War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
1 1 - 201 4
Menderita Bersama
Ayub
Tim,
14 Satu
SatuMisi
Ateis
26
dalam
Perjanjian Lama
11 - 2 01 4
C E R I TA
War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
16
11 - 2 01 4
S A M P U L
Menderita Bersama Ayub
Oleh Lael Caesar
Selama kita hidup, kita harus menghadapi masalah penderitaan.
14 Satu Tim, Satu Misi K E P E R C AYA A N
DA S A R
Oleh Manuel G贸mez
Bekerja bersama untuk membuat perbedaan
20
K E H I D U PA N
A DV E N T
Sesama Kita Sebagai Suatu Perjalanan
Oleh Marcos Gabriel Blanco
8 Keistimewaan Alkitab yang Terbuka
Ketika kita membagikan diri kita, kita membagikan nilai-nilai kita.
Oleh Ted N. C. Wilson
Pekabaran dari harapan dan semangat di ujung jari kita
Menderita Bersama
Ayub
14 SatuTim, SatuMisi
Ateis
26
dalam
Perjanjian Lama
PANO RAM A
SEDUNI A
22 Pekerjaan Nabi Sejati R O H
N U B UAT
Oleh William Fagal
RENUNGAN
Hal ini tidak seperti beberapa orang bayangkan.
Oleh Gerald A. Klingbeil
Ketika hidup penuh dengan penyimpangan dan pengalihan pikiran
24 Bukan Kisah Misi Khas Anda
12 Yang Sebenarnya Paling Berarti
P E L AYA N A N
O R A N G
a DV E N T
Oleh Ted Huskins
Hubungan antara New Hampshire, Amerika Serikat, dan Kauma, Malawi
D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N
SEDUNI A
3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW
11 K E S E H A T A N Virus Ebola
S E D U N I A
P E R TA N YA A N 26 JAWA B A N
DA N
27 P E L A J A R A N A L K I T A B Pemberian Damai Surga 28
P E RT U K A R A N
Ateis dalam Perjanjian Lama?
32-40 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)
www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 11 bahasa
2
Adventist World | 11 - 2014
I D E
A L K I TA B
Sebuah Ruang Doa bagi Dunia
40.000 Jiwa Mengubah Stadion Brasil Menjadi Tempat
Memuji Tuhan
Orang Advent mengisi stadion Piala Dunia untuk merayakan akhir inisiatif membagikan Yesus selepas pertandingan bola.
D i v i s i o n
Tetapi setiap Rabu pagi, tepat pukul 8.15 waktu Timur AS, ruang komite biasa ini, yang berlokasi di kantor pusat gereja menjadi pusat pertemuan doa internasional yang diselenggarakan oleh tim editorial Adventist World. Minggu ke minggu rata-rata 50 permohonan doa dari sebanyak 30 negara yang berbeda dibacakan, mengingatkan kami semua yang berkumpul di sana bahwa betapa benar-benar dikenal majalah ini. Seorang ibu dari Zambia meminta kami untuk berdoa bagi anak yang sudah dewasa yang tidak lagi berjalan dengan Tuhan. Seorang mahasiswa di Filipina menghadapi ujian akademis penting sedang memohon doa untuk dukungan sesama orang percaya. Selusin catatan pedih mengingatkan kami pada penderitaan seperti Ayub dengan mereka yang bergumul dengan iman: Kanker; diabetes; kehilangan penglihatan; tekanan perkawinan; tragedi yang tidak tepat dan tidak terjelaskan. Tidak mungkin bagi anggota staf kami melewati ritual mingguan ini, dengan tirai yang mungkin membuat kami fokus pada dunia kita yang sedang hancur. Kita menjadi sadar—terkadang menyakitkan—betapa rusaknya planet kita ini, dan seberapa banyak umat Tuhan merindukan penyembuhan dalam segala sesuatu. Kita merasakan ketidakberdayaan alami semua manusia dalam menghadapi rasa sakit yang begitu besar dan masalah yang begitu luas. Tapi hampir setiap minggu setidaknya satu doa mengingatkan Tuhan—dan kita semua—bahwa kita memilih untuk menyelaraskan diri kita lagi dengan Satu Kuasa di alam semesta ini yang peduli tentang keadilan, yang menyembuhkan orang yang patah hati, yang menyebabkan kasih bertumbuh baru dan patah tulang menjadi kuat lagi. Jadi, pembaca yang budiman, mengetahui hal ini di mana pun Anda memandang kata-kata ini: Apakah secara individu dalam menanggapi permohonan doa Anda, atau secara bersama karena Anda umat sisa milik Allah, Anda telah didoakan hari ini.
LAPORAN SEDUNIA
A m e r i c a n
tu adalah ruang komite biasa. Sebuah meja persegi mendominasi tengahnya, dengan kursi untuk 15 orang di lokasi. Sebuah meja peringkat kedua—biasanya digunakan oleh mereka yang terlambat—mengisi lokasi dekat jendela. Dinding biru muda abu-abu digantung dengan alat kelompok kerja yang diperlukan: Papan tulis; kertas poster besar yang dapat dirobek; layar proyeksi untuk video dan presentasi PowerPoint.
STADION PENUH: Pemandangan dari sebuah pesawat otomatis mengenai hampir 40.000 orang memuji Allah di Vivaldo Lima Amazonian Arena di Manaus, Brasil, pada hari Sabat, 16 Agustus 2014.
S o u t h
I
nn Sebuah stadion olahraga yang baru-baru ini bergema dengan teriakan penggemar sepak bola berubah menjadi rumah ibadah diisi dengan doa dan pujian dengan sekitar 40.000 orang merayakan akhir dari inisiatif membagikan Yesus selepas turnamen Piala Dunia FIFA 2014 di Kota Manaus, Brasil. Kerumunan orang Advent mengisi 41.000 kursi Vivaldo Lima Amazonia Arena mendekati kapasitas lokasi tersebut pada hari Sabat, 16 Agustus, acara publik besar pertama yang diadakan di kota 2 juta jiwa tersebut, setelah kesimpulan dari Piala Dunia pada 13 Juli. Manaus adalah salah satu 12 kota menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia. “Kesempatan di arena ini adalah penobatan besar proyek Hope Manaus, yang menyediakan visibilitas yang lebih besar dari ruang lingkup pekerjaan yang dikembangkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kepada masyarakat,” kata Gilmar Zahn, Ketua Uni Brasil Barat Laut. Pertemuan yang dihadiri oleh pejabat lokal senior ini, mengesahkan seminggu upaya penjangkauan sosial yang dijuluki “Hope Manaus” yang, antara lain, melihat para relawan mendistribusikan ribuan salinan buku misionaris The Only Hope. “Ada ribuan orang mencari harapan, dan kita harus menyelesaikan pekerjaan yang pelopor kita telah mulai umumkan mengenai kabar baik dari Injil,” Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Selatan (yang meliputi Uni Brasil Barat Laut), mengatakan kepada orang banyak saat ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi gereja-gereja lokal. Hope Manaus adalah bagian dari Misi gereja Advent sedunia untuk inisiatif kita yang bertujuan untuk membagikan Yesus di kota-kota terbesar dunia. Sepuluh orang dibaptis pada akhir pertemuan itu, bukti dari 350 jiwa yang dibaptis sepanjang minggu itu. —Magdiel E. Pérez Schulz, Sekretaris Eksekutif Divisi Amerika Selatan.
Bersambung ke sebelah
11 - 2014 | Adventist World
3
LAPORAN SEDUNIA Nauru: Gereja Bekerja
4
Adventist World | 11 - 2014
Ka r l
Fotografer asal Australia, Karl Lindsay, melihat kios yang disebut God Is Able Shop di Provinsi Zambia Timur, Mambwe, ketika ia bekerja di negara tersebut bersama Adventist Development and Relief Agency. “Saya pikir, hal itu sangat luar biasa di bawah langit malam berbintang,” katanya. Malam langit berbintang adalah hal biasa di Zambia, dan Lindsay memperoleh fotonya pada malam berikutnya. “Hal itu membuat pernyataan yang sempurna,” katanya. Foto itu memenangkan Lindsay pada Avondale Fine Arts Photography Prize tahun ini pada ajang Manifest Creative Arts Festival.
W i k i c o m m o n s
NEGARA KEPULAUAN TERKECIL: Pandangan dari udara pada Pulau Nauru Pasifik Selatan, bahwa 25 anggota Advent di sana berharap untuk bangunan gereja pertama mereka.
L i n dsa y
nn Para pemimpin Advent berencana untuk memulai pembangunan gereja Advent pertama di Nauru, sebuah negara pulau kecil di Pasifik Selatan, pada akhir tahun setelah mengakuisisi sewa lahan 99 tahun sebagai sumbangan dari anggota gereja. “Ini adalah sesuatu yang para anggota gereja Nauru telah pandang ke depan untuk selama bertahun-tahun,” kata Glenn Townend, Ketua Uni Misi Trans Pasifik. “Lahan di Nauru sangat mahal dan tidak mudah dipindahkan kepada orang lain.” Nauru adalah negara terkecil di Pasifik Selatan, dengan 9.400 orang berdomisili dalam 8 mil persegi (21 kilometer persegi) dari batuan fosfat. Satu-satunya negara terkecil di dunia berbanding po pulasinya adalah Vatican City, dengan sekitar 850 jiwa. Dua puluh lima orang Advent tinggal di pulau tersebut, tapi kehadiran mingguan di tempat pertemuan saat ini, di ruang sewaan, mendekati 40 jiwa, kata Eparama Drou, associate kepala keuangan Uni Misi Trans Pasifik. Pada bulan Mei, Presiden Nauru Ba ron Waqa menandatangani pemindahan sewa lahan dari anggota gereja lokal, Steve Mwea Amwano, kepada Gereja Advent. Tanah itu diberikan sehingga gereja bisa dibangun di Nauru. Townend mengatakan bahwa Mwea Amwano memberi lahan itu karena ia
berterima kasih atas pendidikan di Navasau Adventist High School di Fiji. Dalam pertukaran lahan tersebut, gereja sepakat untuk membangun sebuah rumah dua kamar tidur untuk Mwea Amwano dan keluarganya di tempat lain di Nauru. —Andrew McChesney, editor berita, Adventist World, dengan laporan dari staf Uni Misi Trans Pasifik.
“Kita ingin menginspirasi orang muda kita yang sedang mempelajari karier yang berbeda seperti mereka bertumbuh secara akademis, mereka dapat bertumbuh dengan komitmen dan semangat misi gereja,” kata Abraham Acosta, Rektor Colombia Adventist University dan penyelenggara utama acara tersebut. —Divisi Inter-Amerika.
Kolombia: Rencana Membagikan Yesus di Timur Tengah
Laos: Konferensi Alkitab Pertama Diadakan
nn Lebih dari 100 orang muda dari Amerika Selatan akan dilatih untuk membagikan Yesus di Timur Tengah setelah mereka mendaftar untuk menjadi misionaris di sebuah konferens utama di Medellín, Kolombia, kata para pemimpin gereja. Para relawan terdaftar di sekolah misi Colombia Adventist University selama acara Adventist Missions International Congress, yang diadakan di universitas itu di kota terbesar kedua di Kolombia dan membawa bersama-sama hampir 2.000 orang muda, mahasiswa, dan profesional dari Kolombia, Peru, dan Argentina. Kongres pada bulan Agustus itu berusaha untuk memotivasi peserta melayani di ladang misi.
nn Sekelompok Advent di Laos mendengar serangkaian acara yang belum pernah terjadi sebelumnya dari seminar tentang daging halal dan haram, pemeliharaan Sabat, dan otoritas Alkitab dari kunjungan trio ahli Alkitab—dan menghargai konferensi Alkitab yang pertama di negara mereka sehingga mereka memohon untuk dilakukan setiap tahun. Sekitar 60 guru Alkitab dan para pendeta menghadiri konferensi tersebut di Laos pada akhir Agustus ketika Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh meningkatkan upaya untuk membagikan Yesus di bagian dunia yang selalu dibatasi selama beberapa dekade. Konferensi Alkitab serupa juga diadakan di Vietnam tetangga dan Kamboja.
Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World
Penyelenggara mengatakan acara ini luar biasa karena meskipun sebagian besar peserta buta huruf, berpendidikan rendah, mereka mengerti pekabaran yang disajikan itu. “Selain itu, mereka sangat menikma tinya sehingga mereka meminta agar dilakukan lagi secara tahunan,” kata salah satu penyelenggara. Rencana telah dicanangkan untuk konferensi tahun depan. —Andrew McChesney, editor berita, Adventist World.
Jerman: Kongres Berusaha untuk Memberdayakan Wanita nn Lebih dari 700 perempuan dari 20 negara Eropa berkumpul di Jerman untuk sebuah konferensi pertama yang pernah ditujukan untuk memelihara kebutuhan mereka dan memberdayakan mereka untuk membantu wanita lain di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan komunitas mereka sendiri. Empat hari Kongres Wanita Divisi Inter-Eropa, yang berakhir 9 September di Kota Schwäbisch Gmünd, Jerman, termasuk juga presentasi dan 17 lokakarya dan kampanye melawan kekerasan. Penyelenggara konferensi, Denise Hochstrasser, juga menekankan perlunya bagi wanita berperan aktif dalam komunitas mereka. “Pria dan wanita saling membutuhkan,” kata Hochstrasser, berasal dari Swiss yang mengetuai Departemen Bakti Wanita Advent Divisi Inter-Eropa. Hochstrasser langsung menyadari: Setelah mempelajari bisnis di Newbold College dalam persiapan untuk menjadi seorang istri pendeta, dia akhirnya mengabdikan lebih dari 25 tahun untuk kebutuhan wanita Advent yang ditinggal setelah kematian dini suaminya. —Staf Divisi Inter-Eropa dan staf Adventist World.
Umat Advent Didesak Mempelajari
Pengurapan Wanita
bagi Diri Mereka Sendiri Wilson dan ketua TOSC Stele, memohon doa agar Roh Kudus menuntun proses yang berlangsung.
T
ed N.C. Wilson, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia, mengimbau kepada para anggota gereja di seluruh dunia untuk sungguhsungguh membaca apa yang Alkitab katakan tentang pengurapan wanita dan berdoa agar dia dan para pemimpin gereja lainnya dengan rendah hati mengikuti bimbingan Roh Kudus tentang masalah tersebut. Anggota gereja yang ingin memahami apa yang Alkitab ajarkan pada pengurapan wanita tidak memiliki alasan untuk khawatir tentang di mana untuk memulainya, kata Artur A. Stele, yang mengawasi sebuah penelitian dua tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pengurapan wanita sebagai ketua Theology of Ordination Study Committee (TOSC). Stele, yang mengulangi panggilan Wilson bagi anggota gereja untuk membaca Alkitab dan berdoa tentang masalah ini, dan menyarankan agar membaca tiga rekomendasi penelitian tersebut, yang mengutip ayat Alkitab dan tulisan salah seorang pendiri Gereja Masehi Advent Ellen G. White untuk mendukung masing-masing dari tiga posisi mengenai pengurapan wanita yang muncul selama penelitian komite.
Hasil penelitian itu harus dibahas pada pertengahan Oktober di Rapat Tahunan, pertemuan utama pemimpin gereja. 338 anggota Rapat Tahunan kemudian memutuskan apakah akan meminta hampir 2.600 delegasi gereja sedunia untuk membuat panggilan akhir mengenai pengurapan wanita dalam pemungutan suara pada sesi General Conference Juli tahun mendatang. Wilson, berbicara dalam sebuah wawancara, mendesak setiap 18 juta anggota gereja untuk membaca bahan penelitian dengan penuh doa, yang tersedia di situs web gereja bagian arsip, statistik, dan riset. “Perhatikan untuk melihat bagaimana makalah dan presentasi didasarkan pada pemahaman bacaan yang jelas dari Kitab Suci,” kata Wilson di kantornya di General Conference di Silver Spring, Maryland. “Roh Nubuat itu memberitahu kita bahwa kita harus membawa Alkitab sebagaimana yang tertulis,” katanya. “Dan saya akan mendorong setiap anggota gereja, dan tentu saja... orang yang akan menjadi delegasi ke sidang General Confe rence, dengan penuh doa meninjau presentasi tersebut dan kemudian meminta
Bersambung ke sebelah
11 - 2014 | Adventist World
5
Tiga Pandangan pada Pengurapan Wanita
Dalam upaya untuk memahami ajaran Alkitab tentang pengurapan yang lebih baik, gereja membentuk Theology of Ordination Study Committee, satu grup 106 anggota yang biasa disebut oleh para pemimpin gereja sebagai TOSC. Itu tidak diorganisasikan menjadi wakil dari gereja Advent sedunia yang proporsional, tetapi hanya untuk melaksanakan peneltian dua tahun. Pada awalnya, komite penelitian Alkitab secara khusus di setiap 13 di-
6
Adventist World | 11 - 2014
/ O l i v e r A n s e l
Roh Kudus untuk membantu mereka mengetahui kehendak Tuhan.“ Roh Nubuat mengacu pada tulisantulisan Ellen White, yang di antara pernyataannya tentang cara membaca Alkitab tertulis dalam Alfa dan Omega, jld. 8, “Bahasa Alkitab harus dijelaskan sesuai dengan artinya yang sebenarnya, kecuali menggunakan lambang atau gambar“ (hlm. 630). “Kita tidak memiliki keistimewaan dalam memiliki Urim dan Tumim,” kata Wilson, dalam batu yang imam besar Israel gunakan pada zaman Perjanjian Lama untuk mengetahui kehendak Allah. “Juga kita tidak memiliki nabi yang masih hidup bersama kita saat ini. Jadi kita harus mengandalkan Roh Kudus dalam penelitian Alkitab kita sendiri ketika yang kita meninjau ajaran yang jelas dari Alkitab.“ Dia mengatakan bahwa kepemimpinan gereja sedunia telah berkomitmen untuk “sangat terbuka, adil, dan cermat dalam proses” pada isu pengurapan wanita. Wilson menambahkan bahwa pertanyaan penting yang dihadapi gereja bukanlah apakah wanita harus diurapi tetapi apakah anggota gereja yang tidak setuju dengan keputusan akhir tentang pengurapan itu, bagaimanapun keputusannya, akan bersedia untuk mengesampingkan perbedaan mereka untuk fokus pada misi gereja yang telah 151 tahun: Memberitakan Wahyu 14 dan pekabaran tiga malaikat bahwa Yesus akan datang segera.
A NN
LAPORAN SEDUNIA
KETUA: Artur Stele, Ketua Theology of Ordination Study Committee, sedang berbicara pada pertemuan di Baltimore, Maryland, pada 23 Juli 2013.
visi memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran dan diwakili di TOSC. Tujuan utama TOSC, yang telah menyelesaikan tugasnya pada bulan Juni, adalah untuk menentukan apakah isu itu dapat menemukan konsensus mengenai pengurapan wanita atau tidak, yang pada akhirnya tidak dapat ditentukan. Anggota dibagi menjadi tiga camps, yang dikenal sebagai Posisi 1, 2, dan 3: Posisi 1 menekankan kualifikasi Alkitabiah untuk pengurapan sebagaimana yang ditemukan dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1 dan fakta bahwa tidak pernah dalam Alkitab wanita diurapi sebagai imam, rasul, atau penatua. Oleh karena itu, posisi ini mengatakan, gereja Advent tidak memiliki dasar Alkitab untuk mengurapi wanita. Posisi 2 menekankan peran kepemimpinan seperti wanita di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu Deborah, Hulda, dan Yunias, dan ayat-ayat Alkitab dalam Kejadian 1 dan 2 dan Galatia 3:2628 yang menekankan bahwa semua orang adalah setara di mata Tuhan. Oleh karena itu, posisi ini mengatakan, bahwa
prinsip kesetaraan Alkitabiah memungkinkan gereja Advent untuk mengurapi wanita pada posisi kepemimpinan gereja di mana saja. Posisi 3 mendukung Posisi 1 dalam mengenali pola Alkitabiah kepemimpinan pria di Israel dan gereja Kristen mulamula. Tetapi juga menekankan bahwa Tuhan membuat pengecualian, seperti kasus mengizinkan keinginan Israel untuk seorang raja. Posisi ini mengatakan bahwa pengurapan wanita adalah masalah kebijakan gereja dan bukan perintah moral dan, oleh karena itu, gereja Advent harus memungkinkan setiap wilayah untuk memutuskan apakah mengurapi wanita atau tidak. Wilson mendesak anggota gereja untuk meneliti semua posisi, yang disajikan dalam laporan akhir TOSC. “Pastikan untuk melihat semua presentasi dan untuk memahami bagaimana Tuhan sedang berbicara kepada Anda dari Firman itu dan berjalan sehari-hari Anda bersama-Nya,” katanya. Meskipun TOSC tidak mencapai konsensus tentang pengurapan wanita,
anggotanya melakukan persetujuan pernyataan konsensus mengenai teologi pengurapan dan, dalam sebuah pernyataan terpisah, menegaskan bahwa mereka tetap “berkomitmen untuk pekabaran dan misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh seperti yang diungkapkan melalui 28 doktrin dasar. “ Wilson mengatakan ia berharap bahwa semua anggota gereja akan merangkul keinginan yang sama. “Jika kita tidak hati-hati, Iblis akan masuk di dalam kontroversi yang akan membuat pengalihan pikiran dari apa yang Allah maksudkan bagi umat-Nya yang sisa untuk menyelesaikan tugas, dan untuk memberitakan pekabaran tiga malaikat dan berbagi dengan senang hati
tentang Kristus yang akan segera datang, “katanya. “Pertanyaan besar adalah bagaimana kita akan berhubungan dengan misi yang sedang berlangsung dari gereja.”
A n s e l
O l i v e r
/
A NN
Apa yang Anggota Gereja Harus Baca
KOMITE: Theology of Ordination Study Committee, terdiri dari 106 anggota, tidak dimaksudkan untuk mewakili gereja Advent sedunia secara proporsional melainkan hanya untuk melaksanakan penelitian dua tahun.
Stele, Ketua TOSC dan Direktur Biblical Research Institute, mengatakan bahwa jika anggota gereja tidak dapat melihat bukti yang lain, mereka harus membaca hasil laporan pendek komite. “Jika orang ingin pandangan yang singkat, mereka bisa pergi ke laporan singkat itu,” katanya dalam sebuah wawancara. “Kemudian ketika mereka tertarik, mereka bisa pergi ke rangkuman posisi.” Rangkuman yang merupakan bagian dari laporan akhir 127 halaman, yang juga termasuk satu halaman definisi TOSC yang disetujui mengenai teologi pengurapan, latar belakang TOSC, dan daftar dari banyak makalah ilmiah telah dirancang demi penelitian. Penelitian ini dimulai atas permintaan dari delegasi pada sidang General Conference terbaru, pada tahun 2010, dan kebutuhan telah ditegaskan oleh paduan suara yang berkembang dari panggilan untuk pengurapan wanita dari beberapa pemimpin gereja regional. Masalahnya cukup rumit, tiga dari 124 uni—dan dua uni di Amerika Serikat dan satu di Jerman—mengizinkan pengurapan wanita pada tahun 2012 meskipun ada panggilan dari administrator gereja untuk menunggu hasil penelitian dan kemungkinan pemungutan suara sesi General Conference tahun depan. Gereja Advent sedunia tidak mengakui keputusan tiga uni itu. Stele mendesak anggota gereja tidak dipengaruhi oleh sudut pandang orang lain mengenai pengurapan wanita dan mencapai kesimpulan mereka sendiri melalui penelitian penuh doa dari Alkitab. “Pernyataan posisi ini benar-benar bisa membantu, karena semua bagian in-
ti diinterpretasikan dari sudut yang berbeda,” katanya, sambil memegang salinan laporan TOSC akhir di tangannya. Stele mengatakan anggota gereja dapat mempengaruhi diskusi pengurapan wanita dalam beberapa cara, termasuk dengan berbicara dengan delegasi yang akan mewakili mereka pada sesi General Conference berikutnya, yang akan diadakan di San Antonio, Texas. Wilson juga mengatakan anggota gereja bisa membagikan keyakinan mereka dengan pendeta mereka dan ketua konferens, tapi ia meminta agar setiap percakapan atau surat tersebut dilakukan dengan hormat dan dalam karakter Kristus. “Tapi yang paling penting,” katanya, “kita mengingini doa Anda bahwa kita merendahkan diri sebagai pemimpin dan mendengarkan suara intervensi langsung dari Roh Kudus dan kehendak Allah sebagaimana terungkap dalam Kitab Suci.” Stele setuju, mengatakan: “Saya pikir cara yang lebih signifikan untuk berpartisipasi adalah jika setiap anggota jemaat berdoa. Berdoalah untuk proses dan berdoalah untuk sesi itu sehingga bukanlah hikmat manusia yang berlaku, namun kehendak Allah.“ n
Situs Web Terkait Laporan final TOSC dengan rangkuman pernyataan:
adventistarchives.org/final-toscreport.pdf Semua dokumen yang terkait dengan isu teologi pengurapan dapat ditemukan dalam sesi khusus pada situs web gereja pada bagian Office of Archives, Statistics, and Research:
adventistarchives.org/ordination.
11 - 2014 | Adventist World
7
PA N O R A M A
SEDUNIA
Oleh Ted N. C. Wilson
Keistimewaan
Alkitab yang Terbuka
Berhati-hatilah melestarikannya
W
illiam Hunter baru berusia 19 tahun ketika ia dirantai di sebatang kayu dan dibakar hi dup-hidup. Kejahatannya? Membaca Alkitab. Dua dekade sebelumnya, Alkitab Tyndale—Alkitab pertama yang dicetak dalam bahasa Inggris, telah diselundupkan ke Inggris dari Jerman, di mana sarjana Oxford William Tyndale telah melarikan diri untuk melengkapi pekerjaan penting menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa bangsanya. Tampaknya orangtua William Hun ter cukup akrab dengan Alkitab Tyndale. Mereka mungkin memiliki akses ke bagian dari itu, karena mereka dikenal karena banyak ayat yang penting. Mereka membesarkan anak mereka William untuk menghormati Allah dan Firman-Nya. Pada saat William Hunter bekerja magang di tempat penenun sutra di London, ia menyadari bahwa, ada pertentangan dengan klaim Gereja Roma Katolik, kue wafer digunakan selama Misa, tidak diubah menjadi tubuh Kristus yang sebenarnya. Akibatnya, ketika sebuah ketentuan kerajaan berlaku di seluruh Kota London yang menuntut semua orang menghadiri Misa mingguan, William menolaknya. Karena penolakannya, pe-
8
Adventist World | 11 - 2014
muda magang itu kehilangan pekerjaan penenun sutranya dan kembali ke rumah orangtuanya di Brentwood, sekitar 25 mil (40 kilometer) timur laut dari London. Martir karena Membaca Alkitab
Pulang ke rumah, William sangat ingin membaca lebih banyak dari Firman Allah. Ia kadang-kadang menyelinap ke kapel tua Brentwood abad pertengahan, di mana ia diam-diam membaca “Great Bible” yang dirantai di sana. Suatu hari Atwell, hamba uskup, menangkap William membaca buku terlarang itu. “Mengapa engkau terlibat dengan Alkitab?” Tanya Atwell. “Saya membacanya untuk kenyamanan saya,” jawab remaja itu dengan patuh. “Jika Anda tidak bertobat, Anda dan banyak bidat lainnya akan di panggang karena pendapat Anda!” ketus Atwell.1 Dengan segera ancaman Atwell menjadi kenyataan. Pada hari Sabat, 26 Maret 1555, William Hunter dibakar di tiang pancang karena ia mencintai Firman Tuhan dan menolak untuk melepaskan kebenaran yang ia telah temukan dalam Alkitab. Saat ini sebuah peringatan menandai tempat di mana William muda memberikan hidupnya demi kebenaran. Tertulis
di batu kata-kata pemikiran ini: “WILLIAM HUNTER. MARTIR. Dibakar hidup-hidup 26 Maret MDLV [1555]. Pembaca Kristen, belajar dari teladannya menghargai keistimewaan Alkitab yang terbuka. Dan berhati-hati untuk memeliharanya.“ Membuat Alkitab Dapat Diakses
Selama reformasi mata ribuan orang dibuka sebagaimana dulu kala, untuk pertama kalinya, dibuat tersedia bagi banyak orang dalam bahasa mereka. Pahlawan seperti Martin Luther (1522), William Tyndale (1529), dan Pierre Robert Olivetan (1535) telah banyak menderita (kadang-kadang bahkan memberikan hidup mereka) karena mereka dengan hatihati menerjemahkan Alkitab dari teks Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa umum, membuat Kitab Suci yang terinspirasikan dapat diakses oleh semua orang. Orang saleh tahu bahwa ada kuasa dalam Firman Allah, dan bahwa tidak ada yang memiliki hak untuk bertindak sebagai penafsir Firman Allah bagi banyak orang—Alkitab itu sendiri adalah penafsirnya dan semua harus memiliki akses yang sama untuk itu. Selama berabad-abad cahaya terang bersinar dari Firman Tuhan terus me-
P h o t o
b y
R e u e l
w h i t e
Alkitab, yang telah dijaga dengan setia dan disegel dengan darah para martir, melampaui waktu dan budaya. mimpin pengikut-Nya yang setia pada jalur kebenaran. “Firman-Mu itu,” tulis pemazmur, “pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Cukup sederhana bagi seorang anak untuk memahaminya, namun cukup mendalam untuk terlibat dalam intelek tertinggi sekalipun, Alkitab bersinar terang ke dalam setiap aspek kehidupan pribadi kita, dan ke dalam kehidupan gereja Tuhan.
menemukan kebenaran penting lainnya, seperti pekabaran kesehatan kita, pendidikan Advent berdasarkan Alkitab, dan misi kami kita menjangkau dunia. Setiap penemuan baru, bagaimanapun, selalu diuji Alkitab yang ditemukan dalam Yesaya 8:20: “‘Carilah pengajaran dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.”
Didirikan pada Firman Tuhan
Alkitab Melampaui Waktu dan Budaya
Dari awalnya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menemukan arahnya, tujuannya, dan dasarnya pada Firman Tuhan. Bersinar melalui kegelapan Kekecewaan Besar 22 Oktober 1844, orang percaya mula-mula berpaling ke Alkitab mereka mencari kenyamanan dan harapan, penuh doa mencari di dalam Alkitab agar menemukan kebenaran. Dengan hati-hati, mereka membaca ayat-ayat dalam Kitab Daniel mengenai pembersihan bait suci dan menemukan bahwa kesalahan telah terjadi, bukan dalam Alkitab, tetapi dalam menempatkan pemahaman mereka terhadap Alkitab pada ayat tersebut. Dengan membandingkan ayat demi ayat, mereka mengetahui bahwa “tempat kudus” yang dibicarakan dalam Daniel 8:14 tidak berada di bumi, sebagaimana yang mereka telah pikirkan sebelumnya, tapi berada di surga. Sementara kelompok kecil itu terus dipimpin oleh Firman Allah, mereka menemukan kebenaran yang lebih Alkitabiah, dan kelompok orang percaya itu tumbuh pesat. Dengan mengambil prinsip-prinsip Protestan yaitu menerima kata demi kata dalam Alkitab dan mengizinkan Alkitab itu untuk menafsirkan bagi dirinya sendiri, sebagian besar dasar kebenaran kita—hari Sabat, keadaan orang mati, bait suci surgawi, dan penghakiman—telah berdiri kokoh saat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh secara resmi diorganisasikan pada tahun 1863. Tentu saja, masih ada lebih banyak hal untuk dipelajari, dan seiring waktu, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh terus
Jadi saat ini kita mendasarkan iman kita dan keyakinan pada firman abadi Allah. Alkitab, yang telah dijaga dengan setia dan disegel dengan darah para martir, melampaui waktu dan budaya. Ini adalah Firman Allah yang hidup, dan melalui bimbingan Roh Kudus kita dapat menemukan jawaban yang kita cari. Saat ini gereja sedang menghadapi banyak masalah sukar—sekularisasi gereja, tantangan pendidikan, spiritualisme, pertanyaan tentang inspirasi dan kritik yang “lebih tinggi,” evolusi teistik, perbedaan pendapat tentang pengurapan, homoseksualitas, dan banyak lagi. Tetapi tidak peduli apa tantangan, kita bisa yakin untuk menemukan bimbingan dari Allah dengan doa mempelajari Firman-Nya dan dipimpin oleh Roh-Nya. “Kita harus menetapkan hati untuk mengetahui apakah kebenaran itu,” tulis Ellen White dalam bukunya. “Segala pelajaran yang Tuhan telah sengaja mencatatnya di dalam firman-Nya adalah untuk menjadi amaran serta petunjuk bagi kita. Semuanya itu diberikan untuk menyelamatkan kita dari penipuan. Melalaikan semua itu berarti kehancuran kepada kita.“2 Sekarang adalah waktunya untuk mengembangkan keseluruhan iman, keyakinan, dan kepercayaan dalam Firman Allah. Kita tahu bahwa akan datang waktunya ketika kita tidak akan bisa mempercayai pikiran kita, itu adalah “satu delusi yang hampir tidak dapat diatasi”3 dan penipuan akan disajikan begitu memikat sehingga “sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan
juga (Mat. 24:24). Alkitab memiliki semua prinsip penting bagi kehidupan, tetapi dalam banyak kasus memberikan arahan spesifik tentang maksud Tuhan. Kita perlu mempelajari firman sehingga kita mengetahui sangat jelas tentang apa kehendak Allah bagi kita. Metode Menentukan Hasilnya
Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak denominasi Kristen dan teolog, dalam mempelajari Alkitab, menerapkan metode historis-kritis. Begitu banyak dari apa yang dibaca dalam literatur teologi telah dipengaruhi oleh pendekatan yang tidak diberkati oleh Tuhan. Dalam hal ini dan pendekatan kritis lainnya Alkitab, kelonggaran yang sangat besar diberikan dalam penafsiran Kitab Suci bagi pembaca untuk memutuskan apa yang benar atau apa yang tidak benar. Tapi kita umat Advent menolak pendekatan ini dan merangkul metode pendekatan historis Alkitabiah (juga dikenal sebagai historical-grammatical) untuk menafsirkan Alkitab. Dengan menggunakan metode ini, kita menerima Alkitab sebagaimana ia dibaca, membandingkan ayat dengan ayat lain, dan memungkinkan Alkitab untuk menafsirkannya sendiri. Berbagai pendekatan untuk penafsiran ini disebut sebagai “hermeneutika.” Dan jika Anda pernah bertanya-tanya bagaimana hal itu membawa orang yang membaca teks Alkitab yang sama tetapi sampai pada kesimpulan yang berbeda, hal itu sering karena menggunakan pendekatan hermeneutika yang berbeda dalam penelitian mereka. Kita umat Advent hari ketujuh telah diberi nasihat yang sangat tajam tentang menerima Firman Allah sebagaimana tertulis: “Ketika mereka yang mengaku percaya akan kebenaran datang ke pikiran mereka, ketika mereka menerima Firman Allah yang hidup seperti yang tertulis dan tidak mencoba untuk merampas hak Alkitab, maka mereka akan membangun rumah mereka di atas Batu kekal, bahkan Kristus Yesus.“4
11 - 2014 | Adventist World
9
PA N O R A M A
SEDUNIA
Dan janji telah diberikan kepada mereka yang menerima Alkitab sebagaimana tertulis: “Jika kita tidak membangun harapan surgawi kita atas dasar kepalsuan, kita harus menerima Alkitab sebagaimana tertulis dan percaya bahwa Tuhan memiliki arti akan apa yang dikatakanNya. Dia tidak membutuhkan sesuatu dari kita sehingga Dia tidak memberikan pada kita karunia untuk melakukannya.“5 Membangun pada Batu karang
Lebih dari 450 tahun yang lalu seorang muda William Hunter, dan banyak lainnya, memeteraikan keyakinan mereka pada Tuhan dan Firman-Nya dengan hidup mereka. Hal itu, dan itu adalah, sebegitu pentingnya—begitu penting sehingga di beberapa bagian dunia saat ini, martir masih meletakkan hidup mereka demi kebenaran Allah. Kita tahu bahwa badai akan datang. Sekarang adalah waktu untuk membangun di atas dasar yang kuat dari Firman Allah. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Matius 7:24, 25). n 1 Dari “The Boy Martyr of Brentwood,” Essex Protestant Council, http://cabam.global-warning.co.uk/epc/william_ hunter.html. 2 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 51. 3 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 624. 4 Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1993), jld. 21, hlm. 347. 5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 171.
Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia.
10
Adventist World | 11 - 2014
Kisah GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 45 bahasa. HBerikut adalah dua kisah pendek yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:
KISAH 1: Sementara sekelompok orang dewasa Advent sedang menghadiri sebuah acara di Arena Vodafone di Suva, Fiji, suatu hari Sabat terakhir, beberapa orang muda Advent berjalan di sepanjang garis pantai terdekat dan membagikan traktat GLOW. Seorang pria muda bernama Pravin memberikan traktat berjudul “Mengapa Saya Pergi ke Gereja pada Hari Sabtu” ke seseorang bernama Manoj. Hal ini mengakibatkan dua orang mempelajari Alkitab bersama-sama, dan Manoj sekarang beribadah pada hari Sabat di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Nasinu India. KISAH 2: Saat mengunjungi satu keluarga di Polandia, seorang pemuda menawarkan pada mereka traktat GLOW berjudul “Langkah-langkah untuk Kesehatan.” Ibu dan nenek tersebut sangat menghargai traktat itu dan mengatakan bahwa mereka ingin makan diet ketat vegetaris tetapi tidak tahu bagaimana memulainya. Hal ini membuka pintu untuk kunjungan berikutnya bersama keluarga itu dan mendiskusikan tidak hanya pekabaran kesehatan tetapi juga topik Alkitab lainnya. Putra tertua keluarga itu diberikan salinan buku Kemenangan Akhir, yang ia janjikan untuk dibaca. Kisah tersebut disusun oleh Uni Konferens Pasifik, Amerika Serikat, Direktur GLOW, Nelson Ernst dan Koordinator Internasional GLOW, Kamil Metz. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai GLOW, kunjungi sdaglow. org. Untuk menyaksikan video kesaksian GLOW, kunjungi vimeo.com/ user13970741.
KESEHATAN
SEDUNIA
Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides
Kami telah mendengar banyak tentang wabah virus Ebola. Saat ini sudah terbatas ke negara-negara di Afrika Barat. Apakah itu, dan apakah akan menyebar ke seluruh dunia seperti virus flu burung?
P
enyakit virus Ebola (EVD), juga dikenal di masa lalu sebagai demam berdarah Ebola, itu adalah penyakit parah dan sering fatal pada manusia. Wabah itu telah diketahui menyebabkan kematian pada 50 sampai 90 persen dari mereka yang terinfeksi. Saat ini angka kematian karena wabah ini telah sekitar 50 persen. Wabah EVD telah terjadi terutama di desa-desa terpencil di Afrika Barat dan Tengah, terutama di dekat hutan hujan tropis. Ini adalah virus yang menyebar ke manusia oleh penanganan hewan yang terinfeksi; kelelawar buah dianggap menjadi tuan rumah alami EVD dan dianggap makanan lezat di belahan dunia di mana Ebola terjadi. Penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo, yang terakhir di sebuah desa yang terletak di dekat Ebola River, dari mana nama penyakit tersebut ditentukan. Ebola diperkenalkan dan menyebar melalui populasi manusia setelah kontak dekat dengan darah, sekresi, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi. Kemudian menyebar melalui manusia ke manusia yang dihasilkan dari kontak langsung dengan darah dan cairan, termasuk keringat dan cairan tubuh lainnya, dari orang yang terinfeksi. Hal ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan tersebut. Masa inkubasi 2-21 hari. EVD dimulai dengan gejala akut termasuk demam, lemah intens, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Muntah dan diare, ruam, dan gangguan fungsi hati dan ginjal sering mengikuti. Ada sering dikaitkan dengan pendarahan internal dan eksternal. Pengembangan vaksin sedang dalam tahap percobaan, seperti pengobatan antibodi spesifik. TeIM A G E
COURTE S Y
O F
C D C / C y n t h i a
rapi yang mendukung diperlukan, termasuk rehidrasi dan transfusi darah saat diperlukan. Teknik isolasi yang ketat diperlukan untuk mencegah penyakit menyebar kepada orang lain. Pengobatan dini sangat penting! Jika ada kemungkinan telah memiliki kontak dan gejala terjadi, laporkan untuk segera mendapat bantuan. Wabah Ebola terakhir di Afrika Barat telah mengakibatkan lebih dari 2.700 kematian per tahun pada saat penulisan artikel ini. Negara-negara utama yang terkena dampak adalah Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, dengan beberapa kasus di Nigeria. Wabah ini, saat ini adalah yang paling mematikan di dunia akibat penyakit sampai saat ini. Selama krisis ini Pusat Pengendalian Penyakit dan Organisasi Kesehatan Dunia secara hati-hati memantau situasi, dan memberikan peringatan perjalanan ke dan dari negara-negara yang terkena dampak Ebola. Tindakan pencegahan tambahan berikut adalah: n Menghindari wisata dari tiga negara yang paling terkena dampak untuk mengadakan konferensi di tempat lain; n Menghindari kehadiran di setiap pertemuan umum; di daerah yang paling parah terkena dampak, n Cuci tangan secara teratur dan baik, dan sering gunakan pembersih tangan; n Tolong hindari menampilkan penghargaan publik bahkan memeluk dan kasih sayang lainnya selama masa sulit ini. Rekomendasi ini cukup ketat, tapi perlu, dan mengingatkan mereka yang direkomendasikan selama wabah SARS yang merebak beberapa tahun lalu. Apakah akan menyebar seperti flu
G o l ds m i t h
burung? Untungnya tidak—hembusan udara tidak menyebarkannya, hanya melalui kontak langsung seperti yang dijelaskan. Sebagai anggota keluarga gereja Allah yang besar, masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan bagian kita dalam mencegah kemungkinan penyebaran epidemi Ebola. General Conference bekerja dalam kemitraan yang erat dengan ADRA, Adventist Health International, dan Loma Linda University dalam mendukung keamanan personil dan pasien di rumah sakit gereja di Liberia dan Sierra Leone. Di Liberia, Cooper Adventist Hospital, dikelola oleh personil yang berani dan berdedikasi, telah ditunjuk sebagai rumah sakit nonEbola—sebuah sinyal dukungan kepada sistem kesehatan di wilayah tersebut. Pemerintah Liberia telah mengamanatkan bahwa pasien yang diduga terinfeksi virus Ebola harus dikirim langsung ke rumah sakit pemerintah yang ditunjuk secara khusus untuk mengobati penyakit menghancurkan ini. Doa kami, pikiran, dan dukungan bersama semua yang terpengaruh dan terinfeksi. Mari kita menambah kita dapat bermanfaat, termasuk dukungan keuangan untuk upaya ADRA (www.adra. org) dan Adventist Health International (www.ahiglobal.org) dalam pekerjaan ini. n
Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,
adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru
pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
11 - 2014 | Adventist World
11
R E N U N G A N
D
ia bisa melakukannya lebih baik. Pria yang semua orang sebut “yang diberkati” tidak merasa diberkati. Barukh telah pergi ke sekolah terbaik. Dia telah dilatih untuk salah satu jabatan tertinggi di istana kerajaan. Saudaranya menjabat sebagai “kepala perlengkapan” (Yer. 51:59) Zedekia, raja terakhir Yehuda. Anda dapat melihat segel, segel tanah liat diikat pada sebuah dokumen, membawa namanya dan nama ayahnya di Israel Museum di Yerusalem.* Keluarganya telah menjadi bagian dari pembentukan Yerusalem. Namun, Barukh tidak bergabung pada pengadilan sebagai salah satu juru tulis kerajaan. Hidup Barukh mengambil rute berbeda—rute penuh dengan kekecewaan, penganiayaan, penderitaan, dan meliputi segala sesuatu “Firman Tuhan.” Pilihan Hidup
Suatu hari Barukh bertemu Yeremia, nabi, dan entah bagaimana pelayanan Yeremia telah menjadi pelayanannya. Dia telah menuliskan apa yang telah didengar dan dilihat Yeremia (Yer. 6:4; 45:1). Dia bahkan pergi ke Bait Allah sebagai juru bicara Yeremia dan telah membaca pekabaran Tuhan ketika Yeremia tidak mampu melakukannya sendiri (Yer. 36:5-10). Keterlibatan dengan Yeremia berarti tidak ada janji istana menguntungkan. Hal ini menempatkan Barukh, yang diberkati, tepat ke lingkup kritik tak berujung dan penganiayaan tanpa henti. Itu berarti
hidup terus-menerus di tepi. Ini akhirnya menyebabkan imigrasi paksa ke Mesir (Yer. 43:1-7). Dan kematian yang jauh dari rumah. Tentu bukan batu nisan yang menarik. Namun, lebih dari 2.500 tahun setelah kematian Barukh kita masih ingat dia. Tanpa pelayanannya, Yeremia tidak akan memiliki mobilitas seperti itu. Tanpa komitmennya kepada Firman itu, hanya beberapa kata Yeremia yang akan kita ketahui. Kita tidak bisa melupakan Barukh—Demikian juga Tuhan. Tidak Dilupakan
Sangat mudah untuk bertanya-tanya tentang pilihan hidup seseorang ketika segala sesuatu tidak berjalan lancar. Barukh pasti telah melakukannya. Dia pasti cukup sering merasa ditinggalkan sendirian. Dari menjadi orang dalam istimewa, ia telah menjadi orang luar yang berhubungan dengan nabi Allah yang tidak, tampaknya, mencakup suatu manfaat tunjangan yang terlihat. Atau kurang lebih seperti dia pikir. Sebuah pasal singkat (Yer. 45), yang ditulis sekitar 605 SM selama tahun keempat Raja Yoyakim, secara eksklusif diarahkan ke Barukh. Bayangkan sejenak: Bagaimana perasaan Anda jika Tuhan mengirim pekabaran pribadi langsung kepada Anda? Ini akan dialamatkan pada Anda dengan suatu nama, berkomunikasi tentang isu tertentu yang hanya diketahui Anda, dan akan memberikan perspektif Allah di atasnya. Saya membayangkan
Oleh Gerald A. Klingbeil
Yang
Sebenarnya
Paling
Berarti
Ketika Tuhan menantang kita memelihara kekekalan dalam hati kita 12
Adventist World | 11 - 2014
bahwa Barukh pasti merasa luar biasa. Tahun 605 SM menandai pertama kalinya kita mendengar Barukh menuliskan katakata Yeremia (Yer. 36). Mungkin itu awal persahabatan Yeremia dan Barukh. Dalam dunia yang terus mencari yang lebih besar, lebih luas, lebih kuat, pelajaran berharga lagi—dan lebih—kita bisa belajar dari pekabaran Tuhan kepada Barukh tentang apa yang sebenarnya paling berarti. 1 Tuhan mengetahui segala sesuatu mengenai hal itu: Pada saat-saat krisis kita sering merasa terisolasi. Kita menderita, kita berjuang untuk melihat melampaui isu yang menggelapkan hari kita, visi kita terbatas dan melihat ke dalam. Tuhan tahu itu. “Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku tidak mendapat ketenangan.”(Yer. 45:3). 2 Tuhan melibatkan kita: Tuhan tidak hanya tahu bagaimana rasanya dan apa yang kita renungkan, tetapi Dia ingin kita terlibat dan memanggil kita kembali ke kehidupan. Dia tahu, yang kita lakukan pada saat-saat jernih, bahwa pertempuran dimensi kosmik terjadi di sekitar kita. Kadang-kadang kita mungkin merasa sebagai ‘pion’ dalam pertempuran ini. Namun, pada akhirnya kita dapat melihat bahwa Allah benar-benar memegang kendali. “Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan Kuruntuhkan, dan apa yang Kutanam akan Kucabut, bahkan sekalipun seluruh negeri!” (ayat 4). Keterlibatan aktif dalam dunia ini dan dalam kehidupan anak-anak-Nya membangkitkan kepercayaan. 3 Tuhan menantang kita: Ketika menjadi sulit dan kita berjuang untuk mempertahankan iman dan pengharapan dan kasih, kita seringkali perlu ditantang. Bapa surgawi kita, guru dan kepala konselor itu, tahu ini. “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah firman TUHAN”(ayat 5). Carilah hal yang bisa membawa ke dalam kekekalan, kita dapat mendengar Tuhan berkata, janganlah fokus pada apa yang pasti akan binasa. 4 Tuhan menyelamatkan kita: Pekabaran khusus Barukh tidak berakhir dengan tantangan. Hal ini disimpulkan dengan janji keselamatan. Ya, hidup bisa menjadi sukar dan kita bisa merasakan sakit dan kecewa, tetapi sebagai anak-anak Bapa yang penuh kasih kita dapat yakin bahwa Allah ingin menyelamatkan kita—dari diri sendiri, dari rasa sakit dan sakit hati, dan dari pilihan buruk. Tapi “Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala tempat ke mana engkau pergi” (ayat 5).
Ada satu pertanyaan yang saya ingat hampir setiap hari. hampir tiga dekade lalu, saya diberkati oleh pekan doa salah satu penginjil publik utama Jerman, Pastor Kurt Hasel. Khotbahkhotbahnya yang dibuat dengan baik, ilustrasinya tepat, penyampaiannya yang ramah—tapi saya telah lupa khotbah-khotbahnya, sebagian besar ilustrasinya, dan penyampaiannya. Namun ada satu pertanyaan yang saya ingat hampir setiap hari. Bahkan, saya telah berbagi baris ini berkali-kali dengan anak remaja saya saat mereka melakukan perjalanan itu, yaitu jalan menakutkan dan sering menantang sampai dewasa. Apakah yang akan Anda lakukan hari ini membuat suatu perbedaan dalam kekekalan? Pelayanan Barukh tidak mengamankan dia pada properti mewah di Yerusalem atau gaji besar dari kas kerajaan. Dalam menghadapi tentara Babel ia telah menyadari bahwa hal-hal yang berserakan dalam hidup kita hanyalah itu—hal itu saja. Suatu hari, di bagian akhir dari abad ketujuh SM, Barukh telah membuat keputusan yang membuat suatu perbedaan bagi kekekalan. Meskipun menderita, kecewa, dan pertanyaan yang lama yang ia terjebak dengan keputusan itu. Hidupnya menantang kita untuk melihat apa yang benar-benar berarti. Pelayanan-Nya mengingatkan kita bahwa, dengan cara yang besar atau kecil, kita juga bisa membuat perbedaan. Keputusannya mendorong kita untuk mendengarkan dengan cermat mengikuti irama kekekalan dalam hati kita. Sayup, namun terdengar, hal itu memberitahu kita suatu pagi baru tanpa derita, penyakit, kekecewaan, dan rasa sakit. Apakah yang kita lakukan hari ini akan membuat suatu perbedaan dalam kekekalan? n *Di segel itu tertulis “Belonging to Berekyahu, son of Neriyahu, the scribe.” Berekyahu dan Neriyahu adalah bentuk kepanjangan dari Barukh and Neria. Lihat Nahman Avigad dan Benjamin Sass, Corpus of West Semitic Stamp Seals (Jerusalem: Israel Academy of Sciences and Humanities/Israel Exploration Society/Institute of Archaeology, Hebrew University of Jerusalem, 1997), hlm. 175, 176, bulla no. 417.
Kekekalan Dalam Hati Kita
Kisah Barukh adalah pengingat yang baik dari kontroversi besar yang sedang berlangsung dalam kehidupan kita. Ia tidak dilupakan; Allah melibatkan dia; Allah menantangnya; dan Allah menyelamatkannya. Dia melakukan hal yang sama bagi kita. Kisah Baruch juga menantang kita untuk melihat apa yang benar-benar berarti. Sementara belajar di Seminar Schloss Bogenhofen di Austria
Gerald A. Klingbeil adalah Associate Editor Adventist World. Lebih dari lima tahun tinggal di Silver Spring, Maryland, AS, juga memiliki kesukaran dalam hidupnya. 11 - 2014 | Adventist World
13
K E P E R C AYA A N
DASAR
PASAL 14
Satu
Oleh Manuel A. Gómez
Satu M
encetak gol bunuh diri adalah cara terburuk untuk kehilangan pertandingan sepak bola. Apakah gol bunuh diri itu? Justru ketika pemain menendang bola ke jaring mereka sendiri. Sering kali, ini masalah miskomunikasi atau hanya kecelakaan, tapi selalu memalukan. Pemain tim biasanya tahu di mana untuk mencetak gol, tetapi ada saat-saat kebingungan ekstrem saat pemain ini lupa untuk bekerja sebagai sebuah tim, dan hasilnya bisa menjadi bencana. Anda dapat lihat, seorang pemain mencetak gol di gawang sendiri—terutama selama permainan kejuaraan—dapat membebankan segalanya pada tim. Gereja adalah, dalam banyak hal, mirip dengan sebuah tim dengan satu misi: “Untuk membawa Injil ke seluruh dunia.” Masing-masing kita memainkan peran penting dalam pencapaian misi ini. Apakah itu adalah pertahanan, pelanggaran, atau kiper, kita semua sama-sama penting. Rasul Paulus tampaknya setuju. Dia menulis, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain” (Rm. 12:4, 5). Sama seperti pada tim sepak bola, setiap pemain penting. Tapi hal-hal yang berbahaya terjadi ketika kita membawa mata kita dari tujuan kita dan fokus pada hal-hal yang kurang penting. Sangat mudah menjadi lupa untuk siapa kita bermain, memberikan keuntungan pada musuh kita, dan bahkan mencetak gol di gawang kita sendiri.
Satu Misi
Setiap pemain sepak bola tahu bahwa untuk menang, perlu untuk mencetak gol. Mencetak gol itu penting! Itulah misi tim. Seperti apakah mencetak gol itu bagi gereja? Apakah misi kita? Banyak buku telah ditulis tentang misi gereja, namun Ellen
14
Adventist World | 11 - 2014
White mengatakan yang terbaik: “Jemaat adalah alat yang ditentukan oleh Allah untuk keselamatan manusia. Jemaat itu telah diorganisasikan untuk pelayanan, dan tugasnya ialah membawa kabar Injil ke seluruh dunia. Anggota-anggota gereja atau jemaat yaitu, mereka yang telah dipanggil-Nya dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib, haruslah menunjukkan kemuliaan-Nya.“1 Kita, sebagai gereja, adalah saluran yang dipilih Allah untuk menunjukkan karakter-Nya kepada dunia. Tujuan kita adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan ke dunia dalam krisis, sehingga penduduknya bisa menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Ini adalah misi yang paling penting bagi setiap manusia atau lembaga yang pernah dimiliki. Itu benar-benar adalah masalah hidup dan mati. Adalah sangat rendah berpikir bahwa Pencipta alam semesta mempercayakan pada sekelompok yang tampaknya tidak kompeten dengan tugas penting seperti itu. Kita semua membaca buku-buku atau film yang terlihat di mana pahlawan menyelamatkan dunia dari beberapa jenis bencana yang menyebabkan kehancuran total. Ternyata bahwa kita semua adalah pahlawan itu. Dunia ini memang di ambang kehancuran total, dan Juruselamat menunjuk kita sebagai sarana untuk membawa harapan bagi yang tak berpengharapan dengan melayani mereka dan menunjukkan tinggi dan dalamnya kasih Juruselamat mereka. Satu Tim
Biasanya ada 14 sampai 18 pemain di tim sepak bola. Di antara mereka, hanya 11 diperbolehkan untuk bermain di lapangan pada suatu waktu. Sungguh menakjubkan untuk berpikir bahwa gereja kita memiliki lebih dari 17 juta anggota di seluruh dunia, dan tidak seperti sepak bola, kita tidak ada batas untuk berapa banyak aktif dapat bekerja untuk mencapai tujuan. Sebagai fakta, masing-masing kita dipanggil untuk berkontribusi
pada penyelesaian misi ktia (dan Allah) sebagai salah satu tim. Salah satu karakteristik unik menjadi umat Advent adalah bahwa kita adalah gereja global. Hanya beberapa denominasi saat ini dapat mengklaim berkat semacam itu. Sayangnya, meskipun jangkauan global, kita sering lupa pentingnya tetap bersatu sebagai gereja sedunia dengan tujuan yang jelas. Ellen White menulis, “Pemasyhuran Injil haruslah meluas, dan pesuruh-pesuruh salib tidak dapat mengharapkan untuk memenuhi tugas mereka yang penting kecuali mereka tinggal bersatu dalam ikatan persatuan Kristen dan dengan demikian menyatakan kepada dunia bahwa mereka adalah satu dengan Kristus di dalam Allah.“2 Kesatuan yang sama ini harus mengikat kita bersama sebagai gerakan di seluruh dunia dalam rangka untuk menyelesaikan tugas yang Tuhan percayakan kepada kita. Pemain yang Berbeda
Karena sepak bola adalah olahraga dengan daya tarik internasional yang besar, tim cenderung sangat beragam. Ada pemain dengan beda kulit, bahasa yang berbeda, gaya rambut yang berbeda, dan keahlian yang berbeda. Orang bisa mengatakan bahwa mereka memiliki sedikit kesamaan. Namun perbedaan mereka sering membuat mereka lebih efektif. Sama pentingnya dengan persatuan di antara umat Allah, juga penting untuk tidak menyalahkannya dengan keseragaman. Persatuan adalah lebih dalam dan lebih kuat dari keseragaman. Sementara persatuan membuat kita erat dalam merajut bersama-sama tanpa memandang perbedaan permukaan dalam bagaimana kita terdengar, terlihat, bertindak, atau berbicara, tetapi keseragaman berfokus pada norma-norma yang dangkal yang sering dikenakan oleh budaya yang berbeda atau latar belakang sosial ekonomi. Kadang-kadang kita bingung antara kesatuan dan keseragaman dan menghabiskan lebih banyak energi dan sumber daya dalam menjaga gereja dunia tetap seragam daripada yang kita lakukan dalam menjaga tetap bersatu. Yesus memberi kita misi yang jelas yang melibatkan membuat murid “semua bangsa” (Mat. 28:19). Ini termasuk indivi-
PERSATUAN
du dari “setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum” (Wahyu 14:6). Adalah hal yang luar biasa untuk berpikir bagaimana ragamnya budaya dunia ini. Namun umat sisa Allah dipanggil untuk membagikan kabar baik pada semua orang di dunia. Dalam rangka untuk menyelesaikan tantangan yang luar biasa yang dipercayakan kepada kita oleh Pencipta kita, keragaman adalah sama pentingnya dengan kesatuan. Untuk menjangkau setiap bangsa, suku, dan bahasa, kita harus tetap bersatu dalam prinsip kita, tetapi beragam dalam pendekatan kita. Kita dipanggil untuk bersatu, bukan agar seragam. Tidak Ada Waktu Lagi
Ketika pertandingan sepak bola berakhir seri atau tanpa satu pun gol, pertandingan terpaksa mengalami perpanjangan waktu. Ini adalah ketika setiap tim memainkan usaha keras, tanpa takut, mengambil risiko untuk meraih kemenangan. Tapi lebih dari sebelumnya, ini adalah ketika mereka harus bermain bersatu, sepenuhnya percaya satu sama lain dan tetap fokus pada tujuan. Tampaknya bagi saya bahwa kita juga berada di saat perpanjangan waktu. Dunia ini akan segera berakhir, dan kita tidak mampu untuk mengejar satu sama lain sementara dunia mendorong dirinya untuk kebinasaan kekal. Sekarang adalah waktu untuk mengingat bahwa kita adalah satu tim, dengan pemain yang berbeda, yang disatukan oleh satu misi dan satu tujuan: “Injil kepada semua bangsa.” n 1 2
Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), hlm. 9. Idem., hlm. 75.
Manuel A. Gómez, berasal dari Kuba,
baru wisuda dari Southern Adventist University. Ia sedang menyelesaikan Master of Divinity, dengan penekanan kepemimpinan, di Andrews University
dalam
TUBUH KRISTUS
Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, dipanggil dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, belajar, dan kebangsaan, dan perbedaan antara tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah di antara kita.
Kita semua sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah terikat menjadi satu persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa pilih kasih atau syarat. Melalui penyataan Yesus Kristus di dalam Alkitab kita memiliki iman yang sama dan berharap, dan menjangkau dalam
satu saksi pada semua orang. Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Matius 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah Para Rasul 17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Efesus 4:14-16; 4:1-6; Yohanes 17:20-23).
11 - 2014 | Adventist World
15
CERITA S A M PU L Oleh Lael Caesar
Sepuluh anak Ayub mendapatkan apa yang mereka layak dapatkan ketika mereka meninggal di rumah itu selama salah satu pesta mereka.1 Perspektif kosmik Kitab Ayub memberi bukti kuat dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan.2 Bagaimanakah pernyataan ini berhubungan satu sama lain? Sebelum Anda memutuskan, inilah kisah Stan: Kisah Stan
Stan memiliki jiwa yang aneh. Dia hanya minum air panas dan membenci anjing sebagai suatu yang haram (Wahyu 22:15). Ketika ayah dan saya terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, dan ayah harus menghabiskan sebulan di rumah sakit, menerima donor organ tubuh di tengkoraknya dan tangan kiri, Stan menyatakan bahwa itu karena dosa-dosa kita. Terlepas tanpa terluka, berarti bahwa saya adalah orang yang lebih benar dari pada ayah saya yang malang. Sebab menurut Stan, dalam hidup ini, penderitaan Anda adalah hasil dosa-dosa Anda. Sebagaimana sahabat Ayub, Elifas katakan: “Siapa binasa dengan tidak bersalah...?” (Ayub 4:7). Sebanyak 1.836 jiwa yang mati dari badai Katrina binasa karena kejahatan mereka, dan badai itu adalah hukuman Allah atas Amerika atau khususnya Kota New Orleans, Louisiana.3 Dan Guinea, Sierra Leone, Liberia, dan Nigeria yang membawa demam Ebola pada diri mereka sendiri pada tahun 2014 karena perbuatan tercela mereka. Elifas melanjutkan: “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga” (ayat 8). Hidup memiliki konsekuensi. Anda menabur kesusahan, Anda menuai nya. Bahkan, Anda menuai puting beliung jika Anda menabur angin (Hosea 8:7). Upah dosa pribadi Anda adalah kecelakaan yang merusak tengkorak Anda, sementara anak Anda lolos tanpa cedera, membuktikan integritasnya. Kita dihadapkan pada pandangan Stan dan kekayaan Ayub, kepopulerannya, dan saha-
16
Adventist World | 11 - 2014
Menderita Bersama
Ayub Meninjau respons kita terhadap dilema derita
batnya yang sehat, dosa orang berdosa kemudian jatuh dan membuat tulang kering mereka memar. Beberapa Pertanyaan untuk Stan
Keyakinan Stan dan falsafah Elifas memancing pertanyaan tentang upaya seorang ibu saat memberi makan bayi mereka, dan campur tangan bantuan pengasuh bayi di seluruh dunia. Jika saya membayar atau saya dibayar untuk dosadosa saya dengan penderitaan dalam hidup ini, maka mengapakah seorang ibu harus campur tangan untuk meringankan penderitaan bayi yang menangis kelaparan? Dan mengapakah harus menyelamatkan para pekerja ke lokasi bencana untuk mengeluarkan korban dari reruntuhan kehancuran gempa bumi? Mengapakah berusaha secara dramatis untuk menyadarkan mereka yang koma dan sekarat? Kita memaksakan hal yang logis, moral, dan kekuatan intelektual kita di bawah beban teologi yang tampaknya tidak dapat menyerah. Bildad masih berbicara untuk kita: “Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran? Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka“(Ayub 8:3, 4). Tapi berapa besar dosa anak-anak Ayub sehingga kematian mereka itu sesuai dengan “kekuatan pelanggaran mereka?” Dan apakah anak bungsu itu menumpuk kesalahannya lebih cepat sehingga ia cukup layak binasa pada saat yang sama dengan anak tertua? Selain itu, siapa yang paling menderita ketika 10 anak-anak itu semua dihempaskan dalam satu hembusan angin—anak-anak yang terhempas itu, atau orangtua mereka yang kacau? Dan jika kengerian pasal 1 hanyalah
hukuman untuk Ayub, apakah teologi yang para sahabat miliki bagi istri Ayub? Stan dan Kebenaran Sesat
Pesan Zofar tentang jaminan kepada sahabatnya Ayub membawa teologi para sahabat ke tingkat berikutnya: “Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu” adalah suatu pengumuman (Ayub 11: 6). Sebuah pokok kebenaran membuat penipuan lebih kuat lagi. Dan kejeniusan Zofar membawa kebingungan pada pokok kebenaran: Allah tidak berurusan dengan orangorang berdosa menurut dosa mereka (Mzm. 103:10). Teologi takdir yang populer, membawa orang ke neraka sebelum mereka lahir, menyambut kejeniusan Zofar, karena hal itu didasarkan pada kemahakuasaan Tuhan. Dan seperti Roma 9, dapat dikutip untuk membuktikan, bahwa kekuasaan Tuhan tidak diragukan lagi. Iman yang menakdirkan mereka yang hilang menuju kemarahan api neraka yang terus menyala dalam pemisahan kekal dari Allah menyambut kejeniusan Zofar ini. Karena yang terhilang memang akan mengalami pemisahan kekal dari Allah. Keserakahan liar yang menjamin kemakmuran bagi kita memberikan tempat bagi kejeniusan Zofar ini, karena hal itu mengacu pada janji Yesus sendiri: “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu” (Lukas 6:38). Kesalahpahaman Stan
Kesalahpahaman Stan adalah kebohongan bahwa kita bisa mengukur dosa dan memutuskan konsekuensi apa yang manusia dapat bayar bagi mereka. Tentu, kehidupan memang memiliki konsekuensi. Dan dosa memang memiliki biaya yang dinyatakannya, termasuk setiap daun yang jatuh, bunga pudar, tingkat air yang terkontaminasi, dan lapisan ozon yang rusak (Rm. 6:23); dan ya, “tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencela-
kakan mereka” (Ams. 13:15). Tapi jawaban yang kita cari dari Yesus menunjukkan betapa kita benar-benar bingung: Siapakah yang berdosa? Apakah semua penumpang Malaysia Airlines Flight 17, sehingga mereka semua harus ditembak jatuh? Apakah korban selamat mereka yang putus asa? Apakah sekian jiwa di daratan Donetsk Oblast, Ukraina, yang tidak akan pernah pulih dari rasa terkejut dan kengerian akan mayat jatuh ke dalam kamar tidur mereka dari langit atas? Siapakah yang bersalah itu (lihat Yohanes 9:1, 2)? Orang percaya akan Alkitab tahu bahwa semua perselisihan dan kekacauan bumi adalah karena kesalahan Adam di Eden (Rm. 5:12). Tapi jawaban yang Yesus berikan untuk pertanyaan kita mengekspos kegelapan praduga kita: “Apakah kamu mengira bahwa [penumpang dari Belanda4] adalah orang dengan dosa besar dibandingkan dari semua [maskapai penerbangan] yang lain, karena mereka mengalami nasib ini” (Lukas 13: 2; lihat ayat 1-5)? Atau penyakit langka Anda adalah karena kehilangan penguasaan diri ayahmu atau Anda sendiri? Bantuan Allah mengenai hukum dan ketentuan, menurunkan raja dan mengangkat raja (Dan. 2:21; 4:17; Rm. 13:1), tidak berarti bahwa karena itu hidup kita sesuai dengan cita-cita-Nya. Kadangkadang Dia membiarkan aturan paling rendah (Dan. 4:17). Dan siapa pun mereka—secara militer, hukum, ekonomi, politik—mereka semua jatuh di bawah penghakiman Yeremia: Mereka sendiri tidak mampu mengarahkan langkah-langkah mereka sendiri, tidak tahu tipu daya hati mereka sendiri (Yer. 10:23), dan tidak menyadari kejahatan dari diri mereka sendiri (Yer. 17:9), dan tidak dapat membawa hal yang halal keluar dari yang haram (Ayub 14:4). Dengan demikian karakter Allah tidak ditentukan oleh ramalan kita, pilihan, atau acara atletik hebat kita, atau pemulihan seseorang dari kanker. Ketidakpercayaan pada Allah adalah hal yang sangat mendasar yang
11 - 2014 | Adventist World
17
CERITA S A M PU L
membawa alam semesta ini pada pengalaman penderitaan. Dan semua hal itu benar-benar tidak menjamin sesuatu: “Setiap pernyataan kuasa-Nya dalam hal menciptakan adalah suatu pernyataan kasih yang tidak terbatas. Pemerintahan Allah mencakup kelimpahan berkat kepada semua makhluk ciptaan-Nya.“5 Dan tak satu pun dari makhluk itu membayar sesuatu untuk dapat dilahirkan dan merasakan kasih Allah. Betapa suatu kasih! Kebodohan Stan, Kita dan Setan
Sementara kesalahpahaman Stan adalah kebohongan yang menimbang dosa yang lebih berat atau lebih ringan, jadi kebodohan Stan—dan kita—adalah iman dalam kesetaraan yang terukur antara dosa dan penderitaan kita, yang tidak diketahui, dan kaitan buruk akan keselamatan oleh perbuatan. Keyakinan kita dalam kesetaraan berasal dari penciptaan diri kita menurut gambar Allah yang teratur itu. Tapi dosa ialah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3: 4). Dan malapetaka yang telah menghancurkan semua keseimbangan bumi dalam Allah sekarang telah terkutuk. Hidup tetap sehat tidak menjamin perlindungan siapa pun dari seorang sopir mabuk, atau virus berikutnya. Dan ketika terluka, orang yang patah hati menangis pada Tuhan, “Mengapa saya Tuhan?” Satu-satunya jawaban yang Dia dapat tawarkan adalah Anak-Nya di kayu salib. Sebab sekalipun dosa telah merusak semua aturan Allah, Allah, sebelum kehadiran-Nya di sini, dan sebelum penciptaan-Nya di dunia ini, telah mengamankan tujuan itu—satu-satunya cara—memulihkan keseimbangan. Dengan pengorbanan Anak-Nya yang tidak berdosa memberi kita kehidupan, Allah akan membayar harga kerusakan dosa dan mengembalikan bumi suram-Nya pada kesempurnaan pertama kali bumi diciptakan (1 Petrus 1:18-20; Wahyu 13:5). Dan salib Kristus, di mana Yesus—tak terbayangkan—menjadi dosa karena kita (2 Kor. 5:21), adalah satu-sa tunya indikator yang pernah kita terima
18
Adventist World | 11 - 2014
sehubungan antara dosa dan penderitaan kita. Hanya dengan kematian Yesus Kristus dapat membiayai dosa secara penuh (Roma 6:23). Pengorbanan-Nya yang tidak dapat dimengerti itu, salib-Nya, adalah “ilmu pengetahuan dan nyanyian orang-orang tebusan selama masa kekekalan.”6 Hal ini, bahkan, adalah indikator unik mengenai kasih Allah bagi kita: “Dalam terang salib saja dapatlah nilai yang benar dari jiwa manusia.“7 Kebodohan Setan adalah imannya dalam memfitnah. Selama beberapa generasi ia melukis mengenai Tuhan pada malaikat lain sebagai Tuhan yang kejam,
Tantangan Stan
Stan dan para sahabat Ayub mungkin bersikeras bahwa penderitaan adalah cara Tuhan—mengusir orangtua pertama kita dari rumah Taman Eden mereka, menghancurkan kota-kota, bangsa-bangsa (termasuk Israel milik-Nya sendiri), bahkan seluruh dunia, dan merencanakan melakukannya lagi.10 Tetapi hal ini hanya untuk kembali mengakui kejeniusan Allah dalam mengubah senjata Iblis melawan dirinya sendiri (lihat Yohanes 9:2, 3). Anak Allah “telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” (Ibr 5: 8.), dan “TUHAN memberi ajar-
Peran kita adalah di sisi Allah, sisi yang mempertahankan, melestarikan, dan memulihkan kehidupan. pendendam—penulis bencana banjir, kehancuran Sodom dan Gomora, kekalahan Israel, dan penyebab lautan api. Manusia mempercayainya juga. Tapi bagi malaikat yang tidak jatuh, inkarnasi Yesus dan penyaliban itu adalah klimaks pembungkaman fitnah Setan untuk selamanya. Mereka melihat bahwa Setanlah, bukan Allah, yang kejam: “Tak ada sesuatu yang begitu berhasil menumbangkan Setan dari kasih sayang malaikat-malaikat surga dan seluruh alam semesta yang setia, selain perlawanannya yang begitu kejam terhadap penebus dunia.”8 Malaikat apakah yang terus melihat untuk menenggelamkan kita manusia. Setan adalah agen hidup akan kekejaman. Allah adalah kasih. Setan menimbulkan hukuman. Tuhan mengambil penyakit kita sehingga kita dapat memiliki kepenuhanNya (Yes. 53:4).9
an kepada yang dikasihi-Nya,” (Amsal 3:12; Ibr. 12:6). Tapi rasa sakit bukanlah salah satu dari alat penting untuk mendidik. Melalui kekekalan kita akan belajar, tapi kita akan mengalami baik maut, maupun kesedihan, atau tangisan, atau sakit apa pun. Penderitaan tidak selalu menjadi sebuah alat, dan evolusi tidak pernah menjadi salah satu cara Allah. Dan meskipun para fanatik demi dewa menyebabkan penderitaan sampai saat ini dalam perburuan sihir-sihir, pemenggalan kepala, dan pembakaran, Tuhan bukanlah pemicunya, dan Dia akan melenyapkan hal ini secepat yang Ia dapat lakukan. Sekali lagi, disiplin orangtua, termotivasi oleh kasih, menghasilkan “buah kebenaran” (Ibr. 12:11), selalu berbeda dibandingkan dengan kebrutalan kriminal. Hajaran Bapa kita tidak perlu dibingung-
kan dengan adanya siksaan musuh.11 Memang, bahwa beberapa ajaran-Nya bahkan memelihara kita melalui bencana yang dialami orang lain yang memperingatkan kita untuk bertobat (Lukas 13:15). Akhirnya, banyak dari penderitaan melalui hal yang dipelajari anak-anak Allah adalah serangan langsung dari Setan, musuh manusia dan Allah itu. Lubang singa, tungku api, dan pencobaan yang tercantum dalam Ibrani 11 adalah karya musuh yang kesal itu. Tapi kebenciannya tidak ada apa-apanya dibandingkan kasih Allah. Dan kasihlah yang menang, kasih akan menang, dan kasih telah menang. Pengertian
Sementara itu, manusia, mengingat dosa sendiri (Gal 6:1), harus menjauhkan diri dari ramalan yang menghakimi tragedi sebagai hukuman Ilahi. Peran kita adalah di sisi Allah, sisi yang mempertahankan, melestarikan, dan memulihkan kehidupan (Yohanes 10:10). Setan adalah musuh Allah, dan Yesus adalah objek kecemburuannya yang tak terpadamkan. Memfitnah Bapa dan Anak adalah strategi perang propaganda Setan, satu-satu nya perang yang dapat ia lakukan dengan Allah, mengingat bahwa Allah itu tidak bisa dihancurkan. Kemenangan Allah dalam kontroversi besar itu bukanlah retorika belaka yang sesuai dengan sang pemfitnah itu, tetapi dengan ungkapan meninggikan dirinya, memberikan kebohongan pada semua penuduh fitnah itu: Dia “menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa“(Roma 5:8). Anugerah-Nya tidak seperti belas kasihan Zofar. Dia tidak melupakan “bagian dari kesalahan Anda.” Dia melupakannya dengan mengambil semua hukuman bagi Anda. Dia menanggung rasa sakit dari cambukan sampai hukuman itu lunas dan biaya un-
tuk itu sepenuhnya diberikan, dan tidak ada lagi yang tersisa untuk dibayar. Dan gantinya, Dia memberi Anda kesucianNya. Musuh tidak dapat tahan, sehingga ia menyerang Anda dan Anda dapat belajar melalui rasa sakit sehingga kasih karunia Allah yang mengambil dosa Anda adalah lebih berkuasa dari kebrutalan musuh yang tidak tahan melihat Anda bersukacita dalam hal yang telah dia hilangkan dari Anda. Anda tidak perlu lagi mencari keselamatan dalam mengganti tebusan dosa dan api penyucian, ziarah pertobatan dan membeli banyak orang yang menjanjikan keselamatan untuk satu juta jiwa yang sesat. Untuk praktik tersebut itu hanyalah surat kejeniusan Zofar. Anda tidak memerlukan pria yang disebut pendeta untuk memberitahu Anda bahwa Anda telah bebas ketika Allah sendiri telah meninggikan Anak, Yesus Kristus, satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5), secara gratis memberikan pertobatan dan pengampunan dosa Anda (Kis. 5:31). Kekacauan dunia Iblis tidak akan berhenti atau berubah menjadi tepat ketika Anda menemukan kedamaian dalam Yesus. Perdamaian itu adalah sebuah keajaiban, pemberian dari Yesus sendiri, yang memberi “tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,” tetapi Dia telah mengalahkan dunia (Yohanes 14:27; 16:33). Dan telah mengatasi pikiran kita juga. Sekarang, terlepas berapa banyak malapetaka yang Setan dapat lakukan di sekitar dan bahkan pada kita, “kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Dia telah memanggil, kita telah menjawab; Dia telah memberi kita hidup kekal, dan kita
tahu bahwa kita aman di tangan-Nya dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa (Yohanes 10:28, 29). Sementara itu, kita berdoa dan hidup demi kedatangan kerajaan kemuliaan Allah, ketika dosa dan Setan tidak akan ada lagi, di mana kematian akan ditelan dalam kemenangan (Yesaya 25:8 ; 1 Kor. 15:54), dan tidak akan ada lagi “perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wahyu 21:4). Datanglah Tuhan Yesus! n 1 John C. Holbert, Preaching Job (St. Louis: Chalice Press, 1999), p. 40. Holbert sedang menafsirkan—bukan menyatakan— sentimen Bildad’. 2 Seventh-day Adventists Believe . . . , 2nd ed. (Silver Spring, Md.: General Conference of Seventh-day Adventists, 2005), hlm. 116. 3 www.chron.com/news/hurricanes/article/Some-say-naturalcatastrophe-was-divine-judgment-1938772.php. Alasan yang Alan Cooperman pernah dengar dan singgung di artikel Washington Post, 4 September 2005, termasuk New Orleans’ sin “of shedding innocent blood through abortion,” God’s displeasure with the “American Empire,” and homosexual celebrations on the city’s Bourbon Street and the French Quarter. 4 Dua per tiga dari 298 penumpang dalam tragedi takdir penerbangan MH17 adalah dari Belanda (www.bbc.com/news/ world-europe-28808832). 5 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 21. 6 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998), jld. 7, hlm. 230. 7 Idem. 8 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 8, hlm. 524. 9 “Kristus diperlakukan sebagaimana kita layak diperlakukan, supaya kita dapat diperlakukan sebagaimana Ia layak diperlakukan.... Ia menderita kematian yang kit apunya, supaya kita mendapat hidup yang Dia punya. ‘Oleh segala bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.’” (Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 5, hlm. 20). 10 Lihat Kej. 3:22-24; 6-8; 18, 19; 2 Taw. 36:15-21; Mal. 4:1-3; Why. 20:9-15. 11 “Demikianlah musuh utama itu mengenakan atribut Pencipta dan Penolong umat manusia. Kekejaman adalah sifat Setan, Allah adalah kasih,” (E. G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 561).
Lael Caesar, adalah Associate Editor Adventist World, hidup untuk menyebarkan kabar kasih, kabar baik mengenai kerajaan yang akan datang.
11 - 2014 | Adventist World
19
K E H I D U P A N
A D V E N T
Oleh Marcos Gabriel Blanco
Sesama Kita Sebagai Suatu
Perjalanan
SAHABAT SEJATI: Mike (kiri) terkejut saat sahabatnya Gabriel (kanan) datang di rumahnya setelah badai Haiyan.
K
ami bertemu dengan Mike di Adventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS)di Filipina ketika saya dan keluarga saya tiba di sana dari Argentina pada tahun 2013 untuk melanjutkan studi pascasarjana. Ia tinggal untuk sementara waktu di rumah besar pamannya. Segera ia menjadi salah satu teman terbaik anak kami. Anak Filipina 11 tahun ini mengajar Gabriel memanjat pohon dari setiap jenis pohon. Sebagai orangtua, kami sangat senang melihat Gabriel mengembangkan persahabatan dengan sobat yang selalu tersenyum ini. Suatu hari, bagaimanapun, Mike kembali ke rumah orangtuanya, yang tinggal di Batad, Iloilo, di Filipina. Gabriel sedih atas kepergian temannya. Kesedihan ini semakin dalam, bagaimanapun, ketika ia mengetahui bahwa Topan Haiyan telah melanda Mike dan keluarganya. Dengan kecepatan angin hingga 195 mil per jam, Haiyan menghancurkan segala sesuatu di jalurnya saat mengamuk di pulau tersebut. Itu adalah topan Filipina paling mematikan yang pernah ada,
20
Adventist World | 11 - 2014
Terkadang melibatkan lebih dari sekadar memberi uang.
menewaskan ribuan hanya orang di negara itu. Haiyan juga badai terkuat yang tercatat di daratan, dan walaupun tidak secara resmi itu adalah topan terkuat yang pernah tercatat dalam kecepatan angin.* “Ayah, apakah yang bisa kita lakukan untuk membantu Mike?” Tanya Gabriel. “Saya pikir kita bisa mengirim uang untuk makanan,” jawabku. Gabriel menyetujui saran saya, dan kami memberikan bantuan keuangan untuk keluarga Mike. Gabriel, bagaimanapun, tidak berhenti di situ. “Bisakah kita pergi ke sana untuk membantunya?” Gabriel memohon. “Kita akan lihat nanti,” jawab saya. Menanggapi Panggilan
Bukanlah suatu kebetulan bahwa perumpamaan tentang orang Samaria yang baik—mungkin perumpamaan yang paling terkenal dari Yesus dalam memberikan teladan mengasihi sesama—melibatkan kisah perjalanan (Lukas 10:25-37). Dalam perumpamaan ini seseorang yang mengadakan perjalanan dari Yerusalem
ke Yerikho jatuh di tengah-tengah para perampok, yang meninggalkan hingga dia hampir mati. Pertama, seorang imam dan kemudian orang Lewi tiba di lokasi di mana korban terbaring, tetapi mereka melewatinya dari seberang. Kemudian seorang yang bukan bagaikan pahlawan, seorang Samaria, “yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan“(ayat 33). Orang Samaria itu tidak lewat di sisi lain. Dia mengambil langkah pada sesamanya. Desakan anak saya menggerakkan saya untuk bertindak. Saya menempatkan proyek kami di Facebook. Segera beberapa teman saya dan rekan-rekan di South American Spanish Publishing House di Buenos Aires, Argentina, menjawab, menunjukkan bahwa mereka bersedia untuk membantu. Hanya dalam beberapa minggu kami telah mengumpulkan cukup dana untuk membantu Mike dan keluarganya. Kami menghubungi para pemimpin gereja di kantor pusat misi Advent setempat, yang ditunjuk oleh Jun P h o t o s
C o u r t e s y
o f
t h e
a u t h o r
PROSES LAMBAT: Di daerah yang terkena Topan Haiyan proses pembangunan kembali sangat lambat.
Atas: KEHILANGAN SITUASI YANG HIDUP: Banyak orang kehilangan sarana kehidupan mereka ketika kapal mereka hancur. Kiri: MEMULAI LAGI: Keluarga Mike mampu membangun kembali sebagian rumah mereka setelah topan melanda wilayah mereka.
(Julieto) Gonzalez sebagai pemandu lokal kami. Jun adalah pendeta dari West Visayan Academy, sebuah lembaga Advent dekat rumah Mike di Batad. Semua telah diatur untuk perjalanan kami—suatu perjalanan bagi sesama kita. Kejutan untuk Teman
Setelah penerbangan satu jam kami tiba di Kota Iloilo, Ibukota Provinsi Iloilo, di Panay Island. Kami kemudian pergi hampir 80 km untuk menjangkau rumah Mike. Pemandangan di sana menjadi saksi salah satu topan paling kuat yang pernah tercatat. Rumah Mike adalah kota nelayan di laut. Kami tiba di sana di sore hari. Ketika Gabriel melihat Mike bermain di pantai, ia meraih tas dengan mainan yang ia bawa dan berlari kepadanya. Mike tidak percaya! Bahwa itu adalah temannya Gabriel, ada di desanya sendiri! Kebutuhan yang paling mendesak dari keluarga Mike adalah untuk memperbaiki kapal ikan mereka, yang telah rusak parah akibat topan. Sementara kami sedang mendiskusikan situasi dengan ayah
Mike, Mike dan Gabriel bermain dengan beberapa tongkat sisa-sisa rumah yang telah hancur pada kekuatan badai. Anakanak usia mereka bisa bermain bahkan di tengah-tengah tragedi itu. Satu per satu beberapa kerabat Mike mulai berdatangan, semua dengan kebutuhan yang sama: Untuk memperbaiki kapal nelayan mereka. Hari berikutnya kami mampu membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk memperbaiki empat dari kapal nelayan, serta mesin dari semua kapal. Selain itu, kami membantu orang untuk membangun kembali rumah mereka. Bagi Mike, bagaimanapun, hal yang paling penting adalah bahwa temannya telah datang untuk mengunjunginya—dan mengetahui bahwa temannya benar-benar peduli padanya. Pengalaman Pengubah Hidup
Perjalanan kepada sesama kita ini adalah pengalaman yang mengubah hidup saya, baik sebagai seorang Kristen dan sebagai orangtua. Anak saya mendorong saya untuk tidak acuh pada sesama,
dan saya bersyukur bahwa dia telah melakukannya. Meskipun sekarang kami telah kembali berada di rumah, Jun akan terus mengunjungi Mike dan keluarganya dan membagikan dengan mereka pekabaran kasih Yesus. Kami juga akan terus mendoakan mereka. Mungkin bencana angin topan, seperti yang mengerikan itu, juga akan menjadi pengalaman pengubah hidup bagi mereka—satu hal yang akan menghasilkan hidup kekal bersama Yesus. n *www.unesco.org/new/en/jakarta/inter-sectoral/haiyan/.
Marcos Gabriel Blanco
adalah Pemimpin Redaksi South American Spanish Publishing House di Buenos Aires, Argentina, dan seorang mahasiswa doktor teologi di Adventist International Institute of Advanced Studies di Filipina.
11 - 2014 | Adventist World
21
R O H
N U B U A T
Pekerjaan
Oleh William Fagal
Nabi Sejati Ellen White dan Yeremia memiliki
S
alah satu cara Allah untuk menjembatani jurang dosa, diperkenalkan di antara Ia dan manusia melalui para nabi. Melalui pengalaman Yeremia kita dapat melihat pekerjaan nabi dengan lebih jelas. Dan kita dapat menarik beberapa persamaan dengan Ellen G. White, seorang nabi yang datang lebih dekat pada zaman kita.
Pembentukan Seorang Nabi
Allah adalah satu-satunya yang memanggil nabi, dan Dia telah memanggil Yeremia: “Sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa“ (Yer 1:5). Yeremia merasa tidak mampu. Lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku tidak pandai bicara, sebab aku ini masih muda” (ayat 6). Tetapi Tuhan telah memilihnya dan meyakinkannya: “Jangan takut..., sebab Aku menyertai engkau“ (ayat 8). Yeremia setuju untuk melayani hanya ketika Allah meyakinkannya akan kehadiran-Nya. Demikian pula, ketika Ellen Harmon (yang kemudian menjadi Ellen White), seorang gadis yang sakit-sakitan, pemalu, yang belum genap berusia 17 tahun, dengan pendidikan formal yang terbatas, menyadari bahwa akan banyak kesulitan yang akan terjadi dalam panggilannya, ia memohon Allah untuk memilih orang lain. Dia bahkan mengharapkan kemati-
22
Adventist World | 11 - 2014
beberapa persamaan.
an menjadi alasan yang dapat diterima. Dia takut bahwa dia akan menyerah terhadap dosa kesombongan, dan menjadi hilang. Dalam penglihatannya yang lain yang terjadi tidak lama setelah penglihatan yang pertama, malaikat berkata kepadanya: “Jika kejahatan yang kau takuti ini mengancam dirimu, tangan Tuhan akan diulurkan untuk menyelamatkan engkau; ...Dia akan menarik engkau kepada-Nya, dan mempertahankan kerendahan hatimu. Beritakanlah pekabaran ini dengan setia; bertahanlah sampai akhir, maka engkau akan makan buah dari pohon kehidupan dan minum dari air kehidupan.” Lalu ia menulis bahwa ketika ia keluar dari penglihatan itu, “Saya mengabdikan diri saya kepada Tuhan, siap untuk melakukan kehendak-Nya, apa pun itu.“1 Metode yang Tuhan Gunakan
Yeremia menerima pekabaran pertama melalui penglihatan. “Firman Tuhan datang kepadaku dan berkata, ‘Yeremia, apakah yang kau lihat?’” (Yer. 1:11). Kata Ibrani untuk “penglihatan” dalam Bilangan 12:6 adalah bentuk kata benda dari kata kerja “melihat” dalam Yeremia 1:11. Bagaimanakah Ellen Harmon (White) mendapatkan pekabaran pertama—dan banyak pekabaran lain setelah itu? Ia menulis, “Tidak lama setelah tahun 1844, penglihatan saya yang pertama ditunjukkan pada saya.”2
Pola Alkitabiah mengenai menerima pekabaran kenabian sudah jelas: Pekabaran datang melalui penglihatan. Orang kadang-kadang mengklaim bahwa Allah memberi mereka pekabaran melalui metode lain, seperti melalui pikiran. Namun berbeda dengan pola Alkitabiah, karena bukan merupakan penglihatan. Terkadang pekabaran lainnya datang seperti didikte bahwa penerima pekabaran akan menuliskan kata demi kata. Sekali lagi hal ini berbeda dari metode yang Allah gunakan pada masa lalu, baik bagi para penulis Alkitab juga bagi Ellen White yang harus bisa mempertanggungjawabkan ungkapkan pekabaran yang mereka terima melalui ilham. Bilangan 12:6 juga menyebut bahwa seperti halnya penglihatan, mimpi adalah metode lain yang Allah gunakan kapada para nabi-Nya. Kebanyakan mimpi keluar dari pikiran kita sendiri. Yeremia memperingatkan agar tidak menerima setiap mimpi dengan tidak kritis sebagai bimbingan Ilahi (lihat Yer. 23:25-28). Tapi Tuhan juga menggunakan mimpi untuk berkomunikasi dengan para nabi-Nya. Ellen White memiliki banyak penglihatan dalam pengalaman sebelumnya, dan di kemudian hari pekabaran itu datang secara khusus dalam mimpi nubuatan. Perbedaan jelas tampak pada waktu di mana keduanya datang: Penglihatan pada siang hari, dan mimpi nubuatan pada malam hari.
Sebuah Tanda Penting Seorang Nabi
Dalam pertentangannya dengan seorang nabi palsu yang bernama Hananya, Yeremia mencatat beberapa ujian prediksi yang terbukti: “Jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus Tuhan” (Yer. 28:9). Ini merupakan salah satu penegasan Alkitab yang jelas tentang nabi yang benar (lihat juga Ul. 18:22). Nubuat Yeremia dalam Yeremia 28:15-17 menjadi kenyataan, sementara nubuat Hananya (ayat 1-4) tidak terbukti. Selama 70 tahun karier kenabiannya, Ellen White memiliki banyak penglihatan yang memenuhi ujian prediksi. Pada tahun 1848, ketika umat percaya tidak memiliki organisasi dan juga tidak memiliki dana, dia menyatakan bahwa pekerjaan penerbitan yang dimulai White akan menjadi “aliran cahaya” yang mengelilingi bumi.3 Pekerjaan penerbitan kita saat ini tersebar di seluruh dunia. Pada tahun 1850 Ia juga meramalkan pertumbuhan spiritisme dari “ketukan” misterius yang dimulai oleh Fox bersaudara di New York.4 Pandangan spiritisme merajalela saat ini, bahkan dalam budaya Barat. Pada tahun 1861 Ellen White juga meramalkan Perang Saudara AS yang akan terjadi. Kebanyakan orang pada waktu itu berpikir bahwa perang tidak akan terjadi, tetapi akhirnya perang terjadi pada akhir tahun itu.5 Pada tahun 1890-an, ketika orang percaya pada meningkatnya perkembangan kemanusiaan, ia juga memprediksi bahwa perang yang mengerikan akan menimpa bumi ini, dengan ribuan kapal hancur dan jutaan nyawa manusia menjadi korban.6 Kengerian Perang Dunia I, dan bahkan lebih lagi Perang Dunia II, menggenapi ramalan itu. Bukan hanya kejadian ini, ada banyak ramalan lain yang juga digenapi. Namun Yeremia berkata bahwa ada beberapa nubuat yang tidak terjadi. Tuhan berkata, “Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka” (Yer. 18:8). Nubuatan yang benar juga tergantung pada respons banyak orang.
Fitnah kepada Seorang Nabi
Kehidupan Yeremia mengungkapkan kenyataan malang terhadap nabi Allah— tuduhan dan oposisi muncul terhadap mereka. Para pemimpin menyatakan bahwa pekabaran Yeremia itu tidak berasal dari Allah. “Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami“ (Yer. 43:2, 3). Barukh adalah juru tulis Yeremia (Yer. 36:4). Demikian juga, orang pada masa Ellen White (dan sejak saat itu) mengklaim bahwa pekabarannya berasal dari manusia, bukan berasal dari Tuhan—mereka mengatakan bahwa apa yang dikatakannya hanyalah menyalin dari orang lain, yang kebetulan saja terjadi, mereka juga mengklaim bahwa ia dipengaruhi oleh James White, W.C. White, dll. Kita dapat menyadari perlawanan terhadap seorang nabi yang benar. Misi Seorang Nabi
Pada zaman Yeremia, suku Yehuda telah berjalan jauh dari apa yang Allah kehendaki. Mereka mengikuti dewa tetangga mereka—sebuah godaan yang masih ada pada kita hingga saat ini! Hal inilah yang menyebabkan Israel hancur dan dibuang, dan kini Yehuda melakukan hal yang sama. Yeremia juga berhadapan dengan para nabi palsu, yang pengaruhnya dimentahkan karena reformasi. Dia menyebut “mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat” dan “mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat!” (Yer. 23:14, 17). Dia menyatakan pekerjaan mereka dengan nabi yang benar dalam pernyataan dari Tuhan ini: “Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat” (ayat 22). Pekerjaan seorang nabi yang benar selalu bertolak belakang dengan segala bentuk pelanggaran moral dan spiritual umat Allah, mereka memanggil orang agar tetap setia kepada Allah. Menarik orang untuk menjauh dari dosa mereka bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Banyak orang yang menjadi marah.
Tapi ini adalah pekerjaan penting seorang nabi. Seorang nabi yang benar harus menegur dosa, mengembalikan orang dari jalan kejahatan. Kita dapat temukan banyak sekali pekerjaan seperti itu dalam pelayanan Ellen White. Ia bertekun dalam membuktikan dosa, memberikan pengharapan, dan memanggil orang kepada kebenaran Allah. Ia tidak mendapatkan ketenangan. Pada suatu kesempatan Ellen White menyatakan bahwa ia lebih baik mati daripada memberikan pekabaran yang tak terbukti.7 Tetapi Allah menopangnya, dan gereja dilindungi dan diberkati melalui misinya untuk membawa kita semua kepada kebenaran Allah dan firman-Nya. Misi seorang nabi yang benar adalah untuk mengajar kita: Turut kepada tuntunan Allah! Menjadi benar dihadapan-Nya! Percaya kepada-Nya, walaupun kelihatannya sulit, maka engkau akan berdiri di atas dasar yang teguh. Di mata manusia, pelayanan Nabi Yeremia tidak dapat dikatakan berhasil. Raja tidak mempedulikan seruannya. Orang tidak percaya kepadanya. Mereka dibuang. Meskipun hanya sedikit yang tinggal di negeri itu, tetapi tetap memberontak. Pekabaran Nabi Yeremia adalah benar, dan pekabarannya telah diberikan kepada umat Allah selama bertahun-tahun. Atas anugerah Allah, biarlah kita memutuskan untuk percaya kepada nabi-Nya, meskipun ketika mereka menelanjangi dosa kita dan menghargai nasihatnya. Allah berjanji akan memberikan kemakmuran. Dan segala tulisan-tulisan mereka akan memberikan pandangan yang baru mengenai Allah, penghargaan yang segar atas karakter dan kasih-Nya, dan suatu kerinduan yang besar untuk bersama dengan-Nya selamalamanya. n 1 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (MountainView, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 69-72. 2 Idem, hlm. 64. 3 Idem, hlm. 125. 4 Lihat Ellen G. White, Supplement to the Experience and Views of Ellen G. White (Rochester, N.Y.: James White, 1854), hlm. 5, 6. 5 Lihat General Conference Daily Bulletin, 31 Jan. 1893, hlm. 61. 6 Ellen G. White, Last Day Events (Nampa, Idaho: Pacific Press. Assn., 1992), hlm. 24. 7 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1980), jld. 3, hlm. 36, 37.
William Fagal adalah Associate Direktur Ellen G. White Estate. 11 - 2014 | Adventist World
23
P E L AYA N A N
ADVENT
F
akta nomor satu: Mary Quinn adalah anggota dari Gereja Katolik St. Elizabeth Seton di Bedford, New Hampshire, Amerika Serikat. Fakta nomor dua: Mary Quinn sedang dalam sebuah misi untuk membangun sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Malawi. Anda mungkin tidak ingin menyaksikan kedua fakta ini secara bersamaan; dan saat menyaksikan keduanya terjadi sekaligus, Anda akan berharap bahwa ada kisah yang terjadi sebelumnya. Tentu Anda benar mengenai hal itu: sesungguhnya ada sebuah kisah mengenai pemeliharaan Tuhan yang menakjubkan di balik dua fakta ini.
Bukan
Meletakkan Potongan Itu Bersama
Putri tertua Mary Quinn yang bernama Amy bekerja untuk United State Agency for International Development (USAID). Amy adalah seorang petugas kesehatan masyarakat dinas luar negeri yang ditugaskan di Lilongwe, Ibukota Malawi. Baru-baru ini Mary pergi untuk mengunjungi Amy dan keluarganya di Malawi. Meskipun kunjungannya bukanlah termasuk perjalanan misi, Mary berangkat dengan tekadnya untuk membagikan kasih Kristus kepada orang di Malawi. Mary pernah mengunjungi putrinya di Afrika ketika Amy bertugas di Uganda.
Dari pengalaman ini Mary tahu bahwa kemiskinan merupakan kenyataan konstan yang berputar terus menerus di berbagai bagian Afrika. Namun, sulit bagi Mary untuk berhadapan dengan apa yang dilihatnya di Malawi. Malawi adalah salah satu dari negara yang paling sulit berkembang dan juga sebagai negara terpadat penduduknya di dunia. Ketika PBB mengurutkan nama negara sesuai dengan jumlah pengembangan sumber daya manusia (misalnya: Kesehatan, sekolah, ekonomi, dll.), Malawi berada di posisi kurang dari 10 persen. Lahan pekerjaan hampir mustahil ditemukan. Angka wabah AIDS terus bertambah. Keputusasaan berlimpah.
Oleh Ted Huskins
Kisah Misi Khas Anda Menemui kebutuhan dari belahan dunia lain
Atas: SAKSI YANG POSITIF: Rodwell Vanasiyo bernyanyi saat ia mengendarai sepedanya ketika bekerja di distrik kedutaan Lilongwe. Kanan: HUBUNGAN KRISTIANI: Mary Quinn mengunjungi Rodwell Vanasiyo dan keluarganya di depan rumah mereka di Kauma, pinggiran Lilongwe, Malawi.
24
Adventist World | 11 - 2014
Atas: LAMA DAN BARU: Bangunan gereja tua (kiri) tidak memadai lagi untuk pertumbuhan yang dialami jemaat barubaru ini. Tapi bangunan baru belum memiliki atap. Kanan: TONGGAK BERSEJARAH: Mary Quinn, Rodwell Vanayuiso, dan beberapa warga masyarakat berdiri di depan bangunan gereja yang belum selesai. Sebuah atap akan memungkinkan jemaat untuk menggunakan bangunan itu selama musim hujan.
Setelah kunjungannya di Malawi, Mary mulai mencari cara untuk membantu orang yang berada di sekelilingnya. Dia menemukan peluang menarik tepat di hadapannya. Rodwell Vanasiyo adalah seorang juru masak, pembantu rumah tangga, dan tukang kebun di rumah Amy. Rodwell tinggal di Kauma, sebuah area “desa” yang padat di tepi Lilongwe. “Lingkungan” di mana ia tinggal merupakan tempat tinggal bagi sekitar 45.000 orang penduduk, hanya 20 persen di antaranya yang memiliki listrik. Rodwell telah menikah dan memiliki tiga orang anak yang masih kecil, dan ia adalah pemimpin dalam komunitasnya. Dia menjabat sebagai seorang sekretaris di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kauma Setiap hari, Rodwell naik sepeda dari tempatnya ke rumah Amy yang berada di distrik kedutaan, di mana banyak rumah yang memiliki kolam renang dan kamar tamu. Perbedaan mencolok antara hidup Rodwell dan kehidupan orang di distrik kedutaan mungkin membuat beberapa orang marah, tapi Mary tidak menemukan jejak kebencian pada diri Rodwell. Sebaliknya Mary kagum kepada Rodwell atas “semangatnya yang penuh sukacita,” yang secara nyata bersinar melalui senyuman indah Rodwell dan melalui nyanyiannya yang bagaikan suara malaikat.” Setiap pagi Rodwell tiba untuk bekerja sambil bernyanyi memuji Tuhan. Sambil berterima kasih kepada Tuhan atas segala berkat-Nya, Rodwell terus bernyanyi sementara ia bekerja.
Membangun Sebuah Rencana
Mungkin pada awalnya Mary memikirkan berbagai cara untuk membantu Rodwell dan keluarganya. Tapi setelah berbicara dengannya, Mary mengetahui bahwa kekhawatiran Rodwell bukanlah untuk dirinya sendiri, tetapi untuk gerejanya yang sedang mencari dana untuk bangunan gereja. Gereja itu telah berkembang dengan pesat, menyebarkan sukacita dan harapan di tengah keputusasaan. Namun perbaikan bangunan gereja terhenti karena kurangnya dana. Mary mengunjungi Rodwell dan keluarganya di rumah mereka. Rodwell mengajaknya melihat gereja yang telah separuh dibangun. Jemaat telah bergerak berjalan dalam iman mereka untuk pembangunan gereja, tapi mereka hanya dapat bergerak saat ada dana yang masuk. Gereja membutuhkan dana sebesar 35.000 dolar AS untuk menyelesaikan tempat ibadah yang akan menampung sekitar 700 orang. Tetapi kebutuhan yang lebih mendesak bagi mereka adalah dana sebesar 10.000 dolar AS untuk membuat atap pada bangunan itu, sehingga bangunan dapat digunakan jemaat walaupun dalam keadaan belum selesai selama musim hujan. Rodwell memberitahu Mary kegiatan yang gereja lakukan di masyarakat, dan Mary datang untuk menyaksikan bahwa dengan membantu Rodwell dan jemaatnya untuk membangun gereja mereka, dia juga bisa membantu seluruh
masyarakat. Mary memutuskan untuk melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk melengkapi gereja Rodwell. Tapi ia sadar bahwa ia pun akan membutuhkan bantuan, bantuan yang besar. Demikianlah Mary Quinn merasa gugup saat menghadiri pertemuan perkemahan Northern New England Confe rence, ia menaiki tangga mimbar pada Sabat pagi itu dan menceritakan kisahnya kepada umat yang tampak tercengang. Dia disambut hangat, dan lebih dari 4.200 dolar AS dikumpulkan untuk gereja Rodwell pada pagi itu. Mary berharap untuk mengunjungi pertemuan Advent lainnya dengan harapan agar dapat membantu gereja Kauma untuk membagikan kasih Yesus di Malawi. Ribuan umat yang beriman bersedia melakukan kehendak Allah ketika mereka berhadapan dengan apa yang Tuhan ingin agar mereka lakukan. Kita pun seharusnya tergerak untuk mengikuti teladan dari Mary Quinn dan membiarkan Tuhan menggunakan kita untuk membantu orang lain dalam perjalanan menuju kerajaan-Nya. n
Ted Huskins adalah
Sekretaris Eksekutif Northern New England Conference di Westbrook, Maine, Amerika Serikat.
11 - 2014 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
Mazmur 14:1 katakan, “Orang bebal berkata dalam hatinya,’Tidak ada Allah.’” Apakah ada kaum ateis di Israel?
DAN
JAWABAN
Ateis
Adventist World | 11 - 2014
dalam
Perjanjian Lama?
Bagian ini jelas memberikan kesan bahwa ateisme dikenal di Israel. Jawaban saya untuk pertanyaan Anda adalah, ya. Pertama saya akan membuat beberapa komentar tentang ateisme, kemudian dilanjutkan untuk menjelajahi kebenarannya melalui buku Mazmur. 1. Berbagai Jenis Ateis: Para ahli Alkitab berbicara mengenai berbagai jenis ateisme, mereka memberikan pengertian yang agak ambigu (dwimakna). Banyak orang yang menggunakan istilah ini untuk menjelaskan filsafat ateisme. Yaitu yang mendefinisikannya sebagai keyakinan yang percaya bahwa tidak ada Tuhan baik di dalam maupun di luar alam semesta, dan bahwa argumen yang berbeda (misalnya, filsafat dan ilmiah) dapat diberikan untuk mendukung, menunjukkan, dan atau mempertahankan kebenaran posisi ini. Bagi mereka hanya ada sebuah kosmos yang tak memiliki tujuan. Yang lain mungkin percaya bahwa ada tuhan, tetapi mereka mengatakan bahwa keterbatasan bahasa manusia tidak mampu menjabarkannya (ateisme semantik). Oleh karena itu, secara prinsip Allah tidak ada. Contoh terakhir mengenai praktik ateisme: Keyakinan bahwa Allah ada tetapi kita harus menjalani hidup kita seolah-olah Dia tidak ada agar kita menjadi orang yang bertanggung jawab. Hal ini dapat didefinisikan percaya adanya Allah sementara hidup tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Saya menyarankan bahwa pemazmur mengacu pada definisi yang terakhir ini. 2. Orang Bodoh dan Allah: Sesuai dengan apa yang dikatakan pemazmur, praktik “kebodohan” ateisme adalah tersembunyi dalam hati namun nyata melalui perbuatan. Bukan untuk menyangkal kehadiran Allah, namun mengenai hubungannya dalam hidup manusia. Menjadi bodoh bukan berarti menjadi dungu atau memiliki kapasitas intelektual yang terbatas dan signifikan. Di sini kebodohan adalah saat kita tidak mengikut sertakan Allah secara serius dalam kehidupan kita. Oleh sebab Allah tidak hadir dalam pikiran orang bodoh, mereka pun sangat jarang mencari-Nya ataupun berdoa kepada-Nya (Mzm. 14:4; 10:4). Hidup mereka berada dalam tangan mereka sendiri. Mereka berkata kepada dirinya sendiri, “Allah melupakannya; Ia menyembunyikan wajah-Nya; dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya” (Mzm. 10:11). Mereka menyatakan kepada Allah bahwa kelemahan rohani mereka disebabkan karena Allah tidak peduli terhadap mereka, padahal mereka menurutiNya. Mereka bertanya pula. “Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?” (Mzm. 73:11). Menurut mereka Allah tidak tertarik kepada apa yang kita laku-
26
ALKITAB
kan dan tidak bereaksi kepada kita; Ia “tidak menuntut” (Mzm. 10:13). Benar bahwa Allah memang ada, namun Ia tidak terlibat dalam urusan manusia sebagaimana kepercayaan orang alim. 3. Jahat Namun Diberkati: Orang bodoh tidak menganggap Allah dengan serius, namun menciptakan hubungan yang kacau balau. Mereka menipu orang-orang dengan kelaliman dan kejahatan (ayat 6, 7), dan mengenal “etika” korupsi dengan sangat baik. Itulah sebabnya mereka melalaikan dan menganiaya orang yang miskin dan lugu (Mzm. 14:1-3; 94:6). Kekerasan hatinya adalah sarang ketidakadilan dan muslihat (Mzm. 73:8, 9). Hal yang membingungkan pemazmur adalah paradoks dari kebodohan yang dengan sangat percaya bahwa tidak ada Allah, namun mereka hidup berbahagia dan sejahtera. Mereka bersukacita atas apa yang mereka capai (Mzm. 94:3). Meskipun melalaikan hukum Allah, “kehidupannya selalu sejahtera” dan memiliki jaminan yang kuat, “aku tak akan goyang; aku tidak akan mengalami kemalangan” (Mzm. 10:5, 6; 73:3). Lalu segala sesuatunya berjalan dengan mulus bagi mereka: Mereka tidak mengalami pergumulan dan beban sebagaimana yang dialami kebanyakan orang, mereka menikmati kesehatan, dan mereka memiliki pengaruh sosial (ayat 4, 5, 10). Mereka pun bangga karenanya (Mzm. 94:2; 73:6). Hal itu sangat tepat karena segala sesuatu berjalan mulus bagi mereka, meskipun dalam kehidupannya, orang bodoh itu menganggap bahwa Allah tidak terlalu peduli terhadap apa yang mereka perbuat. Ia tetap memberkati mereka. Pengalaman pribadi dipakai untuk menghakimi keyakinan kerohanian pribadi. Mereka lupa bahwa maksud kemurahan Allah ialah untuk menuntun kita kepada pertobatan (Roma 2:4). Setelah masuk ke tempat kudus pemazmur menyatakan, “dan memperhatikan kesudahan mereka” (Mzm. 73:17): Mereka yang bodoh akan binasa (ayat 27). Praktik ateisme adalah sebuah ancaman kepada mereka yang bermaksud untuk menguraikan besarnya perhatian Allah terhadap keyakinan dan perbuatan kita. Ia selalu menginginkan yang baik bagi kita, dan dengan menurut kita diyakinkan bahwa tentulah ada Allah yang mengendalikan alam semesta. n
Telah pensiun, Angel Manuel Rodríguez telah melayani sebagai pendeta, profesor, ahli teologi, dan Direktur Biblical Research Institute General Conference.
PELAJARAN
ALKITAB
Pemberian
Damai Surga
Oleh Mark A. Finley
B
eberapa tahun yang lampau, para sponsor dari sebuah kontes seni meminta setiap peserta untuk merenungkan kata “damai” dan melukis gambar yang terbaik untuk menggambarkan kedamaian menurut mereka. Para seniman itu melukis perairan yang tenang, pemandangan indah, jalan hutan yang berkelok-kelok, dan lahan yang dipenuhi bunga indah. Pemenang kontes lukisan mungkin akan mengejutkan Anda. Sang pelukis menggambarkan pemandangan laut yang bergolak dengan ombak yang mengamuk, tampak awan gelap di cakrawala, serta angin yang kuat dan kencang. Di tengah lukisan ada satu berkas cahaya yang menerobos awan, dengan berfokus pada seekor burung camar laut berwarna putih yang tampak bergembira terbang di atas ombak. Lukisan itu hanya diberi judul, “damai dalam badai.” Sudahkah Anda menemukan kedamaian pribadi yang dapat membawa Anda melewati badai kehidupan? Apakah arti damai? Di mana kita bisa menemukannya? Apakah mungkin untuk memiliki hati yang damai ketika segala sesuatu di sekitar kita penuh dengan konflik dan gejolak? Dalam pelajaran bulan ini kita akan menemukan cara untuk memiliki kedamaian abadi, untuk sekarang dan selamanya.
1 Bacalah Yohanes 14:27. Janji apakah yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia disalibkan? 2
Siapakah sumber kedamaian kita? Dari mana kedamaian abadi berasal? Baca 2 Tesalonika 3:16. Kedamaian bukanlah suatu keadaan pikiran yang entah bagaimana masuk dan datang menjadi selaras bersama beberapa kekuatan mistik di alam semesta. Kita tidak mencapainya saat memperoleh ketenangan batin. Damai adalah anugerah yang kita terima dengan iman saat kita memasuki hubungan yang hidup dengan Tuhan, yang merupakan sumber dari segala damai.
3
Apakah yang dimaksud dengan damai? Apakah damai itu artinya jika tidak ada masalah? Apakah damai itu pada saat kita bebas dari pencobaan dan kesengsaraan? Baca Yohanes 16:33. Damai adalah karunia dari Allah yang mengarah kepada keadaan tenang internal yang terlepas dari keadaan eksternal, berasal dari kepastian bahwa Seseorang yang lebih besar dari kita meP h o t o
b y
J . j .
Ha r r i s o n
mimpin hidup kita, dan bahwa apa pun yang kita alami, pada akhirnya Dia akan mengatur segalanya menjadi benar.
4 Hal apakah yang dapat menghancurkan keda maian kita? Bandingkan dua bagian Alkitab ini untuk menyusun jawaban Anda: Yesaya 59:1, 2 dan Yesaya 57:20, 21. Kedamaian datang saat kita selaras dengan Tuhan. Dosa mengganggu keharmonisan itu dan menghancurkan kedamaian kita. Kurang beriman kepada Allah yang sesungguhnya Ia lebih besar daripada permasalahan kita dan lebih berkuasa dari segala kesulitan kita, dapat menghancurkan kedamaian kita. Kekhawatiran adalah respons alami terhadap situasi yang menantang di sekitar kita. Kita semua sering mengalaminya, tetapi kecemasan terus-menerus yang dihasilkan dari rasa bersalah adalah merupakan beban yang semestinya tidak perlu kita tanggung.
5
Apakah hubungan yang dimiliki oleh pembenaran oleh iman dengan kedamaian pribadi kita? Baca Roma 5:1-5 dan tulis jawabannya dalam kata-kata Anda sendiri.
6 Bagaimanakah kita dapat merasakan kedamaian yang Kristus tawarkan secara cuma-cuma? Temukan jawabannya dalam Yesaya 26: 3 dan Roma 15:13. Damai surgawi mengalir ke dalam hidup kita saat pikiran kita tertuju pada Allah. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang pendeta, “Semakin saya melihat masalah, semakin bertumbuh masalah itu. Semakin saya melihat Yesus, kesulitan semakin jauh. “ Peganglah damai Tuhan dengan iman, terlepas dari situasi apapun dalam kehidupan, bukalah hati kita untuk menerima anugerah surga yang tak ternilai.
7 Baca Yesaya 9: 6. Apakah salah satu sebutan yang diberikan nabi Yesaya kepada Yesus? Yesus adalah Raja Damai. Dalam hidup-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya Ia mengalahkan kekuatan neraka dan menang atas kekuatan jahat. Suatu hari kelak Raja Damai akan datang kembali, dan hati kita akan memperoleh ketenangan dan kedamaian didalam-Nya selamanya. Sampai kita melihat Yesus datang di atas awan, kita beristirahat dengan penuh damai dalam kasih-Nya. n
11 - 2014 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE
Majalah ini mengungkapkan bagaimana gereja kita dan isinya sedang bergerak maju dan meningkat. —C. T. Do Khaw Tuan, Tedim Myo, Chin State, Myanmar
Surat Pertempuran
Saya sangat terjamah oleh artikel Ted N.C. Wilson “Pertempuran” (Agustus 2014), di mana ia memberikan jawaban yang sangat jelas atas pertanyaan yang sering ditanyakan: “Haruskah Umat Advent Melayani di militer?” Saya berusia 23 tahun dan telah menikah ketika Jepang mengancam Australia dan ketika wajib militer diberlakukan. Di barak di mana saya bertugas saya menyatakan keinginan saya untuk berhenti, dan saya diberikan kesempatan untuk “memberikan alasan” kepada hakim di pengadilan militer. Ketika ditanya akankah saya menggunakan senjata api untuk melindungi keluarga saya jika ada 100 tentara musuh menyerang saya. Lalu saya menjawab bahwa saya tidak bisa mengatakan dengan tepat bagaimana saya harus bertindak ketika berada dalam ancaman tersebut. Kemudian saya membagikan ayat 1 Korintus 10:12, 13 kepadanya. Permohonan saya pun dikabulkan.
Doaw
Wilson telah menulis dengan sangat baik. Saya berharap agar pekabarannya akan diterima secara luas! Dan terima kasih kepada Adventist World yang tetap tekun melayani. Kiranya Kapten keselamatan kita membimbing seluruh staf Adventist World setiap saat! W. F. Taylor Kings Langley, New South Wales, Australia Suara Manusia
Majalah Adventist World yang terbit bulan Agustus 2014 muncul dengan sinar yang luar biasa. Tidak perlu untuk melakukan sebuah penelitian, melalui artikel Wilhelmina Dunbar “Suara Manusia” saya merasa mendapatkan suatu pengobatan yang indah atas pembahasan yang dituangkan menjadi “hadiah yang berharga.” Sebagai contoh saja, siapakah yang terpikir mengenai kontribusi sinus, dan semua hal lain yang mengizinkan kita untuk mengubah pikiran menjadi komunikasi? Dunbar telah mengingatkan kita dengan cara yang indah atas kesempatan untuk mengembangkan kesanggupan ini. Beberapa pembicara “tegang” kita mendapatkan keuntungan dari tulisannya dan beberapa pernyataan Ellen White mengenai penggunaan, pengembangan,
dan pelestarian suara oleh para pembicara kita. Perlu diingat bahwa kita semua ingin didengar. Richard Burns Cleveland, Tennessee, Amerika Serikat Maju dan Meningkat
Saya bersyukur atas majalah Adventist World yang saya terima secara rutin. Ketika saya mendapatkannya, saya selalu mulai dengan membaca bagian redaksi dari Bill Knott. Kemudian saya membaca halaman demi halaman. Bacaan kegemaran saya adalah kolom yang ditulis Angel Manuel Rodríguez, Pertanyaan dan Jawaban Alkitab, dan Laporan Sedunia. Saya sangat berharap artikel tersebut dapat berguna untuk misi kita di seluruh dunia. Baru-baru ini saya sangat menikmati tulisan Dr. Peter N. Landless “Reformasi Baru di Geneva” (Juli 2014). Dia menulis, “Setiap gereja dapat menjadi pusat kesehatan masyarakat, dan masing-masing anggota gereja bisa menjadi promotor kesehatan.” Majalah ini mengungkapkan bagaimana gereja kita dan penduduknya bergerak maju dan meningkat. Semoga Tuhan memberkati Anda. C. T. Do Khaw Tuan Tedim Myo, Chin State, Myanmar
PUJIAN
Terima kasih banyak untuk mendoakan saya. Saya minta didoakan dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Melalui bantuan Tuhan saya telah ditunjuk sebagai seorang pelayan Injil. Mohon tetap doakan agar Tuhan akan menyediakan dana untuk pendidikan saya. Asa, Kenya Saya berterima kasih kepada Tuhan atas
28
Adventist World | 11 - 2014
kondisi ibu saya yang sekarang sudah lebih baik. Tolong terus berdoa agar suami saya mendapatkan pekerjaan, dan agar keluarga saya dapat menyelesaikan perselisihan sehingga mereka dapat berbicara lagi satu sama lain. Sibo, Malawi
Mohon berdoa bagi saya agar mendapatkan tempat internship, dan bagi seorang kerabat yang mengalami masalah keuangan. Carlos, Brasil Saya memuji Tuhan dari lubuk hati saya atas doa yang memberkati banyak orang di seluruh dunia. Tolong doakan keluarga saya agar berdamai. Gitta, Jerman
Di Dunia
Rute Sampai ke Akar
Artikel Gerald A. Klingbeil “Rute Sampai ke Akar” (Maret 2014) sangat menarik dan berwawasan—dalam berbagai cara yang “sederhana.” Cerita ini membuat saya sadar bahwa Hari Kekecewaan Terbesar pada 22 Oktober 1844, merupakan peristiwa yang membuka mata bagi kedatangan Kristus yang kedua. Grayson Kamei Manipur, India
K i m b e r ly
L u s t e
Ma r a n
Manakah Ini?
Janji Sukacita
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.
Tolong doakan saudara saya yang telah ditikam. Juga berdoa bagi keluarganya, dan bagi mereka yang terlibat kemungkinan pembalasan. Cecilia, Prancis Hindia Barat Saya meminta doa bagi orang yang menderita Ebola—dan bagi Allah untuk membawa obat surgawi. Bhekisipho, melalui e-mail
JAWABAN: Di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, seorang gadis balita mengarahkan perjalanan dirinya melalui Heart Education Obstacle Course, selama komunitas Fun & Fit Health Fair di halaman kantor General Conference.
Artikel Afia Donkor “Janji Sukacita” (Maret 2014) telah membuat saya untuk mampu mengerti mengenai Sabat sebagai sesuatu yang menyenangkan. Pertanyaannya: “Apakah suatu hari yang dikhususkan adalah benar-benar penting?” Dan jawaban yang diberikan oleh Donkor memberikan wawasan besar mengenai Sabat. Saya sangat berterima kasih kepadanya dan juga kepada Adventist World. Rex O’Neal Nabeel Sekondi, Ghana
Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 DESEMBER 2014 • Markus 2
Tolong doakan anak-anak kami. Berdoalah agar Allah akan mengampuni kami melalui badai kehidupan kami. Saat melihat ke belakang, kami mengingat semua berkat yang Allah telah berikan pada kami dan kami bersyukur untuk itu. Glennalee, Bahama
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
11 - 2014 | Adventist World
29
PERTUKARAN IDE
119
Pada tanggal 8 November 1895, Dores A. Robinson dan Martha Mei Taylor tiba di Calcutta dan membuka misi Advent di sebuah rumah di Bow Bazar Street, yang disewa dan dipersiapkan oleh Georgia Burrus. Pada Maret 1896 sebuah sekolah bagi anak perempuan Hindu dibuka di lantai pertama di rumah misi tersebut di bawah pengawasan Burrus dan Taylor, bersama dengan seorang wanita Bengali sebagai guru. Kegiatan sekolah membantu seorang wanita muda untuk menguasai bahasa dan membuka jalan bagi Burrus dan Taylor untuk mengunjungi rumah para siswi, di mana mereka mengajarkan ajaran Kristen kepada seorang wanita di daerah yang terpencil di zenanas (bagian rumah yang semuanya terdiri dari wanita) dengan keluarga besarnya. Saat mengunjungi zenanas, di sekitar lingkungan sekolah, Georgia Burrus bertemu Nanibala Biswas (kiri atas), yang kemudian menjadi orang Hindu pertama yang menjadi anggota Advent, dan mengadopsi nama Burrus sebagai nama belakangnya, pertanda penghormatannya kepada orang yang pertama memperkenalkan ajaran Kristen padanya.
Tahun Lalu
Lebih dari seperempat populasi dunia mengkonsumsi serangga sebagai bagian dari makanan mereka. Kumbang adalah spesies yang paling umum dikonsumsi, ada 2.000 spesies yang diketahui dapat dimakan termasuk ulat, semut, lebah, tawon, jangkrik, belalang, locust, capung, dan rayap. Source: National Geographic
Makanan
Good-Mood Apakah Anda menyebutnya blues atau blahs, buah kiwi dapat membantu memperbaiki suasana hati Anda. Mereka yang memiliki kadar vitamin C rendah akan mengalami peningkatan suasana hati sebesar 35 persen setelah memakan dua buah kiwi setiap hari selama enam minggu. Bagaimanakah jika Anda bukanlah penggemar buah kiwi? Buah nenas, stroberi, dan jeruk juga merupakan sumber besar Vitamin C yang besar. Sumber: Journal of Nutritional Science/Men’s Health
Turunkan
Diabetes
Miliar
Latihan angkat beban selama satu jam seminggu dapat memangkas risiko seorang wanita terkena diabetes tipe 2 sebesar 28 persen. Dan menambahkan dua setengah jam latihan kardio per minggu yang dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak dua pertiga.
Jika Saya Hanya Memiliki
Otak
Ubur-ubur tidak memiliki otak atau sistem saraf pusat. Tetapi mereka memiliki sel sensorik yang membentuk sistem saraf, yang memungkinkan mereka untuk bereaksi terhadap isyarat kimia dan fisik dari lingkungan mereka. Sumber: Smithsonian F OTO
30
OLEH
Pa u l
Cap u t o
Adventist World | 11 - 2014 Source: PLOS Medicine/Women’s Health
5O 5O K A T A A T A U K U R A N G
Tokoh Alkitab
Favorit Saya...
n Saya
terinspirasi oleh Ayub, seorang yang tulus hati, dihancurkan oleh musuh tapi tak terkalahkan. Kisah Ayub secara pribadi bekerja bagi diri saya. —Carol, Selandia Baru
n Tokoh
Alkitab favorit saya adalah Yohanes, murid yang terkasih, dianggap sebagai salah satu “anak-anak guruh.” Tapi setelah berjalan bersama Yesus, ia menjadi murid yang terkasih. Yohanes belajar dan mempraktikkan salah satu ajaran yang paling berharga dari Kristus, yaitu kasih. —Hector, Mogi das Cruzes, Brazil
n Apakah
jadinya Alkitab tanpa Daud? Mazmur dan doa-doanya sangatlah tulus, begitu transparan. Dia memberi contoh bagi kita agar tulus dalam komunikasi dengan Tuhan, apakah kita dalam keadaan sukacita atau saat berada dalam tekanan. —Femi, Lagos, Nigeria
n Tokoh
Alkitab favorit saya adalah Ratu Ester, karena tidak ada yang dapat datang kepada raja tanpa diundang atau mereka akan mati. Tetapi untuk menyelamatkan bangsanya, Ester berani mendekati raja dan rakyatnya diselamatkan. —Isabelle, Australia
Berikutnya, beritahu kamu kitab favorit di Alkitab dalam 50 kata atau kurang. Kirimkan ke alamat email letters@AdventistWorld.org, dan ketik di kolom subjek “50 Words or Less.”
“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 10, No. 11
11 - 2014 | Adventist World
31
dari INDONESIA
Di Manakah Anda Saat Ini? Jemaat Klender Jakarta 1. Bunga Kristina Marbun 2. Lapian G. Vivian Mawarda 3. Carli Simbolon 4. Saut Sinaga 5. Dewina Sitompul 6. Murni Doloksaribu 7. Medina Hasibuan 8. Tony Hasibuan 9. Okto Helo 10. Stefanus T. Manek 11. Roger Cesli Nahuwaiy 12. Grace Napitupulu 13. Rospita Napitupulu 14. Jhonny Napitupulu 15. Mawarwati Pandiangan
16. Uli Pandiangan 17. Yakob Al Ratuluji 18. Hewy Ringo-ringo 19. Sentina Verawati Rumapea 20. Ny. Situngkir 21. Bob Ikadarwan Sarjono 22. Andi Siahaan 23. Rita Simanjuntak 24. Frensy Simatupang 25. Rolasda Sinaga 26. Darwin Sinaga 27. Nurita Bakara Sinaga 28. Amiyah Sitanggang 29. Opriska Sitompul 30. Ida Situmorang 31. Franky Situmorang 32. Djems
33. Selvi Matindas Tendean 34. Chiefly B. Tendean 35. Yakub Alvi Timo 36. Rosalina Uplawan 37. Juliana Rajagukguk 38. Evi Yessy Adriani 39. Marito Sianturi 40. Teti Herlina Siringo-ringo 41. Evelina Ester Simatupang 42. Denny Dharma Hasyanto 43. Paian Sinaga 44. Tetty Florida Manurung Hubungi: Pdt. H. Situmorang (Gembala) 082112441001; Effendy Sinaga (Ketua): 08161303123; Toni Rianto Hutapea (Sekretaris): 081381454437
Jemaat Batu Ampar, Balikpapan 1. Roy Sagala 2. Parlindungan Sihombing 3. Angelina Riwangi 4. Antonius Tagur 5. Linda Hubungi: Pdtm. F.Y. Sagala (Gembala): 081251866574; Eny S. (Sekretaris): 085654046452
Bilamana Anda tidak konfirmasi dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak info ini terbit, maka kami menganggap saudara telah menjadi anggota di mana saudara berada sekarang, dan tidak menjadi anggota di jemaat yang terkait. Hubungilah nomor yang tertera di jemaat masing-masing!
Elders & Pastors Seminar Pertemuan se-Kota Batam
S
abat 6 september 2014 umat Advent se-Kota Batam dan juga para undangan yang datang dari masing-masing wilayah khususnya Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) mengadakan acara seminar bagi penatua jemaat yang diadakan di Jemaat Batam Mas yang bertemakan “Kuasa Injil Menyatukan Hambahamba-Nya.” Acara seminar ini berlangsung selama 2 hari dimulai dari Jumat pagi hingga Sabat. Suatu hal yang berbahagia bagi Umat Advent se-Kota Batam dan juga para peserta seminar karena narasumber datang pimpinan tertinggi yaitu, General Conference, divisi, uni dan daerah misi yaitu: Pdt. Dr. Jonas Arrais dari GC dan Pdt. Dr. H.E. Sinaga dari divisi serta Pdt. Dr. J.S. Peranginangin dan Pdt. J.F. Manullang dari UIKB. Mulai acara pembukaan dan acara penutupan berjalan dengan baik sampai pada tutup Sabat. Semua peserta seminar antusias dalam mengikuti jalannya acara ini. n
32
Adventist World | 11 - 2014
—Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas .
Health Expo Istimewa Pondok Pesantren Assalam, Situbondo, Jawa Timur
M
elalui kasih Kristus Yesus, Healing Way Indonesia (HWI) bersama Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) dan juga Jemaat Asem Bagus, Situbondo di hari Rabu dan Kamis tanggal 10-11 September 2014 mengadakan Health Expo dan Konsultasi Kesehatan di Pondok Pesantren Assalam, Situbondo. Acara Health Expo tersebut dibuka langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Assalam yaitu K.H. Sabit Taha, dan kata sambutan dari Advent diwakili oleh Pdt. Henky Wijaya selaku Ketua Konferens Jawa Kawasan Timur. Pdt. Hengky Wijaya memperkenalkan gereja Advent kepada pimpinan pondok pesantren beserta anak didik yang ada di sana. Setelah acara pembukaan, maka kegiatan pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada para guru dan pengurus pondok pesantren kemudian dilanjutkan oleh para santri dan anggota masyarakat sekitar pesantren yaitu cek tekanan darah, timbang berat badan dan indeks lemak, cek kekuatan jantung, kekuatan paru-paru, cek darah dan juga konsultasi mengenai pola hidup sehat dan juga obat alami yang Tuhan telah ciptakan di sekitar kita. Bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan dilakukan juga acara seminar kesehatan bagi para siswa. Dalam dua hari tersebut sekitar 150 orang yang berpartisipasi untuk memeriksa kesehatan mereka. Sebagai ungkapan silahturahmi, Konferens Jawa Kawasan Timur memberi bantuan sembako untuk membantu kebutuh-
an Pesantren Assalam. Dalam pertemuan silahturahmi tersebut K.H. Sabit Taha menyatakan sangat terbuka untuk dapat kembali bekerjasama dengan gereja Advent terlebih lagi gereja Advent memiliki visi yang sama dengan Pesantren Assalam, yaitu kerinduan berbagi kasih kepada siapa saja yang membutuhkan. n —Dilaporkan oleh Markus Sulaiman, Healing Way Indonesia
City Evangelism Singkawang 36 jiwa untuk Tuhan
S
etelah melalui berbagai kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2014, maka pada puncak kegiatan City Evangelism di tanggal 9-13 September 2014 bertempat di Aula Hotel Khatulistiwa Kota Singkawang diadakanlah KKR dengan pembicara Pdt. J.S. Peranginangin, Ketua Uni Indonesia Kawasan Barat. KKR bertemakan “Pancaran Hidup” ini berjalan lancar, cuaca baik sepanjang KKR membuat para tamu tidak terkendala hadir setiap malam sehing-
ga semua tempat duduk selalu dipenuhi oleh para tamu yang hadir. Pada malam panggilan ada 34 jiwa yang menyerahkan diri untuk menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui baptisan yang dilaksanakan oleh para hamba Tuhan Pdt. J.S. Perangin angin, Pdt.E. Naibaho dan Pdt. G. Tamba di kolam Baptisan GMAHK Tabitha Singkawang. Pada Sabat, 13 September 2014, khotbah penutupan KKR dipimpin oleh Pdt. Y. Fina dan di akhir khotbah ada 2 jiwa lagi yang rindu menerima Yesus dan baptisan kudus dilaksanakan oleh Pdt. G. Tamba sehingga melengkapi 34 jiwa yang dibaptis lebih awal menjadi 36 jiwa. n —Dilaporkan oleh Pdt. E. Naibaho, Daerah Kalimantan Barat
11 - 2014 | Adventist World
33
dari INDONESIA Perkemahan se-Daerah Jawa Kawasan Tengah Getasan, Salatiga Jawa Tengah
T
elah dilaksanakan acara perkemahan yang ditunggutunggu umat Advent di Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT) pada tanggal 5-7 September 2014. Berlokasi di lembah Gunung Merbabu yang sejuk tepatnya di lokasi kompleks kantor Daerah Jawa Kawasan Tengah, digelarlah Perkemahan Daerah Jawa Kawasan Tengah 2014 dengan tema “Adventist Family: Loving, Caring, and Sharing.” Perkemahan ini dihadiri semua perwakilan jemaat dari seluruh wilayah Jawa Tengah (35 jemaat atau 7 distrik). Peserta perkemahan yang hadir kurang lebih 540 orang. Adapun pembicara utama yang mengisi acara perkemahan tersebut adalah: Pdt. Johnny Lubis dan Ibu P. Lubis selaku pemimpin dari SSD, Pdt. Alex Rantung dan istri, serta dr. Alvin Rantung dari Rumah Sakit Advent Bandung. Banyak pelajaran yang disampaikan para pembicara tersebut yang sangat memotivasi umat Tuhan dalam mewujudkan keluarga Advent yang bahagia karena mau mengasihi, mempedulikan dan membagikan. Tidak kalah serunya, selama perkemahan berlangsung ada kelas yang dibagi: Kelas orangtua/suami-istri, kelas pemuda/pemudi dan kelas anak-anak. Perkemahan juga dimeriahkan dengan acara malam budaya dari beberapa distrik yang dibawa-
kan dengan kegembiraan serta mengagumkan. Sebagai praktik membagi, pada kesempatan perkemahan tersebut semua peserta mengumpulkan paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat sekitar kantor daerah, agar melalui aksi kasih tersebut keberadaan gereja Advent dapat dirasakan. Puncak acara perkemahan tersebut yaitu sepanjang hari Minggu, dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-65 yang dikoordinasi oleh Distrik Semarang. Setelah acara tersebut selesai, seluruh jemaat merapikan tenda masing-masing dan pulang ke pos pelayanan masing-masing. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Pender, Daerah Jawa Kawasan Tengah
Literatur Ministry Seminary 1 Departemen Penerbitan Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT)
T
elah dilaksanakan acara Literatur Ministry Seminary yang pertama di Daerah Jawa Kawasan Tengah dengan tingkat kelas awal—Initial Training—di Getasan, Kantor Pusat GMAHK DJKT pada tanggal 21-27 September 2014. Peserta kelas ini diikuti oleh 19 orang dari berbagai distrik yang ada di DJKT, dan pembahasan kelas di sampaikan oleh: Pdt. M. Sitompul, Dir. Penerbitan dan Pdt. Saiman Saragih, Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB); serta Pdt. Edwin Sardiana, Dir. Penerbitan DJKT; dengan tuntutan pe-
34
Adventist World | 11 - 2014
lajaran total 36 jam yang meliputi 20 jam teori dan 16 jam praktik lapangan. Dengan adanya kelas LMS yang pertama ini diharapkan banyak anggota jemaat mau terlibat serta menjadi Penginjil Literatur yang tangguh dan membawa kemajuan di DJKT. Pada ak-
hir kelas diadakan acara membagikan 600 buku “Hari yang Hampir Dilupakan� di dua gereja Kristen lainnya di Kota Semarang. Diharapkan tahun 2014 yang adalah Tahun Penginjilan Literatur ini dapat memerikan motivasi untuk semakin mencintai Pekerjaan Tuhan khususnya di bidang literatur. n —Dilaporkan oleh Pdt.Edwin Sardiana, Dir. Penerbitan DJKT.
Bencana Kebakaran di Cililitan Jakarta Umat Tuhan membantu sesama
L
ebih dari 10 keluarga dalam keluarga besar Advent di Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya menjadi korban kebakaran pada Sabtu sore, 13 September 2014. Beberapa keluarga ini adalah para anggota jemaat di 5 jemaat yaitu: Jemaat Salemba, Cililitan, Cawang, Zen Li dan yang paling banyak adalah dari Jemaat Taman Harapan. Beberapa saat setelah kebakaran terjadi, beberapa perwakilan dari kantor konferens mulai dari ketua, sekretaris dan juga beberapa departemen berkesempatan mengunjungi korban kebakaran yang terjadi di daerah BS, Cililitan. Dari kunjungan tersebut dapat dilihat secara langsung keadaan dari keluarga yang ditimpa bencana, bahwa keadaan mereka sangat memprihatikan. Setelah bertemu dengan korban yang ditampung di gedung Gereja Jemaat Taman Harapan dan di rumah keluarga Pdt. Jacky Runtu, Pdt. P. Sihombing sebagai perwakilan konferens bersama Pdt. Laham Nababan sebagai koordinator lapangan segera mengumpulkan data dan mengatur teknis pemberian bantuan, agar bantuan disalurkan dapat tepat sasaran. Hanya berselang beberapa hari setelah kebakaran beberapa gereja dan keluarga-keluarga serta pribadi anggota jemaat telah secara langMOBILE KITCHEN ADVENT sung turun tangan memPEDULI: Sebagai ujung tombak berikan bantuannya, baik dalam bentuk makanan hadir memberikan bantuan. mentah, maupun bantuKANAN: HANCUR: Rumah an finansial dan pakaian salah satu anggota Jemaat layak pakai serta berbagai Taman Harapan yang hangus. bentuk bantuan lainnya. Salah satu yang paling
nyata adalah hadirnya posko bantuan Advent Peduli dengan Mobile Kitchen-nya sebagai ujung tombak pelayanan gereja yang ditempatkan di pasar yang berada tidak jauh dari gereja Taman Harapan. Kebakaran ini menghanguskan lebih dari 150 rumah dengan penghuni sekitar 400 kepala keluarga dan menyebabkan lebih dari 1.000 jiwa harus mengungsi. Setelah mengumpulkan bantuan dari berbagai jemaat, konferens juga menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran ini. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam musibah kebakaran di BS ini. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Departemen Komunikasi, Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya
11 - 2014 | Adventist World
35
dari INDONESIA Pekabaran di Lorong Gereja Tua Konferens Manado-Maluku Utara
K
ebersamaan empat jemaat di wilayah Manado Timur I yaitu: Jemaat Pioneer Kairagi Weru, Jemaat Winuangan, Jemaat Kairagi Dua, dan Jemaat Bukit Permai dapat mewujudkan program penginjilan bersama berupa Kebaktian Kebangunan Rohani dengan tema “Kebahagiaan Sejati� dengan pembicara Pdt. Ritus Keni yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-20 September 2014 di Desa Kairagi Dua, di lorong gereja tua. Mayoritas (95 persen) dari lokasi KKR ini diadakan adalah bukan Advent dan belum pernah diadakan kegiatan kebangunan rohani. Acara ini berlangsung dengan sangat baik dari malam ke malam dan mendapatkan respons positif, baik dari warga setempat, aparat desa dan pihak pemerintah setempat. Pada malam ke-4 ada seorang ibu yang datang dan meminta dirinya un-
Jemaat Talang Nyamuk Jemaat ke-71 Daerah Sumatera Kawasan Selatan
K
emajuan pekerjaan Tuhan di Distrik Jambi terus bertumbuh dengan baik, terbukti dalam kurun waktu empat tahun ini, sudah ada tiga Cabang SS yang diorganisasikan menjadi sebuah jemaat. Dan yang terbaru adalah Cabang SS Talang Nyamuk menjadi satu jemaat dan tetap berada dalam koordinasi Distrik Jambi.
Sekilas Pelayanan di Talang Nyamuk
Dari sisi geografis, lokasi ini berada di Dusun Talang Nyamuk, Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Berawal tahun 2008 lalu, dengan datangnya perantau beberapa keluarga Advent (khususnya keluarga besar Simatupang br Sirait) dari Sumatera Utara dengan niat untuk membuka lahan pertanian di tempat ini. Mereka mengadakan perkumpulan dan kebaktian dari rumah ke rumah sesama anggota. Keberadaan umat Tuhan di tempat ini mendapatkan perhatian dari gembala dan Jemaat Otista di Kota Jambi, dan segera pada tahun 2009 perkumpulan ini resmi menjadi Cabang SS Talang Nyamuk. Sejak 2012 yang lalu kantor daerah sudah menempatkan Pdtm. Bastian Purba
36
Adventist World | 11 - 2014
tuk segera dibaptis dan menerima Yesus dan pada keesokan harinya, Kamis, 18 September 2014 ibu ini langsung dibaptis dan tepat pada hari tersebut adalah hari ulang tahunnya dan hari ia lahir hidup baru bersama Kristus dan bergabung bersama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pada Malam terakhir yang merupakan malam panggilan KKR, ada 18 jiwa yang menyerahkan dirinya melalui baptisan. Total anggota yang baru dibaptis adalah 19 orang. n —Dilaporkan oleh Sabriyanti Tegine, Panitia KKR "Kebahagiaan Sejati," Konfrens Manado-Maluku Utara.
menjadi gembala untuk melayani di tempat ini, dan seberapa anggota Advent yang ada, berjuang dan bahu-membahu untuk mendirikan bangunan gereja yang boleh mereka gunakan untuk berbakti menyembah Tuhan. Dan pada hari Sabat 13 September 2014 sebuah catatan sejarah terjadi di tempat ini, acara pengorganisasian Cabang SS menjadi GMAHK Jemaat Talang Nyamuk (Jemaat ke-71 di Da-
erah Sumatera Kawasan Selatan) telah dilakukan. Pdt. E. Simanjuntak (ketua daerah) dalam sambutannya memberi ucapan selamat dan tetap berpesan agar mengutamakan rencana Allah dalam segala sesuatu di jemaat ini. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan
“Compassion Campaign” Kasih Itu Bukan Sekadar Kata
K
ampanye Peduli Kasih atau “Compassion Campaign” pada tanggal 20-21 September 2014 yang dipusatkan di GMAHK Kedaton I Bandar Lampung telah terlaksana. Pada Sabat sore, para pemuda dipersiapkan untuk mengikuti acara tersebut, Ev. Junianson Siagian dari OYIM (One Year In Mission) dengan penuh semangat telah memotivasi para pemuda untuk giat selalu dalam pelayanan masyarakat. Pada hari Minggu 21 September 2014, mulai pukul 06.00 WIB acara “Compassion Campaign” dibuka secara resmi oleh Bapak Drs. Saroli Waruwu selaku Kepala Pembimas Agama Kristen Kanwil Kementerian Agama Propinsi Lampung yang didampingi oleh Pdt. Victor Joe Sinaga (Direktur Pemuda Advent DSKS) dan Pdt. Septa Dwi Eneas, Ketua Umum Panitia melepas lebih dari 300 orang peserta seluruh anggota Pemuda Advent dan orangtua yang berjiwa muda turun ke jalan long march ke dua tempat sebagai pusat keramaian kota yaitu: Alunalun Tugu Adipura Bandar Lampung, dan Pusat Kegiatan
Olahraga (PKOR ) Wayhalim Bandar Lampung. Kegiatan “Compassion Campaign” ini bertujuan untuk memperbarui semangat pelayanan para pemuda, meningkatkan kepedulian sosial masyarakat sekitar dan memotivasi para pemuda untuk tetap terlibat dalam pelayanan jangkauan keluar. Anggota jemaat sudah terbiasa mendengar khotbah tentang hidup menolong dan saling mengasihi, inilah saatnya bergerak dan turun ke jalan dan di sekitar untuk mempraktikkan pelajaran berharga itu. Dana besar untuk mendukung acara ini terbayar lunas dengan sukacita dan semangat persatuan di antara peserta yang merasakan langsung perbuatan kasih itu. n —Dilaporkan oleh Rina Pardosi Sumampow, Panitia Acara Compassion Campaign
11 - 2014 | Adventist World
37
dari INDONESIA “Alkitab Berkata”: Evangelisasi Tim IPH (Bagian 1) Tahuna dan Kotamobagu Dibangunkan oleh Firman
I
ndonesia Publishing House (IPH) bukan hanya melibatkan diri dalam pelayanan penginjilan literatur, tetapi juga terjun langsung dalam pelayanan Injil. Untuk itu, atas pertolongan Tuhan, IPH telah melaksanakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), yang kali ini dipusatkan di wilayah kerja Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT). Selama satu pekan sejak 5-11 Oktober 2014 tim dari IPH melaksanakan pertemuan evangelisasi di empat titik lokasi. Tetapi berita pertama ini adalah mengenai pekerjaan Injil di Tahuna, dan di Kotamobagu
“Alkitab Berkata” Kotamobagu Pelayanan telah mulai pagi hari sejak 07.00-08.30 bagi para siswa SD, SMP Advent Kotamobagu yang dipimpin oleh Pdt. Fernando Parhusip. Dan setiap malamnya KKR untuk umum dilaksanakan diawali dengan pembahasan mengenai kehidupan keluarga yang dibawakan oleh Pdt. Jonathan W.S. Wagiran dan dilanjutkan dengan pembahasan rohani yang disampaikan
“Alkitab Berkata” Tahuna Pdt. S.P. Rakmeni dan Pdt. Ram Keni melayani dalam Kebaktian Kebangunan Rohani dan Seminar Rumah Tangga secara bergantian. Para pengunjung dari malam ke malam datang memadati gedung olahraga yang berlokasi di Kelurahan Manente, Kecamatan Tahuna. Pada malam ketiga ada seorang pengunjung mengalami kesurupan, yang oleh masyarakat setempat disebut “kemasukan Setan.“ Ia ditopang anggota Jemaat namun Setan begitu kuat membanting-banting tubuhnya di sofa tempat ia dibaringkan sambil meneriaki “Lusifer, Lusifer tolong saya.” Hal itu dikatakan berulangulang. Kedua pembicara dan sejumlah pendeta dan panitia KKR yang ada saat itu bergumul dan berdoa cukup lama hingga Setan pun pergi dan meninggalkan sang pengunjung sambil berteriak bahwa dia (Setan) akan datang kembali hari Sabat pukul 12 siang. Namun, pada Sabat itu gangguan yang sama tidak diizinkan Tuhan terjadi lagi. Sang anak yang kesurupan dan ibunya saat berita ini dikirimkan sedang mengenal Yesus melalui pendalaman Alkitab. Pada hari Sabat, 11 Oktober 2014, 12 jiwa telah menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui baptisan suci.
38
Adventist World | 11 - 2014
PALING ATAS: Pdt. S.P. Rakmeni sedang membaptis salah satu jiwa di Tahuna. TENGAH: Kedua belas jiwa yang baru saja menerima upacara baptisan suci. BAWAH: Para siswa SD dan SMP Advent Kotamobagu dengan semangat siap mendengarkan Firman Tuhan pada salah satu pagi pekan doa.
WARTA
GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan
ATAS: Foto bersama 24 jiwa hasil KKR “Alkitab Berkata” di Kotamobagu. KIRI: Tatap muka tim IPH bersama penginjil literatur di Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Oktober 2014.
secara bergantian oleh kedua pembicara. Lagu-lagu pujian dari jemaat sekitar Kotamobagu yang dimotori oleh V.G. Cornelius dari Kota Manado turut ambil bagian selama KKR tersebut. Di akhir dari KKR ini ada 24 jiwa menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadinya melalui baptisan yang kudus. Tatap Muka Bersama Penginjil Literatur Tim IPH saat itu juga mengatur waktu istimewa untuk tatap muka dengan seluruh Penginjil Literatur (PL) di Daerah Misi Nusa Utara demikian juga di Daerah Bolaang Mongondow & Gorontalo pada hari yang berbeda. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik antara IPH dan seluruh PL. Sehingga semuanya dikuatkan dengan kuasa Roh Kudus melanjutkan pelayanan penginjilan literatur. n —Dilaporkan oleh Pdt. R. Pelafu, Gembala Distrik Tahuna, Daerah Misi Nusa Utara; Pdt. Ram Keni dan Pdt. Jonathan W.S. Wagiran, Asisten Editor Indonesia Publishing House.
Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
11 - 2014 | Adventist World
39
Membuat peta langkah kita.
w w w. a d ve n t i s t wo r l d. o rg Like us on Facebook