Leaflet - Jakarta Berketahanan

Page 1

Perjalanan

Jakarta Berketahanan 25 Mei 2016 Jakarta terpilih sebagai anggota dari 100 Resilient Cities (100RC)

Mei - Okt 2016 Proses pengumpulan data dan penilaian awal Ketahanan Kota Jakarta (PRA)

Jakarta merupakan salah satu dari 37 kota dunia yang bergabung dalam jejaring internasional 100 Resilient Cities (100 RC) pada Mei 2016. Terpilihnya Jakarta merupakan momentum yang sangat berharga karena 100 RC memfasilitasi 100 kota dunia untuk menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota. Termasuk mendorong adanya kerjasama di tingkat nasional dan internasional dalam mewujudkan dan mengimplementasikan strategi ketahanan kota.

Jakarta Berketahanan

6 Sep 2017 Terbentuknya tim Sekretariat Jakarta Berketahanan

JAKARTA

bERKETAHANAN

Peran Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan

11 Okt 2017 Seminar hasil dari Preliminary Resilience Assessment (PRA)

26 Sep 2018 Workshop Program Prioritas dari Strategi Ketahanan Kota

yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO)

Bertindak sebagai “Hub� dalam

28 Nov 2018 Konsultasi Publik untuk Draft Strategi Ketahanan Kota

Meningkatkan Kesadaran

Menghubungkan Pemangku Kepentingan

Menemukenali Kesempatan

Diseminasi Informasi

Internalisasi Pemangku Kepentingan

Mengembangkan Jejaring

Fasilitator Masyarakat

Menginisiasi Partnerships

Mengadakan Workshop

Narasumber Masyarakat

Mendorong Kolaborasi

Mengadakan Seminar

Sekretariat Jakarta Berketahanan Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 www.jakberketahanan.org JakBerketahanan

@JakBerketahanan @JakBerketahanan

JAKARTA

bERKETAHANAN


Guncangan & Tekanan di Jakarta

Menuju Jakarta Berketahanan

Guncangan (Shocks)

Terdapat 3 (tiga) fase yang harus dilalui dalam proses mewujudkan Jakarta sebagai kota yang berketahanan. Fase I, Preliminary Resilience Assessment (PRA). Fase II, mengembangan strategi ketahanan kota. Fase III, proses implementasi. Sampai saat ini, Jakarta masih berada pada Fase II yang dilakukan dengan pendekatan kolaboratif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghasilkan strategi yang relevan, komprehensif, dan dapat diimplementasikan di Jakarta. Dari proses PRA, didapatkan 5 (lima) fokus utama, guncangan dan tekanan di Jakarta serta aset kota yang rentan terhadap guncangan dan tekanan yang ada, yang mana ketiganya menjadi dasar dalam perumusan pilar ketahanan kota.

5 Lima Fokus Utama

Banjir

Kebakaran

Kerusakan Infrastruktur

Kerusuhan Sosial

Mengembangkan ‘Budaya’ Siap Siaga untuk Menghadapi Berbagai Guncangan

Narkoba

Keterjangkauan Perumahan

Buruknya Sanitasi & Drainase

Buruknya Sistem Persampahan

Gempa Bumi

Rendahnya Akses ke Ruang Publik

Buruknya Kualitas Udara

Sungai, Danau, dan Pantai

Banjir Akibat Hujan Kegagalan Infrastruktur

Aset yang Rentan Buruk

Pasokan Air Minum

Risiko Tinggi

Pengolahan Air Limbah

Penyimpanan Air Baku Bandar Udara

Kanal irigasi

Wabah Penyakit

Transmisi Listrik

Pembangkit Listrik

Kekeringan

Bangunan Permukiman

Transmisi Listrik

Cyber Attack

Gudang Makanan

Bangunan Permukiman

Krisis Ekonomi

Rel Kereta Api

Penyimpanan Air

Mati Listrik

Pengolahan Air Limbah

St. Pemantauan Udara

Penurunan Muka Tanah

Jalan Utama

Ruang Terbuka Hijau

Banjir Pasang Air Laut

Tunel & Drainase

Drainase Kota

Gempa Bumi

Jembatan

Pelabuhan

Serangan Teroris

Pemadam Kebakaran

Kerusuhan Lingkungan

Ruang Terbuka Hijau

Tsunami

Sungai, Danau, dan Pantai

Jalan Utama Rel Kereta Api Tunel dan Jembatan

Baik

Pelabuhan

Kebakaran

Lahan Pemerintah

Jakarta

TERHUBUNG

Kota yang mempromosikan konektivitas dan mobilitas setiap warganya dengan menyediakan transportasi publik antarmoda yang terjangkau dan jejaring antar warga melalui sistem komunikasi yang dapat diakses oleh seluruh warga.

Pembangkit Listrik

Kerusuhan Sipil

Fasilitas Persampahan

SEHAT

Maraknya Perubahan Guna Lahan

Guncangan Utama

Risiko Rendah

Untuk menjadi kota yang berketahanan, kota harus siap menghadapi guncangan dan tekanan. Guncangan diartikan sebagai kejadian yang mengancam kehidupan di kota seperti bencana akibat faktor alam dan kesalahan manusia, sedangkan tekanan adalah kejadian yang terus melemahkan sistem dan fungsi kota. Maka, ketahanan kota dapat terwujud jika kapasitas individu, komunitas, bisnis, dan sistem di dalam kota mampu bertahan hidup, beradaptasi, dan berkembang tidak peduli apa pun jenis tekanan dan guncangan yang mereka alami.

Kondisi Aset Buruk

Memelihara Kohesi Sosial Warga Jakarta

Baik

Meningkatkan Kualitas Mobilitas dan Konektivitas Warga Jakarta

Jakarta

Kota sehat yang menjamin aksesibilitas pelayanan air bersih, air limbah, dan manajemen sampah yang berkelanjutan.

Penurunan Muka Tanah

Korupsi

Keterbatasan Air bersih

SIAP

Kota yang mampu melakukan mitigasi dan beradaptasi dalam menghadapi guncangan dan tekanan, termasuk risiko bencana dan dampak perubahan iklim.

Jakarta

Aset Kota yang Rentan Terhadap Guncangan dan Tekanan Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan melalui Tata Kelola Air Bersih, Air Limbah, dan Sampah

Tata Kelola Pemerintahan

Wabah Penyakit

Tekanan (Stresses)

Kemacetan

Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan dan Manajemen Kota

Demonstrasi

Pilar Ketahanan Jakarta

Klinik Kesehatan Fasilitas Pendidikan

Kohesi Sosial

Tiga pilar ketahanan Jakarta dan dua cross-cutting issues berupa Kohesi Sosial dan Tata Kelola Pemerintahan merupakan aspek yang harus dicapai dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang berketahanan dan mampu menghadapi guncangan (shocks) dan tekanan (stresses).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.