Rakornas 23 des 2014

Page 1

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Oleh: H. MARWAN JAFAR Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi

Balai Kartini - Jakarta, 23 Desember 2014


1. Pendahuluan : Fakta & data mengenai kemiskinan masyarakat desa, ketimpangan antar wilayah, ketimpangan kota dan desa, ketertinggalan & keterisolasian, dan data-data mengenai desa di kawasan perbatasan, pesisir, tertinggal, pulau terdepan, terluar dan terpencil 2. Permasalahan Pokok Desa-desa di Indonesia 3. Arah kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah di desa & perdesaan 4. Keberadaan Kementerian Desa : Dasar pembentukan, cakupan dan ruang lingkup tugas, target Kementerian 5. Agenda prioritas dalam rangka implementasi UU Desa 6. Penutup

2


3


Kemiskinan di pedesaan dan perkotaan ( penduduk yang hidup di bawah garis 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 *) kemiskinan desa)

Desa Kota

% Penduduk Miskin di Desa dan Kota, 2013

20 21,8 20,4 18,9 17,4 16,5 15,7 14,3 14,4 11,7 13,5 12,5 11,6 10,7 9,9 9,2 8,4

8,5

*) Per september 2013 Sumber : Bank Dunia dan BPS, dikutip dari Media On Line, Indonesia Investment

14,4

8,5

desa

kota

Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di desa lebih besar daripada di kota ) Desa

kota

Jumlah Penduduk (%)

56

44

Jumlah Penduduk miskin (juta)

19

11,1

Jumlah penduduk miskin di desa dan kota

56

44

19 desa

11,1 kota

Penduduk miskin di desa lebih besar daripada di kota ) 4


(%) Kemiskinan di Indonesia Bagian Timur, Tahun 2013, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani yang tinggal di desa RATA-RATA NASIONAL

PAPUA

31,50

PAPUA BARAT

27,10

NUSA TENGGARA TIMUR

20,20

MALUKU

19,30

GORONTALO

18,30 13,33

KEMISKINAN RELATIF DI PROPINSI-PROPINSI INDONESI TIMUR LEBIH TINGGI DIBANDING DENGAN RATA-RATA NASIONAL (2013) 5


Nama Provinsi KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU MALUKU MALUKU MALUKU UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA PAPUA PAPUA BARAT RIAU SULAWESI UTARA SUMATERA UTARA

Desa Berbatasan Langsung

Desa Berbatasan Tidak Langsung

Total

42 64 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0 24 58 0 0 0 0 0 218

100 205 18 23 20 44 1 34 20 8 63 14 40 140 11 4 116 55 8 924

142 269 18 23 20 44 1 34 20 8 93 14 64 198 11 116 55 8 1138

Berbatasan dengan negara Malaysia Malaysia Singapura Vietnam, Kamboja, Malaysia Singapura, Malaysia Malaysia, Vietnam Australia Timor Timor, Australia Filipina Malaysia, Thailand, IndIa Timor Timor Australia Timor Timor Papua Nugini Palau Palau Malaysia FIlipina Malaysia 6


KLASIFIKASI DESA (%) No.

Desa

1

Di Seluruh Kabupaten/Kota (419 Kab/Kota)

2

Jumlah Desa*

Sangat Tertinggal

Tertinggal

Maju

Sangat Maju

70.526

1,82

22,66

55,43

20,09

Di Kawasan Urban (419 Kab/Kota)

7.052

0,00

0,71

32,03

67,26

3

Di Kawasan Rural (419 Kab/Kota)

63.474

2,03

25,10

58,03

14,85

4

Di Wilayah Barat (215 Kab/Kota)

44.514

0,50

19,82

61,93

17,74

5

Di Wilayah Timur (204 Kab/Kota)

26.012

4,08

27,52

44,29

24,10

6

Di Daerah Tertinggal (183 Kab)

28.008

3,90

34,57

48,31

13,23

7

Di Daerah Maju (236 Kab/Kota)

42.518

0,46

14,82

60,12

24,60

8

Di Daerah Tertinggal Terentaskan (70 Kab)

11.893

0,89

30,54

56,69

11,88

9

Di Daerah Tertinggal Belum Terentaskan (113 Kab)

16.115

6,11

37,54

42,12

14,23

10

Di Pulau Sumatera

22.056

1,01

36,35

56,59

6,04

11

Di Pulau Jawa

22.458

0,00

3,58

67,18

29,23

12 13 14

Di Pulau Bali-Nusa Tenggara Di Pulau Kalimantan Di Pulau Sulawesi Di Pulau Maluku-Papua

4.235 6.382 8.233 7.162

0,05 1,22 0,22 13,46

9,96 25,45 14,51 54,71

53,77 47,99 53,42 24,91

36,22 25,34 31,85 6,93

15

% Desa Tertinggal di Indonesia : 24, 48 %, terbanyak berada di Indonesia Bagian Timur 7


8


• Rendahnya ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana pelayanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi, infrastruktur koneksitas dan transportasi, telekomunikasi dan informasi, energi • Kurangnya kesiapan kemampuan sumber daya manusia di desa dalam implementasi UU No 6 Tahun 2014

9


KRITERIA EKONOMI

KESEHATAN

PENDIDIKAN

PERUMAHAN INFRASTRUKTUR

JENIS KE BUTUHAN DASAR DI DESA-DESA TERTINGGAL Desa tertinggal yang membutuhkan pasar dengan bangunan permanen Desa Tertinggal yang membutuhkan sarana konversi air hujan menjadi air minum Desa Tertinggal yang membutuhkan sarana sanitasi Desa Tertinggal yang membutuhkan sarana MCK Desa Tertinggal yang membutuhkan sarana RS Bersalin/Rumah Bersalin dan pondok bersalin Desa tertinggal yang membutuhkan keberadaan polindes (pondok bersalin desa) Desa Tertinggal yang membutuhkan sarana air minum Jumlah Desa Tertinggal yang membutuhkan Bidan Jumlah Desa Tertinggal yang membutuhkan Dokter

JUMLAH DESA

Jumlah Desa Tertinggal yang membutuhkan SD/Sederajat (Negeri)

10.080

Jumlah Desa Tertinggal yang membutuhkan SMP/Sederajat (Negeri)

29.938

Jumlah Desa Tertinggal yang membutuhkan SMU/Sederajat (Negeri) Desa tertinggal yang membutuhkan bahan bakar untuk memasak (Gas) Keluarga di desa tertinggal yang membutuhkan listrik PLN Jumlah Desa yang Membutuhkan Peningkatan Jalan

16.322 15.329 7.326 9.607 2.523 3.396 12.271 9.889 16.649

33.604 15.241 979.740 12.132 10


11


ISU-ISU STRATEGIS

Kesejahteraan

Pemerataan

Pertumbuhan •

TRISAKTI Berdaulat di Bidang Politik;

Berdikari di Berkepribadian Bidang Ekonomi; dalam Kebudayaan

• •

VISI & MISI PRESIDEN

NAWACITA

INDONESIA YANG DITUJU: Kedaulatan pangan, energi, pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan; Peningkatan kesejahteraan berkelanjutan; Masyarakat yang berkepribadian dan berjiwa gotong royong, harmonis antar kelompok, sektor ekonomi, dan wilayah; Menjadi poros maritim dunia.

12


VISI

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG TUJUH (7) MISI PRESIDEN 1

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

22 MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU, BERKESEIMBANGAN DAN DEMOKRATIS BERLANDASKAN NEGARA HUKUM;

3

Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara Maritim;

4

KUALITAS HIDUP MANUSIA 4 MEWUJUDKAN INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA;

55 MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA-SAING; 6

7

Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

No

NAWA CITA (9 AGENDA STRATEGIS PRIORITAS)

11

MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN PADA SELURUH WARGA NEGARA.

2

Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya.

33

MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.

4

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

55

MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA.

6

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

77

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK.

8

Melakukan revolusi karakter bangsa.

9

Memperteguh Kebhinekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia. 13


FOKUS 1 : PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

FOKUS 2 : PEMBANGUNAN KEBUTUHAN DASAR

FOKUS 3 : PENGURANGAN KESENJANGAN

Kedaulatan Pangan

Pendidikan

Antar Kelas Pendapatan

Kesehatan

Antar Wilayah

Energi Ketenagalistrikan Kemaritiman Pariwisata

Perumahan

Sumber: Paparan Deputi Pendanaan Kementerian PPN/ Bappenas, pada Rakorbangpus RPJMN 2015-2019 tanggal 24 November 2014 di Bappenas 14


15


1. 2. 3. 4. 5. 6.

UU NOMOR 29 TAHUN 2009 tentang Ketransmigrasian UU NOMOR 6 TAHUN 2014 tentang Desa UU NOMOR 23 TAHUN 2014 tentang Pemerintah Daerah PP NOMOR 3 TAHUN 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 29/2009 PP NOMOR 43 TAHUN 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 6/2014 PP NOMOR 60 TAHUN 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari APBN 7. PP NOMOR 78 TAHUN 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal 8. Peraturan Presiden No. 165 Tahun 2014 Tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja

16


Berdasarkan Perpres No. 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, pada Pasal 6, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memimpin dan mengkoordinasikan urusan bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan bidang transmigrasi.

17


TRISAKTI

NAWACITA 8 STRATEGI PEMBANGUNAN

NASIONAL

19

QUICK WINS PRESIDEN

NAWAKERJA MENTERI DESA, PDTT

9


NO 1

QUICK WINS

SASARAN

Penugasan kepada PLN dengan pembiayaan APBN/APLN/IPP untuk Elektrifikasi 100% pulau-pulau dan desa-desa terpencil melakukan Elektrifikasi 100% Pulau-pulau dan Desa-desa Terpencil dengan Energi Surya dan Energi Terbarukan lainnya.

2

�Blusukan Tematik� Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik, Terpetakan permasalahan dan data kebutuhan intervensi dalam daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah potensial, dan pulau peningkatan pelayanan publik di daerah terpencil, daerah rawan terdepan. konflik daerah potensial dan pulau terluar dan terpencil 38 kabupaten

3

Pemetaan Masalah Berbasis Bio-region dan Inisiasi Penerapan Manajemen Bio-region per Kelompok Provinsi, dan per Kelompok Kabupaten/Kota;

Berkembangnya kerjasama antar daerah dalam bidang SDA dan LH

4

Pengembangan Produk Unggulan Daerah: Kab. Manggarai Barat, Banyuwangi dan Wakatobi (Pariwisata); Kab. Lebak (furnitur bambu bongkar-pasang); Kota Pontianak (Pasar Festival Jeruk Pontianak); Kab. Mamuju Utara (produk turunan kelapa); Kab. Flores Timur; Kab Mentawai; Kab. Flores Timur; dan, Kab. Cirebon (perikanan); Rekrutmen atau penempatan kembali, dan pembekalan calon Pendamping Desa dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Desa;

Pengembangan Produk Unggulan Daerah: Kab. Manggarai Barat dan Wakatobi (Pariwisata); Kab. Lebak (furnitur bambu bongkar-pasang); Kab. Mamuju Utara (produk turunan kelapa); Kab. Flores Timur; Kab Mentawai (perikanan);

6

Persiapan Desa Bebas Bangunan Sekolah dan Prasarana Penting Tidak Layak (misalnya bebas jembatan darurat)

Meningkatnya Infrastruktur Pendidikan Di Daerah Tertinggal

7

Pilot project pengembangan pusat informasi desa/balai rakyat Meningkatnya Infrastruktur Telekomunikasi di Daerah tertinggal dengan melibatkan relawan, di Lampung, Kalbar, NTT, Jateng, Sulsel;

8

Pembangunan Pondok Singgah di rute-rute jalan pejalan kaki di daerah pegunungan;

5

Meningkatnya keberdayaan masyarakat di daerah tertinggal

Meningkatnya Infrastruktur Kesehatan dan permukiman yang layak di Daerah Tertinggal


NO 9

QUICK WINS Pembuatan pusat-pusat peternakan modern di banyak daerah

SASARAN Berkembangnya Potensi Sumberdaya Hayati di Daerah Tertinggal

10 Pembangunan 4 (empat) pasar Mama-mama di sentani, Biak Serui, Meningkatnya Infrastruktur Ekonomi di Daerah Tertinggal Wamena, dan Merauke (Didanai oleh 4 BUMN) 11 Perbaikan jalan akses menuju terminal penumpang/ dermaga kapal. Meningkatnya Infrastruktur Transportasi di Daerah Tertinggal 12 Proyek percontohan petani Bio-energi di Malang, Kaur (Bengkulu) dan Nias.

Berkembangnya Potensi Sumberdaya Mineral, Energi, dan Lingkungan Hidup di Daerah Tertinggal

13 �Blusukan Tematik� Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik, Terpetakannya permasalahan pembangunan daerah tertinggal daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah potensial, dan pulau terdepan. 14 Meningkatkan konektivitas distribusi dan logistik nasional

Meningkatnya Infrastruktur Transportasi di Daerah Tertinggal

15 Pilot Project revolusi mental dan restorasi sosial masyarakat di 10 daerah potensial untuk destinasi wisata

Berkembangnya desa wisata di daerah tertinggal

16 Pekan wisata kuliner nusantara nasional dan regional (untuk nasional, lokalitasnya dirotasi setiap tahun )

Berkembangnya desa wisata di daerah tertinggal

17 Pekan Wisata maritim dikawasan Tengah atau Timur Indonesia (berikutnya, dirotasi setiap tahun)

Berkembangnya desa wisata di daerah tertinggal

18 Reorientasi balai latihan kerja (BLK) menjadi Balai Latihan Kerja dan Kewirausahaan (BLKK).

berkembangnya kemampuan tenaga kerja produktif di daerah tertinggal

19 Dialog re-orientasi pembangunan ekonomi yang didukung oleh kebijakan rekognisi dan afirmasi kekuatan ekonomi masyarakat lokal.

Meningkatnya afirmasi kebijakan untuk masyarakat Papua dan Papua Barat


No

NAWAKERJA PRIORITAS

1

Perluncuran “Gerakan Desa Mandiri” di 5.000 desa pada tahun 2015

2

Pendampingan dan Penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat desa dengan menyediakan tenaga pendamping sebanyak 84.000 orang;

3

Pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDES;

4

Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan;

5

Pembangunan Infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan di 5.000 Desa Mandiri;

6

Penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa Rp. 1,4 miliar per desa secara bertahap;

7

Penyaluran Modal bagi Koperasi/UKM di 5.000 Desa;

8

Pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa;

9

“Save villages” di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil.


Fokus Prioritas 1. Peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana pelayanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi, koneksitas dan transportasi, telekomunikasi dan informasi, infrastruktur energi 2. Penguatan kelembagaan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat 3. Pengembangan kawasan-kawasan khusus dan pertumbuhan 4. Percepatan pembangunan daerah tertinggal dan desa tertinggal

Lokus Prioritas 1. Desa-desa tertinggal diseluruh Indonesia 2. Desa-desa dan kawasan pedesaan di perbatasan, pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil 3. Desa-desa rawan bencana alam, sosial dan konflik diseluruh Indonesia 4. Kawasan-kawasan strategis dan pusat-pusat pertumbuhan baru di Indonesia Bagian Tengah dan Timur

22


23


• Perjuangan meningkatkan Dana Desa, • Penyempurnaan dan penyusunan peraturan pelaksanaan UU Desan ; Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri, • Pendampingan dan pengawalan dana desa, • Sinergitas kegiatan sektoral, K/L dan Pemerintah Daerah di Desa dan kawasan pedesaan, • Peningkatan peran swasta dalam percepatan pembangunan desa.

24


• Mengusulkan kenaikan Dana Desa dari 9,1 Trilyun menjadi 47 trilyun pada tahun anggaran 2014 • Percepatan penyusunan peraturan pelaksanaan PP. 43 Tahun 2014 • Mendorong percepatan peraturan pelaksanaan PP. 43 Tahun 2014 • Menyusun konsep pengawalan/pendampingan dana desa • Koordinas dengan K/L terkait fokus dan lokus kegiatan sektor K/L di desa dan kawasan perdesaan 25


• Penerbitan regulasi daerah; • Memastikan besaran alokasi dana desa yang bersumber dari APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota; • Pengawalan dana desa yang bersumber dari APBN dan APBN; • Pendampingan pemberdayaan masyarakat desa; • Pelestarian kelembagaan dan aset-aset produktif pasca program pemberdayaan masyarakat desa;

26


Dengan pelaksanaan RAKORNAS Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini diharapkan dapat tercipta sinergi, koordinasi dan konsolidasi baik secara internal, maupun eksternal: antar Kementerian/Lembaga, antar Pemerintah dengan Pemerintah Daerah khususnya dalam mendukung proses pembangunan di Desa;

27


Terima Kasih

28


KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

29


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.