page 8

Page 1

Hong Kong Updates

Maret 2009

8

Pisah Kenang: KABID Penerangan – KJRI Hong Kong Nugroho Y. Aribhimo

Jaga Harkat & Martabat Wanita Indonesia

A

neka hiburan y a n g disu-

guhkan sepertinya tak cukup mampu mengunduh rasa senang. Meski sepintas

bibir tersenyum mata tamberbinar, di ceruk hati sebagian besar BMI Hong Kong saat itu didera rasa haru

dan pak

Dari Canberra ke Hong Kong

C

ita-cita untuk bisa masuk sebagai pegawai di Deplu (departemen luar negeri) itu sudah terasakan oleh Nugroho Y Aribhimo semenjak muda. Cita-cita tersebut sekadar ingin mengikuti jejak orang tuanya, yang bapaknya sebagai pegawai di Deplu. ‘’Buah tak akan jauh jatuh dari pohonnya. Ayah saya sebagai pegawai Deplu saya pun ingin bekerja di situ. Eh, ternyata Allah mengabulkan permintaan saya itu,’’ kata Nugroho, mengenang awal dirinya bekerja di Deplu. Pria kelahiran 29 Juni 1966 ini mengaku, sebelum akhirnya benar-benar bisa masuk di Deplu ternyata dirinya pernah terpental di departemen ini. Ia pada tahun 1992 tak lolos mengikuti tes seleksi yang diadakan Deplu. Ia hampir saja frustasi ketika menghadapi kegagalan mewujudkan cita-citanya tersebut. Namun, ia tak surut langkah dalam menggapai cita-citanya. Setahun berikutnya ingin dicobanya lagi. Sedangkan setahun menunggu waktu tes di Deplu, ia mencari pengalaman untuk bekerja. Ia sempat melamar dan diterima di Mc Donald. “Saya sempat tertarik masuk di Mc. Donald karena gajinya tinggi. Dan, kenaikan gajinya cepet banget. Bayangkan saja lima ratus ribu rupiah tiap bulan. Saat itu tahun 1992 lho. Sedangkan tiap 3 bulan naik seratus ribu. Tapi harus tetap di situ selama 2 tahun dan ijasah ditahan. Saya sempat nawar ke Mc Donald supaya bisa bekerja satu tahun saja. Namun ternyata tidak dikabulkan. Yah akhirnya terpaksa saya tidak jadi bekerja di Mc Donald,” ungkapnya. Canberra, Australia adalah tempat pertama kali Nugroho ditugaskan sebagai pegawai De-

plu. Ada satu kisah yang paling tidak mengenakkan saat bertugas di Australia. “Sesuatu yang tidak mengenakkan itu ketika KBRI Australia di-blokade oleh para demonstran setelah jajak pendapat di Timtim. KBRI kita didemo selama 24 jam selama 2 minggu terus terusan. Dan otomatis kita ngantornya di Wisma Duta Besar Indonesia di Australia,’’ katanya. Ketika itu ia sebagai staf paling junior harus bolak balik wisma dan kantor untuk membawa dan mengambil dokumen-dokumen penting. Sehingga harus melewati massa demonstran yang sedang berdemo di depan KBRI. ‘’Lha... pada saat itu mereka, para demonstran itu sempat menendang mobil, meneriaki di kuping, dan bahkan meludahi saya. Yah..., tapi apa yang bisa kita lakukan. Untunglah keadaan itu segera berakhir setelah tentara PBB masuk Timtim.” kenangnya. Setelah dua tahun di Canberra, Nugroho dipindah-tugaskan ke Hong Kong. Ada kesan yang mendalam di Hong Kong, selain dekat dengan BMI? ‘Ada pengalaman yang paling mengesankan, yaitu ketika saya berhasil membebaskan warga Indonesia yang kebetulan ditahan oleh polisi Hong Kong saat demo anti-WTO,’’ katanya. Dan itu, imbuh Nugroho, benar-benar merupakan pengalaman yang tak pernah dilupakan. Namun, ia mampu melindungi WNI di Luar Negeri. Semalaman kami tidak tidur, bahkan sampai jam lima dini hari masih tetap berada di kantor polisi Tsueng Kwan O dan sempat berdebat dengan polisi Hong Kong. Tapi, syukurlah akhirnya demonstran dari Indonesia berhasil dibebaskan dan dibawa pulang kembali dengan aman dan selamat,” kenang Nugroho. arie

Orang baik akan selalu disenangi oleh banyak orang. Jika ia pergi akan dikenang kebaikannya. Seperti kata pepatah; gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang (kulit—red). Sehingga apa pun dan siapa pun yang pergi meninggalkan kebaikan akan selalu dikenang oleh orang lain. Tak berlebihan, satu contohnya, adalah berakhirnya tugas Kepala Bidang Penerangan dan Kebudayaan KJRI Hong Kong ini. yang mendalam. Sedih. Suasana kontradiktif inilah yang terasakan kuat saat acara pisah kenang dengan Pak Nugroho (Nugroho Y Aribhimo) di ruang Ramayana KJRI Hong Kong, MInggu (22/2) lalu. ‘’Kecipak rebana, lantunan hadroh dan tari poco-poco yang disuguhkan itu tak bisa menghapus kesedihan hati saya. Hati ini tidak terima dan tidak ihklas jika Pak Nug akan berakhir tugas di Hong Kong,’’ tutur Nur Khasanah, seorang BMI yang hadir dalam acara pisah kenang dengan Pak Nugroho. Staf KJRI yang meninggalkan Hong Kong sebenarnya tidak hanya Pak Nugroho, tetapi ada tiga orang lagi yakni Bambang Setyobudi (Kepala bidang konsuler), Viktor Sasongko (konsul muda bidang penerangan dan kebudayaan), dan Sukmo Yuwono (sekretaris satu konsuler). Cuma, dari empat orang itu yang benar-benar ditangisi kepergiannya adalah Pak Nugroho, yang selama ini di KJRI Hong Kong menjabat sebagai kepala bidang penenrangan dan kebudayaan. ‘’Pak Nugroho orangnya baik, bahkan sangat baik

sekali. Pak Nugroho itu seperti bapaknya anak-anak BMI Hong Kong,’’ kata Imas, ketua PDV yang dibenarkan BMI lainnya. Di mata anak-anak BMI, Pak Nugroho adalah pejabat KJRI yang merakyat. ‘’Ia tidak sombong, dan sok menjaga jarak dengan anak-anak BMI. Kapan dan di mana saja Pak Nugroho bisa ditemui oleh BMI selagi ia punya waktu. Tapi, Pak Nugroho yang baik itu sudah akan meninggalkan anak-anak BMI di Hong Kong ini,’’ Titin Sutini, seorang BMI asal Blitar, Jawa Timur. ‘’Karena itulah saya sekarang menjadi sedih, sepertinya saya sedang kehilangan seorang bapak yang baik di rantau ini,’’ kata Titin dengan raut sedih dan matanya sembab saat mengurai cerita tentang Pak Nugroho kepada RoseMawar. Dengan baliknya Pak Nugroho ke Indonesia, harap Titin dan banyak BMI, penggantinya nanti seperti Pak Nugroho. Ia supel, dekat dengan BMI, bisa menampung keluhan BMI, rendah hati, dan menjadi bapak bagi temanteman BMI di Hong Kong. ‘’Kata orang bijak esa hilang, dua ter-

bilang. Artinya, boleh seorang Pak Nugroho pergi akan datang dua orang baik baik seperti Pak Nugroho,’’ harap sahabat BMI. Sementara itu, Nugroho juga mengaku sedih meninggalkan teman-teman BMI di Hong Kong. Sebenarnya, aku Nugroho, dirinya juga amat berat meninggalkan teman-teman BMI di Hong Kong. Apalagi, selama empat tahun (semenjak 2004) bertugas di Hong Kong ia merasakan sekali kedekatannya dengan teman-teman BMI. Namun lantaran tugas negara ia pun harus rela meninggalkan teman-teman BMI yang sudah dianggap bagian dari keluarganya itu. Sebelum meninggalkan Hong Kong, dalam pisah kenang itu Nugroho memberi sekapur sirih sambutan kepada temanteman BMI di Hong Kong, yang kebanyakan kaum wanita. ”Jaga nama baik bangsa, juga harkat dan martabat kita sebagai seorang wanita Indonesia” pintanya. Lebih dari sekedar itu, Nugroho dan Sukmo juga minta maaf, berucap terima kasih dalam bekerja sama selama ini. Juga yang tak kalah penting ia meminta dalam perpisahan ini saling dedonga (berdoa). ‘’Kiranya itulah yang pantas kami sampaikan kepada teman-teman BMI,’’ ucap Nugroho. Selamat kembali di tanah air Pak Nugroho. arie/esti


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.