Aw october 2014 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

1 0 - 201 4

Menanam Pusat Kesehatan Masyarakat

12

Saya Juga Punya

Impian

21

Tuhan

Itu Kasih

27

Jangan

Menyerah


10 - 2 01 4

C E R I TA

The International Paper for Seventh-day Adventists

O c tob e r 2 01 4

Planting Community Health Centers

16

S A M P U L

Menanam Pusat Kesehatan Masyarakat

Oleh Andrew McChesney

Tujuh kisah dari seluruh dunia. 12

I Have a

Dream, Too

21

God

Is Love

27

Never

Give Up

8 Suara Otoritas Allah P A N O R A M A

21 Tuhan Itu Kasih R E N U N G A N

Oleh Bruce Manners

Kasih-Nya yang tak bersyarat tidak pernah berhenti.

22

K E H I D U P A N

A D V E N T

Anugerah yang Sia-sia

Oleh Evelyn Sayler

Sesuatu yang manusia gumuli untuk dipahami.

S E D U N I A

24 Tuhan, Sang Desainer F I T U R

I S T I M E W A

Oleh Ted N. C. Wilson

Ya, Dia masih berbicara.

Oleh Ronny Nalin

Apa yang pola hidup beritahu tentang Tuhan pada kita?

12 Saya Juga Punya Impian K E P E R C AYA A N

D A S A R

Oleh Willie Edward Hucks

Pagi kebangkitan sedang datang.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 One-Day Church

R O H N U B UAT 14 Kenyamanan dan Pertolongan

26 P E R T A N Y A A N D A N 11 K E S E H A T A N S E D U N I A WA B A N A L K I TA B Setiap Gereja adalah Ritual dan Upacara Pusat Kesehatan Masyarakat

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 11 bahasa

2

Adventist World | 10 - 2014

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Jangan Menyerah 28 JA-

PERTUKARAN

IDE

32-40 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)

Pada sampul: Seorang anak menerima makanan hangat di Ashbury Adventist Center di Bloemfontein, Afrika Selatan. F O T O

O L E H

J u n

Ne g r e


Dari Seluruh Dunia

Orang Advent Amerika Selatan

Membuat Alkitab Sebuah

/

ANN

Topik Hangat di Twitter O l i v e r

Dalam lima bulan terakhir tim editorial ini telah diperdalam dan diperkuat oleh dua wartawan internasional yang keterampilan dan komitmen iman ini yang dipajang di hampir setiap edisi. Andrew McChesney, yang terbaru, adalah editor dan penerbit eksekutif Times Moskow, koran harian Inggris terbesar Rusia, bergabung dengan tim kami sebagai editor berita pada Mei. Lahir di Amerika Serikat, Andy menghabiskan 17 tahun di Rusia, naik dari seorang reporter hingga edi­ tor papan atas surat kabar paling berpengaruh bagi pembaca bahasa Inggris di bangsa yang lebih dari 140 juta jiwa. Kolom bulanannya, Dateline Moscow, telah membuat dirinya disukai pembaca Adventist Review (jurnal saudara Adventist World) selama lebih dari tujuh tahun. Komitmennya terhadap misi global Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bersinar di setiap artikelnya. Pada bulan Juli kami menyambut Dr. John M. Fowler sebagai editor-at-large. Sekarang “resmi” pensiun setelah 52 tahun pelayanan berkesinambungan untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, John menjabat selama 21 tahun sebagai penginjil literatur dan pendeta, dan kemudian, pemimpin redaksi Oriental Watchman Publishing House di Pune, India. Dia menambahkan peran sebagai direktur pendidikan dan asosiasi sekretaris Divisi Asia Selatan sebelum datang ke kantor pusat gereja pada tahun 1990 sebagai associate editor majalah Ministry dan direktur asosiasi dari Departemen Pendidikan gereja Advent sedunia. Sekarang tinggal di Hosur, Tamil Nadu, India, ia memberikan bantuan yang tak ternilai dalam memahami peristiwa Alkitab dan dunia. Kedua jurnalis yang hebat ini, ditambahkan ke tim yang sudah termasuk anggota dari Jerman, Guyana, Swiss, Trinidad, Singapura, Kanada, dan Amerika Serikat, membuat nyata komitmen kami untuk membawa pada Anda majalah yang benar-benar “kelas dunia” setiap bulan.

LAPORAN SEDUNIA

A n s el

etiap tim kelas dunia membawa talenta dari seluruh dunia. Jutaan pembaca Adventist World seharusnya mengharapkan tidak ada yang kurang.

n ot i c i a s . a d v e n t i s t a s . o r g

S

Kiri: MENGAPA TWITTER BERMANFAAT: Magdiel E. Pérez Schulz berkata bahwa orang Advent setempat telah lekat pada ide tweeting karena tiga alasan: Setiap orang dapat berpartisipasi, tidak mengambil banyak waktu setiap hari untuk melakukannya, dan hal itu dapat dilakukan dari lokasi mana pun. Kanan: MELUNCURKAN RENCANA: Para ketua dari 13 divisi sedunia membaca sebagian dari Kejadian 1 untuk meluncurkan inisiatif Revived By His Word pada tanggal 17 April 2012, di markas utama denominasi itu di Silver Spring, Maryland. ■■ Apakah Anda mengenal dengan hashtag Twitter #rpsp? Jika Anda tinggal di Amerika Selatan dan aktif pada layanan microblogging, kemungkinan Anda tahu Reavivados por Su Palabra, atau Revived by His World. Beberapa ribu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh berbahasa Spanyol dan berbahasa Portugis telah mem-tweeting pikiran mereka rencana harian baca Alkitab sejak gereja Advent sedunia meluncurkan program itu pada tahun 2012, dan upaya mereka telah membuat #rpsp menjadi salah satu hashtags paling populer di benua itu. Bahkan, hashtag itu telah membuat daftar teratas topik trend yang paling dibahas di Twitter—di Brazil dan beberapa negara lain di Divisi Amerika Selatan. “Sangat menggembirakan melihat bagaimana gereja telah bereaksi positif terhadap Revived by His Word dan jumlah tweets sehari-hari yang kita miliki di beberapa tahun terakhir,” kata Magdiel E. Pérez Schulz, yang mengawasi media sosial lokal sebagai sekretaris eksekutif Divisi Amerika Selatan. Revived by His Word dimulai pada tanggal 17 April 2012, dengan 13 ketua divisi gereja bergantian membaca Kejadian 1 selama pertemuan di kantor pusat gereja Advent sedunia di Silver Spring, Maryland. Pada saat yang sama sebuah halaman situs, revivedbyhisword.org, dibuka di mana orang

Bersambung ke sebelah

10 - 2014 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA

4

Adventist World | 10 - 2014

Nepal: Beasiswa Kesejuta Dolar Diberikan

/

ANN

■■ Seorang mahasiswa Nepal bernama Sunita telah menjadi penerima beasiswa kesejuta dolar dari dana beasiswa yang didukung sebagian oleh penjualan buku renungan wanita. Dolar kesejuta juga termasuk beasiswa 500 dolar yang diberikan kepada Sunita selama pertemuan Women’s Mi­ nistries Scholarship Fund pada 23 Juli di kantor pusat gereja di Silver Spring, Maryland. Uang ini akan membantu Sunita dalam membiayai uang sekolah nya di India Spicer Adventist University, di mana dia mengambil jurusan pendidikan. “Dengan membantu Sunita, kita akan terus memperkuat gereja kita di Nepal,” kata Heather-Dawn Small, Direktur Departemen Bakti Wanita Advent sedunia. “Kita ingin memperkuat gereja di seluruh dunia dengan memberdayakan perempuan dan mendukung mereka dalam pendidikan mereka lebih tinggi.” Awalnya didirikan dari hasil buku renungan wanita tahunan ini, dana itu selama bertahun-tahun telah memberikan

O l i v e r

sebagai alat untuk membagikan Injil dan untuk membuat orang lain selalu posting tentang apa yang telah kami pelajari atau apa yang telah menyentuh kami ketika membaca pada hari itu?” Pemikiran semacam itu telah membuat jumlah tweet #rpsp melambung dari nol di April 2012 menjadi sekitar 3.000 per hari pada bulan Juli 2014. Menurut statistik Twitter, sekitar 6.530 peserta telah mengirim sekitar 100.000 tweet dengan hashtag tersebut selama 11 bulan terakhir, mencapai 8,5 juta orang yang melihat tweets tersebut sebuah total dari 197 juta kali (tayangan). Angka Facebook di daerah itu, untuk Revived by His Word juga tinggi. “Ini menunjukkan bahwa anggota kita berkomitmen untuk proyek tersebut dan menggunakan waktu dan bakat mereka di daerah ini,” kata Perez Schulz. Pemimpin lokal berusaha untuk retweet pesan dari pemuda, Pathfinder, dan anggota lainnya. “Retweets itu menunjukkan pada anggota kita bahwa kami menghargai komentar tersebut dan bahwa kami belajar dari mereka,” kata Pérez Schulz. Dia menegaskan bahwa Ketua Divisi Amerika Selatan, Erton Köhler, yang memiliki 30.500 pengikut, dan para senior lokal Advent lainnya menge-tweet secara teratur tentang pasal Alkitab. “Ingat bahwa jika pemimpin melakukan hal ini, maka mereka yang mengikuti kita akan meniru kita,” kata Pérez Schulz. “Jadi kita perlu untuk menjadi yang pertama. Allah telah memanggil kita untuk melakukan hal ini.“ Sementara kurang dari satu tahun lagi sebelum proyek berakhir, orang Advent di seluruh dunia dapat dan harus menemukan cara untuk mempromosikan Revived by His Word, baik melalui Twitter atau cara lain, kata Pérez Schulz. “Biarkan imajinasi Anda bekerja,” katanya. “Tetapi jika Anda ingin melompat ke inisiatif ini, melakukannya dan melibatkan semua orang. Kita memiliki pekerjaan untuk dilakukan. Injil perlu diberitakan pada setiap cara yang memungkinkan.“

A n s el

dapat membaca semua 1189 pasal dari Alkitab dengan membaca satu pasal sehari hingga pertemuan General Confe­ rence dimulai di San Antonio, Texas, pada bulan Juli tahun 2015, dan kemudian dua pasal sehari selama pertemuan 10 hari. Bacaan setiap hari, yang tersedia dalam berbagai bahasa, menghubungkan setiap pasal dengan refleksi blog yang ditulis oleh pemimpin gereja Advent atau orang awam. Sekitar 100 blogger telah memberikan kontribusi sejauh ini, dan 50 lainnya diharapkan untuk menilainya dalam pada saat proyek tersebut rampung. Para pemimpin Advent telah menyatakan harapan bahwa setidaknya setengah dari 18 juta anggota gereja akan terlibat dalam Revived by His Word, jumlah yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan 47 persen orang Advent di seluruh dunia yang sedang membaca Alkitab setiap hari ketika inisiatif tersebut secara daring dimulai. Sementara angka pembaca yang luas tidak segera tersedia, masing-masing pasal di versi bahasa Inggris di situs itu menarik 200 hingga 400 komentar dan ribuan pembaca setiap hari, kata Derek Morris, yang membantu mengarahkan proyek dan merupakan Sekretaris Asosiasi Kependetaan gereja Advent sedunia. Tapi Divisi Amerika Selatan, dan khususnya Brasil, memiliki lebih dari 1,4 juta anggota Advent, tampaknya berada di garis depan dalam membagikan rencana Alkitab itu melalui media sosial. “Magdiel telah melakukan pekerjaan yang menakjubkan dengan tweeting demi Revived by His Word,” kata Morris. Magdiel E. Pérez Schulz mengatakan bahwa wajar bagi anggota gereja lokal untuk memulai tweeting wawasan Alkitab untuk komunitas mereka. “Kami menggunakan jaringan tersebut untuk terhubung dengan teman-teman lama dan keluarga, dan kami menggunakan Twitter untuk belajar dan agar kami selalu dapat informasi,” kata Pérez Schulz dalam sebuah wawancara melalui email. “Mengapa kami tidak dapat menggunakannya

1 JUTA DOLAR: Associate Director Departemen Bakti Wanita Advent, Raquel Arrais, di ujung tengah meja, memimpin rapat dana beasiswa di Silver Spring, Maryland, Rabu, 23 Juli 2014. Dana itu merealisasikan dana kesejuta dolar saat rapat itu berlangsung.


2.164 beasiswa kepada banyak perempuan Advent yang menghadiri universitas di 124 negara. Pemimpin departemen tersebut mengatakan bahwa dana tersebut telah membantu memperkuat gereja Advent di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penghargaan kecil memuji dari 1 juta dolar menandai “prestasi besar” bagi pelayanan wanita. “Pendidikan merupakan salah satu titik fokus utama kami, dan hal ini satu-satunya departemen gereja sedunia yang kami tahu yang memberikan beasiswa bagi wanita,” katanya. Dana tersebut dimulai pada tahun 1993 dari royalti buku renungan wanita tahunan departemen tersebut. Penerima pertama adalah Mei-Ellen Colon, yang kini menjadi Asisten Direktur Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. “Itu adalah dorongan, penegasan,” kata Colon mengenai beasiswanya, satusatunya yang diberikan tahun itu. Komite tersebut sekarang memberikan penghargaan beasiswa tahunan sebesar 75.000 dolar hingga 125.000 dolar, kata Associate Director Departemen Bakti Wanita Advent, Raquel Arrais. Setiap 13 divisi dunia, gereja Advent yang menerima jumlah yang sama untuk penghargaan tersebut. Untuk menyumbangkan atau memohon Women’s Ministries Scholarship Fund, kunjungi adventistwomensministries.org. —Ansel Oliver, ANN

Inggris: Iman Dipamerkan di Jendela Toko ■■ Dengan kenyataan pusat perbelanjaan tampaknya lebih ramai dari gereja-gereja saat ini, sekelompok orang muda Advent berpikiran kreatif di Inggris memutuskan untuk menampilkan iman mereka di etalase toko. Sembilan pemuda Advent mengadakan pameran seni publik di etalase toko di salah satu pusat perbelanjaan tersibuk

Kiri: DI DALAM JENDELA PERTUNJUKKAN: Seorang anggota tim IQ membahas karya seni di jendela pertunjukkan dengan seorang pejalan kaki di pusat perbelanjaan Birmingham. Atas: Jendela pertunjukan dan pameran seni yang diselenggarakan sembilan pemuda Advent di sebuah pusat perbelanjaan Birmingham menarik perhatian. B r i t i s h

di Birmingham, kota Inggris terbesar setelah London dengan lebih dari 1 juta orang. Pameran tiga hari, berjudul “The IQ: Innermost Questions,” menampilkan kar­ ya seni yang dibuat oleh sembilan pemuda Advent dan bertema kehidupan menjawab pertanyaan, seperti keberadaan manusia dan asal-usul moralitas. “Seluruh tujuan saya pada proyek IQ adalah untuk memanfaatkan keterampilan kreatif yang kami miliki di gereja untuk membawa Injil di luar tembok gereja kepada orang banyak,” kata koordinator Daniel Blyden, anggota jemaat AstonNewtown Community. Dia melompat pada kesempatan untuk melaksanakan pameran ketika seorang teman membuka toko dengan tampilan etalase di The Square Shopping Centre pada bulan Feb­ ruari. Blyden mengatakan pendekatan yang tidak konvensional untuk penginjilan musim panas ini merangsang percakapan tentang Yesus dengan banyak pembeli dan terbukti sangat efektif dalam menjangkau orang dari semua lapisan masyarakat, sehingga menghasilkan tindak lanjut studi Alkitab dengan mereka yang ateis dan kaum mayoritas. Safi, seorang muda dari kaum mayoritas, saat itu berada di pusat kota dan berpartisipasi dalam Islamic Outreach ketika ia melihat pameran dan memutuskan untuk melihat lebih dekat. Tim IQ

U n i o n

Co n fe r e n c e

memberinya tur yang mengangkat rasa ingin tahunya tentang agama Kristen dan membawanya sehingga ia meminta untuk belajar Alkitab lebih lanjut, kata Blyden. —British Union Conference dan staf Adventist Review

Vanuatu: Pasangan Suami Istri Memberi 100 Atap Gereja ■■ Seberapa jauh 35 dolar AS dapat bermanfaat? Di Pulau Vanuatu, jauh di Pasifik Selatan, 35 dolar AS itu dapat menutupi gereja Advent seluruhnya dengan atap besi yang tahan lama. Para pemimpin Advent di Vanuatu telah mengucapkan terima kasih kepada pasangan suami istri pensiunan berwarga negara Australia, Henry dan Hanni Rusterholz, karena menyediakan atap besi ke puluhan gereja selama dekade ter­ akhir. Selama makan siang istimewa, Ketua Daerah Misi Vanuatu, Nos Terry menghadiahi pasangan tersebut dengan mangkuk ukiran dari kayu kelapa sebagai bentuk apresiasi. “Ini tidak sebanding dengan apa yang telah Anda kontribusikan kepada daerah dan gereja di Vanuatu,” kata Terry. “Tanpa dukungan Anda, kami tidak akan mampu merespons positif dan mencu-

Bersambung ke sebelah

10 - 2014 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

Dia Terluput dari MH 17

kupi permintaan yang banyak untuk atap besi yang kami terima setiap tahun.” Keluarga Ruzterholzs telah menghabiskan lebih dari 1 juta vatu (10.700 dolar AS) sejak tahun 2001 dalam menyediakan atap besi untuk lebih dari 100 gereja Advent di Vanuatu dan Papua Nugini. Atap besi 12 kaki (3,6 meter) dengan biaya 3.400 vatu (sekitar 35 dolar AS). Sekarang di usia mereka yang ke 80an, keluarga Rusterholzs tidak yakin berapa lama lagi mereka akan dapat memberikan kontribusi pada atap gereja. Pasangan ini pertama kali mengunjungi pulau-pulau tersebut dalam menanggapi permintaan pendeta untuk membangun gereja. “Segera setelah kami melihat bagaimana orang beribadah di bawah atap jerami sederhana yang terbuat dari daun semak, kami tersentuh,” kata Henry Rusterholz. “Kami pikir jika saja kami bisa dengan cara sederhana memungkinkan orang untuk beribadah setidaknya di bawah atap yang layak, kami akan senang. Sejak itu, hal itu adalah pelayanan kami.“ —Simon Luke, South Pacific Record

6

Adventist World | 10 - 2014

Sabat

Frieda Souhuwat-Tomasoa menceritakan mengapa dia mengubah tiketnya dari penerbangan ditembak jatuh di Ukraina.

S

R E C O r D

PEMBERIAN TERIMA KASIH: Ketua Daerah Misi Vanuatu, Nos Terry, kiri, memberikan mangkok ukiran pada Henry dan Hanni Rusterholz.

Karena

eorang wanita Advent Belanda yang hampir ikut terbang di pesawat jet Malaysia Airlines yang ditembak jatuh di atas Ukraina mengatakan dia mengubah tiketnya pada menit terakhir karena dia tidak ingin melakukan perjalanan pada hari Sabat. Frieda SouhuwatTomasoa, 67 tahun, telah memesan tiket pada 17 Juli untuk penerbangan dalam kunjungan darurat ke Ambon, Indonesia, di mana sebuah konferensi besar yang ia organisasikan berada di ambang kehancuran. Tapi tiga hari sebelum penerbangan, Souhuwat-Tomasoa menyadari saat ibadah pagi bersama suaminya, Max, bahwa jadwalnya itu berarti bahwa dia akan berakhir bepergian pada hari Sabat, 19 Juli, untuk mencapai tujuannya. Malaysia Airlines MH 17 telah jatuh oleh rudal pada hari Kamis, 17 Juli karena terbang di atas wilayah yang dikuasai pemberontak timur Ukraina dalam penerbangan dari Amsterdam ke Ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Semuanya 298 orang di dalam pesawat tewas. “Pada hari Jumat, ketika saya mendengar tentang kecelakaan itu, saya menangis selama bertelepon tersebut bersama Max dan berkata kepadanya, ‘Allah itu baik dan luar biasa untuk anak-anakNya,’” kata Souhuwat-Tomasoa. “RohNya berbicara kepada saya selama ibadah kami pada Senin pagi dan mengatakan kepada saya, ‘Jika Anda mengambil rute

ini, Anda akan melakukan perjalanan pada hari Sabat. Jangan lakukan.“ “Tuhan masih berbicara kepada kita setiap hari jika kita hanya tenang dan bersedia untuk mendengarkan suaraNya,” katanya dalam sebuah wawancara. “Saya masih bersyukur kepada-Nya setiap saat untuk bimbingan dan berkatNya.” Hubungan Indonesia

Souhuwat-Tomasoa, yang telah menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sejak ia dibaptis pada usia 20 tahun, mengatakan dia tidak pernah terbang pada hari Sabat selama sekian banyak perjalanannya untuk mewakili Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO), sebuah organisasi berbasiskan Kota Hague yang bertujuan untuk mencari solusi tanpa kekerasan konflik yang mempengaruhi adat masyarakat, kaum minoritas, dan wilayah yang belum diakui atau diduduki. “Dalam semua misi UNPO saya, di mana pun saya pergi, saya telah memelihara Sabat dan tidak pernah menginjakkan kaki di pesawat terbang,” katanya dalam wawancara email. Souhuwat-Tomasoa, anggota komite eksekutif Uni Konferens Belanda, dan seorang penatua di gereja Rotterdam Utara setempat, pensiun dari karier dalam pelayanan pemerintah Belanda namun tetap aktif dengan UNPO, yang ia bergabung


Co u r te s y of Nethe r l a n d s U n i o n Co n fe r e n c e

PESAWAT NAHAS: Malaysia Airlines Boeing 777 yang hancur di Ukraina Timur terlihat di Rome’s Fiumicino Airport pada Oktober 2011. Kanan: Frieda Souhuwat-Tomasoa Al a n

W i l s o n

/

W i k i c o m m o n s

pada tahun 1991. Dia menjabat sebagai wakil dari masyarakat Kepulauan Maluku, di mana konflik meletus antara Kristen dan Muslim di ibukota regional, Ambon, pada tahun 1999. Kekerasan yang membakar seluruh desa, tersu berkecamuk hingga tahun 2003 dan menewaskan sekitar 10.000 orang. Souhuwat-Tomasoa hadir di Ambon selama kekerasan tersebut dan menggunakan posisinya dengan UNPO untuk mengarahkan kapal-kapal makanan dan pakaian dari ADRA, badan bantuan Advent, kepada mereka yang membutuhkan bantuan. Dia juga membantu memfasilitasi kesepakatan damai yang mengakhiri pertikaian dan telah terlibat dalam upaya untuk membangun kembali wilayah yang hancur, dan lagi ia bekerja dengan cabang ADRA Belanda. Dia mengatakan empat tahun pertikaian meninggalkan banyak anak yatim dan orang dengan gangguan stres pascatrauma. Ketika beberapa tahun penelitian, ditemukanlah bahwa Kepulauan Maluku adalah termiskin kedua di Indonesia yang memiliki 34 provinsi itu, dan penduduknya adalah yang paling tidak berpendidikan di negeri ini, UNPO memutuskan untuk mengatur sebuah konferensi besar untuk menciptakan pemahaman dan wawasan tentang masalah-masalah lokal dan untuk membantu membentuk kebijakan provinsi. Souhuwat-Tomasoa mulai bekerja mengorganisasikan konferensi

dengan tiga universitas terbesar Ambon. “Sayangnya, itu merupakan perjalanan panjang dan sulit karena berbagai faktor, termasuk keberatan pemerintah pusat di Jakarta dan pemerintah daerah,” kata Souhuwat-Tomasoa. “Apa yang selanjutnya memperumit masalah itu adalah korupsi besar-besaran di provinsi ini.” Hari Sebelum Kecelakaan

Pada bulan Juni segala sesuatu tampaknya baik. Program konferensi selesai. Jadwal waktu dan pembicara telah diatur, dan acara ini dijadwalkan berlangsung 1 sampai 5 Agustus. Tetapi pada 8 Juli Souhuwat-Tomasoa menerima pesan teks dari Ambon: Konferensi ini harus dibatalkan. Pemimpin di tiga universitas berkolaborasi diancam dengan pemecatan. UNPO mengadakan pertemuan darurat pada 13 Juli, dan memutuskan bahwa Souhuwat-Tomasoa harus kembali ke Ambon untuk mencari cara untuk menyelamatkan konferensi tersebut. Pada pertemuan tersebut, Souhuwat-Tomasoa setuju untuk mengambil penerbangan 17 Juli dengan Malaysia Airlines. “Ketika saya pulang ke rumah, saya menceritakannya pada suami saya, Max. Dia menjawab, ‘ini adalah tugas kamu, dan kamu harus melakukan ini,’” kata Souhuwat-Tomasoa. Tapi setelah ibadah pagi mereka pada hari berikutnya, dia mengatakan kepada suaminya bahwa ia

memilih pergi sehari sebelumnya, pada tanggal 16 Juli. “Jika saya harus pergi pada hari Kamis, saya akan menghabiskan hari Sabat bepergian ke Ambon, dan saya tidak pernah melakukan perjalanan pada hari Sabat dalam hidup saya,” katanya. Dia dan suaminya tidak memiliki anak. Dengan dukungan suaminya, Souhuwat-Tomasoa segera menghubungi agen perjalanan dan memesan penerbangan baru Emirates Airline. “Saya biasanya terbang dengan Malaysia Airlines atau KLM,” katanya. “Saya bahkan melakukan perjalanan dengan penerbangan Malaysia Airlines pada bulan Juni.” Dia memberitahu UNPO tentang per­ubahan pada tanggal 15 Juli, memastikan penerbangan baru pada hari yang sama, dan meninggalkan Amsterdam pada tanggal 16 Juli. Apa yang terjadi dengan pesawat Malaysia Airlines membuat ia tertegun dan sedih. “Saya di sini bersaksi bahwa Allah telah meluputkan saya karena saya harus melanjutkan misi saya di sini di Ambon dan akan tersedia untuk membantu orang di dunia kita yang membutuhkan bantuan,” katanya. “Pada saat ini, saya masih bekerja tanpa henti untuk memecahkan masalah tentang konferensi dan akan terus mendengarkan suara Tuhan, tidak peduli apa hasilnya. Kehendak-Nya yang terjadi, bukan kehendakku.“ n

10 - 2014 | Adventist World

7


PA N O R A M A

SEDUNIA

Oleh Ted N. C. Wilson

Catatan Editor: Artikel ini ringkasan dari presentasi Pendeta Wilson pada International Conference on the Bible and Science di St. George, Utah, Amerika Serikat pada tanggal 15 Agustus 2014. Teks secara lengkap tersedia di www.adventistreview. org/affirming-creation/‘god’s-authoritativevoice.’ uatu hal yang istimewa untuk berada di International Conference on the Bible and Science ini. Sebagai pendidik, guru, ilmuwan, teolog, direktur departemen, editor, administrator, pendeta, dan anggota, kita semua berbagi kepercayaan umum dalam suara otoritas Allah sebagai Sang Pencipta. Kita percaya bahwa kisah penciptaan Alkitab dalam Kejadian 1 dan 2 merupakan peristiwa literal yang berlangsung di enam hari literal, berturut-turut, yang ditentang sejak lama. Peristiwa penciptaan itu dilakukan dengan suara otoritas Allah dan terjadi ketika Dia berbicara sehingga dunia menjadi ada. Sebagaimana Mazmur 33: 6-9 nyatakan: “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.... Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” Ini adalah suara otoritas Allah!

S

Sabda Tuhan Itu Berkuasa

Sabda Tuhan itu berkuasa saat itu dan sama kuasanya saat ini. Kita telah memiliki firman-Nya yang tertulis dan kita memiliki Firman yang menjadi daging dalam Yesus Kristus, yang menegaskan kuasa kreatif Keilahian-Nya untuk membuat dan menciptakan kembali. Tidak hanya keyakinan kita dalam asal-usul yang pada bergantung pada hal ini, tetapi juga keyakinan kita bahwa dalam proses keselamatan kebenaran Kristus, baik pembenaran dan penyucian, bahwa Allah dapat membuat kembali sesuatu yang baru di hati manusia. Tanpa keyakinan intrinsik ini dalam kuasa Allah, baik asalusul maupun masa depan tidaklah memiliki arti sebenarnya. Mengenai asal-usul ini, di dalam buku berkuasa yang diinspirasikan surga yaitu Sejarah Para Nabi, penulis menulis: “Tetapi sangkaan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada pekan yang perta-

8

Adventist World | 10 - 2014

Suara

OTORITAS

Allah

Dia Masih Berbicara ma itu membutuhkan ribuan tahun, secara langsung menyerah dasar hukum keempat. Ini mengartikan bahwa seolaholah Khalik memerintahkan manusia untuk memelihara pekan yang terdiri dari hari-hari yang biasa itu untuk memperingati satu jangka waktu yang panjang, dan tidak terbatas. Ini bukanlah cara Tuhan dalam memperlakukan makhlukNya. Hal ini membuat samar-samar dan tidak pasti apa yang sebenarnya telah dibuat dengan jelas. Hal ini merupakan sifat tidak percaya dalam bentuknya yang paling menyesatkan dan berbahaya; sifat yang sebenarnya begitu tersembunyi sehingga itu dianut dan diajarkan oleh banyak orang yang mengaku percaya akan Alkitab.... Alkitab tidak mengakui adanya abad-abad yang panjang di mana dunia ini secara lambat laun mengalami perubahan dari suatu keadaan yang kacau balau. Alkitab menyatakan bahwa setiap hari penciptaan itu terdiri dari malam dan siang sebagaimana hari-hari yang lainnya sesudah itu.”1 Terpercaya dan Akurat

Seperti yang kita lihat, Roh Nubuat memberikan nasihat yang luar biasa dan terang pada subjek ini. Sebenarnya, sebagian besar yang tidak percaya pada penciptaan Alkitabiah tidak akan percaya pada Roh Nubuat sebagai unsur yang menentukan dalam akurasi sejarah, dan ka-

rena mereka melihatnya sebagai suatu yang tidak dapat diandalkan untuk kontribusi ilmiah atau teologi. Namun poin Roh Nubuat kembali ke Alkitab, dasar mutlak iman dan kepercayaan kita. Saya berdiri di sini hari ini untuk menyatakan bahwa baik Alkitab dan Roh Nubuat benar-benar dapat diandalkan dan terinspirasi oleh Sang Pencipta sendiri. Andalkanlah Alkitab dan Roh Nubuat sebagai dasar pemahaman Anda tentang asalusul. Sabat hari ketujuh merupakan bagian integral dari enam hari penciptaan mingguan karena hal itu mengingatkan penciptaan minggu literal dan menyediakan hubungan langsung pada Pencipta kita. Allah Berbicara dengan Jelas

Dalam buku Testimonies to Ministers and Gospel Workers kita membaca: “Falsafah manusia yang menyatakan bahwa waktu yang tidak ditentukan digunakan dalam menciptakan dunia ini.... Penyesatan sehubungan dengan keberadaan dunia dibuat dalam waktu yang tidak ditentukan adalah salah satu kebohongan Setan. Allah berbicara kepada umat manusia dalam bahasa yang mereka dapat pahami. Dia tidak meninggalkan masalah ini begitu terbatas bahwa manusia mulai bisa mengatasinya sesuai dengan teori-teori mereka. Ketika Tuhan menyatakan bahwa Dia menciptakan dunia da-


Sekarang bukanlah waktunya untuk iman setengah hati. tentang Roh Nubuat, dan penyerahan rendah hati oleh Roh Kudus yang akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Kristus datang untuk menebus kita dan mengungkapkan kasih dan otoritas-Nya sebagai Pencipta dan Penebus. Penerimaan Penuh akan Suara Otoritas Allah

lam enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh, Dia bermaksud hari dalam dua puluh empat jam, yang Dia telah tandai dengan pengaturan terbit dan terbenamnya matahari.“2 Betapa sederhananya hal itu? orang Advent di seluruh dunia percaya dan menerima penciptaan dunia ini dalam enam hari literal dengan hari ketujuh sebagai peringatan penciptaan, dan kita menyatakan dengan kuasa Roh Kudus. Jika salah satu tidak menerima pemahaman baru penciptaan enam hari, maka orang tersebut sebenarnya bukan orang Advent “Hari Ketujuh,” sehingga Sabat hari ketujuh akan benar-benar tidak berarti secara historis dan teologi—dan sebagian besar doktrin kita berdasarkan Alkitab yang berpusat pada Kristus dan suara otoritasNya akan menjadi tidak berarti juga. Orang tersebut dapat mengklaim menjadi seorang “Advent,” tetapi dalam kenyataannya tanpa pemahaman Alkitabiah yang jelas tentang doktrin dasar hari Sabat dan otoritas Allah sebagai Pencipta dan Penguasa alam semesta, adalah mustahil untuk membangun teologi yang berarti yang akan mengakibatkan atau menjadi diterima untuk percaya pada kedatangan kedua Kristus yang literal. Saya mendorong siapa pun yang menemukan diri mereka dalam dilema ini untuk memperbarui hubungan mereka dengan Tuhan melalui studi Alkitab, doa, belajar

Kisah asal mula Alkitab menggarisbawahi kuasa Allah yang menyelamatkan, kemampuan-Nya untuk menciptakan kembali di dalam kita hati yang baru, dan kemampuan-Nya untuk membuat semua hal-hal baru di masa depan kita. Ini bukan saatnya bagi iman setengah hati; ini adalah waktu untuk memohon pada Tuhan demi kebangunan rohani sejati dan reformasi yang mengarah ke hujan akhir Roh Kudus dan penerimaan penuh suara otoritas Allah. Ini bukan ini­ siatif legalitas, tetapi berpusat pada Kristus dan pada Dia saja. Kebenaran Alkitab berharga yang baru dibahas, penciptaan literal, termasuk peringatan minggu penciptaan dengan hari Sabat, telah datang di bawah serangan sengit oleh humanis sekular yang tidak percaya, dan bahkan dipecat oleh beberapa orang yang mengaku sebagai orang Advent Hari Ketujuh. Jangan percaya mereka atau berpartisipasi dalam manipulasi kebenaran Alkitab ini, mengenai penciptaan dan peringatan akan perciptaan yang terlihat—hari Sabat. Evolusi adalah Bagian dari Spiritualisme

Pada dasarnya, evolusi bukanlah ilmu—itu adalah bentuk palsu agama dan bagian dari spiritualisme. “Spiritisme mengajarkan ‘bahwa manusia itu adalah makhluk yang berkembang; bahwa adalah tujuannya sejak lahir untuk berkembang, hingga kepada kekekalan, kepada keadaan yang menjadi sama dengan Allah.’”3 Sebagai guru [di] lembaga pendi-

dikan Advent, perguruan tinggi, dan universitas, dan pemimpin dalam gereja Tuhan,... berpeganglah teguh pada penciptaan literal dan benar-benar menolak teori evolusi teistik dan umum. Saya meminta Anda untuk menjadi juara penciptaan berdasarkan cerita Alkitab dan diperkuat secara eksplisit oleh Roh Nubuat dan sebagaiman telah disahkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia pada sesi General Conference 2010. Seorang pegawai gereja yang mengajarkan teori evolusi teistik atau murni seharusnya tidak ada di sekolah Advent atau mimbar gereja. Setia kepada kebenaran Alkitab Allah, bukan hanya karena Anda dipekerjakan oleh gereja atau Anda pikir itu adalah hal yang benar secara politik untuk dilakukan, tetapi karena Anda percaya dengan segenap hati Anda. Dengan kata lain, hal yang terhormat, dan saya mengatakan ini dengan segala kerendahan hati, bagi seseorang agar mengundurkan diri dari posisi mereka yang seharusnya dipercayai. Hal ini penting untuk misi utama Tuhan. Masalah Metode Interpretasi

Gereja kita telah lama menganut metode historis-Alkitabiah dalam menafsirkan Kitab Suci, yang memungkinkan Alkitab untuk menafsirkan sendiri. Salah satu serangan terbesar terhadap Alkitab dan penciptaan adalah dari metode historis-kritis, yang dipengaruhi oleh pendekatan Alkitabiah dari “kritik yang lebih tinggi.” Pendekatan ini adalah musuh yang mematikan bagi teologi dan misi kita. Hal ini menempatkan seorang individu di atas Kitab Suci dan memberikan lisensi yang tidak pantas untuk memutuskan apa yang dia anggap benar berdasarkan kritik sumber daya dan pendidikan. Tolaklah pendekatan yang egois dan terinspirasi oleh Iblis ini. Pendekatan ini tidak membuat orang percaya pada Tuhan dan firman-Nya, dan akan menghancur-

10 - 2014 | Adventist World

9


PA N O R A M A

SEDUNIA

Sebuah

One-DayChurch Gereja di Runyararo, Zimbabwe

kan pemahaman Anda sendiri mengenai teologi Alkitabiah yang benar dan misi Advent kita yang berharga. Misi Advent itu benar-benar terkait dengan peringatan batuan dasar suara otoritas Allah dalam penciptaan dan hari Sabat, yang mengingatkan kita dari mana kita berasal. Dengan cara yang sama bahwa “Hari Ketujuh” mengingatkan kita dari mana kita berasal, “Orang Advent” memberitahu kita ke mana kita akan pergi. Kita sedang menunggu kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berharap untuk itu sebagai puncak dari seluruh sejarah bumi. Ini adalah harapan yang diberkati yang melekat pada kita dan telah diumumkan oleh suara otoritas Allah. Suara otoritas Allah ada pada awal penciptaan, di mana catatan Musa dalam Kejadian 1 dengan kata-kata Tuhan “berfirmanlah Allah.” Rasul Yohanes mencatat suara otoritas Allah dalam Wahyu 22, pasal terakhir dari Alkitab, mengatakan, “Ya, Aku datang segera!” Suara otoritas Allah adalah nyata, dan itu ada di manamana! Betapa suatu hak istimewa untuk membagikan pekabaran kita yang sangat relevan pada Alkitab yang menyatakan dan menjunjung tinggi Kristus sebagai Pencipta kita, Penebus, Imam, Raja Datang, dan Sahabat! Terima kasih pada Tuhan untuk kuasa-Nya yang berotoritas pada penciptaan dan daya rekreatif-Nya untuk membuat kita menjadi makhluk baru selamanya. n 1 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 121. 2 Ellen G. White, Testimonies to Ministers and Gospel Workers (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 135, 136. 3 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 8, hlm. 583.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, General Conference di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

10

Atas: LAMA DAN BARU: Sementara dinding naik di gedung gereja baru, bangunan gereja tua siap untuk berfungsi dalam peran baru: Aula pertemuan. Bawah: KEPEMIMPINAN YANG RIANG: Lucy tidak hanya memimpin masyarakat lokal Dorcas, ia memberikan kepemimpinan antusias untuk seluruh proyek.

Itu adalah pesta! Setelah bertahun-tahun menunggu, bagian-bagian itu semua datang bersamasama: Sebuah bangunan gereja batang dan jerami kuno, dan bangunan baja “one day church”; dikemas dengan batu bata siap menyelesaikan gereja; dan hari ini, sebuah pengeboran sumur ADRA berdiri di samping gereja, suara motor bor menderu meskipun harus menembus granit yang keras. Seluruh masyarakat berada di sana, hampir 200 orang yang kuat. Beberapa orang mencicipi air sumur yang baru, beberapa orang meletakkan batu bata untuk dinding gereja, beberapa orang membantu mempersiapkan makan siang. Dan beberapa orang berdiri dan menonton. Diselenggarakan oleh 35 anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Runyararo, dekat Karoi, Zimbabwe, ini adalah acara pada tahun ini. Bahkan lurah dan istrinya juga datang. Tim Maranatha disambut oleh selusin wanita Dorcas yang bersemangat. Pemimpin Dorcas, Lucy, meraih tangan kami dan dengan gembira mengumumkan, “Yesus akan datang! Yesus akan segera datang!“ Pembakaran tempat membuat batu bata dibuka, dan para pria dengan cepat mulai menaikkan dinding gereja. Para wanita membawa air, lebih banyak memasak, dan mengaduk ceret besar yang berisi sadza dan bawang di bawah atap jerami gereja “lama.” Lucy menunjuk ke truk ADRA putih dan mengumumkan, “Hari ini akan ada sebuah gereja baru dan air sumur di Runyararo.” Pada posisi 220 kaki, bor tersebut masih menghantam granit kering. Setelah istirahat makan siang yang singkat, para pengebor setuju untuk sedikit lebih dalam. Hal itu membawa lebih banyak nyanyian, doa, dan bahkan “menyerukan pertobatan” dari Lucy dan wanita Dorcas lain. Pada 260 kaki bor tersebut menghantam batu pasir basah, dan perayaan besar dimulai. Gereja tua itu sekarang menjadi “ruang persekutuan.” Gereja baru tersebut hampir siap untuk jendela dan pintu. Dan sumur air yang baru sudah menjadi “tempat berkumpul” di Runyararo. Lucy berdiri di samping sumur dan menunjuk ke langit. “Yesus akan datang,” serunya. “Yesus akan segera datang!” ASI dan Maranatha Volunteers International berkolaborasi mendanai dan memfasilitasi proyek One-Day Church dan One-Day School. Sejak proyek itu dilaksanakan pada Agustus 2009, lebih dari 1.600 proyek One-Day Church telah dibangun di dunia. F O T O

Adventist World | 10 - 2014

O L E H

D i c k

D u e r k s e n


KESEHATAN

SEDUNIA

Setiap Gereja adalah

Pusat Kesehatan

Masyarakat

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Kita sangat gembira tentang konsep setiap gereja menjadi pusat kesehatan masyarakat. Kita juga berterima kasih atas semua sumber daya yang tersedia untuk menjalankan berbagai program kesehatan. Mungkinkah ada kekhawatiran legalitas, meskipun, jika orang berpikir kita bertindak di luar kualifikasi kita dan dianggap sedang “mengobati” pasien?

S

eperti yang kita lihat, momentum pelayanan kesehatan yang komprehensif di seluruh dunia sedang meningkat, kita juga sangat bersemangat dan antusias tentang konsep setiap gereja menjadi pusat kesehatan masyarakat. Anda benar bahwa kita diberkati untuk memiliki program kesehatan yang sangat baik dan sumber daya yang kita dapat bagikan dengan masyarakat. Namun demikian, ada hal yang perlu diingat saat kita memulai pelayanan indah dan misi ini. Pertama, sumber daya kesehatan harus dapat dipercaya dan diteliti dengan baik. Working Policy General Conference membuatnya sangat jelas, bahwa praktik kesehatan di lembaga-lembaga dan sumber daya kesehatan kita harus konsisten dengan prinsip Alkitab dan Roh Nubuat serta dapat ditinjau dengan baik, berbasis kan bukti literatur ilmiah. Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa kita berbagi informasi kesehatan dengan integritas dan kredibilitas tertinggi, baik di dalam maupun di luar gereja. Selalu sangat membantu untuk terlibat secara profesional kesehatan di jemaat kita dalam pemilihan dan penyajian program kesehatan. Juga penting untuk melibatkan dalam pelatihan anggota gereja untuk presentasi program kesehatan dan prinsip-prinsipnya, sehingga setiap anggota memang dapat menjadi misionaris medis dan promotor kesehatan. Kita tidak boleh lupa bahwa pemulihan penderitaan fisik dan memelihara keseluruhan seseorang tidaklah terpisahkan; Yesus, “Manusia Teladan” kita, adalah model pelayanan khusus ini. Setelah anggota dan tim terlatih dan

program gereja disajikan, adalah penting bahwa setiap program diputuskan dan dicatat oleh majelis gereja. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan asuransi oleh Adventist Risk Management (ARM). Asuransi dibutuhkan dalam hal tuntutan hukum apa pun yang timbul dari program yang disajikan oleh gereja-gereja lokal dan anggota gereja. Tanpa dokumentasi tersebut, ARM tidak akan dapat membantu individu atau jemaat lokal dengan konsekuensi keuangan yang menghancurkan. Perencanaan yang memadai dan penjadwalan pertemuan ke depan akan memfasilitasi dalam membawa setiap inisiatif ini ke rapat gereja dan memastikan bahwa perlindungan yang memadai tersedia. Selain itu, apakah itu program berhenti merokok atau inisiatif membantu orang sembuh dari depresi, kita harus selalu menyatakan baik secara lisan dan tertulis bahwa apa pun yang diajarkan atau dibagikan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan atau pengelolaan yang diberikan oleh individu penyedia kesehatan. Semua program kita harus dimaksudkan untuk menjadi instruktif dan paling sering preventif; kita tidak boleh mengintervensinya dengan obat ramuan atau jadwal pengobatannya. Bahkan, program pemeriksaan tubuh menemukan isu-isu yang mungkin berbahaya bagi kesehatan individu, kita perlu mendorong mereka untuk berkonsultasi dengan dokter pribadi mereka atau penyedia layanan kesehatan. Memang benar bahwa banyak intervensi pola hidup dapat mengubah arah penyakit tidak menular dengan sangat dramatis sehingga

obat dapat dikurangi, namun keputusan itu ditentukan oleh profesional kesehatan. Tidak ada yang lebih menarik daripada melihat orang yang memiliki diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi yang signifikan mampu mengurangi obat dan menikmati kesehatan yang lebih baik. Tapi kita harus memastikan bahwa kita tidak bertanggung jawab oleh karena kita tidak terlatih atau berlisensi. “Aturan” ini, bagaimanapun, seharusnya tidak membuat kita ragu-ragu atau menghalangi kita dalam semangat kita membagikan anugerah, pemberian berharga dari pekabaran kesehatan Advent kepada orang lain. Oleh kasih karuniaNya kita dapat menjadi saluran kasih khusus dan keselamatan Yesus untuk setiap anak-Nya yang terkasih. Waktu memang telah datang, karena Ellen White begitu mendalam dan inspiratif menyatakan, untuk “setiap anggota gereja memegang pekerjaan misionaris kesehatan.” * Semoga Tuhan memberkati Anda dengan berlimpah dan tim Anda ketika Anda melayani Dia dalam pelayanan khusus. n *Ellen G. White, Counsels on Health (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 425.

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,

adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru

pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

10 - 2014 | Adventist World

11


K E P E R C AYA A N

DASAR

M

artin Luther King, Jr, menyampaikan apa yang dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pidato terbesar abad kedua puluh di tangga Lincoln Memorial di Washington, DC, Amerika Serikat, pada 28 Agustus 1963. Apa yang awalnya ditulis sebagai pembicaraan singkat dengan cepat menjadi khotbah yang kuat, diselingi menjelang akhir dengan frasa berulang-ulang, “saya punya impian.” Dalam “impian” itu dia berbicara tentang harapannya untuk anak-anak dan masyarakat.

Impian Saya Bersama

Saya juga punya impian. Saya tidak pernah bisa sefasih dan seanggun Martin Luther King. Namun demikian, saya membagikan impian saya dalam satu akar pada janji Allah mengenai milenium dan akhir dosa. Tentu saja, saya menyadari bahwa impian tidak unik bagi saya; melainkan dibagikan oleh banyak orang. Saya dan istri saya berbagi banyak kesamaan, dan salah satunya adalah antisipasi kami tentang kedatangan Yesus yang kedua. Seperti jutaan orang lain, kami

melihat kedatangan-Nya sebagai dimulainya sukacita yang kekal dan tidak terganggu—disorot oleh hidup kekal di hadirat-Nya. Kami berharap untuk hari ketika kami tidak lagi akan menghadapi godaan, dan milenium memberikan awal tangguh yang kekal. Ada, bagaimanapun, elemen lain dari 1.000 tahun di Yerusalem Baru itu yang saya juga ingin antisipasi: “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi” (Wahyu 20: 4). Milenium ini memberikan kesempatan bagi saya untuk berpartisipasi dalam proses penilaian, memberikan saya akses untuk meninjau kitab-kitab sehingga saya bisa memahami realitas akan “perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari” (1 Korintus 6:3). Saya sangat membutuhkan jangka waktu 1.000 tahun itu karena sekarang, sementara saya hidup dalam keberadaan saya yang tidak jelas, ada begitu banyak pertanyaan yang saya miliki; dan kadang-kadang saya tergoda untuk bertanya apakah Tuhan benar-benar bertanggung jawab. Saya ta-

hu bahwa Allah mengizinkan banyak hal yang Dia tidak setujui. Tapi saya ingin tahu mengapa Dia mengizinkan hal itu. Saya punya banyak pertanyaan: Mengapa Tuhan mengizinkan banyak lembaga menerapkan “plafon kaca?” Mengapa Tuhan mengizinkan organisasi untuk menggunakan standar ganda dalam hubungan mereka dengan orang lain? Mengapa Tuhan mengizinkan pemimpin tetap ada dengan menuntut dua kali pekerjaan dari beberapa karyawan, namun memberi mereka setengah kredit? Mengapa Tuhan mengizinkan pemerintah untuk bertengkar atas masalah kecil sementara “orang-orang kecil” adalah orang-orang yang paling menderita? Mengapa Tuhan membiarkan kelaparan dan kelaparan ada di tanah di mana orang tidak memiliki kemampuan untuk berjuang sendiri? Mengapa Tuhan mengizinkan penyalahgunaan wewenang; dan administrator tidak hanya aman dari hal itu, bahkan mereka dipuji dan dihargai karena hal itu? Mengapa Tuhan mengizinkan yang tulus, pekerja keras yang mengalami kekerasan, sementara sering

Oleh Willie Edward Hucks

PASAL 27

Saya Juga Punya

Impian

Terus maju untuk hari yang cerah

12

Adventist World | 10 - 2014

I m a g e

b y

D i c k

De m a r s i c o


Milenium dan Akhir Dosa Milenium adalah pemerintahan seribu tahun Kristus dengan umat kudus-Nya di surga antara kebangkitan pertama dan kedua. Saat ini orang fasik yang mati akan dihakimi; bumi akan benar-benar sepi, tanpa hidup penduduk manusia, tetapi diduduki oleh Setan dan malaikat-malaikatnya. Saat Kristus dengan umat kudus-Nya dan Kota Kudus akan turun dari langit ke

rekan kerja mereka dan atasan mereka mampu bersama dalam kehidupan mereka dengan relatif kerja lebih mudah? Mengapa Tuhan mengizinkan orang untuk bekerja seumur hidup untuk maksud yang sederhana, hanya untuk dihabisi oleh badai atau banjir? Mengapa Tuhan mengizinkan orang tidak bersalah menderita dan mati? Milenium ini berfungsi sebagai kesempatan dari Tuhan bagi saya untuk mendapatkan jawaban, yang, pada gilirannya, akan mengkonfirmasi mengapa saya mempercayai Dia selama ini, bahkan ketika saya tidak sepenuhnya memahami-Nya. Impian Nenek Saya

Nenek dari ibu saya, Lula Mae Johnson Hill, adalah lebih dari sekadar orang Kristen terhebat yang saya tahu ketika saya tumbuh dewasa. Dia adalah sahabat terbaik saya, menanamkan dalam diri saya kasih untuk gerejanya, dan mengajar saya banyak pelajaran hidup yang berharga. Impiannya tentang saat saya akan bekerja untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ada impian lain yang ia miliki setiap hari yang memotivasi dirinya untuk sabar menunggu kedatangan Yesus yang kedua, milenium, dan akhir dosa. Setahun setelah ia menikah dengan kakek saya, mereka menyambut anak sulung mereka di rumah mereka. Sayangnya, hanya beberapa bulan saja, anak itu jatuh sakit dan meninggal. Suatu hari sementara nenek saya dan

bumi. Orang mati yang tidak benar kemudian akan dibangkitkan, dan bersama Setan dan malaikatnya akan mengelilingi kota itu; tapi api dari Allah akan membinasakan mereka dan membersihkan bumi. Alam semesta akan dibebaskan dari dosa dan orang berdosa selamanya (Wahyu 20; 1 Korintus 6: 2, 3, 4; Yer. 23-26; Wahyu 21:1-5; Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).

saya mengunjungi makam anaknya, ia menceritakan kisah singkat penyakit anaknya itu. Tapi apa yang terjadi kemudian selalu tinggal dalam saya dan meng­ inspirasi saya. Di tengah patah hatinya— suatu penderitaan yang hanya seorang ibu dapat rasakan—ia bersukacita oleh satu pikiran: Bahwa pada pagi kebangkitan malaikat penjaga bayinya akan mengangkat anak laki-lakinya dan menempatkan dia kembali dalam pelukannya, dan dia akan menikmati memeliharanya tumbuh pada awal periode 1.000 tahun. Impian Pribadi Saya

Selama kurang lebih 50 tahun nenek saya berpegangan pada impian itu, sampai kematiannya pada tahun 1987. Kakek saya yang sedang berduka, tidak lagi memiliki sukacita hidup, menyerah pada patah hatinya sembilan bulan kemudian. Di beberapa kuburan di pemakaman di Augusta, Georgia, terbaringlah kakeknenek saya, ibunya (yang hidup lebih lama dari semua keturunannya), paman tercinta nenek buyut saya (yang saya ingat dari masa kanak-kanak saya), dan beberapa kerabat lainnya, termasuk bayi paman saya. Setiap kali saya mengunjungi kuburan itu, saya ingat cerita nenek saya yang mengatakan kepada saya; dan saya teringat bahwa Allah “akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka” (Yesaya 25:8). Saya mengimpikan menghabiskan milenium bersama mereka dan orang terkasih lainnya, bersukacita dalam pengetahuan bahwa milenium membawa

serta akhir dosa yang permanen dan semua efeknya. Impian Utama Saya

Dalam artikel Adventist World lain Frank M. Hasel begitu fasih menulis tema yang terkait dengan kedatangan Yesus yang kedua, menyatakan, “Karena Allah adalah kasih, Ia akan mengalahkan kematian dan memberi kehidupan—bahkan hidup kekal!”* Meskipun “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup“ (1 Yohanes 5:12), kepenuhan hidup itu tidak disadari selama keberadaan dosa kita. Sebaliknya, dengan harapan, kita menunggu pemenuhan kutipan terakhir Kristus dalam Alkitab: “Ya, Aku datang segera!”(Wahyu 22:20). Kedatangan-Nya mengantar milenium dan akhir dosa dan semua konsekuensi yang menyakitkan dari dosa. Dan untuk itu, saya menggemakan kata-kata Yohanes pewahyu: “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!“ (Wahyu 22:20). n * Frank M. Hasel, “Resurrection Morn: Scripture’s Take on Death and Resurrection,” Adventist World: Edisi NAD, Mei 2014, hlm. 32.

Willie Edward Hucks

melayani sebagai Associate Sekretaris Asosiasi Kependetaan, General Conference dan Associate Editor Ministry: International Journal for Pastors, di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

10 - 2014 | Adventist World

13


R O H

N U B U A T

Kenyamanan D

ari metode kerja Kristus kita dapat belajar banyak pelajaran berharga. Dia tidak mengikuti hanya satu metode; dalam berbagai cara Dia berusaha untuk mendapatkan perhatian dari orang banyak, dan setelah berhasil dalam hal ini, Dia menyatakan kepada mereka kebenaran Injil. Karya utamanya terletak dalam pelayanan kepada orang miskin, orang miskin, dan yang diabaikan. Dalam kesederhanaan Dia membuka di hadapan mereka berkat yang mereka dapat terima, dan dengan demikian Dia membangkitkan kelaparan jiwa mereka untuk kebenaran, roti hidup. Kehidupan Kristus adalah contoh untuk semua pengikut-Nya, menunjukkan tugas mereka yang telah belajar cara hidup untuk mengajar orang lain mengenai apa artinya percaya pada Firman Tuhan. Ada banyak saat ini dalam bayangbayang kematian yang perlu diarahkan dalam kebenaran Injil.... Tuhan menghendaki pria dan wanita yang bijaksana, yang dapat bertindak dalam kapasitas perawat, untuk kenyamanan dan membantu yang sakit dan menderita. Bahwa semua yang menderita dapat dilayani oleh dokter Kristen dan perawat yang dapat membantu mereka untuk meletakkan lelah, tubuh sakit mereka dalam pemeliharaan Sang Penyembuh, dalam iman mencari pemulihan padaNya! Jika melalui pertolongan yang bijaksana menyebabkan pasien memberikan jiwanya kepada Kristus dan membawa pikirannya ke dalam ketaatan kepada kehendak Allah, kemenangan besar diperoleh. Dalam pelayanannya sehari-hari kita melihat banyak yang susah, wajah sedih. Apakah yang ditunjukkan wajah yang sedih itu? Ini menunjukkan kebutuhan jiwa akan damai Kristus. Pria dan wanita, merindukan untuk sesuatu yang mereka tidak memiliki, telah berusaha untuk me-

14

Adventist World | 10 - 2014

Oleh Ellen G. White

dan

Pertolongan Pengikut Kristus memiliki tanggung jawab bagi yang sakit dan menderita

masok keinginan mereka di sumur bumi yang rusak.... Di hampir setiap komunitas ada sejumlah besar orang yang tidak akan mendengarkan pengajaran Firman Tuhan atau menghadiri layanan keagamaan. Jika ini dijangkau dengan Injil, Injil itu harus dibawa ke rumah mereka. Seringkali bantuan kebutuhan fisik mereka adalah satu-satunya jalan di mana mereka dapat didekati. Cari Peluang Doa

Perawat misionaris merawat orang sakit dan meringankan penderitaan kaum miskin akan menemukan banyak kesempatan untuk berdoa bersama mereka, membaca kepada mereka dari Firman Tuhan, dan berbicara tentang Juruselamat. Mereka dapat berdoa dengan dan untuk orang-orang tak berdaya yang tak punya kekuatan kehendak untuk mengontrol nafsu gairah telah merosot. Mereka dapat membawa secercah harapan ke dalam kehidupan yang kalah dan putus asa. Ungkapan kasih yang tidak egois, diwujudkan dalam tindakan kebaikan, akan membuat lebih mudah bagi orang yang menderita untuk percaya pada kasih Kristus.

Banyak yang tidak memiliki iman kepada Allah dan telah kehilangan kepercayaan dalam diri manusia. Tapi mereka menghargai tindakan simpati dan pertolongan. Ketika mereka melihat seorang yang tanpa rayuan pujian duniawi atau kompensasi datang ke rumah mereka demi melayani orang sakit, memberi makan orang yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang, dan menghibur mereka yang sedih, dan selalu dengan lembut mengarahkan segalanya padaNya, memiliki kasih sayang pada pekerjaan kemanusiaan yang sebenarnya ia adalah jurukabar—saat mereka melihat ini, hati mereka tersentuh. Rasa syukur meningkat; iman dinyalakan. Mereka melihat bahwa Allah peduli kepada mereka, dan mereka siap untuk mendengarkan pengajaran Firman-Nya. Apakah dalam misi asing atau di ladang setempat, semua misionaris, baik pria maupun wanita, akan mendapatkan jauh lebih siap untuk akses ke orang banyak, dan akan menemukan kegunaannya sangat meningkat, jika mereka mampu melayani orang sakit. Wanita yang pergi sebagai misionaris ke lokasi penyembahan berhala dapat menemukan kesempatan untuk memberikan Injil kepada para wanita lahan tersebut, ketika setiap pintu lain ditutup. Semua pekerja


Orang perlu melihat sudut prinsip kesehatan pada kesejahteraan mereka,bagi hidup ini dan kehidupan yang akan datang. Injil harus tahu bagaimana memberikan perawatan sederhana yang begitu banyak memberikan kelegaan rasa sakit dan membuang penyakit. Tidak Hanya untuk Pekerja Medis

Pekerja Injil harus bisa juga memberikan instruksi dalam prinsip-prinsip hidup sehat. Ada penyakit di mana-mana, dan banyak dari penyakit itu mungkin dicegah dengan memperhatikan hukum kesehatan. Orang perlu melihat sudut prinsip kesehatan pada kesejahteraan mereka, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Mereka perlu dibangunkan dengan tanggung jawab mereka untuk tempat tinggal mereka yang telah diisi Pencipta mereka di mana Dia dapat bernaung, dan di mana Dia ingin mereka untuk menjadi pelayan yang setia. Ribuan orang butuhkan dan akan dengan senang hati menerima instruksi mengenai metode sederhana untuk mengobati orang sakit—metode yang mengambil tempat dari penggunaan obat beracun. Ada kebutuhan besar mengenai instruksi dalam hal reformasi diet. Kebiasaan makan yang salah dan penggunaan makanan tidak sehat yang tidak dalam

tingkat kecil, bertanggung jawab atas kehilangan penguasaan diri, kejahatan dan kemalangan yang mengutuk dunia ini. Dalam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, ingatlah obyek besar reformasi—yang tujuannya adalah untuk mengamankan perkembangan tertinggi akan tubuh dan pikiran dan jiwa. Tunjukkan bahwa hukum-hukum alam, menjadi hukum-hukum Allah, dirancang untuk kebaikan kita: Bahwa ketaatan kepada hukum itu mempromosikan kebahagiaan dalam hidup ini, dan membantu dalam persiapan untuk kehidupan yang akan datang. Doronglah orang untuk mempelajari organisme luar biasa, sistem tubuh manusia, dan hukum-hukum yang telah diatur. Mereka yang merasakan bukti kasih Allah, yang memahami sesuatu dari kebijaksanaan dan kebaikan hukum, dan hasil ketaatan, akan datang untuk menganggap tugas dan kewajibannya dari sudut pandang yang sama sekali berbeda. Gantinya mencari sebuah ketaatan terhadap hukum kesehatan sebagai soal pengorbanan atau penyangkalan diri, mereka akan menganggap hal itu sebagai berkat yang benar-benar tak ternilai. Setiap pekerja Injil harus merasa bahwa untuk mengajarkan prinsip-prinsip

hidup sehat adalah bagian dari pekerjaan yang ditunjuk. Dari pekerjaan ini ada kebutuhan besar, dan dunia terbuka untuk itu. Kristus berkomitmen untuk para pengikut-Nya secara individu—pekerjaan yang tidak bisa diwakilkan. Pelayanan kepada orang sakit dan miskin, memberikan Injil kepada yang terhilang, bukanlah untuk diserahkan kepada suatu komite atau organisasi amal. Tanggung jawab individu, usaha individu, pengorbanan pribadi, adalah yang dibutuhkan Injil. “Pergilah ke semua jalan dan pagar, dan desaklah mereka untuk datang,” adalah permintaan Kristus, “karena rumahKu harus diisi.” Dia membawa para pria ke berhubungan dengan orang yang dapat membawa manfaat. “Bawa orang miskin yang dilemparkan ke rumahmu,” kata Dia. “Ketika kamu melihat orang telanjang,... tutupilah ia.“ ”Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan mereka akan sembuh.“ Melalui kontak langsung, melalui pelayanan pribadi, berkat-berkat Injil harus dikomunikasikan. Mereka yang membawa pekerjaan itu tidak hanya akan memberkati orang lain, tapi diri mereka diberkati. Kesadaran tugas yang dilakukan dengan baik akan memiliki pengaruh refleks terhadap jiwa mereka sendiri. Yang sedih akan melupakan kesedihan mereka, yang lemah akan menjadi kuat, yang diabaikan menjadi cerdas, dan semua akan menemukan penolong yang tidak akan gagal di dalam Dia yang telah memanggil mereka. n Materi ini pertama kali diterbitkan di Review and Herald, 24 Desember 1914, dalam artikel berjudul “Missionary Nurses.” Umat Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

10 - 2014 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

Oleh Andrew McChesney

Menanam

Pusat Kesehatan Ma 7 kisah dari seluruh

S

eorang pelatih pola hidup perubahan memimpin kelas kebugaran di Inggris. Profesional kesehatan membahas hidup sehat pada sebuah program radio mingguan di Indonesia. Seorang relawan 73 tahun feed 350 anak-anak dan pensiunan setiap hari di Afrika Selatan. Dan sebuah pompa air tangan menarik sejumlah orang ke gereja di Mozambik. Ini adalah beberapa dari pusat kesehatan komunitas Advent yang paling aktif di dunia. Beberapa pusat kesehatan—ada yang baru, yang lain terbuka untuk satu dekade atau lebih—bertujuan untuk memberikan campuran model Kristus dalam penyembuhan fisik dan rohani bagi masyarakat setempat. Dan pusat itu mungkin meng­ inspirasi Anda sebagaimana gereja Anda terlihat untuk memulai atau memperluas upaya jangkauannya. Para pemimpin Advent telah memprioritaskan rencana untuk membuat setiap gereja Advent menjadi pusat kesehatan masyarakat, dan inisiatif itu mendapatkan momentum khusus pada musim panas ini ketika 1.150 peserta dari 81 negara menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh Departemen Pelayanan Kesehatan di Jenewa, Swiss, untuk belajar bagaimana untuk memulai program di komunitas mereka sendiri. “Kita akan senang untuk melihat terus gereja sedunia ini meletakkan konsep setiap gereja menjadi pusat kesehatan masyarakat, promosi kesehatan dalam segala hal, dan dengan cara itu menjadi relevan dengan masyarakat di mana kita hidup baik secara fisik dan, pada akhirnya, secara rohani,” kata Peter Land-

16

Adventist World | 10 - 2014

less, Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. “Dengan cara itu setiap anggota menjadi misionaris medis,” katanya. Langkah-langkah untuk membuka sebuah pusat kesehatan masyarakat adalah cukup sederhana, sesuai dengan profesional kesehatan dan pemimpin gereja: ■■ Mengidentifikasi kebutuhan dalam komunitas Anda. ■■ Menemukan anggota gereja yang berkualitas dan program-program untuk kebutuhan itu. ■■ Menentukan biaya dan bagaimana untuk mempromosikan inisiatif itu. ■■ Mempraktikkan apa yang Anda khotbahkan. ■■ Berdoa Pusat kesehatan masyarakat mungkin dapat menawarkan kelas berhenti merokok dan pelajaran memasak vegetaris di gedung sendiri. Tetapi banyak anggota gereja telah menemukan bahwa dengan berpartisipasi dapat sesederhana mengorganisasikan dapur umum, kelompok pendukung, atau klinik gratis. Layanan ini dapat diberikan seminggu sekali, setiap minggu, atau sebulan sekali. “Tantangan bagi gereja dalam mendirikan pusat kesehatan masyarakat yang terpisah adalah: Dari mana mereka akan mendapatkan dana,” kata Dr. Jun Negre, Direktur Pelayanan Kesehatan Uni Konferens Afrika Selatan, yang meliputi Afrika Selatan, Namibia, Swaziland, dan Lesotho. Apakah bangunan mandiri atau pelayanan masyarakat, tidak ada cara yang salah untuk membuka dan mengoperasikan I m a g e s

b y

J u n

Ne g r e


MEMERANGI KELAPARAN: Sukarelawan Sharon Middleton melayani 350 anak-anak dan lanjut usia yang berbaris setiap hari untuk makanan hangat di Ashbury Adventist Center di Bloemfontein, Afrika Selatan.

syarakat dunia

MAKANAN BERODA: Violet Grobbelaar, 73 tahun, Manajer Ashbury Adventist Center di Bloemfontein, Afrika Selatan, berdiri di dekat mobil yang digunakan untuk memberikan makanan dari pusat kesehatan (latar belakang gambar).

pusat kesehatan masyarakat asalkan mengikuti prinsip “Metode Yesus saja,” banyak orang terlibat dalam program sosialisasi di lima benua mengatakan hal itu dalam suatu wawancara. Prinsipnya, seperti yang dijelaskan oleh salah seorang pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Ellen G. White, dalam bukunya, Membina Keluarga Sehat: “Almasih bergaul dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia menunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebutuhan mereka dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu Ia memanggil mereka: ‘Ikutlah Aku.’”* Juga, Landless mengatakan, pusat-pusat itu harus memastikan semua programnya yang berdasarkan bukti dan tinggal dalam parameter praktik kesehatan yang terbaik. Jadi bagaimanakah Anda berpikir mengenai membuka sebuah pusat kesehatan masyarakat? Berikut adalah tujuh kisah tersebut. Makanan di Afrika Selatan dan Lainnya

Ashbury Adventist Center, yang terletak di Bloemfontein, Afrika Selatan, dibuka pada tahun 1999 ketika enam orang Advent membeli rumah rusak di lingkungan miskin dan mengubahnya menjadi sebuah dapur umum. Ketika orang semakin banyak, pusat kesehatan itu memutuskan untuk secara tim dengan Meals on Wheels (makanan beroda), sebuah organisasi nirlaba yang memberi makan pada yang termiskin di Afrika Selatan dan memiliki hubungan ke ADRA, badan bantuan gereja Advent. Saat ini, bersama antrean panjang, manajer pusat kesehatan itu, Violet Grobbelaar, 73 tahun, dan tiga relawan lainnya sedang melayani semangkok penuh makanan hangat. “Lebih dari 350 anak-anak dan orangtua diberi makan makanan vegetaris yang seimbang dari pusat kesehatan itu setiap hari,” kata Lincoln de Waal, pendeta dari sebuah kapel kecil di pusat komunitas dan gereja yang lebih besar di kota itu. Biayanya tetap diusahakan rendah karena relawan tersebut melakukan semua pekerjaan itu dan pusat kesehatan itu tidak memerlukan uang untuk iklan. “Sebuah papan di depan bangunan digunakan untuk mengidentifikasi pusat kesehatan itu,” kata de Waal. “Spanduk, undangan, dan dari mulut ke mulut adalah cara yang paling efektif mengiklankan program dan seminar tersebut.” Ketika pusat kesehatan itu pertama kali dibuka, anggota gereja tersebut membiayai 80 persen dari anggaran 425 dolar Amerika per bulan dan beberapa bisnis lokal menutupi sisanya, de Waal katakan. Saat ini, biaya bulanan berjumlah 1.180 dolar dan dibagi dari antara anggota gereja dan subsidi sebesar 710 dolar dari kantor Meals on Wheels. “Pendanaan merupakan masalah yang tidak terselesaikan, dan kita tidak bisa hadir atau melaksanakan berbagai program atau memperoleh peralatan yang diperlukan untuk melakukan lebih banyak lagi bagi masyarakat,” kata de Waal. Selain dapur umum, pusat kesehatan itu menawarkan program Sekolah Alkitab Liburan, minggu kesadaran kesehatan, dan seminar enditnow pada kekerasan rumah tangga. Dua kali setahun sekitar 30 orang berkumpul di sebuah seminar mendengar seorang psikolog berbicara tentang mengatasi kematian orang yang dikasihi dari HIV/AIDS atau penyalahgunaan narkoba. De Waal memimpin kebaktian Sabat dan melaksanakan pernikahan di kapel. Empat orang telah dibaptis.

10 - 2014 | Adventist World

17


C E R I TA S A M P U L

Ashbury Adventist Center, salah satu dari beberapa fasilitas yang berdiri sendiri di Afrika Selatan, tidak tergantung pada setiap orang, tetapi pada Tuhan, de Waal katakan. “Pada tahun 1999 enam anggota pendiri memulai pusat kesehatan itu tanpa seorang pendeta,” katanya. “Pusat kesehatan ini dikelola oleh anggota gereja, dan pusat kesehatan itu akan terus melayani masyarakat dengan bantuan Tuhan selama ada relawan.” Buku dan DVD Selandia Baru

Balance Wellness Center dibuka di Invercargill, Selandia Baru, setelah tiga anggota pendirinya: Dr. Amy Mullen, seorang dokter umum; Dr. Kimball Chen, seorang psikiater; dan Pendeta Victor Kulakov—yang menyelenggarakan konsultasi dengan balai kota dan beberapa lembaga masyarakat untuk menentukan kebutuhan masyarakat lokal. Berdasarkan apa yang mereka pelajari, pusat kesehatan itu dibuka pada tahun 2007 dengan meminjam stok perpustakaan terbaik diisi dengan buku-buku dan DVD terbaru dan kompu­ ter desktop di mana orang bisa menelusuri situs pusat kesehatan itu untuk informasi lebih lanjut tentang topik yang dipilih. Pusat ini juga menawarkan lokakarya, seminar, dan konferensi bertema kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual. “Pertemuan ini telah tumbuh sangat besar,” kata Kulakov. Pada awalnya pusat itu diiklankan di surat kabar lokal dan di halaman situsnya. Tetapi banyak orang mengunjungi saat ini berdasarkan rekomendasi dari teman atau lembaga lokal, kata Kulakov. “Sejumlah lembaga lokal merujuk klien mereka kepada kami, dan lembaga itu sendiri datang untuk meminjam buku-buku dan sumber informasi lainnya,” katanya. Anggaran bulanan pusat kesehatan itu dari 2.125 dolar sampai 2.835 dolar—tergantung pada jumlah program—berasal dari sumbangan lokal gereja, ADRA, dan konferens, dan sumber-sumber lain. Lebih dari 100 orang telah dibaptis sebagai hasil dari pusat kesehatan ini, tetapi Kulakov menekankan bahwa fokusnya adalah “untuk murni membantu orang memiliki kehidupan yang lebih baik,” bukan untuk memenangkan orang yang bertobat. “Kami menjaga pemisahan antara gereja dan pusat kesehatan itu dengan sangat jelas,” katanya. “Ketika orang datang ke seminar kami, mereka tahu bahwa kami tidak akan menjual mereka pada Advent. Pada saat yang sama, mereka mendapatkan semangat tentang apa yang harus kami katakan dan mereka terbuka untuk mendengarkan lebih lanjut tentang kerohanian.“ Fokus pada membangun hubungan daripada baptisan awalnya membuat hal ini sulit untuk membangkitkan beberapa anggota jemaat menjadi relawan. “Kita akan terbiasa untuk membantu orang jika kita memiliki laporan yang baik dikirim ke konferens,” kata Kulakov. Masa depan Balance Wellness Center tidak tergantung pada seorang pendeta, tetapi ditemukan pada relawan yang berkualitas, kata Kulakov. Setelah bersama membangun pusat itu, ia telah meninggalkan posisinya dalam penggembalaan untuk melayani sebagai Direktur Pelayanan Rumah Tangga Uni Konferens Selandia Baru Pasifik. “Saya telah meninggalkannya, tetapi pu-

18

Adventist World | 10 - 2014

sat itu tetap akan kuat karena kami memiliki tim kepemimpinan yang baik di tempat,” kata Kulakov. Klub Kebugaran British

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Inggris dan Irlandia telah menghabiskan setahun pelatihan anggota gereja untuk melaksanakan berbagai program kesehatan, termasuk kelas memasak, dan ia berharap untuk memulai pusat kesehatan masyarakat di banyak gereja lokal pada tahun 2015, kata Sharon Platt-

TIM PELAYANAN: Pendeta Victor Kulakov, kanan, berpose dengan pendiri Balance Wellness Center, lainnya, Drs. Amy Mullen dan Kimball Chen, di Invercargill, Selandia Baru. McDonald, Direktur Pelayanan Kesehatan Uni Konferensi Inggris. Tapi sementara itu, beberapa anggota gereja telah melaksanakannya sendiri. Joni Blackwood, pelatih perubahan pola hidup di London, memulai kelas kebugaran di gerejanya beberapa tahun yang lalu dengan dukungan dari pemerintah kota setempat. Program tersebut tumbuh begitu besar sehingga mereka tidak bisa muat lagi di balai desa dan kemudian pindah ke fasilitas yang lebih besar. “Hal ini telah sangat sukses dan reputasi kami sangat kokoh, begitu banyak sehingga saya telah dipanggil dua kali sebagai saksi ahli untuk Healthier Communities Select Committee,” kata Blackwood. Komite ini terdiri dari anggota dewan kota setempat. Blackwood mengatakan dia telah melatih banyak “penginjil kebugaran” untuk membuka pusat kesehatan masyarakat di bagian lain di London serta di kota-kota Reading, Luton, Bristol, dan Manchester. Pompa Air Mozambik

Ratusan gereja di Mozambik adalah pusat kesehatan masyarakat berkat pompa air tangan. Maranatha Volunteers International, sebuah organisasi nirlaba Advent, sedang dalam proses membangun 1.000 gereja seI m a g e s

b y

V i c to r

K u l a k o v


PESAN POSITIF: Pendeta Victor Kulakov memimpin seminar di Balance Wellness Center di Invercargill, Selandia Baru.

derhana di negara Afrika sebelah tenggara dan, dalam upaya untuk membuat gereja-gereja yang lebih relevan dengan komunitas mereka, para pemimpin gereja memutuskan untuk menggali sumur dengan pompa air tangan di setiap lokasi . “Hal ini mungkin terdengar sangat sederhana bagi orang di tempat di mana air sudah tersedia dengan hanya menyalakan keran,” kata Alex Llaguno, Direktur Pelayanan Kesehatan Samudra Divisi Samudera Afrika-India Selatan. “Tapi di banyak tempat di Mozambik, dan Afrika, beberapa orang harus berjalan 10 kilometer atau lebih hanya untuk mendapatkan kebutuhan dasar ini ke rumah mereka.” Lebih dari 700 gereja telah dilengkapi dengan pompa air yang murah. “Pompa air ini telah sukses luar biasa dalam menangani kebutuhan masyarakat,” kata Llaguno. “Pada saat yang sama sumur ini memberikan air secara fisik, pompa itu juga adalah sarana di mana orang diperkenalkan pada Yesus, Air Hidup itu.” Kue dan Yoghurt Kenya

Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kingeero di Kenya menyadari kebutuhan pusat kesehatan masyarakat untuk membantu anak yatim AIDS dan para janda setelah merawat mereka yang HIV/AIDS selama satu dekade. Gereja di Wangige Town, 17 kilometer (10,5 mil) dari Nairobi, telah menjalankan pusat pelatihan untuk Adventist AIDS International Ministry sejak tahun 2002, mendukung ratusan orang dengan HIV/AIDS dan lebih dari 600 anak yatim piatu yang AIDS. Jadi anggota gereja membuka pusat kesehatan masyarakat itu pada tahun 2012. Pusat kesehatan ini membuat roti, kue, dan yoghurt setiap hari, kata Gabriel Maina Gathungu, koordinator HIV/AIDS bagi Jemaat Kingeero. Pusat ini juga menyediakan berbagai layanan, termasuk klinik gratis, konseling, dan rujukan. Sementara permintaan tinggi, uang bisa menjadi langka. “Kami masih memiliki masalah besar dengan proyek kami,” kata Gathungu. “Kegiatan ini seharusnya menjadi proyek yang menghasilkan pendapatan yang dapat beroperasi sendiri, tapi

hal ini belum tercapai.” Pusat ini memiliki anggaran bulanan sebesar 910 dolar dan didanai oleh gereja lokal, Adventist AIDS International Ministry, dan pengusaha Asia di Nairobi. Orang belajar tentang pusat itu melalui iklan di sekolah dan gereja. Pusat kesehatan itu mengelola bank data anggota gereja yang bisa diminta bantuan menjadi relawan. “Pusat kesehatan ini akan berada di sana selama ada kebutuhan,” Kata Gathungu. “Masih ada permintaan dan kebutuhan.” Pijat dan Makanan Sehat Indonesia

Sekelompok Advent dari lima gereja di Jakarta berkumpul pada tahun 2008 dan membuka Klub Sehat, atau klub kesehatan, di sebuah gedung sewaan. Saat ini, empat Klub Sehat beroperasi di ibukota Indonesia, dan lebih banyak lagi sedang direncanakan. Setiap Klub Sehat menawarkan seminar gratis kesehatan, pemeriksaan kesehatan sederhana, perawatan hidroterapi sederhana, pijat Swedia, dan konsultasi pola hidup. Klub ini juga memiliki sebuah kapel dan toko makanan kesehatan. Pusat-pusat kesehatan itu telah terbukti menjadi terkenal dengan warga sekitar, kata Arlaine Djim, seorang pemimpin lokal. “Orang yang datang ke pusat ini selalu mengatakannya pada keluarga dan teman-teman mereka tentang kami,“ katanya. Orang juga mengunjungi pusat tersebut setelah mendengar tentang Klub Sehat selama program radio mingguan yang diselenggarakan oleh para profesional perawatan kesehatan yang berhubungan dengan pusat tersebut. Setiap seminar kesehatan menarik 30 sampai 100 jiwa yang bukan Advent, kata Djim, dan banyak yang tinggal untuk berbicara mengenai kerohanian 30 menit sesudahnya. Menyewa adalah biaya terbesar, dan masing-masing pusat memiliki pengeluaran 715 dolar hingga 860 dolar per bulan. Ketika pusat pertama terbuka, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya mensubsidi biaya sewa untuk 12 bulan. Maka dengan itu tergantung pada pusat kesehatan tersebut untuk tetap bertahan.

10 - 2014 | Adventist World

19


C E R I TA S A M P U L TERBUKA UNTUK UMUM: Kanan: Kristina’s Kitchen berlokasi di jalan utama, setelah gedung pengadilan tinggi, dan membawa plan nama besar, bercahaya, untuk menarik perhatian pelanggan di Whitley City, Kentucky. Bawah: Pemilik, Kristina McFeeters memotong pita merah pada saat pembukaan Kristina’s Kitchen di Whitley City, Kentucky, pada Juni 2014.

Pada tahun kedua pusat kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan sepertiga dari pengeluarannya dari berbagai sumbangan, sepertiga dari toko makanan kesehatan, dan sepertiga dari persembahan khusus yang diberikan di kapel tersebut. Pada tahun ketiga 50 persen biaya berasal dari toko dan 50 persen dari kapel tersebut, kata Djim. Tantangan terbesar pusat tersebut adalah menemukan relawan yang berkualitas. “Kami hanya melakukan program pelatihan penginjilan perkotaan empat bulan tapi masih kekurangan cukup banyak orang,” katanya. Kelas Memasak Amerika Serikat

Kristina’s Kitchen, sebuah kafe vegetaris kecil, toko makanan kesehatan, dan roti di pedesaan Kentucky baru dibuka pada bulan Juni 2014 Tapi sudah lima tahun dalam perencanaan. Akar dari Kristina’s Kitchen terlihat kembali sejak 2009, ketika pemiliknya, Kristina McFeeters, mulai mengajar kelas memasak bulanan di sebuah pusat komunitas masyarakat. Info menyebar dengan cepat tentang wanita muda Advent yang memasak dengan hanya buah-buahan dan sayuran, dan McFeeters segera menerima permintaan untuk mengajar kelas yang sama di beberapa kota. Sebuah toko makanan kesehatan yang menawarkan sponsor untuk mengadakan kelas di tokonya, dan departemen kesehatan pemerintah daerah memintanya melaksanakan kelas memasak. Kelas memasak pindah ke Kristina’s Kitchen di Whitley City, yang memiliki populasi hampir 1.100 jiwa, pada bulan Juni dan memiliki satu buah atau sayuran setiap bulan. “Kelas itu dibuka secara spesifik untuk mendidik masyarakat tentang kesehatan, untuk membantu orang melihat bahwa makanan sehat dapat benar-benar terasa lezat, untuk membentuk persahabatan dengan masyarakat, dan akan digunakan sebagai pusat penginjilan,” kata McFeeters, yang menjabat sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh lokal di Stearns.

20

Adventist World | 10 - 2014

Kristina’s Kitchen terletak di jalan utama Whitley City, sebelah gedung pengadilan, dan dengan plang nama besar, bercahaya untuk menarik perhatian pelanggan. Modal awal diberikan oleh Kristina McFeeters, suaminya, dan orangtuanya. Dua gereja Advent setempat membiayai literatur gratis yang ditempatkan dalam pembentukan dan biaya makanan untuk kelas memasak. “Untungnya, terlepas dari biaya awal untuk memulai, pusat tersebut tampaknya sebagian besar membiayai dirinya sendiri karena tidak membayar karyawan,” kata McFeeters. Sementara hanya 10 sampai 20 orang telah menghadiri kelas memasak setiap bulan selama bertahun-tahun, angkanya telah melampaui semua catatan untuk kelas kesehatan di masyarakat yang dikenal sebagai salah satu di negara bagian yang paling tidak sehat, kata McFeeters. “Departemen kesehatan telah mendekati kami berkali-kali, bertanya apa rahasia kami untuk memiliki kehadiran besar dalam jangka panjang,” katanya. Hasil dari lima tahun kelas juga dapat terukur. Setidaknya enam keluarga telah menjadi vegetaris, dan lebih dari 20 orang lain telah membuat perubahan yang signifikan terhadap pola hidup mereka, kata McFeeters. Selain itu, 10 orang telah meminta untuk belajar Alkitab, dan sebagian besar bukan Advent menghadiri seri penginjilan di gereja lokal pada musim gugur yang lalu dan semuanya berasal dari kelas memasak. Lima tahun penginjilan persahabatan dan kelas kesehatan membuka jalan bagi pembukaan Kristina’s Kitchen, yang dihadiri oleh sekitar 50 orang, termasuk siswa kelas memasak, pejabat kota, dan anggota pelaku dagang lokal, kata McFeeters. “Hambatan rusak, jembatan dibangun, dan sejumlah besar orang di masyarakat menjadi gembira ketika kami mengumumkan rencana kami untuk membukanya,” katanya. n *Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 123.

Andrew McChesney editor berita Adventist World.

I m a g e s

b y

K r i s t i n a

M c F eete r s


Oleh Bruce Manners

Tuhan ItuKasih

R E N U N G A N

Tiada seperti Dia

T

uhan mengasihi saya. Dan tidak ada yang dapat saya lakukan untuk mengubah itu, karena Tuhan adalah kasih. Tuhan adalah kasih. Bukan Tuhan memiliki kasih. Bukan Tuhan menunjukkan kasih. Bukan Tuhan memberikan kasih. Tuhan adalah kasih. Itu adalah inti keberada­an-Nya. Itu adalah bagaimana Dia menyatakan diri-Nya, dan bagaimana Dia mengidentifikasikan diri-Nya. Bayangkan jika satu-satunya hal yang kita tahu tentang Tuhan adalah bahwa Dia ada. Tuhan itu. Dan kita yang tersisa menambahkan deskripsi Tuhan. Tuhan itu... tentu saja, kita bisa mencoba Tuhan itu Mahakuasa; Tuhan itu Mahatahu; dan Tuhan itu Mahahadir (di mana-mana). Tapi tanpa faktor kasih, ini akan menjadi Allah yang menakutkan. Coba ambil kemahatahuan-Nya, misalnya. Itu akan menjadi Saya mengawasi Anda; Saya tahu semua tentang Anda. Kita mungkin akan berasumsi bahwa Dia mengawasi kita untuk melihat hal salah apa yang kita lakukan—menghakimi kita. Itulah mengapa hal itu menakutkan. Tetapi karena Tuhan adalah kasih, Dia sangat mengasihi kita, Dia tidak bisa memalingkan pandangan-Nya dari kita.

Tuhan Itu Kasih Ini menunjukkan. Ciuman yang membawa Adam pada kehidupan. Kasih membawa Abraham ke negeri yang jauh. Kasih membawa Musa kembali ke Mesir. Perintah-perintah dan Kitab Suci—satu tulisan tangan, yang lainnya diberikan Roh Kudus—adalah surat cinta. Kitab kedua dari hukum, Ulangan, memiliki 34 pasal, dengan kasih yang disebutkan 29 kali (NIV). Itu tempat di mana Tuhan menyatakan bahwa Israel dipilih bukan karena kemampuan, kinerja, atau ukuran. “Itu adalah hanya karena Tuhan mengasihi Anda” (Ulangan 7:7-9). Mazmur berisi 73 referensi untuk kasih Allah yang tidak pernah gagal dan 36 referensi untuk kasih Allah yang setia (26 kali dalam Mazmur 136). Perjanjian Lama berakhir, dalam Maleakhi, dengan kata-kata yang kuat dari penghukuman bagi Israel. Tapi itu dimulai, “‘Aku mengasihi kamu,’ Firman TUHAN” (Mal. 1:2).

Tuhan Itu Kasih Yesus adalah demonstrasi utama. Tuhan telah berbicara melalui para nabiNya, tapi datang Perjanjian Baru, dan Dia berbicara melalui Anak. Tidak lagi puas dengan kata-kata, Dia mengirimkan Firman. Injil menceritakan kisah. Surat-surat Paulus memberikan cerita teologi dan makna. Salib menunjukkan hati Allah bagi ciptaan-Nya. Hati Yesus bagi yang terabaikan berarti kita tidak perlu harus merasa ditinggalkan. Teriakan “Sudah selesai!” adalah sinyal kekalahan musuh. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10). Tapi masih ada lagi, Yesus berjanji datang di awan-awan: “Aku akan datang.” Betapa suatu saat yang bersukacita. Betapa suatu saat yang sedih. Allah bersukacita karena Dia datang bagi milik-Nya sendiri. HatiNya hancur ketika Dia dipaksa berurusan dengan mereka yang menolak Dia, karena Tuhan adalah kasih.

Tuhan Itu Kasih Hal ini tidak masuk akal pada abad pertama: “Ungkapan sederhana ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...’ Akan membawa kebingungan dan mendidik sebuah paham paganisme. Dan gagasan bahwa para dewa peduli dengan bagaimana kita memperlakukan satu sama lain menjadi buyar menjadi benarbenar absurd.“1 Dunia berhala tidak akan pernah mengatakan dari kuil dewa, “Para dewa itu adalah kasih.” Cara apa pun yang Anda pandang, dewa-dewa mereka tidak peduli tentang manusia. Penemuan satu-satunya dari huruf “g” (God) Tuhan, yang adalah kasih mengubah dunia. Tuhan adalah kasih membuat masuk akal yang kecil bagi begitu banyak orang di abad ini. Kita hidup dalam waktu di mana agama diremehkan, di mana dianggap hebat untuk menjadi seorang ateis. Di mana ada banyak aturan agama yang terikat dalam usaha mereka untuk menjangkau Tuhan. Yang lain percaya berusaha untuk menemukan inti Tuhan.

Menemukan Tuhan yang adalah kasih akan mengubah dunia mereka.

Tuhan Itu Kasih Ini adalah ajaran Advent yang baik. Ellen White menulis lima buku seri Conflict of the Ages dengan buku pertama, Patriarch and Prophets, dimulai dengan “Tuhan itu kasih.” Buku terakhir, The Great Controversy, berakhir dengan “Tuhan itu kasih.” Senjata Allah, kuasa yang mengarahkan dalam konflik kosmik adalah kasih, karena Dia adalah kasih. Bukunya Steps to Christ dimulai dengan katakata ini: “Alam dan wahyu sama-sama bersaksi tentang kasih Allah.”

Tuhan Itu Kasih Ini terungkap dalam “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34). Hal itu dikatakan dengan kasih bagi para prajurit di kayu salib, bagi para imam yang mengubah kerumunan menjadi hiruk pikuk kebencian, bagi anggota Sanhedrin yang membengkokkan hukum untuk membunuh Mesias mereka. Tapi hal itu bergema sepanjang masa pada saat kejahatan dipersonifikasikan dalam Adolf Hitler, Idi Amins, dan Osama bin Laden. Tampaknya sangat aneh, mereka semua dikasihi oleh Tuhan. Tuhan adalah Bapa bagi semua yang hilang, tidak peduli seberapa jauh mereka berada dari rumah. Kasih-Nya tak bersyarat dan tidak pernah berhenti. Tidak pernah seperti itu. Tidak akan pernah. Tuhan mengasihi saya. Tuhan mengasihi Anda. Tuhan mengasihi mereka— siapa pun “mereka” itu. Dan tidak ada, sama sekali tidak ada, yang bisa kita lakukan untuk mengubah itu, karena Tuhan itu kasih. n 1 Rodney

Stark, The Rise of Christianity (San Francisco: HarperCollins, 1997), hlm. 211.

Bruce Manners adalah seorang senior pastor GMAHK Jemaat Lilydale di Melbourne, Victoria, Australia. 10 - 2014 | Adventist World

21


K E H I D U PA N

ADVENT

I

ni, ambil jus ini keluar dan tuangkan di tanah, dan ambil sisa roti dan bakarlah,“ kata ketua diakenes kepada saya setelah kami selesai membersihkan usai pelayanan Perjamuan Kudus di gereja kami. Ini adalah pertama kalinya saya mendapat kehormatan untuk melayani sebagai diakenes, dan mengetahui bahwa ini adalah prosedur normal, saya mengambil jus itu dan menuju keluar dari pintu belakang gereja. Tapi sementara saya menuangkan jus anggur di tanah, pikiran saya mulai bertanya mengapa. Kadang-kadang pertanyaan “mengapa” bisa berbahaya dan menyebabkan keraguan dan pemberontakan. Tetapi jika mereka berasal dari keinginan yang tulus untuk memahami kehendak Tuhan, mereka dapat menyebabkan pengalaman yang lebih dalam dan menjadi berkat yang besar. Alasan yang biasa diberikan untuk menghancurkan sisa roti dan jus anggur adalah bahwa mereka telah diberkati dan karenanya tidak dapat digunakan sebagai makanan umum. Saya tidak punya ketidaksetujuan dengan penjelasan itu, tapi saya merasa harus ada alasan yang lebih dalam. Setelah semuanya, Yesus memberkati makanan itu, Dia begitu ajaib menyediakan makanan untuk 5.000 orang, tetapi Dia masih mengatakan kepada para murid-Nya untuk mengumpulkan “potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang” (Yohanes 6:12). Saya dibesarkan pada prinsip “jangan buang, jangan ingini,” dan membuang makanan yang baik itu bertentangan dengan sifat saya. Pagi tadi, saya telah membantu untuk mengisi cangkir kecil dengan jus anggur dan menyusun roti di piring. Kami memastikan cukup dan cadangan untuk semua orang yang kami pikir akan hadir, maka kami menambahkan sejumlah ekstra untuk tamu tak terduga. Tidak ada gereja akan pernah mau dipermalukan karena kehabisan lambang pengorbanan Kristus pada hari Perjamuan Kudus. Jadi sementara saya terus berpikir tentang praktik itu, secara bertahap saya mulai menyadari bahwa hal itu memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar keramahtamahan yang baik.

Oleh Evelyn Sayler

Anugerah Sia-sia

Arti yang Lebih Dalam

Pengorbanan Kristus tidak hanya cukup untuk semua orang yang akan menerima berkat; itu harus cukup untuk semua orang di bumi. Dia harus “mengalami maut bagi semua manusia” (Ibr. 2:9). Dia telah memberikan kepada setiap mere-

22

Adventist World | 10 - 2014

yang

Refleksi pada Perjamuan Kudus

ka yang bergumul, pendosa yang bertobat jaminan bahwa “cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Kor. 12:9). Ellen White menyatakan dengan indah dalam kutipan berikut: “Tetapi grafirat bagi dunia yang sudah hilang haruslah penuh, limpah, dan sempurna. Persembahan Kristus sungguh sangat limpah sehingga dapat mencapai setiap jiwa yang telah diciptakan Allah. Persembahan itu tidak dapat dibatasi sehingga tidak melebihi jumlah orang yang mau menerima pemberian yang besar itu. Bukannya semua orang akan masuk surga; meskipun demikian rencana penebusan bukannya suatu pemborosI m a g e

b y

J oh n

S n y d e r


Sifat alami kita, manusia egois, mengalami kesulitan memahami curahan limpah kasih Allah ini. an karena tidak dilaksanakannya segala sesuatu yang telah disediakan oleh kedermawanannya. Harus ada cukup dan untuk dicadangkan“1 Dia juga menulis: ”Keadilan menuntut penderitaan manusia. Kristus setara dengan Allah, memberikan penderitaan Tuhan.“2 Tapi saya masih tidak memiliki jawaban yang memuaskan atas pertanyaan membuang ini. Saat saya terus merenungkan hal ini, saya beralasan bahwa jika jus anggur mewakili darah yang ditumpahkan Yesus dalam memberikan pendamaian bagi keselamatan kita, maka mengapa kita menuangkannya di tanah? Tiba-tiba kebenaran terbit dalam pikiran saya, dan saya menyadari besarnya apa yang sebenarnya telah dibuang. Itu bukanlah hanya jus anggur yang sedikit—itu hanyalah simbol! Saat itu, pada kenyataannya, Kristus menumpahkan darah, kematian-Nya bagi dosa kita. Ini juga memang sia-sia! Jika setiap secangkir kecil jus anggur dan setiap bagian kecil dari roti adalah simbol pengorbanan-Nya bagi kita, maka setiap gelas jus anggur yang sisa merupakan seseorang yang belum memilih untuk mengambil bagian dari berkat yang secara bebas ditawarkan. Bagi mereka, pengorbanan-Nya telah sia-sia; bukan karena kurangnya dari bagian Tuhan, tetapi hanya karena mereka tidak membuka hati mereka untuk menerimanya. Betapa suatu hal yang sia-sia! Bagaimana kerugian ini harus melukai Juruselamat sejak awal. Yesus tahu dari awal betapa sedikit yang akan menerima tawaran keselamatan, namun Ia tidak membatasi ketentuan hanya sebanyak yang diperlukan untuk menyelamatkan beberapa. Pengorbanan harus cukup untuk menyimpan setiap orang berdosa yang terhilang, apakah mereka menerima atau tidak. Orang berdosa tidak pernah bisa memohon bahwa pengorbanan Kristus tidak cukup besar untuk menutupi dosa mereka. Bukanlah niat Allah bahwa seseorang pun harus dibiarkan keluar dari rencana besar keselamatan. “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (1 Yohanes 2: 2). Bergumul untuk Memahami

Kodrat kita, manusia egois mengalami kesulitan memahami curahan limpah kasih Allah ini. Ketika Maria mencurahkan kasih dan rasa terima kasihnya kepada Yesus dengan mengurapi kepala dan kaki-Nya dengan minyak harum dan mahal itu, Yudas sangat marah dan protes dengan mengatakan, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (Yohanes 12:5). Bagi sifat tamak Yudas, hadiah murah hati Maria tampak mewah dan

adalah pemborosan atau sia-sia. Setan selalu ada di tempat untuk mencoba untuk mencegah Yesus dengan pikiran bahwa pengorbanan-Nya akan sia-sia karena begitu sedikit yang akan melihat dan menghargai nilainya, bahwa darah-Nya akan dicurahkan di tanah dan terbuang. Tapi hadiah Maria yang dianggap pemborosan adalah cara Tuhan untuk meyakinkan Anak-Nya yang terkasih bahwa pengorbanan-Nya akan diterima dan dihargai oleh banyak orang, dan bahwa pada akhirnya, “Ia akan melihat terang dan menjadi puas” (Yes. 53:11). Paulus juga memahami besarnya hadiah yang diberikan ketika ia menulis, “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus“(Gal. 2:21). Ada dua cara yang bisa kita sisihkan, atau “tolak,” pengorbanan Kristus bagi kita. Pertama adalah dengan berusaha untuk menyelamatkan diri karena perbuatan kita sendiri, seperti yang Paulus jelaskan dalam teks sebelumnya. Berikutnya bahkan lebih umum yaitu dengan mengabaikan atau menolak kematian penebusan-Nya bagi kita dan terus berbuat dosa. Kelas kelompok ini dijelaskan dalam Matius 22 dalam perumpamaan tentang pesta pernikahan. Raja telah menyiapkan pesta dengan biaya yang besar dan mengundang banyak orang untuk datang dan merayakan bersama dia. “Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya” (Mat. 22:5). Bagi kedua kelas ini kematian-Nya adalah sia-sia—seperti jus anggur yang sia-sia saya tuangkan di tanah. Jangan biarkan penderitaan Yesus bagi dosa Anda—cawan perjamuan kudus, yang telah begitu bebas ditawarkan—dituangkan dan dibuang sia-sia karena Anda terlalu sibuk dengan hal-hal duniawi untuk repot, untuk mengambil bagian dari itu. Demi Tuhan, dan demi jiwa Anda sendiri, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!“(Mazmur 34:9). “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini” (Mat. 26:27). n 1 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 6, hlm. 185. 2 Ellen

G. White, in Review and Herald, 21 September 1886.

Evelyn Sayler adalah seorang ibu rumah tangga, petani kebun, pencinta alam, dan seorang penulis Creation Illustrated. 10 - 2014 | Adventist World

23


F I T U R I S T I M E WA

H

idup ini berharga; tanpa itu tidak ada eksistensi atau pengalaman. Hanya tampak alami, oleh karena itu, bagi manusia untuk mengajukan pertanyaan mendasar tentang bagaimana kita berlaku dalam keadaan yang luar biasa ini. Mengapakah Anda dan saya memiliki kemungkinan menjadi sesuatu? Alkitab memberikan jawaban yang sangat sederhana untuk pertanyaan ini. Tidak hanya kita, tetapi juga dunia di mana kita hidup, adalah hasil dari rencana Ilahi. Allah mengambil inisiatif untuk menciptakan langit dan bumi (Kej. 1:1; 2:4), dan Dia memutuskan untuk membuat manusia (Kejadian 1:26, 27). Umat Advent memeluk pekabaran aktivitas kreatif Ilahi ini. Ada banyak, bagaimanapun, yang menganggap alam semesta

pertama (hari 4: benda penerang; hari 5: makhluk di udara dan air; hari 6: hewan darat dan manusia). Korelasi internal antara hari-hari Penciptaan dan metode pendekatan yang dijelaskan dalam teks itu jelas menyampaikan pekabaran aktivitas Ilahi secara terencana. Sidik Jari Desain Tersebut

Jika Alkitab adalah jelas dalam mengungkapkan penciptaan yang berasal oleh kehendak yang disengaja Allah, apakah kesaksian alam itu sendiri? Apakah mungkin untuk menyimpulkan adanya seorang desainer hanya dengan mempelajari sifat-sifat sistem alam? Benda yang dirancang dibangun dengan cara yang sesuai

Oleh Ronny Nalin

Tuhan, sangDesainer

Apa yang pola hidup katakan pada kita tentang Sang Pencipta dan penduduknya hanya hasil dari rangkaian peristiwa acak, diatur oleh hukum-hukum alam yang baru saja jadi seperti itu. Pandangan ini, dikenal sebagai naturalisme, tidak memasukkan bahwa realitas ini adalah manifestasi dari rencana Allah. Sebuah Rencana Penciptaan?

Pertanyaan tentang asal-usul berhubungan erat dengan pencarian makna dan konteks. Ada perbedaan radikal antara melihat hidup sebagai yang tidak disengaja atau oleh produk dan mempertimbangkan hasil desain yang disengaja. Alkitab tidak hanya menunjukkan Allah sebagai Pencipta dunia tetapi juga menunjukkan bahwa penciptaan ini mengikuti pola dari sebuah proyek yang direncanakan dengan baik. Saran desain yang implisit adalah bukti dalam struktur kisah Penciptaan di Kejadian pasal 1. Kondisi awal bumi ini diistilahkan sebagai tohu (“tidak berbentuk”) dan bohu (“kosong”) (Kej. 1:2). Narasi itu terus berlanjut, menunjukkan bagaimana Allah dengan tertib mengubah keadaan semula ini dengan “membentuk” lingkungan yang terstruktur (hari 1: terang; hari 2: langit dan laut; hari 3: tanah dengan tumbuhan), maka dengan “mengisi” pembagian bentuk itu didirikan pada tiga hari

24

Adventist World | 10 - 2014

dengan pola yang sudah ada dikembangkan oleh sang desainer. Seseorang dapat yakin bahwa objek tertentu benar-benar dirancang jika tidak dapat dibangun oleh proses alam yang terarah. Mari kita gunakan contoh dari piramida untuk menjelaskan konsep-konsep ini. Misalkan seorang arsitek Mesir berencana untuk membangun struktur dengan bentuk piramida. Mengikuti petunjuk dari arsitek, piramida yang sebenarnya terbuat dari batu bata yang didirikan. Pola yang sudah ada sebelumnya di pikiran desainer adalah piramida abstrak, pelaksanaan desain adalah bangunan material piramida. Beberapa abad kemudian seorang turis melihat bangunan dan dapat yakin bahwa bangunan itu dirancang, karena tidak ada di alam yang membutuhkan batu bata untuk mengatur diri batu tersebut menjadi bentuk piramida. Seperti piramida, beberapa fitur yang kita amati di alam sesuai dengan pola yang membawa kesan sidik jari dari seorang desainer. Perhatikan, misalnya, unsur-unsur kimia, atom, yang membentuk senyawa dan zat. Sifat-sifat unsur ditentukan oleh hukum fisika. Tapi mengapa hukum-hukum ini menentukan agregasi materi dalam elemen tersendiri yang menunjukkan ke-

I m a g e

b y

T o m i s l av

Al a be g


Saran desain yang implisit adalah bukti dalam struktur kisah penciptaan di Kejadian pasal 1. teraturan, dapat diprediksi, dan memiliki periodik? Desain sidik jari juga dapat diidentifikasi dalam organisme hidup. Pertimbangkan DNA, misalnya. Molekul ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk membangun bagianbagian yang membuat kita berfungsi. Seperti kalimat dari artikel ini, dapat dipahami karena mereka terdiri dari surat spesifik, urutan berbagai “huruf” dalam tindakan DNA dengan instruksi yang presisi. Tidak ada hukum alam yang memerlukan “surat” dari DNA yang awalnya diatur dalam cara yang memiliki arti. Namun demikian, kita menemukan bahwa sel-sel kita mengandung halaman dan halaman “teks” yang bermakna, memungkinkan kita untuk menjadi makhluk hidup yang kompleks dan indah. Pendekatan Alternatif

Bahkan jika studi alam menyebabkan beberapa orang mengakui keberadaan seorang desainer, yang lain menafsirkan pola sama yang diamati itu dengan cara yang berbeda. Gantinya melihat kompleksitas dan organisasi yang terdeteksi pada sistem alam sebagai hasil dari suatu niat, beberapa orang menganggap hal itu adalah sifat yang terkandung dari materi tertentu. Beberapa sistem fisik, seperti kisi reguler kristal, memang memiliki kemampuan untuk secara spontan mengatur diri dan menghasilkan struktur untuk memerintahkan sesuatu. Selain itu, proses yang diamati di alam juga bisa teratur dan dapat diprediksi karena kekukuhan hukum fisika.

Jika Anda Ingin

Namun, ketika hukum-hukum alam membawa pada keberadaan pengaturan yang dapat dimengerti, kita masih bertanyatanya mengapa hukum-hukum alam itu berlaku sebagaimana mereka ada. Ketika perakitan suatu sistem tidak memerlukan keterlibatan langsung seorang desainer, aturan yang mengatur perakitan itu masih bisa menjadi produk desain. Mekanisme lain dipanggil untuk menjelaskan mengapa halhal itu ada tanpa tindakan seorang desainer adalah suatu kesempatan. Pandangan ini melihat alam semesta sebagai teater acak dan peristiwa yang tidak terarah dan tak terhitung banyaknya, yang mengakibatkan kombinasi kemungkinan proses dan material. Salah satu kombinasi ini bertanggung jawab atas asal usul kehidupan di Planet Bumi. Pendukung kesempatan itu menyadari kemungkinan sangat rendah mengenai adanya kehidupan dengan cara seperti ini. Bagaimanapun, mereka mempertahankan masalah ini, diatasi dengan besarnya ruang dan waktu. Sebuah Pilihan yang Wajar

Kita hidup dalam sebuah masyarakat di mana nilai besar ditempatkan pada pengamatan ilmiah dari dunia fisika. Bagi sebagian orang, perhatian penuh dari dunia fisika menunjukkan penjelasan naturalistis yang ketat terhadap pertanyaan dari keberadaan kita. Sebaliknya, orang percaya menemukan dorongan iman ketika mempertimbangkan pola tersebut diungkapkan oleh studi alam, karena alam itu mengkonfirmasi wahyu Alkitab tentang Tuhan sebagai Desainer, itu adalah sebuah pilihan yang wajar. n

Ronny Nalin, Ph.D., adalah seorang associ-

ate ilmuwan di Geoscience Research Institute Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference dan tinggal bersama istrinya, Elisa, dan putrinya Gioia di Mentone, California, Amerika Serikat.

Baca Lebih Lanjut

1 Pada struktur dan maksud dari kisah penciptaan di Kejadian: R. M. Davidson, “The Biblical Account of Origins,” Journal of the Adventist Theological Society 14, no. 1 (2003): 4-43. tersedia daring di www.andrews.edu/~davidson/Publications/Creation/ Biblical%20Account.pdf. 2 Pada implikasi desain dari tabel periodik: B. Wiker dan J. Witt, A Meaningful World (Downers Grove, Ill: InterVarsity, 2006), hlm. 111-193. 3 Pada kesimpulan desain: W. A. Dembski, “Signs of Intelligence: A Primer on the Discernment of Intelligent Design,” in W. A. Dembski and J. M. Kushiner, eds., Signs of Intelligence:

Understanding Intelligent Design (Grand Rapids: Brazos, 2001), hlm. 171-192. 4 Berdasarkan bukti untuk desain di alam: T. G. Standish, “What Is the Evidence for a Creator?” dalam L. J. Gibson dan H. M. Rasi, eds., Understanding Creation: Answers to Questions on Faith and Science (Nampa, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 2011), hlm. 57-68. 5 Tambahan sumber secara daring: www.grisda.org http://grisda.wordpress.com/ www.facebook.com/Geoscienceresearchinstitute

10 - 2014 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

JAWABAN

ALKITAB

Ritual Apakah arti meletakkan tangan pada hewan korban?

dan Upacara

Frasa Ibrani yad samak ‘al berarti “untuk menekan tangan pada” korban, dan terutama digunakan dalam ibadat dan dalam beberapa kasus bukan ibadat. Kita akan mempelajari keduanya. Gagasan bahwa penumpangan tangan menandakan kepemilikan praktis, tidak relevan karena ritual tersebut berasumsi bahwa orang berdosa harus membawa ke bait suci hewan mereka sendiri. Kita harus ingat bahwa ritual bisanya menyampaikan arti yang berbeda tergantung pada konteks dan tujuan dari ritual yang lebih besar yang menjadi bagiannya. 1. Penggunaan Nonkorban: Kasus pertama ditemukan di Imamat 24:14. Mereka yang mendengar seseorang menghujat nama Tuhan menempatkan tangan mereka pada orang itu sebelum mereka dilempari batu. Makna ritualnya tidak dinyatakan. Tapi kita bisa menebak bahwa sebagai saksi, mereka diidentifikasikan bersalah sebelum dieksekusi. Tapi bisa juga, seperti yang disarankan dalam Imamat 5:1, bahwa mereka yang mendengar hujatan terlibat dalam perbuatan dosa dengan risiko hidup mereka sendiri, dan kecuali mereka menjadi saksi melawan penghujatan itu mereka juga akan menanggung dosa itu (lih. Im. 24:15). Dalam hal ini mereka secara simbol akan mentransfer kesalahan itu ke orang lain jika tidak hal itu harus mereka turuti. Saat mengangkat Yosua, Musa meletakkan tangan padanya untuk memberi “dia sebagian dari kewibawaanmu [Musa]” (Bil. 27:20). Dalam hal ini gagasan penggantian ini dapat hadir karena Yosua akan menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel. Dalam Bilangan 8:10 orang meletakkan tangan pada orang Lewi karena mereka dipisahkan untuk resmi melayani dalam bait suci. Mereka dipilih oleh Tuhan untuk melayaniNya dalam posisi anak sulung orang Israel (lihat Bil. 3:12). Di sini kita memiliki pengalihan tanggung jawab dan konsep substitusi. Kesimpulannya, beberapa ide tampaknya disajikan dalam ritual itu: Sebuah hubungan dibangun antara subjek dan objek (saksi/tersangka; pemimpin penerus/pengganti; sulung/ pengganti); sesuatu ditransfer dari satu ke yang lain; dan dalam beberapa kasus ide substitusi hadir.

26

Adventist World | 10 - 2014

2. Penggunaan Ibadat: Penumpangan tangan diperlukan untuk korban bakaran (Im. 1:4), (Im. 3:2); perdamaian (Im. 4:4, 15, 33); dosa, dan yang paling mungkin adalah korban penghapus dosa (Im. 7:7). Itu adalah bagian dari ritual penahbisan Harun dan anak-anaknya (Im. 8:14, 18, 22). Hal ini diperdebatkan apakah dua tangan selalu digunakan. Ketika subjek jamat, “dua tangan” yang jamak digunakan, dan “satu tangan” ketika subjek itu tunggal. Sulit untuk menjadi pasti mengenai hal ini. Makna ritual tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit, kecuali dalam satu kasus, kambing hitam pada Hari Pendamaian (Im. 16:21). Harun menggunakan kedua tangan, mengakui dosa-dosa Israel, dan mereka pindahkan ke kambing yang hidup. Dalam hal ini gagasan transfer dinyatakan secara jelas, tetapi tidak ada substitusi. Tidak jelas apakah makna ini juga berlaku untuk menumpangkan tangan di atas korban, karena kambing hitam bukanlah korban persembahan. 3. Arti Ritual: Salah satu makna tampaknya mendominasi: Mentransfer sesuatu. Ini akan menjadi alasan yang paling logis untuk mengasumsikan bahwa hal ini berhubungan dengan kasusu korban persembahan. Beberapa argumen mendukung saran ini. Pertama, setiap korban memiliki fungsi menebus, menyiratkan bahwa melalui hal itu dosa dihapus. Kedua, orang berdosa datang ke bait suci bantalan membawa dosa/kenajisan mereka (Im. 5:1), tapi dosa ini dihapus melalui korban tebusan yang mengakibatkan pengampunan (ayat 10) atau penyucian (Im. 12:8; 14:19), sehingga membebaskan orang berdosa dari beban ini (lih. Yes. 53:6, 11, 12). Kita bahkan telah dikatakan bahwa Tuhan (Kel. 34:7) atau imam menanggung dosa orang banyak itu (Im. 10:17; Kel. 28:38). Ketiga, dosa/kenajisan telah dihapus dari bait kudus setahun sekali, menunjukkan bahwa entah bagaimana dosa/kenajisan orang itu dipindahkan. Itu dilakukan melalui penumpangan tangan, bahwa dosa dipindahkan dari orang berdosa melalui korban ke bait suci. Ide substitusi tampaknya juga hadir dalam penumpangan tangan. Ritual itu dijelaskan dalam hal penerimaan Ilahi akan persembahan yang pada saat yang sama penerimaan dari yang memohon (Im. 1:4; 7:18). Pengalaman yang satu adalah pengalaman bagi yang lain. n

Sebelum ia pensiun, Angel Manuel Rodríguez melayani sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference..


PELAJARAN

ALKITAB

Jangan

Menyerah Oleh Mark A. Finley

B

ertahun-tahun yang lalu orator dan negarawan Inggris, Winston Churchill berbicara di Harrow, salah satu sekolah elit Inggris yang semuanya laki-laki. Mahasiswa dan fakultas menantikan pidatonya. Mereka berbicara tentang hal itu di kelas, di lorong-lorong, dan di halaman olahraga. Suasana semangat meningkat sementara Churchill tiba pada hari ia berpidato. Saat ia melangkah ke podium, dilaporkan bahwa ia berdiri tak bergerak, diam, melihat dengan mata tajam ke penonton. Mulai agak lambat pada awalnya, kemudian membangun gemuruh, dia mengucapkan kata-kata yang membuat ia telah menjadi terkenal di dunia: “Jangan pernah menyerah, jangan pernah, jangan pernah, jangan pernah,... jangan pernah menyerah!“ Churchill memahami kebenaran mendasar tentang kehidupan: Kita tidak pernah bisa berhasil jika kita menyerah terlalu cepat. Sering kali jalan kesuksesan terletak sangat dekat dengan jalan kekalahan. Hal ini terutama berlaku dalam kehidupan Kristen. Tujuan Setan adalah untuk membuat kita menyerah, putus asa, dan mengangkat tangan kekalahan kita yang sedih. Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari bagaimana untuk bertahan sampai akhir perjalanan.

1

Dalam khotbah-Nya pada peristiwa hari terakhir dan tanda-tanda-Nya yang segera kembali, bagaimana Yesus menekankan pentingnya tidak pernah menyerah? Baca Matius 24:13. Yesus menyadari bahwa saat umat-Nya menghadapi tantangan hari-hari terakhir, mereka akan tergoda untuk menyerah. Banyak orang akan tergoda untuk meninggalkan iman mereka. Itu sebabnya Juruselamat menekankan, “Dia yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan.”

2

Apakah judul yang Yesus berikan dalam Ibrani 12:2? Apa nasihat ayat ini yang memberi kita kegigihan hingga akhir perjalanan? Jika kita berkonsentrasi pada melihat masa lalu kita, kita akan sering dicekam rasa bersalah karena banyak kesalahan kita. Jika kita fokus melihat ke dalam hati kita sendiri, kita akan dikonsumsi dengan pikiran tidak mampu dan kelemahan kita sendiri. Jika kita menatap terlalu jauh ke masa depan untuk mempertimbangkan semua kemungkinan apa yang mungkin terjadi, khawatir akan menjadi pendamping konstan kita. Jika kita memperbaiki pandangan kita pada Yesus, kita akan diisi dengan rasa tenang pada jaminan sukacita kehadiran-Nya. Melihat kepada Yesus, kita menemukan kekuatan untuk perjalanan hidup. P hoto

B y

Ro g e r

P r i c e

3

Jaminan apakah yang Rasul Paulus berikan kepada Jemaat Filipi tentang keterlibatan aktif Allah dalam kehidupan mereka? Baca Filipi 1:6, 7. Paulus meyakinkan orang percaya yang baru bahwa Allah yang memulai pekerjaan baik dalam hidup mereka akan menyelesaikannya. Tuhan tidak meninggalkan pekerjaan-Nya dalam hidup kita sehingga tidak selesai. Dia tidak memulai sesuatu dalam diri kita, kemudian meninggalkan kita sendiri untuk menyelesaikannya. Jika Tuhan telah memulai sesuatu dalam hidup kita, dan Dia memiliki kita, kita harus percaya kepada-Nya untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai.

4 Di manakah Yesus menemukan kuasa untuk bertahan dalam pencobaan pada akhir hidup-Nya? Baca Matius 26:36-39. 5

Bagaimanakah kita dapat menemukan kuasa yang sama? Bandingkan Matius 24:42; 26:41; dan 1 Korintus 16:13. Sepanjang Perjanjian Baru “waspada” sering dikaitkan dengan menjadi waspada dalam doa. Kewaspadaan konstan untuk mempertahankan hubungan dengan Kristus memungkinkan kita untuk bertahan dalam cobaan hidup. Mengetahui Kristus, kita dapat tahu bahwa Dia akan membawa kita melalui badai yang kita hadapi.

6

Analisislah Filipi 3:12-16. Apakah nasihat yang rasul berikan mengenai ketekunan dalam kehidupan orang Kristen? Perhatikan dua hal utama: Apakah yang Paulus tidak lakukan, dan apa yang memotivasi dia untuk tidak pernah menyerah.

7 Janji menakjubkan apakah yang Yesus berikan kepada orang yang menyerahkan hidup mereka untuk mengikuti ke mana pun Dia tuntun? Baca Yohanes 10:26-29. Betapa berita yang baik! Yesus telah berjanji sendiri untuk membawa kita melaluinya sampai akhir. Semua kuasa neraka, dan godaan si jahat, tidak bisa melepaskan kita dari lenganNya. Saat paling menantang dalam hidup tidak dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Jika kita tetap berserah pada-Nya dan tidak menyerah, Dia akan menuntun kita pulang.

10 - 2014 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Saya sangat menikmati Adventist World, dengan laporannya, komentar, refleksi, dan ide kreatifnya.

di seluruh dunia. Donna Tonn Texas, Amerika Serikat

Surat Diplester

Selama minggu terakhir Juli 2014 kami menerima salinan Adventist World yang rusak. Saya bisa memplester halaman belakangnya, tapi sudut halaman 5 sampai 44 seolah-olah dirusak terjebak dalam mesin. Tetapi kami masih bisa membacanya. Beberapa kali, setidaknya tiga atau empat kali, selama beberapa tahun terakhir Adventist Review tiba dengan rusak, dan kami pikir mungkin itu terjadi di kantor pos kami, tapi kami sekarang ­ingin tahu apakah itu terjadi di percetakan. Tak satu pun dari surat kami yang lain rusak. Tidak yakin apa yang orang lakukan terhadapnya; saya hanya berpikir menyampaikan informasi ini pada Anda. Kami telah berlangganan Adventist Review selama lebih dari 50 tahun dan bersyukur menerimanya—dan Adventist World—yang membuat kami tetap terhubung dengan saudara-saudara Advent

Doaw

Kami tidak tahu apa ada masalah dengan cetakan kita yang akan menyebabkan apa yang Anda menjelaskan; namun, berat (ketebalan) kertas mungkin ada hubungannya dengan tepi kertas yang robek, karena majalah ini juga disimpat di fasilitas pos menjelang dikirim. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi senang Anda dapat membaca isinya! —Editor Kanker Payudara pada Pria

Artikel kolom kesehatan “Diagnosis Kanker Payudara,” di Adventist World Juni 2014 sangat baik dilakukan dan informatif; Namun, dalam publikasi lain yang berkaitan dengan subjek ini, tidak disebutkan fakta bahwa pria juga bisa terkena kanker payudara. Memang diakui jumlahnya kecil, tetapi tetap harus diketahui. Di Selandia Baru hal itu terjadi 1 sampai 2 persen dari semua kanker payudara, dan pria dapat mati dari penyakit ini. Saya menderita kanker payudara pada tahun 2012, dan karena didiagnosis lebih awal, saya telah pulih dari mastek-

tomi dan tindak lanjut pengobatan radiasi. Mungkin bermanfaat bagi penulis Peter N. Landless dan Allan R. Handysides untuk menyebutkan hal ini dalam artikel yang sama berikutnya. Allan Morse Paeroa, Selandia Baru Terima Kasih; dan Sebuah Permintaan

Sebagai seorang Advent seumur hidup, saya sangat banyak menikmati Adventist World, dengan laporan, komentar, refleksi, dan ide kreatifnya. Saya juga menikmati membaca permohonan doa dan ucapan syukur dari sesama orang percaya di seluruh dunia. Saya turut berdoa bagi mereka. Saya sangat prihatin tentang keluarga saya dan meminta Anda berdoa agar anak-anak saya bisa berdamai dan nilai sekolah cucu saya meningkat. Tolong juga doakan agar cucu bungsu saya berpartisipasi dalam kelas agama di gereja Advent lokal kami. Saya memuji Tuhan dari lubuk hati saya untuk lingkaran doa yang memberkati banyak orang di seluruh dunia. Gitta Leunig Hemmingen, Jerman

PUJIAN

Tolong doakan saya. Saya lulusan dari Universitas Solusi dengan B.B.A. dalam pemasaran. Saya sudah mencari pekerjaan selama delapan tahun. Leonard, Zimbabwe

28

—Gitta Leunig, Hemmingen, Jerman

Adventist World | 10 - 2014

Saya sedang mencari pekerjaan, dan Tuhan memberi saya satu pekerjaan. Masalahnya adalah bahwa saya sedang bekerja di negara lain, dan dari Minggu sampai Jumat saya sendirian. Tolong doakan saya dan istri saya. Paulo, Brasil

Tolong doakan teman saya yang memiliki sakit kepala yang sangat menyakitkan. Berdoalah untuk kesembuhan. Martha, Jerman Doakanlah paman saya, yang ditembak secara tidak sengaja oleh temannya. Berdoalah demi penyembuhan spiritual dan fisiknya. Champoumei, India


Informasi Lebih Banyak Diperlukan

Saya senang untuk dapat menghubungi Anda pada majalah Adventist World. Saya bertemu dengan seorang relawan Advent melalui pelayanan di penjara—dia melakukan pelayanan yang hebat, dan saya ingin tahu lebih banyak tentang majalah ini dan gereja Advent. Relawan tersebut membagikan salinan majalah ini pada saya, dan di dalamnya saya membaca sebuah artikel dari Kenya, negara saya. Kirimkan saya informasi lebih lanjut tentang organisasi Anda. Shabani Juma Genoa, Italia Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan dibagikan kepada anggota secara gratis. Kami juga ada di internet di www.adventistworld.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini mengisi kebutuhan Anda. —Editor

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor

Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

1

5

2

top 3 4

Berdasarkan persentase dari orang yang menyumbangkan uang, relawan waktu, dan membantu orang asing, orang yang paling dermawan di dunia tinggal di:

1. Amerika Serikat 2. Kanada 3. Myanmar

4. Selandia Baru 5. Irlandia Sumber: World Giving Index

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 NOVEMBER 2014 • Maleakhi 4

Saya telah diminta untuk mengirimkan permintaan doa khusus untuk program Misi ke Kota yang kami rencanakan untuk Islandia. Tolong doakan! Unnur, Islandia Berdoalah bagi saya karena saya mencari pekerjaan—semua pekerjaan yang saya peroleh membutuhkan saya bekerja pada

hari Sabat. Saya belum bekerja sejak tahun 2012. Paul, Afrika Selatan Tolong doakan perdamaian dan keamanan negara kami. Becky, Kenya

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

10 - 2014 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

Puisi

Iman

P

ada tanggal 16 Oktober 1928, Henry M. Porter, dan putrinya, Dora Porter Mason, menyumbangkan 330.000 dolar AS terhadap pembangunan yang dikenal sebagai Porter Sanitarium and Hospital di Denver, Colorado, Amerika Serikat. Pada saat itu, itu adalah sumbangan terbesar bagi lembaga Advent. Porter, seorang pasien di Glendale Sanitarium awal tahun itu, telah terkesan dengan perlakuan yang diterimanya, dan oleh fakta bahwa petugas menolak untuk menerima tip dari dia. Kemudian, setelah menjadi pasien di Paradise Valley Sanitarium, Porter menerima cek 45 sen, suatu jumlah yang sebelumnya ditagih padanya karena terlalu besar dari yang seharusnya karena kesalahan pihak pembukuan rumah sakit. Sumbangan Porter membeli 15 hektar (40-acre) dan dibayar untuk pembangunan 75 tempat tidur rumah sakit. Rumah sakit itu, dibuka pada tahun 1930, terus mendapatkan keuntungan dari kemurahan hati keluarga Porter. Ketika anak Porter, William, meninggal pada tahun 1959, bagian dari tanah miliknya, senilai 1 juta dolar AS diberikan ke rumah sakit itu. Rumah sakit ini sekarang dikenal sebagai Porter Adventist Hospital.

Jiwaku menangis demi rintik hujan. Rintikan iman. Aku tidak membutuhkan banyak, Kecil saja, seperti biji sesawi.

Oh, lihat—’Ku lihat hujan datang. Aku dapat menghirupnya. Bunga kecil membuka kelopaknya.

Ya, telah turun hujan kecil. ‘Ku lihat pelangi bercahaya. Aku memiliki Iman. — C ebisa Funde George, Afrika Selatan

W oo d s

Kenari ! Sumber: Men’s Health/Journal of Nutrition

F O T O

O L E H

s a n j a

g je n e r o

Ste v e

Hanya 28.5 gram kacang kenari sehari telah dibuktikan dapat menurunkan penyakit jantung. Jumlah sel-sel saraf per 6,45 sentimeter persegi (1 inci persegi) di lengan manusia. Sumber: Smithsonian

30

Adventist World | 10 - 2014

B y

tahun lalu

P hoto

86

Kering. Haus akan hujan. Demikian hatiku, rindu akan iman. Saya sangat rindu akan hujan. Saya kering.


Di Belahan

“Lihatlah, Aku Datang Segera”

Dunia Manakah

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Ini?

JAWABAN: Gereja Advent ini, di Desa Malagaya, Filipina, dibangun kembali pasca-Topan Hayan. Perhatikan fondasi beton dan mimbarnya. F O T O

DARI

J oh n

DAN

T i n a

J elle m a

3.3Juta

Jumlah nyawa yang diselamatkan oleh upaya global untuk mengendalikan dan melenyapkan malaria sejak tahun 2000. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa peningkatan pendanaan dan komitmen yang lebih besar telah membantu mengurangi peristiwa malaria sebesar 29 persen, dan memotong setengah dari jumlah kematian anak-anak di Afrika, di mana empat dari lima kasus terjadi. Sumber: The Rotarian

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 10, No. 10

10 - 2014 | Adventist World

31


dari INDONESIA Medan Adventist Convention Hall Peresmian Gedung Serbaguna Baru

H

ari Minggu, 17 Agustus 2014 berketepatan dengan Hari Kemerdekaan RI yang ke-69, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Sumatera Utara khususnya yang ada di Medan telah meresmikan sebuah gedung serbaguna yang diberi nama: Medan Adventist Convention Hall yang terletak di Jalan Kartini 17, Medan. Gedung ini adalah gedung kedua setelah Gedung Pertemuan Advent di Jalan Air Bersih Medan. Peresmian ini dihadiri oleh para pemimpin gereja Advent dari Divisi Asia Pasifik Selatan, Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), Daerah Sumatera Kawasan Utara (DSKU), juga dihadiri oleh Bapak P. Silalahi selaku tokoh gereja dan Bpk. P. Siholoho, Staf Ahli Bupati, Dairi. Acara dimulai di halaman gedung dengan renungan oleh Pdt. Wendel Mandolang kemudian pembukaan selubung dan

pengguntingan pita oleh Pdt. J. Lubis, dilanjutkan oleh pemotongan nasi tumpeng dan penyerahan kunci oleh kepala tukang, Bapak Petrus, kepada Lubis, kemudian seluruh hadirin yang sekitar 500 orang memasuki ruangan gedung dan interior yang indah. Acara di dalam dilanjutkan dengan ibadah dengan Pdt. Samuel Saw memberikan Firman Tuhan dan diterjemahkan oleh Pdt. J. Lubis, kemudian penandatangan prasasti dan kata sambutan serta penyerahan penghargaan kepada para tokoh gereja yang berperan aktif dalam memberikan sumbangsih untuk penyelesaian Gedung Serbaguna Advent ini. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua GMAHK Teladan Medan

“Saved by Love,” adalah tema pekan doa di SLA Mebali, 11-15 Agustus 2014 di Murakami Chapel dengan pembicara Pdt. Ramli Mende, Ketua Daerah Misi Sulawesi Tengah. Pada hari Jumat 4 siswa yang bukan Advent dibaptis dan akan menyusul pada hari Sabat berikut dengan 12 Siswa. —Oleh Olvi Koyongian, Sekolah Lanjutan Advent Mebali, Tana Toraja

32

Adventist World | 10 - 2014


Menyingkap Tabir Kitab Wahyu KKR Jemaat Bandar Jaya, Lampung Tengah

U

mat Tuhan di wilayah Lampung Tengah, Lampung Utara dan sekitarnya menikmati pesta rohani selama satu minggu (4-9 Agustus 2014) dalam rangkaian acara KKR di beberapa tempat, dan secara khusus di Jemaat Bandar Jaya. Pdt. J.F. Manullang (Sekretaris Asosiasi Kependetaan UIKB) secara khusus menyampaikan materi Firman Tuhan dari kitab Wahyu, sementara pelajaran Rumah Tangga dan Kesehatan disampaikan dengan baik oleh Ibu Ch. Sitorus (Dir. Kesehatan DSKS). Bertempat di gedung gereja Bandar Jaya acara KKR secara resmi mendapatkan dukungan dari pimpinan gereja sekitar dengan hadirnya Pdt. Markus Gea sebagai Ketua BKSAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja) Lampung Tengah untuk membuka acara dan memberikan sambutan pada acara malam pembukaan. Dalam kesempatan itu, Pdt. Markus menyatakan terima kasih atas peran gereja Advent dalam mengembangkan kekristenan melalui pembangunan fisik gereja dan lebih dari itu pengembangan mental dan kerohanian anggota jemaat di wilayah Bandar Jaya dan sekitarnya. Satu hal yang menarik pada KKR kali ini adalah, panitia tidak kesulitan menghadirkan pengunjung atau tamu-tamu, dari denominasi lain yaitu GKSBS (Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan). Panitia menyediakan kendaraan satu bus dan kendaraan pribadi untuk membawa tamu-tamu istimewa ini dari malam ke malam bahkan sampai pada hari Sabat juga tetap ikut dalam acara kebaktian sepanjang Sabat. Pada hari Sabatnya ada 16 jiwa (11 di Bandar Jaya dan 5 di Tulang Bawang) yang menerima baptisan kudus dan bergabung menjadi anggota gereja Advent sedunia. Sukacita rohani terasa lengkap melalui kebaktian gabungan yang dihadiri ratusan umat Tuhan yang datang dari berbagai jemaat baik yang dekat maupun yang jauh. Rasa lelah tak terasa karena dapat

bertemu dan berbakti dengan umat Tuhan pada hari Sabat itu. Ketua Daerah menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan hamba-hamba Tuhan yang telah memberikan pelayanan terbaik dan pesta rohani ini dapat berjalan lancar. Dan tetap didoakan agar jiwa-jiwa yang baru menerima baptisan tetap setia dalam menjalani kehidupan rohani yang baru. Tetap bertahan sampai Yesus datang. n —Dilaporkan oleh Bpk. R. Pasaribu & Pdt. Septa D. Eneas

Pelayanan Masyarakat di Bandar Jaya Dalam rangka Perayaan HUT RI 2014

S

etiap tahunnya GMAHK Bandar Jaya Distrik Lampung Tengah selalu mengadakan Pelayanan Masyarakat (Pelmas) khususnya saat perayaan HUT RI dengan cara mengadakan upacara bendera tepat pada pukul 10 pagi, pada hari Minggu tanggal 17 Agustus 2014 di lapangan gereja Advent Bandar Jaya. Upacara kali ini, diikuti seluruh jemaat yang hadir dan lapisan masyarakat di sekitar lokasi gereja. Bertindak sebagai pembina upacara, adalah ketua jemaat, Bpk. Yani Rundengan. Dalam amanat upacara, beliau menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam memperta-

hankan kemerdekaan RI, “kalau dulu para pejuang RI berjuang dengan bambu runcing dan berbagai peralatan sederhana lainnya,,kali ini kita harus berjuang dengan aktif dalam melayani Tuhan, sesama dan masyarakat, sambil terus menjaga kasih sayang dan persatuan serta kesatuan,� paparnya. Selesai upacara, dimulai pelaksanaan berbagai perlombaan yang diikuti masyarakat sekitar gereja. Siang hari kurang lebih 250 peserta yang hadir, mendapatkan jamuan makan siang yang telah disediakan oleh para ibu BWA Jemaat Bandar Jaya.

10 - 2014 | Adventist World

33


dari INDONESIA

Acara berakhir tepat pada pukul 17.00, dan semuanya senang, bersukacita. Dan masyarakat merasakan berkat dengan keberadaan GMAHK Bandar Jaya di lingkungan mereka. n

—Dilaporkan oleh Yani Rundengan dan Pdt. Septa Dwi EnGereja Masehi Advent Hari Ketujuh Bandar Jaya, Lampung Tengah. eas,

Seminar Kesehatan se-Batam Gereja adalah Pusat Penginjilan

G

ereja Advent se-Batam kembali mengadakan seminar kesehatan yang bertemakan “Gereja adalah Sebagai Pusat Penginjilan,” yang diadakan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 15-17 Agustus 2014 yang diadakan di GMAHK Jemaat Batu Aji pada malam vesper dan di GMAHK Jemaat Batam Mas pada Sabat sore sampai tutup Sabat yang dibawakan oleh Pdt. Jimmy Havelaar dan Ny. Lifta Sitepu yang ditugaskan sebagai ketua panitia dari acara seminar ini.

Pada hari Minggunya, 17 Agustus dan sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia maka acara ini diadakan di Pantai Marina City dan ­acara demi acara dimulai dari pikul 06.00 karena diawali dengan upacara bendera dan seminar serta permainan bersama yang sudah diatur dan disusun oleh panitia ­acara. Di akhir acara semua peserta berfoto bersama. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.


Pesta Rohani Anak dan Remaja Distrik Luwu Tana Toraja (Lutat)

P

ada tanggal 24 Agustus 2014 diadakan ­acara Pesta Rohani Anak di SLA Mebali, Tana Toraja. Dalam acara dengan tema “Anak-anak adalah Harta Terindah di Mata Tuhan” ini, diselenggarakan dengan begitu meriah dan menarik. Yang hadir dalam acara ini sekitar 200-an anak dan remaja, tidak ketinggalan juga orangtua yang datang dari beberapa jemaat di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara. Pesta Rohani Anak dan Remaja ini dibuka dengan renungan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Ibu N. Saluy-Kasonso yang adalah Direktur Pelayanan Anak-anak, Distrik Luwu Tana Toraja. Yang menekankan pentingnya mendidik anakanak sejak dini agar dapat menjadi pelayan Tuhan dikemudian hari. Acara-acara yang dilombakan adalah berkhotbah, ayat hafalan, drama, cerdas cermat Alkitab, puisi, lomba buka Alkitab, fashion show ala Ny. White. Disela-sela acara diselingi dengan lagu pujian dari anak-anak dan remaja baik solo, duet, trio, vokal grup dan juga paduan suara anak dan remaja. Acara ini ditutup dengan sambutan dan ucapan terima kasih dari Pdt. M.L. Saluy, Ketua Distrik Luwu Tana Toraja. “Patut diberikan apresiasi kepada pemimpin anak-anak dan rema-

ja di jemaat masing-masing oleh karena mereka telah mempersiapkan anak-anak dan remaja untuk berpatisipasi dalam acara ini,” ujarnya. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Frans Sissang, Gembala Jemaat Rantepao & Tikala, Distrik Luwu Tana Toraja.

Pagelaran Seni Jemaat Pioneer Timika

D

epartemen Musik Jemaat Pioneer Timika melaksanakan acara pagelaran seni pada hari Sabat, 16 Agustus 2014 dengan menampilkan lagu pujian dan puisi. Acara ini sudah dikemas sedemikian rupa dan dikhususkan untuk semua anggota Jemaat Pioneer Timika dari anak-anak, orang muda, orangtua bahkan sampai kepada oma dan opa. Di tengah acara tersebut, PA Pioneer Timika menampilkan film singkat yang menceritakan bahwa ketampanan, keahlian dan kekayaan seseorang, tidak menjamin orang itu mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan hanya didapatkan lewat Firman Tuhan (Alkitab). Juga menjadi perhatian seluruh anggota jemaat, ada seorang anak kecil yang berumur 3 tahun bernama Kenjiro Jordan Rawaung membawakan sebuah lagu yang telah dilatih selama 1 minggu, dan di akhir lagu tersebut Kenjiro membawakan khotbah singkat dari Matius 3:2

10 - 2014 | Adventist World

35


dari INDONESIA katanya: “Bertobatlah kamu karena kerajaan sorga sudah dekat.” Perayaan menyambut hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke69 juga telah dilaksanakan pada Minggu, 17 Agustus 2014. ­Acara demi acara sangat menarik perhatian seluruh anggota jemaat.

“Saya yakin banyak kekurangan dalam acara ini, itulah sebabnya saya mohon maaf sebesarnya, semoga kita boleh tiba pada acara berikutnya,” demikian ucapan terima kasih oleh Ketua Panitia, Irland Waworuntu. n —Dilaporkan oleh Maxy Manueke, Ketua Jemaat Pioneer Timika yang membidangi Departemen Humas.

KKR: Seruan Akhir Zaman Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

P

engalaman dalam pekerjaan penginjilan sungguh terasa luar biasa. Hal inilah yang dirasakan oleh Jemaat KaluraePetta dalam kolaborasi penginjilan bersama gerakan 1000 Misionaris. Dengan tema “Seruan Akhir Zaman” selama sepekan, tepatnya tanggal 24-30 Agustus 2014. Kegiatan penginjilan ini berjalan dengan baik di Desa Kalurae, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Walaupun lokasi kegiatan sebelumnya mendapat penolakan keras dari pihak Majelis Tua-tua Kampung (MTK), namun Tuhan menyediakan lokasi lain untuk pekerjaan-Nya. Pemerintah desa setempat juga mendukung pelaksanaan acara ini dengan sambutan yang dipaparkan oleh Bpk. A. Manise, yang memberi semangat bagi panitia serta ucapan terima kasih karena di desanya dibuat kegiatan rohani dan kesehatan seperti ini. Setiap harinya tim 1000 MM di bawah pimpinan S.M. Zheppy Tampubolon telah bekerja dengan sungguh luar biasa.

Acara dikemas dengan beragam bentuk. Mulai dari perlawatan kesehatan, doa penaklukan kota, pengembangan tabiat anak, terapi serta seminar kesehatan dan rumah tangga. Acara ini telah membawa berkat bagi anggota jemaat serta para tamu dan masyarakat sekitar. Di akhir acara ini ada 3 jiwa dimenangkan bagi Tuhan. n —Dilaporkan oleh Fery Macpal, Depatemen Komunikasi DMNU.

Ya Mengel’lu D’dara Jad’di Ana Deo Aku Bangga Jadi Anak Tuhan

P

emuda Advent Jemaat Kupang, pada 22-24 Agustus 2014 telah melaksanakan retret jemaat. Acara ini dilaksanakan di Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang. Retret kali ini bertema “Ya Mengel’lu D’dara Jad’di Ana Deo.”* Acara ini diikuti oleh 26 orang (termasuk peserta dan panitia) dan berlangsung 3 hari 2 malam. Acara pembukaan dimulai pukul 17.30 WITA di tenda utama dengan dihadiri oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Pemuda Advent Daerah Nusa Tenggara, sekaligus membuka acara retret secara resmi. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan buka Sabat dan pembahasan pertama yang juga dibawakan oleh Pdt. D. Kana Djo adalah “Pemuda Advent dan Teknologi.” Dalam materinya beliau mengingatkan setiap peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi khususnya gadget dan aplikasi media sosial. Pembahasan kedua pada hari kedua adalah “Pemuda Advent dan Hubungan Sosial,” yang disampaikan oleh Pdt. A. Natty. Beliau memberikan tips bagaimana seorang Pemuda Advent

36

Adventist World | 10 - 2014

hidup di tengah masyarakat dan beberapa rahasia sukses berpacaran. Ibadah Sabat dipimpin oleh Pdt. A. Ginting yang menasihatkan agar Pemuda Advent jangan melupakan kebaikan Al-


lah, sama seperti seseorang yang sedang kasmaran yang setiap saat ingin bertemu, berbicara, menghabiskan waktu berdua dan selalu terbayang wajah pujaan hati maka rasa kasmaran yang sama harus digunakan juga dalam mengenal Allah, karena Ya Mengel’lu D’dara Jad’di Ana Deo. Pembahasan ketiga oleh Bpk. A. Radjagukguk mengenai penggunaan uang, tentang menggunakan uang dengan baik dan benar. Pembahasan keempat mengenai musik dalam ibadah oleh Pdt. A. Ginting, pembahasan ini begitu hidup dengan ditampilkan powerpoint tentang beberapa jenis musik dan kehidupan artis-artisnya sebelum memasuki materi mengenai musik dalam ibadah, selain memberikan materi ada ruang diskusi sehingga peserta lebih paham mengenai cara menyanyi yang baik, jenis musiknya dan motivasi untuk memuji Allah lewat lagu. Pembahasan ini berakhir dengan terbenamnya matahari yang bertanda penutupan hari Sabat.

Acara malam minggu diisi dengan buka hati sesama anggota Pemuda Advent, mengenai apa yang diperoleh selama mengikuti retret, saling bertukar pikiran, menceritakan pengalaman dan saling menguatkan. Hari ketiga setelah renungan pagi, seluruh peserta bersiap untuk melakukan pelayanan ke Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) setempat, dengan menyampaikan dua lagu pujian demi kemuliaan-Nya dan setelah kebaktian tersebut beberapa buku Kemenangan Akhir dibagikan pada anggota Jemaat GMIT setempat. Setelah mengakhiri pelayanan tersebut rombongan peserta retreat kembali ke lokasi retret untuk bersiap pulang ke Kupang. n —Dilaporkan oleh Alfred Frans, Ketua Pelaksana. *bahasa dari Suku Sabu yang berarti: Aku Bangga Jadi Anak Allah.

Pengobatan Gratis di Desa Toiayo Sehari bersama anak-anak SD Advent Getsemani So’e

P

ada tanggal 25 Juli 2014 GMAHK Jemaat Sikumana berangkat dari Kota Kupang menuju Kabupaten TTS dengan maksud pada tanggal 26-27 Juli 2014, GMAHK Jemaat Sikumana akan melakukan pelayanan kasih yang berlokasi di Kabupaten TTS, tepatnya di Desa Toiayo (± 15 km dari Kota So’e) dan juga SD Advent Getsemani So’e. Kolaborasi beberapa departemen jemaat antara lain: Departemen Pelayanan Kesehatan, Dept. Pelayanan Anak-anak, Dept. Pemuda Advent, Dept. Dorkas, Dept. Rumah Tangga serta dibantu oleh beberapa anak IMAI DNT (Ikatan Mahasiswa Advent Daerah Nusa Tenggara Timur) dan juga dari anak-anak Unai maka pada tanggal 26 Juli 2014 dilakukan dua kegiatan: Pelayanan ibadah Sabat, dan pengobatan gratis. Sebanyak 173 warga Desa Toiayo, mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan. Bpk. Alfrid Hosana selaku Ketua GMAHK Jemaat Sikumana mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan aparatur pemerintahan, keamanan, dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan ini, katanya, murni sebagai bentuk kepedulian dan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan dan saling membantu antar sesama di Desa Toiayo. Pada kesempatan yang sama, tokoh masyarakat sekaligus Ketua Jemaat Toiayo, Bpk. Nitbani mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian yang dilakukan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Sikumana. Baginya kegiatan berbagi kasih semacam ini sebagai bagian dari pengabdian pada masyarakat yang harus dilakukan setiap gereja. Sebelum pulang kembali ke Kupang tanggal

27 Juli 2014, Jemaat Sikumana melakukan kegiatan berbagi kasih di SD Advent So’e. Saat ini jumlah anak di sekolah ini adalah 80 siswa yang tinggal di asrama , mulai dari umur 6 tahun sampai 12 tahun. Acara ini dilangsungkan di aula sekolah. Setelah kata sambutan oleh Bpk. Taebenu, Kepala Sekolah SD Advent So’e. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama yang kemudian diikuti dengan pembagian bantuan yang telah ditabung oleh anak-anak Jemaat Sikumana selama 6 bulan. Perjalanan kunjungan kasih ini ditutup dengan doa oleh Pdt. Samuel Sumampouw selaku gembala Jemaat So’e . n —Dilaporkan oleh Ibu Agustina Hosana, Departemen Komunikasi GMAHK Jemaat Sikumana.

10 - 2014 | Adventist World

37


dari INDONESIA Integrated Camping Perkemahan Gabungan (DSKS)

U

ntuk pertama kali dalam sejarahnya, Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) melaksanakan satu kegiatan akbar menyatukan seluruh keluarga dan umat Tuhan dari berbagai tempat yang jauh melalui acara perkemahan gabungan (Integra­ted Camping) yang dikoordinasikan oleh Departemen Rumah Tangga/Anak-anak/ BWA/Pemuda/Kesehatan DSKS. Lebih dari 8 tahun yang lalu adalah terakhir kali diadakan perkemahan keluarga dan pemuda se-DSKS, dan pada tanggal 21-24 Agustus 2014, bertempat di Taman Wisata Wira Garden Lampung, kegiatan yang sama dapat terlaksana kembali namun dengan balutan ide acara yang lebih lengkap dan meriah. Tujuan dari acara ini sebagaimana yang tertulis dalam tema: “Rumah Tangga Advent Sebagai Pusat untuk Menyatakan Kebenaran.” Untuk memenuhi materi pelajaran ini panitia mengundang beberapa narasumber di

antaranya: Pdt. David Panjaitan (Dir. PA UIKB), memberikan pelayanan untuk remaja dan pemuda; Pdt. Jimmy Havelaar (Dir. Kesehatan UIKB), memberikan pelajaran kesehatan untuk seluruh peserta; Pdt. S. Simorangkir (Dir. Komunikasi UIKB), memberikan pence­rahan kepada remaja putri dan kaum ibu dalam pelayanan keluarga dan jemaat; Bapak & Ibu Rudolf Manurung (Jakarta), memberikan pelajaran hubungan suami istri bahagia; Ibu Helda Sembiring (RSA B. Lampung), memberikan materi pelajaran kesehatan dan

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 10 - 2014

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan

v­ egetaris; dan dr. R. Lisal (RSA B. Lampung), mendidik anak remaja putra tentang seks remaja. Ada 436 peserta, mulai dari anak-anak dan orangtua. Kepanitiaan di bawah koordinasi Pdt. Dwi Nugroho (Ketua Pelaksana), sudah mempersiapkan semua sesi acara. Beberapa sesi juga diadakan dengan berbagi kelas dan mendapatkan pelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pada sore hari sebagian peserta mengikti lomba masak makanan sehat dengan bahan dasar dari singkong dan dikemas menjadi makanan sehat dan nikmat. Pada hari Sabat, diperkirakan tidak kurang dari 600 orang hadir dan dapat menikmati perbaktian dengan baik. Pada malam minggu, seksi acara menyiapkan satu acara bermain bersama untuk mendekatkan orang muda yang hadir dapat lebih akrab satu dengan yang lain. Semua penuh sukacita karena dapat bertemu dengan saudara seiman dalam Kristus yang datang dari hampir semua wilayah di daerah yang tercakup mulai dari Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi DSKS.

Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

10 - 2014 | Adventist World

39


Yang kita tunggu-tunggu Oktober 1844-Oktober 2014

w w w. a d ve n t i s t wo r l d. o rg Like us on Facebook


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.