jejak-vol1_1mar09

Page 1

Gratisan

Vol. I/1, Maret 2008

Berbeda untuk Lebih Bergairah

Kehidupan di Balik Indahnya Argopuro Antara Laptop dan Kita

Jalur Sepeda UI

Jalan Panjang Menuju Green Campus

www.mapalaui.info


6

JEJAK UTAMA

Besar Pasak dari Tiangnya

Vol. 1/1, Maret 2008

Jalur Sepeda Jadi Pilihannya

Bersepeda secara langsung ikut menyumbang ide mengurangi dampak pemanasan global yang lebih buruk. JEJAK ALAM

12

Kurnianto Amirullah

Menguak Kehidupan Masa Lampau Dibalik Indahnya Argopuro Legenda Dewi Rengganis dan peninggalan bersejarah yang tersembunyi.

KO TAK SU RAT

3

KEL IL ING KAMPU S

3

TAH U KAH KAMU ?

4

JEJAK WAKTU

4

DAU R U L ANG

5

Evaluasi Sepeda dari Kayu ke Metal REPO RTASE

GAYA LO, GAYA GUE

Indonesia Kembali Kejar Tujuh Puncak Dunia

18

Makin Top dengan Laptop

REKO MENDASI

17

AG ENDA

21

Sugi B.J.

Dampak perkembangan teknologi terhadap gaya hidup mahasiswa masa kini.

JEJAK INSPIRASI

22

Satu-Satunya Guru Besar Bersepeda Kebiasaan ramah lingkungan dari arsitek perancang Kampus UI Depok. Seto Wardhana

16

Foto Sampul Model: Budi Harlend dan Rina Puspita Lokasi: Jalur Sepeda UI dekat Rektorat Tantyo Bangun untuk Majalah Jejak

Jejak

1

Tantyo Bangun


Halo-halo!

Dari

Kami,

KOTAK SURAT

Pernah ga bertanya kira-kira apa sih yang berbekas dari hal baik yang dilakukan seseorang?

Bukan pengakuan, bukan penghargaan, juga bukan sanjungan. Lalu apa? Saya sedang berada di kereta ekonomi menuju Bogor ketika enak-enaknya merenungkan hal ini. Selintas, rasa-rasanya saya menemukan jawabannya: Jejak. Ya, hanya jejak yang tertinggal.

bisa menjadi media yang efektif dikalangan pembacanya, terlebih lagi sudah ada versi digitalnya.

Jejak ini memungkinkan adanya petunjuk yang bisa diteladani orang lain. Kita bisa memilih untuk mengikuti jejak tersebut atau bahkan terinspirasi untuk membuat jejak-jejak baru. Hal inilah yang mendasari lahirnya Majalah Jejak. Menjawab tantangan lingkungan, Jejak mengajak kita berubah. Berubah dari diri sendiri adalah awal yang baik, tapi saya berharap kita semua bisa lebih dari itu. Kapasitas setiap orang berbeda, dan kita bisa mulai bergerak dari kapasitas yang kita punya.

Green Campus, World Class Campus. Universitas perlu menjadi contoh dalam tindakan nyata unutk menyelamatkan bumi, peradaban, dan kemanusiaan dari kerusakan. Selamat atas terbitnya Jejak.

Dalam edisi ini misalnya, kita bisa melihat Gumilar Rusliwa Somantri menggunakan kapasitasnya sebagai rektor untuk membangun Jalur Sepeda UI. Beliau berhasil menciptakan jejak baru dalam merubah lingkungan. Kita juga sebagai mahasiswa pasti punya kapasitas untuk menciptakan jejak yang lain. Mahasiswa adalah ujung tombak perubahan, kepekaan terhadap lingkungan bisa membawa kita untuk menciptakan jejak baru dalam merubah gaya hidup menuju lebih berwawasan lingkungan.

Prof. Der.Soz. GUMILAR R. S. Rektor Universitas Indonesia

Saya percaya kok, setiap orang punya cara untuk membuat jejaknya masing-masing. Kamu juga pasti punya, kan?

Selamat atas terbitnya majalah Jejak. dari cover sudah terlihat majalah ini digarap dengan serius. Semoga

Selamat menjejak! Dien Nurdini

MUBARIQ AHMAD CEO WWF Indonesia “Senang melihat majalah Jejak. Semoga follow up-nya tetap seperti sekarang dan akan lebih bagus lagi. Keep d’good work!” Herman O. Lantang Anggota senior Mapala UI

Majalah Jejak adalah majalah pertama yang membahas gaya hidup ramah lingkungan untuk mahasiswa UI. Ini adalah salah satu langkah positif dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Semoga majalah ini memberikan inspirasi yang mendalam bagi kita semua. Selamat atas terbitnya majalah Jejak.

Dr. Kamarudin Direktur Kemahasiswaan UI

Jangan ragu untuk menuliskan surat kepada Redaksi Jejak ke Sekretariat Mapala UI, Gedung Pusgiwa, Kampus UI Depok atau majalahjejak@gmail.com, disertai identitasmu yang jelas.

KELILING KAMPUS

Jadi, salah besar kalau memandang Mapala UI hanya naik gunung saja

Daulat Fajar Yanuar, FIB ‘03

Arianto Teogiiyo (M-041-UI) Dedy Aloy

DITERBITKAN OLEH: BIRO PEMINATAN BP MAPALA UI 2008; BEREDAR GRATIS TIGA BULANAN

Berbeda untuk Lebih Bergairah

Pemimpin Redaksi: Dien Nurdini N.; Redaktur Pelaksana: Andromeda M. F. K, Prihandoko; Senior Editor: Adiseno, Tantyo Bangun; Koordinator Artistik: Seto Wardhana; Pemasaran: Supriyanto, Yulia Shadrina, Marsiana; Produksi dan Distribusi: Ade Sulaeman; Fotografer: Seto Wardhana, Sugi B.J. Kontributor: Virginia Samantha, Zulbahrie, Enos Primo, Wahid N., Amelia Safitri, Dian Ekawati, Barita, Sofyan Nurhadi, Sulung Prasetyo Alamat redaksi: Sekretariat Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) Kampus Baru UI, Depok. telp. (021) 788 84872.

majalahjejak@gmail.com

Jalur sepeda memang ada gunanya tapi buat saya pribadi, sebenarnya program itu hanya sebagai legitimasi green campus-nya Gumilar. Daripada buat jalur sepeda khusus lebih baik jalur sepedanya di jalan raya yang sudah ada. Saya juga lebih enak ke kampus naik sepeda lewat jalan biasa karena jalur sepeda yang sekarang lebih seperti jalur wisata.

Vol. 1/1, Maret 2008

Survei Kendaraan Bermotor di Kampus UI Depok

3

Jejak

Inilah hasil pengamatan sekilas redaksi Jejak soal kendaraan bermotor di Kampus UI. Pengamatan ini bertujuan untuk mendukung tulisan utama kami mengenai Jalur Sepeda UI. Simak deh.

N = 3036 Hasil survei: Rata-rata jumlah motor di masingmasing fakultas (5 tertinggi)

Kartika Nur Malita, FISIP ‘07 Bagus sih mengurangi global warming, tapi kasihan bagi mereka yang tidak bisa naik sepeda. Arifia Fitri Nurmadhani, FKM ‘06 Jalur hijau itu bagus banget dan ini untuk anak kosan mobilisasinya jadi gampang. Namun sepeda yang diadakan fakultas masih minim. Malahan saya mau bawa sepeda ke kampus.

N = 4.622 Hasil survei: Rata-rata jumlah motor dan jumlah mobil di Kampus UI Depok

Handri Fajar Budiman, FE ‘02 Jalur sepeda itu merupakan inovasi yang bagus buat UI.

Vidhi Soeoed, FISIP ‘07 Bagus tapi sayang belum jalan. Enak buat mereka yang mau pergi ke tempat yang jaraknya tanggung, daripada pake mobil lebih sehat pake sepeda. Foto-foto: Andromeda M.F.K.


tahukah kamu?

Pembunuh Balita Jejak

Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994, pencemaran udara merupakan pembunuh kedua bagi anak balita

Evolusi Sepeda

dari KAYU ke METAL

Asuransi Kunci Sepeda Ternyata ada kunci sepeda U-Lock yang bergaransi seperti asuransi. Jadi ketika sepeda kamu telah dikunci dengan baik dan benar tetapi tetap saja dicuri orang, maka perusahaan yang memproduksi kunci sepeda tersebut akan membayar ganti rugi dari kehilangan sepeda. Harga kunci U-lock yang bergaransi ini sekitar 30 dolar AS.

4

Sepeda Termahal Pada 25 Oktober 2002, di Gala Lance Armstrong Foundation seorang pembeli yang tidak diketahui namanya membeli sepeda bermerek Trek tipe Madone 5.9 SL. Sepeda yang berlapis emas dengan taburan berlian itu adalah buatan tangan, dan berhasil terjual dengan harga 75.000 dolar AS atau sekitar Rp 675.000.000! Edan, bo...

Ilustrasi foto dan gambar diperoleh dari internet

Vol. 1/1, Maret 2008

Jejak Waktu

Januari

Februari

Maret

7 /1904 Sinyal darurat “CQD” atau Cease, Quest, Distress mulai digunakan untuk kemudian digantikan dengan sinyal “SOS” atau Save Our Souls dua tahun kemudian.

1 /1938 Gempa berkekuatan 8,5 Skala Richter terjadi di Laut Banda, Indonesia, memicu gelombang tsunami yang menyebabkan kerusakan di Banda dan Kai.

1 / 1872 Taman Nasional Yellowstone ditetapkan sebagai taman nasional pertama di dunia.

2/1950 Universiteit Indonesia secara resmi memulai kegiatannya. Tanggal ini kemudian dijadikan hari kelahiran UI.

11 / 1922 Penggunaan pertama insulin untuk mengobati diabetes pada pasien manusia. 13 / 1993 Pencapaian Puncak Aconcagua, Chile, Amerika Selatan oleh Mapala UI.

16 /1976 Penamaan Puncak Soemantri (4.850m), di wilayah Pegunungan Jaya Wijaya, Papua ke dalam Log Book oleh Syahfiri Gaffar, Heru Budiargo, Marulam Panggabean, dan Iqbal Rahimsyah dari Mapala UI. Soemantri Brojonegoro adalah mantan Rektor UI 1971.

31 / 1928 Didirikannya Tugu Khatulistiwa dalam ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi untuk menentukan garis khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat. 23 / 1991 Berdirinya Perkumpulan Sepeda Tempo Doeloe Batavia, yang merupakan salah satu klub sepeda lawas/ontel yang tetap eksis hingga kini di Jakarta.

Ilustrasi foto dan gambar diperoleh dari internet

Sejarah perkembangan sepeda bermula pada abad ke-18. Ketika itu negara Perancis telah mengenal alat transportasi bernama velocipede. Sepeda ini berbeda sekali dengan sepeda yang sering kita lihat sekarang. Rangka sepeda ini tidak terbuat dari metal melainkan dari kayu. Keunikan velocipede ini adalah tidak adanya tuas pengemudi serta pedal pengayuh! So, bagaimana cara mengendarainya? Imagine yourself, guys. 1818. Baron Karls Drais von Souerbronn, menyempurnakan velocipede dan diberi nama Laufmaschine atau “mesin berlari”. Sepeda ini menggunakan dua roda yang terbuat dari kayu. Kedua roda ini bertujuan untuk menunjang efisiensi kerjanya. Namun, tuas pengemudi dan pedal pengayuh juga masih belum ada. 1839. Kirkpatrick Macmillan pandai besi kelahiran Skotlandia menyempurnakan bentuk sepeda. Ia menambahkan pedal pengayuh sebagai “mesin penggerak”. Ia juga

menghubungkan tuas pengemudi ke engkol (hub) sepeda. 1855. Ernest Michaux juga melakukan penyempurnaan bentuk sepeda. Ia membuat pemberat engkol sehingga laju sepeda lebih stabil. Bentuk ini kian disempurnakan dengan menambahkan velg untuk memperkuat roda. 1865. Pierre Lallement mendesain sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Perkembangan Ban Kemajuan paling signifikan terjadi saat teknik penyambungan besi dan karet kian bagus, hingga Ernest Michaux mencoba mendesain sepeda yang keras dan kaku dengan menambahkan ban karet serta velg sebagai penguat ban tersebut. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi serta inovasi, kini sepeda kian nyaman untuk digunakan baik oleh pria maupun wanita dalam segala usia. Kenyamanan ini makin sempurna ketika teknologi pengisian angin ban ditemukan oleh John Dunlop. Perkembangan sepeda pun tidak berhenti sampai di situ. Penemuan-penemuan lain seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik dari sepeda.

Museum Sepeda Perkembangan sepeda memaksa beberapa jenis serta model sepeda menjadi usang, hingga dibutuhkan museum sepeda tempat untuk penyimpanan. Di Indonesia sendiri ada beberapa museum untuk sepeda, salah satunya di Surabaya. Museum Negeri Mpu Tantular menyimpan berbagai bentuk sepeda yang paling awal, yang dirancang oleh Michael Kesler dari Jerman pada tahun 1766. Sepeda ini dilengkapi dengan alat duduk dan alat kemudi, tidak memakai pedal, bahan dari kayu, dan hanya dapat dikendarai di jalan yang datar atau menurun. Agar dapat bergerak maju, kaki si pengendara harus ditekan ke tanah, dan kecepatannya dapat mencapai hingga 15 km/jam. Sedangkan di luar negeri ada pula museum sepeda, misalnya di Bicycle Museum of America yang berada di New Bremen, Ohio, United States. Museum ini merupakan salah satu museum pribadi terbesar yang mengkoleksi berbagai jenis sepeda di dunia, yang terletak di 7 West Monroe Street. Koleksi yang ada di museum ini salah satunya adalah sepeda antik dari tahun 1800-an. Sofyan Nurhadi

Ilustrasi foto dan gambar diperoleh dari internet

Vol. 1/1, Maret 2008

Berdasarkan keputusan the International Cycling History Conference (ICHC), penemu sepeda tetap dianugerahkan pada Karl von Drais. Penentuan sepeda pertama itu berdasarkan kategori prinsip dua roda yang bekerja melalui keseimbangan yang menjadi basis sepeda sekarang. Dilihat dari cacatan hak paten, Karl von Drais, seorang pegawai pada Grand Duke yang berkuasa di Baden, Jerman, adalah yang pertama kali memenuhi kualifikasi kategori tersebut.

di Jakarta. 14 persen kematian balita seluruh Indonesia dan 6 persen bagi angka kematian penduduk Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota dengan kualitas udara terburuk ketiga di dunia.

5

Jejak

Penemu Sepeda

Daur Ulang


JEJAK UTAMA

Jejak 6

Pembangunan infrastruktur di Kampus UI Depok semakin terdesak dengan ketersediaan lahan, apalagi jumlah 40.000 civitas akademika sekarang ini melebihi tiga kali lipat dari estimasi awal. Seiring dengan program green campus yang dirancang rektor baru Gumilar R. Soemantri sejak Juli 2007 dan gencarnya isu global warming, maka dibangunlah Jalur Sepeda di Kampus UI Depok.

Vol. 1/1, Maret 2008

Teks oleh Zulbahrie dan Virginia Samantha; Foto oleh Seto Wardhana

”...mind set kita kalau tidak naik mobil rasanya wah pegal, nah sekarang kita ajarkan orangorang untuk jalan kaki seperti di Eropa, dua-lima kilometer. Oleh karena itu lingkungan di jalur sepeda akan dibangun taman-taman supaya orang enjoy jalan...” Begitu ucap Gumilar pada Februari silam. Inisiatif Gumilar boleh dibilang baru, walau ditempat lain ini sudah ada, paling tidak baru di kampus kita ini. Idenya hendak menjawab berbagai tantangan, bukan sekedar akselerasi pengguna kampus yang melesat jadi tiga kali lipat. Program yang dicanangkan rektor pertama asal FISIP ini ditujukan bagi seluruh civitas akademika UI. Pembangunan jalur

bentuk konkretnya. Sekarang kita dapat melihat akselerasi transportasi dari program jalur sepeda. Jalur berwarna merah, selebar 2,1 meter dengan panjang 25 kilometer nantinya juga akan berfungsi bagi para pejalan kaki. Rektor optimis, puncak dari transformasi ini pastinya akan bermanfaat karena programnya dilakukan dengan bertahap dan sistematik serta berprinsip pada keadaan yang lebih baik.

Tak Sepeda Maka Tak Sayang Cukup banyak pertanyaan yang timbul di antara mahasiswa dan akademisi seperti, apakah program ini sangat mutlak diperlukan? Apakah telah ada survei di kalangan Vol. 1/1, Maret 2008

Jalur Sepeda Jadi Pilihannya

sepeda dengan standar internasional dan halte di tiap titik tertentu adalah jawaban bagi penggunaan kendaraan bermotor yang akhirakhir ini semakin meningkat. Seperti yang kita ketahui, penggunaan mobil dan motor pada jalan raya yang ada di Ibukota memberikan efek positif bagi pengendara atau penumpang, seperti terhindar dari terik matahari, lebih cepat sampai tujuan, dan aman dari polusi (bagi pengguna mobil). Namun tak semua seindah harapan. Kemacetan sudah menjadi bagian dari rutinitas, udara tak lagi membuat kita bernapas lega, kebisingan yang semakin mengganggu, dan berita kecelakaan yang tak pernah absen dari tayangan media.

Sepeda Kuning

Saat ini baru ada sekitar 100 sepeda kuning yang terbagi rata di tiap fakultas. Sepeda yang diproduksi Polygon ini termasuk jenis sepeda gunung (mountain bike) ukuran medium dengan 3x7 speed. Spesikafi yang cocok untuk karakter Jalur Sepeda UI.

Bagaikan efek domino, dampak ini memberikan kerugian lain baik bagi pribadi, masyarakat, maupun untuk lingkungan. Kita pun kembali digembar-gemborkan dengan istilah global warming. Puncak sekarang tidak sesejuk dulu, begitu pun Kota Hujan yang relatif masih bernuansa hijau, timbul nyamuk yang biasanya jarang sekali ada di daerah pegunungan, cuaca/iklim yang tidak menentu, naiknya permukaan air laut, dan suhu bumi yang semakin meningkat adalah dampak nyata dari pemanasan global. Bumi kita sudah ’teriak’ dan Kampus UI merasa menjadi ujung tombak dari kericuhan yang terjadi di lingkungan kita. Melakukan penanaman pohon dan pembuatan jalur sepeda adalah salah satu

7

Jejak

BESAR PASAK DARI TIANGNYA

Hutan UI adalah aset UI. Sebenarnya kekurangan kampus kita yang sudah rindang ini adalah human touch-nya, sentuhan yang sensible pada aspek manusianya. Jangan biarkan emisi kendaraan bermotor merusak itu semua, banyaknya motor yang tidak tertib juga harus diberi peringatan. Selain itu, akses untuk para disable dan pedestrian masih kurang begitu pula dengan pembuangan sampah yang masih banyak di hutan UI. Persoalan ini menurut Rektor UI, Prof. Dr. derSoz. Gumilar Rusliwa Somantri bukan lagi menjadi persoalan internal dan transformasi infrastuktur yang sedang dibangun dipastikan bisa memberikan manfaat nyata setidaknya bagi lingkungan sekitar UI. Oleh karena itu Universitas Indonesia mulai merintis jalur sepeda di lingkungan kampusnya. Sebenarnya Rektor tidak hanya ingin mengubah mind set untuk hidup lebih sehat dan tetap bersahabat dengan lingkungan, tetapi juga diharapkan dengan bersepeda dapat menjadi instrumen yang baik untuk menumbuhkan egaliter dalam kampus, sehingga perbedaan tidak akan terlihat dalam penggunaan prasarana transportasi di lingkungan UI.

mahasiswa, dosen, dan karyawan? Seberapa pentingkah jalur sepeda ini? Banyak juga yang menyesalkan pembabatan pohon-pohon di lingkungan UI demi terciptanya jalur sepeda. Namun kita percaya para pembuat dan pengambil keputusan itu telah mempunyai “cetak biru” atau master plan sebagai acuan yang seminimal mungkin tidak merugikan kalangan kampus. Pembangunan jalur ini murni datang dari inisiatif rektorat untuk kesejahteraan mahasiswa. Sedangkan mengenai opini yang beredar mengenai parkir mobil terintegrasi akan dilakukan apabila semuanya (jalur, sepeda, dan aturan mainnya) telah benar-benar siap dan mungkin akan dilakukan empat tahun lagi. Termasuk kesiapan


Jalur sepeda ui

Pengendara sepeda menempati urutan kedua setelah pejalan kaki dalam berlalu lintas. Untuk itu kendaraan bermotor harus memberi jalan bagi pengendara sepeda yang hendak menyeberang. Dan Jalur Sepeda dibangun dengan bijak memperhatikan ‘peraturan’ itu.

Yayak M. Saat

Kultur Bersepeda Bagi pengendara sepeda, menggenjot sepeda mempunyai value tersendiri. Rektorat pun menyadari hal ini dan nantinya Rektor ingin merangsang nilai-nilai bersepeda dengan mengadakan kegiatan atau kebijakan seperti salah satunya melarang membawa mobil ke dalam kampus selama tahun pertama dan harus menggunakan sepeda untuk mobilitas di dalam kampus.

HATI-HATI

Di beberapa lokasi dibangun halte sebagai pengumpan (feeder) untuk naik bis kuning atau sebagai tempat akhir penggunaan sepeda, dan sepeda diparkir pada tempatnya. Kalau sepedamu pakai disc brake, disarankan untuk tidak menggunakan fasilitas parkir ini, karena ukuran penjepit roda depan yang kurang lebar, bisa-bisa disc brake-mu bengkok. Fasilitas ini memang hanya untuk Sepeda Kuning.

Tantyo Bangun

Jalur Sepeda memang hanya untuk sepeda. Untuk mencegah motor masuk, maka dibangun blok beton sebagai penghalang. Tapi ternyata celah blok itu cukup merepotkan juga bagi pengendara sepeda, karena selalu mentok dengan pedal.

armada bis kuning (bikun) sebagai alternatif transportasi selain sepeda. Pembangunan jalur sepeda dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus. Maka dari itu untuk tahap awal dibangunlah jalur sepeda sepanjang lima kilometer, berikutnya adalah penyediaan 300 sepeda jenis sepeda gunung (mountain bike). Adapun mekanisme penggunaan jalur sepeda nantinya adalah dimulai dari parkir terintegrasi lalu civitas meminjam sepeda atau menuju feeder bis kuning. Peminjaman sepeda dilakukan dengan cara menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa atau Kartu

Pegawai sebagai bukti bahwa pengguna adalah civitas academica UI, lalu pengguna akan diberi Kartu Peminjaman Sementara (KPS). Pengguna hanya boleh menggunakan sepeda di lingkungan UI saja. Setelah memakai maka KPS dikembalikan lagi di pos atau halte sepeda. Cara ini masih berupa rancangan dan belum dapat dipublikasikan karena masih ada kekurangan. Jalur sepeda dimulai dari Asrama UI, melewati gedung Resimen Mahasiswa lalu menuju Stasiun UI, kemudian bercabang di depan Fakultas Psikologi. Kalau terus akan menuju Fakultas Hukum kemudian masuk ke area belakang masjid lalu menyusuri pinggiran danau sampai ke Rektorat dan ada cabang ke Perpustakaan Pusat. Kalau dari Fakultas Psikologi melewati FISIP, halte FIB, lalu masuk hutan ke kanan maka akan sampai ke Kukusan (depan Fakultas Teknik). Selain itu ada juga jalur sepeda di dalam Hutan Kota UI (Lihat Peta) Sebenarnya sudah sejak 4-5 tahun terakhir ini kawasan Hutan Kota UI ramai digunakan oleh

Bersepeda secara langsung ikut menyumbang ide mengurangi dampak pemanasan global yang lebih buruk. Mereka bergiat menjalankan aktifitas harian dengan menggunakan sepeda, bukan hanya sekedar tren.Ya memang, lahir berbagai komunitas bersepeda dari yang hanya sekedar ngumpul dan bersepeda bareng namun ada pula yang ikut memikirkan kebijakan apa yang pantas dilakukan penguasa agar mendukung program bersepeda mereka. Mereka yang sekedar ngumpul itu setidaknya ikut mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang semakin banyak dan membuat badan mereka menjadi lebih bugar. Indonesia sebenarnya sudah memiliki kebiasaan bersepeda yang cukup lama. Kita bisa lihat bagaimana Yogjakarta, sebagai kota pelajar, masyarakatnya sering menggunakan sarana sepeda untuk berangkat kerja atau sekolah. Namun seiring dengan deru pembangunan, kebiasaan bersepeda perlahan mulai ditinggalkan, terutama di wilayah perkotaan.

Vol. 1/1, Maret 2008

Mengalah

Jalur Sepeda yang dibangun dengan bahan paving blok berwarna merah ini, dirancang selebar 2,1 meter. Sampai dengan akhir Februari lalu telah selesai pembangunan sepanjang 5 km (lihat garis orange pada peta).Rencananya sampai dengan 2010 akan selesai keseluruhan ruas sepanjang 25 km (lihat garis ungu).

penggemar sepeda gunung untuk beraktivitas tiap akhir minggu. Tempat ngumpulnya di sekitar bundaran FT. Di dekat situ ada area yang biasa mereka sebut ‘mangkok’, tempat untuk dirt jump (Lihat Pesona Jalur Ajrut-ajrutan).

9

Jejak

Kampus UI Depok seluas 250 ribu hektar, hampir setengahnya adalah Hutan Kota yang bermanfaat sebagai paru-paru dan wilayah tangkapan air di selatan Jakarta. Pembangunan Jalur Sepeda sangat cocok dengan peruntukkan itu, apalagi pepohonan yang ditanam antarfaklutas kini sudah lebih adem, sehingga menjanjikan pemandangan yang menyegarkan mata, seperti pinggir danau, jembatan Teksas, Hutan Kota, dan kandang rusa.


Vol. 1/1, Maret 2008

Tersembunyi di HUTAN UI. Bila kamu ingin cita rasa bersepeda yang lebih dari sekedar bersepeda santai, tapi ingin yang lebih punya taste, maka mountain biking (MTB) merupakan jawaban yang tepat. Dan ternyata Hutan Kota UI menyediakan kebutuhan itu. Tiap Sabtu dan Minggu bisa sampai ratusan bikers berkumpul di jalan menuju Asrama UI, persisnya di depan pintu Kukel. Kontur naik-turun di Hutan Kota UI mendukung untuk jalur off road untuk bersepeda. Apalagi kalau touring mengelilingi tiga danau

buatan yang panjangnya bisa lebih dari lima kilometer, seolah berada jauh dari Ibukota. Puas dengan trek off road yang ajrut-ajrutan, para free rider biasa akan beraksi dirt jump di lokasi yang biasa mereka sebut ‘mangkok’. Dalam beberapa situs sepeda gunung di Indonesia, Hutan Kota UI memang terkenal sejak lama. Sehingga yang datang tidak hanya warga Depok dan sekitarnya, tapi sampai bikers dari luar kota. Sayangnya, bisa jadi, banyak warga UI yang tidak mengetahui akan hal itu. Damhar Rahmad, tokoh

komunitas bersepeda yang mengaku merintis jalur off road di Hutan UI mengatakan,”Sejak akhir 1990an, jalur ini sudah sering dipakai untuk bersepeda. Sekarang bersepeda kan sedang booming, maka jalur ini makin terkenal. Apalagi UI sekarang sedang membangun jalur sepeda antarfakultas”. Damhar sering mengajak rekanrekannya untuk touring di Hutan UI. Di rumahnya yang seperti bengkel sepeda tak jauh dari Kampus UI, terdapat puluhan sepeda siap pakai. Koleganya bahkan sampai orang Jepang, Thailand, Singapura, New Zealand dan Australia. “Umumnya mereka tertarik karena di daerah tropis dan metropolitan seperti Jakarta masih ada hutan yang bisa dijadikan tempat untuk mountain biking.” katanya.

Wisata Mountain Biking Patut disambut gembira UI membangun jalur on road sebagai respon terhadap pemanasan global. Lalu berkaitan dengan jalur off road yang juga banyak diminati, wajar kiranya bila lantas imajinasi terangkai: Suatu saat

Yayak M. Saat

hutan UI menjadi hutan wisata yang menyelaraskan konsep kota metropolitan dengan keluwesan alam dan mountain biking sebagai salah satu produk wisatanya. Dengan pengelolaan yang baik, letak hutan UI yang berada di tengah kota akan bernilai lebih. Selain sebagai penyangga kota lewat siklus alam, hutan UI juga bisa menyangga siklus kemanusiaannya. Damhar mengungkapkan,”Kenapa bersepeda sekarang banyak diminati? Karena orang sekarang sudah tidak punya banyak ‘mainan’ lagi. Nah bersepeda ternyata bisa mengobati hal itu.” Karenanya, Damhar berharap konservasi ini tidak hanya sekedar konservasi, tapi juga dipadukan dengan wisata alam. Lokasi hutan di tengah kota, berbeda dengan hutan lainnya yang terletak jauh dari keramaian. Tidak bisa pemangku kebijakan lantas mengabaikan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Namun, implementasi apa pun berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan itu harus menekankan pengelolaan hutan yang berpihak

pada pelestarian lingkungan. Mountain biking misalnya, merupakan kegiatan yang ramah lingkungan. Namun perlu diperhatikan perilaku bawaan yang terjadi bila hutan menjadi ramai dikunjungi, seperti buang sampah sembarangan. Karenanya, pengelelolaan hutan secara profesional sangat dibutuhkan. Pengawasan, penyediaan fasilitas, penataan jalur di dalam hutan, keamanan dan lainnya perlu diorganisasikan secara detil. Ide ini juga bisa mengubah paradigma: Konservasi hutan sebagai proyek yang menyedot dana (cost centre) menjadi proyek yang menghasilkan duit (profit centre). Sehingga, bisa jadi suatu saat nanti para bikers itu dikenai biaya jika ingin ‘main’ di hutan UI. Seorang penggemar sepeda MTB lainnya, Iwan mengatakan,”Gue sih nggak keberatan, asal yang gue dapetin juga setimpal sama yang gue bayar. Misalnya, jalurnya bersih dan aman, danaunya nggak bau busuk karena sampah dan ikan mati”. Yah sepertinya layak untuk dipertimbangkan. Terbayang jika sudah penat karena kerja atau kuliah, kita bisa datang ke Hutan Kota UI, bersepeda di sana, setelah itu kita bisa membersihkan badan dengan air hangat, minum kopi di kantin dengan fasilitas hot spot. Ah, indahnya dunia.... Supriyanto

Vol. 1/1, Maret 2008

Pesona Jalur “Ajrut-ajrutan”

11

Jejak

Jejak 10

Kini tren itu timbul lagi, terlepas dari isu global warming, para pengendara sepeda secara sadar memahami bahwa sepeda bermanfaat dan sedikit mudharatnya. Selain di UI, jalur sepeda juga ada di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa kampus di Yogja bahkan mempunyai jaringan sepeda antar kampus, yaitu antara kampus UGM, UNY, Universitas Atmajaya, UII dan Universitas Sanata Dharma. Komunitas bersepeda di Yogya bahkan telah membuat green map jalur sepeda yang menunjukkan jalur rawan, bisa dilewati, bahkan jalur yang bisa digunakan untuk para free riding. Namun kelemahannya jalur sepeda mereka berada di jalur yang existing. Jalur sepeda dibuat bukan sekedar untuk mengikuti tren melainkan mengajak para mahasiswa, dosen, dan semua komunitas yang bermain di lingkungan UI untuk membiasakan diri berjalan dan bersepeda dari satu tempat ke tempat lain dalam UI. Oleh karena itu kampus UI akan dipercantik agar minat orangorang untuk berjalan dan bersepeda meningkat. Pembatasan penggunaan mobil, motor, dan ojek juga menjadi bagian dari rencana Rektor untuk mengimplementasikan jalur sepeda di lingkungan UI. Dengan demikian permasalahan global warming yang bagaikan efek domino tersebut bisa kita kurangi. Seorang sekelas Gumilar saja mau naik sepeda, masak kita yang masih muda dan bergairah lebih enjoy naik mobil?


Teks oleh Prihandoko Foto oleh Kurnianto Amirullah

“Rengganis, seorang putri raja dari sebuah kerajaan kecil di daerah Jember, melarikan diri bersama dengan ketiga orang dayangnya ke pegunungan sebelah utara Jember. Ia tidak ingin dinikahi oleh putra mahkota kerajaan Majapahit.

Sebaliknya sang putra mahkota tidak putus asa, ia bersedia memberikan apapun kepada sang putri agar mau dinikahi. Akhirnya sang putri mengungkapkan keinginannya sebagai syarat untuk mempersunting dirinya. Ia minta dibangunkan sebuah ‘pura’ beserta istananya di puncak gunung tempat sang putri melarikan diri. Putra mahkota mengabulkan permintaan sang putri. Maka dikerahkanlah olehnya seluruh penduduk di wilayah Kerajaan Majapahit untuk membangun pura beserta istananya di puncak gunung itu.” Cerita tentang Dewi Rengganis di atas merupakan sepenggal legenda yang tersisa dalam masyarakat yang tinggal di kaki Pegunungan Iyang, Jawa Timur. Konon, pada masa

Unik, Indah, Menakjubkan Gunung Argopuro adalah bagian dari pegunungan Iyang yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini, dimana sebagian darinya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian lainnya lebih muda. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis, sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak kurang lebih 200 meter di arah selatan puncak Rengganis yang bernama Welirang dan ditandai dengan sebuah tugu ketinggian (triangulasi). Gunung Argopuro merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Meskipun gunung ini sudah tidak aktif lagi, bekas

Latar belakang adalah bekas lapangan terbang di alun-alun Cikasur.

kejayaan kerajaan Majapahit, di pelataran puncak Gunung Argopuro (3088 mdpl) berdiri sebuah istana megah. Istana itu dilengkapi dengan segala atributnya, mulai dari bala tentara, dayang-dayang, hewan ternak, hingga taman yang indah. Semua itu dibangun demi satu tujuan, yaitu memanjakan sang Dewi Rengganis. Meski cuma legenda, kehebatan Dewi Rengganis ternyata telah begitu melekat kuat dalam kehidupan masyarakat sekitar kawasan pegunungan tersebut. Sebagai wujud penghormatan itu, mereka menyebut Pegunungan Iyang dengan nama “Gunung

kawahnya – yang dapat kita temui di sekitar puncak Rengganis – terkadang masih menimbulkan bau belerang yang cukup menyengat hidung. Di dekat kawahnya, dapat ditemui bekas-bekas bangunan dan sisa-sisa kehidupan pada masa lampau. Hutan di kawasan gunung Argopuro merupakan jenis hutan yang masih asli. Binatang-binatang liar masih banyak yang hidup dan berkembang biak di kawasan ini, misalnya kijang, monyet, burung, babi hutan, burung merak, ayam hutan, ular, dan lain sebagainya. Selain kaya akan satwa, hutan di kawasan ini juga memiliki sungai yang banyak ditumbuhi Primula polifera yang hadir begitu cantik di

antara rerumputan. Jajaran pohon cemara (Casuarina junghuhniana) berdiri gagah dan hamparan edelweiss (Anaphalis viscida) seringkali menghiasi padang rumput di kawasan ini. Memang, dewasa ini populasi dari binatang-binatang liar dan tumbuh-tumbuhan tersebut sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Salah satu penyebab dari hal ini tentunya merupakan perbuatan manusia yang tidak begitu peka untuk melestarikan alam yang ada. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa sejak zaman dahulu hutan di kawasan ini memang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Hal inilah yang mendorong para petualang asing untuk datang dan menikmati keindahan alam di hutan ini. Potret kehidupan masa lampau di kawasan Argopuro ini terekam dengan jelas melalui catatan harian Junghuhn, petualang asing yang pertama melakukan perjalanan ke kawasan pegunungan Iyang. Junghuhn sempat membuat perhitungan secara kasar terhadap jumlah rusa yang berkembang biak pada masa itu. Pada tahun 1844, ia melihat lebih dari 50.000 ekor rusa hidup di kawasan pegunungan ini. Kawanan rusa hidup secara berkelompok dan setiap kelompok jumlahnya bisa mencapai ribuan ekor. Catatan harian Junghuhn tersebut mendorong J.A. Wormser – pendaki asal negeri Belanda – untuk melakukan perjalanan ke kawasan tersebut. Setelah melihat keindahan alam pegunungan dengan mata kepalanya sendiri, kalimat-kalimat bernada pujian seperti tidak hentihentinya ia keluarkan. Wormser berhasil mencapai puncak Rengganis pada tahun 1927. Ia berhasil mencapai puncak setelah menempuh perjalanan selama dua hari dan dibantu oleh delapan orang porter.

Wisata alam - wisata sejarah Bagi para pendaki, gunung Argopuro benar-benar memberikan sebuah ‘kenikmatan’ yang berbeda

13

Jejak

Menguak Kehidupan Masa Lampau Dibalik Indahnya Argopuro

Argopuro”, yang berasal dari kata ‘arged’ dan ‘puro’. Kata ‘Argopuro’ dalam bahasa Madura berarti tempat atau istana yang paling tinggi.

Vol. 1/1, Maret 2008

Jejak Alam


Vol. 1/1, Maret 2008

Sisa reruntuhan Istana Dewi Rengganis di Puncak Rengganis.

puncak Argopuro. Peninggalan sejarah yang terdapat di alun-alun Cikasur berbentuk sebuah lapangan terbang dan sisa-sisa bangunan peninggalan pemerintah kolonial. Sebenarnya, belum ada data yang kompeten mengenai lapangan terbang dan sisa-sisa bangunan tersebut. Selain itu, juga masih terdapat perbedaan pandangan mengenai peninggalan sejarah di tempat ini, terutama mengenai lapangan terbang tersebut. Namun menurut cerita yang beredar dalam masyarakat setempat dan di kalangan para pendaki, pada zaman Belanda alun-alun ini memang sempat akan dibuat sebuah lapangan terbang. Hal ini didorong oleh rencana Belanda yang ingin membuat penangkaran rusa di lokasi ini dan dagingnya akan dibawa dengan menggunakan pesawat terbang. Akan tetapi, sebelum rencana tersebut terwujud, Belanda sudah terlanjur menyerah kepada Jepang. Sementara itu, sisa-sisa bangunan yang terdapat di tempat ini diduga merupakan sisa-sisa bangunan peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Mengenai lapangan terbang tersebut, ada juga sebuah pandangan yang menyatakan bahwa lapangan terbang tersebut merupakan

Bangunan yang berfungsi sebagai tempat arca (atas), Arca Ganesha (kanan atas). Dijumpai di sekitar Puncak Argopuro.

landasan pesawat terbang militer Jepang pada saat Jepang menduduki Indonesia. Bila kita lihat secara seksama, kedua pandangan yang berbeda mengenai lapangan terbang di alun-alun Cikasur ini justru tidak menimbulkan ‘jurang’ yang curam, tetapi memiliki sebuah korelasi yang cukup kuat. Satu pandangan menyatakan bahwa lapangan terbang tersebut adalah peninggalan Belanda yang belum sempat dimanfaatkan karena Belanda terlanjur menyerah kepada Jepang. Sementara satu pandangan yang lain menyatakan bahwa lapangan terbang tersebut merupakan bekas landasan pesawat terbang militer Jepang. Dari kedua pandangan tersebut dapat kita ambil satu kesimpulan sementara bahwa lapangan terbang tersebut merupakan lapangan terbang yang dibuat oleh Belanda, yang pada awal rencananya ingin digunakan Belanda untuk memperlancar proses pengangkutan daging-daging rusa. Namun, rencana tersebut belum sempat terwujud karena Belanda terlanjur menyerah kepada Jepang. Kemudian, lapangan terbang tersebut dimanfaatkan oleh Jepang sebagai landasan pesawat terbang militernya. Tempat kedua yang memiliki nilai sejarah di kawasan Argopuro adalah puncak Rengganis. Di puncak ini terlihat dengan jelas bekas-bekas reruntuhan bangunan yang terbuat dari batu, ada beberapa kamar, dan

undakan-undakan. Reruntuhan bangunan yang merupakan reruntuhan istana sangat terkait erat dengan legenda dewi Rengganis yang beredar dalam masyarakat di sekitar pegunungan. Menurut cerita, reruntuhan istana itu merupakan reruntuhan istana dewi Rengganis yang merupakan salah seorang selir dari kerajaan Majapahit. Jika kita melihat melihat keadaan puncak Rengganis secara langsung, kemungkinan besar kita akan berpikir bahwa cerita tentang Dewi Rengganis itu benar adanya, bukan sekedar legenda yang selama ini hidup abadi dalam masyarakat di sekitar pegunungan tersebut. Namun, sayangnya reruntuhan bangunan itu kini terlihat berantakan karena ulah dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Sementara itu, berbagai bentuk bangunan peninggalan masa lampau yang masih terkait dengan legenda Dewi Rengganis juga ditemukan di wilayah sekitar pucak Argopuro. Terdapat berbagai macam bangunan berciri megalithikum di wilayah ini, antara lain Arca Ganesha, yoni, bangunan yang berfungsi sebagai tempat arca, dan bangunan pintu gerbang pura. Nasib dari bangunanbangunan megalithikum tersebut tidak berbeda jauh dengan nasib reruntuhan bangunan yang ada di Puncak Rengganis. Kerusakan dan hilangnya beberapa bagian dari bangunan tersebut sedikit banyak telah mengikiskan nilai sejarahnya. Hal ini sangat disayangkan, karena

keberadaan dari benda-benda itu tentunya punya sebuah makna penting bagi bangsa ini. Tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah di kawasan Argopuro tersebut tentunya telah membuat gunung ini memiliki nilai lebih bagi para pendaki. Selain menghadirkan pemandangan-pemandangan alam yang indah dan eksotis, gunung ini juga menyuguhkan peninggalanpeninggalan sejarah pada masa lampau. Para pendaki pastinya mendapatkan kenikmatan ganda dari petualangannya di gunung ini. Selain melakukan sebuah wisata alam, tanpa disadari para pendaki telah melakukan sebuah wisata sejarah dari petualangannya.

Di balik pemandangan Dari berbagai deskripsi yang ada mengenai Argopuro, jelas sekali terlihat bahwa gunung ini memiliki sebuah keistimewaan dibandingkan dengan gunung lainnya di Indonesia. Pemandangan alam yang indah, satwa-satwa yang hidup dan berkembang biak, legenda yang hidup ’abadi’ di kalangan masyarakat sekitar, dan berbagai bentuk bangunan bercorak megalithik yang tersisa di gunung itu, telah meramaikan denyut-denyut kehidupan yang ada di gunung yang terkenal dengan sebutan “Gunung Seribu Candi” ini. Legenda yang ada dan sisasisa bangunan masa lampau sudah sepantasnya dapat dijadikan sebagai sebuah ‘motivasi’ bagi para peneliti untuk melakukan studi ilmiah di daerah ini. Berbagai bentuk ketidakjelasan mengenai kehidupan masa lampau yang pernah ada di gunung ini harus dapat diubah oleh para peneliti agar wilayah ini memiliki sejarah yang jelas, bukan sekedar legenda dan cerita ‘mulut ke mulut’ yang selama ini hidup di tengah masyarakat sekitar. Semua itu demi satu tujuan yang pasti, “menguak sejarah yang tersembunyi di balik pemandangan alam yang indah”.

Vol. 1/1, Maret 2008

Argopuro menyuguhkan dua pemandangan dari dua puncak yang berbeda. Dari Puncak Rengganis, mata kita akan bebas memandang ke arah manapun dengan dukungan bentuk puncaknya yang terbuka lebar. Sedangkan dari Puncak Argopuro, pandangan mata kita akan sedikit terbatasi akibat dari bentuk puncaknya yang agak tertutup. Selain itu, terdapat pula sebuah danau yang hampir sepanjang hari tertutup oleh kabut dan diberi nama Danau Taman Hidup. Sebuah dermaga kecil yang ada di pinggir danau merupakan tempat yang cocok bagi para pendaki untuk menikmati indahnya danau sekaligus sebagai tempat mereka melepas lelah. Berbagai kenikmatan yang diperoleh para pendaki dari indahnya pemandangan Argopuro, seakan-akan bertambah dua kali lipat dengan hadirnya berbagai macam sisa-sisa bangunan pada masa lampau yang ada di beberapa tempat menarik tersebut. Selain memiliki pemandangan alam yang indah, Argopuro juga menyimpan sisa-sisa kehidupan manusia pada masa lampau. Tercatat ada tiga tempat yang meninggalkan sedikit cerita tentang kehidupan masa lampau di kawasan ini, yaitu alunalun Cikasur, puncak Rengganis, dan

15

Jejak

Jejak 14

dalam diri mereka masing-masing. Banyaknya tempat yang menyajikan pemandangan luar biasa di gunung ini, seakan menyihir mereka untuk kembali lagi ke sana di kemudian hari. Alun-alun kecil, alun-alun Cikasur, puncak Rengganis, puncak Argopuro, dan danau taman hidup telah menyuguhkan kesan yang berbeda di mata mereka. Semuanya terasa begitu sedap dipandang mata dan begitu manis hinggap di kenangan. Dari segi pemandangan alam, semua tempat menarik tersebut jelas berbeda. Alun-alun kecil menyajikan sebuah padang rumput yang cukup luas dan cukup eksotis. Beberapa jenis burung dan babi hutan yang terkadang melintas, membuat panggung kehidupan di padang rumput ini semakin ramai saja. Alun-alun Cikasur mempersembahkan sebuah padang rumput bergelombang yang sangat luas. Suara burung dan ayam hutan menjadi musik sepanjang hari di padang ini. Satu lagi kelebihan dari alun-alun Cikasur adalah terdapatnya sebuah mata air yang dikenal dengan nama “mata air Kolbu”. Puncak Rengganis dan puncak


R ekomendasi

reportase

The Diving Bell and the Butterfly (Le Scaphandre et le papillon)

Jejak 16 Vol. 1/1, Maret 2008

Sebuah rekor fantastis akan dilakukan pendaki Indonesia, dengan melakukan pendakian spartan 219 hari, untuk tujuh gunung tertinggi di tujuh benua dunia. “Ekspedisi akan dimulai akhir Maret 2008 hingga September 2009. Jika tidak ada halangan maka total waktu yang dibutuhkan tim ekspedisi adalah 219 hari pendakian, diluar waktu latihan ke Cho Oyu (8.201 mdpl),” ucap Ketua Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) Jody Alexander Tirie, awal Maret ini. Gunung pertama yang akan didaki adalah Kilimanjaro di Afrika. Hingga kemudian berturut-turut dilanjutkan ke Gunung Denali (Mckinley) di Alaska (Benua Amerika Utara) selama 23 hari sejak April-Mei 2008, Carstensz Pyramid di Papua, Indonesia (Benua Australasia atau Oceania), selama 15 hari pada Juni 2008. Selanjutnya, jelas Jody, tim akan melanjutkan ekspedisi ke Gunung Elbrus di Rusia (Benua Eropa) selama 14 hari, pada Juli-Agustus 2008, Vinson Massif di Ellsworth Range (Benua Antartika) selama 20 hari pada November-Desember 2008. “Kemudian mereka akan ke Gunung Aconcagua di Argentina (Benua Amerika Selatan) selama

21 hari, Januari-Februari 2009, dan Everest dari sisi utara di Tibet (Benua Asia) selama 68 hari, Maret-Juni 2009,” urai Jody di sela-sela acara launching program Indonesian Seven Summit Expedition di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (12/3). Pendaki dari kegiatan ini berjumlah dua orang, dengan satu orang pendaki utama berasal dari Sulawesi Utara, Franky Kowaas. Sementara dua orang pendaki pendamping akan dipilih, sesuai dengan kemampuannya. Keseluruhan anggota tim akan berjumlah lima orang, dengan dua wartawan termasuk didalamnya.

Kontroversif Upaya ini mulanya dianggap terlalu kontroversif. Mengingat prestasi pendakian Franky yang masih minim. Namun dalam penjelasannya, ia menyatakan kalau niat besar dan kemampuan jaringan persahabatan dengan kalangan operator pendakian di luar negeri, diharapkan bisa mewujudkan mimpi ini. Franky sendiri dikenal awal mulanya sebagai aktivis olahraga arung jeram. Setelah membuka operator wisata “Manado Adventure”,

Franky Kowaas (tengah) mencanangkan program Indonesian Seven Summit Expedition pada awal Maret 2008

Utun L. Kertakusuma

Franky berhasil merampungkan 38 kali perjalanan pendakian di puncak tertinggi Indonesia, Carstenzs Pyramid di Papua. Ripto Mulyono, salah satu pendaki kaliber dari Mapala UI, sebenarnya mendukung penuh program ini. Namun ia mengingatkan agar tak perlu terlampau berjudi menyelesaikan tujuh puncak dunia, bila latihan kurang dilakukan. Herman O. Lantang, dedengkot pendaki gunung menyatakan restunya akan upaya yang ingin dicapai Franky. Mengingat yang akan dilakukannya demi mengharumkan nama bangsa. Program pendakian tujuh puncak dunia sendiri, pernah dilakukan tim Mapala UI beberapa waktu lalu. Hanya sayangnya program tersebut ‘mandeg’, ketika puncak kelima telah diraih. Jody kemudian menyampaikan permohonan restu dari berbagai pihak, untuk kelancaran niat ini. Mengingat akhir bulan Maret ini, pendakian pertama menuju Kilimanjaro akan segera dilaksanakan. sulung prasetyo Latar belakang foto: Everest Base Camp oleh Miranda Wiemar - PIMHUL 2006

17

Jeans Ramah Lingkungan

Seiring dengan merebaknya gaya hidup ramah lingkungan Levi Strauss mengeluarkan Levi’s Eco.Koleksi teranyar produsen jeans terkemuka itu terbuat dari 100 persen kapas dan katun organik. Pembibitannya pun tidak melalui proses rekayasa genetika, atau menggunakan bahan kimia seperti pestisida. Koleksi jeans ramah lingkungan ini memiliki beberapa ciri. Yakni tab berwarna dasar putih dengan tulisan hijau. Two horse waistband patch yang terbuat dari kanvas organik. Kemasan atau hang tag-nya pun terbuat dari kertas daur ulang. Semuanya serba natural. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, Levi’s Eco hadir dengan efek wash yang klasik. Tidak banyak efek spesial. Berpotongan slim dan straight, jeans ini hadir dalam beberapa warna untuk perempuan dan laki-laki. Walaupun menggunakan bahan organik, harga untuk tiap produk dari koleksi ini relatif tidak jauh berbeda dengan produk Levi’s lainnya. Untuk bawahan harga mulai Rp 500.000 - Rp 799.000. Tertarik?, koleksi Levi’s Eco bisa didapatkan di seluruh gerai Levi’s dan department store di seluruh Indonesia.

Botol Minum Nalgen Membawa tempat minum saat berkegiatan merupakan salah satu bentuk nyata dari ramah terhadap lingkungan. Dengan membawa tempat minum secara otomatis akan mengurangi konsumsi air minum dalam kemasan dan tentunya juga hemat. Jadi, bagi mereka yang suka membawa tempat minum, botol minum Nalgen satu ini merupakan pilihan yang sesuai untuk kebutuhan kita sehari-hari. Terbuat dari bahan Polycarbonate, tahan terhadap suhu -135°C sampai 135°C dan tahan terhadap benturan merupakan beberapa kelebihan botol minum buatan AS ini. Sehingga apapun kegiatan teman-teman, baik outdoor ataupun indoor, botol minum Nalgen patut dipertimbangkan.

Ilustrasi foto dan gambar diperoleh dari internet

Jejak

Indonesia Kembali Kejar Tujuh Puncak Dunia

The Diving Bell and the Butterfly adalah film nominasi Academy Award 2007 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik yang disutradai oleh Julian Schnabel dan naskahnya ditulis oleh Ronald Harwood. Film ini berdasarkan memoar seorang jurnalis Perancis JeanDominique Bauby, berjudul Le Scaphandre et le Papillon. Pada festival pertamanya pada 22 Mei di Cannes Film Festival 2007, Schnabel memenangkan penghargaan untuk kategori Sutradara Terbaik. Schnabel juga memenangkan penghargaan yang sama dalam The 65th Golden Globe Awards, dimana film ini terpilih sebagai Best Foreign Language Film. Berdasarkan kisah nyata di tahun 1995, Jean-Dominique Bauby yang berumur 43 tahun adalah seorang editor majalah Perancis ternama, Elle. Film ini dimulai ketika Bauby, terbangun setelah mengalami koma selama tiga minggu akibat serangan jantung di rumah sakit di daerah Berck, Perancis. Bauby mengalami Locked in Syndrome, suatu kondisi ekstrim dimana seseorang mengalami kelumpuhan fisik total, namun secara mental baik-baik saja. Bauby tidak dapat berbicara, namun dia dapat menggerakkan mata kirinya. Seorang ahli terapi berbicara dan ahli terapi fisik mencoba untuk membantu Bauby untuk berkomunikasi dengan ‘kedipan mata kirinya’ tersebut. Sebelum terserang stroke, Bauby berjanji untuk menulis sebuah buku. Dia memutuskan akan tetap menulis buku menggunakan caranya berkomunikasi saat itu. Seorang perempuan dari majalah tempatnya bekerja, merekamnya untuk kemudian dituliskan menjadi sebuah buku. Bauby pun berusaha untuk menjelaskan aspek dari dunia dalam pikirannya, dari cerita tentang liburan di pantai bersama istri dan anak-anaknya, siksaan psikologi karena terperangkap dalam tubuhnya sampai cerita khayalannya dari tempat yang hanya bisa ia kunjungi di dalam pikirannya. Bukunya berhasil diterbitkan pada Maret, 1997. Buku tersebut mendapat sambutan baik dan terjual 150.000 kopi di minggu pertama. Tiga atau sepuluh hari kemudian, Bauby meninggal di usia 45 tahun karena Pnuemonia.

Vol. 1/1, Maret 2008

Sutradara : Julian Schnabel Pemain : Mathieu Amalric, Emmanuelle Seigner, Marie-Josée Croze, Max von Sydow Durasi : 112 menit


GAYA LO, GAYA GUE

Makin Top dengan Laptop Perkembangan teknologi yang pesat dari hari ke hari ternyata berdampak luas pada gaya hidup manusia. Kecanggihan dan efisiensi yang ditawarkan teknologi membuat manusia kian mudah menjalani hidupnya. Dengan produksi masal, berbagai kecanggihan tersebut dapat diperjualbelikan dengan harga terjangkau.

2

3

masih lebih kuat dari AMD. Namun, jika anggaran kamu terbatas, maka AMD adalah pilihan terbaik. Jika kamu menginginkan laptop memiliki kinerja ekstra maka sebaiknya kamu memilih processor Intel Centrino Duo atau AMD Turion 64x2. Cek fasilitas yang disediakan oleh laptop kamu. Misalnya USB port, modem wireless, DVD / CDrom (RW), webcam, cardreader port, fingerprint dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan fasilitas setiap laptop berbeda dan pastinya harus disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya, jika kita merupakan

5

7

Pastikan laptop kamu memiliki garansi asli dari produsen / pabrik laptop tersebut. Jangan mudah percaya dengan garansi toko. Tawarlah harga laptop hingga 10% jika kamu memang berminat untuk membelinya. Karena beberapa toko telah mempersiapkan hal ini. Tanyakan bonus yang akan kamu dapatkan. Biasanya para distributor memberikan bonus software atau tas laptop. Setelah berhasil mendapatkan laptop yang kamu idamkan, saatnya melakukan berbagai perawatan untuk menjaga kondisi laptop kamu

8

9

Jejak

Vol. 1/1, Maret 2008

Teks oleh Xamoe; Foto oleh Dien Nurdini dan Sugi B.J.

kondisi ekonomi saat Rupiah sedang menguat. Pastikan laptop dalam kondisi baik dan layak jual. Hal ini penting diperhatikan terutama dalam membeli laptop bekas, karena beberapa toko mungkin saja mengganti perangkat laptop dengan kualitas yang lebih rendah dari kondisi barunya. Sebaiknya, saat memilih dan membeli laptop kamu didampingi oleh rekan kamu yang paham masalah komputer. Jangan mudah tergiur dengan barang murah. Memang ada barang murah dengan kualitas

18

19

Jejak

Vol. 1/1, Maret 2008

Hal serupa berlaku pada laptop. Siapa sangka komputer lipat yang canggih dan praktis itu kini sudah mewabah bak kacang goreng di pasar malam. Berbagai jawaban dikemukakan saat tim JEJAK menanyakan tentang peran laptop pada beberapa mahasiswa UI. Ternyata, laptop kini sudah mulai menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar mahasiswa UI. Di jaman sekarang, dimana media informasi menjadi kebutuhan utama masyarakat, laptop sangat memfasilitasi penggunaan internet dalam memperoleh informasi. Harga laptop yang terjangkau dan

mobilitas yang tinggi menjadikan laptop sebagai bagian penting dari gaya hidup mahasiswa. Mahasiswa yang selalu berhubungan dengan jadwal kuliah yang padat, tugas yang banyak, dan kebutuhan akan informasi serta pengetahuan terkini ternyata sangat mengidamkan perangkat canggih yang praktis ini. Laptop memang mampu menyimpan data dan informasi dengan jauh lebih baik dan mudah jika dibandingkan dengan buku catatan biasa. Namun, laptop yang tersedia di pasaran terdiri dari berbagai merek dengan bermacam

keunggulan yang sering membuat kita bingung menentukan pilihan. Padahal banyaknya pilihan tersebut memungkinkan kita memiliki laptop yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. Berikut tips dalam memilih laptop untuk mahasiswa: Sesuaikan anggaran yang dimiliki dengan spesifikasi laptop yang diperlukan. Jangan terburuburu dalam membeli laptop, karena harga laptop cepat turun seperti juga gadget lainnya. Harga laptop sangat dipengaruhi oleh kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika. Kamu bisa memanfaatkan

1

yang baik (seperti merk Asus yang mengeluarkan seri khusus yang bagus dan murah). Namun, tidak sedikit pula produsen mengeluarkan produk dengan kualitas yang tidak seperti harapan konsumen. Misalnya saja bahan penyusun casing yang tidak kuat atau juga DVD / CD-rom yang kurang baik dan mudah rusak. Pilihlah processor laptop sesuai dengan spesifikasinya. Ada dua merk processor yang terkenal, yaitu Intel dan AMD. Sebagian pengamat mengatakan bahwa saat ini kedua processor tersebut sudah tidak jauh berbeda dalam kualitas, sekalipun ada juga yang mengatakan bahwa Intel

4

orang yang jarang menggunakan webcam ketika chatting maka tidak perlu memaksakan membeli laptop dengan fasilitas tersebut. Hal seperti ini dapat jauh menghemat anggaran kita. Pastikan kamu menggunakan operational software (OS) yang asli, karena laptop akan bermasalah saat kamu menggunakan OS bajakan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah terhenti atau terganggunya operasi dari software kamu (seperti Microsoft Windows) saat kamu terhubung dengan internet dan terhubung dengan situs tertentu milik Microsoft.

6

agar selalu dalam keadaan prima. Berikut tips untuk merawat laptop kamu: Bersihkan laptop sesering mungkin. Debu yang bersembunyi di bawah keyboard dapat membuat kinerja sensor terganggu, bahkan dapat menjadikan laptop kamu rusak. Debu yang menempel pada LCD monitor dapat merusak lapisan monitor dan menjadi medium bagi tumbuhnya jamur. Untuk mengatasinya kamu dapat membeli vacuum-cleaner dan cairan pembersih monitor. Atau alternatif lainnya adalah melapisi LCD monitor kamu dengan lapisan khusus dan

1


AGENDA

3

Jangan gunakan software antivirus lebih dari satu, karena akan memperlambat proses kerja di laptop kamu. Beberapa antivirus juga dapat membuat kesalahan dengan menghapus software yang dibaca sebagai virus. Antivirus yang tidak terlalu berat seperti PCMAV, NOD32, Kapersky, dan AntiVir dapat dijadikan pilihan yang bisa dipertimbangkan. Biasakan untuk men-defrag dan meng-cleanup laptop kamu. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga performa laptop. Jangan menggunakan laptop lebih dari 12 jam, karena akan menimbulkan panas (overheat) dan merusak berbagai hardware di dalam laptop kamu. Hindari mengisi ulang baterai ketika kondisi laptop sedang beroperasi. Hal ini dapat mengurangi umur penggunaan

4

5

6

Pastikan modem wireless 2 kamu tidak memiliki radiasi yang berbahaya. Semua jenis modem wireless memang berbahaya bagi otak manusia. Namun, ada beberapa jenis dan merk yang memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar dibanding yang lainnya. Jangan terlalu sering memangku laptop kamu. Beberapa penelitian membuktikan bahwa panas yang dihasilkan oleh laptop dapat menyebabkan kemandulan. Menjual laptop yang sudah tidak terpakai adalah pilihan terbaik. Jangan merasa sayang jika harga jual jauh lebih turun dari harga ketika kamu membeli. Karena selain harga laptop (begitu juga gadget lainnya) memang akan terus menurun, menyimpan dan tidak merawatnya akan menjadikan zat berbahaya yang menyusun laptop mengendap dan mengakibatkan masalah yang cukup serius bagi lingkungan dan diri kamu sendiri. Penanggulangan sampah laptop

3

4

Indonesia International Travel Fair 2008

27-30 Maret 2008, Balai Kartini. Pagelaran kegiatan pariwisata oleh agen perjalanan, event manager, dan media. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata dalam rangka mendukung Visit Indonesia 2008.

1

yang sudah tidak terpakai memang perlu diperhatikan dengan serius. Jika hal tersebut dapat diatasi dengan baik, laptop dapat menjadi pilihan tepat bagi mahasiswa yang ingin bergaya sekaligus mewujudkan rasa cinta lingkungannya. Karena selain laptop dapat mengurangi penggunaan kertas (ayo dong, rayu dosen kamu biar tugas-tugas kuliah bisa dikirim via email!), laptop juga dapat mengurangi penggunaan listrik jika dibandingkan dengan desktop. Jadi, makin top dengan laptop, mengapa tidak?

Advertise Now

Deep Indonesia 2008

28-30 Maret 2008, Jakarta Convention Center Satu-satunya eksibisi olahraga air dan selam internasional. Deep Indonesia 2008 diisi dengan seminar, workshop, dan kompetisi fotografi bawah air. Kamu bisa menemukan berbagai macam produk selam terbaik di event ini.

Tribute to Forest. “Change Habit or Change Climate”

12 April 2008, Parkir Timur Senayan Tribute to Forest merupakan acara yang baru pertama kali digelar oleh BEM FISIP UI. Ini adalah puncak dari beragam rangkaian acara yang telah dimulai pada Februari lalu. Akan ada pentas musik, penanaman bibit pohon, uji paru dan emisi gratis, dan boks cerita.

Upacara Persembahan Laut

sebagai sampah yang aman bagi manusia dan lingkungan. Berikut adalah tips untuk menjadikan laptop kamu ramah lingkungan: Jangan membuang baterai kamu ke sembarang tempat terutama tanah atau sumber air. Baterai dibangun oleh berbagai bahan yang beracun. Sehingga membuangnya ke tanah atau sumber air akan menjadikannya sebagai limbah yang berbahaya. Oleh sebab itu, pastikan baterai laptop tersebut terkirim pada pabrik yang yang akan melakukan daur ulang secara khusus.

Through our coverage, Your market is in your hand

5-6 April 2008, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Festival persembahan kepala kerbau ke laut disertai tabur bunga. Festival ini juga dimeriahkan dengan lomba renang, mendayung, tarian, dan musik tradisional.Kesempatan unik yang sayang untuk dilewatkan.

Seminar Sebumi 2008. “Internasionalisasi Rumpun Melayu Menuju Kegemilangan Bersama”

24 – 25 Juni 2008. Kampus UI, Depok Seminar Sebumi 2008 adalah seminar internasional dua tahunan yang diadakan oleh Universitas Indonesia dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Seminar ini diikuti oleh pemakalah dari negara-negara serumpun Melayu. Selain itu, diramaikan pula dengan pameran, bazar buku dan produk budaya, malam kesenian, dan tur ke TMII.

Call: Supriyanto 0852 8346 2994, 021 9165 2597 Yulia 0819 0559 4647, 021 9276 8150

Vol. 1/1, Maret 2008

2

baterai. Bacalah instruksi penggunaan yang terlampir dalam buku manual. Selain hal di atas, penting juga diperhatikan cara mendaur-ulang laptop kamu setelah tidak terpakai lagi. Laptop yang sudah tidak terpakai adalah benda yang tidak ramah lingkungan juga berbahaya terhadap manusia. Berbagai zat aktif beracun yang menjadi bahan penyusun laptop akan berbahaya jika penggunaannya tidak terawasi dengan baik. Proses daur ulang laptop akan sama rumitnya dengan proses pembuatan laptop. Untuk itulah banyak pabrik yang berusaha untuk mendaur ulang atau menjadikannya

21 Advertorial

Jejak

melapisi keyboard dengan casing silikon khusus untuk keyboard. Kedua benda tersebut saat ini sudah banyak tersedia di toko aksesoris komputer. Jangan terlalu sering menyentuh monitor dan lensa optik yang terdapat dalam DVD / CD-rom. Perangkat ini adalah perangkat yang sangat peka dengan getaran dan perubahan suhu yang ekstrim. Sentuhan akan membuat perangkat ini mudah rusak. Install-lah software antivirus untuk menjaga data dan software lainnya. Beberapa virus bahkan mampu merusak hardisk kamu. Banyak produsen yang menyediakan software antivirus gratis dan kamu tinggal mengunduh di internet.

Radio Telekomunikasi Cipta (RTC) UI FM adalah radio mahasiswa UI yang dikelola sepenuhnya oleh mahasiswa. Dengan tujuan memberikan manfaat luas bagi mahasiswa UI dan masyarakat pada umumnya dalam mengembangkan potensi musik para generasi muda. RTC memiliki program unggulan yang segar dan inovatif di setiap siaran. Salah satunya adalah Mussic Special, dimana terdapat lima tema dan jenis musik berbeda setiap harinya dari pukul 19.00-21.00. RTC memiliki beberapa program off-air salah satunya Live Coustic, yang juga diudarakan setiap Selasa. Program ini telah diadakan tiga kali. Pertama dan kedua diadakan di BloC (Book Lounge and Café) FISIP UI. Yang ketiga diadakan di QB World Café, Kemang, terselenggara berkat kerjasama RTC UI FM, My Label has No Record, dan QB World Café, pada 9 Maret 2008 lalu. Live Coustik off-air diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi band-band baru untuk bersaing di industri musik Indonesia. Nah, buat kalian semua yang pengen bandnya ikutan di acara ini, kirim saja langsung CD demo ke RTC UI FM, Gedung Pusgiwa Teknik UI lantai 2 setiap hari pada jam kerja. Live Coustic di QB World Cafe, Kemang.


JEJAK INSPIRASI

Profesor Gunawan Tjahjono

Satu-satunya Guru Besar Bersepeda

Nama : Lahir : Alamat : Hobi : Pendidikan : Pekerjaan :

Vol. 1/1, Maret 2008

nyentrik, padahal tidak. Saya tidak begitu suka dengan sepeda motor karena polusi dan suara. Disamping itu kita tidak berolahraga hanya main kopling dan gas. Kalau sepeda kan tidak, dari rumah saya banyak tanjakan dan turunan, kalau pulang lebih banyak tanjakan dan kalau pergi lebih banyak turunan, pulangpergi bisa 20 menit dan kalau lima hari kan sudah lumayan, badan lebih fit dan jarang sakit.

Saya mengajar dari tahun ’79, dulu rumah di Senen dan naik kereta ke kampus, terus jalan kaki. Saya jarang mau menunggu bikun, sedangkan jalan termasuk olahraga, Saya tidak ingin menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Jadi semua sangat logis dan dapat dipikirkan. Menurut saya angkatan muda jangan manja, daripada menunggu lebih baik jalan saja. Menurut Pak Gunawan apakah efektif bersepeda ke kampus? Kita termasuk negara tropis jadi bersepeda itu termasuk sesuatu yang bagus, badan bisa jadi lebih sehat, dan sepeda tidak membuang emisi gas. Kampus di dunia memang jarang ada yang mengizinkan mobil masuk, kalau di India semua kendaraan diparkir di luar dan ke kampus malah jalan kaki. Sedangkan di Berkeley hanya peraih nobel yang bisa parkir mobil

Jejak

Beberapa dari kita mungkin beranggapan bersepeda ke kampus merupakan bagian dari sebuah tren, namun tidak dengan Guru Besar yang satu ini.

Gunawan Tjahjono Medan, 11 Desember 1945 Jl. Palakali Raya No.15, Depok 16425 Membaca, mengamati berita, traveling 1989 - Ph.D.in Architecture, University of California, Berkeley 1983 - M.Arch, University of California, LA 1975 - Insinyur Universitas Indonesia Pengajar tetap Jurusan Arsitek FT UI Tim Penasehat Arsitektur Kota DKI Jakarta

22

23

Jejak

Vol. 1/1, Maret 2008

Foto-foto oleh Seto Warhana

Ramah, enerjik, dan penuh semangat itulah kesan yang akan kita dapatkan apabila berbicara dengan Gunawan Tjahjono, Guru Besar Arsitektur UI. Bagi mahasiswa FT UI dan mereka yang ngekos di Kukusan Kelurahan mungkin sudah sering melihat Pak Gunawan bersepeda ke kampus. Berikut ini bincang-bincang dengan arsitek yang merancang Kampus UI Depok. Sejak kapan Pak Gunawan mulai bersepeda ke kampus? Saya mulai rutin bersepeda sejak tahun 1996 dari rumah saya di Kukusan, jaraknya sekitar dua kilometer dari kampus. Apakah ada mahasiswa yang berkomentar tentang bapak bersepeda ke kampus? Iya pada awalnya kaget, dikira

Saya biasa parkir di tempat guru besar, memang dulu saya parkir digeser orang lalu saya marah dan saya tempelin tulisan di sini adalah tempat parkir saya, lalu satpam mulai mengatur. Jadi sekarang satpam di UI mungkin sudah tahu kalau ada bapak tua bersepeda itu mungkin saya. Kostum seperti apa yang biasa Bapak gunakan saat bersepeda ke kampus? Iya seperti kalau kuliah saja, saya langsung pakai kemeja, celana panjang dan pakai tas bacpack. Helm juga saya pakai. Saya sempat jatuh dua kali, pertama karena becek sehabis pulang dari rektorat, lalu yang kedua karena turunan terus ada orang tiba-tiba nyebrang dan saya langsung ngerem dan jatuh, untung pakai helm. Bagaimana Bapak menuju ke kampus sebelum tahun 1996?

di kampus. Disamping itu kendaraan bermotor kalau masuk kampus sebenarnya secara moral tidak benar. Apabila dilihat dari lahan yang digunakan mobil memerlukan 25 m2 sedangkan satu orang mahasiswa bisa memakai kelas plus laboratorium hanya 4 m2. Jadi kalau mahasiswa pakai mobil siapa yang bayar tempat parkirnya, kan berarti mahasiswa miskin menyubsidi mereka yang bawa mobil dan secara moral tidak benar. Yang paling benar menurut saya ialah naik sepeda dan itu sehat. Ada tidak keinginan Pak Gunawan agar yang lain juga ikutan bersepeda? Saya tidak ada maksud seperti itu, dulu sempat Pak Sarlito Wirawan (mantan Dekan FPsi, red) juga ikutan, tapi sekarang tidak lagi. Andromeda M.F.K


. . . ! n i a m n a k Bu k u t n u t a m a Sel

Kemalsjah & Associates

Attorneys at Law

Makky Ananda M-327-UI

Gunung Gede (2.958 mpl) dan Gunung Pangrango (3.019 mpl), Jawa Barat. Foto oleh Agung Sutiastoro (M-426-UI)

Jejak bisa diambil di: • Kantin, Perpustakaan, dan Koperasi Mahasiswa semua fakultas di UI • Asrama UI Depok • Masjid Ukhuwah Islamiyah • Alfamart Psikologi UI • Perpustakaan Pusat UI • Gramedia Margonda Depok • TM BookStore • Starbucks Coffee Margo City • J.Co Margo City • Roda Link Margonda • Obonk Steak • Pidie 2000 • Sami Moro • The Patch • Barra de Cafe • Comic Zone • Warteg Shinta • Bloc Cafe • Stasiun UI dan Pondok Cina • Zoe Cafe • Burger n Grill • Buku Kafe • D’space Cafe • English First • Nurul Fikri English Course • Waroeng Steak n Shake

Vol. I/1,

Mare



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.