EDISI 78
TERBIT DUA BULANAN
DAPATKAN SEGERA JURNAL AKREDITASI EL HARAKAH DAN ULUL ALBAB TERBARU 2015
Media Informasi dan Kebijakan Kampus
JULI-AGUSTUS 2015
“Kesabaran (Al-Sabar) menuju kepercayaan (Al-Iman) adalah seperti kepala ke seluruh tubuh: jika kepala terputus, maka tubuh akan membusuk dan orang yang memiliki kesabaran, memiliki iman.” (Ali Bin Abi Thalib).
MABA
BERI CINDERAMATA: Dari kiri Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, Menag Lukman Saifuddin,Ketua IMLA Lama Prof. Dr. H. Taufik A. Dardari, UIN Sunan Kali Jogo Yogyakarta, Prof. Dr. H. Imam Ansori Universitas Negeri Malang, di Gedung Rektorat UIN Maliki Malang Lt-5.
SEMANGAT: Ribuan maba berjalan menuju lapangan untuk mengikuti upacara 17 Agustus.
3250 Maba Awali Langkah Dengan Semangat 45 GEMA-Setelah melewati serangkaian ujian masuk di UIN Maliki, mahasiswa baru awali kegiatan akademiknya dengan Upacara Bendera 17 Agustus 2015, Senin (17/8). Awal dari serangkaian kegiatan padat yang akan mereka jalani di kampus baru mereka. Kegiatan mereka akan dilanjutkan dengan Ta’arruf Ma’hadi sebagai kegiatan pengenalan ma’had yang akan mereka tinggali selama dua semester. Serangkaian kegiatan padat yang akan mereka jalani ini merupakan sebuah bentuk adaptasi pada lingkungan baru. Mulai dari OPAK, Placement Test Program Pengembangan Bahasa Arab, Osfak, Osjur sampai akhirnya mereka masuk ke ruang kuliah. Senin, 17 Agustus 2015 dalam Upacara Bendera yang khidmat menjadi sebuah langkah awal kaki melangkah. Semangat 45 sebagai hari kemerdekaan Indonesia seharusnya mampu mengalir dalam setiap nadi mahasiswa baru. Hal ini juga menjadi sebuah tanda yang baik bagi mereka untuk mengawali sebuah langkah perubahan. Telah hadir di tengah-tengah kita, hampir 3250 mahasiswa baru yang merupakan anak-anak hebat yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia,” ujar Prof Mudji, Rektor UIN Maliki saat Baca 3250 MABA... Hal.2
19 NEGARA IKUTI PINBA IX DAN IMLA V Muktamar Internasional Sepakati Bentuk Konsorsium
GEMA-Pertemuan Internasional Bahasa Arab (PINBA) IX dan Muktamar Ittihad Mudarrisi al-Lughoh al Arabiyah (IMLA) V serempak dilaksanakan di UIN Maliki
Malang. Delegasi dari 19 negara turut serta dalam acara dua tahunan dan empat tahunan tersebut. 19 negara itu adalah, Indonesia, Arab Saudi, Iran, Irak, Maroko, Mesir, Sudan, Libya, Yaman, Aljazair, Tunisia, Pakistan, O m a n , Yo r d a n i a , Chad, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Terdaftar lebih dari 700 peserta hadir dalam muktamar internasional tersebut
(27-29/8). Muktamar tersebut menyepakati terbentuknya konsorsium pengajar Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Di dalam konsorsium dirumuskan kurikulum terpadu sebagai standar pengajaran bahasa Arab di semua perguruan tinggi. Selama proses perumusan kurikulum terpadu, konsorsium dibimbing langsung oleh Diktis Kementerian Agama RI.
Menurut Ketua Panitia PINBA dan IMLA, Mamluatul Hasanah, pembentukan konsorsium perlu dilakukan, mengingat belum pernah dibentuk konsorsium PBA sebelumnya. Itu ditujukan guna pembuatan standar kurikulum pegajaran bahasa Arab yang baku di perguruan tinggi, umumnya setiap pengajar bahasa Arab memiliki kurikulum dan metode pembelajaran berbeda. “Perlu ada satu standar kurikulum yang sama dan sesuai Baca 19 Negara hal.2
Mukhlis Fuadi, Programmer UIN Maliki yang Juga Pencipta Lagu
Rilis Album di Sembilan Music Store dan 144 Negara
Membalikkan stigma yang didapat sejak kecil juga terdorong untuk melakukan hal yang tak pernah orang lain duga adalah semangat terbesar pada diri Mukhlis. ZAHROTUL MUFIDAH H
Menjalani hari-hari menghadap layar sebuah kotak ajaib dan menggeser tikus elektronik adalah rutinitas seorang programmer. Ruang berAC dipenuhi gelombang nada dari playlist lagu favorit yang selalu diputar adalah tempat kerja seorang programmer. Berkarya di dunia program dan data adalah
MULTI TALENT: Mukhlis Fuadi Programer UIN Maliki yag juga aktif dalam dunia musik.
hal wajib yang dikuasai oleh programmer. Namun berbeda dengan pria 28 tahun yang berkantor di Puskom Gedung Rektorat Lt. 5. Pria bernama lengkap M. Mukhlis Fuadi ini adalah seorang programmer, jurnalis, desainer grafis sekaligus seorang musisi. Terlahir sebagai anak dari tokoh masyarakat yang mewajibkan anak-anaknya merantau sejak SMP, Mukhlis memilih Jogja sebagai tempat studinya. Menuntut ilmu di sekolah menengah berbasis pondok tidak menyurutkan rasa ingin tahunya. Menggeluti bidang jurnalistik sejak SMP
membuatnya sukses menjadi pimpinan redaksi majalah sekolah sekaligus direkrut menjadi reporter majalah remaja di Jogja. Belajar memainkan alat musik dan mulai menulis lagu sejak SMP membuatnya berhasil merilis album yang berjudul Lebih Hidup. Perjalanan karir di bidang teknologi dan informasi juga mengantarkan software tashihnya dipresentasikan dalam sebuah EXPO di Riyadh, Mekah. Yang selanjutnya software tersebut dipublikasikan dalam karya tertulis berjudul Otomatisasi Harakat Bahasa Baca RILIS ALBUM Hal.19
UNIVERSITAS
SAMBUNGAN 19 Negrasa... Sambungan dari Halaman 1
dengan Kerangkan Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI),” tegas dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) tersebut. Pertemuan konsorsium pertama, lanjut Mamlu, akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 di Yogyakarta. Agenda itu sebagai tindak lanjut dari program kerja dan pembentukan pengurus inti IMLA periode 2015-2019. “Setelah pengurus inti terbentuk, pertemuan tersebut akan membahas metode pembelajaran dan standar kurikulum PBA lebih rinci,” terangnya. Sementara itu PINBA membahas isu-isu kontemporer dengan tema utama Bahasa Arab Asas Kebudayaan Mabunusia. Secara bergantian, pemakalah terpilih baik dari dalam negeri maupun luar negeri menyampaikan gagasannya kepada seluruh peserta. Rekomendasi dari setiap pemakalah dirumuskan untuk kemudian diajukan ke pemerintah sebagai pertimbangan kebijakan. Adapun salah satu hasil rumusannya adalah terkait penentuan standar bahasa Arab internasional. (sy/ic)
3250 Maba... Sambungan dari Halaman 1
memberikan amanat upacara. Sapaan ini menjadi sebuah bukti nyata bahwa mahasiswa yang telah masuk dan dinyatakan diterima di Kampus Ulul Albab ini merupakan putra-putri bangsa pilihan. Tercatat terdapat 62 ribu lebih pendaftar yang akan masuk ke UIN Malang namun hanya 3250 yang dinyatakan lulus dan berhak mengenyam pendidikan di Kampus Hijau ini. Bahkan untuk Jalur Mandiri setiap satu kursi harus diperebutkan 13 calon mahasiswa. Semoga dengan awal yang baik ini akan semakin memantapkan langkah mahasiswa baru untuk menatap cerah masa depan. Seiring dengan tema besar kemerdekaan Ayo Kerja! menjadi cambuk semangat bagi meraka untuk menggapai kesuksesan denga kerja keras. (nhl)
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL: Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si saat memberikan cinderamata kepada Menag RI Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin usai pembukaan PINBA IX di Gedung Rektorat UIN Maliki Malang Lt-5.
Menag Dukung Penuh
IMLA dan PINBA
GEMA-Secara langsung Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin membuka kegiatan Pertemuan Internasional Bahasa Arab (PINBA) IX. Sebelumnya, Menag juga turut serta dalam kegiatan Khotmil Quran bersama mahasiswa baru (maba) 2015/2016 di gedung SC. Dalam sambutanya, Lukman memberi apresiasi besar atas teselenggaranya PINBA dan IMLA di UIN Malik Malang, Jumat (28/9).
Menurutnya, upaya IMLA dan UIN Mali k i Malang dalam menjaga dan melestarikan bahasa Arab patut mendapat penghargaan yang tinggi “Bahasa Arab sebagai sumber ilmu pengetahuan dan sebagai bahasa internasional harus selalu dilestarikan. IMLA dan UIN Maliki Malang telah berupaya penuh dalam menjaga dan melestarikan bahasa al Quran tersebut,” terangnya. Kata Lukman, bahasa Arab telah menjadi bahasa
resmi PBB bersama lima bahasa lain, bahasa Inggris, Spanyol, Rusia, Prancis, dan China. Dalam sejarah, bahasa Arab juga berperan penting dalam membangun peradaban dunia. Sumber ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran, astronomi, filsafat, geografi dan yang lainnya ditulis dalam bahasa Arab. Lalu kemudian diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Eropa. Untuk sekarang ini, lanjutnya, bahasa Arab menjadi alat untuk mempererat
Wamenlu Lirik Sistem Pengembangan Bahasa Arab UIN Maliki Wartawan Spotlight Wawancarai Rektor UIN Maliki GEMA- Jhon Quirke, Reporter FDI Spotlight melakukan wawancara khusus dengan Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si di kantornya (13/7). Jhon yang datang sendirian itu meminta Prof. Muji untuk memberikan ide pemikirannya tentang perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Jhon juga mewawancarai beberapa rektor PTN lainnya di Indonesia.
2
GEMA-“UIN Maliki Malang telah berhasil membudayakan penggunaan bahasa Arab di lingkungan kampus,” ungkap Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Abdurrahman Muhammad Fachir di awal sambutannya pada acara penutupan PINBA dan IMLA, (29/8). Menurutnya , sistem pendidikan yang integratif antara kampus dan ma’had sangat bagus untuk pengembangan bahasa Arab. “Secara intensif, kampus ini telah melakukan pengajaran bahasaArab.
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
DUKUNG PENUH: Wakil Rektor I UIN Maliki, Dr. H. M. Zainuddin., M.A (kiri) bersama Prof. Imam Suprayogo., MA, dan Wakil Menteri Luar Negeri Dr. Abdurrahman Muhammad Fachir Selepas Penutupan PINBA IX di Gedung Soekarno Lt-5
Ini bisa menjadi rujukan dalam pembuatan metode pembelajaran dan pengembangan bahasa Arab di Indonesia,” ungkapnya lagi. Wamenlu juga menegaskan bahwa pengajar bahasa Arab yang tergabung dalam IMLA harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang efektif. Terlebih
lagi metode tersebut harus dapat diterapkan di setiap perguruan tinggi. “Kajian serta pelestarian bahasa Arab harus selalu dilakukan. Salah satunya yaitu dengan merumuskan metode pengajaran bahasa Arab yang baik,” tegas alumni Fakutas Sastra dan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
hubungan multilateral dengan negara-negara timur tengah. Melihat timur tengah merupakan wilayah yang memiliki kekayaan sumber alam yang berlimpah, maka banyak negara-negara yang berupaya menjalin kerjasama dengannya. “Dengan pengembangan bahasa Arab, Indonesia mampu mempererat hubungan kerjasama dengan negara timut tengah. Jadi belajar bahasa Arab menjadi hal yang mutlak wajib di pelajari,’’ ungkapnya. (sy/ic)
Bahasa Arab, lanjutnya, memiliki kontribusi besar dalam sejarah peradaban dunia. Baik dari bidang politik, ilmu pengetahuan dan yang lainnya. Patutlah ada perhatian khusus untuk selalu menjaga dan melestarikannya. Gayung bersambut, Wakil Rektor I bidang Akademik, Dr. H. M. Zainuddin., MA menyatakan hasil muktamar akan menjadi prioritas utama bagi kampus Ulul Albab. Diharap hasil itu mampu mendongkrak Program Pengembangan Bahasa Arab (PPBA) yang telah diterapkan sejak kampus hijau dibangun. “Hasil muktamar akan sangat bermanfaat bagi kampus ini dan terkhusus untuk PPBA. Harapan kami, kampus ini bisa menjadi kiblat pembelajaran bahasa Arab di Indonesia dan dunia,” pungkasnya. (sy/ic)
email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
PEMENANG KUIS
Sekjen Kemenag RI
Resmikan Gedung Perkuliahan Baru UIN Maliki Selamat kepada pemenang kuis tebak lima titik perbedaan untuk gema edisi 77 (MEI-JUNI 2015): NAMA : FLLY QURRATA A. ALAMAT : MABNA FATIMAH AZ FAKULTAS: FITK HP : 0896-3237-2830 NAMA : NEASFI LAILY R. ALAMAT : MSAA Fakultas: SYARIAH HP : 0856-0756-6781 Untuk Pemenang kuis, mohon mengambil hadiahnya di kantor redaksi Gema (Infopub) Gedung Rektorat Lt.4 sambil membawa KTM pada jam kerja 07.30-16.00 WIB.
INFO REDAKSI
R
edaksi Gema menerima Tulisan dari para dosen, karyawan atau mahasiswa UIN Maliki baik berupa artikel, opini, karya sastra, foto unik, dan karikatur anekdot. Untuk artikel panjang naskah maksimal 1 halaman A4 satu spasi, font 12 pt. kirimkan tulisan anda ke email: gemainfopub@gmail.com
GEMA-Dalam rangka menambah ruang perkuliahan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membangun gedung perkuliahan baru di Jalan Sunan Muria Dinoyo Malang. Dengan luas 7716 Meter, gedung ini bakal dijadikan tempat perkuliahan mahasiswa Fakultas Syariah dan Jurusan Farmasi UIN Maliki Malang. Bangunan yang didirikan dengan dana dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015 ini, diresmikan langsung oleh Sekjen Kemenag RI dan Rektor UIN Maliki Malang. Rektor UIN Maliki Mudjia Rahardjo menyampaikan bahwa gedung 50 ruang ini, rencana awal dipergunakan untuk pascasarjana saja. Kerena terbatasnya ruang maka ruang dialihakan untuk perkuliahan sarjana saja. “Awalnya bangunan ini untuk pascasarjana. Karena tidak cukupnya ruang, maka gedung kuliah dialihkan untuk perkuliahan syariah dan
PELETAKAN BATU PERTAMA: Rektor UIN Maliki didampingi WR I, II dan III serta para dekan fakultas bersama Sekjen Kemenag Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. saat melakukan peletakan batu pertama dalam pembangunan gedung perkuliahan di UIN Maliki.
farmasi,” ujarnya. Selain itu, masyarakat juga mendukung penuh atas didirikannya bangunan baru tersebut dan meminta secepatnya agar bangunan segera diselesaikan. “Faktanya, antusias masyarakat juga banyak terhadap berdirinya bangunan ini, salah satunya mendukung
agar segera diselesaikannya gedung perkuliahan kampus hijau,” tambahnya. Tanggapan baik juga disampaikan oleh Sekjen Kemenag Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si terhadap bangunan baru ini. Pasalnya, kampus Islam ini maju dan patut diandalkan. Sehingga bisa
menjadi contoh bagi kampus Islam lainnya. “Harapan saya sangat besar terhadap kampus ini, kontribusi kampus yang didominasi dengan ma’had akan mampu membawa nama kampus Islam menjadi baik dan mahasiswanya berwawasan Islam yang luas,” tambahnya. (un/nhl)
KUIS TEBAK 5 TITIK PERBEDAAN BERHADIAH T-SHIRT MENARIK
GAMBAR di atas sepintas tampak kelihatan sama. Namun jika dicermati gambar tersebut terdapat lima titik perbedaan. Carilah lima titk perbedaan tersebut dan lingkarilah titik perbedaannya lalu kirimkan jawaban anda ke kantor redaksi Tabloid Gema. Guntinglah lembar kuis mencari 5 titik perbedaan ini lalu masukkan dalam amplop dan sertakan nama, alamat, dan fakultas serta No. HP/ email anda. Kirim ke Kantor Redaksi Gema Gedung Rektorat Lt.4. Bagi yang beruntung akan mendapat T-SHIRT GAUL dari redaksi Tabloid Gema. Pengirim akan diundi dan diambil dua pemenang. Selamat mencari! email: gemainfopub@gmail.com
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
3
UNIVERSITAS
TEMU WALI
Orang Tua Wajib Pantau Kuliah Anak GEMA- Gedung Sport Center dipenuhi oleh ribuan wali mahasiswa, Sabtu (29/8). Kehadiran mereka untuk memenuhi undangan sosialisasi sistem akademik dan kemahasiswaan serta wisuda mahasiswa tahfiz al Quran tahun akademik 2015/2016. Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si berpesan agar para orang tua memantau akademik anak mereka. Orang nomor satu UIN Maliki itu menjelaskan bahwa orang tua harus tau kegiatan anaknya selama kuliah. Dengan begitu, ada hubungan aktif antara anak dan orang tua walau terpisah jarak. “Kami berharap orang tua selalu berperan aktif agar tidak ada mahasiswa yang terlalu lama di kampus,” jelas Guru Besar Sosiolinguistik tersebut. Acara yang dibuka oleh sambutan Isroqunnajah itu juga menjadi acara wisuda tahfiz al Quran. Gus Is, sapaan akrabnya, menjelaskan tentang ma’had dan pendidikan bahasa Arab di UIN Maliki. “Seluruh mahasiswa UIN Maliki wajib belajar berbahasa Arab di tahun pertama. Hasilnya, 80% mahasiswa kampus ini dapat berbahasa Arab dengan baik,” tuturnya. Ia juga menjelaskan bahwa sebagian mahasiswa masuk melalui jalur khusus. “Yaitu jalur mandiri prestasi tahfiz al Quran 5 sampai 30 juz,” lanjutnya. Seiring waktu, pihak kampus ingin agar mahasiswa lainnya juga tertarik menghafal al Quran. Setelah wisuda tahfiz, perwakilan wali mahasiswa, Nur Hamid didaulat memberikan sambutannya. Ia menyampaikan rasa syukur dan bangga karena anaknya masuk ke kampus yang menjunjung nilai Islam ini. “Alhamdulillah, dari 65.000 calon, putra-putri kita berhasil menjadi salah satu dari 3.280 yang diterima,” jelas wali asal Kediri tersebut. (sfh/nd)
HARAPAN: Ribuan wali mahasiswa berharap agar putra-putrinya dapat menempuh pendidikan dengan baik dan tepat waktu.
4
CIUM TANGAN: Prof Mudjia saat menyalami salah satu mahasiswa tahfizh al Quran di Gedung Sport Center, Sabtu (28/9)
Rektor UIN Malang
Wisuda Ratusan Hafiz GEMA-Wisuda Tahfiz UIN Maliki Malang kembali mewisuda sederet mahasiswa yang telah hafal Al Quran, Sabtu (29/8). Mereka yang diwisuda berasal dari hampir seluruh jurusan yang ada di kampus hijau tersebut. Tercatat terdapat 122 mahasiswa penghafal Al Quran yang telah diwisuda langsung oleh rektor UIN Malang. Direktur HTQ, Imam Muslimin dan Mudir Mahad, Isroqunnajah juga turut mendampingi Prof. Mudji mewisuda para hafiz hafizah.
Sebagai salah satu kampus Islam terbaik di Indonesia, UIN Maliki Malang memiliki sederet program unggulan, salah satunya ialah program tahfiz Al Quran bagi mahasiswanya. Telah menjadi tradisi bahwa di tiap tahunnya UIN Maliki Malang selalu melahirkan hafiz-hafizah dari setiap jurusan yang ada di kampus tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Isroqunnajah menyampaikan sambutannya bahwa tidak sedikit mahasiswanya yang menghafal Al Quran. Bahkan
ketika Menteri Agama masih dijabat oleh Mahfuh Basuni, pihak kampus mencoba mengajukan beasiswa bagi mahasiswa yang menghafal Al Quran. Pada saat itu terdapat 32 hafiz hafizah yang menerima beasiswa dari pemerintah. Dan sejak itu pula pemerintah memberikan beasiswa bagi mereka yang hafal Al-Quran minimal sepuluh juz di Kampus Ulul Albab. Ia juga menambahkan, “Selalu saja ketika wisuda sarjana, mereka yang hafal
Al Quran memiliki prestasi, entah itu sebagi the best one, the best two, sampai the best ten”. Rektor UIN Maliki Malang juga menyampaikan bahwa sebanyak 20% dari mahasiswa UIN Malang adalah seorang hafiz hafizah. Maka dalam sambutanya Prof. Mudji berharap, “Saya minta agar putra putri diikutkan program hafalan Al Quran agar ketika lulus dari sini tidak hanya sebagai sarjana namun juga sebagai penghafal Al Quran”. (hni/nhl)
Rektor UIN Malang Kenalkan Kampus III Saat Temu Wali
Malang beserta programprogramnya. Dalam sambutan pertama, Isroqunnajah sebagi mudir mahad menyampaikan bahwa belajar Bahasa Arab di sekolah atau madrasah dirasa belum cukup memuaskan. Oleh sebab itu, pengelola kampus memformat siapapun yang belajar di kampus ini wajib mendapat pembelajaran intensif Bahasa Arab yakni PPBA. “80 mahasiswa baru di tahun pertama ketika diadakannya program intensif Bahasa Arab, ternyata mampu menjawab soal-soal pascasarjana pada waktu itu,” ucap Isroqunnajah. Disamping itu, ia juga memperkenalkan mahad yang telah berdiri di kampus tersebut. Ia menyampaikan bahwa terdapat 12 kiai dan dosen yang juga tinggal di lingkungan mahad dan siap untuk mendidik dan membimbing para mahasiswa selama 24 jam. Dalam sambutan Rektor, Mudjia Raharjo
memperkenalkan UIN Maliki Malang sebagai World Class University kepada para wali mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyak dari mahasiswa UIN Malang berasal dari luar negeri, serta banyak mendatangkan dosen dari luar negeri. Banyaknya kegiatan internasional, memiliki kerjasama dengan banyak negara, dan terakreditasi internasional juga menjadi bagian tang penting. Prof Mudji juga menyampaikan bahwa UIN Malang adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia karena prestasinya. “Kampus UIN Malang termasuk 21 universitas terbaik di Indonesia dan berada di posisi ke-empat sebagai universitas terbaik di jawa timur berdasarkan data dari pemerintah,” ungkapnya. Tidak hanya itu, orang nomor wahid di UIN Malang tersebut juga turut memperkenalkan kampus II dan kampus III UIN Malang yang saat ini dalam proses
pembangunan. “Jika anda melihat kampus III dari atas pesawat maka akan terbaca lafal basmalah,” jelasnya bangga. “Saat saya ditanya oleh Pak Menteri mengapa kampus III didesain seperti itu, karena saya berharap agar setiap orang yang belajar, bekerja, dan berkunjung seperti halnya temu wali kali ini, mendapat naungan dari ayat-ayat Allah,” paparnya. Dalam sambutan wali mahasiswa yang diwakili oleh Nur Akhid yang juga merupakan salah satu direktur pasca sarjana di salah satu universitas di Indonesia, ia menyampaikan bahwa menyekolahkan putra putrinya di kampus ini bukanlah pilihan yang salah, karena kampus ini memiliki banyak ulama yang siap mendidik putra putri mereka menjadi ulama dan intelek yang profesional. Di samping itu juga karena kampus ini adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia. (hni/nhl)
GEMA-Telah menjadi tradisi bahwa di setiap penerimaan mahasiswa baru, UIN Maliki Malang selalu mengadakan agenda temu wali mahasiswa. Agenda yang selalu disandingkan dengan Wisuda Tahfiz al Quran tersebut digelar di gedung Sport Center, Sabtu (29/8). Acara tersebut dihadiri lebih dari tiga ribu wali mahasiswa baru. Para dekan dari semua fakultas juga turut hadir di kursi terdepan. Tidak hanya sebagai agenda penyambung silaturahmi, dalam agenda tersebut rektor dan mudir mahad juga mengenalkan kampus UIN
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
POSDAYA Maksimalkan KKM Guna Sejahterakan Masyarakat GEMA-Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang menjadi tempat Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Posdaya Masjid. 14 kelompok disebar di 20 masjid dengan bimbingan dari 9 Dosen Pembina Lapangan (DPL) dan 2 orang volunteer. Dalam rangka mengabdi dan membangun wilayah Sumberpucung, 160 lebih mahasiswa tersebut berbaur dengan masyarakat. Kordinator DPL, Djoko Susanto dalam acara penarikan mahasiswa KKM 2015 menuturkan bahwa program KKM akan selalu berkesinambungan. Hal itu bertujuan agar dapat memaksimalkan setiap program yang telah dilaksanakan oleh setiap kelompok di masing-masing posdaya. “Pengabdian selama sebulan ini akan dilanjutkan oleh peserta KKM pada tahun depan,” imbuh dosen Fakultas Humaniora tersebut, Minggu (23/8). Setiap kelompok, masih kata Djoko, harus meninggalkan arsip di masing-masing posdaya atau takmir. Hal itu akan menjadi acuan serta referensi penting dalam pembuatan program pada tahun berikutnya. Pasalnya, kegiatan posdaya seperti ini sudah menjadi program tahunan di UIN Maliki yang dipelopori langsung oleh Yayasan Damandiri bekerjasama dengan UIN Maliki dan Pemerintah Kabupaten Malang. Sehingga, tambah dia, bentuk arsiparis dari program kegiatan posdaya di Kecamatan Sumber Pucung ini perlu dibukukan dengan baik sehingga hasilnya bisa dijadikan bahan rujukan dan evaluasi untuk peserta KKM selanjutnya. “Peserta KKM tahun depan akan merujuk pada arsip kegiatan tahun ini. Program yang berhasil dijalankan akan dikembangkan, sedangkan program yang masih dalam tahap perencanaan akan dilanjutkan,” urainya. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah Sumberpucung, Zaenal Arifin menegaskan bahwa penarikan KKM bukanlah akhir pengabdian mahasiswa, mahasiswa akan beralih pada tugas pengabdian dengan ragam bentuk dan cara. “Posdaya hanyalah satu sistem dalam upaya mengabdi, membangun, dan mensejahterakan masyarakat. Di kampus, wujud pengabdian bisa dilakukan dengan penelitian, pembelajaran, dan berbagai aktifitas positif di kampus,” pungkasnya. (sy/ic)
PENGABDIAN: Foto bersama Dosen Pembina Lapangan, Ketua DMI, dan Mahasiswa KKM di Masjid al Ishlah Sumberpucung dalam acara penarikan mahasiswa KKM 2015
email: gemainfopub@gmail.com
PENGABDIAN: Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A.(kanan), Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I.(tengah), dan Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, S.H., M.Ag. (kiri) saat disematkan penghargaan Satyalancana Karya Satya oleh Inspektur Upacara, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si Rektor UIN Maliki Malang (17/8).
67 PNS Terima Penghargaan
GEMA-Moment Upacara 17 Agustus menjadi lebih berharga. Sebanyak 67 Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya langsung dari Presiden RI Joko Widodo, Senin (17/8). Jumlah ini merupakan jumlah yang terbanyak sejak UIN Malang berdiri. Penghargaan yang langsung diberikan oleh
orang no. 1 di Indonesia ini secara langsung disematkan oleh Inspektur Upacara yang sekaligus Rektor UIN Maliki Malang, Mudjia Rahardjo. Penghargaan Satyalancana Karya Satya merupakan sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah berbakti selama 10
atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya. Sehingga ada tiga kategori penghargaan yaitu 10, 20, atau 30 tahun. Agustus 2015 ini terdapat 67 pegawai yang mendapat
Membludak: Ujian Mandiri UIN Maliki Capai 4390 Peserta GEMA-Selama dua hari ini, UIN Maliki Malang benarbenar disibukkan dengan penerimaan mahasiswa baru (maba) melalui Jalur Mandiri Tulis dan Prestasi. Pasalnya, peserta ujian mandiri tahun ini membludak sampai 4390 peserta (4-5/8). Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Maliki, Ahmad Heru Achadi menyatakan bahwa ujian mandiri tahun ini, mengalami peningkatan 3 kali lipat dibanding tahun kemarin. Menurutnya, hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi panitia penyelenggara dalam mensukseskan kegiatan
IKUTI UJIAN: Salah satu peserta ujian jalur mandiri tulis UIN Maliki tampak serius mengerjakan soal ujian di gedung B.
tersebut. “Kalau tahun kemarin, ujian mandiri baik tulis maupun prestasi mencapai 1200 peserta, tetapi sekarang membludak sampai 4390 peserta. Dari 4390 calon maba tersebut akan diambil 700
mahasiswa baru”, katanya. Ketika ditanya tentang penitipan peserta dalam ujian mandiri ini, Mantan Kepala Bagian Umum UIN Maliki tersebut, menegaskan bahwa penitipan peserta itu ada, tetapi tidak menjamin akan lolos
kebanggaan untuk disemati penghargaan ini. Dengan rincian 4 orang kategori 30 tahun, 10 orang kategori 20 tahun, dan 53 orang kategori 10 tahun. Tentunya penerima penghargaan ini akan menjadi contoh bagi pegawai yang lain untuk lebih ikhlas dalam bekerja dan mengabdi pada Indonesia tercinta. (nhl) ujian mandiri. Karena lolos atau tidaknya peserta ujian tergantung hasil testnya. “Kalau testnya baik ya akan masuk UIN, tetapi kalau buruk ya jangan harap bisa masuk UIN. Karena kami hanya memilih orang yang berkualitas saja yang masuk kampus ini”, ungkapnya. Dari persaingan yang super ketat tersebut, para peserta ujian tetap optimis untuk bisa masuk di perguruan tinggi Islam nomor satu di Indonesia tersebut. Hal ini seperti diutarakan oleh Faizul Ulul Rosyad siswa Madrasah Aliyah (MA) Darul Ulum Muncar Banyuwangi. Ia sangat percaya diri bisa menjadi maba UIN Maliki, walaupun harus bersaing dengan 4329 peserta yang lain. “Walaupun harus bersaing dengan ribuan peserta yang lain, saya tetap optimis lolos, dan bisa menjadi warga kampus Ulul Albab ini,” ujarnya. (sir/ic)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
5
UNIVERSITAS
BAZAR BUKU Dema Universitas Ajak Mahasiswa Gemar Membaca GEMA-Revolusi Intelektual dan Moral, moto yang diusung Kabinet Perubahan Dewan Eksekutif Mahasiswa Uinversitas (Dema-U) periode 2015/2016. Tidak hanya sekedar slogan, lebih jauh sepenggal kalimat tersebut diharap mampu membumi di kampus Ulul Albab. Adapun langkah awal mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan penyelenggaraan Book Fair. Turut andil dalam book fair tersebut beberapa penerbit, di antaranya Books Store, Bumi Aksara, Erlangga, dan Arruz Media, Selasa (2-23/9). Ketua Dema-U, Nanang Maashobirin menjelaskan bahwa book fair tersebut adalah cermin dari revolusi intelektual. Sedangkan moralitas akan tertata dengan sendirinya ketika intelektualitas tercapai. “Bagaimana moralitas terbentuk kalau tidak memiliki wawasan,” tegas mahasiswa kelahiran Palembang tersebut. Menurutnya, mahasiswa harus memiliki wawasan luas. Sebab pemilik pengetahuanlah yang kelak akan menjadi pemimpin. “Book fair murni dedikasi dari Dema-U agar mahasiswa bisa mengembangkan intelektualnya,” ungkap pria berkacamata tersebut. Selain bazar buku, kata Nanang, masih ada sederetan agenda kegiatan ilmiah. Mulai dari simposium hingga sekolah penelitian umum. “Para pakar yang hadir di acara simposium adalah tokoh yang integratif. Segala ide dan pemikirannya harus memadukan science dan Islam,” pungkas mahasiswa Fakultas Humaniora tersebut. (sy/ic)
Suasana: Pagelaran Book Fair di Gedung-B Lt-1 nampak lengang.
UIN Maliki Bangun 50 Ruang Kuliah GEMA-Upaya UIN Maliki menambah sarana dan prasarananya untuk menunjang proses akademik di perguruan tinggi ber logo Ulul Albab ini terus dilakukan. Salah satunya yaitu penambahan 50 ruang perkuliahan yang terletak di barat jalan gedung UIN Maliki tepatnya di jalan Sunan Muria. Pembangunan gedung perkuliahan yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sekjen Kemenag RI Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si bersama Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, Wakil Rektor I Dr. H. Zainuddin, MA, serta para dekan dan tokoh masyarakat setempat (16/8). Dalam kesempatan itu, Sekjen Kemenag Nur Syam berharap dengan adanya penambahan
6
HORMAT SANG SAKA: Rektor UIN Maliki Malang Prof. Mudjia Rahardjo, M.Si selaku Inspektur Upacara saat hormat bendera dalam Upaca Bendera Kemerdekaan RI (17/8)
Ayo Kerja: Rektor Targetkan Jurusan Kedokteran Tahun Ini Gema-“Seiring dengan tema besar kemerdekaan Indonesia yaitu Ayo Kerja! Saya juga mengajak seluruh warga kampus untuk bekerja keras mewujudkan citacita kampus sebagai pusat peradaban Islam,” jelas Prof. Dr. Mudjia Rahardjo M.Si dalam amanat Upacara Kemerdekaan RI ke-70 di UIN Maliki Malang, Senin (17/8). Tema besar yang diusung dalam kemerdekaan tahun ini menjadi jiwa untuk menggapai cita-cita kampus menjadi pusat peradaban Islam dunia. Tentunya cita-cita yang luhur tersebut harus diiringi
dengan sebuah tindakan nyata. Berbagai program yang sesuai dengan Garis Besar Haluan Universitas (GBHU) menjadi pakem penting menuju cita-cita tersebut. Berbagai program berskala nasional bahkan internasional pun semakin digalakkan guna merealisasikannya. Diantaranya yaitu dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya insani. Penerimaaan mahasiswa baru tahun 2015 dengan jumlah pendaftar mencapai 62 ribu menjadi salah satu indikator dalam bidang ini. Bahkan untuk jalur mandiri setiap calon mahasiswa harus berebut
sarpras tersebut UIN Maliki bisa terus berkembang dan maju serta menelurkan bibit unggul demi kemajuan bangsa ini. Menurut mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu yang kini menjadi UIN Surabaya kondisi bangsa Indonesia tengah mengalami pelemahan rupiah, nilai dolar yang menembus angka 14.000 per 1 USD nya membuat pemerintah harus melakukan banyak terobosan dan penghematan anggaran. “Anggaran dalam kementerian saja dipangkas hingga 90 T begitu juga dalam sektor pendidikan dan yang lainnya,” tuturnya. Meski anggaran dipangkas, masalah sarpras tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, sarpras dalam perguruan tinggi sangatlah penting untuk menunjang kemajuan dan peningkatan mutu di perguruan tinggi. “Teriring doa semoga proses pembangunan 50 ruang kuliah ini dapat berjalan dengan lancar aman
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
dengan 13 calon mahasiswa lainnya untuk masuk dan diterima di Kampus Hijau ini. Di sisi lain peninghkatan peran-peran sosial keagamaan juga harus semakin ditingkatkan. Dengan adanya program Posdaya berbasis Masjid yang secara rutin dilaksanakan oleh mahasiswa diharapkan UIN Malang mampu memberikan kontribusinya bagi masyarakat. Berdasar audit Inspektorat Jendral Kementrian Agama menetapkan bahwa model pengabdian UIN Malang merupakan yang terbaik di Indonesia. Hal ini patut untuk dipertahankan dan
dan semua para pekerja selamat, serta mampu memberikan manfaat yang luas,” doanya. Sementara itu, Rektor UIN Maliki meminta dukungan sepenuhnya kepada pemerintah untuk senantiasa mendukung program-program yang dicanangkan oleh UIN Maliki. Pasalnya, dari hasil data peminat calon mahasiswa baru tahun 2015 ini mengalami peningkatan derastis. “Selama ini pemerintah selalu berharap kepada UIN Maliki untuk menerima mahasiswa sebanyak mungkin. Akan tetapi kami masih terkendala persoalan kapasitas ma’had yang hanya mampu menampung 3500 mahasiswa saja,” ungkapnya. Tahun 2015, kata Prof. Muji, jumlah peminat camaba mencapai puluhan ribu. Jurusan farmasi saja calon mahasiswa yang mau masuk ke UIN Maliki satu kursi direbutkan oleh 18 orang. “Itu
ditingkatkan. Akreditasi tingkat internasional pun juga tak boleh ditinggalkan. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan managemen akan segera terakreditasi secara internasional oleh badan akreditasi internasional, ASEAN University Network (AUN). Selain itu, tahun 2015 ini kampus akan fokus pada dua hal penting yang menjadi program utama yaitu membuat program jurusan baru yaitu kedokteran umum dan menambah program studi di pasca sarjana. Dua program ini akan menjadi main project untuk tahun 2015 ini. (nhl)
artinya peminat farmasi di UIN Maliki sudah mencapai 1:18,” ungkapnya. Meningkatnya peminat camaba untuk masuk ke UIN Maliki memang tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki oleh UIN Maliki saat ini. Untuk itu, semoga pemerintah bisa membantu upaya UIN Maliki untuk melakukan pengembangan kampus III yang terletak di desa Precet, Junrejo Kota Batu. “Di atas lahan seluas 100 hektar tersebut yang 30 persen akan dibangun gedung fakultas ilmu kesehatan dan kedokteran,” paparnya. Usai melakukan peletakan batu pertama sebagai simbolis, Sekjen Kemenag RI Nur Syam di daulat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Gedung Sport Center UIN Maliki. sebanyak 3500 mahasiswa baru mengikuti kuliah umum tersebut hingga selesai.
email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
OPAK 2015
KOMPAK: Mahasantri saat mengerjakan atribut Opak bersama-sama di mabna.
PersiapkanAtribut OPAK, Mahasantri Semakin Kompak GEMA-Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam agenda tersebut seluruh peserta diwajibkan menggunakan atribut-atribut khusus. Oleh karena itu, semua mahasantri pun mempersiapkan atribut untuk menjelang pelaksanaan OPAK (18/8). Salah satu atribut yang mereka kenakan adalah memasang pita merah putih di peci hitam. Mereka menyelesaikan atribut tersebut secara bersama-sama untuk menaati semua aturan dengan baik. Husnan Rifa’i, salah satu mahasantri dari mabna Ibnu Rusyd mengatakan, bahwa dia dan teman-teman mengaku senang dan siap mengikuti OPAK dengan baik. Dari aktivitas tersebut, mahasantri mengakui senang. Salah satu alasannya karena dapat mengenal satu sama lain sesama mahasantri. Hal tersebut juga membuat mahasantri untuk lebih kompak dan semangat. Karena dapat berbagi informasi dan mengerjakan tugas secara bersama-sama. (don/nhl)
ESQ untuk Mahasiswa Baru GEMA-Setelah berjalan lancar di hari pertama, Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) mahasiswa baru (maba) dilaksanakan di Gedung Sport Center (SC) UIN Maliki Malang, Kamis (20/8). Dalam kegiatan ini, panitia OPAK 2015 memberikan materimateri baru. Materi Emotional Spiritual Quotient (ESQ) oleh Ary Ginanjar dan tim menjadi pamungkas acara. Setelah Salat Dhuhur, bedah buku Islam serta materi Pluralisme Agama disampaikan oleh Ngainun Naim dan Umi Sumbulah. Di sore hari, para pengurus Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa memperkenalkan Organisasi Mahasasiswa Intra Kampus (OMIK). (sfh/nd) email: gemainfopub@gmail.com
MONITORING BLU:Perwakilan dari PKBLU sedang membahas tentang proses regulasi keuangan untuk memonitoring Badan Layanan Umum (BLU) UIN Maliki Malang.
Tingkatkan Kualitas BLU Melalui Monitoring Secara Rutin
GEMA-Sebagai kampus yang didaulat menjadi World Class University, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus mengembangkan sayap menjadi perguruan tinggi terbaik. Salah satu langkah progresif tersebut ialah meningkatkan kualitas Badan Layanan Umum (BLU). Hal tersebut tercermin dengan datangnya Pengelola Keuangan Badan Layanan
Umum (PKBLU) lembaga keuangan untuk melakukan monitoring terhadap BLU kampus Ulul Albab ini, Sabtu (19/8). PKBLU merupakan salah satu lembaga keuangan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia. Keberadaan PKBLU ini untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan serta pelayanan masyarakat. Tujuan adanya monitoring tersebut adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan
unit usaha kampus untuk peningkatan kualitas layanan. Selain memberikan e v a l uasi, PKBLU juga melakukan review hasil kerja dan kiprah BLU UIN Maliki Malang untuk berkembang. Mengingat bahwa kampus hijau ini juga pernah meraih predikat BLU terbaik se-Indonesia. Sehingga upaya untuk mempertahankan predikat tersebut akan terus dilakukan. Cholidah, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Maliki Malang
mengaku, kunjungan ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan kampus. “Bagus sekali, karena dapat memberikan banyak wawasan. Terutama kemudahan dalam proses regulasi yang selama ini kami khawatirkan,” ujar Kabiro AUPK tersebut. Pertemuan yang dilaksanakan di ruang rektorat tersebut juga dihadiri oleh seluruh dekan dari seluruh fakultas. Dengan harapan, proses regulasi keuangan dapat dimengerti oleh semua stakeholder kampus hijau ini. (don/nhl)
GEMA-Karakter menjadi bagian penting dalam meraih sebuah cita-cita. Hal inilah yang menjadi landasan diadakannya sebuah pelatihan bagi mahasiswa baru dengan materi ESQ oleh Ary Ginanjar Agustian, Kamis (20/8). Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Opak 2015. Opak yang telah dimulai sehari sebelumnya ini diikuti o l e h 3.250
akan dilanjutkan dengan kegiatan Orientasi Fakultas (Osfak). Kehadiran trainer ESQ dengan lisensi resmi dari Ary Ginanjar Agustian ini diharap mampu memberi tiupan semangat bagi Maba untuk mengawali langkah di lingkungan baru mereka. Lebih dari itu penanaman visi dan misi yang jelas kerap kali dibutuhkan agar setiap mahasiswa tidak kehilangan arah tujuan. “Semangat dengan misi yang jelas akan mempermudah kita sampai ke tujuan dan cita-cita kita,” ucap salah satu trainer dengan semangat. Trainer ini juga memberikan sebuah contoh yang real akan penting sebuah misi yang jelas. Korea Selatan contohnya. Korsel merdeka pada tahun yang
sama dengan Indonesia atas Jepang. Hanya terpaut dua hari dari kemerdekaan Republik Indonesia, 15 Agustus 1945. Namun pada tahun 2015 ini nampak perbedaan yang cukup jauh antara kedua negara ini, baik dalam bidang pendidikan, teknologi, terlebih bidang ekonomi. “Kuncinya, Korsel memiliki misi yang jelas yaitu untuk mengalahkan Jepang,” lanjutnya. Dengan misi yang jelas ini maka seseorang akan dengan mudah menggapai cita-citanya. Karena misi ini akan menuntut seseorang untuk setingkat lebih maju. Semangat inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa baru. Misi yang jelas untuk datang dan belajar di kampus ini harus segera dirancang. Tuk gapai impian gemilang. (nhl)
Maba Bangun Karakter ESQ
mahasiswa baru. Kegiatan Opak 2015 ini berlangsung selama dua hari (19-20/8) dan
SEMANGAT: Tim ESQ Ary Ginanjar Agustian saat memberikan materi dalam acara OPAK 2015 di Gedung Sport Center (20/8)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
7
UNIVERSITAS
KKM 2015: Sulap Limbah Plastik GEMA-Menyulap limbah plastik menjadi kerajinan yang bernilai seni dan ekonomi. Satu gagasan yang disampaikan oleh kelompok KKM 119 kepada masyarakat Dusun Krajan Desa Kalipare Kabupaten Malang. Di awal, ide tersebut disosialisasikan kepada kelompok Ibu PKK dan siswa-siswi SDN Kalipare. Pada akhir, kreatifitas tersebut diminati dan menjadi sumber penghasilan warga, Minggu (9/8). Ketua kelompok KKM 119, Sirojul Munir menuturkan limbah plastik bisa didaur ulang menjadi berbagai macam kerajinan. Dari jenis tas, taplak meja, tikar, tempat tisu, bingkai foto, dompet, tempat pensil, dan masih banyak lagi, bisa dikembangkan menurut kreatifitas masing-masing. “Limbah plastik yang digunakan saat ini baru bungkus kopi. Sebab, bungkus kopi sachet lebih mudah untuk diatur polanya dan memiliki banyak motif,” urai mahasiswa Fakultas Syariah tersebut. Ulyah dan Hartati, masih kata Siroj, dua di antara warga Dusun Krajan yang sangat cepat menguasai ketrampilan tersebut. Bahkan keduanya dapat membuat design serta pola yang lebih apik. “Selain kerajinan limbah plastik, warga juga meminta untuk dikenalkan ragam kerajinan tangan yang lain,” tambahnya Hasil kerajinan tersebut, lanjut mahasiswa PBSB itu, sudah banyak yang melirik, bahkan beberapa warga sudah ada yang memesan dengan model tas tangan. “Kerajinan ini juga diikutsertakan dalam pameran produk posdaya di Universitas Merdeka Malang,” pungkas mahasiswa asal Bandung tersebut. (sy/ic)
Wisuda, Tingkatkan Minat Santri TPQ dalam Mengaji GEMA-Cerdas Ceria Bersama al Quran, sepenggal tema dalam acara Wisuda Santri TPQ Nurul Ulum, Dukuh Turus Desa Ternyang, Sumberpucung Kabupaten Malang yang digagas langsung oleh mahasiswa KKM Tematik Posdaya Masjid. Acara ditujukan guna memberi motivasi santri dalam belajar dan mengkaji al Quran, dalam wisuda tersebut juga disisipi ragam pentas seni dari para santri, Sabtu (22/8). Yusuf, selaku Ketua TPQ menuturkan bahwa sebelumnya belum pernah diadakan acara wisuda. Acara tersebut akan menumbuhkan semangat santri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. “Melihat teman-teman mereka diwisuda, para santri akan makin semangat mengaji di TPQ“ tegasnya. Hal senada juga dikatakan Muhammad Hamid, Ketua KKM 108 bahwa minat belajar santri bisa ditumbuhkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan wisuda dan pentas seni. “Semoga kegiatan wisuda ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahunnya,” harapnya. (sy/ic)
8
Pencerahan: Abdullah Sam memberikan pencerahan kepada seluruh peserta Posdaya KKM UIN Maliki di Masjid Jami’ Gedangan
Abdullah Cerahkan Posdaya Gedangan GEMA-Nama Abdullah Sam semakin populer dikalangan pelaku Posdaya di Indonesia. Bayangkan saja alumnus Fakultas Psikologi ini telah menjadikan Posdaya di Masjid al Amin Sumber Pucung Kabupaten Malang menjadi jujukan para penggerak aktivitas masjid, akademisi, organisasi pemuda, bahkan para pejabat pemerintah. Tak terkecuali tetangga desanya Gedangan yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Posdaya berbasis masjid UIN Maliki Malang mengundangnya untuk memberikan pencerahan akan pentingnya keberadaaan Posdaya di Masjid Jami Darussalam Gedangan (08/08). Kegiatan yang digagas oleh para mahasiswa KKM di wilayah Gedangan ini dihadiri oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ta’mir masjid se-Kecamatan Gedangan, para pengurus Posdaya dan
Mahasiswa KKM. Basit yang didaulat memberikan sambutan pertama mewakili para DPL mengatakan bahwa keberadaan Posdaya ini bermanfaat sekali bagi masyarakat. “Di Gedangan ini banyak sekali potensipotensi yang bisa digali untuk digunakan secara maksimal, namun warga belum maksimal memanfaatkannya,” ujar dosen Fakultas Tarbiyah ini. Senada juga dikatakan Abdullah Sam, pengasuh Pesantren Rakyat ini, Posdaya benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Kegiatan ini bisa mencetak orang menjadi kaya-raya”, tegas alumnus MAN 1 Malang ini. Menurutnya Posdaya itu adalah forum silaturrohim untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat kegiatan ummat, ekonomi, sosial, kesenian dan lain-lain. Kemudian Ia mencontohkan Sumber Pucung yang tak lain adalah tempat dimana ia hidup saat ini disulap
Ustaz Fadlan Gharamatan Isi Ceramah di Masjid at Tarbiyah GEMA-Da’i dan ulama asli Papua, Ustaz Fadlan Gharamatan isi ceramah ba’da dzuhur di Masjid at Tarbiyah, Kamis (27/8). Dalam ceramahnya, da’i yang sudah mengislamkan lebih dari 220.000 orang di Papua itu menjelaskan tentang keadaan kaum muslim pasca pembakaran masjid di Tolikara. Fadlan, sapaan akrab ulama asli Papua ini, menghimbau kepada umat Islam untuk tidak tersulut emosi terhadap
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
Ustadz Fadlan Gharamatan (Tengah) foto bersama dengan jamaah sholat dzuhur, setelah isi ceramah di masjid at-Tarbiyah.
peristiwa pembakaran masjid dan penyerangan saat Sholat Ied di Tolikara Papua, pada Jum’at 1 Syawal 1436 H kala itu. Menurutnya, tragedi pembakaran masjid terjadi karena provokasi dari misionaris dan jemaah gereja yang datang dari Toraja, Manado, dan Ambon. Karena keadaan sebenarnya
menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor. Hal itu terdorong berkat adanya Posdaya KKM UIN Maliki yang mendorongnya hingga mendirikan Pesantren Rakyat. Padahal saat itu kata Abdullah , didaerahnya terkenal dengan sebutan ”daerah hitam”, pasalnya berbagai macam kegiatan maksiat menjadi makanan sehari-hari warganya seperti berjudi, mabuk, dan praktek prostitusi. Namun saat ini tambahnya, semuanya berbalik seratus delapan puluh derajat dalam tempo empat-lima tahun, Posdaya Masjid al Amin Sumber Pucung menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Bahkan lanjutnya, tidak kurang 8000 masyakarat sekitarnya telah berubah profesi dan menikmati hasil usahanya. “Saya ajak masyarakat melalui Posadaya untuk mendirikan beragam usaha seperti Kelompok Usaha
Mandiri (KUM)”,jelasnya. Dalam KUM ini kata Abdullah, banyak sektor yang dilakukan seperti mendirikan usaha bajak mesin, perajang tembakau, pabrik batako, budidaya jamur, pembibitan, peternakan kambing, kampung Inggris, dan pengembangan LSM. Kata Abdullah kegiatan tersebut semuanya sudah menghasilkan puluhan juta rupiah. “Jadi kalau Posdaya benar-benar serius, ya seperti ini jadinya, menghasilkan uang”, tegas bapak yang suka ceplas-ceplos ini. Lantas apa yang menjadi kunci keberhasilan Posdaya di Masjid al Amin? Beliau pun hanya menjawab 3 S, yaitu Srawung, Srawung, Srawung (selalu berinteraksi, red). Hal yang sama juga dilontarkan M. Anwar Firdausy, salah satu DPL UIN Maliki ini mengatakan menarik sekali apa yang dijelaskanAbdullah, hal itu semoga bisa menjadi inspirasi Posdaya di Gedangan.[dz]
di lapangan, penduduk asli Papua baik-baik, toleran, serta tidak pernah berbuat kericuhan, baik yang muslim maupun kristen. “Umat Islam hendaknya menghadapi kasus pembakaran masjid ini dengan hati yang dingin, mereka yang membakar masjid tidak mengetahui tentang Islam. Dan alhamdulillah, umat Islam di Papua hari ini telah beraktifitas seperti biasanya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa, masih banyak masyarakat Papua yang hidup dalam kebodohan. Mereka dimanfaatkan oleh misionaris sebagai sarana dalam pengambilan kekayaan alam Papua. Lebih parahnya, mereka diajarkan untuk tidak cinta Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), sehingga mereka ingin keluar dari NKRI dan mendirikan negara sendiri dibawah sokongan misionaris. Menurutnya, dakwah merupakan jalan terbaik untuk memerangi kebodohan masyarakat Papua sekaligus mengibarkan panjipanji Islam di Pulau Mutiara Hitam tersebut. Di akhir ceramahnya, Ustaz Fadlan mengajak para jamaah yang untuk berdakwah dan mengibarkan panji-panji Islam di manapun berada, utamanya di Papua. “Kalau nanti kalian lulus lalu menikah, jangan menikah dengan orang Jawa, tapi menikahlah dengan orang Papua. Setelah itu berdakwahlah kamu disana,” ujarnya dengan nada guyonan kepada jamaah masjid at Tarbiyah. (sir/ic)
email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
POSDAYA Warga dan Ulama Gedangan Sambut Antusias Mahassiswa KKM UIN Maliki GEMA-Para perangkat desa Gedangan Kabupaten Malang menyambut dengan antusias kedatangan para Dosen Pembinan Lapangan (DPL) dan para mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa Posdaya di masjid Agung Darussalam Gedangan (26/07). Pertemuan besar pertama bersama ini adalah sinyal baik bagi kelangsungan Posdaya di Gedangan. Kalau dulu pada tahun 90an, sebut saja KKN (kuliah Kerja Nyata) lebih berfokus pada kegiatan kerohanian, namun pada era millenium ini KKM lebih luas kinerja cakupannya. Pasalanya para peserta KKM terdiri dari berbagai macam jurusan, sehingga sasaran kerja lebih variatif. Apalagi mereka adalah santri Ma’had Aly UIN Maliki Malang. UPACARA: Tim UIN Maliki melakukan penghormatan kepada Sang Merah Putih di areal kemah Kalimati (2.700 mdpl).
UIN Maliki Kibarkan Merah Putih di Mahameru
Bangga: KH Syamsul Arifin, ulama Gedangan dan beberapa perangkat desa dan tokoh masyarakat Gedangan saat menerima DPL dan Mahasiswa KKM UIN Maliki Malang di Masjid Agung Darussalam Gedangan Kabupaten Malang.
“Pengabdian di sini memang berbeda dengan pengabdian diperguruan tinggi lainnya, sebab mereka memiliki nilai plus, yaitu santri,” ujar Nashikhuddin Koordinator DPL Gedangan saat memberikan sambutan di Masjid Agung Darussalam. Meski mereka baru semester lima, lanjut Nashikhuddin, bekal selama setahun di Ma’had Aly Sunan Ampel UIN Maliki Malang sudah cukup untuk membekali mereka terjun di masyarakat. Menurut Nashikhuddin, mahasiswa KKM perlu belajar berinterkasi dengan masyarakat, sebab menurutnya, teori yang telah mereka terima dikampus harus diamalkan dimasyarakat. “Untuk itu kami atas nama UIN Maliki mohon ma’af bila ada yang kurang berkenan dari mereka, sebab mereka masih belajar, dan perlu bimbingan dari masyarakat,” harapnya kepada para ulama dan perangkat desa Gedangan. Gayung pun besambut, bapak Djumari salah satu tokoh masyarakat dan pengurus NU di Gedangan sangat welcome menerima para peserta KKM dari UIN Maliki di Gedangan. “Saya bangga dan ucapkan terima kasih kepada UIN Maliki karena memilih Gedangan sebagai lokasi KKM, dan semoga bisa memberikan manfaat bagi warga Gedangan,” ujarnya. Djumari juga berpesan kepada para peserta KKM untuk pandai-pandai berinteraksi dengan
email: gemainfopub@gmail.com
GEMA. Nasionalisme pada negara adalah hal yang lazim, namun cara mengungkapkkannya berbedabeda. Seperti yang terjadi di kalangan para pendaki gunung. Kemarin pada tanggal 17 Agustus 2015 ratusan, bahkan ribuaan pendaki Gunung Semeru merayakan HUT ke-70 Kemerdekaan RI di puncak Mahameru (3.676 mdpl). Meski hal itu urung dilakukan, karena larangan d a r i P e n g e l o l a Ta m a n Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) untuk naik ke Mahameru dengan alasan gunung semeru masih dalam status waspada II (level II). Wal hasil seluruh pendaki terpaksa merayakannya dengan pengibaran sang saka Merah Putih di kaki Gunung Semeru alias di Pos Kalimati yang berada 2700 meter dari permukaan laut (mdpl). Kalimati adalah areal camp yang hanya berjarak 2,7 km ari puncak Mahameru atau enam jam perjalanan sampai
ke puncak. Ta k t e r k e c u a l i t i m UIN Maliki Malang yang berjumlah dua puluh (20) orang yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa melakukan ekpedisi Semeru untuk merayakanan HUT ke-70 Kemerdekaan RI di Kalimati. Awalnya niat tim UIN Maliki tetap bersikukuh untuk naik ke puncak Mahameru pada pukul 01.00 pagi. Namun saat akan naik, pihak relawan dari TNBTS, menyarankan untuk tidak melanjutkan niat tersebut. Pasalnya pihak pihak TNBTS tidak bertanggungjawab bila terjadi hal-hal yang membahayakan nyawa pendaki. Sebagaiama info lima hari sebelumnya, Gunung Semeru ditutup total untuk proses pencarian korban yang meninggal di puncak Mahameru. Sebab ada pendaki asal Universitas Pasundan, Dania Agustina Rahman (19) meninggal dunia di puncak Mahameru akibat tertimpa
masyarakat dan sering-sering konsultasi dengan ta’mir atau pengurus masjid. “Pasalnya karakteristik masing-masing masjid atau musholla di Gedangan berbeda-beda,” tegasnya. Senada juga dilontakan oleh KH. Syamsul Arifin, salah satu ulama besar di Gedangan. Beliau sangat senang adanya KKM di Gedangan. “Tepat sekali mahasiswa KKM berada disini,
bongkahan batu. “Jadi kami tidak mengijinkan semua pendaki untuk naik di puncak Mahameru”, tegas Saver, istilah relawan yang ikut menjaga Gunung Semeru. Tim UIN Maliki pun tak kecewa, tetap bersemangat, meski harus merayakan penghormatan ke Sang Merah Putih di Kalimati. Pasalnya perjuangan menuju Kalimati juga tidaklah mudah. Untuk bisa tiba di Kalimati, Tim UIN Maliki harus berjalan melewati perjalanan sejauh 15 km, serta medan yang berkelok-kelok, naik-turun. Tapi semuanya terbayarkan dengan panorama yang sangat elok dikaki gunung semeru, apalagi melihat keindahan Danau Ranu Kumbolo yang sangat eksotis. “Saya sangat bersemangat untuk sampai ke puncak Mahameru, apalagi momennya tepat pada HUT ke70 Kemerdekaan RI,” ujar Ria Anisatus Sholihah, salah satu karyawan Fakultas Syaria’ah yang sudah ketiga kalinya ke
sama seperti Nabi saat hijarah ke dari Makkah ke Madinah dan langsung mendirikan masjid, jadi masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan,” ujar salah satu Pengurus NU ini. Bahkan tambah Kyai yang bertubuh subur ini, mahasiswa bisa memberikan suri tauladan dengan akhlakul karimah. “Itulah yang perlu ditanamkan kepada masyarakat di sini, meski
Gunung Semeru. Menurut Sugeng Listyo Prabowo, wakil rektor II, ide ekspesdisi ke Gunung Semeru muncul usai membaca salah sartu majalah yang ada di pesawat saat flying dari JakartaMalang.”Saya terinspirasi setelah membaca ulasan tentang traveling ke Gunung Semeru disalah satu media yang disediakan dikursi pesawat’’, ujarnya kepada Gema. Keesokan harinya dosen yang gemar gowes ini langsung berkoordinasi dengan Mapala Tursina untuk ekpedisi ke Gunung Semeru untuk memperingati HUT ke70 di Puncak Mahameru. Gayung pun bersambut, dan terkumpul dua puluh (20) orang yang siap berangkat mengikuti ekpedisi sejarah ini. ‘Wah ini tantangan baru, saya sudah siap mental dan fisik untuk sampai ke summit attact puncak Mahameru,”ujar Suyanto, salah satu karyawan UIN Malang yang hobby gowes ini.[dz]
pelaksanaannya hanya sebulan, tapi kegiatan ini penting bagi kami dan juga bagi mahasiswa untuk belajar bermasyarakat,” tegasnya. Sebab, menurut KH Syamsul Arifin ilmu yang diperoleh dikampus harus diamalkan seperti dalam mahfudhot al ilmu bila ‘amalain kasyajari bila tsamarin, ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon yang tidak ada buahnya. [dz]
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
9
UNIVERSITAS
GREENTECH 6 Dies Maulidiyah UIN Maliki ke-11
UIN Berharap Lahirkan Generasi Islam Unggul dan Modern GEMA-Tanggal 21 Juni merupakan hari jadinya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam keikut sertaannya memberikan konstribusi pengembangan pendidikan Islam kepada bangsa dan negara ini. Untuk itu dihari yang bersejarah ini Rektor UIN Maliki melalui kegiatan Refleksi dengan para pejabat derah, tokoh masyarakat dan tokoh agama berharap kelak UIN Maliki mampu melahirkan generasi Islam yang unggul dan memiliki wawasan keilmuan yang modern (9/7). “Di tengah suasana global saat ini justru negara timur tengah yang menjadi tonggak awal peradaban Islam telah dirundnung perang saudara,” paparnya. Untuk itu, kata dia, mereka berharap kelak Indonesia akan menjadi pemimpin peradaban Islam dunia melalui pendidikan keislaman seperti yang telah dikembangkan oleh kampus ini. “Untuk itu, mereka dari negara luar mengirim mahasiswanya untuk menimba ilmu di UIN Maliki dan tercatat sudah ada 32 negara yang kuliah dikampus ini,” ujarnya.
PLACEMENT TEST
SERIUS: Ratusan mahasiswa baru jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) mengerjakan soal placement test dengan serius di Auditorium Fakultas Humaniora.
Berikan Treatment Sesuai Kemampuan Mahasiswa Melalui Placement Test GEMA-Mahasiswa baru Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjalani placement test, Selasa (18/8). Tes tersebut dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa baru. Sebanyak 195 mahasiswa baru mengikuti agenda tersebut di ruang Auditorium Fakultas Humaniora. Tujuan dari agenda tersebut adalah untuk pemetaan kelas berdasarkan kemampuan mahasiswa. Dan juga sebagai persiapan pelaksanaan kelas Intensive English Course (IEC) yang merupakan mata kuliah wajib di semester satu bagi jurusan BSI. Berdasarkan data, masih ada beberapa mahasiswa baru yang belum bisa mengikuti ujian tersebut. Karena masih terdapat beberapa mahasiswa yang lolos melalui jalur mandiri cadangan yang belum hadir. Diprediksi, jumlah total mahasiswa BSI tahun ini sekitar 200 mahasiswa. Nantinya, mahasiswa yang belum hadir
10
Saintek Datangkan Putra Petir FOTO Google.com
GEMA-Telah menjadi kebiasaan bagi panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas (OPAK-F) Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maliki Malang untuk mengundang salah satu dari ribuan ilmuwan di Indonesia. Kali ini, panitia mengundang Ricky Elson sebagai pemateri utama (22/8). Ricky Elson, putra asli Indonesia yang mengenyam pendidikan di Jepang, seorang perancang mobil listrik Selo dan Ghendis. Lelaki asli Padang, Sumatera Barat ini telah mematenkan 14 penemuan di lembaga paten Jepang terkait bidang motor listrik. Dengan mengangkat tema Membudayakan Semangat Aktivisme Menuju Kedaulatan Sains dan Teknologi Nusantara Berlandaskan Ulul Albab, Ricky Elson memotivasi mahasiswa baru (maba) agar tidak takut berkarya dan berfikiran positif bahwa sejatinya generasi bangsa Indonesia mempunyai potensi untuk memajukan Indonesia hingga setara dengan negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan lainnya. Dalam Seminarnya, lelaki yang dijuluki Putra Petir itu menceritakan profil orang-
orang yang telah memotivasi dirinya, di antaranya Nagamori Shigenobu, pendiri NIDEC Corp. Berikutnya, ada Honda Suichiro yang memotivasinya tentang kekuatan, keyakinan, bahwa ia pasti mampu berjuang sepenuh jiwa untuk memajukan teknologi di Indonesia dengan anggaran yang sedikit, karenanya ia berhasil mempunyai keyakinan bahwa ia bisa dan tidak menyerah hingga detik terakhir. Selain Honda dan Nagamori, Okano Kougyou, pembuat jarum suntik nyamuk, dan Yamashita Kougyou, pembuat wajah Shinkansen kereta tercepat di Jepang hanya dengan palu, berhasil memotivasi lelaki kelahiran 11 Juni 1980 itu. Tak hanya mengenalkan orang hebat Jepang yang menjadi motivatornya, lelaki berjenggot itu juga menuturkan perjalanan karirnya yang dimulai dari tahun 2006 hingga 2014 dengan mengembangkan teknologi untuk mobil listrik. Puncak perjalanan karirnya di Indonesia pada tahun 2013, ia diperintah oleh Dahlan Iskan yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia sebagai mobil
nasional. Namun setelah mobil tersebut selesai dibuat, banyak hambatan yang menimpanya, di antaranya dana yang tipis sehingga mobil tidak sebaik yang diinginkan. Tak ingin generasi muda Indonesia merasakan kepahitan yang ia rasakan, Putra Petir mendirikan gerakan Lentera Angin Nusantara (LAN) pada tahun 2011 dengan visi memberikan solusi permasalahan energi listrik di masa depan. Pengembangan teknologi yang diajarkan merupakan memanfaatkan energi yang sudah ada di alam, seperti angin, matahari, dan sebagainya. Produk yang dihasilkan antara lain mengembangkan
kincir angin di daerah-daerah terpencil yang belum teraliri listrik. Tak hanya perawatan kincir angin yang maksimal, kincir angin ini juga dapat bertahan meskipun diterpa badai sekalipun. Pada akhir seminarnya, Ricky Elson memberikan pesan pada maba agar bersiap menyongsong zaman elektronik. “Mari kita songsong zaman elektronik dengan merubah paradigma kita, mau sampai kapan BBM naik mahasiswa dan rakyat rusuh? Mengapa tidak memanfaatkan yang sudah ada di alam saja? Tidak perlu impor. Mari manfaatkan energi yang ada di langit dan bumi,” pesan Sang Putra Petir. (plp/ic)
akan mengikuti placement test susulan. Setelah ujian tersebut, seluruh mahasiswa baru jurusan bahasa internasional tersebut akan dikelompokan sesuai dengan kemampuan. Dengan begitu, dosen akan lebih mudah menyampaikan materi dan memberikan treatment sesuai kemampuan mahasiswa. Karena berdasarkan
pengalaman tahun sebelumnya, penempatan kelas secara acak justru membuat dosen tidak dapat memberikan bimbingan secara merata dan maksimal. Karena kemampuan setiap mahasiswa di kelas berbedabeda. Lina Hanifiyah selaku koordinator placement test BSI berharap, dengan pengelompokan kelas ini
mahasiswa dapat memahami materi IEC yang diberikan dengan lebih maksimal. “Selain akan lebih mudah melakukan kontrol dan menangani mahasiswa, kami juga mengembangkan konten buku yang menarik tapi tetap edukatif,” terang dosen mata kuliah Listening tersebut. Ia juga menambahkan bahwa fokus pembelajaran
IEC kali ini adalah literasi. Karena terdapat beberapa mahasiswa yang masih belum siap melakukan bimbingan tesis. Dengan fokus inilah diharapkan mahasiswa dapat mengasah kemampuan membaca dan menulis sejak dini. Sehingga mahasiswa mampu menghasilkan karya tulis yang berkualitas. (don/ nhl)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
KUNJUNGI UIN: Johnson Ong Chee Bin selaku AUN QA Expert Assesor saat menerima cinderamata dari Rektor UIN Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si di Kantor Rektor, Rabu (10/6)
email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
KATA PARA TOKOH GEMA-Pelaksanaan Dies Maulidiyah UIN Maliki ke-11 yang dikemas dengan acara sarasehan dan refleksi dengan para pejabat daerah, tokoh agama dan masyarakat menghasilkan beberapa rumusan sebagai berikut:
Dies Maulidiyah UIN Maliki ke-11
Rektor Ajak Refleksi Para Pejabat Rendra Krisna (Bupati Daerah, Tokoh Agama dan Malang) Masyarakat Dewasa ini pelajaran agama menjadi kebutuhan bagi mahasiswa dan para orang tua. Hal itu sudah menjadi kebutuhan dan tren bagi masyarakat modern saat ini, mereka menginginkan putra dan putrinya berada di ril yang aman, dan kampus UIN Maliki menjadi kampus yang telah memadukan ilmu agama dan sains, sehingga UIN Maliki tidak hanya disibukkan untuk mempelajari persoalan keagamaan saja melainkan ilmu sains dan teknologi pun sudah menjadi acuan bagi siapa saja yang menimba ilmu di kampus ini. Jika di zaman IAIN dahulu, masyarakat memandang kampus ini (UIN Maliki, red.) hanya dipandang sebelah mata, akan tetapi saat ini masyarakat sudah menyadari bahwa UIN Maliki merupakan kampus yang mampu menjawab tantangan global saat ini, UIN Maliki sudah menunjukkan bahwa kondisinya sudah berubah baik dari sisi nama maupun visi dan misinya, UIN bisa menampung semua kelompok dan mahasiswanya sudah melampaui hingga manca negara dan terbukti hingga saat ini berdasarkan laporan Rektor UIN mahasiswa asing yang kuliah di UIN sudah mencapai 32 Negara. "Selamat buat UIN Maliki Malang dan semoga sukses selalu di hari ulang tahunnya yang ke-11 ini," ucapnya.
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. (Rektor UB) "Kita harus bisa dan mampu memberikan persaingan dengan perguruan tinggi luar negeri," itulah sepenggal kalimat yang disampaikan rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. saat menghadiri undangan sarasehan dalam rangka dies maulidiyah UIN ke-11 di gedung rektorat lt.1 (9/7). Bisri menegaskan bahwa perguruan tinggi yang ingin menjadi WCU setidaknya harus memenuhi standar nasional dan internasional terlebih dahulu setidaknya harus mampu bersaing di level Asia, dan saya yakin ke depan UIN Maliki Malang ini akan mampu bersaing dan sejajar dengan perguruan tinggi di kelas dunia. "Selamat hari jadi UIN ke-11, jayalah selalu untuk kampus UIN Maliki Malang," ucapnya.
M. Qori (Perwakilan Bappeda Kota Batu) Keberadaan kampus III UIN Maliki Malang di kawasan Junrejo Kota Batu bisa memberikan warna baru bagi masyarakat kota Batu. Masyarakat Batu
email: gemainfopub@gmail.com
GEMA-Memasuki usia institusi lembaga perguruan tinggi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim yang ke-11, Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo mengundang para pejabat daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para sivitas agademika UIN Maliki untuk melakukan refleksi dalam rangka melakukan evaluasi kini, esok dan masa depan untuk menuju kampus Islam kelas dunia (World class university) (9/7). Sarasehan yang digelar di gedung Rektorat Lt.1 itu dihadiri oleh para pejabat daerah malang kota, Kabupaten hingga Kota Batu, para kiai dan rektor PTN dan PTS. Diantaranya Bupati Malang Dr. H. Rendra Krisna, Bappeda Kota Batu, Perwakilan Wali Kota Malang, M. Wahyudi. Pengasuh Pondok Alquran Singosari KH. Basori Alwi, Mantan Anggota DPRD era Gus Dur. Prof. Dr. (HC) KH. Muhammad Tolhah Hasan, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. M. Bisri, Rektor Unisma, serta para sesepuh UIN Maliki yang juga turut hadir dalam acara sarasehan
DUDUK BERSAMA: Dari Kanan Bupati Malang Dr. H. Rendra Krisna, Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, Rektor UB Prof. Dr. Ir. M. Bisri.
tersebut. Mengawali sambutannya, Prof. Muji mengulas sejarah singkat perjalanan UIN Maliki, dalam paparan singkatnya guru besar Sosiolingustik itu menceritakan bahwa sebelum namanya menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah mengalami banyak perubahan nama institusi. Sejak tahun 1961 namanya Fakultas Tarbiyah cabang dari Jogjakarta, lalu pada tahun 1963 lepas dari Jogjakarta dan menjadi Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya. “Setelah itu tepat tahun 1997 namanya berubah lagi menjadi STAIN Malang dan resmi lepas dari Sunan Ampel Surabaya,” paparnya. Setelah menjadi STAIN Malang, para pimpinan STAIN Malang terus berupaya untuk membuat trobosan-trobosan
yang 70 persen berprofesi sebagai petani generasinya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi. dengan keberadaan kampus III UIN di kota Batu ini mudah-mudahan bisa mendinginkan dan mencerahkan bagi masyarakat Batu, dan harapan kami mewakili masyarakat kota Batu agar UIN memberikan kesempatan bagi putra putri Kota Batu untuk menempuh pendidikan di UIN Maliki. Tidak hanya itu, semoga keberadaan kampus kedokteran di Junrejo tersebut menjadi salah satu icon pendidikan di Kota Batu. Sehingga Batu tidak hanya dikenal sebagai kota wisata saja melainkan pendidikan juga. "Selamat Ulang Tahun ke-11 dan semoga ke depan UIN betul-betul menjadi kampus kelas dunia," doanya.
baru agar kampus ini semakin maju dan berkembang. Upaya yang dilakukan waktu itumenjadikan STAIN menjadi universitas, hingga kemudian disepekatilah untuk melakukan kerjasama dengan kampus timur tengah di Sudan hingga akhirnya namanya berubah lagi menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS). “Tepat tahun 2002 STAIN berubah lagi menjadi UIIS,” jelas Rektor Muji di hadapan para tokoh dan tamu undangan. Meski begitu, kata dia, hal itu juga tidak bertahan lama, hingga tahun 2004 UIIS kembali berubah namanya menjadi UIN Malang sesuai dengan surat keputusan persiden bahwa UIIS telah disetujui menjadi Universitas Islam Negeri Malang tepatnya pada 21 Juni 2004. “Itulah tonggak lahirnya UIN
Malang yang setiap tahunnya diperingati untuk mengenang kembali sejarah tersebut,” terangnya. Masih belum lengkap, UIN Malang yang diangap belum memiliki nama secara khusus seperti UIN Sunan Kalijogo Jogjakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akhirnya senat UIN Malang melakukan rapat khusus untuk menentukan nama yang pas untuk kampus ini. “Ada beberapa nama yang diusulkan waktu itu. Akan tetapi yang diambil nama Syekh Maulana Malik Ibrahim Gresik,” paparnya. “Sekarang lengkap sudah perjalanan UIN Malang dari yang tidak memiliki nama hingga memiliki nama yang diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2009 silam,” pungkasnya.
Yudhi K. Ismawardi KH. Tolha Hasan (Perwakilan Walikota (Tokoh Agama) Malang) P er u p ah an Mewakili masyarakat kota Malang, masyarakat sangat berharap UIN Maliki secepatnya membuka fakultas kedokteran. Bapak Sutiaji Alumni UIN menduduki orang nomor 2 di pemkot Malang. persoalan sinergisitas, wali kota malang Moch. Anton berharap muatan-muatan lokal tetap dipertahankan dan bisa disinergikan dengan keilmuan yang baru tanpa harus menghilangkannya. "Selamat Ulang tahun untuk UIN dan jaya seterusnya untuk UIN Malang," doanya.
stataus STAIN menjadi UIN Maliki awalnya hanya sebagai percobaan saja. danAlhamdulillah UIN Maliki telah berhasil dan memiliki ma'had yang bisa diandalkan. Mendirikan ma'had di dalam kampus itu bukanlah hal yang mudah, setidaknya ada lima kriteria yang harus dipenuhinya yaitu nilai Religius, Populis (merakyat, red), Egaliter, Humanis dan Etis. "Lima item ini harus ada di pesantren jika tidak ada maka perlu dipertanyakan dan semoga ma'had UIN Maliki tetap berpijak pada Lima item tersebut," harapnya.
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
11
UNIVERSITAS
CATATAN PENULIS Masjid Tarbiah: Potret Diskusi yang Terlupakan GEMA-Berbicara tentang diskusi, adalah pertemuan ilmiah membahas sesuatu dengan berlandaskan argumentasi dan fakta yang terjadi, tentunya disini saling bertukar fikiran sehingga menentukan bobot isi diskusi. Ada satu hal yang cukup menarik disini, sesuatu yang saya berani katakan telah benar-benar membedakan dengan sistem dunia yang mungkin beberapa orang menyebutnya sistem barat meski padahal di negeri sendiri sudah cukup barat bahkan melebihi barat. Ini memang bagian spekulasi yang cukup berat. Ada semacam pemimpin diskusi yang mejadi penarik kesimpulan dan menentukan isi, dialah yang selalu membawa materi hangat dan isu-isu baru yang sedang terjadi, tentunya semua itu untuk bahan diskusi. Ibarat sepak bola ada Striker sebagai ujung tombak penggiring jalannya diskusi, atau semacam guru untuk sekedar meluruskan beberapa kesalahan atau pemahaman yang kontrovesi. Ini penting, mengingat banyak intelektal muda menjadi sesat hanya karena belajar dan diskusi sendiri tanpa guru meski tetap berlandaskan argumentasi. Dan faktanya, begitulah potret yang terjadi di masa kini. Sebagai penguat dan bahan perbandingan, coba Anda saksikan fenomena pemikiran sesat jelas pengaruh kebarat-baratan, seperti kewajiban shalat lima waktu boleh dikerjakan dalam satu kesempatan bahkan ada yang mengatakan boleh ditinggalkan, atau menyoroti keotentikan isi al-Qur’an yang katanya syarat akan revisi dizaman setelah Utsmani sehingga tidak harus untuk diamalkan, di dunia ilmu hadist pun juga mereka serang, perowi Abu Hurairah, sang perowi terbanyak mulai diragukan hanya dengan sebuah sebagian argumentasi dari data penuh kesesatan tanpa memperdulikan usaha Imam Bukhari dalam penghimpunan hadist yang sudah mendapat pengakuan dunia internasional. Tidak cukup disitu, dikalangan mahasiswa Islam pun pernah dihebohkan dengan kasus spanduk bertuliskan “Tuhan Membusuk”, banyak komentar negatif menghampiri, bahkan dicap gagal dalam mencetak akhlak dan karakter islami. Dari situlah, tentunya Anda ingat sabda Nabi; “barang siapa yang belajar tanpa guru maka gurunya adalah Syaitan”. Ini tidak berlebihan. Tentu “iya” adalah satu-satunya jawaban mengingat dampak dan resiko yang diemban dari sebuah hasil diskusi yang boleh dikatakan itu frontal. Marilah kita renungkan sistem diskusi yang baik lalu kemudian kembangkan demi kebaikan masa depan anak bangsa yang lebih cemerlang dan jauh dari kesesatan. Saya pun mencoba menyelami sabda nabi tadi dengan mengajukan dan mengurai sejuta bukti yang akurat dan pasti. Tepat di Masjid Tarbiah, adalah salah satu potret situasi tempat diskusi yang mencerminkan sabda nabi, ada beberapa mahasiwa tanpa dasi namun semuanya memakai peci duduk melingkar mulai membuka diskusi dengan basmalah sesuai ajuran nabi. Satu persatu mereka mulai membuka catatan dan uraian untuk dilontarkan kepada anggota
12
Optimalkan Layanan Perpustakaan UIN Maliki Launching Tiga Sistem Unggulan
GEMA-Pustakawan perpustakaan UIN Maliki Malang mengoptimalkan pelayanan serta manajemen. Dengan sistem pengelolaan yang terintegrasi atau Integrated Library Management System telah diterapkan Library Catalog (Libcat), Union Catalog (Unicat), dan SMS Reminder. Ketiga sistem layanan tersebut disosialisasikan dalam workshop Pengembangan Teknologi dan Informasi Perpustakaan, Kamis (3/9). Wakil Kepala Perpustakaan UIN Maliki Malang, Mufid meyakinkan bahwa semua sistem layanan tersebut akan memudahkan mahasiswa
Gigital Library, Upaya Tepat Penyebaran Ilmu Pengetahuan GEMA-Tiga sistem pelayanan Perpustakaan Pusat UIN Maliki Malang, Library Catalog (Libcat), Union Catalog (Unicat), dan SMS Reminder telah sukses launching. Satu sistem layanan digital library juga telah siap dimanfaatkan, yaitu electronic theses (etheses), satu sistem
Foto Bersama: Kepala Perpustakaan UIN Maliki bersama Staf dan Pakar Pustakawan asal Jakarta selepas Work Shop “Pengembangan Teknologi dan Informasi Perpustakaan” di Gedung Perpustakaan Lt-1.
dalam mengakses semua informasi perpustakaan. Melalui sistem Libcat, mahasiswa dapat mengetahui semua jenis buku yang tersedia di perpustakaan. “ Ta n p a h a r u s k e perpustakaan, semua informasi terkait jumlah pinjaman buku, masa peminjaman, denda buku, dan sejarah peminjaman bisa diketahui melalui internet,” terang alumni Universitas Indonesia tersebut. Lebih dari itu, lanjut Mufid, dengan sistem Unicat (catalog induk) semua informasi buku di perpustakaan fakultas maupun
pasca sarjana bisa didapat dengan mudah. “Katalog Induk tersebut menjadi pintu utama dalam proses akses setiap buku di semua perpustakaan kampus ini,” tegasnya. Masih dalam rangka mempermudah akses informasi perpustakaan, Mufid juga mengenalkan sistem layanan SMS Reminder. Layanan SMS tersebut akan memberikan informasi kilat terkait status keanggotaan, jumlah peminjaman buku, masa peminjaman, dan jumlah denda buku melalui SMS. “Semoga pemanfaatan
sistem layanan Libcat, Unicat, dan SMS Reminder bisa dimaksimalkan oleh mahasiswa,” harapnya. D i a k h i r , M u fi d mengatakan agar mahasiswa melakukan registrasi keanggotaan ke perpustakaan pusat terlebih dahulu. Setelah teregistrasi, pemustaka bisa mengakses informasi di website lib.cat.uin-malanh. ac.id dan unicat.uin-malang. ac.id. “Cukup datang ke perpustakaan pusat, staf perpustakaan akan melayani proses registrasi dengan baik,” pungkasnya. (sy/ic)
yang memberikan layanan dalam mengakses semua tugas akhir (theses) baik dari Strata Satu (S-1) hingga Pasca Sarjana (S-2, S-3) UIN Maliki Malang, Kamis (3/9). Kepala Perpustakaan UIN Maliki, Faizuddin Harliansyah menuturkan bahwa ada 5000 lebih theses bisa diakses di digital library. Dalam situs etheses.uin-malang. ac.id pengunjung juga dapat mendownload baik sebagian maupun keseluruhan dokumen ilmiah tersebut. “Pengembangan infrastruktur ini adalah upaya dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan,” terang
pustakawan lulusan Universitas Indonesia tersebut. Menurutnya, secara kelembagaan adanya digital library tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi rektor berupa Wajib Serah dan Unggah Theses Secara Keseluruhan. Namun secara individu, itu adalah wujud dedikasi diri dalam proses penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. “Kebijakan ini adalah wujud dari penerapan ajaran Islam, anjuran agar tidak menyembunyikan ilmu. Tentunya ini juga cermin dari kampus Ulul Albab,” papar alumni Queensland University
of Technology (QUT) Brisbane, Australia tersebut. Berbagai macam judul thesis, masih kata Faiz, bisa dijadikan bahan referensi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Thesis dari semua fakultas dan jurusan tersimpan di digital library tersebut. “Adanya etheses, karya ilmiah mahasiswa tidak lagi sebagai berkas yang tertata di rak perpustakaan. Kini dokumen ilmiah tersebut bisa lebih bermanfaat dan menjadi sumber dalam pengembangan ilmu pengetahuan,” pungkas pria yang ahli dalam manajemen perpustakaan tersebut. (sy/ic)
diskusi yang kira-kira berjumlah lima orang belum termasuk yang terlambat datang. Sesekali salah satu dari mereka terlihat bergantian mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan atau pun sanggahan, guru pun terihat hanya
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
bungkam karena memang diakhir diskusi nantinya akan meluruskan. Saya katakan ini diskusi menegangkan dan cukup menantang tentunya juga sehat untuk dikembangkan sehingga melahirkan generasi bangsa yang tumbuh cerdas secara optimal hingga mempunyai daya saing dikancah Internasional. Kegiatan ini seharusnya diwajibkan disetiap lembaga pendidikan bukan hanya melatih mental namun juga mengasah intelektual. Cukup membagi kelompok dan menugaskan salah satu guru atau cukup seorang senior yang bisa dijadikan rujukan dan mampu meluruskan. Sekali lagi ini penting karena memang begitulah seharusnya sitem diskusi berjalan sehingga tidak ada istilah “gurunya adalah Syaitan”. (M. Subhi Mahmasoni) email: gemainfopub@gmail.com
UNIVERSITAS
UBUDIYAH
Ribuan mahasantri padati masjid tiap waktu sholat.
Kenalkan Tradisi Sholat Jama’ah GEMA-Suasana Masjid At-Tarbiyyah UIN Maliki Malang nampak spesial di tahun ajaran baru ini. Pasalnya ribuan jamaah yang didominasi mahasantri baru memenuhi masjid ini setiap pelaksanaan sholat berjama’ah (13/8). Hal ini merupakan salah satu tradisi yang dilaksanakan di Pusat Ma’had Al-Jami’ah. Oleh karena itu, seluruh mahasantri baru tersebut belajar beradaptasi dengan tradisi keislaman di ma’had. Dengan antusiasme tinggi, ribuan generasi Ulul Albab ini memenuhi setiap sudut ruangan di masjid yang sedang dalam proses perluasan tersebut. Kesempatan ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh ta’mir masjid. Yakni dengan mengajak seluruh jama’ah membiasakan diri untuk mengikuti dzikir maupun wirid setelah melaksanakan sholat. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk meningkatkan minat sholat berjama’ah khususnya kepada mahasantri. Salah satunya dengan adanya perluasan masjid. Dengan demikian masjid yang diresmikan oleh Said Agil tersebut dapat menampung lebih banyak jama’ah untuk melaksanakan ibadah sholat yang merupakan tiang agama. (don/nhl)
SIAGA: Empat orang petugas keamanan (security) UIN Maliki Malang yang berjaga di depan Sport Center untuk pengamanan pelaksanaan OPAK 2015.
Laskar Terdepan Keamanan Kampus GEMA-Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) menjadi agenda wajib yang dilaksanakan setiap tahun di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ribuan mahasantri mengikuti rangkaian kegiatan sebagai pengenalan kegiatan yang ada di kampus (19-20/8). Oleh karena itu, demi menjaga keamanan dalam pelaksanaan OPAK, security kampus Ulul Albab ini selalu siap sedia menjaga keamanan kegiatan tersebut. Berseragam rapi dan dipadu pelayanan yang baik, duta keamanan kampus tersebut siap menjadi laskar terdepan keamanan. (don/nhl) email: gemainfopub@gmail.com
DIKEBUT: Beberapa bekerja proyek nampak sibuk melakukan proses pembangunan Masjid At-Tarbiyyah UIN Maliki Malang. Pembangunan ini diperkirakan selesai pada akhir desember 2015.
Jamaah Membludak, Mastar Diperluas GEMA-Sebagai kampus Islam Negeri terkemuka, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus melakukan upaya pengembangan pilarpilar kampus. Salah satu pilar yang sedang dikembangkan tersebut adalah masjid. Upaya pengembangan yang dilakukan yakni dengan memperluas bangunan masjid
at Tarbiyyah. Masjid yang diresmikan tahun 2001 ini diperluas karena kian hari jumlah jamaah melebihi kapasitas, sehingga beberapa jama’ah harus sholat di teras masjid. Hal ini terjadi khususnya pada Sholat Maghrib, Sholat Subuh, serta Sholat Jum’at. Dalam perluasan masjid
tersebut, UIN Maliki Malang bekerjasama dengan PT. Bangun Sarana Mandiri sebagai pelaksana proyek. Dika, asisten pelaksana lapangan dalam proyek tersebut menyatakan, bahwa pembangunan ini akan melakukan perluasan secara maksimal. “Kami akan bekerja maksimal, khususnya untuk kualitas sisi arsitektur dan
struktur bangunan,” terang lelaki berambut cepak tersebut. Dalam proses pembangunan masjid yang diketuai Ahmad Muzakki tersebut sudah mencapai 20 persen. Dan diperkirakan oleh pihak kontraktor bahwa pembangunan akan selesai pada akhir Bulan Desember tahun ini. (don/nhl)
Ta’aruf Ma’hady, Kenalkan Tradisi Islami GEMA-Gedung Sport Center (SC) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggema dengan sorak sorai di iringi yel dari mahasantri baru masa jihad 2015-2015. Kehebohan tersebut mewarnai salah satu kegiatan orientasi wajib bagi mahasantri baru, yakni Ta’aruf Ma’hady atau pengenalan seputar mahad (16-17/8). Kegiatan yang dibuka oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si ini dilakukan untuk mmberikan wawasan kemahadan kepada mahasantri baru. Wawasan kemahadan tersebut meliputi pengenalan struktur organisasi, tradisi, serta kegiatan-kegiatan yang ada di Pusat Ma’had AlJami’ah. Sebanyak tiga ribu lebih
Capture : RAMAI: Ta’arruf Ma’hady yang dilaksanakan di SC sebagai bentuk sosialisasi kegiatan mahad.
mahasantri baru dari sembilan mabna antusias mengikuti acara yang disusun oleh musyrif musyrifah tersebut. Melalui ta’aruf ini pula, seluruh stakeholders di ma’had memperkanalkan unit-unit pengembangan minat, bakat, dan kreativitas mahasantri. Akhmad Muzakki, selaku ketua panitia Ta’aruf Ma’hady menerangkan bahwa seluruh program kerja yang ada di mahad adalah
mengarah pada misi UIN Maliki Malang. Yakni untuk mencetak generasi Ulul Albab yang memiliki kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. “Kami tidak hanya melakukan presentasi dalam bentuk materi, tapi apa yang disampaikan harus memiliki subsansi untuk membentuk karakter mahasantri,” tegas Wakil Dekan II Fakultas Humaniora tersebut. Ia juga berharap berharap,
kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut dapat memberikan banyak manfaat. Tepatnya, nilai-nilai kesantrian yang disampaikan dapat menginternalisasi pada setiap mahasantri baru. “Melalui kegiatan ini pula, kami berharap dapat menciptakan kebersamaan antar mahasantri sebagai generasi Ulul Albab di kampus ini,” pungkas kepala ta’mir masjid At-Tarbiyyah tersebut. (don/nhl)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
13
FAKULTAS
HUMANIORA OPAK Humaniora Cetak Mahasiswa Intelektual Nasionalis GEMA-Dalam rangka menyambut kedatangan mahasiswa baru (maba), Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang adakan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK), bertempat di aula Fakultas Humaniora Lt. 3 (21-22/8). Acara dengan tema Optimalisasi Potensi Diri Menuju Generasi Intelektual yang Nasionalis ini, tidak hanya mengenalkan maba tentang sistem akademik dan kemahasiswaan fakultas saja, kegiatan ini juga benar-benar menanamkan kepada maba tentang pentingnya jiwa intelektual dan nasionalis. Hal tersebut terbukti dengan diadakannya pembacaan intelektual film Semen vs Samin oleh a Reader of Popular Culture English Departement, Sakban Rosyidi dan Kuliah umum oleh Direktur Sosial Movement Institute, Eko Prasetyo. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana OPAK Fakultas Humaniora, Anugrah Febriansyah menjelaskan tentang pentingnya jiwa nasionalis dan kematangan intelektual bagi mahasiswa. Sebagai agen of change and agen of social control, menurutnya sudah tidak bisa ditawar lagi, mahasiswa harus memiliki dua aspek tersebut. “Di sini kalian akan dituntut untuk menggali potensi diri, mempunyai keintelektualan yang mendalam, serta berjiwa nasionalis yang tinggi sebagai generasi penerus dalam membela bangsa dan penegak agama,” tandasnya semangat. Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Humaniora, Isti’adah berharap kepada maba untuk selalu meningkatkan kualitas diri, baik dalam bidang akademik maupun yang lainnya. Baginya, kematangan akademik adalah syarat utama dalam mewujudkan cita-cita. “Kami sangat berharap adek-adek mahasiswa baru selalu meningkatkan kualitas diri. Ketika kualitas diri anda bagus, kami yakin setelah lulus dari universitas ini, anda akan benar-benar menjadi generasi Ulul Albab yang memiliki ciri kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional,” harapnya. (sir/ic)
Iwan Riatno (36) CS UIN yang Sekaligus Instruktur Fitnes
Hidup untuk Tuhan dan Mensyukri Semua Anugerah-Nya
mata oleh sebagian orang ini memiliki peran yang sangat vital. Akan tetapi tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang cleaning service adalah pekerjaan yang mulia. Iwan sudah tujuh tahun menjadi cleaning service di UIN Maliki Malang. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dia lakoni dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuatnya berkecil hati. Suami dari Santi Indahyani ini dulunya membersihkan halaman depan Sport Center (SC) dan ruang kelas di Gedung A. Namun sekarang, ia ditempatkan khusus di depan Gedung Rektorat. Setiap harinya, ia menyiram, merapikan tanaman, dan membersihkan sampah di
taman depan Rektorat. Sesekali, ia juga dimintai tolong untuk menjadi supir oleh para dosen. Pasalnya, kemampuannya sebagai driver tersebut layak untuk diperhitungkan. Pengalamannya mengemudikan mobil besar seperti mini bus, truk membuat dia sering dimintai bantuan mengantarkan rombongan UIN Maliki mulai dari kalangan mahasiswa hingga dosen menggunakan bus mini UIN. Meski aktivitasnya dibilang cukup sibuk. Akan tetapi, lelaki kelahiran 22 April 1979 ini tetap menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap vit dan memiliki stamina yang tinggi. Di tengah kesibukannya iwan masih meluangkan waktunya untuk berlatih di tempat fitnes. Pengalaman di dunia olah body
tubuh itu membuat dirinya dipercaya untuk menjadi instruktur fitness di Kota Malang, Misalnya saja di Momon Gym. Pekerjaan ini telah digelutinya sejak 2005 di salah satu tempat fitness daerah Sawojajar, Malang. Namun, ia sempat vakum melatih fitness selama dua tahun sejak melangkahkan kakinya di UIN. Sekarang, ia kembali menjalankan hobinya pada sore hari setelah pekerjaan di kampus selesai. “Alhamdulillah sekarang saya mencoba kembali aktif di dunia fitnes mbak,” paparnya. Ketika ditanya perihal prinsip hidup, lelaki yang sempat bekerja di perusahaan air minum Club ini menjawab dengan mantap, “Hidup itu untuk Tuhan” Meskipun dengan gaji yang tidak seberapa, jika disyukuri semua akan menjadi barokah dan hidup bersama keluarga kecil saya merasa sangat bahagia sekali. “Alhamdulillah, penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarga kecil saya,” jawabnya penuh syukur. Lelaki kelahiran Malang ini mengaku, UIN Malang berkembang sangat pesat. “Dulunya IAIN yang masih sepi, sekarang sudah jadi UIN yang megah dengan mahasiswa yang semakin banyak,” tuturnya. Ia berharap, semoga kampus Ulul Albab ini bisa semakin maju dan mahasiswanya juga bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara. (sfh)
Hidayatullah dengan reintegrasi ilmu-ilmu dalam Islam. Setelah dikenalkan ketigatiganya oleh penggagasnya, dipilihlah Pohon Ilmu UIN Malang karena konsep ini
tidak sekedar konsep namun sudah diterapkan mulai dari universitas sampai jurusan,” jelas Bayyinatul Muchtaromah, Dekan Fakultas Saintek UIN Maliki Malang. Alasan mengapa konsep Pohon Ilmu UIN Maliki dijadikan rujukan Fakultas Saintek di PTAIN se-Indonesia adalah karena konsep pohon ilmulah yang sudah teralisasi sampai ke jurusan. Seperti pembentukan silabus, Satuan Acuan Pendidikan (SAP), buku ajar yang berisi integrasi sains dan Islam, serta konsep yang didukung penuh oleh sivitas akademika mulai dari pihak universitas, fakultas, jurusan sampai Ma’had al Jami’ah sehingga lebih bisa diterima untuk dijadikan
rujukan. Demi mewujudkan mahasiswa yang memiliki kematangan spiritual, keluasan ilmu, keagungan akhlak, serta kematangan profesional, Fakultas Saintek di PTAIN se-Indonesia akan belajar dari UIN Maliki Malang mulai dari pembentukan kurikulum prodi seperti SAP, silabus, bahan ajar, mata kuliah pembentukan kepribadian. Selain itu, budaya keagamaan seperti pembiasaan baca al Quran sepuluh menit sebelum memulai mata kuliah, shalat jamaah, serta diskusi sains dan Islam hingga penulisan karya ilmiah yang berintegrasi sains dan Islam, tak ketinggalan pula ujian komprehensif tentang agama. (plp/ic)
Menjaga kebersihan dan keindahan kampus UIN Maliki sudah lama dilakukan Iwan Riatno (36) Kesibukannya sebagai cleaning service (CS), tak membuat bapak dua anak itu meninggalkan pekerjaan dan hobinya yaitu sebagai instruktur fitnes di Kota Malang, Seperti apa kisahnya berikut hasil liputan reporter Gema. Herdarina Siang itu, matahari begitu terik. Arah jarum jam menunjukkan angka 11.00 WIB, beberapa petugas kebersihan UIN Maliki sedang bersiap melanjutkan pekerjaan setelah istirahat sejenak. Misalnya saja Iwan Riatno yang akrab dipanggil mas Iwan ini tampak sibuk mengambil peralatan kebersihan dan slang penyemprot taman yang hendak digunakannya di gudang penyimpanan peralatan yang berada di bawah tangga gedung perpustakaan. Saat disapa, bapak dua anak itu membalasnya dengan penuh kerendahan dan senyuman tulus. Selamat siang mas Iwan, sapa reporter, Siang mbak, ada apa ya? Tanyanya. Saat disampaikan maksud dan tujuan reporter Gema menghampirinya dia pun tidak merasa keberatan, sembari menyiapkan peralatan, laki-laki bertubuh kekar ini menjawab dengan enjoy setiap pertanyaan yang dilontarkan reporter Gema. Maklum saja, tugas yang mungkin dipandang sebelah
MULTI TALENT: Iwan Riatno saat istirahat sejenak usai membersihkan halaman di depan Gedung Rektorat.
Pohon Ilmu UIN Maliki Jadi Rujukan PTAIN se-Indonesia GEMA-Jakarta (25/8), UIN Syarif Hidayatullah sebagai saksi sejarah terselengaranya Forum Dekan dan Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) PTAIN se-Indonesia. Yang mengembirakan dari hasil forum ini adalah ditetapkanya Pohon Ilmu UIN Maliki Malang gagasan Prof. Imam Suprayogo sebagai acuan kurikulum integrasi sains dan Islam. Sebelumnya telah dipaparkan konsep integrasi sains dan Islam dari tiga UIN terbesar di Indonesia, yakni UIN Syarif Hidayatullah dengan reintegrasi ilmu-ilmu dalam Islam, UIN Sunan Kalijaga dengan jaring laba-laba, dan UIN Maliki Malang dengan pohon ilmunya. “Yang punya konsep integrasi sains dan
14
Islam kan UIN Malang dengan pohon ilmu gagasan Prof. Imam Suprayogo, UIN Sunan Kalijaga dengan jaring laba-laba gagasan Prof.Amin Abdullah, dan UIN Syarif
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
email: gemainfopub@gmail.com
FAKULTAS
TRI DHARMA Pengabdian Pesantren ala Fisika GEMA-Pondok Pesantren (PP) Hidayatul Mubtadi’in Tasikmadu Malang menjadi pilihan bagi para dosen Jurusan Fisika UIN Maliki Malang untuk melakukan pengabdian masyarakat. Program dari Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) tersebut, diisi dengan seminar bagi siswa yang bersekolah di madrasah Yayasan PP Hidayatul Mubtadi’in serta seminar bagi para pengajar. Seminar bagi para siswa dibagi menjadi dua, yakni bagi siswa putra membahas mengenai kenakalan remaja, bahaya minuman keras dan seks bebas. Sedangkan bagi siswa putri, diisi dengan materi kesehatan keputrian dan seks bebas (15/8). “Pemateri seminar kami ambil dari dosen fisika sendiri, seperti seminar putra diisi oleh Abdul Basid, sedangkan seminar putri diisi oleh Avin Ainur Fitrianingsih dan Umaiyatus Syarifah, ” jelas Erna Hastuti, Ketua Jurusan Fisika. Untuk seminar bagi tenaga pengajar, materi yang diberikan di antaranya pendidikan dan ilmu fisika secara umum, serta integrasi sains dan Islam. Sama halnya seperti seminar bagi para siswa, pemateri seminar bagi para pengajar juga dari dosen fisika sendiri, di antaranya Ahmad Abtokhi mengisi materi tentang pendidikan dan ilmu fisika, sedangkan materi integrasi sains dan Islam diisi oleh Agus Mulyono (19/8). Selain pengabdian masyarakat, jurusan fisika juga melakukan Memoradum of Understanding (MoU) dengan PP Hidayatul Mubtadi’in dalam bidang fisika, seperti praktikum fisika serta pelatihan LKTI untuk siswa-siswi. (plp/ic)
LABORATORIUM Fisika Manfaatkan Ruang untuk Lab Riset GEMA-Demi memaksimalkan ruang laboratorium (lab) dan ruang kuliah yang ada, Jurusan Fisika UIN Maliki Malang mengadakan penambahan laboraturium (28/8). Penambahan lab kali ini, selain untuk memaksimalkan ruangan yang ada, juga guna memberikan fasilitas bagi mahasiswa yang melakukan riset. “Sebelumnya kan mahasiswa melakukan risetnya di lab praktikum, jadi supaya tidak mengganggu mahasiswa yang sedang praktikum, kami tambah lab riset di ruangan yang pemanfaatannya kurang maksimal,” jelas Erna Hastuti, Ketua Jurusan Fisika. Tidak hanya lab riset saja yang ditambah, ruang kuliah mahasiswa pun juga dimaksimalkan, dengan cara mendesain ulang lab komputasi sehingga nyaman digunakan untuk kegiatan perkuliahan. “Saya berharap laboratorium bisa dimaksimalkan untuk riset, sehingga mahasiswa terfasilitasi meskipun alat riset tidak banyak, tapi kalau lab riset luas kan mahasiswa lebih mudah untuk melakukan riset,” sambung wanita berpostur tubuh tinggi itu. (plp/ic) email: gemainfopub@gmail.com
Halal Bi Halal UIN Maliki Undang Din Syamsuddin
GEMA-Pasca liburan panjang lebaran, seluruh pegawai PNS dan Non PNS di lingkungan UIN Maliki serentak kembali aktif masuk kerja (22/7). Hari pertama masuk kerja Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si mengajak semua keluarga besar UIN Maliki beserta masyarakat sekitar kampus untuk menggelar acara halal bi halal di gedung Sport Center Lt.2. Hadir sebagai pembicara, Ketua Umum PP Muhammadiah Prof. Dr. Din Syamsuddin, serta para birokrat kampus ulul albab beserta para sesepuh. Mengawali acara silaturrahim tersebut Prof. Mudji kembali mengingatkan kembali sekaligus mengajak semua warga kampus untuk bahu membahu mengelola kampus ini menjadi lebih baik. Pasalnya, para pesaing kampus UIN Maliki tidak boleh dianggap remeh jika pengelolaan kampus ini tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka akan tertinggal. “Tantangan kedepan kita tidak hanya persaingan antara PTAIN atau PTAIS saja. Akan tetapi dengan perguruan tinggi luar negeri juga,” paparnya. Sebentar lagi, tutur Prof. Mudji masyarakat Indonesia akan menghadapi persaingan tingkat ASEAN atau Masyarakat ASEAN yang
Greentech 6, Gratis bagi 300 Mahasiswa GEMA-Hajat besar Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maliki Malang kembali digelar (1819/9). Green Technology yang akan diadakan pada pertengahan bulan September ini telah dipersiapkan secara matang sejak satu tahun sebelumnya. Konferensi tingkat internasional dengan tema Innovation in Islamic Perspective for Sustainable Development Action Toward International Challenges akan diadakan di Gedung Ir. Soekarno Lt.5. Konferensi internasional ini rencananya akan diisi
akan dimulai pada tahun 2015 ini. Dengan diberlakukannya Asean Economic Community ini akan memberikan peluang kerjasama antar negara-negara di ASEAN menjadi lebih luas lagi. “Untuk itu, menyiapkan generasi yang unggul serta menjadikan kampus UIN Malang ini terdepan sebagai pelopor kabhinekaan tunggal ika menjadi salah satu upaya untuk menghadapi masyarakat ASEAN tersebut,” terangnya. Untuk itu, tambah dia, di bulan syawal yang suci ini atas nama pimpinan sekaligus selaku rektor apa bila selama memimpin kampus ini ada kekhilafan mohon maaf yang sebesar-besarnya. “Pemimpin itu tempatnya kekhilafan untuk itu di momen yang fitri ini saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin Takoballahu Mina Waminkum Selamat
Hari Raya Idul Fitri 1436 H Mohon Maaf Lahir dan Batin,” pungkasnya. Sementara itu, Prof. Dr. Din Syamsuddin dalam tausiahnya menyampaikan pesan idul fitri. Menurut dia, pesan idul fitri kepada orang-orang yang beriman untuk senantiasa tetap dalam dinamika keimanan, keislaman dan keberagaman dari tahun ke tahun. Tiga hal itu harus terus ditingkatkan, pasalnya tujuan dari ibadah puasa ramadhan tidak lain hanyalau agar orang-orang yang beriman semakin bertaqwa. “Pesan yang disampaikan dalam aqluran itu tidak hanya persoalan kuantitas tapi juga kualitas untuk terus meneru menjadi pribadi muttaqin,” paparnya. Menurut Ketua PP Muhammadiyah itu, beragama itu adalah sebuah proses untuk
menjadi orang yang lebih baik dan bertaqwa kepada-Nya. Islam itu lebih mementingkna proses dari pada hasil akhir. Orang yang bertaqwa harus terus menerus tiada henti untuk meraih kebaikan. Karena itu inti dari ibadah. “Jangan sampai umat Islam setelah selesai menjalankan ibadan puasa ramadan satu bulan penuh momen lebaran menjadi bubaran,” pesannya. Masih kata Din Syamsuddin, ucapan salam dalam shalat itu adalah awal bagi orang beriman untuk mengamalkan kandungan nilai-nilai shalat di luar shalat, untuk menggelar sajadah panjang, sajadah dalam kehidupan. “Puasa Ramadan itu mengandung dua unsur yaitu tazkiyyatun nafs (Penyucian Jiwa) dan tarqiatun nafs (penguatan diri),” papar alumnus IAIN Jakarta itu.
dengan seminar umum dan seminar paralel. Seperti biasanya, pemateri seminar umum pada Greentech 6 ini berasal dari luar dan dalam negeri. Pemateri yang berasal dari luar negeri antara lain Prof. Toshifumi Sakaguchi dari Perfectural University of Hiroshima Japan, Dr. Nor Atiah Ismail dari Universiti Putra Malaysia, Assoc Prof. Dr. Akira Kikuchi dari Universiti Teknologi Malaysia, Prof. Madya Dr. Mohamad Shanudin Zakariya seorang IT Director Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc. Ph.D. dari ITS Surabaya, serta Pritantono Rudito Ph.D, Director of Human Capital Management Telkomsel. Pemateri yang berasal dari UIN
Maliki Malang sendiri antara lain, Dr. Abdussakir,M.Pd dan Dr. Eko Budi Minarno,M. Pd. Untuk seminar paralel diisi oleh 103 pemakalah oral maupun poster. Rencananya, jurnal yang disampaikan pada seminar paralel akan dimasukan kedalam tiga jurnal internasional terindeks Scopus dan Scientific Journal Rankings (SJR). “Untuk jurnal yang lolos akan masuk ke jurnal internasional terindeks Scopus dan SJR, untuk jurnal yang terindeks Scopus ada Jurnal Teknologi (Science and Engeneering), yang terindeks SJR yaitu Advances in Environmental Biology dan Reasearch Journal of Fisheries and Hydrobiology. Ada juga jurnal milik jurusan Arsitek
UIN Malang yaitu Journal of Islamis Architecture yang sudah terindeks DOAJ,” jelas Bayyinatul Muchtaromah, Dekan Fakultas Saintek. Pada Greentech 6 ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mngikuti acara tersebut dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pengalaman mengikuti international conference. “Kami membuka pintu lebar bagi 250 sampai 300 mahasiswa untuk mengikuti Greentech ini, dengan syarat harus mengikuti acara dari awal sampai akhir dan harus on time saat datang ke acara, tidak boleh terlambat ataupun pulang duluan, untuk pendaftaran nanti kami informasikan kembali namun yang pasti gratis,” sambung Bayyin. (plp/ic)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
15
FAKULTAS
JURUSAN BARU
Berhasil, HTN Siyasah Digandrungi Masyarakat GEMA-Sederetan persiapan pembukaan jurusan baru Hukum Tata Negara (HTN) Siyasah telah dilaksanakan. Mulai dari studi banding di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran Bandung, hingga penataan kurikulum. Usaha itu pun menuai hasil, Juni lalu, turun SK pembukaan jurusan baru yang langsung diserahkan oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. Wakil Dekan Fakultas Syariah, Suwandi tidak menduga atas tingginya animo masyarakat terhadap jurusan baru tersebut, terbukti dari daftar mahasiswa baru (maba) HTN Siyasah yang mencapai angka 112. “Awalnya pihak fakultas hanya membatasi maba HTN Siyasah tidak lebih dari 80 mahasiswa. Namun rektor mengintruksikan agar ditambah hingga angka 100,” tuturnya, Selasa (1/9). Menurutnya, capaian itu adalah hasil dari sederetan persiapan yang telah dilakukan oleh Fakultas Syariah. Salah satunya persiapan kurikulum dengan mendatangkan para pakar hukum dan praktisi hukum. “Mahfud MD menyatakan mendukung penuh atas terselenggaranya jurusan baru HTN Siyasah dan siap menjadi pengajar,” imbuhnya. Pada tahap akhir, masih kata Suwandi, sederetan persiapan tersebut ditutup dengan workshop kurikulum dengan melibatkan semua dosen Fakultas Syariah. “Muatan keilmuan yang integratif antara hukum konvensional dan hukum Islam juga menjadi sebab banyaknya jumlah maba HTN Siyasah,” pungkasnya. (sy/ic)
FITK-PGMI Graduation Day 2015 One-Year English Program GEMA-Kabar terbaru bagi seluruh mahasiswa yang menempuh mata kuliah bahasa Inggris tahun akademik 2014/2015. Tim Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) telah menetapkan bahwa hari Sabtu, 17 Oktober 2015 akan diadakan Gelar Wisuda Kedua. Acara tersebut akan bertempat di Gedung Sport Center dan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah bahasa Inggris I dan II juga akan mendapatkan sertifikat kelulusan, transkrip nilai, serta sertifikat skor TOEFL. Dalam acara tersebut, PPBI akan mengumumkan mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik dan skor TOEFL tertinggi. Maka dari itu, panitia sangat berharap agar seluruh mahasiswa angkatan tersebut dapat menghadiri acara tersebut. Sebagai tambahan, mahasiswa diwajibkan memakai baju berwarna putih dan bawahan hitam. Mereka juga harus memakai jas almamater kampus ulul albab. Acara akan disemarakkan dengan penampilan para pemenang lomba akhir perkuliahan serta pembagian doorprize. (nd)
16
Osjur S1 Perbankan Syariah Penuh dengan “Bagi-Bagi Hadiah” GEMA-Kegiatan Orientasi Jurusan (Osjur) S1 Pebankan Syariah Fakultas Ekonomi b e n a r- b e n a r l a i n d a r i kebiasaaan yang selama ini dilaksanakan. Kalau tahun kemarin Osjur dilakukan dengan pengenalan akademik dan permainan serta tugas mencatatat dari para narasumber, sehingga kelihatan menjemukan. Tapi untuk Osjur kali ini ada nuansa yang berbeda, dimana para mahasiswa baru banyak mendapatkan kejutankejutan berupa door prise/ hadiah dari nara sumber, yaitu Kepala Cabang Bank BRI Syariah Malang. Osjur yang dilaksanakan pada Hari Minggu, tanggal 30 Agustus 2015, yang dihadiri oleh sekitar 91 mahasiswa baru berlangsung satu hari dari pagi jam 07.00 Wib sampai sore jam 16.00 Wib. Acara osjur kali ini dibuka oleh sambutan Dekan Fakultas Ekonomi Dr. H. Salim Al Idrus, MM. M.Ag. Dalam sambutannya beliau mengingatkan kepada para mahasiswa baru khususnya perbankan syariah untuk serius dalam menjalankan perkuliahan. Hal ini dikarenakan adanya surat edaran dari Kementrian Ristek dan Tinggi yang membatasi masa studi mahasiswa Strata 1. Dalam surat edaran tersebut masa studi maksimal strata 1 adalah sampai 10 semester atau 5 Tahun, lebih dari itu bisa di “DO”. Beliau juga mengingatkan bahwa masa 5 tahun adalah masa yang pendek, sehingga tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan dalam menempuh perkuliahan di
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
Fakultas Ekonomi. Dalam Osjur tahun ini Jurusan S1 Perbankan Syariah, mengundang Kepala Cabang Bank BRI Syariah Malang. Datang dalam kesempatan ini adalah Kepala Cabangnya yaitu Bapak Agung Raharjo, SH, beserta ibu Tanti, SH, M.Kn dan tim untuk memberikan bekal bagi mahasiswa baru agar selalu mempunyai citacita yang jelas demi masa depan yang gemilang. Dalam pemaparannya Agung Raharjo, SH memberikan motivasi kepada mahasiswa baru, bahwa lulusan Perbankan Syariah di Perguruaan Tinggi Keagamaan semisal UIN Malang, sangat ditunggu kiprahnya dalam ikut serta menjaga dan membesarkan reputasi perbankan syariah di Indonesia. Masih menurut beliau kurang lebih setiap tahun kebutuhan akan pegawai (SDI- sumber daya insani) di berbagai Bank Syariah di Indonesia tidak kurang dari 11.000 (sebelas ribu) pegawai. Sementara itu yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk bergabung di berbagai Bank Syariah tidak lebih dari 50%-60% saja. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan “pasar” tenaga kerja tersebut, keberadaan para lulusan Perbankan Syariah UIN Malang begitu diharapkan untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan bank syariah di Indonesia. Apalagi beliau percaya bahwa model pendidikan dan pengajaran di UIN Malang sangat sesuai dengan harapan dunia perbankan syariah. Model “pesantren” yang selama kurang lebih 1 tahun
mahasiwa diharuskan tinggal di Ma’had untuk mempelajari bahasa Arab dan Inggris, AlQur’an dan Al-Hadits, serta kitab-kitab karya pemikiran dan Ilmuwan Islam terkemuka dan dipadukan dengan penguasaan kompetensi di bidang Ekonomi menjadi jaminan bahwa lulusan Ekonomi khususnya perbankan syariah, akan mampu berkontribusi dalam pengelolaan perbankan syariah yang baik. Harapan beliau lulusan Fakultas Ekonomi UIN Malang khususnya perbankan syariah ke depan mampu untuk mewarnai di berbagai bank syariah dan menjadi SDI andalan. Untuk itu proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi riil di dunia usaha (perbankan syariah). Konsep link and match paling tidak tercermin dalam kurikulum dan proses pembelajaran. Selain memberikan materi di sekitar dunia perbankan syariah, maka tak lupa Bapak Agung Raharjo, SH memberikan banyak hadiah bagi para mahasiswa baru yang mengajukan pertanyaan. Antusiasme mahasiswa baru untuk bertanya sedemikian tinggi Tercatat ada sekitar 15 mahasiswa baru yang beruntung untuk bertanya dan berhak mendapatkan berbagai macam hadiah/ door prise, berupa baku, pulpen, tas dll. Selain itu terdapat 3 orang mahasiswa baru yang juga mampu menjawab pertanyaan dari nara sumber mendapatkan hadiah tabungan Bank BRI Syariah yang masing-masing bernilai Rp 150.000,-. Sedangkan untuk para dosen, dan panitia juga disediakan souvenir
cantik berupa payung, bloke note, ballpoint dan cangkir cantik. Sementara itu Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UIN Malang Bapak Dr. H. Achmad Sani, SE, M.Si, yang juga hadir dalam kegaitan tersebut mengatakan bahwa baru kali ini nara sumber dalam kegiatan Osjur membagibagikan banyak hadiah atau door prise, baik berupa barang maupun uang kepada mahasiswa baru, maupun para dosen, dan panitia. Selain membagikan hadiah Pak Agung juga menawarkan kerjasama bagi mahasiswa perbankan syariah yang berminat untuk magang kerja di BRI Syariah Malang. Model magang kerja ini adalah upaya nyata Bank BRI syariah untuk mendidik mahasiswa bagaimana praktek kerja sesungguhnya di bank syariah. Disisi lain, diharapkan hasil magang ini mahasiswa atau lulusan perbankan syariah Fakultas Ekonomi UIN Malang mempunyai bekal kompetensi dan skill yang memadai, yang memudahkan perbankan syariah untuk mendapatkan tenaga-tenaga SDI yang handal, siap kerja serta memlilki komitmen kerja yang tinggi. Masih menurut Dr H. Achmad Sani, SE, M.Si, model seperti ini akan memberikan nuansa yang lebih praktis kepada mahasiswa untuk dapat melihat dunia kerja yang riil. Diharapkan setelah kegiatan magang tersebut lulusan perbankan syariah akan mudah untuk bekerja di berbagai bank syariah di tanah air, harapnya. (san)
email: gemainfopub@gmail.com
FAKULTAS
KANTIN MA'HAD
OMZET: Kantin Putra mulai ramai penunjung setelah tutup saat libur panjang semester dan lebaran.
TahunAjaran Baru, Omzet Kantin Meningkat GEMA-Setelah beberapa pekan tutup karena libur semester dan lebaran, kantin putra sudah mulai dibuka kembali sejak akhir bulan Juli. Pembukaan kantin mabna ini bersamaan dengan masuknya mahasantri baru masa jihad 2015 di Pusat Ma’had Al Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jumat (14/8). Hal ini membuat kantin yang berada diantara mabnamabna tersebut menjadi ramai dipenuhi oleh pelanggan, terutama dari mahasantri. Kantin putra memang selalu menjadi jujukan utama untuk mengisi perut. Apalagi didukung dengan suasana kantin yang bersih dan nyaman. Beberapa fasilitas pun juga disediakan. Seperti televisi, ruang meeting, ruang seminar, toserba, dan toilet. Seluruh fasilitas-fasilitas tersebut dijaga kebersihannya untuk membuat pengunjung nyaman saat makan disana. Selain menjadi tempat makan, kantin dua lantai tersebut juga sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan seminar, lomba, maupun diskusi ilmiah. Tak ayal, keberadaan kantin tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Luluk Komariah, salah satu pemilik kios toko serba ada (Toserba) mengungkapkan bahwa ia menjual seluruh perlengkapan seharihari mahasantri yang masih tinggal di mahad. “Awalnya lumayan sepi saat pertama kali buka pada akhir Juli. Tapi saat ini kantin mulai ramai karena mahasantri baru sudah mulai berdatangan. Jadi omzet penjualan juga mulai meningkat,” jelasnya. (don/nhl)
INAGURASI
Padat Mahasiswa Baru GEMA-Lincah dan bersemangat seperti halnya ciri mahasiswa baru UIN Maliki Malang yang memadati stand-stand UKM. Kampung UKM sebagai salah satu rangkaian acara Inagurasi 2015 tengah diadakan pada area diantara gedung A dan gedung B. Area tersebut menjadi lokasi strategis untuk mengundang mahasiswa baru yang baru saja pulang dari perkuliahan PPBA. Keramaian ini berlangsung sejak sore hingga malam hari saat rangkain acara kampung UKM telah berakhir. (zah/nhl) email: gemainfopub@gmail.com
FITK Study Excursion And Observation di Malaysia GEMA-Kali ini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mengirim sembilan mahasiswanya ke Kancah Internasional (23/7). Mahasiswa PAI yang dibimbing langsung oleh Istianah Abu Bakar dan Ririn Suneti ini dikirim untuk melakukan Study Excursion dan observasi serta kunjungan dipelbagai lembaga pendidikan dan pusat-pusat pemerintahan di Malaysia. Diantaranya University of Malaya, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Sains Islam Malaysia, Universitas Te k n o l o g i M a l a y s i a , International Islamic University Malaysia, Pusat Pemerintahan Putra Jaya, Istana Negara dan terakhir melakukan observasi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia. Tidak hanya itu, delegasi ini juga mengikuti seminarseminar Internasional dipelbagai lembaga di Malaysia. Salah satunya di Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Seminar Internasional Saturday Night
Lecture Series 2015 oleh Prof. Dr. Wan Mohd Nor wan Daud dengan tema The Educational Philosophy and Practice by Syeh Muhammad Naquib al-Attas. Seminar ini dihadiri banyak audience dari pelbagai Negara di Asia, misalnya Indonesia, Filipina, Brunai Darussalam, Thailand, dan lain-lain. Seminar ini adalah sebuah gambaran mengenai
filosofi dari sosok Syeh Muhammad Naquib al-Attas. Perjuangannya dari dini hingga dapat menjadi bapak Pendidikan Islam. “Selain itu kami juga aktif mengikuti seminar internasional bersama para pakar Islamisasi sains di Malaysia, seperti di Universitas Malaya, USIM, UKM, dan IIUM,” ungkap Atho’ Illah. “Studi semacam ini sangatlah penting dilakukan
oleh mahasiswa, karena akan membuka wawasan dan pengalaman yang luas,” jelas Istianah Abu Bakar selaku pembina kegiatan Internasional ini. Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilakukan oleh Fakultas Tarbiyah, besar harapan agar kegiatan-kegiatan yang semacam ini dapat terus ditingkatkan dan didukung oleh pihak fakultas terlebih kampus. (Atho’/nhl)
yang meliputi Pusat Penelitian dan Layanan Psikologi (P2LP) oleh Endah Kurniawati, Unit Laboratorium oleh Andik Roni Irawan, dan Unit Sumber Pembelajaran oleh Siti Aisyah. Tim outbond Megaputih pun turut memeriahkan
acara dengan berbagai permainan. Nurin mengatakan ada yang berbeda di Osfak tahun ini. “Kami punya kartu bahagia dan introduction gift. Jadi, setiap mahasiswa baru diminta untuk memberikan kesan kepada seorang kakak panitia. Tidak hanya itu, mereka juga harus membawa dua buah kado, satu buat kakak panitia dan satunya lagi buat teman mereka,” jelas mahasiswi semester tiga tersebut. Osfak Psikologi juga diisi dengan pengenalan komunitas, Lembaga Semi Otonom (LSO), dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Psikologi yang dilaksanakan pada hari kedua Osfak. (sfh/nd)
Semangat Positif MahasiswaBaru Psikologi GEMA-Antusias mahasiswa baru Fakultas Psikologi dalam Orientasi Fakultas (Osfak) diAula lt. 4 Fakultas Sains dan Teknologi menjadi perhatian panitia. Dibuka langsung oleh Dekan Psikologi, Muhammad Lutfi Mustofa, Osfak berjalan lancar (2122/8). Nurin Nazlah Maulida, Ketua Pelaksana Osfak, menyatakan bahwa mahasiswa baru sangat antusias tahun ini. “Alhamdulillah Osfak-nya berjalan lancar walaupun dimulainya agak telat, tapi adik-adik begitu memancarkan semangat positif dan aktif dalam
mengikutinya,” lanjut Nurin. Seperti tahun sebelumnya, materi kefakultasan disampaikan oleh dekan dan wakilwakil dekan Fakultas Psikologi. Selanjutnya, materi tentang Antropologi Fakultas
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
17
FAKULTAS
PETUGAS UPACARA
Bangga: Foto bersama seluruh petugas Upacara Bendera bersama Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si sesaat setelah upacara selesai (17/8)
Kerja Keras tuk Bangsa! GEMA-Upacara Bendera menjadi kegiatan rutin tahunan kampus. Upaca yang begitu sakral dengan tema kemerdekaan RI ini menjadi hal penting yang harus diadakan setiap tahunnya. Berbagai persiapan juga harus dilakukan dengan matang dan serius. Begitu juga petugas upacara. Disiplin tinggi, penuh tanggung jawab, sikap mental dan jasmani yang kuat harus dimiliki oleh setiap petugas uapaca. Dengan latihan keras untuk menjadikan upacara berjalan dengan penuh khidmat. Terima kasih, kalian tlah berjuang demi negeri tercinta ini. (nhl)
PPBI: Tak Kenal, Ta’aruf GEMA-Karena sistem perkuliahan berbeda dengan program bahasa Arab di tahun pertama, Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) pun mengadakan Sosialisasi Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI): Course Orientation selama seminggu (24-28/8). Ibnu Wahyurianto, Ketua Panitia acara, menyatakan seluruh mahasiswa ditempatkan di kelas yang telah didistribusikan. Sosialisasi langsung dipandu oleh setiap dosen pengampu sekaligus sebagai ajang perkenalan. “Biar mereka sudah langsung akrab sejak minggu pertama kuliah,” imbuhnya. Materi sosialisasi, lanjutnya, meliputi perkenalan lembaga dan program kuliah intensif. Selanjutnya, dosen dibebaskan menambahkan materi ataupun permainan edukatif. “Dosen juga bisa langsung mengetes kemampuan speaking mereka agar tahu metode pengajaran apa yang cocok untuk mereka ke depannya,” jelas bapak satu anak ini. Ibnu menyatakan, dosen wajib menjelaskan secara detil materi apa saja yang akan diajarkan pada satu semester. Tak hanya itu, mereka dianjurkan membuat perjanjian kelas yang harus ditaati. Sistem pengambilan nilai juga turut dipresentasikan agar tidak ada kesalahpahaman. Lembaga pimpinan Langgeng Budianto ini juga menjelaskan kepada mahasiswa bahwa Genre-Based Approach diterapkan dalam pemilihan materi. Genre seperti deskriptif, prosedur, dan naratif dipandang perlu untuk diajarkan mengingat mahasiswa akan berhadapan dengan teks-teks berbagai jenis. Selama seminggu, tak hanya sosialisasi, “Mahasiswa yang namanya belum tercantum di kelas manapun, bisa langsung melapor ke Devisi Akademik PPBI agar segera ditempatkan di kelas sesuai jurusannya,” tutur Ibnu menutup wawancara. (nd)
18
World Pharmacist Day Perdana di UIN Maliki
G E M A - Ta h u n lalu (26/11) Jurusan Farmasi UIN Malang resmi menjadi anggota Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) wilayah Jatim Bali. Hal itu disimbolkan dengan disematkannya lencana keanggotaan ISMAFARSI pada perwakilan Kampus Hijau, Neneng Fadiah Idzni, pada Latihan Kepemimpinan dan Menejemen Mahasiswa Farmasi tingkat 2 (LKMMF 2) di Universitas Airlangga. Tahun ini, Jurusan Farmasi diamanahkan untuk mengadakan acara tahunan World Pharmacist Day (WPD) yang akan dilaksanakan pada (1920/9) mendatang. Event perdana jurusan yang telah berdiri tiga tahun ini berisi Seminar dan Konsultasi Informasi Obat (KIO). Seminar mengusung tema
84% Mahasiswa FITK Cumlaude GEMA-FITK UIN Maliki Malang berturut-turut luluskan mahasiswa cumlaude. Hal ini disampaikan oleh Dr H Nur Ali MPd, Dekan FITK UIN Maliki Malang dalam sambutannya pada gelar yudisium, kamis (6/8) lalu. Di semester sebelumnya, tercatat 84% mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) juga lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3,51. "Prosentase
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
PERDANA: UIN Maliki akan menjadi panitia World Pharmacist Day untuk pertama kalinya pada September 2015 mendatang.
Pharmacy is not About Drug. Menurut Ketua Pelaksana, Ratih Hefia, tema ini menguak sisi lain dari seorang farmasis bahwa mereka tak selalu berhubungan dengan obat dan resep. “Seorang farmasis tidak hanya suatu profesi yang terjun pada produksi obat-obatan saja melainkan mereka juga bisa memberikan penyuluhan, bekerja di dinas kesehatan, konsultan kesehatan, bahkan pengusaha dan pebisnis di bidang kesehatan dengan lisensi resmi,” tambahnya. Seminar yang
rencananya akan dilaksanakan di Rektorat Lt.5 menghadirkan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Dra. Arofa Idha, Apt. M.FarmKlin, dan Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Malang, Dra. Mursyidah, Apt. M.Kes. Selain itu, Ratih melanjutkan, kegiatan lainnya akan dilaksanakan di Car Free Day (CFD) untuk memberikan penyuluhan dan informasi kepada masyarakat mengenai cara penggunaan vitamin. Ia berharap masyarakat mengerti dan memahami
ini menunjukkan jika FITK UIN Maliki Malang berhasil mempertahankan kualitas pendidikan dan pembelajaran,” terang Nur Ali Pada yudisium yang diselenggarakan di aula rektorat lantai 5 tersebut, 4 mahasiswa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik FITK UIN Maliki Malang. Mereka adalah Atika Mustaghfiroh (PAI, 3.95), Jazilatul Masluhah
(PIPS, 3.91), Dian Mustika Anggraini (PGMI, 3.90), dan Tsurayya Fatin Hijriah (PBA, 3.96). Sementara itu, 8 mahasiswa PAI dan PBA menyandang predikat wisudawan berprestasi hafal al Qur’an 30 juz. Kemudian, 42 mahasiswa PAI, PGMI, PIPS, dan PGMI lainnya memperoleh gelar wisudawan berprestasi penulisan skripsi berbahasa asing (Arab dan
cara penggunaan kedua obat itu, efek sampingnya bagi tubuh, kontraindikasi, dan jenis-jenis lain dari vitamin. Sehingga, masih kata Ratih, masyarakat bisa melakukan pengobatan sendiri yang berpedoman pada 5 tepat. “Yaitu tepat obat, tepat dosis, tepat bahan sediaan obat, tepat cara dan waktu pemberian obat, serta tepat penderita,” jelas mahasiswa angkatan pertama Jurusan Farmasi ini. Kegiatan ini akan dihadiri oleh mahasiswa Farmasi seluruh Indonesia khususnya universitas yang tergabung dalam ISMAFARSI Jatim Bali rayon Malang. Selain itu, Badan Pengurus Harian (BPH) dan Staf Ahli ISMAFARSI Jatim Bali turut meramaikan dan mendukung terlaksananya kegiatan tahunan ini. (mil/nd) Inggris). Dihadapan segenap jajaran Dekanat, ketua jurusan (kajur), sekretaris jurusan (sekjur), ketua-sekretaris International Class Program (ICP) dan 429 wisudawan lainnya, Atika Mustaghfiroh berkesempatan menyampaikan sekapur sirih. Gadis kelahiran Probolinggo tersebut mengutarakan jika lulusan FITK UIN Maliki Malang harus berusaha menjunjung tinggi almamater. “Kita harus menjadi yang terbaik dimanapun kita berada,” tutur Atika Diakhir acara, mahasiswa mengikuti kuliah tamu bertema “Sosialisasi Dunia Kerja” dengan narasumber Dra Hj Puji Hariwati MPd. Setelah itu, acara ditutup dengan Riyadhloh Kubro oleh H Mokhammad Yahya MA PhD. (dw)
email: gemainfopub@gmail.com
FAKULTAS
RILIS ALBUM ..... Sambungan dari halaman 1
Stigma Telah Jadi Spirit untuk Membuktikan Potensi dalam Diri Arab Menggunakan Pemrograman Java tahun 2010. Karya yang dipuji oleh mantan Rektor UIN Malang, Imam Suprayogo, dan membuatnya menjadi staff puskom bahkan sebelum resmi diwisuda. Capaian ini menjadi bukti awal tiga prinsip hidupnya, yaitu belajar agama untuk berdakwah, belajar bisnis sebagai modal berdakwah, dan ahli IT untuk menyampaikan dakwah dengan menarik. Namun sebuah akhir yang tercapai tidak selalu dilalui dengan awal yang mudah dan santai. Membalikkan stigma yang didapat sejak kecil juga terdorong untuk melakukan hal yang tak pernah orang lain duga adalah semangat terbesar pada diri Mukhlis. “Sering kali sejak kecil kita mendapat stigma. Stigma yang sering kudapat dari orang tua dan lingkungan sekitar adalah kamu gak bisa matematika, kamu gak bisa gambar, dan kamu gak bisa nyanyi. Tapi justru stigma tersebut jadi spiritku untuk membuktikan yang sebaliknya,” ungkap bapak beranak satu ini. Ketiga stigma tersebut berhasil dibalikkan oleh mantan musyrif Pusat Mahad Al Jami’ah ini. Ia berhasil mewakili Jogja untuk maju dalam olimpiade matematika juga menjadi lulusan terbaik di SMA. Sementara sejak kuliah ia kerap kali mendapat pesanan desain kaos dari teman-temannya. Kemudian stigma ketiga inilah yang berhasil diwujudkan oleh Mukhlis dengan album lagunya yang lolos label internasional. Berbicara tentang perjalanan musik Mukhlis Fuadi terbilang sangat panjang sampai akhirnya merilis album lagu yang tersedia di sembilan international music store, salah satunya iTunes. Mukhlis atau yang kerap disapa Muchad ini belajar memainkan alat musik secara otodidak. Berbekal pelajaraan qiroah dari gurunya, ia mulai mengenal nada dan teknik vokal. Kemudian mukhlis mulai menulis lagu sejak SMP. Berbagai lirik lagu berhasil ia ciptakan sejak SMP sampai sekarang. Lagu yang telah dikumpulkannya selama 15 tahun akhirnya melahirkan sebuah album berisi 11 lagu yang menceritakan perjalanan hidup seorang Muchad. Beragam lagu dalam album ini merupakan hasil perjalanan musiknya saat berkenalan bahkan hidup dengan berbagai musisi dari berbagai aliran. Tidak terlena pada kesuksesan hari ini, pria lulusan S1 Teknik Informatika UIN Malang ini tetap giat berinovasi. Konsep software yang bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Al Quran sekaligus bersosialisasi sesama muslim dunia akan menjadi aktualisasi prinsip Mukhlis Fuadi berikutnya. Sedang dalam dunia musik, muchad berfokus untuk memfasilitasi talenta adiknya dalam bidang tarik suara. Berkarya adalah kata pamungkas dari muchad. Muchad menambahkan, Apapun yang kita bisa, berkaryalah sekalipun mereka tidak menduga kita bisa melakukannya, di UIN ini banyak sekali UKM-UKM yang bahkan lebih mumpuni untuk berkarya. Mengapa tidak mencoba? (zah/nhl) email: gemainfopub@gmail.com
Halal bi Halal ala Pusat Ma’had Al-Jami’ah GEMA-Bulan Ramadhan telah berlalu. Dan diakhiri dengan adanya lebaran. Salah satu tradisi wajib saat lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tersebut adalah Halal bi Halal. Hal ini juga dilakukan oleh segenap keluarga besar Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Acara yang bertempat di halaqoh tersebut dihadiri oleh jajaran pengasuh, staff idharoh, murobbi murobbiah, serta musyrif musyrifah. Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan mudir mahad, yakni Isroqunnajah yang menyampaikan bahwa halal
bi halal ini menjadi salah satu agenda tahunan untuk memupuk harmonisasi satu sama lain. Melalui acara ini pula, seluruh keluarga besar Pusat Ma’had Al-Jami’ah ini saling meminta dan memberi maaf untuk kembali menjadi fitrah. Pengasuh lainnya juga
Buku Terbitan UINMaliki Press Jadi Rujukan Pesantren GEMA-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus mendorong para dosen untuk selalu menghasilkan karya tulis. Baik yang diterbitkan dalam bentuk buku maupun jurnal terakreditasi dan internasional. Untuk publikasi dalam bentuk buku, kampus yang memiliki jargon Ulul Albab ini telah memfasilitasi melalui Unit Penerbitan atau yang lebih sering dikenal dengan UIN-Maliki Press. Buku-buku yang diterbitkan UIN-Maliki Press memiliki tema yang beragam, sesuai dengan disiplin keilmuan para dosen yang tersebar di berbagai fakultas/program studi yang ada di lingkungan UIN Malang. Tak heran jika, buku yang terbit banyak sekali ragam temanya, mulai dari tema pendidikan, sosial, humaniora, manajemen, bisnis, politik, psikologi, sains, teknik, hukum, sastra, filsafat, agama, seri integrasi, dan seterusnya. Sementara, jika dilihat dari bahasa pengantarnya, UIN-Maliki Press berbeda dengan penerbit lain pada umumnya. Di penerbit ini (UIN-Maliki Press, red) buku yang diterbitkan tidak hanya buku yang berbahasa Indonesia saja, namun tidak sedikit buku yang diterbitkan versi bahasa asing, yakni bahasa Inggris dan
RUJUKAN: Para santri sedang Belajar Imla’ dengan Buku Terbitan UIN Malang
bahasa Arab. “Penerbitan buku dalam versi bahasa asing ini merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mewujudkan impian UIN Malang sebagai kampus level internasional”, ujar Bahrun Amiq, Ketua Penerbitan. Salah satu indikator keberhasilan dan kebanggaan dalam menerbitkan buku adalah dijadikannya buku terbitan sebagai referensi dalam kegiatan perkuliahan. Sebagaimana penuturan Lailul, bagian administrasi marketing, bahwa “banyak mahasiswa terutama mahasiswa UIN Malang yang telah menggunakan buku-buku terbitan UIN-Maliki Press dalam studinya”. “Kami berharap, buku terbitan UIN-Maliki Press, tidak hanya menjadi referensi di kampus sendiri, tetapi
bisa juga dijadikan rujukan di perguruan tinggi atau lembaga lain”, demikian harapan Lail. Dari sekian buku, di anataranya yang sudah berhasil menjadi daya tarik lembaga luar adalah buku berjudul “Kaidah-kaidah Imla’: Teori dan Praktik”. Buku yang ditulis Ibu Makrifatul Munjiah, yang juga Dosen Bahasa Arab ini menjadi buku referensi wajib bagi santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Sukun Kota Malang. “Buku Imla’ terbitan UIN Malang ini digunakan para santri ketika belajar di Madrasah Diniyah”, jelas Zahroh, salah satu pengajar di Pesantren Nurul Ulum. “Buku ini sangat membantu para santri untuk belajar Imla’, karena ditulis dengan bahasa Indonesia dan sudah dilengkapi dengan teori, lalu
berharap, dengan berakhirnya bulan Ramadhan tersebut dapat meningkatkan kualitas keimanan dan memperbaiki perilaku yang kurang baik. Di akhir acara, seluruh stakeholders ma’had tersebut saling berjabat tangan dan makan malam bersama. (don/ nhl)
ada contoh dan lembar untuk latihan yang bervariasi”, tambahnya. Dalam pengantarnya, Makrifatul Munjiah, penulis buku ini, menegaskan bahwa penulisan buku Imla’ ini meggunakan bahasa Indonesia, karena selama ini, buku imla’ yang ada menggunakan pengantar bahasa Arab, yang hal ini tentu menyulitkan bagi mereka yang belum mengerti bahasa Arab. “Mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk membantu para guru, dalam buku ini dilengkapi dengan panduanpanduan bagi guru ketika melakukan kegiatan proses pembelajaran, baik sebelum menyampaikan materi, saat menyampaikan materi, maupun sesudah menyampaikan materi. Variasi mengoreksi hasil latihan siswa juga diuraikan, agar guru memperoleh gambaran modelmodel mengoreksi se hingga guru dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengoreksi hasil latihan siswa sesuai dengan kondisi siswa dan situasi kelas.” Perlu diketahui, buku Kaidah-kaidah Imla’ ini pertama kali diterbitkan UINMaliki Press pada tahun 2008. Kemudian buku dengan tebal 172 halaman ini mengalami cetak ulang pada tahun 2012. Menurut penuturan Lail, bagian marketing, buku terbitan UIN-Maliki Press, selain Imla’, juga ada yang lain yang dijadikan referensi belajar para santri, seperti Al-Amtsilah Al-I’rabiyah, karangan Muashshomah, Dosen Bahasa Arab UIN Malang. [halim]
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
19
FAKULTAS
KERJASAMA
OPAK Fakultas Ekonomi dihadiri Dirjen Pembangunan Perkuat Jaringan, FITK Dan Pemberdayaan Masyakat Desa (PPMD) GEMA-Untuk membuka Gandeng UGM, UNY dan UNS GEMA-Menyadari pesatnya daya saing antar perguruan tinggi di lingkungan Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), FITK UIN Maliki Malang mengadakan lawatan selama tiga hari (9-11 Agustus) ke sejumlah universitas ternama di Jawa Tengah, antara lain Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Universitas Negeri Solo (UNS). Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran dekanat, dosen dan staff akademik FITK UIN Maliki Malang. Rute perjalanan akademik diawali di kampus UGM. Setibanya, Prof Dr Pusminarto, Dr Sajarwa M.Hum, dan Ir Risanur Hidayat memberi sambutan hangat di Kantor Jaminan Mutu (KJM). Ketiganya dengan gamblang menjabarkan upaya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Monitoring Internal (AMI) untuk mewujudkan World Class University (WCU). “Kami menggunakan sistem informasi terintegrasi yang bisa diakses secara online oleh civitas akademika UGM. Dengan begitu, kondisi akademik dan keuangan lebih transparan,” terang Pusminarto Kemudian, perjalanan akademik berlanjut menuju Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY. Rombongan FITK UIN Maliki Malang banyak berdiskusi mengenai praktik pembelajaran yang telah diterapkan di kampus yang terletak di Jl. Colombo ini. “Hingga kini, kami mempersiapkan mahasiswa untuk terjun memberantas buta aksara di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Mahasiswa wajib mengikuti workshop kurikulum 2013 selama 10 hari,” terang Dekan FIP UNY, Dr Haryanto MPd Pada hari kedua, FIP UNS menjadi destinasi terakhir dari studi komparasi. Tak jauh berbeda saat di UNY, perbincangan akademik pun sangat menarik. Kedua belah pihak saling sharing mengenai kurikulum, Pendidikan Latihan dan Profesi Guru (PLPG), Pendidikan Profesi Guru (PPG), sistem magang mahasiswa, penelitian jurnal ilmiah internasional, sistem remunerasi bagi dosen hingga Haiatut Tahfidz Qur’an (HTQ). “Kita bisa berkolaborasi dalam penelitian, pertukaran dosen dan student exchange” ungkap Prof Dr Djoko Nurkamto MPd, Dekan FKIP UNS Sehubungan dengan studi banding tersebut, Dr H Nur Ali MPd, Dekan FITK UIN Maliki Malang menyatakan bahwa kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antar FIP di Indonesia. “Kerjasama dalam bidang penjaminan mutu sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola universitas akan menjadi lebih baik,” pungkas Nur Ali (dw)
20
wacana akademik dan memberikan inspirasi bagi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan panitia OPAK menghadirkan nara sumber yang kompeten dan berbobot. Untuk pertama kalinya Orientasi Pengenalan Mahasiswa Baru (OPAK) Fakultas Ekonomi UIN Malang menghadirkan tokoh-tokoh nasional. Dalam kegiatan yang mengusung jargon “membangun paradigma generasi ekonomi yang kritis, responsive, dan berjiwa nasionalis berlandaskan ulul albab, Fakultas Ekonomi dan panitia OPAK manghadirkan 2 (dua) narasumber yaitu Dirjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyakat Desa (PPMD), Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, yaitu Prof. Erani Yustika, SE, M.Sc, Ph.D. Selain sebagai Dirjen Prof. Erani juga sebagai salah satu dosen dan Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, juga sebagai pakar ekonomi kelembagaan. Sementara itu Pemateri yang kedua adalah bapak H. Edy Rumpoko, selain sebagai pengusaha sekaligus sebagai Walikota Batu. Dr. H. Acmad Sani, SE, M.Si, yang juga sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi mengatakan bahwa kehadiran Prof. Erani dan H. Edi Rumpoko adalah pertama kali dalam sejarah pelaksanaan OPAK Fakultas Ekonomi. Beliau juga mengaprisiasi kerja seluruh panitia Dema, Sema dan panitia OPAK yang dengan gigih mampu untuk menghadirkan ke dua tokoh tersebut untuk datang dan mengisi acara OPAK Fakultas Ekonomi. Acara yang dikemas secara “talk show” ini adalah membedah buku karya Prof. Erani, tentang ekonomi kelembagaan terutama menyoroti masalah pembangunan pedesaan. Dalam acara yang dimoderatori oleh Dr. H. Achmad Sani, SE, M.Si, dimulia jam 12.30 sampai 14.00 Wib. Dalam pemaparannya Dirjen PPMD banyak berbicara bagaimana mewujudkan kedaulantan ekonomi Negara. Negara hadir untuk menjamin peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Masih menurut beliau
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
Talk show OPAK Fakultas Ekonomi Pemateri : Dirjen PPMD Prof. Erani Yustika, SE, M.Sc, Ph.D, Walikota Batu H. Edy Rumpoko dan Dr. H. Achmad Sani, SE, M.Si
untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi, maka konsep Nawa Cita Presiden Joko Widodo menjadi acuan dalam melandasi segala kebijakan pemerintah, termasuk kementerian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal Republik Indonesia. Pembangunan harus dimulai dari pesisir, pedesaan yang merupakan kantong-kantong ekonomi, dan penyumbag segala kebutuhan dasar (pangan) bagi masyarakat perkotaan. Karena itu pembangunan infrastruktur dan sarana irigasi menjadi bagian kebijakan prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional mahzab Joko Widodo. Beliau juga menekankan perlunya para mahasiswa untuk ikut membangun desanya masing-masing setelah kelak menjadi sarjana, agar tidak banyak menumpuk di perkotaan. Sebagai “Agent of Change” pembangunan, maka seharusnya segala potensi, pemikiran dan pengalaman yang dimiliki mampu untuk membantu dan mewarnai pembangunan ekonomi di pedesaan. Dari desa swasembada pangan dan kedaulatan ekonomi dapat terwujud, dan dari desa pulalah juga krisis pangan, serta kehancuran ekonomi akan terjadi. Sementara itu Walikota Batu, H. Edy Rumpoko, memaparkan bagaimana kepemimpinan beliau selama lebih dari 9 tahun memimpin Kota Batu. Dalam masa kepemimpinanya Kota Batu yang semula hanya bagian kecamatan dari Kabupaten Malang, yang hanya seluas Kota Malang, telah disulap
menjadi salah satu Kota tujuan wisata terbaik di Indonesia. Dalam pemaparanya selama tahun 2014, kunjungan wisatawan ke kota batu mencapai 3,5 juta lebih, naik signifikan dari tahun 2013 yang hanya sejumlah 3,1 juta. Kenaikan ini menjadikan kota batu sebagai salah satu ikon kota pariwisata yang paling diminati dan menjadi daerah destinasi tujuan utama pariwisata di Indonesia. Dalam pemaparanya lebih lanjut pria yang dikenal sebagai pendiri klub sepakbola Arema ini juga memberikan anjuran, bahwa seoran pemimpin itu harus tahu betul bagimana kondisi sosial, ekonomi masyakatnya. Pemimpin itu jangan hanya duduk di kursi empuk menikmati kursinya, dan hanya menunggu laporan dari para stafnya. Akan tetapi harus ikut terjun langsung melihat kondisi masyarakat, kalau perlu tidur di rumah warga yang terpencil. Pemimpin juga harus berani membuat kebijakan yang pro rakyat, dan cepat merespon dan memberikan solusi yang terbaik demi mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan merata bagi masyarakat banyak. Dekan Fakultas Ekonomi UIN Malang, Dr. H. Salim Al Idrus, MM, M.Ag, merasa senang menerima kedatangan tamu-tamu “istimewa”, karena baru pertama kali ini OPAK Fakultas Ekonomi menghadirkan narasumber yang “istimewa”, yaitu Dirjen Kementrian Desa dan Walikota Batu. Harapan beliau ini adalah modal utama untuk membuka jalinan kerjasama
yang lebih luas, terutama antara Kementerian Desa RI dengan Fakultas Ekonomi UIN Malang. Dengan digulirnya anggaran per desa tahun 2015, yang mencapai 1 Milyar lebih perdesa, maka tidak mudah bagi aparat desa untuk mengelola keuangan tersebut. Maka peran perguruan tinggi khususnya Fakultas Ekonomi UIN Malang, sangatlah diperlukan untuk mendampingi dan melatih aparat desa dalam pengelolaan anggaran keuangan yang akuntable dan transparan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah yang baik. Hal senada juga dikatakan oleh Dr. H. Achmad Sani, SE, M.si yang juga sebagai Wakil Dekan III, bahwa Fakultas Ekonomi telah mempunyai pengalaman dalam pendampingan masyarakat terutama dalam pengelolaan keuangan daerah. Apalagi kita juga mempunyai Jurusan Akuntansi, yang digawangi oleh dosen-dosen kompeten dalam pengelolaan keuangan daerah. Bahkan beberapa dosen telah menjadi nara sumber dan trainer dalam pengelolaan keuangan yang tergabung dalam Ikatan Ahli Akuntansi (IAI). Harapan kedepan Fakultas Ekonomi UIN Malang dapat menangkap peluang bekerjasama dengan Kementrian Desa untuk ikut serta dalam program pendampingan Desa, terutama bagaimana melatih aparat desa untuk dapat mengelola dana desa beserta pelaporannya yang agar lebih transparan dan akuntable. (san)
email: gemainfopub@gmail.com
FAKULTAS
ON AIR
Petugas Radio Simfoni FM sedang melakukan siaran live.
UKM Simfoni: Radio Resmi Legal se-Jatim GEMA-Simfoni FM, salah satu media informasi yang ikut mewarnai jalannya kegiatan di civitas akademika dinyatakan legal, Sabtu (5/7). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Maliki yang berdiri sejak 17 tahun yang lalu ini menjadi radio kampus legal nomor dua setelah UNAIR. Proses pelegalan ini diresmikan langsung oleh Diskominfo Jatim. Dengan frekuensi 107,4 FM, radio ini mampu menembus hingga daerah Gadang Sukun Malang. Sehingga, Simfoni mampu lebih luas memberikan informasi kepada publik. “Dengan daya 5 watt, radio simfoni bisa lebih panjang jarak radiusnya. Sehingga, media ini tidak hanya dinikmati oleh kampus Ulul Albab saja, tetapi juga untuk publik.” ujar Achmad Faisal Fajri, Direktur UKM Simfoni FM. Tidak hanya itu saja, mahasiswa jurusan psikologi ini juga memberikan himbauan kepada civitas akademika, agar ikut berkontribusi dalam rangka memberikan informasi dan komunikasi terhadap publik. Sehingga, kampus hijau ini bisa dikenal dan mendapat respon baik bagi masyarakat. Selain itu, Faisal juga menegaskan bahwa UKM yang terletak di depan gedung Saintek ini diberi penghargaan dan apresiasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia daerah Jawa Timur. Karena dengan menyandang radio komunitas, media ini mampu legal dibandingkan radio-radio di Jatim lainnya. “Usaha keras kami tidak sia-sia, dalam jangka waktu 1 tahun dan dengan dukungan civitas akademika, UKM kami mampu legal. Dan pada akhirnya, aktifitas kampus hijau ini akan lebih berwarna,” tambahnya. (un/nhl)
PGMI Jurusan PGMI Berlakukan KPPAUSM GEMA-Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) telah mengupayakan segudang cara untuk terus meningkatkan kualitas akademik lulusannya. Satu-satunya jurusan yang terakreditasi A tingkat nasional ini mewajibkan mahasiswa yang duduk di semester VI agar memiliki Kartu Pengendali Penguatan Akademik Ujian Skripsi Mahasiswa (KPPAUSM). Ketua Jurusan PGMI, Dr Muhammad Walid
email: gemainfopub@gmail.com
KERJA SAMA: Istiadah Dekan Fak. Humaniora didampingi Muzakki Wadek II dan Syafiyah WADEK III saat menunjukkan draf pendirian Jurusan Televisi dan Film kepada Hairuss Salikin Dekan Fak. Sastra dan A. Lilik Slamet Kaprodi Studi Televisi dan Film Unej.
Humaniora Semakin Optimis Buka Jurusan Televisi dan film
GEMA.Keinginan Humaniora untuk mendirikan Jurusan Televisi dan Film semakin optimis. Kemarin (26/08) sebanyak sepuluh orang dari para pejabat, dosen dan karyawan Humaniora melakukan studi banding di Program Studi Televisi dan Film (PSTF) Fakultas Sastra Universitas Jember (Unej). Para pejabat Fakultas Sastra Unej pun sangat welcome dengan kedatangan tamu dari UIN Maliki ini. Istiadah, Dekan Fakultas Humaniora mengantakan ingin belajar kepada Unej yang telah berhasil mendirikan Prodi Televisi dan Film. “Kita ingin meniru Unej, sebab kita saat ini ibarat anak baru gede (ABG) yang lagi semangat untuk mendirikan jurusan/
prodi ini, meskipun saya agak ‘ngeri’ bila mendirikannya” ujar ibu lulusan perguruan tinggi di Autralia ini. Pantas saja Istiadah mengatakan ‘ngeri’, pasalnya mendirikan jurusan tersebut membutuhkan dana yang besar terutama untuk peralatannnya. Seperti yang dikatakan Syamsul mantan Dekan Fakultas Sastra, bukan hanya alatnya yang mahal, tetapi juga perijinannya yang lama juga. “Tidak cukup 3 sampai 5 bulan, tapi bisa 4 tahun untuk mendapatkan Surat Keputusan Pendirian Prodi Televisi dan Film,”tegasnya. Sebab, tambahnya, banyak syarat yang harus dipenuhi, seperti tenaga pengajar yang ahli dibidangnya dan harus dari Magister. “Itu yang problem yang terberat harus kita penuhi seperti yang diatur oleh Kemenristek,”ujarnya. “Lantas bagaimana Unej bisa melaluinya?” tanya Muzakki, Wakil Dekan II
MA menjelaskan fungsi KPPAUSM sebagai syarat mengajukan proposal penelitian tugas akhir. Untuk itu, sebelum mengajukan proposal penelitian, mahasiswa semester VI wajib mengikuti sidang skripsi terbuka sebanyak lima kali dengan membawa kartu tersebut. ”Bukti ikut serta dalam sidang skripsi, yaitu nama mahasiswa yang bersangkutan tercantum di kartu dan mendapat tanda tangan dosen penguji dan pembimbing,” kata Walid.
Humaniora kepada Lilik Slamet. Lilikpun langsung tidak menjawabnya, namun menyerahkan kepada Dwi Haryanto Kepala Lab. Peralatan Prodi STF untuk menjawabnya. “Dalam syarat pengajuan proposal yang paling penting adalah outputnya (capaian), mau dibawa ke mana, untuk apa hasilnya pendirian prodi tersebut”, terang Dwi. Jadi ruang studio praktek , tambahnya , memang harus tersedia, namun output itulah yang lebih diutamakan. Oleh karena itu kata Istiadah dengan optimis, studi banding ke Unej bisa jadi pintu pembuka untuk kerja sama lebih lanjut. Pasalnya Unej termasuk yang gigih untuk memperjuangkan pendirian jurusan tersebut. Bahkan, sebagaimana keterangan dari Kaprodinya, A Lilik Slamet, prodinya telah memenangkan banyak festival, seperti film IRIS yang
Dikatakan, tujuan mengikuti sidang skripsi terbuka supaya para mahasiswa
menjadi film favorit dalam Temu Karya Mahasiswa TV dan Film se-Indonesia. Oleh karena itu Prodi ini tambahnya, telah mengalahkan popularitas Fakultas Kedokteran i Unej yang awalnya jadi favorit para mahasiswa. Senada juga dilontarkan Syamsul, menurutnya prodi ini diluar prediksi, meskipun membutuhkan peralatan yang mahal, tapi ternyata mahasiswa sudah memiliki alat-alat sendiri. Lebih-lebih dalam dua tahun ini, kata Albert Tallapessy Pembantu Dekan 1 Fakultas Sastra, mahasiswa yang masuk di Prodi ini adalah 1 ; 42. “Jadi luar biasa minat mahasiswa, saya sendiri tidak tahu apa yang jadi daya tarik prodi ini sejak dibentuk 2010 silam,” ujarnya. Sampai saat ini, sambung beliau, mahasiswanya mencapai 328 dan 10 tenaga pengajar. [dz]
tahu prosesi ujian skripsi. Sehingga mereka siap dan terlatih mentalnya ketika ujian skripsi. Artinya mereka tidak down dan bisa mempertahankan kevalidan karya yang dibuat, mulai isi karya tulis ilmiah, sistematika penulisan, bahkan produk dihasilkan. “Bahkan bisa jadi ke depan, mahasiswa diminta membawa referensi yang digunakan dalam karyanya sebagai bukti jika kualitas penulisannya bebas dari unsur plagiasi,” kata walid mengakhiri pembicaraan. (dw/gung)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
21
FAKULTAS
Inagurasi OMIK 2015
UIN PRESS D i k u n j u n g i To k o h , Diminati Kiai-Santri GEMA-Salah satu upaya Unit Penerbitan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atau yang lebih sering dikenal dengan UIN-Maliki Press untuk melakukan sosialisasi dan promosi karya dosen yang diterbitkan tidak pernah puas. Hampir, jika ada kesempatan berpartisipasi dalam pameran buku, baik tingkat lokal, nasional, bahkan internasional, selalu saja berupaya untuk diikuti. “Kami (UIN-Maliki Press, red) berupaya untuk aktif mengikuti pameran buku, agar karya para dosen bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Jadi tidak hanya fokus pemasaran melalui toko buku saja”, ukar Bahrun Amiq, Ketua Penerbitan. Seperti halnya yang dilakukan pada awal Agustus 2015 ini, UIN-Maliki Press berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan pendukung Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, di Jombang selama 5 hari (1-5 Agustus 2015). Dalam pameran ini, UIN-Maliki Press memiliki dua stand pameran yang sangat strategis, yaitu di Ponpes Tebuireng dan Ponpes Tambakberas. Pameran buku UIN-Maliki Press ini diisi dengan sosialisasi dan promosi buku-buku yang ditulis para dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan tema yang beragam, mulai tema pendidikan, manajemen, politik, humaniora, hukum, psikologi, ekonomi, sains, teknik, dan integrasi sains dan Islam. Selain itu, tim UIN–Maliki Press juga membagikan katalog buku terbitan dan Majalah KATABUKU secara gratis kepada muktamirin dan muhibbin yang berkunjung ke stand. Mahrus, bagian marketing menjelaskan, Stan UIN-Maliki Press yang di Tebuireng, sejak dibuka mulai hari Sabtu, 1 Agustus 2015 sudah ramai pengunjung, terutama para muktamirin yang bermalam di Pesantren Rebuireng dan peziarah makam Gus Dur. Sementara, stan UIN-Maliki Press yang di Tambakberas banyak dikunjungi para santri dan siswa yang belajar di pesantren tersebut. Kebanyakan buku-buku yang laris terjual adalah buku-buku agama dan buku yang bertema integrasi sains dan Islam. “Saya ke sini (stand UIN-Maliki Press), sengaja ingin mencari buku-buku yang bertemakan integrasi”, kata Hizbullah, santri asal Tuban. Dalam pengamatan redaksi, selama 5 hari pameran, stand pameran yang di Tebuireng relatif ramai dibanding stand di Tambakberas. Pengunjung pameran, kebanyakan para Kyai yang terdaftar sebagai muktamirin, dan para santri.
Kamu, Dia, Aku, Diamond Generation GEMA-Inagurasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun ini berlangsung sangat meriah dan berbeda dari sebelumnya, Jumat (28/8). Acara inagurasi berlangsung dalam dua sesi yaitu kampung UKM dan Malam Puncak Inagurasi selama dua hari. Kampung UKM dimulai pada Hari pukul 16.30 yang bertempat di antara Gedung A dan Gedung B. Sedangkan Malam Puncak Inagurasi dilaksanakan keesokan harinya sejak pukul 14.00 sampai pukul 22.00. Kampung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dimulai tepat setelah perkuliahan PPBA langsung dipadati oleh mahasiswa baru. Para mahasiswa baru ini bertujuan untuk meminta tanda tangan dan stempel dari tiap UKM sebagai syarat menerima sertifikat. Dengan tugas tersebut, bertujuan untuk mengenalkan UKM pada mahasiswa baru. Tidak hanya stand-stand UKM yang berjajaran, pada Kampung UKM juga ditampilkan penampilan singkat dari tiap UKM yang bertempat di sekitar area kampung juga panggung yang telah disediakan. Setiap UKM mendapat kesempatan untuk menampilkan baik kegiatan dari UKM mereka maupun perkenalan singkat. Beberapa penampilan UKM di Kampung UKM ini menjadi prolog untuk penampilan
mereka pada Malam Puncak Inagurasi esok harinya. Inagurasi yang berlangsung sejak pukul 14.00 di Lapangan UIN Maliki menampilkan penampilan-penampilan menarik dari tiap UKM. Area panggung inagurasi diramaikan oleh anggota-anggota dari 16 UKM dan mahasiswa baru. Acara Inagurasi dijeda saat waktu maghrib sampai isya’ kemudian dilanjutkan dengan Malam Puncak Inagurasi sejak pukul 18.50. Kemeriahan M alam
Puncak Inagurasi semakin menarik saat penampilan musik etnik dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kolaborasi antara alat musik tradisional dan modern menyajikan penampilan apik. Pada Malam Puncak Inagurasi yang dihadiri langsung Rektor UIN Maliki Malang, Mudjia Rahardjo. Kedatanangan orang no. 1 di Kampus Hijau ini disambut dengan berkibarnya bendera merah putih di depan gedung C yang ditarik oleh tim Mapala Tursina.
Kunjungan Tokoh
Di sela-sela padatnya kegiatan muktamar ke-33 NU, ada beberapa tokoh nasional yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke stand pameran UIN-Maliki Press. Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, M. Hanif Dhakiri, sempat melihat-lihat buku karya dosen UIN Malang yang digelar di stand pameran di Pesantren Tambakberas, yang berlokasi di halaman MTs Bahrul Ulum. “Monggo Pak Menteri, silahkan masuk. Ini stand UIN Malang”, ajak Arif, bagian kasir stan UIN Malang. Dalam kesempatan tersebut, Tim UIN-Maliki Press, memberi kenang-kenangan buku berjudul “Muqtathofat li Ahlil Bidayah”, karya KH.
22
BANGGA: Kunjungan Menaker, M. Hanif Dhakiri, di Stand UIN-Maliki Press
Marzuqi Mustamar, M.Ag, Dosen Bahasa Arab UIN Malang yang juga Pengasuh
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
Pesantren Sabilur Rosyad, Gasek-Malang. “Oh, terima kasih, buku ini yang saya cari-
cari”, kata Pak Menteri. Sementara itu, di stand pameran yang berlokasi di
“Malam ini adalah Wonderful Night. Untuk Mahasiswa Baru Tahun 2015, Ikutilah organisasi dan UKM-UKM yang ada di UIN Maliki Malang ini,” kesan dan pesan Rektor UIN Malang, Mudjia Rahardjo dalam sambutannya. Tidak hanya sambutan, Rektor UIN Malang juga menyumbangkan lagu untuk para peserta Malam Puncak Inagurasi diiringi oleh band dari UKM Kommust. Semakin malam, Malam Puncak Inagurasi semakin meriah dengan penampilan dari Paduan Suara Mahasiswa dan atraksi dari UKM Pagar Nusa. Penampilan band dari UKM Kommust juga menambah antusias penonton. “Disini kami ingin menunjukkan bahwa tidak hanya dengan guest star terkenal, dengan penampilan dari Mahasiswa UIN sendiri dapat menarik perhatian dan antusias penonton,” jelas Produser Acara Inagurasi 2015, Yusuf Andriansyah. Produser Inagurasi 2015 menambahkan dengan tercapainya antusias mahasiswa baru UIN pada Inagurasi tahun ini menjadi batu loncatan. Inagurasi selanjutnya sangat diharapkan bisa memperluas publikasi dan mendatangkan guest star. Malam Puncak Inagurasi 2015 berakhir tepat pukul 22.00 ditutup dengan penampilan seluruh ketua UKM menyanyikan lagu “Rumah Kita”. (zah/sfh/nhl) Ponpes Tebuireng juga banyak dikunjungi para tokoh NU. Baik dari Pusat, wilayah, maupun cabang. Salah satunya, tokoh istimewa yang hadir adalah istri almarhum Gus Dur, Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Dengan dikawal paspampres, secara tiba-tiba, Ibu Shinta berhenti di depan stand UIN-Maliki Press. Lalu, melihat-lihat buku karya dosen UIN Malang. “Oh, ini stand UIN Malang ya? Saya sudah lama tidak silaturrahim ke sana (ke kampus UIN Malang, red)”, ujar Ibu Shinta sambil mengamati buku terbitan UIN-Maliki Press, berjudul “Perilaku Politik Kiai: Pandangan Kiai dalam Konspirasi Politik Era Gus Dur, karya Dr. H. Zulfi Mubaraq, M.Ag, Dosen Tarbiyah UIN Malang.[]
email: gemainfopub@gmail.com
FAKULTAS
FASILITAS
Validasi, Maba Sudah Siap Tempati Ma'had GEMA-Setelah selesai melaksanakan proses Validasi selama tiga hari berturut-turut, ribuan mahasantri baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mulai melakukan check-in di ma’hadnya masing-masing. Beberapa kamar tampak terlihat masih ada yang kurang lengkap, maklum saja, keranjang tempat tidur sudah dipesan oleh pihak UIN Maliki akan tetapi proses pengirimannya mengalami keterlambatan yang dikarenakan jumlah volume pemesanannya cukup besar sehingga memerlukan waktu yang cukup (13-15/8). Meski begitu, Sebagian mahasantri yang mendapati kamarnya belum memiliki fasilitas yang lengkap dengan sabar menunggu fasiltas tersebut dengan sabar. Sempat beberapa santri dan orang tua menanyakan kelengkapan fasilitas tersebut. Akan tetapi setelah diberi penjelasan atas keterlambatan pengiriman fasilitas tersebut akhirnya mereka bisa memakluminya. Beberapa kasur yang belum tersedia saat mahasantri baru datang diantaranya di Mabna Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, Asma Binti Abi Bakar, dan Ummu Salamah. Keterlambatan kedatangan kasur mabna ini diantaranya disebabkan oleh jumlah mahasantri yang meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan pengantaran kasur mengalami keterlambatan. Beberapa musyrif dan musyrifah yang melayani calon mahasantri dan juga orangtua wali mengakui, bahwa mereka cukup kewalahan menanggapi keluhan terkait fasilitas tersebut. Karena beberapa orangtua juga mempertanyakan fasilitas-fasilitas untuk tempat tinggal putraputri mereka. “Kami berusaha memberikan penjelasan kepada wali mahasantri, sehingga diharapkan seluruh calon mahasantri tidak terlalu khawatir,” urai Dony, salah satu musyrif dari mabna Ibnu Rusyd. Kesempatan ini dimanfaatkan pula oleh musyrif musyrifah untuk menjalin harmonisasi dengan calon mahasantri. Serta menjadikan musyrif dan mahasantri lebih akrab. Karena para supervisor ma’had ini dapat berbagi pengalaman dengan calon mahasantri. sehingga dari persoalan ini akan menciptakan ukhuwah yang baik antara musyrif, calon mahasantri, serta meyakinkan orangtua wali bahwa ma’had merupakan tempat yang tepat untuk mewujudkan kedalaman spiritual dan keagungan akhlak di UIN Maliki Malang. (don/nhl)
SEMANGAT: Presiden Mahasiswa Nanang Ma’ashobirin bersama anggota UKM Mapala Tursina saat menanam 1.000 bibit pohon di Kampus Tiga (14/6)
Mapala Tursina Tanam 1.000 bibit pohon di Kampus 3 GEMA-UKM Mapala Tursina mempunyai cara yang berbeda untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Acara yang mengambil tema Run Faster, Plant Wider, For Environment tersebut diselenggarakan pada Minggu, (14/6). Acara ini memiliki rangkaian kegiatan, diantaranya lomba marathon 11 Km yang kemudian dilanjutkan dengan menanam 1.000 bibit pohon di tanah kampus tiga UIN Malang. Seusai acara yang diadakan
di kecamatan Junrejo, Batu tersebut para peserta disambut oleh Live Music di Kampus Satu. 1.000 bibit pohon yang didedikasikan untuk Kampus Tiga merupakan hasil dari kerjasama pihak UIN Malang dengan Perhutani. 1.000 bibit pohon berhasil didapatkan setelah melakukan koordinasi dengan pihak rektorat dan Bank BTN. Respon yang baik juga datang dari peserta. Tercatat terdapat 15 peserta berasal dari komunitas Run Malang Run yang berpartisipasi dalam
lomba Marathon 11 Km. Peserta kegiatan tanam pohon ini juga dihadiri perwakilan UKM dan Pecinta Alam seMalang Raya. “Saya bangga kepada peserta karena telah membuktikan diri bahwa ia benar-benar cinta UIN Maliki Malang dan cinta tanah air kita, Indonesia ini” ungkap Presma UIN Maliki Malang, Nanang Ma’ashobirin sebelum dimulainya penanaman 1.000 bibit pohon. Meskipun demikian, acara yang telah dipersiapkan
Mahasantri Baru Lakukan Validasi serta Check-in Mabna GEMA-Ribuan mahasantri berdatangan melakukan validasi dan check-in di Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Validasi dilaksanakan untuk melakukan pendataan administratif terhadap mahasantri baru. Kegiatan ini dilaksanakan oleh musyrif musyrifah sebagai panitia pelaksana penerimaan mahasantri di masing-masing mabna (12-14/8). Dalam proses validasi dan check-in mabna, mahasantri baru harus melalui beberapa tahap. Seperti pengisian biodata, mengumpulkan Kartu Tanda Mahasiswa Sementara (KTMS), serta pas foto terbaru.
email: gemainfopub@gmail.com
SIBUK: Musyrif dari Mabna Ibnu Rusyd yang melayani calon mahasantri melakukan pengisian data pada Siakad Ma’had (Siama) sebagai salah satu prosedur validasi mabna.
Menariknya, para mahasantri baru ini diminta mengisi form minat bakat sebagai acuan bagi musyrif untuk melakukan pengembangan minat dan bakat dari mahasantri. Hal
inilah yang membuat musyrif musyrifah bersemangat untuk menjadi seorang supervisor yang baik. Dengan begitu, proses pendekatan dan pembimbingan mahasantri
akan lebih mudah. Salah satu musyrif Mabna Ibnu Rusyd, Ahmad Asrori mengakui, bahwa ia dan musyrif lainnya merasa kewalahan melayani banyaknya
selama sebulan ini masih menemui kendala dalam pelaksanaannya. Selain panitia yang hanya sejumlah 15 orang ada keluhan datang dari masyarakat Junrejo sendiri. “Kami telah mengurus perizinan di kantor polisi sebelumnya, namun warga menuntut dan minta dihargai karena sebelumnya mereka tidak tahu bahwa ada sebuah acara yang melibatkan daerah mereka,” jelas Putri, ketua pelaksana acara tentang salah satu masalah yang terjadi di lapangan. (zah/nhl)
mahasantri yang melakukan check-in, tepatnya pada hari pertama. “Kami sebagai musyrif juga harus merespon keluhan mahasantri maupun wali santri terkait beberapa fasilitas yang belum tersedia. meski kewalahan, tapi kami tetap bekerja maksimal,” tegas mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab tersebut. Dalam rangkaian proses validasi ini pula, musyrif musyrifah juga mempromosikan bi’ah lughowiyyah kepada mahasantri baru masa jihad 2015 tersebut. Yakni dengan memberikan pelayanan menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta Bahasa Arab. Diharapkan dengan adanya validasi ini mampu memberikan kesan pertama yang memuaskan kepada seluruh mujahiddin baru di Pusat Ma’had AlJami’ah. (don/nhl)
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
23
KILAS BALIK
BEASISWA PBSB Aktualisasikan Diri Melalui Organisasi GEMA-Dua puluh sembilan mahasiswa Peserta Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) mengikuti Masa Pengenalan Anggota Baru (Mantab) ke-4. Dengan mengangkat tema Aktualisasi Santri Bermental Akademisi dan Bersikap Responsibility, para peserta diajak mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan amanat yang diemban, Sabtu (29/8). Bertempat di Halaqah HTQ UIN Maliki Malang, Mantab ke-4 dibuka oleh Kepala Kemahasiswaan UIN Maliki Malang, Mujaid Kumkelo. Dalam sambutannya, Mujaid berpesan, seharusnya aktualisasi santri yang akademisi dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan. Begitu halnya kepekaan santri terhadap segala permasalahan juga harus selalu dilatih. Dalam hal itu, organisasi adalah sarana tepat dalam proses aktualisasi diri. “Organisasi merupakan hal yang lazim dalam proses aktualisasi diri,” tegasnya. Mahasiswa PBSB, lanjut Mujaid, harus memiliki seribu langkah dan pandangan agar dapat dikenang di kampus, yakni seribu langkah dan pandangan dalam proses mematangkan nilai-nilai akademik dan prestasi. “Melalui Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) performa mahasiswa PBSB harus ditata kembali. PBSB pun harus turut berkompetisi dengan organisasi intra maupun ekstra kampus,” pungkas dosen Fakultas Syariah tersebut. (sy/ic)
PPBI: Tak Kenal, Ta’aruf GEMA-Karena sistem perkuliahan berbeda dengan program bahasa Arab di tahun pertama, Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) pun mengadakan Sosialisasi Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI): Course Orientation selama seminggu (24-28/8). Ibnu Wahyurianto, Ketua Panitia acara, menyatakan seluruh mahasiswa ditempatkan di kelas yang telah didistribusikan. Sosialisasi langsung dipandu oleh setiap dosen pengampu sekaligus sebagai ajang perkenalan. “Biar mereka sudah langsung akrab sejak minggu pertama kuliah,” imbuhnya. Materi sosialisasi, lanjutnya, meliputi perkenalan lembaga dan program kuliah intensif. Selanjutnya, dosen dibebaskan menambahkan
Graduation day 2015 O n e - y e a r e n g l i s h Gusdurian program Muda Gelar GEMA-Kabar terbaru bagi seluruh mahasiswa Kajian Islam yang menempuh mata kuliah bahasa Inggris tahun di UIN Maliki akademik 2014/2015. Tim Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) telah menetapkan bahwa hari Sabtu, 17 Oktober 2015 akan diadakan Gelar Wisuda Kedua. Acara tersebut akan bertempat di Gedung Sport Center dan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah bahasa Inggris I dan II juga akan mendapatkan sertifikat kelulusan, transkrip nilai, serta sertifikat skor TOEFL. Dalam acara tersebut, PPBI akan mengumumkan mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik dan skor TOEFL tertinggi. Maka dari itu, panitia sangat berharap agar seluruh mahasiswa angkatan tersebut dapat menghadiri acara tersebut. Sebagai tambahan, mahasiswa diwajibkan memakai baju berwarna putih dan bawahan hitam. Mereka juga harus memakai jas almamater kampus ulul albab. Acara akan disemarakkan dengan penampilan para pemenang lomba akhir perkuliahan serta pembagian doorprize. (nd)
GEMA-“Kesadaran sejarah itu penting untuk menumbuhkan tradisi intelektualitas di kalangan umat Islam,” kata Mun’im Sirry saat menjadi keynote speaker dalam acara kongkow produktif yang diadakan oleh Gusdurian Muda Kota Malang, sebutan untuk para murid, pengagum, penerus pemikiran, serta perjuangan Gus Dur. Para Gusdurian mendalami pemikiran Gus Dur, meneladani karakter, prinsip nilainya, serta berupaya untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis dan dikembangkan oleh Gus
KENALAN: Dosen PPBI menjelaskan kepada mahasiswa semester tiga mengenai perkuliahan intensif bahasa Inggris.
materi ataupun permainan edukatif. “Dosen juga bisa langsung mengetes kemampuan speaking mereka agar tahu metode pengajaran apa yang cocok untuk mereka ke depannya,” jelas bapak satu anak ini. Ibnu menyatakan, dosen wajib menjelaskan secara detil materi apa saja yang akan diajarkan pada satu semester. Tak hanya itu, mereka
dianjurkan membuat perjanjian kelas yang harus ditaati. Sistem pengambilan nilai juga turut dipresentasikan agar tidak ada kesalahpahaman. Lembaga pimpinan Langgeng Budianto ini juga menjelaskan kepada mahasiswa bahwa GenreBased Approach diterapkan dalam pemilihan materi. Genre seperti deskriptif, prosedur, dan naratif dipandang perlu
untuk diajarkan mengingat mahasiswa akan berhadapan dengan teks-teks berbagai jenis. Selama seminggu, tak hanya sosialisasi, “Mahasiswa yang namanya belum tercantum di kelas manapun, bisa langsung melapor ke Devisi Akademik PPBI agar segera ditempatkan di kelas sesuai jurusannya,” tutur Ibnu menutup wawancara. (nd)
Dur sesuai dengan konteks tantangan zaman. Bertempat di Auditorium Fakultas Psikologi Lt.3, Jumat (31/7). Acara dengan tema Islam, Tradisi dan Intelektualitas ini, membedah buku berjudul Tradisi Intelektual Islam: Rekonfigurasi Sumber Otoritas Agama karya Mun’im Sirry, Asisten Professor Bidang Teologi di University of Notre Dame, USA dengan pembanding M. Faisal Fatawi, Dosen Sastra Arab UIN Maliki dan kandidat Doktor Naratologi al Quran. Mun’im sapaan akrabnya, menjelaskan tentang 3 topik besar dalam bukunya, yaitu memperdebatkan otoritas al Quran, menyoal otentisitas hadis, dan yang terakhir adalah membongkar argumen kejumudan syariat. Menurutnya, buku ini mencoba untuk mendekonstruksi
pemahaman keagamaan yang diperkenalkan oleh kalangan ulama ortodoks, sembari mengapresiasi upaya-upaya serius generasi baru muslim dalam menata ulang atau berbagai elemen penting dalam tradisi intelektual Islam. Alumni Pondok Pesantren Tarbiyatul Mu’allimien al Islamiyah (TMI) al Amien Prenduan Madura tersebut menambahkan bahwa, upaya pembacaan ulang kekayaan khazanah intelektual Islam itu sebenarnya cukup gencar dilakukan oleh sejumlah cendekiawan muslim dalam dekade terakhir. Namun, berbagai situasi sosialpolitik yang mendera dunia Islam, termasuk di Indonesia menyebabkan gairah intelektualisme kaum muslimin saat ini meredup. Karyakarya kesarjanaan yang serius dianggap terlalu berat, sehingga
rak-rak toko buku lebih diisi dan dihiasi oleh buku-buku novel dan sejenisnya, bahkan kajian literatur klasik tak lagi diminati. “Inilah fakta tradisi intelektual Islam hari ini. Oleh karena itu, mari kita bangun kembali tradisi intelektual Islam melalui pembacaan ulang karya-karya pemikiran Islam, serta mengkajinya secara mendalam,” ajak Mun’im kepada peserta kongkow produktif. Senada dengan Mun’im, Faisal Fatawi memandang bahwa epistemologi khazanah intelektual Islam mulai melemah akhir dekade ini. Sehingga banyak kalangan umat Islam yang mengkaji dan membanggakan pemikiran barat dari pada pemikiran cendekiawan muslim, seperti al Ghazali, Ibnu Rusydi, Ibnu Sina dan lainnya. (sir/ic)
Diterbitkan oleh: Humas, Dokumentasi dan Publikasi (InfoPub) UIN Maliki Malang. Penasehat: Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo (Rektor UIN Maliki Malang). Penanggungjawab: Dr. H. Zainuddin. Pemimpin Redaksi: M. Anwar Firdausy Sekretaris Redaksi: Abadi Wijaya. Redaksi Pelaksana: Iffat Nida, Fariza Arafani. Moh. Arifudin, Dwi Chandra Media Informasi dan Kebijakan Kampus P. Layouter: Abadi Wijaya. Reporter: Muhammad Syafii, Achmad Sirojul Munir, Putri Ratna Palupi, Ulin Ni’am, Dony Cahyono, M. Naufal A., Zahrotul Mufidah Hasan, Haniyah Zakiyah, Fajriyah Rizki Rahmawati, Irwan Nurhamzah, Sitti Fathimah Herdarina D., Mutiatul Millah, Citra Eri Luki. Sirkulasi dan Pemasaran: Ibnu. Alamat Redaksi: Jl. Gajayana No. 50 Malang 65145 Telp. 085707789366/ 082 333 435 641 Fax. (0341) 572533. e-mail: gemainfopub@gmail.com. Website: infopub.uin-malang.ac.id
24
GEMA Edisi >>78 JULI-AGUSTUS 2015
email: gemainfopub@gmail.com