RADAR LAMPUNG | Sabtu, 12 Juni 2010

Page 1

SABTU, 12 JUNI 2010

36 HALAMAN/Rp3.000,-

Bibit-Chandra Tidak Boleh Tangani Kasus JAKARTA - Pengajuan peninjauan kembali (PK) atas pembatalan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKPP) Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah berimbas pada kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua wakil ketua bidang penindakan KPK itu kini tak lagi ikut menangani perkara. Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M. Jasin mengatakan, saat ini KPK menunggu konsekuensi atau tindak lanjut dari PK yang dilakukan Kejaksaan Agung. Namun, Bibit dan Chandra tidak bisa lagi melegalisasi perkara-perkara yang sedang ditangani KPK. ’’Pak Bibit dan Pak Chandra tetap melaksanakan tugas, tetapi hal-hal penting yang berkaitan penandatanganan seluruh surat dilakukan kami berdua, yakni saya dan Pak Haryo-

no,” papar Jasin di gedung KPK kemarin (11/6). Kesepakatan itu menyusul status Bibit dan Chandra yang kembali menjadi tersangka setelah upaya banding yang dilakukan Kejagung gagal. Langkah tersebut diambil demi keamanan dalam keabsahan suatu kasus, sehingga tidak menimbulkan polemik. ’’Statusnya seperti itu (tersangka) kok masih berperan dalam pengambilan keputusan,” imbuh Jasin. Selanjutnya, peran Bibit dan Chandra hanya sebatas memberikan kontribusi berupa pemikiran dan pendapat dalam pengambilan kebijakan strategis di lembaga superbodi tersebut. Menurut Jasin, kontribusi keduanya masih sangat dibutuhkan di KPK. Misalnya, dalam rapat pimpinan (rapim) yang diikuti seluruh komponen di KPK. Di antaranya, para

deputi, direktur, penyelidik, penyidik, hingga tim penuntut umum. ’’Kalau Pak Bibit dan Pak Chandra bisa hadir dalam forum tersebut, masih bisa memberikan pendapat-pendapat, meski keputusan terakhir tetap dilakukan pimpinan yang lain. Artinya, seluruh keputusan atas kebijakan ditandatangani pimpinan yang lain,” terang peraih gelar doktor bidang business management dari Adamson University, Manila, Filipina, tersebut. Jasin berharap kinerja KPK tidak terhambat dengan keputusan itu. Alasannya, pelaksanaan tugas dan fungsi KPK juga didu-kung jajaran pegawai. Baca BIBIT CHANDRA Hal. 11

Lampung Pulang Tangan Kosong

Silvia dan Nizar, Muli-Mekhanai

BENGKULU – Kafilah Lampung harus pulang dengan tangan kosong dari arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIII di Bengkulu. Pasalnya, dari seluruh golongan perlombaan yang diikuti kafilah Lampung, tidak ada yang masuk final. Artinya, kafilah Lampung tak satu pun membawa juara satutiga di ajang dua tahunan tersebut. Diketahui, dalam MTQ Nasional XXIII itu ada 37 golongan yang dilombakan. Sementara, Provinsi Lampung mengikuti 29 golongan, atau ada delapan yang tak diikuti. Dari jumlah golongan yang diikuti, tak satu pun yang masuk babak final. Hal tersebut sesuai keputusan Dewan Hakim MTQ Nasional XXIII yang diketuai Prof. Dr. K.H. Rum Rowi pada Kamis (10/6) pukul 23.00 WIB. Bagi kafilah yang masuk babak final telah bertanding kemarin. Dalam final ditentukan juara satutiga. Para juara akan diumumkan pada penutupan MTQ XXIII malam ini yang dilakukan Wakil Presiden RI Boediono di Stadion Olahraga Anak Dalam Bengkulu. Sementara, Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Lampung Drs. H. Sartio, M.M. berharap MTQ XXIII dapat dijadikan awal menuju kemajuan.

BANDARLAMPUNG – Setelah melewati proses panjang, Silvia Wulan Sari dan Achmad Nizar Yulian dinobatkan sebagai Muli-Mekhanai Kota Bandarlampung. Mereka menyisihkan dua belas pasang finalis lainnya dan berhak mewakili Kota Tapis Berseri dalam ajang sama tingkat Provinsi Lampung. Pada malam grand final di ballroom Hotel Novotel tadi malam (11/6), tim juri yang diketuai Julian Manaf cukup terkesima dengan jawaban yang dilontarkan Silvia dalam babak tiga besar. Di babak itu, ketiga pasang finalis muli-mekhanai yakni Kemayang Sura, Iqbal Saripada, Evelina Dewi, Ardo Prayoga, Silvia Wulansari, dan Ahmad Nizar Yulian diberi pertanyaan sama oleh dewan juri. Yakni berkaitan outstanding beauty and understanding the city heritage. Mahasiswi Keperawatan Umitra Lampung ini mengatakan dengan yakin, pertanyaan juri tersebut akan memajukan daerah asalnya Rajabasa. ’’Kecamatan ini memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Bermacam sentral pendidikan ada. Lalu memiliki Museum Lampung yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata,” katanya di depan tim juri. Untuk museum, kata dia, saat ini jumlah pengunjungnya masih sedikit dan didominasi anak sekolah asal kabupaten. Padahal jumlah pelajar di kota ini, khususnya di Rajabasa, banyak. ’’Harus ada terobosan baru untuk menarik pengunjung ke tempat ini,” ujarnya. Sementara itu, Achmad Nizar Yulian, mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Lampung, mengatakan akan memberikan ide-ide brilian kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandarlampung. Menurutnya, kota ini memiliki potensi besar di dunia pariwisata. Ditambah sebagai ibu kota provinsi.

Baca LAMPUNG Hal. 11

Baca SILVIA Hal. 11

FOTO AFP

SELEBRASI: Gelandang Meksiko Rafael Marquez (depan) merayakan keberhasilannya menjebol gawang Afrika Selatan yang dikawal Itumeleng Khune (kanan) dalam laga perdana di Soccer City Stadium tadi malam. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1 (0-0). FOTO AFP

SEPATU TERTUA: Mau tahu berapa umur sepatu tertua di dunia? 5.500 tahun! Bentuknya seperti terlihat dalam foto yang dipegang seorang gadis asal Armenia ini.

Tergantung Restu Washington Tim Investigasi Israel untuk Insiden Mavi Marmara JERUSALEM – Israel sudah semakin siap untuk menyelidiki insiden di atas kapal Mavi Marmara yang menewaskan sedikitnya sembilan warga Turki pada 31 Mei lalu. Petang ini, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bakal mengumumkan susunan tim investigasi yang terdiri tokoh-tokoh Israel dan dua pengawas asing. ’’PM akan mengumumkan susunan komite Jumat (kemarin, Red) atau Sabtu petang (hari ini) waktu setempat,’’ terang Yisrael Hayom, media Israel yang cenderung berpihak kepada pemerintah, kemarin (11/6). Konon, sebagai ketua komite tersebut, Netanyahu menunjuk seorang mantan hakim Mahkamah Agung (MA) Israel. Tetapi, identitas sang mantan hakim masih dirahasiakan. Sementara, dua pengawas asing yang bakal dilibatkan dalam investigasi internal itu dipastikan berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sayangnya, sampai kemarin, belum diketahui apakah tim investigasi yang disusun Israel itu direstui Washington. Sebab, untuk memberikan dukungannya, AS harus yakin bahwa Israel tidak melanggar standar internasional dan ketentuan Dewan Keamanan (DK) PBB. Dalam edisinya kemarin, harian Haaretz melaporkan Baca TERGANTUNG Hal. 11

10 Pemain, Uruguay Tahan Prancis CAPE TOWN – Pertandingan Prancis kontra Uruguay di Green Point, Cape Town, dini hari tadi WIB berakhir imbang tanpa gol. Dengan demikian, kedua tim sama-sama mengantongi satu poin. Pada babak penyisihan grup A itu, Uruguay kehilangan Lodeiro di menit ke-81. Dia mengantongi kartu kuning kedua setelah melanggar Bacary Sagna. Beberapa jam sebelumnya, duel Afrika Selatan (Afsel) kontra Meksiko di Soccer City Stadium berkesu-

dahan 1-1. Afsel leading lebih dahulu melalui gol Siphiwe Tshabalala di menit ke-55. Namun di menit ke-79, Rafael Marquez menyamakan skor. Meksiko tampil lebih impresif di awal laga. Dengan formasi 4-3-3, pasukan Javier Aguirre menciptakan sejumlah peluang berbahaya selama 20 menit pertama. Sayang, penampilan gemilang Itumeleng Khune di bawah mistar membuat peluang Meksiko pupus. Baca GAGAL Hal. 11

FOTO EKA

MAJUKAN WISATA: Sekkot Bandarlampung Sudarno Eddi (paling kiri) bersama Silvia Wulan Sari dan Achmad Nizar Yulian, Muli-Mekhanai Kota Bandarlampung.

Johannes Maria, Pastor yang Berjuang Mati-matian Menghidupi Museum Nias

Tak Rela Benda-Benda Pusaka Dijual ke Luar Pulau Pastor Johannes Maria Hammerle O.F.M.Cap. diakui masyarakat Nias jauh lebih Nias dibanding warga Nias. Agamawan asal Jerman itu bahkan termasuk budayawan paling berpengaruh di pulau tersebut. Kini, banyak kalangan di Nias yang mulai resah seiring kerapnya pastor 69 tahun itu sakit.

Nias tidak memungkinkan menampung pastor sepuh itu. Selain tenaga medisnya kurang, fasilitas di rumah sakit tersebut relatif terbatas. Karena itu, atas bantuan sebuah organisasi internasional yang masih bermarkas di Kepulauan Nias pascagempa dan tsunami 2004, Johannes akhirnya diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia. ’’Saya dirawat 12 hari di sana,’’ kata pastor kelahiran Housach Schwartwald (Blackforest), Jerman, 1941, tersebut saat ditemui di Museum Nias, Gunungsitoli, akhir pekan lalu.

Laporan Sugeng S., GUNUNGSITOLI

Baca TAK RELA Hal. 11

PADA 12 Mei 2010, para staf Museum Pusaka Nias panik. Termasuk 24 mahasiswa IKIP Gunungsitoli yang sedang magang. Pastor Johannes tiba-tiba jatuh sakit dan membutuhkan perawatan secepatnya. Rumah Sakit Gunungsitoli di Kepulauan

KOLEKSI: Pastor Johannes bersama beberapa koleksi Museum Pusaka Nias yang dirintisnya sejak awal. FOTO JPNN

Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327

www.radarlampung.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.