9
LEARNING MATERIALS SURAH AL HUMAZAH: Ayat 1-9
1
Learning Materials Al Humazah
Surat Al Humazah merupakan surat Makkiyah yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ. Yakni setelah surat Al Qiyamah, sebelum surat Al Mursalat. Surah ini mirip dengan surah yang sebelumnya sudah kita bahas surah al 'Asr dan at Takathur. Surah Takathur merangkum pandangan umum manusia, manusia yang terusmenerus terusik dengan dunia, sampai menghadapi kematian, kuburan mereka dan kenyataannya. Tapi sudah terlambat baginya untuk kembali. Surah al Asr, berisi pesan tentang manusia yang merugi. Jangan teralihkan, jangan malas. sekarang kita masih diberi waktu untuk berbuat kebaikan, sebelum waktu kita habis.surah ini saling berhubungan dan tema umum didasari pada waktu dan bagaimana kita memanfaatkannya sebelum terlambat. Surah ini berkenaan tentang penyakit makhluk yang tidak dapat disembuhkan diantara manusia yaitu mengumpat orang lain dengan ghibah yang mereka sibuk dengan keghibahannya atau mencari aib pada saat orang-orang hadir. Dan sungguh surat ini memulai dengan adzab yang keras bagi setiap orang yang mencari aib dan mengumpat kepada orang lain dan menjatuhkannya sebagaimana ayat pertama.
2
Learning Materials Al Humazah: 1-3
Ayat 1-3: Ancaman pencaci maki "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela," ayat 1 Kata wail ( )وﻳﻞdigunakan untuk menggambarkan kecelakaan dan kenistaan. Juga untuk mendoakan seseorang agar mendapatkan kecelakaan. Kata wail biasa diartikan kecelakaan. Dan banyak dipahami ulama sebagai kecelakaan yang akan terjadi di masa depan. Maka ayat pertama ini mengandung ancaman, bahwa akan celakalah humazah dan lumazah. Ada pula yang berpendapat bahwa wail adalah nama satu lembah di neraka. Sehingga humazah dan lumazah akan disiksa di sana. Kata humazah ( )ﻫﻤﺰةmerupakan bentuk jamak dari hammaaz ()ﻫﻤﺎز.
Ia berasal dari kata al hamz ( )اﻟﻬﻤﺰyang artinya tekanan dan dorongan yang keras. Hamazatis syayathin berarti dorongandorongan syetan untuk melakukan kejahatan. Dari arti itu, humazah berkembang menjadi mendorong orang lain dengan lisan. Yakni menggunjing, mengumpat dan mencela orang lain tidak di hadapannya. Sedangkan kata lumazah ()ﻟﻤﺰة merupakan bentuk jamak dari lammaaz ())ﻟﻤﺎز. Ia berasal dari al lamz ( )اﻟﻤﺰyang digunakan untuk menggambarkan ejekan yang mengundang tawa.
3
Learning Materials Al Humazah: 1-3
Ibnu Katsir menafsirkan, humazah mencela dengan ucapan. Sedangkan lumazah mengejek dengan perbuatan. Dalam Tafsir Al Munir dijelaskan, humazah adalah menggunjing dan mencela kehormatan manusia. Sedangkan lumazah artinya menghina, biasanya dengan isyarat alis, mata dan tangan. Keduanya, humazah dan lumazah, akan celaka. Mereka akan disiksa dengan siksaan pedih karena perbuatannya. Ancaman ini tidak hanya berlaku bagi Walid bin Mughirah dan Umayyah bin Khalaf, namun juga berlaku bagi semua humazah dan lumazah baik yang hidup di masa dulu, masa kini maupun masa yang akan datang.
Buya Hamka dalam Tafsir AlAzhar menjelaskan pengumpat ialah orang yang suka memburuk-burukkan orang lain; dan merasa bahwa dia saja yang benar. Kerapkali keburukan orang dibicarakannya di balik pembelakangan orang itu, padahal kalau berhadapan dia bermulut manis. pencela ialah tiap-tiap pekerjaan orang, betapa pun baiknya, namun bagi dia ada saja cacatnya, ada saja celanya. Dan dia lupa memperhatikan cacat dan cela yang ada pada dirinya sendiri.
4
Learning Materials Al Humazah:1-3
"yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung", Mereka itu adalah orang yang suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitung jumlahnya. Kata ‘addadahu ( )ﻋﺪدهberasal dari kata ‘adda ( )ﻋﺪyang artinya menghitung. Kata ini menggambarkan si pencela itu bukan hanya mengumpulkan harta tetapi begitu cinta harta hingga setiap saat menghitungnya. “dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya”, inilah panjang angan-angan itu. Ia tertipu dengan dunia sehingga merasa bahwa hartanya itu membuatnya kekal.
Kata akhladahu ( )أﺧﻠﺪهberasal dari kata al khuld ( )اﻟﺨﻠﺪyang artinya kekal. Dalam ayat ini digunakan bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi) tetapi maksudnya adalah masa datang (mudhari’). Isyarat persangka itu sangat mantap seperti kepastian yang pasti terjadi. Ia merasa selamanya akan dalam kondisi itu, banyak harta, banyak pengikut, memiliki kekuasaan. Buya Hamka menyebutkan mereka mengira bahwa dengan harta bendanya itu dia menyangka akan terpelihara dari gangguan penyakit, dari bahaya terpencil dan dari kemurkaan Tuhan.
Karena jiwanya telah terpukau oleh harta bendanya itu sehingga menyebabkan dia lupa bahwa hidup ini akan mati, sehat ini akan sakit, kuat ini akan lemah. Menjadi bakhillah dia, kikir dan mengunci erat peti harta itu dengan sikap kebencian.
6
Learning Materials Al Humazah: 4
Ayat 4: Penegasan Sesudah mengancam orangorang yang bersifat demikian dengan siksaan yang pedih, Allah menyebutkan pula sebab yang membuat mereka mengerjakan sifat-sifat yang terkutuk itu. Penyebabnya adalah anggapan mereka bahwa semua harta yang dimiliki dapat menolong mereka dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Pada yat ke 4 surah ini, "sekalikali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah”. Allah menegaskan bahwa apa yang ia sangka benar-benar keliru. Ia tidak mungkin kekal di dunia ini. Bahkan orang yang suka mengumpulkan harta dan suka mencela itu akan dilemparkan ke dalam neraka.
Kata al huthamah ()اﻟﺤﻄﻤﺔ berasal dari kata hathama ()ﺣﻄﻢ yang artinya hancur. Dengan demikian secara bahasa, al huthamah artinya sangat menghancurkan dan membinasakan.
7
Learning Materials Al Humazah: 5-9
Ayat 5-9: Sifat Api Allah “Dan sudahkah engkau tahu?, Apakah Ḥuthamah itu?”. Bersifat pertanyaan dari Tuhan kepada Nabi-Nya untuk menarik perhatian beliau tentang ngerinya Ḥ uthamah itu!. “(Ialah) Api neraka yang dinyalakan.” Karena selalu dinyalakan, berarti tidak pernah dibiarkan lindap apinya, bernyala terus, karena ada malaikat yang dikhususkan kerjanya menjaga selalu kenyalaan itu, lantaran itu maka berkobarlah dia terus. Naarullah ( )ﻧﺎر ﷲberarti api Allah. Penisbatan kepada Allah menunjukkan api ini bukan api biasa. Tapi ia diciptakan Allah khusus untuk tujuan tertentu.
“Yang menjulang ke atas segala hati itu”. Maka hanguslah selalu, terpangganglah selalu hati mereka itu. Yaitu hati yang sejak dari masa hidup di dunia penuh dengan kebusukan, merugikan orang lain untuk keuntungan diri sendiri, menginjak-injak orang lain untuk kemuliaan diri. “Sesungguhnya neraka itu, atas mereka dikunci erat” Artinya, setelah masuk ke sana mereka tidak akan dikeluarkan lagi, dikunci mati di dalamnya. “Dengan palang-palang yang panjang melintang”
8
Learning Materials Al Humazah: 5-9
Kalau difikirkan secara mendalam, ancaman sekejam ini adalah wajar dan setimpal terhadap manusia-manusia yang bersifat seperti digambarkan dia dalam ayat itu: pengumpat pencela, mengumpul harta dan menghitung-hitung, dengan mata yang jeli melihat ke kiri dan ke kanan, kalau-kalau ada orang yang mendekat akan meminta. Sikapnya penuh rasa benci. Dan bila harta-benda itu telah masuk ke dalam simpanannya, jangan diharap akan keluar, kecuali untuk membeli kain kafannya. Setelah harta itu masuk jauh, jangan seorang jua pun yang tahu.
Maka hukuman yang akan diterimanya kelak, yaitu dimasukkan ke dalam neraka yang bernama Ḥ uthamah, yang apinya bernyala terus, dan nyala api itu akan membakar jantung hatinya selalu, hati yang penuh purbasangka. Semua itu adalah ancaman yang sepadan dan kemudian pintu neraka Ḥ uthamah itu ditutup rapatrapat, setelah mereka berada di dalamnya, dikunci pula matimati, bahkan diberi palang yang panjang melintang sehingga tidak dapat dihungkit lagi, seimbang pulalah dengan sikap mereka tatkala di dunia dahulu, mengunci rapat pura pundipundi atau peti uangnya, yang tidak boleh didekati oleh siapasaja.
Referensi 1. Dream Notes Surah Al Humazah, https://www.nakcollection.com/surahhumazah.html 2. 3MQU Tadabbur Q.S Al-Humazah : 1-3 "Ancaman Bagi Pencaci-maki", https://youtu.be/h5xsyTS48Z8 3. 3MQU Tadabbur Q.S Al-Humazah : 4 "Api Allah Membakar Pencaci- Maki", https://youtu.be/s-uUGdSbteI 4. 3MQU Tadabbur Q.S Al-Humazah : 5-9 "4 Sifat Api Allah untuk Pencaci Maki", https://youtu.be/P34HkMkcagE 5. Tafsir Al Azhar, Buya Hamka 6. Surat Al Humazah beserta Artinya, Tafsir dan Asbabun Nuzul, https://umma.id/post/surat-al-humazah-beserta-artinya-tafsir-danasbabun-nuzul-535208?lang=id