PUTON VILLAGE EDUCATIONAL FACILITY NEEDS ANALYSIS & DESIGN PROPOSAL RIFKA ANNISA ULFAH SUYUDI RAHMANI ARYO AKBAR FAKHRIYYAH KHAIRUNNIDA
TIM EDMONDS KELSEY BAGUST NIKOLA SAVIN TIM EDMONDS MARCUS REYNOLDS
PROJECT CONTEXT RMIT and UGM students have joined together to propose a sustainable community building for the village of Puton that was destroyed during the Bantul earthquake in 2006 where 90% of the buildings and houses in the village were destroyed. Located in the eastern part of Bantul regency, Puton is 13 kilometers from Yogyakarta city and has the width of 70 hectares. Puton village Majority of houses and buildings were rebuilt with local and international financial help and volunteering, however certain buildings are still necessary for the locals, especially children.
KONTEKS PROYEK RMIT dan UGM telah bergabung bersama untuk mengusulkan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan untuk desa Puton yang hancur saat gempa di Bantul pada tahun 2006. Dimana 90 % dari bangunan dan rumah-rumah di desa hancur. Terletak di bagian timur Kabupaten Bantul , Puton adalah 13 kilometer dari kota Yogyakarta dan memiliki lebar 70 hektar. Rumah dan bangunan di desa Puton, dibangun kembali dengan bantuan keuangan lokal, internasional dan relawan, Namun bangunan tertentu masih diperlukan untuk penduduk setempat , terutama anak-anak .
LOW CARBON DESIGN Production of construction materials (such as cement, iron & aluminium) uses 6% of global electricity and contributes over 12% of greenhouse gases.
Buildings can account for nearly 40% of Co2 emissions globally.
Low Carbon development could also act a draw for ‘ecotourism’ into Puton, which will have ongoing economic benefits.
DESAIN KARBON RENDAH Produksi bahan bangunan ( seperti semen , besi & aluminium ) menggunakan 6 % listrik global dan memberikan kontribusi lebih dari 12 % gas rumah kaca .
Bangunan memberikan kontribusi hampir 40 % dari emisi gas Co2 global .
Pengembangan konsep rendah karbon juga dapat menarik kegiatan eco wisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat Puton.
ENVIRONMENTAL ASPECTS AND IMPACTS ASPECTS •
Energy consumption
•
Waste to landfill/ Burning of waste
•
Water consumption
•
Resource and Raw material consumption
•
Emissions of volatile organic compounds
•
Discharges to River
•
Land clearing/ levelling
•
Service delivery
IMPACTS • • • • • • •
Depletion of non-renewable resources Co2 emissions Air quality impacts Water quality impacts Biodiversity/ Habitat Loss impacts Soil health/ productivity impacts Aesthetic impacts – ergo, potential for impacts to business sustainability (tourism)
ASPEK LINGKUNGAN DAN DAMPAK ASPEK
DAMPAK
•
Konsumsi energi
•
•
Sampah ke TPA / Pembakaran sampah
•
Konsumsi air
•
Sumber daya dan konsumsi bahan baku
•
Emisi senyawa organik yang mudah menguap
•
•
Dibuang ke Sungai
•
•
Pembukaan lahan / meratakan
•
layanan pengiriman
• • • •
Penipisan sumber daya nonterbarukan emisi co2 Dampak kualitas udara Dampak kualitas air Keanekaragaman hayati / Habitat yang buruk Dampak kesehatan / produktivitas tanah Dampak estetika - ergo , potensi dampak terhadap kelangsungan usaha ( pariwisata )
DESIGN BRIEF Objectives The objective of this project is to create a multi-purpose education centre in Puton Village. The space should be designed so it can be used as a kindergarten, cultural centre, and playground. The project should also include improvement of the associated landscape. Style The design should incorporate a traditional Indonesian style. This includes a minimalistic approach and utilisation of local architecture techniques. Exclusions and considerations ‘Stone’ and river must be visible upon entry to the area. Structure must be resistant to flood and earthquake. Sustainable building techniques should be used where appropriate. The structure should be permanent with minimum maintenance required.
TUJUAN DESAIN Tujuan Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan sebuah pusat pendidikan multi-tujuan di Puton Village. Ruang harus dirancang sehingga dapat digunakan sebagai taman kanak-kanak, pusat budaya , dan taman bermain. Proyek ini juga harus mencakup perbaikan lansekap terkait. Gaya desain harus menggabungkan gaya tradisional Indonesia . Ini termasuk pendekatan minimalis dan pemanfaatan teknik arsitektur lokal . Pengecualian dan pertimbangan ' Batu ' dan sungai harus terlihat pada saat masuk ke daerah . Struktur harus tahan terhadap banjir dan gempa bumi . Teknik bangunan yang berkelanjutan harus digunakan bila sesuai . Struktur harus permanen dengan pemeliharaan minimum yang diperlukan
“A space
Metabolic building
has been created to complement usage from all demographics in the village”
Mix used landscape
• The space can be used for people to learn, and as a community hub during an earthquake. • The space has facilities which can be used in all hours of the day • Orientation of the design complemets natural views of the river and rock
“Menciptakan Ruang Metabolic building
belajar anak dan lansekap multiguna dengan material lokal dan unsur budaya melalui pendekatan Green design”
Mix used landscape
•
Membuat desain lansekap untuk anak-anak yang multi-guna dan aman, yaitu untuk bermain, belajar, dan untuk tempat berkumpul apabila terjadi bencana gempa bumi.
•
Membuat bangunan yang dapat mewadahi anak-anak untuk sekolah di pagi hari, dan bangunan untuk komunitas masyarakat *usai sekolah.
•
Orientasi keseluruhan desain adalah memberikan bukaan view menuju sungai dan watu ngelak.
USULAN DESAIN / DESIGN PROPOSAL
COMMUNITY HUB/ KOMMUNITAS PUSAT
KINDERGARTEN DESIGN/ DESAIN TK
RUANG GAMELAN / GAMELAN HOUSE
LANDSCAPE DESIGN/ DESAIN LANSEKAP
PROCUREMENT PLAN Materials used: -
Concrete and framework (concrete slab, piles and walls)
-
Coconut Wood (for most framework, windows, stairs, fences)
-
Hardwood (doors, roof, some framework)
-
Bamboo (railings, decoration, scaffolding)
-
Bricks (walls, paving)
-
Glass (windows)
Labor – Some of the works done by villagers and volunteers (carpenters, painting, fit out,), while reinforced concrete, electrical work and more complex tasks would be outsourced to licensed contractors.
RENCANA PENGADAAN Bahan yang digunakan:
-
Beton dan kerangka (beton lempeng, dinding)
-
Kelapa (for most framework, jendela, tangga, fences)
-
Hardwood (pintu, atap, some framework)
-
Bambu (railings, dekorasi, scaffolding)
-
Batu bata (dinding, paving)
BIAYA DAN HARGA / COST BREAKDOWN
BIAYA DAN HARGA / COST BREAKDOWN We have considered Putons strategic vision whilst creating the design proposal. If required each facility can be rolled out individually over a 10 year period to meet budget and resource requirements.
BIAYA DAN HARGA / COST BREAKDOWN Kami telah mempertimbangkan rencana strategi pengembangan puton dalam proposal desain yang kami ajukan. Jika diperlukan , setiap fasilitas dapat dibangun secara bertahap dalam jangka waktu 10 tahun
ANALISIS STAKEHOLDER / STAKEHOLDER ANALYSIS
PROJECT BENEFITS •
New larger Kindergarden
•
New community space emphasising cultural and education activities.
•
Development of a tourism hub
•
Creation of local jobs
MANFAAT PROYEK •
TK yang baru adalah lebih besar dan baik daripada TK yang arus.
•
Ruang Kommunitas baru yang menekankan kegiatan budaya dan pendidikan
•
Pengembangan hub pariwisata
•
Sumber pekerjaan baru untuk kommunitas Puton
THANK YOU