Keamiran Sisilia, Bangkit dan Keruntuhannya

Page 1

Tegal Binangun Siap Perang

Diterbitkan Oleh:

PT MEDIA EXSIS KREATIF

Pimpinan Perusahaan:

Yunani, S.E

Pimpinan Redaksi:

Mayasari

Wakil Pimred:

Siti Soimah

Penanggungjawab:

Ismail

Redaktur Pelaksana:

Sadam Maulana

Wartawan Palembang:

Reza Mardiansyah, Yudiansyah, Kiki Nardance, Ettri Puspita, Suci

Wartawan Pagar Alam:

Delta Handoko

Wartawan Muara Enim:

Refli Antoni

Wartawan Ogan Ilir:

Wiwin Arianto

Wartawan OKU Timur:

Aan

Wartawan Musi Banyuasin:

Hafis Alfangky, Andini Patricka Nora

Wartawan Empat Lawang:

Alfariski

Wartawan Banyuasin:

Irwan

Wartawan Lahat:

Ismail

Wartawan Ogan Komering Ilir:

Rasmiadi, Eman Saputra

Wartawan PALI:

Yoga

Sekretaris Redaksi:

Fauziah

Keuangan:

Yunita, S.E

Marketing/Iklan:

Miska Rini

Creative Design/Layout

Inal Sanjaya

Percetakan:

CV. Studiokreasi Indo Citra

Alamat : Jl. Mayor Salim Batubara, Sekip Jaya, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera

Selatan 30114

(IsiataukontenyangadadikoranFocusKinidiluar tanggungjawabpercetakan)

Alamat Redaksi:

Jalan Tegal Binangun RT. 20 Ruko No. 3. Kelurahan

Plaju Darat Palembang Sumatera Selatan 0711 – 5543339 focus.kini@gmail.com

Keamiran Sisilia, Bangkit dan Keruntuhannya

A. Pulau para Fanatik Bola dan Makanan Lezat Kemungkinan hal yang akan terlintas dalam benak kebanyakan orang, saat mendengar nama “Sisilia”, bagi para penggemar bola, sebagaimana Italia merupakan negeri yang menyedot perhatian jutaan pasang mata penggemar Liga Seri A, tentu akan langsung teringat pada “derby” – pertandingan dua tim lokal yang masing-masing memiliki rivalitas sendiri - di pulau itu.

Laga “Derby Di Sicilia” mempertemukan Catania dan Palermo yang telah dihelat sejak tahun 1963, bukan sekedar pasal kisruh antar supporter hingga tewasnya seorang polisi bernama Filippo Raciti pada 2007 karena ditimpuki batu oleh kelompok Ultras, melainkan pula adu argument tentang kota mana yang “paling maju” di Sisilia. Bahkan konon katanya jika melancong ke Palermo, tidak sulit menemukan banyak coretan di tembok bertuliskan “Forza Etna” (Indonesia : “Majulah Etna”). Etna adalah sebuah gunung yang menjulang tinggi di Catania, artinya sebuah pengharapan / permohonan agar Gunung Etna segera meletus lagi dan menghancurkan Catania. Ini adalah manifestasi kebencian dalam sepak bola yang hadir melalui hal-hal transenden. Di samping soal fanatisme bola, Sisilia dengan Kota Palermo-nya amat masyhur sebagai sarang bagi lebih dari 50 keluarga mafia yang jaringannya menjangkau kartel-kartel di Kolombia, Amerika Selatan.

Citra Sisilia tidak melulu terkesan “menyeramkan”, banyak wisatawan yang mencatatkan keunikan lain dari pulau ini, salah satunya mengenai makanannya.

Panella merupakan jajanan khas Palermo dengan kepulan aroma yang khas menggumpal di depan kios-kios penjualnya. Makanan ini terbuat dari adonan manis tepung terigu yang digoreng dalam minyak panas di penggorengan raksasa, nampak tidak jauh beda dengan tahu goreng yang marak dijumpai di Indonesia. Harga sekantung besar Panella ialah sekitar tiga euro. Menu makanan otentik dan dijual di restoran-restoran, serta kerap direkomendasikan oleh para pelancong antara lain ialah Caponata atau ‘Salad Terong’ dan Finnachio Con Sarde atau ‘Pasta dengan Ikan Sarden’. Sebagai hidangan penutup yang biasa disantap sambil berbincang santai akan dipilih kue khas Palermo yakni Cassata Siciliana, semacam tiramisu. Untuk lebih merakyat, wisatawan bisa memilih Tarocco atau jeruk asli Sisilia yang dipasarkan musiman, maupun Arancini yakni semacam bola-bola nasi yang digoreng dan ditaburi lapisan remah roti, berisi daging atau keju mozzarella. Namun hal umum yang berkaitan dengan menumenu kuliner itu adalah pengaruh “orang Arab”, karena diketahui tak satupun wilayah Italia yang banyak menggunakan rempah-rempah seperti, kunyit, pala, cengkeh, dll. selain dari Sisilia.

B. Kedatangan Islam, Kemakmuran Imarat Siqqiliya

Hubungan Sisilia dan dunia Arab yang berdampak pada corak kulinernya dimulai sejak berabad silam. Diawali ketika Khalifah Harun Al-Rasyid dari Bani Abbasiyah yang menghadiahkan Ibrahim bin Al-Aghlab, seorang politisi kekhalifahan, untuk memimpin Provinsi Ifriqiyyah, sekarang Tunisia di era modern, pada tahun 800 M. Sebagai imbalan atas pajak tahunan yang mencapai 40.000 dinar, khalifah memberinya hak-hak otonomi yang cukup besar. Kejayaan Dinasti Aghlabiyah yang didirikan oleh Ibrahim mulai muncul

di bawah keturunannya, khalifah ketiga yakni Ziyadatullah I. Ia adalah pemimpin yang cakap dan energik, maka ia mulai melancarkan ikhtiaar merebut pulau Sisilia dari tangan Byzantium (Romawi Timur). Walau sejarawan C.E. Bosworth menilai keputusan itu adalah usaha mengalihkan energi konflik karena kala itu sempat terjadi oposisi internal di Ifriqiyyah akibat oposisi para Fuqaha (Ulama Ahli Fiqh) dari madzhab Maliki.

Militer Aghlabiyah saat itu dipimpin oleh Asad bin Al-Furat, seorang alim dan panglima yang telah berusia 70 tahun. Ia dipercaya memimpin ekspedisi yang terdiri dari 70 kapal dengan 10.000 bala prajurit serta 700 ekor kuda. Komposisi personelnya terdiri dari beragam etnis seperti Arab, Berber, Muslim Andalusia (Spanyol), Muslim dari Creta (Yunani) dan orang Persia. Pasukan Asad sejak awal peperangan berhasil menundukkan pulau kecil Pantellaria sebelum akhirnya mencapai dan berlabuh di Mazara del Vallo, sebelah barat Sisilia. Ia menuju ke timur untuk merebut Palermo dan berhasil mengalahkan garnisun Byzantium di bawah pimpinan Balata. Target berikutnya adalah Siracusa (Syracuse) namun hanya mampu mengepungnya saja. Sementara itu merebak wabah yang dibawa oleh pasukan Byzantium ke pulau itu, sehingga menyebabkan pasukan Islam ikut tertular. Asad bin Al-Furat akhirnya wafat karena terjangkit wabah dan dimakamkan di Siracusa pada 828 M. Penguasaan Dinasti Aghlabiyah terhadap Pulau Sisilia secara utuh baru dapat terjadi sekitar setengah abad setelahnya. Pada tahun 878 sempurnalah penguasaan atas Sisilia yang seluruhnya dikuasai oleh pemerintahan Muslim Dinasti Aghlabiyah.

Tahun itu kota Siracusa dapat ditundukkan oleh Pasukan Islam di bawah pimpinan panglima Ja’far bin Muhammad. Selanjutnya Sisilia memasuki tahap pembentukan sebagai sebuah wilayah Islam bernama “Imarat Siqilliya” (Keamiran Sisilia). Masuknya pengaruh Islam tidak sebatas mengenai penguasaan wilayah maupun menyebarkan agama. Orang-orang Arab yang didatangkan ke sana mengajarkan penduduk setempat membangun irigasi hidrolik dari Persia yang menyempurnakan sistem ‘siphon’ atau pipa pindah untuk mengalirkan air peninggalan Byzantium. Salah satu dampaknya adalah hasil jeruk yang melimpah ruah hingga dapat diekspor ke mancanegara. Mereka juga mengenalkan kepada penduduk setempat cara menanam dan menggiling tebu untuk membuat gula, memperkenalkan pohon lontar dan ulat sutera. Muslim di Sisilia menjadi terkenal karena keahlian dalam merawat tanaman. Bahkan dampak lainnya adalah munculnya penambangan

ammonium sebagai komoditas ekspor yang benyak terdapat di Gunung Etna, sedangkan komoditas kayu banyak dihasilkan dari Lembah Cafalu. Tekstil lokal yang berkembang adalah pabrik ‘Tiraz’ (garmen dengan sulaman dan tenunan) di Carleon yang hanya dipasarkan di dalam negeri. Banyak sektor dagang ekspor dijalankan oleh orang Arab, selain komoditas lain seperti biji-bijian, dan ternak yang ditangani oleh orang Persia.

C. Era Fatimiyah Sampai Disintegrasi Semua sejarawan sepakat bahwa penguasaan Islam atas Sisilia secara efektif terjadi dalam rentang waktu sekira dua abad. Hal itu tidak dapat dilepaskan dari kondisi politik negeri induknya yakni Dinasti Aghlabiyah di Ifriqiyyah. Akibat propaganda kaum Syiah Ismailiyah di bawah Da’i mereka, Abu Abdullah Al-Syi’i, yang memiliki pengaruh kuat di kalangan Suku Berber Al-Kutaymin, sebuah pemberontakan teroganisir akhirnya mampu menggulingkan Khalifah Aghlabiyah terakhir yakni Ziyadatullah III yang kemudian diusir ke Mesir pada 909 M. Kaum Syiah Ismailiyah lalu mengangkat Abu Muhammad Al-Mahdi, sosok yang mengaku sebagai “Imam Mahdi” dan pendiri Dinasti Fatimiyah sebagai khalifah baru. Efek secara domino berdampak kepada Keamiran Sisilia, di mana kemudian wilayah ini dipimpin oleh gubernur-gubernur dari Dinasti Fatimiyah. Masa transisi ini ikut merunyamkan kondisi pulau itu. Gubernur Aghlabiyah terakhir yakni Ahmad bin Abi Husain kemudian digulingkan Ali bin Ahmad bin Al-Fawaris, pendukung Fatimiyah. Hanya sekira setahun, Muhammad Al-Mahdi mencopot Al-Fawaris di tahun 910 M untuk membalas jasa orang Al-Kutaymin sehingga dipilihlah Al-Hasan bin Abu Khinzir sebagai gubernur yang didampingi Qadhi (Hakim) Syiah yakni Ishaq bin Abu Al-Manhal. Selama dua tahun Al-Hasan memerintah Sisilia dengan teror yang memicu penentangan kaum Sunni. Al-Hasan kemudian dipenjarakan oleh rakyat yang meminta Al-Mahdi untuk menggantinya dengan Ali bin Umar Al-Balawi. Sayangnya Al-Balawi juga begitu lalim sehingga mati terbunuh. Tahun 912 M dipilih Ahmad bin Ziyadah yang dikenal sebagai Ibnu Qurhub dari kalangan Arab untuk menjadi Wali / Amir / Gubernur Sisilia. Sebuah manuver politik berbahaya dimainkan Al-Qurhub yang cenderung ingin memerdekakan pulau itu dari kendali Fatimiyah. Baru setahun kekuasaannya, ia mulai menyatakan pemberontakan pada Fatimiyah dan mengklaim kesetiaan pada Abbasiyah di Baghdad. Kala itu juga ia melancarkan serangan-serangan ke Taormina serta memperoleh banyak tahanan dari Bersambung ke Hal. 10

2 KOLOM
KORAN MINGGUAN EDISI 91 MINGGU PERTAMA JUNI 2023
Foto Cover: Ratusan warga di dua komplek perumahan dalam wilayah Tegal Binangun, melakukan aksinya menolak masuk Kabupaten Banyuasin, Minggu (4/6/2023). Foto: istimewa Oleh: Arafah Pramasto, S.Pd. (Studie Club ‘Gerak Gerik Sejarah’) & Rifkhi Firnando, S.Pd. (Guru IPS SMPN 1 Sembawa)
Sumur Minyak Ilegal Kembali Meledak CB 150 X Dibekali Fitur Canggih KORAN MINGGUAN EDISI 91 Minggu Pertama Juni 2023 Harga Bundling: Rp.15.000,CERDAS, BIJAK DAN OBJEKTIF HOTEL, TEMPAT ASYIK ISI LIBUR SEKOLAH

invasinya ke Calabria, sehingga pihak Byzantium setuju membayar

22.000 koin emas per tahun untuk

gencatan senjata. Sempat menang melawan Fatimiyah dalam perang laut ke Ifriqiyyah dan bahkan

membunuh Abu Khinzir yang pernah memimpin Sisilia, tahun

915 Ibnu Qurhub gagal mengulangi kemenangannya. Karena kehilangan

dukungan rakyat, pada 916 M ia

bersiap melarikan diri ke Andalusia, Spanyol. Sayangnya pada 14 Juli tahun itu ia ditangkap oleh warganya sendiri dan dikirimkan kepada

Fatimiyah. Al-Mahdi membawa Ibnu Qurhub dan pengikutnya ke makam

Abu Khinzir yang lalu dieksekusi di depan umum.

Khalifah Al-Mahdi mengirimkan armada melalui laut pada 917

M untuk memberikan pelajaran

pada rakyat Sisilia agar tidak

lagi memberontak. Kemudian ia

gantikan personel militer setempat

dengan orang Berber Kutaymin yang loyal. Hingga setidaknya pada masa Khalifah Fatimiyah ke-4, Al-Mu’iz li Dinillah, keadaan pulau ini relatif kondusif. Al-Mu’iz yang memindahkan pusat kendali dinasti ke Mesir pada 972 M, mempercayakan wilayah Afrika Utara pada Abu Futuh Saifuddaulah Bulukkin bin

Ziri, pendiri Dinasti Ziri. Sedangkan Sisilia diserahkan kepada Dinasti

Kalbi. Tiga serangkai Fatimiyah-Ziri-Kalbi hanya bertahan sampai

Mimpi...

ukakan hati nya untuk menolong masyarakat yg punya tanah didaerah saluran selama ini kami sering jatuh bangun pantat sakit keseleo kalau mau ngunjungi tanah kami yg enggak seberapa banyak tapi kami berarti buat kami yg hidup sederhana semoga pak haji heman deru amal jariyah nya mengalir terus diberi umur panjang dan sehat

Sopir...

temannya yang kemudian mengeluarkan senjata tajam (Sajam) jenis pisau.

"Saya takut saat salah satu dari mereka mengeluarkan pisau, kemudian mereka mengambil tas saya berisikan Uang Rp550 ribu. Yang diambil uangnya saja tas saya tidak," katanya.

Masih kata Yunus, bahwa selain mengalami kerugian kehilangan uang didalam tas dirinya

1035 M. Ziri berada di belakang pemberontakan Abu Hafs di Sisilia

dan bahkan penguasanya yakni

Ahmad Al-Akhal pada 1038 oleh

Abdullah bin Al-Mu’iz dari pihak

Ziri. Hasan As-Samsam, pengganti

Al-Akhal dari Dinasti Kalbi bangkit

melawan dan mengusir Abdullah. Di tengah kekacauan itu, sejak 1037 M pasukan Byzantium di bawah panglima Georgios Maniakes menyerang

Messina di timur laut Sisilia membawa balatentara Eropa dan menundukkannya dengan bantuan 15.000 Kristiani Sisilia. Perlahan

namun pasti, mereka berturut-turut

menundukkan Keamiran Islam Sisilia yakni Palermo (1071), Siracusa (1085), dan akhirnya Malta (1090 M).

D. Runtuhnya Otoritas Islam di Sisilia

Secara historis, puncak hilangnya dominasi Islam di Sisilia ialah penaklukan militer oleh armada

Eropa yang kala itu dipegang oleh bangsa Normandia pada abad

ke-11. Pasca diturunkannya Hasan

As-Samsam dari takhta pada 1053 yang mengakhiri Dinasti Kalbi serta hilangnya kendali sentralistik di pulau itu. Tak lama setelahnya Palermo berubah menjadi kota bercorak oligarki di tangan para bangsawan. Muncul pula para Qa’id atau “Yang Dipertuan”, tidak lebih dari penguasa-penguasa kecil yang tersebar di penjuru pulau : Abdullah

jasmani dan rohaninya barokallah tabarokallah amin"

Sebelumnya pada pertengahan bulan Februari 2023, Gubernur Sumsel Herman Deru menyambangi Dusun Saluran, Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin yang viral lantaran disebut tak tersentuh listrik dan pembangunan sejak

mengalami luka di bagian bibir akibat berkelahi dengan salah satu pelaku. "Setelah berhasil mengambil uang saya, para pelaku langsung melarikan diri," jelasnya.

Atas kejadian ini, dirinya membuat laporan ke Polrestabes Palembang. "Saya melapor berharap pelakunya bisa ditangkap polisi, agar tidak ada korban lagi selain saya terutama yang berprofesi sopir yang ban-

SAMBUNGAN HAL. 2 Sumsel... SAMBUNGAN HAL. 9

bin Mankut menguasai Trapani, Marsala, Mazara, Sciacca, dan kawasan barat; Ali bin Ni’ma Ibnu Hawwas adalah Qa’id di Castrogiovanni, Girgenti, dan Castronovo, dan Ibnu Maklati menjadi Yang Dipertuan di Catania. Sejarawan Didin Saefuddin mencatatkan bahwa perpecahan itu yang mempermudah pihak Eropa menggusur Islam di Sisilia, selain pula karena pertentangan antar-madzhab di bawah Aghlabiyah dan Fatimiyah, lalu antara Ziri dan Kalbi, padahal semuanya Islam, hanya yang satu adalah Sunni dan yang lain Syiah. Tetapi ini bukan secara sederhana mengenai “persaingan agama” atau “persoalan madzhab”: potongan sejarah Islam di Sisilia merupakan hikmah, betapa ambisi kepentingan dapat menggerogoti atau bahkan menamatkan riwayat sebuah kesatuan politik.

Sumber

• Albanese, Jay S., Tri Bowo BS (Penj.), Kejahatan Terorganisasi (Organized Crime), Jakarta : Prenadamedia Group, 2016. Bosworth, C.E., Ilyas Hasan (Penj.), Dinasti-dinasti Islam, Bandung : Mizan, 1993.

• Buchori, Didin Saefuddin, Sejarah Politik Islam, Jakarta : Pustaka Intermasa, 2009.

• Granara, William, Narrating Muslim Sicily : War and Peace in Medieval Mediterranean World , New York : I.B. Tauris, 2019.

• Kennedy, Edward S., Sepak Bola Seribu Tafsir, Yogyakarta : Indie Book Corner, 2014.

• Thaqussy. Muhammad Suhail, Bangkit dan Runtuhnya Daulah Fathimiyah Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2018.

• Warto, Giri, Olah Raga Permainan, Bogor : Guepedia, 2022.

• Dll.

dan bisa mencontoh upaya yang dilakukan daerah lain.

Seperti OKU Timur, saat ini sudah sangat baik peningkatan IPM nya. Mungkin kiat-kiat yang

dilakukan pak Gubernur saat

menjadi Bupati bisa di lakukan untuk mendongkrak IPM ini,” bebernya.

Diketahui, berbagai upaya memang terus dilakukan

Gubernur Sumsel H. Herman

Deru dan Wakil Gubernur

H Mawardi Yahya (HDMY) dalam meningkatkan IPM dan menekan angka kemiskinan di Sumsel.

Terbukti, dalam waktu 10 tahun terakhir sejak tahun

2012 hingga tahun 2022, angka IPM Sumsel terus tumbuh

positif. Puncaknya pada 2019

angka IPM Sumsel menduduki kategori level tinggi yakni 70,02.

Sebelumnya pada tahun

2018, IPM Sumsel hanya sebesar 69,39. Lalu pada tahun 2020

IPM Sumsel sempat mengalami penurunan 0,01 menjadi 70,01.

kemiskinan yakni melalui dana Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus).

Dimana Bangubsus tersebut untuk mendorong pemerataan pembangunan di sejumlah daerah mulai dari pembangunan di sektor kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.

“Bangubsus tersebut berdampak besar bagi pertumbuhan IPM dan capaian penurunan angka kemiskinan ini. Seperti yang kita ketahui, angka kemiskinan kita saat ini sebesar 11,95 persen merupakan capaian terendah dalam 10 tahun terakhir. Yang pasti, program yang telah dilakukan pak Gubernur untuk membantu kabupaten kota melalui Bangubsus sangat membawa manfaat bagi daerah,” katanya.

SAMBUNGAN HAL. 8

puluhan tahun silam.

Untuk menjawab keinginan warga akan kebutuhan listrik, Gubernur Herman Deru turut mengajak GM Unit Induk Distribusi (UID) PLN S2JB, Amris Adnan beserta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (Rilis)

SAMBUNGAN HAL. 11

yak berada di jalan pada malam hari," tuturnya.

Sementara itu, laporan korban sendiri sudah di terima anggota Piket SPKT Polrestabes Palembang atas tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) Pasal 365 KUHP. Selanjutnya, akan diteruskan ke Sat Reskrim untuk penyelidikan lebih lanjut. (Kiki)

Namun pada tahun 2021, IPM naik cukup signifikan menjadi 70,24 dan pada 2022 melonjak menjadi 70,90.

Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Regina Ariyanti, ST mengungkapkan, salah satu upaya memberikan dampak signifikan bagi peningkatan IPM dan penurunan angka

Regina menyebut, keseriusan Pemprov Sumsel dalam meningkatkan IPM dapat dilihat dari catatan sepanjang 10 tahun terakhir. Bahkan saat terjadinya guncangan di berbagai sektor akibat pandemi covid-19, IPM Sumsel justru tidak mengalami penurunan yang berarti.

“Pada tahun 2020 kita lihat signifikan, meski sedikit goyang karena pandemi namun penurunannya hanya di 0,01. Ini yang harus kita pertahankan dan ditingkatkan,” jelasnya. (Rilis)

SAMBUNGAN HAL. 9

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa upaya pencegahan di antaranya, menyambangi serta lakukan sosialisasi, dan edukasi untuk berikan pemahaman kepada warga bahwa membuka hutan dan lahan dengan cara membakar dilarang.

“Karena akibat Karhutla dampaknya sangat luas terhadap lingkungan maupun

kesehatan manusia yaitu penyakit ISPA, oleh karena itu bagi siapa saja yang dengan sengaja membakar hutan dan lahan dapat dipidana,” ungkap dia.

“Mulai sekarang saya mengajak mari kita jaga dan lestarikan alam kita agar tetap indah. Bagi siapa saja yang membakar hutan tak punya hati dan yang membiarkan juga tak punya hati,” pungkas dia. (Adam)

15 SAMBUNGAN KORAN MINGGUAN EDISI 91 MINGGU PERTAMA JUNI 2023
Keamiran...
Imbauan...
https://suarapublik.id Informasi Langganan dan Pemasangan Iklan Hubungi 0711 - 5543339
Redaksi Focus Kini menerima opini pembaca dengan tema beragam. Kirimkan naskah, foto diri dan foto KTP Anda melalui email redaksi kami. redaksi.spid@gmail.com. Kami tidak memberi batasan jumlah kata pada naskah Anda. Silakan Anda berpartisipasi. Terima kasih Redaksi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.