■ ■
■
Customer:
Palm oil plantation, Southeast Asia.
Challenge:
Operate a critical stand-alone CHP system in a remote location.
Result:
A ruggged Elliott steam turbine generator package delivers reliable, cost-effective electricity and process steam.
They turned to Elliott
for leadership and proven expertise.
The customer turned to Elliott for more than 80 years of steam turbine experience. Tens of thousands of rugged, easy to maintain Elliott YR steam turbines are installed and operating throughout the world. Who will you turn to?
C O M P R E S S O R S
■
T U R B I N E S
■
G L O B A L
S E R V I C E
The world turns to Elliott. www.elliott-turbo.com
CONTENTS
ORGANIZATION NEWS 06
Gapki Tunggu Penjelasan Pemerintah Terkait Moratorium Perkebunan Sawit
06
INDUSTRY NEWS 08
Pelaku usaha tanggapi rencana moratorium lahan sawit
10
2020, Kebutuhan Minyak Nabati Dunia Bergantung Kepada CPO Indonesia
12
Cadangan Minyak Nabati Global Menurun Kerek Ekspor Minyak Sawit Indonesia
16
HARGA CPO 20 JUNI: Sawit Melemah 1,02%, Tertekan Penguatan Ringgit
17
Indonesia perluas pasar Afrika Selatan
20
Kalahkan Malaysia, Pengusaha Sawit Incar Ekspor ke Pakistan
22
KPPU Endus Enam Perusahaan Diduga Terlibat Kartel Kelapa Sawit
23
Pro Kontra Usai Moratorium di Industri Sawit
10
12
INTERNATIONAL NEWS 24
BKPM Minta Malaysia Investasi Industri Pengolahan Sawit di RI
26
Prancis Berencana Menambah Pajak Minyak Kelapa Sawit
26 REFINERY NEWS 28
6 Juta Ton CPO Indonesia Bersertifikat RSPO
2 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
28
CONTENTS
24
COVER STORY 24
Wawancara dengan Dr. Ainie Kuntom, Kepala Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO)
GREEN SOLUTION 32
Jepang Ajari RI Olah Limbah Sawit Jadi Bahan Bakar
33
Membangun Kapasitas Petani Kelapa Sawit Melalui Kolaborasi Inovasi Dan Teknologi
32
DID YOU KNOW 36
Fakta Hidrogenisasi Minyak Kelapa Sawit
PLANTER CORNER
36
40
Petani Kelapa Sawit Diprediksi Akan Meningkatkan Total Luasan Lahan Perkebunan
41
SPKS Dorong Aparat Desa Dan Petani Terintegrasi Menuju Desa Sawit Berkelanjutan
44
Mengatasi Distribusi Pupuk untuk Petani di Sarawak
46
Asian Agri Targetkan Perluas Perkebunan Sawit 60 Ribu Ha
48
Budidaya Sawit; Petani Mandiri Riau Terkendala Pembiayaan Bank
40
EVENT HIGHLIGHT 50
40 50
Edisi ke-6 Pameran kelapa sawit terbesar di Thailand
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 3
EDITORIAL MESSAGE Sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia dihadapkan dengan berbagai masalah yang menyangkut pelaksanaan dan sistem dalam pengelolaan kelapa sawit. Pada akhir Januari lalu para pelaku bisnis kelapa sawit dihadapkan denganrencana Prancis yang akan mengesahkan rancangan undang-undang keanekaragaman hayati disaat harga CPO mulai melemah, sehingga dengan adanya rencana rancangan undangundang tersebut akan berdampak pada penetapan pajak progresif yang berakhir dengan melemahnya harga sawit dalam negeri. Hal tersebut pastinya akan terjadi pada negara-negara produsen kelapasawit lainnya seperti negara tetangga Malaysia.
Penerbit
Editor Consultant Kenny Yong
Assistant Editor Rahmazudi
Baru-baru ini permasalah yang sedang menjadi polemik para pelaku bisnis adalah terkait moratorium perkebunan kelapa sawit yang akan dilakukan oleh pemerintah. Moratorium ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang saat ini tengah menjadi perbincangan organisasi lingkungan dunia. Namun, disisi lain permintaan dunia akan minyak kelapa sawit mendorong pada pelaku bisnis melakukan ekspansi lahan, hal ini melihat bahwa sektor kelapa sawit yang yelah menyumbang ekspor sebesar US$ 19 miliar pada 2015 lebih tinggi dari ekspor sektor migas yang bernilai sekitar US$ 12 miliar.
Media Executive Indonesia Stanley Tandry jaya
Media Executive Malaysia Vanny Lim
Majalah Asia Palm Oil Indonesia berusaha menyajikan topik berita pilihan mengenai perkembangan industri kelapa sawit di tanah air dan juga berita mancangara yang dapat menjadi sumber informasi bagi para pembaca. Pada edisi kali ini kami menyajikan informasi mengenai tanggapan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) terhadap pernyataan pemerintah terkait moratorium perkebunan kelapa sawit. Selain permasalah polemik kelapa sawit, kami juga membawakan warta menarik mengenai prospek CPO Indonesia, yang mana pada tahun 2020 nanti akan menjadi suplai bagi pasar CPO dunia.
Publications Manager Charlyne Lee
Designer Marcella
Board Of Directors
Tim majalah Asia Palm Oil juga berkesempatan berdiskusi dengan Dr Ainie Kuntom kepala Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO) mengenai proses pengurusan standar kelapa sawit yang ada di Malaysia.Kami berharap informasi yang kami sajikan dapat memenuhi kebutuhan informasi Anda. Kami juga menyediakan e-book majalah Asia Palm Oil Indonesia yang dapat diunduh secara Free. Silahkan kunjungi halaman website kami di www.palmoilnews.com. Redaksi kami menerima tulisan atau berita yang berikaitan dengan kelapa sawit, artikel sebaiknya disertai dengan foto pendukung. Anda dapat mengirimkan melalui email info@fireworksbi.com
Kenny Yong Susan Tricia Mervyn Yong
Fireworks Business Information (FBI) Indonesia c/o PT Fireworks Indonesia
Atas nama tim Asia Palm Oil kami mengucapkan terimakasih
Kenny
The Central 88 Kemayoran, Komplek Kota Baru, Bandar Kemayoran Blok D No 308 Jakarta Utara 14410, Indonesia Telp: (+6221) 20651028/1029 Email: info@fireworksbi.com www.fireworksbi.com www.palmoilnews.com
Editorial consultant
Redaksi kami menerima tulisan atau berita yang berkaitan dengan kelapa sawit. Artikel sebaiknya disertai foto pendukung dan dapat dikirimkan melalui email
info@fireworksfbi.com
4 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 5
ORGANIZATION NEWS
GAPKI TUNGGU PENJELASAN PEMERINTAH TERKAIT MORATORIUM PERKEBUNAN SAWIT
J
AKARTA Menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait moratorium perkebunan kelapa sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) masih menunggu penjelasan resmi pemerintah. Hal ini mengingat kelapa sawit adalah komoditas strategis Indonesia. “Kami belum bisa memberikan pernyataan menanggapi hal tersebut. Kami sedang dan terus membangun komunikasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pihak
Istana untuk mendengar penjelasan lebih detail daripemerintah,” ujar juru bicara Gapki, Tofan Mahdi. “Yang bisa kami sampaikan adalah sektor kelapa sawit adalah sektor strategis yang memberikan sumbangan eksporhingga USD19 miliar (2015) danangka ini jauh lebih tinggi dari devisaekspor migas (sekitar USD12 miliar),” jelasnya. Dia menerangkan, Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan produksi mencapai 31,5 juta ton (2015). Sektor perkebunan kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja dan
6 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
melibatkan petani kelapa sawit hingga perkebunan kelapa sawit mendorong pengembangan wilayah-wilayah di daerah pinggiran. Tofan menyebutkan, Presiden Jokowi juga pernah menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit adalah sektor strategis nasional dan harus terus dipertahankan. “Kami akan terus memantau perkembangan informasi terkait pernyataan Bapak Presiden tersebut,” ungkapnya. Sumber: ekbis.sindonews
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 7
INDUSTRY NEWS
PELAKU USAHA TANGGAPI RENCANA MORATORIUM LAHAN SAWIT
...................................................
Pelaku usaha yang tergabung dalam asosiasi pengusaha kelapa sawit mengatakan akan menerima keputusan pemerintah Indonesia yang berencana tidak akan lagi mengeluarkan izin pengelolaan lahan sawit.
N
amun, asosiasi juga akan memberikan masukanmasukan kepada pemerintah terkait kebijakan ini, karena ekspansi lahan untuk sawit dalam beberapa tahun terakhir “sudah pada tahap minimal”. Hal ini disampaikan juru bicara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi, menanggapi rencana moratorium lahan sawit yang disampaikan Presiden Joko Widodo,hari Kamis (14/04). “Tentunya kami akan mematuhi dan mendukung semua peraturan yang
dikeluarkan pemerintah...kalau kami diizinkan menambahlahan, ya akan kami lakukan, tapi kalau tak dibolehkan, maka kami akan meningkatkan produktivitas,” kata Tofan, hari Jumat (15/04). “Masih ada ruang-ruang untuk meningkatkan produktivitas,” tambahnya. Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan kelapa sawit yang telah ada saat ini dinilai mencukupi. Lahan yang ada juga dapat ditingkatkan lagi kapasitas produksinya dengan memaksimalkan potensi, kata Presiden Jokowi.Presiden tidak menjelaskan kapan moratorium ini
8 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
akan dimulai dan bentuk peraturan seperti apa yang akan dipakai. Tofan Mahdi mengatakan, “Kami tengah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail dari rencana ini.”
INDUSTRY NEWS
Ada yang beroperasi ‘tanpa izin’ Tentunya kami akan mematuhi dan mendukung semua peraturan yang dikeluarkan pemerintah ... kalau kami diizinkan menambah lahan, ya akan kami lakukan, tapi kalau tak dibolehkan. Tofan Mahdi Tofan menjelaskan bahwa kelapa sawit adalah sektorstrategis yang memberikan sumbangan ekspor hingga US$19 miliar pada 2015, jauh lebih tinggi dari devisa dari ekspormigas yang bernilai sekitar US$12 miliar. Sektor sawit juga adalah salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia. Rencana moratorium lahan kelapa sawit ini disambut baik oleh organisasi linkungan Greenpeace. Pegiat kampanye hutan organisasi ini, Teguh Surya, mengatakan pihaknya berharap Presiden Jokowi segera melaksanakan rencana tersebut, karena
pengelolaan lahan sawit di Indonesia masih perlu perhatian besar.“Jangan hanya memberi janji-janji saja,” kata Teguh.
kembali perdebatan mengenai kelapa sawit,dengan mengatakan lahan sawit merusak hutan dan mengancam kelangsungan satwa liar di Sumatera.
“Dalam catatan KPK dan pemerintah sendiri ada kerugian bernilai triliunan rupiah karena ada lahan-lahan sawit yang dioperasikan tanpa izin lengkap atau bahkan tanpa izin sama sekali,” katanya.
Catatan GAPKI, menurut Tofan Mahdi, luas lahan sawit di Indonesia sekitar 10,5 juta hektar atau sekitar 8% dari total luas lahan/hutan di Indonesia. Sumber: bbc.com
Dengan adanya moratorium yang dibarengi dengan peningkatan tata kelola, keuntungan kepadanegara dan rakyat, bukan hanyakepada sekelompok kecil orang, kata Teguh. Beberapa waktu lalu bintang Hollywood, Leonardo DiCaprio, memunculkan
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 9
INDUSTRY NEWS
2020, KEBUTUHAN MINYAK NABATI DUNIA BERGANTUNG KEPADA CPO INDONESIA Dalam jangka waktu tujuh mendatang, kebutuhan minyak nabati global mencapai lebih dari 236 juta ton. Peluang ini dapat dimanfaatkan pelaku sawit nasional untuk memperbesar suplainya ke pasar dunia. Siapkah Indonesia?
P
royeksi kebutuhan minyak nabati dunia pada 2020 menjadi topik menarik untuk dibahas dalam “Oilworld Outlook Conference” yang diselenggarakan Oilworld di Hamburg, Jerman. Beragam isu mulai dari suplai, permintaan, dan harga minyak nabati menjadi topik hangat untuk diperbincangkan dalam konferesi ini. Derom Bangun, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia, turut hadir sekaligus memberikan presentasi pada konferensi yang berlangsung satu hari penuh. Menurut Derom Bangun, proyeksi minyak nabati dunia pada 2020 merujuk kepada pertambahan penduduk dan peningkatan permintaan dari masing-masing negara serta produksi jenis minyaknya. Populasi penduduk dunia tahun 2020 berpotensi naik menjadi 7,72 miliar jiwa dari tahun 2010 yang berjumlah 6,92 miliar jiwa. Dari situ akan dilihat sebaiknya berapa jumlah produksi minyak sawit yang ideal supaya tidak terjadi kekurangan dan dapat mencukupi.
Berdasarkan data Oilworld, total produksi 17 jenis minyak nabati dan lemak dunia mencapai 236 juta ton pada 2020. Angka ini bertambah daripada tahun ini yang berjumlah189,5 juta ton. Derom mengatakan kenaikan produksi minyak nabati di tahun 2020 diperkirakan akan terserap seiring tingginya permintaan global. Pertumbuhan produksi mengikuti peningkatan konsumsi per kapita minyak nabati dan lemak penduduk dunia. Selain itu, akan ada pengaruh dari perekonomian sebuah negara terhadap minyak nabati dan lemak. “Diperkirakan , produksi akan naik secara linear tetapi permintaan tumbuh secara eksponen sehingga permintaan akantumbuh lebih cepat dari produksi,” ujarnya. Besarnya kebutuhan minyak dan lemak global direpresentasikan dari kebutuhan dari India dan Cina. Pada 2012 saja, populasi penduduk Cina yang mencapai 1,32 miliar jiwa mempunyai konsumsi minyak nabati dan lemak
10 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
sebesar 25,32 kilogram per kapita. Total jumlah kebutuhan Cina dapat mencapai 34,29 juta ton minyak dan lemak yang dominan disuplai minyak sawit dan minyak kedelai. Sementara, konsumsi minyak dan lemak India sebesar 15,2 kilogram per kapita dari jumlah penduduk mencapai 1, 24 miliar . Dengan total kebutuhan sebanyak 18,87 juta. Besaran produksi 17 minyak dan lemak dunia yang mencapai 236 juta ton ditopang dari produksi minyak sawit dan minyak kedelai. Dalam presentasi Thomas Mielke, Analis Oilworld, yang berjudul “The Oil World Supply and demand Forecast for the Year 2020” memperkirakan hasil panen minyak sawit per hektare akan melampaui produktivitas minyak kedelai. Pada 2020, jumlah produksi minyak sawit atau CPO sebesar 78 juta ton. Disusul dengan minyak kedelai berjumlah 53,2 juta, minyak bunga matahari sebesar 18,3 juta ton dan minyak kanola 31,5 juta ton. Sisanya berasal dari 13 jenis minyak
lain yang berjumlah 55 juta ton seperti minyak inti sawit, minyak kelapa, minyak kacang tanah, dan minyak zaitun. Thomas Mielke menambahkan produksi CPO dunia yang mencapai 78 juta ton ini disokong dua produsen utama yaitu Indonesia berjumlah 42 juta ton dan Malaysia sebanyak 23 juta ton. Berikutnya ada Nigeria yang sebesar 1,3 juta ton, Kolombia berjumlah 1,6 juta ton, Thailand berjumlah 2,8 juta ton, dan lainnya berjumlah 7,3 juta ton. Berbeda dengan analisis milik Thomas Mielke. Derom Bangun yang dikenal sebagai Duta Besar Sawit Indonesia, memproyeksikan pertumbuhan produksi Indonesia tidak akan melebihi angka 40 juta ton karena melambatnya perluasan lahan sawit dari periode 2015-2020. Saat ini, luas lahan kelapa sawit Indonesia mencapai 9,1 juta ton di mana sekitar 3,79 juta ton berasal dari kepemilikan petani. Dengan produktivitas rata-rata sebesar 3,8 ton CPO per hektare per tahun.Itu sebabnya, Derom Bangun memperkirakan jumlah produksi CPO Indonesia sebesar 38 juta ton sampai 2020. Produksi tadi dapat terealisasi asalkan ada lahan produktif kelapa sawit seluas 9,5 juta hektare. Rata-rata pertumbuhan luas lahan diIndonesia dari 2015-2020 dibawa periode 1990-2000 yang sebesar 10%-12%. Dalam enam tahun mendatang, rata-rata pertumbuhan lahan sawit hanya berkisar 5%-6%. “Produksi CPO tidak akan lebih dari 40 juta ton karena terhambat sulitnya perluasan lahan dan perijinan. Apalagi muncul perhatian besar kepada masalah lingkungan sehingga kenaikan
produksi tidak akan begitu besar,” kata mantan Ketua Umum Gapki ini. Dukungan lain berasal dari produktivitas CPO yang wajib ditingkatkan sampai 4 ton per hektare per tahun. Menurut Derom Bangun, ekspor minyak sawit Indonesia kepada pasar dunia tidak akan optimal setelah muncul mandatori pengunaan minyak sawit untuk biofuel di dalam negeri. Karena pencampuran bahan bakar fosil dengan biodiesel mencapai 10% pada 2014 dan sebanyak 20% pada tahun 2020. Apalagi, pembangkit listrik juga membutuhkan biodiesel untuk campuran mereka sebesar 30% pada 2020. Pada 2020, tingginya kebutuhan minyak nabati dunia merupakan peluang Indonesia untuk mengisi permintaan. Mengingat dengan jumlah produksi CPO 38 juta ton, Indonesia akan mengungguli negara produsen minyak sawit lain. Artinya, Indonesia dapat memainkan peranan dan nilai tawar produk sawitnya di luar negeri. Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), mengatakan kewajiban penggunaan biodiesel ini menciptakan posisi tawar yang bagus terhadap produk CPO Indonesia. “Kalau Eropa masih menciptakan regulasi yang menghambat perdagangan ekspor CPO, tidak perlu kita jual kesana,” ujarnya beberapa waktu lalu. Derom Bangun menyebutkan di Eropa semakin minim komentar bernada negatif yang ditujukan kepada produk kelapa sawit Indonesia.
INDUSTRY NEWS
Beberapa tahun lalu, seringkali terdengar ucapan stop pemakaian minyak sawit. Lalu berubah menjadi permintaan untuk pakai minyak sawit yang sustainable. Negara-negara di Uni Eropa tidak akan berani untuk stop konsumsi CPO, karena kebutuhan mereka mencapai 6 juta ton. “Darimana Uni Eropa mau cari pengganti CPO yang berjumlah 6 juta ton, apakah mau gunakan minyak kedelai. Jika subtitusinya minyak kedelai jelas membutuhkan penambahan lahan di sana. Masalahnya, mau buka lahan baru dimana? Tanya Derom Bangun. Produksi CPO 31,6 Juta Ton. Pada 2014, Derom Bangun memproyeksikan produksi CPO Indonesia mencapai 31,6 juta ton yang berasal dari produksi di tahun tersebut 29,5 juta ton dan ditambah sisa stok tahun 2013 yang berjumlah 2,1 juta ton. Derom Bangun mengatakan produksi CPO tahun depan akan lebih tinggi dari tahun ini yang berjumlah sekitar 26,2 juta ton. Di tahun ini, sudah dilaporkan realisasi produksi lebih rendah akibat masalah iklim dan biologis misalkan terganggu penyerbukan, pembentukan TBS terlambat, dan pematangannya. Beberapa emiten sawit melaporkan produksinya tumbuh 5% sampai 10% di bawah angka tahun 2012. Untuk tahun depan, menurut Derom, kondisi cuaca lebih normal dari tahun ini. Faktor lain berasal dari pematangan buah yang tertunda pada tahun 2013, baru matang pada tahun 2014. “Produksi bertambah dari hasil penanaman lahan pada 2009 dan 2010,” ujarnya. Dari total produksi 31,6 juta ton tadi, volume ekspor CPO dan produk turunan Indonesia diperkirakan 18 juta ton. Konsumsi CPO Indonesia akan meningkat menjadi 11,3 juta ton pada 2014 karena ditopang penggunaan konsumsi lokal untuk sektor industri, pangan, dan biodiesel. Ini berarti, konsumsi domestik tahun depan lebih sekitar 9 juta ton. Sumber: mitraogan.co.id
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 11
INDUSTRY NEWS
CADANGAN MINYAK NABATI GLOBAL MENURUN KEREK EKSPOR MINYAK SAWIT INDONESIA
K
ondisi cuaca di beberapa negara penghasil minyak nabati yang tidak baik, telah menurunkan produksi minyak nabati dunia khususnya kedelai. Negara penghasil kedelai seperti Argentina dan Brazil sedang dilanda curah hujan tinggi sehingga banjir di beberapa wilayah Argentina telah menurunkan produksi, demikian halnya di negara bagian selatan Amerika juga mengalami kegagalan panen. Panen rapeseed di China, India dan Uni Eropa juga mengalami penurunan. Indonesia dan Malaysia juga mengalami penurunan produksi minyak sawit akibat cuaca kering tahun lalu. Alhasil cadangan minyak nabati dunia menurun. Hal ini menyebabkan negara-negara yang cadangan minyak nabatinya menipis mulai berlomba mengisi cadangannya.
Volume ekspor minyak sawit Indonesia pada April tercatat naik 20% dibandingkan dengan bulan lalu atau dari 1,74 juta ton pada Maret naik menjadi 2,09 juta ton pada April ini. Ekspor minyak sawit Indonesia tidak terkerek signifikan karena harga minyak sawit yang tinggi sehingga selisih harga dengan minyak kedelai sangat tipis, akibat minyak kedelai lebih diminati. Sementara itu secara yearon-year kinerja ekspor minyak sawit Indonesia selama caturwulan pertama 2016, mencapai 8,23 juta ton atau naik sekitar 4,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yaitu sebesar 7,88 juta ton. Menurut pantauan GAPKI, penyerapan biodiesel di dalam negeri telah berjalan
12 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
dengan konsisten. Pada April ini produksi biodiesel di dalam negeri mencapai 253 ribu kiloliter (kl) dengan penyerapan di dalam negeri mencapai 233 ribu kl atau naik 16% dibandingkan dengan penyerapan pada Maret lalu. Sementara itu, berdasarkan data yang diolah GAPKI, produksi minyak sawit Indonesia pada bulan April mengalami stagnasi. Beberapa daerah rata-rata mengalami penurunan produksi terutama di pulau Sumatera. Produksi minyak sawit yang mengalami kenaikan tipis hanya di pulau Kalimantan kecuali Kalimantan Tengah. Volume produksi minyak sawit Indonesia pada bulan April mencapai 2,34 juta ton atau naik 1% dibandingkan dengan produksi pada bulan lalu sebesar 2,32 juta ton.
INDUSTRY NEWS
Pada April ini, stok minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical tercatat turun sebesar 25% atau dari 3,02 juta ton pada Maret turun menjadi 2,27 juta ton pada April. Produksi yang stagnan dan mulai naiknya penyerapan biodiesel dan meningkatnya ekspor telah menggerus stok minyak sawit di dalam negeri. Sepanjang April 2016, ekspor minyak sawit Indonesia ke beberapa negara tujuan utama mengalami kenaikan kecuali ke China. Amerika Serikat mencatatkan kenaikan impor minyak sawit dari Indonesia yang sangat signifikan yaitu sebesar 564% atau dari 12,24 ribu ton pada Maret terkatrol kencang menjadi 81,31 ribu ton. Kenaikan permintaan dari Negeri Paman Sam ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri karena stok minyak nabati yang menipis di dalam negeri yang telah terjadi sejak akhir tahun dan
diperburuk lagi dengan kinerja panen kedelai di wilayah selatan Amerika, di lain sisi demand global akan minyak kedelai meningkat karena rata-rata produsi minyak nabati lain juga mengalami penurunan. Kenaikan permintaan minyak sawit dari Indonesia diikuti oleh negara-negara Afrika sebesar 40%, India 32%, Pakistan 26%, negara Uni Eropa sebesar 18% dan Bangladesh 17%. Bertentangan dengan AS, China justru menurunkan impor minyak sawit dari Indonesia cukup signifikan yaitu sebesar 20% atau dari 185,95 ribu ton pada Maret menjadi 149,34 ribu ton pada April ini. Pembelian minyak sawit Indonesia dari Negeri Tembok Raksasa ini terus menunjukkan tren penurunan sejak awal tahun 2016. China juga menurunkan permintaan minyak sawitnya asal Malaysia. Penurunan permintaan oleh China disinyalir karena China lebih
memilih membeli minyak kedelai. Berdasarkan laporan dari Oil World, pada 2 pekan terakhir April, Negeri Panda ini membeli minyak kedelai secara besar-besaran sehingga mencatatkan stok tertinggi sejak tahun 2012. Selain sedang menggalakan peternakan di dalam negeri, selisih harga yang tipis antara kedelai dan minyak sawit juga menjadi faktor China lebih memilih kedelai karena memang minyak sawit posisinya masih menjadi minyak substitusi. Dari sisi harga, sepanjang April harga CPO global bergerak di kisaran US$ 692,5 – US$ 745 per metrik ton, dengan harga rata-rata US$ 713,1 per merik ton. Harga rata-rata April 2016 ini naik sebesar 4,6% dibandingkan harga rata-rata pada Maret yaitu US$ 681,8 per metrik ton. Sementara itu harga CPO global sampai pada pekan keempat Mei 2016 bergerak di kisaran US$ 680 – US$ 742,5 per metrik ton.
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 13
INDUSTRY NEWS
Harga terus menunjukkan tren naik pada pekan pertama dan kedua dan turun pada pekan ketiga dan awal pekan keempat. Pada akhir pekan keempat Mei harga kembali terkerek. Harga minyak sawit terus terkerek karena penurunan produksi di Indonesia dan Malaysia sebagai akibat dari pengaruh El Nino tahun lalu dan didukung juga dengan menurunnya produksi minyak nabati lain sehingga demand di pasar global menjadi tinggi. Dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang menurut kebiasaan konsumsi minyak nabati akan naik khususnya di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, maka
diperkirakan harga minyak sawit global akan terus terkerek naik. GAPKI memperkirakan harga CPO global sampai pada dua pekan pertama Juni akan bergerak di kisaran US$ 695 – US$ 750 per metrik ton. Pada Mei ini, para pengusaha minyak sawit mulai terkena pungutan Bea Keluar untuk pertama kalinya sejak Oktober 2014. Harga rata-rata minyak sawit untuk periode penetapan Bea Keluar untuk Mei adalah US$ 754,10 ini artinya di atas US$ 750 per metrik ton batas minimum pengenaan Bea Keluar sehingga Bea Keluar diaplikasikan dan berdasarkan pada PMK No. 136/2015 jatuh pada kolom II atau Bea Keluar dikenakan sebesar US$ 3 untuk setiap ton
14 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
minyak sawit yang diekspor. Disamping itu pungutan CPO Fund sebesar US$ 50 per metrik ton juga tetap berlaku. Bea Keluar bulan Juni 2016 ditetapkan oleh pemerintah sebesar US$ 3 per metrik ton atau masih berada pada posisi kolom II, dengan harga referensi tertimbang US$ 751,55 per metrik ton. Sumber: gapki.id
“ J O I N T H E WO R L D ’ S L A R G E S T P A L M O I L E V E N T ! ” 8THN E TH ITIO ED OF
Incorporating:
6
5 thINDONESIA INTERNATIONAL PALM OIL CONFERENCE 2016
4 - 6 OCTOBER 2016 SANTIKA PREMIERE DYANDRA HOTEL & CONVENTION MEDAN, INDONESIA
www.palmoilexpo.com
BOO NO K W! OFFICIAL FORWARDER:
Ministry of Agriculture Republic of Indonesia
Ministry of Trade Republic of Indonesia
Indonesia Oil Palm Smallholders Association
www.automateindo.com
Indonesia's Only Automation & Electrical Magazine!
“ATTENTION! We are NOT Affiliated with other exhibitions with similar portfolio or titles in Indonesia. We will not ‘assume’ any responsibilities for any negative impacts (if any) of company participate in another exhibitions / roadshows / conference / trade magazines THAT CLAIM TO BE THE SAME ORGANIZER or AFFILIATED COMPANIES with FIREWORKS INDONESIA, PT or FIREWORKS TRADE MEDIA GROUP. ASIA PALM” OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 13 For More Information: PT. Fireworks Indonesia | Tel: (+6221) 2605 1028 , (+6221) 2605 1029 | Email: info@asiafireworks.com
INDUSTRY NEWS
HARGA CPO 20 JUNI: SAWIT MELEMAH 1,02%, TERTEKAN PENGUATAN RINGGIT
P
ergerakan harga CPO terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (20/6/2016) sejalan dengan menguatnya kinerja mata uang ringgit Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, turun signifikan 1,02% atau 25 poin ke posisi 2.425 ringgit per ton pada pukul 10.00 WIB. Harga minyak sawit pagi tadi dibuka dengan pelemahan sebesar 0,16% atau 4 poin ke level 2.446 ringgit per ton. Menguatnya mata uang ringgit Malaysia seiring peningkatan kecenderungan suara dalam jajak pendapat terakhir yang menunjukkan keinginan bagi Inggris untuk bertahan di Uni Eropa. Hal ini mendorong permintaan untuk aset-aset yang lebih berisiko. “Kinerja ringgit mendapatkan keuntungan dari membaiknya risiko setelah survey terbaru Brexit menunjukkan suara ‘Bertahan’ yang sedikit memimpin,” ujar Khoon Goh, senior foreign-exchange strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg.
16 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Nilai tukar ringgit menguat 0,47% atau 0,019 poin ke posisi 4,0815 ringgit per dolar AS pada pukul 10.14 WIB setelah dibuka dengan penguatan 0,18% di posisi 4,0933. Penguatan ringgit mengerek harga sawit dalam dolar serta membawa pengurangan daya saing secara global.
Pergerakan Harga CPO Kontrak September 2016 Tanggal 20/6/2016 (Pk. 10.00 WIB) 17/6/2016 16/6/2016 15/6/2016 14/6/2016 Sumber: Bloomberg
Level
Perubahan
2.425 2.450 2.415 2.460 2.469
-1,02% +1,45% -1,83% -0,36% -1,71%
INDUSTRY NEWS
Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Suprapto Martosoetomo.
INDONESIA PERLUAS PASAR AFRIKA SELATAN
I
ndonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg berupaya untuk memperluas pasar Afrika Selatan (Afsel), dengan menggelar pertemuan antara komunitas pelaku usaha Muslim yang diharapkan mampu memperluas promosi produk Indonesia. “Minara Chamber of Commerce di Durban dikenal sebagai komunitas pelaku usaha muslim terbesar di Durban. Kami telah menjalin komunikasi lebih erat lagi untuk mempromosikan produk Indonesia di kawasan Afrika Selatan,” kata Kepala ITPC Johannesburg Pontas Tobing, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Jumat. Bersama KBRI di Pretoria dan KJRI Cape Town di Afsel, ITPC menggandeng Minara Chamber of Commerce yang merupakan komunitas pengusaha muslim terbesar dan menggelar dua kegiatan sekaligus yakni “Indonesian Business Gathering” dan “In-store
Promotion” pada 17-18 Mei 2016 di Durban, Afsel. Selama dua hari penyelenggaraan, lanjut Pontas, ITPC Johannesburg, KBRI Pretoria, dan KJRI Cape Town melakukan kegiatan Breakfast Business Meeting dan kunjungan ke pelabuhan impor internasional di Durban Dube TradePort. Selain itu, dilakukan pula pertemuan dengan Trade Investment Kuazulu Natal selaku perwakilan pemerintah di Durban, gala dinner dengan pelaku usaha di Durban, coffee presentation atau toasting, serta site visit oleh sejumlah importir produk Indonesia di Pietermaritzburg. “Kegiatan ini sangat positif dan sejalan dengan target peningkatan ekspor nonmigas Indonesia khususnya ke pasar Afrika Selatan,” tambah Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Suprapto
Martosoetomo. Berbagai produk potensial Indonesia ke pasar Afrika juga ditampilkan pada in-store promotion yang dilangsungkan di Hotel Pavilion di Durban. Produk-produk makanan dan minuman kemasan, kerajinan tangan, sepatu, ban, dan produk minuman kopi menjadi perhatian masyarakat Afsel. Dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan, ITPC Johannesburg pun menyepakati tiga importir Afsel menjadi kandidat penerima Primaduta Award, yaitu Willowton Group (kelapa sawit), Sealake Industries (kelapa sawit), dan Malls Tiles (keramik). Selain itu, ITPC Johannesburg berhasil menarik minat Perusahaan Melonwoods untuk meningkatkan impor dari Indonesia. Saat ini Melonwoods telah mengimpor satu kontainer kerajinan
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 17
INDUSTRY NEWS
tangan dan furnitur dari indonesia, dan berkomitmen meningkatkan impornya menjadi empat kontainer dalam beberapa pesanan mendatang. Pada kesempatan tersebut, ITPC Johannesburg juga sekaligus mengundang anggota Minara Chamber of Commerce untuk berpartisipasi pada Pameran Trade Expo Indonesia ke-31 yang akan berlangsung pada 12-16 Oktober 2016 di Jakarta, Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia dengan
Afrika Selatan periode Januari-Desember tahun 2015 mengalami surplus sebesar 434,2 juta dolar AS yang menurun sebanyak 50,72 persen dibandingkan tahun 2014, dimana tercatat surplus 881 juta dolar AS. Total nilai perdagangan kedua negara mencapai 898,06 juta dolar AS, menurun 52,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014, yang mencapai 1,9 miliar dolar AS. Sementara itu, nilai ekspor ke Afrika
18 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Selatan pada 2015 sebesar 666,12 juta dolar AS atau menurun 51,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,4 miliar dolar AS. Sedangkan impor dari Afrika Selatan juga mengalami hal serupa, turun 53,47 persen dari 498,49 juta dolar AS pada 2014 menjadi 231,94 juta dolar AS pada 2015. Sumber: Antaranews
INDUSTRY NEWS
KALAHKAN MALAYSIA, PENGUSAHA SAWIT INCAR EKSPOR KE PAKISTAN
hingga diperkirakan mencapai 32% tahun ini menjadi 2,1 juta ton. “Pakistan itu tahun ini 2,1 juta ton, jadi ini menurut saya pasar masa depan. Jadi kita kemarin dari Pakistan kerja sama penguatan hubungan dagang,” ujarnya AKARTA - Pengusaha kelapa sawit di dalam negeri akan Sementara, pertumbuhan permintaan di mengincar Pakistan sebagai pasar Pakistan hingga empat tahun ke depan ekspor sawit yang menggiurkan, karena diperkirakan menembus 3,5 juta ton. “Tiga pertumbuhan permintaannya semakin empat tahun mendatang bisa 3,5 juta besar. ton, karena peningkatan pendapat dan peningkatan pertumbuhan. Harus jadi Ketua Umum Gabungan Pengusa- prioritas pemerintah jaga government to ha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) government,” kata dia. Joko Supriyono menjelaskan, angka konsumsi sawit di Pakistan terus naik Di sisi lain, Indonesia bersaing ketat
J
20 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
dengan Malaysia dalam merebut pangsa pasar di Pakistan yang sebelumnya dikuasai Negeri Jiran tersebut. “Contoh di Pakistan, 2 juta ton dari Indonesia, paling Malaysia 500 ribu ton. Dulu 100% dari Malaysia, faktornya beli CPO dari Indonesia karena lebih murah dari Malaysia, kita rebut pasar Pakistan,” pungkas Joko. Sumber: ekbis.sindonew
An International Showcase of Palm Oil Companies, Technologies & Supporting Industries
LATIN
AMERICA
6
Incorporating:
An International Conference for the Latin America Palm Oil Industry
Puerta de Oro, Centro de Convenciones del Caribe Barranquilla, Atlรกntico, Colombia
Official Forwarder:
For more info, please contact: (+57) 1 704 7067 or email to colombia@fireworkssa.com
T.M.A.CARGO.S.A.S
Media Partner:
Brought To You By:
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS Greenea Fireworks Media Colombia2016 S.A.S 21 Part Of The Fireworks Trade Media Group
INDUSTRY NEWS
KPPU ENDUS ENAM PERUSAHAAN DIDUGA TERLIBAT KARTEL KELAPA SAWIT
J
AKARTA Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus ada praktik pengaturan harga kelapa sawit (crude palm oil/CPO) oleh Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP). Ada enam perusahaan yang diselidiki terkait dugaan kartel tersebut. Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan, ada dua standar regulasi kelapa sawit di Indonesia yakni dari IPOPdan pemerintah (ISPO). Menurutnya, regulator tidak boleh ada di tangan perusahaan swasta. “Kan di Indonesia ada dua standar, ISPO dari pemerintah punya, IPOP berisi enam pelaku usaha. Nah sebaiknya semua
standar tidak boleh dari swasta apalagi tidak melibatkan semua pelaku usaha, hanya pelaku usaha yang dominan di pasar,” ujarnya. Syarkawi menjelaskan, pihaknya sudah memberikan saran kepada asosiasi dan pemerintah. Meminta IPOP dibubarkan atau sekalian dijadikan standar resmi perkebunan sawit nasional. “Kemarin kita sudah memberikan saran ke asosiasi, kedua ke pemerintah. Kita minta mereka bubarkan IPOP atau menjadi standar perkebunan sawit di Indonesia,” katanya. Dia menjelaskan, pilihan terkait kelangsungan IPOP ada dua. Pertama,
22 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
pemerintah mengadopsi regulasi milik mereka, lalu jika tidak mau maka sebaiknya dibubarkan karena akan ada standar ganda dalam industri perkebunan sawit. “Sehingga, sebaiknya diadopsi pemerintah kalau pemerintah mau. Kalau tidak, ya sudah dibubarkan karena itu berpotensi kartel,” pungkasnya. Adapun, KPPU saat ini belum bisa menyebutkan enam perusahaan yang tergabung dalam IPOP karena masih dalam tahap penyelidikan. sumber : Sindonews
INDUSTRY NEWS sawit juga ditekankan Kepala Sekretariat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Herdrajat Natawidjaja.Menurut dia, prinsip keberlanjutan dari ISPO mengacu pada tujuh prinsip, yaitu legalitas usaha perkebunan, manajemen perkebunan, perlindungan terhadap pemanfaatan hutan alam primer dan lahan gambut, peningkatan usaha secara berkelanjutan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tanggung jawab terhadap pekerja, dan tanggung jawab sosial serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
PRO KONTRA USAI MORATORIUM DI INDUSTRI SAWIT Moratorium tersebut berlaku dua tahun hingga Mei 2017.
M
inyak sawit masih jadi primadona bahan baku ekspor Indonesia ke luar negeri. Salah satunya adalah negara Rusia yang mengirim sawit dari Indonesia ke Eropa Timur dan Tengah.
Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia dalam diskusi publik bertajuk “Mengkaji Masa Depan Sawit Berkelanjutan Pasca Moratorium” katanya.
Namun, di saat sawit tengah naik daun, pemerintah justru membatasi pembukaan lahan baru untuk perkebunan sawit. Pada pertengahan April 2016, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres No 8 Tahun 2015 tentang penghentian sementara atau moratorium penerbitan izin baru pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang.
Togar menyebut kebijakan moratorium yang dikeluarkan pemerintah akan membatasi partisipasi Indonesia dalam berkontribusi menyediakan permintaan minyak nabati global di masa depan. “Kebijakan moratorium juga akan menciptakan perdebatan baru tentang minyak nabati untuk pangan melawan energi di masa depan,” katanya.
Moratorium tersebut berlaku dua tahun hingga Mei 2017. Seiring berjalan waktu, kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra. Disatu sisi, sawit merupakan komoditas strategis yang mendatangkan devisa besar bagi negara, sedangkan di sisi lain pembukaan lahan untuk kelapa sawit menimbulkan kerusakan hutan atau deforestasi.
Sementara itu, Yuyu Rahayu, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menuturkan, kelapa sawit merupakan komoditas strategis bagi Indonesia. Namun, dengan dikeluarkannya kebijakan moratorium, hal itu akan memberikan kehidupan yang lebih baik dan menguntungkan bagi rakyat.“Kelapa sawit pada satu sisi bisa menjadi masalah, namun pada sisi lain mendatangkan keuntungan bagi Indonesia,” kata Yuyu.
“Sawit merupakan penghasil devisa terbesar bagi negara di tengah turunnya harga minyak saat ini. Namun, pembukaan lahan sawit besar-besaran pada 1985-2005 menjadi awal dari deforestasi,” kata Togar Sitanggang,
“Pelaksanaan ISPO tidak mengurangi hambatan perdagangan, namun untuk memastikan keberlanjutan dalam pencapaian ekonomi sawit yang lebih baik. Dengan memproduksi minyak sawit yang telah memiliki sertifikat ISP akan mengurangi deforestasi dan memperbaiki kondisi lingkungan,” ujarnya. Sebelumnya, para pelaku industri mempertanyakan perihal moratorium yang ditetapkan oleh pemerintah soal kelapa sawit. Salah satunya adalah PT Sumber Sawitmas Sarana Tbk yang meminta kejelasan moratorium tersebut. “Moratorium belum jelas, apakah moratorium pembukaan lahan baru, moratorium penanaman, atau moratorium izin,” ujar Direktur Utama PT Sumber Sawitmas Sarana Tbk, Rimbun Situmorang, di kantornya, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, belum lama ini. Selain itu, rencana moratorium dinilai akan menghambat pertumbuhan industri sawit. Di sisi lain, pemerintah pernah menyampaikan bahwa ekspor sawit menyelamatkan defisit neraca perdagangan Indonesia. “Kalau itu dilakukan, target untuk mencapai produksi minyak kelapa sawit mentah dari pemerintah tidak akan tercapai,” kata dia. Menurut Rimbun, moratorium bukanlah solusi untuk mencegah kerusakan hutan. Seharusnya yang dilakukan adalah peningkatan pengendalian dan pengelolaan lingkungan. “Kalau memang harus ada, moratorium harus diatur detail, dari tahun kapan ke tahun kapan, dan apa saja yang dimoratorium,” ujar dia. Sumber viva.co.id
Prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 23
INTERNATIONAL NEWS
BKPM MINTA MALAYSIA INVESTASI INDUSTRI PENGOLAHAN SAWIT DI RI
J
akarta - Kunjungan yang dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM Franky Sibarani di Malaysia, dimanfaatkan untuk bertemu dengan perusahaanperusahaan existing maupun yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satunya adalah perusahaan sektor perkebunan terkemuka Malaysia yang telah menanamkan modalnya melalui anak perusahaannya di Indonesia. Perusahaan didorong untuk memperluas bidang usahanya tidak hanya sektor perkebunan kelapa sawit namun juga industri pengolahannya juga dilakukan di Indonesia. Franky menyampaikan investasi di bidang industri pengolahan kelapa sawit akan positif bagi perkembangan perusahaan. “Investor sebenarnya memiliki minat untuk mengembangkan usaha perkebunan di Indonesia, namun memiliki concern dengan ketentuan maksimum 100 ribu hektar sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 26 Tahun 2007,” ujar Franky. Franky menuturkan, pemerintah mendorong tumbuhnya industri bernilai tambah, termasuk hilirisasi sektor agro. Untuk itu dirinya mengundang investor Malaysia untuk masuk di sektor industri pengolahan CPO dan idustri turunan lainnya.
peringkat kelima dengan nilai investasi US$ 7,2 miliar. Malaysia merupakan salah satu negara prioritas pemasaran investasi Indonesia. Dari data BKPM periode kuartal I tahun 2016, realisasi investasi dari Malaysia berada di peringkat 9 asal negara investasi.
Investasi itu Franky memastikan akan lebih mudah, karena pemerintah telah melaksanakan reformasi layanan izin investasi.
Realisasi investasi yang masuk dari Malaysia tercatat US$ 101 juta dengan jumlah proyek 207 dan menyerap tenaga kerja 10.467.
“Terbaru dengan layanan izin 3 jam, di mana terdapat 3 perusahaan Malaysia sudah memanfaatkan dengan total nilai investasi US$ 2,7 miliar,” lanjutnya.Franky menambahkan dalam pertemuan ini BKPM juga menyambut baik apabila terdapat hal yang bisa didukung oleh BKPM bagi investor dalam merealisasikan investasi di Indonesia.
sumber: bisnis.liputan6.com
Tahun lalu, Malaysia tercatat sebagai peringkat kedua teratas sebagai asal negara investasi atau dalam enam tahun terakhir periode 2010-2015 tercatat di
24 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 25
INTERNATIONAL NEWS
PRANCIS BERENCANA MENAMBAH PAJAK MINYAK KELAPA SAWIT * Pemerintah mengusulkan skema pajak baru pada minyak nabati * Bertujuan untuk menyelaraskan pajak atas minyak nabati serta memperjelas aturan * Rencana baru Prancis terhadap kecaman aksi dari produsen Malaysia
M
ajelis Nasional Perancis telah membatalkan rencana penambahan nilai pajak atas minyak kelapa sawit. Hal ini dikarenakan banyak kecaman protes dari produsen utama setelah pemerintah mengajukan usulan alternatif penggunaan minyak nabati lainnya yang digunakan dalam makanan. Indonesia dan Malaysia yang merupakan dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia, mengatakan rencana untuk mendorong sektor ini dengan terus mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penanaman perkebunan kelapa sawit yang dapat
melanggar peraturan internasional.
perdagangan
The Malaysia Palm Oil Council (MPOC) yang mewakili produsen lokal, juga telah mengklaim bahwa dengan adanya pajak akan membuat banyak petani kelapa sawit akan hengkang dari pekerjaan mereka. Mereka kini tengah menunggu hasil keputusan dari Majelis Nasional. “Pemerintah Prancis harus mengakhiri kampanye mengenai pajak yang membuat tidak adil terhadap minyak kelapa sawit.” Katanya. Minyak kelapa sawit merupakan salah
26 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
satu jenis minyak nabati yang dikenakan pajak di Prancis dan pemerintah mengusulkan akan mengamademen peraturan tersebut pada hari rabu. Pemerintah mengatakan bahwa Negara akan mengusulkan skema baru untuk menyelaraskan pajak atas minyak, terkecuali bagi mereka para produsen yang telah menerapkan konsep kelestarian produksi dan lingkungan “kriteria objektif” dalam kurun waktu enam bulan setelah undang-undangan keanekaraman hayati berlaku. Ketidakpastian hukum mengenai pajak hanya fokus pada satu jenis minyak nabati dan pembebasan pajak pada
INTERNATIONAL NEWS
berdasarkan kriteria keberlanjutan yang tidak jelas diidentifikasi. Sekretaris Negara untuk Keanekaragaman Barbara Pompili telahh meminta perubahan terhadap parlemen. “Tidak ada pertanyaan untuk menstigmatisasi suatu negara lain, kita disini berupaya untuk menemukan peraturan jangka panjang yang mendukung pembangunan berkelanjutan dengan membantu sebanyak mungkin yang kita bisa untuk menjami sektor lain dari negara lain” ungkapnya kepada Majelis Nasional. Usulan tersebut telah menajdi bahan perdebatan antara Majelis Nasional Perancis dan Senat, namun Majales
Nasional sendiri.
telah
memiliki
keputusan
Usulan awal Peracis telah diperlembut oleh Majelis Nasional pada bulan Maret dengan sangat baik mengenai keberlanjutan minyak kelapa sawit dan pengurangan pemungutan. Namun, mengenai keanekaraman hayati Senat tidak memasukkannya kedalam pajak. Hal ini memaksa dua majelis tersebut menemukan kesepakatan bersama. Pertemuan ini berakhir pada jalan buntu.
kelapa sawit yang memberikan kontribusi terhadap deforestasi dan dampak keanekaragaman hayati. Pada mulanya di tahun 2012 minyak kelapa sawit dikenakan empat kali lipat terdapap pajak. Upaya telah gagal terutama karena lobi yang kuat dari negara-negara produsen. Sumber: Reuters
Ini bukanlah hal utama yang menjadi fokus angota parlemen Prancis dalam mengenakan pajak pada minyak
Who you will network with This conference invites suppliers and producers from across the oleochemical value chain, from feedstock to product application, in order to provide a diverse and interactive level of discussion on the future of oleochemicals. CEOs, VPs, General Managers, Business Development Directors/Managers, Product Managers,Global Purchasing Directors/ Managers, Supply Chain Directors, Logistics Managers, Sourcing Directors/ Managers, Marketing Managers, SalesManagers, Brokers, Consultants and R&D Managers
Sponsor or Book your Exhibition Space This event is an excellent platform to promote your organization to influential players & investors in the industry. Talk to us for sponsorship packages or book your exhibition space now! Contact fiona@cmtsp.com.sg
“Integrating sustainability & traceability in the oleo value chain” • Overcapacity, Boon or Bane for the Oleo Industry? Where is the industry heading? • RSPO – Just a story to tell or it has an impact on the industry? • Feedstocks alternatives/economics in current low crude oil & rising palm oil markets
• Fatty alcohol & fatty acid markets in USA, Europe & Asia • Trends in biodiesel & glycerin markets • Downstream market growth outlook & emerging trends • End-users perspectives & demand drivers
Confirmed Speakers from • Kao Corporation • KPMG Services • ASEAN Oleochemical Manufacturers Group (AOMG) • LMC International
• Kräuter Healthcare Limited, AKC Group • Sime Darby Technology Centre • Shanghai Bailey Oils & Fats
• Indonesian Palm Oil Producers Association (GAPKI) • PT Bank Central Asia • Biosynthetic Technologies
Visit us at www.cmtevents.com to register or contact grace@cmtsp.com.sg
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 27
REFINERY NEWS
S
6 JUTA TON CPO INDONESIA BERSERTIFIKAT RSPO
AROLANGUN - Area perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang bersertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil hingga April 2016 mencapai 1,61 juta hektare, adapun cruide palm oil (CPO) bersertifikat mencapai 6,07 juta ton. Direktur Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) Indonesia Tiur Rumondang mengatakan jumlah itu bagian dari total lahan dan CPO bersertifikat RSPO, yang saat ini sudah mencapai 6 juta hektare (lahan) dan CPO sekitar 2 juta ton.“Target kami, pada 2020 seluruh penjualan CPO di Eropa sudah 100% , di Indonesia dan Malaysia masing-masing 50%, India 30% serta di China 10%,” ujarnya saat menyerahkan sertifikat RSPO kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tanjung Sehati di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi.
Statistik RSPO (per April 2016) • • • • •
•
di
Jambi
RSPO Certified Area: 53.881 Ha Total produksi CSPO: 232.192 ton Total produksi CSPK: 53.094 Metric ton Set a side HCV area: 3.073 ha Terdapat 8 RSPO certified mills di Jambi dari 5 perusahaan, yakni Bakrie, Asian Agri, SMART, Brahma Binabhakti, Sime Darby Lahan petani plasma yg sudah mendapat sertifikasi RSPO: 17.323
ha setara dengan pekebun rakyat.
8.389
individu
RSPO, yang didirikan pada 2004, bertujuan mempromosikan produksi dan penggunaan minyak sawit secara berkelanjutan melalui standar global yang kredibel dan melibatkan berbagai pihak. RSPO terdaftar di Zurich (Swiss). Kantor pusat di Kuala Lumpur (Malaysia) dengan perwakilan di Jakarta, London, Zoetermeer (Belanda), Quito (Ekuador), New Delhi (India), dan Beijing (China). Anggota RSPO terdiri dari WWF, Malaysia Palm Oil Assotiation (MPOA), Unilever, Migros, AAK, bank, investor, peritel, pekebun sawit, produsen dan pedagang CPO, LSM lingkungan, LSM sosial dan produsen barang barang kebutuhan sehari-hari. Tiur mengatakan RSPO merupakan respon efektif untuk menekan dampak terhadap hutan dan masyarakat dari meningkatnya permintaan minyak sawit. “Minyak sawit berkelanjutan bersertifikat menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.Menutur dia, produksi minyak sawit Indonesia tumbuh tiga kali lipat selama dekade terakhir. Pertumbuhan rata-rata volume pada 2005-2015 mencapai 11%, sedangkan area mencapai 8%.Di dunia, kata Tiur, selama 10 tahun terakhir permintaan dunia terhadap minyak nabati tumbuh lebih dari 5% per tahun, dan diperkirakan akan tumbuh pada angka yang sama selama 10 tahun ke depan.
28 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Pada 2050, menurut Tiur, permintaan dunia terhadap minyak sawit diperkirakan meningkat dari 51 juta ton saat ini menjadi antara 120 juta ton dan 150 juta ton. “Ini sekitar 65% dari semua minyak yang diperdagangkan,” ujarnya. Produksi minyak sawit dunia meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir. Industri kelapa sawit di Indonesia, kata Tiur, menyediakan lapangan pekerjaan secara tidak langsung bagi 16 juta keluarga di Indonesia. Namun, buruh yang merupakan mitra kerja perusahaan harus dilindungi, termasuk menahan laju hutan tropis dan ekosistem lainnya yang memiliki nilai konservasi tinggi dibuka untuk memberikan ruang untuk perkebunan monokultur kelapa sawit. Belum lagi, akuisisi lahan untuk perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan konflik antara pemilik tanah adat dan pengembang perkebunan terkait kesepakatan atas lahan dan tingkat kompensasi. Sejauh ini jumlah anggota RSPO ada di 10 negara yakni Inggris (360), Jerman (333), Belanda (177), Amerika Serikat (169), Italia (145), Prancis (135), Malaysia (127), Indonesia (110), Belgia (104), Australia (192). Sumber: industri.bisnis.com
COVER STORY
WAWANCARA DENGAN DR. AINIE KUNTOM, KEPALA MALAYSIA SUSTAINABLE PALM OIL (MSPO) PROFIL DAN SEJARAH MSPO
M
alaysia Sustainable Palm Oil umumnya dikenal sebagai MSPO, dikembangkan karena kebutuhan industri untuk skema sertifikasi keberlanjutan demi meningkatkan akses pasar. Standar keberlanjutan, skema kelapa sawit dan kelapa sawit yang standar asing. Industri yang berkaitan dengan kelapa sawit bersama dengan MPOB dan pemangku kepentingan terkait mengembangkan Malaysia Standard (MS) untuk keberlanjutan
minyak sawit. MSPO terdaftar sebagai MS2530: 2013 dan terdiri dari serangkaian empat bagian.Dua komite yang dibentuk yaitu, Komite Nasional untuk MSPO (NC) dan Komite Kerja Teknis (TWC). Komite terdiri dari wakilwakil industri kelapa sawit (MPOA, PORAM, NASH, SOPPOA, EMPA, Poma, MEOA, MEOMA, MOPNA, MOMG, MBA dan anggota individu dari perusahaan kelapa sawit), MPOB, MPOC dan instansi pemerintah. Baik NC dan TWC bertemu secara rutin sejak April 2011 dalam rangka menyelesaikan Draft
MSPO. Draft MSPO yang telah selesai diserahkan ke SIRIM dan diupload disitus SIRIM untuk mendapatkan feedback dari publik. Draft MSPO dibagi menjadi empat bagian diantaranya ialah (a) prinsip-prinsip umum (b) petani (c) perkebunan dan (d) pabrik. Bagian pertama dari prinsip-prinsip MSPO telah diposting di website pada tanggal 1 Oktober 2012, sedangkan tiga bagian teknis yang tersisa dipublikasikan pada 1 Februari 2013. Semua komentar publik yang diterima telah disusun dan dibahas secara menyeluruh pada pertemuan pada 2 April 2013 dan amandemennya dimasukkan ke Draft akhir MSPO. Draft akhir revisi MSPO dikirim kembali ke SIRIM untuk bahan musyawarah yang akan didirikan sebagai MS . Pertemuan selanjutnya diadakan dengan SIRIM untuk mengevaluasi Draft MSPO dan disepakati di dalamnya bahwa Draft MSPO akhir diterima sebagai MS dengan amandemen. MS untuk MSPO telah disetujui oleh Menteri YB Sains, Teknologi dan Inovasi pada 5 September 2013 dan diumumkan oleh YAB Wakil Perdana Menteri pada tanggal 19 November 2013 selama PIPOC Internasional Palm Oil 2013 Conference. Pada tanggal 21 Maret 2014 Kabinet menyetujui pelaksanaan MSPO dan YB Menteri MPIC mengumumkan pelaksanaan skema MSPO mulai 1 Januari 2015. Penerapan sertifikasi MSPO bersifat sukarela dan industri kelapa sawit didorong untuk berpartisipasi dalam skema yang diprakarsai pemerintah ini. Malaysia Standard MSPO, MS2530, 2013, membahas mengenai persyaratan umum untuk keberlanjutan swasembada petani; perkebunan dan petani kecil yang terorganisir dengan pabrik. seri lainnya dalam tahap drafting untuk pengolahan kernel sawit. Pelaksanaan skema sertifikasi MSPO didasarkan pada persyaratan keberlanjutan di MS untuk MSPO. Sebelum pelaksanaan, audit percontohan sertifikasi MSPO dilakukan di berbagai tempat kelapa sawit. Audit percontohan dilakukan dari 17 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. Ini melibatkan petani swadaya; petani terorganisir; pemilik perkebunan dan pabrik kelapa sawit nasional. Audit ini dilakukan oleh badan sertifikasi yang terdaftar dengan Standar Malaysia.
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 29
COVER STORY 1. Ceritakan kepada kami mengenai Anda yang kini menjabat sebagi Kepala MSPO Hal pertama yang saya sadari ketika diminta oleh manajemen MPOB untuk mengembangkan sistem sertifikasi nasional demi tercapainya berkelanjutan minyak kelapa sawit adalah tanggung jawab yang besar dan penuh tantangan. Saya mengambil alih dan membentuk tim yang efektif dari ahli MPOB di bidang pengembangan kebun plasma, manajemen perkebunan, penggilingan, dan pemurnian untuk menutupi seluruh rantai pasokan kelapa sawit. Itu sangat jelas dalam pikiran saya bahwa MPOB harus keluar dengan standar nasional pada keberlanjutan untuk minyak sawit. Industri kelapa sawit memainkan peran utama dalam pengembangan standar ini dan kontribusi mereka telah memastikan bahwa MSPO adalah standar yang kuat dan pragmatis bahwa semua sektor industri dapat menerapkannya. Manajemen MPOB sangat mendukung saya dan hal ini penting bagi saya untuk dapat memfasilitasi pengembangan yang tepat waktu dalam pelaksanaan MSPO.
memiliki cara unik tersendiri mengenai bagaimana mensejahterakan petani kecil atau besar melalui standar teknis yang kami terapkan pada tiap perkebunan rakyat.Namun, jika berbicara mengenai RSPO, RSPO lebih difokuskan pada bisnis untuk pengaturan bisnis dengan kelompok perkebunan besar. Dengan demikian, MSPO adalah standar inklusif yang bertentangan dengan karakteristik eksklusif RSPO.
5. MSPO lebih fokus pada perusahaan perkebunan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit, dan petani baik plasma maupun petani perorangan. Apakah Anda pernah berpikir untuk memperluas profil keanggotaan? Keanggotaan akan diperluas ke dealer tandan buah segar , penghancur kernel sawit, penyuling dan kermungkinan akan sampai pada fasilitas bulking.
3. Apa saja kriteria yang bisa diikuti untuk mendapatkan kualifikasi MSPO? Peserta harus memenuhi tiga dasar-dasar keberlanjutan: penilaian sosial-ekonomi masyarakat adat dan sekitarnya, konservasi keanekaragaman hayati dan survei pemeriksaan tanah sebelum persetujuan untuk sertifikasi MSPO penuh. Jika disetujui, proses audit formal akan diprakarsai oleh lembaga sertifikasi yang ditunjuk.
2. Apa tujuan dari MSPO dan 4. Seperti yang kita pahami, skema apa perbedaan antara MSPO pelaksanaan sertifikasi MSPO baru dan RSPO? saja dimulai pada Januari Tujuan: 2015, apa yang akan MSPO (I) Untuk mengembangkan standar untuk menarik pragmatis dan inklusif, yang berlaku lakukan untuk semua sektor dalam rantai lebih banyak perusahaan pasokan terutama petani kecil untuk mendapatkan (II) Untuk menjamin praktek-praktek kualifikasi? implementasi berkelanjutan oleh industri kelapa sawit (III) Untuk memastikan semua minyak sawit yang diekspor dari Malaysia bersertifikat berkelanjutan (IV) Untuk menjamin bahwa kesejahteraan petani disertakan dan di proteksi melalui sertifikasi keberlanjutan Perbedaan: MSPO mencakup semua sektor industri dari kebun plasma, produsen menengah ke kelompok perkebunan besar. MSPO
Tim melanjutkan roadshow untuk memberikan penjelasan kepada anggota industri pada MSPO standar dan sertifikasi skema. Apa yang kita lakukan adalah melakukan pendekatan kepada perusahaan dan, menyakinkan mereka untuk mendukungan skema perhitungan manfaat dari sistem dan kebutuhan. Mengingat bahwa skema itu dimulai atas perintah dari industri, mereka harus mendukung skema dan tanggapan yang sesuai. Booklet dan brosur tentang MSPO juga digunakan untuk promosi MSPO.
30 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
6. Sampai saat ini, berapa banyak perusahaan telah memenuhi syarat di bawah MSPO? Dua belas perusahaan dan sembilan cluster kelapa sawit berkelanjutan (kelompok petani) dengan luasan total 194,244.40 ha telah bersertifikat MSPO. Sekarang ada sembilan belas pabrik bersertifikat yang telah memproduksi kurang lebih 614,456.75 ton minyak sawit mentah (CPO) dan 127,334.28 ton kernel sawit.
COVER STORY dihilangkan. Kebutuhan Sertifikasi Keberlanjutan berdasarkan MSPO Pertanyaannya adalah mengapa perlunya MSPO ketika sudah ada skema sertifikasi keberlanjutan? Ada banyak alasan. Pertama, kami menerima masukan dari industri yang mereka ingin memiliki skema keberlanjutan nasional dan kami menanggapi kebutuhan mereka. Mereka harus memiliki alasan yang kuat terhadap skema nasional ini dan saya menduga bahwa mereka mungkin agak senang dengan skema saat ini. Kedua, kami berpendapat bahwa dengan memonopoli skema sertifikasi akan membebankan pada konsumen sehingga kami memberikan kepada konsumen banyak pilihan skema yang kredibel. Ketiga, MSPO akan lebih murah daripada skema yang lain, untuk mendapatkan sertifikasi secara cepat dan luas terutama untuk para petani kecil. Keempat, MSPO akan membantu dalam mendukung merek minyak sawit Malaysia.
7. Apakah tantangan yang dihadapi oleh MSPO dalam mengembangkan kelangsungan minyak kelapa sawit di Malaysia? Tantangan yang sebenarnya kami hadapi berkaitan dengan sertifikasi petani kecil terhadap teknik dan standar manajemen yang relatif rendah dalam banyak kasus, kurang memuaskan. Kami juga menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi mengenai pentingnya sertifikasi MSPO, namun setelah beberapa sesi pelatihan untuk meningkatkan kesadaran, mereka sekarang sangat menerima ide-ide baru.
8. Bagaimana pandangan Anda terhadap pembangunan keberlanjutan kelapa sawit di Malaysia?
Industri kelapa sawit di Malaysia secara keseluruhan akan mencapai reputasi yang sangat baik di pasar internasional untuk produksi minyak sawit berkelanjutan yang berkualitas tinggi, dengan MSPO sebagai pendorong utama.
9.Meskipun ada aturan yang mengatur dari badan-badan pemerintah dan swasta, masih adakah perusahaan yang tidak mematuhi aturan. Mengapa mereka melakukan ini? Apa tindakan terhadap yang telah dilakukan? Di bawah persyaratan MSPO, perusahaan harus mematuhi semua persyaratan hukum lingkungan. Setelah industri kelapa sawit sepenuhnya bersertifikat, masalah ini akan
Yang terakhir, sangat lazim ketika Indonesia memiliki ISPO, maka kami dari Malaysia juga memiliki badan sertifikasi yaitu MSPO untuk menawarkan kepada para konsumen internasional dengan pilihan yang kompetitif. Pelaksanaan MSPO pada awalnya berjalan secara sukarela. Hasil ini mungkin memakan waktu sekitar dua tahun bagi kami untuk melaksanakan dan mengevaluasi efektivitas untuk memperoleh pengakuan dan penerimaan. Tergantung pada keberhasilan ini, kami dapat mempertimbangkan pelaksanaan wajib pada waktu yang tepat. Kami dapat melakukan penyesuaian dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa MSPO melayani tujuan stakeholder, meyakinkan konsumen yang telah bersertifikat MSPO untuk menjamin kelestarian produk kelapa sawit. Standar MSPO ini akan dikaji kembali setelah lima tahun.
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 31
GREEN SOLUTION
JEPANG AJARI RI OLAH LIMBAH SAWIT JADI BAHAN BAKAR Limbah Yang Diolah Yaitu Tandan Sawit.
P
usat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia (PTSEIK), Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), bekerja sama dengan Science and Technology Research Partnership for Substainable Development (Satreps), untuk menemukan teknologi pemanfaatan energi biomassa yang ada di Indonesia menjadi bahan bakar cair dan gas. Kesepakatan antara PTSEIK dan Satreps telah terjalin sejak dua tahun yang lalu dan akan berakhir pada 2019. Pemanfaatan energi biomassa tersebut didanai oleh Japan Science and Technology Agency (JST) dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengonversi bahan biologis seperti tanaman. Untuk mengubah jadi bahan bakar itu menggunakan teknologi gasifikasi, yaitu suatu proses pengubhan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas. Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material (TIEM)
BPPT, Hammam Riza, menyebutkan dengan pemanfaatan energi biomassa secara perlahan akan mewujudkan komitmen Indonesia untuk beralih pada Energi Baru Terbaharukan (EBT).
“Sawit kita produsen terbesar di dunia, produksi 32 juta ton pertahun. Sawit itu menghasilkan limbah juga, tandan kosong, batang. Otomatis ini terbesar, ini belum digarap,” ungkap Adiarso.
Selain itu, ia menambahkan, Indonesia sudah dalam posisi pemgimpor bahan bakar sejak sepuluh tahun terakhir. Maka, menurutnya, dengan kekayaan energi biomassa yang dimiliki Indonesia akan menjadi peluang untuk suatu saat membantu menjadi ‘pengisi’ saat energi fosil sudah langka. “Ini kerja sama antara Indonesia dan Jepang, ini ditujukan untuk mencari teknologi yang tepat, untuk memproses biomassa,” ujar Hammam kepada VIVA. co.id usai sambutan dalam seminar internasional yang diselenggarakan BPPT dan Satreps di Gedung BPPT. Ubah tandan sawit jadi bahan bakar Direktur PTSEIK, Adiarso mengatakan, salah satu kekayaan energi biomassa yang dimiliki oleh Indonesia, adalah limbah tandan sawit.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asian People’s Exchange (Apex), Nao Tanaka, yang membawahi Satreps menyebutkan teknologi yang akan digunakan untuk mengubah energi biomassa menjadi bahan bakar adalah Gasifikasi Fluidized Bed.
32 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Nao menyatakan teknologi yang mereka bawa ke Indonesia untuk mengubah limbah tandan sawit menjadi bahan bakar itu adalah dengan menggunakan katalisator tanah liat. “Keunikannya pakai katalis tanah liat, itu cukup murah, dan sangat efektif untuk mengurangi emisi yang diakibatkan dari proses gasifikasi,” kata Nao. sumber: viva.co.id
GREEN SOLUTION dengan tema kegiatan bertajuk “Big Think” yang mengumpulkan semua pemangku kepentingan terkait untuk memberikan ide, membuka jejaring kerja sama dan berdiskusi seputar permasalahan yang dihadapi petani sawit di Indonesia. Beberapa topik diskusi yang muncul diantaranya terkait pendanaan inklusif, produktivitas, rantai pasok, akses pasar, dan perencanaan penggunaan dan manajemen lahan.
I
MEMBANGUN KAPASITAS PETANI KELAPA SAWIT MELALUI KOLABORASI INOVASI DAN TEKNOLOGI
ndustri kelapa sawit Indonesia kini berada di persimpangan jalan. Sebagai negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dunia dengan nilai ekspor mencapai 19 miliar USD per tahun, Indonesia kian terdesak untuk terus meningkatkan angka produksinya. Sayangnya, peningkatan produksi tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dari petani sawit tentang upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Akibatnya banyak pembukaan lahan memakai cara pembakaran yang akhirnya merusak lingkungan dan ekosistem. Padahal cara pembakaran ini akan menurunkan nilai kompetensi kelapa sawit Indonesia di tingkat global. Selain tantangan dalam praktik pembukaan lahan yang lestari, petani sawit dihadapkan pada permasalahan rendahnya produktivitas akibat buruknya bibit, kesulitan pupuk, dan cara pengelolaan konvensional. Padahal, sebanyak 40% produksi kelapa sawit Indonesia bergantung dari usaha perkebunan rakyat. Saat ini, diperkirakan produktivitas petani sawit hanya mencapai 7-8 t/ha per luas area tanam. Dalam era globalisasi, pengembangan pertumbuhan menjadi bertambah rumit. Sebagian besar komoditas primer perkebunan Indonesia berorientasi ekspor dan permintaannya sangat ditentukan
oleh pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan permintaan negara-negara pengimpor. Penawaran juga dipengaruhi oleh spekulator di pasar komoditas. Untuk menghadapi persaingan global dan keadaan alam, penggunaan teknologi mutakhir sangat diperlukan, walaupun demikian penerapannya perlu dilakukan secara bijak dan selektif. Menjawab tantangan tersebut, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dengan didukung oleh U.S. Agency for International Development (USAID) berkolaborasi membentuk sebuah wadah yang bertujuan memberikan dukungan terhadap peningkatan produksi minyak kelapa sawit secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan terobosan dan ide-ide kreatif lintas sektor untuk mengatasi permasalahan nyata yang dialami petani sawit di lapangan, sehingga produktivitas lahan mereka dapat meningkat secara berkelanjutan. Kolaborasi yang mengusung nama SAWIT (Smallholders Advancing with Innovation and Technology) ini mengajak semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap masa depan kelapa sawit Indonesia untuk memberikan berbagai solusi cepat dan bisa diimplementasikan oleh para petani swadaya. Peluncuran SAWIT diadakan pada 15 Maret 2016
Selanjutnya, SAWIT akan merilis sebuah tantangan yang terbuka untuk berbagai jenis inovasi untuk petani sawit yang dikemas dalam format kompetisi. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada Agustus 2016 di seluruh jaringan Innovator Marketplace. Atas hadirnya program ini, Mansuetus Darto dari SPKS berkomentar, “Sepertiga dari minyak kelapa sawit Indonesia berasal dari kerja keras lebih dari satu juta petani swadaya yang tinggal di pedesaan, SAWIT berusaha menempatkan petani swadaya sebagai pusat solusi untuk minyak kelapa sawit berkelanjutan.” SPKS adalah organisasi petani sawit yang mewakili sekitar 48.000 petani kecil dengan kepemilikan lahan kurang dari 25 hektar. SPKS bekerja untuk meningkatkan kapasitas petani, membangun koperasi, dan mendorong kolaborasi dengan pemangku kepentingan kelapa sawit lainnya untuk memberdayakan petani desa. “Pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit menghadapi banyak tantangan, oleh karena itu cara penyelesaiannya tidak dapat dilakukan secara parsial. Perlu menjadi pemahaman dan komitmen bersama, bahwa pembangunan perkebunan kini harus dilandasi oleh Undang-Undang No 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, yang mempunyai azas Pembangunan Pekebunan Berkelanjutan, sehingga aspek ekologi, sosial dan lingkungan setempat perlu diperhatikan. Dengan paradigma baru ini sasaran penelitian dan pengembangan teknologi inovatif harus berorientasi pada pengguna dan benar-benar tepat guna dan spesifik bagi pegguna.” tutup Darto. Sumber: palmoilpledge.id
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 33
Press Release
International Farming Technology Expo 2016
Agribusiness Excellence Towards Food Security and Sustainability In line with escalating domestic needs and focus to produce global-class products within Indonesia’s robust agri-business industries, The International Farming Technology Expo (IFT) will return for its 2nd edition with greater spotlight on advanced machinery, high-tech equipment, automation solutions and researched-proven products. Scheduled to be held over three days from 28 to 30 September 2016 at the Jakarta International Expo, Kemayoran, IFT mirrors the country’s active agriculture and aquaculture developments by highlighting the need to improve productivity with the use of cutting-edge innovations, products and machinery for the agricultural activities. Organized by Pelita Promo Internusa (PPI), the Expo brings world class companies offering top class agricultural solutions to promote better production processes amongst farming entrepreneurs and private sector agro producers. Together with over 150 international and local participating companies, IFT will support Indonesia’s aim to strengthen its food security and export capabilities through sustainable agricultural supply. According to Mr Sofianto Widjaja, Managing Director of PPI, “Indonesia has an established reputation within the agriculture sector across regional and global markets due to the country’s strong biodiversity as well as unique agro and aqua produce. The 2nd IFT is dynamically positioned to be the leading business platform that acutely responds and provides critical solutions to the agriculture industry domestic competition and encourage development of export capacity.” International companies participation at IFT will support Indonesia’s vision to transform its agribusiness into a large scale economic sector. Cutting-edge technological offerings and innovative solutions are highly desired to improve productivity, ensure the country’s food security with sustainable supply and boost export with internationally-accepted products. With agriculture as a key driver of Indonesia’s national growth, industry players from abroad working together with local producers and suppliers play an important role in the agriculture supply chain to boost the country’s production quality and capabilities. This means that apart from foreign participation from prominent countries with reputable portfolio in farming machinery & innovation expertise, IFT 2016 also strongly welcome Indonesia’s top companies who are actively contributing to the country’s agricultural progress. From the encouraging feedbacks and positive reviews of the inaugural exhibition in 2015, IFT’s second staging in 2016 will deliver a better business platform for all exhibiting companies to gain maximum benefits from their participation.
Studi FDA memperkirakan kebijakan ini berdampak pada pencegahan 7.000 kematian dan 20.000 penyakit serangan jantung tiap tahunnya akibat PHO.
DID YOU KNOW
Selain manfaat kesehatan tersebut, saat ini lebih dari 50% produk yang dijual di supermarket mengandung minyak sawit, mulai dari kosmetik, permen, sabun, produk kebersihan dan lainnya. Minyak sawit dapat digunakan untuk berbagai macam peruntukan karena keunggulan sifat yang dimilikinya, yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik. Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit di dunia. Bersama Malaysia, kita menguasai 90% dari total produksi minyak sawit dunia. Karena secara jelas minyak sawit memberikan dampak positif kepada dunia. Sumber: Gapki
FAKTA HIDROGENISASI MINYAK KELAPA SAWIT
P
akar biokimia pangan dari SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Puspo Edi Giriwono mengatakan minyak kelapa sawit memiliki kandungan asam lemak jenuh stabil pada suhu yang tinggi, 180 derajat celcius. Berbeda dengan minyak kedelai yang memiliki asam lemak tidak jenuh yang tinggi sehingga untuk menstabilkan dibutuhkan proses tambahan, yaitu proses hidrogenisasi. Proses hidrogenisasi ditemukan oleh ilmuan Wilhelm Normann pada tahun 1902, yaitu menambahkan hidrogen pada minyak nabati untuk membuatnya menjadi solid dan menghasilkan asam lemak trans (tak jenuh) pada prosesnya. “Proses hidrogenisasi pada proses pembuatan minyak kedelai akan membentuk asam lemak trans. Banyak penelitian menyebutkan dampak negatif dari asam lemak trans seperti peningkatan resiko atherosclerosis (penumpukan lemak pada dinding arteri), kardiovascular, obesitas dan diabetes tipe 2. Hasil penelitian ini
menyebabkan turunnya permintaan terhadap minyak kedelai dan sebagai gantinya permintaan minyak sawit meningkat.� Kata Dr Puspo Edi Giriwono. Banyak penelitian memperkuat fakta ini, pada tahun 1990 New England Journal of Medicine menemukan bahwa konsumsi asam lemak trans memiliki resiko meningkatkan kadar kolestrol. Sebuah studi Harvard pada tahun 1993 menemukan konsumsi minyak nabati terhidrogenisasi parsial (PHO) meningkatkan resiko serangan jantung. Pada tahun 2006 Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengharuskan produsen makanan melabelkan kandungan lemak trans pada produk makanan yang dipasarkan. Setelah kebijakan ini dikeluarkan, permintaan terhadap minyak sawit dari Amerika meningkat drastis. Apalagi pada Juni 2015, FDA meminta kepada produsen makanan olahan untuk tidak lagi menggunakan PHO, sumber utama dari lemak trans buatan karena korelasinya dengan penyakit jantung.
36 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Agribusiness Excellence Towards Food Security & Sustainability
28-30
SEPTEMBER 2016
Jakarta International Expo
In Conjunction with:
Kategori Produk
www.iism-expo.com
• Mesin dan Peralatan Agrikultur • Teknologi Pertanian • Manajemen dan Jasa Pertanian
Daftarkan Kunjungan Anda di
Organized by:
Focusing on Food Cold Chain Technology
Kemayoran - Indonesia
• Teknologi dan Mesin Pengolahan Makanan • Teknologi Perikanan Budidaya
www.farmingtechnology-expo.com
Exhibition Contact PT Pelita Promo Internusa Komp. Perkantoran Graha Kencana Blok CH Jl. Raya Perjuangan No. 88 Kebon Jeruk, Jakarta 11530 - Indonesia P: +6221 53660804 | F: +6221 5325890 E: ift@pelitapromo.com
Supported by:
Ministry of Agriculture Republic of Indonesia
Ministry of Industry Republic of Indonesia
Association of Seaweed Farmers and Managers - Indonesia
Indonesian Food & Beverage Association
United of Organisations Nasional Chicken Farmers (GOPAN) ADI)
Indonesian Agricultural Machinery Association (ALSINTANI)
Indonesian Aquaculture Society
Indonesian Rice Millers and Rice Traders Association (PERP
Indonesian Exporters Association
Indonesian Cold Chain Association (ARPI)
Poultry Breeders Association
PROCUREMENT CORNER AIM SAFETY ASIA INTERNUSA MANDIRI
EMERSON INDONESIA, PT
AIRINDO SAKTI PT
FELDA AGRICULTURAL SERVICE SDN BHD
Pertokoan lindetevesi Trade Center Lt. 2 Blok B6 No. 5 Jl. Hayam Wuruk No. 127 Jakarta Barat 11180-Indonesia Telp: 061 4512893, 4525125 Fax: 0614527663
Kawasan Komersial Cilandak Jl. Cilandak KKO Kawasan KOmersial Cilandak 110-S Cilandak Timur, Pasar Minggu 12560 Jakarta Selatan 12560 Telp: (+62-21)7801330 Fax: (+62-21) 7801330
Wisma 46-Kota bni, 16th Fl, suite 16.01 Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 Telp: 6221 251 3003 Fax: 6221 251 0622
7th Floor Balai Felda Jalan Gurney 1, 54000 Kuala Lumpur, Malaysia Telp:(+603) 26987772 Fax:(+603) 26935104
GAYA MAKMUR TRACTORS, PT
ASIA DEVELOPMENT ENGINEERING PT
Jl. Husein Sastranegaram Kompl Nusa Indah BI C/3 Jakarta, Indonesia Telp:(+62-21)54382464
Lingkar Luar Barat No 3 Rawa Buaya Cengkareng, Kode Pos 11740, Jakarta Telp: 0215816899 Fax: 02158301788
ASIA TEKNIK ENGINEERING PT
GEA PROCESSING ENGINEERING PTE LTD
BADJATAMA ABADI LESTARI PT
GEWINN GOLD HOTAMA, PT
BERCA MANDIRI PERKASA PT
GLOBAL MEKANOVASI NUSA ANTARA, PT
Jl. Angkasa Kav 6 Mega Glodok Kemayoran Lt GF BI C-12/5 Jakarta, Indonesia Telp: (+62-21)2664626
Jl. P Jayakarta XXIV 12 Mangga Dua Selatan, Sawah Besar 10730 JAKARTA - INDONESIA Telp. 6221 6493101 Fax. 6221 6298395
Jl. Pangeran Jayakarta 149A 10730 Jakarta, Indonesia Telp:(+62-21) 6006125, 6399191 Fax: (+62-21)6399191
CALISTACITRA LESTARI PT
Perkantoran kencana Niaga Jl Taman aries Blok D1 No. 1U-1T Meruya Utara 11620 Telp:(+62-21)5857118 Fax:(62-21)5857163
CALMIC INDONESIA PT
Kantor Cabang Jl Darussalam 8 Aur, Medan Maimun, Medan 20151, Indonesia Telp:(+62-21)4522145 Fax:(+62-21)4572925
DUTA FUJI ELECTRIC PT-LISTRIK, PERLENGKAPAN Jl Hayam Wuruk 4-FH kebon Kelapa Gambir Jakarta Pusat 10120 DKI Jakarta Telp:(+62-21)3840834,3523637,3458760 Fax:(+62-21)3447507
DOW AGROSCIENCES INDONESIA, PT
Wisma GKBI 20th Floor, Suite 2001, Jln Jend Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telp: 02129956200 Fax: 0215727067
DONNY HERLINDA COMPRESSOR PART SALES PT Ktr Pusat Kompl Taman Buaran Indah ,Jl I Gusti Ngurah Rai Kompl Taman Buaran Indah I Bl CC/16 Klender, Duren Sawit Jakarta Timur 13470 DKI Jakarta Telp: (+62-21) 8608144
38 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Jalan Taman Aries Blok A-1/1 Jakarta-Indonesia Telp: +6621- 58902050
Jl. Raya Rengas Bandung Ds. Tanjung Baru, Kp. Ceger Rt. 002/001, Cikarang Timur – Bekasi Telp: 021 – 89140679 Fax: 021 – 89143817
Jl. Latumeten Raya No. 5 Jelambar Baru, Grogol Petamburan Kode pos 11460, Jakarta Telp: 021-2933-7729 Fax: 021-2993-7735
GREEN PLANET INDONESIA, PT
Kompleks Puri Britania Jln Puri Ayu Raya Blok T-7 No B 36-37, Indonesia Telp: 02158304822-24 Fax: 0215807339
HERIWEL BINTANG SEJAHTERA
Sakura No 27 A Komplex Cemara Asri Medan 20317, Medan Telp: 0616644666 Fax: 0616644777
HIDROFLEX INDONESIA, PT
Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja No.88 Cibinong 16911,Jawa Barat, Indonesia Telp: 6221 87914609 (120) Fax: 6221 87914611
HPI AGRO
Menara Citicon, 17th floor Jl. letjen S Parman kav.72 kode pos 11410, Jakarta Telp: 021-29308858 Fax: 021-29308850
PROCUREMENT CORNER INA BESTEEL, PT
Jln Rw Monginsidi Blok B No 003 Rt 43 Kecamatan, Kalidoni Palembang 30118, Indonesia Telp: +627115626089 Fax: +627115625338
JAYATECH PALMINDO, PT
Jalan Pulau Solor No.18 Kawasan Industri Medan 2 Medan-Indonesia Telp: +6261 6871988 Fax: +6261 6871983-84
MEGA BANGUN ASIA, PT
K.L Yos Sudarso Km 11,5 Komplek Pergudangan Jade City Square Blok C no 28 j Medan, kode pos 20244, Medan Telp: 0616855666 Fax: 0616840666
MISUMI INDONESIA, PT
Jababeka Industrial Estate I. Jln. Jababeka V SFB Blok H/1D, Cikarang Utara, Bekasi Telp: 021-89840009 Fax: 021-89834368
PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO), PT Jl. letjend. Suprapto No.2 Medan 20151, Indonesia Telp: 6261 4154666 Fax: 6261 4573117
PRIMA CONVEYOR
Jl. BrigJend. Katamso gg. Subur Baru no.45-47 Medan Telp: 6261 7875067 Fax: 6261 7869428
PRIMA DINA LESTARI, PT
Jl. Brigjend. Katamso Dalam No.22 Medan 20151 Telp: 6261 4575008 Fax: 6261 4516203
PRIMA KARYA BERJAYA, PT Jl. Jembatan Dua Raya No.11-I , Jakarta 14450, Indonesia Telp: 6221 6627885 Fax: 6221 6695950
RUSLI VINILON SAKTI, PT
Vinilon Building, 9th Floor., Jl. Raden Saleh Kav 13-17 Jakarta 10430 Telp: 021-3903988/89 Fax: 021-3101237
SCHNEIDER INDONESIA, PT
Ventura Building 7th Fl. Jl. R.A. Kartini Kav.26 Cilandak, Jakarta 12430 Telp: 6221 7504406 Fax: 6221 7504415-16
SGS INDONESIA, PT
Cilandak Commercial Estate #108C Jln Raya Cilandak kko Jakarta 12560 Telp: 0217818111 Fax: 0217800561
SUMATERA EGA MEKINKA, PT
Kim II, Medan Industrial Park, Jl. Pulau Bawean I Blok A2 Medan 20371 Telp: 6261 6871818 Fax: 6261 6871819
SOCFIN INDONESIA, PT Jln K.L Yos Sudarso No 106 Medan Telp: 02616616066
SURYA CONTROTAMA INDAH, PT Jl. Gandhi No.36/160 Medan, Indonesia Telp: 6261 7320106 Fax: 6261 7356423
TANER INDUSTRIAL TECHNOLOGY ( M ) SDN BHD
Unit C-7-1, Level 7, Block C mines waterfront business park no. 3, Jalan tasik mines resort city, kode pos 43300, Malaysia Telp: +603-8942-9871 Fax: +603-8942-9875
TECHNINDO CONTROMATA, PT
Jl. Pulau Bawean II No. 180 Km 2 Kode pos 20242, Medan Telp: 061-6871119 Fax: 061-6871436
TRAGLOPINDO UTAMA, PT
Sabaruddin NOo.8, simpang bakaran batu kelurahan sei renggas permata- kecamatan Medan Area, kode pos 20214 Telp: 0617321388 Fax: 0617351636
TRIKARYA WIRAS MULIA, PT
Jl. Prof. HM. Yamin,SH No.70b Medan 20234 Telp: 6261 4556060 Fax: 6261 4556936
TOYOX ASIA ( THAILAND ) CO,. LTD
700/496 Moo.7 t.Donhuaroh, a.Muang, Chonburi 20000 Thailand (Amatanakorn Industrial estate), Thailand Telp: 66-38-454-854 Fax: 66-38-454-849
VERSUS ENGINEERING NETWORK, PT
Kawasan Industri Medan Jalan Pulau Solor No.18 Medan 20252-Indonesia Telp: (061)6871990 Fax: (061)6871991
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 39
THE PLANTER CORNER
PETANI KELAPA SAWIT DIPREDIKSI AKAN MENINGKATKAN TOTAL LUASAN LAHAN PERKEBUNAN
A
rea lahan budidaya kelapa sawit telah hampir setengahnya pada tahun 2015,pada tahun kedua telah terjadi kekeringan hebat yang melanda sekitar 80. 000 hektar lahan. Eksekutif industri mengatakan kepada ET, dengan curah hujan yang cukup tidak hanya akan memulihkan daerah tersebut namun akan menambah hampir 40.000 hektar di area sehingga totalnya hampir mencapai 200.000 hektar. India bertujuan untuk mencapai swasembada minyak nabati selama dekade berikutnya. Komoditas yang ketiga pada tagihan impor India setelah minyak dan emas. “Industri ini berencana menambah 40.000 hektar yang akan ditanami kelapa sawit tahun ini karena musim hujan yang baik,” kata Sanjay Goenka, managing director 3F Oil Palm Agrotech. “Dengan ini, kami juga mengharapkan koreksi dalam profitabilitas industri yang turun 25-30% dan telah berdampak terhadap rencana industri jangka pendek.” Beberapa produsen minyak nabati seperti 3F juga berencana melakukan investasi untuk menambah fasilitas solvent extraction selama beberapa tahun ke depan.
Goenka, yang juga merupakan presiden dari Oil Palm Developers and Processors Association (OPDPA), mengatakan, pihaknya telah untuk berinvestasi hampir Rs 5.000 selama lima tahun ke depan atau lebih untuk menuai keuntungan dari lingkungan ekonomi yang menguntungkan, menyatukan harga minyak kelapa sawit di pasar internasional. Ruchi Soya, salah satu pemain terkemuka di pasar minyak nabati dalam negeri, berharap dapat menggandakan daerah untuk perkebunan kelapa sawit pada empat tahun kedepan. Chief operating officer-nya, Satendra Aggarwal, mengatakan bahwa “Kami berharap dapat menggarap lahan kelapa sawit dalam 3-4 tahun dimuli tahun ini seluar 55.000 hektar. Kesempatan yang cukup baik, kami juga menempatkan crushing plant baru sebagai perpanjangan dari ada satu di Peddapuram, Andhra Pradesh, dengan kapasitas chrusing 45 ton per jam,total kapasitas kami di sini untuk 90 ton per jam. “
40 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Ruchi Soya juga melihat investasi tambahan di crushing units selama lima tahun ke depan dan menganalisis skenario pasar, kata Aggarwal. Industri kelapa sawit juga optimis dengan rencana Perdana Menteri Narendra Modi untuk mendorong swasembada minyak nabati. pemerintah berencana untuk menghabiskan hampir $ 1,5 milyar (Rs 10.000 ) selama tiga tahun ke depan untuk membantu petani menanam kelapa sawit. Hal ini juga bekerja pada sebuah rencana untuk datang dengan harga dukungan minimum bagi petani bersama dengan kebijakan impor minyak. Vinod TP, penelitian analis di Geofin Kamerad, mengatakan bahwa langkah pemerintah akan membantu menghemat devisa, meskipun mungkin akan membutuhkan 7-8 tahun untuk terwujud, dan mencegah hedging di pasar komoditas karena harga akan stabil. India adalah salah satu importir utama minyak nabati setelah China. Ini impor 9 juta ton minyak kelapa sawit, atau tiga-perempat dari kebutuhannya, dan menghabiskan hampir $ 10 miliar. Sumber: The Economic Times
THE PLANTER CORNER
H
SPKS DORONG APARAT DESA DAN PETANI TERINTEGRASI MENUJU DESA SAWIT BERKELANJUTAN
adirnya UU Desa Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) telah membuka ruang bagi pemerintahan desa untuk mengurus desanya secara berkelanjutan. Namun, di sisi lain, petani kelapa sawit swadaya yang merupakan bagian dari masyarakat desa ternyata tidak memiliki kelembagaan resmi yang dapat membantu mereka terintegrasi dalam program-program yang ada di desa. Peluang dan tantangan tersebut dikupas dalam diskusi media bertema ‘Menjembatani Petani Sawit Menuju Praktik Berkelanjutan: Perkenalan Konsep Desa Sawit Lestari’ yang didakan pada 19 April 2016 lalu di Jakarta untuk membahas upaya yang bisa dilakukan secara bersama-sama menuju terwujudnya konsep sawit berkelanjutan pada tingkat desa. Diskusi ini diadakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama dengan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS). Usaha membangun desa sawit lestari bertujuan untuk mendorong desa-desa yang mengelola perkebunan sawit sebagai salah satu komoditasnya agar bisa mempraktekkan sistem bisnis sawit yang lestari melalui perencanaan desa dan tata ruang desa yang terpadu
dengan aksi desa. “Konsep ini sudah sejalan dengan inisiatif Bapak Presiden Jokowi yang akan mengeluarkan moratorium perizinan dengan cara mengoptimalkan produksi kelapa sawit melalui intensifikasi atau inovasi praktik bertani yang berkelanjutan. Pendekatan ini mencoba untuk membuka ruang agar desa bisa memiliki peran yang lebih baik dalam melakukan penataan di tingkat desa, agar di satu sisi bisa memaksimalkan produktivitas komoditas unggulan di daerahnya sambal tetap menjaga dan melindungi sisa lahan pangan dan hutannya,” tutur Mansuetus Darto, Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Melalui pemaparan hasil riset Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD) di Desa Muda Setia Kelurahan Sei Kijang dan Desa Simpang Beringin-Pelalawan, Riau menunjukkan bahwa antara desa dan sawit secara fisik dekat , namun tidak terhubung secara kelembagaan. Proses pelibatan petani sawit ke dalam program-program pengembangan desa sangat kecil, sehingga selama ini petani swadaya berjalan sendiri dan tidak terorganisir dengan baik di lapangan. Hal ini sangat disayangkan mengingat tahun 2015
sawit menyumbang sebesar Rp 48,9 trillun ke APBD. “Desa tidak mengayomi sawit, sementara petani sawit juga tidak berkonsolidasi dengan lembaga desa. Banyak kepala desa yang memiliki atau memiliki mata pencaharian sebagai petani sawit, namun tidak memiliki upaya untuk melakukan pemberdayaan petani sawit yang ada di desanya. Padahal sebetulnya alokasi dana desa tersebut dapat digunakan untuk membangun kelembagaan dan tata ruang yang memungkinkan desa untuk memenuhi kebutuhannya, termsuk memfasilitasi kebutuhan petani agar petani dapat meningkatkan produktivitasnya,” ungkap Farid Rahman dari FPPD. Hasil riset juga menunjukkan bahwa tradisi bertani tidak lagi diterapkan oleh warga desa, dimana praktek agri industri mengalahkan tradisi agrikultur. “Masyarakat didorong untuk bersawit melalui ekstensifikasi, padahal seharusnya masyarakat mencintai sawit sebagai tradisi. Bersawit seharusnya menjadi bagian dari budaya,” ujarnya menambahkan.
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 41
THE PLANTER CORNER Borni Kurniawan dari FPPD berharap dengan adanya RSPO dan juga Undang-Undang Desa yang berupaya melindungi kedaulatan ekologi, konsep desa sawit berkelanjutan dapat menjadi gagasan yang bisa meracik kembali tradisi pertanian dan bersawit yanghancur karena industrialisasi. Dengan demikian, terdapat irisan yang sangat kuat antara desa dan sawit yang terbukti dengan adanya konsolidasi dan pelibatan petani-petani dalam rencana tata ruang desanya. Sementara itu Lely Kuemuf dari Gemawan, LSM lokal yang bekerja di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat mengungkapkan keberatannya apabila konsep desa sawit lestari ini menjadi usaha untuk ‘sawitisasi’ desa. Menurutnya saat ini lahan kelapa sawit di Kalimantan Barat termasuk dengan izinnya sudah mencapai seluas 5 juta hektar, dimana luas wilayah Kalimantan Barat hanya sebesar 14 juta hektar. Sebanyak 5,5 juta hektar merupakan area pertambangan dan sisanya adalah area HTI dan HPH. “Melihat izin penggunaan lahan tersebut, terlihat jelas bahwa tidak ada ruang hidup bagi masyarakat,” Lely menjelaskan. Ia berharap bahwa Desa Sawit Lestari
sebaiknya juga berbicara tentang kecukupan pangan yang ada di desa karena dampak strategis dari Undangundang Desa bisa memberikan ruang bagi desa untuk mengelola asetnya secara maksimal dan menentukan nasibnya sendiri. Melalui program Sekolah Tata Ruang yang dijalankan Gemawan, konsep Desa Sawit Lestari bisa diterapkan menggunakan hasil praktek pemetaan partisipatif terkait wilayah desa sebagai basis perencanaan pola ruang dan struktur ruang desa, termasuk diantaranya kajian lingkungan hidup strategis yang sesuai dengan konteks pembangunan desa. “Hal ini diperlukan sehingga kita dapat mengetahui apakah sawit cocok bagi desa tersebut atau tidak,” imbuh Lely. Permasalah tata ruang juga diakui oleh Horizon Nur, Perwakilan dari BAPPEDA Pelalawan-Riau menjadi kendala utama yang belum terselesaikan. “Kita perlu duduk bersama terkait status lahan petani kelapa sawit swadaya, karena hingga saat ini masih banyak petani swadaya yang belum memiliki legalitas lahannya,” himbau Horizon. Bahkan proses untuk mendapatkan legalitas lahan, petani
42 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
kelapa sawit swadaya terkadang juga masih terkendala dengan penentuan batas desa. “Masih banyak batas desa yang belum jelas, sehingga desa kesulitan mendesain perencaan pembangunan yang diperlukan untuk bisa mengakses dana desa,” ujar Bito Wikantosa selaku perwakilan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Setelah permasalahan kewenangan dan perbatasan itu dapat diatasi, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemetaan. Menurut Bito proses pemetaan ini perlu untuk membedakan kepemilikan lahan kolektif dengan pribadi. Selain itu untuk bisa mengakses dana desa, petani swadaya harus terlebih dahulu membangun mekanisme keuangan sendiri. “Dana desa tidak bisa langsung diberikan oleh masyarakat, jika masyarakat ingin membeli bibit sawit dengan dana desa, maka masyarakat perlu untuk membangun mekanisme keuangan mikro di BUMDeS terlebih dahulu”, imbuh Bito. Sumber: palmoilpledge.id
Bridging You To The Up and Coming Palm Oil Industry In Philippines! THE PLANTER CORNER
7 Co-Located With:
PHILP C PHILIPPINES CONFERENCE 2017
27 - 28 APRIL 2017
SMX Convention Center Davao Davao, Philippines www.palmoilphil.com Endorsed & Supported By:
Official Magazine:
Organized By:
Asia Palm Oil Technology Association
Asia Palm Oil Magazine
Fireworks Trade Exhibitions & Conferences, Inc.
THE PLANTER CORNER
MENGATASI DISTRIBUSI PUPUK UNTUK PETANI DI SARAWAK 44 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
THE PLANTER CORNER
Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Datuk Seri Douglas Uggah Embas mengatakan bahwa MPOB akan memperkenalkan sistem kupon untuk mengatasi masalah dalam distribusi pupuk kepada petani kelapa sawit petani kecil.
M
alaysia Palm Oil Board (MPOB) akan memperkenalkan sistem kupon untuk mengatasi masalah dalam distribusi pupuk untuk petani kelapa sawit.
Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Datuk Seri Douglas Uggah Embas mengatakan keputusan itu dibuat setelah klaim oleh petani bahwa mereka menghadapi kesulitan untuk menerima pupuk. Masalah tersebut diangkat oleh petani saat dialog dengan kementerian, katanya setelah membuka program transformasi untuk petani di Dewan Orang Ramai sebauh. “Kita perlu mendapatkan informasi dari petani kecil di Sarawak yang telah mengklaim mereka tidak mendapatkan pasokan meskipun proyek-proyek mereka telah disetujui dua tahun
lalu. Untuk mengatasi masalah kami telah memutuskan untuk memperkenalkan sistem kupon. “Kupon dapat digunakan untuk membeli pupuk dari distributor pupuk didaerah terdekat mereka,� katanya. Uggah yang didampingi Barisan Nasional calon Kemena, Datuk Dr Stephen Rundi Utom setelah menyampaikan penyuluhan pertanian dan penyetujuan pembangunan 19 rumah panjang di Sebauh senilai RM6.3 juta dengan melakukan penanaman kelapa sawit. Sumber: Bernama
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 45
THE PLANTER CORNER
ASIAN AGRI TARGETKAN PERLUAS PERKEBUNAN SAWIT 60 RIBU HA
M
EDAN - Perusahaan pengelola kebun kelapa sawit Asian Agri, terus berupaya mengoptimalkan peran petani swadaya dalam bisnis mereka. Hingga 2016 ini saja, sudah 21.251 hekatera (ha) lahan perkebunan sawit petani swadaya yang sudah mereka bina. Head Plantation Asian Agri, Bukit Sanjaya, di Medan mengatakan, lahan perkebunan sawit petani swadaya yang mereka bina itu tersebar di tiga Provinsi di Sumatera. Yakni Sumatera Utara, Riau dan Jambi. Mereka pun tengah menargetkan perluasan wilayah binaan menjadi 60 ribu hektare di 2020 mendatang. “Kita fokuskan di wilayah Sumatera Utara,” ujar Bukit. Menurut Bukit, sinergi mereka dengan para petani swadaya dibuat dalam skema saling menguntungkan. Karena selain mendapatkan kepastian pasar dari Asian Agri, Petani juga mendapatkan pembinaan dan penyuluhan pengelolaan kebun
46 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
kelapa sawit yang baik untuk menghasilkan buah kelapa sawit dengan kualitas sesuai standar pasar. “Selama ini kita sudah buktikan bahwa hasil dan produktivitas kelapa sawit petani akan meningkat,” ungkapnya.Sementara itu, Head CSR Asian Agri Rafmen, menyebutkan jumlah petani swadaya yang menjadi mitra binaan setiap tahunnya terus bertambah. Di Sumut saja, tahun ini target Asian Agri merangkul 1.020 hektare lahan petani swadaya. Sementara secara keseluruhan total lahan petani swadaya yang sudah dibina Asian Agri di Sumut, mencapai 7.435 hektare, dengan 1.840 kepala keluarga. “Kita berharap dengan adanya program kemitraan ini, para petani yang berada di sekitar areal kita bisa ikut sejahtera dan tidak lagi terjebak dengan utang dari para tengkulak,” jelas dia. Sumber: economy.okezone.com
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 49
THE PLANTER CORNER
BUDIDAYA SAWIT ; PETANI MANDIRI RIAU TERKENDALA PEMBIAYAAN BANK
J
AKARTAKajian terbaru Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia menemukan petani mandiri sawit di Provinsi Riau kesulitan mengoptimalkan produktivitasnya karena masalah pembiayaan perbankan. Direktur Program TuK Indonesia Rahmawati Retno Winarni menuturkan kajian itu menemukan para petani di provinsi tersebut menghadapi kendala untuk mengoptimalkan produktivitas dan menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) yang berkualitas. Hal itu, sambungnya, disinyalir terjadi karena petani mandiri tak mendapatkan pendampingan pengelolaan kebun serta pembiayaan perbankan. “Sulitnya mengakses pembiayaan perbankan dipicu oleh indikator penilaian bank yang cukup tinggi, seperti penilaian
terhadap risiko gagal panen, harga jual TBS rendah dan biaya produksi semakin tinggi,� kata Rahmawati. Dia menuturkan kajian ini juga bertujuan untuk melihat apakah ada program pemerintah yang dialokasikan untuk pekebun mandiri. Dimulai dengan memetakan kondisi petani kecil, akses pembiayaan usaha, aspirasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil dan tentunya untuk mendorong alternatif-alternatif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup petani kecil mandiri dan pendidikan. Ichsan, salah seorang petani mandiri dari Kabupaten Siak, mengungkapkan masyarakat khususnya petani mandiri tidak banyak memiliki pengetahuan mengenai pembiayaan. Padahal, sambungnya, pemerintah misalnya
48 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
melalui Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit telah menyusun program pemberdayaan dan pembiayaan bagi petani, namun informasi tersebut belum diperoleh hingga di tingkat bawah. Menurutnya, oetani mandiri lebih banyak mengandalkan modal pribadi, padahal dana tersebut tidak cukup memenuhi syarat praktik pertanian yang baik TuK Indonesia menyatakan ketika petani mandiri mencoba untuk mengakses pembiayaan dari perbankan, demi menunjang pengeloaan kebun tersebut, malah dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Ini seperti masalah agunan, bunga pinjaman yang tinggi dan administrasi yang rumit. Sumber: finansial. Bisnis.com
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016 49
EVENT HIGHLIGHT sawit seperti PALMEX Indonesia, PALMEX Filipina , PALMEX Thailand dan PALMEX Amerika Latin. Pameran ini diselenggarakan oleh Thai Oil Palm and Palm Oil Association dan didukung oleh Thai Palm Oil Refinery Association, Thai Palm Oil Crushing Mill Association, Asia Palm Oil Technology Association and Thai Biodiesel Producer Association. Saat ini, lebih dari 80% stand telah dipesan dan menarik perhatian para pelaku industri yang bergerak dibidang mesin dan teknologi ternama diseluruh dunia
EDISI KE-6 PAMERAN KELAPA SAWIT TERBESAR DI THAILAND The Thai Oil Palm and Palm Oil Association akan menjadi tuan rumah pada PALMEX Thailand ke-6
M
enarik lebih dari 80 peserta pameran dan lebih dari 3000 pengunjung .Lebih dari USD 30 Juta transaksi bisnis akan dihasilkan selama acara. Eksibitor pada tahun ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 30% dari tahun lalu, sedangkan peserta pameran juga akan meningkat sebanyak 30%. Hal ini menjadi bukti kesuksesan acara PALMEX Thailand yang telah berlangsung selama 6 tahun dan pada tahun ini merupakan salah satu pameran kelapa sawit terbesar di Asia yang paling sukses! PALMEX ke-6 Thailand ini dilanjutkan dengan The Asia Palm Oil Conference (APOC) 2016 yang ke-6. APOC Thai yang ke-6 ini telah menarik lebih dari 100 delegasi internasional, yang membahas mengenai konsistensi industri kelapa sawit di Thailand kedepan. APOC Thai yang ke-6 ini menghadirkan tokoh ahli dalam bidang kelapa sawit baik dari Thailand, Indonesia, Malaysia bahkan dari Eropa. PALMEX Thailand ke-6 ini akan diselenggarakan di Surat Thani, yang merupakan pusat dari industri kelapa sawit di Thailand. PALMEX Thailand ke-6 ini akan diselenggarakan pada tanggal 18-19
Agustus 2016 di Co-Op Exhibition Center. Lokasi akan diberlangsukannya pameran ini akan diperluas lebih dari 50% dari tahun lalu dengan total luas booth lebih dari 6000 sqm.
Tentang PALMEX Thailand 2016 PALMEX Thailand 2016 merupakan satu-satunya pameran industri kelapa sawit terbesar di Thailand yang mengumpulkan industri hulu dan hilir serta industri pendukung lainnya secara bersamaan di Surat Thani, Thailand, yang bertujuan untuk menampilkan perkembangan terbaru dalam industri kelapa sawit. Thailand, saat ini menempati peringkat ke-3 di dunia sebagai negara penghasil CPO, yang merupakan pasar potensial dan juga layak untuk perusahaan yang bergerak dibidang peralatan dan teknologi dalam memacu keberlanjutan produksi. Fireworks Trade Group Media yang merupakan penyelenggara terbesar di dunia untuk pameran industri kelapa
50 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Untuk informasi lebih lanjut mengenai PALMEX Thailand 2016 atau Asia Palm Oil Conference (APOC) 2016 silahkan hubungi kami di: (+66) 2513-1418 atau email kami di: thai@asiafireworks.com
ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-AGUSTUS 2016 35
ADVERTISERS INDEX Page
Advertisers
Website
01
PT Kreasi Sukses Indoprima
www.kreassindo.com
05
Gewinn Gold Hotama
www.gewinngold.com
07
Jasa Aman Engineering Sdn Bhd
www.jasaaman.com
15
The 8th Edition Palm Oil Expo Indonesia 2016
www.palmoilexpo.com
19
Ashapura
www.ashapura.com
21
Palm Oil Expo Latin America 2016
www.palmoilcolombia.com
25
PT Badja Abadi sentosa
www.badjaabadisentosa.com
27
4th Oleochemicals Outlook
www.cmtevents.com
36
MPOB
www.mpob.gov.my
37
The 2nd International Farming Technology Expo
www.farmingtechnology-expo.com
42
Palm Oil Expo Philippines 2017
www.palmoilphil.com
45
8th Asia Sustainable Oil Palm Summit
www.cmtevents.com
47
Ant Machinery Co.,Ltd
www.antcn.cn
49
Taner Industrial Technology (M) Sdn Bhd
www.taner.com.my
51
The 6th Edition Palm Oil Expo Thailand 2016
www.thaipalmoil.com
53
Malaysia Palm Oil Expo 2017
www.asiapalmoil.com
56
Riau Palm Oil Expo 2017
www.riaupalmoil.com
Back Cover
YKL
www.yklgroup.com.my
Inside Front Cover
Elliott Group
www.elliot-turbo.com
Inside Back Cover
Palm Oil Events List 2016/2017
-
INTERNATIONAL MARKETING OFFICES Indonesia I Fireworks Business Information The Central 88 Kemayoran, Komplek Kota Baru, Bandar Kemayoran Blok D No 308. Jakarta Utara 14410, Indonesia Telp: (+6221) 2605 1028/ 1029 Email: info@fireworksbi.com Singapore (Head Office) I Fireworks Trade Media Pte Ltd 73 Upper Paya Lebar. Rd Centro Bianco #08-01 Singapore 534818 Telp: (+65) 62805871/ 5875 I Hotline (+65) 85105268 Email: sg@asiafireworks.com FBI Publication (M) Sdn Bhd W505, West Wing, Metropolitan Square, No. 2 Jalan PJU 8/1, Damansara Perdana, 47820 Petaling Jaya, Selangor Telp: (+603) 74935947 I Fax: (+603) 74935977 Email: my@fireworksbi.com ThaIland I Fireworks Business Information Promphan 2 Office & Residence, 8th Floor (Office Zone, Room 807) 1 Soi Lat Phrao 3, Lat Phrao Road, Jompol, Chatuchak, Bangkok 10900 Thailand Telp: (+66) 25131418 I Fax: (+66) 25131419 Email: thai@fireworksbi.com
52 ASIA PALM OIL MAGAZINE JULI-SEPTEMBER 2016
Co-Located With:
MIP C
Endorsed & Supported by:
Official Magazine:
Organized by:
Asia Palm Oil Technology Association
Asia Palm Oil Magazine
NRG Exhibitions (M) Sdn Bhd
SALINAN PRIBADI MAJALAH PALM OIL Peredaran Majalah Asia Palm Oil diaudit oleh Fireworks Business Information yang terbit secara kuartalan dan sirkulasi majalah hanya dilakukan dikawasan Asia Tenggara. Namun, pembaca di negara-negara lain dapat memiliki majalah Asia Palm Oil secara berlangganan. Sebagai pelanggan majalah Asia Palm Oil, terlepas dari apakah Anda berada di daerah atau negara lain di Asia Tenggara, Anda akan menjadi orang pertama yang menerima edisi terbaru sebelum pembaca lainnya baik secara softcopy maupun hardcopy. Anda memiliki salinan pribadi dari majalah Asia Palm Oil dan untuk menjadikan majalah ini sebagai referensi bisnis Anda. Pertimbangkanlah manfaat yang akan anda peroleh dengan berlangganan dengan majalah Asia Palm Oil. Untuk layanan prioritas, silahkan kirim email ke info@fireworksbi.com/ telp: (+6221) 2605 1028/1029
KETERANGAN BISNIS SAYA
Nama Lengkap :____________________________________________________________________________ Perusahaan :______________________________________Jabatan:_______________________________ Alamat Perusahaan:__________________________________________________________________________ ______________________________________________________Negara:______________________________ Tel: ________________________________Fax:_________________________Email:______________________ Bagian ini harus dilengkapi sebelum permintaan Anda diproses. ya, saya ingin memiliki salinan majalah Asia Palm Oil pribadi . Silahkan berlangganan ! untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai pengiklanan dalam majalah dan online
PILIHAN BERLANGGANAN
KEGIATAN PERUSAHAAN SAYA
Saya ingin berlangganan untuk:
• • • • • • • •
• Satu tahun (4 terbitan) untuk Rp. 400.000,00 • Dua tahun (8 terbitan) untuk Rp. 800.000,00
METODE PEMBAYARAN • Tunai • Cek • Transfer Setoran untuk akun Bank Penerbit sebagai rincian berikut: Firework Business Information Setoran pembayaran ke: PT Fireworks Indonesia PT Bank Central Asia, Tbk Komplek Graha Cempaka Mas Blok A No 5, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat 10640 IDR Nomer Akun : 877-035-6688 Swift kode: CENAIDJA, Kode Cabang : 014
Plam Oil Mill & Refineries Palm & Vegetable Oil Manufacturers Palm & Vegetable Oil Trading Companies Palm Oil Processing Companies Palm Oil Plantations Oleochemical Manufacturers Soap, Detergent & Shampoo Manufacturers Oil & Fats Manufacturers
PEKERJAAN UTAMA • Management & Decisions Makers • Purchasing & Procurement • Maintenance & Technical • Engineering • Production • Manufacturing • Research & Development (R&D) • Quality Control (QC)
www.palmoilnews.com
Pertanyaan mengenai periklanan secara online untuk cepat respon dapat diakses pada website: www.palmoilnews.com
Silahkan Lipat bagian ini _______________________________________________________________________________________________________
Fireworks Business Information (FBI) Indonesia The Central 88 Kemayoran, Komplek Kota baru, Bandar Kemayoran Blok D No 308, Jakarta Utara 14410. Indonesia Telp: (+6621) 26051028/1029 Email: info@fireworksbi.com
BOO NO K W!