Cahaya Ramadhan 1432 H.

Page 1

1432 H AHAD 28 AGUSTUS 2011

REPUBLIKA

B4-B5

han d a m a R a r a t n a s Nu

an h d a m Ra k a r a b u M

Bersiap Menyambut Hari Kemenangan ulan Ramadhan sebentar lagi berlalu. Miliaran umat Islam dari berbagai penjuru dunia bersiap untuk merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1432 H. Namun, menjelang akhir Ramadhan ini, jutaan Muslim tetap aktif menjalankan ibadah puasa dan menjalankan sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan sepanjang Ramadhan, seperti iktikaf. Masjidil Haram merupakan tempat paling favorit di dunia bagi umat Islam untuk beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.’ Di Tanah Air, puluhan juta umat Islam sudah bersiap merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara di kampung halaman. Mereka berduyun-duyun meninggalkan kota untuk mudik ke kampung halaman. Ada yang naik kapal laut, pesawat terbang, kereta api, mobil pribadi, sepeda motor, hingga bersepeda. Semua itu dilakukan dengan satu tujuan, merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Tak lupa pula, sebelum Ramadhan berakhir dan shalat Idul Fitri dilaksanakan, kaum muslimin menunaikan zakat fitrah sebagai upaya pembersihan jiwa. ■

B

1 WIHDAN HIDAYAT

3

2

1 REUTERS

Suasana Masjidil Haram Makkah tampak makin padat memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan.

1

Tampak dalam foto yang diambil tanggal 25 Agustus lalu, suasana orang melakukan ibadah shalat dalam sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.

2

Muslim Kashmir melaksanakan shalat Jumat terakhir pada bulan Ramadhan di halaman Masjid Jami di Srinagar, India, Jumat (26/8).

3 6

TARMIZY HARVA/REPUBLIKA

Muslim India berdoa sebelum berbuka puasa Ramadan di jalan kota Hyderabad, India, Jumat (5/8). Seluruh muslim di penjuru dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dari Subuh hingga senja.

4

REUTERS

Sebelum Ramadhan berakhir dan shalat Idul Fitri dilaksanakan, kaum muslimin menunaikan zakat fitrah sebagai upaya pembersihan jiwa.

IMAM BUDI UTOMO

4 Muslim Kenya melaksanakan ibadah shalat Jumat terakhir dalam bulan Ramadhan di Masjid Jami, Nairobi, Kenya, Jumat (26/8).

5

Arifin salah satu pemudik menggunakan sepeda melintas di Widasari, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/8). Ia berangkat dari Bekasi dan akan berlebaran di Tegal.

1

Seorang petugas Dinas Perhubungan menghitung jumlah kendaraan secara manual handcounter yang melintas di Jl Raya Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (25/8). Penghitungan kendaraan yang melintas ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kendaraan mudik Lebaran 2011.

2 Seorang anak perempuan menunggu pembagian makanan berbuka puasa di Pusat Pelayanan Kemanusiaan Takeyat Um Ali, Sabtu (20/8). Organisasi tersebut menyumbang ribuan paket makanan untuk keluarga miskin dalam bulan suci Ramadhan.

6 2

AGUNG SUPRIYANTO

MOHAMMAD SAJJAD/AP

Seorang petugas ditemani anak kecil, Kamis (25/8), sedang menyiapkan sejumlah bingkisan dalam kantong plastik untuk dibagikan kepada fakir miskin, sesaat sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, di Sumatra Utara.

3 5

Jamaah melaksanakan iktikaf Ramadhan yang berarti berdiam diri atau tinggal di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT di Masjid Sa’adatuddarain, Jakarta Selatan, Kamis (25/8). Iktikaf merupakan amalan yang dianjurkan untuk diamalkan terutamama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

4

Pemudik sepeda motor memadati jalan di depan Pasar Pasalaran, Plered, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/8). Memasuki H-3 pemudik mulai memadati jalur mudik di Palimanan-Cirebon.

5 WIHDAN HIDAYAT

5 KHALIL SENOSI/AP

4 MAHESH KUMAR A/AP

3


1432 H

REPUBLIKA

RADIZA MAHARANITA DJAN PENGUSAHA

Konsultasi Zakat

Mengurus ’Yatiman’ Oleh Damanhuri Zuhri elama lima hari, Radiza Maharanita Djan (33) terlihat sibuk mengurus persiapan acara pemberian bingkisan yang digelar di kantornya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tak hanya mempersiapkan acara, dia mengundang anak-anak yatim dalam jumlah yang cukup besar, di samping juga mempersiapkan secara detail bingkisan buat kaum dhuafa itu. “Alhamdulillah, Allah SWT memudahkan semuanya karena kita mengerjakannya secara ikhlas. Semua acara berjalan dengan baik dan lancar selama lima hari,’’ ungkap Radiza Djan kepada Republika, awal pekan kemarin. Istri dari Tubagus Robby Budiansyah ini beruntung mendapatkan bimbingan dan pelajaran melaksanakan acara yatiman dari orang tuanya, Djan Faridz, ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. ‘’Dari dulu saya sudah biasa mengerjakan kayak beginian. Untuk kegiatan sosial yatiman, sejak kecil sudah dididik ayah untuk lebih banyak melakukan aksi sosial,’’ jelasnya. Wanita kelahiran 26 Juni 1978 ini mengaku sejak kecil sudah dididik untuk bisa berbagi. Seberapa pun yang dia punya, walaupun itu kecil, apalagi waktu kecil ia tidak memiliki banyak uang, paling-paling hanya berupa mainan atau baju bekas layak pakai. Orang tuanya selalu mengajarkan agar ia bisa memberikan barang-barang yang masih bagus itu kepada orang yang membutuhkan. ‘’Ayah selalu mengajarkan, kalau masih ada yang bagusbagus, tapi sudah bosan, dipisahin lalu diberikan ke orang lain,’’ ungkap Radiza mengutip bimbingan ayahnya, Djan Faridz, untuk senang berbagi. Berkat pendidikan yang ditanamkan orang tuanya, bagi ibu tiga anak ini, kepedulian sosial sudah mendarah daging

S

dalam kehidupannya. ‘’Buat ayah saya, mencintai anak yatim itu sangat membahagiakan. Ini tak lepas dari bimbingan agama Islam yang dibawa Rasulullah SAW yang memang dikenal sangat dekat dan sangat mencintai anak yatim,’’ ungkap Diza, begitu ia akrab disapa, menjelaskan. Dan, kecintaan terhadap anak yatim itu pun kemudian ia tularkan kepada ketiga anaknya. Karena itu, pakaian, tas, sepatu, dan barang-barang yang masih bagus, tapi sudah tidak dipakai lagi, hendaknya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. ‘’Apa saja barang yang anak-anak saya punya, baik sepatu, tas, ataupun baju yang bagus-bagus kalau sudah tidak dipakai, agar disumbangkan.’’ CEO PT Priamanaya, pengelola Tanah Abang Blok A dan Blok B, ini juga selalu mengajarkan ketiga anaknya bersyukur atas karunia dari Allah SWT. ‘’Selain dari kecil mereka harus peduli kepada orang lain, terutama anak-anak yatim, saya juga mengajarkan anak-anak saya bersyukur karena masih punya mama-papa, sedangkan anak-anak yatim tidak punya ayah. Nah, kalau kamu memberikan sesuatu kepada mereka, pasti mereka akan senang.’’ Seperti itulah pelajaran yang Diza sampaikan kepada anakanaknya. ‘’Karena, begitulah ayah dan ibu saya mengajarkan saya untuk cinta dan peduli kepada anak-anak yatim. Ayah malah selalu bilang kepada ibu, kalau mau belikan sesuatu buat anak, barang yang diberikan kepada anak yatim kualitasnya tidak boleh terlalu jauh. Kalau untuk anak yang kualitasnya A, berarti untuk anak yatim yang kualitasnya B. Jadi, jangan terlalu jelek,’’ urai Diza. Kali ini, pun ia mencontohkan memilihkan seragam untuk 12 ribu anak yatim. ‘’Kita ukur badannya satu per satu. Cuma kadang, kalau yang enggak datang, dia tukar sama saudaranya. Ada juga yang enggak mau diukur. Mungkin karena yayasannya terlalu jauh sehingga hanya pesan nomor umum seperti ukuran S, M, atau L.’’

B6

AHAD 28 AGUSTUS 2011

Hal itu diakuinya bukan pekerjaan gampang. ‘’Kita butuh waktu, apalagi untuk 12 ribu anak. Terus mencari penyuplai juga harus connect dengan tujuan kita. Kalau dia enggak ikhlas, pasti jadinya berantakan. Saya ngerasain berapa kali, bertahuntahun. Akhirnya, dibuatkanlah baju seragam yang baik sehingga anak-anak yatim benar-benar bahagia menyambut Hari Raya Idul Fitri,’’ ujar Diza penuh syukur. Anak-anak yatim juga mendapatkan bingkisan Lebaran berupa tas dengan isi sepatu, celana jins, dan kaus. Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DKI ini menuturkan, ayahnya senantiasa mengingatkan apa yang tidak mungkin mampu dibeli anak-anak yatim, maka itu yang harus diberikan kepada mereka. Waktu pemberian bingkisan sengaja dilakukan selama lima hari agar pelaksanaannya berlangsung dengan tertib setiap harinya. Jangan sampai ada

yang tergencet, apalagi sampai luka gara-gara menerima bingkisan yang tidak seberapa harganya. ‘’Dari pengalaman bertahuntahun menyelenggarakan acara yatiman, maka muncullah ide pelaksanaan seperti ini. Anakanak tenang, tertib, dan mereka benar-benar bahagia mengikuti acara pemberian bingkisan yang diisi tausiah dari ustaz kondang,’’ ujar Diza menambahkan. Yang menarik, sarjana desain grafis dari Universitas Trisakti Jakarta ini pun mendapatkan pelajaran sangat berharga dari penyelenggaraan yatiman. ‘’Ayah saya selalu bilang, yatiman itu sesuatu yang sangat gampang. Jika mampu mengelolanya, akan bisa menular pada kehidupan sehari-hari, kepada pekerjaan sehari-hari. Kuncinya ada pada ikhlas. Kalau tidak ikhlas, enggak serius, pasti akan susah,’’ ujar Diza menandaskan. ■ ed: asep nur zaman

Diasuh oleh Prof Dr M Amin Suma SH MA Ketua Dewan Syariah Dompet Dhuafa Jika ada pertanyaan seputar zakat, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : sekretariat@republika.co.id layanandonatur@dompetdhuafa.org

Berzakat ke Sekolah Apakah boleh berzakat ke sekolah TPA atau madrasah yang masih dalam pembangunan? Saat ini sekolah tersebut dikelola dengan sederhana dari keuangan pemiliknya, seperti listrik dan pompa air. Sementara untuk gurunya, murid yang mampu hanya diminta pembayaran Rp 10 ribu per bulan. Saat ini, sekolah tersebut berencana untuk menambah daya listrik (sebelumnya sering drop) dan memasang pompa agar proses belajar tidak terganggu. Apakah sumbangan untuk pembangunan tersebut dapat digolongkan sebagai zakat? Nanan Yanie, Jakarta Jawab: Dalam QS 9: 60 dikemukakan bahwa salah satu golongan yang berhak menerima zakat adalah golongan sabilillah. Secara harfiah, sabilillah berarti di jalan Allah. Dalam memahami ayat ini (ma’na sabilillah), para ulama berbeda pendapat. Sebagian menyatakan bahwa sabilillah adalah para mujahid yang berperang membela agama Allah yang tidak mendapatkan gaji yang rutin dari pemerintah (para sukarelawan). Merekalah yang paling berhak mendapatkan bagian dari zakat atas nama golongan sabilillah. Menurut sebagian ulama, seperti al-Maraghi dalam tafsirnya, Jamaluddin al-Qoshimi dalam tafsirnya, dan juga Muhammad Syalthut dalam bukunya, Al-Fatawa, sabilillah itu bukan hanya terbatas pada orang yang berperang di jalan Allah, tetapi juga mencakup semua kegiatan serta sarana dan prasarana yang bertujuan meningkatkan kesadaran manusia pada agama Allah SWT, seperti mendirikan masjid dan lembaga pendidikan dan perpustakaan. Oleh karena itu, apabila TPA atau madrasah sedang menyelesaikan pembangunan dan dananya tidak mencukupi, boleh saja Anda menyalurkan sebagian zakat Anda untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. ■

AGUNG SUPRIYANTO

sosok

agi duet penyiar JakFM, Ronal dan Tike (Roti), cobaan terberat di bulan Ramadhan bukanlah menahan lapar dan dahaga, melainkan menahan diri untuk tidak mengeluarkan komentar jahil tentang berbagai hal. Inilah yang membuatnya cemas. “Sejauh yang saya tahu, saya belum batal secara syariat, tapi enggak tahu kalau menurut Tuhan, apakah puasa saya sudah batal,” canda Ronal. Pasangan yang mulai berkicau sejak pukul 610 pagi ini mengaku puasa bukan hal mudah bagi seorang penyiar. Menurut Ronal, mempunyai partner seperti Tike sangat susah untuk menahan diri dari godaan membicarakan orang lain. Tike bagi Ronal ibarat gelandang sepak bola dengan umpan-umpan paling jitu. Sedangkan dia layaknya striker andal yang sigap menangkap umpan dari Tike. Meskipun sering mengomentari artis tertentu, keduanya jarang diprotes orang. Hal ini karena mereka mempunyai kontrol diri yang cukup baik. Baik Ronal maupun Tike, berkomitmen untuk pantang mengomentari fisik seseorang. Keduanya mengaku bahwa mereka adalah orang yang senang menertawakan fakta, termasuk diri sendiri. Maka, sebisa mungkin candaan

B

Ronal-Tike

a s a u P n a g Tantan ’ i t o R ‘ r a i Duet Peny

yang disajikan bersifat elegan dan tidak menyakiti orang lain. “Kalaupun nyela fisik, yaa nyela diri sendiri aja. Kita mencoba untuk selalu berkaca pada diri sendiri dulu,” sahut Tike. Ronal mengatakan, ketika berpuasa dia menjadi orang yang lebih teratur. Shalat tarawih pun kerap dilakukan meskipun hanya di rumah. Keduanya menganggap bahwa puasa adalah kewajiban sekaligus kenikmatan tersendiri. Harapan Tike, ketika Ramadhan berakhir, dia sudah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Di bulan Ramadhan, keduanya lebih sering menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Menonton TV, bercanda bersama anak, bermain futsal, dan tidur menjadi pilihan ngabuburit mereka. “Ngejar ngabuburit di Jakarta mah, namanya bunuh diri. Waktunya habis di jalan,” ujar Tike. ■ c28 ed: asep nur zaman

Ronal dan Tike AMIN MADANI/REPUBLIKA


1432 H AHAD 28 AGUSTUS 2011

REPUBLIKA

B7

Konsultasi Puasa Diasuh oleh Prof Dr KH Achmad Satori Ismail

Jika ada pertanyaan seputar puasa, silahkan kirim pertanyaan Anda ke e-mail : puasa@republika.co.id

Ciri-ciri Lailatul Qadar Assalamualaikum Wr Wb. Mohon penjelasan ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar? Dan, ciri-ciri orang yg mendapatkan Lailatul Qadar. Terima Kasih Ustaz. Toha, Lenteng Agung, Jaksel

KUNJUNGI PASAR

DOK DEMOKRAT

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, didampingi Sekjen PD Edhie Bhaskoro Yudhoyono dan sejumlah pengurus DPP PD berdialog dengan pedagang di Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8). Kunjungan ini dalam rangka memantau harga kebutuhan sembilan bahan pokok menjelang Lebaran.

Gembiranya Anak-Anak

MENERIMA BINGKISAN

Program berbagi ini untuk mengajarkan kepedulian kepada sesama.

PALANGKA RAYA — Siapa pun yang mendapatkan hadiah atau bingkisan, pasti akan merasakan senang dan bahagia. Demikian pula dengan ratusan anak yatim dari Panti Asuhan Ayah Bunda saat menerima bingkisan dari Dewan Pengurus Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Tengah (Kalteng). Mereka bergembira dan tersenyum semringah. Apalagi, sebelumnya mereka juga diajak berbuka puasa bersama di Kantor Wilayah PPP Kalteng, Jalan Kinibalu, Palangka Raya, Jumat (26/8). Menurut Wakil Ketua I DPW PPP Kalteng, H Achmad Amur, buka puasa dan pemberian bingkisan itu sebagai bentuk kepedulian PPP pada nasib dan kondisi anak bangsa. “Ramadhan mengajarkan kita untuk saling peduli dan berbagi dengan sesama. Terlebih, pada mereka yang sangat membutuhkan,” ujarnya, seperti dikutip Antara. Hadir pada acara itu, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng, sesepuh NU, serta kader PPP. Achmad menyatakan, momentum Ramadhan ini hendaknya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi, hanya tinggal beberapa hari lagi. “Kita

harus memaksimalkannya,” ujarnya. Anak-anak itu pun menyambut gembira sumbangan dari PPP itu. Mereka tak pernah memperhatikan dan memikirkan dari mana sumbangan itu berasal. Yang penting, bagi mereka adalah bagaimana memanfaatkan hadiah atau bingkisan itu menyambut Lebaran Idul Fitri nanti. Ada yang memandangi dus bingkisan itu dan ada pula di antara mereka yang tak hentihentinya menimang bingkisan itu. Ketua PWNU Kalteng Abdul Wahid Aha dalam tausiahnya mengatakan, saat berbagi kebahagiaan dengan anak yatim dan tidak mampu merupakan salah satu perbuatan terpuji. Apalagi bila hal itu bisa dilakukan di bulan Ramadhan dan bisa ditingkatkan lagi pasca-Ramadhan. “Kita tidak semestinya bergembira, tetapi sebaliknya karena puasa akan berlalu, apakah tahun depan kita dapat bertemu lagi dengan bulan Ramadhan,” kata Abdul Wahid Aha. Kebahagiaan anak-anak Panti Asuhan Ayah Bunda juga terlihat di Sumatra Barat. Ratusan anak-anak yatim piatu dari Panti Asuhan Muhammadiyah Painan menerima paket Lebaran dari pengurus Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. “Paket ini diberikan dalam rangka merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1432 Hijriah sehingga anak-anak yatim di panti asuhan juga dapat merasakan kebahagian seperti anak-anak lain yang masih punya orang tua,” kata Ketua Gapensi Pesisir Selatan, Syafril

INFO PEMASANGAN, HUBUNGI: Lutfi (021) 70686126,0813 16920381 Hardi (021) 92593383, 0818 08859123

Syahputra, di Painan. Pemberian paket Lebaran kepada anak-anak yatim di panti asuhan itu, menurut dia, merupakan kegiatan sosial rutin yang dilaksanakan Gapensi setiap menjelang Idul Fitri. “Di hari mulia seperti inilah kami dapat sedikit berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim. Mereka adalah putra-putri bangsa yang juga menginginkan kebahgiaan seperti anak-anak lainnya,” kata Syafril. Syafril menambahkan, paket Lebaran tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, seperti baju dan sepatu baru. “Mudahmudahan paket ini bermanfaat serta menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Meski belum sepenuhnya dapat membantu anak-anak yatim di sini, setidaknya dapat sedikit menghibur mereka,” kata dia. Kegiatan serupa juga dilakukan Ikatan Keluarga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK). Lembaga ini menyantuni 500 anak yatim dari lima wilayah DKI Jakarta dan santunan kepada para pensiunan Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri (STPDN). Anggotanya terdiri atas mereka yang masih aktif dan pensiun. “Pensiun bukan berarti tidak lagi concern terhadap masalah-masalah kepamongprajaan,” ujar Fadjar Panjaitan, ketua IKAPTK. Sementara itu, Ketua PPP Kalteng Achmad Amur menegaskan bahwa selain berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim, ajang buka puasa itu juga menjadi silaturahim PPP dengan sesepuh serta kader PPP dan juga dengan sesepuh Pengurus Wilayah NU (PWNU) Kalteng. ■ teguh setiawan/antara ed: syahruddin el-fikri

Jawaban: Lailatul Qadar adalah malam yang ibadah di dalamnya lebih baik dari ibadah seribu bulan (Lihat Surat Al-Qadr). Allah merahasiakan kapan terjadinya Lailatul Qadar agar umat Islam menghidupkan tiap malam di bulan Ramadhan untuk beribadah, berdoa, dan berdzikir. Kita disunahkan untuk menanti

Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan dengan cara mengoptimalkan ibadah pada malam-malam tersebut. Di antara tanda-tanda terjadinya Lailatul Qadar adalah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Pada saat terjadinya Lailatul Qadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas, tidak juga dingin. Dan, pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih, terang benderang tanpa tertutup awan. Ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar adalah meningkat ketakwaannya, lebih rajin ibadahnya, tambah mantap akidahnya, dan lebih shaleh dalam kehidupan setelahnya. Wallahu A’lam. ■


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.