E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
1
2
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Dari Redaksi
Sumpah Pemuda
Nasibmu Kini Salam Perjuangan,....
Majalah dwibulanan GEMA diterbitkan oleh Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro sebagai media komunikasi dan dialog untuk melahirkan komitmen dan sinergi antar OMS di Bojonegoro dalam pelaksanaan program yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat.
Susunan Redaksi : Pengarah : Lukman Wafi, SH. M.Si (Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro) Penanggungjawab : Drs. Sujono (Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga) Koordinator : Drs. Hermantono, M.Si (Sekretaris Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro) Ketua : Wahyu Mahanani, BA (Kepala Sub Bidang Ormas, Profesi dan LSM) Sekretaris : Drs. Tasripin (Sub Bidang Lembaga Legislative dan Partai Politik) Redaktur Pelaksana : Al Amrozzy , Dwi Suko Nugroho, A Fariq Fauzi, M. Ali Mahsun Alamat Redaksi : Jalan Trunojoyo No. 12 Telpon 0353 893526 Bojonegoro Email : gemakesbangbjn@gmail.com
A
lhamdulillah, edisi kali ini, September – Oktober kembali hadir menyapa kita semua. Tentu, di edisi kali ini, thema yang disuguhkan seharusnya lebih patriotik dan lebih bersemangat di banding edisi Agustus lalu. Ya, tentu saja, karena dibulan ini, minimal ada dua peristiwa bersejarah yang tidak boleh dilupakan oleh siapapun penghuni negeri ini, baik yang tua, yang muda bahkan balita sekalipun. Kawan pembaca,.. di bulan September, kita mengalami masa kelam negeri ini. Pergolakan dalam negeri yang dimotori oleh PKI telah menyebabkan pertumpahan darah yang tiada tara. Bahkan sampai sekarangpun, trauma itu masih kerap menyapa. Ya, peristiwa G 30 S PKI, mungkin dapat kita anggap sebagai peristiwa terburuk sepanjang sejarah bangsa ini. Berikutnya di bulan Oktober, 93 tahun yang lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, tokoh pergerakan pemuda dari seluruh nusantara berkumpul untuk menyatakan dirinya sebagai satu bangsa, satu bahasa dan satu tujuan yang sama, membebaskan diri dari cengkeraman penjajahan yang telah berabad lamanya mencengkeram kebebasan dan kedaulatan kita sebagai bangsa dan sebagai manusia. Luar biasa pula, di arena konggres pemuda itu pula, kita serasa disatukan oleh lagu Indonesia Raya yang oleh WR Supratman dilantunkan untuk kali pertama, sebagai tabuhan genderang perang menuju negera merdeka yang telah terkobar dalam dada pemuda Indonesia. Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, dan Jong-Jong pemuda lainnya, dengan rela hati dan keihlasan jiwa melepaskan segala atribut kesukuan, agama, dan keegoan muda lainnya, bersatu padu, tanpa pamrih demi mencapai cita-cita merdeka. Mereka adalah para pemuda yang telah melek mata hatinya, mereka adalah para pemuda berpendidikan tinggi hasil belajar di Eropa, mereka adalah para pemuda yang tidak rela bangsa dan kaumnya ditindas, diperas dan dilumpuhkan otak dan mentalnya, bersatu untuk merebut kembali hak azasi yang disandangnya. Kini, setelah hampir seabad, masihkah semangat luhur itu tetap tertempa dalam sanubari pemuda kita. Siapa yang akan merelakan kecerdasannya, kekayaannya, kepintarannya dan kehebatan-kehebatan lainnya untuk kemajuan bangsa? Yang pasti,.. kawan-kawan mudalah yang nanti akan membuktikannya. Ayo,.. bergerak.
Redaksi menerima tulisan, artikel, opini, essay, surat pembaca, resensi, karya tulis ilmiah, karikatur, gambar cover ataupun karya lainnya yang berhubungan dengan masalah organisasi masyarakat sipil. Tulisan diharapkan segar, obyektif, komunikatif dan tidak melanggar SARA. Naskah diketik menggunakan kertas A4, minimal 3 halaman satu setengah spasi. Penulis diharapkan mencantumkan nama, alamat dan foto. Redaksi berhak mengubah tulisan yang masuk tanpa mengurangi maksud dan isi tulisan. E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
3
Daftar Isi
Salam Redaksi Surat Pembaca Laporan Utama • Manifestasi Soempah Pemoeda, Di Abad Dua Satu • Local Content, Membangun Keterlibatan Kalangan Lokal Dalam Eksplorasi Migas • Ingatkan Kembali Peran Kaum Muda
SEPUTAR KESBANG • 13 Parpol Pemperoleh Kursi DPRD, Cairkan Dana Bantuan APBD • Kesbang Dorong Dirjen Kesbang Pusat, Libatkan LSM Lokal Sebagai Mitra Kegiatan • Pemahaman Wawasan Kebangsaan Bojonegoro Jadi Model Pendidikan Nasional • Satukan Semua Elemen, Kesbangpol dan Linmas Gelar Halal Bi Halal • Bakesbangpol Bojonegoro, Berharap Peran LSM Lebih Optimal
Surat Pembaca
LINTAS KESBANG • Kesbangpol Linmas Se-Sumut Raker di Sergai • Pelajar Dibekali Kesadaran Bela Negara • Dewan Protes Dana Parpol Macet • Aplikasi Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 Mulai Tahun Ini
4
• •
Kesbangpol Linmas Laksanakan Simulasi Pilkada Kesbangpol Linmas Adakan Lomba Cipta Karya Tulis
DINAMIKA OMS • LSM dan Ormas Bojonegoro, Kawal Raperda Migas • Rekrut Kader Baru, PMII Gelar MAPABA • KP-LIMA Peringati Agustusan dengan Rembug Pemuda • Pelantikan Kadin Bojonegoro, Harus Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah • Lembaga Swadaya Masyarakat Dan Ormas Kawal Raperda Pro Rakyat • Peringati Sumpah Pemuda, GMNI Serukan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan • Peringati Sumpah Pemuda, Renungan Sumpah Pemuda Lintas Agama REFLEKSI Better Generations dan Indonesia Masa Depan TOKOH WR Soepratman, Aktifis Yang Musisi
OPINI Pemuda Dalam Pandangan Al-Qur’an
RESENSI BUKU Nasional. Is. Me ---Membangun Semangat Berkarya Untuk Bangsa
Salam Kemanusiaan, Kami adalah pegiat LSM baru dan belum terdaftar di Bakesbangpol dan Linmas kabupaten Bojonegoro. Kami sudah pernah baca majalah GEMA dan menurut kami ini adalah hal yang positif untuk terus dikembangkan. Pertanyaan kami, apakah majalah GEMA hanya dibagikan kepada LSM dan Ormas yang terdaftar saja. Kalau LSM baru ingin mendapatkan bagaimana caranya? Rahmat Mualim, S.Pd.I Pegiat Forum Lingkar Sembilan Baureno Bojonegoro
Terimaksih atas atensinya, pada dasarnya majalah GEMA memang diterbitkan sebagai media komunikasi dan informasi LSM, Ormas, Orsospol yang terdaftar di Bakesbangpol dan Linmas Kab. Bojonegoro. Sedangkan untuk distribusinya selain pada lembaga yang tersebut diatas, kami juga mendistribusikan majalah GEMA ke semua Instansi Pemerintah di lingkup Pemkab Bojonegoro dan seluruh Bakesbangpol dan Linmas kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Untuk masyarakat dan LSM yang belum terdaftar dan ingin mendapatkan majalah Gema silahkan datang langsung ke Bakesbangpol dan Linmas Kab. Bojonegoro pada hari kerja menemui ibu Wahyu Mahanani.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Laporan Utama
Manifestasi Soempah Pemoeda
Di Abad Dua Satu
Hingga saat ini, setelah diikrarkan 83 tahun lalu, sumpah pemuda masih mempunyai daya magis yang demikian kuat. Ejawantah dari semangat nasionalisme yang dibangun masih terus menggema hingga saat ini. Apalagi di abad reformasi seperti ini. Dalam perspektif demokrasi, gerakan pemuda, terutama yang terhimpun dalam organisasi sosial kemasyarakatan merupakan pilar dari civil society. Sebagai pilar civil society, kaum muda menjalankan peran-peran positif, terutama dalam konteks perubahan yang tengah berlangsung dalam masyarakat. M. Muhtadin, ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bojonegoro mengatakan bahwa peran pemuda dalam konteks perubahan sosial politik menjadi semakin penting karena ia mampu memainkan perannya sesuai dengan kemampuan dan profesionalismenya. Dalam konteks ini, gerakan pemuda yang termanifestasikan dalam gerakan pemuda terpelajar di Indonesia memiliki andil yang cukup besar sebagai aktor perubahan. Di dalam struktur sosial-politik yang tengah berubah, peran pergerakan sangat strategis sebagai aktor penggerak perubahan tersebut. “Sejarah nasional telah membuktikan bahwa pemuda merupakan penggerak roda sejarah yang mampu membawa bangsa ini menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya” jelas pria asal Balen ini. Lebih lanjut ia menjelaskan, catatan sejarah gerakan kepemudaan di Indonesia sudah membuktikannya. Bahkan, para pemuda dan pelajar sangat signifikan dalam mendorong proses perpolitikan di tanah air, penegakan hukum, transparansi
dan pertanggungjawaban di semua lini kehidupan. Tentu saja tetap dalam koridor memikirkan kepentingan umum demi menjaga agar pranata-pranata yang telah terbentuk tidak menyimpang dari tujuannya. “Gerakan pemuda terpelajar adalah sebagai agent of change,” sambungnya. Sebagai generasi intelektualintelegensia atau intelektual berbasis kemampuan akademik, pemuda terpelajar diharapkan mampu menjalankan peran-peran strategis dalam konteks perubahan sosial di Indonesia. Dengan wawasan dan keahlian berbasis akademik, pemuda terpelajar juga diharapkan mampu menjadi calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Kaum intelektualintelegensia adalah mereka yang mampu memberikan kontribusi terhadap proses pembangunan, transmisi dan kritik gagasan. Selain itu, ia menegaskan bahwa komitmen “Mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia” harus dipahami dengan pembacaan
yang kritis terhadap latar belakang persatuan bangsa Indonesia yang beragam etnis, budaya dan agama. Jika pemuda hendak menempatkan diri sebagai aktor perubahan sosial, maka ia harus memiliki wawasan kebangsaan multikultural. “Tanpa pemahaman sebagai bangsa multikultural, maka perubahan sosial yang dimotori kaum muda akan menuai kendala yang berat,” tuturnya. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia yang mulikultural, ketika masing-masing tidak bisa saling memahami, sudah barang tentu akan memicu konflik yang akan mengundang masalah bagi masa depan kemanusiaan. Fakta inilah yang menjadi alasan pokok, jika perbedaan dalam konteks masyarakat multikultural tidak bisa disikapi secara bijaksana, justru akan melahirkan bencana bagi kemanusiaan. Ketika pemerintah tidak mampu mengontrol masyarakat, pemuda memainkan peranannya sebagai kontrol sosial yang efektif. Oleh karena itu, sudah sepantasnya wawasan kebangsaan multikultural menjadi agenda besar bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan konsep kehidupan yang berkeadilan dan demokratis. “Sebagai aktor perubahan sosial, kaum muda Indonesia diharapkan tetap mampu menjalankan fungsi check and balance,” pungkasnya.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
5
Laporan Utama
Local Content
Membangun Keterlibatan Kalangan Lokal Dalam Eksplorasi Migas Keberadaan Peraturan Bupati (Perbup) No.48 tahun 2011 tentang optimalisasi kandungan lokal dalam kegiatan industri Migas di Bojonegoro mendapat sambutan positif dari masyarakat. Termasuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro dan juga Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro.
6
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Laporan Utama
A
palagi, jika Perbup tersebut segera menjadi Peraturan Daerah (Perda) seperti sekarang ini yang draf Raperdanya digodok di Badan Legislasi (Banleg) DPRD Bojonegoro, terkait percepatan ekonomi daerah dalam pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahan migas di Bojonegoro. Dalam menyikapi hal diatas Ketua Tanfidz PCNU Bojonegoro, H.A. Wasis Hasyim, menjelaskan, jika sikap PCNU mengenai Perbup
“Oleh karena itu, kami mengimbau agar semua pihak turut serta menjaga suasana yang kondusif, dan itu sifatnya sangat penting,” jelas mantan Ketua GP Ansor Bojonegoro periode 1990-an itu.
dan Raperda migas yang sekarang tengah dibahas sangat mendukungnya. Sehingga, pemenang tender proyek rekayasa, pengadaan, dan kontruksi (engineering, procurement, and construction/ EPC) 1 Banyuurip di Blok Cepu, yakni Konsorsium PT. Tripatra Engineer & Construction, yang menjadi rekanan operator Mobil Cepu Limited (MCL) harus benar-
benar memihak pada muatan lokal. “Sehingga, ada partisipasi lebih kepada para pelaku usaha dan jasa di sekitar migas maupun Kabupaten Bojonegoro,” kata Wasis. Pria yang menjabat sebagai Ketua PCNU Bojonegoro 2008-2013 itu menegaskan, tidak hanya itu saja organisasi masyarakat sipil (OMS) yang terlibat juga harus diutamakan dari Kabupaten Bojonegoro. Jangan sampai masyarakat lokal tersisih
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
7
Laporan Utama
dengan orang luar dan menjadi penonton saja. “Oleh karena itu, kami mengimbau agar semua pihak turut serta menjaga suasana yang kondusif, dan itu sifatnya sangat penting,” jelas mantan Ketua GP Ansor Bojonegoro periode 1990-an itu. Sementara itu, sejumlah elemen di masyarakat juga menyepakati jika konten lokal harus didahulukan. Karena, masyarakat sekitar yang mendapatkan dampak secara langsung, baik fisik, psikologi hingga dampak lain. Raperda ini dipastikan akan lebih dapat melindungi content local dalam industri migas karena memiliki sanksi hukum yang jelas. Mulai dari sanksi administrative pencabutan ijin usaha atau prinsip kegiatan usahanya di Bojonegoro hingga merekomendasikan sanksi kepada BP. Migas. Dalam draf raperda ini diantaranya mengatur dan melindungi serta memberdayakan potensi kandungan lokal. Juga keterlibatan kontraktor kontrak kerja sama (KKS) dan mitra KKS Golongan Besar serta pengolah migas untuk memberdayakan kandungan lokal, dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) yang diharuskan melibatkan Ormas maupun Ngo/LSM. 8
Tujuan dari Perda ini salah satunya adalah meningkatkan pendapatan daerah untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri dan perdagangan daerah, serta lebih memberikan jaminan kepada penduduk local untuk terlibat didalam ekplorasi sehingga kedepan masyarakat Bojonegoro dan sekitar blok cepu tidak hanya menjadi penonton saja. Senada dengan PCNU, PC. PMII Bojonegoro, mendukung penuh langkah pemerintah dalam hal ini pemkab Bojonegoro dalam mengusulkan Raperda Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dalam Pelaksanaan Eksplorasi dan Ekploitasi Serta Pengolahan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Bojonegoro untuk menjadi Perda. Imam Mukroni, ketua umum PC. PMII Bojonegoro mengatakan bahwa sudah selayaknya masyarakat Bojonegoro mendapat tempat dan pekerjaan didalam eksplorasi Migas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengingat banyaknya lahan pertanian yang dipakai untuk eksplorasi. “Masyarakat bojonegoro harus mendapatkan porsi lebih baik dalam mendapatkan pekerjaan diladang eksplorasi atau lainya” kata Mukroni.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Pimpinan Organisasi Mahasiswa terbesar di Bojonegoro ini juga mengajak sesekali mendengar dengan seksama dan serius jeritan masyarakat bojonegoro kususnya masyarakat sekitar eksplorasi migas, saat ditanya apa pendapat mereka mengenai keberadaan minyak bumi dan gas (migas) di Bojonegoro? Jamak diketahui, jawaban yang muncul adalah harapan bagaimana pemerintah daerah mengoptimalkan perannya dalam mendayagunakan migas untuk kemakmuran rakyat atau jawaban yang lebih mengemuka ke permukaan niscaya adalah keinginan agar kalangan lokal (local content) dilibatkan sepenuhnya dalam pengelolaan migas. Nyaris seragamnya urgensi local content agar dilibatkan dalam proses pengelolaan minyak hampir seperti suara dan nyanyian sumbang, di tengah gegap gempita penyiapan lima megaproyek (EPC) untuk menunjang produksi puncak minyak dari Blok Cepu yang diproyeksikan bakal berlangsung pada 2013 mendatang. Seolah, hembusan local content seperti menjadi daya dorong yang membangun kekompakan untuk menyuarakan bentuk-bentuk ketidakadilan yang selama ini dirasakan Bojonegoro. “Kesepahaman dan keseragaman untuk menyerukan
Laporan Utama
DISKUSI LOCAL CONTENT - dilakukan oleh berbagaikelompok masyarakat, mereka berharap raperda tentang pengelolaan minyak harus mampu melindungi kepentingan warga Bojonegoro di berbagai sektor.
MEGA PROYEK- Proses pengelolaan minyak hampir seperti suara dan nyanyian sumbang, di tengah gegap gempita penyiapan lima megaproyek (EPC) untuk menunjang produksi
pentingnya local content, harus disikapi secara arif, sebagai sebuah sikap kritis masyarakat yang selama ini masih melihat adanya bentuk ketimpangan, untuk tidak mengatakan adanya ketidakadilan, dalam pengelolaan migas”. Tambah mukroni. Rasanya, masyarakat sudah tahu bahwa besaran dana coorporate social responsibility (CSR/tanggung jawab sosial perusahaan) yang diberikan operator minyak sejak 2006 hingga sekarang yang ”hanya” Rp 21 miliar ini, masih cukup kecil apabila dibandingkan dengan potensi kerusakan lingkungan, kultur, sosial politik, ekonomi, dan juga mentalitas masyarakat untuk masa depan generasi mendatang. Belum lagi kalau bicara bentukbentuk ketidakadilan lain yang
diterima oleh Bojonegoro. Sebut saja, soal lifting minyak, apakah selama ini pemerintah daerah diberitahu? Apakah benar-benar sebesar 25 ribu barel per hari, sebagaimana yang disuarakan selama ini? Siapa yang menjamin bahwa klaim itu benar, toh juga pemerintahan daerah (Pemkab dan DPRD) tidak pernah diberi data pembanding oleh BP Migas maupun operator. Rasanya memang ada semacam sesuatu yang tidak boleh diketahui, meskipun negeri ini sudah memiliki Undang-Undang tentang Kebebasan Informasi Publik (KIP). Belum lagi kalau bicara soal bagi hasil participating interest (PI/penyertaan modal), dana bagi hasil (DBH) minyak, maupun halhal lain yang berkaitan dengan
pengadaan atau pembuatan infrastruktur penunjang eksploitasi Blok Cepu di luar kaki bor yang ada kesan dipersulit. Rasanya, tidak salah kalau kemudian local content menjadi nyanyian koor yang disuarakan oleh berbagai pihak. Karena, local content adalah kulminasi dari semua bentuk ketidakadilan itu sendiri. Jadi, karena begitu pentingnya persoalan – persoalan yang berhubungan dengan migas, maka aturan atau dalam hal ini perda segera dibahas dengan seksama agar nantinya masyarakat Bojonegoro tidak selalu dirugikan dengan dampak – dampak negatif dari eksplorasi. “PMII akan mengawal raperda ini sampai tuntas mas, pungkas Mukroni. (MUSLIMIN)
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
9
Laporan Utama
Ingatkan Kembali Peran Kaum Muda Secara definitif seseorang dianggap pemuda jika dari sisi usia adalah dalam bentangan usia 10-24 tahun. Dalam UU No. 40 Tahun 2009, definisi pemuda adalah mereka yang berusia antara 16-30 tahun.
N
amun hal ini tidak berlaku bagi Chisbullah Huda, mantan sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Bojonegoro yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Persatuan Nasional DPRD Bojonegoro ini. Menurutnya, seseorang bisa saja dianggap muda jika yang bersangkutan memiliki semangat sebagaimana kaum muda. Bisa jadi usianya tua kira-kira 40 tahunan akan tetapi masih berjiwa muda. Lebih lanjut, politisi asal PKNU ini menjelaskan bahwa generasi muda adalah the leader of tomorrow. Makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan.
Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya. “Para generasi pendahulu telah menghasilkan karya besar bagi bangsa ini. Kemerdekaan bangsa merupakan karya monumental yang luar biasa yang dihasilkan oleh para founding fathers negeri ini, yang tidak lain adalah para pemuda,” ungkapnya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, tonggak persatuan dan kesatuan bangsa ini sebenarnya ketika
Dengan begitu maka pemuda masa depan nanti akan mempunyai sifat qowiyyun amiin (kuat dan dapat dipercaya), hafiidzun aliim (amanah dan berpengetahuan luas), bashthotan fil ‘ilmi wal jism (kekuatan ilmu dan fisik), ra’uufun rohiim (santun dan pengasih).
10
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
H. Chisbullah Huda
Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro
terjadi Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini berarti bahwa pemuda telah memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. “Inilah titik awal bagi proses pembentukan negara bangsa yang kemudian dikenal sebagai negara dan bangsa Indonesia, jelasnya. Menurut pria yang juga dikenal sebagai pengusaha ini, saat ini yang diperlukan meneruskan semangat yang telah dibangun oleh pemuda pada zaman dulu. Untuk perlu dilakukan kaderisasi-kaderisasi kepemimpinan yang melibatkan kalangan pemuda secara intensif perlu terus ditingkatkan. Dengan begitu maka pemuda masa depan nanti akan mempunyai sifat qowiyyun amiin (kuat dan dapat dipercaya), hafiidzun aliim (amanah dan berpengetahuan luas), bashthotan fil ‘ilmi wal jism (kekuatan ilmu dan fisik), ra’uufun rohiim (santun dan pengasih). “Sifat-sifat unggul tersebut merupakan potensi besar, yang menumpuk pada individu pemuda, dimana masyarakat sangat mengharapkannya,” jelasnya.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
11
Seputar Kesbang
13 Parpol Pemperoleh Kursi DPRD
Cairkan Dana Bantuan APBD Sampai dengan bulan Oktober 2011 ini, sudah 13 dari 15 partai politik pemperoleh kursi di DPRD Kabupaten Bojonegoro sudah mencairkan dana bantuan dari APBD 2011, kecuali partai Bintang Reformasi dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama.
12
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro, Lukman Wafi, Minggu, menjelaskan, dari dua parpol yang belum mencairkan dana bantuan parpol tersebut, hanya tinggal PBR yang belum memasukkan permohonan pengajuan pencairan. “Sedangkan PKNU, permohonan pengajuannya sudah masuk dan masih dalam tahap verifikasi. Batas terakhir pengajuan permohonan bantuan dana parpol hingga pertengahan Desember 2011,” katanya. Ia menjelaskan, Pemkab Bojonegoro sudah mengalokasikan dana sebesar Rp750 juta untuk bantuan kepada 15 parpol pemilik kursi di DPRD setempat. Dari jumlah dana tersebut, sebesar Rp675 juta dibagikan kepada parpol dengan perhitungan Rp1.134 untuk setiap suara, mengacu suara sah yang diperoleh 15 parpol di dalam pemilu sebanyak 584.137 suara. Sisanya sebesar Rp75 juta untuk perhitungan pajak. Berdasarkan data Bakesbangpol dan Linmas Bojonegoro, dana ban-
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
tuan tertinggi diberikan kepada Partai Golkar sebesar Rp104.000.274 (91.711 suara), disusul PAN Rp100.464.462 (88.593 suara), PKB Rp78.153.012 (68.918 suara), dan Partai Demokrat Rp70.690.158 (62.337 suara). Selain itu, Partai Hanura mendapatkan Rp25.816.644 (22.766 suara), PKPB Rp16.154.964 (14.246 suara), Partai Gerindra Rp 23.854.824 (21.036 suara), dan PKPI Rp18.707.598 (16.497 suara). Kemudian PKS memperoleh Rp46.323.900 (40.850 suara), Partai Pelopor Rp12.813.066 (11.299 suara), PPP Rp28.222.992 (24.888 suara), PNBK Rp 23.528.232 (20.748 suara), PDIP Rp52.410.078 (46.217 suara), PBR Rp29.447.712 (25. 968 suara), dan PKNU Rp43.163.442 (38.063 suara). Lukman menambahkan parpol penerima dana bantuan APBD diwajibkan membuat laporan pemanfaatan sebagai pertanggungjawaban. “Semua pemanfaatan dana parpol harus dipertangungjawabkan,” tambahnya.
Seputar Kesbang
David Yama,
Kasubdit Wawasan Kebangsaan Dirjen Kesbang RI
Lukman Wafi
Kepala Bakesbangpol dan Linmas Bojonegoro
Kesbang Dorong Dirjen Kesbang Pusat Libatkan LSM Lokal Sebagai Mitra Kegiatan BADAN Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya agar LSM dan Ormas yang ada di kota Ledre ini semakin berdaya dan bermanfaat dalam mewujudkan pemberdayaan civil society. Salahsatu upaya yang dilakukan adalah mendesak Dirjen Kesbang agar menggandeng LSM/Ormas di Bojonegoro sebagai mitra program pelatihan dan kegiatan yang didanai oleh Dirjen Kesbang pusat. Demikian disampaikan Lukman Wafi, Kepala Bakesbangpol dan Linmas Bojonegoro pada saat rapat koordinasi dengan Dirjen Kesbang di Jakarta beberapa waktu lalu. Desakan ini disampaikan Lukman karena melihat bahwa sebenarnya banyak kegiatan kesbang pusat yang bisa diakses oleh LSM/Ormas di Bojonegoro, namun selama ini masih banyak LSM dari luar yang melaksanakan programnya.
“Kami akan merekomendasi apa- sudah terdaftar dan mendapatkan bila ada LSM/Ormas di Bojonegoro rekomendasi dari Bakesbangpol dan yang ingin melakukan kerjasama Linmas. Kedua, Bakesbangpol hadengan pusat,” kata mantan Kabag rus melakukan pemantauan dan atau Umum Pemkab ini. menjadi narasumber terhadap kegLebih lanjut Lukman menjelas- iatan LSM/Ormas tersebut. Hal ini kan, bahwa desakandilakukan untuk mennya direspon positif gantisipasi apakah kegoleh Dirjen Kesbang, iatan yang dilaksanakan namun tentu saja sudah sesuai dengan dengan berbagai proposal yang ada. catatan dan pertim“Barangkali ini diKonsekuensi yang bangan. maksudkan karena dimaksud adalah bahwa “Kami sudah bibanyak kegiatan yang setiap proposal yang dilakukan tidak sebandcara langsung dendikirim LSM/Ormas gan David Yama, ing dengan dana yang Kasubdit Wawasan harus sudah terdaftar digunakan,” jelas pria Kebangsaan Dirjen asal Bawean ini. dan mendapatkan Kesbang dan siap Untuk itu, dia berrekomendasi dari dengan konsekuenharap agar semua LSM/ sinya,” jelasnya. Ormas yang bekerjasaBakesbangpol dan Konsekuensi yang ma dengan pusat benarLinmas” dimaksud adalah benar mempergunakan bahwa setiap proanggaran sebagaimana posal yang dikirim mestinya. LSM/Ormas harus E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
13
Seputar Kesbang
Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan
Jadi Rujukan Model Nasional Setelah tiga tahun berturut-turut menyelenggarakan Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan sebagai kegiatan resmi di bulan Mei, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Bojonegoro, kini boleh berbangga 14
Pasalnya, kegiatan yang selalu diikuti secara antusias oleh pelajar dan guru tingkat SLTA ini, kini jadi rujukan model pendidikan wawasan kebangsaan secara Nasional. Demikian disampaikan oleh Luqman Wafi, kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro menanggapi surat Kemendagri terkait pendidikan wawasan kebangsaan yang dikirim ke seluruh propinsi dan kabupaten/kota se Indonesia beberapa waktu lalu. Luqman menjelaskan, bahwa beberapa bulan sebelumnya, dirinya telah diundang ke workshop wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kemendagri untuk menyampaikan kegiatan
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
yang telah dilaksanakan institusi pengawal NKRI di wilayahnya. “Jadi kami satu-satunya kepala Bakesbangpol tingkat kabupaten yang diundang secara khusus sebagai pembicara pada workshop tersebut,� kata pria yang sangat akrab dengan semua kalangan ini. Lebih lanjut Luqman menjelaskan, bahwa dalam workshop tersebut, dia tidak hanya menyampaikan tentang kegiatan cerdas cermat saja, namun semua kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka menjaga empat pilar kekuatan negeri ini seperti outbond untuk ormas, LSM dan kelompok rentan terhadap globalisasi juga tak lepas dari presentasinya.
Seputar Kesbang
“Pokoknya, “Yang membuat semua kegiatan kita berbangga adalah, kita mendapatkan seluruh transkrip, aplaus dan notulensi, dan CD Ia berharap kepada para dukungan yang pelaksanaan kegiatan itu, aktifis pegiat Pancasila sangat dari dilampirkan dalam surat dan Wawasan Kebangsaan edaran Kemendagri,” Kemendagri,” agar senantiasa turut tambah Luqman. sambungnya. dan mengambil peran Saat ini, Namun, dia kembali dalam rangka penguatan masih menurut menegaskan, bahwa pemahaman wawasan Luqman, pihak keberhasilan ini, kebangsaan yang saat ini Kemendagri telah merupakan cambuk mulai banyak dilupakan mengirimkan bagi institusinya untuk orang apalagi kaum muda lebih optimal lagi dalam surat resminya yang cenderung tenggelam menemukan formula baru ke seluruh dalam arus globalisasi.” propinsi dan pendidikan wawasan kabupaten/kota kebangsaan. Terlebih se Indonesia agar dukungan pemerintah melaksanakan kegiatan pemahaman dan semua pihak yang mempunyai dan pendalaman wawasan kompetensi tentang hal ini. kebangsaan dengan bebagai cara Luqman menambahkan, sesuai dengan local content yang bahwa setelah ini pemerintah ada. akan merekrut sejumlah tenaga
pendamping kegiatan pendidikan wawasan kebangsaan ini. Tentang pola dan waktu perekrutan ini, pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemendagri. “Yang pasti, sesuai usulan dari Bojonegoro bahwa proses rekrutmen akan dilakukan oleh daerah pelaksana,” imbuh Luqman. Untuk itu ia berharap kepada para aktifis pegiat Pancasila dan Wawasan Kebangsaan agar senantiasa turut dan mengambil peran dalam rangka penguatan pemahaman wawasan kebangsaan yang saat ini mulai banyak dilupakan orang apalagi kaum muda yang cenderung tenggelam dalam arus globalisasi. “Kami tunggu peran anak-anak muda Bojonegoro menjadi bagian dari upaya penguatan ini,” pesan Luqman diakhir pembicaraan.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
15
16
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Lintas Kesbang Kesbangpol Linmas Se-Sumut Raker di Sergai MEDANBISNIS –Pantai Cermin. Kesbangpol Linmas kabupaten/ kota se-Sumatera Utara, menggelar rapat kerja (Raker), Kamis (13/10) di Aula Theme Park Pantai Cermin, Serdang Bedagai (Sergai). Pada Raker itu dibahas antara lain tentang kerukunan umat beragama, kesatuan bangsa dan politik. Raker itu dihadiri Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Propsu Brigjend Purn H Mudiyono, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propsu, J A Ferdinandus, Sekretaris FPK (Forum Pembaharuan Kebangsaan) Provsu, Dr H Arifinsyah, Dir Intelkam Poldasu Kombes Pol Drs Jannes Sinurat SH, Wabup Sergai, Ir H Soekirman. Dalam sambutannya Kaban Kesbangpol Linmas Pempropsu, Bukit Tambunan menegaskan pentingnya sosialisasi, pemahaman dan pelaksanaan empat pilar wawasan kebangsaan dan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun
empat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Propinsi Sumatera Utara dianggap layak dijadikan daerah tolok ukur dalam kerukunan antar umat beragama bagi beberapa daerah lain di Indonesia karena dinilai sebagai daerah yang kondusif dengan tingkat keamanan dan kebersamaan masyarakatnya meskipun berlain-
an etnis dapat terjalin baik. Karena kerukunan antar umat beragama memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan empat pilar wawasan kebangsaan dan kenegaraan,” ungkap Bukit Tambunan. Wabup Sergai, H Soekirman dalam sambutannya sekaligus menutup acara Raker itu mengimbau kepada segenap aparatur di bidang kesatuan bangsa dan politik dapat kiranya menyatukan pandangan dan persepsi yang sama dengan integritas dan moral yang baik. Kemudian, menjaga patriotisme dan nasionalisme, mencintai bangsa dan tanah air Indonesia sehingga ancaman maupun gangguan yang berpotensi yang merusak kesatuan bangsa. (jhonni sitompul) http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/
Pelajar Dibekali Kesadaran Bela Negara
PADANGPANJANG, Padek— Potret kekinian wawasan kebangsaan pada anak bangsa cenderung mengalami kemunduran, bahkan lebih nyaris luntur. Karena itu, untuk kembali memantapkan nilainilai kebangsaan itu perlu mengonstruksikan landasan yang kuat dan konsepsional. Demikian dikemukakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kesbangpol Padangpanjang Bustami Narda usai sebagai narasumber Pelatihan Kesadaran Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan terhadap pelajar perwakilan OSIS Tingkat SMP dan SMA se Padangpanjang, di aula DPPKAD Balai Kota setempat, Selasa (25/10) kemarin. Longgarnya wawasan kebangsaan dalam diri anak-anak bangsa, disebutkannya bisa mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wawasan kebangsaan yang sudah dicetuskan oleh seluruh pemuda Indonesia
dalam satu tekad dengan Sumpah Pemuda, saat ini dibutuhkan kebersamaan dan persatuan mengatasi segala permasalahan. “Khusus buat kalangan pelajar di Padangpanjang, Kota Serambi Mekkah ke depannya diharapkan lebih kental kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaanya. Hal itu dapat ditumbuhkan dengan mengajak generasi muda khususnya pelajar, agar tidak terlibat narkoba secara langsung ataupun tidak langsung,” ujar Bustami. Menumbuhkan kesadaran pelajar akan bahaya narkoba, sangat
penting dilakukan mengingat Padangpanjang yang berada di titik simpul lalu lintas antar daerah. Hal itu terbukti dengan tidak sedikitnya peredaran narkoba dari daerah lain yang berhasil dibekuk aparat kemanan di kota berhawa sejuk itu. Terkait tanggung jawab terhadap bela negara tidak hanya dipikul oleh pemerintah, TNI dan Polri, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat termasuk peran serta kalangan pelajar dengan menjauhi narkoba sebagai penyebab kehancuran moral. “Wawasan kebangsaan merupakan jiwa, cita-cita, atau falsafah hidup yang tidak lahir dengan sendirinya. Sesungguhnya merupakan hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik (sociallyand politicallyconstructed),” jelas Bustami. (wr) http://padangekspres.co.id
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
17
Lintas Kesbang
Dewan Protes Dana Parpol Macet
BOYOLALI (Soloraya Online) – Dana bantuan partai politik (banpol) mencapai Rp 900 juta macet. Hal itu terungkap saat digelarnya rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD antara eksekutif dengan legislatif , Kamis (13/10/2010). Anggota dewan yang masuk dalam banggar menanyakan banpol tak segera cair lantaran sudah mendekati akhir tahun. Sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dana banpol ini turun pada pertengahan September. Namun untuk pencairan tahun ini mengalami kemoloran. ”Dana banpol ini merupakan hak untuk kegiatan,” kata anggota Banggar DPRD Mustofa Safawi, usai rapat di gedung dewan. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sri Ardiningsih,menyatakan mengalami hambatan pada audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sesuai syarat penyaluran banpol, harus melalui audit penggunaan
dana banpol tahun sebelumnya. Bahkan, BPK perwakilan Jateng mengirim surat ke pemkab untuk melaporkan penggunaan keuangan parpol 2010 ke Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Jateng. Laporan ini sebagai syarat pencairan dana banpol 2011. Smentara, informasi dari pengurus parpol ke banggar, penggunaan keuangan tersebut sudah lama mengumpulkannya ke Kesbangpol dan Linmas Pemkab Boyolali.
BADAN Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kota Bontang segera mengaplikasikan Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 dan Perwali Bontang Nomor 19 Tahun 2011, setelah sosialisasi di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang beberapa waktu lalu. Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Bontang Drs H M Bahri M Ap mengungkapkan, Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 dan Perwali Bontang Nomor 19 Tahun 2011 itu terkait dengan kerjasama Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga Nirlaba Lainnya (LNL). Aplikasi dilakukan tahun ini juga. “Ada sepuluh kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh Ormas dan LNL Bontang, yang dapat dipilih sesuai dengan Perwali Bontang Nomor 19 tahun 2011,” ujar Bahri. Masing-ma-
sing seminar, lokakarya, workshop, halaqoh, pergelaran festival seni budaya, outbond seperti jambore perkemahan dan napak tilas. Lalu perlombaan, pemberdayaan masyarakat, sosialisasi dan bimbingan teknis serta pendidikan politik bagi masyarakat. Dijelaskan Bahri, Ormas dan LNL wajib mengikuti tahapan-tahapan atau proses yang harus dilalui guna dapat menjalin kemitraan dengan Pemkot Bontang. Saat ini, tahapan pertama yang bisa dilakukan Ormas dan LNL itu adalah memasukkan proposal kegiatan. Surat permohonan kerjasama ditujukan kepada Wali Kota Bontang melalui Kesbangpol dan Linmas Kota Bontang. Penyerahan dibatasi hingga 9 Oktober 2011. Selanjutnya adalah proses verifikasi administrasi oleh tim verifikasi Pemkot Bontang, bekerjasama dengan Ormas dan LNL. Setelah diveri-
”Sudah mengumpulkannya sejak lama, tapi diminta mengumpulkan lagi,” kata Mustofa. Dijelaskan, jika kendalanya pada audit BPK tidak menjadi masalah. Namun, jika audit sudah selesai lantas belum segera dicairkan, sangat disayangkan. Sebab, mengingat waktu sudah mendekati akhir tahun. Macetnya dana banpol ini, berdampak kegiatan parpol terganggu. Sebab parpol tidak memiliki sumber dana lain sebagai operasional selain banpol. Kalangan pengurus parpol mengharap banpol segera dicairkan untuk menggerakan kegiatan. Terpisah, Kepala Bakesbangpol dan Linmas Boyolali Hasanudin mengatakan, laporan penggunaan banpol yang diterimanya sudah dilimpahkan ke Kesbangpol Pemprov Jateng. Laporan keuangan tersebut dikirim ke BPK untuk diaudit, Hanya saja, hingga saat ini hasil auditnya belum turun,” katanya. (http://solorayaonline.com)
Aplikasi Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 Mulai Tahun Ini
18
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
fikasi calon penerima bantuan kemitraan mendapatkan SK Penetapan penerima bantuan yang ditandatangani Wali Kota Bontang. Tanggal 23 Oktober hingga 30 Nopember 2011 adalah tahapan pelaksanaan kegiatan oleh Ormas dan LNL Kota Bontang dengan memilih satu dari sepuluh kegiatan yang telah ditentukan. Tahapan akhir yang patut menjadi perhatian adalah pada tanggal 10 Desember 2011, yang merupakan batas akhir penyerahan laporan pertanggungjawaban kegiatan kemitraan itu. “Saya berharap peluang kegiatan kemitraan Pemkot Bontang dengan Ormas dan LNL dimanfaatkan sebaik-baiknya guna mewujudkan masyarakat yang berbudi luhur, maju adil dan sejahtera,” tutur mantan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Bontang ini. (hms9/ stn) http://www.kaltimpost.co.id/
Lintas Kesbang Kesbangpol Linmas Laksanakan Simulasi Pilkada LANGSA – Kantor Kesbangpol Linmas Kota Langsa, Jumat (21/10) melaksanakan Simulasi Pilkada 2011. Dalam kegiatan yang digelar di halaman Kantor Kesbang Linmas itu diperagakan empat adegan, antara lain pemungutan suara, petugas Linmas siaga, selanjutnya teknik pelaporan Linmas saat terjadi peristiwa, serta petugas Linmas membawa kotak suara. Simulasi itu digelar dalam rangka persiapan petugas Linmas dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada tahun 2011 ini, juga ikut melibatkan sejumlah personel polisi dari Polres Langsa. Hadir pada simulasi tersebut, Kepala Badan Kesbangpol dan Limnas Langsa, Ir Fuad Kelana, dan Kapolsek Langsa Barat, Iptu Edwin Aldo SH, serta sejumlah pejabat Pemko Langsa lainnya. Adegan pertama memperagakan, tata cara kerja kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS), selanjutnya kedua sejumlah anggota
Limnas yang ditugaskan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan sikap siaga, melakukan pengamanan proses pencoblosan masyarakat terhadap kandidat calon pasangan Gubernur Aceh dan calon pasangan Wali Kota Langsa. Kemudian adegan ketiga, tata cara atau teknis pelaporan Limnas kepada Polisi, apabila terjadinya kerusuhan (insiden) di TPS oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun pelaporan mohon bantuan pengamanan ini dilakukan ketika Limnas tidak mampu lagi menanggulangi perusuh tersebut. Untuk adegan terakhir, anggota Limnas membawa hasil penghitungan suara Pilkada di TPS ke kantor kecamatan. Namun untuk daerah TPS yang dianggap jauh dari kantor kecamatan terlebih dahaulu oleh anggota Satuan Limnas akan dibawa ke kantor keuchik masing-masing. Dalam kesempatan itu, Kepala
Kantor Kesbangpol Linmas, Ir Fuad Kelana mengatakan, simulasi pengendalian keamanan Pilkada yang diselenggarakan itu merupakan upaya strategi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang arti penting eksistensi oraganisasi Satlinmas, dalam peran melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat. Berdasarkan jatah Panitia Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) yang dikeluarkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Langsa, jumlah TPS diperkirakan mencapai 260 TPS, dan di setiap TPS ditempatkan dua personel Satlinmas. “Anggota Satlinmas sebanyak 520 orang dari 260 TPS, dan ditambah dengan Linmas cadangan sebanyak 160 orang, maka jumlah keseluruhannya sebanyak 680 orang Linmas,”demikian Fuad Kelana.(c42) Editor : bakri -- http://aceh. tribunnews.com/
MEDAN (Waspada): Wawasan kebangsaan diyakini mulai pudar dikalangan pelajar. Untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan itu, Pemerintah Kota Medan melalui program kemitraan wawasan kebangsaan Tahun Anggaran 2011 pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas), melaksanakan lomba karya tulis Ilmiah populer. “Perlombaan karya tulis tersebut mengambil tema Wawasan Kebangsaan dengan sub tema Revitalisasi Wawasan kebangsaan Dalam Rangka Mewujudkan Keutuhan Bangsa,” sebut Kaban Kesbanglinmas Pemko Medan Drs Redward V Bakara
didampingi sejumlah dewan juri lomba cipta karya tulis dalam konferensi pers di Hotel Grand Antares, Jumat (16/9) sore. Menurut Bakara, dalam perlombaan tersebut dibagi tiga kategori, yakni tingkat SMA, mahasiswa dan jurnalis yang berdomisili di Medan. Untuk SMA, sub temanya adalah Peranan Lagulagu Nasional dalam Menumbuhkan Semangat Patriotisme di Kalangan Pelajar, sedangkan untuk mahasiswa yakni Peranan Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkembangkan Citacita NKRI. “Untuk jurnalis sendiri dengan mengambil tema Kesadaran Berbangsa dalam Menciptakan Kebersamaan. Dalam pendaftaran nanti, para peserta wajib memberikan foto kopi identitas diri seperti SMA kartu tanda pelajar, mahasiswa KTM dan untuk jurnalis dengan foto copi ID pers dan KTP,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Dewan Juri Drs Iskandar Zulkarnain, MSi menyatakan, karya tulis yang dikir-
imkan harus karya sendiri, dengan jumlah karakter tulisan 5500 s/d 6000 karakter. Sedangkan untuk jurnalis, karya tersebut harus di publikasikan dimasingmasing media tempat bekerja. “Kesbangpol linmas akan membuka pendaftaran lomba karya tulis selama tanggal 26 September sampai 10 Oktober 2011. Untuk penyerahan berkasi, langsung diantar ke Pemko Medan Bagian Kesbangpollinmas. Sedangkan pengumuman pemenangnya akan diumumkan di media masa pada 27 Oktober dan penyerahan hadiahnya akan diberikan langsung oleh Wali Kota Medan pada tanggal 28 Oktober pada peringatan Sumpah Pemuda,” ujarnya. Bagi pemenang, juara pertama akan mendapatkan uang Rp3,5 juta, kedua Rp2,5 juta dan ketiga Rp1,5 juta. “Setiap kategori diambil tiga pemenang. Jadi keseluruhan ada sembilan pemenang,” katanya. (h02)
Kesbangpol Linmas Adakan Lomba Cipta Karya Tulis
http://www.waspadamedan.com
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
19
20 E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Sebagai instansi pemerintah yang bertugas membina stabilitas pengawasan,pengendalian serta evaluasi pelaporan penyelenggaraan dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Bojonegoro menggelar Silaturrahmi antar elemen yang dikemas dalam acara Halal bi Halal. Acara yang dihelat pada hari Luqman Wafi mengatakan, bahwa Rabu, 14/09/2011 di MCM CafĂŠ ini tujuan diselenggarakannya acara ini berlangsung meriah. Hadir dalam adalah untuk menjalin komunikasi dan acara ini Seluruh Jajaran Muspida keguyuban antara pemerintah dengan Kabupaten Bojonegoro mulai dari masyarakat secara langsung. Bupati Bojonegoro, Suyoto dan ibu “Apalagi ini momentnya adalah Idul Mahfudhoh, Wakil Bupati Setyo Fitri, sehingga jikalau kita tidak sempat Hartono, Ketua DPRD HM Thalhah, bersilaturahmi, masih bisa kita lakukan Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo, pada saat ini,â€? jelasnya. Kadandim Taufiq Risnendar, dan Sementara, Bupati Suyoto dalam Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro sambutannya mengatakan, sangat Selain itu, puluhan ketua Partai mengapresiasi acara seperti ini. Dia Politik, LSM, Ormas, OKP dan Ormas juga berpesan bahwa kita semua wajib juga tampak memadati acara dikemas menjaga kesatuan dan keguyuban yang roundtable ini. Hadir juga Mundzar selama ini sudah terjalin di kota ledre ini. Fahman, ketua dan seluruh anggota Acara yang berlangsung sangat KPUD Bojonegoro. gayeng ini ditutup dengan acara salamKepala Bakesbangpol dan Linmas, E Dsalaman bersama. 21 I S I : 0 9 / Tdan H I Imenyanyi / S E P T- O K T/ 2011
Seputar Kesbang
Bakesbangpol Bojonegoro
Berharap Peran LSM Lebih Optimal Mungkin dapat dibilang, pegiat sosial (baca: aktifis LSM) di Bojonegoro adalah kolompok aktifis non pemerintah yang paling baik “nasib�nya. Betapa tidak, jarang dan mungkin tidak pernah ada, pemerintah kabupaten yang mau mendengarkan dan duduk bersama dalam satu forum dengan aktifis LSM yang dikenal selalu berseberangan dengan pemerintah.
22
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Seputar Kesbang Demikian disampaikan Roni Syahroni, direktur LSM Spektra Surabaya pada pembukaan pertemuan Forum Komunikasi dan Konsultasi LSM yang digelar oleh Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Bojonegoro pada 27 Juli 2011 lalu di Wisma Toyoaji Kapas. “Ini satu kesempatan luar biasa bagi kawan-kawan LSM di Bojonegoro, untuk terus memperjuangkan hal-hal yang belum dilakukan oleh pemerintah,” ungkap Roni. Lebih lanjut Roni berharap agar LSM di Bojonegoro benar-benar mampu memanfaatkan kesempatan ini. Namun, yang perlu diketahui adalah bahwa model gerakan LSM mungkin sudah berbeda dengan masa orde baru atau pada masa awal reformasi. Menanggapi persoalan dimana akhir-akhir ini, LSM selalu diiden-
integritas, artinya pegiat LSM harus commit dan selalu on the track agar mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kedua, LSM harus mempunyai kompetensi, jadi pegiat LSM itu harus orang-orang yang pintar, cerdas dan memahami fenomena sosial. Kemampuan membaca fenomena sosial ini harus didukung data yang valid. Sampai saat ini data yang paling dianggap valid adalah data statistic. “Meski kita sering menganggap data statistic itu gak bener, namun pemerintah selalu menggunakan data statistic sebagai ukuran dan buku statistic itu kemenangannya dia dilindungi oleh undang-undang,” ungkapnya. Lebih lanjut Roni menjelaskan, kemampuan menganalisa tidak harus sarjana, siapapun bisa. Sementara, Luqman Wafi, kepala
lompok masyarakat yang bergabung dalam wadah organisasi seperti LSM ini. “Model komunikasi seperti ini, akan kami gunakan juga untuk ormas, organisasi kepemudaan, maupun organisasi pelajar dan mahasiswa,” papar pria asli Bawean ini. Luqman menambahkan, jika per-
tikkan dengan hal-hal yang negative, ia menegaskan bahwa untuk menghindari hal ini, maka LSM harus mempunyai empat hal prinsip dan harus selalu menjadi pegangan didalam menjalankan organisasinya. Pertama, LSM harus mempunyai
Bakesbangpol dan Linmas kabupaten Bojonegoro menjelaskan bahwa, agenda pertemuan dengan LSM dan Ormas yang ada di Bojonegoro ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Namun jika diperlukan, kapanpun agenda seperti ini bisa dilakukan. “Kami membuka pintu selebarlebarnya bagi kawan-kawan LSM untuk berdiskusi dan membincang masalah yang ada di kabupaten Bojonegoro ini,” katanya. Lebih lanjut Luqman menjelaskan, pihaknya berharap dari pertemuan seperti ini, akan terjadi komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat terutama yang ke-
temuan seperti ini dianggap masih kurang, pintu kantornya terbuka bagi siapa saja, dan membincang apa saja, sepanjang itu berkaitan dengan permasalahan yang ada di kabupaten Bojonegoro. Ia menambahkan, bahwa ruangan kantornya selama hamper menjabat dua tahun ini, nyaris setiap hari tidak pernah sepi dari masyarakat yang ingin berbincangbincang maupun mengadu. “Yang pasti, peran dan sumbangsih kawan-kawan LSM amat diperlukan sebagai control terhadap pembangunan di kota Bojonegoro ini,” kata Luqman mengakhiri sambutannya.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
23
Dinamika OMS
24
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Dinamika OMS
LSM dan Ormas Bojonegoro Kawal Raperda Migas Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) berencana mengajukan tiga isu untuk dimasukan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Serta Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Di Kabupaten Bojonegoro. Hal itu dijelaskan pada saat diskusi reboan oleh IDFoS Indonesia hari ini 14/9/2011. Hadir dalam diskusi reboan (diskusi setiap rabu red.) tersebut adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Bojonegoro, Solidaritas Perempuan Bojonegoro, Himpunan Mahasiswa Islam Bojonegoro, SEC Bojonegoro dan IDFoS Indonesia selaku penyelenggara rutinan acara diskusi setiap rabu tersebut. Tiga isu tersebut yakni, keterlibatan Ormas yang ada di Bojonegoro dalam pengelolaan Dana Tanggung Jawab Social atau Corporate Social Responsibility (CSR), dan keterlibatan koperasikoperasi yang ada di Bojonegoro dalam pengelolaan usaha usaha usaha yang ada di sector migas, dan
kesetaraan Gender dalam setiap kebijakan baik tekhnis atau konsep. Joko Hadi Purnomo aktifis IDFoS Indonesia mengatakan, selama ini banyak Ormas sipil baik berupa Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Organisasi KePemudaan OKP, atau organisasi lain, mempunyai kontribusi besar dalam pembangunan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. “Maka mereka harus dilibatkan, masak dari seratus tiga belas Ormas yang terdaftar dan memperoleh pembinaan di Kesbanglinmas Bojonegoro tidak ada yang dilibatkan” jelas Joko. “Maka dalam Raperda yang akan di bahas di DPRD Bojonegoro ini sangat kita harapkan bisa masuk dan bisa optimal” tambah Joko. Terkait koperasi mengapa harus dilibatkan
dalam pengelolaan usaha usaha migas? Joko menjawab “Ya selama ini koperasilah yang jelas jelas bergerak dalam pembangunan ekonomi masyarakat yang ada di Kabupaten Bojonegoro, ya sangat wajar dong jika mereka dilibatkan. Karena mereka sudah berpengalaman dan apa lagi sekarang itu sudah diatur dalam Keputusan Presiden” jelas alumni Universitas Bojonegoro ini. Sementara itu Luluk aktifis Solidaritas Perempuan Bojonegoro mengatakan selama ini pihaknya tidak melihat keterlibatan perempuan dalam setiap kebijakan. “Tidak ada kesetaraan gender dalam pengelolaan atau pembuatan kebijakan sector migas yang ada di Bojonegoro” jelas aktifis yang bermata indah tersebut. “Maka dalam Raperda Tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Serta Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Di Kabupaten Bojonegoro ini kita akan memperjuangkan kesetaraan Gender dalam setiap pengelolaan atau pembuatan kebijakan dalam sector migas” pungkas Luluk.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
(AL-AMROZI)
25
Dinamika OMS
Rekrut Kader Baru
PMII Gelar MAPABA Guna merekrut anggota baru, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Sunan Giri mengadakan Mapaba (Masa penerimaan anggota baru) mulai 27-30 Oktober 2011 di Bumi perkemahan Bulung Gunung Anyar Kecamatan Soko kabupaten Tuban. Acara yang dibuka ketua PC PMII Bojonegoro ini diikuti Sekitar 150 anggota baru dari mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Giri Bojonegoro dan dari utusan beberapa komisariat di bawah cabang PMII Bojonegoro. Beberapa materi keorganisasian, Nilai Dasar Pergerakan PMII, Aswaja dan Gen26
der disampaikan oleh alumni dan Pembina PMII Bojonegoro. Ketua Komisariat PMII sunan giri Bojonegoro Taufiq mengatakan PMII merupakan organisasi yang sampai detik ini masih berkomitmen dan konsisten memperjuangkan sekaligus mempertahankan ideologi ahlussunnah wal jamaah dan Nahdaltul Ulama di kalangan mahasiswa. “Disamping itu, PMII juga mengolah potensi-potensi generasi muda terutama mahasiswa untuk membangun karakter bangsa agar menjadi lebih kuat,” katanya. Menurut taufiq, sebagai mahasiswa tidak boleh sekedar mement-
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
ingkan kuliah semata melainkan harus selalu dinamis merespon segala hal yang terjadi di sekitarnya. Diantaranya, harus mengasah mental, menata paradigma berpikir sehingga menjadi lebih dewasa dalam bertindak. “Di PMII inilah sebagai wahana melatih daya pikir kritis transformatif, peduli dengan kaum tertindas dan berusaha menjadi insan-insan bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya. Taufiq menjelaskan bahwa Mapaba PMII bertujuan untuk merekrut anggota baru serta memberi bekal pengetahuan dan kedewasaan
Dinamika OMS
mahasiswa yang berwawasan luas serta untuk mengukuhkan jiwa progresivitas menuju pergerakan mahasiswa Islam. “Perekrutan anggota tahun ini merupakan yang terbesar mencapai 300 anggota sehingga Mapaba dilaksanakan 3 gelombang. Gelombang pertama tanggal 27-30 Oktober kemarin yang dilaksanakan oleh Pengurus Komisariat PMII Sunan Giri Bojonegoro, gelombang kedua dan ketiga akan dilaksanakan oleh Pengurus Komisariat PMII IKIP PGRI dan Komisariat UNIGORO (Universitas Bojonegoro) November mendatang,” tegasnya singkat. Ketua PC PMII Bojonegoro Imam Mukroni mengapresiasi kegiatan Mapaba yang dilaksanakan komisariat STAI Sunan giri Bojonegoro ini. Dikatakan, Mapaba adalah proses awal untuk meresmikan mahasiswa sebagai anggota baru. Memiliki kader yang kritis dan bertanggung jawab merupakan hal yang diinginkan oleh semua organisasi, tak terkecuali dengan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro. agar hal tersebut terwujud, organisasi tersebut menyelenggarakan perekrutan anggota baru Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru) dengan sangat seriaus yang dilaksanakan oleh komisariat – komisariat yang ada. “Kami berharap MAPABA ini menghasilkan kader yang bertanggung jawab dan kritis,” ujar Mukroni Disisi lain ketua panitia kegiatan ini Munib mengatakan, kegiatan
yang bertemakan membentuk kader yang berjiwa militan dengan nilainilai pergerakan berharap bias berjalan sukses sesuai harapan,” kata Munib. Munib menambahkan, agar tema kegiatan ini terwujud, panitia menerapkan sistem kaderisasi yang bersifat wawasan, mental, dan pengetahuan. Hal tersebut dilakukan agar peserta memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dan memiliki mental yang kuat. “Kami sengaja peserta kita berikan materi-materi seputar PMII dan yang lainnya agar mereka memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas,” terang Munib. Hal senada disampaikan Suwarno, salah satu panitia, kegiatan terakhir panitia mengadakan Out Bond tengah malam untuk menguji men-
tal dan pengetahuan peserta selama mengikuti kegiatan. “Hari terakhir malemnya sekitar pukul1:30 WIB, kami mengadakan out bond untuk menguji mental dan pengetahuan peserta,” tutur Warno. Fitria, salah satu peserta kegiatan ini merasa puas dan senang mengikuti kegiatan ini, pasalnya dia merasakan hal yang belum dia rasakan sebelumnya. “Walau capek, saya seneng dan puas sebab saya dapat pengalaman baru,” ujar mahasiswi STAI Sunan Giri semester Satu jurusan Pendidikan Agma Islam (PAI) ini saat menyampaikan kesan pada acara penutupan kegiatan tersebut. Setelah mengikuti Mapaba, calon anggota secara resmi akan dibaiat menjadi anggota PMII, sehingga bias berproses lebih lanjut di organisasi ini (MUSLIMIN)
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
27
Dinamika OMS
Komite Pemuda Lintas Agama (KP-LIMA)
Peringati Agustusan dengan Rembug Pemuda Sejarah proklamasi bangsa Indonesia selalu menjadi catatan history bagaimana bangsa ini terbentuk. Sejarah panjang yang tidak lepas dari perjuangan para pejuang tempo dulu dalam merebut narasi besar yang disebut KEMERDEKAAN (freedom). Hal itu bukan lah perkara yang mudah karena pada waktu itu kesadaran berbangsa belum tumbuh dan masih dipengaruhi kesukuan dan kedaerahan masing-masing. Rakyat mudah dipecah belah dan diadu domba oleh bangsa penjajah 28
Terbukti kurang lebih tiga setengah abad negri ini berada dalam cengkraman bangsa-bangsa asing. Hingga kemudian rasa nasionalisme mulai tumbuh dan menggugah kesadaran segenap elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka. Tercatat dalam sejarah, bagaimana waktu itu para pemuda dari berbagai daerah mengikrarkan “Sumpah Pemuda”, mereka bersatu tekad, menggelorakan semangat patrioisme dan nasionalisme melawan penjajah. Tekad bulat yang satu untuk Indonesia. Berangkat dari sejarah itu, maka moment Hari Ulang Tahun Dirgahayu Republik Indonesia (HUT RI ke66) ini harus dijadikan momentum untuk mengenali diri dalam bingkai negara dan bangsa, serta mampu mewujudkan sebuah persembahan sebagai bentuk kelanjutan perjuangan para pendiri (faunding father’s)
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa masih banyak hal yang menjajah dalam negri ini; kemiskinan, kebodohan, korupsi dan masih banyak lagi persolan yang terus saja menggurita. Belum lagi, akhir-akhir ini kekerasan yang mengatas namakan agama pun begitu marak dan mengancam keutuhan dan persauan bangsa Indonesia. Berangkat dari itu, Komite Pemuda Lintas Agama (KP-LIMA) Bojonegoro sebagai organisasi yang berbasis pemuda dari lintas agama di Bojonegoro tidak melewatkan momentum special di hari HUT RI ke-66 tersebut. Selama satu bulan, tepatnya dimulai tanggal 815 Agustus 2011 setiap hari Senin diadakan kegiatan yang diberi nama Forum Rembug Pemuda Lintas Agama dengan tema “HARMONI KEBHINEKAAN DALAM GEMA RAMADHAN”. Tempat acara di aula Kantor
Dinamika OMS gurus PUB) dan M. Lukman Wafi, SH, MSi. (Kepala Bakesbangpolinmas Bojonegoro) yang berhalangan hadir. Kegiatan pun semakin memperlihatkan hubungan yang harmonis, penuh kebersamaan karena di akhir acara ditutup dengan buka bersama. Semua peserta baik yang beragama Islam maupun nonmuslim, secara bersama-sama menikmati hidangan buka bersama yang telah disiapkan panitia pelaksana. “Buka puasa berasama ini terasa istimewa bagi saya. karena kita menikmatinya dengan saudara-saudara nonmuslim” komentar Akbar, salah satu peserta. M. Hasan Bisri, Ketua KP-Lima
FOTO : DOK. KPLIMA BOJONEGORO
HARMONIS - Agenda seperti ini dapat merekatkan hubungan yang harmonis
untuk membangun toleransi antar umat beragama terutama dikalangan kaum mudanya sehingga tercipta saling mengenal dan menerima perbedaan yang ada.
Paguyuban Umat Beragama (PUB) Bojonegoro, Jln. Trunojoyo nomor 7. “Dengan memanfaatkan momentum Agustusan dan apalagi berbarengan dengan suasana Ramdhan, kita ingin mengkampanyekan nilainilai pluralisme dikalangan pemuda Bojonegoro” kata M. Hasan Bisri selaku ketua KP-Lima. Kegiatan rutinan setiap hari senin selama bulan Agustus ini dihadiri pemuda-pemuda lintas agama di Bojonegoro. Ada perwakilan dari Islam, Katolik, TITD Hok Swie Bio dan
beberapa perwakilan gereja protestan yang ada di Bojonegoro. Dalam setiap acara selalu tidak kurang dari 90-an pemuda yang hadir. Kegiatan yang dimulai pukul 15.00 Wib hingga pukul 17.30 Wib ini mendatangkan beberapa nara sumber dari tokoh lintas Agama, KH. Alamul Huda (Ketua PUB Bojonegoro), M. Hasan Bisri (Ketua Ansor Bojonegoro), Pdt. Akris Mujiono (Pendeta GKJTU bojonegoro), Romo Florentinus Hersemedi (Romo Katolik), Ibu Maria Susan Irawati (Pen-
Dalam Forum Rembug Pemuda Lintas Agama ada dua topik menarik yang dibahas, yaitu Bengkel Nasionalisme; Merekat Kembali Nilai Kebangsaan yang Mulai Tercerabut, Mencari Penangkal Bahaya Terorisme Dan Kekerasan Atas Nama Agama. Secara garis besar tujuan kegiaan ini adalah Merekatkan hubungan yang harmonis, toleransi dikalangan pemuda lintas agama. “Kita berharap dengan saling mengenal dan terbuka menerima perbedaan, maka toleransi antar umat beragama khususnya di Bojonegoro dapat terjalin dengan harmonis”. Kata Saiful, selaku ketua panitia. Menurut M. Hasan Bisri, selaku ketua KP-Lima bahwa dengan maraknya aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama saat ini, jika tidak segera ditindak lanjuti maka akan mengancam masa depan bangsa. Salah satu upaya meredamnya adalah dengan sering melakukan dialog antar agama. Menurutnya diaolog berbeda dengan berdebat. Karena dalam diaolog selalu mendahulukan unsurunsur kekeluargaan dan semangat mencari solusi dan persamaan. DITULIS OLEH : M HASAN BISRI
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
29
Dinamika OMS
INDUSTRI MIGAS-dengan adanya industri migas ini diharapkan Kadin juga dapat ikut andil dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
PELANTIKAN KADIN BOJONEGORO
Harus Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
La Nyalla Muhammad Mattaliti Ketua KADIN Jawa Timur
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bojonegoro dituntut lebih proaktif dalam mendorong pembangunan ekonomi didaerah. Karena itu harus dapat memfasilitasi usaha kecil menengah (UKM) yang ada didaerah sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
D
emikian dikatakan Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Muhammad Matalitti dalam pelantikan pengurus Kadin Bojonegoro Periode 2011 – 2016 di Pendopo Malwopati, Kamis (8/10) malam. Menurutnya, Kadin bukan hanya memiliki tugas sebagai jasa kontruksi. Melainkan juga mempunyai kewajiban untuk memberdayakan dan meningkatkan sumber daya masyarakat (SDM). “Karena itu di Jatim kita bentuk Kadin Institute yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ditingkat nasional maupun international,” 30
ujar La Nyala. Dia mengharpkan, agar Kadin Bojonegoro dapat membangun kemitraan dengan pemkab dalam ikut mendorong pembangunan ekonomi. Sehingga dapat memberikan masukan dalam penyusunan renacana perekonomian di daerah. “Kadin Bojonegoro harus dapat bertindak nyata pembangunan ekonomi daerah,” tegasnya. Budiono, Katua Kadin Bojonegoro menyatakan, meminta maaf kepada anggota Kadin yang tidak bisa terakomodir menjadi pengurus. Karena penentuan pengurus ini ditentukan oleh Tim Formatur yang disahkan oleh Kadin Jatim.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
“Saya minta maaf bila tidak dapat mengakomodir semua anggota,” kata mantan anggota DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini. Bupati Bojonegoro, Suyoto, menyambut baik dengan fungsi Kadin yang bukan hanya memikirkan sisi bisnis di bidang kontruksi. Melainkan juga turut ikut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor UKM. “Apalagi dengan adanya industri migas ini diharapkan Kadin juga dapat ikut andil dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah,” sambung Suyoto
KAWAL- Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) berencana akan terus mengawal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terutama Raperda Tentang Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dalam Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Serta Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Di Kabupaten Bojonegoro
Lembaga Swadaya Masyarakat Dan Ormas
Kawal Raperda Pro Rakyat Dari sepuluh Raperda yang diajukan, akhirnya lima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) resmi menjadi Peraturan Daerah (Perda), empat Raperda lainnya masih perlu pembahasan dan satu Raperda tidak dilanjutkan pembahasannya.
S
atu Raperda yang tidak dilanjutkan yaitu tentang tata cara pembangunan dan penganggaran daerah Kabupaten Bojonegoro. Raperda ini tidak dilanjutkan pembahasannya dikarenakan substansi Raperda yang dimaksud telah cukup diatur dalam peraturan perundangundangan, mulai dari peraturan pemerintah, Permendagri, Perda dan Perbup, sehingga tidak diperlukan lagi peraturan baru yang dikhawatirkan malah menjadi tumpang tindih dengan peraturan yang telah ada. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Suyoto dalam Pendapat Akhir Bupati pada rapat Paripurna IV DPRD Kabupaten Bojonegoro den-
gan agenda Pendapat Akhir FraksiFraksi, Pendapat Akhir Bupati serta Penandatanganan Berita Acara Persetujuan Bersama yang digelar Jumat (4/11/2011) di ruang rapat paripurna. “Sedangkan untuk tiga Raperda inisiatif dewan, akan dilakukan pengkajian ulang. Raperda inisiatif itu dijadwalkan kembali untuk dilakukan penyempurnaan,� ujar Bupati Suyoto dalam penyampaiannya. Tiga Raperda tersebut antara lain tentang sistem penyelenggaraan pendidikan daerah di Kabupaten Bojonegoro, Raperda tentang transparansi tata kelola pemerintahan di bidang industri ekstraktif migas, dan Raperda tentang penanggulangan bencana. Sedangkan untuk Raperda yang
telah disahkan menjadi Perda adalah tentang pemekaran wilayah Kecamatan Ngasem, Kecamatan Kalitidu serta pembentukan Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Yang disahkan kemudian adalah Perda tentang percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dalam pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi serta pengelolaan minyak dan gas bumi di Kabupaten Bojonegoro. Raperda selanjutnya yang resmi menjadi Perda yang telah dibahas Pansus II adalah tentang perubahan atas Perda Nomor 19 tahun 1990 tentang pendirian Perusahaan Air Minum Kabupaten Bojonegoro. Dan Perda tentang pendaftaran wajib pajak cabang/lokasi dalam pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Bojonegoro. Kemudian yang disahkan lagi adalah Perda tentang kesejahteraan lanjut usia yang dibahas Pansus III. Dan terakhir adalah Perda tentang pengelolaan barang milik daerah yang dibahas Pansus IV.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
31
Dinamika OMS
Peringati Sumpah Pemuda
GMNI Serukan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan MEROSOTNYA rasa nasionalisme generasi muda dari waktu ke waktu semakin memprihatinkan. Pengaruh budaya asing semakin menggerus nilai-nilai keIndonesiaan yang selama ini menjadi pondasi, watak dan karakter bangsa semakin rapuh ditengah arus globalisasi. Tak heran jika dalam perayaan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari Jum’at, (28/10/2011), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meminta agar pemerintah menambah jam mata pelajaran pendidikan yang menyangkut tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana hal itu disampaikan dalam aksi orasi yang diadakannya mulai dari tengah lampu merah Perempatan Mbombok yang berjalan mundur sampai gedung DPRD Bojonegoro. Menurut ketua koordinator aksi demo, Abdul Rokhim, dalam aksinya mengungkapkan bahwa jam pelajaran Bahasa Daerah dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) harus ditambah. Sebab, hal itu menyangkut tentang NKRI. “Kami menganggap, pendidikan yang menyangkut tentang NKRI di Bojonegoro masih kurang. Sehingga, jangan sampai hal itu mempenga32
ruhi terpecah belahnya negara ini. Jadi, saya minta agar pemerintah menambah jam pembelajaran,” ungkapnya di sela-sela demo. Sesampai di Gedung DPRD Bojonegoro, puluhan aktivis demo tersebut ditemui langsung oleh Wakil DPRD Bojonegoro, Abdul Wahid. Para pedemo menyampaikan tuntutannya kepada wakil rakyat dengan pengamanan ketat dari petugas Polres Bojonegoro. “Saya akan menindaklanjuti permintaan anda semua dengan menyampaikannya ke lembaga DPRD, agar bisa diputuskan bersama,” terang Abdul Wakhid. Dalam aksi itu, para pedemo pun juga meminta agar Wakil DPRD Bojonegoro menyerukan isi Sumpah Pemuda. Ironisnya, Abdul Wakhid sendiri pun melontarkan balik kepada pedemo untuk menyerukan bersama. Sempat terjadi perdebatan, para pedemo pun menuduh Abdul Wahid dianggap tidak hafal isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri. Karena kalah debat, akhirnya Wakil DPRD Bojonegoro itu pun menyerukan isi Sumpah Pemuda sambil ditirukan oleh para pedemo. Selain itu, pedemo juga meminta
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
agar ada surat pernyataan dari Wakil DPRD yang isinya agar menindaklanjuti tuntutan dari para pedemo. Abdul Wahid pun tidak menolak dan menandatangani surat yang dibuat oleh para pedemo. Puas berorasi dan menyampaikan tuntutan, pedemo kemudian membubarkan diri.
Dinamika OMS
Peringati Sumpah Pemuda
Renungan Sumpah Pemuda Lintas Agama Momentum sumpah pemuda tahun ini tidak dilewatkan begitu saja oleh pemuda-pemuda lintas agama yang tergabung dalam wadah Komite Pemuda Lintas Agama (KP-LIMA). Sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak untuk mewujudkan kebhinekaan dan local wisdom di kabupaten Bojonegoro
Bertempat di halaman gereja Katolik “Santa Paulus� Jln. Panglima Sudirman, acara berlangsung meriah dan menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman. Dihadiri sekitar kurang lebih 70 pemuda dari beberapa perwakilan pemuda lintas agama, acara dimulai pada pukul 19.00 dan berakhir pukul
22.00 Wib. Dalam sambutannya, Hasan Bisri selaku ketua KP-LIMA mengatakan bahwa hubungan harmonis antar umat beragama akan terjalin bila mana itu dilakukan dengan pendekatan-pendekatan cultural dan meningkatkan intensitas komunikasi yang humanis, dialogis dan mencari persamaan dari masing-masng identitas yang berbeda. Senada juga disampaikan oleh Romo Benediktus Basuki Hadianto yang baru dua minggu bertugas di Gereja Santo Paulus. Menurut Romo Basuki “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural. Beragam budaya, agama merupakan kekayaan yang patut disyukuri. Oleh karenanya, menurut romo yang lahir di Kediri ini bahwa falsafah leluhur Bhineka Tunggal Eka harus diaktualisasikan kembali, khususnya bagi kalangan pemuda. Kegiatan yang berlangsung tiga jam ini dimeriahkan pula dengan beberapa permainan yang mencerminkan kekompakan tim. Dipandu
oleh Moh. Mustofa, peserta dibentuk menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok harus beragam, terdiri dari beberpa perwakilan pemuda lintas agama. Sebagai reward bagi kelompok yang paling kompak, oleh panitia diberikan beberapa hadiah dan penghargaan. Adapun untuk perwakilan yang juga hadir pada malam refleksi ini, seperti perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Mudika Gereja katolik Santa paulus, pemuda GKJTU, pemuda Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), dan beberapa pemuda dari gereja-gereja yang ada di Bojonegoro. Selanjutnya di akhir acara, kegiatan ditutup dengan penyalaan lilin, lalu dilanjutkan pembacaan teks asli sumpah pemuda secara bersamasama. Suasana hening dan penuh wibawa saat Hasan Bisri memberikan renungan dan pemaknaan dari momentum Sumpah Pemuda
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
33
Refleksi
Better Generations dan Indonesia Masa Depan
Al Amrozzy, Redaktur Pelaksana
Judul tulisan ini, saya buat persis dengan judul rubrik sebuah media harian di Jawa Pos, yang mengulas success story pebisnis diusia yang sangat muda, judul ini juga digunakan oleh Renald Kasali, salah seorang motivator terkenal yang juga Guru Besar di Universitas Indonesia dalam sebuah artikel yang pernah dimuat di media massa. Terus terang, sejak Jawa Pos menulis orang-orang muda sukses yang ternyata jumlahnya luar biasa banyaknya, saya semakin menyadari betapa hebatnya bangsa Indonesia.
K
ita bisa melihat betapa hebatnya mereka dalam mengarungi samudera bisnis, sebut saja Anindya Bakrie (Bakrie), Bari Hammami (Trakindo), Dewi Gontha (Java Jazz), Noni Purnomo (Blue Bird), Petrus Halim (Intraco), Svida Alisjahbana ( Femina Group), Ari Batubara (Gemilang Group), Haryadi Sukamdani (Sahid), Sandiaga Uno (Saratoga), Fauzi Ikhsan (Standard Chartered) dan masih banyak lagi. Dibidang olahraga, kita baru saja menyaksikan betapa hebatnya anak muda yang di motori Egi Melgiansyah. Betapa luar biasa potensi yang dimiliki Titus Bonai, Patrich Wanggai, Otto yang telah membawa bangsa ini di”hitung” kemampuannya didunia sepakbola. Dibidang akademis dan ilmu pengetahuan, ada Nanang Susyanto finalis olimpiade matematika di Yunani dan peraih perunggu di olimpiade matematika Bulgaria. Ada juga, Adrienne T Sulistyo dan Vici R Tedja, (peraih medali perak) – Olimpiade Proyek Lingkungan di Azerbaijan. Ada Terrenz Kelly Tjong dan Lynn 34
Kaat Kurniawan sebagai pasangan ilmuwan muda di ajang The 15th International Conference of Young Scientists, di Chernivtsi, Ukraina. Selain itu masih ada Kevin Winata, Thomas A Nugraha Budi dan Tyas Kokasih (emas, perak dan perunggu) di Olimpiade Fisika Internasional di Mongolia. Zefrizal Nanda Mardani (emas) di Olimpiade Astronomi Internasional di Ukraina. Melihat prestasi kaum muda yang semakin hebat dari waktu ke waktu, pikiran saya setback di awal abad 20, di awal pra kemerdekaan. Pada tahun 1900an, lahir generasigenerasi hebat yang telah mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa merdeka. Sebut saja, Soetomo, Wahidin Sudiro Husodo, Ki Hajar Dewantara, Kartini, Sukarno, Hatta, H Omar Said Cokro Aminoto, Sutan Sjahrir, KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan. Bahkan, pada saat itu lahir juga Tan Malaka, dimana pada saat usia 20 tahunan sudah menjadi ketua sebuah organisasi internasional untuk kawasan Asia Pasifik dan Timur Jauh. Bahkan, barangkali kita tidak
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
bisa lagi menghitung tokoh-tokoh pra kemerdekaan yang sangat hebat dan berwawasan jauh kedepan dan jauh dari wawasan orang-orang yang hidup pada masanya. Hebat,… hanya itu kalimat yang bisa diungkap. Dampaknya, kita tidak perlu khawatir dengan masadepan negeri ini, meski, hampir semua nama yang saya sebutkan diatas memperoleh pendidikan “hebat”nya diluar negeri, baik mereka yang lahir diawal 1900an maupun yang lahir menjelang tahun 2000an, mereka semua mempunyai semangat nasionalisme yang sama. Hanya, mungkin ejawantahnya berbeda. Barangkali juga inilah yang disebut banyak orang sebagai siklus 100 tahunan. Pasti akan lahir tokoh-tokoh hebat dalam kurun waktu itu. Tidak percaya, tapi fakta itu tidak bisa dielakkan. Yang pasti, kepada kaum mudalah, arah dan masadepan negeri ini ditaruhkan. Selamat hari Sumpah Pemuda, mari kita teladani semangat mereka menjadikan Indonesia Lebih digdaya dimata dunia. Cao…
Opini
Pemuda Dalam Pandangan
Al-Qur’an
“Pemuda adalah harapan bangsa”, “Pemuda adalah tulang punggung sebuah bangsa”, “Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok”. Itulah di antara jargon dan semboyan masyarakat yang seringkali terdengar ketika menyebut satu kelompok masyarakat yang dinamakan pemuda. Semboyan seperti itu agaknya bukanlah sesuatu yang berlebihan, mengingat begitu pentingnya eksistensi pemuda di tengah masyarakatnya. Bahkan, Allah swt juga memberikan pembicaraan khusus terhadap pemuda yang diabadikan dalam surat al-Kahfi [18]: 13
Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” Ada hal yang menarik untuk dicermati dari ungkapan Allah swt dalam ayat di atas, dimana Allah menggunakan kata naba’ untuk menyebutkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa (ashhâb al-kahf). Kata naba’ secara harfiyah berarti berita. Di dalam al-Qur’an kata Naba’ bi-
asanya dipakai untuk menyebutkan berita-berita besar yang mengejutkan dan mengandung kehebatan. Misalnya dalam surat al-Mai’dah [5]: 27, Allah swt menggunakan kata naba’ untuk menyebutkan cerita tragedi pembunuhan manusia pertama dua putera Adam; Habil dan Qabil. Peristiwa itu Allah swt sebut dengan kata naba’ karena peristiwa itu adalah peristiwa besar dan sangat mengejutkan. Betapa tidak, disaat manusia baru beberapa orang saja di bumi ini, telah terjadi pembunuhan terhadapnya. Dalam surat asy-Syu’ara’ [26]: 69, Allah swt menggunkan kata naba’ untuk menyebutkan cerita Ibrahim as. yang berusaha merobah dan memperbaiki keyakinan kaumnya dan raja Namrudz. Berita yang disampaikan Ibrahim as. disebut dengan naba’, karena apa yang disampaikannya sangat mengejutkan dan mengagetkan kaumnya, terlebih lagi raja Namrudz. Betapa tidak, keyakinan yang selama ini sudah berurat dan berakar dalam masyarakat Babil, tiba-tiba disalahkan dan digoyahkan, bahkan ingin dirobah Ibrahim.Hal itu pasti menimbulkan kegoncangan di tengah masyarakat. Dalam surat an-Naml [27]: 22 Allah swt menggunakan E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
35
Opini kata naba’ untuk menceritkan kisah burung hud-hud eka juga yang mewujudkannya dalam bentuk organisasi yang membawa berita kepada Sulaiman as tentang kekepemudaan yang puncaknya adalah Budi Utomo dan beradaan Negeri Saba’ yang makmur dan sejahtera, karekemudian melahirkan sumpah pemuda. Perjuangan kena dipimpin oleh seorang ratu yang adil dan bijaksana. merdekaan bangsa Indonesia, merebutnya serta memBerita yang dibawa burung hud-hud disebut naba’, pertahankanya kembali, adalah dilakukan oleh para karena berita tersebut sangat mengejutkan dan menpemuda bangsa ini. cengangkan Sulaiaman as. Betapa tidak, ketika dominasi Tumbangnya rezim orde lama dan orde laki-laki terhadap perempuan begitu tingginya, tidak baru, juga dilakukan oleh para pemuda, begiterbayangkan atau terfikirkan oleh Sulaiaman as. adanya tulah seterusnya bahwa perjalanan suatu bangseorang perempuan yang menjadi penguasa terhadap sa adalah ditentukan oleh para pemudanya. kerajaan besar dan mampu memberikan jaminan keItulah hakikat para pemuda, yang amanan, kesejahteraan dan kemakakan selalu menciptakan hal-halmuran kepada rakyatnya. besar dan mengejutkan. Dalam surat an-Naba’ [78]: 2, Dan cerita itu akan selalu tercipAllah swt memakai kata naba’ unta sepanjang masa sesuai bentuk tuk menyebutkan peristiwa kiamat. pengungkapan Allah swt terhadap Kiamat disebutkan dengan naba’ kata naqushshu (Kami ceritakan) karena kiamat adalah peristiwa yang diungkapkan dalam benHal itu mengandung yang sangat dahsyat, mengejutkan, tuk kata kerja masa kini dan akan sebuah isyarat bahwa pemuda mengagetkan bahkan membuat datang serta berkelanjutan (fi’l aladalah kelompok elit dalam manusia tidak menyadari keadaan mudhâri’). Akan tetapi, jika para masyarakat yang selalu mereka masing-masing. pemuda suatu bangsa “diam seribu Seperti yang disebutkan dalam menciptakan berita-berita besar bahasa” melihat apa yang terjadi surat al-hajj [22]: 1-2 , “Hai manupada bangsanya, maka mereka buyang mengejutkan sekaligus sia, bertakwalah kepada Tuhanmu; kanlah pemuda menurut al-Qur’an. mencengangkan. sesungguhnya kegoncangan hari kiBegitu juga, jika pemudanya Para pemuda adalah orang yang amat itu adalah suatu kejadian yang tidak mampu menciptakan sesselalu membuat sensasi dan sangat besar (dahsyat) (1), (Ingatuatu yang besar bagi diri, malah) pada hari (ketika) kamu meligebrakan serta perubahan yang syarakat, dan bangsanya maka hat kegoncangan itu, lalailah semua tentu mereka bukanlah pemuda menggemparkan. wanita yang menyusui anaknya seperti yang dimaksud al-Qur’an. Bahkan, para pemuda adalah dari anak yang disusuinya dan guOleh karena itu, selayaknya ayat gurlah kandungan segala wanita kelompok yang selalu ditakuti oleh ini menjadi renungan bagi setiap yang hamil, dan kamu lihat manu- para penguasa, seperti yang terjadi pemuda bangsa ini, untuk mengusia dalam keadaan mabuk, padahal dengan pemuda penghuni goa kur diri dan menjadi pendorong sebenarnya mereka tidak mabuk, untuk berbuat yang terbaik bagi (ashhâb al-kahf)” akan tetapi azab Allah itu sangat diri, masyarakat dan bangsa. kerasnya (2).” Para pemuda harus selalu memDari sekian banyak penggunaan kata naba’ dalam albuktikan diri, bahwa mereka memang kelompok terbaik Qur’an, salah satunya Allah swt gunakan untuk menyedalam sebuah bangsa dikarenakan semangat, kekuatan butkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa, seperti dan kemampuan yang mereka miliki. yang disebutkan dalam surat al-Kahfi [18]: 13. Kalaupun kita, para pemuda belum mampu berbuat Hal itu mengandung sebuah isyarat bahwa pemuda yang terbaik untuk masyarakat dan bangsa, paling tidak adalah kelompok elit dalam masyarakat yang selalu menberbuat yang terbaik untuk diri sendiri. Seandainya beciptakan berita-berita besar yang mengejutkan sekaligus lum mampu menyumbangkan yang terbaik bagi bangsa mencengangkan. Para pemuda adalah orang yang selalu dan ikut menyelesaikan persoalan bangsa ini, minimal membuat sensasi dan gebrakan serta perubahan yang jangan hendaknya para pemuda menjadi beban dan mamenggemparkan. Bahkan, para pemuda adalah kelomsalah bagi bangsa dan negara. pok yang selalu ditakuti oleh para penguasa, seperti yang Tentu sangat memalukan, sekiranya negara ini sibuk terjadi dengan pemuda penghuni goa (ashhâb al-kahf). mengurus para pemudanya yang komplit dengan seguPerjalanan sejarah bangsa Indonesia telah membukdang persoalan, karena ketidakmampuan mereka menytikan, bahwa betapa pemuda menjadi tonggak penentu elesaikan persoalan sendiri. perjalanan sejarah bangsa ini. Mulai dari ide nasionMUSLIMIN, S.Pd.I - Inspektra alisme yang muncul dari kalangan pemuda dan mer36
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Tokoh
Wage Rudolf Supratman lahir pada 9 Maret 1903 di Jatinegara Jakarta dan meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya. Beliau adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya�. Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan. Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.
Wage Rudolf Supratman
Aktifis yang Musisi
S
oepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama 3 tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.
Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Ujungpandang, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan. Pekerjaan itu tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal di Jakarta. Dalam pada itu ia mulai tertarik kepada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.
/ SLEI -PAT-GOUKST/ 37 E DEIDS I :S I0: 80/9T/HT H I I /I JI U T U2S0/1210 1 1 37
Tokoh
Soepratman dipindahkan ke kota Singkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem, sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musikSewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman 38
memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kodisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka. Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
yang terakhir “Matahari Terbit” pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM jalan Embong Malang - Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok-Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit. Hari kelahiran Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007. Dari berbagai sumber diolah
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
39
Resensi
Judul Penerbit Penulis Kategori Tgl Terbit Bahasa Tebal Persensi
: : : : : : : :
Nasional.Is.Me Bentang Pustaka (Mizan Group) Pandji Pragiwaksono Psikologi Populer Juli 2011 Indonesia xiv + 330 Halaman Ririn N.A.
Membangun Semangat Berkarya Untuk Bangsa Indonesia, sebuah negara yang konon katanya tengah kusut masai lantaran begitu banyak persoalan yang tak kunjung terselesaikan. Mulai dari masalah korupsi yang begitu menggurita hingga masalah kerukunan umat beragama yang sepertinya hanya tinggal retorika semata. Tidak heran jika belakangan banyak orang yang pesimis dengan Indonesia. Apalagi generasi mudanya. 40 40
EE D D II SS II :: 0 09 9 // TT H H II II // SS EE P P TT- O OK K T/ T/ 2 20 01 11 1
Resensi Pandji Pragiwaksono, seorang pemuda multitalenta, kemudian memiliki kesimpulan mengapa banyak orang yang kian pesimis dengan negeri ini. Menurutnya, mereka yang pesimis tersebut hanya tahu dari sekedar pemberitaan negatif di media massa. Padahal, banyak hal yang bisa membuat kita bangga untuk mencintai negeri ini. Menurut Pandji, ada tiga cara melakukan hal-hal hebat untuk kebaikan Indonesia. Yang akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang hebat, yaitu kenali Indonesia-mu, temukan passion-mu dan berkaryalah untuk masa depan bangsamu. Tentunya ketiga poin di atas membutuhkan jiwa petualang. Jiwa yang berani memasuki area baru dalam kehidupannya. Jiwa yang tidak akan membiarkan kesalahan membatasi niat untuk maju ke arah selanjutnya. Serta jiwa yang mau untuk berjuang dan mencari menang. Satu hal yang membuat buku ini menjadi begitu menarik adalah semangat yang dipancarkan oleh sang penulis. Semangat nasionalisme yang tidak buta atau sempit. Semangat nasionalisme yang kritis. Semangat nasionalisme yang ditujukan pada hal-hal yang positif. Di buku setebal 330 halaman ini, Pandji bercerita bagaimana wawasan dirinya tentang Indonesia. Pekerjaannya yang membawa dia berkeliling Indonesia, akan menambah wawasan pembaca tentang sisi lain dari nusantara. Mulai dari kota Padang, Belitung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Makassar, Kupang, Bali, hingga Jayapura. Hal ini ia ceritakan pada bab dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya banyak hal yang terjadi di Indonesia. Yang tidak bisa diliput dan diungkapkan semuanya oleh media. Didukung dengan pan-
orama seantero nusantara yang keindahannya tidak diragukan lagi. Indonesia menjadi sebuah negara yang maju dalam berbagai hal. Bab Nasional.Is.Me juga tak kalah menarik. Membahas aksi nyata yang dilakukan anak-anak muda yang sangat inspiratif. Mulai dari #Bolbal kaos, #Indonesia Bertindak, #Coin a Chance hingga C3, Community for Children with Cancer. Diakhir tulisannya, host program Provocative Proactive di salah satu stasiun televisi swasta nasional ini menuturkan, jika tujuannya menulis buku ini sebagai sebuah ajakan. Ajakan untuk mengubah Indonesia. Usaha ini, bukan untuk dirasakan hasilnya hari ini, melainkan untuk masa depan. Kita semua, tidak akan
sempat melihat masa depan itu. Tetapi anak-anak kita yang akan melihatnya. Tugas kita adalah memastikan bahwa anak-anak kita punya sesuatu yang indah untuk dilihat, di masa depan. Buku ini awalnya hadir dalam bentuk ebook dan bisa diunduh gratis di situs pribadinya. Didukung oleh Putra Sampoerna Foundation, membuat buku ini dapat hadir dalam versi cetak. So, siapa pun yang membaca buku ini, semoga isinya bisa mengembalikan kecintaan kita terhadap Indonesia. Melahirkan optimisme untuk Indonesia, dan kelak akan memicu perubahan yang baik untuk tanah air kita. Hiduplah Indonesia Raya !! RIRIN N.A - PENGGEMAR BUKU
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
41
Sudah Memadaikah Akuntabilitas LSM Kita? Harus dikatakan bahwa banyak hal dari yang sudah berlalu dalam akuntabilitas komunitas LSM memang tidak memadai. Seluruh survei barubaru ini oleh Envirocs Internasional menyoroti rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap dunia bisnis dan pemerintah. LSMLSM mencatat skor sangat tinggi dalam hal indeks kepercayaan, hanya diungguli oleh “angkatan bersenjata�.
42
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
Para aktivis memfokuskan (dengan gembira) pada peringkat rendah kepercayaan terhadap dunia bisnis dalam survei ini dan suveisuvei serupa lain. Yang menyedihkan, beberapa pihak telah mempertanyakan basis yang digunakan LSM-LSM untuk menetapkan daftar popularitas atau menanyakan apakah posisi semacam itu bisa dijamin atau berkelanjutan. Untuk itu kami mengundang para pembaca semua, terutama aktifis LSM di Bojonegoro untuk memberikan opininya terkait dengan akuntabilitas LSM maupun Ormas yang selama ini kita geluti bersama.
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1
43
44
E D I S I : 0 9 / T H I I / S E P T- O K T/ 2 0 1 1