tuhan, orang itu datang maju ke depan untuk dibaptiskan kembali, dan menyatakan “saya ingin memberitahu Anda semua bahwa saya datang kembali ke gereja. Banyak dari Anda yang tahu cerita saya, tapi pada hari ini saya datang kembali kepada Yesus dan kepada Anda semua.�1

KSA Terlihat di Mana-mana

Hasil luar biasa yang terlihat di Rwanda tidak hanya karena program penginjilan intensif selama dua minggu. Apa yang kita saksikan adalah hasil dari

8

Adventist World | 08 2016

Nilai

Oleh Ted N. C. Wilson

Jiwa

Satu

Allah Memanggil Anda pekerjaan Roh Kudus yang bekerja melalui Keterlibatan Seluruh Anggota (KSA). Selama berbulan-bulan menjelang KKR, para pendeta Advent GMAHK dan para anggota awam bekerja ber­ sama-sama, menjangkau tetangga mereka, teman-teman, orang yang mereka kasihi, dan anggota masyarakat melalui kunjungan pribadi, belajar Alkitab, jangkauan kesehatan, layanan masyarakat, dan banyak lagi. Doa memainkan peranan besar ketika orang Advent di seluruh negeri berkumpul secara teratur untuk berdoa bagi individu tertentu dan untuk keberhasilan acara pertemuan mendatang. Sesaat sebelum pertemuan dimulai, orang Advent pergi dari pintu ke pintu, mendorong semua orang untuk datang. Logo KSA bisa dilihat di mana-mana pada kacu biru, dasi, dan kaos. Ribuan orang Advent antusias menyanyikan lagu KSA yang khusus diciptakan ketika

mereka mengingat panggilan penting bagi mereka. Para anggota menyumbangkan uang, makanan, sapi, dan kebijakan asuransi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan orang miskin di komunitas mereka. Klinik medis di tiga lokasi menyediakan layanan gratis untuk hampir 6.000 orang selama seminggu. Memelihara dan Mempertahankan

Meskipun pertemuan penginjilan (KKR) sudah usai, Keterlibatan Seluruh Anggota dan memelihara anggota baru di Rwanda terus berlanjut. Pada tanggal 4 Juni 2016, perayaan Sabat khusus diadakan di setiap gereja Advent di Rwanda. Orang percaya didorong untuk membawa persembahan khusus ucapan terima kasih. Para anggota yang baru dibaptis membagikan kesaksian-kesakF O T O :

N I C K

D A N

K I R S T E N

K N E C H T


sian inspiratif. Kelompok anggota-anggota yang sudah lama di gereja telah berkomitmen untuk setia memelihara setiap orang yang baru dibaptis dalam gereja mereka, termasuk mengundang anggota baru untuk menjadi bagian dari kegiatan Keterlibatan Seluruh Anggota untuk memenangkan jiwa. Orang Advent di Rwanda telah memberikan contoh yang indah pada kita tentang bagaimana Allah mencurahkan berkat yang luar biasa ketika umat-Nya benar-benar terlibat dalam pekerjaan penting yang telah Dia berikan kepada masing-masing kita untuk kita lakukan. Kunci

Kunci untuk pengalaman indah di Rwanda adalah Roh Kudus yang menggerakkan kaum awam. Mereka memiliki visi Keterlibatan Seluruh Anggota (KSA)—setiap orang terlibat dalam misi gereja. Setiap orang melakukan sesuatu untuk Yesus. Itu adalah gaya hidup, suatu penjangkauan pribadi yang berlangsung terus-menerus kepada temanteman, tetangga, masyarakat. Dan para anggota menangkap visi tersebut. Ketika mereka menangkapnya dan Roh Kudus menggunakannya, tidak ada yang bisa menghentikannya. Pena inspirasi memberitahu kita bahwa “Tuhan tidak bisa menampilkan pengetahuan kehendak-Nya dan keajaiban kasih karunia-Nya di antara dunia yang tidak percaya kecuali Dia memiliki saksi-saksi yang tersebar di seluruh bumi.... Setiap pengikut Yesus memiliki pekerjaan yang harus dilakukan sebagai misionaris bagi Kristus di keluarga, di lingkungan, di kota kecil atau kota besar di mana dia tinggal. Semua yang disucikan Allah adalah saluran terang. Tuhan menjadikan mereka instrumen kebenaran untuk berkomunikasi dengan terang kebenaran lainnya, kekayaan anugerah-Nya. Orang yang tidak percaya mungkin nampak acuh tak acuh dan ceroboh; namun Allah mengesankan dan meyakinkan hati mereka bahwa ada realitas dalam kebenaran.”2

Di Setiap Negara

Ketika kita melihat tanda-tanda yang jelas dari dekatnya kedatangan Kristus, kita ingin sekali melihat keajaiban indah yang terjadi di Rwanda terjadi di setiap negara di dunia—dan tidak ada alasan sehingga itu tidak dapat terjadi.

Di seluruh dunia saat ini, setiap orang mengekspresikan ketakutan dan ketidakpastian tentang masa depan. Ketidakstabilan dirasakan pada hampir setiap bidang kehidupan—secara sosial, politik, finansial, lingkungan. Tidak ada yang tahu apa yang harus diharapkan berikutnya, dan tak seorang pun tampaknya memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang tak menentu. Sekarang adalah waktu, jika pernah ada waktu, untuk membagikan “pengharapan seperti yang ada padamu” (1 Petrus 3:15). Jika kita tidak membagikan pengharapan itu kepada teman-teman kita, tetangga, kerabat, masyarakat, siapa lagi? Kebenarannya adalah, jika pekerjaan ini dibiarkan hanya dilakukan oleh pendeta-pendeta jemaat, itu tidak akan pernah dapat diselesaikan. Semua Orang Diperlukan

Kita diberitahu dengan sangat jelas bahwa “pekerjaan Allah di bumi ini tidak akan pernah dapat diselesaikan sampai pria dan wanita yang terdiri dari anggota gereja kita bersatu untuk pekerjaan itu dan menggabungkan upaya mereka dengan para pendeta dan para petugas gereja.” 3 Ini adalah titik penting—hanya para pendeta dan petugas gereja saja tidak dapat melakukan pekerjaan ini. Yang diperlukan adalah Keterlibatan Seluruh Anggota. Penelitian menunjukkan bahwa kontak pribadi, di bawah tuntunan Roh Kudus, adalah faktor utama terbesar dalam membawa orang kepada Kristus dan keyakinan kita yang berpusat di dalam Dia. Interaksi dan kesaksian pribadi adalah kunci, dan setiap orang diperlukan. Saat ini sedang dilaksanakan suatu seri penginjilan yang digerakkan oleh Keterlibatan Seluruh Anggota, yang akan diselenggarakan di Rumania dan di banyak tempat bekas Uni Soviet pada awal tahun depan. Mereka yang telah menjadi anggota gereja dan para pendeta bekerja sama dalam menjalin persahabatan dengan masyarakat dan mengadakan pendekatan yang komprehensif untuk penjangkauan di bulanbulan menjelang seri penginjilan. Dengan kasih karunia Allah kami berencana untuk memiliki 2.000 hingga 2.500 lokasi di seluruh Rumania, dengan sebagian besar pertemuan penginjilan (KKR) dilakukan oleh para anggota awam. Untuk informasi lebih lanjut tentang acara-acara KSA yang menarik ini,

silahkan membaca artikel Adventist Review tentang “Seri Penginjilan Besar Selanjutnya untuk Menjangkau Rumania dan Bekas Uni Soviet.”4 Saya mendorong Anda mempertimbangkan untuk berkhotbah di salah satu dari banyak seri penginjilan di Divisi Inter Eropa, Rumania, pada tanggal 10-25 Februari 2017. Juga, akan ada ratusan pertemuan penginjilan yang direncanakan dengan Keterlibatan Seluruh Anggota pada waktu yang sama di Divisi Eropa Asia —di Moldova, Ukraina, Rusia, dan hampir semua negara di divisi itu. Jika Anda tertarik untuk terlibat dalam jangkauan KSA ini, hubungi Kathy McKey di mckeyk@gc. adventist.org atau Nancy Costa di costan@gc.adventist.org. Jangan menunda. Allah membutuhkan Anda di sana dan di mana pun Anda berada. Keterlibatan Seluruh Anggota—setiap orang harus melakukan sesuatu bagi Yesus! Dia akan datang segera! Satu Jiwa Lagi

Apakah nilai dari satu jiwa? Alkitab mengatakan bahwa “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”(Yohanes 3:16). Nilai dari satu jiwa adalah tidak terhingga, oleh karena Anak tunggal Allah menyerahkan nyawa-Nya untuk setiappria dan wanita. Salah satu orang yang mengakui nilai dari satu jiwa adalah penginjil besar C. D. Brooks. Selama lebih dari 60 tahun pelayanannya Penatua Brooks telah menuntun orang yang tak terhitung jumlahnya kepada Yesus yang menghasilkan lebih dari 15.000 baptisan di seluruh dunia. Penatua Brooks meninggal dunia pada 5 Juni 2016. Pada pemakamannya yang diselenggarakan pada 12 Juni di gereja Advent Sligo di Takoma Park, Maryland, anaknya Charles D. Brooks, Jr., memberikan ucapan terima kasih yang sangat menyentuh bahwa ia membagikan apa yang mungkin menjadi doa terakhir ayahnya. Terbaring di ranjang kematiannya, pejuang besar bagi Allah ini tidak meminta untuk hidup lebih lama. Tidak, bisikan doanya pada malam itu adalah ini: “Tuhan, biarkan saya memiliki kesempatan untuk membawa satu jiwa lagi kepada Kristus sebelum saya pergi. Satu jiwa lagi.”

08 2016 | Adventist World

9


S E D U N I A

1 Nancy Costa, “Son Forgives Parents’ Killers During My Meetings in Rwanda” Adventist Review online, June 9, 2016, www.adventistreview.org/church-news/story4093-son-forgivesparents-killers-during-my-meetings-in-rwanda. 2 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), vol. 2, pp. 631, 632. 3 Ibid., vol. 9, p. 117. 4 https://news.adventist.org/en/all-news/news/go/2016-06-13/ next-major-evangelistic-series-to-reach-romania-and-formersoviet-union-1/.

Ted N. C. Wilson Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.

10

Adventist World | 08 2016

Cerita GLOW: Giving Light to Our World

G LO W

GLOW adalah inisiatif untuk jangkauan keluar yang bermula di Kalifornia, US, tetapi saat ini memiliki cabang di divisi-divisi lain. Dasar dari pelayanan ini adalah anggota gereja membagikan traktat dari GLOW—secara gratis— di setiap kesempatan. Traktat-traktat tersebut saat ini sudah diterjemahkan ke dalam 45 bahasa. Cerita singkat ini berasal dari London, Inggris, yang menggambarkan kehidupan yang disentuh melalui GLOW:

O F

Bahkan pada detik-detik terakhir dalam hidupnya, pria ini yang Allah telah gunakan untuk menyentuh begitu banyak kehidupan selama enam dekade merindukan hanya satu—satu jiwa lagi untuk kerajaan surga. Satu jiwa lagi untuk direnggut dari genggaman Setan. Satu jiwa lagi untuk diisi dengan harapan bukannya keputusasaan. Satu jiwa lagi untuk menikmati keabadian bersama-sama. Bagaimanakah dengan Anda? Apakah Anda tahu nilai dari satu jiwa? Anda mungkin tidak menjadi pendeta, atau pemimpin gereja, atau penginjil seperti Penatua C.D. Brooks. Anda mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di televisi atau melakukan perjalanan ke negeri-negeri asing. Tapi Tuhan membutuhkan Anda. Dia membutuhkan Anda sekarang—tepat di mana Anda berada sekarang—untuk menjangkau satu lagi jiwa bagi Dia. Akankah Anda menjawab panggilan-Nya? Apakah Anda adalah bagian dari Keterlibatan Seluruh Anggota (KSA)? Apakah gereja lokal Anda memiliki rencana untuk memberdayakan anggotanya untuk penjangkauan KSA? Ada begitu banyak cara untuk terlibat. Semua orang dapat melakukan sesuatu bagi Yesus! Penginjilan adalah kegiatan sepanjang tahun untuk membantu orang melihat Kekristenan yang praktis. Mintalah pada Tuhan untuk membuka banyak cara bagi Anda melayani Dia dan orang lain melalui Keterlibatan Seluruh Anggota. Saya menyarankan Anda untuk berbicara dengan pendeta Anda dan pemimpin gereja tentang bagaimana Anda dapat menjadi bagian dari gerakan KSA di seluruh dunia ini. Hanya kekekalan yang akan dapat mengungkapkan apa yang akan menjadi hasil dari semua ini. n

C O U R T E S Y

P A N O R A M A

Carlot Dorve, yang baru-baru ini ditamatkan di universitas dengan meraih gelar di bidang pertunjukan trumpet, diundang terbang ke London untuk membuat iklan film untuk saluran 4 pada peristiwa Paralimpiade musim panas di Brazil yang akan datang. Carlot sendiri mengalami kesulitan. Dia berasal dari Haiti, dan dia kehilangan sebelah lengannya oleh karena PEMAIN TROMPET: Carlot Dorve (kiri) infeksi pada masa kecil. berpose dengan seorang aktor Kristen Saluran 4 memilih dia (kanan). sebagai salah satu dari 10 musisi di seluruh dunia yang menderita cacat namun tetap semangat untuk dapat mencapai hal-hal besar. Selama waktu luangnya dari membuat film, Carlot pergi ke Trafalgar Square (alun-alun) di kota dan melihat penampilan dari banyak musisi. Dia memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Tapi daripada menaruh topi agar dapat ditaruh uang, dia berharap dapat membagikan traktat-traktat GLOW. Orang mulai berkumpul di sekelilingnya. Mereka menyukai musiknya dan ingin untuk memberikan sumbangan, tapi ia menunjuk ke traktat GLOW yang dia pajang sebagai gantinya. Meskipun banyak yang tidak religius, mereka tampaknya menyukai traktat “Di mana Tuhan Ketika Saya Terluka?” dan “Iman yang Cerdas.” Seorang seniman Kristen bertanya pada Carlot tentang imannya. Mereka membahas tentang gereja Advent dan Sabat. Seniman tersebut kemudian menggambar lukisan Carlot bermain terompet di alun-alun. Carlot kemudian meninggalkan alun-alun sambil memuji Tuhan karena telah menggunakan bakat musiknya untuk menyebarkan pekabaran-Nya melalui traktat GLOW. n Cerita-cerita ini disusun oleh Pacific Union Conference, Amerika Serikat, direktur GLOW Nelson Ernst dan Koordinator GLOW Internasional Kamil Metz. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang GLOW, silahkan mengunjungi sdaglow.org. Untuk menonton video kesaksian GLOW, kunjungi vimeo.com/user13970741.


K E S E H A T A N

Demam

S E D U N I A

Kuning

Oleh Peter N. Landless and Allan R. Handysides Saya sering bepergian, dan saya mendengar tentang merebaknya penyakit demam kuning yang menjangkit di Uganda. Penyakit apakah ini, dan haruskah saya khawatir?

D

emam kuning adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditemukan di daerah tropis daerah Afrika dan Amerika Selatan. Virus tersebut adalah salah satu dari kelompok Flavivirus; flavivirus lainnya termasuk dengue, virus West Nile, dan Zika. Penyakit ini diambil namanya dari akibat yang ditimbulkan yaitu kulit yang berwarna kuning pada pasien; yang terjadi karena akumulasi bilirubin sebagai akibat dari kerusakan hati yang menyebabkan perubahan warna kuning dari sclera (bagian putih) mata, mukosa selaput mulut, dan juga kulit. Ini lebih lanjut diklasifikasikan sebagai penyakit pendarahan akut akibat virus; penyakit-penyakit lain yang sejenis termasuk Ebola, Marburg, dan demam Lassa. Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi, biasanya dari spesies Aedes atau Haemogogus. Sangat mungkin bagi nyamuk-nyamuk untuk menularkan virus kepada manusia dengan demam kuning untuk sementara waktu sebelum timbulnya demam dan kira-kira lima hari sesudah itu. Setelah terkena penyakit tersebut, virus berkembang di dalam tubuh selama tiga sampai enam hari. Penyakit kemudian diikuti dalam salah satu dari dua bentuk ini: Fase akut dengan demam; otot nyeri, termasuk nyeri punggung; sakit kepala; menggigil (kaku); mual; dan mungkin muntah dan hilangnya nafsu makan. Kebanyakan pasien gejalagejalanya meningkat dan tampak jelas dalam waktu tiga sampai empat hari. Lima belas persen dari para pasien mengalami hal yang lebih parah, ketika memasuki fase yang lebih serius setelah

empat hari pertama. Demam kembali, dan penyakit kuning menyebar dengan cepat pada pasien, dengan perut terasa sakit dan muntah-muntah. Pendarahan mungkin terjadi. Ginjal terpengaruh dan fungsinya memburuk. Lima puluh pasien yang masuk “fase beracun� ini meninggal dalam waktu 10 sampai 14 hari; sisanya biasanya sembuh sepenuhnya. Demam kuning sulit untuk didiagnosa, karena itu sejenis malaria, dengue, atau demam dengan pendarahan lainnya. Diagnosis dapat dikonfirmasi oleh tes darah, yang mendeteksi kekebalan tubuh, demam kuning diproduksi dalam menanggapi infeksi virus. Tambahan tes canggih dapat membantu untuk mendeteksi keberadaan virus selama penyakit dan bahkan setelah kematian, ketika penyebab kematian tidak pasti. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 44 negara—di Afrika (31) dan Amerika Latin (13)—ada dalam risiko terkena penyakit ini. Total penduduk yang tinggal di negara-negara ini lebih dari 900 juta. Lebih lanjut WHO memperkirakan bahwa sejak awal 1990-an, 200.000 kasus demam kuning telah mengakibatkan 30.000 kematian global setiap tahun. Sebagian besar kasus ini terjadi di Afrika. Selain itu, sejumlah kecil kasus terjadi karena didatangkan ke negara-negara yang secara tradisional bebas dari demam kuning oleh sebab pergerakan buruh dan perjalanan pada umumnya. Semua statistik ini akan jauh lebih besar jika tidak divaksinasi. Ukuran pencegahan paling penting melawan demam kuning adalah vaksinasi. Hal ini aman dan memberikan

kekebalan yang efektif terhadap penyakit dalam waktu 10 hari untuk 99 persen dari mereka yang divaksinasi. Efek samping yang serius sangat langka, membuat risiko/manfaat dalam rasio yang menguntungkan, mengingat kematian yang signifikan terkait dengan demam kuning. Mereka yang seharusnya tidak divaksinasi termasuk bayi yang lebih muda dari 9 bulan, ibu hamil (Kecuali dalam wabah ketika risiko sangat tinggi), yang memiliki alergi tinngi untuk protein telur, dan mereka dengan kekebalan tubuh yang rendah yang dikompromikan negara, seperti dalam gejala HIV/AIDS. Risiko/manfaatnya harus dinilai lebih hati-hati pada individu di atas usia 60 tahun, karena efek samping yang berlawanan lebih umum terjadi. Pengendalian nyamuk penting setiap saat, tetapi terutama karena masyarakat sedang membangun kekebalan tubuh melalui program vaksinasi. Apakah Anda harus khawatir? Cukup untuk divaksinasi, dan untuk mendorong orang yang mungkin berisiko untuk melakukan hal yang sama. Mencegah lebih baik daripada mengobati! n

Peter N. Landless, ahli kardiologi Nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. Allan R. Handysides, , seorang ahli genekologi, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan Gene­ ral Conference. 08 2016 | Adventist World

11


R E N U N G A N

P

agi itu pada saat musim dingin, saya mengemudi di jalan raya. Pemandangan musim dingin yang berkabut lewat di jendela saya, tanpa matahari atau tanaman hijau. Untuk sesaat gambaran dari apa yang seharusnya menjadi kesempurnaan dan keindahan Taman Eden datang ke pikiran. Betapa banyaknya keindahan yang hilang karena dosa saya! Betapa suatu perbedaan yang mencolok antara kesegaran dari ciptaan yang sempurna dengan warna-warna musim dingin yang memudar! Saya langsung mengingat seorang pria yang bertemu dengan saya seminggu yang lalu. Dalam keadaan yang putus asa, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Setelah mengunci diri di dalam mobilnya, ia membasahi interior dan pakaiannya dengan bensin dan menyalakan korek api. Sebuah helikopter membawanya ke fasilitas perawatan luka bakar dan misi yang hampir mustahil dimulai. Kami mencoba untuk membawa kembali kehidupan yang sudah memutuskan untuk menyerah. Pada akhirnya kami kalah berargumen. Betapa putus asanya seseorang sehingga ia merasa bahwa bunuh diri adalah satu-satunya cara untuk keluar dari penderitaannya! Hari ini kita akan bertemu untuk terakhir kalinya di ruang otopsi.

∂

Saya secara mental meninjau pasien yang berada di bawah tanggung jawab saya di fasilitas perawatan luka bakar intensif. Setiap ruangan menyajikan tragedi yang berbeda. Saya terutama khawatir tentang wanita yang belum sadar sejak malam ketika api melahap rumahnya. Bagaimanakah saya akan menjelaskan kepada Ibu ini ketika dia bangun dari koma bahwa dia kehilangan tiga orang anak yang masih kecil dalam api yang membakarnya? Betapa suatu dunia, betapa sakitnya! Betapa suatu bencana ketika manusia menemukan sendiri rahasia pengetahuan tentang yang baik dan jahat! Apakah Adam dan Hawa mampu membayangkan konsekuensi pilihan mereka yang berdosa dan hal mengerikan yang akan terjadi sebagai akibatnya?

∂

Tiba-tiba, sebuah situasi berbahaya di jalan mendesak saya untuk melepaskan pikiran saya dan fokus pada lalu lintas. Seorang sopir yang mendekat dari arah berlawanan telah salah perhitungan dan

12

Adventist World | 08 2016

Kehidupan Keajaiban Tuhan yang Tertinggi Oleh Ariel E. Noltze


Cepat atau lambat kita akan dihadapkan kepada segala jenis masalah dalam dunia ini. menyalip sebuah truk. Dia langsung membanting setir mobil dan melakukan beberapa maneuver pengereman—itu dapat berakhir dengan tragis. Tapi, sekali lagi, semuanya baik-baik. Saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan karena telah melindungi saya dari kecelakaan serius. Selain itu, saya merasakan rasa syukur yang mendalam atas perlindungan-Nya di sebuah dunia di mana kematian adalah aturan utama dari permainan. Untuk menghilangkan pikiran-pikiran ini, saya memutuskan untuk mendengarkan musik. Saya memasukkan CD ke stereo mobil, dan sebuah lagu dimainkan di mana liriknya meninggikan Kristus sebagai Tuhan atas kehidupan. Itu adalah lagu yang bagus, dan saya menikmatinya setiap kali saya mendengarkannya. Tapi kali ini berbeda. Hari ini, entah bagaimana, saya menangkap sekilas dari besarnya apa yang Allah tawarkan: Kehidupan! Allah menawarkan kehidupan di dunia yang sudah dirusak oleh kematian. Dia menawarkan kehidupan kepada saya: Bagi saya, seorang makhluk fana dengan tubuh yang ditakdirkan untuk kematian; bagi saya, yang tidak bisa memiliki kontribusi apa pun untuk menebus diri sendiri dari dosa. Dia ingin membalikkan hitungan mundur yang dimulai pada hari kita dilahirkan dan menempatkan kita di jalan menuju kehidupan. Dia yang adalah hidup, “dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kol 2: 9), oleh kematian-Nya di salib sekali lagi menempatkan kita ke dalam jangkauan napas Ilahi yang mengembusi napas kehidupan ke dalam lumpur, yang akhirnya menjadi Adam. Dia datang ke dalam dunia yang penuh dengan kismis kering untuk mengundang kita menjadi tanaman anggur yang merambat penuh dengan kehidupan. Kita tidak perlu lagi untuk menerima upah dosa dari dunia yang sudah jatuh. Ketika kita menerima Kristus, kita telah melewati kematian menuju kehidupan, karena “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yohanes 2:17).

Dengan berpegang teguh pada iman ini dapat menolong kita untuk menghadapi tragedy-tragedi yang paling buruk tanpa jatuh terpisah. Sementara yang lainnya kehilangan harapan, kita memiliki jaminan

bahwa Allah mempunyai rencana bagi kita dan segala penderitaan tidak akan berlangsung selamanya. Harapan akan dipenuhinya janji-janji Tuhanlah yang membuat segalanya berbeda. Kepastian bahwa kita sedang hidup di ambang pintu kedatangan Kristus yang kedua kali, membuka mata kita untuk melihat jauh melampaui segala persoalan yang kita alami saat ini. Sebagaimana tidak ada pelari maraton yang meninggalkan pertandingan beberapa meter lagi mendekati garis akhir hanya karena lecet pada kakinya, anakanak Allah maju ke depan mengalahkan segala cobaan. Pandangan mereka mungkin dikaburkan oleh air mata, tetapi mereka tetap mengarahkan pandangan mereka pada tujuan. Percaya kepada Tuhan dari kehidupan, itulah cara mereka menerima kekuatan untuk tetap maju. Cepat atau lambat kita akan dihadapkan dengan segala macam permasalahan di dunia ini. Sakit penyakit adalah salah satu dari rintangan yang paling ditakuti. Ketika berhadapan dengan masalah kesehatan yang serius, seringkali kita berseru: “Tuhan, apakah Engkau akan menyembuhkan kekasih saya? Akankah Engkau membuat mukjizat? Apakah kehendakMu untuk menyembuhkan saya dari penyakit ini?” Terkadang kelihatannya Tuhan tdak menjawab doa-doa kita. Tetapi Tuhan menjawabnya! Dia telah memberikan jawaban yang sangat pasti: “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup” (1 Yohanes 5:12). Itu sangat mudah untuk dipercaya. Jika kita tidak berpegang pada hal ini, maka kita akan berdoa untuk mukjizat; dan jika tidak ada mukjizat yang terjadi, kita akan kecewa terhadap Tuhan yang tampaknya diam. Kita bahkan mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Tuhan tidak mendengar doa-doa kita atau bahkan meragukan keberadaan-Nya. Ini adalah jebakan, karena Dia sudah pasti selalu mendengarkan kita. Dan jika terkadang kelihatannya bahwa Dia tetap berdiam itu karena Dia sudah memberikan jawaban: “Ia tidak mati, tetapi tidur” (Lukas 8:52).

Adalah sangat penting bagi kita manusia untuk memiliki “asuransi kehi-

dupan” yang menjamin kehidupan dihadapan kematian (Yoh. 11:25). Asuransi kita adalah memiliki Anak Allah, yaitu kebangkitan dan kehidupan yang otentik. Kristus adalah formula luar biasa yang mengubah kematian menjadi tertidur. Hal ini kelihatannya terlalu sederhana. Saya juga tidak dapat menyediakan bukti secara ilmiah atau menjelaskan hal ini secara medis. Tetapi Tuhan sudah mengatakan demikian, dan kita percaya padaNya melalui iman. “Kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak memiliki pengharapan,” tulis Rasul Paulus. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia…. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes. 4:13-16). Apa lagi yang dapat Allah berikan kepada anak-anakNya? Jadi saya lanjut berkendara dengan harapan yang diperbaharui dalam hati saya. Saya merasakan bahwa, hari ini, Tuhan menolong saya untuk melihat sesuatu yang lebih penting dengan lebih jelas. Dan oleh karena saya percaya dengan tak tergoyahkan dalam kelimpahan kuasa Tuhan yang berkecukupan maka saya mengikuti nasihat Rasul Paulus ketika dia menambahkan: “Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (1 Tesalonika 4:18). n

Ariel E. Noltze, M.D.,

adalah seorang spesialis dalam bedah plastik dan bedah tangan. Dia bekerja di pusat bedah rekonstruktif di Vienna, Austria, di mana dia tinggal bersama keluarganya.

08 2016 | Adventist World

13


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

Oleh Ekkehardt Mueller

Keadilan Telah Tiba PASAL 27

K

ata ‘milenium’ telah menjadi cukup popular. Novelnovel, komik-komik, album musik, permainanpermainan di komputer, perusahaan-perusahaan, dan organsasi-organisasi memuat nama ini. ‘Millenium bug’ di software komputer menjadi topik yang besar sebelum tahun 2000. Beberapa peristiwa dan beberapa tempat berkaitan dengan milenium, dan itu juga memainkan peranan penting dalam teologi Alkitabiah. Faktanya, salah satu dari kepercayaan fundamental Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menjelaskan tentang pokok ini. Apa sajakah isu-isu tentang milenium, dan apakah relevansinya bagi kita yang hidup saat ini?

Memahami Permasalahannya

Kata ‘milenium’ berasal dari kata Latin mille (ribu) dan annus (tahun). Kata itu digunakan untuk menggambarkan periode waktu 1.000 tahun yang ditemukan dalam Kitab Wahyu pasal 20.1 Tetapi orang Kristen belum pernah bersatu dalam bagaimana memahaminya. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah peristiwa ketika Kristus yang akan memerintah, tetapi tidak sepaham tentang sifat alamiahnya dan waktunya. Beberapa berpegang pada pendapat bahwa milenium mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali. Yang lainnya menginterpretasikan itu secara figur, sebagai keseluruhan periode antara kedatangan-Nya yang pertama dan kedatangan-Nya yang kedua kali. Akhirnya beberapa menyarankan bahwa itu mengikuti kedatangan Kristus yang kedua, mendahului langit yang baru dan bumi yang baru (Wahyu 21:1). Waktu milenium tersebut menentukan sifat alamiahnya. Mereka yang berpendapat bahwa keseluruhan era Kristen adalah milenium, memahaminya sebagai suatu periode dari perkembangan yang konstan, yaitu orang dapat berbalik kepada Tuhan dan mengalami pengalaman ‘kebangkitan’ pribadi mereka. Mereka yang berpendapat bahwa milenium akan datang sebelum kedatangan Kristus melihatnya sebagai satu periode penginjilan. Orang Advent menginterpretasikannya sebagai suatu waktu pengasingan bagi bumi setelah kedatangan-Nya yang kedua kali; tanpa ada manusia yang hidup di atas bumi; ketika penghakiman bagi Setan dan orang jahat akan dilakukan. Mengikuti periode milenium, orang jahat akan dibangkitkan. Setan akan menipu mereka (Wahyu 20:5, 7, 8, 13) untuk menyerang Yerusalem Baru (ayat 9), bahwa, pada waktu itu, akan diturunkan dari surga (Wahyu 21:2). Mereka akan dihakimi (Wahyu 20:11-13) dan binasa (ayat 9, 10, 14,

14

Adventist World | 08 2016

Jawaban-jawaban ­terha­dap pertanyaan-­pertanyaan ­tentang Milenium 15). Tuhan akan membuktikan kebenaran-Nya di hadapan alam semesta. Akhirnya taman Firdaus yang baru akan diantar masuk dan rencana keselamatan menjadi lengkap. Pandangan bahwa milenium menyediakan kesempatan kedua untuk pertobatan tidak didukung oleh Kitab Suci dan sangat merugikan bagi mereka yang tidak membuat keputusan bagi Yesus dalam kehidupan sekarang. Kapan dan Apa Itu Milenium

Konteks Wahyu pasal 20 memungkinkan kita untuk menentukan waktu milenium. Bagian kedua dari kitab Wahyu, dimulai dengan pasal 15, sebagian besar mengikut urutan kronologis, dengan hanya beberapa potongan material yang pararel. Wahyu 15 merupakan pengantar dari tujuh tulah (Wahyu 15:1, 7). Mereka digambarkan dalam Wahyu 16. Pada tulah keenam naga, binatang laut, dan nabi palsu disebutkan (Wahyu 16:13). Mereka membentuk Babel akhir zaman dan mempersiapkan diri untuk pertempuran Armageddon (Ayat 14, 16), sedangkan raja-raja dari timur, Yesus, dan tentara-Nya, akan segera datang (ayat 12). Dengan tulah ketujuh Babel sedang dihakimi dan hancur menjadi tiga bagian (ayat 19). Wahyu 17 dan 18 menjelaskan tulah ketujuh dengan lebih detail, berfokus pada penghakiman Babel sebagai pelacur dan sebagai kota besar. Armageddon mengikuti perjamuan kawin Anak Domba yang sudah disebutkan (Wahyu 19:7, 8). Yesus, sebagai penunggang kuda putih dengan tentara-Nya, mengalahkan Babel (Ayat 11-21). Ini adalah deskripsi simbolis kedatangan Kristus yang kedua.2 Sementara naga tetap hidup, binatang dan nabi palsu berakhir di kolam api (ayat 20). Naga tersebut akan dirantai selama 1.000 tahun literal dalam keadaan tidak aktif (Wahyu 20:1-3). Jadi milenium adalah periode nyata seribu tahun setelah


kedatangan Yesus yang kedua. Kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua sebelum dan sesudah millennium adalah kebangkitan yang nyata, jangan di spiritualisasi (ayat 4-6).3 Struktur Wahyu 20

Wahyu 20:1-3 menggambarkan waktu di awal milenium. Ayat 4-6 menyebutkan pemerintahan Kristus bersama dengan semua umat yang ditebus dari segala zaman di surga selama milenium. Sisa dari pasal ini membahas peristiwa setelah sesi sidang surgawi (ayat 7-15). Tapi itu datang dalam dua bagian. Yang pertama tentang serangan terhadap Yerusalem Baru dan kekalahan orang fasik, termasuk Setan. Bagian kedua menggambarkan penghakiman surgawi dan putusan eksekusi. Kedua bagian berakhir dengan menunjuk pada danau api. Sehingga mereka sejajar; peristiwa tersebut tidak harus dipahami dalam hal kronologis yang ketat. Apa Artinya Bagi Kita saat ini?

Saya melihat lima poin penting yang membuat pengajaran tentang milenium relevan bagi kita sekarang. Pertama, milenium berhubungan dengan Yesus4 dan pemerintahan-Nya, bahwa umat yang ditebus akan berpartisipasi. Sebagai Raja segala raja, Yesus terlibat dalam peristiwa akhir. Pencipta dan Juruselamat kita adalah juga Hakim. Kemungkinan besar itu adalah Dia yang duduk di atas “takhta kemuliaan” (ayat 11), Tuhan alam semesta yang sangat mengasihi kita. Kedua, milenium menawarkan jawaban yang mendalam untuk kerinduan kita akan keadilan, dan akhir dari kejahat­an di dunia yaitu ketidakadilan sering menang. Tuhan campur tangan atas nama anak-anak-Nya, dan penghakiman dijalankan. Proses penghakiman membawa pemahaman yang lebih dalam akan kasih, kekudusan, dan keadilan Allah dan jahatnya dosa, sehingga memulihkan kembali karakter Allah. Ketiga, milenium diperlukan untuk penyelesaian rencana keselamatan sehingga dosa tidak akan lagi merusak ciptaan

Milennium

Allah. Mereka yang ditebus akan menghargai keselamatan dan persekutuan kekal dengan Allah bahkan akan jauh lebih besar daripada saat ini, dan akan memuji-Nya sepanjang kekekalan. Keempat, milenium mengajarkan kita untuk tidak menunda keputusan kita untuk Allah. Tidak ada kesempatan kedua di luar hidup yang sekarang ini. Akhirnya, milenium membantu mereka yang ditebus untuk mengerti mengapa Tuhan tidak bisa menyelamatkan semua orang yang mereka cintai. Tapi Tuhan akan menghibur mereka, dan “akan menghapus segala air mata dari mata mereka” (Wahyu 21: 4). Membungkus

Milenium bukanlah masa damai di bumi, tetapi penghakiman terakhir Allah, yang, bagaimana pun, tidak langsung mempengaruhi anak-anak Allah. Itu menetapkan keadilan dan mengantar masuk pada kerajaan kemuliaan-Nya. Mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan (Wahyu 20:12)dapat bersukacita bahwa dengan milenium ribuan tahun dunia ini akan berakhir dan ribuan tahun yang baru akan terbit—kekal, tak ada bandingannya, di hadapan Allah. n 1 Untuk lebih dalam lihat materi, e.g., Eric Claude Webster, “The Millennium,” dalam Handbook of Seventh-day Adventist Theology, ed. Raoul Dederen (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 2000), hlm. 927-946. 2 Lihat Brian K. Blount, Revelation (Louisville, Ky.: Westminster John Knox, 2009), hlm. 349; Grant R. Osborne, Revelation (Grand Rapids: Baker, 2002), hlm. 679. 3 Ayat 5b merujuk kepada kebangkitan yang ada pada ayat 4. 4 Cf. Stephen Smalley, The Revelation of John: A Commentary on the Greek Text of the Apocalypse (Downers Grove, Ill.: InterVarsity, 2005), hlm. 516.

Ekkehardt Mueller,berasal dari Jerman,

adalah Wakil Direktur Biblical Research Institute General Conference, GMAHK, di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

dan Berakhirnya Dosa

Milenium adalah pemerintahan seribu tahun Kristus bersama orang kudus-Nya di surga antara kebangkitan pertama dan kedua. Selama masa ini orang fasik yang mati akan dihakimi; bumi menjadi sunyi senyap, tidak ada manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Setan dan malaikat-malaikatnya. Pada akhir dari masa itu, Kristus dengan orang kudus-Nya dan Kota Kudus akan turun dari surga ke bumi. Orang jahat yang mati kemudian akan dibangkitkan, dan bersama Setan dan para malaikatnya akan mengelilingi kota; tapi api dari Allah akan melahap mereka semuanya dan membersihkan bumi. Kemudian alam semesta akan dibebaskan dari dosa dan orang berdosa selama-lamanya. (Yer. 4:23-26; Yeh. 28:18, 19; Mal. 4:1; 1 Kor. 6:2, 3; Why. 20; 21:1-5).

08 2016 | Adventist World

15


Semua

Bagaimana

J

uvenal Nsengiyurnva, seorang dosen universitas berumur 47 tahun, memutuskan untuk merespons tantangan ketika dia mengetahui bahwa pada bulan Januari setiap anggota gereja Advent di Rwanda telah terdorong untuk aktif membagikan kasih Yesus kepada tetangga-tetangga. Tetapi bagaimana dia bisa berpartisipasi dalam program keterlibatan seluruh anggota, yaitu puncaknya akan diadakan seri Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di seluruh pelosok negeri pada akhir Mei. Sementara ada ratusan pengkhotbah dibutuhkan di setiap tempat pelaksanaan KKR diseluruh Negara Afrika, Nseng­iyurnva tidak dapat beristirahat dari pekerjaannya untuk mempersiapkan dan menyampaikan khotbah selama dua minggu. Jadi Nsengiyurnva mengambil persediaan dari apa yang dia punya: Seorang istri yang peduli, Marianne, dan empat orang anaknya; sebuah mobil tua tetapi masih dapat digunakan; beberapa uang tunai; dan kesanggupan untuk berbicara bahasa Inggris dengan lancar diperoleh selama lima tahun ketika belajar di India. “Pertama dan terutama, saya adalah anggota aktif dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan Anda tahu seorang anggota aktif harus menyampaikan kebenaran yang dia tahu kepada orang lain;” kata Nsengiyurnva, ketua jemaat di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Gerbang Harapan di Kota Wisata Gisenyi. Tiga anak perempuan Nsengiyurnva dan seorang anak laki-laki—Hope, 12 tahun; Friend, 9 tahun: Meek, 7 tahun; dan Merciful, 5 tahun—memeriksa pakaian mereka dan memilih beberapa untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Ibu mereka mencuci dan menyetrikanya untuk membuatnya kelihatan baru. “Kita harus mengajar mereka untuk

P H O T O :

N I C K

A N D

K I R S T E N

K N E C H T


Terlibat!

C E R I TA S A M P U L

Oleh Andrew McChesney

Keterlibatan Seluruh Anggota

Keterlibatan Seluruh Anggota

Adalah karena keterlibatan aktif dari orang seperti Nsengiyurnva yang membuka jalan sehingga terjadinya baptisan yang amat banyak dalam sejarah gereja Advent, seorang pemimpin jemaat lokal berkata. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, 97.344 orang dibaptiskan selama KKR diadakan dari tanggal 13–28 Mei, dan baptisan tambahan pada acara KKR tersebut diharapkan akan bertambah sampai 100 ribu jiwa di beberapa bulan ke depannya. “Saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa kesuksesan ini terjadi karena setiap anggota di Uni Rwanda terlibat aktif secara terinci dalam setiap kegiatan,” kata Blasious M. Ruguri, ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Divisi Afrika Tengah Timur, di mana wilayahnya mencakup 11 negara termasuk Rwanda. Anggota jemaat belajar Alkitab dengan tetangga-tetangga mereka dan

A N D R E W

berkunjung dari rumah ke rumah, mengundang orang untuk menghadiri KKR. Mereka mendonasikan hampir 350 ribu dolar untuk membangun dan memperbaiki dan membeli lembu, makanan, pakaian dan asuransi kesehatan bagi yang membutuhkan. Para sukarelawan medis mengobati secara gratis kepada hampir 6.000 orang selama satu minggu di tiga lokasi. “Tidak ada anggota jemaat yang berpikir bahwa ini adalah beban; faktanya, setiap anggota memiliki kerinduan untuk diberikan kesempatan berpartisipasi,” kata Ruguri, yang berkhotbah di Ibukota Rwanda, Kigali. Rwanda, dengan jumlah penduduk 11,8 juta orang, berdiri sebagai sebuah contoh bagi umat Advent diseluruh dunia, kata pemimpin-pemimpin gereja. Semua ketua uni dari Divisi Afrika Tengah Timur yang mengadakan KKR di Rwanda pada bulan Mei, dan mereka merencanakan untuk meniru program keterlibatan seluruh anggota ini di negara mereka pada bulan Juni tahun 2017. Bahkan ketua gereja Advent di Zambia, yang berlokasi di divisi yang berbeda, terbang ke Rwanda untuk menyaksikan secara langsung. “Keterlibatan seluruh anggota bukan hanya untuk Afrika, “Hesron R. Byilingiro, Ketua Uni Rwanda, mengatakan kepada sekelompok pendeta di Gisenyi. “Itu untuk seluruh dunia.” Catatan sebelumnya untuk baptisan yang telah diadakan adalah 30.000 orang, setelah dua minggu KKR di Zimbabwe pada bulan Mei 2015. Setelah dua bulan kemudian, pemimpin gereja sedunia membuka kegiatan Keterlibatan Seluruh Anggota di rapat General Conference di San Antonio, Texas. Keterlibatan Seluruh Anggota mengajak setiap anggota gereja sedunia (19,1 juta jiwa) untuk menemukan jalan membagikan Yesus kepada sahabat-sahabat dan masyarakat.

F O T O :

menjadi pemberi yang riang,” Nseng­ iyurnva berkata. Keluarganya juga mendonasikan 70 dolar AS dari biaya 8000 dolar untuk membangun sebuah rumah yang baru untuk para janda. Sebagai tambahan, Nsengiyurnva menyetujui untuk melayani sebagai seorang penerjemah bagi pengkhotbahpengkhotbah yang datang dari Amerika, dan mengantar pembicara ke tempattempat KKR, sebuah perjalanan yang panjang selalu mengisi kesehariannya untuk mengajar. Semua ini pantas, dia berkata. Ada 168 orang dibaptiskan di gereja di mana dia menjadi penerjemah, seorang figur yang mampu memenangkan jiwa melebihi target yang ditetapkan oleh pimpinan gereja yaitu 30 jiwa di 2.227 tempat KKR yang berbeda. “Sungguh amat baik,” Nsengiyurnva berkata, “apakah yang dapat saya katakan? Kemuliaan bagi Tuhan!”

M C C H E S N E Y

membuat perbedaan di Rwanda

Juvenal Nsengiyumva,seorang yang menemukan banyak cara untuk terlibat dalam pertemuan penginjilan, memiliki kacu TMI (Total Member Involvement). Banyak anggota gereja mengenakan kacu TMI selama acara tersebut. Sekalipun dinamakan pada rapat General Conference, Keterlibatan Seluruh Anggota bukanlah sesuatu yang lama atau pun baru, kata Duane Mckey, organizator inti pada rapat di Rwanda dan pemimpin gereja Advent sedunia yang bertanggung jawab untuk program itu. “Yesus berkata lebih dari 2000 tahun lalu dalam amanat agung Matius 28 untuk pergi dan jadikan semua bangsa murid, ajarlah, dan baptis,” Mckey berkata dalam sebuah wawancara di Rwanda. “Hal yang menarik di sini kami baru saja menyelesaikan lebih dari 2.000 Pertemuan untuk melaksanakan sesuatu yang Yesus katakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.” Delegasi GC yang Besar

Kebanyakan dari presenter adalah anggota jemaat dari Rwanda, kata Mckey. Tetapi 98 pembicara datang dari General Conference, yang merupakan pemimpin-pemimpin administratif gereja sedunia, dan 70 pembicara yang lain datang dari Nairobi, Kenya—Divisi

08 2016 | Adventist World

17


PHOTO: COURTESY OF ABNER DE LOS SANTOS

Afrika Timur Tengah. Bahkan 24 orang dari Prancis. Banyak yang hadir meskipun dengan biaya masing-masing. Para pembicara menyebut peristiwa ini sebagai peristiwa yang tak terlupakan dan membicarakan berkat-berkat yang berhubungan dengan hidup mereka. Seorang mahasiswa berumur 22 tahun belajar di Amerika Serikat mengatakan bagaimana seorang wanita Muslim dan universitas negeri membiayai perjalanannya. Seorang anak berusia 12 tahun bersukacita setelah menuntun ratusan orang kepada Kristus. Seorang wanita Kanada yang kehilangan saudaranya di Rwanda pada saat terjadinya pembunuhan besar-besaran bagi pendatang dan orang asing di tahun 1994 akhirnya disanggupkan untuk mengampuni. Abner De Los Santos, Wakil Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, menggambarkan kebahagiaannya saat secara tidak diharapkan bergabung dengan dua orang pendeta lokal dalam kolam baptisan untuk membaptis

18

Adventist World | 08 2016

Kanan atas: Ratusan orang mempersiapkan diri untuk pembabtisan di pantai danau Kivu pada hari sabat tanggal 28 Mei. Kiri: Abner de los Santos bersama dengan dua pendeta lokal membaptis 528 orang di sesbuah gereja di Rwanda, Kigali, pada Sabat tanggal 28 Mei.

528 orang di sebuah gereja di Kigali pada hari Sabat, 28 Mei. “Pada saat pertama kali saya memeluk anak saya yang baru lahir, saya dapat merasakan denyut jantung,” dia berkata, “pada hari sabat itu, saya dapat merasakan denyut jantung orang yang saya baptiskan. Ini mengingatkan saya kepada seorang anak yang baru lahir.” De los Santos dan istrinya, Leticia, seorang guru musik, berkhotbah di dua gereja di Distrik Rusororo Kigali. Seorang wakil ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, Geoffrey Mbwana, juga memimpin KKR. Di antara perwakilan-perwakilan yang lain dari General Conference adalah Lael Caesar, seorang wakil editor dari Adventist World, yang heran karena 6 orang yang menghadiri KKR yang sementara ia pimpin merupakan hasil dari undangan yang dibuat oleh seorang anak laki-laki yang bisu. (Penulis artikel ini, redaksi berita dari majalah Adventist World, membuat KKR untuk pertama kali.)

Pemandangan dari delegasi yang besar yang tidak seperti biasanya dari General Conference membawakan seruan ke seluruh pelosok Rwanda. Abidan Ruhongeka, Ketua Daerah Rwanda Selatan, berkata bahwa anggota gerejanya terheran-heran. Mereka yang dari General Conference biasanya datang ke Uni Rwanda hanya untuk urusan-urusan rapat gereja, tetapi sekarang mereka datang hanya untuk mengadakan KKR. “Yesus Pasti Segera Datang!” Ketua Gereja Advent Sedunia Ted N. C. Wilson, yang mengadakan KKR di Gisenyi, berterima kasih kepada anggota gereja lokal untuk partisipasi pada Sabat penutupan. “Anda adalah contoh bagi seluruh dunia. Kita memuji Allah untuk itu,” kata Wilson kepada 6.000 orang yang hadir. Di antara mereka yang hadir adalah 1.971 orang yang telah dibaptiskan di pinggir Danau Kivu pada paginya, dan Nsengiyurnva, dosen universitas yang menemukan beberapa cara untuk berpartisipasi dalam keterlibatan seluruh anggota. Nsengiyurnva berkata bahwa dia tidak bisa lebih berbahagia, “saya memuji Allah karena dia memenuhi harapan-harapan saya untuk berpartisipasi dalam mengkhotbahkan pesan Yesus,” dia berkata. n

Andrew McChesney

adalah redaksi berita di Adventist World


F O T O :

N I C K

A N D

K I R S T E N

K N E C H T

C E R I TA S A M P U L Wanita Muslim dan Universitas Negeri

Membiayai Perjalanan Saya Oleh Sibu Mukwakwami

P H O T O : K A R E N G L A S S F O R D

TAY L O R

S

P H O T O :

N I C K

A N D

K I R S T E N

K N E C H T

Anggota gereja belajar Alkitab bersama dengan tetangga mereka dan pergi dari rumah ke rumah mengundang orang untuk datang ke acara KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani).

aya tidak dapat membiayai perjalanan saya ke Rwanda—saya adalah seorang mahasiswa internasional berumur 22 tahun dari Zimbabwe, memperoleh beasiswa untuk belajar di Universitas California, Berkeley. Jadi saya memutuskan untuk menjadi penginjil literatur untuk memperoleh dana, dan mendapatkan dukungan di tempat-tempat yang tidak diharapkan. Suatu hari seorang wanita Asia yang sukar untuk berbicara bahasa Inggris membuka pintu rumahnya. Saya kesulitan untuk menjelaskan mengapa saya menjual buku. Tetapi pada saat dia melihat buku yang saya bawa, sebuah senyuman lebar terpancar dari wajahnya. Dia memberikan saya 50 dolar untuk beberapa buku kecil untuk membantu biaya perjalanan untuk misi saya. Seorang wanita yang lain adalah Muslim. Saya berkata kepadanya saya sedang mencari uang untuk mengadakan perjalanan misi dan menyampaikan kepada semua orang tentang Allah saya. Dia sangat bahagia dan memberikan saya donasi 30 dolar. Saya meninggalkan kepadanya sebuah buku untuk dapat dibaca. Dia meminta saya untuk nanti kembali dan menceritakan kepadanya tentang perjalanan misinya. Dia sangat gembira! Saya juga berdoa supaya program beasiswa saya dapat mempertimbangkan perjalanan misi saya sebagai waktu praktik dan menyediakan sejumlah dana. Tetapi Berkeley adalah sebuah universitas penelitian milik pemerintah. Jadi kelihatannya tidak mungkin untuk memohon dana untuk perjalanan saya. Bagaimana pun juga saya tetap bermohon. Membutuhkan lebih dari satu bulan untuk menerima jawaban. Saya tadinya yakin bahwa mereka tidak akan menyetujui perjalanan saya. Tapi saya terperanjat, mereka memutuskan untuk membantu saya, dan memberikan dana untuk perjalanan saya. Wanita yang ditugaskan untuk program beasiswa di universitas itu bahkan meminta saya untuk memberikan presentasi, lengkap dengan power point , kepada mahasiswa yang lain manakala saya kembali dari Rwanda. Saya begitu gembira mengatakan kepada mereka tentang perjalanan saya dan kedatangan Yesus yang kedua kali! Kembalinya Yesus adalah alasan saya mengadakan KKR untuk 400 orang setiap malam di Kota Byimana. Allah itu baik, dan jika Dia memanggil, Dia akan menyediakan. Ellen White menulis, �kalau kemauan manusia bekerjasama dengan kehendak Allah, itu akan menjadi kuasa yang mahabesar. Apapun saja yang dilakukan atas perintah-Nya, dapat dicapai dalam kekuatan-Nya�* n *Ellen G. White, Amanat kepada Orang Muda (Indonesia Publishing House, Bandung, 2013), hlm. 121.

08 2016 | Adventist World

19


F O T O :

K A R E N

TAY L O R

G L A S S F O R D

Saya Tidak Ingin

Berkhotbah kepada Pembunuh P

Chantal Kayumba berpegangan tangan dengan seorang pria pada acara pertemuan penginjilan.

Oleh Chantal Kayumba

ergi ke Rwanda adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah saya buat. Keluarga saya telah kehilangan banyak saudara dan sahabat pada peristiwa pembunuhan sadis antar suku dan bangsa di tahun 1994, dan kehilangan itu meninggalkan rasa sakit sampai saat ini. Saya merasa marah terhadap mereka yang telah melakukan kejahatan itu, dan membenci warisan saya sendiri. Tetapi semua rencana saya untuk bulan Mei gagal kecuali perjalanan misi ke Rwanda dari rumah saya di Kanada. Merasa seperti Yunus dalam perjalanannya ke Nineweh, saya bersiap untuk membawa Injil ke tempat di mana saya telah ditugaskan untuk ber­khotbah setiap malam. Dalam hati saya ber­toleransi dengan orang ini, tetapi kasih Allah tidak ada di sana. Saya tidak berpikir bahwa mereka pantas untuk diselamatkan

Anak Berumur 12 Tahun Memanggil

setelah kekejaman-kekejaman yang mereka lakukan di masa lalu. Pada malam yang kedua seorang pria yang lebih tua mendekati saya setelah khotbah. Dia kelihatannya gugup. Saya memberi isyarat kepadanya untuk duduk, tetapi gantinya dia bertelut. “Maafkan saya, pengkhotbah, maafkan saya,”dia berkata. Bingung, saya menje­laskan bahwa saya tidak mengenalnya, dan tidak perlu untuk pengampunan. Dengan suara yang berat dia menjawab: ”Tidak, maafkan saya, karena 22 tahun yang lalu saya membunuh orang-orang sepertimu. Anda berkata bahwa Allah dapat mengampunimu. Tetapi dapat­kah Anda meng­ ampuni saya?” Hati saya berkecamuk, saya bertelut di depannya. Marah, sedih, sakit yang dalam, dan kemudian satu kekuatan dan kasih Ilahi memenuhi hati

Oleh Andrew McChesney

Ratusan untuk Kristus

S

eorang anak adopsi ber­ usia 12 tahun dari Rusia digetarkan dengan ratusan orang telah menerima Yesus Kristus pada seri KKR-nya yang pertama. Dillon Smith, yang tinggal di Maryland, Amerika Serikat, seharusnya membawakan khotbah anak-anak setiap malam sebelum ibunya, Jackie O. Smith, menyampaikan khotbah KKR di taman kota Karongi. Tapi waktu begitu mendesak bisik ketua panitia KKR itu, menyarankan agar Dilon menggantikan ibunya mulai malam ketiga dari seri KKR dua minggu. Setelah mendapat dorongan dan pelatihan, Dilon setuju, dan terheran melihat ratusan orang menjawab panggilannya untuk

20

menerima Yesus pada malam pertamanya. “Sungguh mengasikkan,” katanya. “Sungguh suatu kejutan, karena saya tidak tahu kalau banyak orang yang akan datang.” Dilon dan saudara kembarnya, Dawson, telah di adopsi sejak berumur 2 tahun dari panti asuhan di kota Novosibirsk Rusia. Sebelum meninggalkan Rusia, orangtua Amerikanya menyerahkan anak-anak itu kepada Tuhan di gereja Advent Lokal. Smith, seorang Asisten Direktur Se­ kolah Sabat/Departement Pe­ layanan Perorangan General Conference, mengingatkan kembali setelah penyerahan anak-anak itu, pendeta Rusia berkata, “siapa yang tahu, mungkin satu hari mereka akan

Adventist World | 08 2016

saya. Saya berkerinduan agar dia mengalami kebahagiaan keselamatan gantinya kejahatan keji masa lalunya. Saya merindukan agar dia tahu bahwa 2.000 tahun yang lalu sebelum dia berdosa, Kristus telah disalibkan di Kalvari sehingga dia boleh memiliki kesempatan pada hari penghakiman. Saya menjangkau dan memegang tangannya. Dengan tulus saya katakan bahwa saya sudah mengampuninya, bukan karena saya orang baik, tetapi karena saya juga telah diampuni oleh Kristus. Kami berdua menangis mengeluarkan air mata suka­cita menemukan damai yang baru. Pergi ke Rwanda, saya tidak ingin. Setelah kembali dari Rwanda, Allah mengajarkan saya kasih-Nya, yang bahkan menjangkau orang yang paling berdosa. Sesungguhnya, mela­lui pelayanan diri kita diselamat­ kan. n

datang untuk berkhotbah di Rusia.” Dilon, yang telah dibaptis pada hari Sabat sebelum dia tiba di Rwanda, telah menunjukkan ketertarikan berkhotbah dalam beberapa kesempatan. Tetapi ketika diminta untuk berbicara kepada kaum dewasa pada KKR itu, dia merasa tidak yakin kalau dia siap. Materi di persiapkan oleh evangelis Mark Finley, lebih panjang dari program anak-anak. Pembicara dapat dengan mudah membaca kata-kata dari layar komputer, tetapi bahasanya lebih tinggi levelnya dari yang biasa dia gunakan. Smith mengedit khotbah itu untuk menyesuaikan dengan level Dilon. Pada malam pertamanya

F O T O :

Dillon Smith bersama ­dengan ibunya, Jackie O. Smith.

Dillon mengenakan seragam Pathfindernya dan berbicara sesuai dengan tema malam itu, “Anak domba Allah,” ke­­pada orang banyak yang diperkirakan sekitar 1.000 orang. “Kita berdoa supaya kita akan mendapatkan sebuah perkumpulan yang sempurna, dan Allah menjawabnya,“ kata ibu Dilon.”Ini ada­lah perkumpulan yang sempur­ na.” n

C O U R T E S Y

O F

J A C K I E

O .

S M I T H


C E R I TA S A M P U L

F O T O :

N I C K

K N E C H T

Kiri: Pemandangan dari depan mimbar pada acara KKR dari Andrew McChesney. Bawah: Kathy dan Duane McKey (kiri) dan Andrew McChesney (tengah) bersama-sama dengan yang lain bernyanyi dengan anak-anak pada hari Sabat pagi di tempat KKR yang diadakan oleh McChesney.

F O T O :

A N D R E W

Ketika Listrik Padam P

ada saat lampu padam pertama kali, saya tidak mengejapkan mata saya. Setelah itu, kami mengadakan Seri penginjilan KKR di sebuah gereja yang dibangun setengah dengan batu bata di sebuah desa terpencil di Rwanda. Mengapa lampunya mati? Pada kejadian yang kedua dan ketiga itu tidak mengganggu saya. Tetapi kemudian saya memperhatikan bahwa listrik menjadi padam ketika saya menyebutkan Setan atau salah satu penipuannya. Kejadian ini baru saya sadari pada malam yang ketiga sementara saya membaca ayat yang dipersiapkan oleh Evangelis Mark Finley dari Laptop. “Semua ini tentang ibadah,“ saya berkata. “Anda memiliki dua pilihan tentang siapakah yang anda sembah: Yesus atau Binatang.” Pada saat saya menye­but­ kan “binatang,” bangunan di mana kami beribadah lang­sung menjadi gelap. Pendengar yang hadir seki­tar 1.100 orang, saya

menunggu beberapa menit di belakang mimbar yang gelap. Saya he­ran apa yang saya lakukan, memimpin seri KKR saya yang pertama. Sejak saya dibaptiskan, saya telah berdoa untuk kesempatan itu yaitu menuntun bahkan hanya satu orang saja kepada Kristus. Tetapi tidak seorang pun yang dibaptis, dan saya meneruskan keseharian saya dengan aktivitas favorit saya yaitu menulis, mengedit, dan memimpin kelas Sekolah Sabat. Kemudian perjalanan ke Rwanda muncul ke permukaan. Saya begitu bersemangat untuk melaporkan peristiwa ini, tetapi saya sama sekali tidak terlalu tertarik ber­ khotbah selama dua minggu, teristimewa setelah pener­ jemah saya, ketua jemaat, menginformasikan kepada saya bahwa setiap malam saya perlu untuk membuat panggilan kepada pendengar untuk datang di depan me­ ne­rima Kristus. Saya belum pernah melakukan itu sebe­ lumnya.

M C C H E S N E Y

Oleh Andrew McChesney Kemudian lampu mati, pa­ da saat lampu menyala, saya kembali kepada permulaan slide tentang Ibadah, saya berkata. “Anda memiliki dua pilihan tentang siapakah yang anda sembah: Yesus atau Binatang.” Bangunan itu menjadi gelap kembali. “Setan tidak suka itu,” kata penerjemah. Tiga orang Master Guide yang sudah mengatur 300 orang anak untuk duduk di atas jerami di depan gereja untuk berdiri. Bertepuk tangan dan berputar-putar, anak-anak menyanyi lagu yang bersemangat untuk membuat Setan menjauh. Ketika lampu kembali hidup, saya menuntun pendengar untuk berdoa. Saya berkata kepada Tuhan, bahwa kami telah memilih-Nya, pendengar menyorakkan, “Amin!” Kembali saya ke slide, saya berkata: “Ini tentang ibadah. Anda memiliki dua pilihan tentang siapakah yang Anda sembah: Yesus atau Binatang.” Setiap orang dalam ruang­ an menahan napas. Lampunya tetap menyala. Sebuah pe­

mandangan dan dengungan terlepas di seluruh ruangan. Itu bukanlah kali terakhir bahwa lampunya mati. Tetapi saya telah siap. Ketika lampu kembali mati setelah saya menyebut “Setan.” Penerjemah saya mengerang. Anak-anak kembali menyanyi. Dan saya berdoa memohon jawaban Allah. Dan lampunya tidak pernah mati lagi. Hal yang lebih penting, kuasa yang lebih besar tidak pernah gagal. Dari malam ketiga saya membuat panggilan setiap malam kepada setiap orang untuk datang di depan. Dan akhir dari KKR itu, 168 orang telah memberi diri untuk dibaptis. Penghargaan untuk hasil baptisan yang mengejutkan kepada Allah dan usaha-usaha yang dibuat oleh anggota jema­ at, yang membagikan Yesus kepada tetangga-tetangga mereka. Tetapi saya percaya doa saya juga dijawab. Saya telah meminta satu baptisan. Tetapi ketika saya pergi dari zona nyaman saya, Allah menyediakan 168 jiwa. n

08 2016 | Adventist World

21


K E H I D U P A N

U M A T

A D V E N T

P

ara pembunuh datang pada suatu sabat, dibawa ke kamp gereja Advent oleh ketua daerah dan anaknya, seorang dokter yang melayani sebagai Direktur Medis Rumah Sakit Mugonero. Banyak orang telah meluputkan diri ke kamp kantor gereja Rwanda Selatan setelah konflik pembunuhan antar suku/ bangsa terjadi pada 7 April 1994. Para pendeta dan keluarga bergabung dengan anggota jemaat yang lain dalam kumpulan orang banyak di kamp itu, dan khususnya di bangunan gereja, berpikir bahwa mereka akan aman. Saya bekerja sebagai Direktur Departemen Penerbitan untuk ladang Rwanda Selatan. Kantor, gereja, sekolah, rumah pengerja, dan Rumah Sakit Mugonero semuanya berlokasi di tempat yang sama yaitu Kibuye. Satu hari sebelum orang Rwanda saling membunuh satu dengan yang lain saya sedang menghadiri rapat penerbitan di Kantor Uni Rwanda di ibukota negara yaitu Kigali. Malam itu pesawat kepresidenan telah ditembak, dan pembantaian dimulai. Hari berikutnya seorang pegawai Rumah Sakit Mugonero menelepon dan mengatakan bahwa anak saya Paul berusia 14 tahun telah dibunuh, dan istri saya dan anak-anak telah meluputkan diri ke lokasi gereja untuk perlindungan. Kemudian pada hari Sabat, 16 April, para pembunuh masuk ke lokasi gereja dengan bantuan ketua daerah dan anaknya. Bagaimanakah ini bisa terjadi? Ayah saya, seorang pendeta, telah bekerja dengan ketua daerah ini sejak saya masih belia. Saya bahkan bekerja dengan dia juga. Saya benar-benar tidak memiliki ide apa yang ada di dalam hatinya. Apa yang menyedihkan saya adalah bahkan para pendeta mengasingkan diri, begitu juga istri saya dan delapan anak yang lain telah menulis sebuah surat kepada ketua daerah, menyampaikan: “Kami tahu mereka akan datang untuk membunuh kami. Tolong kami untuk mendapatkan perahu pergi ke Kongo, supaya kami boleh selamat.� Surat itu telah dibawa oleh seorang tentara yang menjaga mereka di gereja ke rumah ketua daerah. Ketua daerah menjawab bahwa bahkan Allah tidak dapat menolong mereka sekarang. Orang datang dari seluruh penjuru ke tempat di mana orang Advent tinggal dan membunuh mereka. Beberapa dari pembunuh itu adalah juga orang Advent. Mereka datang dengan granat, parang, pisau, dan apa pun yang dapat dipakai untuk membunuh. Seorang pendeta sedang berkhotbah dan kemudian para pembunuh masuk ke dalam gereja. Mereka pertama menembak dia dan membunuhnya. Kemudian mulai menembak anggota jemaat. Istri saya dan anak-anak berlari ke rumah ketua daerah untuk mencari perlindungan, tetapi dia menyuruh mereka untuk kembali. Yang lain berlari ke rumah sakit, mencoba untuk meluputkan diri tetapi mereka tertangkap oleh orang yang membawa parang. Pembunuhan di lokasi Advent ini berlangsung untuk beberapa hari. Siang dan malam para pembunuh mencari orang yang mungkin bersembunyi. Mereka bahkan membawa anjing pelacak untuk menolong mereka dalam mengejar orang yang bersembunyi. Menjelang berakhirnya peristiwa pembantaian ini pada bulan Juli, saya telah kehilangan seluruh anggota keluarga:

Istri dan sembilan orang anak, ayah dan ibu saya, tiga saudari perempuan, seorang saudara laki-laki, dan seorang sepupu. Gereja untuk Orang-orang yang Berbeda

Pecahnya pembantaian membuat saya tidak mungkin untuk kembali ke rumah. Dari Kigali saya telah di bawa oleh sekelompok tentara ke kamp untuk dipindahkan di sebuah provinsi bagian utara negara itu. Saya adalah satu-satunya seorang pendeta di kamp itu. Saya menemukan bahwa pada saat orang sibuk melakukan hal-hal yang baik, itu membuat Anda lupa hal-hal yang buruk yang telah terjadi kepada Anda. Itulah cara bagaimana Allah menguatkan saya. Pada satu hari Jumat malam saya sedang berjalan di sekitar kota dekat Kamp dan melihat sebuah Gereja Katolik yang

Oleh Isaac Ndwaniye seperti yang diceritakan kepada Gina Wahlen

Mengampuni Pembunuh

22

Adventist World | 08 2016

Haruskah saya mengampuni para pembunuh keluarga saya?

MUGONERO ADVENTIST HOSPITAL: Beberapa orang berlari ke arah rumah sakit, mencoba melarikan diri dari pembunuhan, tetapi tertangkap oleh orang yang telah menunggu dengan parang. P H O T O S

B Y

G I N A

W A H L E N


telah ditinggalkan. Saya meminta izin untuk berdoa dan mengadakan ibadah di dalamnya. Saya mendapat izin, saya kembali ke kamp dan mengundang orang-orang untuk datang ke gereja pada hari Sabat. Kami mulai bertemu sebagai satu kumpulan setiap Sabat. Meskipun kami tidak memiliki rumah, mereka yang memiliki uang memberi persembahan dan persepuluhan dengan setia, sebagaimana ketika mereka masih di rumah sendiri. Kadangkadang orang-orang dari Uganda datang berkunjung dan memberikan kami uang, yang juga kami asingkan sebagian persembahan dan persepuluhan. Kami mengasingkan persepuluhan sampai gereja di Rwanda dapat mulai bekerja lagi, dan kami menggunakan persembahan untuk membantu orang-orang yang terluka dalam perang. Banyak orang dari gereja yang lain bergabung dengan gereja Advent dalam penyembahan pada setiap Sabat. Pada saat itu kami dapat meninggalkan kamp empat bulan kemudian, 300 orang telah siap untuk dibaptiskan. Pada saat tragedi ini berlalu di bulan Juli, saya berkunjung ke Kigali dan menemukan tidak ada gereja Advent yang mengadakan aktivitas di Negara itu. Jadi saya mengelilingi kota, memohon kepada orang-orang untuk kembali ke gereja. Perlahan-lahan anggota-anggota kembali ke gereja. Saya telah diminta untuk melayani sebagai ketua Gereja Uni Rwanda selama dua tahun. Kemudian saya terpilih di Departemen Penerbitan Uni Rwanda. Lima tahun kemudian saya telah diberikan undangan yang paling menantang yang pernah saya terima: Maukah saya melayani sebagai ketua di daerah termasuk Mugonero, di mana keluarga saya telah dibunuh? Saya mendoakan itu dan memutuskan untuk pergi. Ini akan menjadi pertama kali untuk kembali dan bekerja dengan orang-orang yang yang telah membunuh keluarga saya. Saya berdoa: “Tuhan, tolonglah saya dan berikan kepada saya keku-

MENGAMPUNI ORANG YANG SULIT DIAMPUNI?: Isaac Ndwaniye, Ketua Konferens Rwanda Tengah Timur, kehilangan seluruh keluarganya pada peristiwa genosida tahun 1994

atan dan kata-kata untuk dikatakan kepada orang-orang ini.” Pada Sabat pertama saya di sana, saya dipanggil untuk melayani di sebuah pertemuan distrik yang besar. Uni Rwanda telah mengirim saya ke sini untuk mengkhotbahkan kabar baik dan memimpin Konferens ini,” saya berkata. “Saya tidak ingin ada orang mengatakan kepada saya siapa yang membunuh keluarga saya. Saya bahkan tidak mau Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda adalah sahabat saya. Sahabat saya adalah orang yang mengasihi Allah dan mengasihi pekerjaan Allah. Mari kita bekerja sama dalam roh itu.” Saya tinggal di sana selama tiga tahun, dan kemudian dipanggil ke Kigali untuk melayani sebagai ketua gereja yang saat ini telah menjadi Konferens Timur Tengah Rwanda. Kami memuji Tuhan karena konferens kami telah berkembang dari 65.000 anggota di tahun 2004 menjadi 110.000 anggota saat ini. Di antara total populasi Rwanda 12 juta jiwa. Gereja memiliki sekitar 640.000 anggota, dan kami sedang mengadakan kelas-kelas baptisan sebagaimana harapan kami untuk membaptis 100.000 orang dalam seri KKR. Kasih dan Pengampunan

Ayat favorit saya adalah Yohanes 3:16. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Jika Allah tidak mencintai setiap orang di dunia, saya pasti sudah pergi dan membunuh para pembunuh itu. Tetapi Allah mengasihi mereka, dan Dia memberikan mereka waktu untuk bertobat. Ketua daerah dan anaknya dihukum penjara karena kejahatan kemanusiaan dan pembantaian. Sang ayah telah meninggal, dan sang anak tetap meringkuk dalam penjara. Pada saat saya berada di kamp selama tragedi itu, seorang wartawan datang untuk mewawancarai saya. Dia telah mendengar bagaimana saya telah kehilangan seluruh anggota keluarga, dan bertanya kepada saya, “bagaimana pendapatmu tentang balas dendam?” Saya mengambil Alkitab dan membuka dalam Ibrani 10:30, 31: “Sebab kita mengenal Dia yang berkata, ‘Pembalasan adalah hak-Ku, Akulah yang akan menuntut pembalasan,” firman Tuhan.’” Wartawan itu terheran. Pada saat orang membicarakan hal buruk tentang para pembunuh, saya mengingatkan mereka bahwa kita memiliki Allah yang sabar terhadap setiap manusia. Dia tidak menginginkan seorang pun binasa. Inilah satu-satunya yang dapat menolong orang seperti saya, yang telah melewati keadaan demikian. Kapan saja seseorang datang kepada Allah dan meminta pengampunan, Allah ampuni. Tidak ada dosa yang Allah tidak dapat ampuni. Hal yang lain yang menguatkan saya untuk terus hidup adalah bahwa satu hari saya akan melihat keluarga saya lagi. Karena itu, saya hidup untuk Dia. n

Isaac Ndwaniye adalah Ketua Daerah Konfrens Tengah Timur Rwanda. Gina Wahlen adalah editor Misi, dari kantor Misi Advent

08 2016 | Adventist World

23


R O H

N U B U A T

D

an ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami” (Lukas 11:4). Yesus mengajarkan bahwa kita dapat menerima pengampunan dari Allah hanya jika kita mengampuni orang lain. Inilah kasih Allah yang menarik kita kepada-Nya, dan kasih itu tidak dapat menjamah hati kita tanpa menciptakan kasih bagi saudara kita. Setelah menyelesaikan Doa Bapa Kami, Yesus menambahkan: “Jikalau engkau mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga akan mengampuni kamu: Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni sesamamu, maka Bapamu di surga juga tidak akan mengampunimu.” Dia yang tidak mau mengampuni memutuskan saluran melalui mana dia dapat menerima kemurahan dari Allah.

dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju” (Mazmur 51:9). Dan lagi dia berkata: “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita” (Mazmur 103:12). Allah di dalam Kristus memberikan diri-Nya bagi dosadosa kita. Supaya Dia dapat menyatakan kepada kita kasihNya dan menarik kita kepada-Nya. Dan Dia berkata: “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang akan yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Efesus 4:32). Biarlah Kristus, kehidupan Ilahi, tinggal di dalam kamu dan melalui kamu menyatakan kasih yang terlahir dari surga yang akan memberikan inspirasi pengharapan dalam ketiadaan pengharapan dan membawa kedamaian surga kepada hati yang keras. Pada saat kita datang kepada Allah, inilah kondisi yang menemui kita di ambang pintu, yang menerima kasih karunia dari Dia, kita menyerahkan diri kita untuk menyatakan kasih karuniaNya kepada orang lain. Satu hal penting bagi kita agar kita dapat menerima dan membagikan kasih Allah yang mengampuni itu adalah mengetahui dan mempercayai kasih yang Dia miliki untuk kita. 1 Yohanes 4:16. Setan sedang bekerja oleh setiap penipuan yang dia dapat berikan, supaya kita tidak dapat membedakan kasih itu. Dia akan menuntun kita untuk berpikir bahwa kesalahan dan pelanggaran kita telah begitu besar sehingga Tuhan tidak akan mendengar doa kita dan tidak akan memberkati dan menyelamatkan kita. Dalam diri kita, kita tidak dapat melihat apa pun kecuali kelemahan, tidak ada yang dapat direkomendasikan kepada Allah. Dan setan mengatakan kepada kita bahwa tidak berguna; kita tidak dapat mengobati kecendrungan-kecendrungan kita yang jahat. Ketika kita mencoba datang kepada Allah, musuh itu akan berbisik, itu tidak berguna bagimu untuk berdoa; bukankah engkau berbuat jahat? Bukankah engkau telah berdosa terhadap Allah dan melanggar kata hatimu? Tapi kita dapat berkata kepada musuh itu “darah Yesus Kristus anak-Nya membersihkan kita dari dosa kita” (1 Yohanes 1:7). Ketika kita merasa bahwa kita telah berdosa dan tidak dapat berdoa, itulah waktunya untuk berdoa. Kita mungkin malu dan merasa rendah diri, tetapi kita harus berdoa dan percaya...pengampunan, pendamaian dengan Allah, datang kepada kita, bukan sebagai hadiah karena usaha kita, itu bukan upah karena pekerjaan kita, tetapi itu adalah pemberian kepada kita, memperolehnya dalam kebenaran Kristus tanpa celah sebagai dasar untuk memberi. n

Pengampunan

Kebajikan yang kita miliki untuk memberi dan untuk menerima

Kita tidak harus memikirkannya kecuali mereka yang telah melukai kita mengakui kesalahan, kita dibenarkan dalam tidak memberi pengampunan kepada mereka. Adalah bagian mereka, tidak diragukan, untuk merendahkan hati oleh pertobatan dan pengakuan; tetapi kita harus memiliki roh belas kasihan kepada mereka yang bersalah kepada kita, apakah mereka mengakuinya atau tidak. Bagaimana pun beratnya mereka telah melukai kita, kita tidak dapat memupuk duka dan simpati terhadap diri kita atas luka yang ada; tetapi pada saat kita mengharapkan untuk diampuni atas kejahatan kita kepada Allah kita harus mengampuni semua orang yang melakukan kejahatan kepada kita. Arti yang Lebih Luas

Tetapi pengampunan memiliki arti yang lebih luas dari yang kebanyakan orang sarankan. Pada saat Allah memberikan janji bahwa Dia “memberi pengampunan dengan limpahnya,” Dia menambahkan, seolah-olah arti dari janji tersebut melampaui semua yang dapat kita mengerti: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman TUHAN....” (Yesaya 55:7-9). Pengampunan Allah bukan hanya tindakan pengadilan oleh mana Dia membebaskan kita dari penghukuman. Itu bukan hanya pengampunan dosa, tetapi menyelamatkan dari dosa. Itu adalah luapan kasih yang menebus dan mengubah hati. Daud memiliki pengertian yang benar tentang pengampunan pada saat dia berdoa, “Bersihkanlah aku dari pada

24

Adventist World | 08 2016

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikan karunia nubuatan lebih dari 70 tahun pelayanan umumnya. Kutipan ini diambil dari buku Khotbah di Atas Bukit (Indonesia Publihing House, Bandung), hlm. 128-131.


I M A N

D A N

KATASTROFE

I L M U

P E N G E T A H U A N

Oleh Roberto Biaggi

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Dapatkah Air Bah Menjelaskan Beberapa Misteri Geologi?

P

ada abad 18 dan 19, pada saat inilah muncul istilah Katastropist, para ilmuwan bumi bekerja dengan paradigma tentang katastrofe seperti banjir global, menuntun penelitian geologi mereka berfokus pada alam tetapi memperagakannya menurut kepercayaan agama mereka. Paradigma ini digantikan oleh teori James Hutton dan Charles Lyell (1830), yang menggunakan prinsip uniformitarianisme, idenya adalah proses geologi di masa lalu terjadi pada angka-angka yang sama seperti sekarang ini. Prinsip ini mendominasi penelitian geologi hampir satu abad sehingga para ahli geologi secara otomatis menolak berbagai hipotesa yang lain yang memasukkan proses-proses dari sebuah bencana alam. Pandangan uniformitarianisme terhadap komunitas geologi mungkin telah merintangi kemajuan ilmu geologi.1 Pada awal tahun 1920 J. Harlen Bretz menyarankan bahwa batu-batu dari Channeled Scabland barat laut di Amerika Serikat dapat dijelaskan dengan “Hipotesis kejutan,” kejadian dari bencana banjir maha dahsyat yang menghasilkan corak-corak itu. Idenya, bagaimana pun, tidaklah diterima secara umur oleh ilmuwan yang lain sampai pada tahun 1960.

P H O T O :

B I S H N U

S A R A N G I

Katastrofeisme Dimuat Kembali

Dengan diterimanya hipotesa Bretz menghasilkan sebuah kebangkitan katastrofe geologi, dan dalam dekade belakangan ini sebuah tren mengizinkan katastrofeisme yang menjelaskan realita-realita geologi telah muncul.2 Dua contoh keistimewaan katastrofe termasuk pengenalan dokumentasi yang lebih baik terhadap banjir dahsyat, seperti danau Missoula, laut Mediteranian, Terusan inggris, Asia tengah; unit-unit bebatuan yang muncul dari aliran bawah air yang cepat; akumulasi cepat terhadap lapisan endapan bebatuan, sebelumnya diterjemahkan sebagai hasil dari endapan yang terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama; dan “varves,” sebelumnya diterjemahkan sebagai endapan-endapan yang tersimpan dalam air selama setahun. Gunung berapi dalam ukuran besar telah diragukan penyebab peristiwa penguburan secara cepat dan tiba-tiba oleh abu letusan gunung berapi; sebagaimana angka yang mengherankan dari asteroid-asteroid yang menghantam bumi dan meletus, menyebabkan kerusakan lingkungan dan kehancuran kehidupan. Fosil kita direkam dan dilekatkan pada unit-unit bebatuan yang memengaruhi fitur-fitur ini, menun-

jukkan bahwa perhitungan fosil dalam kondisi-kondisi katastrofe. Bukti-bukti yang lain dari aktivitas geologi yang cepat termasuk proses endapan dengan skala besar; distribusi global bahari. Adanya Fosil-fosil ini tidaklah diharapkan; pola-pola benua dari zaman ke zaman; ketidaksinambungan dalam catatan statigrafi, yaitu celah-celah dalam catatan tanpa pembuktian waktu yang nyata; peristiwa-peristiwa tektonik regional atau global, seperti gunung yang tinggi, pergerakan lempengan. Ciri-ciri yang lain dari catatan fosil bisa termasuk, sebagai contoh, angka kematian yang besar dan peristiwa-peristiwa kepunahan yang menyebabkan terjadinya sejumlah endapan cepat yang terkubur dan awet. Barangkali waktunya bagi para ahli geologi kontemporer untuk kembali mempraktekkan ilmu alam, bukan sebuah aktualisasi, dalam mana penelitian dipaksa untuk mencocokkan observasi dengan hipotesis. Kita harus mau untuk mempertimbangkan “hipotesis kasar” seperti banjir global seperti yang dilaporkan dalam Alkitab. n 1 V. R. Baker, “Catastrophism and Uniformitarianism: Logical Roots and Current Relevance in Geology,” Geological Society, London, Special Publications 143 (1998): 171-182. 2 V. R. Baker, “ The Channeled Scabland: A Retrospective,” Annual Review of Earth and Planetary Sciences 37 (2009): 393-411.

Roberto Biaggi, Ph.D.,

adalah direktur dari Lembaga Penelitian Geoscience Amerika Selatan di Universitas Advent, River Plate, Argentina.

08 2016 | Adventist World

25


P E R T A N Y A A N

D A N

J A W A B A N

Pengakuan

dan

Jawaban terhadap pertanyaan Anda telah diperdebatkan di antara para ilmuwan, kebanyakan karena kita tidak memiliki bukti jelas menyatakan bahwa semua persembahan dosa termasuk pengakuan dosa. Saya akan mulaikan dengan kasus-kasus yang berhubungan dengan praktik Alkitab; kemudian menguji beberapa bagiannya, umumnya dari kita Mazmur; dan termasuk beberapa perintah umum. 1. Pengakuan dan pengorbanan: Referensi pertama kepada pengakuan dan persembahan penebus dosa ditemukan dalam kitab Imamat 5:5. Konteks tentang pendamaian untuk penghapusan dosa dihubungkan dengan ketidaksediaan untuk menyaksikan dalam pengadilan (ayat 1), penundaan untuk melakukan upacara pembersihan (ayat 2,3), dan penundaan untuk memenuhi sumpah (ayat 4). Dalam Kitab Bilangan 5:7 pengakuan dan pemulihan diharuskan bagi pelanggaran etika berhubungan dengan asusila. Ini bukanlah pemberontakan/pembangkangan, tetapi pada saat mereka melibatkan elemen kehendak atau pun kemauan maka keabsahan secara jelas mengharuskan pengenalan umum pada bagian dari orang berdosa itu. Kasus yang terakhir adalah Imamat 16:21, pada saat, hari pendamaian, imam besar meletakkan tangannya pada seekor kambing dan mengakui semua dosa orang israel. Karena ini adalah sebuah ritual unik, dan kambing itu tidak dipersembahkan sebagai korban, beberapa orang berargumen bahwa itu tidak mendukung ide bahwa pengampunan dosa selalu menemani persembahan dosa. Pertanyaanya adalah mengapa pengakuan dosa tidak disebutkan di bagian yang lain berhubungan dengan persembahan dosa (Imamat 4)? Barangkali dalam Imamat5:5 dan Bilangan 5:7 pengakuan ditekankan karena untuk pembebasan alamiah dari dosa yang dilakukan. Tetapi ini tidak akan digunakan kepada pengakuan dalam Imamat 16:21. Sesungguhnya, kita tidak mempunyai alasan yang jelas untuk menghilangkan pengakuan di bagian yang lain berhubungan dengan persembahan dosa. Peniadaan ini tidak secara otomatis menjadikan peraturan dalam praktiknya. Ini adalah prinsip teologi mendasar dibalik pengakuan. “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. Prinsip ini harus dijalankan dalam semua persembahan dosa. 2. Pengorbanan, kedengaran, dan dikatakan: Pemazmur mengindikasikan bahwa ritual kaabah ditemani oleh

Apakah orang Israel sesungguhnya ­mengaku dosa mereka pada saat mereka membawa korban penebus dosa ke bait suci?

26

Adventist World | 08 2016

A L K I T A B

Pengorbanan

suara dan ucapan. Setelah dibebaskan dari beberapa tekanan penyembah berkata, “maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan. Petunjuk untuk persembahan pendamaian (Imamat 7:16) jangan mengatakan apa pun tentang kata-kata, tetapi menurut Mazmur 54:6 mereka diiringi dengan pujian kepada Tuhan. Pada saat persembahan syukur dibawa, setiap orang didorong untuk “menyampaikan pekerjaannya dengan lagu gembira” (Mazmur 107:21, 22; Imamat 7:12). Pengalaman ritual merupakan satu sukacita, bahkan bagi orang berdosa yang bertobat dan mengakui dosa mereka, mempersembahkan korban, dan pulang dengan dibenarkan dan diberkati oleh Tuhan (Mazmur 24:5; 32:1, 2, 5, 7, 11). Pemazmur mengakui dosanya (Mazmur 51:3-5), meminta penyucian Ilahi (ayat ,10), mengetahui bawa pengorbanan mereka tidaklah sesuai (ayat 16), sampai akhirnya dengan keadaan hati yang hancur, Allah menerima korban-korban itu. 3. Arti pengakuan: Melalui pengakuan orang berdosa mengetahui pelanggaran mereka terhadap kehendak Allah, dan mereka sesungguhnya pantas untuk menerima hukuman (Imamat 16:21). Mereka juga mengetahui dengan mengakui dan meninggalkan dosa maka mereka akan menemukan kasih karunia (Amsal 28:13). Di dalam Alkitab, pengakuan berhubungan dengan perjanjian pembaruan (Nehemia 5:5-37;10:18, 19), menyatakan bahwa pengakuan berhubungan dengan komitmen meninggalkan dosa sebuah pembaruan dari hubungan perjanjian itu yang telah dirusakkan oleh dosa. Dengan kata lain, pengampunan dosa oleh Tuhan berarti pemulihan hubungan yang rusak (Keluaran 34:1-10). Orang berdosa yang bertobat mengakui dosa mereka dihadapan-Nya, dan mencari pendamaian dengan orang yang mereka lukai. Jadi untuk menjawab pertanyaan Anda, saya akan mengatakan bahwa bagian dalam mana pengakuan dengan jelas ditekankan berhubungan dengan pembebasan dosa yang harus dibawa kepada terang. Ini bukan berarti bahwa ketika tidak ada pengakuan saat membawa persembahan tidak ada dosa satu pun di sebutkan. Dalam kasus persembahan pendamaian, tidak ada ekspresi verbal yang diharuskan; tetapi, sementara kita lihat, mereka diiringi dengan puji-pujian.

Angel Manuel Rodríguez telah pensiun dan sudah melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan ahli teologi.


P E L A J A R A N

A L K I T A B

Doa Yesus, dan

Doa Kita

Oleh Mark A. Finley

I

njil Lukas berfokus pada kehidupan doa Yesus lebih dari pada buku yang lain dalam Alkitab. Lukas adalah seorang dokter non Yahudi yang memiliki kerinduan untuk membagikan kebenaran kekal keselamatan baik kepada orang Yahudi maupun non Yahudi. Lukas menulis Injilnya sekitar tahun 60 M untuk orang Kristen yang sedang bertumbuh. Secara signifikan, itu dialamatkan kepada seseorang yang bernama Theophilus, yang berarti “pecinta Allah” atau “seorang sahabat Allah.” Maksud Lukas adalah menuntun pembacanya untuk menjadi sahabat Allah. Injil Lukas menyajikan sebuah konsep revolusioner: Yesus, Anak Allah, tinggal dalam daging manusia dan sebagai manusia, mengembangkan sebuah hubungan intim dengan Allah dalam doa.

1

Apakah dua prinsip utama dalam kehidupan doa Yesus yang kita temukan dalam Lukas 5:16 dan 9:18? Bagi Yesus doa bukanlah sebuah praktik yang tak teratur. Dia tidak berdoa hanya untuk waktu tertentu, ketika dia merasa butuh. Karena bagi Yesus doa adalah jalan kehidupan. Dan bukan hanya Yesus sering berdoa—Dia memiliki waktu terencana yang reguler untuk bersama secara pribadi dengan Allah (lihat Lukas 11:1 dan Markus 1:35).

2 Bandingkan Lukas 9:28 dengan Matius 18:19,20. Mengapa Anda berpikir berdoa dengan orang lain adalah vital terhadap pengalaman doa kita?

Yesus sering berdoa dengan dan untuk murid-murid-Nya. Berdoa bersama menyatukan hati kita, mendorong roh kita, dan mengangkat pandangan kita. Pada saat kita mendengar seseorang berdoa untuk kita, kita dikuatkan oleh doa mereka. Ketika kita bersatu dalam doa, mencari Allah dan mengantarai orang lain, Allah bergerak dalam cara-cara yang tidak biasanya berkuasa dalam merespons doa kita.

3 Bercermin dari pengalaman Yesus dan Petrus dalam Lukas 2:31, 32. Dampak apa yang peritiwa ini miliki dalam kehidupan doamu?

Mengapakah itu menguatkan masing-masing kita? Yesus meyakinkan Petrus bahwa Dia sedang mendoakan dia dengan menyebut namanya. Sesungguhnya bahwa Yesus, Anak Allah, mengenal nama kita dan mendoakan kita. Sungguh kekuatan bagi kita untuk bergabung dengan Yesus dan berdoa untuk orang lain sebagaimana yang Dia lakukan.

4

Apakah maksud dari doa Yesus saat di taman Getsemani? Bacalah Lukas 22:41-46.

Maksud doa Yesus bukanlah untuk Allah membungkukkan kehendak-Nya dan menurut kehendak kita; tetapi adalah

G I O VA N N I

B E L L I N I

untuk mengisinkan Roh-Nya untuk mencairkan kehendak kita kepada kehendak-Nya. Bukanlah untuk mendapatkan dari Allah apa yang kita inginkan, tetapi untuk menemukan apa yang Dia inginkan.

5

Di dalam paling kurang dua contoh dalam Injil Lukas Yesus mendorong murid-muridNya untuk berdoa untuk hal-hal yang sangat spesifik. Baca Lukas 22:39, 40 dan 10:2, dan menggambarkan mengapa hal-hal ini sangat penting.

Yesus mendesak murid-murid-Nya untuk berdoa bagi kuasa atas pencobaan Setan, dan berdoa pekerjaan membagikan kasih-Nya dan kebenaran-Nya kepada banyak orang. Kedua doa ini berhubungan secara spesifik dengan apa yang Allah lakukan dalam kita dan melalui kita.

6

Bagaimanakah doa Yesus di atas kayu salib begitu vital bagi kehidupan kerohanian kita? Baca Lukas 23:33, 34.

Menghukum orang yang bersalah, memperlakukan dengan tidak adil, dan menuduh, Yesus mengampuni penganiaya-Nya. Sungguh sebuah peragaan bagi kita!

7

Lukas 23:44-46. Bagaimanakah doa terakhir Yesus menunjukkan kepada kita dalamnya komitmen kehidupan-Nya dan menjadi peraga bagi tujuan doa yang benar? Kehidupan doa Yesus menyatakan satu kehidupan yang berserah total kepada kehendak Allah. Yesus memiliki satu kerinduan: Untuk menyenangkan Bapa-Nya. Tujuan dari doa adalah untuk membawa kita kepada satu hubungan intim dengan Allah, sehingga semua yang kita inginkan adalah apa yang Dia inginkan. Semoga doa kita hidup dengan dalam, begitu lengkap, sehingga hati kita akan menjadi satu dengan hati Kristus dan akan penuh dengan kerinduan untuk melakukan kehendakNya. n

08 2016 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Jangan Lupakan Kacangkacangan dan Biji-bijian

Surat Sebuah Isu yang Penting

Terima kasih untuk mempersembahkan semua isu dari Adventist World kepada isu tentang pengungsi (Juni 2016). Saya membaca saat ini ada 7 miliar orang di seluruh dunia mengungsi karena perang konflik sipil, banyak dari mereka tinggal di daerah pengungsian dalam kondisi yang bagi kebanyakan kita akan kukatakan bahwa itu adalah keadaan yang sangat berat. Saya sangat senang dengan ADRA dan semua agen gereja yang menolong untuk mengurangi penderitaan pengungsi yang ada di seluruh dunia, dan saya berharap gereja pada semua tingkatan akan mempertimbangkan untuk melakukan lebih lagi. Pikirkanlah tentang persahabatan dan kehendak yang baik dapat kita bentuk untuk memperlakukan individu-individu ini sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Michael Trueblood Liverpool, Inggris

Doa W

Setiap bulan saya membaca Adventist World dan biasanya mengambil beberap artikel dan menyimpanya. Saya sangat menghargai artikel yang sangat luar biasa dari Anda. Sebagai seorang pensiunan, saya selalu tertarik dalam apa yang dibagikan oleh Dr. Landless dan Dr. Handysides membagikannya dalam kolom bulanan mereka. Dalam artikel mereka “Merayakan Keutuhan dan Kesehatanâ€? (isu persahabatan), dimulai pada halaman 10, saran mereka tentang nutrisi sangat mengejutkan saya. Dalam pernyataan bahwa nutrisi bagi diet vegetarian termasuk biji-bijian dan buah-buahan, dan sayursayuran, mereka bahkan tidak menyebutkan peran vital dari kacang-ka­ cangan dan bijian! Universitas Loma Linda telah melakukan penelitian mendasar berhubungan dengan pentingnya memasukkan berjenis kacang-kacangan dan bijian paling kurang beberapa kali seminggu sebagai sebuah komponen diet nutrisi, apakah seorang itu vegetarian atau tidak.

Ruthie Flynn Sonora, California Sekolah Advent Iran

Saya menerima majalah Adventist World edisi April 2016, dan saya terkejut melihat gambar ayah saya, Jahangeer Morovati, pada kolum Pertukaran Ide. Ayah saya tinggal di Kalifornia Selatan (di sekitar Los Angeles) dan saat ini telah berusia 89 tahun. Dia selalu mem-

bicarakan tentang hari-hari permulaan dari boy,s academy di Tehran, Iran. Beberapa dari murid-murid masih berkomunikasi dengan dia, dan beberapa tahun sebelumnya telah membuat reuni kejutan untuk semua murid-murid yang tinggal di daerah LA untuk menghormati ayah dan ibu saya. Earl Adams memulaikan akademi untuk anak laki-laki di tahun 1955, dan dengan bantuan ayah saya, telah sanggup untuk mendapatkan izin untuk menjalankan sekolah itu di Iran. Ayah saya menjadi kepala sekolah untuk akademi itu di tahun 1957 pada saat Adams kembali ke Amerika. Ayah saya telah mendapatkan persetujuan pemerintah Iran waktu itu untuk menjalankan SMA penuh waktu. Saat ini sekolah ini telah mulai menerima murid-murid non advent. Faktanya, keponakan Shah bersekolah di sekolah ini selama dua tahun. Ayah saya menjadi kepala sekolah sampai tahun 1969, ketika kami pindah

Pujian

Oleh kasih karunia Allah, saya telah menyelesaikan Sertifikat Jurnalisme, tetapi tidak dapat wisuda karena kurangnya dana. Tolong doakan saya.

Elijah, Kenya

Saya memiliki kerinduan untuk berjalan selaras dengan Allah. Tetapi semakin kuat saya lakukan, semakin saya menemukan diri saya berdosa.

Flora, Kenya

Tolong doakan hubungan saya dengan istri saya, semoga Allah akan memulihkan rumah tangga kami.

Taurai, Zimbabwe Tolong doakan anak saya dan sahabat saya Karilyn. Allah sungguh sangat baik dan menjawab doa-doa saya.

Virgie, Filipina

28

Adventist World | 08 2016


Betty Morovati Glendale, California Sebuah Koreksi

Pada halaman 30 tentang Isu Persahabatan Adventist World (Mei 2016), berdasarkan sejarah meng­ indikasikan bahwa “misionaris pertama ke Afrika” tahun 1903 adalah Abraham Enns dan Yohanes Ehlers. Ini tidak benar. Waktu itu kita telah memiliki Sekolah Advent di benua Afrika, didirikan pada tahun 1893, dinamakan Helderberg College, almamater saya. Misionari pertama yang saya tahu adalah D.A Robinson dan C.L. Boyd, yang pergi ke Afrika pada tahun 1887. Robinson dan Boyd ditemani oleh Edna robinson, Carrie Mace, dan dua Penginjil Literatur.

Jerry Joubert Oregon, Amerika Serikat Terima kasih untuk catatan Anda. Anda benar, dan kami memohon maaf atas kesalahan itu.—Editor.

Aturan untuk surat-menyurat: Tolong kirimkan kepada: letters@adventistworld.org. Surat harus ditulis jelas, maksimum 100 kata. Sertakan nama dari artikel dan tanggal publikasi dengan surat Anda. Juga masukkan nama, dan kota Anda, negara darimana Anda menulis. Surat-surat akan di edit untuk tempat dan kejelasan. Tidak semua surat akan dicetak.

Bahagi a

F O T O :

ke Amerika Serikat. Sekolah itu telah ditutup pada akhir tahun 1970 karena revolusi islam.

C H E R Y L

H O LT

Anak-anak + Aktivitas =

Apakah pada akhir liburan sekolah (Northern Hemisphere) atau jika itu baru mulai sekolah (Southern Hemisphere), penting untuk menjaga anak-anak sehingga terlibat dalam kegiatan positif, pembangunan karakter.

Menjelajah: Taman, museum, dan tempat bersejarah sehingga menuntun anakanak untuk belajar tentang kehidupan dan membantu anak-anak menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah. Perkenalkan Budaya: Beberapa seni budaya yang terkenal, pertanian, etnis, atau festival udara segar selama musim hangat. Temui masyarakat dan belajar halhal baru. Membuat Surat: Kirimlah surat melalui pos kepada kakek atau nenek. Hal ini meningkatkan tulisan tangan, tata bahasa, ejaan, dan menulis kreatif. Membaca Setiap Hari: Membuat kunjungan rutin ke perpustakaan. Pastikan anak-anak membaca setiap hari, baik sendirian dan sebagai sebuah keluarga. Melakukan Sesuatu bagi Orang Lain: Cari beberapa cara sesuai usia untuk membantu masyarakat (selain apa yang mungkin Anda lakukan di gereja). Bersihkan sampah dari jalan, sungai, atau pantai. Mengambil, memberikan hadiah sederhana untuk anak-anak di rumah sakit. Sumber: Laura Bay, National PTA/Mediaplanet/USA Today

62,094

Jumlah wanita yang diperlakukan dengan sewenang-wenang di seluruh dunia pada tahun 2015, 18 persen bertambah dari tahun sebelumnya. Berenang Triathlons, bersepeda, dan lari, semua bentuk olahraga yang unggul. Kita tidak harus berenang 3,8 kilometer (2,4 mil), bersepeda 180 kilometer (112 mil), atau berlari 42,2 kilometer (26,2 Mil) pada sebuah perlombaan. Dua puluh menit setiap hari berolahraga dengan sungguh-sungguh— berjalan, berkebun, bersepeda—semuanya dibutuhkan untuk tetap sehat secara fisik, emosi, dan rohani. Sumber: USA Today

Tolong doakan kami yang sementara membangun gereja dan untuk istri saya dan anak-anak agar lebih mengasihi dan takut akan Allah.

Kwazi, Afrika Selatan

Tolong doakan teman-teman kuliah saya yang menderita Kanker prostat.

Nicole, Prancis Tolong doakan keluarga saya supaya diselamatkan. Saya adalah seorang istri yang ditinggalkan dengan empat orang anak yang telah tersesat.

Kolom Doa: Kirimkan permohonan doa dan rasa syukur (berterima kasih atas jawaban doa) ke prayer@adventistworld.org, tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan di cetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Carol, Jamaica 08 2016 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

112

Tahun yang Lalu

Pada tanggal 9 Agustus 1904, Hide Kuniya tiba di Korea sebagai jawaban untuk permohonan yang mendesak, ditandatangani oleh 36 orang, untuk mengajari mereka akan Alkitab. Pekabaran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh diperkenalkan di Korea tak lama setelah pergantian abad keduapuluh, ketika banyak orang Korea yang bermigrasi ke Siberia, Manchuria, Hawaii, dan Mexico. Mei 1904 Korea, menunggu kapal ke Hawaii, sedang berjalan di sepanjang jalan di Kobe, Jepang, saat itu ia melihat tanda dalam bahasa Tiongkok yang mengatakan “Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Yesus Segera Datang.” Pria yang bernama Lee Eung Hyun, bertem Hide Kuniya, seorang penginjil, dan bersama-sama mereka mempelajari pekabaran dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Beberapa hari kemudian Lee membawa rekan yang berasal dari Korea untuk mempelajari doktrin-doktrin baru. Malam sebelum Lee berangkat ke Hawaii, dua orang Korea, ditemani oleh sekelompok orang percaya Jepang, pergi ke kolam renang di bawah Nunobiki Falls, dibaptis, dan menjadi orang Korea pertama bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Lee berangkat ke Hawaii, tetapi sahabatnya, Son Heung Cho, kembali ke Korea. Di kapal ia bertemu Im Ki Pan, seorang Korea yang kembali dari Hawaii. Son bersama dengan Im membagikan apa yang dia telah belajari dari Hide Kuniya. Ketika mereka tiba di Korea, Son mengirm pesan ke Pusan, dan segera sekitar 35 orang yang menguduskan hari Sabat. Sementara itu, Im terus ke pantai barat Korea ke pelabuhan Chinnampo, di mana ia mengembangkan minat besar di antara orang Korea yang beragama Kristen.

Di Belahan

Dunia Manakah Ini?

KALAHKAN

Kebiasaan Makan yang Buruk Ketika tiba pada masalah makanan, kita membuat keputusan lebih dari 200 pilihan setiap hari. Sangat mudah untuk menetapkan beberapa kebiasaan buruk. Tapi Anda mengalahkan kebiasaan buruk itu dan menggantinya dengan denga kebiasaan yang baru, yang positif, seperti: Bersihkan Dapur Anda: Berantakan, dapur yang kotor dapat menyebabkan orang makan 40 persen lebih banyak daripada mereka di tempat yang rapi, dapur rapi. Pilih Buah dan Sayuran: Ganti permen dan makanan ringan dengan buah-buahan dan sayuran dan meningkatkan kemungkinan membeli snack sehat sebesar 70 persen. Singkirkan Kebosanan: Kebosanan dan depresi sering menyebabkan “rasa bersalah.” Bahkan akan memilih makanan yang salah, gunakan waktu lima menit berjalan, melakukan beberapa senam, atau menarik napas dalam-dalam sebanyak 10 kali. Ganti Ukuran Piring Anda: Meng­ gunakan piring dan mangkuk kecil menurunkan jumlah makanan yang dikonsumsi sekitar 22 persen. Masak di Rumah: Orang yang makan di rumah biasanya mengonsumsi 200 lebih sedikit kalori per hari dibandingkan mereka yang makan di luar rumah. Cukup Beristirahat: Semakin sedikit waktu kita tidur, melemahkan perlawanan kita terhadap makanan yang tidak sehat yang kita dambahkan. Ini bisa menggagalkan upaya kita untuk makan secara sehat. Minta Bantuan: Allah akan memberikan kekuatan untuk membuat perubahan ini nyata dalam hidup Anda.

JAWABAN: Gereja ini di Rwanda dibangun khusus untuk menjadi tempat pertemuan penginjilan yang diadakan di desa itu. Tapi sebelum bangunan itu selesai, gereja Advent di desa itu memutuskan untuk memindahkan pertemuan ke tenda yang akan menampung lebih banyak orang.

Sumber: Eatthis.com N I C K

30

Adventist World | 08 2016

K N E C H T


5O 5O

“Lihatlah Aku datang Segera...”

KATA ATAU KURANG

Pujian

Favorit Saya...

Saya suka himne “Morning Has Broken,” oleh Eleanor Farjeon. Hal ini mengingatkan saya bahwa setiap hari saya bangun hingga hari baru. Lagu ini juga memberitahu saya bahwa saya memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik, dan melayani Tuhan lebih baik! n

—Leah, Lagos, Nigeria

Saya suka lagu “In Christ Alone,” oleh Stuart Townend. Saya sangat terhibur oleh lirik lagu ini: “hanya dalam Kristus saya menemukan harapan, Dia adalah kebenaranku, kekuatanku, laguku; dasar ini, tanah padat ini, teguh melalui kekeringan sengit dan badai.” n

—Hendrik, Austria

Beberapa lagu dari Fred Pratt Green yang tercatat di dalam buku lagu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Saya membaginya dalam dua bagian khusus: “God is Our Song” dan “When the Church of Jesus.” Saya kagum bagaimana penulis menggunakan bentuk luar agama dan menyesuaikan secara bijaksana ke dalam kerohanian. n

—Chauncey, London Timur, Inggris Untuk edisi berikut: Tuliskan dalam 50 kata atau kurang tentang tokoh Alkitab kesukaan . Kirim kiriman Anda ke letters@AdventistWorld.org, dan dimasukkan ke dalam

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, chair; Guillermo Biaggi, vice chair; Bill Knott, secretary; Lisa Beardsley-Hardy; Williams Costa; Dan Jackson; Peter Landless; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol-Puesán; Ella Simmons; Artur Stele; Ray Wahlen; Karnik Doukmetzian, legal advisor Komite Koordinasi Adventist World Jairyong Lee, chair; Yutaka Inada, German Lust, Pyung Duk Chun, Suk Hee Han, Gui Mo Sung Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland André Brink, Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Penasihat Senior E. Edward Zinke Manager Keuangan Kimberly Brown Assisten Editorial Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Management Jairyong Lee, chair; Bill Knott, secretary; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Yutaka Inada, German Lust, Ray Wahlen, Ex-officio: Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni and Disain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Mario Brito, Abner De Los Santos, Dan Jackson, Raafat A. Kamal, Michael F. Kaminskiy, Erton C. Köhler, Ezras Lakra, Jairyong Lee, Israel Leito, Thomas L. Lemon, Geoffrey G. Mbwana, Paul S. Ratsara, Blasious M. Ruguri, Ella Simmons, Artur A. Stele, Glenn Townend, Elie Weick-Dido Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 Surel: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 12, No. 4 Vol. 12, No. 8

subjek line: “50 Kata-kata.”

08 2016 | Adventist World

31


dari INDONESIA Kegiatan Membagi Sembako GMAHK Jemaat Air Raja

D

alam rangka menyambut Hari Raya Umat Muslim 1 Syawal 1437, pada tanggal 19 Juni 2016 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Air Raja memberikan Sembako kepada 4 RT di sekitar lingkungan gereja. Umat Tuhan begitu antusias berpartisipasi untuk berbagi kepada sesama. Ada pun kegiatan ini telah 2 kali dilaksanakan dalam setiap perayaan hari raya. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya solidaritas antar umat beragama khususnya di lingkungan gereja, sehingga cita-cita gereja menjadi berkat bagi sesama boleh terwujud melalui kegiatan ini sehingga nama Tuhan saja yang dipermuliakan. Kiranya, umat Tuhan juga semakin semangat melayani sampai kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. ­—Dilaporkan oleh David Syahputra, Jemaat Air Raja.

Atas: Anggota jemaat berpose di depan spanduk ucapan selamat hari raya yang ditempatkan di lingkungan gereja. Kiri: Salah satu anggota jemaat menyerahkan sembako kepada salah satu warga dari empat RT di sekitar lingkungan gereja.

“Pengharapan untuk Kampung Kisaran” KKR Perdana PMI di Kampung Kisaran Dumai, DSKT.

C

abang Sekolah Sabat Simpang Murini, Distrik Dumai, Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) memiliki kerinduan untuk melaksanakan penginjilan melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), dan gembala distrik yang baru, memenuhi kerinduan mereka untuk melaksanakan KKR pada 29 Mei-4 Juni 2016 di kampung yang sudah lama mereka persiapkan sebelumnya. Gembala distrik membangun kerja sama yang baik antara cabang Sekolah Sabat dengan jemaat induk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK)

32

Adventist World | 08 2016

Dumai dan pimpinan GMAHK-DSKT. Tuhan memberikan jalan terbaik melalui pemimpin DSKT dan Prisma Ministry Indonesia (PMI) yang bersedia bergabung dan membantu pelaksanaan KKR ini sehingga acara ini ditunda pelaksanaannya menjadi tanggal 12-18 Juni 2016. Pendeta Urbanus Sinambela sebagai gembala distrik, baru saja kehilangan mertuanya yang dikebumikan pada 9 Juni 2016 dan pada tanggal 12 Juni ia merayakan ulang tahunnya, meskipun dia merasa sedih bercampur suka namun acara KKR dengan tema:


“Pengharapan untuk Kampung Kisaran� dilaksanakan dengan baik dan penuh semangat. Oleh berkat Tuhan ibadah KKR berlangsung dengan baik dan sukses dari hari pertama sampai hari terahir walaupun kadang disertai hujan sebelum kebaktian tetapi pada saat kebaktian dimulai seolah-olah ada yang memindahkan hujan itu ke tempat lain. Semua yang hadir untuk mendengar Firman Tuhan berjumlah 180-200 orang termasuk anak-anak, baik Kristen maupun bukan Kristen tetap merasa nyaman di bawah tenda di halaman rumah keluarga Sinaga, Kampung Kisaran sampai acara KKR selesai. Pembawa seminar kesehatan Bapak Ruben Napitupulu, sebagai pensiunan pegawai Rumah Sakit Pertamina Dumai dan pembicara Firman Tuhan yaitu: Pdt. Urbanus Sinambela, sebagai gembala distrik; Pdt. Roma Wasi Sihotang, Dir. Dep. SS/PP/NDR dan Pdt. Ponimin Manullang, M. Min, Sek. GMAHK DSKT. KKR ini diketuai oleh: Bapak E. Matanari, Dumai dan J. Simbolon, Murini. Acara APTA dipimpin oleh Ibu Pendeta Sinambela dan Ibu Y. Sihombing. Puji Tuhan karena melalui KKR ini ada 16 jiwa yang berani menunjukkan iman mereka di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan melalui baptisan bahwa mereka mau bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Harapan dan doa kita bahwa kita menjadi pewaris kerajaan surga ketika Yesus datang pada kali yang kedua. Dengan suksesnya acara KKR ini maka harapan kami untuk mengorganisasikan cabang Sekolah Sabat pada bulan depan dapat diwujudkan.

Atas: Anggota jemaat dan tamu yang hadir tiap malamnya. Bawah: Pendeta, diakon dan anggota jemaat berpose bersama calon baptisan sebelum upacara pembaptisan dilaksanakan.

—Dilaporkan oleh N. Sianturi, Sekretaris Gembala GMAHK Dumai.

Enambelas jiwa yang berani menunjukkan iman mereka di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan melalui baptisan.

08 2016 | Adventist World

33


dari INDONESIA Graduation Ceremony 20 Perguruan Advent Purwodadi (East Java Academy)

P

ada hari Jumat 27 Juni 2016 s/d 29 Juni 2016 adalah hari yang penuh kesukaan dan kebahagiaan bagi setiap orangtua, Alumnus Slapur, para undangan, pemimpin lembaga, Guru dan Staff SLA Purwodadi ketika menyaksikan acara penamatan atas keberhasilan siswa angkatan 2016 baik SMP maupun SMA dengan hasil lulus 100 persen. Semua menyatu dalam kebahagian dan sukacita, dimeriahkan juga melalui kehadiran paduan suara Angklung dari Universitas Advent Indonesia –Unai Bandung. Kelas tamatan 2016 Perguruan Advent Purwodadi mengambil motto: “Pray and Work Hard as if you Breathe” dan tujuan: “Champions of Men and Heirs of Heaven.” Yang menjadi pembicara penamatan dalam acara konsekrasi Jumat 27 Juni 2016 adalah Pdt. Jonathan W.S. Wagiran dengan memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada kelas tamatan 2016 bahwa kunci keberhasilan dari setiap kelas tamatan adalah berdoa dengan sungguh-sungguh, tekun bekerja dan mempertahankan iman. Pada hari Sabat 28 Juni 2016, Pdt. Wendel Mandolang, Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat dalam Baccalaurate Message menekankan untuk setiap kesuksesan adalah gabungan kuasa Ilahi dan manusia. Meneladani Yesus dalam bekerja dan berdoa. Pada hari Minggu, 29 Juni 2016 Pdt. Dr. Canadian Z. Pan-

34

Adventist World | 08 2016

jaitan, Associate Direktur Pendidikan Divisi Asia Pasifik Selatan dalam amanatnya mengatakan bahwa suskses adalah satu tujuan untuk dicapai. Kerja keras adalah kendaraan menuju keberhasilan dan doa adalah kunci untuk mencapai sukses melebihi kemampuan manusia. Selamat kepada kelas tamatan Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi 2016, sukses selalu dan bersama dengan Tuhan Yesus semua bisa berhasil dan ada harapan. —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.


“Keterlibatan Seluruh Anggota” Menjadi Berkat Pada Momen Puasa dan Lebaran

M

omen puasa dan lebaran kali ini, menjadi kesempatan bagi Jemaat Diponegoro Surabaya untuk menjadi berkat bagi lingkungan Griya Jagir Sura-

baya. Pada saat puasa jemaat telah memberikan bantuan berupa makanan buka puasa yang didistribusikan di Mesjid terdekat yaitu Mesjid Bahrul Ulum Jagir Sidomukti Lebar. Selain itu warga di sekitar Griya Jagir pun dibagikan parcel lebaran dari gereja Advent, hal ini baru pertama kali diadakan dan menimbulkan satu kesan yang luar biasa di kalangan masyarakat. Ketika gereja mau membaur dengan masyarakat dan bahkan menjadi berkat bagi mereka maka dampak yang besar akan dirasakan oleh gereja itu sendiri pada waktu yang akan datang. Mewakili gereja, gembala jemaat bersilaturahmi dari rumah ke rumah kepada masyarakat di sekitar Griya Jagir

pada hari pertama lebaran, dan ternyata diterima dengan baik dan penuh sukacita dalam merayakan hari kemenangan bersama. —Dilaporkan oleh Pdt. Dale Sompotan Gembala Jemaat ­Diponegoro, Surabaya.

Pdt. Dale Sompotan menyerahkan parcel kepada perwakilan Mesjid Bahrul Ulum Jagir Sidomukti Lebar.

“Pengharapan di Dalam Yesus” Dalam KKR 3 Hari Ada 6 Jiwa yang Dimenangkan

P

engharapan di dalamYesus” itulah tema Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) selama 3 hari yang diadakan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Batam Mas, Tanggal 6–8 Juli 2016. Setiap malam ibadah dimulai pukul 19.00 WIB yang diawali dengan seminar kesehatan yang dibawakan

oleh Bapak Jemy Randabunga Siringoringo, drg. Vela Pohan dan Ibu Lifta Sitepu dan dilanjutkan dengan ibadah KKR yaitu pembahasan Firman Tuhan yang dibawakan oleh hamba Tuhan Pdt. H. Hutapea selaku Gembala Jemaat Batam Mas dan Bapak L.O. Sinaga sebagai externship. Di akhir ibadah KKR Sabat siang ada 6 jiwa yang dimenangkan dan dibaptis oleh Pdt. H. Hutapea, semoga ke 6 jiwa ini tetap setia di dalam Tuhan sampai Yesus datang pada kali yang kedua. Dan setelah penyerahan surat baptisan beserta Alkitab dan Lagu Sion ditutup dengan penerimaan anggota baptisan di Jemaat Batam Mas sekaligus doa bersama dengan anggota majelis dan anggota jemaat dengan ke-6 Jiwa yang sudah dibaptiskan. —Dilaporkan oleh Simson Siallagan Departemen Komunikasi Jemaat Batam Mas. Jemaat berdoa bersama mengelilingi jiwa yang menyerahkan dirinya untuk dibaptiskan bagi Tuhan.

08 2016 | Adventist World

35


dari INDONESIA Peresmian Gedung Alumni Chapel Perguruan Advent Purwodadi (East Java Academy)

P

ada hari Jumat pagi tanggal 27 Juni 2016 pukul 10.00 WIB keluarga besar Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi bersama dengan Alumni Slapur, orangtua/wali murid Kelas Tamatan 2016, para undangan, pimpinan gereja, pimpinan pendidikan menyatu dalam kebahagian dan sukacita, di mana Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi dengan berkat Tuhan yang penuh dengan keajaiban telah mengukir sejarah dengan diresmikan penggunaan gedung Alumni Chapel Slapur. Acara peresmian didahului dengan penyambutan selamat datang kepada para tamu melalui penampilan drum band Slapur dan tarian selamat datang khas Surabaya yang dibawakan oleh siswa SMP Advent Purwodadi, dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan pembukaan pintu gedung Alumni Chapel. Sekitar 500 orang yang hadir dan dengan seksama mendengarkan alunan musik yang indah dari Paduan Suara Guru dan Staff Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi dan Paduan Suara Angklung UNAI Bandung—Universitas Advent Indonesia Bandung yang membuat suasana semakin meriah. Bapak E.T. Panjaitan Direktur SLA Purwodadi melaporkan dan sekaligus memberikan kesaksian singkat sejarah berdirinya pembangunan gedung Alumni Chapel yang begitu ajaib tidak ada uang tetapi pembangunan berjalan terus melalui uluran tangan seluruh umat Tuhan GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, Alumnus Slapur berbagai angkatan, Bapakibu guru dan Staf Slapur, Donatur, Lembaga, dan Para siswa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi. Dana yang dikeluarkan dalam membangun gedung Alumni Chapel sebesar kurang lebih dua setengah miliar.

36

Adventist World | 08 2016

Pendeta Wendel Mandolang Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat dalam kata sambutannya mengatakan: Untuk apa Alumni Chapel ini didirikan? Untuk kehidupan kerohanian kita (Yesaya 56:7), menjadi rumah doa, untuk pengalaman-pengalaman baru dan apa pun tantangannya misi gereja kita adalah peperangan rohani—menjangkau dunia untuk keselamatan manusia. Kita mulai dengan Iman dan selesaikan dengan Iman dan menjadi tubuh Iman. Ketua IKASLAP Pusat Bapak Kristiadi Alumni Angkatan 1989-1990 dalam sambutannya mengatakan Apa pun nama gedung ini, ini adalah gedung untuk kita semua. IKASLAP adalah bagian dari sistem, kendaraan kemajuan pendidikan


Advent di Slapur. Gedung Alumni Chapel merupakan titik perubahan kemajuan dunia pendidikan Advent. Pendeta Jonathan W.S. Wagiran Ketua GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Alumni Chaple Slapur adalah Chapel yang termegah di Konferens Jawa Kawasan Timur dan perlu dijaga dengan baik dan jangan jadikan gajah putih. Bapak Dr. Canadian Z.Panjaitan, Associate Director Pendidikan Divisi Asia Pasifik Selatan dalam kata sambutannya mengatakan: Selama bangunan Alumni Chapel ini berdiri perlu ada lima hal yaitu 1. Power of God, 2. Power of Vision, 3.Power of Faith, 4. Power of Unity, dan 5. Power of Pray. Acara peresmian berakhir pada pukul 12.00 WIB dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah di gedung Kafetaria Slapur. Sukses untuk Slapur, Slapur tetap maju, Slapur tetap jaya dan Tuhan Yesus memberkati. —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

“Jalan Serta Yesus” KKR Desa Bekukul Namorambe

K

ebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dilaksanakan di Balai Desa Bekukul Namorambe, 20-23 Juli 2016. Saat kami hendak melaksanakan KKR ada informasi yang kami dengar bahwa ada roh jahat bergentayangan di desa ini dan meresahkan masyarakat bahkan ada seperti batu yang tersusun dekat Balai Desa tempat kami mengadakan KKR dan menurut mereka itu adalah roh wanita yang pernah bunuh diri di desa tersebut. Selama KKR berlangsung saya juga merasakan kekuatan Setan, tidur saya terganggu setiap malam, bahkan seperti ada sesak di hati setiap kali ke tempat ini bahkan saya hampir muntah dan pingsan sewaktu Charity Clinik sebelum KKR ini berlangsung. Namun dengan doa dan puasa

tidak ada yang perlu kami takutkan selagi kami tetap dalam naungan Tuhan yang kokoh. Semuanya bisa kami lewati dengan baik. Pada hari ke-2 (Kamis, 21 Juli 2016) Kebaktian Kebangunan Rohani di Desa Bekukul Namorambe. Saya mau bersaksi akan hebatnya Tuhan kita: Pada malam kedua ketika kami tiba di lokasi KKR, hujan sangat deras padahal sebelumnya langit cerah. Hati saya sangat sedih dan terpukul. Saya katakan kepada Tuhan. Tuhan, saya selalu berdoa agar cuaca cerah selama KKR ini namun mengapa saat ini hujan sangat deras. Namun akhirnya saya minta ampun kepada Tuhan. Rupanya Tuhan sedang menunjukkan kebesaran dan kedah­ syatan-Nya. TUHAN mengatkan kepada saya: Loran anak-Ku, jika cuaca cerah membuat banyak yang datang Anda pasti tidak akan takjub, tapi kalau hujan deras tetap banyak orang yang datang Anda akan tahu siapa yang empunya acara ini. Jangan takut kata Tuhan. Saya menangis bahagia karena melihat, meskipun hujan deras setiap orang datang satu per satu, banyak orang yang datang pada malam itu bahkan tepat jam 8 malam acara dimulaikan meskipun hujan deras, namun tamu yang hadir lebih banyak dari malam sebelumnya. Hati saya terhibur dan mengatakan kepada Tuhan, ampuni saya Tuhan, sungguh Engkau Allah yang tak terselami hikmat

08 2016 | Adventist World

37


dari INDONESIA dan bijaksana-Mu. Saya terharu saat itu oleh karena para ibu dari GBKP ikut ambil bagian dalam lagu pujian untuk memuliakan Tuhan dan ada banyak jiwa-jiwa tersentuh dan maju ke depan dengan menangis untuk menyatakan kerinduan-Nya lebih dekat kepada Tuhan dan didoakan. Tuhan itu luar biasa, pada malam Sabat ketika panggilan untuk didoakan ada 2 jiwa yang bersedia menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka melalui baptisan kudus dan telah dilaksanakan pada hari Sabat, 23 Juli 2016 di Pantai Ojolali Desa Bekukul Namorambe oleh Pdt. Nikodemus Gin­ ting. Inilah pengalaman pertama dalam hidup saya membuat KKR melalui biaya sendiri dan sebagai pembicara tunggal. Namun karena ini perintah Agung Tuhan dalam Matius 28:20: “Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Maka saya harus laksanakannya. Sungguh saya sangat terharu, ketika acara perpisahaan pada hari Sabat sore, beberapa dari masyarakat Bekukul menangis bahkan merasa terlalu singkat kegiatan KKR yang kami buat dan kepala desanya berharap supaya KKR ini dilaksanakan dalam dua minggu. Menyaksikan 2 jiwa yang dibaptiskan, hati saya sangat terharu, hati kami sekeluarga merasa puas setelah berhasil melayani dan memenuhi perintah Agung Tuhan.

Terima kasih kepada tim KKR di bawah pimpinan keluarga Bpk. J. S. Ginting (Lisda Ginting, Pestaria Ginting dan Novantinus Ginting). Keluarga Pdt. Nikodemus Ginting yang luar biasa dan yang telah memimpin acara baptisan. Saudaraku Pdt. Anjaya Rudy Purba yang telah hadir bahkan telah berdoa untuk kesuksesan acara KKR. Tim IKKGA yang telah melaksanakan Charity klinik dan ceramah kesehatan tiap malam yang dipimpin oleh Dr. Tony Bahri. Serta Jemaat Teladan di mana saya belajar banyak tentang kasih. Tuhan memberkati dan membalaskan semua pengorbanan yang telah diberikan untuk pekerjaan Tuhan ini. —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu.

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TEKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, TANPA ADA GAMBAR/FOTO/IMAGE DI DALAM FILE DOKUMEN TERSEBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). GAMBAR/FOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TERPISAH DARI DALAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 08 2016

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

“Ceria, Bersama, Kreatif dan Evangelisasi” Sekolah Alkitab Liburan Jemaat Teratai, Batam

M

asa liburan sekolah diman­faatkan dengan baik oleh guruguru Sekolah Sabat anak-anak dengan melaksanakan kegiatan Sekolah Alkitab Liburan (SAL). Hal ini direspons dengan baik oleh anakanak yang ada di GMAHK Jemaat Teratai, namun bukan hanya mereka saja, anak-anak yang bukan Advent juga turut hadir dalam acara tersebut dengan jumlah 60 orang. Acara SAL yang dilaksanakan pada tanggal 11-15 Juli 2016 dibuka secara resmi oleh Pdt. E. Pakpahan sebagai gembala jemaat. Hal ini membuat anak-anak begitu ceria, kreatif dan menikmati kebersamaan yang dilayani oleh guru anak-anak yang kreatif dan berjiwa pelayanan yaitu: Ibu S. Siregar, Ibu A. Tampubolon; Yesika Yohana; Ibu Fery Silitonga, Ibu R. Sembiring dan Ibu Pdt. M. Pakpahan, dll. Dan bukan hanya itu saja, anak-anak juga diajarkan untuk hidup mandiri, satu malam mereka tidur bersama–sama di Lambshelter tanpa didampingi oleh orangtua. Dan pada hari Jumat pagi seluruh anak-anak di tuntun untuk membagikan 132 buku Sehat dan Bugar dan 350 lembar traktat kesehatan. Hari Sabat tanggal 16 Juli 2016 mereka mendapat setifikat SASL dan pada hari Minggu 17 Juli 2016 sekaligus penutupan SAL, kemudian diakhiri dengan berenang bersama. Harapan kami adalah semoga anakanak ini bertumbuh secara seimbang baik jasmani maupun rohani sehingga menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. —Dilaporkan oleh Pdt E Pakpahan, Gembala GMAHK Jemaat Teratai, BATAM.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah W. Mandolang Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemimpin Redaksi J. Pardede Redaksi Pelaksana Angky Tumbal Desain Isi Fernando Manurung Tim Redaksi F. Parhusip F. Ngantung A. Siahaan Komunikasi Uni D. Panjaitan, Uni Indonesia Kawasan Barat H. Waworoento, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah M. Tambunan, Sumatera Kawasan Utara P. Hutapea, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan S. Simorangkir, DKI Jakarta dan Sekitarnya A. Naibaho, Jawa Kawasan barat S. Simangunsong, Jawa Kawasan Tengah E. Sembiring, Jawa kawasan Timur D. Kana Djo, Nusa Tenggara W. Tulong, Kalimantan Kawasan Timur B. Simanungkalit, Kalimantan Barat J. Tendean, Minahasa H. Wambrauw, Papua N. Lumoindong, Sulawesi Selatan Ch. Muaya, Sulawesi Tengah R. Pelafu, Nusa Utara D. Supit, Manado I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja R. Frans, Minahasa Utara dan Kota Bitung T. Mayai, Papua Barat J. Frans, Bolaang Mongondow dan Gorontalo H. Ramba, Maluku Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

08 2016 | Adventist World

39


SEJAK TAHUN 1849, MAJALAH YANG MENGUTAMAKAN IMAN, INSPIRASI, BERITA, DAN NUBUATAN

32

$

.95

12 Bulan Berlangganan Majalah & Akses Digital 1. Kunjungi: AdventistReview.org/Subssciptions 2. Pilih 12 bulan Langganan Internasional Saat ini tersedia dalam bahasa Inggris


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.