February 2015 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 2 - 2 01 5

membuka

pintu

14

Cerita di Belakang

Cerita

26

Memahami

Musuh Itu

penjara di Kenya


02 - 2015

C E R I TA

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

16

02 - 2015

S A M P U L

Membuka Pintu Penjara di Kenya

Oleh Ben Boggess

Para pendengar yang tertawan mene足mukan kebebasan dalam Kristus.

membuka

pintu

14

Suatu Cerita

di Belakang

Cerita

26

Memahami

Musuh Itu

penjara

8

E P E R C AYA A N

D A S A R

Oleh Keldie Paroschi

Sebelum kita berpihak, kita harus tahu apa yang dipertaruhkan.

22 Pasukan Komputer bagi Kristus

K E H I D U P A N

A D V E N T

Oleh Michael Dant

Penginjilan keluar dengan satu pandangan abad ke-21.

S E D U N I A

Kebenaran Kristus yang Menyelubungi

24

W A R I S A N

A D V E N T

Annie

Oleh Ted N. C. Wilson

Di manakah kita tanpa hal itu?

Oleh Nathan Thomas

Sebelum ia tutup usia sangat muda, dia adalah salah satu dari pergerakan bintang yang bersinar itu.

12 Melampaui Cokelat Panas R E N U N G A N

K

di kenya

P A N O R A M A

14 Cerita di Belakang Cerita

Oleh Anna Bartlett

Pergi ke mil kedua untuk menunjukkan belas kasihan

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Sebuah One Day Church

20 R O H N U B U A T Kunjungan ke Penjara 26 P E R T A N Y A A N

D A N

JAWA B A N A L K I TA B

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Operasi Kanker Prostat

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Tokoh yang Layak Ditiru

Memahami Musuh Itu

28

PERTUKARAN IDE

32-40 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 11 bahasa

2

Adventist World | 02 - 2015

BAPTISAN: Sabat baptisan di penjara keamanan tingkat tinggi Naivasha F O T O

O L E H

B e n s o n

O c h i e n g

O boll a


Engkau Telah Kunjungi Saya

S

eorang berusia 19 tahun menatap saya di meja penjara terbuka, tubuhnya bergetar dengan ketegangan, mata lebar ketakutan.

“Banyak Hal Luar Biasa” Terjadi di

Irak

U n i o n

Sebuah gereja dibangun, dan ADRA membuka kantor.

M E NA

“Pendeta,” pintanya berbisik, “Anda harus membantu saya keluar dari sini. Saya tidak tahu apakah saya akan bertahan.“ Kisah pun tercurahkan: Remaja Advent, hanyut ke dalam kesulitan, telah melakukan kejahatan sehingga ia ditangkap. Jaksa penuntut memberinya pilihan enam bulan di kamp kerja paksa atau satu tahun penuh di penjara negara. Merasa yakin dia bisa menangani sistem tantangan fisik yang akan diberikan padanya, teman muda saya ini telah memilih waktu singkat di kamp kerja itu, suatu keputusan yang saat ini ia sesalkan. “Jika saya tertangkap begitu banyak tidak melihat ke arah yang benar pada baris panggilan itu,” bisiknya dengan suara serak, “saya harus menarik kereta rel kayu yang terikat selama enam jam—saat berjalan—untuk makan, bekerja, ke mana pun saya pergi. Jika saya tidak memenuhi tuntutan, hukuman dilipatgandakan.“ Dalam pengaturan yang lain, saya ingin memeluk teman muda saya itu dengan erat untuk mengingatkan dia secara fisik maupun spiritual bahwa ia tidak sendirian, bahwa ia masih dipedulikan—dengan sangat—bagi kami “di luar.” Tapi sang penjaga yang memikul senjata khusus melarang tindakan pelukan itu, dan sebaliknya saya harus mengandalkan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati. “Tidak peduli apa yang telah Anda lakukan,” saya bergumam, “Anda masih sangat dikasihi—oleh Tuhan, keluarga Anda, oleh saya, oleh teman-teman Anda. Dinding ini, pagar ini, tidak mengubah hal itu. Kami berdoa untuk Anda—setiap hari—dan kami akan berada di sana ketika Anda dibebaskan untuk berdoa bersama Anda sementara Tuhan membangun hidup yang baru bagi Anda.“ Saya telah mengatakan kalimat itu berkalikali selama 35 tahun pelayanan saya. Setiap kali saya melakukannya, saya mengingat mereka yang di penjara adalah orang hukuman yang luar biasa seperti mereka yang di luar dinding itu—bergumul dengan kesepian, kesedihan, rasa bersalah, dan impian yang rusak. Semua perbedaan jelas kita dalam pemeliharaan hukum, kita adalah, sesungguhnya, orang yang membutuhkan persahabatan, pengampunan, pemulihan—dan sesekali pelukan. Ketika Anda membaca fitur sampul bulan ini, berdoalah untuk satu orang di penjara yang Roh Kudus bawa ke pikiran Anda. Kemudian temukan cara untuk melayani mereka— dalam cara apa pun yang Anda bisa.

LAPORAN SEDUNIA

Orang Advent beribadah di sebuah apartemen sewaan di Erbil, sebuah kota di utara, lebih dari 1,5 juta orang di Irak Utara, pada hari Sabat, 22 November.

nn Berita utama dari Irak mungkin cukup mengerikan, tapi gereja Advent yang baru sedang dibangun di utara, orang Advent mengundang tetangga untuk kebaktian Sabat di Baghdad, dan ADRA membuka kantor untuk memberikan bantuan kemanusiaan. “Banyak hal indah yang diam-diam mengambil tempat di belakang layar,” kata Homer Trecartin, Ketua Uni Timur Tengah dan Afrika Utara, yang mengunjungi Irak selama empat hari baru-baru ini. Irak telah menjadi subjek doa bagi Advent di seluruh dunia karena telah terjadi kekerasan militan yang dipimpin terhadap kelompok minoritas, termasuk Kristen. Ted N.C. Wilson, ketua gereja Advent sedunia, meminta doa khusus pada bulan Agustus dan mengatakan tidak lebih dari 50 orang Advent tetap berada di negara Timur Tengah. Trecartin, menegaskan bahwa sekitar 50 orang tetap pada buku keanggotaan, telah mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk melihat komunitas gereja kecil itu tapi terlihat hidup selama kunjungannya. Orang Advent yang telah melarikan diri dari kekerasan dan pindah ke Erbil, sebuah kota di utara lebih dari 1,5 juta jiwa, berterima kasih kepada pihak berwenang Kurdi yang berkuasa untuk membantu mereka mendaftarkan gereja Advent di sana dan untuk memberi mereka izin membangun rumah ibadah, katanya. “Konstruksi berjalan dengan baik pada sebuah bangunan yang akan memiliki aula gereja, kantor, dan dua apartemen,” katanya. “Untuk saat ini para anggota berkumpul setiap hari Sabat di sebuah apartemen sewa-

Bersambung ke sebelah

02 - 2015 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA nya. Setiap hari Sabat anggota gereja bertemu untuk beribadah penuh dengan teman-teman dan tetangga. “Tolong lanjutkan memelihara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Irak dalam doa-doa Anda,” kata Trecartin. —Staf Adventist World

4

Adventist World | 02 - 2015

Kenya: 8 Mati dalam Pembantaian

M E NA Re p o r t

nn Sedikitnya delapan orang Advent di antara 28 penumpang bus dibantai oleh ekstremis kaum mayoritas di Kenya Utara pada hari Sabat pagi, dikatakan

C a r te r

an, di mana teman-teman, tetangga, dan kadang-kadang beberapa pengungsi bergabung bersama mereka.” Jumlah anggota gereja cukup kecil, dan mereka tinggal jauh dari bekas rumah mereka, tetapi mereka secara aktif menjangkau orang yang lebih buruk keadaannya, katanya. Bersama dengan George Shamoun, pemimpin gereja Advent di Irak, para anggota telah menggunakan uang mereka sendiri, sumbangan dari orang lain, dan kontribusi khusus dari Adventist Frontier Missions untuk membangun fasilitas toilet di beberapa pusat kota untuk pengungsi, untuk mendistribusikan paket makanan, dan untuk membagikan pakaian musim dingin dan selimut. Bahkan lebih dari itu, pekerjaan kemanusiaan diharapkan akan dilaksanakan segera dengan pendaftaran kantor Adventist Development and Relief Agency, atau ADRA yang dioperasikan oleh gereja Advent di Irak. Setelah berbagai pekerjaan, kantor di Irak telah terdaftar dengan otoritasnya, dan dalam proses membawa staf dan mendirikan proyek untuk memberikan bantuan lebih banyak, kata Trecartin. Beberapa orang Advent masih tinggal di Baghdad, dan mereka membagikan Yesus kepada sesama mereka, kata-

nn Penginjil Australia John Carter memuji Tuhan untuk lebih dari 4.800 orang yang dibaptis selama serangkaian penginjilan tiga minggu di El Salvador, negara Amerika Tengah yang terperosok dalam kejahatan dan kekacauan. “Kami terkesan dengan kelaparan rohani banyak orang,” kata Carter setelah berbicara kepada kerumunan yang mendekati kapasitasnya dengan 52.000 orang pada hari penutupan seri itu di Estadio Cuscatlán, stadion terbesar di Amerika Tengah dan rumah dari sepak bola tim El Salvador. “Kemuliaan bagi Allah.” Acara itu terlaksana di stadion ibukota, San Salvador, pada akhir November menandai klimaksnya dari 93 perte-

T he

GEREJA SEDANG DIKERJAKAN: George Shamoun, pemimpin gereja Advent di Irak, mengunjungi lokasi konstruksi gereja Advent di Erbil, Irak.

U n i o n

El Salvador: 4.800 Dibaptis

muan penginjilan yang diselenggarakan oleh Carter. Dia bekerja sama dengan 93 pendeta dari seluruh Amerika Tengah dengan 100 pendeta lokal untuk mengadakan pertemuan berkesinambungan selama tiga minggu. Mantan Wakil Presiden El Salvador, Ana Vilma de Escobar, yang saat itu berada di antara sekelompok pejabat pemerintah saat ini dan pejabat sebelumnya juga hadir pada pertemuan Carter, mereka mengatakan bahwa penginjil itu telah membagikan berita tentang Yesus yang sangat dibutuhkan negaranya untuk didengar. “Pertemuan ini benar-benar yang sangat dibutuhkan saat ini,” katanya. —Vania Chew, South Pacific Adventist Record, dengan laporan tambahan oleh staf Adventist World

KEHADIRAN BESAR: Evangelis John Carter berbicara kepada 52.000 orang di stadion Estadio Cuscatlan di San Salvador, El Salvador, pada 29 November.


India: 50 Anak-anak Mengajar nn Lima puluh anak memberikan seminar kesehatan dan berjalan baris dengan spanduk di sebuah kota di tenggara India karena mereka bergabung dengan upaya gereja Advent untuk menemukan cara baru membagikan Yesus di bagian negara itu. Dengan biaya hanya 200 dolar, para siswa dari Miryalaguda Seventh-day Adventist High School berbagi pesan kese-

B ob E l i s h a

oleh Divisi Afrika Timur Tengah. Militan Al-Shabaab menghentikan kendaraan di Nairobi pada akhir November dan menanyai penumpang untuk menentukan apakah mereka kaum mayoritas atau tidak. Saksi mata mengatakan mereka yang menjawab dengan tidak memuaskan diambil dan ditembak. Sepertinya bahwa orang Advent di bus pagi itu sedang dalam perjalanan ke gereja pada saat serangan terjadi. “Hati kami berduka bagi keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai, termasuk anak-anak, dalam pembantaian yang tidak masuk akal dan brutal ini,” Ted N.C. Wilson, ketua gereja Advent sedunia katakan dalam sebuah pernyataan. “Kita tidak bisa memahami tindakan mengerikan yang telah terjadi,” katanya. “Namun, Roh Kudus sebagai Penghibur dapat membawa dorongan dan pemeliharaan di tengah tragedi traumatis tersebut. Kami telah berdoa bagi keluarga yang menderita kerugian besar.“ Blasious Ruguri, Ketua Divisi Afrika Timur Tengah, mengatakan bahwa dia “terdiam seribu bahasa” atas pembunuhan “keji tanpa arti” itu. “Saya tidak bisa membayangkan Yesus menunda kedatangan terlalu lama lagi!” Tulisnya dalam membalas email belasungkawa dari Wilson. “Seharusnya Dia datang kemarin. Pendeta, dengan tren peristiwa ini, dunia ini sudah tidak bisa ditempati lagi.“ —Staf Adventist World

BERBARIS DEMI KESEHATAN: Mahasiswa dari Miryalaguda Seventhday Adventist High School berbagi pekabaran kesehatan Advent kepada penduduk Miryalaguda, India.

hatan Advent dengan beberapa ribu dari 115.000 jiwa di Miryalaguda, kata Robert L. Robinson, asisten administrasi bagi ketua di Divisi Asia Selatan. “Kami bereksperimen untuk melihat apakah ini akan menjadi pendekatan yang baik untuk mulai menjangkau kota-kota di negara bagian Andhra Pradesh dengan pekabaran Injil,” kata Robinson, yang hadir dalam acara tersebut. Dengan semua indikasi percobaan itu bekerja dengan baik, katanya. Para siswa, mengenakan seragam sekolah biru dan didampingi oleh polisi, memberikan ceramah kesehatan di tiga lokasi terpisah baru-baru ini. Mereka juga berbaris dengan spanduk buatan sendiri dengan slogan-slogan seperti “Alkohol adalah Minuman Iblis” dan “Merokok Berbahaya bagi Kesehatan.” Robinson memperkirakan bahwa 2.000 orang mendengar ceramah itu dan banyak lagi yang melihat pawai itu. Inisiatif ini juga menarik perhatian koran lokal, yang menerbitkan sebuah artikel yang memberi perhatian tambahan untuk tujuannya. Sekitar 50 juta orang tinggal di Andhra Pradesh, kedelapan terbesar di 29 negara bagian India. Hanya sekitar

1,5 persen dari populasi itu adalah Kristen, Hindu adalah mayoritas dengan 92 persen. —Staf Adventist World

Uganda: Banding Mengenai Sabat nn Pemimpin gereja Advent di Uganda telah membuat daya tarik pribadi bagi presiden negara Afrika Timur untuk memperluas kemungkinan kebebasan beragama Advent untuk menghindari persyaratan bekerja dan belajar pada hari Sabat. Presiden Yoweri Museveni Kaguta tidak segera menjawab permintaan, yang dibuat oleh John Kakembo, Ketua Uni Misi Uganda, pada acara penggalangan dana untuk sebuah gereja baru di Ibukota, Kampala. Tapi dengan jujur dia memuji orang Advent. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga,” kata Museveni dalam pidatonya.

Bersambung ke sebelah

02 - 2015 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA Hal ini bukanlah yang pertama kalinya ia dimohon melakukan sesuatu mengenai hari Sabat. Jan Paulsen, selama waktu ia sebagai ketua gereja Advent sedunia, 1999-2010, mengangkat isu itu pada Museveni sementara pengadilan setempat sedang mempertimbangkan banding yang disampaikan oleh mahasiswa Advent terhadap mengikuti ujian universitas pada hari Sabat. Pengadilan itu tidak mendukung mahasiswa tersebut. Pemeliharaan Sabat dapat menjadi tantangan bagi 261.000 orang Advent yang tinggal di Uganda, sebuah negara yang berpopulasi 36.900.000 jiwa. “Saya telah kehilangan enam pekerjaan karena hari Sabat,” kata anggota gereja John Nyagah Gakunya dalam diskusi terbaru tentang Sabat pada halaman Facebook Adventist World. Tapi Gakunya mengatakan dia tidak berkecil hati. “Saya tetap setia kepada Tuhan, dan saya akan mengatakan bukanlah kerugian untuk melayani Tuhan,” katanya. “Hormatilah Tuhan, dan Dia akan menghormati Anda.”

Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World

Remaja Muslim Bergabung Bersama Orang Advent

dalam

Menolak Ujian di Hari Sabat Para Guru membicarakan keajaiban ganda dalam Sekolah Advent di bekas Uni Soviet.

S

UUM

—Samuel Mwebaza, Direktur Komunikasi Uni Misi Uganda, dan ANN dan staf Adventist World

PERTEMUAN DI UGANDA: Presiden Uganda, Yoweri Museveni, kedua dari kanan, berdiskusi dengan pemimpin Advent pada sebuah acara di Kampala, 22 Nov.

6

Adventist World | 02 - 2015

iswa Muslim di sekolah Advent di bekas Uni Soviet begitu yakin bahwa Allah akan melakukan intervensi untuk mengubah hari ujian akhir negara mereka dari hari Sabat, mereka berdiri dalam solidaritas bersama teman sekelas Advent mereka untuk menolak mengambil ujian di sekolah umum, bahkan jika itu berarti bahwa mereka tidak akan lulus. Iman para remaja itu telah terbayar. Pada saat terakhir pemerintah negara mayoritas Muslim itu memutuskan agar hari ujian akan dijadwal ulang, hal itu membuat para guru Advent merasa takjub, karena mereka telah menghabiskan banyak waktu yang meresahkan mengenai situasi tersebut. Bahkan lebih luar biasa, otorisasi tersebut datang dari kantor wakil menteri yang baru saja memaksa sekolah Advent untuk menghapus kata “Kristen” dari nama sekolah Advent. “Para siswa Muslim memutuskan untuk berdiri teguh pada prinsip-prinsip tidak bekerja dan belajar pada hari Sabat, suatu yang mereka telah pelajari di sekolah Advent, dan ini adalah keputusan yang indah,” kata Guillermo Biaggi, Ketua Divisi Euro Asia, wilayah yang meliputi sebagian besar bekas Uni Soviet. “Tuhan tidak hanya mengilhami seseorang di pemerintah untuk mengubah hari ujian—Dia juga mengilhami para

siswa dan menghargai kepercayaan mereka pada Pencipta dan Penebus kita,” katanya. Cerita tentang ujian pada hari Sabat muncul di pertemuan akhir tahun yang dilakukan oleh Divisi Euro Asia. Adventist World tidak mengidentifikasi sekolah atau lokasinya, untuk menghindari permasalahan lainnya. “Satu-satunya Harapan yang Tersisa adalah Tuhan”

Sekolah yang mengajarkan 280 siswa berusia 6-17 tahun, mengalami tahun akademik 2013-2014 yang sulit karena menghadapi berbagai tantangan dari pihak berwenang dan orang lain yang tidak suka dengan kehadiran sebuah sekolah Kristen di negara Muslim, kata para pemimpin sekolah dan gereja. Tapi tidak ada yang mempersiapkan para guru itu untuk kejutan dari kementerian pendidikan mengenai keputusannya yang mengatakan bahwa ujian akhir nasional untuk siswa kelas sembilan dan sebelas akan diadakan pada hari Sabtu. Para guru mulai berdoa. Beberapa siswa kelas XI di sekolah itu berasal dari keluarga Advent, tetapi sebagian besar adalah Muslim. Tak satu pun dari anakanak kelas sembilan yang Advent. Setiap upaya untuk menunda hari ujian, pada hari Minggu, tampaknya gagal. Tidak ada pejabat pendidikan setem-


E u r o - A s i a

D i v i s i o n

“Itu Mustahil!”

Hanya dua hari sebelum ujian kepala sekolah tiba-tiba menerima telepon dari kementerian pendidikan. Penelepon adalah seorang asisten administrasi bagi wakil menteri pendidikan, mengatakan bahwa bosnya telah menulis surat balasan untuk surat kepala sekolah yang sepertinya telah hilang dan agar sekolah tersebut dapat mengirim seseorang untuk mengambilnya.

E u r o - A s i a

pat ingin memikul tanggung jawab otorisasi perubahan tersebut. Kepala sekolah mengirim surat kepada seorang pejabat Departemen Pendidikan yang berjanji untuk membantu, tapi dia tidak menjawab. “Satu-satunya harapan yang tersisa adalah Tuhan,” kata kepala sekolah dalam sebuah pernyataan yang disediakan oleh Divisi Euro Asia. Dia mengumpulkan para siswa ber­ sama-sama untuk menjelaskan situasi. Dia mengatakan, bahwa sekolah masih berusaha untuk menjadwal ulang hari ujian tapi tidak bisa menjanjikan keberhasilannya. Dia juga mengatakan dia telah membuat pengaturan dengan sekolah umum di dekatnya untuk menawarkan ujian bagi mereka yang ingin mengikuti ujian itu. “Ini memberi setiap siswa kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, menyadari sepenuhnya konsekuensi dari keputusan tersebut,” kata kepala sekolah. Kelas sebelas yang gagal mengikuti ujian tersebut tidak akan diluluskan. Kelas XI adalah kelas terakhir sebelum lulus dari sekolah tinggi di bekas Uni Soviet.

D i v i s i o n

Kiri: GEDUNG SEKOLAH: Sekolah Advent memiliki 280 siswa berusia 6 hingga 17. Bawah: KELAS TAMATAN: Kelas 11 yang Advent dan Muslim pada akhir perayaan sekolah.

Kepala sekolah mengatakan dia telah kehilangan semua harapan karena panggilan telepon tersebut, karena wakil menteri pendidikan itu adalah orang yang sama yang memaksa sekolah untuk mengganti nama sekolah Advent beberapa minggu sebelumnya. Dan itu belum semuanya. “Sebelum panggilan telepon tersebut, kami berharap bahwa mungkin kami bisa memberikan ujian pada hari yang berbeda dan tidak diketahui oleh pejabat pendidikan,” katanya. “Tapi sekarang bahwa pemerintah telah memberikan tanggapan resmi, sehingga tidak mungkin untuk melakukan ujian tanpa diketahui.” Kepala sekolah saat itu sedang tertekan. Dia bercerita bahwa ketika dia merobek untuk membuka amplop surat dari kementerian itu, ia berseru, “Itu mustahil! Betapa baiknya Tuhan itu!“ Ternyata wakil menteri pendidikan telah meninggalkan kantornya pada perjalanan bisnis yang sedang diperpanjang, dan permohonan sekolah itu telah disampaikan kepada pejabat kementerian lain, yang telah resmi mengumumkan ujian yang akan diberikan pada hari Minggu. Kepala sekolah itu ingin sekali membagikan berita itu pada siswa. Tapi ketika mereka menunjukkan sedikit emosi, dia

berpikir bahwa mereka telah salah mengerti dan telah mengulang-ulangi cerita itu. Kemudian salah satu siswa memecah keheningan dengan suatu penjelasan sehingga kepala sekolah itu menemukan yang lebih luar biasa lagi dibandingkan izin menteri di saat terakhir menjadwal ulang hari ujian. Siswa itu katakan: “Kami tidak pernah memiliki keraguan bahwa Allah akan membantu mengatasi situasi ini.” Kepala sekolah mengetahui bahwa tidak ada seorang siswa pun telah mendaftar untuk mengikuti ujian di sekolah umum pada hari Sabat. Saat ia berbicara dengan mereka, dia belajar bahwa mereka telah melihat begitu banyak manifestasi kuasa Allah selama tahun sulit sekolah tersebut dan mereka telah memutuskan Tuhan tidak akan meninggalkan sekolah ini terlebih karena sesuatu yang sederhana seperti ujian pada hari Sabat. Para siswa Muslim telah memutuskan untuk bergabung bersama teman-teman sekelas Advent mereka berdiri setia pada Sabat Alkitab. “Anak-anak dari keluarga non-Advent melihat bagaimana Allah memimpin sekolah kita dan percaya dengan segenap hati mereka bahwa masalah akan diselesaikan,” kata kepala sekolah. “Justru kita, para guru Advent, yang bingung dengan kekhawatiran.” n

02 - 2015 | Adventist World

7


PA N O R A M A S E D U N I A

K

ristus adalah kebenaran dan satu-satunya harapan kita sementara kita dengan cepat datang ke penutupan sejarah bumi. Yesus akan datang segera! Dalam persiapan untuk kedatangan Kristus, kita, seperti Israel kuno, dipanggil untuk mengikuti nasihat Tuhan dalam 2 Tawarikh 7:14—merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan, dan berbalik dari jalan kita yang jahat. Kita diundang untuk merendahkan diri di hadapan Kristus, menyadari hanya “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,... (Kisah Para Rasul 17:28). Beberapa mengkritik menuduh orang Advent mengajarkan atau mempromosikan legalitas—dibenarkan oleh perbuatan. Tidak ada yang bisa lebih berarti selain kebenaran. Suara orang Advent harus menjadi yang terkuat dalam menyatakan bahwa

mulai menguduskan kita. Seluruh perubahan ini adalah kebenaran Kristus yang menyelubungi kita. Bukan Legalitas yang Berpusat pada Diri

Hal ini bukanlah panggilan untuk legalitas yang berpusat pada diri sendiri, tapi panggilan langsung untuk dibenarkan oleh iman kepada Allah. Ditarik oleh Roh Kudus, kita menerima Yesus ke dalam hidup kita, dan Kristus mulai mengubah kita menjadi serupa dengan-Nya sehingga kita menjadi lebih dan lebih lagi menjadi seperti Dia. Inilah sebabnya mengapa pemabuk menjadi orang yang tenang; orang yang tidak peduli menjadi bermoral; yang kejam menjadi pembawa damai; yang egois menjadi tidak mementingkan diri, sangat dermawan. Inilah sebabnya mengapa orang yang belum bertobat menjadi berto-

Kebenaran Kristus yang Menyelubungi

Oleh Ted N. C. Wilson

keselamatan adalah melalui Kristus dan oleh Kristus saja! Tindakan Allah yang mengucapkan bahwa kita dibenarkan melalui kematian Kristus—dibenarkan—dan tindakkan Allah yang mengubah kita menjadi serupa dengan Kristus—disucikan—tidak dapat dipisahkan, karena kedua hal itu bersama-sama merupakan kepenuhan kebenaran Kristus bagi kita. Rencana-Nya, Bukan Kita

Kadang-kadang, tampaknya ada kebingungan tentang dibenarkan dan disucikan dan bagaimana kedua hal itu berhubungan satu sama lain dan dengan keselamatan kita. Beberapa orang mengajarkan dibenarkan dengan mengesampingkan penyucian dan tiba pada “anugerah murahan.” Yang lain berfokus hampir secara eksklusif pada penyucian dan tiba pada “perfeksionisme” atau keselamatan legalitas karena perbuatan. Namun kebenaran Allah yang menyelubungi melibatkan kelengkapan dibenarkan dan disucikan. Ini adalah rencana-Nya, bukan rencana kita. Ini adalah cara-Nya membawa kita ke dalam hubungan jangka panjang yang segera dan bersama-Nya dalam persiapan untuk menghabiskan kekekalan bersama-Nya. Paulus menyatakan dalam Efesus 2:8-10 bahwa kita berutang segalanya pada Kristus: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.“ Allah menyatakan kita benar melalui pengorbanan Kristus. Ketika kita menerima karunia ini, kita dinyatakan sempurna di mata Allah. Sementara kita dengan rendah hati tunduk pada kendali Kristus atas hidup kita, kuasa-Nya kemudian

8

Adventist World | 02 - 2015

bat—semuanya karena kuasa Allah yang mulai memproduksi buah Roh dalam hidup kita. Persyaratan hubungan yang benar ini dijelaskan dalam salah satu ayat yang paling berkuasa dari Alkitab: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Kor. 5:21). Allah, Sang Bapa, menyediakan Anak-Nya yang sempurna sebagai korban bagi dosa kita yang membuat kita ditanggung oleh kebenaran Kristus yang sempurna. Ini adalah pengalaman “dilahirkan kembali” yang Yesus nyatakan dalam Yohanes 3:3, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Dilahirkan Kembali

Pengalaman dilahirkan kembali ini membuat kita seorang yang sama sekali baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang“(2 Kor. 5:17). Melalui pimpinan Roh Kudus, sementara kita mengakui dosa dan kita sujud di kaki salib, kita disucikan dari dosa kita dan diciptakan kembali ke dalam gambar Allah (lihat 1 Yohanes 1:9). Ini adalah kebenaran Allah yang menyelubungi—kita diselamatkan oleh anugerah dan kita hidup oleh iman—semuanya melalui Yesus Kristus! Kita dapat menyatakannya bersama Paul, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku“(Gal. 2:19, 20). Ketika kita menerima Kristus dan kebenaran-Nya, kita juga


Karakter Kristus berkembang dalam hidup kita selama kita bersandar hanya pada Kristus.

Pemberian-Nya bagi kita mengikuti Dia dalam percaya dan menerima kebenaran-Nya yang indah yang terungkap dalam doktrin Alkitab—semuanya berpusat di dalam Dia. Dalam Titus 3:5-6, Paulus menunjukkan lebih lanjut, “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” Selanjutnya ia berkata “supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia (ayat 7-8). Karya yang baik adalah manifestasi dari kuasa penyucian Kristus. Roh Kudus bekerja di dalam kita untuk membuat kita lebih dan lebih lagi menjadi seperti Kristus. Kita benar-benar tergantung pada hubungan kita dengan Kristus untuk disucikan. Itu adalah kebenaran Kristus. Kebenaran Kristus

Roh Nubuat memberi kita wawasan jauh ke dalam kebenaran Alkitab mengenai kebenaran Kristus, terutama dalam buku kecil yang luar biasa, Kebahagiaan Sejati: “Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah menyediakan jalan kelepasan bagi kita.... Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaran-Nya pada kita.... Lebih daripada ini, Kristus mengubah hati itu.... Sepatutnya Anda memelihara hubungan dengan Kristus ini oleh iman serta penyerahan kehendak yang terus-menerus kepada-Nya; selama Anda melakukan hal ini, Dia akan bekerja di dalam dirimu dalam kehendak dan Photo :

G i n o

S a n ta

M a r i a / i s to c k / th i n k s to c k . c om

perbuatan sesuai dengan kehendak-Nya.... Itulah sebabnya tak satu pun dalam diri kita sendiri yang dapat disombongkan.... Satu-satunya dasar pengharapan kita ialah kebenaran Kristus yang dihisabkan kepada kita, yang ditempa oleh Roh KudusNya yang bekerja di dalam dan melalui kita“ (hlm. 71-72). Tidak heran Paulus menyatakan, “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibr. 4:1416). Pekerjaan Seumur Hidup

Tidak ada seorang Advent seharusnya menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain atau menuduh orang lain tidak suci atau sempurna. Kita semua adalah orang berdosa di kaki salib yang membutuhkan seorang Juruselamat yang memberikan kita kebenaran-Nya. Sementara yang kita menguduskan diri kita kepada Kristus dan mengizinkan Dia untuk bekerja di dalam kita untuk tetap dekat dengan-Nya dan Firman-Nya, kita kemudian dapat lebih memahami kata-kata yang diilhami ini: “Kristus sedang menunggu dengan amat rindu bagi pembuktian diri-Nya dalam jemaat-Nya. Bila tabiat Kristus diperlihatkan dengan sempurna dalam umat-Nya, barulah Ia akan datang untuk menerima mereka sebagai milik-Nya“ (Membina Kehidupan Abadi, hlm. 4647). Karakter Kristus direproduksi dalam hidup kita sementara kita bersandar sepenuhnya pada Kristus saja. Setiap hari kita harus mengizinkan Roh Kudus untuk mengubah kita lebih dan lebih lagi menjadi seperti Kristus. Ini adalah pekerjaan seumur hidup. Kita harus meminta karakter Kristus dalam hidup kita sementara kita mempelajari penurutan pada Firman-Nya melalui kuasa-Nya. Kita tidak bekerja terhadap apa yang mungkin disebut “perfeksionisme,” mencerminkan daftar legalitas. Kita juga jangan menunjukkan kesalahan orang lain atau membawa perselisihan ke gereja dengan tuduhan bahwa kita lebih benar dari yang lain. “Tidak seorang pun yang mengklaim kesucian yang benar-benar suci. Mereka yang terdaftar sebagai orang yang suci dalam buku-buku Surga tidak menyadari suatu fakta, dan mereka merupakan yang terakhir untuk menyombongkan kebaikan mereka sendiri. Tak satu pun dari para nabi dan rasul yang

02 - 2015 | Adventist World

9


PA N O R A M A S E D U N I A

Sebuah

One-DayChurch

pernah mengaku suci.... Orang benar tidak pernah membuat pernyataan seperti itu. Semakin mereka menyerupai Kristus, semakin mereka meratapi ketidakserupaan mereka pada Kristus“ (True Revival, hlm. 62).

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia.

10

Adventist World | 02 - 2015

I n te r n a t i o n a l Volu n tee r s L lo y d / M a r a n a th a

Jadi bagaimanakah kita harus memahami rencana keselamatan di hari-hari terakhir sejarah bumi? Anugerah murahan tidak akan melakukannya. Hal ini menyangkal kuasa Roh Kudus untuk mengubah hari demi hari kehidupan menjadi seperti Kristus. Legalitas tidak akan melakukannya. Hal ini menghalangi satusatu­nya cara untuk keselamatan—ketergantungan total pada Yesus Kristus, satusatunya cara untuk keselamatan. Sebuah pendekatan kritis yang lebih tinggi tidak akan melakukannya. Hal ini sangat menghancurkan keajaiban pertobatan dan penyucian, dan melucuti kuasa keselamatan Allah yang mengubah hidup. Hanya kebenaran Kristus yang menyelubungi dari pengudusan yang akan menyelamatkan, mengubah, dan memelihara kita menjadi ke murid Kristus yang sejati. Ini adalah sesuatu yang Yesus lakukan baik bagi kita dan di dalam kita. Melalui anugerah-Nya, kita dapat memiliki kuasa Ilahi dan karakter-Nya sementara kita dibuat lebih dan lebih lagi menjadi seperti Dia. Kita diberitahu dalam Roh Nubuat bahwa dibenarkan oleh iman adalah inti pekabaran tiga malaikat. Betapa suatu hak istimewa untuk mendesak orang untuk kembali ke ibadah sejati Allah yang mengakui kebenaran dan keselamatanNya yang menyelubungi. Puncak dari anugerah dan kebenaran Kristus akan menyambut Dia di kedatangan-Nya yang kedua kali—bukti pada dunia mengenai keselamatan pembenaran-Nya dan kemampuan untuk mengubah hidup kita melalui kuasa-Nya menguduskan. Betapa suatu hari yang dinantikan! n

T om

Anugerah-Nya

Sebuah Gereja dengan Ular yang Merayap!

Kiri: KERJAAN YANG INTENSIF: Bebatuan yang digunakan di dinding harus dibawa ke lokasi bangunan. Sayangnya, mereka juga memberikan tempat perlindungan bagi banyak ular. Kanan: PEMIMPIN: Para pemimpin Jemaat Morro 50 saat ini memiliki bangunan di mana mereka dapat mengundang orang lain dalam komunitas mereka. Di sebagian besar wilayah Angola bahkan bangunan yang paling sederhana pun membutuhkan banyak usaha. Bangunan Jemaat Morro 50 terdiri dari dinding kerangka batang yang penuh dengan bebatuan yang ditempatkan dengan hati-hat.. Untuk membuat tempat yang cukup kreatif ini, anggota gereja berjalan bermil-mil ke pegunungan dan membawa bebatuan kembali ke komunitas mereka. Saat ini gereja ini sudah cukup berbahaya di beberapa kesempatan. Ada 250 anggota jemaat di sini. Setiap ibu akan takut tentang seandainya ada batu jatuh dari dinding, tapi pada satu hari Sabat terbukti bahkan lebih berbahaya. Saat pendeta berdiri sedang berkhotbah, dua ular kobra berbisa keluar dari langit-langit dan ke lantai gereja. Apakah Anda tetap tinggal di gereja setelah ular kobra jatuh ke tengah-tengah Anda? Di Angola mereka tetap tinggal di gereja. Orang ini terbiasa dengan bahaya, dan digumuli. Puluhan tahun dalam perang melenyapkan infrastruktur Angola beberapa tahun lalu. Berbagai negara asing berjuang untuk menguasai lahan kaya minyak namun meracuni tanah ini, jadi tidak ada apa-apa yang dapat tumbuh. Seluruh generasi pria tewas dalam peperangan. Negara ini memiliki tingkat ke delapan di dunia untuk kematian bayi. Tapi Angola tetap maju. Bangunan gereja batu ini telah runtuh oleh karena angin sebanyak tiga kali dalam 12 tahun terakhir. Para anggota membangunnya kembali. Mereka duduk di bangku logam panas yang terbuat dari rel kereta api, mereka berdoa untuk suatu yang lebih baik. Mereka berdoa untuk seseorang yang akan membantu mereka. Pada bulan Agustus, Maranatha Volunteers International membangun-One Day Church untuk Jemaat Morro 50, berkat kemurahan hati ratusan dermawan. Jemaat Morro 50 akhirnya memiliki sebuah gereja yang nyata. Ini adalah tempat harapan yang aman bagi keluarga untuk bertemu dan menyembah Tuhan. Orang dari Angola telah melakukan bagian mereka. Mereka telah berkeringat dan berdoa, membangun dan membangun kembali, dan mengulurkan tangan untuk memberitahu orang lain tentang kasih Allah. Maranatha ada untuk membantu dengan langkah berikutnya: Membangun gereja. ASI dan Maranatha Volunteers International membayai dan memfasilitasi proyek One-Day Church dan One-Day School. Sejak 2009 lebih dari 1.600 bangunan One-Day telah dibangun di seluruh dunia. Carrie Purkeypile adalah perencana proyek bagi Maranatha Volunteers International.


KESEHATAN

SEDUNIA

Operasi Kanker Prostat Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides Saya berusia 60 tahun dan telah didiagnosis dengan kanker prostat. Para dokter mengatakan ini adalah tahap awal, dan hasil tes (PSA) prostate-specific antigen saya hanya 15. Saya telah direkomendasikan untuk menjalani prostatektomi radikal. Bagaimanakah pendapat Anda?

K

etika kami menulis kolom ini, kami tidak menulis sebagai ahli dalam segala hal; gantinya, kami berusaha untuk membawa Anda pandangan saat ini seperti yang diungkapkan dalam literatur terbaru. Kami harus menekankan kepada Anda—dan kepada semua pembaca—penasihat terbaik Anda adalah para ahli perawatan kesehatan profesional yang sangat mengetahui yang terbaik bagi Anda. Oleh karena itu, kami menulis, secara umum. Kanker prostat adalah subjek perhatian besar karena kondisi umumnya. Sementara penduduk tinggal lebih lama, penyakit usia tua telah menjadi lebih umum. Kanker prostat ditemukan hadir dalam bentuk mikroskopis di hampir 100 persen pria di atas 80 tahun dalam sebuah penelitian otopsi yang dilakukan bertahun-tahun yang lalu. Pertanyaan tentang pengelolaan, bagaimanapun, tidak dalam populasi berusia lebih dari 70 atau 75 tahun, tetapi terjadi pada pria yang lebih muda. Sebagai seorang yang berusia 60 tahun, Anda mungkin masih aktif dan kuat, dan masih bekerja. Anda bisa memiliki produktif bertahun-tahun di hadapan Anda. Pilihan untuk pengelolaan penyakit ini adalah termasuk operasi, seperti yang telah direkomendasikan; berbagai bentuk radiasi; atau kombinasi dari kedua rencana dengan kemoterapi bahkan tambahan jika diperlukan. Banyak pria khawatir tentang efek samping dari operasi, seperti inkontinensia urin atau disfungsi ereksi.

Tidak semua kanker prostat agresif, dan patolog akan datang dengan skor agresi yang disebut “Gleason Score.” Tumor yang sangat agresif memerlukan pengobatan agresif. Pria yang lebih tua yang lebih dari 75 tahun mungkin akan meninggal karena penyebab lain selain kanker prostat, dan situasi ini harus ditimbang terhadap potensi risiko. Hal ini telah menyebabkan konsep “waspada menunggu.” Orang dalam kelompok usia 65-74 tahun sedikit lebih sulit untuk menyarankan sesuatu. Melihat bahwa Anda masih muda (60), kami berpendapat bahwa Anda telah memperoleh nasihat yang tepat. Kami menemukan sebuah artikel terbaru yang mempelajari manfaat prostatektomi radikal dalam jangka panjang, dan membandingkannya dengan waspada menunggu. Penelitian Skandinavia ini* diikuti 695 orang dari antara tahun 1989 dan 1999, hingga tahun 2012. Periode hingga 23 tahun ini diizinkan pada kedua kelompok—347 pria dalam kelompok operasi dan 348 pria berada pada kelompok waspada menunggu—untuk diteliti. Dua ratus orang dalam kelompok operasi itu telah meninggal, dan 247 pada kelompok waspada menunggu, telah meninggal. Kematian terkait akibat kanker prostat adalah 63 orang pada kelompok operasi, dan 99 orang pada kelompok waspada menunggu. Penelitian ini menunjukkan manfaat dari operasi; Namun, manfaat itu lebih pada pria yang lebih muda. Hasil pada

pria yang lebih tua dalam kelompok waspada menunggu, yang tidak pernah memiliki perawatan penahan rasa sakit memberikan dukungan untuk konsep pengawasan aktif dalam kelompok-kelompok yang dipilih secara tepat. Dalam penelitian ini beban penyakit jangka panjang secara keseluruhan adalah pengingat bahwa faktor itu selain untuk pertahanan hidup perlu dipertimbangkan ketika sedang memberikan konseling pada individu pria yang mengidap kanker prostat. Kami setuju dengan tim medis/operasi Anda dan percaya peluang Anda untuk sembuh cukup tinggi melalui operasi. Anda mungkin akan ditawarkan langkah-langkah tambahan, atau bahkan pendekatan pembedahan presisi robotika. Meskipun ada efek samping umum dan tidak harus diminimalkan, kelangsungan hidup Anda, bahkan dengan beberapa efek samping, bisa jauh lebih unggul dibandingkan pendekatan alternatif berbasis tanpa dasar, termasuk dengan tidak dirawat sama sekali. n * Anna Bill-Axelson et al., “Radical Prostatectomy or Watchful Waiting in Early Prostate Cancer,” New England Journal of Medicine 370, no. 10 (6 Maret 2014): 932-942.

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi

nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi,

baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

02 - 2015 | Adventist World

11


R E N U N G A N

S

aat itu minuman cokelat saya panas, terlalu panas untuk diminum. Jadi saya hanya memegangnya di tangan saya, menggunakan kehangatan untuk menghangatkan jari-jari saya. Beberapa teman sekelas dan saya berada di pusat kota mengerjakan tugas fotografi kami. Saya telah masuk ke dalam kedai kopi untuk menghangatkan dan menunggu teman-teman saya yang masih berada di luar memotret. Saya melihat angin dingin menarik-narik topi mereka dan membuat napas mereka terlihat beruap sementara saya memegang cokelat panas saya. Dalam beberapa menit mereka bergabung dengan saya di dekat jendela, tapi mereka seperti tidak menentu, berbisik di antara mereka sendiri. Kemudian mereka berpaling kepada saya. “Ada seorang pria tunawisma di luar sana. Dia hanya bisa duduk membungkuk terhadap angin dingin. Jika kita membeli dia sesuatu yang hangat, akankah Anda membantu bawa minuman itu padanya? Kami takut untuk pergi sendiri.“ “Tentu,” kata saya. Cokelat panas dan kue telah dibeli, dan kami mencoba untuk datang dengan sebuah ayat Alkitab yang relevan tertulis di serbet. Akhirnya kami menyerah dan tidak jadi memperlakukannya sesuatu. Sebagian besar dari kami kembali, sementara dua dari kami mendekati orang itu—kami tidak ingin menakut-nakutinya. Dia menerima minuman hangat itu dengan rasa syukur.

Kami memotret sisa dari gulungan film kami dan pulang, ke tempat tidur kami yang hangat, merasa seperti orang Samaria yang baik. Kami telah melakukan perbuatan baik. Beberapa bulan berlalu sebelum saya datang ke pusat kota lagi, dan saya sudah lupa tentang malam beku dan kedai kopi itu sampai saya melihatnya lagi. Ini adalah orang yang sama. Rambut kusut yang sama, pakaian menjemukan yang sama, dan tempat yang sama di jembatan. Saya sangat terkejut. Ini adalah orang yang sama untuk siapa kami telah membeli cokelat panas. Apakah yang dia lakukan di sini? Semua kisah yang saya pernah baca tentang orang Samaria yang baik berakhir dengan kehidupan seseorang yang berubah dan orang Samaria yang baik menikmati perasaan hangat itu. Hal ini sepertinya tidak benar. Kisah Selanjutnya dari Kisah Itu

Orang yang menyebabkan Yesus mengatakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik adalah seorang pengacara yang meminta Guru itu mengenai apa yang harus ia lakukan untuk “memperoleh hidup yang kekal” (Lukas 10:25). Sebagai imbalannya, Yesus memeriksa pengacara tersebut dengan taurat. Orang itu mengutip Ulangan 6:5: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”

Oleh Anna Bartlett

Melampaui

Cokelat Panas

12

Ale x

P r o i mo s

Adventist World | 02 - 2015

Mengasihi sesamamu berarti lebih dari berbuat baik.


Lebih

Seorang Samaria yang baik melakukan dari hanya sekadar menolong orang bangun. “Jawabmu itu benar,” Yesus menjawab. “Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tapi pengacara itu meminta klarifikasi, jadi Yesus menceritakan kisah seorang musafir yang dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan untuk mati di pinggir jalan. Beberapa orang Yahudi yang bermaksud baik melihat orang terluka saat mereka melakukan perjalanan di jalan yang sama, tetapi memilih untuk melewatinya. Kemudian seorang Samaria melihat orang yang terluka dan segera memberikan bantuan (Lukas 10:30-33). Orang Samaria membersihkan luka pria itu dan menempatkan salep pada luka itu; namun ia tidak hanya menolong dengan buruburu dan meninggalkannya; ia membantu orang sakit itu untuk bangun, menempatkan dia pada hewannya sendiri, dan melanjutkan perjalanan bersama dengan dia. Ketika mereka akhirnya tiba di sebuah penginapan, sekali lagi orang Samaria tidak meninggalkan temannya tapi membayar pemilik penginapan untuk merawatnya sampai ia kembali (ayat 35). Kemudian Yesus bertanya siapa dalam cerita itu yang memperlakukan orang terluka dengan tepat. Pengacara tersebut menjawab bahwa itu adalah orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepada individu itu. “Pergilah, dan perbuatlah demikian,” kata Yesus (ayat 37). Lebih dari Sekadar Singgah

Yesus tidak hanya menjawab pertanyaan pengacara itu tentang bagaimana hidup dengan cara kita yang sesuai untuk surga dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik. Ia juga menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat bersedia bagi orang yang membutuhkan. Bahkan sebelum Yesus mulai bercerita, Ia mengisi sesuatu yang telah diketahui pengacara itu. Dalam rangka untuk benarbenar berhubungan dengan orang lain, kita harus terlebih dahulu terhubung dengan Tuhan. Setelah kita menyadari kebutuhan terberat kita mengenai Allah, kemudian kita dapat berbagi (sekilas) kasih Allah dengan orang lain. Secara sengaja Ia menggunakan tokoh non-Yahudi, orang Samaria, sebagai pusat dari cerita-Nya, Yesus menunjukkan pendengarnya bahwa versi mereka untuk mengasihi orang lain telah rusak. Ketika orang Samaria yang baik melihat seseorang yang membutuhkan, ia berhenti melakukan yang dia sedang lakukan dan memberikan bantuan segera. Namun, ini bukan tindakan amal yang sekadar singgah belaka. Orang Samaria yang baik itu tidak hanya membantu sesamanya dengan kebutuhan yang mendesak dan meninggalkan dia dalam debu. Dia mengangkat sesamanya dan membawanya bersama di perjalanan. Orang Samaria yang baik itu juga membuat investasi jangka panjang pada tetangganya. Dia menggunakan waktu dan sumber dayanya untuk memastikan sesamanya dalam kondisi aman, kemudian membawanya ke sebuah penginapan, di mana ia terus merawatnya. Ketika orang Samaria yang baik itu yakin bahwa temannya tidak akan mati

jika dibiarkan tanpa pengawasan, ia mempercayakan temannya itu untuk dirawat oleh pemilik penginapan itu. Tapi cerita itu tidak berakhir di sana. Orang Samaria yang baik itu tidak meninggalkan sesamanya itu untuk tipu muslihat orang di sekelilingnya; dia membayar pemilik penginapan itu untuk memeliharanya, dan mengatakan kepada pemilik penginapan itu bahwa ia akan memeriksa untuk memastikan sesamanya aman dan pulih dengan baik. Semuanya di sekitar kita adalah korban dari serangan Setan. Seperti beberapa orang yang dalam cerita Yesus, kita sering hanya melihat dan melewati mereka. Kadang-kadang, setelah seri penginjilan, mereka yang dibaptis dalam gereja tidak tinggal lama setelah seri itu berakhir karena mereka merasa tertinggal. Satu pengalaman negatif kecil dapat menyebabkan “bayi dalam Kristus” itu menyerah, jika tidak ada seseorang mendukung mereka dalam perjalanan iman mereka. Orang Samaria yang baik itu tidak lebih dari sekadar membantu seseorang untuk bangun. Terhubung dengan Kristus, dia bersedia untuk berjalan dengan orang lain sepanjang jalan. Dia melakukan lebih dari sekadar melihat orang yang terluka; Dia memenuhi kebutuhan mendesak mereka dan membantu mendapatkan mereka kembali pada jalan menuju keselamatan. Dia mengembangkan hubungan dengan orang banyak dan selalu memperhatikan mereka. Dia membawa mereka ke tempat orang lain dan mengobservasi kembali untuk memastikan kesembuhan mereka. Seorang Samaria yang baik menjadi seorang sahabat dan tetap bersama sampai mereka yang sakit dapat berdiri dan melanjutkan perjalanan. Seorang Samaria yang baik membawa orang menjadi sahabat bagi Kristus. Setelah Cokelat Panas Itu

Setelah saya pulang dari melihat orang yang di luar kedai kopi itu untuk kedua kalinya, pikiran saya dibanjiri dengan segala hal yang saya bisa lakukan untuk membantunya. Tapi saya sadar bahwa ide-ide saya itu hanya menargetkan kebutuhan langsungnya yang sementara. Saya bahkan tidak kenal orang ini atau ceritanya. Tiba-tiba muncul pemikiran: Saya mengerti bahwa untuk membuat perbedaan berkelanjutan pada kehidupan seseorang, saya harus melakukan lebih dari sekadar perbuatan baik. Saya harus berteman dan melayani mereka, membawa mereka ke dalam hidup saya dan Juruselamat itu. Lain kali ketika saya melihat seseorang yang membutuhkan, saya ingin menjadi orang Samaria yang baik dan benar. Seseorang yang tidak melihat orang dan hanya melewati mereka, tetapi menawarkan yang terbaik untuk membantu dan membawa mereka bersama di perjalanan—perjalanan yang melampaui cokelat panas. n

Anna Bartlett adalah salah satu dari tenaga magang tahun 2014 pada musim panas di Adventist World. 02 - 2015 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

S

aya selalu terpesona berbagai cerita. Sebenarnya bukan karena cerita itu sendiri, melainkan karena selalu ada sesuatu yang menarik untuk ditemukan jika seseorang membaca yang tersirat di setiap baris. Apakah yang ada di balik arah tindakan karakter itu; apa konsekuensi yang tak terucapkan dari keputusan tertentu; apa yang penulis tidak beritahu, tetapi mengharapkan kita untuk memahaminya? Saat saya menikmati akhir bahagia suatu cerita, yang tak terduga, akhir yang agak aneh memikat saya lagi dan lagi, karena saya harus berhenti dan berpikir tentang lika-liku cerita yang menyebabkan seperti akhir yang mengejutkan.

di seperti Allah (Yes. 14:13, 14; Yeh. 28:12-19). Ini adalah penghinaan terhadap hukum Allah, yang “suci, benar dan baik� (Rm. 7:12). Dalam melakukannya, ia mengusir keraguan pada Allah sendiri. Mengapa warga milik Tuhan harus mematuhi hukum itu? Apakah Tuhan benar-benar Allah yang penuh kasih? Bagaimanakah Allah dapat menjadi penuh kasih dan hanya pada waktu yang sama? Dengan kecurigaan tersebut yang merambat melalui surga, harmonis terganggu, dan langkah-langkah yang serius harus diambil. “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu

PASAL 8

Cerita di Belakang

Cerita Oleh Keldie Paroschi

Ketika datang pada kehidupan di bumi, dalam sebuah kisah nyata luar biasa yang Anda dan saya perankan, kita menemukan kisah yang paling menarik dari semua yang lain. Ada lebih banyak konflik dan isu tentang manusia daripada yang kita lihat pada pandangan pertama. Untuk memahami mengapa orang menderita, mengapa ada begitu banyak konsep yang berbeda dari apa yang disebut kebenaran, mengapa perjuangan terburuk kita sering ada dalam diri kita, kita harus memahami cerita di balik cerita itu. Peperangan

Semuanya dimulai di inti malaikat di surga. Ini adalah suatu misteri karena bagaimana dosa bisa muncul dalam makhluk hidup yang ada di tempat sempurna seperti itu.1 Tapi pemerintahan Allah adalah atas dasar kasih (1 Yohanes 4:8; Mat. 22:37-40), semua warga-Nya harus memiliki kebebasan untuk menyembah Allah karena mereka mengasihi dan sepenuhnya menghargai Dia dan karakter-Nya.2 Tak dapat dijelaskan, Setan mulai menyombongkan dirinya dalam kemuliaannya, yang kemudian berkembang menjadi keinginan untuk menja-

14

Adventist World | 02 - 2015

dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga“ (Wahyu 12:7, 8). Tuhan pasti memiliki kuasa untuk menghancurkan Iblis saat itu juga, tapi itu tidak akan memecahkan masalah. Pertanyaan-pertanyaan tentang Allah masih akan melayang di beberapa hati ciptaannya, dan landasan kasih Kerajaan Allah akan digantikan oleh rasa takut. Solusi terbaik adalah membiarkan alam semesta menyaksikan konsekuensi praktis kejahatan itu.3 Perang moral antara Allah dan Setan sangat kuat ketika Adam dan Hawa berdosa. Dengan memakan buah terlarang itu, mereka meragukan kata dan otoritas-Nya sebagai Allah, sehingga mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Allah (Kej. 3:1-6). Hal ini memungkinkan Iblis untuk merebut kekuasaan di bumi (Yohanes 14:30), dan demikian, ternyata manusia menjadi musuh Allah. Medan perang pindah ke bumi ini, di mana sejak saat itu Iblis telah bekerja tekun untuk menggambarkan Tuhan, menyebabkan rasa sakit dan penderitaan yang tak berujung, menyebarkan kebohongan, dan mendorong semua amoralitas yang kita lihat di sekitar kita. Tapi


seperti dalam setiap cerita yang bagus, ada protagonis dan antagonis, Allah juga aktif dalam kisah pertikaian besar, spiritual, pertempuran moral yang berdampak pada setiap aspek kehidupan di bumi. Allah memiliki strategi, dan Dia berjuang kembali. Strategi

Bagaimanakah seharusnya kasih Allah didamaikan dengan keadilan-Nya? Bagaimanakah Dia bisa menyelamatkan orang berdosa tanpa membiarkan dosa tidak dihukum? Meskipun tampaknya seperti tugas yang mustahil, setiap bagian dari strategi Allah itu sangat cerdik jika dipikirkan. Bahkan sebelum perang dimulai, rencana keselamatan sudah diatur di hati Allah (Rm. 16:25; Ef. 6:19): Kematian Yesus Kristus akan menjadi tindakan utama kasih, sehingga memungkinkan hal itu bagi orang berdosa untuk berdamai dengan Allah, dan, pada saat yang sama, membuktikan legitimasi hukum Allah. Tapi perang itu tidak terbatas pada tingkat kosmik. Ini juga merupakan pertempuran dalam hati banyak orang. Alamiah kita, pola pikir kita yang berdosa menentang Allah dan hukum-Nya (Rm. 8:7). Tapi pekerjaan Roh Kudus dalam hati orang yang menerima Kristus mematahkan kuasa Setan. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12; lihat Rm. 3:21-26). Sepanjang sejarah bumi kita mendengar, membaca, dan menemukan pria dan wanita yang hidupnya telah diubah oleh sentuhan kasih Ilahi. Ini tidak berarti bahwa kita benar-benar bebas dari belenggu dosa; sebaliknya, menciptakan konflik miniatur dalam diri kita (Gal. 5:17), sehingga penting agar kita serahkan diri kepada Allah setiap hari (Yakobus 4:7).

dikonfirmasi (Yohanes 12:31, 32; Rm. 3:25, 26). Seruan kemenangan Yesus masih bergema sampai hari ini, dan akan terus bergema dalam keabadian: Sudah selesai! “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita“(Wahyu 12:10). Tapi cerita itu belum menemukan akhirnya. Cerita itu masih diperlukan untuk menyatakan kontras antara Kristus yang menang dan pangeran kejahatan untuk dibawa ke terang.4 Namun, Allah telah menyatakan kepada kita akhirnya. Setan akan lenyap, dan seluruh alam semesta akan melayani Tuhan dengan kasih. Ada, bagaimanapun, lika-liku cerita ini: Ketika kita tahu akhir dari cerita besar itu, untuk Anda dan saya itu terbuka. Meskipun kita adalah peserta aktif dalam cerita itu, tidak ada penulis, tidak ada narator, bahkan Tuhan pun, yang dapat menentukan di sisi mana kita akan berada ketika saatnya tiba. Hal ini sepenuhnya tergantung pada kita. Apakah Anda telah membuat keputusan Anda? n Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), p. 493. 2 Idem. 3 Idem, hlm. 498, 499. 4 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), p. 761. 1

Keldie Paroschi adalah mahasiswa teologi

Kemenangan

Ketika Kristus mati di kayu salib, karakter jahat Setan dibuat terlihat jelas bagi seluruh alam semesta. Rencana keselamatan Allah yang telah kokoh dibangun dan karakter-Nya

tahun ketiga di Brazil Adventist University di Engenheiro Coelho, SĂŁo Paulo. Dia senang membaca dan bersama berkelakar dengan orang.

Pertikaian

Besar

Semua manusia sekarang terlibat dalam pertikaian besar antara Kristus dan Setan mengenai karakter Allah, hukum-Nya, dan kedaulatan-Nya atas alam semesta. Konflik ini berasal di surga ketika makhluk ciptaan, dianugerahi dengan kebebasan memilih, dalam keangkuhan diri menjadi Setan, musuh Allah, dan memimpin dalam pemberontakan sebagian malaikat. Dia memperkenalkan semangat pemberontakan ke dunia ini ketika dia memimpin Adam dan Hawa ke dalam dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan kerusakan gambar Allah dalam kemanusiaan, ketidakteraturan dunia yang diciptakan, dan kehancuran pada saat banjir air bah di seluruh dunia. Disaksikan oleh seluruh ciptaan, dunia ini menjadi arena konflik universal, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar. Untuk membantu umat-Nya dalam pertikaian ini, Kristus mengirimkan Roh Kudus dan malaikat yang setia untuk membimbing, melindungi, dan mendukung mereka ke dalam jalan keselamatan. (Wahyu 12:4-9; Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej. 3; Rm. 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8; 2 Petrus 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)

02 - 2015 | Adventist World

15


MEMBUKA

C E R I TA S A M P U L

B e n

B o g g e s s

pintu

Penjara

ADVENTIST WORLD: Narapidana di penjara Kitale menerima salinan majalah Adventist World.

By Ben Boggess

H

Adventist World | 02 - 2015

Ada lebih dari satu bentuk kebebasan.

B o g g e s s

16

di Kenya

B e n

ari untuk banding telah datang. Amani,* seorang pria terhukum, memanggil pengacaranya dan memintanya untuk pergi dengan dia di hadapan hakim. Pengacaranya menolak, dan mengatakan pada Amani bahwa kasusnya itu “tidak ada harapan.” Sementara Amani menutup telepon pikirannya melayang kembali beberapa bulan lalu suatu tempat kecil, lantai halaman kotor di mana ia, bersama dengan 60 orang lainnya dihukum, mendengarkan, sementara saya membagikan dengan mereka pekabaran Injil. Amani kemudian memberikan hidupnya untuk Tuhan. Para petugas memperbolehkan hanya 12 dari mereka dibaptis; Amani adalah salah satu dari mereka. Percaya pada Tuhan, Amani sekarang berdiri di hadapan hakim sendirian. Setelah meninjau halaman demi halaman berkas narapidana, hakim memandangnya dan berkata, “Anda bebas untuk pergi.” Kaget, Amani berjalan keluar ruang sidang, berharap akan ditangkap segera setelah ia melangkah ke luar; tapi tidak ada seorang pun di sana untuk menangkapnya. Amani bebas untuk memulai hidup baru! Sejak itu, dua lagi dari terpidana mati yang menerima Kristus menjadi Juruselamat mereka telah dibebaskan, dan kata-kata telah tersebar bahwa “Allah orang Advent” sanggup membebaskan Anda. Kisah nyata, meskipun, adalah bukan tentang bagaimana Allah memiliki kuasa untuk melepaskan tahanan dari penjara duniawi, tapi bagaimana Ia telah membuka pintu ke sistem penjara

PERTEMUAN BERSAMA: Para narapidana penjara berkumpul untuk mendengar Firman Allah.


B e n s o n

O c h i e n g

O boll a

AKADEMI MAGEREZA: Pria dan wanita chaplain yang sedang dalam pelatihan, Ben dan Marvel Boggess (tengah, 2 baris dari depan), dan Mary Khaemba (sebelah Marvel Boggess), direktur rehabilitasi di markas penjara Kenya, berfoto bersama di luar bangunan akademi.

MEMUJI TUHAN: Beberapa anggota King’s Messengers, di bawah arahan Benson Ochieng Obolla (kanan), menyanyi bagi narapidana di penjara berkeamanan maksimum Naivasha. Yang lainnya digambarkan (dari kiri) adalah Alice Wambui, Rahmat Wambua, Domicah Onyango, Rachael Makori, dan Philes Ndege.

B e n

di Kenya sehingga pekabaran kasih-Nya bisa masuk dan membuat para tahanan bebas dari belenggu dosa. Pada tahun 2004, narapidana di penjara Kenya memiliki tiga pilihan denominasi untuk dukungan pendeta. Sepuluh tahun kemudian mereka sekarang memiliki pilihan keempat: Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pada tahun 2011 Yesaya Osugo, jenderal komisaris penjara Kenya, mengarahkan bahwa seorang pendeta Advent ditugaskan untuk masing-masing dari 107 fasilitas penjara di negara itu. Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam menanggapi lebih dari 14.000 narapidana yang telah dibaptis masuk ke dalam gereja Advent. Pelayanan itu dimulai 10 tahun yang lalu oleh Benson Ochieng Obolla dan King’s Messenger. Istri saya, Marvel, dan saya, dari Gereja Mashi Advent Hari Ketujuh di Baltimore First Maryland, Amerika Serikat, memiliki hak istimewa untuk ikut berpartisipasi. Dari Musik ke Pelayanan

Pada tahun 2004 King’s Messenger dari Kenya, sebuah kelompok relawan

B o g g e s s

penginjilan musik Advent sekitar 15 mahasiswa perguruan tinggi berusia muda, diundang untuk menyanyi di Prisons Staff Training College di Ruiru, Kenya. Sementara di sana, King’s Messenger mengenal 250 narapidana Advent menunggu jadwal sidang di Lembaga Pemasyarakatan Nairobi. Penjara di Kenya dibangun selama awal 1900-an, sebelum kemerdekaan Kenya, sehingga mereka tidak memiliki fasilitas modern. Sebagian besar toiletnya dalam kondisi terbuka. Sabun dan air untuk mandi dan kebutuhan lainnya terbatas. Penjara itu penuh sesak, yang berarti akomodasi untuk tidur tidak memadai. Ketidakmampuan untuk memisahkan narapidana yang sakit dikombinasikan dengan sedikit akses ke perawatan medis mengakibatkan peningkatan masalah kesehatan. Sebelum tahun 2002, kunjungan penjara tidak diizinkan di Kenya—bahkan untuk anggota keluarga sekalipun. Entah bagaimana, pembatasan itu telah lebih mudah, dan kinerja King’s Messenger di Prisons Staff Training College membuat kesan positif untuk itu. Melalui hubungan yang dibuat dengan 4.000

petugas penjara yang berkumpul untuk pelatihan, Benson Ochieng Obolla, direktur musik untuk King’s Messenger, membuat pengaturan mengunjungi dan membawa makanan dan sabun ke 250 orang Advent terpidana di penjara Nairobi. Hal yang mengejutkan bagi Obolla dan King’s Messenger, ketika mereka tiba di penjara Nairobi, 3.000 narapidana berkumpul untuk mendengar mereka bernyanyi. Melihat kondisi yang buruk dan kurangnya kebutuhan dasar para tahanan yang harus bersaing membuat King’s Messenger berkeinginan untuk melayani semua narapidana. Merekrut Bala Bantuan

Keinginan untuk membantu narapidana di Kenya dilakukan Leon dan Mei Earl pada tahun 2008 bersama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Baltimore First, di mana saya kemudian menjabat sebagai pendeta. Berasal dari Kenya dan sepupu Obolla, Mei adalah pribadi yang akrab dengan kondisi penjara; salah satu saudara laki-lakinya telah meninggal di penjara Kenya. Ketika ia menemukan minat saya dalam penginjilan, kami segera mulai merencanakan pertemuan penginjilan di Kenya.

02 - 2015 | Adventist World

17


18

Adventist World | 02 - 2015

B e n s o n

Membuat Penjara Suatu Tempat yang Lebih Baik

Tujuan sistem penjara di Kenya sekarang ini adalah untuk mereformasi para tahanan sehingga mereka keluar menjadi warga yang lebih baik daripada ketika mereka masuk. Petugas penjara mengatakan bahwa “narapidana yang menyerahkan hidup mereka kepada Kristus telah menjadi lebih taat hukum dan lebih mudah untuk ditangani.” Seorang pemuda pernah menjadi narapidana di penjara Naivasha selama 21 tahun. Ketika ia pertama kali datang, mereka menempatkan dia di ruang isolasi karena ia begitu sulit untuk dihadapi. Dia menyebabkan perkelahian dengan narapidana lain dan tidak sopan untuk para penjaga. Tapi setelah ia menemukan

O c h i e n g

ketika saya mendengar situasi yang sedang dibahas, saya memohon petugas untuk membawanya keluar. Mereka melakukannya, dan saya membaptisnya— ia serta tandu dan semuanya. Orang itu telah dibebaskan. Setelah dibebaskan King’s Messenger memberinya kursi roda. Karena kebutuhan kesehatan yang besar, kami juga menyelenggarakan klinik medis yang dijalankan oleh seorang dokter dan perawat dari Universitas Afrika Timur Baraton, sebuah lembaga pendidikan Advent dekat Eldoret. Klinik ini merawat lebih dari 700 narapidana dan staf berseragam. Karena pekerjaan King’s Messenger, sekitar 400 narapidana dibaptis. Komandan penjara kemudian memberikan izin untuk gereja Advent yang dibangun di dalam penjara, tempat di mana para narapidana bisa beribadah.

O boll a

PENJARA PERTAMA GEREJA: Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang baru di Penjara berkeamanan maksimum Kodiaga.

B e n s o n

Pada tahun 2009, kami bermitra dengan King’s Messenger dan membuat perjalanan pertama kami ke Kitale, di mana kami mengadakan seri penginjilan di dalam kompleks penjara. Sangat mengejutkan kami, bukan hanya beberapa tapi semua dari 1.500 narapidana keluar untuk mendengarkan kami. Mereka berdiri di bawah terik matahari sepanjang hari dan melewatkan makan siang untuk mendengar pekabaran. Setelah diadakan panggilan, 218 narapidana memilih untuk memberikan hidup mereka kepada Kristus. Narapidana tersebut diberi salinan 28 doktrin dasar dari gereja Advent dan terhubung dengan anggota gereja setempat untuk belajar Alkitab lebih lanjut. Sementara pelajaran Alkitab di penjara tertahan, kami melakukan serangkaian pertemuan penginjilan dua minggu di kota, di mana 60 jiwa lain datang pada Kristus. Setelah dua minggu, kami kembali ke penjara dan mengundang orang yang pernah belajar dan ingin dibaptis untuk maju. Kami mengangkut kolam kecil dan airnya dari sumber terdekat, yang berfungsi sebagai kolam baptisan, karena tidak ada air di penjara. Tinggi air di kolam baptisan itu hanya setinggi lutut, jadi saya berlutut dan para narapidana harus duduk sehingga saya bisa membenamkan mereka. Pada tahun 2011 kami kembali bekerja sama dengan King’s Messenger, tapi kali ini di penjara Kisumu dan Kodiaga. Kami mengulangi pola kami berbicara kepada para tahanan dan melaksanakan pertemuan penginjilan di desa selama dua minggu. Saya berbicara dengan kelompok keamanan maksimum sementara Leon berbicara kepada kelompok keamanan menengah. Istri saya, Marvel, dan Mei berbicara kepada para wanita. Sementara di Kodiaga, saya juga diizinkan untuk berbicara dengan 60 tahanan hukuman mati, dan 30 dari mereka menerima Kristus menjadi Juruselamat mereka. Saya membaptis satu orang yang terbatas pada tandu karena sakit. Dia secara fisik tidak bisa datang keluar untuk mendengarkan pekabaran, tetapi ia telah mendengar pekabaran itu melalui pengeras suara di dalam penjara. Dia meminta untuk dibaptis. Pada awalnya dianggap terlalu banyak kesulitan. Tapi

O c h i e n g

O boll a

C E R I TA S A M P U L

KERJA SAMA: Digambarkan adalah Ben Boggess, pensiunan pendeta dari Jemaat Baltimore First di Maryland, Amerika Serikat; istrinya, Marvel; dan Mary Khaemba, direktur rehabilitasi di Markas Penjara Kenya.

Kristus sebagai Juruselamatnya, hidupnya berubah secara dramatis dan ia kemudian dibebaskan. Perubahan perilaku tahanan telah menunjukkan petugas penjara bahwa ketika narapidana memiliki hubungan dengan Tuhan, itu membuat penjara tempat yang lebih baik untuk semua orang. Petugas melihat King’s Messenger bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama. Tapi tidak semua orang telah bahagia. Selama pekerjaan berlanjut, chaplain penjara itu menjadi marah karena begitu banyak para tahanan menjadi Advent. Mereka mulai menghalangi King’s Messenger datang ke penjara. Mereka mencoba untuk mencegah kelompok ini dengan mematikan listrik selama kunjungan mereka sehingga pengeras suara tidak berfungsi, mengajukan protes terhadap mereka melalui petugas yang bertanggung jawab, dan gangguan lain seperti itu.


PERJAMUAN KUDUS: Narapidana berpartisipasi dalam perjamuan kudus di penjara.

B e n s o n

Obolla, bagaimanapun, menolak untuk diintimidasi oleh perlawanan dari chaplain penjara itu, dan Tuhan bekerja untuk menghilangkan hambatan, dan terus membuka pintu penjara. King’s Messenger sekarang telah melayani 75 dari 107 penjara di Kenya, yang berisi sebanyak 5.000 narapidana dan sedikitnya 150 narapidana. Kami terus mendorong Obolla dan King’s Messenger sebaik mungkin, menyediakan tempat baptisan dan dana dari sumbangan gereja dan anggota bila memungkinkan. Pelatihan Chaplain

Chaplain di Kenya, termasuk pendeta Advent yang baru diangkat, adalah pegawai pemerintah. Osugo memerlukan para chaplain itu dipilih dari dalam staf penjara saat ini. Tujuh puluh tiga chaplain Advent, baik pria maupun wanita, sejauh ini telah ditunjuk. Namun, mereka telah dilatih dan bekerja sebagai petugas penjara, bukan chaplain . Jadi, bekerja sama dengan Obolla, kami mengadakan sesi pelatihan chaplain penjara dua minggu di kompleks penjara berkeamanan maksimum di Naivasha pada bulan April 2014. Hal ini didanai oleh Jemaat Baltimore First, Maryland dan gereja Advent Carrollton di Ohio. Lebih dari 100 orang, termasuk 73 chaplain penjara baru dibentuk, berkumpul untuk suatu kelas. Topiknya meliputi kepercayaan Advent, sejarah gereja, konflik dan manajemen stres, studi Alkitab, kehidupan keluarga, dan solusi sederhana kesehatan dan prinsipprinsip lainnya. Sebagai tambahan bagi tim Amerika Serikat kami ini, seorang pendeta Advent Kennedy Ombati, kepala chaplain Advent di markas penjara

O c h i e n g

O boll a

Kenya; Inspektur Alexander Tarus, chaplain yang bertanggung jawab atas agama di Kenya Prisons Staff Training College; dan Sersan Robert Kitenge, chaplain lokal yang bertanggung jawab atas Nairobi County dan daerah sekitarnya, memberikan presentasi tentang peran chaplain penjara. Selama acara pelatihan, kami juga berbicara kepada 4.000 narapidana dari penjara Naivasha. Sama seperti yang terjadi di Kitale pada tahun 2009, para tahanan keluar secara massal dan berdiri di bawah terik matahari dari pagi hingga sore hari untuk mendengar pekabaran. Sekitar 200 tahanan dibaptis pada Sabat itu, dan angka terus bertumbuh. Mereka yang dibaptis di Naivasha sekarang ini berjumlah total sekitar 400. Gereja Penjara Pertama

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kodiaga Maximum Security Pri­ son, disetujui oleh sistem penjara Kenya pada tahun 2011, dibuka dan diorganisasikan pada 18 Juli 2014. Ini adalah bangunan gereja pertama yang dibangun di dalam penjara Kenya. Selama konstruksi bangunan itu, Obolla ditanya apakah ia bisa membangun atap di atas toilet umum. Obolla menatap toilet tua yang terbuka itu dan mengatakan kepada komandan, “Tidak!” Sebaliknya, ia menawarkan untuk membangun fasilitas baru—sistem baru yang tertutup dengan toilet yang airnya dapat menyembur (flushable) dan kamar mandi sistem shower. Bangunan gereja dan toilet itu diselesaikan pada saat yang sama, dan fasilitas itu diserahkan kepada para narapidana dan komandan. Para pemimpin gereja dari Di-

visi Afrika Timur Tengah, Uni Kenya Barat, dan Konferens Kenya Barat hadir saat itu. Narapidana bersorak dan menangis karena perawatan dan kasih sayang yang ditunjukkan kepada mereka. Karena pekerjaan King’s Messenger, gereja Advent disebut “gereja yang peduli.” Pekerjaan terus bertumbuh dan berkembang. Komandan penjara Naivasha telah memberikan lahan untuk pembangunan gedung gereja Advent baru di dalam penjara. Para chaplain sekarang meminta dukungan Obolla untuk pembaptisan setiap hari Sabat di beberapa penjara. Para chaplain penjara baru dibentuk namun kurang berpengalaman sehingga diinginkan lebih banyak pelatihan dan mencari cara untuk memperoleh pendidikan tinggi sambil terus melakukan pekerjaan mereka sebagai chaplain. Rencana pelatihan ini saat ini sedang berjalan. Berbagai kisah ini tak ada habisnya dan kebutuhan untuk cukup besar. Biaya untuk pelayanan chaplain dan melakukan baptisan berkisar sekitar 1.000 dolar AS per bulan. Proyek pembangunan gereja di Naivasha sendiri diperkirakan mencapai 15.000 dolar AS. Tetapi meskipun biaya tinggi, baik narapidana dan petugas sedang diberkati. Allah telah membuka pintu penjara di Kenya, tidak hanya untuk mengizinkan Advent ada, tetapi juga untuk membawa keluar dari kegelapan dosa, bagi mereka yang menyerahkan hidup mereka kepada-Nya. Banyak yang mengatakan, “Seandainya saya tidak pernah di penjara, saya tidak akan pernah tahu tentang kasih Allah dan kedatangan Yesus yang segera.” Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelayanan penjara di Kenya, kunjungi www.kenyaprison ministries.wordpress.com, atau e-mail Ben Boggess di brboggess@juno. com. n *Bukan nama sebenarnya.

Ben Boggess, pensiunan pendeta dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Baltimore First di Ellicott City, Maryland, Amerika Serikat, dan istrinya, Marvel, seorang perawat dan pensiunan guru, sekarang tinggal di Carrollton, Ohio. 02 - 2015 | Adventist World

19


Kisah yang Mereka dapat Katakan

Saya telah antisipasi untuk melihat satu kelompok pria yang berupa buruk. Dalam hal ini saya kecewa; banyak dari mereka tampaknya cerdas, dan beberapa tampaknya orang yang mampu. Mereka mengenakan pakaian rendah mutu, tapi dengan seragam bergaris penjara yang rapi, rambut mereka rapi, dan sepatu disikat. Saat saya memandang pada berbagai mimik wajah di hadapan saya, saya berpikir: Untuk masing-masing orang ini telah diberikan karunia khususu atau bakat untuk digunakan, dan bukan untuk disalahgunakan. Semuanya di hadapan saya, dari orang yang telah menduduki posisi ternama dan penting di dunia, dan di gereja, bahkan mereka yang paling rendah dan jelas telah dipercayakan dengan beberapa bakat, baik dari kekayaan, posisi, pengaruh, simpati ramah atau kasih sayang, mereka telah diberikan dari sumber surgawi, dan telah digunakan untuk kemuliaan Allah, dan kepentingan dunia. Orang di hadapan saya telah meremehkan pemberian surga, dan telah menyalahgunakannya. Beberapa narapidana itu menyatakan keceriaan yang dipaksakan. Tetapi banyak juga, terutama orang yang lebih tua, tampak sangat se-

20

Adventist World | 02 - 2015

O c h i e n g

M

inggu, 23 Juni, oleh undangan, saya mengunjungi penjara, di Salem, Oregon, bersama dengan Saudara dan Saudari Carter, dan Saudari Jordan, yang membawa saya dengan keretanya. Pengawas dan sipir penjara diperkenalkan kepada saya. Ketika waktu tiba untuk layanan yang kami dilakukan di kapel, satu ruang yang dibuat menyenangkan dengan kelimpahan cahaya, dan udara segar. Pada sinyal dari lonceng, dua orang membuka gerbang besi besar melalui tuasnya, dan para tahanan datang berbondong-bondong dari sel mereka ke kapel. Pintu tertutup rapat di belakang mereka, dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya merasa terkurung dalam dinding penjara.

O boll a

N U B U A T

B e n s o n

R O H

Kunjungan ke

Oleh Ellen G. White

penjara Inilah yang dikatakan Ellen White kepada narapidana.

dih dan melankolis. Di hadapan saya adalah pemuda dari usia muda, dengan rambut abu-abu kerasnya, semua di bawah jeratan hukum, karena mereka telah melanggar undang-undang tersebut. Saat saya memandang pemuda dari usia 18-20 dan 30 tahun, saya memikirkan ibu mereka yang tidak bahagia, dan dari kesedihan dan penyesalan yang menyusahkan mereka. Apakah mereka me-

lakukan tugas mereka untuk anak-anak mereka? Apakah mereka tidak memanjakan anak-anak mereka mengenai cara mereka sendiri, dan mengabaikan untuk mengajar ketetapan Allah, dan tuntutan Allah atas anak-anak itu? Banyak dari hati para ibu itu telah rusak oleh perbuatan fasik yang dikejar oleh anak-anak mereka.


Kristus menjembatani jurang yang dosa buat, yang memisahkan bumi dari langit, dan manusia dari Allah. Menguasai Kasih

Ketika semuanya telah dikumpulkan, Saudara Carter membaca himne. Semua memiliki buku, dan bergabung dalam bernyanyi sungguh-sungguh. Satu, yang tampaknya menjadi seorang musisi, memainkan organ. Saya kemudian membuka pertemuan dengan doa, dan lagi semua ikut bernyanyi. Saya berbicara dari kata-kata Yohanes: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anakanak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diriNya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.“ Saya meninggikan di hadapan mereka pengorbanan yang tak terbatas yang Bapa lakukan, dalam memberikan Anak-Nya yang terkasih bagi manusia yang jatuh, sehingga mereka melalui penurutan berubah, dan menjadi anakanak yang mengakui Allah. Gereja dan dunia dipanggil untuk melihat dan mengagumi kasih yang demikian dinyatakan yang berada di luar pemahaman manusia, dan bahkan yang malaikatmalaikat surga kagumi. Kasih ini begitu dalam, begitu luas, dan begitu tinggi, sehingga mengisi malaikat kudus dengan rasa takjub, dan bahasa pun gagal untuk

menggambarkannya, rasul terinspirasi itu, menyerukan kepada gereja dan dunia untuk memandang kasih itu—untuk membuatnya tema renungan, dan untuk kekaguman.... Ketika dunia dipenuhi dengan kejahatan, Allah mengangkat standar-Nya melawan Setan dengan mengirimkan Anak-Nya ke dunia dalam rupa manusia yang berdosa. Kristus menjembatani jurang dosa yang telah dibuat, yang memisahkan bumi dari langit, dan manusia dari Allah.... Harapan bagi Semua

Yesus datang dari surga ke bumi, mengasumsikan sifat manusia, dan dicobai dalam segala hal seperti kita sehingga ia tahu bagaimana menolong orang yang tergoda. Kehidupan Kristus adalah teladan kita. Dia menunjukkan, dalam keinginan menurut-Nya, bahwa manusia dapat menuruti hukum Allah, dan bahwa pelanggaran hukum itu, dan ketidaktaatan itu, membawa manusia ke perbudakan. Juruselamat itu penuh kasih sayang; Dia tidak pernah menolak yang benar-benar menyesal, seberapa besar pun rasa bersalah mereka; tetapi Ia sangat mencela semua jenis kemunafikan, Ia terhubung dengan dosa-dosa manusia, Dia tahu semua tindakan mereka, dan membaca motif rahasia mereka; namun Dia tidak berpaling dari mereka dalam kesalahan mereka. Dia memohon bersama orang berdosa, dan, di satu sisi—memiliki kelemahan manusia sejak lahir—Dia menempatkan diri-Nya pada

tingkat yang sama dengan manusia. “Marilah, baiklah kita beperkara!—firman TUHAN—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun... merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Tetapi pengaruh dari harapan Injil tidak akan memimpin orang berdosa memandang keselamatan Kristus sebagai masalah kasih karunia, sementara manusia itu terus hidup dalam pelanggaran hukum Allah. Ketika cahaya fajar kebenaran bersinar atas pikirannya, dan ia sepenuhnya memahami persyaratan Allah, dan menyadari sejauh mana pelanggaran itu, ia akan mereformasi jalan-Nya, menjadi setia kepada Tuhan melalui kuasa yang diperoleh dari Juruselamat, dan membawa hidup murni yang baru. Mereka yang dapat mengatasi dosa dalam nama Yesus akan berdiri dekat takhta putih yang besar, dengan mahkota kemuliaan abadi, melambaikan daun palem kemenangan. Mereka akan menjadi anak-anak Allah, anak-anak dari Raja surgawi, kehidupan mereka berjalan sesuai dengan kehidupan Allah. Sukacita Tuhan akan menjadi sukacita mereka, dan tidak ada bayangan yang akan pernah menggelapkan rumah surgawi mereka. Kristus berkata, “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohonpohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.” Sementara kemurahan tetap ada, saya menasihatkan kamu untuk membuat sebagian besar waktu percobaan yang ada padamu, mempersiapkan kekekalan, dan kehidupan mungkin tidak akan menjadi kegagalan total, dan bahwa dalam waktu khidmat Anda bisa saja ditemukan bersama orangyang diterima Allah, dan disebut anak-anak Allah. n Diambil dari artikel “Visit to the Prison,” yang terbit di Signs of the Times, 1 Agustus 1878. Orang Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

02 - 2015 | Adventist World

21


Pasukan Komputer

K E H I D U PA N

Oleh Michael Dant

ADVENT

bagi

Kristus

Membagikan Injil di Peru

M

engapa seorang wanita tua mau berjalan beberapa kilometer sambil membawa komputer ke sebuah daerah penginjilan di Peru? Karena sebuah kelompok mahasiswa ilmu komputer yang berjumlah 15 orang mengadakan perjalanan ke Peru pada bulan Mei 2014 untuk berpartisipasi dalam suatu proyek misi selama dua minggu. Untuk mendampingi siswa komputer yang ikut dalam proyek ini, ada dua orang mahasiswa keperawatan dan tiga dosen dan staf dari Southern Adventist University di Collegedale, Tennessee, Amerika Serikat, serta seorang dokter relawan dari Texas. Selain melakukan pertemuan penginjilan dan mengoperasikan klinik medis, visi kami adalah untuk menambahkan elemen yang tidak lazim dalam proyek. Mahasiswa ilmu komputer akan membawa laptop untuk disumbangkan ke Peru dan mengaturnya sebagai pembelajaran laboratorium untuk dua orang siswi sekolah Advent: Colegio Adventista José Pardo di Cuzco dan Escuela de Adventista Sicuani. Tetapi kami juga ingin berbuat lebih banyak lagi bagi orang di sana, jadi kami menghubungi para pemimpin gereja di Daerah Misi Peru Tenggara di Cuzco untuk memberikan beberapa ide. Dan mereka pun memberikan beberapa ide. Pada saat kami kembali dari perjalanan, mahasiswa dan staf pengajar yang mengajar bahasa Inggris mengadakan pertemuan pekan doa; diadakanlah empat promosi penginjilan, salah satunya di penjara setempat; staf medis dan komputer memperbaiki klinik pada salah satu tempat promosi penginjilan; berkhotbah di beberapa gereja di daerah; dan memberikan beberapa seminar bahasa Inggris dan teknik ilmu komputer di tiga perguruan tinggi negeri dan swasta setempat. Banyak orang—terutama anakanak—merespons baik kepada pemimpin siswa kami.

Dua Pelayanan yang Unik

Dua pelayanan baru saja diterima dengan baik: Klinik komputer dan seri kuliah perguruan tinggi. Dengan cara ini Allah bisa memanfaatkan talenta yang dimiliki tim khususnya di bidang teknologi komputer. Itulah yang menjadi alasan wanita tua itu—bersama dengan banyak penduduk setempat lainnya, membawa komputernya ke daerah promosi penginjilan kami: Sehingga para siswa dapat “merevitalisasi” komputernya. De-

22

Adventist World | 02 - 2015

ngan menggunakan ilmu perangkat lunak, mereka menghapus virus dan malware, melakukan berbagai optimasi berdasarkan kebutuhan spesifik dari klien, dan menginstal perangkat lunak antivirus untuk perlindungan pada waktu yang akan datang. Dalam kebanyakan kasus, komputer yang bekerja sangat lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali dikembalikan ke pemiliknya setelah diremajakan dan berfungsi cepat. Wajah mereka tampak berseri-seri ketika mereka melihat kehidupan baru kembali kepada yang lama, komputer usang mereka. Bagi beberapa orang di antara mereka, komputer mereka merupakan investasi besar, dan akan sangat menyedihkan bagi mereka ketika melihat investasi itu rusak atau tidak dapat digunakan karena usia atau malware. Mereka sangat menghargai pekerjaan para siswa dan banyak yang ikut dalam pertemuan malam itu. Pelajaran Komputer

Tak lama setelah tiba di Sicuani, pemimpin gereja setempat meminta tim jika mereka bersedia untuk menyajikan satu atau dua mata kuliah pada topik ilmu komputer di perguruan tinggi setempat. Dengan cepat tim kami memilih topik potensial, mencari presenter yang bersedia, dan dengan mudah menyetujui permintaan tersebut. Dalam waktu singkat, “satu atau dua presentasi” ini berkembang menjadi serangkaian kuliah penuh dengan sertifikat resmi yang diberikan kepada mereka yang hadir dengan setia. Tiga mata kuliah diberikan setiap hari di setiap perguruan tinggi. Dua dari antaranya membahas topik seperti keamanan pribadi dan keamanan perusahaan, user interface design, proses manajemen, pengembangan test-driven, dan etika bisnis. Pendeta setempat juga menyajikan mata kuliah ketiga, yang berfokus pada nilai-nilai fisik, sosial, dan spiritual, seperti keluarga, kesehatan, teman, kencan, dan pernikahan. Tiga siswa dari Selatan dan dua anggota fakultas dipersiapkan untuk menyajikan mata kuliah ilmu komputer seharihari. Meskipun pemberitahuannya cukup singkat dan didorong oleh tantangan, anggota kelompok berusaha memberikan presentasi yang terbaik, bermakna, tampak profesional, yang diterima dengan baik sekalipun diterjemahkan ke dalam


PENGGUNA KOMPUTER MUDA: Siswa menikmati laptop baru mereka di Colegio Adventista José Pardo di Cuzco, Peru. bahasa Spanyol. Dosen dan mahasiswa kami memberi kuliah harian selama 40 menit kepada 50 hingga 100 pendengar tingkat perguruan tinggi. “Setelah pengalaman ini, rasa takut saya saat berbicara di depan umum menjadi berkurang,” seorang mahasiswa berkata kepada saya. Tidak hanya tim yang menghasilkan kuliah berkualitas dengan menggunakan koneksi internet yang terbatas dan kurangnya laptop yang tersedia, tetapi dilihat dari respons antusias para pendengar, Allah memberkati presentasi itu dan membuatnya mudah dimengerti, bermakna, dan berguna. Sebagian besar materi yang disampaikan juga dapat diunduh secara daring oleh mahasiswa. Memasuki Penanaman

Bagaimanapun itu, mata kuliah ilmu komputer, benarbenar lahan tanaman di mana Allah bisa menjangkau siswa di tingkat yang lebih dalam melalui pelayanan pendeta setempat. Penyampaian kuliah kami membuka pintu untuk lembagalembaga publik sehingga pendeta dan Roh Kudus bisa bekerja di dalamnya. Sadar akan hal ini, membuat pengalaman kami menjadi lebih berharga. Secara langsung Allah memakai keterampilan teknis dan pengetahuan untuk memberitakan kabar baik-Nya kepada jiwa yang berharga. Sebagai dampak langsung dari seri kuliah ini, lebih dari 120 siswa sekolah umum menyatakan keinginannya kepada pendeta untuk mempelajari Alkitab bersama. Klinik perbaikan komputer dan perkuliahan adalah area pelayanan baru bagi kami, awalnya kami memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana mereka akan bekerja. Maukah orang membawa komputer mereka ke daerah penginjilan? Apakah kami dapat membantu mengatasi masalah mereka? Akankah pekerjaan kami memberikan hasil yang berarti dalam skema yang besar? Jawabannya adalah ya. Orang banyak tidak hanya membawa laptop tapi juga PC desktop dan layar besar. Allah memberkati usaha kami, dan kami mampu untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sebagian besar komputer P H O T O

B Y

M a r i o

E z r a

yang datang kepada kami. Hampir semua orang yang kami bantu mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus untuk bantuan kami, dan mereka turut hadir pada pertemuan malam yang diberkati dua kali lipat itu. Tangan Kiri Penginjilan

Departemen pelayanan kesehatan digambarkan sebagai “tangan kanan” penginjilan, lalu saya bertanya-tanya apakah departemen pelayanan komputer saat ini tidak menjadi bagian penting dari “tangan kiri.” Kini semakin banyak orang, bahkan di negara-negara berkembang, memiliki kebutuhan komputer dan menghargai bantuan kami. Kita tahu bahwa “Almasih bergaul dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia menunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu Ia memanggil mereka, ‘Ikutlah Aku.’”* Dapatkah pelayanan komputer dapat menjadi kesempatan penjangkauan modern untuk menunjukkan kepada orang banyak bahwa kita peduli untuk membantu mereka yang membutuhkan, untuk memenangkan kepercayaan mereka, dan untuk memimpin mereka kepada Kristus? Mungkin suatu hari dalam waktu yang tidak terlalu lama, mahasiswa ilmu komputer dan pelayanan keterampilan khusus akan menjadi bagian standar dan integral dari proyek-proyek misi jangka panjang dan pendek di seluruh dunia. Pasukan komputer bagi Kristus. Saya sangat berharap demikian. n * Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 123.

Michael Dant adalah profesor di sekolah komputer di Southern Adventist University di Collegedale, Tennessee, Amerika Serikat. 02 - 2015 | Adventist World

23


W A R I S A N

A D V E N T

Annie

Seorang wanita muda berbakat dalam pergerakan awal Advent.

GAMBAR BERSEJARAH: Hal ini diyakini sebagai potret diri Annie Smith.

Oleh Nathan Thomas

K

isah hidup Annie Smith adalah kisah mengenai tragedi namun sekaligus juga kemenangan. Hidupnya singkat, tapi ia meninggal dengan keyakinan teguh kepada Yesus dan “pengharapan yang diberkati” untuk hidup yang kekal setelah kebangkitan. Kemenangannya adalah sebagai jaminan keselamatan kehidupan kekal; penderitaannya dalam penyakit TB paru, yang berarti ia pasti mengalami kematian sebelum ditemukannya antibiotik untuk itu. Dia meninggal pada usia 27 tahun, mengakhiri karier yang menjanjikan sebagai penyair yang paling terkenal pada awal masa Advent, suatu masa sebelum gereja kita diberi nama atau terorganisasi. Hidupnya akan dikenang selamanya dalam dunia musik sejak tiga himnenya yang dimuat dalam The Seventh-day Adventist Hymnal.

Annie Menemukan Kebenaran

Sebagai seorang remaja Annie Smith menerima ajaran William Miller dan menjadi “Millerite” yang taat. Ketika Yesus tidak datang pada tanggal 22 Oktober 1844, ia mencurahkan waktunya pada pendidikannya dan menyair. Pada tahun 1851 ibunya menyarankan agar ia mengikuti salah satu ceramah ”Bapa” Joseph Bates saat dia pergi mengunjungi para sahabatnya di kota lain. Dia sama sekali tidak tertarik sampai dia bermimpi di mana ia melihat ada seorang pria tua tinggi memberikan ceramah dan menggunakan grafik. Untuk “menyenangkan” ibunya, dia menghadiri pertemuan itu, tiba terlambat dan mengambil satu-satunya kursi yang tersisa. Setelah acara itu Bates bertemu Annie untuk pertama kalinya dan mengatakan bahwa dia juga punya mimpi bahwa Annie akan datang mengikuti ceramahnya. Dalam waktu yang singkat saja Annie menjadi pengikut Sabat hari ketujuh, doktrin kudus, dan pekabaran malaikat ketiga. Dia tetap memelihara keyakinannya dalam iman selama sisa hidupnya. Dengan keyakinan yang baru, ia mulai mengirimkan syair kepada Advent Review and Sabbath Herald di Saratoga

24

Adventist World | 02 - 2015

Springs, New York. James White sang editor, dengan cepat mengenali bakat sastranya, dan memintanya untuk datang dan bekerja di kantor Review. Dia menolak karena mengalami penglihatan yang buruk, tapi James dan Ellen White yang saat itu membutuhkan bantuan, menjawab “datang dengan cara apa pun.” Setelah keberangkatannya dari rumahnya di New Hampshire, dia berdoa dan penglihatannya benar-benar dipulihkan. Pekerjaannya di Review mencakup koreksi aksara dan copy ­editing, yang dapat ditanganinya dengan efisien. Meskipun ia bekerja di Review hanya beberapa tahun, wanita muda berusia 23 tahun ini memberikan kontribusi 45 puisi bagi Review dan bagi sebuah majalah baru bernama Youth’s Instructor. Dia juga adalah seorang penulis lagu himne yang produktif bagi gereja Advent. Dia meminjam lagu dari hit yang populer berjudul “’Tis Midnight Hour” dan mengubahnya menjadi sebuah himne yang indah berjudul “How Far From Home?” (Nomor 439 dalam buku nyanyian The Seventhday Adventist Hymnal). Himne lainnya yang populer hingga sekarang adalah “I Saw One Weary” (nomor 441), bahwa ia menulis khusus tentang Joseph Bates dan James White. Bisa saja orang ketiga yang digambarkannya dalam himne berikutnya adalah J.N. Andrews, atau saudara laki-lakinya yang bernama Uriah Smith. Sejarawan Arthur Spalding yakin bahwa dalam bait ketiga ia menulis tentang dirinya sendiri dan hanya mengganti “he” menjadi “she.”1 Bagaimanapun juga, “pengharapan yang diberkati” mengenai kedatangan Kristus yang kedua selalu di pikirannya. Dia menulis sejumlah karya yang luar biasa selama empat tahun sisa hidupnya dan mungkin bisa melampaui Frank Belden, keponakan Ellen White, seorang penulis lagu yang paling terkenal untuk orang muda, jika saja ia hidup sampai usia tua.

I M AG E

C O U R T E SY

O F

T H E

E lle n

G .

W h i te

E s t a te


Salah Satu Contoh Bakatnya

Sebagai contoh bakat puitisnya, Smith menulis puisi setelah kematian Robert Harmon, kakak Ellen White, yang menjadi pengikut Advent penuh sebelum ia meninggal. Himne nomor 494 dalam Church Hymnal tua pertama kali dicetak di Review dan kemudian dijadikan lagu yang berjudul “He sleeps in Jesus.”

“He sleeps in Jesus—peaceful rest— No mortal strife invades his breast; No pain, or sin, or woe, or care, Can reach the silent slumberer there.

He lived, his Savior to adore, And meekly all his sufferings bore. He loved, and all resigned to God; Nor murmured at His chastening rod.

‘Does earth attract thee here?’ they cried, The dying Christian thus replied, While pointing upward to the sky, ‘My treasure is laid up on high.’

He sleeps in Jesus—soon to rise, When the last trump shall rend the skies; Then burst the fetters of the tomb, To wake in full, immortal bloom.

He sleeps in Jesus—cease thy grief; Let this afford thee sweet relief— That, freed from death’s triumphant reign, In heaven will he live again.”2

Dalam tulisannya yang lebih romantis, ada suatu keyakinan bahwa Annie tertarik kepada John Nevins Andrews, tapi pada akhirnya Andrews menikahi wanita lain. Ketika ia merasa patah hati, ia tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, karena setelah dua tahun di Review ia kembali pulang ke rumah bergumul melawan penyakit TBC. Tuberkulosis menjadi bencana selama abad kesembilan belas, dan baik Annie Smith dan John Andrews menjadi korbannya. Annie Smith pantas disebut sebagai penulis lagu dan penyair pertama yang penting bagi denominasi kita. Saat kembali ke rumahnya, ia menulis sebanyak-banyaknya saat kesehatannya masih mengizinkannya menulis syair dalam beberapa bulan terakhir hidupnya. Dia memberikan koleksi ini bagi

kakaknya Uriah, yang kemudian menjadi terkenal di kalangan gereja Advent sebagai editor Review, serta penulis dan guru. Uriah mencetak kumpulan syairnya hanya beberapa hari sebelum dia meninggal. Yang berjudul Home Here and Home in Heaven. Sangat Banyak dalam Waktu yang Sangat Singkat

Dalam usianya yang sangat muda, dengan hanya waktu dua tahun untuk menjadikan dirinya sebagai seorang seniman, penyair, penulis lagu, dan editor, Annie Smith membuat dampak penting dan luar biasa bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Misalnya, ketika General Conference pertama diselenggarakan di Battle Creek, Michigan, pada tanggal 21 Mei 1863, para delegasi memilih untuk menyanyi syair Annie Smith “Long Upon the Mountains” (nomor 447), yang sangat berarti bagi mereka yang menghadiri konferensi gereja yang baru dibentuk itu. Kini, setelah 150 tahun ilmu himne gereja ini, kita dapat menyatakan bahwa Annie telah meninggalkan warisan yang akan berlangsung selamanya. Harapannya adalah kembalinya Yesus dan keselamatan-Nya bagi semua orang yang beriman. Bait terakhir dari nyanyian rohani “Long Upon the Mountains” dapat menjadi batu nisan yang tepat untuk wanita muda yang hidup dan mati dengan “pengharapan yang diberkati” dalam hatinya: “Soon He comes! With clouds descending; All His saints, entombed arise; The redeemed, in anthems blending, Shout their vict’ry thro’ the skies. O, we long for Thine appearing; Come, O Savior, quickly come! Blessed hope! Our spirits cheering, Take Thy ransomed children home.” Annie Smith telah memenangkan tempat di hati kita dan dalam sejarah kita. Sebagai seorang pelopor penyair dan musisi, ia memperkuat kesenangan James White terhadap musik dan menjadikannya sebagai bagian integral dari sistem pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Minat umat Advent dalam musik dan lagu tidak diragukan lagi karena dimulai oleh James White dan Annie Smith. Annie meninggal pada 26 Juli 1855, dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Wilton Barat, New Hampshire. n 1  A. W. Spalding, Origin and History of Seventh-day Adventists (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1961), vol. 1, p. 245; see also appendix, hlm. 404. 2  Ellen G. White, Spiritual Gifts (Battle Creek, Mich.: James White, Steam Press, 1860), jld. 2, hlm. 164, 165.

Nathan Thomas adalah profesor emeritus dalam sejarah, Pacific Union College, Angwin, California. 02 - 2015 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

Mengapakah 2 Samuel 24:1 berkata Allah menghasut Daud menghitung orang Israel, sedangkan 1 Tawarikh 21:1 berkata Setan melakukannya?

JAWABAN

Memahami

Musuh Itu

Dua Samuel 24:1 mengatakan, “Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: ‘Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda.’” Menurut 1 Tawarikh 21:1: “Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.” Saya akan mempelajari penggunaan istilah Setan dalam Perjanjian Lama, beberapa koneksi terminologi dengan bagian-bagian yang lain, dan akhirnya memberikan suatu cara untuk menyelaraskan bagian ini. 1. Penggunaan Istilah Setan: Kata Ibrani satan berarti “musuh, lawan” yang juga digunakan untuk menunjuk manusia yang bertindak sebagai musuh atau lawan dari orang lain (misalnya, 1 Raja-raja 11:14, 23). Hal ini juga menunjuk malaikat Tuhan, yang berfungsi sebagai musuh kepada Bileam (Bil. 22:22). Jelas, ini bukan sosok Setan (Satan). Kata benda ini juga ditemukan dalam Ayub 1:6 dan 2:1 dan pada Zakharia 3:1 untuk musuh umat Allah. Para ahli banyak berpendapat bahwa ketika kata benda satan disertai dengan sebuah benda yang pasti (“the satan”) maka akan mengacu pada fungsi (“musuh/lawan”) dan bukan merupakan kata benda (“Satan”). Karena istilah tanpa benda itu muncul hanya dalam 1 Tawarikh 21:1, itu dianggap sebagai kata benda (“Satan”). Tapi ahli lain berpendapat bahwa justru ketika kata benda tersebut disertai dengan benda maka kata itu berfungsi sebagai nama yang sesungguhnya. Bisa saja ada yang berta­ nya-tanya mengenai penting atau tidaknya perdebatan ini. 2. Hubungan Linguistik: Ada hubungan linguistik yang jelas antara Ayub 2:1, Zakharia 3:1, dan 1 Tawarikh 21:1. Dalam Tawarikh Iblis (satan) “bangkit” (‘Amad) melawan Israel dan menghasut (sut) Daud untuk berbuat dosa. Penggunaan kata kerja “bangkit” (‘Amad), bersama-sama dengan kata benda satan, ditemukan dalam Zakharia 3:1, membangun hubungan antara dua bagian. Dalam kedua kasus, tampaknya kata satan menentang hamba Allah. Kata kerja “untuk menghasut” (sut) muncul dalam hubungannya dengan kata benda yaitu satan dalam Ayub 2:3, juga membangun hubungan antara kedua bagian ini. Dalam kitab Ayub ia menghasut Allah terhadap Ayub, dan dalam Tawarikh ia menghasut Daud melawan Allah. Penulis menyadari penggunaan istilah satan di bagian

26

Adventist World | 02 - 2015

ALKITAB

lain, dan penggunaannya dalam istilah satan (“Satan” atau Iblis) yang paling mencerminkan makna istilah dalam dua buku lainnya. Dengan kata lain, kata itu tidak dengan kontras digunakan pada bagian lain; ada atau tidak adanya benda adalah tidak relevan. Perjanjian Lama menggambarkan makhluk yang menentang Allah dan rencana-Nya bagi umat-Nya (misalnya, Kej. 3:1-5; Im. 16:8-10, 20-22; Yes. 14:12-14; lihat Wahyu 12:9). 3. Narasi dalam Tawarikh dan Samuel: Peran satan cukup jelas dalam tiga kitab yang telah kita bahas. Pertama, dia adalah musuh umat Allah, menentang sifat Ilahi untuk mengampuni mereka (Zakharia 3:1). Dia bahkan menentang cara Allah memerintah kerajaan-Nya (Ayub 1:6; 2:1).Kedua, ia menghasut orang untuk tidak taat kepada Allah. Ketiga, dia menginginkan hal-hal yang jahat bagi umat Allah. Tidak diragukan lagi bahwa ia adalah musuh Allah. Menurut kitab Tawarikh, Iblis (Satan) berdiri melawan Israel sebagai musuh dan menghasut Daud untuk melakukan penghitungan, mengetahui bahwa akibatnya orang akan menderita. Mengapa menghitung disebut sebagai dosa secara umum? Berbagai jenis penghitungan diambil di Israel tanpa hukuman (misalnya, Kel. 30:11-16). Mungkin, seperti yang banyak disarankan, perbedaan di sini adalah bahwa ini adalah sensus tentara yang diambil tanpa persetujuan Ilahi yang menyatakan ketergantungan pada kekuatan militer manusia. Itu adalah pelanggaran perjanjian Israel dengan Tuhan. Jika hal ini terjadi, perbedaan antara 1 Tawarikh dan 2 Samuel tidaklah signifikan. Murka Allah disebut sebagai penyebab untuk sensus, mengklarifikasi bahwa Tuhan mengizinkan Iblis menghasut Daud untuk melaksanakan sensus. Dalam murka-Nya Allah tidak campur tangan untuk melindungi Daud. Namun demikian, Tuhan tetaplah ALLAH yang memberi kewenangan aksi Setan dan membuat tulah berakhir. Dia menggunakan pengalaman ini dalam memimpin Daud untuk menemukan tempat dalam membangun Bait Allah. Dia tidak memberikan Setan kendali penuh atas umat-Nya (lihat Ayub 1:12; 2:6). n

Angel Manuel Rodríguez tinggal di Texas, setelah pensiun sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference.


PELAJARAN

ALKITAB

Oleh Mark A. Finley

Tokoh

yang

Layak Ditiru

K

ita berada dalam suatu masyarakat pemuja tokoh-tokoh. Mereka yang diidolakan pada abad kedua puluh satu adalah para bintang olahraga, musisi pop, Hollywood, dan para eksekutif bisnis yang memiliki jutaan dolar. Namun ketika kita memikirkannya dengan serius, salah satu bintang pada suatu generasi akan segera menjadi kenangan jauh. Sinar lampu yang menyinari papan iklan dunia ini meredup dengan cepat. Dengan memakai kaus yang ditulis “Superhero for Hire” seolah-olah membuat kita berpikir bahwa banyak dari antara kita akan menjadi bintang. Dalam pelajaran Alkitab bulan ini kita akan mempelajari dua tokoh Alkitab yang layak untuk ditiru, dan juga mempelajari mengenai DIA yang berdiri sebagai tempat bersandar dari semua makhluk di bumi ini. Peninggalan mereka telah bertahan selama ribuan tahun, dan tetap bersinar cerah meskipun generasinya telah berlalu. Daniel dan Yusuf adalah dua tokoh yang menjadi contoh bagaimana cara Tuhan memberkati orang-orang yang percaya kepada-Nya tanpa syarat, yang menyerahkan hidup mereka kepada-Nya dengan sepenuhnya, dan mengikuti petunjuk-Nya di mana pun Ia memimpin mereka dengan sukarela. Meskipun dedikasi mereka berada di bawah standar ideal yang ditetapkan oleh Kristus yang hidup, yang mengungkapkan makna sesungguhnya untuk benar-benar berkomitmen pada kehendak Bapa.

1 Bagaimanakah Daniel membedakan dirinya dari pemuda lain di Babel? Baca Daniel 1:8 dan bandingkan sikap Daniel sebagai seorang remaja dengan orang-orang yang ada pada akhir hidupnya di Daniel 6:4, 5, 10.

Sebuah penelitian mengenai kehidupan Daniel mengungkapkan tentang kesetiaannya kepada Allah yang tak tergoyahkan. Dari sejak ia dibawa pada saat ia masih remaja ke Babel sebagai tawanan, sampai pertemuannya dengan pemimpin politik Persia di akhir hidupnya, Daniel menjaga komitmennya yang mutlak, tak tergoyahkan kepada Allah di surga.

2

Apakah yang menjadi persamaan antara godaan yang dialami Yusuf dan Daniel? Baca Daniel 1:5,8 dan Kejadian 39:7-9. Perhatikan juga persamaan respons mereka.

Daniel dan Yusuf menghadapi godaan sengit yang membangkitkan keinginan daging mereka. Tapi keduanya membuat keputusan yang tegas dan tak tergoyahkan. Mereka mengikuti nasihat yang kemudian diberikan dalam kitab Yakobus: “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! “(Yakobus 4:7).

Photo

c ou r te s y

of

Ch a d

Stu a r t

3

Meskipun Yusuf berakhir di penjara, dan Daniel unggul sebagai ketua kelas di Universitas Babilon, berkat apakah yang Tuhan berikan kedua tokoh iman ini? Baca Daniel 1:9,17-20 dan Kejadian 39:21-23.

4 Baca Amsal 3:1-10, dan catat semua janji yang Allah berikan bagi orang yang setia kepada-Nya. Berapa banyakkah janji yang Anda temukan? Dalam bagian apakah dari kehidupan Anda mereka berhubungan? Baik Daniel maupun Yusuf menghadapi berbagai tantangan dalam hidup mereka. Mereka berdua menjalani pencobaan dan mengalami kesulitan. Namun berkat Allah atas hidup mereka jauh melebihi tantangan atau kesulitan yang mereka hadapi.

5

Bagaimanakah kesetiaan Daniel dan Yusuf kepada Allah memberikan contoh dari kehidupan Yesus sendiri pada masa selanjutnya? Baca dan bandingkan Yohanes 8:29, Matius 26:39, dan Ibrani 10:7 untuk memperoleh pemahaman yang kuat tentang kehidupan Kristen. Yesus benar-benar berkomitmen untuk melakukan kehendak Bapa. Penyerahan-Nya kepada kehendak Bapa adalah tanpa kompromi. Dasar keputusan ini adalah satu kunci untuk menjalani kehidupan Kristen yang dimenangkan. Pertanyaan yang sangat mendasar adalah “Apakah saya benar-benar berkomitmen melakukan kehendak Bapa sekalipun bertentangan dengan hati saya sendiri?

6 Janji apakah yang Bapa berikan kepada Yesus karena ketaatan-Nya yang rendah hati dan roh penurutanNya dalam melakukan kehendak Bapa dengan mengorbankan diri-Nya? Filipi 2:8-11. 7 Janji apakah yang Yesus sendiri berikan kepada semua orang yang “meninggalkan semua” dan mengikuti-Nya tanpa syarat? Markus 10:29, 30.

Seperti Yusuf dan Daniel, kita juga akan menghadapi tantangan ketika mengikuti Yesus. Namun berkat Allah atas hidup kita akan berlimpah. Kita akan merasakan sukacita atas kehadiran-Nya, kepastian tentang tuntunan tangan-Nya sehari-hari, kepastian tentang pemberian-Nya dalam semua kebutuhan kita, dan kabar baik yang mulia tentang hidup kekal melalui keselamatan yang Ia berikan dengan cuma-cuma. Itulah makna kehidupan yang sesungguhnya. n

02 - 2015 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Tren di Twitter

Saya sangat senang membaca bagaimana anak-anak Tuhan di Amerika Selatan sangat serius dan bersemangat dalam pekerjaan Tuhan (lihat “Orang Advent Amerika Selatan membuat Alkitab Sebagai Topik hangat di Twitter,” Oktober 2014). Kiranya Tuhan melimpahkan berkat kepada mereka. Kiranya kita juga tergerak untuk melakukan hal yang sama, jika kita belum melakukan hal yang sama. Joel Mutungi Kigali, Rwanda

Doa w

Co n fe r e n c e

Saya menulis surat ini sehubungan dengan artikel Andrew McChesney “Umat Advent Didesak Mempelajari Pengurapan Wanita bagi Diri Mereka Sendiri” (November 2014). Saya sangat tertarik saat membaca artikel tersebut; saya juga terkejut dengan apa yang ditulis dalam dua paragraf. Pertama, posisi kedua menegaskan bahwa Junia adalah seorang wanita; tetapi hal ini belum dikonfirmasi. Kedua, posisi ketiga, pengecualian Allah atas pemberian raja bagi Israel disebutkan. Oleh karena pilihan mereka sendiri, Israel tenggelam dalam kesesatan dan dikalahkan Babilon. Bukanlah argumen yang sangat kohesif untuk masalah pengurapan wanita. Apakah kita sedang dipimpin ke jalan yang sama? Graeme Dodd Gawler, Australia Selatan, Australia

U n i o n

Pengurapan Wanita

B r i t i s h

Surat

Kesehatan Sedunia dan Kanker Usus Besar

“Ya, kita dapat menjadi kreatif dan Kristen di waktu yang sama.” — Winston Lee, via email

Iman pada Jendela Toko

Saya menulis tentang artikel berita “Inggris: Iman Dipamerkan di Jendela Toko” (Oktober 2014). Ya, kita bisa menjadi seorang Kristen yang kreatif. Saya berdoa agar para pemuda akan meningkatkan dan menggunakan karunia mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam penginjilan seperti yang ditulis dalam artikel ini, di samping metode yang selama ini diterapkan. Kita hidup di zaman pascamodern, dan kita perlu untuk mengeksplorasi cara baru dan relevan untuk mencapai pola pikir ini. Terpujilah Tuhan untuk usaha kreatif seperti ini! Winston Lee via email

Peter N. Landless dan Allan R. Handysides selalu menulis sesuatu yang menarik dan informatif pada kolom Kesehatan Sedunia. Sebagai pembaca setia Adventist World, saya tidak bisa melewatkan membaca kolom ini; setiap artikel sangat mendidik dan inspiratif. Artikel “Kanker Usus Besar” (Agustus 2014) sungguh membuka mata! Pada saat yang sangat menakutkan, banyak orang (bahkan mereka yang bukan pengguna alkohol) didiagnosis menderita kanker usus besar. Tidak perlu ragu bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sangat diberkati melalui pekabaran kesehatan yang luar biasa ini. Memang, Allah ingin agar kita “sejahtera... dan sehat” (3 Yohanes 2). Devon L. Sanderson Wilmington, Delaware, AS Adventist World Edisi Bahasa Asing

Salam Hormat! Saya sangat suka membaca Adventist World. Saya memiliki pertanyaan: Dicetak ke dalam berapa bahasakah majalah ini? Bheki Nyathi Afrika Selatan

PUJIAN

Mohon doakan agar saya lulus ujian akuntansi tahun keempat sehingga saya memenuhi persyaratan mendaftar pada program pascasarjana. Saya sudah mendapatkan beasiswa; namun saya tetap memerlukan bimbingan dari Tuhan. Nelson, Malawi

28

Adventist World | 02 - 2015

Doakan saya. Saya memiliki banyak masalah, dan saya dibanjiri dengan air mata. Tapi saya percaya bahwa Yesus tidak akan membiarkan saya menderita sampai selamanya. Saya tahu Allah dapat menolong saya. Benson, Kenya

Saya sangat membutuhkan bantuan. Tolong doakan agar Setan diusir dari kehidupan saya. Gereja saya telah berdoa untuk saya selama bertahun-tahun. Saya rasa saya perlu bantuan dari seseorang dengan pengalaman dalam bidang ini. Joyce, Swedia


Adventist World dicetak dalam bahasa Inggris, Korea, Spanyol, Portugis, Perancis, Indonesia, dan Jerman. Pada awal tahun 2014 Adventist World meluncurkan beberapa tambahan dari format yang lebih kecil, Adventist World Digest, sehingga jumlah intisarinya sampai 20; disertai dengan empat bahasa yang ditambahkan pada bulan Februari 2015 ini. Halaman situs kami dapat dibaca dalam 12 bahasa. Jadi setiap orang dapat membaca isi Adventist World setidaknya dalam 32 bahasa. Kunjungi situs kami di www.adventistworld.org untuk mempelajari lebih lanjut. —Editors.

Di Belahan

Dunia

Manakah Ini?

Apresiasi

Saya adalah orang baru menjadi pengikut gereja Advent, dan saya sangat menyukai Adventist World terutama kolom tanya Jawab Alkitab. D. Jones Bonnyman, Kentucky, AS

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor

Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

JAWABAN: Di St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat, sekelompok Advent Yahudi merayakan Feast of Dedication (Chanukah) karena dibaptis. Di sini para calon baptisan berdoa sebelum masuk ke air.

Terima kasih atas karya indah yang Anda lakukan melalui publikasi ini. Ini membantu kami untuk mendapatkan informasi dari sesama saudara-saudara kita. Christine Nabunjo Kampala, Uganda

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 MARET 2015 • Roma 3

Saya ingin mengajak anak saya yang berusia 10 tahun pada Kampore Pathfinder Pasifik Selatan, tapi saya tidak punya uang. Kami perlu sebuah keajaiban; berdoalah bagi kami. Jini, Australia Tolong berdoa bagi orang di desa saya. Pilla, India

Tolong doakan adik saya. Pencuri mencuri sejumlah besar uangnya, dan kami berharap agar uang itu kembali. Doakan juga saya yang sedang mencari pekerjaan. Saya lulus pada tahun 2011 dan sedang mencari pekerjaan. Angela, Zambia Ibu saya dirawat di rumah sakit karena penyakit emboli paru. Tolong doakan dia. Marie, Perancis

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

02 - 2015 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE D . A . Roth

Anda Membutuhkan Zat

60

Kiri: Dr. R. S. Cornell dalam iron lung saat tiba di markas udara McGuire, New Jersey, dalam perjalanan ke Seattle. Kanan: Dr. R. S. Cornell dan keluarga.

BESI jika...

Tahun Lalu

Pada tanggal 2 Februari 1955, seorang dokter bernama Roy S. Cornell tiba di Benghazi, Libya, untuk membangun pelayanan medis Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ia menjabat sebagai kepala dokter bedah di rumah sakit pemerintah. Tak lama setelah kedatangannya, Cornell mengawasi renovasi sebuah hotel yang telah rusak akibat perang yang akan dipakai sebagai rumah sakit Advent. Selain mengawasi renovasi dan menyusun staf, Cornell menjabat sebagai penasihat medis untuk pemerintah Libya. Rumah Sakit Advent Benghazi resmi dibuka pada tanggal 21 Mei 1956, dengan 32 tempat tidur. Tragisnya, Dr. Cornell terkena penyakit poliomyelitis paralitik akut (polio) pada tahun 1957, yang membuatnya benar-benar lumpuh. Rumah sakit membuka sekolah keperawatan pada tahun 1964, yang merupakan salah satu dari beberapa organisasi asing yang diizinkan untuk memiliki properti di Libya. Pada tahun 1969, setelah “Revolusi Libya,” Rumah Sakit Advent Benghazi dinasionalisasi. Pada tahun 1977 General Conference menerima pembayaran dari pemerintah Libya sebesar 1.290.963 dolas AS.

Anda merasa lelah Anda terengah-engah Anda memiliki kuku rapuh Anda tidak bisa fokus secara mental Sumber zat besi: Lentil, bayam, beras, kacang merah, tomat, buncis, kentang. Sumber: Women’s Health

SERBAPUTIH Biji-bijian dan sayuran bukan satu-satunya sumber menemukan serat makanan. Makanan berikut kaya serat, kalium, dan magnesium:

30

Adventist World | 02 - 2015

KALAHKAN

Bad Mood

kentang kembang kol lobak jagung lobak

Emosi adalah bagian dari kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa cara alami untuk mengatasi emosi negatif: Bila Anda sedang stres: Paksakan untuk tersenyum. Ternyata senyum palsu juga dapat mengurangi stres. Bila Anda merasa kecewa: Berjalanjalanlah. Ambil waktu lima menit berjalan di luar ruangan dapat meningkatkan mood Anda. Bila Anda marah: Dengarkan musik klasik. Usaha ini dapat menurunkan perasaan amarah yang tersisa.

Sumber: Men’s Health

Sumber: Men’s Health


“Lihatlah, Aku Datang Segera”

Apakah yang Allah inginkan dari kita? Inilah jawaban Yesus, menurut Injil Matius: ‘Bersama Menanti dengan Setia.’ — M atthew L. Skinner, St. Paul, Minnesota, Amerika Serikat

5

3

1

2 4

top Jumlah penumpang yang melewati bandara tersibuk di dunia: 1

Atlanta (Hartsfield-Jackson), Amerika Serikat

94 juta

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Kimberly Luste Maran, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari

2

Beijing (Capital), Tiongkok

84 juta

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

3

London (Heathrow), Britania Raya

72 juta

E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org

4

Tokyo (Haneda), Jepang

69 juta

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin.

5

Chicago (O’Hare), Amerika Serikat

67 juta

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 11, No. 2

Sumber: USA Today

02 - 2015 | Adventist World

31


dari INDONESIA Pengurapan Pendeta di Akhir Tahun Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

S

etiap tiga bulan sekali secara rutin Distrik Tahuna yang terdiri dari 7 jemaat di Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) mengadakan pertemuan distrik. Pada tanggal 13 Desember 2014 Pertemuan Distrik Tahuna diadakan di Jemaat Tahuna Satu. Gereja dipadati dengan anggota jemaat dan para tamu yang datang dari berbagai jemaat. Ada hal yang istimewa pada pertemuan distrik ini dibandingkan beberapa pertemuan sebelumnya karena pada Sabat itu ada upacara pengurapan kepada Pdt. Sembly Rompis yang bertugas di Distrik Tabukan Selatan menjadi pendeta penuh. Upacara pengurapan tersebut dipimpin oleh Pdt. Samuel Yotam Bindosano, Sekretaris Eksekutif Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT ) dan Pdt. Frangky Sepang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT. Dalam amanat pengurapan Bindosano berpesan, “jadilah seorang pendeta sebagai hamba, gembala dan pengawal bagi jemaat.” Sore harinya diadakan seminar oleh para pemimpin dari UKIKT mengenai pentingnya penginjilan kota dan peraturan

jemaat. Ketua DMNU, Pdt. Edison Takasanakeng, mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin UKIKT atas kunjungan kerja ke daerah ini. Anggota jemaat dan para tamu pulang dengan hati yang telah dikenyangkan oleh Firman Tuhan serta semangat yang baru.

—Dilaporkan oleh Pdt. Ronny Pelafu, Gembala Distrik Tahuna, DMNU.

“Harapan untuk Kupang” Menuai 153 jiwa di Pantai Teluk Kupang

D

engan tema “Harapan untuk Kupang,” Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin langsung oleh Pdt. J. Kuntaraf, Direktur SS/PP dan Pelayanan Masyarakat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, telah terlaksana pada tanggal 26 Oktober-1 November 2014 dengan pembicara per distriknya adalah: Distrik Kupang dan Oesao oleh Pdt.J. Kuntaraf dan Ibu Kathleen Kuntaraf, dimeriahkan bersama Sunshine Siu Stahl asal Singapura, penyanyi bersuara merdu yang mengangkat jiwa kepada Tuhan dan Ibu Peggy Iskandar-Wowor sebagai pembicara rumah tangga bersama tim Kadnet yang datang. Distrik Takari oleh Pdt. J. Havelaar; Distrik Amarasi Selatan, Pdt. L.J. Situmorang; Distrik Amarasi Tengah, Ev. Donald Weley; Distrik Amarasi Timur, Pdt. M. Ataupah. Dalam sambutan pembukaan Pdt. D.E.W. Silitonga selaku ketua daerah memberikan apresiasi kepada Pemprov NTT dan pemda yang pada saat itu dihadiri Sekda Kota Kupang yang telah memberikan banyak perhatian dan kemudahan kepada umat Advent yang bekerja di pemerintahan dan berstatus pegawai negeri dalam mendapatkan izin tidak bekerja pada hari

32

Adventist World | 02 - 2015

Sabat. Dalam sambutannya Sekda Kota Kupang mengatakan bahwa KKR seperti ini sangat berguna bagi masyarakat dan jemaat untuk membangun keimamanan yang kuat dan menjadi masyarakat yang mendukung program pemerintah. Beliau juga berterima kasih atas kepedulian gereja terhadap kesehatan


masyarakat kecil di Kupang dan sekitarnya dengan mendatangkan beberapa dokter spesialis untuk memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat. Ada satu mukjizat yang terjadi khusus di Distrik Kupang di mana setiap malam, para tamu yang hadir 300 orang haus akan pekabaran walaupun para tamu dicegat oleh orang tertentu di depan gedung tempat dilaksanakannya KKR. Berkat kerja keras seluruh panitia dan anggota jemaat di setiap distrik, pada malam terakhir banyak simpatisan yang berdiri untuk didoakan. Mukjizat pun kembali nyata di Daerah Nusa Tenggara (DNT), bahwa Bapak Robby pemilik Restauran Teluk Kupang

yang terkenal di Kota Kupang, memberikan gedungnya secara cuma-cuma untuk digunakan sebagai acara penutupan KKR pada hari Sabat, dihadiri anggota jemaat dari lima distrik berjumlah sekitar 2500 orang ditambah anak-anak sekitar 600 orang dan setelah khotbah selesai dilanjutkan dengan jamuan makan siang bagi semua anggota jemaat yang hadir. Dengan penuh syukur dan bahagia semua anggota jemaat dari lima distrik menyaksikan 153 jiwa dibaptiskan di Pantai Teluk Kupang walaupun disengat terik matahari dan gelora ombak laut pada waktu itu.

—Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Dir. Komunikasi DNT.

Jemaat Alfa Omega Matenggahe Bersinar Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

S

egala usaha dan jerih lelah anggota Jemaat Lapango di DMNU kini dapat dilihat hasilnya. Tepatnya pada kebaktian Sabat 20 Desember 2014, Ketua Daerah Misi Nusa Utara, Pdt. Edison Takasanakeng bersama sekretaris, Pdt. Warno Suleh, bersama departemen dan staf telah mengadakan pengorganisasian jemaat yang sebelumnya merupakan cabang Sekolah Sabat dari Jemaat Lapango. Khotbah pengorganisasian dibawakan oleh ketua daerah yang diambil dalam Injil Lukas 18:35-43 dengan tema “Injil dari Orang Buta,” yang mengingatkan kita kembali akan tugas dan tanggungjawab sebagai sebuah gereja yang hidup. Takasanakeng merangkumnya dalam beberapa poin penting, di antaranya: (1) Gereja didirikan sebagai sarana untuk penginjilan. (2) Injil harus di dengar dan dilihat meski kepada orang buta sekalipun. (3) Setan ingin agar manusia buta rohani dan tidak bisa melihat Yesus. Itulah sebabnya ada gereja yang harus menjadi sarana yang dapat menyampaikan kepada semua

orang di sekitarnya. (4) Gereja harus peka terhadap kebutuhan orang lain. Sambutan pemerintah Desa Lapango, Bpk. Delman Mangele juga mendukung gereja ini. Dalam sambutannya beliau memberikan beberapa penekanan penting: “Gereja harus hidup dan maju sambil terus menjaga kerukunan antara satu dengan yang lain. Sebab di kampung ini telah berdiri 12 gereja yang semuanya ini akan juga membantu kami pemerintah,” tambahnya lagi. Tak ketinggalan juga bantuan material telah

02 - 2015 | Adventist World

33


dari INDONESIA diberikan oleh Bapak Mangele yang memang keberadaannya sangat dekat dengan warga gereja. Acara berakhir dengan perjamuan kudus bersama bagi seluruh anggota jemaat yang langsung dipimpin oleh pdt. Soleman Tatengkeng, S.Ag yang melayani sebagai pendeta di Distrik Lapango. Doa kita, kira-

nya GMAHK Jemaat Alfa Omega Matenggahe yang baru saja lahir ini dapat terus bertumbuh dan semakin dewasa dalam menyediakan umat bagi Kerajaan Allah. —Dilaporkan oleh Fery Macpal, Dir. Komunikasi DMNU.

Bakti Sosial KB Gratis dan Demo Masak Sehat Pelayanan BWA Jemaat Singosari

B

WA Jemaat Singosari bekerja sama dengan BKKBN kota dan Posyandu Mawar Putih RT 03, LK 1, Kelurahan Enggal, Bandar Lampung menggelar Bakti Sosial Pelayanan KB Gratis pada awal Desember yang lalu, dengan menurunkan tenaga para bidan dari BKKBN dan dibuka untuk umum. Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Mawar Putih (berdekatan dengan gedung gereja Singosari

yang baru selesai dibangun) dibuka oleh Ketua Posyandu Ibu Diah dan dihadiri oleh Ketua RT 03 dan mendapat respons positif dari warga masyarakat. Kegiatan ini digelar dalam rangka silaturahmi antara para ibu dari Jemaat Singosari dan warga masyarakat RT 03 dan sekitarnya. Dalam kegiatan tersebut ada 38 warga masyarakat yang mendapatkan pelayanan KB yang meliputi pemasangan aseptor KB implan dan aseptor KB IUD yang dilakukan oleh para bidan dari BKKBN Kota Bandar Lampung dan yang lain mengikuti demo cara membuat siomay vegetaris, mie vegetaris dan es buah tanpa sirup dan gula yang disampaikan oleh Ibu Lucy Litelnoni dan BWA. Sementara itu beberapa ibu hamil mendapatkan penyuluhan kesehatan dan makanan sehat dan bergizi baik untuk ibu hamil dan balita yang disampaikan oleh Ibu Ernawati Siagian Ramschie, dalam penekanannya kepada ibu yang sedang mengandung itu menganjurkan makan sayuran seperti bayam hijau, bayam merah, kangkung serta kacang-kacangan, tempe dan tahu serta dianjurkan juga agar tidak makan daging. Sementara itu ketua BWA Jemaat Singosari, Ibu Sharly Sutanto bersama dengan pengurus BWA turut gembira bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus diadakan untuk menjalin hubungan silaturahmi dengan warga sekitar gereja tetap terjaga dengan baik, sehingga masyarakat umum merasakan dampak yang baik melalui kehadiran anggota jemaat di wilayah mereka. —Dilaporkan oleh A. Jumani dan V. Napitupulu, Komunikasi Jemaat Singosari.

34

Adventist World | 02 - 2015


Masak dan Makan Bersama Warga Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

P

ada hari Minggu 4 Januari 2015 jemaat Sekojo Palembang mengadakan “open house” dalam rangka ucapan syukur menyambut Tahun Baru 2015. Tahun lalu juga diadakan kegiatan yang sama, dan tahun ini dibuat lebih meriah lagi. Gereja menanggung semua biaya belanja kebutuhan bahan makanan yang dipersiapkan untuk 300 orang, kemudian para ibu tetangga sekitar gereja akan diundang untuk memasak bahan makan tersebut dan dibantu oleh anggota jemaat sendiri. Pada tengah hari di jam makan siang, penduduk di sekitar pun datang bergantian menikmati makanan yang telah disediakan di halaman gereja. Ini luar biasa, terlihat jelas, tidak ada rasa sungkan, segan dari setiap warga yang hadir. Bahkan ketua RT setempat pun turut hadir dan menikmati makanan yang tersedia. Benarlah sebutan yang menyatakan “dengan mengajak makan bersama dapat memperkuat persahabatan dan mampu melunturkan kecurigaan di antara warga yang berbeda agama.” Keceriaan itu pun dilengkapi dengan acara bernyanyi bersama sambil sekali-kali mereka berjoget kecil untuk menambah keakraban di antara yang hadir.

Semoga melalui kegiatan-kegiatan yang baik seperti ini dapat juga dilakukan di tempat yang lain agar kehadiran gereja di lingkungan mayoritas tidak pernah ditolak karena mereka terikat saling menghargai walaupun berbeda agama. Jemaat Malangsari Bergen, Lampung

Sementara di tempat yang lain, untuk memperingati hari ibu dan menyambut tahun baru di Jemaat Malangsari, Distrik Bergen juga melakukan jangkauan keluar melalui pembagian sembako kepada mereka yang tak mampu dan lansia di sekitar gereja. Tentu hal tersebut mendapat respons yang baik dari pihak yang menerima, karena memang mereka sangat membutuhkan bahan makanan tersebut untuk keperluan sehari-hari. Kali pertama ini ada 25 paket sembako yang sudah dibagikan, dan pengaruhnya bukan hanya dirasakan oleh mereka yang menerima tapi juga bagi anggota BWA yang ikut langsung membagikannya. Para ibu ini pun turut merasakan sukacita dalam memberi kepada yang berkekurangan, dan berencana akan mempersiapkan yang lebih besar lagi di waktu yang akan datang. —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS).

Tanggal 10-11 January 2015 Jemaat Gracia Magetan mengadakan retret di Villa Eva Tawangmangu Jawa Tengah. Berangkat Sabat pagi tepat pukul 09.00 tiba di lokasi langsung mengadakan kebaktian Sabat. Minggu pagi mereka mengunjungi beberapa objek wisata yang dekat yaitu Air Terjun Grojokan Sewu. Retret yang bertemakan “Tinggal di dalam Yesus,” menjadi inti pembahasan pelajaran 10 Hari Berdoa yang dibagi lewat 4 sesi pelajaran oleh Pdtm. Dale Sompotan. Jemaat dikuatkan dan lebih giat dalam doa dan penyerahan kepada Tuhan ditahun 2015 ini. 02 - 2015 | Adventist World

35


dari INDONESIA Perayaan Natal Bersama TNI Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

D

alam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan di Indonesia, maka diadakan Perayaan Natal Bersama TNI dengan satu tema: Bersama TNI, Rakyat Damai. Perayaan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 7 Januari 2015 pukul 08.00-12.00 di Gedung Sentul City Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat. Dalam rangka mewujudkan kebebasan beragama, GMAHK turut diundang merayakan Natal bersama TNI tersebut. Selain masyarakat yang hadir sekitar 8000 orang, hadir juga Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko bersama Kepala Staf Angkatan. Juga hadir Vikjend Keuskupan Agung Jakarta R.D. Samuel Pangestu. Dan yang menyampaikan khotbah Natal adalah Pdt. Dr. Ir. Niko Notoraharjo. Dalam sambutannya, Moeldoko mengajak “seluruh prajurit harus mencerminkan nilai-nilai spritual yang tinggi dalam menjalankan tugas demi kemajuan dan kesatuan dan persatuan Negara Repubik Indonesia yang kita cintai.” Semangat Natal adalah satu motivasi bagi prajurit TNI dalam menjalankan tugas. Umat Kristiani yang ada di jajaran TNI bekerja terus dan menjadi teladan dalam menjalankan tugas, dan harus terlihat dari sikap kejujuran, ketulusan dan

integritas yang tinggi dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa, dangan mencerminkan sikap kesatuan maka rakyatpun akan damai dan bersatu. —Dilaporklan oleh Pdt. Arbeni Sagala, D.Min., Direktur Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Perayaan Hari Ibu di Bawoleu Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

A

nggota Bakti Wanita Advent (BWA) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Jemaat Bawoleu menyelenggarakan perayaan hari ibu di gedung gereja Advent pada tanggal 22 Desember 2014. Perayaan itu dihadiri oleh Pdt. E. Takasanakeng, Ketua GMAHK Daerah Misi Nusa Utara; Ibu Johana Takasanakeng, Direktur Pelayanan BWA DMNU; Ibu Camat, anggota PKK Kecamatan, para kepala desa, dan semua ibu BWA yang ada di Tagulandang Utara bersama dengan suami mereka. Ada beberapa kegiatan yang menarik dilakukan selama perayaan hari ibu ini, seperti pembacaan puisi, penyematan kembang kepada ibu, drama singkat, dan pemberian sembako kepada para ibu lansia. Ibu Yohana Takasanakeng dipercayakan untuk menyampaikan Firman Tuhan dalam ibadah yang berjudul: “Yesus Menunggumu.” Menceritakan Yesus yang bertemu dengan seorang perempuan Samaria dalam Yohanes 4.

36

Adventist World | 02 - 2015

Ibu Betsy R. Makinggung, Camat Tagulandang Utara mengatakan rasa bangga dengan ­acara perayaan yang dilakukan oleh BWA ini. Dia mengatakan bahwa sebagai seorang ibu ia merasa dihargai dengan perayaan ini. Ibu camat bahkan mengingatkan kepada sekretaris tim penggerak PKK kecamatan agar segera menuliskan perayaan hari ibu ke dalam buku agenda kerja PKK kecamatan Tagulandang Utara pada tahun depan. Acara perayaan hari ibu itu diakhiri dengan makan bersama di aula samping gereja. Semua ibu yang hadir merasa sangat dihargai dengan kegiatan perayaan hari ibu ini. —Dilaporkan oleh Brussi K. Soriton, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Bawoleu.


Di Manakah Anda Saat Ini?

GMAHK Jemaat Bintaro, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

Franky Tumbel Melle Kaunang Charlotte Kaparang Nerlan Siburian Catur Rini Maria Indah Soraya Mathilda Sinaga - Nayoan Moudy Aue Fajar Aue Ratna Paranduk Belther Lumowa Paula L. Lumowa Oie Bok Lan - Rikarni Wibowo Ztr Romina Simorangkir Ranno Taulu May Taulu Linda Silitonga Cindy Sanger - Gozal Sdri R. Simbolon Ny Tampubolon - br Hutabarat Betty Piri Roy Sahulata Suswani Sahulata Tini Lestari Apolla Arlins Sumoal Rismawati Silalahi Marsella Pakpahan Victor Sayan Febi Sayan Conny Mamesah Advent J. Situmorang Conny Rumambi Debby Abuthan Grace Makagiansar Selvi Sinaga Hikler Pangaribuan Sonny Silitonga Grace Nadeak Ria Butar-butar Nurma Uli Simbolon Sindak Sitohang

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82.

Elfrida Sinaga Pieter R. Makagiansar Dony Manurung Hermida Manurung A.C Makagiansar Dame Homaria Sijabat Elvarida Manurung Rumondang Tamba Febricia Natasha Gosal Yunita Vanessa Nevio Pasodi Nelly D. Pardede Robert A. Pardede Pamela Kuncahynono Gita Makagiansar Anggie Makagiansar Budhi Sunarto Agus Budiono Suira Mulyani Astrid Herwinda Welli Siregar Arta Nababan Rismauli Manurung Lisma Nainggolan Gladys Raintama Joice Raintama Elizabeth Makagiansar Mulyono Budijono A. Widjaja Lene Diah Rosawati Nofi Ferdianti Ronald Wilberi Ciong Wanto Randy Tengkano Lie Teng Lam Tuti Intan Lestari Richi Sumarandak Tony Ronald Panjaitan Arisanty

83. N. br Samosir 84. Oscar Ratulangi 85. Lan 86. Dessy Newyana 87. Monang Pasaribu 88. Ellen Runtunewe 89. Wenly Piri 90. Esther Tumiwa 91. Tommy Dwi Putra 92. Resa Taulu 93. Liana Wati 94. Alin (Muntarlin) 95. Nanik Dyah Yuli Astuti 96. Bostam Ricardo Tampubolon 97. Rosi Yati 98. Femmy Mait 99. Pingkan Saroinsong 100. Suwanto Toto Salim 101. Jossy Charles Inaray 102. Dany Inaray 103. Citra Inaray 104. Martogi Pakpahan 105. Esman Manihuruk 106. Lena Pranadjaja 107. Antonius Johannes Maria van Riel 108. Donaldy Janter Habeahan 109. Jeinifer Natali Pongantung 110. Liston Sinambela 111. Ester Kristiani Sinambela 112. Ibu Shany 113. Anton Mainardi 114. Viria Budiarti 115. Mariana Pandia 116. Tianum br. Tambunan 117. Rusmina 118. Siti Ratmatia 119. Waluyo 120. Nurita br. Ginting 121. Mardiana Lbn.gaol 122. Ibu Ina 123. Yusuf Roany Silalahi

124. Novi Verdianti 125. Johan Wullur 126. Riska Sembiring 127. Mirna Sembiring 128. Lista Sembiring 129. Edwin 130. Ali 131. Berliana S. Siahaan 132. Dedi Johan Gauw 133. Ong Siok Hwa 134. A Yana 135. Ratna RoSmawati Abuthan 136. Felix Abutan 137. Giuliano Abuthan 138. Victor Harris 139. Katherin Ratna Dewi 140. Esther Lumowa 141. Rio Andika 142. Risha Octaviani Nainggolan 143. Yeti Heriayati 144. Rani Erawati 145. Dhamry Erupley 146. Liner Purba 147. Samuel Silitonga 148. Reza Arie Malau 149. Jenny Febriyanti 150. Saipan 151. Linda Pita Sondang Siahaan 152. Yati 153. Saubaki, Martinus 154. Hasugian, Derliana Betakarunia 155. Poniasih 156. Ebit Panjaitan 157. Agus 158. Karniaty 159. Owie Ompi 160. Sonny Ronsul 161. Narlya 162. Seprianus Yakobus Koilom 163. Miratu Langka Siswoyo 164. Nanik Supriyatni

Bilamana Anda tidak konfirmasi dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak info ini terbit, maka kami menganggap saudara telah menjadi anggota di mana saudara berada sekarang, dan tidak menjadi anggota di jemaat yang terkait.

Hubungi: Pdt. Joram Hutagaol (Gembala): 0816-1431-574; Fellix Gozali (Sekretaris): 0816-1634-215 02 - 2015 | Adventist World

37


dari INDONESIA Sabat Istimewa Pemuda Advent Pemuda Advent se-Pulau Tagulandang

O

rang muda dan remaja Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Pulau Tagulandang mengadakan ibadah Sabat di gereja Advent Jemaat Minanga pada hari Sabat, 9 Januari 2015. Pertemuan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh orang muda di Pulau Tagulandang setiap 2 bulan sekali. Lebih dari 100 orang muda dan remaja anggota Pemuda Advent (PA) yang ada di 11 jemaat di Pulau Tagulandang sangat antusias menghadiri acara pertemuan ini walaupun pada hari itu turun hujan deras. Terlihat juga beberapa orangtua yang adalah sponsor PA turut hadir memberikan dorongan kepada orang muda. Semua acara dalam ibadah pertemuan itu dipimpin oleh orang muda. Pada hari Sabat itu Pdt. Soriton dipercayakan untuk membawakan khotbah. Berdasarkan 2 Samuel 8:6b, di-

beri judul ”Mempertahankan Kemenangan.” Di dalam khotbahnya, Soriton mengajak orang muda untuk menjadi seperti Daud, seorang manusia biasa yang berkenan di hati Tuhan sehingga ia menjadi orang yang selalu menang di dalam setiap peperangan yang ia hadapi. Setelah makan bersama dengan anggota Jemaat Minanga pada hari Sabat itu, acara dilanjutkan dengan acara Pemuda Advent. Seminar tentang bagaimana menulis berita diberikan oleh Pdt. Soriton pada acara itu. Soriton mengajarkan mereka tentang bagaimana mendapatkan unsur berita—5W1H—dan bagaimana menyusun teras berita. Di akhir seminarnya ia mengajak orang muda untuk dapat menulis berita tentang kegiatan penginjilan di jemaat mereka masing-masing. —Dilaporkan oleh Brussi K. Soriton, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Bawoleu.

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 02 - 2015

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera”

Jemaat Thamrin City Jemaat ke-161 Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

S

atu lagi jemaat bertambah di wilayah pelayanan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Jemaat tersebut adalah Jemaat Thamrin City. Jemaat ini merupakan jemaat yang Ke-161 di wilayah pelayanan Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya. Sebelumnya jemaat ini adalah cabang Sekolah Sabat dari Jemaat Bendungan Hilir. Acara dilaksanakan pada hari Minggu, 9 November 2014 di Gedung Thamrin City lantai 3, tempat di mana mereka biasa beribadah. Setelah pengesahan jemaat, pemilihan pegawai jemaat dilakukan dan setelah terpilih didoakan sebagaimana biasanya. Mengakhiri bagian pertama dalam acara ini Bpk. P. Doloksaribu menyerahkan buku penuntun perbaktian berupa Alkitab, Lagu Sion, buku 28 Doktrin, Peraturan Jemaat dan buku Keanggotaan Jemaat yang diterima oleh salah satu ketua jemaat.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat B. Sumendap, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Pada kebaktian pengorganisasian ini, Ladies Voice dan koor dari Jemaat Salemba turut hadir membawakan lagu pujian. Dalam khotbahnya Pdt. Ronny Wenas, memberi pesan kepada jemaat yang baru ini, agar dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta keutuhan jemaat. Beliau juga melanjutkan, “Karena GMAHK hadir sebagai bagian dari nubuatan Alkitab, bukan karena pertentangan, tarik menarik kepentingan atau perebutan kekuasaan, untuk itu kehadiran gereja haruslah membawa kehidupan dan berkat oleh karena Tuhan yang memberkati.” Di akhir acara, perwakilan jemaat, wilayah dan konferens memberikan kata sambutan kepada Jemaat Thamrin City dan juga penghargaan baik kepada Jemaat Bendungan Hilir sebagai induk, maupun para anggota Jemaat Thamrin City sendiri, termasuk juga kepada keluarga Ibrahim yang sudah begitu banyak memberikan sumbangsihnya bagi Jemaat Thamrin City ini. —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Siringoringo, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

02 - 2015 | Adventist World

39


Segera, kita semua akan bersama! Jadilah bagian dari sesi General Conference di San Antonio, Texas. (2-11 Juli 2015) Ikutilah tim reporter kami dalam blog secara langsung di www.adventistreview.org. Dapatkan berbagai kisah dan foto di halaman facebook kami, dan kicauan di Twitter.

Like us on Facebook

Follow us on Twitter


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.