3 minute read

Aplikasi Sinematografi Pada Film Pendek Studi Kasus “Adiyapi”

Next Article
Manusia

Manusia

oleh Kevin Geraldo Stefanus, Raja Calvin Hezli Sianipar, Theodore Johan Nazlie

Ketertarikan saya terhadap sejarah dan period film mendorong agar motion picture pertama yang akan saya buat ber-genre period film. Cerita dalam film Adiyapi bukan merupakan kisah nyata. Saya menggunakkan latar belakang zaman sebagai jembatan saya sebagai pembuat film untuk menyampaikan cerita yang telah saya tulis. Karakter utama film Adiyapi merupakan cerminan diri saya sendiri, oleh karena itu film Adiyapi ini cukup personal bagi saya.

Advertisement

Saya menganggap Japanese cinema merupakan film yang menarik. Kenji Mizoguchi merupakan sutradara yang menjadi guideline dari film ini. Cara penyampaian dialog dalam film cukup sesuai dengan karakteristik film-film jepang yang tidak banyak menggunakkan cut dan pergantian angle yang cukup ekstrim. Untuk membuat film ini menarik, saya mencoba memberikan nuansa film noir dan gangster film dalam karakter dan visual style. Antagonis utama dari film ini memiliki karakter-karakter gangster yang menyelesaikan sebuah masalah dengan tindak kriminal dan sangat merugikan karakter protagonist dalam film ini.

Titik berat dari film ini adalah memberikan muatan lokal yang cukup sehingga dapat menjadi film Indonesia yang mengangkat kebudayaan selayaknya. Pengunaan bahasa Jawa, dan tembang macapat merupakan salah satu cara untuk saya sebagai sutradara dapat memberikan muatan lokal yang cukup.

Musik merupakan elemen yang sangat penting dalam film ini. Karakter-karakter utama dalam film ini dapat terdefinisikan kepribadiannya melalui musik yang menjadi musik tema mereka ketika memasuki layar. Tema yang di tampilkan melalui musik ini memberikan dampak bagi penonton sehingga karakter dalam film ini menjadi 3 dimensi. Pengunaan tembang macapat dalam salah satu adegan memberika kesan mistis yang dampaknya cukup kuat bagi penonton yang memperhatikan karakter dan kejadian dalam film ini. Riset merupakan hal yang krusial dalam pembuatan film sejarah. Sumber utama untuk menghidupkan kembali tahun 1816 adalah History of Java karya Raffles. Raffles dengan jelas menuliskan mengenai orang-orang Jawa pada saat masa kekuasaanya. Tahun 1816 merupakan tahun yang cukup sulit untuk di gali karena kurangnya cacatan tertulis untuk menjelaskan apa yang terjadi saat itu.

Film Adiyapi berlatar belakang pada tahun 1816 di sebuah desa di Pulau Jawa. Hindia Timur baru saja di kuasai kembali oleh Kerjaan Belanda setelah perang Napoleon berakhir. Sebelum Belanda menguasai kembali Hindia Timur pada tahun 1816, Raffles merupakan pimpinan Inggris di Hindia Timur. Raffles menerapkan sebuah sistem sewa tanah sehingga pertanian di Hindia Timur menjadi teratur dan warga Hinda Timur mendapatkan penghasilan yang baik. Sistem ini kemudian di lanjutkan oleh Belanda tanpa menetapkan standar perhitungan uang pajak. Keadaan inilah yang di manfaatkan oleh pabrikpabrik Belanda untuk merampas uang rakyat Hindia Timur.

Mengisahkan keluarga Panakardi, petani sayur di sebuah desa di Jawa Tengah, yang di hadapkan oleh sebuah situasi yang memaksa Panakardi untuk memberikan keputusan berat bagi dirinya, dan keluarganya. Pertanda yang di dapatkan oleh Panakardi saat ia bermimpi burung gagak yang sedang beradu menjadi kenyataan ketika anak sulungnya terkena pacul tepat di pergelangan kakinya ketika berkebun. Namun kesialan itu hanya sebuah peringatan. Beberapa saat setelah kejadian itu, Jan Bakker dan ajudan-ajudannya, beserta penerjamahnya, Tarmono, datang hendak menagih uang sewa.

Film Adiyapi berlatar belakang pada tahun 1816 di sebuah desa di Pulau Jawa. Hindia Timur baru saja di kuasai kembali oleh Kerjaan Belanda setelah perang Napoleon berakhir.

Panakardi yang merasa telah membayar kepada Belanda menolak untuk memberikan uang sewanya kepada Jan Bakker. Ayah dari 5 orang anak ini berusahan melindungi keluarganya dengan cara menolak membayar uang sewa yang harus ia ambil dari uang simpanannya untuk makan anak, istrinya. Jan Bakker yang merasa sebagai ras superior tidak terima ketika Panakardi melawan, tidak segera memenuhi keiinginan Jan Bakker. Argumentasi ini pun berlanjut hingga tindak kekerasan yang di lakukan oleh Jan Bakker terhadap keluarga Panakardi. Namun penyelesaian dari masalah ini adalah tidak satu orang pun di untungkan dari kejadian ini.

Film Adiyapi menggunakkan bahasa Belanda dan Jawa dalam dialog. Bahasa menjadi menghambat yang menimbulkan kesalah pahaman antara Panakardi dan Jan Bakker. Karena itu peran Tarmono menjadi sangat menarik. Di satu sisi, status sosial Tarmono naik karena membantu Belanda, namun di sisi lain Tarmono adalah orang Jawa yang cukup peduli dengan kaumnya. Peran Tarmono menjadi sangat penting dan penentu hasil akhir dari negosiasi uang sewa antara Jan Bakker dan Panakardi.

Tujuan saya dan teman sekelompok saya membuat film ini bukan hanya untuk bisa di nikmati oleh orang lain, namun bagi kami, seluruh crew film, merupakan pengalaman yang cukup menarik untuk dapat membuat period film.

This article is from: