Khutbah tanggal 21-12-2001Khu-32 10 Seri Khutbah-khutbah yang tengah berjalan berkaitan dengan sifat سالم-salaam, kini merupakan bagian yang terakhir dan pada khutbah yang singkat ini aspek sifat salaam yang masih tersisa yang akan saya berusaha paparkan. Pertama ayat surah yasiyn 56-59:
ِ ِ َُّ ِ ِ ِ ِِ َُ ْم فِ َيها فَاكِ َهة.َُُِّو َن ُ اب ا ْْلَنَّة الْيَ ْوَم ِِف ُشغُ ٍل فَاك ُهو َن ْ إِ َّن أ َ َص َح ُ ِاج ُه ْم ِِف ظ َال ٍل َعلَ ى ْاْ َََا ُ ه ْم َوأَ ْزَو. ٍ ََ س َالم قَ ْواًل ُِ ْن. .ب ََِح ٍيم َ َوَُ ْم َُا يَ َّدعُو َن
Sesungguhnya orang-orang ahli surga pada hari ini[itu] akan menikmati berbagai macam hiburan yang menarik.Dan dia dan teman-temannya duduk sambil bersandar di dipan-dipan yang ditinggikan.dan bagi mereka akan tersedia buah-buahan di dalamnya.dan mereka akan diberi apapun yang mereka minta.Mereka akan disambut dengan ucapan salaam sejahtera dari Tuhan yang Maha Penyayang. Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:Kamu tidak akan bisa masuk surga selama kamu tidak menjadi mu’min dan kamu tidak akan bisa menjadi mu’min selama kamu tidak saling mencintai diantara sesama. Apakah kamu tidak ingin saya beritahukan akan amal yang jika kamu lakukan, maka kamu satu dengan yang lain akan saling mencintai ? Amal itu adalah:السالم
افشو-ifsyussalaam
Sebarkanlah salam (Muslim Kitabul Iman) Hadhrat Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda kepada saya:Wahai anakku, apabila kamu pergi/masuk ke rumah keluargamu, maka senatiasa ucapkanlah salam.Ini akan merupakan berkah dan kebaikan untukmu dan untuk keluargamu.(Turmudzy Kitabul-isti’dzaan wal- adab). Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Orang yang menunggang [kuda/ unta] hendaknya mengucapkan salam pada yang berjalan kaki dan orang yang berjalan kaki hendaknya menyampaikan salam pada yang duduk dan orang yang sedikit hendaknya mengucapkan salam pada orang yang banyak.(Bukhari Kitabul-isti’dzaan).Rasulullah saw menerangkan semua aspek salam,siapa pertama yang akan memberi salam,dan siapa sesudahnya yang akan menjawab salam. Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila diantara kalian ada yang berjumpa dengan saudaranya,maka ucapkanlah salam dan jika diantara keduanya ada pohon,tembok atau batu cadas/bukit kecil yang menjadi penghalang kemudian dia kembali bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam untuk kedua kali.Yakni, salam tidak cukup sekali.Apabila kemudian bertemu lagi ucapkanlah lagi salam. Di dalam Bukhari ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid bahwa Rasulullah saw lewat dari dekat sebuah majlis/pertemuan- ini merupakan hal yang perlu difikirkan bahwa beliau lewat dari suatu majlis.yang dimana tengah dudukduduk para penyembah berhala, orang Islam, orang musyrik dan yahudi .......Rasulullah saw menyampaikan salam pada semuanya.( Bukhari Kitabul-isti’dzan) Kini, kondisi dewasa ini, orang-orang Ahmadi dipenjarakan dan disakiti karena mengucapkan salam .Pada suatu saat seorang Ahmadi yang mengucapkan
السالم عليِم-assalaamu ‘alaikum
pada seorang mulla/kiyai dibawa ke polsek. Dan mereka bersikeras supaya hukuman dijatuhkan pada dia/orang Ahmadi itu,dia telah mengucapkan salam pada saya ,kata sang mulla. Kepala polisinya seorang yang sangat bijak. Dia berkata: Hari ini, walhasil saya tidak akan tuntut/catat. Akan tetapi,sambil melihat mukanya dia berkata padanya :Bahwa lihatlah,jiika kamu[orang Ahmadi] di masa yang akan datang kamu ketangkap lagi, maka saya pasti akan tuntut kamu /kamu akan disidang. Kalau kamu ingin bisa terhindar itu hanya dengan satu syarat,yaitu jika kamu melihatnya[mulla itu] maka kirimlah /ucapkanlah laknat untuknya,janganlah untuk ke dua kalinya mengucapkan kata salam/selamat padanya Dia berkata .yaa Tuan/polisi,jangan khawatir, saya akan mengucapkan laknat sebanyak-banyaknya pada orang-orang itu kapan saya berjumpa dengan mereka. Jadi, ini merupakan hal yang sangat aneh bahwa Rasulullah saw