![](https://assets.isu.pub/document-structure/221201081955-cab7d9a75c21725d1c8626c476cdab1e/v1/d78c6f0c26649690193dd63df442d659.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
1.3 Tipologi pada Preseden Arsitektur
pembuatan konsep, preseden arsitektur juga membantu mengatasi permasalahan ketika merancang denah, tampak, potongan dan detail. Dapat dilihat pada Gambar 1 tentang tahapan perancangan arsitektur yang umumnya dilakukan. Hal pertama dalam melakukan perancangan adalah mengidentifikasi problem/permasalahan dengan mengetahui tujuan, fakta dan kebutuhan. Pada tahapan kebutuhan, aktivitas yang terkait dengan besaran ruang dan ruang gerak digunakan untuk menunjang dan mengakomodasi permasalahan-permasalahan kebutuhan terutama kaitannya dengan kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang yang telah ditentukan tersebut dilanjutkan pada tahapan analisis fungsional.
Programming/ Perencanaan
Advertisement
Tujuan
Fakta
STUDI Preseden
Design / Perancangan
Kebutuhan
Gambar 1.1. Posisi Studi Preseden pada Tahapan Perancangan Arsitektur
Tahap analisis fungsional merupakan tahapan yang paling mendasar karena dari tahapan ini kita bisa memahami dan kemudian mengetahui kebutuhan luasan ruang untuk melakukan suatu aktivitas dan melakukan sebuah kegiatan. Dari informasi tersebut kita tahu persis kebutuhan ruang atau batasan perancangan dalam luasan meter persegi (m2). Hasil tahapan analisis fungsional ini kemudian yang mendasari tahapan tahapan analisis selanjutnya. Analisis lanjutan berupa analisis geometri, enclosure, konteks/tapak dan ruang spasial ini tidak hanya berbicara tentang luasan ruang saja namun tentang bagaimana elemen-elemen arsitektur dapat membangun sebuah suasana. Hal-hal tersebut tidak dapat kita lakukan dengan baik tanpa melakukan studi preseden.
1.3 Tipologi pada Preseden Arsitektur
Secara harfiah tipologi merupakan ilmu mengenai segala sesuatu tentang tipe. Definisi tipologi dalam arsitektur adalah suatu kegiatan untuk mempelajari tipe dari objek-objek