Aw april 2014 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 4 - 201 4

Dari Neraka ke

Harapan

14

Gambaran Besar

Teologi

Siapakah yang Bertanggung Jawab?

26

27

Satu-satunya

Harapan Laodikea


04 - 2 01 4

C E R I TA

16

S A M P U L

Dari Neraka ke Harapan

Oleh Claude Richli Dua puluh tahun yang lalu Rwanda didera oleh genosida. Saat ini negara itu, dan gereja, menikmati kebangkitan.

8 Bagaimana Gereja Anda Bekerja P A N O R A M A

S E D U N I A

Oleh Ted N. C. Wilson

Menemukan tempat Anda dalam Tubuh Kristus.

R E N U N G A N Oleh Bilur-bilurnya Kita Menjadi Sembuh

12

Oleh Gerald A. Klingbeil

Dengarkanlah cerita yang diberitahu orang lumpuh dan buta.

14 Gambaran Besar Teologi

K

E P E R C AYA N

D A S A R

Oleh Lothar Wilhelm

Bagaimana kita memiliki Kepercayaan Dasar? Dan mengapa ada 28?

22

R

O H

N U B U A T

The Ellen G. White Encyclopedia Oleh Denis Fortin dan Jerry Moon

Memperkenalkan buku referensi utama yang baru tentang seorang wanita yang luar biasa dan pelayanannya pada gereja.

24 Seperti Biji Sesawi K I S A H

O R A N G

A D V E N T

Oleh Geoffrey Mbwana

Divisi Afrika Timur Tengah dimulai dari hal kecil, tetapi saat itu pun tidak tetap seperti itu.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Penuntun Baru untuk Hipertensi

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Harapan Satu-satunya Laodikia

P E R T A N YA A N 26

28

DAN

PERTUKARAN IDE

JAWA B A N A L K I TA B

Siapakah yang Bertanggung Jawab?

32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 12 bahasa

2

Adventist World | 04 - 2014


Kuasa Kebangkitan

G

uru saya pernah memberitahu saya dua jenis hikmat: 1. Jangan pernah meremehkan besarnya kejahatan manusia. 2. Jangan pernah meremehkan kuasa Injil untuk mengatasi besarnya kejahatan manusia. Kehancuran manusia berdosa sedang ditampilkan di setiap arena kehidupan kita. Di halaman, anak-anak bertengkar dan mengeluh, mengklaim kepemilikan selmbar kain dan plastik yang mereka sebut “mainan.“ Di lokasi kerja, rekan mengejek dan menipu, bertekad untuk mendaki anak tangga pada tangga pekerjaan menjanjikan kesuksesan dan kekayaan. Di sudut yang disengketakan bumi, senjata dan bom muncul untuk mengklaim kedaulatan dan “bangsa.“ Bahkan di gereja, kita melihat dosa akrab akan rasa sombong dan prasangka yang menimbulkan rasa sakit pada mereka bahwa Kristus telah mati untuk menyelamatkan mereka. Rasul itu begitu tepat membingkai hal itu: “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia“ (1 Kor. 15:19). Orang Kristen melucuti kabar kebangkitan Yesus—dan kuasa kebangkit­anNya dalam kehidupan kita—tidak lain dari optimisme tidak beralasan dalam menghadapi fakta yang mematikan. Tapi Injil bahwa kita dipanggil untuk khotbahkan—dan hidupkan—mendorong kita untuk mengakui bahwa Tuhan yang telah bangkit itu ingin murid-Nya untuk mengalami kuasaNya yang mengubahkan bahkan sekarang dalam peran dan hubungan kita. Dengan kasih karunia-Nya, para penentang memilih retorika dingin. Melalui kuasa-Nya, musuh saling memaafkan. Terinspirasi oleh teladanNya, pria dan wanita mendorong jauh gelombang kejahatan dengan hidup dengan kebaikan, murah hati, dan kesetiaan. “Masing-masing kita adalah bagaikan kisah anugerah,“ kata sang penyair. Mengambil semuanya, kehidupan yang tak terhitung jumlahnya disembuhkan dan dilengkapi oleh kematian dan kebangkitan Yesus yang memberi dunia sebuah visi pengharapan akan dunia yang segera datang. Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini tentang penyembuhan dan pemulihan setelah kejadian horor dan kekerasan, memutuskan untuk hidup, karena anugerah, kehidupan seseorang yang dibangkitkan ..

LAPORAN SEDUNIA

Monteiro Mengunjungi Kantor Pusat GC,

Berterima Kasih atas Dukungan Gereja nn Pendeta Advent Antonio Monteiro, baru-baru ini dibebaskan dan dilepaskan dari penjara di Togo , mengucapkan terima kasih kepada staf di kantor pusat Advent sedu­ nia dan anggota gereja sedu­ nia atas dukungan­mereka saat berbicara pada suatu kebaktian di General Confe­rence pada tanggal 18 Februari 2014 di Silver Spring, Maryland. Program ini merupakan bagian dari kunjungan selama seminggu ke wilayah itu bagi Monteiro, istrinya, Madalena, AKHIRNYA BEBAS: Setelah hampir dua dan anak-anak mereka, Antahun penjara, Antonio Monteiro (tengah) derson dan Alessandro. bertemu Ted N.C. Wilson, Ketua Gene­ Dalam sebuah wawancara ral Conference, setelah berbicara di aula dengan Adventist Review, kantor pusat gereja Advent. Monteiro, yang dibebaskan dari penjara pada bulan JanuC l a u d e R i c h l i ari setelah 22 bulan di balik jeruji besi, menjelaskan bagaimana ia melihat kesamaan antara pengalaman cerita Alkitab akan Yusuf: “Tidak pernah saya berpikir bahwa saya akan meninggalkan sel penjara itu dan berakhir dengan mengunjungi General Conference. Setelah perjuangan datanglah mahkota,“ katanya. Ketika pertama kali pergi ke Togo sebagai misionaris, Monteiro pernah berkata bahwa ia merasakan beban untuk membantu gereja Advent untuk lebih dikenal di negara ini. Ide awal dari kunjunganya ke pejabat pemerintah untuk memperkenalkan mereka dengan gereja, sayangnya, tidak pergi ke mana-mana. Tapi sekarang, setelah penderitaannya menarik perhatian media nasional, ia mengakui bahwa Allah menggunakan situasi ini untuk mengubah persepsi gereja Advent di negara ini. Bahkan di tempat kelahirannya dari Cape Verde, kasus Monteiro menerima perhatian teratas. Akibatnya, ia mampu mengunjungi presiden negara itu, menteri kehakiman, dan menteri kabinet lainnya yang melakukan intervensi atas namanya, mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka, dan memperkenalkan beberapa ajaran gereja kepada mereka. Sementara di penjara Monteiro mengakui bahwa ia ada di sana untuk satu alasan, dan bahwa warga penjara itu sebenarnya adalah jemaatnya.

Bersambung ke sebelah

04 - 2014 | Adventist World

3


Perguruan Tinggi Fulton Membuka Kampus Baru nn Sebuah era baru dimulai baru-baru ini di Perguruan Tinggi Fulton di kepulauan Fiji dengan sekitar 600 orang merayakan pembukaan kampus Sabeto yang baru. Di antara para tamu undangan adalah Ketua General Conference Ted N.C. Wilson dan Menteri Pendidikan Fiji, Filipe Bole. Konstruksi bernilai $20 juta dolar Fiji hampir rampung, dan kelas akan mulai 10 Maret 2014. Bangunan-bangunan, termasuk perumahan staf dan siswa (untuk 240 siswa dan 20 unit untuk siswa yang telah menikah), ruang kelas, blok administrasi, dan pusat serbaguna, telah selesai dan telah diisi. Setelah sejumlah sengketa hukum dengan pemilik lahan di lokasi Tailevu Fulton, keputusan dibuat untuk pindah pada tahun 2007. Jadwal relokasi memiliki pembukaan area pada Maret 2010. Namun, seperti candaan Rektor Fulton Stephen Currow, “Jadi kita hanya terlambat 1.420 hari dalam membuka kampus baru ini. Tapi di sinilah kita.“ Currow mengucapkan terima kasih kepada mantan Ketua Misi Fiji Waisea Vuniwa untuk perannya dalam menemukan area itu. Pengembangan dibantu oleh persembahan Sabat Ketigabelas dan sumbangan sebesar $1 juta dolar AS. Keputusan untuk memindahkan me-

4

Adventist World | 04 - 2014

KETUA TED akan Pensiun nn Bertil Wiklander, Ketua Divisi Trans Eropa (TED), telah menginformasikan para ketua uni dan staf kantor divisi bahwa ia berencana untuk pensiun pada tanggal 31 Juli 2014. Wiklander mengumumkan keputusannya pada renungan staf pada 12 Februari selama dua hari pelatihan kepemimpinan. “Saya telah menikmati pekerjaan saya dan sekian banyak orang yang saya kenali di berbagai bagian divisi ini,“ kata Wiklander, “dan saya akan meninggalkan tanggung jawab saya dengan rasa syukur kepada Tuhan dan rekan-rekan saya.“ Sebelum datang ke TED, Wiklander berasal dari Swedia sebagai Kepala Sekolah Ekebyholm, sekretaris eksekutif uni, dan ketua uni. Dalam 19 tahun terakhir Wiklander telah menunjukkan gairah untuk membuat Allah dikenal dalam lingkungan sekular yang menantang dari banyak negara di TED. Selama masa jabatannya pelayanan divisi ini telah dua kali mengalami penyusunan teritorial.

N e w s

nuai kritik. Namun area baru ini, 15 menit dari Nadi International Airport, lokasi itu cukup tepat untuk melayani mahasiswa internasional Fulton. Pejabat sekolah itu menghormati Barbara Allen, yang hadir atas nama almarhum suaminya, Graham, manajer proyek itu pada awalnya untuk lokasi baru ini. Keponakannya, Greg Allen, dan Mike Dickson mengambil alih proyek tersebut setelah Graham tewas karena kecelakaan bersepeda. Tamu-tamu terhormat termasuk Menteri Pendidikan Kepulauan Solomon, perwakilan dari suku-suku yang memiliki tanah, dan officer dari Divisi Pasifik Selatan, Uni Trans Pacific, dan Daerah Misi Fiji. —Oleh Jarrod Stackelroth

A d v e n t i s t

Dua kali seminggu ia mengadakan pertemuan doa dan memberikan pelajaran Alkitab kepada sekelompok 15 sampai 20 orang. Selama ia di penjara, Monteiro membagikan Alkitab, serta puluhan majalah Adventist World. Ketika Monteiro meninggalkan penjara, “Pastor Maranatha“—sebagaimana ia dikenal—meninggalkan banyak jiwa yang telah diubahkan melalui pelayanannya dan kuasa Roh Kudus. —Oleh Claude Richli

N e t w o r k

LAPORAN SEDUNIA PELAYANAN MULIA: Bertil Wiklander, Ketua Divisi TransEropa untuk 19 tahun terakhir, mengumumkan niatnya untuk pensiun pada akhir Bulan Juli.

Pengumuman Wiklander diberitahu tepat selama pelatihan kepemimpinan karena Wiklander adalah seorang penasihat pemimpin yang bertumbuh dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mencoba ide-ide baru. —Oleh TEDnews

ADRA Romania Luncurkan Kampanye Melawan Kekerasan Dalam Rumah Tangga nn Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Rumania meluncurkan kampanye untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye ADRA terbaru telah diciptakan untuk memberdayakan perempuan yang mengalami pelecehan untuk mengambil tindakan dan memberitahu pihak otoritas. Kampanye ini mendorong perilaku positif dan mengakui orang-orang yang “mengasihi, menghargai, dan melindungi“ aset paling berharga—keluarga mereka! “Apakah seorang pria sejati itu? Bagaimanakah kita bisa secara terbuka mengakui mereka untuk menunjukkan bahwa orang yang melakukan kekerasan bukanlah sebuah aturan? Pertanyaanpertanyaan ini adalah titik awal untuk kampanye tahun ini,“ kata Sorin Goleanu, Direktur Eksekutif ADRA Rumania.


AD R A

R o m a n i a

Untuk mengakui seorang pria sejati, ADRA Romania merancang syal biru, sebagai hadiah yang dapat ditawarkan kepada pria oleh istri mereka, teman, atau keluarga sebagai simbol penghargaan mereka, dan mendorong positif, peduli, dan perilaku hormat terhadap orang yang mereka kasihi. Syal yang telah dimodifikasi membawa logo untuk kampanye dan mengakui orang yang memakainya sebagai pria sejati. “Kampanye ini diterima dengan antusias oleh mitra ADRA, termasuk toko pengecer seperti Carrefour, Sano Vita (perusahaan makanan kesehatan terbesar Rumania), dan lembaga-lembaga pub-

CINTA TIDAK HARUS MELUKAI: Relawan ADRA Romania mendistribusikan materi tentang kekerasan dalam rumah tangga di pusat perbelanjaan di lebih dari 20 komunitas di negara ini.

lik,“ kata Goleanu. “Kampanye ini telah dinikmati lebih dari 36.000 penonton secara daring, dukungan hampir 20 media nasional dan lokal, serta bahan cetakan didistribusikan (250.000 eksemplar) melalui 50 stan didirikan di toko-toko Carrefour di 21 kota dan berbagai kota. Hal ini telah memungkinkan pekabaran yang akan dikirim pada tingkat yang sebelumnya tak terjangkau oleh kampanye ADRA Rumania sebelumnya,“katanya. Kampanye terbaru ini menawarkan cara-cara kreatif dan efektif untuk memerangi fenomena yang tersebar luas di Rumania ini. Kampanye ini juga disajikan dengan cara-cara praktis untuk membantu mereka yang terkena dampak, dan informasi kontak di mana mereka yang terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga dapat meminta bantuan. Ini termasuk alamat email, nomor telepon darurat, dan informasi mengenai layanan yang diberikan oleh pusat. Sejak 2009, ADRA Romania telah mengoperasikan tempat penampungan darurat bagi korban kekerasan dalam rumah tangga, ADRA House. Perempuan yang melaporkan insiden kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak berwenang menerima akomodasi, makanan, dan bantuan medis darurat. Layanan meliputi individu dan beberapa konseling, bantuan sosial, dan informasi tentang penasihat hukum. —Oleh Sorin Goleanu, EUDnews

Orang Advent Meminta Aliansi Sunday Tidak Diskriminatif nn Sebuah aliansi mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja dan kohesi sosial di Eropa menegaskan kembali seruannya akan bebas bekerja pada hari Minggu di sebuah konferensi di Brussels , Belgia, pada bulan Januari. The European Sunday Alliance, sebuah koalisi aliansi hari Minggu nasional,

serikat buruh, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas agama yang didirikan pada tahun 2011, mendapatkan traksi di parlemen Eropa, tetapi terus kesulitan pendukung kebebasan beragama. Pada konferensi kedua untuk bebas kerja pada hari Minggu dan pekerjaan yang layak, aliansi meluncurkan janji menargetkan anggota saat ini dan masa depan parlemen Eropa, meminta anggota parlemen untuk mempromosikan undang-undang yang “menghormati“ hari Minggu sebagai “hari istirahat“ dan menjamin jam kerja yang adil. Argumen ekonomi dikesampingkan, agama minoritas di Eropa—di antara mereka Muslim, Yahudi, dan Advent— khawatir bahwa proposal ini bisa melanggar kebebasan beragama, meskipun tujuannya tampaknya bermaksud baik untuk mengurangi stres dan pekerjaan yang terlalu banyak. “Jutaan warga Eropa yang termasuk kaum minoritas agama dapat dipengaruhi oleh aspirasi EU Sunday Law, “ kata Liviu Olteanu, Direktur Humas dan Kebebasan Beragama Divisi Inter-Eropa (EUD). Pada tanggan 21 Januari 2014, siaran berita EUD mendukung posisi Hannu Takkula, seorang anggota berkebangsaan Finlandia di parlemen Eropa yang telah berbicara menentang bebas kerja pada hari Minggu. “Undang-undang tidak boleh melakukan diskriminasi atas dasar agama. Sebuah hukum yang mengatur bebas kerja hari Minggu akan melakukan hal itu,“ kata Takkula dalam berita yang diungkapkan. “Kebebasan beragama dan keyakinan adalah nilai inti orang Eropa.... Uni Eropa harus menjamin kesetaraan hak dan kebebasan setiap orang untuk merayakan hari istirahat dari keyakinan mereka,“ tambahnya. John Graz, Direktur Departemen Kebebasan Beragama dan Humas General Conference, mengatakan dia senang bahwa Takkula dan anggota parlemen lainnya mengambil sikap yang jelas terhadap

Bersambung ke sebelah

04 - 2014 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA hukum bebas kerja pada hari Minggu.“ Kami mendorong semua anggota parlemen di Eropa untuk melindungi hakhak semua orang yang beriman, termasuk mereka yang tidak mengobservasi hari Minggu sebagai hari istirahat,“ kata Graz. Pada tahun 2011 Raafat Kamal, Direktur Humas dan Kebebasan Beragama GMAHK di Eropa Utara, mengatakan orang Advent “mendukung gagasan bahwa orang membutuhkan hari istirahat untuk meraih keseimbangan hidup kerja,“ tetapi “pada saat yang sama, kita i­ngin untuk memastikan bahwa mereka yang tidak mengobservasi hari Minggu sebagai hari istirahat keagamaan yang ditunjuk akan dihormati.“ Sekarang, Olteanu menyerukan pada anggota Parlemen Eropa “tidak ikut campur dalam hal yang berhubungan dengan kebebasan beragama dan kebebasan hati nurani, mengusulkan atau menerima undang-undang yang mempengaruhi kebebasan beragama dari agama minoritas.“ Olteanu mendorong anggota Advent di Eropa untuk berdoa bagi situasi ini dan menghubungi anggota masing-masing sehubungan dengan parlemen atau kandidat MEP untuk mendukung kebebasan agama mereka. “Kita harus berkomitmen dengan kebijaksanaan, keseimbangan, dan sikap positif untuk menjadi duta kebebasan, harapan, dan perdamaian; mengasihi orang lain tetapi selalu mencari cara mempromosikan dan membela kebebasan beragama bagi semua orang,“ kata Olteanu. —Oleh Staf ANN

Universitas Advent Menerangi Kota dengan “Pusat Pengaruh” nn “Light Up Medellín“ adalah nama proyek yang diluncurkan di Colombia

6

Adventist World | 04 - 2014

Adventist University (UNAC) di Medellín, Kolombia, pada tanggal 1 Februari 2014. Proyek ini diperkenalkan sebagai penjangkauan dan misi inisiatif sekolah yang paling utama untuk tahun 2014. Light Up Medellín akan fokus pada membangun pusat-pusat pengaruh di kota, seperti sekolah membuat upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendorong membagikan pekabaran harapan. “Banyak orang yang menunggu untuk pekabaran harapan dan keselamatan. Melalui inisiatif ini, tujuan kami adalah untuk meluncurkan pusat-pusat pengaruh yang memungkinkan kita untuk mengembangkan hubungan yang ramah dan penuh kasih dengan orang sehingga mereka dapat menemukan Yesus sebagai Juruselamat pribadi,“ kata Abraham Acosta, ketua sekolah. “Setelah pusatpusat itu diluncurkan, tujuan kedua adalah untuk menanam gereja di daerah kota di mana tidak ada kehadiran Advent.“ Selama peluncuran program tersebut, peserta juga mendengar kemajuan proyek jangkauan keluar “Rise Up and Conquer.“ Diluncurkan tahun lalu, Rise Up and Conquer mengajak siswa untuk memberikan waktu dan bakat mereka dalam membagikan Injil di desa-desa tanpa kehadiran Advent di Provinsi Antioquia. Hasil pertama terlihat dalam kehidupan orang yang memutuskan untuk mengikut Yesus dan dibaptis. Meskipun proyek ini dirancang oleh UNAC, itu akan menggabungkan upaya Uni Kolombia Utara (UCN) dan Konferens Kolombia Barat Tengah, dan juga akan mendukung rencana penginjilan UCN untuk tahun ini. “Di wilayah kami, para pendeta benar-benar berkomitmen untuk tujuan mengjangkau Kota Medellín bagi Yesus,“ kata Gonzalo Cardona, ketua di wilayah Selatan. “Kami bekerja sama dengan kelompok-kelompok kecil, dan menggabungkan rencana indah dari Universitas Advent kita. “ —Oleh Shirley Rueda

P

ada 7 Januari 2014, Sir Run Run Shaw meninggal pada usia 106 tahun. Meskipun laporan media global yang mengisi hari itu setelah kematiannya menyatakan karyanya dan warisannya sebagai pelopor film yang, bersama saudaranya, membawa Kung Fu ke layar lebar, Loma Linda University Health (LLUH) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memperingatinya sebagai seorang filantropi dan kemanusiaan dalam dunia kesehatan. Karena kebaikannyan Rumah Sakit Sir Run Run Shaw telah direncanakan dan dibangun, dibuka pada tahun 1994 di Provinsi Zhejiang di Republik Rakyat China. Rumah sakit mengubah pemberian perawatan kesehatan dalam apa yang dahulu dilakukan kepada masyarakat miskin. “Dari memoar masa kecil dan penghargaan untuk perawatan medis yang berkualitas hampir 100 tahun yang lalu ke rumah sakit modern saat ini, hubungan antara Loma Linda dan Sir Run Run Shaw adalah legenda,“ ujar Richard H. Hart, Ketua LLUH. Sir Run Run Shaw, seorang magnet film Hong Kong yang berimpian membangun sebuah rumah sakit bergaya Barat di negeri asalnya di Cina, menyediakan dana parsial kepada Pemerintah Provinsi Zhejiang untuk pembangunan sebuah rumah sakit di Ibukota Hangzhou di awal 1990-an. Permintaan satusatunya adalah bahwa ia ingin bermitra dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam mengoperasikan rumah sakit itu. Bertahun-tahun sebelumnya ibunya Sir Run Run Shaw telah menerima perawatan dari Dr. Harry Miller, seorang dokter Advent, di sebuah rumah sakit progresif di Cina. Dia terkesan dengan penuh kasih, perawatan yang diberikan kepada semua tingkat masyarakat, dari pejabat pemerintah sampai buruh harian. Hasilnya, ia bersumpah untuk suatu hari membawa tingkat perawatan yang sama untuk masyarakatnya.

K


LLU

FILANTROP KESEHATAN: Sir Run Run Shaw, (kanan), berbicara pada pembukaan rumah sakit yang dinamakan karena dirinya. Salah satu kondisi konstruksinya adalah kemitraan dengan Loma Linda University.

Oleh Nancy Yuen dan James Ponder, Loma Linda University

Memperingati Sir Run Run Shaw

Karunianya memungkinkan rumah sakit itu dinamai seperti itu karenanya. “Dia tidak pernah lupa perawatan yang sangat baik yang ibunya terima dari Dr. Miller,“ kata Joan Coggin, mantan wakil ketua untuk penjangkauan global, Loma Linda University Adventist Health Sciences Center. Ketika Sir Run Run Shaw memulai rencana untuk membangun sebuah rumah sakit, ia meminta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan Loma Linda University and Medical Center (LLUMC) untuk terlibat. Pengguntingan pita untuk Rumah Sakit Sir Run Run Shaw diselenggarakan pada 9 Mei 1994. Pada hari-hari awal rumah sakit itu, 400 tempat tidur rumah sakit menyediakan layanan gaya Barat dalam semua spesialisasi medis yang dipraktikkan di Amerika Serikat. Rumah sakit itu dianugerahi Joint Commission International Accreditation pada bulan Desember 2006. Fasilitas pertama di Cina

untuk mencapai tingkat pengakuan dan keberhasilan, kemudian menerima akreditasi kembali pada tahun 2009 dan 2013. Saat ini 1.200 tempat tidur perawatan tersier merawat lebih dari 6.000 pasien per hari. Jan Zumwalt, Associate Director Global Health Institute dan direktur eksekutif untuk urusan internasional, LLUMC, berada di lokasi di Rumah Sakit Sir Run Run Shaw ketika nama itu diberikan. Dia mengingat, “Dia tidak ingin gembargembor atau perhatian. Dia telah lahir di provinsi di mana rumah sakit berada, wilayah ini sangat miskin pada saat rumah sakit itu dibangun. “Sangat penting baginya bahwa orang Hangzhou mendapatkan manfaat dari yang terbaik dalam pelayanan kesehatan termasuk pendidikan, peralatan modern, dan fasilitas,“ katanya. Pada perayaan menandai ulang tahun kesepuluh Rumah

Sakit Sir Run Run Shaw, Zumwalt ingat seorang rekan menggambarkan pentingnya fasilitas untuk Sir Run Run Shaw, yang menyatakan bahwa dari sekian banyak proyek amal yang telah didukung, rumah sakit ini membawanya pada kepuasan yang paling besar. Sir Run Run Shaw membuat kekayaannya dengan menjual film seni bela diri. Di kemudian hari ia mendapatkan rasa hormat yang luas sebagai seorang filantropi. Pada tahun 2002 ia menciptakan Shaw Prize, yang diakui sebagai Hadiah Nobel Asia. Pada tahun 1977 Ratu Elizabeth II memberi ia gelar untuk dukungannya yang sudah lama pada Palang Merah . Selain rumah sakit, Sir Run Run Shaw menyediakan ratusan juta dolar dalam dukungan kemanusiaan untuk proyekproyek di Asia, Inggris, dan Amerika Serikat. Ia meninggalkan seorang istri, Mona Fong, dan empat anak. n

04 - 2014 | Adventist World

7


PA N O R A M A

SEDUNIA

Bagaimana

Gereja Anda Bek Mengerti kesatuannya, struktur, dan

S

aat bepergian dan bertemu dengan anggota gereja di seluruh dunia, saya kadang-kadang bertanya bagaimana Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) terstruktur, dan bagaimana itu diselenggarakan. Bagaimanakah perubahan dibuat, dan siapa yang memiliki wewenang untuk melakukan perubahan? Apakah yang menyatukan gereja? Bagaimana cara kerja gereja? Sementara saya bisa menghabiskan waktu yang lama membahas isu-isu penting, dalam kolom bulan ini saya akan melihat bagaimana dan mengapa gereja secara resmi terorganisasi. Bulan depan saya akan membahas, dalam cara yang praktis, masalah kewenangan, kesatuan, dan bagaimana Anda dapat membuat perbedaan dalam gereja. Awal yang Kecil

Ketika kita melihat terorganisasinya dengan baik saat ini, 18 juta anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dengan kehadiran di 208 negara diwakili oleh 13 divisi sedunia dan satu attached field, puluhan ribu gereja, ribuan sekolah, ratusan rumah sakit dan klinik, banyak penerbit dan lebih, sulit untuk membayangkan bahwa hanya lebih dari 150 tahun yang lalu semua ini belum ada. Tidak ada. Tidak ada, yaitu, kecuali untuk sekelompok kecil orang percaya yang “mencari kebenaran seperti demi harta terpendam,”1 tulis Ellen White dari tahun-tahun awal. “Kami datang bersama-sama terbebani dalam jiwa, berdoa bahwa kami mungkin menjadi salah satu dalam iman dan doktrin, karena kami tahu bah-

8

Adventist World | 04 - 2014

SESI EKSEKUTIF: Anggota gereja Advent dari seluruh dunia telah bertemu untuk sidang General Conference di San Francisco tahun1936; sidang terakhir sebelum pecahnya Perang Dunia II. wa Kristus tidak terbagi.... Kitab Suci dibuka dengan rasa kagum,... permohonan sungguh-sungguh pergi ke surga bahwa Allah akan membantu kami untuk melihat mata ke mata, bahwa kami dapat menjadi satu seperti Kristus dan Bapa adalah satu.“2 Sebagai kelompok kecil, orang percaya Advent rajin mempelajari Firman Tuhan dan berdoa, mereka menjadi satu dalam pikiran dan jiwa, dan jumlah mereka meningkat secara bertahap. Pada awalnya mereka bertemu di rumah-rumah pribadi, di dapur besar, di lumbung pangan,

perkebunan, dan gedung sekolah. Tak lama, dengan berkat Tuhan, mereka mampu untuk membangun “rumah ibadah sederhana.“3 Esensi Organisasi bagi Misi

Sebagai kelompok yang terus tumbuh, menjadi jelas bahwa organisasi diperlukan “untuk menyediakan dukungan pelayanan, untuk membawa pekerjaan ke bidang baru, untuk melindungi baik gereja-gereja dan pelayanan dari para anggota yang tidak layak, untuk memelihara properti gereja, untuk publikasi kebenar-


Oleh Ted N. C. Wilson

erja

otoritas

an melalui pers, dan banyak hal lainnya, organisasi sangat diperlukan.“4 Tetapi beberapa sangat menentang organisasi resmi, takut bahwa hal itu dapat mengakibatkan pikiran pendek seperti bidat yang mereka telah hadapi dalam gereja-gereja yang telah didirikan dan mereka telah tinggalkan, atau dalam beberapa struktur yang terlalu rumit akan menghambat misi mereka. Namun, mereka segera mengetahui bahwa struktur gereja terorganisasi dengan hati-hati sangat penting dan surga menginspirasikannya, seperti yang Ellen White tunjukkan. Ketika dihadapkan dengan kontroversi, orang percaya sekali lagi “mencari Tuhan dengan doa“ sehingga mereka mengerti kehendak-Nya, “dan cahaya diberikan oleh Roh-Nya bahwa harus ada ketertiban dan disiplin menyeluruh dalam gereja—organisasi adalah hal penting.... Keteraturan adalah hukum surga, dan itu harus menjadi hukum umat Tuhan di bumi.“5 Teratur. Sekarang itu tidak berarti bahwa setiap orang berperilaku seperti robot, bergerak tanpa berpikir. Tapi itu berarti tunduk kepada Firman Tuhan, bimbingan Roh Kudus, nasihat Roh Nubuat, dan keputusan-keputusan yang dibuat secara kolektif, gereja sedunia dalam pengaturan yang diwakili, seperti Komite Eksekutif General Conference dan sidang General Conference, untuk mewujudkan keteraturan sehingga misinya dapat dicapai. Jadi meskipun beberapa di antaranya sangat menentang, pelopor Advent ber-

gerak maju dalam membangun sebuah organisasi resmi dengan jaminan bahwa Tuhan membimbing mereka dengan pemeliharaan-Nya. Tonggak Sejarah Organisasi

Tahun lalu, seperti kita memperingati ulang tahun ke-150 berdirinya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kita diingatkan pada beberapa orang mengenai tonggak organisasi. Pada tahun 1860, sebuah asosiasi penerbitan dibentuk dan nama resmi untuk gereja dipilih. Pada tahun 1861, konferens negara bagian pertama, Michigan, dibentuk, dan selama tahun berikutnya beberapa konferens negara lain dibentuk. Pada tahun 1863, delegasi dari konferensi negara bertemu di Battle Creek, mendirikan General Confe­ rence, sebagai konstitusi, dan memilih ketua dan pelayan lainnya. Banyak kebijakan penting pada sidang General Conference pertama ini, termasuk prosedur untuk membayar gaji para pendeta biasa dari “sistematis kebajikan. “Suatu kebijakan dibuat yang membutuhkan para pendeta untuk membawa bersama mereka mandat resmi, mengidentifikasi mereka sebagai “juru bicara bagi pergerakan itu.“ Selain itu, kebijakan diberlakukan untuk panggilan bagi para pendeta diproses melalui kedua konferens yang terlibat, gantinya para pendeta, bepergian dari satu konferens ke konferens yang lain atas permintaan sendiri atau keinginan dari sebuah gereja lokal. Berkat Melalui Organisasi

Berkat Tuhan terlihat melalui proses organisasi dan struktur, dan gereja-Nya terus tumbuh. Sekolah dibentuk di mana siswa diajarkan selaras dengan Firman Tuhan. Lembaga kesehatan didirikan yang akan berfungsi sebagai berkat bagi banyak orang. Ellen White menyebut

perkembangan baru ini “pekerjaan mi­ sionaris dari yang tertinggi.“ Selain itu, gereja menyadari pentingnya tidak hanya membawa pekabaran malaikat ketiga ke tanah kelahirannya— Amerika Serikat—tetapi ke Eropa dan seterusnya, sehingga membentuk pekerjaan penting misionaris yang menyebarkan pekabaran Advent di seluruh dunia. Saat ini, misionaris dari berbagai benua yang berbeda melayani di berbagai wilayah gereja sedunia. Sebagai gerakan yang terus bertumbuh, gereja-gereja didirikan, konferens lebih banyak terbentuk, banyak sekolah, rumah sakit, dan rumah penerbitan dibangun, dan uni konferens dibentuk untuk mengawasi misi gereja di lokasi geografis yang diberikan selaras dengan kebijakan yang ditetapkan oleh General Conference dalam sesi atau komite eksekutif. Saat ini ada 122 uni, dan lebih dari 500 konferens dan daerah misi. Rohani, Dasar Alkitabiah

Penting untuk diingat bahwa organisasi GMAHK didasarkan pada landasan rohani dan Alkitabiah yang kuat. Daripada dengan cepat menambal kelalaian bersama dalam rencana demi kelayakan, pelopor gereja kita serius dan berdoa meminta Tuhan untuk hikmat, dan melalui tuntunan-Nya yang jelas oleh Alkitab dan melalui karunia bernubuat, arahan gereja dan organisasi dibentuk. Gereja adalah benar-benar sebuah organisasi rohani, dan harus karena untuk itu. Semuanya harus didasarkan atas Firman Allah dan nasihat indah yang kita terima dalam Roh Nubuat. Gereja adalah objek perhatian Allah yang terbesar. Dia bisa menggunakan cara lain untuk menyelesaikan tugas membawa pekabaranNya kepada miliaran orang di bumi ini, tetapi Dia telah memilih untuk menggunakan gereja—Anda dan saya.

04 - 2014 | Adventist World

9


PA N O R A M A

SEDUNIA

Dalam rangka untuk menyelesaikan misi yang diberikan Tuhan, para pemimpin dan anggota harus terlibat dalam pendekatan rohani—dalam studi Alkitab, dalam mengikuti nasihat Roh Nubuat, dalam doa yang intens, dan mendengarkan tuntunan Roh Kudus. Itu sebabnya kebangunan dan reformasi sangat penting—tidak hanya untuk anggota gereja lokal, tetapi untuk para pendeta, pemimpin, personil General Conference, divisi GC, uni, dan konferens atau daerah. Hal ini berlaku bagi kita semua, karena kita semua adalah orang berdosa di kaki salib. Kristus harus menjadi yang pertama dan terutama. Kita harus fokus pada kebenaran Kristus dan penyerahan kita kepada-Nya; maka kuasa-Nya bekerja di dalam kita akan mengembangkan pergerakan akhir zaman.

Kisah GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 45 bahasa. Berikut adalah dua kisah pendek yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:

Bukan Sebuah Tujuan Akhir

Meskipun organisasi penting, kita harus berhati-hati untuk tidak mengizinkan organisasi itu menjadi tujuan akhir. Tujuan keteraturan dan organisasi untuk mencapai misi utama gereja adalah mewartakan pekabaran tiga malaikat dan mengabarkan kedatangan Tuhan yang kedua. Segala sesuatu yang kita lakukan harus disaring melalui perspektif itu. Bulan depan kita akan melihat bagaimana gereja bekerja saat ini dan bagaimana Anda dapat terlibat dalam membawa perubahan di dalam gereja Anda. Tidak ada anggota gereja harus merasa terputus atau terpisah dari struktur gereja, merasa seolah-olah mereka tidak memiliki suara. Tidak seorang pun harus merasa terintimidasi oleh posisi. Penting untuk diingat bahwa kita semua, di tingkat apa pun, hidup dalam hubungan hamba bagi gereja Tuhan. n Ellen G. White, Testimonies to Ministers (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 24. 2 Ibid., hlm. 24, 25. 3 Ibid., hlm. 26. 4 Ibid. 5 Ibid. 1

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference.

10

Adventist World | 04 - 2014

KUBA: Orangtua Maria sedang merencanakan perjalanan ke Kuba

untuk mengunjungi keluarga, jadi Maria menyiapkan berbagai hadiah bagi mereka untuk kerabatnya. Tuhan mengesankan dia untuk membawa traktat GLOW untuk bibinya. Maria juga menulis surat kepada bibinya, di mana ia mengucapkan terima kasih untuk semua hal baik yang ia alami di rumah bibinya sebagai seorang anak. Sayangnya, putra bibinya, Edgar, meninggal ketika dia hanya berusia 3 tahun, sehingga Maria menjelaskan bahwa ketika Yesus datang kembali, Dia mengembalikan anak yang telah meninggal kepada pangkuan ibu mereka. “Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak tahu bagaimana rasa sakit karena kehilangan seorang anak, tetapi akan luar biasa saat melihat Yesus melakukan hal itu,“ kata Maria. “Karena dia bukanlah orang percaya, saya bertanya padanya kepada siapa ia inginkan agar Yesus menyerahkan Edgar. Akan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk menerima Edgar, saya mengatakan kepadanya, tapi saya pikir bibi saya ingin kepadanyalah Edgar suatu saat diserahkan.“ Traktat GLOW bahasa Spanyol yang maria berikan termasuk berjudul ‘Apakah Ada Harapan Setelah Kematian?‘“ Ibu Maria kemudian mengatakan kepada Maria bahwa bibinya menangis setelah membaca surat itu dan tarktat itu. Bibi itu kemudian membuat keputusan untuk pergi ke gereja. Cerita disusun oleh Direktur GLOW Pusat California Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org. Untuk menonton video kesaksian GLOW, pergi ke vimeo.com/user13970741.

I m a g e

b y

R i c a r d o

C a m a c h o


K E S E H ATA N S E D U N I A

Penuntun Baru untuk

Hipertensi

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides Klinik perawat memberitahu saya bahwa saya memiliki tekanan darah tinggi dan harus memiliki pengobatan. Saya tidak ingat berapa persisnya. Saya merasa cukup sehat dan tidak ingin mengonsumsi tablet pada sisa hidup saya. Apakah ada pilihan lain? Ibu saya lumpuh karena stroke pada usia 60, dan dia juga memiliki tekanan darah tinggi.

I

ni adalah pertanyaan yang sangat penting. Hal ini penting karena Anda memahami masalah tekanan darah tinggi (hipertensi) sehubungan dengan membuat pilihan terbaik mengenai kesehatan Anda. Hipertensi dikenal sebagai “silent killer.“ Hal ini mungkin karena Anda telah memiliki kenaikan tekanan darah tetapi tidak menyadari masalah ini. Gejala pertama—stroke—mungkin sangat parah dan melumpuhkan, yang, sayangnya, terjadi kepada ibumu. Sejarah keluarga Anda mengkhawatirkan, kita tidak tahu penyebab pasti hipertensi pada kebanyakan kasus, tetapi ada bukti yang baik untuk menunjukkan bahwa hipertensi memiliki komponen genetik yang terkait dengan sejumlah gen. Selain itu, yang disebut faktor lingkungan memainkan peran. Ini termasuk merokok, alkohol, obesitas, kurang olahraga, dan stres yang tidak terkendali. Anda perlu mengenal diri Anda! Dengan hal ini Anda harus memiliki catatan tekanan darah Anda sehingga Anda dapat mendokumentasikan perubahan dan mengelolanya. Pedoman untuk perawatan tekanan darah tinggi baru-baru ini telah direvisi. Tekanan darah diukur dengan dua patokan, dan 120/80 mm Hg (merkuri) yang dianggap normal. Angka atas (120) adalah sesuai dengan tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi jantung saat darah dipompa ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Angka bawah adalah tekanan diastolik dan dikelola oleh aktivitas otot di pembuluh darah arteri yang lebih kecil (arte-

riol). Hal ini mewakili tekanan di dalam sistem vaskular ketika jantung dalam fase istirahat dan dipenuhi dengan darah untuk kontraksi berikutnya. Secara terus-menerus akan meningkatkan tekanan darah pada otot jantung dan kerusakan, serta kerusakan pada pembuluh darah dan ginjal. Pembuluh darah otak yang biasanya rusak, mengakibatkan stroke (wilayah atau area otak mati karena hipertensi yang tidak terkontrol). Bahkan pembuluh darah terbesar dalam tubuh, aorta, mungkin rusak dan mungkin pecah. Hal ini dapat dengan cepat fatal. Diagnosis hipertensi biasanya dilakukan pada tiga patokan tekanan darah yang dilakukan pada kesempatan yang berbeda. Ini akan membantu memastikan perawatan yang benar-benar dibutuhkan. Jadi, kami mendesak Anda untuk kembali ke klinik untuk memiliki tekanan darah Anda diperiksa ulang dan memulai perawatan yang diperlukan. Pengobatan memiliki dua aspek: Pola hidup dan obat-obatan. Perubahan pola hidup merupakan dasar pengobatan hipertensi. Ini termasuk olahraga teratur, penurunan berat badan untuk mencapai berat badan ideal, perubahan pola makan, dan menghindari tembakau dan alkohol. Sudah terbukti secara ilmiah bahwa diet kaya sayuran dan buah, dan rendah lemak jenuh dan garam, membantu untuk mengurangi tekanan darah. Latihan harus dimulai dengan konsultasi dengan penasihat medis Anda untuk memastikan bahwa aman bagi

Anda untuk terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur dan meningkat. Ada beberapa obat untuk hipertensi, dan pedoman itu menyarankan berbagai langkah dalam perawatan. Pada individu yang memiliki hipertensi sedang, dua atau lebih obat mungkin diperlukan. Sangat penting untuk setia minum obat bila diperlukan. Juga sangat penting untuk menerapkan perubahan pola hidup. Tujuannya: Joint National Committee (JNC 8) yang baru merekomendasikan bahwa pada pasien berusia di atas 60 tahun tujuannya adalah mengelola tekanan darah kurang dari 150/90. Pada pasien antara usia 30 dan 59 itu adalah kurang dari 140/90 mm Hg. Kami menyarankan semua orang untuk terlibat dalam perilaku pola hidup sehat, bahkan jika mereka tidak memiliki hipertensi. Jika hipertensi terjadi, perubahan pola hidup, observasi berkala, dan obat-obatan jika diperlukan sangat penting untuk mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan dan sering terjadi bencana hipertensi yang tidak terkontrol. n * JAMA. doi:10.1001/jama.2013.284427. Published online 18 Desember 2013.

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,

adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru

pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

04 - 2014 | Adventist World

11


R E N U N G A N

A

da hal-hal dalam hidup kita yang tidak bisa diperbaiki— coba saja dengan sekuat tenaga. Ada saat-saat yang kita tidak dapat ulang. Ada kata-kata yang kita tidak dapat hapus atau katakan dengan berbeda. Istri saya, Chantal, dan saya saat baru menikah selama sedikitnya lebih dari satu tahun, ketika itu saya memutuskan untuk membuat meja kerja saya sendiri untuk ruangan seperti kantor. Sebenarnya, saya tidak benar-benar memiliki kantor. Kami tinggal sebagai mahasiswa yang telah menikah di sebuah apartemen satu kamar di Helderberg College, Afrika Selatan, di ruang tamu kecil (hampir penuh dengan rak buku dan beberapa kursi) dan satu kamar tidur yang sesuai dengan tempat tidur kami dan meja dengan komputer di atasnya. Sementara di sekolah, saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar pertukangan, tapi saya telah berteman dengan seorang guru pandai kayu di Helderberg High School. Selama liburan musim panas, ia mengambil waktu untuk mengajari saya ke dalam misteri pandai kayu secara hati-hati. Kami mulai dari awal—dengan bahan baku papan baku yang perlu dipotong, direncanakan, dan akhirnya, dipotong sesuai ukuran. Selama dua minggu saya masuk ke dalam delapan jam per hari dan menikmati menggunakan tangan saya dan belajar keterampilan baru. Hari sudah sore, dan saya telah bekerja keras hari itu. Saya sudah hampir menyelesaikan pekerjaan menggunakan alat ketam bangku elektrik yang sangat kuat. Saya lelah dan tidak berkonsentrasi—untuk sepersekian detik. Tangan saya masuk celah papan, dan dua jari saya mengenai alat ketam itu. Awalnya tidak sakit, tapi ada banyak sekali darah. Saudara laki-laki saya dan guru pandai kayu itu bergegas membawa saya ke rumah sakit. Setelah ahli bedah tangan telah membersihkan luka itu dan melihat kerusakan jari saya, saya diberitahu bahwa dia harus melepas sisa ujung jari kelingking saya di tangan kiri, termasuk bagian kuku dan ujung tulangnya. Ketika saya akhirnya tiba di rumah larut malam itu, tiba-tiba pemikiran ini timbul: Ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak bisa diperbaiki. Mesias Penyembuh Minggu terakhir pelayanan publik Yesus dimulai dengan sebuah ledakan. Orang melapisi jalan-jalan menuju ke Yerusalem. Yesus, penyembuh dari Galilea, datang ke kota, mengendarai seekor keledai. Massa berteriak “Hosanna“; daun palem dan pakaian dibentangkan menutupi jalan dari Bukit Zaitun ke kota. Yesus adalah “Anak Daud“; nubuat sedang digenapi di hadapan mata semua orang (lihat Zak. 9:9; Mzm. 118:26). Semua warga Yerusalem tampaknya sedang memikirkan hal itu (Matius 21:10). Para murid memikirkan antisipasi. Akhirnya, Yesus akan mengklaim tempat-Nya yang sah. Yesus sengaja bergerak maju menuju bait suci. Ini adalah rumah Bapa-Nya (Lukas 2:49)—namun teriakan para penukar uang, teriakan pedagang hewan kurban disetujui, dan ribuan orang tawar-menawar harga terbaik menyelimuti segalanya. Halaman luar bait suci itu tampak dan beraroma seperti halaman ternak. Semua orang larut dalam bisnis, tidak ada yang

12

Adventist World | 04 - 2014

Oleh Bilur-

ilur-Nya BKita Menjadi Sembuh Oleh Gerald A. Klingbeil

A R T

BY

J a m e s

T i s s o t


mengantisipasi Anak Domba yang sebenarnya sedang memasuki halaman itu. Tiba-tiba semua mata berpaling kepada-Nya. Dalam sepersekian detik, tiba-tiba, Yesus bukan hanya seorang tukang kayu dari Nazaret yang berdiri di pelataran. “Keilahian melintas melalui kemanusiaan, menyelimuti Kristus dengan martabat dan kemuliaan yang Dia belum pernah buat sebelumnya,“ tulis Ellen White.1 Sementara Dia berjalan di sekitar halaman itu, Yesus mengutip Alkitab (Yesaya 56:7; Yer. 7:11), menekankan suara nubuatan dari generasi masa lalu. “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun” (lih. Mat. 21:12, 13). Meja-meja dibalikkan, banyak koin tertumpah di tanah, dan hewan melarikan diri. Tidak ada yang mempertanyakan otoritas Manusia ini. Tidak ada yang bisa menghentikan Anak Allah. Saya membayangkan, setelah langkah yang terburu-buru itu, datanglah keheningan—kemudian ada suara langkah yang tidak menentu. Kutipan Alkitab dalam Matius 21:14 mengarahkan kita kepada misi Yesus yang sejati: “Maka datanglah orangorang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.“ Lokasi padat ini dari satu ayat keajaiban ini menjadi pengadialn besar bagi orang kafir itu. Tradisi Yahudi melarang setiap orang lumpuh mempersembahkan korban “di hadapan Tuhan.“ Teks dari komunitas Yahudi di Khirbet Qumran bahkan melangkah lebih jauh dan mengeluarkan mereka yang lumpuh dari jemaat dan kerajaan mesias.2 Mereka yang lumpuh, buta, atau tuli tidak diizinkan masuk ke pelataran dalam bait itu, karena mereka akan membawa ketidakmurnian dan ketidaksempurnaan kepada Tuhan. Yesus membuat karya pendek pada gagasan ini. Pelayanan penyembuhan-Nya mengundang semua datang ke hadirat Bapa-Nya. Dia memiliki waktu untuk orang yang terpinggirkan, orang sakit, yang tidak layak, orang luar—dan anak-anak (ayat 16). Dengan membersihkan Bait Allah dan menyembuhkan orang sakit, Dia menunjukkan keindahan luar yang menakjubkan dan arsitektur bangunan dari tujuan utama bait itu. Orang berdosa yang membutuhkan pengampunan dan pemulihan ditebus oleh pengorbanan Anak Domba Allah yang sejati. Oleh Bilur-bilur-Nya

Beberapa hari kemudian, orang banyak yang berteriak “Hosanna“ telah berubah dengan meneriaki “salibkan Dia.“ Tiga salib menandai jalan menuju Yerusalem. Penyembuh perkasa telah tiada, sebagian besar murid-murid-Nya telah melarikan diri atau berdiri bingung di kaki salib. Mesias terletak dalam kuburNya. Tidak berpengharapan, belum ditentukan, beberapa wanita yang mengikuti Yesus sedang dalam perjalanan mereka ke kubur. Mereka belum tahu, tapi Yesus tidak memerlukan rempah-rempah balsem yang mereka bawa bagi-Nya. Kubur yang kosong membuat mereka berdebar cepat. Harapan mereka, impian mereka, harapan mereka dihidupkan kembali oleh malaikat yang mengumumkan kebangkitan Yesus. Dapatkah Anda melihat mereka berjalan kembali ke kota untuk

memberitahu teman-teman mereka dan keluarga—seluruh dunia? Tidak ada lagi tindakan gambaran korban di bait suci. Anak Domba Allah yang sejati telah membawa beban seluruh dunia—dan hidup! Kita Disembuhkan

Tiba-tiba naskah ayat seperti Yesaya 53 masuk akal. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,.... Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;... dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh“ (ayat 4, 5). Para murid, dan mereka yang mengikuti jejak-Nya sepanjang zaman, akhirnya mengerti. Penyembuh itu tidak hanya tertarik dalam memulihkan penglihatan kita, pendengaran kita, kemampuan kita untuk berjalan, atau kemampuan kita untuk berbicara. Tidak, Dia mencari yang melampaui masalah itu dan terfokus pada masalah yang sebenarnya. Dia mengurus dosa kita—buruk, tindakan pikiran dan motif kotor, baik besar dan kecil. Ia mengambil alih kejahatan kita dan “[membenarkan] banyak orang“ (ayat 11)—semua orang yang, pertama-tama ragu, tetapi kemudian bergegas ke lengan-Nya yang terbuka lebar, datang untuk benar-benar sembuh. Kebangkitan pagi adalah pengingat yang baik dari pelayanan penyembuhan Yesus. Jari kelingking di tangan kiri saya masih tidak memiliki kuku, dan kadang-kadang ketika perubahan cuaca, saya merasakan sakit. Sementara hal kecil itu adalah pembuka percakapan dengan anak-anak, hal itu juga mengingatkan saya pada kebutuhan saya bagi penyembuhan dan pemulihan yang benar. Seperti orang pincang dan buta dan lumpuh, yang bergegas ke Yesus setelah Dia menyucikan Bait Allah, saya juga terus berjalan ke lengan-Nya. Kebingunan saya akan kebenaran membutuhkan pengingat bahwa pengorbanan-Nya cukup; bahwa Penyembuh itu tidak memerlukan upaya lemah saya pada pengobatan pemulihan sendiri. Dan, ya, sementara ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak bisa diperbaiki, kita tahu ada Satu Oknum yang bisa. Anugerah-Nya yang melimpah; Pengampunan-Nya tanpa syarat; Pemulihan-Nya lengkap; Panggilan-Nya berarti berserah; Klaim-Nya adalah mutlak Kemenangan-Nya adalah murah hati— dan mengubah segalanya. n

Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn, 1898), hlm. 591.  D. A. Carson, “Matthew,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein (Grand Rapids: Zondervan, 1984), jld. 8, hlm. 442. 1 2

Gerald A. Klingbeil adalah Associate Editor Adventist World. Berdomisili di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, bersama istrinya, Chantal, dan tiga putri mereka. 04 - 2014 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

PENDAHULUAN KEPERCAYAAN DASAR

Oleh Lothar Wilhelm

Gambaran

Besar

Teologi

Mengerti akan pendahuluan Kepercayaan Dasar

T

akutlah akan Allah dan muliakanlah Dia“ (Wahyu 14:7). Pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu dimulai dengan panggilan penting ini. Kemuliaan Allah menjadi perhatian pusat untuk semua yang setia kepada Allah selama akhir zaman. Bagaimanakah kita memuliakan Allah? Mungkin kita bertanya. Memuliakan Allah harus tercermin dalam semua aspek kehidupan, dan harus mencakup pemikiran kita, perasaan, dan perilaku. Hal ini didasarkan pada penghormatan terhadap Firman Tuhan. Orang Advent mengungkapkan penghormatan mereka khusus untuk Kitab Suci dalam pendahuluan Kepercayaan Dasar, dengan mana mereka menjelaskan ajaran Alkitab yang sangat penting selama akhir zaman. Kitab Suci dan Kepercayaan Dasar

Pengenalan terhadap Kepercayaan Dasar sangat signifikan, karena melalui itu orang Advent mengaku: Alkitab sajalah adalah aturan kami (kredo) bagi iman dan hidup.1 Meskipun Alkitab mengandung pengajaran, keragaman sejarah dan cerita, hukum dan puisi, peringatan dan janji tidak dapat diringkas menjadi satu kredo atau dogma bahwa iman dapat didefinisikan. Oleh karena itu, mereka yang menerima seluruh isi Alkitab sebagai Firman Allah dan sebagai satu-satunya pedoman bagi iman harus mengenali perbedaan antara Kitab Suci itu sendiri, ajarannya, dan pemahaman tentang ajarannya. Kitab Suci sebagai Firman Allah tidak bisa diubah. Namun bahkan perbandingan versi yang berbeda menunjukkan luasnya makna naskah yang berbeda. Kebenaran Alkitab abadi. Namun, keadaan dan pemikiran dan perilaku orang berubah dengan waktu. Ajaran Alkitab dapat memenuhi persyaratan waktu yang memiliki fokus berbeda atau tingkat kepentingan yang berbeda.

14

Adventist World | 04 - 2014

Ketika gereja Tuhan tidak terfokus pada satu set pernyataan dan meninggikan seluruh isi Alkitab sebagai standar iman, ada ruang untuk perubahan yang diperlukan dalam memahami ajarannya. Orang Advent menegaskan bahwa Kitab Suci mengandung ajaran penting yang dapat dipahami, dijelaskan, dan ditegaskan oleh gereja. Bagaimana kita memahami ajaran ini dijelaskan dalam artikel Kepercayaan Dasar kita. Namun, ini tidak mengecualikan wawasan baru untuk waktu tertentu atau formulasi doktrin yang lebih sesuai berkaitan dengan kebenaran kekal Alkitab. Oleh karena itu, naskah Kepercayaan Dasar itu dapat diubah “ketika gereja dipimpin oleh Roh Kudus untuk pemahaman yang lebih lengkap tentang kebenaran Alkitab atau menemukan bahasa yang lebih baik untuk mengekspresikan ajaran Firman Allah yang kudus.“ Kredo dan Sejarah Advent

Sejarah gereja menggambarkan banyak contoh bahwa orang percaya diwajibkan untuk mengikuti kredo yang dirumuskan. Kredo ini kemudian membuat standar ortodoksi; dalam maksud praktis sering dibuat di atas Alkitab. Mereka yang tidak setuju dengan kredo bisa dikucilkan dan dikutuk sebagai bidah. Pionir Advent tahu sejarah gereja mereka dan menolak yang telah ditetapkan, kredo yang ditulis dalam takut akan Firman Tuhan. James White sudah menulis pada tahun 1847: “Alkitab adalah wahyu yang sempurna, dan lengkap. Ini adalah satu-sa­ tunya aturan iman dan praktik.“2 Sebagai diskusi atas kredo yang dirumuskan terjadi pada tahun 1861 dan selanjutnya sehubungan dengan organisasi pertama General Conference, John N. Loughborough menerbitkan bukunya “Five Steps of Apostasy“: “Langkah pertama murtad adalah untuk mendapatkan sebuah kredo, mengatakan kepada


Tidak ada alasan bagi siapa pun menempatkan posisi bahwa tidak ada lagi kebenaran akan terungkap. kita apa yang akan kita percayai. Yang kedua adalah, untuk membuat keyakinan itu adalah ujian persekutuan. Yang ketiga adalah untuk mencoba anggota dengan keyakinan itu. Yang keempat untuk mengecam sebagai bidah mereka yang tidak percaya kredo itu. Dan, kelima, untuk memulai penganiayaan terhadap mereka yang melawan.“3 Ketika keyakinan individu menjadi norma iman, ada bahaya bahwa kebenaran Alkitab menjadi terbatas, kita dapat membatasi Firman Tuhan dan lupa bahwa kita dipanggil untuk mencari kebenaran ini. Inilah sebabnya mengapa Ellen G. White menulis: “Jangan membawa keyakinan Anda kepada Alkitab, dan membaca Alkitab dalam terang keyakinan itu. Jika Anda menemukan bahwa pendapat Anda bertentangan pada firman murni itu ‘Beginilah Firman Tuhan,‘ atau perintah atau larangan yang Dia telah berikan, indahkanlah Firman Allah daripada perkataan manusia. Biarkan setiap perselisihan atau sengketa diselesaikan oleh ‘Ada tertulis.‘“4 Dia juga menulis: “Kita tidak boleh berpikir, ‘Jadi, kita memiliki kebenaran, kita memahami pilar utama iman kita, dan kita dapat berpegang pada pengetahuan ini. ‘Kebenaran adalah sebuah kebenaran yang berkembang, dan kita harus berjalan dalam terang yang berkembang.“5 “ Tidak ada alasan bagi siapa pun menempatkan posisi bahwa tidak ada lagi kebenaran akan terungkap, dan bahwa semua eksposisi Alkitab kita adalah tanpa kesalahan. Faktanya bahwa doktrin tertentu telah dilaksanakan sebagai kebenaran selama bertahun-tahun oleh umat Advent, bukan merupakan bukti bahwa ide-ide kita tidak bisa salah. Usia tidak akan membuat kesalahan dalam kebenaran, dan kebenaran bisa bersikap adil. Tidak ada ajaran yang sejati akan kehilangan apa pun dengan penyelidikan yang saksama.“6

Pendahuluan Umat Advent menerima Alkitab sebagai satu-satunya keyakinan mereka dan memegang Kepercayaan Dasar tertentu menjadi ajaran Alkitab. Keyakinan ini, sebagaimana diatur di sini, merupakan pemahaman gereja dan ekspresi dari ajaran Alkitab. Revisi pernyataan iman ini dapat diharapkan pada Sidang General Conference ketika gereja dipimpin oleh Roh Kudus untuk pemahaman yang lebih lengkap tentang kebenaran Alkitab atau menemukan bahasa yang lebih baik untuk mengekspresikan ajaran Firman Allah yang kudus.

Kembali ke Alkitab

Faktanya adalah bahwa tidak ada keyakinan tunggal dapat diambil sebagai ujian bagi ortodoksi, meskipun seluruh Alkitab dapat memberikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh keterbukaan yang dapat melindunginya dari kekakuan dogmatis dan ideologi yang picik. Hal ini menempatkan tanggung jawab khusus bagi para pemimpin gereja, pendeta, dan setiap orang percaya, karena diskusi tentang perubahan yang diperlukan dapat mengancam kesatuan dalam gereja. Oleh karena itu, semua orang percaya dipanggil untuk mendengarkan dengan rendah hati nasihat dari Roh Nubuat: “ Alkitab, dan Alkitab sajalah, yang menjadi keyakinan kita, satu-satunya ikatan persatuan.“7 “Kita tidak bisa di kemudian hari mengambil posisi bahwa kesatuan gereja terdiri dalam melihat setiap teks Alkitab di bawah naungan cahaya yang sama. Gereja mungkin mengesahkan resolusi demi resolusi untuk meletakkan semua perselisihan pendapat, tapi kita tidak bisa memaksa pikiran dan kehendak, dan dengan demikian menimbulkan ketidaksepakatan. Resolusi ini dapat menyembunyikan perselisihan, tetapi resolusi itu tidak dapat memuaskan dan membangun kesepakatan yang sempurna. Tidak ada yang dapat menyempurnakan kesatuan yang sempurna di gereja kecuali roh kesabaran seperti Kristus.... Kebenaran besar dari Firman Tuhan begitu jelas dinyatakan bahwa tidak perlu membuat kesalahan untuk memahami firman itu. Ketika Anda sebagai individu anggota jemaat mengasihi Allah dan sesamamu seperti dirimu sendiri, maka tidak akan ada upaya keras untuk berada dalam persatuan; akan ada kesatuan di dalam Kristus.“8 n 1  Juga terdapat di versi terakhir dari Seventh-day Adventist Encyclopedia (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 1996) pernyataan ini tidak berubah: “Seventh-day Adventists have no formal creed. . . . [They] consider the entire Bible to be their creed” (jld. 10, hlm. 418). 2  A Word to the Little Flock, hlm. 13, dikutip di idem. 3  Aturan resmi dari Sidang General Conference pada 5 Oktober 1861, di Battle Creek. Dilaporkan di Review and Herald, 8 Okt. 1862. J. N. Loughborough menjelaskan lebih jauh pada poin itu di tahun 1907 dalam bukunya The Church, Its Organization, Order, and Discipline, secara khusus di pasal 15, “Submission Versus Creed, Power, and Force,” hlm. 76, 77. 4  Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 2, hlm. 89. 5  Advent Review and Sabbath Herald, 25 Maret 1890. 6  Advent Review and Sabbath Herald, 20 Desember 1892. 7  Advent Review and Sabbath Herald, 15 Desember 1885. 8  E. G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: E. G. White Estate, 1993), jld. 15, hlm. 150.

Lothar Wilhelm adalah seorang pendeta pen-

siunan, mantan ketua konferens, dan direktur departemen uni yang tinggal bersama istrinya, Erika, di Celle, Jerman. Selama bertahun-tahun ia mengetuai panitia terjemahan peraturan gereja dari Divisi InterEropa.

04 - 2014 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

Oleh Claude Richli

Atas: DI KAMPUS LAMA: Beberapa anggota komisi studi tentang masa depan Mudende memeriksa kampus tua di tahun 2004. Dari kiri ke kanan: Prof. Mutuku Mu­ tinga dengan penulis, dan Jozsef Szilvasi, rektor. Atas, Kanan: SELURUH ANGGOTA KELUARGA LENYAP: Dr. Jesse Tabaranza, seorang ahli bedah di Rumah Sakit Mugonero, dan Pr. Josue Rusine, Ketua Field Rwanda Barat, memeriksa nama-nama anggota keluarga tewas saat genosida terjadi.

T

“‘

idak ada Iblis yang tersisa di neraka,’ kata misionaris itu. ‘Mereka semua di Rwanda.‘“ Ini adalah kutipan di sampul majalah Time, 16 Mei 1994,1 Saya ingat getaran yang turun ke tulang punggung saya saat saya menatap sampul ini pada musim semi tahun naas itu. Karena ayah dan teman-teman saya pernah bertugas sebagai misionaris di Universitas Advent di Afrika Tengah (Auca) di Mudende, saya tidak bisa acuh tak acuh terhadap nasib negara yang indah ini, terselip di pegunungan di Afrika Tengah. Bahkan, tidak seorang pun dengan jantung yang berdetak dapat

16

Adventist World | 04 - 2014

Dari

Neraka

ke

Harapan

Rwanda, 20 tahun kemudian

berpikir, kecuali mungkin kuasa dari Barat yang mengaduk sementara negara ini mengejang dalam kebencian suku dan kehancuran yang mengakibatkan hampir 1 juta orang tewas selama 100 hari berdarah yang dikenal dengan “genosida.“ Tepat 10 tahun kemudian, pada ming­gu pertama bulan April 2004, saya melakukan perjalanan ke Mudende di Rwanda sebagai bagian dari delegasi dari Divisi Afrika Timur Tengah yang baru dibentuk. Kami ditugaskan dengan membuat rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan dengan kampus yang saat itu hancur. Di sana saya berdiri, di

tengah apa yang disebut majalah Time “ladang pembantaian Rwanda,“ di tempat yang digunakan lembaga Advent, di gedung ilmu di mana lebih dari 1.000 orang yang mencari perlindungan dianiaya sampai mati oleh gerombolan yang gila. Tiga puluh dua siswa kita kehilangan nyawa mereka. Terletak di lereng timur pegunungan Virunga, sekitar 7.000 meter, tempat ini hampir selalu diselimuti kabut. Sekarang, bagi mata saya, tampak seperti selamanya akan berjuang untuk menghilangkan gambar masa lalu. Memang, seluruh ne­ geri tampak seolah-olah belum tiba un-

A l l p i c t u r e s cr e d i t e d t o C l a u d e u n l e s s s p e c i f i e d o t h e r w i s e

R i c h l i ,


P h o t o

b y

A .

S e b a h a s h y i ,

AU C A

Atas: DITINGGAL BERANTAKAN: Bangunan pusat akademis di Mudende, tahun 2004. Kiri: KAMPUS BARU: Bangunan pusat akademis dari Universitas Advent Afrika Tengah, dekat Kigali.

tuk berdamai dengan tragedi itu. Sebuah kain kafan dari kegelapan muncul tergantung di mana-mana. Ladang-ladang yang tersisa tak tersentuh; tunggul pohon hitam berdiri sebagai saksi bisu hutan yang hilang; perumahan di mana-mana rusak. Kigali, Ibukota negara, tampak lesu, lalu lintas tidak ada. Yang lebih penting, warga Rwanda masih berjuang dengan kesedihan mereka, kerusakan moral karena kerugian tak terduga. Seluruh keluarga telah lenyap. Apakah negara ini, akankah gereja, bangga dengan Kampus Mudende, datang untuk berdamai de­ ngan tragedi itu dan berpindah dari ne-

raka untuk berharap? Sedikit yang saya sadari bahwa Tuhan telah menempatkan ke dalam para aktor yang akan menjadi arsitek bagi kelahiran kembali gereja di Rwanda. Arsitek Harapan

Mereka berasal dari empat benua. Yang pertama, berkarakter dan bertekad dan telah diuji sebagai Ketua Uni Hu­ ngaria pasca rezim komunis totaliter, mendengar panggilan Allah pada tahun 2001 untuk datang ke Rwanda. Jozsef Szilvasi, bersama dengan istrinya, Suzsana, sepakat untuk melayani sebagai wakil kanselir Auca. Kantornya kemudian ber-

operasi dari sebuah kampus kecil di Kigali yang disebut Gishushu. Ketika Szilvasi tiba dan melihat kondisi menyedihkan dari kampus itu, ia hampir memutuskan saat itu juga untuk kembali ke rumah. Tempat yang tidak terlihat seperti kampus universitas, melainkan seperti sekolah dasar dengan tidak ada fasilitas apa pun. Perpustakaan itu tidak lebih besar dari ruang tamu ukuran rata-rata di Amerika. Kantornya hampir tidak bisa menampung meja kecil, rak buku, dan satu kursi untuk pengunjung. Pendaftaran hanya 320 siswa. Terlepas dari berbagai ancaman pada hidupnya, bagaimanapun, Szilvasi tinggal di situ—karena ia memiliki visi. Pada tahun 2004, dengan bagian dari 200.000 dolar AS yang gereja telah peroleh untuk memperbaiki kerusakan di Mudende yang saat itu berfungsi se­ bagai lokasi pengungsi bagi PBB untuk para pengungsi setelah genosida itu, Szilvasi membeli properti indah yang Kota Kigali telah sediakan di Bukit Masoro, tepat di seberang bandara internasional. Tapi sekarang apa? Pada tahun yang sama, Tuhan menggerakkan hati pasangan muda dari Filipina, Dominique dan Angie Pagarigan. Dominique adalah seorang arsitek, Angie adalah ketua finansial dari Rumah Sakit Advent Manila. Dia menemani sua-

04 - 2014 | Adventist World

17


C E R I TA S A M P U L PENGELOLA FINANSIAL: Angie Pagarigan, wakil rektor untuk keuangan, memulihkan kesehatan keuangan Auca.

BANGUNAN PROFESIONAL: Dominique Pagarigan, arsitek Auca, mengembangkan dan mengimplementasikan semua rencana pembangunan.

MEMBANGUN MASA DEPAN: Abel Sebahasyi, Rektor Auca, selama pemeriksaan konstruksi Gishushu.

minya ke Auca untuk mengajar kelas akuntansi, sementara ia menyusun rencana untuk membangun properti baru. Mereka tidak tahu pada saat itu, tetapi mereka, bersama-sama dengan Szilvasi, untuk meletakkan dasar bagi apa yang ternyata bukan hanya kelahiran kembali universitas itu, namun, pada kenyataannya, seluruh gereja Advent di Rwanda. Jalan di sana, bagaimanapun, terbukti menjadi salah satu masalah karena sangat berbatu. Tonggak besar pertama? Memutuskan apa yang harus dilakukan demi kampus Mudende. Titik Balik

Pada 13 Mei 2004, sebuah pertemuan bersejarah berlangsung di Novotel Hotel di Kigali. Eksekutif Komite Divisi Timur Tengah mengadakan pertemuan perte­ ngahan tahun, serta hal yang paling pen-

18

Adventist World | 04 - 2014

ting dalam agenda adalah untuk menerima laporan dari komisi penelitian untuk menentukan masa depan Mudende. Di bawah kepemimpinan Mutuku Mutinga, seorang profesor universitas dari Kenya, ia membawa rekomendasi untuk menerima tawaran pemerintah untuk membeli kampus hancur itu, dan dengan hasil untuk mengembangkan kampus di Masoro Hill. Perlawanan, bagaimanapun, sengit. Banyak pada komite itu mengingat “hari mulia“ Mudende. Mereka memiliki siswa atau staf di sana. Mereka yang kehilangan nyawa adalah sahabat mereka. Bagaimanakah mereka bisa berpaling pada bagian penting dari kehidupan mereka dan sejarah gereja di Rwanda? Permohonan untuk memberikan Mudende ke­ sempatan meningkat, ada nada semangat.

Akhirnya, Geoffrey Mbwana, yang kemudian adalah ketua divisi itu dan ketua komite,2 seorang yang berbakat, meminta agar argumen tersebut disimpulkan dan menyerukan pemungutan suara. Semua orang menunggu dengan napas tertahan untuk hitungan terakhir. Rekomendasi dari komite disahkan oleh hanya beberapa orang. Jalan ini sekarang terbuka untuk masa depan yang baru. Masa Depan Baru

Dan hal itu betapa suatu apa masa depan! Sekarang saya mengunjungi Masoro Hill yang berubah. Wakil kanselir baru, Abel Sebahashyi, seorang Rwanda yang merupakan bagian dari komisi awal pada masa depan Mudende, menyambut saya di kantornya yang luas menghadap taman indah kampus dihiasi dengan bangunan yang membuat gereja bangga itu. Bangunan itu dirancang dan diba­ ngun oleh Pagarigan, arsitek yang pembiayaan secara cermat dikelola oleh istri­ nya, Angie. Pada tahun 2006, Angie menjadi kepala keuangan bertugas mengembalikan dasar keuangan yang sehat untuk situasi kacau. Sebagaimana yang Sebahashyi katakan: “Selama empat tahun Angie haP h o t o s

b y

T.

Tj e r a n s o n ,

NO R U C


BERTUMBUH PESAT: Gereja Advent Galilaya di Ruhengeri akan dapat diisi lebih dari 2.000 kursi ketika selesai.

rus berlatih ‘arkeologi‘: buku-buku itu benar-benar bisa diandalkan, sistem akuntansi tidak ada, kas kritis. Tapi akhirnya kami mampu menghemat uang dan membangun kampus yang indah ini, serta kampus baru di Gishushu, dengan bebas utang.“ Sekolah dasar yang berdiri di sana telah diruntuhkan, diganti dengan ba­ ngunan besar yang masih dalam pembangunan, dengan 24 ruang kelas yang bisa menjadi tuan rumah departemen admi­ nistrasi bisnis dan teknologi informasi. Pendaftaran siswwa telah melonjak dari 320 menjadi 3.200. Program baru akan ditambahkan untuk departemen pendidikan dan teologi, termasuk rekayasa perangkat lunak, ilmu kesehatan, matematika, ekonomi, geografi, dan satu lagi—kedokteran. Membangun Masa Depan Negara

Beberapa bulan yang lalu Sebahashyi dan pejabat akademis Ndahayo Claver dipanggil ke kantor Menteri Pendidikan Negara itu. Setelah mengakui mereka karena pekerjaan mereka dan berterima kasih kepada mereka untuk kualitas pendidikan universitas yang diberikan kepada negara, menteri membuat permintaan atas nama pemerintah. Dia meminta agar Auca membuat rencana untuk memulai sekolah kedokteran pertama di Rwanda. Pemerintah akan membantu dengan menyediakan tenaga magang, beasiswa, dan akses ke mitra lainnya. Empat juta dolar masih perlu diperloleh, namun sekarang rencana sedang berjalan untuk membuka pintu ke kelompok pertama dari 45 siswa pada September 2015.

Lebih dari

Oleh Claude Richli

1,000,Pemelihara 000 Sabat di Rwanda

Sudah pukul 9:30 pada hari Sabat pagi terakhir bulan Januari di Kigali, dan jalan raya hampir kosong, kecuali petugas polisi ada di sana-sini. Sopir saya, seorang pendeta Advent bernama Karangwa Nephtal, telah memperingatkan saya bahwa akan sulit untuk sampai ke gereja tanpa berhenti. Dan memang, kami selalu dihentikan. Tiga kali dalam tiga mil, selalu dengan pertanyaan yang sama: “Apakah Anda seorang Masehi Advent Hari Ketujuh?“ “Ya.“ “Tunjukkanlah kartu Anda.“ Dengan patuh pendeta itu mengeluarkan kartu yang diterbitkan oleh gereja, membuktikan bahwa ia adalah seorang Advent. Jika dia tidak punya kartu itu, dia akan ditahan di pinggir jalan sampai pukul 11.00 sebelum membiarkannya pergi. Hari ini adalah “Umuganda,“ hari nasional kerja bakti. Sekali sebulan, seluruh penduduk harus memberikan pelayanan sukarela pada hari Sabtu pagi untuk membangun perumahan sosial atau sekolah, membersihkan jalan raya dan ruang publik, mengambil sampah, menanam pohon dan tumbuhan, dan lainnya meningkatkan lingkungan. Semuanya ditutup, kecuali gereja Advent. Tak seorang pun, kecuali untuk layanan darurat dan Advent, diperbolehkan ada di jalan raya. Orang Advent diharapkan bekerja pada hari Minggu pagi sebagai gantinya. Ketika pemerintah memperkenalkan program ini pada tahun 2006, gereja diberi mandat untuk mengeluarkan kartu identitas kepada anggotanya. Dalam sebulan 980,000 orang meminta kartu dan itu hanya di Kigali, serta ratusan ribu lainnya di luar ibukota. Tidak semua dari mereka yang terdaftar menjadi naggota gereja, tetapi semua mengaku sebagai pemelihara Sabat. Mereka mungkin tidak semua menghadiri gereja, tetapi mereka tahu tentang hari Sabat karena dibesarkan dalam keluarga Advent, dan mereka menahan diri untuk bekerja pada hari itu. Saat ini laporan gereja “hanya“ 604.000 anggota gereja di Rwanda. Tapi kita tahu setidaknya dua kali lebih banyak yang mengklaim untuk menjadi Advent. Menurut statistik pemerintah, 11,1 persen dari populasi 12 juta adalah orang Advent. Itu lebih dari 1,3 juta pemelihara Sabat, membuatnya menjadi salah satu populasi Advent tertinggi di mana saja di dunia.

04 - 2014 | Adventist World

19


C E R I TA S A M P U L

KANTOR PUSAT UNI MISI RWANDA YANG BARU: Sedang dibangun di Kigali.

Arsitek Lain

“Kelahiran kembali universitas itu adalah kelahiran kembali dari gereja,“ kata Hesron Byilingiro, seorang sederhana dan rendah hati meskipun adalah seorang yang berkualitas dengan kemampuan akademis yang sempurna. Seorang Rwanda, ia menjadi warga negara Amerika Serikat setelah menghabiskan bertahun-tahun mendapatkan pendidikan di Amerika Serikat. Dia memegang dua gelar master (divinity dan administrasi bisnis ) dan gelar doktor ministry, semua dari Universitas Andrews di Michigan. Ia bisa memiliki masa depan yang cemerlang di mana saja. Sebaliknya, tidak se­ perti banyak orang Afrika lainnya, ia dan istrinya, Anna, memilih untuk kembali ke negara asal mereka pada tahun 2003 untuk Hesron melayani sebagai associate bendahara uni. Dia menghabiskan dua tahun pertama menyiapkan sistem dan

20

Adventist World | 04 - 2014

prosedur yang akan menjamin masa depan keuangan yang sehat bagi gereja. Pada tahun 2005, ia menjadi Ketua Uni Misi Rwanda. Pada penutupan sore yang cerah di Kigali, saya berdiri dengannya di atap sebuah bangunan sembilan lantai di bawah konstruksi, dikelilingi oleh gedung kedutaan, hanya satu blok jauhnya dari pusat Kota Kigali. Lokasi ini akan menjadi kantor administrasi baru untuk gereja di Rwanda, sebagian besar terdiri dari ruang kantor yang akan disewakan untuk menghasilkan pendapatan untuk pengembangan lebih lanjut: Beberapa sekolah yang akan menjadi persiapan masuk ke universitas; klinik untuk membawa kesehatan bagi penduduk, gedunggedung gereja. Ketika Byilingiro membahas rencana, pria yang biasanya bersuara lembut ini menjadi terkesan tidak biasanya. Dia ber-


WAJAH MASA DEPAN: Anak-anak di kampus Sekolah Advent Ruhengeri berharap untuk masa depan yang cerah di negara yang dibangun kembali.

bicara tentang Gitarama, di tengah negara, di mana satu kantor baru dibangun untuk mencapai visi yang lebih besar. “Tapi itu tidak cukup,“ katanya. “Kami berkata, ‘tambahkan sekolah menengah, sehingga kami dapat menangkap pikiran orang muda.’ Jadi sekarang kita sekarang memiliki 24 ruang kelas.“ Mereka juga memiliki dua asrama yang dapat menampung hingga 800 anak. “Kami ingin memiliki anak-anak berkenalan dengan doktrin dan misi kami,“ jelas Byilingiro. “Kemudian, ada satu lahan, yang seharusnya dijual. Jadi, kami segera masuk untuk membeli lahan itu. Saya berbicara dengan walikota [dan mengatakan kepadanya] bahwa universitas akan menggunakan lahan itu untuk ­AUCA Extention. “Pagarigan telah menyusun rencana utama. Jadi saat kami memiliki cabang universitas itu—sekolah menengah dan dan kantor pusat daerah—saya yakin kehadiran gereja di kota itu akan menjadi kuat.“ Pada sebuah tur di negara itu, Byilingiro menunjukkan saya sekolah perawat baru di sebelah Rumah Sakit Advent di

Mugonero, siap untuk ditempati segera setelah pemerintah menyetujuinya. Di Gisenyi, dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, ia menunjukkan saya kantor field baru, serta sekolah menengah yang besar. Ini adalah properti yang dibeli dengan bantuan dari anggota awam dan lengkap dengan gudang yang sebelumnya telah disewa oleh jemaat denominasi lain. Ketika anggotanya mengetahui bahwa Advent telah membelinya, beberapa orang menjadi kesal; yang lainnya meminta untuk menampilkan apa yang diajarkan gereja kita. Pada akhir pertemuan penginjilan diadakan di lokasi itu, 140 orang meminta untuk dibaptis dan bergabung dengan gereja. Kita sekarang memiliki jemaat yang berkembang di sana. Di Ruhengeri, kami berhenti untuk mengunjungi Jemaat Galilaya, berdiri hanya setahun yang lalu. Saat itu memiliki 324 anggota, namun berencana untuk 2.000 anggota dalam beberapa tahun ke depan. Pembangunan gedung baru juga sudah berlanjut. Dua gereja dengan kapasitas tempat duduk 2.000 atau lebih sedang dibangun di kota yang sama. Se-

buah sekolah untuk 1.400 siswa sedang dalam tahap akhir. Gérard Karasira, lulusan Auca dan sekarang adalah Ketua Field Rwanda Utara, menerima saya dan menunjukkan saya kantor field yang baru. Ini adalah bangunan tiga lantai modern dengan kantor yang cukup, lengkap dengan komputer server sendiri dan sistem akuntansi SunPlus yang terhubung de­ngan uni dan General Conference. Pada bulan April 2014 akan persis telah 20 tahun sejak genosida terjadi, dan betapa suatu perbedaan! Saat itu, kebencian nyaris menghancurkan negara itu. Saat ini negara tersebut berkembang pesat, dan gereja juga demikian. Penduduknya telah belajar untuk memaafkan satu sama lain dan bekerja sama. Korupsi telah berkurang, hukum dan ketertiban dipulihkan, disiplin dibangun kembali.3 Negara ini benar-benar bekerja dengan semestinya. Hal ini dengan cepat menjadi teladan di Afrika. Dan di Rwanda, gereja kita menjadi sumber inspirasi, kekuatan spiritual, dan pengembangan intelektual. n 1  Lihat juga Nancy Gibbs, “Why? The Killing Fields of Rwanda,” Time, 16 Mei 1994; http://content.time.com/time/magazine/ article/0,9171,980750,00.html#ixzz2rUsszqKi. 2  Geoffrey Mbwana saat ini adalah salah seorang Wakil Ketua General Conference di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat. Dia telah melakukan pelayanan ini sejak 2010. 3  Lihat keterangan tambahan di samping.

Claude Richli adalah Associate Publisher Adventist World.

04 - 2014 | Adventist World

21


R O H

N U B U A T

P

ublikasi terbaru dari The Ellen G. White Encyclopedia mewakili sekitar 13 tahun impian, perencanaan, dan pekerjaan. Hal ini dilakukan pada jalur untuk menjadi salah satu sumber yang paling berguna tentang Ellen White dan sejarah Advent dan teologi.

hatan sukses, dan salah seorang pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, suatu gerakan keagamaan global yang kini mengklaim hampir 20 juta pengikut dewasa. Meskipun demikian, Ellen masih belum diketahui oleh masyarakat umum. Knight membayangkan buku ini sebagai referensi standar bekerja tentang Ellen White, ditulis untuk mereka yang tercakup akademisi, mahasiswa, orang awam, dan masyarakat umum. Dia membayangkan buku itu dibuat dalam dua bagian utama: Artikel umum dan entri

The

menyadari bahwa ia memiliki terlalu banyak buku pada daftarnya untuk ditulis atau diedit. Dalam memprioritaskan beberapa judul, Knight mengakui bahwa The Ellen G. White Encyclopedia adalah terutama jilid yang terutama untuk diedit dengan banyak pekerjaan yang didelegasikan kepada orang lain. Pada November 2000 Knight bertanya apakah kita akan bersedia untuk mengedit bersama-sama buku ensiklopedia ini. Knight menawarkan untuk tinggal sebagai editor konsultan, tetapi me-

Oleh Denis Fortin and Jerry Moon

Ellen G. White

Encyclope

Sebuah sumber baru bagi Sejarah Singkat Proyek

George Knight memulai proyek itu pada akhir 1990-an. Pada saat itu, Knight adalah seorang profesor sejarah gereja di Seventh-day Adventist Theological Seminary of Andrews University. Dia datang dari sebuah iklan mengenai C.S. Lewis Encyclopedia dan membayangkan untuk menyiapkan karya yang sama tentang Ellen White, seorang wanita yang luar biasa dari abad kesembilanbelas. Meskipun ribuan halaman yang diterbitkan olehnya dan tentang dia, tidak ada sumber yang komprehensif yang pembaca dapat dengan mudah mengakses ke informasi yang spesifik. Ellen White adalah seorang penulis yang produktif, pembaru kese-

secara abjad, menampilkan artikel yang ditandatangani dan peer-review dengan bibliografi—jika memungkinkan—oleh seorang spesialis dalam berbagai topik. Juga penting: Bahwa bahasa yang digunakan dapat dikonsumsi khalayak ramai. Sekilas indeks dan daftar isi dalam karya Ellen White dan sejarah Advent, Knight memulai dengan daftar sementara mengenai artikel yang dibutuhkan. Dia mempromosikan ide itu ke Review and Herald Publishing Association (RHPA) dan mengatur tentang keamanan kerjasama dari Ellen G. White Estate. Ini adalah proyek yang berdiri pada musim gugur tahun 2000. Sementara Knight mulai merencanakan pensiun, ia

Terbitan khusus ini tidak hanya ditulis oleh para ahli di bidangnya, itu juga telah ditinjau beberapa kali oleh orang dengan perspektif yang berbeda.... Sebuah pandangan yang seimbang mengenai nasihat Ellen White telah dicapai. Butuh waktu 14 tahun dan melibatkan hampir 200 ahli yang menulis sekitar 1.300 artikel pendek dan tujuh artikel utama. —George night, brosur RHPA

22

Adventist World | 04 - 2014


nyerahkan kepada kami tanggung jawab redaksi dalam memilih dan mengontrak penerbit, merekrut penulis, mengedit artikel, dan mengawasi proyek sampai selesai. Kami langsung setuju untuk mengerjakan proyek ini, tidak menyadari berapa banyak pekerjaan itu, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan menyelesaikannya. Dari awal, tujuan dari buku ini adalah untuk menyediakan referensi standar yang mudah digunakan dan mudah dipahami bagi seseorang tanpa pengetahuan sebelumnya tentang subjek tertentu, namun cukup informatif dan berguna bagi spesialis. Ditulis oleh 180 penulis kontribusi dari seluruh dunia, ensiklopedia itu tidak hanya memberikan panduan singkat namun komprehensif dengan sumber daya yang melimpah tentang Ellen White, tetapi juga menyajikan sejumlah besar penelitian baru. Pembaca baru dan yang sudah lama pun akan menemukan informasi yang dapat diandalkan, selalu disajikan dari perspektif baru yang segar. Untuk memastikan keakuratan data yang disajikan, seluruh naskah ditinjau dan dikritik oleh para ahli bereputasi, lebih lanjut direvisi oleh editor, dan akhirnya kembali diedit oleh editor di RHPA. Sebuah karya sebesar ini tidak mungkin dicapai tanpa dukungan dan bantuan dari banyak orang. Proyek ini merupakan hasil kerja sama dari berbagai penulis, editorial dan staf sekretaris, asisten pascasarjana di Universitas Andrews, dan koleganya di berbagai pusat penelitian, termasuk Pusat Penelitian Universitas Advent Andrews, serta Ellen G. White Estate dan Kantor Arsip dan Statistik General Conference di Silver Spring, Maryland.

dia gereja

Staf editorial di RHPA memberikan kontribusi signifikan terhadap ensiklopedia ini melalui keahlian dan dorongan mereka di semua tahapan proyek ini. Cara Menggunakan Ensiklopedia

The Ellen G. White Encyclopedia ini dibuat sedemikian rupa menjadi tiga bagian utama, mudah dibedakan oleh pembaca. Bagian pertama meliputi artikel pengantar pada Ellen White, termasuk kisah hidupnya, tema utama dari tulisan-tulisannya, prinsip-prinsip penafsiran, sumber penelitian, teologi, dan bibliografi dari sumber sekunder. Bagian pertama mudah dikenali oleh artikel yang diatur dalam format kolom single dengan catatan akhir. Bagian kedua adalah bagian biografi, termasuk mereka yang berinteraksi kepada Ellen White, berhubungan dengannya, atau menulis tentang dia. Beberapa tokoh sejarah yang tidak sebayanya, seperti Martin Luther dan John Calvin, ditemukan di bagian topikal dengan segmen pada hubungan teologi mereka kepada Ellen White. Pada halaman buku itu, seseorang dapat mengenali bagian kedua dengan sebagian besar artikel pendek tentang individu—dan dengan banyak foto yang tersedia dalam artikel. Bagian ketiga, yang terbesar, berisi artikel tentang berbagai macam topik, yang panjangnya bervariasi dari beberapa ribu kata sampai kurang dari 100 kata. Juga disusun menurut abjad dan diatur dalam format dua kolom, bagian ini meliputi entri pada tema atau ajaran Ellen White, buku yang ditulisnya, peristiwa bersejarah dan berbagai lokasi, dan institusi yang pernah ia terhubung padanya. Setiap artikel di bagian biografi atau topikal diatur menurut abjad judul berhuruf tebal. Dalam setiap artikel, referensi diberikan dalam tanda kurung, menggunakan singkatan standar untuk tulisan-tulisan Ellen White. Tanda bintang (*) mengidentifikasi topik atau individu yang ada dalam artikel tetapi juga terpisah di ensiklopedia lain. Beberapa

Ellen White telah menjadi orang yang paling berpengaruh dalam sejarah Advent, dan memang banyak sekali informasi kurang tepat mengenai apa yang dia menulis dan mengapa dia menulisnya.... [Buku ini] untuk orang yang mau berpikir [yang ingin] mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hidupnya dan pekerjaannya. —George Knight, RHPA brochure

artikel juga menggunakan tanda “lihat juga“ pada referensi silang. Setiap artikel diakhiri dengan nama penulis. Artikel yang tidak diberi sumber adalah oleh para editor. Sebagian besar artikel yang tidak diberi sumber pada bagian biografi adalah disusun oleh Asisten Editor Michael W. Campbell, seorang Asisten Profesor Sejarah/Teologi, di Adventist International Institute of Advanced Studies di Filipina. Selain menyediakan akses untuk jumlah besar informasi tentang Ellen White, kami berharap bahwa, dengan sistematisasi pengetahuan saat ini, pekerjaan ini akan merangsang gelombang baru akan minat dan penelitian tentang pemimpin agama yang berpengaruh dan penulis dari abad kesembilan belas ini. n

Denis Fortin dan Jerry Moon adalah profesor teologi dari Seventh-day Adventist Theological Seminary at Andrews University.

04 - 2014 | Adventist World

23


Kisah Orang Advent AF R IKA

TIMU R

TENGAH

Oleh Geoffrey Mbwana

E l l e n

G .

W h i t e

E s tat e

DIVISI

L. R. Conradi

Seperti

Biji Sesawi

Pergerakan Advent di Divisi Afrika Ti

P

ertumbuhan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Divisi Afrika Timur Tengah (ECD), yang meliputi 11 negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika, menggambarkan kuasa Injil seperti yang diungkapkan dalam perumpamaan Yesus tentang biji sesawi: “Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya” (Markus 4:32).

Pada akhir tahun 2013, gereja di ECD telah tumbuh untuk merayakan keanggotaan yang lebih dari 2,5 juta, beribadah di lebih dari 12.000 gereja yang telah diorganisasikan, dipimpin oleh lebih dari 2.000 pendeta yang diurapi. Rasio satu pendeta melayani ratarata 1.260 anggota yang telah dibaptis telah mendorong para pemimpin gereja untuk memobilisasi, melatih, dan melengkapi anggota awam agar terlibat antusias dalam misi Yesus Kristus. Lebih dari 500.000 siswa mengikuti pendidikan Advent melalui lebih dari

24

Adventist World | 04 - 2014

2.000 sekolah, universitas gereja sekaligus milik pemerintah yang terakreditasi. Masyarakat telah menerima penghargaan besar, mengenai kesehatan dan pelayanan medis yang ditawarkan oleh gereja di enam rumah sakit dan 130 klinik pedesaan. Pasukan penginjil literatur, berjumlah lebih dari 6.000 pasukan yang kuat, mendistribusikan terbitan besar mengenai kesehatan dan literatur rohani di wilayah ini setiap tahun. Permulaan Pekerjaan

Di daerah Afrika yang kaya agama tradisional, dengan penekanan pada keyakinan leluhur, roh-roh, dan takhayul, benih Injil sebagaimana yang diajarkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ditaburkan di bagian akhir abad kesembilan belas. Orang Advent pada mulanya memasuki benua dari keempat sudutnya: Utara, Barat, Selatan, dan Timur. Gerbang timur ke benua besar ini tetapi belum banyak yang kenal adalah melalui Tanganyika (sekarang dikenal sebagai Tanzania).

Gereja Advent di Jerman adalah gereja Advent yang terkuat di Eropa pada abad kesembilan belas. L.R. Conradi, pemimpin dinamis mereka, memprakarsai dan melanjutkan karya misi “a­sing“ di berbagai belahan dunia. Karena Kekaisaran Jerman telah memiliki koloni di Afrika Timur, orang Advent Jerman mengirim misionaris menjadi apa yang dikenal sebagai Jerman Timur Afrika, yang mencakup negara-negara saat ini seperti Tanzania, Rwanda, dan Burundi. Conradi mengumpulkan 5.000 dolas AS untuk mengirim misionaris pertama ke Afrika Timur. Setiap anggota di Eropa dan Amerika Serikat, serta beberapa lembaga gereja, memberikan kontribusi dana tersebut. Pada tanggal 22 Oktober 1902, Conradi mengajukan permohonan kepada pemerintah Jerman untuk izin mengirim misionaris ke Tanganyika. Misionaris Pertama

Abraham C. Enns, tukang kebun yang saat itu sedang menyiapkan ke-


mur Tengah pendetaannya, dan Johannes Ehlers, seorang pekerja percetakan yang bekerja untuk gereja Advent di Jerman, ditunjuk sebagai misionaris pertama. Pada tanggal 22 Oktober 1903, kedua orang itu menumpang di kapal uap menuju Afrika Timur, meninggalkan istri Ehlers, Rosa, dan tunangan Enns. Untuk menghemat uang, Enns dan Ehlers mengikuti perjalanan kelas tiga. Tujuan awalnya adalah untuk mencapai dan memulai misi di sekitar Danau Victoria di Tanganyika Utara, berharap bahwa perjalanan danau akan menyediakan akses mudah ke stasiun misi. Tapi setelah kedatangan mereka di Dares Salaam pada tanggal 9 November 1903, mereka diundang untuk makan malam dengan gubernur, yang memerintahkan mereka untuk pergi ke Tanzania Timur Laut. Pada tanggal 25 November mereka mengirim telegram ke gereja di Jerman menginformasikan mereka bahwa pusat misi pertama didirikan di bagian selatan dari Gunung Pare yang diikuti orang Wapare. Mereka menetap di lembah yang indah yang

mereka sebut Friedenstal (“lembah damai“). Para misionaris baru itu melakukan lebih dari berkhotbah; mereka memulai sekolah dan klinik. Falsafah pendidikan Advent, menekankan pentingnya panduan kerja dan industri pendidikan manusia seutuhnya, dan falsafah itu dipuji dan dihargai oleh pemerintah. Di salah satu sekolah, Kihurio, para siswa dipekerjakan dan memanen 10.500 pon kapas dan memperoleh 600 dolar AS pada tahun berikutnya. Gubernur mengunjungi sekolah itu dan menawarkan hadiah buku senilai 150 dolar AS, yang dinyatakan dalam suratnya: “Saya telah memperhatikan efisiensi dan kemajuan sekolah misi di Kihurio dengan rasa puas.“ Tidak sampai 4 April 1908, enam pria pertama yang bertobat di Wapare dibaptis. Pekerjaan penggembalaan dan mengajar di sekolah dilatih kepada keenam jiwa yang baru dibaptis ini. Sementara pekerjaan bertumbuh, misionaris asing, disertai oleh orang Wapare, pergi ke daerah di sekitar Danau Victoria, khususnya di Mwanza dan daerah Mara, dan membuka pusat misi lainnya, sekolah, dan klinik. Pada awal Perang Dunia Pertama dan Kedua, pekerjaan gereja sangat terganggu. Beberapa misionaris Jerman tewas, yang lain direkrut menjadi tentara. Pada akhir Perang Dunia I, sebagian besar misionaris Jerman dipenjarakan atau dipaksa untuk meninggalkan negara itu karena Inggris telah mengambil alih koloni Afrika. Transisi dari Jerman ke kekuasaan Inggris meninggalkan institusi baru itu tanpa misionaris asing. Namun, para anggota yang baru bertobat itu mengambil tugas itu atas diri mereka untuk melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh para misionaris yang sudah tidak ada. Dari 26 sekolah yang dimulai oleh Jerman di wilayah Pare, 15 sekolah terus beroperasi selama perang berlangsung. Kampus dan bangunan dipelihara dengan menggunakan mereka yang memiliki pelatihan di sekolah-sekolah yang sama.

Di wilayah danau, sebagian besar kampus hancur selama perang. Orang Wapare yang bertobat mendampingi para misionaris asing mempertahankan pekerjaan dengan mengajar dan berkhotbah tanpa gaji, meskipun jauh dari rumah. Masyarakat setempat menghargai mereka dan pelayanan mereka. “Guru di Wapare yang ditinggalkan oleh Jerman selama perang melakukan pekerjaan yang lebih baik dan lebih menyeluruh dari orang Jerman itu sendiri. Mereka mengasihi dan membagikan pakaian mereka dengan kami,“ kata salah satu pemimpin pemerintah terkemuka di Tanzania yang menerima pelayanan mereka. Meskipun perang berakhir pada tahun 1918, tidak memungkinkan untuk mengirim misionaris kembali ke Tanganyika untuk waktu yang lama. Pada tahun 1922, gereja di Tanga­ nyika memiliki 266 anggota baptis, 16 pusat misi, enam gereja, dan 43 sekolah dengan 2.370 siswanya. Meskipun gereja terus menghadapi tantangan besar selama dan setelah Perang Dunia II, pekerjaan tidak berhenti. Pada tahun 1960, gereja telah memulai 176 sekolah di bagian utara negara itu. Pada Desember 2013 Tanzania memiliki keanggotaan yang telah dibaptis lebih dari 475.000 jiwa, dengan sekolah-sekolah, universitas, 45 klinik, rumah sakit, dan yang lebih besar, rumah sakit baru yang sedang dalam pembangunan. Karena pertumbuhan yang cepat, pekerjaan di Tanzania telah dibagi dalam dua unit administratif: Uni Konferens Tanzania Utara dan Uni Misi Tanzania Selatan. Kerajaan Allah benar-benar adalah seperti biji sesawi. Jadi marilah kita menabur Injil Yesus Kristus. n

Geoffrey Mbwana

adalah salah seorang Wakil Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference, dan seorang mantan Ketua Divisi Afrika Timur Tengah.

04 - 2014 | Adventist World

25


P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Mengapa Paulus mengatakan bahwa dosa masuk ke dunia melalui Adam, padahal Hawa yang pertama kali berbuat dosa?

Siapakah yang Bertanggung Jawab?

Keterlibatan Hawa dalam masuknya dosa ke dalam dunia telah menjadi bahan diskusi sejak zaman kuno. Literatur Yahudi cenderung mengabaikan perannya, meskipun dalam beberapa kasus dia disalahkan atas masalah dosa. Kita juga menemukan gagasan bahwa Adam bertanggung jawab atas pelanggaran itu, dan karena dia juga bertanggung jawab atas kedatangan dosa. Saat ini penjelasan yang paling umum adalah bahwa Adam berdiri dalam teologi Paulus sebagai wakil dari umat manusia, dan, dengan demikian, apa yang dia lakukan mempengaruhi semua manusia. Saya akan menguraikan beberapa bukti Alkitabiah, sifat dosa Adam, dan menawarkan saran untuk pertimbangan Anda. 1. Adam dan Hawa: Hawa disebutkan dalam dua bagian dalam Perjanjian Baru: 2 Korintus 11:3 dan 1 Timotius 2:13, 14. Paulus takut jika orang Korintus “sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu [exapatao, ’untuk menuntun seseorang menerima ide palsu’] ‘dengan kelicikannya,’ ‘kalau-kalau pikiran kamu disesatkan [phzeiro ‘kehancuran, korup’]’ dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus“ (2 Kor. 11:3). Guru-guru palsu seperti ular, dan orang percaya bisa seperti Hawa. Mereka seharusnya tidak mengikuti teladannya. Dosanya menyesatkanya dari komitmennya kepada Tuhan, dan hasilnya adalah korupsi batin (dari dalam). Dosanya tidak bisa dihindari; bagaimanapun dia bertanggung jawab untuk itu. Dalam 1 Timotius 2:13, 14, Paulus menggambarkan bahaya dari mendengarkan guru palsu dengan mengacu pada pengalaman Hawa. Ketika mereka diciptakan, Adam diciptakan pertama kali, kemudian barulah Hawa diciptakan. Tapi Hawa “tertipu” (apatao, ‘menipu’ atau ‘menyesatkan’). Prioritas dalam penciptaan kontras dengan prioritas dalam dosa untuk menunjukkan penipuan yang tidak bisa dihindari. Adam tidak tertipu; akibatnya, Hawa tidak harus berbuat dosa. Oleh karena itu penipuan hawa, dan orang Efesus, tidka dapat dimaafkan. 2. Dosa Adam: Terlepas dari kenyataan bahwa dosa Hawa ditegaskan, Paulus mengklaim bahwa “dosa“ (hamartia) datang ke dunia melalui Adam (Roma 5:12). Dosanya disebut “pelanggaran“ (ayat 15; paraptoma, “kesalahan“), karena ia memakan buah itu, dan melakukan tindakan “ketidaktaatan“ (ayat

26

Adventist World | 04 - 2014

19, parakoe, “keengganan untuk mendengar“), karena ia melanggar perintah Ilahi. Tetapi dosa yang datang ke dunia tidak sama dengan dosa yang dilakukan oleh Adam. Paulus melambangkan dosa sebagai kuasa jahat yang, sebagai akibat dari dosa Adam, memasuki dunia untuk menguasai dunia dengan kuasa mematikan (Roma 6:12). Karena itu, Paulus menggunakan A­dam untuk menunjuk kondisi alami umat manusia: Pada kondisi Adam yang telah jatuh ras manusia akan binasa (1 Kor. 15:21.) Tetapi di dalam Adam yang baru semua akan menemukan kehidupan. Kontras ini penting : Hidup dalam Adam berakhir dengan kematian, sedangkan kematian Kristus berakhir pada kehidupan melalui kebangkitan. Kealamiahan kehidupan, yang diwakili oleh Adam, akan binasa, sedangkan kuasa yang memberi hidup dari Kristus membawa kehidupan baru (ayat 44-49). Kejahatan yang datang ke dunia ini dilawan dan dikalahkan oleh Kristus yang datang dari surga. 3. Adam dan Otoritas: Gagasan Paulus didasarkan pada Kejadian 1:28 (lih. Rm. 6:16; 8:18-23). Berikut adalah saran saya untuk pertimbangan Anda: Menurut Kejadian, Tuhan mempercayakan kekuasaan planet ini pada Adam dan Hawa. Agar dosa menguasai dunia diperlukan bagi keduamereka untuk menyerahkan otoritas mereka di atasnya. Dosa Hawa tidaklah cukup untuk menghilangkan otoritas. Selama salah satu dari mereka tetap setia kepada Tuhan, dosa/kejahatan tidak akan pernah berkuasa atas dunia. Meskipun Hawa yang berdosa pertama kali, hanya ketika Adam berdosa sehingga dosa/kejahatan itu datang ke dunia dan diperbudak dunia ini. Hasil pelanggaran Adam adalah yang lebih serius dibandingkan dengan yang Hawa lakukan. Paulus benar bahwa dosa sebagai kekuatan yang berkuasa datang ke dunia melalui Adam. Tetapi syukur kepada Tuhan atas Adam yang baru, Yesus Kristus, membebaskan kita dari kuasa dosa yang memperbudak (Roma 6:8-11) dan akhirnya akan membebaskan ciptaan itu sendiri (Rm. 8:18-23). n

Angel Manuel Rodríguez melayani sebagai Direktur Biblical Research Institute sebelum ia pensiun..


P E L A JA R A N A L K I TA B

PHOTO

BY

E n r i c o

C a cc i a

Harapan Satu-satunya

Laodikia

Oleh Mark A. Finley

K

ota kuno Laodikia berlokasi sekitar 100 mil (160 kilometer) dari Efesus dengan jalan yang bagus antara utara dan selatan, timur dan barat. Kota ini adalah kota komersil yang besar, perbankan, pendidikan, dan pusat medis. Ketika Cicero bepergian di daerah itu, ia mencairkan surat-surat kreditnya di Laodikia. Pada tahun 61 TM gempa bumi menghancurkan kota itu, dan meskipun Roma menawarkan bantuan untuk membangun kembali kota yang hancur, penduduk Laodikia sombong itu menolak. Mereka ingin membangun sendiri.

Laodikia adalah kota yang kaya, kota canggih. Dalam suasana ini uang dan materialisme ini, orang percaya di Laodikia jelas menjadi suam-suam kuku. Mereka tidak menyerahkan iman mereka, mereka hanya tidak lagi bergairah tentang hal itu. Mereka tidak mati secara rohani, mereka tidur secara rohani. Surat kepada jemaat di Laodikia adalah daya tarik yang tulus untuk pengalaman rohani yang baru.

1 Baca Wahyu 3:14. Apakah tiga gelar dari Yesus yang Rasul Yohanes gunakan untuk memperkenalkan pekabaran ke Laodikia? Tiga gelar yang Yohanes gunakan untuk memperkenalkan pekbaran ke Laodikia adalah sangat penting. Laodikia adalah yang terakhir dari tujuh jemaat. Yesus yang adalah “Amin,” menyampaikan pekabaran terakhir-Nya kepada gereja-Nya sebelum Dia kembali. Dia adalah “setia dan saksi yang benar,” yang mengetahui rahasia terdalam dari hati kita, tetapi tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia setia kepada kita ketika kita tidak setia kepada-Nya. Dia adalah “awal dari ciptaan Allah.” Ungkapan ini bisa menjadi sedikit membingungkan. Ini tidak berarti bahwa Yesuslah diciptakan pada awalnya. Kata asli untuk “pertama” dapat diterjemahkan “Orang yang memulai, atau yang memulai.” Yesus adalah yang memulai semua ciptaan. Kuasa penuh Kristus dari ciptaan berbicara kepada Laodikia, menjanjikan untuk mengerjakan keajaiban penciptaan kembali dan menghembuskan ke dalamnya kehidupan rohani.

2

Baca Wahyu 3:15-1. Apakah hasil diagnosis rohani Yesus dari Jemaat Laodikia? Mereka tidak panas atau dingin, tapi suam-suam kuku. Suatu simbol yang tepat bagi Laodikia! Kota Hierapolis hanya enam mil jauhnya, di mana mata air mineral panas mengalir melalui sistem saluran air ke Laodikia. Pada saat air tiba, suhu air itu

suam-suam kuku. Penduduk Laodikia tidak menolak Yesus: mereka tidak memberontak terhadap ajaran-Nya mereka hanya puas dan tidak peduli. akan hal itu

3

Bagaimana jemaat di Laodikia melihat kondisi rohani mereka? Bagaimana pandangan mereka ternyata berbeda dari Yesus? Baca Wahyu 3:17. Persepsi kita tentang kondisi kita sendiri di hadapan Allah kadang-kadang berbeda dari kenyataan. Kita mungkin melihat diri kita sebagai orang yang benar dan suci. Tetapi Allah yang melihat hati, sering melihat sesuatu yang sangat berbeda.

4

Bagaimanakah Alkitab menggambarkan sifat manusia terpisah dari kebenaran Kristus? Baca Yesaya 64:6; Yeremia 17:9, Roma 3:10, 11, 23.

5

Apakah nasihat Yesus kepada jemaat di Laodikia? Wahyu 3:18. Orang percaya diklaim diri mereka rohani, tetapi gagal untuk memahami esensi rohani sejati (Yohanes 9:39-41). Menurut pernyataan Yesus sendiri dalam Lukas 4:19, Dia datang untuk membawa “penglihatan bagi orang-orang buta.” Rasul Paulus berdoa agar Roh Kudus memberikan “Roh hikmat,” agar “mata hatimu” dibuka (Efesus 1:17, 18). Hanya Roh Kudus dapat memberi kita kerohanian untuk memahami kondisi kita yang sebenarnya di hadapan Allah dan menerima dengan iman kebenaran-Nya.

6 Baca Wahyu 3:19. Mengapa Yesus memberikan pekabaran teguran tajam ini bagi umat-Nya? 7

Baca Wahyu 3:20, 21. Apakah yang Yesus rindukan untuk lakukan, dan apa janji-Nya? Yesus rindu untuk memiliki persekutuan yang intim dengan kita. Dalam simbol indah dari makan malam di Timur Tengah, bahwa Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai yang duduk semeja dengan kita, berbagi percakapan, mendengarkan kerinduan batin kita, dan memotivasi kita. Kesempatan spesial dengan Yesus ini terlalu bagus untuk dilewatkan. Mereka yang masuk ke dalam persekutuan dengan Yesus sekarang akan memiliki sukacita duduk bersama-Nya di takhta-Nya dan bersukacita bersama-Nya selama-lamanya. n

04 - 2014 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE Yesus berfokus pada hal seperti ‘bobot hukum,’ seperti keadilan, kesetaraan, belas kasihan, ikut serta, dan kasih. —Keisha Welsh, Dagenham, London, Inggris

Surat

Jangkauan di Australia

Terima kasih untuk fitur cerita oleh Sandra Blackmer tentang pekerjaan gereja yang dilakukan di Australia: “Service to Others Really Matters“ dan “Berbagi Kesehatan dan Harapan “ (Februari 2014). Sangat menyenangkan untuk membaca bagaimana orang Advent fokus pada menjangkau salah satu masyarakat yang paling sekular di dunia. Saya bertanya-tanya mengapa banyak dari kita yang tidak mengambil langkah bijaksana ke arah menjangkau orang di masyarakat kita dengan program praktis yang memberi informasi, membantu, dan menginspirasi orang lain. Mungkin artikel ini akan membantu kita meletakkan alasan kita dan membawa talenta yang Tuhan telah berikan hanya untuk tujuan tersebut. Jan Smith Hermosa Beach, California, Amerika Serikat Peristiwa Radikal

Mengenai “Peristiwa Radikal“ (Feb­ ruari 2014), saya salut kepada Frauke Gy-

Doa w

uroka karena memiliki keberanian untuk mengajukan pertanyaan penting: “Apakah yang membuat pola hidup kita sebagai Kristen?“ Hal ini mengikuti bagian yang tampaknya menunjukkan bahwa apa yang kita makan dan apa yang kita pakai adalah kriteria untuk jawaban pertanyaan tersebut. Tapi seperti penekanan tepat Gyuroka, standar nyata keabsahan pengalaman Kristen kita adalah berapa banyak pola hidup itu membuat kita seperti Kristus. Yesus sedikit sekali berkata mengenai diet dan pakaian, kecuali menegur orang Farisi mengenai hal yang terlalu mereka pikirkan. Sebaliknya, Yesus berfokus pada “hal seperti bobot hukum,“ seperti keadilan, kesetaraan, belas kasihan, ikut serta, dan kasih. Jika gereja-Nya hari ini menunjukkan lebih jelas ciri-ciri yang terakhir, mungkin kita akan memiliki kredibilitas yang lebih di antara komunitas kita. Keisha Welsh Dagenham, London, Inggris Ide Menjangkau Komunitas Pascamodern

Saya membaca laporan Claude Richli “Konferens Montenegro Mempelajari Jangkauan kepada Pascamodern“ (Januari 2014). Saya punya ide tentang bagaimana kita dapat menjangkau orang Eropa. Banyak orang di sini berpikir untuk berbuat

baik, makanan sehat, dan membantu untuk menghentikan perubahan iklim. Dalam setiap surat kabar orang dapat membaca tentang proyek “hijau”—kesehatan dan lingkungan adalah tema besar bagi masyarakat di sini. Bagaimanakah membawa hal ini ke gereja? Jika para pengkhotbah kita di Eropa membawa tema tersebut ke dalam gereja, orang banyak akan dapat secara positif mempengaruhi untuk menggunakan, misalnya, transportasi umum. Ini adalah salah satu cara kita untuk menjadi orang Kristen otentik yang membantu populasi bumi. Dampak positif kedua adalah bahwa orang Advent bisa menyaksikan kepada orang yang mereka temui di dalam kereta api. Werner Prandstätter Austria Floyd Morris, Pemimpin Senat, Jamaika

Saya sangat terinspirasi oleh fitur berita mengenai Floyd Morris (“Seorang Advent Tunanetra adalah Pemimpin Senat Baru Jamaika,“ Agustus 2013) yang membuat sejarah dengan menjadi seorang tunanetra pertama yang tunjuk menjadi pemimpin Senat Jamaika, majelis parlemen tinggi. Sering kali dalam catatan sejarah, umat Allah terpilih untuk posisi sensitif dalam pemerintahan. Yusuf, anak Yakub, dipenjarakan karena kejahatan yang tidak pernah dia lakukan, diangkat sebagai perdana menteri Mesir dan pemerintah kedua selain raja.

PUJIAN

Doakan demi kemerdekaan saya. Saya masih sangat malu akan hal tertentu di masa lalu saya. Pierre, Kanada Berdoalah untuk pernikahan saya dan ibu mertua saya. Juga doakan agar saya memiliki hati yang pemaaf. Awino, Kenya

28

Adventist World | 04 - 2014

Kami memiliki beberapa masalah keluarga yang sangat serius. Istri saya membenci Advent, dan itu seperti kami sedang berjuang dengan Setan di rumah kami. Tolong doakan kami! Allah akan membantu. Dan, Norwegia

Tolong doakan sementara kami memutuskan mengambil jalan mana untuk terus merawat ibu kami yang sudah tua. Ann, Amerika Serikat Tolong doakan anak saya dan menantu perempuan saya. Keduanya percaya bahwa tidak masalah untuk hidup dalam perzinaan. H. H., Austria


Nabi Daniel melayani dalam tiga masa dalam dekade pemerintahan baik dengan nilai etika yang saleh dan kinerja yang sangat baik. Morris dalam posisinya yang unik— tantangannya bukanlah halangan untuk memerintah. Dia menginspirasi mereka yang lahir dengan cacat yang sama, bahkan kepada mereka yang beruntung memiliki semuanya dalam hidup ini. Fitur berita ini memperkuat iman saya dalam kuasa dan kasih yang tak terbatas dari Bapa surgawi kita. Larry R. Valorozo Belanda

Di Belahan

Dunia

Manakah Ini?

Majalah Indah

Koreksi

Michael Sokupa , penulis “Jalur Misionaris“ (Februari 2014), telah salah diidentifikasikan dalam beberapa edisi Adventist World bahasa asing. Posisinya yang tepat adalah seorang dosen Perjanjian Baru dan sejarah gereja dan Direktur Ellen G. White Estate di Helderberg College. Kami mohon maaf atas kesalahan. —Editor Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Saya punya sahabat yang mungkin membutuhkan transplantasi jantung. Tolong berdoa untuk kesembuhan, agar Allah melakukan apa yang terbaik. Carol, Amerika Serikat Tolong berdoa agar saya lulus ujian wawancara saya di sekolah baru saya. Masereka, Uganda

JAWABAN: Di Mugonero Rwanda Barat. Museum Genosida ada di sebelah kanan, kantor untuk Field Rwanda Barat di sebelah kiri. Rumah Sakit dan sekolah perawat baru ada di latar belakang.

Selamat atas sebuah majalah yang begitu indah. Kami didorong oleh Adventist World; majalah ini terus memberi kami informasi dan menginspirasi kami. Tentunya Roh Kudus menggunakannya untuk meningkatkan iman kita “yang pernah dipercayakan kepada orang kudus.“ Tuhan memberkati Anda. Miguel Augusto Rivas Guayaquil, Ekuador

Dibangunkan oleh Firman-Nya Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 Mei 2014 • Yesaya 66

Tolong berdoa agar Allah melihat saya selama tahun-tahun yang tersisa di fakultas kedokteran dan juga menggunakan saya untuk melayani manusia dengan kasih dan kebaikan-Nya dalam praktik di masa depan saya. Samuel, Sierra Leone

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

04 - 2014 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

95 Tahun Lalu Pada tanggal 30 April 1919, Instituto Industrial (Lima Training School) dibuka di sebuah rumah kontrakan kecil di Miraflores, pinggiran Kota Lima, Ibukota Peru. H.B. Lundquist adalah kepala sekolah dan satu-satunya anggota di fakultas. Saat berita tentang pembukaan sebuah sekolah pelatihan terbit, Agustín Alva dan dua sepupunya datang dari Contumazá, Cajamarca. Ketiga orang ini, ditambah pria lain muda dari Laraos, sebuah kota terpencil di Lima, merupakan seluruh mahasiswanya. Alva adalah mahasiswa pertama yang lulus, dan ia kemudian memasuki kependetaan. Yang kedua (1928) dan ketiga (1930) telah lulus dan semua menjadi misionaris Advent. Saat ini Union Adventist Educational Complex (Complejo Educativo Adventista Union) memiliki tiga kampus, termasuk kampus di Nana yang mencakup Peruvian Union University dan Peruvian Union Academy.

Bagaimana Mereka

Tumbuh 35 Rumput laut raksasa dapat tumbuh dengan total 24 inci per hari.

24

Bambu dapat tumbuh dengan total 35 inci per hari Sumber: Smithsonian

tumbuh per hari dalam inci

Pasti karena

olahraga Peraih medali Olimpiade hidup rata-rata 2.8 tahun lebih lama daripada populasi umum. Sumber: British Medical Journal/Men’s Health

Kalsium Wanita yang mengonsumsi sebanyak 1.000 miligram kalsium per hari selama 10 tahun mengurangi angka kematian mereka sebesar 22 persen. Selain produk susu, sumber kalsium yang baik yaitu kacang kering dan sayuran berdaun hijau. Sumber: The Journal of Clinical Endocrinology and Metabo­ lism/Women’s Health

30

Adventist World | 04 - 2014


“Lihatlah, Aku Datang Segera”

5O 5O

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

KATA ATAU KURANG

Kitab

Favorit Saya...

n Wahyu

selalu menarik perhatian saya. Saya tidak mengerti sampai tetangga saya mengundang saya untuk Seminar Wahyu. Saya menghadiri sepanjang minggu. Selain memahami lebih lanjut tentang akhir zaman, saya benar-benar bertemu dengan Tuhan dan dibaptis menjadi anggota gereja Advent. —Patricia, Buenos Aires, Argentina n Kisah

Para Rasul adalah kitab favorit saya. Kisah pertemuan Paulus dengan Yesus di jalan ke Damaskus mempesona saya. Dia adalah Tuhan yang penuh kasih. —Nathalie Beauelus, Port-au-Prince, Haiti n Saya

suka kitab Ulangan. Ini memberitahu saya untuk mengasihi Tuhan, dan bahwa saya harus mematuhi perintah dan instruksi Allah. Janji Allah adalah: “haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki” (Ul. 5:33). —Pauline, Harare, Zimbabwe Berikutnya, beritahu kami mengenai janji Alkitab favorit Anda dalam 50 kata atau kurang. Kirimkanlah ke letters@AdventistWorld.org dan tulis di kolom subyek “50 Words or Less.”

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 10, No. 4

04 - 2014 | Adventist World

31


dari INDONESIA Seminar Keuangan Peran Bendahara Jemaat

U

ntuk pertama kali dalam beberapa tahun ini diselenggarakan seminar keuangan untuk para pemimpin gereja dan secara khusus untuk para bendahara jemaat di Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS). Acara penting ini diadakan pada tanggal 13-15 Februari yang lalu di Gedung GMAHK Jemaat Ratna Palembang. Peserta yang hadir ialah para bendahara, ketua dan beberapa gembala jemaat yang datang dari berbagai tempat di Daerah ini. Mengingat betapa pentingnya pertemuan ini, para pemimpin dari kantor uni dalam bidang keuangan telah mempersiapkan para pembicara dan motivator untuk hadir dalam pertemuan kali ini. Tercatat ada 6 orang narasumber: B.F. Sihotang (Bendahara UIKB), R. Doloksaribu (Wakil Bendahara UIKB), Tatang Sumardhie (Auditor UIKB), Tekjon Naibaho (Programer/Awam), R. Manurung (Motivator/Awam), M. Manurung (Motivator/Awam). Satu hal yang menarik dari pertemuan ini, melalui Bpk. Tekjon Naibaho, para peserta diperkenalkan dengan satu sistem pencatatan dan pelaporan keuangan jemaat oleh bendahara, yang tentunya membutuhkan waktu untuk mempelajari dan memahami program tersebut. Pada hari Sabat diadakan kebaktian gabungan seKota Palembang, dan para narasumber memberikan pelayanan yang baik sepanjang kebaktian dari Sekolah Sabat sampai saat khotbah. Bapak B.F. Sihotang

menyampaikan Firman Tuhan dan mengajak semua umat untuk tetap setia dalam pelayanan di jemaat dan terus berharap kepada Allah sebagai sumber berkat bagi setiap rumah tangga umat Tuhan. Ada banyak pengalaman baru yang didapatkan para peserta selama mengikuti seminar ini, selain materi pembahasan yang relevan serta pelatihan singkat yang diberikan juga melalui ramuan pembahasan dan kesaksian dari berbagai tempat memotivasi pendengar untuk lebih giat lagi melakukan tugasnya. Harapannya, agar ketika para bendahara dan pemimpin jemaat ini kembali ke tempatnya akan membawa satu pengaruh dan perubahan yang baik di jemaat masing-masing. n —Dilaporkan oleh Victor Joe Sinaga, Komunikasi DSKS, Palembang.

32

Adventist World | 03 - 2014


Adventist Mission Seminar Gospel to the Cities

D

ari Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), 11 Kota Penginjilan di UIKB telah ditentukan untuk tahun 2014-2015, salah satu di antaranya adalah Kota Bandar Lampung. Dan untuk menindak lanjutinya maka pada tanggal 14-16 Februari 2014 telah diadakan Seminar Adventist Mission de-

akan menjadi suatu pergerakan besar, seperti yang kita belum pernah saksikan” (Medical Ministry, hlm. 331), seperti contoh Alkitab dalam peristiwa Kota Niniwe. Demikianlah pemaparan Pdt. K.R. Sagala selaku Koordinator Penginjilan Kota Daerah Sumatera

ngan tema “Gospel to the Cities.” di Auditorium Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Peserta seminar yang terdaftar berjumlah 106 orang belum termasuk keseluruhan yang hadir pada kebaktian hari Sabat itu. Tujuan misi ke kota adalah untuk mengadakan “Suatu pergerakan yang dahsyat seperti yang belum terjadi sebelumnya” (Medical Ministry, hlm. 304) “Pekerjaan di kota-kota adalah penting dewasa ini, dan hal ini harus diterima. Jika kota-kota telah dikerjakan sebagaimana yang Allah mau maka hasilnya

Kawasan Selatan (DSKS), dan beliau didampingi oleh Pdt.S. Sitorus, selaku Koordinator Penginjilan Kota Bandar Lampung, dan juga Pdt. B. Sitanggang sebagai Koordinator Global Mission DSKS. Pada kesempatan itu telah dipilih juga Komite Penginjilan Terpadu Kota Bandar Lampung, dari penanggung jawabnya sampai koordinator distrik. n —Dilaporkan oleh Pdt. B. Pasaribu, Persatuan Gembala Chapter Lampung.

Breakfast Ministry Misi ke Kota Singkawang

P

ada hari Minggu, 19 Januari 2014, penginjilan terpadu di Kota Singkawang bertajuk “Breakfast Ministry” kembali dilakukan. Tepat pukul 05.00 pagi officers dan staf wilayah Kalimantan Barat, di antaranya: Keluarga Pdt. Y. Fina, Pdt. E. Naibaho, M. Habeahan, Pdt. G. Tamba, Pdt. J. Sihotang, dan anggota jemaat sektor Singkawang telah kompak memakai baju olahraga untuk olahraga bersama yang diadakan di Taman Burung, Kota Singkawang.

Udara dingin tidak membekukan semangat umat Tuhan yang rindu menginjil melalui Breakfast Ministry kali ini. Dengan antusias semuanya berkenalan dengan mereka yang bukan Advent yang juga datang berolahraga. Sambil membagikan traktat, semangkok bubur kacang ijo pun dibagikan. Satu hal yang unik yang dirasakan kali ini adalah pada awalnya panitia merasa mungkin tidak semua orang mau menerima bubur kacang ijo, karena 70 persen yang datang ber03 - 2014 | Adventist World

33


dari INDONESIA olahraga adalah dari kaum mayoritas, namun tidak sedikit yang mau bersahabat dan menerima bubur kacang ijo yang ditawarkan. Acara ini berjalan dengan baik, umat Tuhan di Singkawang berharap melalui program penginjilan seperti ini kebenaran Tuhan semakin dikenal khususnya di Kota Singkawang. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Ricky Marbun, Gembala Jemaat Pas Kulor, Singkawang.

Rapat Akhir Tahun Konferens Minahasa Utara

S

etelah berkali-kali diadakan penundaan, akhirnya rapat akhir tahun Konferens Minahasa Utara 2013 terselenggara dengan baik. Rapat yang dijadwalkan hanya berlangsung satu hari saja, akhirnya harus menjadi dua hari oleh karena agenda-agenda yang harus diselesaikan. Rapat dihadiri oleh pemimpin dari divisi, Pdt. J. Lubis sebagai Wakil Ketua Divisi Asia Pasifik Selatan (SSD) dan Bpk. M. Langi selaku wakil bendahara, dan juga dari Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Yotam Bindosana, Bpk. Herry Sumanti serta Pdt. Samuel Wullur. Rapat dibuka dengan mendengarkan renungan yang di sampaikan oleh Pdt. J. Lubis yang menekankan bahwa kita hidup di dunia yang penuh dengan masalah karena itu tetap kuat dalam Yesus

34

Adventist World | 03 - 2014

Kristus. Setelah mendengarkan laporan ketua konferens, Pdt. F. A. Rattu yang mengungkapkan kemajuan dalam berbagai bidang pekerjaan di wilayah itu, beliau juga mendapatkan tanggapan positif dari peserta rapat. Demikian juga laporan keuangan dari bendahara, Bpk. A. Korengkeng. Ada banyak agenda yang sudah diputuskan dan rekomendasi yang harus dilaksanakan untuk kema-


juann pekerjaan Tuhan. Dalam rapat akhir tahun ini juga terjadi perubah­ an kepemimpinan. Ini terjadi setelah bendahara konferens, Bpk A. Korengkeng menyatakan mundur dari jabatan beliau dengan membacakan surat pengunduran diri dengan alasan sakit. Terjadi suasana yang

sangat mengharukan tatkala bendahara membacakan surat pengunduran beliau bahkan sebagian besar peserta rapat meneteskan air mata, Pdt. J. Lubis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bpk. A. Korengkeng yang sudah memberikan pelayanan yang terbaik selama menjadi bendahara dalam kurun waktu 33 tahun, dan 18 tahun menjadi bendahara Konferens Minahasa Utara. Karena terjadi kekosongan maka diadakan pemilihan bendahara yang baru yang dipimpin oleh UKIKT dengan memilih Ibu Syane WaleanLolong terpilih sebagai bendahara yang baru menggantikan Bpk. A. Korengkeng. n —Dilaporkan oleh Ritus Keni, Konferens Minahasa Utara.

Satu Lagi Mercusuar Firman Tuhan di Minahasa Konferens Minahasa

P

ada tanggal 27 Desember 2013, umat Tuhan di Minahasa bersukacita karena sebuah tempat perbaktian diresmikan lagi. Setelah sekian lama

Jemaat Kaima Remboken bergumul dan berusaha bahu membahu akhirnya terwujud mendapatkan tempat perbaktian yang layak. Dihadiri oleh para pemimpin gereja dari Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Noldy Sakul, Ibu Syane Sakul Metusalah, serta officer dan direktur departemen. Dalam khotbahnya Sakul memberikan semangat dan kekuatan sebagai anggota jemaat untuk terus rajin dan giat dalam pelayanan pekabaran kebenaran Firman Tuhan, yang disambut gembira oleh anggota jemaat. Seluruhnya bersukacita dengan sebuah mercusuar untuk memberitakan kebenaran Tuhan di tanah Minahasa: Jemaat Kaima Remboken. n —Dilaporkan oleh Janice Losung, Konferens Minahasa.

03 - 2014 | Adventist World

35


dari INDONESIA Baptisan Kakek Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia Konferens Jawa Timur

G

ereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Sepanjang Surabaya telah mengadakan ucapara baptisan yang kudus kepada seorang kakek usia 94 tahun yang bernama Mbah Djayusman, seorang veteran mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dan beliau memiliki kekuatan gaib. Beliau seorang pejuang melawan penjajah Belanda dan Jepang yang telah dianugerahi penghargaan bintang gerilya. Beliau juga mantan komandan Koramil Kecamatan Prambon, Krian yang pertama kali pada tahun 1948 dengan pangkat letnan satu (Lettu). Awalnya karena beliau mendengar anak dan cucunya dibaptiskan di GMAHK, maka kakek Djayusman meminta agar pendeta dan penatua jemaat memberikan pelajaran Alkitab dan kemudian ia meminta dibaptis. Sebelum dibaptis, maka GMAHK Jemaat Sepanjang mengadakan KKR Celebration sehingga pada hari Sabat, 22 Februari 2014 diadakanlah upacara baptisan di rumah kediaman kakek Djayusman.

Oleh karena kakek Djayusman sudah tua dan lumpuh, maka acara baptisan dibuat secara khusus dengan menggunakan bathtub di rumah kediamannya. Baptisan dilaksanakan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) dan dibantu oleh para penatua jemaat dan Pdtm. Rommy Nelwan, gembala Jemaat Sepanjang. Mukjizat baptisan dari Tuhan terlaksana dengan baik. Secara manusia ada satu keraguan karena Dja­ yusman memiliki ilmu gaib dari gurunya dahulu kala. Menurut kepercayaan sekitar, hanya guru itulah yang dapat menarik kembali ilmu itu tetapi gurunya itu telah meninggal dunia. Banyak yang khawatir jika ia dibaptis dan ilmunya sudah tidak ada, maka tidak berapa lama, Djayusman pun akan meninggal dunia. Tetapi semua kekhawatiran manusia berubah menjadi sukacita karena Mbah Dja­ yusman telah menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadinya melalui baptisan. Kita doakan agar keluarga juga melihat kesaksian yang luar biasa ini dan yang baru dibaptis pun tetap setia. Kita doakan Desa Prambon tempat di mana Mbah Djayusman tinggal agar bisa menjadi Cab. Sekolah Sabat bahkan menjadi jemaat baru, karena sudah 9 jiwa yang dibaptiskan di sana. Sekarang ini, sudah diadakan Care Group Krian secara rutin yang dilayani oleh Jemaat Sepanjang yang diwakili oleh Bapak Samuel K. dan Bapak Daniel Ajinirmala selaku Ketua Jemaat Sepanjang. n —Dilaporkan oleh Warno, Komunikasi GMAHK Jemaat Sepanjang, Surabaya, Jawa Timur.

36

Adventist World | 03 - 2014


Rapat Akhir Tahun Konferens Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara

T

elah terlaksana Komite Akhir Tahun 2013 dengan beberapa keputusan bagi perkembangan pekerjaan Tuhan di Konferens Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara, secara khusus Kota Makassar,

mengingat fokus penginjilan kota di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur adalah Kota Makassar ta-

hun 2014. Oleh karena Ketua Konferens Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara yaitu Pdt. Happy Sibilang telah mendapat tugas baru di divisi yaitu Dir. Penatalayanan Divisi Asia Pasifik Selatan. Komite Akhir Tahun dihadiri oleh officers Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur memilih Pdt. Agus Inaray menjadi ketua konferens. Pada hari Sabat, 7 Desember 2013 itu juga diadakan acara pengurapan pendeta di Jemaat Sunu di mana Pdtm. Davy Jones M. Politon menjadi gembala dan Ibu Rieneke Politon menjadi anggota Shepherdess Internasional dan penyambutan disambut oleh Ibu Jeane Sakul sebagai Koordinator Shepherdess Internasional Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur. n —Dilaporkan oleh Pdt. Denny Sumajow, Dir. Komunikasi Konferens Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara.

Adventist Mission Training Seminar Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

P

ada tanggal 28 Februari-2 Maret 2014 telah diadakan Seminar Adventist Mission se-Konfe­ rens Jawa Kawasan Timur (KJKT) di AULA Kantor KJKT dengan pembicara Pdt. K.R. Sagala, Dir. AM/GM Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Lebih dari 100 orang peserta dari jemaat se-Konferens Jawa Kawasan Timur hadir dalam seminar tersebut dan sangat dikuatkan dan termotivasi untuk menjangkau jiwa untuk dibawa kepada Kristus khususnya masyarakat perkotaan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan, Koordinator AM KJKT.

03 - 2014 | Adventist World

37


dari INDONESIA Dua Jiwa Berharga Jemaat Gracia Magetan

T

anggal 17-22 Februari 2014, telah diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Jemaat Gracia Magetan, di awal pelaksanaan KKR sempat terjadi gangguan akibat meletusnya Gunung Kelud di Kediri yang debunya sampai ke wilayah Magetan, hujan belum turun sehingga membuat debu beterbangan di mana-mana sehingga tidak bisa beraktivitas dengan lancar, termasuk untuk kegiatan KKR ini. Namun atas pertolongan Tuhan KKR tetap berjalan dan di hari berikutnya hujan sudah turun sehingga debu tidak terlalu banyak seperti hari sebelumnya. Pembicara KKR adalah Pdtm. Dale Sompotan dan tim yang terdiri dari pembicara kesehatan dan pembicara KKR di antaranya: Pdt. Djoko Sukatno dan Bpk. Win Bambang. Kehadiran peserta cukup banyak dari malam ke malam dan di akhir KKR ada 2 jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan dalam upacara baptisan yaitu Sdr. Gregorius dan Ibu Nini.

Baptisan Kudus diadakan pada hari Sabat 22 Februari 2014 sekaligus menutup seri KKR oleh Pdt. Albert Saroinsong (Sekretaris KJKT) yang datang bersama keluarga melayani di Jemaat Gracia. Jemaat sangat diberkati dengan Kebaktian Kebangunan Rohani ini. n

—Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi Jemaat Gracia Magetan.

Seminar Keuangan Daerah Sumatera Kawasan Tangah (DSKT)

S

eminar keuangan khusus untuk para bendahara jemaat di Daerah Sumatera Kawasan Tengah telah terlaksana pada tanggal 28 Februari-2 Maret 2014 di Kantor GMAHK DSKT Pasir Putih Pekanbaru. Peserta yang hadir ialah para bendahara, ketua, anggota jemaat dan gembala se-Riau, Kepulauan Riau dan Barus yang datang dari berbagai Distrik. Acara istimewa ini sangat penting, sehingga pemimpin dari kantor Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) dalam bidang keuangan telah mempersiapkan para pembicara dan motivator untuk hadir dalam pertemuan ini yaitu: B.F. Sihotang (Bendahara UIKB), W.L. Mandolang (Sekretaris UIKB), R. Dolok-

38

Adventist World | 03 - 2014

saribu (Wakil Bendahara UIKB), Tatang Sumardhie (Auditor UIKB), Dokter R. Siahaan (motivator awam), Tekjon Naibaho (motivator awam), R. Manurung (motivator awam), M. Manurung (motivator awam). Acara pembukaan dan renungan disampaikan Pdt. M. Limbong (Ketua Daerah SKT), beliau mengajak seluruh bendahara untuk tetap mengikuti segala aturan dan petunjuk yang ditetapkan oleh organisasi untuk tujuan memaksimalkan kemajuan roda pelayanan organisasi dalam bidang keuangan. Para nara sumber memberikan materi sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Satu hal yang


menarik dari pertemuan ini, melalui Bapak Tekjon Naibaho para peserta diperkenalkan dengan satu sistem pencatatan dan pelaporan keuangan jemaat oleh bendahara, yang tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi mempelajari dan memahami program tersebut.

Berbagai penghargaan kepada para bendahara jemaat juga dilakukan oleh karena pencapaian pelayanan bendahara yang selama ini baik dilakukan. n —Dilaporkan oleh H. Sihaloho, Daerah Sumatera Kawasan Tengah.

Health Expo Madura Desa Myalabu, Madura, Jawa Timur

P

ada 16 Februari 2014, tim Water In The Desert (WITD) yang berada di bawah naungan Indonesia Senior Missionary Movement (ISMM) yang bertugas di Pamekasan Madura yaitu Koni Ribka Korua, Jenifer Willny Doringin, Hadi Wibowo Pranaputra, dan Ronny Nelwan Rumbiak mengadakan health expo bekerja sama dengan beberapa orang

muda dari Surabaya. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis. Acara ini dilaksanakan di Kantor Desa Nyalabu Dajah dan dimulai pukul 09.00 pagi dan berakhir pukul 15.00 sore. Acara ini diikuti oleh 200 warga. Acara dimulai dengan kata sambutan dari Kepala Desa, Bpk. M.

03 - 2014 | Adventist World

39


dari INDONESIA Takhrib, kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran dan pemeriksaan kesehatan berupa berat badan proporsional, analisa pola hidup, tensi darah, cek kolestrol, asam urat, gula darah, cek tekanan jantung, konsultasi kemudian ditutup dengan terapi pijat. Kepala Desa Nyalabu Dajah sangat senang dengan pelaksana-

an acara ini dan dia berharap untuk bisa melanjutkan acara ini diwaktu yang akan datang. n —Dilaporkan oleh Koni Ribka Korua dan Jenifer Willny Doringin, misionaris yang melayani di Madura.

Keluarga di Dalam Keluarga Allah Seminar Rumah Tangga

T

elah diadakan seminar rumah tangga di Daerah Kalimantan Kawasan Timur pada tanggal 14-15 Februari 2014. Seminar ini sangat diperlukan mengingat target serangan Setan ditujukan kepada rumah tangga umat Tuhan agar dapat dihancurkan. Jika rumah tangga umat Tuhan hancur maka jemaat tidak akan kuat. Sebagai narasumber saat itu

40

Adventist World | 03 - 2014

adalah Ibu Nelly Sihotang, Koordinator Departemen Pelayanan Anak-anak Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Tema pada acara tersebut adalah: “Keluarga di dalam Keluarga Allah. Acara ini diikuti oleh para utusan jemaat se-Daerah Kalimantan Kawasan Timur. Pada jumat malam diadakan di Jemaat Batu Ampar dan pada hari Sabat pagi digabung di Distrik Balikpapan A. Sore harinya dari pukul 15.00 acara digabung di Jemaat Agape. n —Dilaporkan oleh R. Sijabat, Dir. Rumah Tangga dan Pelayanan Anak-anak DKKT.


Peduli Letusan Kelud Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

B

erbagai bentuk kepedulian dan bantuan telah diupayakan oleh umat Tuhan untuk membantu saudara-saudara yang terkena letusan Gunung Kelud, Jawa Timur. Pada tanggal 6 Maret 2014 yang lalu pegawai Kantor Konferens Jawa Kawasan Timur dan Tim GMAHK Malang bahu

kat yang terkena bencana letusan Gunung Kelud telah dan acara itu telah dilaksanakan dengan baik. Masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan dan pelayanan Advent. Lebih daripada itu umat Advent terus berdoa berharap yang terkena musibah akibat letusan Gunung Kelud dapat diberkati dan pekabaran pengharapan keselamatan menjadi bagian mereka. n membahu bergotong royong dan memberikan bantuan berupa perlengkapan yang dibutuhkan masyara-

—Dilaporkan oleh Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT.

Pelantikan Pathfinder Leadership Award Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

D

epartemen Pemuda (DSKS) kembali mengadakan Kelas PLA (Pathfinder Leadership Award) angkatan kedua di Bandar Lampung. Kegiatan ini diikuti oleh para Master Guide dan para pembina dari berbagai jemaat di wilayah Lampung sebanyak 32 orang. Mengingat seluruh peserta adalah para pekerja dan sulit sekali menamatkan kegiatan tersebut, bahkan ada beberapa peserta yang telah 3 kali mengikuti kegiatan tersebut baru dapat ditamatkan pada tahun ini, maka panitia menyesuaikan kegiatan tersebut dan dilaksanakan secara kesinambung-

an setiap sore pukul 15.30-19.00 mulai tanggal 24 Feb­ruari dan berakhir pada tanggal 8 Maret 2014.

03 - 2014 | Adventist World

41


dari INDONESIA

Dan setelah menyelesaikan semua tuntutan kelas, berhasil ditamatkan (dengan kriteria lulus PBSTC dan 25 jam kelas PLA) berjumlah 24 orang. Pada hari Sabat 8 Maret yang lalu, bertempat di Jemaat Kedaton I, dilaksanakan pelantikan kepada 24 orang yang berasal dari para pembina di beberapa je-

maat di Bandar Lampung dan sekitarnya. Dalam kesempatan ini hadir Pdt. David Panjaitan (Direktur PA UIKB) didampingi Pdt. Victor J. Sinaga (Direktur PA DSKS) sekaligus memimpin pelantikan dan penyerahan sertifikat kepada seluruh tamatan. Dalam kesempatan hari yang sama, setelah melayani di acara khotbah pada kebaktian Sabat, Panjaitan sudah lebih dulu memberikan kelas umum kepada lebih dari 100 Pathfinders se-Bandar Lampung yang diundang khusus pada pertemuan ini. Dan dilanjutkan kembali mengisi acara saat kebaktian Pemuda Advent sampai tutup Sabat. Semua orang muda menerima berkat dan pengalaman rohani sepanjang sabat istimewa itu. Pada amanat pelantikan kembali diingatkan agar para pembina bersedia membagikan setiap pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk meningkatkan pelayanan di jemaat masing-masing. Sudah tentu ucapan terima kasih disampaikan kepada pengurus Korwil Lampung yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan sangat baik. n —Dilaporkan oleh M.G. Rina Pardosi, Pengurus KORWIL Lampung.

Pertemuan Pendidikan se-Talaud Daerah Misi Nusa Utara

T

elah terlaksana pertemuan pendidikan di Kepulauan Talaud dengan penyelenggara pertemuan tahun ini adalah Jemaat Ambia dan diadakan di Aula SMP/SMA Advent Ambia pada hari Sabat, tanggal 1 Maret 2014. Keistimewaan pertemuan tahun ini adalah hadirnya Ketua DPRD Propinsi Sulawesi Utara, Pdt. Meiva Lintang, Ketua Komisi 3 DPRD Propinsi Sulawesi Utara Dr. Victor Mailangkay, dan Ketua Yayasan Pendidikan Nusantara, Teddy Manueke. Dalam khotbahnya Dr. Victor Mailangkay yang adalah anggota badan hukum GMAHK di Indonesia menegaskan bahwa baik keberhasilan dan keselamatan adalah tergantung pada pilihan yang kita buat setiap saat. Oleh karena itu pilihlah untuk mengutama-

42

Adventist World | 03 - 2014

kan Tuhan. Dalam sambutannya, Ketua DPRD Sulawesi Utara memuji persatuan dan kerja sama gereja Advent serta anggota gereja yang berada dalam jalur pemerintahan yang berani menggunakan posisi mereka untuk menunjang pekerjaan Tuhan, beliau juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi pintu masuk bantuan bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di dewan propinsi dimulai dengan kesediaannya mengalokasikan proyek satu laboratorium komputer untuk SMP/SMA Advent Ambia. Dalam ucapan terima kasih mewakili sekolah sebagai penyelenggara, Kepala Sekolah, Jerry Takasanakeng, memberi kesaksian, “Tuhan sungguh baik, saya baru saja melepas dana koperasi sekolah sebesar 100 juta demi menghadiri acara pertemuan ini.


Hari Sabat malam saya seharusnya menandatangani kesepakatan penerimaan anggaran di Manado, tapi sesuai khotbah hari ini saya memilih untuk melewatkan kesempatan tersebut dan naik kapal laut ke tempat ini agar dapat bersama-sama dalam pertemuan akbar ini. Ternyata Tuhan sudah mempersiapkan berkat pengganti lewat dewan propinsi,� ungkapnya sambil tersenyum. Sampai sore hari, jemaat terus memperoleh berkat Sabat melalui seminar terpadu dari Pdt. Edison Takasanakeng, Ketua Daerah Misi Nusa Utara dan seminar kewirausahaan dari Teddy Manueke selaku salah satu dari 120 pengajar Wirausaha Mandiri di Indonesia.

Pertemuan tahunan yang diprakarsai oleh SMP/ SMA Advent Ambia, merupakan ajang tatap muka dan mempererat tali persaudaraan semua umat Tuhan se-Kabupaten Kepulauan Talaud dan upaya mensosialisasikan pendidikan Advent di Ambia agar para anggota jemaat mau menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah Advent berasrama yang memiliki sertifikat akreditasi A, baik di tingkat organisasi maupun tingkat dinas pendidikan. Tujuan lain adalah agar semua jemaat merasa memiliki sekolah ini dan mau membantu pendanaannya. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jensen Rompas, Gembala Distrik Talaud Tengah.

Pelatihan Integrated Evangelism Lifestyle Jemaat Kalasan Madiun

S

abat, 1 Maret 2014 telah diadakan Pelatihan Integrated Evangelism Lifestyle di Jemaat Kalasan Madiun dengan pembicara Pdt. Darius Uli Reke (Direktur Penerbitan Konferens Jawa Kawasan Timur). Pelatihan yang diadakan kali ini mengambil waktu di acara khotbah. Di Jemaat Kalasan sudah ada beberapa Ke-

lompok Peduli (KP) yang sudah berjalan dengan baik seperti KP Mojorejo, KP Wonodadi, KP Jogobayan, KP Patihan, KP Sogaten, KP Kanung dan KP Orang Muda serta KP Lansia. Dengan adanya pelatihan ini wawasan terbuka serta memberi semangat untuk lebih mengaktifkan pelayanan lewat kelompok peduli di jemaat yang menjadi sarana yang paling efektif dalam membawa jiwa kepada Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Jemaat Kalasan Madiun.

03 - 2014 | Adventist World

43


dari INDONESIA Batu Loncatan untuk Melompat Lebih Tinggi Peletakan Batu Pertama Bangunan Ibadah

S

etelah 2 tahun memperjuangkan peletakan batu pertama gereja, akhirnya Jemaat Kalongan berhasil melaksanakan peletakan batu pertama dan pembangunan fondasi gereja pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2014 dengan dihadiri oleh pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh agama dan tokoh adat bahkan seluruh masyarakat. Suatu pemandangan yang mustahil untuk dua tahun yang lalu karena penolakan hebat dari pemerintah setempat dan masyarakat terhadap rencana peletakan batu pertama gereja waktu itu. Antipati pemerintah ketika itu bahkan memberi dampak pada dua keluarga anggota gereja Advent yang adalah pegawai negeri, Keluarga Taruh, orangtua dan anak yang samasama berprofesi guru diturunkan dari jabatan mereka dan dipindahkan ke daerah-daerah terpencil yang jauh dari Kalongan. Namun semangat tiga keluarga Jemaat Kalongan, keluarga Taruh dan keluarga Bulele tetap tidak tergoyahkan oleh masalah itu. Walaupun di tempat-tempat yang berjauhan dan belum ada izin pembangunan, mereka terus berdoa

dan bergumul sambil menyisihkan dana dan mengumpulkan material pembangunan sedikit demi sedikit dalam suatu keyakinan bahwa Tuhan akan membuka jalan. “Pembangunan gereja ini hendaklah dilakukan bersama-sama oleh seluruh masyarakat dan semua denominasi yang ada,” tegas Camat Nelson Sarempa'a, yang menjadi alat Tuhan untuk membuka jalan pembangunan gereja Advent di Kalongan. Pendeta Edison Takasanakeng, Ketua Daerah Misi Nusa Utara merasa sangat senang dan antusias karena dua tahun yang lalu ia sudah jauh datang dari Tahuna ke Talaud khusus untuk acara yang sama tetapi gagal dilaksanakan. Sesudah perletakan batu dasar dilanjutkan dengan pekerjaan fondasi gereja yang dilakukan secara gotong royong oleh seluruh masyarakat yang hadir. “Saya sudah pensiun, senang sekali bisa bergereja di kampung sendiri, tidak perlu lagi menempuh jalan yang jauh dan sukar menuju gereja induk di Musi,” ungkap Taruh gembira. Ternyata bila kita tidak menyerah, tantangan itu bukanlah halangan tetapi menjadi batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jensen Rompas, Gembala Distrik Talaud Tengah, DMNU.

44

Adventist World | 03 - 2014


Enam Malam Enam Jiwa KKR Jemaat Kampung Baru

K

ebaktian Kebagangunan Rohani (KKR) yang berlangsung selama enam malam mulai tanggal 26 Januari-1 Februari 2014, bertempat di Gedung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kampung Baru juga satu lokasi dengan Yayasan Perguruan Advent Teladan (YAPAT). KKR tersebut sangat meriah karena kehadiran tamu yang hadir setiap malamnya di luar dugaan panitia karena jumlahnya tiap malam semakin bertambah. KKR yang bertemakan “Hidup Bahagia Sekarang Sampai Selamanya”

dengan pembicara Pdt. Erlingson Pakpahan (Gembala Distrik Bagan Batu) dengan penuh semangat dari malam ke malam membawa ibadah larut dalam suasana sukacita bagi para undangan dan anggota jemaat. Pada hari Sabat ada enam jiwa yang dibaptis: Dua jiwa berlatar belakang Advent dan empat jiwa berlatar belakang bukan Advent. KKR ini berjalan dengan baik berkat kerjasama seluruh panitia dan anggota jemaat. Kita doakan agar semua jiwa menjadi anak Tuhan yang setia sampai Tuhan datang. n —Dilaporkan oleh E. Siregar, Ketua Umum KKR dan Ketua GMAHK Jemaat Kampung Baru, Distrik Bagan Batu, Daerah Sumatera Kawasan Tengah.

Pekan Doa Sekolah TK, SD, SMP Advent Barusjulu

D

i akhir bulan Februari 2014 adalah minggu yang penuh berkat bagi warga TK, SD, SMP Advent Barusjulu karena Pdt. Simon Tarmidi (Direktur Pendidikan Daerah Sumatera Kawasan Utara) beserta Ibu Tarmidi mengadakan pekan doa di Aula TK, SD, SMP Advent Barusjulu, Kec. Barusjahe, Kab. Karo, Sumatera Utara dengan tema “Belajarlah ke Semut, Perhatikanlah Lakunya dan Jadilah Bijak,” yang dikutip dari Amsal 6:6. Selama satu minggu mulai tanggal 24 Februari sampai tanggal 1 Maret 2014, setiap pagi diadakan pekabaran Firman Tuhan yang diawali dengan ceramah kesehatan yang dibawakan oleh Ibu Tarmidi. Setelah ceramah kesehatan selesai maka siswa dibagi menurut kelompok umur.

“Semut memiliki beberapa sifat yang perlu diperhatikan dan dijadikan satu pelajaran, yakni: Berteman, bekerja sama, saling menolong/mendukung, bersatu, berkomunikasi satu sama lain, rajin, disiplin dan melihat sikap dan tabiatnya,” ungkap Tarmidi. Pada akhir pekan doa ada 15 siswa yang menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi mereka. Kita berharap agar jiwa yang baru dibaptis tetap setia dengan arahan guru selama masih dididik di sekolah ini serta dapat mempertahankan imannya. n —Dilaporkan oleh Petrus Ginting, Seorang guru di TK,SD, SMP Advent Barusjulu, Kec. Barusjahe, Kab. Karo, Sumatera Utara.

03 - 2014 | Adventist World

45


dari INDONESIA Peresmian dan Hari Ulang Tahun HUT Jemaat Batam Mas ke-17

S

abat, 15 Februari 2014 semua anggota Jemaat Batam Mas bergembira atas acara peresmian dan Hari Ulang Tahun (HUT) GMAHK Batam Mas ke- 17. Sebelum saat puncak acara peresmian dan HUT itu, didahului dengan berbagai acara menarik pertandingan olahraga pada harihari sebelumnya. Sabat pagi itu semua anggota menghadiri acara itu diawali dengan pembukaan layar papan nama gereja oleh Pdt. Dr. J.S. Peranginangin

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere足solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 03 - 2014

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. Wauran F. Manurung, A. Siahaan

selaku Ketua Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) dan sekaligus pelepasan balon, pengguntingan pita dan penyerahan kunci. Bapak H.M. Sani selaku Gubernur Kepulauan Riau beserta rombongannya meresmikan Gedung GMAHK Batam Mas dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur dan Ketua UIKB. Acara berjalan dengan lancar sampai pada acara malam minggu. Jemaat Batam Mas berterima kasih kepada semua para undangan yang sudah menghadiri acara ini demikian juga semua jemaat se-Ke­ pulauan Riau seperti Jemaat Teratai, Jemaat Batu Aji, Jemaat Tiban, Jemaat Bukit Sion, Jemaat Dapur 12, Jemaat Muka Kuning, Jemaat Spero Immanuel, Cabang Sekolah Sabat English Service, Jemaat Tanjung Pinang dan Jemaat Tanjung Balai Karimun dan juga pemerintah Kepulauan Riau. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept.Komunikasi Jemaat Batam Mas.

Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

03 - 2014 | Adventist World

47


It’s Yang what Meng­ breaks hancur­ downkan rintangan barriers.

w w w. a d ve n t i s t wo r l d. o rg Like us on Facebook


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.