Media Informasi (Newsletter) Jakarta Berketahanan edisi Juli - Desember 2019

Page 1








Berita

JakartaBerketahanan AGUSTUS, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 3

Halaman 4

Lingkungan

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

ICLEI Menyusun Dokumen Ikhtiar Jakarta untuk Peningkatan Aksi Iklim Lokal.

Kunjungan Kerja Beberapa Wali Kota dari Nepal

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Jakarta Sukses Meluncurkan Strategi Ketahanan Kota

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan� Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menyelenggarakan Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta pada Hari Jumat, 30 Agustus 2019 yang bertempat di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui pemukulan gong. Strategi Ketahanan Kota Jakarta disusun melalui pendekatan kolaboratif yang dalam prosesnya melibatkan lebih dari 1.000 pemangku kepentingan, menganalisis lebih dari 200 program dan 20.000 kegiatan yang telah berjalan, serta melakukan lebih dari 50 diskusi, forum, konsultasi, seminar, konsultasi publik, ataupun lokakarya.

Acara dihadiri oleh 117 peserta yang terdiri dari Pemerintah Pusat (Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Bappeda, BPBD, Dinas PPAPP, Dinas CKTRP, Dinas PRKP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Gulkarmat, Dinas Kominfotik, Dinas Kesehatan, Biro PKLH, Biro Perekonomian, Biro Kesejahteraan Sosial, Biro Dikmental, Biro KDHKLN, Satpol PP), Pemerintah Daerah Sekitar (Bappeda Kota Tangerang). BUMN, BUMD (PT. MRT Jakarta, PT. Jakarta Konsultindo), Asosiasi (MURIA, InSWA, UCLG ASPAC), Bersambung ke Hal. 2 >>>

WWF Asia Pasifik Mengajak Jakarta Menjadi Pilot Project Smart Plastic Cities Pada Hari Rabu, 07 Agustus 2019, perwakilan World Wildlife Fund (WWF) Asia Pasifik dan Indonesia melaksanakan audiensi ke Pemprov DKI Jakarta yang diwakili oleh Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH); Dinas LH; dan Biro PKLH serta didampingi oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Pertemuan ini merupakan sarana pengenalan program berskala global bertajuk Smart Plastic Cities yang diinisiasi oleh WWF untuk mengurangi timbulan sampah plastik berbagai kota di seluruh dunia. Source : Dokumentasi JakBer

Program Smart Plastic Cities direncanakan untuk menjadi gerakan Bersambung ke Hal. 4 >>>

Perwakilan dari WWF Asia Pasifik menjelaskan pada Plh. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terkait konsep program Smart Plastic Cities dan rencana menjadikan DKI Jakarta sebagai salah satu Pilot Project pelaksanaan program tersebut.


2 >>>

Berita

JakartaBerketahanan

Jakarta Sukses Meluncurkan Strategi Ketahanan Kota

AGUSTUS, 2019 para pemangku kepentingan dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan serta pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pedoman dalam setiap penyusunan kebijakan.

Source : Dokumentasi JakBer

Yayasan (Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia, Yayasan Sayang Tunas Cilik, Yayasan Pengurangan Risiko Bencana), Lembaga Non-Pemerintah (MUI, KARINA, MPBI, WVI, RCUS, Ruang Waktu, Petabencana.id, Disasterchannel.co, MPBI, Sekretariat Jakarta Berketahanan), Lembaga Kerjasama Internasional (UN-OCHA, ICLEI, C40, The World Bank, KIAT, IFC, ICCT, 100 Resilient Cities, JICA), Swasta (Buro Happold Engineering), Komunitas (Froum Taman Baca Masyarakat, KTLH Sanggabuana, Koalisi Pejalan Kaki), Akademisi (Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Glasgow Caledonian University), Media (IDN Times, Tempo, Kompas, Sindo, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, Tirto, CNN, Jawa Pos, RRI, Republika, Akurat.co, Validnews), dan Tokoh Masyarakat.

Deputy Managing Director 100 Resilient Cities (100RC), dan Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Bergabungnya Kota Jakarta ke dalam Jejaring dan Program 100 Kota Berketahanan (100 Resilient Cities) pada Bulan Mei 2016 menjadi momentum untuk menjadi kota berketahanan bersama 100 kota lain di dunia. Sebagai salah satu kota yang tergabung dalam jejaring Kota Berketahanan, DKI Jakarta telah menyusun Strategi Ketahanan Kota dengan mengutamakan kolaborasi para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Secara garis besar, Strategi Ketahanan Kota Jakarta memiliki 3 (tiga) pilar utama, yaitu: Jakarta SIAP, Jakarta SEHAT, dan Jakarta TERHUBUNG. Jakarta Siap diartikan sebagai kota yang mampu melakukan mitigasi dan beradaptasi dalam menghadapi guncangan dan tekanan, termasuk risiko bencana dan dampak perubahan iklim. Jakarta Sehat adalah kota sehat yang didukung oleh aksesibilitas pelayanan air bersih, dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Sedangkan, Jakarta Terhubung adalah kota yang mempromosikan konektivitas dan mobilitas setiap warganya dengan menyediakan transportasi publik yang terjangkau dan menyediakan sistem komunikasi yang dapat diakses oleh seluruh warga.

Adapun agenda acara peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta adalah sebagai berikut: (i) Penyampaian Laporan oleh Plh. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. (ii) Penayangan Video Jakarta Berketahanan. (iii) Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang dilanjutkan dengan peresmian peluncuran melalui pemukulan gong sebanyak 3 (tiga) kali dengan didampingi oleh Plh. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Deputy Managing Director 100 Resilient Cities (100RC), dan Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC. (iv) Penyerahan dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta oleh Plh. Deputi Dokumen Strategi Ketahanan Kota Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Jakarta ini dapat mendukung upaya Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan

Dengan adanya Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa berbagai praktik unggulan (best practices) di dunia dapat menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta juga melihat bahwa kebijakan Pemprov DKI Jakarta dapat menjadi rujukan bagi seluruh dunia dalam mencapai visi Kota yang berketahanan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta juga menyampaikan bahwa Jakarta harus berkolaborasi dengan seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan. Kolaborasi tersebut perlu dilakukan di saat belum ada masalah dan bukannya masalah. Gubernur Provinsi DKI Jakarta juga berharap tahapan implementasi strategi dapat berlangsung dengan baik, selaras dan sukses dalam mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta. Dengan demikian, Diperlukan adanya sosialisasi implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta hingga tingkat kelurahan agar memicu gerakan dari tingkat masyarakat yang didukung oleh pemerintah agar target dalam dokumen strategi dapat tercapai. Agar perkembangan implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dapat berjalan dengan lancar, Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup bersama SKPD/UKPD terkait yang terlibat dalam peryusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta akan membentuk Forum Ketahanan Jakarta yang akan menyelenggarakan pertemuan berkala setidaknya sekali sebulan.

Dokumentasi Kegiatan

Pemukulan Gong pada kegiatan peluncuran

Gubernur Anies Baswedan bersalaman dengan pemangku kepentingan yang hadir

Suasana pada saat peluncuran dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Suasana saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya


Lingkungan

3

Berita

JakartaBerketahanan

AGUSTUS, 2019

ICLEI Menyusun Dokumen Ikhtiar Jakarta untuk Peningkatan Aksi Iklim Lokal

Source : Dokumentasi JakBer

Pada Selasa, 06 Agustus 2019 ICLEI telah menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Dokumen Ikhtiar Jakarta. Lokakarya in ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang mewakili NGO/LSM, Kelompok Masyarakat, Akademisi, Swasta, dan Pemerintah.

Perumusan Prioritas Aksi ACP dimulai dengan pembagian kelompok berdasarkan sektor intervensi ACP. Diskusi lokakarya dibagi dalam empat kelompok kecil, kelompok tersebut meliputi kelompok (i) energi dan Bangunan Gedung Hijau (BGH)/green building; (ii) transportasi dan kualitas Lokakarya ini merupakan tindak lanjut udara; (iii) ruang terbuka hijau, dari beberapa rangkaian lokakarya kebencanaan dan urban farming; serta sebelumnya dan bertujuan untuk (iv) air bersih dan limbah. merumuskan aksi prioritas, target, dan rencana aksi Ikhtiar Jakarta. Adapun, Sekretariat Jakarta Berketahanan ikut terlibat dalam diskusi Sebagai gambaran awal, proses pada 3 (tiga) kelompok kecil, yaitu (i) penyusunan draft awal Ikhtiar Jakarta tranportasi dan kualitas udara; (ii) energi yang berisi berbagai masukan pemangku dan green building; dan (iii) ruang kepentingan dan identifikasi rencana aksi terbuka hijau, kebencanaan dan urban untuk penurunan emisi GRK DKI Jakarta farming. telah melalui proses yang panjang dengan beberapa kali lokakarya. Pembahasan kelompok kecil lokakarya dimulai dengan peninjauan dan Dalam diskusi ini, terdapat dua topik penetapan strategi rencana aksi pada bahasan, yaitu (i) Pengantar Program tiap sektor. Dilakukan penentuan target Ambitious City Promises/ACP dan (ii) durasi strategi melalui pengelompokkan Perumusan Prioritas Aksi dengan jangka panjang, menengah, maupun metode CLIMACT Prio. pendek. Tahap akhir dari proses perumusan prioritas ini adalah Pada diskusi pembahasan Pengantar melakukan skoring berdasarkan kriteria Program Ambitious City Promises (ACP). yang telah ditetapkan. Secara garis besar, topik ini membahas tentang pengantar ACP yang meliputi, Pembahasan pada sektor transportasi latar belakang, maksud dan tujuan dan kualitas udara, menghasilkan kegiatan, serta paparan hasil konsultasi prioritas, target, dan rencana aksi publik. Selain itu, topik ini juga sebagai berikut : (i) Meningkatkan membahas tentang evaluasi proses Infrastruktur Moda Transportasi Terpadu, penyusunan ACP yang telah (ii) Berjalan Kaki Untuk Jarak Dekat, (iii) dilaksanakan tahun 2017 – 2019 serta Beralih Menggunakan Transportasi tanggapan seluruh pemangku Umum, (iv) Uji Emisi Masal Untuk Semua kepentingan terhadap 8 (delapan) sektor Kendaraan dan Pembatasan Usia intervensi. Kendaraan, (v) Audit Emisi Cerobong Industri, (vi) Penanaman Kembali Kanopi Selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi Hijau Pengganti di Sepanjang Jalur kelompok untuk merumuskan prioritas Pembangunan Tranportasi Publik, (vii) aksi dengan menggunakan CLIMACT Berjalan Kaki untuk Jarak Dekat, (viii) Prio. CLIMACT Prio merupakan metode Penggunaan Renewable Energy Pada menentukan prioritas berdasarkan Moda Transportasi Umum serta pembobotan/skoring yang ditentukan Penentuan Standar Teknologi Kendaraan dari hasil diskusi kelompok/lokakarya. Tipe Baru dan Bahan Bakar.

Pembahasan pada sektor energi dan green building, menghasilkan prioritas, target, dan rencana aksi sebagai berikut: (i) Kampanye pengurangan penggunaan pendingin ruangan dan pemanas air, (ii) Edukasi hemat energi, (iii) Menyusun kebijakan kemudahan akses untuk Renewable Energy, (iv) Penggunaan alat-alat listrik hemat energi, (v) Pengembangan teknologi Renewable Energy, (vi) Investasi pada pengguna Renewable Energy, (vii) Penyediaan SDM mengenai Renewable Energy, (viii) Penerapan Konsep Green Building, (ix) Audit energi dan Apresiasi terhadap upaya penghematan energi. Pembahasan pada sektor ruang terbuka hijau, kebencanaan dan urban farming, menghasilkan prioritas, target, dan rencana aksi sebagai berikut : (i) Mendorong penghijauan di seluruh wilayah masing-masing, (ii) Memperluas cakupan regulasi peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH), (iii) Sosialisasi dan advokasi perluasan RTH, (iv) Pemanfaatan lahan terbengkaai/tidur sebagai RTH, (v) Perluasan penyediaan bibit pertanian perkotaan, (vi) Pelaksanaan pelatihan pertanian perkotaan, (vii) Peningkatan pemasaran hasil pertanian perkotaan berbasis daring (online), (viii) Melaksanakan konservasi RTH yang sudah ada, (ix) Melaksanakan audit keanekaragaman hayati di DKI Jakarta. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mencapai pembangunan rendah emisi dan penurunan GRK di DKI Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat untuk ikut berkontribusi dalam seluruh penyusunan maupun pelaksanaan program yang ditandai dengan penandatangan kesepakatan terhadap dokumen Ikhtiar Jakarta.


4 >>>

Berita

JakartaBerketahanan WWF Asia Pasifik Mengajak Jakarta Menjadi Pilot Project Plastic Smart Cities

dunia. Beberapa kota tersebut di antaranya adalah: (i) DKI Jakarta; (ii) Semarang; (iii) Makassar; (iv) Manado; dan (v) Labuan Bajo/Pulau Komodo.

Lingkungan

Proses bergabungnya sebuah kota ke dalam Program Plastic Smart Cities akan ditandai dengan penandatanganan komitmen pengurangan sampah plastik oleh pemimpin kota pada peluncuran program (23 Oktober 2019).

Source : Dokumentasi JakBer

pengurangan timbulan sampah plastik sekaligus platform bagi berbagai kota untuk berbagi pengalaman dan praktik unggulan (best practices) dalam mengurangi timbulan sampah plastik. Program Plastic Smart Cities akan segera diluncurkan pada 23 Oktober 2019 mendatang. Saat ini, WWF juga sedang melakukan pengenalan program ke beberapa kota lain di dunia untuk bergabung ke dalam gerakan dan platform yang sedang dibentuk dalam Program Plastic Smart Cities. Pada skala global, telah terdapat 3 (tiga) kota yang sepakat untuk bergabung dalam program Plastic Smart Cities, yaitu: (i) Amsterdam, Belanda; (ii) Oslo, Norwegia; dan (iii) Nice, Perancis. Mempertimbangkan kondisi kawasan Asia Pasifik sebagai konsumen plastik terbesar di dunia (250 Juta Ton plastik pada tahun 2015) sehingga berpotensi menjadi kawasan penghasil sampah plastik terbesar di dunia, WWF memandang bahwa perlu untuk melibatkan kawasan Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara dalam program Plastic Smart Cities.

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

AGUSTUS, 2019

Kunjungan Kerja Beberapa Wali Kota dari Nepal

Source : Dokumentasi JakBer

Jakarta, Jumat, 09 Agustus 2019, Para Walikota Nepal, dan UCLG ASPAC melaksanakan audiensi ke DKI Jakarta yang diterima oleh Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) bertujuan sebagai forum untuk saling berbagi pengalaman terkait sistem pengolahan air limbah dan persampahan.

Mempertimbangkan kondisi timbulan sampah DKI Jakarta yang sudah mencapai 7911 Ton dengan 10,54% diantaranya merupakan sampah plastik, Pemprov DKI Jakarta dipandang perlu Berkaitan dengan hal tersebut di atas, untuk bergabung dalam Program Plastic pihak WWF berharap agar beberapa Smart Cities. negara di Asia Tenggara dengan timbulan sampah plastik yang cukup Dengan demikian Program Plastic Smart besar (Indonesia, Thailand, Filipina, Cities akan membantu optimalisasi Strategis Daerah (KSD) danVietnam) dapat bergabung dalam Kegiatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 berupa program Plastic Smart Cities. pembangunan Intermediate Treatment Program Plastic Smart Cities ini akan Facility (ITF), Pengurangan Sampah di mendukung 5 (lima) hingga 6 (enam) Sumber, dan Optimalisasi Tempat kota di negara yang bergabung dalam Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) gerakan dan platform dari berbagai sisi, Bantar Gebang. yaitu: (i) identifikasi dan penilaian kondisi persampahan (terutama sampah plastik) Bergabungnya dKI Jakarta dalam di kota; (ii) perencanaan Program Plastic Smart Cities juga akan penanggulangan dan pengurangan membantu tercapainya terget SDG sampah plastik; (iii) fasilitasi diskusi lintas nomor 11 yang fokus pada mewujudkan sektor dan pendekatan kolaboratif; dan kota dan permukiman inklusif, aman, (iv) perumusan aksi prioritas untuk tangguh, dan berkelanjutan. mengurangi dan mengelola sampah Selai itu, Program Plastic Smart Cities ini plastik. sejalan dengan Pilar Jakarta SEHAT yang Di Indonesia, Pihak WWF telah bergerak ada di dalam dokumen Strategi bersama Kota Denpasar dalam inisiasi Ketahanan Kota Jakarta, terutama terkait Program Plastic Smart Cities. Selain itu, penanganan dan pengelolaan sampah di Dengan demikian, Pihak WWF melihat bahwa keterlibatan sumber. beberapa kota lain di Indonesia dengan bergabungnya DKI Jakarta dalam ini akan mendukung timbulan sampah plastik yang tinggi program akan mampu menciptakan momentum terwujudnya ketahanan kota yang lebih baik di masa depan. dalam pengurangan sampah plastik di

Audiensi ini dibuka oleh Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup (Asdep LH) dan dihadiri oleh unsur: Pemprov DKI Jakarta (Dinas LH, DSDA, Biro KDH/KLN); Delegasi Nepal (Walikota Belkotgadhi, Walikota Lahan, Walikota Dhulikel, Walikota Waling, Walikota Lamahi, Walikota Bheemdatt, Walikota Neelakantha, Walikota Janakpurdham, Walikota Tulsipur, dan Walikota Kathmandu); PD PAL Jaya; UCLG ASPAC; dan Sekretariat Jakarta Berketahanan. Delegasi Nepal menjelaskan bahwa Jakarta memberikan pengalaman yang menarik terkait pengelolaan sampah dan air limbah. Meskipun begitu, tetap diperlukan beberapa penyesuaian konsep pengelolaan sampah dan air limbah dari Jakarta dengan mempertimbangkan kondisi Nepal.

Nepal memiliki 293 wialyah (municipalities), sehingga diperlukan koordinasi dan master plan persampahan dan pengolahan air limbah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara menyeluruh. Selain itu, permasalahan pengelolaan sampah dan air limbah belum menjadi perhatian utama bagi pemerintah nasional Nepal sehingga diperlukan upaya pengarusutamaan pengolahan sampah dan air limbah dari tingkat kota (municipalities) ke tingkat nasional. Delegasi Nepal yang merupakan perwakilan dari beberapa kota yang sedang berkembang. Ke depan, mereka berharap dapat menjalin kerja sama Sister City dengan Jakarta mempertimbangkan kesamaan isu dan karakteristik kota. Hal ini dilakukan agar kerjasama dan koordinasi dapat dilakukan dengan lebih baik.


5

Berita

JakartaBerketahanan

AGUSTUS, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Plastic Smart Cities – 2019 Strategy & Approach Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/u ploads/2019/08/20190807-Plastic-SmartCities-2019-Strategy-Approach-ExternalPartners.pdf

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Agustus 2019

Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/09/20190419_Lapor an-Bulan-Agustus-2019-V.1-compresse d.pdf

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/08/Strategi-Ketaha nan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1.. pdf

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Hari Bebas Kendaraan Bermotor Andalan Jaksel Atasi Polusi Udara 23 Agustus 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/21/hari-bebas-kendaraan-bermot or-andalan-jaksel-atasi-polusi-udara/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

Tujuh Inisiatif DKI Redam Polusi Udara 23 Agustu 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/21/tujuh-inisiatif-dki-redam-polus i-udara/

DKI Akan Telusuri Sumber Polusi Udara 22 Agustus 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/20/dki-akan-telusuri-sumber-pol usi-udara/

DKI Jawab Kritik Perluasan Ganjil Genap 22 Agustus 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/20/dki-jawab-kritik-perluasan-ga njil-genap/

Kampanye di Jalan, BPTJ Ajak Pengendara Beralih ke Angkutan Umum 21 Agustus 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/19/kampanye-di-jalan-bptj-ajak-p engendara-beralih-ke-angkutan-umum/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan SEPTEMBER, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Halaman 4

Halaman 4

Sumber Daya Manusia

Perubahan Iklim

Pertemuan Mitra Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save the Children (YSTC) dan Penutupan Program “IT for Learning”

Jakarta Bentuk Kelompok Kerja Mitigasi dan Adaptasi Bencana Iklim

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Membicarakan Resilient City pada 55th ISOCARP World Planning Congress

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Pada Hari Rabu, 11 September 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan turut diundang oleh World Resource Institute (WRI) Indonesia untukt terlibat sebagai narasumber dalam kegiatan 55th ISOCARP World Planning Congress. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh asosiasi perencana global untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas para perencana dalam membangun kota yang lebih baik di masa depan. Tahun ini, agenda 55th ISOCARP World Planning Congress adalah Beyond Metropolis yang menitikberatkan bahwa kota sudah tidak bisa didefinisikan melalui batas administratif.

Dalam pelaksanaannya, 55th ISOCARP World Planning Congress akan terbagi ke dalam beberapa sesi yang dikelola bekerjasama dengan beberapa institusi, salah satunya adalah sesi yang dikelola oleh WRI Indonesia dengan tema “Kota dalam menghadapi Polusi Udara dan Perubahan Iklim”. Pada sesi ini, WRI Indonesia turut mengundang beberapa narasumber yang dipandang dapat memberikan pandangan terkait upaya peningkatan kualitas udara, pengurangan polusi udara, dan pengurangan dampak perubahan iklim yaitu: Bersambung ke Hal. 2 >>>

BPBD Laksanakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bersama Warga Rusun Marunda Jakarta, 9 September 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri kegiatan peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana di Rumah Susun Sewa di daerah Marunda Jakarta Utara. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara BPBD DKI Jakarta bersama dengan UPRS Marunda yang secara sadar ingin meningkatkan kewaspadaan,

pemahaman, dan pengetahuan dari masyarakat yang tinggal di rumah susun terhadap potensi dan risiko bencana gempa bumi yang bisa datang kapan saja. Kegiatan pelatih dan dan peningkatan kesiapsiagaan dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan Bersambung ke Hal. 3 >>>

Source : Dokumentasi JakBer Warga Rusun Marunda yang diwakilkan oleh Satpam penjaga rusun melakukan praktik pertolongan pertama dengan bantuan dan arahan dari petugas BPBD DKI Jakarta


2 >>>

Berita

JakartaBerketahanan

SEPTEMBER, 2019

Membicarakan Resilient City pada 55th ISOCARP Berketahanan dalam program 100 World Planning Congress Resilient Cities (100RC). Salah satu

aspek kota berketahanan yang disasar adalah aspek perubahan iklim.

Source : Dokumentasi JakBer

(i)Source Tim: Dokumentasi Gubernur Untuk Percepatan JakBer Pembangunan Pemprov DKI Jakarta (TGUPP); (ii) ICLEI Indonesia; (iii) C40 Indonesia; (iv) Sekretariat Jakarta Berketahanan; serta (v) Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI) sebagai moderator diskusi. TGUPP Pemprov DKI Jakarta Permasalahan Polusi Udara bukan hanya dimiliki oleh Jakarta, namun juga nasional. Hal ini terlihat dari kualitas udara yang lebih buruk di daerah sekitar Jakarta (Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi). Bahkan, Jakarta hanya menduduki peringkat 10 dari daerah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Meskipun begitu, Pemprov DKI Jakarta juga tidak tinggal diam dan sudah melakukan beragam upaya, seperti: Bus Listrik, Optimalisasi TransJakarta, Pengoperasian MRT Jakarta, Optimalisasi Program Kampung Iklim (Proklim), Penanaman Pohon, Uji Emisi Kendaraan Gratis, dan Pelebaran Trotoar. Mempertimbangkan bahwa jumlah penyumbang polusi udara terbesar di DKI Jakarta adalah dari sektor kendaraan bermotor (78%) dan penggunaan kendaraan pribadi di Jabodetabek mencapai 82%, Pemprov DKI Jakarta juga berupaya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dengan meningkatkan sistem transportasi umum, pengembangan infrastruktur pejalan kaki, dan pembatasan umur kendaraan pribadi. Hal ini tertuang pada Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta juga mengharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di Jakarta untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kualitas udara di DKI Jakarta. CLEI Indonesia ICLEI telah membantu Jakarta dalam

mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sejak tahun 2017 lalu melalui program Ambitious City Promises (ACP). Meskipun berfokus pada GRK yang hanya merupakan sebagian dari polusi udara di Jakarta, ICLEI juga berkomitmen untuk membantu perwujudan Jakarta sebagai kota yang berketahanan iklim dengan kualitas udara yang baik. Hal ini terlihat dari pelaksanaan program ACP yang menyasar sektor Transportasi, Pengelolaan Sampah, dan Energi sebagai salah satu penyumbang polusi udara terbesar di DKI Jakarta. Program ACP akan mendorong pembaharuan dan perubahan sistem transportasi, pengelolaan sampah, dan produksi energi yang lebih ramah lingkungan. Program ACP juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pemangku kepentingan terutama anak-anak dan pemuka agama untuk meningkatkan upaya peningkatan kualitas udara di DKI Jakarta. C40 Indonesia C40 indonesia juga tengah dalam proses membantu Pemprov DKI Jakarta untuk menguatkan Rencana Aksi untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Hal ini dilakukan dengan proses kolaboratif yang melibatkan SKPD Pemprov DKI Jakarta, Swasta, NGO, dan Akademisi. Dalam prosesnya, C40 juga memberikan akses kepada jejaringnya untuk saling berbagai pengalaman dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. C40 juga sedang mengembangkan proyek percontohan (pilot project) untuk pengurangan dampak perubahan iklim yang berfokus pada sektor wisata. Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menjadi Kota

Sekretariat Jakarta Berketahanan telah meluncurkan Strategi Ketahanan Kota Jakarta pada 30 Agustus 2019 lalu dengan memprioritaskan upaya Jakarta pada 3 (tiga) pilar, yaitu: Jakarta SIAP, Jakarta SEHAT, dan Jakarta TERHUBUNG. Aspek perubahan iklim juga telah disinggung di dalam ketiga pilar tersebut dan dijelaskan secara rinci di dalam 12 arahan dan 32 strategi. Aspek perubahan iklim sendiri juga menjadi fokus pada beberapa strategi, yaitu Strategi dengan Nomor: 1, 3, 4, 5, 7, 10, 15, 17, 21, 22, 23, 24, 25, dan 29. Dalam sesi ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan, terutama terhadap perubahan iklim. RCCC UI Pihak RCCC UI menekankan pentingnya untuk melihat aspek manusia dalam menanggapi isu polusi udara dan perubahan iklim. Hal ini diperlukan mempertimbangkan pengaruh polusi udara dan perubahan iklim terhadap kesehatan manusia. Polusi udara bahkan juga sudah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Selain itu, polusi udara juga berdampak kepada kerugian materiil karena penanganan penyakit akibat polusi udara. Salah satu upaya yang bisa dilaksanakan adalah dengan meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan melalui memperbanyak Stasiun Monitoring Kualitas Udara/Air Quality Monitoring System (AQMS) sehingga upaya peningkatan kualitas udara bisa lebih optimal. Selain itu, diperlukan intervensi dari berbagai sektor, seperti: transportasi, energi, industry, teknologi, dan pengelolaan limbah untuk meningkatkan upaya peningakatan kualitas udara serta menanggulangi dampak perubahan iklim. Sesi ini ditutup oleh WRI Indonesia yang menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak (Pemerintah, Swasta, NGO, LSM, Komunitas, dan Akademisi) untuk memperbaiki kualitas udara dan memerangi dampak perubahan iklim untuk meningkatkan ketahanan kota.


3

Berita

JakartaBerketahanan

SEPTEMBER, 2019

>>> BPBD Laksanakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bersama Warga Rusun Marunda

Source : Dokumentasi JakBer

dengan tema prosedur pertolongan pertama atau yang sering disebut dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD). BHD merupakan upaya mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru yang berhenti bekerja. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan oksigen kepada otak, jantung dan organ vital lainnya, sampai datang satuan pengobatan medik yang difinitif dan tepat. BHD dinilai sebagai pengetahuan wajib yang harus dimiliki dan dipahami oleh setiap masyarakat dalam proses peningkatan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. Baiknya pemahaman masyarakat terkait BHD terbukti mampu mengurangi risiko adanya korban jiwa dan luka-luka ketika bencana terjadi. Pada sesi pertolongan pertama dan BHD, masyarakat diajarkan melaksanakan tindakan dan prosedur pertolongan pertama. Prosedur tersebut terbagi menjadi dua, pertolongan pertama untuk korban yang tidak sadarkan diri dan korban luka-luka. Pertolongan untuk korban yang tidak sadarkan diri dijelaskan dalam beberapa tahapan yang disebut chain survival. Langkah pertama dalam chain survival adalah menghubungi petugas medik, rumah sakit terdekat, atau satuan tanggap darurat yang ada untuk meminta pertolongan medis. Langkah kedua dilanjutkan dengan menilai kondisi korban dan memastikan organ vital (jantung dan paru-paru) korban tetap berfungsi

yang dilaksanakan dengan membebaskan jalan nafas dengan teknik “Head tilt chin lift�. Jika didapatkan kondisi korban yang tidak bereaksi, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan CPR. CPR harus terus dilakukan untuk membantu jantung korban memompa darah ke otak dengan harapan organ vital dapat berfungsi kembali. Adapun Automated External Defibrillator (AED) merupakan alat bantu kejut untuk memberikan rangsangan kepada jantung yang berfungsi sama seperti CPR. Upaya ini menjadi krusial untuk menjaga organ vital korban tetap bekerja sembari menunggu petugas medik datang. Selain itu, masyarakat penghuni rusun juga diajarkan tindakan pertolongan pertama untuk korban luka-luka. Bagian ini lebih fokus pada cara-cara membalut dan menghentikan pendarahan yang terjadi pada korban luka-luka. Setelah pelatihan mengenai kegiatan pertolongan pertama selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan terkait evakuasi saat terjadi gempa bumi. Tindakan evakuasi yang pertama kali harus dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi gempa bumi adalah segera berlindung dibawah meja atau kursi yang ada. Melindungi kepala serta batang leher menggunakan tangan agar tidak tertimpa dan cedera. Jika situasi sudah membaik, masyarakat harus segera berkumpul di titik

kumpul yang sudah tersedia dan menjauhkan diri dari bangunan, tumbuhan tinggi, dan bangunan lainnya yang rawan runtuh dan melukai masyarakat. Pada kesempatan ini, pelatihan tidak hanya dilakukan lewat kegiatan belajar di kelas atau ruangan. melainkan dilengkapi pula dengan kegiatan simulasi evakuasi bersama masyarakat yang ada di Rusunawa Marunda. kegiatan evakuasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata dan pengalaman untuk masyarakat terkait bagaimana tata cara evakuasi yang baik dan benar jika bencana gempa bumi terjadi di lingkungan mereka. Ketenangan dan kerjasama menjadi nilai utama yang juga ditekankan agar setiap individu terhindar dari risiko yang ada dan dapat saling menolong pada saat kejadian bencana. Kegiatan pelatihan dan peningkatan kesadaran yang dilakukan BPBD dan UPRS Rusunawa Marunda harus direplikasi, ditingkatkan, dan dilaksanakan di banyak tempat di Jakarta. hal ini dikarenakan, masih banyak masyarakat Jakarta yang belum mempunyai pemahaman yang baik terhadap bagaimana menyelamatkan diri dan orang disekitar mereka ketika terjadi bencana. Sesuai dengan strategi yang ada di Pilar Jakarta SIAP, Jakarta harus terus meningkatkan edukasi terkait risiko bencana agar budaya kesiapsiagaan dapat diwujudkan dengan baik di masyarakat.


4

Berita

JakartaBerketahanan

Perubahan Iklim

Jakarta Bentuk Kelompok Kerja Mitigasi dan Adaptasi Bencana Iklim

Source : Dokumentasi JakBer

Pada Hari Kamis, 5 September 2019 Bappeda dan DLH Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Rapat Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) untuk Mitigasi dan Adaptasi Bencana Iklim yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, yaitu: Pemprov DKI Jakarta (BPKD, BPBD, DCKTRP, DKPKP, Diskominfotik, Biro KDHKLN, DSDA, DRD), BUMD Provinsi DKI Jakarta , (PD PAM Jaya, PD Sarana Jaya, PD Pal Jaya), DAN Mitra Pembangunan Pemprov DKI Jakarta (C40, Vital Strategies, ICLEI, Sekretariat Jakarta Berketahanan).

Sumber Daya Manusia

Rapat ini bertujuan untuk membahas substansi rancangan (draft) Keputusan Gubernur (Kepbgub) tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) untuk Mitigasi dan Adaptasi Bencana Iklim. Pertemuan Mitra Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save the Children (YSTC) dan Penutupan Program “IT for Learning”

Source : Dokumentasi JakBer

Jakarta, 18 September 2019. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut diundang dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save the Children (YSTC), yaitu: Pertemuan Mitra YSTC dan Penutupan Program “IT for Learning”. Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, yaitu:

Kepgub ini disusun untuk mengoptimalkan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalammempersiapkan diri dan menanggulangi bencana yang diakibatkan oleh dampak perubahan iklim. Kepgub ini juga disusun untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK), Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK), dan berbagai landasan hukum lain yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk memiliki tim untuk menanggulangi dampak perubahan iklim. Dalam rapat ini, disepakati bahwa peserta lokakarya Pemerintah Pusat (BNPB, Kemenhub, Kemendikbud, Kementerian PPPA, Kemensos, Kemenkominfo, Kemenag); Pemprov DKI Jakarta (BPBD, Disdik, Dinsos, Dispora, Dinas Perpustakaan dan Arsip, DPPAPP, Lurah Semper Barat, Lurah Cililitan, Lurah Mampang Prapatan); Asosiasi (PSSI, Kelompok Kerja Guru, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah); Swasta (Sompo Indonesia, Qualcomm Indonesia); Komunitas (SIBERKREASI, Forum PRB-API DKI Jakarta), dan Mitra Pembangunan Pemprov DKI Jakarta (UNHCR, USAID-OFDA, WVI, CARE, PMI, Sekretariat Jakarta Berketahanan). Kegiatan ini merupakan wadah bagi YSTC untuk mengajak para pemangku kepentingan untuk peduli dan mendorong pembangunan kota dengan tetap berorientasi kepada anak sekaligus menjadi ajang penghargaan bagi pihak-pihak yang

SEPTEMBER, 2019

akan terbagi ke dalam 5 (lima) kelompok Pokja, yaitu: (i) Mitigasi Perubahan Iklim; (ii) Adaptasi Perubahan Iklim; (iii) Pendanaan dan Kemitraan; (iv) Komunikasi dan Partisipasi Masyarakat; dan (v) Riset dan Inovasi. Terdapat beberapa hal penting yang mengemuka pada rapat ini, diantaranya, (1) Untuk mengoptimalkan peran dan aktivitas Pokja, setiap pokja dipandang perlu memiliki Sekretaris untuk koordinator harian sehingga Pokja dapat memberikan keluaran yang diharapkan. (2) Rancangan (draft) Kepgub ini juga perlu dikuatkan dengan latar belakang yang tepat sehingga pelaksanaannya bisa lebih efektif. (3) Pokja ini perlu melakukan rapat pleno minimal 1 (satu) kali setiap 3 (tiga) bulan untuk mengoptimalkan dampak yang diharapkan. Sedangkan setiap pokja perlu melakukan pertemuan minimal 1 (satu) kali setiap 1 (satu) bulan. (4) Pembentukan Pokja ini akan mendukung implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta terutama pada pilar Jakarta SIAP. Adapun langkah lanjutan setelah rapat ini selesai adalah, Rancangan (draft) kepgub ini akan disirkulasi kepada pemangku kepentingan yang terlibat untuk review substansi dan penambahan pemangku kepentingan yang perlu dilibatkan. Setelah revisi rancangan (draft) kepgub selesai dilaksanakan, akan segera dilaksanakan proses perbal agar Kepgub ini bisa disahkan pada bulan Oktober 2019. dianggap berkontibusi optimal dalam perwujudan Jakarta dengan teknologi yang ramah anak. Dalam kegiatan ini, disampaikan bahwa YSTC telah mampu meningkatkan pemahaman anak dalam menggunakan teknologi secara aman serta meningkatkan pandangan positif anak terhadap pengguna internet lainnya. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Penampilan Drama Musikal dari Murid SDN 02 Marunda tentang Cyber Bullying dan etika menggunakan medsos serta Pantomim dari Murid SDN 03 dan 05 Rorotan tentang Literasi Digital. Literasi teknologi dan digital juga telah menjadi salah satu fokus dalam mewujudkan ketahanan kota. Tercermin pada pilar Jakarta TERHUBUNG pada Strategi Ketahanan Kota Jakarta.


5

Berita

JakartaBerketahanan

SEPTEMBER, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Paparan Literasi Bencana untuk Membangun Kesiapsiagaan Bencana Gempa DKI Jakarta Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/09/06/paparan-literasi-bencana-untuk-membangun-kesiapsiagaan-be ncana-gempa-dki-jakarta/

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan September 2019

Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/10/08/laporan-bulanan-sekretariat-jakarta-berketahanan-bulan-se ptember2019/

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/08/Strategi-Ketaha nan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1.. pdf

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Anies Akan Panggil Para Pemilik Industri Pembakaran Arang Cilincing

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

22 September 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/09/23/anies-akan-panggil-para-pemilik -industri-pembakaran-arang-cilincing/

Warga Swafoto di Lokasi Kebakaran di Kamal, Petugas Sibuk Padamkan Api 20 September 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/09/20/warga-swafoto-di-lokasikebakaran-di-kamal-petugas-sibuk-padamkan-api/

Hari Ini, DKI Uji Coba Jalur Sepeda Rute Jalan Medan Merdeka Selatan-Pemuda 20 September 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/08/20/dki-akan-telusuri-sumber-pol usi-udara/

DKI Jawab Kritik Perluasan Ganjil Genap 22 September 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/09/20/hari-ini-dki-uji-coba-jalursepeda-rute-jalan-medan-merdeka-selatan-pemuda/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan BBWSCC: Desain Normalisasi Kali Bekasi Sudah Siap, tapi‌ 18 September 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/09/19/bbwscc-desain-normalisasikali-bekasi-sudah-siap-tapi/

JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan OKTOBER, 2019

EMPAT HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 2

Halaman 2

Perubahan Iklim

Lingkungan Hidup

Pemprov DKI Siapkan Rapergup Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim Jakarta

Sinergitas Program Sanitasi untuk Mendukung Jakarta Menjadi Kota yang Berketahanan

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Bekerjasama Mewujudkan Jakarta Tanpa Kelaparan

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan�. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Pada Hari Jumat, 4 Oktober 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan memenuhi undangan Rapat dari Bidang Kesra Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang turut dihadiri oleh Bidang Perekonomian; Bidang Perencanaan dan Pendanaan Pembangunan (P3); dan Sekretariat TPB/SDGs Bappeda Provinsi DKI Jakarta; Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (Rimbawan Muda Indonesia [RMI], Sendalu Permaculture, KawanMain.co, dan Relawan4Life). Rapat ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk mendukung pencapaian Goal 2 (Tanpa Kelaparan) TPB/SDGs di DKI Jakarta melalui Pertanian Perkotaan.

Dalam pertemuan ini, dikemukakan bahwa pertanian perkotaan telah menjadi salah satu prioritas bagi Pemprov DKI Jakarta, khususnya bagi DInas KPKP dan Bidang Perekonomian Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Fokus pertanian perkotaan yang selama ini didorong oleh Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta adalah melalui penyediaan bibit dan sarana penunjang kegiatan. Selain itu, peningkatan kesadaran (awareness raising) masyarakat, terutama ibu rumah tangga, juga menjadi salah satu prioritas. Meskipun demikian, tetap diperlukan kolaborasi dari pemangku kepentingan yang lebih luas, terutama dari Lembaga Bersambung ke Hal. 3 >>>

DKI Jakarta dalam The 4th Annual Intelligent Cities Summit Toronto, 8 Oktober 2019. Kota Cerdas atau Smart City merupakan salah satu topik yang hangat dibicarakan oleh perencana kota di dunia. Praktik pengembangan kota cerdas pada dasarnya dimaknai sebagai pembangunan kota yang mengintegrasikan perkembangan teknologi informasi (termasuk Internet of Things/IoT) dalam setiap

proses pembangunan, sehingga dapat tercipta pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Dalam rangka mendorong perkembangan dan penerapan konsep Kota Cerdas, Pemerintah Kota Toronto bekerjasama dengan IoT Events telah menyelenggarakan seminar bertajuk “The 4th Annual Intelligent Cities Summit “ Bersambung ke Hal. 3 >>>

Source : Dokumentasi JakBer Oswar M. Mungkasa selaku Koordinator Ketahanan Kota berfoto bersama dengan panelis lainnya dalam The 4th

Annual Intelligent Cities Summit di Toronto.


2

Berita

JakartaBerketahanan

OKTOBER, 2019

kerentanan penduduk terhadap penyakit, bencana, dan mengurangi kualitas lingkungan hidup. Hal ini ditunjukkan dengan hasil proyeksi kerentanaan daerah Provinsi DKI Jakarta yang meningkat jika dibandingkan dengan kondisi DKI Jakarta pada tahun 2011. Diperlukan upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan proses adaptasi DKI Jakarta terhadap perubahan iklim.

Source : Dokumentasi JakBer

Pada Hari Jumat, 11 Oktober 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan memenuhi undangan Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup (Biro PKLH) Setda Provinsi DKI Jakarta yang turut dihadiri oleh Dinas LH Provinsi DKI Jakarta; Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, DSDA Provinsi DKI Jakarta, Dinas CKTRP Provinsi DKI Jakarta, Dinas PRKP Provinsi DKI Jakarta, Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, serta CERIndonesia.

Perubahan Iklim (RAD API) di DKI Jakarta serta Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) tentang RAD API. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) di Bulan ke-11 terkait penyusunan RAD API dan Rapergub RAD API.

Rapat ini bertujuan untuk membahas Rencana Aksi Daerah Adaptasi

DKI Jakarta telah merasakan dampak perubahan iklim yang cukup besar

Target dari RAD API di DKI Jakarta adalah mengurangi indeks sensitivitas dan kerentanan wilayah terhadap perubahan iklim serta meningkatkan indeks kapasitas wilayah terhadap perubahan iklim.

Berbagai SKPD/UKPD Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Dinas LH Provinsi DKI Jakarta telah memetakan bahwa setidaknya terdapat 17 program di DKI Jakarta yang telah berkontirbusi dalam mengurangi dapak perubahan iklim di DKI Jakarta. Meskipun demikian, diperlukan sebuah panduan khusus untuk meningkatkan kapasitas Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim. Aspek perubahan iklim sendiri telah menjadi salah satu fokus di dalam Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Implementasi dan penyusunan RAD API akan dapat membantu Jakarta menjadi kota yang lebih SIAP dan SEHAT.

Provinsi DKI Jakarta juga terus melaksanakan pembersihan badan air untuk meningkatkan kondisi sanitasi DKI Jakarta.

Pada Hari Jumat, 25 Oktober 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan memenuhi undangan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) yang turut dihadiri oleh Dinas LH Provinsi DKI Jakarta; Dinas Perindustrian dan Energi (DPE) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta, Biro Dikmental Setda Provinsi DKI Jakarta, PD PAL Jaya, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rapat ini bertujuan untuk membahas sinergi berbagai program terkait sanitasi di DKI Jakarta untuk mendukung Jakarta menjadi kota yang berketahanan, terutama di lingkungan masjid dan termasuk Ikhtiar Jakarta

/Ambitious City Promises (ACP) yang diinisasi oleh ICLEI. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama pada 15 Oktober 2019 yang diinisiasi oleh Deputi TRLH dengan mengundang, PD PAL Jaya, BAZNAS, DMI, ICLEI, dan USAID IUWASH Plus terkait upaya peningkatan kondisi sanitasi lingkungan yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjuta/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) DKI Jakarta dengan menjadikan Masjid sebagai pusat pembelajaran (center of excellence). Berbagai pemangku kepentingan telah memiliki berbagai inisiatif untuk meningkatkan kondisi sanitasi di DKI Jakarta, seperti: (i) MUI bersama dengan BAZNAS dan DMI telah menginisiasi program Eco-masjid; (ii) PD PAL Jaya dengan Instalasi Pengolahan Limbah

Salah satu upaya yang dipandang tepat adalah perwujudan masjid sebagai pusat pembelajaran (center of excellence) terkait sanitasi di DKI Jakarta. Dengan berbagai sarana yang dimiliki masjid, seperti: Taman Pengajian Anak (TPA), Khutbah, dan Sarana Wudhu; Masjid dipandang sebagai salah satu perangkat yang dapat membantu penyebarluasan informasi dan peningkatan kesadaran masyarakat terkait isu sanitasi di DKI Jakarta. Oleh Sebab itu diperlukan sebuah rencana aksi untuk perwujudan Masjid sebagai pusat pembelajaran (center of excellence) sanitasi di DKI Jakarta. Penyusunan rencana aksi ini dapat diawali dengan pemetaan dan pendataan kondisi sanitasi masjid, identifikasi aksi yang bisa dilaksanakan, serta penyelarasan dengan berbagai inisiatif di DKI Jakarta. Inisiasi kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, PD PAL Jaya, MUI, DMI, BAZNAS, dan ICLEI ini kedepan diharapkan dapat membantu perwujudan Jakarta sebagai kota yang SEHAT dan Berketahanan.

Lingkungan Hidup

Sinergitas Program Sanitasi untuk Mendukung Jakarta Terpusat hingga 2050; (iii) DPE Provinsi Jakarta dengan Program Sumur Menjadi Kota yang Berketahanan DKI Resapan di DKI Jakarta; (iv) Dinas LH

Source : Dokumentasi JakBer

Perubahan Iklim

Pemprov DKI Persiapkan Rapergub Rencana Aksi Daerah dengan meningkatnya suhu di DKI Adaptasi Perubahan Iklim Jakarta Jakarta sebesar 3°C yang meningkatkan


3

Berita

JakartaBerketahanan

>>> Bekerjasama

Mewujudkan Jakarta Tanpa Kelaparan

OKTOBER, 2019

Proses pertanian perkotaan juga telah dilaksanakan dan dipandang mampu untuk mendukung pencapaian Program Kampung Iklim (Proklim) yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, DLH Provinis DKI Jakarta juga perlu dilibatkan dalam upaya ini. Implementasi pertanian perkotaan juga telah banyak dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti: (i)

Source : Dokumentasi JakBer

Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membantu pengarusutamaan pertaniaan perkotaan di DKI Jakarta. Beberapa hal penting yang mengemuka pada rapat ini adalah Optimalisasi pelaksanaan pertanian perkotaan di DKI Jakarta bisa dilaksanakan dengan merujuk kepada Desain Besar Pertanian Perkotaan yang telah disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dengan dukungan Yayasan KARINA (Caritas Indonesia).

Pelaksanaan pertanian perkotaan juga perlu melihat aspek yang le ih luas, seperti: penyediaan air dan penyediaan pupuk untuk tanaman. Kedua aspek tersebut juga bisa didapat dengan menggunakan teknik yang ramah lingkungan, seperti: Panen Air Hujan (Rain water harvesting) untuk penyediaan air, dan komposting melalui pemilahan sampah untuk penyediaan pupuk. Dengan demikian, pelaksanaan perkotaan juga akan mendorong tumbuhnya budaya ramah lingkungan pada pemangku kepentingan.

>>> DKI

Jakarta dalam The 4th Annual Intelligent Cities Summit

Source : Dokumentasi JakBer

dengan tema “Global Summit of Municipal Leaders & Tech Experts”. Seminar tersebut menjadi wadah untuk berbagi informasi dan berjejaring antara berbagai pemangku kepentingan, terutama bagi yang bergerak dibidang pemerintahan dan teknologi informasi. Seminar diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 7-8 Oktober 2019 di Kota Toronto, Kanada. Kegiatan The 4th Annual Intelligent Cities Summit dihadiri oleh lebih dari 40 pembicara dari seluruh dunia, dan salah satu sesi dalam seminar tersebut membahas mengenai ketahanan kota dengan perkembangan teknologi informasi. Terdapat 4 kota yang diundang sebagai pembicara dalam sesi

Source : Dokumentasi JakBer

tersebut, yaitu (i) DKI Jakarta; (ii) Pittsburgh; (iii) Milan ; dan (iv) Bangkok. Dalam kesempatan tersebut, DKI Jakarta diwakilkan oleh Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) yang sekaligus menjabat sebagai Chief Resilience Officer (CRO) Program Jakarta Berketahanan. Deputi TRLH menyampaikan presentasi yang berjudul “Towards a Resilient Jakarta through Collaboration and Intelligent Solutions”. Dalam presentasi tersebut, Deputi TRLH menyampaikan bahwa konsep pengembangan Kota Cerdas pada dasarnya berlandaskan pada pengembangan manusia bukan pada kecanggihan teknologi. Kota Cerdas tidak dapat terwujud tanpa penduduk yang cerdas. Sehingga, peningkatan

Pelaksanaan pertanian perkotaan di Rumah Susun Marnda, Jakarta Utara; (ii) Pertanian Perkotaan yang dikelola Haji Ramin di Jakarta Timur. Kedua contoh ini dapat menjadi praktik unggulan (best practices) yang bisa dikembangkan secara lebih masif. Pelaksanaan pertanian perkotaan sendiri telah menjadi salah satu kegiatan prioritas/quick-win di dalam Strategi Ketahanan Kota Jakarta serta fokus pada pelaksanaan Pilot Project pendorong ketercapaian TPB/SDGs DKI Jakarta. Dengan demikian, kolaborasi untuk pelaksanaan pertanian perkotaan bisa dilakukan dengan lebih mudah.

kapasitas, partisipasi dan kolaborasi penduduk menjadi fokus utama dalam pengembangan Kota Cerdas. Peran teknologi informasi dalam pengembangan Kota Cerdas adalah sebagai katalis yang memudahkan pengambil keputusan dan penduduk dalam mengakses data dan informasi. Dalam hal penggunaan teknologi cerdas, saat ini DKI Jakarta telah memiliki beberapa sistem yang mendukung upaya peningkatan kapasitas, partisipasi, dan kolaborasi masyarakat. Peningkatan kapasitas diwujudkan dalam bentuk penyediaan Big data yang dilakukan melalui berbagai platform sistem informasi miliki pemerintah provinsi DKI Jakarta (contoh: Jakarta Open Data). Terkait dengan peningkatan partisipasi, DKI Jakarta memanfaatkan konsep crowd-sourcing dalam bentuk platform Citizen Relation Management (CRM) dan E-Musrenbang. Sedangkan untuk meningkatkan kolaborasi, DKI Jakarta mengaplikasikan IoT pada berbagai sektor pelayanan perkotaan. Contoh penggunaan alat pemantauan kualitas udara, tinggi muka air sungai, lokasi bus TransJakarta, dan lainnya. Penggunaan berbagai teknologi informasi di DKI Jakarta diakui masih jauh dari sempurna, namun hal ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan.


4

Berita

JakartaBerketahanan

OKTOBER, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Paparan Literasi Bencana untuk Membangun Kesiapsiagaan Bencana Gempa DKI Jakarta Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/09/06/paparan-literasi-bencana-untuk-membangun-kesiapsiagaan-be ncana-gempa-dki-jakarta/

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Oktober 2019

Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/11/13/laporan-bulanan-sekretariat-jakarta-berketahanan-bulan-se ptember-2019/

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/08/Strategi-Ketaha nan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1.. pdf

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

How Asia transformed from the poorest continent in the world into a global economic powerhouse 22 Oktober 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/10/24/how-asia-transformed-fromthe-poorest-continent-in-the-world-into-a-global-economic-powerhouse/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

Ini Penyebab Cuaca Jakarta Tembus 36,5 Derajat Celcius Siang Tadi

22 Oktober 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/10/22/ini-penyebab-cuaca-jakartatembus-365-derajat-celcius-siang-tadi/

Monkey fossils found in Serbia offer clues about life in a warmer world millions of years ago 22 Oktober 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/10/22/monkey-fossils-found-in-serbia -offer-clues-about-life-in-a-warmer-world-millions-of-years-ago/

Masuk Peralihan Musim, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana 21 Oktober 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/10/22/masuk-peralihan-musimmasyarakat-diimbau-waspada-bencana/

A monster rally for climate change, but divergent goals hinder the fight

21 Oktober 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/10/21/a-monster-rally-for-climatechange-but-divergent-goals-hinder-the-fight/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan NOVEMBER, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 2

Halaman 2

Perubahan Iklim

Sumber Daya Manusia

Muatan Akhir Dokumen Ikhtiar Jakarta Terus Digodok Bersama Berbagai Pemangku Kepentingan

Millenials Menjadi Agen Utama dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Kota Di Masa Depan

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Membicarakan “Hak Atas Udara Bersih Di Jakarta”

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer

Jumat, 8 November 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi salah satu panelis dalam diskusi mengenai “Hak Atas Udara Bersih di Jakarta” yang diadakan oleh Nekropolis. Nekropolis adalah sebuah platform yang bertujuan untuk menyebarkan nilai inklusivitas di kota dengan mengorganisir acara-acara diskusi dan membangun aktivisme media sosial tentang isu-isu perkotaan yang harapannya mampu untuk memberdayakan dan menjembatani anak-anak muda dan gerakan mahasiswa di sekitarnya.

Center for Urban Studies, Bella dari ICEL (Indonesian Center for Environmental Law), Almo dari WRI (World Research Initiative), dan Andhyta F. Utami yang bertindak sebagai Moderator.

Diskusi dimulai dengan paparan dari WRI yang menjelaskan bagaimana polusi udara terjadi dan bagaimana dampaknya pada berbagai kegiatan sehari-hari masyarakat baik di lingkungan perkotaan atau non perkotaan. Di dalam diskusinya almo menyampaikan bahwa berbagai kota-kota besar dunia setidaknya Dalam diskusi ini, hadir pula beberapa pernah mengalami hal yang sama soal tokoh yang memang bergerak dan polusi udara. mendorong perbaikan terkait polusi udara di Jakarta seperti Elisa dari Rujak Bersambung ke Hal. 4 >>>

Bappenas Perkuat Kerjasama Multi-Pihak Demi Tercapainya Target SDGS di 2030 Rabu, 20 November 2019. Dalam rangka institusionalisasi KMP, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Forum Kemitraan Multi-Pihak (MSP Day) “Berbagi Praktik Inovasi Kemitraan Multi-Pihak dalam Pembangunan untuk Pencapaian Agenda 2030”. MSP Day adalah forum antar pemangku kepentingan sebagai sarana untuk menginstitusionalisasikan pelaksanaan Kemitraan Multi-Pihak

(KMP) pertukaran pengetahuan, inovasi, dan praktik baik dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs di Indonesia. Pendekatan Kemitraan Multi-Pihak (KMP) penting dalam percepatan pelaksanaan agenda pembangunan. Berbagai tantangan pembangunan di daerah yang ditangani secara kolaboratif antara pemerintah, sektor Bersambung ke Hal. 4 >>>

Source : Dokumentasi Bappenas 2019 Menteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan sekaligus membuka Forum Kemitraan Multi-Pihak 2019 di Hotel Bidakara 20 November 2019.


2

Berita

JakartaBerketahanan

NOVEMBER, 2019

Disamping itu, dua kota satelit DKI Jakarta untuk kegiatan ACP juga akan hadir untuk mengobservasi proses kegiatan, yaitu Kota Tangerang dan Kota Bekasi.

Source : Dokumentasi JakBer

Rabu, 27 November 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut hadir dalam Lokakarya Rancangan Akhir Muatan Ikhtiar Jakarta (Promises of Jakarta) Program ACP DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh ICLEI. Acara ini merupakan lanjutan dari berbagai lokakarya yang sudah dilaksanakan dari tahun 2018. Adapun tujuan dari dilaksanakannya acara ini adalah memaparkan hasil perumusan muatan Ikhtiar (janji-janji) Jakarta serta target yang telah disepakati baik perwakilan masyarakat dan pelaku usaha maupun Dinas-Dinas terkait di Provinsi DKI Jakarta, mendiskusikan secara mendalam

muatan ikhtiar (janji-janji) Jakarta dan target-target dimasing-masing sektor dalam mendukung penurunan emisi GRK di DKI Jakarta hingga 30% di 2030, menyepakati dan menetapkan dokumen Ikhtiar (janji-janji) Jakarta dan target-target dimasing-masing sektor dalam mendukung penurunan emisi GRK di DKI Jakarta hingga 30% di 2030, dan memaparkan draf konsep Media Keterlibatan Warga – Engagement Platform. Kegiatan ini akan dihadiri sebanyak 120 peserta dengan berbagai latar belakang, termasuk perwakilan pemerintah nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perwakilan masyarakat dari

Dalam proses validasi setiap rumusan kegiatan dan target yang sudah disusun, peserta dibagi kedalam 4 (empat) kelompok besar. Adapun isu yang dibahas pada masing-masing kelompok diantaranya (i) Energi dan Gedung Hijau, (ii) Transportasi dan Kualitas Udara, (iii) Sektor Air Bersih dan Limbah (Padat dan Cair), (iv) Ruang terbuka hijau dan pertanian perkotaan serta kebencanaan. Dari berbagai hasil diskusi, Sekretariat Jakarta Berketahanan menilai, program prioritas dan target yang ingin dicapai lewat program Ikhtiar Jakarta ini sangat berkaitan dengan target yang ada pada dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Dengan demikian, kolaborasi dan kerjasama dalam menyelaraskan isi kedua dokumen merupakan sebuah keniscayaan. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mengawal dan berusaha untuk terlibat aktif dalam upaya merumuskan dokumen final muatan Ikhtiar (janji-janji) Jakarta agar target yang ada dapat selaras dengan dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Selasa, 26 November 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut hadir dalam acara Seminar Kebencanaan – Millenials Tanggap Bencana sebagai Strategi Ketahanan Negara yang diadakan Himpunan Mahasiswa Planologi – Mandalanata Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Acara ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sebagai bentuk memperluas pemahaman terkait studi perencanaan wilayah dan kota di Indonesia serta wadah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya merencanakan kota yang lebih baik di masa depan. Dalam rangkain puncak, Seminar nasional menghadirkan dua pembicara yang masing-masing mengupas tentang bagaimana milenials dapat berperan dalam meningkatkan kesiapsiagaan

terhadap bencana dan ketahanan kota. Pada sesi pertama, pemaparan terkait risiko dan potensi bencana yang ada di provinsi lampung disampaikan oleh Dosen ITERA Erlangga Ibrahim Fatah, S.Si., M.T. Dalam paparannya, Erlangga menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memahami setiap risiko bencana terutama gempa bumi dan tsunami yang kerap mengancam kehidupan masyarakat di Provinsi Lampung. Berbagai upaya seperti pemetaan kawasan rentan dan bentuk-bentuk mitigasi juga harus terus dilaksanakan dan disebarluaskan dalam berbagai bentuk agar meminimalisir potensi kerugian ketika bencana tersebut terjadi.

menjelaskan bagaimana eksistensi kota di masa depan ditentukan oleh kemampuan individu, komunitas, pemerintah dan dunia bisnis yang ada di kota untuk bertahan dan menjadi lebih baik dalam menghadapi guncangan (shocks) dan tekanan (stresses). Dalam paparan tersebut Angga memberikan contoh bagaimana upaya Jakarta untuk menjadi kota yang berketahanan lewat perumusan Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Selain itu, Angga juga menjelaskan bagaimana eksistensi kaum muda atau millennials mempunyai peranan yang sangat penting sebagai katalisator pencapaian ketahanan kota mengingat kecenderungan dan sifat dari kaum millennials dan generasi z yang mahir dalam menggunakan teknologi, sangat inklusif, dan kritis dalam melihat berbagai persoalan yang terjadi. Berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh HMP – Mandalanata ITERA merupakan bentuk kerajsama yang harus terus dilakukan. Hal ini berkaitan erat dengan bagaimana upaya kolaborasi menjadi kunci utama dalam proses mewujudkan ketahanan kota di Indonesia. Ruang-ruang diskusi seperti ini menjadi kesempatan bagi berbagai pihak untuk terus bertukar ide dan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik.

Sumber Daya Manusia

Millenials Menjadi Agen Utama dalam Upaya Mewujudkan Pada sesi kedua, tim Sekretariat yang diwakili oleh Ketahanan Kota Di Masa Depan JakartaBerketahanan Angga Safik selaku Program Officer

Source : Dokumentasi ITERA 2019

Perubahan Iklim

Muatan Akhir Dokumen Ikhtiar Jakarta Terus Digodok berbagai komunitas, LSM, akademisi, Bersama Berbagai Pemangku Kepentingan tokoh masyarakat, dan swasta.


3 >>> Membicarakan

Berita

JakartaBerketahanan “Hak Atas Udara Bersih

Di Jakarta�

NOVEMBER, 2019

Diterbitkannya Ingub No. 66 Tahun 2019 juga merupakan contoh adanya upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menanggapi isu polusi udara. Meskipun tetap harus diakui bahwa upaya tersebut membutuhkan waktu dan pentahapan yang tidak sebentar dan perlu untuk terus dikawal dalam pelaksanaanya. Adapun berbagai upaya yang sedang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah diantaranya dengan menyusun Roadmap Perbaikan Kualitas Udara yang sedang dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dan mitra pembangunan.

Source : Dokumentasi Nekropolis 2019

Contohnya adalah Mexico City pada awal 90an. Menghadapi tantangan tersebut Mexico City melakukan berbagai cara diantaranya adalah menambah stasiun pemantauan untuk memahami risiko dan kualitas udara secara lebih baik dan termutakhirkan sehingga pemerintah kota dapat menentukan kebijakan dengan lebih terarah. Pemaparan Almo mengenai data yang komprehensif dilanjutkan oleh elisa dalam hal memanfaatkan data guna membantu proses advokasi masyarakat kota yang dirugikan akibat rendahnya kualitas udara Jakarta saat ini. Elisa mencontohkan bagaimana dirinya telah bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan mendorong pemerintah untuk segera melakukan tindakan taktis guna meningkatkan kualitas udara Jakarta. Salah satunya adalah dengan menurunkan ambang batas kualitas polusi udara yang selama ini dijadikan acuan. Source : Dokumentasi JakBer

Senada dengan yang disampaikan dengan Elisa, Bella juga menyampaikan

Source : Dokumentasi Nekropolis 2019

bahwa berbagai hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah tidak didasarkan pada data yang cukup akurat dan landasan hukum yang baik. Ambang batas yang masih terlalu tinggi dinilai seakan upaya yang sudah dilakukan Jakarta sudah pada arah yang benar meskipun berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Atas dasar itu, ICEL dan berbagai pemangku kepentingan maju untuk melayangkan tuntutan pada pemerintah baik di tingkat nasional atau Provinsi DKI untuk segera melakukan perubahan dan melakukan tindakan yang tepat guna. Dilayangkannya gugatan warga ini merupakan upaya untuk melindungi hak atas udara bersih yang selama ini belum dinikmati secara baik oleh masyarakat secara luas. Dalam kesempatan ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memaparkan bahwa berbagai tindakan dan upaya memang sedang dilakukan oleh Pemprov DKI, dan memang didalam upaya tersebut belum banyak Source : Dokumentasi JakBer terlihat hasil yang signifikan.

Didalam roadmap tersebut telah disusun rencana pembatasan jumlah kendaraan bermotor, rancangan kebijakan peningkatan tarif parkir kendaraan pribadi di beberapa titik aktivitas utama yang sudah dilengkapi dengan transportasi publik yang mantap, upaya penataan ruang dan kawasan guna mewujudkan lingkungan yang lebih baik, adanya upaya memperketat sistem uji emisi kendaraan pribadi dan umum yang diharapkan dapat mengurangi emisi kendaraan darat, upaya untuk evaluasi ambang batas untuk kualitas udara, dan berbagai kebijakan lainnya yang diharapkan dapat segera dilaksanakan di tahun 2020. Pada akhir diskusi dan sesi tanya jawab, beberapa kesimpulan yang ditarik di dalam proses perbaikan dan pengembalian hak atas udara berseih adalah perlunya ada upaya untuk tetap mendorong pemerintah segera melakukan langkah konkrit. Peningkatan kesadaran masyarakat terkait isu ini juga harus dilakukan guna menghindari adanya kerugian baik materil maupun non materil. Kewajiban untuk memperbaiki kualitas udara memang menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai penerima amanah, namun harus didukung pula oleh perbaikan pola hidup ramah lingkungan yang bisa dimulai dan terus disuarakan oleh masyarakat kota.

Source : Dokumentasi Nekropolis 2019


4

Berita

JakartaBerketahanan

Perkuat Kerjasama Multi-Pihak Demi Tercapainya Target SDGS di 2030

Energi

>>> Bappenas

NOVEMBER, 2019

dengan tumpang tindihnya birokarasi yang ada sehingga kedepan kolaborasi dalam hal kelembagaan dan percepatan juga perlu didorong agar setiap pemangku kepentingan dapat bekerja dengan lebih cepat. Secara umum berbagai bantuan dan kesempatan kerjasama juga sudah sangat terbuka dan menjadi hal yang lumrah dilakukan. Kolaborasi menjadi hal utama yang harus terus digalakan dari tingkat nasional hingga lokal. Dengan demikian, setiap target dapat dicapai dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Source : Dokumentasi Bappenas 2019

swasta dan filantropi, CSOs, akademisi, mitra pembangunan, serta media menghasilkan outcome yang holistik dan berbasis masyarakat. Lebih jauh lagi, KMP merupakan means of implementation dalam mencapai target-target TPB/SDGs yang mempunyai tujuan kompleks mengingat pembangunan tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin pelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan perdamaian. Dalam upaya mendukung kerjasama multi-pihak, Kementerian PPN/Bappenas juga telah menerbitkan Panduan Kemitraan Multi Pihak (KMP) yang Kliping digunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan kemitraan antar-seluruh pemangku kepentingan. Forum Kemitraan Multi-Pihak secara resmi dibuka oleh Menteri Bappenas, Bapak Suharso Monoarfa. Dalam sambutannya, Suharso Monoarfa menyampaikan, kedepan, Indonesia harus menerapkan sistem kerja yang smart dan mampu memanfaatkan teknologi dengan sangat bagi sebagai bentuk efektifitas dan efisiensi kerja dalam mendukung upaya mencapai Indonesia maju. upaya tersebut akan dimulai di Bappenas dengan menyediakan berbagai infrastruktur yang mendukung kecepatan dalam berkeja bagi setiap ASN yang ada. Bappenas sudah mengajukan rancangan pola kerja berbasis digital,

Source : Dokumentasi Bappenas 2019

sudah disetujui oleh Presiden dan akan dilaksanakan pada 1 Januari 2020. rencananya, konsep kerja smart office Bappenas akan mengandalkan cloud dan blockchain untuk menghubungkan sekitar 800 karyawan Bappenas. Dengan cara ini, Suharso menilai fleksibilitas kinerja birokrasi akan tercapai. lebih dari itu, setiap kerjasama dan kegiatan multi-pihak sepertihalnya dengan pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutanatau Sustainable Development Goals akan dapat terwujud dengan lebih cepat. Setelah acara secara resmi dibuka oleh Menteri Bappenas, acara dilanjutkan dengan high-level discussion yang menghadirkan berbagai pemimpin organisasi dan peneliti yang bekerja dan terlibat dalam upaya mendorong pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals. Dalam berbagai paparan dan sambutan yang disampaikan, pada hakikatnya pencapaian dan kegiatan yang sudah dilakukan telah mengarah pada tujuan yang sama, berbagai upaya juga menjadi lebih mudah karena SDG memberikan target yang lebih jelas termasuk kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai setiap goals. Meskipun demikian, berbagai pemimpin juga menyadari bahwa Indonesia masih cukup tertinggal karena masih sibuk

Selain high-level discussion, terdapat 4 (empat) sesi paralal yang masing-masing membahas (i) Pengembangan Kota Inklusif melalui Kemitraan Multi-Pihak, (ii) Kemitraan untuk Pengelolaan Sampah Laut yang Berkelanjutan, (iii) Kemitraan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air yang Terintegra, dan (iv) Pemanfaatan Kemitraan Multi-Pihak untuk Transformasi Pedesaan. Dalam kesempatan ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan berkesempatan mengikuti sesi 1 dan sesi 3 karena berkaitan dengan bagaimana mewujudkan ketahanan Kota Jakarta lewat pengelolaan Kota yang inklusif dan pengelolaan sumber daya air dalam mendukung kehidupan perkotaan. Dari kedua sesi yang diikuti, Sekretariat Jakarta Berketahanan menyimpulkan, upaya membangun ketahanan kota yang didukung oleh kerjasama multi-pihak adalah adanya mindset people centred development, melalu pendekatan ini inklusifitas menjadi nafas utama dalam mencapai target pembangunan. Dari berbagai paparan dan diskusi yang sudah dilaksanakan, kegiatan Forum Kemitraan Multi-Pihak ditutup dengan kesimpulan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam setiap pelaksanaan program dan kegiatan pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals. Keselarasan dan harmonisasi menjadi kunci utama yang harus dijaga dan diterapkan lewat koordinasi yang berkelanjutan. Nilai ini berkelindan dengan bagaimana Jakarta terus berupaya meuwujudkan ketahanan Kota Jakarta lewat Strategi Ketahananan Kota.


5

Berita

JakartaBerketahanan

NOVEMBER, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Paparan terkait Hotspot City : Current state and challenges of Jakarta Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/11/20191118_Andy-S._Kekhususa n_DKI-Jakarta-1.pdf

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan November 2019

Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/12/20191209_Lap-Novemb er-2019-compressed.pdf

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/08/Strategi-Ketaha nan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1.. pdf

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

New Earth Mission Will Track Rising Oceans into 2030 25 November 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/11/22/new-earth-mission-will-trackrising-oceans-into-2030/

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

Setelah Uji Publik, LRT Jakarta Targetkan 7.000 Penumpang per Hari 25 November 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/11/22/setelah-uji-publik-lrt-jakartatargetkan-7-000-penumpang-per-hari/

Jakarta braces for upcoming rainy season 22 November 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/11/19/jakarta-braces-for-upcoming -rainy-season/

3 ways cities can prepare for climate emergencies 21 November 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/11/19/3-ways-cities-can-prepare-for -climate-emergencies/

The transition from fossils to renewables and its impact on consumer prices

21 November 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/11/19/the-transition-from-fossils-torenewables-and-its-impact-on-consumer-prices/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Berita

JakartaBerketahanan DESEMBER, 2019

LIMA HALAMAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Halaman 2

Halaman 2

Perubahan Iklim

Kawasan Perkotaan

Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim

Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan di DKI Jakarta

JAKARTA

bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Kesiapsiagaan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi - Prediksi dan Potensi

Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan�. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Kamis, 05 Desember 2019. Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali menggelar Forum Jakarta Berketahanan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk hadir dan saling bertukar informasi serta pengetahuan yang diharapkan dapat mendukung proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dalam upaya mewujudkan ketahanan kota. Pada forum ini secara spesifik dibahas bagaimana kesiapsiagaan Jakarta dalam menghadapi bencana gempa bumi yang dilihat dari sisi prediksi dan potensinya.

seperti Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc. dari Institute for Sustainable Earth and Resources Universitas Indonesia (ISER-UI), Dr. Daryono, S.Si., M, Si selaku Kabid Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Sukmandaru Prihatmoko selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ryan Sarsono selaku Kepala Seksi Pencegahan dari BPBD DKI Jakarta, dan Trinirmalaningrum selaku Direktur SKALA Partnership for Sustainability.

Dalam sesi diskusi Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.sc yang dipercaya sebagai moderator memantik diskusi Untuk menjelaskan kedua hal tersebut, dengan isu yang sekarang sedang Sekretariat Jakarta Berketahanan sengaja mengundang beberapa ahli Bersambung ke Hal. 3 >>>

Upaya Mengelola Risiko Banjir DKI Jakarta Bersama University of Braunschweig (TUBS) Pada Hari Rabu, 11 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri Kegiatan Lokakarya Aplikasi Pengelolaan Banjir yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta yang bekerjasama dengan University of Braunschweig (TUBS). Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) yang mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait pengendalian banjir di DKI Jakarta yang terdiri dari: Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR, BMKG, LIPI, dan TNI AL); Pemprov DKI Jakarta (Bappeda, BPBD, DSDA, DPRKP, DCKTRP, DLH, Biro PKLH, Kantor Bersambung ke Hal. 4 >>>

Source : Dokumentasi JakBer 2019 Prof. Gunter Meon, menjelaskan tentang pentingnya memahami fenommena banjir secara menyeluruh agar bisa menanggulanginya dengan pendekatan yang komprehensif.


2

Berita

JakartaBerketahanan

DESEMBER, 2019

Pengendalian Perubahan Iklim.

Dalam kegiatan ini, perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia juga bersepakat dan mendeklarasikan untuk terus terlibat aktif dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim. Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim direncanakan akan selesai disusun pada akhir bulan Desember 2019. Source : Dokumentasi JakBer 2019

Senin, 16 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari ICLEI terkait Diskusi Lintas Iman Menghadapi Perubahan Iklim serta Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

Program ACP sebelumnya juga telah menemukenali bahwa diperlukan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama sektor pemuka agama, pemuda, dan swasta, dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk tindak lanjut rangkaian kegiatan Ambitious City Promises (ACP) Ikhtiar Jakarta yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan ICLEI untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dari kontribusi pemuka agama dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dalam kegiatan ini turut dikemukakan bahwa perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia (Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan

Menindak lanjuti berbagai pembahasan yang ada para perwakilan 6 (enam) agama di Indonesia akan terus menyusun Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Pengendalian Perubahan Iklim agar bisa diterbitkan pada awal Tahun 2020 mendatang. ICLEI bersama dengan Kedeputian TRLH dan DLH Provinsi DKI Jakarta juga akan terus menjalankan program ACP dengan tetap melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan siap mendukung dan terlibat dalam program ACP mengingat keterkaitan antara program ACP dengan Pilar SIAP dan SEHAT Jakarta Berketahanan.

Jumat, 20 Desember 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari Plt. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) terkait Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan Kekumuhan. Rapat ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menyelesaikan isu permukiman kumuh. Rapat ini juga diselenggarakan sebagai tindak lanjut rangkaian penyusunan Desain Besar (Grand Design). Agenda rapat ini adalah menyelaraskan isu dan prioritas yang perlu diselesaikan oleh Desain Besar nantinya. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa DPRKP Provinsi DKI Jakarta juga tengah menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP).

Dengan demikian, dengan mempertimbangkan bahwa desain besar disusun dengan tujuan melengkapi dokumen Pemprov DKI Jakarta, penyusunan desain besar penanganan kekumuhan Jakarta akan berfokus kepada isu strategis terkait kekumuhan yang perlu pula diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu: Aspek Tata Ruang dan Tata Kelola. Pihak Bank Dunia (The World Bank) turut memaparkan bahwa penyusunan desain besar penanganan kekumuhan akan diarahkan untuk mendukung penyelesaian isu tata kelola dan penataan ruang terkait kekumuhan di DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan sebuah Pusat Data Kumuh Terpadu Berbasis Spasial untuk memudahkan penanganan kekumuhan. Pusat data ini

Data Kumuh Terpadu Berbasis Spasial akan memayungi berbagai data, yaitu: Data Spasial (basis data dari BPS 2017 terkait RW Kumuh di DKI Jakarta); Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Provinsi DKI Jakarta; Kepemilikan Lahan; Sosio-demografi; Data Perkembangan Ekonomi Lokal; Sarana Prasarana Eksisting; dan Berbagai Program Eksisting terkait Penanganan Kumuh di DKI Jakarta. Dengan ini, diharapkan dapat ditemukenali profil kekumuhan setiap RW di Jakarta. Pengembangan portal ini dianggap dapat menyelesaikan isu pemetaan kekumuhan di DKI Jakarta. Meskipun demikian, diperlukan basis data yang lebih akurat daripada yang dimiliki oleh BPS (2017) mempertimbangkan delineasi data dengan kondisi eksisting. Mempertimbangkan bahwa portal ini juga akan memiliki Data Sarana Prasarana Eksisting, portal ini juga diharapkan dapat membantu koordinasi pelaksanaan Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP). Portal ini diharapkan juga mampu mengintegrasikan berbagai data kebutuhan warga di pemukiman kumuh yang dimulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) hingga CAP dan CIP.

Kawasan Perkotaan

Reorientasi Penyusunan Desain Besar Penanganan akan diupayakan untuk berupa portal akan dapat terintegrasi dengan Kekumuhan di DKI Jakarta yang Jakarta Smart City (JSC). Portal Pusat

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Perubahan Iklim

Soft-Launch Buku dan Modul Perspektif Lintas Iman untuk Konghucu) tengah menyusun Buku dan Pengendalian Perubahan Iklim Modul Perspektif Lintas Iman untuk


3

Berita

JakartaBerketahanan

>>> Kesiapsiagaan

Jakarta Menghadapi Gempa Bumi - Prediksi dan Potensi

Source : Dokumentasi JakBer 2019

hangat diperbincangkan terkait pemindahan status ibu kota dan berbagai temuan riset akademis yang menunjukan bahwa Jakarta harus bersiap menghadapi risiko gempa bumi yang tinggi akibat berbagai fenomena alam dan kondisi geologi yang ada di bawah Jakarta. Dalam paparannya, Prof Jan juga melontarkan beberapa pertanyaan seperti apakah Jakarta sudah mengenal dengan baik perilaku dan ancaman gempa yang ada, bagaimana distribusi risiko tersebut pada setiap pemangku kepentingan dilihat dari sisi ruang dan waktu, dan sudah adakah gambaran skenario dampak gempa bumi terburuk yang Source : Dokumentasi JakBer mungkin terjadi di Jakarta dan perhitungan potensi kerugian yang bisa terjadi jika tidak dilakukan tindakan apapun. Menyambut berbagai pertanyaan oleh Prof Jan, Daryono dari BMKG dalam paparannya menunjukan bahwa secara data Jakarta memang tidak pernah menjadi titik kejadian gempa bumi, tidak pernah ada sumber gempa bumi yang berada di bawah lapisan tanah di Jakarta. Namun, dalam beberapa pemodelan yang sudah dilakukan oleh BMKG, didapatkan bahwa ternyata lapisan tanah Jakarta merupakan lapisan aluvial tebal yang berpotensi besar meningkatkan risiko dan dampak gempa bumi meskipun sumber gempa bumi relatif lebih jauh. Hal ini tidak lepas dari adanya berbagai patahan dan

megathrust di sekitar pulau Jawa yang secara data berpotensi mengirimkan gelombang gempa hingga ke Jakarta. Senada dengan Daryono, Sukmandaru selaku ketua IAGI juga menyatakan bahwa ekspedisi Badan Geologi pada 2019 ini telah menemukan adanya Sesar Baribis yang melintang sepanjang subang hingga wilayah di sekitar bogor atau selatan jakarta. Dengan demikian, keberadaan Sesar Baribis ini, menguatkan dugaan bahwa Jakarta sangat berpotensi hancur akibat bencana gempa bumi yang dapat kapan saja terjadi. Dalam paparannya, Sukmandaru juga menegaskan, Source : Dokumentasi JakBer kemungkinan pergerakan lempeng tanah ini tidak pernah bisa diprediksi secara pasti, mereka mempunyai waktu periodik yang mungkin bisa diukur, namun fenomena dan pergerakan ini tetap menjadi tanda tanya besar yang harus segera dijawab dengan upaya peningkatan kesiapsiagaan di semua level baik dalam pendekatan fisik atau non-fisik mengingat pertumbuhan penduduk dan ekonomi Jakarta terus naik sehingga, bayang-bayang kerugian tersebut juga akan terus naik jika tidak ada upaya mitigasi dan adaptasi. Selain Daryono dan Sukmandaru yang memaparkan beberapa temuan hasil ekspedisi dan pemodelan, Trinirmalaningrum dari SKALA juga membeberkan beberapa hasil temuan studi antropologi yang dilakukannya

DESEMBER, 2019

dalam kegiatan ekspedisi batavia. Dia berhasil menemukan catatan dan bukti sejarah berupa berita di media massa tempo dulu dan foto perubahan berbagai bagunan yang terdampak bencana gempa bumi. Dalam media massa tempo dulu misalnya, disebutkan bahwa pada zaman kolonialisme belanda, terdapat laporan kerugian dan korban jiwa yang terjadi akibat gempa bumi pada tahun 1834. Dalam media tersebut dituliskan “10 Oktober 1834, Javasche Courant mengabarkan guncangan parah terjadi di batavia, banten, karawang, bogor, dan priangan pada pagi buta. Gemetar tanah terasa hingga tegal dan lampung bagian barat. kekuatan gempa diprediksi sekitar 7 skala richter (sr)”. Selain itu, dia juga telah bertemu dengan beberapa saksi hidup yang menceritakan kejadian gempa bumi pada tempo dulu yang dikenal sebagai “lindu” dan “aya-aya” oleh masyarakat lokal di wilayah Jabodetabek. Melengkapi berbagai pemaparan dari setiap narasumber, Ryan Sarsono dari BPBD DKI Jakarta, berusaha menjelaskan berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam mengantisipasi risiko dan potensi gempa bumi. Meskipun belum sempurna, Jakarta telah melakukan berbagai upaya penting untuk membangun fondasi yang mendukung kegiatan kesiapsiagaan bencana, termasuk gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya Pergub DKI Jakarta nomor 170 tahun 2016 tentang Penggunaan Rambu Kebencanaan dan Sistem Penanggulangan Pada Gedung dan Pergub DKI Jakarta nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Melalui kedua Pergub tersebut, BPBD DKI pun telah melaksanakan berbagai pelatihan kesiapsiagaan bagi berbagai lapisan masyarakat dan berbagai jenis bangunan seperti sekolah, bangunan gedung tinggi, rumah sakit, dsb. Meskipun demikian, Ryan juga menyampaikan bahwa upaya ini memang dirasa masih memerlukan perbaikan dan bantuan dari semua pihak mengingat banyaknya jumlah penduduk yang berpotensi terpapar dan harus dicerdaskan. Berbagai informasi yang disampaikan oleh setiap narasumber menjadi catatan yang sangat baik untuk memulai langkah panjang dalam membangun ketahanan kota Jakarta. Ketersediaan skenario terburuk yang bisa terjadi di Jakarta juga menjadi tantangan nyata bagi setiap pihak yang harus segera dipenuhi untuk menjadi landasan dalam merencanakan pembangunan. Melalui forum dan diskusi ini, setidaknya kesadaran adanya gap pengetahuan dan aksi dalam konteks gempa bumi berhasil menjadi kesadaran bersama yang diharapkan akan terus diperbaiki guna mewujudkan Pilar SIAP pada Strategi Ketahanan Kota Jakarta.


4

Berita

JakartaBerketahanan

>>> Upaya Mengelola Risiko Banjir DKI Jakarta Energi

Bersama University of Braunschweig (TUBS)

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Walikota Jakarta Utara); BUMD (PT. Jakarta Propertindo dan PD. PAM Jaya); Organisasi Masyarakat (UCLG ASPAC dan Sekretariat Jakarta Berketahanan); serta Akademisi (University of Braunschweig/TUBS). Lokakarya ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam bersiap dalam menghadapi dan mengurangi dampak bencana banjir di DKI Jakarta. Lokakarya terbagi ke dalam 2 (dua) sesi, yaitu: (i) Sesi Diskusi Mitigasi dan Pengendalian Dampak Banjir dan (ii) Kunjungan Lapangan. Sesi Diskusi Mitigasi dan Pengendalian Dampak Banjir menampilkan Kliping narasumber dari: (i) University of Braunschweig/TUBS; (ii) DSDA Provinsi DKI Jakarta; (iii) BPBD Provinsi DKI Jakarta; dan (iv) BBWSCC Kementerian PUPR. Lokakarya ini dibuka oleh Plt. Deputi TRLH yang menjelaskan bahwa banjir merupakan salah satu bencana rutin yang dihadapi oleh Jakarta di setiap tahunnya sehingga diperlukan upaya lebih untuk mitigasi dan mengurangi dampaknya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan upaya tersebut. Lokakarya ini menjadi salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengoptimalkan berbagai program dan kegiatan terkait mitigasi dan pengendalian dampak banjir di DKI Jakarta. Dalam lokakarya ini, narasumber dari University of Braunschweig/TUBS, Prof. Gunter Meon, menjelaskan tentang pentingnya memahami fenommena banjir secara menyeluruh agar bisa menanggulanginya. Selain itu, terdapat beberapa poin penting berupa, Pengendalian banjir perlu dilaksanakan dari hulu hingga ke hilir secara menyeluruh.

Diperlukan sistem Flood Early Warning System (FEWS) untuk meminimalkan dampak banjir. FEWS perlu memiliki sistem yang terintegrasi. Selain itu, Sistem FEWS yang terintegrasi terdiri dari: (i) penyediaan data; (ii) pengelolaan database; (iii) pelaksanaan prediksi/forecast dan analisis banjir; (iv) pencitraan prediksi banjir melalui pemodelan banjir (modelling); (v) pelaksanaan FEWS dan pengambilan keputusan; serta (vi) penyebarluasan informasi. Agar memiliki FEWS yang optimal, diperlukan data yang berkualitas, akurat, dan transparan. Dalam hal ini, University of Braunschweig/TUBS dapat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan FEWS dalam proses pengumpulan data dan pemodelan banjir (modelling) melalui aplikasi Panta Rhei.

DESEMBER, 2019

Pada sesi Kunjungan Lapangan, para peserta lokakarya mengunjungi kantor BMKG dan dapat mempelajari beberapa hal seperti alat peraga gempa untuk melihat pengaruh gempa terhadap situasi perkotaan dan secara tidak langsung berpengaruh pada bencana banjir serta Command Center untuk memantau kondisi hidrologi, klimatologi, dan metereologi secara real-time. Simulasi permainan ini juga membuka kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berinteraksi satu sama lain. Simulasi permainan ini diharapkan menjadi pemicu terjadinya kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam implementasi di kehidupan nyata, terutama dalam pengelolaan rusunawa di DKI Jakarta. Memahami aspek penting dalam berkomunikasi untuk berkolaborasi dapat membantu Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam melaksanakan kolaborasi, terutama saat impelementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Lokakarya ini dapat menjadi salah satu pilihan bagi Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk menjalankan peran hub dan meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan terkait pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan Jakarta Berketahanan, terutama dalam sisi mitigasi dan pengendalian dampak banjir.

Selain itu, DSDA Provinsi DKI Jakarta turut menjelaskan tentang upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mitigasi dan pengendalian dampak banjir yang terfokus pada penyediaan polder, pompa, dan integrasi sistem monitoring jumlah debit dan ketinggian air dari hulu ke hilir. BBWSC Kementerian PUPR juga menjelaskan tentang pentingnya aspek Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam mitigasi dan pengendalian dampak banjir yang berfokus pada opimalisasi pengawasan hulu-hilir, optimalisasi Kanal Banjir Barat dan/atau Timur (KBB dan KBT), serta bantuan tenaga dan pompa dalam situasi banjir. BPBD DKI Jakarta lebih menekankan kepada pendekatan peningkatan kesadaran dan kapasitas, penyediaan peta rawan banjir, dan penyediaan infrastruktur FEWS (automatic weather recorder, automatic water level recorder, penyebarluasan sms, serta penyediaan alat peringatan/bel).

Source : Dokumentasi JakBer 2019

Prof. Gunter Meon menerima Cinderamata dari Plt. Deputi Gubernur Pemprov DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Gidup


5

Berita

JakartaBerketahanan

DESEMBER, 2019

Portal Jakarta Berketahanan Energi

Sekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Produk Sekretariat Jakarta Berketahanan Laporan - Dokumentasi - Strategi

Pustaka

Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Desember 2019

Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Prosiding Forum Jakarta Berketahanan “Kesiapan Jakarta Menghadapi Gempa Bumi – Prediksi Dan Potensi”

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/01/20200106_Lap-Desem ber-2019-compressed.pdf

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-conte nt/uploads/2019/08/Strategi-Ketaha nan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1.. pdf

http://jakberketahanan.org/2019/12/06/prosiding-forum-jakarta-berketahanan-kesiapan-jakarta-mengha dapi-gempa-bumi-prediksi-dan-potensi/

Kliping

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

The environment in 2050: flooded cities, forced migration – and the Amazon turning to savannah

Tautan Unduhan :

Media Digital

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

30 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/01/02/the-environment-in-2050flooded-cities-forced-migration-and-the-amazon-turning-to-savannah/

Climate change is hurting farmers – even seeds are under threat 30 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/31/climate-change-is-hurting-farmers -even-seeds-are-under-threat/

Transjakarta Tambah Armada dan Jam Operasional di Malam Tahun Baru, Ini Jadwal dan Rutenya 29 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/31/transjakarta-tambah-armadadan-jam-operasional-di-malam-tahun-baru-ini-jadwal-dan-rutenya/

Climate change: six positive news stories from 2019 29 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/30/climate-change-six-positivenews-stories-from-2019/

Nine things you love that are being wrecked by climate change 21 Desember 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/12/26/nine-things-you-love-that-arebeing-wrecked-by-climate-change/

JAKARTA

bERKETAHANAN

SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : info@jakberketahanan.org, Portal : www.jakberketahanan.org

Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.