January 2015 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 1 - 2 01 5

Menggali

Lakhis

12Selamat Tinggal

Kesamaran

24

Teruji dan

Terpercaya

26

Berapa Banyakkah

Sangat Banyak Itu?


01 - 2015

12 Selamat Tinggal Kesamaran R E N U N G A N

16

Ja nu a r y 2015

CERITA SAMPUL

The International Paper for Seventh-day Adventists

Menggali Lakhis

Oleh Gerald A. Klingbeil Apakah yang arkeologi lakukan dalam menyinari pengertian kita tentang Alkitab?

12

Farewell to

Fuzziness

24

Tested and

Approved

26

How Many Is

Too Many?

Oleh Myron Madden

Kalau saja kita selalu melihat berbagai hal sebagaimana Allah melihat hal itu.

14 Saksi Kasih Allah K E P E R C AYA A N

Oleh Denis Kaiser

Seorang nabi yang tidak hanya memprediksi masa depan. R O H

SEDUNIA

DA S A R

22

8 Membawa Obor Kebenaran PA N O R A M A

N U B UAT

Oleh Ted N. C. Wilson

Jurukabar Allah: Bagaimana Dimulai

Mengingat masa lalu kita sementara kita melihat kepada masa depan.

Oleh James R. Nix

Allah menggunakan seorang wanita.

24 Teruji dan Terpercaya

Penghentian

10

Memastikan kecanduan kita satu-satunya adalah jenis yang sehat.

Bila Anda tahu jawabannya, tetapi Anda tidak memiliki kata-kata untuk mengatakannya.

F I T U R K E S E H ATA N

P E L AYA N A N

Oleh William Hayden

A DV E N T

Oleh Mikhail E. D. Byng

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 7 Fitur Berita 21 Sebuah One Day Church 27 Kisah GLOW

P E R TA N YA A N 26 JAWABAN

PERTUKARAN 27

DAN

ALKITAB

IDE

31-40 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent

Berapa Banyakkah Sangat Banyak Itu?

(WGA)

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 11 bahasa

2

Adventist World | 01 - 2015

F O T O

S A M P U L

O L E H

G e r al d

A .

K l i n g b e i l / A d v e n t i s t

W o r l d


Menggali Masa Depan

LAPORAN SEDUNIA

Pendeta dan Penatua Advent

Terbunuh dalam Dua Hari

Sejumlah pria bersenjata membunuh orang di Guatemala dan Filipina.

U n i o n

alah satu yang paling kontroversi, di hati nurani, sesungguhnya adalah mengenai masa depan. Hal ini akan tampak aneh bagi mereka yang telah menghabiskan karier mereka berdebat tentang fakta-fakta dan makna masa lalu. Apakah penyebab kekerasan ekonomi Revolusi Perancis pada akhir abad kedelapanbelas? Bagaimanakah perdagangan kapas di Amerika Serikat berkontribusi terhadap bencana moral perbudakan Afrika Amerika di era awal orang Advent? Apakah kekuatan politik dan sosial yang menghasilkan genjatan senjata yang membuat persitiwa mengerikan di Sarajevo pada 1914? Pada pandangan pertama, ini semua tampaknya argumen—atau setidaknya diskusi—masa lalu, seolah-olah masa lalu adalah satu, urutan peristiwa yang dapat sepenuhnya dijelaskan. Sejarawan dan bahkan pelajar sekolah menengah menjadi penganut satu teori atau yang lainnya. Mereka tahu, bagaimanapun, bahwa mereka benarbenar mendebatkan validitas perspektif mereka untuk menafsirkan peristiwa masa depan, memberikan makna terhadap situasi yang belum terbuka. Bahkan pasangan yang telah menikah berdebat tentang apakah pasta gigi harus ditekan sengaja dari bawah kemasan atau dari tengah sebagaimana biasanya, pada kenyataannya, negosiasi persamaan kekuasaan di antara mereka adalah untuk masa yang akan datang. Akankah yang satu memerintah dan yang lain mengikutinya? Akankah mereka temukan, dalam kasih karunia, harmonis yang Tuhan ciptakan di antara pria dan wanita? Jadi itulah sekelumit kontroversi yang terletak di cerita sampul bulan ini oleh Associate Editor dan Pakar Perjanjian Lama Gerald Klingbeil yang tidak hanya mendiskusikan tentang apa Lakhis kuno berarti untuk apa yang sayangnya beberapa orang anggap hal itu sebagai ilmu arkeologi kuno yang berdebu di Timur Dekat. Hal itu, pada kenyataannya, adalah kontroversi tentang masa depan iman kita, terutama iman dalam catatan sejarah yang tersedia di dalam Alkitab. Jika, peristiwa penggalian arkeologi seperti di Lakhis terungkap, kita miliki dalam Alkitab sesuatu yang dapat dipercaya, perlindungan Tuhan dari masa lalu yang menyakitkan, maka kita bisa dengan tepat benar-benar menitikberatkan pada janji-janjiNya untuk memelihara umat-Nya yang sisa dalam zaman yang menggetarkan jiwa seperti yang dinyatakan Alkitab yang terpampang di depan kita. Bacalah edisi Adventist World ini dengan doa untuk masa depan Anda sendiri: “Tuhan, buatlah saya percaya pada-Mu, dan menurut Firman-Mu.”

G uatemala

S

PENDETA YANG GUGUR: Ratusan anggota gereja menghadiri pemakaman pendeta yang terbunuh, Noe Gonzalez di Jalapa, Guatemala.

nn Seorang pendeta dan penatua tewas dalam penyergapan bersenjata di Guatemala dan Filipina dalam waktu dua hari, menyoroti bahaya yang dihadapi beberapa pelayan gereja di wilayah bergejolak di dunia ini. Penyerang bertopeng menyerang Pendeta Noe Gonzalez, 54 tahun, dan istrinya ketika mereka melaju ke rumah dengan sepeda motor setelah pertemuan penginjilan yang ia telah pimpin di Kota Hierbabuena di Guatemala Timur pada 23 Oktober. Gonzalez ditembak empat kali dan istrinya, Oralia, dipukul di kepala dan dibiarkan agar mati. Oralia sempat dirawat di rumah sakit dan dikeluarkan beberapa jam kemudian. Sehari sebelumnya, gerombolan bersenjata bertopeng menembaki enam orang yang bersiap-siap untuk naik kendaraan di sebuah desa di Provinsi Zamboanga del Norte Filipina, membunuh Penatua Ramil Ansong, 29 tahun, dan ayahnya 50 tahun, bernama José. Empat orang lain dalam kelompok itu, termasuk Ibu Ansong, terlepas dan tidak terluka, menurut laporan media lokal. Serangan mematikan pada pendeta Advent jarang terjadi, tapi bukan tidak pernah terdengar. “Kami merasa sedih dengan serangan kekerasan pada pendeta Advent,” kata Derek Morris, Associate Sekretaris Asosiasi Kependetaan gereja Advent sedunia, yang melatih dan mendukung pendeta. “Dalam masa sulit seperti

Bersambung ke sebelah

01 - 2015 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA dapinya saat Anda memberitakan kabar baik tentang keselamatan.” Gonzalez, meninggalkan seorang istri dan empat orang anak yang telah dewasa, ia adalah pendeta Advent keempat yang tewas di Guatemala di 33 tahun terakhir ini. —Andrew McChesney, editor berita, Adventist World.

U n i o n

Selandia Baru: Pengadilan Menjunjung Tinggi Sabat nn Sebuah perusahaan di Selandia Baru telah dituntut untuk membayar upah yang hilang dari orang Advent yang dipecat karena menolak untuk bekerja pada hari Sabat. Mark Meulenbroek diberhentikan dari posisinya di Vision Antena di Kota Invercargill, pada bulan September 2012 setelah ia menolak untuk bekerja pada hari Sabtu. Meulenbroek, yang pernah bekerja di Vision Antena sejak 2004, meminta berhenti pada Sabat setelah bergabung kembali dengan gereja Advent, yang ia tinggalkan pada usia 16 tahun.

4

Adventist World | 01 - 2015

/

I A D

nn Hampir 200.000 anggota Advent di Amerika Tengah dan Karibia telah diberikan sertifikat untuk menjalani jam pelatihan di berbagai bidang seperti bagaimana memberikan pelajaran Alkitab, ba-

S al i n as

itu kita dapat menemukan dorongan dari kata-kata Yesus dalam Matius 5:10: ”Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.“ Beberapa media di Filipina melaporkan bahwa Ansong adalah Pendeta Advent, tapi Divisi Asia Pasifik Selatan, yang mencakup Filipina, kemudian menjelaskan bahwa ia menjabat sebagai penatua di gerejanya. Di Guatemala, Gonzalez meninggal di tengah meningkatnya kekerasan yang telah mengkhawatirkan para pemimpin gereja lokal. “Kami ingin Anda untuk hidup setiap hari di hadapan Yesus sehingga Anda dapat dipersiapkan untuk insiden apa pun yang mungkin Anda hadapi setiap hari,” Guenther Garcia, ketua gereja Advent di Guatemala, katakan dalam sebuah pernyataan kepada 117 pendeta di negaranya. “Jangan berkecil hati dengan keja­ hat­an, ketidakadilan, dan kebobrokan karena Anda dipanggil untuk mengha-

Curaçao: Wisuda Besarbesaran

M ag d a

G uatemala

BERDIRI DEMI TUHAN: Noe Gonzalez berdiri di area pegunungan di Guatemala Timur di mana ia telah layani selama 10 tahun.

Pengadilan HAM, bagian dari Departemen Kehakiman Selandia Baru, menemukan bahwa Meulenbroek “dihentikan karena alasan keyakinan agamanya,” dan diberikan 40.000 dolar Selandia Baru (31.025 dolar AS) untuk upah yang hilang, biaya hukum, dan tekanan emosional. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Selandia Baru menyambut baik putusan pengadilan pada akhir Oktober itu. Ini “merupakan kemenangan bagi semua orang yang berusaha untuk secara aktif menghidupi iman mereka sebagai karyawan loyal,” kata Damien Rice Ketua Konferens Selandia Baru Selatan. —Linden Chuang, South Pacific Adventist Record.

SELESAI KURSUS: Seorang anggota gereja tersenyum setelah menerima sertifikat pendidikan kesehatan dari Departemen Pelayanan Kesehatan Divisi Inter-Amerika di Willemstad, Curaçao.


Tiongkok: Refleksi nn Tiongkok mungkin tidak dapat diidentifikasi dalam Alkitab sebagai tujuan misionaris, sebagaimana yang pernah diyakini beberapa orang Advent, tetapi iman yang berkembang di sana saat ini di komunitas yang terpecah yang sebagian besar di area pribumi dan tidak diketahui oleh dunia luar. Itulah yang didengar sekelompok para pemimpin Advent berkisar 100 orang pada konferensi pertama di Hong Kong musim gugur ini karena mereka berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari gereja di Tiongkok, yang diyakini memiliki 500.000 anggota. “Tugas mulia Injil adalah untuk pergi

DI UDARA: Ketua Divisi Amerika Selatan Erton Köhler secara simbolis menekan tombol remote control untuk peluncuran Nuevo Tiempo TV di saluran kabel di Lima, Peru, pada Sabat, 1 November. S A D

gaimana melakukan seri penginjilan, atau bagaimana untuk membagikan Yesus kepada anak-anak. Inisiatif selama setahun, yang diselenggarakan oleh Divisi Inter-Amerika dengan spanduk “Year of Nonformal Education,” bertujuan untuk mempertahankan peningkatan pesat dalam keanggotaan gereja di wilayah tersebut, salah satu wilayah yang paling cepat berkembang di dunia. “Persiapan yang telah Anda terima akan membantu Anda memahami harapan Tuhan, karena Dia siap bagi Anda untuk memberikan segalanya dari diri sendiri,” kata Ketua Divisi Israel Leito kepada 500 wisudawan yang menghadiri upacara itu di musim gugur di Willemstad, Curaçao. Myriam Guerrero, 60 tahun, adalah di antara 500 jiwa yang mengenakan jubah akademik untuk menerima sertifikat pendidikan nonformal. Dia menyelesaikan dua kursus 40 jam tentang bagaimana mempersiapkan penginjilan dan bagaimana memimpin kelas Sekolah Sabat. “Jenis acara itu memotivasi anggota gereja kami lebih tertarik dalam melayani gereja,” katanya. —Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika.

ke seluruh dunia, yang mencakup Tiongkok,” kata Bob Folkenberg, Jr, Ketua Uni Misi Tiongkok. Edward Allen, seorang profesor agama di Union College, mencatat bahwa artikel serius pertama tentang Tiongkok dan misi ditulis pada tahun 1874 oleh George W. Amadon, seorang operator cetak di Review and Herald Publishing Association. Amadon percaya bahwa “tanah Sinim” yang ada di Yesaya 49:12 dalam versi King James Version menunjuk Tiongkok, gagasan ini terkenal oleh para sarjana Alkitab saat ini. Terlepas dari itu, Allen mengatakan, orang Advent “mulai berpikir di luar kotak mereka” dalam membagikan Injil yang hanya di AS. —Michael W. Campbell, AIIAS.

Peru: TV Advent Bertumbuh nn Mengangkat remote control di atas kepalanya, Ketua Divisi Amerika Selatan menggebrak pengembangan televisi Advent dioperasikan oleh Nuevo Tiempo di Peru di stadion Lima bersama 40.000 anggota gereja. Ketua, Erton Köhler, secara simbolis menekan tombol pada remote control untuk meresmikan peluncuran Nuevo Tiempo di saluran kabel lokal 571 selama ibadah di Monumental Stadium di Ibukota Peru pada tanggal 1 November 2014. Peluncuran ini menandai perluasan saluran lokal berbasis Brasil, yang perta-

ma kali mulai siaran melalui gelombang udara terbuka di kota yang berpenduduk hampir 10 juta orang di Desember 2013, dan yang melalui acara ini, hasil telah dituai. Sepasang suami istri dibaptis pada akhir Oktober 2014 setelah diyakinkan bahwa Allah menginginkan mereka untuk memelihara Sabat. “Pengaruh gereja Advent di Peru meningkat dengan penambahan saluran televisi kabel ini, dan pertumbuhan gereja Peru adalah sumber inspirasi bagi orang Advent di seluruh Amerika Selatan,” kata Köhler. —Felipe Lemos dan Rosmery Sanchez, Divisi Amerika Selatan.

Bahamas: Pusat Kesehatan nn Kepemimpinan gereja Advent telah berusaha untuk membuka pusat kesehatan masyarakat di seluruh dunia, tapi tidak pernah setiap hari seorang perdana menteri memiliki daya tarik pribadi untuk pusat kesehatan tersebut di negaranya. Perdana Menteri Bahama, Perry G. Christie, telah meminta gereja Advent untuk membuka pusat kesehatan di Pulau Karibia itu setelah mendengar laporan tentang pusat kesehatan milik Advent ada di seluruh dunia. “Anda memiliki sejarah yang luar biasa dari komitmen untuk praktik kesehatan terbaik. Dalam laporan ini, telah membicarakan keberhasilan program ke-

Bersambung ke sebelah

01 - 2015 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

sehatan yang Anda miliki, tetapi hal itu juga dikatakan bahwa kita harus bergerak untuk membuat pusat kesehatan di Bahama,“ Christie berkata pada pemimpin gereja lokal di ibukota Bahama, Nassau. Christie, berbicara pada pertemuan bisnis empat tahunan dari Konferens Bahama Selatan, menjanjikan dukungan pemerintahnya sebuah pusat kesehatan Advent. Leonard Johnson, Ketua Uni Caribbean Atlantik, mengatakan gereja sedang mempertimbangkan pembentukan pusat kesehatan sendiri. —Staf komunikasi Uni Karibia.

India: Menandai 100 Tahun nn Anggota gereja di negara bagian India, Kerala, merayakan peringatan 100 tahun kedatangan pekabaran Advent dalam pelukan seorang penjual buku Ad-

vent. Ted N.C. Wilson, ketua gereja Advent sedunia, menekankan dalam pidatonya bagi 4.000 orang di pusat konvensi di Ibukota Kerala, Thiruvananthapuram, pada akhir Oktober yang menyatakan orang Advent ingin melayani Tuhan dengan menanggapi kebutuhan masyarakat. John Rathinaraj, Ketua Divisi Asia Selatan, menceritakan bagaimana Advent memasuki wilayah tersebut ketika seorang penjual buku bernama Suvshesha Muthu mengunjungi negara bagian Tamil Nadu. Muthu menjual beberapa buku, termasuk Present Truth, Who Changed the Sabbath? dan Steps to Christ, kepada seorang kapten Salvation Army bernama M. Abel pada bulan Oktober 1914. Abel tumbuh yakin bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat dan, setelah beberapa bulan belajar Alkitab, ia dibaptis. Pada 1915 ia meninggalkan Salvation Army dan memberitakan tentang Sabat dan kedatangan Yesus yang segera. Saat ini gereja memiliki 37.000 anggota, 27 sekolah, dan rumah sakit dengan sekolah perawat di wilayah tersebut. —Pothen Kurian, Divisi Asia Selatan.

S U D

AT C U

PRESENTASI PREMIUM: Perdana Menteri Bahama, Perry G. Christie berbicara pada pertemuan empat tahunan Konferens Bahama Selatan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Hillview di Nassau pada tanggal 2 November 2014.

pertama di ibukota negara, Bucharest, yang menawarkan berbagai layanan kesehatan dari pelajaran pengobatan umum dari masakan sehat. Marius Munteanu, ketua gereja di Rumania, menyamakan potensi pusat medis dengan perumpamaan Yesus tentang biji sesawi kecil yang tumbuh menjadi pohon besar. “Dari awalnya, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah melayani kebutuhan jiwa serta kebutuhan tubuh,” kata Munteanu pada pembukaan musim gugur ini. Pada tahun 2009, anggota Advent menyewa aula di gedung itu untuk layanan Sabat dan mulai mengimpikan dan berdoa bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh itu bisa memiliki gedung itu dan mengoperasikan pusat medis di sana, kata Adrian Bocaneanu, inisiator proyek. “Ini adalah bagaimana semuanya dapat dimulai: Dengan doa dan harapan yang tinggi,” katanya. —A. Horja dan G. Isvan, EUCNews.

Rumania: 1 Juta Klinik Baru nn Pusat medis pertama Advent yang dimiliki telah dibuka di Rumania, menandai perkembangan sistem perawatan kesehatan gereja di Eropa yang kurang terwakili dan pemenuhan impian anggota gereja yang pernah menyewa fasilitas aula itu untuk beribadah pada hari Sabat. Sejumlah 800.000 euro (1 juta dolar AS) pusat pramedis, terletak di sebuah bangunan yang baru saja dimiliki oleh gereja Advent, dan itu adalah fasilitas

6

Adventist World | 01 - 2015

SEMUANYA SIAP: Pemimpin gereja Advent Ted N.C. Wilson, mengenakan pakaian tradisional India, berbicara pada pertemuan ulang tahun di Ibukota Kerala, Thiruvananthapuram.


Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World

Rencana Bacaan Alkitab yang Baru

Blog yang baru, Believe His Prophets, akan memasukkan pasal dan ayat-ayat Alkitab dari Ellen G. White.

R

evived by His Word, sebuah blog daring yang digunakan oleh puluhan ribu orang Advent setiap hari untuk membaca hanya Alkitab, tidak akan berakhir saat mereka mencapai kitab terakhir Wahyu pada bulan Juli. Sebaliknya, blog itu akan meluncurkan nama baru, Believe His Prophets, dan diperluas dengan mencakup tulisan-tulisan sang pendiri gereja, Ellen G. White. Orang yang mengikuti rencana studi lima tahun yang meliputi 66 kitab dalam Alkitab juga akan membaca tujuh dari buku White yang paling populer: Steps to Christ, Christ’s Object Lessons, dan lima jilid seri Conflict of the Ages. “Ini akan menjadi berkat yang indah,” kata Derek Morris, editor majalah Ministry dan penyelenggara harian rencana pembacaan Alkitab. Morris, yang mengumumkan rencana itu pada musim gugur ini selama rapat tahunan, suatu pertemuan besar urusan gereja tahunan, berkata bahwa permintaan melalui e-mail yang menumpuk agar Revived by His Word tetap dilanjutkan ada jauh sebelum blog tersebut mencapai bacaan Perjanjian Baru pada bulan November. “Kami memiliki orang yang berkata, ‘Jangan berhenti. Mungkin kita bisa

membacanya lagi dan membaca beberapa tulisan Roh Nubuat,‘” kata Morris. “Jadi saya percaya bahwa Tuhan memimpin di depan, dan kita akan mengikuti pimpinan-Nya.” Revived by His Word, yang diluncurkan pada tahun 2012, menghubungkan setiap 1.189 pasal Alkitab dengan blog entry refleksi yang ditulis oleh para pemimpin gereja Advent atau kaum awam. Sekitar 150 blogger diharapkan memiliki kontribusi pada saat pembacaan Alkitab selesai pada sesi General Conference di San Antonio, Texas, pada bulan Juli. Beberapa blog entry dari Revived by His Word akan dipublikasikan ulang dalam rencana baru itu dengan maksud kepada pembaca yang mungkin sempat tidak membacanya saat pertama kali program dimulai. Tapi tulisan White akan menjadi “blogger” utama pada hari ketika tulisannya mengandung suatu tanda pada bab Alkitab yang dibaca. Sebagai tambahan pada pasal harian Alkitab dan blog entry harian, orang akan membaca satu pasal seminggu dari salah satu buku White. “Tujuan utama kami adalah untuk menginspirasi banyak orang Advent untuk memiliki proses membaca Alkitab setiap hari, untuk membaca seri Conflict, Steps to Christ, dan Christ’s Object Les-

A W

2015

PELAJARAN ALKITAB YANG BARU: Satu gambar contoh dari halaman situs Believe His Prophets, sebuah situs yang akan menjadi penyelenggara bacaan Alkitab yang terbaru mulai sejak Juli 2015.

sons,” kata seorang penginjil dan penyelenggara bersama, Mark Finley. Nama Believe His Prophets diperoleh dari 2 Tawarikh 20:20: “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” Perencanaan membaca Alkitab saat ini, Revived by His Word, juga mendorong orang Advent untuk membaca Alkitab setiap hari, dan itu dimulai dengan tujuan menciptakan komunitas daring yang positif, kata Finley. Pembaca dapat mengomentari bacaan itu pada setiap blog entry setiap hari. “Anda dapat membaca beberapa blog... dan beberapa dari komentar itu ada yang cukup negatif,“ kata Finley. “Tapi ketika Anda pergi pada blog Revived by His Word, hal yang positif terjadi, semangat orang Advent yang saling mendukung terjadi satu sama lain: Seseorang di Afrika menguatkan seseorang di Amerika Selatan, menguatkan seseorang di Eropa. Jadi ada persaudaraan keluarga. Kami merasa bahwa hal ini tidak bisa dihentikan.“ n

01 - 2015 | Adventist World

7


PA N O R A M A S E D U N I A

8

Adventist World | 01 - 2015

P u b l i sh i n g H e r al d a n d C oll i n s / Re v i ew

Yesus adalah contoh terbaik dari kehidupan yang digerakkan oleh misi. Pada usia 12 tahun, Ia memiliki pemahaman yang jelas tentang misi-Nya. Ketika kembali ke Nazaret sebagai orang dewasa, ia menjelaskan misi-Nya untuk komunitas dari kampung halaman-Nya. Sementara di rumah ibadat, Yesus menyerahkan gulungan kitab Yesaya. Dia pergi ke tempat di mana misi Mesias digambarkan, dimulai dengan kata-kata “Roh Tuhan ALLAH ada padaku” (lihat Yes. 61:1, 2). Sementara Yesus menjelaskan bagian ini (nubuatan tentang diri-Nya), “Ia berbicara mengenai Mesias sebagai seorang yang melepaskan orang yang tertindas, membebaskan orang yang tertawan, menghibur orang yang susah hatinya, memulihkan orang yang buta, dan menyatakan kepada dunia terang kebenaran.“1 Hati para pendengar digerakkan, dan ”mereka menyahut dengan mengatakan amin dan puji Tuhan.“2 Sukacita itu, bagaimanapun, tiba-tiba berakhir ketika Yesus mengumumkan, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Lukas 4:21). Sementara arti kata-kata Kristus mulai meresap, orang Nazaret itu sangat marah. “Mereka, bangsa Israel, anak-anak Abraham, telah diumpamakan sedang dalam perhambaan. Mereka dikatakan sebagai orang yang tertawan yang harus dilepaskan dari kuasa kejahatan; sebagai orang yang berada dalam kegelapan dan me­ merlukan terang kebenaran. Kesombongan mereka diganggu dan ketakutan mereka dibangkitkan.“3 Oleh karena ide mereka mengenai misi Mesias dan kebe-

Membawa

Obor Kebenaran Oleh Ted N. C. Wilson

K r e i gh

Satu Hidup yang Digerakkan oleh Misi

A ssoc i at i o n

S

ementara tahun baru mau dimulai, kita kadang-kadang berpikir tentang membuat resolusi pada Tahun Baru. Resolusi telah sekitar ada sejak waktu yang lama. Ribuan tahun yang lalu resolusi terdengar dari Israel karena mereka gemetar di kaki Gunung Sinai: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan (lihat Kel. 19:8; 24:3, 7). Sayangnya, seperti banyak resolusi lain, itu tidak berlangsung lama. Di sisi lain, banyak orang telah menemukan bahwa dengan fokus pada misi, tidak pada resolusi, dapat membawa hasil yang bertahan lama.

naran yang diungkapkan oleh Yesus tidak disetujui, mereka mencoba untuk membunuh-Nya. Misi yang Fokus

Sepanjang hidup misi Kristus di dunia, untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang adalah fokus dari segala sesuatu yang Dia lakukan. Ketika Misinya di sini dicapai, kata-kata perpisahan-Nya kepada murid-murid dikenal sebagai Amanat Agung (Mat. 28:19, 20). Setelah Pentakosta, para pengikut Kristus yang mula-mula melaksanakan Amanat Agung dan memutarbalikkan dunia! Sayangnya, tidak butuh waktu lama bagi Setan untuk melaksanakan misinya, berusaha untuk membingungkan, mencegah, menetralisasasi, dan menghancurkan gereja Kristen mula-mula. Pada pertengahan abad kedua bentuk Kekristenan palsu eksis, yang tidak lagi mengajarkan atau meneliti kebenaran sederhana Kris-

tus. Pengikut Tuhan yang setia, seperti yang diperkirakan dalam Wahyu 12:6, harus melarikan diri “ke padang gurun” selama 1.260 tahun. Selama zaman kegelapan banyak yang martir karena iman mereka karena mereka berdiri tegas demi kebenaran Alkitab. Misi Reformasi

Menjelang akhir saat itu, reformis seperti Wycliffe, Huss, Jerome, Luther, Zwingli, Berquin, Tyndale, dan lain-lain mulai menarik perhatian kebenaran Alkitab yang telah dirusak atau disembunyikan selama berabad-abad. Ajaran Kristus mulai muncul sebagai Firman Tuhan yang dibawa ke banyak orang dalam bahasa mereka sendiri. Sekumpulan orang yang besar dan kecil timbul di publik, adalah bagian dari reformasi gerakan besar Allah yang melanda Kekristenan, mengembalikannya ke tujuan awal Allah bagi gereja-Nya ber-


GAMBARAN AHLI SENI: Umat Allah selama berabad-abad selalu diuntungkan dari keterangan para saksi-Nya yang setia.

dasarkan kebenaran oleh iman—paket kasih karunia Allah yang membenarkan kita, menguduskan kita melalui pertumbuhan harian melalui Roh Kudus, dan pada akhirnya akan memuliakan kita— semuanya melalui Yesus Kristus, Juruselamat kita. Sebuah Misi yang Dinubuatkan

Dari gerakan Reformasi Protestan yang hebat itu, tumbuhlah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan misi nubuatan yang berdasarkan Daniel 8:14, Wahyu 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 19:10, dan ayat dinamis lainnya. Misi itu terus mereformasi dengan membawa orang kembali untuk menyembah Allah yang sejati dengan berfokus pada Kristus dan kebenar­ an-Nya dalam Alkitab dan hanya Alkitab. Advent telah lama memahami bahwa karakter gereja ini dan mata air misinya yang unik bersumber dari nubuatan yang ditemukan dalam kitab Daniel dan Wahyu, khususnya pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14. Sebuah pemahaman teologis yang tepat dari nubuatan ini akan mendorong pendekatan yang benar untuk misi tersebut. Teologi dan misi Advent tidak dapat dipisahkan—misi kita yang berpusat pada Kristus didorong oleh pekabaran yang berpusat pada Kristus. Apakah Orang Advent Unik?

Untuk menolak pekabaran khusus yang Tuhan berikan kepada kita dan menyatakan bahwa kita tidak begitu berbeda dari orang Kristen lainnya adalah salah satu yang tercepat dan paling efektif untuk menetralisasi misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Di seluruh dunia saat ini, 2.18 miliar orang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Kristen. Selain itu, sekitar 41.000 denominasi dan organisasi Kristen telah diidentifikasi di seluruh dunia.4 Tentu saja, orang Kristen dari berbagai denominasi ini mengasihi Yesus dan menghargai pengorbanan-Nya di kayu salib, seperti halnya orang Advent. Jadi apa yang membuat kita berbeda? Banyak orang dengan tulus menanyakan hal itu, dan kita harus siap untuk menjawabnya. Sebuah Misi Kebenaran

Kebanyakan generasi pertama Masehi Advent Hari Ketujuh akan memberitahu

Anda bahwa mereka memilih untuk menjadi Advent karena mereka “menemukan kebenaran.” Yesus sendiri tahu kerinduan hati manusia, dan banyak dari misi-Nya di bumi melibatkan penyembuhan dan pengajaran. Kata lain untuk “pengajaran” adalah “doktrin,” dan di dalam inti setiap 28 keyakinan dasar kita atau doktrin kita adalah Yesus Kristus. Orang Yahudi bertanya-tanya bagaimana Yesus sebagai orang yang sangat berpengetahuan, dan Dia mejawab “mereka: “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri” (Yohanes 7:16, 17). Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus menginstruksikan pelayan muda itu untuk “terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini,” dan “bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.” Dia kemudian menegur Timotius untuk mengawasi “dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.“(1 Tim 4:6, 13, 16). Misi Kita yang Diberikan Allah

Jadi apakah misi kita sebagai Masehi Advent Hari Ketujuh? Yaitu untuk “memuridkan semua orang, menceritakan ajaran kekal dalam konteks pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14:6-12, yang membuat mereka menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi dan bersatu dengan gereja sisa-Nya, memuridkan mereka untuk melayani Dia sebagai Tuhan, dan mempersiapkan mereka untuk kembali-Nya yang segera.“5 ”Kita melaksanakan misi ini di bawah bimbingan dan melalui pemberdayaan Roh Kudus melalui khotbah, pengajaran, penyembuhan, dan pemuridan.“6 Apakah pergerakan ini ditakdirkan untuk menjadi hanya salah satu dari berbagai denominasi itu? Jawabannya adalah tegas, “Tidak!” Gereja sisa ini dipanggil dan dibentuk oleh Tuhan pada waktu tertentu dalam sejarah bumi un-

tuk memberitakan pekabaran peringatan terakhir kepada dunia. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa dalam dunia sekarang ini dengan kepekaan politiknya, pekabaran dari Wahyu 14 tidak tepat lagi untuk dibawa ke garis depan misi kita. Tapi pekabaran tiga malaikat merupakan daya tarik akhir Allah bagi dunia ini untuk membantu orang mempersiapkan diri bertemu Yesus. “Dalam arti khusus Gereja Mashi Advent Hari Ketujuh telah ditetapkan di dunia sebagai penjaga dan pembawa cahaya. Bagi mereka telah dipercayakan peringatan terakhir untuk dunia yang binasa.... Mereka telah diberikan sebuah kar­ ya yang paling suci—proklamasi pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga. Tidak ada pekerjaan lain yang begitu penting. Mereka tidak diizinkan untuk menyerap perhatian mereka dari hal-hal selain pekerjaan suci itu.“7 Setiap orang Advent—tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau kebangsaan—dipanggil untuk membagikan kebenaran seperti yang ada di dalam Yesus kepada dunia yang sekarat. Waktunya telah tiba ketika semua orang harus bekerja sebagai satu kesatuan. Setiap orang memiliki bagian untuk melakukan perannya dalam mewartakan pekabaran terakhir Allah. Kita akan berbicara lebih lanjut tentang ini di masa depan. Karena tema sesi General Conference 2015 mendatang mengingatkan kita: “Bangkitlah! Bersinarlah! Yesus datang!“ Ini adalah misi Anda dan saya! n 1  Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 5, hlm. 244. 2  Idem. 3  Idem, hlm. 245 4  “General Statistics and Facts of Christianity,” dari: Christianity. about.com. 5  dari “Mission Statement of the Seventh-day Adventist Church,” yang disetujui oleh Executive Committee di Annual Council di Silver Spring, Maryland, pada 3 Oktober 2009. Untuk pernyataan selengkapnya, kunjungi adventist.org dan carilah “mission statement.” 6  Idem. 7  Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 9, hlm. 19.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hati Ketujuh Sedunia.


F I T U R K E S E H ATA N

S

aya mulai meminum kafein sekitar 20 tahun yang lalu. Dimulai dengan merasa “tidak bersalah.” Tentu, saya tahu apa yang Ellen White tulis tentang hal itu, tapi tetap saja...Aku memang jarang melakukannya: Untuk perjalanan yang panjang, setelah kerja berat malam, atau untuk mengimbangi jet lag. Saya melakukannya sekali setiap dua bulan, atau mungkin sebulan sekali...? Saya tidak ingat—hanya itu, dan itu tidak banyak. Setidaknya pada awalnya. Maka itu seminggu sekali. Satu perlakuan khusus. Untuk mendapatkan ledakan energi. Kedai kopi “Gourmet” yang siap sedia; hal itu adalah bagian dari budaya. Siapakah yang tidak pergi ke sana? Sejumlah dari kami, semuanya Advent, berangkat bersama-sama. Kami bisa bicara, bersantai, dan mendapatkan minuman berkafein, yang pasti memberi kami dorongan untuk dapat kembali bekerja. Saya seorang pendeta, bahkan telah diurapi. Banyak yang minum bersama juga adalah pendeta. Kadang-kadang saya berpikir, saya seharusnya tidak melakukan ini, tapi saya tidak benar-benar ing­in berhenti. Saya tidak melihat kebutuhan nyata untuk itu. Setelah semuanya, itu hanyalah latte, bahkan latte yang terbuat dari kedelai. Sebelum saya mengetahui hal itu, saya minum kopi setiap hari. Secangkir di pagi hari. Mungkin beberapa di sore hari, hanya untuk membuat saya terjaga siang hari. Kopi ini sangat membantu saya di mimbar juga. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun. Saya tidak benar-benar banyak berpikir tentang hal itu; minum kopi adalah aktivitas yang banyak orang lakukan. Setelah semuanya, seberapa burukkah hal itu ketika begitu banyak Advent melakukannya? Saya membaca laporan medis tentang kopi, dan meskipun beberapa melakukan peringatan terhadap penggunaan yang berle­ bihan, kebanyakan hasil laporan itu menyatakan kopi cukup aman; beberapa bahkan menyebut manfaat kesehatan yang jelas: sedikit kemungkinan terkena Alzheimer, hal-hal semacam itu. Hanya sesuatu yang saya suka dengar. Dalam kasus di mana tikus laboratorium diberikan kafein akan mendapatkan beberapa penyakit mengerikan, saya menenangkan diri saya dengan berpikir bahwa saya harus menyerap tiga galon cairan infus per hari untuk menyeimbangkan, secara proporsional, akan apa yang mereka berikan kepada tikus-tikus itu.

Saya Bisa Berhenti Kapan pun Tahun-tahun berlalu lagi. Saya berkata pada diri sendiri, Anda dapat berhenti kapan saja Anda inginkan. Saya hanya tidak ingin. Saya pernah diberitahu bahkan Anda akan peroleh oleh sakit kepala besar, dan bagaimana selama beberapa hari Anda akan merasa tidak nyaman. Saya tidak ingin membuat diri melalui hal itu. Mengapa repot-repot? Bagaimana pun hal itu, hanya kopi. Setelah sekitar 20 tahun, saya menyadari bahwa saya sedang meminumnya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Saya butuh secangkir hanya untuk merasa normal. Saya pikir itu disebut “toleransi,” gagasan bahwa tubuh Anda, semakin terbiasa pada suatu obat, perlu lebih dan lebih banyak setiap waktu untuk memberikan efek itu daripada sebelumnya. Saya ingat minum secangkir kopi di hari-hari awal dan mendapatkan suasana yang benar-benar gembira. Saya tidak ingat kapan hal itu terakhir kali terjadi pada saya. Yang kopi lakukan saat ini memang adalah membantu membuat saya terjaga, memberi saya beberapa energi, setidaknya untuk sementara waktu. Salah satu efek yang saya sadari cukup awal adalah bagaimana hal itu memengaruhi tidur saya. Saya selalu dapat merebahkan kepala ke bantal, dan dalam 10 menit saya akan tidak sadar dan tidak bergerak sampai tujuh jam kemudian. Saya tidak pernah memiliki tidur malam seperti itu lagi dalam 18 tahun tarakhir ini. Mimpi Buruk Dimulai Kemudian saya memutuskan untuk berhenti. Dua puluh tahun sudah cukup, saya pikir. Saya tidak mendapatkan apa pun agar lebih muda. Saya mengalami beberapa masalah kesehatan; apakah itu terkait dengan kopi atau tidak, saya tidak tahu. Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya telah minum terlalu banyak kopi dan telah terlalu lama. Sudah waktunya. Lebih dari sekali saya berharap saya tidak akan memulainya, tapi tuduhan itu tidak cukup untuk membuat saya serius berpikir tentang berhenti. Sekali lagi, saya akan bertanya, apakah masalahnya? Ini kan hanya kopi! Kemudian, pada suatu waktu, mendadak saya berkata, “cukup sudah.” Saya harus memiliki beberapa waktu untuk berhenti, tidak akan memiliki beban berat yang biasa selama sekitar dua minggu,

PENghentian Pengakuan pecandu kafein Oleh William Hayden

10

Adventist World | 01 - 2015


dan berpikir ini akan menjadi waktu yang tepat. Saya menguatkan diri untuk sakit kepala yang akan datang dan beberapa hari merasa sedikit pusing, itu saja. Hanya sedikit yang saya tahu.... Tidak lama setelah saya berhenti saya mulai merasa sedikit sakit di perut. Karena saya sudah mengalami masalah perut, saya hanya menduga itu adalah akibat berhenti. Akhirnya masalah perut itu menjadi lebih buruk. Saya merasa mual, pegal, kelelahan; segala sesuatu saya kaitkan dengan penyakit saya. Setelah sekitar dua hari sakit kepala. Ah, saya pikir, inilah dia. Satu-satunya yang saya butuhkan saat berhadapan dengan sakit perut saya. Tapi saya bertekad untuk berhenti. Untungnya sakit kepala segera hilang. Meskipun perut saya sakit, saya tidak merasa gejala-gejala penghentian itu. Wah, ini cukup mudah. Saya bahkan tidak melewatkannya. Pada saat itu saya merasa begitu sakit hingga tidak ada, bahkan kopi pun, tidak menarik bagi saya. Setelah sekitar empat hari saya merasa sengsara. Saya tidak punya nafsu makan dan sangat mual. Ditambah, saya tidak bisa tidur. Saya memiliki dua malam berturut-turut ketika saya tidak dapat tidur bahkan mengedipkan mata. Kemudian mimpi buruk yang nyata mulai. Saya kewalahan dengan rasa kecemasan. Saya tidak pernah punya serangan panik sebelumnya; sekarang satu demi satu datang menimpa saya. Saya berpikir tentang masalah, masalah apa saja, dan dada ini terasa ketat, dan saya menghela napas dalam-dalam. Lagi-lagi gelombang panik menyapu saya, di mana kepanikan itu tegas bersarang di kepala dan di dada saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Selama hampir 36 jam saya memiliki saat-saat ketika saya takut bahwa saya akan kehilangan pikiran saya. Apakah yang sedang terjadi? Saya tahu selain sesuatu itu diberikan dengan cepat, saya mungkin akan bunuh diri atau mendapatkan diriku terikat. Faktor stress terbesar adalah tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mengapa saya merasa begitu sakit? Mengapa saya merasakan kecemasan yang luar biasa ini? Hal ini tidak mungkin karena penghentian kafein itu, atau apakah karena itu? Hal itu menjadi peristiwa tiga jam sakit kepala, tidak lebih. Saya bangkit dari tempat tidur, segera masuk daring, dan merasa ingin banyak tahu, setelah membaca banyak hal mengenai “gejala penghentian kafein,” saya melihat bahwa ini adalah persis apa yang saya alami. Sakit kepala adalah gejala yang paling umum, tapi itu bukan satu-satunya, dan tidak semua orang mendapatkannya. Saya membaca tentang gejala penghentian yang parah dan

PANGGILAN

Hal populer dan bahkan media ilmiah sering mengintip manfaat penggunaan kafein. Beberapa media telah mencatat bahwa “di seluruh dunia” tampaknya menggunakan kafein untuk bangun di pagi hari, untuk tetap terjaga sepanjang hari, dan bekerja hingga larut malam. Selama bertahun-tahun, bahkan sebagai seorang profesor dan direktur departemen di universitas Advent, saya adalah bagian dari pola

menyadari bahwa hal itu terjadi pada saya. Apakah yang saya telah pikirkan—menempatkan obat beracun selama 18 tahun terakhir hampir setiap hari ke dalam tubuh saya, dan saya berhenti dengan tiba-tiba dan tidak mendapatkan dampak apa-apa kecuali sakit kepala biasa? Saya malu untuk mengatakannya, tapi saya akan melalui penghentian obat beracun ini dengan serius. Itu adalah penderitaan tubuh dan pikiran mengerikan yang saya pernah alami. Saya merasa lega. Setidaknya sekarang saya tahu apa yang sedang terjadi. Menengok ke belakang, saya bisa bersyukur kepada Tuhan bahwa saya tidak menghubungkan gejala penghentian kafein saya hingga saya melalui yang terburuk, karena saya telah tahu apa yang menyebabkan gejala-gejala tersebut, saya bisa saja pergi kembali ke meminumnya, dan dengan penuh hati yang kesal. Setelah saya menyadari apa yang terjadi, saya telah melalui yang terburuk. Dan itu buruk! Benar-benar buruk. Hal yang Jahat Sampai sekarang, saya sudah menghentikan kafein beberapa bulan. Saya masih tidak 100 persen diri sendiri, tapi setiap hari sudah lebih baik (bersyukur kepada Tuhan!). Saya tidak pernah tahu hal jahat kafein benar-benar ada, tidak tahu sampai terjadi pengalaman ini. Belajar dari kesalahan saya. Jika Anda belum mulai meminumnya—jangan pernah! Lupakan fakta bahwa begitu banyak orang yang melakukannya. Banyak orang minum alkohol; bukan berarti itu hal yang benar, atau sehat untuk Anda. Jika Anda melakukan hal itu hanya sedikit—berhentilah! Semakin banyak dan lama Anda minum, semakin besar kemungkinan Anda akan minum lebih banyak, dan semakin sulit untuk berhenti. Itu adalah obat, dan seperti kebanyakan obat, itu adiktif. Hanya rencana penghentian kopi yang akan menyangkal kecanduan kafein; setiap orang lain juga mengetahui hal yang lebih baik. Jika Anda seorang peminum kafein berat—berhentilah. Arahkanlah diri dari (Anda dapat lakukan secara langsung dan tiba-tiba, tapi bersiaplah untuk itu). Meskipun setiap orang berbeda, dan Anda mungkin tidak memiliki gejala yang saya lakukan, Anda mungkin memiliki lebih buruk. Anda bahkan mungkin harus mendapatkan bantuan profesional. Itu bukanlah hanya kopi. Itu adalah kafein, obat adiktif kuat. Tuhan ingin Anda menjadi lebih baik. n

William Hayden bukanlah nama sebenarnya.

Oleh Bruce Solmner hidup ini. Lalu suatu malam beberapa bulan yang lalu, setelah 16 jam dan banyak kafein, detak jantung saya turun hingga 38 denyut per menit dan saya berakhir di ambulans dan di satu unit gawat darurat jantung. Setelah serangkaian tes, dokter ahli jantung saya menyimpulkan bahwa kafein adalah penyebab utama dari serangkaian kontraksi prematur ventrikel (PVC), atau detak jantung tidak normal ekstra. Saya segera berhenti menggunakan

kafein, dan PVC pun menghilang. Barubaru ini, saya mencoba percobaan minum 12 ons minuman berkafein. Dalam waktu 15 menit penyakit PVC pun kembali. Saya telah menemukan tidur yang lebih baik, kewaspadaan yang lebih stabil, dan emosi yang kurang agresif tanpa kafein. Mungkin dunia perlu tahu lebih baik mengenai risiko stimulan yang ternyata berbahaya ini.

Bruce Solmner bukanlah nama

sebenarnya.


R E N U N G A N

Selamat Tinggal Oleh Myron Madden

D

ulu saya berpikir bahwa dunia ini terlihat samar. Saya akan menghabiskan berjam-jam menatap tangan saya, bertanya-tanya mengapa itu tampak seperti warna statis televisi tetapi terasa halus dan padat. Kesamaran yang selalu ada adalah salah satu misteri besar kehidupan, tapi saya tidak pernah mempertanyakan hal itu. Itu adalah bagian normal dari kehidupan sehari-hari. Dunia secara alami terlihat samar, selalu seperti itu dan akan terus terjadi sampai hari kematian saya. Rapor kelas pertama saya mengubah semua hal itu. Nilai saya selalu kurang dari yang baik, dan ibu saya ingin memastikan bahwa saya tahu betapa kecewanya dia dengan cara mengomelin saya. “Ini sangat tidak adil!” Saya cemberut, sambil melipat lengan kecil saya. “Bagaimanakah ibu mengharapkan saya lulus kelas ketika saya bahkan tidak bisa melihat papan tulis?” Ekspresi bingung menerpa wajah ibu saya, dan dalam beberapa menit kami segera dalam perjalanan ke kantor dokter. Setelah menjalani serangkaian tes, dokter bilang saya ini sedang “buta seperti kelelawar.” Buta? Saya ingat sedang berpikir. Bagaimana mungkin? Bukankah setiap orang melihat dunia dengan cara yang sama seperti yang saya lihat? Sementara saya memikirkan pandangan saya tentang kehidupan, dokter menempatkan kacamata ke wajah saya. Saya mengedipkan mata beberapa kali, kemudian saya terkejut. Dalam sekejap seluruh dunia saya berubah selamanya. “Wow! Ini terlalu terang! “ Saya berteriak sementara menerobos pintu rumah kami. Rasanya seolah-olah aku melihat dunia untuk pertama kalinya. Segala sesuatu terlihat jernih dan tajam. Semuanya persis sama, namun entah bagaimana berbeda. “Lihatlah wastafel itu! Saya tidak tahu wastafel itu begitu mengkilap! Dan wow! Bahkan sampah pun berkilauan! “ Dalam semua kegembiraan itu, saya tidak melihat ibu saya yang mengikuti di belakang, air mata mengalir di pipinya. Anaknya telah “buta,” tetapi untuk pertama kalinya dia bisa melihat.

12

Adventist World | 01 - 2015

Dikepung

“Elisa! Bangun! “ Elisa berguling di atas tikar itu, samar-samar ia sadar bisikan panik hambanya itu. “Tuan! Tolonglah! Bangun! “ Elisa duduk dan melirik ke hambanya. Pria itu bermandi keringat dan terasa gemetar. “Apa yang salah?” Pelayan itu menggenggam tuannya dengan lengan dan membantunya berdiri. Tanpa sepatah kata dia memimpin Elisa luar sehingga ia bisa melihat sendiri. Segera Elisa melihat sumber ketakutan hambanya itu. Bala tentara dengan kuda dan kereta mengelilingi seluruh kota. Elisa tahu tentara datang untuknya dan itu dari Suriah, tidak diragukan lagi. Allah telah memberinya rencana pertempuran Raja Aram, dan Elisa telah menyampaikan kepada Raja Israel. Raja musuh harus menemukan Elisa yang menyebabkan kebocoran informasi dan mengirimkan orangnya untuk memastikan bahwa rahasianya tetaplah rahasia. Siapa pun bisa melihat bahwa Elisa dan hambanya terjebak. Tidak ada jalan keluar, dan hanya tinggal masalah waktu sebelum tentara menyerang. “Tuan, apakah yang harus kita lakukan?” “Tidak ada alasan untuk takut,” Elisa tersenyum. “Sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” Pelayan itu menganga di hadapan tuannya, bingung. Mereka hanya dua orang melawan ratusan. Apakah ia telah salah hitung? Atau apakah Elisa akhirnya sudah gila? Elisa melirik ekspresi hambanya dan tertawa. Pria itu mengingatkannya pada dirinya sendiri ketika ia sedang melayani belajar pada Elia. Ia mendekat pada hambanya, Elisa mulai berdoa. “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Pelayan itu membuka matanya dan tersentak. Tentara lain tiba-tiba muncul, tapi pasukan ini berbeda. Tentara baru ini menunggang kuda dan kereta berapi, dan secara jumlah tentara Suriah jauh dibawahnya.


Dosa telah membiarkan pandangan kita kabur, dan pandangan kita akan Allah samar. Pelayan itu tampak secara cepat memandang dari kiri ke kanan, tidak bisa mempercayai matanya. Malaikat tentara telah berada di sekitar Elisa dan dirinya sendiri sepanjang waktu. Tak ada alasan untuk takut. Pelayan itu menarik napas lega. Tadinya ia buta, tapi untuk pertama kalinya, ia benar-benar bisa melihat (lihat 2 Raja-raja 6:8-17). Penglihatan Rohani

Kebutaan rohani dan kebutaan mata fisik sangat mirip— Anda tidak pernah menyadari betapa buruk “penglihatan� Anda sampai Anda dapat melihat. Sementara saya masih kuliah, saya pikir penglihatan rohani saya adalah besar. Saya mengerti sejumlah teologi yang mengesankan, benar-benar yakin akan iman saya, dan tahu Tuhan sedang bekerja dalam hidup saya. Semuanya berubah setelah salah seorang profesor saya menantang saya untuk menggali Alkitab. Tapi dia tidak hanya ingin saya membacanya. Dia ingin saya untuk belajar setiap pasal dan ayat demi ayat, menikmati setiap kata seolah-olah kata-kata itu keluar dari mulut Allah. Saya mengambil tugas itu, memikirkannya untuk menjadi tidak lebih dari tugas berat, tapi kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi. Semakin dalam saya masuk ke Alkitab, dan lebih banyak usaha saya dimasukkan agar benar-benar memahami apa yang saya baca, semakin dekat saya kepada Tuhan. Tiba-tiba, membaca Alkitab bukan hanya tugas biasa yang lain; itu adalah cara bagi saya untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan Allah. Dengan cepat saya menjadi lebih bergantung pada Allah dalam kehidupan sehari-hari, dan menghabiskan lebih banyak waktu berkomunikasi dengan-Nya sepanjang hari. Kemudian, dan setelah saya membuat Allah merupakan suatu bagian penting dari hidup saya, Dia membuka mata saya. Saya mulai benar-benar melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup saya. Saya melihat bagaimana Dia hadir dalam setiap keputusan, dalam setiap keberhasilan, dan melalui setiap patah hati. Kisahkisah Alkitab yang dulunya hanya sedikit lebih dari kata-kata inspirasi Kitab Suci sekarang datang dan memberikan aplikasi nyata untuk spiritual dan kehidupan pribadi saya. Persepsi saya mengenai dukacita, kesedihan, kegembiraan, dan cinta telah diubah karena saya bisa melihat tangan-Nya mengontrol tali kehidupan itu. Semuanya adalah persis sama, namun entah bagaimana hal itu berbeda.

Kejelasan spiritual bukan tentang mengetahui; itu tentang melihat. Tentu, saya tahu bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup saya, tapi itu tidak berarti apa-apa jika saya tidak bisa benar-benar melihat apa yang Dia lakukan. Kacamata Rohani

Kita sering menentukan kebutaan rohani bagi mereka yang tidak percaya dan tidak mampu melihat Allah. Tapi banyak dari kita masih buta. Kita mendengar tentang kasih Tuhan, namun kita gagal untuk melihatnya—apalagi merasakannya. Kita memahami konsep Tuhan Yang Mahakuasa dan mengajarkan konsep itu pada orang lain, namun kita belum bertemu Tuhan untuk diri kita sendiri. Tidak peduli seberapa tajam pandangan pikiran rohani kita, kita semua terlahir buta. Dosa telah meninggalkan pandangan keruh, dan pandangan kita tentang Allah adalah samar. Sementara itu, kita tidak akan pernah mendapatkan kembali pandangan penuh sampai kepada kedatangan Tuan itu, kita masih bisa meningkatkan visi gagal yang kita miliki sekarang. Allah ingin membuka mata kita. Dia ingin kita melihat cahaya sinar di dunia yang gelap dan merindukan kita untuk menyaksikan bagaimana Ia bekerja untuk mengubah jalan kehidupan berbatu ke jalan yang rata (Yes. 42:16). Dia menanggung sakit untuk mengungkapkan rencana-Nya bagi hidup kita dan memberi kita kilasan karakter-Nya yang sempurna (Yer. 29:1114.). Yang Dia minta sebagai imbalan kacamata rohani kita hanyalah bahwa kita sungguh-sungguh mencari Dia (Ul. 4:29). Untuk melihat Allah bekerja dalam hidup kita, kita harus tahu seperti apa Dia. Dengan rajin mencari dalam Kitab Suci, kita dapat belajar tentang Allah yang kita layani. Melalui firman-Nya kita dapat memperoleh gambaran yang tajam dan jelas siapa Dia. Tapi kita tidak harus berhenti di situ. Ya, Allah berjanji untuk berada di sana ketika kita berseru dalam doa, tetapi Dia juga ingin memiliki percakapan dengan kita—percakapan di mana kedua belah pihak berbicara (Kel. 33:11). Sangat mudah untuk meminta berkat dan berbicara dengan Allah, tetapi kita sering kurang bersedia untuk menunggu dan mendengarkan. Mencari Tuhan berarti merenungkan firman-Nya, tetapi juga termasuk meluangkan waktu untuk mendengarkan hal yang baru yang Ia berbicara kepada kita setiap hari (Yer. 33:3). Janganlah puas hati dengan hal yang samar. Tuhan sedang menunggu untuk membuka mata Anda sehingga Anda dapat melihat dunia dengan cara yang Dia awalnya tujukan untuk dilihat. Dan setelah Ia membuka mata Anda, seperti Elisa, Anda dapat membuka mata orang lain sehingga mereka juga dapat melihat kemuliaan penuh dari Yang Mahatinggi. n

Myron Madden salah satu tenaga magang

pada musim panas 2014 di Adventist World.

01 - 2015 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

P

engenalan saya terhadap tulisan-tulisan Ellen White (1827-1915) sangatlah kurang ketika saya masih remaja. Saya mulai menghadiri gereja di Komunis Jerman Timur. Sementara ada beberapa orang yang dengan hebat keberatan atas pelayanan kenabiannya, sebagian yang lain menggunakan tulisannya untuk menyatakan kritikan terhadap “orang berdosa yang berada dalam tangan Allah yang murka.�1 Mungkin Anda setuju dengan pengalaman saya yang mengenalnya sebagai seorang wanita tua yang tampaknya suka mengkritik orang dengan tangannya yang gemetaran. Namun, Ellen White sendiri merasa tidak nyaman untuk mengumandangkan pekabaran teguran yang Allah telah tunjukkan kepadanya bagi orang tertentu, karena baginya pekabaran itu terlalu keras.2 Ketika saya mulai menemukan tulisan-tulisannya sendiri, saya melihat bahwa sebagian besar dari apa yang ditulisnya bukanlah dalam kategori kecaman dan teguran tetapi lebih mengarah kepada pertolongan untuk dapat lebih memahami Alkitab, membuat kita semakin dekat dengan Yesus, memahami konflik antara yang baik dan jahat, menghidupkan kehidupan yang sehat dan berkecukupan di dunia ini, dan mempersiapkan diri kita untuk kehidupan di dunia yang baru. Bahkan kesembilan jilid Testimonies for the Church tidak sekadar mengandung peringatan kepada umat dan gereja yang memiliki masalah tertentu dalam keadaan yang berbeda, tetapi juga mengandung materi biografi dan saran yang spesifik. Kendati demikian, banyak dari kecaman dalam jilid ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Menjadi lebih mencintai pasangan Anda, keluarga, rekanrekan seiman, dan sesama. Harus diakui bahwa biasanya kita tidak mampu menegur dan mengecam. Nabi-nabi Allah pada zaman Alkitab banyak yang mengalami penganiayaan, bahkan mati martir (Lukas 11:46-51; Kis. 7:52; Rm. 11: 3). Sehingga, menyalahkan nabi-Nya atas pekabaran yang diberikan amatlah tidak tepat, karena mereka ha-

14

Adventist World | 01 - 2015

PASAL 18

Saksi

Oleh Denis Kaiser

Kasih

Allah

nya berfungsi sebagai alat Tuhan dalam menyampaikan pekabaran yang berasal dari Allah.

Sifat dan Tujuan Pelayanan Nabi

Ketika saya semakin mengenal kisahkisah para nabi Alkitab dan kehidupan Ellen White, saya mulai menghargai mereka sebagai individu yang tidak luput dari kesalahan, yang ingin menyerahkan dirinya ke dalam pengaruh tuntunan dan penyucian Roh Kudus. Saya mendapati bahwa selain menubuatkan peristiwa pada masa depan dan mengumandangkan pekabaran peringatan, para nabi Alkitab juga mengingatkan umat Allah akan perbuatan-Nya yang hebat, ajaib, dan mulia dalam sejarah. Mereka juga menekankan pentingnya untuk mengingat firman dan ajaran Allah pada masa lalu, dan mengarahkan umat-Nya kepada Firman Allah yang sesungguhnya telah mereka ketahui (lih. Yes. 8:20). Mereka menghitung ulang setiap kemenangan dan kegagalan yang

akan menggambarkan bahwa kemenangan rohani hanya akan tumbuh oleh hubungan yang erat dan hidup di dalam Tuhan. Pekabaran yang mereka sampaikan adalah untuk membangkitkan kepercayaan dan keyakinan terhadap tuntunan Allah, untuk membawa hubungan yang lebih dekat dan lebih setia kepada Allah, dan untuk memandang kepada Yesus Kristus sebagai Mesias yang telah menjelma menjadi manusia. Saling Mengasihi

Seruan semacam ini akan dapat dipahami hanya jika orang yang dimaksudkan memiliki kebebasan dalam memilih. Jika kita diciptakan tanpa kebebasan, kita akan bagaikan robot belaka, tidak mampu untuk mengasihi serta mengalami kepuasan dan dipenuhi. Hanya kebebasan memilih dan rahmat serta penyucian Allah yang telah dicurahkan-Nya, yang dapat menjadikan kasih yang timbal balik terjadi antara Dia dan umat-Nya. Alkitab memberitahu kita bahwa Allah adalah


sumber kasih yang utama (1 Yohanes 4:7, 8). Nabi dalam Alkitab sering menyatakan kasih setia Allah bagi umat-Nya (Yes. 54:10; 63:7; Yer. 31:3; Rat. 3:22; Dan 9:4; Mikha 7:20), dan memanggil umat-Nya untuk mengembangkan kasih yang sama bagi Allah—melampaui korban sembelihan dan persembahan (Hosea 6:6; 10:12; 12:6; Mikha 6:8; Zak. 7:9). Kita sering kali lupa bahwa penurutan yang terpaksa adalah bertentangan dengan karakter kasih Allah dan juga tidak akan membuahkan kasih dalam diri kita. Karena Allah mengasihi kita sehingga Ia berusaha untuk melakukan segala sesuatu untuk memenangkan dan menyelamatkan kita kembali dengan cara yang benar. Kematian Yesus Kristus di kayu salib jelas merupakan ekspresi terbesar dan paling mengejutkan atas kasih-Nya bagi kita (Yohanes 3:16). Para nabi adalah alat untuk mengungkapkan karakter-Nya, tujuan-Nya, dan pekabaran-Nya kepada kita. Meskipun pada saat ini terdengar keras, kita tidak boleh lupa bahwa pekabaran mereka bersumber dari Allah Yang Mahakasih, yang merindukan keselamatan kita dan persekutuan kita denganNya. Bahkan murka-Nya sekalipun adalah gambaran atas kasih-Nya yang kudus; Dia sangat prihatin terhadap kesejahteraan dan nasib kita (Yes. 54:8; Yer. 32:18; Rat. 3:32; Yoel 2:13; Mikha 7:18). Para nabi sering menggambarkan hubungan Allah dengan umat-Nya bagaikan hubungan kasih yang intim, mengumpamakan Allah sebagai suami yang

Roh

mengasihi istrinya (Yer. 3:20; 11:15; 31:32; Hosea 2:19) dan seorang ayah yang mengasihi anak-anaknya (Yes. 63:16; Yer. 3:19). Dengan demikian pekabaran peringatan dan teguran yang Allah kirimkan melalui nabi-Nya sebenarnya adalah surat dari suami yang penuh kasih, dari orangtua yang penuh rasa sayang, yang tidak mau membiarkan kita binasa tanpa mencoba segala cara untuk membawa kita kembali dan menyelamatkan kita, menarik kita ke dalam “belenggu kasih-Nya” (Hosea 11:4). Kerinduan Pada Yesus dan Alkitab

Ketika saya mulai membaca tulisan Ellen White, saya menyadari bahwa dia tidak menarik perhatian orang kepada dirinya sendiri, tetapi mengarahkan mereka kepada Kitab Suci. Pada awal pelayanannya ia menyatakan, “Saya sarankan kepada kamu sekalian... Firman Allah adalah aturan terhadap iman dan perbuatan kita.“3 Pada akhir hidupnya, dengan mengangkat tinggi sebuah Alkitab, ia berseru kepada para delegasi yang berkumpul dalam rapat General Conference 1909, ”Saudara-saudara, saya menganjurkan Buku ini kepadamu.“4 Tulisannya berfokus pada Alkitab dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam keadaan tertentu. Semakin lama, saya menjadi terpesona dengan aspek utama tulisannya, uraian yang dibuatnya mengenai kasih Allah yang “tak tertandingi dalamnya” dan “tak

Karunia

tertandingi pesonanya.”5 Pada bab pertama “Kasih Allah Kepada Manusia” dari bukunya Kebahagiaan Sejati, dimulai dengan “Alam dan Wahyu sama-sama menyaksikan kasih Allah.”6 Ia memperkenalkan dan menyimpulkan karya dan sastranya yang terbesar, seri Alfa dan Omega, dengan kata-kata “Allah adalah kasih.”7 Seri tulisannya ini berporos pada buku Kerinduan Segala Zaman, yang mengungkapkan pernyataan terbesar akan kasih Allah—Yesus Kristus, Juruselamat dan Sahabat kita, yang memenuhi segala hasrat, keinginan, dan harapan. Gairah terhadap Kitab Suci dan Tuhan kita yang Mahakasih yang saya temukan dalam tulisan para nabi Alkitab, juga jelas terlihat dalam tulisan Ellen White. Mereka telah membantu saya untuk bertumbuh lebih dekat dengan Yesus dan menjadi saksi kasih Allah. Entah mengapa adalah lebih mudah menerima nasihat dan teguran dari seseorang yang mengasihi dan peduli kepada saya. n 1  Diambil dari khotbah terkenal Jonathan Edward. Lihat Sinners in the Hands of an Angry God (Boston: Kneeland and Green, 1741). 2  Ellen G. White, A Sketch of the Christian Experience and Views of Ellen G. White (Saratoga Springs, N.Y.: James White, 1851), hlm. 63, 64. 3  Idem, hlm. 64. 4  Dikutip dari W. A. Spicer, The Spirit of Prophecy in the Advent Movement (Washington, D.C.: Review and Herald, 1937), hlm. 30. 5  Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press, 1948), jld. 1, hlm. 162; idem, Spiritual Gifts (Battle Creek, Mich.: James White, 1858), jld. 1, hlm. 210, 211; cf. Peter M. van Bemmelen, “The Matchless Charms of Christ: Theological Significance of This Phrase in Ellen White’s Writings,” in Christ, Salvation, and the Eschaton: Essays in Honor of Hans K. LaRondelle, ed. Daniel Heinz, Jiří Moskala, and Peter M. van Bemmelen (Berrien Springs, Mich.: Old Testament Department, Seventh-day Adventist Theological Seminary, Andrews University, 2010), hlm. 231-240. 6  Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati (Bandung: Indonesia Publishing House, 1992), hlm. 9. 7  Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 21; idem, The Great Controversy Between Christ and Satan (Mountain View, Calif.: Pacific Press, 1911), hlm. 678.

Nubuat

Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat. Karunia ini adalah tanda identifikasi umat sisa yang telah dinyatakan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai juru kabar Allah, tulisannya adalah sumber kebenaran yang berkelanjutan dan berotoritas yang menyediakan kenyamanan, bimbingan, pengajaran, dan koreksi bagi gereja. Dalam tulisannya ia juga menjelaskan bahwa Alkitab adalah standar untuk menguji semua pengajaran dan pengalaman (Yoel 2:28, 29; Kis. 2:1421; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10).

Denis Kaiser, berasal

dari Jerman, seorang kandidat Ph.D. di Adventist Studies and Historical Theology di Seventh-day Adventist Theological Seminary.

01 - 2015 | Adventist World

15


T al Rago v sk i / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

CERITA S A M PU L

SEJARAH KARUNG PASIR: Sebuah gambaran di Area A dari Ekspedisi Keempat di Lakhis. Karung pasir membantu menstabilkan area penggalian.

Menggali

Oleh Gerald A. Klingbeil

Lakhis

P

agi itu sangat sunyi. Gumpalan awan menutupi bukit1 yang pernah kami daki sebelumnya. Sinar matahari mulai menerobos kabut. Dalam waktu setengah jam kemudian matahari akan mengubah pagi yang menyenangkan menjadi hari yang panas dan berkeringat. Saat ini udara masih terasa segar diliputi oleh keheningan. Padahal para staf dan relawan penggalian keempat di Lakhis dari Southern Adventist University, Tennessee Amerika Serikat, sedang mendengarkan dengan saksama acara ibadah sebelum melakukan penggalian, mengangkat barang berat, mengayak dengan hati-hati, dan mendokumentasikan dengan cermat, yang akan mengubah pagi yang hening itu menjadi hari yang sibuk di bukit itu.

Mengapa Mereka Menggali?

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh selalu tertarik dalam penelitian arkeologi. Kebanyakan ahli arkeologi yang bekerja di Timur Dekat kuno (termasuk situs di Israel, Suriah, Yordania, Lebanon, dan

16

Adventist World | 01 - 2015

Mengetahui masa lalu memberitahu kita tentang Allah masa depan. lain-lain) akan mengakui kepemimpinan arkeolog Advent ketika bekerja di lapangan. Dimulai dengan penggalian Tell Hesban di Yordania oleh Andrews University di bawah pimpinan Siegfried Horn pada tahun 1968, penggalian yang dipimpin oleh arkeolog dan lembaga Advent selalu menjadi ujung tombak penelitian arkeologi dan teknologi. Sejak awal, para penggali tersebut mengakui pentingnya pendekatan multidisiplin dan tidak sekadar melihat sisa-sisa arsitektur, artefak, dan tembikar. Menggabungkan semua jenis data dengan saksama (termasuk sisa-sisa tulang, sisa-sisa fauna dan flora, hasil survei, dll.) tetap menjadi ciri khas proyek arkeologi Advent.2 Beberapa orang mungkin bertanya

mengapa gereja mau menginvestasikan dana yang cukup besar untuk menggali lebih banyak mengenai masa lalu. Alasan yang pertama adalah, arkeologi Alkitab berfokus pada tanah yang terdapat dalam Alkitab selama masa Alkitab. Sementara denominasi “arkeologi Alkitab” tidak digemari lagi (kebanyakan par ahli sekarang menggunakan “arkeologi Timur Dekat kuno” atau “arkeologi Siro-Palestina”), Yossi Garfinkel, salah satu dari tiga codirectors ekspedisi dan profesor di Universitas Hebrew Yerusalem, yakin bahwa “arkeologi Alkitab menghubungkan hal lebih baik daripada yang lainnya.” “Jika Anda adalah seorang produsen mobil yang bernama Mercedes, Anda tidak akan mengubah nama Anda hanya kare-

Backg r ou n d i mage b y G e r al d A . K l i n g b e i l / A d v e n t i s t W o r l d


E d d i e A ppoll i s / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

E d d i e A ppoll i s / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

Kiri: SEJARAH DALAM TANGAN: Sukarelawan Kiersta Mackey memegang pegangan guci penyimpanan yang distempel oleh segel raja. Atas: MEMBACA TEMBIKAR: Para direktur penggalian danyang lainnya menafsirkan tembikar dalam rangka membangun sebuah situs kronologi.

na ada seseorang di Kopenhagen berpikir bahwa arkeologi Alkitab tidaklah benar,“ lanjutnya sambil tersenyum. Fokus realitas atas sejarah Alkitab dan peristiwa yang diceritakan dalam Alkitab berlabuh pada suatu upaya yang dengan disiplin terus berusaha menerangi masa lalu. Daniella Hasel, seorang relawan yang masih duduk di bangku SMA, secara singkat berkata: “Kita melihat bahwa sejarah Alkitab sebenarnya nyata.” Orang yang nyata, tempat yang nyata, pertemuan nyata antara Tuhan dengan sekelompok orang yang dipilih-Nya, yang hidup pada hamparan tanah yang kecil yang menghubungkan Asia dan Afrika, untuk memberitahu dunia mengenai keselamatan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam yang membuat kita tetap terjaga pada malam hari. Seorang relawan lain bernama Malcolm Douglas, yang menggembalakan gereja Advent di Arizona, merangkum

hal ini dengan baik: “Arkeologi tidak bisa membuktikan Alkitab, tapi jelas dapat membantu memvalidasi hal-hal yang kita percaya tentang Alkitab.” Atau dengan kata lain, arkeologi bukan hanya sekadar sebuah perusahaan ilmiah. Namun sebagai usaha menghubungkan misi gereja, “Dengan demikian akan membawa Firman Allah yang hidup kepada umatNya,” Martin Klingbeil, seorang codirectors ekspedisi sekaligus sebagai Associate Director dari Southern Institute of Archaeology, menegaskan. Mengapakah di Lakhis?

Bukit Lakhis adalah salah satu situs utama di Israel yang mencakup sekitar 12,5 hektar (31 acre). Para arkeolog mengatakan bahwa tempat itu adalah kota terbesar kedua di Yehuda selama periode Alkitab. Terletak di Syefila Selatan, wilayah geografisnya menghubungkan dataran Pantai Palestina dengan dataran tinggi Yudea mengelilingi Yerusalem, kota ini sangat penting selama masa kerajaan Israel. Situs ini diidentifikasi pada tahun

1929 dan telah menjadi fokus dari tiga proyek penggalian besar. Ekspedisi Lakhis yang keempat sangat tertarik pada awal masa Yehuda setelah kerajaan Daud dan Salomo bersatu, suatu periode yang dengan sengit telah diperdebatkan oleh para sejarawan dan arkeolog selama 20 tahun terakhir ini.3 Karena itu ekspedisi Lakhis ketiga oleh tim arkeologi dari Universitas Tel Aviv, Israel, pada 1970-an dan 1980-an mengakibatkan revisi kronologi Israel, direktur ekspedisi keempat untuk Lakhis merasa bahwa Lakhis merupakan kunci untuk mengklarifikasi kronologis isu-isu penting. “Salah satu alasan kami untuk datang kembali ke sini adalah untuk memperjelas usia Zaman Besi, karena situs ini telah digali selama kurun waktu di mana kami tidak memiliki banyak metode penanggalan yang berpresisi tinggi,“ kata Michael Hasel, seorang codirectors ekspedisi dan Direktur Institut Arkeologi di Southern. Sementara sebagian besar penggali berfokus pada tingkat yang lebih tinggi,

01 - 2015 | Adventist World

17


CERITA S A M PU L

ORANG BARU BERTEMU ORANG LAMA: Relawan muda David dan Matthias Klingbeil terlihat sementara Daniel Perez menggunakan unit GPS untuk memetakan situs kuno.

G e r al d A . K l i n g b e i l / A d v e n t i s t W o r l d

E d d i e A ppoll i s / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

MENCARI PADA GAMBARAN BESAR: Direktur Penggalian Yossi Garfinkel (kiri) dan Michael Hasel (tengah) saling membagikan beberapa temuan penting bersama mantan profesor mereka, William Dever, yang sedang mengunjungi situs itu.

tingkat yang lebih rendah berhubungan dengan sejarah awal Yehuda, belum terpapar secara sistematis. Saat yang paling terkenal di Lakhis dalam sejarah Alkitab didokumentasikan pada peninggalan yang berasal dari istana Asyur di Niniweh. Pada tahun 701 S.M. Lakhis ditaklukkan oleh raja Asyur Sanherib, yang mengambil alih kota yang dibentengi ini dengan cara membangun jalan pengepungan yang sangat mengesankan, dan hal ini masih bisa kita lihat saat ini. Kisah ini diceritakan dalam serangkaian besar peninggalan yang dipamerkan di British Museum di London dan juga sebagaimana yang disebutkan dalam 2 Raja-raja 18:14, 17; 19: 8; dan dalam Yesaya 36:2 dan 37:8. Hampir 130 tahun kemudian pasukan Babilon menghancurkan kota (Yer. 34:7). Suatu peristiwa yang disinggung oleh ostracon, yaitu sebuah beling yang ditulis dengan tinta, yang ditemukan pada waktu ekspedisi pertama di Lakhis pada tahun 1930-an. Tulisan di dalamnya menyebutkan serangkaian menara peng-

18

Adventist World | 01 - 2015

awas yang tampaknya dikomunikasikan oleh api dan mencerminkan kecemasan yang dirasakan oleh orang yang hidup selama penyerangan akhir Babilon. “Kemudian akan ketahui bahwa kita memperhatikan sinyal (api) dari Lakhis sesuai dengan kode yang diberikan kepada kita, karena kita tidak dapat melihat Azeqah.”4 Referensi Alkitab terakhir mengenai Lakhis dapat ditemukan dalam Nehemia 11:30, menggambarkan pemukiman Yahudi dari orang yang telah kembali dari Babel setelah masa pembuangan. Melihat di Luar Batas

Lakhis adalah suatu pengingat yang besar mengenai keterlibatan Allah dalam sejarah. Ketika Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah “membangkitkan semangat Koresh” (Ezra 1:1), sehingga akhirnya umat-Nya dapat kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci dan kota itu, hal ini benar-benar menyatakan kedaulatan Allah dalam sejarah.5 Pada akhirnya Allahlah yang memegang

kendali, dan pada saat itu Ia bahkan “memberikan” Yerusalem ke tangan Nebukadnezar (Daniel 1:2). Ini membuat kita bertanya-tanya apa rencana dan tujuan-Nya. Dia memandang lebih jauh diluar batas dan garis etnis. Saat Ia perlu bertindak, Ia bisa memerintahkan seorang Nebukadnezar atau Koresh. Menggali Lakhis berarti menggali sejarah Allah. Tiba-tiba kita melihat campur tangan Allah secara nyata diwujudkan dalam barang pecahan tanah, tembok kota, dan artefak. Kita mulai menghubungkan titik-titik sejarah, budaya, dan agama dan sekilas mulai menangkap cahaya dari gambaran besar. Bagaimanapun juga, ekspedisi Lakhis yang keempat tidak hanya tertarik pada sejarah kuno dan keterlibatan Allah dalam urusan manusia. Hal ini juga ingin menegaskan kerjasama internasional serta sebagai upaya untuk memberdayakan para ahli institusi Advent yang ditempatkan dalam konteks nonbarat untuk berpartisipasi dalam penelitian arkeologi. Martin Klingbeil masih mengingat


Melihat

Allah BENTUK ITU PENTING: Warna setiap lapisan tanah dengan hati-hati diklasifikasikan dengan jenis tanah dan warna yang dibentuk.

Ketika

Bekerja

Oleh Chantal J. Klingbeil

G e r al d A . K l i n g b e i l / A d v e n t i s t W o r l d

penggalian arkeologi pertamanya bersama Madaba Plains Project pada tahun 1998 ketika ia menjabat sebagai profesor di Universitas Advent Bolivia. Pendapatannya setara dengan 250 dolar AS per bulan, di luar tarif sukarelawan yang normal. Namun salah satu lembaga Advent mensponsori dengan memberinya beasiswa dan mengundangnya untuk bekerja sebagai pengawas lapangan. “Itu merupakan pengalaman yang membuka mata dan membantu saya untuk meningkatkan cara mengajar saya,“ kenangnya. Membawa kembali beberapa objek yang telah dikeluarkan oleh bagian registrasi penggalian, ia menghabiskan waktu membangun sebuah pameran kecil bersama murid-muridnya. “Hanya kegembiraan komunitas sementara mereka membagikan apa yang mereka temukanlah yang menyentuh benda itu—memberikan dampak yang besar dan memiliki hasil yang kuat.� Dengan mempertimbangkan tujuan khusus ini, Southern sengaja melakukan penggalangan dana besar untuk mem-

Saya telah mendengar cerita mengenai panggilan yang membangunkan pada dini hari, mengenai debu, kerja fisik yang berat, dan penemuan yang menarik, tapi saya tidak pernah melakukan penggalian sebelumnya. Ini adalah kesempatan yang pertama bagi saya, dan memang suatu kerja keras di pagi hari, tetapi sangatlah indah! Sejarah Alkitab membawa dimensi baru ketika saya menangani sebagian kecil dari tembikar-tembikar yang pernah G e r al d A . K l i n g b e i l / A d v e n t i s t digunakan oleh seseorang pada ribuan tahun yang lalu. Menggali sampai ke tahap penghancuran membuat semua peringatan nubuatan itu seakan-akan menjadi hidup dan sangat nyata. Saya bisa melihat keterlibatan Allah dalam sejarah. Tanpa disangka-sangka, di penggalian, saya juga melihat bagaimana Allah tetap bekerja untuk sejarah pribadi kita. Misalnya saja pada hari di mana sekelompok relawan muda Israel datang untuk mengikuti penggalian arkeologi. Mary, seorang gadis yang berusia 16 tahun, ditugaskan di lokasi kami. Kebetulan pada pagi itu saya bertugas untuk menimba, jadi saya hanya menangkap sedikit saja dari percakapan yang berlangsung di lokasi di mana saya bertugas ketika saya membawa seember tanah yang akan disaring atau dibuang. Ketika kami semua bekerja, merapikan rangka kayu dan meraup kotoran ke dalam ember, Mary menyadari bahwa kami adalah kelompok yang berasal dari beragam negara, Meksiko, Jerman, dan Amerika Serikat. Dia tampak sangat bingung bagaimana kami semua bisa berada di sana, dan mencoba mencari tahu denominasi yang paling banyak. Ada yang baru saja lulus dari perguruan tinggi; yang lain masih mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, meskipun mempelajari jurusan yang berbeda; Saya adalah wanita yang lebih tua daripada yang lainnya dalam kelompok itu. Mary yang bingung mencoba mencari tahu apa yang membawa kami menggali di sini. Akhirnya, dia mendapatkan suatu garis yang menghubungkan, yaitu bahwa kami semua adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Lalu pertanyaan pun dimulai. Ia tidak pernah mendengar mengenai gereja Advent. Ia mendapati bahwa kami semua menguduskan hari Sabat. Saya menarik napas panjang. Apakah yang akan dikatakan oleh relawan Advent lain yang berada pada lokasi itu kepadanya? Meskipun secara nominal adalah Yahudi, Mary merasa bahwa Sabat terlalu mengekang. Ketika saya mengisi ember dengan tanah, saya mendengar seorang siswa dari Universitas Advent Southern mengatakan kepada Mary betapa berartinya Sabat baginya dan betapa ia menikmati saat bersama dengan Allah, dengan keluarga, dan teman-teman. Yang lain menambahkan pengalaman pribadi yang berharga bagi dirinya masing-masing. Saya sangat bangga terhadap pemudapemuda yang tergabung dalam kelompok ini. Pada saat beristirahat Mary berjalan bersama saya dan bertanya apakah kami akan melakukan pertemuan singkat di Jerusalem, dia ingin pergi dan mengunjungi tempat itu. Saya menikmati waktu yang terlalu singkat ketika saya terjun langsung kepada zaman dan tempat masa Alkitab. Sungguh amat baik mengenal Allah ketika bekerja pada masa yang akan datang, tetapi saya pun menikmati mengenal Allah ketika saya bekerja saat ini. Setelah penggalian di Lakhis, saya sedang menantikan apa yang akan dibuat Allah selanjutnya.

01 - 2015 | Adventist World

19

World


CERITA S A M PU L

MENEMUKAN: Profesor Bolivian Adventist University, Segundo Teofilo Correa menggali lokasi kehancuran orang Babel.

E d d i e A ppoll i s / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

E d d i e A ppoll i s / F ou r th E x pe d i t i o n to L ach i sh

PEMANDANGAN DARI ATAS: Gambar dari udara diambil oleh drone yang menyediakan pemandangan indah area penggalian.

bantu lembaga-lembaga Advent yang mayoritas terletak di dua dunia untuk menjadi anggota konsorsium. “Kami menyediakan paket yang pantas dari segi finansial,” kata Klingbeil. Dalam hal ini, Ekspedisi Lakhis keempat adalah juga merupakan studi penggalian, agar para relawan memperoleh berbagai tugas yang berhubungan dengan penelitian arkeologi. Selain itu, jadwal kuliah setiap hari oleh para profesor dan perjalanan akhir pekan ke situs penting di Israel dan Yordania meningkatkan pengalaman belajar dari para staf dan relawan. Sebagai hasilnya, ada 62 orang anggota tim penggalian Southern pada tahun 2014 di Lakhis mewakili 14 negara yang berbeda, termasuk relawan dan staf dari Bolivia, Kanada, Peru, Venezuela, Brazil, Korea, Meksiko, Afrika Selatan, Argentina, Spanyol, Jerman, Austria, Inggris, dan Amerika Serikat.

20

Adventist World | 01 - 2015

Keldie Paroschi, seorang mahasiswa jurusan teologi di Universitas Advent di Sao Paolo, Brasil, merangkum pengalamannya: “Sesuatu yang menyenangkan; suatu kerja keras. Sungguh menarik untuk mengetahui sesuatu yang berada di bawah dan cerita yang terkubur di dalam tanah yang akan kita ungkapkan.“ Melissa Farrow, salah satu anggota komunitas dari Collegedale, sangat menyukai gabungan ibadah dan wisata yang menciptakan hubungan dengan Allah, dengan sesama, dan juga dengan Kitab Suci. Michael Sokupa, dosen Perjanjian Baru di Helderberg College Afrika Selatan, sangat menghargai perpaduan kerja an-

tara arkeolog berpengalaman dengan relawan. Ia melihat fungsi pengajaran ekspedisi yang diubah menjadi program akademik di Afrika Selatan. “Kami berharap agar pada masa yang akan datang kita akan memiliki beberapa mata kuliah yang nantinya akan membentuk sebuah program yang berjalan bersama dengan Southern,” katanya. “Kami berharap hal ini adalah sebagai titik awal bagi Afrika, karena pada saat ini, tidak ada lembaga yang memiliki program semacam ini di seluruh benua.” Sangat Menakjubkan

Hari yang panas telah datang dan pergi. Keheningan telah kembali ada di bukit Lakhis. Terbenamnya matahari menggenangi bukit dengan nuansa warna emas dan ungu. Para relawan dan anggota staf ekspedisi keempat di Lakhis telah selesai mencuci tembikar mereka. Besok akan menjadi hari lain yang penuh kerja keras, disertai matahari yang panas, dan mungkin suatu penemuan arkeologi lain yang tak kalah menarik. Penggalian


Sebuah

One-DayChurch

1  Sebuah gundukan buatan yang terakumulasi selama berabadabad yang ditinggali manusia ketika masa kependudukan kemudian ditinggalkan dan periode awal pendudukan. 2  Saat ini proyek-proyek ini melanjutkan Madaba Plains Project di Yordan (meluputi Tell Hesban, Tell ’Umayri, dan Tell Jalul dan didukung oleh Andrews University dan La Sierra University bersama dengan institusi Advent lainnya), Penggalian di Khirbet al-’Balul di Moab oleh Friedensau Adventist University, Jerman, sama seperti sebelumnya telah dilakukan oleh Southern Adventist University dalam kerja samanya dengan Hebrew University of Jerusalem at Tel Hazor sejak tahun 2003 hingga 2007 dan Khirbet Qeiyafa, Israel, sejak tahun 2007 hingga 2013. 3  Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai kontroversi dalam Michael G. Hasel, “Another Battle Over David and Goliath,” Adventist Review, 25 Feb. 2010, hlm. 18-21. 4  Dennis Pardee, “Lakhis Ostraca,” in Context of Scripture: Archival Documents From the Biblical World, ed. William W. Hallo (Leiden: Brill, 2002), jld. 3, hlm. 82. 5  Motivasi Tuhan akan “menggemparkan” atau “menggerakkan” orang—termasuk para pemimpin—merupakan pokok penting dari teologi Alkitabiah. Yesaya 41:2, 25 dan Yeremia 51:1, 11 menggunakan istilah Ibrani yang sama yang mengacu pada penakluk masa depan Babel, Sirus, yang bahkan disebut dalam Yesaya 44:28; 45:1.

Gerald A. Klingbeil

sangat tertarik akan menggali masa lalu dan, bersama istrinya, Chantal, menikmati minggu kenangan bersama tim penggalian keempat Lakhis di bulan Juli. Ketika ia sedang tidak menggali, dia melayani sebagai Associate Editor Majalah Adventist World.

R i cha r d

esok hari, bahkan diikuti oleh penggalian-penggalian lain di sekitar Israel akan menggali jauh ke dalam sejarah. Sebagaimana hari ini, artefak dari tanah, sisa-sisa arsitektur, dan artefak lainnya akan memberitahu kita sesuatu tentang orang yang nyata, yang hidup di dunia nyata. Cherie Lynn Olson, yang baru lulus dari Southern dan salah seorang supervisor lapangan di Lakhis, membenarkannya. “Saya percaya pada apa yang tertulis dalam Alkitab, dan saya telah menghabiskan seluruh hidup saya untuk mempelajarinya. Tapi dengan datang ke tempat ini dan mengalaminya dalam tingkatan yang baru, sungguhlah sangat menakjubkan. Sekarang saya berbicara mengenai hal-hal yang benar-benar saya lihat langsung. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata mengenai apa yang saya lihat.” n

Due r kse n

Gereja Syukur

Kiri: LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK ADA APA-APA: Sebelum Maranatha Volunteers datang, anggota di Kibeto, Angola, menggunakan material terbaik yang tersedia untuk membangun rumah ibadah. Kanan: JALAN KASAR: Material untuk bangunan gereja di Kibeto harus diantar dengan pelan dan ekstra hati-hati. Berapa banyak orang yang diperlukan untuk membangun sebuah gereja? Tanya José Manuel, seorang penatua gereja. “Hanya perlu dua orang saja untuk membentuk sebuah jemaat, tapi setidaknya diperlukan 30 atau 40 orang akan jauh lebih baik. Tapi jika Anda tidak memiliki bangunan yang layak, akan sulit untuk menjaga umat untuk tetap percaya!” Gereja Manuel terletak di pinggiran hutan Baobab di sebuah desa di lereng Bukit Kibeto, Angola. Sudah ada jemaat kumpulan orang percaya di Kibeto sejak 25 tahun yang lalu. Kadang-kadang kehadiran anggota sangat sedikit, namun kadangkadang tanpa diduga kehadirannya bisa mencapai 30 atau 40 anggota. Di situlah mereka mulai pindah dari bawah pohon Baobab raksasa ke dalam gereja baru mereka. Mereka membangun gereja mereka sendiri: Dinding, atap, bangku, dan mimbar. Kemudian angin datang, meniup atap dan banyak dinding. Setelah anggota membenahi dinding, matahari Angola yang sangat panas membuat para anggota jemaat yang hadir merasa seperti “kentang panggang” di dalam dinding baja. Satu per satu mereka menyelinap keluar kembali ke naungan pohon Baobab. Sementara itu, jauh di Ekuador, umat Advent sedang merayakan keberhasilan Maranatha dalam menyelesaikan lebih dari 220 bangunan gereja. Mereka datang untuk dua perayaan akbar pada hari Sabat, satu di Quito dan yang lainnya di Guayaquil. “Kami telah menerima begitu banyak, yang membuat kami ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan, dan meminta-Nya untuk memakai persembahan kami untuk membangun sebuah gereja di mana saja di dunia ini,” kata salah satu anggota. Para anggota di Ekuador menjual tanaman, kambing, dan banyak harta yang bernilai besar. Persembahan itu sudah cukup untuk mendanai pembangunan sebuah One-Day Church dengan dinding semen yang tak akan lagi “memanggang” anggota yang hadir, dilengkapi bangku kayu yang sesuai, dan atap “yang tak bisa terbang” untuk jemaat di Kibeto. Gereja Kibeto yang baru akan benar-benar menjadi Gereja Syukur. Dan dengan cepat akan terisi! ASI dan Maranatha Volunteers International mendanai dan memfasilitasi proyek One-Day Church dan One-Day School. Sejak tahun 2009, lebih dari 1.600 bangunan telah berdiri di seluruh dunia. Kisah seperti ini bersumber dari juru cerita Maranatha, Dick Duerksen.

01 - 2015 | Adventist World

21


LEGACY of LIGHT

BAGIAN 1: 1827–1860

Tahun Permulaan

Oleh James R. Nix

jURUK ABAR alL AH:

Bagaimana

Dimulai

P

Sekilas pada kehidupan dan warisan Ellen White

ada akhir tahun 1845, Ellen Harmon seorang gadis remaja yang berusia 18 tahun, menulis kepada editor terbitan Advent yang pernah menjadi pengikut Miller di Cincinnati, Ohio. Dalam suratnya, Ellen Harmon membagikan garis besar atas penglihatan yang Allah berikan kepadanya pada tahun sebelumnya, tepatnya pada bulan Desember 1844. Itulah penglihatan pertama dari ratusan penglihatan dan mimpi nubuatan yang ia terima sepanjang hidupnya. Sulit dibayangkan bahwa surat ini akan menjadi artikel yang pertama dari ribuan artikel, buku, dan pamflet yang ditulisnya selama 70 tahun ke depan sampai ia tutup usia pada tahun 1915. Ia pun kemudian dikenal sebagai Ellen G. White, setelah pernikahannya dengan James White pada tahun 1846. Kini pada tahun 2015, yang adalah seratus tahun kemudian setelah kematiannya, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengenang pengaruh kehidupannya yang luar biasa itu, termasuk warisan rohaninya. Pada Awalnya Ellen dan saudari kembarnya, Elizabeth (dikenal sebagai “Ella” dan “Lizzie” pada masa kecilnya), adalah anak bungsu dari delapan bersaudara Robert dan Eunice Harmon. Keluarga itu tinggal di Gorham, Maine, ketika Ellen dan Elizabeth lahir tanggal 26 November 1827, tetapi mereka kemudian pindah ke Portland, Maine. Suatu hari, ketika kedua gadis kecil itu berusia 9 tahun, saat mereka berjalan melewati sebuah taman kecil menuju rumah mereka, seorang teman sekolahnya yang tampak sedang marah melemparkan batu kepada mereka. Batu itu menghantam wajah Ellen. Kecelakaan itu meninggalkan bekas untuk seumur hidupnya. Tadinya Ellen diperkirakan tidak dapat bertahan hidup. Akhirnya ketika ia merasa cukup pulih ia mencoba untuk kembali ke sekolah, tetapi tangannya tampak sangat gemetar sehingga dia tidak bisa memegang pena. Dan ketika ia mencoba untuk membaca, se-

22

FOTO KELUARGA: James dan Ellen White berfoto bersama anak mereka William pada tahun 1857. Foto ini diyakini sebagai foto paling awal dari keluarga muda ini.

Adventist World | 01 - 2015

mua kata-kata tampak kabur. Maka pendidikan formal pun berakhir; sejak saat itu ia belajar sendiri. Orangtua Ellen adalah anggota gereja Metodis, dan pada usia 14 tahun ia pun bergabung dengan gereja mereka. Ketika William Miller, seorang petani yang menjadi pendeta gereja Baptis, memberikan kesimpulannya di Portland, yaitu bahwa Yesus akan kembali ke bumi pada akhir masa 2300 hari nubuat Daniel 8:14, yaitu selambat-lambatnya adalah pada tahun 1844, Ellen menjadi bersemangat! Sebagai hasil dari keyakinan yang mereka baru terima, keluarga Harmon menjadi pengikut William Miller. Dibalik Kekecewaan Ketika Yesus tidak datang pada tahun 1844 seperti yang diharapkan orang banyak, Ellen dan banyak orang lainnya sangat kecewa. Saat itulah Allah memberinya penglihatan yang pertama, dalam penglihatannya tampak umat Tuhan berjalan di jalan sempit menuju Kota Suci. Yesus berada tepat di depan mereka pada jalan yang sempit itu, dan ketika mata mereka terus tertuju pada-Nya, ia merasa yakin bahwa mereka akan mencapai tujuan surgawi mereka. Penglihatan itu memberikan keteguhan hati baginya dan bagi yang lainnya; semangat Kristus menjadi keunggulan dalam pelayanan Ellen. Setelah beberapa penglihatan pertamanya Allah memerintahkan Ellen untuk membagikan apa yang telah ditunjukkan kepadanya, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan sifat pemalunya dan dengan tangannya yang masih bergetar saat menulis, tugas-Nya tampak mustahil. Namun Tuhan berjanji kepadanya, jika ia mau menerima panggilan-Nya untuk menjadi jurukabar-Nya, Dia akan mendampinginya ketika ia berbicara dan akan menguatkan tangannya ketika dia menulis. Dengan enggan ia pun menerima panggilan itu. Sungguh Allah setia menepati janji-Nya kepada Ellen.

Image

cou r tes y

of

the

E lle n

G .

W h i te

E state


BAGIAN 2: 1860–1868

Tahun Perkembangan Gereja

Ellen menikah dengan James White, seorang pemuda bekas pendeta muda pengikut Miller. Pasangan ini memiliki empat anak: Henry Nichols, James Edson, William Clarence, dan John Herbert, yang lahir antara 1847 dan 1860. Sungguh tragis, anak bungsunya meninggal pada usia 3 bulan pada tahun 1860. Tak lama setelah pernikahan itu, pasangan yang baru menikah ini menerima Sabat hari ketujuh yang diperkenalkan oleh Joseph Bates, seorang pensiunan kapten laut yang juga pernah menjadi pengkhotbah Miller. Memulai Pelayanan Pada tahun 1848 Allah berbicara kepada Ellen melalui penglihatan, memerintahkan suaminya untuk mulai membuat sebuah terbitan. Meskipun pada awalnya tampak kecil, Allah berkata kepadanya bahwa pada akhirnya akan menjadi seperti arus cahaya yang mengelilingi dunia. Pada tahun yang sama, Allah juga berbicara kepadanya bahwa umat Advent akan lebih sehat jika mereka tidak menggunakan tembakau, teh, atau kopi. Kesehatan akan menjadi fokus utama dalam pelayanannya. Selama tahun 1848 dan 1849, Ellen dan suaminya bergabung bersama Joseph Bates dan yang lainnya dalam membantu membagikan pilar doktrin Alkitab yang akhirnya menjadi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Meskipun seluruh doktrin Advent dihasilkan melalui penelitian Alkitab, pada saat itu Allah membimbing mereka dalam usahanya mencari kebenaran melalui penglihatan yang diberikannya kepada Ellen White. Tapi tidak ada inti doktrin Advent yang berasal dari penglihatannya. Edisi pertama The Present Truth, terbitan yang James White mulai, diterbitkan pada tahun 1849. Dua tahun kemudian buku kecil pertama Ellen White, yang sekarang adalah bagian dari buku Early Writings pun dicetak. Si penulis yang saat itu baru berusia 23 tahun mengakhiri tulisannya dengan mendesak para pembaca untuk membaca Alkitab. James dan Ellen White terus mengadakan perjalanan. Masa yang sulit. Di mana hanya ada beberapa orang pemelihara Sabat, tanpa adanya struktur gereja yang terorganisasi, dan bahkan ada beberapa orang yang mengkritik penglihatan Ellen, tampaknya sangat tidak mungkin bahwa gerakan yang masih muda ini akan bertahan. Tapi James White terus menerbitkan tulisan-tulisan, dan kemudian buku yang kecil pada awalnya, tetapi semakin bertambah ukurannya seiring dengan berjalannya waktu. James bersama yang lainnya, termasuk Ellen, memberikan khotbah dan berbicara kepada orang banyak. Di tengah kondisi yang penuh tantangan, pada tahun-tahun itu Ellen dan James melakukan perjalanan ke-13 negara yang sekarang dikenal dengan provinsi Quebec di Kanada.1 Selain itu, mulanya mereka memakai percetakan komersial, tapi kemudian melalui percetakan milik pemelihara Sabat ini, 26 artikel dan surat kabar terbit dicetak di bawah namanya,2 dan ia menulis baik semua maupun sebagian dari 14 pamflet, dan buku. Selain bepergian untuk maksud berkhotbah, James dan Ellen juga pindah ke berbagai tempat di Maine dan Connecticut, tetapi mereka menghabiskan waktu yang cukup lama di Saratoga Springs dan Rochester, New York. Pada tahun 1855 mereka pindah ke Battle Creek, Michigan, di mana untuk pertama kalinya mereka memiliki rumah mereka sendiri. Kehidupan mereka adalah kehidupan yang sibuk.

BAGIAN 3: 1868–1881

Tahun Pertemuan Tenda

Allah memberi janji pada Ellen jika ia menerima panggilanNya menjadi JURUKABAR, Dia akan bersamanya ketika ia berbicara dan menguatkannya ketika ia menulis. Penglihatan dari Allah Pada pertemuan besar yang diselenggarakan di Battle Creek pada tahun 1855, kumpulan para pionir membuat suatu pengakuan atas keyakinan mereka terhadap penglihatan Ellen White yang berasal dari Allah. Karena itu, mereka diwajibkan untuk memperhatikannya. Pada tahun 1858 ketika ia dan James mengadakan perjalanan ke Ohio, Ellen diberi penglihatan tentang apa yang telah dikenal sebagai The Great Controversy (Kemenangan Akhir), yaitu pertarungan besar alam semesta yang sedang berlangsung antara Kristus dan Setan. Kemudian penglihatan ini pertama kali dicetak dalam tahun itu dalam buku yang diberi judul Spiritual Gift, jilid satu. Meskipun umat percaya mendirikan sebuah rumah penerbitan kecil di Battle Creek pada tahun 1855, percetakan itu tidak diakui secara hukum karena mereka tidak memiliki organisasi yang membawahi mereka, dan mereka juga tidak memiliki nama. Pada akhir 1860 langkah pertama untuk mendapatkan pengakuan hukum atas rumah penerbitan, mereka memilih dan menetapkan nama “Seventh-day Adventist.” Melalui penglihatan, Allah memerintahkan seorang gadis yang berusia 17 tahun untuk membagikan apa yang diterimanya. Lebih menarik lagi, dalam penglihatan yang terakhir yang diperolehnya pada tahun 1860, Allah kembali memerintahkan agar dia dan suaminya tetap membagikan kesaksian mereka kepada orang lain.3 Selama sisa hidupnya, juru kabar Allah ini terus membagikan tuntunan yang Allah berikan kepada gereja-Nya. n 1  Connecticut, Illinois, Indiana, Iowa, Maine, Massachusetts, Michigan, New Hampshire, New York, Ohio, Pennsylvania, Vermont, Wisconsin, dan Kanada Timur (Quebec). 2  Dua surat dicetak di Day-Star; enam artikel atau surat di The Present Truth; tiga di Second Advent Review and Sabbath Herald—1851 Extra; dan 15 di Second Advent Review and Sabbath Herald. 3  Ellen G. White, Spiritual Gifts (Battle Creek, Mich.: James White, Steam Press, 1860), jld. 2, hlm. 299; Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 1, hlm. 247, 248; Arthur L. White, Ellen G. White: The Early Years (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 1985), jld. 1, hlm. 433, 434.

James R. Nix adalah Direktur Ellen G. White Estate, berlokasi di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat. 01 - 2015 | Adventist World

23


P E L AYA N A N A D V E N T

Teruji dan

Terpercaya

Oleh Mikhail E. D. Byng

Belajar mempercayai Allah di wilayah asing

S

aya lahir dan dibesarkan di Pulau Karibia Trinidad. Saya dibaptis pada usia 8 tahun di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ketika saya masih kecil, ayah saya memperkenalkan saya untuk melayani Tuhan melalui kata yang diucapkan. Hingga sat ini dia tetap menjadi seorang pengkhotbah. Beberapa tahun yang lalu, tujuh bulan setelah ulang tahun saya yang kesembilan belas, saya menerima beasiswa untuk belajar di Universitas Beograd di Serbia. Setelah berdoa dengan sunguh-sungguh selama berminggu-minggu, saya memutuskan bahwa jika itu adalah kehendak Tuhan saya akan menerima kesempatan itu. Telah lebih dari dua tahun saya tinggal di Belgrade, Ibukota Serbia. Meskipun di sini ada gereja Advent, kebanyakan mereka menganut tradisi ortodoks, dan banyak yang merasa kesulitan untuk terlibat dalam percakapan mengenai Tuhan dan agama. Saya telah berusaha untuk melibatkan diri saya dalam percakapan langsung

24

Adventist World | 01 - 2015

tentang Allah, tetapi dalam banyak kasus usaha saya gagal. Tetapi dalam suatu pengalaman, Allah menunjukkan cara yang dapat dilakukan para pengikut-Nya untuk bersaksi, suatu cara pelayanan yang ditunjukkan oleh para pengikut Allah di seluruh Alkitab. Akankah Hal Itu Ada di Ujian?

Suatu hari kami mengikuti ujian lisan di universitas. Sebagian besar siswa tampak gugup, baik siswa yang berasal Serbia dan rekan-rekan saya dari negara lain. Saat kami melihat siswa lain yang sedang mengikuti ujian, kami melihat sang profesor sedang dalam suasana hati yang tidak menyenangkan. Siswa yang menurut kami memberikan jawaban yang benar ternyata gagal, sehingga saya dan mahasiswa asing lainnya menjadi bingung. Selain memberikan jawaban yang tepat, kami diminta untuk menjawab ujian dalam bahasa Serbia. Jadi meskipun kami sebagai mahasiswa asing baru mempelajari bahasa Serbia dalam waktu delapan bulan, kami diarahkan untuk menja-

wab pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Serbia. Saat saya duduk di sana saya mengingat cerita mengenai tokoh Alkitab yang besar yang saya pelajari di Sekolah Sabat. Saya merenungkan kisah Musa di istana Firaun; Daniel dan tiga temannya di pengadilan Nebukadnezar; Ester dan Mordekai di istana Ahasyweros; dan bagaimana Allah bekerja dalam setiap rintangan yang mereka hadapi ketika mereka percaya kepada-Nya. Ketika saya sedang memikirkan halhal ini, sebuah SMS datang dari seorang yang sudah saya anggap seperti “kakak� saya di Karibia, dialah yang telah mengajar saya di Sekolah Sabat dan telah melihat saya tumbuh dewasa. Pesan di ponsel saya berkata, “Kiranya ada bara dari surga menyentuh mulutmu agar engkau dapat menyebarkan pekabaran Allah.� Pada saat itu saya mohon diri dari ruang kelas, pergi ke toilet, dan mengunci pintu. Saya bertelut dan berdoa. Doa sederhana saya adalah agar saya menerima kebijaksanaan, seperti yang Salomo min-


A utho r the of C ou r tes y

Saya mencoba untuk tetap fokus pada keyakinan bahwa Allah akan membawa saya sukses.

REKAN DALAM PENCOBAAN: Penulis (kanan) berfoto bersama dua mahasiswa internasional lainnya: Hoan dari Vietnam, dan Thulisani dari Afrika Selatan.

ta. “Tuhan,” saya berdoa, “apa pun yang terjadi dengan hidup saya di Serbia ini, kiranya akan membawa kehormatan dan memuliakan nama-Mu. Biarlah keberhasilan ataupun kegagalan yang saya peroleh dapat berguna bagi kemuliaan-Mu.“ Saya masih merasa gugup memikirkan ujian saat saya berjalan keluar dari kamar kecil. Saya ragu apakah saya memiliki kepercayaan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Tapi saya berusaha menjaga pikiran saya agar tetap percaya bahwa Tuhan akan memberikan keberhasilan. Apakah Saya Mengatakannya?

Ketika para siswa mulai meninggalkan kelas, beberapa orang tampak bergembira atas keberhasilan mereka, dan yang lainnya tampak kecewa atas kegagalan mereka, profesor bertanya, “Da li ima neki jos?” (“Apakah masih ada lagi?”) Saya berdiri, bersama dengan seorang teman dari negara Afrika, Gabon. Kami menunjukkan keinginan kami untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Profesor itu meminta kami untuk memilih sa-

tu kartu dari tumpukan kartu pertanyaan yang telah diacak. Kemudian kami diberi 10 menit untuk menuliskan beberapa catatan dan menulis jawaban kami. Dengan berdoa dalam hati, saya memilih kartu saya. Di dalamnya terdapat empat pertanyaan. Setelah rekan saya gagal mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dipilihnya, saya mendekati meja guru dan mulai membaca apa yang saya tulis, mencoba untuk menjelaskan berbagai konsep dalam bahasa Serbia. Ketika saya berbicara, sulit untuk percaya bahwa saya benar-benar menjelaskan berbagai teori dan memberikan berbagai contoh. Kata-kata yang saya katakan benar-benar masuk akal! Pada saat itu saya menyadari, bahkan saat berbicara, bahwa saya menyaksikan perbuatan Allah dalam hidup saya. Tangan yang sama yang telah memimpin Musa di padang gurun, Yusuf di Mesir, dan Daniel di Babel karena mereka bersaksi bagi Allah sang Pencipta dunia, telah menuntun saya saat itu. Pada saat saya selesai, saya yakin bahwa saya telah menyaksikan kuasa Allah. Profesor itu menjabat tangan saya dan berkata, “Selamat” (dalam bahasa Inggris). Dia memberi saya nilai 9 dari 10. Saya sangat terkejut. Ketika teman saya dan saya berjalan ke terminal bus, mereka menanyakan berbagai pertanyaan. Hoan, teman saya yang berasal dari Vietnam, bertanya, “Mikhail, bagaimana kau melakukannya?” “Allah yang melakukannya,” saya menjawab, “bukan saya.”

Hoan berhenti sejenak dan berkata, “Maksudmu, engkau berbicara tentang agama?” Dia tidak tertarik untuk membahasnya. Dia menjelaskan bahwa di Vietnam pengaruh agama terbesar adalah Budha. Baginya, agama penuh dengan ritual berarti yang tidak menarik. “Hoan, Tuhan yang saya maksudkan adalah lebih besar dari agama; Dia menciptakan dunia.“ Hoan tetap tidak yakin. Saya mengundangnya untuk mengunjungi gereja Advent di Belgrade bersama dengan saya, tapi ia belum mau menerima undangan saya. Namun, kami masih berteman baik, dan saya mencoba untuk menunjukkan teladan Kristus kepada Hoan dan teman saya yang lain dalam setiap kesempatan yang saya miliki, baik di bidang akademik maupun dalam interaksi sehari-hari yang sederhana. Segera saya sadar akan pesan yang Allah kirimkan. Keberhasilan akademis saya tidak ada artinya bagi Allah daripada pelayanan iman saya di dalam Dia. Contoh dan pelayanan Kristiani saya kepada Hoan dan yang lainnya lebih berarti di mata Allah daripada nilai 9 yang saya terima dalam ujian. Itu hanya sebuah alat untuk menunjukkan kuasa Allah, sebagaimana halnya pendidikan yang merupakan alat untuk lebih melengkapi kita dalam melakukan pekerjaan Guru kita. n

Mikhail E. D. Byng berdomisili di Beograd, Serbia, dan sedang mengikuti jejak kaki ayahnya, Dwight, yang mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan Firman Tuhan. 01 - 2015 | Adventist World

25


P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Berapa Banyakkah Mengapakah para raja Israel banyak istri?

Sangat Banyak Itu?

Saya mengira pertanyaan Anda sesungguhnya adalah tentang bagaimanakah Allah dikaitkan dengan praktik ini, dan apa yang memotivasi para raja untuk memiliki begitu banyak istri. Selain disebabkan alasan ingin merusak gairah hidup manusia, ada beberapa alasan sosial dan politik dalam praktik ini. Saya akan menyimpulkan apa kehendak Allah yang sebenarnya mengenai masalah ini, mempelajari mengenai apakah tujuan mereka menikahi begitu banyak wanita Israel, dan akhirnya menelusuri alasan untuk tidak memiliki istri kerajaan Israel. 1. Kehendak Allah: Tampaknya Allah selalu berniat untuk menunjuk beberapa sudut dalam sejarah umat-Nya yang menjadi seorang raja. Untuk mencapai tujuan itu, Allah menyediakan ketentuan yang menentukan pekerjaan dan peran raja (Ul. 17:14-20). Dalam batas tertentu, raja berfungsi sebagai model bagi bangsa dalam mempelajari hukum, dalam mengandalkan kuasa Allah, dan dalam tujuan Allah melalui pernikahan. Dengan jelas undang-undang jelas ditetapkan: “Juga janganlah ia mempunyai banyak istri” (ayat 17). Dengan kata lain, hendaklah ia tidak memiliki selir kerajaan. Apa yang diharapkan Allah dari raja Israel adalah apa yang juga diharapkan-Nya dari seluruh kaum pria Israel: Memiliki satu istri. Dalam hal ini kerajaan Israel menggagalkan tujuan Allah. 2. Banyak Istri Daud: Praktik memiliki banyak istri dalam kerajaan Israel terutama diperkenalkan oleh Raja Daud. Dia memiliki setidaknya sembilan istri, dan tidak kurang dari 10 selir. Tidak jelas apa sebenarnya fungsi dari selir-selirnya. Mereka melayani raja untuk memberikan keturunan baginya (2 Sam. 20:3), dan mungkin juga bertanggung jawab atas pemeliharaan istana (2 Sam. 15:16). Pada zaman Timur Dekat kuno, kegagahan seksual seorang raja merupakan bagian dari citra sebagai raja, dan memiliki banyak istri menyatakan hal ini kepada orang banyak. Daud hanya mengikuti praktik budaya saat itu. Dia juga mengambil beberapa wanita Israel sebagai istri. Wanita-wanita itu bisa saja adalah anak-anak perempuan dari orang Israel yang berpengaruh dan berkuasa yang mendukung Daud, untuk tujuan konsolidasi kerajaannya. Pernikahan seperti ini adalah pernikahan bermotif politik. Meskipun sebagian besar dari istrinya adalah orang Israel, tampak bahwa ia mengambil istri asing, “Maakha, putri Talmai, Raja Gesur” (2 Sam. 3:3), se-

26

Adventist World | 01 - 2015

orang putri kerajaan. Pernikahan ini adalah pernikahan yang bermotif politik dan bertujuan untuk memperkuat pengaruh Daud sebagai raja di antara bangsa Kanaan. 3. Istri Kaum Asing dan Pemujaan Berhala: Apa yang Daud prakarsai dan praktikkan telah dilembagakan pada zaman Salomo: “Dia memiliki tujuh ratus istri, putri raja, dan tiga ratus selir” (1 Raja-raja 11: 3). Sebagian besar selirnya, walaupun tidak semua dari mereka, berasal dari bangsa Israel, tetapi istrinya kemungkinan besar berasal dari bangsa lain, putri dari raja yang memiliki hubungan perjanjian dengan Salomo. Inilah pengertian umum pernikahan pada zaman kerajaan Timur kuno. Pernikahan-pernikahan seperti ini mengkonsolidasi kerajaan Salomo dan berkontribusi dalam memberikan hubungan damai antara dirinya dan bangsa sekitarnya (misalnya Sidon, Moab, Amon). Setiap pernikahan politik bisa saja merusak integritas raja, dan bila perempuan itu berasal dari bangsa lain, bisa membawa raja ke dalam penyembahan berhala (Ul. 17:17; 1 Raja-raja 11:2). Ketika pernikahan seperti ini telah diatur, perjanjian perkawinan mencakup pengertian bahwa sang putri akan terus menyembah dewanya di istana suami, dalam hal ini Salomo. Sekalipun bisa saja beberapa dari mereka menjadi bani Israel. Masing-masing istri ini memiliki pelayan sendiri, dan sering didampingi seorang pemimpin agama yang akan membantunya dalam pemujaan dewanya. Suami menyediakan tempat ibadah bagi dirinya dan rombongannya. Setelah praktik kafir ini, “Salomo membangun tempat tinggi untuk Kamos..., dan untuk Molokh.... Demikian juga dilakukannya bagi semua istrinya, orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka“ (1 Raja-raja 11:7, 8). Inilah ciri praktik politik dan agama Timur Kuno. Secara langsung mereka terlibat atas jatuhnya umat Allah dalam Perjanjian Lama. Adalah baik untuk mendengar Firman Tuhan, terutama saat menetapkan praktik budaya yang cenderung membawa kita berpaling dari Tuhan. n

Angel Manuel Rodríguez adalah suami dari seorang istri, dan mereka berdomisili di Texas.


P E RT U K ARA N I DE nambang, atau sebagai tenaga medis). Saya berharap hal ini membantu menjelaskan kesalahpahaman pada artikel yang luar biasa ini!

juh i Ketu nt Har i Adve Maseh Gereja War ta 201 4

08 -

kasUihSUilHaMUh? M

Victor Hulbert, Direktur Komunikasi dan Media, British Union Conference Watford, Hertfordshire, Inggris Pertempuran

12

Agama

Hati

20

bar atau

Gam

Karikatur?

26

dari Merdeaka , , Hukum

Dos Kematian

Surat Artikel yang Baik, Satu Koreksi

Saya sangat senang membaca artikel Denis Kaiser “Kasihi Musuhmu?” (Agustus 2014). Sungguh merupakan artikel yang sangat baik, bagian penelitian yang ditempatkan dengan sangat baik, sangat menjamah dan tepat. Ada satu koreksi kecil mengenai keterangan foto dalam artikel yaitu di halaman 19: Dalam foto itu terlihat beberapa orang Advent yang mengikuti wajib militer dalam Korp. Non-Pejuang Timur ke3 dan kemudian ditempatkan di Perancis. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai kuli pelabuhan di dermaga, dan selama 18 bulan pertama diberikan hak untuk berhenti pada hari Sabat. Pada November 1917 komandan baru membuat suatu perubahan. Berdasarkan pengadilan militer, mereka dijatuhi hukuman melakukan kerja keras selama enam bulan, dan dijebloskan ke penjara. Di sana mereka dipukuli, beberapa orang dari mereka hanya berada satu inci saja jaraknya dari kematian, karena menolak bekerja pada hari Sabat. Ini adalah kisah kesetiaan yang luar biasa sekalipun dalam keadaan yang ekstrem. Saat mereka memakai seragam sebagaimana yang tampak dalam gambar, mereka tidak pernah bertugas di pembuangan bom (Saya kira gambar itu menunjukkan bahwa mereka sedang dalam Perang Dunia II). Sikap berani mereka pada Perang Dunia I membawa mereka ke dalam suatu pemahaman yang lebih luas pada penguasa militer Inggris dalam Perang Dunia II, di mana saudara-saudara kita dibebaskan dari dinas militer selama mereka terlibat dalam kepentingan nasional (petani, pe-

Terima kasih kepada Adventist World dan Ted N.C. Wilson untuk pelajaran sejarah yang ringkas dan penting mengenai warisan perdamaian gereja kita (lihat “Pertempuran,” Agustus 2014). Artikel ini menolong mengingatkan kita pentingnya untuk mengembangkan nilai dasar pada tempat mula-mula dan bagaimana peperangan mempengaruhi gereja secara global. Sikap patriotisme terlalu sering menipu ikatan persatuan. Sebagai seorang adik dari tiga pemuda yang telah memilih untuk melayani di militer dan yang telah berpartisipasi dalam perang yang terjadi baru-baru ini, saya terjamah oleh analisis Denis Kaiser dalam artikelnya (“Kasihi Musuhmu?”) Bagaimana kita mempraktikkan mengasihi musuh kita selama masa perang. Dalam hidup saya sendiri serta dalam peran saya sebagai warga negara, saya perlu diingatkan bahwa seluruh manusia adalah anak-anak Allah yang terkasih dan bahwa saya dipanggil untuk mengasihi mereka di luar etika yang berlaku, sekalipun mereka adalah musuh saya. Terima kasih banyak untuk mencetak artikel sejarah yang bijaksana, mengikuti teladan Kristus, dan berakar pada pengkajian atas panggilan gereja untuk menjadi pembawa damai. Lisa Clark Diller Chattanooga, Tennessee, Amerika

Secercah Cahaya

Saya senang membaca artikel Curtis Rittenour “Secercah Cahaya” (Desember 2013). Artikel ini mengingatkan saya bahwa Allah adalah Bapa yang penuh kasih dan peduli yang mengatasi kesulitan anak-anak-Nya ketika mereka memiliki masalah. Gayus Emmanuel Lagos, Nigeria Memberikan Penghargan

Saya merasa mendapatkan begitu banyak motivasi setiap kali saya membaca Adventist World. Terima kasih atas doadoa yang dilayangkan; Saya berdoa untuk Adventist World. Terima kasih! Becky Moraa Nairobi, Kenya Saya adalah salah seorang pembaca Adventist World. Saya sungguh menyukai majalah ini. Saya harap Adventist World akan terus menulis artikel yang luar biasa untuk kemajuan jiwa. Tuhan memberkati! Ludovic Eugene Haiti

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Letters Policy: Please send to: letters@adventistworld.org. Untuk bergabung, mulai di sini:

Letters must be clearly written, 100-word maximum. Include the

name of the article and the date of publication with your letter. 1 FEBRUARI 2015 • Kisah Para Rasul 17 Also include your name, the town/city, state, and country from which you are writing. Letters will be edited for space and clarity. Not all letters submitted will be published.

01 - 2015 | Adventist World

27


PERT U KA RA N I D E

Tiga Hal

Penting

UNICEF memperkirakan bahwa 25 persen anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun di seluruh dunia secara signifikan berukuran lebih pendek daripada tinggi rata-rata dalam usia mereka. Ada 3 obat yang direkomendasikan berkaitan dengan hal tersebut:

18 :

air bersih cukup nutrisi sanitasi yang tepat Faktor-faktor ini telah membantu mengurangi angka kematian anak di bawah usia 5 tahun hingga 50 persen selama dua dekade terakhir ini. Sumber: The Rotarian

44

Tahun Lalu

P

ada tanggal 26 Januari 1971, Rumah Sakit Memorial Adventist Empress Zauditu secara resmi dibuka di Addis Ababa oleh Kaisar Ethiopia Haile Selassie I. Uni Ethiopia telah mengoperasikan sebuah rumah sakit di Addis Ababa sejak 1932. Pada penobatan Selassie tanggal 2 November 1930, Uni Konferens Skandinavia mengirimkan ucapan selamat. Dalam balasannya ia menyatakan keinginannya untuk memberikan hadiah bagi gereja Advent. Sadar akan kebutuhan rakyatnya, dan atas hubungan yang akrab dengan pekerjaan medis gereja Advent, ia meminta gereja untuk mengoperasikan rumah sakit baru, yang diberi nama untuk mengenang sepupunya dan pendahulu takhta sebelumnya, Ratu Zauditu. Dr. George Bergman menjabat sebagai direktur pertama rumah sakit itu. Setelah kematian Selassie pada tahun 1975, rumah sakit itu dinasionalisasi dan sekarang dioperasikan oleh Departemen Kesehatan Ethiopia. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang terkemuka di negara itu dalam memberikan terapi antiretroviral dalam penanganan HIV/ AIDS.

Merupakan jumlah kematian di seluruh dunia pada tahun 2012 yang disebabkan oleh polusi udara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kota dengan polusi udara terburuk di dunia? Delhi, India. Sumber: National Geographic/newstatesman.com

CUKUP

JALAN KAKI

Menurut penelitian baru, hanya dengan berjalan dapat mengurangi risiko kematian dari kanker otak sebesar 40 persen. Jarak minimum yang diperlukan untuk memperoleh hasilnya adalah: 20 kilometer (12,4 mil) dalam seminggu.

G A M B A R DI P E R O L E H D A RI G C A r ch i v es

28

Sumber: Men’s Health/Lawrence Berkeley National Laboratory

Adventist World | 01 - 2015


Doa w

Kisah

PUJIAN

Mohon doakan para pemuda di Malawi yang telah menyimpang dari Tuhan dan terlibat dalam alkohol dan obat-obatan. Doakan agar mereka kembali kepada Allah.

Malyson, Malawi Tolong doakan agar saya segera diberi jodoh sebagaimana yang akan Tuhan sediakan. Doakan juga penempatan saya pada salah satu program studi yang saya perlukan dalam bidang pengobatan, di mana saya memer­lukan biaya dan waktu, ditambah lagi ada beberapa persyaratan yang berubah.

Stacia, Amerika Serikat Saya sedang mengalami krisis pernikahan, kesehatan, dan keuangan. Saya meminta Tuhan untuk membimbing saya dan melakukan keajaiban dalam hidup saya.

Patricio, Chili Berdoalah bagi teman saya agar ia menerima Yesus sebagai Juruselamat pada pertemuan penginjilan yang datang.

Maria, Indonesia Saya memohon doa bagi salah seorang teman saya. Ia adalah seorang remaja yang kecanduan game komputer, dan keluarganya sangat sedih karenanya.

Elia, Argentina Saya bekerja bagi salah satu pelayanan gereja di mana kami memiliki beberapa pekerja tetapi kami tidak mempunyai dana. Tolong berdoa untuk hal ini.

Shiful, Bangladesh Mohon doakan agar instruktur saya mengubah jadwal kelas kami dari Sabtu kepada hari lain. Terima kasih!

Harby, Filipina Saya seorang pendeta dan saya mengalami komplikasi kesehatan. Doakan saya.

Stefanus, Uganda Tolong doakan teman saya agar membuka pikiran dan hatinya untuk menerima kebenaran Sabat. Terima kasih! Choi, Prancis

GLOW: Giving Light to Our World

Apakah Anda siap untuk sebuah petualangan? Salah satu hal yang paling menarik yang dapat kita lakukan sebagai seorang Kristen adalah membagikan pekabaran indah yang Tuhan berikan kepada kita. Dan salah satu cara paling sederhana untuk melakukan hal ini adalah dengan membagikan traktat! Belum lama ini seorang pria membeli beberapa traktat rohani. Salah satu traktat itu, yaitu yang membahas tentang apa yang terjadi setelah kematian, entah bagaimana sampai ke negara lain. Di mana traktat itu berpindah dari tangan ke tangan, sampai akhirnya tiba di tangan seorang pendeta dari gereja Baptis yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Prancis dan membacakannya kepada sekitar 80 orang dalam suatu acara pemakaman. Kemudian ada seorang wanita muda, yang hanya meletakkan salah satu traktat di atas meja. Seorang chaplain penjara secara kebetulan mengambil dan membacanya. Kemudian chaplain tersebut memesan lebih dari 2.000 buah traktat untuk dibagikan kepada 900 narapidana di penjara itu. Seorang wanita lain dengan takut-takut membagikan traktat kepada teman sebangkunya di bus pada suatu hari. Sungguh mengejutkan ketika pria yang duduk di sampingnya itu berkata, “baru saja saya berdoa agar Tuhan mengirimkan tanda bagi saya jika Ia tidak merestui saya untuk bunuh diri. Saya pikir inilah tanda dari-Nya.“ “Kita tidak akan tahu hasil apa yang mungkin terjadi dengan membagikan selebaran yang berisi kebenaran ini.”* Jadi, sekali lagi, apakah Anda siap untuk sebuah petualangan? Dalam majalah bulan ini kami telah menyertakan traktat GLOW bagi Anda yang dapat Anda gunting, lipat, dan bagikan. Ketika Anda melakukan hal ini, Anda sedang bergabung dengan lebih dari 1,5 juta orang Advent di seluruh dunia yang melakukan hal yang sama! Luangkan waktu untuk berdoa agar Allah akan memandu Anda kepada janji Ilahi atau memberikan ide kreatif. Lalu bagikan traktat atau tinggalkan di tempat yang mudah ditemukan oleh orang lain. Adventist World akan mencetak potongan traktat GLOW berkala sepanjang tahun. Setiap kali Anda memberikan traktat Anda, kirimkan kepada Adventist World kisah bagaimana Roh Kudus menuntun Anda, dan bagaimana Anda membagikan traktat tersebut. Kirim cerita Anda melalui email ke nelson@puconline. org. Jadilah kreatif sebagaimana yang Anda bisa lakukan, dan mungkin kisah Anda akan tampil dalam Adventist World edisi yang akan datang! *

Ellen G. White, Colporteur Ministry (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1953), hlm. 5.

2 Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld. org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

1

3

TRAKTAT ADA DI SAMPUL BELAKANG

4


5O 5O K A T A A T A U K U R A N G

Janji Alkitab

Favorit Saya... n Allah berbicara dalam hati saya ketika Dia mengatakan bahwa Ia akan menghapus segala air mata dari mata kita (Wahyu 21:4). Janji ini memenuhi hidup saya dengan pengharapan. Sungguh indah hari itu ketika kita akan memiliki sukacita, damai sejahtera, kasih, dan kebahagiaan dengan Yesus untuk selama-lamanya. —Karla, Paraíba, Brazil n Tahun lalu kalimat ini mendampingi saya saat melalui masa yang sulit. Suatu janji yang benar dan berharga: “Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun, Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan-Nya melintasi awan-awan“ (Ul. 33:26). —Elenara n Tidak ada alasan untuk takut dengan janji yang berkuasa seperti ini: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”(Yes. 41:10). —Antonio, Rio de Janeiro, Brazil n Janji ini telah memotivasi saya untuk tetap percaya kepada Tuhan untuk kemenangan: “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatanganNya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman... tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. —Joel, Villavicencio, Colombia Berikutnya, beritahu kami dalam 50 kata atau kurang mengenai lagu himne favorit Anda. Kirimkan ke letters@ AdventistWorld.org. Ketik di bagian subyeknya “50 Words or Less.”

30

Adventist World | 01 - 2015

“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 11, No. 1


dari INDONESIA Badai Pasti Berlalu KKR Wilayah Dumoga Tengah

D

i Wilayah Dumoga Bersatu tepatnya di Desa Modomang, Kecamatan Dumoga, Timur Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang bertemakan “Badai Pasti Berlalu” dilaksanakan selama sepe-

pat menampung jumlah pengunjung yang hadir setiap malam walau kursi ditambah 500 buah sehingga mencapai 2000 kursi. KKR satelit telah diadakan dua minggu sebelum KKR dimulaikan. Setiap hari ada jiwa yang

kan dari tanggal 28 September hingga 4 Oktober 2014. Acara KKR dibuka oleh Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Bpk. Yani Tuuk, STh, MM. Dengan pembicara utama sekaligus sebagai sponsor KKR ini adalah Bpk. Ev. Ir. Tjak Latumahina.Walau KKR dimulaikan pukul 19.00 namun antusiasme dari masyarakat Desa Modomang dan sekitarnya begitu menggembirakan dan menakjubkan. Setiap malam pengunjung sangat ramai. Seribu lima ratus kursi yang disediakan panitia tidak da-

dibaptiskan. Salah satu dari puluhan yang dibaptiskan adalah seorang wanita lanjut usia dan stroke serta 3 kaum mayoritas dibaptiskan dalam KKR ini. Puncak Baptisan dilaksanakan pada hari Sabat dengan jumlah 114 jiwa. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Nasuhan Muharram, Gembala Jemaat Pioneer Imandi, Dumoga Tengah

Paduan suara Kyrie Eleison dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Jatinegara, Jakarta Timur, mengadakan pelayanan ke GMAHK di Dieng, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kyrie Eleison dengan pelatih Felasky Hendriks, melakukan pelayanan selama dua hari penuh khususnya pelayanan pujian kepada Tuhan. Mereka kembali ke Jakarta pada Senin siang.

—Dilaporkan oleh Pulo Lasman Simanjuntak, Jemaat Jatinegara

01 - 2015 | Adventist World

31


dari INDONESIA KKR Adventist Layments Services & Industries Di Kota Medan Sumatera Utara

T

elah terlaksana Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) akbar untuk pertama kali yang diselenggarakan oleh kaum awam yang tergabung dalam ASI (Adventist Layments Services & Industries) pada tanggal 9-15 November 2014. KKR ini dimulai dengan KKR Satelit yaitu dari tgl. 9-11 November 2014 di 8 titik atau 8 distrik yaitu Distrik Medan Tamora, Distrik Medan Selatan, Distrik Medan Kota, Distrik Medan Timur, Distrik Medan Baru, Distrik Medan Barat, Distrik Medan Utara dan Distrik Medan Labuhan dengan masing-masing pembicara dari kaum awam dan salah satu titik yang bisa dilaporkan oleh penulis adalah titik Distrik Medan Selatan yang terdiri dari 3 jemaat—GMAHK Teladan, GMAHK Air Bersih, GMAHK Bromo—yang dilaksanakan di Aula Parulian 1 di mana pembicaranya adalah Bpk. Norman Tetelepta, bersama Ibu Caroline yang bersedia menjadi MC selama KKR Satelit, dihadiri kurang lebih 250 orang setiap malamnya dan tamu sekitar 50 orang. KKR Gabungan se-Kota Medan dilaksanakan setelah KKR Satelit yaitu mulai tanggal 12-15 November 2014 dengan pembicara Pdt. Frederick Paul dari India dan dialihbahasakan oleh Pdt. Dr. Marolop Sagala. Pada kesempatan yang sama, dr. R. Siahaan juga menyuguhkan tips hidup sehat dan setiap malam hadir sekitar 800 orang dan di puncak KKR hari sabat, dihadiri lebih dari 1200 anggota jemaat. Puncak dari KKR ASI ini membawa 39 jiwa kepada Tuhan dan dibaptiskan di kolam renang Keluarga K.

32

Adventist World | 01 - 2015

Sijabat yang dilanjutkan dengan penyerahan Alkitab dan Lagu Sion kepada para baptisan serta pemberian ulos kepada pembicara utama. Acara ini diprakarsai oleh Presiden ASI Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) yaitu Bapak Sopar Siburian, dan acara ini terbilang memiliki persiapan yang singkat namun membuahkan hasil yang luar biasa. Panitia lokal di Medan baru terbentuk di bulan September 2014 yang diketuai oleh Bpk. K. Sijabat dan Bpk. Loran Napitupu-


lu namun dengan kerja keras bersama pimpinan daerah melalui Pdt. Sembi Naibaho (Koordinator ASI Sumatera Utara) serta didukung penuh oleh Pdt. Dr. Marolop Sagala (Koordinator ASI UIKB) dapat melangsungkan acara KKR ini dengan sukses. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua GMAHK Teladan Medan

Konvensi Ilmiah Pendidikan Nasional Universitas KLABAT

F

akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Klabat (UNKLAB) kembali sukses menyelenggarakan satu kegiatan berstandar nasional di kampus UNKLAB, yaitu Konvensi Ilmiah Pendidikan Nasional (KOILPENA) 2014 dengan tema “Kebijakan Pendidikan: Mau Dibawa ke Mana Pendidikan Kita?� Menurut Bpk. Bill G. Wullur, MAED, selaku Dekan FKIP, kegiatan ini telah menjadi agenda tetap dari fakultas, dan dilaksanakan setiap dua tahun. Kegiatan yang juga dihadiri guru-guru dan kepala sekolah Advent, terselenggara berkat kerjasama FKIP dengan Adventist Education di Indonesia Timur. Panitia mendatangkan para pakar pendidikan dari Jakarta dan dari Sulawesi Utara. Pembicara utama adalah Prof. Dr. F. J. Senduk, MPd, selaku Ketua LPMPT Universitas Negeri Manado (UNIMA), dan Dr. Tanggor

Sihombing, MBA, selaku Dosen di Universitas Pelita Harapan (UPH), Jakarta. Bertempat di Auditorium UNKLAB, lantai 4, GK1, konvensi ini diawali dengan laporan Ketua Panitia KOILPENA, Ibu Mareike Wullur, MPd. Selanjutnya para peserta, yang terdiri dari mahasiswa pendidikan dan guru-guru di sekolah Advent, mendengarkan sambutan dari Pdt. Warouw T. Polii, M.Min, MAEd. Beliau menekankan perlunya agar para pendidik Advent mengenal ilmu pengetahuan. Sambutan berikutnya, Dr. Amelius T. Mambu membuka secara resmi kegiatan tersebut. Sekitar pukul sepuluh pagi sesi pleno pertama dimulai dengan menampilkan Prof. J.F. Senduk, M.Pd sebagai pemakalah dan Jendri Rorie, M.Pd sebagai moderator. Pada kesempatan itu Senduk membahas tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia yang

01 - 2015 | Adventist World

33


dari INDONESIA

menggambarkan arah dan perkembangan pendidikan yang dirancangkan pada saat sekarang ini dan masa depan. Selain itu beliau juga membahas implementasi program pendidikan dan dampaknya bagi guru-guru, dosen dan mahasiswa pendidikan. Selanjutnya, sesi pleno kedua dibawakan oleh Dr. Sihombing dengan moderator Bpk. Deske Mandagie, MM. Menurut Sihombing perkembangan perekonomian di satu negara akan sangat erat hubungannya dengan praktik proses pendidikan di negara tersebut dan turut menentukan arah ke depan suatu pendidikan. Berbagai masalah akan terjadi jika terjadi gap yang besar antara kebutuhan industri dan suplai pendidikan akan angkatan kerja. Kemudian beliau membahas bentuk dan pola

kebutuhan pasar angkatan kerja sekarang dan sampai dengan tahun 2030. Pada sore hari, acara dilanjutkan dengan sesi paralel, yaitu peserta dibagi ke 3 ruang kelas, yaitu ruang 1 untuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, ruang 2 untuk guru-guru dan sebagian mahasiswa, dan ruang 3 untuk dosen, sebagian mahasiswa, khususnya yang mengambil skripsi dan undangan lainnya. Setelah sesi paralel, seluruh peserta berkumpul kembali untuk acara penutupan. Sekitar pukul empat sore, seluruh kegiatan konvensi sudah berakhir, dengan sambutan penutup oleh dekan, Bpk. B. Wullur. n —Dilaporkan oleh, Bpk. Bill Wullur. MAEd, Dekan FKIP UNKLAB, Manado

Telah diadakan pembacaan Alkitab yang bertempat di Murakami Chapel SLA Mebali. Pembacaan dimulai dari Kitab Kejadian sampai Wahyu tanpa henti secara bergantian yang diselesaikan dalam 96 jam 56 menit yang dimulai dari tanggal 27 November 2014, pukul 14.07 WITA dan berakhir tanggal 1 Desember 2014 pukul 15.04 WITA. Baik siswa mau pun guru telah berpartisipasi. Pembacaan Alkitab ini menggunakan pengeras suara, jadi terdengar di seluruh kampus SLA Mebali dan pada penutupan 2 pasal terakhir tanpa diminta, semuanya ikut membacakannya. Pembacaan Alkitab ini diadakan oleh Departemen Sekolah Sabat dan PA, tujuannya adalah untuk membangun minat baca Alkitab bagi orang muda, demikian dikatakan oleh Pdt. Redy Kadang selaku gembala Jemaat SLA Mebali. —Dilaporkan oleh Olvi Koyongian, Sekolah Lanjutan Advent (SLA) Mebali

34

Adventist World | 01 - 2015


Retret Distrik Karo Timur Daerah Sumatera Kawasan Utara (DSKU)

K

eindahan alam Danau Toba memikat hati anakanak Tuhan dari GMAHK Distrik Karo Timur, sehingga dua kali dalam setahun Departemen Rumah Tangga Daerah Sumatera Kawasan Utara (DSKU), melalui Ibu S. Sagala bersama dengan Bpk. A.H. Sagala meluangkan waktunya untuk melayani iman kerohanian Distrik Karo Timur.

3 orang. Sepanjang acara peserta menikmati kasih Allah lewat alam danau toba, dan seminar yang disampaikan oleh Bapak dan Ibu Sagala yang menekankan bahwa sebagai keluarga Allah harus saling mengasihi, menghormati dan pintar dalam mengatur keuangan rumah tangga, dan lebih daripada itu, bahwa sebagai keluarga Allah

Retret pertama dilaksanakan pada 24-26 Juli 2014 di Pantai Sigumba-gumba Haranggaol dengan peserta 100 orang dari Jemaat Maranatha, Kabung, dan Barusjahe, dan retret kedua dilaksanakan pada tanggal 7-9 November 2014 di Pantai Silalahi dengan peserta Jemaat Barusjulu sebanyak 150 orang ditambah tamu bukan Advent

harus beribadah kepada Allah, Yosua 24:15. Umat Tuhan merasakan berkat yang berlimpah sepulang dari retret tersebut. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Resta Karo-karo, Distrik Karo Timur.

“Growing with Jesus� Perkemahan Adventurer Bontang

S

abat sore, tanggal 13 Desember 2014 tepat pukul 16.00 di lapangan parkir gereja Imanuel diadakan upacara pembukaan Perkemahan Adventurer dengan jumlah 20 anak dari Kelas Eager Beaver dan Adventurer. Dikomandoi oleh MG Sunita Sihotang

dan dibuka dengan acara pengalungan tanda peserta oleh MG Samuel Tulandi maka acara ini resmi dibuka. Sangat terasa kebahagiaan dari anak-anak ini. Setiap acara yang dijadwalkan seperti acara malam minggu, doa subuh pada minggu pagi dapat

01 - 2015 | Adventist World

35


dari INDONESIA diikuti dengan baik oleh anak-anak, walaupun dikhawatirkan banyak anak-anak yang sulit bangun pagi. Acara perkemahan ditutup tepat pukul 10.00 dan semuanya pulang dengan sukacita. n

—Dilaporkan oleh Silvia Tulandi, Wakil Dir. Adventurer Jemaat Imanuel Bontang

“Kasih Ibu Sepanjang Masa” PESLANI Kota Medan

D

engan mengambil tema: ”Kasih Ibu Sepanjang Masa,” Bakti Wanita Advent (BWA) Kota Medan di bawah kepemimpinan Ibu Mestika Siagian telah berhasil menggelar acara spektakuler yaitu PESLANI (Pesta Lagu Rohani) pada Hari Sabat, 6 Desember 2014 bertempat di MACH (Medan Adventist Convention Hall) Jalan Kartini 17A, Medan. Acara PESLANI ini diawali dengan ibadah Sabat gabungan BWA se-Kota Medan dalam rangka memperingati Hari Ibu. Acara khususya dimulai pukul 15.00 dan diikuti oleh 9 peserta koor dari gereja Advent yang ada

36

Adventist World | 01 - 2015

di Kota Medan. Peserta paduan suara satu persatu menampilkan pujian terbaik mereka di hadapan 4 juri yang profesio­ nal dan diselingi oleh berbagai paduan suara: PSPK, Praise Voice, Gatot Voice, dan lain sebagainya.


Tiga paduan suara terbaik yang diperoleh saat itu adalah:Paduan suara Jemaat Teladan Medan, paduan suara Jemaat Distrik Medan-Tamora, dan paduan suara Jemaat Helvetia.

PESLANI berakhir pada pukul 19.00 dengan kepuasan dan kegembiraan bagi seluruh peserta karena dapat memberikan yang terbaik untuk Tuhan. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua GMAHK Teladan Medan

Perkemahan Pelantikan Kelas Kemajuan Pelantikan Gabungan Wilayah Lampung

P

engurus Koordinator Wilayah (KORWIL) mempersiapkan acara perkemahan dalam rangka pelantikan serentak seluruh klub kelas kemajuan di Lampung, pada tanggal 14-16 Nopember 2014 yang lalu. Tempat yang dipilih adalah Bumi Perkemahan Komplek Perkebunan (PTPN 7) Waylima Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran (sekira 30 KM dari Kota Bandar Lampung). Acara ini dibuka langsung oleh Direktur Pemuda Advent (PA) Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS), Pdt. Victor J. Sinaga, sekaligus melayani kebaktian vesper pada hari Jumat malam. Pesan yang disampaikan oleh hamba Tuhan ini ialah agar setiap Pathfinder yang hadir akan mendapatkan pengalaman rohani yang baru, tidak hanya untuk hadir, datang berkumpul dan berkenalan dengan teman baru, tapi akan membentuk seorang Pathfinder yang membanggakan orangtua dan gereja masing-masing. Ada suasana yang berbeda pada hari Sabat, karena pemimpin tertinggi PA dari Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) juga bersedia hadir untuk memimpin acara pelantikan gabungan ini. Pdt. David Panjaitan memberikan pelayanan khotbah pada hari Sabat siang di hadapan ratusan Pathfinder

dan Adventurer beserta pembina dan orangtua yang bersemangat ikut bergabung berbakti di lokasi tersebut. Teriknya matahari pada siang itu menjadi saksi prosesi pe-

01 - 2015 | Adventist World

37


dari INDONESIA

lantikan bagi setiap siswa yang telah menyelesaikan tuntutan kelas selama satu tahun yang telah lewat. Secara khusus juga Panjaitan memberikan nasihat kepada 15 orang calon Master Guide (MG) yang akan

dilantik, agar beban pelayanan bagi orang muda terus bertumbuh di hati para MG dan tidak akan meninggalkan tugas pelayanan setelah dilantik. Dan satu per satu kancing pun disematkan ke setiap siswa sesuai dengan kelasnya. Pada malam hari diisi dengan acara malam gembira yang dikoordinasi oleh MG Vera dan MG Rina, dan mendapatkan pelajaran pengembangan diri dan motivasi yang disampaikan oleh Bapak Soebektiono (seorang motivator terkenal dari Jakarta yang sudah berpengalaman dalam hal motivasi biometrik). Dan pada hari Minggu pagi sampai siang panitia menyiapkan kegiatan outbond yang diikuti dengan penuh gembira oleh seluruh peserta. Sekitar pukul 13.00 WIB, secara resmi diadakan acara penutupan oleh Pdt. Victor Sinaga, sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang sudah mempersiapkan acara dengan sangat baik menjaga suasana tetap bersatu sampai tak terdengar keluhan dari para peserta. n —Dilaporkan oleh MG Andreas Jumani, Humas Korwil

Lampung

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 01 - 2015

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha S. Manueke

Bendahara W. Purba

Pemasaran S.P. Rakmeni

Produksi S. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan

Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat B. Sumendap, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Siringoringo, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja

Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id

Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Bagi banyak orang, kehadiran saya di hari Sabtu di gereja tampaknya keluar dari langkah tradisi Kristen di hari Minggu. Mereka bertanya-tanya bagaimana saya bisa begitu kacau untuk pergi pada “hari yang salah.” Jadi, tepatlah mengapa saya, dan jutaan seperti saya, memilih hari Sabtu gantinya Minggu? Perhatikan tiga alasan yang mungkin akan mengejutkan Anda. Alasan Pertama—Firman Allah. Saya pergi ke gereja pada hari Sabtu karena Alkitabiah dan kehadiran di gereja di hari Minggu, tidak. Sementara Tuhan menyambut ibadah setiap hari dalam seminggu, ia menyisihkan hari ketujuh sebagai hari khusus untuk beristirahat. Hari ini disebut hari Sabat dan itu adalah Sabtu. Itu diberikan kepada umat manusia pada saat penciptaan, sekitar 2.000 tahun sebelum orang Yahudi ada (Kejadian 2:1-3). Yesus mengatakan “Sabat dibuat untuk manusia”—tidak hanya untuk orang Yahudi (Markus 2:27). Pada penciptaan, Allah melakukan tiga tindakan yang disengaja untuk membuat hari ketujuh menjadi unik, berbeda dari enam hari yang lain—Ia beristirahat, memberkati dan menguduskan hari Sabat (Kejadian 2:2, 3). Hal ini sangat signifikan. Pertama, kita perlu istirahat dari pekerjaan dan waktu untuk refleksi hidup. Tuhan menghubungkan

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Yesus, pekabaran Allah memanggil semua orang untuk menyembah “Dia yang telah menjadikan langit dan bumi, dan laut, dan semua mata air” (Wahyu 14:6, 7). Setiap kali saya memikirkan “ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat,” saya menghormati Pencipta saya sebagai Pribadi yang memegang hidup saya di tangan-Nya (Keluaran 20:8-11). Yesus tidak hanya menciptakan manusia, Dia juga menebus kita dari dosa. Hari Sabat adalah tanda khusus keselamatan ini—“menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka” (Yehezkiel 20:12). Menyediakan waktu diri sendiri seminggu sekali dari pekerjaan sekular untuk mendorong diri sendiri untuk mengingat bahwa kita tidak bisa bekerja untuk mendapatkan keselamatan kekal—Itu adalah pemberian Allah dan kita sepenuhnya tergantung pada-Nya (Ibrani 4:410). Jadi, jika saya tidak bisa memercayai Tuhan untuk memelihara kehidupan duniawi saya sehari seminggu, bagaimana saya bisa benar-benar mengatakan bahwa saya percaya kepada-Nya untuk kehidupan kekal saya? Setiap Sabat mengingatkan saya kasih Yesus yang telah diberikan pada kita melalui penciptaan dan penebusan. Sama seperti suatu peringatan yang dirancang untuk memperbarui kasih kita untuk orang terdekat kita, sehingga Sabat hari ketujuh mengingatkan kita kasih Allah dan ketergantungan kita pada-Nya untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Perubahan ini datang lama setelah para murid meninggal. Pada abad ketiga dan keempat, sejarah mencatat beberapa orang Kristen terus melakukan penyembahan berhala pada hari Minggu di Roma dan tempat-tempat lain di mana gereja berkompromi untuk menghindari penganiayaan. Sementara gereja di Roma bertumbuh dalam kekuasaan politik dan berkembang menjadi Gereja Katolik Roma, gereja itu secara resmi menyucikan hari Minggu gantinya hari Sabat. Saat ini, hal itu menunjukkan fakta sejarah bahwa otoritas dan tradisi lebih unggul dari Kitab Suci. (Lihat www.glowonline.org/dan7/) Alasan Kedua—Kasih. Pemeliharaan Sabat bukanlah legalitas. Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu” (Yohanes 14:15). Karena Sabat adalah hari Alkitabiah untuk ibadah mingguan, yang adalah perintah keempat, tidak pernah diubah oleh Allah— hanya oleh manusia, dan karena Yesus memeliharanya sendiri, saya juga menuruti Sabat karena kasih saya pada-Nya. Ada banyak alasan mengapa saya mengasihi dan menaati Yesus. Dua hal utama adalah bahwa Dia adalah pencipta dan penebus saya (Yohanes 1:1-3; Titus 2:14). Yesus menciptakan bumi dalam enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Hari Sabat adalah peringatan resmi Tuhan atau “tanda antara” Dia dan umat-Nya bahwa Dia adalah Pencipta kita (Keluaran 31:17). Dan sesaat sebelum kedatangan

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

kita dengan cara ini. Inilah sebabnya mengapa Dia menarik kita untuk menyisihkan hari ketujuh pada penciptaan untuk waktu khusus bersama-Nya. Kedua, Tuhan mengemas berkat rohani di hari ketujuh bahwa Dia tidak memasukkan hari itu ke dalam enam hari lainnya. Terakhir, Allah menarik batas sekitar periode 24 jam dan menunjuknya sebagai hari untuk sepenuhnya didedikasikan mengejar hubungan dengan-Nya. Jika seseorang memperhatikan setiap ayat dalam Alkitab mengenai Sabat, mereka menemukan beberapa hal yang menakjubkan: Semua umat Allah pada Perjanjian Lama menikmati berkat Sabat—Ingat, bahwa sampai zaman Abraham mereka bukanlah orang Yahudi (Kejadian 11:26), Yesus menghormati Sabat setiap minggu (Lukas 4:16), para murid memeliharanya (Kisah Para Rasul 18:4, 11; 16:13), dan tetap akan dipelihara di surga dan bumi yang baru (Yesaya 66:22, 23). Alkitab menyajikan siklus Sabat yang tak terputus dari penciptaan manusia untuk bumi yang baru. Jadi, mengapa kebanyakan orang Kristen beribadah pada hari Minggu? Jawabannya—tradisi. Anda dapat lihat, bahwa Alkitab tidak pernah mencatat Allah mengubah hari Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama. Satu-satunya perubahan hukum Allah yang disebutkan dalam Alkitab telah diserang oleh orang dalam gereja (Lihat Daniel 7:25.)

GEREJA ADVENT

Mengapa Saya Pergi ke Gereja pada Hari Sabtu

WARTA

01 - 2015 | Adventist World

39


Alasan Ketiga—Pengalaman. Alasan ketiga saya memelihara hari Sabat karena saya sudah merespons undangan Yesus untuk mencobanya dan melihat apakah Firman-Nya itu benar. Tuhan sering mengundang kita untuk menguji-Nya. Satu kesempatan tersebut adalah dalam Maleakhi 3 di mana Dia menantang kita untuk memberi-Nya sepersepuluh dari penghasilan kita. Bagi mereka yang menerimanya, Dia berjanji untuk mencurahkan berkat. Hari Sabat juga mengandung tantangan. Allah mengundang kita untuk memberi-Nya satu dari tujuh waktu kita. Jika kita melakukannya, Dia berjanji untuk memberkati kita. “Apabila engkau... menyebut hari Sabat ‘hari kenikmatan’… maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN” (Yesaya 58:13, 14). Saya mengalami berkat Sabat ini setiap minggu. Beristirahat pada hari Sabat mengembalikan saya secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Sabat melepaskan tekanan beban hidup saya. Saya menikmati waktu yang tidak terganggu bersama keluarga dan teman-teman yang membuat hubungan kami tetap hidup. Beribadah bersama mereka yang seiman memberikan kekuatan bagi saya. Saya mendapatkan informasi dan inspirasi tambahan dari mempelajari Alkitab dan khotbah pada hari Sabat. Hari Sabat memberi saya alasan untuk

menghentikan semua kegiatan duniawi setiap minggu. Karena itu adalah perintah Allah, Sabat tidak meninggalkan ruang kompromi untuk proyek yang membebani di tempat kerja, atau hal lain yang mungkin akan muncul. Hal ini melindungi istirahat Sabat dari hanya menjadi niat baik saya untuk mendapatkan satu hari. Ini adalah perintah Tuhan— tidak ada pertanyaan untuk itu—jadi saya dengan senang hati melakukannya dan meninggalkan segala sesuatu yang lain pada enam hari lainnya seperti yang Tuhan katakan. Saya menemukan kata-kata Yesus adalah benar—Dia membuat hari Sabat untuk manusia (Markus 2:28). Artinya, hari Sabat bukanlah sesuatu yang Allah lakukan pada kita, tetapi sesuatu yang indah yang Dia lakukan untuk kita. Dalam zaman sibuk di mana kita hidup, saya menghargai semua berkat positif yang saya alami karena Allah telah berbaik hati memberi kita Sabat. Saya mengerti bahwa kepergian saya ke gereja pada hari Sabtu mungkin tampak aneh. Tapi sekarang Anda tahu bahwa saya melakukannya karena saya berkomitmen untuk mengikuti Alkitab, saya mengasihi Yesus sebagai pencipta dan penyelamat saya, dan saya telah menemukan berkat Sabat Tuhan. Anda juga dapat menikmati pengalaman indah ini. Jika Anda ingin tahu bagaimana, atau Anda ingin informasi lebih lanjut, hubungi GLOW dan mereka dapat membantu Anda.

*Dr. James Gulley adalah Kepala Layanan Medis Onkologi di National Cancer Institute di Maryland, pusat kanker terbesar yang berfokus di dunia klinis penelitian. Dia telah menulis lebih dari 180 karya ilmiah dan memainkan peran penting dalam pengembangan vaksin kanker prostat.

Dokter James Gulley* tetap terhubung dengan sesama anggota keluarga Advent di seluruh dunia, karena Adventist World.

Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga besar gereja Anda. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda. Anda juga dapat membacanya secara daring di www.adventistworld.org dalam 11 bahasa yang berbeda.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.