ِ بِس ِم الرِح ْي ِم َّ الر ْْحَ ِن َّ هللا ْ ََِْنم ُدهُ ونُصلِِّى علَى رسولِ ِه الْ َك ِرِْْي و َعلَىعب ِد ِه اْملَ ِسي ِح اْملَوعُود َْ َ ْ ْ ْ ُْ َ َ ْ َ َ َ KHUTBAH JUM’AH HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba. Tanggal 30-03-2007 dari Mesjid Baitul Futuh, London United Kingdom TENTANG KEAGUNGAN SIFAT MAALIK Bagian ke 3 Setelah membaca syahadah dan surah Alfatihah beliau atba membaca surah Al Imran ayat 190 :
ِِِّو ِ السم ِ وت َواْالَ ْر ض وهللاُ ََ َعلى ُك ِِّل َش ْي ٍئ قَ ِديْ ٍر َّ ْك ُ لِل ُمل َ Artinya: “ Dan kepunyaan Allah kerajaan seluruh langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Allah adalah
ك اْل ُك ِِّل ُ َِمل
Yang memiliki segala-galanya. Dia Pemilik Langit dan juga Pemilik Bumi
seluruhnya. Tidak ada sebarang benda yang berada diluar kekuasaanNya. Allah swt telah menerangkan Sifat Maalik dan sifat MalikNya dalam berbagai macam cara dengan berbagai macam pokok pembicaraan didalam Kitab Suci Alquran. Adalah kewajiban setiap orang mu’min untuk memahami sifat Ilahi ini, dan menyimpannya didalam benak dan sambil memohon pertolongan dari Allah swt berusaha menjalani kehidupan sesuai dengan hukum-hukumNya, memberi perhatian terhadap ibadah kepadaNya, mengamalkan perintah-perintahNya, menunaikan hak-hak kewajiban terhadap makhluk-makhlukNya. Dia Yang Maaliki Yaumiddin, Yang Memiliki Hari Pembalasan, takutlah kepada hari itu, dimana akan diambil keputusan baik dan buruk amal manusia. Tidak akan ada orang yang berakal yang mempunyai angan-angan didalam fikirannya bahwa :”Saya telah banyak melakukan amal-amal soleh, saya pasti akan masuk kedalam surga.” Tidak dapat menda’wakan diri bahwa saya akan masuk surga. Jika ada orang demikian ia akan disebut orang sangat bodoh didunia ini. Kita sudah membaca hadis ini berulang kali bahwa Hazrat Rasulullah saw bersabda : “ Aku juga tidak akan dapat masuk surga tanpa ada karunia dari Allah swt.” Atas pertanyaan seorang sahabat beliau bersabda: “ Saya juga barulah akan masuk kedalam surga kalau mendapat karunia dari Allah swt.” Jadi, orang seperti beliaupun, orang yang telah menjadi sebab diciptakannya langit dan bumi ini, beliau sebagai Nabi yang paling mulia diatas semua nabi-nabi dan sebagai Khataman Nabiyyin, tentang beliaupun Allah swt berfirman :
ِ ُّ َ ُاِ َّن هللاَ َو َمل ئ َكتَهُ ي صلُّ ْوا َ َّب ي اَ يُ َها اَّلذيْ َن َامنُ ْوا ِِّ ِصل ْو َن َعلى الن ) 57 َعلَْي ِه َو َسلِِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما (سورة االحزاب اية Artinya : “ Sesungguhnya Allah mengirimkan RahmatNya kepada Nabi ini dan para MalaikatNya juga mendo’akan dia. Wahai orang-orang mu’min ! Kamupun harus mengirimkan selawat atas dia, Nabi ini,dan sampaikanlah salam kepadanmya dengan do’a keselmatan.”
Beliau saw yang dalam keadaan duduk atau berdiri, bangun ataupun tidur selalu berusaha memproleh ridha Allah swt, yang sepanjang malam berdiri menunaikan ibadah sehingga kaki beliau saw bengkak-bengkak. Tentang beliau saw Hazrat Aisyah r.a. menjadi saksi bahwa gerak-