oktober-18-2002

Page 1

Nur – Cahaya Ilahi (Bagian 8) Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz 18 Oktober 2002

َّ َّ‫أ ْش َه ُد أ ْن ال إله إِال‬ ، ُ‫اَّللُ َو ْح َدهُ ال َش ِريك لَه‬ َّ ‫وأ ْش َه ُد‬. ُ‫أن َُُم َّمدًا َع ْب ُدهُ َوَر ُسولُه‬

‫ أما بعد فأعوذ ابهلل من الشيطان الرجيم‬. ِ ‫الرحيم * مالك ي وم‬ ِ ‫الرحيم * ا ْ​ْلَ ْم ُد هلل َر‬ ‫الدين * َّإَّي َك نَ ْعبُ ُد‬ َّ ‫ْحن‬ َّ * ‫مني‬ َّ ‫ْحن‬ َّ ‫بس ِم هللا‬ َْ ‫الر‬ َ ‫ب ال َْعاَل‬ َْ ‫الر‬ َْ َ ْ ِ ِ ِ َّ ‫هم َوال‬ ُ ‫ت َع َل ْي ِه ْم َغ ْ​ْي ال َْم ْغ‬ َ ‫ين أَنْ َع ْم‬ َ ‫عني * ا ْه‬ ُ ‫َو َّإَّي َك نَ ْسَت‬ ْ ‫ضوب َع َل ْي‬ َ ‫قيم * ص َراط الذ‬ َ ‫دَن الص َرا َط ال ُْم ْسَت‬ ‫ (آمني‬.‫)الضَّالِ َني‬ ِ ِ ِْ ‫اب َوَال‬ ‫ورا نَ ْه ِدي بِ ِه‬ َ ‫وحا ِم ْن أ َْم ِرَ​َن َما ُك ْن‬ َ ‫ك أ َْو َح ْي َنا إِلَ ْي‬ َ ِ‫َوَك َذل‬ ُ ‫ت َت ْد ِري َما الْكَت‬ ً ‫ك ُر‬ ً ُ‫اْلميَا ُن َولَك ْن َج َعلَْناهُ ن‬ ٍ ‫صر‬ ِ ِ ِ َ َّ‫من نَ َشاء ِمن ِعب ِاد َ​َن وإِن‬ )52(‫اط ُم ْسَت ِق ٍيم‬ َ ‫ك لَ​َت ْهدي إ َ​َل‬ َ َ ْ ُ َْ

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu yang memberi kehidupan dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apa Al- Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Hadhrat Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:Kapan saja seseorang ditimpa kesedihan dan kedukaan lalu karenanya dia berdoa:Wahai Tuhanku,saya adalah hamba(Mu) dan anak dari hamba -Mu perempuan dan hamba-Mu lakilaki.Bulu ubun-ubunku ada pada tangan -Mu.Berkenaan denganku hanya kendali-Mulah yang berlaku dan berkenaan denganku keputusan-Mu berasaskan keadilan.Seberapapun banyak nama yang Engkau miliki/ peruntukkan bagi diri-Mu atau siapapun dari antara makhluk-Mu yang Engkau ajarkan atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu,atau dari ilmu gaib yang Engkau khususkan hanya untuk diriMu,dengan mengedepankan/mengatasnamakan itu semua saya memohon padamu, jadikanlah Al-Quran itu bagaikan musim bunga / penyegar hatiku dan jadikanlah itu nur bagi dadaku, dan jadikanlah itu menjadi sarana penyebab menjauhkan kesedihan dan kedukaanku.( Jika ada yang berdoa ini) maka Allah akan menjauhkan kesedihan dan kedukaannya dan akan menggantikannya dengan kemudahan.Berkata perawi bahwa kepada beliau saw ditanyakan bahwa wahai Rasul Allah apakah kami harus menghafalnya ? Beliau bersabda: Ya !Hendaknya orang yang mendengarnya menghafalnya. Musnad Ahmad bin Hanbal Musnad Al-Mukatsirin minashshahaabah Allamah Fakhruddin Razi dibawah ayat Asy-Syura ayat 53 :

ِ ‫ورا نَ ْه ِدي ِب ِه َم ْن نَ َشاءُ ِم ْن ِعَب ِاد َ​َن‬ ً ُ‫ ُ​ُ َوَلك ْن َج َعلَْناهُ ن‬menulis: Disini maksud nur/cahaya adalah

Al-Quran yang dengan perantaraan itu Kami memberikan petunjuk kepada hambahamba Kami yang kami kehendaki. ( Razi ) Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:” Demikianlah dengan izin Kami kepadamu Kami telah menurunkan ruh Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apa yang disebut kitab dan iman. Maka Kami lalu menjadikannya suatu nur,yang dengan itu Kami memberikan petunjuk kepada siapa yang Kami kehendaki. Dan sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus”.


Barahin Ahmadiyah hal. 277 Berkenaan dengan Al-Quran ada sebuah kutipan dalam bahasa Arab yang terjemahannya sbb; Demi Allah, ini adalah mutiara yang tiada tandingnya. Zahirnya/luarnya juga nur dan dan batinnya /dalamnya juga nur; di atasnya juga nur dan dibawahnya juga nur dan di dalam setiap kata-kata dan kalimahnya terdapat nur. Ini merupakah surga ruhani yang tandan buah-buahnya benar-benar didekatkan/dikebawahkan dan di lerengnya mengalir sungai-sungai. Segala jenis buah keberuntungan terdapat didalamnya dan segala jenis bara api diambil darinya. Namun untuk sampai kepadanya memerlukan kerja keras banting tulang.Air mata air berkahnya lezat dan menyenagkan. Oleh karena itu habar gembira bagi mereka yang merawatnya. Dan (hanya dari Allah-lah ) nur-nur yang banyak ini dimasukkan ke dalam haatiku. Sungguh sebelumnya saya tidak berdaya meraihnya dengan cara apapun. Demi Allah ! jika Al-Quran tidak ada maka untukku tidak ada kelezatan dalam hidup ini. Saya telah mendapatkan keindahannya lebih dari seratus ribu Yusuf. Oleh karena itu saya tertarik sedemikian kuat ke arahnya dan kecintaan terhadapnya telah tertancap di dalam hatiku. Dia telah merawat saya sedemikian rupa sebagaimana rahim terpelihara dan terdapat suatu pengaruh yang sangat aneh di hatiku. Keindahannya telah menjadikan saya gila dan saya dengan perantaraan kasyaf telah mengetahui bahwa

‫حظْيةالقدس‬-hazhiratul-

quds (yakni surga)diairi dengan air Al-Quran suci. Ini adalah air samudera kehidupan yang gelombang nya terus bergelora . Siapapun yang meminum airnya dia tidak saja memperoleh kehidupan yang kekal abadi, bahkan diapun mampu menjadi orang yang menghidupkan orang lain. Ainah Kamalati Islam,Ruhani Hazain, Jilid 5 hal.545-546 Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: “Kondisi kegelapan ruhani yang sampai pada puncaknya pada zaman Rasulullah saw telah menghendaki turunnya nur yang agung dan karena melihat kondisi kegelapan itu dan belas kasih pada hamba-hamba-Nya yang terkena musibah kegelapan itu sifat rahmaniyat / kasih sayang Tuhan bergejolak dan berkah-berkah samawi bergerak mengarah/turun ke bumi,lalu kondisi gelap itu telah berubah menjadi beberkah untuk dunia.dan dari itu dunia telah mendapatkan bagian rahmat yang besar dengan datangnya seorang manusia sempurna, majikan para Rasul yang tidak pernah terjadi dan tidak akan pernah serupa itu terjadi yang telah datang untuk petunjuk dunia; dan dia datang untuk dunia membawa kitab terang yang serupa itu mata manapun tidak pernah memandangnya. Jadi ini merupakan suatu penampakan/manifestasi keruhanian sempurna Tuhan yang pada era gelap yang pekat telah menurunkan nur yang sedemikian luhur yang namanya Al-furqan,pembeda yang hak dan yang batil.yang telah menampilkan kebatilan lenyap dan kebenaran berada pada posisinya. Barahin Ahmadiyah dan hal. 351Catatan kaki Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam syair bahasa Arab bersabda: Dan dari segi berkah apakah kamu mengetahui Al-Quran itu ? Al-Quran merupakan penyuluh jalan yang menarik kepada surga. Di dalamnya terdapat dua cahaya . Pertama, cahaya ilmu dan kedua, nur/cahaya kefasihan dan keindahan bahasa.yang bersinar bagaikan bulan purnama. Itu merupakan kalam yang mengungguli segenap kalam yang ada dan selain itu saya tidak nampak keindahan yang lain; matahari dan bulanpun tidak nampak indah.dan segenap cahaya terdapat dalam Al-Quran.Akan tetapi orang yang mati berlati-lari bagaikan asap dan saya adalah sebagai sahabat yang jujur dan penasehat yang setia. Barangsiapa yang melihat saya,maka dia akan mengenal nur/cahaya ilmu saya. ( Nurulhak Jilid 1


Saya menyampaikan terjemahan syair Hadhrat Masih Mauud a.s. dari bahasa Farsi Dengan sinar Al-Quran suci telah terbit pagi yang cerah dan mulai berhembus angin sepoi basah di pagi yang segar. Cahaya dan kilauan seperti ini tidak akan didapatkan sekalipun di siang hari dan daya tarik dan keindahan seperti ini tidak didapatkan sekalipun pada malam purnama.Ketika di dunia zahir matahari kebenaran ini burungburung hantu pemuja malam gelap menerobos masuk ke lubang-lubang persembunyian masing-masing. Wahai sumber keindahan dan kecantikan, saya mengetahui dengan siapa engkau memiliki pertalian.Engkau adalah cahaya Tuhan yang telah menciptakan makhluk ini. Kini dengan siapapun saya tidak lagi memiliki pertalian; Engkau-lah kini kekasihku karena dari penyeru Tuhan (Muhammad saw) itulah nur Engkau sampai kepada kami. Barahin Ahmadiyah Jilis 3 .Catatan kaki hal.274 Cetatakan 1882. Qamaruddin Shahid


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.