Aw indonesian 2013 1011

Page 1

War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h

1 1 - 2013

Terhubung walau

Jarak Jauh

FITUR ISTIMEWA Dari

Pulau Kecil Ini

Lihat hlm. 22


1 1 - 2 013 The International Paper for Seventh-day Adventists

Nove m b e r 2 013

Connectedthe

Across Miles

C O V E R

16

S T O R Y

Terhubung walau Jarak Jauh

Oleh Naomi dan Natalie Boonstra dengan Jean Boonstra SPECIAL FEATURE From This

Tiny Island

See page 22

Kesadaran akan kebutuhan orang lain dimulai dengan jangkauan keluar.

8 Menemukan Kebenaran

PA N O R A M A

SEDUNIA

Oleh Ted N. C. Wilson

Karena seseorang peduli

12 Kuasa Besar Tak Tertandingi

RENUNGAN

Oleh Melak Alemayehu

Dalam hal kuasa, tidak ada yang mengalahkan kebangkitan Kristus.

14

K E P E R C AYA A N

DASAR

Mimpi untuk Akhiri Semua Mimpi Oleh Joseph Olstad

Siapa yang tidak ingin melihat saat segala sesuatu yang salah akan menjadi benar?

20

KISAH

ORANG

ADVENT

Cahaya Fajar di Asia Timur Oleh P. D. Chun

Para pionir yang membawa pekabaran ke Asia di mana banyak keras kepala.

22

FITUR

ISTIMEWA

Dari Pulau Kecil Ini

Oleh Shelley Nolan Freesland

Sebuah fasilitas diperbarui memperluas area pendengar Adventist World Radio dengan pesat.

24 Anugerah—Diisi Pekabaran Kesehatan

R O H

N U B U A T

Oleh Peter N. Landless

Tuhan ingin umat-Nya menjadi sehat serta suci.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Roti: Putih, Tepung Gandum, atau Gandum Utuh? 26 P E R T A N Y A A N A L K I T A B Sebuah Pertanyaan perihal Ketaatan

www.adventistworld.org

Tersedia dalam 13 bahasa secara online.

Adventist World | 11 - 2013

28 P E R T U K A R A N

IDE

32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)

Pada Sampul: SUNRISE HOME: Natalie Boonstra (kiri) dan Naomi dan Jean Boonstra (kanan) berpose dengan beberapa anak gadis yang tinggal di Sunrise Home. bacalah kisah mereka di halaman 16. F O T O

2

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Wahyu Tujuh Jemaat: Smirna

O L E H

J oh n

A lf r e d


Mengerjakan Kebenaran

T

LAPORAN SEDUNIA

Pemuda Advent Dewasa Amerika Selatan Berkata,

C o u r te s y

of

U A P

m e d i a

”I Will Go” P hoto s

iga hal ini adalah benar. Ada cukup uang di dunia untuk mengangkat setiap orang yang keluar dari kemiskinan. Ada cukup makanan di dunia untuk memberi makan setiap orang yang kekurangan gizi. Ada orangtua yang cukup di dunia untuk merawat setiap anak yatim. “ Ah,“ Anda berkata, “Saya melihat mau ke mana Anda berbicara. Tetapi untuk mendapatkan uang untuk semua orang miskin, dan makanan untuk semua yang lapar, dan orangtua untuk semua anak yatim akan memerlukan distribusi besar-besaran dari semua aset di dunia.“ Tepatnya. “Tapi,“ Anda berkata, “itu tidak akan pernah terjadi. Budaya dunia adalah kecanduan kekayaan, dan kecanduan makanan, dan didorong oleh mencari keuntungan diri sendiri, bukan kasih sayang. Karena masalah kemiskinan, kelaparan, dan anak yatim begitu besar sehingga kita tidak dapat mengharapkan untuk realistis dalam menyelesaikannya, apakah jika melakukannya membuat suatu perbedaan?“ Ya. Tanyalah janda muda yang menerima pin­ jaman kecil dari organisasi bantuan Advent jika $125 yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha kecil kerajinan tangan yang dijualnya tidak siasia, dan ia akan tersenyum—“Ya! Sekarang saya bisa memberi makan anak-anak saya. Sekarang mereka tidak perlu menjadi anak yatim.“ Tanyalah anak 5 tahun yang matanya mengikuti tangan Anda dengan saksama dari panci besar bubur jagung sampai ke piring daun pisangnya. Dia akan bergumam, “Si“— tetapi hanya setelah ia menelan semua yang ia bisa. Tanyalah gadis kecil di tempat tidur keempat di sebelah kiri jika dia pernah membayangkan rumah dengan ibu dan ayah dan orang yang dia bisa panggil “saudara” dan “adik.“ Anda akan melihat air mata di matanya saat ia menatap ke tempat rahasia di mana impian anak-anak tersebut terpendam. “Ya,“ dia akan berbisik. “Ya—sejuta kali!“ Hanya karena hal itu sulit bukan berarti itu tidak penting. Hanya karena kita tidak akan menyelesaikannya sampai Tuhan datang kembali ada alasan untuk menunggu untuk memulai. Hanya karena Anda hanya memiliki lima roti dan dua ikan tidak berarti Tuhan tidak bersedia untuk menggunakan Anda untuk melakukan keajaiban besar. Bacalah edisi Adventist World ini dengan hati—dan tangan terbuka .

Atas: I Will Go!: Pendeta Advent Mike Ryan, dengan penerjemah, membagikan pekabaran Sabat pada Konferensi “I Will Go!” kedua di River Place Adventist University pada 7 Sept. 2013, di Entre Rios, Argentina. Sisipan: MENGADOPSI SEBUAH NEGARA: Presiden UAP Oscar Ramos mendesak semua warga Advent dan semua warga universitas untuk mengadopsi satu negara di wilayah kurang terjangkau “10/40 Window” di mana akan dikirim para misionaris pemuda. ■■ Mahasiswa dan kaum muda dari seluruh Divisi Amerika Selatan berkumpul di kampus Universidad Adventista del Plata (UAP), atau River Plate Adventist University, untuk menekankan satu tahun pelayanan misionaris sebagai bagian dari pendidikan mereka. “I Will Go 2.0” adalah tema dari acara 5-7 September 2013. Konferensi, yang menarik lebih dari 1.000 peserta, termasuk 300 profesional Advent muda, cukup terpana dengan komitmen untuk pelayanan misionaris, karena puluhan orang menanggapi panggilan video secara langsung dari Moskow oleh Guillermo Biaggi, seorang pendeta Advent Argentina yang saat ini memimpin gereja di Divisi Euro-Asia, sukarelawan yang melayani di Kyrgyzstan, salah satu bekas Uni Republik Soviet. Para mahasiswa dari Divisi Amerika Selatan—Chile Adventist University , Universitas Advent São Paulo (UNASP), dan Universitas Advent Kolombia—juga hadir. Mike Ryan, wakil ketua umum gereja Advent sedunia, menggambarkan situasi tersebut: “Yah, mereka mengharapkan bahwa mungkin ada tiga atau empat orang saja, ternyata banyak orang datang ke depan. Bersambung ke halaman berikut

11 - 2013 | Adventist World

3


4

Adventist World | 11 - 2013

Di Nepal, Gereja Advent Meningkatkan Kerja untuk Status “Misi“ ■■ Pekerjaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di negara Asia Tengah Nepal diakui pada bulan September sebagai denominasi “misi,“ sebuah pergerakan naik dari “ladang misi“ divisi induknya. Meskipun itu adalah tonggak permulaan kecil, perubahan halus mewakili perkembangan gereja Advent di seluruh seluruh negeri itu. Hanya segelintir negara yang masih memiliki pekerjaan Advent di tahap awal ini. Gereja Advent resmi beroperasi di 208 dari 232 negara yang diakui oleh PBB. Gereja Advent di Nepal sebelumnya diklasifikasikan sebagai ladang misi bagi Divisi Asia Selatan. Sekarang akan dikenal sebagai Daerah Misi Nepal. Unit struktur administrasi “misi” denominasi ini kadang-kadang menggunakan nama yang berbeda di berbagai wilayah dunia demi kejelasan dalam konteks setempat. Ada sekitar 8.700 orang Advent di Nepal, naik 212 pada tahun 1993, menurut buku Yearbook. Pada upacara tanggal 6 September, Divisi Asia Selatan, sang Ketua John Rathinaraj mengadakan pertemuan pertama dari Nepal, mengatakan gereja di Nepal telah bertumbuh.

Ra m Bhaj u b y

onaris sebagai tuntutan proyek “pelayanan sosial “ mereka untuk mendapatkan gelar dokter. Ketua Uni Timur Tengah dan Afrika Utara, Homer Trecartin, yang menghadiri acara tersebut, membuat seruan untuk sukarelawan di “pusat pengaruh” Universitas Timur Tengah di Beirut, Lebanon, dan banyak mahasiswa meresponsnya. —Mark A. Kellner, editor berita, dengan laporan Bill Knott dan UAP La Agenda Digital.

BERDOA UNTUK NEPAL: Gereja Advent di Nepal telah tumbuh resmi menjadi status“daerah misi” dalam denominasi tersebut. Di sini, anggota komite eksekutif berdoa selama upacara di Banepa, 6 September, yang terletak 15 km sebelah tenggara dari Ibukota Kathmandu.

photo

Mereka semua ingin pergi! Mereka tidak yakin bagaimana mereka akan ke sana, tapi intinya adalah bahwa mereka semua ingin pergi.“ Menurut Ryan, presiden UAP Oscar Ramos melemparkan visi yang lebih luas bagi keterlibatan misionaris dari lembaga pendidikan Advent: “Bukankah hal yang indah jika setiap lembaga pendidikan Advent di dunia akan memilih satu negara di 10/40 window?“ Ramos mengatakan, “Kita mengoperasikan 110 plus perguruan tinggi dan lembaga-lembaga. Ada 70 negara terletak di belahan dunia 10/40 window, dan jika semua orang mengambil satu, setidaknya Anda bisa memiliki persediaan anak muda terus menerus melayani di sana untuk membuat perbedaan, melakukan sesuatu, dan bekerja dalam pelayanan.“ Carlos Gill, Ketua Uni Argentina, membuka acara dengan mengatakan kepada mahasiswa, “kerinduan Anda menentukan misi Anda.“ Dia mendorong siswa untuk mengambil panggilan pelayanan sedunia. “Saya melihat gerakan misionaris, saya melihat orang muda yang sedang dibangunkan oleh Roh Kudus untuk menjadi lebih terlibat dalam misi, tapi tidak hanya dalam misi di sini bersama kami, tapi sampai ke ujung bumi. Sekarang, ‘ujung bumi‘ adalah suatu yang berkelanjutan, karena kita tidak pernah bisa berpura-pura untuk menyelesaikan yang pertama di sini dan kemudian berakhir di sana. Saya merasa bahwa Allah membangkitkan gerakan yang terlihat di luar kebutuhan lokal mereka sendiri dan, meskipun tantangan, tampaknya jauh, sampai ke ujung bumi, di mana ada budaya, seluruh desa, yang bahkan tidak tahu akan suku kata ‘Yesus‘ dan mengenai Yesus.“ Salah satu aspek yang unik dari program pendidikan UAP adalah bahwa mahasiswa kedokteran sering mengambil satu tahun pelayanan misi-

Sh r e s tha

LAPORAN SEDUNIA

Umesh Kumar Pokharel, ketua pertama Daerah Misi Nepal, menyambut pegawai gereja dan 60 tamu dari gereja Advent lainnya di negeri itu. Sekretaris divisi, Gordon Christo mengingat peran ayahnya, yang datang ke Daerah Misi Nepal pada tahun 1958 bersama misionaris Dr. Stanley Sturges untuk membangun pekerjaan medis Advent di tempat itu. Sebagian besar infrastruktur gereja Advent di Nepal meliputi Memorial Hospital Scheer di Banepa, terletak 15 km sebelah tenggara dari Ibukota Kathmandu. Pusat medis Advent yang dioperasikan pada tahun 1960. Daerah Misi Nepal, dalam koordinasi dengan divisi, sekarang memiliki ketua terpilih. Divisi ini akan segera mengkoordinasikan penunjukan sekretaris, dan bendahara. Pengembangan dari daerah ini bisa ditingkatkan kestatus “konferens,“ yang berarti akan menjadi mandiri, baik dalam kepemimpinan dan keuangan. Gereja Advent di Nepal telah membuat pertumbuhan kecil tapi stabil dalam beberapa tahun terakhir. Keanggotaan telah meningkat, dan anggota Advent pribumi pertama di negara tersebut terus menerus menerjemahkan Pedoman Pendalaman Alkitab Sekolah


Kikwete menantang perwakilan dari lembaga untuk meningkatkan jumlah siswa yang lulus dengan gelar master dan doktor, yang dapat meningkatkan jumlah siswa yang kemudian akan kembali sebagai dosen universitas. Kikwete menyarankan agar universitas yang baru didirikan juga mempertimbangkan merekrut staf pengajar internasional sebagai strategi sementara. Dia mengatakan hal ini akan mengurangi praktek memiliki satu dosen mengajar di lebih dari satu universitas. “Para profesor universitas harus memiliki area permanen sehingga mereka dapat berkonsentrasi dan menghasilkan kualitas profesional yang akan bersaing di pasar global,“ katanya. The University of Arusha dimulai pada tahun 1974 sebagai Arusha Adventist Seminary, yang menawarkan program pelayanan dan program kesehatan. Pada tahun 2003, kemudian di-

Sabat Dewasa ke dalam bahasa Nepal. Pada tahun 2011 gereja Advent menggelar pawai pemuda utama, dengan banyak peserta berjalan kaki beberapa hari dan menaiki bus umum untuk menghadirinya. Juga, Adventist Deve­ lopment and Relief Agency telah menjalankan beberapa program untuk membantu eksploitasi anak. Populasi Nepal adalah lebih dari 30 juta jiwa. Sebelumnya adalah bangsa Hindu, parlemen Nepal menyatakan negara tersebut adalah sekuler pada 2006. —Bhaju Ram Shrestha dan Ansel Oliver/Adventist News Network.

w i th u s e d photo Ne w s Da i l y

■■ Presiden Tanzania, Jakaya Kikwete memberikan piagam ke Universitas Arusha, memberikan kepada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan lembaga pendidikan tinggi dengan akreditasi akademik tertinggi. Upacara berlangsung di gedung negara di Dar es Salaam pada 20 Agustus. Kikwete menyerahkan sertifikat persetujuan untuk Kanselir Godwin Lekundayo, yang juga menjabat sebagai ketua gereja Advent di Tanzania. “Kami berterima kasih kepada Tuhan atas perkembangan ini dan berdoa bahwa universitas ini akan terus mengangkat nama Tuhan dan gereja Advent,“ kata Andrew M. Mutero, direktur pendidikan Divisi Afrika TimurTengah, yang berbasis di Nairobi, Kenya. Perwakilan dari tujuh universitas lain yang menerima piagam juga berpartisipasi dalam upacara tersebut. Dua puluh dari 50 universitas kini secara resmi disetujui oleh pemerintah federal.

pe r m i s s i o n

Universitas Advent di Arusha Tanzania Menerima Piagam

kenal sebagai Tanzania Adventist College, sekolah diizinkan untuk mengadopsi nama Universitas Arusha dan memulai proses menjadi universitas. Pada tahun 2007 ditawarkan izin sementara oleh Komisi Tanzania menjadi sebuah universitas. Asosiasi Akreditasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh juga mengakreditasi Universitas Arusha, yang saat ini melayani lebih dari 2.700 siswa. The University of Arusha menawarkan sertifikat, gelar sarjana, dan gelar master atau S2. Selain kampus utama di Usa River, lembaga ini mengoperasikan Arusha Extensional Centre di Kota Arusha dan Buhare Extensional Centre di Musoma, di bagian utara negara itu. Ada lebih dari 450.000 anggota gereja Advent di Tanzania. —Lusekelo E. Mwakalindile, direktur hubungan masyarakat, Universitas Arusha.

PIAGAM DIBERIKAN: Pejabat pemerintah Tanzania dan delapan universitas berfoto bersama untuk jurnalis Daily News yang mengikuti upacara yang memberikan piagam untuk masing-masing lembaga pendidikan. Salah satunya adalah Universitas Advent Arusha.

11 - 2013 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

Siswa Keperawatan Keluar Kampus

6

Adventist World | 11 - 2013

Melatih Guru

Program Universitas Loma Linda menjembatani

co u r te s y

of

L L U

Oleh Nancy Yuen, Universitas Loma Linda, dengan Mark A. Kellner, editor berita, Adventist World

P hoto

D

alam kontras yang jelas akan biaya yang sering terlalu tinggi dari para lulusan pendidikan perumahan Amerika, satu universitas Advent membawa program sarjana yang berkualitas tinggi dalam pendidikan keperawatan untuk para guru di bagian dunia yang jauh, bebas dari biaya kuliah. Tujuannya adalah untuk membuat pelatihan ini tersedia bagi pekerja di rumah sakit Advent di seluruh dunia, tanpa mengharuskan mereka untuk meninggalkan baik pos mereka atau negara mereka untuk waktu yang lama. Program ini disponsori oleh School of Nursing di Loma Linda University (LLU), sekolah kedokteran utama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan termasuk juga sesi tahunan kampus tersebut di Asia-Pacific International University (APIU) milik Advent di Thailand. Pada tanggal 29 Juli 2013, mengenakan jubah akademik, 25 siswa dari 15 negara mengikuti Ronald Carter, salah seorang pemimpin universitas dan Marilyn Herrmann, dekan, Sekolah Keperawatan LLU, masuk ke gereja kampus APIU. Hal itu merupakan suatu upacara yang menyenangkan dalam merayakan telah selesainya sesi keempat dan penutupan dari program Master of Science ( MS ) 2013, program pasca sarjana di Thailand. Menurut Herrmann, tahun ini 67 alumni di luar Amerika Utara akan menyelesaikan program ini, mencerminkan dan berbagi nilai-nilai Sekolah Keperawatan LLU melalui pendidikan keperawatan. “Sementara dalam program ini,“ kata Edelweiss Ramal, koordinator program gelar MS “keluar kampus” LLU, “siswa terus bekerja di lembaga lokal mereka. Setiap tahun mereka melakukan perjalanan ke kampus Asia-Pacific

ETIKA PELATIHAN: Mark Carr, seorang profesor agama dan studi etika, Loma Linda University School of Religion, memimpin mahasiswa keperawatan “keluar kampus” dalam sebuah diskusi tentang etika. Para siswa melakukan perjalanan dari jauh seperti Afrika, Haiti, dan Kepulauan Solomon untuk menghadiri kelas di kampus Asia-Pacific International University di Thailand. Carr sekarang Ketua Kettering College Department of Humaniora and Social Sciences. International University untuk mengikuti kursus selama satu bulan, menyelesaikan penugasan pra dan pasca.“ Menurut Marilyn Herrmann, kurikulumnya sama dengan yang diajarkan di kampus LLU. Meskipun ada biaya flat untuk transportasi, ruang, dan papan, LLU tidak mengenakan biaya kuliah untuk gelar tersebut. Menurut Elizabeth Bossert, dekan, Sekolah Keperawatan, “ini adalah gelar pertama dalam keperawatan LLU yang

akan ditawarkan secara internasional. “Program ini dirancang untuk pendidik perawat Advent untuk melanjutkan pelayanan mereka mengajar sambil menyelesaikan gelar mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk segera menerapkan pendidikan di lingkungan rumah mereka. Penting bagi para siswa tetap di lembaga masing-masing sambil belajar untuk mendapatkan gelar, mempertahankan komitmen mereka untuk pendidikan keperawatan di ne-


L L U of co u r te s y P hoto s

Kiri: DAMPAK GLOBAL: Perawat dari 12 negara yang mewakili tujuh divisi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh baru-baru ini berkumpul di Bali, Indonesia, untuk menghadiri Global Partnerships in Nursing Conference. Kanan: PENDIDIKAN JARAK JAUH: Dr. Edelweiss Ramal dengan siswa 2013, Alwin Muse, yang melakukan perjalanan dua minggu setiap sesi untuk mencapai program gelar MS “keluar kampus” di Thailand. Tuan Muse adalah dari Pulau Solomon.

mencapai 7 miliar pada Maret 2012, merawat orang terluka di dunia telah menjadi semakin kompleks. Dua proyek global membantu perawat Advent melayani gereja dalam memenuhi tantangan. Yang pertama, program gelar MS “keluar kampus” LLU, yang dimulai pada tahun 2005, mempersiapkan pendidik perawat di seluruh dunia untuk mengajar mahasiswa keperawatan dari perspektif Advent. Kedua, Kemitraan Global Keperawatan, kini merayakan ke-15 tahun, mempengaruhi dampak keperawatan Advent secara global dengan menantang administrator keperawatan, profesor, dan pelatihan perawat di lembaga-lembaga gereja untuk menjadi dinamis, sistem interaktif yang akan meningkatkan kesehatan dan menyelamatkan nyawa.

P hoto

co u r te s y

of

L L U

gara asal mereka. Pat Jones, profesor dan direktur kantor keperawatan global, Sekolah Keperawatan LLU, dan seorang associate director, Departemen Pelayanan Kesehatan, General Conference, mengatakan, “keperawatan Advent adalah unik. Hal ini berdasarkan iman dengan integrasi komitmen untuk kesehatan dan keutuhan, dan perhatian yang disengaja untuk kebutuhan rohani.“ Pendidikan keperawatan Advent dimulai pada tahun 1883 di Battle Creek Sanitarium, Battle Creek, Michigan. Sekolah keperawatan lainnya mulai segera setelah itu, termasuk di Sydney Sanitarium, Australia, pada tahun 1898, dan di Loma Linda Sanitarium pada tahun 1905 . Pada tahun 1900 populasi dunia diperkirakan 1,6 miliar. Dengan jumlah

KENANGAN BERSEJARAH: Pada bulan Juli, di kampus Asia-Pacific International University, Thailand, 25 mahasiswa keperawatan LLU “keluar kampus” program studi MS mengambil bagian dalam upacara dengan sukacita merayakan selesainya sesi keempat dan penutupan program. Para siswa berasal dari 15 negara, termasuk Ghana, Haiti, Nepal, Kepulauan Solomon, dan Zambia.

“Kami mengembangkan program gelar MS di luar kampus,“ kata Jones, “karena kami menerima permintaan dari rekan-rekan di luar Amerika Utara menanyakan apakah Loma Linda University dapat membantu mereka memperoleh gelar master di bidang keperawatan. “Walau program tersebut tidak tersedia di negara mereka, atau, walau tersedia, siswa perlu untuk meninggalkan keluarga dan pekerjaan untuk waktu yang lama. Dan pelajaran itu sering diajarkan pada hari Sabat. Gereja dan administrator kelembagaan juga membuat permintaan: “Bolehkah LLU membantu kami mengembangkan fakultas yang berkualitas?“ Para pelamar sekarang sedang dicari untuk sesi berikutnya, yang dimulai pada bulan Juni 2015. Proses aplikasi membutuhkan waktu berbulan-bulan sehingga data pendidikan dapat diverifikasi. Agar dapat dipertimbangkan untuk program ini, perawat dari lembaga Advent harus mengajukan permohonan pada 31 Maret 2014. “Apakah yang begitu efektif tentang program ini?“ kata Ramal, “adalah bahwa lulusan menceritakan pengalaman mereka telah mengubah hidup mereka. Mereka tidak hanya belajar untuk menjadi fakultas keperawatan yang baik, tetapi telah menjadi manusia yang berbeda—menunjukkan nilai Kristen dalam keluarga mereka, praktik keperawatan, dan pengajaran.“ n

11 - 2013 | Adventist World

7


PAN O RA M A

S E D U NIA

Oleh Ted N. C. Wilson

Menemukan

Kebenaran

Karena seseorang peduli

L

ebih dari 500 tahun yang lalu tukang emas dan pemotong permata Jerman, Johannes Gutenberg menggunakan pengetahuan yang luas untuk menciptakan mesin cetak dengan tipe bergerak. Percetakan Gutenberg telah disebut penemuan paling signifikan sepanjang masa, karena hal itu membuat pengetahuan dan penyebaran ide-ide dapat diakses secara luas.1 Buku pertama yang akan dicetak pada percetakan Gutenberg adalah Alkitab, dan dari kemungkinan 180 eksemplar dicetak, hanya 49 eksemplar terdokumentasi (sebagian atau lengkap) saat ini. Alkitab ini dihargai begitu tinggi bahwa hanya satu halaman dari kitab Ulangan dijual seharga $100.000 pada tahun 2012.2 Hasil percetakan juga memainkan peran penting dalam pembentukan dan pertumbuhan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dengan tulisan seperti The Present Truth (kemudian disebut Adventist Review), traktat dan pamflet, buku, dan literatur lainnya membantu menyebarkan pekabaran tiga malaikat jauh dan secara luas. Sementara sastra telah memainkan peran penting dalam sejarah masa lalu kita, beberapa mungkin bertanya-tanya apakah hal itu masih merupakan cara yang efektif untuk menjangkau orang saat ini.

8

Adventist World | 11 - 2013

Mencari Arti

Izinkan saya untuk berbagi dengan Anda sebuah kisah tentang John, penjelasan diri sendiri mengenai “Ciri khas pria Kiwi,“ yang menikmati permainan rugby dan bergaul dengan teman-temannya. Pada usia 22 tahun, John telah ditetapkan sebagai penyiar radio di Selandia Baru, namun ia merasa tidak ada banyak makna bagi hidupnya. Dia teringat percakapan dengan saudaranya yang lebih tua sebelumnya tentang kematian, neraka, pengakuan, dan sepuluh hukum Allah. Keduanya terkejut menemukan bahwa mereka telah datang ke banyak kesimpulan yang sama. Saudaranya berpikir bahwa John mungkin ingin membaca buku yang telah menjawab beberapa pertanyaannya sendiri, dan menyerahkan The Great Controversy, oleh Ellen White. Telah dimulai dengan pendahuluan, John tidak mendapatkan hal lebih jauh dan mengesampingkan buku itu. Tampaknya dia seperti mencoba membaca buku dengan bahasa asing. Empat tahun kemudian John menerima buku lain dari saudaranya—sebuah salinan baru dari The Great Controversy. Dia masih tidak tertarik membacanya. Merasa gelisah, ia melakukan perjalanan ke London, Inggris, dan kemu-

dian ke Irlandia, yakin imannya akan datang saat ia hidup di tempat-tempat itu. Tapi setelah sekian minggu mengunjungi berbagai gereja, John merasa telah cukup melihat. Berhenti di tengah jalan suatu hari Minggu pagi, ia mengarahkan jari telunjuknya ke langit, menyatakan, “Saya tidak akan pernah pergi ke gereja lagi sampai Engkau menunjukkan kebenaran kepada saya!“ Keputusan

Kembali ke London, John menemukan sebuah paket menunggunya. Paket itu dari saudaranya, dan berisi sebuah buku yang John kenal—The Great Controversy. Kali ini John sudah siap untuk membaca, dan tak lama kemudian ia yakin bahwa buku itu mengajarkan kebenaran—tapi ia tidak yakin bahwa ia siap untuk menerima kebenaran. Dengan penelitian akan Sabat karier penyiarannya akan berakhir. Dia tidak akan pernah bermain rugby lagi—dan rugby telah menjadi agamanya. Apa yang akan keluarga dan teman-temannya katakan? Merasa kewalahan, John hendak


melemparkan buku itu ke sebelah ruangan saat sebuah suara menghentikannya: “Tapi tindakan itu tidak akan mengubah kebenaran, dan Anda telah berdoa untuk kebenaran.“ Memegang buku di tangannya, John tahu bahwa dia harus membuat keputusan. Sebuah ayat hafalan yang dipelajarinya tahun sebelumnya datang ke pikirannya: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya“ (Markus 8:36). “Jika saya kehilangan kehidupan saya sekarang,“ John membuat alasan, “Saya memperoleh keselamatan. Jika saya bertahan pada masa lalu, saya akan membuat pilihan sadar untuk menolak keselamatan.“ Membuat keputusan yang paling penting dalam hidupnya, John memutuskan untuk menerima Yesus dan kebenaran yang diungkapkan, meletakkan masa depan di tangan-Nya. Merefleksikan Kebenaran dan Makna

Sekarang sebagai pembicara/direktur program televisi It Is Written, John Bradshaw mencerminkan dampak kuat yang buku ini lakukan pada hidupnya: “Saya telah mencari kebenaran dan makna, dan The Great Controversy mengajari saya bagaimana agar saya tetap terhubung dengan iman saya, bagaimana menemukan doktrin yang dikoreksi, bagaimana untuk memiliki iman yang berarti dalam Tuhan, dan bagaimana untuk mengambil Alkitab sebagai penuntun untuk hidup saya dan bersandar tanpa henti pada Yesus.“ Betapa suatu contoh yang bagus tentang bagaimana karya sastra yang diam-diam namun berkuasa menyatakan pekabaran tiga malaikat, dan bagaimana Roh Kudus menggunakannya untuk meyakinkan orang yang benar. Saya memuji Tuhan bahwa melalui dedikasi dari banyak orang Advent di seluruh dunia, lebih dari 120 juta salinan dari buku yang mengubah hidup ini— dalam berbagai bentuk—didistribusikan selama dua tahun terakhir ini. Selain buku ini berkuasa, kita diberkati untuk memiliki kekayaan sastra yang diproduksi dalam berbagai macam bahasa di 63 rumah peretakan kita

di seluruh dunia—buku, majalah, pamflet—yang dapat membantu mengubah kehidupan mereka melalui “khotbah yang diam-diam.“3 Metode Lain

Selain hasil cetakan, selama abad terakhir Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah merintis penggunaan radio, televisi, dan penginjilan satelit dalam membawa pekabaran zaman akhir dari Tuhan bagi dunia. Dengan jangkauan internet dan situs web seperti egwwritings.org, dan publikasi elektronik yang dapat diunduh dan bahan sumber daya yang tersedia melalui penerbitan Advent, halaman kebenaran yang dicetak telah terbang ke seluruh dunia dengan kecepatan cahaya. Sebagaimana indah dan penting dalam metode penjangkauan baru ini, apakah masih ada tempat untuk bahan cetakan? Ellen White menulis, “terbitan yang dikirim dari rumah percetakan kita adalah untuk mempersiapkan orang bertemu Tuhan. Di seluruh dunia buku-buku itu melakukan pekerjaan yang sama yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.... Berbeda dengan teoriteori palsu pada zamannya, kebenaran

kan bumi dengan kemuliaan-Nya.“4 Berpartisipasi dengan Surga

Sungguh suatu hak istimewa untuk berpartisipasi dengan makhluk surgawi dalam membawa terang ke dunia ini dengan berbagi pekabaran penting Allah pada hari-hari terakhir melalui “khotbah yang diam-diam“ dari buku, majalah, pamflet, dan bahan cetakan lainnya! Ini adalah pekerjaan yang setiap anggota jemaat dapat lakukan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika masing-masing kita lebih dari 17 juta anggota memberikan hanya satu bagian dari karya sastra ke sahabat, tetangga, rekan kerja, kerabat, setiap bulan—bayangkan berapa banyak orang di seluruh dunia akan memiliki kesempatan untuk mengetahui kebenaran karena dalam Yesus! Bayangkan akan seperti apa nanti pertemuan dengan banyak orang di surga, ketika mereka berterima kasih kepada Anda karena telah berbagi. Ellen White mengatakan, “Allah akan segera melakukan hal yang besar bagi kita, jika kita berserah rendah hati dan percaya di kaki-Nya.... Lebih dari seribu orang akan segera bertobat da-

Ambil Alkitab sebagai penuntun untuk hidup dan bersandar tanpa henti pada Yesus. John Bradshaw

dalam ajarannya berdiri sebagaikepastian kekal.... Ini adalah pekabaran yang sama, melalui hasil cetakan dari rumah percetakan kita, yang akan diberikan kepada dunia saat ini.... “Dalam tingkatan besar melalui rumah penerbitan kita yang akan menyelesaikan pekerjaan malaikat lain itu[Wahyu 18] yang turun dari langit dengan segala kekuasaan yang besar dan yang mencerah-

lam satu hari, sebagian besar dari mereka akan memperoleh keyakinan pertama mereka dari membaca hasil cetakan kita.“5 Sebuah Saku yang Telah Didedikasikan

Tapi bagaimana mereka akan membaca hasil cetakan kita jika mereka tidak pernah menerima cetakan itu? 11 - 2013 | Adventist World

9


PAN O RA M A

S E D U NIA

Mari saya mendorong Anda untuk memiliki “saku yang telah didedikasikan,“ atau dompet, tas, ransel—apa pun yang terusmenerus ada bersama Anda—di mana Anda dapat membawa beberapa kata hidup untuk dibagikan dengan orang kepada siapa Tuhan akan kirimkan hari itu. Saya selalu membawa beberapa literatur dalam tas saya, sehingga saya siap untuk membagikan iman saya bila memungkinkan. Anda juga dapat mendorong gereja Anda memiliki rak buku di lobi, di mana bahan cetakan gratis selalu tersedia. Saya percaya Yesus akan datang segera. Kita pasti bisa melihat tanda-tanda di sekitar kita. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bukan hanya denominasi lain; itu adalah merupakan gerakan surga—lahir dengan takdir yang khusus. “Dalam arti khusus orang Advent telah ditetapkan di dunia sebagai penjaga dan pembawa terang,“ kita baca dalam Testimonies for the Church. “Bagi mereka telah dipercayakan membawa peringatan terakhir untuk dunia yang sedang binasa. Pada mereka bersinar cahaya indah dari Firman Allah. Mereka telah diberi pekerjaan paling kudus— memproklamasikan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga. “Tidak ada pekerjaan penting lainnya yang begitu besar. Mereka tidak mengizinkan hal lain untuk menyerap perhatian mereka.“6 Pekabaran kita adalah salah satu dari hidup dan mati. Kita mungkin tidak pernah tahu sampai kekekalan perbedaan dari hasil membagikan sebuah karya sastra yang dibuat dalam kehidupan seseorang yang merindukan cahaya. n 1  www.netplaces.com/philosophy-book/the-scientific-revolution/theinvention-of-the-printing-press.htm. 2  http://clausenbooks.com/gutenbergcensus.htm. 3  Lihat Lemuel Olán Jiménez, The Printed Prophets: The Vital Role of Literature in the Last Days (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 2013). 4  Ellen G. White, Testimonies For the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 7, hlm. 139, 140. 5  Ellen G. White, dalam Review and Herald, 10 Nov. 1885. 6  E. G. White, Testimonies, jld. 9, hlm. 19.

Ted N. C. Wilson adalah

Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, General Conference.

10

Adventist World | 11 - 2013

Stories GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 35 bahasa. Berikut adalah dua kisah pendek yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:

KISAH 1—Kanada: GLOW baru-baru ini mengadakan pertemuan GLOW pertama mereka di Kanada, di mana peserta membagikan sekitar 6.000 traktat GLOW ke seluruh masyarakat. Sementara membagi-bagikan traktat di sebuah pasar swalayan lokal, satu orang bertemu dengan seorang pria bernama Michael, yang bertanya dari anggota gereja mana ia datang. Dia mengatakan kepada Michael bahwa dia adalah seorang Advent Hari Ketujuh dan mengundangnya untuk datang kembali ke gereja bersamanya untuk bertemu teman-temannya, Michael melakukannya. Setelah beberapa diskusi di kelompok, Michael meminta pelajaran Alkitab. Sebuah metode penjangkauan sederhana—tetapi hasil yang besar! KISAH 2—BELANDA: Dua orang dewasa muda di Siprus menghadiri pertemuan pndalaman Alkitab yang diiklankan di kantor informasi turis. Mereka tidak tahu apa keyakinan teologi kelompok itu, tetapi mereka berdoa bahwa mereka akan memiliki diskusi yang baik bersama-sama. Yang mengejutkan mereka, kedatangan Yesus yang kedua dan bagaimana mempersiapkan untuk itu, bersama dengan keadaan orang mati, adalah topik fokus mereka. Kelompok pendalaman itu juga mengomentari kesulitan penginjilan. Pasangan muda itu kemudian memperkenalkan traktat GLOW sebagai sarana mudah penginjilan. Orang banyak merespons dengan sangat positif, dan kelompok pemimpin—yang berasal dari Inggris—meminta beberapa traktat untuk ia bawa pulang . Seorang pria lain mengambil traktat GLOW untuk berbagi dengan anggota gereja lain di Siprus. Mari kita berdoa untuk orang Kristen yang tulus dan usaha mereka untuk menyebarkan pekabaran Tuhan melalui traktat GLOW! Cerita disusun oleh Direktur GLOW Pusat California Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org.

IM A G E

C O UR T E SY

O F

R i ca r d o

C a m acho


Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Roti:

KESEHATAN

SEDUNIA

Putih, Tepung Gandum, atau Gandum Utuh?

Apakah perbedaan antara roti “putih” biasa, roti “tepung gandum” seluruh- usus besar, dan membantu menurunkan kanya, dan roti “gandum utuh?” Sahabat saya katakan kebanyakan roti gandum dar kolesterol dalam darah. utuh tidak lebih baik dari roti putih biasa, tetapi hal ini tidaklah benar. Banyak pengolah makanan menambah-

J

awaban pendek adalah bahwa roti tepung gandum seluruhnya lebih baik daripada roti putih biasa, dan roti gandum utuh dapat menjadi yang terbaik—tetapi adalah tantangan untuk menyediakan kesimpulan yang cukup bukti untuk hal ini. Sebagian besar penelitian menunjukkan manfaat nyata dari roti tepung gandum seluruhnya tidak memisahkan dua jenis gandum utuh. Namun demikian, mereka yang makan roti gandum memiliki keunggulan kesehatan yang telah dibuktikan daripada mereka yang makan roti putih biasa. Gandum utuh merupakan semua bentuk serealia; tepung gandum bagian dari biji gandum. Benih gandum adalah benih rumput. Saat dipanen, kulit luar ditampi sebagai sekam, meninggalkan biji gandum, atau benih. Biji tersebut memiliki pelindung luar, atau penutup, yang disebut jerami, yang merupakan selulosa yang tidak mudah dicerna. Pencernaan membutuhkan terbukanya penutup ini, dan karena retak, dipotong, atau saat memasak gandum tersebut—atau mungkin ketiganya. Dalam pelindung jerami ini ada bakteri dan endosperma. Bakteri ini tumbuh menjadi tanaman baru dan mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral penting. Endosperma menyediakan energi untuk tanaman baru, dan terutama mengandung pati dan protein. Tepung putih biasanya dibuat dari bagian endosperma gandum. Dengan membuang bakteri, prosesor penghilang lemak, yang memiliki kecendeI m age

b y

E m i l i a n

Ro b e r t

rungan untuk teroksidasi cepat bau. Selain itu, warna putih dan tekstur halus memungkinkan manipulasi tepung dan produksi berbagai macam produk seperti kue, biskuit, dll. Sekarang untuk bagian yang sulit. Di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain ada proses pengayaan. The Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan pengolah makanan AS untuk menambahkan kembali ke tepung putih beberapa elemen dari gandum asli, dan disebut tepung yang “diperkaya.“ Selanjutnya, ditambahkan kembali jumlah yang sangat mendekati kualitas dari gandum asli, FDA mengizinkan penggunaan istilah “tepung gandum.“ Negara-negara yang berbeda memiliki aturan yang sedikit berbeda, dan beberapa negara tidak memiliki aturan sama sekali. Inilah yang menghancurkan dan kembali membangun dan memberi izin produsen makanan untuk menghasilkan produk baru. Pertanyaannya adalah apakah dengan melanggar proses alamiah dari benih asli gandum melemahkan atributnya yang selalu mempromosikan kesehatan. Jerami adalah serat utama gandum. Hal ini memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan dan dalam kebaikan akan bijibijian. Serat memberikan banyak keuntungan. Serat akan mengeraskan tinja, melindungi terhadap sembelit. Serat mempercepat transit isi usus, mengatur flora bakteri usus, dan mengatur keseimbangan asam dalam usus. Serat telah menunjukkan korelasi dengan penurunan risiko kanker

V i col / D i g i tall y

m o d i f i e d

kan kembali beberapa jerami atau serat, tapi jumlahnyalah yang penting. Mereka mengidolakan gandum utuh percaya ada manfaat jerami mengenai hubungannya dengan endosperma sebanyak mungkin. Beberapa bukti mendukung keyakinan ini. Gandum yang dipotong lebih baik bagi saluran pencernaan kita. Proses seperti pemotongan, pengukusan, dan penggilingan tidak memisahkan sebagian kecil inti gandum. Beberapa orang Advent mengacu pada rekomendasi Ellen White untuk memasak biji-bijian untuk waktu yang lama. Gandum yang dipotong, misalnya, memang membutuhkan 20 sampai 30 menit memasak, dibandingkan satu sampai dua menit untuk “gandum yang digiling.“ Sebagian besar data pendukung roti tepung gandum dibandingkan roti putih tidak dibedakan antara perbedaan rumit dalam tepung gandum dan biji-bijian; namun jenis gandum ini telah secara konsisten mendukung roti tepung gandum. Mungkin, bentuk padat, kenyal, dari roti tepung gandum/gandum utuh lezat itu, bahkan sama baiknya dengan roti gandum yang dibuat. Kami sangat menyarankan makanan yang “seutuh“ mungkin. n

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,

adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru

pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

11 - 2013 | Adventist World

11


R E N U N G A N

Kuasa esar

Oleh Melak Alemayehu

B

Tak Tertandingi

Menikmati kuasa kebangkitan Tuhan

P

ernahkah Anda khawatir tentang situasi yang menantang yang menghambat Anda meraih rencana Anda? Bagaimanakah rasanya dimakan oleh rasa takut, merasa hancur di bawah beban berat rasa bersalah? Apakah ada awan kekecewaan yang menghalangi sinar matahari harapan di langit Anda? Jika itu terjadi, ada sebuah kuasa yang jauh lebih besar yang tersedia untuk Anda sehari-hari apakah itu khawatir, takut, atau kekecewaan. Rasul Paulus menulis bahwa kebangkitan Yesus Kristus menggambarkan kekuasaan yang tak tertandingi. “Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti... betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga,“

12

Adventist World | 11 - 2013

(Efesus 1:18-20). Paulus tidak hanya berdoa untuk orang lain—itu keinginannya sendiri untuk benar-benar tahu kuasa kebangkitan (lihat Filipi 3:10). Kubur kosong Yesus membantu kita untuk melihat bagaimana kuasa ini tak tertandingi menghilangkan kekhawatiran, ketakutan, dan kekecewaan dari kehidupan individu yang berbeda. Wanita yang Khawatir

Saat itu awal pada hari Minggu pagi. Para wanita yang telah berduka sejak hari Jumat sedang dalam perjalanan ke kubur Yesus. Usaha yang belum selesai akan pengurapan jasad Yesus, mengikuti kebiasaan hari, membawa mereka kembali ke kuburan. Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?“ (Markus 16:3). Markus memberi kita informasi lebih lanjut ten-

tang ukuran batu ketika ia mencatat bahwa itu “sangat besar“ (ayat 4). Para wanita khawatir. Bagaimana mereka bisa menggerakkan batu besar itu dengan hanya mereka? Mereka membutuhkan bantuan—namun tidak ada bantuan yang terlihat. Mereka tidak menyadari bahwa kekhawatiran mereka sudah diurus oleh kuasa besar tak tertandingi dari kebangkitan. Markus menjelaskan saat ini: “Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling“ (ayat 4). Para wanita khawatir tentang masalah yang tidak ada untuk batu yang sudah terguling. Apakah ini bukan gambaran yang sesuai dengan kekhawatiran sebagian besar kita saat ini? Yesus telah membersihkan banyak kendala yang kita pikir dengan cara kita sendiri. Perhatikan bahwa kekhawatiran para wanita itu entah bagaimana terkait untuk mengakses sesuatu—mereka membutuhkan akses ke tubuh Yesus. Banyak orang saat ini merasa bahwa tidak mungkin untuk memiliki akses kepada Allah. Mereka mencoba untuk mencari orang lain, seperti para wanita itu. Namun, ini adalah khawatir yang beralasan, penghalang tersebut sudah dihapus. Karena kuasa besar tak tertandingi, Yesus dibangkitkan dan duduk di sebelah kanan Allah dan membuka “jalan yang baru dan yang hidup,” bagi kita untuk mendekati takhta kasih karunia (Ibr. 10:20). Oleh karena itu, tidak perlu seorang mediator untuk menghubungkan kita dengan Tuhan selain Yesus Kristus. Hanya melihat ke atas dan melihat bahwa rintangan telah dihapus, dan dapat P H O T O

BY

J oel

M i lho u s e


menikmati persekutuan manis dengan Allah. Kepanikan Petrus

Ketika kita terus membaca kisah kebangkitan dalam Markus 16, kita melihat wanita yang memasuki kuburan. Di sana mereka tidak menemukan jasad Yesus, tapi seorang pemuda. Setelah menjelaskan apa yang telah terjadi, pemuda menugaskan mereka untuk pergi dan memberitahu murid-murid Yesus sehingga mereka bisa bertemu denganNya di Galilea. Malaikat itu mengkhususnkan satu nama di antara para murid: “Pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus“ (Markus 16:7). Mengapa Petrus dibedakan? Bukankah Petrus salah satu murid? Sebuah tinjauan cepat dari latar belakang cerita membantu kita memahaminya. Petrus telah secara vokal menegaskan posisinya bahwa ia tidak akan meninggalkan Gurunya tidak peduli apa yang terjadi. Dia serius dengan apa yang dia katakan dan bahkan mencoba membela Yesus dengan pedangnya ketika tentara datang untuk menangkap Dia. Namun Petrus gagal total ketika seorang pembantu mengidentifikasi dia secara terbuka sebagai pengikut Yesus. Penyangkalannya menyebabkan kesedihan yang mendalam. Ketika ayam berkokok, ia teringat kata-kata Yesus, dan “menangislah ia tersedu-sedu“ (Markus 14:72). Saya melihat Petrus dalam mata pikiran saya dimakan dengan rasa bersalah dan diperas dengan rasa takut telah melakukan dosa yang tak terampuni. Panik, Petrus bertanya pada dirinya sendiri, akankah dosa-dosa saya diampuni? Dapatkah saya kembali? Pengalaman Petrus menggambarkan perjuangan kita melawan dosa. Kita mungkin menemukan diri kita melakukan dosa tertentu, dan dalam membuat hal-hal buruk, bahwa tindakan segera menjadi kebiasaan. Rasa bersalah dan takut membuat kita dalam genggaman kepanikan. Kita bahkan mungkin bertanya-tanya, apakah ada cara kembali? Namun, kuasa

Pandanglah ke atas dan lihatlah bahwa hambatan itu telah hilang, dan nikmatilah persekutuan indah dengan Allah. besar tak tertandingi akan kebangkitan melegakan bagi Petrus. Ellen White berkomentar pada pengalaman itu: “‘Katakanlah kepada murid-murid-Nya dan Petrus,’ kata malaikat itu. Sejak kematian Kristus, Petrus telah sujud dengan penyesalan. Penyangkalannya memalukan Tuhan, dan pencarian akan kasih Juruselamat dan penderitaan, pernah terjadi padanya. Dari semua murid, dialah yang paling menderita pahit. Baginya jaminan diberikan bahwa pertobatannya diterima dan dosanya diampuni. Dia menyebutkan nama Petrus.“1 Kuasa kebangkitan memungkinkan Yesus untuk tinggal selamanya dan berdoa bagi kita (lihat Ibr. 7:25). Jadi Yohanes mendorong kita: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.“ (1 Yohanes 2:1).

mengharapkan Yesus untuk menggulingkan kekuasaan Roma dan mendirikan Israel sekali lagi sebagai kerajaan yang berdaulat. Tetapi Yesus ini, pada siapa mereka telah menaruh harapan pembebasan, telah dipaku di kayu salib dan menderita kematian yang memalukan. Mereka kecewa; mereka merasakan kekecewaan. Namun Yesus, Juruselamat yang telah bangkit, mulai melepaskan kuasa besar tak tertandingi dalam percakapan selanjutnya. Perlahan-lahan, kuasa itu menghilangkan kesedihan mereka, dan hati mereka mulai “berkobarkobar“ dengan harapan dan sukacita (Lukas 24:32). Telah dikatakan bahwa kekecewaan adalah janji yang tak terjawab. Tentu saja, dalam perjalanan Kristen kita, ada saat-saat kita bersedih, harapan kita mungkin tidak menyatu dengan maksud Allah. Tapi kita selalu perlu mengingat bahwa Allah yang hidup tahu yang terbaik dalam setiap situasi. Tidak peduli bagaimana tampaknya hal-hal suram itu, Yesus, melalui kuasa kebangkitanNya, bisa membuat masa depan cerah. Penyimpanan Terbatas

Ingat pernyataan Paulus dalam Efesus 1:18, 19? “Supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti... kuasa besar-Nya yang tak tertandingi bagi kita yang percaya.“ Kuasa besar Allah yang tak tertandingi hanya tersedia bagi mereka yang percaya. Ini adalah satu-satunya syarat bagi kita untuk mengakses kuasa ini. Khawatir, takut, dan kekecewaan­—semua hal ini akan lebur ketika kita bertemu Juruselamat yang bangkit dan mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Bicarakanlah tentang kuasa besar tak tertandingi ini! n Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 793.

1

Murid-murid yang Putus Asa

Di antara mereka yang mengalami kuasa yang besar yang Allah berikan pada kebangkitan Yesus Kristus adalah seorang murid dalam perjalanan ke Emaus. Lukas menggambarkan adegan ini sebagai Yesus bergabung dengan dua murid di tengah perjalanan tanpa disadari. Menanggapi pertanyaan Yesus, para murid berseru, “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.“ (Lukas 24:21). Para murid juga

Melak Alemayehu adalah seorang mahasiswa Ph.D. dalam Studi Alkitab/Perjanjian Lama di Adventist International Institute of Advanced Studies di Silang, Filipina. Melak dan istrinya, Mihret, dan dua anak mereka, Pheben dan Paulos, berasal dari Etiopia. 11 - 2013 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

Mimpi

Oleh Joseph Olstad

PASAL 25

M

elihat melalui pintu kaca ge­ ser saya, saya tidak bisa percaya apa yang saya lihat. Di kejauhan Yesus dan malaikat-Nya datang kembali. Seketika kualihkan pandanganku dari kaca dan menjadi tidak berdaya dengan pertanyaan apakah saya telah berhasil—apakah saya diselamatkan atau hilang. Saya kemudian teringat bacaan bahwa mereka yang diselamatkan akan bersukacita saat kedatangan-Nya, sementara mereka yang hilang akan ketakutan. Saya segera bertanya pada diri sendiri, apakah yang saya rasakan saat ini—saya bersukacita atau takut? Ketika saya merenungkan pemikiran saya tentang kedatangan Kristus yang kedua, saya menyadari bahwa tanggapan kita terhadap-Nya muncul memberitahu kita sesuatu tentang Allah, diri kita, dan bagaimana kedatangan Kristus di masa depan mempengaruhi bagaimana kita hidup di masa saat ini.

Satu Peristiwa—Dua Tanggapan

Pada kedatangan Kristus mereka yang hilang akan berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.” (Why. 6:16). Yesus dan Yohanes mengungkapkan bahwa banyak orang akan “berkabung“ dan “meratap.“ Sebaliknya, yang selamat akan berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan.... Marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita

14

Adventist World | 11 - 2013

untuk

Akhiri Semua Mimpi Bagaimanakah reaksi saya terhadap peristiwa termegah dalam sejarah bumi? oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!” (Yesaya 25:9). Betapa suatu tanggapan yang sangat berbeda dari kedua kelompok dalam peristiwa yang sama. Sesuatu yang menarik terjadi. Tampaknya seluruh penduduk bumi membagi diri menjadi dua kelompok di hadapan Allah. Allah tidak harus melihat satu kelompok dan berkata, “Oke, kamu yang diselamatkan, sehingga terlihat bersukacita dan mengangkat tangan Anda. Aku akan membawamu ke surga,“ dan kepada yang lain, “Kamu tidak berhasil, jadi mulailah mencoba melarikan diri dan menangis kepada batu-batu itu.“ Tampaknya bahwa hadirat Yesus sendiri akan memaksa tanggapan yang berlawanan. Tidak ada yang akan mengikuti naskah. Dengan kata lain, kelompok orang itu sendiri yang memilih atau menolak untuk bergabung dengan Yesus di udara (lihat 1 Tes. 4:17). Melihat pada kedatangan kedua dari sudut ini (dan ada orang lain) berarti bahwa bagi Allah menentukan siapa milik-Nya, Dia tidak dipaksa untuk merujuk pada usaha masa lalu kita, apakah kita telah mengucapkan doa orang berdosa, bergabung dengan gereja kita, perbuatan baik kita, karya buruk kita, buku peringatan-Nya, atau bahkan buku kehidupan Anak Domba itu. Yang Dia harus lakukan adalah muncul dan memperhatikan orang—

baik berlari ke atau dari diri-Nya . Bagaimana untuk Mengetahuinya

Jadi muncullah pertanyaan: Apakah yang akan menentukan respons kita saat melihat Yesus dalam awan? Jawabannya adalah jelas mengejutkan. Begitu banyak sehingga kita mungkin sudah mengalami jawaban dengan cara yang kecil dalam keluarga kita sendiri. Sebagaimana saya memikirkan anak-anak saya selama bertahun-tahun, ada saat-saat saya berjalan melalui pintu dan angin ketegangan dan re­ gang­an memukul saya sebelum saya bisa mengambil sepatu saya—tidak ada salam, tidak ada ekspresi kasih, hanya menatap dan menghindar. Lain kali (Untungnya, sebagian besar waktu itu) saya telah terpesona dengan pelukan, tawa, dan kasih yang lebih dari yang saya bisa terima. Peristiwa yang sama— dua tanggapan. Apakah yang membuat perbedaannya? Pada dasarnya, apa yang membuat perbedaan adalah keadaan hubungan antara saya dan anak-anak saya. Apakah ada konflik yang belum terselesaikan (memikirkan masalah penyerahan dan kerendahan hati)? Apakah ada pemberontakan di udara (memikirkan pertobatan dan perubahan)? Apakah ada ketidaktaatan dan rasa malu (memikirkan dosa dan pengampunan)? Apakah ada kesalahpahaman dan ke-


Apakah saya lari ke atau menjauh dari Kristus di masa depan tergantung pada jenis hubungan yang saya bangun dengan Dia saat ini. hancuran (memikirkan wahyu dan pembaruan)? Saya dapat maju terus, karena ternyata bahwa istilah teologi teknis akan kehidupan beragama hanya lah bahasa untuk kehidupan hubungan biasa. Jadi apakah saya lari ke atau menjauh dari Kristus di masa depan hanya tergantung pada jenis hubungan yang saya bangun dengan-Nya saati ini. Tentu saja, hubungan diinformasikan dan dipengaruhi oleh memahami apa yang teologi klasik ajarkan pada kita, namun, ketika datang pada pemeriksaan diri saya sendiri untuk mengetahui apakah saya siap untuk kedatanganNya kembali, pengalaman hubungan mengalahkan pengetahuan (lihat Yakobus 2:19, 20). Memahami menjadi montir mobil tidak selalu dapat membuat satu sopir menjadi lebih baik. Hanya dengan mengemudi bisa melakukan hal itu.

Bahagia atau Siksaan

Banyak yang telah membaca wawasan cerdas Ellen White di mana ia menulis tentang orang berdosa yang tidak diperbarui menjadi benar tidak mampu menikmati sukacita Tuhan atau surga. Konsep ini memiliki pengaruh langsung pada dinamika kehadiran pada kedatangan kedua kali dan mendukung apa yang kita pertimbangkan. Dalam hal benar-benar berada di hadirat Allah, ia berkata tidak akan ada “sukacita“ bagi mereka, “surga akan menjadi... tempat penyiksaan,“ dan mereka semua akan memilih “menerima kebinasaan“ daripada bertahan berada di hadapan-Nya.1 C.S. Lewis memperluas maksud ini dalam buku panjang yang alegoris yang menggambarkan orang yang naik bus dari neraka ke surga (ingat, ini adalah alegori atau kiasan). Alih-alih membuat surga menjadi rumah mereka, ba-

Kedatangan

Kristus Kedua Kali

Kedatangan Kristus yang kedua kali adalah pengharapan berkat gereja, klimaks dari Injil. Kedatangan Kristus itu akan nyata, pribadi, terlihat, dan di seluruh dunia. Ketika Dia kembali, orang mati yang benar akan dibangkitkan, dan bersama-sama dengan orang benar yang hidup akan dimuliakan dan diangkat ke surga, tetapi yang tidak benar akan mati. Kegenapan nubuatan hampir lengkap dari, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini, mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus sudah dekat. Waktu peristiwa belum terungkap, dan karena itu kita didesak untuk siap setiap saat. (Titus 2:13;. Ibr. 9:28, Yohanes 14:1-3, Kis. 1:9-11;. Mat 24:14, Wahyu 1:7; Mat. 24:43, 44;. 1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:51-54;. 2 Tes. 1:7-10;. 2:8, Why. 14:14-20, 19:11-21, Mat. 24;. Markus 13, Lukas 21, 2 Tim. 3:1-5;. 1 Tesalonika 5:1-6).

nyak yang segera kembali ke bus pertama untuk kembali ke neraka.2 Mereka tidak tahan dasar pengaturan Allah di surga. Ada hubungan luar biasa antara kemurnian hubungan kita dengan Tuhan dan semua tema besar teologi Kristen lainnya. Jika Anda memiliki yang satu, Anda memiliki yang lain, dan sebaliknya. Apa yang sering dilupakan adalah bahwa hubungan itu sendiri sangat penting dapat menentukan daya tarik atau penolakan kita akan kedantangan Kristus. Jika pengalaman Kristen saya murni, saya ingin akan berada bersama Yesus saat kedatangan-Nya. Jika itu adalah hal yang lain, maka saya ingin akan berada di mana saja selain bersama-Nya. Tuhan akan mengizinkan saya memilih keinginan saya. Inilah Tuhan yang kita layani. Inilah kebebasan. Inilah kasih. Untungnya, kita bisa tahu sekarang daripada nanti (lihat 2 Kor . 13:5 ). Sebenarnya, mimpi saya tidak berakhir menjadi mimpi buruk. Saya sangat senang Tuhan telah kembali, dan untuk sesaat saya memikirkan seperti apa rasanya ketika mimpi itu mengakhiri semua mimpi dan menjadi kenyataan. n 1 Ellen G. White, Steps to Christ (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), hlm. 17, 18. 2 C. S. Lewis, The Great Divorce (New York: Macmillan, 1946).

Joseph Olstad

ditamatkan dari Adventist International Institute of Advanced Studies dan Andrews University. Dia tinggal di Montana, AS dengan istrinya dan tiga anak perempuannya..

11 - 2013 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

P

ada bulan Juni tahun ini Naomi dan Natalie Boonstra, usia 11 tahun dan 13 tahun, berwisata bersama ibu mereka, Jean, ke provinsi bagian Andhra Pradesh di India Selatan. Itu adalah perjalanan luar negeri pertama mereka, dan rencana mereka adalah untuk bertemu dengan gadis yang keluarga mereka sponsori melalui Asian Aid (lihat keterangan khusus hlm. 19). Jean Boonstra dan suaminya, Shawn, telah menjabat sebagai duta sukarelawan untuk organisasi itu, dan ini adalah kesempatan keluarga tersebut untuk melihat pekerjaan itu secara langsung. Berikut ini adalah kisah mereka, diceritakan oleh Naomi dan Natalie.

Oleh Naomi dan Natalie Boonstra, dengan Jean Boonstra

Terhubung

Naomi: Pertemuan Pertama Saya duduk dekat dengan pendingin ruangan, berusaha untuk tetap tenang dan fokus membaca buku saya. Tapi saya tidak bisa membaca—saya terlalu gugup! Apakah dia menyukai saya? Saya bertanya-tanya. Apa yang akan kami bicarakan? Ketukan tajam di pintu kayu membuat saya melompat. “Ibu! Natalie! Dia di sini!“ Ibuku menyambut seorang pria dan seorang wanita dan mengajak mereka masuk. Saya melihat ke belakang mereka untuk melihat tiga gadis, sekitar usia adik saya. Mereka mengenakan gaun warna-warni berkilauan dengan kilauan emas. Rambut halus mereka, mengkilap rapi dan ada rasa gugup mereka, dengan wajah tersenyum. Saya segera mengenalinya. Saya tidak percaya bahwa saya benar-benar melihat gadis yang saya sudah banyak dengar dan telah melihat fotonya begitu banyak.

16

Adventist World | 11 - 2013

walau

Jarak P hoto

b y

J oh n

Atas: MENYATU: Kedua gadis Boonstra dan penghuni Sunrise Home mengenal satu sama lain dengan bernyanyi dan bermain bersama-sama.

A lf r e d


Kiri: SAUDARA PEREMPUAN: Dari kiri: Natalie Boonstra, Sheela, dan Naomi Boonstra berbahagia karena “bersaudara,” walau mereka they hidup di belahan dunia yang beda. F O T O

O L E H

J ea n

Boo n s t r a

“Hai, Sheela,“ saya sedikit berbisik. “Saya Naomi.“ Akhirnya saya bertemu “saudara” saya yang disponsori. Kami berkumpul di kamar kecil kami, dan pada awalnya tampaknya seolaholah semua orang merasa canggung seperti saya. Saya sudah menunggu selama berbulan-bulan untuk bertemu Sheela, dan sekarang saya tidak yakin apa yang harus saya diskusikan dengannya. Saya meminum jus yang ibu saya sediakan dan sangat memperhatikan Sheela. Dia menjilat bibirnya dan sering melihat ke arah kakinya. Dia tampaknya gugup seperti saya. Teman-temannya justru banyak berbicara.

Jauh

Saya mendengarkan adikku, Natalie, mengajukan pertanyaan sementara dia mencoba untuk memecahkan keheningan yang canggung itu, dan saya berpikir tentang perjalanan kami sejauh ini. Saya akan membiarkan Natalie memberitahu Anda tentang hal itu. Natalie: Gadis yang Terselamatkan Pikiran pertama saat saya melangkah keluar dari bandara di Bangalore, India, adalah satu kejutan. Saya berharap untuk merasakan udara panas dan lembap— bahkan lebih daripada di rumah di Maryland, Amerika Serikat—tapi udara di sini sempurna cukup sejuk dan menyegarkan. Mengemudi melalui Bangalore, saya merasa seolah-olah saya dalam mimpi. Melalui jendela van, saya melihat toko-toko, ditutup karena sudah malam. Saya mengagumi tulisan pada papan nama toko dan saya kagum dengan jumlah

sepeda motor di jalan, terutama di tengah malam! Saya memikirkan Sheela, yang berada di kelas yang sama seperti saya—kelas sembilan—meskipun saya segera belajar bahwa di India kelas disebut standar. Kami berusia yang sama, dan saya bertanyatanya bagaimana kehidupannya di sini berbeda dengan saya. Saya segera terkejut mengetahui seperti apa hidup untuk beberapa gadis di India. Kami kemudian bertemu Anita Kanaiya, yang telah bermitra dengan Asian Aid, dan ia menceritakan tentang pekerjaannya menyelamatkan gadis-gadis itu. Dia menjelaskan bagaimana beberapa gadis dipaksa bekerja sebagai pelacur. Beberapa tahun yang lalu, sebagian besar perempuan usia 16-18 tahun dipaksa menjadi pelacur atau bekerja. Saya heran mendengar bahwa saat usia paling umum sekarang ini adalah 12-15 tahun. Gadis-gadis seusiaku. Gadis seusia Sheela. Anita menjelaskan bagaimana mematahkan linkaran prostitusi dan menyelamatkan gadis-gadis itu. Saya sangat mengagumi gairah dan komitmennya. Saya bercita-cita menjadi seberani dia. Naomi: Sekolah Orang Buta Kami semua telah selesai meminum jus kami, tapi diskusi dalam ruangan masih terkesan canggung. Tuan Jim Rennie, yang memimpin Asian Aid di Amerika Serikat, dan pria dan wanita—yang telah saya kenali adalah Lalitha dan Raj Varma, yang mengoperasikan Sunrise Home— mengusulkan Natalie dan saya mengambil waktu bersama para gadis itu untuk berjalan-jalan. Sheela tinggal di Sunrise Home, sebuah panti asuhan sekitar 30 menit dari tempat kami tinggal di Asian Aid School untuk Tunanetra di Bobbili. Natalie dan saya berjalan di sekitar kampus dengan Sheela dan gadis-gadis lainnya. Para siswa di sini masih di kelas. Sekitar 150 anak-anak tinggal di sekolah itu. Ketika kami pertama kali tiba, masing-masing mereka menyambut kami dengan cara yang sama: “Halo, apa kabar? Saya baik-baik saja. Siapakah namamu?“ Mereka menyebutkan kalimat itu bersama-sama, melatih bahasa Inggris mereka. Saya melihat bahwa beberapa anak-anak bisa melihat sedikit, dan mereka membantu mereka yang benarbenar buta dengan menyenggol mereka ketika saya dekat, bahkan membantu mereka mengangkat tangan mereka untuk bersalaman. Siswa termuda di situ mem-

beri bunga kepada ibu saya, Natalie, dan saya. Berjalan di sekitar kampus, saya berbicara dengan Sheela sedikit. “Apa yang ingin Anda lakukan ketika Anda menyelesaikan sekolah?“ Tanyaku. “Melanjutkan pendidikan,“ jawabnya. “Saya ingin menjadi seorang perawat.“ Kami berbicara lagi, dan teman-teman Sheela bertanya kepada kami beberapa pertanyaan tentang bagaimana rasanya hidup dan pergi ke sekolah di AS. Berjalan kembali ke ruangan itu, semuanya telah sedikit lebih nyaman. Mungkin besok di gereja kita bisa bicara lagi. Natalie: Sabat di India Kami tiba di gereja sebelum Sheela datang. Kami berada di tengah Bobbili di sekolah Advent—sekolah Sheela. Setiap hari Sabat kelompok itu beribadah di kapel di lantai paling atas. Di pintu kapel saya melihat tumpukan sepatu. Ibuku menjelaskan bahwa ada rasa hormat kita dengan tidak memakai sepatu di dalam gereja. Naomi melepaskan sepatu miliknya dengan cepat dan, tersenyum, masuk ke gereja; dia tidak suka memakai sepatu, sehingga dia senang! Aku mendengar klakson keras dan melihat melalui dinding. Sebuah bus kuning besar dengan tulisan “Sunrise Home” di samping diparkir di bawah. Dengan membungkuk, saya melambai, dan sekitar 80 anak tersenyum, anakanak yang bahagia melambaikan tangan kembali. Sheela menemukan kam, dan kami duduk bersama di kapel kecil. Suhunya agak panas, dan kipas angin di langit-la­ ngit membuat sedikit perbedaan. Sheela memimpin program Sekolah Sabat. Gadis-gadis muda dalam seragam kuning bernyanyi, anak-anak memiliki sebuah drama komedi, dan Sheela dan beberapa gadis lainnya—semua berseragam—bernyanyi dua lagu. Selama di gereja Sheela duduk di antara Naomi dan saya, mendengarkan ibu saya berbicara. Meskipun kami tidak bisa berbicara banyak selama ibadah berlangsung, itu adalah pengalaman ikatan yang luar biasa. Saya hampir tak percaya hal ini terjadi! Naomi: Mengunjungi Sunrise Home Saya bangun pada hari Minggu pagi dengan sakit kepala. Saya tidak bisa makan dan tidak mau minum. Terpaan ma-

11 - 2013 | Adventist World

17


J oh n b y P hoto

MEMENUHI IMPIAN MEREKA: Para siswa di Sunrise Home belajar dengan rajin untuk memenuhi impian karier mereka.

MENYAMBUT PARA TAMU: Anakanak di Asian Aid School bagi orang buta di Bobbili, Andhra Pradesh, India, menyapa tamu dari Amerika.

18

Adventist World | 11 - 2013

P hoto

b y

J oh n

A lf r e d

P hoto

b y

J oh n

A lf r e d

tahari pada hari Sabat terlalu banyak bagi saya, dan semua yang ingin saya lakukan adalah kembali ke tempat tidur. Tapi saya tidak bisa melewatkan hari ini. Kami menghabiskan sepanjang hari di Sunrise Home dengan Sheela. Saya mencoba untuk melupakan sakit kepala saya dengan melihat pemandangan. Di jalan di depan kami ada kawanan kambing, seorang wanita berjalan dengan keranjang di kepalanya, sepeda motor, beberapa anak laki-laki mengendarai sepeda, dan beberapa anjing berkeliaran bebas. Beberapa kendaraan kecil—becak—keramaian orang melewati kami. Rumah Sheela ada di daerah yang tenang di luar Bobbili. Dikelilingi oleh sawah hijau dan sungai terkesan damai. Pagi itu semua anak-anak menyambut kami saat kami melewati gerbang. Bangunan itu terlihat baru, dan kami tahu bahwa rumah itu baru diberikan tahun lalu. Sebelum dibangun, anak-anak tinggal di sebuah rumah kecil dengan tidak ada halaman di jantung Kota Bobbili. Sheela membawa kami menyusuri trotoar, melewati lapangan bermain, dan menuju ke kamarnya. Dia tersenyum, dan saya tahu dia senang melihat kami. Lalitha dan Raj berada di sana menyambut kami. Saya bertanya kepada Sheela tentang mereka. Dia tersenyum cerah, dengan tidak ada rasa malu yang biasa. “Lalitha adalah seperti seorang ibu yang sesungguhnya. Dia berbicara kepada saya dan mendengarkan saya. “Dia tampaknya bahagia dalam keluarga dan rumah tangga. Saya melihat kamar Sheela. Dia tidur di tempat tidur bawah di sisi kanan dengan ruangan rapi bersama dengan lima gadis lain. Dia dan dua gadis yang lebih tua lainnya membantu yang lebih muda. Mereka menata rambut mereka untuk sekolah dan membantu dalam mencuci pakaian mereka. Segera gadisgadis itu menawarkan untuk mendandani rambut saya. Lemari Sheela penuh dengan pakaian yang dilipat baik dan pakaian sari (pakaian khas India). Pakaian itu tampak berwarna-warni semua ditumpuk bersama-sama. Saya mendengar Lalitha memberitahu ibu saya bahwa hal pertama dia lakukan ketika tiba di Sunrise Home memberi mereka baju baru. Dia tidak ingin seorang anak pun merasa miskin. Hal

A lf r e d

C E R I TA S A M P U L

SUNRISE HOME: Rumah yatim piatu Asian Aid dengan 30 anak laki-laki dan 50 perempuan.


kedua yang dia lakukan adalah memberi mereka makan. Lalitha tidak percaya bahwa mereka pernah merasa lapar. Dia memimpin mereka dalam ibadah dan mereka menghafal ayat-ayat Alkitab. Lalitha tampak seperti seorang ibu yang nyata untuk Sheela dan anak-anak lainnya. Saya melihat gambar di belakang pintu Sheela. Ini gambar yang sama yang saya miliki di kamar saya, dan Natalie juga memilikinya di kamarnya—gambar itu dibuat oleh Nathan Greene dan menunjukkan Yesus memegang domba hitam. Saya tersenyum sementara gadis itu menyisir rambut saya, berpikir tentang bagaimana kami semua tertidur dengan gambar yang sama sebelah kami. Setiap orang di Sunrise Home sangat ramah. Kami bermain, berlari di sekitarnya, dan bersenang-senang. Cuaca cukup panas hari itu, dan saya merasa seolaholah akan pingsan. Seseorang menyarankan kami pergi dan bermain di sungai. Dengan senang hati saya mengikuti kelompok tersebut, membuka sepatu saya, dan melangkah ke dalam air. Airnya hangat, hampir panas! Cukup untuk pendinginan.

Natalie: Kisah Sheela Ada sekitar 80 anak yang tinggal di Sunrise Home: 30 laki-laki dan 50 perempuan. Saya tahu mereka anak yatim, dan saya merasa sedih untuk mereka, tapi saya melihat bahwa mereka benar-benar tampak bahagia bersama. Saya ingin tahu cerita Sheela dan bagaimana ia berakhir di Sunrise Home. Lalitha memiliki berkas tebal warna merah muda untuk masing-masing anak-anak itu. Di depan berkas Sheela ada fotonya pada hari pertama ia tiba di sana. Umurnya sekitar 9 tahun dan terlihat sangat kurus dengan perut besar. Sheela tinggal di sebuah desa di daerah pegunungan. Keluarganya sangat miskin, dan mereka bertahan hidup dengan mengumpulkan buah tamarin dan menukarnya dengan hal-hal yang mereka butuhkan. Jika cuaca buruk dan mereka tidak bisa mengumpulkan buah tamarin dalam satu minggu, maka mereka tidak akan makan. Ketika Sheela masih kecil, ibunya meninggal. Ayahnya segera menikah lagi, tapi ibu tirinya tidak menginginkan Sheela. Dia memperlakukan Sheela dengan buruk dan mengabaikannya. Seorang pendeta Advent menyadari situasi tersebut dan menyarankan Sunrise Home untuk ayah Sheela. Dia menyadari bahwa ia tidak bisa merawat Sheela dengan benar, dan membiarkan dia pergi.

Asian Aid

Asian Aid adalah supporting ministry independen yang secara resmi

tidak berafiliasi tetapi mendukung misi spiritual Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan beroperasi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Didirikan lebih dari 40 tahun yang lalu, tujuan utama Asian Aid melayani anak-anak. Organisasi ini mensponsori lebih dari 6.500 anakanak di sekolah Advent di India, Nepal, dan Bangladesh. Juga membiayai lima panti asuhan, termasuk Sunrise Home; sekolah bagi mereka yang buta, tuli dan sekolah yang dioperasikan oleh gereja Advent di India. Baru-baru ini Asian Aid melaksanakan Operation Child Rescue dan bekerja sama dengan jemaat lokal untuk menyelamatkan anak-anak dari kemiskinan, prostitusi, dan pekerja anak di India dan Nepal.

Informasi selanjutnya, kunjungi www.asianaid.org.

Saya mencoba untuk membayangkan seperti apa kehidupan Sheela sekiranya ia tidak tidak datang ke Sunrise Home. Dia tidak akan bisa membaca, matematika, atau bermimpi menjadi seorang perawat. Bagaimana jika ia telah terjebak dalam kehidupan prostitusi? Saya merasa sedih untuk berpikir tentang hal ini, tapi sangat senang bahwa dia sekarang memiliki keluarga. Dia memiliki saudara di sini yang mengasihi Allah, yang memahami situasinya dan mendukungnya. Saya senang bahwa dia memiliki keluarga dan bahwa Naomi dan saya bisa menjadi bagian dari itu. Kisah Sheela—dan seluruh pengalaman saya di India—mengizinkan saya melihat kasih Tuhan melalui karya umat-Nya. Saya mengerti dengan jelas sekarang kasih yang Dia miliki untuk kita, dan bagaimana sehingga tidak satu juta mil pun dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Naomi: Selamat Tinggal

Ini malam terakhir kami di Sunrise Home. Ada percakapan, kalkun dan ayam tersedia, selama pertemuan malam itu. Sangat menyenangkan sementara menunggu matahari terbenam. Kami mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang, dan Sheela berikut kita ke kendaraan kami. Kami berpelukan selama sekitar sepuluh kali, dan kemudian dia meremas tangan kami. Dengan suara gemetar ia berkata, “Sampaikan salamku pada ‘ayah’ saya Shawn. Saya berharap untuk bertemu dengannya suatu hari nanti.“ Saya merasa sangat sedih ketika dia mengatakan hal itu, dan saya menyadari ibu saya menyeka air matanya. Sheela bukanlah hanya gambaran gadis di kejauhan. Dia bukan hanya orang yang kami kirimi surat dan pergi berbelanja saat Natal. Saya menyadari sekarang dan seterusnya bahwa sebagai seorang Kristen adalah pekerjaan saya untuk membantu orang dalam situasinya, tidak peduli apakah itu nyaman bagi saya atau tidak. Sheela benar-benar terasa seperti saudara perempuan saya sekarang. Saya tahu mengapa saya melakukan perjalanan berjam-jam ke India. Dan saya tidak sabar untuk kembali ke sana! n

Naomi adalah orang baru untuk sekolah menengah pertama dan sedang menikmati perubahan kelas. Dia mencintai binatang dan ingin kembali ke India suatu hari nanti untuk membantu anak-anak dan anjing liar. Natalie adalah siswa tahun pertama di sekolah menengah atas dan suka menyanyi dan berbicara dengan temannya. Seperti saudara perempuan yang disponsorinya, Sheela, dia sedang mempertimbangkan kariernya di bidang keperawatan. 11 - 2013 | Adventist World

19


Kisah Orang Advent Divisi

Asia

Pas i f i k

Uta r a

S

eperti yang kita lihat bagaimana cahaya pekabaran Advent eksis di negara-negara di Asia Timur, kita mengagumi cara Tuhan menggunakan seorang pria rendah hati untuk melakukan pekerjaan besar surga. Allah telah membentangkan rantai pengaruhnya dalam beberapa dekade dan benua dan pulau-pulau untuk membawa kabar baik tentang kedatangan-Nya yang kedua kepada orang di Asia Timur .

Cahaya Fajar di Cina, Negara Populasi Tertinggi

Abram La Rue, seorang Amerika penambang emas, pelaut, dan gembala, menganut kebenaran Advent di California pada usia lanjut. Segera setelah itu dia membawa tetangganya, William C. Grainger, seorang guru, kepada kebenaran . La Rue menghadiri Healdsburg College mempersiapkan diri untuk pelayanan Injil, dan meminta agar General Conference (GC) mengirimnya ke Cina. Sebagai seorang pensiunan pelaut ia teringat kunjungan ke negara ini, dan sekarang merasa beban bagi populasi yang luas. Tapi rapat misi GC menganggapnya terlalu tua dengan usia 65 tahun dan merekomendasikan wilayah Hawaii sebagai gantinya. La Rue tiba di sana dengan banyak hasil cetakan dan traktat. Sebagai pedagang buku kaki lima, ia berhasil membuat kehadiran Advent di sana. Kerinduan La Rue untuk menyampaikan pekabaran keselamatan kepada rakyat Cathay tumbuh semakin kuat. Akhirnya dia berlayar ke Cina, tiba di Hong Kong pada tanggal 3 Mei 1888, sebagai misionaris mandiri pertama di Asia. Ia mendirikan misi pelaut dan selama 14 tahun melakukan pekerjaan penginjilan literatur, terutama di antara kapal-kapal di pelabuhan Hong Kong. Ia juga melakukan perjalanan ke Shanghai, Jepang, Kalimantan, Jawa, Sarawak, Singapura, dan bahkan pernah ke Palestina dan Lebanon, menjual buku-buku Advent dan mendistribusikan traktat di mana pun kapalnya singgah. Dengan bantuan seorang sahabat di Cina, Mok Man Cheung, dia mencetak traktat, “The Judgement,“ dan “The Sinner’s Need of Christ,” satu pasal dari buku Ellen G. White, Step to Christ, dalam bahasa Cina. Dalam menanggapi usahanya dan permohonan sungguh-sungguh S.N. Haskell, General Conference mengirim

misionaris resmi pertama ke China pada tahun 1902. Pada tanggal 2 Februari keluarga J.N. Anderson tiba di Hong Kong. Sekitar sebulan setelah kedatangannya pada tanggal 1 Maret, Anderson membaptis enam pelaut Inggris dan penduduk asing kepada siapa La Rue telah memberikan pelajaran Alkitab. La Rue meninggal pada tanggal 26 April 1903, setelah 15 tahun melayani masyarakat Cathay. Ia dimakamkan di Happy Valley Cemetery di Hong Kong. Sebagai warisannya saat ini, meskipun banyak perang di Cina, revolusi, dan penganiayaan, sekitar 430.000 anggota, dari sekitar 3.000 gereja Advent, menantikan kedatangan Yesus yang segera. Cahaya Fajar di Jepang, Kepulauan Matahari Terbit

William C. Grainger, buah sulung Abram La Rue, kini presiden Healdsburg College (kemudian Pacific Union Col-

PARA PIONIR: Pionir misionaris Advent, J.N. Anderson (barisan belakang, kiri) dan Abram La Rue (kedua dari kiri) berfoto dengan sekelompok pelaut dan ekspatriat yang dibaptis sebagai hasil dari upaya La Rue. William Grainger (bawah) pergi ke Jepang pada tahun 1896 untuk mengajar bahasa Inggris, menggunakan Alkitab sebagai buku pelajaran.

Cahaya Fajar di Asia Timur

Divisi Asia Pasifik Utara (NSD) 20

Oleh P. D. Chun Adventist World | 11 - 2013


lege), sangat terharu saat ia mendengarkan malam panggilan Jumat malam. Mahasiswa Jepang Teruhiko Okohira membutuhkan seseorang untuk menemaninya ke negara asalnya untuk menyebarkan pekabaran Advent. Didesak oleh pengalaman misionaris La Rue, Grainger mengundurkan diri jabatan presidennya dan tiba di negara kepulauan Jepang pada tanggal 19 November 1896. Segera setelah itu ia dan Okohira membuka Sekolah Alkitab Jepang-Inggris Shiba di Tokyo, di mana Alkitab diajarkan dalam bahasa Inggris. Hide Kuniya, sekretaris bendahara satuan tentara di Tokyo, mendaftar di sekolah Alkitab bahasa Inggris melalui te-

TOKOH SEJARAH: Teruhiko Okohira (kiri), seorang mahasiswa Healdsburg College, membujuk William Grainger untuk menemaninya ke Tokyo. Hide Kuniya (kanan) menghadiri sekolah Alkitab bahasa Inggris Grainger dan merupakan salah satu yang pertama dibaptis sebagai hasilnya. mannya, Dr. Mokutaro Kawasaki, dokter bedah militer. Kuniya sangat terkesan dengan karakter Kristen Grainger dan menghadiri kelas Alkitab bahasa Inggris secara teratur. Setelah yakin akan doktrin Alkitab, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas militernya untuk memelihara hari Sabat. Pada tanggal 24 April 1899, Grainger membaptis Kuniya dan temannya Kawasaki, dengan dua pria lain, sebagai orang Advent pertama yang bertobat di Jepang. Pada tahun yang sama gereja Advent pertama didirikan dengan 13 anggota di sekolah Alkitab bahasa Inggris. Grainger memulai terbitan bulanan, The Gospel for the Last Days, kemudian disebut Signs of the Times. La Rue, di Cina, merasa hidup lebih lama karena seorang cerdas yang dia tobatkan dan karena sesama misionaris. Grainger meninggal karena uremia pada tanggal 31 Oktober 1899, di usia 55 tahun, dan dimakamkan di Pemakaman Aoyama di Tokyo. Tapi semangat misinya ada pada hati Okohira, Kuniya, Kawasaki, dan Frank William Field, yang datang ke Jepang untuk mengambil pekerjaan yang Grainger telah terobos. Kuniya menjadi agen Tuhan untuk memperpanjang kesaksian La Rue untuk negara lain di Asia Timur. Cahaya Fajar di Korea, Tanah Pagi Tenang

Hide Kuniya, sekarang seorang pendeta gereja Advent di Kobe, Jepang, melihat orang asing menaruh perhatian pada papan panjang di gedung gereja Advent yang kecil. Dia mengundang orang asing itu masuk dan segera I m age s

C o u r te s y

of

G C

A r ch i ve s

mengetahui bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Hawaii sebagai buruh Korea. Meskipun tidak mengerti bahasa lain, Roh Kudus menggunakan karakter tulisan gambar Cina yang mereka tulis di papan tulis untuk membantu mereka berkomunikasi. Kuniya mulai mengajar teman Korea baru ini akan kebenaran Alkitab. Kemudian orang Korea ini membawa temannya. Keduanya menjadi yakin akan doktrin Advent. Hanya saat tengah malam tanggal 12 Mei 1904, Kuniya membaptiskan mereka, Eung Hyun Lee dan Choi Heung Son, di air terjun Nunobiki di Kobe. Lee kemudian berangkat ke Hawaii. Tapi untuk beberapa alasan, Son kembali ke Korea. Di kapal, Son membagikan kebenaran baru itu kepada Ki Ban Lim, yang sedang kembali ke Korea dari Hawaii. Sebagai seorang pemimpin Methodist di kota kelahirannya, Lim memiliki pengetahuan yang cukup mengenai doktrin Alkitab. Pada saat perjalanannya berakhir ia juga menerima pekabaran Advent. Kembali ke rumahnya di Chinnampo, ia berbagi kebenaran Sabat dengan orang percaya Methodist. Segera, bagaimanapun, Lim harus meminta bantuan. Pengetahuannya tentang Advent sangat terbatas. Ada tiga puluh enam pencari kebenaran, orang Makedonia menerima panggilan dalam sebuah surat kepada Pendeta Kuniya di Jepang untuk datang ke Korea dan mengajar mereka kebenaran Alkitab. Setelah berbagai usaha, Kuniya tiba di Chinnampo, Korea Barat laut, pada tanggal 9 Agustus 1904. Dia melaksanakan seri pelajaran Alkitab di berbagai desa. Dalam 50 hari ia membaptis 71 orang dan membentuk empat gereja Advent. Kesulitan, ketidaknyamanan, dan penghalang yang ia alami tampaknya di luar kemampuan manusia. Tapi Kuniya membentuk dasar yang kokoh melalui upaya khusus pe­ rintisannya. Sepenuhnya Dikhususkan

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bekerja di Divisi Asia-Pasifik Utara dimulai pada tahun 1888 dengan sukarelawan mandiri, Abram La Rue. Delapan tahun kemudian, pada tahun 1896, William C. Grainger, orang Amerika pertama yang La Rue tobatkan, memulai aktivitasnya di Jepang. Sekitar delapan tahun di luar itu, Hide Kuniya, salah satu buah sulung Grainger di Jepang, memperluas rantai pengaruh ke Korea, rantai ini dimulai oleh sukarelawan yang rendah hati yang tidak mau menyerah. Abram La Rue mewujudkan pernyataan Ellen White: “Tidak ada batasan untuk menggunakan orang yang, mengesampingkan diri sendiri, membuat ruang untuk pekerjaan Roh Kudus atas hatinya, dan menjalani kehidupan yang sepenuhnya dikuduskan bagi Allah.“* n

* Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 250, 251.

P. D. Chun, seorang mantan Ketua Divisi Asia Pasifik Utara, saat ini adalah Manajer Penerbitan Internasional Adventist World.

11 - 2013 | Adventist World

21


F I T U R I S T I M E WA

P

atti! Kita sudah selesai! Sudah mau hujan sekarang.“ Kesimpulan resmi akan proyek itu akan selesai, tapi ketika Brook Powers menelepon istrinya, ia dan anggota lain dari tim kecilnya tahu bahwa mereka telah mencapai tujuan akhir mereka. Menara antena radio merah putih telah di posisi, mendukung antena besar yang akan segera membawa Injil bahkan ke lebih banyak pendengar di seluruh Asia, dan mereka tidak lagi harus khawatir tentang musim hujan deras yang akan datang.

Dari

Pulau

Memperluas jangkauan

Sebuah Pelayanan dengan Sejarah

Selama 26 tahun orang di negara-negara seperti Cina, Korea Utara, Vietnam, Indonesia, dan India telah mendengar Voice of Hope melalui Adventist World Radio (AWR) siaran gelombang pendek dari Guam. Daftar bahasa siaran telah berkembang menjadi 34 bahasa, dan stasiun radio itu saat ini mentransmisikan 287 jam program dalam seminggu di seluruh Asia. Ketika AWR—bawah kepemimpinan Powers, seorang ketua teknisi AWR di Guam, dan dengan anggota dewan Loney Duncan, pakar industri radio, mempelajari kapasitas dan efektivitas stasiun radio itu hampir tiga tahun yang lalu, menjadi jelas bahwa peningkatan kemampuan diperlukan. Sebuah pencarian dana $ 3.000.000 dilakukan, dan para pendukung pelayanan merespons. Pada tanggal 3 September 2013, AWR menyambut tamu internasional dan lokal untuk upacara dedikasi kembali di stasiun radio, menandai selesainya proyek tersebut. “Peningkatan ini dilakukan dalam waktu singkat: hanya dua tahun,“ kata Presiden AWR Dowell Chow. “Rata-rata, biasanya membutuhkan waktu lima tahun untuk proses instalasi sebuah proyek seperti ini.“ Perubahan telah memungkinkan AWR untuk meningkatkan siaran di seluruh Asia dengan transmisi melalui frekuensi yang lebih menjangkau khalayak dan penjadwalan siaran simultan ke beberapa negara yang akan mencapai pendengar pada saat banyaknya pendengar. Kapasitas diperluas sekitar 25 persen sebanding dengan menambahkan stasiun baru untuk operasi AWR, Powers mengatakan. Tema dari acara dedikasi ini adalah “Dari Pulau Kecil Ini... kepada Dunia.“ Dalam upacara tersebut, Yang Mulia Eddie Bazza Calvo, Gubernur Guam, mengangkat panggilan tema itu, mengatakan, “Ada sesuatu yang saya pelajari ketika saya berada di bisnis ritel. Anda punya tiga alasan untuk sukses: Lokasi, lokasi, lokasi. Ketika saya melihat di mana Guam itu... dan kemudian saya terus memperhatikan, dan saya melihat bahwa peta Adventist World Radio dan ke mana siaran itu dapat jangkau, Anda sedang melihat kepada hampir 3 miliar orang. Kemudian Anda mencari hubungan dengan 3 miliar orang, dan hubungan tentang tentang apa semuanya ini? Ini adalah tentang menyebarkan kabar baik. Misi apakah yang lebih besar yang dapat setiap manusia atau perusahaan apapun lakukan daripada untuk menyebarkan kabar baik?“ Upacara itu diadakan langsung di lapangan antena, di dasar menara terbaru, yang memungkinkan peserta untuk

22

Adventist World | 11 - 2013

PROYEK ANTENA: Ketua Teknisi AWR Guam Brook Powers meninjau antena yang kemampuannya ditingkatkan bersama Presiden AWR Dowell Chow. melihat jelas ukuran raksasa dari peralatan siaran itu. Mereka datang dengan penghargaan besar dari upaya besar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek itu. Tidak Ada Usaha Kecil

Fase pertama dari ekspansi ini melibatkan relokasi salah satu menara stasiun yang ada untuk mengakomodasi penggantian antena frekuensi rendah dengan frekuensi tinggi. Tahap kedua dan terakhir terdiri dari mendirikan sebuah menara baru dan menambahkan antena frekuensi tinggi baru. Konstruksi ini membutuhkan banyak pekerjaan, karena diperlukan staf yang tak terhitung jumlahnya untuk membawa sekain ton tanah, mengisi jurang yang curam, mengubur selokan berdiameter empat kaki untuk pencegahan erosi tanah, dan menuangkan 822 ton beton sebelum menara 229 kaki bisa didirikan. Ukuran rata-rata antena stasiun radio ini adalah 236 dengan 260 meter, kira-kira ukuran dua lapangan sepak bola Amerika. Selama konstruksi berlangsung beberapa siaran bergeser ke stasiun gelombang pendek komersial di Sri Lanka dan Eropa selama beberapa bulan sehingga pendengar dapat menerima layanan tanpa gangguan. Cuaca adalah faktor yang sangat besar, karena semua pembangunan harus diselesaikan selama musim kemarau selama enam bulan di Guam. Powers mengatakan, “Peningkatan ini terjadi pada dasarnya karena lima pria ini—Gordon Garner, Ben Stern, Donaldo Storey, David Hendrick, dan saya sendiri—dan jumlah peralatan yang luar biasa, dan


Oleh Shelley Nolan Freesland

C .

W i l s o n

Ini

N .

Kecil

T e d

Adventist World Radio di Asia

Left: TIGA Terompet: Ketua Teknisi AWR Guam Brook Powers (kiri), manajer stasiun Victor Shepherd, dan direktur pemeliharaan Gordon Garner (kanan) dengan senang menerima pemberian tiga terompet Tibet, untuk menghormati dedikasi stasiun radio itu. Sisipan: TEMPAT YANG TEPAT: Yang Terhormat Eddie Baza Calvo, Gubernur Guam, mencatat bahwa keberhasilan banyak organisasi adalah karena tiga faktor: “Lokasi, lokasi, lokasi!” Atas: PANDANGAN DARI ATAS: Foto ini, yang diambil oleh Ketua General Conference, Ted N.C. Wilson dari salah satu menara yang mendukung antena jaringan AWR, menunjukkan besarnya struktur yang akan menyiarkan sinyal radio ke khalayak ramai sekitar 3 miliar orang di seluruh Asia. banyaknya berkat Tuhan. Semua melalui proses, saya [melihat] tangan Tuhan memimpin proyek ini.“ Pada acara dedikasi itu Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, juga menyatakan penghormatan atas tuntunan Allah: “Kuasa yang sebenarnya dari stasiun ini adalah Roh Kudus. Hal ini didorong teknologi, ini adalah orientasi informasi, tetapi AWR Guam dan AWR itu sendiri tidak dalam bisnis informasi, kita berada dalam bisnis inspirasi.... Tuhan ingin kita untuk meminta mukjizat, Dia ingin kita untuk meminta sesuatu yang luar biasa. Sementara kita berdiri hari ini di sini di bawah infrastruktur ini... kita benar-benar bisa mengatakan bahwa ini adalah jawaban doa.“ Fasilitas di Guam adalah satu-satunya stasiun gelombang pendek yang dimiliki AWR; di bagian lain dari dunia, AWR menyiarkan program di stasiun gelombang pendek komersial. Di seluruh dunia, siaran AWR hadir dalam hampir 100 bahasa, melalui gelombang pendek dan radio AM/FM, dan pada permintaan khusus di awr.org, dan podcast. Keuntungan dari radio gelombang pendek adalah bahwa sinyal tersebut dapat menjangkau ribuan mil, mencapai pendengar di daerah yang secara geografis terpencil atau tertutup untuk siaran Kristen setempat. Hal ini terus menjadi komponen kunci dari layanan AWR. Sebuah Pelayanan Hidup

dengar baru Voice of Hope. Saya jarang mendengarkan radio sebelum saya menjadi cacat. Selama waktu yang sulit dalam keadaan sakit saya, saya menyalakan radio dan mendengar suara Anda. Bagi saya, itu seperti suara Allah. Itu memberi saya harapan dan cahaya. Saya melupakan rasa sakit ketika saya mendengarkan program yang baik seperti itu.“ Gubernur Calvo dengan fasih menyimpulkan pelayanan AWR ketika ia berkata: “Ada banyak hal yang terjadi di seluruh dunia.... Kita hidup di zaman yang sangat rumit. mengapa saya sangat beruntung berada di sini, dan mengapa saya di sini untuk mengucapkan selamat kepada Anda semua dan memberikan terima kasih untuk semua yang Anda lakukan, oleh karena di tengah-tengah dunia kontemporer yang penuh dengan kurangnya bimbingan rohani dan arti kehidupan, ada hal ini: Ada... Adventist World Radio, ada suara dan pekabaran bagi kekekalan, dan itu adalah tentang membawa kehidupan bagi kita semua, sebuah hidup kekal.“ n

Shelley Nolan Freesland adalah Direktur Komunikasi Adventist World Radio.

Surat dari pendengar AWR jelas menunjukkan kekuatan radio itu. Satu pendengar muda di Cina menulis: “Saya pen-

I m age s

C o u r te s y

of

A WR

11 - 2013 | Adventist World

23


R O H

N U B U A T

A

khir abad kedelapan belas dan awal abad kesembilan belas ditemukan bahwa perawatan kesehatan di Amerika Serikat dalam kekacauan! Bloodletting1 adalah pengobatan standar, seperti penggunaan logam berat (mercurial), arsenical, alkohol dalam beragam ramuan, tembakau, dan opiat. Calomel, senyawa merkuri, adalah pengobatan standar untuk banyak penyakit, termasuk demam kuning. Itu diberikan kepada pasien sebagai obat pencahar (laksatif), sering kali sampai pada titik bahwa rambut dan gigi mereka lepas karena racun merkuri tersebut. Memang zaman itu adalah zaman “heroik obat,“ mewakili metode agresif dan praktik yang digunakan hingga abad kesembilan belas. Tubuh yang sudah lemah oleh sakit lebih ditekan oleh metode berbahaya ini dan terbukti, sehingga hasilnya lebih berbahaya daripada kebaikan—meskipun tujuannya baik

ta alkohol, untuk mengisi vitalitas (yang telah diduga penyebab utama demam!). Diet dan sanitasi diabaikan sebagai hal yang penting untuk kesejahteraan pasien dan pemulihan kesehatan. Pada saat ini, gerakan reformasi terapi juga timbul ke permukaan. Reformasi Kesehatan

Sementara kita sebagai gereja sering mengklaim “reformasi kesehatan“ sebagai penemuan Advent, itu tidaklah benar-benar terjadi. “Reformasi kesehatan“ menggambarkan proses peru­ bahan yang terjadi dalam menanggapi kesuraman “terapi“ yang digunakan pada saat itu. Jauh sebelum kekecewaan besar pada tahun 1844, Joseph Bates, seorang kapten laut, yang kemudian menjadi pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, meninggalkan penggunaan tembakau pada tahun 1823. Pada tahun 1824 ia menolak segala bentuk alkohol,

nya ia telah berhenti menggunakan mentega, lemak, keju, dan makanan seperti itu. Ia bersyukur ketika orang lain mengikuti jejaknya. Seorang yang lebih jauh menegaskan reformasi kesehatan adalah Sylvester Graham. Lahir 5 Juli 1794, ia menjadi seorang pendeta Presbyterian. Dia tertarik pada gizi, dan pada tahun 1837 menulis ide-idenya dalam The Graham Journal. Ia menganjurkan bahwa makanan utama harus buah-buahan dan sayuran, roti yang harus dimurnikan, krim harus digunakan sebagai pengganti mentega, dan daging-daging dan ikan harus dihindari, serta teh, kopi, anggur, dan tembakau dalam segala bentuknya. Graham juga menganjurkan mandi setiap hari, dan olahraga di tempat terbuka air.2 Instruksi dari Tuhan

Pada tahun 1848 Tuhan mewahyu-

Oleh Peter N. Landless

Anugerah-Diisi

Pekabaran Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Menyeluruh dalam Aksi dan diterima dengan baik bahkan oleh komunitas medis saat itu. D.E. Robinson dalam buku informatifnya The Story of Our Health Message praktik pada saat-saat ini adalah “zaman kebodohan.“ Perdebatan berkecamuk dalam “ruang lingkup medis“ dari Amerika Utara, Inggris, dan Eropa mengenai efektivitas pengobatan tersebut. Situasi berayun antara upaya dari obat-obatan “heroik“ yang mengurangi vitalitas secara berlebihan, oleh karena dinyatakan demam, kepada penggunaan obat stimulan, ser-

24

Adventist World | 11 - 2013

dan sebelum 1838 ia telah tidak mengonsumsi teh dan kopi. Kemudian dia dilaporkan telah berkata: “Ini adalah racun. Ada efek sesuatu pada saya bahwa saya tidak bisa beristirahat atau tidur sampai setelah tengah malam. “Pada tahun 1845 ia meyakini Sabat hari ketujuh adalah kebenaran, dan pada tahun 1846 ia bergabung dengan James dan Ellen White dalam mengabarkan hal ini dan keyakinan mendasar lainnya sekarang diadakan oleh gereja Advent. Sungguh menarik bahwa pada 1843 ia berhenti makan daging, dan sebelum-

kan kepada Ellen White efek berbahaya tembakau, teh, dan kopi. Pada tahun 1860 “pergerakan takdir itu” secara resmi mengadopsi nama “Masehi Advent Hari Ketujuh.“ Sampai tahun 1863 Ellen White menerima khayal besar pada kesehatan, yang ia tidak tulis sampai 1864. Dalam isi khayalnya terutama berfokus pada kebutuhan menjaga kesehatan James White. Khayal itu diberikan di Otsego, Michigan, Amerika Serikat, pada tanggal 6 Juni 1863, di rumah A. Hilliard. Ini terjadi pada pembukaan


hari Sabat, memperkuat pentingnya dan hubungannya akan kerohanian yang berpusat pada Kristus dan kesehatan. Dari khayal itu ia menulis: “Saya melihat bahwa sekarang kita harus berhatihati dari hal kesehatan yang Allah telah berikan, karena pekerjaan kita belum

Memelihara kesehatan kita menyanggupkan kita melayani Tuhan dan sesama lebih baik. selesai.”3 Pada bulan-bulan berikutnya, karena meningkatnya tekanan kerja, Ellen White menunda menuliskan isi khayalnya. Tidak sampai tahun berikutnya dia menulis pasal “kesehatan“ di Spiritual Gifts, jilid 4, diikuti oleh enam traktat berjudul Health: or How to Live pada tahun 1865. Ide-ide tersebut menyatakan hubungan yang sangat dekat dengan yang didukung oleh Sylvester Graham, Trall, dan Jackson, tapi ketika ditanya apakah ia telah mengumpulkan ide-ide tersebut dari mereka, dia menyatakan: “Saya tidak, bahkan tidak perlu harus saya [telah] baca tulisan itu baru saya sepenuhnya menulis pandangan saya, jangan sampai dikatakan bahwa saya telah menerima pencerahan pada subjek kesehatan dari para dokter, dan bukan dari Tuhan.“4 Menemukan konkordansi dengan ide-idenya dan ide yang orang lain nyatakan dalam The Laws of Life oleh Trall, Jackson, dan lain-lain, dia kemudian menerbitkan buku How to Live, menggabungkan ke dalamnya materi “yang sebagian besar diambil dari karya-karya yang dimaksud.“5 Karena itu kita bisa

melacak awal pelayanan kesehatan Advent mulai tahun 1863. Meskipun orang lain menekankan aspek reformasi kesehatan, visi Otsego membawa pekabaran jelas bahwa adalah tugas kerohanian untuk merawat bait tubuh ini dan jelas mengungkapkan integrasi holistik antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Selain itu, prinsip-prinsip istirahat yang cukup, sinar matahari, gizi seimbang, kesederhanaan, kepercayaan pada Tuhan, olahraga, air, dan bernapas dengan udara segar telah berdiri melalui ujian waktu dan keterbukaan ilmiah. Penekanan penting lain yang muncul dari visi kesehatan Otsego adalah bahwa memelihara kesehatan kita menyanggupkan kita lebih baik melayani Tuhan dan sesama. Meskipun adalah berkat yang luar biasa untuk menikmati kesehatan yang baik, kesehatan bukanlah tujuan akhir. Kita diselamatkan untuk melayani. Baik James dan Ellen White perlu membuat perubahan penting dalam pola hidup mereka untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan untuk melayani, dan ini juga terungkap dalam khayal tahun 1863. Institusi Pelayanan Kesehatan

Pada hari Natal 1865 Tuhan memberikan Ellen White visi kesehatan lain. Kali ini, jauh lebih banyak daripada mengenai kesehatan suaminya dan individu secara spesifik diuraikan. Aspek-aspek sosial dan misi pelayanan kesehatan ditekankan. Falsafah untuk pengoperasian institusi kesehatan saat ini dinyatakan. Lembaga Advent tidak hanya menekankan kebutuhan fisik, tetapi juga spiritual dan moral seseorang. “Keseluruhan manusia“ begitu penting untuk penekanan misi Advent. Beberapa minggu setelah sesi General Conference 1866, Ellen White menulis lagi perlunya para pelayan/pendeta dan anggota untuk memegang pekabaran reformasi kesehatan dan mendesak orang Advent mendirikan lembaganya sendiri. Desakan ini adalah dorongan untuk inisiatif perawatan kesehatan yang sekarang telah

memiliki jejak di sebagian besar dunia. Beberapa tahun kemudian dia menulis: “Kita telah tiba pada waktu ketika setiap anggota gereja harus mengambil pekerjaan misionaris medis. Dunia adalah rumah sakit kusta penuh dengan korban penyakit baik jasmani maupun rohani. Di mana-mana orang binasa karena kurangnya pengetahuan tentang kebenaran yang telah diberikan kepada kita. Para anggota gereja membutuhkan kebangunan, bahwa mereka mungkin menyadari tanggung jawab mereka untuk menyampaikan kebenaran ini.“6 Ini adalah panggilan pelayanan kesehatan yang menyeluruh—pribadi maupun bersama sebagai satu gereja—berbagi, peduli, khotbah, pengajaran, penyembuhan, dan pemuridan. Sebagai gereja, kita telah diberkati dengan wahyu istimewa bagaimana menjalani hidup yang holistik. Adalah tugas suci bagi kita untuk merawat bait tubuh kita dan menghabiskan dan menggunakan waktu dalam pelayanan kepada dunia yang rusak yang menangis demi wahyu anugerah Yesus Kristus melalui para pengikut-Nya dan kebenaran berharga yang dipercayakan kepada mereka. Mari kita menjawab bahwa panggilan dan menghormati Dia dalam tubuh, pikiran, dan jiwa dalam rangka “mempertahankan setiap kekuatan dalam kondisi terbaik untuk pelayanan tertinggi kepada Allah dan manusia.“7 n 1 Pengambilan darah yang biasanya jumlah kecil dari pasien untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. 2  George Knight, Lest We Forget (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 2008), hlm. 65. 3  Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), jld. 3, hlm. 279. 4  Idem., hlm. 277. 5  Idem. 6  Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 7, hlm. 62. 7  Ellen G. White, The Ministry of Healing (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1905), hlm. 319.

Peter N. Landless,

seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

11 - 2013 | Adventist World

25


P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Sebuah

Pertanyaan

Apakah Alkitab menekankan ketaatan menjadi legalitas (contoh, Ul. 4:1)?

Ketaatan

Alkitab menekankan ketaatan bertentangan dengan sifat manusia yang telah jatuh. Ketaatan sering dianggap sebagai pembatas kebebasan seseorang. Kita cenderung menghubungkannya dengan tunduk kepada seseorang atau beberapa hukum. Tapi dalam ketaatan Alkitab adalah sesuatu yang positif. 1. Ketaatan dan Mendengar: Agama Alkitab adalah agama telinga. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa Allah menghadapi manusia melalui Firman-Nya, mengungkapkan kepada umat-Nya dan kehendak. Pernyataan Ilahi ini terletak di bagian paling dasar dari ketaatan manusia. Ini menjelaskan fakta bahwa dalam Alkitab kata kerja “untuk mendengar/mendengarkan” sering berarti “taat” (misalnya, Ibr. shama, “mendengar, taat” [Kel. 24:7; Yes. 42:24]; ‘azan, “mendengar” [Kel. 15:26];. Gr. akouo-, “untuk mendengar, taat” [Markus 9:7]). Kita tidak bisa dengan benar berbicara tentang ketaatan tanpa pernyataan Ilahi ini. Oleh karena itu ketaatan adalah dialogis, artinya, kita mendengar Allah berbicara, dan kita diharapkan untuk merespons. Jawaban kita adalah tidak semata-mata dari kata yang diucapkan, tetapi yang lebih penting, itu mengungkapkan dirinya dalam bentuk ketaatan. Ketaatan adalah cara berbicara dengan Tuhan, mitra kita dalam berbicara. 2. Kepada Siapa Seharusnya Kita Mendengar? Mengapa kita harus taat kepada Allah? Ini adalah pertanyaan penting. Tapi yang lebih mendasar adalah: Siapa yang harus saya patuhi? Secara alami kita tunduk kepada beberapa kekuatan (Roma 8:6-8). Hanya melalui aksi Roh Kudus memungkinkan kita memilih hal yang nyata (ayat 12-14). Ketika diberdayakan oleh Roh Kudus, kita mendengar kata-kata Ilahi dan jawaban melalui ketaatan, dan kita benar-benar merdeka. Jika pertanyaan mengapa terus berlanjut, maka kita harus mengakui dua hal. Pertama, dalam teologi Alkitab hanya ada satu otoritas tertinggi dan yang sah didirikan, yaitu Sang Pencipta dan Penebus. Sebagai sumber kehidupan kita, Dia memanggil kita untuk mendengarkan Dia. Kedua, kita serahkan kepada-Nya karena kehendak-Nya bagi kita, berdasarkan pengetahuan-Nya sebagai Pencipta dan Penebus, selalu baik. Oleh karena itu tidak masuk akal untuk menen-

26

perihal

Adventist World | 11 - 2013

tang kata-kata Ilahi. Dalam ketaatan kepada-Nya kita menjadi seseorang yang Dia inginkan, dan menjadi seseorang yang baik. 3. Ketaatan dan Rencana Ilahi: Secara Alkitabiah, ada kesatuan, rencana Ilahi bagi alam semesta (Efesus 1:9, 10; Kol. 1:19, 20). Segala sesuatu di dalamnya diciptakan oleh Allah berfungsi sesuai firman-Nya: “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan“ (Mazmur 33:6). Dengan mendengarkan-Nya, alam semesta dilarutkan ke dalam kesatuan. Oleh karena itu ketaatan kita sangat diperlukan agar alam semesta diintegrasikan sepenuhnya pada firman Ilahi. Ketaatan yang sejati mengandaikan kecerdasan dan kemerdekaan. Alam diatur oleh kehendak Ilahi melalui hukum alam. Hukum ini bekerja dari dalam sistem alam, sehingga tidak ada percakapan langsung dari Tuhan kepada alam. Kadang Tuhan berbicara kepada alam karena kejahatan telah merusak peran yang tepat dan kekacauan tampaknya menang. Hal ini tidak, secara teknis, berbicara mengenai ketaatan. Tapi makhluk cerdas-Nya, diberkati dengan kebebasan, perlu mendengar Tuhan berbicara kepada mereka sebagaimana Dia mengharapkan tanggapan dari mitra-Nya dalam dialog. Respons manusia, serta penyerahan alam kepada kehendak Allah, pada dasarnya mencari tujuan yang sama: Pelayanan. Setiap unsur alam berfungsi. Hanya makhluk cerdas bisa mematahkan lingkaran pelayanan; dan mereka telah lakukan. Hasilnya telah memisahkan alam semesta dan menghasilkan kepedulian diri yang konyol. Ketaatan hanya terjadi dengan bersatu kembali melalui Kristus dengan maksud sejati Tuhan bagi kita. Ketaatan adalah pelayanan. Pemahaman ketaatan ini adalah, didasarkan pada pandangan menyeluruh dari sifat manusia. Kita adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari kehidupan dalam bentuk tubuh. Apa pun yang terjadi di hati kita ketika Roh Kudus berbicara kepada kita, sesuatu terjadi pada keseluruhan hidup seseorang itu. “Ya“ dari bibir kita harus menjadi “ya“ dari mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki kita. Itu adalah aksi respons menyeluruh seseorang kepada perintah. Ketaatan merupakan suatu hak istimewa, itu bukan legalitas. n

Angel Manuel Rodríguez tinggal dan tetap

aktif sebagai pensiunan di Texas, Amerika Serikat, setelah lama melayani sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference..


P E L A JA R A N A L K I TA B

Wahyu Tujuh Jemaat:

Smirna K

etujuh jemaat dijelaskan dalam Wahyu 2 dan 3 mewakili gereja Kristen dari abad pertama sampai akhir zaman. Mereka menggambarkan kondisi rohani umat Allah dalam setiap generasi berikutnya. Jemaat pertama, Efesus, tepat menggambarkan jemaat Perjanjian Baru dengan segala semangat kebenaran dan gairah untuk bersaksi. Sayangnya, orang Kristen mula-mula meninggalkan rasa kasih mula-mula dan menggantikan tugas menjadi pengabdian. Secara bertahap, hampir tak kentara, pelayanan mereka bagi Kristus berubah menjadi formalitas belaka. Dalam pelajaran bulan lalu kita menemukan bahwa hal ini dapat terjadi pada salah satu dari kita. Kita mendengar panggilan Roh Kudus untuk menjaga hati kita terfokus pada Yesus, hati dari semua iman yang benar. Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari jemaat kedua dari tujuh jemaat: Smirna. Kata Smirna berarti “dupa harum.” Pada abad kedua dan ketiga Iblis dengan kejam menyerang gereja Kristen melalui penganiayaan. Jemaat di Smirna memiliki pelajaran bagi kita. Pelajaran yang berbicara kepada semua orang yang pergi melalui pencobaan dan menghadapi kesulitan.

1

Baca Wahyu 2:08. Bagaimana Yesus mengatasi jemaat di Smirna? Judul apa yang Ia gunakan? Mengapa Anda berpikir Yesus menggunakan judul-judul tertentu? Lihat juga Wahyu 1:17, 18. Judul apa yang tepat bagi Yesus untuk menyebut umat-Nya yang setia di Smirna. Dia adalah “yang awal dan akhir.” Dia yang telah “mati, dan hidup kembali.” Jika Yesus menghadapi penganiayaan, ejekan, penyiksaan, dan kematian dengan keberanian, umat-Nya dapat menghadapinya juga. Kristus yang menang atas kematian menawarkan kita kemenangan dalam menghadapi kematian.

2

Apakah tiga karakteristik yang membedakan yang Yesus gunakan untuk menggambarkan gereja di Smirna? Temukan jawabannya dalam Wahyu 2:10.

3

Dalam menghadapi cobaan dan kesusahan, apa nasihat yang Yesus berikan dalam Wahyu 2:10? Dalam Alkitab Yesus mendorong umat-Nya dengan ungkapan “Jangan takut.” Melalui Nabi Yesaya Dia menyatakan, “Ja-

P hoto

B y

D i d i e r

L a r oche

nganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku” (Yesaya 41:10). Berbicara kepada muridmurid di tengah-tengah badai yang ganas, Guru menyatakan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27). Di tengahtengah pencobaan Dia masih menyatakan, “Jangan takut. Aku bersamamu.“ Dia tidak meninggalkan kita dalam kesulitan. Dia tidak meninggalkan kita ketika kesulitan datang.

4

Menurut Wahyu 2:10 gereja Tuhan akan diuji. Tapi penyiksaan akan sangat sengit untuk jangka waktu yang berbeda. Berapa lama periode ini terjadi? Mengapa hal ini akan mendorong orang percaya? Dalam nubuatan Alkitab satu hari sama dengan satu tahun nubuatan literal (lihat Yeh. 4:6 dan Bil. 14:34). Akibatnya penganiayaan dari 10 hari kenabian akan berlangsung selama 10 tahun literal. Nubuatan ini digenapi tepatnya saat penganiayaan dari kaisar Romawi Diocletian, dari 303-313 SM. Sebuah titik spiritual yang menarik terungkap di sini: Kesengsaraan tidak berlangsung selamanya. Semua pencobaan kita memiliki durasi yang terbatas.

5

Apakah peringatan yang Yesus berikan kepada jemaat di Smirna, dan apa hadiah yang Dia tawarkan bagi mereka? Panggilan Allah kepada kita masing-masing agar menjadi setia kepada-Nya di mana kita berada. Jika orang Kristen Smirna bisa setia kepada Yesus di tengah-tengah penyiksaan, penganiayaan, dan kematian, kita bisa setia di tengah-tengah pencobaan kita juga. Jika kasih karunia-Nya bisa mempertahankan mereka, dapat mendukung kita. Tawaran dari mahkota kemenangan adalah milik kita dan juga bagi mereka.

6

Baca Wahyu 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21. Apa kata yang diulang di setiap panggilan akhir untuk tujuh jemaat? Dalam keadaan apa pun orang Kristus menemukan diri mereka, mungkin untuk mengatasi tantangan. Tidak ada tantangan yang terlalu besar untuk kita hadapi bagi Tuhan. Kita tidak akan pernah ditempatkan dalam posisi yang Dia tidak bisa bebaskan. Tidak ada keadaan yang kita hadapi yang Dia tidak mampu tangani. Melalui Yesus kita bisa mengatasi tantangan. Kasih karunia-Nya cukup dalam segala keadaan hidup. Ini adalah alasan untuk bergembira hari ini, esok, dan selamanya. n

11 - 2013 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Surat

G. F. Jones dan Pelajaran Sejarah Saya menulis mengacu kepada G.F. Jones, yang disebutkan dalam artikel Carol Tasker “Satu Paket Benih dan Prinsip Kerajaan” (Agustus 2013). Mungkin para pembaca Adventist World mengetahui bahwa sebelum Jones dan istrinya pergi ke Kepulauan Solomon Barat pada tahun 1914, mereka tiba di Singapura pada tanggal 28 Oktober 1904, setelah selama sebulan berlayar dari Sydney, merintis pekerjaan di Singapura dan selanjutnya di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia. Setelah peresmian Divisi Asia pada tahun 1909, General Conference (GC) mengalokasikan Singapura dan Malaysia kepada divisi tersebut, dan Uni Australasia pada tahun 1910 membuat permintaan yang siasia kepada GC untuk mengembalikan mereka ke wilayahnya. Dengan demikian hal ini mengakhiri hubungan langsung antara ladang Australia dan Malaysia. Dua orang yang bertobat pada awalnya dari pelayanan keluarga Jones adalah C.M. Lee dan istrinya. Pada tahun 1957 pasangan

Doa

Di Manakah Keseimbangannya? Saya kagum kepada Dr. Allan R. Handysides dan Peter N. Landless karena membahas mengenai keseimbangan pada isu vegan (tanpa telur) versus vegetarian (lihat “Di manakah Keseimbangannya?” Agustus 2013). Adalah suatu hal yang memalukan melihat vegetarian dibenci karena mereka menggunakan susu, telur, dll. Ellen White bukanlah seorang vegan, dan pada bukubuku yang ditulisnya tidak mendukung sikap negatif terhadap orang-orang yang mengonsumsi susu, telur, dll. Saya ingin menyaksikan bahwa gizi yang sehat menghasilkan peningkatan penerimaan. Sangat menyedihkan, kadangkadang kita mendapati kurangnya keseimbangan. Eric Witter Auburn, Georgia, Amerika Serikat Lebih Kuat daripada Maut Saya sangat emosional ketika membaca artikel yang ditulis Sylvia Renz “Lebih Kuat daripada Maut” (Juli 2013). Saya tidak bisa menahan air mata ketika saya menempatkan diri saya pada posisi orang yang men-

ceritakan kisah itu. Jika itu terjadi pada anak laki-laki saya yang berusia 6 tahun, apa yang akan saya lakukan? Ini menyedihkan—penderitaan karena berpisah dengan orang yang dikasihi sangat sulit untuk ditanggung—tetapi akan menjadi semakin lebih baik suatu hari nanti. Kiranya Allah memberikan penghiburan bagi setiap orang yang mengalami masa-masa seperti ini. Sementara kita masih berada di dunia kita harus mengalaminya, kita telah menerima janji yang pasti dari Juruselamat kita Yesus Kristus bahwa suatu hari Ia akan datang kembali untuk membawa kita ke surga, di mana tak ada lagi kematian. Gerson de Souza Andrade Resende, Rio de Janeiro, Brasil Peta Kehidupan Saya seorang pembaca setia dan pengagum majalah Adventist World. Saya menulis untuk memberikan dan membagikan penghargaan saya pada cerita sampul Gerald A. Klingbeil “Peta Kehidupan” (Juli 2013), yang sangat memberi inspirasi bagi saya. Pertahankanlah pekerjaan yang luar biasa! Paulo R. Melito Rio Claro, Sao Paulo, Brasil Adventist World Saya seorang Advent melalui iman dan sering membaca Adventist World. Saya harus mengatakan bahwa saya selalu diberkati oleh Firman Tuhan yang selalu saya baca pada setiap halamannya, sebagaimana misi yang baik untuk membuat umat Tuhan terus terhubung. Adventist World mengangkat, menginspirasi, memotivasi jiwa saya untuk berkorban dan melakukan hal yang baik dan mengikuti teladan Kristus. Apa-

PUJIAN

Saya berterima kasih kepada Tuhan karena Dia telah memelihara saya dan tiga orang putra serta seorang putri saya selama lebih dari satu tahun tanpa pendapatan yang stabil. Berdoalah supaya saya akan terus mempercayai pemeliharaan-Nya. Ia adalah setia, adil dan di atas semuanya, penuh kasih. Elizabeth, Kenya

28

ini menyumbangkan sebuah gedung gereja modern dan tanah hak milik dengan luas lebih dari 2.800 meter persegi (30.000 kaki persegi) di Thomson Road kepada General Conference untuk digunakan bagi jemaat Cina. Sejak tahun 1936 sampai akhir abad lalu Singapura menjadi kantor pusat Divisi Timur Jauh. Hingga saat ini Singapura masih sebagai markas besar Southeast Asia Union. Wu Chook Ying Grand Terrace, California, Amerika Serikat

Adventist World | 11 - 2013

Saya pernah mengirimkan sebuah permohonan doa agar saya bisa membayar tagihan biaya pendidikan saya sehingga saya bisa lulus. Allah telah menjawab doa saya—saya berhasil lulus dan sekarang sedang mencari pekerjaan. Terima kasih untuk mendoakan saya! Mutinta, melalui e-mail

Tolong doakan ibu saya yang menderita sakit di kedua tangannya. Berdoalah kepada Tuhan agar kiranya itu bukanlah kanker dan agar dia disembuhkan. Nad, Filipina Tolong doakan teman saya dan anaknya, ia memiliki masalah keluarga dan kesehatan. Unnur, Islandia


Adventist World diproduksi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan dibagikan kepada anggota secara gratis. Kami juga dapat ditemui melalui internet di www.adventistworld. org. Kami bersyukur majalah ini mengisi kebutuhan tersebut. —Editor Koreksi Kesalahan edit, disadari oleh staf dan pembaca Barbara Bailey dari Ohio, Amerika Serikat, dalam versi bahasa Inggris dari edisi September 2013 di artikel Panorama Sedunia “Dipanggil untuk Memproklamasikan.” Dalam konteksnya, inilah ungkapan yang benar: “Tidak mungkin dapat percaya pada evolusi dan berkata bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi dan semua kehidupan yang dikandungnya. Kedua konsep tersebut tidak sesuai.“ Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Suami saya dan saya adalah anggota gereja Advent yang berkomitmen. Sejak kami menikah empat tahun yang lalu kami telah berurusan dengan permusuhan yang tak dapat dijelaskan, kebencian, dan penghinaan dari anggota keluarga dan ipar-ipar saya. Mereka menempati tempat tinggal kami tapi tidak menunjukkan rasa terima kasih. Dengan ajaib saya sembuh setelah mene-

Di Belahan

unia D Manakah ini? JAWABAN: Di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Spencerville di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, Guru Beginner Satu, Jane Morrison menunjukkan anak-anak apa yang ada di tasnya.

kah mungkin untuk mendapatkan semua edisi majalah Adventist World yang sebelumnya dalam bentuk softcopy untuk dibaca dan membagikannya dengan teman-teman saya? Terima kasih, dan Tuhan memberkati tim Anda untuk pekerjaan baik yang dilakukan. Leakey Rosasi Nakuru, Kenya

F O T O

O L E H

Italo

O s o r i o

Dibangunkan oleh Firman-Nya Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 Desember 2013 • Mazmur 116

lan sesuatu yang beracun.... Tolong doakan agar Allah memberi kami kemenangan dan membantu mereka yang terjerat dalam dosa akan dibebaskan. Lyuba, Bulgaria Saya memuji Tuhan untuk keluarga dan dua anak laki-laki saya, dan saya meminta Anda untuk berdoa bagi kami. Amos, Haiti

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

11 - 2013 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE Bulgur adalah gandum giling yang kasar seperti sereal. Kata ini berasal dari Turki

125 ulgur B Tahun Lalu

Seorang dokter, seorang utusan, dan tokoh kebebasan beragama Jean Nussbaum lahir pada tanggal 24 November 1888, di La Chaux-de-Fonds, Swiss. Bertumbuh di Swiss, ia diharuskan untuk pergi ke sekolah enam hari seminggu. Ibunya Jean, Berthe, bekerja sebagai pencuci sehingga dia bisa membayar denda bagi anaknya karena tidak bersekolah pada hari Sabat. Dan setiap Senin pagi di sekolah gurunya meminta Jean untuk menjelaskan kepada teman-temannya mengapa keyakinan yang aneh itu tidak membuatnya pergi ke sekolah pada hari Sabat. Ia bekerja sebagai seorang dokter di Belgrade, di mana ia terlibat dalam isu yang berkaitan dengan kebebasan beragama. Setelah pindah ke Italia bersama istrinya Milanka, Nussbaum diminta untuk menghadiri pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, di mana gagasan “kalender 13 bulan kosong“ akan dibahas. Dia berada di sana untuk menerjemahkan Charles S. Longacre, Arthur S. Maxwell, dan Roy S. Anderson, yang tidak dapat berbicara dalam bahasa Perancis. Sebagai hasil dari pertemuan ini, Nussbaum bertemu Kardinal Katolik Roma Eugenio Pacelli, dan hubungan mereka terus berlanjut bahkan setelah kardinal menjadi Paus Pius XII. Setelah Perang Dunia II Nussbaum tinggal di Paris, di mana ia adalah presiden dari Masyarakat Anti Rokok Perancis, Presiden Institut Curie, dan pembicara di Radio Monte Carlo. Dia juga bepergian secara luas untuk PBB, bekerja untuk mendukung perjuangan kebebasan beragama.

S

uperman atau MENJADi SUPERWOMEN! Mencegah nyeri punggung dengan mencoba latihan sederhana ini: Berbaring telungkup dengan le­ ngan di depan Anda. Pada saat yang sama angkatlah tangan dan kaki sekitar 10 inci dari tanah. Tahan sela­ ma 10 detik. Ulang sampai tiga kali lakukan tiga kali seminggu. Sumber: Men’s Health.

30

Adventist World | 11 - 2013

Ingin mencicipi nasi putih bergizi sekaligus memiliki rasa nikmat? Cobalah bulgur. Satu cangkir bulgur memberikan 14 kali serat, 30 persen lebih banyak protein, tiga kali lipat magnesium, dan kalium dua kali lipat dari beras. Masaklah dengan cara yang sama Anda memasak nasi.

Ikuti Para

Pemimpin Mengikuti perkembangan umat Advent di hampir setiap negara di bumi adalah merupakan tantangan yang tidak kecil. Tapi menelusuri perjalanan para pemimpin gereja, penginjil, dan administrator saat mereka melakukan perjalanan untuk membangun gereja di berbagai belahan dunia adalah sedikit lebih mudah. Journeys.AdventistReview.org adalah situs web interaktif yang memungkinkan Anda untuk mengikuti perjalanan para pemimpin kita dan membaca laporan dari kunjungan mereka. Ketika Anda mengikuti perkembangan mereka, pastikan untuk berdoa bagi keselamatan mereka, dan bagi umat percaya yang mereka layani.


Telan Makananmu

“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Jangan (Langsung)

Banyak ikan menelan makanan mereka hanya dalam 30 milidetik, terlalu cepat untuk dilihat dengan mata telanjang. Kamera kecepatan tinggi telah menangkap ikan ke­ rapu raksasa mengisap dalam air dan—memangsa ikan lain—pada kecepatan lebih dari 50 mil (80 kilome­ ter) per jam. Sumber: National Geographic.

- DETIK KESAKSIAN Saya bersatu di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Calabaceira di Praia, Cape Verde, sehari sebelum dimulainya pertemuan ShareHim. Ketika saya diperkenalkan sebagai pembicara, senyum mereka adalah menjadi motivasi yang saya butuhkan. Lebih dari 200 orang hadir pada malam pertama. Hari-hari pun berlalu, mereka yang bukan Advent mulai mengundang teman-teman mereka. Dengan segera lapangan sepak bola di mana pertemuan itu berlangsung menjadi padat—orang duduk di tembok yang mengelilingi lapangan dan juga di atas tanah. Pada akhir suatu pertemuan seorang pria terhuyung-huyung datang ke depan. Aroma alkohol mengelilinginya. Dia memeluk saya dan mulai berbicara dalam bahasa Criolo, bahasa asli. Saya menelepon seorang ketua setempat untuk membantu saya memahami apa yang dia katakan. Namanya Lamp. Ketika saya berkhotbah tentang pembebasan yang hanya dapat diberikan oleh Yesus, dia berkata kepada saya: “Tolong bantu saya! Saya ingin bebas dari alkohol!“ Saya katakan padanya, “Jangan khawatir tentang masalah Anda. Percayalah kepada Yesus. Dia dapat mengubah hidup Anda, dan Dia akan melakukannya.“ Lamp tidak pernah absen dalam pertemuan. Setiap hari dia menyapa saya dengan mengatakan, “saya telah meminta kepada Yesus, dan hari ini saya tidak minum alkohol! “Lamp berada di antara 27 orang yang memilih untuk dibaptis. Ketika ia datang ke pertemuan, Lamp tidak punya teman, tidak ada orang yang peduli kepadanya. Tapi ketika ia belajar tentang Yesus, ia mendapatkan teman di kalangan anggota gereja. Dan dia mendapatkan Yesus, sahabat yang paling penting dari semua.

ce A l i

Ma

h i d a n

— F ilipe Reis, seorang penginjil literatur di Uni Portugis, Lisbon, Portugal.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 9, No. 10

11 - 2013 | Adventist World

31


DARI INDONESIA

Distrik Belitang dan Martapura

Pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)

T

elah terlaksana pada tanggal 8-13 September 2013, GMAHK Distrik Belitang, Martapura mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani dengan tema “Kepastian Keselamatan: Dia akan Datang,“ dengan pertemuan akhir pada hari Sabat, 14 September 2013 di Jemaat Sumber Harjo Belitang OKU Timur Sumatera Selatan. KKR dimulai bertempat di Gedung Kopdit Tegalrejo. Gedung ini dipilih karena pertengahan dari kedua distrik ini, meskipun sempat menghadapi intimidasi dari sekelompok orang, pemerintah desa setempat yang awalnya seperti sulit ditemui akhirnya bisa memberikan izin. Dengan setia dan penuh kesabaran Pdt. M. Sitompul (pembicara rohani) membawakan topik yang menarik dari malam ke malam. Pada malam terakhir, beliau membagi-bagikan hadiah

sebagai apresiasi kepada semua yang hadir karena sudah setia hadir. Tidak lupa, selain dibekali dengan kerohanian, KKR juga membekali setiap jemaat dengan tips kesehatan yang dibawakan oleh dr. Yunita. F dan dr. Fransisca. T. Sepuluh jiwa baru terpanggil untuk menyerahkan diri dibaptis. Tentunya kita menyambut baik setiap jiwa ini. Pada ibadah akhir ini, Pdt. M. Sitompul menyampaikan rasa haru dan penghargaannya atas kesetiaan Jemaat Mesuji, Kampung Baru, Rasuan, Pemetung dan juga Setiadadi-Heling. Beliau berpesan untuk tetap semangat dan setia dalam pekerjaan keselamatan, meskipun jarak yang harus ditempuh sangat jauh. Hal ini beliau rasakan sendiri saat diajak untuk melawat kepada beberapa anggota jemaat. Beliau memahami keletihan jemaat yang terkadang absen saat KKR karena memang setiap malam kembali ke rumah, bahkan anggota Jemaat Mesuji bisa tiba pukul dua dini hari. Meskipun demikian hanya sedikit sekali yang tidak datang. Demikianlah berita sukacita yang boleh kami sampaikan dari daerah OKU Timur. Dan biarlah berita ini boleh menguatkan dan membakar api penginjilan dalam hati kita. n —Dilaporkan oleh dr. Yunita. F, Departemen Komunikasi dan Kesehatan, Tegalrejo, Sumber Harjo OKU Timur.

32

Adventist World | 11 - 2013


Penginjilan di Pulau Siau

S

iau adalah salah satu distrik di Daerah Misi Nusa Utara (DMNU), yaitu daerah yang terletak di utara Propinsi Sulawesi Utara. Perjalanan ke Siau hanya dapat ditempuh melalui transportasi laut dari pelabuhan Manado. Pada tanggal 25-30 Agustus 2013 di Tanaki Kecamatan Siau Barat Selatan diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) se-Siau. KKR Uni pertama di Siau ini diadakan oleh Pdt. S. Y. Bindosano, selaku Sekretaris Eksekutif Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), dan didampingi juga oleh Sekretaris DMNU Pdt. W. Suleh. “Pengharapan di Tengah Krisis Dunia� adalah tema KKR ini. Panitai KKR memilih untuk mendirikan bangsal KKR di tengah Desa Tanaki di halaman rumah masyarakat yang bertempat juga di depan bangunan gereja mayoritas yaitu GMIST (Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud). Jumlah kehadiran tamu bukan Advent tiap malamnya kurang lebih 50 orang, dan mencapai hampir 3 kali lipat pada malam penutupan. Tantangan yang dihadapi selama KKR yaitu pada saat turun hujan yang deras pada malam ke-5, tapi Puji Tuhan hujan deras itu tiba-tiba berhenti pada saat Pdt. S. Y. Bindosano mulai menyampaikan firman-Nya. Pada malam penutupan KKR, ada 15 jiwa yang menyerahkan diri melalui baptisan, dan di antara 15 jiwa baptisan ada 1 perempuan lulusan sarjana

Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

teologi dari denominasi Protestan. Merupakan tanggung jawab jemaat untuk menjaga jiwa-jiwa ini melalui pendekatan secara pribadi maupun secara rohani, dengan melaksanakan ibadah kelompok kecil dan perlawatan sehingga iman mereka dapat bertumbuh. n —Dilaporkan oleh Jessica Sampouw, Daerah Misi Nusa Utara (DMNU).

11 - 2013 | Adventist World

33


DARI INDONESIA

Jemaat Gracia Jemaat ke- 70

Di Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

J

emaat Gracia di Karangrejo Kabupaten Magetan menjadi jemaat ke-70 di Konferens Jawa Kawasan Timur pada hari Senin 16 September 2013. Menggunakan nama Gracia karena hanya oleh kemurahan Tuhan sajalah sehingga Cabang Sekolah Sabat (SSC) yang sudah berdiri selama 40 tahun ini bisa diorganisasikan di tahun 2013 ini. Kebaktian Pengorganisasian diadakan Pukul 15.00 WIB dihadiri oleh officer dan staf dan pemimpin departemen dari KJKT. Pemilihan pengurus jemaat inti langsung dilaksanakan saat itu serta pengurapan ketua jemaat dan diakon. Dalam kotbah pengorganisasian Pdt. Henky yang didampingi menyatakan pentingnya pemeliharaan ke-31 anggota jemaat baru di Jemaat Gracia. Disela-sela acara hadir AKBP Anom Wibowo, Kapolres Kota Madiun, yang merupakan undangan khusus di ibadah pengorganisasian tersebut. Ia menyam-

34

Adventist World | 11 - 2013

paikan rasa syukur bisa bersama-sama dengan umat Advent dalam kegiatan pengorganisasian, memaparkan pentingnya kebersamaan dalam masyarakat sebagai umat Tuhan. Kemudian Pdt. Joseph Sianipar (Ass. Dept. Roh Nubuat dan Strategic Planning) Uni Indonesia Kawasan Barat mewakili Ketua UIKB mendoakan khusus AKBP Anom Wibowo dan memberikan kenang-kenangan dari jemaat. Beberapa para mantan gembala juga hadir di sana. Kita berdoa agar Jemaat Gracia terus bertumbuh menjadi jemaat yang maju dan sukses mempertahankan iman dan menginjil sampai Tuhan datang kedua kali. n —Dilaporkan oleh Dale D. Sompotan, Madiun Jawa Timur.


Pathfinder “3 in 1” Menjadi seperti Yesus

S

abat, 21 September 2013 merupakan satu Sabat yang telah ditunggutunggu oleh para Pathfinder Kota Kediri. Oleh karena, ketiga jemaat yang ada di Kota Kediri mengadakan suatu rencana Sabat perputaran, yaitu ketiga jemaat akan bertukar mimbar dan dilayani oleh anggota pathfinder Kota Kediri. Tema yang telah disusun untuk disuguhkan kepada Jemaat Banaran, Eben Haezer dan Stasiun Kediri adalah “Menjadi Seperti Yesus.” Ketiga jemaat merasa terberkati, dan setelah melayani di masing-masing jemaat yang dituju, para pathfinder berkumpul dan melaksanakan kelas seperti biasa di Jemaat Stasiun Kediri, acara diakhiri dengan kesan dan pesan dari masing-masing regu yang melayani di jemaat yang ada di Kota Kediri, terpancar sukacita dan

bahagia dari para regu serta pembina yang melayani pada Sabat itu. n —Dilaporkan oleh Pdtm. F. Satori, Gembala jemaat Kediri Stasiun.

Empat Jiwa di Tidar 2

D

ua seri Kebaktian Kebanginan Rohani (KKR) di Sememi, Tandes, Surabaya dan di GMAHK Jemaat Tidar 2, Surabaya terlaksana dengan baik pada tanggal 9-15 Juni 2013. Pembicara rohani kali ini adalah Pdt. R. Situmeang, Sekretaris Asisoasi Kependetaan Konferens Jawa Kawasan Timur; Pdtm. Agustinus Subagio

Jemaat Tidar 2, Surabaya dan Bapak Sumarmata dari Denpasar. Ibu Elsi menyampaikan pelajaran mengenai rumah tangga yang ideal, yang harus menjadi teladan kehidupan bagi mereka yang belum mengenal kebenaran. Kemudian Ibu Oktalina Sirait dari Bali menyampaikan pelajaran kesehatan yaitu, pola makan sehat. Di akhir pertemuan ini, ada 4 jiwa yang mau mengikuti Yesus melalui baptisan suci. n —Dilaporkan oleh Roefsahar, GMAHK Jemaat Tidar 2, Surabaya.

11 - 2013 | Adventist World

35


DARI INDONESIA

Hari Pathfinder Distrik Kedaton VII Lampung Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

S

abat, 21 September 2013 merupakan hari istimewa bagi umat Tuhan di Distrik Kedaton VII oleh karena pada hari itu adalah perayaan hari Pathfinder sedunia ke-63 yang dirayakan dalam kebaktian gabungan Distrik Kedaton VII dan semua rangkaian acara ibadah hari itu dilayani oleh pathfinder dari pagi hingga sore hari. Dalam rangka menyambut hari pathfinder kali ini, ada juga kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pathfinder selama tiga malam pada tanggal 1921 September yang dipimpin Pdt. B. Pasaribu. Pada Sabat itu, uniknya, acara Berita Mission dikemas dalam bentuk video dan para anggota pathfinder menjadi pemerannya, sehingga seluruh jemaat menyaksikannya dangan sukacita. “Sebagai remaja sudah saatnya merespons panggilan Kristus dengan memiliki komitmen, mau melakukan apa yang diperintahkan-Nya, bahkan setia wa-

36

Adventist World | 11 - 2013

laupun harus menghadapi kematian seperti muridmurid-Nya dulu,” demikian tutur Pdt.Victor J. Sinaga, Direktur PA Daerah Sumatera Kawasan Selatan dalam khotbahnya siang itu. Selaku Korwil, M.G. Ha­ rifson Manik memberi tantangan kepada peserta kelas kamajuan dengan berkata, “jangan bangga menggunakan seragam kecuali melakukan kewajiban dan tanggung jawab baik sebagai peserta kelas kemajuan maupun para pembina.” Kita berharap semoga anak-anak dan remaja serta pemuda di Distrik Kedaton VII semakin maju dan saling mendukung dalam membuka hatinya menyambut panggilan Yesus Kristus untuk melayaniNya. n —Dilaporkan oleh Pdt. B. Pasaribu, dan Pdt.Victor J.Sinaga, Bandar Lampung.


“Allah Peduli”

Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)

K

ebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan tema “Allah Peduli” terlaksana dengan baik pada tanggal 15-21 September 2013 yang di Huta Gurgur Lumbansitahuak, Desa Sipultak. Kec. Pangaran Kab. Taput dipandu oleh Pdt. P. Manullang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan GMAHK Daerah Sumatera Kawasan Tengah, dan resmi di buka oleh Bpk. M. Hutabarat, Camat Pangaran. Sebelum acara khotbah dimulai, selalu diawali dengan membagikan hadiah setiap malamnya bagi yang membawa tamu baru dan yang menjawab pertanyaan dari seri KKR dengan memberikan cangkir tupperwaer dan hadiah lainnya. Lewat apresiasi ini maka banyak yang tertarik untuk hadir dan memotivasi sesama tamu mengundang teman-temannya dan serius mendengar Firman Tuhan setiap malam. Dengan kerja sama semua anggota Jemaat Simamora dan sang gembala Pdtm. David Tampubolon KKR ini berjalan dengan lancar. Ada 17 jiwa yang berdiri untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Mari kita doakan agar mereka ini selalu kuat dan bertahan di dalam iman mereka sampai Yesus datang. n

—Dilaporkan oleh: Pdt. P. Manullang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan DSKT.

11 - 2013 | Adventist World

37


DARI INDONESIA

Pengharapan di Kota Palembang Yesus Pengharapan di Zaman Ini

P

alembang menjadi kota yang tetap berkesinambungan melakukan kegiatan penginjilan dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah pelayanan masyarakat melalui pengobatan gratis (charity clinic). Masyarakat sekitar gereja sepertinya sudah sangat terbiasa mendapatkan pelayanan yang baik melalui umat Tuhan di Palembang ini. Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut KKR yang berlangsung tanggal 22-28 September 2013. Kegiatan yang baik ini dipimpin langsung oleh dr. Liniyanti D. Oswari bersama dr. Efman U. Manawan serta beberapa mahasiswa FK Unsri dan perawat. Menurut Dokter Lin, jumlah pasien hari itu mencapai lebih dari 170 orang, dan karena waktu yang tidak memadai akhirnya pendaftaran ditutup sebelum sore hari. Drs. P. Sihotang, Direktur Pendidikan Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) adalah pembicara rohani dalam pekan KKR ini. Bertemakan “Yesus Pengharapan di Zaman Ini” pekabaran indah disampaikan bagi umat Tuhan serta tamu yang hadir. Selain ceramah rohani, ada pelajaran rumah tangga bahagia dan seminar kesehatan. Ada satu kesan yang unik dengan hadirnya tiga tamu warga negara Papua Nugini (yang sedang melanjutkan kuliah pasca sarjana di UNSRI), salah satunya bernama Jack, anggota Advent dari Papua Nugini dan

38

Adventist World | 11 - 2013

sudah lebih setahun terakhir ini berada di Palembang. Mereka harus didampingi anggota jemaat yang fasih berbahasa Inggris untuk menerjemahkan setiap pelajaran. Pembicara berpesan kepada mereka bertiga, “berdoalah kepada Tuhan selama mendengar firman ini, agar Roh Kudus bekerja dan menerjemahkan dengan baik setiap kalimat yang didengar walaupun dalam bahasa Indonesia, Roh Kudus akan mengartikan dengan bahasamu sendiri.” Dan sepanjang hari Sabat mereka bertiga tetap setia mengikuti acara demi acara di gereja sampai kebaktian PA dan tutup Sabat bersama. Ada 20 jiwa yang menerima Yesus melalui baptisan kudus. Kita doakan pekerjaan Tuhan di Kota Palembang tetap berjalan dengan baik dari waktu ke waktu dan jemaat bersatu menantikan hari Maranatha. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Komunikasi Jemaat Ratna, Palembang.


Pertemuan Penginjilan di Jemaat Batam Mas

Charity Clinic dan KKR

K

ebaktian Kebagunan Rohani (KKR) bertemakan “Kabar Baik di Zaman yang Kurang Baik” dipandu oleh Pdt. U. Sinambela diadakan setiap malamnya di Jemaat Batam Mas. Sebelum

KKR, diadakan program charity clinic yang dilaksanakan pada hari Minggu 22 September 2013 di Ruli Putri Tujuh. Program ini berjalan dengan baik, ada sekitar 200 orang yang datang untuk berobat di dalam acara ini, ada juga beberapa dokter yang ikut serta dari Rumah Sakit Awal Bros Batam berkerja sama dengan Klinik Advent Batam dalam acara ini. Sebelum KKR dimulai setiap malamnya, tim kesehatan Jemaat Batam Mas juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis. Sabat siang, 28 September 2013, saat penutupan ada 7 jiwa yang sudah dimenangkan yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka dan bersedia untuk dibaptis. n —Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.

Seminar Musik dan Lagu

J

emaat Batam Mas mengadakan acara seminar musik dan lagu dari tgl 4-5 Oktober 2013. Oleh karena konferensi guru-guru se-Indonesia diadakan di Batam maka acara seminar musik dan lagu ini diramaikan juga oleh para guru dan juga tamu dari berbagai daerah di Indonesia. Ibu J. Manafe, MPH diundang sebagai pembicara di dalam acara ini. Pdt. R.W. Sagala yang juga hadir memainkan piano membuat seminar musik ini menjadi lebih bersemangat dan meriah. Pekabaran baik dari disampaikan khususnya kepada orang muda agar lebih mencintai lagu-lagu gereja daripada lagu duniawi. Hal ini terlaksana baik oleh departemen musik dan lagu jemaat. Biarlah dengan semi-

Jemaat Batam Mas

nar musik ini dapat membawa kemuliaan bagi nama Tuhan dan hanya nama Tuhan saja yang ditinggikan. n —Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.

11 - 2013 | Adventist World

39


DARI INDONESIA

Tidak Ada yang Tidak Mungkin

Sekolah Lanjutan Advent, Purwodadi

S

aat Hari Ulang Tahun Kabupaten Pasuruan yang ke 1084, tanggal 2 Oktober 2013, SMA Advent Purwodadi ditunjuk dan mendapat tugas dari Bapak Camat Kecamatan Purwodadi menjadi salah satu utusan Sekolah Swasta tingkat SMA mewakili wilayah Purwodadi Pasuruan Jawa Timur mengikuti Kegiatan Lomba Inovasi Aneka Menu Ikan di Kebun Raya Purwodadi Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Pihak penyelenggara dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan, menyatakan tujuan untuk tahun 2013: “Melalui Gemar Ikan Kita Tingkatkan Konsumsi Makan Ikan dalam Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Pasuruan yang Sehat, Kuat dan Cerdas.� Bapak Ir. Handoyo sebagai ketua pelaksana melaporkan

bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) Memasyarakatkan gemar makan ikan yang sehat, (2) Memperkenalkan produk makanan ikan yang sehat. Wakil Bupati Pasuruan dalam kata sambutannya menyatakan bahwa Kota Pasuruan memiliki potensi sumber daya laut yang cukup besar. Dalam kegiatan ini SMA Advent Purwodadi mendapat penghargaan juara dua untuk kategori Menu Masakan Keluarga. Mereka adalah Sheren dan Marcella yang saat ini kelas XI IPS dan Ibu Masli Pungus, Ibu Wiwiek Sujatmiko sebagai pendamping bersaksi mengenai pola makan yang sehat dan aneka masakan sehat anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Penghargaan ini dapat memberikan motivasi kepada siswa lain untuk berinovasi dan tidak ada yang tidak bisa dilakukan kalau ada kemauan dan kerja sama yang baik. n —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas SLA Purwodadi.

40

Adventist World | 11 - 2013


Bible Conference di Lembang

Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB)

R

evived by His Word” adalah tema keseluruhan dari kegiatan sekali lima tahun, Bible Confe­ rence, yang diselenggarakan oleh Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) di Hotel Bumi Makmur Indah, Lembang, Jawa Barat pada tanggal 3-6 Oktober 2013. Walau pun kegiatan utamanya telah selesai pada Sabat sore, 5 Oktober 2013. Para pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh se-UIKB yang berkesempatan datang, menjadi peserta acara besar ini. Ruang pertemuan hotel yang cukup besar, penuh terisi oleh para peserta dan bahkan ada yang sampai duduk di luar dekat pintu masuk ruang pertemuan. Para narasumber yang diundang pada kesempatan ini adalah Ganoune Diop, Associate Director Hubungan Masyarakat dan Kebebasan Beragama GMAHK General Conference sekaligus Direktur Hubungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk gereja Advent sedunia; Nikolaus Satelmajer, salah seorang Sekretaris Asosiasi Kependetaan General Conference dan Editor Majalah Ministry; dan yang terakhir Gerhard Pfandl, Parttime Associate Director Biblical Research Institute, General Conference. Kebangunan rohani para peserta dibangkitkan sejak Kamis siang sampai Sabtu sore. Topik demi topik serta berbagai pertanyaan peserta dan jawaban yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik demi pelayanan para hamba Tuhan ke depan di lading masing-masing. Kesempatan ini juga, pada Sabat sore, dilaksanakan ibadah rasa syukur dan pujian kepada Tuhan serta acara perpisahan secara organisasi

oleh karena Pdt. E. Pandjaitan, Sekretaris Asosiasi Kependetaan UIKB pensiun

tahun ini, dan akan menyelesaikan pelayanan jabatannya sampai akhir tahun 2013. Ini adalah kesempatan yang baik, karena mayoritas pendeta se-UIKB hadir menyaksikannya. Semua acara telah selesai pada Sabtu malam, kita berharap peningkatan pelayanan kepada umat-Nya demi kemuliaan-Nya dapat terlaksana dengan baik. n —Dilaporkan oleh J. Pardede, Editor Pelaksana Adventist World Indonesia (AWI).

11 - 2013 | Adventist World

41


DARI INDONESIA

Retret Pemuda Dua Wilayah

Manado Timur II dan Manado Selatan

R

etret sehari Pemuda Advent Wilayah Manado Timur II dan Manado Selatan dilaksanakan di Pantai Indah Tanawangko, 25 Agustus 2013. Kegiatan ini tak lepas dari kerja sama yang sangat erat dari dua ketua PA wilayah masing-masing yaitu Sdr. Meldy Kolondam sebagai ketua wilayah Manado Selatan dan Sdr. Hancel Langi sebagai ketua wilayah Manado Timur II. Ketua PA Kota Manado dan Sekitarnya, Sdr. Elrick Takasanakeng membuka acara retret pemuda dua wilayah ini dengan renungan yang intinya menyemangati para anggota untuk tidak menyerah menghadapi segala permasalahan ma-

42

Adventist World | 11 - 2013

sa muda yang selalu membayangi para pemuda Advent di akhir zaman ini. Beberapa seminar yang dibawakan yaitu materi CPR kemudian love and dating. Kegiatan pemuda selanjutnya direncanakan yaitu melaksanakan Kebaktian Kebangunan Rohani pemuda dengan tema “Ingatlah Penciptamu Pada Masa Mudamu� yang juga melibatkan anggota PA dari wilayah lain di Kota Manado yang rencananya akan dilaksanakan di wilayah Manado Tengah pada tanggal 28 Oktober-2 November 2013. n —Dilaporkan oleh Michael Kaunang, ketua pelaksana kegiatan.


PESTARI BAGAN BATU

Pesta Anak Sehari (PESTARI)

M

enjadi Anak yang Berprestasi di dalam Tuhan” adalah tema sekaligus harapan para orangtua dalam pelaksanaan PESTARI yang di selenggarakan di Bagan Batu pada tanggal 15 Oktober 2013. Acara tersebut sangat meriah dan wajah ceria kelihatan di wajah seluruh anak-anak dan hadirin yang dihadiri sektiar tiga ratus orang yang pesertanya terdiri dari Jemaat Bagan Batu, Sumbersari, Tanjung Sari, Kosik Putih, Cikampak dan Balam. Ibu H. Manik sebagai ketua umum dalam sambut­ anya menyatakan harapannya, “semoga melalui acara tersebut suasana kebersamaan dan kecintaan terhadap nilai-nilai ronani semakin tinggi untuk menjadikan anak-anak yang berprestasi di dalam Tuhan.” Pdt. E. Pakpahan sebagai gembala distrik dalam sambut­annya juga mengharapkan dengan acara tersebut merupakan satu bukti bahwa gereja berperan aktif dalam menunjang masa depan anak-

anak yang lebih baik. Acara semakin menarik ketika panitia menyuguhkan beberapa permainan di antaranya cerdas cermat Alkitab, lomba nyanyi, puisi, mewarnai dan beberapa permainan yang menjadikan anak-anak larut dalam suasana gembira tanpa mengenal lelah. Kiranya dengan terlaksananya hal ini, maka kita berharap seluruh anak Tuhan yang masih sangat muda akan lebih mencintai kebenaran dan bertumbuh menjadi generasi gereja yang kuat dan penuh pengharapan. n —Dilaporkan oleh Pdt. E. Pakpahan, Gembala Distrik Bagan Batu.

11 - 2013 | Adventist World

43


DARI INDONESIA

Satu Prajurit dan 54 Jiwa Merespons Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

S

abat pagi 28 September 2013 yang lalu, Pdt. H.I. Missah, Wakil Direktur Pemuda GMAHK Sedunia membuat panggilan dalam seri KKR yang berjudul “Mengapa Terjadi?” Selama sepekan, terlaksana KKR di GOR Markas Divisi I Infantri, Cilodong yang dimulai dari tanggal 23-28 September 2013 yang lalu. KKR ini melibatkan 10 jemaat yang berada di Wilayah 11 Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Dari malam pertama ada lebih dari 140 tamu, meningkat terus dari malam ke malam, dengan puncaknya hampir mencapai 200 tamu. Selain Firman Tuhan, panitia juga memberikan kesempatan kepada dr. Rita Siburian dari Klinik Advent Jakarta, dr. O. Tampubolon dan dr. Alvin Rantung dari RSA Bandung untuk membawakan seminar kesehatan yang membahas tentang kesehatan gigi, gastritis dan tentang

penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pikiran. Walaupun singkat, tetapi faedah dari acara kesehatan itu dapat dirasakan dan dapat melengkapi Firman Tuhan yang disampaikan. Satu hal yang menarik dari seri KKR ini adalah saat Pdt. H.I. Missah tidak hanya berinteraksi dengan para anggota yang hadir di GOR tersebut, tetapi juga dapat berinteraksi dengan para pemirsa yang setiap malam menyaksikan melalui live streaming dari adventistradiotv, departemen Komunikasi UIKB. Puncaknya, pada Sabat gabungan yang dihadiri sekitar 1.400 orang, akhirnya para gembala di wilayah 11 termasuk juga Pdt. Missah membaptiskan 45 jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan. Jumlah ini berkurang oleh karena sebagian dari para calon baptisan ingin untuk dibaptis di jemaat masing-masing pada dua Sabat berikutnya. Satu hal yang membuat bangga adalah oleh karena ada satu dari sekitar 70 prajurit infantri Kostrad yang hadir tiap malam, mau menyerahkan dirinya dalam upacara baptisan pada Sabat pagi. Setelah acara baptisan, panitia membagikan kenang-kenangan berupa Alkitab dan juga sertifikat baptisan. “Kita doakan agar jiwa yang baru dibaptiskan ini tetap setia kepada Tuhan sampai Dia datang, dan agar para pendamping rohani dan juga semua anggota jemaat dapat memelihara jiwa yang baru ini” itulah kalimat terakhir Pdt H.I. Missah sebelum menutup seluruh rangkaian acara pada Sabat sore dengan doa pengutusan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Associate Director Departemen Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.

44

Adventist World | 11 - 2013


Pesta Lagu Rohani se-Batam

His Name We Glorify

S

abat, 7 September 2013 Jemaat se-Batam mengikuti acara PESLANI (Pesta Lagu Rohani) yang diprakarsai oleh orang muda Jemaat Batam Mas di bawah pimpinan Ketua Pemuda Advent Jemy Randa Bunga. Tema dari acara ini adalah “His Name We Glorify.” Acara ini berjalan dengan baik dan semua para peserta PESLANI dari jemaat se-Batam sangat antusias. Jemat yang mengikuti acara ini adalah Jemaat Dapur 12, Batu Aji, Muka Kuning, Bukit Sion, Teratai, Tiban,dan

tentunya Jemaat Batam Mas selaku tuan rumah. Aca­ ra dimulai dari pukul 15.00 WIB sampai tutup Sabat. Tidak hanya lagu-lagu yang dibawakan dalam acara ini, para pemuda dari Jemaat Batam Mas juga membawakan sebuah fragmen musikal yang berjudul “Never Alone” yang menyatakan bahwa kita tidak akan pernah berjalan sendiri karena Tuhan Yesus Kristus akan selalu menyertai kita di mana pun kita berada apabila kita selalu memanggil dan memuliakan nama-Nya. Biarlah dengan diadakannya acara ini, semua peserta bahkan umat Tuhan se-Batam selalu memuji Tuhan dengan talenta yang ada khususnya dalam bernyanyi. n —Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.

11 - 2013 | Adventist World

45


DARI INDONESIA

Radio Gema Pengharapan

Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

D

i tengah-tengah kunjungannya kepada para penginjil literatur pada awal September 2013 lalu, Pdt. Johny Lubis, Wakil Ketua GMAHK Divisi Asia Pasifik Selatan, berkesempatan untuk mengunjungi studio radio komunitas Gema Pengharapan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, yang mengudara pada frekuensi 107,7 FM. Studio ini terletak di lantai 5 Kantor Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Dalam kunjungan singkat ini, Lubis menyempatkan mencoba fasilitas studio termasuk merekam ucapan selamat kepada Radio Gema Pengharapan. Dalam pesannya kepada para crew yang seluruhnya adalah sukarelawan, beliau menyampaikan harapannya agar Radio Gema Pengharapan ini dapat menjalankan misi penginjilan untuk menunjang semua usaha penginjilan yang dilakukan oleh gereja

“Revival and Reformation” adalah take-line dari Radio Gema Pengharapan. Siaran ini dapat didengarkan melalui streaming situs resmi radio Gema Pengharapan di www.gemapengharapan.com maupun juga melalui situs web resmi Konferens DKI Jakarta di www.jakartaadventist.org. Pelayanan melalui radio ini sebagian besar dilakukan oleh para relawan muda yang benar-benar mendedikasikan waktu mereka untuk pelayanan media Radio dan live internet streaming. Mengakhiri kunjungan singkatnya, Lubis mendoakan radio ini dan berharap semoga dengan lebih banyak lagi relawan yang terlibat,

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redak-

si majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M ­ icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 11 - 2013

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

maka pekerjaan Tuhan melalui radio akan lebih maju dan lebih banyak orang yang dapat dimenangkan. Di masa yang akan datang, tengah direncanakan untuk mengembangkan pelayanan yang lebih luas lagi baik melalui smartphone maupun jejaring sosial dan berbagai media lainnya. Prinsipnya adalah, seperti visi dari departemen komunikasi yaitu, menggunakan semua jenis komunikasi modern dengan efektif untuk menyebarkan Injil agar Tuhan segera datang. —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Associate Director Departemen Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. Wauran F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

11 - 2013 | Adventist World

47


*Yang Terhormat Ibu La Celia A. Prince telah, selama 5 tahun terakhir, menjadi duta asing termuda di Washington, D.C., mewakili St. Vincent dan Grenadines. Ia juga diakui sebagai duta bagi organisasi ini bagi negara Amerika Serikat.

Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada sang diplomat ini.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.

Yang Terhormat La Celia A. Prince* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga besar gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.