Media Informasi (Newsletter) Jakarta Berketahanan edisi Februari - April 2019

Page 1

Berita

JakartaBerketahanan FEBRUARI, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 2

Halaman 2

Halaman 3

Lingkungan

Lingkungan

Perkotaan

Jakarta Tinjau Kondisi Polusi Udara

Pemuka Kelompok Agama Sepakat Melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi

Jakarta Terpilih Sebagai Lokasi Pilot Project Implementasi NUA

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Kolaborasi “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari” Pada tanggal 1 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri diskusi publik bertajuk “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari” yang diselenggarakan oleh Rujak Center for Urban Studies bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, para wali kota, kepala SKPD beserta jajarannya, lembaga dan kampung yang terlibat dalam implementasi dari program Community Action Plan (CAP).

Kedua, sambutan dan pidato singkat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diskusi publik mengenai kampung kota dalam pembangunan DKI Jakarta. Diskusi ini dipandu oleh moderator dan berisi 4 (paparan) paparan yaitu : (i) Perwakilan Kampung Muara Angke dan Kampung Tongkol terkait implementasi CAP (ii) Elisa Sutanudjaja terkait pengarusutamaan kampung kota dalam kebijakan (ii) Semiarto Aji Purwanto terkait perspektif antropologi dalam community action plan (CAP), dan (iii) Pertemuan ini berisi tiga kegiatan; Joko Adiyanto terkait aspek legalitas Pertama, penyampaian laporan tahap penataan kampung di Jakarta dalam awal implementasi CAP oleh perwakilan eksisting Perda/Pergub. pendamping kampung. Bersambung ke Hal. 4 >>>

Maju Bersama Wujudkan Sekolah yang Aman dari Bencana Kamis, 28 Februari 2019, Jakarta Berketahanan menghadiri acara lokakarya “Peran Pemerintah dalam Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di Tingkat Provinsi”. Sejumlah Lembaga dan Instansi Pemerintah yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain: dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPEDA DKI Jakarta, Sekretariat Nasional Satuan

Pendidikan Aman Bencana, BPBD DKI Jakarta, DAMKAR Provinsi DKI Jakarta, PMI DKI Jakarta, Pramuka, Tagana Provinsi DKI Jakarta, MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), HFI (Humanitarian Forum Indonesia), Muslim Aid, LPBI NU, Dompet Dhuafa, PKPU, Youth Ambassadors, Lembaga Dhaya Dharma. Bersambung ke Hal. 4 >>>

Source : Dokumentasi JakBer Para penggiat pendidikan kebencanaan bersama-sama mendiskusikan upaya mitigasi dan adaptasi bencana di lingkungan pendidikan sebagai bentuk upaya mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana.


2

Berita

JakartaBerketahanan

Lingkungan

Jakarta Tinjau Kondisi Polusi Udara

Source : Dokumentasi JakBer

Rabu, 13 Februari 2019, Jakarta Berketahanan berpartisipasi dalam Forum Diskusi Polusi Udara DKI Jakarta yang diinisiasi oleh Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta. Forum ini melibatkan berbagai lembaga lain seperti Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BMKG, Qlue, Jakarta Smart City, serta Institut Teknologi Bandung yang diwakili oleh Driejana, Ph.D.

Pada pertemuan ini, Qlue menyampaikan bahwa kedepannya perlu dilakukan integrasi data secara online. hal ini menjadi sangat penting guna berbagi informasi lintas sektor. Agar pembuat kebijakan maupun pelaku utama yang terkait dengan isu kualitas udara di DKI Jakarta dapat segera melakukan tindakan taktis dan dapat pula merencanakan kegiatan strategis untuk kebutuhan yang lebih besar.

Lingkungan

Gina (ICLEI Indonesia) menyampaikan, lewat kelompok agama diharapkan konsep pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat lebih mudah disampaikan. Karena pada dasarnya setiap agama mempunyai konsep yang menganjurkan setiap manusia untuk hidup selaras dengan lingkungan termasuk merawat dan menjaganya sebaik mungkin. Atas dasar itu, bentuk-bentuk kolaborasi dengan kelompok agama merupakan hal yang mungkin untuk dilalkukan, tambahnya.

tercatat mencapai 402 ppm dan CH4 tercapai 1.9 ppm. Angka ini menunjukan bahwa pemerintah harus segera melakukan tindakan pengurangan GRK karena hasil pemantauan menunjukan Indonesia sudah melewati batas aman.

Berdasalkan hasil penelitian UDARA (Urban Hybrid Model for Air Pollution Exposure Assessment) oleh Driejana, Ph.D dari Institut Teknologi Bandung, didaptkan pula bahwa polusi udara di DKI Jakarta sudah sangat membahayakan. Terbukti, dari hasil uji yang menunjukan udara yang ada di DKI Jakarta mengandung hampir 80% PM 1.0 yang merupakan partikel sangat kecil sehingga udara di DKI Jakarta termasuk tindakan bisa masuk ke dalam organ tubuh dengan dan kebijakan yang harus dilakukan oleh sangat mudah karena tidak bisa disaring dengan masker biasa. Sehingga Pemprov pemerintah dalam waktu dekat. DKI harus melakukan tindakan cepat.

Pada pertemuan ini BMKG menyampaikan bahwa konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Di DKI Jakarta, fluktuasi konsentrasi gas rumah kaca dan emisi (CO2) memang lebih banyak dipengaruhi jumlah kendaraan transportasi serta aktifitas fotosintesis Forum ini dimaksudkan sebagai wadah dari vegetasi yang ada. Secara untuk berbagi informasi dan hasil Keseluruhan, konsentrasi tahunan yang penelitian yang sudah dilaksanakan oleh didapat dari pemantauan gas rumah setiap lembaga terkait tingkat polusi kaca untuk GAW Bukit Kototabang Pada hari kamis 14 Februari 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam FGD yang diadakan oleh ICLEI terkait upaya pembangunan rendah emisi di DKI Jakarta. FGD ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ICLEI dalam membangun mindset ramah dan cinta lingkungan. Jika sebelumnya melibatkan pemuda, kali ini ICLEI berusaha melibatkan kelompok agama untuk ikut andil dalam upaya perwujudan proses pembangunan yang rendah emisi dan berkelanjutan. Kelompok agama dinilai sebagai entitas yang memberikan pengaruh besar dan mempunyai peranan yang fundamental dalam proses pembangunan. Oleh karenanya, ICLEI mengajak semua kelompok agama yang diakui di Indonesia seperti Islam, Katholik, Protestan, Budha, Hindu serta Kong Hu Cu untuk bergerak bersama dalam mengarusutamakan konsep pembangunan rendah emisi.

FEBRUARI, 2019

Source : Dokumentasi JakBer

Pemuka Kelompok Agama Sepakat Melaksanakan Pembangunan Rendah Emisi Selaras dengan yang disampaikan oleh Gina, sebagian besar undangan menyampaikan bahwa masing-masing kelompok agama sudah mempunyai program yang dilaksanakan untuk membangun mind set mengenai lingkungan hidup. Sebagai contoh, perwakilan dari agama Katholik sudah menerapkan standar green building bagi gereja dan yang akan dibangun. Begitu halnya dengan kelompok agama Islam yang sudah melaksanakan edukasi pada masyarakat lewat kampanye penghematan air wudlu, upaya pembangunan masjid ramah lingkungan yang menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kelompok agama Hindu juga menyampaikan bahwa

mereka sudah bisa melakukan pelarangan penggunaan bahan plastik pada acara-acara keagamaan, dan menyarankan bahan-bahan seperti daun dan bambu yang lebih ramah lingkungan yang mana dapat pula berdampak pada kegiatan ekonomi di level UKM. Dari pertemuan ini, para pemuka agama dari masing-masing kelompok sepakat untuk melakukan gerakan yang lebih besar yang dilabeli dengan gerakan “Ikhtiar Jakarta�. Gerakan ini akan diawali dengan pembuatan modul ceramah yang mengandung konsep ramah lingkungan dari masing-masing sudut pandang agama yang ada. Sehingga didapatkan arah gerakan yang seirama.


Perkotaan

3

Berita

JakartaBerketahanan

Jakarta Terpilih Sebagai Lokasi Pilot Projcet Implementasi New Urban Agenda

Source : Dokumentasi JakBer

Selasa, 12 Februari 2019, Jakarta Berketahanan berpartisipasi dalam diskusi mengenai rencana implementasi New Urban Agenda (NUA) di Jakarta yang diinisiasi oleh Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH), Yayasan KARINA, dan Ruang Waktu. Diskusi ini dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan lokakarya mengenai NUA di Jakarta yang sudah dilaksanakan pada tahun 2018. Lokakarya yang sudah dilaksanakan sebelumnya merupakan langkah awal untuk menghimpun data dan masukan yang diperlukan dalam menyusun panduan yang bersifat implementatif.

FEBRUARI, 2019 implementasi NUA, dapat dilakukan FGD di Jakarta. Uji coba atau pilot project di Jakarta dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan pilihan kebijakan yang sesuai dan cocok untuk dilaksanakan terkait implementasi NUA.

Chasan dari KARINA menambahkan, FGD yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat harus mampu memberikan masukan dan sesuai dengan kebutuhan. Penting untuk menyusun pertanyaan yang sesuai, koridor dan arah yang jelas dalam proses diskusi, agar FGD tidak hanya menjadi sarana brainstorming yang tidak menjawab kebutuhan dan membantu proses penyusunan buku Lokakarya yang sudah dilaksanakan panduan versi selanjutnya. sebelumnya telah memberi gambaran awal untuk menyusun buku panduan. Selain itu, pelaksanaan FGD juga dapat Semua data lokakarya menjadi masukan dilakukan berseri. Hal ini dikarenakan OPD dan penambahan dalam proses utama yang dinilai bisa memberika tidak terlalu banyak. penyusunan dan revisi buku panduan masukan Penyusunan TOR harus sangat jelas dan praktis NUA. menjadi koridor utama. Fasilitator yang Pada pertemuan ini, Oswar Mungkasa mendampingi kegiatan FGD harus sebagai Deputi TRLH menyampaikan mempunyai kapasitas yang tinggi dan bahwa panduan praktis yang akan mampu mengarahkan forum dengan baik disusun harus benar-benar praktis. untuk menghindari pembahasan dan Artinya dia benar-benar memberikan diskusi yang tidak sesuai koridor, informasi yang tepat guna bagi imbuhnya. Pilot Project ini diharapkan pemangku kepentingan dan stakeholder dapat memberikan masukan dan bahan penting dalam proses pembangunan. evaluasi yang berharga bagi buku panduan NUA. Untuk melihat kesesuaian pedoman

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

Sekretariat Jakarta Berketahanan Diajak Menjadi Kontributor “A Beter World” Vol.5 Rabu, 13 Rebruari 2019, Sekertariat Jakarta Berketahanan menerima conference call dari Human Development Forum dan Tudor Rose yang diwakili oleh Ben Cornwell. Diskusi ini dimaksudkan untuk membicarakan beberapa potensi kerjasama yang dapat dilakukan dalam waktu dekat. Human Development Forum dan Tudor Rose sedang menyusun buku yang berjudul “A Better World“. Buku ini merupakan bentuk kerjama dengan UN-Habitat untuk memberikan gambaran dan ulasan terkait kegiatan atau program pencapaian Sustainable Development Goals yang sudah dengan memberikan ulasan mengenai dilaksanakan di seluruh dunia. kegiatan dan capaian yang sudah Saat ini Human Development Forum, dilakukan oleh Sekretariat Jakarta Tudor Rose dan UN-Habitat sedang Berketahanan. berusaha menyusun buku edisi ke-5 terkait SDG’s 11 yang mana fokus pada Ben Cornwell juga menyampaikan perwujudan Kota dan Komunitas yang bahwa, untuk menjadi kontributor, berkelanjutan. Human Development Sekretariat Jakarta Berketahanan tidak Forum dan Tudor Rose ingin melibatkan diharuskan membayar sejumlah uang. Sekertariat Jakarta Berketahanan Melainkan diajak untuk berkontribusi sebagai salah satu kontributor dalam pada pembelian buku jika berkenan. Sebagai salah satu kontributor buku “A Better World” Vol.5.

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga akan mendapatkan potongan biaya menjadi sekitar US$ 99.50 dari US$ 125 per buku. Hal ini dimaksudkan agar setiap kontributor dapat menyebarkan informasi di lingkungan tempat berkeja. Adapun jumlah maksimal yang bisa diberikan dengan potongan harga adalah sekitar 100 buku.


4 >>>

Berita

JakartaBerketahanan Kolaborasi “Menuju Kampung Kota Berdaya dan Lestari�

Dalam pembukaan acara ini, Gubernur DKI Jakarta menyampaikan beberapa hal penting seperti esensi dari CAP adalah untuk membalik perspektif lama dimana masyarakat kampung dipandang sebagai objek yang mengikuti rencana pembangunan yang disusun oleh Pemprov DKI Jakarta. CAP menjadi peluang untuk Pemprov mendapat perspektif baru perencanaan pembangunan dengan belajar kepada masyarakat Kampung. Lalu, kampung kota bukan untuk dihilangkan, tetapi kondisi yang terkesan kumuh pada kampung tersebut yang harus dihilangkan dan ditata ulang.

FEBRUARI, 2019 laporan akhir dan dokumen terhambat sehingga berita acara belum ditandatangani.

Pada pertemuan ini terdapat paparan oleh perwakilan pendamping warga Kampung Muara Angke dan Kampung Tongkol terkait pelaksanaan tahap I program CAP. Mereka menyampaikan bahwa terdapat 21 kampung yang menjadi bagian dari program CAP dalam Pergub nomor 90 tahun 2018, namun hanya 15 kampung yang mengikuti implementasi tahap I. Dengan adanya kegiatan ini, telah muncul ide-ide perencanaan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan CAP dilakukan dengan proses perencanaan lebih partisipatif dengan durasi lebih panjang dibanding Musrenbang.

Oleh karenanya terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam konsep dan praktik CAP adalah sebagai berikut: (i) Frekuensi pertemuan/rembug harus lebih banyak dan berkualitas karena selama ini tim konsultan dating paling banyak tiga kali, (ii) Tim konsultan harus lebih konsisten dalam dalam menjadwal kerja-kerja karena terkadang suka mengubah jadwal tanpa berkoordinasi, (iii) komunikasi antar pihak harus ditingkatkan karena selama ini hanya dilakukan sesama tim kerja dan belum melibatkan komponen masyarakat secara lebih luas, dan (iv) Cara tim konsultan berkolaborasi dan memfasilitasi masih sangat kaku (seringkali hanya berkomunikasi dgn Proses kegiatan CAP dibantu oleh pihak-pihak yang dikenal). pendamping yang bisa berasal dari kampung tersebut dan juga oleh Bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta, komunitas/organisasi seperti Urban Poor proses interaksi yang dilakukan Consortium (UPC), Jaringan Rakyat merupakan proses belajar yang tidak lagi Miskin Kota (JRMK), dan Rujak. Proses dilihat sebagai proses konsultasi namun CAP dibagi menjadi beberapa bagian :(i) sebagai proses kolaborasi yang Persiapan, (ii)Perencanaan, melibatkan masyarakat secara (iii)Pelaksanaan. Beberapa capaian yang mendalam. Keadaan ini diharapkan sudah terlihat setelah pelaksanaan tahap dapat terus dilakukan secara I adalah sebagai berikut; (i) peluang berkelanjutan. Karena dengan demikian masyarakat biasa untuk terlibat dalam upaya pembangunan dapat benar-benar perencanaan lebih besar, (ii) memperhatikan aspirasi masyarakat dan terbentuknya tim kerja kampung, (iii) tentunya menjawab kebutuhan lebih banyak ide dan program yang masyarakat secara luas dan juga muncul, dan (iv) informasi rencana tantangan masa depan yang terus program/kegiatan terpilih lebih detail. berkembang.

Selain itu, Anies Baswedan juga berpendapat bahwa proses penataan kampung kota harus partisipatif karena dapat mendorong munculnya inspirasi dan ide yang baik melalui interaksi sosial antar pemangku kepentingan. Interaksi tersebut dapat dibangun di ruang publik sehingga pemerintah provinsi DKI Jakarta dan warga kampung dapat bertukar pikiran dan saling belajar terkait penataan kampung kota. Interaksi ini juga harus dibarengi dengan langkah-langkah kecil agar implementasinya dapat dilakukan secara konkret. Lebih dari itu masyarakat bisa harus terus terlibat langsung dalam pembangunan kampung dan mampu bekerja sama dengan pemerintah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus membahagiakan Namun dalam pelaksanaannya, masih ada beberapa hambatan yaitu distribusi masyarakat kota

>>>

Maju Bersama Wujudkan Sekolah yang Aman dari Bencana

Kegiatan ini merupakan bagian dari Kegiatan ASEAN Safe School Initiative (ASSI) yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan anak dalam menghadapi bencana dan mendorong terciptanya lingkungan pembelajaran yang aman di sekolah. Di Indonesia kegiatan ini diusung oleh Plan International, Save the Children dan Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan ASEAN Sekretariat dibawah program AADMER (Asean Agreement On Disaster Menagement and Emergency Respond), yang selanjutnya disebut sebagai AADMER partnership group Indonesia. AADMER partnership group Indonesia mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah melalui Sekretariat Nasional Sekolah Aman Bencana untuk mengembangkan sekolah aman di Indonesia dengan lebih intensif. Adapun tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kegiatan Satuan

Pendidikan Aman Bencana dalam rangka menyusun rencana aksi jangka Source : Dokumentasi JakBer menengah (2020-2024), serta mendorong pembentukan sekretariat bersama satuan pendidikan aman bencana di Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Lokakarya ini merupakan wadah bagi penggiat pendidikan kebencanaan dari berbagai lembaga pemeritah dan non pemeritah untuk mengarustamakan kegiatan satuan pendidikan aman. Dan keluaran yang diharapkan dari lokakarya ini adalah untuk mendapatkan pola kerjasama yang baik antar stakeholder baik pemerintah dan non-pemerintah mengenai implementasi sekolah aman yang efektif di level provinsi. Pada kegiatan ini diketahui bahwa, Dari 30 Provinsi, BNPB menetapkan 136 kabupaten/kota yang menjadi sasaran prioritas intervensi untuk periode 2015-2019 (Kebijakan & Strategi Nasional). DKI Jakarta termasuk provinsi

yang menjadi sasaran prioritas intervensi untuk periode 2015-2019. Diketahui pula bahwa 52.902 Sekolah rawan terhadap bencana gempa, 2.417 Sekolah risiko tsunami, 54.080 Sekolah risiko banjir, 1.685 Sekolah risiko letusan gunung api, dan 15.597 Sekolah risiko longsor. Hal ini menunjukan bahwa upaya pendidikan kesiapsiagaan bencana dilingkungan sekolah sangat dibutuhkan. Untuk itu, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dibentuk untuk menjawab tantangan ini, Adapun peran dari (SPAB) adalah untuk pemetaan program aman bencana untuk kegiatan pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana di satuan pendidikan yang dilaksanakan oleh unit kerja terkait,koordinasi pelaksanaan rencana aksi program satuan pendidikan aman bencana, pendampingan teknis, mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik penerapan satuan pendidikan aman bencana melalui media komunikasi informasi dan edukasi, serta melakukan evaluasi dan pelaporan guna menciptakan sistem yang baik dan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat di lingkungan pendidikan.


5

Berita

JakartaBerketahanan

FEBRUARI, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

UDARA – Urban Hybrid Model for Air Pollution Exposure Assessment Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/02/14/u dara-urban-hybrid-model-for-air-pollution -exposure-assessment/

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Februari 2019

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Sekretariat Jakarta Berketahanan

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/03/ 05/laporan-bulanan-sekertariat-jakart a-berketahanan-bulan-februari-2019/

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2018/11/Jakarta-Draft-0-R esilience-Strategy_v10_181130.pdf

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

BeritaJakarta BerketahananKliping Revolutionary Transjakarta proves its relevance after 15 years 08 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/08/revolutionary-transjakarta-pr oves-its-relevance-after-15-years/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

JK: Punya MRT 200 Km, Baru DKI Bisa Bersaing sebagai Kota Metropolitan 08 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/21/jk-punya-mrt-200-km-baru-dk i-bisa-bersaing-sebagai-kota-metropolitan/

Perbandingan Biaya LRT Jabodebek dengan 5 Negara Lainnya 18 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/21/perbandingan-biaya-lrt-jabod ebek-dengan-5-negara-lainnya/

Satu Per Satu Proyek Kereta Cepat di ASEAN Rontok 20 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/22/satu-per-satu-proyek-keretacepat-di-asean-rontok/

Studies show Jakarta quickly sinking 20 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/02/25/studies-show-jakarta-quicklysinking/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan MARET, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Halaman 3

Lingkungan

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

Dilema Pelestarian Lingkungan (Earth Hour) dan Keberlangsungan Agenda Nasional 2019

Seminar Water as Leverage Menuju Semarang Tangguh melalui Pengelolaan Air Terpadu

Halaman 3

JAKARTA

FGD Implementasi Panduan Praktis New Urban Agenda Di DKI Jakarta

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Sekretariat Jakarta Berketahanan bekerja sama dengan Ruang Waktu, Yayasan KARINA, dan Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup melaksanakan FGD terkait uji coba implementasi New Urban Agenda di DKI Jakarta. Forum ini bertujuan untuk menerjemahkan NUA ke dalam konteks Jakarta, khususnya dalam membangun ketahanan kota yang berwawasan lingkungan lewat bidang kebencanaan dan lingkungan agar memudahkan dalam penyusunan prioritas isu dan pilihan kebijakan yang relevan dengan kondisi daerah. Secara khusus, forum ini juga bermaksud untuk mendapatkan masukan perbaikan untuk buku Panduan Praktis dari Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya. FGD ini dilakukan secara berseri mengingat pada buku 3 (tiga) terdapat dua isu utama. FGD pertama lebih berfokus pada pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan serta bagaimana mengelola kota yang berwawasan lingkungan. Sedangkan, tuntuk FGD kedua lebih berfokus pada pengurangan dan pengelolaan risiko bencana serta perencanaan dan penerapan kebijakan kebencanaan dan perubahan iklim yang terpadu.

Source : Dokumentasi JakBer

Bersambung ke Hal. 4 >>>

Visiting Fellowship Programme Centre for Liveable Cities di Singapura Singapura, 13 – 15 Maret 2019, Centre for Liveable Cities (CLC) yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Pembangunan Nasional Singapura yang mengadakan acara yang untuk bertujuan menyediakan wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman berskala global dalam mewujudkan kota yang “liveable”, “sustainable”, dan “resilient”. Proses berbagi pengetahuan dan

pengalaman di antaranya dilakukan melalui kuliah umum dengan mengundang pembicara tamu yang terdiri dari berbagai ahli, akademisi, serta pejabat tinggi pemerintah dan berasal dari berbagai kota lain di dunia, termasuk DKI Jakarta pada tanggal 13 Maret 2019. Bersambung ke Hal. 2 >>>

Source : Dokumentasi JakBer Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Chief Resilience Officer didampingi Dr. Johannes Widodo, Associate Professor, National University of Singapore (NUS) memberikan paparan mengenai upaya Jakarta dalam mewujudkan ketahanan kota.


2

Berita

JakartaBerketahanan

>>> Visiting Fellowship Programme Centre for Liveable Cities di Singapura

xxxxxxxxxxx Source : Dokumentasi JakBer

Selain menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, kegiatan Visiting Fellowship CLC juga memberi kesempatan bagi para pesertanya untuk belajar dari berbagai praktik unggulan (best practices) yang telah dilakukan oleh Singapura dalam menyelesaikan berbagai isu perkotaan yang dialami. Beberapa praktik unggulan (best practices) yang dibahas dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah: (i) Proses Pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Singapura; (ii) Skema Land Value Capture (LVC) dan implementasi Land Development Charge (LDC) dalam kawasan TOD; dan (iii) Program Social Housing untuk para penduduk Lanjut Usia (Lansia). Perencanaan Sistem Transportasi Terpadu di Singapura Singapura juga pernah memiliki sistem transportasi umum yang kurang baik di saat awal kemerdekaannya (1960-1970). Menyadari hal tersebut, Singapura melakukan studi dan bersepakat untuk melakukan perencanaan kota dan perencanaan sistem transportasi secara terpadu.Untuk mengembangkan sistem transportasi umum yang baik, Singapura menemukenali bahwa perlu untuk melakukan 3 (tiga) hal, yaitu: (i) Mengintegrasikan perencanaan dan sistem transportasi; (ii) Pengelolaan kepemilikan kendaraan pribadi yang mumpuni; dan (iii) Melakukan optimalisasi kapasitas jalan dan bukan penambahan ruas jalan.Saat ini, 65% dari seluruh perjalanan yang dilakukan di Singapura dilakukan dengan sistem transportasi umum (MRT, LRT, Sistem

transportasi umum (MRT, LRT, Sistem Pelayanan Berbasis Bus, dan Taksi). Pemerintah Singapura memiliki sasaran untuk menaikkan persentase tersebut hingga 75% di masa depan. Perumahan Publik di Singapura Pada awal pembangunannya, Pemerintah Singapura memiliki visi bahwa seluruh warga negara Singapura harus memiliki rumah. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjamin pelaksanaan penyediaan rumah tersebut adalah akuisisi lahan oleh pemerintah untuk melaksanakan prosesnya. Selain itu, seluruh perumahan publik di Singapura melakukan skema kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) sehingga tanah dari perumahan publik tetap dimiliki oleh Pemerintah Singapura dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang akan dilakukan di masa depan. Saat ini, 95% warga negara Singapura telah memilki rumah sendiri dan 5% lainnya menyewa rumah. Selain itu, 80% warga negara yang memiliki rumah tersebut tinggal di perumahan publik yang disediakan oleh Housing Development Board (HDB). Pengembangan Lahan di Singapura Pemerintah Singapura memberlakukan skema Land Development Charge (LDC) ketika pemangku kepentingan berkeinginan untuk membangun bangunan di Singapura. Skema LDC ini dilakukan dengan menilai luas lahan yang akan dibangun dengan luas bangunan yang akan terbangun. Dana yang didapat dari skema LDC ini akan menjadi dana tambahan bagi pemerintah Singapura dalam menyediakan fasilitas bagi warga Singapura di masa depan.

MARET, 2019 LDC ini ditetapkan berbeda-beda menyesuaikan dengan kondisi dan lokasi di Singapura. Besaran LDC juga diperbaharui setiap 6 (enam) bulan sekali. LDC ini akan membantu berbagai pemangku kepentingan di Singapura untuk mengidentifikasi besaran biaya yang diperlukan untuk membangun sesuatu sehingga semua hal bisa dilakukan secara transparan. Adapun sistem penjualan lahan ke pihak swasta oleh Pemerintah Singapura dilakukan dengan sistem yang sangat ketat. Penjualan tanah hanya bisa dilakukan jika pihak swasta memenuhi syarat total luas lantai yang harus dibangun yang sudah ditentukan oleh pemerintah Singapura. Pembeli harus memiliki pendanaan yang cukup dan mampu membayar harga tanah yang ditetapkan oleh pemerintah Singapura dalam 90 hari. Proses pembelian lahan harus dilakukan melalui salah satu dari empat metode, yaitu: (i) Tender terbuka; (ii) Lelang Lahan; (iii) Tender terkait konsep rancangan dan biaya; dan (iv) Tender dengan biaya yang telah ditetapkan pemerintah Singapura (hanya konsep). Pada kesempatan ini, Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan melaksanakan sesi wawancara dengan pihak CLC yang mendiskusikan beberapa hal terkait isu utama Jakarta dan upaya yang telah dilakukan oleh DKI Jakarta. Isu utama yang dihadapi oleh DKI Jakarta mayoritas menyangkut penyediaan layanan dasar untuk penduduk Jakarta yang berupa: penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengelolaan persampahan, dan penyediaan transportasi publik yang prima. Selain itu, masalah terkait belum optimal dan terintegrasinya pengerjaan program Pemprov DKI Jakarta dengan wilayah Metropolitan Jabodetabek juga menjadi salah satu perhatian bagi Jakarta. Menjawab kondisi tersebut DKI Jakarta telah membentuk beberapa forum yang bertujuan untuk mendapatkan konsensus atau komitmen dalam menyelesaikan masalah yang ada. Komitmen ini dituangkan dalam bentuk grand design yang diharapkan dapat menjadi strategi bersama dalam mengurai dan menyelesaikan masalah di Jakarta.

Dokumentasi Kegiatan

Sesi Wawancara dengan CLC

Kunjungan ke Pusat Kegiatan Publik Terpadu Our Tampines Hub (OTH)

Lunch meeting CLC dan mitra yang membantu pembangunan Singapura

Kunjungan ke Housing and Development Board (HDB) Hub/Toa Payoh Hub


Lingkungan

3 Dilema Pelestarian Lingkungan (Earth Hour) dan Keberlangsungan Agenda Nasional 2019

Berita

JakartaBerketahanan meningkatkan kesadaran dan keperdulian berbagai pihak terhadap lingkungan yang dilakukan dalam bentuk pemadaman lampu dan/atau pengurangan konsumsi energi serentak selama 1 (satu) jam di seluruh dunia. Kegiatan pemadaman listrik akan dilakukan pada pukul 20.30 sampai 21.30 di seluruh dunia, karena pada waktu tersebut penggunaan energi listrik berada pada puncak tertinggi. Dengan begitu, pemadaman listrik diharapkan dapat memberikan efek yang signifikan pada lingkungan.

Rabu, 27 Maret 2019 lalu Sekretariat Jakarta Berketahanan turut hadir pada pertemuan yang membahas agenda Earth Hour 2019 yang akan dilaksanakan pada 30 Maret 2019. Ada hal menarik dari pertemuan ini, karena ternyata agenda yang dilakukan sebagai upaya pelestarian lingkungan ini bertepatan pula dengan agenda Debat Calon Presiden RI yang juga akan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2019.

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

Selama 10 tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta selalu turut serta dalam kegiatan Earth Hour yang berkontribusi pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan penggunaan energi demi melestarikan lingkungan. Akan tetapi, Pelaksanaan Earth Hour 2019 di Jakarta tahun ini akan sedikit berbeda karena difokuskan pada pemadaman listrik di beberapa ikon kota Jakarta (Monumen Nasional, Patung Pemuda, Patung Selamat Datang, Tugu Tani, Bundaran HI, Earth Hour merupakan kegiatan yang Patung Pahlawan, Patung Jenderal diinisiasi oleh WWF Indonesia untuk Sudirman) dan Gedung Pemerintah

Seminar Water as Leverage - Menuju Semarang Tangguh melalui Pengelolaan Air Terpadu

Pada tanggal 13 Maret 2019, Jakarta Berketahanan ikut berpartisipasi sebagai peserta seminar “Water as Leverage”: Menuju Semarang Tangguh melalui Pengelolaan Air Terpadu. Adapun seminar ini merupakan bagian dari kegiatan besar “Water as Leverage for Resilient Cities: Asia” yang diselenggarakan oleh Pemerintah kota Semarang sebagai tindak lanjut implementasi strategi ketahanan kota Semarang. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah berbagi pengetahuan serta memberi kesempatan bagi pesertanya untuk belajar berbagai praktik unggulan (best practices) yang dilakukan oleh Semarang dalam menyelesaikan berbagai isu perkotaan yang dialami.

MARET, 2019 Pusat dan Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan mengeluarkan press release yang menekankan bahwa kontribusi DKI Jakarta dalam Earth Hour 2019 dilakukan dalam bentuk yang lain. Hal ini menjadi sangat penting karena agenda pelestarian hidup dan agenda Debat Calon Presiden RI merupakan 2 (dua) agenda yang sangat penting dan harus bisa berjalan secara beriringan. Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Chief Resilience Officer Sekretariat Jakarta Berketahanan menekankan bahwa DKI Jakarta memiliki komitmen tinggi terkait pelaksanaan Earth Hour 2019 meskipun tidak melaksanakan pemadaman listrik secara masif. Pelaksanaan Earth Hour 2019 DKI Jakarta dilakukan dengan cara yang berbeda, yaitu: pemadaman listrik di beberapa ikon kota yang tidak mengganggu jalannya agenda nasional (Debat Calon Presiden RI). Upaya ini diharapkan menjadi win-win solution dan membuahkan hasil baik bagi semua pihak. untuk memperbaiki wilayah yang terdampak guncangan yang terinspirasi dari peristiwa badai hurricane-Sandy di New York dan New Jersey. Salah satu komponen kegiatan ini adalah kompetisi “Rebuild by Design”.

Kegiatan ini juga diimpelementasikan di wilayah Asia dengan tema “Water as Leverage for Resilient Cities: Asia”. Kegiatan ini diselenggarakan di tiga kota di Asia yang memiliki pesoalan air, yaitu Chennai (India), Khulna (Bangladesh) dan Semarang (Indonesia). Tujuan dari kegiatan kompetisi ini adalah untuk memfasilitasi terkait air di Kawasan perkotaan. Dari 39 tim Desain yang mengikuti kompetisi di ketiga kota tersebut, hanya ada 2 (dua) tim yang dipilih untuk setiap kota. Adapun seminar ini merupakan tahapan proses final pemberian masukan terhadap desain Seminar ini dihadiri oleh sekitar 100 projek yang dipresentasikan oleh kedua orang peserta diantaranya BAPPEDA tim yang terpilih. Kota Semarang, Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota, Dinas Pekerjaan Dalam kegiatan ini Sekretariat Jakarta Umum, Kadin Kota Semarang, Berketahanan berkesempatan untuk BAPPENAS, Kedutaan Pemerintah berkenalan dan berjejaring dengan tim Belanda untuk Indonesia, ADB (Asian Semarang Berketahanan dan perwakilan Development Bank), Bank Dunia (World tim desain pengelolaan air terpadu Bank), WWF (World Wide Fund); Semarang. Kepala BAPPEDA Kota akademisi, Komunitas dan LSM Semarang, Dr. Bunyamin, M.Pd, juga Lingkungan Hidup, serta kedua tim bersedia diundang ke Jakarta untuk terpilih untuk desain pengelolaan air berdialog dan bertukar pikiran dengan terpadu Kota Semarang. stakeholder terkait dengan isu berketahanan. Ia berharap pengalaman Water as Leverage Semarang adalah Kota Semarang dapat menjadi bagian dari kegiatan “Water as Leverage pembelajaran dan menguatkan dokumen for Resilient Cities: Asia” yang diusung Strategi Jakarta Berketahanan sebagai oleh utusan khusus Kerajaan Belanda payung program-program Pemerintah untuk urusan air internasional, Mr. Henk Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan Ovink. Kegiatan ini merupakan upaya kota yang berketahanan.


4

Berita

JakartaBerketahanan

>>>

FGD Implementasi Panduan Praktis New Urban Agenda Di DKI Jakarta, Diskusi Pertama

Kamis, 21 Februari 2019, FGD pertama dilaksanakan. Pada kesempatan ini, terdapat tiga rangkaian acara antara lain: (i) pembukaan dan pemaparan awal mengenai buku panduan implementasi NUA dan gambaran kondisi di Jakarta, (ii) sesi diskusi kelompok, (iii) sesi presentasi kelompok. Pada sesi pertama, acara secara resmi dibuka oleh Bapak Oswar Mungkasa selaku Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta. Pada kesempatan itu, disampaikan bahwa pelaksanaan FGD yang mempertemukan pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan merupakan langkah yang sangat penting. Hal ini dlikaukan untuk menghasilkan konsensus dan pemahaman yang sama mengenai kebijakan yang akan dilaksanakan di Jakarta, termasuk dalam konteks pelaksanaan NUA. Karena pada dasarnya, NUA adalah kebijakan yang bersifat global dan berada pada konteks yang sangat umum dan luas. Sehingga diperlukan upaya penerjemahan yang sesuai dengan konteks lokal dan kondisi eksisting di masing-masing kota. Bapak Oswar Mungkasa juga menghimbau agar setiap peserta dapat berpartisipasi aktif dalam mengkritisi setiap pilihan kebijakan yang sudah dirumuskan pada Buku Panduan Implementasi NUA. Sehingga hasil dari diskusi tersebut dapat mendorong terwujudnya arahan kebijakan yang lebih konkret dan sesuai dengan konteks Jakarta.

MARET, 2019 terdapat beberapa masukan yang sangat penting dalam mewujudkan kota yang berwawasan lingkungan seperti penerapan good governance dan kemitraan yang harus menjadi landasan utama dan payung besar dalam setiap pelaksanaan kebijakan. Artinya, setiap program atau pilihan kebijakan yang ada harus mampu mendorong kerjasama antar stakeholder guna menciptakan dampak yang lebih besar. Termasuk kerjasama dan kemitraan yang mendorong inovasi baru dalam mewujudkan kota yang berwawasan lingkungan hidup.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan secara lebih rinci mengenai Buku Panduan Implementasi NUA yang disampaikan oleh Bapak Wicaksono Sarosa selaku Chief Knowledge Worker Ruang Waktu yang mempunyai andil besar dalam penyusunan Buku Panduan Implementasi NUA dan dilanjutkan oleh paparan terkait kondisi dan isu yang perlu diselesaikan di Jakarta oleh Ibu Vera Revina Sari selaku Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Pemprov DKI. Setelah diskusi selesai, hasil koreksi, masukan, dan isu baru serta kebijakan Pada sesi kedua, para peserta dibagi yang diusulkan dipaparkan kembali pada menjadi beberapa kelompok untuk sesi pemaparan kelompok. Hal ini mendiskusikan pilihan kebijakan yang dilakukan guna mengkritisi masukan ada pada Buku Panduan Implementasi yang ada dan mengambil inti sari dari NUA seri 3 terkait pembangunan setiap masukan untuk nantinya menjadi lingkungan hidup yang mana berfokus bagian dari pilihan kebijakan dan aksi pada upaya membangun kota yang yang ada pada Buku Panduan berwawasan lingkungan. Pada sesi ini Implementasi NUA.

Source : Dokumentasi JakBer

FGD Implementasi Panduan Praktis New Urban Agenda Di DKI Jakarta, Diskusi Kedua

Petabencana.id yang sedang menyusun program berbasis aplikasi dan pelaporan masyarakat lewat Twitter untuk menghimpun informasi dari masyarakat secara lebih presisi dan berbasis geospasial terkait kejadian bencana secara realtime yang nantinya dapat menjadi dasar informasi dalam penyusunan peta dan jalur evakuasi di kawasan yang rentan terhadap bencana. Harapannya penyusunan jalur evakuasi tidak lagi hanya berdasarkan informasi pada data dan peta 1 : 1000 seperti yang sekarang dilakukan, melainkan mampu memanfaatkan sisi kepekaan masyarakat dan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan media sosial.

ataupun perubahan iklim. Paradigma melibatkan masyarakat pada setiap tahapan perencanaan strategi : Dokumentasi JakBer pengurangan risikoSource bencana harus terus didorong. Pembuat kebijakan juga harus mengadaptasi local knowledge yang ada di masyarakat dengan menemukenali skema mitigasi dan adaptasi yang ada dan berkembang di masyarakat lalu memperkuatnya dengan konsep yang sesuai. Dengan begitu, masyarakat akan dapat dengan mudah untuk belajar sehingga kapasitas dan pemahaman mereka dalam menghadapi masalah Source : Dokumentasi JakBer kebencanaan dan dampak dari Diskusi kedua dilaksanakan pada Jumat, perubahan iklim akan meningkat dengan Hasil dari FGD ini juga diharapkan mampu memberikan masukan dan sudut 29 Februari 2019, rangkaian acara tidak cepat. pandang yang lebih konkrit dan baru terlalu berbeda. Perbedaan utama hanya pada isu yang didiskusikan. Jika Masukan yang juga tidak kalah penting pada arahan kebijakan yang ada. Lebih dikelompokan, masukan dari para adalah bagaimana pemerintah dan dari itu, Peserta dapat memahami poin yang ada dapat penting Panduan Praktis dalam rangka peserta lebih berfokus pada bagaimana stakeholder pemangku kebijakan dan stakeholder memanfaatkan teknologi secara efektif Implementasi NUA, khususnya di bidang yang ada dapat memposisikan dan efisien dalam memberikan informasi kebencanaan dan lingkungan perkotaan masyarakat sebagai kunci utama dalam pada kondisi pra, saat, dan pasca dan dapat menjadikannya sebagai salah bencana. Pemanfaatan satu acuan dalam proses penyusunan membentuk ketahanan kota baik pada kejadian kebijakan program yang akan dilakukan. teknologi ini dicontohkan oleh konteks adaptasi dan mitigasi bencana


5

Berita

JakartaBerketahanan

MARET, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Maret 2019

Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/03/ 05/laporan-bulanan-sekertariat-jakart a-berketahanan-bulan-februari-2019/

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/10/0 8/penilaian-awal-ketahanan-prelimina ry-resilience-assessment-pra-jakarta/

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Easing congestion to reduce air pollution in Jakarta 27 Maret 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/01/easing-congestion-to-reduceair-pollution-in-jakarta/

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

CAN MOBILE PHONES IMPROVE DISASTER PREPAREDNESS? A survey-based analysis on the impact of AtmaGo Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/04/10/c an-mobile-phones-improve-disaster-prep aredness-a-survey-based-analysis-on-theimpact-of-atmago/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

3 Kelurahan di Jakarta Utara Sulit Dapatkan Air Bersih 08 Feb 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/03/25/3-kelurahan-di-jakarta-utara-s ulit-dapatkan-air-bersih/

MRT Jakarta Fase 2 dan 3 Bakal Dikerjakan Paralel 21 Maret 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/03/25/mrt-jakarta-fase-2-dan-3-bak al-dikerjakan-paralel/

PAM Jaya: 40 persen Warga Jakarta Belum Nikmati Air Bersih 21 Maret 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/03/25/pam-jaya-40-persen-warga-ja karta-belum-nikmati-air-bersih/

How Grab Indonesia achieved decacorn status 04 Maret 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/03/04/how-grab-indonesia-achieve d-decacorn-status/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan APRIL , 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 3

Halaman 3

Halaman 4

Lingkungan

Transportasi

Sekretariat

Rapat Lanjutan : Persiapan Uji Coba Bus Listrik di DKI Jakarta

Seminar “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta”

Kunjungan Singapore University of Technology and Design (SUTD)

Source : Dokumentasi JakBer

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Geliat Jakarta Mewujudkan Strategi Ketahanan Kota

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta sedang dalam penyelesaian Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Rabu, 10 April 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara diskusi yang dilakukan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan guna merumuskan Strategi Ketahanan Kota. Strategi Ketahanan Kota sendiri merupakan dokumen final yang digagas bersama dengan pemangku kepentingan yang ada di DKI Jakarta yang mana berfungsi sebagai acuan dan arahan utama dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan. Source : Dokumentasi JakBer

Berbeda dengan FGD sebelumnya yang berfokus pada menemukenali kondisi (guncangan dan tekanan yang ada di DKI Jakarta. Pada kesempatan ini FGD sudah berfokus pada arahan strategi yang dapat dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan di masa mendatang. Adapun strategi ketahanan kota ini diturunkan dari visi Jakarta berketahanan yang berbunyi “Jakarta berketahanan yang menyediakan kesempatan setara bagi seluruh warganya untuk hidup aman, sehat, sejahtera, dan bahagia melalui pelayanan publik dan inovasi”. Bersambung ke Hal. 2 >>>

Upaya Pengelolaan Kualitas Udara Di DKI Jakarta Terus Diperbaiki Jakarta, 11 April 2019. Kantor Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibantu oleh Vital Strategies dan Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan lokakarya kedua tentang Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta. Lokakarya kali ini bertujuan memperdalam isu-isu seputar

untuk

pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta. Berbagai pemangku kepentingan diundang dalam lokakarya ini untuk menyusun desain besar secara kolaboratif. Adapun pemangku kepentingan yang hadir antara lain adalah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Bersambung ke Hal. 4 >>>

Source : Dokumentasi JakBer Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Chief Resilience Officer memberikan sambutan dan pemaparan terkait tujuan diadakannya lokakarya kedua terkait pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta.


2 >>>

Berita

JakartaBerketahanan Geliat Jakarta Mewujudkan Strategi Ketahanan Kota

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Dari visi tersebut diturunkan tiga pilar utama yang berfokus pada kesiapan, kesehatan, dan keterhubungan. Masing-masing pilar selanjutnya mempunyai indikator utama, arahan strategi, dan gagasan atau ide besar yang dapat mendorong terciptanya kegiatan yang inovatif untuk mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

berfokus pada pilar Jakarta SIAP, masukan penting yang menjadi catatan adalah bagaimana arahan Strategi Ketahanan Jakarta dapat juga memperhatikan karakteristik dan kebutuhan kelompok disable dan anak-anak. Mengingat kelompok disable dan anak-anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

FGD dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi bidang Tata Ruang dan Pemprov DKI Jakarta Vera Revina Sari dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk membahas masing-masing pilar. Pada saat pembukaan Vera menyampaikan “upaya mewujudkan strategi ketahanan kota tidak bisa dilaksanakan hanya dari sisi pemerintah saja. Melainkan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk masyarakat sebagai kelompok yang rentan terhadap dampak dari guncangan dan tekanan. Atas dasar itu, merumuskan Strategi Ketahanan Kota Jakarta harus dilaksanakan lewat pendekatan kolaboratif�, ujarnya.

Selain itu, masukan yang juga menjadi sorotan adalah terkait penerapan asuransi bencana yang dapat menjamin adanya transfer risiko ketika bencana terjadi. Hal ini, menjadi penting karena dapat menurunkan tingkat kerentanan di masyarakat karena masyarakat mempunyai kapasitas untuk membangun lebih cepat ketika situasi tanggap darurat dinyatakan selesai.

Pada sesi diskusi kelompok, peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan pilar yang ada. Pembagian peserta didasarkan pada kedekatan tugas dan fungsi di masing-masing lembaga dengan arahan strategi di setiap pilar. Pada kelompok satu yang

Tidak hanya kelompok Jakarta SIAP, kelompok kedua yang berfokus pada pilar Jakarta SEHAT mempunyai masukan penting. Pertama, pemerintah dapat melakukan penguatan penegakan hukum dalam proses pengendalian sumber air perpipaan dan penggunaan air tanah yang mana berkaitan pada kesejahteraan masyarakat dan percepatan penurunan muka tanah di Jakarta. Kedua, bagaimana pemangku kepentingan dapat melakukan pendataan dan pemetaan terkait zona-zona yang dimungkinkan untuk dilakukan naturalisasi dan normalisasi.

APRIL , 2019 Selain itu, terdapat pula penambahan gagasan terkait optimalisasi performa pengawasan implementasi pembuatan sumur resapan di setiap gedung/bangunan di DKI Jakarta. Optimalisasi ini berupa meningkatkan standar pengawasan yang awalnya hanya berupa pendataan kuantitas sumur resapan menjadi pengawasan efektivitas sumur resapan sehingga outputnya akan maksimal. Masih terkait dengan gagasan ini, masyarakat dapat juga dilibatkan dengan, misalnya, membentuk pokja untuk mengawasi penerapan pembuatan sumur resapan di lingkungannya masing-masing (seperti kelompok Jumantik dll). Untuk kelompok ketiga yang berfokus pada mewujudkan Jakarta TERHUBUNG, catatan penting yang menjadi masukan bagi Sekretariat Jakarta Berketahanan adalah terkait Levelling antara strategi dan gagasan perlu dipertajam untuk mempermudah adopsi dokumen strategi berketahanan terhadap program pemerintah. Isu konsistensi penerapan program dan kebijakan terkait transportasi menjadi fokus utama dalam mendukung pilar keterhubungan DKI Jakarta. (contoh: Parking policy, ganjil genap, ERP, dan lainnya). Diusulkan juga penambahan indikator manajemen rekayasa transportasi, utamanya mengenai Manajemen penggunaan Sepeda Motor (contoh: Pengaturan Ojol, dan Evaluasi integrasi fasilitas pejalan kaki). Selain itu, diperlukan strategi untuk penyelarasan dan pengintegrasian antar berbagai dokumen perencanaan transportasi. Hal ini dilakukan agar setiap dokumen perencanaan tersebut bisa saling melengkapi dan menutup gap yang ada. Hasil dari FGD ini diharapkan mampu memberikan masukan dan sudut pandang yang lebih konkrit dan baru pada arahan kebijakan yang ada. Lebih dari itu, sehingga Strategi Jakarta Berketahanan dapat benar-benar diimplementasikan dan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi pemangku kepentingan guna mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

Dokumentasi Kegiatan

Perwakilan BPTJ Memberikan masukan terkait Pilar Terhubung

Suasana diskusi di kelompok satu yang membahas Pilar Siap

Perwakilan PD PAL Jaya memberikan masukan untuk Pilar Sehat

Perwakilan DLH DKI Jakarta menjadi salah satu fasilitator diskusi


APRIL , 2019

Jakarta, 26 April 2019. Kedeputian Rapat Lanjutan : Persiapan Uji Coba Bus Listrik di Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (TRLH) bekerjasama dengan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyelenggarakan rapat lanjutan persiapan uji coba bus listrik. Rapat tersebut dibuka oleh Deputi TRLH dan turut dihadiri oleh unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Dinas Perhubungan/Dishub, Dinas Lingkungan Hidup/DLH, Dinas Energi dan Industri/DPE, PT Transportasi Jakarta), Operator Bus (PT. Mayasari Bhakti, DAMRI, BYD/Bakri Autopart, PT. BPW Source : Dokumentasi JakBer Pahala Kencana), dan International Council on Clean Transportation (ICCT). menurunkan emisi karbon dioksida Menanggapi hal tersebut, akan disusun matriks daftar kebutuhan-kebutuhan kendaraan bermotor. Pembahasan utama dalam rapat teknis yang perlu diakomodasi dalam tersebut adalah (i) Inventarisasi regulasi Beberapa hal lain yang butuh regulasi, serta akan disusun flowchart yang dibutuhkan untuk penerapan bus dipertimbangkan untuk diregulasikan yang menjelaskan alur/langkah-langkah listrik; dan (ii) Penyusunan daftar adalah: (i) standar umur maksimal yang perlu ditempuh dalam ujicoba bus kebutuhan teknis menjelang uji coba bus kendaraan; (ii) standar fasilitas listrik di DKI Jakarta. listrik. Terkait kebutuhan regulasi, pendukung kendaraan listrik (contoh: dibutuhkan revisi Peraturan Pemerintah jenis konektor pada charger kendaraan); Upaya peningkatan kualitas armada (PP) mengenai Pengecualian Pajak (iii) legalitas penggunaan kendaraan transportasi berbasis tenaga listrik ini Penjualan Atas Barang Mewah sebagai (contoh: STNK); dan (iv) harga listrik dari diharapkan dapat menjadikan Jakarta insentif bagi Low Carbon Emission PLN serta tarif penggunaan layanan lebih berketahanan dalam hal Vehicle (LCEV) dalam pengurangan emisi kendaraan bermotor. angkutan umum.

Seminar “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta”

Source : Dokumentasi JakBer

Jakarta, 30 April 2019. Seminar dengan tema “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta” diselenggarakan oleh Perhimpunan Alumni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia (Perluni PWK ITI) bekerjasama dengan Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH). Melalui tema tersebut, diharapkan bisa didapatkan informasi mengenai tantangan utama pengembangan transportasi massal di DKI Jakarta, serta gagasan-gagasan solusi dari tantangan tersebut.

Kurang lebih 125 peserta hadir dalam seminar tersebut. Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut adalah, Douglas Batubara dari Bappeda Prov. DKI Jakarta yang berbicara mengenai kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyelenggarakan transportasi massal dan pengembangan Transit Oriented Development. Hendricus Andy Simarmata, ST, M.Si, PhD dari IAP Pusat yang berbicara mengenai Implikasi interkoneksi spasial transportasi massal di Provinsi DKI Jakarta. Ir. Alvinsyah, M.Sc dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta yang membahas peningkatan mobilitas perkotaan melalui optimalisasi layanan angkutan massal. Selain pembicara tersebut, juga hadir 2 penanggap yaitu Yayat Supriyatna, MSP dari dunia akademik dan Hengki Atmadji, dari Konsultan Profesional.

Seminar yang diselenggarakan di Balaikota Pemprov DKI Jakarta tersebut, dibuka oleh Deputi TRLH dan dihadiri oleh unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Kedeputian Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi; Dinas Perhubungan/Dishub; dan Beberapa hal menarik dari diskusi ini BAPPEDA), dunia pendidikan, kalangan adalah DKI Jakarta sedang melakukan profesional, dan masyarakat umum. berbagai perbaikan sistem trasnportasi,

contohnya pembangunan infrastruktur layanan transportasi massal (contoh: MRT, BRT, LRT), pembatasan lalu lintas (contoh: kebijakan ganjil-genap, penyediaan fasilitas park and ride), dan peningkatan layanan publik (contoh: pengembangan layanan pengujian kendaraan bermotor, pengembangan terminal dan TOD). Struktur ruang DKI Jakarta yang kurang teratur menjadi salah satu penyebab tidak meratanya layanan sistem transportasi umum. Selama ini, perkembangan struktur ruang DKI Jakarta ditentukan oleh kebutuhan pasar (market based driven), tidak berdasarkan rencana tata ruang. Oleh karenannya, DKI Jakarta perlu mempertanyakan kembali arah pembangunan perkotaannya, serta berkomitmen untuk menjalankan apa sudah direncanakan. Perlu disadari bahwa kunci utama dari pengembangan sistem transportasi massal adalah untuk mempermudah mobilitas penduduk. Dua indikator yang menjadi pertimbangan utama dalam mobilitas adalah waktu dan biaya. Untuk dapat bersaing dengan transportasi pribadi, transportasi massal harus mampu menawarkan pelayanan (waktu dan biaya) yang lebih baik. Selain itu, Integrasi antar-operator transportasi massal di DKI Jakarta juga perlu dilakukan untuk menghindari pelayanan yang tidak efisien dan merugikan masyarakat. Pembentukan lembaga/badan khusus untuk mengelola transportasi di DKI Jakarta dapat menjadi salah satu solusi.

Lingkungan

JakartaBerketahanan

Transportasi

3

Berita


Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

4 Pada Jumat, 12 April 2019 Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang dan Sekretariat Jakarta Berketahanan menerima audiensi dari Singapore University of Technology and Design (SUTD). Dalam audiensi ini, pihak SUTD menjelaskan bahwa mereka sedang melaksanakan riset terkait perkembangan kota di 4 (empat) kota di Asia Tenggara. Pihak SUTD menjelaskan bahwa riset yang dilakukan akan berfokus pada isu kemajuan teknologi yang akan mempengaruhi sisi digital economy (bisnis) dan urban innovation (governance).

Berita

JakartaBerketahanan

Kunjungan Singapore University of Technology and Design (SUTD)

Source : Dokumentasi JakBer

sekitar 1% setiap tahunnya. Urbanisasi ini turut membawa isu-isu lain terhadap kota Jakarta seperti Penyediaan layanan dasar (pemenuhan kebutuhan pangan, perumahan yang layak, penyediaan layanan air bersih, air limbah, dan persampahan) yang tidak mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk.

Isu-isu tersebut akan diteliti melalui pemetaan dengan system Citizen Urban Science Framework. Pemetaan tersebut akan dapat digunakan oleh kota dalam menemukenali permasalahan yang dialami dari sisi kemajuan dan inovasi teknologi.

Dari aspek air, penduduk masih menggunakan sumber air alternatif berupa air tanah dalam yang dapat menyebabkan penurunan muka tanah (land subsidence). Dari aspek perumahan, pertumbuhan permukiman informal masih sulit dikendalikan. Dari aspek persampahan, masih Dalam pertemuan ini, Deputi Gubernur memanfaatkan TPST Bantar Gebang DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan yang sudah overload untuk menampung Lingkungan Hidup selaku Koordinator sampah di seluruh Jakarta. Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan Aspek kemajuan teknologi juga menjadi menjelaskan bahwa isu utama yang salah satu perhatian utama bagi dialami Jakarta adalah Urbanisasi. Pemprov DKI Jakarta yang telah memulai platform Jakarta Smart City Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan (JSC) pada tahun 2014 untuk membantu penduduk DKI Jakarta yang mencapai proses pengambilan keputusan berbasis

>>>

APRIL , 2019

Upaya Pengelolaan Kualitas Udara Di DKI Jakarta Terus Diperbaiki

data. Platform JSC juga membantu penduduk dalam berpartisipasi dalam melaporkan keluhan dan berkontribusi dalam pembangunan kota. Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan juga menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga memanfaatkan kemajuan teknologi dalam melakukan pendekatan kolaboratif untuk pembangunan kota melalui e-musrenbang. Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengarusutamakan pendekatan kolaboratif dalam seluruh proses perencanaan dan pembangunan kota. Dalam audiensi ini, pihak SUTD juga berkesempatan untuk mengunjungi control room JSC dan mempelajari proses integrasi kemajuan teknologi dengan proses pengambilan keputusan dan transparansi informasi publik di Jakarta.

Pembahasan dilakukan dengan membagi pemangku kepentingan yang hadir menjadi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dimiliki. Adapun isu yang dibahas pada sesi diskusi kelompok adalah terkait tata kelola dan pengembangan data mengenai polusi udara di DKI Jakarta, penanganan polusi di sumbernya, peningkatan partisipasi pemangku kepentingan, dan strategi komunikasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dalam mengelola kualitas udara di Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Greenpeace Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Yayasan Indonesia CERAH, BMKG, LAPAN, Peneliti dari ITB Prof. Ir. Puji Lestari, Ph.D, dan lain-lain.

Dari pokok bahasan tersebut, Vital Strategies telah mengelompokkan hasil tersebut menjadi isu utama yang akan terus dielaborasi dan menjadi dasar dalam perumusan Desain Besar Pengelolaan Kualitas Udara di DKI Jakarta.

Pada kegiatan diskusi sebelumnya, telah dihasilkan beberapa pokok bahasan Setiap isu yang sudah dikelompokkan utama yang sering disampaikan oleh dalam kategori tertentu dibahas lebih para pemangku kepentingan yang hadir. lanjut dan lebih detail pada lokakarya ini.

Selain penajaman isu-isu yang disebutkan diatas, lokakarya ini juga diharapkan dapat menghasilkan usulan visi dan misi yang nantinya dapat menjadi koridor utama bagi setiap pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya pengelolaan kualitas udara di Jakarta. Visi misi ini juga merupakan manifestasi dari hasil diskusi yang dapat dianggap sebagai konsensus dan kesepakatan dari setiap pemangku kepentingan yang hadir dalam menyelesaikan isu udara di Jakarta.


5

Berita

JakartaBerketahanan

APRIL , 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Paparan CRO pada FGD Strategi Ketahanan Kota Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/04/09/ paparan-cro-pada-fgd-strategi-ketahanan -kota/

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan April 2019

Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/05/ 07/laporan-bulanan-sekretariat-jakart a-berketahanan-bulan-april-2019/

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/10/0 8/penilaian-awal-ketahanan-prelimina ry-resilience-assessment-pra-jakarta/

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

BMKG: Waspadai Hujan Petir dan Angin Kencang di Jakarta 23 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/bmkg-waspadai-hujan-petir-d an-angin-kencang-di-jakarta/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

Kebakaran di Tanah Abang, Anies Janji periksa Instalasi Listrik 22 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/kebakaran-di-tanah-abang-an ies-janji-periksa-instalasi-listrik/

Pengelolaan mahadata membuat kota lebih responsif 22 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/pengelolaan-mahadata-mem buat-kota-lebih-responsif/

Warga kota wujudkan ketahanan energi, apa yang bisa dilakukan? 21 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/warga-kota-wujudkan-ketaha nan-energi-apa-yang-bisa-dilakukan/

Smart cities: The promises and failures of utopian technological planning 21 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/22/smart-cities-the-promises-an d-failures-of-utopian-technological-planning/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.