REPUBLIKA
1432 H
JUMAT 5 AGUSTUS 2011
25
Mutiara Hadis LABU PARANG Seorang pedagang menata buah labu parang asal Malang di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/8) lalu. Buah yang identik dengan Ramadhan itu biasa dijadikan bahan utama pengganti pisang untuk kolak. Selama Puasa penjualan buah labu parang meningkat.
AGUNG SUPRIYANTO
ACARA TV
HARUS LEBIH PATUT
Oleh A Syalabi Ihsan
Iklan televisi yang mengumbar aurat pun masih banyak ditayangkan. JAKARTA — Menghormati Ramadhan bisa dilakukan dengan berbuat lebih patut di bulan suci itu. Sayang, banyak program Ramadhan di stasiun televisi dinilai kurang patut dan melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat pun mengirim surat teguran dan peringatan. Surat teguran dan peringatan itu dikirim KPI Pusat kepada beberapa stasiun televisi, Kamis (4/8). Wakil Ketua KPI Pusat, Nina Muthmainnah, menjelaskan, dua jenis surat itu dikirimkan agar program-program Ramadhan segera diperbaiki oleh stasiun televisi yang menayangkannya. KPI juga menekankan agar programprogram stasiun tv sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran berdasarkan Undang-Undang Penyiaran. “Sudah ada yang melanggar. Baru hari ini saya keluarkan suratnya,” ujar Nina saat dihubungi Republika, Kamis (4/8). Hanya, Nina enggan menyebutkan apa saja stasiun televisi yang programnya melanggar. Pasalnya, ujar Nina, itu terkait dengan etika karena belum ada laporan sampainya atau tidaknya surat tersebut. Menurut Nina, kebanyakan pelanggaran terjadi pada program acara komedi yang ditayangkan ketika menjelang
sahur. Menurut dia, masih banyak acara yang mengeksploitasi tubuh orang tertentu sebagai bahan hiburan untuk pemirsa. Nina menjelaskan hal tersebut merupakan hasil evaluasi KPI berdasarkan temuan dan keluhan masyarakat yang mengirim surat kepada KPI. “Bentuk acara komedi yang melakukan penghinaan terhadap manusia. Misalnya, menjadikan mereka yang bertubuh pendek, berkulit gelap sebagai bahan olokolok,” ujar Nina. Selain program komedi, Nina mengkritik banyaknya iklan televisi yang masih mengumbar aurat baik pria maupun perempuan selama Ramadhan ini. Di sisi lain, ujarnya, iklan tersebut malah mensponsori acara-acara Ramadhan. Berdasarkan aduan yang diterima KPI, warga merasa risih dengan iklan yang masih ditayangkan ketika Ramadhan itu. Sebenarnya, ujar Nina, KPI bersama Majelis Ulama Indonesia sudah mengimbau semua stasiun televisi agar selama Ramadhan
menayangkan program-program yang bermartabat. Ketika itu, pihak stasiun televisi pun sudah berjanji akan mengikut imbauan KPI. “Namun, di lapangan, hingga hari keempat Ramadhan pun, masih banyak stasiun yang melanggar,” kata Nina, mengeluh. Karena itu, Nina meminta agar stasiun-stasiun televisi— terutama yang mendapatkan surat teguran—dapat memperbaiki program-program Ramadhan. Bila tidak, ujar Nina, KPI tidak akan ragu untuk meningkatkan sanksi administratif ke level yang lebih tinggi. “Bisa sampai penghentian tayangan untuk sementara,” kata dia, tegas. Sikap KPI itu sejalan dengan
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj, meski menilai positif beberapa tayangan dakwah di tv, ia meminta agar mutu acara Ramadhan itu ditingkatkan. “Dipandang dari kacamata syiar itu positif. Tapi sayang, kualitasnya sangat rendah. Dari tahun ke tahun hanya seperti itu,” kata Said Aqil di Jakarta. Ada dua hal yang membuat Said menilai kualitas acara dakwah di televisi itu rendah. Selain penguasaan materi yang minim oleh dai pengisi acara, penyajian pun terkesan sangat mengarah ke komedi. Padahal, menurut dia, seorang dai hendaknya bisa menjadi panutan masyarakat. “Yang ada sekarang ini khazanah ilmunya minim, acaranya juga terkesan lawaklawakan saja,” kata dia. Sementara itu, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh P Daulay, mengeluhkan pihak pengelola media yang lebih senang menayangkan acara hiburan daripada dakwah saat Ramadhan. Menurut Saleh, masyarakat hanya dirangsang untuk tertawa tanpa menambah nilai-nilai spiritualitas yang seharusnya didapatkan dari Ramadhan. Yang juga dikeluhkan Saleh, acara-acara infotainment pun masih sangat dominan. “Berita gosip dengan kehidupan pribadi artis, seperti perceraian, tidak pantas untuk ditampilkan selama bulan suci Ramadhan,” ujar dia saat dihubungi Republika. Anehnya, kata Saleh, artisartis yang tampil dalam iklan dan sinetron-sinetron pun tidak merasa malu untuk mengumbar aurat. Itu, menurut dia, mengganggu kekhusyukan masyarakat dalam beribadah Ramadhan. n antara ed: darmawan sepriyossa
Anas bin Malik berkata, “Kami bepergian bersama Nabi, maka orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka, dan orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa.” (HR Bukhari no 951)
Khas
Keajaiban di Rel KRL Oleh A Syalabi Ihsan alam selepas Isya. Dian Arisandi sibuk mengatur posisi anak didiknya di rumah singgah Yayasan Annur Muhayyam, Bukit Duri Tanjakan II, Jakarta Timur. Tujuannya, agar enam puluhan anak jalanan itu bisa mengungkapkan cerita tanpa ada yang tertinggal. Itu sesi konsultasi yang rutin digelar usai shalat Isya berjamaah. Sampai Dian sadar ada tiga anak didiknya alpa. Iqbal, Apriansyah, dan Reza. Kecemasan Dian mereda ketika Iqbal datang tergopoh-gopoh. Tetapi, wajahnya pucat, suaranya tercekat parau. “Reza mati, Kak,” ujar Dian menirukan Iqbal kepada Republika, Rabu (8/3). Dian tersentak. Menurut Iqbal, Reza terjatuh dari gerbong kereta api usai menyapu kereta di stasiun Tebet. Tengkorak Reza hancur. Jasadnya langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Reza masih muda, sembilan tahun. Datang pertama kali ke yayasan sekitar setahun lalu. Dari kampungnya di Cipanas, Bogor, sendian ia menumpang bis ke Kampung Rambutan. Reza kecil meninggalkan kakek-neneknya, ingin mencari ibunya. “Alamatnya di Pasar Rebo,” ujar anak itu. Dengan alamat yang minim, jadilah Reza menggelandang di Ibu kota.Terminal bis Kampung Rambutan menjadi
M
IMAM BUDI UTOMO/REPUBLIKA
tempat tinggalnya. “Hingga satu hari bertemu anak yayasan dan diantar ke sini,” ujar Umar. Rochim, teman Reza di yayasan, mengungkapkan,Reza sering menghabiskan waktu di kereta rel listrik (KRL), mencari uang dengan menyapu lantai kereta. Kondisi kadang memaksa Reza berbuat nekat. “Reza sering lompat dari kereta yang jalan,” ujar Rochim.Hingga pada sore itu, Rabu, 2 Februari 2011. Tubuhnya tersungkur membentur rel Stasiun Tebet. Semua menjerit. Seorang polisi langsung membawa anak itu ke RSCM. Dian gugup saat tak menemukan Reza di kamar jenazah. “Tidak ada nama Reza di sana,” ujar Dian. Tidak menyerah, Dian bertanya. Ternyata, memang ada anak yang masuk ke Unit Gawat Darurat, terdaftar sebagai Mr X. Di UGD, tubuh ringkih Reza tidak sadarkan diri. Reza harus segera dioperasi. Cuma, tampaknya dokter pesimistis. “Sembilan puluh sembilan persen nyawa anak ini ada di meja operasi,” ujar salah satu dokter saat itu. Kondisinya parah. Tengkorak kirinya pecah dan tangan kanannya hampir lumpuh. Untunglah, RSCM berbaik hati menggratiskan biaya operasi Reza. Kini, enam bulan telah berlalu. Republiak menemui Reza dan teman-teman berbuka puasa. Ada pula kuis berhadiah uang Rp 10 ribu dari Dian, yang membuat mata-mata mereka berbinar. Sayang, bukan Reza pemenang kuis itu. Ia bahkan harus berupaya keras mencerna pertanyaan. Untunglah, bocah kelas 3 SD Assyafiiyah yang harus selalu dibantu manakala menulis itu tidak terlihat murung. Dia mengerti, ada kesempatan kedua dari Tuhan. n ed: darmawan sepriyossa
1432 H
REPUBLIKA
BPOM Uji Makanan Berbuka Di Bengkulu, 50 persen jajanan berbuka mengandung zat berbahaya.
Diasuh oleh Prof Dr M Amin Suma SH MA
Zakat Mal Bagi Orang Meninggal Tanya: Saudara saya sudah meninggal dan meninggalkan utang. Bolehkah zakat mal saya dikeluarkan untuk membayar utang beliau? Didin, Kemayoran NYOMAN BUDHIANA/ANTARA
UJI MAKANAN
Tiga petugas melakukan uji sampel jajan di laboratorium BBPOM Denpasar, Bali, Kamis (4/8). yang mengandung rhodamin B, yakni pada jajanan kue lapis, sedangkan untuk formalinnya tidak ditemukan. Melihat hasil pengujian tahun lalu, BBPOM mengimbau kepada masyarakat agar berhatihati dalam mengonsumsi makanan, terutama penganan yang dijual di pinggir jalan. “Pesannya, jika melihat makanan berwarna mencolok, seperti merah, patut dicurigai mengandung rhodamin atau pewarna sintetis,” ujarnya seperti dikutip dari Antara. “Dan, bila makanan yang akan dibeli tampak kenyal sekali seperti pada pentol bakso, hal itu bisa jadi mengandung boraks.”
Sebabkan kanker Sementara itu, BPOM Bengkulu menemukan sekitar 50 persen jajanan berbuka puasa yang dijual masyarakat di daerah ini mengandung rhodamin dan zat kimia lainnya. Kepala BPOM Bengkulu, Zulkifli, menjelaskan sampel makanan yang diteliti tersebut diambil di sejumlah tempat berjualan jajanan berbuka puasa yang ada di kota ini. Zat kimia dan rhodamin yang ditemukan itu terdapat pada makanan, antara lain, cendol menggunakan merah delima, rujak mi, pempek, dan jenis makanan lainnya. n ed: khoirul azwar
Umat Belum Manfaatkan Blog IMAM BUDI UTOMO/REPUBLIKA
Agung Sasongko
Ahli gizi dari IPB Dr Rizal Damanik dan LPPOM Osmena Gunawan menerangkan pentingnya kandungan gizi kepada peserta demo masak di Masjid At-Tiin, Jakarta Rabu (3/8).
Konsultasi Zakat
Jika ada pertanyaan seputar zakat, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : sekretariat@republika.co.id
DENPASAR — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar melakukan uji laboratorium terhadap 25 sampel makanan dan minuman berbuka puasa. Pengujian dilakukan sebagai antisipasi perlindungan terhadap konsumen. “Pengujian ini untuk makanan yang biasanya dikonsumsi saat buka puasa,” kata Kepala Bidang Pengujian Makanan BBPOM, Luluh Putu Witarianthi, di sela-sela pengujian di laboratorium, di Denpasar, Kamis (4/8). BBPOM melakukan pemeriksaan guna mengetahui bahan-bahan berbahaya yang mungkin dipakai pedagang untuk mencari keuntungan yang lebih besar. Pengujian dilakukan terhadap sebanyak 25 sampel makanan dan minuman yang diambil oleh petugas BBPOM pada Selasa (2/8) di Kampung Jawa Jalan A Yani dan dari pedagang takjil di Jalan Sudirman, Denpasar. Contoh makanan dan minuman yang diujikan diduga mengandung boraks (pengenyal), formalin (pengawet), dan rhodamin B (pewarna). Witarianthi menjelaskan, hasil pengujian sampel makanan tersebut belum bisa langsung diketahui karena prosesnya bisa memakan waktu satu minggu. Tahun lalu, kata dia, dari 25 sampel yang diuji, ada tiga jenis makanan dan minuman
WORKSHOP MASAK
26
JUMAT 5 AGUSTUS 2011
JAKARTA — Umat Islam belum memanfaatkan teknologi internet untuk menggeliatkan ekonomi dan syiar Islam. Kondisi itu tidak terlepas dari pemahaman yang kurang soal teknologi internet. Hal tersebut disampaikan Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika Irfan Junaidi, saat menjadi pembicara workshop Online Journalisme, di ajang Republika Ramadhan di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (4/8). Irfan mengungkap, dunia internet merupakan ruang tanpa batas yang multiplatform. Artinya, dengan sifat yang demikian luas dari internet memancing individu berkreasi semaksimal mungkin. “Apa mungkin, kita sewaktu baca koran lalu mau lihat videonya. Tentu tidak mungkin, tapi di dunia internet sangat mungkin,” katanya. Dikatakan Irfan, begitu luasnya ruang, flek-
Jawaban : Dalam sebuah riwayat Imam Akhmad dan Turmuzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Bahwa jiwa seorang mukmin itu digantungkan/dikaitkan dengan utangnya, sehingga utang itu dibayar. Hadis ini (Subulus salam, II : 92) menunjukkan betapa berat beban seorang jenazah/mayat di alam kuburnya yang ketika ia meninggal dunia, utang piutangnya belum terselesaikan dengan baik dan tuntas. Karena itu, kewajiban keluarga yang mampu untuk membantu meringankan penderitaan jenazah tersebut di alam kuburnya dengan cara melunasi utangnya. Apabila dana untuk membayar itu betul-betul tidak ada selain zakat, boleh saja zakat dipergunakan untuk melunasi utang-utang tersebut. Perlu diketahui bahwa salah satu asnaf dari delapan asnaf yang berhak menerima zakat adalah asnaf gharimin (orang yang berutang) yang tidak mampu melunasi utangnya, apalagi sampai terbawa mati. Karena itu, segera saja keluarkan zakat Anda untuk membayar utang saudara Anda tersebut.
sibelitas sifat media, dan akses internet yang tidak membutuhkan biaya besar menyebabkan internet menjadi daya tarik. Ia menyebutkan, jumlah pengakses internet di Indonesia mencapai 35 juta pada 2009 silam. Dapat dipastikan pada 2011 jumlah sudah meningkat. Tingkat perkembangannya pun sangat baik yakni mencapai 25 persen per tahun. “Ini peluang dakwah dan ekonomi yang besar,” kata dia. Persoalan yang kemudian mengemuka, kata Irfan, mulai dari mana. Padahal, menurut dia, jawabannya sederhana yakni manfaatkan sejumlah layanan dalam dunia internet, seperti blog atau website. Kedua layanan ini dapat dimanfaatkan tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam. Blog, misalnya, dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma tanpa mengeluarkan uang. “Kita di dunia internet, bisa menjadi pemilik media, pengamat media, pembaca atau pakar media,” kata dia. n ed: subroto
Ngabuburit
Band Armada Panaskan Kota Banjar Oleh Ichsan Emrald ejak pagi, Tim Djarum Coklat Ngabuburit menyebar ke beberapa titik di Kota Banjar. Meski berlabel sebuah merek rokok ternama di Indonesia, akan tetapi tim ini memiliki misi lain, yaitu berbagi sedikit rezeki kepada mereka yang kurang mampu. Menurut Budi Agus dari Tim Djarum Coklat Ngabuburit khusus wilayah Jawa Barat, sejak awal Djarum Coklat hanya ingin berbagi dengan masyarakat dalam momen ngabuburit. “Djarum Coklat hadir ingin memberikan hiburan yang bisa mengisi waktu berbuka tanpa mengurangi nilai religi yang ada,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Kamis (4/8). Agus bercerita, acara Djarum Coklat Ngabuburit memang dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Meski didera panas matahari yang amat menyengat, tim tetap membagikan sembako kepada masyarakat dengan wajah ceria. Masyarakat yang datang, yang lebih banyak didominasi ibu-ibu dan anaknya pun membalas wajah ceria itu dengan senyum dan ucapan ‘terima kasih’. Setelah tim berbagi di beberapa titik, seperti di kelurahan, masjid, dan beberapa wilayah lain, semangat berbagi pun berpindah ke Stadion Patroman. Bagi masyarakat yang datang, Djarum Coklat memberikan sedikit hiburan beberapa permainan ketangkasan dan video games. Ada per-
S
mainan labirin, kawat elektrik, dan permainan di komputer. Tampak seorang remaja sedikit terkaget ketika besi yang ia coba tarik menyentuh besi. Percikan api listrik dibalas teriakan ‘Ahhh’ dan canda tawa dari kawan-kawan remaja itu. Sedangkan bagi anak-anak ada permainan komputer yang minimal bisa menghibur mereka ketika tak kebagian permainan yang lain. Hanya lebih dari itu, menurut Budi, siapa pun yang tersesat di labirin, tak berhasil di kawat elektrik dan kurang mujur melalui permainan komputer, tetap ada hadiah menarik. “Ada sponsor ABC, yaitu berupa suvenir-su-
FBCDN.NET
venir, lagi pula kita juga punya merchandise,” ujarnya penuh semangat. Pada pukul 14.00 WIB, perhatian masyarakat yang datang ke Stadion Patroman teralihkan oleh permainan Ega Robot Percussion dan Balad Djarum Coklat. Menurut Budi, Ega Robot Percussion ialah sekelompok orang yang mencoba mengangkat kembali budaya tanah mereka, tanah Pasundan dengan cara yang lebih kontemporer. Hanya saja di panggung mini ini, tak hanya menampilkan Ega Robot Percussion, akan tetapi juga Balad Djarum Coklat, yang terdiri atas tiga grup yang membawakan lagu masing-masing. Dari ketiga grup balad itu, ada yang membawakan lagu religi dan juga pop. Cuma, tetap saja dengan sentuhan khas Parahyangan karena berkolaborasi dengan Ega Robot Percussion. Puas mendengar lantunan dari ‘kampung’ sendiri, Djarum berusaha membakar semangat penonton dengan bintang utamanya, Armada. Dengan tepukan meriah dari penonton, Armada naik ke panggung utama dan langsung mengucapkan ‘Assalamualaikum.’ Seketika gemuruh penonton membahana di Stadion Patroman. Empat tembang dari band Armada langsung mengudara. Tanpa henti, mereka menghujamkan kenang-kenangan termanis ke dalam telinga para penonton.
Selang empat lagu, suasana sedikit mencair dengan bincang-bincang pengalaman religi dari personel grup band ini. Setelah 15 menit, penonton kembali disuguhkan empat lagu Armada. Acara ditutup dengan kolaborasi Armada dan Ega Robot Percussion. Total satu setengah jam penonton dihibur oleh band Armada, yaitu dari pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB. Budi bercerita, meski stadion dipenuhi penonton, tapi mereka tidak berdesak-desakan. Hal ini karena mereka tertib dan tak membuat keonaran. “Mungkin juga karena suasana Ramadhan.” Selesai pukul 17.30 WIB, Djarum Coklat membagikan takjil gratis dari kopi ABC dan juga makanan kecil bagi yang tetap berada di stadion. Total kopi ABC membagikan 2.000 pack minuman siap saji dan 2.000 pack makanan kecil yang disediakan panitia Djarum Coklat. Budi bersyukur acara berjalan dengan lancar dan aman. Ia atas Djarum Coklat berharap ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat, bukan sebuah brand yang hanya menjual rokok. Tapi, berbagi dengan masyarakat, khususnya di bulan suci ini. n ed: khoirul azwar
1432 H JUMAT 5 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
Ramadhan Fair di Medan Meriah Ebiet G Ade menghibur ribuan pengunjung Ramadhan Fair. Nian Poloan MEDAN — Perayaan Ramadhan di Medan, Sumatra Utara (Sumut), digelar sangat meriah. Pemerintah Sumut meresmikan pembukaan Ramadhan Fair VII Medan usai shalat Tarawih pada Rabu (3/8) malam. Peresmian dilakukan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, dan Menteri Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan. Turut hadir penyanyi kondang Ebith G Ade yang menghibur pengunjung di Ramadhan Fair VII di Taman Sri Deli Medan, Jalan Mesjid Raya Medan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Busral, mengungkapkan, acara pembuka-
an itu diarahkan ke religius agar semua pengunjung merasakan makna Ramadhan Fair dan lebih khusyuk saat melaksanakan ibadah puasa ini. Busral menegaskan, pembukaan Ramadhan Fair di Medan Bagian Utara bertempat di Lapangan Sepak Bola Mabar Jalan Mangaan Delapan Pasar II Mabar Medan Deli. Acara semakin lebih meriah dengan kedatangan tokoh dan pejabat pusat termasuk artis kondang ibu kota. Pembukaan di Medan Bagian Utara sendiri akan dilaksanakan pada Jumat ini (5/8). Menurutnya, sebenarnya sejak awal puasa, Ramadhan Fair sudah mulai berjalan dengan ratusan kuliner yang tersedia di Ramadhan Fair. Pihaknya juga mengawasi seluruh stan yang sudah berdiri di Ramadhan Fair. Ramadhan Fair Medan digelar setiap tahun selama Ramadhan, diisi dengan berbagai kegiatan perlombaan, antara lain, memukul beduk, azan, bernyanyi kasidah, dan lain-lain. Event ini kemudian menjadi trade mark Kota Medan sebagai kota religi. ■ ed: zaky al hamzah
Hadapi Mudik, Jalan di Sumut Diperbaiki Nian Poloan MEDAN — Menghadapi arus mudik pada Lebaran 1432 H mendatang, Dinas Bina Marga Sumatra Utara (Sumut) memperbaiki 197 kilometer (Km) jalan provinsi yang rusak parah. Perbaikan itu meliputi 15 titik, yang menjadi sumber kemacetan dan kerawanan. “Sebelum Lebaran sudah rampung,” kata Kepala Dinas Bina Marga Sumut Marapinta Harahap di Medan, Kamis (4/8). Secara umum, kata dia, terdapat 2.754 km jalan provinsi di Sumut yang kondisinya kurang baik, tetapi tidak termasuk kategori rusak berat. Dengan anggaran yang ada, pi-
haknya melakukan perbaikan dengan peningkatan kualitas terhadap 197 km jalan provinsi. Lima belas titik jalan yang rusak berasal dari kawasan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan hingga kawasan Hutaimbaru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kemudian, jalan provinsi menuju kawasan Bahorok, Kabupaten Langkat, serta kawasan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan hingga Simangambat, Kabupaten Tapanuli Utara. Sebenarnya, Dinas Bina Marga Sumut ingin meningkatkan kualitas jalan provinsi lain, tetapi terkendala keterbatasan anggaran.
27
Konsultasi Puasa Diasuh oleh Prof Dr KH A Satori Ismail Jika ada pertanyaan seputar zakat, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : puasa@republika.co.id
Banyak Berkumur-kumur Assalamualaikum Wr Wb Ustaz, apakah hukumnya kalau saat berpuasa kita banyak berkumur-kumur, terutama saat berwudhu. Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalam. Satya, Pamulang
PASAR MURAH
SEPTIANDA PERDANA/ANTARA
Sejumlah pekerja mengangkut kantung beras untuk di distribusikan ke sejumlah pasar murah di Medan, Sumut, Kamis (4/8). Pasar murah Ramadhan di 134 titik tersebut untuk mempermudah warga mendapatkan sembako murah.
Pasar Murah di Berbagai Daerah
Jawaban Berkumur-kumur tidak membatalkan puasa selama yakin bahwa air tidak masuk ke dalam rongga tenggorokan secara sengaja. Hanya saja, saat berpuasa khususnya setelah tergelincir matahari dan mulut kita sudah memiliki bau yang kurang sedap, menurut sebagian ulama, hal tersebut dimakruhkan berkumur berlebihan agar kita tidak banyak bicara dengan orang lain, tapi harus dzikrullah.
Mandi Siang Hari
KOTABARU — Sejumlah daerah juga menggelar pasar murah. Seperti di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel); Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng); dan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemkab Kotabaru, Kalsel, akan menggelar pasar murah di sejumlah desa yang tersebar di 20 kecamatan. Kegiatan itu mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan 1432 H. Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani mengatakan, pasar murah ini untuk membantu masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu agar dapat menikmati sembako dengan harga murah. “Bahkan, bagi keluarga yang benar-benar kurang mampu akan mendapatkan sembako dengan cara gratis,” ujar Bupati. Sedangkan Pemerintah Sultra akan menggelar pasar murah dalam rangka mengantisipasi gejolak kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok selama puasa Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri. Kadis Perindag Sultra Saemu Alwi menyatakan, “Pasar murah itu akan digelar pada 15-25 Agustus 2011,” katanya seusai mengikuti rapat persiapan pasar murah yang dipimpin Wakil Gubernur Sultra HM Saleh Lasata, di kantor gubernur, Kamis. Kemudian, Pemerintah Sulsel akan menggelar pasar murah perdana Ramadhan 1432 H di Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Sabtu, 6 Agustus 2011. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel Andi Murni Amien Situru di Makassar, Kamis, mengatakan, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dijadwalkan membuka pasar murah tersebut. “Setelah pembukaan di Paotere, penyelenggaraan pasar murah akan dilanjutkan di sejumlah kabupaten dan kota,” ujarnya. ■ antara ed: zaky al hamzah
Asalamualaikum Wr Wb Ustaz, saya bekerja antara pukul 20.00-04.00 WIB dini hari. Sehingga saya harus mengatur jadwal istirahat (tidur) saya dari selesai Subuh hingga siang hari. Adakalanya saya bangun sekitar pukul 13.00 dan segera mandi. Bolehkah mandi siang hari? Terima kasih. Wassalam. Sadiman, Kramat Jati Jawaban Mandi siang hari atau sore hari tidak membatalkan puasa baik tujuannya tidak jelas atau untuk mendinginkan badan yang sudah merasa panas akibat puasa. Hanya saja, perlu memperhatikan shalat Shubuh. ■
■ ed: zaky al hamzah
GELAR PASAR MURAH
BUMN PEDULI GANDENG BANK BRI G una meringankan beban masyarakat yang secara ekonomis kurang mampu, Kementerian BUMN melalui BUMN Peduli menggandeng Bank BRI menggelar Pasar Murah BUMN Peduli 2011 di area Rumah Susun Karet Tengsin Jakarta Pusat. “Pasar Murah BUMN Peduli yang dilaksanakan oleh Bank BRI akan digelar antara tanggal 2 hingga 22 Agustus 2011” ungkap Corporate Secretary Bank BRI, Muhammad Ali. Dikatakan Ali, Pasar Murah BUMN 2011 yang dilaksanakan oleh Bank BRI akan digelar di 6 lokasi di Jakarta yakni di Karet Tengsin, Bantar Gebang, Jelambar, Plumpang, Tebet dan Grogol. Tiap lokasi disediakan 1.000 paket. “Paket Pasar Murah itu terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 2 kg, sirop 1 botol, minyak goreng 2 liter dan mie instan 20 bungkus ” imbuh Ali. Ali menambahkan, adanya Pasar Murah BUMN Peduli 2011 tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat tersebut di bulan ramadhan ini karena harga sembako relative murah dengan diskon sekitar 50 persen “ Untuk keenam lokasi terse-
FOTO-FOTO: DARMAWAN/REPUBLIKA
but Bank BRI mengeluarkan dana hampir Rp. 900 juta“ ujar Ali. Program Pasar Murah BUMN Peduli 2011 merupakan salah satu rangkaian Layanan Ramadhan Bank BRI. Minggu lalu Bank BRI mengadakan Bank BRI Peduli Berbagi Sembako di
berbagai lokasi di Jakarta seperti Kelurahan Petamburan, Warakas, Kramat Jati dan Bukit Duri. Layanan Ramadhan lainnya antara lain Mudik Bersama, Buka Bersama Anak Yatim/Piatu dan Dhuafa serta Ceramah Ramadhan
Acara ini merupakan kelanjutan pelaksanaan Peraturan menteri Negara BUMN nomor PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 mengenai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang mengatur setiap BUMN untuk menyisihkan
sebagian dari laba bersih guna mendanai kegiatan PKBL tersebut,” terang Ali. Sementara itu, Dana Bina Lingkungan yang telah disalurkan BRI per Juni 2011 sebesar Rp 11,565 miliar dengan rincian per sektor masing-masing bantuan sarana umum Rp 3,9 miliar, bencana alam Rp 2,2 miliar, bantuan pendidikan Rp 3,03 miliar, bantuan kesehatan Rp 1,48 miliar, bantuan sarana ibadah Rp 642 juta, dan bantuan pelestarian alam Rp 213 juta. G
1432 H JUMAT 5 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
28
Pengungsi Libya Dapat Makanan Ramadhan Makanan didistribusikan ke 34 titik pengungsian. Oleh Fernan Rahadi
P
BB dan organisasi-organisasi mitranya mendistribusikan makanan untuk lebih dari 55 ribu pengungsi Libya yang melarikan diri ke Tunisia. Puluhan ribu makanan tersebut dibagikan guna memenuhi kebutuhan para pengungsi untuk sahur dan buka puasa selama bulan Ramadhan. Organisasi-organisasi mitra PBB yang turut ambil bagian dalam amal tersebut adalah Tunisian Red Crescent, the United Arab Emirates Red Crescent, Islamic Relief, Al Tawoon, Secours Islamique France, Secours Populaire Français, Wafa Relief, dan
the Libyan Relief Committee. Seperti dilansir All Africa, koordinator darurat senior United Nations High Commissioner for Reffugees (UNHCR) untuk wilayah bagian selatan Tunisia Nasir Abel Hernandez mengatakan, operasi pendistribusian logistik sangat lancar berkat kerja sama semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah. Beberapa staf dari UNHCR serta 400 organisasi lokal dan internasional lainnya, termasuk Program Pangan Dunia (WFP), telah membantu membungkus, membawa, serta mendistribusikan makanan di lebih dari 34 titik distribusi di wilayah selatan Tunisia tersebut. Makanan ini, khususnya
untuk memenuhi kebutuhan para warga yang melaksanakan puasa. Sebagian besar para pengungsi Libya tersebut senang menerima makanan tersebut karena mereka relatif tidak memiliki banyak persediaan. “Sumbangan ini akan sangat membantu dalam mengurangi pengeluaran keluarga selama Ramadhan,” kata Ali, pria berusia 72 tahun yang sedang mengantre paket makanan di pusat pendistribusian UNHCR di Al Khayr, Tataouine. Ali mengatakan, Ramadhan sangat penting baginya dan keluarganya. “Ramadhan adalah kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga,” kata Ali. Ia mengaku, mengungsi ke Tunisia pada April lalu dengan sejumlah anggota keluarganya. Tunisia sebenarnya merupakan negara yang nyaman. “Akan tetapi, saat
JAMAL SAIDI/REUTERS
BERMAIN Anak-anak Muslim bermain sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al Amin di Kota Beirut, Rabu (3/8). Selama Ramadhan, masjid-masjid di kota ini ramai dikunjungi warga Muslim bersama keluarga.
ini, kami tidak bisa merasakan Tunisia sebagai rumah sendiri karena saudara-saudara kami berpencar-pencar,” katanya. Para pengungsi tersebut mendapatkan 15 jenis bahan makanan di bulan Ramadhan ini, di antaranya beras, pasta, couscous, minyak, pasta tomat, tuna, dan gula. Saat ini, UNHCR terus membagikan bahan-bahan kebutuhan pokok tersebut di lima provinsi di sebelah selatan Tunisia di
Iklan Ramadhan Ditarik Fernan Rahadi KUALA LUMPUR — Sebuah televisi swasta di Malaysia, terpaksa menarik sebuah iklan Ramadhannya. Para pemirsa stasiun televisi itu, termasuk dari kalangan Muslim, melakukan komplain karena menganggap iklan tersebut berbau rasis. Dalam iklan berdurasi 30 detik tersebut, diceritakan bahwa seorang remaja wanita yang berasal dari etnis Cina melakukan penghinaan kepada orang-orang yang tengah berpuasa. Di penghujung iklan, terdapat pesan moral agar tidak makan dan minum di tempat umum serta tidak memakai pakaian-pakaian ketat selama bulan Ramadhan. Seperti dilansir BBC, pihak 8TV telah meminta maaf atas materi iklan itu. Mereka menyatakan keberadaan
iklan tersebut awalnya bertujuan agar semua orang menghormati Ramadhan. “Kami mohon maaf atas kesalahpahaman ini. Iklan itu tidak dimaksudkan untuk menyerang ras atau suku mana pun,” ujar Chief Executive Officer 8TV, Ahmad Izham Omar. Selain menarik iklan berbau rasis itu dari tayangan, 8TV juga menghapus iklan tersebut dari situs web berbagi video, Youtube. Di jejaring sosial Facebook, iklan tersebut mendapatkan kecaman dari banyak pengguna. Kebanyakan tidak puas atas pernyataan Omar bahwa hal itu sebagai kesalahpahaman semata. “Saya masih menunggu permintaan maaf yang lebih tulus, yang tidak menuduh penonton salah memahami iklan tersebut,” ujar salah seorang pengguna Facebook, Andy Ng.
Sedangkan pengguna Facebook yang lain, Hee Ting Tan, menyatakan iklan tersebut secara jelas telah melakukan stereotip dan merendahkan martabat ras tertentu di Malaysia. “Pesannya jauh dari sasaran dan malah menimbulkan aib,” katanya. Saat ini, masyarakat Malaysia sangat sensitif akan isu SARA. Di bulan September tahun lalu, sebuah televisi swasta di Malaysia juga terpaksa mencabut sebuah iklan yang menyangkut warga Muslim karena dianggap dipengaruhi unsur Kristen. Etnis Cina di Malaysia hampir mencapai seperempat dari total populasi, atau 23,7 persen. Etnis Cina sering melakukan protes karena diperlakukan tidak adil oleh Pemerintah Malaysia yang sering memberikan perlakuan istimewa kepada etnis mayoritas, yaitu Melayu. ■ ed: khoirul azwar
Tradisi yang Nyaris Punah di Bosnia Oleh Fernan Rahadi
jalanan jauh untuk sarapan di rumah mereka.
M
aha El-Metwally adalah seorang project officer untuk Bosnia Islamic Relief. Pria asal Mesir ini telah tinggal di Bosnia Herzegovina selama tiga tahun. Ia mengungkapkan sebuah cerita menarik tentang tradisi Ramadhan dan Idul Fitri di Bosnia, baik tradisi lama maupun baru. Dalam rangka untuk mengetahui tradisi Ramadhan Bosnia di masa lalu, El-Metwally berbicara dengan Zejnil Kustura dan istrinya, Nefa, yang sama-sama telah berusia 65 tahun. Keduanya adalah pengasuh Hatidza, seorang anak yatim piatu berusia 11 tahun yang keluarganya habis akibat perang. Dulu, keluarga tersebut tinggal di pedesaan sebelum pindah ke kota. Kepada El-Metwally, Zejnil menuturkan, dia dibesarkan di sebuah desa yang terletak di belakang Gunung Bjelasnica. Sampai 1952, semua orang di daerah ini shalat, berpuasa, serta pergi ke mekteb, sebuah sekolah Alquran. Saat itu, orang-orang biasa melakukan shalat Jumat di masjid-masjid di desa. Ketika Ramadhan datang, orang-orang Muslim melakukan shalat dan buka puasa secara bersama-sama sehingga nuansa kebersamaan benar-benar terasa. Orang berlomba-lomba mengundang
Hampir punah
EMILIO MORENATTI/AP
imam agar berbuka puasa di rumah mereka. Hidangan utama saat berbuka puasa adalah Pita (adonan tipis diisi dengan daging, bayam kentang, atau keju). Karena desa itu kaya akan binatang-binatang ternak, orang-orang memiliki persedian susu yang melimpah untuk dipakai membuat Topa (hidangan yang terbuat dari mentega, krim, dan keju). Topa saat itu dianggap para ibu rumah tangga sebagai makanan yang paling sehat untuk Ramadhan. Sedangkan makanan-makanan populer lain selama Ramadhan, di antaranya sup, kue, dan makanan penutup Turki. Saat Bairam (Idul Fitri), hidangan kurang lengkap tanpa makanan bernama Baklava (kue manis renyah dengan kacang). Setelah shalat Bairam, para penduduk biasanya mengundang orang-orang yang melakukan per-
Namun, Zejnil mengatakan, saat ini cara-cara tradisional dalam merayakan Ramadhan dan Bairam seperti itu hampir punah, terutama di kota-kota. Penyebabnya adalah era Komunisme yang sempat menguasai Bosnia selama puluhan tahun. Orang-orang kota, kata Zejnil, tidak mau dibandingkan dengan masyarakat desa. Ketika ia mengundang tetangganya datang ke rumahnya saat Ramadhan dan Bairam, tidak ada satu pun dari mereka yang datang. Orang-orang di Bosnia kini seolah tidak ingin membagi kehidupan mereka. Bahkan di masjidmasjid lokal, di mana orang-orang tidak tinggal untuk berbincang-bincang usai shalat. “Ramadhan sekarang lebih bersifat individualis,” kata Zejnil kepada El-Metwally. Saat ini, yang bisa dilakukan Zejnil dan istrinya hanyalah mencoba menyampaikan beberapa tradisi lama untuk Hatidza, yang mereka besarkan. Zejnil bangga karena putrinya sampai saat ini masih menghadiri mekteb dan melakukan shalat dan puasa. Ia berharap dengan tetap menurunkan tradisi lama ke generasi berikutnya, tradisi tersebut akan hidup kembali suatu hari nanti. ■ Ramadhanzone ed: khoirul azwar
mana puluhan ribu warga Libya yang tinggal di kamp atau hidup dengan keluarga yang menampung mereka. Sebanyak lebih dari setengah juta orang Libya melarikan diri ke Tunisia sejak meletusnya pertempuran antara gerakan prodemokrasi dan rezim yang telah berkuasa selama empat dekade, Muammar al-Qadhafi, Februari lalu. Mereka terdiri atas pekerja migran, pengungsi, serta para pencari suaka. ■ ed: khoirul azwar
1432H JUMAT 5 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
Dari makanan pembuka hingga aneka pepes ada di sini.
S
eharian beraktivitas tanpa setetes air pun membasahi kerongkongan, tentu menyisakan dahaga di penghujung hari. Tak pelak, beduk Maghrib menjadi momen yang paling dinanti setiap hari sepanjang bulan Ramadhan. Sambil menunggu waktu berbuka, ngabuburit menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sambil jalan-jalan, hunting makanan berbuka, agar acara berbuka semakin menyenangkan. Tapi, jangan mengaku sebagai orang Jakarta jika belum pernah belanja menu berbuka di Bazar Ramadhan Bendungan Hilir (Benhil). Pasar kaget yang berlokasi di area Pasar Benhil tersebut merupakan ‘swalayan makanan’ yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan. Bazar bertenda tersebut membentang sepanjang kurang lebih 25 meter di salah satu sisi Jalan Raya Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Lebih dari 100 penjual berbagai jenis makanan memenuhi lapak yang disusun dari meja-meja kecil. Mereka menjajakan berbagai penganan takjil, seperti gorengan, kolak, dawet ayu, es buah, berbagai jenis kue, serta bermacammacam lauk, seperti empal, dendeng, opor, pepes, atau aneka ria masakan padang. Bagi yang ingin leluasa memilih menu buka puasa di Bazar Ramadhan Benhil, ada baiknya datang sebelum siang. Sebab, selepas tengah hari, lapak-lapak yang mulai ditata pada pukul 09.00 WIB itu akan menjadi sangat padat oleh masyarakat yang datang dari berbagai sudut Jakarta.
Berburu Menu Takjil di Bendungan Hilir Sebagian masih menggunakan seragam kantor dan menjinjing tas kerja. Menyeruak kerumunan, terhimpit, dan berdesakan bersama ratusan orang yang juga merencanakan buka puasa istimewa. Mereka berbaur dalam hiruk pikuk agresivitas promosi para penjual yang berlomba menarik minat pengunjung, meski sesungguhnya sebagian besar mereka telah memiliki pelanggan tetap. Bazar Ramadhan Benhil memang telah ada sejak lama. “Lebih kurang sepuluh tahun. Kami ini kepengurusan generasi kedua,” ujar Syahril, salah seorang anggota Forum Peduli Benhil (FPB), organisasi penggagas Bazar Ramadhan Benhil. Karena telah ada selama bertahun-tahun, hampir seluruh penyewa lapak di bazar ini adalah penyewa tetap. Bicara soal keragaman menu, bazar ini sangat bisa diandalkan. Sebagian penjual yang merupakan pendatang dari berbagai daerah membawa serta menu-menu khas dari daerah asal mereka. Sebut saja Gudeg khas Yogyakarta, Kue Srikaya dan Pisang Hijau khas Makassar, Tempe Mendoan khas Banyumas Jawa Tengah, Lamang Tapai khas Padang, dan banyak lainnya. Salah satu makanan yang dicari pengunjung adalah bubur kampium. “Bubur kampium itu campuran srikaya, pisang, candil ketan, candil ubi, bubur sum-sum, dan ketan, “ ujar Icha, seorang pedagang bubur kampiun. Icha telah berjualan bubur kampium sejak 1987. Ini tahun ketiga Icha mengikuti bazar Ramadhan. Bubur kampium khas Padang buatannya dijual
Syiar Resensi Ramadhan
Mengeksploitasi Asmaul Husna Judul buku : Asmaul Husna: Perjalanan Ruhani Menyatukan Hati dengan Allah Penulis : Ust Saifuddin Aman Penerbit : Al-Mawardi Prima Cetakan : I, Mei 2011 Tebal : xv+324 hlm ama Allah hanya untuk Zat-Nya, tetapi Allah telah membuatnya menjadi fitrah manusia dan menjadikannya sebagai sumber energi yang terus terbarukan bagi manusia. Maka, larutkan diri Anda ke dalam Asmaul Husna, Anda akan mendapatkan kekuatan dahsyat, Anda akan merasakan hidup lebih bermakna dan bermanfaat, Anda akan merasakan gairah hidup dalam kedamaian tanpa beban laksana baru dilahirkan kembali, Anda akan sampai pada puncak transendensi/spiritualitas yang tinggi. Teruslah berzikir menyebut Asmaul Husna, Allah akan menunjukkan keajaiban-Nya. Untuk Anda yang punya harapan dan cita-cita! Untuk Anda yang menghadapi problematika hidup. Untuk Anda yang dilanda kebingungan atau ketidakjelasan ke mana akan mengarah! Untuk Anda yang ingin sukses dan berjaya dalam karier dan usaha! Semuanya, kembalilah kepada Allah dengan meng-isha’ Asmaul Husna. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah mempunyai 99 nama, maka barang siapa meng-isha’-nya (mengeksploitasi) dia akan masuk surga.” (HR At-Tirmidzi). Surga Allah akan kita nikmati di dunia sebagai DP (down payment) atau pembayaran di muka dan surga yang kekal akan kita nikmati di akhirat. Ajakan itulah yang disampaikan penulis dan da’i, Ustaz Saifuddin Aman melalui buku karyanya yang terbaru, Asmaul Husna:Perjalanan Ruhani Menyatukan Hati dengan Allah. Dengan membaca buku ini, kita tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan tentang Asmaul Husna, tetapi juga akan termotivasi meraih keberhasilan dengan melarutkan diri bersama Allah seraya menyebut Asmaul Husna. ■ irwan kelana
N
PASAR MAKANAN
AGUNG SUPRIYANTO
Warga Ibu Kota membeli aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa di Pasar Ramadhan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Kamis (4/8). seharga Rp.8.000 per porsi. Menurut Icha, tiap hari dirinya bisa menjual lebih dari seratus porsi bubur kampium. Yang juga laris-manis terjual adalah berbagai jenis pepes, mulai dari pepes peda merah, pepes telur rajungan, pepes jamur merang, dan pepes udang basah. Masrurozi, penjual pepes, mengatakan bahwa dirinya bisa menjual hampir seribu pepes per hari selama Ramadhan. Beragam ikan bakar juga terdapat di sini. Mulai dari ikan bawal, ikan kerapu, hingga ikan gurame. Andri, seorang karyawan mengakui, meskipun agak mahal, tapi dirinya tetap suka berbelanja di pasar ini. Selain makanan, tersedia aneka minuman segar yang patut dicoba. Sebut saja es blewah, air tebu, sop buah khas Bandung,
selasih, hingga es kopyor. “Pasar ini dikunjungi mulai dari pemulung hingga pejabat,” ujar Achmad Husin, salah satu pengunjung. Achmad yang juga anggota DPRD DKI Jakarta itu mengaku selalu menyempatkan diri untuk berbelanja kebutuhan berbuka puasa setiap tahun. Keberadaan bazar memang menumbuhkan hubungan mutualisme antara penjual dengan pembeli. Seperti diungkapkan Endang, salah satu penyewa lapak yang menjual tempe mendoan khas Banyumas. “Hampir setiap hari habis,” katanya. Juga Siti Dawami, warga Kelapa Gading yang siang itu mampir ke Bazar Ramadhan Benhil untuk membeli makanan takjil dan lauk untuk berbuka. ■ c15/c28 ed: darmawan sepriyossa
29
1432 H
30
JUMAT 5 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
BELAJAR SHALAT
Aman Berpuasa Bagi Lansia
Sejumlah anak-anak mengikuti cara belajar shalat berjamaah yang diadakan oleh Kelompok Bermain dan Raudhatul Athfal Istiqlal (KB - RA Istiqlal) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/8). Selama Ramadhan ini KB-RA Istiqlal juga memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar mereka mengerti fungsi ibadah puasa dan melatih kesabaran dengan bimbingan ajaran Islam.
B AGUNG SUPRIYANTO
NU Gelar Kuliah Zhuhur Pola kajian kitab kuning diubah menjadi ceramah umum.
A
da sebuah rutinas yang kembali digelar tiap tengah hari di ruang Aswaja Center, Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Jawa Timur (Jatim), Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya. Selama Ramadhan ini, PWNU Jatim menggelar Kuliah Zhuhur, dimulai pukul 12.30 WIB atau bakda shalat Zhuhur dengan penceramah yang berganti setiap hari. Setelah ceramah, disambung dengan diskusi. Durasi waktu pun sangat mungkin menjadi lebih dari satu jam, seperti Kuliah Zhuhur yang pertama pada 2 Agustus lalu dengan penceramah Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Miftachul Akhyar. “Karena yang bertanya banyak, Kuliah Zhuhur berlangsung hingga pukul 14.00 WIB atau menjelang shalat Ashar. Padahal, Kiai Miftah membawakan materi sederhana tentang shalat,” ungkap Sekretaris PWNU Jatim HM Masyhudi Muchtar, Kamis (4/8). Sedangkan, pada kuliah kedua (3/8), menghadirkan KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim) dan kuliah ketiga (4/8) oleh KH Abdurrahman Navis Lc (Rais Syuriah PWNU Jatim). Bagi yang tidak sempat datang langsung, Kuliah Zhuhur itu dapat disimak lewat siaran ulang pada malam harinya di TV9, televisi milik PWNU Jatim. “Model pengajian yang akan berlangsung hingga 29 Agustus itu juga diubah. Bila sebelumnya model sorogan (semaan), sekarang dengan model kuliah (ceramah) selama satu jam dan dilanjutkan dengan diskusi. Karena itu, waktunya bisa lebih lama dari jadwal,” kata Masyhudi. Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap Ramadhan
di kantor PWNU Jatim, ada kegiatan pengajian selama sebulan setelah shalat Zhuhur dengan menggunakan satu kitab kuning dan diasuh seorang kiai. Misalnya, pada Ramadhan 1431 H, diasuh KH Atiqquddin dari Pesantren Bahauddin, Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo, yang mengkaji kitab kuning Arrisalatu Muawwanah tentang kehidupan seharihari mulai dari bangun tidur, shalat, wirid, hingga dakwah. Dalam kajian itu, terungkap bahwa umat Muslim sering melupakan kehidupan yang utama, misalnya shalat yang utama adalah shalat wajib, wirid yang utama adalah membaca Alquran, dan dakwah yang utama adalah dakwah dengan topik tentang hal-hal yang wajib. “Tahun ini, pola pengajian diubah menjadi setiap hari berganti penceramah dengan topik yang berganti pula setiap hari,” kata Masyhudi.
Fokus belajar agama Ghirah Ramadhan juga sangat terasa di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aktivitas belajar dan mengajar hari pertama sekolah pada bulan puasa ini, sejumlah sekolah di Kota Banda Aceh fokus belajar ilmu agama dan membaca Alquran. Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 Kota Banda Aceh Cut Fatimah mengatakan, ratusan muridnya duduk bersila di atas lantai sambil berzikir dan membaca ayat-ayat suci Alquran yang dipandu guru mereka masing-masing. “Ini merupakan hari pertama sekolah dan dihadiri hampir 100 persen murid kelas III hingga VI. Namun, murid kelas I dan II libur, kecuali ada satu atau dua orang yang ikut bergabung karena permintaan orang tuanya,” ungkap Cut Fatimah. Selama puasa Ramadhan ini, jam sekolah dimulai dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Pelajaran sekolah pun lebih banyak membahas materi pendidikan agama dan akhlak ■ antara ed: asep nur zaman
erpuasa ternyata sama sekali tak berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik seseorang, terlebih yang telah memasuki usia lanjut. Menurut spesialis penyakit dalam, dr Khaira Utia Sp PD, penelitian membuktikan itu. Utia mengungkapkan, penelitian dilakukan pada Agustus 2008 silam. Sebanyak 100 orang lanjut usia (lansia) dengan kisaran umur 64 hingga 68 tahun, 76,5 persennya melakukan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan. Dari jumlah 76,5 persen tersebut, 83,3 persen di antaranya dapat berpuasa selama sebulan penuh dan tak merasakan pengaruh negatif apa pun terhadap kesehatannya. “Hal itu membuktikan jika usia lanjut bukanlah penghambat untuk melakukan ibadah puasa,” ujar Utia dalam seminar “Awam, Sehat dengan Berpuasa” di hotel Amos Cozy, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, seseorang dapat dikatakan lanjut usia jika umurnya telah lebih dari 65 tahun. Pasien usia lanjut atau geriatri biasanya mengalami beberapa perubahan fisiologi dan psikologis. Beberapa di antaranya adalah sensasi rasa harus menurun sehingga menyebabkan asupan cairan juga menurun. Menurut dokter yang sehariharinya dapat ditemui di Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah Taman Puring ini, kondisi ini mengakibatkan mereka yang telah lanjut usia berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Selain itu dari segi fisik, ditandai dengan mudahnya timbul rasa lelah, lemah, dan bingung. Nafsu makan pun cenderung menurun karena sensasi lapar menurun dan komposisi gigi yang berkurang. Itu membuat turunnya imunitas tubuh serta berkurangnya daya cadangan energi. Belum lagi fungsi organ tubuh yang menurun dan terjadinya gangguan aktivitas seharihari. Semua hal tersebut membuat Utia menyarankan bagi anggota keluarga yang lain, sebaiknya harus benar-benar memperhatikan gejala
dan tanda yang tidak khas ini. “Ketika orang tua gak mau makan, hati-hati, karena gangguan nutrisi ini bisa menyebabkan infeksi di saluran kencing atau paru,” terangnya. Menurut Utia, anak atau anggota keluarga lainnya juga harus kerap mengingatkan orang tua untuk memperbanyak asupan cairan dalam tubuh dengan banyak minum. “Resiko terkena dehidrasi akan sangat berbahaya. Terlebih jika tak ada pendamping.” . Utia menuturkan, kondisi gigi yang sudah tak ada menyebabkan para lansia ini tak mau makan. Untuk itu, sang anaklah yang harus proaktif memperhatikan orang tua yang sudah lanjut usia ini dalam hal pendampingan (caregiver). Utia juga mengatakan, sama sekali tak ada larangan untuk berpuasa bagi mereka yang berusia lanjut. “Kecuali bagi mereka yang pikun atau demensia, itu tidak dianjurkan untuk berpuasa,” tukasnya. ■ c04 ed: subroto
Tarawih di Mana? Penceramah di Masjid-Masjid Jakarta (Jumat, 5 Agustus 2011)
Masjid Raya Pondok Indah Penceramah : M Anwar Tema : Tolok Ukur Keberhasilan Ibadah Puasa Masjid Istiqlal Penceramah : Mubarok Tema : Pengelolaan Masjid dengan Manajemen Modern Masjid Agung Al-Azhar Penceramah : Didin Hafiduddin Tema: Puasa : Mengurangi Kesenjangan Sosial dengan Zakat Masjid Agung Sunda Kelapa Penceramah : Abdul Kader SM Al Habsji Tema : Sejarah Puasa Ramadhan Masjid Cut Meutia Penceramah : Nanang Kurnia Wahab Tema : Kemenangan Perang Badar di Bulan Ramadhan
Untuk pemasangan dan informasi
Hardi 0818 0885 9123, 021 9259 3383
Andriyanto 0815 9600 200
1432 H JUMAT 5 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
Pengalaman Puasa Baru Belajar Puasa ahun lalu, sebenarnya aku sudah latihan puasa, tapi belum satu hari penuh. Tahun ini, Insya Allah aku sudah mulai berpuasa satu hari. Biasanya, jam tiga pagi umiku sudah bangun untuk menyiapkan makanan sahur buat aku dan abi. Nanti, jam setengah empat aku dibangunkan umi untuk sahur. Sebenarnya aku masih mengantuk sih, tapi umi dengan sabar membangunkan aku. Kata umi, puasa itu kewajiban bagi umat Islam dan dapat melatih kesabaran kita. Di sekolah, teman-temanku semuanya berpuasa. Alhamdulillah, selama belajar aku tidak merasakan lemas. Tapi, setelah pulang sekolah aku merasa haus sekali. Tapi, aku jadi ingat kata-kata umi kalau puasa itu untuk melatih kesabaran. Jadinya, aku tahan saja rasa haus sampai tiba waktu berbuka. Dug…dug…eh sudah azan Maghrib. Aku langsung saja minum teh manis hangat dan makan kue. Setelah itu, aku, umi, dan abi shalat Maghrib berjamaah. Selesai shalat, kami makan bersama, kemudian Tarawih di masjid dekat rumahku. n
T
Tuffahati Humaira (7 Tahun) SD 04 Slawi, Kabupaten Tegal, Jateng
Puasa Aku Terusin Usai Azan Zhuhur ulan Ramadhan kali ini merupakan pengalamanku pertama berpuasa. Karena sekarang aku sudah kelas 1 SD. Hingga hari ketiga, aku berhasil menjalankan puasa. Meski, puasanya masih setengah-setengah. Kata ayah dan bundaku, nggak apa-apa. Sekalian latihan puasa penuh kalau sudah besar. Jadi pas terdengar azan Zhuhur, aku langsung berbuka. Setelah itu, aku lanjutin lagi deh puasaku. Di rumah, aku males-malesan aja. Nonton tivi dan main sama adik Hafiz. Tapi, waktu hari Rabu kemarin, aku bener-bener haus banget. Soalnya, pas bangun sahur aku masih ngantuk banget. Jadinya, nggak makan deh, cuma minum aja. Nah, hari Rabu kemarin aku sudah mulai masuk sekolah. Selama di sekolah aku hausss benerrr. Eh, pas ayahku datang menjemput, sudah azan Zhuhur. Tapi, ayah tidak bawa minuman. Akhirnya, aku ke ruang bu guru untuk minta minum. Alhamdulillah, bu guru ngasih minuman, terus hausnya hilang deh. Sampai di rumah, puasaku kuteruskan. n Rahmah Aqilah Murtiaji SDIT Insan Mandiri Pasar Minggu, Jaksel, Kelas 1
B
Adik-adik bisa mengirim cerita pengalaman berpuasa. Jangan lupa, kirim juga foto adik-adik untuk dimuat di halaman ini. Kakak tunggu ya tulisan dan foto kalian di Email: puasa@republika.co.id atau surat ke Republika, Jalan Warung Buncit Nomor 37, Jakarta Selatan.
Jangan Lewatkan! Bedah Buku Best Practice Character Building karya Arie Sudewo (Tokoh Perubahan 2009 Harian Republika dan Salah Seorang Pendiri Dompet Dhuafa Republika)
“Membangun Karakter, Tanggung Jawab Siapa?"
Panggung utama Ramadhan Fair Republika, Komplek Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah Hari/Tanggal : Jum’at, 5 Agustus 2011 Pukul : 13.00-14.00
Pesantren Ramadhan 1432 H Bersama Sains Spiritual Quran — Dzikrul Lil Aalamiin Pembelajaran dan Pemahaman Semesta Sebagai Ayat yang Bersumber Dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
“Meraih Kemuliaan Malam Laitul Qadar di Bulan Ramadhan dengan Qalbun Salim” Ruang Seminar Mesjid Agung At Tin, TMIIJakarta Tanggal : 13 dan 14 Agustus 2011 Pukul : 10.00 s/d 18.00 wib
Jl.Taman Margasatwa No.12 Ragunan, Pasar Minggu Telp. (021) 7819127 - 28; Fax. (021) 7817702
31
Belajar Puasa Ala TK Aisyiah Klender Ichsan Emrald Alamsyah
endidikan puasa sudah seharusnya dilakukan sejak dini. Hal ini yang coba dilakukan Taman KanakKanak (TK) Aisyiah Bustanul Athfal 71, Perumnas Klender, Jakarta Timur dengan menggelar pesantren kilat. Hanya saja, pendidikan ala pesantren kilat TK Aisyiah Klender ini, menurut Kepala Sekolah TK Aisyiah Klender, Siti Sofya Mulyani, berupa pendidikan dasar mengenai bacaan doa ketika sahur, berbuka, dan bacaan shalat. “Kami hanya mengajarkan pembiasaan saja kepada anak-anak,” tutur Bu Mul. Semua murid, baik TK A maupun TK B harus mengikuti pendidikan dasar ini. Padahal, hampir semuanya
P
adalah murid baru yang masuk bulan Juli lalu. “Anak-anak saya lihat cukup senang dengan pendidikan ini,” ucapnya. Meski hanya bersifat sesaat, menurut Bu Mul, yang paling penting ialah pembiasaan puasa kepada anak sejak usia dini. Ia menceritakan, biasanya para murid membawa bekal makanan yang dilahap ketika jam pelajaran pertama usai. Hanya saja, selama dua minggu ini, murid diajarkan agar tak membawa bekal terlebih dahulu. Namun, diakui Bu Mul, masih ada saja murid yang membawa bekal ke sekolah dan langsung membuka kotak makannya setelah jam pelajaran pertama berakhir. “Tetapi, setelah diberi pengertian oleh guru, mereka biasanya langsung menurut,” ujarnya. n ed: nidia zuraya
1432 H
REPUBLIKA
Inez Rindang Irawady
Oleh Damanhuri Zuhri
S
eperti di Indonesia, sejumlah pasar di Singapura juga menjual aneka makanan takjil atau makanan berbuka puasa. Kedai-kedai menjelang berbuka puasa di sepanjang Arab Street dan daerah di sekitar Geylang mulai berdiri. Juga tampak ramai di sekitar pelataran masjid di Singapura, yaitu para jamaah yang ingin beribadah dan menunggu berbuka puasa. Para pedagang yang mayoritas adalah melayu menawarkan kue-kue basah, kolak, pisang goreng, es dawet, dan jajanan manis lainnya. Selepas Maghrib, lampu-lampu dan lampion dinyalakan pada malam hari menambah semangat bulan Ramadhan. Sebagai pelajar di Singapura, yang jauh dari kata ‘dimasakin orang tua’, Inez Rindang Irawady, terbiasa makan sahur di kedai-kedai makanan halal yang buka 24 jam. Duta Pengembangan Produk Religi dari Tim Koordinasi Pengembangan dan Wirausaha Kreatif 2011 ini sedang menimba ilmu di Jurusan Fashion Marketing, Raffles Design Institute. Tahun ini, Inez berpuasa di negeri jiran ini.
Makanan yang disuguhkan ialah makanan-makanan khas melayu: Indonesia, India, dan Thailand. Lokasi tempat untuk berbuka dan makan sahur tak jauh dari apartemennya. “Alhamdulillah, saya terbiasa sahur dengan teman-teman di kedai makanan yang makin ramai pada jam-jam menjelang sahur. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar Indonesia,” ungkapnya melalui surat elektronik kepada Republika, Rabu (3/8). Untuk shalat Subuh berjamaah atau Tarawih, Inez shalat di masjid-masjid terdekat atau di KBRI Singapura. Kadang Perkumpulan Pelajar Indonesia melakukan acara buka puasa bersama di KBRI Indonesia. Ia termasuk beruntung karena jarak antara masjid dari tempat tinggal sangat dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Inez yang pernah aktif di organisasi Remaja Masjid Jami AlAmien dan Islamic Center di kawasan Bintaro Jakarta Selatan ini menambahkan, menjelang shalat Tarawih ada kultum (kuliah tujuh menit) yang disampaikan ustaz dengan bahasa Melayu atau bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Setelah Tarawih, ada pengajian untuk
32
JUMAT 5 AGUSTUS 2011
ibu-ibu. Yang menarik, jamaah shalat Tarawih berasal dari macam-macam etnis, seperti Bangladesh, Melayu, Cina, dan orang Eropa. “Kami berkumpul menjadi satu, atas nama ibadah untuk Allah SWT,” tutur putri pasangan Edy Putra Irawady dan Sri Redjeki ini. Buat Inez sendiri, godaan terberat menjalankan ibadah puasa di Singapura adalah cuaca yang sangat terik. Godaan lain, Inez harus tahan dengan banyaknya orang lalu lalang sambil makan atau minum karena mayoritas penduduk Singapura bukanlah Muslim. Namun, toleransi di negeri itu sangat terasa. “Saya bersyukur dan bangga menjadi seorang Muslim, kami sangat dihargai di sini,” ungkapnya. Makna Ramadhan buatmua apa? Gadis kelahiran Washington 8 Mei 1990 ini menjawab ringan. Ramadhan untuk menyucikan diri, jiwa, dan raga atau istilahnya kembali fitrah. Di bulan ini, segala amal ibadah akan dilipat gandakan Allah SWT. “Allah sungguh baik,” kata gadis cantik ini. n ed: zaky al hamzah
Obrolin Puasa, Yuks! Buat Bidadariku yang solihat; Ine, Hanina, Fawa dan Nuha. Semoga ibadah Ramadhan kali ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Yuk! Tingkatkan lagi kedekatan kita dengan Allah SWT. Agar kita makin dicintaiNya. Untuk My Liitle Angel, Kay dan Puti Hil ; selamat belajar puasa. Semoga Allah melimpahkan keberkahan untuk kita semua. Amin Ari Kunto
Buat Anak2 Mbah,An-Nahl,Fipsi 07-08,Faten Lover’s, Duo Mbah. Yuks Jaga Sodara & Kedamaian. . .. Minta Maaf Solusinya.! Adi Prancis
Untuk Keluarga Besar Sastrohadiwidjojo di Banyumas, Yogya, Magelang, Malang, Cimahi, Serang, Surabaya, Ternate dan Pomala sy mengucapkan Selamat Berpuasa Di Bulan Ramadhan Semoga Kita Menjadi Pribadi Yang Lebig Baik dan Bermanfaat...Mohon Maaf Lahir Batin untuk Semua Salah Dan Khilaf ya..Kangen Kalian Semua. Ety Handayaningsih dan keluarga, di Palembang Mudah-mudahan bulan Ramadhan tahun ini menjadi bulan Ramadhan yang terbaik dalam hidup kita... Aamiin. Bayu Kuntarto, 085655486XXX
Selamat menyambut ramadhan tahun ini kepada seluruh umat islam yg ad di indonesia. Smg kita bisa memanfaatkan bulan ramadhan ini sbg moment untk kembali kpd syariat Allah secara kaffah dalam naungan khilafah islamiyyah ‘ala minhaj nubuwwah, sehingga seluruh problem qt bs terselesaikan secr tuntas. Lilik Mutrofin, Mahasiswa PPS Unes
ramadhanrepublika2011
@puasarepublika
Email: puasa@republika.co.id SMS: 087883146639 DOK/PRI
Komunitas
BAZ Bandung Sulit Penuhi Target 100 Persen BANDUNG — Penerimaan zakat, infak, sedekah (ZIS) di Kota Bandung setiap tahun sulit menembus 100 persen dari target yang ditetapkan. Ahmad Husain dari Sekertariat Badan Amil Zakat (BAZ) Bandung menjelaskan, setiap tahun paling tinggi mencapai 30-40 persen dari target 100 persen. “Karena masyarakat banyak yang memberi ZIS ke organisasi masyarakat Islam di Bandung,” kata di Bandung, Kamis (4/8). Untuk itu, pihak BAZ melakukan evaluasi dengan terus meningkatkan
koordinasi dan penyuluhan pada BAZBAZ di setiap kecamatan di Kota Bandung. Pada 2010, proses penyuluhan dilakukan saat Ramadhan, sedangkan di 2011 ini penyuluhan dilakukan sebelum Ramadhan tiba. Diharapkan adanya perubahan jadwal penyuluhan BAZ-BAZ di tiap-tiap kecamatan bisa memberikan laporan dan data akurat mengenai mustahik (pemberi ZIS). Untuk BAZ di kecamatan harus melaporkan data mustahik hingga pukul 23.00 WIB jelang hari Idul Fitri. n antara ed: zaky al hamzah
Buka Puasa Dimana Ribuan Menu di Kemang elama Ramadhan, kafe-kafe di Kemang menggelar promo spesial. Beberapa kafe bahkan menyediakan takjil untuk berbuka puasa, baik berlokasi di dalam mal maupun outlet di sepanjang Jalan Kemang Raya, semua ingin merebut perhatian pengunjung, khususnya untuk berbuka puasa. Kafe Bakmilicious di Mal La Codeffin, salah satunya. Kafe ini menyediakan es teh gratis setiap berbuka. Menu andalannya cumi goreng mentega, hokkien noodle, dan nasi goreng seafood. Supervisor restoran Petromak Melanie mengatakan, kafenya menyediakan menu berbuka puasa dan hidangan malam. Takjil yang tersedia adalah siomay, bubur kacang ijo, dan es podeng. Hidangan malam tersedia mulai pukul 24.00–05.00 WIB, berupa sate, roti, dan indomie kornet keju. Beberapa pub di Kemang juga tetap beroperasi hingga pukul 12 malam. Supervisor Murphy’s Irish Pub Zaki mengaku, menuruti peraturan pemerintah mengenai jam buka-tutup pub. Pub yang mengandalkan beer Kilkenny Draught ini bahkan menyiapkan paket-paket makanan selama Ramadhan. Arya, siswa Al-Azhar Kemang, mengaku, beberapa kali berkunjung ke La Codeffin untuk ngabuburit. Waktu ngabuburit dimulai setelah pulang sekolah hingga Maghrib. “Kalau bosen ke kafe, biasanya kita keliling naik fixie (sepeda).” Lain dengan Egi. Siswi Al-Azhar ini lebih senang menghabiskan waktu ngabuburit di rumah sambil berselancar di dunia maya. Egi hanya ke kafe bila ada buka puasa bersama teman-temannya. Rata-rata lima kali setiap tahunnya. Menurut pengakuan mereka, setiap buka puasa bersama di luar rumah, menghabiskan dana sekitar Rp 50–150 ribu sekali jalan. Rata-rata uang jajan dari abi umi sekitar Rp 300 ribu per pekan. Dana untuk berbuka puasa bersama ini didapat di luar uang jajan pekanan. n c28 ed: zaky al hamzah
S
Bagi Anda yang ingin berbagi informasi tempat buka puasa. Silakan mengirim naskahnya. Kami tunggu di Email: puasa@republika.co.id atau gabung di Twitter @puasarepublika atau grup Facebook ramadhanrepublika 2011