Kedai Gus & Ning (UKM ku, Inspirasiku) 2013

Page 1



KEDAI Gus & Ning UKM-ku, Inspirasiku

i


ii


LKP2M di Dadaku #Seri 1

KEDAI Gus & Ning UKM-ku, Inspirasiku

Juli, 2013

iii


LKP2M Di Dadaku #Seri 1

KEDAI GUS & NING UKM-ku, INspirasiku LKP2M Š 2013 Penulis: Abdur Rokhim Choirus Zakinah Fiqh Vredian AA Kisno Umbar M. Alfan Santoso Muhammad Rosyid HW Rizqiyatul Mubarok Roikhan Arif P. Editor: Husen Arifin Layouter: Tim MYR 2013 Design Cover: @AbaBayu Diterbitkan Pertama kali oleh: Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jalan Gajayana 50 Malang 65144

iv


Kata Pengantar

S

alam semangat!!! Segala puji bagi Allah swt atas segala rahmat yang selalu diberikan bagi hamba-Nya. Shalawat dan salam serta ikrar allahumma sholli ‘ala Muhammad selalu kita tablighkan kepada beliau Nabi Muhammad saw yang selalu memberikan embun kesejukan bagi fana’nya alam ini. Semoga kita selalu menjadi umat yang dapat meniru tindak tutur nabi kita. Amiiiin Salam Cogito Ergo Sum!!! Slogan Cogito Ergo Sum (Jika aku berpikir maka aku ada) sangatlah tidak asing lagi ditelinga kita. Karena dengan akal kita akan menjadi manusia seutuhnya dan berpikir adalah awal pengetahuan. Maka tanggungjawab sebagai generasi penerus perjuangan bangsa haruslah mempunyai keimanan yang kuat dan keilmuan yang mumpuni. Intelektualitas adalah hal yang sangat urgen dalam menentukan nasib bangsa ini disertai pula dengan kompetensi keimanan yang kokoh sehingga dapat

v


meresistensi ancaman yang membahayakan diri. Bagi para pemuda terutama mahasiswa yang notabenenya sebagai agen of change and agen control social harus bangkit dengan ide kreatif mereka baik melalui konsep berpikir mapun action yang diharapkan mampu memberikan problem solving terhadap permalahan apapun yang tengah dihadapi oleh negeri ini. Hadirnya buku ini merupakan kumpulan ide-ide inovatif dari gus dan ning PRA XIV Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga, Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang dengan materi karantina menulis 36 jam dalam bingkai Maryahan Ya Ramadhan (MYR) 2013 yang spektakuler yang patut dianggakan dan diapresiasi karena adanya proses eksplorasi berpikir terhadap sesuatu yang mereka dapat di kampus ini terutama di UKM LKP2M. Konten dalam buku ini berkaitan tentang bagaimana mereka mulai mengenal UKM LKP2M ini, memahaminya, mengaplikasikan ilmu yang didapat, melakukan analisis diri serta sintesis dari berbagai pengalaman yang telah didapat agar sama-sama menjaga dan memiliki lembaga ini secara kolektif kolegial serta dapat menentukan arah mana yang mereka ambil untuk mengembangkan eksistensi kualitas diri. Sesuai dengan visi lembaga ini yaitu menjadikan insan ulul albab maka harapan terbesar kami adalah dengan hadirnya buku ini dapat meningkatkan kualitas diri untuk para anggota pada khususnya dan menjadi inspirasi bagi orang lain pada umumnya. Serta buku ini juga dapat

vi


dijadikan sebagai wahana dalam mendalami keilmuan yang berfokus pada kajian, penelitian dan pengembangan. Semoga Allah senantiasa memberikan Taufiq-Nya sehingga apa yang kita rencanakan dan kita cita-citakan lekas terkabul dan semoga kesuksesan senantiasa kita genggam erat-erat. Semoga bermanfaat!!!

Malang, 4 Juli 2013

Direktur LKP2M Periode 2013

vii


viii


Daftar Isi

Kata Pengantar ~ v Daftar Isi ~ ix Berawal dari Pandangan Pertama ~ 1 Makna Komitmen Berorganisasi ~ 19 Untaian Mimpi Sang Penulis ~ 37 Jalan Impianku ~ 53 Menjadi Mahasiswa Penulis ~ 71 Teropong Inspirasi ~ 89 Revolusi Potensi Diri ~ 107 Menjadi Intelek yang Sebenarnya ~ 127

ix


x


Berawal dari Pandangan Pertama

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah...� --Pramoedya Ananta Toer--

U

nit kegiatan Mahasiswa ( UKM) merupakan sarana bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas diri. Salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universita Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ialah Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa ( LKP2M). Di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, LKP2M termasuk kederetan golongan Unit Kegiatan Mahasiswa yang sudah memiliki nama serta menghasilkan karya- karya yang selalu mendapat sambutan hangat dikalanngan civitas akademika. Menurut saya, LKP2M merupakan unit kegiatan mahasiswa yang memiliki magnet yang menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik keinginan mahasiswa untuk bergabung kedalamnya tak terkecuali saya sendiri.

|1|


Terkadang, tidak sedikit teman-teman saya yang menanyakan tentang LKP2M, seperti apa LKP2M itu dan jika ingin mendaftar menjadi anggota LKP2M itu apa aja yang harus dipersiapkan atau dilakukan? Kamu belajar apa saja di LKP2M? Mungkin dengan tulisan ini bisa sedikit memberikan gambaran tentang LKP2M yang bukan hanya sekadar nama belaka.

Kisah Awal Menuju LKP2M Pernahkah kalian mendengar nama LKP2M? Dikalangan civitas akademika UIN Maulana Malik, Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa atau yang lebih akrab dikenal dengan LKP2M pasti sudah tak asing lagi. LKP2M merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang yang menitikberatkan pada kegiatan menulis, penelitian dan kajian. LKP2M bukan hanya sekadar nama belaka, keberadaannya untuk mewadahi mahasiswamahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam mengembangkan dan menyalurkan potensi yang ada dalam dirinya. Berdasarkan sejarah, yang melatarbelakangi terbentuknya LKP2M karena tidak adanya wadah bagi mahasiswa untuk berkarya dan mengeksplorasi potensi menulis. Perkenalan pertama saya dengan LKP2M terjadi pada masa Orientasi Pengenalan Akademik Kampus, yang didalamnya ada kegiatan ta’aruf oleh Unit Kegiatan Maahasiswa (UKM) kampus pada mahasiswa baru. “Cinta

Berawal dari Pandangan Pertama | 2


pada Pandangan Pertama” kata tersebut yang tepat menggambarkan perasaan yang saya alami pada acara ta’aruf yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Perhatian dan pandanganku tertuju pada suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menurutku berbeda dengan yang lain dan sesuai dengan standar kriteria Unit Kegiatan Mahasiswa impian. Ya, Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut adalah LKP2M. Setelah direktur LKP2M, yakni Gus Chairul Lutfi menyampaian ke LKP2M-an secara lugas dan tegas. Saat itu saya semakin yakin dan mantap “saya harus menjadi anak LKP2M” saya bergumam dalam hati. Berharap saya bisa mengembangkan dan menggali potensi yang tertanam dalam diri. Teringat sebuah hadits yang mengatakan, “kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asap” (HR. Bukhari). Dengan berkumpul bersama golongan orang-orang yang suka menulis dan meniliti saya berharap kelak dapat menapaki jejak mereka. Mengukir asa dalam setiap goresan pena yang tercurahkan dengan indah dalam bingkaian kertas –kertas putih berbalut keyakinan bahwa ini adalah awal dari sebuah cerita panjang yang akan saya lewati demi

Berawal dari Pandangan Pertama | 3


menyongsong cita-cita sebagai seorang penulis dan peneliti. Cogito Ergo Sum !!! Tentunya jargon tersebut sudah akrab bagi mahasiswa yang sudah berkecimpung didalam Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) bermakna “aku berfikir maka aku ada�. Maksudnya, kita tidak boleh langsung percaya atau menerima suatu hal begitu saja, melainkan kita harus berfikir sehingga menemukan suatu jawaban yang pasti. Saya pun sempat meminta persetujuan orang tua saya untuk bisa mengikuti LKP2M. Sebelum mendaftar, saya menceritakan dulu tentang keinginan saya masuk ke LKP2M, apa LKP2M dan alasan saya yang salah satu karena jurusan saya yakni, biologi yang juga tak lepas dari kegiatan tulis menulis laporan, saya merasa cocok dengan LKP2M. Hal yang saya lakukan setelah kegiatan OPAK saya kadang-kadang datang ke ukm LKP2M untuk mencari info kapan dibuka pendaftaran untuk anggota baru tahun 2012. Alhamdulillah, untuk tahun ini penerimaan anggota baru dilakukan berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan pada semester genap. Untuk pertama kalinya, penerimaan anggota baru dilakukan pada semester ganjil. Namun, kenyataan yang saya alami ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan selalu ada pergolakan batin antara mengikuti LKP2M dengan setumpuk laporan praktikum dan kawajiban kuliah lainnya

Berawal dari Pandangan Pertama | 4


yang harus diselesaikan bersamaan. Maklum, masa-masa itu masih saya kenal sebagai masa-masa transisi peralihan dari kebiasaan anak SMA yang kewajibannya tidak seperti anak kuliahan. Akhirnya, bismillah saya mengangkat judul artikel “Mengapa Harus Ulul Albab?� Saya tetap memutuskan untuk mendaftarkan diri serta melengkapi semua persyaratan yang ditetapkan panitia. Mengikuti serangkaian kegiatan diklat yang penuh dengan cerita suka maupun duka, kebersamaan dan kekeluargaan. Penggalan demi penggalan kisah mulai terukir, penugasan yang tidak kalah dari tugas kuliah mewarnai setiap langkah menuju LKP2M. Hal- hal baru seperti membuat proposal penelitian pun termasuk salah satu daftar tugas wajib yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari satu malam. Masih terngiang jelas dalam memori masa-masa itu, masa-masa yang membuatku harus lari dari UIN Press menuju Mabna Asma’ Binti Bakar karena mapping yang telah saya buat ketinggalan di Mabna Asma’ Binti Abi Bakar tercinta. Hari pertama diklat, meskipun sudah hari diklat yang kedua masih banyak peserta yang datang terlambat ke lokasi diklat. Seperti biasa mereka harus menjalani hukuman dari panitia khususnya panitia bagian penugasan yang anggota-anggotamemang sudah di setting untuk menguji mental dan kreativitas peserta diklat angkatan PRA XIV yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan bahkan lintas angkatan mulai dari angkatan termuda yakni angkatan 2010 hingga angkatan 2012 yang merupakan angkatan termuda. Hampir semua peserta merasakan Berawal dari Pandangan Pertama | 5


hukuman selama diklat, tidak terkecuali saya sendiri. Bahkan pada hari terakhir diklat mulai dari pagi hingga sore saya mendapat hukuman dari panitia yang kemudian menyuruh saya ke depan untuk menyerukan “Sumpah Pemuda� karena diklat dilaksanakan pada bulan November bulan tercetusnya ikrar penyatu pemuda di negeri ini, yakni “Sumpah Pemuda�. Tidak tanggung - tanggung hukuman yang diberikan panitia bisa berupa menulis permintaan maaf hingga seribu kali. Di hari pertama diklat pasti sangat melelahkan dan ngantuk yang selalu menghampiri. Bagaimana tidak, waktu istirahat yang ada hanya bisa digunakan untuk sholat dan mengerjakan tugas dari tim penugasan yang harus dikumpulkan ketika waktu istirahat sudah selesai. Selama diklat, seolah-olah hari berlangsung begitu panjang dan waktu berjalan begitu lambat. Hanya bisa bergumam dalam hati, dengan raut wajah muram tak bersinar serta raga yang lesu. Hari kedua diklat pun tidak kalah mendebarkan dengan segudang penugasan yang harus diselesaikan kurang dari satu malam dan hanya satu jam untuk pengerjaan penugasan pada saat diklat. Sisi lain yang saya temukan pada saat diklat ialah LKP2M menghadirkan pemateri-pemateri yang sudah kompeten dibidangnya masing-masing mulai dari penelitian baik kuantitatif dan kualitatif, filsafat, sastra hingga memuat mapping rencanarencana yang akan dicapai selama lima tahun ke depan. ternyata, di hari kedua diklat jam pulang peserta yang mundur hingga pukul 22.30 WIB dan itu menjadi masalah Berawal dari Pandangan Pertama | 6


bagi saya yang masih berstatus sebagai mahasantri yang terikat dengan aturan ma’had. Semua pintu mabna khususnya putri sudah ditutup, otomatis saya dan tementemen mahasantri lainnya kebingungan untuk kembali ke mabna. Untungnya, ada campur tangan dari pihak panitia yang bernegosiasi dengan musyrifah agar kami tetap bisa masuk ke mabna. Khusus mahasantri mabna Asma’ Binti Bakar ternyata harus bersabar terutama saya karena sampai pukul 23.00 WIB pintu mabna belum juga dibuka oleh musyrifah bagian keamanan. Tepat pukul 23.10 WIB pintu mabna baru dibuka dengan wajah muram tanpa senyum terlukis dari raut wajahnya musyrifah keamanan langsung membuka pintu. Budaya iqob pun berlaku bagi kami yang terdiri dari Saya, Kia, Lana dan Nur’aini yang harus membaca surah Al- Mulk. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh pepatah kuno yang berbunyi: “Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bersakitsakit dahulu bersenang- senang kemudian�. Jika saya sudah mengingat pepatah kuno tersebut semangat saya pun hidup kembali, karena saya meyakini bahwa semua yang terjadi hari ini merupakan bagian dari proses awal yang akan saya lalui ke depan bersama LKP2M. Hari ketiga, tugas-tugas dari penugasan sudah tidak sebanyak hari-hari diklat sebelumnya. Hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah peserta yang semakin lama semakin menyusut dengan berbagai alasan mereka tidak

Berawal dari Pandangan Pertama | 7


menghadiri diklat entah karena kuliah atau bahkan mereka memilih mundur karena merasa tidak sanggup lagi mengikuti diklat. Akhirnya penutupan diklat hari itu pun berlangsung dengan penuh suka cita, rasa lelah yang berkecamuk dalam diri pun mulai mereda. Tidak hanya pada tahap diklat semata, kegiatan selanjutnya ialah “Magang� yang berlangsung pada bulan Desember 2012. Peserta magang harus menyusun proposal penelitian sampai batas waktu yang ditentukan serta melakukan konsultasi pada pendamping yang telah dipilih oleh panitia magang. Dari sinilah, awal perjalanan saya mengenal langkah awal yang harus dijajaki dalam melakukan penelitian yaitu dengan menyusun proposal penelitian. Gebrakan LKP2M Eksistensi LKP2M sebagai unit kegiatan mahasiswa yang bergender Kajian, Penelitian serta tulis- menulis sudah tidak diragukan lagi dengan diterbitkannya jurnal lorong sebagai bukti fisik dari hasil penelitian senior maupun pengurus LKP2M. Di tahun 2013 ini, LKP2M membuat gebrakan baru. diawal tahun 2013 tepatnya sekitar bulan Februari delegasi LKP2M Ning Risa dan Gus Bagus dalam acara “Temu Ilmiah� se-Jawa Timur berhasil meraih juara ketiga dengan meneliti lumpur lapindo yang ternyata dapat digunakan sebagai penggosok logam. Sebelumnya, salah satu ning dari LKP2M yakni Ning Mutam juga berhasil menjadi juara esai nasional.

Berawal dari Pandangan Pertama | 8


Selanjutnya, di bulan Maret 2013 LKP2M melakukan kegiatan yang bersifat nasional yaitu diklat dan lomba LKTI nasional yang berlokasi di Bima Sakti Kota Batu diselenggarakan pada bulan Maret 2013 bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran se kota Malang LKP2M mendapat kehormatan sebagai ketua pelaksana. Tidak berhenti disitu, masih ada tindak lanjut dari kegiatan Diklat Nasional tersebut dengan adanya program Pengabdian Masyarakat di Kota Jember dengan kepanitian dari Universitas Negeri Jember. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil mengirim dua orang delegasi yakni Gus Roikhan dan Ning Lala. Untuk menunjang kemampuan anggota baru PRA XIV dalam bidang penelitian, LKP2M mengadakan Sekolah Penelitian Pemula (SPP) sekitar bulan april 2013. Pada kegiatan yang hanya berlangsung selama tiga hari ini lebih ditekankan pada pendalaman tentang penelitian baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif hingga penelitian tindakan kelas. Ada juga kegiatan polling bagaimana kita mengolah data yang didapat dengan menggunakan statistik. Hal tersebut menguntungkan bagi saya yang belum mendapat materi kuliah statistika. Dari kegiatan tersebut, kurang lebih saya sudah memiliki gambaran tentang statistik yang termasuk kategori mata kuliah yang cukup sulit jika sudah memassuki tahap pengolahan data seperti polling.

Berawal dari Pandangan Pertama | 9


Kegiatan terbaru LKP2M ialah Dies Maulidiyah yang ke- 14 pada tanggal 30 Juni 2013 bertempat diruang sidang gedung Sport Center lantai satu yang dihadiri oleh beberapa senior LKP2M bahkan senior angkatan pertama yang berperan aktif dalam pembentukan LKP2M juga ikut hadir. Setelah kegiatan Dies Maulidiyah selesai, disambung dengan kegiatan rutinan LKP2M dalam menyambut bulan puasa yaitu acara Marhaban Ya Ramadhan. Marhaban Ya Ramadhan tahun ini pun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari segi kepanitiaan, tahun ini angkatan termuda yaitu angkatan PRA XIV diberi amanah untuk menjadi panitia Marhaban Ya Ramadhan karena pengurus dan angkatan PRA XIII sedang melakukan program pengabdian masyarakat yang baru tahun ini diwajibkan oleh kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Meskipun kami masih terbilang awam dalam kegiatan ini, saya dan teman-teman angkatan PRA XIV bersedia menjadi panitia sebagai awal pembelajaran bagi kami dalam mengatur suatu acara. Selain Marhaban Ya Ramadhan gebrakan terbaru dari LKP2M yang akan mengeluarkan buletin Dentang pada bulan ini. LKP2M juga aktif dalam kegiatan ILP2MI yang merupakan organisasi perkumpulan unit kegiatan mahasiswa penalaran se-Indonesia dan LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi satu-satunya universitas islam yang tergabung kedalam organisasi tersebut yang mayoritas keanggotaannya adalah universitas negeri di

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 10


Indonesia yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk tahun ini, penerimaan anggota baru PRA keXV akan dilaksanakan pada semester ganjil, tepatnya sekitar bulan September-Oktober jika tidak ada perubahan. Konsep baru pun akan diaplikasikan pada penerimaan anggota baru tahun ini. Selain rangkaian gebrakan kegiatan diatas, LKP2M memiliki rutinitas kegiatan yang dilakukan setiap minggunya yaitu seperti setiap hari selasa sore akan ada kajian penelitian atau sharing bersama tentang penelitian bagi anggota atau pengurus LKP2M yang berminat dibidang penelitian. Sedangkan bagi pengurus atau anggota yang berminat dibidang layout dan menulis, LKP2M mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan layout dan kepenulisan setiap hari sabtu dan untuk kajian sendiri, LKP2M mengadakan kegiatan kajian setiap selasa malam yang berpusat digedung B lantai satu. Sisi Lain LKP2M Sesuai uraian diatas, sekilas LKP2M kelihatan seperti kumpulan orang-orang yang sangat serius. Akan tetapi, persepsi tersebut tidak selamanya benar fakta membuktikan bahwa persepsi tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya. Malah bisa dikatakan LKP2M terdiri dari orang-orang yang unik mulai dari yang humoris sampai yang serius dengan berbagai karakter dari daerah dan latar beakang yang berbeda.Kegiatan tersebut

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 11


bisa dijadikan sebagai sarana mempererat jalinan kebersamaan antar anggota serta dapat mengenal lebih dekat anggota yang lain. Budaya LKP2M yang lain seperti ketika ada yang berhasil memenangkan lomba atau sejenisnya, biasanya akan diadakan tasyakuran atau makan bersama baik dilakukan diukm atau ketika ada kegiatan kajian. Melakukan sms berantai jika sedang ada anggota yang tengah berulang tahun. Itulah yang berbeda seakan mendapat keluarga baru sebagai ganti dari keluarga yang jauh dari saya. Bahkan tanpa ada acara khusus seperti adanya tasyakuran anggota, LKP2M sering mengadakan makan bersama yang dikenal dengan istilah “bantingan�. LKP2M tidak hanya terbuka untuk kalangan LKP2M saja, banyak mahasiwa-mahasiswa diluar LKP2M khususnya mahasiswa semester akhir yang sedang bergulat dengan skripsi. Mereka ke LKP2M untuk sharing atau berkonsultasi dengan senior LKP2M yang senantiasa setia mendampingi juniornya. Tidak ada istilah kasta atau semacamnya di LKP2M, semua anggota pria dipanggil gus dan semua anggota wanita dipanggil ning untuk menghilangkan adanya deskriminasi serta adanya persamaan tanpa ada sekat pembeda baik yang keturunan kiyai ataupun sebaliknya. LKP2M tidak mengikat anggotanya bagi yang ingin berkarya LKP2M bersedia menjadi fasilitator.

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 12


Berproses bersama LKP2M saat ini yang saya lakukan, meski terkadang proses itu sendiri tidak berjalan dengan lancar tapi itu adalah bagian dari sebuah proses yang harus dilewati. Saya beranggapan bahwa dengan melakukan proses dengan baik, entah itu pernah gagal ataupun tidak nantinnya akan menghasilkan hasil yang baik pula. Ada juga orang yang berpendapat bahwa yang terpenting adalah proses bukan hasil. Akan tetapi, saya setuju dengan pendapat yang mungkin sangat familiar yang mengatakan proses menentukan hasil. Semakin lama diasah, maka kemampuan itu pun akan terbentuk. Salah satu bagian dari serangkaian kegiatan Marhaban Ya Ramdhan salah satunya ialah Karantina menulis yang di dalamnya ada kegiatan menulis buku bareng yangnantinya akan menghasilkan satu buku karya bersama peserta Marhaban Ya Ramadhan pada Karantina Menulis. Sebelum kegiatan karantina menulis, Marhaban Ya Ramadhan dibuka dengan kegiatan sekolah sastra selama dua hari berturut-turut belajar tentang beberapa teori kesastraan, yang disambung dengan kajian pada malam harinya. Untuk menyambung madrasah sastra sebelumnya, maka diadakan karantina menulis. Selama karantina kita ditekankan untuk menulis sehingga menghasilkan sebuah karya bersama berupa buku kumpulan karya selama 36 jam

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 13


masa karantina. Buku yang kami tulis berupa esai populer, yang membuat kami heran pada saat penggarapan hasil dari tulisan kami lebih mencerminkan sebuah cerpen. Berhubung kami masih dikategorikan sebagai penulis pemula, maka kami tetap melanjutkan tulisan kami ini dengan style menulis kami masing-masing. Semoga hasil tulisan kami ini bisa menjadi rangsangan semangat ke depan bagi kami untuk senantiasa tetap menulis dan berkarya, karena sejatinya sebuah karya itu berawal dari kebiasaan membaca dan menulis. Hasil tulisan kami akan di ISBN-kan sehingga layak untuk dicetak. Inilah perbedaan pra tahun ini dengan pra tahun sebelumnya karena nantinya buku ini akan diwajibkan bagi peserta PRA XV dan mereka yang ingin mendaftar menjadi anggota baru LKP2M harus memiliki buku ini dan meresensinya. Inilah awal dari kebangkitan angkatan PRA XIV untuk mulai berkarya dimulai dengan menulis kita akan dikenal dan dikenang sepanjang masa. Jika gajah mati meninggalkan gading, Pahlawan gugur meninggalkan jasa, dan kami meninggalkan karya yang akan dikenang sepanjang masa oleh generasi berikutnya. Dengan kegiatan Marhaban Ya Ramadhan ini, angkatan PRA XIV dapat mempererat tali persaudaraan antar anggota, menjalin chemistry melalui team work yang di bangun oleh panitia dan anggota.

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 14


Harapan kedepan, semoga tim ini makin solid dan dalam jangka waktu panjang atau bahkan jangka waktu pendek dapat mengahasilkan karya baik berupa tulisan maupun penelitian yang dapat bermanfaat bagi civitas akademika Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Maalang Khususnya para pengurus dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa ( LKP2M). LKP2M memang yang terbaik, saya merasa bangga menjadi bagian dari LKP2M. Apalagi diawal semester dua lalu, waktu saya masih menjadi mahasantri Sunan Ampel AlAly, semua mahasantri baik dari mahasantri putri maupun mahasantri putra berkumpul dilapangan utama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mendengarkan evaluasi selama satu semester dima’had yang dipimpin langsung oleh direktur Ma’had Sunan Ampel Al-Aly yakni Ustazd Isroqun Najah yang akrab dipanggil Gus Is. Beliau berpesan pada semua mahasantri setelah keluar dari ma’had untuk mencari tempat tinggal yang baik seperti pondok pesantren agar apa yang didapat selama tinggal dima’had tidak hilang dan masih tetap diamal jika sudah tinggal diluar ma’had seperti kebiasaan sholat berjamaah. Selain itu, beliau juga berpesan ditempat tinggal yang baru untuk mencari teman yang baik agar kita tidak terjerumus ke arah pergaulan bebas. Beliau juga menyarankan mahasantri yang nantinya tidak tinggal dipondok pesantren, untuk menyibukkan diri atau lebih produktif ditengah-tengah waktu senggang.

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 15


Misalnya, mengikuti sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus seperti LKP2M. Mendengar rekomendasi dari Gus Is tersebut, saya tersenyum indah dibalik kerumunan Mahasantri Mabna Asma’ Binti Abi Bakar . Hal tersebut menjadi bukti bahwa LKP2M bukan hanya Unit Kegiatan Mahasiswa biasa, eksistensi keberadaannya sudah diakui dikalangan civitas akademika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang bahkan di lingkungan Ma’had Sunan Ampel Al-Aly pun LKP2M tetap yang terbaik. Unit Kegiatan Mahasiswa bukan hanya dijadikan sebagai tempat berkumpul dan menambah pertemanan saja, kita harus mengukir cita didalamnya, berkarya dan tumbuh bersama. LKP2M bukan hanya sekedar nama unit kegiatan mahasiswa di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang melalui karya-karya anggotanya LKP2M menjadi kebanggaan UIN Mulana Malik Ibrahim Malang. LKP2M untuk semua, bukan terbatas hanya pada anggota LKP2M saja tapi terbuka untuk semua civitas akademika Universitas Islam Negeri Malang. Sebaiknya, fasilitator yang ada kita gunakan sebaik mungkin sebagai sarana untuk sharing dan berkonsultasi tentang karya yang akan dibuat. Sebuah proses itu penting dalam membentuk hasil yang diinginkan. Hasil yang baik berasal dari serangkaian proses yang dijalani dengan baik dan ulet pula. Salam LKP2M !!! COGITO ERGO SUM !!!

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 16


CHOIRUS ZAKINAH itulah nama pemberian orang tua saya. Terlahir di Pulau Madura tepatnya dikota Sampang, tanggal 15 Juni 1994. Saat ini, saya menetap di Jalan Gajayana No.5o Malang. Berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi jurusan biologi semester dua. Hobi saya mendengarkan musik dari segala jenis musik yang pastinya enak didengar, motto hidup saya ialah melakukan yang terbaik dalam segala hal.

B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 17


B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 18


Makna Komitmen Berorganisasi

“Aku mendengar maka aku tahu, Aku melihat maka aku dapat, Aku mencoba maka aku bisa.� -- Seotarno --

I

tulah kata yang saya ukirkan dalam hati ketika saya sampai pada kawasan kampus hijau ini. besiap diri untuk mengukir prestasi. Turun dari mobil kusam bercat biru, saya langsung menuju depan gerbang besar yang di tunggu oleh dua orang, kira-kira berumur setengah baya dengan seragam putih birunya yang rapi. Perlahan saya datangi mereka dan tanyakan alamat, dengan menyodorkan kertas. Pak Satpam seraya memberi isarat menunjuk jarinya kearah utara. kata bapak tersebut. Langkah kakiku perlahan saya percepat untuk menuju alamat yang tertuliskan pada kertas kusam ditanganku. Setiba ditempat, saya lihat bangunan besar. Tanpa menunggu lama saya langsung masuk, layaknya orang yang pernah tahu. Masuk kamar sesuai nomer, kemudian istirahat. Tiba-tiba Hp saya berdering satu pesan diterima. Isinya adalah undangan buka bersama

| 19 |


besama teman-teman Bidik Misi. Saya hadiri undangan itu, hitung-hitung makan gratis. Ditengah acara tersebut ada salah seorang pembicara yang masih saya ingat. Dia tidak terlalu tinggi, badannya agak gemuk. Dengan gaya bicaranya yang lantang dia berpesan agar selalau semangat untuk mengukir prestasi sembari memperlihatkan buku yang bertuliskan LORONG. Masing-masing dari kami mendapatkan buku itu saat acara makan-makan selesai. Bukunya ternayata masih baru terlihat dari baunya yang khas dan kemasan plastik yang masih baik. Senang sekali rasanya dapat memiliki sebuah jurnal dengan gratis. Saya bolak-balik buku itu, ternyata ada sesuatu yang berbeda. Di buku itu saya temukan logo bertuliskan LKP2M. Melihat logo itu semakin ingin saya mengetahuinya. Perlahan saya ketahui kepanjangannya adalah Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa. Buku pemeberian itu terus saya bawa, saya baca karena tertarik pada organisasi yang menerbitkannya. Ingin rasanya dapat berproses didalamnya untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh kalangan umum. Keinginan itu terus saya pendam dalam, menunggu adanya waktu datang agar bisa masuk dan berproses didalamnya Tidak begitu lama setelah kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) di kampus berjalan lancar, diumumkanlah pembukaan pendaftaran UKM. “Wah, ini kesempatan bagiku� Pikirku. Saya tidak memperdulikan persyaratannya berat atau ringan, yang penting saya dapat diterima didalamnya dan mengenalnya serta kelak nanti Makna Komitmen Berorganisasi 20


menjadi identitasku. Pelbagai persyaratan dipaparkan di papan-papan pengumuman. Mulai dari tes menulis dan tes komitmen serta membayar registrasi. Tes menulis bagiku tentu saja menjadi momok yang mensayatkan karena saya belum pandai dalam menulis. Tetapi akhirnya saya lolos juga sesuai prosedur pengurus. Layaknya Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya, LKP2M juga mengadakan diklat selama tiga hari. Inilah yang membuatku semakin mengerti, sesungguhnya setiap manusia itu memiliki potensi yang besar, hanya saja seseorang itu belum mengetahui rahasia itu. Dalam Pekan Rekruitmen Anggota (PRA). Semua anggota baru didiklat untuk lebih memahami keahlian yang dikembangkan dalam organisasi ini. Dalam tempo tiga hari semua Peserta PRA di paksa untuk mengahasilkan berbagai karya. Diklat itu menambahkan pengenalan saya di LKP2M ini, walau saya belum mengenal seutuhnya. Ternyata satusatunya organisasi yang menunjang akademik seorang mahasiswa adalah LKP2M.

Seberapa Besar Komitmenmu? Awalilah segala sesuatu dengan niat (al-hadits) Langkah awal menentutan segalanya. Banyak orang yang menjadikan penilain pada langkah awal. Tetapi tidak selamanya langkah itu betul. Terkadang orang membutuhkan waktu untuk berproses. Dalam sebuah organisasi langkah awal seseorang ditentukan saat tes komitmen. Jika dia sungguh dalam menjawab petanyaan saat tes komitmen dia pasti lulus.

Makna Komitmen Berorganisasi 21


Lama diri ini tidak menginjakkan kaki di UKM karena disibukkan oleh sesuatu, karena belum mampu mengefisiensikan waktu. Semangat serasa mulai luntur saat jarang ke LKP2M. Saya mulai takut jika hal demikian terus berlanjut, tidak ada obatnya. Sebab sebuah tanggung jawab besar dipundak ini yang harus diemban sebagai anggota LKP2M. Ini kemudian membuatku harus mulai merajut semangat yang bocor ditengah jalan. Agar kelak tidak merugi di senja esok hari. Ditengah-tengah kesibukan akademik, saya sempatkan mencari waktu untuk mengunjungi kedai sinau tercinta. Hal ini setidaknya dapat mempererat persaudaraan antara sesama anggota. Melihat teman-teman se-angkatan yang ahli nulis dan layout di UKM, iri rasanya. “Mengapa mereka bisa saya kok tidak bisa ? � kata hatiku. Sedih jika dibayangkan. Tetapi ini bukanlah suatu masalah besar bagiku. Saya yakin ketertinggalan ini akan saya kejar dalam waktu yang dekat.Ketertinggalan saya di LKP2M menjadikan nilai komitmen dalam diri bertambah. Ini saya buktikan saat berada di semester dua.. Masih dalam ranah pengenalan. Pengurus mengadakan kegitan rutinan kedua yang biasa disebut kemah kader ilmiah (KKI) dan dilanjutkan dengan kegiatan lain yang tidak kalah menarik, yaitu magang proposal. Proses ini ditujukan agar dapat menjadi bekal masing-masing anggota baru serta mengukur seberapa besar komitmen mereka untuk aktif mengikuti kegiatan LKP2M.

Makna Komitmen Berorganisasi 22


Komitmen Untuk Menulis Ditengah jauh ketinggalanku saya selalu mencari jalan terang untuk mengatasinya. Teman-teman di LKP2M, saya anggap sebagai saingan untuk memacu semangatku menghasilkan buah karya. Banyak usaha yang saya lakukan. salah satunya adalah dengan membaca buku di setiap waktu kosong, serta menarasikan sesuatu yang telah terjadi dalam sehari-hari sebelum tidur. Rasa ngantuk tidak saya hiraukan. Sebuah wadah plastik berukuran sedang berwarna hijau saya sediakan di sampingku saat saya menulis. Setiap mata ini mengantuk, saya basuh dengan air yang ada disebelahku. Kalau dikatakan konyol, ini memang konyol. Saya memang sosok seorang mahasiswa yang termasuk suka tidur. Tidak hanya saja malam, pagi saat kuliah pun saya tidak jarang untuk tidur. Dikatidakan susah, memang susah. Tetapi inilah realita yang harus diperjuangakan. Saya masih ingat benar kata-kata dari ustadz saat di pesantren “seseorang yang mencari derajat yang tinggi (keberhasilan) maka harus mau bergadang”. Bergadang di sini dalam artian belajar. Kini saya mengiyakan kata kakak senior yang menyatakan “dipaksa bisa maka biasa”. Cogito Ergo Sum! Kata tersebut tak asing kita dengarkan. Istilah “Cogito Ergo Sum” memiliki makna yang luas jika didiskripsikan untuk memaknai sebuah kata “komitmen”. Jargon tersebut memiliki arti “aku berfikir maka aku ada”. Ukuran komitmen seorang anggota LKP2M dapat diukur Makna Komitmen Berorganisasi 23


dengan merealisasikan makna yang terkandung di dalamnya. Kata tersebut berasal dari seorang filosof yang bernama Rene Descartes dari Prancis. Kata-kata inilah kemudian diadopsi oleh para sesepuh LKP2M sebagai jargon, sekaligus sebagai jiwa LKP2M. hingga sekarang jargon tersebut tetap kami indahkan sebagai generasi penerus. Hampir disetiap selesai kegiatan di ucapakan “salam LKP2M� dan yang lain menjawab “Cogito Ergo Sum� dengan suara lantang.

Keluarga Tumbuhkan Komitmen LKP2M adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di UIN Maliki Malang yang menerapkan sistem kekeluargaan dalam merangkul anggotanya. Sehingga antar anggota satu sama lain saling mengenal akrab layaknya sebuah keluarga. Tradisi-tradisi yang dibiasakan juga mencerminkan adanya ikatan ukwah yang erat seperti makan bersama dengan iuran seikhlasnya. Jadi antara yang punya uang dan tidak dapat saling berbagi melalui wadah ini. Akhir-akhir ini anggota Keluarga Cogito mulai berkurang. Terlihat dari masing-masing angkatan. Banyak diantara mereka yang jarang ke kedai sinau LKP2M dan jarang pula mengikuti kegiatan kajian rutin yang diadakan oleh Biro. Kajian. Pelbgai cara telah di coba untuk menghubungi mereka Tetapi hasilnya tetap nihil. Banyak alasan yang mereka lontarkan untuk menolak ajakan. Hal ini sangat di sayangkan. Terutama pada angktanku mulai dari 50 peserta pra, sampai sekarang yang bertahan hanya Makna Komitmen Berorganisasi 24


beberapa saja. Awalnya dulu juga saya begitu, tidak jauh beda dengan teman-teman yang lain, jika diundang untuk kegiatan ada saja alasanya. Tetapi sekrang saya mulai sadar, ternyata yang butuh adalah saya dan bukan mereka. Dan sayalah yang harus bergerak. Bukannya begitu sobat‌!!! Sebuah himpunan keluarga yang harmonis dalam nuansa akademik, lama-lama membuat saya betah untuk selalu berada di LKP2M untuk melaksanakan kegiatan akademik. Saya temukan hal yang berbeda dalam keluarga ini, bukan saja kasih sayang sesama anggota Tetapi transfer ilmu pengetahuan setiap hari yang tidak putus walau itu hanya sebuah istilah. Keluarga Cogito telah banyak menghasilkan pelbagai tokoh penting dalam bidang keilmuan, birokrasi, dan penulis handal yang telah menghasilkan banyak buku. Koran juga menjadi ladang mereka untuk menulis, menyalurkan aspirasi pribadi dan kelompok. Tetapi semua itu tentu tidak lepas dari sebuah proses yang lama dan komitmen yang tinggi. Inilah Keluarga Cogito tanpa sekat dan batas, tiada diskriminasi antara yang tua dan muda tetapi semua tetap berjalan sesuai koridor kesopanan. Gejolak-gejolak negatif hampir tidak pernah ada di dalam keluarga ini. Berkaca dari para senior-senior yang telah sukses dibidangnya, dapat menambah energi positif untuk menambah rasa semangat. Tidak hanya pada salah seorang anggota, Tetapi hal ini dirasa menyeluruh oleh semua kalangan. Jika semua ini terus dipertahankan, saya yakin anggota Keluarga Cogito dalam lingkup LKP2M yang komitmen akan menjadi orang sukses kelak. Bagai Makna Komitmen Berorganisasi 25


kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu yang penuh warna keindahan. Ada istilah keluarga ada juga istilah kader. Ini adalah pandangan saya secara subjektif saja tanpa ada tanda keresmian dari pengurus. Tetapi saya senang dengan istilah tersebut. Yang saya maksud dengan Kader adalah semua anggota yang baru masuk LKP2M. istilah kader yang saya maksud menurut redaksi pribadi saya adalah suatu kelompok yang harus dipersiapkan untuk menghadapi suatu tantangan yang ada didepan. Tantangan yang ada didepan itu dapat diartikan sebagai suatu saat nanti kita harus menjadi penerus pengurus lama dan menjadi pencerah bagi anggota baru. Bukankah begitu? Yang namanya kader tentu akan mengalami kesusahan dalam perjuangannya. Begitu juga layaknya Kader Cogito. Kita semua dituntut untuk memaksa diri memilih bidang yang ditekuni, agar menjadi seorang kader yang ahli dibidangnya. Jatuh bangun, bantaian adalah hal biasa yang dirasa oleh seorang kader. Kobaran semangatnya mengalahkan api yang selalu membara. Tetapi sayang di dalam LKP2M tidak ada denda bagi kader yang melanggar. Inilah yang kemudian membuat para Kader Cogito tidak jera untuk melaksanakan tidakantindakan yang tidak sesuai dengan koridor Kader Cogito. Tetapi ini bukan TNI. Pengogodakan Kader Cogito berbeda dengan istilah kader dalam TNI atau lain sebagainya. Kader Cogito dididik agar dapat menjadi seorang yang bener-benar mengusai dalam bidang akademisi dalam mengembang Tri Darma perguruan tinggi. Penggemblengan kader ini bertujuan Makna Komitmen Berorganisasi 26


untuk melaksanakan dan merealisasikan suatu program khusus kajian, penelitian dan pengembangan. Sehingga seorang kader itu dituntut mempunyai jiwa baru yang dapat memanusiakan diriya sendiri dan orang lain. Maksud dari gagasan memanusiakan itu adalah bagaimana kita dapat menjadi manusia yang memiliki SDM yang berkualitas berdaya guna dan tepat guna. Karena kita semua diciptidakan sebagai seorang kholifah bagi Pribadi dan lingkungan kita. Kesuksesan dari penggemblengan kader ini akan terlihat jelas nanti jika, sudah ada reorganisasi. Di sana kita akan melihat mana kader yang benar-benar matang dan siap untuk menjadi wakil seniornya. Ya mudah-mudah saja nanti saya dan teman-teman yang sekarang menempuh perjuangan benar-benar menjadi seorang kader yang tangguh dan membidangi serta menguasai satu hal diantara tiga target utama Kader Cogito. Lain dari pada itu, dapat ditinjau pula dari arah produktif tidaknya seorang kader tersebut dalam menulis. Kalau kader benar-benar produktif, itu baru bisa dikatidakan sebagai seorang kader yang siap tempur. Menulis sebernarnya bukanlah suatu beban ataupun tugas berat yang harus diselesaikan. Kader Cogito yang matang, menganggap menulis itu adalah bagian dari hidupnya yang mendarah daging. Jadi tanpa adanya komando dari atasan, dia pasti menuliskan suatu yang pantas dan perlu untuk ditulis. Kehidupan dari seorang kader ini sebenarnya tidak hanya pada kawasan kampus saja. Tetapi penerapan apa yang diperolah sesuai keilmuanya dan keahlian di masyarakat sangat diharapkan. Agar masyarakat itu dapat Makna Komitmen Berorganisasi 27


membuka mata dan melihat sesuatu hal nyata yang sedang terjadi di dalamnya. Di sini Kader Cogito harus dapat berperan sebagai pionir layaknya semboyan yang diungkapkan kala kita masuk perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Kata itu tidak lain adalah “Agent Of Change & Agent of social Control�. Ini slogan untuk para Kader Cogito. Ukirkan kata pantang menyerah dalam hati kalian semua. Setiap kesusahan, perjuangan pasti akan terbayarkan. Entah apa itu hasilnya, yang jelas Allah Maha Tahu Segalanya.

Menguji Komitmen dengan Materi Komitmen adalah sebuah nilai yang besar dalam sebuah organisasi. Karena kesuksesan seseorang tidak dapat hanya diukur, hanya dengan dia mampu menguasai satu bidang Tetapi komitmenlah yang diutamakan. Komitmen sendiri adalah prinsip teguh seseorang untuk melaksanakan hal yang telah dipilihnya, walau banyak halangan yang merintang dia akan berusaha mempertahankannya. Dalam setiap unit kegiatan mahasiswa (UKM) salah satu dari tes masuknya adalah uji komitmen. Hal ini biasanya dilakukan dengan beberapa pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya. Mengapa hal demikian perlu dilakukan? Salah satu jawabanya adalah untuk mengikat seorang anggota itu. Agar dia benar-benar merasa memiliki organisasi itu, tidak hanya masuk dengan menuliskan nama saja kemudian kabur, kalau ada kegiatan di UKM. Komitmen ini juga salah satu faktor internal penentu orang tersebut Makna Komitmen Berorganisasi 28


lolos dalam tes komitmen. Jika dia benar-benar menjalankan, tidak menutup kemungkinan dia akan sukses sesuai yang diinginkannya. Dengan demikian komitmen dalam suatu organisasi memiliki peran penting untuk peningkatan kesuksesan. Layaknya organisasi lain. LKP2M juga menempatkan tes komitmen ini sebagai tes ke dua setelah tes menulis. Tujuannya tentu sama dengan organisasi lain, yakni untuk mengikat mereka. Bahkan dalam diklat ada pula proses pembaiatan yang dinyatidakan dengan nama Allah. Sungguh dosa besar bagi kita yang telah di bait jika mengingkari apa yang telah kita ucap. Tetapi tidak jarang dari kita melupakan hal itu dan terlihat spele, tidak ada rasa tsayat sama sekali dengan yang Maha Menyaksikan kita saat kita di baiat. Ukuran komitemen dalam suatu organisasi berbeda-beda, karena memang keahlian dari masing-masing UKM itu berbeda. Menurut saya ukuran komitmen itu didasarkan pada masing-masing keahlian mereka. Tetapi yang jelas kesamaannya juga ada, yakni rajin hadir dalam setia acara jika tidak ada keperluan yang mendesak. Dalam LKP2M nilai komitmen minimal diukur dari kehadiran Gus dan Ning dalam menghadiri acara yang diadakan oleh pengurus. Terlebih dari itu, anggota itu dapat aktif menulis mewarnai info yang ada di media masa seperti Gus War’I. Hal ini seharusnya menjadi tolak ukur kita, seberapa besar kita komitmen di LKP2M yang menyatakan dirinya sebagai organisasi dalam bidang kajian, penelitian dan pengembangannya. Kita harus lebih produktif dari para Makna Komitmen Berorganisasi 29


pengurus, karena kesibukan kita belum begitu banyak. Ya Allah tunjukkanlah sinar terangmu pada lubuk hati kami, sehingga usaha kami dapat menemukan titik terang yang menggiring kami kejalan jiwa intelektual dan spiritual yang tinggi. Komitmen itu ternyata bisa dibuktikan dengan uang. Tetapi uang itu tidak selamanya dapat mengukur tingkat komitmen seseorang. Itulah kata yang bisa saya sampaikan. Karena tidak semua orang disaat yang sama memiliki tingkat materi sederajat. Materi itu malah akan memberi beban pada orang yang masih kurang materi, yang terbiasa mengerjakan apa yang dibebankannya dengan tepat waktu. Bukannya begitu sobat..!! saya juga memegang kata komitmen yang saya ucap sendiri dalam buku ini. selama darah masih mengalir dan raga masih sanggup berjalan serta Allah mengizinkan, Saya akan berusaha untuk selalu berproses di UKM tercinta ini.

Pudarnya Komitmen Sebabkan Degradasi Suatu organisasi tidak terlepas dengan irma fluktuatif. Terkadang dibawah terkadang diatas dengan segala kesuksesan tokohnya. Seperti halnya sekarang yang terjadi di UKM tercinta. Menurut para sesepuh LKP2M, sekarang UKM ini sedang mengalami degradasi dalam penyaluran keahlian yang dimilikinya. Tetapi saya kurang menyadari hal itu, karena umurku di UKM baru kemarin sore. Jadi belum mengetahui LKP2M yang sesunguhnya bagaimana. Menurut cerita yang sering saya dengar, LKP2M dulu adalah organisasi yang disegani oleh setiap mahasiswa Makna Komitmen Berorganisasi 30


karena kemampuan dari anggotanya tidak jarang melebihi dosen yang mengajarnya. Hasil karyanya yang tidak dapat dihitung, serta suksesya masing-masing Direktur dibidangnya masing-masing. Isu trakhir yang sering terngiang di telinga ini adalah LKP2M kehilangan jati dirinya. Suatu hal yang sangat menghawatirkan bagi Kader Cogito, jika ini dapat mengikis semangat mereka. Mulai dari segi kepenulisan sekarang, ada yang menilai tulisan dari anggota LKP2M kurang bermutu bahkan biasa saja. Dalam layout pun juga begitu, apalagi dalam penelitian hampir tidak ada. Ataukah memang para anggota LKP2M memiliki budaya lain selain yang pernah dibiasakan di UKM. Bahkan ada yang mengatidakan LKP2M seperti organisasi yang baru lahir. Tetapi kami sebagai Kader Cogito akan tetap berusaha walau kenyataan memang begini adanya. Berharap mengambalikan jiwa LKP2M yang telah hilang ditelan masa. Hal yang tidak mudah memang, Tetapi dengan anggota sedikit kami semua akan berusaha memaksimalkan belajar kepada senior-senior tangguh. Doa pembaca juga kani harapkan, agar apa yang lama terpendam dalam jiwa LKP2M utamanya dapat terbangun kembali. Melihat sejarah dan latar belakang, didirikannya UKM ini memberikan peningkatan kualitas akademik mahasiswa yang menjadi anggotanya. Jadi sangat di sayangkan kalau eksistensinya menghilang begitu saja. Sebagai organisasi pelopor yang memberantas plagiator haruslah tetap kokoh, mempertahankan nilai yang diembannya. Apalagi sekarang mayoritas mahasiswa kehilangan jati dirinya dalam akademisi. Dalam mengerjakan Makna Komitmen Berorganisasi 31


tugas, tidak jarang dari mereka yang melaksanakan plagiatan. Hadirnya Kader Cogito di tengah bangku kuliah di harapkan dapat memberikan tauladan dalam meminimalisasi unsur-unsur plagiat dalam menulis. Pesan Senior pada Gus dan Ning Gus dan ning adalah nama khas panggilan dalam organisasi ini. Dua istilah ini diambil untuk menyamakan dan tiada pendiskriminasian antara putra Kyai dan tidak. Nama ini terlihat akrab dan mendarah daging dalam anggota LKP2M. Komunikasi antara senior pun masih tetap eksis dengan mengunakan istilah “Gus dan Neng�. Bahkan mereka senang dengan panggilan itu, merasa dihormati dan masih bagian dari UKM LKP2M walau sebernarnya sudah tidak berada di sana. Banyak senior LKP2M yang telah lulus kuliah dan sukses di bidangnya Tetapi sebagian besar saya belum mengenalnya. Karana hanya sebuah foto kusam yang menggelantung di dinding, tidak menggambarkan wajah yang jelas. Komunikasi dengan para senior yang akrab, membuat mereka sering datang ke UKM. Baik itu dalam kegiatan kajian atau diskusi biasa. Bahkan Tidak jarang dari meraka yang meninggalkan sebuah pesan motivasi untuk tetep selalu berproses dan terkadang juga ada yang meninggalkan kata-kata pahit. Beberapa pesan yang saya ingat diantaranya adalah sebagai berikut. “Gus dan ning, jika kalian ingin sukses, mari kita bersama-sama berproses dalam wadah organisasi LKP2M ini. banyak hal yang bisa kita dapatkan, jika kita benar-benar komitmen dalam naungan organisasi ini�. Makna Komitmen Berorganisasi 32


“Kita itu dengan siapa saja dan kapan saja harus menjaga kesopanan, terutama etika dalam berkomunikasi, ini akan menunjukkan rasa hormat kita pada orang yang kita ajak komunikasi. Satu tambahan lagi, jadi mahasiswa janganlah sombong karena ilmu akan tsayat pada kita”. “jika ingin mengkonsep suatu kegiatan, hendaknya dipersiapkan semaksimal mungkin, agar hasil kegiatan maksimal serta tidak ada pihak yang dirugikan”. Salam LKP2M “Cogito Ergo Sum” Saya bangga dengan LKP2M. kau adalah benda mati yang tidak bisa hidup sendiri tanpa dihidupi. Kami di sini sebagai anggota organisasi yang bernaung dibawahmu, berharap memperolah hasil yang maksimal agar kelak sampai pada pintu kesuksesan. Saya bersedia komitmen untukmu, setia bersamamu selama Allah masih mengizinkanku. Saya akan mencoba tuk tidak lari darimu saat nanti saya berhasil mendapatknmu. Bagiku kau adalah bekal yang akan selalu me-nemaniku. Walau namamu tidak seharum dulu. Keindahanmu tidak se indah dulu. Saya tidak pedulikan itu. Memang itulah hakekat kehidupan terbaru. Saya akan berusaha, suatu saat nanti akan mengem-balikan bau harum serta ke indahanmu yang pernah layu. **** Ikhtitam Gus dan Ning sekalian! Salam LKP2M …!! Salam Ilmiah…!!! Ini adalah isi pikiran dari seorang anggota yang hadir kemarin sore di LKP2M. Dia mengatas namakana dirinya sebagai Kader Cogito. Semenetara pemahamannya tentang Makna Komitmen Berorganisasi 33


organisasi ini masih kurang. Tahap pemebelajaran ini sangat diharapkan dapat menjadi bekalnya di senja esok hari. Bimbingan dari senior sangat dibutuhkan, untuk memulihkan jiwa-jiwa yang telah hilang dalam UKM tercinta. Kesan tiada tara yang belum mampu saya goreskan dalam lembaran ini untuk menyatidakan rasa terima kasihku pada UKM tercinta yang telah mengispirasiku tuk selalu menulis, mengabadikan setiap langkah sejarah yang pernah terukir dalam hidup. UKM-ku Isnpirasiku, kau telah membuatku sedikit semakin paham. Sehingga saya selalu berusaha untuk memanusiakan diriku sendiri dan orang lain. Menyadarkan akan pesan Allah pada hambanya kalau kita ini sebagai khalifah di bumi. Duduk diam diatas sajadah, melihat kebawah merasa diri ini rendah dihadapanMu, berdoa memohon agar semua yang dicita-citidakan dapat tercapai pagi ini atau sore nanti. Melihat kondisi yang semakin buruk, apakah ini hanya anganku belaka. Yang jelas kini waktunya untuk berproses menunjukkan kembali aura lama yang terpendam. Tidak banyak untaian kata yang dapat saya goreskan di sini. Mudah-mudahan menjadi semangat awal untuk kembali bangkit. Momen ini sungguh mengandung manfaat yang besar bagi kami semua Kader Cogito. Dilatih menjadi seorang panitia sekaligus sebagai peserta dalam suatu acara, Tetapi ini bukanlah hal yang langka. Sesekali muncul kesalahan adalah hal biasa, karena rendahnya wawasan kami semua. Bukan berarti pula kami berhenti sampai di sini.�Marhaban yaa Ramadhan� hadirmu membuat saya mampu mengukir sejarah yang pertama dalam hidupku. Menjadi fasilitas kami semua tuk mengenal Makna Komitmen Berorganisasi 34


senior yang habat dalam pelbagai runtutan acara yang luar biasa.

Kisno Umbar adalah namaku. Aku dilahirkan di tanah melayu Jambi (30/09/93). Sebagian besar waktu saya habiskan di lingkup pondok pesantren. Kini saya telah menempuh suatu jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab fakultas Humanira Budaya UIN Maliki Malang. Salah satu unit kegiatan mahasiswa yang aku ikuti adalah LKP2M . Moto ku “siapa yang bersungguh-sungguh maka dia kan memperoleh hasilnya�.

Makna Komitmen Berorganisasi 35


Makna Komitmen Berorganisasi 36


Untaian Mimpi Sang Penulis

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.� -- Khalifah ‘Umar --

S

emua manusia diciptakan untuk bisa melihat dan memahami apa hidup ini, melalui banyak media dan sarana, cara dan bentuk aplikasi yang sesuai. Hidup ini memang perlu simbiosis antar kehidupan, baik alam, perasaan bahkan pemikiran. Apabila disambungkan akan terjadi timbal balik yang berdampak bagi aspek - aspek itu. Tuhan menciptakan manusia dengan segumpal darah menjadi wujud sempurna dengan ada tangan, kepala, kaki dan lainnya. Semua ini sekarang tergantung manusia, dengan menjaga dari segala perbuatan yang dilarang dan menjalankan segala yang diinginkan oleh tuhan. Untuk mencari jati diri nya masing – masing, Memang ketika dahulu pertama diciptakan manusia tidak berIbu, tapi generasi perkembang biakan menjadikan adanya orang tua di kalangan keluarga. Perjalanan hidup berawal saya disini dari keluarga organisasi ternama yang berkembang di kampus Ulul Albab,

| 37 |


sebuah perkelompokan dengan beranggotakan sekitar 300 orang ini, selalu menampakkan keceriaan dan kebersamaan dalam kondisi apapun, jiwa yang tertanam pada setiap anggota dengan motto besarnya “ Cogito Ergo Sum� mereka siap mendobrak benteng penghalang kreatifitasnya. tidak hanya itu, mereka siap menjadi pionir kampus dalam mengawal prestasi dikancah nasional, dengan dibuktikan banyaknya jaringan dan penghargaan selama ini. Organisasi mahasiswa yang memfokuskan pada penelitian dan pengembangan di lingkungan kampus, merupakan wadah para peneliti, sastrawan, dan penulis sebagai perkumpulan para mahasiswa kampus ulul albab (kampus UIN Maliki Malang) untuk menuju MISI dan VISI utama dalam pengembangan kreatifitas dan bakat mahasiswa. Organisasi merupakan sistem mobilitas sosial dalam mengemban Misi dan Visi yang telah ditentukan dan disepakati, aturan – aturan yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis, organisasi selalu menjunjung tinggi tradisi masing masing. tradisi baik maupun buruk merupakan identitas dan nilai yang ada pada organisasi tersebut. Lembaga Kajian , Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M), sesuai dengan status sebagai unit kegiatan mahasiswa, organisasi ini masih tetap mengkokohkan legalitasnya sejak berdiri hingga saat ini, budaya membaca dan mengkaji hal – hal yang masih dianggap penting untuk ditafsiri. baik dalam hal politik, pendidikan, hukum dan lain sebagainya.

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 38


Selanjutnya, banyak sekali program dalam mengkader para anggota untuk menguasai bidang yang diminati, seperti kemah ilmiah , Marhaban Ya Ramadan dan masih banyak lagi. dengan susunan organisasi yang Valid, organisasi ini mampu memnjadi salah astu unit mahasiswa yang patut diperhitungkan. namun hal tersebut tidak membuat para peneliti terbesit perasaan tinggi hati, sikap rendah hati mereka sangat kental, mengingat sebagai mahasiswa Ulul Albab yang berwawasan luas, dan berakhlakul karimah. ***

Sekapur Kesungguhan Ku Inilah rasanya, saya telah membuktikan kepada mereka (anggota LKP2M yang lain) telah sepenuhnya memberikan waktu dan nafas untuk kejayaan organisasi, selama ini yang saya dan mereka lakukan hanyalah berharap agar kekeluargaan dan perjuangan ini terkenang selamanya. apabila orang dahulu menciptakan sejarah agar dikenang oleh generasi sekarang, maka sekarang kita menciptakan sejarah baru untuk generasi masa depan Panas bukanlah halangan bagi mereka. sebab, dengan jalan ini mereka akan mendapat pengalaman baru menjadi penelaah kehidupan sesungguhnya. sejarah ini terukir dalam batu besar hati mereka, semoga tidak pernah terhapuskan sampai kapan pun, cerita ini akan tertulis rapi dalam buku cacatan sekertaris agar terbaca oleh adek –

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 39


adek selanjutnya, gambar ini akan terlihat dalam album yang akan terpajang di dinding kantor. Perjuangan pada hakekatnya merupakan sikap yang dilakukan untuk membela, menjaga dan mengembangkan. seperti kita tau, seorang pejuang yang berhasil mengalahkan musuh adalah kemenangan berharga baginya, begitu pula sang peneliti lakukan ketika rasa males dan capek menyerangnya, demi menjaga eksistensi semangat, yang disini ada dua hal penting yang harus dilakukan, pertama, siapkah kita selalu be leader? pertanyaan ini menggugah jawaban yang kebanyakan orang meragu tetapi dengan motivasi akan menjadi yakin, yang kedua yaitu siapkah kita be a follower? maka dengan ini kita merasa ada dibawahnya. Memperbincangkan jejak para peneliti muda seakan – akan mengimajinasi diri kita pada seseorang yang hebat menulis baik dalam media cetak maupun media elektronik, ini menjadikan proses perjalanan menapak tilas sesungguhnya memerlukan belajar secara utuh. Lebih terlihat, ketika saya dan mereka melakukan kegiatan, kerjasama antar panitia kegiatan demi menjunjung tinggi nama lembaga tercinta, menjaga nama baik lembaga dengan memberikan pelayanan semaksimal mungkin seperti waktu DIKLATNAS di kota Batu, Kemah Kader Ilmiah di Pantai Condang Merak, juga penelitian di Kota Kendal Jawa Tengah. Apabila melihat sejarah berdirinya pun sangat besar pengorbanannya, sehingga hal yang sekarang dilakukan sebenarnya bukan seberapa dalam membalas jasa senior lembaga ini.

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 40


Bagi Saya, Waktu Bukan Untuk Berlibur. Berbeda dengan organisasi mahasiswa lainnya, lembaga ini memang secara hakekatnya mempunyai kegiatan keberlangsungan. maksudnya, dengan kreatifitasnya menulis dan meneliti secara terus menerus menjadikan saya tidak ada henti memikirkan hingga konsep mereka berhasil dan dapat diketahui secara real. Menindak lanjuti adanya hari – hari libur seperti setelah ujian sekolah atau romadlon, lembaga ini mengajak para anggotanya berkreasi yang intinya harus ada hasil yang konkrit dalam masa liburan itu. Saya dan Mereka merasa sangat senang, karena sebagai mahasiswa ingin bisa memanfaatkan waktu untuk belajar dan berkarya, setidaknya ada beberapa faktor yang dianggap bisa sebagai argument seperti ketidak ada pastian kegiatan apa yang dimiliki oleh anggota dan banyaknya anggota yang tidak pulang ke rumah karena jauh. Katanya direktur saya jika kalian orang biasa, bukan anak pejabat atau dosen. maka kalian wajib bisa menulis dan membuat karya tulis . Penggalan kalimat ini semoga akan selalu teringat pada anggota lembaga ini, dimanapun berada, kapanpun waktunya, mereka harus mampu menyempatkan menulis proyeknya agar tidak ada sifat leha – leha dalam berkarya, sikap serius dan disiplin selalu ditanamkan dalam nilai –nilai keanggotaan. Ada sih, rasa sedikit malu atau tersindir, ketika ada salah satu anggota tidak mempunyai ide dan gagasan

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 41


tertulis apapun, mungkin itu tradisi. Tetapi, itu memang tampak pada keseharian mereka. Bahkan, apabila tidak tahan maka akan keluar karena terlalu malu bahsa jawanya sungkan. Ini tidak ada sikap pengecualian atau diskriminasi, semua sahabat bahkan seperti keluarga, bagi ada waktu yang baik, merupakan kesempatan besar bagi kita merekatkan ikatan ini, dengan kajian bersama, jalan – jalan ilmiah, karantina menulis dan banyak lainnya.

Ekspansi Pengkaderan Ilmiah. Setiap organisasi pasti memiliki yang namanya jenjang pengkaderan, tujuannya sih, agar para anggota baru yang nantinya diharap mampu menggantikan posisi seniornya, kemampuannya bisa sama bahkan bisa lebih tinggi dari seniornya itu. bukan untuk mengalahkan tetapi menghargai perjuangan senior. Apakah anda tau? kenapa sih, anggota baru selalu dimarahi?, ya betul. Keinginan senior agar kelak nanti mereka dibekali rasa percaya diri dan memiliki mental superior untuk mengawali karir di lembaga tersebut, tetapi dalam pelaksanannya mereka masih dalam aturan yang tidak anarkis, tanpa adanya tindakan memukul dan menendang juniornya. Karena, proses pembekalan seperti ini bukan membuat junior jera. tetapi, menyemangatkan mereka dalam mengggapai cita – cita awalnya.

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 42


beri aku 1000 orang tua maka aku akan hancurkan gunung. beri aku 10 pemuda, maka aku akan goncangkan dunia (Ir. Soekarno, presiden ke - 1 Indonesia) Serpihan motivasi besar dari orang yang besar juga, kalimat yang mampu menjunjung semangat pemuda Indonesia melawan ketertinggalan, penindasan, dan penghinaan. Menuju lembaga yang berintegritas, LKP2M tidak banyak menerima anggota baru, alasannya tidak ribet. hanya saja, lembaga ini ingin memfokuskan pembekalan seorang peneliti yang benar – benar serius dan memang mampu dibidangnya. semua anggota harus mempunyai mimpi besar menjadi seorang penulis handal, sehingga bisa membawa nama lembaga ke tingkat nasional bahkan harapan sampai internasional. Namun, semua itu tidak semudah membalikkan tangan, perjuangan yang cukup lama dan berat harus dilalui. apabila mau mengadakan penelitian, mereka harus mau berkorban tenaga bahkan uang mereka sendiri demi keberhasilan sebuah penelitian. untuk mengikuti lomba saja, selain pendaftaran yang mahal, juga biaya modal penelitian yang akan diangkat. tetapi, semua itu mereka lakukan dengan ikhlas, ya,, syukurlah semua itu dibalas oleh Allah SWT untuk mendapatkan prestasi impian. Lembaga ini memiliki jaringan yang menjadi organisasi gabungan seluruh indonesia, lembaga – lembaga yang mempunyai visi dan misi sama di seluruh kampus negeri dan swasta di indonesia, bernamakan Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 43


(ILP2MI) bertujuan menyatukan lembaga agar bisa bersama – sama mengawal mahasiswa dalam menggapai cita – cita ahli penelitian, lebih dari 4 kali konferensi, ikatan ini siap mewadahi peneliti se - indonesia dengan membuat program penelitian, pengabdian masyarakat, pekan ilmiah nasional dan lain sebagainya. tentu ini dilakukan atas inisiatif dari seorang mahasiswa universitas brawijaya, bercita – cita menfokuskan pada PIMNAS saja merasa kurang cukup, masih banyak kampus yang tidak terjangkau padahal kemampuannya tidak kalah baik dan sempurna.

Percikan Karya Sang Pembuat Jejak. Sungguh luar biasa, ini kenyataan !. jika ada pertanyaan, apakah lembaga ini mampu mengkader para anggotanya?, mungkinkah anda percaya?. Hei, jangan kalian heran dengan semua ini, ternyata lembaga ini sangat memberikan kontribusi banyak terhadap para anggota dan alumnusnya, anggotanya yang sudah menorehkan juara di berbagai kompetisi penelitian, kompetisi debat nasional, mahasiswa terbaik di setiap wisuda, menjadi pemateri pelatihan kepenulisan dan masih banyak lainnya. Nah, untuk para alumnusnya tambah luar biasa, sebagai reporter di berbagai koran lokal, dosen di berbagai perguran tinggi, pengusaha sukses, dan inilah sebagian dari prestasi mereka. Melihat dari sejarah senior sebenarnya merupakan cara yang paling tepat untuk mengembalikan jati diri

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 44


lembaga, sekarang ini para anggota sebaiknya mempelajari kegiatan dan kreatifitas senior untuk diambil sedikit nilai yang baik sebagai stimulus semangat menulis dan megkaji hal – hal baru. “ . . . . bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya . . . . . . � Kalau boleh diintepretasi dari penggalan kalimat diatas, seorang generasi yang baik adalah mereka yang benar – benar menghargai jasa – jasa, karya dan perhatian generasi sebelumnya. bagaimanapun bentuknya, kecil ataupun besar karya bukanlah ukuran pasti, tapi bagaimana kita mengambil makna dari itu. Memikirkan generasi masa depan bagi LKP2M, anda tahu apa yang harus anda lakukan?. sebagai calon senior, kita wajib menyiapkan bekal bagi junior nantinya, bukan makanan atau minuman, yang lebih parah bukanlah hutang. Intinya berproses sesuai prosedur pengkaderan, dan bekerja keras demi kita sekarang dan nanti. lebih – lebih bisa menyimpan investasi jaringan diberbagai instansi, jangan heran! itu juga sangat dibutuhkan. Juga membuat karya tulis yang termuat di media cetak maupun media elektronik, ini cara yang jitu untuk menambah karya yang bisa dibukukan, mengingat kurangnya minat para anggota yang ingin menulis opini, artikel dan lain sebagainya. Munkinkah?, generasi tua membenci generasi muda, atau sebaliknya, generasi muda berbeda jalur dengan generasi tua, sehingga proses pasca kaderisasi agak terhambat oleh faktor yang tidak diinginkan tersebut. ya U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 45


perlu adanya keterbukaan jangan sampai ada rasa ingin menguasai sepihak, biasanya senior masih tidak percaya dengan kinerja junior, solusinya cobalah memberikan tugas sepenuhnya, sehingga tinggal memantau dari jauh, menayakan kesiapan dan kebutuhan saja. Lalu masalahnya sekarang adalah greget yang dulu ada harus dimunculkan kembali, LKP2M harus mampu menyetarai perguruan tinggi umum negeri yang lain, seperti di Universitas Brawijaya yaitu Forum Diskusi Mahasiswa Penalaran (FORDIMAPELAR) dan di Universiats Malang UKM_P (UKM Penelitian), ya, syukurlah pemimpin kampus Ulul Albab telah merubah status kampus ini menjadi kampus riset, sehingga sepak terjang LKP2M lebih kelihatan dan terarah, setidaknya lembaga ini menjadi patokan khusus pengembngan penelitian kampus. saya telah merasakan sedikit dari berkah mengikuti lembaga ini, seperti pernah menjuarai lomba menulis artikel, juara lomba karya tulis Al – qur’an dan lomba – lomba yang lain. Satu – satunya hal yang patut diambil teladan adalah mau bergerak (out of box) dan sungguh – sungguh dalam menjalani proses, percaya deh ! tuhan kita akan senantiasa memberi apa yang kita minta.

Keteladanan Menjadi Pemimpin Ada seorang filosof besar cina, Lao Tsu, ketika ia ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin sejati, maka dia menjawab:

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 46


“As for the best leaders, the people do not notice their existence. The next best, the people honour and praise. The next, the people fear, and the next the people hate. When the best leaders work is done, the people say “we did it ourselves� Maka dari itulah, sebuah legitimasi leader perlu dimaknai kembali, tandanya sejati itu apa?, dilihat dari semua aspek kah?. ini yang sering terlihat ketika sang pemimpin mengatur daerah aturannya, karena bukan sembarang orang yang mampu nmenjadi pemimpin, ingat !, juga bukan karna perempuan dianggap tidak mampu memimpin LKP2M. Soalnya, lembaga ini milik kita semua baik perempuan maupun laki – laki. Oke deh, kalau mau menganggap perempuan lebih lemah dari pada laki – laki, tetapi saat ini kalimat itu tidak tepat. karena, di zaman sekarang bukan hanya persaingan kekuatan badan tetapi juga fikiran, sehingga yang harus dijadikan tolak ukur kompeten terhadap tugas yang akan dilakukan adalah keberanian tanpa ragu dan kemampuan sebenarnya. LKP2M memiliki karakteristik sebuah kepemimpinan, karena banyak sekali konsentrasi didalamnya, seperti biro penelitian, biro kajian, biro penerbitan dan lainnya. lembaga yang semacam ini, bisa juga merubah karakter kepemimpinan setiap tahunnya, contohnya direktur lama tulis menulis agak dipinggirkan lebih fokus pada kajian. berbeda denagn direktur baru yang ambisius tentang penelitian dan tulisan. be your self . . .

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 47


Sering banget kita mendengar atau mengucap kalimat ini, memang seharusnya itu menjadi paku tancapan, sehingga muncullah pemimpin berkarakter yang mempunyai sifat disiplin tegas dan bijak. memang agak sulit, tapi semua itu bisa dilatih, serta mempraktekan langsung, seorang anggota haurs siap apabila disuruh oleh ketuanya, ambillah sedikit makna dari kita menjalankan tugas itu. pemimpin itu aku . . . Pemimpin itu mesti percaya diri pada kemampuan dirinya, sebagai ketua angkatan PRA 14, saya tahu pengaruh yang terjadi adalah adanya anggapan berwibawa patut untuk diberi kesopanan, apabila pemimpin yang sembarangan, organisasi akan terpecah – pecah dan tidak ada aturan pasti. lalu, solusinya apa?, saya ingin mereka memilih saya sebagai pemimpin, jangan dilihat janjinya saja, melainkan lihat secara individu juga. Pemimpin LKP2M yang patut dijadikan teladan?, anda kah?. bisa saja, yang penting anda harus pandai meraih hati anggota mu, bawahan mu (rekan panitia) atau orang lain yang tidak Ada sangkut paut. contohnya ketika mau mengutus teemannya bersihkan kantor, pemimpin harus mengawali membersihkannya terlebih dahulu. karena, kesadaran dari anggotan LKP2M berbeda – beda. Pemimpin lembaga ini tentu juga harus seimbang, dengan kata lain mempunyai karya dan prestasi yang luar bisa, mengapa?, karena lembaga ini sebagai panutan semua lembaga di kampus ulul albab. pemimpin yang bukan hanya ahli dalam bidang kepemimpinan melainkan juga ahli dalam

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 48


kepenulisan, kajian dan penelitian, membutuhkan kredibiltas yang tinggi untuk menduduki posisi pemimpin yang sangat strategis dan diperhitungkan. seluruh manusia di dunia ini adalah kholifah bagi dirinya sendiri, untuk menjaga dan mengatur anggota tubuhnya . Selama pemimpin LKP2M adalah oarang yang berakhlakul karimah dan berwawasan luas inyaAllah lembaga ini akan selalu jaya dan dipandang oleh lembaga yang lain, apalagi pemimpin LKP2M tidak boleh berpolitik praktis agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. *** persahabatan merupakan hal teirndah dalam hidup ini, tidak ada kata benci didalamnya, dengan mengibarkan bendera biru putih bertuliskan nama lembaga ini, semangat bergejolak di sanubari setiap anggota, berani berjuang melawan kemalasan dan mengalahkan rasa takut untuk mencoba hal baru Esai tentang penggambaran kekeluargaan dalam anggota ini, patut untuk dikaji kembali, beberpa hal tentang pemimpin, perjuangan, organisasian dan lain sebagainya, tidak selesai sampai disini. mengapa?, karena lembaga ini telah berusia lama, menorehkan sejarah lama yang begitu banyak, begitu sulit untuk dilacak satu persatu. maka dari itu, penggambaran ini hanyalah sedikit pengetahuan yang saya tahu, melalui berbagai diskusi dan membaca di berbagai literatur tentang lembaga ini.

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 49


Sungguh, tidak bisa diungkapkan rasa senang menjadi anggota keluarga dari lembaga ini, berbagi dalam keceriaan merupakan hal terindah dalam keluarga ini, tidak ada ragu sedikitpun dalam benak setiap anggota terhadap jasa lembaga demi masa depan mereka. entah apa?, mungkin itu ilham atau petunjuk tuhan agar mereka nanti menjadi orang berguna bagi masyarakat kelak, karena sebaik –baiknya orang adalah orang bermanfaat bagi orang lain. Menaklukkan dunia dengan tulisan briliant, menuju angan tinggi meraih bintang prestasi, mereka siap menjadi pemimpin masa depan. melalui berbagai agenda acara dalam mengkader para calon ilmuan, berdedikasi menjadikan otak – otak cemerlang yang penuh dengan pengetahuan sosial maupun eksak merupakan mimpi lembaga ini. Siapa bilang cibiran itu menjadikan mereka kecil, mereka semakin tertantang unutk menjadi besar sebesar cita – cita murni mereka, dan hari ini mereka membuktikannya, dengan semboyan yang lain yaitu if the world last tomorrow they will prove their dream now, bekerja keras demi para generasi selanjutnya. Sering juga sih, terdengar kata kata berikanlah sesutau di organisasi jangan mencari sesuatu di organisasi, setuju sekali, karena organisasi merupakan kumpulan bukan industri yang menghasilkan produk yang siap dipasarkan. sebagai penulis saya hanya bisa berpesan kepada pembaca

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 50


lakukanlah yang terbaik disetiap langkah prosesmu kawan, pasrahkan pada Allah SWT, bermimpilah semua ini akan terjadi dengan lancar, dan jika akhir nanti kalian tidak bisa duduk diposisi yang kalian inginkan, maka ikhlaslah .

Namaku Muhammad Alfan Santoso biasa dipanggil Alfan, aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Aku mempunyai saudara kembar, lahir dari pasangan ayahanda abdul mu’in dan ibunda siti rohimah. Lahir pada tanggal 21 Maret 1994 di sebuah rumah sakit di kota Jember, aku menjalani hari – hariku termasuk pendidikan di kota kelahiran mulai dari taman kanak – kanak hingga Madrasah Aliyah, saat akan kuliah aku memutuskan untuk keluar kota di sebuah kota dingin bernama Malang di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Tarbiyah, disinilah aku mengikuti organisasi kepenulisan yaitu UKM LKP2M ( Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kajian Penelitian Dan Pengembangan Mahasiswa ). meskipun ini buku pertama yang dibuat olleh ku, tapi saya yakin akan membuat yang lebih banyak dan bagus yang akan kupersembahkan untuk orang tua . Disini aku mempunyai motto penting yang akan selalu aku ingat yaitu man jadda wa jada man shobaro dofiro.

U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 51


U n t a i a n

M i m p i

S a n g

P e n u l i s | 52


Jalan Impianku “Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktekkannya‌â€?. --Stephen King--

S

udah tidak terasa, semester 2 sudah berlalu. Hampir setahun sudah saya bergelut di UKM Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang ini. Timbul sebuah pertanyaan, apa yang saya peroleh dari UKM dan konstribusi yang sudah saya berikan untuk UKM selama ini? Perlu menflashback dan merefresh memori masa lalu yang perlu akan dokumentasi, serta mengkombinasikannya dengan masa kini untuk menjawab pertanyaan itu.

Gerbang Awal Sebuah Impian Waktu itu, hari pertama saya mengikuti diklat yang menjadi syarat bagi anggota yang akan bergabung ke LKP2M. Dan ini bukan diklat yang pertama kali saya lakukan,

| 53 |


terhitung semenjak saya mendapatkan gelar mahasiswa ulul albab. Dari beberapa pengalaman diklat yang saya jalani, hampir semua menggunakan hukuman fisik, bagi calon anggota yang melanggar kesepakatan. Meskipun, kesepakatan itu berat sebelah (red: memihak Panitia); tak heran seleksi masuk untuk menjadi anggota suatu organisasi harus ketat, sehingga muncul SDM yang diinginkan. Berjiwa Loyalitas terhadap organisasinya yang nantinya akan menjadi penerus tonggak keberlangsungan organisasi tersebut. Berbeda dengan LKP2M, teringat sekali saat itu. Saya datang terlambat, dan ada sie penugasan yang menghampiri diriku, sambil melotot melempar pertanyaan pada saya. Kenapa telat? Ucapnya dengan nada marah. Saya sudah terbiasa dengan teriakan-teriakan seperti itu, sudah berkali-kali ini ku alami di diklat-diklat sebelumnya. Tapi yang membuat berbeda, dan menggelitik. Saat saya telat 5 menit saja, saya langsung di kasih tugas; buat resensi, 3 puisi, 1 berita. Dan Cuma dikasih waktu 5 jam, itupun termasuk menerima materi dan resumenya. Jadi sambil mengerjakan hukuman, juga mendengarkan pemateri menyampaikan materi yang dibawanya. Yang mana juga mendapat tugas meresume dari semua materi yang sudah disampaiakan. Dan ini yang tidak kutemui di organisasi sebelumnya. Hukuman menulis, otomatis membuat fisik dan fikiran ini terasa lelah. Tapi itu semua kujalani karena niat hatiku untuk bergabung dengan UKM ini mengalahkan rasa lelahku saat itu. Pasca diklat indoor yang kami terima, dengan beragam materi yang kami konsumsi. Dilanjutkan dengan

J a l a n

I m p i a n k u

| 54


kegiatan selanjutnya yang masih dibungkus dengan acara recruitmen anggota baru, yakni KKI (Kemah Kader Ilmiah) di pantai Kondang Merak Malang selatan. Momen ini semakin mengeratkan emosional peserta (calon anggota) dengan kepengurusan yang sudah ada (anggota UKM). Acara Pekan Recrutmen Anggota (PRA) 14 ini ditutup dengan dibaiatnya para peserta di waktu menjelang subuh di tepi pantai. Janji setia kita (peserta) terhadap UKM tercinta.

Dinamisasi Pergolakan Nalar Siswa ke Mahasiswa Selesai saya digodok selama PRA. Banyak yang mulai berubah dari kehidupanku, saya mulai tak canggung lagi bersuara di kelas kuliah. Transformasi berfikir kritis sangat kurasakan, dan ada penilain dari teman-teman dekatku atas perubahan itu. Status keanggotanku di LKP2M, membuat perkataanku dipertimbangkan oleh teman-teman kelas kuliah. Ini menujukkan betapa besar kharisma UKM ini, karena setiap orang mendengar LKP2M. mereka langsung beranggapan orang-orang di dalamnya adalah orang-orang akademis. Meskipun pada kenyataannya, tidak semua anggota maupun pengurusnya memiliki trackrecord yang baik dalam bidang akademik. Cuman karena ranah yang menjadi kosentrasi orang LKP2M adalah seputar penelitian, kajian maupun pengembangan nalar berfikir, sehingga sedikit banyak berpengaruh pada proses akademiknya; terlebih disaat kajian yang bersifat fsayaltatif.

J a l a n

I m p i a n k u

| 55


Terangsang untuk Menulis Hobbi untuk menulis, memang sudah ada sejak dulu waktu hidupku di pesantren, yah meskipun kwalitas dari tulisanku juga masih ecek-ecekan. Sudah lama, hampir satu tahun aktivitas menulisku vsayam. Karena moment Ujian Nasinal (UN) yang memakssaya maupun masa pencarian Perguruan Tinggi saat itu, yang pada akhirnya di UIN Maliki Malang takdirku berada. Gairah untuk mengembalikan semangat menulis, apalagi memulai setelah lama tidak melsayakannya. Ini memang berat, dan atas dorongan dan motivasi dari gus dan ning di UKM. Suasana yang di bangun di UKM, merangsang kembali rasa cintsaya untuk menulis, sebagi kegiatan yang mulia. Berawal dari kompetisi menulis cerpen kala itu, dan ada rekomendasi dari beberapa orang UKM untuk mengikutinya. Mengharap goresan tintsaya untuk dipublikasikan, saya iseng-iseng mengirimkan karya yang masih bergenre kesiswaan (SMA). Alhasil, hasil jerih-payah dan kesungguhan yang saya lsayakan berbuah hasil yang memuaskan. Saat pengumuman pemenang, ternyata saya menyabet juara satu. Meskipun lomba itu setingkat civitas akademika yang diselenggarakan Keluarga Besar Mahasiswa Bidikmisi (KBMB) UIN Maliki Malang dalam acara dies maulidiyah KBMB. Setidaknya dari pencapaian itu, menjadi batu loncatan untuk karya-karya tulis yang saya hasilkan nantinya. Berbekal percaya diri, kubiasakan lagi goreskan tintsaya yang sekarang mulai bereformasi berubah menjadi gerakkan jari-jemari di atas keyboard. Kucari info-info lomba

J a l a n

I m p i a n k u

| 56


di dunia maya, kucatat semua dari lomba regional sampai nasional, kubuat tabel mana yang harus dieksekusi dulu dan ku tempel besar-besar di lemari asramsaya. Meskipun dalam perjalanan kreativitasku tidak mulus-mulus saja, selalu ada halangan yang mencoba merusak mimpiku. Mimpi menjadi seorang Penulis; apapun itu. Semakin tinggi pohon itu tumbuh, semakin keras pula hembusan angin yang menerpanya.

Awal Kreativitasku dalam Dunia Non Fiksi (Penelitian) Dan pada suatu ketika, LKP2M yang menjadi (CO) Pendidikan di Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI) mengeksekusi program kerja yang dibuatnya. Yakni: Pendidikan dan Pelatihan Nasional & Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Lokal melalui Pengembangan Pariwisata dan Peningkatan Produktivitas� yang kepanitiannya bekerja sama dengan beberapa UKM Penalaran dan Penelitian se-Malang raya. Seperti Fordi Mapelar UB, UKM P UM & Kanjuruhan, UKM PP Polinema, dan dari UKM UMM. Saat itu pula, kesempatanku untuk mengasah Karya Tulis Ilmiah yang selama ini kupelajari (hanya sebatas teori). Sangat sulit memang, ketika terbiasa menulis fiksi kemudiah beralih menulis karya non fiksi, gaya bahasa yang masih melekat, sedikit alay. Semua itu terjadi saat proses produktivitasku menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

J a l a n

I m p i a n k u

| 57


Kala itu, waktu pembuatan Karya tulis. Saya mempunyai team. Sebut saja dia: Gus Kisno dan Gus Alfan. Kita berproses dengan didampingi kakak senior kita di UKM. Kita selalu dihabisi ketika kita kurang serius dan persiapan untuk menyelesaikan Karya Tulis ini, yah meskipun begitu, kusadari akan keterbatasan kita bertiga dalam hal Penelitian, terlebih untuk membuat KTI semi Skripsi. Apalagi dalam salah satu instrument untuk menyelesaikan karya tulis ialah butuh kevalidan suatu data yang biasanya menggunakan penelitian. Maklum ini terjadi pada anggota baru LKP2M (Angkatan baru; 2012), sepertimu. Celetuk Gus Bagus menghibur Bentuk observasi yang kita pakai saat itu, meskipun ada beberapa bentuk, yang saya sendiri masih belajar terkait bentuk-brntuk dari suatu penelitian tersebut. Tak tanggung-tanggung pula, penelitian pertamsaya langsung terjun ke luar kota (Malang), di Kendal Jawa Tengah tepatnya. Ini berawal dari, iseng-isengan kita bertiga mengirim abstrak untuk perlombaan nasional yang diselanggarakan LKP2M bekerjasama dengan ILP2MI itu. Itu semua lagi-lagi dorongan dari orang-orang UKM. Berbekal percaya diri, kami mengangkat eksistensi Bahasa Daerah dalam situasi pendidikan modern (Kurikulum 2013), dengan sebuah judul “Implementasi Bahasa Jawa Kromo Inggil dalam Sistem Pendidikan Modern�. Di luar dugaan, abstrak kita diterima, yang saat itu semua bahan kita peroleh dari dunia maya, dan secara otomatis kita harus segera mengeksekusi terkait dengan data, dan keabsahannya. Karena tidak mungkin kita mengamati dari dunia maya saja. Meskipun, ada sebagian teman yang mencoba merobohkan

J a l a n

I m p i a n k u

| 58


semangat kami dengan isu yang dibangunnya. “Yah, mesti keterima, tuan rumah jhe� sindir dia. Kadang cuek itu perlu, disaat-saat seperti ini. Tak peduli dengan perkataan orang yang mencoba merusak impian kita. Terus maju gus! Penelitian (KTI) yang baik adalah Penelitian yang selesai. Untuk kesekian kali, gus dan ning LKP2M memotivasi kita bertiga. Kedatangan kita dari Weleri Kendal, membawa jutaan ilmu yang siap kami utarakan dan presentasikan di depan gus dan ning LKP2M. Rasa percaya diri kita sebagai mahasiswa yang menjadi bagian dari keluarga besar LKP2M, semakin bertambah. Meskipun pada waktu itu, kurang adanya respon yang baik dari pengurus. Mungkin, mereka semua sibuk mempersiapkan gawe besar pada akhir bulan maret. Namun, kami bertiga tidak puas sampai disitu, dan diam termenung menunggu orang mengapresiasi karya kita; harus jemput bola pada intinya. Ini terbukti dengan munculnya penelitian kedua, ketiga dan seterusnya. Baik itu berupa Karya Tulis ilmiah penuh, atau hanya sebuah proposal dan sejenisnya. Mulai saya berkenalan lebih jauh dengan metodologi penelitian, kerangka teori dan lain sebagainya, yang kebanyakan orang akademis abad ini menjadikan hal-hal seperti itu sebagai momok yang mensayatkan dan sering kita lihat mereka mengeluh, yang terjadi di waktu tugas akhir kuliah (Skripsi). Akan tetapi, di tengah perjalanan usahsaya untuk bergelut dengan dunia penelitian semakin kendor. Melihat langkah-langkah yang harus ditempuh seorang peneliti memang tidak mudah seperti yang kubayangkan. Dan ini berdampak pada hasil KTI yang kita hasilkan tidak

J a l a n

I m p i a n k u

| 59


maksimal. Ketika itu dari lima puluh tujuh abstrak yang diterima hanya 10 yang diambil dan bertarung di grand final. Faktor adaptasi awal membuat KTI dan membagi jadwal kuliah dan organisasi. Sekali lagi, hiburan itu datang dari gus dan ning LKP2M. Akhirnya, kami tidak menyerah begitu saja dan tidak kapok untuk selalu berkarya.

Menuju Ranah Mahasiswa Penalaran dan Penelitian Indonesia Ajang bertemunya mahasiswa dari seluruh penjuru nusantara. Bukan hanya dari peserta final LKTIN, namun ada beberapa dari kampus yang sudah terdaftar dalam wadah Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI), diantaranya: Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) Universitas Negeri Padang, UKM Penalaran Universitas Andalas, UKM Interdisipliner GAMA CENDEKIA Universitas Gajah Mada, UKM Penelitian Universitas Negeri Semarang, UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, UKM PRIMA Universitas Mataram, Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar, Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM Pena) Universitas Muhammadiyah Makassar, UKM Penalaran dan Keilmuan Universitas Gorontalo dan beberapa UKM lagi yang tidak kuingat saat itu. Tepat di kota apel batu kita ditemukan dengan orangorang luar biasa delegasi terbaik dari kampusnya masingmasing. Disamping bertemunya para finalis LKTIN, acara akbar yang dihelat ini mengadakan DikLat yang bidikannya J a l a n

I m p i a n k u

| 60


tidak jauh dari tema besar yang diangkat panitia yakni Pendidikan dalam Optimalisasi Budaya Lokal. Selama empat hari, saya yang waktu itu masih awal semester dua berkumpul dengan orang-orang luar biasa. Haru-bangga terasa, dari mulai bangun tidur pagi sampai tidur lagi, kita lalui bersama dengan canda tawa yang menghiasi keceriaan bersamaan dengan khas intelektual yang kita bawa. Keberbedaan diantara kita tidak menjadi hijab ta’aruf kita dan empat hari serasa telah mengikat kita semua menjadi suatu keluarga baru kaum peneliti, yang memang minoritas dari kalangan mahasiswa di era sekarang ini. Selama forum diskusi misalnya, terlihat aktif tergambar oleh mahasiswa penalaran dari masing-masing kampus, tanpa meninggalkan keceriaan di tengah ketegangan berlangsung. Seakan-akan gengsi disaat tidak ikut bergelut dalam hangatnya sebuah diskusi. Yang pada akhirnya dari tiga hari kita digerojok materi, di hari terakhir (hari ke empat), kita langsung diajak terjun dan observasi di beberapa home industry yang sudah berjalan selama ini, semua kegiatan itu mengerucut pada tujuan besar yang udah disepakati di awal. Dengan truk yang mengangkut para peserta, membuat keluarga ini semakin menyatu. Rentetan acara DikLat dan LKTIN ini ditutup dengan fieldtrip di kebun apel batu dan wisata air terjun Cuban Rondo yang terletak di daerah Pujon tersebut. Tempat terakhir kita bersama, dan ada sebagian dari peserta, satupersatu pergi meninggalkan kita dan kota malang. Seakan, kebersamaan yang kita bangun telah menyatu dengan

J a l a n

I m p i a n k u

| 61


eratnya. Tak jarang ketika peserta balik kedaerahnya ada sebagian dari mereka yang meneteskan air mata. Sedangkan di bus hanya menyisahkan para peserta yang nantinya akan melanjutkan agenda selanjutnya yakni pengabdian masyarakat di daerah Jember. Dan saya termasuk salah satu di dalamnya, delegasi dari LKP2M UIN Maliki Malang, yang merupakan satu-satunya PTAIN yang bergabung dengan ILP2MI kala itu. Suatu kebanggaan, menjadi perwakilan UKM yang sangat kubanggakan. Dilain sisi, saya punya tanggung jawab untuk menjaga dan mengharumkan nama baik universitas maupun UKMku. Sore itu, kita beranjak meninggalkan kota batu. Setelah puas membeli oleh-oleh khas kota batu begitu juga obyek wisatanya. Senja yang mengharukan, karena kita harus berpisah. Sekarang giliran panitia yang terdiri dari UKM Penalaran dan Peneitian semalang raya yang berpamitan dan meninggalkan bus yang kami tumpangi. Seusai kita sholat ashar dan makan sore, kita melanjutkan perjalanan menuju kota tujuan; Jember. Rasa bangga-haru berebut menjadi satu. Melukiskan perasaanku saat itu. Meskipun suasana sedih masih menyelimuti, tapi setidaknya ada beberapa peserta yang mencoba menghibur dengan lantunan suara merdunya (karaokean). Dan ini pertama kali bagiku, duduk rileks di bus ulul albab (Bus hijau UIN). Yang jarang orang bisa membawanya; meskipun mahasiswa UIN Maliki sendiri. Sambil menunggu sampai di tempat tujuan, ku tengokkan wajahku. Kucari orang di sebalahku, kuajak berbincang santai, kita saling bertukar pengalaman. Sekali lagi, LKP2M telah menjadi salah satu lembaga yang

J a l a n

I m p i a n k u

| 62


membesarkanku. Dan saya bangga menjad salah satu anggota keluarga di dalamnya, UKM telah menjadi inspirasi bagi kehidupanku sekarang dan yang akan datang. Sesampai di kampus UNEJ sekitar jam 19.30 Wib. dan terlihat sepi suasana kampus saat itu.

Moment Pengabdian Masyarakat ILP2MI; Awal Cerah Menggapai Masa Depan Minggu malam kami tiba di kota tujuan, peserta yang cewek menginap di Rusunawa (Rumah Susun Mahasiswa) sedangkan yang cowok di rumah tamu universitas yang terletak di belakang kampus UNEJ. Hawa berbeda menusuk tubuh, berbeda ketika di Malang tentunya. Udar dingin di dalam bus, berubah menjadi hangatnya kota Jember malam itu. Setelah registrasi selesai, rombongan kami (Partisipan DikLat di Batu) dipandu oleh beberapa panitia menuju ruang istirahat yang nantinya akan kita tempati selama dua hari, sebelum kita semua terjun ke desa tujuan. Keesokan harinya, senin (01/04) kubangun pagi karena agenda hari ini lumayan padat yakni pembekalan, sebegai sangu ketika diterjunkan di masyarakat desa. Tercatat dalam hari ini full kita berada di ruang rektorat UNEJ untuk menerima materi terkait; peranan mahasiswa, motivasi untuk mengabdi sampai public speaking. Bagaimana etika kita berbicara yang menarik dan baik. Euforia intelektual tergambar jelas di ruangan itu. Ternyata hipotesisku salah yang awalnya menganggap bahwa peserta akan tetap, yakni sisa dari DikLat di Batu dan J a l a n

I m p i a n k u

| 63


beberapa yang sudaah hadir sebelum kita (partisipan DikLat), karena saya dengar ada isu pengabdian masyarakat realita III akan di cancel karena kuota pendaftar tidak memenuhi target. Tapi itu semua salah, di tengah forum penyambutan panitia terhadap peserta, berikut laporan panitia dan beberaapa sambutan dari tuan rumah maupun sekjend ILP2MI. Datang satu persatu peserta Pengmas (Pengabdian Masyarakat) yang kelihatan dari wajahnya, meraka semua bukan orang-orang biasa. Jelas UKM punya pertimbangan khusus untuk mendelegasikan para anggotanya. Rasa canggung sempat menguasai diriku, saat kami (peserta) pengmas bergiliran memperkenalkan diri di depan forum, dengan jas kebanggaan masing-masing kampus. Berkenalan, kemudian menyampaikan program kerja UKM baik itu yang bersifat interent atau eksternaal begitu seterusnya. Memang benar kurasa, tak salah saya jauh-jauh datang ke Jember, meninggalkan aktivitas keseharianku (kuliah) selama satu minggu. Harus ada ganti yang seimbang menggantikan apa yang sudah saya korbankan. Semangat baru, bertemu orang-orang hebat begitu juga pemateri yang merubah mindset pesimisku menjadi pribadi yang selalu haus akan karya. Terima kasih UKM, kau telah memberiku kesempatan untuk bertemu orang-orang yang luar biasa. Matahari sudah pergi, giliran bulan dating menemani kami. Materi pun udah usai, dan setelah konsep pengabdian sudah disepakati, hari esok kita sudah siap meluncur ke daerah tujuan pengabdian nantinya. Saat itu, saya bergabung dengan tim potensi lokal yang dikuasai oleh

J a l a n

I m p i a n k u

| 64


peserta berbackground Fsayaltas Pertanian, dan teman sealmamaterku (Ning Lala) bersinergi dengan tim guru (segi pendidikan). Saya yang buta akan ilmu pertanian, kini harus siap untuk mensosialisakan beberapa perkembangan keilmuan dalam bercocok tanam. Karena memang, daerah yang kita tuju masih jauh dengan kata kemakmuran, baik dari segi pendidikan, kesehatan maupun pengolahan potensi lokal, padahal tanahnya terbilang subur. Dengan mobil tentara, kami taklukan jalanan terjal menuju Dusun Lengkong, Desa Sucopangepok, kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Untuk sampai ke tempat tujuan, kami harus berjalan kaki karena mobil sudah tidak bisa mengantar lebih jauh. Jalan yang sempit, belum diaspal dan lain sebagainya. Yang hanya bisa dilewati kendaraan bermotor saja. Saya makin penasaran dengan tempat itu, bagaimana keadaan desanya, penduduknya dan beberapa hal teknis yang sudah terstruktur rapi di memori kepalsaya. Sesampainya kami di lokasi, suasana apatis dari masyarakat sedikit membuat kami pesimis. Akan tetapi, setelah melalui pendekatan-pendekatan personal maupun golongan. Mereka menerima kami, siang itu juga ada dialog antar peserta dan penduduk desa Lengkong. Menyoal apa saja yang menjadi permasalahan di masyarakat dan apa saja program yang ditawarkan peserta PengMas, yang tak lain adalah kesepakatan bersama malam kemarin. Hasil dari dialog tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, dimana saja sektor-sektor yang perlu diperbaiki. Tiga kategori besar saat itu; Pendidikan, Kesehatan dan Petensi lokal.

J a l a n

I m p i a n k u

| 65


Dalam proses pengabdian tersebut, ada sebagian yang apatis dan ada pula yang menyambut dengan baik. Karena sejauh ini, ketika mereka tidak diuntungkan, mereka akan pergi; itu yang kutangkap. Potensi lokal dengan mensosialisasikan ke para petani terkait perkembangan keilmuan dalam pertania, semisal: penanaman sawi, sistem tanam padi ‘SRI’, membuat pupuk kompos, perkawinan buah naga putih dan merah yang akan menghasilkan buah yang enak dan besar. Begitu juga pemberian bibit sawi, batang buah naga yang semuanya itu akan difollow up’I oleh UKM Pelita Jember. Potensi lokal yang terdapat di Desa Sucopangepok cukup besar diantranya pertanian dan perkebunan. Luas area persawahan yaitu 238 ha/m2 dan perkebunan seluas 90 ha/m2. Komoditas utama yang dihasilkan berupa produk pangan adalah padi ladang, dan ubi kayu, cabe, talas dan komoditas utama perkebunan adalah tembakau sebanyak 110 ha dan kopi 65 ha. Rata-rata tingkat perekonomian masyarakat cukup rendah. Hal ini dikarenakan perekonomian desa sebagian besar ditopang dari dari hasil upah buruh tani atau kebun yang jumlahnya relatif kecil. Tidak ada pendampingan, untuk memaksimalkan potensi local tersebut. Begitu juga dari tim guru dan kesehatan, mereka semua seakan menyatu dengan masyarakat dusun Lengkong. Selalu ada evaluasi di akhir kegiatan, sampai suatu ketika. Waktu telah berjalan begitu cepat, dan saatnya para partisipan Pengmas harus meninggalkan dusun Lengkong. Tangisan adik-adik yang selama ini kita bina, mengiringi langkah kami meninggalkan dusun yang

J a l a n

I m p i a n k u

| 66


penuh potensi ini. Wajah muram juga tergambar di sebagian peserta. Karena mereka harus meninggalkan dusun yang indah dan alami ini. Ini juga pertanda, keluarga besar PengMas Realita III akan segera berpisah.

Pantai Papuma, Saksi bisu Ikrar Suci Mengejar Mimpi Setelah hampir satu minggu kegiatan ini berlangsung, peserta langsung dimanjakan dengan indahnya pantai papuma. Minum kelapa muda, di tepi pantai dengan candatawa mahasiswa Penalaran. Membius kita, bahwa aktifitas dan tugas di kuliah sudah menunggu. Moment akhir kebersamaan ini, kita gunakan untuk foto-foto, menulis impian di atas pasir putih. Ajang mencurahkan rasa cinta yang sudah terpendam selama PengMas. Tak terasa waktu sudah merepet malam, acara ditutup dengan pemberian cindera mata dari panitia kepada peserta. Suasana yang ceria kembali redup dengan wajahwajah gelisah, karena kita akan berpisah. Setidaknya, saya telah belajar banyak dari Pengabdian Masyarakat ini, yang nantinya saya akan berikan untuk UKMku tercinta. Sebelum pulang ke daerah masing-masing, kami diantar ke tempat oleh-oleh khas Jember yang kemudian jadi bawaan buat teman-teman di nusantara. Suasana Jember malam itu, menjadi saksi bisu eratnya sebuah keluarga yang terbangun selama seminggu. Pengabdian Masyarakat Realita III yang luar biasa !

J a l a n

I m p i a n k u

| 67


LKP2M, Mengantarkanku pada Mimpi-Mimpiku Banyak cerita, pengalaman dan ilmu yang saya peroleh dari lembaga ini, mulai dari kegiatan sehari-hari sampai moment-moment nasional. Terkadang rasa pesimis selalu mencoba merusak rasa cintsaya pada lembaga satu ini. Hal ini terbukti dengan keanggotaan yang belum stabil di UKM, dana kegiatan yang selalu dieluhkan pengurus, di tambah kesibukan masing-masing anggota UKM baik itu masalah tugas kuliah atau lainnya yang menjadikan LKP2M mengalami degradasi produksi karya. Tapi itu semua tak membuatku diam di tempat lalu menikmati keganjalan yang menimpah rumahku (LKP2M). Harus disemarakkan kembali euforia semangat bekarya yang dulu pernah terjadi. Membangun rasa optimis, lembaga ini akan besar nantinya. Meskipun pengabdianku ini, ditertawakan sebagian orang (anggota). Impian seorang angkatan baru untuk membenahi dan memperindah rumah yang sudah berumur 14 tahun ini. Sudah banyak yang LKP2M berikan pada kehidupanku. Semiris apapun LKP2M itu, saya akan selalu berusaha untuk memperrbaikinya. Dan keyakinanku terhadap lembaga ini akan Berjaya dan senantiasa menaungi para anggota dan alumninya !

J a l a n

I m p i a n k u

| 68


Roikhan Arif Pambudi, lahir 05 Maret 1994 di Jombang. Lulusan MA Wahab Hasbulloh Bahrul Ulum Tambakberas, dan sekarang menempuh studi di UIN Maliki Malang jurusan Hukum Bisnis Syari’ah. Jebolan Komunitas Pena (KOMA) Tambakberas ini sekarang Aktif di Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) dan Ketua umum Orda Jombang masa abdi 2013-2014. Karya yang sudah mendapat penghargaan : Cerpen ‘Cincin’ dan Towi’, KTI dengan judul : Implementasi Bahasa Jawa Kromo Inggil dalam Sistem Pendidikan Modern dan novel ‘cintasuci’ yang akan dibukukan.

J a l a n

I m p i a n k u

| 69


J a l a n

I m p i a n k u

| 70


Menjadi Mahasiswa Penulis

“Berdo’alah kepada-Ku maka Saya akan mengabulkan apa yang kalian minta. “ -- Al-Hadits--

I

nilah jalan yang harus saya ambil, pikir saya dalam hati. Walau pengumuman UNAS sudah keluar, tapi kebingungan masih tetap menghinggapiku. Impianku untuk terus belajar di jenjang yang lebih tinggi terus menggelora. Mahasiswa, kampus dan universitas adalah kata-kata yang terus berputar di kepalsaya. Saya berpikir bahwa saya harus menghadap kedua orang tua saya. Walau hati merasa galau dan berberat hati, Saya beranikan diri menghadap sosok yang selama ini saya kagumi. Dengan suara yang agak berat, saya bertanya, “Apakah saya bisa kuliah?“ Ayahku hanya terdiam dan menunduk. Tatkala dia mengangkat kepalanya, tanpa ada sepatah katapun yang keluar, hanya gelengan kepala yang menjawab semuanya. Isyarat yang membuatku tertegun sejenak dan harapanku seakan-akan hilang menguap. Isyarat ini sudah cukup bagiku untuk memaknai apa yang akan diucapkannya. Saya

| 71 |


mengerti bahwa keadaan orang tua tidak memungkinkan untuk membiayai saya kuliah. Namun, hal itu tidak membuat saya menyerah. Saya mencoba berbagai macam cara agar bisa kuliah. Saya percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan harapan dan doa hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.Tuhan adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Segala hal yang ada di alam semesta ini bergantung kepada-Nya. Tuhan berfirman bahwasanya Dia akan mengabulkan permintaan hambahamba-Nya yang berdoa. Setiap malam, saya panjatkan beribu-ribu bait doa. Mimpi, harapan dan cita-cita saya haturkan di hadapan-Nya. Lewat tangan yang menengadah dan buliran air mata yang mengalir saya serahkan segala urusanku kepada-Nya. Saya memulai dengan berpikir bagaimana saya dapat kuliah tanpa biaya dari orangtua. Beasiswa adalah hal yang hinggap dipikiranku. Saya mencari informasi tentang beasiswa. Walhasil, seorang kerabat memberitahu saya tentang beasiswa yang bernama Bidik Misi. Dan ungkapan rasa terima kasih tidak hentinya saya ucapkan, ketika dia berkenan untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan beasiswa tersebut. Jalan hidup saya semakin jelas dan terang. Entah bagaimana hasil akhirnya, baik atau buruk, saya belum memikirkan. Biarlah takdir yang berbicara. Minimal, langkah pertama sudah saya lewati. Terima kasih ya Tuhan atas nikmat-Mu, batinku dalam hati. Karena saya dahulu tinggal dalam pondok, upaya saya untuk memperoleh data yang berkenaan dengan beasiswa menjadi rumit. Sistem birokrasi yang ada juga lebih mempersulit keadaan. Akan tetapi, sedikit demi sedikit M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 72


data-data yang saya butuhkan akhirnya terpenuhi semuanya. Alhamdulillah, saya ucapkan dengan penuh kerendahan hati. Jujur, saya mengsayai bahwa pondok adalah tempat yang sangat penting bagi pribadiku. Walau tekadang saya merasa jengkel dengan peraturannya, saya tetap merasa bahagia pernah mengenyam pendidikan kepesantrenan. Banyak orang yang tidak menyukai aktivitas menunggu. Begitu juga saya. Dan saat menunggu pengumuman kelulusan menjadi mahasiswa adalah hal yang paling lama yang saya pernah jalani. Hati-hati berdebar-debar dan jantung berdetak kencang tatkala saya membuka website yang berkenaan dengan kelulusanku. Saya ketikkan nomer pendaftaran dan passwordnya dengan gemetaran. Bagaimana hasilnya ? Dan akhirnya, dengan mata yang agak tertutup, saya beranikan diri untuk melihatnya. Dengan mengucap alhamdulillah dan memanjatkan syukur kepada-Nya, saya diterima menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malim Ibrahim Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Saya percaya selama ada kemauan yang dipadu dengan kerja keras serta miracle dari do’a yang kita panjatkan, apa yang kita harapkan akan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Percayalah ...

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 73


Terus berjuang Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving. ( Albert Einstein ) Impianku untuk menjadi mahasiswa sudah terkabul. Akan tetapi untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya adalah pertanyaan besar bagiku. Mahasiswa yang berperilaku sebagai mahasiswa yang sesungguhnya. Mahasiswa yang menjadi agent of change dan agent of social control. Itulah hal yang menjadi mimpi-mimpi selanjutnya. Berusaha untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Itulah jalan menuju mahasiswa yang kaffah. Di awal karir sebagai mahasiswa saya merasa sedikit minder. Diantara faktor yang menyebabkannya adalah status sebagai mahasiswa mempunyai beragam kebiasaan yang tidak ditemukan selama masa SMA. Kebiasaan akademik yang berbeda dengan tingkat tuntutan dan tanggung jawab yang berbeda menjadi hal yang harus saya lsayakan. Organisasi- organisasi yang ada, baik intra maupun ekstra juga menjadi bahan pertimbangan selama menjadi mahasiswa. Semua hal itu membutuhkan jangka waktu untuk proses adaptasi. Waktu yang pendek ataupun lama sangat bergantung dari individu mahasiswa itu sendiri. Step by step, saya bergelut dengan dunia mahasiswa dan mulai terbiasa dengan segala kegiatannya. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya mahasiswa akan selalu bergulat dengan dunia akademis. Begitupun juga saya. Pada awalnya, saya agak sedikit merasa khawatir karena saya tidak terlalu mahir dalam Bahasa Inggris M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 74


sebagai bidang ilmu yang saya geluti. Apa yang saya ketahui jauh di bawah teman-temanku yang memang mempunyai interest terhadap ilmu ini dari dulu. Namun, dengan belajar secara konsisten, perlahan namun pasti saya dapat mengikuti mata kuliah dengan baik. Sayapun dapat berdiskusi dengan teman-teman yang mempunyai kemampuan akademis di atasku. Bahkan, saya tidak menyangka bahwa saya dapat memperoleh nilai yang tinggi. Dan semoga untuk ke depannya pencapain akademis saya semakin meningkat. Semoga...

Memasuki ranah penalaran dan penelitian Tak kenal maka tak sayang ( adagium ) Sedari awal saya menjadi civitas akademik di kampus hijau ini, saya terus berpikir bagaimana menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Kegalauan ini terus berlanjut sampai kegiatan orientasi berakhir. Kata ‘mahasiswa’ mengindakasikan siswa yang sudah purna namun terus belajar dan kaya akan ilmu pengetahuan. Dia sudah mampu menganalisa, meneliti dan bernalar menggunakan akalnya dengan baik. Pergumulan pemikiran menjadi bidang yang harus mereka geluti. Buku adalah pegangan setiap hari. Membaca dan diskusi adalah kegiatan utama mereka. Tuntutan tugas kuliah memaksa mereka untuk mempelajari berdiktat-diktat buku. Meskipun begitu, peran berorganisasi tidak dapat dikesampingkan. Organisasi juga penting. Namun, inilah dunia mahasiswa. Keinginan untuk berkecimpung dalam dunia akademisi menjadikanku berharap bisa memperoleh organisasi yang tepat. Oraganisasi di mana saya dapat M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 75


memperoleh pengetahuan lewat diskusi-diskusi, kajiankajian dan sarasehan. Jujur, saya adalah mahsiswa yang tidak terlalu pandai. Oleh karena itu, organisasi yang saya pilih akan menjadi jalan bagi saya untuk mengembangkan diri. Berangkat dari hal tersebut, saya bertanya-tanya kepada mahasiswa lama. Menjelajahi pelosok kampus demi memperoleh informasi tentang organisasi tersebut. Mahasiswa adalah dunia yang saya pilih. Seharusnya saya harus menjadi the real student. Maka, berawal dari kegelisahan dan tekanan batin inilah saya bergabung dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) LKP2M (Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa). Organisasi ini bergerak dalam ranah akademis. Diskusi-diskusi hangat, kajian keintelektualan, penelitian dan jurnalistik adalah beberapa kegiatannya. Harapannya adalah saya dapat memiliki organisasi yang tepat untuk mengasah kemampuan nalar dan kritis yang saya miliki dalam rangka menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Pertama kali saya ‘berkenalan’ dengan UKM ini adalah ketika saya mengikuti OPAK (semacam kegiatan orientasi di UIN Malang). Sudah menjadi agenda wajib bahwa seluruh UKM memperkenalkan diri mereka di hadapan mahasiswa baru. Saat itu jumlahnya sekitar 2525 orang. Saat itu, proses ‘perkenalan’ kami tidak berjalan dengan lancar karena kuantitas mahasiswa yang amat banyak menjadi penghalang bagiku untuk lebih mendekat dan mengetahui LKP2M lebih mendalam. Walau perkenalan itu hanya sebentar, tak lebih dari 15 menit. Namun, gambaran umumnya saya dapat menangkapnya. Apa itu LKP2M, visi dan misi serta kegiatan-kegiatannya. M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 76


Akan tetapi, rasa penasaranku masih belum terobati sepenuhnya. Curriosity-ku tentang UKM ini semakin menggelora. Demi lebih mengetahui tentang apa itu LKP2M, saya berkunjung ke kedai sinaunya yang beralamatkan di Lt 1 gedung Jenderal Ir. Soeharto. Saya mengorek informasi sebanyak-banyaknya demi memenuhi rasa penasaranku. Tak ku sangka dan tak ku kira sambutan mereka sangatlah menyenangkan hati. Keramahan yang mereka tunjukkan sangatlah mencuri hati para mahasiswa yang kebetulan hadir di situ. Kehadiran mereka mempunyai tujuan yang sama denganku yaitu mencari informasi dan ‘berkenalan’ lebih intens dengan UKM ini dan para penghuninya. Setelah mengetahui lebih mendalam, saya berfikir dan menimbang-nimbang tentang UKM ini. Apakah saya dapat menjadi bagian dari organisasi ini, Bagaimana saya dapat berkontribusi didalamnya dan apa yang akan saya dapatkan apabila saya menjadi anggotanya. Semua hal itulah yang berputa-putar memenuhi pikiranku. Saya masih bimbang dan ragu. Entah apa yang menyebabkannya saya tidak tahu. Demi memperoleh kemantapan, saya kembali bersilaturrahim ke stand mereka yang berada di depan gedung B. Saya bertanya tentang berbagai macam hal, mulai dari pendaftaran, kartu anggota dan semacamnya. Setelah puas saya pun mencukupi kegiatan silaturrahimku. Akhirnya, dengan kemantapan hati saya mendaftar di UKM LKP2M ini dan mengikuti diklatnya.

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 77


Mulai melangkah Don’t give up, the beginning is always the hardest (adagium ) Dalam ranah ke-LKP2M-an, setiap anggota baru yang berkeinginan masuk dalam UKM ini harus pernah mengikuti diklat. Diklat ini dinamakan PRA (Program Rekruitmen Anggota) . PRA ini telah berjalan 14 kali sejak UKM ini di’lahirkan’ di kampus billingual ini. Maka, diklat kami, anggota baru tahun 2012, dinamakan PRA XIV. Dalam setahun organisasi ini hanya mengadakan diklat satu kali yaitu awal tahun ajaran baru. “Janganlah menyerah, memulai adalah suatu hal yang paling sulit”. Itulah kira-kira makna yang tersirat dalam adagium di atas. Dalam memulai sesuatu kita terkadang ragu dan bimbang apakah akan memulainya atau tidak. Kesulitan adalah hal yang pasti kita dapatkan dalam memulai sesuatu. Maka, tiada ungkapan yang patut kita ucapkan kecuali “lanjutkan dan jangan menyerah”. Ketika kita sudah memulainya maka untuk proses selanjutnya akan lebih mudah, pastinya. Begitu juga dalam konteks memulai menjadi anggota LKP2M. Memulai pastilah sulit. Saya masih ingat ketika itu mahasiswa yang ingin menjadi bagian dari UKM ini diwajibkan untuk menulis sebuah karya. Karya itu dapat berupa artikel, opini, essay, ataupun cerpen. Syaratnya adalah karya tersebut ditulis tidak kuarang dari 5 lembar. Peserta yang mendaftarpun sekitar 75 orang. Sebuah ukuran yang banyak dibandingkan dengan angkatanangkatan sebelumnya. Diklatpun dimulai.

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 78


Pelaksanaan diklat selama hampir 3 hari hampir membuatku ‘gila’. Dalam rentang waktu tersebut, banyak hal yang harus saya lakukan. Tugas-tugas yang berhubungan dengan kepenulisan, resume, dan rangkuman dari materi sangatlah menguras energi. Seakanakan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Setiap detik harus mampu dimanfaatkan dengan baik. Jika tugas-tugas tidak dikerjakan secara sempurna, hukumanpun akan menanti. Sungguh diklat yang melelahkan namun menarik untuk diikuti. Kandungan materi dan pelajaran dalam diklat tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan dan skill-ku dalam menulis. Banyak hal yang saya pelajari dari diklat tersebut. Semisal menghargai waktu, teori-teori kepenulisan, metode-metode penalaran dan penelitian dan lain-lainnya. Walupun banyak energi yang harus dikeluarkan dan membutuhkan pemikiran yang mendalam, saya tidak merasa menyesal sama sekali. Walau pada awalnya sulit, namun pada akhirnya saya bisa melewatinya. Inilah jalanku, jalan yang saya pilih. Memilih untuk menjadi intelektual yang akan berperan dalam mengkonstruk masyarakat madani. Tema PRA kali ini adalah “Merobohkan mental apatis dan mengkonstruk idealitas sosial“. Tema ini berangkat dari kegelisahan para pengurus LKP2M terkait peran mahasiswa dalam membangun idealitas sosial. Terutama Gus Lutfi sebagai direktur pada waktu itu. Mental apatis yang dimaknai sebagai mental yang mengedepankan kepentingan pribadi, seakan-akan kepentingannya lah yang paling utama. Dan idealitas sosial dimaknai sebagai upaya M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 79


untuk membangun kepedulian yang berbasis kemasyarakatan. Tidak bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Secara lebih mendalam, tema ini membahas tentang bagaimana mahasiswa mampu mempunyai kepekaan sosial. Kepedulian sosial dapat tertanam kuat dalam sanubarinya. Lebih mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan individu. Ke-apatis-an dan keegoisan haruslah disingkirkan dan dihancurkan. Manusia secara hakikat dijadikan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak akan pernah dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Karena hal itu, maka manusia tidak boleh mengesampingkan sisi sosialnya. Sebagai ajang pengejawantahannya, banyak hal ataupun bentuk yang dapat dilakukan. Semisal peduli terhadap lingkungan, peduli terhadap keadaan orang lain, membantu orangorang yang membutuhkan baik berupa tenaga, pikiran maupun materi. Dengan mengangkat tema ini, para pengurus berharap bahwa angkatan PRA XIV ini bisa menjadi pribadi yang tidak apatis plus peduli terhadap keadaaan lingkungan disekitarnya. Semoga.............. Di universitas yang beralamatkan di jl. Gajayana no.50 Malang ini, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)-nya mempunyai bidang-bidang tersendiri. Para anggotanya pun mempunyai kemampuan dan interest terhadap bidang tersebut. Semisal, Jepret Club yang bergerak dalam bidang fotografi, Inovasi yang berperan dalam dunia pers dan kejurnalistik-an, Teater K2 yang concern terhadap dunia akting dan drama dan sebagainya. Maka sesuai dengan namanya, M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 80


LKP2M (UKM yang mana saya menjadi anggotanya) bergerak dalam bidang Penelitian, tulis menulis, serta pengembangan nalar mahasiswa. Kegiatan - kegiatan yang diadakanpun tidak akan pernah lepas dari apa-apa yang menjadi bidang yang digeluti LKP2M. Dalam setiap kegiatannya, seakan-akan nalar dan rasio harus terus dalam keadaan on . Konsentrasi yang prima juga sangatlah dibutuhkan. Memang maklum, UKM ini berkaitan erat dengan dunia akademis. Di antara kegiatan yang ada adalah Semprol (Seminar Proposal), Kajian- kajian, karantina menulis dan sebagainya. Kajian, jika kita mendengar kata ini maka yang terbersit dalam pikiran kita adalah sekelompok orang yang sedang berdiskusi tentang suatu tema khusus. Ya, memang itulah yang disebut kajian. Dalam kajian yang diadakan setiap selasa sore ataupun jum’at sore, tema yang dibahas bermacam-macam. Tema yang diangkat biasanya menyoroti tentang peristiwa – peristiwa aktual yang melanda negeri ini. Lewat data-data yang lengkap, bukubuku yang dibaca dan informasi-informasi yang di dapat, kami (para anggota LKP2M) berdiskusi dan beretorika membahas isu- isu faktual. Dunia kepenulisan mempunyai tempat tersendiri dalam kedai sinau UKM. Tulis menulis menjadi bidang yang terus dikembangkan. Entah itu fiksi ataupun non-fiksi, tidak ada perbedaan. Melalui buletin Dentang, buletin Cogito, majalah Raison D’ Etre, dan jurnal Lorong, tulisan-tulisan para anggota UKM dapat dimuat. Bahkan tidak jarang tulisan mereka bisa dimuat di media masa luar kampus. Media masa lokal, regional bahkan nasional pernah memuat M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 81


karya-karya mereka. Eksistensi organisasi ini pun semakin diperhitungkan dalam dunia mahasiswa UIN Maliki Malang. Penelitian adalah salah satu butir Tri Darma Perguruan Tinggi. Perannya dalam dunia akademis sangatlah besar. Sumbangsihnya tidak dapat dipungkiri lagi. Bahkan, tidak ada suatu ilmu pengetahuan yang tidak diawali dengan penelitian. Teknologi juga bermula dari penelitian. Perlu kita ketahui bahwasanya penelitian haruslah melewati metode-metode khusus dengan peraturan yang khusus pula. Karena itu penelitian tidak boleh sembarangan. Teori- teori yang dipakai, hipotesahipotesa yang logis dan rasional, dan metode yag tepat akan menelurkan hasil penelitian yang luar biasa. Dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Mengingat akan pentingnya penelitian dalam ranah akademis, maka UKM inipun juga memberikan porsi yang lebih dan memperlakukannya bak permaisuri dalam istana. Penelitianlah yang menjadi awal sebuah peradaban. Peradaban yang berangkat dari kegelisahan hati. Lewat kajian penelitian, hal itu difasilitasi. Metode-metode penelitian dibahas dan didiskusikan bersama-sama. Lewat praktek yang nyata dengan didampingi senior adalah hal yang menjadi tonggak regenerasi. Generasi yang paham betul akan penelitian, metode-metodenya, dan hasilhasilnya.

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 82


Ketertarikanku akan dunia tulis menulis Jika kau bukan anak Raja dan juga anak ulama’ besar maka jadilah penulis ( Imam Al-Ghazali ) Tulis menulis adalah budaya yang sudah mendarah daging di LKP2M. Seakan-akan, dunia goresan tinta menjadi urat nadi di UKM ini. Bukan hanya sekedar hobi dan ajang iseng belaka, namun sudah menjadi kebiasaan kuat yang tertanam dalam hati. Karya nyatapun dapat diwujudkan dengan bangga. Artikel, opini, essay, karya ilmiah, cerpen, puisi, pantun dan sebagainya. Karya-karya mereka inipun sudah tersebar di berbagai macam media massa yang ada. Baik lokal maupun interlokal. Baik yang regional ataupun nasional. Tidak jarang lewat tulisan inilah mereka mendapatkan royalti yang agak besar, sehingga mampu menjadi penopang hidup mereka selama kuliah di malang ini. Lewat semangat itulah saya masuk menjadi anggota LKP2M untuk menulis. Berawal dari menulis diary saat saya duduk di bangku SMA, semangatku untuk menulis kian tumbuh sedikit demi sedikit. Diary yang berkisah tentang kisah pribadiku seakan-akan menjadi tumpahan segala bentuk emosiku. Melalui inilah saya menulis. Seiring berjalannya waktu, saya diangkat menjadi salah satu reporter pondok. Motivasiku untuk menulis kembali menggelora. Terkadang, banyak dari para guru-guruku yang memberikanku stimulus untuk terus menulis, inspirasi-inspirasi yang mencerahkan. Inspirasi yang membakar kembali naluri jiwa untuk menggoreskan tinta di atas kertas. Memang sulit untuk terus konsisten, tapi haruslah berjuang...

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 83


Diantara yang diceritakan guru-guruku adalah tentang kejayaan Islam. Produktivitas para penulis dalam dunia tinta ini sangatlah tinggi. Berpuluh-puluh buku bahkan beratus-ratus buku dihasilkan untuk mengukir sejarah. Dalam bidang ilmu yang mereka kuasai mereka curahkan apa yang ada dalam pikiran mereka dalam suatu buku atau kitab. Sebut saja Al-Ghozali, Al-Farobi, Al-Kindy, Al-Khowarizmi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan sebagainya. Tidak ada yang meragukan karya-karya mereka. Karya yang dapat menembus lintas zaman dan merobohkan tembok waktu yang menghadang. Tidak jarang kitab-kitab yang mereka hasilkan menjadi bahan rujukan para intelektual masa kini. Menjadi masterpiece dalam bidang kajian ilmu mereka. Semisal Ihya’ulumuddin, Al-Umm, Shohih bukhori dan shohih muslim dan sebagainya. Pemikiran mereka yang hidup pada zaman dahulu dapat kita ketahui di zaman modern ini. Menebar kemanfa’atan lewat tulisan, itulah katsaya. Mentransfer ilmu melalui buku, itulah hal yang luar biasa. Sebagai seorang muslim saya seharusnya berbangga. Tidak hanya bangga, namun juga harus berkeinginan untuk menapaktilasi jejak yang telah mereka ukir demi kejayaan islam. Memang untuk menuju hal itu (Penulis yang handal dan profesional) tidaklah mudah. Proses yang berliku-liku haruslah dilewati. Semangat tetaplah harus dikobarkan. Langkah yang ada mengindisikasikan bahwa kita sudah memulainya. Tinggal meneruskannya. Ayo......

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 84


UKM sebagai organisasi Kebenaran yang tidak di-manage dengan baik (dalam organisasi) akan dikalahkan oleh kebathilan yang di-manage dengan baik. (Pepatah Arab) Di universitas ini, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, LKP2M adalah organisasi yang cukup disegani. UKM yang terkenal sangat akademis ini dapat menjadi tonggak perubahan di kampus ini. Kiprah individunyapun mewarnai dunia kampus. Seakan-akan tanpa UKM ini kampus terlihat sepi. Inilah salah satu bentuk keoptimisan. Track record yang bagus inilah yang harus diteruskan oleh para anggota baru. Branding yang telah bertahun-tahun dibangun haruslah dinapaktilasi dan dikembangkan lebih lanjut. Karena itu proses regenerasi yang baik sangatlah di butuhkan. Memang, proses regenerasi dan kaderisasi di organisasi haruslah berjalan dengan baik. Demi kemajuan organisasi. Kalau tidak organisasi ini akan ‘mati’ sedikit demi sedikit. Pemimpin-pemimpin baru dicetak. Inisiatorinisiator baru dimunculkan. Membangun paradigama para anggotanya. Mengasah kemampuan mereka dalam bidang ke-UKM-an. Demi kemajuan LKP2M. Dalam memajukan organisasi, kesolidan dan kekompakan para anggotanya adalah hal yang sangat urgent. Maka, inisiatif dari para pengurus untuk mengadakan kegiatan yang mengasah emosional dan kedekatan mereka akan sangat bermanfaat. Perkembangan yang stagnan dari sebuah organisasi menunjukkan kurang solidnya orang-orang yang ada didalamnya. Lewat programprogram kerja yang dieksekusi dengan baik akan M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 85


memperoleh apresiasi yang tinggi. Inilah UKM kita, mari kita bangun kekompakan. Demi kemajuan UKM, sekali lagi. Sebagai sebuah organisasi yang mana seluruh anggotanya mempunyai visi dan misi yang searah, maka UKM ini tidak akan pernah mengalami kemajuan tanpa adanya kemajuan yang diraih individu yang ada didalamnya. Organisasi ini hanyalah sebuah UKM yang berkantor di Gedung Sport Center. Tanpa adanya para penghuni yang mempunyai kualitas individu yang baik, UKM ini tidak ada apa-apanya. Jika pribadi-pribadi didalamnya mempunyai kualitas dan kredibilitas, maka kemajuan UKM tinggallah menunggu waktu. Para anggota dan pengurus haruslah didorong secara kontinyu untuk terus mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Sekali lagi, demi kemajuan UKM. Selama setahun saya berada di UKM ini. Berbagai macam kegiatan yang saya ikuti telah banyak berdampak terhadap pola pikir saya. Pola pikir yang dulu agak tetutup. Lambat laun terbuka sedikit demi sedikit. Kajian- kajian yang diadakan semakin menambah ilmu pengetahuanku. Kajian yang menarik, diskusi hangat, dan saling melontarkan pendapat menempa kemampuan diriku. Pergulatan pemikiran menjadi hal yang biasa. Perdebatan yang tidak berujung juga pemandangan yang biasa. Lewat proses inilah saya berproses sedikit demi sedikit menuju ke arah kematangan. Walau terkadang saya jarang mengikuti kegiatan dikarenakan berbenturan dengan kegaiatan lain, namun saya tetap secara konsisten mengikuti perkembangan UKM dan kegiatan-kegiatannya. Manfa’at yang dapat saya ambil M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 86


sangatlah banyak walau masih dalam tataran anggota. Saya belum membayangkan ketika saya sudah purna anggota betapa banyak hal yang dapat saya peroleh. Rasa terima kasih selama menjadi anggota UKM ini patutlah diucapkan. Terima kasih yang sebanyaknya-banyaknya...... Di akhir tulisan ini, bahwa LKP2M tidak akan pernah hidup kecuali dihidupkan oleh para anggotanya. Siapakah anggotanya ? Itulah kita, para intelektual muda. Cogito Ergo Sum... Inilah jalanku, jalan yang saya pilih.

Sebuah kisah individu tentang semangat untuk terus menggapai impian yang telah menunggu.

Nama lengkap saya adalah Muhammad Rosyid Husnul Waro’i, temanteman biasa memanggil saya Rosyid. Saat ini saya sedang belajar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Saya dilahirkan di Sidoarjo 19 tahun silam. Saya sekarang berdomisili di Malang. Walau sekarang ini masih disibukkan dengan tugas-tugas kuliah, impianku untuk menjadi penulis dan menimba ilmu diluar negeri tidak akan pernah surut. “ Be your self !!! �, itulah motto hidupku.

M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 87


M e n j a d i

m a h a s i s w a

p e n u l i s

| 88


Teropong Inspirasi

‘’Menulis adalah pencipta, pengetahuan, satukan seluruh jiwa dan nafas hidupnya.’’ --Stephing King—

L

KP2M merupakan organisasi yang sangat banyak manfaatnya untuk orang lain, khususnya untuk saya sendiri sebagai anggota yang masih belum tahu apa-apa. LKP2M memberi suatu pengarahan yang sangat positif dan memberikan perubahan. Perubahan ini tentunya dalam arah yang positif. LKP2M juga memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam tulis-menulis dan membaca. Bukan hanya LKP2M saja yang mempunyai banyak manfaatnya, organisasi yang lain | 89 |


juga banyak manfaatnya. Tetapi LKP2M ini organisasi yang mengembangkan mahasiswa dalam dunia tulis-menulis. Bukan hanya tulis menulis, juga pembuatan proposal yang baik, penelitian, dan setiap 1 minggu diadakan kajian yang sangat bermanfaat. LKP2M sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa yang lain, LKP2M ini satu-satunya yang complite, dimulai dari kajian, pembuatan proposal, penelitian, pengembangan ada semua di LKP2M. Organisasi ini tidaklah menuntut anggota untuk bisa semua dalam menulis. Akan tetapi mengajari anggota-anggota serba tahu, dalam bidang tulis menulis, atau dalam bidang penelitian. Pagi ini suasana sangat indah walau awan tak secerah hari kemarin tapi hati ini tetap semangat untuk menuangkan semua pengalaman-pengalaman yang selama 1 tahun di UKM LKP2M. Jari-jari tangan diatas keyboard memulai cerita saya selama di LKP2M yang tercinta. Saya sebagai penulis akan menuangkan semua pengalaman saya dari sebelum masuk LKP2M sampai menjadi anggota LKP2M tercinta ini.

Awal Penuh Lika-liku Sebelum menjadi anggota LKP2M, organisasi ini sudah membuat hati saya penasaran, karena dilihat dari namanya sudah membuat hati ini pengen ikut serta didalamnya.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 90


Waktu yang di tunggu telah tiba, setelah mengikuti beberapa hari diklat dan yang uniknya di sini diklat LKP2M ini beda dengan diklat-diklat yang lain, selama 3 hari diklat LKP2M bukan hanya fisik saja yang telah diluangkan melainkan otak juga bekerja untuk menyelesaikan tugastugas yang telah diberikan oleh panitia. Disisi lain panitia memberikan tugas-tugas tapi para panitia juga memberikan suatu pengajaran yang intensif seperti halnya, cara membuat surat pernyataan, puisi, cerpen, meresensi buku dan banyak sebagainya. Disini saya sekilas menceritakan diklat yang penuh arti itu selama tiga hari, hari pertama diklat rasanya hati ini tak tau arah jalan kemana dan seperti orang yang bodoh sekaligus terkejut karena sebelumnya. Belum menemukan diklat yang sebeda ini. Pengalaman saya waktu SMA selama mengikuti extra tidak separah ini. sebelum diklat LKP2M saya juga mengikuti diklat PN (Pagar Nusa), diklat PN menurut saya cuman meluangkan tenaga fisik saja, jujur dari lubuk hati bahwa LKP2M bukan hanya fisik saja tapi juga fikiran. Hari kedua diklat, perasaan ini tidak seperti diklat yang pertama yang tidak terlalau terkejut dengan pemberian tugas dari panitia-panitia penugasan, Di hari kedua ini hari dimana dibingunkan dalam menulis sebuah puisi, dan yang selalu saya ingat didepan laptop menunggu waktunya jam 00.01 WIB. didepan laptop untuk mengupdate berita terbaru untuk tugas ketiga didiklat LKP2M yang menguras semua energi. Hari terakhir diklat saya merasakan agak sedikit lega karena hari pertama dan kedua sudah terlewati dengan sukses tapi dihari

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 91


Ketiga ini mengalami ujian yang sangat fatal sekaligus memalukan sekali karena di tunjuk untuk kedepan untuk membaca surat cinta yang pada saat itu surat cintanya tertera kepada panitia penugasan. Hari itu hari yang sangat bersejarah dan pahit untuk dikenang dengan beratnya kakii untuk melangkah kedepan rasa malu yang tiada tara. Akan tetapi, selama diklat dua hari itu saya diajari untuk berani dan bertanggung jawab. Jadi, dengan terpaksa juga membaca surat cinta tersebut di depan para anggota-anggota PRA XIV. Dan respons semua sangat baik sekali oleh semua anggotaanggota diklat bisa menjadi tongkat kerapuhan saya untuk bisa semangat lagi. Sebagaimana tugas-tugas yang diberikan panitia yang cukup membuat hati dan batin tertekan dan gelisah. Tapi sisi positifnya dalam diklat ini sangat banyak dari belum mengerti tentang dunia tulis-menulis sekarang sedikit-demi sedikit bisa mengerti bagaimana cara menulis dengan baik. Saya pribadi sebagai calon anggota pada saat itu sangat beruntung mengikuti diklat LKP2M karena bisa menimba ilmu sebnayakbanyaknya. Panitia yang antusias menjaga kedisiplinan membuat mata hati terbuka bahwa organisasi ini ingin mencetak anggota-anggota yang bertanggung jawab dan mampu sebagai contoh untuk organisasi yang lain.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 92


Tongkat Inspirasi dalam kesuksesan LKP2M ini dipaksa untuk membaca dan terus membaca. Awalnya saya tidak menghiraukan perkataan dari anggota senior yang sudah membimbing untuk membaca, hati nurani, tetap saja tidak menghiraukan mereka yang suka membaca, fikiran saya pada saat itu adalah membaca hanya hal yang sangat membosankan dan meluangkan banyak waktu tapi lama-kelamaan melihat sekitar saya yang ada di organisasi mereka semua adalah orang-orang yang hobinya membaca dan saya termotivasi dengan mereka semua, penelitian saya selama di kesuksesan seorang itu salah satunya adalah membaca. Saya mencoba untuk membaca walau satu hari cuman menghasilkan 3 lembar, dan terus dicoba secara istiqomah dan ternyata benar kalau membaca bisa memberikan pengetahuan yang lebih dan mengetahui hal yang belum ketahui sebelumnya. Allah SWT sudah menjelaskan dalam surat al-Alaq ayat 1-5. Bahwa membaca itu sangat penting untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Sebagaimana Allah memberikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad untuk membaca. Jadi intinya membaca itu sangatlah penting. Pengarahan-pengarahan yang terus diberikan oleh anggota LKP2M menjadi tombak saya pribadi untuk lebih giat lagi dalam membaca. Tanpa membaca orang tidak akan bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 93


Saya bersyukur sekali menjadi anggota LKP2M selain membaca saya juga terangsang untuk menulis, awalnya juga tidak terlalu suka dalam tulis menulis dan tidak beda jauh ceritanya saya juga termotivasi dari para senior-senior yang kelihatan menulis itu asyik dan menarik, sekitar bulan Desember, peserta PRA LKP2M XIV harus membuat proposal akan tetapi didampingi dengan para senior-senior, dimulai dari itu saya tertarik untuk menulis karena menulis bisa menghilangkan masalah. Dan bisa menuangkan semua inspirasi dan unek-unek yang saya rasakan, tulisan bukan hanya dalam bentuk proposal saja. Tapi, bisa berbentuk cerpen atau yang lebih lumrah tanpa terikat peraturan tertentu yaitu menulis diari. Semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua pasti bisa menulis diari, saya pribadi apabila mempunyai masalah dan tidak bisa menceritakan kepada sesama teman, saya menulis di diari untuk menuangkan semua kesedihan. Dimulai dari hal yang sederhana, yakni menuangkan semua kesedihan yang kita alami dalam diari, kita semua pasti juga bisa menulis esay dan sedikit demi sedikit juga bisa membuat cerpen dan kita juga bisa mengarang buku sendiri, fainsaallah. Itu semua tergantung dari kemauan kita dan keuletan kita dalam menulis dam membagi waktu. Tulisan menurut saya tidak terlalu susah, menulis meruapakan hal yang sangat asyik sekali. Tulisan juga membuat seseorang bisa terkenal, kebanyakan seseoarang bisa terkenal dari tulisannya, tulisan dari segi apapun, novell ataupun cerpen. Penyimbangan antara tulisan dan membaca

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 94


juga sangat perlu, apabila seseorang selalu membaca maka pengetahuannya untuk menulis banyak, dan tulisannya pastii sangat sempurna. Apabila seseorang tidak suka membaca. Akan tetap,i suka menulis tidak masalah lanjutkan saja hobinya tersebut. Tapi, tulisan yang menghasilkan kemaksilmalan tersebut tulisan yang mempunyai bobot yang pasti dan unik untuk mengikat para pembaca untuk selalu membaca karya kita, Nah dari membaca seorang penulis itu akan menemukan titik pencerahan dan akan lebih mudah bagi penulis memiliki pengetahuan yang lebih, jadi kesimpulannya tersebut seorang penulis alangkah baiknya juga suka membaca.

Cogito Ergo Sum Siapa yang tidak kenal dengan jargon cogito ergo sum (aku berfikir maka aku ada) jargon ini sudah tidak asing lagi didengar dan tak mungkin hilang dibenak saya. Makna dalam jargon ini juga memberi motivasi dalam mengambil keputusan itu harus difikir dulu jangan langsung bertindak. Atau apabila dalam organisasi di musyawarahkan dulu dengan anggota-anggota yang lain. Apabila keputusan tersebut sudah difikirkan secara matang-matang maka keputusan tersebut akan mendapatkan hasil yang sempurna dan maksimal. Dalam acara pertemuan antara kajian dan pengembangan se Indonesia pasti LKP2M menggunakan jargon cogito ergo sum yang mempunyai makna yang begitu berarti.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 95


Jargon ini yang selalau di ingat dan tak mungkin lupa adalah jargon cogito ergo sum, karena pertama kali yang saya tahu waktu diklat PRA XIV jargon cogito ergo sum selalu digunakan dalam acara apapun khususnya pada saat diklat selalu diulang-ulang oleh panitia LKP2M.

Kegiatan-kegiatan LKP2M LKP2M mempunyai banyak kegiatan yang sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk kedepannya. Disini saya sebagai penulis menjelaskan kegiatan-kegiatan LKP2M setiap harinya. Kegiatan yang pertama ini adalah kajian yang diselenggarakan satu kali dalam satu minggu tepat pada hari selasa malam yang di ikuti oleh semua anggota LKP2M dari anggota paling senior sampai anggota baru (junior). Pemateri dalam kajian ini adalah pemateri- pemateri yang tidak perlu diragukan lagi pengetahuannya. Dalam kajian ini semua anggota harus aktif bertanya atau mengeluarkan pendapat tujuan kajian ini untuk melatih anggota LKP2M untuk lebih berani lagi mengeluarkan pendapat dan bertanya semua yang tidak mengerti dari kajian tersebut. Selanjutnya kegiatan belajar pembuatan proposal. Belajar pembuatan proposal ini dilakukan pada saat awal masuk sekitar bulan desember yang diikuti oleh semua anggota baru. Anggota baru wajib mengikuti pembelajaran pembuatan proposal ini yang dipandu oleh anggota-anggota senior. Waktu pembuatan proposal sekitar satu bulan dan

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 96


masing-masing hasilnya.

dari

anggota

harus

mempresentasikan

Dilanjutkan oleh kegiatan selanjutnya yakni, kegiatan pembelajaran penelitian. Pembelajaran penelitian ini tidak jauh beda dengan pembelajaran proposal. Pembelajaran penelitian ini juga diikuti oleh semua anggota baru LKP2M yang dipandu juga oleh para senior-senior yang pastinya sudah berpengalaman didunia meneliti. Dalam penelitian pembelajaran ini bukan hanya pembelajaran yang informal saja. Akan tetapi, ada seminarseminar sebagai penunjang pemikiran para anggota baru yang belum mengerti tentang penelitian. Pemateri dalam pembelajaran penelitian ini tidak kalah handal juga dan begitu banyak pengalaman dalam meneliti. Kegiatan selanjutnya yakni, pengembangan. Maksud dari pengembangan ini anggota LKP2M khususnya harus mengembangkan kelebihan yang mereka punya masing-masing atau membentuk skil yang mereka punya. Pengembangan ini banyak bentuknya mulai dari pembuatan cerpen, puisi, esai, artikel, opini, menulis berita yang heboh dikalangan masyarakkat. Dalam pengembangan ini para anggota LKP2M juga dipandu dengan para senior yang khusus dalam bidang-bidangnya masing-masing. Tujuannya agar para anggota diarahkan ke skilnya masingmasing dan lebih mengambangkan skil yang mereka miliki. Dalam kegiatan-kegiatan yang telah dijelaskan diatas satu-persatu sudah dijalankan oleh semua anggota-anggota

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 97


UKM LKP2M. Dan untuk kedepannya anggota LKP2M yang angkatan PRA XIV khususnya bisa lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan diatas dan membuat para anggota tidak jenuh dengan beberapa rentetan kegiatan-kegiatan.

Budaya-budaya LKP2M Selain kegiatan-kegiatan diatas juga di LKP2M mempunyai budaya yang tak kalah menarik dan seru. Setiap hari Kamis malam diadakan malam pujangga yang diikuti semua para anggota senior dan junior. Dimana pada malam pujangga ini para anggota menampilkan karya-karyanya dalam bentuk puisi atau pun syair. Selanjutnya budaya LKP2M mengadakan ngopi bareng untuk mempererat lagi tali silaturrahmi antar anggota baru dan anggota lama. Bukan hanya silaturrahmi para anggota saja melainkan silaturrahmi ke alumni-alumni anggota LKP2M untuk mempererat komunikasi dan persaudaraan juga. Bukan dalam bentuk silaturrahmi. Untuk mempererat tali persaudaraan akan dengan sholat berjama’ah bareng di LKP2M, makan bersama pada saat waktu luang, jalan-jalan bareng walau hanya menggunakan sepeda motor ataupun jalan kaki akan tetapi sangat indah apabila kebersamaan itu terwujud. Setiap tahun sekali LKP2M tepat bulan Ramadlan LKP2M mengadakan acara yang sangat menajubkan dan sangat meriah pastinya banyak sekali manfaatnya. Acara pada bulan Ramadlan ini yang biasa disebut dengan MYR

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 98


(marhaban ya Ramadlan) acara ini dilaksanakan sebelum bulan Ramadlan karena sebagai kaum muslim bukan hanya menyambut pada awal Ramadlan saja. melainkan menyambut sebelum Ramadlan tiba untuk lebih memaksimalkan bulan yang penuh barokah ini. Dalam acara MYR ini diikuti semua anggota LKP2M khususnya anggota PRA XIV sebuah acara yang mengangkat kaum mahasiswa untuk lebih meningkatkan kesalehannya lagi dan juga dalam acara ini bersosialisasi kepada anak-anak yatim. Uniknya dari acara MYR ini diselenggarakan oleh anggota baru sekaligus menjadi anggota juga. Acara ini acara yang banyak hikmah dan barokahnya, karena kita semua bisa mengamalkan kebaikan tepat pada bulan Ramadlan. Bulan Ramadlan bulan yang sangat suci, bulan yang istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, bulan Ramadlan lebih bermakna, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh berkah, jadi sebagi kaum muslimin khususnya manfaatkan bulan Ramadlan ini dengan semaksimal mungkin dan jangan sia-siakan bulan yang penuh berkah ini memperbanyak ibadah, karena pahala dalam bulan Ramadlan dua kali lipat dengan bulan yang biasanya. Jadi sangat tepat sekali LKP2M mengadakan sebuah acara untuk menyambut Ramadlan yakni acara MYR.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 99


Keluarga Kecil di Dunia LKP2M Saya menemukan setitik kecerahan, keindahan, kesusahan di LKP2M yang membawa raga dan jiwa menjadi lebih kuat untuk menjalani kehidupan. Di LKP2M saya menemukan keluarga kecil yang sangat ramah-ramah dan saling menyanyangi antara tua dan muda. Awalnya saya malu untuk berkomunikasi kepada semua anggota LKP2M, karena pandangan saya pertama tentang LKP2M itu merupakan unit kegiatan yang serius, jadi bisa di simpulkan bahwa anggota LKP2M mempunyai mimik muka yang serius dan pemikiran yang serius. Selama 2 bulan lebih dari diklat saya masih kurang komunikasi dan masih mempunyai anggapan kalau anggota LKP2M cuek-cuek, tapi saya baru menemukan titik kecerahan yang begitu indah di LKP2M yang mana pada saat saya kurang mengerti tentang mata kuliah yang ditempuh pada saat itu, saya mempunyai niat untuk mengerjakan sekaligus mempererat lagi komunikasi. Pada saat di UKM saya langsung disambut dengan ramah-tamah oleh semua anggotaUKM, pada saat itu juga saya beranggapan bahwa selama ini salah menilai anggota LKP2M yang menurut pandangan saya cuekcuek, serius-serius, tapi kenyataannya anak LKP2M itu asyikasyik, nyenengin, suka berbagi. Di kelurga kecil ini saya pribadi merasakan suasana yang beda, suasana yang belum rasakan sebelumnya, saya seperti mempunyai inspirasi baru dalam menata kehidupan kedepannya.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 100


LKP2M adalah inspirasi ku kedepannya, keluarga LKP2M mengajari saya untuk menjadi orang yang berani lagi untuk berpendapat dan mengeluarkan semua unek-unek yang ada dalam hati, cara bersosialisasi kepada masyrakat khususnya di anggota-anggota LKP2M, untuk lebih mandiri lagi untuk menjalani kehidupan. Para senior tidak pernah lelah dan letih mengajari saya dalam bidang apapun mulai dari membuat sastra yang baik, membuat artikel, dan tugas dari kuliah. Setiap saya susah dalam mengerjakan tugas dari kuliah saya belajar kepada senior-senior LKP2M untuk mengerjakan tugas yang belum dimengerti, bukan hanya minta diajari kesenior-senior tetapi juga saling tukar pendapat terhadap anggota-angota PRA XIV dalam mengerjakan tugas yang sekiranya tidak terlalu mengerti. Dalam keluarga kecil ini kita semua saling berbagi satu sama lain dan saya seperti menemukan keluarga kedua setelah keluarga di rumah, LKP2M tempat inspirasi, saat banyak masalah curahan saya ke LKP2M untuk mencari kesibukan, ketawa bareng bersama anak-anak LKP2M yang seru-seru abis, dan tempat bersandar saat saya kebingungan untuk mengungkapkan semua ke temen-temen LKP2M . Keluarga kecil ini takkan pernah lepaskan dalam kehidupan saya, akan terus menjaga kebersamaan yang terindah ini, dan terus mempererat talisilaturrahmi dengan anggota senior, anggota junior ataupun alumniLKP2M yang tidak perlu diragukan lagi ke hebatannya dan

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 101


pengetahuannya. Dan akan terus memupuk rasa kasih sayang, kebersamaan walaupun sudah lulus dari LKP2M ini. Saya bisa menulis walaupun tidak terlalu sempurna, bisa menghilangkan hobi yang malas yakni, malas membaca, sekarang al-hamdulillah saya bisa menghilangkan hobi yang suram itu, dan juga bisa sedikit membuat proposal atau bagaimana cara membuat proposal yang baik, saya juga sedikit bisa meneliti dan banyak yang lainnya. Beribu ucapan terimakasih tidak cukup untuk memberikan ucapan kepada LKP2M yang sanagat berpengaruh besar dalam pengembangan saat ini. Keluaraga LKP2M mengajari saya mulai dari nol sampai sedikit mengerti tentang tulis-menulis dan cara berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitar. Dan kedepannya akan lebih mengoptimalkan lagi tulis-menulis yang baik yang penting mengoptimalkan. Keluaraga kecil LKP2M juga sering mengadakan halhal yang membuat saya tertawa terbahak-bahak dan membuat rasa sedih saya hilang dengan keceriaan yang diberiakan keluarga kecil. cukup membuat saya terhibur, keluarga UKM anggotanya unik-unik dan beranekaragam ciri khasnya, ada yang suka tertawa, ada yang suka jail, ada yang serius, pokoknya semua kelurga LKP2M memang terbaik. Banyak sekali sejarah-sejarah yang terjadi di LKP2M yang saya alami, sejarah itu sangat indah apabila dikenang dan selalu terukir indah didalam lubuk hati, kekompakan semua anggota LKP2M membuat saya tidak bisa jauh dari

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 102


mereka, walau kadang-kadang merasa jenuh dengan kegiatan LKP2M, rasa jenuh itu hilang apabila jiwa dan raga ini sudah bersama anggota-anggota LKP2M yang jail-jail, tapi seru abis. Apabila saya sudah tidak di uin lagi, pasti rasa rindu ini mengebu-ngebu untuk berkumpul bersama LKP2M, tapi itu tidak akan mungkin terjadi karena rasa rindu akan terobati dengan menjalin silaturrrahmi nantinya. Menjalin silaturrahmi itu sangatlah penting untuk memupuk komunikasi yang baik dengan anggota-anggota LKP2M ataupun alumni, jadi jangan pernah meninggalkan komunikasi sedikitpun.

Keunggulan-keunggulan LKP2M Kunggulan LKP2M sangatlah banyak, LKP2M ini sudah tidak perlu diragukan lagi keunggulan-keunggulan yang dimiliki. Diantaranya, selalu merebut juara dalam tulis menulis, juara penelitian, juara proposal, dan juara cerpen. Walau umur berdirinya LKP2M tidak terlalu tua akan tetapi karya-karyanya sangat banyak, kemarin LKP2M sudah menerbitkan jurnal lorong, dan sekarang LKP2M akan menerbitkan buletin dentang sekitar bulan-bulan ini sudah di terbitkan. Hanya di LKP2M yang mengadakan budaya-budaya yang unik salah satunya MYR yang saat ini sudah berjalan acaranya dengan sukses, dan adanya malam pujangga dan lain sebagainya. LKP2M bisa jaya dan unggul seperti sekarang karena semangatnya para anggota-anggota LKP2M yang sangat antusias sekali dalam melaksanakan kegiatan LKP2M,

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 103


terutama Bapak direktur serta pengurus juga senantiasa mendukung berjalnnya LKP2M, nama LKP2M tetap terjaga itu juga tergantung dari elemen-elemen didalanya yang ikut bertanggung jawab atas semua kejadian-kejadian yang terjadi dalam LKP2M. LKP2M ini tidak begitu saja unggul dan jaya akan tetapi melewati lika-liku yang pahitb sekali. Untuk menjadi pandangan anggota sekarang semua khususnya anggota baru PRA XIV mari kita semua lanjutkan perjuangan-perjuangan alumni-alumni yang sudah menjadii jembatan LKP2M bisa maju dan jaya seperti sekarang. Sebagai anggota LKP2M kita juga bisa lebih meningkatkan LKP2M untuk lebih baik lagi dari pada sekarng ini. kemajuan LKP2M ada ditangan kita semua sebagai anggota LKP2M. Jadikan LKP2M ini sebagai kewajiban kita semua untuk melestarikan lebih baik lagi, dan menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik, dan tulisan yang berbobot lagi supaya nama LKP2M tetap terdengar baik dalam kalangan masyarakat khususnaya uin sendiri. Menurut pandangan penglihatan saya bahwa anggota PRA XIV juga cukup antusias dalam menjaga nama baik LKP2M, contoh riilnya saja sekarang, sebelum bulan Ramadlan tiba anggota LKP2M sudah menjalankan acara MYR untuk memeriahkan lagi bulan puasa di tercinta. Dan sehariharinya apabila ada acara umum LKP2M anggota ikut serta memeriahkan atau acara yang khusus semua anggota juga ikut andil dalam kegiatan tersebut. Selain unggul LKP2M juga unik, unik disini dari segi apapun, dimulai dari segi anggotanya atau dari jargonnya.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 104


juga mempunyai kehebatan yang luar biasa, semangat yang tiada tara, dan kebersamaan yang selalu abadi. Semua anggota LKP2M sudah termasuk orang yang hebat-hebat karena jarang sekali mahasiiswa ingin menulis, apalagi membaca itu sangat jarang sekali, sekarang kebanyakan mahasiswa membudayakan copy paste untuk menyelesaikan tugas-tugasnya berupa tugas apapun. Saya sangat bangga sekali sudah ada didalam organisasi ini karana merasa saya bisa menjadi orang hebat, orang yang berkarya walau karya saya tidak begitu bagus, dan juga bersyukur sekali bisa terlibat langsung dengan orang-orang hebat, orang-orang yang IQ nya bagus. Membahas tentang IQ saya teringat juga bahwa kematangan spritual juga perlu untuk memupuk ke matangan IQ, apabila seseorang cuman mempunyai IQ yang tiada bandingnya akan tetapi tidak di imbangi dengan kemantapan spritual orang tersebut bagaikan sepeda tanpa roda, apabila sepeda tanpa roda, maka otomatis tidak berjalan dengan lancar. Memupuk spritual itu sangat perlu, semisal kita semua sudah berusaha tapi tanpa dibarengi dengan doa maka tidak akan maksimal hasilnya, atau sebaliknya kita berdoa terusmenerus tanpa adanya usaha maka juga akan sulit untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Menurut pandangan saya selama ini kematangan spritual sudah di laksanakan oleh semua anggota LKP2M yang mana bentuk nyatanya seperti, sholat berjama’ah bareng diUKM, mengadakan MYR, Istigosah, kadang-kadang juga Khotmil. Nah, hal seperti itu sudah saya temukan di LKP2M

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 105


ini. LKP2M menurut saya ukm yang complite dari segi apapun, dari segi IQ bagus, dari segi kematangan spritual juga bagus, dari segi emosional juga baik. Marilah semua anggota LKP2M untuk dipertahankan budaya seperti ini atau keunggulan-keunggulan ukm ini, supaya tetap terjaga nama baik LKP2M ini di kalangan UIN.[]

Saya dilahirkan di Bangkalan tepat Tgl 17 Mei 1994, memperkenalkan Nama saya cukup mudah diingat RIZQIYATUL MUBARAK nama populer saya QIYA, alamat saya di Bangkalan Madura, akan tetapi sekarang menetap di Jl. Gajayana No 50 Malang, sekarang saya sudah menempuh pendidikan S1 Di uin malang menagmbil jurusan manajemen fakultas ekonomi, hobi saya tidak terlalu menghabiskan banyak uang, hobi saya belanja dan jalan-jalan, yang terakhir motto saya cukup unik jalani hidup dengan senyuman. Itu sekilas tentang saya terimakasih.

T e r o p o n g

I n s p i r a s i

| 106


Revolusi Potensi Diri “Ilmu bagaikan binatang buruan. Oleh karena itu, Ikatlah ilmu kalian dengan tulisan.� --Al-Hadits--

B

udaya menulis, melakukan sebuah penelitian, dan berfikir kritis, sangatlah penting. Khususnya bagi mahasiswa dalam rangka mewujudkan tri dharma perguruan tinggi dan umumnya bagi umat islam di dunia. Bagi umat islam, budaya tersebut merupakan sebuah proses untuk mengembalikan kembali budayabudayanya yang dahulu telah runtuh. Hal itu bukan berarti umat islam meniru orang Barat yang sekarang gemar sekali menulis dan meneliti. Akan tetapi, justru orang Barat yang telah meniru umat Islam, karena wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW, adalah perintah untuk membaca. Membaca disini mempunyai arti yang luas yakni bukan hanya membaca sesuatu yang tersurat saja akan tetapi yang tersirat juga harus saya baca, juga bukan hanya membaca ayat-ayat qouliyah saja akan tetapi membaca

| 107 |


ayat-ayat kauniyah juga, setelah membaca itulah kita akan memperoleh sebuah pemahaman. Budaya menulis sebuah karya Ilmiah, melakukan sebuah penelitian, berfikir kritis bagi mahasiswa di zaman sekarang ini sangat penting sekali disamping sebagai wujud peningkatan akademisnya, pengembangan nalar berfikirnya, potensi pengembangan yang dimiliki-nya, dan sebagai wujud dalam mengamalkan tri dharma perguruan tinggi. Melihat pentingnya hal itu, saya mencari sebuah wadah yang selalu konsen dalam tiga hal itu, satu minggu setelah OPAK, saya bertemu dengan LKP2M, kemudian saya mencoba memberanikan diri untuk bergabung dengan LKP2M (lembaga kajian penelitian dan pengembangan mahasiswa) dimulai dengan mengikuti diklat Pra XIV, walaupun saya tidak memiliki kemampuan dalam bidang kajian, penulisan dan penelitian. Karena memang dulu waktu di pesantren, saya jarang sekali menulis sebuah karya ilmiah, apalagi melakukan sebuah penelitian. Akan tetapi, saya mempunyai keyakinan yang kuat bahwa “ Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti dia akan bisa�. Tekad itulah yang menjadi dasar saya dalam menggapai cita-cita di masa yang akan datang.

Motivasi dan Spirit yang Tinggi Seiring dengan berkembangnya zaman seperti sekarang ini, banyak sekali perubahan-perubahan secara signifikan yang terjadi di masyarakat mulai dari alat

Revolusi Potensi Diri

|

108


transportasi, alat komunikasi, cara berinteraksi, paradigma berfikir dan lain-lain. Perubahan itu memberi motivasi bagi para generasi muda agar mampu membekali dirinya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dan tergilas oleh zaman, dikarenakan kejumudan mereka dalam berfikir, kesempitan wawasan ilmu pengetahuan, kurangnya pengalaman dan rendahnya pendidikan. Dari fakta itu, dalam hati saya muncul suatu keinginan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa mengantisipasi fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saya. Keinginan itu akhirnya tercapai setelah lima tahun saya lulus dari Madrasah Aliyah Negri (MAN), yang mana selama lima tahun itu saya fokus belajar di pesantren agar bisa mempelajari ilmu-ilmu agama dan menghafalkan Al-Qur’an. Setelah lulus dari pesantren tepatnya tahun 2011, saya mendapat informasi bahwa Kementrian Agama R.I membuka program beasiswa santri berprestasi (PBSB), bagi para santri salaf yang ingin melanjutkan pendidikannya di UIN Maliki Malang dengan satu jurusan saja yaitu perbankan syari’ah (PBS). Dengan meyebarkan edaranedaran surat ke berbagai macam pondok pesantren salaf di Indonesia termasuk pondok pesantren saya, Pengasuh pesantren menunjuk saya agar mengambil kesempatan itu, dengan tanpa basa basi saya langsung menerimanya, kemudian berangkatlah ke Jakarta untuk mengikuti test. Dua bulan setelah tes itu, akhirnya pesantren saya mendapat surat ke dua kalinya yang berisi pengumuman Revolusi Potensi Diri

|

109


santri yang lulus seleksi test dan jadwal pemberangkatan ke UIN Maliki Malang. Saya sangat bersyukur ternyata Allah mengabulkan do’a saya lima tahun yang lalu, ketika saya baru lulus dari MAN. Dari peristiwa itu saya sangat yakin sekali bahwa Allah pasti akan mengabulkan do’a hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya selagi hamba itu mau berusaha dan tidak pernah putus asa. Setelah tahun baru masehi, tepatnya tanggal 15 Januari 2012, saya datang di UIN Maliki Malang, untuk mengikuti rangkaian kegiatan matrikulasi selama 6 bulan, dengan materi-materi ilmu umum yang biasa dipelajari dii sekolah menengah umum (SMU) Dalam matrikulasi itu banyak sekali materi- materi yang tidak saya kenali waktu dipesantren. seperti Tahqiq kutubutturost, filologi, semiotika, dan lain-lain. Apalagi pematerinya adalah Dr. H. Roibin, M.HI. selaku Pembina LKP2M yang selalu menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa-bahasa Ilmiah, sehingga memaksa saya untuk membuka kamus-kamus Ilmiah. Beliau juga selalu memberi motivasi agar paradigma berfikir santri itu harus dirubah, jangan hanya pandai dalam membaca kitab kuning saja. Akan tetapi harus bisa memahami ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu eksak, sosiall (antropologi, sosiologi, psikologi), hukum, kedokteran, dan filsafat. Tujuannya agar umat Islam di kemudian hari bisa kembali mencapai masa keemasannya seperti pada masa dinasti Abbasiyah ketika dipimpin oleh kholifah Harun AlRosyid. Revolusi Potensi Diri

|

110


Selesai matrikulasi, saya pulang dan silaturrahim ke pengasuh pesantren, beliau berpesan agar cara berfikir saya selaku mahasiswa dan mahasantri harus luas pemikirannya jangan samapi sempit dan radikal. Agar suatu saat nanti, ketika saya di minta untuk memutuskan suatu masalah atau bpendapat tidak memihak pada satu golongan atau kelompok saja. Akan tetapi harus menyeluruh karena Islam sendiri mengajarkan agar kita menjadi umat yang moderat (wasathon),bukan umat yang radikal dan fundamental. Pesan yang disampaikan oleh guruku itu, selalu terngiang- ngiang dalam pikiran saya dan selalu saya ingat dimana saja sebagai bekal menjadi mahasiswa UIN Maliki Malang. Setelah mengikuti OPAK, OSFAK dan OSJUR, giliran organisasi-organisasi intra kampus yang mempromosikan tentang ke organisasiannya melalui pamlet, dan stand-stand pedaftaran di sekitar kampus. Banyak sekali organisasi yang mengkampanyekan lembaganya. Baik organisasi tentang kesenian, organisasi kesehatan, keamanan dan lain-lain. Satu minggu setelah kampanye itu saya mendaftarkan diri di stand pendaftaran LKP2M. Saya masih ingat pada waktu itu ada Gus Iwan sebagai ketua pelaksana Diklat PRA XIV, Gus Agung dan Ning Mutammimah yang sedang duduk di stand. Sebelum mendaftar, saya juga pernah menyaksikan serangkain kegiatan LKP2M pada waktu itu, tepatnya di masjid Ulul Albab dalam acara penerbitan jurnal lorong yang dihadiri oleh UKM-UKM se-Malang raya, di antara yang mempresentasikan adalah anggota LKP2M yang berhasil menulis di jurnal Lorong seperti Gus Bayu, Gus Makki, dan Revolusi Potensi Diri

|

111


Ning Eni. Ketika satu persatu mempresentasikan tulisannya, beberapa pertanyaan di lontarka oleh peserta dari berbagai kampus lain seperti UB, UMM dan lain-lain. Acara itu walaupun sederhana akan tetapi sangat luar biasa karena sangat Ilmiah dan dalam taraf mahasiswa jarang sekali yang mampu melaksanankan hal seperti itu, selain itu juga kegiatan tersebut bisa menginspirasi para audiens untuk bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh para presentator, termasuk saya, yang ingin bisa berkarya seperti itu, kemudian setelah itu saya memutuskan untuk bergabung dengan LKP2M. Ketika diklat PRA XIV itu dimulai, saya dipaksa untuk menulis apa saja yang diperintahkan oleh panitia, menulisnya harus dengan tulisan tangan bukan dengan mengetik di komputer selama tiga hari tiga malam. Akan tetapi saya merasa tiga hari itu seperti tiga bulan karena selama tiga hari itu, saya dipaksa untuk menulis dan tidak bisa tidur nyenyak seperti biasanya, bahkan pada hari terakhir itu, saya tidak bisa tidur sama sekali akan tetapi melalui perjuangan yang keras dan dipaksa oleh panitia itulah akhirnya saya bisa menulis beberapa halaman baik bentuk artikel, cerpen, berita, puisi, proposal penelitian,hasil setiap kajian dan lain-lain. Sebelumnya saya tidak bisa membayangkan kalau saya bisa menulis seperti itu, akan tetapi karena dipaksa dengan keras, akhirnya saya bisa. Kemudian pada hari ketiga itulah saya dinyatakan lulus diklat PRA XIV sekaligus sebagai anggota LKP2M. setelah itu dilanjuutkan dengan kegiatan KKI (kemah kader Ilmiah).

Revolusi Potensi Diri

|

112


Dari Pola Fikir Statis Menjadi Dinamis Setelah saya lulus dari MAN dan memilih fokus di pesantren selama lima tahun tanpa diimbangi dengan sekolah formal, pola fikir saya lebih cenderung pada hal-hal yang bersifat agama saja dan menjadi stagnan serta wawasan ilmu pengetahuan umum pun kian hari makin hilang, bahkan informasi berita tentang dunia, tidak saya ketahui karena dilarangnya memakai alat-alat elektronik. Setiap sisi negatif pasti ada sisi positifnya, selama lima tahun itu saya fokus dalam memepelajari ilmu agama. Dengan izin Allah saya mampu menghafalkan al-Qur’an yang awalnya ketika belajar di pesantren sambil sekolah di MAN baru mendapat beberapa juz saja. Alasan saya memilih untuk menghafalkan al-Qur’an karena setiap kali saya membaca biografi orang-orang sukses, ulama-ulama terdahulu yang mempunyai beribu-ribu karya pasti dalam biografi itu di jumpai akan adanya ke-istiqomahan mereka dalam membaca Al-Qur’an. Orang yang sudah terbiasa menghafalkan Al-Qur’an maka ia akan terbiasa mengingat sesuatu, sehingga ia lebih mudah untuk mengingat sebuah pelajaran yang disampaikan oleh siapa saja. Pasca diklat PRA XIV, saya mengikuti beberapa kegiatan LKP2M diantaranya adalah kajian rutin setiap malam rabu, kajian filsafat dan magang dimana masingmasing peserta harus membuat proposal penelitian dengan judul sesuai dengan jurusan masing-masing. Dalam setiap kajian itu, saya menemukan ilmu-ilmu baru dari para pemateri, diantaranya adalah bagaimana mengungkapkan

Revolusi Potensi Diri

|

113


pendapat, menyanggah pendapat, menjadi moderator dan lain-lain. Diantara materi kajian-kajian yang saya ikuti dan masih teringat sampai sekarang adalah adalah tentang tradisi lisan dan tulisan. Mahasiswa sebagai agen of change dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Setelah mengikuti beberapa kajian-kajian itu, ada sedikit perubahan dalam diri saya, diantaranya keberanian mengajukan pertanyaan maupun pendapat di kelas maupun di luar kelas sehingga saya berkeyakinan bahwa orang yang selalu bertanya tentang sesuatu yang belum ia fahami, berarti ia sedikit lagi akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang hal itu. Pertanyaan adalah separuh dari ilmu pengetahuan. Dalam pola fikir saya yang tadinya statis (jumud) berubah menjadi dinamis. Yang dahulu hanya berorientasi pada imu-ilmu agama saja, tetapi sekarang berorientasi kepada ilmu-ilmu yang lain selain ilmu agama. Saya meyakini bahwa orang yang bergaul dengan orang-orang yang pintar, pasti ia akan terbawa pintar juga, seperti pepatah yang mengatakan bahwa, “Benda yang berada didekat minyak wangi maka dipastikan benda tersebut akan ikut wangi juga.� Begitu juga dengan pergaulan seseorang, ketika seseorang ingin menjadi orang sukses maka ia harus meniru kegiatan orang-oarang sukses dan mengikuti langkah langkahnya. Nah, di LKP2M ini, saya menemukan senior-senior yang pintar dan ahli dalam bidangnya dengan berbagai latar belakang dan jurusan mereka yang berbeda-beda. Sehingga Revolusi Potensi Diri

|

114


ketika mereka berdiskusi dan memecahkan sebuah masalah, mereka akan mengeluarkan ide dan gagasannya dari ilmu –ilmu yang mereka miliki sesuai dengan bidangnya. Setelah selesai berdiskusi, saya mendapat banyak ilmu dari mereka dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda, ada yang saintis, organisatoris, sastrawan, agamis, dan akademis. Paradigma berfikir seseorang bisa kita ketahui dengan beberapa faktor. Diantaranya adalah lingkungan dimana ia tinggal dan dengan siapa ia bergaul. Contoh pertama, Imam Hanafi, seorang ulama yang fatwa-fatwa dan hujjah-nya dalam bidang fikih selalu mempertimbangkan akal karena memang tempat tinggal mereka secara geografis jauh dari makkah dan madinah. Kemudian Imam Malik yang hujjah-hujjahnya selalu berorientasi pada teks-teks hadits karena memang tempat tinggal beliau adalah di Madinah dan dekat dengan ulamaulama perawi hadits. Berbeda lagi dengan Imam Syafi’i yang menggabungkan pemikiran dari kedua gurunya yakni Imam Hanafi dan Imam Malik sehingga hujjah-hujjah nya tidak hanya berorientasi pada teks saja yang dipakai akan tetapi mengkolaborasikan antara teks dan aqal. Kemudian tempat tinggal beliau yang tadinya di Baghdad dengan qoul qodimya kemudian pindak ke Mesir sehingga menjadi qoul jadid. Perubahan pola fikir Imam Syafi’i, dilakukan setelah melakukan sebuah proses pengembaraan ilmu yang panjang dan memerlukan waktu yang sangat lama, dari Revolusi Potensi Diri

|

115


satu tempat ke tempat lain dan dari berbagai macam guru yang berbeda latar belakangnya.

Ekuivalensi Nilai Spiritualis dan Akademis Proses masuknya saya ke Universitas Islam Negri Maliki Malang dengan mahasiswa lain, mungkin berbeda, begitu juga perasaan saya dengan mereka pasti berbeda karena saya masuk dengan kualitas yang minim sekali baik dalam cara bergaul, penguasaan bahasa ilmiah, inggris dan penggunaan teknologi. Seperti komputer, internet dan program –program yang ada di komputer maupun internet . Dalam hal penggunaan komputer misalnya, saya sangat tidak terbiasa sekali menggunakannya sehingga harus bertanya ke teman-teman yang lebih ahli mulai dari cara mengetik, mengeprint dan laian-lain, apalagi jika ada tugas membuat makalah bahkan sering sekali saya ditertawakan karena salah menggunakannya, akan tetapi hal itu tidak membuat saya minder, Justru menjadi tantangan yang harus dilewati. Setelah saya masuk menjadi anggota LKP2M dan mempunyai laptop, ada sedikit perubahan dalam diri saya, baik dalam hal pembuatan makalah menulis artikel dan membuat opini. Pernah pada suatu ketika kerja kelompok dalam membuat sebuah makalah, saya dipercaya oleh temanteman untuk megerjakan makalah itu, dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan, saya mencoba untuk melaksanakannya dengan terpaksa meskipun pada akhirnya saya bisa mengerjakan sampai selesai dan mendapat nilai A.

Revolusi Potensi Diri

|

116


Meskipun seperti itu, saya mengakui masih banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Kampus UIN Maliki Malang berbeda dengan kampus yang lainnya karena di dalamnya ada ma’had sebagai sarana dimana setiap mahasiswa baru harus tinggal di ma’had itu selama satu tahun. Hal itulah yang membuat mahasiswa bisa seimbang dalam melakukan kegiatan spiritual dan kegiatan akademisnya. Dulu, ketika saya masih sekolah MTS dan MAN sambil belajar di pesantren mampu mengkolaborasikan kegiatan sekolah dan pesantren sampai lulus sekolah, dan sekarang mengalami kegiatan seperti itu lagi yaitu bersamaannya kegiatan kuliah dan kegiatan ma’had. Setelah selama lima tahun yang lalu saya hanya fokus pada kegiatan pesantren saja. Dengan kembalinya kegiatan saya seperti ini, barangkali menjadi sebuah cermin masa depan yang akan saya lewati. Apabila suatu ketika dihadapkan dengan kegiatan yang sama seperti itu saya akan tetap tegar dan bisa mensinergikan keduanya, karena orang yang adil dan bijaksana adalah orang yang bisa menempatkan suatu sesuai dengan tempatnya masing-masing. Setelah satu tahun saya tinggal di Ma’had, dii kampus dan bergabung di LKP2M, banyak ilmu yang saya dapatkan diantaranya adalah mampu membagi waktu, mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tempatnya masing-masing, contoh menyelesaikan tugas kuliah sesuai dengan peraturan kuliah, menyelesaikan tugas ma’had sesuai dengan aturan ma’had, begitu juga menyelesaikan kegiatan organisasi LKP2M sesuai dengan aturan organisasi, Revolusi Potensi Diri

|

117


karena jika hal itu tidak bisa saya laksanakan maka saya termasuk kategori orang yang dholim , karena orang dholim adalah orang yang tidak bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Orang dholim termasuk juga orang-orang yang merugi. tentu saya tidak mau menjadi orang yang merugii, oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya, walaupun selama menjalani proses kegiatan seringkali saya merasakan kelelahan, kesulitan bahkan sering kali sakit sehingga istiqomah puasa sunnah saya menjadi batal, bagi saya tidak menjadi masalah karena puasa tersebut adalah ibadah sunnah sedangkan belajar adalah sebuah kewajiban individu yang harus di prioritaskan dari pada yang lainnya. Pada saat liburan tiba, saya merasa sangat jenuh karena tidak ada kegiatan yang seperti biasanya saya laksanakan baik di kampus, UKM, maupun ma’had, akan tetapi kejenuhan itu tidak berlangsung lama, karena LKP2M mengadakan kegiatan magang untuk membuat proposal penelitian bagi para anggota barunya, dan Alhamdulillah dengan waktu yang telah ditentukan saya bisa menyelesaikannya walaupun banyak sekali dijumpai kesalahan-keselahan setelah di presentasikan didepan para senior Gus dan Ning LKP2M. Kegiatan magang ini menurut saya merupakan bagian dari kegiatan akademis dan untuk mengimbangi kegiatan spiritual nya, saya imbangi dengan membaca AlQur’an setelah sholat lima waktu secara kontinue selama liburan itu berlangsung Revolusi Potensi Diri

|

118


Setelah terbiasa melakukan kegiatan yang bersamaan seperti itu, saya merasa ada perubahan potensi dalam diri saya secara tidak sadar, baik perubahan sifat, kedewasaan, disiplin waktu, cara bergaul, maupun cara berkomunikasi dengan orang lain.

Anugerah dari Yang Maha Kuasa Pasca mengikuti rangkaian kegiatan PRA XIV dan mengikuti kegiatan kegiatan LKP2M yang pada waktu itu dipimpin oleh Gus Luthfi, untuk memperingati hari kelahiran (Maulid Nabi Muhammad SAW), Ma’had mengadakan lomba menulis sebuah artikel dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia lomba, pada waktu itu saya tidak mengerti apa-apa tentang bagaiman cara menulis artikel yang baik bahkan musyrif (pengurus ma’had) juga tidak menunjuk saya untuk mengikuti lomba tersebut karena memang latarbelakang saya adalah pesantren salaf yang secara logika tidak biasa menulis artikel, apalagi masih mahasiwa baru. Dengan bekal dari Pra XIV dan pernah mengikuti pelatihan menulis di Jombang yang diselenggarakan oleh CSS Mora Nasional, saya mengingat-ingat kembali beberapa materi yang telah disampaikan, akan tetapi yang saya ingat adalah kata-kata seperti ini, “Tulislah apa yang ingin kamu tulis, bukan memikirkan apa yang akan kamu tulis�. Akhirnya satu hari menjelang batas pengiriman soft file, saya mencoba untuk menulis sebisa mungkin apa yang ingin saya tulis tanpa memperdulikan salah atau benarnya, dengan cara itu saya bebas menuliskan sesuatu sampai Revolusi Potensi Diri

|

119


akhirnya artikel itu selesai dan saya kirimkan ke pengurus ma’had agar dikirimkan ke panitia, awalnya pengurus ma’had tidak percaya bahwa itu adalah tulisan saya. Setelah satu minggu dari batas pengumpulan file itu, acara peringatan maulid Nabi yang digelar di SC sekaligus panitia mengumumkan beberapa juara yang masuk menjadi juara penulisan artikel. Dalam pengumuman itu, Alhamdulillah, saya masuk dalam nominasi juara ke tiga tanpa di duga-duga sama sekali sebelumnya, mendengar pengumuman itu saya merasa sangat kaget akan tetapi memang itulah sebenarnya. Teman-teman saya juga banyak sekali yang tidak percaya dan merasa aneh kalau saya berhasil menjadi juara tiga, karena setahu mereka saya adalah sosok mahasiswa yang jumud pemikirannya karena latar belakng saya dari pesantren salaf umumnya tidak terbiasa menulis apalagi menulis sebuah artikel. Penghargaan itu, menjadi sebuah motivasi dimasa yang akan datang agar lebih giat lagi menulis dan juga sekaligus meyakinkan bahwa Allah akan memberikan jalan bagi hamba-Nya yang benar-benar mau berusaha dan memberikannya sesuai dengan apa yang ia minta hanya saja pemberiannya itu tidak bisa langsung secara spontan datang, tetapi melalui proses.

Mengaplikasikan Pemahaman Teks dan Konteks melalui LKP2M Teks-teks ayat Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya membaca, menulis, meneliti dan berdikusi sangat banyak sekali, hanya saja hal Revolusi Potensi Diri

|

120


itu tidak disadari oleh umat Islam secara keseluruhan hanya sebagian umat Islam yang sadar dan faham saja tentang hal itu, bahkan sampai sekarang hal itu masih biasa dilakukan oleh umat non muslim, bukan umat muslim. Setelah satu tahun melakukan kegiatan-kegiatan LKP2M, dibarengi dengan kebiasaan spiritual saya yaitu membaca Al-Qur’an, saya mengalami sedikit demi sedikit ada perubahan dalam memahami teks-teks yang saya baca dan mencoba untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari. Contoh anjuran untuk membaca, bermusyawarah, dan bergaul dengan orang lain membuat semakin hari menjadi semakin baik. Saya merasakan betapa radikalnya pemikiran saya, dan betapa dangkalnya ilmu pengetahuan saya setelah saya mendengarkan kajian-kajian yang disampaikan oleh seniorsenior Gus dan Ning LKP2M terutama dalam hal pemikiran, penelitian dan keorganisasian. Ketika saya membaca Al-Qur’an, saya banyak menemukan ayat-ayat yang harus di pikirkan lebih dalam dan perlu dilakukan sebuah penelitian, kenapa ayat tersebut berbicara tentang hal itu? contoh tentang ayat yang menceritakan tentang ulama yang disebutkan setelah ayat geologi, kemudian tentang tayammum kenapa harus menggunakan debu dan kenapa hanya debu yang bisa mensucikan najis anjing dan babi? Kemudian ayat tentang siksaan yang Allah berikan kepada umat terdahulu dengan bentuk adzab yang berbeda-beda, ada yang menggunaka air, tanah, angin (udara) dan api. Mengapa Allah menimpakan Adzab kepada Revolusi Potensi Diri

|

121


umat terdahulu dengan menggunakan jenis adzab yang berbeda-beda ? Hal-hal seperti itu perlu saya renungkan secara mendalam, apalagi setelah saya bergabung dengan LKP2M, seolah-olah saya merasa dituntut untuk melakukan sebuah pemikiran yang dalam dan melakukan penelitian tentang ayat-ayat yang telah saya baca dan saya yakin saya akan menemukan jawabannya jika saya mau melakukan sebuah penelitian.

Impian Besar Pasca Berproses di LKP2M Setiap orang pasti memiliki sebuah cita-cita dimasa yang akan datang nanti, begitu juga dengan saya, saya punya sebuah cita-cita ketika nanti setelah berproses di LKP2M, saya ingin mengembalikan kebudayaan umat Islam yang hilang, yaitu membudidayakan dan menghidupkan kembali budaya menulis di desa saya khususnya dan Negara pada umumnya. Kegiatan tulis menulis itu akan saya mulai dari keluarga saya terrlebih dahulu, kemudian desa dan seterusnya, agar kelak suatu saat nanti, umat Islam mempunyai berbagai macam bentuk karangan yang berbeda-beda baik bentuk buku, penerjemahan kitab, sastra, novel, maupun cerpen. Sehingga suatu saat umat Islam mencapai masa kejayaannya kembali seperti pada masa zaman kholifah Harun Ar-Rasyid. Cita-cita tersebut akan terwujud dengan cara mengajarkan ilmu kepada orang lain baik pelajar maupun non pelajar. Tentunya skill saya

Revolusi Potensi Diri

|

122


dalam menulis harus lebih mumpuni dari para penulis yang biasa-biasa saja. Bisa dibayangkan berapa jumlah karangan yang akan dihasilkan jika jumlah penduduk desa saya berjumlah limaratus orang dan setiap orang dalam satu bulannya telah berhasil menulis sebuah karya tulis Ilmiah, maka dalam satu tahun saja dalam satu desa akan menghasilkan enam ribu karya tulis Ilmiah. Apalagi kalau satu kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Pasti Negara kita akan menjadi Negara yang maju, berwibawa, dan di segani di mata dunia. Cita-cita tersebut terinspirasi dari ulama-ulama besar zaman dahulu, seperti Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, AlFarabi, Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Imam An-Nawawi, AsSuyuti, Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Hanafi, Imam Hanbali dan Ulama-Ulama Lain. Mereka sangat di kenal karena karya-karyanya yang luar biasa, bahkan satu ulama ada yang mampu membuat sebuah karangan dari berbagi jenis ilmu yang berbeda-beda, seperti kedokteran, astronomi, filsafat, tauhid, fikih dan lain-lain. Dari beberapa kegiatan yang telah saya ikuti di LKP2M selama setahun, saya mengalami beberapa perubahan dalam diri saya diantaranya adalah perubahan pola fikir, keberanian mengajukan pendapat dan pertanyaan, pemahaman teks dan konteks secara luas, sering menulis, menyukai diskusi atau musyawarah dengan teman-teman, dan lebih mengutamakan kepentingan bersama dari pribadi. Dengan demikian keberadaan lenbaga seperti LKP2M (lembaga kajian, penelitian dan pengembangan Revolusi Potensi Diri

|

123


mahsiswa) sangat urgen sekali di kampus mana saja, karena adanya lembaga tersebut bisa menumbukan skilll mahasiswa yang terpendam, dan menjadikan kampus itu lebih maju dalam bidang akademisnya. Dengan aktif mengikuti organisasi ini, saya bisa membagi waktu untuk kuliah, ma’had dan organisasi, sehingga suatu saat nanti setelah pulang ke rumah dan terjun di lingkungan masayarakat, saya sudah terbiasa. Sesuatu yang didapat dengan cara instan maka akan hilang secara instan juga dan tidak memberikan bekas apaapa contoh saja plagiat dalam membuat makalah efeknya kita tidak bisa memahami secara detail apa yang didapat dari hasil plagiat itu, hal itu saya katakan karena merupakan sebuah pengalaman yang pahit bagi saya dan saya yakin hasilnya tidak akan maksimal berbeda jika sesuatu itu kita awali dari sebuah proses yang dilakukan oleh pribadi masing-masing, tentu akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih maksimal dan pasti akan memberikan dampak positif ke depannya, karena dapat menanamkan sifat kejujuran . Jadi, tidak ada ilmu yang di dapat hanya dengan menengadahkan tangan diatas langit, akan tetapi harus berusaha untuk mendapatkannya.

Revolusi Potensi Diri

|

124


Abdur Rokhim, dilahirkan di desa Marikangen, Kec. Plumbon, Kab. Cirebon, tepatnya pada tanggal 30 Januari 1988. Sekarang tinggal di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly, sekaligus sebagai Mahasiswa UIN Maliki Malang, Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Bisnis Syri’ah (HBS), Semester III. Kemudian Hobby saya nonton bola dan membaca berita bola. Motto hidupku: “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi manusia yang lainnya.” Revolusi Potensi Diri

|

125


Revolusi Potensi Diri

|

126


Menjadi Intelek yang Sebenarnya

“Umat teladan adalah umat yang berwibawa secara moral dan unggul secara intelektual.� --A. Syafi’i Maarif--

K

uantitas lulusan perguruan tinggi dan strata pendidikan warga negara Indonesia boleh jadi mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya. Tetapi realitanya, mutu dan kualitas jutaan lulusan tersebut cenderung mengalami penurunan tiap tahunnya. Banyak kalangan yang menyayangkan krisis budaya menulis dan penelitian yang dialami mahasiswa di kebanyakan universitas Indonesia desawa kini. Kecenderungan watak pragmatis, oportunis, apatis, ahistoris, dan hedonis yang kini menjangkiti sebagian besar mahasiswa seolah mengikis tradisi keintelektualan mahasiswa.

| 127 |


Hal di atas diperparah dengan kurang berkualitasnya karya tulis ilmiah mahasiswa yang berimplikasi pada maraknya perjokian tugas akhir perkuliahan. Kondisi ini membuat profesionalitas ribuan cetakan sarjana yang akan bergumul dalam dinamika masyarakat banyak diragukan. Pembumian tradisi penelitian di kalangan mahasiswa perlu diaktualisasikan sedini mungkin. Sayang sekali ketika memenuhi tuntutan tugas akhir atau skripsi, mahasiswa baru bertindak tunggang langgeng bagaikan kebakaran jenggot untuk menyelesaikannya. Dalam menghadapi realita di atas, Lembaga Kajian, Penelitian, dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) sejatinya menjadi garda terdepan di UIN Maliki Malang untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas dan kualitas mahasiswa. LKP2M disebut-sebut sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa yang disegani. Mungkin salah satu alasan sederhananya adalah nama yang tersemat pada UKM ini kedengaran wah. Ya, karena terdiri dari kata-kata akademik yang langka dibudayakan oleh kebanyakan mahasiswa. Hanya oleh beberapa tipologi mahasiswa yang mungkin tenanan dalam kuliahnya dan mempunyai semangat kuat untuk berprestasi. Sebut saja pada bagian kata “kajian�. Wih, bisa dilihat di lingkungan kampus. Langka ditemukan mahasiswa yang menggandrunginya. Karena selain terkesan akademis juga menggambarkan kegiatan yang penuh dialektika, teori dan

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 128


kutipan-kutipan akademis yang menjulang dan membutuhkan karsa pemikiran mendalam. Kerja otak bener-benar dimainkan. Bagi mahasiswa yang hanya kuat dan betah belajar dikelas, kegiatan ini tak memiliki daya tarik kuat. Apalagi tipologi mahasiswa hedonis yang “semau gue” ngeceng ke sana-sini untuk memenuhi hawa nafsu primordialnya. Lebih “wow” lagi bila terdengar kata-kata penelitian dan pengembangan (research and developtment). Keduanya adalah kosa kata yang bagi tipologi mahasiswa di atas kebanyakan hanya ditekuni pada semester-semeser mendekati kelulusan. Memang mengecewakan bila muncul sikap “wow” terhadap budaya intelektual yang notabene merupakan karakteristik mahasiswa itu sendiri. Dari serba serbi pandangan luar mengenai LKP2M, ada poin-poin yang lebih berharga dan penting ketimbang kemasan nama yang terlihat. Ada dinamika dan tradisi organisasi luhur yang telah terbangun sedemikian rupa. Format keorganisasian dan varian program yang telah terbudaya menawarkan masa depan cemerlang bagi siapa saja yang mau concern dan benar-benar berproses di dalamnya.

Mengiblat pada Rene Descartes LKP2M memiliki jargon cogito ergo sum yang seringkali dipekikkan di berbagai forum. Jargon yang berarti “saya berpikir maka saya ada” ini merupakan ungkapan dari M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 129


perenungan salah seorang filsuf ternama Perancis, Rene Descartes. Dalam hal ini aktivitas berpikir merupakan bukti nyata dari eksistensi manusia itu sendiri. Descartes mengawali tahap pemikirannya dengan menyangsikan kebenaran segala sesuatu. Ia memilih untuk berada pada posisi radikal dengan skeptisisme akut. Termasuk meragukan dirinya sendiri. Pemikiran dan ilmu pengetahuan yang sebelumnya dianggap benar oleh mayoritas kalangan selanjutnya jika melewati gang-gang otak Decartes akan dipertanyakan kembali kebenarannyanya. Sifat anti kemapanan dengan berorientasi pada kebenaran sejati ini menjadi kiblat berpikir LKP2M. Ya, bila dideskripsikan sederhananya seperti itu. Pemikiran Decartes inilah yang digunakan sebagai kiblat LKP2M dalam proses berpikir “mbeling� (nakal). Seringkali para anggota dipacu untuk berpikir radikal terhadap apa yang dikaji. Hal ini sebagai upaya elaborasi (kecermatan) pemikiran untuk mencapai kepastian dan keyakinan yang kuat terhadap segala sesuatu. Namun, LKP2M tetaplah sivitas UIN Maliki Malang dengan paradigma qur’ani. Pandangan manusia Ulul Albab yang diserukan UIN Maliki Malang sebagai ideologi of institutions-nya dipegang teguh oleh keluarga besar LKP2M. Ulul Albab adalah salah satu prototipe ideal manusia yang diidamkan Allah Swt. Manusia Ulul Albab memiliki ketakjuban dan ketundukan penuh dengan segala

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 130


kebesaran ciptaan Allah Swt. Seperti yang terdiskripsi dalam QS. Al-Imran: 190-191; “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” Di luar skeptisisme Decartes, pribadi-pribadi dalam LKP2M tetap melakukan ritual ubudiyah dengan intens. Ya, memang sejatinya keragu-raguan yang diakibatkan sifat skeptis dengan menyangsikan segala hal —termasuk agama— pada akhirnya mendatangkan keyakinan kuat (qaht’i). Hal ini selanjutnya semakin menguatkan aqidah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Gerak langkah LKP2M sebagai komponen intelektual sejalan dengan semangat Ulul Albab yang diusung UIN Maliki Malang. Bila kita membuka tafsir Jalalain, kita akan menemui makna dari kata Ulul Albab yakni golongan yang berakal. Dalam konteks ini jalan yang ditempuh LKP2M sebagai lembaga yang bergerak dibidang penalaran dan pemikiran dengan menggunakan model berpikir Decartes sejalan dengan spirit Ulul Albab itu sendiri. Ayo kita pekikkan: cogito ergo sum!

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 131


Nyantri di Kedai Sinau Komunikasi merupakan unsur penting yang menentukan tegak atau doyongnya suatu organisasi. Komunikasi yang dijalin harus baik dan mesra. Mesra yang dimaksud adalah hubungan yang sangat dekat seperti halnya keluarga sendiri. LKP2M mempunyai gaya khas untuk menjaga komunikasi yang “mesra� antar personilnya. Untuk personil laki-laki disebut dengan panggilan Gus dan yang perempuan menyandang sebutan Ning. Keduanya memang merupakan panggilan yang biasa disematkan kepada anak seorang Kiai. Tetapi dalam LKP2M tidak begitu. Panggilan tersebut bermaksud untuk merebak istilah senioritas. Sehingga tidak ada lagi paham “sungkanisme� atau keengganan untuk berkomunikasi dengan angkatan yang lebih tua dengan rasa hormat yang berlebih. Prinsip egaliter (kesederajatan) dan penghapusan diskriminasi antar keluarga besar LKP2M terus ditekankan. Semua Gus dan Ning sebagai kesatuan senasib dan sepenanggungan mempunyai hak yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Kami berjuang bersama menempa diri dan berdedikasi. Kesibukan keseharian para Gus dan Ning lebih banyak dilakukan di kedai sinau. Pusat kegiatan LKP2M yang berada di gedung Jendral Besal Shoeharto lantai satu UIN Maliki Malang ini hampir setiap hari terbuka. Ada saja Gus ataupun

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 132


Ning yang melakukan sesuatu. Dari mulai hal yang tidak penting sampai hal yang terbilang penting. Ada semacam militansi turun temurun yang diwariskan para pendahulu untuk meramaikan kedai sinau. Seruan untuk setiap hari setidaknya menyempatkan waktu untuk mengunjungi kedai sinau terus ditekankan. Walaupun hanya sekedar mengucapkan “assalamu’alaikum�. Bila memang sangking sibuknya. Diantara para Gus LKP2M yang getol setiap hari mengunjungi kedai sinau LKP2M adalah Gus Hafidz Mubarok. Pecinta sastra dan budaya ini begitu militan terhadap LKP2M. Seperti ada aqidah kuat sekali untuk tidak menjauhkan diri dari kedai sinau. Pemuda dengan tampilan nyentrik dan tingkah pola yang sering kali nyeleneh ini senantiasa meramaikan kedai sinau dengan guyonan khas dan tawanya yang menggelegar. Kadang kala juga nyinden dengan nada lepas yang kedengaran kemana-mana. Gus Hafidz mampu menghibur siapapun yang didekatnya. Kadangkala juga mengundang suluh-suluh munculnya diskusi untuk memecah kesunyian. Mantan Ketua Forum Lingkar Pena ranting UIN Maliki Malang yang terlama ini disamping kesibukannya yang padat dan konsentrasinya menyelesaikan tugas akhir kuliah masih sempat untuk sering berkunjung ke kedai sinau. Mungkin ketika dadanya dibelah akan muncul warna biru

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 133


dan putih, lambang kebesaran LKP2M (maaf, kalau agak lebay Gus). Pada masa-masa awal perintisan LKP2M, agar para Gus dan Ning bisa betah dan meramaikan kedai sinau, sampai-sampai beasiswa salah satu Gus pada saat itu dipergunakan untuk membeli sebuah TV. Hal ini diceritakan dengan antusias oleh Ning Robi’, salah satu dari angkatan awal LKP2M dalam acara Dies Maulidyah LKP2M ke-XIV. Hal tersebut dilakukan supaya dapat menghidupkan kedai sinau sebagai jantung kehidupan LKP2M. Agar dapat dibedakan dengan ruang kelas perkuliahan. Lihat saja, setelah proses belajar mengajar selesai, kelas perkuliahan ditinggalkan dan dicampakkan begitu saja. Kedai sinau bagaikan rumah kedua bagi Gus dan Ning LKP2M. Di dalamnya muncul berjuta kisah yang beraneka rasa. Lewat kedai sinau akan diproduksi intelektualintelektual muda yang siap tempur menghajar permasalahan masyarakat kelak. Hal tersebut tentunya adalah hasil dari pembelajaran dan proses berdialektik yang total dari para Gus dan Ning itu sendiri.

Kadang Kokoh, Kadang Retak Dalam serba-serbi jalannya organisasi, tak ayal di satu sisi terdapat hubungan emosional yang mesra dan di sisi yang lain terdapat pertentangan aspirasi antar sesama. Keduanya merupakan konsekuensi logis dari dinamika organisasi yang telah terbangun sedemikian rupa. M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 134


Keduanya merupakan pembelajaran yang efektif dalam berurusan dengan manusia. Hubungan emosional dalam nuansa kolektif kolegial yang terbentuk merupakan buah dari hubungan yang intens dari keseharian berproses di kedai sinau LKP2M. Begitu pula ketika terpojok mengemban amanah menjadi pengurus maupun panitia kegiatan. Kadang pula juga disebabkan tuntutan militansi dalam kegiatan yang membutuhkan kerja dan waktu ekstra. Lihat saja ketika program magang proposal penelitian yang terselenggara satu bulan full. Dimulai dari senin Desember awal (3/12) sampai sabtu sore akhir Desember (29/12). Belum lagi acara Semprol (seminar proposal) yang dilaksanakan mulai Jum’at malam (28/12) sampai sabtu sore (29/12) di Kedai Sinau LKP2M. Satu persatu peserta silih berganti mempresentasikan sorotan proyektor di dinding disertai kritikan tajam dan pedas dari para reviewer. Tak jarang kritikan yang dilemparkan mengundang sikap tersinggung dan antipati. Tapi sekali lagi, ini adalah pembelajaran. Apalagi dalam kegiatan Marhaban Ya Ramadhan (MYR). Di kala kebanyakan mahasiswa lain tengah menikmati liburan panjangnya. Di kala para mahasiswa sebaya sudah bubar dari ma’had karena semua program perkuliahan telah usai. Ketika kamar di mabna sudah bersih karena teman sekamar sudah angkat kaki untuk pulang kampung dan tinggal perabotan yang kami sandang. Ketika mayoritas pengurus tengah sibuk karena mengikuti

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 135


program pengabdian masyarakat dan praktek kerja lapangan. Ketika rasa rindu dan hasrat untuk untuk menghirup hawa Ramadhan bersama keluarga di kampung halaman harus dipendam terlebih dulu. Kami para anggota LKP2M harus berkutat dan berjuang bersama menjadi panitia dan sekaligus peserta. Meskipun begitu, niat dan keikhlasan musti diperkuat. Toh, kegiatan-kegiatan tersebut semakin memperkokoh hubungan emoinal kami dan upaya penempaan diri yang sebenar-benarnya. Sedangkan sebaliknya, pertentangan yang lahir akibat dinamika organisasi adalah hal yang dapat dimaklumi. Sebagai keluarga, apabila muncul pertengkaran tentu wajar. Tinggal bagaimana masing-masing komponen di dalamnya menyikapi. Apakah disikapi dengan mengabadikan rasa dongkol di dada. Atau sebaliknya, menyikapinya dengan kepala dingin dan saling mengerti. Kurang bijak kiranya bila terdapat percekcokan dan hubungan yang kurang sehat baik antar pengurus, pengurus dengan anggota, maupun pengurus dengan senior lalu ditanggapi dengan meninggalkan dan bahkan keluar dari LKP2M tercinta. Masalah yang besar berbanding lurus dengan mental “orang besar� yang menyelesaikannya. Sesuai dengan peribahasa klasik, makin tinggi pohonnya makin kencang pula angin yang menerpanya.

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 136


Sebagai organisasi intelektual tentu harus cerdas mengendalikan kemelut amarah yang bila dimuntahkan akan mendatangkan permusuhan. Penyesalan tidak hadir di permulaan. Bila sudah terlanjur timbul keretakan yang sayat (permusuhan), hendaknya segera diperbaiki agar tidak berlarut-larut. Masing-masing sudah berada pada taraf pendewasaan dalam bertindak dan berfikir. Adalah tingkah yang kekanak-kanakan apabila tetap tidak mau kalah untuk memulai permintaan maaf untuk saling memaafkan.

Hanyalah Benda Mati Bagi calon anggota yang ingin melakukan penjelajahan intelektual dalam LKP2M, muncul berbagai macam alasan dan tujuan keikutsertaan. Dari mulai ingin mahir menulis, ingin meningkatkan dialektika dalam kajian, ataupun ingin bisa dan meningkatkan kemampuan penelitian untuk setidaknya membantu penyelesaian tugas akhir kelak. Tetapi bila hanya berpaku pada semua itu pada akhirnya mereka akan kecewa. LKP2M tidak hanya wadah untuk memupuk pengetahuan dan keterampilan. Bukan hanya ajang untuk mengasah skill kemudian setelah mendapatkannya lalu pergi dan mengenyampingkan LKP2M begitu saja. Lebih dari itu, LKP2M juga merupakan kesatuan organisasi. LKP2M merupakan wadah perserikatan antar personal untuk melakukan tujuan dan kesepakan bersama dalam tradisi kekeluargaan yang kental.

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 137


Perlu ditekankan, LKP2M hanyalah benda mati. Ya, sekali lagi: hanya benda mati! Orang-orang di dalamnyalah yang hidup. Pengurus dan anggotanyalah yang menghidupi urat nadi organisasi dan derdinamika di dalamnya. Seperti halnya yang dikatakan Ning Robi’, angkatan pertama LKP2M yang hadir pada dies maulidiyah LKP2M ke XIV dengan nada yang menggebu-gebu. Kini, beliau tengah memetik manfaat besar dari prosesnya dulu di LKP2M, demikian pula pendahulu lainnya. Beliau melanjutkan, pada awal pembentukan LKP2M banyak disibukkan pada pencarian format organisasi penalaran mahasiswa yang cocok dengan keterbatasan sarana dan prasarana saat itu. Gus dan Ning pada waktu itu sangat gencar melakukan pendekatan ke berbagai pihak. Dari mulai pendekatan perorangan seperti membantu penelitian dosen, sampai kepada keberanian untuk memperluas jaringan ke beberapa lembaga kajian dan penerbitan terkenal pada saat itu. Dengan semakin mapannya format dan eksistensi LKP2M dewasa kini, seharusnya juga berbanding lurus dengan gencarnya orang-orang di dalamnya untuk mengaktualisasikan diri. Seperti halnya dengan berprestasi dan berkarya sebanyak-banyaknya. Jadi, sebenarnya tak ada alasan bagi anggota maupun pengurus untuk menunggu. Ya, menunggu untuk diberi sesuatu pengetahuan ataupun didekte memiliki skill tertentu. LKP2M adalah mereka itu sendiri. Maka, redup dan bersinarnya LKP2M ditentukan oleh pengurus dan

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 138


anggotanya itu sendiri. Berprestasikah? Berkualitaskah? Banyak karyakah?

Romantisme Kesejarahan Hal penting yang mendesak perlu direnungi adalah memoar-memoar romantisme kesejarahan LKP2M yang selama ini dibanggakan. Berbagai pencapaian yang telah diraih para pendahulu seolah membuat para angkatan sekarang mempunyai angan-angan membumbung untuk melakukan hal yang sama. Tetapi angan-angan itu cenderung kepada pengharapan yang pragmatis. Cara-cara instan dengan dipacu pada motivasi materil akhirnya muncul. Kurang arif kiranya bila angkatan sekarang hanya tergiur pada pencapaian akhir pendahulu tanpa menganalisa bagaimana mereka dulu berproses. Termasuk saya. Tulisan ini sebenarnya adalah peluru autokritik untuk pribadi saya sendiri. Sembari mengingatkan Gus dan Ning lainnya sebagai upaya amar ma’ruf nahi munkar dalam berorganisasi Bila insan LKP2M hanya terjebak terhadap superioritas para pendahulunya, pada akhirnya akan kontra produktif. Kelesuan dalam berkarya karena sifat mudah menyerah terhadap angan yang tak sampai pada akhirnya muncul. Bila fenomena ini terus adem ayem dibiarkan tentu akan berdampak fatal.

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 139


Tabiat menanti barokah dari berbagai pencapaian para pendahulu pada akhirnya akan sia-sia. Barokah tersebut harus dikejar. Ya, harus jemput bola. Lebih bijak kiranya, para Gus dan Ning LKP2M lebih sibuk untuk menempa diri dan menghiasi diri dengan berbagai keterampilan yang sejatinya sudah terfasilitasi dalam LKP2M. Salah satunya lewat para pendahulu itu sendiri. Ya, salah satunya.

Kaum yang Tercerahkan Kaum intelektual sering diidentikkan dengan kalangan akademisi. Apalagi mahasiswa, prototipe ideal yang gerakannya dinanti-nanti sebagai sosok intelektual. Tetapi yang terjadi dewasa ini cenderung jauh dari harapan. Kebanyakan adalah sivitas akademik dengan teori-teori yang melangit. Komunitas yang bermukim di menara gading ilmu pengetahuan. Jauh dari realitas kemasyarakatan. Mahasiswa pada kenyataannya memang cenderung mentafsirkan intelektual secara parsial (ya, termasuk juga saya). Mahasiswa seolah menjadi pioner perubahan (agent of change), tetapi kebanyakan hanya berkubang di batas dinding kelas dan pagar universitas. Idealitas yang dimilikinya kenyataanya telah tergadaikan dan berpenyakitan. Sebagai kaum intelektual murni memerlukan keseimbanga antara kematangan pemikiran dan juga idealitas sosial yang adiluhung. Intelektual semestinya M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 140


adalah sosok “wah” yang disertai dengan kematangan pemikiran dan keluhuran idealitas sosial. Ia mampu mengangkat derajat masyarakat ke tingkatan yang lebih etis. Ya, seperti yang diungkapkan Ali Syari’ati; “Kaum intelektual adalah kaum yang tercerahkan.” Ia selanjutnya mampu mencerahkan komunitas di sekitarnya sehingga muncul gerakan untuk kemaslahatan bersama. Ia dapat menjadi lentera di pusaran kejumudan dan keterbelakangan masyarakat. Sejatinya, program-program LKP2M harus memberikan porsi lebih untuk terjun langsung ke masyarakat. Hal ini sebagai upaya menjadi intelektual yang seutuhnya. Setidaknya hal ini lambat laun mulai disadari dan diusahakan oleh pengurus dan anggota. Semisal waktu Kemah Kader Ilmiah (KKI) di desa Kondang Legi. Kawasan pemukiman dekat pesisir pantai yang cukup terisolasi dari ingar bingar masyarakat kota Malang. Para angkatan PRA XIV (termasuk saya) dikerahkan untuk melakukan observasi dengan terjun langsung ke pemukiman penduduk. Dengan demikian angkatan PRA XIV lebih peka dan mengerti permasalahan nyata masyarakat. Keterbatasan suplai listrik, jauhnya jarak tempuh lembaga pendidikan, dan antusisme dalam beragama yang kurang, serta kesadaran penduduk yang lemah untuk mandiri mengembangkan pedesaan adalah realitas yang ditemui saat itu. Demikian pula saat kegiatan pengabdian masyarakat (biasanya disebut pengmas) di Dusun Lengkong. Pada

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 141


awalnya di intern UKM LKP2M bingung mencari delegasi sebelumnya. Karna selain jarak yang ditempuh jauh, waktupun banyak tersita. Disamping itu, energi dan perasaan juga terperas banyak dalam serentetan kegiatan selama tujuh hari (31/4-6/4). Bangku perkuliahan sementara harus pula ditinggalkan. Pada akhirnya Gus Roikhan Arif Pambudi (biasa dipanggil Gus Roikhan) dan Lailatul Sya’diyah (biasa dipanggil Lala) yang bersedia memenuhi mandat ini. Benar saja, mereka berdua harus rela terjun di Dusun Lengkong yang merupakan dusun yang paling tertinggal dibandingkan dengan dusun lainnya di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Kedua mengabdi bersama delegasi lain dari UKM Penalaran dan Penelitian se-Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI). “Disana sarana prasarananya masih kayak zaman dulu. Penerangan masih kurang, sinyal untuk komunikasi terbatas, kawasannya belum bisa dimasuki mobil, dan sanitasi juga sulit. Bayangkan! Kamar mandi di sana sangat terbatas: dua di SD, dua di MI. Itupun diperparah dengan para siswa yang membuang sampah di belakangnya. Rumah sebagus apapun tidak mempunyai kamar mandi. Belum ada kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat. Mirisnya lagi, para siswa bersekolah tidak memakai sepatu, hanya sandal seadanya.� Ungkap Ning Lala dengan mata berkacakaca.

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 142


Meskipun begitu pasca kepulangan dari Jember, mereka berdua tetap terlihat besemangat dan bahagia. Ya, walaupun terlihat sedikit retakan kepucatan dan semburat keletihan di wajah mereka berdua. “Anak-anak di sana bikin ngangenin,� kesan gus Roikhan. Kegiatan Pengmas tersebut pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan masyarakat. Turut pula membantu peran pemerintah dalam pembangunan daerah kurang berkembang. Selain itu dapat menjalin silaturrahmi yang kuat dikalangan mahasiswa dari berbagai daerah. Mahasiswa seharusnya memang harus melakukan reorientasi gerakan intelektual. Mahasiswa bila ingin disebut intelektual seharusnya mencerahkan. Idealnya, ia harus mengamalkan keilmuannya di masyarakat. Teori-teori di perkuliahan sudah selayaknya di bumikan di komunitas sekitarnya. Toh itu adalah upaya pembelajaran efektif untuk tejun ke masyarakat kelak sebagai sosok intelektual yang utuh. Kita harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Masih Banyak PR Dalam rentan waktu tiga tahun belakangan, LKP2M mampu berperan aktif dalam membangun komunikasi dengan Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI). ILP2MI merupakan wadah M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 143


pengembangan penalaran dan penelitian di kalangan mahasiswa pada tingkat nasional. Ekspansi jaringan ini terbilang langka, karena dari 54 lembaga penaralan kampus yang termasuk anggota ILP2MI se-Indonesia, hanya UIN Maliki Malang yang merupakan Universitas Islan Negeri yang ikut serta dan berbicara banyak. Tidak lain karena peran aktif LKP2M. Akhir April lalu lalu (28-31/3), LKP2M selsaya koordinator departemen pendidikan Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI) berkoordinasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran se-Malang Raya melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Nasional dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional. Kegiatan ini berlangsung di Wisma Bima Sakti Kota Batu. Panitia gabungan yang bekerjasama dengan LKP2M diantaranya UKM Forum Diskusi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Malang, UKM Formadipelar Universitas Brawijaya Malang, UKM Penulis Universitas Negeri Malang, UKM Penalaran Universitas Kanjuruhan Malang dan UKM Pendidikan dan Penalaran Politeknik Negeri Malang. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan program yang sebelumnya disusun pada Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) III di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang pada Juli 2012 (26-28/7). Pada kepengurusan periode 2013-2015, LKP2M kembali dipercaya dalam kepengurusan, yakni sebagai anggota dalam departemen penelitian. Sebagaimana

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 144


diputuskan dalam Kongre ke IV ILP2MI di Universitas Sumatera Utara yang diikuti Gus Mohammad War’i dan Gus Raditya Okvin sebagai delegasi LKP2M (7-11/5). Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, terlalu dini kiranya untuk berbangga. Masih banyak pekerjaan rumah ke depan. Bila hanya unggul di kandang sendiri tentu akan menyempitkan world view kita dan cenderung merasa jumawa. Menjadi jawara di wilayah UIN Maliki Malang terlalu mungil untuk dibangga-banggakan. Ekspansi intelektual di kancah nasional masih perlu untuk digencarkan kembali. Bahkan bila mampu, sampai kancah internasional. Tidak ada yang tidak mungkin bukan? Tinggal bagaimana keluarga besar LKP2M membangun sinergi dan menempa diri masing-masing dengan sepenuh hati. Pencapaian di masa lalu dan sekarang adalah batu loncatan untuk lebih bergairah melaju di tingkatan yang lebih tinggi. ILP2MI adalah sarana jitu untuk menjalin komunikasi intens dengan lembaga penalaran mahasiswa seluruh Indonesia. Diharapkan dengan begitu kita dapat belajar lebih banyak untuk mengembangkan LKP2M dan semakin berjaya di masa depan.

Saya Ber-LKP2M, maka Saya Ada Falsafah dalam berproses di LKP2M yang harus ditekankan kepada para Gus dan Ning adalah “saya ber-

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 145


LKP2M, maka saya ada� (Pelesetan dari filsafat rasionalisme Rene Decartes, “saya berpikir maka saya ada�). Ungkapan ini menyiratkan eksistensi yang disandang para insan LKP2M bila memang all-out untuk ber-LKP2M. Ber-LKP2M yang dimaksud adalah berproses secara totalitas untuk menjalankan tradisi keintelektualan LKP2M dan program yang telah disepakati demi kemaslahatan bersama. Pewakafan niat, jiwa, dan raga, serta komitmen untuk menempa diri dan berdedikasi dalam LKP2M murni harus dilakukan. Pada akhirnya, proses yang telah dilalui akan membentuk pribadi yang dibekali dengan kemampuan mumpuni agar sesuai dengan apa yang selama ini di-angenangen masyarakat. Upaya pencapaian ke arah writing and research sosiety memang harus terus dilakukan. Apalagi di tingkatan universitas yang menjadi markas pembibitan generasi intelektual. Generasi ini akan menjadi pioner dan wajah Indonesia ke depan. Generasi inilah yang akan bertarung dalam siklus pemikiran dunia ke arah Indonesia yang lebih bermartabat. LKP2M dalam kondisi ini mengemban ekspektasi besar warga UIN Maliki Malang dan Indonesia sebagai ujung tombak gerakan keintelektualan mahasiswa. Gus dan Ning di dalamnya dituntut untuk menggembleng diri dan membuktikan kapabilitasnya. Sebagai komponen intelektual, insan LKP2M seharusnya mampu untuk terus mencerahkan lingkungan disekitarnya. Dengan semangat cogito ergo sum, insan LKP2M musti selalu melakukan

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 146


dinamisasi dan revolusi ke arah yang lebih progresif (maju). Pelopor untuk mendobrak stagnasi dan kemunduran yang melenakan. Semoga!

FIQH VREDIAN AULIA ALI, lahir di Banyuwangi, 23 Oktober 1994. Kampung halamannya berada di Dsn. Kedungsari, RT 03/RW 03, Ds. Gintangan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi. Ia memulai pendidikannya di SDN 1 Gintangan dan MTs Gintangan, di kampung halamannya. Tahun 2010 ia menyambung asa akademik di MAN Srono. Di almamater inilah ia mulai gandrung pada budaya tulis dan literasi. Kini, ia melanjutkan penjelajahan intelektualnya di UIN Maliki Malang, yakni di fakultas Syari’ah, jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyah. Ia kini bergiat dalam UKM Lembaga Kajian, Penelitian, dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M).

M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 147


M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 148


M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 149


M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 150


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.