Awi Bamboo TIM PKM-M ITB
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga buku panduan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga buku panduan ini dapat menambah pengetahuan, khususnya ilmu pertukangan bambu modern bagi para pembaca.
Bandung, Juli 2018 Penyusun
Muhammad Hilyah A.
Andita Abiyyuna
Shania Maharani
Alya Putri Ashyifa
KONTEN
01 Desain 02 Sambungan 03 Pengolahan dan Perawatan Bambu 04 Lampiran
DESAIN
01
02
DESAIN BANGUNAN
SEDERHANA Contoh bangunan : Warung Site : Lengkop Parangbong, Desa Pasanggrahan, Kec. Tegalwaru, Kab. Purwakarta, Jawa Barat Ukuran : 2.5 m X 3 m Luas bangunan : 7.5 m2
01
Desain Warung
03
DENAH
04
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
05
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING
06
DESAIN BANGUNAN
SATU LANTAI Contoh bangunan : Pusat Komunitas Site : Lengkop Parangbong, Desa Pasanggrahan, Kec. Tegalwaru, Kab. Purwakarta, Jawa Barat Ukuran : 6 m X 9 m Luas bangunan : 54 m2
02
Desain Pusat Komunitas
07
DENAH
08
TAMPAK DEPAN
09
TAMPAK SAMPING
10
DESAIN BANGUNAN
DUA LANTAI Contoh bangunan : Rumah Site : Lengkop Parangbong, Desa Pasanggrahan, Kec. Tegalwaru, Kab. Purwakarta, Jawa Barat Ukuran : 6 m X 12 m Luas bangunan : 72 m2
03
Desain Rumah
11
DENAH
12
TAMPAK DEPAN
13
TAMPAK SAMPING
SAMBUNGAN
02
16
BOR
GERGAJI KAYU
01
PERALATAN
GERGAJI BESI
KUNCI
17
BAMBU
RING
ASDRAT
MUR
02
BAHAN
18
SAMBUNGAN SENDI
MODERN Secara umum, sambungan pada struktur bambu banyak menggunakan jenis hubungan Sendi. Jenis hubungan Sendi memungkinkan dalam menahan gaya vertikal dan horizontal, tetapi tidak dapat menahan rotasi akibat momen. Penerapan hubungan Sendi pada konstruksi bambu dapat ditemui pada pemasangan kaso pada gording, dan juga pada beberapa sambungan kolom dan balok yang lebih rumit.Â
GAMBAR SAMBUNGAN SENDI MODERN Contoh penerapan sambungan sendi pada bambu dengan teknik modern adalah dengan menggunakan material asdrat dan mur. Sambungan ini sederhana dan mudah diterapkan namun tergolong sebagai sambungan sendi yang kuat.
19
PERSIAPAN PERTAMA
MEMBUAT SAMBUNGAN SENDI B
A
M
B
U
1
Las Siapkan besi tulangan dengan panjang 30 cm. Setelah itu, las besi tulangan tersebut sehingga menyatu dengan mata bor nachi.
MODERN
2
Asdrat dan Mur Siapkan asdrat lalu buatlah pola dengan memasukkan mur dan ring pada asdrat seperti pada gambar. Hal ini bertujuan agar proses pembuatan sambungan lebih efektif dan efisien.
20
TATA 1 CARA
Tumpuk Bambu Tumpuklah bambu dengan posisi silang menyilang dan saling tindih seperti pada gambar.
Membuat Sambungan Sendi Bambu Modern
2
Bor Bor bambu dari bagian paling atas sampai tembus ke bagian paling bawah.
21
3 4
Masukkan Asdrat Masukkan asdrat yang sudah dilengkapi dengan mur dan cincin ke dalam lubang yang sudah dibor. Kencangkan mur dengan kunci nomor 17.
Kencangkan Mur Kencangkan mur pada bagian bawah setelah mengencangkan mur pada bagian atas bambu.
5
Potong Asdrat Tahap terakhir adalah memotong asdrat yang berlebih pada bagian atas bambu dengan menggunakan gergaji besi.Â
SAMBUNGAN SELESAI!
PENGOLAHAN DAN PERAWATAN BAMBU
03
23
PROSES PENEBANGAN
BAMBU Ciri bambu yang siap ditebang yaitu terdapat bercak putih di permukaannya, tidak mempunyai kelopak, tumbuh akar di batang bagian bawah, mengeluarkan suara nyaring ketika dipukul, dan serat dagingnya berwarna cokelat. Proses penebangan sebaiknya dikerjakan setelah jam 12 siang saat kadar gulanya lebih rendah sehingga bambu tidak mudah diserang hama. Hindari juga menebang pohon yang sedang mengeluarkan rebung karena pohon tersebut pasti tengah menyuplai makanan yang dimilikinya. Pilihlah bambu yang usianya sudah cukup tua dan terlihat berdiri kokoh. Penebangan dilakukan dengan memotong pangkal batang bambu hingga putus menggunakan alat bantu berupa golok. Setelah benar-benar terputus, bambu tersebut segera diangkat agar tidak merusak pohon-pohon yang lainnya.
24
PROSES PEMOTONGAN
BAMBU Alat yang digunakan untuk memotong bambu yaitu gergaji yang memiliki mata yang tajam dan kuat untuk memotong bambu. Pemakaian gergaji yang kurang tajam akan mengakibatkan hasil potongan kurang rapi dengan sisi pinggiran yang robek dan pecah. Potonglah bambu tepat pada bagian penghubung antaruas supaya tidak gampang retak. Sementara itu, bambu juga dapat dibelah menjadi setengah bagian, sepertiga, seperempat, dan sebagainya. Biasanya, bambu dibelah menggunakan golok dari ujung atas hingga ke bagian pangkal. Agar lebih mudah, bambu dibelah sedikit satu ruas saja, kemudian injak bagian bawah bambu serta bagian atasnya ditarik ke atas memakai tangan kosong. Maka secara otomatis, bambu pun akan pecah lalu terbelah hingga ke ujung.
25
PENGAWETAN TRADISIONAL
BAMBU 1. Pengendalian waktu tebang. Pengaturan waktu penebangan bambu pada saat-saat tertentu yang menurut kepercayaan atau kebiasaan masyarakat dapat meningkakan daya tahan bambu dibandingkan dengan penebangan pada sembarang waktu. 2. Perendaman bambu Bambu yang telah ditebang direndam selama berbulan-bulan bahkan tahunan agar bambu tesebut tahan terhadap pelapukan dan serangan hama. Perendaman dilakukan baik di kolam, sawah, parit, sungai atau di laut. 3.Pengasapan bambu Bambu diasap untuk meingkatkan daya tahannya. Secara tradisional bambu diletakkan di tempat yang berasap (dapur atau tempat pembakaran lainnya), secara bertahap kelembaban bambu berkurang sehingga kerusakan secara biologis dapat dihindari.
26
4. Pencelupan dengan kapur Bambu dalam bentuk belah atau iratan dicelup dalam larutan kapur (CaOH2) yang kemudian berubah menjadi kalsium karbonat yang dapat menghalangi penyerapan air hingga bambu terhindar dari serangan jamur. 5. Pemanggangan/pembakaran. Biasanya dilakukan untuk meluruskan bambu yang bengkok atau sebaliknya. Proses ini dapat merusak struktur gula yang ada dalam bambu membentuk karbon , sehingga tidak disenangi oleh kumbang atau jamur.
27
PENGAWETAN MODERN
BAMBU 1. Menuangkan Minyak Solar Pertama, bambu segar yang baru ditebang diletakkan dalam posisi berdiri dan terbalik. Kedua, tuangkan solar melalui lubang bambu pada bagian teratas. Ketiga, biarkan solar meresap ke dalam seluruh pori-pori bambu selama 3-5 hari. Selain solar, bisa juga menggunakan oli bekas atau minyak tanah. 2. Merendam di Dalam Boraks Boraks dikenal sebagai bahan kimia yang berfungsi untuk mengawetkan suatu bahan. Perendaman batang-batang bambu ke dalam larutan boraks terbukti efektif meningkatkan daya tahannya. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses perendaman ini tergantung jenis bambu dan tipe boraks yang dipakai.Â
28 3. Brutt Treatment Method Pekerjaan brutt treatment method dilaksanakan dengan “memaksa� bambu untuk menyerap zat pengawet seperti boraks, boric, CCB, CCA, dan ter. Caranya yaitu potong bagian bawah batang bambu cukup setinggi 5-10 cm dari akar. Lalu masukkan bagian bawah batang bambu tersebut ke dalam wadah yang telah berisi cairan pengawet. Ingat, jangan buang ranting dan daunnya agar proses metabolisme bambu terus berlangsung. 4. Boucherie Method Pengawetan bambu memakai boucherie method memanfaatkan bantuan dari mesin boucherie. Dimulai dengan memasukkan potongan-potongan bambu ke dalam mesin. Kemudian alirkan pula cairan pengawet melalui lubang khusus menggunakan tekanan tertentu. Gunakan pompa kedap udara untuk mempercepat proses pengalirannya. Metode ini dianggap selesai manakala konsentrasi cairan yang keluar dari bambu sama dengan konsentrasi bahan pengawet yang masuk.
LAMPIRAN
04
31
Daftar Pustaka [1] Tim Arsitektur ITB (penterjemah).. 2008. Ilustrasi Konstruksi Bangunan/Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. [2] Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Konstruksi Bambu untuk Bangunan. Yogyakarta: Taka. [3] Arafuru. “Cara Menebang, Memotong, dan Mengolah Bambu”. 27 Juli 2018. http://arafuru.com/material/cara-menebang-memotongdan-mengolah-bambu.html [4] Bambu Indonesia. “Pengawetan Bambu”. 27 Juli 2018. https://bamboeindonesia.wordpress.com/pengawetan/artikelkeanekaragaman-bambu/bambu-awet/ [5] Arafuru. “Secara Modern, Ini 4 Cara Pengawetan Bambu”. 27 Juli 2018. http://arafuru.com/sipil/secara-modern-ini-4-carapengawetan-bambu.html