Indonesia,jan2014

Page 1

M In al doay nealm si an www.albushraa.com www.albushraa.com

E= C5; ± E59 C ÓR/ ± E9 \ 9 ÓP< ± E9 E= = ÒP M± E59 C ÓR/ ± E9 \ 9 c; '± E9 E= = ÒP M± E59 C ÓR/ ± E9 \ 9 c; '± E9 Rajut Ukhuwah Bersama Menuju Surga

Menuju

Kehidupan Abadi

Kisah Tiga Insan

Kejang Demam Pada Anak Kudus Kota Santri

Buletin Triwulan Edisi 17, Januari 2014 - ‫ ﻡ‬2014 ‫ ﻳﻨﺎﻳﺮ‬- 17 ‫ﺍﻟﻌﺪﺩ‬


Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya (HR. Bukhari dan Muslim)

Salam Redaksi

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh… Seiring dengan waktu, Alhamdulillah Triwulan buletin Al Husna hadir lagi di bulan Januari 2014 ini. Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Rasa syukur atas kesempatan yang diberikanNya, sehingga kita masih bersua kembali dalam suasana yang penuh keimanan. Pembaca yang dirahmati Allah, alhamdulillah musim dingin kembali menyapa, tanpa terasa kita telah sampai di awal tahun 2014. Dalam edisi kali ini kami akan menghadirkan tema “Kematian” ( Menuju Kehidupan Abadi ). Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada diri semua makhluk hidup di alam semesta ini. Karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sebuah kematian. Arti kematian mengandung makna bahwa hal tersebut akan memisahkan manusia terhadap segala sesuatu yang dicintainya dalam kehidupan dunia ini. Berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Berpisah dengan anak dan isteri serta berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Kematian akan menjadi pemisah dari kesemuanya itu. Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Nabi SAW lalu bersabda: “Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.” (HR. Ath-Thabrani) Bahasan utama edisi kali ini membahas tentang Menuju Kehidupan Abadi dengan harapan bisa dijadikan pembelajaran yang sangat berharga bagi yang masih hidup. Simak juga arti kematian suami bagi seorang istri di rubrik Dunia Hawa yang bisa menjadi salah satu nasihat yang baik untuk kita. Nasihat untuk lebih sadar akan tiba giliran kita yang pasti akan datang. Nasihat untuk setiap yang bernafas pasti akan terhenti nafasnya suatu saat. Juga nasihat untuk lebih tahu yang berkuasa dan Maha Kuasa itu hanyalah Allah ta’ala. Selamat membaca, semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Redaksi “Redaksi menerima saran, kritik, pertanyaan dan karya pembaca untuk di muat di buletin ini, layangkan surat anda ke Redaksi melalui SMS ke no +965 66097130. atau email ke : alhusnakuwait@gmail.com. Mohon sertakan nama dan alamat..


Jelang Keabadian

Pemimpin Redaksi M. Ismail Anshori Penasehat Latifah Munawaroh,Lc,MA Penanggung jawab Ummu Ridho Redaktur pelaksana Ummu RaďŹ Sekretaris Redaksi Ummu Abdurahman Humas Ummu Sumayyah Kontributor Ummu Yahya, Ummu Fathima Zahra, Ummu Hukma, Fatma, Dewi Purnama, Eka, Isti Panca, Atin, Ummu Dana. Lay out Ummu Malaika Keuangan Ummu Azmi Distributor Lucy (Al Husna), Mbak Diana Lestari (Khairunnisa), Ummu Ahmad (Jahra), T’Eva Amalia (Al-Kautsar), Ummu Thoriq (Al Haiza) .

2

Menuju Kehidupan Abadi

8

Bagi yang ingin mendapatkan buletin ini hubungi

Hukum Iddah dan Ihdad

16

Al Husna :+965 67786853 Email : alhusnakuwait@gmail.com. Website: alhusnakuwait.blogspot.com

Penerbit : Forum Kajian Muslimah Al Husna bekerjasama dengan IPC ( Islam Presentation Committee ) - Kuwait. Design

Printing

Kejang Demam Pada Anak

22


Oase

Jelang Keabadian Kematian tak pernah bisa menunggu kesempurnaan diri suatu pribadi, kematian tak bisa ditawar sampai menunggu kesiapan dirI. Ummu Rafi

K

etika kata kematian dibicarakan, maka beragam respon manusia terungkap. Ada yang menanggapinya dengan kesiapan yang matang, adapula yang begitu ketakutan seolah ia adalah ancaman, pun ada yang menanggapinya dengan senda gurau. Bila kematian hanyalah sebuah tidur panjang maka kehidupan setelah mati itu pastilah sangat dinantikan, karenanya pernahkah terpikir sudah adakah sederet kesiapan kita untuk jelang keabadian. Di setiap zaman, pada setiap keadaan selalu ada keseimbangan dalam dua sisi dari kehidupan, ada kebaikan ada kejahatan, ada kekayaan ada kemiskinan, ada perdamaian ada kerusuhan, ada sakit ada masanya sehat. Lantas dalam menjalani itu semua, kita berada disebelah mana, selalukah kita berada ditempat yang aman? Yang baik, yang kaya, yang sehat yang damai, atau sebaliknya?. Menentukan sikap dalam menghadapi semua keadaan tersebut diatas adalah sebuah proses yang hasilnya nanti akan dipertanggungjawabkan sebelum menuju rumah keabadian, namun saat masih sehat, saat masih kaya jarang sekali terpikir oleh kita untuk membagi rasa tersebut pada mereka yang berada berbeda tempat dengan kita. Lupa dan mereguk bahagia sendiri, lupa atau tak mau perduli seperti itulah yang umumnya terjadi. Kematian tak bisa dihindari, tak bisa ditunda nanti, namun perjalanan sebelum menuju kematian itu adalah lorong-lorong panjang yang bisa kita pilih, kanan atau kiri, yang baik atau buruk, benar dan salah. Mengingat kematian mestinya selalu terpatri dihati dan sanubari, pada setiap desah nafas dan riuhnya hari, kita harus ingat ada kehidupan abadi nanti, jaga langkah kaki dan selalu mawas diri dalam menentukan hal yang luar biasa nilainya nanti . Kematian tak pernah bisa menunggu kesempurnaan diri suatu pribadi, kematian tak kan bisa ditawar sampai menunggu kesiapan diri. Maka simaklah kehidupan yang kita punya, sudahkah hati ini bersih untuk nantinya kita bersiap diri menempatkan diri ditempat terindah dan terbersih.. Sudahkah amalan harian kita jalani dengan murni dari lubuk hati jika nantinya kita ingin

2

Buletin Bulanan

mendapatkan aliran kasih yang tiada henti... Sudahkah lisan ini tiada menyakiti untuk nantinya dapat menempati rumah yang didalamnya hanya akan terdengar kata-kata indah nan baik lagi tak menyakiti. Sungguh tak ada kepalsuan dalam menjalani hari-hari itu nanti. Tak ada kelelahan untuk menikmati keindahan didalamnya. Tak ada manipulasi, tak ada angkara, tak ada pertikaian, hari-hari yang akan dijalani adalah ketentraman yang kekal, kenikmatan yang dapat direguk tanpa batas, tanpa beban. Jika kematian itu hanyalah sebuah tidur panjang untuk menuju keabadian maka bersiaplah untuk menyambut kehidupan lain yang lebih sempurna, karena dalam kematian tentu tak ada lagi kekuatan, bahkan untuk memohonkan ampunan bagi diri kita sendiri. Sepi sendiri dalam sepetak tanah, berteman kerikil dan hewan kecil dalam tanah, yang tak ada pertolongan selain yang dihantarkan karena amalan semasa kita berada didunia fana. Tepat pada moment kematian nanti, akan adakah orang yang merasa kehilangan kita, merindukan kita, akankah banjir airmata, mengalir tak terbendung dari orang-orang yang pernah merasakan kehangatan dan kenyamanan saat mereka bersama kita.. Ya..Allah dzat yang Maha Suci.. benarkah mati itu menakutkan, menyakitkan atau justru membebaskan kami dari semua muslihat dunia ini? Ya Robbi.. berilah kami kekuatan agar selalu siap kapanpun dan dimanapun saat hari dimana kami atau orangorang yang terkasih harus datang menghadapMu? , Ya Allah ya Robbi‌tetapkan kami selalu berada dijalanMu, pada agama yang Haniif ini hingga hembusan nafas terakhir kami dalam keadaan khusnul khotimah nanti‌Aamiin..


Doa dan Dzikir

َ‫ِبسم ﳴ‬ ‫اﻪﻠﻟ ال َّر ْﺣ َم ِن ال َّر ِﺣيم‬ ِْ ِ‫ُك ّ ُل نَف ٍْس َذا ِئ َق ُة ْال َ ْو ِت َوإ ﳲَِﳕا ﺗُ َو َّف ْو َﻥ أ ُ ُجو َر ُك ْم يَ ْو َﻡ الْقِ يَا َمةِ َف َم ْن ﺯ ُْﺣ ِﺰ َﺡ َعن‬ َ ْ ‫اﳉ ّنَ َة َف َق ْد َفا َﺯ َو َما‬ َ ْ ‫النَ ِّار َوأ ُ ْد ِخ َل‬ ‫ور‬ ِ ‫اﳊ َياﺓُ ال ّ ُدنْ َيا إ َِّﻻ َمتَا ُﻉ الْ ُﻐ ُر‬ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan

(QS. Ali Imran 185)

َّ ‫ُﻗ ْل ِإ َّﻥ ْال َ ْو َت ا ّلَذِ ي ﺗَفِ ّ ُرو َﻥ مِ نْ ُﻪ َف ِﺈ ّنَ ُﻪ ُم َﻼﻗِ ي ُﻜ ْم ﺛُ َّم ﺗُ َر ّ ُدو َﻥ ِإلَى َعال ِ​ِم الْ َﻐيْ ِﺐ َو‬ ‫الﺸ َها َد ِﺓ َفيُنَ ِ ّبئُ ُﻜ ْم‬ ‫ﻤﺑا ُكنْتُ ْم ﺗَ ْع َملُو َﻥ‬ َ ِ Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

(QS. Al Jumuah 8)

Hadist Rosululloh SAW bersabda : “Janganlah seorang diantara kamu mengharapkan kematian dan jangan pula memohonnya sebelum kematian itu datang menjemputnya. Sesungguhnya apabila seorang diantara kamu meninggal maka terputuslah amal perbuatannya dan sesungguhnya usia seorang mukmin itu akan menambah kebaikan (bagi dirinya)”.Shahih Muslim no 4843


Madinah menjelang Isya‌ endengar suara getaran halus, ia menghentikan bacaannya sebentar. Ia memandang keatas, sesuatu yang ditunggu-tunggu sedang terjadi. Perlahan namun pasti, kubah dalam Masjid Nabawi mulai bergeser. Menampakkan langit yang bagai tiada ujung di atas sana. Beberapa orang seperti dirinya, dengan kagum memandang ke langit. Sementara beberapa lainnya tetap khusyuk berdoa, mengaji da n sholat. Ketika kubah telah bergeser dengan sempurna, ia dapat melihat beberapa bintang disana. Berkerlip indah di langit yang membentang. Setelah puas, matanya ia pejamkan, teringat mengenai segala hal yang terjadi dalam setahun terakhir, tentang kenyataan-kenyataan yang begitu meremuk-redamkan hatinya‌ Insan Pertama Irfan masih ingat ketika 6 bulan lalu ia berada di sebuah ruang putih yang berbau khas rumah sakit sambil diam tak bergerak memandang dokter di hadapannya. Baru saja ia mendengar dokter tersebut mengatakan sesuatu yang begitu membuat pikirannya mendadak berhenti. Vonis dokter mengatakan bahwa usia anaknya, Nadia, tinggal 6 bulan lagi. Dan itu benar-benar terasa menyiksa bahkan lebih menyiksa dibanding rasa nyeri yang mungkin dirasakan anaknya belakangan ini. Sepanjang perjalanan pulang Nadia menangis dalam sunyi. Tidak mengeluarkan suara, tapi pundaknya terus berguncang. Irfan pun tak mampu berkata-kata untuk menghiburnya. Biasanya istrinyalah yang pandai bicara, tapi istrinya sudah meninggal setahun lalu. Ya, istrinya baru saja meninggal setahun kemarin, dan kini ia kembali akan kehilangan anak satu-satunya dalam waktu 6 bulan lagi. Ia sungguh ingin berontak, berteriak menantang langit‌ Seharusnya bisa menenangkan hati putrinya yang berusia 23 tahun itu. Ia tahu hati anaknya pasti hancur sama seperti dirinya. Semestinya dirinya menghibur dan membuat kuat hati Nadia. Tapi sayangnya, ia sungguh-sungguh tak tahu harus berkata apa pada malam itu‌ Ia kemudian segera membuka matanya lagi, tak ingin kenangan itu malah membuatnya menangis sedih. Tidak! Ia sudah bertekad, tawa dan

M

4

Buletin Bulanan

Ruli Amirullah

Kisah Tiga Insan (bagian 1)

Bulan kedua ia mulai bersahabat dengan takdir. Ia mulai berpikir untuk mempersiapkan kematiannya sebaik mungkin. tangisnya adalah bukan untuk dunia yang fana ini. Segala kejadian telah menempa dan menyadarinya bahwa tiada yang abadi kecuali Tuhan Pemilik Alam Semesta. Pandangannya kembali ia jatuhkan pada goresan-goresan huruf arab indah yang ada dijemarinya. Ia kembali melantukan ayat suci Al Quran dengan suara yang lirih.. Insan Kedua

Satu bulan pertama sejak vonis dijatuhkan, Nadia menjadi seperti orang yang telah mati sebelum wafat. Kehilangan gairah untuk melakukan apapun. Pekerjaannya ia tinggalkan,

senyumnya ia lupakan, gairah hidupnya ia padamkan. Ia benar-benar sudah mati sebelum ajal menjemput. Beruntung ia dikelilingi keluarga dan teman-teman yang begitu peduli padanya. Terutama ayahnya yang walau tak pandai berkata tapi ia tahu bahwa hati ayahnya selalu melindunginya. Beruntung pula Robby, suami yang baru saja menikahinya, begitu tetap mencintainya.. Bulan kedua ia mulai bersahabat dengan takdir. Ia mulai berpikir untuk mempersiapkan kematiannya sebaik mungkin. Hampir semua sholat ia kerjakan di tepat waktu. Bahkan saat subuh dan magrib ia lakukan di masjid


Satu bulan pertama sejak vonis kematian dijatuhkan dokter, Nadia menjadi seperti orang yang telah mati sebelum wafat. Kehilangan gairah untuk melakukan apapun.

dan berjamaah dengan khusyuk. Tak jarang disaat jamaah lain sudah bergerak keluar masjid untuk melanjutkan aktivitas mereka, ia masih duduk sambil melanjutkan bacaan-bacaan Al Quran. Ia seolah ingin berpacu dengan waktu untuk sebanyak mungkin mengumpulkan segala amal ibadah. Berupaya keras agar timbangan kebajikannya lebih berat dari kotoran dosa-dosanya‌ Bulan ketiga Nadia terkejut ketika mendengar ceramah seorang ustad. Bahwa ada amalan yang akan terus mengalir bahkan ketika seseorang sudah di alam kubur sekalipun. Yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh. Maka ia menyadari kekurangan amalnya. Ia ingin pahala yang tiada henti terse-

but. Ia pun kemudian mengumpulkan buku-buku bacaan yang selama ini ia koleksi, ia minta ijin pada ayahnya untuk mengubah garasi dirumahnya menjadi semacam perpustakaan. Ia persilahkan tetangga-tetangga untuk datang dan membaca buku-bukunya. Tidak hanya itu, ia pun kemudian mencoba mengajarkan anak-anak kecil bahasa inggris yang memang ia kuasai. Robby pun tampak antusias membantu mengajarkan matematika. Tak cukup sampai disitu, Nadia kemudian mengajak beberapa anak lulusan sma yang masih belum bekerja untuk ikut mengajari anak-anak tersebut di sore hari. Dari tabungannya sendiri ia kemudian memberi upah secukupnya pada mereka. Bulan ke empat ia malah kembali mencoba bekerja, pengalamannya sebagai marketing membuatnya diterima bekerja pada suatu biro perjalanan. Ia ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya agar bisa membayar orang-orang untuk ikut mengajari anak-anak kurang mampu. Juga untuk membeli buku-buku terbaru sebagai pelengkap koleksi perpustakaannya. Hidupnya kembali bergairah, bukan karena ia merasa akan hidup selamanya, tapi jutsru karena ia sadar bahwa hidupnya tinggal beberapa bulan lagi. Dan karena itu ia benar-benar ingin menggunakan setiap detik hidupnya untuk hal yang bermanfaat. Ia benar-benar ingin meraih pahala yang abadi‌ Ia terus membaca, sebentar

Nadia minta ijin pada Irfan,ayahnya untuk mengubah garasi dirumahnya menjadi semacam perpustakaan dan Robby, suaminya pun tampak antusias membantu

lagi akan masuk ke surat Ar-Rahmaan. Ia menarik nafas panjang dan berhenti sebentar. Setiap baca surat ini, entah mengapa ia akan merasakan sesuatu yang akan membuatnya begitu tergetar. Dengan perlahan ia mulai membaca. Dan benar saja, ketika matanya mulai bertemu huruf-huruf yang berbunyi Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?), kedua bola matanya mulai menghangat. ‌ Insan ketiga Perjalanan sekian belas jam benarbenar membuat badan Robby terasa begitu pegal. Beruntung sempat transit beberapa jam di Doha. Tapi walau begitu, tetap saja keinginan terbesarnya saat ini adalah segera keluar dari badan pesawat dan melangkah keluar. Sebentar lagi akan terwujud. Karena sekarang pesawatnya sudah bergerak pelan menuju terminal. Robby memandang keluar jendela. Pandangannya tertuju pada bangunan yang terlihat begitu sederhana untuk ukuran bandara . Bangunan Lagos International Airport lebih mirip bandara Halim dengan penambahan 3-4 lantai. Jangan samakan dengan bandara Soekarno Hatta. Tanpa sadar Robby menggelengkan kepala memikirkan bahwa dirinya kini sungguh-sungguh berada di Lagos, ibukota Nigeria. Andai masih belum meihat secara langsung, mungkin ia masih susah untuk percaya. Bertugas di Lagos memang benar-benar membuatnya terkejut. Banyak rekan-rekannya dikirim ke Houston, London, Taiwan, Bangkok atau Kuala Lumpur. Karena memang di kota-kota tersebutlah kantornya memiliki cabang, jadi sudah sering terjadi ada karyawan yang dikirim ke sana untuk mengurusi suatu hal. Tapi bukan Lagos. Karena tidak ada cabang di Afrika. Setidaknya sampai saat ini, karena sebentar lagi mungkin kantornya memang akan memiliki cabang benua hitam ini. Semua tergantung hasil survey yang ia lakukan. Sebenarnya ia begitu menyenangi pergi ke luar negeri, kemanapun itu, bahkan mungkin ke antartika sekalipun, karena itu memang sudah jadi mimpinya. Tapi sayangnya mimpinya tersebut menjadi nyata disaat isterinya sedang butuh dirinya‌(bersambung).

Buletin Bulanan

5


Kolom Ayah

S

alah satu keistimewaan Islam adalah diturunkannya Al-Quran, yang mempunyai kedudukan luar biasa bagi manusia untuk menemukan kebahagiaan sejati, sebagaimana wasiat Rasulullah menjelang wafatnya: “ Kuwariskan kepada umatku dua hal, yang jika berpegang teguh kepada keduanya niscaya tidak akan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (AlQuran) dan Sunnah Rasulullah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW senantiasa mendorong kaum muslimin untuk mempelajari Al-Quran karena kemuliaan yang luar biasa di dalamnya. Seperti disebut

Ayah

Hadits dari Ibnu Abbas riwayat Imam Tirmidzi bahwa orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh. berarti kita belajar mengenal akhlak Rasulullah Ayah Penyiap Penghafal Al-Quran Salah satu hal yang penting dalam mempelajari Al-Quran adalah menum-

Penghubung Anak dengan Al-Quran

dalam sebuah hadits dari Aisyah r.a, “ Orang mu’min yang mahir membaca Al-Quran maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan gagap dan ia sulit dalam membacanya maka ia mendapat dua pahala .” (HR. Muslim) Dua pahala yang dimaksud di atas adalah pahala membaca dan pahala karena kesulitannya saat membaca. Dan dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dari Ustman ra.) Selain hadits-hadits di atas yang berbicara tentang keutamaan Al Qur’an, dalam hadist yang lain juga disebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran.. Jadi, dengan mengenalkan Al-Quran kepada anak-anak, berarti seorang ayah sedang mencoba untuk membentuk akhlak yang mulia sebagaimana akhlak Rasulullah. Karena dengan mengenal Al-Quran lebih dekat dengan mengkajinya secara bertahap

6

Buletin Bulanan

buhkan semangat untuk tetap bercitacita manghafalkan Al-Quran. Bahkan adalah suatu musibah ketika cita-cita untuk menghafalkan Al Quran ini hilang dalam hidup seorang muslim.


Banyak hadits Rasulullah yang mendorong untuk menghafal Al-Quran atau membacanya di luar kepala sehingga hati seorang muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari Kitabullah. Dalam hadits dari Ibnu Abbas riwayat Imam Tirmidzi bahwa orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh. Di antara penghargaan yang pernah diberikan Rasulullah kepada para sahabat penghafal Al Quran adalah perhatian yang khusus kepada mereka yang syahid dalam perang Uhud. Rasulullah mendahulukan pemakaman para sahabat yang paling banyak hafalan AlQurannya. Ini menunjukkan kemuliaan yang didapatkan oleh para penghafal Al-Quran Seorang ayah hendaklah selalu berinterkasi secara baik dengan anakanaknya dalam pembuatan jadwal yang berhubungan dengan Al-Quran. Misalnya, mempersiapkan dan membuat perencanaan dengan waktu-waktu tertentu bersama anak guna mempelajari dan menghafalkan Al-Quran. Tapi biasanya, malas menjadi faktor penghambat. Malas merupakan salah satu sifat manusia yang sering menghinggapi diri seseorang termasuk anakanak. Sifat ini menjadi musuh utama bagi seseorang yang ingin maju, termasuk kemalasan dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Selain ikhtiar, seseorang yang dihinggapi rasa malas perlu mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa: “ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkeraman utang dan laki-laki yang menindasku “ (HR. Bukhari). Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang malas menghafal Al-Quran, diantaranya : Merasa menghafal adalah pekerjaan yang sulit dan membosankan, Merasa bacaan Al-Qurannya belum standar tingkat kefasihannya, Belum saatnya untuk menghafal, Kondisi fisik yang tidak memungkinkan, Beranggapan bahwa menghafal AlQuran tidak penting, Tidak tahu dari mana mulai menghafal,

Keinginan yang tidak ada, Kesibukan yang merenggut waktu, Ada pekerjaan lain yang lebih didahulukan, Lingkungan yang tidak mendukung, Hiburan TV serta internet yang lebih menarik. Sedangkan hal-hal tertentu yang dapat menguatkan kehendak dalam menghafalkan Al-Quran adalah sebagai berikut: Bercita-cita untuk menghafal Al-Quran Bergaul dengan orang yang menghafal Al-Quran, Membuat jadwal menghafal Al-Quran, Terus istiqomah dengan cita-citanya, Selalu menjaga makanan yang halal, Keinginan untuk membantu orang tuanya di akhirat, Yakin bahwa menghafal Al-Quran adalah mudah sebagaimana penegasan Allah SWT, Memperbanyak berdoa kepada Allah agar dipermudah dalam menghafal. Suatu hari Rasulullah saw mengutus sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasulullah mengetes hafalan mereka. Satu persatu disuruh membaca apa yang sudah dihafal. Sampailah pada sahabat yang masih mudah usianya, lalu beliau bertanya, “Surah apa yang engkau hafal?” Ia menjawab,” Aku hafal surah ini…surah ini…dan surah Al-Baqarah.” Benarkah engkau hafal surah Al-Baqarah?”

Dengan mengenalkan AlQuran kepada anak-anak, berarti seorang ayah sedang mencoba untuk membentuk akhlak yang mulia sebagaimana akhlak Rasulullah.

Tanya Nabi lagi. Sahabat itu menjawab, “Benar.” Nabi lantas bersabda, “ Berangkatlah engkau, dan engkaulah pemimpin delegasi” Ketika ayah mampu membentuk generasi-generasi terbaik karena mempelajari Al-Quran maka insya Allah ada jaminan bahwa anak-anak akan bangga dan hormat kepadanya. Rasulullah juga bersabda dalam hadits shahih “ Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya “ “ Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, dimana mereka membaca Kiabullah (Al-Quran) dan saling mengajarkannya di antara mereka kecuali turun di tengah-tengah mereka ketenteraman, dinaungi rahmat, dan dikelilingi para malaikat serta Allah swt menyebutnyebut mereka kepada siapa saja yang berada disisi-Nya.” Dapat ditegaskan disini bahwa satu hal yang penting dalam pendidikan anakanak adalah mengajarkan Al-Quran. Mulailah dari diri pribadi seorang ayah untuk senantiasa dekat dengan AlQuran, mempelajarinya, lalu mengajarkannya kepada anak-anak sehingga akan bermunculan generasi-generasi Al-Quran yang kuat. Sayyid Qutb mengatakan bahwa generasi sahabat Rasulullah adalah generasi yang unik. Dengan bersumber pokok yang kuat, membuat generasi pertama menjadi generasi yang unik dengan AlQuran. Hanya Al-Quran yang menjadi sumber panduan, pedoman, perjalanan hidup, dan perilaku mereka. Karena begitu pentingnya menghafal Al-Quran, seorang ayah perlu menguasai metode untuk menghafal Al-Quran. Setelah menghafal Al-Quran menjadi kebiasaan keluarga, langkah selanjutnya adalah menjaga hafalan. Sebab pengaruh lingkungan dan menariknya acara-acara TV membuat anak-anak kita cepat lupa dengan hafalannya. Rasulullah saw bersabda: Peliharalah selalu Al-Quran. Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh ia cepat hilang dibanding unta yang terikat. (HR. Bukhari dari Abu Musa) (Mochamad Arif Santoso) Dikutip Dari Sumber : Ayah Juara - 7 Hari menjadi Ayah Qur’ani, oleh Dr. Muhammad Yusuf Efendi)

Buletin Bulanan

7


Bahasan Utama Nada dering di hp ku terdengar samar, tanda sms masuk. Sms dari jauh sana, aku baca dan baca lagi. Termenung, kaget, nyaris tak percaya. Ku ulang lagi membacanya, hingga akhirnya hanya rasa hampa, sedih dan air mata menyertainya. Pak Lek, yang dikabarkan beberapa hari lalu masuk RS, telah wafat menyusul kedua orangtuanya, mbah putrid an mbah kakung, menyusul kedua kakaknya; pakdhe dan ummiku. Innalillah wa inna ilaihi Rajiun. Hanya kalimat itu yang dapat keluar dari bibir ini, bersama bongkahan memori masa lalu bersamanya. Masa ketika aku masih kecil, ketika aku bertandang ke rumahnya, sambutan hangat dan sapaan khas selalu menghampiriku. Bahkan setelah aku

menikahpun, beliau masih menyambutku dengan penuh keramahan dan melakukanku seperti keponakannya yang masih kecil. Cuti terakhir, cuti tahun lalu berarti pertemuan terakhir ku dengan nya. Dan cuti yang akan datang, sudah tentu sambutan dan sapaan khas itu hanya akan menjadi kenangan sendiri antara aku dan dirinya. Allah. Lirihan penguatan, aduan kelemahan diri ini hanya pada Allah. Innaa Lillaah. Diri kita memang kepunyaan Allah, Allah akan mengambilnya kapan saja dan dimana saja Ia kehendaki. Allahummaghfirlahum warhamhum wa>aafihim wa>fuanhum. Ya Allah, ampuni mereka, sayangi mereka, dan berikan maaf kepada mereka. Aamin.

Menuju Kehidupan Abadi Ustadzah Latifah Munawaroh, MA


J

ika teringat kejadian itu, mengingatkan aku akan ayat ke 34 dari surat Luqman, ayat yang merupakan kurikulum pelajaran Pendidikan Islam ketika saya SMA, juga kurikulum hafalan waktu itu. Menegaskan bahwa memang Allahlah yang mempunyai ilmu tentang itu. “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui [dengan pasti] apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

“Setiap jiwa yang hidup akan merasakan mati”

Kita tiada sedikitpun dikasih tau kapan kita meninggal. Pun tidak ada yang menjamin bahwa kematian akan menghampiri siapa saja yang sudah tua usianya. Kita yang muda pun juga belum tentu bahwa kita masih diberi kehidupan yang lama. Betapa banyak teman-teman kita yang waktu-waktu lalu bersama kita, bercanda dan tertawa sementara sekarang sudah mendahului kita bertemu dengan Rabbul ‘aalamin. Tiada yang menjamin pula, bahwa kematian itu harus didahului sebab entah sakit, ataupun kecelakaan. Betapa banyak orang yang kematian menghampiri mereka secara tiba-tiba, tanpa sebab, tanpa pendahuluan. Kita pun tercegang dan kaget mendengarnya. Bisa jadi, kita orang-orang yang masih muda, terlihat lebih kuat, lebih sehat, akan lebih dahulu dipanggilNya daripada mereka yang sudah berusia senja. Memang, usia senja merupakan salah satu tanda mendekatnya ajal, tapi tidak berarti bahwa maut tidak pernah menjemput mereka yang masih muda. Maut adalah rahasia Allah. Beberapa kalimat itu merupakan inti dari semua. Rahasia yang hanya Allah simpan dalam Ilmunya. Tetapi kita yakin, bahwa yang hidup akan mati, tiada yang kekal di dalamnya kecuali hanya Allah yang Maha Kekal, Maha Abadi. ‫ُك ُّل نَف ٍْس َذآ ِئ َق ُة مْال َ ْو ِت‬ Setiap jiwa yang hidup akan merasakan mati. Petikan ayat dalam Al Qur’an dengan redaksi seperti itu berulang sebanyak tiga kali dalam Al Qur’an. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya’: 35) Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57)

Belum lagi ayat-ayat dengan redaksi lain, yang saling menguatkan dengan makna yang serupa, bahwa kematian adalah sesuatu yang haq dan tiada bisa diragukan didalamnya. Bahkan fir’aunpun yang mendakwa sebagai tuhan dengan perkataannya yang masyhur: akulah tuhan kalian tertinggi pun mati tenggelam. Anak Nabi Nuh, mengira bahwa gunung tinggi bisa menyelematkannya pun akhirnya mati ditelan air. Gunung yang ia rasa dapat menyelematkannya ternyata tidak bisa menjawab permintaanya, karena ajal yang telah Allah tetapkan sudah datang. “Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya akan menemui kalian, dan kalian akan dikembalikan kepada Allah….” (QS. Al Jum’at:8) Dan karena kita sebagai makhluq, makhluq adalah salah satu sifatnya fana, tidak kekal, maka niscaya kita semua akan mati, hanya saja kapan dan dimana, inilah yang masih majhul bagi kita. Hal majhul ini tentunya membawa hikmah yang agung bagi kita. Persiapan. Satu kata dalam menyambutnya, persiapan. Persiapan jika suatu saat kita dipanggil oleh Allah. Bagaimana Selayaknya? “Perbanyaklah mengingat kematian, sebab ia mampu membersihkan dosa-dosa, dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.” Hadits Riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad dari dari Anas bin Malik ini menegaskan kepada kita tentang mengingat kematian, tidak hanya mengingat saja, tetapi memberbanyak dari mengingatnya. Rasulullah pernah ditanya oleh para sahabat tentang siapa “orang-orang yang beruntung.” Maka Rasul menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati, paling baik dalam persiapan menyambut kematian. Merekalah orangorang yang beruntung, dimana mereka pergi (meninggal) dengan membawa kemuliaan di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah). Sedangkan sabdanya yang lain: “orang cerdas yaitu orang yang mengingat kematian dan bersiap siap untuknya”. Di dalam mengingat kematian, akan banyak faidah yang dipetik; bersiap sedia kapan saja dan dimana saja, tidak memperpanjang angan-angan

Buletin Bulanan

9


di dunia, tidak bersifat tamak akan dunia dan jabatan, takut akan berbuat dosa karena ujungnya akan mati, dan sederet kebaikan ukhrowi akan dapat digapai dari mengingat kematian. Seperti yang disebutkan oleh Qurthubi, dalam kitabnya At Tadzkirah bi umuril mauta wal akhirat, seorang perempuan mengeluh kepada Aisyah tentang keras hatinya, lalu Aisyah Rha berkata: perbanyaklah mengingat kematian, niscaya hatimu akan menjadi lembut. Lalu ia melakukannya, dan terasa lembut hatinya. Dalam kitab yang sama, Ad Daqqaq berkata: barang siapa yang memperbanyak mengingat kematian, ia akan dimuliakan dengan tiga hal: menyegerakan taubah, hati yang qana’ah, dan giat ibadah. Sebaliknya, siapa yang lupa mengingat mati, maka ia akan melambat-lambatkan taubat, tidak ridho dengan kecukupan yang ia miliki, dan ibadahpun akan malas. Para generasi salaf sholih mengajarkan kepada kita tentang hal ini. Umar bin Abdul Aziz, diriwayatkan, beliau mengumpulkan para ulama dalam sebuah majlis, mereka saling mengingatkan kematian, hari qiyamat, dan hal-hal tentang akhirat, hingga mereka menangis seakan ada jenazah di antara mereka. Tersebut pula Ats Tsaury, seorang alim ulama, jika diingatkan kepadanya tentang kematian, berhari-hari ia tidak dapat memberikan manfaat pada orang lain. Jika ditanyakan kepadanya sebuah soal ataupun masalah, beliau menjawab: aku tidak tahu, aku tidak tahu. Kematian, oleh para ulama’ disebut juga dengan Qiyamat kecil. Siapa yang mati, maka qiyamat baginya telah mulai. Sebagaimana lafal kematian jika disebut, akan langsung mengingatkan kita kepada kubur. Sementara Rasul pernah berpesan yang terekam dalam shohih Muslim: “..Berziarahlah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan kematian”. Bagaimana tidak, Pemandangan kuburpun telah membuat seorang sahabat selevel Utsman bin Affan menjadi terisak-isak. Seorang sahabat yang telah dijamin surga, seorang sahabat yang Rasulullah pernah bersabda tentangnya: “tiada membahayakan bagi usman apa yang dilakukannya setelah ini”, tanda jaminan surga baginya. Tapi ia tak bisa menahan air mata melihat kubur di hadapannya. Sehingga para sahabat bertanya tentang sebabnya. Dan ia berkata bahwa Rasul pernah bersabda: “Sesungguhnya kubur adalah rumah pertama dari rumah diakhirat, siapa yang selamat didalamnya maka apa yang selepasnya lebih mudah

10 Buletin Bulanan

baginya, apabila dia tidak selamat dalamnya apa yang selepasnya lebih buruk darinya”. (HR. Ibnu Majah) Kubur, adalah rumah pertama kita di akhirat. Melihat kubur, akan mengingatkan kita kepada kematian. Bentuk balok kecil, dimana kita semua akan “ditidurkan” di sana. Semua saudara dan handai tolan pergi setelah mereka mengubur kita dengan tanah. Akankah kita dapat hidup di sana dengan enak? Ataukah kegelapan di atas kegelapan juga himpitan serta gencatan tanah yang membersamai kita?. Nas’aullahas salamah. Kita memohon kepada Allah keselamatan. Termasuk kesempurnaan iman kepada akhirat yaitu beriman terhadap adanya kematian juga hal-hal yang terkait dengan kematian. Detik-detik menjelang kematian, adalah detik-detik yang cukup menegangkan. Detik-detik dimana Malaikat maut datang. “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (QS. Al An’am: 61).

“Perbanyaklah mengingat kematian, sebab ia mampu membersihkan dosa-dosa, dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.” (HR Ibnu Abid Dunya)

Jika ia seorang yang mukmin, maka malaikat maut akan datang dalam bentuk yang bagus, sedangkan ia akan mendatangi seorang yang kafir ataupun munafiq dalam bentuk yang sangat menakutkan. Dalam hadits panjang dari Bara’ bin Azib riwayat Hakim yang telah dishahihkan oleh Albani dan Ibnul Qoyyim, bahwa Rasul bersabda: “sesungguhnya seorang mukmin jika telah putus dengan dunia, dan bersiap menuju akhirat, akan datang kepadanya malaikat dari langit, bermuka putih,muka mereka ibarat matahari, mereka membawa kafan dari kafan surga, dan minyak wangi dari surga, hingga mereka duduk di dekatnya, lalu datang malaikat maut, dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: wahai jiwa yang baik (dalam riwayat jiwa yang tenang), keluarlah kau kembali kepada ampunan Allah dan ridhoNya. Lalu jiwa itu keluar mengalir seperti air yang mengalir dari botol .... dan sesungguhnya seorang kafir (dalam riwayat seorang yang fajir) jika telah putus dari dunia dan bersiap menuju akhirat, akan datang kepada mereka para malaikat bermuka hitam dan kejam, membawa kain dari neraka, mereka duduk di dekatnya, lalu datang malaikat maut duduk di dekat kepal-


anya dan berkata: wahai jiwa yang busuk, keluarlah dan kembali kepada murkaNya. Nyawa dicabut seperti halnya dicabutnya duri-duri dari kain wol yang basah”. Kondisi detik-detik ini digambarkan juga oleh ayat Al Qur’an surat Fussilat: 30, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka [dengan mengatakan]: “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan [memperoleh] surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. sedangkan kondisi seorang kafir digambarkan pula oleh Al Anfal: 50-51, “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka [dan berkata]: “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, [tentulah kamu akan merasa ngeri]. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya”. Apa yang dirasakan para calon mayyit ini tentu kita tidak bisa melihatnya, walaupun dapat terlihat sedikit bekas ataupun tanda-tandanya. Allah berfirman: “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat (QS. Al Waqiah: 83-85). Pada waktu detik-detik kematian ini pun semua orang berharap supaya dapat kembali lagi ke dunia. Yang kafir berharap supaya kembali dunia untuk menjadi muslim, yang suka maksiyat ingin kembali di dunia supaya taubat, seperti yang diceritakan oleh ayat 99-100 dari surat Al Mukminun: “[Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu], hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku [ke dunia] agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”. Merekapun ingin bertaubat pada detik-detik itu, tapi apalah guna taubat. Karena taubat waktu detik-detik ketika nyawa sudah ditenggorokan tidak akan diterima. Belum lagi kematian juga membawa sakaratul maut yang sakit, sakit sakaratul maut ini dirasakan lebih dahsyat dan lebih sakit pada jiwa yang kafir lebih dari jiwa mukmin. Dalam shohih Bukhori, Aisyah juga menegaskan tentang rasa sakit yang diderita oleh Rasulullah pada waktu akhir-

akhir hayat beliau menghadapi sakaratul maut. Ya Robb, semoga Kau mudahkan kami dalam menghadapi sakaratul maut. Kembali kepada masalah Kubur, dimana Rasulullah pernah menyifatinya dengan pemandangan paling menakutkan, dan tiada pemandangan yang lebih menakutkan dari kubur. Kubur, selain gelap pada asalnya, seperti yang diceritakan oleh Bukhori bahwa suatu ketika telah wafat seorang wanita yang biasa membersihkan masjid pada masa Rasul, suatu ketika Rasulullah mencari-carinya, karena sudah tidak bertemu lagi. Para sahabat lalu memberi tahu kepadanya bahwa ia telah meninggal pada malam hari, dan mereka tidak ingin mengganggu nabi dengan membangunkannya, beliaupun meminta kepada para sahabat untuk menunjukkan kuburnya, hingga beliau mensholatinya, lalu bersabda: “sesungguhnya kuburan ini gelap bagi penghuninya, lalu Allah menjadikan cahaya di dalamnya karena sholatku atasnya”. Gencetan dalam kubur merupakan salah satu kondisi kubur . Gencetan yang akan dirasakan oleh semuanya, baik kecil ataupun besar, orang sholih ataupun sebaliknya. Dalam riwayat Nasa’i dari Ibnu Umar, Rasul bersabda: “ini lah seorang yang pada waktu wafatnya goncang Arsy nya Allah, dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan 70 ribu malaikat ikut menyaksikan jenazahnya,

Buletin Bulanan

11


kuburpun ikut menggencatnya lalu ia (Sa’ad bin Muadz) dapat selamat”. Riwayat Ahmad, Rasul bersabda: “sesungguhnya kubur punya gencetan, jika ada yang selamat darinya, tentu Saad bin Muadz lah orangnya”. Disamping ada fitnah membersamai seseorang di kubur, dengan datangnya malaikat yang disebut dengan Mungkar Nakir yang akan bertanya tentang agama, dan nabi seseorang. Seorang mukmin akan diberi keteguhan jawaban, sebagaimana yang ditetapkan ayat 27, surat Ibrahim; “Allah meneguhkan [iman] orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki” Adanya adzab kubur pun juga merupakan salah satu fitnah yang lain. Pensyarah buku aqidah Thahawiyah menguatkan; “dan ketahuilah bahwa adzab kubur adalah sesuatu yang haq. Dan bahwa semua yang mati dan dia berhak mendapat adzab maka ia akan mendapatkannya, dikubur ataupun tidak dikubur, dimakan hewab buas atau terbakar hingga menjadi abu sekalipun dan telah disebar-sebar di udara, ataupun mati tenggelam. Adzab tersebut akan sampai di ruh dan badannya”. Ini adalah aqidah kita, walaupun tidak diberitahu bagaimana semua itu terjadi. Karena tentang bagaimana, hanya Allah yang tau. Sebagaimana ada adzab kubur, maka disanapun akan ada kenikmatan bagi yang berhak mendapatkannya. Diantara kenikmatannya yaitu ia diberi baju dari surga, dilihatkannya pemandangan surga, juga dilapangkan kuburnya dan diberi cahaya. Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah bahwa rasulullah memberi tahu bahwa dua malaikat berkata kepada sorang hamba di kubur setelah ia dapat menjawab pertanyaan dengan baik: “kita tau bahwa kamu akan dapat menjawabnya, kemudian dilapangkan kuburnya hingga 70 hasta, dan diberi cahaya. Lalu mereka berkata: tidurlah. Ia berkata: aku mau pulang kepada keluargaku supaya bisa kasih tau kepada mereka. Mereka berkata: tidurlah seperti tidurnya pengantin... “ adapun kepada orang munafiq ataupun kafir, mereka berkata: “kita tahu bahwa kamu akan menjawabnya dengan jawaban seperti ini. Dikatakan kepada bumi: terkamlah ia, hingga bumi akhirnya menerkamnya dan hancur berkeping-keping tulangnya, ia senantiasa dalam adzab hingga Allah bangkitkan pada hari qiyamat”. Apa saja yang dapat menyelematkan dari siksa kubur? Dari sini jelas sekali, dan lebih mempertebal keimanan kita bahwa semua yang berjiwa akan merasakan kematian, berikut sakaratul maut. Disamping keimanan bahwa akan ada kenikmatan ataupun adzab di kubur bagi orangorang berhak mendapatkannya. Dari sini penting sekali untuk menjauhi hal-hal yang dapat mendatangkan siksa di kubur. Nah, apa sajakah hal-hal yang dapat menjauhkan seseorang dari mendapatkan siksa di kubur?. Secara umum, sebab-sebabnya yaitu karena kejahilan terhadap hak-hak allah dan menyiakan segala perintah Nya juga

12 Buletin Bulanan

“ Semua yang mati dan dia berhak mendapat adzab maka ia akan mendapatkannya, dikubur ataupun tidak dikubur, dimakan hewan buas atau terbakar hingga menjadi abu sekalipun.” tidak menjauhi larangannya. Adapun terkait tentang hal-hal yang dapat menyelamatkan dari fitnah dan siksa kubur, yaitu mereka yang selalu siap sedia menyambut kematian, bersiap-siap untuk bertemu dengan Nya, hingga datang maut secara tiba-tiba ia tidak menyesal, pun tidak gigit jari. Menjadikan kematian sebagai guru dan obat yang paling ampuh ketika di dunia ini. Bagaimana mungkin seseorang akan korupsi dan manipulasi jika ia ingat bahwa di kemudian hari ini, harta yang ia dapatkan dari korupsi tidak akan bermanfaat apaapa baginya. Akankah seseorang takabbur di dunia fana ini jika pada akhirnya ia teringat bahwa tempat kembalinya yaitu kubur yang sangat sempit?!. Berdoa memohon perlindungan dari fitnah kubur dan adzabnya merupakan hal penting yang diajarkan oleh Rasulullah melalui sabdanya, riwayat Abu Hurairah yang dikekalkan oleh Muslim; “Jika salah seorang dari kalian selesai tasyahud (dalam sholat), maka hendaklah ia membaca: َ ‫اللَّ ُه َّم ِإ ِ ّني أَ ُعو ُذ ب‬ ْ َ‫ َومِ ْن فِ تْنَةِ مْح‬، ِ‫اب الْ َقبْر‬ ِ ‫ال َيا َو مْال َ َم‬ ، ‫ات‬ ِ ‫ َومِ ْن َع َذ‬، ‫اب َج َه ّنَ َم‬ ِ ‫ِك مِ ْن َع َذ‬ ِ‫يح ال َّد َّجال‬ ِ ‫َومِ ْن َش ِ ّر فِ تْنَةِ مْال َ ِس‬ Artinya: ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dari jeleknya fitnah masih Ad dajjal. Sudah selayaknya, bagi kita semua untuk menghafal doa ini dan mengamalkannya dalam akhir sholat kita, dengan berharap supaya Allah menyelamatkan kita dari semua. Aamiin.


Kisah Para Teladan

Pemilik Mahar Termulia

S

Ummu Azmi

irahnya mewangi karena sifat-sifatnya yang terpuji, penyandang gelar "Pemilik Mahar Termulia", beliau adalah Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adiy bin Naja al-Anshaiyah al-Khazrajiyah Ibunda Anas bin Malik, pelayan setia Rasulullah saw, merupakan seorang wanita dari kaum Anshar dari suku Khazraj yang memiliki sifat keibuan, cantik dihiasi dengan ketabahan, sikap bijaksana, pemikiran yang lurus dihiasi pula dengan kecerdasan berpikir dan kefasihan serta berakhlak mulia.

Tatkala cahaya Nubuwwah mulai terbit, orang -orang mulai masuk islam, begitu juga Ummu Sulaim. Keislamannya membuat marah suaminya, Malik bin An-Nadhr dan bertanya,"Apakah engkau telah pindah agama?" Ummu Sulaim menjawab,"Aku tidak pindah agama, tetapi aku beriman." Suaminya pun pergi meninggalkannya ke negeri Syam, di perjalanan ia terbunuh oleh musuh. Ketika berita ini sampai ke Ummu Sulaim, beliau berkata"Aku tidak akan menyapih Anas hingga dengan sendirinya ia enggan menyusu". Ketika Anas beranjak remaja, datanglah Abu Tholhah Al-Anshari yang masih musyrik saat itu untuk melamar Ummu Sulaim, beliau menjawab, "Demi Allah, orang seperti anda tidak pantas untuk ditolak, hanya saja engkau adalah seorang musyrik dan aku adalah seorang wanita muslim, sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika engkau mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta yang selain dari itu." Abu Tholhah pun masuk Islam, kemudian dinikahkan dengan Islam sebagai maharnya. Tsabit meriwayatkannya dari Anas,"Aku belum pernah mendengar seorang wanita yang paling mulia dari Ummu Sulaim, karena maharnya adalah Islam." Allah memuliakan kedua suami istri ini dengan seorang anak laki-laki yang diberi nama abu Umair. Suatu ketika Abu Umair sakit, ketika Abu Thalhah keluar ke masjid, anaknya meninggal, Apa yang dilakukan ibu mukminah tersebut? dengan sabar, sang Ibu membaringkanya di tempat tidur, sambil senantiasa mengulangi "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un." beliau berpesan kepada anggota

keluarganya," Janganlah kalian menceritakan kepada Abu Thalhah hingga aku sendiri yang menceritakan kepadanya." Ketika Abu Thalhah kembali, Ummu Sulaim mengusap air mata kemudian dengan semangat menyambut suaminya, Abu Thalhah bertanya, "Apa yang dilakukan oleh anakku?" Beliau menjawab "Dia dalam keadaan tenang." Kemudian ummu Sulaim mendekati Abu Thalhah dan menyiapkan hidangan malam untuknya, Ummu Sulaim berhias dengan wewangian dan keduanya menyelesaikan malamnya dengan baik sebagai suami istri. Tatkala di akhir malam beliau berkata "Wahai Abu Thalhah bagaimana pendapatmu seandainya ada suatu kaum menitipkan barangnya kepada suatu keluarga, kemudian suatu ketika mereka mengambil titipan tersebut maka bolehkah bagi keluarga tersebut menolaknya,?" Abu Tholhah menjawab "Tentu saja tidak boleh." kemudian Ummu Sulaim berkata lagi "Bagaimana pendapatmu jika keluarga tersebut berkeberatan tatkala titipannya diambil setelah dia sudah dapat memanfaatkanya?" Abu Thalhah menjawab "Berarti mereka tidak adil." Ummu Sulaim berkata "Sesungguhnya anakmu adalah titipan dari Allah dan Allah telah mengambilnya, maka tabahkanlah hatimu dengan meninggalnya anakmu." Abu Thalhah tidak kuasa menahan amarahnya maka beliau berkata dengan marah "Kau biarkan aku dalam keadaan seperti ini baru kau kabari tentang anakku?". Keesokan harinya Abu Tholhah menghadap Rasulullah saw dan mengabarkan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi, kemudian Rasulullah saw bersabda "Semoga Allah memberkahi malam kalian berdua." Ummu Sulaim pun mengandung, ketika bayi itu lahir Rasulullah mentahnik bayi tersebut dan memberinya nama " Abdullah ". Ubadah berkata "Aku melihat dia memiliki tujuh oranganakyangkesemuanyahafalAl-Qur'an." Ummu Sulaim juga ikut andil dalam berjihad bersama dalam perang Hunain.. Beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw sebanyak 14 hadits. Itulah Ummu Sulaim ra yang tidak ada bab tentang kebaikan, melainkan Ummu Sulaim ada di dalamnya.

Buletin Bulanan

13


Dunia Hawa

Kematian Suami Bagi Seorang Istri Ummu Yahya "Anda tidak bisa memilih bagaimana dan kapan anda akan mati. Anda hanya bisa memutuskan bagaimana anda akan hidup" (Joan Baez) Setiap kematian akan menimbulkan kesedihan bagi orangorang yang ditinggalkannya, baik itu kematian orang tua, anak, saudara, teman,maupun orang-orang yang kita kenal. Tetapi kematian seorang suami mempunyai kedudukan sendiri di hati para istri,sebagaimana kisah yang dialami Hamnah binti Jahsy, saat dia dkabari kematian saudara dan pamannya dalam peperangan, beliau cukup beristirja', tetapi begitu kabar kematian suaminya ,Mush'ab bin Umair,maka dia menjerit dengan suara yang keras. Saat itu Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya suami wanita itu mempunyai tempat tersendiri di hatinya" Satu keadaan yang tentunya bisa dipahami banyak orang, karena suami adalah orang yang dicintai oleh istrinya berdasarkan pilihannya sendiri, suami adalah teman berbagi cita-cita dan permasalahan dalam hidupnya, dan yang lain tentunya suami adalah orang yang bertanggungjawab atas segala keperluan hidup istri dan anak-anaknya. Dan kesedihan serta perasaan kehilangan yang dalam akan terasa semakin membebani, apabila suami itu sebagai satusatunya orang yang menjadi penopang ekonomi keluarga dan juga datangnya kematian yang mendadak tanpa ada kesempatan istrinya untuk mempersiapkan mental maupun finansialnya untuk menjalani kehidupan setelah kepergiannya.

14 Buletin Bulanan

Hal tersebut bisa terjadi bagi siapapun wanita dengan sosoknya sebagai istri.Tetapi sebagai wanita muslimah yang cinta akan suami dan agamanya,tentu punya aturan dan contoh dari Nabiyullah SAW dan para sahabatnya dalam menyikapi irama kehidupan seperti ini. Kita akan mampu menempatkan cinta dalam jalur yang tepat sehingga mampu membantu kita dalam mengambil sikap. Tahap-tahap kedukaan yang dikatakan oleh DR. Elizabeth Kubles Ross dalam teori Kubler–Rossnya, mulai dari tahap penyangkalan (Denial), Marah (Anger), Penawaran (Bargaining), depresi (Depression) bisa dilewati tanpa berlarut-larut dan berlebihan, sampai kita mencapai tahap penerimaan (Acceptance). Dan tahap penerimaan yang dilalui seorang wanita muslimah ini, sudah seharusnya sebagai bentuk keyakinan dia sebagai hamba Allah yang yakin atas takdir yang digariskan untuknya. Rasa cinta yang mendalam terhadap suami juga tidak membuat kita harus meratapi kematiannya dengan cara-

seorang suami mempunyai tempat tersendiri di hati istrinya


carayang dilarang oleh Rasulullah,karena sebagai istri yang baik tentunya kita tidak ingin orang yang kita cintai termasuk dalam golongan yang disebutkan dalam hadist Rasulullah," Sesungguhnya orang yang meninggal akan disiksa dalam kuburnya akibat ratapan keluarganya yang masih hidup" (Muttafaqun Alaih). Selanjutnya,seorang wanita muslimah tidak akan pernah terpuruk dalam kesedihan yang berlarut dan akhirnya membuat jiwanya menjadi rapuh. Kesadaran akan tanggungjawab sebagai ibu yang mengambil alih tanggungjawab suami dalam mendidik dan menghidupi keluarganya, akan membuat kita bisa bangkit kembali dengan penuh pengharapan hanya kepada Allah. Bagi wanita yang sudah mempunyai penghasilan sendiri sejak awal mungkin terasa lebih mudah dalam menghadapi keadaan seperti ini dibanding dengan seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan sebelumnya. Sebagaimana yang pernah saya lihat dari dua wanita yang telah ditinggal meninggal oleh suaminya masingmasing. Wanita yang pertama adalah seorang ibu rumah tangga yang segala keperluannya dipenuhi oleh suami. Saat ditinggal suaminya, ada dalam tanggungannya dua orang anak yang masih berusia di bawah lima tahun. Dia tidak punya kemampuan untuk mengembangkan bisnis yang ditinggalkan suaminya. Hingga akhirnya tidak lebih dari dua tahun,dia memutuskan untuk menikah lagi. Dalam kondisi yang seperti ini,kita tidak bisa memberikan penilaian yang cenderung negatif sebagaimana penilaian yang orang-orang secara umum. Dengan menilai seolaholah dia bukan wanita yang setia, sehingga dengan mudahnya menggantikan kedudukan suaminya dengan laki-laki lain. Mengapa kita tidak menilai mereka dari sisi yang lain, misalnya keinginan mereka untuk terhindar dari fitnah baik bagi diri sendiri maupun fitnah bagi orang lain. Mengapa kita tidak melihat mereka sebagai sosok ibu yang ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya dengan mengorbankan cintanya dengan harapan ada yang membantunya mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Dan alasan-alasan lain yang memang membuat dia untuk mengambil keputusan ini. Bukankah contoh ini bisa kita lihat dari kisah Abu Salamah dan sang istri tercinta Ummu Salamah, begitu besar cintanya kepada sang suami, Ummu salamah sempat mengajak bersumpah setia untuk tidak menikah lagi setelah kepergian pasangannya, tapi Abu Salamah tidak menyetujuinya dan mengajarkan satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW," Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepadaNya semata kita kembali. Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa." (HR.Muslim) Dan sosok wanita yang satunya adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja, pada saat suaminya meninggal, dalam tanggungannya ada dua anak yang usianya juga tak jauh beda dengan kondisi wanita pertama. Wanita ini lebih memilih untuk fokus dalam bekerja dan membesarkan anak-anaknya. Meskipun pada akhirnya dia menemukan pasangannya tapi saat itu kedua anaknya sudah duduk di bangku SMP. Hal seperti ini pun merupakan pilihan yang

bisa diterima, bahkan kalau ada sebagian wanita yang memilih untuk hidup sebagai single parent pun tapi bukan berarti dia bisa dikatakan hatinya sudah tertutup untuk orang lain. Tentunya keputusan seperti ini pun diambil karena adanya berbagai pertimbangan. Selama hal ini tidak menimbulkan fitnah bagi diri dan keluarganya, dan semoga mereka termasuk golongan wanita-wanita yang disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Aku adalah yang pertama membuka pintu surga, aku melihat ada seorang perempuan yang bersegera di belakangku – membelakangiku ingin ikut masuk surga bersamaku. Aku berkata padanya: siapa kamu?. Perempuan itu berkata: aku seorang wanita yang duduk karena anak-anakku yang yatim–duduk maksudnya tidak nikah lagi-. (HR. Abu ya'la, Almundziri berkata: sanadnya hasan insyaallah. Ibnu hajar: para perawinya tiada mengapa. Bagi wanita muslimah, tentunya kematian suami bukan berarti harus berakhir juga kehidupan kita sebagai wujud cinta dan kesetiaan. Karena cinta bisa kita hadirkan dalam bentuk yang lebih indah setelah kepergiannya. Dengan berusaha keras mendidik dan mengasuh anak-anak mereka untuk menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah sehingga doa anak-anak mereka dan doa kita menyatu untuk mengalirkan pahala kepada suami tercinta di alam sana, sampai akhirnya dipersatukan kembali dalam cinta yang abadi di surgaNya yang indah.

“cinta bisa kita hadirkan dalam bentuk yang lebih indah setelah kepergiannya, dengan mendidik anak-anak menjadi pribadi yang sholeh�


Tanya Jawab

Tanya Jawab

Pengasuh : Ustadza Latifah Munawaroh. MA Lulusan S2 jurusan Syariah Kuwait University dan saat ini sedang mengikuti program S3 di Kuwait University.

Rubrik ini terbuka bagi siapapun yang ingin bertanya seputar Islam. Layangkan pertanyaan anda ke Redaksi melalui SMS ke no +965 66097130. atau email ke : alhusnakuwait@gmail.com Mohon sertakan nama dan alamat anda.

Jawaban: Assalamualaikum Warahmatullah. Alhamdulillah was sholatu was salamu ala Rasullillah, wa ba’du. Semoga Allah mengampuninya, merahmatinya, mengangkat derajatnya bersama orang-orang yang mulia, Allah ampuni dia dan kita juga. Aamin. Doa kami juga semoga ibu dapat bersabar dalam musibah ini, dapat bersabar sebagaimana sabarnya Nabi Ayub ketika wafat anak-anaknya, habis semua hartanya. Seperti sabarnya Nabi Ya’qub ketika berpisah dengan Yusuf kecil, sabarnya Rasulullah Muhammad saat wafatnya orang yang paling dicintainya Khodijah dan juga pamannya Abu Tholib yang menjadi penolong dakwahnya. Karena hanya sabar dan mengembalikan semuanya kepada Allah, mengingat kembali bahwa apa yang pemilik mereka yaitu Allah, sabar yang dapat meneguhkan dan menguatkan kita menjalankan hari-hari setelah itu. Sabar lah pintu pahala besar, pintu rahmatNya. Justru ketidak sabaran dengan menyalahkan taqdir ataupun dengan luapan kemarahan bukanlah merupakan solusi. Apalagi dapat mengembalikan orang-orang yang kita cintai hidup kembali. Malah akan menjadikannya semakin keruh, pun hati tidak menjadi tenang. “…Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila

16 Buletin Bulanan

Hukum Iddah dan Ihdad

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Pertanyaan: Kepada Redaksi buletin, saya ada pertanyaan seputar kewajiban yang harus dilakukan oleh ibu saya saat ditinggal wafat oleh ayah, saya dengar bahwa ia tidak boleh memakai wangi-wangian juga tidak boleh berhias. Nah apakah hal ini berlaku pula untuk ibu saya yang sudah berusia lanjut?. Terimakasih sebelum dan sesudahnya. Wassalamualaikum. Hamba Allah – Kuwait


ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun�. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah: 155-157) Selain sabar, kita jadikan momen seperti ini sebagai momen nasehat yang berarti bagi diri kita, peringatan bahwa kita pun akan menyusulnya, supaya kita bersiap-siap jika suatu saat kita sendiri yang akan dipanggilNya. Adapun tentang hukum-hukum yang terkait dalam masalah ini, yaitu apa saja yang diwajibkan bagi wanita muslimah ketika suaminya wafat. Dalam Islam ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang muslimah dalam musibah ini. Sebelumnya, akan dipaparkan lebih dulu tentang kondisi wanita yang ditinggal oleh suaminya, bagaimana mereka diperlakukan sebelum Islam datang, yaitu pada masa jahiliyah. Diantaranya: 1. Keluarganya yang mewarisi harta si suami ini, juga mewarisi istri yang ditinggalkannya. Mereka berhak untuk menikahinya, bahka menikahkannya dengan siapa saja yang mereka kehendaki. Hadits riwayat Bukhori menguatkan hal ini. 2. Wanita yang ditinggal meninggal suaminya ini tidak berhak mendapatkan warisan dari harta suaminya, sama sekali. Walaupun si suami meninggalkan harta yang sangat banyak. Walaupun si istri ini sangat membutuhkan untuk nafkah dirinya sendiri. Bagaimana ia akan mewarisi, toh ia sendiri ibarat barang yang ikut menjadi barang warisan di antara keluarganya. Wanita dalam pandangan arab sebelum Islam, mereka tidak berhak dalam harta waris. Setelah datang Islam, kedua hal diatas di hapus. Islam datang untuk memuliakan wanita. Tidak menjadikan wanita ibarat barang dapat diwariskan, bahkan Islam datang dengan menetapkan hak waris bagi wanita jika ia ditinggal wafat suaminya. Dan salah satu bentuk pemuliaan Islam terhadap wanita yaitu, ketika suaminya wafat, maka ada syariat yang mengaturnya. Syekh Qaradhawi dalam buku Fatwa

Islam mewajibkan 3 hal bagi wanita yang ditinggal wafat suaminya: iddah, ihdad, dan menetap di rumah Kontemporer menjelaskan, bahwa Islam mewajibkan tiga hal bagi wanita yang ditinggal wafat suaminya: Iddah, Ihdad, dan menetap di rumah. Pertama Iddah, maksudnya yaitu tenggang masa dimana ia tidak boleh menikah, yaitu selama empat bulan sepuluh hari, jika tidak sedang hamil. Adapun jika ia sedang hamil, maka iddahnya yaitu hingga ia melahirkan, walaupun lebih pendek atau bahkan lebih lama dari empat bulan sepuluh hari. Barangkali muncul pertanyaan, mengapa iddah ini lebih panjang dari iddah ketika cerai (tiga kali haidh), hal ini dikarenakan seorang suami ketika meninggal akan membawa kesedihan tersendiri pada diri seorang perempuan, kesedihan yang melebihi dari perpisahan karena cerai, maka iddahnya sedikit lebih lama dari iddah karena cerai. Iddah empat bulan sepuluh hari ini supaya dapat menghapus kesedihan baginya. “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan

isteri-isteri [hendaklah para isteri itu] menangguhkan dirinya [ber’iddah] empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tiada dosa bagimu [para wali] membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. Al Baqarah: 234) Kedua Ihdad: maksudnya yaitu bahwa seorang wanita ketika ditinggal wafat suaminya, ia diwajibkan untuk menjauhi dari berhias dan dari hal-hal yang dapat mengundang perhatian orang. Misalnya berdandan, memakai celak, memakai baju-baju yang termasuk dalam batasan baju baju yang indah, memakai wangi-wangian, perhiasan; anting, kalung, cincin dsb. Hal ini disebabkan karena besar hak suami terhadapnya. Hal ini pula karena memang pada dasarnya secara hati, wanita tiada hasrat melakukannya dalam waktu yang paling sedih dan tergores hatinya. Dan Islampun memberikan syariat yang sesuai dengan ini. Hukum ihdad

Buletin Bulanan

17


ini wajib menurut mayoritas ulama. “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berihdad terhadap mayat lebih dari tiga hari kecuali bila yang meninggal itu suaminya, maka ia berihdad selama empat bulan sepuluh hari.” (Muttafaq Alaih) Zainab binti Ummu salamah berkata, bahwa Ummu Salamah berkata, ‘Datang seorang wanita menemui Rasulullah n. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, suami putriku telah meninggal dunia. Sementara putriku mengeluhkan rasa sakit pada matanya. Apakah kami boleh memakaikan celak pada matanya?’ ‘Tidak,’ jawab Rasulullah n sebanyak dua atau tiga kali. Setelahnya beliau bersabda: “Masa ihdad itu hanyalah empat bulan sepuluh hari. Adapun dulu di masa jahiliah salah seorang wanita dari kalian menjalani masa iddahnya selama satu tahun.” (Muttafaq Alaih) Bahkan kewajiban ini juga berlaku pula bagi setiap istri yang ditinggal meninggal suaminya, walaupun mereka belum “berkumpul” sekalipun, baik wanita itu masih kecil, ataupun sudah besar, masih perawan (ketika dinikahi suaminya) ataupun sudah janda. Hal ini seperti yang disebutkan oleh Imam Nawawi: ““Dalam hadits di atas ada dalil wajibnya berihdad bagi wanita yang menjalani ‘iddah karena wafatnya suami. Perkara ini secara umum disepakati walaupun ulama berselisih dalam perinciannya. Ihdad ini wajib bagi setiap wanita yang menjalani ‘iddah karena kematian suami, baik ia telah ‘berkumpul’ dengan suaminya atau pun belum, si wanita masih kecil atau sudah besar, perawan (ketika dinikahi suaminya) atau sudah janda, wanita merdeka atau budak4, wanita muslimah atau wanita kafir. Ini merupakan madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i t dan jumhur”. Adapun sebagian ulama menyatakan bahwa ihdad hanya berlaku bagi wanita muslimah saja. Ihdad ini juga berlangsung selama empat bulan sepuluh hari, seperti halnya iddah, bagi istri yang hamil, ihdadnya hingga ia melahirkan. Masa empat bulan sepuluh hari ini adalah masa yang pendek jika dibandingkan masa ihdad dan iddah di jaman jahiliyah, dimana mereka beriddah dan berihdad selama satu tahun, masa satu tahun seperti ini

18 Buletin Bulanan

Ihdad maksudnya seorang wanita yang ditinggal wafat suaminya, ia diwajibkan untuk menjauhi dari berhias dan hal lain yang mengundang perhatian orang, lamanya 4 bulan 10 hari

masih berlaku di awal mula Islam, seperti yang ada dalam surat Al Baqarah: 240, “Dan orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan meninggalkan istri-istri, hendaklah mereka berwasiat untuk istri-istrinya, yaitu diberi nafkah hingga setahun lamanya…” Tetapi ayat tersebut mansukh, dihapus oleh ayat 234 dari surat Al Baqarah yang sudah disebutkan sebelumnya. Ketiga menetap di rumah. Maksudnya yaitu ia menetap dan tinggal di rumah dimana suaminya wafat, dan tidak bepergian selama masa iddah. Tetapi ia boleh keluar rumah jika ada keperluan, misalnya berobat, atau membeli sesuatu jika tiada yang dapat membelikan untuknya, atau pergi ke tempat kerjanya bagi wanita pekerja. Secara detail Syekh Ibnu Utsaimin berkata tentang ihdad ini:”dibolehkan baginya untuk keluar pada siang hari tidak dimalam hari. Tetapi tidak boleh pindah. Adapun keluar rumah, maka ada tiga kondisi: karena darurar, karena keperluan atau keluar tanpa adanya keperluan. Pertama: Jika keluar tanpa ada perlu, maka tidak boleh, misalnya keluar untuk piknik, atau untuk menjalankan umrah. Kedua: jika keluar karena darurat, maka dibolehkan keluar, baik siang ataupun malam. Misalnya ketika ada kebakaran di rumah, atau ketika turun hujan deras, dan takut rumah tsb akan roboh, maka keluar karena adanya darurat. Sikon ketiga yaitu jika keluar karena adanya keperluan, misalnya membeli makanan, atau ia seorang guru, atau karena ia seorang pelajar lalu keluar untuk belajar, maka boleh keluar pada siang hari saja. Atau misalnya keluar karena menengok orang tua yang sedang sakit, maka dibolehkan keluar pada siang hari saja. Inilah hukum-hukum seputar iddah dan ihdad bagi wanita muslimah ketika ditinggal wafat oleh suaminya, dari sini diketahui bahwa hukum ini sifatnya umum bagi semua muslimah, baik masih muda ataupun sudah lanjut usia, dikarenakan dalil-dalil yang ada tidak ada pengecualian. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjalankan syariat Islam. Wallahu a’lam.


Santai Sejenak

Beli Welcome Di Fahaheel Susy - http://ardisfamily.blogspot.com)

Fahaheel, 4 Mar 2008 Ada-ada saja kejadian aneh di Kuwait. Pagi hari jam 6:30, kami sekeluarga mendarat di bandara Kuwait dan dengan taxi langsung menuju apartment di Mangaf. Begitu masuk apartment, ternyata perabot dan perlengkapan rumah yang telah dibeli suami sebelumnya, bau arabnya sangat kental sekali, ada sofa arab untuk lesehan, parfum semprot dalam botol khas arab sampai dekorasi khas arab lainnya. Semua perabot dan perlengkapan rumah di apartment yang dibeli oleh suami sebelumnya benar-benar ala kadarnya. Ada satu yang tidak saya jumpai tetapi sangat penting sekali, yaitu keset. Pertama kali kedatangan di Kuwait memang cukup unik dan mengesankan. Lingkungan baru, suasana baru dan semua perabot dan perlengkapan rumah serba baru.

Akhirnya sore hari kami sekeluarga langsung meluncur ke pasar Fahaheel dengan mobil sewaan dengan satu tujuan jelas, mencari keset. Beberapa kios dan toko saya masuki ternyata banyak pelayan toko yang tidak bisa bahasa Inggris dan tahunya bahasa arab doang. ‘I’m looking for mat, bathroom mat’ saya coba menanyakan ke pegawai toko berbadan besar, tampaknya orang Mesir. ‘What ? Am I Mad ?’ si pegawai toko nyengir mengira dirinya dikata-katai gila. Untung saja mas Ardi dengan sigap memperagakan kakinya layaknya orang sedang menggunakan keset. Langsung saja si Arab gembira bukan main dan teriak ‘Ooow, I know, ‘welcome’ please..please’ sambil mengambilkan keset biru yang sedang saya cari-cari. Ternyata keset atau ‘bathroom mat’ disini lebih mudah dicari kalau kita menyebut ‘welcome’ sambil memperagakan kaki sedang keset. Akhirnya kami sekeluarga pulang membawa ‘welcome’ yang kami idam-idamkan.

Buletin Bulanan

19


‫ﺗﻌﻠﻢ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬ Belajar Bahasa Arab Ummu Sumayyah

‫ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻪﻠﻟ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬ KOSA KATA BARU ‫ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺍﳉﺪﻳﺪﺓ‬ Sofa

‫أرِ ي َﻜة‬

TV

‫ِﺗلْفَاﺯ‬

Radio

‫مِ ْذيَاﻉ‬

Jam

Ruang Keluarga

‫اعة‬ َ ‫َﺳ‬

Karpet

‫ِﺳ ﳲﺠاد‬

Buku

‫كِ تَاب‬

koran

‫ﺻ ِﺤيفَة‬ َ

panel

‫ﹹﻏ ﹿﺮ ﹷﻓ ﹹﺔ ﺍﳌﹿ ﹷ ﹻﻌ ﹷ‬ ‫ﻴﺸ ﹻﺔ‬ ‫ﺍﻟﺼﺎ ﹷﻟﺔ‬ ‫ﳲ‬

‫لَ ْو َﺣة‬

vas

‫مِ ﺰ َْﻫرِ يَة‬

Lampu

‫ﺼبَاﺡ‬ ْ ِ‫م‬

Meja

‫َﻃاوِ لَة‬

Taplak meja

‫مِ ْف َرﺵ َﻃاوِ لَة‬

Tisu

‫َمنْدِ يل‬

Kipas angin

‫مِ ْر َو َﺣة‬

Telepon

‫َﻫاﺗِﻒ‬

Kalimat Baru

َ ْ ‫اﳉ َم ُل‬ ُ ْ ‫اﳉدِ ي َد ِﺓ‬

Ayah sedang mendengar radio

ِ ْ ‫يَ ْستَمِ ُﻊ أَبِي ِإلَى‬ ‫ال ْذيَاﻉ‬

Ibu telah membeli vas baru

ْ ‫ا‬ ‫ِشتَ َر ْت أ ُ ﳴمي مِ ﺰ َْﻫرِ يَ ﹱة َجدِ ي َدﺓ‬

Ahmad sedang nonton TV sama teman-teman

ِ ‫أَ ْﺣ َم ُد يُ َﺸ‬ ‫اﻫ ُد ال ﳴتلْفَا َﺯ َم َﻊ‬ ‫ﺻدِ َﻗائِﻪ‬ ْ َ‫أ‬

LATIHAN / Match jawaban yang cocok A

B

‫اعة‬ َ ‫َﺳ‬

Fi’il mudhari’

ْ ‫ا‬ ‫ِشتَ َر ْت‬

Lampu

‫ﺼ َباﺡ‬ ْ ِ‫م‬

Karpet

‫يَ ْستَمِ ُﻊ‬

Fi’il madhi Jam

jawaban latihan : 1A-5B / 2A-4B / 3A-2B / 4A-1B 20 Buletin Bulanan


Saling Menyayangi

‫ﺍﻟﺘﺂﻟﻒ ﻭﺍﻟﺘﺮﺍﺣﻢ‬

Naskah : Ummu Yahya Illustrator: Ummu Salman

Komik Al Husna

Buletin Bulanan

21


Healthy Life

Ummu Yahya

M

enghadapi anak kita mengalami kejang saat demam adalah satu pengalaman yang membuat kita sangat khawatir dan bahkan bisa membuat kita selalu was-was saat anak kita mendapatkan demam untuk yang kesekian kalinya. Kita bahkan khawatir akan dampaknya pada otak mereka. Sebenarnya apa kejang demam itu dan apa saja tanda-tandanya? Kejang demam biasa dikenal dengan istilah step, stuip, stip atau febrile convulsion, adalah kejang yang terjadi pada saat anak mengalami demam, suhu badan mereka 38ºC (100.4ºF) atau lebih. Kondisi ini biasanya banyak terjadi pada anak-anak usia ٦ bulan sampai ٦ tahun, hal ini karena hypothalamus (bagian otak yang bertugas mengatur suhu tubuh) pada anak-anak masih dalam tahap perkembangan sehingga terlalu peka terhadap suhu tubuh yang meningkat walaupun sedikit. Apa Penyebab Kejang Demam? Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi ini lebih dihubungkan dengan suhu tubuh yang meningkat yaitu sekitar of 38ºC (100.4ºF) atau

22 Buletin Bulanan

Kejang Demam Pada Anak Kejang demam atau stuip adalah kejang yang terjadi saat anak demam dan biasa terjadi pada anak-anak usia 6 bulan sampai 6 tahun

lebih. Dalam beberapa kasus, peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh infeksi, seperti seperti flu, otitis media(infeksi telinga tengah), chickenpox, dan tonsillitis. Kondisi kejang demam juga, bisa berkaitan dengan keturunan, jika salah satu orang tuanya pernah mendapat kejang demam saat kecilnya, maka kemungkinan anaknya mendapat kejang demam sekitar 10-20%. Sedangkan kalau kedua orang tuanya dan anaknya pernah mendapat kejang demam, maka kemungkinan anaknya

yang lain akan mendapat hal yang sama sekitar 20-30%. Selain hal itu, satu dari seribu anakanak kemungkinan mendapatkan kejang demam setelah menerima vaksin MMR (measles, mumps, rubella). Dalam kasus ini biasanya terjadi 8-10 hari setelah vaksin. Tetapi kondisi anak-anak yang cenderung mendapat kejang demam, mereka tetap bisa mendapatkan program vaksin sebagaimana anak-anak yang lain. Apa Tanda-tanda dari Kejang Demam?


• Serangan biasanya dimulai den-

gan hilangnya kesadaran, dan diikuti dengan kekakuan pada badan, kaki, dan lengan.

• Kepalanya jatuh ke belakang • Kulit menjadi pucat dan kemungkinan menjadi kebiruan

• Serangan akan berhenti dengan

sendiri dalam beberapa menit dan kejang pun berhenti. Anak akan kembali dalam kondisi semula dan sadar secara perlahan

• Beberapa anak

kembali sadar lebih cepat dari anak yang lain Jenis Kejang demam dibagi menjadi 2 bagian :

• Kejang demam sederhana : kejang

terjadi kurang dari 15 menit, tidak berulang, dan kejangnya meliputi seluruh tubuh, kejang ini yang paling sering terjadi dan memiliki komplikasi yang rendah

• Kejang demam kompleks : kejang

yang terjadi lebih dari 15 menit, yang dapat berulang dalam 24 jam, dan kejangnya hanya mengenai satu atau beberapa bagian tubuh. Dan anak tidak sepenuhnya kembali normal dalam waktu satu jam.

Bila anak mengalami kejang demam, lakukan beberapa hal berikut:

• Rebahkan anak Anda di lantai atau

matras yang beralas lembut. Jangan merebahkan anak di ranjang atau meja yang sempit sehingga berisiko terjatuh. Anda dapat menaruh bantal di kepalanya.

• Jika anak mulai muntah atau mengumpulkan air liur di mulutnya, pelanpelan miringkan tubuhnya agar dia tidak tersedak.

• Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher.

• Singkirkan benda-benda melukai dia.

yang dapat

• Jangan menahan gerakan anak Anda selama kejang.

• Jangan menaruh benda apa pun ke dalam mulutnya.

• Cobalah untuk tetap tenang.

Ukur suhu dan hitung berapa lama kejangnya

• Fokuskan perhatian Anda untuk menurunkan demamnya:

• Yakinkan bahwa badan anak tidak

terlalu panas. Karena dalam beberapa keadaan,banyak orang tua yang menyelimuti anaknya atau memakaikan pakaian yang tebal pada anak yang sedang demam dengan maksud memberi rasa nyaman kepada anak, hal ini justru tidak seharusnya dilakukan, jadi sebaiknya lepaskan pakaian yang tebal dari badan anak. Dan berikan minum air dingin yang banyak.

• Kompres kepala dan tubuhnya den-

gan air hangat kuku (bukan air dingin). Air dingin atau alkohol justru akan meningkatkan demam.

• Jangan mencoba untuk menurunkan demam anak Anda dengan menempatkannya ke ruangan dingin. Anda dapat membuka jendela, namun ruangan tidak boleh terlalu dingin.

• Beberapa dokter menyarankan

orang tua untuk memberi obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang disarankan dokter.

• Bila tersedia, masukkan diazepam dalam bentuk suppositoria semi padat ke dalam anus anak untuk menghentikan kejang

• Jika kejangnya berkepanjangan atau berulang-ulang maka sebaiknya dibawa ke rumah sakit.

• Setelah kejang berakhir dan anak Anda terjaga, langkah yang pal-

Kejang demam belum tentu menyebabkan kerusakan otak. Kejang juga tidak berarti anak memiliki epilepsi

ing penting adalah mengidentifikasi penyebab demamnya. Hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan saran Akankah kejang demam berulang? Sebagian besar kejang demam tidak berulang (hanya terjadi sekali seumur hidup anak). Namun, riset menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak yang mengalami kejang demam mengalaminya untuk kedua kali. Risiko kejang demam berulang meningkat jika anak Anda berusia kurang dari 18 bulan, jika ada riwayat keluarga kejang demam atau jika penyebabnya demam yang tidak terlalu tinggi (38,5 derajat atau kurang). Apakah kejang dapat menyebabkan kerusakan otak? Kejang demamsederhana tidak akan menyebabkan kerusakan otak. Kejang juga tidak berarti anak memiliki epilepsi. Kejang epilepsi tidak disebabkan atau disertai oleh demam. Namun, kemungkinan epilepsi berkembang pada anak yang telah beberapa kali mengalami kejang demam memang sedikit lebih tinggi daripada yang tidak pernah mengalaminya, yaitu sekitar 2% sampai 4%. Dan perlu diketahui perbedaan mendasar antara kejang demam dan penyakit serupa yang lebih serius seperti demam ensephalitis akut atau ensephalopathic adalah terdapatnya kejang yang berkepanjangan. Selain itu, jika dilihat pemeriksaan EEGnya akan ditemukan kelainan serta ditemukannya kondisi complicated febrile seizures atau kejang demam berulang tiap ada kenaikan suhu tubuh pasien. Pasien seperti inilah yang memiliki prosentase tinggi untuk mengalami komplikasi berbahaya seperti kemunduran mental mupun partial complex epilepsy. Meskipun kejang demam sering menakutkan kita, jangan sampai membuat kita cemas secara berlebihan. Jadi tetap tenang dalam menghadapi dan menangani saat anak mengalami kejang demam, tetapi kita tetap waspada dengan kondisi anak dengan cara berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi anak kita, untuk mencari penyebab penyakit anak itu sendiri.

Buletin Bulanan

23


Alam Islami

Ummu Hanna

KUDUS KOTA SANTRI M

Kurang lebih 86 pondok pesantren tersebar di seluruh Kudus sehingga sudah sepantasnya Kudus mendapat julukan Kota Santri dan Kudus sangat dikenal sebagai pencetak ahli Quran 24 Buletin Bulanan

engingat kota Kudus, membawa kita kepada suasana yang rindang dan tenang, tetapi bukan berarti kota Kudus tanpa dinamika. Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Jiwa dan semangat wirausaha masyarakat diakui ulet, semboyan jigang (ngaji dagang) yang dimiliki masyarakat mengungkapkan karakter dimana di samping menjalankan usaha ekonomi juga mengutamakan mencari ilmu. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas 42.516 ha ini terletak diantara 4 kabupaten yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Jepara dan Pati, sebelah barat dengan Demak dan Jepara, sebelah selatan dengan Pati dan Grobogan dan sebelah timur dengam Pati. Mengingat kembali sejarah Kota Kudus tidak terlepas dari Sunan Kudus. Sunan Kudus atau Syeh Ja>far adalah seorang senopati di kerajaan Demak Bintaro, beliau juga seorang ahli hukum agama Islam. Karena keahlian dan ilmunya, maka Sunan Kudus diberi tugas memimpin para

Jamaah Haji, sehingga beliau mendapat gelar “Amir Haji” yang artinya orang yang menguasai urusan para Jama’ah Haji. Beliau pernah menetap di Baitul Maqdis untuk belajar agama Islam. Ketika itu disana sedang berjangkit wabah penyakit, sehingga banyak orang yang mati. Berkat usaha Ja’far Shoddiq, wabah tersebut dapat diberantas. Atas jasa-jasanya, maka Amir di Palestina memberikan hadiah berupa Ijazah Wilayah, yaitu pemberian wewenang menguasai suatu daerah di Palestina. Pemberian wewenang tersebut tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno, dan sekarang masih utuh terdapat di atas Mihrab Masjid Menara Kudus. Peran Sunan Kudus Sunan Kudus memohon kepada Amir Palestina yang sekaligus sebagai gurunya untuk memindahkan wewenang wilayah tersebut ke pulau Jawa. Permohonan tersebut dapat disetujui dan Ja’far Shoddiq pulang ke Jawa. Setelah pulang, Ja’far Shoddiq mendirikan Masjid di daerah Kudus pada tahun 1956 H atau 1548 M. Semula diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsho,


meniru nama Masjid di Yerussalem yang bernama Masjidil Aqsho. Kota Yerussalem juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Dari kata Al-Quds tersebut kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang. Masjid buatan Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama masjid Menara di Kauman Kulon. Sejak Sunan Kudus bertempat tinggal di daerah itu, jumlah kaum muslimin makin bertambah sehingga daerah disekitar Masjid diberi nama Kauman, yang berarti tempat tinggal kaum muslimin. Di dalam menyebarkan agama Islam, beliau, melihat situasi dan kondisi masyarakat setempat. Salah satu bukti dari hal ini adalah Menara Kudus. Menara Kudus adalah bangunan tua yang terbuat dari batu bata merah berbentuk menara yang merupakan hasil akulturasi kebudayaan Hindu-Jawa dan Islam. Menara Kudus bukanlah bangunan bekas Candi Hindu melainkan menara yang dibangun pada zaman kewalian . Bentuk konstruksi dan gaya arsitektur Menara Kudus mirip dengan candicandi Jawa Timur di era Majapahit sampai Singosari misalnya Candi Jago yang menyerupai menara Kulkul di Bali. Menara Kudus menjadi simbol “Islam Toleran� yang berarti Sunan Kudus menyebarluaskan agama Islam di Kudus dengan tetap menghormati pemeluk agama Hindu-Jawa yang

dianut masyarakat setempat. Ditiang atap Menara terdapat sebuah candrasengkala yang berbunyi ÂŤGapura rusak ewahing jagadÂť. Menurut Prof. DR RM Soetjipto Wirjosoepano, candrasengkala ini menunjukkan Gapuro ( 6 ), Rusak ( 0 ), Ewah ( 6 ) dan Jagad ( 1 ) yang di dalam bahasa jawa dibaca dari belakang sehingga menjadi 1609 yang bermakna Menara dibangun pada tahun Jawa 1609 atau 1685 M. Selain penamaan kota kudus dan masjid menara Kudus yang berkaitan dengan Masjidil Aqsa, di daerah Kudus sebelah utara yang merupakan pusat penyebaran Islam yang dilakukan oleh Raden Said, adik dari Sunan Kudus, juga dinamakan dengan nama bukit di mana Baitul Maqdis berada yaitu bukit Moria, sehingga Raden Said lebih dikenal dengan nama Sunan Muria. Keberadaan kedua wali tersebut di wilayah ini menjadikan kota ini juga dikenal dengan julukan kota wali. Jejak penyebaran Islam di Kudus bukan hanya terlihat pada masa silam, tapi gairah keislaman di Kudus masih tampak sampai sekarang, hal ini terbukti dengan banyaknya pondok pesantren yang berjumlah kurang lebih 86 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Kudus sehingga sudah sepantasnya Kudus mendapat julukan Kota santri. Kudus sangat dikenal sebagai pencetak ahli Quran. Banyak pondok yang mengajarkan ilmu Al-Qurandan

Dari kata Al-Quds kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang.

berusia puluhan tahun, seperti pondok Darul Ulum yang terletak di Ngambalrejo, yang telah berdiri sejak tahun 1960an, Al Qumaniyyah Bareng yang berada di Jekulo berdiri pada tahun 1923, tetapi banyak juga pondokpondok pesantren yang berdiri pada sekitar tahun 2000 dengan kualitas yang tidak kalah bagusnya. Seperti Manba>ul Qur>an (huffadz) yang terletak di Rendeng Utara yang berdiri pada tahun 1999, Pondok Yanabi>ul Qur>an untuk anak-anak putri yang berdiri pada tahun 2004 , namun diantara pondok-pondok itu ada satu pondok yang sangat terkenal dengan ilmu Al-Qurannya, yakni Pondok Pesantren Yanbu>ul Quran, yang mengajar santri putra, putri maupun anak-anak. Pondok pesantren warisan KH Arwani Amin, itu kini diasuh oleh KH Ulin Nuha Arwani. Pondok Tahfidz Yanbau>ul Qur>an ini berupa pesantren salaf yang menitikberatkan pada pengajaran Al Qur>an yaitu meliputi Tahsin (pembenaran bacaan), tahfidz (hafalan) dan qiro>ah sab>ah. Pondok pusat terletak kurang lebih 1,5 km dari pusat kota kudus atau tepatnya di Jl. KHM Arwani, di Kajeksaan Kudus. Sedangkan untuk pondok anak terletak di Krandon. Dari berbagai warisan lain yang ditinggalkan di Kudus, salah satunya dalam dunia kuliner. Kalau kita bicara soal ini, ada hal unik yang tidak akan kita peroleh di kota lain. Keunikan ini terdapat pada masakan daging, mulai dari soto sampai satenya menggunakan daging kerbau. Dan ini bukan suatu kebetulan, dimana menurut cerita yang ada hal ini berkaitan dengan bentuk terima kasih dari sunan Kudus kepada pendeta Hindu yang pernah menolongnya.. Satu keunikan yang mungkin perlu untuk dikaji. Setidaknya ada pelurusan niat dalam hal ini, yaitu menjadikan daging kerbau menjadi satu ciri khas kuliner di Kudus saja dan meninggalkan niat menghormati hal-hal yang dijadikan penghormatan kepercayaan di luar Islam . Inilah sekilas kota Kudus, kota kecil yang penuh dengan beragam keunikan, dinamika dan kaya dengan sejuta sejarah

Buletin Bulanan

25


Sekilas Info

K

Gathering Bersama Al Husna 2013

uwait is beautiful‌Indahnya panorama Kuwait akan terlihat di bulan Oktober - November‌Spring Season. Di bulan – bulan ini aktifitas outdoor banyak dilakukan, karena selain cuacanya yang nyaman , banyak fasilitas umum yang tersedia mulai dari yang free seperti di taman-taman kota dan pantai lengkap dengan tempat bermain anak, futsal dan barbeque sampai tempat rekreasi dengan sarana yang cukup lengkap dengan tiket masuk. Salah satu alternative tempat rekreasi yang cukup unik dan menarik di Kuwait adalah tenda-tenda yang didirikan di lokasi tertentu di padang pasir yang lebih terkenal dengan sebutan Camping Area. Di Kuwait, biasanya di awal bulan November sampai Maret banyak terlihat tenda-tenda yang berdiri berkelompok di padang pasir, jika kita masuki akan terlihat jelas perpaduan antara tradisi jaman dahulu dengan sekarang. Sekelompok tenda tersebut terdiri dari dua tenda besar tempat berkumpul, tenda-tenda kecil untuk tidur dengan listrik yang berasal dari generator, kamar mandi / WC dengan atap alumunium tapi berlantaikan semen, WC dengan sistem flushing toilet, juga dapur yang dilengkapi kompor gas dan tempat memasak yang cukup lengkap, bahkan sebagian terdapat fasilitas satellite dan tempat bermain anak seperti ayunan sampai model tempat bermain yang memakai gas dengan warna-warni. Terlihat juga unta, kuda dan buggy untuk dinaiki, Di area di sekitar tenda kita bisa juga bermain sepak bola, volley ball dan layang layang dengan nyaman. Di penghujung tahun 2013 ini, Keluarga besar Al Husna mendapatkan kesempatan untuk Rihlah bersama keluarga di salah satu camping area di daerah Kabd atas undangan dari salah satu anggota Al Husna sebagai pemilik tenda sehingga bisa dipakai untuk acara Gathering bersama Al Husna 2013. Acara berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 30 November 2013. Lebih

dari 200 orang hadir terdiri dari keluarga besar Al Husna dan beberapa undangan.

Karena jarak Kabd Camping Area yang lumayan jauh, peserta berkumpul di Reggae jam 8 pagi dan berangkat bersama sama ke area. Konvoi mobil yang cukup panjang menarik perhatian, hingga mencapai daerah Kabd yang memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di lokasi. Masing-masing mobil membawa perbekalan sesuai dengan tugasnya yang memang diperlukan untuk sarapan dan makan siang di sana. Bahkan tidak ketinggalan juga meja untuk menata makanan, speaker untuk taushiyah, peralatan games dan hadiah untuk semua anak juga hadiah games lengkap disiapkan khusus untuk acara gathering kali ini. Berkat kerjasama yang bagus dari semua anggota Al Husna, persiapan acara Gathering al Husna kali ini berjalan cukup lancar dan semua terlihat bersemangat saling membantu. Ketika rombongan sampai di lokasi Gathering, anak-anak langsung bergembira bermain dengan balon mainan yang disediakan tuan rumah, bapak-bapak mempersiapkan tempat acara untuk taushiyah dan ibu-ibu sibuk mempersiapkan makanan untuk sarapan bersama. Acara dibuka oleh MC Abu Rifqi sekitar jam 9 pagi di tengah area camping, dengan duduk beralaskan tikar diawali dengan alunan Tasmi Al Quran oleh ananda Faris, ucapan terima kasih disampaikan oleh Abu Ridho mewakili Al Husna atas kehadiran dan peran sertanya di acara ini,dilanjutkan dengan taushiyah tentang pentingnya bersyukur kepada Allah disampaikan oleh Abu Ahmad dari Jahra, dan ditutup dengan doa yang disampaikan oleh Abu


Azzam. Session kedua adalah pembagian 20 doorprize yang disediakan oleh Masjid Kabir Kuwait yang dipandu oleh Abu Fatimah. Akhirnya acara yang ditunggu tiba, sarapan bersama dengan makanan yang disediakan oleh akhwat/ummahat Al Husna. Menu berbagai macam kue yang dibuat di rumah, minuman hangat dan tidak ketinggalan sarapan khas Kuwait khubus dengan telur rebus dan cheese menambah special acara sarapan. Menginjak program selanjutnya adalah berbagai games yang telah dirancang oleh panitia kecil Al Husna. Games pertama dirancang khusus untuk keluarga yang melibatkan seluruh anggota keluarga . Di sini ibu-ibu mengajari anak tentang Asmaul Husna, anak menghafalnya untuk disampaikan kepada ayahnya. Bagi siapa yang mengingat Asmaul Husna paling banyak, dialah pemenangnya. Games kedua adalah untuk bapak-bapak, yaitu lomba memakai kelompen panjang yang dipakai oleh 3 orang berjalan secara bersamaan, kelompok yang berhasil mencapai garis finish duluan ..adalah pemenangnya. Lomba ini cukup unik karena jika peserta kurang kompak berjalan bareng dengan akan terjatuh dengan semua anggota kelompoknya. Tidak kalah seru juga adalah games untuk ibu-ibu. Lomba mencicipi masakan dan menebak bumbu yang ada didalamnya. Beranggotakan lima orang ibu-ibu, setiap kelompok menulis bahan dan bumbu di dalam masakan yang disediakan panitia. Di saat yang lain mengikuti games, di bagian lain terlihat cukup sibuk yaitu seksi konsumsi. Sebagian sibuk membakar sate kambing, ayam panggang maupun sate sosis untuk anak, yang berada di dalam tenda memotong lontong dan yang di luar mengatur penyajian makanan di atas meja. Cukup kompak, bekerja sambil berbincang dan bergembira‌tanpa ada perasaan sedih karena tidak bisa menon-

ton games. Sedangkan ibu-ibu muda yang mempunyai bayi di bawah 1 tahun berkumpul di dalam tenda yang sama, sebagian menyusui bayi, sebagian lain berusaha menidurkan bayinya. Cukup unik karena wangi minyak kayu putih terasa di tenda yang satu ini..tenda khusus untuk bayi. Saat adzan dhuhur berkumandang, semua aktifitas dihentikan, para bapak menuju tenda terbuka yang disediakan untuk sholat. Walaupun lokasi perkemahan di padang pasir, tapi pasokan air dari tanki yang ada di area tenda lebih dari cukup untuk dua kamar mandi yang disediakan dan wastafel untuk berwudhu bapak-bapak maupun ibu-ibu. Bapak-bapak sholat berjamaah di tenda terbuka, sedangkan ibu-ibu cukup di dalam tenda. Games dilanjutkan dengan berbagai lomba anak secara kelompok. Hari itu yang paling terlihat bergembira adalah anak-anak, bisa bermain sepuasnya dan semua anak mendapatkan hadiah dari Al Husna. Sampai pada saatnya makan siang bersama. Menu lengkap ala Indonesia lontong sayur, ayam panggang, sambal terasi tidak ketinggalan juga bakso dan sate kambing melengkapi meja makanan yang disediakan. Sebuah program menarik, yang menitikberatkan kebersamaan, ukhuwah, sillaturrahmi dari semua yang hadir. Lengkap dengan siraman rohani dan jasmani. Koordinasi yang baik dari semua anggota sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar sampai berakhirnya acara. Juga sambutan dari tuan rumah pemilik tenda yang cukup hangat dalam menyambut keluarga besar Al husna di lokasi. Semoga acara yang dikemas lengkap seperti Gathering ini berjalan rutin setiap tahun karena banyak manfaat yang bisa diambil. Bravo Al Husna‌Uhibukumulloh (Ummu Ridho)


Dapur Al Husna

Fatayer Cheese Bahan -bahan 1 kotak cheese 500 gm tepung terigu 1 butir telur 11 gram fermipan ½ sdt baking powder 2 sdm gula pasir Ÿ sdm garam 2 sdm susu bubuk 3 sdm minyak 1 Ÿ gelas air

Fatma Chusnul Khotimah Fatayer adalah salah satu jenis makanan yang disukai banyak orang, karena selain isinya beraneka macam, makanan ini pun bisa dinikmati setiap saat sebagai cemilan saat ngobrol, tapi di kesempatan yang lain bisa untuk mengganjal perut yang lapar. Di musim dingin seperti sekarang ini, mencoba resep fatayer dari dapur Al Husna merupakan salah satu pilihan yang bagus untuk menemani minum teh bersama keluarga anda.

Cara membuat Campur semua bahan, kemudian tuangkan air sedikit demi sedikit sambil di uleni, lakukan hingga air habis dan adonan menjadi kalis, setelah kalis tutup adonan dengan kain, lalu bungkus dengan plastic biarkan hingga 30 menit di tempat hangat, setelah adonan mengembang maka adonan siap dicetak menurut selera sambil dalamnya di isi cheese, untuk mempercantik fateyer beri taburan habatussaudah diatasnya lalu panggang dengan suhu 180 cc selama 15 menit, dengan api atas bawah, setelah fatayer agak kecoklatan angkat. Fatayer cheese siap di sajikan.

Selamat mencoba semoga keluarga senang dengan fatayer buatan anda...


Kreasi Anak

Assalamualaikum, Ananda semua,..Yuk berlomba menjadi generasi yang kreatif melalui hobi ananda semua. Caranya.....? Kirim kreasi ananda baik gambar, tulisan pengalaman, maupun hasil kreativitas ke alamat buletin Al Husna di Email: alhusnakuwait@gmail.com. Dan ingat...ummi akan memberi hadiah bagi siapa saja yang hasil kreasinya ditampilkan di bulletin.

Izzah, a Nurul ege h is a m Ru Coll om by: hool & y Bedro n English Sc M . le it it a T w ista ukh, Ku -D Pak Class 4 leeb Al-Shuyo J

Title: O old, c cean Vie w lass 2 , Pak by: Asiya i Jleeb stan Eng Najla Az iz, lis Al-Sh uyou h School 7 years kh, K & Co llege uwai t.

Title: Kichen adventure time, By Salsabila Hukma Shabiyyah, clas s3 New Pakistan English School, Kuwait.


Akan Tiba Saatnya

Ummu Fikri (Riyadh)

Akan tiba saatnya... Mulut tak lagi bisa berkata walau sepatah Kaki tak lagi bisa berjalan walau selangkah Senyum tak lagi bisa lebar merekah

Akan tiba saatnya... Kita tinggalkan dunia Dan hidup di alam sana Alam barzakh namanya

Akan datang masanya... Raga tak lagi bisa di gerakkan Bibir tak lagi bisa di katupkan Mata tak lagi bisa di kedipkan

Akan datang masanya... Kita hanya tinggal nama Kendaraan terakhir kita keranda Rumah terakhir kita sebuah liang saja

Akan sampai waktunya... Malaikat maut menyapa kita Tanpa basa basi menyabut nyawa kita Tanpa bisa ditawar dan ditunda

Akan sampai waktunya... Tidur kita beralaskan tanah belaka Bertemankan binatang melata Sunyi sendiri tanpa siapa-siapa Akan tiba saatnya... Kita pertanggung jawabkan semuanya Waktu, ilmu dan usia Ucapan, tindakan dan harta Kepada Allah yang Maha waspada Akan datang masanya... Hanya penyesalan yang ada Oo andai dulu banyak amal dan ibadah Oo andai dulu sering infak dan sedekah Tapi sesal tiada guna.

‫ياأيتها النفس املطمئنة‬ ‫ارجعي إلى ربك راضية مرضية‬ ‫فادخلي في عبادي‬ ‫وادخلي جنتي‬ “Wahai jiwa yang tenang... Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas dan diridhai Masuklah ke dalam golongan hamba-Ku Dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS.89: 27-30)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.