E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
1
2
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
DARI REDAKSI
Membangun Asa di 2014
Majalah dwibulanan GEMA diterbitkan oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (BAKESBANGPOL DAN LINMAS) Kabupaten Bojonegoro sebagai media informasi, komunikasi dan dialog antar Orkemas dan Partaii Politik dalam rangka membangun komitmen dan sinergi dalam pelaksanaan program yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat.
SUSUNAN REDAKSI PENGARAH : Drs. H. Hanafi, MM (Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro) PENANGGUNGJAWAB : Nanang Eko winarto (Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga) KOORDINATOR : Wahyu Mahanani, BA (Kepala Sub Bidang Ormas, Profesi dan LSM) KETUA REDAKSI: M. Agus Salim, S.Sos (Staff Bidang HAL Bakesbangpol dan Linmas) SEKRETARIS REDAKSI: Supriyanto (Staff Bidang HAL Bakesbangpol dan Linmas) ANGGOTA REDAKSI: Hendro Heriyanto (Staff Bidang HAL) Sudarmadji (Staff Bidang HAL) PELAKSANA REDAKSI: Al Amrozzy , Muslimin, Handoko Ishaq, M. Ali Mahsun ALAMAT REDAKSI: Jalan Trunojoyo No. 12 Telpon 0353 893526 Bojonegoro Email : gemakesbangbjn@gmail.com
Pembaca Yang Terhormat, Tak terasa kita sudah memasuki bulan ketiga di tahun 2014 ini. Dan majalah Gema Alhamdulillah, masih tetap hadir untuk pertama kalinya di tahun kelima. Memang, ditahun 2014 ini, majalah kita mengalami perubahan penerbitan. Pada 2013 lalu, majalah ini hadir dua bulan sekali , kini di tahun 2014 akan diterbitkan edisi triwulan. Tujuan utamanya, tentu agar kegiatan yang ada selama tiga bulanan dapat tercover semua di majalah ini. Selanjutnya, pada penerbitan edisi ini, redaksi sengaja menyuguhkan thema Pemilu dengan segala pernak-perniknya. Ya, karena sebulan lagi, yakni tanggal 9 April nanti kita akan meemasuki bulan paling krusial di negeri ini. Pemilihan Umum DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten. Dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) sebagai institusi yang harus menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak tetap terciptanya kondisi yang kondusif selama perhelatan ini berlangsung. Di edisi Pemilu ini, redaksi akan memberikan semacam panduan singkat profil caleg yang akan berlaga di 9 April nanti dari seluruh Daerah Pemilihan (Dapil) di kabupaten Bojonegoro. Selain itu, redaksi juga menyampaikan beberapa agenda penting terkait dengan peran Bakesbangpol dan Linmas dalam menjalankan fungsi, seperti Sosialisasi Pendidikan Politik dan Persiapan Keamanan Pelaksanaannya. Pembaca Yang Terhormat, Disamping tentang pemilu redaksi juga menyajikan Laporan Khusus yakni perayaan Imlek 2665 oleh warga Tionghoa, agar kita semua tahu, Imlek sudah menjadi bagian dari budaya bangsa yang harus dijaga kelestariannya sekaligus menunjukkan sikap nasionalisme dan beragamnya budaya kita. Selebihnya, mumpung masih di tahun baru, segenap redaksi mengucapkan Selamat Tahun 2014 dan Hong Xi Fat Chai, bagi warga Tiong Hoa yang juga sedang merayakan tahun baru Imlek 2665, semoga keselamatan dan keberkahan selalu dilimpahkan kepada kita semua. Redaksi Redaksi menerima tulisan, artikel, opini, essay, surat pembaca, resensi, karya tulis ilmiah, karikatur, gambar cover ataupun karya lainnya yang berhubungan dengan masalah organisasi masyarakat sipil. Tulisan diharapkan segar, obyektif, komunikatif dan tidak melanggar SARA. Naskah diketik menggunakan kertas A4, minimal 3 halaman satu setengah spasi. Penulis diharapkan mencantumkan nama, alamat dan foto. Redaksi berhak mengubah tulisan yang masuk tanpa mengurangi maksud dan isi tulisan. E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
3
DAFTAR ISI
Tingkatkan Kualitas Pemilu
Sosialisasi 1000 Pemilih Pemula Salahsatu yang telah disiapkan adalah penyiagaan 10.493 personal Linmas, yang siap pada saat menjelang, pelaksanaan dan paska Pemilu. Sejauh ini sudah dilakukan pembekalan bagi para Linmas untuk teknis di lapangan nanti selama berlangsungnya Pileg 2014. Pengamanan ini meliputi mulai dari tibanya logistik, saat pemungutan suara, penghitungan hingga pengembalian logistik.
Mengantisipasi minimnya partisipasi pemilih pemula di Pemilu 2014 nanti, Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro, Nanang Eko Winarto mengatakan akan melakukan sosialisasi kepada 1000 pemilih pemula di seluruh kabupaten Bojonegoro. “Sasaran utamanya adalah pelajar tingkat SLTA yang sudah duduk di kelas XII,�.
Siapkan Pengamanan Ekstra
Hal
8
Hal
Siagakan Linmas 10
LAPORAN KHUSUS 12
Imlek dari Budaya Menuju Integritas Bangsa
DINAMIKA PARPOL 16
12 Parpol Siap Menghadapi Pemilu Profil Caleg Lengkap 2014
26 DINAMIKA OMS
MILAD 67 HMI Gelar Tasyakuran dan Pendidikan Politik
34 OPINI
Pemilih Pemula Dan Harapan Perubahan
36 TOKOH
Yap Thiam Hien, Sang Penantang Kembali ke UUD
LAKPESDAM NU BOJONEGORO Raker I dan Diskusi Terfokus JKN BPJS
4
28
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Dan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak bagi masyarakat, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 28H dan pasal 34 Undang Undang Dasar 1945.
LAPORAN UTAMA
BAKESBANGPOL DAN LINMAS
Siap-Siap Sukseskan Pemilu 2014 Perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 sudah semakin dekat. Segenap jajaran pelaksana dan pendukung kelancaran Pileg sudah bersiap mengamankan pelaksanaannya. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Bojonegoro, sebagai salah satu elemen pemerintah yang bertugas untuk menjaga stabilitas keamanan Negara, telah menyiapkan perangkatnya. Peran pemerintah kabupaten dimana Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (BAKESBANGPOL DAN LINMAS) sebagaimana pasal 126 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, peran Bakesbangpol dan Linmas adalah memberikan bantuan dan fasilitas dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajibannya penyelenggara pemilu, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan dan fasilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepala Bakesbangpol dan Linmas Bojonegoro, Drs. H. Hanafi, MM, menjelaskan dalam kaitannya
dengan Pemilu, pihaknya berperan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kehidupan bernegara berdasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dengan upaya memperbaiki penyelenggaraan Pemilu dengan proses penguatan dan pendalaman demokrasi serta upaya mewujudkan tata pemerintahan presidensial yang efektif. “Kami berupaya agar tercipta iklim kompetisi yang sehat, partisipatif, derajat keterwakilan yang tinggi serta memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas,� tegasnya. EEDDIISSII:: 2211//TTHH V/ V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144
55
LAPORAN UTAMA
“
pihaknya akan melaksanakan berbagai kegiatan seperti, sosialisasi pemilu dengan melakukan seminar, penyuluhan, pemasangan spanduk, banner dengan sasaran pemilih muda atau pemilih pemula, aktifis Ormas, LSM dan pemilih perempuan. Drs. Hanafi, MM_Kepala Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro
Untuk itu, pihaknya akan melaksanakan berbagai kegiatan seperti, sosialisasi pemilu dengan melakukan seminar, penyuluhan, pemasangan spanduk, banner dengan sasaran pemilih muda atau pemilih pemula, aktifis Ormas, LSM dan pemilih perempuan. Selain itu, Bakesbangpol dan Linmas juga akan melakukan monitoring kelancaran penyelenggaraan pemilu dengan membentuk tim monitoring berdasar Permendagri No.61 Tahun 2011, pihaknya bersama dengan institusi lainnya, telah melakukan penugasan personel pada sekretariat Panwaskab, PPK, Panwaslu Kecamatan dan PPS,
6
penyediaan sarana ruangan sekretariat panwaslu, kabupaten/ kota, PPK, panwaslu kecamatan dan pps; pelaksanaan sosialisasi; kelancaran transportasi pengiriman logistik; monitoring kelancaran penyelenggaraan pemilu. “Lainnya, kami akan membantu sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pemilu yang dilak-
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
sanakan setelah ada permintaan dari penyelenggara pemilu,” jelas pria yang akrab dengan pegiat LSM dan Ormas ini. Lebih lanjut, hanafi menjelaskan, untuk mencegah kekerasan dan benturan antar kontestan Pemilu ia akan berupaya mengutamakan penyelenggaraan tugastugas pemerintahan dan mencegah terjadinya conflict of interest. Kemudian menyiapkan langkahlangkah strategis dalam upaya pemantapan stabilitas keamanan dan politik dalam negeri. diantaranya dengan mengaktifkan dan mengefektifkan lembaga-lembaga forum koordinasi seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), contohnya Forum Kerukunan Umat Beragaman (FKUB) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimpda). “Yang paling penting, kami akan mengoptimalkan penugasan personel monitoring kelancaran penyelenggaraan Pemilu nanti,” pungkasnya.
LAPORAN UTAMA
NANANG EKO WINARNO_Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro
“
“
beberapa kerawanan yang perlu diantasipasi seluruh pihak dalam rangka sukses Pemilu 2014, diantaranya tahapan kampanye, logistik, dan pemungutan dan penghitungan suara.
Bidang Hubungan Antar Lembaga
Siapkan Tim DKPP
Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro, sebagaimana tugas pokok yang diamanatkan oleh Undang- Undang adalah mewujudkan stabilitas keamanan dan politik dalam rangka suksesi Pemilu 2014. Jika, stabilitas keamanan politik kondusif maka akan mendukung kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2014 serta menjaga ketangguhan ketahanan nasional. Berdasarkan kajian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), ada beberapa kerawanan yang perlu diantasipasi seluruh pihak dalam rangka sukses Pemilu 2014, di-
antaranya tahapan kampanye, logistik, dan pemungutan dan penghitungan suara. Untuk mengantisipasi hal ini, Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro, Nanang Eko Winarto mengatakan pemerintah kabupaten Bojonegoro akan menerjunkan tim Dukungan Kelancaran Pelaksanaan Pemilu (DKPP) untuk mengumpulkan data hasil penghitungan suara di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau minimal di tingkat kecamatan. Untuk DKPP pemkab telah
menyiapkan anggaran sebesar Rp277.560.000 untuk mencari data saat Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kecurangan saat penghitungan suara lantaran banyaknya partai politik yang mengikuti Pileg 2014. Langkah ini sangat penting bagi Bakesbangpol sebagai upaya untuk mendapatkan hasil pemilu lebih cepat untuk kepentingan internal pemerintah. “Setidaknya kita sudah punya gambaran hasil pemilu,” pungkasnya.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
7
LAPORAN UTAMA
u l i m e P s a t i l a u K n a k t a k Ting
a l u m e P h i l i m e P 0 0 i 10
s a s i l a i s So
Keberadaan pemilih pemula acap menjadi incaran bagi partai politik untuk mendulang suara. Para pemilih pemula ini umumnya belum terinformasikan serta tidak memiliki pendidikan politik memadai. Selama ini mereka lebih banyak menerima informasi dari media, televisi, koran maupun radio. Celakanya, informasi yang diterima dari media massa lebih banyak info negatif daripada positif. Selain itu, Ada beberapa alasan mengapa para pemilih pemula berpartisipasi dalam pemilu. Alasan pertama, sebagian besar pemilih pemula masih menaruh kepercayaan kepada pemerintah untuk mengubah bangsa ini ke arah lebih baik. Alasan kedua, mereka berpartisipasi karena diajak orang lain. Alasan ketiga, karena diiming-
8
imingi honor yang besar, sedangkan alasan keempat hanya sekedar ikut-ikutan. Sedangkan alasan yang mendasari pemilih pemula tidak ikut berpartisipasi dalam pemilu/pemilukada atau golput adalah: ketidakpercayaan kepada partai politik dan kandidat yang ada, kesalahan pada administrasi data pemilih, dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Mengantisipasi minimnya partisipasi pemilih pemula di Pemilu 2014 nanti, Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro, Nanang Eko Winarto mengatakan akan melakukan sosialisasi kepada 1000 pemilih pemula di seluruh kabupaten Bojonegoro. “Sasaran utamanya adalah
LAPORAN UTAMA
“
alasan yang mendasari pemilih pemula tidak ikut berpartisipasi dalam pemilu/pemilukada atau golput adalah: ketidakpercayaan kepada partai politik dan kandidat yang ada, kesalahan pada administrasi data pemilih, dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU
pelajar tingkat SLTA yang sudah duduk di kelas XII,” jelas mantan Sekcam Kapas ini. Pada sosialisasi yang dilaksanakan satu bulan sebelum hari H pemilihan, lebih lanjut Nanang mengatakan, karena sasaran sosialisasi ini nantinya adalah pelajar, maka pihaknya bekerjasama dengan dinas pendidikan, akademisi dan organisasi kepemudaan dalam hal teknis pelaksanaan. Untuk kampus, pihaknya bekerjasama dengan FISIP Universitas Bojonegoro, sedangkan dari unsure pemuda, pihaknya menunjuk KNPI sebagi partnernya. Disamping Bakesbangpollinmas, sosialisasi terhadap pemilih pemula juga dilakukan oleh KPU kab Bojonegoro. Sebagai komisioner pelaksana Pemilu, KPU telah membentuk Relawan Demokrasi yang direkrut dari berbagai elemen masyarakat baik dari mahasiswa maupun masyarakat
umum. Ketua KPUK Bojonegoro Mundzar Fahman mengatakan ia tetap yakin akan aktifnya generasi muda untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Meskipun, pemuda cenderung apatis terhadap realita politik tanah air. “Pemilih pemula asal diberi pengertian yang baik, mereka akan mudah untuk diajak,” jelasnya. Kini KPU memiliki tagline yang golput tidak gaul. Dengan itu, harapannya masyarakat, khususnya pemilih pemula dapat menaruh suaranya pada pemilu mendatang. Menurut pria yang juga menjadi dosen ini, sebenarnya pemilih pemula memiliki potensi, yaitu disisi mental sudah kuat, dari segi pendidikan banyak mengenyam pendidikan, selain itu mereka adalah anak-anak muda saat ini sudah akrab dengan teknologi.
Sementara, Musta’ana, Koordinator divisi SDM, Humas dan Organisasi KPU Bojonegoro mengatakan relawan ini lebih banyak didominasi mahasiswa, sehingga sangat membantu KPU dalam menyebarkan informasi ke masyarakat terutama pemilih pemula. “Jadi saat KPU punya acara, di situ teman-teman relawan demokrasi ini masuk untuk memberi informasi tentang pemilu,” ujarnya. Beberapa hal yang sudah dilakukan KPU adalah agenda jalan santai yang akan digelar pada 9 Maret 2014 lalu. Selain itu relawan juga yang harus dilakukan oleh relawan demokrasi. “Mereka harus terjun di masing-masing daerah mereka, ke sekolah-sekolah, dan ke daerahdaerah pinggiran,” lanjutnya. “Relawan demokrasi ini anggotanya didominasi oleh mahasiswa,” tutupnya
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
9
LAPORAN UTAMA
Siapkan Pengamanan Ekstra
Siagakan Linmas Perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 sudah semakin dekat. Segenap jajaran pelaksana dan pendukung kelancaran Pileg sudah bersiap mengamankan pelaksanaannya. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Bojo-negoro, sebagai salah satu elemen pemerintah yang bertugas untuk menjaga stabilitas ke-
10
amanan Negara, telah menyiapkan perangkatnya. Salahsatu yang telah disiapkan adalah penyiagaan 10.493 personal Linmas, yang siap pada saat menjelang, pelaksanaan dan paska Pemilu. Sejauh ini sudah dilakukan pembekalan bagi para Linmas untuk teknis di lapangan nanti selama berlangsungnya Pileg 2014. Pengamanan ini meliputi mulai dari tibanya logistik, saat pemungutan suara, peng-
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
hitungan hingga pengembalian logistik Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro juga sudah melakukan pembekalan kepada para Linmas untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi ini. Kepala Bidang Linmas Bakesbangpolinmas, Sami’un, mengatakan pihaknya telah menyiagakan sekitar 22 anggota Linmas disetiap desa untuk pileg 2014. Selain itu Pemkab juga me-
LAPORAN UTAMA
“
“
pelibatan Linmas dalam membantu mengamankan jalannya Pemilu 2014 ini sebagaimana diatur dalam anggota Linmas dalam membantu pengamanan Pemilu diatur dalam UU Nomor 8 tahun 2012 dan Permendagri Nomor 10/2009. SAMI’UN_Kepala Bidang LINMAS Bakesbangpolinmas Kabupaten Bojonegoro
nambah pengamanan lima pleton atau sebanyak 155 yang tersebar untuk mengamankan Pemilu tingkat desa, kecamatan dan kabupaten Lebih lanjut Samiun mengatakan, pelibatan Linmas dalam membantu mengaman-kan jalannya Pemilu 2014 ini sebagaimana diatur dalam anggota Linmas dalam membantu pengamanan Pemilu diatur dalam UU Nomor 8 tahun 2012 dan Permendagri Nomor 10/2009. “Kedua peraturan itu menyebutkan fungsi Linmas untuk membantu pengamanan Pemilu.
Termasuk penempatan dua anggota Linmas di setiap TPS,” kata Sami’un. Oleh karena itu, dalam hal pendanaannya, biaya operasional anggota Linmas untuk membantu mengamankan pileg Bojonegoro tahun 2014 ini bersumber dari dana sharing APBD dan APBN. Rinciannya, untuk 5.601 anggota Linmas yang bertugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dananya diambilkan dari APBN khusus, sedangkan untuk 4300 Linmas di PPS, 560 Linmas di tingkat PPK dan 31 di tingkat Kabupaten dianggarkan dari APBD
sebesar Rp1.009.200.000. Untuk itu ia berharap, yang disedang diintensifkan adalah menyamakan persepsi para pembina Linmas di tingkat kecamatan tentang arah pembinaan Linmas. Untuk hal ini, para anggota Linmas akan dilatih untuk membantu personel TNI/Polri guna menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan masingmasing. “Para anggota Linmas harus cepat tanggap atau responsif terhadap semua potensi gangguan kamtibmas,” pungkasnya.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
11
LAPORAN KHUSUS
Perayaan Imlek
Dari Budaya Untuk Integrasi Bangsa Meningkatnya kesadaran akan pentingnya solidaritas, interaksi sosial, dan peran setiap elemen dalam masyarakat tanpa adanya diskriminasi oleh perbedaan agama, suku, etnis, status sosial, dan sebagainya. Integrasi budaya Tionghoa dengan budaya lain tersebut akan berdampak pula pada menguatnya integrasi nasional yang akhir-akhir ini banyak diuji dengan berbagai bentuk musibah dan bencana alam yang terjadi di berbagai belahan bumi Indonesia. Salah satu bentuk integrasi budaya Tionghoa itu, dapat dilihat pada perayaan tahun baru Imlek , dalam konteks ini, penghilangan sekat pribumi-non pribumi diyakini akan berdampak positif pada akselerasi akulturasi budaya masyarakat Tiong-
12
hoa dengan budaya lain dalam masyarakat Indonesia. Imlek sudah menjadi salah satu budaya masyarakat Tionghoa yang diakui keberadaannya merupakan khazanah budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan diperingati dengan kegiatan yang positif.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Sekilas Sejarah Imlek Masyarakat Tionghoa memiliki berbagai macam adat istiadat atau festival yang merupakan suatu bentuk penggambaran kebiasaan sehari -hari, tradisi, dan mitos yang berkembang di masyarakat. Pada awal mulanya berbagai macam perayaan mempunyai sejarahnya tersendiri yang kemudian mengalami perubahan karena pengaruh dari berbagai agama di sekeliling masyarakat Tionghoa. Salah satu perayaan terpenting yang dilaksanakan setiap awal tahun sebagai wujud syukur atas segala rahmat yang diberikan Tuhan adalah perayaan Imlek atau “Sintjia� .
LAPORAN KHUSUS Pada dasarnya kata Imlek merupakan penanggalan yang berdasarkan perhitungan bulan (lunar) yang berasal dari dialek Hokkian Selatan. Sehingga dapat dikatakan tahun baru Imlek berarti tahun baru menurut penanggalan bulan. Hal ini juga dapat dilihat dari setiap ucapan selamat tahun baru seperti guo nian hao (selamat menjalani tahun baru), gon he xin xi (hormat bahagia menyambut tahun baru), gong xi fa cai (hormat bahagai berlimpah rezeki). Penanggalan Imlek pertama kali dimulai pada 2637 SM pada masa pemerintahan Kaisar Oet Tee atau Huang Ti (2698 - 2598 SM). Pada awalnya penanggalan Imlek disebut He Lek yaitu penanggalan berdasarkan pada penanggalan Dinasti He atau Hsia (2205 - 1766) yang penetapan tahun barunya jatuh pada musim semi. Hal ini berubah pada pemerintahan Dinasti Cou atau Chin (1122 - 255 SM) tahun barunya jatuh pada musim dingin. Nabi Khongcu melihat bahwa tahun baru menurut penanggalan Cou tidak sesuai keadaan rakyat yang kekurangan karena musim dingin yang panjang. Oleh karena itu dia menetapkan kembali penggunaan penanggalan He. Pada pemerintahan Kaisar Han Bu Tee (140 - 86 SM) dari Dinasti Han, Konghucu ditetapkan sebagai agama negara dan penanggalan He resmi dipakai. Untuk tahun pertamanya dihitung dari tahun kelahiran nabi Khongcu (551 SM). Menurut kisah legenda Tiongha, disalah satu desa di Cina terdapat seekor hewan buas Nian (raksasa) berbadan besar yang menyerupai singa pemakan manusia yang datang dari pegu-
nungan. Nian biasanya muncul di akhir tahun untuk memakan apa saja yang ditemuinya, termasuk hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Pada hari kemunculan Nian, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada
lungan kertas merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Tradisi tersebut kemudian berkembang menjadi moda perayaan Tahun Baru hingga sekarang.
Sejak pagi masyarakat yang ingin melihat kirab barongsai sudah memadati jalan yang akan dilalui saat pawai. Meski harus duduk di pinggir trotoar, warga merasa terhibur dan mendapatkan kesan tersendiri.
setiap awal tahun untuk melindungi diri. Mereka meyakini, dengan melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil panen. Pada suatu ketika, ada penduduk yang melihat Nian tidak berani mendekati anak kecil yang sedang bermain petasan dengan mengenakan baju merah, Nian tersebut ketakutan dan berlari menuju hutan. Setelah itu, penduduk desa percaya bahwa Nian takut dengan warna merah. Sehingga mulai saat itu, setiap memasuki tahun baru maka penduduk akan menggantungkan lentera dan gu-
Perayaan Imlek di Bojonegoro Di Indonesia, pada masa pemerintah orde baru sejak 1968 hingga 1999, masyarakat keturunan Tionghoa dilarang melakukan perayaan tahun baru Imlek di depan umum. Hal itu berdasarkan atas Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto, yang melarang segala hal yang berbau Tionghoa, termasuk di antaranya tahun baru Imlek. Namun, pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, mendapatkan kebebasan untuk merayakan tahun baru Imlek, yaitu di mulai pada tahun 2000.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
13
LAPORAN KHUSUS Presiden Abdurrahman Wahid secara resmi mencabut Inpres Nomor 14/1967 dan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif yaitu hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya. Selanjutnya perayaan Imlek di Indonesia mengalami perubahan pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu Hari Libur Nasional, oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003 hingga saat ini. Saat ini, warga Tionghoa di seluruh daerah di Indonesia rutin merayakan tahun baru imlek. Begitu juga di Bojonegoro, menjelang pergantian Tahun Baru Imlek 2565 ini, warga Tionghoa di Bojonegoro mengelar Sembahyang Dewa dan Leluhur di klenteng Hok Swie Bio, pada pekan terakhir di bulan Januari 2014 tepatnya pada kamis sore (30/01/2014). “Sehari menjelang Imlek, kami melakukan sembahyang dewa dan leluhur. Malam nanti juga,” ujar Pengurus Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro, Go Kian An. Ia menambahkan, Sembahyang Dewa di klenteng bertujuan untuk mensyukuri nikmat yang telah dilimpahkan dan Sembahyang Leluhur dilakukan untuk mengingat dan mengenang para leluhur, keluarga, famili yang telah meninggal. Pada malam sebelum tahun baru atau Chu Si Ye, seluruh anggota keluarga menurutnya berkumpul bersama. Pada malam harinya klenteng juga menggelar hiburan sebagai bagian mensyukuri pergantian tahun. Kemudian dilanjut pada pagi harinya (31/01/2014) Bertepatan perayaan tahun baru Imlek
14
BUAH NAGA menjadi lambang kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa. Dengan menyediakan buah ini di perayaan Imlek, masyarakat percaya dapat mendatangkan keberuntungan di tahun selanjutnya.
2565, Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro menggelar pawai barongsai dan leang leong. Dua ekor barongsai dan satu leang leong menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bojonegoro. Sejak pagi masyarakat yang ingin melihat kirab barongsai sudah memadati jalan yang akan dilalui saat pawai. Mereka datang tidak hanya dari dalam kota, namun juga dari luar kota. Mayoritas keluarga dengan membawa anak kecil menunggu di pinggir trotoar. Sementara, rute kirab barongsai diawali dari klenteng Hok Swie Bio jalan Jaksa Agung - perempatan Bligo - Sarimulyo - kembali melintasi klenteng - Mayangkoro - Tritunggal - WR Supratman Rajawali - Imam Bonjol - Trunojoyo- Hayamwuruk dan kembali ke klenteng. Imlek Berkah Bagi Semua Perayaan Imlek ini juga membawa berkah bagi sebagian warga termasuk pengusaha makanan siap saji dan catering. Karena saat merayakan Imlek, umat Tiong-
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
hoa membagi-bagikan makanan kepada tetangga dan kerabatnya, sehingga banyak yang mendapat pesanan. “Pemesanan meningkat dan yang pesan mayoritas adalah keturunan Tionghoa,” terang Manjer Giant Bojonegoro, Junaedi. Selain Giant, jasa catering juga menerima banyak pesanan dalam perayaan Imlek. Catering Mayangkoro misalnya, meski pemiliknya juga merayakan Imlek, namun tetap melayani pesanan sehari sebelum Imlek. “Selain membagikan angpau, tradisi kami memang membagibagikan makanan kepada tetangga dan kerabat dekat,” terang pemilik Catering Mayangkoro, Hindarti. Ia berharap dengan pergantian tahun kuda kayu ini bisa lebih baik daripada tahun lalu, lebih banyak hoki dan juga adanya ketentraman dan kerukunan sesama umat. Peryaan Imlek tahun terasa lebih meriah dengan adanya ratusan lampion yang dipasang di
LAPORAN KHUSUS pendopo Pemkab Bojonegoro. Banyaknya lampion yang dipasang di pendopo terlihat indah dengan warna serba merah. Selain itu terop yang sewarna juga diberi gantungan puluhan lampion. Lampion-lampion itu tampak dipasang di pintu masuk dan di sekeliling pendopo. Hal ini pun membuat pengunjung Alun-alun yang tengah bermalam Minggu tidak segan untuk mengambil gambar dengan background tersebut. Evi salah satunya berkata bahwa bahwa dirinya memang menyukai lampion karena warnanya yang bagus juga sinarnya yang tampak indah. “Bagus kalau buat foto. Mumpung ada, ya numpang jepret,” kata wanita asal Ledok ini. Leang-leong Naga Doreng dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 15Semarang Kodam IV/Diponegoro ikut meramaikan perayaan Imlek 2565 di pendopo Kabupaten Bojonegoro. Berkolaborasi dengan atraksi barongsai, penampilannya sangat apik membuka peray-
“
aan etnis Tionghoa. Tidak sedikit penonton dibuat kagum. Bukan hanya etnis Tionghoa, masyarakat umum yang datang ke pendopo sangat terpesona. Seperti diungkapkan Sinta, salah satu penonton asal Kadipaten yang sejak sore sudah menunggu penampilan leangleang dan barangsai. “Anak saya suka dengan barongsai, apalagi melihat penampilan pak tentara tadi sangat bagus sekali,” ujarnya. Peringatan tahun baru Imlek 2565 di kawasan Pendopo Kabupaten Bojonegoro pada Minggu (2/2/2014) malam ini lebih meriah dibanding di klenteng. Ratusan hiasan lampion warna-warni dan atraksi barongsai menyambut ribuan warga Tionghoa dari berbagai kecamatan di Bojonegoro. “Kalau datang semua mencapai 2.000 lebih orang yang datang,” ujar ketua panitia, Hendri. Pesta kembang api menutup acara bertema Bhineka Tunggal Ika. Di tempat ini pihak pani-
tia sengaja mengelar perayaan Imlek lebih menarik. Dengan menampilkan aneka ragam budaya dan dihadiri umat berbagai agama. “Kebetulan Kang Yoto mengizinkan tahun ini digelar Imlek di sini (pendopo), kami merasa terkesan,” ucap Hendri saat ditemui usai acara. Karenanya rencana tahun depan akan menggelar acara lebih seru lagi. Mengingat banyak pengunjung di pendopo tidak tertampung. Untuk perayaan Imlek kali ini, ia mengaku tak ada panitia khusus yang mengkoordinir berlangsungnya acara. “Semua dari sumbangan warga Tionghoa, termasuk barongsai dan leang leong naga doreng,” jelas pria yang biasa disapa Lei Lei ini. Terpisah Bupati Bojonegoro Suyoto, tidak mempermasalahkan bila tahun depan akan menggelar Imlek di pendopo. Bupati menyerahkan semua kepada warga Tionghoa di Bojonegoro yang mencapai 6.000 jiwa.
Imlek ini juga membawa berkah bagi sebagian warga termasuk pengusaha makanan siap saji dan catering. Karena saat merayakan Imlek, umat Tionghoa membagi-bagikan makanan kepada tetangga dan kerabatnya
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
15
“
DINAMIKA PARPOL
4 1 0 2 u l i m e P i d 12 Parpol
l i r p A 9 i p Siap Hada Pemilu 2014 tinggal menghitung hari, yaitu pada tanggal 9 April 2014 dan tentunya partai politik peserta pemilu sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Perjuangan panjang yang telah dilalui oleh mayoritas kontestan tentunya dijadikan guru terbaik untuk meraih kemenangan pada pemilu tahun ini. Dari 12 parpol peserta pemilu 2014 ini,tercatat hanya satu parpol baru dan pertama kalinya mengikuti hingar bingar pemilihan umum, yakni partai Nasdem. Berikut catatan tim Litbang Majalah GEMA Handoko Ishaq
Sebagai partai baru, Partai NasDem terus mempersiapkan diri untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2014. Menghadapi pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi, seluruh kader partai nasdem terus bergerak untuk meraih hati rakyat. Berbagai bentuk kampanye terus dilakukan partai bernomor urut 1 tersebut, disamping melalui alat peraga kampanye dan juga iklan di beberapa media partai nasdem juga melakukan santunan hingga pengobatan gratis. Berbeda dengan partai NASDEM, Partai Kebangkitan Bangsa
16
(PKB) juga tak ingin kembali terpuruk, parpol yang pernah mendapatkan empat belas kursi pada pemilu 2004 dan turun menjadi 5 kursi pada Pemilu 2009 ini, akan mengerahkan seluruh energinya pada Pemilu kali ini, bergabungnya beberapa tokoh nasional sangat berpengaruh bagi semangat kader-kader PKB dalam meraih dukungan. Ditambah lagi dengan penataan struktur yang semakin massif, mesin PKB sudah jauh hari melakukan rekonstruksi struktur untuk penyegaran mesin parpol. Di sisi lain PKB juga di
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
untungkan oleh ketidaklolosan PKNU dalam pemilu 2014 ini, pemilih dan simpatisan PKNU yang mayoritas adalah warga nahdliyin, sangat berpotensi untuk kembali merapat ke partai bernomor 2 tersebut. Partai Keadilan Sejahtera, juga terlihat siap untuk bersaing , identitas PKS sebagai partai berbasis kader masih sangat efektif untuk meraih suara dalam pemilu, meski dalam kancah nasional PKS mengalami goncangan namun hal tersebut tidak mempengaruhi para simpatisan untuk terus bergerak. Sementara, parpol lain seperti PDI Perjuangan Kabupaten Bojonegoro terus bergerilya untuk mendulang suara dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014. Sebagai partai yang pernah menjadi peraih suara terbanyak pada pemilu 1999, partai bergambar banteng tersebut tentunya ingin mengulangi kesuksesan yang pernah diraih pada lima belas tahun lalu tersebut, apalagi menjelang pemilu 2014 popularitas PDI-P turut
DINAMIKA PARPOL terdongkrak seiring dengan naiknya popularitas gubernur DKI Jakarta JOKO WIDODO di bursa calon presiden Indonesia. Tentunya momen tersebut tak akan disia-siakan oleh parpol berlambang banteng tersebut, santernya wacana pencalonan jokowi, sapaan Akrab Joko Widodo, menjadi market tersendiri untuk mendapat simpati pemilih. Lalu, bagaimana Partai Golkar BOjonegoro? Pada pemilu kali ini, Dpd Golkar Bojonegoro kemungkinan masih tetap dominan di bojonegoro, meskipun menjelang pelaksanaan pemilu 2014, Partai Golkar kehilangan sosok yang paling berpengaruh Drs.H M.Thalhah.SH. M.Hum yang merupakan ketua DPD Golkar Kabupaten Bojonegoro, namun hal itu tampaknya tidak berpengaruh pada kondisi parpol bergambar beringin tersebut. Sebagai parpol yang selalu menang pemilu Partai Golkar telah mengakar dalam masyarakat, hal tersebut tampaknya menjadi kekuatan yang tidak dipunyai oleh partai-partai lain. Sedangkan Partai Gerindra, pada pemilu 2014 ini tampaknya akan mengalami peningkatan yang luar biasa dalam perolehan suara, meskipun pada pemilu 2009 yang lalu partai Partai Gerindra hanya memperoleh 1 kursi di DPRD Bojonegoro, Kuatnya figure Prabowo sebagai pendiri parpol, serta bergabungnya PKNU menjadi modal besar untuk memenangkan pemilu 2014. Sementara itu, trend positif juga ditunjukan Partai Demokrat Bojonegoro. Konflik internal yang sempat terjadi pada pengurus pusat, dan keterlibatan sejumlah kadernya pada masalah korupsi, tidak begitu berpen-
garuh dibojonegoro. Meskipun elektabilitas partai berlambang mercy tersebut sempat anjlok, tetapi adanya konvensi calon presiden tampaknya sangat berpengaruh pada naiknya popularitas parpol tersebut. Disisi lain Partai Amanat Nasional (PAN) juga diprediksi akan mengalami peningkatan, kuatnya figur-figur kader menjadi andalan partai berlogo matahari ini untuk memikat hati rakyat. Apalagi ditambah dengan figur Suyoto, bupati Bojonegoro yang merupakan ketua DPW PAN Jawa Timur, tentu akan menjadi semangat baru untuk menjadi pemenang pada pesta demokrasi kali ini. Dan Partai Persatuan Pembangunan , juga termasuk partai yang mendapatkan berkah ketidaklolosan PKNU sebagai peserta pemilu 2014, meskipun secara kelembagaan PKNU bergabung dengan Partai Gerindra, tapi pada akar rumpun simpatisan dan pengurus PKNU juga banyak yang bergabung dengan partai berlogo Ka’bah tersebut. Berbeda dengan PPP dan PAN, Partai Hanura merupakan partai yang punya dua mesin berbeda, menyusul bergabungnya ketua PERINDO Hari Tanoe Soedibyo ke Partai Hanura, Tentu, pimpi-
nan partai akan berupaya serius untuk peningkatan jumlah perolehan suara pada pemilu 9 April nanti. Terakhir, meski Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Bulan Bintang (PBB), sebagai partai, yang bisa dibilang terlambat lolos yang menimbulkan kesan kedua partai tersebut kalah start dengan partai-partai yang lain, sehingga keadaan tersebut, berpengaruh pada kurang maksimalnya kinerja parpol. Singkatnya waktu dan kurangnya kader membuat kedua parpol tersebut sulit untuk bersaing dengan partai-partai yang lain. Dari pengamatan Gema, tampaknya dalam pemilu 2014 nanti distribusi suara akan sangat berimbang,mengingat jumlah partai politik yang lebih sedikit daripada pemilu 2009 dan meratanya kekuatan masing-masing parpol. Semua parpol, memiliki strategi yang berbeda dalam mempengaruhi pemilih, semua berkeyakinan menang, tapi semua parpol juga harus sadar bahwa seiring dengan semakin dewasanya masyarakat dalam berdemokrasi, masyarakat juga menjadi semakin pintar dalam mentukan pilihan.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
17
DINAMIKA PARPOL
BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK 2014
Hanya Diterimakan 8 Bulan Anggaran bantuan keuangan partai politik (Banpol) tahun 2014 sudah bisa diajukan mulai dari sekarang. Menyusul setelah Laporan Pertanggungjawaban Banpol tahun 2013 lalu yang seluruhnya sudah dikirim oleh partai politik penerima Banpol 2013 ke Bakesbangpollinmas dan sudah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada akhir Pebruari lalu.
Hal ini disampaikan Wahyu Maharani, Kepala Sub Bidang Organisasi Masyarakat, Profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Bakesbangpollinmas, kabupaten Bojonegoro saat rapat bersama pimpinan Partai Politik pada 15 Maret 2014 lalu. Ia menjelaskan, bahwa semua LPJ dari 15 Parpol yang menerima Banpol tahun 2013 lalu sudah diterima dan su-
dah diperiksa oleh BPK, sehingga untuk tahun 2014 ini, bisa mengajukan kembali. “Terkait LPJ parpol hanya tinggal menunggu LHPK saja dari BPK”, jelasnya. Ia menambahkah sesuai dengan Peraturan Bupati No 41 Tahun 2013, partai politik yang memperoleh kursi pada pemilu 2009, tidak menerima banpol
seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, dana banpol tidak diberikan selama 1 tahun penuh. Namun hanya sesuai masa kerja DPRD hasil pemilu 2009yakni pada bulan Agustus mendatang. “Jadi pada tahun ini hanya diterimakan 8 bulan saja,” jelas perempuan yang akrab dengan aktifis ini. Untuk itu, ia meminta kepada parpol agar segera mengajukan proposalnya, paling lambat akhir bulan Maret ini. Dia berharap agar parpol jangan terlalu lama mengajukannya karena SPJ untuk tahun ini harus diterima paling lambat bulan September 2014. Untuk diketahui, jumlah Banpol pada tahun 2014 ini masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni Rp. 1.134/suara. Sehingga jumlah yang diterima sebesar 1.134 x 8 : 12 untuk setiap parpolnya.
JUMLAH PENERIMA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK 2014
NO
NAMA PARTAI
JUMLAH DANA
NO
NAMA PARTAI
JUMLAH DANA
1
Partai Bintang Reformasi (PBR)
Rp.
19.631.808
9
Partai Amanat Nasional (PAN)
Rp.
66.976.308
2
Partai GERINDRA
Rp.
15.903.216
10
PKPI
Rp.
12.471.732
3
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Rp.
30.882.600
11
Partai PELOPOR
Rp.
8.542.044
4
Partai Demokrat
Rp.
47.126.772
12
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rp.
18.815.328
5
PNBKI
Rp.
15.685.488
13
PKPB
Rp.
10.786.608
6
Partai HANURA
Rp.
17.211.096
14
PDI Perjuangan
Rp.
34.940.052
7
PKNU
Rp.
28.775.628
15
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Rp.
52.102.008
8
Partai GOLKAR
Rp.
69.333.516
JUMLAH TOTAL
Rp.
449.167.572
18
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
19
DINAMIKA PARPOL Daftar Alamat Sekretariat
Partai Politik Peserta pemilu Tahun 2014 PARTAI NASDEM KETUA SEKRETARIS BENDAHARA TELP SEKRETARIAT
: ALKHAM M. UBAY S.Pd : H. EDI SUHARTONO SE. MM : YUSY AGUSTINA S.Pd : 0353882093 : JL. MH THAMRIN BOJONEGORO
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KETUA : Drs. KH.SOCHIB SOIM SEKRETARIS : AHMAD SUNJANI S.Ag BENDAHARA : AHMAD BAHARUDDIN TELP :SEKRETARIAT : JL. BASUKI RAHMAT BOJONEGORO
Tinggal hitungan hari, negeri ini kembali akan menggelar hajatan lima tahunan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Pemilu kali ini adalah Pemilu keempat sejak era Reformasi. Sebelumnya, kita berhasil melaksanakan hajatan demokrasi terbesar pada 1999, 2004, dan 2009. Makanya, tidak salah bila nyaris semua kalangan menyebutnya tahun ini sebagai tahun politik. Sebab nasib bangsa lima tahun ke depan ditentukan pada 9 April mendatang. Kepada pemilih pemula yang pada tahun 2014 ini sudah mempunyai hak memilih, jadilah pemilih pemula yang cerdas dan tercerahkan. Jangan mau diiming-iming dengan angin surga dari para caleg dan partai politik tertentu dengan cara apapun. Apalagi dengan cara money politic, pemilih pemula sebagai pewaris bangsa ini jangan pernah tergoda dengan hal yang tabu tersebut. Lebih baik memilih sesuai dengan hati nurani dari pada dengan pemberiaan sejumlah rupiah, sebab ini akan berakibat beberapa tahun kemudian, ketika pemilih pemula yang hari ini berumur 17 tahun maka pada usia 40 tahun budaya yang demikian yaitu money pilitic akan tetap hidup dalam sistem perpolitikan nasional kita Ayo Anak Muda Bojonegoro, tentukan Pilihanmu Mulai Sekarang,... Jika masih ragu dengan calegnya, Silakan datangi kantornya,.. tanyakan apa visi misinya. KARENA PILIHANMULAH PENENTU NASIB BANGSA OLEH LIMA TAHUN KEDEPAN.
20 20
V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144 EEDDIISSII:: 2211//TTHH V/
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KETUA : DWI YUDHA MANUFRI SP SEKRETARIS : JOKO ERWANTO S.sos BENDAHARA : DRIARSO St TELP : 0353880328 SEKRETARIAT : JL. LISMAN BOJONEGORO PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN KETUA : Drs H.BUDI IRAWANTO M.Pd SEKRETARIS : DONY BAYU SETYAWAN SH BENDAHARA : BAMBANG SUTRISNO TELP : 0353889248 SEKRETARIAT : JL. PANGLIMA POLIM BOJONEGORO PARTAI GOLONGAN KARYA KETUA : SEKRETARIS : ISWANTO LILIK N. S.sos BENDAHARA : PUJIANTO SH TELP : 03538816333 SEKRETARIAT : JL RAYA TIKUSAN KAPAS BJNGRO PARTAI GERINDRA KETUA SEKRETARIS BENDAHARA TELP SEKRETARIAT
: Drs.H SETYO HARTONO MM.Msi : ANAM WARSITO SH : KADIS :: JL. LETTU SUYITNO BOJONEGORO
PARTAI DEMOKRAT KETUA : SUKUR PRIYANRTO SE SEKRETARIS : Drs BAMBANG NOERCHOZIN BENDAHARA : SUPRAPTO TELP :SEKRETARIAT : JL. UNTUNG SUROPATI BOJONEGORO PARTAI AMANAT NASIONAL KETUA : SUYUTHI SEKRETARIS : LASURI BENDAHARA : AGUS SUPRAYITNO TELP : SEKRETARIAT : JL. PANG. SUDIRMAN BOJONEGORO PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KETUA : KH.M.HADIST SARIDI SE SEKRETARIS : CHOIRUL ANAM S.thi BENDAHARA : HJ. NURIYAH TOMIN S TELP : SEKRETARIAT : JL. PANGLIMA POLIM BOJONEGORO PARTAI HANURA KETUA SEKRETARIS BENDAHARA TELP SEKRETARIAT
: Drs,M.FARHAN.M.si : MUHAMMAD MOESLIH MK : T. ISKANDAR : 353891563 : JL. RAJEKWESI BOJONEGORO
PARTAI BULAN BINTANG KETUA : Drs. SUN`AN M.Pd SEKRETARIS : BAMBANG S. A.Ma BENDAHARA : ANUR ROFIK S.Pd.I TELP : SEKRETARIAT : PLESUNGAN - KAPAS BOJONEGORO PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA KETUA : H. SYAMSUL HUDA ST SEKRETARIS : H. SOETIKNO SP BENDAHARA : IDA TABIYATUL CHUSNUNIA SE TELP : 0353881001 SEKRETARIAT : JL. RAJEKWESI NO.51 BOJONEGORO
DINAMIKA PARPOL Profil Caleg 2014
DAPIL 1 Bojonegoro Kapas Dander Trucuk
Peliputan ini, hanya bertujuan untuk sekedar membantu pendidikan politik, agar pemilih dapat melihat nama dan wajah calon wakilnya nanti, tujuannya agar tercipta paradigma baru tentang politik yang lebih segar dan komprehensif. Dan diharapkan nantinya akan memunculkan politisi yang baik, bermoral luhur, serta memiliki keberanian yang tinggi dalam memperjuangkan dan mewujudkan ide-ide bagi terciptanya kebaikan masyarakat
V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144 EEDDIISSII:: 2211//TTHH V/
21 21
DINAMIKA PARPOL Peliputan ini, hanya bertujuan untuk sekedar membantu pendidikan politik, agar pemilih dapat melihat nama dan wajah calon wakilnya nanti, tujuannya agar tercipta paradigma baru tentang politik yang lebih segar dan komprehensif. Dan diharapkan nantinya akan memunculkan politisi yang baik, bermoral luhur, serta memiliki keberanian yang tinggi dalam memperjuangkan dan mewujudkan ideide bagi terciptanya kebaikan masyarakat
22
EE D D II SS II :: 2 21 1 // TT H H V/ V/ JJ A AN N -- M MA AR R EE T/ T/ 2 20 01 14 4
Profil Caleg 2014
DAPIL 2 Sumberrejo Kanor Balen Sukosewu
DINAMIKA PARPOL Profil Caleg 2014
DAPIL 3
Baureno Kepohbaru Kedungadem Sugihwaras
EE D D II SS II :: 2 21 1 // TT H H V/ V/ JJ A AN N -- M MA AR R EE T/ T/ 2 20 01 14 4
23
DINAMIKA PARPOL Profil Caleg 2014
DAPIL 4
Temayang-Sekar-Gondang-Bubulan Ngambon Tambakrejo Ngraho Margomulyo
24 24
EEDDIISSII:: 2211//TTHH V/ V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144
DINAMIKA PARPOL Profil Caleg 2014
DAPIL 5
Kalitidu Ngasem Gayam Purwosari Padangan Malo Kedewan Kasiman
EEDDIISSII:: 2211//TTHH V/ V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144
25 25
DINAMIKA OMS
MILAD 67 HMI
Gelar Tasyakuran dan Pendidikan Politik Bulan Pebruari merupakan bulan istimewa bagi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Karena di bulan ini, tepatnya 5 Pebruari 1947, Lafran Pane bersama mahasiswa Jogyakarta sepakat mendirikan organisasi yang di bernama HMI.
Untuk memperingati hari bersejarah yakni Milad HMI ke 67 ini, HMI Cabang Bojonegoro menggelar serangkaian kegiatan, diawali dengan tahtimul qur’an yang diikuti pengurus dan kader HMI dilanjut dengan tasyakuran di sekretariat HMI, Jl Ade Irma Suryani, Bojonegoro dan ditutup dengan seminar dan pendidikan pada 8 Februari di Pendopo Angling Dharma.
26
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Pada acara tasyakuran, puluhan anggota HMI Bojonegoro, perwakilan omek lain seperti GMNI dan IMM serta beberapa alumni HMI seperti pendiri HMI periode pertama Imam Basuki, pendiri periode kedua Ihwanuddin, Rodli Abdurrahman, M. Nur Faqih dan lainnya hadir mengikuti acara. Dalam kesempatan ini Ihwanuddin berharap HMI Bojonegoro bisa mewujudkan sesuai dengan
DINAMIKA OMS visi HMI yaitu menciptakan insan akademis bernafaskan Islam. “Tentu harapannya sesuai dengan visi HMI serta mampu bertanggung jawab, adil dan makmur dalam setiap kepemimpinan pengurusnya,” ungkap Ketua Umum HMI periode 1989-1990 ini. Usai sambutan dari ketua dan alumni, acara tasyakuran dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh pendiri HMI periode 2, Ihwanuddin kepada ketua umum HMI. Sementara itu, Ketua Umum HMI Bojonegoro, Badi’ah Khafidhotun mengatakan bahwa tema milad ke-67 ini adalah “Menegaskan Indepensi HMI Ditengah Pesta Demokrasi”. “Harapan yang pertama yaitu tetap kritis dengan kebijakan pemerintah kemudian sesuai dengan tema yakni mampu menempatkan indepensi pada tempatnya apalagi mengahadapi tahun pesta demokrasi yang penuh dengan politik,” terang wanita yang akrab disapa Diah ini. Sebagai acara puncak, HMI dalam rangkaian acara Milad HMI ke-67, sebagai pendidikan politik bagi pemilih pemula.
Dalam dialog publik ini HMI menggandeng Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK), dan menjadikan Ketua KPUK Bojonegoro Mundzar Fahman sebagai narasumber dialog. Selain Mundzar juga ada pengamat politik Erfan Kusindarto dan tokoh pemuda Sulung. Ketua Umum HMI Bojonegoro, Badi’ah Khafidhotun mengatakan dialog ini sekaligus upaya mengajak pemuda yang notabennya pemilih pemula untuk menjadi pemilih cerdas dalam pemilu April
2014 ini. Ia juga menekankan bahwa HMI sendiri bersifat independen tanpa mengusung kepentingan salah satu partai. “Bagi aktivis yang memilih politik silahkan meninggalkan organisasi dan bagi yang memilih organisasi silahkan tinggalkan politik,” jelas wanita yang akrab disapa Diah ini. Dialog publik ini diikuti puluhan pemuda dari berbagai kalangan seperti Osis SMA di Bojonegoro, Organisasi mahasiswa dan juga alumni HMI Bojonegoro.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
27
DINAMIKA OMS
NARASUMBER yang hadir Sunhadi, Direktur RSUD Bojonegoro, dan dr Budi, Direktur Amarylis Jakarta Suhartina Pernawati, Kepala Pesertaan BPJS Bojonegoro, berpose sejenak setelah diskusi bersama pengurus LAKPESDAM NU Bojonegoro.
FOTO : PC LAKPESDAM NU BOJONEGORO
LAKPESDAM NU BOJONEGORO
Raker I dan Diskusi Terfokus JKN BPJS Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Dan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak bagi masyarakat, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 28H dan pasal 34 Undang Undang Dasar 1945.
28
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Salah satu upaya pemerintah untuk melindungi kesehatan rakyat, sebagaimana amanat UU, sejak per 1 Januari 2014, pemerintah resmi meluncurkan program kesehatan rakyat yang bernama Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimana program ini merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Namun, karena minimnya sosialisasi sampai saat ini banyak masyarakat yang belum tahu apa itu JKN. Oleh sebab itu, dalam rangka rapat kerja I Penyusunan Renstra 2014 ini, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Bojonegoro ini mengadakan diskusi terfokus
DINAMIKA OMS (FGD) dengan thema pokok Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Perspektif Hak Atas Kesehatan. Ketua Lakpesdam NU Bojonegoro, Alexander Mubarok mengatakan, lembaganya perlu mendiskusikan hal ini karena program ini dirasa belum diketahui oleh masyarakat secara luas. Ia berharap dengan FGD ini dapat menambah pengetahuan masyarakat masyarakat terhadap Sistem Jaminan Kesehatan Nasional ini. “JKN dan BPJS adalah program baru, dan sampai saat ini, banyak masyarakat yang belum tahu tentang persaratan dan tata cara serta manfaat menjadi peserta BPJS,” jelas mantan ketua PMII Bojonegoro ini. Alex juga berharap agar setelah dilaksanakannya diskusi ini, LAKPESDAM NU Bojonegoro
“
BPJS yang dimulai persatu Januari 2014 secara nasional hingga saat ini masih terdapat banyak kekacauan. Oleh karena itu, perlu kawalan di lapangan. Dan NU mempunyai tanggungjawab sosial membantu mengiring, mengawal agar program ini berada direl yang benar sehingga pada tahun 2019 seluruh masyarakat bisa menikmatinya
dr. CHOLID UBED_Ketua PCNU Kabupaten Bojonegoro
FOTO : PC LAKPESDAM NU BOJONEGORO
GAYENG Diskusi Terfokus LAKPESDAM NU diikuti peserta dari Banom NU, Lembaga/Lajnah NU, Organisasi Kemahasiswaan, dan Masyarakat Pengguna layanan kesehatan.
dan juga masyarakat pengguna layanan kesehatan mendapatkan pengetahuan dan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul berkaiatan dengan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasioal dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Bojonegoro. Selain itu, diskusi yang dihadiri oleh Suhartina Pernawati, Kepala Pesertaan BPJS Bojonegoro, Sunhadi, direktur RSUD Bojonegoro, dan dr Budi, Direktur Amarylis Jakarta ini, juga membicarakan tentang tugas pokok dan fungsi BPJS, mekanisme pengawasan dan complain serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perspektif hak dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Diskusi yang digelar pada Jumat, 17 Januari 2014 di Aula kan-
tor PCNU Bojonegoro ini, diikuti peserta dari Banom NU, Lembaga/Lajnah NU, Organisasi Kemahasiswaan, dan Masyarakat Pengguna layanan kesehatan. Ketua Pengurus Cabang PC NU Bojonegoro, dr. H. Cholid Ubed dalam sambutannya mengatakan bahwa BPJS yang dimulai persatu Januari 2014 secara nasional hingga saat ini masih terdapat banyak kekacauan. Oleh karena itu, perlu kawalan di lapangan. Dan NU mempunyai tanggungjawab sosial membantu mengawalnya. “Tugas NU mengiring, mengawal dan agar program ini berada direl yang benar sehingga pada tahun 2019 seluruh masyarakat bisa menikmatinya,” tegas direktur RS Ibnu Sina ini.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
29
DINAMIKA OMS
MUSDA IV DKB
Nama Baru Ketua Baru Format Baru Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, kini masyarakat bojonegoro, khususnya pegiat seni, sastra dan budaya bisa bernafas lega. Dewan Kesenian Bojonegoro (DKB) Kabupaten Bojonegoro telah menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IV, pada Minggu 9 Pebruari 2014 lalu. Acara yang digelar di Wisma Toyo Aji ini menghasilkan beberapa perubahan signikan dalam jagad kebudayaan Bojonegoro.
30
EEDDIISSII:: 2211//TTH H V/ V/JJAAN N--M MAARREET/ T/22001144
DINAMIKA OMS Agenda utama Musda kali ini, yakni pemilihan ketua DKB periode 2014-2019, dalam perhelatan ini, terdapat 3 kandidiat muda yang mencalonkan diri yakni, Burhanudin, Khuzaeni dan Agus Sighro Budiono. Dalam pemilihan yang dilakukan secara langsung itu akhirnya Kuzaeni berhasil mengungguli dua kandidat lain. Dari jumlah 33 suara, Burhanudin, mendapat sebanyak 11 Suara, Kuzaeni mendapat 20 suara dan Agus Sigro mendapat 2 suara. Selain pemilihan ketua, dalam Musda kali ini juga membuat sebuah keputusan baru yakni perubahan nama yang sebelumnya Dewan Kesenian Bojonegoro menjadi Dewan Kebudayaan Bojonegoro ini. Gampang Prawoto, salah satu steering commite dalam Musda ini mengatakan, perubahan nama ini merupakan bentuk sinkronisasi dengan program Pemerintah yang akan membangun pusat kebudayaan. “Dengan perubahan ini, kita berharap nantinya akan tercipta
FOTO : DOK PRIBADI
Khuzaini alias Kang Zen,ketua terpilih dalam MUSDA IV DKB 2014.
FOTO : KANG ZEN
Laporan Ketua Steering Committee MUSDA IV DKB, Gampang Prawoto, Ketua Organizing Committee Kuzaini dan Hendro Lukito, Penanggungjawab kegiatan Musyawarah DKB, melaporkan hasil-hasil Musyawarah Kepada Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto.
masyarakat yang berbudaya dan beradab,” jelasnya. Selain itu, Hendro Lukito, Sekretaris Dewan Kesenian Bojonegoro Periode 2009 -2012, menjelaskan, pergantian nama ini salahsatunya juga bertujuan agar lembaga ini bisa mencangkup lebih banyak pengembangan kebudayaan lokal. “Karena, kesenian adalah aspek budaya dan seni merupakan salah satu bentuk produk budaya,” ujarnya. Ia menambahkan, DKB kedepan mempunyai misi yakni, membangun budaya melalui aspek seni yang memiliki tata nilai budaya. Ketua terpilih dalam Musda ini, Khuzaini ini selain mengucapkan terimakasih kepada seniman dan budayawan yang memilihnya untuk memimpin DKB lima tahun kedepan, ia juga menjelaskan, bahwa tugas dan fungsi DKB pada periode ini dinilai lebih berat karena mencakup beberapa aspek kebudayaan yang lebih luas. “Sehingga kami meminta kepada seluruh elemen masyarakat
untuk terlibat penuh didalamnya,” pintanya. Sebagai langkah awal kepemimpinannya, ia berupaya dalam waktu dekat ini pihaknya mendesak kepada Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bojonegoro untuk segera menyediakan sekretariat yang sifatnya permanen karena banyak hal yang harus segera dilakukan.
FOTO : DOK PRIBADI
Gampang Prawoto, ketua Steering Commite dalam Musda IV DKB
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
31
DINAMIKA OMS
OMS
Peduli
Kesadaran berderma. Keyakinan bahwa berderma bukanlah sekedar ibadah memenuhi perintah agama, tetapi sebagai ibadah sosial yang sangat diperlukan untuk membangun kehidupan sosial yang berkeadilan. Untuk itu, perlu ditingkatnya kesadaran bahwa amalamal dan derma itu akan lebih bermanfaat jika dititipkan kepada lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dengan program yang jelas dan transparan. Dengan demikian, dana yang diberikan dapat difungsikan dengan semestinya. Semoga, hikmah bencana menyadarkan kita akan pentingnya membangun kebersamaan, saling menghargai untuk kehidupan yang lebih yang bermartabat.
Nasyiatul Aisiyah Beri Bantuan Korban Kelud Perwakilan dari anggota Nasyiatul Aisiyah (NA) yang merupakan organisasi remaja putri badan otonom Muhammadiyah Ranting Sumberrejo turut memberikan bantuan kepada korban bencana Gunung meletus Kelud di Kediri pada Jumat (7/3/2014) lalu. Kegiatan dilakukan dengan mendatangi langsung daerah terdampak Gunung Kelud di Kediri. Menurut salah satu anggota dari Nasyiatul Aisiyah (NA), Endang (32) merasa senang turut serta dalam kegiatan NA Peduli kali ini. “Saya turut prihatin dengan saudara-saudara korban erupsi Gunung Kelud karena itu turut peduli memberikan bantuan kepada para korban,” ujarnya. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, air mineral, pakaian, uang tunai dan juga minyak goreng. “Bantuan ini supaya bisa meringankan beban para korban gunung kelud di Kediri,” terang Endang. Saat tiba di lokasi, tepatnya Dusun Laharpang, Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri para peserta NA Peduli turut bersedih melihat keadaan masyarakat setempat pasca erupsi Gunung Kelud. Tampak bagian atap rumah warga yang rusak parah akibat batu dan pasir. Sebagian rumah sudah diperbaiki atas bantuan dari berbagai donatur dan pada waktu pemasanganya dibantu oleh relawan dan anggota TNI-AD
32 32
EEDDI ISSI I: : 2211//TTHH V/ V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144
Kelud Save Humanity Solidarity HMI
Sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bojonegoro turun ke jalan dengan menggunakan kotak kardus yang bertuliskan “Save Humanity Solidarity HMI For Kelud Mountain”. Aksi itu untuk menggalang dana yang nantinya akan disumbangkan bagi korban pengungsi akibat erupsi gunung Kelud di Kediri Jawa Timur. Penggalangan dana ditujukan kepada pengguna jalan raya baik masyarakat umum maupun pelajar. Selain membawa kardus, adapula orator yang menghimbau pengguna jalan untuk menyumbangkan sedikit rejeki mereka dengan membawa bendera. Aksi peduli ini berada di dua titik perempatan di Kota Bojonegoro yaitu di perempatan Sumbang Jalan Untung Suropati dan Perempatan Mbombok Jalan Diponegoro. Menurut Koordinator aksi peduli, Ibrahim Azam, aksi peduli ini direncanakan akan berlangsung selama satu minggu di dua titik yang sama. “Selain turun ke jalan untuk menggalang dana dari pengguna jalan, kami juga membuka bantuan yang tersebar di SMA-SMA yang ada di Bojonegoro,” terang Mahasiswa IKIP PGRI ini. Ditambahkan bahwa saat ini ada ribuan warga di sekitar gunung kelud telah mengungsi, tidak hanya warga Kediri tetapi juga warga Batu Malang. “Jika nanti terkumpul banyak, rencananya kami juga akan menyumbangkan kepada korban Gunung Sinabung juga,” imbuh Azam.
DINAMIKA OMS LPBINU Kirim Relawan dan Bingkisan
Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Bojonegoro, Selasa (18/2), membantu korban letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Bantuan tersebut disalurkan melalui Pengurus Cabang NU (PCNU) Kediri yang membuka posko di Desa Pandantoyo, Kecamatan Gancar, Kabupaten Kediri. Ketua PC LPBI NU Bojonegoro Rakhmad menjelaskan, pihaknya melakukan aksi kemanusiaan di lokasi berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak Kelud, tepatnya di daerah Tegalrejo, Babadan, Kediri. Lokasi tersebut dipilih setelah berkoordinasi dengan Ketua PCNU Kabupaten Kediri HM Sulaiman Lubis. “Para relawan akan melakukan bersih-bersih sisa abu vulkanik, dan pembagian bingkisan. 562 bungkus,” sambungnya sembari berharap pemberian bantuan tersebut dapat meringankan beban penderitaan korban bencana alam letusan Gunung Kelud. “Posko ini didirikan Sabtu hingga selesai dinyatakan Kelud aman,” jelas Sulaiman. Menurut Sulaiman, masyarakat masih membutuhkan sembako, susu anak-anak, pembalut wanita dan lainnya. Bantuan dari LPBINU Bojonegoro langsung didistribusikan ke masyarakat setempat.
PMII dan BPK OI Galang Dana Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Badan Pengurus Cabang Orang Indonesia (OI) cabang Bojonegoro melakukan aksi bersama turun ke jalan untuk penggalangan dana korban Kelud. Ahmad Muhajirin, Ketua umum PMII cabang Bojonegoro mengungkapkan bahwa keluarga besar PMII Bojonegoro turut prihatin kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah erupsi gunung kelud. “Tanggal 18 ini kita mulai menyalurkan bantuannya,” paparnya.
Ke depan rencananya juga akan dilanjutkan ke kampuskampus setempat. Diharapkan semua pihak dapat melaksanakan hal serupa. “Ini bukti bahwa kita ikut merasakannya,” tambahnya. Terpisah, Zainudin, selaku koordinator OI menampilkan lagu-lagunya saat lampu merah menyala. Setelah itu, dia melanjutkan penampilannya di alon-alon kota Bojonegoro. “Kami menampilkan lagu dalam penggalangan dana,” tandasnya. Sementara Aan, salah satu peserta merasa senang dan mendukung kegiatan ini. Dia berharap agar seluruh Mahasiswa Se Indonesia dapat peduli dan lebih tanggap terhadap bencana alam bencana alam lainnya. “Semoga dapat meringankan bebannya,” papar mahasiswa semester akhir ini.
IMM Salurkan Bantuan. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bojonegoro hari ini, Minggu(23/2/2014) menyalurkan bantuan kepada korban erupsi Gunung Kelud di Posko PDM Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Bantuan ini merupakan hasil dari penggalangan dana di Posko yang didirikan IMM di Depan Masjid Attaqwa Bojonegoro selama satu minggu. Adapun bantuan yang disalurkan berupa mie instan 13 dus, roti inavod isi 10 biji 5 dus, roti inavod isi 20 biji 10 dus, beras 50 Kg, bawang merah 15 Kg, minyak goreng 16 dus, air mineral 15 dus, pakaian 2 paket dan uang tunai Rp5 juta. Penyaluran bantuan langsung diberikan oleh Pimpinan Cabang IMM Bojonegoro yang diwakili Ketua Umum Bojonegoro, Supriyadi. “Dengan adanya kegiatan ini, rasa sosial semakin meningkat terlebih lagi ini merupakan aplikasi dari salah satu tri kompetensi dasar, yakni humanitas,” jelas pria yang akrab disapa Supri ini. Yang lebih penting lagi, lanjut Supri semoga bantuan yang mereka salurkan bisa meringankan dan membantu saudara-saudara korban erupsi Gunung Kelud. EEDDI ISSI I: : 2211//TTHH V/ V/JJAANN--M MAARREET/ T/22001144
33 33
OPINI
PEMILU 2014 Pemilih Pemula Dan Harapan Perubahan MUSLIMIN, S.Pd.i
Tinggal hitungan hari, negeri ini kembali akan menggelar hajatan lima tahunan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Ini adalah Pemilu keempat sejak era Reformasi. Sebelumnya, kita berhasil melaksanakan hajatan demokrasi terbesar pada 1999, 2004, dan 2009. Makanya, tidak salah bila nyaris semua kalangan menyebutnya tahun ini sebagai tahun politik. Sebab nasib bangsa lima tahun ke depan ditentukan pada 9 April mendatang. Berdasarkan data yang dimiliki Komisi pemilihan Umum, total pemilih pada Pemilu 2014 adalah sejumlah 186.612.255 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 20-30 persen atau sekitar 40.749.503 orang merupakan pemilih pemula. Sebagai perbandingan pada Pemilu 2004, jumlah pemilih pemula sebanyak 27 juta dari 147 juta orang. Sedangkan pada 2009 sebanyak 36 juta orang dari 171 juta orang. Pemilih pemula adalah mereka yang pertama kali menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Golongan ini biasanya terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas. Melihat jumlahnya yang cukup signifikan selayaknya, Parpol, calon legislatif, dan calon presiden/wakil presiden mempunyai strategi dan taktik khusus untuk
34
merebut hati dan pikiran pemilih pemula. Tidak perlu ambisius meraup semua suara mereka, sekitar 50 persen saja bisa memenangkan hati mereka, Parpol, calon legislatif, dan calon presiden/wakil presiden bisa dipastikan memenangi Pemilu. Sebab jumlah tersebut akan ditambah dengan suara dari pemilih yang bukan pemula. Pemilihan Umum 2014 dihadapkan pada sejumlah persoalan krusial yang tidak kompatibel dengan upaya meningkatkan kualitas demokrasi elektoral pasca-reformasi. Salah satu persoalan krusial itu adalah penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam pemungutan suara (voters turnout). Sebagai wujud implementasi demokrasi tempat kedaulatan politik rakyat sangat dihargai, pelaksanaan pemilu semestinya
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
disambut antusias oleh masyarakat dengan mengoptimalkan partisipasi mereka dalam proses demokrasi elektoral tersebut. Namun realitas menunjukkan hal terbalik. Sejak pelaksanaan pemilu pertama pada era reformasi 1999 hingga Pemilu 2009, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu menunjukkan penurunan secara konsisten. Pendidikan politik bagi pemilih pemula akan membangun kesadaran lebih luas mengenai peran penting mereka dalam mereduksi praktek-praktek politik uang menjelang Pemilu 2014. Pendidikan politik juga akan membawa manfaat untuk membuat pemilih pemula lebih mengerti soal pentingnya kelangsungan kehidupan demokrasi di Indonesia, sehingga kemudian diharapkan akan tumbuh dorongan dalam diri mereka untuk turut serta berpartisipasi dalam pemilu. Para pemilih pemula perlu mendapat pendidikan politik karena kehidupan politik di Indonesia saat ini masih menempatkan mereka sebagai obyek semata, termasuk target praktek politik uang. Mereka memerlukan pengetahuan mendalam mengenai hak mereka sebagai warga negara serta perlu
OPINI dibantu memahami dan mencermati situasi serta kondisi politik pada level lokal maupun nasional.
Kritis dan Anti Kemapanan Sikap kritis dan cerdas karena baru pertama kali memilih, pemilih pemula banyak bertanya dan mencari tahu tentang all about Pemilu, partai politik, calon legislatif, dan calon presiden/wakil presiden. Oleh sebab itu, yang menginginkan suara mereka adalah yang mampu memberi jawab terhadap kegelisahan jiwa dan pikiran pemilih pemula. Apalagi dalam sistem proporsional terbuka, suara terbanyak menjadi pemenangnya, siapapun bisa terpilih atau dipilih pemilih pemula selama menawarkan gagasan yang sama dengan kehausan mereka mencari informasi tentang Pemilu. Pemilih pemula menjatuhkan pilihannya kepada partai yang dekat dengan rakyat, pada satu sisi, dan menyukai tokoh partai, di sisi yang lain. Alasan dekat dengan rakyat bermakna pemilih pemula masih memiliki idealisme bahwa politik adalah keberpihakan pada rakyat; dengan politik, khususnya, melalui pemilihan umum, pemilih pemula menaruh harapan perubahan pembangunan lima tahun mendatang yang pro rakyat akan dimulai. Sedangkan menyukai tokoh partai adalah Parpol itu memiliki tokoh yang dikagumi pemilih pemula. Alasan menyukai tokoh tersebut beririsan dengan pro rakyat. Tokoh yang disukai pemilih pemula adalah mereka yang pro rakyat. Pemilih Pemula Harus Cerdas Kepada pemilih pemula yang pada tahun 2014 jadilah pemilih pemula yang cerdas dan tercerahkan. Jangan mau diiming-iming dengan ansor (angin sorga) dari para caleg dan partai politik ter-
tentu dengan cara apapun. Apalagi dengan cara money pilitic, pemilih pemula sebagai pewaris bangsa ini jangan pernah tergoda dengan hal yang tabu tersebut. Lebih baik memilih sesuai dengan hati nurani dari pada dengan pemberiaan sejumlah rupiah, sebab ini akan berakibat beberapa tahun kemudian, ketika pemilih pemula yang hari ini berumur 17 tahun maka pada usia 40 tahun budaya yang demikian yaitu money pilitic akan tetap hidup dalam sistem perpolitikan nasional kita. Sebagai man of fucture bangsa dan negara Indonesia maka generasi muda harus bisa lebih baik dari pada generasi saat ini. Sebab bangsa yang besar ini butuh sentuhan tangan-tangan orang beritegritas yang berilmu, bermoral dan agamis. Maka apabila generasi muda hari ini tidak mewarisi budaya yang tidak baik pada generasi saat ini, maka selamatlah bangsa dan negara Indonesia.
Menguatkan pemilih pemula Secara historis, kaum muda merupakan kelompok masyarakat yang turut menentukan perjalanan bangsa ini. Nyaris tidak ada tonggak sejarah republik ini yang menafikan peran kaum muda. Tahun 1908, 1928, 1945, 1966, 1974, 1978 hingga peristiwa reformasi 1998, menjadi penanda peran nyata kaum muda di republik ini. Posisi pemilih pemula harus diperkuat dengan pertimbangan kelompok ini akan menjadi salah satu kantong menentukan dalam regenerasi kepemimpinan baik di level nasional maupun lokal. Caranya, partai, akademisi, kelompok kepentingan, kelompok penekan, pemerintah dan media massa, harus bersama-sama melakukan pengarusutamaan gerakan literasi politik.
Mengutip pendapat Bernard Crick dalam tulisannya Essays on Citizenship (2000), singkatnya literasi politik merupakan senyawa dari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Secara operasional gerakan literasi politik itu bisa dilakukan melalui upaya mendaftar dan menganalisis isu-isu kontemporer seputar Pemilu 2014 melalui pendekatan CFR (conclusion, finding, recommendation), membuat peer group untuk sharing dan melakukan aksi bersama, menyelenggarakan pendidikan politik di basis-basis pemilih muda, mempublikasikan tulisan terkait harapan-harapan kaum muda, dan membuat jejaring politik dalam aktivitas yang memberdayakan. Selain itu juga bisa melakukan advokasi untuk pemilih pemula, menginisiasi respon opini publik terkait kebijakan publik seputar pemilu dan mengintensifkan diskusi pemilu melalui beragam teknologi komunikasi. Sebagai penutup penulis ingin menegaskan bahwa Parpol, calon legislatif, dan calon presiden/ wakil presiden yang pro perubahan dan yang pro rakyat akan mendapat tempat di hati pemilih pemula. Dengan kata lain, sekitar 40 juta pemilih pemula akan mencoblos Parpol yang mengusung agenda perubahan bagi masa depan bangsa ini. Oleh sebab itu, Parpol, caleg, calon presiden yang memiliki track record perubahan yang akan mendapat ‘durian runtuh’ pemilih pemula. Sebaliknya, Parpol, Caleg, calon presiden yang hanya mengusung tema dan jargon atau dalam tataran lisan tidak akan dilirik sedikitpun oleh mereka. Selamat datang pemilih pemula; selamat datang perubahan bangsa!
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
35
TOKOH
YAP THIAM HIEN
Sang Penantang Kembali ke UUD 1945 Suara Yap Thiam Hien begitu kencang menolak anjuran kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. Bagi tokoh yang biasa dipanggil “John” oleh teman-temannya ini, kembali ke konstitusi hasil dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan ini merupakan sebuah kemunduran. Pada 12 Mei 1959, Yap di hadapan ratusan anggota Konstituante menekankan pentingnya prinsip negara berdasarkan konstitusi. Bagi Yap, konstitualisme adalah sejarah melawan tirani, despotisme dan absolutisme. “Perjuangan dari hak-hak dan kebebasan-kebebasan hak asasi manusia melawan kekuasaan mutlak. Konstitusi adalah manifestasi dari kemenangan keadilan atas kesewenang-wenangan, kemenangan ‘recht’ atas ‘macht’,” kata Yap tegas pada sidang Konstituante. prinsip inilah yang menurutnya belum memadai dirumuskan dalam konstitusi oleh para founding fathers . Konstituante sebagai hasil pemilu 1955 yang diselenggarakan pertama kali sejak kemerdekaan, merupakan lembaga yang diberikan mandat menetapkan konstitusi sebagai hukum tertinggi dalam negara. Undang-Undang Dasar sementara, konstitusi tertulis yang berlaku saat itu,
36
YAP THIAM HIEN
sesuai namanya masih bersifat “sementara”. Namun, pertentangan antara golongan yang menghendaki negara Islam dengan negara kebangsaan yang netral terhadap agama ini membuat Konstituante tidak menghasilkan keputusan. perdebatan lama terulang kembali. Yap sendiri mengganggap UUD sementara jauh lebih baik dalam memberikan jaminan hak asasi manusia kepada warga negaranya dari konstitusi pendahulunya. UUD sementara yang di-tetap kan pada 1950 memang merumuskan hak asasi manusia lebih lengkap yang tidak ditemukan dalam UUD 1945. Dapat dibaca dalam Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 , Djilid II, Yap adalah anggota Konstituante yang menentang pemberlakuan UUD 1945 pada
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
rapat ke-12 di pagi hari. Pasal 6 yang mengharuskan presiden harus Indonesia asli dianggap diskriminatif dan kepresidenan yang terlalu kuat. saat fraksinya mendukung kembali ke UUD 1945, ia menolaknya. Badan permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (BAPERKI), organisasi di mana Yap turut mendirikan dan bernaung, semula bertujuan memperjuangkan kepentingan politik kalangan Tionghoa. Yap berbeda pendapat dengan fraksinya yang mendukung pemerintah untuk kembali kepada UUD 1945 dengan perubahan.
Lingkungan Keluarga Pendirian Yap tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan keluarga, pendidikan, dan gesekannya dalam aktivitas sosial dan politik. Yap, adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari Yap sin eng dan Hwan Tjing Nio. Yap lahir di Banda Aceh, saat itu masih bernama Kutaraja. Kakek buyutnya seorang Luitenant yang bermigrasi dari provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah ke Aceh. Keluarganya bangkrut saat monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa tidak menguntungkan, dan pemerintah belanda memangkas kekuasaan istimewa pejabat lokal keturunan Tionghoa. Dari keluarga ini Yap lahir dan besarkan dalam lingkungan perkebunan yang feodalistik. Kondisi ini menempa pribadi cucu Kapitan Yap Hun Han, sejak kecil sebagai pemberontak dan
TOKOH
Yap sedang diperiksa atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap aparat penegak hukum pada tahun 1971.
membenci segala bentuk penindasan dan berbau kesewenangwenangan. Di usia 9 tahun, ibu Yap meninggal dunia. Ia dan saudaranya kemudian dibesarkan oleh sato Nakashima, perempuan Jepang, nenek asuhnya. sato membentuk pribadi Yap dengan suasana kepedulian. sato kerap membacakan buku cerita sebagai pengantar tidur Yap dan adikadiknya dengan pesan moral: jadilah seorang pemberani yang setia seperti samurai, jangan pernah takut jika memang benar, dan kebenaran pastinya akan menang. “Yap tak pernah memicingkan mata sebelum Omah Sato mengakhiri ceritanya,� tulis majalah Tempo dalam laporan khususnya dalam rangka 100 Tahun Yap Thiam Hien. Yap Sin Eng, ayah Yap hidup dengan Yap pada saat-saat sulit. Ayahnya memohon status hu-kum disamakan (gelijkstelling) dengan bangsa Eropa. Hal ini membuka peluang anakanaknya memperoleh pendidikan eropa, meskipun mereka telah kehilangan status sebagai tokoh
masyarakat. sin eng berharap dengan kondisi sulit ini, sekolah sebagai satu-satunya usaha agar keturunannya lebih beruntung.
Pendidikan Yap Pendidikan bahasanya membawa berkah tersendiri. Yap memperoleh kesempatan langka sekolah di negeri yang pernah menjajah Indonesia ratusan tahun itu. pada 1920-an, sin eng membawa Yap dan adiknya thiam bong pindah ke Batavia (Jakarta). Yap pindah sekolah ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), lalu meneruskan ke Algemene Middelbare School (A MS) A-II, sekolah menengah atas, dengan program bahasa-bahasa barat di Bandung dan Yogyakarta dan lulus pada 1933. Yap akhirnya fasih dalam bahasa-bahasa barat, yaitu bahasa Belanda, Jerman, Inggris, Prancis, dan Latin. sebelum di Patavia, Yap belajar di Europesche Lagere school, banda Aceh, dan lanjut ke MULO di banda Aceh. Yap juga pernah sekolah Hollandsche Chineesche Kweekschool, sekolah pendidikan guru, di batavia. Menurut Daniel S. Lev, pemer-
hati hukum Indonesia yang menulis biografinya, No Consessions: The Life of Yap Thiam Hien, Indonesian Human Rights Lawyer, yang diterbitkan University of Washington Press pada 2011, pendidikan hukumnya di belanda menempanya dengan komitmen terhadap hukum, keadilan dan hak asasi manusia. Ia kemudian memang berkesempatan kuliah ke Belanda dengan kapal pemulangan orangorang belanda di Universitas Leiden. Gelar Mesteer in de Rechten (Mr) diraih dari Universitas Leiden pada 1947. Sebelum diterima di Leiden, Yap bersekolah di Rechtshoge School selama dua tahun. Jalan Lurus Setahun setelah bergelar Mr. yang masih langka untuk keturunan Tionghoa, Yap kembali ke tanah air, lantas menjalankan profesi sebagai advokat. Dunia advokat adalah dunianya. Yap sepanjang kariernya banyak menangani perkara kriminal. semula kasus yang menimpa kalangan Tionghoa di Jakarta. perkara perdata yang ditanganinya banyak yang pro bono (gratis) untuk orang-orang yang teraniaya. Kalaupun memasang tarif, nilainya jauh dari ukuran umum di Jakarta. Yang penting, Yap selalu mengemukakan kepada kliennya, jika menginginkan kemenangan jangan memilihnya sebagai pengacara. tetapi apabila mencari suatu kebenaran, Yap akan membelanya. Yap tercatat pernah membela kasus Sawito Kartowibowo yang dituduh menggoyang Soeharto. Namanya melambung saat menangani kasus politik membela mantan Wakil Perdana Menteri Soebandrio, yang dituduh terlibat dalam gerakan 30 September 1965 saat semua orang tidak berani membela PKI. Yap juga membela tokoh-tokoh
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
37
TOKOH lain, yakni Abdul Latief, Asep suryawan, Oei Tjoe Tat. Yap sendiri dicap anti PKI, tetapi justru membela orang-orang yang dituduh PKI. Pada peristiwa Malari ( Malapetaka Lima Belas Januari) 1974, Yap juga membela para aktivis mahasiswa. Ia ditahan karena dianggap menghasut atas demonstrasi besar-besaran. Di dalam tahanan, Yap justru menjadi guru para tahanan politik lain, para tahanan yang dicap PKI. Yap mengajarkan agar para terdakwa agar tidak diperiksa dahulu sebelum memeriksa saksi-saksi. proses persidangan kala itu masih salah kaprah, karena terdakwa dituntut sebelum kesaksian. Dalam kasus korupsi, Yap juga membela pengusaha bengkel yang mengaku diperas oleh aparat hukum di Jakarta. Yap dalam kasus ini juga ditahan karena dianggap menyinggung polisi dan jaksa. Dalam kasus yang menimpa Yap inilah cikal bakal lahirnya imunitas advokat saat membela kliennya.
Mahkamah Agung yang diketuai Subekti memutuskan membebaskan Yap dari tuduhan pencemaran nama baik. pergumulannya dengan para bandit saat ditahan ini, Yap pun akhirnya membela Kelompok Taufik, bandit dari Ujung pandang. Yap juga pernah membela penguasa Indonesia dalam kasus pencurian merk kosmetik Tancho yang sangat terkenal bagi para praktisi hukum. Juga kasus Basoeki, kasus peledakan bom BCA pada tahun 1980-an, di mana terdakwa dikenal anti-China. Menurut pengakuan temantemanya, Yap sering kalah dalam menangani kasus-kasus di pengadilan. Itu mungkin karena kebenaran yang dicari. Menurut pengakuan orang-orang yang bersinggungan dengan Yap, baginya yang penting sudah menyampaikan kebenaran. Yap sangat paham betul kondisi peradilan saat itu. Selain melakukan advokasi ini, ia juga aktif di organisasi. Yap bersama P.K. Ojong, Loekman
Salahsatu kegiatan yayasan Yap Thiam Hien adalah pemberian penghargaan kepada tokoh publik yang berprestasi dalam bidang multikulturisme, tampak Musdah Mulia, Saparinah Sadli,Harkristuti Harkrisnowo saat diskusi penjurian.
38
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Wiriadinata, Hasjim Mahdan, Ali Moertopo, dan Dharsono, adalah pendiri Lembaga bantuan Hukum yang menempatkan diri sebagai pelopor bantuan hukum struktural. Bersama tigabelas pengacara kawakan, ia juga mendirikan Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) yang termasyhur sebagai organisasi profesi yang disegani. Yap juga tercatat satu-satunya orang Indonesia (mewakili Asia) yang menjadi anggota International Commission of Jurist (ICJ), dan penggagas universitas untuk semua kalangan, serta kiprah lainnya. Tersingkir Sikap Yap yang terlalu lurus, hitam-putih dan tanpa kompromi akhirnya membuatnya tersingkir. Di Konstituante, Yap sendirian. Di Baperki, meski secara personal hubungannya baik, perannya banyak dibatasi. Dalam menangani kasus, ia tergolong lawyer yang tidak banyak kasusnya, sehingga tidak bergelimang harta. Suami Yap Gien Khing Nio ini aktivitasnya lebih banyak di bidang sosial sampai ia menghembuskan nafas terakhir. Atas perjuangannya, Yap ditahbiskan namanya sebagai penghargaan untuk para pembela HAM di Indonesia. Cita-cita besar Yap banyak terealisasikan saat reformasi dengan amandemen konstitusi yang dilakukan pada 1999-2002. Di tengah praktik kotor di dunia politik dan hukum, Yap perlu menjadi cermin sikap konsistensi pada prinsip. Yap selama hidup mewakafkan dirinya pada profesi dan menjaganya sebagai kehormatan dan senantiasa berpihak kepada kebenaran. Yap beruntung tidak mengalami carut marutnya masalah bangsa akhir-akhir ini.
MUSLIMIN Diolah dari Majalah Konstitusi dan http://www.yapthiamhien.org
REFLEKSI
AL AMROZZY Redaktur Pelaksana
Politisi dan Politik Memuliakan Pekerjaan Mulia
Politik adalah tentang bagaimana kita menyatukan ide dan gerakan, komitmen dan kerja keras untuk kepentingan orang banyak. ABDULLAH AZWAR ANAS 1 Maret 2014 Tahun politik, begitu kata banyak orang memaknai tahun 2014 ini, ya, karena pada tahun ini ada agenda lima tahunan yang akan dilaksanakan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) sebuah agenda rutin implementasi dari pilihan sebagai Negara Demokrasi. Plus minus deskripsi tentang politik muncul disetiap kepala, disatu sisi, pelaku politik, partai dan politisi, memaknai inilah waktu yang sangat penting untuk melihat apakah posisinya semakin kuat atau justru melemah. Di lain sisi, warga, pengguna hak pilih, membaca inilah waktu yang tepat untuk mendapatkan sedikit berkah, berupa selembar uang dari orang yang tiba-tiba menjadi sangat peduli. Dua sisi yang sama-sama berbahaya. Baiklah, mari kita coba sedikit membaca ulang, makna apa sih yang seharusnya paling tepat kita gunakan untuk memaknai kata politik? Kata “politik” berasal dari bahasa Yunani “polis” yang berarti “kota” atau bisa disebut Negara, yang kemudian di dalam teori ilmu politik dikenal istilah city-state (negara kota). Dari sinilah muncul pengertian awal tentang hakekat politik, yaitu seni untuk menata dan mengatur negara guna menciptakan kebaikan bersama warga kota/ negara tersebut. Selain itu, kata politik juga bisa dihubungkan dengan kata “polite” yang berarti kesopanan atau kesantunan. Politik yang sesungguhnya adalah aktivitas yang berpegang teguh pada etika kesopanan dan kesantunan, dan bukan politik namanya, jika tidak meng-
gunakan etika kesopanan. Dalam Islam, terminologi Politik juga dikenal dengan nama siyasah, yang bermakna mengurusi. Orang yang terjun didalamnya dan melakukan pengurusan disebut siyasiy (politisi). Dari sini terlihat bahwa politik berkaitan erat dengan kegiatan pengaturan, pengurusan, dan pemeliharan berbagai urusan kemasyarakatan. Dari tiga pengertian itu, secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa, politik adalah aktivitas yang dilakukan dengan landasan etika kesopanan guna mengatur berbagai urusan kemasyarakat serta memiliki tujuan terciptanya kebaikan bersama. Dari sisi yang lain, barangkali kita harus mengucapkan terima kasih kepada Charles Louis de Secondat Baron de la Brede et de Montesquieu, yang selanjutnya kita sebut nama pendeknya saja, Montesquieu. Sejak duduk dibangku SMA dulu, kita kenal nama Montesquieu dengan konsep trias politika, suatu konsep yang menawarkan adanya pemisahan kekuasaan dalam mengelola Negara. Sehingga, setiap lembaga-lembaga yang dipisah tadi dapat saling mengawasi dan mengontrol satu sama lain. Dalam banyak literatur sejarah, konsep ini muncul karena tidak terbatasnya kekuasaan seorang raja, sehingga sangat berpotensi munculnya tirani, penguasaan seluruh sumber daya tanpa adanya seorangpun yang mampu mengontrol dan mengawasi kekuasaan seorang raja. Dan saat inipun, bangsa kita juga mengadopsi buah pemikiran Montesquieu ini, dimana ada lembaga ekskutif, legislatif dan yudikatif yang akan saling melakuan pengawasan. Nah, secara sederhana pula, dari semua makna diatas, dapat disimpulkan bahwa, politik adalah sebuah aktifitas yang mulia, dan kita diberi kesempatan oleh sistem demokrasi untuk memilih orang-orang yang mulia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan mulia. Jadi, mari kita dorong orang-orang baik ini, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik demi kebaikan rakyat semua. Amiin. E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
39
RESENSI
JUDUL BUKU : Demokrasi dan Pemilu di Indonesia PENULIS : Janedjri M. Gaffar PENERBIT : Konstitusi Press CETAKAN : I , November 2013 TEBAL : 228 Halaman PERESENSI : Miftakhul Huda
Jangan Biarkan Demokrasi Jalan Sendiri
Di dalam negara demokrasi, Pemilu merupakan salah satu unsur yang sangat vital, karena salah satu parameter mengukur demokratis tidaknya suatu negara adalah dari bagaimana perjalanan pemilihan umum (Pemilu ) yang dilaksanakan oleh negara tersebut. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyat. Implementasi dari pemerintahan oleh rakyat adalah dengan memilih wakil rakyat atau pemimpin nasional melalui mekanisme yang dinamakan dengan Pemilu. Jadi Pemilu adalah satu cara untuk memilih wakil rakyat Selain itu, Pemilu merupakan sarana untuk berdemokrasi yang dijalankan sebagai perwujudan prinsip kedaulatan rakyat dalam fenomena ketatanegaraan. Prinsip-prinsip dalam Pemilu yang sesuai dengan konstitusi antara lain prinsip kehidupan ketatanegaraan yang ber kedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan kenegaraan. Buku berjudul lengkap Demokrasi dan Pemilu di Indonesia ini berusaha mendedah secara detail aneka rupa wacana de-
40
mokrasi dan Pemilu yang pernah terjadi di Indonesia, mulai dari berdirinya Republik Indonesia hingga lahirnya era reformasi. Era yang sampai saat ini telah menyeleng-garakan tiga kali Pemilu. Konsep negara demokrasi yang berdasar atas hukum (constitutional democracy) dan negara hukum yang demokratis (democratische rechtsstaat) tak luput dari uraiannya. Disimpulkan Janedjri M. Gaffar, penulis buku ini, bahwa keduanya dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi dalam sebuah Nega-
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
ra Demokrasi Konstitusional. Perlu diketahui, saat ini tidak ada satu negara pun yang sepenuhnya dapat mengangankan demokrasi langsung sebagaimana yang terjadi pada negara yang wilayah dan jumlah warganya sangat kecil, sebagaimana di negara kota (polis) pada masa Yunani Kuno. Sehingga negara demokrasi modern adalah negara yang menjalankan demokrasi perwakilan. Termasuk Indonesia. Dalam demokrasi perwakilan, hak rakyat diselenggarakan oleh wakil rakyat, baik yang duduk
RESENSI di legislatif maupun eksekutif. Sedangkan Pemilu merupakan upaya pelibatan rakyat dalam pembentukan dan penyelenggaraan pemerintahan tersebut melalui partisipasi, representasi, dan pengawasan. (Halaman 36) Dengan kata lain, demokrasi perwakilan mengalihkan fungsi pemerintahan dari warga negara kepada organ-organ negara. Penentuan untuk mengisi organorgan negara tersebut prosesnya dilakukan melalui nominasi yang demokratis, Pemilu. Karena itu, para wakil rakyat harus dipilih sendiri oleh rakyat. Meski demikian, sukses tidaknya suatu Pemilu tidak melulu dilihat dari terlaksananya semua tahapan hingga terisinya semua jabatan yang diperebutkan seperti anggota DPR dan Presiden. Pemilu yang berhasil adalah Pemilu yang bebas dari cara-cara yang penuh dengan pelanggaran dan kecurangan yang bertentangan dengan asas langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih maupun peserta Pemilu, tetapi juga penyelenggara. Juga tidak hanya terwujud dalam mekanisme prosedural pelaksanaan Pemilu, tetapi juga harus terwujud dalam segala tindakan penyelenggara, peserta, pemilih, bahkan pejabat pemerintah. Sehingga asas tersebut dapat menjadi spirit keseluruhan pelaksanaan Pemilu. Faktanya, beberapa Pemilu yang pernah digelar dicurigai tidak mencerminkan asas jujur dan adil tersebut. Salah satunya hasil Pemilu 2009 yang sempat menimbulkan konflik dan terdapat 27 partai politik yang tidak menandatangani hasil Pemilu.
Sengketa tersebut kemudian diserahkan oleh Presiden kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan juga dibawa ke Mahkamah Agung. (Halaman 128) Tidak ada teori dan konsep yang tanpa cela. Negara yang mengklaim sebagai negara demokrasi pun dapat terjerumus menjadi negara otoriter meskipun mekanisme formal demokrasi telah dilakukan. Sebagaimana terlihat pada masa Orde Baru. Karenanya, tekad dan komitmen untuk mewujudkan prinsipprinsip demokrasi, supremasi hukum dan konstitusi harus dimiliki oleh penyelenggara negara. Perubahan terkait dengan penyelenggaraan Pemilu terjadi setelah reformasi lahir, yaitu dengan berdirinya Mahkamah Konstitusi (MK). Keberadaan lembaga ini melengkapi komponen yang diperlukan untuk adanya Pemilu yang demokratis khususnya terkait dengan pengujian konstitusionalitas undang-undang (UU) yang terkait penyelenggaraan Pemilu dan penyelesaian sengketanya. Seluruh persoalan Pemilu adalah persoalan konstitusional. Sehingga sebagai peradilan konstitusi MK memiliki kewenangan mulai dari memastikan keberkalaan, memastikan dan mengawasi pelaksanaan prosedur berdasarkan asas Pemilu, hingga sebagai lembaga akhir yang memutus hasil Pemilu jika ditemukan sengketa. (Halaman 194) Kewenangan MK memutus Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) berpangkal pada pemahaman bahwa Pemilu adalah instrumen demokrasi. Manakala terjadi pelanggaran atau kesalahan dalam penyelenggaraan
Pemilu, pelanggaran tersebut harus dapat diselesaikan secara hukum. MK memiliki kewenangan menyelesaikan secara hukum di tingkat nasional. Itulah sebabnya, Janedjri M Gaffar, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Mahkamah Konstitusi (MK), mengatakan dalam buku ini, MK dihadirkan dalam sistem keta tanegaraan Indonesia sebagai ruang keadilan pelaksanaan demokrasi. Menurutnya, demokrasi tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri, karena demokrasi yang berjalan tanpa pengawalan akan menimbulkan mobokrasi, yaitu pemerintahan yang dipegang dan dipimpin oleh rakyat yang tidak tahu selukbeluk pemerintahan. Demokrasi harus diimbangi oleh nomokrasi, sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) yang dibentuk oleh para founding fathers kita. Bagi Janedjri kedua nya harus berjalan seimbang, karena jika nomokrasi, atau negara berdasar hukum, dibiarkan berjalan sendiri akan timbul otoritarianisme, karena hukum dibentuk berdasar keinginan penguasa. Sebagai bagian dari disertasi doktoral, kehadiran buku setebal 228 halaman ini semestinya telah teruji validitas datanya serta dapat dipertanggung jawabkan akurasi analisanya secara akademis. Sehingga, buku ini dapat menjadi salah satu rujukan yang berkaitan dengan proses demokrasi dan Pemilu di Indonesia.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
41
GEMA EDISI DEPAN
i l a b m e K n u g n Memba a s g n a B r e t k a r a K n a k i d i d n e P l Mode Jika anak bangsa tidak lagi menghargai budaya dan karakter bangsanya, maka sudah bisa dipastikan, tidak lama lagi kita akan kehilangan jatidiri sebuah bangsa. Pasalnya, tantangan arus informasi global sudah menjamah hamper disetiap sendi kehidupan. Tergerusnya budaya menjadikan karakter tersebut semakin lama akan hilang sebagai jati diri bangsa.
an Anda dengan Kirimkan Tulis rakter Pendidikan Ka thema Model Bangsa, lan alah Gema, Ja ke Redaksi Maj 3526 89 53 on 03 12 Telp Trunojoyo No. Bojonegoro ail.com esbangbjn@gm Email : gemak
42
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
Lalu siapa yang harus menjaga bangsa ini? Tentu ini menjadi tanggunjawab kita bersama. Bebrapa pihak sudah melakukan program pendidikan karakter, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian untuk memberikan penanaman nilai-nilai karakter bangsa kepada generasi muda, khususnya siswa-siswi Sekolah Menengah Atas. Tujuannya, agar generassi muda dapat terus tertanam nilai-nilai kebangsaan dan menumbuhkan sikap memiliki kecintaan pada bangsa sendiri dan diharapkan mampu bersikap kritis, peduli kepada sesama, dan mampu berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa. Lalu, bagaimana model yang harus dilakukan? Materi apa yang harus diberikan? Nilai-Nilai apa yang harus ditanamkan? Inilah tantangan kita bersama. Untuk itu, di edisi gema mendatang, di bulan April ,Mei dan Juni, kita mengundang para pegiat budaya, LSM dan pembaca lainnya, untuk urun rembug terkait bagaimana cara kita agar karakter dan jatidiri bangsa ini dapat terus tumbuh dan menjadi kekuatan bangsa dimasa mendatang.
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4
43
44
E D I S I : 2 1 / T H V/ J A N - M A R E T/ 2 0 1 4