3 minute read

Perancangan Konsep Visual, Modelling, Dan Texturing Dalam Film Pendek Animasi Tiga Dimensi (Studi Kasus: Claire)

oleh Claresta Lemuella, Ivelli Iteh, Margareta

Claire merupakan film pendek animasi 3D, dan berdurasi 3 menit dengan tema imajinasi dan genre petualangan. Cerita dalam film pendek ini bertujuan untuk memperlihatkan sudut pandang seorang anak kecil yang memiliki kelumpuhan pada kakinya ketika menghadapi masalah dalam kesehariannya, seperti perjalanan pulang ke rumahnya. Penulis ingin membantu memberikan pandangan kepada masyarakat terlebih generasi muda agar tidak terpaku dengan stigma dan pandangan umum yang telah tercipta terhadap kaum difabel, bahwa seseorang dengan keterbatasan fisik memiliki mental atau kualitas diri yang terbatas. Disini, penulis mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan menerima kaum difabel sebagai manusia yang memiliki kualitas diri yang sama dengan masyarakat umum. Hal ini diwujudkan dengan menampilkan semangat juang serta kreativitas seorang anak kecil dalam berimajinasi dan berpetualang menyelesaikan tantangan yang ia hadapi.

Advertisement

Dalam membentuk suatu film yang menarik perhatian masyarakat dan tentunya menyampaikan pesan sebenarnya bagi para penonton, tentunya diperlukan konsep visual yang dapat mewakili film pendek ini. Perancangan visual untuk film pendek Claire mengacu pada dua keywords yaitu imajinatif dan dinamis. Tujuan dari kedua kata kunci tersebut adalah untuk memberikan suasana yang tidak statis dan tidak membosankan. Dengan hal-hal yang berbau imajinasi tentunya penonton diajak untuk berfikir apa yang sebenarnya terjadi. Suasana yang dinamis akan diterapkan dalam beberapa aspek seperti warna dan environment. Kata kunci dinamis juga bertujuan untuk mendukung kata kunci imajinatif, keduanya saling berhubungan.

Desain baik karakter maupun environment akan dijadikan dalam bentuk 3 dimensi sebagai hasil akhirnya. Kelebihan dari film animasi 3D dalam menampilkan visual dapat disajikan dalam bentuk simplified stylized dan memberikan visual yang appeal dalam menyampaikan cerita didalamnya (Vernon, 2012).

Perancangan Karakter pun merupakan hal vital dalam film pendek ini. Karakter yang diberi nama Claire memiliki arti bright and clear, disamping itu Claire pun merupakan kombinasi dari nama perancang, yaitu Claresta, Ivelli, Margareta (Reta). Claire mengenakan baju kaos polos berwarna kuning yang menonjolkan sisi kepribadiannya yang dinamis dan positif di pasangkan dengan jumpsuit jeans bercorak bunga matahari yang juga mewakili sifatnya yang adventurous. Bunga matahari tersebut merepresentasikan sifat claire yang bersemangat dan mencari sisi positif.

Perancangan Karakter pun merupakan hal vital dalam film pendek ini. Karakter yang diberi nama Claire memiliki arti bright and clear, disamping itu Claire pun merupakan kombinasi dari nama perancang, yaitu Claresta, Ivelli, Margareta (Reta).

Sedangkan dalam perancangan environment, dunia imajinasi Claire tentunya ada relasi yang cukup jelas untuk menggambarkan dunia realita dan sudut pandang Claire sendiri. Seperti amusement park dalam imajinasi merupakan sudut pandang Claire melihat taman bermain kecil didepan rumahnya.

Jobdesk dan Pipeline Claire Secara keseluruhan film pendek animasi 3D Claire dikerjakan bersama-sama oleh Claresta, Ivelli dan Margareta. Namun, kami memiliki peran masing-masing untuk bertanggung jawab pada tahap tertentu. Pipeline dalam produksi animasi dimulai dari pre production yang dimulai dari pembuatan cerita, yang dilanjutkan dengan penggambaran aspek visual dari cerita tersebut dengan membuat character, properti, environment design, storyboard, animatic, concept art, dan color key. Setelah itu dilanjutkan ke dalam tahap production. Dimulai dari 3d modeling dan texturing yang dibuat oleh claresta. Dalam proses ini desain karakter, properti, dan enviromenment yang sudah digambarkan dalam bentuk 2d dibuat bentuk 3 dimensinya di dalam software maya. Dilanjutkan dengan proses rigging yaitu proses pemberian tulang dan controller pada karakter dan properti yang dilaksanakan oleh margareta. Lalu dilanjutkan dengan proses animating yang dilakukan oleh ivelli, dimana karakter dan properti digerakkan. Kemudian proses animasi dilanjutkan dengan lighting dan rendering. Setelah production selesai, dilanjutkan dengan proses post production yaitu compositing dimana hasil render yang telah ada diberikan warna maupun efek tertentu sehingga memproduksi hasil yang lebih indah, dan final output dimana semua hasil render, opening title, dan credits digabungkan.

This article is from: