Tread Housing

Page 1

PROFIL ANGGOTA

DAFTAR ISI 2

BAB 1 PENDAHULUAN Program Pengembangan (2) Spesifikasi Jenis Perumahan (2) Perhitungan Jumlah Rumah (2) Ketentuan/Kriteria Pengembangan (3) Orientasi Lokasi (3)

Nur Fadilah 15415023

Analisis Tapak Eksternal (4) Analisis Tapak Internal (6)

8

BAB 3 ANALISIS PENGEMBANGAN PROGRAM Martha Jesica S. M. 15416025

Komponen Rencana (8) Kebutuhan Ruang (11)

12

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN TAPAK Devi Martina Azizah 15416035 Syahida Asma Amanina 15416043

Alternatif Struktur Rencana Tapak (12) Alternatif Konsep Rencana Tapak (14)

Gabriella Mayang L. 15416051

TABEL 3.2 Kebutuhan Rumah TABEL 3.3 Kebutuhan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

9 11

DAFTAR GAMBAR

BAB 2 ANALISIS TAPAK

Farijzal Arrafisena 15416016

8

TABEL 3.4 Kebutuhan Ruang

4

Anandhika Arifianto 15416008

TABEL 3.1 Analisis Perhitungan Awal Jumlah Hunian

DAFTAR TABEL

GAMBAR 1.1 Peta Administrasi Lokasi Tapak

3

\GAMBAR 2.2 Kondisi Eksisting Pemandangan GAMBAR 2.3 Desain Respons Pemandangan

4

GAMBAR 2.4 Kondisi Eksisting Kontur dan Aliran Air GAMBAR 2.5 Desain Respons Kontur dan Aliran Air GAMBAR 2.6 Desain Respons Kondisi Internal

5

GAMBAR 2.7 GAMBAR 2.8 GAMBAR 2.9

6

Peta Kondisi Eksisting Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Kondisi Tata Guna Lahan Sumber Kebisingan

\GAMBAR 2.10 Kondisi Sirkulasi Jalan Sekitar GAMBAR 2.11 Desain Respons Kondisi Eksternal

7

GAMBAR 2.12 Kesimpulan Analisis Tapak

8

GAMBAR 4.1 Struktur Rencana Alternatif 1 GAMBAR 4.2 Struktur Rencana Alternatif 2 GAMBAR 4.3 Struktur Rencana Alternatif 3

12

GAMBAR 4.4 Konsep Rencana Alternatif 1 GAMBAR 4.5 Konsep Rencana Alternatif 2 GAMBAR 4.6 Konsep Rencana Alternatif 3

13

TABEL 1.1 Perhitungan Jumlah Rumah TABEL 1.2 Perhitungan Ulang Jumlah Rumah

2


PENDAHULUAN Program Pengembangan

Perhitungan Kebutuhan Lahannya adalah sebagai berikut: Luas Tapak = 100/55 x 54.063 m2 Jenis perumahan yang direncanakan pada studio tapak perumahan = 98.296,3636 m2 adalah perumahan ukuran kecil dengan nama Bumi Sesona “Seder- = 9,83 Ha hana, Mempesona”. Perumahan ukuran kecil ini diperuntukan untuk mewujudkan perumahan yang minimalis dan memiliki sistem limbah Berdasarkan perhitungan di atas, luas lahan yang dibutuhkan untuk terpadu serta menghadirkan lingkungan dengan pemandangan yang pembangunan rumah ukuran kecil adalah seluas 54.063 m2, untuk ukuran lahan kawasan perumahan serta sarana dan prasarana penunasri dengan luas persil 70 - 187 m2. jang (luas site tapak) sebesar 98296,3636 m2. Karena site yang didapaPerencanaan tapak perumahan ukuran kecil untuk mengakomoda- tkan memiliki luas 9,922946 Ha, penulis mendapatkan luas lahan yang si kebutuhan perumahan bagi kalangan menengah ke bawah. Jenis melebihi kebutuhan lahan maka dilakukan perhitungan mundur, perperumahan yang dibangun terdiri atas 3 (tiga) tipe dengan menggu- hitungan dilakukan dengan cara melakukan penambahan jumlah unit nakan perbandingan 1:2:3, berikut perhitungan jumlah rumah yang dari masing-masing tipe perumahan. Berikut perhitungan ulang jumlah rumah yang digunakan, digunakan. TABEL 1.1 PERHITUNGAN JUMLAH RUMAH Tipe

Panjang (m)

Besar Sedang Kecil

11 9 7

Lebar (m)

Total

17 14 10

Luas Kavling (m2) 187 126 70

Jumlah Unit 83 167 250 500

Luas Total (m2) 15.521 21.042 17.500 54.063

Sumber : Hasil Analisis, 2018

2 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN

TABEL 1.2 PERHITUNGAN ULANG JUMLAH RUMAH Tipe

Panjang (m)

Besar Sedang Kecil

11 9 7

Lebar (m) 17 14 10

Total Sumber : Hasil Analisis, 2018

Luas Kavling (m2) 187 126 70

Jumlah Unit 92 182 274 548

Luas Total (m2) 17.204 22.932 19.180 59.316

Penambahan jumlah hunian dikarenakan terdapat lahan site yang tersisa setelah dilakukan perhitungan kebutuhan ruang untuk fasilitas dan jalan. Berdasarkan perhitungan ulang di atas, luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sederhana adalah seluas 59.316 m2. Akan tetapi, masih terdapat selisih luas site dengan total kebutuhan rumah adalah 0,568 m2. Perumahan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai jenis sarana dan prasarana penunjang perumahan di dalamnya yang terdiri atas balai pertemuan, pos hansip, gardu listrik, parkir umum, TK, SD, taman bacaan, posyandu, balai pengobatan, masjid warga, mushola, toko/warung, taman bermain, lapangan olahraga, dan bak sampah (TPS).

Tema Pengembangan “Hunian sesona! Sederhana, sehat, memesona” Visi Griya Sesona Hunian sederhana, sehat, dan memesona

Misi Griya Sesona 1. Menyediakan hunian minimalis dengan fasilitas lengkap 2. Menyediakan sistem limbah yang terpadu 3. Menghadirkan pemandangan yang asri


Orientasi Lokasi Lokasi tapak terletak di Jalan Cingised, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Bandung. Pada bagian utara lahan tapak dibatasi oleh Jalan Cingised. Seelah Selatan dibatasi oleh Jalan Komplek Caraka Raya. Kemudian, diarah Timur terdapat Kav Pemda Jalan Cingised. Terakhir, pada arah Barat dibatasi oleh Jalan Komplek Griya Caraka Raya Barat. Akses menuju lahan tapak cukup mudah karena lokasi tapak berdekatan dengan Jalan Cingised yang merupakan jalan lokal primer kota Bandung. Terdapat beberapa fasilitas penting yang terdapat di sekitar lokasi tapak diantaranya SD, SMP, puskesmas dan taman.

Tujuan Pengembangan

Sasaran Pengembangan

1 Menyediakan rumah sederhana dengan tiga pilihan tipe yang dapat mewadahi beragam kebutuhan ruang masyarakat 2 Menyediakan lingkungan perumahan dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang lengkap 3 Menyediakan jaringan-jaringan pembuangan limbah serta menciptakan sistem pembuangan yang terpadu 4 Menyediakan lingkungan perumahan yang indah sehingga dapat meningkatkan kenyamanan hidup penghuninya

1 Membangun rumah dengan tiga tipe pilihan, yakni 60; 120; 180 m2 yang dibangun dengan desain minimalis 2 Menyediakan jaringan jalan dengan tiga hierarki yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan penghuni menurut standar peraturan SNI Lingkungan Perumahan di Perkotaan 3 Membangun fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan/jasa, olahraga, pemerintah dan pelayanan umum, persampahan,serta ruang terbuka hijau yang sesuai dengan kebutuhan penghuni menurut standar peraturan SNI Lingkungan Perumahan di Perkotaan 4 Menyediakan jaringan pembuangan limbah untuk menjaga kesehatan lingkungan yang terpadu sesuai standar jaringan pembuangan limbah. 5 Menciptakan sistem pembuangan limbah yang terjadwal agar menjaga kesehatan lingkungan dan penghuni 6 Mengatur orientasi rumah agar dapat menciptakan kenyamanan penghuni melalui pemandangan yang indah.

GAMBAR 1.1 Peta Administrasi Lokasi Tapak

Sumber: Hasil Analisis Arc Map, 2018

PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

3


ANALISIS TAPAK

INTERNAL

Analisis internal tapak berisi perbandingan kondisi eksisting di dalam wilayah tapak dengan desain respon sebagai hasil. Analisis internal tapak ditinjau dari beberapa aspek, yaitu ukuran dan wilayah tapak, kebisingan, panca indera, dan kontur. analisis penulis.

Kondisi Guna Lahan dalam Tapak Gambar 2.1. Guna Lahan dalam Tapak

Sumber: Hasil analisis, 2018 Berdasarkan kondisi eksistingnya, guna lahan di dalam area tapak sudah sesuai dengan RDTR yaitu perumahan kepadatan tinggi (R1). Sehingga cocok untuk dikembangan kawasan perumahan kecil

4 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN

Analisis Pemandangan Gambar 2.2. Kondisi Eksisting Pemandangan

Sumber: Hasil analisis, 2018 Kondisi Eksisting : Pada sisi utara site, view yang terlihat adalah pegunungan. Sisi bagian timur terdapat sawah. Pada sisi selatan dan barat terdapat perumahan eksisting Griya Caraka.

Gambar 2.3. Desain Respons Pemandangan

Sumber: Hasil analisis, 2018 Desain Respons : Mengupayakan agar rumah menghadap ke arah utara, dibuat terbuka tanpa penghalang agar view pegunungan dapat ditampilkan dan terlihat dengan jelas.


Analisis Kontur dan Aliran Air Gambar 2.5. Desain Respons Kontur dan Aliran Air

Gambar 2.4. Kondisi Eksisting Kontur dan Aliran Air

Sumber: Hasil analisis, 2018

Sumber: Hasil analisis, 2018

Kondisi Eksisting : Terdapat sebuah sungai kecil di sebelah barat dan timur site. Sementara kontur tanah miring ke arah tenggara site. Sehingga air kemungkinan mengalir dari barat laut ke tenggara site. Kemiringan site sebenarnya termasuk minor karena memiliki kemiringan 0-4%, sehingga jika dilihat secara langsung cenderung terlihat datar. Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan letak jaringan drainase.

Desain Respons : Jaringan drainase dibangun pola grid iron yakni ada saluran cabang yang berbentuk grid dengan arah dari utara ke selatan. Dari saluran cabang ini nantinya akan dikumpulkan melalui saluran pengumpul dengan arah aliran dari barat laut ke tenggara. Dimana dari saluran pengumpul ini akan menuju saluran utama yang ada di bagian timur site.

Gambar 2.6. Desain Respons Kondisi Internal

Kesimpulan Desain Respons Analisis Internal Perumahan Bumi Sesona dibangun sesuai dengan guna lahannya yaitu perumahan kepadatan tinggi. Berdasarkan analisis kondisi internal dan desain respons, perumahan dibangun dengan jaringan drainase dibangun pola grid iron yakni ada saluran cabang yang berbentuk grid dengan arah dari utara ke selatan. Lalu diupayakan rumah – rumah menghadap ke sisi utara dari tapak agar view pegunungan dapat ditampilkan dan terlihat dengan jelas. Sumber: Hasil analisis, 2018

PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

5


Persebaran Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Gambar 2.7. Kondisi Eksisting Fasum & Fasos

Puskesmas Rusunawa

SMPIT Luqmanul Hakim

Jl. Komplek Perumahan Rumah Susun Cingised

Jalan Cingised No. 531

Taman Griya Caraka

Jalan Kom. Griya Caraka No. 5

SDIT Luqmanul Hakim

Sumber: Hasil analisis, 2018

Komplek Pemda Kav. D13-D15

Di sekitar site tapak terdapat SMPIT Luqmanul hakim di bagian utara, tepatnya di sebelah utara Jl.Cingised. Lalu di sebelah timur laut terdapat Puskesmas Rusunawa yang termasuk ke dalam komplek Rusunawa Cingised. Lalu pada bagian selatan site terdapa Taman Griya Caraka yang merupakan taman perumahan Griya Caraka dan SDIT Luqmanul Hakim.

Sumber Kebisingan

Tata Guna Lahan Gambar 2.8. Kondisi Tata Guna Lahan

Menurut RTRW Kota Bandung 2011-2013 lokasi site termasuk ke dalam guna lahan perumahanan kepadatan tinggi. Berada di sebelah selatan Jl. Cingised yang termasuk jalan lokal yang mana di kanan kiri jalan termasuk ke dalam guna lahan perdagangan dan jasa.

Sumber: Hasil analisis, 2018

6 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN

Gambar 2.9. Sumber Kebisingan

Sumber: Hasil analisis, 2018

Kebisingan sejatinya tidak terlalu menggangu site, namun ada beberapa potensi sumber kebisingan di sekitar. Pertama adalah akibat aktivitas di Jl.Cingised yang merupakan akses utama Kelurahan Cisaranten Endah dimana pada kanan dan kiri jalan terdapat pula kegiatan perdagangan dan jasa. Kemudian di bagian barat tepatnya di Jl. Komplek Griya Caraka Raya yang merupakan akses utama perumahan sehingga diperkirakan banyak kendaraan bermotor yang berlalu-lalang. Terakhir akibat aktivitas sekolah di bagian selatan tepatnya pada SDIT Luqmanul Hakim.


ANALISIS TAPAK EKSTERNAL

Analisis internal tapak berisi perbandingan kondisi eksisting di dalam wilayah tapak dengan desain respon sebagai hasil Analisis internal tapak ditinjau dari beberapa aspek, yaitu ukuran dan wilayah tapak, kebisingan, panca indera, dan kontur.

Sirkulasi Jalan Sekitar

Gambar 2.10. Kondisi Sirkulasi Jalan Sekitar

Sumber: Hasil analisis, 2018

Jalan disekitar site semuanya berjenis jalan lokal. Sisi utara terdapat Jalan Cingised yang menjadi akses utama di Kel. Cisaranten Endah. Lalu terdapat pula jalan di bagian utara yang mengarah ke site, yakni Jl. H. Ade Mutiah dan Jl. Andjali. Kondisi kedua jalan ini cukup sepi dan memiliki lebar yang kecil. Sementara di timur terdapat jalan Kav. Pemda Jl. Cingised, sebenarnya jalan ini belum mempunyai nama dan belum seluruhnya diaspal. Namun jalan ini memiliki lebar yang cukup besar. Di barat terdapat Jl. Komplek Griya Caraka Raya yang merupakan akses utama menuju perumahan Griya Caraka Raya dari Jl. Cingised dan memiliki dua jalur. Terakhir bagian selatan terdapat Jl. Komplek Griya Caraka yang merupakan jalan komplek perumahan sehingga cukup sepi dengan ukuran jalan hirarki kedua.

Kesimpulam Desain Respons Analisis Eksternal Membuat orientasi rumah untuk menghadap ke dalam site. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi kebisingan yang mungkin terjadi dari luar site. Selain itu gerbang masuk perumahan akan berada pada jalan Kav. Pemda Jl. Cingised. Karena walaupun jalan ini sebagian besar masih belum diaspal dan berpasir, jalan ini memiliki potensi yang lebih dibandingkan jalan lain. Karena jalan di bagian utara memiliki ukuran yang sempit serta jalan di bagian barat yang merupakan jalan utama perumahan lain. Selain itu jalan ini juga memiliki lebar yang cukup untuk menjadi akses utama (hirarki 1). Gambar 2.11. Desain Respons Kondisi Eksternal

Sumber: Hasil analisis, 2018 PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

7


Kesimpulam Desain Respons Analisis Tapak Berdasarkan analisis kondisi site, pemilihan lokasi Perumahan Bumi Sesona telah sesuai dengan peruntukan guna lahan pada rencana tata ruang yakni permukiman kepadatan tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan hasil analisis kondisi internal, akan dibangun sebuah perumahan dengan pola grid iron dari arah dari utara menuju ke selatan pada jaringan drainase. Setelah mempertimbangkan kondisi eksternal site, akan dibangun rumah dengan orientasi rumah menghadap kedalam site demi menghindari kebisingan yang mungkin terjadi dari arah luar site. Sedangkan untuk penempatan rumah dengan view terbaik, rumah akan dihadapkan ke arah utara site sehingga view pegunungan dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, penempatan gerbang masuk (entrance) perumahan akan berada pada jalan Kav. Pemda Jl. Cingised dikarenakan jalan ini memiliki lebar yang cukup untuk menjadi akses utama (hirarki 1). Gambar 2.12.Kesimpulan Analisis Tapak

ANALISIS PENGEMBANGAN PROGRAM Komponen Rencana

Sumber: Hasil analisis, 2018

Komponen rencana tapak yang dijelaskan melitupi komponen perhitungan rumah, luas tapak dan jumlah penduduk, serta komponen kebutuhan fasilitas umum dan sosial.

Perhitungan Kebutuhan Rumah Dilakukan perhitungan awal dengan konsep perbandingan hunian berimbang 1:2:3 dan rasio luas hunian 2 : 3. Sehingga diperoleh ukuran hunian dan jumlah hunian seperti tabel di samping.

8 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN

TABEL 3.1 ANALISIS PERHITUNGAN AWAL JUMLAH HUNIAN Tipe

Panjang (m)

Besar Sedang Kecil

11 9 7

Lebar (m)

Total

17 14 10

Sumber : Hasil Analisis, 2018

Luas Kavling (m2) 187 126 70

Jumlah Unit 83 167 250 500

Luas Total (m2) 15.521 21.042 17.500 54.063


Perhitungan Kebutuhan Lahannya adalah sebagai berikut:

Komposisi Lahan Tapak

Luas Tapak = 100/55 x 54.063 m2 = 98.296,3636 m2 = 9,83 Ha Berdasarkan perhitungan di atas, luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan perumahan ini adalah seluas 54.063 m2, dan untuk ukuran lahan perumahan serta sarana dan prasarana penunjang (luas site tapak) sebesar 98296,3636 m2. Karena site yang didapatkan memiliki luas 9,922946 Ha, penulis mendapatkan luas lahan yang melebihi kebutuhan lahan maka dilakukan perhitungan mundur, perhitungan dilakukan dengan cara melakukan penambahan jumlah unit dari masing-masing tipe perumahan. Luas Site = 9,92 Hektare Luas Persil Hunian = (55 % dari luas site) = 54.576,203 m2

Tipe Besar Sedang Kecil

Total

Lebar (m) 17 14 10

1. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Jumlah rumah yang telah dihitung ulang sebanyak 504 rumah. Sehingga Perkiraan Jumlah Penduduk (berdasarkan standar) adalah Jumlah Rumah dikalikan dengan Jumlah anggota KK, yaitu 2.520 jiwa.

Dengan menggunakan acuan jumlah penduduk sebanyak 2.550 jiwa maka dapat ditentukan jumlah minimal fasilitas umum dan fasilitias sosial yang harus dibangun di dalam site. Menggunakan Standar Nasional Indonesia 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan diperoleh jumlah fasilitas umum dan fasilitias sosial sebagai berikut.

TABEL 3.3 KEBUTUHAN FASILITAS UMUM DAN SOSIAL

Luas Kavling (m2) 187 126 70

Hasil Kali 187 252 210 649

Sumber : Hasil Analisis, 2018 Total luas persil untuk satu kali kelipatan perbandingan hunian berimbang adalah 649 m2.

LINGKUNGAN dengan POLA KEHIDUPAN LANSIA di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik, Semarang, 2007, Widjayanti).

Komposisi lahan tapak meliputi fasilitas umum dan sosial, jalan, dan persil hunian itu sendiri.

TABEL 3.2 KEBUTUHAN RUMAH PerPanjang band(m) ingan 1 11 2 9 3 7

“...Jumlah anggota keluarga paling banyak yang hidup bersama lansia adalah 5 orang�- (HUBUNGAN KUALITAS FISIK DAN

Luas Persil Hunian = X . Total Luas Persil per Kelipatan 54.576,203 m2 = X . 649 m2 X = 84,09 Karena X adalah jumlah hunian, maka dibulatkan ke bawah menjadi 84 hunian Diperoleh komposisi hunian berdasarkan perbandingan hunian berimbang sebagai berikut. 1. Besar : 1 x 84 = 84 unit 2. Sedang : 2 x 84 = 168 unit 3. Kecil : 3 x 84 = 252 unit Sehingga didapat total 504 unit hunian yaitu dengan luas persil 54.516 m2. Selisih luas site dengan total kebutuhan rumah adalah 60,203 m2. Dengan luas kavling pojok sebesar 5% luas site, yaitu 4.961,473 m2

Jenis Sarana

Jumlah Penduduk Pendukung

(jiwa)

Sekolah Dasar Balai Pengobatan Warga Masjid Warga Pertokoan Taman Pusat Sarana Olahraga Balai Pertemuan Parkir Umum Pusat TPS Taman Bacaan Taman Kanak-Kanak Posyandu Musholla / Langgar Toko / Warung Taman Sub-pusat Pos Hansip Gardu Listrik Parkir Umum Sub Pusat

Jumlah yang Harus Dibangun (unit)

1600 2500 250 6000 250 2500 2500 2500 2500 1250 1250 250 250 250 2500 2500 2500

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 5 10 6 3 2 5 TOTAL

Luas Bangunan per Unit (m2)

950 150 500 1200 1075 200 16 72 216 70 160 50 6 20 -

Total Luas Bangunan (m2)

950 150 500 1200 1075 200 16 144 432 140 800 500 18 40 -

Luas Kavling per Unit (m2)

3000 300 1000 6000 1286 1400 400 600 25 150 500 80 200 100 250 12 30 200

Total Luas Kavling (m2)

3000 300 1000 6000 1286 1400 400 600 25 300 1000 160 1000 1000 1500 36 60 1000 20067

Radius Pencapaian (m)

1000 1000 1000 300 1000 1000 500 500 100 300 100 500 500 -

Sumber : Hasil Analisis, 2018

PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

9


Jalan Hirarki 1 Jalan Hirarki 2 dan 3

2, J a l a n Proporsi sebesar 15% dari luas site yaitu 14.884,419 m2. Jalan dalam Griya Sesona memiliki 3 hirarki dengan lebar jalan yang berbeda-beda seperti gambar.

10 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN


Tabel 3.4 KEBUTUHAN RUANG

3. Kebutuhan rumah Sisa lahan = luas site – (luas persil utama + luas kavling pojok + luas program ruang + luas jalan) = 9,922946 Ha – (5,4516 Ha + 0,4961473 Ha + 2,0067 Ha + 1,4884419 Ha) = 4.800,568 m2 Dengan sisa luas tersebut dapat dibangun 22 rumah kecil, 14 rumah sedang, dan 8 rumah besar dengan sisa lahan 0,568 m2. Sehingga dari perhitungan tersebut diperoleh komposisi jumlah persil hunian sebagai berikut. a. Rumah besar = 92 unit b. Rumah sedang = 182 unit c. Rumah kecil = 274 unit Jadi, total hunian yang dapat dibangun adalah 548 unit.

Kebutuhan Ruang

Struktur

Jenis Sarana

Pusat

Sekolah Dasar Balai Pengobatan Warga Pertokoan Taman Pusat Lapangan Futsal (25 x 15) Balai Pertemuan Masjid Warga Parkir Umum Pusat Sub Pusat Taman Bacaan Taman Kanak-Kanak Posyandu Toko / Warung Taman Sub-pusat Musholla Parkir Umum Sub Pusat PusatParkir Lingkungan Taman RTH Tambaham Lainnya Pos Hansip Gardu Listrik TPS

Setelah dihitung kembali jumlah hunian, kebutuhan fasilitas, dan jalan, maka kebutuhan ruang untuk griya Sesona dapat dilihat pada tabel di samping.

KDB maksimal (%)

Jumlah yang Harus Dibangun (unit)

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 TOTAL

Luas Bangunan per Unit (m2)

Total Luas Bangunan (m2)

Luas Kavling per Unit (m2)

Total Luas Kavling (m2)

1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 10 10 10 5 1

1800 180 1800 180 360 90 300 36 60 192 7 18

1800 180 1800 180 360 180 600 72 240 384 35 18

3.000 300 3000 1.250 500 300 600 400 150 500 60 100 250 320 100 100 284 360 12 32

3.000 300 3000 1.250 500 300 600 400 300 1000 120 400 500 640 200 1000 2840 3600 60 32

1

15

15

25

25 20.067

Hirarki Jalan

Hirarki 1

Hirarki 2

Hirarki mana saja Hirarki mana saja

Sumber : Hasil Analisis, 2018

PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

11


KONSEP PERENCANAAN TAPAK Pada bab ini dijelaskan mengenai alternatif struktur rencana tapak serta alternatif konsep rencana tapak.

Al ter na tif Struktur Rencana Tapak Terdapat 3 alternatif struktur rencana tapak dengan letak gate, subpusat, dan pusat lingkungan yang berbeda.

Gambar 4.1. Struktur Rencana Alternatif 1

Sumber: Hasil analisis, 2018

12 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN

Gambar 4.2. Struktur Rencana Alternatif 2

Sumber: Hasil analisis, 2018

Gambar 4.3. Struktur Rencana Alternatif 3

Sumber: Hasil analisis, 2018


Gambar 4.5. Konsep Rencana Alternatif 3

Gambar 4.5. Konsep Rencana Alternatif 2

Sumber: Hasil analisis, 2018

Gambar 4.4. Konsep Rencana Alternatif 1

Sumber: Hasil analisis, 2018

Al ter na tif Konsep Rencana Tapak Masing-masing alternatif struktur rencana tapak dibuat konsepnya yang memuat kawasan hunian tipe I, II, dan III. Keterangan warna site; Hijau: Tipe 1; Orange: Tipe 2; Ungu: Tipe 3.

Sumber: Hasil analisis, 2018

PL 3319 STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN |

13


MENAPAKI

KEHIDUPAN

Perjalanan memang panjang dirasa, bukan saatnya untuk menyerah pada kondisi. Kini kita saling berbisik, untuk tetap tinggal dalam perjalanan ini. Berhenti sejenak menciptakan sebuah sunyi, menjadi sangat berarti seketika mulai lelah. Mereflesi sejauh apa jalan yang dilalui menuju intensi, sebuah hunian yang Sederhana, Sehat, dan Memesona

Membuat sebuah perumahan bagi masyarakat pendapatan rendah memang tidak mudah. Mempertimbangan kebutuhan dasar dan pembiayaan, tanpa meniadakan profit yang akan didapat

“If you can’t fly, then run. If you can’t run, then walk. If you can’t walk, then crawl. But whatever you do, you have to keep moving forward.” – Martin Luther King Jr.

14 | PL 3319

STUDIO PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.