32 HALAMAN/Rp3.000,-
SELASA, 9 NOVEMBER 2010
Kapolda: Telusuri Judi Sabung Ayam! KAPOLDA Lampung Brigjen Sulistyo Ishak merespons cepat temuan Radar Lampung tentang praktik judi sabung ayam beromzet ratusan juta di Desa Hanura, Kecamatan Padangcermin, Pesawaran.
BACA HALAMAN 4
Madrid Jaga Reputasi
BUMD Lampung Dibekukan
REAL Madrid meneguhkan dominasi atas rival sekotanya, Atletico Madrid. Dalam derby Madrid ke-146 di Santiago Bernabeu kemarin dini hari (8/11), mereka membungkam Atletico dua gol tanpa balas. Kemenangan itu mengukuhkan Real di pucuk klasemen sementara Liga Primera dengan koleksi 26 poin dalam 10 laga.
Diindikasi memboroskan dan melanggar aturan pengelolaan anggaran senilai Rp1,4 miliar, sebuah badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Lampung dibekukan. Tidak hanya itu. Direktur BUMD yang belum genap tiga bulan menjabat, Sy, terancam dicopot dari jabatannya.
BACA HALAMAN 13
BACA HALAMAN 24
Lahar Dingin Kepung Magelang Logistik Hanya untuk Sepekan MAGELANG - Merapi belum juga berhenti bererupsi sejak 3 November lalu. Lebih dari 100 jam, gunung berapi paling aktif di dunia itu meletus secara eksplosif. Hanya kemarin pagi (8/11), intensitas erupsinya mulai terlihat lebih kalem. ’’Kemarin (Minggu, Red) pukul 03.00 WIB sampai dini hari tadi (Senin) pukul
02.00 WIB, letusannya relatif dahsyat. Tinggi kolom asap letusan sampai 6.000 meter. Tetapi, pagi tadi (kemarin) secara perlahan mulai menurun dan sekarang tingginya sekitar 2.000-an,’’ kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Dr. Sukhyar. Meski begitu, bukan berarti Merapi tak jadi ancaman lagi. Justru, bahaya lahar dingin makin mengancam. Hal itu terlihat dari tingginya intensitas banjir lahar dingin di wilayah Kabupaten Magelang. Bahkan, dua buah tanggul cekdam di alur Kali Putih ambrol
diterjang ganasnya banjir berisi batu dan material pasir ini. Dengan ambrolnya dua cekdam ini, dikhawatirkan laju banjir lahar dingin tidak terhambat sehingga membahayakan permukiman warga. ’’Cekdam berfungsi sebagai penahan banjir lahar. Kalau jebol tentu membahayakan permukiman warga di bantaran kali,’’ terang Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum, Energi, dan Sumber Daya Mineral (DPU ESDM) Sutoyo kemarin. Dua cekdam yang jebol ini terletak di alur Kali Putih. Satu di Dusun Ngepos,
Desa Ngepos, Kecamatan Srumbung dan lainnya di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam. Keduanya nyaris tidak dapat difungsikan kembali lantaran hanya menyisakan fondasi samping. Menurut DPU dan ESDM, kerusakan tersebut terjadi karena ulah penambangan liar di kawasan itu. Mereka, kata Sutoyo, mengeksploitasi pasir di dekat cekdam sehingga fondasi bangunan yang dibuat pada 1970-an ini rusak. Baca LAHAR Hal. 11
PEDULI MENTAWAI DAN MERAPI Pembaca Radar Lampung, mulai Rabu (27/10) kami membuka dompet peduli untuk membantu saudarasaudara kita yang mengalami musibah tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, dan letusan Gunung Merapi, Jogjakarta. Salurkan bantuan Anda langsung ke Graha Pena Lampung, Jl. Sultan Agung No. 18, Kedaton, Bandarlampung, atau ke nomor rekening BCA 0200.721.799.
SUMBANGAN SENIN, 8 NOVEMBER 2010 Rp
58.776.500
1. Fakultas Hukum Unila (Persikusi) Rp
Saldo
900.000
2. Rafa
Rp
3. Hamba Allah
Rp
50.000 20.000
TOTAL
Rp
59.746.500
FOTO AFP
JADI KOTA MATI: Beginilah pemandangan di Kota Muntilan, Kabupaten Magelang, pascaerupsi Gunung Merapi, kemarin. Selain awan panas dan debu, kini lahar dingin mengancam dan bahkan mengepung Magelang.
KASUS SUAP
Dua Jaksa Dicopot? DUA jaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung yang diduga menerima suap, Suk dan Sel, pantas cemas. Kemarin santer beredar kabar, keduanya dicopot dari jabatan fungsionalnya. Jika benar, mereka tidak diperbolehkan lagi menangani perkara dan hanya menjadi pegawai biasa. Sambil menunggu keputusan resmi itu, saat ini Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyiapkan pemeriksaan lanjutan terhadap keduanya. ’’Pemeriksaan lanjutan ini sama dengan status penyidikan. Jadi ya bisa dikatakan ini adalah pemeriksaan tahap akhir,” ungkap sumber di kejati yang enggan disebut namanya kemarin. Informasi yang diterima Radar Lampung, waktu pemeriksaan lanjutan masih menunggu pulihnya kondisi psikis dua jaksa yang diduga menerima suap Rp11 juta untuk meringankan hukuman terdakwa Hantoro itu.
Korban Penembakan Dimakamkan MESUJI - Jasad Made Aste (35), warga RT 07/RK 01, Kampung Brabasan, Kecamatan Tanjungraya, Mesuji, dikebumikan kemarin petang di TPU (tempat pemakaman umum) setempat. Made Aste meninggalkan istri yang saat ini bekerja di Taiwan serta dua anak, Yuliana (16), siswi SMK dan Made Ari Widiani (12), siswi SMP. Made Aste adalah korban tewas saat tim terpadu menggelar operasi penertiban di kawasan Register 45 Sungaibuaya, Talanggunung, Mesuji, Sabtu lalu (6/11) yang berujung bentrok. Tim terpadu terdiri berbagai instansi. Antara lain Dinas Kehutanan provinsi, Satpol PP provinsi, Polda Lampung, dan TNI Angkatan Darat. Made Aste menderita luka tembak di perut bagian bawah. Insiden itu juga mengakibatkan Nyoman Sumarje dilarikan ke RSUD Menggala. Dia mengalami luka
tembak di kaki kanan. Ayah Made Aste, Made Mare (55), menyatakan ikhlas melepas putra keduanya itu selama-lamanya. ’’Kami ikhlas. Ini sudah menjadi suratannya. Soal lain kami pikirkan setelah proses pemakaman anak saya selesai. Hari ini (kemarin, Red) juga kami akan menggelar ngaben,” ujar Made Mare dengan mata berkaca-kaca. Dia melanjutkan, Made Aste baru tinggal di Kampung Brabasan selama tujuh bulan. Sebelumnya, putra kedua dari empat bersaudara itu tinggal di Kampung Wayjepara, Lampung Timur. ’’Dia di sini masih baru Mas. Dia pindah ke sini untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya,” kata Made Mare. Ditemui terpisah, kakak Made Aste, Ketut (45), juga mengaku menerima kematian adiknya. Namun di satu sisi, dia menyesalkan sikap
aparat kepolisian yang tidak mengabarkan keberadaan jenazah Made Aste. ’’Sehingga kami harus mencari keberadaan jenazah adik saya ke seluruh rumah sakit (RS). Kami hanya tahu dari kawan-kawan bahwa adik saya dibawa ke RS. Tetapi tak jelas RS mana,” bebernya. Menurut Ketut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kejadian yang menimpa Made Aste ke Parisade, organisasi di antara persatuan umat Hindu Dharma. ’’Ya, kami telah menyerahkan sepenuhnya kepada Parisade,” ungkapnya. Sementara itu, Persatuan Petani Moromoro Way Serdang (PPMWS) menyerukan berbagai pihak, termasuk PT Silva Inhutani Lampung selaku pengelola Register 45 Sungaibuaya, menghindari tindakan represif dalam melakukan penertiban. Baca KORBAN Hal. 11
Baca DUA Hal. 11
INFO HAJI
Satu Kloter, Pasutri Terpisah AZWAR, jamaah calon haji asal Bandarlampung, harus berpisah dengan istrinya, Herawati. Padahal, mereka sama-sama masuk kelompok terbang (kloter) 35. Azwar tiba lebih dahulu di Makkah. Sementara sang istri menginjakkan kaki di tanah suci kemarin. Dia berLaporan: gabung dengan kloter 45. HERMANSYAH ’’Saya dan istri tak bisa dari Tanah Suci berangkat bersamaan. Padahal, kami satu kloter. Penyebabnya, data dan foto istri saya berbeda. Foto dan nama di visa milik orang lain. Sementara data dan foto di paspor sudah benar. Ini kesalahan fatal embarkasi haji antara di Lampung. Akibatnya, keberangkatan istri saya ke Makkah tertunda beberapa hari,” kata Azwar didampingi Budiman A.S. yang juga masuk kloter 35 melalui telepon Baca SATU Hal. 11 http://www.radarlampung.co.id
Merasakan Sulitnya Upaya Evakuasi Korban Merapi
Salah Sepatu, Tim Penyelamat Malah Diselamatkan Berapa jumlah persisnya korban tewas akibat Merapi hingga kemarin sulit diketahui. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya upaya evakuasi. Wartawan Jawa Pos (grup Radar Lampung) Kardono Setyorakhmadi ikut merasakan beratnya medan evakuasi tersebut. SEJAK pukul 03.00 WIB, kami harus berkemas. Mengenakan celana panjang, goggle, masker, kaus kaki, dan sepatu tracking. Itu adalah dress code wajib bila ikut bergabung dalam tim evakuasi. Pagi hari memang merupakan waktu yang dianggap paling tepat untuk mengevakuasi warga. Sebab, pukul 05.00-09.00, Merapi biasanya tampak secara visual.
FOTO JPNN
Baca SALAH Hal. 11
EVAKUASI: Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bersama PMI dan relawan PKPU melakukan evakuasi di Dusun Ngancar, Glagah Harjo, Sleman, kemarin. Mereka menemukan tiga jenazah.
PAIRIN
Pelantikan Prima Ditunda, Syarip Plt. Bupati BANDARLAMPUNG – Sedianya, pelantikan bupati dan wakil bupati Lampung Tengah (Lamteng) terpilih periode 20102015 Pairin dan Mustafa dilaksanakan hari ini (9/11). Namun kabar teranyar, jadwal pelantikan mundur. Dikonfirmasi, Pairin membenarkan. ’’Mundurnya jadwal pelantikan lebih disebabkan surat keputusan menteri dalam negeri (SK Mendagri) baru turun besok (hari ini, Red),” katanya kemarin. Pairin sendiri belum bisa memastikan sampai kapan penundaan berlangsung. ’’Pelantikan diundur hingga 11 November atau 15 November. Yang jelas, kami menjemput SK tentang pelantikan dari Mendagri melalui kepala Biro Otonomi Daerah Lampung,” sambung Pairin. Terpisah, Peturun, kepala Biro Otonomi Daerah Lampung, membenarkan penundaan pelantikan pasangan yang diusung Partai Golkar itu. ’’SK pelantikan baru naik ke Dirjen hari ini (kemarin), sementara Pak Menteri tengah berada di Bandung,” ungkapnya. Baca PELANTIKAN Hal. 11 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327