DEWAN REDAKSI Pimpinan Redaksi Nurul Asmi Amalia Pebimbing Muhammad Arhami, M. Kom Anita Desiani, M. Kom Muhammad Nawawi, ST Editor Cut Tari ferdayati Liesa Wilda Mumtahani Nurlaila Ramadhan Suid LAYOUT Hafiz Bunayya Arief Al-Ghaffar
BULEKAT edisi ke-4 Musim Semi dan Peran Perempuan dalam Peradaban Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan BULEKAT (Buletin Ikamat) edisi keempat ini dengan baik sesuai waktu yang telah ditentukan . Edisi keempat kali ini bertemakan “Musim Semi dan Peran Perempuan dalam Peradaban�. Kami menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya kepada semua pihak, anggota redaksi BULEKAT dan warga Ikamat yang telah ikut berpartisipasi meluangkan waktunya walaupun di tengah studi dan kesibukan lainnya hingga akhirnya buletin ini dapat terselesaikan dengan baik.
Rubrik Pendidikan T. Akbar Maulana Rubrik Sejarah Muhammad Ikram
Salam redaksi BULEKAT
Rubrik Umum Misrul Hayati Risda Afriyani Mairisna Sufi Fadhal Lukmanul Hakim Ghina UrRaihal Rubrik Sastra Muhammad Iqbal Dina Muna AGAMA Raudatul jannah Rika Hariati JELAJAH Zulkhairi Arafah Farabi
2
Buletin IKAMAT - BULEKAT
Bagi yang ingin mengirimkan tulisan dapat melalui email buletin_ikamat@yahoo.com dengan format tulisan maksimal empat lembar A4 serta mencantumkan biodata, email, dan kota yang ditempati saat ini.
Daftar Isi [ LIPUTAN UTAMA ] 06 Profil Ketua IKAMAT Periode 2016-2017 08 Pendidikan Berbasis Karakter 10 English: SPRING 12 Festivsl Tulip di Istanbul 18 Inspiring Women
[ AGAMA ] 14 Filsafat shalat dan Keutamaannya 25 Türkçe: “Kim Fatih Olacak”
[ Sejarah ] 22 Ratu Safiatuddin
[ UMUM] 28 Romansa Cinta Kota dua Benua 32 Air yang tak lagi di akrabi
Buletin Ikamat - BULEKAT
3
Cerita Musim /1/ Jarum panjang hitam jam dinding kota Konstantinopel baru saja beranjak dari angka tiga ketika angin bergerak dari dermaga tua dan melabuhkan tubuh rapuhnya di atas sayap kupu-kupu yang sedang malu-malu membuka kelopak bunga di taman Istana Topkap覺. /2/ Beberapa musim bercerita dengan bahasa paling sederhana tetapi sering menjadi rahasia bagi kita yang asing dengan percakapan semesta, selalu ada tanda-tanda di setiap pergantian musim; pagi di musim semi menjadi pembangkit peradaban baru, ketika matahari pamit dari langit biru ada suara-suara terperangkap dalam lanskap sunyi malam dan kita bisa mendengarnya sebagai simfoni mimpi. /3/ Musim semi singgah di kota tua yang tiba-tiba wajahnya berubah muda kembali, menjadi taman firdaus sementara sebagai tempat tumpuan harapan yang tak beraroma kematian.
4
Buletin IKAMAT - BULEKAT
Buletin IKAMAT - BULEKAT
5
Profil Ketua IKAMAT Periode 2016-2017 Oleh: Nurul Asmi Amalia
M
uhammad Reza Fahlevi adalah ketua Ikatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT) periode 2016-2017. Ia terpilih dalam acara Duek Pakat V yang dilaksanakan di Eskisehir, pada tanggal 31 Januari 2016 lalu. Pemuda yang akrab disapa Reza ini lahir di Lhokseumawe, pada tanggal 28 September 1995. Ia tecatat sebagai mahasiswa aktif jurusan Ilmu Hubungan Internasional, di Universitas Ankara, salah satu universitas terbaik Turki. Menurut Reza, banyak alasan mengapa Ia memilih untuk melanjutkan studinya di Turki, Salah satunya adalah karena lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua buah peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur tanah di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang semakin tumbuh. Republik Turki adalah tempat yang cukup strategis mempelajari Ilmu Hubungan Internasional. Keunikan inilah yang mungkin tidak didapatkan dari negara lain, berpijak di Asia namun bisa mengarungi dinamika Eropa dalam satu negara.
6
Liputan Utama - BULEKAT
Muhammad Reza Fahlevi Ketua IKAMAT 2016 - 2017
Selain itu pula, alasan historis yang tak boleh dilupakan, hubungan kedekatan antara Aceh dan Turki beberpa abad silam, di mana pihak Kesultanan Utsmaniyah yang berusaha mendukung Kesultanan Aceh dalam pertempurannya melawan Portugis di Malaka sekitar tahun 1565. Sehingga tidak salah Aceh sering disebut sebagai Turkiyenin Kardesi ( Saudara Turki). Terakhir, Potensi menarik lain yang bisa dipelajari dari tanah sang penakluk ini adalah dunia bisnis berbasis Internasional sehingga bisa diaplikasikan untuk kemajuan Aceh kedepannya.
Terpilihnya Muhammad Reza Fahlevi di acara Duek Pakat ke- 5
Reza merupakan mahasiswa yang aktif. Hal ini terbukti disamping kesibukannya di dunia akademis, ia juga ikut ambil andil dalam beberapa kegitan positif lainnya seperti dalam komunitas diskusi dan bisnis. Ia menyenangi olahraga fisik seperti Tarung Derajat dan Kick Boxing. Aktif dalam bela diri Tarung Derajat cabang Aceh. Tak hanya itu, ternyata ia juga seorang penikmat seni di bidang fotografi, musik, dan lukisan. Seperti pepatah Bahasa latin Mens sana in corpore sano , Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, yang dijadikan jargon olahraga dan kesehatan di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Reza merupakan sosok mahasiswa teladan. Tak hanya menonjol di sisi kepemimpinan, sepak terjangnya di bidang akademis patut diancungi jempol. Ia pernah meraih Juara pertama Drama Bahasa Inggris ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Juara dua Pidato Bahasa Arab di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menjadi Delegasi dalam Diplomatic Courses oleh Perhimpunan Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ia salah satu peraih Turkiye Burslari tahun 2014, sebuah program beasiswa pemerintah Turki bagi pelajar asing untuk dapat mengenyam pendidikan gratis di Turki. Seperti namanya, Reza yang mirip dengan actor Indonesia ternama, Reza Rahadian juga cukup dikenal oleh teman-teman di Turki, khususnya Ankara. Ia baru- baru ini menjadi MC ( Master of Ceremony) di acara Endonezya Kultur Senligi 2, sebuah acara perkenalan budaya Indonesia, yang diselenggarakan oleh PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Ankara. Reza dengan fasihnya berbahasa Turki membawakan acara tersebut serta membaca syair Turki dengan
penuh penghayatan. Ketika ditanya mengenai visi dan misi IKAMAT untuk ke depannya, Ia menjelaskan bahwa akan menjadikan IKAMAT sebagai wadah pemersatu silaturahmi yang solid, mandiri serta berperan aktif dalam pembangunan masa depan Aceh. Hal ini dapat tercapai dengan cara menjalin komunikasi yang kuat dengan seluruh elemen dan anggota IKAMAT, mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) organisasi IKAMAT yang berkinerja tinggi dan menjalin hubungan kerjasama strategis antara Aceh dan Turki untuk meningkatkan hubungan yang berkelanjutan. Sepotong pesan disampaikan Reza untuk para pembaca, khususnya yang saat ini berada jauh dari tanah air. “Selalu ada hal dan ilmu baru yang kita dapatkan ketika berada di luar negeri. Jangan takut untuk mengambil resiko, karena dari situ kita paham arti perjuangan yang sesungguhnya untuk mencapai tujuan dan cita – cita masa depan.” Satu prinsip yang selalu dipegang teguh oleh Reza, “Jangan pernah mengeluh, jika ingin berhasil dalam setiap tanggung jawab. Hargai dan sayangilah orang – orang yang selalu mendukungmu, keluarga dan sahabat. Karena dibalik keberhasilan kita, selalu ada orang – orang yang ikut berperan aktif mendukung dan mendoakanmu untuk mendorongmu menjadi orang yang sukses. Ingatlah dukungan, senyum dan semangat mereka dan jadikan itu sebagai suplemen penambah semangat meraih kesuksesan.”
Liputan Utama - BULEKAT
7
Pendidikan Berbasis Karakter, Itu Penting! oleh: Nyakti Mardalena
T
ak dapat dipungkuri, pendidikan dianggap sangat penting bagi seluruh penghuni bumi yang memiliki akal dan pikiran. Apapun yang berhubungan dan berbau pendidikan, maka itu wajib dipelajari. Tak mengenal umur, waktu, materi dan apa saja yg dapat menghalangi setiap manusia untuk memperoleh pendidikan, pendidikan tetap saja menjadi hal yang utama atau priori Berbicara masalah pendidikan, maka kita akan membicarakan masalah pada masa yang akan mendatang. Pasti akan timbul sebuah pertanyaan, apakah pendidikan menjadi penting di masa depan? Tentu. Semua aktivitas maupun kegiatan manusia mulai dari dalam kandungan, dilahirkan, hingga menjadi seseorang, maka itu tidak luput dari pendidikan. Pendidikan akan menjadi suatu pondasi untuk melangkah ke masa yang akan mendatang. Pendidikan itu sendiri menjadi cerminan seberapa besar atau mampukah kita membuat suatu perubahan di bumi yang kita pijak ini.
Seperti yang kita ketahui, menuntut ilmu itu wajib. Setiap manusia yang dilahirkan ke bumi ini, dituntut untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. İlmu memang tidak akan habis di muka bumi ini dan jumlahnya tak bisa dihitung dengan angka. Maka dari itu setiap dari kita akan berpikir bagaimana caranya atau seperti apa jalan kita untuk memperoleh ilmu. Tentu itu bukan hal yang mudah. Seseorang akan membutuhkan perjuangan untuk mencari ilmu. Bukan berarti ilmu itu ada har
8
Buletin IKAMAT - BULEKAT
ga nya, akan tetapi cara memperolehnya itu menjadi hal yang begitu sulit. Karena pendidikan itu mahal. Tak semata-mata hanya untuk memperoleh pendidikan saja, namun harus diiringi dengan pembentukan karakter. Banyak kita lihat orang memiliki pendidikan yang begitu tinggi. Dengan modal berbagai macam ilmu yang diperolehnya maka tak jarang dari mereka memiliki kesuksesan atau potensi yang sangat diperhitungkan. Namun apakah pendidikan yang di perolehnya hanya pendidikan formal saja? Bagaimana dengan karakter yang dimiliki? Apakah menyeimbangi dengan wawasan ilmunya? Nah, pertanyaan seperti itulah yang harus kita kupas. Pendidikan berbasis karakter itu sendiri yaitu tindakan mendidik untuk membentuk setiap individu menjadi ke arah yang lebih baik. Tak semata-mata hanya sekedar memperoleh ilmu saja, akan tetapi lebih baik jika kedua-duanya dimiliki. Foerster seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk membentuk karakter karena karakter merupakan suatu evaluasi seorang pribadi atau individu serta karakter pun dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi. Sedikit berbagi pengalaman. Sebelum saya memperoleh beasiswa untuk kuliah di Turki. Saya sempat kuliah di Aceh tepatnya di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Selama kurang lebih dua semester menuntut ilmu disana, saya sedikit menjadi lebih mengerti bagaimana kehidupan perkuliahan. Para dosen yang
mengajari setiap mata kuliah memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Namun karena jurusan saya jurusan internasional. Maka kebanyakan dosen yang mengajar di mata kuliah yang saya ambil adalah lulusan luar negeri. Saya merasa sedikit berbeda ketika belajar bersama mereka. Saya rasa ada hal yang membuat saya merasa puas dan memiliki semangat untuk menyerap dan mempelajari lebih giat setiap ilmu yang disampaikan. Sangat berbeda ketika belajar dengan dosen yang lulusan dalam negeri. Mereka cenderung terpaku terhadap teori tanpa memberi contoh dalam kehidupan seharisehari. Bahkan saya lebih dituntut untuk menghafal setiap materi yang disampaikan, bukan menyerap atau mengingat dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Perlahan saya mulai sadar bagaimana perbedaan antara orang yang memperoleh pendidikan di luar negeri dengan yang di dalam negeri. Padahal kita tahu bahwa pendidikan karakter di Indonesia sendiri bukanlah hal yang baru melainkan telah ada sejak masa penjajahan. Dimana bapak proklamator Bung Karno telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.
hanya memikirkan dirinya sendiri. Padahal kita tahu tanpa rakyat kecil mereka tak bisa jadi pemimpin. Memimpin adalah sebuah amanah yang seharusnya akan membawa masyarakat menjadi sejahtera bukan merampas hak-haknya. Maka dari itu kita harus sadar betapa pentingnya pendidikan yang berkarakter itu. Kita boleh saja memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya namun perhatikan setiap tingkah laku, akhlak dan moral. Apakah kita bisa menyeimbanginya? Tentu itu akan membawa kita menjadi individual yang jauh lebih baik kedepannya. Jadilah contoh yang baik untuk generasi penerus bangsa.
Saya sangat yakin sekarang Indonesia terus memperbaiki diri dalam hal membangun pendidikan yang berkarakter. Sebagai masyarakat sipil, alangkah baiknya ikut andil dalam memberi contoh kepada generasi penerus bangsa. Terutama bagi keluarga, karena keluarga adalah guru pertama yang akan mengajari keturunannya. Pada era saat ini juga kita lihat para pejabat dan pemimpin memiliki nilai pendidikan tinggi, namun tak mencerminkan nilai karakternya. Tak luput dari mereka yang
Buletin Ikamat - BULEKAT
9
English
SPRING: THE INTENTION OF ACTUAL AND RITUAL By: Nurlaila Ramadhan Suid
An-Nahl (65): And Allah has sent down rain from the sky and given life thereby to the earth after its lifelessness. Indeed in that is a sign for a people who listen.
S
pring is coming, the zone of cheerful, blossom and greenly. Without no doubt almost everybody fall in love with this seasons, in different age from kids to grand hood, they has their own way to enjoy the spring. Some of philosopher assumed that spring brings the spirit through hibernate in the winter and at the same time becomes the beginning of the new life. They see the invisible meaning and the power of these seasons. It is not only for the beauty of the nature, that attract everybody to feel enjoy and think about going outside in order to do picnic, but also the meaning of nature event. We cannot see flowers blossom, leaves grow, landscapes of greenly grasses and other beauty of nature in other seasons but in spring. After luxurious snow melted, nature turns is coming soon. Everywhere we can see birds are singing, jump from one branches to the other and blue sky is talking as want to say “I am ready for
10
Liputan Utama - BULEKAT
spring�. Spring as the beginning of seasons of the year in the way encourages the motion of life that can be tremendous motivation for each person and more of that for every area in this life. for every area in this life. Spring just like the new days of rising, remembering us about the rhythm of this life. Whenever we feel upset, miserable, and pain that will not become immortal, there must be the end of sadness while we can smile, enjoy, and take a breath. Allah as the Lord of this universe has created everything with no shortage, which is mean, every creations is perfect and there is no better shape. Allah only wants to teach us to be grateful with our happiness, do not being too much in happiness, and be patient while the sorrow is coming, as Allah promised the beauty of spring after the chill of winter. As human being we are the most unique creations of Allah, which
is prepared to be able to change from zero to become a hero. Allah gives more than enough provision for journey of this life, where the most prominent is the capability of thinking. Human thinking is just like agricultural land. The best results will not be harvested until the owner promotes high quality in her or his mind. Everybody is a land owner of mind and shall make a decision how the field shall greening. As the excellent creation human must lead the change in nature and spread out the seeds of happiness and perfection alive. Therefore along with the coming of spring, people should also gather new energy and take positive steps in life. All over, whoever is able to vision beauty and meaning of spring, as it is not just the change of seasons, Allah promised her or him for getting better and become the lucky one in this temporary life.
Al- An’am (99): And it is He who sends down rain from the sky, and we produce thereby the growth of all things. We produce from it greenery from which we produce grains arranged in layers. And from the palm trees - of its emerging fruit are clusters hanging low. And [We produce] gardens of grapevines and olives and pomegranates, similar yet varied. Look at [each of] its fruit when it yields and [at] it’s ripening. Indeed in that are signs for a people who believe.
Spring for various countries; Nowruz Celebration
I
n fact, for some people spring is not just a season, more than that they are feeling huge of pleasant for having these seasons. In some countries such Turkey, Iran, Afghanistan, Turkmenistan, India, Uzbekistan and Tajikistan, most of people celebrate the beginning of spring. They called the celebration as “Nowruz”. There are a lot of rituals on this celebration and they have to prepare for the celebration. It is celebrated in different way for each country, but they have similarity, such specific food, obligate to dance and playing instrumental, and the symbol of celebration. Before celebrating Nowruz, women have to prepare the food called “sumanac”. Sumanac is a kind of plant, sprouted wheat grass which is must be planted three day before it can be eaten, and they make the gossips while planting. Additional, in the Nowruz celebration they believe in four unsure of life that bring power to this world. They are soil, water, fire and air. Therefore for respecting each unsure they do some rituals. On the night of celebration people traditionally gather and light small bonfires in the streets and jump over the flames shouting: “Zardie man az to, sorkhie to az man” in Persian, which means, “May my sickly pallor be yours and your red
glow be mine.” With this phrase, the flames symbolically take away all of the unpleasant things that happened in the past year. Because jumping over fires is dangerous, many people today simply light the bonfire and shout the special phrase without getting too close to the flames. In Tajikistan to gathering the symbol of air the women play an instrumental which is like a tambourine in the morning and walk around. They do that as a group and spend about two hour. At the similar culture in Turkmenistan all the people celebrate the Nowruz by dancing and wearing traditional uniform. They make an event at the square and celebrate it together by performing folklore. The other important thing in the celebration of Nowruz is the ritual of preparing food. In Persian there are some required food for Nowruz that called haft-see. Haft is the Persian word for the number seven and seen is the Persian word for the letter S. Here are some of the items and what they symbolize: Sumac (crushed spice of berries): For the sunrise and the spice of life, Senjed (sweet dry fruit of the lotus tree): For love and affection, Serkeh (vinegar): For patience and age, Seeb (apples): For health and beauty, Sir (garlic): For good health, Samanu (wheat pudding): For fertility and the sweetness of life, Sabzeh (sprouted wheat grass): For rebirth and renewal of nature. The last but not the least in
celebrating Nowruz is the colored egg. This item is very commons and almost can be founded in every Nowruz celebration. Eggs are one of the symbols of this festival since they represent new life and potential. Colored eggs also represent fertility, coins for prosperity in the New Year. People also believe that eggs are covered with magical symbols for protection, wisdom, strength and other qualities. After observing all this ritual, now as the Moslem we have to ask fundamental question to keep our self in the right way of Islam. Is all these rituals have been taught in Islamic role? Let’s think again.
Reference: The Outreach Center. Center of Middle East Studies. Celebrating Nowruz. Harvard University.
Liputan Utama - BULEKAT
11
P e s o n a F e s t i v a l Tu l i p d i
Istanbul Oleh: Rauzatul Jannah
N
egara Turki dikenal sebagai Negara dua benua dikarenakan letak sebagian wilayah Istanbul berada di benua Eropa dan selebihnya berada di benua Asia menyebabkan negara ini mengalami empat musim. Empat musim tersebut adalah musim semi biasa dialami di bulan april-maret-mei, musim panas di bulan juni-juliagustus, musim gugur di bulan September-oktober-november dan musim dingin di bulan desemberjanuari-februari. Dengan demikian, seperti umumnya negara empat musim, penduduk negara tersebut harus menyiapkan pakaian yang tepat untuk setiap musim yang dialami di daerah masing-masing, agar nyaman dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan. Kali ini kita akan mengajak
12
Liputan Utama - BULEKAT
pembaca untuk mengenal keindahan negara yang menjadi tempat sebenarnya bunga tulip berasal itulah Negara Turki. Jadi tidak heran jika Turki setiap tahunnya mengadakan Festival Tulip di Istanbul. Penasarankan? Yuk dilanjutkan membaca…. Tulip memang terkenal di negeri Kincir Angin, bahkan menjadi salah satu ikon penting Negara tersebut. Tapi Tulip sebenarnya berasal dari Turki. Tulip pada mulanya merupakan bunga liar di daratan Asia Tengah, dan mulai dibudidayakan orang-orang Turki pada tahun 1.000 Masehi. Kata “tulip” berasal dari kata bahasa Turki yaitu “turban” di Turki sendiri bunga tulip disebut “lale”.
Festival Tulip diadakan setiap bulan April sejak tahun 2006 di kota Metropolitan Istanbul dalam festival ini telah tertanam hampir 100 juta tulip yang untuk melambangkan datangnya musim semi di taman Istanbul, di bundaran, di sepanjang jalan dan di tempat-tempat terbuka lainnya di kota Istanbul. Lewat festival ini Istanbul mampu menghadirkan pesona Tulip yang sesungguhnya. Event Istanbul Tulip Festifal yang diadakan setiap tahunnya biasanya di bulan April atau Mei berlangsung di Emirgan Park, kota Istanbul. Pesona Tulip di taman ini telah mampu menarik perhatian masyarakat luas tak hanya masyarakat Turki sendiri namun juga masyarakat di seantero dunia. Tak heran jika berkunjung ke Emirgan Park ini kita akan menjumpai
turist-turist dari berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Awal bulan april adalah masa di mana umbiumbi tulip yang telah mengeluarkan kuncup untuk bermekaran. Di taman yang sangat dijaga akan kebersihan dan keasrian ini kita akan mendapatkan bunga tulip tidak hanya yang ditanam dengan berbagai bentuk dengan ukuran yang bervariasi namun juga kita dapat memanjakan mata dengan bunga tulip yang telah dirangkai dalam berbagai bentuk seperti bentuk ikan, angsa dan lain-lain. Sangat indah bukan! Emirgan Park memang terletak agak jauh dari pusat pariwisata Sultan Ahmet. Namun hal itu tak perlu membuat pendatang di kota ini kecewa, karena keindahan tulip tetap bisa dinikmati hampir di semua tempat selama berlangsungnya Festival Tulip Istanbul pada bulan april, termasuk di taman-taman keil pembatas jalur jalan raya. Tidak hanya di Istanbul yang akan ditanami tulip tapi hampir di setiap kota di Turki yang mengalami musim semi akan ditanami umbi-umbi bunga tulip oleh pemerintah setempat. Jadi pembaca yang baik sudah terbayangkan bagaimana keindahan
kota-kota di negara dua benua ini di musim semi, saat di mana tulip-tulip bermekaran dalam berbagai warna dengan indahnya di setiap pojok kota. Pembaca yang baik, ternyata bunga tulip ini juga masih tetap memancarkan pesonanya di malam hari, jadi buat pembaca yang berkesempatan berkunjung ke Turki di musim semi jangan lupa menyempatkan berjalan-jalan di malam hari biar bisa melihat pesona bunga tulip di malam hari.
Sampai jumpa di Negara Dua benua ya!
Liputan Utama - BULEKAT
13
Agama
S
halat adalah sarana bermikrajnya jiwa seorang Muslim ke hadirat Allah SWT, pembuktian seorang hamba dalam merealisasikan syukur kepada pemberi karunia nikmat dan rahmat yang telah diterimanya. Shalat juga merupakan gambaran kepatuhan seorang hamba terhadap perintah Penguasanya. Begitu pula shalat sebagai penawar paling ampuh dalam meleburkan dan mengikis dosa-dosa yang telah kita lakukan. Shalat juga diibaratkan sungai jernih yang mengalir di depan rumah kita. Setiap hari kita mandi sebanyak 5 kali di sungai tersebut, maka tak akan ada lagi tempat bagi kotoran dan debu yang melekat di sekujur tubuh kita.
Diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin Sayidina Ali bin Abi Thalib as berkata “Sesungguhnya shalat adalah tiang agama, juga shalat adalah beribadah yang pertama kali dinilai oleh Allah SWT di Hari Kiamat kelak dari amal ibadah manusia. Jika shalatnya itu baik dan sah, maka Allah SWT akan menilai amal-ibadah yang lainnya. Namun sebaliknya, jika shalatnya itu tidak sah dan tidak memenuhi syarat, maka Allah tidak memperhitungkan amal perbuatan lainnya. Sungguh tak ada tempat dalam agama Islam bagi yang meninggalkan shalat.”
Dalam hadis Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana pendapat kalian jika di depan rumah salah seorang di antara kalian terdapat sebuah sungai, (kemudian dia membersihkan badannya) dengan mandi di situ sehari lima kali. Coba kalian katakan (padaku), apakah (mungkin) ada kotoran yang masih melekat di badannya?” Para sahabat menjawab: “Tidak akan tersisa kotoran padanya.” Rasulullah berkata: “Itulah perumpamaan shalat lima kali (waktu). Allah menghapus (dengan shalat itu) kesalahan-kesalahan (dosa) mereka.” (HR.Bukhari Kedudukan shalat sangat mulia dan luhur. Dalam hadis Rasulullah saw bersabda: “Tiada sesuatu yang diwajibkan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya, yang sangat disukai oleh-Nya (setelah Tauhid) lebih dari shalat. Seandainya ada yang disukai oleh-Nya lebih dari itu, niscaya dengan itu, para malaikat akan beribadah kepada-Nya. Namun di antara para malaikat itu ada yang terus-menerus ruku’, terus-menerus sujud berdiri ataupun duduk (dalam bershalat).” Diriwayatkan pula bahwa Iman Ja’far ash-shadiq berkata: “Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih utama setelah makrifatullah lebih dari shalat.”
14
Buletin Utama IKAMAT - BULEKAT Liputan - BULEKAT
Filsafat Sh Keutam “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang haq) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaha: 14)
Dalam riwayat lain, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan ibadah shalat-shalat wajib (seperti shalat shubuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya), maka ia akan mendapat keistimewaan yaitu doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.” Waktu-waktu menunaikan ibadah shalat itu pun bervariasi. Contohnya ialah di saat shalat shubuh yang masih gelap gulita, juga di tengahtengah kesibukan siang dalam menjalakan rutinitas, dan pula ketika mereka merentangkan kaki dan tangannya dalam buaian istirahat usai bekerja menyambut datangnya gelap dan tidur, akan kita saksikan bahwa pada waktu-waktu itu akan terisi dengan ibadah shalat yang telah ditetapkan. Maka kapankah kiranya pada jeda waktu-waktu tersebut dia akan berpikir untuk melanggar perintah Tuhannya? Atau dengan kata lain, bagaimana mungkin dia akan mengerjakan satu perbuatan yang akan menjerumuskannya ke dalam jurang murka Ilahi, sedangkan waktu-waktunya penuh dengan mengingat Tuhannya? Shalat yang dikerjakan oleh seseorang secara ikhlas khusyuk dan serius, akan membuahkan bonus yaitu, kemanapun dia melangkah, dia akan merasa yakin bahwa di sana ada mata Allah SWT yang senantiasa mengawasi, memantau dan memperhatikan sepak terjangnya. Sehingga ayat yang mengatakan: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
halat dan maanya
Kini (ayat ini) dapat dipahami makna, maksud dan tujuannya. Seseorang bisa saja berkata, “Teman sejawat saya di kampus masya Allah dia tidak pernah meninggalkan shalatnya walaupun dalam situasi yang bagaimanapun. Tapi, perbuatanperbuatannya malah tidak selaras dengan agama, kelakuannya yang tidak senonoh justru malah ikut aktif seaktif shalatnya, bukankah Allah telah berfirman bahwa shalat itu akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Yang pasti, Allah SWT tidak akan berkata tentang sebab akibat segala sesuatu kecuali sesuatu itu akan terbukti keabsahannya. Jadi kita seharusnya tidak mempermasalahkan ayat tersebut, akan tetapi kita harus meneliti, apakah shalat yang dilakukan orang itu sudah memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan Allah SWT ataukah shalat yang dilakukan itu hanya sekedar “gerak badan” atau “olah raga ringan” yang tidak mempunyai arti apa-apa, tidak membawa pesan moral, tidak berdampak pada sepak terjangnya dalam kehidupan sehari-hari? Rasulullah saw bersabda ketika menyaksikan seseorang mempermainkan janggutnya dalam shalat: “Sekiranya khusyuk hatinya, maka akan khusyuk pula anggota-anggota badannya.” Jadi, jika benar dia melakukan shalat dengan penuh kesungguhan, memahami maknanya, kepada siapa dia menghadap dan seterusnya, maka layak sekali ayat Al-Quran tadi dapat diterima. Kini, shalat yang dilakukannya akan berfungsi secara otomatis sebagai sahabat yang senantiasa melindungi dirinya dari segala godaan serta bisikan setan yang akan menjerumuskannya ke dalam lembah kemaksiatan, dan kemungkaran.
Buletin IKAMAT BULEKAT Liputan Utama --BULEKAT
15
Puisi
16
Buletin IKAMAT - BULEKAT
Perempuan Perempuan, aku baca diammu sebagai air tenang yang seperti berhenti mengalir di tengah samudra luas; menggoda kedua tangan dan kakiku untuk menyentuhnya lalu menyibakkan riak-riak kecil di permukaan birunya, tetapi kau tak akan pernah puas sebelum aku menyelam dalam kedalamannya meskipun kau tahu aku akan tenggelam selama-lamanya. Perempuan, kenapa kau terdiam? laut dan langit juga bersepakat membisu; menjaga rahasiamu. padahal aku sudah berteriak dan tenggelam berkali-kali.
Perempuan, aku baca sunyi pikiranmu sebagai hutan belantara yang memelihara suara-suaranya dari jangkauan telinga manusia-manusia kota. tetapi aku selalu bisa mendengar kicau burung, kecipak air sungai, dan gemerisik dedaunan, dari nun jauh sana. sehingga membuatku terpikat; ingin menjelajahi gua-gua rahasia yang berisi jejak-jejak kenangan purba, ingin menemukan belukar yang menyembunyikan jalan setapak menembus kesepian, meskipun aku sering tersesat di rimba kataku sendiri.
Buletin Ikamat - BULEKAT
17
INSPIRING WOMEN
Loving what you do is passion. Loving what you do and people love it too is inspiration. Don’t just follow your passion, but also be an inspiration, not imitation. –Dian Pelangi
18
Buletin IKAMAT - BULEKAT
April and March are the month for women due to so many days belong to women as world mother’s day, Kartini days in Indonesia and so many else. Behind a success man there is always a great woman, this word is unusual word for us anymore. We have heard a lot of story about great women. An inspiring woman is a gift for the world and they are here around us inspired another beside we just care about ourself. Here are some of them that has to be our model, a motivation for all women, try to take something good for us and be more than them.
1.
“I think one’s feeling waste themselves in words; they ought all to be distilled into actions which bring result.” –Florence Nightingale (1820-1910) Who doesn’t know her? She nursed wounded soldiers during the Crimean war and known as the lady with the lamp. Her passion and dedication to the profession changed public’s perception about this profession. Her insistence on improving sanitary conditions for the patients is believed to have saved many lives.
2.
“Democracy is the best revenge.” – Benazir Bhutto (1953-2007) She was the 11th Prime Minister of Pakistqn (19931996) and be the first woman to head a Muslim state. During her leadership, she ended military dictatorship in her country and fough for women rights. She was assassinated in a suicide attackcin 2007.
3.
Please know that I am aware of the hazards. I want to do it because I want to do it. Women must try to do thing as a man have tried. When they fail, their failure must be a challenge to others.” – Amelia Earhart (1897-1937) She was the first woman to ever fly solo across the Atlantic in 1932 and became the first woman pilot in 1935 after flying solo from Hawaii to California. She embarked upon her lifelong dream of lying across the world in 1937, however, her flight was missing on that trip and she was never seen again.
4.
“Fashion fades, only style remains the same.” – Coco Chanel (1883-1971) Chanel was a daughter of a laundrywoman and a market stall holder. Before becoming one of the greatest fashion designers the world has ever seen, she was a club singer and a hat maker.
5.
“A large part of the present anxiety to improve the education of girls and women is also due to the cinviction that the political disabilities of women will not be maintained.” Millicent Fawcett (1847-1929) She dedicated her life to peacefully fighting to women’s right but she remained an underrated leader of the suffrage movement (campaign for women to have the vote). she encouraged her politician husband Henry Fawcett to carry on with his work after he was blinded in an accident. They are five inspiring women by the version of emlii. com. Indonesia also has got great and valued women. Here they are by the version of forbes.com...
Inspiring Women - BULEKAT
19
INSPIRING 1.
Felia Salim. Age: 56 Vice President Director, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Since her appointment as vice president director at BNI in 2008, Felia Salim has helped bring new innovations to the bank as a way to achieve its long-term goal to become a regional player. The key is shifting BNI’s focus towards products better tailored to the latest consumer needs, rather than simply putting out many new products which don’t always succeed.
2.
Noni Purnomo. Age: 45, married, 3 children President Director, Blue Bird Group Holding Noni’s elevation to president director of Blue Bird Group Holding makes her one of the most prominent women leaders in the country today. Her role is to take a more strategic and longterm view of the all the businesses in the group, and how to grow them, as well as prepare for the opening up of the firm to outside investors.
3.
Veronica Colondam. Age: 42, married, 3 children Founder and CEO, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Veronica had helped over 20,000 families in the last three years and at the same time put nearly 25,000 kids through school through a microfinance scheme linked to an education program she designed. She started her foundation, YCAB in 1999, and the foundation initially worked on promoting healthy lifestyles to youth such as the prevention of risky behavior including drug abuse and HIV/AIDS before expanding to other education related programs.
4.
Nafsiah Mboi. Age: 74, married, 3 children Minister of Health Nafsiah has more than 40 years of experience as a civil servant. During her tenure as health minister from June 2012, she has included health warnings on cigarette packages and focused on fighting HIV/AIDS. She has also chaired the board of the Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF-ATM) since June 2013. As such she is overseeing a global fund with a total budget of $23 billion.
5.
Tri Rismaharini. Age: 52, married, 2 children Mayor of Surabaya Tri Rismaharini has been successfully transforming Surabaya. Under Risma, as she is usually called, Surabaya created 11 parks with playgrounds, she fired 40 city officials for being corrupt and raised the education budget by 36% to Rp 5.6 trillion. She has made some controversial decisions such as closing the Dolly prostitute area and reporting the management of Surabaya’s “zoo of death” to the Corruption Eradication Commission (KPK). Now she faces the same demand to resign because of the political pressure.
6.
Mira Lesmana. Age: 49, married, 2 children Producer, Miles Films
20
Inspiring Women - BULEKAT
WOMEN of one of Indonesia’s most prominent universities. Like her predecessor, she plans to continue his strategy of turning UGM into a research-based university. “We called it ‘starting from the end.’ What this means is that our research should be always tailored to the needs of the community, not to the desire of the researchers,” she says.
9.
Mira is one of the country’s most successful film producers. Her movie Laskar Pelangi, is the most watched local movie in theaters since 2008, with over 4.6 million tickets sold. Mira’s latest movie, Sokola Rimba, was screened in November. An action movie, Pendekar Tongkat Emas, should be launched in cinemas this month.
7.
Sri Mulyani. Age: 51, married, 3 children Chief Operating Officer and Managing Director, World Bank Sri Mulyani’s star continues to rise at the World Bank. In September last year she was appointed as the bank’s chief operating officer (COO), after being a managing director since May 2010, a role she still holds in tandem with her new position. Her move to the World Bank was controversial since she resigned as finance minister during an investigation of the Bank Century bailout case. She was questioned by the Corruption Eradication Commission (KPK) last year as a witness in that case.
8.
Nila Tanzil. Age: 38, married, one child Founder, Taman Bacaan Pelangi When Nila went to visit in some of the remote areas in Labuan Bajo in Flores, she saw how many villages had few schools—and even fewer books. Moved by what she saw, Nila vowed to set up free libraries for remote villages. By 2010 she had set up 12 libraries, and today her NGO Taman Bacaan Pelangi (Rainbow Reading Gardens) has established 29 libraries with a total of 50,000 books across 14 islands throughout eastern Indonesia, many in Flores and Timor but some as far north as Bacan island in Maluku, and as far east as Papua.
10.
Parwati Surjaudaja. Age: 50, married, 4 children President Director, PT Bank OCBC NISP OCBC NISP’s President Director Parwati Surjaudaja played a key role in some of the most important episodes at the bank originally owned by her grandfather, from its IPO in 1994, to the financial crisis of 1997 and finally the sale in 2004 to the Oversea-Chinese Bank Corp (OCBC) of Singapore, which now is the majority owner. After the sale, she continued to lead the bank and has grown OCBC NISP into one of biggest banks in Indonesia with assets of Rp 103 trillion in 2014.
Dwikorita Karnawati. Age: 50, married, 2 chil-
dren Rector, Gadjah Mada University Gadjah Mada University (UGM) made history by appointing Dwikorita Karnawati as the first female rector
Inspiring Women - BULEKAT
21
Ratu Safiatuddin Oleh: Misrul Hayati
D
alam perjalanan sejarah Kerajaan Aceh Darussalam, Aceh tidak hanya dipimpin oleh para Sultan yang telah membawa kejayaan bagi kerajaan Aceh. Selain Cut Nyak Dhien yang sudah dikenal dengan kepemimpinannya melawan Belanda, terdapat juga 4 wanita istimewa yang menjadi pemimpin wanita bergelar Sultanah yang menambah warna kejayaan Kerajaan Aceh pada saat itu. Mereka adalah Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah, Sultanah Nakiatuddin Nurul Alam Syah, Sultanah Zakiatuddin Inayat Syah, dan Sultanah Zinatuddin Kamalat Syah. Masa Kepemimpinan mereka tidak selalu berjalan mulus. Terdapat pro dan kontra terhadap wacana apakah layak seorang wanita menjadi pemimpin. Pada akhirnya, sejarah Aceh menunjukkan bahwa para wanita juga dapat menduduki puncak tertinggi suatu pemerintahan. Kali ini, kami akan sedikit membahas sepak terjang kepemimpinan salah satu Sultanah dari Aceh. Yaitu, Ratu Sri Tajul Alam Shafiyatuddin Syah. Nama Sultanah Tajul Alam Safiatuddin adalah sebuah gelar. Nama aslinya adalah Putri Sri Alam. Ketika memerintah beliau mendapatkan nama Sultanah Tajul Alam Safiatuddin. Nama itu sering juga ditulis Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah. Bahkan, lebih panjang lagi, Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul-Alam Syah Johan Berdaulat Zillullahi fil-Alam binti al-Marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam Syah.
22
Sejarah- BULEKAT
Pada masa Sultan Iskandar Muda berkuasa (16071639 M), Aceh berhasil melakukan konsolidasi kekuasaan sehingga wilayahnya meliputi Sumatera dan Semanjung Tanah Melayu, termasuk Pahang dan Johor. Sultan Iskandar Muda kemudian menikah dengan seorang putri Raja Pahang yang bernama Puteri Kamaliah, yang di Aceh dikenal dengan nama Putroe Phang. Putri ini popular di kalangan masyarakat Aceh karena sangat bijaksana dalam menyelesaikan peraturan perundang-undangan. Dari perkawinan Sultan Iskandar Muda dan Putri Kamaliah, lahirlah Putri Sri Alam pada tahun 1612. Ketika dewasa beliau dinikahkan dengan Raja Mughal, Putera Raja Ahmad Syah dan Puteri Bongsu Candera Dewi yang dibawa ke Aceh setelah Sultan Iskandar Muda berhasil mensterilkan Pahang dari pengaruh kolonial Portugis. Di Aceh keluarga Raja Ahmad Syah dihormati dan dilayani dengan baik. Ini dibuktikan dengan dinikahkannya Raja Mughal dengan puterinya yang bernama Tajul Alam Safiatuddin. Setelah Sultan Iskandar Muda Meninggal pada tahun 1636 Raja Mughal naik tahta dan diberi gelar Sultan Iskandar Tsani. Beliau berkuasa sampai tahun 1641 dan kemudian diganti oleh istrinya Sultanah Tajul Alam Safiatuddin, satu-satunya puteri Sultan Iskandar Muda. Ratu Shafiatuddin memerintah Aceh dari tahun 1641-1675. Ratu Shafiyatuddin sejak kecil sudah menunjukkan minatnya yang cukup besar terhadap
ilmu pengetahuan. Sebagai putri tunggal dari Sultan Iskandar Muda, ayahnya sangat mendukung minat putrinya tersebut dengan memanggil beberapa ulama-ulama terkenal ke istana untuk membimbing Ratu. Ketika berumur 7 tahun, ratu berguru pada ulama besar seperti Hamzah Fansuri, Syech Nuruddin Ar-Raniry, dan Syech Kamaluddin. Bidang ilmu yang digeluti diantaranya ilmu pemerintahan, ilmu sastra dan bahasa, ilmu berhitung, dan ilmu agama. Berkat ketekunannya tersebut beliau berhasil menguasai beberapa bahasa seperti Melayu, Arab, Spanyol Urdu, dan Persia. Dalam proses memajukan Aceh dalam ilmu pengetahuan, Ratu Shafiyatuddin juga kerap mengirim beberapa ulama untuk menuntut ilmu ke negara Madinah, Irak, dan Baghdad. Beliau juga memerintahkan para ulama untuk menghidupkan kembali budaya menulis. Atas perintah ratu, 2 penasehat negaranya yang sekaligus merupakan ulama terkemuka Nuruddin Ar-Raniry menyelesaikan bukunya yang berjudul Hidayatul Iman fi Fadhlil Manan dan Abdurrauf Syiah Kuala menyelesaikan bukunya yang berjudul Miratuth Thulab guna memudahkan jalannya system pemerintahan dengan hukum islam. Dengan pesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang, Ratu Shafiyatuddin berhasil membawa kesultanan Aceh menjadi pusat peradaban ilmu pengetahuan di Asia Tenggara. Hingga Aceh mendapat gelar Serambi Mekkah. Pada masa ayahnya memerintah, kontitusi dan peraturan adat-istiadat dalam kerajaan diberi nama Adat Mahkota Alam. Kemudian Ratu Shafiyatuddin menyempurnakan tata kelola kerajaan dengan membentuk parlemen mengenai peraturan kerajaan yang diberi nama Qanun Al-Asyi Darussalam. Selain itu, pada masa pemerintahannya juga terdapat 3 balai khusus, yaitu Balai Laksamana (urusan perang), Balai Fardah (urusan keuangan dan bea cukai), dan Balai Musyawarah (lembaga legislative) yang kesemuanya membantu terlaksananya pemerintahan yang efektif dan efisien.
yang luar biasa. Tidak hanya itu, beliau membuat kebijakan-kebijakan yang sangat ketat terhadap belanda dengan tidak memberi hak-hak istimewa terhadap Belanda. Beliau juga menerapkan kebijakan pemungutan pajak atau bea cukai kepada para pedagang asing yang menlintas di perairan Aceh dan daerah taklukannya. Setiap kapal asing yang berdagang didaerah Aceh juga diwajibkan membayar pajak masuk sebesar 5% dari harga barang yang diperdagangkan. setiap pedagang asing diharuskan memiliki lisensi untuk dapat berdagang di daerah-daerah yang dikuasai Aceh, seperti pantai Barat Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu. Lisensi ini harus harus dibayar oleh pedagang yang bersangkutan dan diambil di ibukota kerajaan. Walaupun Ratu Shafiyatuddin tidak dapat membenahi angkatan perang yang sempat mundur pada zaman suaminya, Iskandar tsani, tetapi beliau membentuk pasukan khusus wanita. Pasukan ini bertugas mengawal istana dan merupakan pasukan elite kerajaan. Ratu Shafiyatuddin juga dikabarkan pernah terjun langsung dalam perang Malaka pada tahun 1639. Terhadap para keluarga pejuang beliau menunjukkan kepeduliannya dengan meneruskan tradisi pemberian tanah kepada pahlawan perang sebagai hadiah dari kerajaan dan aktif memberikan tunjangan kepada para janda dan anak-anak korban perang. Setelah mimimpin Aceh selama 34 tahun, Ratu Shafiyatuddin meninggal pada tanggal 23 Oktober 1675. Beliau mencurahkan seluruh perhatiannya selama hidup demi kesultanan Rakyat Aceh dan Kejayaan Islam. Beliau tidak ingin rakyat aceh dan hukum islam mengalami kemunduran hingga mudah dihancurkan orang. Beliau memerintah dengan cerdas dan bijaksana. Rakyat Aceh juga mengenang beliau dengan dibangunnya sebuah taman bernama Taman Shafiyatuddin. Semoga Rakyat Aceh bisa mengambil contoh dalam kebijaksanaan dan keberanian beliau.
Ketika Ratu Shafiyatuddin berkuasa, hasil tambang emas dan perak merupakan kekayaan terbesar Kerajaan Aceh. Hal ini membuat pihak belanda dan portugis ingin melengserkan kerajaan Aceh dan menduduki wilayah tersebut. Bahkan VOC sempat mengirimkan berpuluh-puluh armada lautnya guna memonopoli perdagangan di selat malaka. Tapi hal ini berhasil diatasi oleh kemampuan diplomasi Ratu Sejarah- BULEKAT
23
Türkçe
Kim FATIH Olacak ? Oleh: T. Akbar Maulana
B
u tebliğ peygamberler, sahabeler zamanından şimdiye kadar tüm İslam dünyasının her köşesine yayıldı. Emeviler, Endülüsler, Abbasiler, Selçuklu ve Osmanlılar. Şu anda nerede bu yeni Ömer ibn Hattablar? Nerede Selahaddini Eyyubi’nin varisleri? Günümüzde nerede Fatih Sultan Mehmet gibi gençler?
altında bulunan topraklarda yükseliyor.
Gördüğüm o ki günümüzdeki Müslüman gençler sıkı bir şekilde kafirlerin elinde. Bizler ahiret hazırlıklarımızı iyice unuttuk. Ve dünyevi şeylerde oldukça gerideyiz. Cahillik kültürünün de içindeyiz. Bu fenomeni gördüğümüzde sadece susup kalacak mıyız? Ya da gözümüzü kapatıp zamanımızı ayaklarımızı sallaya sallaya mı geçireceğiz?
Eskiden dünya’da sadece iki bölge tanınıyor: doğu ve batı. İslam halifesi Roma imparatorluğunun rakibi oluyor, Dünya’da iki kutuplu bir sistem var: İslam ve Hristiyanlık. Ve ondan sonraki Osmanlılar ve Bizanslılar. O zaman dünya’da iki kutupluluk olurken, batı’nın doğuyu fethetmesi sıradışı bir şey degil. Ama o zaman bir genç var ki o batı’yı neredeyse yarısına kadar fethetti.
Haydi kalkalım. Kalkmak ve kalkınma kelimesi tam bizim durumumuz için sanıyorum. İstikametimizi belirliyelim, fıtratımızı temiz tutalım, ahlakımızı her zaman iyi tutmaya ve daha çok öğrenmeye çalışalım, çünkü eğitim çok önemli. Bu tebliğe bizim ihtiyacımız var. Eğer ki İslam tarihini iyice öğrensek ve eğer ki bize öğretilen tarihler yalansız gerçek olsa. O zaman bizim için motivasyon ruhu olur. Çünkü anlarız ki bizden daha önce gelenler İslam adına herşeyi yaptılar. Mallarını hatta kendi canlarını, ruhlarını bile verdiler. Şu anda benim bir sorum var: ”İslamın Dünya’da parlaması için bizim gayretimiz nasıl olmalı?” Belki bu çok büyük bir sorudur. Dışarıdaki insanların çok büyük problemleri var. ‘’Kostantiniyye, bir gün fetholunacaktır. Onu fetheden asker ne güzel asker, onu fetheden komutan ne güzel komutandır’’(RavI Ahmed b. H.). Bizim Hazreti Peygamberimiz sahabelerine böyle buyurdu. O zamanlarda İslam, Fars ve Roma hegemonyası 24 Türkçe- BULEKAT
Hazreti peygamber,(S.A.V) buyurdukları sözlerile sahabeleri motive ediyor ve onları zaferlere götürüyör. Bu hadiste Resulullah en güzel asker ve komutana hitap ediyor. Ve tabiki bu İslamın en büyük ve önemli zaferlerinden birisidir. Bu hikaye tarihin tatlı bir parçası oluyor.
O genç, İslamın parlak tarihine ismini yazdırdı. Bu büyük başarı daha önce hiç kimseye nasip olmamıştır. Bu basari zamanın en meşhur başarısıdır. Ben, bu muhteşem gence aşık oldum, çünkü o sıradışı biri ve bize mücadele için büyük bir motivasyon veriyor. Onun gayreti ve sabrı gerçekten herşeye ulaşmak için belli bir sürece ihtiyacımız olduğunu anlatıyor ve her zorlukların fethedebilir olduğunu gösteriyor. Artı o, ibadetten hiç kesilmiyor. İstanbul’un fethi İslam ve dünya tarihinde çok büyük bir savaştır. İslam ve Hristiyanların ilişkilerinde büyük bir rolü vardır. Ve başta da Peygamber(S.A.V) buyurduğu gibi en güzel bir komutan yer alacak. Fatih Sultan Mehmet’in seferi sadece sıradan bir sefer değildir. Onun bu seferi 825 yıllık hasretin seferidir. Bu sefer gerçekten çok istikrarlıdır. İstanbul’u almak için 23 yıllık istikrarlı bir çalışmadır. Ve onun ismi Peygamber(S.A.V)
buyurduğu gibi en güzel komutan olacak. Ve bu istikametimizin ulaşmak susmak ile değil ama hazırlıklı olmakla mümkün olacak. O, gençlik yıllarında dünyevi şeyleri ve eğlence için vakit harcamadı. Ama surekli daha iyi olmak için hazırlıklarla dolu bir süreç geçirdi. Şimdi soru bu: “Yeni Fatih Sultan gibi gençler var mı?” Günümüzdeki gençler daha çok dünyevi şeylerle vakit kaybediyor. Batıdan gelen kültür, moda, giyim, ve hayat tarzı uygulanıyor. Ahireti iyice unutmuşlar. Peygamberin buyurduklarını iyice unutmuşlar. “Elİslam ya’lu vela yu’la aleyhi(İslam, kendisi yücedir ve yüceltir.Onu başkası yüceltmez)”. Yeni Fatih Sultan Mehmet bu yoldan çıkar mı? Fatih Sultan Mehmet çok genç yaşta, 23 yaşındayken Istanbul’u fethetti(subhanallah). Sadece oraya kadar değil, 8 yaşındayken Kur’anı ezberlemiştir. 17 yaşına gelmeden önce Türkçe, Arapça, Fransızca, Farsça, Yunanca, Sırpça, Ibranice, ve Latince konuşabiliyordu. Fatih Sultan Mehmet gençliğine kadar çok büyük başarılara ulaştı. Günümüzde örnek alabileceğimiz onun gibi Müslüman gencler var mı?. Aslında çok fazla var ama bizim gençler “aramak istemiyorlar”. Belki günümüzde Fatih Sultan Mehmet yerine insanlar daha çok ünlü sarkıcılar masela Justin Bieber gibi daha fazla ilgi çekiyorlar. “Ama onların başarılarını karşılaştırdığımız zaman gök ve yeryüzü kadar fark var”. Karşılaştırmaya bile değmez. Kitap evlerine gittiğim zaman, İslam tarihi hakkında kitaplar çok azdır. Müslümanlar, daha çok batılılar gibi yaşamayı tercih ediyor ve kendi dinlerine tammanasiyla inanmiyorlar. Müslümanlık kimliğini kaybediyorlar. Peygamberleri yerine Spidermanı daha yakın tanıyorlar. Halid ibn Valid yerine Rambo’yu, Selahaddin yerine Richard the Lionheart ya da Fatih Sultan Mehmet yerine Napoleon’u aynı şekilde. Hatta ümmetler soruyorlar ki acaba anların düşünce tarzında yanlışlık var mı? diye. Amr ibn Ash’ın oğlu Abdullah anlatıyor: Bir seferinde biz, Resulllah(a.s.m) etrafında oturmuş, sohbetini dinliyorduk ve duyduklarımızı yazıyorduk. Bir kişi geldi, Resulullah’a şöyle bir soru sordu: “Ya Resulullah! Önce hangi şehir fethedilecek? Kostantiyye mi, yoksa Roma mı?”. Bu soruya Resulullah(a.s.m) şu cevabı verdi: “Herakliyus’un şehri, yani Kostantiniye
daha önce fethedilecek”. (H.R. Ahmed). Fatih Sultan Mehmet büyük bir liderin nasıl olunacağını güzel bir örnek olarak gösterdi. Namazı hiç kaçırmaz, farz namazları her zaman cemaatla kılar, gece namazları ve sünnetleri de hiç unutmazdı. Fatih Sultan Mehmet çok genç yaşta bir sürü başarılara imza atmış. Bizim Müslümanlar olarak alabileceğimiz en guzel orneklerden biri. Bizim günümüzde ünlü popcular gibi değil. Bazıları bazen bunlara “hasta oluyor”, hayatlarında sadece şu popcular var sanki. Bizi yaratanın yerine daha çok popçuları severler, bize de tağut gibi olmasın inşallah. Bunlar sadece “APAÇİLER”. Ornek alabileceğimiz kisiler değiller. Biz ruhumuza Fatih Sultan Mehmet’i örnek olarak koymalıyız. En guzel Komutan Peygamberimizin buyurduğu gibi Istanbul’u feth etti vebunları başardi. Ama unutmayalım ki diğer nebevi müjdeler de var, yani ahir zamanda devletül İslam ‘ela minhajin nübüve tekrardan başarıli olacaktır. Subhanallah, Allah ona rahmet eylesin. Onun gibi Rasulullah’a inanan var mı şu anda?. Onun gibi bir komutanla çok zor karşılarşırız, sadece savaşi değil, devle yonetmeyi de çok iyi bilir.Onlar gibi islamın altın çocukları gibi olmak için çok yollar var. Tarihimizi daha çok okuyalım, daha çok iyi bir nesil olabilmek için umutlu alalım. Kur’an nesilleri, EL-FATİH ya da EL-ĞAZAİ gibi nesiller. “GENERATION THAT SEE BEYOND THE EYES CAN SEE(Gelecek Nesiller Gözlerin Görebildiklerin Ötesini Görürler”. Tarih tekrarlanacak. Gelecekte Fatih Sultan Mehmet gibi gençler umut ediyoruz. Onun gibi ibadet edenler, onun gibi bir komutan aynı seviyede ya da daha başarılı birisi. Ve diğer nebevi müjdeleri de başarabiliriz. İstanbul’dan sonra Roma’yı da fethedebiliriz İnşaAllah. Belki de askerlerle degil ve savaş yoluyla değil, ama beyin, kalem ve ilim ile. Gençler uyuma halinden memnun kalmayın. Haydi kalkın, millet ve din için harekete gecin. Tabiki biz gençlik yıllarının hepsini dünyevi şeyler için harcamak istemiyoruz. Müslümanlar olarak her zaman diğerlerinden aşağıda kalmak istemiyoruz. Bizim gibi güçlü gençler, diğerlerinin değişim öncüleri olmalıyız(agen of change). İslam adına iyilik için yarını beklemeyelim, digerlerine bakmayalim ama bugünden itibaren kitabımızi okuyalım ki İslama göre Müslümanca yaşayalım. Çünkü biz değilsek kim Fatih olacak?. Türkçe- BULEKAT
25
Umum
Romansa Cinta Kota Dua Benua
Oleh: Zulkhairi Arafah Farabi
B
erbicara mengenai kota-kota romantis di dunia, maka secara spontan Paris akan muncul di deretan paling atas sebagai “City of Love” lalu disusul dengan Sydney dan Venesia lalu Amsterdam. Tidak bisa dipungkiri, banyak anak-anak muda di berbagai belahan bumi bercita-cita merayakan valentine dengan pasangan dengan ditemani sepucuk mawar merah tepat di depan menara Eifel, atau mengikat janji setia sebagai suami istri diantara taman-taman istana Luxembourg, atau di atas jembatan tua Île de la Cité maupun jembatan cinta Pont des Arts. Indah sekali bukan? Sebenarnya untuk melakukan hal romantis seperti di atas anda tidak harus ke Paris, karena atmosfer cinta di kota Istanbul tak kalah menawan di bandingkan Paris.
26
Artikel - BULEKAT
Percaya atau tidak bahwa kebanyakan kota-kota romantis dunia dikelilingi oleh laut atau sungai. Walaupun letak kota Paris jauh dari laut, kota kelahiran Marie Curie ini dikelilingi oleh sungaisungai indah, salah satunya adalah Seine, sungai penyebab munculnya jembatan cinta, Pont des Arts. Lain Paris lain lagi Istanbul, mahsyur sebagai kota dua benua yang dibelah oleh selat Bosphorus, daratan Istanbul terbagi menjadi bagian Eropa dan Asia. Sekitar 75% dari 14 juta penduduk Istanbul tinggal di bagian Eropa, angka tersebut belum termasuk mereka yang tinggal di Asia namun bekerja di Eropa. Istanbul mempunyai segudang sim
bol romantisme, diantaranya Maiden Tower, Galata Tower, Beyoğlu, Ortaköy, Hagia Sofia, Prince Island, New Mosque dan Eminönü. Maiden Tower atau dalam bahasa Turki disebut Kız Kulesi (baca:kez kulesi) adalah tower mungil yang dibangun di atas permukaan laut. Menurut sebuah legenda, pemuda bernama Leandros jatuh cinta kepada seorang biarawati kuil Afrodit bernama Hero. Sebagai seorang biarawati, jatuh cinta ke lawan jenis di anggap tabu namun Hero tak memperdulikan hal itu. Setiap malam, Hero yang tinggal di Maiden
Tower menyalakan api unggun untuk memudahkan Leandros ke arah mana ia akan berenang. Ya, Leandros berenang dari tepian laut setiap malam untuk bertatap muka dengan Hero, permaisuri belahan jiwa. Suatu malam badai memadamkan api ung gun Hero, akibatnya leandros kehilangan arah dan lenyap ditelan kegelapan dalam kedinginan, Leandros mati. Hero benar-benar terpukul dan merasa berdosa dengan kejadian itu, akhirnya sang biarawati bunuh diri. Dalam versi lain dikisahkan bahwa seorang peramal kerajaan suatu malam bermimpi, kelak putri raja
akan mati disengat ular berbisa. Raja pun panik dan mulai memerintahkan bawahannya untuk membangun istana kecil untuk putrinya di atas laut agar selamat dari jangkauan ular berbisa. Namun malangnya, meski sudah diasingkan ke tengah lautan, sang putri raja benar-benar mati tersengat ular yang bersembunyi di dalam keranjang tumpukan anggur. Sekarang Maiden Tower digunakan sebagai museum sekaligus kafe dan restoran dimalam hari. Maiden Tower dikenal seantero Turki sebagai restoran dengan atmosfer makan malam terbaik, banyak wisatawan lokal ataupun mancanegara tak ingin melewatkan kesempatan
makan malam super romantis dengan pasangan ditemani musik live di bawah cahaya bulan purnama dan kelap-kelip kota Istanbul bagian eropa. Restoran malam dibuka dari jam 21:30 – 01:30 tengah malam. Harga menu pilihan makan malam di Maiden Tower terbilang mahal untuk pelajar, harga yang dipatok sekitar 155 Lira (1 Lira = 4600 Rupiah) belum termasuk biaya ekstra 20 Lira per kursi agar bisa menikmati pemandangan malam dari teras Tower. Untuk menuju Maiden Tower kita bisa mengunakan perahu mesin dari Üsküdar atau Kabataş dengan biaya transportasi 20 lira. Untuk wisatawan yang ogah merogoh kocek masih punya kesempatan menikmati atmosfer romantis dengan cara lain. Distrik Üsküdar
Artikel - BULEKAT
27
menyediakan kursi-kursi santai gratis di tepi laut, namun perlu diingat ketika menjelang sunset tempat tersebut ramai dipenuhi pasangan muda-mudi maupun pasutri. Uniknya lagi, Maiden Tower saling berhadapan dengan Galata tower yang terletak di daratan Istanbul Modern. Tower ini punya magis seperti Pont des Arts, penduduk setempat percaya jika pasangan muda mudi yang sudah sampai ke puncak Galata Tower akan awet sampai ke pelaminan, dan kalau sudah berkeluarga akan terus harmonis sampai maut memisahkan. Penduduk setempat mengangap Galata Tower sebagai tower perjaka dan Maiden Tower sebagai tower perawan. Di bawah kedua tower tersebut banyak sekali restoran, kafe, pub dan klub malam. Wajar kalau kawasan Galata Tower tak pernah sepi dari wisatawan mancanegara bahkan banyak pasangan wisatawan asing yang bermalam di bawah tower sambil meneguk alkohol. Bagi pencinta arsitektur klasik tentu harus ke pedestrian di Istiklal Avenue. Disepanjang 1,4 km berjejer toko–toko merek terkenal dalam balutan arsitektur Usmani abad 19. Di atap toko tersebut ada puluhan kafe yang menghadap langsung ke selat Bosphourus. Ada juga ‘nostaljik
28
Artikel - BULEKAT
tramway’ berumur 150 tahun siap mengantar wisatawan menyusuri Istiklal Avenue. Di pengujung rel tramway terletak stasiun Tunel, kereta bawah tanah mini tertua ketiga di dunia setelah London Underground dan Athen Metro Line 1. Oh iya, Galata tower dan Istiklal Avenue saling berdekatan dan berada di distrik yang sama yaitu Beyoğlu. Tepian Bosphourus juga tak kalah Indah. Ratusan kafe dan restoran berlomba-lomba menciptakan suasana paling romantis untuk menarik para pengunjung. Kalau ingin mencicipi kopi Turki atau Sahlep (susu kental yang ditaburi bubuk kayu manis) yang menyajikan panorama laut maka Besiktaşlah tempatnya. Di daerah ini ada puluhan restoran yang sebagian pondasinya berada dibagian laut. Masih di distrik Besiktas, spot romantis yang jangan sampai terlewatkan adalah Ortaköy. Tempat ini selalu ramai dipadati wisatawan lokal ataupun mancaranegara. Rupanya kafe-kafe penjual Waffle dan Kumpir (kentang rebus yang di taburi minyak zaitun dengan bermacam rempah di bagian tengah) lezat Istanbul berjejer disini. Ortaköy juga terletak tepat di bawah jembatan Bosphourus. Hal yang paling unik disini adalah letak masjid Ortaköy yang berdekatan dengan pub dan klub malam.
Bagi wisatawan pengagum panorama laut cobalah Bospourus Tour, rasanya belum afdhal jika belum keliling selat Bosphourus. Ada kapal tur yang akan membawa wisatawan menyusuri selat Bosphourus dari Eminönü atau Kabataş sampai ke perbatasan laut hitam sambil menikmati keindahan alam Istanbul dan kemegahan arsitektur Usmani. Wilayah distrik Eyüp mencakup Pierre Loti, wilayah perbukitan di tepi selat Golden Horn atau selat tanduk besi. Nama tersebut diambil setelah penulis Perancis terkenal berkunjung kesana. Untuk menuju Pierre loti bisa dengan mendaki bukit ataupun mengunakan kereta gantung. Di atas Piere Loti juga banyak kafe-kafe tempat wisatawan melepas dahaga sambil menikmati pemandangan spektuler dan sunset. Sebenarnya ikon–ikon Istanbul kebanyakan berada di distrik Fatih, misalnya Sulaimaniye Complex yang merupakan komplek Ibadah sekaligus wisatawan dapat melihat dengan jelas jembatan Galata yang memisahkan Istanbul Eropa menjadi dua bagian; Istanbul klasik dan Istanbul modern. Turun ke bawah sedikit dari perkaran-
gan Sulaymaniye maka akan ada Masjid Baru, karya arsitektur agung Usmani, Mimar Sinan. Di perkarangan Masjid Baru berkeliaran ratusan merpati menunggu diberikan umpan, wisatawan bisa membeli umpan dari nenek– nenek di dekat gerbang masjid. Di seberang masjid tersebut pemerintah menyediakan kursi–kursi yang berhadapan langsung ke jembatan Bosphorus. Banyak juga muda-mudi menghabiskan waktu petang menikmati sunset hingga malam datang dan cahaya lampu berkelapkelip menghidupkan suasana romantis di malam hari. Simbol suci dua agama di Istanbul adalah Hagia Sofia yang berjarak 1,4 km saja dari Masjid Baru. Wisatawan akan takjub melihat kehebatan arsitektur orang-orang Konstantinopel. Ketika salju, Hagia Sofia berubah menjadi istana layaknya di negri dongeng, sangat indah dan sayang sekali bila melewatkan moment tersebut. Tidak sedikit pasangan yang akan melangsungkan pernikahan menyempatkan mengambil foto pra¬-wedding di depan perkarangan Hagia Sofia. Jadi travelling untuk merasakan atmosfer romantis tak harus ke Paris, tapi juga bisa ke Istanbul.
Artikel - BULEKAT
29
Umum
Air M
asaru Emoto, peneliti dari Universitas Yokohama berhasil membuktikan bahwa air berbeda dengan unsur udara, api, dan tanah. Air merespon setiap perlakuan manusia kepadanya. Ketekunan Emoto dicurahkan untuk melakukan percobaan di banyak negara, diantaranya Swiss, Berlin, Prancis, dan Palestina. Hasil penelitiannya kemudian dipresentasikan di Markas Besar PBB, New York pada Maret 2005. Ia berkesimpulan bahwa air mempunyai keistimewaan. Air mampu “mendengar” ucapan yang diperdengarkan, “membaca” tulisan yang dilekatkan, dan “mengerti” pesan dan perlakuan yang disematkan. Air sumber kehidupan. Sungai Nil di Mesir, Sindh (Indus) di India-Pakistan, Tigris dan Efrat di Mesopotamia merupakan cikal bakal peradaban manusia. Dari sanalah manusia menata kehidupan yang lebih maju dan berkembang biak mempertahankan eksistensi. Air telah sangat berjasa menginspirasi dan menumbuhkan peradaban. Hubungan kekerabatan manusia dan air pun telah berjalan secara alamiah semenjak dahulu. Hingga kemudian, (sebagian) manusia mulai mengkhianati hubungan kekerabatan yang telah lama terjalin itu. Kerakusan dan nafsu sesaat mampu mengalihkan akal sehat mereka untuk tak lagi menaruh hormat pada sang air. Mulailah adanya eksploitasi alam secara tidak wajar, pencemaran air dengan logam, pembangunan yang mengesa-
30
BULEKAT
yang (tak lagi) Diakrabi
mpingkan habitat air, pembuangan limbah dan sampah sembarangan, hingga pengusiran air demi lahan bisnis. Tak salah jika kemudian, perlahan air tak lagi mengakrabi manusia. Ia telah terlebih dulu diperlakukan tak adil. Ia tak pernah diterima kasihi. Wajar jika ia tak lagi tunduk. Wujudnya kini sebagai sumber petaka. Kerap membawa banjir bandang, terkadang tak kunjung datang di musim kemarau panjang, di lain waktu justru berlimpah di satu tempat dan berlari dari tempat lainnya yang beriklim sama. Siklusnya tak lagi seimbang dan membawa permasalahan. Fakta terbaru menyebutkan bahwa sebanyak 13 sungai yang melewati ibukota Indonesia telah tercemar bakteri E-coli, termasuk 70 persen air tanahnya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan kualitas air di Indonesia terus menurun dari hari ke hari. Menurut penelitian LIPI, penurunnya kualitas air terutama terjadi di kota-kota besar. Air permukaan sungai terus mengalami pencemaran dan rusak. Penyebabnya adalah eksploitasi air oleh manusia, limbah rumah tangga, dan kegiatan industri (Tempo, 11/11/2014). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat akses pelayanan air bersih baru mencapai 39% penduduk perkotaan. Dikhawatirkan pada beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami krisis air akut. Peneliti Jim Woodcock, konsultan masalah air dan sanitasi dari bank dunia berhasil membuktikan dengan temuan yang sangat mencengangkan. Hasil yang ia peroleh menunjukkan bahwa kurang lebih 100.000 bayi di Indonesia
tewas setiap tahun akibat diare, yang disebabkan oleh kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai. Hal ini sangat ironis jika melihat peta global. Indonesia memiliki 6% potensi air dunia, atau kira-kira 21% potensi air di Asia Pasifik. Fenomena di atas bukanlah vonis akhir dari segalanya. Belanda yang tak beruntung dari segi geografis, misalnya berhasil memfungsikan air untuk menggerakkan kincir yang menghasilkan energi. Negara-negara Arab mampu menggandakan air untuk pertanian dan berbagai kebutuhan melalui pipa-pipa air ke seluruh hamparan kering padang pasir. Demikian halnya negara yang memanfaatkan sungai-sungai yang berseliweran di tengah kota untuk pariwisata dan transportasi, semisal Perancis.
mental sebagai tuan bagi sungai. Mereka harus bisa meresapi bahwa air sungai merupakan sumber kehidupan yang harus dijaga bersama. Jika itu berhasil, maka anak cucu kita tak perlu lagi khawatir akan kekurangan air di masa mendatang. Air akan terus lestari membawa kedamaian selama manusia mau mengakrabi sepenuh hati.
Indonesia sebagai negara yang beruntung dengan bentangan alam yang sangat strategis terhadap segala kemungkinan baik seharusnya bisa melakukan langkah jitu untuk mengatasi krisis yang bermuara pada air. Moment peringatan Hari Air Internasional, pada 22 Maret ini bisa dijadikan pijakan. Solusi permasalahan air di Indonesia bisa diatasi dengan tidak terlalu sulit. Hanya membutuhkan kekompakan dan keseriusan dua komponen saja; penguasa dan masyarakat. Jika keduanya saling bahu-membahu, maka dalam jangka pendek semua krisis itu akan segera sirna. Pemerintah dengan kewenangannya sebagai pembuat kebijakan hendaknya mampu menghasilkan kebijakan yang pro terhadap pemulihan krisis air. Terlebih, pemerintah di Indonesia terlalu sering dibantu oleh lembaga dan ormas. Mereka senantiasa mengawal sekecil apapun peran pemerintah. Sebisa mungkin, pemerintah menghasilkan Undang-undang yang tak hanya menguntungkan para pemilik modal dan pebisnis rakus. Sementara di ranah lain, masyarakat sebagai komponen lainnya harus turut serta berkiprah di ranah aplikasi. Masyarakat harus menggalakkan perilaku cinta alam dari lingkungan terkecil. Warga desa pelataran sungai harus ditanamkan sikap BULEKAT
31