1432 H
29
SELASA 23 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
FestivalBeduk
SAMPAI SAHUR DI TARAKAN ●
Rampak beduk FOTO-FOTO: ICHSAN EMRALD
●
tersebut. Kaum muda dari penggemar sepeda trendi ini diikuti iring-iringan mobil pikap yang dibungkus dengan pelbagai hiasan, seperti ketupat raksasa dan miniatur masjid. Barisan gerobak yang membawakan rampak beduk ikut bergerak di belakang barisan mobil hias. Suara beduk yang bertalu-talu cukup memekakkan telinga sekaligus mengembangkan senyum warga yang menonton pawai. Sejumlah warga yang menonton di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai, tak henti-hentinya menyalakan petasan.
Beduk raksasa
Ichsan Emrald
Merajut kembali persaudaraan etnis.
W
arga Pulau Tarakan, Kalimantan Timur, seperti sudah berlebaran. Lewat Festival Beduk Sahur Kota Tarakan, warga lintas etnis yang sempat terkoyak oleh konflik sosial pasca-Lebaran tahun lalu, seperti menjalin jabat tangan erat di jalanan pusat Kota Tarakan, malam Ahad lalu. Pukul delapan malam yang biasanya sudah ditinggal tidur, kali ini ribuan warga tumpah dan melek di jalanan hingga waktu sahur. Penduduk asli Pulau Tarakan, yaitu masyarakat Tidung, warga Bugis pesisir, hingga keturunan Tionghoa, menyatu dalam semangat persaudaraan. Aktivitas mereka berpusat di sepanjang Jalan Mulawarman atau sekitar Bandara Juwata hingga mencapai Markas TNI Angkatan Laut, Jalan Yos Sudarso, kawasan Sebengkok. Separuh dari empat jalur protokol Kota Tarakan dijejali masyarakat. Salah satu kota di ujung utara kepulauan Indonesia yang jarang sekali mengalami hambatan transportasi pun mendadak macet total. Dengan bahasa khas Melayu, mereka saling bertegur sapa, bergembira, dan tertawa. Ada pasangan suami istri membawa anak-anaknya berdiri di pinggir jalan, seorang kakek yang membawa cucunya, dan muda-mudi yang tak
Terpenting dari pesta rakyat ini adalah bersatunya kembali warga Kota Tarakan. ‘’Ini menunjukkan bahwa kita sudah saling memaafkan dan tidak ada lagi luka yang sempat tertoreh pada warga kota ini,’’ kata Agus Asyurra, warga setempat. Wali Kota Tarakan Udin Humaggio juga menyatakan, festival ini memang dilatarbelakangi upaya menggalang umat dan menyemarakkan Ramadhan. Di samping itu, dalam acara ini juga ditampilkan budaya daerah Tarakan yang multietnis. ‘’Menyatukan umat adalah yang paling penting bagi kami,’’ katanya. ■ ed: asep nur zaman
Lebih semarak
●
g band Marchin
hanya berkumpul, tetapi juga makan-makan di warung pinggir jalan. Masyarakat pesisir laut dan masyarakat pedalaman cair menjadi satu pada malam itu. Mereka datang dari berbagai etnis, agama, dan bukan hanya warga di wilayah tengah Kota Tarakan. Bisa dibilang peristiwa ‘’September Kelabu 2010’’, yaitu pertikaian antaretnis di kota ini sudah tak berbekas. Menurut warga yang menyaksikan, Agus (37 tahun), festival ini selalu dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan telah menginjak tahun kedelapan. Namun, dari biasanya dibuka lebih malam antara pukul 23.00 hingga menjelang pukul 01.00 WITA, kini jadwalnya lebih cepat karena akan memakan waktu panjang. ‘’Ini juga untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI,’’ ujarnya. Acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tarakan ini mulai dibuka selepas shalat tarawih. Dimulai di pintu masuk Bandara Juwata, Jalan Mulawarman, ratusan pengendara sepeda fixie yang dibalut lampu-lampu led mendahului acara
Bagi seorang pengendara mobil, Sofyan, pawai ini membuatnya harus keluar dari kendaraan dan menjadi penonton dadakan. ‘’Sebenarnya, tidak ada niat untuk menonton,’’ ucapnya. Menurut dia, setiap tahun warga yang memadati jalan selalu meriah. Hanya saja, khusus tahun ini jumlahnya amat banyak. ‘’Sepertinya tahun ini yang paling padat,’’ ujar Sofyan. Bagi Wachidah, seorang pegawai negeri sipil Kota Tarakan, juga belum pernah melihat penonton sebanyak ini. Biasanya tiap tahun selalu tertib menyaksikan dari pinggir jalan. Sedangkan tahun ini, penonton tampak tak tertib. ‘’Ya, mungkin karena tidak ada hiburan lain selain ini,’’ ucapnya sambil tertawa. Menurut salah satu wartawan lokal, Mustarih, gelaran festival tahun ini memang lebih meriah dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data Panitia Hari Besar Islam Pemerintah Kota Tarakan, tercatat 240 sepeda dan 80 peserta, baik dari majelis taklim, masjid, maupun komunitas umum ikut serta dalam acara ini. Peserta pawai juga banyak yang tampil jenaka, seperti orang dewasa berpakaian seragam sekolah dasar (SD) dan memegang kentongan serta marching band yang mengenakan pakaian tidur.
Tarawih di Mana? Jadwal Penceramah di Masjid-Masjid Jakarta (Selasa, 23 Agustus 2011)
Masjid Istiqlal Penceramah : Nur’alam Bachtir Tema : Terapi Rohani dengan Berpuasa
Masjid Agung Al-Azhar Penceramah : Bachtiar Nasir Tema : Perbandingan Ibadah Haji dan Puasa serta Keutamaannya
Masjid Raya Pondok Indah Penceramah : Mukhlis Abdi Tema : Iktikaf dan Kontemplasi
Masjid Agung Sunda Kelapa Penceramah : Arsil Ibrahim Tema : Tawakal dalam Meraih Rezeki
1432 SELASA 23 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
Arif Budiman
Konsultasi Zakat
Menggali Alquran Oleh Mohammad Akbar
Sebuah album kompilasi dirilis awal Ramadhan lalu
B
agi Arif Budiman, kitab suci Alquran tak sekadar sebagai bahan bacaan untuk memperdalam keimanan. Di tangannya, makna dan arti Alquran bisa menjadi sumber inspirasi untuk dijadikan penggalan-penggalan lirik lagu sarat makna. Apalagi di saat Ramadhan. Komposer dan arranger kelahiran Bogor, 18 Juli 1970 itu semakin tekun menggali isi kitab suci tersebut. “Hampir setiap malam saya selalu rutin untuk membaca dan mengkaji Alquran.
Alhamdulillah, saat ini sudah ada beberapa lagu yang liriknya telah jadi,” kata Arif saat berbincang dengan Republika di Jakarta. Arif menyebutkan sumber inspirasi beberapa lagu itu berasal dari surah Fathir, anNisaa dan al-Hajj. Untuk surah Fathir, Arif menggali lirik tentang penciptaan manusia dan alam. Judul lagunya “Sang Maha Pencipta”. “Rencana saya, lagu ini akan saya berikan kepada Kaka ‘Slank’,” kata Arif. Bagi Arif, proses kreatif membuat lirik lagu dari ayat-ayat Alquran bukanlah hal baru.
Menjelang Ramadhan, ia telah membuktikannya dengan melansir album kompilasi religius bertajuk Meraih Keberkahan. Di dalamnya terselip 12 lagu beraroma pop-rock. Lagu-lagu itu dinyanyikan banyak penyanyi dari berbagai band. Ada band Marvells, Irang yang merupakan eks vokalis BIP, Banda Band, serta duo solois perempuan Lia dan Sarah. Lagu “Nikmat Manalagi”, misalnya, yang terinspirasi surah ar-Rahman, menjadi singel hits yang dilantunkan Marvells. “Alhamdullilah, penjualannya cukup baik. Sejauh ini sudah terjual lebih dari 14 ribu kopi. Kami juga sangat terbantu lewat kerja sama dengan BTN Syariah untuk mendistribusikan album Meraih Keberkahan ini kepada semua konsumennya,” kata Arif. Arif menjelaskan, secara harfiah Alquran hanyalah benda
30
Diasuh oleh Prof Dr M Amin Suma SH MA
mati. “Di sinilah tugas kita untuk bisa ‘menghidupkannya’,” kata pria yang juga memimpin Majelis Zikir Suci di Bekasi itu. Berbekal keterampilannya membuat lagu, upaya menghidupkan ayat-ayat Alquran yang sungguh luar biasa itu ia lakukan dengan menjadikannya sumber inspirasi dalam membuat lirik lagu. Bagi Arif, kontemplasinya terhadap kandungan Alquran memang semakin meningkat di masa Ramadhan. “Di sinilah usaha saya untuk memaknai Ramadhan. Saya menjadi makin yakin, membaca Alquran sebaiknya memang tidak sekadar membaca. Alangkah lebih baiknya bila memahami isi dan terjemahannya,” ujar dia. Selain sibuk menggali kandungan Alquran, Arif mengaku, di masa-masa Ramadhan aktivitasnya sebagai ‘penghibur’ tetap aktif dilakoni. n ed darmawan sepriyossa
Jika ada pertanyaan seputar zakat, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : puasa@republika.co.id
Komisi dari Pinjaman Uang Saya mendapatkan pinjaman uang dan tempat saya bekerja dengan tidak memakai bunga pinjaman. Kemudian uang itu dijadikan modal usaha orang lain dan setiap bulan saya mendapatkan hasil lima persen dari modal. Pembagian keuntungan tersebut bukan saya yang menentukan, tetapi orang tersebut. Usaha ini sudah berjalan empat bulan, apakah perlu dizakati? Tias, Rempoa Jawab : Dalam kegiatan usaha dengan sistem kerjasama antara pemilik modal dengan pengusaha tidak boleh ditetapkan keuntungannya terlebih dahulu dengan nilai ter tentu, seperti yang terjadi pada usaha anda, walaupun bukan anda yang menentukan, tetapi anda menyetujuinya. Cara yang semacam ini termasuk kategori riba yang dilarang ajaran Islam. Anda berdua hanya boleh menetapkan nisbah, misalnya 60 persen untuk anda dan 40 persen untuk teman anda yang mengusahakan, jika keuntungan (tidak boleh ditetapkan angka secara fixed / tetap). Zakat tunggu sampai satu tahun (haul). n
MOHAMMAD AKBAR/REPUBLIKA
Ngabuburit
GEMPARKAN OI MANIA CIMANGGIS — Malam baru saja larut. Sejumlah orang baru saja usai mengerjakan shalat tarawih. Namun, sebagian besar lainnya sedang berkumpul di lapangan Jatijajar, Cimanggis. Mereka akan menyaksikan “Ngabuburit Djarum Coklat”. Pada pukul 21.00 WIB, seorang lakilaki paruh baya muncul ke atas panggung menggunakan kaus putih, celana jeans, kacamata, dan ikat kepala memutari kepalanya dengan hiasan rambut gondrong yang mulai memutih. Suara seraknya tidak lekang dimakan usia, sejak awal hingga hari ini masih sama. Sambil memainkan gitar, lelaki itu langsung menyanyi. “Ribuan kilo, jalan yang kau tempuh, lewati rintang demi aku anakmu.” Itulah potongan lagu berjudul “Ibu” yang mengawali konser “Djarum Ngabuburit Bareng Iwan Fals”, Ahad (21/8) malam. Tak lupa, ia memberi salam dan menyapa ribuan pendukungnya yang tergabung dalam OI (Orang Indonesia) di lapangan Jatijajar tersebut. Sapaan akrab dari sang penyanyi kesayangan, anakanak muda itu pun mulai merangsek ke depan panggung sebab sejak Isya, mereka sudah memanggil-manggil nama tersebut. Apalagi, begitu suara sang pujaan muncul, mereka pun melonjak kegirangan. OI yang masih bertebaran jauh di be-
lakang panggung segera berlari maju mendekati panggung memastikan penglihatan dan pendengaran mereka. Para OI pun semangat mengibarkan bendera OI bersamaan dengan bendera merah putih dikibarkan. Bertempat di lapangan milik Yonhubad Jatijajar, Cimanggis, Depok, ini ribuan OI larut dalam lantunan suara yang dibawakan Iwan Fals. Bahkan, tanpa diminta, para OI menyanyikan lagu berjudul “Ibu” yang menjadi lagu pertama dari tujuh lagu yang dibawakan. Penampilan Iwan makin klop dengan hadirnya Al-Zastrouw. Para OI semakin gembira. Berkali-kali pekikan takbir dan shalawat mewarnai penampilan keduanya di atas panggung. Penampilan unik musik dan tari sufi pada awal penampilan yang mengawali acara meenyihir OI untuk menyimak dengan seksama, dilanjutkan dengan penampilan dari Ki Ageng Serang yang memadukan permainan musik menggunakan alat tradisional dan modern menambah suasana lebih hidup. Penampilan Iwan Fals diiringi alunan aransemen musik dari Ki Ageng Ganjur membuat semua pengunjung terpukau tidak hanya dengan suara khas Iwan Fals, tetapi juga improvisasi musik yang sangat khas. Dalam konser yang berlangsung mulai pukul 21.00 malam, Iwan Fals mem-
RUSDY/REPUBLIKA
bawakan tujuh lagu berjudul “Ibu”, “Kota”, “Kau Tetap Sahabatku”, “Tanam Siram Tanam”, “Yang Terlupakan”, “Dendam Damai”, dan “Cinta”. Acara “Ngabuburit Djarum Bareng Iwan Fals” di Lapangan Jatijajar Depok merupakan awal dari serangkaian acara serupa yang akan digelar di lima kota lainnya. Acara ini akan berlangsung mulai 20–26 Agustus 2011. Syamsul Ganjur, manajer sekaligus pelaksana operasional acara “Ngabuburit Djarum Bareng Iwan Fals”, menjelaskan bahwa Iwan Fals mengawali serangkaian acara dengan mengunjungi Pondok Pesantren Riyadus Shalihin. Kemudian, dilanjutkan dengan acara buka bersama dengan santri dan pengurus ponpes. Kegiatan silaturahim ke ponpes ini diakuinya akan terus dilakukan Iwan di lima kota lainnya.
Dijelaskan Syamsul, kunjungan ke Ponpes Riyadus Shalihin merupakan kunjungan yang ke-72 dilakukan Iwan Falas dalam serangkaian konser “Perjalanan Spiritual Iwan Fals”. Rencananya, Iwan akan mengunjungi sebanyak 99 pesantren di serangkaian konsernya. Dalam acara ini, lagu yang dibawakan Iwan Fals diiringi oleh sanggar musik Ki Ageng Ganjur dari Yogyakarta dan tausiah untuk memaknai lagu yang dibawakan Iwan oleh Dr Al-Zastrouw. “Lagu Mas Iwan coba dimaknai dengan ajaran islam, hadis, dan dasar di Alquran,” tutur Syamsul. Terbukti yang dikatakan Syamsul, awal acara dibuka dengan penampilan 30 santri yang melakukan khataman surat-surat pendek, dilanjutkan dengan pembukaan dari perwakilan Ponpes Riyadhus Shalihin, penampilan musik
dan penari sufi, penampilan Ki Ageng Ganjur, dan penampilan Iwan Fals diiringi Ki Ageng Ganjur dan diselingi tausiah dari Al-Zastrouw. Terlebih, pada saat Iwan Fals membawakan lagu keempatnya yang berjudul “Tanam Siram Tanam” berkat aransemen lagu yang dilakukan Ki Ageng Ganjur membuat penonton seolah mendengarkan alunan musik daerah ditambah koor pengiring yang ikut melakukan tari Sinanggar Tulo. Setiap selesai satu lagu yang dibawakan, selalu dimaknai oleh AlZastrow. Menurutnya, Islam tidak melarang hal itu karena itu merupakan bagian dari cara Islam mengajarkan dakwah. Acara ngabuburit di lapangan Jatijajar berlangsung tertib, kapolsek Cimanggis dibantu oleh Yonhub dan Polres Depok turut membantu pengamanan selama acara berlangsung. n c21
1432 H SELASA 23 AGUSTUS 2011
REPUBLIKA
31
Konsultasi Puasa BELANJA JELANG LEBARAN
Diasuh oleh Prof Dr KH Achmad Satori Ismail
Warga memadati tempat penjualan pakaian di kawasan Jakarta Timur, Ahad (21/8) malam. menjelang Lebaran, warga mulai menyerbu tempat penjualan pakaian. Tak hanya di pusat perbelanjaan, namun juga di pedagang-pedagang kaki lima yang juga menawarkan beragam potongan harga.
Jika ada pertanyaan seputar puasa, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : puasa@republika.co.id
Pak Ustaz, dalam sunah Nabi bolehkah dalam shalat berjamaah saf pria dan wanita bersebelahan seperti shalat Tarawih di Masjid Istiqlal? Apakah ada uzur di situ? Anissa, Jakarta Jawaban: Dalam shalat berjamaah, saf laki-laki di depan dan saf perempuan di belakang saf laki-laki. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Rasulullah mengatur saf laki-laki di depan saf anak-anak, dan saf perempuan di belakang saf anak-anak. (HR Ahmad dan Abu Daud). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik saf laki-laki adalah yang terdepan dan yang paling buruk adalah yang paling belakang dan sebaik-baik saf perempuan adalah yang paling belakang dan yang paling buruk adalah saf perempuan yang paling depan. (HR Aljamaah selain Al Bukhari). Mengapa Rasulullah SAW menetapkan demikian? Karena dikhawatirkan campur aduknya jamaah laki-laki dengan jamaah perempuan. Bila kita yakin tidak akan ada campur aduk antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan sehingga tidak menimbulkan fitnah, tidak mengapa saf laki-laki bersebelahan dengan saf perempuan yang dipisahkan hijab atau pembatas. Wallahu a’lam. I
REPUBLIKA/EDWIN DWI PUTRANTO
Foto Bareng Artis Program ini menghadirkan grup band Changcuters.
B
anyak cara yang dilakukan oleh pusat perbelanjaan untuk menarik pengunjung, termasuk di saat bulan Ramadhan dan menyambut Lebaran kali ini. Banyak pusat perbelanjaan yang mendekorasi ruangannya dengan tema Ramadhan ataupun ketupat di hari Lebaran. Selain dekorasi ruangan yang bertema Ramadhan dan Lebaran, setiap pusat perbelanjaan juga berlomba-lomba untuk mengadakan promosi yang berbeda dengan pusat perbelanjaan lainnya. Seperti yang di-
lakukan Plaza Kalibata, salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta Selatan. Untuk menarik pengunjung, pengelola Plaza Kalibata tidak hanya menawarkan berbagai macam diskon, tetapi juga memberikan hadiah tambahan kepada pengunjung, yaitu berupa foto bareng bersama artis kenamaan Ibu Kota. Program foto bareng bersama artis ini digagas oleh Matahari Department Store Plaza Kalibata, yang baru saja dibuka pada bulan Ramadhan tahun ini. Head Customer Ser vice Plaza Kalibata Endah Setyowati mengatakan, karena baru saja dibuka sehingga selain memberikan diskon gila-gilaan, Matahari juga ingin memberikan satu lagi hadiah bagi pengunjung yang sudah berbelanja. “Nama programnya adalah Meet and Greet Matahari,” ujarnya, kemarin.
Lapas Bondowoso Didik Napi Hafal Alquran BONDOWOSO — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso, Jawa Timur, mendidik para narapidana untuk hafal kitab suci Alquran. Program ini sudah dimulai saat bulan Ramadhan. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana, Anak Didik, dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Bondowoso, Bambang Hendra Setiawan, di Bondowoso, Senin (22/8), mengungkapkan, saat ini ada 24 napi yang terlibat dalam kegiatan hafalan Alquran tersebut. “Ini kesadaran dari warga binaan sendiri, meskipun ide awalnya dari kami. Kebetulan para peserta program ini memang aktif dalam kegiatan tadarus di masjid lapas,” katanya. Karena para napi itu tertarik, program yang didukung oleh Kepala Lapas Edi Prayitno tersebut mulai dicarikan alternatif bagaimana membina para napi agar bisa hafal kitab suci. Pihaknya kemudian bekerja sama dengan sejumlah ulama setempat, seperti Ustaz Zakaria Muchtar dan Ustaz Joko Wirstan untuk membina para napi tersebut. Untuk tahap awal, para napi menghafal Juz Amma atau juz terakhir dari Alquran yang terdiri atas surat-surat pendek. “Menurut ustaz, hal ini untuk kemudahan saja karena kalau dimulai dari juz awal, tentunya berat karena suratnya panjangpanjang. Alhamdulillah, para warga binaan semangat untuk menghafal,” ujar Hendra. Sistem yang digunakan dalam hafalan ini adalah “setor” sesuai kesepakatan antara “santri” dan ustaznya. Secara rutin kedua ustaz ini
datang ke lapas untuk menerima “setoran” hafalan para santrinya itu yang juga disimak oleh warga binaan lainnya. Hendra mengemukakan bahwa lewat program ini pihaknya ingin membina para napi agar lebih intens berinteraksi dengan Alquran sehingga setelah keluar dari lembaga tersebut betul-betul menjadi manusia yang baik dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. “Jadi, yang kami garap ini adalah manajemen qolbu. Kami tidak tahu manfaatnya seperti apa nanti. Namun, saya yakin akan bermanfaat besar. Karena membaca biasa saja akan mendapatkan rahmat Allah, apalagi kalau juga hafal,” katanya. Kegiatan menghafal Alquran ini, menurut Hendra, akan tetap dilanjutkan setelah bulan puasa berakhir. Pihaknya berharap agar nantinya ada di antara peserta program tersebut yang keluar dari lapas dengan hafalan sebanyak 30 juz. Meskipun diakui, hal itu tidak mudah. “Menurut ustaz, untuk menghafal 30 juz itu butuh waktu paling cepat delapan bulan. Untuk itu, dalam sehari harus hafal enam ayat. Kalau setahun, sehari harus hafal empat ayat,” katanya. Sementara itu, Ustaz Joko Wirstan mengaku kagum dengan semangat para napi dalam menghafal Alquran. Di antara mereka ada yang bisa hafal satu surat dalam sehari. “Saya sendiri memiliki pengalaman baru dalam ikut membina para napi ini. Penanganannya tentu berbeda dengan membina anak-anak karena para napi sudah dewasa,” ujarnya. I antara ed: nidia zuraya
Ia menuturkan, dalam program “Meet and Greet” ini, para pengunjung yang telah berbelanja dapat foto bareng dengan grup band yang sangat digandrungi oleh remaja Indonesia. Grup band yang dimaksud adalah The Changcuters. Tidak semua pengunjung dapat berfoto dengan grup band asal Kota Bandung itu. Karena, menurut Endah, bagi pengunjung yang ingin berfoto dengan para personel The Changcuters, harus berbelanja di Matahari minimal sebesar Rp 100 ribu dan membeli CD terbaru dari Changcuters. Antusiasme pengunjung terhadap program “Meet and Greet” ini tampak ketika Republika memasuki lantai satu Plaza Kalibata. Banyak remaja yang mengenakan gaya berpakaian bahkan rambut yang sama dengan para personel Changcuters.
Bukan hanya anak-anak, para orang tua yang tadinya hanya ikut mengantar anaknya berbelanja, jadi ikut disibukkan dengan keinginan anak mereka untuk foto bareng artis. Salah satunya adalah Muhammad Heryanto (46 tahun), ayah dari dua orang anak itu tengah sibuk mengurusi permintaan salah satu anak gadisnya yang ingin berfoto bareng dengan Changcuters. Hery mengatakan, awalnya datang hanya untuk berbelanja pakaian lebaran. “Tapi, begitu sampai di depan toko, ternyata sudah ada keramaian. Mau tidak mau anak saya melihat dan jadi tertarik dengan program ini,” paparnya. Kondisi mal yang tengah dalam perbaikan tersebut ternyata tidak menyurutkan minat pengunjung untuk berbelanja di Plaza Kalibata. Ini terlihat dari ruangan yang berada di lantai dua dan lantai tiga yang sedang di renovasi, yang banyak dilalui oleh pengunjung mall, baik yang mau menuju maupun yang kembali dari Masjid Al-Bustan Plaza Kalibata yang berada di lantai tiga. Pengunjung yang ingin mendirikan shalat di lantai tiga dapat menggunakan eskalator, tetapi untuk turun kembali pengunjung harus menggunakan tangga darurat. I c16 ed: nidia zuraya
Assalamualaikum wr. wb. Pak Ustaz, ketika saya pulang naik angkot, ada penumpang perempuan duduk di samping saya memakai celana setengah paha dan baju ketat. Anggota badan saya menyentuh perempuan itu. Batalkah puasa saya? Ronny, Depok
Jawaban: Puasa adalah ibadah secara total yang dilakukan seluruh tubuh, jasmani dan rohani, serta pikiran dan hati secara utuh. Seorang yang berpuasa tidak sekadar meninggalkan makan dan minum. Tapi, harus menahan diri dari semua dosa agar puasa kita tidak tercemar. Meski demikian, bila Anda dalam kondisi naik angkot dan keadaan memaksa bersentuhan dengan wanita yang duduk di samping, semoga Allah mengampuninya asalkan Anda tidak menikmatinya dan berusaha untuk terus berzikir. Wallahu a’lam. I
Pengalaman Puasa Puasa Pertamaku Tahun Ini
N
amaku Abidzar Al Ghifari. Umurku 5 tahun 6 bulan dan aku duduk di kelas satu MI Al-Falahiyyah, Jakarta Selatan. Hari pertama aku puasa tahun ini, aku sudah ikut berpuasa bersama ayah dan bunda walaupun aku buka pukul 12.00 siang. Tapi, sebenarnya aku ingin berpuasa seperti orang-orang dewasa, berbuka pada waktu Maghrib. Sepulang sekolah pukul 11.00, sam-
bil menunggu pukul 12.00 siang untuk berbuka puasa, aku bermain game di rumah bersama adikku yang berusia dua tahun. Nama adikku Nazeela Mi Kaffa. Dia adalah adikku yang sangat aku sayangi. Setelah buka pukul 12.00 siang, aku melanjutkan kembali puasaku hingga Maghrib. Senang sekali rasanya bisa berpuasa walaupun baru aku jalani setengah hari. Aku dapat belajar apa yang dianjurkan umi dan abi di sekolah untuk berpuasa Ramadhan tahun ini. I Abidzar Al Ghifari MI Al-Falahiyyah, Jaksel, Kelas I
Tidak Puasa Dulu, Karena Batuk
N
amaku Din Amalia Shaliha. Umurku 7,5 tahun. Aku mulai berpuasa penuh ketika aku duduk di TK B. Ketika TK A, aku baru bisa berpuasa setengah hari. Sekarang aku sudah duduk di kelas dua SD. Tapi, sayang aku sedang sakit batuk. Jadinya, aku tidak puasa dahulu. Tapi, kata ibuku tidak apa-apa. Kata ibu, setelah aku minum obat, aku sembuh dan aku bisa puasa lagi. I Din Amalia Shaliha SDN Rejowinangun III, Kotagede, Yogyakarta, Kelas II
Adik-adik bisa mengirim cerita pengalaman berpuasa. Jangan lupa, kirim juga foto adik-adik untuk dimuat di halaman ini. Kakak tunggu ya tulisan dan foto kalian di Email: puasa@republika.co.id atau surat ke Republika, Jalan Warung Buncit Nomor 37, Jakarta Selatan.
REPUBLIKA
1432 H
SELASA 23 AGUSTUS 2011
32
Mutiara Hadis Sesungguhnya di dalam surga itu ada satu pintu yang dinamai Ar-Royyan. Dan pada hari kiamat hanya orang yang melaksanakan shaum yang bisa masuk ke dalamnya. (HR Bukhari)
BELANJA KUE KERING Warga membeli kue kering di sebuah toko di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad (21/8). Saat ini umat Islam mulai berbelanja aneka kue kering untuk persiapan lebaran.
Iktikaf Keutamaan Berzikir Syahruddin El-Fikri alah satu ibadah yang paling disukai Allah adalah zikir. Dalam Alquran, ada puluhan bahkan ratusan ayat Alquran yang menjelaskan tentang zikir, tujuannya, hingga keutamaannya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS al-Baqarah [2]: 152). “Maka, apabila kamu telah menyelesaikan shalat-(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.” (QS an-Nisa [4]: 103). Berzikir, bukan hanya sekadar mengucapkan kalimat thayyibah (baik), seperti tahlil, tahmid, atau tasbih. Tapi, zikir juga bisa dimaknai dengan keyakinan akan segala perkara yang terjadi di alam ini merupakan kehendak Allah. Dia menggantung seluruh hidup dan keyakinannya hanya kepada Allah semata. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran [3]: 190-191). Dalam keterangan ayat di atas, sesungguhnya berzikir itu bisa kapan saja dan di mana saja, tak terbatas tempat dan waktu. Namun demikian, alangkah baiknya andai kita sudah memiliki waktu tertentu untuk secara khusus mengagungkan nama Allah SWT. Alangkah baiknya, jika kita memiliki tempat khusus untuk senantiasa dekat dengan Allah. Karena itu, kesempatan memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini, alangkah indahnya, jika kita makin dekat dengan Allah. Sebab, Allah adalah tempat kita memuja dan memuji-Nya, Allah tempat kita menyembah, dan Allah tempat kita memohon segala pertolongan. Di sinilah makna (tujuan) zikir yang sesungguhnya, yakni untuk senantiasa dekat dengan Allah. Rasulullah SAW bersabda, zikir yang terbaik itu adalah dengan kebersihan dan ketulusan hati, serta kesucian lahir dan batin. Adapun kalimat yang terbaik (utama) dalam berzikir dan mengagungkan asma Allah adalah dengan membaca kalimat La ilaha illallah. Itulah kalimat tauhid ilahiyah. Kemudian, ditambahkan lagi dengan lafazh Muhammadar rasulullah. Dan, agar lebih utama lagi, zikir di atas hendaknya ditambah dengan tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), dan takbir (Allahu akbar). Karena sesungguhnya, itulah kalimat yang berat di timbangan (mizan akhirat). “Dua kalimat yang ringan di lidah, namun berat di timbangan dan disenangi oleh Allah Yang Maha Pengasih adalah subhanallah wa bihamdihi subhanallaahil ‘azhim.” (HR Bukhari). “Barang siapa yang membaca “subhanallah wa bihamdihi (Mahasuci Allah dan aku memuji-Nya) dalam sehari 100 kali, maka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air laut.” (HR Bukhari dan Muslim). Banyak sekali keutamaan yang terdapat dalam berzikir, bertasbih, bertahmid, bertakbir, dan bertahlil, serta bershalawat untuk Rasulullah SAW. Dan celakalah kita, bila tidak berzikir dan mengagungkan asma Allah. Karena sesungguhnya, seluruh makhluk yang ada di alam jagad raya ini, bertasbih, berzikir, dan memuji kebesaran Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Mahakeras siksa-Nya. (QS Ar-Ra’du [13]: 13). ■
S FOTO PRAYOGI
Bermaafan
VIA KARTU LEBARAN DIGITAL
Oleh A Syalabi Ihsan
Kreativitas menjadi faktor utama kartu buatan sendiri.
L
ebaran tinggal menghitung jari. Menghadapi hari yang fitri, berbagai cara mengungkapkan maaf pun dicari, melalui SMS atau pesan singkat, jejaring sosial, hingga bermaafan melalui kartu Lebaran. Model yang terakhir agaknya sudah harus turun panggung dari masa keemasan. Bagi pecinta kartu Lebaran, Anda tidak perlu khawatir bakal menemui kesulitan mengirim kartu Lebaran. Beberapa tahun terakhir, kartu Lebaran digital yang dikirim secara online kian menjamur. Banyak situs penyedia jasa desain kartu Lebaran gratisan. Tinggal diunduh dan otomatis Anda akan bisa mendapatkan kartu Lebaran ala sendiri. Sebut saja Mardiyati. Ibu satu putra itu membuat kartu Lebaran dengan cara yang paling mudah. Mardiyati membuat kartu dengan mengunggah paket kartu Lebaran melalui jejaring sosial macam Facebook. Setelah itu, ia cukup menandai teman-teman di Facebook yang akan menjadi
S
pembaca kartu Lebaran. Otomatis, mereka akan membaca ucapan Lebaran dari Mardiyati. Tidak perlu waktu lama untuk mengerjakan kartu Lebaran digital. “Dari bikin sampai ngirim, paling 15 menitan,” ujar Mardiyati saat berbincang dengan Republika, Senin (22/8). Mardiyati memilih model bermaafan dengan cara ini karena sederhana, gratis, dan memperluas jaringan di dunia maya. Alasan terakhir menjadi nilai tambah bagi Mardiyati. Pasalnya, perempuan berjilbab itu memang sudah beberapa tahun terakhir aktif berjualan di jejaring sosial. Menurut dia, sangat penting memupuk rasa percaya kepada pelanggan agar tetap setia menggunakan produknya. “Namanya jualan online, kita nggak bertemu langsung. Kalau sering-sering keep contact, pelanggan akan nyaman dengan kita,” ujar Mardiyati. Sementara itu, Fachrizal Lubis memilih cara yang lebih rumit untuk membuat kartu Lebaran. Juru kamera stasiun televisi swasta ini akan mengunduh gambar yang didapatkan dari berbagai situs penyedia seperti kapanlagi.com. Kemudian, dia akan menggabungkan gambar tersebut dengan desain dan kata-kata yang dibuat sendiri melalui program desain macam Corel Draw atau Photoshop. Dengan cara seperti itu, Rizal mengaku,
mendapatkan kepuasan lebih karena dapat mengucapkan Lebaran dengan lebih ekspresif. “Tahun ini, saya mau buat model puisi,” kata dia. Pemilik situs kartu digital Vidiyan.com Yanuar Rahman memberi beberapa tips untuk membuat kartu Lebaran yang bersifat personal. Selain perangkat komputer, ungkapnya, kreativitas menjadi faktor penentu untuk membuat kartu Lebaran yang bakal disebarkan secara online tersebut. Pembuatan kartu, ujar Yanuar, dimulai dengan ide. Tidak perlu sulit untuk memilih ide. Yanuar malah menyarankan agar kartu tersebut bisa disesuaikan dengan karakter diri si pengirim sehingga terasa personal. “Misalnya, sepak bola. Buatlah nuansa sepak bola yang kental atau jika suka travelling, keren juga jika ada gambar atau ilustrasi landscape tempat favorit yang pernah dikunjungi,” ujar mahasiswa penerima beasiswa unggulan Konsentrasi Magister Game Design, Animation, & Digital Media Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB itu. Setelah yakin dengan ide, Yanuar menyarankan agar mulai menyiapkan bahan-bahan berupa gambar, foto, dan teks ucapan. Untuk memperkuat nuansa Lebaran, menurut dia, kita bisa menambahkan gambar masjid, ketupat, orang sedang bersalaman, atau gambar lain yang ber-
konotasi positif dengan Lebaran. Hanya, Yanuar memberi catatan agar sebisa mungkin menggunakan gambar asli atau tulisan hasil kreasi sendiri. “Khawatir melanggar hak cipta orang lain saja,” kata dia. Cara lain, bisa pula mengolah gambar dengan program desain yang tersedia ,seperti Adobe Photoshop, Ilustrator, atau Corel Draw. Jika ingin gratis, Yanuar menyebut, penggunaan GIMP bisa dilakukan dengan mengunduh situs http://www.gimp.org/. Untuk melakukan pengolahan, buatlah bidang gambar seoptimal mungkin. “Yang cukup proporsional bisa dimulai 800 x 600 pixel. Jika merasa kurang besar, bisa memperbesarnya sendiri,” ujar dia. Mulailah dengan hal-hal yang sederhana, yakni memasukkan bahan-bahan inti untuk menginformasikan ucapan Lebaran di dalam kartu. Setelah rangkanya sudah terbentuk, proses penghiasan dapat dilakukan. Namun, Yanuar menyarankan agar kartu tidak dihias dengan berlebihan supaya tetap enak dilihat, tidak terlalu berantakan, serta mudah dibaca. Setelah kartu Lebaran digital siap diunggah, Yanuar menyarankan agar kartu tersebut disimpan dalam format JPG agar tidak hilang dan berubah bentuk. Publikasi kartu Lebaran pun siap dilakukan. ■ ed: darmawan sepriyossa
Mau Kue Pabrikan atau Uraian?
etiap Ramadhan, Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan pabrik biskuit Khong Guan, selalu terlihat berbeda. Lapak-lapak berwarnawarni tampak meramaikan pinggir-pinggir jalan di sana. Warna-warni itu bukan dari warna cat tembok. Itu warnawarni kaleng biskuit yang dijajakan di sana. Bermacam-macam biskuit, kue, wafer, dan lainnya dijajakan untuk diborong ramairamai para pengunjung. Salah satu pedagang di sana, Rosnah (48), ikut meramaikan arena penjualan musiman itu. “Setiap tahun saya di sini, sudah sejak lima tahun yang lalu,” kata Rosnah kepada Republika. Biasanya, sehari-hari ia hanya se-
orang ibu rumah tangga, tinggal di kampung seberang pabrik tersebut. “Biasanya paling momong cucu sambil buka warung kecil aja di rumah,” ia bercerita. Ide untuk berjualan di lapak yang dikenal dengan ‘Jalur Keong’ itu pun berawal dari kebaikan pabrik memberikan sumbangan agar para warga bisa berlebaran. Caranya, pabrik memberikan kupon untuk ditukar dengan biskuit kalengan. Dahulu, Rosnah selalu menggunakan kupon tersebut. Ternyata, beberapa kenalannya tertarik untuk membeli biskuit-biskuit yang dibelinya. Akhirnya, seperti juga Rosnah, banyak juga yang membeli kue-kue tadi dari penduduk untuk dijual ulang. Lihat
saja dagangan di lapak Rosnah. Lengkap. Bukan hanya biskuit merek Khong Guan, ada juga merek biskuit yang lain, seperti Nissin, Monde, bahkan ia juga menjajakan kue buatan rumahan yang dikemas di stoples kaca bening kecil. Menurut Rosnah, kue buatan pabrik lebih laris. “Sebenarnya agak kendur sih tahun ini. Stok masih banyak, padahal sudah nggak bisa dibalikin lagi,” kata dia mengeluh. Ada lagi yang lebih murah dengan kualitas setara. Rosnah menunjuk kue-kue yang dibungkus plastik bening, ditata rapi. Di plastik tersebut ada tulisan merek kue. Terkenal karena sudah pernah masuk iklan di televisi. Itulah kue uraian. “Ini kuenya
asli, cuma nggak pakai kaleng aja,” kata dia. Harganya jauh lebih murah. Jika biskuit tersebut telah terkemas dalam kaleng yang berberat bersih 300 gram, harganya bisa mencapai Rp 30 ribu. Namun, dengan kue uraian, dengan harga yang sama bisa mendapat 500 gram. “Kalau beli yang sekilo, malah cuma Rp 50 ribu. Ini di plastik yang lebih gede,” ujar Rosnah. Menurut dia, kualitas kue uraian sama persis dengan yang ada di kaleng. “Kalau yang seperti gini yang nggak ada di supermarket atau toko lain. Kita dapetnya dari orang dalam,” ujar dia. Kue uraian inimencantumkan tanggal kadaluarsa. ■ c05 ed darmawan sepriyossa