War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
0 7 - 2013
PETA
Kehidupan
12
Lebih Kuat
daripada
Maut
20
Merencanakan
Pekerjaan yang Lebih Besar
26
Persatuan Umat
Kristen
07 - 2 013
CERITA SAMPUL
The International Paper for Seventh-day Adventists
16
Ju ly 2 013
Life
MAPS
12
Stronger
Than Death
20
Oleh Gerald A. Klingbeil
Membaca kisah hidup Anda sendiri dari sudut pandang Kristen.
Plans for a
Larger Work
8
Peta Kehidupan
26
14
K E P E R C AYA A N
Siapakah Kita dalam Pandangan Allah? Oleh Frank W. Hardy dan Lisa Beardsley-Hardy Apakah artinya “gambar Allah� dalam kehidupan sehari-hari?
20
KISAH
Christian
Unity
PA N O R A M A
SEDUNIA
Kerohanian Otentik Oleh Ted N. C. Wilson Disiplin hidup sebagaimana Yesus hidup.
12
Lebih Kuat daripada Maut Oleh Sylvia Renz Penderitaan itu nyata, namun demikian juga solusinya.
ORANG
ADVENT
Merencanakan Pekerjaan yang Lebih Besar Oleh David Trim Mengabarkan Injil di salah satu bagian dunia yang paling sekular.
22
ROH
RENUNGAN
DASAR
NUBUAT
The Messenger of Truth Oleh Theodore Levterov Ellen White dan kritiknya.
24
P E L AYA N A N
ADVENT
Pekabaran Sama, Metode Berbeda Oleh Earley Simon Membawa Injil kepada budaya yang berbeda membutuhkan taktik dan kreativitas.
D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N
SEDUNIA
3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 31 One-Day Church
1 1 K E S E H A T A N Urbanisasi
SEDUNIA
2 6 P E R T A N Y A A N A L K I T A B Persatuan Umat Kristen
2 7 P E L A J A R A N A L K I T A B Prinsip Allah untuk Keamanan Ekonomi 28
PERTUKARAN
IDE
www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
Adventist World | 07 - 2013
C o v e r
I M A G E
B y
G a ly n a
A n d r u s h k o
LAPORAN SEDUNIA
Orang Advent Swiss
K l e n k / A d v e n t - V e r l ag
Bersatu untuk Bertemu
G u n t h e r
“Apakah yang Allah inginkan dari kehidupan saya?” Ini adalah pertanyaan di balik setiap pertanyaan lain yang ditanyakan oleh umat percaya. Sementara yang lain menginterogasi angin untuk memahami makna hidup atau alasan mengapa manusia menderita, mereka yang memiliki iman di dalam Yesus kembali kepada pertanyaan sederhana ini lebih sering daripada yang lainnya. Karena kita diciptakan menjadi milik Yesus yang merupakan pusat atas komitmen kehidupan kita, kita ingin tahu: Apakah yang harus saya kerjakan dalam hidup saya? Siapakah yang harus saya nikahi? Haruskah saya mengejar pendidikan yang lebih tinggi? Di manakah Tuhan ingin agar saya menggunakan karunia yang telah Dia berikan kepada saya? Dan kemudian sering kali—mungkin setiap minggu, bahkan setiap hari—di mana pentingnya untuk menjadi selaras dengan kehendak Allah membutuhkan jawaban lebih dalam lagi dari pemikiran-pemikiran sederhana yang terlalu sering mendominasi hari-hari kita. Apakah cara terbaik untuk menghabiskan hari Sabat ini? Berapa banyakkah yang harus saya berikan untuk memajukan misi gereja saya? Dengan siapakah saya harus membagikan kesaksian saya hari ini? Tuhan yang kita layani telah berjanji untuk menyatakan diri-Nya kepada kita, baik di dalam keputusan-keputusan dasar yang melandasi kehidupan kita sebagai orang percaya, maupun dalam pilihan-pilihan lebih kecil dalam hari-hari kita. Firman-Nya meyakinkan kita, “telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: ‘Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,’ entah kamu menganan atau mengiri.’” (Yesaya 30:21). Seperti Elia, yang akhirnya mendengar suara Tuhan, tidak dalam angin atau gempa bumi atau kebakaran, tetapi “dalam keheningan” (seperti beberapa terjemahan terbaik 1 Raja-raja 19:12 katakan), menenangkan kehidupan kita mempersiapkan kita baik untuk mendengar maupun untuk menerima apa yang Roh Kudus ingin beritahu kepada kita. Ketika Anda membaca cerita sampul bulan ini oleh Associate Editor Gerald Klingbeil bagaimana ia mendengar panggilan Yesus dalam hidupnya sendiri, berdoalah bagi kehidupan Anda sendiri agar dipersiapkan untuk jawaban yang Anda cari.
Atas: HARAPAN DIPERSATUKAN: Bagian dari kerumunan 2.000 orang di Stadion Biel/Bienne Ice dalam kongres wilayah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang berbahasa Perancis dan Jerman pada tanggal 4 Mei 2013. Sisip: SESI PERTANYAAN: Pendeta Ted NC Wilson, Ketua General Conference, menjawab pertanyaan, di sebelah kanannya seorang penerjemah sedang mendengarkan. ■■ Lebih dari 2.000 umat Advent dari berbagai daerah di Perancis dan Jerman—wilayah-wilayah yang menggunakan bahasa Swiss bersatu pada tanggal 4 Mei 2013, di Kota Biel/Bienne dalam kongres perayaan 147 tahun gereja Advent di Negara Alpine. Acara “The Hope Unites“ ini diadakan di Biel Ice House, yang biasanya digunakan untuk tempat bermainnya tim hoki lokal dan digunakan untuk acara hiburan lainnya. Kota ini, di mana baik bahasa Jerman maupun bahasa Perancis digunakan sebagai bahasa resmi, merupakan kota bilingual terbesar di Swiss. Seorang tamu istimewa, yaitu Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference, organisasi yang memperingati hari jadi ke-150 tahun pada tahun ini. Wilson tidak berbicara dalam bahasa Inggris, seperti yang diharapkan oleh kebanyakan dari mereka yang hadir, melainkan berkhotbah dalam bahasa Perancis. Mengambil teladan Nabi Elia, yang berdiri untuk pembaruan rohani melawan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel, Wilson meminta agar umat Advent juga berdiri untuk pembaruan iman mereka. “Swiss secara historis menjadi pusat reformasi, dan akan mendapatkan perannya kembali,” kata Wilson kepada para umat, “Hari ini adalah waktu untuk menjadi setia kepada Allah dan pekabaran-Nya. Inilah waktu untuk kebangunan dan reformasi kembali. Allah akan tetap setia kepada janji-Nya,
Bersambung ke halaman berikut
07 - 2013 | Adventist World
3
Di Kolombia Umat Advent Merayakan “Visi Sejuta” ■■ Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Inter-Amerika merayakan buah dari program pelatihan pemuridan dengan siaran langsung khusus disiarkan dari Bogota, Kolombia, pada tanggal 4 Mei 2013. Acara ini merupakan bagian dari diprakarsainya peningkatan perluasan wilayah yang disebut “Visi Sejuta,” yang telah dimulai pada tahun 2010. Inisiatif ini menggabungkan para pemimpin departemen gereja dan pelayanan untuk melatih dan memperdayakan 1 juta anggota gereja untuk menjadi pengikut sejati dan saksi Yesus.
4
Adventist World | 07 - 2013
C a l d e r o n / I A D M a r q u e z / I A D A b e l
dan Yesus akan datang kembali segera! “ Di antara pertanyaan yang dibahas dalam sesi sore dengan para anggota, salah satunya adalah mengenai meningkatnya sekularisme. Wilson mengatakan bahwa hal ini harus dipertemukan dengan kembali kepada Firman Tuhan. Wilson mengatakan bahwa posisi gereja yang telah diberi tugas khusus merupakan sinyal, bukan untuk kesombongan, melainkan untuk kerendahan hati. “ Umat Advent harus menjadi sahabat bagi semua orang,” katanya, “tetapi tidak harus bercampur dengan gerakan ekumenis yang akan menghambat mereka dalam memenuhi misi mereka.” Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama didirikan pada tahun 1867 di Tramelan. Pada tahun 1901 gereja Swiss diresmikan berdasarkan kelompok bahasa: “Konferens Swiss Jerman,” dengan kantor pusatnya di Zurich, dan “Fédération de la Suisse Romande et du Tessin,” berbasis di Renens, Vaud. Kedua wilayah administrasi membentuk Uni Swiss. Hingga Desember 2012, ada 4.394 orang dewasa yang sudah dibaptis dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Swiss, yang berbakti di 49 jemaat. —Dilaporkan oleh Divisi Inter-Eropa, bersama staf Adventist World.
A l e j a n d r o
LAPORAN SEDUNIA
Atas: RIBUAN MENGHADIRI: Lebih dari 12.000 orang berkumpul di Convention Center G12 Bogota, Kolombia di mana Inter-Amerika merayakan perluasan wilayah Program pemuridan Visi Sejuta melalui satelit pada tanggal 4 Mei 2013. Sisip: BAPTISAN DI BOGOTA: Carlos Eduardo Rodriguez berdoa sebelum diselamkan ke dalam kolam baptisan pada Program Visi Sejuta di Bogota, Kolombia.
Lebih dari 12.000 anggota gereja dan pengunjung memadati Convention Center G12 di Bogota untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam program tiga jam, yang menyoroti akhir kampanye penginjilan intensif yang diadakan di seluruh kota metropolitan besar. “Terima kasih kepada gereja di Bogota dan sisanya dari Uni Kolombia Selatan, atas antusiasme dan komitmen serta upaya anda untuk mempengaruhi kota besar,” kata Eliseo Bustamente, Ketua Uni Kolombia Selatan, saat ia membahas 143.000—anggota yang memperkuat wilayah Kolombia Selatan dalam sambutannya. Beberapa kegiatan untuk mencapai kota termasuk serangkaian kegiatan masyarakat di kota, seperti maraton, sesi doa di jalan, seminar untuk memulihkan pernikahan dan keluarga, pameran kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dukungan dari yayasan kanker, dan pelayanan di penjara, di antaranya. Edgar Espindola, Wakil Presiden Senat Kolombia, mengucapkan terima kasih kepada gereja Advent atas kontribusinya dalam memperbaiki masyarakat dengan cara memulihkan keluarga dan berdiri dalam Firman Allah, yang mengajarkan kesatuan keluarga antara seorang pria dan seorang wanita. Sekitar 70 anggota lama gereja Advent di Kolombia Selatan diberi penghargaan dalam acara tersebut atas komitmen
mereka untuk memenuhi misi gereja. Di antara mereka adalah Leonil de Díaz, berusia 91 tahun, telah lebih dari 80 tahun menjadi anggota yang dibaptis, yang diakui oleh Israel Leito, Ketua Divisi Inter-Amerika (IAD) dan Balvin Braham, wakil sekretaris dan event organizer. Raúl Taborda dan istrinya, Gina, berada di antara pengunjung yang datang ke acara satelit yang ingin dibaptis. Pasangan ini menghadiri kampanye penginjilan diadakan di gereja Advent Kennedy di Bogota setelah menghadapi kegagalan bisnis dan masalah pernikahan. Melalui jamahan Roh Kudus, Taborda, mantan anggota gereja Advent, dan istrinya memutuskan untuk dibaptis dan menikah. “Allah telah memanggil kita untuk kembali ke jalan-Nya,” kata Taborda. “Saya belajar bahwa tidak ada hidup tanpa Yesus, dan saya ingin kembali ke jalanNya mulai sekarang.” Carlos Eduardo Rodríguez juga berada di antara mereka yang dibaptis pada acara itu. Setelah menghadiri kampanye penginjilan di gereja Advent Fontibon, Rodríguez, 36 tahun, memutuskan untuk memperbarui komitmennya kepada Tuhan. Rodríguez telah berjuang melawan alkoholisme selama 11 tahun di mana ia telah jauh dari gereja. “Saya sangat senang kembali ke rumah,” kata Rodríguez, “tapi lebih dari itu karena saya merasa damai setelah me-
ninggalkan hidup [lama] saya di belakang dan menjadi bersih di dalam Kristus Yesus.” Menurut Braham, sebagian dari 3.580 anggota yang baru bergabung dengan gereja merupakan hasil dari upaya penginjilan di antara 130 gereja di Bogota dan 130 penginjil dari Kolombia Selatan juga penginjil dari wilayah IAD yang berupaya keras untuk member dampak ke seluruh kota. —Dilaporkan oleh Libna Stevens, IAD, di Bogota, Kolombia, dengan William Estupiñán dan Marcela Piñeros
Umat Advent Rumania Menggerakkan Kebebasan Beragama ■■ Sebagaimana para legislator Rumania mempertimbangkan perubahan dalam konstitusi nasional, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mensponsori promosi massal kebebasan beragama melalui pertemuan maraton balai kota, pengajar universitas, dan konsultasi antar agama. Di negara Eropa Timur, di mana lebih dari 85 persen populasi mengidentifi-
p h o t o
c o u r t e s y
kasikan diri dengan iman Ortodoks Timur, gereja Advent memiliki tujuan untuk mempromosikan kepada khalayak ramai pentingnya kebebasan beragama. Melalui tema “Freedom Caravan 2013” gereja dan ahli hukum mengadakan acara di lebih dari 20 kota. “Meskipun Rumania telah mengambil langkah penting dalam mempromosikan kebebasan beragama, kita harus tetap waspada untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip kebebasan beragama tetap murni,” kata Nelu Burcea, Humas dan Direktur Kebebasan Beragama Uni Rumania. Perubahan menonjol dalam UUD dapat saja termasuk merevisi peran presiden dan metode perdana menteri untuk pencalonan presiden. Tapi beberapa aktivis juga menyerukan Gereja Ortodoks agar dapat menjadi agama nasional. Meskipun para pakar mengatakan usulan ini tidak mungkin menjadi hukum, konstitusi Rumania sampai 1923 tidak menyebutkan Gereja Ortodoks sebagai gereja resmi negara. Berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk mengembalikan gereja sebagai agama negara ditolak oleh parlemen.
RU C
FREEDOM CARAVAN: Pendukung kebebasan agama dari enam kelompok iman, bersama dengan pejabat pemerintah, bertemu di Lugoj, Rumania, sebagai bagian dari Freedom Caravan 2013, sebuah inisiatif untuk mempromosikan pemahaman yang lebih besar dari kebutuhan untuk kebebasan hati nurani. Kelompok ini bertemu dengan para delegasi dan kelas universitas yang dimaksud di lebih dari 20 kota.
Laporan media menunjukkan bahwa referendum nasional mengenai perubahan konstitusi tidak akan terjadi sampai musim gugur. “Kami sekarang menganalisis setiap usulan, dan kami sedang memantau situasi tersebut sehingga kita dapat memiliki reaksi yang cepat dan tindakan yang sesuai jika diperlukan,” kata Burcea. —Dilaporkan oleh Advent News Network
Proyek ADRA Memberikan Energi yang dapat Diperbarui bagi Kota Cina ■■ Bantuan kemanusiaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bergerak maju dengan rencana untuk membangun pembangkit listrik biomassa di Chengdu, ibukota provinsi Sichuan di barat daya Cina. Sebuah sumber energi yang dapat diperbarui, pembangkit listrik biomassa mengubah sampah organik menjadi biogas dan listrik. Perwakilan dari Adventist Development and Relief Agency (ADRA) di Swiss dan China mengatakan tur kelayakan baru-baru ini dengan para pejabat daerah dan Arthur Wellinger, presiden Asosiasi Biogas Eropa, adalah produktif. Kelompok studi mampu mempelajari rantai limbah lokal dan mengambil sampel untuk analisis lebih lanjut, kata manajer proyek Marcel Wagner. “Proyek ini masih di awal, tapi pintu terbuka,” kata Wagner, menambahkan bahwa langkah selanjutnya melibatkan menyusun rencana rinci bisnis, proposal proyek, dan kontrak bagi calon investor dan mitra. Laporan menunjukkan bahwa ada sekitar 5.000 ton sampah yang dikumpulkan setiap hari di Chengdu. Untuk mengurangi kontaminasi tanah dan air, dan
Bersambung ke halaman berikutnya
07 - 2013 | Adventist World
5
PROGRAM DOONSIDE: Pendeta Advent Johnny Murison, berpresentasi di pinggiran Sydney dalam program Doonside di Mountain View Adventist College.
LAPORAN SEDUNIA
S o u t h
dalam menghindari penggunaan lahan pertanian yang berharga sebagai tempat pembuangan sampah, para pejabat semakin beralih ke metode daur ulang baru. China telah mengoperasikan pembangkit listrik biomassa di beberapa provinsi. Sejauh ini, tanaman dioperasikan dengan membakar hanya sampah orga nik kering, seperti serpihan kayu, cabang, dan daun. Limbah basah organik—dari dapur, pemotongan hewan, dan restoran—membuat sekitar 60 persen dari seluruh sampah organik dan sering tetap tidak ditanggulangi. Perwakilan ADRA China mengatakan limbah ini belum terpakai—memiliki potensi untuk menghasilkan biogas dan pupuk organik. —Dilaporkan oleh Advent News Network
Umat Advent Seluruh Kota Mengembangkan Penginjilan dalam
30Tahun
Oleh Jarrod Stackelroth, Record.net, melaporkan dari Epping, Sydney, New South Wales, Australia
E S w i t z e r l a n d
6
Adventist World | 07 - 2013
Di v i s i o n
Di Australia,
A DR A
ENERGI UNTUK CHENGDU: Umat Advent di Cina sedang mempelajari kelayakan membangun pembangkit listrik biomassa di Chengdu, di mana masalah sampah yang bertumbuh membuat para pejabat daerah berebut untuk menjawab. Dari kanan: Marcel Wagner, manajer proyek, Linda Zhu, Direktur ADRA China, Arthur Wellinger, Presiden Asosiasi Biogas Eropa, bersama perwakilan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Universitas Beijing dan China.
Paci f ic
mpat papan reklame di jalan raya, 1,25 juta brosur, dan lebih dari 100 iklan televisi telah memberikan publikasi untuk apa yang harus dilaporkan, yaitu seri penginjilan terbesar bagi gereja Advent di Sydney selama lebih dari 30 tahun. Pada pekan pertama bulan Mei 2013, “The Last Empire (Kekaisaran Terakhir)” dibuka di 29 tempat di seluruh Greater Sydney Conference (GSC). Beberapa dari 45 gereja di seluruh konferens bekerja sama untuk mempersiapkan program ini. Pada malam pembukaan tampak lebih dari 1.500 anggota masyarakat yang hadir. Sementara angka kehadiran menurun pada program selanjutnya, masih ada hampir 1.000 anggota bukan Advent yang hadir pada program ketiga. “Kami sangat antusias dengan jumlah yang telah datang bersama-sama pada pertemuan ini,” kata Michael Worker, Ketua GSC dan koordinator serial ini. “Kami terus menjunjung tinggi mereka yang hadir dan terhubung dengan Tuhan sebagaimana serial terus menerus berkembang dan terungkap.” Program bahasa Inggris, dipandu oleh presenter yang berbasis di Sydney, menggunakan slide dan naskah yang sama. Beberapa tempat, mencerminkan sifat kosmopolitan Sydney, menyajikan program dalam bahasa lain, seperti Por-
tugis, Tonga, Samoa, Fiji, Mandarin, atau Arab. Penggunaan gambar-gambar dalam Daniel 2, gambar utama yang digunakan dalam pemasaran, mendapatkan banyak sambutan dari Suriah serta dari Timur Tengah lainnya. “Para pendeta yang telah dilatih dan dilengkapi untuk menyajikan program Kekaisaran Terakhir ini sekarang memiliki keyakinan yang lebih besar dalam pelayanan mereka dan merasa lebih siap untuk pergi keluar dan terlibat dengan komunitas mereka, “kata Worker. “Beberapa pendeta mengatakan kepada saya betapa mereka menghargai kesempatan untuk terlibat dalam program ini, di mana mereka tumbuh dan mengembangkan keterampilan pastoral mereka sendiri selama program ini berlangsung. Ini akan menjadi kampanye pertama kami, bukan yang terakhir. “ Worker mengembangkan konsep menjalankan berbagai program lokal, serentak di seluruh kota, dalam kemitraan dengan Direktur Institut Penginjilan Umum Divisi Pasifik Selatan, Gary Webster. “Program ini adalah tentang memberitakan kabar baik Yesus dalam konteks kenabian, yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat, menggunakan materi yang diperbarui dan modern,” kata Web-
P h o t o s
c o u r t e s y
o f
S o u t h
Paci f ic
Di v i s i o n
Atas: PENUH: Peserta untuk salah satu dari 29 presentasi “Last Empire” di dalam dan di sekitar Sydney, New South Wales, Australia, selama bulan Mei 2013. Atas, kanan: PAPARAN UTARA: Charissa Fong, penginjil Discovery Centre dan orang awam, berpresentasi di Brookvale, program New South Wales, sekitar 10 mil (16 km) sebelah Utara Sydney. Bawah, kanan: MEMPERLUAS SAMBUTAN: Marleta Fong dan Sanja Kitevski, dua relawan membantu untuk mendaftarkan peserta di acara Brookvale.
ster. Webster telah menguji pendekatan serupa dalam skala yang lebih kecil di Adelaide pada tahun 2011 dan mengembangkan naskah Kekaisaran Terakhir bersama dengan pendeta Lyle Southwell, Garth Bainbridge, dan Graeme Kristen. “Itu adalah pengaturan bersama dengan para pendeta dan gereja-gereja,” kata Worker. Undangan disebarkan, dan setiap pendeta atau gereja yang ingin untuk terlibat dimotivasi. “Kami menginginkan orang-orang yang antusias dan tertarik, dan kami memberi mereka izin untuk mencoba ‘sesuatu yang berbeda,’ di samping cara pendekatan tradisional.” Worker menjelaskan bahwa konferensi dimulai dengan “keinginan untuk menyajikan sesuatu yang dapat membuat anggota kita gembira dan bangga, dan juga yang akan menjangkau dunia sekular, masyarakat yang selalu bergerak seperti Sydney.“ Kel Naughton dari M24Media menciptakan judul “The Last Empire” (Kekaisaran Terakhir). Program ini diproyeksikan untuk ditayangkan sepanjang bulan Mei, dengan masing-masing kesempatan mengembangkan program yang mewakili jemaat dan penonton yang mereka targetkan. Gereja akan menindaklanjuti program seperti Beyond, Kode Nabi, Rahasia Nu-
buat, dan berbagai inisiatif lainnya. Selama 18 bulan menjelang program ini, anggota gereja didorong untuk mempersiapkan diri dan jemaat untuk program nyata ini. “Kami telah mendorong anggota untuk berdoa bagi lima jiwa setahun yang akan dibawa untuk program ini. Mereka juga didorong untuk mengajak keluarga, teman, dan kolega pada acara tersebut, “kata Worker. Ada satu Sabat yang ditetapkan sebagai hari doa dan puasa untuk mengundang tuntunan dan campur tangan Roh Kudus dalam program ini. Berbeda dengan seri penginjilan masa lalu, Kekaisaran Terakhir memiliki dampak dan kehadiran online yang besar. Hampir 80 persen orang yang terdaftar melalui situs web, sekitar 14.000 orang pengunjung yang berbeda selama dua minggu menjelang program. Pada periode yang sama, hampir 5.000 orang langsung melihat halaman facebook Kekaisaran Terakhir. Salah satu gereja memiliki cara yang unik untuk menarik perhatian orang pada program mereka. Acara radio dan media sosial dikejutkan dengan berita dari gambar yang tingginya 98 kaki (30 meter), berdiri di Taman gereja Hoxton. Gambar yang berisi udara adalah gambar yang dibahas dalam Daniel 2 seperti yang terlihat dalam mimpi Nebukadnezar—
gambar yang sama digambarkan dalam semua iklan Kekaisaran Terakhir. Menurut Lyle Southwell, seorang penginjil sekaligus Direktur Pacific Discovery Centre Divisi Pasifik Selatan, gambar tersebut adalah gambar yang berdiri bebas terbesar di dunia, gambar berisi udara. Pendeta Worker telah melihat perubahan gereja di Sydney dan mengatakan hasil yang paling penting dari program ini akan mengubah hidup. “Sebagai konferens, kami akan senang untuk menyaksikan orang yang telah disentuh oleh program ini menjadi bagian dari gereja-gereja kita.” “Kami berharap untuk menyaksikan kemitraan yang lebih kuat ini berlanjut antara gereja Advent setempat sebagaimana kami bekerja sama untuk menyebarkan Injil. Kami meraih ‘pembelian’ yang jauh lebih besar dari gereja-gereja, lebih dari yang kami harapkan. Ini telah menyoroti keinginan terpendam pada anggota-anggota kita untuk dilengkapi dan diberdayakan dalam membagikan Injil kepada orang yang paling membutuhkannya, “tambah Worker. “Program ini telah meningkatkan fokus misi dalam konferens kami dan tingkat antusiasme anggota kami untuk harus membagikan iman mereka.” n
07 - 2013 | Adventist World
7
PA N O R A M A
SEDUNIA
Oleh Ted N. C. Wilson
Kerohanian Otentik dan ketika ia membawa biji kembali... ternyata mengandung perak atau bukanlah emas, keuangannya ambruk... tidak diragukan lagi bahwa Frobisher adalah salah seorang pelaut yang paling andal pada masanya, tetapi sebagai seorang penjelajah, ia tidak memiliki kesabaran penyelidikan faktual.“*1 Artikel ini diadaptasi dari sebuah khotbah yang diberikan oleh Ted N.C. Wilson di Andrews University, Berrien Springs, Michigan, pada tanggal 19 April 2013. Unsur gaya berbicara dipertahankan. Teks khotbah lengkap tersedia online di www.adventist world.org dan www.adventistreview.org.
M
artin Frobisher adalah seorang penjelajah dan bajak laut, ditugaskan oleh Ratu Inggris Elizabeth I. Pada tahun 1576 ia melakukan pencarian, untuk meyakinkan Elizabeth ia menemukan emas di Pulau Baffin, di bagian utara Kanada. Ratu mengirimnya kembali, dengan instruksi untuk kembali dengan emas. Sesampainya di Pulau Baffin, Frobisher memenuhi kapalnya dengan 200 ton apa yang dia yakini sebagai bijih emas. Ketika ia kembali ke Inggris, Martin Frobisher mengetahui bahwa ia telah membawa pulang 200 ton (181 metrik ton) pirit—”emas palsu.” The Encyclopedia Britannica membuat pengamatan mengenai Martin Frobisher ini: “Ia hanya berpikiran mengejar harta atau kekayaan mineral membatasi nilai eksplorasi pelayarannya,
8
Adventist World | 07 - 2013
Mencari Keaslian
Bukankah keaslian adalah apa yang kita cari sekarang ini? Dalam dunia yang sering kali lebih virtual dari pada nyata, bukankah akan menyegarkan saat menemukan seseorang atau sesuatu yang benar-benar asli? Tidak diragukan lagi wilayah yang paling penting dalam keaslian murni terdapat pada alam rohani—hubungan kita dengan Allah dan Firman-Nya, dan bagaimana hal itu mempengaruhi karakter kita. Tidak ada orang yang pernah hidup di bumi ini lebih otentik secara rohani dari Yesus Kristus. Dia, dan hanya Dia yang mengaku menjadi Anak Allah. Saat kita mengamati kehidupan-Nya di bumi, kita melihat konsistensi-Nya, kata-kata dan tindakan-Nya selalu sesuai. Firman yang Otentik dan Berotoritas
Dialah Firman Allah yang otentik— ”Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1).
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup,” kata Yesus kepada Tomas si peragu yang sedang mencari arah (Yohanes 14:6). Saat berdoa kepada Bapa-Nya malam itu, Yesus mengaku: “Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka ...kuduskanlah mereka dalam kebenaran. Firman-Mu adalah kebenaran “(Yohanes 17:14-17). Ketika dihadapkan kepada para pemimpin agama yang dipenuhi amarah, Yesus datang kepada Firman Allah mencari otoritas: “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku... dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitabkitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.... Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku; sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan? “(Yohanes 5:37-47). Di sini, Yesus mengotentikkan Pentateukh—Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan—dan kitab Ayub. Apa yang dituliskan Musa, kata Yesus, bersaksi tentang Dia. Yesus menegaskan bahwa Perjanjian Lama dan Baru saling mengotentikkan satu sama lain—jika kita tidak percaya pada yang “Lama,” kita
tidak akan percaya pada yang “Baru”! “Alkitab adalah sejarah yang paling komprehensif dan yang paling instruktif yang dimiliki manusia,” dituliskan oleh Ellen White dalam Christian Education. “Ini [Alkitab] dengan segar keluar dari mata air kebenaran yang abadi, dan tangan yang istimewa telah memelihara kemurniannya pada sepanjang masa. Memancarkan sinar terang ke masa lalu yang jauh, di mana penelitian manusia sia-sia berusaha untuk menembusnya. Dalam Firman Allah saja kita menemukan catatan mengenai Penciptaan. Di sini kita melihat kuasa yang meletakkan dasar bumi dan yang membentangkan langit. Hanya di sini, kita dapat menemukan sejarah keturunan kita, tak ternoda oleh prasangka ataupun kesombongan manusia” (hlm. 37, 38). Lebih dari Budaya, Prasangka dan Kesombongan
Alkitab seperti juga Yesus, lebih tinggi dari budaya, prasangka, dan kesombongan. Ini menunjukkan kepada kita kebenaran tentang diri kita, dunia kita, dan seterusnya. Yang merupakan acuan otentik dalam menuntun kita kepada kerohanian yang otentik. Mari kita membiarkan Alkitab menafsirkan sendiri, ayat demi ayat dan ajaran demi ajaran, menggunakan pendekatan historis Alkitabiah untuk memahami firman. Sebaliknya, metode historis kritik menempatkan individu di atas Alkitab dalam memilih apa yang disebut kebenaran. Metode ini tidak mengarah pada pemahaman yang benar tentang Alkitab, metode yang didasarkan secara humanistis daripada berlandaskan secara Alkitabiah. “Suatu pekerjaan besar dapat dilakukan dengan menyajikan Alkitab kepada orang-orang sesuai apa yang dituliskan,” tulis Ellen White dalam Christian Service. “Menasihati mereka untuk menjadikan Alkitab sebagaimana adanya, memohon pencerahan Ilahi, dan kemudian, ketika cahaya bersinar, dengan senang hati menerima setiap sinar yang berharga, dan tanpa rasa takut mematuhi konsekuensinya” (hlm. 144).
Standar Emas
Jika Anda ingin tahu apakah Alkitab benar-benar otentik, Firman Allah yang relevan bagi kita sekarang, gunakanlah standar emas nubuat! Pelajari nubuatan dalam Daniel dan Wahyu dan lihat bagaimana keduanya melacak sejarah manusia secara akurat. Bacalah nubuat Mesias dalam Perjanjian Lama dan percayalah bahwa Yesuslah yang dimaksud. Banyak penganut ateis telah menerima Alkitab sebagai apa yang terpercaya dan berkuasa saat mempelajari nubuatan! “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi,” tulis rasul Petrus, “Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,... tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah“ (2 Petrus 1:19-21). Ayat ini tidak berarti bahwa Allah mendiktekan setiap kata kepada orang-orang tetapi bahwa Ia bekerja melalui Roh Kudus dalam menuntun mereka. Luangkanlah waktu yang berkualitas bersama Firman Tuhan yang otentik setiap hari. Maka Anda akan takjub melihat betapa relevannya dan tepat waktu tentang apa yang difirmankan-Nya. Berpartisipasilah dengan anggota sedunia dalam “Revived by His Word” (Dihidupkan kembali oleh Firman-Nya) (www.revivedbyhis word.org), membaca satu pasal dalam Alkitab setiap hari.
nubuatan Alkitab dan untuk berdiri, berbicara, dan berbagi dengan dunia pekabaran yang Tuhan sediakan bagi setiap orang di planet ini. Kita memiliki tiga kali mandat dari surga untuk memberitakan Injil kekal dan kebenaran Kristus, untuk berani mengumumkan kejatuhan agama Babilon yang sesat, dan untuk memperingatkan dunia agar tidak menerima tanda binatang, melainkan untuk dimeteraikan dengan tanda meterai Allah yang kekal—Sabat hari ketujuh. Ini adalah pekabaran dari Wahyu 14. Pekabaran tiga malaikat adalah alasan Allah membangkitkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Segalanya berpusat pada Kristus dan kebenaran-Nya. Apakah ini asli? Apakah ini nyata? Ini seotentik dan senyata Alkitab sendiri. Yang berasal dari wahyu Yesus Kristus sendiri, yang “tidak berdusta” (Titus 1:2). Sahabat-sahabatku, kita memiliki hak istimewa yang jauh lebih besar terhadap sesuatu dari denominasi lain atau komunitas iman yang lain, kita memiliki gerakan Advent—Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh , umat sisa Allah. Sebuah gereja yang telah dipanggil oleh Allah pada akhir zaman untuk tujuan yang istimewa. Sebuah gereja yang tidak bergantung pada tradisi atau pemikiran manusia, tetapi bergantung sepenuhnya pada Firman Tuhan yang tertulis sebagai dasar satusatunya dan Firman yang Hidup, Yesus Kristus. Ini adalah sebuah gereja yang kekuatannya tidak bersasal dari dirinya sendiri tetapi sepenuhnya menerima nasihat Tuhan dalam Zakharia 4:6 “’Bukan dengan keperkasaan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, Firman TUHAN semesta alam.”
Sebuah Gereja Rohani Otentik
Apakah Kita Otentik?
Sebuah gereja rohani otentik adalah mereka yang mengajarkan dan orangorang yang mengikuti “Saksi yang Setia dan Benar” (Wahyu 3:14), yaitu Yesus Kristus. Pernahkah Anda bertanya-tanya untuk apa ada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? Lagi pula, 150 tahun yang lalu ada banyak denominasi lain yang eksis— apakah yang menjadi tujuan yang satu ini? Tujuannya adalah untuk memenuhi
Apakah kita Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang otentik secara rohani? Apakah kita adalah apa yang kita katakan? Apakah kita benar-benar percaya bahwa Yesus akan segera datang? Atau apakah kita diam-diam berharap agar Ia menunda kedatangan-Nya sehingga kita dapat melaksanakan rencana kita sendiri terlebih dulu? Mari kita bertanya Apakah kita benar-benar “gereja umat sisa?” Apakah benar bahwa Tuhan memiliki “gereja
07 - 2013 | Adventist World
9
PA N O R A M A S E D U N I A
umat sisa?” Wahyu 12:17 mengatakan bahwa Setan, “naga,” “murka kepada perempuan [gereja], lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus “(KJV). Dan “kesaksian Yesus,” yang disebutkan dalam Wahyu 19:10, “adalah roh nubuat.” Bagaimanakah dengan sebutan sisa? Bukankah Tuhan mengasihi semua orang? Tentu. Dan Dia ingin agar kita mengasihi semua orang juga, termasuk orang-orang dari agama lain, dan orang-
Alkitab, seperti Yesus, di atas budaya, prasangka, dan kesombongan. orang yang tidak beragama. Apakah kita “lebih baik” daripada orang lain? Tidak! Umat sisa ini tidak berarti kelompok eksklusif yang hanya terbuka untuk beberapa yang dipilih. Namun terbuka untuk semua orang yang mengasihi Yesus, menerima Dia sebagai Tuhan dalam hidupnya, dan mengakui Alkitab, termasuk semua 10 perintah, sebagai panduan dalam hidup mereka. Dan karena kita mengasihi orang-orang sama seperti yang Yesus lakukan, kita mau melayani kebutuhan mereka—secara fisik, mental, sosial, dan rohani—dan mengundang mereka untuk menjadi bagian dari gereja umat sisa Allah. Otentik Versus Bajakan
Sangat penting untuk diingat bahwa dalam setiap karunia yang baik dari Al-
10
Adventist World | 07 - 2013
lah, Setan memiliki “bajakan”nya. Seringkali tampak bersinar seperti emas, tetapi tidak peduli seberapa indah kelihatan yang ditawarkannya, pada akhirnya otentik yang palsu dari Setan “memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak” (Amsal 23:32). Kita harus meluangkan waktu untuk mengembangkan kebutuhan kesabaran dalam penyelidikan yang faktual. Firman Tuhan memberikan kita kriteria untuk menentukan apakah sesuatu, atau seseorang, otentik secara rohani atau tidak. Dalam Yesaya 8:20 kita diperingatkan: “‘Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.“ Sebuah Undangan
Saya mengundang Anda untuk mengikuti Yesus Kristus dalam menghidupkan suatu kehidupan yang otentik secara spiritual, untuk benar-benar dikendalikan oleh Roh Kudus dan bersedia untuk digunakan oleh Tuhan dalam pelayanan setia kepada-Nya, dengan Firman Tuhan sebagai dasar Anda yang teguh. Dalam buku yang mengagumkan Christ’s Object Lesson kita membaca: “Subyek atas pengajaran dan khotbah Kristus adalah Firman Allah. Dia menjawab yang bertanya dengan polos, “Ada tertulis.” “Apa yang dikatakan dalam Kitab Suci?” ... Pada setiap kesempatan, ketika suatu maksud dibangkitkan oleh salah satu teman atau musuh, Ia menaburkan benih Firman. Dia yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, Dia sendiri adalah Firman yang hidup, yang ditunjuk dalam Kitab Suci, mengatakan, “Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39).... “Hamba Kristus akan melakukan pekerjaan yang sama. Di zaman kita, seperti sediakala, kebenaran penting dari Firman Allah yang dikesampingkan untuk teori dan spekulasi manusia. Banyak yang mengaku sebagai pelayan Injil tidak menerima seluruh bagian Alkitab sebagai Firman Allah yang diilhami. Seseorang yang pintar menolak satu bagian dari Alkitab, yang lain mempertanyakan bagian lain. Mereka menempatkan peni-
laian mereka lebih tinggi daripada Firman itu, dan Kitab Suci yang mereka ajarkan bersandar pada otoritas mereka sendiri. Kemurnian Ilahi hancur. Dengan demikian benih-benih perselingkuhan disebarkan; sehingga orang-orang menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dipercaya. Ada banyak keyakinan bahwa pikiran tidak memiliki hak untuk dihibur. Pada zaman Kristus rabi memaksakan, konstruksi mistis pada banyak bagian Alkitab. Karena kemurnian ajaran Firman Allah mengutuk praktik mereka, mereka mencoba untuk menghancurkan kekuatannya. Hal yang sama dilakukan hari ini. Firman Allah dibuat untuk tampil misterius dan tidak jelas untuk alasan pelanggaran hukum-Nya. Kristus menegur praktik ini di masa-Nya. Dia mengajarkan bahwa Firman Allah itu harus dipahami oleh semua. Dia menunjuk Kitab Suci sebagai otoritas yang tidak dapat dipertanyakan, dan kita harus melakukan hal yang sama. Alkitab harus disajikan sebagai firman Allah yang tak terbatas, sebagai akhir dari segala kontroversi dan dasar dari semua iman “(hlm. 39, 40). Sebagaimana kita semakin dekat dengan kedatangan Kristus, Anda berhak memilih. Selalu mendasarkan kehidupan rohani yang otentik pada Firman Tuhan yang dipastikan adalah emas. Kristus memberitahu kita dalam Wahyu 3:18 “Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya.” Mari kita mendengarkan nasihat Allah bagi kita sebagai gereja umat sisa-Nya dalam kondisi Laodikia, bahwa kita dapat dihidupkan kembali dan direformasi melalui kuasa Roh Kudus. Hasilnya, Anda tidak akan pernah tertipu oleh emas-emas bodoh, karena emas Allah dimurnikan dalam api dan benar-benar asli! n 1 “Sir Martin Frobisher.” Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica Online. Encyclopedia Britannica Inc., 2013. Web. 17 Apr. 2013. www. Britannica.com/EBchecked/topic/220573/ Sir-Martin-Frobisher.
Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.
KESEHATAN
UrbaniSaSi
Apakah implikasi terhadap kesehatan oleh urbanisasi populasi dunia yang sedang berlangsung? Apakah Anda mengetahui adanya konsekuensi untuk kesehatan yang lebih baik?
U
rbanisasi, atau perpindahan penduduk ke daerah perkotaan, dimulai sebagai sebuah penyimpangan populasi yang dengan cepat menjadi suatu penyerbuan. Ada banyak penyebabnya, dan tidak semua yang menyadari konsekuensinya. Memotivasi beberapa gerakan adalah suatu mekanis dalam pertanian; keterbatasan lapangan kerja di daerah pedesaan, dan industrialisasi di sekitar pusat-pusat perkotaan, menciptakan lapangan pekerjaan. Sayangnya, kebutuhan infrastruktur yang penting dalam menyeimbangkan pertumbuhan sering dilupakan, sehingga menumbuhkan kondisi kumuh di beberapa kota pada negara-negara berkembang, dan kelebihan populasi serta tekanan yang dihasilkan pada penuaan infrastruktur di kota-kota yang sedang berkembang. Konsekuensi kesehatan bervariasi secara geografis tetapi sangat jelas. Epidemi obesitas saat ini, terutama pada negara berkembang, biasanya pada tempat-tempat yang kurang makmur. Pada pusatpusat kota sangat sedikit toko yang menjual produk segar, sedangkan gerai makanan cepat saji, yang mendukung obesitas, berkembang biak dan mendominasi. Interaksi sosial mungkin dapat dikurangi antara penduduk kota dengan meningkatnya kesepian dan isolasi—yang anehnya se ring terjadi dalam populasi besar . Kesehatan mental kurang kuat, dengan peningkatan kecemasan, depresi, dan bunuh diri di kalangan pemuda. Masya-
rakat Amerika Utara mengalami peningkatan angka kejadian cacat mental. Pada masyarakat kurang berkembang peningkatan penyakit menular mungkin diperkirakan, di mana ukuran kesehatan masyarakat terhadap sanitasi dan kebersihan yang tepat gagal dipertahankan atau tidak pernah dikembangkan. Sanitasi yang tidak memadai, kurangnya air bersih, dan kondisi tempat tinggal yang sesak merupakan faktor penyebab wabah, seperti yang baru-baru ini terjadi di Haiti di mana ribuan orang menderita kolera. Kota besar yang padat penduduk membiakkan suasana yang kondusif untuk transaksi narkoba, prostitusi, dan penyakit seksual menular. Kejahatan dan kerusuhan sosial kemudian menjadi lingkungan ini. Urbanisasi dan polusi yang ditimbulkan juga memprihatinkan. Cina, negara yang paling padat penduduknya di dunia, telah mengalami pembangunan industri besar-besaran, pergeseran populasi yang besar, dan pencemaran lingkungan ditimbulkan. Telah diketahui sejak lama bahwa penduduk kota memiliki lebih banyak penyakit pernapasan, termasuk kanker paru-paru. Temuan terbaru di Perancis telah mengkonfirmasi penurunan jumlah sperma pada penduduk laki-laki terutama di perkotaan. Yang secara langsung disebabkan dan dipengaruhi polutan potensial tertentu, sulit untuk menentukan, tapi tentunya ada sesuatu yang salah. Baru-baru ini cacat lahir dikaitkan dengan polusi lalu lintas. Pada analisis
SEDUNIA
Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless data yang ditemukan oleh dua studi besar di California,* ditemukan bahwa calon ibu yang tinggal di daerah polusi lalu lintas tertinggi (25 persen), di mana meningkatnya karbon monoksida atau konsentrasi nitrogen oksida, hampir dua kali lipat memiliki risiko melahirkan anak dengan cacat lahir neurologis seperti spina bifida. Sementara data tersebut akan memerlukan konfirmasi, menjadi suatu informasi yang perlu kita pikirkan. Peningkatan teknologi komputer dan tersedianya akses internet membuat bahwa banyak orang yang dapat bekerja dari rumah. Meskipun ada keuntungan dari sosialisasi kantor, ini tidaklah harus terus-menerus, dan keuntungan dari pengaturan negara sangat besar. Para perintis gereja kita yang mula-mula mengakui manfaat ini, dan sementara ada kebutuhan besar bagi kita untuk mengatasi pekerjaan untuk kota-kota besar, akanlah lebih kondusif bagi kesehatan jika kita berusaha untuk tinggal di pinggiran pedesaan di mana kita dapat memperluas kepedulian kita. n * American Journal of Epidemiology, 1 Nov. 2012.
Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Kesehatan General Conference.
Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,
adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
07 - 2013 | Adventist World
11
R E N U N G A N
Oleh Sylvia Renz
Kuat Maut
Lebih daripada
Percaya kepada Allah yang mengambil tempat kita
T
aaarrr!
Pintu dibanting dengan akhir yang kejam. Aku masih bisa melihat peti pinus berwarna terang melalui jendela belakang mobil jenazah, tapi kemudian direktur pemakaman menyalakan mesin, dan kendaraan itu berjalan. Sudah pergi! Anak saya sudah pergi! Kacamata saya berkabut karena air mata yang keluar. Ini sangat menyakitkan seolah-olah setengah diriku telah dicincang. Meskipun aku tahu berbulan-bulan sebelumnya bahwa saat ini akan tiba, meskipun aku mengangguk ketika direktur pemakaman bertanya, "Bolehkah saya menutup peti matinya sekarang?"; Meskipun pikiranku pada waktu yang lalu menyetujui ketika Sonja berdoa, "Tuhan, biarkan aku mati, aku tidak bisa bertahan lagi,” bahkan meskipun saya merasa lega bahwa ia tidak perlu lagi menderita sakit dan tidak pernah lagi harus takut atas hasil laboratorium hatiku menangis," Tidak! Ini sangat tidak adil! Dia masih sangat muda! Aku berharap aku bisa mati menggantikannya! "
Sakit Tak Tertahankan
Mungkin setiap ibu dan setiap ayah akan mengharapkan hal ini. Ketika Daud
12
Adventist World | 07 - 2013
mendengar bahwa anaknya yang durhaka dan pembunuh sudah mati, Daud menangis selama berjam-jam. "Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjungan pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: “Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau. Absalom, anakku, anakku!” (2 Sam. 18:33). Tapi kematian penebusan kita tidak dapat menyelesaikan masalah. Hanya Anak Allah, Sang Pencipta, memiliki kekuatan untuk mengalahkan kematian dengan kematian-Nya sendiri. Ini adalah sebuah misteri yang mungkin tidak dapat kita pahami sampai kekekalan. Kita bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana yang dirasakan Allah Bapa saat Yesus menangis, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku" (Matius 26:39). Saat Dia tergantung telanjang di sana, dipaku antara langit dan bumi, diejek oleh orang-orang yang ingin menyelamatkan-Nya, disalahpahami oleh murid-murid-Nya, dikhianati oleh teman-Nya, Dia berseru, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mat. 27:46). Apakah yang dirasakan hati Allah yang penuh ka-
sih saat itu? Yesus ingin mati dalam kematian yang kejam ini, meskipun Dia takut benar-benar terpisah dari Bapa-Nya, sekalipun hanya untuk waktu yang singkat. Dia mengambil rasa sakit perpisahan pada diri-Nya untuk menyelamatkan kita daripadanya. Keilahian telah menderita dan sedang menderita selama ribuan tahun karena cinta mereka telah ditolak dan diinjak-injak. Sungguh inilah kematian yang kedua: ketidakhadiran kasih Allah, dan akhirnya kehancuran total—tamat, fin, das Ende. Tidak ada lagi kesempatan, tidak ada lagi belas kasihan—karena mereka yang dicintai Allah, menolak cinta dan pada akhirnya tidak menginginkannya sama sekali. Kematian dan Kematian Lainnya
Apa yang kita sebut kematian sesungguhnya adalah adik dari akhir horor ini. Dia jelek dan menakutkan seperti kakaknya, meskipun karena dia mengambil orang yang kita cintai disandera ke dalam "tanah" yang tidak akan kembali, setidaknya tidak selama kita berada di bumi. Namun pengalaman kematian kita di planet ini dicampur dengan karunia. Sia-
PHOTO
b y
M e aga n
T h o m p s o n
Meskipun saya tahu bahwa Sonja tidak ada di sini lagi, cinta membuktikan bahwa saya salah. Allah menyimpan segala sesuatu mengenainya dalam data besar penyimpanan yang disebut Alkitab sebagai ‘kitab kehidupan Anak Domba.’ pa pun yang melihat wajah orang yang dicintainya kesakitan, mendengar erang an yang menyakitkan, dan melihat mata sekarat yang terbuka dan takut, akan menyadari bahwa kematian dapat menjadi anugerah terselubung. Kedamaian tampak menggantikan wajah yang dilanda nyeri, bibir yang pecah-pecah menjadi diam, dan mata menjadi tenang dan teduh. Mereka yang menerima karunia berbagi pada saat-saat terakhir, yang secara sadar dapat mengucapkan ucapan selamat tinggal dan memanggil orang yang mereka cintai, "Anda dapat membiarkannya pergi, Anda tidak akan jatuh— Anda berada di tangan-Nya! Kehidupan Anda ditopang dengan baik dalam tangan Tuhan"—kepada mereka pengha-
rapan diberikan yang akan membawa mereka melewati terowongan duka menuju tempat yang penuh harapan dan keyakinan.
pat menghentikan cinta kami. Cinta dipengaruhi oleh sesuatu yang lain, "pembunuh" yang lebih halus: Ketidakpedulian, tidak hormat, terluka, ketidaksetiaan, kurangnya waktu, atau bahkan melupakan setiap hari "Ya, aku ingin mencintaimu. Engkau istimewa bagiku. Engkau adalah salah satu yang besar dalam pikiran Allah, dan aku ingin memilikimu secara baru lagi dan lagi, engkau sangat berharga bagiku, betapa indahnya saat engkau berada di sini!" Meskipun saya tahu bahwa Sonja tidak ada di sini lagi, cinta membuktikan bahwa saya salah. Allah menyimpan segala sesuatu mengenainya dalam data besar penyimpanan, yang disebut Alkitab sebagai "kitab kehidupan Anak Domba itu" (Wahyu 13:08): tawanya, matanya yang berbinar bahkan pada saat terakhir sebelum kematiannya masih dapat bersinar, jari-jarinya yang halus yang menarinari di atas tuts piano, atau humor yang kadang-kadang ia ceritakan (“sudah berapa orang yang dimakamkan di makam keluarga? Sepuluh orang? keren! Kedengarannya seperti persekutuan yang nyata—akan ada saling dorong mendorong pada waktu kebangkitan!”). Tidak, kami tidak “kehilangan” putri kami. Dia aman di tempat tujuannya, catatannya disimpan di tempat teraman di jagad raya ini: Hati Allah. Dan kasih-Nya lebih kuat daripada maut. Suatu hari kelak mereka yang mati akan hidup kembali, diubah dan bersatu kembali, serasi untuk suatu dunia baru tanpa rasa sakit, tanpa takut, tanpa perpisahan. Inilah yang menghibur saya—bahkan pada hari-hari yang paling menyedihkan. n
Selamat Tinggal
Saat kami membersihkan Sonja dan mendandaninya dengan blus dan jin kesukaannya, saat kami menyisir rambutnya dan memenuhi kebutuhannya untuk terakhir kali, kami merasakan suatu kepastian, kami merasa damai, terlepas dari rasa sakit dan kesedihan. Dia berbaring di sana seperti Snow White, seolah-olah dia baru saja berbaring untuk tidur siang, dan kami mengerti bahwa kematian ini tidak akan da-
Sylvia Renz bekerja untuk Suara Nubuatan Jerman di AlsbachHähnlein, Jerman. Dia adalah seorang penulis dan telah menerbitkan banyak buku untuk anak-anak dan orang dewasa. Sylvia, suaminya Werner, dan dua anak mereka yang masih hidup, Jane dan Manuel, berpisah dengan putri dan adik mereka Sonja pada tanggal 16 Agustus 2010. 07 - 2013 | Adventist World
13
K E P E R C AYA A N
DASAR
Siapakah PA S A L 7
Kita dalam
Meninjau kembali konsep
P
ada mulanya “Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya” (Kej. 1:27). Apakah artinya ini? Apakah ini berarti bahwa hanya Adam yang diciptakan menurut gambar Allah, karena baik Adam maupun Hawa, keduanya termasuk ‘adam dalam istilah lingkup ibrani. “Lalu Allah berkata, ‘Baiklah Kita menjadikan manusia [Adam] menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka [jamak] berkuasa atas ikan-ikan di laut [dan] burung-burung di udara’” (ayat 26). Pria dan wanita memiliki citra ilahi sama kedudukannya. Membicarakannya terlalu banyak, tidak membawa diskusi pada akhirnya. Hanya ada satu Allah, tetapi Dia menciptakan dua orang. Bagaimana bisa dua orang menanggung citra Allah yang sama dan belum menjadi berbeda satu sama lain? Atau apakah mereka berbeda satu sama lain? Perbedaan
Nenek moyang kita yang pertama adalah sama di hadapan Allah, namun mereka tidaklah sama dalam segala hal. Jelas ada perbedaan fisik. Bagaimana dengan emosional? Apakah benar, misalnya, bahwa pria dan wanita sering kali memandang halhal dengan cara yang sama? Pepatah telah menyatakan bahwa mereka tidaklah demikian. Ini adalah suatu perbedaan, tetapi bukanlah hal yang paling menarik. Pertanyaan yang semakin dalam adalah apakah—pada tingkat sosial dan spiritual—pria dan wanita memiliki kemiripan dengan Sang Pencipta dengan cara yang sama. Kita pikir tidaklah demikian. Pria dan wanita mencerminkan gambar Allah dalam cara-cara yang dapat dibedakan. Dengan demikian, kepenuhan gambar itu dapat dilihat hanya bila kita mempertimbangkan seluruh rentang karakteristik manusia yang diberikan oleh Allah kepada nenek moyang kita yang pertama. Jika manusia tidak lengkap tanpa pria ataupun wanita, citra Allah dalam diri manusia tidak lengkap tanpa pria maupun wanita. Datang bersama sebagai “satu daging” (Kej. 2:24) bukan hanya sebatas daging. Siapa pun yang berpikir demikian akan memiliki pernikahan yang dangkal dan tidak memuaskan. Ada keutuhan dalam persatuan pria dan wanita dalam pernikahan yang penuh kasih yang melampaui kesatuan fisik, lebih dari ini mencakup hal-hal pada tingkat spiritual dan juga emosional.
14
Adventist World | 07 - 2013
Apakah yang Disebutkan Hal Ini Mengenai Anak?
Dalam Perjanjian Baru Yesus digambarkan sebagai “gambar Allah” (2 Kor. 4:4), atau “gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kol. 1:15). Namun Yesus datang ke dunia, bukan sebagai dua orang, tetapi sebagai seorang “Anak laki-laki” (Why. 12:5, 13). Fakta ini menimbulkan pertanyaan menarik. Dapatkah citra Allah dalam Kristus menjadi ekspresi penuh dan lengkap dari gambar Allah dalam kemanusiaan jika Dia hanyalah satu individu? Tidak ada pertanyaan bahwa Kristus adalah sempurna, tapi apakah representasi gambar Allah dalam kemanusiaan lengkap? Kami akan menjawab ya, tapi untuk alasan memerlukan komentar lebih lanjut. Kristus datang ke dunia ini sebagai Ilahi yang penuh kasih, mempelai pria, mencari dan membujuk kita kembali kepada-Nya. Jika masalah dosa adalah bahwa “semua kita seperti domba sesat” (Yesaya 53:6), solusinya adalah kembali kepada gembala. Kita tidak menjadi religius, kita telah menjadi hilang. Dan Dia datang. Setelah di sini, kesediaan Kristus untuk menjalani kematian paling memalukan dan menyakitkan untuk menyelamatkan kita mengungkapkan kedalaman kerinduan-Nya bagi kita. Jika mempelai manusia merasa dibutuhkan pengantinnya, tentu Kristus juga merasa perlu untuk kita, dan merasakannya lebih daripada yang kita bayangkan. Apakah yang Disebutkan Hal Ini Mengenai Bapa?
“Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia; dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang”(Kisah Para Rasul 17:24, 25). Tuhan menginginkan sesuatu dari kita. Sebaliknya, dengan royal Dia memberi kita segala yang kita miliki. Tapi ini tidak sama dengan mengatakan bahwa Allah tidak memiliki kebutuhan apa pun. Dalam beberapa pengertian yang mungkin tidak pernah sepenuhnya kita pahami, Dia membutuhkan kita. Kebutuhan ini datang, bukan dari keinginan sesaat, tapi lebih jauh dari sesuatu yang berada di dalam kodrat-Nya, bukan pula sesuatu yang dapat disembunyikan-Nya. Jika Ia memiliki kodrat untuk mencintai, Ia harus memiliki makhluk yang
Oleh Frank W. Hardy dan Lisa Beardsley-Hardy
andangan llah? P A Alkitabiah yang sangat penting mampu menerima cinta itu dan kebijakan untuk memberi kembali ke sumbernya. Keinginan Allah dalam mutualitas bersama kita cukuplah penting di mana Dia menciptakan dunia dengan maksud untuk mencapainya. Kita memerlukan tempat untuk berdiri, sehingga Tuhan menciptakan lahan kering. Kita perlu untuk bernapas, sehingga Dia membuat udara. Tapi gagasan atas semua ini adalah untuk menikmati persekutuan dengan orangtua kita yang pertama, lalu kemudian dengan kita. Di sini terletak titik yang tidak boleh dilewatkan. Alkitab berkata, “berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu” (Kej. 2:2). Dikatakan “pada hari ketujuh,” bukan “sebelum hari ketujuh.” Melengkapi “langit dan bumi” adalah sesuatu (ayat 1), tetapi menikmati persekutuan dengan orangtua pertama kita adalah hal yang berbeda. Untuk itu Ia perlu untuk mengesampingkan pekerjaan-Nya. Dia menetapkan untuk mengesampingkan pekerjaannya untuk mencapai tujuan-Nya yang penting, karena pada hari ketujuh Dia akhirnya bisa menikmati hubungan mutualitas—kasih yang bijak untuk dibagikan secara bebas kepada pria dan wanita. Inilah arti hari Sabat dan alasan mengapa Tuhan tidak akan melakukan apa pun pada hari itu. Adalah bagian dari gambar Allah agar kita mencintai dan
membutuhkan seseorang untuk melengkapi diri kita sendiri, tidak serupa, tetapi dalam perbedaan yang diurapi Allah. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah kita lakukan jika kita mandiri atau berdikari. Dalam hal Kristus, keesaan-Nya membawa kita kepada jantung dan inti dari mengapa Ia datang untuk mengungkapkan Bapa. Dia datang dengan kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan oleh yang lain. Jenis kelamin tidak dapat mencerminkan gambar Allah oleh karena Allah adalah laki-laki atau perempuan, tetapi karena keterbatasan, hal ini memaksa membuat mutualisme dan berbagi dengan orang lain menjadi kebutuhan mutlak. Fakta ini yang secara serentak menyimpulkan tentang apa artinya menjadi manusia dan apa artinya untuk mencerminkan citra Allah. n
Kodrat Manusia Pria dan wanita diciptakan menurut gambar Allah dengan memiliki kepribadian, kekuasaan dan kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang bebas, masing-masing adalah kesatuan tubuh, pikiran,dan roh yang tidak dapat dipisahkan, bergantung kepada Allah untuk hidup dan bernapas dan dalam hal yang lainnya. Saat nenek moyang kita yang pertama mengabaikan Allah, mereka
menolak kebergantungannya kepada Allah dan jatuh dari kedudukannya yang tinggi setelah Allah. Citra Allah yang ada pada mereka telah dirusak, mereka akan mengalami kematian. Keturunanketurunan mereka akan mendapat imbas dari kejatuhan ini dan konsekuensinya. Mereka lahir dengan kelemahan dan kenderungan untuk berdosa. Tapi Allah melalui Kristus memperdamaikan dunia dengan diri-Nya dan oleh Roh-Nya
Frank W. Hardy telah pensiun. Lisa Beardsley-Hardy adalah Direktur Departemen Pendidikan General Conference. Mereka berdomisili di Maryland, USA.
mengembalikan citra Pencipta pada manusia yang bertobat. Diciptakan untuk menjadi kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mangasihi-Nya dan sesama manusia, dan untuk memelihara lingkungannya (Kej. 1: 26-28; 2:7; Mzm. 8:4-8; Kis. 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15).
07 - 2013 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L
S
aya ingin menjadi seorang musisi yang profesional,” kata Georg (teman saya yang adalah seorang pemain drum) dengan blak-blakan saat kami merenungkan masa depan, pada tahun terakhir kami di gymnasium (istilah Jerman yang setara dengan SMU). Tidak perlu diragukan, Georg jelas memiliki sebuah rencana. Alejandro, teman dekat saya yang lain, ingin mempelajari filosofi dan literatur di Universitas Freiburg. Yang lainnya telah merancang jenjang karier di bidang bisnis atau teknologi informasi. Sedangkan saya masih belum yakin. Dua setengah tahun kemudian saya dibaptis dan bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Saya bertumbuh di dalam komunitas gereja dan belum pernah keluar darinya—sesungguhnya keputusan pada Sabat petang di bulan januari 1981 sungguh istimewa. Dengan sadar saya ingin memberikan hidup saya untuk Allah. Ini bukanlah sekadar iman orangtua saya— tapi telah menjadi iman saya juga. Sebagai satu-satunya orang Advent di kelas saya (sebenarnya hanya ada dua orang Kristen pada angkatan saya), saya sering mengalami saat manuver yang menantang iman saya. Saat terintegrasi sepenuhnya di sekolah dan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler—saya sadar bahwa saya memang berbeda.
Kehidupan
w s
M a r t i n
G .
n
e
PETA
K l i n gb e i l
“
Oleh Gerald A. Klingbeil
Mengingat kembali realitas panggilan Allah
I M A G E
B y
G a ly n a
A n d r u s h k o
SELANGKAH TIAP SAAT: Mendaki gunung membutuhkan keseimbangan yang hati-hati setiap langkah—suatu pelajaran yang berguna sebagaimana kita menemukan peta kehidupan kita. Pertanyaan Besar
Setelah dibaptis, saya menghabiskan tiga minggu selama liburan musim panas untuk berpartisipasi di sebuah kamp misi pemuda. Selama tiga minggu kami mempelajari Alkitab dengan cara yang baru dan menarik. Kami menulis lagu dan lirik dan berpartisipasi pada suatu seri konser pada minggu terakhir. Setiap hari kami dikunjungi oleh orang-orang di zona pejalan kaki yang ramai di Lindau, sebuah kota di tepi Danau Constance. Musik, pantomim, dan pamflet—kami menemukan banyak cara bagi setiap orang. Kami berdoa bersama-sama dan sering kagum atas jawaban Allah yang segera. Ada suatu perasaan untuk bertindak selama 3 minggu itu. Pengalaman ini telah mengubah perjalan saya bersama Yesus. Setelah musim panas, saya dan saudara laki-laki saya mengundang beberapa orang untuk memulai sebuah pelayanan musik yang berjalan hampir 10 tahun dan menjangkau ratusan orang-orang yang berada di luar gereja. Tiga tahun kemudian saya menyelesaikan Abitur (SMU). Apa yang akan saya lakukan untuk sepanjang hidup saya? Haruskah saya melayani Juruselamat sepenuh waktu? Saya merasa terkoyak. Saya menyukai musik dan berpikir tentang terapi musik. Saya tertarik dengan pelayanan dan obat-obatan. Kakek dan Ayah saya keduanya adalah seorang pendeta. Saya mengenal bagaimana kehidupan dari seorang anak pendeta tapi saya tidak yakin kalau saya akan ikut menjadi pendeta seperti halnya mereka. Ibu saya, seorang pendukung yang setia kepada keterlibatan saya dalam pelayanan, menasihati saya agar tidak menjadi seorang pendeta: “Kehidupan seorang pendeta adalah berat,” katanya. “Kau akan menderita nantinya.” Sejak kamp musim panas, direktur departemen pemuda di konferens kami, Werner Renz, telah menjadi sahabat dan mentor dan seorang yang berpengaruh kuat dalam kehidupan saya. Saat saya berbagi tentang pertanyaan besar saya tentang rencana Allah dalam hidup saya dan saat saya berada di persimpangan pelayanan, dia memberikan saran yang penting: “Gerald, saya yakin bahwa Allah sangat tertarik akan masa depanmu. Dia G e r a l d
K l i n gb e i l
MEMELUK DUNIA: Sang penulis dan sahabatnya, Matias mengambil foto sendiri saat petualangan alam lainnya.
mendengar pertanyaan ini. Mengapa kita tidak berdoa bersama setiap hari agar Allah akan menunjukan jalan yang benar bagimu? Tangan-Nya tidaklah terlalu pendek.” Doa bersama itu berlangsung selama dua tahun penantian—dan tetap berdoa. Dalam Dunia yang Nyata
Pada tahun 1984 Jerman masih membutuhkan pemuda yang berbadan sehat dan tegap yang dalam wajib militer, mencakup 15 bulan pelatihan dan pelayanan. Kebanyakan orang Kristen, termasuk umat Advent, memilih dianggap sebagai penentang wajib militer. Artinya adalah pelayanan 18 bulan bertugas pada kapasitas sipil dalam konteks yang berbeda. Bagaimanapun juga, mereka yang mempelajari teologi dibebaskan dari kewajiban ini. Sejak saya tidak yakin tentang panggilan Tuhan dalam hidup saya dan menolak untuk belajar teologi hanya untuk menghindari wajib militer, saya mulai pelayanan saya dalam dunia nyata dua bulan setelah tamat dari SMU. Saya memilih untuk bekerja sebagai nurse’s aid (asisten perawat) di sebuah rumah sakit yang dekat dengan rumah saya. Setelah beberapa tahun mengikuti kelas pelatihan saya tiba-tiba menemukan diri saya dalam dunia yang nyata—pekerjaan shift, melelahkan (bahkan kadang sampai menguras, berbagai macam rekan, dan juga hari-hari yang berhadapan dengan kematian). Saya masih sangat terlibat di dalam gereja dan dalam pelayanan musik—namun saya sedang menunggu. Setiap saya melihat Werner dia menatap saya dengan tatapan penuh tanya. Saya selalu mengangkat bahu saya: Belum mendapatkan jawaban. Sepertinya Allah mengambil waktu-Nya, membantu saya untuk membangun kekuatan rohani. Ini bukanlah lari 100 meter, tapi ini adalah suatu lari maraton. Kami terus berdoa dan menanti. Ke Atas Gunung
Selama empat belas bulan menyusuri jalan saya tetap menanti. Saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk berpikir dan berdoa mengenai masa depan saya, seorang diri, bersama keluarga, dan bersama teman. Kelihatannya Allah hanya diam, dan saya bertanya-tanya mengapa. Saya hampir menyelesaikan tugas sipil dan hampir dekat dengan waktu libur selama dua minggu. Saat itu adalah awal Oktober, musim gugur di Eropa, dan teman saya Matias bersama saya memutuskan untuk mendaki dan memanjat di Pegunungan Alpen Swiss. Kami memiliki hanya sedikit uang, tapi dilengkapi oleh dua buah tas punggung penuh, dan tenda tua dengan tiang besi, dan dengan setumpuk rasa antusias kami menumpang dalam kendaraan menuju St. Moritz di Graubunden, Switzerland. Minggu pertama sangat sempurna: awan biru, hari yang cerah, malam yang dingin, air ber-es, dan gunung tinggi untuk dicapai. Kami menghabiskan waktu untuk mendaki dan memanjat ketinggian 3000 meter. Jumat petang, saat kami menjadi gusar dan terengah-engah menelusuri jalan curam di mana kami akan menghabiskan hari Sabat, cuaca berubah seketika. Awan-awan bergeser di sekeliling pegunungan; angin yang dingin mengingatkan bahwa saat itu adalah musim gugur. Kami sampai pada lokasi puncak gunung, dekat dengan danau kecil dan dangkal yang penuh dengan air gletser. Segera tenda tua dan tiang besi menunjuk ke surga, setelah berdiri lalu sleepingbag dibuka. Suasana yang menyegarkan-
07 - 2013 | Adventist World
17
C E R I TA S A M P U L PUNCAK GUNUNG LAINNYA: Menikmati keindahan Alpen, Swiss.
dan danau es, ditambah dengan sup hangat, dan kami telah siap untuk menyambut hari Sabat. Setelah lima hari mendaki dan memanjat kami siap untuk hari Sabat hari untuk beristirahat dan segera mengantuk. Saat Allah Berbicara
18
Adventist World | 07 - 2013
i l K l i n gb e
Kami mengalami Sabat yang indah di atas pegunungan. Suatu rombongan kabut yang lembut mengelilingi tenda kami, dan kami menghabiskan beberapa jam untuk berbincang dan berdoa bersama. Pada pagi berikutnya kami melanjutkan pendakian kami. Cuaca telah berubah. Musim dingin telah tiba,
G .
Dua Tahap Keajaiban
M a r t i n
Saya terbangun pada tengah malam dan di tengah angin ribut yang menyeramkan. Lokasi kami adalah tempat yang berbahaya. Hujan jatuh di atas tenda. Petir dan guntur saling bersahutan di langit. Menghitung waktu di antara kilat petir dan guntur, saya menyadari bahwa petir tepat di atas kami. Saya sangat ketakutan. Saya tidak mampu bergerak di dalam sleeping bag. Untuk pertama kalinya dalam masa muda saya, saya merasa takut menghadapi kematian. Saya tahu bahwa kami sangat dekat dengan puncak gunung di dalam sebuah tenda dengan tiang besi yang mengarah ke langit—sebuah magnet yang cocok bagi sambaran petir. Saya dapat membayangkan bagaimana jadinya tempat itu setelah disambar petir. Gelap. lebat, tidak ada tempat untuk bersembunyi. Saya tidak tahu berapa lama saya akan terbaring tanpa bergerak. Lagipula saya tidak dapat berdoa; ketakutan telah mengunci saya. Seolah-olah waktu telah berlalu, kemungkinan besar tidak lebih dari lima belas menit. Lalu sesuatu di dalam diri saya diklik, dan pintu air terbuka. Saya mencurahkan isi hati saya kepada Allah, Pencipta langit dan bumi dan angin badai dan hujan dan hidup dan keindahan. Saya memikirkan hidup dan menekan pikiran dan tindakan saya. Saya mengakui segala sesuatu yang memisahkan saya dari Pemelihara atas kehidupan. Akhirnya hal itu terjadi: tanpa lagi merenung saya menangis kepada Tuhan: “Tuhan, jika memang Engkau ingin agar aku melayani sepenuh waktu, biarlah angin ribut ini berlalu saat saya mengucapkan amin.” Dari mana datangnya ini? Saya tidak memikirkan tentang pertanyaan besar itu selama beberapa minggu; saya sedang menikmati masa liburan dan perasaan yang menyenangkan saat mendaki gunung. Tapi inilah yang terjadi, dan saya menutup doa saya dengan sebuah kata, Amin. Suatu keheningan yang mendalam menyelimuti tenda kecil kami. Petir, guntur, dan hujan berhenti seperti halnya ada seseorang yang menekan tombolnya. Saya kira ada yang telah melakukannya! Sementara saya terbaring di pegunungan Swiss hampir di ketinggian 10.000 kaki, saya mulai menyadari apa yang telah terjadi. Saya menggoncangkan teman saya untuk memberi tahu apa yang baru saja Allah lakukan bagi saya. Pencipta alam semesta telah mendengar tangisan putus asa dari salah seorang anak-Nya. Ia sangat tertarik akan masa depan saya; Ia telah memberikan kepada saya derap langkah milik saya.
Setiap kali saya bergumul dan yang mengingatkan bahwa Saya ada Tempat-Nya, sedang melakukan urus Nya satu langkah kecil setiap saat. serpihan salju telah menyentuh puncak gunung yang besar di mana kami berada. Sekarang malam menjadi lebih dingin. Kami kembali dan bertemu dengan seorang pengemudi yang baik hati yang tidak berkeberatan untuk ditumpangi oleh dua orang pendaki yang bau. Saya gugup. Saya sangat menghargai nasihat ibu saya. Pandangannya—dan saya mengetahui pendapatnya mengenai sekolah kependetaan. Bagaimanakah ia akan bereaksi terhadap pengalaman pendakian saya? Apakah yang akan dikatakannya? Saat saya berjalan menuju apartemen dan menekan bel saya berdoa di dalam hati. Pintu terbuka, dan ibu memeluk saya dengan penuh kegembiraan. (Hanya seorang ibu yang mau memeluk seorang pendaki yang bau). “Ibu, saya ingin memberitahu sesuatu. Allah telah melakukan sesuatu yang luar biasa kepada saya,” saya berbicara tanpa berpikir lagi. Ibu saya bimbang sejenak, kemudian berkata, “Gerald, ibu telah banyak berdoa untuk masa depanmu. Engkau memiliki waktu kurang dari dua bulan sebelum engkau menyelesaikan tugas sipil.” Sekarang ia menatap langsung pada saya: “Ibu tidak tahu mengapa, tapi seolah-olah Tuhan memberitahu ibu bahwa engkau harus pergi ke sekolah pendeta. Kau tahu apa yang pernah ibu katakan kepadamu, tapi nampaknya Tuhan memiliki rencana lain.” Demikianlah! Mulut saya menganga. Saya memeluk ibu saya dan menceritakan pengalaman saya di puncak gunung. Kami tertawa dan menangis bersama. Penguasa alam semesta telah menjawab. Menyadari saat yang dahsyat itu, kami berdua berte-
lut dan berdoa; sebuah doa yang penuh dengan sukacita dan doa pengabdian dan komitmen. Inilah Alasannya
Perintah Allah untuk “pergi” tidak menyelesaikan seluruh persoalan sebelum saya mulai mempelajari teologi di Seminar Schloss Bogenhofeni di Austria 10 bulan kemudian. Namun meskipun banyak tantangan, saya tahu ke mana saya pergi. Saya tahu ke mana saya pergi saat saya datang ke Afrika Selatan untuk menyelesaikan pendidikan saya. Saya tidak hanya mendapatkan gelar tapi juga bertemu dengan rekan hidup yang luar biasa di kampus Helderberg College. Dalam pendidikan, keuangan, dan peluang pelayanan—Allah yang mengendalikannya. Saat saya dan istri saya memulai pelayanan mengajar di Universidad Peruana Union pada tahun 1995, ada kenangan yang harus saya ingat saat Allah memanggil saya. Sejak hampir 2 dekade, melayani dalam kebudayaan dan konteks yang berbeda, saya memiliki banyak kesempatan untuk kembali mengunjungi
saat nanti putri saya akan mengambil kesempatan menjadi pelajar misionaris di suatu tempat—semoga suatu tempat yang jauh yang membawanya keluar dari zona nyaman. Mereka bukan saja akan kembali dan memiliki perubahan, tapi juga akan mendapatkan pelajaran yang tak ternilai mengenai kuasa doa yang dijawab. Ketiga, begitu Anda mendengar panggilan, pergilah. Jangan menjadi bingung atau putus asa jika pada awalnya tidak berjalan mulus. Tetap sabar namun tetap juga giat. Ingatlah suara Tuhan dan biarlah itu menuntun Anda sampai Anda mendapatkan petunjuk di dalam firman-Nya. Akhirnya, saat Anda menghadapi kesulitan dan kekeringan dalam perjalanan dan pelayanan Anda (tentu Anda akan menghadapinya), sadarilah bahwa Anda berada pada tempat yang benar. Di tengah-tengah gejolak dan bertanya-tanya bagaimana Anda mengetahui di mana Anda berada, tetaplah percaya akan kehadiran Allah. Dia tidak hanya sedang memanggil, Ia akan menjaga keseimbangan Anda dan memperkuat keteguhan hati saat masa-masa sulit. Engkau adalah Kepunyaan-Ku
bertanya-tanya, Saya menerima hal di tempat yang TEPAT — an-Nya. Mengembangkan kerajaan-
puncak gunung jiwa saya. Setiap saya bergumul dan bertanyatanya, saya diingatkan bahwa saya berada di tempat yang tepat—tempat-Nya, melakukan perkara-Nya, memperluas kerajaan-Nya selangkah kecil setiap saat. Terus Memanggil
Allah tetap memanggil saat ini. Dia memerlukan siapa saja yang rindu untuk mendengar kepada suara yang lembut, kecil dan yang tidak takut pada saat Ia berbicara melalui Guntur. Saat saya melihat putri remaja saya bertumbuh dan bergumul untuk menemukan tempat mereka dalam rencana Tuhan, saya ingat beberapa pelajaran yang saya dapatkan dari proses yang panjang itu. Pertama, saat Anda berdoa dan menantikan pemeliharaan Tuhan, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Carilah seorang mentor rohani yang doanya akan menguatkan doa Anda. Libatkan keluarga besar Anda, jika mungkin seluruhnya. Carilah seorang rekan yang lebih berpengalaman yang mau untuk menopang tangan Anda. Kedua, ambil waktu dan temukan karunia Anda. Tugas 18 bulan yang saya lakukan di rumah sakit mengubah saya dan menolong saya menemukan beberapa karunia yang Allah karuniakan kepada saya. Karunia-karunia itu pula yang menyatakan kepada saya keterbatasan saya. Saat Anda menanti, biarlah diri Anda berbuah bagi Allah dan tetap tenang. Saya berharap suatu
Dulu Nabi Yesaya mengingatkan banyak orang akan panggilan Allah: “Tetapi sekarang, beginilah Firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel; ‘Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepu nyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah Tuhan Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu” (Yes. 43:1-3). Saya bertanya-tanya apa yang dirasakan Samuel saat ia menyaksikan kekacauan yang berulang pada Raja Saul atau penyimpangan menyembah kepada berhala yang terus menerus dilakukan orang Israel. Apakah ia mengingat pada waktu Tuhan memanggilnya, “Samuel! Samuel!” (1 Sam. 3:10)? Apakah yang dirasakan Matius, bekas pemungut cukai dan murid Yesus saat ia mengingat pada waktu Yesus berdiri di samping gerainya di tepi danau dan mengundangnya: “ikutlah Aku.” (Mat. 9:9)? Saya tidak dapat berbicara atas nama Samuel atau Matius, tapi saya tahu bahwa panggilan Allah dalam hidup saya telah benar-benar mengubah kehidupan saya. Inilah alasan mengapa saya masih ada di sini. Membuat saya tetap tertuju pada tugas dan menolong saya melihat di balik keterbatasan manusia saat kita bergaul di dalam gereja. Mengingatkan saya pada banyak ladang yang masih memerlukan penuai. Oleh karena itu, saat Anda mendaki gunung Anda, saat Anda menyeberangi sungai Anda, saat Anda menghadapi api, dengarlah panggilan Tuhan—dan pergi! n
Gerald A. Klingbeil masih tetap menyukai pendakian gunung dan mendengar pada suara Tuhan. Saat ini ia melayani sebagai Associate Editor Adventist World, dan bersama istrinya, Chantal, serta ketiga putrinya berdomisili di Silver Spring, Maryland, AS. 07 - 2013 | Adventist World
19
Kisah Orang Advent DIVISI
T r a n s - E r o pa
J
ohn G. Matteson, Advent pertama misionaris ke wilayah yang sekarang Divisi Trans-Eropa (TED), tiba di asalnya, yaitu Denmark Mei 1877.
Asal Mula
William Ings John Matteson
John Matteson lahir di Denmark pada tahun 1835, pada tahun 1854 ia pindah ke Amerika Serikat, di mana ia menjadi seorang Advent di tahun 1863. Sebelum akhir tahun itu ia menulis surat kepada majalah gereja resmi, The Advent Review and Sabbath Herald, mendesak bahwa pesan Advent “akan dibawa ke ujung bumi.”1 Dia sudah diurapi dan mulai bekerja untuk sesamanya transmigran, menerjemahkan traktat Advent ke Denmark dan Norwegia, dan memulai sebuah majalah baru, Advent Tidende (“Advent Herald”). Pada pertengahan 1870-an banyak dari 800 orang Denmark-Norwegia yang Advent secara teratur mengirimkan publikasi Advent dalam bahasa mereka sendiri kembali kepada anggota keluarga di tanah air mereka, meningkatkan kesadaran akan gereja Advent di daerah Skandinavia. Matteson sendiri semakin merindukan untuk bekerja di tanah airnya, bukan hanya di antara mereka yang beremigran dari sana. Pada Mei 1877 impiannya menjadi kenyataan, selama 11 tahun ke depan Matteson memberikan, tubuh dan jiwa, ke dalam pekerjaan. Dia mengatur jadwal perjalanan yang tak hentihentinya untuk berkhotbah; memulai sebuah majalah, Tidernes Tegn (“Signs of the Times”); memulai rumah percetakan; dan bahkan menulis beberapa himnal untuk buku nyanyian Advent di Norwegia, yang ia diterbitkan. Sayangnya, oleh 1888, kesehatan Matteson memburuk dan ia kembali ke Amerika Serikat, di mana ia meninggal pada tahun 1896. Tetapi pada saat ia berangkat, konferens telah diorganisasi di Denmark, Swedia, dan Norwegia, dan pada tahun 1901, Uni Skandinavia, termasuk Finlandia dan Misi Selandia, telah diorganisasikan. Sementara Matteson bekerja di Skandinavia, para emigran lain ke Amerika Serikat—membawa misionaris ke tanah airnya, William Ings, tiba di Inggris pada bulan Mei 1878. Ings telah dikirim untuk bekerja di bawah J.N. Andrews di Swiss, tapi selama liburan dua minggu di Inggris ia memenangkan dua orang untuk hari Sabat. Kesuksesannya membuat General Conference untuk menetapkan seorang misionaris ke Inggris: mereka mengirim J.N. Loughborough yang tiba pada tanggal 30 Desember 1878. Loughborough adalah salah satu pemimpin Advent yang paling berpengalaman dan terkemuka dan seorang penginjil yang sangat sukses di Amerika Utara. Tapi dia menemukan bahwa orang Inggris, tuan dari sebuah kerajaan “di mana matahari tidak pernah terbenam,” berprasangka terhadap apa yang mereka anggap sebagai sekte impor Amerika. Tidak sampai tahun 1883, sebelum ia kembali ke Amerika Serikat, ada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama di Inggris diorganisasi-
20
Adventist World | 07 - 2013
William H. Meredith John Loughborough
Oleh David Trim Else Luukkanen
Merencanakan
Lebih Besar
Pekerjaan yang
Pergerakan Advent di Divisi Trans-Eropa
kan, dengan 19 anggota. Tahun berikutnya majalah, Present Truth, mulai diterbitkan. Ellen White bekerja di Eropa tahun 1885-1887, dan berbicara pada pertemuan pertama kamp Advent di luar Amerika Utara, diadakan di Moss, Norwegia, pada bulan Juni 1887. Ellen White membuat tiga kunjungan terpisah ke Inggris dan bersemangat untuk orang Advent di Inggris, karena ia melihat potensi dasar yang kuat di jantung dari Kerajaan Inggris. Berbagi visi, orang Advent Amerika mengirim orang terbaik dan tercerdas untuk memimpin pekerjaan di Inggris, di antaranya S.N. Haskell, E.J. Waggoner, dan W.W. Prescott. Perkembangan Organisasi
Pada tahun 1929 Divisi Eropa, yang berawal pada tahun 1909, dibagi menjadi tiga divisi baru: Divisi Eropa Utara, Tengah, dan Selatan. Divisi Eropa Utara (NED) termasuk Polandia dan membentang luas dari Kerajaan Inggris di Afrika Barat dan Timur. Pada tahun 1951 divisi diorganisasikan kembali: koloni Perancis di Afrika Barat yang berjangka pendek, dan Belanda secara permanen, ditambahkan. Pada tahun 1971 dua divisi Eropa lainnya digabung sebagai Divisi Euro-Afrika, tapi NED tetap berbeda, meskipun mengadopsi judul baru: Divisi Eropa Utara-Afrika Barat (NEWAD), mencerminkan fakta bahwa hanya wilayah Afrika Baratlah yang tetap dari bidang misi Afrika. NEWAD kembali ke NED setelah dua Uni Afrika Barat yang aktifkan kembali pada tahun 1980. Divisi ini memiliki perubahan nama terakhir ketika menjadi Divisi Trans-Eropa pada tanggal 1 Januari 1986. Wilayahnya telah berlangsung dari Greenland di barat ke Pakistan di timur, dan dari utara Lingkaran Arktik di Skandinavia, ke selatan khatulistiwa di Tanzania. Semata-mata batas geografis dan berbagai budaya telah tak tertandingi di tempat lain di gereja sedunia. Sebuah Keinginan untuk Misi
Orang Advent di wilayah TED di Eropa selalu ditandai oleh keinginan yang kuat untuk membawa Injil “ke seluruh dunia.” Salah satu hasilnya adalah keterbukaan untuk mencoba metode baru. Misalnya, ketika Konferens Inggris dibentuk pada tahun 1898, mereka memilih wanita, Edith Adams, sebagai sekretaris bendahara; dan di Finlandia, sejak awal, wanita “memainkan peran aktif dalam penginjilan dan di daerah lain dalam pekerjaan gereja.“ Pada 1940-an dan 1950-an Else Luukkanen melakukan kampanye penginjilan di Finlandia di mana ”ratusan orang bertobat dan sejumlah gereja didirikan.“2 Dengan terpilihnya Audrey Andersson pada tahun 2010, TED menjadi divisi pertama untuk memiliki seorang wanita sebagai sekretaris eksekutif. Selanjutnya, orang Advent di Eropa memiliki, dan masih memiliki, semangat yang luar biasa untuk misi asing. Nyaris
Uni Inggris dibentuk pada tahun 1902 sebelum menerima tanggung jawab untuk misi di koloni Inggris yang luas di Timur dan Afrika Barat. Pada tahun 1906, ketika Uni Skandinavia berusia 5 tahun, pemimpinnya sukarela untuk menginjili Etiopia. Namun kemajuan di Afrika lambat. Pada pertemuan pertama komite NED memutuskan “untuk melakukan segala upaya untuk membawa pesan Advent ke jutaan orang... di bidang mana pekerjaan kita diwakili. Jutaan orang yang tidak diperingatkan membuat seruan menyedihkan dan... kita pasti harus merencana pekerjaan yang lebih besar dari kaum awam.“3 Pada titik ini 3.202 anggota dari 24.228 anggota baptis divisi ini (13,2 persen) terletak di Afrika. Pada tahun 1980, 87.389 anggota dari 128.644 anggota baptis di NEWAD ini (67,9 persen) berada di dua Uni Afrika—Allah telah menghormati semangat misionaris dari komite NED! Sementara penurunan Kristen di Eropa yang disesali, transformasi gereja kita di Afrika harus dirayakan, karena pertumbuhan dan kemandirian yang adalah hal-hal yang diinginkan para misionaris awal dan mengapa mereka memuji Tuhan. Namun dalam merayakan perkembangan dan kemajuan, sangat penting untuk mengingat seberapa banyak sebenarnya utang kepada para misionaris mula-mula dari Eropa, yang dengan kesediaan menghadapi kekurangan, terisolasi, dan penyakit tropis yang obatnya tidak diketahui, mereka adalah pahlawan. Kesimpulan
Terlepas dari prasangka, perang, sekularisme, ketidakpedulian, kesulitan keuangan, kontroversi teologi, dan tantangan lainnya, pekabaran malaikat ketiga telah berakar di Eropa. Ketika Uni Swedia diorganisasikan—uni pertama kali dibentuk di wilayah TED—ada 4.079 orang Advent di Eropa: Sekitar satu dari setiap 62.600 orang di Eropa. Pada akhir 2012, ada 82.769 anggota gereja di TED—sekitar satu per 2.500 orang dari total populasi. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Eropa tetap ada. Dengan semangat terus untuk misi mungkin menghadapi tantangan baru dengan iman dalam Allah yang memiliki sejarah. n Review and Herald, 10 Nov. 1863, hlm. 191. 2 Hugh Dunton, Ronald Strasdowsky et al., eds., Heirs of the Reformation: The Story of Seventh-day Adventists in Europe (Grantham, Eng.: Stanborough Press, 1997), hlm. 32, 96. 3 Rapat Musim Dingin NED, 1928, keputusan, hlm. 3, 6, 7. 1
David Trim adalah Direktur Kantor Arsip, Statistik, dan Penelitian General Conference.
07 - 2013 | Adventist World
21
R O H
N U B U A T
Terbitan periodik Antipemelihara Sabat dan Dam p Oleh Theodore N. Levterov
B
eberapa tahun yang lalu saya datang pada nama sebuah majalah yang disebut Messenger of the Truth. Buku ini diterbitkan oleh “pendukung Messenger,” cabang pertama yang muncul dari kelompok pemelihara Sabat, sebagian besar atas kontroversi tentang karunia bernubuat pada tahun 1850. Terbitan periodik ini penting karena ini adalah terbitan pertama yang dikenal dipublikasikan resmi menentang para pemelihara Sabat (kemudian dikenal Advent Hari Ketujuh) dan masalah kenabian Ellen G. White.1 Meskipun bersifat kritis, periodik itu membantu para pemelihara Sabat memeriksa sikap mereka terhadap Ellen White dan mengembangkan landasan Alkitabiah sebagai keyakinan mereka dalam manifestasi modern dari karunia nubuat. Sementara mencari majalah sejarah yang jarang ini, saya menemukan tiga salinan yang ada dari Messenger of Truth di perpustakaan negara Pennsylvania.2 Asal Usul Pemberontakan
Golongan Messenger berasal dari Jackson, Michigan. Dipimpin oleh dua pendeta Advent, H.S. Case dan C.P. Russell, pemberontakan yang dihasilkan dari kontroversi keabsahan karunia kenabian Ellen White. Saat mengunjungi gereja di Jackson, Ellen White menerima dua khayal mengenai situasi yang dipermasalahkan. Sementara terdakwa mengakui kesalahan dan meminta maaf, Case dan Russell berbalik melawan Ellen White dan mengutuk khayal tersebut adalah palsu dan tidak dapat diandalkan. Akibatnya, pada bulan Juni 1853 kedua pendeta tersebut membentuk apa yang disebut golongan Messenger dan mulai mempublikasikan ide-ide mereka di Messenger of Truth. Keberatan dari Golongan Messenger
Tiga masalah tersebut, yang masih mengungkapkan beberapa tuduhan yang Messenger ajukan terhadap khayal Ellen White
22
Adventist World | 07 - 2013
dan klaim kenabiannya. Pertama, mereka mengklaim bahwa para pemelihara Sabat memiliki aturan iman dan praktik lain di samping Alkitab. Tuduhan kedua terkait dengan manifestasi karunia nubuat dalam “hari-hari terakhir.” Para pemelihara Sabat berargumentasi, berdasarkan nubuat Yoel 2 dan Kisah Para Rasul 2, untuk manifestasi modern dari karunia nubuat sebelum kedatangan Kristus yang kedua. Sementara golongan Messenger setuju bahwa mereka hidup di hari-hari terakhir, mereka menegaskan bahwa karunia nubuat berakhir pada “hari terakhir para rasulrasul.”3 Tuduhan ketiga berkaitan dengan pertanyaan “umat sisa” mengenai kenabian Ellen White. Para pemelihara Sabat menyatakan, berdasarkan Wahyu 12:17, menjadi umat sisa Allah yang sejati karena mereka “mematuhi perintah-perintah Allah” dan memiliki “kesaksian Yesus” (mengacu pada karunia kenabian Ellen White).4 Bagi para Messenger, bagaimanapun, roh nubuat adalah semangat Kristus bahwa umat sisa yang benar harus mewakili dan tidak ada hubungannya dengan karunia nubuat.5 Tuduhan keempat yang diberikan oleh Messenger adalah bahwa para pemelihara Sabat membuat masalah kenabian Ellen White “sebuah ujian persekutuan” dan “aturan tindakan.”6 Para pemelihara Sabat tidak setuju dengan tuduhan ini dan lainnya dan mulai mengembangkan pertahanan yang lebih sistematis atas keyakinan mereka akan karunia nubuat. Hasil Publikasi Tersebut
Salah satu hasil adalah bahwa para pemelihara Sabat menjadi lebih teliti mengenai hubungan antara Alkitab dan kenabian Ellen White. Pada tahun 1854 James White menerbitkan kembali sebuah artikel penting yang ia telah ditulis pada tahun 1851. Ini mencatat bahwa “semua karunia Roh harus memiliki tempat yang tepat. Alkitab adalah batu yang kekal. Ini adalah aturan iman dan praktik.... Oleh karena itu setiap orang Kristen berkewajiban untuk mengambil Alkitab sebagai aturan sempurna iman dan tugas. Dia harus berdoa dengan sungguh-sungguh agar dibantu oleh Roh Kudus dalam mencari Kitab Suci bagi seI M A G E
C o u r t e s y
o f
t h e
S tat e
Lib r a r y
o f
P e n n s y l v a n ia
pak Sesudahnya luruh kebenaran, dan untuk seluruh tugasnya. Dia tidak berhak untuk berpaling dari mereka untuk belajar akan tugasnya melalui salah satu karunia. Kita mengatakan bahwa saat dia melakukannya, dia menempatkan karunia di tempat yang salah, dan mengambil posisi yang sangat berbahaya. Firman harus di depan, dan mata gereja harus diletakkan di atasnya, sebagai aturan untuk berjalan, dan air mancur kebijaksanaan yang mana untuk belajar bertugas di ‘semua bidang pekerjaan baik. “Tapi jika sebagian dari gereja telah salah dari kebenaran Alkitab, dan menjadi lemah, dan sakit-sakitan, dan kawanan domba menjadi tersebar, sehingga tampaknya perlu bagi Allah untuk menggunakan karunia Roh untuk memperbaiki, memulihkan dan menyembuhkan berdosa, kita harus membiarkan Dia bekerja.“7 Para pemelihara Sabat pernah mengklaim kesetaraan antara Alkitab dan karunia-karunia Roh, mereka memiliki fungsi yang berbeda. Pada tahun 1854, karena kritik para Messenger, James White menerbitkan ulang artikel tersebut. Hasil lain adalah pengembangan argumen Alkitabiah didasarkan untuk membela keyakinan akan karunia nubuat. Selain Yoel 2 dan Kisah Para Rasul 2, para pemelihara Sabat mulai menggunakan lebih banyak jenis teks Alkitab seperti Kisah Para Rasul 9 dan 10, 1 Korintus 12, Efesus 4, dan Matius 28:18-20, dengan alasan untuk kelangsungan karunia rohani (termasuk karunia bernubuat) dan pada manifestasi “hari terakhir.”8 Mereka juga melihat karunia kenabian sebagai karakteristik penting dari orang akhir zaman milik Allah berdasarkan Wahyu 12:17 dan 19:10.9 Hasil ketiga adalah pemeriksaan para pemelihara Sabat ‘tentang hubungan antara karunia nubuat dan “ujian persekutuan.” Berlawanan dengan klaim para rasul, mayoritas Advent, termasuk Ellen White, percaya bahwa penerimaan karunia kenabian nya bukanlah alat uji persekutuan. Posisi mereka terkait dengan prinsip bahwa hanya Alkitab yang mengatur mereka dalam iman dan tindakan. Hasil keempat adalah awal dari sebuah pekerjaan penerbitan yang lebih akan tulisan-tulisan Ellen White. Pada Agustus 1851 James White menulis, “Sekarang pintu terbuka hampir di
mana-mana untuk menyampaikan kebenaran, dan banyak yang siap untuk membaca publikasi yang sebelumnya tidak menarik untuk diselidiki. Sekarang kita semua mungkin melakukan sesuatu bagi Tuhan yang telah melakukan begitu banyak bagi kita.“10 Untuk itu alasan dia ingin membuat Review and Herald menjadi alat untuk penginjilan. Dalam rangka melestarikan keyakinan Sabat mendasar bahwa “hanya Alkitab” adalah aturan iman mereka, dan pada saat yang sama untuk melarikan diri dari segala bentuk prasangka terhadap khayal, White dan para pemelihara Sabat memutuskan untuk tidak mempublikasikan khayal tersebut dalam isu-isu utama Review. Sebagai alternatif, khayal diterbitkan dalam apa yang mereka sebut Review and Herald Extra. Sementara kebijakan untuk tidak mempromosikan khayal melalui Review yang berlanjut selama beberapa tahun, kita tidak menemukan masalah lain dari Review and Herald Extra. Alasannya tampaknya menjadi tawaran oleh para pemelihara Sabat tertentu untuk membayar publikasi sebuah pamflet kecil berisi khayal Ellen White.11 Pada tahun 1851 buku Ellen White pertama, A Sketch of the Christian Experience and Views of Ellen G. White, telah diterbitkan. Tambahan Supplement to the Christian Experience and Views dari Ellen White untuk pengalaman dan Views Ellen White Kristen muncul pada 1854. Setahun kemudian “kesaksian” mulai dipublikasikan secara individual dalam format buku kecil. Pekerjaan membuat tulisan-tulisan ini tersedia secara luas terus menjadi bagian dari Advent sejak saat itu. Meskipun bersifat kritis, Messenger of Truth telah membantu orang Advent untuk mengembangkan pertahanan yang jauh lebih sistematis akan doktrin karunia nubuatan. Menariknya, sebagian besar argumen untuk atau terhadap karunia kenabian Ellen White saat ini hanya pengulangan yang digunakan di tahun 1850-an. Orang Advent dapat belajar dari pendekatan Sabat, keberatannya seperti yang kita atur dengan isu-isu kritis yang sama tentang peran Ellen White bagi gereja hari ini. n 1 Karunia nubuatan dari Ellen G. White menjadi satu dari lima doktrin utama akan peregerakan pemelihara Sabat. Yang lain berpikir: Kedantangan Yesus yang Kedua, Sabat, bait suci, dan perhitungan kematian. 2 Tertanggal 2 Oktober, 2 November and 30 November 1854. 3 R. R. Chapin, “Who Are the Remnant?” Messenger of Truth, 19 Okt. 1854. 4 Lihatlah sebagai contoh, James White, “The Testimony of Jesus,” Review and Herald, 18 Des. 1855, hlm. 92, 93; R. F. Cottrell, “Spiritual Gifts,” Review and Herald, 25 Feb. 1858, hlm. 126. Para pemelihara Sabat membuat hubungan antara Wahyu 14:12 dan 19:10 dan mengklaim bahwa “testimony of Jesus” berarti “the Spirit of prophecy.” 5 Chapin. 6 J. B. Bezzo, “Test of Fellowship,” Messenger of Truth, 19 Okt. 1854, hlm. 2, 3. 7 James White, “The Gifts of the Gospel Church,” Review and Herald, 21 Apr. 1851, hlm. 70. 8 Lihat, contoh, David Arnold, “The Oneness of the Church and the Means of God’s Appointment for Its Purification and Unity,” Review and Herald, 26 Jun. 26, 1855, hlm. 249-251 ; [James White], “Perpetuity of Spiritual Gifts,” Review and Herald, 18 Feb. 862, hlm. 92, 93. 9 Beberapa contoh adalah: James White, “The Testimony of Jesus,” Review and Herald, 18 Des., 1855, hlm. 92; M. E. Cornell, Miraculous Powers: The Scripture Testimony on the Perpetuity of Spiritual Gifts (Battle Creek, Mich.: Seventh-day Adventist Pub. Assn., 1875); R. F. Cottrell, “Spiritual Gifts,” Review and Herald, 25 Feb., 1858, hlm. 126. 10 James White, “Our Present Work,” Review and Herald, 19 Agustus 1851, hlm. 13. 11 Ibid.
Theodore N. Levterov adalah Direktur Kantor Cabang Ellen G. White di Universitas Loma Linda di Loma Linda, California, AS.
07 - 2013 | Adventist World
23
P E L AYA N A N
ADVENT
Oleh Earley Simon
, Pekabaran Sama
Metode Berbeda
Dalam suatu kebudayaan yang kadangkadang tampaknya mengabaikan Kekristenan, pendekatan yang berbeda diperlukan.
D
i beberapa kota di sepanjang Eropa, berbagi tentang Yesus adalah suatu tantangan yang sedang berkembang. Satu dari beberapa negara yang tertantang untuk membagikan kabar baik itu adalah Republik Czech (Ceko). Penelitian mengindikasikan bahwa Republik Czech merupakan salah satu negara paling sekular di dunia. Tetapi umat Advent di sini, dan di bagian lain di Eropa, menemukan cara untuk terhubung dengan orang-orang yang berada di dalam komunitas itu. Langkah Pemuridan
INRI Road adalah sebuah program yang memberikan keberhasilan yang besar pada beberapa kampus perguruan tinggi sejak tahun 2006. Di Republik Czech kebanyakan orang meninggalkan gereja selama tahun-tahun perkuliahan mereka. INRI Road adalah program yang digerakkan oleh pemuda uang membebaskan mereka untuk mengisi bahan bakar iman mereka dan berkumpul dalam perbaktian.
24
Adventist World | 07 - 2013
Huruf INRI adalah singkatan latin yang dalam bahasa Indonesia berarti “Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi.” Tentara-tentara Romawi memakukan tulisan ini di atas salib Yesus pada saat Ia disiksa. INRI Road dibentuk sebagai sebuah langkah bagi orang muda untuk membangun hubungan dengan Yesus. Di Kota Brno sebuah gereja dirancang begitu spesifik untuk pertemuan INRI Road setiap minggu. Kelompok ini kebanyakan terdiri dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Mereka mengharapkan persekutuan dan cara yang kreatif dalam memuji Tuhan. Blanca adalah seorang sukarelawan yang membantu mempersiapkan acara mingguan. INRI Road sudah seperti keluarga saya. Kami saling mengenal, kami saling memberikan dukungan. Masing-masing memiliki caranya sendiri, kehidupannya sendiri, kepribadian sendiri, tapi kami hanya memiliki satu Allah. Mereka yang menjadi bagian dari INRI Road sangat bersemangat akan acara ini, dan dengan kuat merasa bahwa ini
LANGKAH PEMURIDAN: Di Republik Czech para pengikut INRI Road belajar apa artinya mengikut Kristus dalam suatu masyarakat sekular yang berkembang. adalah bagian yang penting dalam komunitas mereka. Pendeta Marek Harastej, salah seorang pendiri program ini, menyatakan tujuan dari program ini secara keseluruhan: “Kami ingin menolong mereka untuk bertumbuh secara personal dan rohani, dan menjadi suatu bagian yang kuat di dalam gereja suatu saat nanti.” INRI Road adalah satu dari beberapa pelayanan di seluruh Republik Czech yang bersemangat untuk membawa orang-orang kepada Yesus. Yang artinya menjangkau tiga kelompok: Anggota dari kelompok diundang untuk lebih terlibat dalam pelayanan, mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi di sekitarnya, dan keluarga serta teman dari para mahasiswa. Jakub, seorang mahasiswa perguruan tinggi mengatakan, ”saya memiliki kesempatan untuk melayani orang lain; untuk menolong orang lain menemukan Yesus melalui INRI Road. Saya memiliki kesempatan untuk membangun persahabatan yang baru.” Seorang mahasiswa lain, Vojta, menjelaskan, “kita dapat mengundang teman kita dan memberi tahu mereka bahwa kita adalah umat percaya, dan ini adalah normal bagi kita.” INRI Road memenuhi kebutuhan dari mereka yang mencari komponen rohani di tengah-tengah meningkatnya ting-
Kiri: PUJIAN DALAM LAGU: Musik adalah komponen penting dalam kebaktian di jemaat Vila Cha Portugis. Bawah: PERTUMBUHAN YANG SIGNIFIKAN: Di Bulgaria, umat Advent membagikan iman mereka menambah jumlah orang yang mau mendengar di sekitar populasi Roma.
kat kesibukan dan laju sekular dalam kehidupan modern. “Saya ingin melakukan sesuatu bagi Tuhan,” Kata Jana, “untuk itulah saya mengikuti INRI Road.” Bersemangat untuk Berbagi
Bertempat di Portugis, Jemaat Vila Cha hampir seluruhnya terdiri dari orang Afrika yang berimigrasi ke negara itu. Gereja yang bersemangat ini sangat senang untuk datang bersama-sama berbakti pada setiap sabat. Suara pujian mereka memenuhi lingkungan sekitarnya, dan bangku-bangku gereja penuh. Semua anggota merayakan hal-hal besar yang Allah perbuat dalam kehidupan mereka setiap minggunya. Musik adalah bagian penting dalam perayaan mereka. Eli dan ibunya adalah anggota yang aktif dalam gereja ini. Eli mengambil bagian dalam kebaktian Sekolah Sabat dan khotbah. Setiap minggu, setelah kebaktian, para anggota berbagi kelompok dan membagikan bacaan, sehingga orang lain dapat mengenal Yesus dan mudah-mudahan akan mengunjungi gereja mereka. Baik anak-anak maupun anggota dewasa sangat bersemangat untuk berbagi kepada tetangga-tetangga mereka apa yang mereka ketahui tentang Yesus. Mereka memandang setiap kertas yang mereka bagikan sebagai suatu kesempatan bagi seseorang untuk membangun hubungan dengan Bapa surgawi mereka. Eli dan teman-temannya sangat senang melakukan hal ini. Mereka senang berbincang-bincang dengan orangorang dan melihat reaksi mereka kepada pekabaran Tuhan. Mereka menggunakan hal ini sebagai suatu kesempatan untuk P h o t o s
c o u r t e s y
o f
A d v e n t i s t
berbicara mengenai Yesus kepada orang lain, mereka yang belum pernah mengenalnya. Para anggota juga mengumpulkan makanan untuk dibagikan kepada keluarga yang tinggal di lingkungan miskin yang dikunjungi. Aksi perbuatan baik yang sederhana ini membuka pintu dan hati serta dapat membawa kepada persahabatan yang abadi. Para anggota kembali ke gereja pada waktu petang, di mana mereka akan memberi laporan atas hubungan, bernyanyi, dan memuji Tuhan hingga malam tiba. Jemaat ini menunjukkan iman yang dahsyat. Mereka tidak takut untuk memperkenalkan sahabat mereka Yesus kepada orang lain yang berada dalam komunitas mereka. Penginjilan yang Terfokus
Di sepanjang Bulgaria gereja telah membuat upaya yang mantap untuk menjangkau orang Gypsi atau Roma. Bulgaria memiliki banyak komunitas Roma. Hampir 500.000 orang Roma berada di sana, dan jumlahnya terus bertambah. Milen Georgiev, Sekretaris Uni Bulgaria, membagikan sasaran gereja di Bulgaria: Untuk menumbuhkan dan membagikan kabar baik di antara banyak kelompok etnis. “Kami menyaksikan bahwa orang Roma mengalami kebangunan, gereja-gereja bekerja lebih intensif, dan banyak orang yang hadir.” Komunitas Roma ini terbuka pada pimpinan Tuhan. Mereka lapar untuk mendengar pekabaran dan mendedikasikan dirinya kepada Tuhan. Dalam beberapa tahun terakhir gereja Advent Roma
M i s s i o n
melihat pertumbuhan yang berarti dan berharap akan lebih lagi. Mohon doakan pekerjaan Tuhan di Republik Czech. Di Portugis, dan di Bulgaria. Doakan agar Allah menggunakan anggota-anggota kita yang berdedikasi di setiap negara ini untuk membagikan pekabaran Allah. Terima kasih telah mendukung misi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. n
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inisiatif jangkauan ini, kunjungilah
AdventistMission.org.
Earley Simon adalah produser video untuk Adventist Mission. 07 - 2013 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
DAN
Dapatkah Anda menjawab pertanyaan tentang persatuan dalam gereja? Saya merasa bersedih melihat banyak tekanan yang ada di dalam gereja.
JAWABAN
Persatuan Umat Kristen
Saya memahami kekhawatiran Anda. Namun perlu diingat bahwa baik gandum maupun lalang keduanya di gereja, dan sangat penting untuk mencari persatuan terlepas dari ketegangan yang ada. Persatuan gereja dengan dalam berakar pada kesatuan Allah itu sendiri, di mana ciptaan adalah satu secara fungsional dan secara struktural. Sebagai Pencipta, Dia adalah pusat dari segala sesuatu yang berada di sekitarnya, yang mengetahui alasan keberadaannya. Oleh karena itu, seluruh ciptaan tercermin pada batas tertentu kepada keesaan Allah. Dosa merusak ciptaan dengan mendesentralisasi. Ditinggalkan tanpa pusat, manusia menemukan seseorang di diri mereka sendiri dengan hasil yang menghancurkan. Mari kita lihat fenomena ini, dan pada pekerjaan Kristus untuk memulihkan keutuhan bagi umat manusia dan alam semesta. 1. Solidaritas Manusia dalam Dosa: Penolakan manusia kepada Allah telah membentuk mereka kepada ekspresi yang sangat besar dalam kebersamaan di dalam dosa, bersatu dalam pemberontakan melawan Allah (Roma 1:18-3:18), dalam dosa (Roma 5:12), dan kematian (ayat 17, 21). Mereka berbagi pengalaman yang sama, sikap, dan tujuan. Jelas ini bukan kesatuan yang benar. Bahkan, terasing satu sama lain, mereka berada dalam pencarian yang kalut untuk merealisasikan dan mempertahankan diri. Setiap orang telah menjadi pusat atas dirinya sendiri, dalam ketegangan dan konflik dengan orang lain (Galatia 5:19-21). Mereka datang bersama-sama untuk tujuan tertentu mengharapkan beberapa keuntungan pribadi, tetapi konflik terbuka berkembang ketika harapan itu gagal. Fragmentasi ini adalah kondisi alami dari hati manusia. Ego tidak cukup kuat untuk mempertahankan kita bersama. Kita melihat diri kita sendiri dan menemukan ketegangan, isu yang belum terselesaikan, dan keinginan yang frustrasi untuk melakukan apa yang baik (Galatia 5:16, 17; Rm. 8:6-8). Ego bertentangan dengan dirinya sendiri, meninggalkan kita sehingga tidak mampu untuk menyatukan keberadaan kita sendiri. 2. Kesatuan dalam Kristus: Keesaan Allah dinyatakan dalam pribadi Anak-Nya: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30). Melalui inkarnasi Yesus menyatukan kembali manusia kepada Allah, menciptakan pusat di sekeliling orang berdosa yang bertobat agar menjadi satu di dalam Dia, di dalam Bapa
26
Adventist World | 07 - 2013
ALKITAB
(Yohanes 17:21), dalam Roh (Efesus 4:4), dan satu sama lain (1 Petrus 3 : 8, 9). Kristus menyediakan pusat pemersatu bagi manusia dan pekerjaan milik-Nya. Adalah rencana-Nya untuk memulihkan keutuhan alam semesta dengan mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya (Kol. 1:20). Dia sudah menyatukan orang berdosa yang bertobat kepada-Nya dalam gereja, yang adalah tubuh-Nya, satu organisme tidak dapat dibagi-bagi (Efesus 2:12-16). Mereka bergabung, melalui baptisan, seorang manusia baru yang tidak terpecah tetapi berada dalam keutuhan dengan-Nya, pusat sejati mereka. Gereja adalah ekspresi yang terlihat dari efektivitas karya pendamaian Kristus di bumi. Kesatuan itu mengungkapkan bahwa Anak mendamaikan kita dengan Bapa (Yohanes 17:21, 23). Tanpa kesatuan gereja, karya mendamaikan Kristus di dunia akan kekurangan kredibilitas. Hanya di dalam Dia dan melalui Dia kita dapat dan tetap satu. 3. Jarak Pandang Kesatuan dalam Kristus: Keutuhan gereja pada saat yang sama adalah kenyataan saat ini dan tugas yang harus dicapai dalam kuasa Roh. Persatuan kita di dalam Kristus mengekspresikan sendiri dan dipelihara di dalam gereja melalui pekabaran kita bersama, misi bersama, gaya hidup bersama, dan komunitas global umat percaya yang terorganisasi. Kita memiliki “satu iman” yang mewujudkan kabar keselamatan dalam Kristus pada penutupan pertentangan alam semesta, dan harus dipelihara (Efesus 4:5; Wahyu 14:6-8;. 2 Tim. 1:13, 14). Pekabaran ini dibingkai dalam pekerjaan Kristus dalam pertentangan alam semesta, mempersiapkan kita dengan suara, pandangan dunia Alkitabiah (Wahyu 12). Kita memiliki sebuah misi yang sama yang akan mempersiapkan dunia untuk kedatangan Tuhan kita (Wahyu 10:11; 14:6-12). Persatuan kita di dalam Kristus menyatakan cara kita menjalani kehidupan Kristen dengan sendirinya (Efesus 4:1-3). Karena Kristus adalah pusat dari kehidupan kita, kita menyelaraskan diri dengan gaya hidup surgawi. Persatuan kita terlihat dalam struktur organisasi gereja, yang memfasilitasi misi gereja di dunia (1 Kor. 12:12-25). Hal-hal ini tidak hanya membuat persatuan kita di dalam Kristus dapat terlihat, tetapi secara langsung memberikan kontribusi untuk mempersatukan kita sebagai satu bangsa, umat Allah. n
Setelah kariernya sebagai seorang pendeta, profesor, dan ahli teologi, Angel Manuel Rodríguez pada masa pensiunnya berdomisili di Texas.
PELAJARAN
ALKITAB
Oleh Mark A. Finley
Prinsip Allah
Keamanan Ekonomi
untuk
E
konomi dunia ini tergantung pada suatu benang yang tipis. Banyak negara-negara industri yang maju di dunia menghadapi utang yang sangat besar. Amerika Serikat dan Eropa semakin khawatir terhadap perekonomian mereka. Karena perekonomian global kita begitu saling terkait, apa yang terjadi di salah satu bagian dari dunia sangat serius mempengaruhi kita semua. Bagaimanakah kita dapat bertahan pada masa penurunan ekonomi? Prinsip-prinsip apa yang telah Tuhan berikan kepada kita melalui firman-Nya untuk bersiap terhadap apa yang akan datang? Dalam kolom pelajaran Alkitab bulan ini kita akan menemukan prinsip-prinsip ketahanan ekonomi surgawi yang vital untuk hari-hari depan yang penuh tantangan.
1
Apakah prediksi Alkitab mengenai ekonomi dunia sebelum kedatangan Tuhan kita? Baca Yakobus 5:1-7 dan Wahyu 18:9-18, dan ringkas ayat tersebut dalam kata-kata Anda sendiri. Nubuatan Alkitab memprediksi kecelakaan ekonomi dengan tiba-tiba terjadi tepat sebelum kedatangan Yesus yang kedua. Firman Tuhan bersinar terang dalam perjalanan di depan. Kita yang memahami kebenaran harus mempersiapkan apa yang akan terjadi atas dunia ini sebagai suatu kejutan besar. Belajar untuk percaya kepada Allah hari ini akan mempersiapkan kita terhadap apa yang akan terjadi esok.
2
Di manakah kita bisa menemukan keamanan pada masa ekonomi yang sulit? Tuliskan pokok pikiran Matius 6:25-34 Ketika perekonomian tidak pasti, satu hal yang pasti: Allah perduli kepada anak-anak-Nya, dan Dia tidak akan pernah mengecewakan mereka. Perusahaan-perusahaan akan runtuh, dolar (euro, yen, atau rubel) dapat dengan cepat jatuh, dan jumlah pengangguran akan meningkat, tapi Allah kita tidak akan berubah dan tidak dapat diubah.
3
Baca Ulangan 8:18. Di manakah kita dapat menemukan sumber atas seluruh kebutuhan keuangan kita?
4
Baca Mazmur 24:1; Hagai 2:8, dan Filipi 4:19. Siapakah pemilik sebenarnya dari dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya, dan apa yang telah Dia janjikan kepada kita masing-masing?
Hal ini meyakinkan untuk mengetahui bahwa dunia ini, dengan segala sesuatu di dalamnya, milik Yesus. Dia menciptakan kita, Dia menebus kita. Ketika Adam dan Hawa kehilangan kekuasaan mereka, Kristus, melalui kematian-Nya di kayu salib, menyambarnya dari tangan Setan. Dunia ini, segala sesuatu di dalamnya, adalah milik-Nya, dan Dia telah berjanji untuk memelihara anak-anak-Nya.
5
Bagaimanakah kita mengakui bahwa segala sesuatu di dunia ini milik Tuhan? Baca Maleakhi 3:8-11. Ketika kita setia dalam mengembalikan persepuluhan milik Allah—10 persen dari pendapatan kita—kita mengakui bahwa Dia adalah pemilik sah dari dunia ini. Kita juga mengakui bahwa Dialah yang memenuhi semua kebutuhan kita dan telah memberikan kita semua hal-hal yang baik dalam hidup.
6
Contoh-contoh Alkitabiah apakah dari Perjanjian Lama dan Baru yang menunjukkan pentingnya kesetiaan dalam mengembalikan persepuluhan milik Allah? Lihat Kejadian 14:20 dan Matius 23:23.
7
Baca Amsal 3:5, 6; 11:24, 25. Janji apakah yang Allah buat untuk orang-orang yang menghormati-Nya dengan pemberian mereka, dan mengakui kekuasaan-Nya di dalam hidup mereka dengan menjadi setia dalam mengembalikan persepuluhan dan persembahan? Sebutkan pokok pikiran dalam bagian ini. Dengan setia mengembalikan kepada Tuhan persepuluhan milik-Nya dan persembahan kita jauh lebih dari sekadar masalah uang, itu adalah masalah hati. Pemberian kita yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, menunjukkan kasih kita. Ini menunjukkan siapa yang memiliki hati kita. Ini juga masalah kepercayaan. Ketika kita memberi, kita berkata pada Tuhan, “Aku percaya kepada-Mu yang akan memenuhi kebutuhanku. Tuhan, aku percaya Engkau akan memeliharaku.� Apakah Anda ingin membuat komitmen baru kepada Allah untuk setia dalam persepuluhan dan persembahan Anda? Atau mungkin Anda telah mengabaikan aspek penting dari kehidupan Kristen, mengapa tidak membuat komitmen baru untuk mempercayai Allah dengan keuangan Anda hari ini. Dia tidak akan pernah mengecewakan Anda.
07 - 2013 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE s dventist th-day A or Seven l Paper f rnationa The Inte
Apr il 2013
C R E AonT IO N
y Disespofla Wonder Packag
14
Facing the
22
Roaring Lion
of
The Smiles
Swaziland
Sangat menginspirasi saat membaca tekad Kirui melayani Allah dan negaranya. —William Songock, Shreveport, Louisiana, Amerika Serikat
h Life’s 27 Getting Throug
ToughestTimes
Surat
karena saya datang ke Amerika Serikat melalui jalur dan beasiswa lintas negara. Sangat memberi inspirasi saat membaca tekad Kirui dalam melayani Tuhan dan negara.
William Songock Shreveport, Louisiana, AS The International Paper for Seventh-day Adventists
Marc h 2 013
Menyelesaikan untuk Melaluinya
Saya merasa diberkati oleh “Pelajaran Alkitab” yang ditulis oleh Mark A. Finley “Melalui Saat Sukar dalam Hidup” (April 2013). Apa yang saya selesaikan pada bulan ini adalah berkomitmen untuk menghafalkan semua ayat yang dikutip. Semoga Tuhan memberkati Adventist World dengan melimpah, terutama atas situs web terkini yang tepat waktu. Sungguh saya sudah “melaluinya” bersama edisi April pada tanggal 1 April!
David Mutuku via e-mail Saya bersyukur dan berterima kasih atas artikel sampul Claude Richli “Iapun Berlari” (Maret 2013). Saya berasal dari Kenya, saat ini saya tinggal di Amerika Serikat, dan saya sangat dapat berhubungan dengan kisah Abel Kirui,
Sindrom Katak
Saya terkesan oleh artikel “Sindrom Katak,” oleh Ted N.C. Wilson (Maret RUNS 2013). Saya berterima kasih kepada Tuhan saya ketika saya datang menyeberanginya. Saya sedang mempersiapkan firman untuk berkhotbah di gereja saya, pada subjek yang sama, dan merasa beruntung dapat menambahkan materi Wilson dalam khotbah saya. Adventist World adalah berkat bagi umat Allah. Abel Kirui, worldclass distance runner
14 Why a Modern Prophet?
24
William
Ward Simpson
27 Where Is God When We Hurt?
Walnice da Conceição Silva Bissau, Guinea-Bissau Pengungsi Disambut di Sini
Terima kasih untuk mencetak hal menarik dan inspiratif seperti karya Judy Aitken dalam “Menghadapi Semua Rin-
tangan” (Maret 2013). Aitken mendorong kami untuk memikirkan orangorang di luar perbatasan kami. Hanya mengklarifikasi: Aitken menuliskan bahwa “Para pengungsi yang tidak dipulangkan ke Amerika Serikat dipaksa kembali ke negara asal mereka.” Sebenarnya, banyak negara yang membuka pintu bagi mereka untuk memukimkan kembali pengungsi. Kota Kanada tempat tinggal saya menyambut 4.000 warga Vietnam dalam satu proyek, meningkatkan populasi kami secara signifikan. Artikel seperti ini adalah salah satu alasan kami menantikan kedatangan Adventist World setiap bulan.
Roger Matthews Ottawa, Ontario, Kanada
Iman Kekal
Saya tersentuh oleh renungan yang ditulis oleh Jorge Iuorno “Iman yang Kekal” (Februari 2013). Terima kasih untuk mencetak artikel ini tentang bagai-
Doa
PUJIAN Tolong doakan saya. Saya memiliki tantangan dengan kuliah pada hari Sabat di universitas tempat saya. Mthoko, Zimbabwe Adikku sakit parah di rumah sakit. Tolong doakan dia. Kabungo, Zimbabwe
28
Adventist World | 07 - 2013
Saya bergabung dengan gereja Advent di tahun 2006. Tidak lama setelah itu, saya masuk ke universitas Advent mengambil jurusan teologi. Saya mengikuti perkuliahan ketika saya sanggup, hidup dalam iman. Saya tidak punya uang tapi saya berharap saya dapat dengan cepat menyelesaikan pendidikan saya dan bekerja dalam pekerjaan Allah. Lusio, Indonesia
Mohon doakan agar saya menerima berkat keuangan untuk membayar utang dan kewajiban saya. Doakan agar Allah akan menyentuh hati orang yang dapat membantu saya agar dapat pulih dari beban ini. Carmelia, Amerika Serikat Tolong berdoa bagi keluarga saya. Kami kehilangan ayah tercinta dan akan mela-
mana bertahan hidup dalam waktu yang menegangkan.
Negah Mebrat Addis Ababa, Etiopia Akses ke Adventist World
Saya baru saja mulai membaca Adventist World di bulan Maret 2012 dan telah membacanya lagi dan lagi. Apakah Adventist World memiliki situs di mana saya bisa berlangganan?
Minky Yisaka Afrika Selatan Saya dibesarkan di gereja Advent, dan saya senang telah menemukan situs web Adventist World ini. Saya menikmati majalah ini. Terutama seperti bagian berikut: Panorama Sedunia, Renungan, Roh Nubuat, Pertanyaan dan Jawaban Alkitab, dan Pelajaran Alkitab. Saya ingin menerima publikasi ini setiap bulan.
Mizinga Ephraim Lusaka, Zambia Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan didistribusikan untuk semua anggota secara gratis. Majalah ini juga terdapat di internet di www.adventistworld.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini mengisi kebutuhan seperti ini.
—Editor Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor
Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.
5O 5O
KATA ATAU KURANG
Himne
Favorit Saya...
n Banyak himne favorit saya. Mungkin nomor satu adalah “When
We All Get to Heaven.” Ibu saya sering menyanyikannya ketika pergi bekerja, dan saya melakukan hal yang sama. Telah digunakan sebagai “nyanyian harapan” kami di berbagai pemakaman keluarga. —Janet Schlunt, El Gabel El Asfar, Mesir n “Come unto Me” adalah undangan Yesus bagi kita. Himne “Jesus, I Come” adalah respons sukacita kita: “Out of my sickness into Thy health, Out of my want and into Thy wealth, Out of my sin and into Thyself, Jesus, I come to Thee.”
—Cliff Drieburg, British Columbia, Kanada n Sabat terakhir kami menyanyikan “In Christ There Is No East nor West,” dan saya tidak dapat tahan untuk berpikir bahwa sangat pentingnya untuk diingatkan mengenai hal itu saat begitwu banyak komunitas—bahkan gereja kita—sangat tercerai berai. Saya sangat menghargai yang mengingatkan saya: “All Christly souls are one in Him throughout the whole wide earth.”
—Alonzo Tejada, Kalifornia, Amerika Serikat
Dibangunkan oleh Firman-Nya Perjalanan Menemukan Bersama, Melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 Agustus 2013 • Imamat 17
lui waktu yang sulit tanpa dia. Becky, Kenya Tolong doakan kakak teman saya, yang menderita dengan gangguan mental. Oketa, Sudan Selatan Tolong doakan saya. Saya mencoba untuk memutuskan program apa yang akan
saya ambil selama musim gugur 2013: keperawatan/pre-med atau master/pengajar, atau beberapa kombinasi dari keduanya. Rachel, Amerika Serikat Tolong doakan pelayanan saya. Doakan juga kesehatan saya. Sry, India
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
07 - 2013 | Adventist World
29
PERTUKARAN IDE
119 Tahun Lalu
P
ada tanggal 5 Juli 1894, Pieter Wessels dan N.H. Druillard, didampingi oleh Fred Sparrow, A. Goepp, E.J. Harvey, I.B. Burton, dan J. Landesmann, tiba di Bulawayo dalam apa yang sekarang disebut Zimbabwe dari Vryburg dengan gerobak sapi untuk memilih lahan , dan membuka stasiun Solusi Mission di kalangan masyarakat Matabele. Leander Starr Jameson, administrator dari Perusahaan British Afrika Selatan di Rhodesia, yang bertindak atas nama Cecil Rhodes dan Perusahaan British Afrika Selatan, memberikan misionaris hak istimewa untuk memilih situs yang mereka pikir cocok. Setelah memilih tanah, mereka membangun beberapa pondok ala Afrika, membeli 200 ekor sapi, dan kembali ke Cape Town, meninggalkan Fred Sparrow untuk mengembangkan stasiun misi. Hari ini Solusi University, sebuah lembaga pendidikan tinggi dioperasikan oleh Divisi Samudera Afrika-India Selatan terletak di 8.800 hektar (3.500 hektar), 32 mil (50 kilometer) barat Bulawayo, Zimbabwe, di ketinggian 4.350 kaki (1.300 meter). Konstitusi universitas ini adalah di Divisi Samudera Afrika-India Selatan, tetapi para siswa berasal dari berbagai negara bahkan dari luar divisi juga. P h o t o
C o u r t e s y
o f
G e n e r a l
C o n f e r e n c e
A r c h i v e s
Kilogram
Pon
A sia
57.6
127
A fri K a
60.3
133
K ari b I a / A merika L atin
67.5
149
E ropa
70.7
156
O ceania
73.4
162
A merika U TA R A
80.2
177
Sumber: National Geographic
30
Adventist World | July 2013
keajaiban, datang dan temuilah saya, saya adalah keajaiban. — C hidi Felix Ezeama, Umuahia, Abia State, Nigeria
4,700
Berat
Para ilmuwan di Inggris memperkirakan berat badan rata-rata di seluruh dunia dari satu orang adalah 61,7 kilogram (136 pon). Rata-rata dengan benua:
Jika Anda mencari
mg
Ahli gizi merekomendasikan bahwa orang dewasa mengonsumsi 4.700 miligram kalium setiap hari untuk membantu mengontrol tekanan darah. Makanan tinggi kalium yaitu kentang (dengan kulit), kacang putih, kacang, pisang, bayam yang dimasak, dan aprikot kering. Sumber: American Journal of Clinical Nutrition/Women’s Health
Sebuah
“Lihatlah, Aku Datang Segera”
One-DayChurch
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Danau Kariba, Zimbabwe, waduk terbesar di dunia buatan tangan manusia, selesai pada tahun 1960. Advent pertama kali tiba di Kariba sekitar tahun 1962, ketika empat BaTonga suku pindah dari Stasiun Misi Malamulo di Malawi untuk bekerja dalam pertumbuhan pariwisata danau dan industri perikanan. Tentu saja, mereka memulai gereja di bawah pohon besar mangga, pertemuan Rabu malam dan hari-hari Sabat. Gereja bertumbuh. Mereka menyewa tempat ibadah di mana pun mereka bisa menemukannya, dan bahkan menebang lereng bukit dengan harapan membangun sebuah gedung gereja yang nyata. Sayangnya, 53 tahun kemudian para anggota gereja masih menyewa, menebang, dan berharap. Jemaat Danau Kariba menjadi dikenal sebagai “orang-orang kecil dengan tidak ada bangunan.” “Tidak masalah bagi kami dengan menjadi kelompok-kelompok kecil orang Kristen,” kata Pendeta Kariba, Shonhiwa, “tapi kami terus bekerja dan berdoa untuk bangunan permanen.” Ketika pemimpin gereja Zimbabwe mengunjungi danau pada tahun 2011, mereka mengajukan pertanyaan penting. “Jika Anda hanya bisa memiliki satu, Anda akan lebih memilih gereja atau sekolah?” “Jika kita memiliki gedung gereja, kita akan mengisinya,” jawab anggota. “Tetapi jika kita memiliki sebuah sekolah, kita akan membutuhkan banyak gedung-gedung gereja untuk menampung anggota baru kita.” Para pemimpin mendengarkan, membantu anggota mengamankan sebidang tanah enam hektar, dan meminta Maranatha Volunteers International untuk membangun kampus One-Day School di Danau Kariba. Relawan tiba pada tanggal 12 April, dan seminggu kemudian telah menyelesaikan hampir semua 12 bangunan menghadap Danau Kariba. Setiap beton, setiap penyangga, dan tiap tembok dibangun dengan doa. Kampus baru ini mencakup ruang untuk lebih dari 400 siswa—dan gedung serbaguna ukuran ganda untuk melayani sebagai gereja! “Bangunan-bangunan ini adalah pusat penginjilan raksasa,” kata Enock Chifamba, Sekretaris Eksekutif Uni Zimbabwe. “Tidak ada yang akan pernah lagi memanggil ‘orangorang kecil dengan tidak ada bangunan!’” Lakeview Adventist School mulai kelas pada tanggal 7 Mei 2013.
Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Kisah-kisah ini datang kepada Anda setiap bulan dari juru cerita Maranatha, Dick Duerksen.
Ric h a r d
Atas: PERMULAAN BARU: Sabat pertama di Lakeview Adventist School adalah hari perayaan dan harapan masa depan. Bawah: IMPIAN DIGENAPI: Pekerja lokal dan tamu untuk Maranatha Volunteers International istirahat dan berfoto di depan salah satu bangunan baru.
Duerksen
Tidak kecil lagi
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 9, No. 7
July 2013 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
Health Expo Di Malino, Makassar
P
elatihan Medical Missionary yang dilaksanakan di Makassar, tepatnya di Desa Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa berjalan dengan baik. Pelatihan ini berlangsung tanggal 13 April-18 Mei 2013. Menjelang akhir pelatihan ini, peserta yang berjumlah delapan dan tim lainnya mengadakan pelayanan Health Expo di Desa Malino. Health Expo dilaksanakan pada hari Minggu dan Rabu, 12 dan 15 Mei 2013. Pada Health Expo kali ini, pihak kelurahan, puskesmas, dan kecamatan telah menyetujui akan program ini. Namun, karena kesibukan menjelang lomba desa antar kabupaten, mereka tidak sempat mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Kendatipun demikian, pada hari pertama, kader Posyandu—Health Expo dibuat di Posyandu Malino—yang juga terkejut dengan program ini yang baru diberitahukan pada hari itu, tetap memberikan dukungan dengan membantu naik turun rumah masyarakat sekitar untuk mengundang masyarakat ke acara Health Expo. Akhirnya, Health Expo ini dapat melayani 47 orang masyarakat sekitar. Ketika melihat kegiatan yang dilaksanakan, kader Posyandu menganjurkan untuk kembali membuat acara ini pada hari Rabu, karena pada waktu itu adalah saat dimana para lansia da-
tang untuk cek berat badan. Pada hari itu, 50 orang lansia dan juga masyarakat datang mengikuti program ini. Pada hari ini, program didahului dengan Health Expo dan dilanjutkan dengan seminar kesehatan yang dibawakan oleh Ruel Jamorol, salah satu pelatih yang berasal dari LIGHT (Lay Institute for Global Health Training) Filipina. Sesuai rencana, pada hari Senin kader posyandu meminta tim untuk bersama mereka mengunjungi orang sakit. Namun, karena ada kunjungan dari kabupaten yang berlangsung sampai sore hari, pelayanan ini dialihkan ke tempat pelatihan pada sore hari. Ada 10 orang masyarakat setempat yang datang. Pada hari Selasa sore, setelah tim melaksanakan kegiatan yang lain, datang juga 7 orang masyarakat sekitar untuk pemeriksaan dan konsultasi di tempat pelatihan. Kegiatan ini didukung penuh oleh seluruh tim AVM (The Adventist Volunteer Ministry) Makassar yang begitu aktif membantu pelaksanaan acara ini dan juga Direktur Departemen Kesehatan KSSBT (Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara), dr. L. K. Djimesha yang bersemangat untuk memberikan konsultasi pada masyarakat yang mengikuti acara ini. Puji Tuhan, karena masyarakat bisa merasakan pelayanan ini. Kiranya dengan pelayanan ini, masyarakat dapat melihat pernyataan Yesus Kristus melalui pelayanan dan konsultasi yang diberikan kepada mereka. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Healing Way Indonesia.
32
Adventist World | 07 - 2013
Sekilas Luwu Tana Toraja Distrik Luwu Tana Toraja (LUTAT) KKR "Pengharapan Akhir Zaman"
Pada tanggal 3-10 April 2013 dilaksanakan pesta rohani di Seko Padang, suatu tempat yang cukup terisolasi di Daerah Luwu, dengan jarak kurang lebih 126 km dari Sabbang. Dibutuhkan sekitar 2 hari perjalanan untuk menjangkau tempat tersebut dengan kendaraan motor (ojek dengan biaya Rp 650.000,per orang). Kondisi jalan yang parah menyebabkan kami harus bermalam di jalan (hutan). Puji Tuhan kami bisa tiba di Kalamio, Seko dengan selamat untuk memulaikan acara KKR selama 10 malam. Ada dua pembicara yang menyampaikan Fir-
man Tuhan secara bergantian tiap malam yaitu Pdt. Jebba (Dir. Penatalayanan, Trust Services & Philantrophy LUTAT) dan Pdt. Imanuel Lisupadang (Dir. SS/PP/PA/Komunikasi LUTAT). Anggota jemaat dan tamu sangat antusias untuk mendengarkan pekabaran tiap malam. Khususnya para tamu, walaupun hujan turun dan dihalangi oleh pendeta dan majelis gereja setempat, mereka tetap datang untuk mendengar Firman Tuhan, bahkan mereka dengan senang hati memuji Tuhan lewat lagulagu yang mereka nyanyikan setiap malam. Kehadiran para tamu tiap malam diperkirakan 250-300 orang, semua kursi dan bangku yang disiapkan terisi, jadi banyak yang duduk di lantai beralaskan tikar dan sebagian berdiri. Pada puncak KKR, Sabat, 13 April ada 5 jiwa yang dibaptiskan, dan pada hari Minggu pagi 14 April 2013 ada 2 jiwa lagi yang minta dibaptiskan, serta 1 jiwa (seorang Oma yang berumur 100 tahun lebih) dibaptiskan pada Senin pagi, 15 April. Semoga kedelapan jiwa ini tetap setia sampai Yesus datang kedua kali untuk menyelamatkan kita bersama. Pengorganisasian Jemaat Pioner Seko
Terpujilah Tuhan, karena sebuah catatan sejarah pelayanan pekerjaan Tuhan kembali terjadi di Luwu Tana Toraja. Oleh karena kasih dan Kuasa Tuhan telah menuntun pertumbuhan gereja kita ini sehingga sebuah jemaat baru telah lahir di Kalamio, Seko.
Pelayanan di Seko dimulai oleh Bpk. Simon Laturesseng (TSPM) pada tahun 1997 dengan begitu banyak tantangan, termasuk sulitnya akses ke tempat ini oleh karena jalan yang parah/rusak. Dengan doa dan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pelayan dan umat Tuhan yang bergantian di tempat itu, maka jiwa baru terus bertambah dan bergabung dalam persekutuan suci ini. Untuk menyambut pekerjaan Tuhan yang begitu maju di tempat ini, jemaat induk (Jemaat Sabbang) telah mengajukan permohonan ke pemimpin Gereja Distrik Luwu Tana Toraja agar cabang kebaktian Seko segera diorganisasikan. Setelah menerima surat permohonan tersebut, direncanakanlah acara pengorganisasian pada tanggal 14 April 2013. para pemimpin daerah yang hadir adalah Pdt. H. Paingy (Sek. Asosiasi Kependetaan, Dir. Penerbitan & Koord. Misi Global Lutat), Bpk. Jonathan Palangan SE (Sek-Bend Lutat), Pdt. Jebba
(Dir. Penatalayanan, Trust Services & Philantrophy Lutat) dan Pdt. Imanuel Lisupadang (Dir. SS/PP/PA/Komunikasi Lutat). Dalam khotbahnya, Pdt. H. Paingy kembali mengingatkan panggilan Tuhan sebagai umat-Nya untuk menjadikan Yesus sebagai dasar dan pusat dari gereja-Nya yang benar dan terus bersaksi melalui kehidupan yang baik dan benar di tengah-tengah masyarakat sekitar. Setelah semua tata cara dan prosesi pengorganisasian selesai, maka jemaat yang baru ini diberikan nama yang baru yaitu GMAHK Jemaat Pioner Seko, sebagai jemaat yang ke-30 di Distrik Luwu Tana Toraja. Mari kita dukung dan doakan pelayanan pekerjaan Tuhan di Jemaat yang baru ini agar semakin maju dan membawa banyak jiwa kepada Tuhan untuk di persembahkan kepada Tuhan pada hari kedatangan-Nya yang kedua kali. n —Dilaporkan oleh Imanuel Lisupadang, Distrik Luwu Tana Toraja.
07 - 2013 | Adventist World
33
DARI INDONESIA
KKR Seruan Nyaring Dengan hujan di Lemban Tongoa
W
alaupun di tengah-tengah guyuran hujan deras di lembah Desa Lemban Tongoa setiap sore sampai malam, namun tidak menghalangi kerinduan masyarakat untuk tetap menghadiri dan mendengarkan Firman Tuhan. Setelah menyelesaikan doa “10 Hari di Bilik Atas,” yang disponsori oleh jemaat-jemaat Wilayah Palolo, maka pada tanggal 12-18 Mei 3013 telah diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani dengan Tema “Seruan Nyaring.” KKR ini diadakan di dalam bangsal besar berukuran 12 x 20 meter yang berdiri dengan megah di tengah lapangan bola Desa Lemban Tongoa. KKR ini adalah merupakan dukungan bagi pelayanan dua misionaris (Jessika Makatika dan Riowati Husen) dari 1000MM Indonesia yang telah melayani di tempat tersebut sejak 12 Oktober 2012 lalu. Desa Lemban Tongoa sendiri adalah sebuah desa yang cukup terpencil yang dikelilingi oleh lembah yang rawan hujan. Meski demikian, desa yang berpopulasi 1200 jiwa ini hanya memiliki dua keluarga Advent yang berusia tua. Bagi jemaat-jemaat di wilayah Palolo, melaksanakan KKR di Desa Lemban Tongoa ini adalah satu pergumulan yang cukup mengkhawatirkan. Dilihat dari kondisi jalan yang sulit, maka di perkirakan para anggota dari jemaat wilayah yang bisa hadir tiap malam mungkin tidak sampai 30 anggota, sedangkan kursi yang disediakan mencapai 200 tempat duduk. Namun demikian, berbekal iman dan keyakinan bahwa jemaat dan para misionaris telah bergumul selama 10 hari dalam doa yang tekun dan sungguh-sungguh, maka KKR itu akhirnya dijalankan. Sungguh luar biasa, karena walaupun hujan terus membasahi lapangan bola sejak sore hari, namun Roh Kudus menggerakkan orang yang rindu mendengarkan kebenaran untuk hadir. Dalam acara pembukaan malam pertama itu tercatat 55 tamu yang hadir. Dan jumlah ini terus bertahan sampai ibadah
KKR berakhir pada hari Jumat malam. Jumlah ini belum terhitung mereka yang berdiri dan duduk di rumah-rumah terdekat yang ada di sekitar bangsal tersebut sambil mendengarkan dari jauh. KKR “Seruan Nyaring “ di buka oleh Pdt. Stenly Karwur, sebagai pendeta Wilayah Palolo yang membahas tuntas mengenai Injil kekal dari pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14:6-7. Di malam kedua dilanjutkan oleh Bapak Calvin Jhon Pasuhuk, Bendahara DMST yang mengupas tuntas 2 bagian pertama dari pekabaran malaikat pertama yang membahas tentang: “Takutlah akan Allah” (Hukum) dan “Muliakanlah Dia” (Makanan, Minuman dan Pola Hidup). Terus dilanjutkan oleh pembicara yang sama pada malam ketiga yang membahas topik tentang “Telah Tiba Penghakiman-Nya.” Sementara di malam keempat, Bapak Bradly Tololiu, Akuntan DMST, juga dengan gamblang memaparkan rahasia untuk kembali pada penyembahan Sabat yang benar dalam topik besar “Sembahlah Dia” di Wahyu 14 tersebut. Malam kelima, Pdt. S. Karwur kembali membukakan rahasia amaran malaikat kedua dan ketiga terhadap kemurtadan penyembahan tradisi yang dibahas dengan cara sederhana dan jelas, yang kemudian di tutup dengan rahasia gereja yang benar dan baptisan yang benar pada malam terakhir. Puji Tuhan, akhirnya setelah melalui pergumulan yang sungguh-sungguh, ada 6 jiwa yang menyerahkan diri untuk di baptiskan oleh Pdt. Abraham Lumowa, Sekretaris DMST, setelah ibadah khotbah pada hari Sabat tanggal 18 Mei 2013. Kita doakan mereka, juga bagi 98 keluarga lain yang sementara melanjutkan pelajaran Alkitab dan sudah menyatakan menerima kebenaran tentang Sabat dan gereja yang benar serta baptisan dan meminta untuk didoakan. Melalui media ini kami juga sangat berterima kasih dan bersyukur bagi para donator yang sudah rela untuk memberi dukungan baik doa dan dana bagi KKR ini. Dengan kerelaan hari saudara saudari sekalian, maka dana KKR yang mencapai 14 juta, yang tampak mustahil dalam kacamata manusia, namun ternyata telah terpenuhi dengan cara yang luar biasa. Dengan semua dukungan tersebut, jemaat makin dikuatkan karena kita terbukti memiliki Allah yang menyediakan. n —Dilaporkan oleh Pdt. S. Karwur, Gembala Wilayah Palolo, Palu.
34
Adventist World | 07 - 2013
Hari Antinarkoba Internasional Jemaat Batam Mas
H
ari Minggu tanggal 19 Mei 2013 tepatnya pukul 7 pagi semua jemaat Advent se-Batam melaksanakan satu acara yang istimewa yaitu Hari Antinarkoba Internasional (HANI) yang pe nyelenggaranya adalah Jemaat Batam Mas yang dipimpin langsung oleh Ibu W. Sitepu selaku ketua panitia, bekerjasama dengan DaeATAS: Peserta berfoto bersama pak Polisi. rah Sumatera KaKANAN: Pdt. U. Sinambela diwawancarai wasan Tengah yang diwakili oleh Ibu Saoleh Bintang Cakrawala Networks, salah gala yang juga ikut satu televisi swasta di batam. BAWAH: bersama-sama daKegiatan jalan sehat. lam acara ini, ibu ini juga membawakan seminar kesehatan kegiatan ini diliput oleh BCN (Bintang Cakrawala Networks) sakepada semua peserta yang sudah berkumpul di Ocarina. Anlah satu media siaran TV di Batam. tusias dan semangat semua peserta sangat terlihat di wajah para Finish jalan santai yang kita lakukan berakhir di Ocarina Bajemaat yang ikut di acara ini, start kita mulai dari depan AWR tam Centre, semua peserta terlihat sudah lelah dan tetap semaPalm Spring yang langsung dikawal oleh beberapa anggota po- ngat, langsung disuguhkan dengan menu makanan dan minulisi yang sudah bersiap-siap dengan menggunakan mobil dan man yang sudah disiapkan oleh panitia jalan santai. Sambil sesepeda motor. Juga tidak ketinggalan yang saat itu semua acara mua peserta makan dan minum, panitia seksi hadiah langsung menyiapkan semua hadiah lucky draw yang akan diundi di tempat acara yang hadiahnya begitu banyak dan menarik bagi para peserta jalan santai. Sembari mempersiapkan hadiah tim dari BCN langsung mewawancarai Pdt. U. Sinambela dan beberapa anggota yang hadir pada saat itu. Puji Tuhan acara ini berjalan dengan baik sampai selesai dan juga cuaca yang bersahabat. Dan terima kasih juga kami ucapkan kepada Radio Be 107 FM yang sudah membantu di dalam mensukseskan acara ini. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.
07 - 2013 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
Pelayanan di rehabilitasi Narkoba Jemaat Rong Guang, Makassar
P
ada setiap hari Sabat dan Minggu GMAHK Jemaat Rong Guang (Terang Agung), Makassar di bawah pelayanan Pdt. Paul Sanjaya , Prof. Dr. dr. Ev. Sutresman, MSc, PH, dr. Hariaty Hamzih, SpJ mengadakan pelayanan seminar kesehatan dan pelayanan rohani di kompleks Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional di Baddoka, Makassar. Dr. Hariaty Hamzih Lohonauman, SpJ, salah seorang dokter yang beragama Advent ditempatkan dilokasi ini sebagai Kabid Sosial untuk melayani pasien . Pada tanggal 3 Maret 2013, ada 2 orang dari lokasi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, Baddoka setelah mengikuti pelajaran kesehatan dan Alkitab menyerahkan diri untuk dibaptis oleh Pdt. Paul Sanjaya. Sekarang ini ada 3 orang Advent di tempat rehabilitasi ini. Pasien yang beragama Kristen seluruhnya 30 orang. Tolong doakan supaya mereka yang telah dibaptis ini betul-betul dapat mengalami kehidupan yang dibarui dan disaat mereka pulang ke rumah bisa menjadi saksi Yesus
bagi orang lain, juga mereka yang sedang belajar oleh tuntunan Roh Kudus suatu saat menyerahkan diri kepada Yesus. n —Dilaporkan oleh Pdt. M. Tandilangi, Dir. Komunikasi KSSBT.
KID-U Daerah Sumatera Kawasan Selatan
M
enyambut pola penginjilan terpadu (Integrated Eva ngelism) yang melibatkan semua kekuatan dalam gereja untuk memasuki penginjilan, maka diadakanlah pembekalan dan pelatihan bagi para guru Sekolah Sabat Anakanak se-Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS). Pada hari Jumat dan Sabat, tanggal 5-6 April yang lalu, telah diadakan seminar KID-U di Bandar Lampung. Jumlah peserta yang turut hadir sebanyak 130 orang yang berasal dari berbagai distrik dan jemaat di daerah ini. Acara dibuka pada hari Jumat pagi oleh Bapak A.H. Sagala (Bendahara Daerah) dan para narasumber yang hadir untuk memberikan pembekalan yaitu Ibu Nelly Sihotang (Dir. Pelayanan Anak-anak, UIKB), Ibu S. Sagala (Dir. Pelayanan Anak-anak DSKS) dan Pdt. T.F. Tampubolon (Dir. SS/PP DSKS). Acara seminar dan pelatihan ini cukup menarik karena para peserta bukan hanya mendengarkan materi yang disampaikan, tapi disertai juga dengan simulasi yang tujuannya “Membekali Orangtua dan Memuridkan Anak-anak” melalui metode bela-
36
Adventist World | 07 - 2013
jar, mengajar, permainan serta lagu-lagu beserta gerakan yang menarik, itulah yang dipelajari sepanjang sesi pelatihan tersebut.
yang lebih banyak lagi buat melayani anak-anak di setiap jemaat. Diakhiri dengan sebuah komitmen yang disampaikan oleh Bapak A.H. Sagala, semua peserta diajak agar lebih giat dan sungguh-sungguh memberikan perhatian dan pelayanan di setiap rumah dan jemaat bagi anak-anak yang sementara dipersiapkan menjadi pemimpin dan pelayan dalam gereja kita ini. Dan lebih daripada itu, kebahagiaan kita adalah dapat bersama dengan mereka di dalam kerajaan surga. Terima kasih kepada panitia, RSA, Jemaat Kedaton I yang sudah bekerja dengan baik mulai dari persiapan acara sampai selesai dapat terlaksana dengan baik. Tuhan memberkati semua anak-anak kita dan kepada merekalah kita titipkan tugas pelayanan ini di waktu yang akan datang. n Kegiatan pelatihan ini berakhir pada hari Sabat sore, bertempat di Aula RSA Bandar Lampung, semua peserta dan beberapa anggota jemaat turut merasakan akan perlunya perhatian
—Dilaporkan oleh Ny. S. Sagala, Dir. Pelayanan Anak-anak DSKS).
Kualitas Hidup Benar KKR di Madiun
K
ebaktian Kebangunan Rohani (KKR) “Kualitas Hidup Benar” telah diadakan pada tanggal 27 Mei-1 Juni 2013 di GMAHK Jalan Kalasan No. 9-11, Madiun, Jawa Timur, hadir sebagai pembicara utama Ev. Franky Rundengan, dari malam ke malam kehadiran anggota jemaat dan tamu cukup signifikan dalam KKR tersebut. Hujan yang turun merata setiap hari selama seminggu tidak menyurutkan semangat anggota untuk datang ke KKR, turut menjadi pembicara dalam KKR ini adalah Pdtm. Dale Sompotan, Pdt. Mulyorejo Ngatino dan Pdt. Henky Wijaya selaku Ketua Konferens Jawa Kawasan Timur. Di samping itu ada pelajaran kesehatan yang diambil dari program WIN! Wellness. Diakhir KKR ada 6 jiwa yang dimenangkan kepada Tuhan menerima air baptisan yang dipimpin oleh Pdt. Henky Wijaya.
Acara ini terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang luar biasa dari panitia. Terima kasih atas dukungan dan doa dari semua pihak sehingga KKR ini boleh berjalan dengan baik. n —Dilaporkan dari Komunikasi Jemaat Kalasan, Madiun.
07 - 2013 | Adventist World
37
DARI INDONESIA
Kebaktian Kebangunan Rohani di Sumba Daerah Nusa Tenggara (DNT)
P
ada tanggal 29 Mei-1 Juni 2013 telah diselenggarakan sebuah acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di delapan titik besar yaitu Lewa, Lailunggi, Tana Rara, Malolo, Maukawini, Wula Waijelu, Mamboro, Lalara. Distrik Sumba, sejak berdirinya gereja advent pada tahun 1969, inilah KKR untuk pertama kalinya oleh gereja Advent. KKR yang mengambil tema “Pencurahan Hidup” tersebut mengambil tempat di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi. Di sela-sela KKR, diadakan pengobatan gratis (charity clinic) di empat titik yang dilaksanakan oleh tim RSA Bandung dipimpin oleh dr. Yohanes Manu dengan jumlah pengunjung keseluruhan sektiar 1000 orang, hadir juga tim berbagi kasih dari Jemaat Kebayoran Jakarta yang membagikan sembako kepada para simpatisan. Ketika kebenaran ditaburkan dari malam ke malam, sepertinya setan sangat marah karena banyak tantangan yang dihadapi seperti di pedalaman Lewa, mulai malam kedua para pengunjung dihalangi oleh orang-orang tertentu namun semangat dan kerinduan untuk mendengar berita kebenaran terus berkobar di hati setiap pengunjung hingga penutupan KKR. Distrik Sumba meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, mendapat perhatian khusus yang di mana distrik ini menjadi bayang-bayang ketakutan selama ini karena penduduk Sumba terkenal dengan orang yang tidak segan untuk membunuh orang dan kepala manusia langsung dibawa ke kantor polisi. Sistem keyakinan yang berdasarkan Marapu adalah ‘agama asli’ yang masih hidup dan dianut oleh orang Sumba di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ada pun yang dimaksud agama Marapu ialah sistem keyakinan yang berdasarkan kepada pemujaan arwah-arwah leluhur. Dalam bahasa Sumba arwah-ar-
38
Adventist World | 07 - 2013
wah leluhur disebut Marapu, berarti ‘yang dipertuan atau yang dimuliakan.’ Karena itu banyak sekali yang menganut kepercayaan itu dan susunannya secara hirarki yang dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Marapu dan Marapu Ratu. Marapu ialah arwah leluhur yang didewakan dan dianggap menjadi cikal bakal dari suatu kabihu (keluarga luas), sedangkan Marapu Ratu ialah Marapu yang dianggap turun dari langit dan merupakan leluhur dari para Marapu lainnya, jadi merupakan Marapu yang mempunyai kedudukan yang tertinggi. Ternyata kuasa Tuhan sangat luar biasa—terjadi di 8 titik KKR satelit—kehadiran pengunjung KKR di setiap malam berjumlah 300 orang walaupun sering mengalami tantangan dari kalangan tokoh-tokoh agama, masyarakat setempat, yang unik adalah Sumba memiliki padang yang luas dan sangat sulit dijangkau dan di empat kabupaten di Sumba memiliki 3 gereja, 2 cabang SS serta jumlah keanggotaan kurang lebih 300 orang, namun mereka memiliki semangat dan kerjasama yang baik sehingga dari malam ke malam. Di penghujung KKR, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin sebagai pembicara membuat panggilan maka pada hari Sabat, 21 orang menyerahkan diri untuk dibaptis. Mari kita doakan bersama, agar jiwa-jiwa ini dapat kuat dan setia dalam mempertahankan imannya, walaupun banyak tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan mereka. Dan umat Tuhan di Pulau Sumba yakin akan berdiri 2 bangunan gereja baru dalam waktu yang dekat. n —Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi DNT.
Seminar Komunikasi dan Fotografi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
M
inggu, 24 Maret yang lalu, Departemen Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta mengadakan workshop fotografi dan audio. Seminar yang dihadiri lebih dari 80 peserta ini mengambil tempat di Lantai 2 GPA Jalan M.T. Haryono dengan menghadirkan pembicara dan para profesional dibidangnya masing-masing. Mereka adalah Idiarto Priadi dari TV-One dan Bpk. Pindo Charles Rumapea dari Hearthline Academy of Media. Selain itu nara sumber lain yang juga menyampaikan seminar adalah Bpk. Edwin Goni seorang yang berpengalaman dalam bidang fotografi, dan juga para pembicara dari uni, yaitu Pdt. Dr. S. Simorangkir dan Ev. Bruce Sumendap. Seminar sehari ini dibuka dengan renungan yang disampaikan oleh Pdt. Ronny Wenas, Sekretaris Konferens DKI Jakarta, yang mengajak para pemimpin komunikasi dan para pelaku media di jemaat untuk lebih giat lagi dalam menyampaikan berita perkembangan dan kegiatan jemaat yang mana itu akan membawa pengaruh yang positif bagi jemaat-jemaat yang belum aktif. Kemudian dilanjutkan dengan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr. S. Simorangkir, Direktur Komunikasi & Kebebasan Beragama UIKB yang menyampaikan seminar tentang hirarki dan hal-hal seputar komunikasi. Salah satu bagian yang menarik dari seminar kali ini adalah, materi seminar yang dibawakan oleh Bpk. Edwin Goni yang menjelaskan pengalamannya dalam teknik pengambilan foto. Dalam seminar sehari itu, para peserta yang datang dari banyak jemaat di DKI Jakarta cukup bersemangat mendengarkan pemaparan para nara sumber. Hal ini dapat dilihat dari sesi seminar dan tanya jawab oleh Bpk. Indiarto Priadi yang me-
ATAS: Indiarto Priadi sementara membawakan tentang Mari Menyiar. KIRI: Edwin Goni memberikan seminar tentang fotografi. BAWAH: Sebagian dari peserta seminar fotografi dan audio.
nyampaikan seminarnya tentang Mari Menyiar, berlangsung sampai pukul 13.00 siang. Kemudian disesi berikutnya setelah makan siang, seminar dilanjutkan dengan pembahasan seputar audio, yang dibawakan oleh Bpk. Pindo Charles Rumapea. Dalam seminarnya, beliau mendemonstrasikan bagaimana memproduksi audio sederhana untuk digunakan dalam penginjilan. Dan mengakhiri seminar pada hari itu, Ev. Bruce Sumendap menyampaikan bagaimana kita dapat menggunakan hasil-hasil foto yang kita ambil. Ternyata banyak sekali yang bisa kita gunakan dengan foto-foto yang kita ambil lewat kamera kita. Seperti untuk latar belakang slide, untuk di website, jejaring sosial dan masih banyak lagi tempat di mana kita bisa memuat foto-
foto kita yang dapat digunakan dalam pelayanan. Dalam kesempatan ini juga dibentuk pengurus inti Jakarta Adventist Fotographer Club di bawah pimpinan Bpk. Edi Su rachmat, anggota Jemaat Bukit Sentul, selain itu Bpk. Raymond Lesiasel, anggota Jemaat Cisalak Pelni dan Bpk. Robert DumaÂling, anggota Jemaat Tebet. Kita berharap dengan terbentuknya klub fotografi ini akan menjadi wadah yang positif bagi para fotografer Advent di Jakarta, sehingga hasil-hasil foto mereka dapat lebih bermanfaat bagi pelayanan secara keseluruhan. Kita doakan semoga materi seminar yang sudah dibagikan ini baik mengenai penyiaran, audio maupun fotografi dapat bermanfaat bagi para peserta seminar yang nantinya akan dibawa kembali ke jemaat masing-masing sehingga pelayanan di jemaat juga dapat lebih ditingkatkan lagi. n —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Asso. Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
07 - 2013 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
“Di Bawah Kasih Karunia” KKR di Jemaat Sudiang Makassar
J
emaat Sudiang yang terletak di BTN Pepabri, Blok D10, nomor 10 Sudiang Makassar, pada awalnya merupakan Cabang Sekolah Sabat Jemaat Sungai Saddang Makassar yang keanggotaannya 15 jiwa yang mulai terbentuk Januari 1990. Oleh kerja keras anggota bersama gembala jemaat akhirnya pada tanggal 17 November 1991 diorganisasi menjadi jemaat ke-32 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah Sulawesi Selatan dan Tenggara (yang sekarang menjadi Konferens Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara) dengan jumlah 32 anggota. Pada tanggal 10-20 April 2013 diadakan KKR dengan tema: “Di Bawah Kasih Karunia,” dengan pembicara Pdt. Ng. Pasoloran, mantan Ketua Konferens Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, yang saat ini sedang mengalami masa purna bakti. Pada malam pembukaan, ketua panitia Sdr. Ir. A. Parabang menyampaikan bahwa maksud dan tujuan KKR adalah untuk mengembalikan kasih mula-mula dan meningkatkan kualitas rohani anggota jemaat untuk menghadapi tugas dan pelayanan. Selanjutnya Pdt. M. Tandilangi, mewakili konferens dalam sambutannya mengajak anggota jemaat dan para undangan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan berkat ro-
40
Adventist World | 07 - 2013
hani dan termotivasi untuk mencintai dan membaca Alkitab 1 pasal setiap hari. Bapak Pretty L. Gasong, STh, MTh, selaku Penyelenggara Kristen (Bimas Kristen) Kota Makassar dalam sambutannya berterima kasih kepada panitia dan anggota Jemaat Sudiang atas inisiatif melaksanakan KKR ini sebagai wujud dari pada program pemerintah dalam hal ini Kementerian Departemen Agama untuk pembinaan rohani bagi seluruh umat dan mengingatkan kembali agar kerja sama antara umat beragama dan pemerintah semakin ditingkatkan. Akhir dari pada KKR ini 4 jiwa menyerahkan diri kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan dibaptis pada hari Sabat 20 April 2013 oleh Pdt. Benyamin Paral. Dengan doa dan kuasa Roh Kudus pada bulan April 2013 Jemaat Sudiang bertambah 5 anggota baptis dan dua jiwa di antaranya bukan Kristen. Doakan jiwa-jiwa yang baru agar tetap setia, demikian juga yang sedang melanjutkan pelajaran Alkitab. n —Dilaporkan oleh Rony Suripto, Komunikasi Jemaat Sudiang Makassar.
Graduation Ceremony 2013 Perguruan Advent Purwodadi
T
anggal 31 Mei hingga 2 Juni 2013 merupakan hari kebahagiaan bagi kelas tamatan SMP-SMA Advent Purwodadi dan orangtua/wali murid dapat mengikuti acara penamatan dengan hasil 100 persen lulus, baik SMP maupun SMA. Hari Jumat sebelum acara Penamatan berlangsung, IKASLAP (Ikatan Alumni Slapur) berbagai angkatan telah hadir dalam rangka Konvensi II dan reuni untuk pemilihan Pengurus IKASLAP yang baru di periode 2013-2016. Kelas tamatan 2013 Perguruan Advent Purwodadi mengambil moto: “From Dark to Dawn” dan tujuan: “To be God’s Ambassador.” Yang menjadi pembicara penamatan dalam acara konsekrasi adalah Pdt. Edison Simanjuntak, Ketua Daerah Sumatera Kawasan Selatan (semua putra-putrinya adalah alumni Slapur) memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada kelas tamatan 2013 bahwa kunci keberhasilan menjadi ambassador yang baik sesuai dengan tujuan yang mereka ambil adalah perlu mempelajari keberhasilan dua tokoh pemuda dalam Alkitab yaitu kehidupan Yusuf dan kehidupan Daniel. Pada hari Sabat 1 Juni 2013, Pdt. Abri Santoso, Direktur SS/ PP, Kesehatan GMAHK-KJKT dalam Baccalaurate Message menekankan bahwa seringkali kita gagal karena perilaku kita yang kurang baik. Perlu ada perubahan yang dimulai dari diri kita
sendiri. Penamatan hari Minggu, 2 Juni 2013, Sdr. Nichol Hutapea (Alumnus Slapur 1992), Business Planning & Analysis Director pada Danone Waters Indonesia (Aqua, VIT, Mizone) memberikan motivasi, semangat, dorongan pada kelas tamatan Slapur 2013 yang diawali dengan pengalaman belajar di Slapur. Dalam amanatnya yang memberi kesan pada kelas tamatan adalah perencanaan. Merencanakan apa yang akan kita capai di setiap jenjang kehidupan. Merencanakan adalah sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan. Merencanakan adalah segalanya. Rencanakan hidupmu dan pastikan Tuhan terlibat di dalamnya. Selamat kepada kelas tamatan Slapur 2013, sukses selalu dan bersama dengan Tuhan semua bisa kita lalui dan ada harapan. n
—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.
07 - 2013 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
Penamatan Medical Missionary Healing Way Indonesia (HWI)
P
ada hari Sabat tanggal 18 Mei 2013, merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang ke-150 tahun. Pada saat yang sama, merupakan penamatan bagi para peserta yang mengikuti pelatihan medical missionary dari Healing Way Indonesia (HWI) yang dilaksanakan di puncak Makassar, tepatnya di Desa Malino Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa. Acara penamatan dilaksanakan di GMAHK Jemaat Sungai Saddang, Makassar. Pada acara ini, peserta pelatihan maupun trainer mengambil bagian dalam pelayanan Sabat ini. Demikian juga dengan tim The Adventist Volunteer Ministry (AVM) melengkapi acara ini dengan puji-pujian yang dibawakan. Setelah kebaktian, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat Medical Missionary oleh dr. L.K. Djimesha, Direktur
Departemen Kesehatan Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (KSSBT). Acara dilanjutkan dengan doa penyerahan oleh Pdt. Markus Tandilangi, selaku Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan Direktur Departemen Komunikasi KSSBT. Peserta berkomitmen untuk menolong jemaat mereka melaksanakan pekerjaan medical missionary dan ada juga yang akan pergi ke ladang misi baik di dalam maupun di luar negeri (Cina). n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Healing Way Indonesia.
Jemaat ke-152 Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya Puji Tuhan, oleh karena penyertaan-Nya, pada hari Minggu sore, 2 Juni 2013 dengan mengambil tempat di Jemaat Mt. Moriah, Jakarta Barat, telah diorganisasi sebuah jemaat di Konferens DKI Jakarta. Jemaat itu adalah Jemaat Taman Palam, yang merupakan jemaat ke-152 di Konferens DKI Jakarta. Jemaat ini
42
Adventist World | 07 - 2013
tadinya adalah merupakan cabang dari Jemaat Cengkareng ditambah beberapa anggota yang datang dari luar Jemaat Cengkareng, bergabung dan membentuk cabang ini. Setelah beberapa lama mengadakan perbaktian sebagai cabang, akhirnya pada 2 Juni yang lalu cabang ini diorganisasi menjadi sebuah jemaat
yang mandiri. Setelah acara pengorganisasian, kemudian dilanjutkan dengan khotbah pengorganisiran yang dipimpin oleh Pdt. R. Wenas. Dalam khotbah yang disampaikan di hadapan Jemaat Taman Palam dan juga jemaat-jemaat dari wilayah 15 serta para pelayan dari konferens, Pdt. Wenas mengingatkan jemaat yang baru diorganisasi ini untuk mengingat akan panggilannya sebagai jemaat. Sebagai jemaat, mereka telah dipanggil keluar untuk satu pelayanan kepada Tuhan dan kepada sesama.
Jemaat Taman Palam ini adalah jemaat yang pertama di organisasi pada tahun 2013, dan merupakan jemaat ke-152 di konferens DKI Jakarta yang bergabung dengan wilayah 15. Kita doakan, kiranya jemaat Taman Palam ini menjadi jemaat yang setia baik dalam pelayanan, teristimewa setia terhadap iman kepada Tuhan, sampai Dia datang kembali. n —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Asso. Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.
Seminar Penatua dan Diakon Daerah Sumatera Kawasan Selatan
D
alam mempersiapkan kepemimpinan yang kuat serta maksimal maka diperlukan pelatihan dan pembinaan kepada para penatua jemaat (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Diaken), maka pada tanggal 7-9 Juni yang lalu, bertempat di Palembang diadakanlah satu pertemuan dan seminar untuk melatih dan mempersiapkan para penatua di jemaat di seluruh Daerah Sumatera Kawasan Selatan. Selain narasumber dari kantor daerah (Pdt. B. Sitanggang, Pdt. T.F. Tampubolon) telah hadir juga Narasumber utama di antaranya (1) Pdt. HE. Sinaga (Sekretaris Asso. Kependetaan SSD), (2) Pdt. E. Pandjaitan (Sekretraris Aso. Kependetaan UIKB), (3) Pdt. R.W. Sagala (Dosen PTASN Pematang Siantar). Topik-topik yang dibahas dalam pertemuan ini untuk menyegarkan semangat para penatua jemaat untuk terus giat dalam mengkoordinir pelayanan jemaat, mempersiapkan para pemimpin dalam jemaat untuk menopang tugas-tugas pelayanan penggembalaan di setiap jemaat masing-masing. Pada hari Sabat diadakan kebaktian bersama di Jemaat Ratna, dan khotbah disampaikan oleh Pdt. H.E. Sinaga. Sepanjang
hari Sabat dan sampai Minggu seluruh peserta seminar diberikan pengarahan dan pelajaran yang berharga. Ada satu sesi tanya jawab di sore hari dan para narasumber memberikan jawaban yang baik atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Acara ditutup pada hari Minggu siang melalui sebuah kommitmen yang dibawakan oleh Pdt. E. Pandjaitan, mengambil pola hidup Yohanes pembaptis yang meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi dia untuk menjadi pelayan bagi umatNya. Tidak kurang dari 80 orang peserta yang datang dari berbagai jemaat di Daerah Sumatera Kawasan Selatan mendapatkan pembekalan dan siap untuk melanjutkan semangat pelayanan di jemaat masing-masing, dan kiranya kebangunan rohani akan mempersipkan semua umat untuk menyambut kedatangan Kristus sambil giat bersaksi di tempat masing-masing. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi GMAHK DSKS.
07 - 2013 | Adventist World
43
DARI INDONESIA
Wisuda Universitas Advent Indonesia Berjangkar pada Yesus sebagai Batu Karang
W
isuda Universitas Advent Indonesia telah diadakan mulai tanggal 24-26 Mei 2013. Ada 468 mahasiswa yang di wisuda, dari keseluruhan mahasiswa sarjana (S1) dan mahasiswa magister (S2). Rangkaian acara wisuda dimulai pada hari Jumat, 24 Mei 2013, yaitu vesper atau yang disebut dengan acara Consecration, yang pada intinya adalah untuk menyerahkan para mahasiswa kepada bimbingan dan lindungan Tuhan pada saat mereka nanti akan keluar dari kampus UNAI dan bekerja di berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri. Khotbah Sabat (Baccalaureate) disampaikan oleh Ev. Stevanus Widjaya, didahului dengan pemberian bunga kepada orangtua wisudawan yang baru pertama kali datang ke kampus UNAI. Tema khotbah adalah sesuai dengan semboyan (Motto) dari wisudawan yaitu Berjangkar pada Yesus sebagai Batu Karang (Anchor on Jesus Christ as solid rock) dan Tujuan (Aim) Menjadi generasi yang kuat dan mampu mempertahankan kebenaran Allah (Being a powerful generation who clings unto God’s Righteous). Pada Sabat sore, diadakan acara Alumni Golden Cord & A Tribute to Parents, suatu acara untuk memberikan penghargaan dari wisudawan kepada para orangtua dengan menyematkan bunga. Acara ini sungguh mengharukan sebab pada saat inilah para wisudawan berterima kasih kepada orangtua yang telah dengan penuh pengorbanan menyekolahkan putra putrinya sampai tamat sarjana. Pada kesempatan ini, diberikan juga penghargaan kepada beberapa orang dalam kategori The Most Outstanding UNAI Alumni. Satu peristiwa mengharukan terjadi, di mana Sdr. Lukas Lado, beberapa hari sebelum berangkat ke UNAI untuk melihat putrinya menyelesaikan studi, serta akan menerima penghargaan pelayanan 30 tahun di organisasi GMAHK, mengalami kecelakaan dan meninggal. Kita semua berdukacita namun perca-
44
Adventist World | 07 - 2013
ya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik, serta berdoa agar penghiburan yang sejati dari Tuhan menyertai keluarga yang ditinggalkan. Pemberian penghargaan tetap diberikan, dan diterima oleh wakil dari keluarga Sdr. Lukas Lado. Pada malam hari, dilanjutkan dengan acara Alumni Home Coming. Pada acara ini diambil janji Alumni UNAI oleh para wisudawan, dipimpin oleh Bpk. Esron Siburian, serta pengesahan bahwa para wisudawan ini menjadi Alumni UNAI. Acara puncak adalah pada hari Minggu, tanggal 26 Mei 2013, pada acara wisuda, saat diadakan Sidang Senat Terbuka (Commencement), suatu acara yang ditunggu-tunggu oleh para wisudawan, saat di mana mereka akan disahkan menjadi seorang sarjana mau pun magister. Setelah acara pelantikan selesai, dibacakan janji profesi keperawatan, kemudian dilanjutkan dengan pidato rektor, yang mengajak para wisudawan supaya menjadi berkat kepada setiap orang yang ada di sekelilingnya, menjaga nama baik almamater, dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Selanjutnya janji wisudawan oleh kelas tamatan, disusul dengan kata-kata sambutan. Kemudian doa khusus oleh Pdt. Dr. Sutrisno Tjakrapawira, Ketua GMAHK Konferens Jawa Barat, dilanjutkan dengan Himne Guru oleh UNAI Chorale. Setelah itu Rektor menutup Sidang Senat Terbuka, lalu ada persembahan khusus dari penampilan Mount Moriah Marching Band, dengan membawakan beberapa lagu yang membuat suasana semarak dan menggembirakan. Kemudian setelah pengumuman oleh MC Francis Hutabarat dan Deborah Simanjuntak, maka anggota senat universitas disusul dengan dosen UNAI kemudian seluruh wisudawan, marching me-
ninggalkan ruangan sidang. Mari kita doakan ke468 wisudawan UNAI agar ke mana pun mereka pergi, mereka akan menjadi tiang-tiang kebenaran, yang memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat luas, dan terlebih menjadi teladan dalam tabiat, sehingga nama Tuhan tetap dimuliakan dalam kehidupan mereka. n —Dilaporkan oleh Doli Situmeang, Universitas Advent Indonesia.
Helath Expo Di Teep, Manado
P
uji syukur kepada Tuhan, karena atas pimpinan-Nya saja, pelayanan kesehatan yang diadakan oleh staf Pemuda Advent Unklab dibawah pimpinan Agus Wandi (Ketua PA Unklab) dan Johnly Weol (Ketua Panitia Health Expo) dapat dilaksanakan di Desa Teep, Kecamatan Talawaan pada tanggal 27-29 Mei. Pelayanan kesehatan ini dibantu oleh 9 orang dari tim Medical Missionary (Misionaris Kesehatan) dari Unklab Medical Ministry (UMM) dan 4 tenaga Medical Missionary dari tim Klub Sehat Indonesia (KSI)—Manado point. Kedatangan tim disambut dengan tangan terbuka oleh ma-
syarakat tepatnya di rumah Ketua Jemaat GMAHK Teep. Setelah makan siang, tim memulai kegiatan hari pertama dengan membagi 8 kelompok yang masing-masing berjumlah 3 orang anggota. Kunjungan dari rumah ke rumah dilakukan di 4 jaga pada desa itu dimana masing-masing jaga terdapat 2 kelompok. Target yang ditentukan adalah 20 rumah per kelompok. Walaupun hujan deras, namun itu tidak menjadi penghalang dalam melayani. Pelayanan Health Expo dilaksanakan pada hari kedua dimulai dari pukul 8 hingga 11 dan dilanjutkan dari pukul 14 hingga 17 dirumah keluarga Sangari-Manembu. Ada sekitar 70 orang masyarakat yang menyempatkan diri untuk datang. Derasnya hujan sebagaimana pada hari pertama tidak mematahkan semangat masyarakat untuk datang memeriksakan kesehatan dan berkonsultasi dengan tim Medical Missionary yang melayani di sana. Pada hari ketiga, tim mengadakan perlawatan sekaligus berpamitan dan berterima kasih atas kerjasama masyarakat selama pelayanan ini dilaksanakan. Tim UMM dan KSI kembali ke tempat masing-masing sementara staf PA Unklab melanjutkan perjalanan ke Kampus 1000 Missionary untuk mengikuti pelatihan Youth Prayer and Bible Camp (YPBC). n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Healing Way Indonesia.
07 - 2013 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Sharing Hope Beyond Border Pelayanan melalui media televisi, radio, dan internet
K
alau ada berita dengan judul “Ada Orang Digigit Anjing” mungkin orang tidak terlalu berminat untuk membacanya, tetapi kalau sampai ada berita "Ada Orang Menggigit Anjing" itu bisa jadi berita yang mengundang orang untuk mengetahuinya. Berita seperti ini tidak biasa kalau kita dengar dalam sebuah acara kebaktian jemaat. Tetapi, itu adalah pernyataan dari sebuah pelajaran yang dipaparkan oleh Ibu Isye Soentoro dalam acara pagi “Sharing Hope Beyond Borders, part II” yang dilaksanakan di Wisma Abdi, Cipayung, Puncak, Jawa Barat pada 9-11 Mei 2013. Pelajaran yang menyangkut orang dan anjing itu merupakan bagian dari pelajaran penulisan berita singkat bagi para pemimpin komunikasi dan anggota jemaat yang berminat dalam media dari sekian jemaat GMAHK se-Jakarta dan sekitarnya. Pelatihan tiga hari di Puncak ini dikhususkan kepada pelayanan media televisi, radio dan internet untuk menjangkau orang yang ingin mencari Yesus dan mengubah kehidupan mereka agar menjadi lebih baik. Selain itu untuk membekali dan menginspirasi peserta untuk dapat memproduksi program sederhana di jemaat masing-masing dan bagi jemaat lain di Jakarta. Oleh sebab itu, para peserta dibekali dengan pengetahuan Alkitabiah dan pengetahuan teknis untuk mengoperasikan berbagai alat pendukung media. Para pembicara dalam seminar ini adalah Pdt. Rony Wenas, Pdt. A. Sagala, Pdt. M. Palar,
dan anggota jemaat yang berkompeten dalam bidang media umum dan Kristen, seperti Lendhy Maramis (mCreative PH), Donald Weley (Hope Channel Indonesia) dan Tyo Makaminan (Radio Gema Pengharapan Konferens DKI). Workshop 'kilat’ kali ini juga disertai praktik pembuatan program audio dan video secara berkelompok dengan 'single camera' dan simulasi peliputan acara Sekolah Sabat dan khotbah menggunakan ‘multi-camera.’ Suasana santai tapi serius sangat dirasakan selama pelatihan berlangsung. Walaupun bagi kebanyakan orang ini adalah hal yang baru, tetapi antusiasme, semangat dan kegembiraan sangat
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 07 - 2013
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon
KIRI: Sebagian Peserta dalam tehnik peliputan Multi Camera. ATAS: Lendhy Maramis memberikan pengarahan menggunakan kamera. BAWAH: Para nara sumber dalam sesi tanya jawab dan masukan-masukan. dirasakan dalam acara ini. Melalui seminar ini para peserta seminar telah berhasil memproduksi video clip, film pendek, kesaksian, dan yang paling diingat adalah program edukasi tutorial pelaksanaan Care Group Win Wellness yang sekarang sementara dilaksanakan di banyak jemaat di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Melalui seminar ini juga diadakan Soft launching “Mahkota Online” dengan bekerja sama dengan VMS yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada konferens untuk membantu menyebarluaskan berita dan kegiatan, maupun inspirasi serta informasi kegiatan di seluruh konferens. "Semoga acara seperti ini bisa dilakukan lagi tahun mendatang" begitu komentar Bapak Albertus Panjaitan, salah satu peserta dari Jemaat Kebayoran yang ternyata disuarakan sama oleh kebanyakan peserta utusan jemaat yang datang dari Cikarang, Bukit Sentul dan Kayu Putih. n —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Asso. Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, diadaptasi dari www.julialonan@blogspot. com).
Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. Wauran F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
07 - 2013 | Adventist World
47
Menghubungkan kita kepada keluarga besar gereja kita